pengembangan lembar kerja peserta ... - universitas lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/tesis tanpa...
TRANSCRIPT
![Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODELPROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN
PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIKKELAS IV SEKOLAH DASAR
(Tesis)
Oleh
FIFI ASTUTI
PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2019
![Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/2.jpg)
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEETS IN THE PROJECTBASED LEARNING MODEL ORIENTED PROJECT ASSESSMENT
IN THE THEMATIC LEARNING IN FOURTH GRADE OFELEMENTARY SCHOOL
By
FIFI ASTUTI
The purpose of this research and development is to produce student worksheets in
the Project Based Learning model oriented project assessment that are suitable for
use in learning, and to know the difference in learning outcomes between students
using student worksheets in the Project Based Learning model oriented project
assessment with do not use student worksheets in the Project Based Learning
model oriented project assessment in thematic learning in fourth grade of
elementary school. This type of research is research and development referring to
the theory of Borg and Gall. The population of the study was 151 students of
fourth grade of elementary school, and the sample was determined by purposive
sampling as many as 40 students. The data was collected through observation
sheets, questionnaires, and test questions. The results of the validation of the
student worksheets in the Project Based Learning model oriented project
assessment conducted by material experts, media experts, and linguists who were
suitable to be used in learning. The results of the study showed that the student
![Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/3.jpg)
Fifi Astuti
worksheets in the Project Based Learning model oriented project assessment of
the project tcount = 2,838 > ttable = 1,697. It means there are differences in learning
outcomes between students who use student worksheets in the Project Based
Learning model oriented project assessment with with do not use student
worksheets in the Project Based Learning model oriented project assessment.
Keywords: student worksheet, project based learning, project assessment
![Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/4.jpg)
ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODELPROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN
PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIKKELAS IV SEKOLAH DASAR
Oleh
FIFI ASTUTI
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD model
PjBL berorientasi penilaian proyek yang layak, dan mengetahui perbedaan hasil
belajar antara peserta didik yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek dengan peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional
pada pembelajaran tematik kelas IV SD. Jenis penelitian adalah penelitian dan
pengembangan yang merujuk pada teori Borg and Gall. Populasi penelitian
sejumlah 151 peserta didik kelas IV SD Negeri Kecamatan Pekalongan yang
menggunakan Kurikulum 2013, dan sampel ditentukan secara purposive sampling
sebanyak 40 peserta didik. Data dikumpulkan melalui lembar observasi, angket,
dan soal tes. Hasil validasi LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek oleh
ahli materi sebesar 92,24, ahli media sebesar 89,00, dan ahli bahasa sebesar 88,46
dan direkomendasikan layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek diperoleh
thitung = 2,838 > ttabel = 1,697. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar antara
![Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/5.jpg)
Fifi Astuti
peserta didik yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek dengan peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada
pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.
Kata kunci: lembar kerja peserta didik, project based learning, penilaian proyek
![Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/6.jpg)
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODEL
PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI PENILAIAN
PROYEK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
Oleh
FIFI ASTUTI
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
![Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/10.jpg)
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Fifi Astuti lahir di Tulus Rejo, Kecamatan
Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16
Februari 1994. Peneliti adalah anak tunggal dari pasangan
Bapak Subandrio, S.Pd. dan Ibu Sudaryati, S.Pd.SD.
Pendidikan peneliti dimulai dari SD Negeri 3 Siraman pada
tahun 1999 dan lulus pada tahun 2005. Peneliti melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama di SMP Kartikatama Metro dan lulus pada tahun 2008.
Kemudian peneliti melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Kartikatama
Metro dan lulus pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2011 peneliti
melanjutkan pendidikan ke STAIN Jurai Siwo Metro Jurusan Tarbiyah Program
Studi S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan lulus pada tahun
2015. Kemudian pada tahun 2016 peneliti diterima sebagai mahasiswa S2
Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung.
![Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/11.jpg)
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”(Q.S. Al Insyirah: 6)“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah
diri mereka sendiri”(Q.S. Ar-Ra’d:11)
![Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/12.jpg)
PERSEMBAHAN
Alhamdullilahirobbil’alamin dengan penuh rasa syukur kepada Allah swt. sehingga
tesis ini dapat terselesaikan. Ku persembahkan karya ini kepada:
Bapakku Subandrio, S.Pd. dan Ibuku Sudaryati, S.Pd.SD tercinta
yang selalu mendoakan kebaikan dan kesuksesanku, mendidik
dan membesarkanku dengan sabar dan penuh pengorbanan
demi tercapainya cita-citaku
Guru dan Dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang sangat berharga
melalui ketulusan dan kesabaran
Almamater tercinta Universitas Lampung
![Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/13.jpg)
xiii
SANWACANA
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Model Project Based Learning
Berorientasi Penilaian Proyek pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah
Dasar” sebagai salah satu syarat meraih gelar Magister Pendidikan pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan tesis ini tentunya
tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung yang telah berkontribusi membangun Universitas Lampung menjadi
lebih maju dan memfasilitasi peneliti menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana FKIP
Universitas Lampung yang telah memperlancar dalam penyusunan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung yang
telah menyediakan fasilitas sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi.
4. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan
bantuan dan pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.
![Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/14.jpg)
xiv
5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., Ketua Program Studi Magister Keguruan
Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung, sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing,
memberikan perhatian, motivasi, dan semangat kepada peneliti sehingga tesis
ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd., Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, saran-saran, dan
masukan kepada peneliti sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Dosen Penguji I dan Ahli Materi yang telah
memberikan keleluasaan waktu untuk memberikan arahan, saran-saran, dan
masukan kepada peneliti sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Penguji II yang telah memberikan saran dan
masukan dalam penyusunan tesis ini.
9. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku Ahli Media yang telah bersedia
meluangkan waktu menjadi validator dalam penyusunan produk penelitian dan
pengembangan tesis ini.
10. Bapak Dr. Siti Samhati, M.Pd., selaku Ahli Bahasa yang telah bersedia
meluangkan waktu menjadi validator dalam penyusunan produk penelitian dan
pengembangan tesis ini.
11. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Magister Keguruan Guru
Sekolah Dasar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, motivasi, dan
memberikan kemudahan peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.
12. Bapak Ibnu Haikal, S.Pd., selaku kepala SDN 1 Gondangrejo yang telah
mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian, memberikan masukan, dan
![Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/15.jpg)
xv
motivasi dalam menyelesaikan tesis ini.
13. Kedua orangtuaku, Bapak Subandrio, S.Pd. dan Ibu Sudaryati, S.Pd.SD yang
telah memberikan doa, motivasi, dan semangat tiada henti sehingga penulis
mampu menyelesaikan tesis ini.
14. Diana Yusuf, S.Kom., yang telah memberikan doa, kesabaran, dan motivasi
tiada henti dalam penyelesaian tesis ini.
15. Teman-teman seperjuangan dalam suka dan duka di Program Studi Magister
Keguruan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung angkatan 2016: Fitrah,
Bu Sis, Bu Evi, Bu Eka, Kak Denny, Akmal, Mbak JP, Putri, Azka, Pak Rizal,
Mbak Ranni, Rini, Nayank, Nindy, Tiara, Risti, Pak Ketut, Riyani, Pak Suyud,
Mbak Listi, Mesi, Diyan, Qiptia, Bu Eti, Firma, Pak Hendro, Mbak Wid,
Dilla, Bu Mimin, Pak Rohim, Yusuf, Mbak Deasy, Anida, Pak Samai, Mbak
Eca, yang telah memberikan semangat dan berjuang bersama dari awal hingga
akhir.
16. Seluruh pihak yang tak dapat peneliti sebutkan namanya, terima kasih atas doa
dan dukungan yang diberikan.
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan
pahala dari Allah SWT. dan peneliti berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi
dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Aamiin.
Bandar Lampung, Juni 2019Peneliti
Fifi Astuti
![Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/16.jpg)
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxi
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7E. Tujuan Penelitian................................................................................ 8F. Manfaat Penelitian.............................................................................. 8G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 10H. Spesifikasi Produk.............................................................................. 10
II. KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 12
A. Belajar ................................................................................................ 121. Pengertian Belajar ....................................................................... 122. Teori Belajar................................................................................ 13
B. Hasil Belajar ....................................................................................... 181. Pengertian Hasil belajar .............................................................. 182. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 20
C. Pembelajaran Tematik........................................................................ 221. Pengertian Pembelajaran Tematik............................................... 222. Karakteristik Pembelajaran Tematik ........................................... 243. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik .................... 25
D. Pendekatan Saintifik........................................................................... 27E. Penilaian Kurikulum 2013 ................................................................. 29F. Penilaian Proyek................................................................................. 31
1. Pengertian Penilaian Proyek........................................................ 312. Karakteristik Penilaian Proyek.................................................... 323. Tujuan Penilaian Proyek ............................................................. 334. Tahapan Penilaian Proyek........................................................... 345. Kelebihan Penilaian Proyek ........................................................ 35
![Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/17.jpg)
xvii
6. Kekurangan Penilaian Proyek ..................................................... 36G. Model Project Based Learning .......................................................... 36
1. Pengertian Project Based Learning............................................. 362. Langkah-langkah Penerapan Model Project Based Learning..... 383. Kelebihan Model Project Based Learning.................................. 424. Kekurangan Model Project Based Learning............................... 44
H. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)................................................. 451. Pengertian LKPD ........................................................................ 452. Tujuan LKPD .............................................................................. 473. Langkah-langkah Membuat LKPD ............................................. 494. Syarat-Syarat LKPD.................................................................... 52
I. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 56J. Kerangka Pikir Penelitian................................................................... 59K. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 62
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 63
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 63B. Prosedur Pengembangan .................................................................... 63C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 68D. Variabel Penelitian ............................................................................. 69E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 71F. Instrumen Penelitian........................................................................... 72G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 74
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 81
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 81B. Hasil Penelitian .................................................................................. 83
1. Pengembangan Produk................................................................ 83a. Pengumpulan Informasi Awal ............................................. 83b. Perencanaan.......................................................................... 85c. Pengembangan Draft Produk ............................................... 86d. Uji Coba Produk................................................................... 90e. Revisi Produk....................................................................... 94f. Uji Lapangan........................................................................ 94g. Revisi Produk....................................................................... 94
2. Perbedaan Hasil Belajar .............................................................. 95C. Pembahasan ........................................................................................ 96
1. Pengembangan LKPD................................................................. 962. Perbedaan Hasil Belajar .............................................................. 1013. Keterbatasan Pengembangan LKPD ........................................... 1044. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 105
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN....................................... 106
A. Kesimpulan......................................................................................... 106B. Implikasi............................................................................................. 107
![Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/18.jpg)
xviii
C. Saran................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 110
LAMPIRAN.................................................................................................. 116
![Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/19.jpg)
xix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Spesifikasi produk LKPD berorientasi penilaian proyek........................... 102. Data populasi peserta didik kelas IV di SD Negeri Kecamatan
Pekalongan ................................................................................................. 683. Kisi-kisi validasi ahli materi ...................................................................... 724. Kisi-kisi validasi ahli media....................................................................... 735. Kisi-kisi validasi ahli bahasa...................................................................... 746. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes...................................................... 767. Kriteria reliabilitas ..................................................................................... 748. Klasifikasi taraf kesukaran......................................................................... 779. Rekapitulasi taraf kesukaran instrument tes............................................... 7710. Kriteria daya pembeda ............................................................................... 7811. Rekapitulasi hasil daya beda instrumen tes ............................................... 7912. Keadaan Peserta Didik SD Negeri 2 Gondangrejo Tahun Pelajaran
2018/2019................................................................................................... 8213. Skor Penilaian Validasi Ahli Materi .......................................................... 9214. Skor Penilaian Validasi Ahli Media........................................................... 9315. Hasil Uji t independen................................................................................ 95
![Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/20.jpg)
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................... 612. Langkah-langkah R & D .......................................................................... 643. Tampilan Sampul LKPD........................................................................... 874. Tampilan Kata Pengantar LKPD .............................................................. 885. Tampilan Daftar Isi LKPD........................................................................ 886. Tampilan Pemetaan Kompetensi Dasar LKPD......................................... 897. Tampilan Tujuan Pembelajaran LKPD..................................................... 898. Tampilan Petunjuk Penggunaan LKPD .................................................... 90
![Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/21.jpg)
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 1162. Surat Keterangan Penelitian....................................................................... 1173. Hasil Analisis Angket Kebutuhan Guru..................................................... 1184. KD dan indikator yang dikembangkan ...................................................... 1195. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 1216. Kisi-kisi Tes dan Proyek ............................................................................ 1257. Soal Pretest dan Postest ............................................................................. 1338. Instrumen Validasi Ahli Materi ................................................................. 1409. Instrumen Validasi Ahli Media.................................................................. 14410. Instrumen Validasi Ahli Bahasa ................................................................ 14811. Instrumen Validasi Guru Kelas IV............................................................. 15012. Hasil Uji Validitas...................................................................................... 15413. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 15914. Hasil Uji Tingkat Kesukaran...................................................................... 16015. Hasil Uji Daya Beda................................................................................... 16116. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ................................................................ 16217. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ................................................... 16318. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ............................................ 16419. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan ............................................................... 16520. Denah Lokasi Penelitian ............................................................................ 16721. Daftar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan................................... 16922. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 170
![Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/22.jpg)
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pada abad ke 21 diperlukan sumber
daya manusia yang mampu bekerja sama, berpikir tingkat tinggi, kreatif,
terampil, kemampuan berkomunikasi dan belajar sepanjang hayat atau life
long learning. Bialik (2015:1) menyatakan bahwa keterampilan yang harus
dimiliki peserta didik dalam pendidikan di abad 21 adalah Creativity, Critical
Thinking, Communication, and Collaboration (4C). Keterampilan peserta
didik ini, sesuai dengan tantangan yang dihadapi peserta didik pada era
industri 4.0.
