pengembangan lembar kerja peserta ... - universitas lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/tesis tanpa...

111
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODEL PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR (Tesis) Oleh FIFI ASTUTI PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODELPROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN

PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIKKELAS IV SEKOLAH DASAR

(Tesis)

Oleh

FIFI ASTUTI

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEETS IN THE PROJECTBASED LEARNING MODEL ORIENTED PROJECT ASSESSMENT

IN THE THEMATIC LEARNING IN FOURTH GRADE OFELEMENTARY SCHOOL

By

FIFI ASTUTI

The purpose of this research and development is to produce student worksheets in

the Project Based Learning model oriented project assessment that are suitable for

use in learning, and to know the difference in learning outcomes between students

using student worksheets in the Project Based Learning model oriented project

assessment with do not use student worksheets in the Project Based Learning

model oriented project assessment in thematic learning in fourth grade of

elementary school. This type of research is research and development referring to

the theory of Borg and Gall. The population of the study was 151 students of

fourth grade of elementary school, and the sample was determined by purposive

sampling as many as 40 students. The data was collected through observation

sheets, questionnaires, and test questions. The results of the validation of the

student worksheets in the Project Based Learning model oriented project

assessment conducted by material experts, media experts, and linguists who were

suitable to be used in learning. The results of the study showed that the student

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

Fifi Astuti

worksheets in the Project Based Learning model oriented project assessment of

the project tcount = 2,838 > ttable = 1,697. It means there are differences in learning

outcomes between students who use student worksheets in the Project Based

Learning model oriented project assessment with with do not use student

worksheets in the Project Based Learning model oriented project assessment.

Keywords: student worksheet, project based learning, project assessment

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODELPROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN

PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIKKELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

FIFI ASTUTI

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD model

PjBL berorientasi penilaian proyek yang layak, dan mengetahui perbedaan hasil

belajar antara peserta didik yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek dengan peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional

pada pembelajaran tematik kelas IV SD. Jenis penelitian adalah penelitian dan

pengembangan yang merujuk pada teori Borg and Gall. Populasi penelitian

sejumlah 151 peserta didik kelas IV SD Negeri Kecamatan Pekalongan yang

menggunakan Kurikulum 2013, dan sampel ditentukan secara purposive sampling

sebanyak 40 peserta didik. Data dikumpulkan melalui lembar observasi, angket,

dan soal tes. Hasil validasi LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek oleh

ahli materi sebesar 92,24, ahli media sebesar 89,00, dan ahli bahasa sebesar 88,46

dan direkomendasikan layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek diperoleh

thitung = 2,838 > ttabel = 1,697. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar antara

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

Fifi Astuti

peserta didik yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek dengan peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.

Kata kunci: lembar kerja peserta didik, project based learning, penilaian proyek

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODEL

PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN

PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

FIFI ASTUTI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari
Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari
Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari
Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Fifi Astuti lahir di Tulus Rejo, Kecamatan

Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16

Februari 1994. Peneliti adalah anak tunggal dari pasangan

Bapak Subandrio, S.Pd. dan Ibu Sudaryati, S.Pd.SD.

Pendidikan peneliti dimulai dari SD Negeri 3 Siraman pada

tahun 1999 dan lulus pada tahun 2005. Peneliti melanjutkan ke Sekolah

Menengah Pertama di SMP Kartikatama Metro dan lulus pada tahun 2008.

Kemudian peneliti melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Kartikatama

Metro dan lulus pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2011 peneliti

melanjutkan pendidikan ke STAIN Jurai Siwo Metro Jurusan Tarbiyah Program

Studi S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan lulus pada tahun

2015. Kemudian pada tahun 2016 peneliti diterima sebagai mahasiswa S2

Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”(Q.S. Al Insyirah: 6)“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah

diri mereka sendiri”(Q.S. Ar-Ra’d:11)

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahirobbil’alamin dengan penuh rasa syukur kepada Allah swt. sehingga

tesis ini dapat terselesaikan. Ku persembahkan karya ini kepada:

Bapakku Subandrio, S.Pd. dan Ibuku Sudaryati, S.Pd.SD tercinta

yang selalu mendoakan kebaikan dan kesuksesanku, mendidik

dan membesarkanku dengan sabar dan penuh pengorbanan

demi tercapainya cita-citaku

Guru dan Dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang sangat berharga

melalui ketulusan dan kesabaran

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xiii

SANWACANA

Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Model Project Based Learning

Berorientasi Penilaian Proyek pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah

Dasar” sebagai salah satu syarat meraih gelar Magister Pendidikan pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan tesis ini tentunya

tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung yang telah berkontribusi membangun Universitas Lampung menjadi

lebih maju dan memfasilitasi peneliti menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana FKIP

Universitas Lampung yang telah memperlancar dalam penyusunan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung yang

telah menyediakan fasilitas sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi.

4. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan

bantuan dan pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xiv

5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., Ketua Program Studi Magister Keguruan

Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung, sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing,

memberikan perhatian, motivasi, dan semangat kepada peneliti sehingga tesis

ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd., Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, saran-saran, dan

masukan kepada peneliti sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Dosen Penguji I dan Ahli Materi yang telah

memberikan keleluasaan waktu untuk memberikan arahan, saran-saran, dan

masukan kepada peneliti sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Penguji II yang telah memberikan saran dan

masukan dalam penyusunan tesis ini.

9. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku Ahli Media yang telah bersedia

meluangkan waktu menjadi validator dalam penyusunan produk penelitian dan

pengembangan tesis ini.

10. Bapak Dr. Siti Samhati, M.Pd., selaku Ahli Bahasa yang telah bersedia

meluangkan waktu menjadi validator dalam penyusunan produk penelitian dan

pengembangan tesis ini.

11. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Magister Keguruan Guru

Sekolah Dasar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, motivasi, dan

memberikan kemudahan peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

12. Bapak Ibnu Haikal, S.Pd., selaku kepala SDN 1 Gondangrejo yang telah

mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian, memberikan masukan, dan

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xv

motivasi dalam menyelesaikan tesis ini.

13. Kedua orangtuaku, Bapak Subandrio, S.Pd. dan Ibu Sudaryati, S.Pd.SD yang

telah memberikan doa, motivasi, dan semangat tiada henti sehingga penulis

mampu menyelesaikan tesis ini.

14. Diana Yusuf, S.Kom., yang telah memberikan doa, kesabaran, dan motivasi

tiada henti dalam penyelesaian tesis ini.

15. Teman-teman seperjuangan dalam suka dan duka di Program Studi Magister

Keguruan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung angkatan 2016: Fitrah,

Bu Sis, Bu Evi, Bu Eka, Kak Denny, Akmal, Mbak JP, Putri, Azka, Pak Rizal,

Mbak Ranni, Rini, Nayank, Nindy, Tiara, Risti, Pak Ketut, Riyani, Pak Suyud,

Mbak Listi, Mesi, Diyan, Qiptia, Bu Eti, Firma, Pak Hendro, Mbak Wid,

Dilla, Bu Mimin, Pak Rohim, Yusuf, Mbak Deasy, Anida, Pak Samai, Mbak

Eca, yang telah memberikan semangat dan berjuang bersama dari awal hingga

akhir.

16. Seluruh pihak yang tak dapat peneliti sebutkan namanya, terima kasih atas doa

dan dukungan yang diberikan.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan

pahala dari Allah SWT. dan peneliti berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi

dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Aamiin.

Bandar Lampung, Juni 2019Peneliti

Fifi Astuti

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxi

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7E. Tujuan Penelitian................................................................................ 8F. Manfaat Penelitian.............................................................................. 8G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 10H. Spesifikasi Produk.............................................................................. 10

II. KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 12

A. Belajar ................................................................................................ 121. Pengertian Belajar ....................................................................... 122. Teori Belajar................................................................................ 13

B. Hasil Belajar ....................................................................................... 181. Pengertian Hasil belajar .............................................................. 182. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 20

C. Pembelajaran Tematik........................................................................ 221. Pengertian Pembelajaran Tematik............................................... 222. Karakteristik Pembelajaran Tematik ........................................... 243. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik .................... 25

D. Pendekatan Saintifik........................................................................... 27E. Penilaian Kurikulum 2013 ................................................................. 29F. Penilaian Proyek................................................................................. 31

1. Pengertian Penilaian Proyek........................................................ 312. Karakteristik Penilaian Proyek.................................................... 323. Tujuan Penilaian Proyek ............................................................. 334. Tahapan Penilaian Proyek........................................................... 345. Kelebihan Penilaian Proyek ........................................................ 35

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xvii

6. Kekurangan Penilaian Proyek ..................................................... 36G. Model Project Based Learning .......................................................... 36

1. Pengertian Project Based Learning............................................. 362. Langkah-langkah Penerapan Model Project Based Learning..... 383. Kelebihan Model Project Based Learning.................................. 424. Kekurangan Model Project Based Learning............................... 44

H. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)................................................. 451. Pengertian LKPD ........................................................................ 452. Tujuan LKPD .............................................................................. 473. Langkah-langkah Membuat LKPD ............................................. 494. Syarat-Syarat LKPD.................................................................... 52

I. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 56J. Kerangka Pikir Penelitian................................................................... 59K. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 62

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 63

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 63B. Prosedur Pengembangan .................................................................... 63C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 68D. Variabel Penelitian ............................................................................. 69E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 71F. Instrumen Penelitian........................................................................... 72G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 74

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 81

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 81B. Hasil Penelitian .................................................................................. 83

1. Pengembangan Produk................................................................ 83a. Pengumpulan Informasi Awal ............................................. 83b. Perencanaan.......................................................................... 85c. Pengembangan Draft Produk ............................................... 86d. Uji Coba Produk................................................................... 90e. Revisi Produk....................................................................... 94f. Uji Lapangan........................................................................ 94g. Revisi Produk....................................................................... 94

2. Perbedaan Hasil Belajar .............................................................. 95C. Pembahasan ........................................................................................ 96

1. Pengembangan LKPD................................................................. 962. Perbedaan Hasil Belajar .............................................................. 1013. Keterbatasan Pengembangan LKPD ........................................... 1044. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 105

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN....................................... 106

A. Kesimpulan......................................................................................... 106B. Implikasi............................................................................................. 107

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xviii

C. Saran................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 110

LAMPIRAN.................................................................................................. 116

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Spesifikasi produk LKPD berorientasi penilaian proyek........................... 102. Data populasi peserta didik kelas IV di SD Negeri Kecamatan

Pekalongan ................................................................................................. 683. Kisi-kisi validasi ahli materi ...................................................................... 724. Kisi-kisi validasi ahli media....................................................................... 735. Kisi-kisi validasi ahli bahasa...................................................................... 746. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes...................................................... 767. Kriteria reliabilitas ..................................................................................... 748. Klasifikasi taraf kesukaran......................................................................... 779. Rekapitulasi taraf kesukaran instrument tes............................................... 7710. Kriteria daya pembeda ............................................................................... 7811. Rekapitulasi hasil daya beda instrumen tes ............................................... 7912. Keadaan Peserta Didik SD Negeri 2 Gondangrejo Tahun Pelajaran

2018/2019................................................................................................... 8213. Skor Penilaian Validasi Ahli Materi .......................................................... 9214. Skor Penilaian Validasi Ahli Media........................................................... 9315. Hasil Uji t independen................................................................................ 95

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................... 612. Langkah-langkah R & D .......................................................................... 643. Tampilan Sampul LKPD........................................................................... 874. Tampilan Kata Pengantar LKPD .............................................................. 885. Tampilan Daftar Isi LKPD........................................................................ 886. Tampilan Pemetaan Kompetensi Dasar LKPD......................................... 897. Tampilan Tujuan Pembelajaran LKPD..................................................... 898. Tampilan Petunjuk Penggunaan LKPD .................................................... 90

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 1162. Surat Keterangan Penelitian....................................................................... 1173. Hasil Analisis Angket Kebutuhan Guru..................................................... 1184. KD dan indikator yang dikembangkan ...................................................... 1195. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 1216. Kisi-kisi Tes dan Proyek ............................................................................ 1257. Soal Pretest dan Postest ............................................................................. 1338. Instrumen Validasi Ahli Materi ................................................................. 1409. Instrumen Validasi Ahli Media.................................................................. 14410. Instrumen Validasi Ahli Bahasa ................................................................ 14811. Instrumen Validasi Guru Kelas IV............................................................. 15012. Hasil Uji Validitas...................................................................................... 15413. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 15914. Hasil Uji Tingkat Kesukaran...................................................................... 16015. Hasil Uji Daya Beda................................................................................... 16116. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ................................................................ 16217. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ................................................... 16318. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ............................................ 16419. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan ............................................................... 16520. Denah Lokasi Penelitian ............................................................................ 16721. Daftar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan................................... 16922. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 170

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Pada abad ke 21 diperlukan sumber

daya manusia yang mampu bekerja sama, berpikir tingkat tinggi, kreatif,

terampil, kemampuan berkomunikasi dan belajar sepanjang hayat atau life

long learning. Bialik (2015:1) menyatakan bahwa keterampilan yang harus

dimiliki peserta didik dalam pendidikan di abad 21 adalah Creativity, Critical

Thinking, Communication, and Collaboration (4C). Keterampilan peserta

didik ini, sesuai dengan tantangan yang dihadapi peserta didik pada era

industri 4.0.

Informasi yang diperoleh peserta didik harus secara kreatif diperlukan dalam

menciptakan hal-hal baru, dan berinovasi untuk mendukung hasil

pembelajaran yang hendak dicapai. Berpikir kritis yaitu aktif dan terampil

membangun konseptual, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan

mengevaluasi informasi yang dikumpulkan yang berasal dari observasi,

pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi. Berikutnya, kemampuan

komunikasi merupakan keterampilan memperoleh dan penyampaian

informasi kepada orang lain dalam rangka penguatan pengetahuannya, melalui

ekspresi diri, agar lebih eksis dalam kehidupannya. Sedangkan keterampilan

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

2

kolaborasi dimaksudkan untuk dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan tantangan pembelajaran

kurikulum 2013 agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat

tinggi (higher order thinking skills).

Peserta didik harus mampu mengkaji secara kritis segala macam informasi

yang diperoleh, dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah atau

mengambil keputusan yang tepat. Setiap individu harus mampu membangun

jejaring yang memungkinkannya bekerja sama dengan orang lain. Setiap

individu harus mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif. Hal tersebut

didukung oleh kualitas dari suatu pendidikan yang ditempuh individu dalam

belajar. Keberhasilan pendidikan akan dicapai apabila ada usaha untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Usaha untuk meningkatkan kualitas

pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas dalam proses dan hasil

pembelajaran.