Informasi yang diperoleh peserta didik harus secara kreatif diperlukan dalam
menciptakan hal-hal baru, dan berinovasi untuk mendukung hasil
pembelajaran yang hendak dicapai. Berpikir kritis yaitu aktif dan terampil
membangun konseptual, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan yang berasal dari observasi,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi. Berikutnya, kemampuan
komunikasi merupakan keterampilan memperoleh dan penyampaian
informasi kepada orang lain dalam rangka penguatan pengetahuannya, melalui
ekspresi diri, agar lebih eksis dalam kehidupannya. Sedangkan keterampilan
![Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/23.jpg)
2
kolaborasi dimaksudkan untuk dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan tantangan pembelajaran
kurikulum 2013 agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills).
Peserta didik harus mampu mengkaji secara kritis segala macam informasi
yang diperoleh, dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah atau
mengambil keputusan yang tepat. Setiap individu harus mampu membangun
jejaring yang memungkinkannya bekerja sama dengan orang lain. Setiap
individu harus mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif. Hal tersebut
didukung oleh kualitas dari suatu pendidikan yang ditempuh individu dalam
belajar. Keberhasilan pendidikan akan dicapai apabila ada usaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Usaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas dalam proses dan hasil
pembelajaran.
Pencapaian keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan
guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Keberhasilan suatu model pembelajaran yang
digunakan dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola tahapan-
tahapan proses pembelajaran, maka guru harus memiliki pengetahuan yang
memadai berkenaan dengan konsep dan cara mengimplementasikan model
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran adalah Project Based Learning
(PjBL). Menurut Abidin (2014:169) PjBL merupakan model pembelajaran
yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
![Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/24.jpg)
3
belajar para peserta didik melalui serangkaian kegiatan merencanakan,
melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai
dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran.
Peserta didik di Sekolah Dasar pada dasarnya merupakan individu yang
berkembang. Dalam hal ini pembelajaran sangat dominan memberikan
kontribusi untuk membantu dan mengarahkan perkembangan peserta didik
menjadi optimal dalam pengetahuan dan keterampilannya. Untuk mencapai
keberhasilan pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan maka proses
pembelajaran haruslah dirancang oleh guru baik dalam penyusunan bahan
ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik.
Namun, guru pada umumnya menggunakan bahan ajar yang sudah tersedia
dan tinggal pakai. Menurut Lestari (2013:1) kemampuan guru dalam
merancang ataupun menyusun bahan ajar menjadi hal yang sangat berperan
dalam menentukan keberhasilan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar.
Bahan ajar dapat diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara
sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan dirancang
sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih
runtut dalam mengajarkan materi kepada peserta didik dan tercapai semua
kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu bahan ajar adalah
lembar kerja peserta didik yang selanjutnya disebut LKPD.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian juga merupakan komponen
penting untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam
![Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/25.jpg)
4
Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan
dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Mekanisme penilaian
aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain
yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas, sedangkan penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,
tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian
keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Menurut Sunarti & Rahmati (2014:3) penilaian dalam kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai masukan, proses, dan hasil
pembelajaran. Menurut Basuki (2016:168) penilaian autentik didefinisikan
sebagai suatu bentuk penilaian yang mengharuskan para peserta didik untuk
melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan penerapan dari
suatu pengetahuan atau keterampilan. Penilaian proyek merupakan salah satu
jenis penilaian autentik. Menurut Djamarah (2000:97) teknik penilaian proyek
akan memberikan sebuah gambaran kemampuan menyeluruh secara
kontekstual mengenai kemampuan peserta didik dalam memahami dan
menerapkan konsep pada materi tertentu.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada 15 Januari
2018 di 5 SD Negeri Kecamatan Pekalongan yang menggunakan kurikulum
2013 diperoleh fakta-fakta, yaitu 1) Guru menggunakan LKPD yang hanya
![Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/26.jpg)
5
memuat materi dan soal, 2) Bentuk penilaian pada LKPD yang digunakan
berbentuk tes, 3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan umumnya terpusat
pada penyampaian materi dalam buku siswa, 4) Peserta didik menggunakan
buku siswa dari perpustakaan sekolah dengan jumlah terbatas, 5) Guru belum
memberikan tugas proyek dalam pembelajaran dan belum mengetahui cara
menilainya.
Berdasarkan fakta di atas, maka diambil langkah untuk memperbaiki dengan
mencari solusi yang tepat sebagai upaya meningkatkan hasil belajar proyek
peserta didik. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengembangan bahan ajar berupa LKPD berorientasi penilaian proyek.
Menurut Prastowo (2011:204) lembar kerja peserta didik adalah materi ajar
yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat
mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKPD peserta didik
akan mendapatkan materi, petunjuk belajar, ringkasan, dan tugas yang
berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat menemukan
arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan membuat
proyek.
Sebagaimana diungkapkan Majid (2014:206) penilaian proyek adalah
penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan. Selain itu, penilaian proyek dimaksudkan untuk
mengetahui pemahaman peserta didik dalam bidang tertentu, kemampuan
peserta didik mengaplikasikan pengetahuan tertentu melalui suatu
![Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/27.jpg)
6
penyelidikan, kemampuan peserta didik memberi informasi tentang sesuatu
yang menjadi hasil penyelidikannya. LKPD berorientasi penilaian proyek
berfokus penyelesaian proyek dari permasalahan nyata yang diberikan. Pribadi
(2009:158) mengungkapkan bahwa peserta didik belajar dan membangun
pengetahuan mereka manakala mereka berupaya memahami lingkungan yang
ada di sekitar mereka. Membawa peserta didik bersentuhan langsung dengan
objek atau peristiwa yang sedang dipelajari akan memberikan kemungkinan
untuk membangun pemahaman yang baik tentang objek atau peristiwa
tersebut.
Selanjutnya, hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada 7 orang guru di SD
Negeri Kecamatan Pekalongan pada Januari 2018 diperoleh hasil bahwa 100%
(7 guru) sudah menggunakan buku guru dan buku siswa dalam pembelajaran.
Sebanyak 85,71% (6 guru) tidak memiliki buku penunjang lainnya dalam
pembelajaran. 71,43% (5 guru) buku guru dan buku peserta didik yang
digunakan belum memenuhi tagihan kompetensi dasar. Sebanyak 100% (7
guru) guru belum memberikan tugas untuk membuat proyek dan belum
mengetahui cara menilai proyek peserta didik. Selain itu, sebanyak 100% (7
guru) guru belum menggunakan LKPD tematik dan memerlukan adanya
pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek pada
pembelajaran tematik. (lihat lampiran 3 halaman 118).
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan pengembangan LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek pada pembelajaran tematik kelas IV SD.
![Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/28.jpg)
7
B. Identifikasi Masalah
Berpijak pada latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Guru menggunakan LKPD yang hanya memuat materi dan soal.
2. Bentuk penilaian pada LKPD yang digunakan berbentuk tes yang hanya
menilai aspek pengetahuan.
3. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan umumnya terpusat pada
penyampaian materi dalam buku siswa.
4. Peserta didik menggunakan buku siswa dari perpustakaan sekolah dengan
jumlah terbatas.
5. Guru belum memberikan tugas proyek dalam pembelajaran dan belum
mengetahui cara menilainya.
6. Belum adanya pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini
akan meneliti masalah tentang Pengembangan LKPD Model PjBL
Berorientasi Penilaian Proyek pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah
Dasar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
![Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/29.jpg)
8
1. Bagaimanakah kelayakan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar?
2. Bagaimanakah perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang
menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dengan
peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada pembelajaran
tematik kelas IV Sekolah Dasar?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan pengembangan ini
adalah:
1. Menghasilkan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek yang
layak pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.
2. Mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang
menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dengan
peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada pembelajaran
tematik kelas IV Sekolah Dasar.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, sebagai
sumber belajar pada mata pelajaran tematik, khususnya guru kelas IV di
Sekolah Dasar, dan dapat mengkaji kelebihan dan kekurangan dari
![Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/30.jpg)
9
pembelajaran dengan menggunakan pengembangan LKPD sebagai sumber
belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Peserta didik
Melalui pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek diharapkan dapat membantu peserta didik untuk membuat
proyek dan meningkatkan hasil belajar.
b. Pendidik
Menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan guru dalam
mengembangkan dan menggunakan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek pada pembelajaran tematik.
c. Sekolah
Dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui pengembangan LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek pada pembelajaran tematik.
d. Peneliti
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengembangan
LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dan penerapannya,
sekaligus dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian
lebih lanjut.
![Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/31.jpg)
10
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 1
Gondangrejo Kecamatan Pekalongan.
2. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah pengembangan LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek untuk kelas IV SD.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Gondangrejo Kecamatan
Pekalongan.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2018/2019.
H. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah LKPD
yang memiliki spesifikasi seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Spesifikasi Produk
NoIdentifikasi
ProdukPenjelasan
1. Jenis LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek2. Kelas IV SD3. Tema Indahnya Keragaman di Negeriku4. Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku
5. Kompetensi Inti3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca) danmenanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
![Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/32.jpg)
11
NoIdentifikasi
ProdukPenjelasan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasayang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yangestetis, dalam gerapkan yang mencerminkan anaksehat, dandalam tindakan yang mencerminkanperilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
6. KompetensiDasar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keragaman suku
bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yangterikat persatuan dan kesatuan.
4.4 Menyajikan berbagai bentuk keragaman sukubangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yangterikat persatuan dan kesatuan.
Bahasa Indonesia3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada
teks.4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks
nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain:
gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gayagravitasi, dan gaya gesekan.
4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalamkehidupan sehari-hari, antara lain: gaya otot, gayalistrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gayagesekan.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
budaya, etnis, dan agama diprovinsi setempatsebagai identitas bangsa Indonesia sertahubungannya dengan karakteristik ruang.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenaikeragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, danagama diprovinsi setempat sebagai identitasbangsa Indonesia serta hubungannya dengankarakteristik ruang.
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)3.3 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel4.3 Membuat karya kolase, montase, dan mozaik
![Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/33.jpg)
12
II. KAJIAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada seseorang setelah melalui
proses pemanfaatan berbagai sumber belajar dan lingkungan yang memberi
stimulus pada yang bersangkutan. Kingskey (dalam Rusman 2012:13),
mengatakan bahwa learning is the process by wich behavior (in the broader
sence) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah
proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktik atau latihan.
Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Hamalik (2008: 28) belajar
adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari
pengalaman. Menurut Hilgard & Bower dalam Fathurrohman & Sutikno
(2010: 5), belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
![Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/34.jpg)
13
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
dapat dijelaskan.
Menurut Trianto (2011: 16), belajar secara umum dapat diartikan sebagai
perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena
pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak
lahir. Menurut Amri (2013: 24), belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dan kemampuan berinteraksi yang relatif permanen atau menetap
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang melalui
berbagai pengalaman yang mereka alami dan mereka dapatkan dari
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah
sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku pada kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor.
2. Teori Belajar
Teori belajar merupakan teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan pembelajaran antara guru dan peserta didik,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun
di luar kelas. Pada pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek terdapat teori-teori belajar yang berkaitan dengan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
![Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/35.jpg)
14
a. Teori Belajar Behaviorisme
Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut
Budiningsih (2005:21) belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami peserta didik dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan
perubahan tingkah lakunya.
Teori behaviorisme dengan model hubungan stimulus-responnya,
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon
atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut Sukarjo & Ukim (2012: 34) teori ini
dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
kepada peserta didik, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan
peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Teori
ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
tersebut.
![Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/36.jpg)
15
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teori belajar
behaviorisme adalah teori belajar yang mengakibatkan perubahan tingkah
laku dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
b. Teori Belajar Kognitivisme
Teori belajar kognitif memandang bahwa belajar bukan semata-mata
proses perubahan tingkah laku yang tampak, melainkan sesuatu yang
kompleks yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental peserta didik
yang tidak tampak. Perspektif teori kognitif, belajar merupakan peristiwa
mental, bukan peristiwa behavioral meskipun hal-hal yang bersifat
behavioral tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa belajar.
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu
proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Kognitif adalah salah
satu ranah dalam taksonomi pendidikan.
Menurut Suprijono (2014: 22) teori kognitif menekankan belajar sebagai
proses internal. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai,
mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Prinsip teori psikologi
kognitif adalah bahwa setiap orang dalam bertingkah laku dan
mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat
perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri. Menurut Bruner
dalam Suprijono (2014: 24) perkembangan kognitif individu dapat
ditingkatkan melalui penyusunan materi pelajaran dan
mempresentasikannya sesuai dengan tahap perkembangan individu
tersebut. Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif, yaitu
![Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/37.jpg)
16
perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang mencakup ingatan
jangka panjang (long-term memory).
Menurut Winataputra (2008: 34) teori belajar kognitif dibentuk dengan
tujuan mengkonstruksi prinsip-prinsip belajar secara ilmiah hasilnya
berupa prosedur-prosedur yang dapat diterapkan pada situasi kelas untuk
mendapatkan hasil yang sangat produktif. Menurut Lapono (2008: 123)
struktur mental individu berkembang sesuai dengan tingkatan
perkembangan kognitif seseorang. Semakin tinggi tingkat perkembangan
kognitif seseorang semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilannya
dalam memproses berbagai informasi atau pengetahuan yang
diterimanya dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial.
Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara aktif
amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi
belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan menggunakan pola
atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual
pada diri peserta didik perlu diperhatikan karena faktor ini sangat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Teori belajar kognitif
menganggap bahwa seseorang dianggap telah belajar apabila tingkah
laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang
suatu situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar.
![Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/38.jpg)
17
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teori kognitif
adalah teori belajar yang lebih menekankan pada belajar merupakan
suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.
c. Teori Belajar Kontruktivisme
Teori pembelajaran kontruktivisme menyatakan bahwa peserta didik
harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks.
Menurut Sumiati & Asra (2009:15), belajar adalah proses mengkontruksi
pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialami peserta didik sebagai
hasil interaksinya dengan lingkungan sekitar.
Menurut Suprijono (2014: 38), upaya perbaikan kualitas pembelajaran ke
arah pembelajaran konstruktivisme kian populer di bidang pendidikan
pada dekade terakhir ini, pembelajaran konstruktivisme lebih
menekankan pada belajar autentik, belajar kolaboratif dan kooperatif.
Menurut Gültekin (2005:549), program studi sosial bertujuan untuk
menerapkan pendekatan belajar-mengajar yang berpusat pada peserta
didik yang menempatkan penekanan yang sama pada pengetahuan ilmu
sosial dan keterampilan, pengalaman pribadi dan perbedaan peserta didik
menjadi pertimbangan, dan memungkinkan untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teori
kontruktivisme adalah teori yang mengharuskan guru tidak hanya sekedar
memberikan pengetahuan kepada peserta didik tetapi guru harus
![Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/39.jpg)
18
memfasilitasi untuk peserta didik membangun sendiri pengetahuan
dibenaknya.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Seseorang melakukan perubahan dalam proses belajar maka akan
memperoleh sesuatu yang merupakan dampak dari proses belajarnya yang
disebut hasil belajar. Hasil belajar merupakan bukti dari usaha yang dilakukan
peseta didik dalam kegiatan belajar. Menurut Sean B. et al (2006:2) hasil
belajar merupakan proses dari akhir pembelajaran yang telah dilakukan,
melihat berhasil atau tidaknya hasil belajar dapat dilakukan dengan
melakukan evaluasi/test di akhir pembelajaran.
Menurut Gagne dan Griggs dalam Suprihatiningrum (2013: 24) hasil belajar
adalah kemampuan dimiliki peserta didik sebagai akibat perbuatan belajar
dan dapat diamati melalui penampilan peserta didik (learner’s performance).
Seiring dengan pendapat tersebut Sudjana (2011:22) mengungkapkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima
pengalaman belajarnya. Sedangkan Hamalik (2011:30) menyatakan bahwa
hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
peserta didik yang dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
Menurut Bloom dalam Suprihatiningrum (2013: 38) membagi hasil belajar
menjadi tiga aspek, yaitu :
![Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/40.jpg)
19
a. Aspek Kognitif
Dimensi kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan berpikir,
mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah kognitif berkaitan dengan
daya pikir, pengetahuan dan penalaran. Ranah kognitif berorientasi pada
kemampuan peserta didik dalam berpikir dan bernalar yang mencakup
kemampuan peserta didik dalam mengingat sampai dengan memecahkan
masalah, yang menuntut peserta didik untuk menggabungkan konsep-
konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Aspek Afektif
Dimensi afektif lebih berorientasi pada pembentukan sikap melalui
proses pembelajaran. Ranah afektif terdiri dari lima aspek, yaitu: (1)
penerimaan (ingin menerima, sadar akan sesuatu), (2) pemberian respon
(aktif berpartsipasi), penilaian (menerima nilai-nilai), (3)
pengorganisasian (menghubungkan nilai yang dipercaya), (4)
internalisasi (menjadikan nilai-nilai sebagai pola hidup). Tipe hasil
belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku
seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan
sosial.
c. Aspek Psikomotorik
Psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang
bersifat manual atau motorik. Ranah psikomotorik menunjuk pada
gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan fisik dapat
berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik. Ada enam aspek ranah
![Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/41.jpg)
20
psikomotorik, yaitu: gerakan refleks (meniru gerak), keterampilan
gerakan dasar (menggunakan konsep untuk melakukan gerak),
kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan (melakukan gerak
dengan benar), gerakan keterampilan kompleks (merangkai gerakan
dengan benar), gerakan ekspresif dan interpretatif. Aspek psikomotorik
dilihat dari penampilan (performance) atau keterampilan peserta didik.
Untuk mengukur penampilan atau keterampilan dapat diukur dari tingkat
kemahirannya, ketepatan waktu penyelesaiannya, dan kualitas produk
yang dihasilkannya.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengikuti
pembelajaran. Hasil belajar ini dapat berwujud pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan dan program belajar dalam
bidang tertentu yang ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai.
Penelitian ini difokuskan pada hasil belajar kognitif dan psikomotor.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Beragam faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, agar mereka
dapat belajar dengan baik dan meningkatkan prestasinya di sekolah atau
masyarakat. Munadi dalam Rusman (2012: 124) menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor
psikologis. Sementara faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor
instrumental. Sedangkan menurut Slameto (2010: 17) berpendapat faktor-
![Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/42.jpg)
21
faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedangbelajar, faktor intern terdiri dari:1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan)3) Faktor kelelahan
b. Faktor eksternal:yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternterdiri dari:1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan)
2) Faktor sekolah (model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan pesertadidik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alatpelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaangedung, dan fasilitas sekolah, model dan media dalam mengajar, dantugas rumah)
3) Faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, massmedia, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Menurut Syah (2004:144), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta
didik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
a. Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni kondisi jasmanidan rohani peserta didik.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisilingkungan di sekitar peserta didik.
c. Faktor model belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajarpeserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan pesertadidik untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Menurut Djaali (2008:10), ada banyak faktor yang mempengaruhi belajar
antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri. Purwanto
(2004:102) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,
dibedakan menjadi dua golongan:
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau yang kita sebutdengan faktor individual. Yang termasuk faktor individual antara lainfaktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi danfaktor pribadi.
![Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/43.jpg)
22
b. Faktor yang ada diluar individu atau yang kita sebut faktor sosial. Yangtermasuk faktor sosial antara lain: faktor keluarga (rumah tangga), gurudan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajarmengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasisosial.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor internal atau individual dan
faktor eksternal atau sosial. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar, meliputi faktor kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi fisiologis dan faktor psikologis Faktor eksternal yaitu faktor
lingkungan yang meliputi segala apapun yang ada di luar individu, meliputi
faktor keluarga (rumah tangga), guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang
dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang
tersedia dan motivasi sosial.
C. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran
ini mengintegrasikan/mengaitkan beberapa mata pelajaran kedalam suatu
tema untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Menurut Rusman (2012: 254)
pembelajaran tematik dikatakan bermakna karena dalam pembelajarantematik peserta didik akan memahami konsep-konsep yang merekapelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengankonsep lain yang telah mereka pahami, fokus perhatian dalampembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh peserta didiksaat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentukketerampilan yang harus dikembangkannya.
![Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/44.jpg)
23
Definisi lain disampaikan oleh Ahmadi & Amri (2014: 94) yang menjelaskan
bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Sukayati (2009: 13),
pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar
(KD) dan indikator dari kurikulum dari beberapa mata pelajaran menjadi satu
kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Hadi Subroto dalam Trianto (2011:
151) mengemukakan
bahwa pembelajaran tematik/terpadu adalah pembelajaran yangmenggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran dan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari peserta didiksehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.Oleh karena itu, dalam pembelajaran tematik sudah tidak ada lagipemisahan antar mata pelajaran tetapi sudah menggunakan tema-tematertentu yang sesuai dengan kehidupan peserta didik.
Kunandar (2013: 46) menjelaskan pula bahwa pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-
tema tertentu yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman langsung bagi peserta didik yang dapat dipahami dan digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik merupakan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik
cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna.
![Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/45.jpg)
24
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Suatu pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran tematik terpadu
apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut
menurut Sukayati (2008:93) bahwa pembelajaran tematik memiliki
karakteristik sebagai berikut.
a. HolistikPembelajaran tematik memungkinkan peserta didik untuk memahamisuatu fenomena dari segala sisi. Pada saatnya nanti akan membuatpeserta didik menjadi lebih arif dan bijak dalam menyikapi ataumenghadapi kejadian yang ada dihadapan mereka.
b. BermaknaKegiatan belajar mengajar menjadi lebih fungsioanal dan peserta didikmampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkanmasalah-masalah yang nyata di dalam kehidupannya.
c. OtentikPembelajaran tematik memungkinkan peserta didik memahami secaralangsung konsep dari prinsip yang ingin dipelajari. Hal inidikarenakan mereka dalam belajarnya melakukan kegiatan secaralangsung.
d. AktifPeserta didik perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaranmulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.Pembelajaran tematik pada dasarnya dilaksanakan denganmempertimabangkan minat dan kemampuan peserta didik.Keterlibatan peserta didik dalam menyusun rencana, pelaksanaan danproses evaluasi memungkinkan peserta didik termotivasi untuk secaraterus menerus belajar.
Sehubungan dengan hal tersebut, karakteristik pembelajaran tematik
diungkapkan pula oleh Depdiknas dalam Trianto (2010: 91) antara lain.
a. Berpusat pada peserta didikProses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan pesertadidik sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkayapengalaman belajar.
b. Memberikan pengalaman langsungAgar pembelajaran lebih bermakna maka peserta didik perlu belajarsecara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guruperlu menciptakan kondisi yang kondusif dan bermakna.
c. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelasMengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan salingketerkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
![Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/46.jpg)
25
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaranPembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai matapelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian, pesertadidik mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal inidiperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkanmasalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibelPembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapatmengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan matapelajaran lainnya.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didikPeserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yangdimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Lebih lanjut Rusman (2015: 162) menyebutkan bahwa pembelajaran
tematik memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Berpusat pada peserta didikb. Memberikan pengalaman langsungc. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelasd. Bersifat fleksibele. Hasil belajar sesuai minat dan kebutuhan peserta didikf. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tematik memiliki karakteristik berpusat pada peserta didik,
memberikan pengalaman langsung, pemisah mata pelajaran tidak begitu
jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, peserta didik
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran
sesuai minat dan kebutuhan peserta didik.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Daryanto
(2014: 92) menjelaskan bahwa ada lima kelebihan pembelajaran tematik,
yaitu:
![Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/47.jpg)
26
a. Materi pelajaran dekat dengan kehidupan peserta didiksehingga peserta didik mudah memahami sekaligusmenerapkannya.
b. Peserta didik dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran dimateri pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
c. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan belajarnyadalam aspek afektif dan psikomotor, selain aspek kognitif.
d. Dapat mengakomodir kecerdasan peserta didik.e. Guru dapat dengan mudah menggunakan belajar peserta didik
aktif sebagai metode pembelajaran.