Pencapaian keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

kompetensi yang ingin dicapai. Keberhasilan suatu model pembelajaran yang

digunakan dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola tahapan-

tahapan proses pembelajaran, maka guru harus memiliki pengetahuan yang

memadai berkenaan dengan konsep dan cara mengimplementasikan model

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran adalah Project Based Learning

(PjBL). Menurut Abidin (2014:169) PjBL merupakan model pembelajaran

yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

3

belajar para peserta didik melalui serangkaian kegiatan merencanakan,

melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai

dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran.

Peserta didik di Sekolah Dasar pada dasarnya merupakan individu yang

berkembang. Dalam hal ini pembelajaran sangat dominan memberikan

kontribusi untuk membantu dan mengarahkan perkembangan peserta didik

menjadi optimal dalam pengetahuan dan keterampilannya. Untuk mencapai

keberhasilan pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan maka proses

pembelajaran haruslah dirancang oleh guru baik dalam penyusunan bahan

ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan peserta didik.

Namun, guru pada umumnya menggunakan bahan ajar yang sudah tersedia

dan tinggal pakai. Menurut Lestari (2013:1) kemampuan guru dalam

merancang ataupun menyusun bahan ajar menjadi hal yang sangat berperan

dalam menentukan keberhasilan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar.

Bahan ajar dapat diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara

sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan dirancang

sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih

runtut dalam mengajarkan materi kepada peserta didik dan tercapai semua

kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu bahan ajar adalah

lembar kerja peserta didik yang selanjutnya disebut LKPD.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian juga merupakan komponen

penting untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

4

Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan

dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar

meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Mekanisme penilaian

aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain

yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru

kelas, sedangkan penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,

tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian

keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau

teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Menurut Sunarti & Rahmati (2014:3) penilaian dalam kurikulum 2013 lebih

ditekankan pada penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang

dilakukan secara komprehensif untuk menilai masukan, proses, dan hasil

pembelajaran. Menurut Basuki (2016:168) penilaian autentik didefinisikan

sebagai suatu bentuk penilaian yang mengharuskan para peserta didik untuk

melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan penerapan dari

suatu pengetahuan atau keterampilan. Penilaian proyek merupakan salah satu

jenis penilaian autentik. Menurut Djamarah (2000:97) teknik penilaian proyek

akan memberikan sebuah gambaran kemampuan menyeluruh secara

kontekstual mengenai kemampuan peserta didik dalam memahami dan

menerapkan konsep pada materi tertentu.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada 15 Januari

2018 di 5 SD Negeri Kecamatan Pekalongan yang menggunakan kurikulum

2013 diperoleh fakta-fakta, yaitu 1) Guru menggunakan LKPD yang hanya

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

5

memuat materi dan soal, 2) Bentuk penilaian pada LKPD yang digunakan

berbentuk tes, 3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan umumnya terpusat

pada penyampaian materi dalam buku siswa, 4) Peserta didik menggunakan

buku siswa dari perpustakaan sekolah dengan jumlah terbatas, 5) Guru belum

memberikan tugas proyek dalam pembelajaran dan belum mengetahui cara

menilainya.

Berdasarkan fakta di atas, maka diambil langkah untuk memperbaiki dengan

mencari solusi yang tepat sebagai upaya meningkatkan hasil belajar proyek

peserta didik. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan

pengembangan bahan ajar berupa LKPD berorientasi penilaian proyek.

Menurut Prastowo (2011:204) lembar kerja peserta didik adalah materi ajar

yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKPD peserta didik

akan mendapatkan materi, petunjuk belajar, ringkasan, dan tugas yang

berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat menemukan

arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan membuat

proyek.

Sebagaimana diungkapkan Majid (2014:206) penilaian proyek adalah

penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan

dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan. Selain itu, penilaian proyek dimaksudkan untuk

mengetahui pemahaman peserta didik dalam bidang tertentu, kemampuan

peserta didik mengaplikasikan pengetahuan tertentu melalui suatu

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

6

penyelidikan, kemampuan peserta didik memberi informasi tentang sesuatu

yang menjadi hasil penyelidikannya. LKPD berorientasi penilaian proyek

berfokus penyelesaian proyek dari permasalahan nyata yang diberikan. Pribadi

(2009:158) mengungkapkan bahwa peserta didik belajar dan membangun

pengetahuan mereka manakala mereka berupaya memahami lingkungan yang

ada di sekitar mereka. Membawa peserta didik bersentuhan langsung dengan

objek atau peristiwa yang sedang dipelajari akan memberikan kemungkinan

untuk membangun pemahaman yang baik tentang objek atau peristiwa

tersebut.

Selanjutnya, hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada 7 orang guru di SD

Negeri Kecamatan Pekalongan pada Januari 2018 diperoleh hasil bahwa 100%

(7 guru) sudah menggunakan buku guru dan buku siswa dalam pembelajaran.

Sebanyak 85,71% (6 guru) tidak memiliki buku penunjang lainnya dalam

pembelajaran. 71,43% (5 guru) buku guru dan buku peserta didik yang

digunakan belum memenuhi tagihan kompetensi dasar. Sebanyak 100% (7

guru) guru belum memberikan tugas untuk membuat proyek dan belum

mengetahui cara menilai proyek peserta didik. Selain itu, sebanyak 100% (7

guru) guru belum menggunakan LKPD tematik dan memerlukan adanya

pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek pada

pembelajaran tematik. (lihat lampiran 3 halaman 118).

Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan pengembangan LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek pada pembelajaran tematik kelas IV SD.

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

7

B. Identifikasi Masalah

Berpijak pada latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Guru menggunakan LKPD yang hanya memuat materi dan soal.

2. Bentuk penilaian pada LKPD yang digunakan berbentuk tes yang hanya

menilai aspek pengetahuan.

3. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan umumnya terpusat pada

penyampaian materi dalam buku siswa.

4. Peserta didik menggunakan buku siswa dari perpustakaan sekolah dengan

jumlah terbatas.

5. Guru belum memberikan tugas proyek dalam pembelajaran dan belum

mengetahui cara menilainya.

6. Belum adanya pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini

akan meneliti masalah tentang Pengembangan LKPD Model PjBL

Berorientasi Penilaian Proyek pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah

Dasar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut:

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

8

1. Bagaimanakah kelayakan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimanakah perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang

menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dengan

peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada pembelajaran

tematik kelas IV Sekolah Dasar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan pengembangan ini

adalah:

1. Menghasilkan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek yang

layak pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.

2. Mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang

menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dengan

peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada pembelajaran

tematik kelas IV Sekolah Dasar.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, sebagai

sumber belajar pada mata pelajaran tematik, khususnya guru kelas IV di

Sekolah Dasar, dan dapat mengkaji kelebihan dan kekurangan dari

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

9

pembelajaran dengan menggunakan pengembangan LKPD sebagai sumber

belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Peserta didik

Melalui pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek diharapkan dapat membantu peserta didik untuk membuat

proyek dan meningkatkan hasil belajar.

b. Pendidik

Menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan guru dalam

mengembangkan dan menggunakan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek pada pembelajaran tematik.

c. Sekolah

Dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui pengembangan LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek pada pembelajaran tematik.

d. Peneliti

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengembangan

LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dan penerapannya,

sekaligus dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian

lebih lanjut.

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

10

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 1

Gondangrejo Kecamatan Pekalongan.

2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah pengembangan LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek untuk kelas IV SD.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Gondangrejo Kecamatan

Pekalongan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2018/2019.

H. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah LKPD

yang memiliki spesifikasi seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Spesifikasi Produk

NoIdentifikasi

ProdukPenjelasan

1. Jenis LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek2. Kelas IV SD3. Tema Indahnya Keragaman di Negeriku4. Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku

5. Kompetensi Inti3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) danmenanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

11

NoIdentifikasi

ProdukPenjelasan

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan disekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasayang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yangestetis, dalam gerapkan yang mencerminkan anaksehat, dandalam tindakan yang mencerminkanperilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

6. KompetensiDasar

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keragaman suku

bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yangterikat persatuan dan kesatuan.

4.4 Menyajikan berbagai bentuk keragaman sukubangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yangterikat persatuan dan kesatuan.

Bahasa Indonesia3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada

teks.4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks

nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain:

gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gayagravitasi, dan gaya gesekan.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalamkehidupan sehari-hari, antara lain: gaya otot, gayalistrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gayagesekan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,

budaya, etnis, dan agama diprovinsi setempatsebagai identitas bangsa Indonesia sertahubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenaikeragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, danagama diprovinsi setempat sebagai identitasbangsa Indonesia serta hubungannya dengankarakteristik ruang.

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)3.3 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel4.3 Membuat karya kolase, montase, dan mozaik

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

12

II. KAJIAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada seseorang setelah melalui

proses pemanfaatan berbagai sumber belajar dan lingkungan yang memberi

stimulus pada yang bersangkutan. Kingskey (dalam Rusman 2012:13),

mengatakan bahwa learning is the process by wich behavior (in the broader

sence) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah

proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui

praktik atau latihan.

Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Hamalik (2008: 28) belajar

adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari

pengalaman. Menurut Hilgard & Bower dalam Fathurrohman & Sutikno

(2010: 5), belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

13

berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak

dapat dijelaskan.

Menurut Trianto (2011: 16), belajar secara umum dapat diartikan sebagai

perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena

pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak

lahir. Menurut Amri (2013: 24), belajar merupakan suatu proses

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah

laku dan kemampuan berinteraksi yang relatif permanen atau menetap

karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang melalui

berbagai pengalaman yang mereka alami dan mereka dapatkan dari

lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah

sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku pada kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor.

2. Teori Belajar

Teori belajar merupakan teori yang di dalamnya terdapat tata cara

pengaplikasian kegiatan pembelajaran antara guru dan peserta didik,

perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun

di luar kelas. Pada pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek terdapat teori-teori belajar yang berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

14

a. Teori Belajar Behaviorisme

Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut

Budiningsih (2005:21) belajar merupakan bentuk perubahan yang

dialami peserta didik dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku

dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan

perubahan tingkah lakunya.

Teori behaviorisme dengan model hubungan stimulus-responnya,

mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon

atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau

pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila

diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan

perubahan perilakunya. Menurut Sukarjo & Ukim (2012: 34) teori ini

dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output

yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru

kepada peserta didik, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan

peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Teori

ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal

penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku

tersebut.

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

15

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teori belajar

behaviorisme adalah teori belajar yang mengakibatkan perubahan tingkah

laku dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

b. Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitif memandang bahwa belajar bukan semata-mata

proses perubahan tingkah laku yang tampak, melainkan sesuatu yang

kompleks yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental peserta didik

yang tidak tampak. Perspektif teori kognitif, belajar merupakan peristiwa

mental, bukan peristiwa behavioral meskipun hal-hal yang bersifat

behavioral tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa belajar.

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu

proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Kognitif adalah salah

satu ranah dalam taksonomi pendidikan.

Menurut Suprijono (2014: 22) teori kognitif menekankan belajar sebagai

proses internal. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai,

mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Prinsip teori psikologi

kognitif adalah bahwa setiap orang dalam bertingkah laku dan

mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat

perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri. Menurut Bruner

dalam Suprijono (2014: 24) perkembangan kognitif individu dapat

ditingkatkan melalui penyusunan materi pelajaran dan

mempresentasikannya sesuai dengan tahap perkembangan individu

tersebut. Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif, yaitu

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

16

perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang mencakup ingatan

jangka panjang (long-term memory).

Menurut Winataputra (2008: 34) teori belajar kognitif dibentuk dengan

tujuan mengkonstruksi prinsip-prinsip belajar secara ilmiah hasilnya

berupa prosedur-prosedur yang dapat diterapkan pada situasi kelas untuk

mendapatkan hasil yang sangat produktif. Menurut Lapono (2008: 123)

struktur mental individu berkembang sesuai dengan tingkatan

perkembangan kognitif seseorang. Semakin tinggi tingkat perkembangan

kognitif seseorang semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilannya

dalam memproses berbagai informasi atau pengetahuan yang

diterimanya dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial.

Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara aktif

amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi

belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan menggunakan pola

atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual

pada diri peserta didik perlu diperhatikan karena faktor ini sangat

mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Teori belajar kognitif

menganggap bahwa seseorang dianggap telah belajar apabila tingkah

laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang

suatu situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar.

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

17

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teori kognitif

adalah teori belajar yang lebih menekankan pada belajar merupakan

suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.

c. Teori Belajar Kontruktivisme

Teori pembelajaran kontruktivisme menyatakan bahwa peserta didik

harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks.

Menurut Sumiati & Asra (2009:15), belajar adalah proses mengkontruksi

pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialami peserta didik sebagai

hasil interaksinya dengan lingkungan sekitar.

Menurut Suprijono (2014: 38), upaya perbaikan kualitas pembelajaran ke

arah pembelajaran konstruktivisme kian populer di bidang pendidikan

pada dekade terakhir ini, pembelajaran konstruktivisme lebih

menekankan pada belajar autentik, belajar kolaboratif dan kooperatif.

Menurut Gültekin (2005:549), program studi sosial bertujuan untuk

menerapkan pendekatan belajar-mengajar yang berpusat pada peserta

didik yang menempatkan penekanan yang sama pada pengetahuan ilmu

sosial dan keterampilan, pengalaman pribadi dan perbedaan peserta didik

menjadi pertimbangan, dan memungkinkan untuk berinteraksi dengan

lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teori

kontruktivisme adalah teori yang mengharuskan guru tidak hanya sekedar

memberikan pengetahuan kepada peserta didik tetapi guru harus

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

18

memfasilitasi untuk peserta didik membangun sendiri pengetahuan

dibenaknya.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Seseorang melakukan perubahan dalam proses belajar maka akan

memperoleh sesuatu yang merupakan dampak dari proses belajarnya yang

disebut hasil belajar. Hasil belajar merupakan bukti dari usaha yang dilakukan

peseta didik dalam kegiatan belajar. Menurut Sean B. et al (2006:2) hasil

belajar merupakan proses dari akhir pembelajaran yang telah dilakukan,

melihat berhasil atau tidaknya hasil belajar dapat dilakukan dengan

melakukan evaluasi/test di akhir pembelajaran.

Menurut Gagne dan Griggs dalam Suprihatiningrum (2013: 24) hasil belajar

adalah kemampuan dimiliki peserta didik sebagai akibat perbuatan belajar

dan dapat diamati melalui penampilan peserta didik (learner’s performance).

Seiring dengan pendapat tersebut Sudjana (2011:22) mengungkapkan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima

pengalaman belajarnya. Sedangkan Hamalik (2011:30) menyatakan bahwa

hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

peserta didik yang dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan.