Sementara itu, Kunandar dalam Ahmadi (2014: 93) menjelaskan bahwa
pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhanpeserta didik.
b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yangrelevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan pesertadidik.
c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan danbermakna.
d. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuaidengan persoalan yang dihadapi.
e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.f. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap
gagasan orang lain.g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan
persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Menurut Ahmadi & Amri (2014: 93) menjelaskan bahwa selain
kelebihan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga memiliki
kekurangan. Adapun kekurangan pembelajaran tematik terjadi jika
dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang guru kelas kurang
menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga guru akan merasa
sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran
dan tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan
konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat. Selain itu,
perencanaan dan pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran tematik
![Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/48.jpg)
27
kurikulum 2013 lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi
proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja
sehingga guru harus mampu membagi waktu dan tenaga untuk
melaksanakan pembelajaran tematik secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran tematik menjadi sangat
bemanfaat bagi peneliti untuk dijadikan dasar pengetahuan dalam
melakukan penelitian. Kelebihan dan kekurangan ini juga dijadikan dasar
bagi peneliti untuk mengetahui pengembangan LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek dalam pembelajaran tematik.
D. Pendekatan Saintifik
Pendekatan pembelajaran memaparkan bagaimana peserta didik memperoleh
pengetahuan dalam pelajaran tertentu. Kurikulum 2013 mengarahkan proses
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar menggunakan pembelajaran
tematik berbasis pendekatan saintifik. Menurut Hosnan (2014: 34)
implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep.
![Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/49.jpg)
28
Kemendikbud (2013: 200-203) menjelaskan mengenai pendekatan saintifik,
pendekatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Langkah-langkah
pendekatan ilmiah (scientific approach) meliputi:
1. mengamati (dengan metode observasi peserta didikmenemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yangdianalisis),
2. menanya (saat guru atau peserta didik bertanya, pada saat itupula guru membimbing atau memandu peserta didiknya belajardengan baik),
3. menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi),
4. mencoba (peserta didik harus mencoba atau melakukanpercobaan),
5. mengolah (tahapan mengolah ini peserta didik sebisa mungkindikondisikan belajar secara kolaboratif),
6. menyimpulkan (kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutandari kegiatan mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalamsatu kesatuan kelompok),
7. menyajikan dan mengkomunikasikan (peserta didik harusdapat menyajikan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan yangtelah disusun).
Menurut Majid (2014: 211) pendekatan saintifik dalam pembelajaran
memiliki langkah-langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Sementara, Dyer dalam Sani
(2015: 53) menyatakan pendekatan saintifik (scientific approach) dalam
pembelajaran memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: (1)
mengamati, (2) menanya, (3) mencoba/mengumpulkan informasi, (4)
menalar/asosiasi, dan (5) membentuk jejaring (melakukan komunikasi).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat didefinisikan sebagai
![Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/50.jpg)
29
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui langkah-langkah
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mengkomunikasikan.
E. Penilaian Kurikulum 2013
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik
mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian
autentik yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan
prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik,
akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Majid, 2014: 56). Menurut
Kemendikbud (2013:2) penilaian autentik merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
Callison (2015: 1) mendefinisikan authentic assessment is an evaluation
process that involves multiple forms of performance measurement reflecting
the student’s learning, achievement, motivation, and attitudes on
![Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/51.jpg)
30
instructionally-relevant activities. Penilaian autentik menilai proses
pembelajaran secara keseluruhan, tidak hanya pada hasil belajar tetapi juga
motivasi dan sikap pada setiap aktivitas pembelajaran. Menurut J. Micheal
(dalam Callison, 2015: 2) mengidentifikasi karakteristik penilaian autentik
sebagai berikut.
1. Constructed Respons; penilaian mampu mengukur peserta didikdalam mengonstruksi pengetahuan melalui berbagai sumberbelajar.
2. Higher-Order Thinking; penilaian mengukur kemampuan berpikirtingkat tinggi yaitu kemampuan menganalisis, mensintesis, danmenilai.
3. Authenticity; tugas yang diberikan harus mengaitkan materi dengankonteks dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari.
4. Integrative; tugas yang diberikan dapat menggambarkanketerpaduan materi belajar.
5. Process and Product; penilaian dapat mengukur proses belajar danproduk hasil belajar.
6. Depth in Place of Breadth; unjuk kerja membangun berbagaiaktivitas yang memungkinkan peserta aktif dalam pembelajaran.
Bentuk-bentuk penilaian autentik yang dapat menilai proses pembelajaran
menurut Kunandar (2013: 40) adalah sebagai berikut.
1. Proyek atau penugasan dan laporannya.2. Hasil tes tulis untuk mengukur pengetahuan atau kognitif
peserta didik.3. Portofolio (kumpulan karya peserta didik) salama satu semester
atau satu tahun.4. Presentasi atau penampilan peserta didik dalam melaporkan
proyek atau tugas.5. Demonstrasi atau simulasi suatu alat atau aktivitas tertentu yang
berkaitan dengan materi.6. Karya tulis, laporan, jurnal, atau penilaian diri.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian
autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan instrumen
![Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/52.jpg)
31
penilaian yang bervariasi dengan memperhatikan masukan (input), proses,
dan keluaran (output) pembelajaran.
F. Penilaian Proyek
1. Pengertian Penilaian Proyek
Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian
autentik. Salah satu bentuk penilaian autentik adalah penilaian proyek.
Menurut Majid (2014:206) penilaian proyek adalah penilaian terhadap
tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan.
Menurut Purnomo (2016:54) penilaian proyek merupakan kegiatanpenilaian yang dilakukan dengan cara memberikan tugas kepadapeserta didik. Tugas tersebut harus diselesaikan oleh peserta didikmenurut periode/waktu tertentu. Tugas selaku proyek bagi pesertadidik, dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik,mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Sedangkan menurut Kusaeri (2014:156) penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
seseorang atau sekelompok peserta didik dalam periode atau waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan,
dan penyajian produk (bila berupa barang dan jasa) dan laporan tertulis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas peserta
didik yang diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas proyek berupa
![Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/53.jpg)
32
investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian data.
2. Karakteristik Penilaian Proyek
Menurut MacDonell dalam Rusman (2012:197) menjelaskan bahwa
penilaian proyek memiliki tujuh karakteristik, yaitu: (1) melibatkan
peserta didik secara langsung dalam pembelajaran, (2) menghubungkan
pembelajaran dengan dunia nyata, (3) dilaksanakan dengan berbasis
penelitian, (4) melibatkan berbagai sumber belajar, (5) bersatu dengan
pengetahuan dan keterampilan, (6) dilakukan dari waktu ke waktu, dan
(7) diakhiri dengan sebuah produk tertentu.
Sedangkan karakteristik penilaian proyek menurut Kemendikbud dalam
Abidin (2014: 169) adalah (1) peserta didik membuat keputusan tentang
sebuah kerangka kerja, (2) adanya permasalahan atau tantangan yang
diajukan kepada peserta didik, (3) peserta didik mendesain proses untuk
menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan, (4)
peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, (5) proses
evaluasi dijalankan secara kontinu, (6) peserta didik secara berkala
melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan, dan (7) produk
akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
Sedangkan menurut Grossman (2007:1-2), karakteristik penilaian proyek
adalah :
a. Bekerja dalam kelompok, peserta didik bekerja sama dengantemannya dalam satu kelompok.
b. Berpusat pada peserta didik, guru memfasilitasi pembelajaran.
![Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/54.jpg)
33
c. Multidisiplin, membutuhkan keterampilan membaca, menulis,dan meneliti.
d. Membutuhkan keterampilan dalam dunia yang sebenarnya,misalnya menggunakan keterampilan matematika untukmenganalisis proyeknya.
e. Menghasilkan produk, peserta didik mengerjakan sebuah proyekatau menyelesaian permasalahan.
f. Membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan proyek,mungkin beberapa hari, minggu, atau bulan.
g. Menggunakan aunthentic assessment, guru menilai kualitasproduk atau proyek yang sudah diselesaikan, tidak sekedarmenguji pengetahuan dengan tes tertulis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik penilaian proyek adalah berpusat pada peserta didik, guru
memfasilitasi pembelajaran, menghubungkan pembelajaran dengan dunia
nyata, dilaksanakan dengan berbasis penelitian, diakhiri dengan sebuah
produk tertentu, dan menggunakan aunthentic assessment, guru menilai
kualitas produk atau proyek yang sudah diselesaikan, tidak hanya
sekedar menguji pengetahuan dengan tes tertulis.
3. Tujuan Penilaian Proyek
Menurut Majid (2014:206) penilaian proyek bertujuan untuk
memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan peserta
didik pada pembelajaran tertentu, kemampuan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan peserta didik untuk
mengomunikasikan informasi. Sementara menurut Purnomo (2016:54)
penilaian proyek dimaksudkan untuk menilai kemampuan peserta didik
secara menyeluruh dalam pengorganisasian dan pelaksanaan suatu
kompetensi.
Kusaeri (2014:156) menjelaskan penilaian proyek bertujuan untuk a)
![Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/55.jpg)
34
memperoleh informasi tentang pemahaman dan pengetahuan peserta
didik pada pembelajaran tertentu, b) memperoleh informasi tentang
kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
menyampaikan pendapatnya, c) menilai keterampilan maupun
pengetahuan yang memerlukan aplikasi, seperti bekerja dalam kelompok,
penyelesaian masalah, dan evaluasi terhadap temuan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
penilaian proyek untuk menilai pengetahuan peserta didik dalam
pembelajaran tertentu dan menilai kemampuan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh.
4. Tahapan Penilaian Proyek
Pembelajaran berbasis proyek dinilai melalui berbagai tahapan guna
memenuhi berbagai tujuan penilaian. Melalui proyek juga dapat dinilai
pengetahuan dan keterampilan tertentu seperti perencanaan dan
organisasi proyek, kemampuan bekerja dalam kelompok, pemecahan
masalah, evaluasi terhadap temuan yang signifikan, dan penyajian
laporan secara tertulis.
Guru mengutamakan tugas proyek pada prosesnya dan menggunakannya
sebagai acuan penilaian keterampilan peserta didik dalam merencanakan,
meneliti, dan menganalisis proyek. Dalam hal ini, peserta didik dapat
menggunakan pengalaman dan pengetahuannya tentang suatu masalah
tertentu, merumuskan pertanyaan, dan meneliti masalah melalui bahan
bacaan, karya wisata, pengamatan, dan atau wawancara.
![Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/56.jpg)
35
Purnomo (2016:55) sebelum proses penilaian proyek berlangsung,
peserta didik harus melakukan tahapan yang meliputi:
a. Perencanaan, peserta didik terlebih dahulu harus merencanakan
dalam memilih atau menafsirkan topik yang akan dikaji.
b. Pengumpulan data, peserta didik melakukan pengumpulan data yang
menjadi topik atau kajian.
c. Pengolahan data, peserta didik mengolah data yang telah
dikumpulkan.
d. Penyajian data, peserta didik menyajikan data yang telah diolah
sebagai hasil investigasi.
5. Kelebihan Penilaian Proyek
Penilaian proyek memiliki kelebihan. Purnomo (2016:55) menyatakan
kelebihan penilaian proyek adalah:
a. Dapat memperluas pemikiran peserta didik yang berguna dalammenghadapi masalah kehidupan.
b. Dapat membina peserta didik dengan kebiasaan menerapkanpengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sebagai sarana untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitaspeserta didik dalam pembelajaran kontekstual.
Sedangkan menurut Kunandar (2014:287) kelebihan penilaian proyek
adalah:
a. Banyak kesempatan untuk berkreasi.b. Mendidik peserta didik lebih bebas mengeluarkan ide.c. Meringankan guru dalam pemberian materi pelajaran.d. Dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.e. Terdapat rasa tanggung jawab dari peserta didik terhadap tugas
yang diberikan.f. Guru dan peserta didik lebih kreatif.
![Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/57.jpg)
36
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan
penilaian proyek adalah memperluas pemikiran peserta didik, mendidik
peserta didik lebih bebas mengeluarkan ide, terdapat rasa tanggung
jawab dari peserta didik terhadap tugas yang diberikan, dan dapat
meningkatkan kreativitas peserta didik.
6. Kekurangan Penilaian Proyek
Kekurangan penilaian proyek menurut Purnomo (2016:55) adalah: (1)
memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan
masalah, (2) memerlukan biaya ekstra, dan (3) banyak peralatan yang
harus disediakan. Sementara menurut Kunandar (2014:287) kekurangan
penilaian proyek adalah: (1) untuk kelompok, peserta didik yang kurang
bertanggung jawab hanya titip nama, (2) didominasi oleh peserta didik
yang mampu bekerja, dan (3) tidak dapat terpantau oleh guru.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat simpulkan bahwa kekurangan
yang harus diperhatikan oleh guru terutama dalam memilih proyek yang
akan dikerjakan peserta didik tidak memerlukan peralatan yang terlalu
banyak dan biaya yang terlalu besar, guru juga harus memantau semua
peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya.
G. Model Project Based Learning
1. Pengertian Model Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) disingkat PjBL
adalah salah satu model pembelajaran yang ditawarkan untuk
diimplementasikan pada pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013.
![Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/58.jpg)
37
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang
melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Menurut Sani
(2014: 172) PjBL didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran dengan
aktivitas jangka panjang yang melibatkan peserta didik dalam
merancang, membuat, dan menampilkan produk untuk mengatasi
permasalahan dunia nyata.
Thomas dalam Wena (2010:144) PjBL merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Model PjBL
merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, melalui kegiatan penelitian dengan bimbingan serta arahan guru
sehingga terjalin kolaborasi sesuai kapasitas masing-masing secara
komprehensif (Guo & Yang, 2012).
Menurut Abidin (2014:169) menyatakan PjBL merupakan model
pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan
dan keterampilan belajar para peserta didik, melalui serangkaian kegiatan
merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk
tertentu yang dibingkai dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut, model PjBL dirancang untuk digunakan
pada permasalahan kompleks yang menghendaki peserta didik
melakukan investigasi untuk memahaminya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa PjBL
adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas peserta didik
![Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/59.jpg)
38
untuk memahami suatu konsep dengan melakukan investigasi yang
mendalam tentang suatu masalah dan mencari suatu penyelesaian yang
relevan yang dikemas dalam suatu pengerjaan proyek. Pembelajaran
berbasis proyek dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan
keterampilan, yang diperoleh dengan cara membuat produk yang terkait
dengan materi ajar sesuai kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh
peserta didik.
2. Langkah-langkah Penerapan Model Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek untuk peserta didik di sekolah dasar perlu
dipandu oleh guru. Langkah model PjBL menurut Abidin (2014:172)
sebagai berikut:
a. Praproyek. Langkah ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru di
luar jam pelajaran. Pada tahap ini guru merancang deskripsi proyek,
menyiapkan media dan berbagai sumber belajar, dan menyiapkan
kondisi pembelajaran.
b. Fase 1 : Mengidentifikasi Masalah. Peserta didik melakukan
pengamatan terhadap obyek tertentu. Berdasarkan pengamatannya
tersebut, peserta didik mengidentifikasi masalah dan membuat
rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan.
c. Fase 2 : Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek. Peserta
didik secara kolaboratif dengan anggota kelompok ataupun dengan
guru mulai merancang proyek yang akan mereka buat, menentukan
penjadwalan pengerjaan proyek, dan melakukan aktivitas persiapan
lainnya.
![Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/60.jpg)
39
d. Fase 3 : Melaksanakan Penelitian. Peserta didik melakukan kegiatan
penelitian awal sebagai model dasar bagi produk yang akan
dikembangkan. Berdasarkan kegiatan penelitian tersebut peserta
didik mengumpulkan data dan selanjutnya menganalisis data tersebut
sesuai dengan teknik analisis data yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan.
e. Fase 4 : Menyusun Draft/Prototipe Produk. Peserta didik mulai
membuat produk awal sebagaimana rencana dan hasil penelitian
yang dilakukannya.
f. Fase 5 : Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki Produk. Peserta didik
melihat kembali produk awal yang dibuat, mencari kelemahan dan
memperbaiki produk tersebut. Dalam praktiknya, kegiatan mengukur
dan menilai produk dapat dilakukan dengan meminta pendapat atau
kritik dari anggota kelompok lain ataupun pendapat guru.
g. Fase 6 : Finalisasi dan Publikasi Produk. Peserta didik melakukan
finalisasi produk. Setelah diyakini sesuai dengan harapan, produk
dipublikasikan.
h. Pascaproyek. Guru menilai, memberikan penguatan, masukan, dan
saran perbaikan atas produk yang telah dihasilkan peserta didik.
Sementara, menurut Patton dan Robin dalam Sani (2014:185) tahapan
PjBL dijabarkan sebagai berikut.
a. Memperoleh ide. Ide membuat proyek dapat diperoleh dariinternet atau berdiskusi dengan temen sejawat, namun harusterkait dengan kurikulum yang ditetapkan.
b. Merancang proyek. Guru menetapkan apa yang harus dipelajarioleh peserta didik dengan mengerjakan proyek.
![Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/61.jpg)
40
c. Menyetel proyek. Menyetel proyek, maksudnya adalahmembicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan pesertadidik. Tahapan yang dilakukan adalah menyajikan rencanaproyek; memperkenalkan proyek; dan diskusi untuk klarifikasi.
d. Membuat proyek. Untuk peserta didik kelas rendah, guru dapatmenunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untukkelas tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadapproyek yang dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan pesertadidik dalam mengerjakan proyek.
e. Memamerkan proyek. Guru perlu menetapkan waktu untukmelaksanakan pameran produk yang telah dibuat oleh pesertadidik. Pameran bisa untuk umum dan bisa juga dipamerkan dikelas.
Pendapat lain, Hosnan (2014:325) langkah-langkah PjBL meliputi: (a)
penentuan proyek; (b) perancangan langkah-langkah penyelesaian
proyek; (c) penyusunan jadwal pelaksanaan proyek; (d) penyelesaian
proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru; (e) penyusunan laporan
dan presentasi/publikasi hasil proyek; (f) evaluasi proses dan hasil
proyek. Selanjutnya, menurut Anita dalam Hosnan (2014: 329) langkah-
langkah PjBL dilaksanakan dalam 3 tahap berikut.
a. Tahap perencanaan proyekPada tahap ini meliputi merumuskan tujuan pembelajaran,menentukan topik, mengelompokkan peserta didik dengan tingkatkemampuan beragam terdiri dari 4-5 orang, merancang danmenyusun LKPD, merancang kebutuhan sumber belajar,menetapkan rancangan penilaian.
b. Tahap pelaksanaan proyekPada tahap pelaksanaan proyek ini meliputi 6 kegiatan yaitupenentuan pertanyaan, menyusun rencana proyek, menyusunjadwal, monitoring, menguji hasil dan evaluasi pengalaman.
c. Tahap penilaianSistem penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran proyekadalah penilaian proyek, meliputi penilaian dari tahapperencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahandan penyajian data.
![Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/62.jpg)
41
Sementara Semiawan (2006: 84-87) mengemukakan bahwa pelaksanaan
pembelajaran dengan model project based learning meliputi tiga tahapan
yaitu
1. Tahap perencanaana. Mempelajari materi pembelajaran dalam silabus dari mata
pelajaran yang menjadi tema dari proyek tersebut.b. Membuat diagram kaitan antara tema dengan materi
pembelajaran dari mata pelajaran lain.c. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan model
proyek tersebut.d. Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran.e. Merencanakan organisasi kelas sesuai dengan kegiatan
pembelajaran, misalnya bekerja dalam kelompok.f. Menyiapkan format-format pengamatan untuk peserta didik.g. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.h. Menyiapkan penilaian kegiatan belajar-mengajar.
2. Tahap pelaksanaana. Pada permulaan pembelajaran, guru mengemukakan tema
proyek.b. Guru mengajak peserta didik menelaah kemungkinan
mengaitkan tema dengan berbagai mata pelajaran (walaupunguru sebelumnya sudah menyiapkan diagram kaitan tema matapelajaran lain), guru berperan membimbing dan mengaturjalannya diskusi serta memberikan bantuan bila diperlukan.
c. Sesudah diagram kaitan tema dengan mata pelajaran lain ituterbentuk, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok.
d. Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan materi yang telah dikaitkandengan tema, guru membimbing setiap kelompok danmemberikan bantuan bila peserta didik memerlukannya, tiapkelompok mendiskusikan dan mencatat hasil diskusinya.
e. Data/informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah, dan ditulisserta siap untuk dilaporkan.
f. Sesudah semua kelompok siap untuk melaporkan, maka guru(atau seorang peserta didik ataupun sekelompok peserta didik)memimpin pelaporan.
g. Peserta didik lain memberikan komentar atau saran yang dicatatoleh anggota kelompok yang sedang melaporkan, guru kadang-kadang memberikan saran atau bantuan seperlunya bila ternyatadiskusi kurang lancar atau terhenti.
h. Berdasarkan komentar dan saran kelompok mendiskusikan danbersepakat untuk menambah atau mengurangi, sertamenyempurnakan laporan dengan mencari data yang perluditambahkan atau memperbaiki gambar dan tulisan.
![Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/63.jpg)
42
3. Tahap penilaiana. Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi.b. Secara tertulis, misalnya berupa laporan dan tes.c. Penilaian hasil karya peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa pembelajaran berbasis
proyek meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
penilaian, dilaksanakan dan diselesaikan secara berurutan dan sesuai
prosedur yang telah ditentukan. Penyelesaian proyek biasanya
dilaksanakan oleh 4-5 orang dalam satu kelompok. Penilaian yang
dilakukan pada model pembelajaran ini berupa penilaian proyek.
3. Kelebihan Model Project Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,
termasuk model PjBL. Menurut Kemendikbud (2013:23) mengemukakan
kelebihan model PjBL yaitu
a. Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar danmendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaanpenting.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks.d. Meningkatkan kolaborasi.e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan berkomunikasi.f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber.g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam
mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu, dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didiksecara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunianyata.
i. Melibatkan peserta didik untuk belajar mengambil informasi danmenunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudiandiimplementasikan dengan dunia nyata.
j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehinggapeserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
![Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/64.jpg)
43
Menurut Bielefeldt & Underwood dalam Ngalimun (2013: 197)
kelebihan dari model PjBL yaitu a) meningkatkan motivasi belajar
peserta didik, b) belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada
komponen kurikulum lain, c) meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah, d) meningkatkan kolaborasi, e) meningkatkan keterampilan
mengelola sumber, dan f) memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas. Sementara Daryanto (2014:42) menjelaskan
kelebihan dari model PjBL antara lain:
a. Meningkatkan motivasi, dimana peserta didik tekun danberusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwabelajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponenkurikulum lain.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagaisumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasisproyek membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasilmemecahkan problem kompleks.
c. Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalamproyek memerlukan peserta didik untuk mengembangkan danmempraktikan keterampilan komunikasi.
d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, biladiimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajardan praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasiwaktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untukmenyelesaikan tugas.
e. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelolasumber belajar.
f. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan danmempraktikan keterampilan komunikasi.
g. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didikkompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
h. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehinggapeserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan
model PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar peserta didik, peserta
![Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/65.jpg)
44
didik belajar lebih aktif, meningkatkan kolaborasi, mendorong peserta
didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan
komunikasi, dan menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai
dunia nyata.
4. Kekurangan Model Project Based Learning
Selain memiliki kelebihan, model PjBL juga memiliki kekurangan.
Menurut Abidin (2014:171) kekurangan model PjBL, yaitu: a)
memerlukan banyak waktu dan biaya, b) memerlukan banyak media dan
sumber belajar, c) memerlukan guru dan siswa yang sama-sama siap
belajar dan berkembang, dan d) ada kekhawatiran siswa hanya akan
menguasai satu topik tertentu yang dikerjakannya. Melengkapi pendapat
di atas, Sani (2015:177) menyatakan bahwa kekurangan model PjBL
antara lain: a) membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan
masalah dan menghasilkan produk, b) membutuhkan biaya yang cukup,
c) membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar, d) membutuhkan
fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai, e) tidak sesuai untuk
peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan
serta keterampilan yang dibutuhkan, dan f) kesulitan melibatkan semua
peserta didik dalam kerja kelompok.