Menurut Bloom dalam Suprihatiningrum (2013: 38) membagi hasil belajar

menjadi tiga aspek, yaitu :

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

19

a. Aspek Kognitif

Dimensi kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan berpikir,

mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah kognitif berkaitan dengan

daya pikir, pengetahuan dan penalaran. Ranah kognitif berorientasi pada

kemampuan peserta didik dalam berpikir dan bernalar yang mencakup

kemampuan peserta didik dalam mengingat sampai dengan memecahkan

masalah, yang menuntut peserta didik untuk menggabungkan konsep-

konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Aspek Afektif

Dimensi afektif lebih berorientasi pada pembentukan sikap melalui

proses pembelajaran. Ranah afektif terdiri dari lima aspek, yaitu: (1)

penerimaan (ingin menerima, sadar akan sesuatu), (2) pemberian respon

(aktif berpartsipasi), penilaian (menerima nilai-nilai), (3)

pengorganisasian (menghubungkan nilai yang dipercaya), (4)

internalisasi (menjadikan nilai-nilai sebagai pola hidup). Tipe hasil

belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku

seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan

sosial.

c. Aspek Psikomotorik

Psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang

bersifat manual atau motorik. Ranah psikomotorik menunjuk pada

gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan fisik dapat

berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik. Ada enam aspek ranah

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

20

psikomotorik, yaitu: gerakan refleks (meniru gerak), keterampilan

gerakan dasar (menggunakan konsep untuk melakukan gerak),

kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan (melakukan gerak

dengan benar), gerakan keterampilan kompleks (merangkai gerakan

dengan benar), gerakan ekspresif dan interpretatif. Aspek psikomotorik

dilihat dari penampilan (performance) atau keterampilan peserta didik.

Untuk mengukur penampilan atau keterampilan dapat diukur dari tingkat

kemahirannya, ketepatan waktu penyelesaiannya, dan kualitas produk

yang dihasilkannya.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengikuti

pembelajaran. Hasil belajar ini dapat berwujud pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan dan program belajar dalam

bidang tertentu yang ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai.

Penelitian ini difokuskan pada hasil belajar kognitif dan psikomotor.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Beragam faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, agar mereka

dapat belajar dengan baik dan meningkatkan prestasinya di sekolah atau

masyarakat. Munadi dalam Rusman (2012: 124) menjelaskan faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor

psikologis. Sementara faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor

instrumental. Sedangkan menurut Slameto (2010: 17) berpendapat faktor-

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

21

faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Faktor internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedangbelajar, faktor intern terdiri dari:1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan)3) Faktor kelelahan

b. Faktor eksternal:yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternterdiri dari:1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan)

2) Faktor sekolah (model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan pesertadidik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alatpelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaangedung, dan fasilitas sekolah, model dan media dalam mengajar, dantugas rumah)

3) Faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, massmedia, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Menurut Syah (2004:144), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta

didik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

a. Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni kondisi jasmanidan rohani peserta didik.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisilingkungan di sekitar peserta didik.

c. Faktor model belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajarpeserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan pesertadidik untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Menurut Djaali (2008:10), ada banyak faktor yang mempengaruhi belajar

antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri. Purwanto

(2004:102) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,

dibedakan menjadi dua golongan:

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau yang kita sebutdengan faktor individual. Yang termasuk faktor individual antara lainfaktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi danfaktor pribadi.

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

22

b. Faktor yang ada diluar individu atau yang kita sebut faktor sosial. Yangtermasuk faktor sosial antara lain: faktor keluarga (rumah tangga), gurudan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajarmengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasisosial.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor internal atau individual dan

faktor eksternal atau sosial. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, meliputi faktor kecerdasan, latihan, motivasi dan

faktor pribadi fisiologis dan faktor psikologis Faktor eksternal yaitu faktor

lingkungan yang meliputi segala apapun yang ada di luar individu, meliputi

faktor keluarga (rumah tangga), guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang

tersedia dan motivasi sosial.

C. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran

ini mengintegrasikan/mengaitkan beberapa mata pelajaran kedalam suatu

tema untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Menurut Rusman (2012: 254)

pembelajaran tematik dikatakan bermakna karena dalam pembelajarantematik peserta didik akan memahami konsep-konsep yang merekapelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengankonsep lain yang telah mereka pahami, fokus perhatian dalampembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh peserta didiksaat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentukketerampilan yang harus dikembangkannya.

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

23

Definisi lain disampaikan oleh Ahmadi & Amri (2014: 94) yang menjelaskan

bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Sukayati (2009: 13),

pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar

(KD) dan indikator dari kurikulum dari beberapa mata pelajaran menjadi satu

kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Hadi Subroto dalam Trianto (2011:

151) mengemukakan

bahwa pembelajaran tematik/terpadu adalah pembelajaran yangmenggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran dan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari peserta didiksehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.Oleh karena itu, dalam pembelajaran tematik sudah tidak ada lagipemisahan antar mata pelajaran tetapi sudah menggunakan tema-tematertentu yang sesuai dengan kehidupan peserta didik.

Kunandar (2013: 46) menjelaskan pula bahwa pembelajaran tematik

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai

kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-

tema tertentu yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan

pengalaman langsung bagi peserta didik yang dapat dipahami dan digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik merupakan strategi

pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik

cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna.

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

24

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Suatu pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran tematik terpadu

apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut

menurut Sukayati (2008:93) bahwa pembelajaran tematik memiliki

karakteristik sebagai berikut.

a. HolistikPembelajaran tematik memungkinkan peserta didik untuk memahamisuatu fenomena dari segala sisi. Pada saatnya nanti akan membuatpeserta didik menjadi lebih arif dan bijak dalam menyikapi ataumenghadapi kejadian yang ada dihadapan mereka.

b. BermaknaKegiatan belajar mengajar menjadi lebih fungsioanal dan peserta didikmampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkanmasalah-masalah yang nyata di dalam kehidupannya.

c. OtentikPembelajaran tematik memungkinkan peserta didik memahami secaralangsung konsep dari prinsip yang ingin dipelajari. Hal inidikarenakan mereka dalam belajarnya melakukan kegiatan secaralangsung.

d. AktifPeserta didik perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaranmulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.Pembelajaran tematik pada dasarnya dilaksanakan denganmempertimabangkan minat dan kemampuan peserta didik.Keterlibatan peserta didik dalam menyusun rencana, pelaksanaan danproses evaluasi memungkinkan peserta didik termotivasi untuk secaraterus menerus belajar.

Sehubungan dengan hal tersebut, karakteristik pembelajaran tematik

diungkapkan pula oleh Depdiknas dalam Trianto (2010: 91) antara lain.

a. Berpusat pada peserta didikProses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan pesertadidik sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkayapengalaman belajar.

b. Memberikan pengalaman langsungAgar pembelajaran lebih bermakna maka peserta didik perlu belajarsecara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guruperlu menciptakan kondisi yang kondusif dan bermakna.

c. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelasMengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan salingketerkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

25

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaranPembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai matapelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian, pesertadidik mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal inidiperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkanmasalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bersifat fleksibelPembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapatmengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan matapelajaran lainnya.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didikPeserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yangdimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Lebih lanjut Rusman (2015: 162) menyebutkan bahwa pembelajaran

tematik memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Berpusat pada peserta didikb. Memberikan pengalaman langsungc. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelasd. Bersifat fleksibele. Hasil belajar sesuai minat dan kebutuhan peserta didikf. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik memiliki karakteristik berpusat pada peserta didik,

memberikan pengalaman langsung, pemisah mata pelajaran tidak begitu

jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, peserta didik

terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran

sesuai minat dan kebutuhan peserta didik.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Daryanto

(2014: 92) menjelaskan bahwa ada lima kelebihan pembelajaran tematik,

yaitu:

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

26

a. Materi pelajaran dekat dengan kehidupan peserta didiksehingga peserta didik mudah memahami sekaligusmenerapkannya.

b. Peserta didik dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran dimateri pelajaran yang satu dengan yang lainnya.

c. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan belajarnyadalam aspek afektif dan psikomotor, selain aspek kognitif.

d. Dapat mengakomodir kecerdasan peserta didik.e. Guru dapat dengan mudah menggunakan belajar peserta didik

aktif sebagai metode pembelajaran.

Sementara itu, Kunandar dalam Ahmadi (2014: 93) menjelaskan bahwa

pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhanpeserta didik.

b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yangrelevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan pesertadidik.

c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan danbermakna.

d. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuaidengan persoalan yang dihadapi.

e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.f. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap

gagasan orang lain.g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan

persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.

Menurut Ahmadi & Amri (2014: 93) menjelaskan bahwa selain

kelebihan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga memiliki

kekurangan. Adapun kekurangan pembelajaran tematik terjadi jika

dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang guru kelas kurang

menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga guru akan merasa

sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran

dan tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan

konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat. Selain itu,

perencanaan dan pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran tematik

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

27

kurikulum 2013 lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi

proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja

sehingga guru harus mampu membagi waktu dan tenaga untuk

melaksanakan pembelajaran tematik secara efektif dan efisien.

Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran tematik menjadi sangat

bemanfaat bagi peneliti untuk dijadikan dasar pengetahuan dalam

melakukan penelitian. Kelebihan dan kekurangan ini juga dijadikan dasar

bagi peneliti untuk mengetahui pengembangan LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek dalam pembelajaran tematik.

D. Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran memaparkan bagaimana peserta didik memperoleh

pengetahuan dalam pelajaran tertentu. Kurikulum 2013 mengarahkan proses

pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar menggunakan pembelajaran

tematik berbasis pendekatan saintifik. Menurut Hosnan (2014: 34)

implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan

saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar

peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan

masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengomunikasikan konsep.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

28

Kemendikbud (2013: 200-203) menjelaskan mengenai pendekatan saintifik,

pendekatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta

didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan

pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan

saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Langkah-langkah

pendekatan ilmiah (scientific approach) meliputi:

1. mengamati (dengan metode observasi peserta didikmenemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yangdianalisis),

2. menanya (saat guru atau peserta didik bertanya, pada saat itupula guru membimbing atau memandu peserta didiknya belajardengan baik),

3. menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi),

4. mencoba (peserta didik harus mencoba atau melakukanpercobaan),

5. mengolah (tahapan mengolah ini peserta didik sebisa mungkindikondisikan belajar secara kolaboratif),

6. menyimpulkan (kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutandari kegiatan mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalamsatu kesatuan kelompok),

7. menyajikan dan mengkomunikasikan (peserta didik harusdapat menyajikan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan yangtelah disusun).

Menurut Majid (2014: 211) pendekatan saintifik dalam pembelajaran

memiliki langkah-langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Sementara, Dyer dalam Sani

(2015: 53) menyatakan pendekatan saintifik (scientific approach) dalam

pembelajaran memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: (1)

mengamati, (2) menanya, (3) mencoba/mengumpulkan informasi, (4)

menalar/asosiasi, dan (5) membentuk jejaring (melakukan komunikasi).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat didefinisikan sebagai

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

29

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui langkah-langkah

mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mengkomunikasikan.

E. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar

dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan

perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik

mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian

autentik yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara

utuh. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan

penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan

prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik,

akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Majid, 2014: 56). Menurut

Kemendikbud (2013:2) penilaian autentik merupakan penilaian yang

dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),

proses, dan keluaran (output) pembelajaran.

Callison (2015: 1) mendefinisikan authentic assessment is an evaluation

process that involves multiple forms of performance measurement reflecting

the student’s learning, achievement, motivation, and attitudes on

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

30

instructionally-relevant activities. Penilaian autentik menilai proses

pembelajaran secara keseluruhan, tidak hanya pada hasil belajar tetapi juga

motivasi dan sikap pada setiap aktivitas pembelajaran. Menurut J. Micheal

(dalam Callison, 2015: 2) mengidentifikasi karakteristik penilaian autentik

sebagai berikut.

1. Constructed Respons; penilaian mampu mengukur peserta didikdalam mengonstruksi pengetahuan melalui berbagai sumberbelajar.

2. Higher-Order Thinking; penilaian mengukur kemampuan berpikirtingkat tinggi yaitu kemampuan menganalisis, mensintesis, danmenilai.

3. Authenticity; tugas yang diberikan harus mengaitkan materi dengankonteks dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari.

4. Integrative; tugas yang diberikan dapat menggambarkanketerpaduan materi belajar.

5. Process and Product; penilaian dapat mengukur proses belajar danproduk hasil belajar.

6. Depth in Place of Breadth; unjuk kerja membangun berbagaiaktivitas yang memungkinkan peserta aktif dalam pembelajaran.

Bentuk-bentuk penilaian autentik yang dapat menilai proses pembelajaran

menurut Kunandar (2013: 40) adalah sebagai berikut.

1. Proyek atau penugasan dan laporannya.2. Hasil tes tulis untuk mengukur pengetahuan atau kognitif

peserta didik.3. Portofolio (kumpulan karya peserta didik) salama satu semester

atau satu tahun.4. Presentasi atau penampilan peserta didik dalam melaporkan

proyek atau tugas.5. Demonstrasi atau simulasi suatu alat atau aktivitas tertentu yang

berkaitan dengan materi.6. Karya tulis, laporan, jurnal, atau penilaian diri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian

autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan instrumen

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

31

penilaian yang bervariasi dengan memperhatikan masukan (input), proses,

dan keluaran (output) pembelajaran.

F. Penilaian Proyek

1. Pengertian Penilaian Proyek

Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian

autentik. Salah satu bentuk penilaian autentik adalah penilaian proyek.

Menurut Majid (2014:206) penilaian proyek adalah penilaian terhadap

tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam

periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan.

Menurut Purnomo (2016:54) penilaian proyek merupakan kegiatanpenilaian yang dilakukan dengan cara memberikan tugas kepadapeserta didik. Tugas tersebut harus diselesaikan oleh peserta didikmenurut periode/waktu tertentu. Tugas selaku proyek bagi pesertadidik, dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik,mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,pengolahan, analisis, dan penyajian data.

Sedangkan menurut Kusaeri (2014:156) penilaian proyek merupakan

kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan

seseorang atau sekelompok peserta didik dalam periode atau waktu

tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak perencanaan,

pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan,

dan penyajian produk (bila berupa barang dan jasa) dan laporan tertulis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas peserta

didik yang diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas proyek berupa

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

32

investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,

pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian data.