Lebih lanjut Kemendikbud (2014: 23) juga menjelaskan kekurangan
model PjBL yaitu:
a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
![Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/66.jpg)
45
c. Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisionaldimana guru memegang peran utama di kelas.
d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok
berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topiksecara keseluruhan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, kekurangan model PjBL yang perlu
diperhatikan guru dalam penelitian ini adalah pemilihan proyek yang
akan dikerjakan peserta didik agar tidak membutuhkan waktu dan biaya
yang banyak, serta pemantauan keterlibatan semua peserta didik untuk
menyelesaikan proyek dalam kelompoknya masing-masing.
H. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1. Pengertian LKPD
LKPD merupakan bahan ajar berbentuk cetak yang dimanfaatkan guru
untuk menyampaikan informasi, memandu peserta didik dalam
melakukan kegiatan, dan memungkinkan peserta didik lebih aktif.
Menurut Choo (2011: 519) LKPD adalah alat instruksional yang terdiri
dari serangkaian pertanyaan dan informasi yang dirancang untuk
memahami ide-ide yang kompleks, yang memandu peserta didik
melakukan kegiatan secara sistematis.
Menurut Cakır dalam Töman (2013: 174) Worksheets are written
materials consisting of individual activities which the students will do
while learning a topic and also will enable the students to take
responsibility for their own learning with the given process steps related
![Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/67.jpg)
46
to these activities. Artinya, LKPD merupakan bahan ajar tertulis yang
terdiri dari kegiatan individu yang akan dilakukan peserta didik saat
belajar suatu topik dan juga memungkinkan peserta didik untuk
mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dengan
langkah proses yang diberikan terkait dengan kegiatan ini.
Prastowo (2011: 204) LKPD didefinisikan sebagai bahan ajar cetak
berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-
petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik,
yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai. Sementara
Depdiknas (2008: 13) menjelaskan LKPD adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja
biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas.
LKPD dapat digunakan sebagai panduan peserta didik untuk melakukan
kegiatan penyelidikan. Hal ini sesuai pendapat Trianto (2011:11) yang
menyatakan bahwa:
LKPD adalah panduan peserta didik yang digunakan untukmelakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.Lembar kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihanpengembangan aspek kognitif maupun panduan untukpengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduaneksperimen atau demonstrasi. LKPD berisi lembaran kegiatan yangberfungsi sebagai penuntun bagi peserta didik untuk menyelesaikansuatu masalah dalam pembelajaran.
Sementara itu, Widjajanti (2008: 1) mengungkapkan:
LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapatdikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatanpembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan
![Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/68.jpg)
47
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatanpembelajaran yang akan dihadapi. LKPD juga merupakan mediapembelajaran, karena dapat digunakan secara bersama dengansumber belajar atau media pembelajaran yang lain. LKPD menjadisumber belajar dan media pembelajaran tergantung pada kegiatanpembelajaran yang dirancang.
Sejalan dengan pendapat di atas Lestari (2013: 6) menyatakan bahwa:
LKPD adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa,sehingga peserta didik diharapkan dapat materi ajar tersebut secaramandiri. Dalam LKPD tersebut peserta didik akan mendapatkanmateri, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi, selainitu juga peserta didik dapat menemukan arahan yang terstrukturuntuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yangbersamaan peserta didik diberikan materi serta tugas yang berkaitandengan materi yang diberikan tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dapat disimpulkan bahwa
LKPD merupakan bahan ajar cetak yang memuat materi dan panduan
aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta didik dengan
menerapkan setiap petunjuk yang ada agar konsep materi dan hasil
belajar dapat tercapai sesuai tujuan yang diharapkan.
2. Tujuan LKPD
Tujuan utama pengembangan LKPD adalah untuk memudahkan proses
pembelajaran sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan hasil belajar
peserta didik. Depdiknas (2008:9) menjelaskan bahwa LKPD disusun
dengan tujuan:
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutankurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan pesertadidik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dansetting atau lingkungan sosial peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahanajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
![Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/69.jpg)
48
Menurut Amri (2013:101), guru dalam mengemas LKPD memiliki
tujuan, yaitu :
a. Membantu peserta didik menemukan konsep, LKPD lebihmenengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifatkonkret, sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akandipelajari. LKPD memuat apa yang dilakukan peserta didikmeliputi mengamati, melakukan dan menganalisis.
b. Membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikanberbagai konsep yang telah ditemukan
c. Sebagai penuntun belajard. Sebagai penguatane. Sebagai petunjuk praktikum.
Selanjutnya, Prastowo (2015: 206) mengemukakan tujuan penyusunan
LKPD, yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik
untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas
yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang
diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik dan memudahkan
pendidik memberikan tugas kepada peserta didik.
Menurut Sumiati & Asra (2009: 172), tujuan penyusunan LKPD antara
lain :
a. Menyiapkan kondisi peserta didik untuk siap belajar sebelumpelaksanaan kegiatan pembelajaran,
b. Membimbing peserta didik untuk memproses hasil belajarnya(menemukan atau membuktikan konsep yang dipelajarinya),
c. Memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri,d. Memperkaya konsep yang telah dipelajari (perolehan hasil
belajar) untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.
McDermott dalam Barniol (2016:3) mengemukakan bahwa LKPD
memberikan pengalaman belajar melalui penyelidikan dan penekanan
pada membangun konsep. LKPD memiliki dua tujuan utama, pertama
untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan kerangka
![Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/70.jpg)
49
konseptual topik penting dengan penelitian yang sulit bagi peserta didik,
dan yang kedua untuk mengatasi kesulitan konseptual.
Worksheets developed based on constructivist approach enable the
students to actively participate during the learning process, help them to
learn the subject better, and increase student success noticeably (Toman,
2013: 178). Pengembangan LKPD yang menggunakan pendekatan
konstruktivisme memungkinkan peserta didik berpartisipasi aktif selama
pembelajaran. LKPD membantu peserta didik memahami materi dengan
lebih baik, dan LKPD dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pengembangan LKPD adalah memberikan kemudahan bagi peserta didik
memahami materi pelajaran, melatih kemandirian peserta didik,
membimbing peserta didik dalam proses hasil belajarnya, menyajikan
tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik, dan
memperkaya konsep yang telah dipelajari sebagai perolehan hasil belajar
untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.
3. Langkah-langkah Membuat LKPD
LKPD yang bermanfaat bagi peserta didik atau guru, diperlukan
pemahaman mengenai langkah-langkah pembuatan LKPD sehingga
LKPD yang diciptakan guru efektif digunakan dalam pembelajaran.
Menurut Prastowo (2011:35) memberikan petunjuk atau langkah-
langkah dalam penyusunan LKPD, yaitu
a. Melakukan analisis kurikulum. Langkah ini dimaksudkan untukmenentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar LKPD
![Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/71.jpg)
50
dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, materiyang akan diajarkan dan kompetensi.
b. Menyusun peta kebutuhan LKPD. Langkah ini digunakan untukmengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis serta melihatsekuensi atau urutan LKPD. Sekuensi digunakan untukmenentukan prioritas penulisan. Langkah menyusun petakebutuhan LKPD diawali dengan analisis kurikulum dan analisissumber belajar.
c. Menentukan judul-judul LKPD. Judul LKPD dapat ditentukanatas dasar kompetensi dasar, materi-materi pokok danpengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.
d. Penulisan LKPD. Langkah penulisan LKPD adalah (1)merumuskan kompetensi dasar, (2) menentukan alat penilaian,(3) menyusun materi, (4) memperhatikan struktur LKPD (terdiriatas enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjukpeserta didik), kompetensi yang akan dicapai, informasipendukung, tugas-tugas, langkah-langkah kerja serta penilaian.
Prastowo (2011: 41) menjelaskan bahwa desain LKPD tidak terpaku
pada satu bentuk. Guru bebas mengembangkan desain LKPD dengan
memperhatikan tingkat kemampuan membaca peserta didik dan
pengetahuan peserta didik. Ada batasan umum yang harus diperhatikan,
yaitu (1) ukuran, jika kita menghendaki peserta didik membuat bagan
atau gambar, maka kita memberikan tempat yang lebih luas bagi peserta
didik, (2) kepadatan halaman, LKPD tidak terlalu dipadati dengan tulisan
yang dibuat guru atau penulisan lebih sistematis, singkat dan jelas, (3)
penomoran, dengan adanya penomoran yang jelas, akan membantu
peserta didik dalam memahami isi dari LKPD yang dibuat oleh guru, dan
(4) kejelasan, yaitu materi dan instruksi yang diberikan di dalam LKPD
harus dengan jelas dibaca oleh peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar LKPD yang dibuat menjadi
menarik menurut Arsyad (2014: 87-89), yaitu :
![Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/72.jpg)
51
a. Konsistensi, yaitu menggunakan format yang konsisten padasetiap halaman,
b. Format, yaitu jika paragraf panjang gunakan wajah satukolom, jika paragraf tulisan pendek-pendek wajah dua kolomakan lebih sesuai,
c. Organisasi, yaitu susunan teks informasi mudah diperoleholeh peserta didik,
d. Daya tarik, perkenalkan setiap bab ataubagian baru dengancara yang berbeda,
e. Ukuran huruf, pilihlah ukuran huruf yang sesuai denganpeserta didik, pesan dan lingkungannya, hindari penggunaanhuruf kapital untuk seluruh teks,
f. Ruang (spasi) kosong, yaitu ruang sekitar judul, batas tepimargin, spasi antar kolom, permulaan paragraf, penyesuaianspasi antar baris, dan spasi antar paragaraf.
Selanjutnya, menurut Firman & Widodo (2008: 68-69), langkah-langkah
yang harus dipertimbangkan dalam membuat LKPD adalah a) kualitas
cetakan (kualitas kertas, kualitas cetakan, ilustrasi dan keterbacaan), b)
isi materi LKPD terkait hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan LKPD bagaimana keterkaitan LKPD dengan kegiatan
pembelajaran. LKPD yang baik adalah LKPD yang memberikan
pengalaman yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran itu sendiri, c) jenis kegiatan, dalam LKPD harus memuat
kegiatan yang bersifat hands on, yaitu kegiatan yang mengarahkan
peserta didik dalam beraktivitas, penuntun dalam melakukan kegiatan
seperti mengamati dan mencoba, d) pertanyaan/latihan, pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam LKPD hendaknya adalah pertanyaan-
pertanyaan yang produktif, yaitu pertanyaan yang jawabannya ditemukan
melalui kegiatan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-
langkah membuat LKPD yang harus diperhatikan adalah analisis
![Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/73.jpg)
52
kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKPD, menentukan judul LKPD,
penulisan LKPD. Selain itu, LKPD agar dapat menarik perhatian peserta
didik dan mudah dipahami peserta didik dalam memahami konsep dan
kegiatan pembelajaran. Guru harus memahami hal-hal, yaitu ukuran
huruf, kualitas cetakan, jenis kegiatan, isi, pertanyaan, tampilan LKPD
seperti huruf, spasi, margin dan gambar yang ada dalam LKPD serta
perlu mempertimbangkan aspek kulitas cetakan, isi materi LKPD
bagaimana keterkaitan LKPD dengan kegiatan pembelajaran, jenis
kegiatan yang bersifat hands on, pertanyaan/latihan yang produktif.
4. Syarat-Syarat LKPD
Penyusunan LKPD terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
LKPD dikatakan baik. Menurut Rohaeti (2008: 19) dalam penyusunan
LKPD harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu:
a. Syarat- syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKPDyang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untukpeserta didik yang lamban atau yang pandai. LKPD lebihmenekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yangterpenting dalam LKPD ada variasi stimulus melalui berbagaimedia dan kegiatan peserta didik. LKPD diharapkanmengutamakan pada pengembangan kemampuan. komunikasisosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yangdialami peserta didik ditentukan oleh tujuan pengembanganpribadi peserta didik.
b. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa,susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasandalam LKPD.
c. Syarat teknis menekankan pada tulisan, gambar, penampilandalam LKPD.