2. Karakteristik Penilaian Proyek

Menurut MacDonell dalam Rusman (2012:197) menjelaskan bahwa

penilaian proyek memiliki tujuh karakteristik, yaitu: (1) melibatkan

peserta didik secara langsung dalam pembelajaran, (2) menghubungkan

pembelajaran dengan dunia nyata, (3) dilaksanakan dengan berbasis

penelitian, (4) melibatkan berbagai sumber belajar, (5) bersatu dengan

pengetahuan dan keterampilan, (6) dilakukan dari waktu ke waktu, dan

(7) diakhiri dengan sebuah produk tertentu.

Sedangkan karakteristik penilaian proyek menurut Kemendikbud dalam

Abidin (2014: 169) adalah (1) peserta didik membuat keputusan tentang

sebuah kerangka kerja, (2) adanya permasalahan atau tantangan yang

diajukan kepada peserta didik, (3) peserta didik mendesain proses untuk

menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan, (4)

peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan

mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, (5) proses

evaluasi dijalankan secara kontinu, (6) peserta didik secara berkala

melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan, dan (7) produk

akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.

Sedangkan menurut Grossman (2007:1-2), karakteristik penilaian proyek

adalah :

a. Bekerja dalam kelompok, peserta didik bekerja sama dengantemannya dalam satu kelompok.

b. Berpusat pada peserta didik, guru memfasilitasi pembelajaran.

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

33

c. Multidisiplin, membutuhkan keterampilan membaca, menulis,dan meneliti.

d. Membutuhkan keterampilan dalam dunia yang sebenarnya,misalnya menggunakan keterampilan matematika untukmenganalisis proyeknya.

e. Menghasilkan produk, peserta didik mengerjakan sebuah proyekatau menyelesaian permasalahan.

f. Membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan proyek,mungkin beberapa hari, minggu, atau bulan.

g. Menggunakan aunthentic assessment, guru menilai kualitasproduk atau proyek yang sudah diselesaikan, tidak sekedarmenguji pengetahuan dengan tes tertulis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik penilaian proyek adalah berpusat pada peserta didik, guru

memfasilitasi pembelajaran, menghubungkan pembelajaran dengan dunia

nyata, dilaksanakan dengan berbasis penelitian, diakhiri dengan sebuah

produk tertentu, dan menggunakan aunthentic assessment, guru menilai

kualitas produk atau proyek yang sudah diselesaikan, tidak hanya

sekedar menguji pengetahuan dengan tes tertulis.

3. Tujuan Penilaian Proyek

Menurut Majid (2014:206) penilaian proyek bertujuan untuk

memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan peserta

didik pada pembelajaran tertentu, kemampuan peserta didik dalam

mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan peserta didik untuk

mengomunikasikan informasi. Sementara menurut Purnomo (2016:54)

penilaian proyek dimaksudkan untuk menilai kemampuan peserta didik

secara menyeluruh dalam pengorganisasian dan pelaksanaan suatu

kompetensi.

Kusaeri (2014:156) menjelaskan penilaian proyek bertujuan untuk a)

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

34

memperoleh informasi tentang pemahaman dan pengetahuan peserta

didik pada pembelajaran tertentu, b) memperoleh informasi tentang

kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dan

menyampaikan pendapatnya, c) menilai keterampilan maupun

pengetahuan yang memerlukan aplikasi, seperti bekerja dalam kelompok,

penyelesaian masalah, dan evaluasi terhadap temuan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

penilaian proyek untuk menilai pengetahuan peserta didik dalam

pembelajaran tertentu dan menilai kemampuan peserta didik dalam

mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh.

4. Tahapan Penilaian Proyek

Pembelajaran berbasis proyek dinilai melalui berbagai tahapan guna

memenuhi berbagai tujuan penilaian. Melalui proyek juga dapat dinilai

pengetahuan dan keterampilan tertentu seperti perencanaan dan

organisasi proyek, kemampuan bekerja dalam kelompok, pemecahan

masalah, evaluasi terhadap temuan yang signifikan, dan penyajian

laporan secara tertulis.

Guru mengutamakan tugas proyek pada prosesnya dan menggunakannya

sebagai acuan penilaian keterampilan peserta didik dalam merencanakan,

meneliti, dan menganalisis proyek. Dalam hal ini, peserta didik dapat

menggunakan pengalaman dan pengetahuannya tentang suatu masalah

tertentu, merumuskan pertanyaan, dan meneliti masalah melalui bahan

bacaan, karya wisata, pengamatan, dan atau wawancara.

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

35

Purnomo (2016:55) sebelum proses penilaian proyek berlangsung,

peserta didik harus melakukan tahapan yang meliputi:

a. Perencanaan, peserta didik terlebih dahulu harus merencanakan

dalam memilih atau menafsirkan topik yang akan dikaji.

b. Pengumpulan data, peserta didik melakukan pengumpulan data yang

menjadi topik atau kajian.

c. Pengolahan data, peserta didik mengolah data yang telah

dikumpulkan.

d. Penyajian data, peserta didik menyajikan data yang telah diolah

sebagai hasil investigasi.

5. Kelebihan Penilaian Proyek

Penilaian proyek memiliki kelebihan. Purnomo (2016:55) menyatakan

kelebihan penilaian proyek adalah:

a. Dapat memperluas pemikiran peserta didik yang berguna dalammenghadapi masalah kehidupan.

b. Dapat membina peserta didik dengan kebiasaan menerapkanpengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Sebagai sarana untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitaspeserta didik dalam pembelajaran kontekstual.

Sedangkan menurut Kunandar (2014:287) kelebihan penilaian proyek

adalah:

a. Banyak kesempatan untuk berkreasi.b. Mendidik peserta didik lebih bebas mengeluarkan ide.c. Meringankan guru dalam pemberian materi pelajaran.d. Dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.e. Terdapat rasa tanggung jawab dari peserta didik terhadap tugas

yang diberikan.f. Guru dan peserta didik lebih kreatif.

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

36

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan

penilaian proyek adalah memperluas pemikiran peserta didik, mendidik

peserta didik lebih bebas mengeluarkan ide, terdapat rasa tanggung

jawab dari peserta didik terhadap tugas yang diberikan, dan dapat

meningkatkan kreativitas peserta didik.

6. Kekurangan Penilaian Proyek

Kekurangan penilaian proyek menurut Purnomo (2016:55) adalah: (1)

memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan

masalah, (2) memerlukan biaya ekstra, dan (3) banyak peralatan yang

harus disediakan. Sementara menurut Kunandar (2014:287) kekurangan

penilaian proyek adalah: (1) untuk kelompok, peserta didik yang kurang

bertanggung jawab hanya titip nama, (2) didominasi oleh peserta didik

yang mampu bekerja, dan (3) tidak dapat terpantau oleh guru.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat simpulkan bahwa kekurangan

yang harus diperhatikan oleh guru terutama dalam memilih proyek yang

akan dikerjakan peserta didik tidak memerlukan peralatan yang terlalu

banyak dan biaya yang terlalu besar, guru juga harus memantau semua

peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya.

G. Model Project Based Learning

1. Pengertian Model Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) disingkat PjBL

adalah salah satu model pembelajaran yang ditawarkan untuk

diimplementasikan pada pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013.

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

37

Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang

melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Menurut Sani

(2014: 172) PjBL didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran dengan

aktivitas jangka panjang yang melibatkan peserta didik dalam

merancang, membuat, dan menampilkan produk untuk mengatasi

permasalahan dunia nyata.

Thomas dalam Wena (2010:144) PjBL merupakan model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola

pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Model PjBL

merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta

didik, melalui kegiatan penelitian dengan bimbingan serta arahan guru

sehingga terjalin kolaborasi sesuai kapasitas masing-masing secara

komprehensif (Guo & Yang, 2012).

Menurut Abidin (2014:169) menyatakan PjBL merupakan model

pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan

dan keterampilan belajar para peserta didik, melalui serangkaian kegiatan

merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk

tertentu yang dibingkai dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut, model PjBL dirancang untuk digunakan

pada permasalahan kompleks yang menghendaki peserta didik

melakukan investigasi untuk memahaminya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa PjBL

adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas peserta didik

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

38

untuk memahami suatu konsep dengan melakukan investigasi yang

mendalam tentang suatu masalah dan mencari suatu penyelesaian yang

relevan yang dikemas dalam suatu pengerjaan proyek. Pembelajaran

berbasis proyek dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan

keterampilan, yang diperoleh dengan cara membuat produk yang terkait

dengan materi ajar sesuai kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh

peserta didik.

2. Langkah-langkah Penerapan Model Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek untuk peserta didik di sekolah dasar perlu

dipandu oleh guru. Langkah model PjBL menurut Abidin (2014:172)

sebagai berikut:

a. Praproyek. Langkah ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru di

luar jam pelajaran. Pada tahap ini guru merancang deskripsi proyek,

menyiapkan media dan berbagai sumber belajar, dan menyiapkan

kondisi pembelajaran.

b. Fase 1 : Mengidentifikasi Masalah. Peserta didik melakukan

pengamatan terhadap obyek tertentu. Berdasarkan pengamatannya

tersebut, peserta didik mengidentifikasi masalah dan membuat

rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan.

c. Fase 2 : Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek. Peserta

didik secara kolaboratif dengan anggota kelompok ataupun dengan

guru mulai merancang proyek yang akan mereka buat, menentukan

penjadwalan pengerjaan proyek, dan melakukan aktivitas persiapan

lainnya.

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

39

d. Fase 3 : Melaksanakan Penelitian. Peserta didik melakukan kegiatan

penelitian awal sebagai model dasar bagi produk yang akan

dikembangkan. Berdasarkan kegiatan penelitian tersebut peserta

didik mengumpulkan data dan selanjutnya menganalisis data tersebut

sesuai dengan teknik analisis data yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan.

e. Fase 4 : Menyusun Draft/Prototipe Produk. Peserta didik mulai

membuat produk awal sebagaimana rencana dan hasil penelitian

yang dilakukannya.

f. Fase 5 : Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki Produk. Peserta didik

melihat kembali produk awal yang dibuat, mencari kelemahan dan

memperbaiki produk tersebut. Dalam praktiknya, kegiatan mengukur

dan menilai produk dapat dilakukan dengan meminta pendapat atau

kritik dari anggota kelompok lain ataupun pendapat guru.

g. Fase 6 : Finalisasi dan Publikasi Produk. Peserta didik melakukan

finalisasi produk. Setelah diyakini sesuai dengan harapan, produk

dipublikasikan.

h. Pascaproyek. Guru menilai, memberikan penguatan, masukan, dan

saran perbaikan atas produk yang telah dihasilkan peserta didik.

Sementara, menurut Patton dan Robin dalam Sani (2014:185) tahapan

PjBL dijabarkan sebagai berikut.

a. Memperoleh ide. Ide membuat proyek dapat diperoleh dariinternet atau berdiskusi dengan temen sejawat, namun harusterkait dengan kurikulum yang ditetapkan.

b. Merancang proyek. Guru menetapkan apa yang harus dipelajarioleh peserta didik dengan mengerjakan proyek.

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

40

c. Menyetel proyek. Menyetel proyek, maksudnya adalahmembicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan pesertadidik. Tahapan yang dilakukan adalah menyajikan rencanaproyek; memperkenalkan proyek; dan diskusi untuk klarifikasi.

d. Membuat proyek. Untuk peserta didik kelas rendah, guru dapatmenunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untukkelas tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadapproyek yang dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan pesertadidik dalam mengerjakan proyek.

e. Memamerkan proyek. Guru perlu menetapkan waktu untukmelaksanakan pameran produk yang telah dibuat oleh pesertadidik. Pameran bisa untuk umum dan bisa juga dipamerkan dikelas.

Pendapat lain, Hosnan (2014:325) langkah-langkah PjBL meliputi: (a)

penentuan proyek; (b) perancangan langkah-langkah penyelesaian

proyek; (c) penyusunan jadwal pelaksanaan proyek; (d) penyelesaian

proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru; (e) penyusunan laporan

dan presentasi/publikasi hasil proyek; (f) evaluasi proses dan hasil

proyek. Selanjutnya, menurut Anita dalam Hosnan (2014: 329) langkah-

langkah PjBL dilaksanakan dalam 3 tahap berikut.

a. Tahap perencanaan proyekPada tahap ini meliputi merumuskan tujuan pembelajaran,menentukan topik, mengelompokkan peserta didik dengan tingkatkemampuan beragam terdiri dari 4-5 orang, merancang danmenyusun LKPD, merancang kebutuhan sumber belajar,menetapkan rancangan penilaian.

b. Tahap pelaksanaan proyekPada tahap pelaksanaan proyek ini meliputi 6 kegiatan yaitupenentuan pertanyaan, menyusun rencana proyek, menyusunjadwal, monitoring, menguji hasil dan evaluasi pengalaman.

c. Tahap penilaianSistem penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran proyekadalah penilaian proyek, meliputi penilaian dari tahapperencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahandan penyajian data.

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

41

Sementara Semiawan (2006: 84-87) mengemukakan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan model project based learning meliputi tiga tahapan

yaitu

1. Tahap perencanaana. Mempelajari materi pembelajaran dalam silabus dari mata

pelajaran yang menjadi tema dari proyek tersebut.b. Membuat diagram kaitan antara tema dengan materi

pembelajaran dari mata pelajaran lain.c. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan model

proyek tersebut.d. Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran.e. Merencanakan organisasi kelas sesuai dengan kegiatan

pembelajaran, misalnya bekerja dalam kelompok.f. Menyiapkan format-format pengamatan untuk peserta didik.g. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.h. Menyiapkan penilaian kegiatan belajar-mengajar.

2. Tahap pelaksanaana. Pada permulaan pembelajaran, guru mengemukakan tema

proyek.b. Guru mengajak peserta didik menelaah kemungkinan

mengaitkan tema dengan berbagai mata pelajaran (walaupunguru sebelumnya sudah menyiapkan diagram kaitan tema matapelajaran lain), guru berperan membimbing dan mengaturjalannya diskusi serta memberikan bantuan bila diperlukan.

c. Sesudah diagram kaitan tema dengan mata pelajaran lain ituterbentuk, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok.

d. Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan materi yang telah dikaitkandengan tema, guru membimbing setiap kelompok danmemberikan bantuan bila peserta didik memerlukannya, tiapkelompok mendiskusikan dan mencatat hasil diskusinya.

e. Data/informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah, dan ditulisserta siap untuk dilaporkan.

f. Sesudah semua kelompok siap untuk melaporkan, maka guru(atau seorang peserta didik ataupun sekelompok peserta didik)memimpin pelaporan.

g. Peserta didik lain memberikan komentar atau saran yang dicatatoleh anggota kelompok yang sedang melaporkan, guru kadang-kadang memberikan saran atau bantuan seperlunya bila ternyatadiskusi kurang lancar atau terhenti.

h. Berdasarkan komentar dan saran kelompok mendiskusikan danbersepakat untuk menambah atau mengurangi, sertamenyempurnakan laporan dengan mencari data yang perluditambahkan atau memperbaiki gambar dan tulisan.

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

42

3. Tahap penilaiana. Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi.b. Secara tertulis, misalnya berupa laporan dan tes.c. Penilaian hasil karya peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa pembelajaran berbasis

proyek meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap

penilaian, dilaksanakan dan diselesaikan secara berurutan dan sesuai

prosedur yang telah ditentukan. Penyelesaian proyek biasanya

dilaksanakan oleh 4-5 orang dalam satu kelompok. Penilaian yang

dilakukan pada model pembelajaran ini berupa penilaian proyek.

3. Kelebihan Model Project Based Learning

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,

termasuk model PjBL. Menurut Kemendikbud (2013:23) mengemukakan

kelebihan model PjBL yaitu

a. Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar danmendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaanpenting.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil

memecahkan problem-problem yang kompleks.d. Meningkatkan kolaborasi.e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan

mempraktikkan keterampilan berkomunikasi.f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola

sumber.g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam

mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu, dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didiksecara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunianyata.

i. Melibatkan peserta didik untuk belajar mengambil informasi danmenunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudiandiimplementasikan dengan dunia nyata.

j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehinggapeserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

43

Menurut Bielefeldt & Underwood dalam Ngalimun (2013: 197)

kelebihan dari model PjBL yaitu a) meningkatkan motivasi belajar

peserta didik, b) belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada

komponen kurikulum lain, c) meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah, d) meningkatkan kolaborasi, e) meningkatkan keterampilan

mengelola sumber, dan f) memberikan pengalaman kepada peserta didik

pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat

alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk

menyelesaikan tugas. Sementara Daryanto (2014:42) menjelaskan

kelebihan dari model PjBL antara lain:

a. Meningkatkan motivasi, dimana peserta didik tekun danberusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwabelajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponenkurikulum lain.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagaisumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasisproyek membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasilmemecahkan problem kompleks.

c. Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalamproyek memerlukan peserta didik untuk mengembangkan danmempraktikan keterampilan komunikasi.

d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, biladiimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajardan praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasiwaktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untukmenyelesaikan tugas.

e. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelolasumber belajar.

f. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan danmempraktikan keterampilan komunikasi.

g. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didikkompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

h. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehinggapeserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan

model PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar peserta didik, peserta

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

44

didik belajar lebih aktif, meningkatkan kolaborasi, mendorong peserta

didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan

komunikasi, dan menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan

peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai

dunia nyata.

4. Kekurangan Model Project Based Learning

Selain memiliki kelebihan, model PjBL juga memiliki kekurangan.

Menurut Abidin (2014:171) kekurangan model PjBL, yaitu: a)

memerlukan banyak waktu dan biaya, b) memerlukan banyak media dan

sumber belajar, c) memerlukan guru dan siswa yang sama-sama siap

belajar dan berkembang, dan d) ada kekhawatiran siswa hanya akan

menguasai satu topik tertentu yang dikerjakannya. Melengkapi pendapat

di atas, Sani (2015:177) menyatakan bahwa kekurangan model PjBL

antara lain: a) membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan

masalah dan menghasilkan produk, b) membutuhkan biaya yang cukup,

c) membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar, d) membutuhkan

fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai, e) tidak sesuai untuk

peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan

serta keterampilan yang dibutuhkan, dan f) kesulitan melibatkan semua

peserta didik dalam kerja kelompok.

Lebih lanjut Kemendikbud (2014: 23) juga menjelaskan kekurangan

model PjBL yaitu:

a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

45

c. Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisionaldimana guru memegang peran utama di kelas.

d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan

pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja

kelompok.g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok

berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topiksecara keseluruhan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, kekurangan model PjBL yang perlu

diperhatikan guru dalam penelitian ini adalah pemilihan proyek yang

akan dikerjakan peserta didik agar tidak membutuhkan waktu dan biaya

yang banyak, serta pemantauan keterlibatan semua peserta didik untuk

menyelesaikan proyek dalam kelompoknya masing-masing.

H. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Pengertian LKPD

LKPD merupakan bahan ajar berbentuk cetak yang dimanfaatkan guru

untuk menyampaikan informasi, memandu peserta didik dalam

melakukan kegiatan, dan memungkinkan peserta didik lebih aktif.

Menurut Choo (2011: 519) LKPD adalah alat instruksional yang terdiri

dari serangkaian pertanyaan dan informasi yang dirancang untuk

memahami ide-ide yang kompleks, yang memandu peserta didik

melakukan kegiatan secara sistematis.

Menurut Cakır dalam Töman (2013: 174) Worksheets are written

materials consisting of individual activities which the students will do

while learning a topic and also will enable the students to take

responsibility for their own learning with the given process steps related

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

46

to these activities. Artinya, LKPD merupakan bahan ajar tertulis yang

terdiri dari kegiatan individu yang akan dilakukan peserta didik saat

belajar suatu topik dan juga memungkinkan peserta didik untuk

mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dengan

langkah proses yang diberikan terkait dengan kegiatan ini.

Prastowo (2011: 204) LKPD didefinisikan sebagai bahan ajar cetak

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-

petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik,

yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai. Sementara

Depdiknas (2008: 13) menjelaskan LKPD adalah lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja

biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu

tugas.

LKPD dapat digunakan sebagai panduan peserta didik untuk melakukan

kegiatan penyelidikan. Hal ini sesuai pendapat Trianto (2011:11) yang

menyatakan bahwa:

LKPD adalah panduan peserta didik yang digunakan untukmelakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.Lembar kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihanpengembangan aspek kognitif maupun panduan untukpengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduaneksperimen atau demonstrasi. LKPD berisi lembaran kegiatan yangberfungsi sebagai penuntun bagi peserta didik untuk menyelesaikansuatu masalah dalam pembelajaran.

Sementara itu, Widjajanti (2008: 1) mengungkapkan:

LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapatdikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatanpembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

47

dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatanpembelajaran yang akan dihadapi. LKPD juga merupakan mediapembelajaran, karena dapat digunakan secara bersama dengansumber belajar atau media pembelajaran yang lain. LKPD menjadisumber belajar dan media pembelajaran tergantung pada kegiatanpembelajaran yang dirancang.

Sejalan dengan pendapat di atas Lestari (2013: 6) menyatakan bahwa:

LKPD adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa,sehingga peserta didik diharapkan dapat materi ajar tersebut secaramandiri. Dalam LKPD tersebut peserta didik akan mendapatkanmateri, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi, selainitu juga peserta didik dapat menemukan arahan yang terstrukturuntuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yangbersamaan peserta didik diberikan materi serta tugas yang berkaitandengan materi yang diberikan tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dapat disimpulkan bahwa

LKPD merupakan bahan ajar cetak yang memuat materi dan panduan

aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta didik dengan

menerapkan setiap petunjuk yang ada agar konsep materi dan hasil

belajar dapat tercapai sesuai tujuan yang diharapkan.

2. Tujuan LKPD

Tujuan utama pengembangan LKPD adalah untuk memudahkan proses

pembelajaran sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan hasil belajar

peserta didik. Depdiknas (2008:9) menjelaskan bahwa LKPD disusun

dengan tujuan:

a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutankurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan pesertadidik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dansetting atau lingkungan sosial peserta didik.

b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahanajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

48

Menurut Amri (2013:101), guru dalam mengemas LKPD memiliki

tujuan, yaitu :

a. Membantu peserta didik menemukan konsep, LKPD lebihmenengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifatkonkret, sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akandipelajari. LKPD memuat apa yang dilakukan peserta didikmeliputi mengamati, melakukan dan menganalisis.

b. Membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikanberbagai konsep yang telah ditemukan

c. Sebagai penuntun belajard. Sebagai penguatane. Sebagai petunjuk praktikum.

Selanjutnya, Prastowo (2015: 206) mengemukakan tujuan penyusunan

LKPD, yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik

untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas

yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang

diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik dan memudahkan

pendidik memberikan tugas kepada peserta didik.

Menurut Sumiati & Asra (2009: 172), tujuan penyusunan LKPD antara

lain :

a. Menyiapkan kondisi peserta didik untuk siap belajar sebelumpelaksanaan kegiatan pembelajaran,

b. Membimbing peserta didik untuk memproses hasil belajarnya(menemukan atau membuktikan konsep yang dipelajarinya),

c. Memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri,d. Memperkaya konsep yang telah dipelajari (perolehan hasil

belajar) untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

McDermott dalam Barniol (2016:3) mengemukakan bahwa LKPD

memberikan pengalaman belajar melalui penyelidikan dan penekanan

pada membangun konsep. LKPD memiliki dua tujuan utama, pertama

untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan kerangka

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

49

konseptual topik penting dengan penelitian yang sulit bagi peserta didik,

dan yang kedua untuk mengatasi kesulitan konseptual.

Worksheets developed based on constructivist approach enable the

students to actively participate during the learning process, help them to

learn the subject better, and increase student success noticeably (Toman,

2013: 178). Pengembangan LKPD yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme memungkinkan peserta didik berpartisipasi aktif selama

pembelajaran. LKPD membantu peserta didik memahami materi dengan

lebih baik, dan LKPD dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pengembangan LKPD adalah memberikan kemudahan bagi peserta didik

memahami materi pelajaran, melatih kemandirian peserta didik,

membimbing peserta didik dalam proses hasil belajarnya, menyajikan

tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik, dan

memperkaya konsep yang telah dipelajari sebagai perolehan hasil belajar

untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

3. Langkah-langkah Membuat LKPD

LKPD yang bermanfaat bagi peserta didik atau guru, diperlukan

pemahaman mengenai langkah-langkah pembuatan LKPD sehingga

LKPD yang diciptakan guru efektif digunakan dalam pembelajaran.

Menurut Prastowo (2011:35) memberikan petunjuk atau langkah-

langkah dalam penyusunan LKPD, yaitu

a. Melakukan analisis kurikulum. Langkah ini dimaksudkan untukmenentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar LKPD

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

50

dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, materiyang akan diajarkan dan kompetensi.

b. Menyusun peta kebutuhan LKPD. Langkah ini digunakan untukmengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis serta melihatsekuensi atau urutan LKPD. Sekuensi digunakan untukmenentukan prioritas penulisan. Langkah menyusun petakebutuhan LKPD diawali dengan analisis kurikulum dan analisissumber belajar.

c. Menentukan judul-judul LKPD. Judul LKPD dapat ditentukanatas dasar kompetensi dasar, materi-materi pokok danpengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

d. Penulisan LKPD. Langkah penulisan LKPD adalah (1)merumuskan kompetensi dasar, (2) menentukan alat penilaian,(3) menyusun materi, (4) memperhatikan struktur LKPD (terdiriatas enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjukpeserta didik), kompetensi yang akan dicapai, informasipendukung, tugas-tugas, langkah-langkah kerja serta penilaian.

Prastowo (2011: 41) menjelaskan bahwa desain LKPD tidak terpaku

pada satu bentuk. Guru bebas mengembangkan desain LKPD dengan

memperhatikan tingkat kemampuan membaca peserta didik dan

pengetahuan peserta didik. Ada batasan umum yang harus diperhatikan,

yaitu (1) ukuran, jika kita menghendaki peserta didik membuat bagan

atau gambar, maka kita memberikan tempat yang lebih luas bagi peserta

didik, (2) kepadatan halaman, LKPD tidak terlalu dipadati dengan tulisan

yang dibuat guru atau penulisan lebih sistematis, singkat dan jelas, (3)

penomoran, dengan adanya penomoran yang jelas, akan membantu

peserta didik dalam memahami isi dari LKPD yang dibuat oleh guru, dan

(4) kejelasan, yaitu materi dan instruksi yang diberikan di dalam LKPD

harus dengan jelas dibaca oleh peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan agar LKPD yang dibuat menjadi

menarik menurut Arsyad (2014: 87-89), yaitu :

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

51

a. Konsistensi, yaitu menggunakan format yang konsisten padasetiap halaman,

b. Format, yaitu jika paragraf panjang gunakan wajah satukolom, jika paragraf tulisan pendek-pendek wajah dua kolomakan lebih sesuai,

c. Organisasi, yaitu susunan teks informasi mudah diperoleholeh peserta didik,

d. Daya tarik, perkenalkan setiap bab ataubagian baru dengancara yang berbeda,

e. Ukuran huruf, pilihlah ukuran huruf yang sesuai denganpeserta didik, pesan dan lingkungannya, hindari penggunaanhuruf kapital untuk seluruh teks,

f. Ruang (spasi) kosong, yaitu ruang sekitar judul, batas tepimargin, spasi antar kolom, permulaan paragraf, penyesuaianspasi antar baris, dan spasi antar paragaraf.

Selanjutnya, menurut Firman & Widodo (2008: 68-69), langkah-langkah

yang harus dipertimbangkan dalam membuat LKPD adalah a) kualitas

cetakan (kualitas kertas, kualitas cetakan, ilustrasi dan keterbacaan), b)

isi materi LKPD terkait hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam

pemilihan LKPD bagaimana keterkaitan LKPD dengan kegiatan

pembelajaran. LKPD yang baik adalah LKPD yang memberikan

pengalaman yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan

pembelajaran itu sendiri, c) jenis kegiatan, dalam LKPD harus memuat

kegiatan yang bersifat hands on, yaitu kegiatan yang mengarahkan

peserta didik dalam beraktivitas, penuntun dalam melakukan kegiatan

seperti mengamati dan mencoba, d) pertanyaan/latihan, pertanyaan-

pertanyaan yang ada dalam LKPD hendaknya adalah pertanyaan-

pertanyaan yang produktif, yaitu pertanyaan yang jawabannya ditemukan

melalui kegiatan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-

langkah membuat LKPD yang harus diperhatikan adalah analisis

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

52

kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKPD, menentukan judul LKPD,

penulisan LKPD. Selain itu, LKPD agar dapat menarik perhatian peserta

didik dan mudah dipahami peserta didik dalam memahami konsep dan

kegiatan pembelajaran. Guru harus memahami hal-hal, yaitu ukuran

huruf, kualitas cetakan, jenis kegiatan, isi, pertanyaan, tampilan LKPD

seperti huruf, spasi, margin dan gambar yang ada dalam LKPD serta

perlu mempertimbangkan aspek kulitas cetakan, isi materi LKPD

bagaimana keterkaitan LKPD dengan kegiatan pembelajaran, jenis

kegiatan yang bersifat hands on, pertanyaan/latihan yang produktif.

4. Syarat-Syarat LKPD

Penyusunan LKPD terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar

LKPD dikatakan baik. Menurut Rohaeti (2008: 19) dalam penyusunan

LKPD harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu:

a. Syarat- syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKPDyang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untukpeserta didik yang lamban atau yang pandai. LKPD lebihmenekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yangterpenting dalam LKPD ada variasi stimulus melalui berbagaimedia dan kegiatan peserta didik. LKPD diharapkanmengutamakan pada pengembangan kemampuan. komunikasisosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yangdialami peserta didik ditentukan oleh tujuan pengembanganpribadi peserta didik.

b. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa,susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasandalam LKPD.

c. Syarat teknis menekankan pada tulisan, gambar, penampilandalam LKPD.

Darmodjo, dkk dalam Lestari (2013: 15) menjelaskan syarat penyusunan

LKPD sebagai berikut:

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

53

a. Syarat didaktik

LKPD sebagai salah satu bentuk saran berlangsungnya proses

pembelajaran haruslah memenuhi prasyaratan didaktik, artinya

LKPD harus mengikuti asas-asas pembelajaran efektif, yaitu: (1)

Memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga dapat

digunakan oleh semua peserta didik yang memiliki kemampuan yang

berbeda. LKPD dapat digunakan oleh peserta didik yang lamban,

sedang maupun pandai. Kekeliruan yang umum adalah kelas yang

dianggap homogen; (2) Menekankan pada proses untuk menemukan

konsep-konsep sehingga berfungsi sebagai penunjuk bagi peserta

didik untuk mencari informasi bukan alat pemberitahu informasi; (3)

Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan

peserta didik sehingga dapat memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menulis, bereksperimen, praktikum, dan lain sebagainya;

(4) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,

moral, dan estetika pada diri peserta didik, sehingga tidak hanya

ditunjukkan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep-konsep

akademis maupun juga kemampuan sosial dan psikologis; (5)

Menentukan pengalaman belajar dengan tujuan pengembangan

pribadi peserta didik bukan materi pelajaran.

b. Syarat Konstruksi

Syarat konstruksi adalah syarat- syarat yang berkenan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran,

dan kejelasan dalam LKPD. Adapun syarat-syarat konstruksi

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

54

tersebut, yaitu: (1) LKPD menggunakan bahasa yang sesuai tingkat

kedewasaan peserta didik; (2) LKPD menggunakan struktur kalimat

yang jelas; (3) LKPD memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai

dengan tingkat kemampuan peserta didik, artinya dalam hal-hal yang

sederhana menuju hal yang lebih kompleks; (4) LKPD menghindari

pertanyaan yang terlalu terbuka; (5) LKPD mengacu pada buku

standar dalam kemampuan keterbatasan peserta didik; (6) LKPD

menyediakan ruang yang cukup untuk memberi keluasan pada

peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan hal-hal yang

peserta didik ingin sampaikan; (7) LKPD menggunakan kalimat

yang sederhana dan pendek; (8) LKPD menggunakan lebih banyak

ilustrasi daripada kata-kata; (9) LKPD dapat digunakan untuk anak-

anak baik yang lamban maupun yang cepat; (10) LKPD memiliki

tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari itu sebagai sumber

motivasi; (11) LKPD mempunyai identitas untuk memudahkan

administrasinya.

c. Syarat Teknik

1) Tulisan

Tulisan dalam LKPD diharapkan memperhatikan hal-hal

berikut:

a) LKPD menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan

huruf latin/romawi.

b) LKPD menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk

topik.

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

55

c) LKPD menggunakan minimal 10 kata dalam 10 baris.

d) LKPD menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat

perintah dengan jawaban peserta didik.

e) LKPD menggunakan perbandingan antara huruf dan gambar

dengan serasi.

2) Gambar

Gambar yang baik adalah yang menyampaikan pesan secara

efektif pada pengguna LKPD.

3) Penampilan

Penampilan dibuat menarik, dengan demikian LKPD merupakan

suatu media yang berupa lembar kegiatan yang membuat

petunjuk, materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran

untuk menemukan suatu fakta, ataupun konsep. LKPD

mengubah pembelajaran dari teacher centered menjadi student

centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep

materi dapat tersampaikan.

LKPD juga memiliki petunjuk yang harus diperhatikan dalam

pembuatannya, guna memudahkan atau mengkonstruk pemahaman

peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung. Cara menyusun

LKPD yang baik menurut Rohaeti (2008: 22) adalah

a. Bahasa komunikatif. LKPD yang dibuat menggunakan bahasayang menarik, tidak membingungkan peserta didik, dan mudahdimengerti.

b. Format dan gambar harus jelas. Format yang dipakai meliputitampilan, penggunaan animasi, dan gambar background yangsesuai dengan materi.

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

56

c. Mempunyai tujuan yang jelas. Dapat menyampaikan ide pokokyang terkandung dalam LKPD.

d. Memiliki isian yang memerlukan pemikiran dan pemrosesaninformasi, dalam LKPD ini peserta didik dilatih mencari danmenemukan jawaban.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat tiga syarat LKPD yang harus dipenuhi antara lain syarat didaktik

berarti LKPD dapat digunakan oleh peserta didik yang lamban, sedang

maupun pandai. Syarat konstruksi berarti LKPD menggunakan bahasa

yang mudah dipahami dan dimengerti, dan syarat teknis berarti LKPD

menggunakan tulisan dan gambar yang menarik.

I. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian Pablo Barniol (2016) menunjukkan pada pembelajaran

yang menggunakan LKPD secara tutorial terbukti efektif secara

signifikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. LKPD tutorial

mampu mengatasi kesulitan belajar peserta didik dan mendukung peserta

didik mampu belajar secara secara aktif dan mandiri.

2. Hasil penelitian Ken Podolak dan Jordyn Danforth (2013) menunjukkan

bahwa penggunaan LKPD mampu memberikan pengalaman kepada

peserta didik, membuat peserta didik belajar lebih aktif, dan mengatasi

kesulitan belajar peserta didik. LKPD lebih disukai dan meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.

3. Hasil penelitian Lee (2014) menunjukkan bahwa LKPD efektif

menunjang suplemen buku siswa, bermanfaat mendukung pembentukan

prestasi akademik, memberikan informasi tambahan sebagai penguatan

dan pengayaan, membantu mengkontruksi pengetahuan peserta didik,

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

57

dan menarik minat peserta didik dengan pemilihan dan penggunaan

metode pembelajaran yang tepat.

4. Penelitian Ozmen & Yildirim (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan LKPD lebih efektif daripada kelas yang diajarkan

dengan tanpa LKPD atau metode konvensional. Penggunaan LKPD

dalam pembelajaran membuat peserta didik aktif mengonstruksi

pengetahuannya, tujuan pembelajaran yang ditentukan tercapai, dan

terjadi perubahan perilaku peserta didik.

5. Penelitian Celikler (2010) menunjukkan bahwa peserta didik kelompok

eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan lembar kerja yang

lebih berhasil daripada peserta didik kelompok kontrol yang diajarkan

dengan metode pengajaran tradisional. LKPD yang digunakan

berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik.

6. Penelitian Harms dan Kombab (2008) menunjukkan bahwa LKPD

efektif meningkatkan pemerolehan pengetahuan peserta didik dari

pengetahuan sebelumnya. LKPD yang didesain menggunakan format

tugas terbuka dapat membangkitkan minat peserta didik.

7. Hasil penelitian Mondolang (2013) menunjukkan bahwa teknik penilaian

proyek mampu membantu peserta didik mengaplikasikan

pengetahuannya berupa konsep-konsep Fisika dalam memecahkan

problematika atau persoalan-persoalan ilmu Fisika. Proses penemuan dan

pengaplikasian konsep-konsep Fisika dapat ditempuh melalui

pengamatan terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari. Karena konsep-konsep fisika itu ada di

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

58

lingkungan peserta didik, maka dengan teknik penilaian proyek sangat

membantu dalam pengkonstruksian atau pembentukan pemahaman

konsep Fisika.

8. Penelitian Antuni & Erfan (2011) menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan prestasi belajar Kimia peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan menerapkan penilaian berbasis proyek dengan

peserta didik yang mengikuti pembelajaran tanpa penerapan penilaian

berbasis proyek. Hal ini dapat dipahami karena dengan pembelajaran

berbasis proyek, peserta didik akan melakukan investigasi dan mengasah

kemampuan berpikir kreatif untuk memperoleh pengetahuan baru atau

menjelaskan pengetahuan yang telah dimiliki pada orang lain.

9. Penelitian yang dilakukan Andreea & Stancuna (2014) menunjukkan

bahwa penerapan penilaian proyek yang menyenangkan akan membuat

peserta didik menikmati aktivitasnya dan termotivasi dengan

pembelajaran yang dilakukan.

10. Penelitian Sariwati M Shariff, Zaimy Johana Johan & Norina Ahmad

Jamil (2013) menunjukkan bahwa pemberian proyek kelompok

merupakan salah satu bentuk proses belajar bagi peserta didik untuk

mengeksplorasi, belajar dengan melakukan dan mengorganisir kegiatan

yang nyata.

11. Penelitian yang dilakukan Widya Rizky Pratiwi (2013) menunjukkan

bahwa penilaian proyek dalam Project Based Learning meningkatkan

kemampuan berbicara peserta didik, karena proyek tersebut

mengkontekstualisasikan pembelajaran melalui kegiatan penyelidikan

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

59

mulai dari pengumpulan, pengorganisasian, evaluasi, menyajikan data

dengan masalah yang harus dipecahkan atau produk yang akan

dikembangkan. Peserta didik tertarik melakukan pekerjaan proyek dalam

penilaian proyek karena kegiatan dapat membantu, menarik,

memotivasi, dan berbeda dari yang lain dan efektif menggunakan waktu.

J. Kerangka Pikir Penelitian

Hasil observasi pada saat pembelajaran, peserta didik tidak atau kurang aktif

mengikuti pembelajaran, dan secara umum hasil belajar belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Atas kondisi ini, hasil analisis

kebutuhan dan informasi yang diperoleh dari guru dan peserta didik,

disimpulkan perlu penyediaan bahan ajar berupa LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan dari

hasil observasi dan wawancara, bahwa 1) Guru menggunakan LKPD yang

hanya memuat materi dan soal, 2) Bentuk penilaian pada LKPD yang

digunakan berbentuk tes yang hanya menilai aspek pengetahuan, 3) Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan umumnya terpusat pada materi yang ada dalam

buku peserta didik, 4) Buku yang tersedia di perpustakaan tidak mencukupi

untuk semua peserta didik, 5) Guru memberikan tugas sesuai yang ada di

buku, tidak ada tugas proyek dan belum memahami menilainya, 6) Belum

dilakukan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek.

Mengkaji latar belakang penelitian di atas, maka dapat diatasi dengan

mengembangkan produk LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek.

LKPD berorientasi penilaian proyek adalah bahan ajar yang disusun

berdasarkan langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL) dengan

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

60

penilaian proyek. Penerapan PjBL ini tentu didukung dengan metode

pembelajaran yang komunikatif dan langsung bersinggungan dengan

kondisi riil dan dilakukan di dalam dan/atau di luar kelas.

Pembelajaran ini dapat dilakukan dengan baik, tentu harus persiapan yang

baik oleh guru, mulai dari perencanaan pembelajaran berupa perangkat dan

alat, media dan bahan ajar digunakan. Selain itu, panduan peserta didik

melaksanakan kegiatan dan bahan ajar berupa LKPD harus dikonstruksi

sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mendukung belajar secara aktif

dan sistematis melakukan investigasi dalam proses pembelajaran, mudah

dipahami peserta didik serta melibatkan peserta didik dalam memecahkan

masalah secara nyata. Tahap perencanaan meliputi menentukan KI, KD,

tema dan subtema, menentukan rumusan indikator dan tujuan pembelajaran,

mengumpulkan buku/sumber lain yang relevan dengan LKPD, dan

menyusun alat penilaian proyek. Tahap pengembangan produk awal LKPD

berorientasi penilaian proyek meliputi uji kelayakan produk dengan validasi

ahli materi, ahli media, ahli bahasa, selanjutnya uji kelompok kecil, uji

kelompok besar, analisis hasil dan revisi.

Hasil yang diharapkan adalah menghasilkan produk LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek yang layak digunakan peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar dan efektif meningkatkan hasil belajar. Kerangka pikir

penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

61

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Guru menggunakan LKPD yang hanya memuat materi dan soal, bentukpenilaian pada LKPD yang digunakan berbentuk tes yang hanyamenilai aspek pengetahuan, kegiatan pembelajaran yang dilakukanumumnya terpusat pada penyampaian materi dalam buku siswa, pesertadidik menggunakan buku siswa dari perpustakaan sekolah denganjumlah terbatas, guru belum memberikan tugas proyek dalampembelajaran dan belum mengetahui cara menilainya, belum adanyapengembangan LKPD berbasis penilaian proyek.

1. Menentukan KI, KD, Tema dan Subtema2. Menentukan rumusan indikator dan tujuan

pembelajaran3. Mengumpulkan buku/sumber lain yang relevan

dengan LKPD4. Menyusun alat penilaian proyek

Input

LKPD Model PjBl berorientasi PenilaianProyek pada Pembelajaran Tematik

Kelas IV SD

Mengembangkan Produk Awal LKPD BerorientasiPenilaian Proyek

Process

Pengembangan

Uji kelayakan produk denganvalidasi ahli materi, ahli

media, ahli bahasa

Output

Perencanaan

Uji coba kelompok kecil

Uji coba kelompok besar

Analisis hasil

Revisi

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

62

K. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas,

maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek yang

layak, dapat digunakan pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah

Dasar.

2. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang

menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dengan

peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

63

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pengembangan yang mengacu pada metode penelitian pengembangan Borg &

Gall. Menurut Borg & Gall, R&D dalam penelitian pendidikan disebut juga

dengan Reasearch-Based-Development (1983:772) adalah sebuah prosedur

penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan yang dikembangkan tersebut.

Sugiyono (2015: 26) menjelaskan bahwa metode penelitian dan

pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan rancangan

produk baru, menguji keefektifan produk yang telah ada, serta

mengembangkan dan menciptakan produk baru dan menguji keefektifan

produk tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang menghasilkan suatu

produk, kemudian memvalidasi produk tersebut untuk mengukur

keefektifannya.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini

adalah model pengembangan dari Borg and Gall (1983: 775), yaitu research

and information collecting, planning, develop preliminary form of product,

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

64

preliminary field testing, main product revision, main field testing,

operational product revision, operational field testing, final product

revision,and dissemination and implementation. Langkah-langkah tersebut

dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Langkah-Langkah R & D (Borg and Gall, 1983:775)

Berikut ini penjabaran langkah pengembangan menurut Borg and Gall sebagai

berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Penelitian dan pengumpulan informasi dilakukan dengan cara studi

lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan

analisis kurikulum, analisis kondisi belajar dan analisis kebutuhan.

Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengkaji dari buku-buku

maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan.

PengumpulanInformasi

PerencanaanPengembangan

draft produkUji cobaproduk

Revisi ujicoba

produk

Uji CobaLapangan(Tahap 1)

RevisiProduk

Uji CobaLapangan(Tahap 2)

Revisi ProdukDesimenasi danImplementasi

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

65

2. Perencanaan

Perencanaan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek pada pembelajaran tematik kelas IV SD meliputi : a) membuat

analisis instruksional, b) pengumpulan bahan-bahan yang sesuai materi, c)

membuat draft LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek, d) proses

pembuatan LKPD, e) perencanaan alat evaluasi. Analisis instruksional

memuat peta kompetensi, tujuan pembelajaran, dan indikator. Bahan-

bahan materi diperoleh dari sumber-sumber buku yang relevan dan

selanjutnya dikembangkan dan disusun sedemikian rupa. Perencanaan alat

evaluasi meliputi analisis materi dan penilaian.

3. Pengembangan Draft Produk

Langkah selanjutnya adalah pengembangan draft produk atau desain

produk berupa LKPD. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan

pada pengembangan produk awal adalah

a. Menentukan unsur-unsur LKPD yang terdiri dari (1) judul/halaman

muka, (2) kata pengantar (3) daftar isi (4) petunjuk penggunaan LKPD

(5) pemetaan KD (6) kegiatan pembelajaran sesuai dengan model

PjBL (7) uji kompetensi.

b. Mengumpulkan materi yang sesuai dengan materi yang telah

ditentukan.

c. Mendesain tampilan LKPD.

d. Menghasilkan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek.

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

66

4. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan dengan dua kegiatan, yaitu uji validasi produk

oleh ahli secara teoritik dan uji terbatas oleh peserta didik secara empirik.

Uji validasi produk dilakukan untuk memvalidasi LKPD oleh ahli materi,

ahli media, dan ahli bahasa. Setelah produk divalidasi, kemudian

dilakukan uji kelompok kecil terhadap 9 peserta didik yang terdiri dari tiga

peserta didik yang berkemampuan tinggi, tiga peserta didik yang

berkemampuan sedang, dan tiga peserta didik yang berkemampuan

rendah.

5. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil penilaian, kritik, dan saran dari

ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa pada uji coba produk. Setelah

melalui uji validasi oleh para ahli dan uji terbatas, kemudian rancangan

produk diketahui kelemahannya. Kemudian kelemahan dari desain produk

tersebut selanjutnya diperbaiki sebelum diujicobakan.

6. Uji Lapangan (Tahap 1)

Uji lapangan dilakukan saat produk sudah dilakukan revisi sebelumnya.

Uji lapangan dilaksanakan di SDN 1 Gondangrejo dengan kelompok

kontrol kelas IVA sedangkan kelompok eksperimen kelas IVB. Tahap ini

dilakukan untuk menguji produk LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil yang diperoleh dari uji

coba ini akan dibandingkan antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol.

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

67

7. Revisi Produk

Setelah melakukan uji coba produk maka dapat diketahui bagaimana

efektivitas produk yang diujicobakan, selanjutnya produk perlu direvisi

kembali untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih ada. Revisi

ini dilakukan untuk menyempurnakan kembali produk yang telah

dikembangkan sesuai dengan kondisi nyata dilapangan.

8. Uji Lapangan (Tahap 2)

Uji lapangan dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek,

dan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner.

9. Revisi Produk

Revisi ini dilakukan berdasarkan hasil dari uji coba lapangan. Hasil uji

yang diperoleh dapat dijadikan umpan balik untuk perbaikan dan

penyempurnaan produk yang dikembangkan.

10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)

Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, produk) kepada para

pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan

dalam jurnal atau dalam bentuk buku atau handbook.

Berdasarkan sepuluh langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall, pada

penelitian ini implementasinya hanya sampai pada langkah ketujuh. Hal

ini dilakukan karena keterbatasan peneliti,baik dari segi waktu maupun

biaya.

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

68

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri

Kecamatan Pekalongan yang sudah menerapkan kurikulum 2013, yaitu SDN 1

Adirejo, SDN 1 Gantiwarno, SDN 1 Gondangrejo, SDN 1 Pekalongan, dan

SDN 1 Sidodadi dengan jumlah 151 peserta didik. Rincian jumlah peserta

didik kelas IV kelima SD seperti pada Tabel 2 tersebut.

Tabel 2. Data populasi peserta didik kelas IV SD Negeri KecamatanPekalongan

No Nama Sekolah KelasJumlahPesertaDidik

JumlahGuru

1 SDN 1 Adirejo IV 21 1

2 SDN 1 Gantiwarno IV 25 1

3 SDN 1 GondangrejoIV A 20 1

IV B 20 1

4 SDN 1 Pekalongan IV 23 1

5 SDN 1 SidodadiIV A 22 1

IV B 20 1

Jumlah 151 7

(Sumber : data sekolah)

Berdasarkan data tersebut, teknik pengambilan sampel meggunakan purposive

sampling dengan pertimbangan bahwa SDN 1 Gondangrejo sebagai sekolah

model kurikulum 2013 di Kecamatan Pekalongan. Sampel merujuk pada

peserta didik kelas IV SDN 1 Gondangrejo, yaitu kelas IV A dengan jumlah

20 peserta didik sebagai kelas kontrol sedangkan kelas IV B dengan jumlah 20

peserta didik sebagai kelas eksprerimen.

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

69

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Arikunto (2013:161) adalah objek penelitian atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut

Sugiyono (2013:61) menyatakan bahwa variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen

(bebas). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah produk yang

dikembangkan, yaitu LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek

sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar.

1. Variabel Independen

a. Definisi Konseptual

Prastowo (2011:204) bahwa LKPD didefinisikan sebagai bahan ajar

cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan

petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai.

Menurut Majid (2014:206) penilaian proyek adalah penilaian terhadap

tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam

periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan. LKPD berorientasi penilaian proyek adalah

bahan ajar yang disusun berdasarkan langkah-langkah model PjBL dan

penilaian proyek yang digunakan sebagai panduan peserta didik belajar

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

70

secara aktif dan sistematis melakukan investigasi dalam proses

pembelajaran.

b. Definisi Operasional

Penyusunan LPKD berorientasi penilaian proyek harus memenuhi

persyaratan pada aspek materi, media, dan bahasa. Pada aspek materi,

syarat LKPD meliputi kesesuaian LKPD berorientasi penilaian proyek,

dan kualitas isi LKPD. Pada aspek media, LKPD berorientasi penilaian

proyek harus memenuhi syarat didaktis, konstruksi, dan teknik. Pada

aspek bahasa harus sesuai dengan PUEBI. Adapun langkah-langkah

penilaian proyek yang digunakan mengacu kepada langkah-langkah

yang dikemukakan oleh Purnomo (2016:55) yaitu terdiri dari tahap

perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data.

2. Variabel Dependen

a. Definisi Konseptual

Menurut Djamarah (2010: 25) hasil belajar diartikan sebagai hasil

akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai peserta

didik selama mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran dikatakan

berhasil jika tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta didik

bertambah dari hasil sebelumnya. Hasil belajar pengetahuan

menggunakan tes tulis berupa soal pilihan ganda, sedangkan hasil

belajar keterampilan menggunakan proyek.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada peserta

didik dalam proses belajar terhadap penguasaan mata pelajaran. Hasil

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

71

belajar tersebut diperoleh dari hasil kegiatan peserta didik sebelum

mengikuti pembelajaran menggunakan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek dan hasil belajar setelah menggunakan LKPD model

PjBL berorientasi penilaian proyek. Adapun penskoran untuk menilai

hasil belajar pengetahuan adalah berupa soal pilihan ganda yang

diberikan skor 1 untuk jawaban benar. Hasil belajar keterampilan

menggunakan lembar observasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini adalah

menggunakan teknik nontes dan teknik tes.

1. Teknik Nontes

a. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekolah seperti visi

misi, profil sekolah, data guru, data peserta didik, dan

mendokumentasikan proses pembelajaran di SDN 1 Gondangrejo.

b. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati peserta didik selama proses

pembelajaran.

c. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data dari ahli materi, ahli

media, dan ahli bahasa.

2. Teknik Tes

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data penggunaan LKPD dengan

menggunakan soal pretest dan posttest.

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

72

F. Instrumen Penelitian

1. Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes penilaian hasil peserta

didik berupa pilihan ganda. Tes hasil belajar dilakukan dua kali yaitu

pretest yang dilakukan di awal pembelajaran dan posttest dilakukan

setelah LKPD selesai digunakan dalam pembelajaran. Tes ini diberikan

kepada peserta didik dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek. Kisi-kisi tes hasil belajar dan proyek dapat dilihat pada lampiran 6

halaman 125.

2. Angket

Angket berupa lembar validasi untuk memperoleh data dari ahli materi,

ahli media, dan ahli bahasa guna mengukur kelayakan LKPD berorientasi

penilaian proyek. Instrumen ahli materi, instrumen ahli media, dan

instrumen ahli bahasa dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 8, 9, dan

10 halaman 140-149. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi

NoAspek yang

dinilaiIndikator

Jumlahitem

1. KesesuaianLKPDmodel PjBLdanpenilaianproyek

a. LKPD memuat permasalahan yangdapat dikembangkan oleh pesertadidik.

3

b. LKPD dilakukan secara kooperatif 2c. LKPD menghasilkan produk yang

dapat dipresentasikan3

d. LKPD menjadikan peserta didiklebih bertanggungjawab

3

e. Aktivitas dalam LKPDmenggunakan prosedur model PjBLdan penilaian proyek

4

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

73

NoAspek yang

dinilaiIndikator

Jumlahitem

2 Kualitas isiLKPD

a. Materi pembelajaran dalam LKPDmengacu kompetensi dasar

3

b. LKPD menyajikan materi yangmemudahkan peserta didik untukberinteraksi dengan materi yangdiberikan.

4

c. Isi LKPD memberikan pengalamandari kegiatan pembelajaran.

2

d. Jenis kegiatan dalam LKPD bersifathands on (mengarahkan pesertadidik untuk beraktivitas).

3

e. Pertanyaan LKPD bersifatproduktif

2

Tabel 4. Kisi-Kisi Validasi Ahli Media

No Aspek yang Dinilai IndikatorJumlah

item

1. Kesesuaian LKPDdengan syarat didaktik

a. Penyusunan LKPD bersifatuniversal

2

b. LKPD menekankan padaproses penemuan konsep

2

c. LKPD mengajak pesertadidik aktif dalam prosespembelajaran.

2

d. LKPD mengembangkankemampuan komunikasisosial, emosional, moraldan estetika.

4

2. KesesuaianLKPDdengan syaratkontruksi

a. Penggunaan bahasa LKPD 2b. Penggunaan kalimat pada

LKPD2

c. Tingkat kesukaran dankejelasan LKPD

3

3. Kesesuain LKPDdengan syarat teknis

a. Tulisan 3b. Gambar 3c. Penampilan LKPD 3

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

74

Tabel 5. Kisi-Kisi Validasi Ahli Bahasa

NoAspek yang

dinilaiIndikator

JumlahItem

1. Lugas a. Ketepatan struktur kalimat.b. Keefektifan kalimat.c. Kebakuan istilah.

3

2. Komunikatif a. Keterbacaan pesan.b. Ketepatan penggunaan kaidah

bahasa.c. Kalimat dalam LKPD mudah

dipahami.

3

3. Tulisan a. Huruf yang digunakan jelas.b. Kalimat yang digunakan sesuai

dengan PUEBI.c. Ukuran huruf dan gambar sesuai.d. Keruntutan dan keterpaduan antar

paragraf.

4

6. Penggunaanistilah,simbol, atauikon.

a. Kebakuan istilah.b. Konsistensi penggunaan istilah.c. Konsistensi penggunaan simbol

atau ikon.

3

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu.

1. Uji Instrumen

a. Validitas

Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan

tepat mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2013:

211) validitas merupakan derajat suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas

instrumen ini memiliki tujuan guna mengetahui butir-butir instrumen

yang valid. Uji validitas instrumen ini dapat dilakukan dengan

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

75

menggunakan rumus dari korelasi product moment, yaitu sebagai

berikut:

= n. ΣXY − ( )( ){( . ∑ ) − (∑X) }{n.∑Y ) − (∑Y)²}Keterangan:

n = Jumlah responden

X = Skor variabel (jawaban responden)

Y = Skor total dari variabel (jawaban responden)

Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan

harga rxy dengan harga kritis. Adapun harga kritis untuk validitas butir

instrumen adalah 0,404 artinya apabila rxy (r hitung) ≥ 0,404, maka

butir instrumen dapat dikatakan valid. Berikut ini adalah hasil

pengolahan data uji validitas intrumen tes.

Tabel 6. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes

No Uji Validitas Jumlah Instrumen Tes

1. Jumlah soal valid 25

2. Jumlah soal tidak valid 15

Sumber: Hasil penelitian (data lengkap lampiran 12 halaman 154)

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes yang dilakukan, dari 40

instrumen yang dibuat diperoleh soal yang valid sebanyak 25 item,

yaitu 1, 2, 3, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 26, 28, 30, 31,

32, 33, 36, 38, 39, 40. Hal ini didasarkan dari hasil perhitungan nilai r

hitung untuk soal nomor di atas lebih besar dari r kritis. Sedangkan

soal nomor 4, 5, 8, 9, 12, 15, 20, 21, 24, 25, 27, 29, 34, 35, 37

diperoleh bahwa r hitung lebih kecil dari r kritis. Dari kelima belas

soal yang tidak valid tersebut tidak dipergunakan.

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

76

b. Reliabilitas

Menurut Sukardi (2008: 127) semakin reliabel suatu tes memiliki

persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam

hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes

kembali. Pengujian reliabilitas dapat menggunakan rumus KR.20

(Kuder Richardson) sebagai berikut.

= [ ] ∑

Keterangan:

: Reliabilitas instrumenn : Banyaknya butir soal

s2 : varians total: Proporsi subjek yang menjawab benar

q : Proporsi subjek yang menjawab salahSugiyono (2013: 90)

Jika instrumen itu valid, maka dilihat dari kriteria penafsiran

mengenai indeks ri sebagai berikut.

Tabel 7. Daftar Interpretasi Koefisien “r”

Koefisien r Reliabilitas0,80 – 1,00 Sangat Tinggi0,60 – 0,79 Tinggi0,40 – 0,59 Sedang0,20 – 0,39 Rendah0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2013: 231)

Setelah dilakukan perhitungan reliablitas instrumen tes soal, diperoleh

koefisien reliabilitas sebesar 0,90. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa instrumen soal yang digunakan memiliki kriteria

reliabilitas yang sangat tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 159.

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

77

c. Tingkat kesukaran

Pengujian tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini menggunakan

program Microsoft Office Excel. Menurut Arikunto (2013: 208) taraf

kesukaran yaitu kemampuan suatu soal untuk melihat banyaknya

siswa yang menjawab benar dan salah. Rumus yang digunakan untuk

menghitung taraf kesukaran yaitu:

=Keterangan:

P : tingkat kesukaran

B : jumlah peserta didik yang menjawab pertanyaan benar

JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Tabel 8. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal

No. Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran1. 0,00 – 0,30 Sukar

2. 0,31 – 0,70 Sedang

3. 0,71 – 1,00 Mudah

Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran soal, maka diperoleh taraf

kesukaran soal seperti pada Tabel 6 berikut.

Tabel 9. Rekapitulasi taraf kesukaran instrumen tes

No Taraf Kualitas Jumlah Instrumen Tes1. Sukar 12. Sedang 193. Mudah 5

Sumber: Hasil penelitian

Diperoleh data taraf kesukaran instrumen yaitu 1 soal taraf sukar, 19

soal taraf sedang, dan 5 soal taraf mudah. Hasil perhitungan taraf

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

78

kesukaran uji coba soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 14

halaman 160.

d. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2013: 211) daya pembeda adalah kemampuan soal

untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi

dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Teknik yang

digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah dengan

mengurangi rata-rata kelompok atas yang menjawab benar dan rata-

rata kelompok bawah yang menjawab benar. Rumus yang digunakan

untuk menghitung daya pembeda yaitu:

= − = −Keterangan:

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

Dengan benar.

JA = Banyaknya peserta kelompok atas= = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar.

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah= = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Kriteria Daya Pembeda Soal

Indeks Daya Pembeda Keterangan0,70 - 1,00 Sangat baik0,40 - 0,69 Baik0,20 - 0,39 Cukup baik0,00 - 0,19 Kurang baik

Sumber: Arikunto (2013:218)

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

79

Tabel 11. Rekapitulasi hasil daya beda instrumen tes

No Daya Beda Jumlah Instrumen Tes1. Sangat Baik -2. Baik 203. Cukup Baik 54. Kurang Baik -

Jumlah 25Sumber: Hasil penelitian (data lengkap di lampiran 15 halaman 161)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada instrumen tes terdapat

20 soal mempunyai daya beda baik, 5 soal mempunyai daya beda

cukup baik.

2. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2015: 96) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berikut adalah uji

hipotesis dalam penelitian pengembangan ini.

a. Hipotesis 1

Hipotesis pertama adalah “Menghasilkan LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek yang layak digunakan pada pembelajaran

tematik kelas IV Sekolah Dasar”.

Tahap uji hipotesis pertama dilaksanakan untuk menguji kelayakan

produk LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek pada

pembelajaran tematik. Uji hipotesis dilaksanakan dengan cara uji

validasi dengan menggunakan instrumen validasi. Uji validasi dari

produk LKPD tersebut yaitu: 1) Uji validasi oleh dosen ahli materi, 2)

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

80

Uji validasi oleh dosen ahli media, 3) Uji validasi oleh dosen ahli

bahasa, 4) uji validasi oleh guru kelas IV.

b. Hipotesis 2

Hipotesis kedua adalah “Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara

peserta didik yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek dengan peserta didik menggunakan LKPD

konvensional pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar”.

Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan uji perbedaan dua mean

sample independent atau uji t independen. Adapun rumus untuk

mencari uji t independen dalam Jaya (2016:76) adalah sebagai berikut.

t = ( ) ( )dengan :

Sp =( −1) 2 + ( −1) 2+ −2

Keterangan:

Xa : rata-rata kelompok a/kelas eksperimen

Xb : rata-rata kelompok b/kelas kontrol

Sa : standar deviasi kelompok a/kelas eksperimen

Sb : standar deviasi kelompok b/kelas kontrol

na : banyaknya sampel di kelompok a/kelas eksperimen

nb : banyaknya sampel di kelompok b/kelas kontrol

dk : na+nb-2

Kriteria pengujian adalah jika nilai thitung ≥ t tabel maka H0 tolak dan H1

ditolak jika thitung < ttabel pada taraf kepercayaan 95% atau taraf

kesalahan α= 0,05.

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

106

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pengembangan dengan judul

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik model PjBL berorientasi penilaian

proyek pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar dapat disimpulkan

bahwa:

1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek pada Tema “Indahnya

Keragaman di Negeriku” Subtema “Indahnya Persatuan dan Kesatuan

Negeriku”. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi diperoleh nilai sebesar

92,24, ahli media sebesar 89,00, dan ahli bahasa diperoleh nilai sebesar

88,46. Berdasarkan saran dan hasil validasi tersebut maka LKPD model

PjBL berorientasi penilaian proyek dinyatakan layak digunakan sebagai

bahan ajar dalam pembelajaran di kelas IV SD.

2. Terdapat perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar antara peserta

didik yang menggunakan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek dengan peserta didik yang menggunakan LKPD

konvensional pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Gondangrejo

Kecamatan Pekalongan.

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

107

B. Implikasi

Implikasi penelitian dan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, serta

mampu memberikan pengalaman belajar dengan melibatkan peserta didik

secara aktif mengonstruksi pengetahuan dan dirancang untuk berkembang

sesuai dunia nyata. Selain itu dengan adanya LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek memudahkan peserta didik dalam

memahami materi, sehingga hasil pengembangan ini baik dan efektif

untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.

2. Pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek

memerlukan pendidik yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam

melibatkan peserta didik secara aktif, baik bagi peserta didik yang

memiliki daya serap rendah, sedang, dan tinggi, sehingga kegiatan

pembelajaran tidak didominasi peserta didik yang memiliki daya serap

tinggi, yang berdampak pada munculnya kebosanan peserta didik dalam

pembelajaran. Pendidik perlu memiliki kreativitas tinggi dalam mengelola

pembelajaran sehingga peserta didik selalu semangat dalam mengikuti

pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang diuraikan di atas, saran yang

disampaikan adalah sebagai berikut.

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

108

1. Peserta didik

Peserta didik dapat menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian

proyek sebagai salah satu sumber belajar, sehingga dapat membantu

memahami materi dengan lebih kuat, serta dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dan membuat peserta didik menjadi lebih aktif, yang didukung

kesiapan peserta didik menyediakan berbagai alat dan media pembelajaran,

serta aktif melakukan kegiatan menggunakan LKPD model PjBL berorientasi

penilaian proyek.

2. Pendidik

Pendidik diharapkan lebih kreatif mengembangkan LKPD, sebagai media

pembelajaran, agar peserta didik tertarik, tertantang, dan terlibat aktif

mengikuti dan melakukan kegiatan pembelajaran. LKPD model PjBL

berorientasi penilaian proyek dapat menjadi panduan dan alat bantu dalam

melaksanakan proses pembelajaran tematik kelas IV SD.

3. Sekolah

LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dapat menambah informasi

tentang alat bantu/media/sumber belajar berupa LKPD dan menjadi alternatif

bahan ajar yang menarik, mudah, dan efektif dalam proses pembelajaran

tematik kelas IV SD. Keberhasilan pengembangan dan implementasi LKPD

oleh pendidik, diharapkan dukungan penyediaan fasilitas oleh sekolah.

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

109

4. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan LKPD model

PjBL berorientasi penilaian proyek tidak hanya dilihat dari aspek kognitif

namun pada aspek afektif dan psikomotor yang utuh pada satu tema.

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

110

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum2013. PT Refika Aditama. Bandung.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2014. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta.Jakarta.

Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2014. Pengembangan dan ModelPembelajaran Tematik Integratif. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum2013. Prestasi Pustaka. Surabaya.

Andreea, L. & Stancuna, O. 2014. A Multiple Intelligences Approach 2: ProjectBased Assessment. Procedia-Social and Behavioral Sciences.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Edisi Revisi).Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Barniol, Pablo. 2016. A Tutorial Worksheet to Help Students Develop the Abilityto Interpret the Dot Product as a Projection. Eurasia Journal ofMathematics,Science & Technology Education.

Basuki, I. & Hariyanto. 2016. Asesmen Pembelajaran. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Bialik, M & Fadel, C. 2015. Skill for the 21st Century. Center for CurriculumRedesign. Boston.

Borg, W.R dan Gall, M.D. 1983. Educational Research an Introduction.Longman. New York.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Callison, Daniel. 2015. Authentic Assessment. School of Library and InformationScience, and Director, Library Science and Scholl Media Education,

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

111

Indiana University, Bloomington. Scholl Library Media ActivitiesMonthly 14, No. 5.

Celikler, Dilek. 2010. The Effect of Worksheet Developed for the Subject ofChemical Compounds on Student Achivment and Permanent Learning.Educational Research Asspciation. The International Journal of Researchin Teacher Education. Volume 1 No. 1 Hal. 42-51.

Choo, Serene S. Y. 2011. Effect of Worksheet Scaffolds on Student Learning inProblem-Based Learning. Journal of Health Science Education, Vol. 16.No. 5.

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).Gava Media. Yogyakarta.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar DirektoratPembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukatif. RinekaCipta. Jakarta.

____________________. 2010. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Fathurrohman, Pupuh & Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar MelaluiPenanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Refika Aditama. Bandung.

Gültekin, Mehmet. 2005. The Effect of Project Based Learning on LearningOutcomes in the 5 Grade Social Studies Course in Primary Education.Educational Sciences: Theory & Practice. Volume 5 No. 2. Hal 548-556.

Guo,Shaoqing and Yang,Yanjun.2012.Project-Based Learning: an EffectiveApproach to Link Teacher Professional Development and StudentsLearning. Journal of Educational Technology Development and Exchange(JETDE): Vol. 5: Iss. 2 , Article 5.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

_____________. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafiah, Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama.Bandung

Harms, U., Krombab, A. 2008. Acquiring knowledge about biodiversity inmuseum-ar worksheet effective. Journal of Biological Education (Society

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

112

of Biology), 42(4),157-163. Retrieved fromhttp://www.societyofbiology.org/aboutus

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam PembelajaranAbad 21. Ghalia Indonesia. Bogor.

Jaya, M. Thoha B. Sampurna dan Alben Ambarita. 2016. Statistik Terapan dalamPendidikan. Media Akademi. Yogyakarta.

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta.

___________. 2013. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan DanKebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang StandarPenilaian Pendidikan. Kemendikbud. Jakarta.

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta.

Kusaeri. 2014. Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalamKurikulum 2013. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.

Lapono, Nabisi. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Lee, Che Di. 2014. Worksheet Usage, Reading Achievement, Classes’ Lack ofReadiness, and Science Achievement: A Cross-Country Comparison.International Journal of Education in Mathematics, Science andTechnology.Volume 2. Hal 97-105.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. AkademiaPermata. Padang.

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Rosda.Bandung.

Mondolang. A. H. 2013. International Institute for Science, Technology andEducation. Journal of Education and Practice. Vol. 4.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.Yogyakarta

Ozmen & Yildrim. 2011. Effect of Worksheets on Student’s Succes: Acid andBased Sample. Journal of Turkish Education.Volume 2 Issue 2.

Podolak Ken Jordyn Danforth. 2013. Interactive Modern Physics WorksheetsMethodology and Assessment. European J of Physics Education Vol.4

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

113

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DivaPress.Yogyakarta.

____________. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press.Yogyakarta.

Pratiwi, Widya Rizky. 2017. An Exploratory Investigation On Project AssessmentOf Students’ Speaking Skills In Project-Based Learning (PBL). STMIKBina Adinata.

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Dian Rakyat.Jakarta.

Purnomo, Edi. 2016. Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.Media Akademi. Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Rohaeti, Eli. Widjajanti, E. Padmaningrum Tutik Regina. 2008. Kualitas LembarKerja Siswa. Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Inovasi Pendidikan,vol 10. No 1.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Depok.

_______. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk ImplementasiKurikulum 2013. Bumi Aksara. Jakarta.

Sean B. Eom and H. Joseph Wen, Nicholas Ashill. 2006. The Determinants ofStudents’ Perceived Learning Outcomes and Satisfaction in UniversityOnline Education : An Empirical Investigation. Decision Sciences Journalof Innovative Education, Printed in the U.S.A.Volume 4. no. 2.

Semiawan, Conny R. 2007. Catatan Kecil tentang Penelitian dan PengembanganIlmu Pengetahuan. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta

Shariff, Sariwati M, Zaimy Johana Johan, Norina Ahmad Jamil. 2013.Assessment of Project Management Skills and Learning Outcomes inStudents’ Projects. Procedia – Social and Behavioral Sciences. vol. 90Hal. 745–754.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.Jakarta.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT RemajaRosdakarya. Bandung.

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

114

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

________. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Alfabeta. Bandung.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Sukarjo, M. & Komarudin, Ukim. 2012. Landasan Pendidikan. PT. Raja GrafindoPersada: Jakarta

Sukayati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas di SD. Depdiknas. Yogyakarta.

_______. 2009. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika di SD. Depdiknas TimPenyusun. Yogyakarta.

Sumiati & Asra. 2009. Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima: Bandung.

Sunarti dan Rahmawati, Selly. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. ANDI.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Ar-RuzzMedia. Yogyakarta.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Töman, Ufuk., Riza, Akdeniz Ali., and Odabaşi Cimer Sabiha. 2013. ExtendedWorksheet Developed According To 5e Model Based On ConstructivistLearning Approach. International Journal on New Trends in Educationand Their Implications. Vol. 4 (4): 173-183.

Trianto. 2010. Model pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. PrestasiPustaka. Jakarta.

______. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi danImplementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. BumiAksara. Jakarta.

Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi. Aksara.Jakarta.

Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa Mata Pelajaran Kimia.UNY: Yogyakarta.

Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran PKn SD. UniversitasTerbuka: Jakarta.

Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari

115

Wiyarsi, Antuni dan Priyambodo, Erfan. 2011.Efektivitas Pnerapan PenilaianProyek (Project Based Assessment) pada Pembelajaran Kimia terhadapKemampuan Berpikir Kritis dan Ketuntasan Belajar Kimia SMA Sleman.Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa. ISBN:978-979-028-378-7

Yildirim, N., Kurt, S,& Ayas, A. 2011. The Effect of The Worksheet on Student’sAchievement in Cheminal Equilibrium. Journal of Turkish ScienceEducation. Vol.8(3): 44-58

Yoranda, dkk. 2012. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untukMeningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan berpikir Tingkat Tinggi.Universitas negeri Malang. Malang.