Darmodjo, dkk dalam Lestari (2013: 15) menjelaskan syarat penyusunan
LKPD sebagai berikut:
![Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/74.jpg)
53
a. Syarat didaktik
LKPD sebagai salah satu bentuk saran berlangsungnya proses
pembelajaran haruslah memenuhi prasyaratan didaktik, artinya
LKPD harus mengikuti asas-asas pembelajaran efektif, yaitu: (1)
Memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga dapat
digunakan oleh semua peserta didik yang memiliki kemampuan yang
berbeda. LKPD dapat digunakan oleh peserta didik yang lamban,
sedang maupun pandai. Kekeliruan yang umum adalah kelas yang
dianggap homogen; (2) Menekankan pada proses untuk menemukan
konsep-konsep sehingga berfungsi sebagai penunjuk bagi peserta
didik untuk mencari informasi bukan alat pemberitahu informasi; (3)
Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
peserta didik sehingga dapat memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menulis, bereksperimen, praktikum, dan lain sebagainya;
(4) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,
moral, dan estetika pada diri peserta didik, sehingga tidak hanya
ditunjukkan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep-konsep
akademis maupun juga kemampuan sosial dan psikologis; (5)
Menentukan pengalaman belajar dengan tujuan pengembangan
pribadi peserta didik bukan materi pelajaran.
b. Syarat Konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat- syarat yang berkenan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran,
dan kejelasan dalam LKPD. Adapun syarat-syarat konstruksi
![Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/75.jpg)
54
tersebut, yaitu: (1) LKPD menggunakan bahasa yang sesuai tingkat
kedewasaan peserta didik; (2) LKPD menggunakan struktur kalimat
yang jelas; (3) LKPD memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta didik, artinya dalam hal-hal yang
sederhana menuju hal yang lebih kompleks; (4) LKPD menghindari
pertanyaan yang terlalu terbuka; (5) LKPD mengacu pada buku
standar dalam kemampuan keterbatasan peserta didik; (6) LKPD
menyediakan ruang yang cukup untuk memberi keluasan pada
peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan hal-hal yang
peserta didik ingin sampaikan; (7) LKPD menggunakan kalimat
yang sederhana dan pendek; (8) LKPD menggunakan lebih banyak
ilustrasi daripada kata-kata; (9) LKPD dapat digunakan untuk anak-
anak baik yang lamban maupun yang cepat; (10) LKPD memiliki
tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari itu sebagai sumber
motivasi; (11) LKPD mempunyai identitas untuk memudahkan
administrasinya.
c. Syarat Teknik
1) Tulisan
Tulisan dalam LKPD diharapkan memperhatikan hal-hal
berikut:
a) LKPD menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan
huruf latin/romawi.
b) LKPD menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk
topik.
![Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/76.jpg)
55
c) LKPD menggunakan minimal 10 kata dalam 10 baris.
d) LKPD menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat
perintah dengan jawaban peserta didik.
e) LKPD menggunakan perbandingan antara huruf dan gambar
dengan serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik adalah yang menyampaikan pesan secara
efektif pada pengguna LKPD.
3) Penampilan
Penampilan dibuat menarik, dengan demikian LKPD merupakan
suatu media yang berupa lembar kegiatan yang membuat
petunjuk, materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran
untuk menemukan suatu fakta, ataupun konsep. LKPD
mengubah pembelajaran dari teacher centered menjadi student
centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep
materi dapat tersampaikan.
LKPD juga memiliki petunjuk yang harus diperhatikan dalam
pembuatannya, guna memudahkan atau mengkonstruk pemahaman
peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung. Cara menyusun
LKPD yang baik menurut Rohaeti (2008: 22) adalah
a. Bahasa komunikatif. LKPD yang dibuat menggunakan bahasayang menarik, tidak membingungkan peserta didik, dan mudahdimengerti.
b. Format dan gambar harus jelas. Format yang dipakai meliputitampilan, penggunaan animasi, dan gambar background yangsesuai dengan materi.
![Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/77.jpg)
56
c. Mempunyai tujuan yang jelas. Dapat menyampaikan ide pokokyang terkandung dalam LKPD.
d. Memiliki isian yang memerlukan pemikiran dan pemrosesaninformasi, dalam LKPD ini peserta didik dilatih mencari danmenemukan jawaban.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat tiga syarat LKPD yang harus dipenuhi antara lain syarat didaktik
berarti LKPD dapat digunakan oleh peserta didik yang lamban, sedang
maupun pandai. Syarat konstruksi berarti LKPD menggunakan bahasa
yang mudah dipahami dan dimengerti, dan syarat teknis berarti LKPD
menggunakan tulisan dan gambar yang menarik.
I. Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian Pablo Barniol (2016) menunjukkan pada pembelajaran
yang menggunakan LKPD secara tutorial terbukti efektif secara
signifikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. LKPD tutorial
mampu mengatasi kesulitan belajar peserta didik dan mendukung peserta
didik mampu belajar secara secara aktif dan mandiri.
2. Hasil penelitian Ken Podolak dan Jordyn Danforth (2013) menunjukkan
bahwa penggunaan LKPD mampu memberikan pengalaman kepada
peserta didik, membuat peserta didik belajar lebih aktif, dan mengatasi
kesulitan belajar peserta didik. LKPD lebih disukai dan meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
3. Hasil penelitian Lee (2014) menunjukkan bahwa LKPD efektif
menunjang suplemen buku siswa, bermanfaat mendukung pembentukan
prestasi akademik, memberikan informasi tambahan sebagai penguatan
dan pengayaan, membantu mengkontruksi pengetahuan peserta didik,
![Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/78.jpg)
57
dan menarik minat peserta didik dengan pemilihan dan penggunaan
metode pembelajaran yang tepat.
4. Penelitian Ozmen & Yildirim (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan LKPD lebih efektif daripada kelas yang diajarkan
dengan tanpa LKPD atau metode konvensional. Penggunaan LKPD
dalam pembelajaran membuat peserta didik aktif mengonstruksi
pengetahuannya, tujuan pembelajaran yang ditentukan tercapai, dan
terjadi perubahan perilaku peserta didik.
5. Penelitian Celikler (2010) menunjukkan bahwa peserta didik kelompok
eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan lembar kerja yang
lebih berhasil daripada peserta didik kelompok kontrol yang diajarkan
dengan metode pengajaran tradisional. LKPD yang digunakan
berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik.
6. Penelitian Harms dan Kombab (2008) menunjukkan bahwa LKPD
efektif meningkatkan pemerolehan pengetahuan peserta didik dari
pengetahuan sebelumnya. LKPD yang didesain menggunakan format
tugas terbuka dapat membangkitkan minat peserta didik.
7. Hasil penelitian Mondolang (2013) menunjukkan bahwa teknik penilaian
proyek mampu membantu peserta didik mengaplikasikan
pengetahuannya berupa konsep-konsep Fisika dalam memecahkan
problematika atau persoalan-persoalan ilmu Fisika. Proses penemuan dan
pengaplikasian konsep-konsep Fisika dapat ditempuh melalui
pengamatan terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Karena konsep-konsep fisika itu ada di
![Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/79.jpg)
58
lingkungan peserta didik, maka dengan teknik penilaian proyek sangat
membantu dalam pengkonstruksian atau pembentukan pemahaman
konsep Fisika.
8. Penelitian Antuni & Erfan (2011) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan prestasi belajar Kimia peserta didik yang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan penilaian berbasis proyek dengan
peserta didik yang mengikuti pembelajaran tanpa penerapan penilaian
berbasis proyek. Hal ini dapat dipahami karena dengan pembelajaran
berbasis proyek, peserta didik akan melakukan investigasi dan mengasah
kemampuan berpikir kreatif untuk memperoleh pengetahuan baru atau
menjelaskan pengetahuan yang telah dimiliki pada orang lain.
9. Penelitian yang dilakukan Andreea & Stancuna (2014) menunjukkan
bahwa penerapan penilaian proyek yang menyenangkan akan membuat
peserta didik menikmati aktivitasnya dan termotivasi dengan
pembelajaran yang dilakukan.
10. Penelitian Sariwati M Shariff, Zaimy Johana Johan & Norina Ahmad
Jamil (2013) menunjukkan bahwa pemberian proyek kelompok
merupakan salah satu bentuk proses belajar bagi peserta didik untuk
mengeksplorasi, belajar dengan melakukan dan mengorganisir kegiatan
yang nyata.
11. Penelitian yang dilakukan Widya Rizky Pratiwi (2013) menunjukkan
bahwa penilaian proyek dalam Project Based Learning meningkatkan
kemampuan berbicara peserta didik, karena proyek tersebut
mengkontekstualisasikan pembelajaran melalui kegiatan penyelidikan
![Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/80.jpg)
59
mulai dari pengumpulan, pengorganisasian, evaluasi, menyajikan data
dengan masalah yang harus dipecahkan atau produk yang akan
dikembangkan. Peserta didik tertarik melakukan pekerjaan proyek dalam
penilaian proyek karena kegiatan dapat membantu, menarik,
memotivasi, dan berbeda dari yang lain dan efektif menggunakan waktu.
J. Kerangka Pikir Penelitian
Hasil observasi pada saat pembelajaran, peserta didik tidak atau kurang aktif
mengikuti pembelajaran, dan secara umum hasil belajar belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Atas kondisi ini, hasil analisis
kebutuhan dan informasi yang diperoleh dari guru dan peserta didik,
disimpulkan perlu penyediaan bahan ajar berupa LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan dari
hasil observasi dan wawancara, bahwa 1) Guru menggunakan LKPD yang
hanya memuat materi dan soal, 2) Bentuk penilaian pada LKPD yang
digunakan berbentuk tes yang hanya menilai aspek pengetahuan, 3) Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan umumnya terpusat pada materi yang ada dalam
buku peserta didik, 4) Buku yang tersedia di perpustakaan tidak mencukupi
untuk semua peserta didik, 5) Guru memberikan tugas sesuai yang ada di
buku, tidak ada tugas proyek dan belum memahami menilainya, 6) Belum
dilakukan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek.
Mengkaji latar belakang penelitian di atas, maka dapat diatasi dengan
mengembangkan produk LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek.
LKPD berorientasi penilaian proyek adalah bahan ajar yang disusun
berdasarkan langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL) dengan
![Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/81.jpg)
60
penilaian proyek. Penerapan PjBL ini tentu didukung dengan metode
pembelajaran yang komunikatif dan langsung bersinggungan dengan
kondisi riil dan dilakukan di dalam dan/atau di luar kelas.
Pembelajaran ini dapat dilakukan dengan baik, tentu harus persiapan yang
baik oleh guru, mulai dari perencanaan pembelajaran berupa perangkat dan
alat, media dan bahan ajar digunakan. Selain itu, panduan peserta didik
melaksanakan kegiatan dan bahan ajar berupa LKPD harus dikonstruksi
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mendukung belajar secara aktif
dan sistematis melakukan investigasi dalam proses pembelajaran, mudah
dipahami peserta didik serta melibatkan peserta didik dalam memecahkan
masalah secara nyata. Tahap perencanaan meliputi menentukan KI, KD,
tema dan subtema, menentukan rumusan indikator dan tujuan pembelajaran,
mengumpulkan buku/sumber lain yang relevan dengan LKPD, dan
menyusun alat penilaian proyek. Tahap pengembangan produk awal LKPD
berorientasi penilaian proyek meliputi uji kelayakan produk dengan validasi
ahli materi, ahli media, ahli bahasa, selanjutnya uji kelompok kecil, uji
kelompok besar, analisis hasil dan revisi.
Hasil yang diharapkan adalah menghasilkan produk LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek yang layak digunakan peserta didik kelas IV
Sekolah Dasar dan efektif meningkatkan hasil belajar. Kerangka pikir
penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
![Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/82.jpg)
61
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Guru menggunakan LKPD yang hanya memuat materi dan soal, bentukpenilaian pada LKPD yang digunakan berbentuk tes yang hanyamenilai aspek pengetahuan, kegiatan pembelajaran yang dilakukanumumnya terpusat pada penyampaian materi dalam buku siswa, pesertadidik menggunakan buku siswa dari perpustakaan sekolah denganjumlah terbatas, guru belum memberikan tugas proyek dalampembelajaran dan belum mengetahui cara menilainya, belum adanyapengembangan LKPD berbasis penilaian proyek.
1. Menentukan KI, KD, Tema dan Subtema2. Menentukan rumusan indikator dan tujuan
pembelajaran3. Mengumpulkan buku/sumber lain yang relevan
dengan LKPD4. Menyusun alat penilaian proyek
Input
LKPD Model PjBl berorientasi PenilaianProyek pada Pembelajaran Tematik
Kelas IV SD
Mengembangkan Produk Awal LKPD BerorientasiPenilaian Proyek
Process
Pengembangan
Uji kelayakan produk denganvalidasi ahli materi, ahli
media, ahli bahasa
Output
Perencanaan
Uji coba kelompok kecil
Uji coba kelompok besar
Analisis hasil
Revisi
![Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/83.jpg)
62
K. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas,
maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek yang
layak, dapat digunakan pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah
Dasar.
2. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang
menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dengan
peserta didik yang menggunakan LKPD konvensional pada
pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.
![Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/84.jpg)
63
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan yang mengacu pada metode penelitian pengembangan Borg &
Gall. Menurut Borg & Gall, R&D dalam penelitian pendidikan disebut juga
dengan Reasearch-Based-Development (1983:772) adalah sebuah prosedur
penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan yang dikembangkan tersebut.
Sugiyono (2015: 26) menjelaskan bahwa metode penelitian dan
pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan rancangan
produk baru, menguji keefektifan produk yang telah ada, serta
mengembangkan dan menciptakan produk baru dan menguji keefektifan
produk tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang menghasilkan suatu
produk, kemudian memvalidasi produk tersebut untuk mengukur
keefektifannya.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
adalah model pengembangan dari Borg and Gall (1983: 775), yaitu research
and information collecting, planning, develop preliminary form of product,
![Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/85.jpg)
64
preliminary field testing, main product revision, main field testing,
operational product revision, operational field testing, final product
revision,and dissemination and implementation. Langkah-langkah tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
Gambar 2. Langkah-Langkah R & D (Borg and Gall, 1983:775)
Berikut ini penjabaran langkah pengembangan menurut Borg and Gall sebagai
berikut.
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Penelitian dan pengumpulan informasi dilakukan dengan cara studi
lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan
analisis kurikulum, analisis kondisi belajar dan analisis kebutuhan.
Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengkaji dari buku-buku
maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
PengumpulanInformasi
PerencanaanPengembangan
draft produkUji cobaproduk
Revisi ujicoba
produk
Uji CobaLapangan(Tahap 1)
RevisiProduk
Uji CobaLapangan(Tahap 2)
Revisi ProdukDesimenasi danImplementasi
![Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/86.jpg)
65
2. Perencanaan
Perencanaan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek pada pembelajaran tematik kelas IV SD meliputi : a) membuat
analisis instruksional, b) pengumpulan bahan-bahan yang sesuai materi, c)
membuat draft LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek, d) proses
pembuatan LKPD, e) perencanaan alat evaluasi. Analisis instruksional
memuat peta kompetensi, tujuan pembelajaran, dan indikator. Bahan-
bahan materi diperoleh dari sumber-sumber buku yang relevan dan
selanjutnya dikembangkan dan disusun sedemikian rupa. Perencanaan alat
evaluasi meliputi analisis materi dan penilaian.
3. Pengembangan Draft Produk
Langkah selanjutnya adalah pengembangan draft produk atau desain
produk berupa LKPD. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan
pada pengembangan produk awal adalah
a. Menentukan unsur-unsur LKPD yang terdiri dari (1) judul/halaman
muka, (2) kata pengantar (3) daftar isi (4) petunjuk penggunaan LKPD
(5) pemetaan KD (6) kegiatan pembelajaran sesuai dengan model
PjBL (7) uji kompetensi.
b. Mengumpulkan materi yang sesuai dengan materi yang telah
ditentukan.
c. Mendesain tampilan LKPD.
d. Menghasilkan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek.
![Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/87.jpg)
66
4. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan dengan dua kegiatan, yaitu uji validasi produk
oleh ahli secara teoritik dan uji terbatas oleh peserta didik secara empirik.
Uji validasi produk dilakukan untuk memvalidasi LKPD oleh ahli materi,
ahli media, dan ahli bahasa. Setelah produk divalidasi, kemudian
dilakukan uji kelompok kecil terhadap 9 peserta didik yang terdiri dari tiga
peserta didik yang berkemampuan tinggi, tiga peserta didik yang
berkemampuan sedang, dan tiga peserta didik yang berkemampuan
rendah.
5. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil penilaian, kritik, dan saran dari
ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa pada uji coba produk. Setelah
melalui uji validasi oleh para ahli dan uji terbatas, kemudian rancangan
produk diketahui kelemahannya. Kemudian kelemahan dari desain produk
tersebut selanjutnya diperbaiki sebelum diujicobakan.
6. Uji Lapangan (Tahap 1)
Uji lapangan dilakukan saat produk sudah dilakukan revisi sebelumnya.
Uji lapangan dilaksanakan di SDN 1 Gondangrejo dengan kelompok
kontrol kelas IVA sedangkan kelompok eksperimen kelas IVB. Tahap ini
dilakukan untuk menguji produk LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil yang diperoleh dari uji
coba ini akan dibandingkan antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol.
![Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/88.jpg)
67
7. Revisi Produk
Setelah melakukan uji coba produk maka dapat diketahui bagaimana
efektivitas produk yang diujicobakan, selanjutnya produk perlu direvisi
kembali untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih ada. Revisi
ini dilakukan untuk menyempurnakan kembali produk yang telah
dikembangkan sesuai dengan kondisi nyata dilapangan.
8. Uji Lapangan (Tahap 2)
Uji lapangan dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek,
dan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner.
9. Revisi Produk
Revisi ini dilakukan berdasarkan hasil dari uji coba lapangan. Hasil uji
yang diperoleh dapat dijadikan umpan balik untuk perbaikan dan
penyempurnaan produk yang dikembangkan.
10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)
Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, produk) kepada para
pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan
dalam jurnal atau dalam bentuk buku atau handbook.
Berdasarkan sepuluh langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall, pada
penelitian ini implementasinya hanya sampai pada langkah ketujuh. Hal
ini dilakukan karena keterbatasan peneliti,baik dari segi waktu maupun
biaya.
![Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/89.jpg)
68
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri
Kecamatan Pekalongan yang sudah menerapkan kurikulum 2013, yaitu SDN 1
Adirejo, SDN 1 Gantiwarno, SDN 1 Gondangrejo, SDN 1 Pekalongan, dan
SDN 1 Sidodadi dengan jumlah 151 peserta didik. Rincian jumlah peserta
didik kelas IV kelima SD seperti pada Tabel 2 tersebut.
Tabel 2. Data populasi peserta didik kelas IV SD Negeri KecamatanPekalongan
No Nama Sekolah KelasJumlahPesertaDidik
JumlahGuru
1 SDN 1 Adirejo IV 21 1
2 SDN 1 Gantiwarno IV 25 1
3 SDN 1 GondangrejoIV A 20 1
IV B 20 1
4 SDN 1 Pekalongan IV 23 1
5 SDN 1 SidodadiIV A 22 1
IV B 20 1
Jumlah 151 7
(Sumber : data sekolah)
Berdasarkan data tersebut, teknik pengambilan sampel meggunakan purposive
sampling dengan pertimbangan bahwa SDN 1 Gondangrejo sebagai sekolah
model kurikulum 2013 di Kecamatan Pekalongan. Sampel merujuk pada
peserta didik kelas IV SDN 1 Gondangrejo, yaitu kelas IV A dengan jumlah
20 peserta didik sebagai kelas kontrol sedangkan kelas IV B dengan jumlah 20
peserta didik sebagai kelas eksprerimen.
![Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/90.jpg)
69
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Arikunto (2013:161) adalah objek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2013:61) menyatakan bahwa variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen
(bebas). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah produk yang
dikembangkan, yaitu LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek
sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar.
1. Variabel Independen
a. Definisi Konseptual
Prastowo (2011:204) bahwa LKPD didefinisikan sebagai bahan ajar
cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai.
Menurut Majid (2014:206) penilaian proyek adalah penilaian terhadap
tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan. LKPD berorientasi penilaian proyek adalah
bahan ajar yang disusun berdasarkan langkah-langkah model PjBL dan
penilaian proyek yang digunakan sebagai panduan peserta didik belajar
![Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/91.jpg)
70
secara aktif dan sistematis melakukan investigasi dalam proses
pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Penyusunan LPKD berorientasi penilaian proyek harus memenuhi
persyaratan pada aspek materi, media, dan bahasa. Pada aspek materi,
syarat LKPD meliputi kesesuaian LKPD berorientasi penilaian proyek,
dan kualitas isi LKPD. Pada aspek media, LKPD berorientasi penilaian
proyek harus memenuhi syarat didaktis, konstruksi, dan teknik. Pada
aspek bahasa harus sesuai dengan PUEBI. Adapun langkah-langkah
penilaian proyek yang digunakan mengacu kepada langkah-langkah
yang dikemukakan oleh Purnomo (2016:55) yaitu terdiri dari tahap
perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data.
2. Variabel Dependen
a. Definisi Konseptual
Menurut Djamarah (2010: 25) hasil belajar diartikan sebagai hasil
akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai peserta
didik selama mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran dikatakan
berhasil jika tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta didik
bertambah dari hasil sebelumnya. Hasil belajar pengetahuan
menggunakan tes tulis berupa soal pilihan ganda, sedangkan hasil
belajar keterampilan menggunakan proyek.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada peserta
didik dalam proses belajar terhadap penguasaan mata pelajaran. Hasil
![Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/92.jpg)
71
belajar tersebut diperoleh dari hasil kegiatan peserta didik sebelum
mengikuti pembelajaran menggunakan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek dan hasil belajar setelah menggunakan LKPD model
PjBL berorientasi penilaian proyek. Adapun penskoran untuk menilai
hasil belajar pengetahuan adalah berupa soal pilihan ganda yang
diberikan skor 1 untuk jawaban benar. Hasil belajar keterampilan
menggunakan lembar observasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini adalah
menggunakan teknik nontes dan teknik tes.
1. Teknik Nontes
a. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekolah seperti visi
misi, profil sekolah, data guru, data peserta didik, dan
mendokumentasikan proses pembelajaran di SDN 1 Gondangrejo.
b. Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati peserta didik selama proses
pembelajaran.
c. Angket
Angket digunakan untuk memperoleh data dari ahli materi, ahli
media, dan ahli bahasa.
2. Teknik Tes
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data penggunaan LKPD dengan
menggunakan soal pretest dan posttest.
![Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/93.jpg)
72
F. Instrumen Penelitian
1. Tes Hasil Belajar
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes penilaian hasil peserta
didik berupa pilihan ganda. Tes hasil belajar dilakukan dua kali yaitu
pretest yang dilakukan di awal pembelajaran dan posttest dilakukan
setelah LKPD selesai digunakan dalam pembelajaran. Tes ini diberikan
kepada peserta didik dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek. Kisi-kisi tes hasil belajar dan proyek dapat dilihat pada lampiran 6
halaman 125.
2. Angket
Angket berupa lembar validasi untuk memperoleh data dari ahli materi,
ahli media, dan ahli bahasa guna mengukur kelayakan LKPD berorientasi
penilaian proyek. Instrumen ahli materi, instrumen ahli media, dan
instrumen ahli bahasa dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 8, 9, dan
10 halaman 140-149. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi
NoAspek yang
dinilaiIndikator
Jumlahitem
1. KesesuaianLKPDmodel PjBLdanpenilaianproyek
a. LKPD memuat permasalahan yangdapat dikembangkan oleh pesertadidik.
3
b. LKPD dilakukan secara kooperatif 2c. LKPD menghasilkan produk yang
dapat dipresentasikan3
d. LKPD menjadikan peserta didiklebih bertanggungjawab
3
e. Aktivitas dalam LKPDmenggunakan prosedur model PjBLdan penilaian proyek
4
![Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/94.jpg)
73
NoAspek yang
dinilaiIndikator
Jumlahitem
2 Kualitas isiLKPD
a. Materi pembelajaran dalam LKPDmengacu kompetensi dasar
3
b. LKPD menyajikan materi yangmemudahkan peserta didik untukberinteraksi dengan materi yangdiberikan.
4
c. Isi LKPD memberikan pengalamandari kegiatan pembelajaran.
2
d. Jenis kegiatan dalam LKPD bersifathands on (mengarahkan pesertadidik untuk beraktivitas).
3
e. Pertanyaan LKPD bersifatproduktif
2
Tabel 4. Kisi-Kisi Validasi Ahli Media
No Aspek yang Dinilai IndikatorJumlah
item
1. Kesesuaian LKPDdengan syarat didaktik
a. Penyusunan LKPD bersifatuniversal
2
b. LKPD menekankan padaproses penemuan konsep
2
c. LKPD mengajak pesertadidik aktif dalam prosespembelajaran.
2
d. LKPD mengembangkankemampuan komunikasisosial, emosional, moraldan estetika.
4
2. KesesuaianLKPDdengan syaratkontruksi
a. Penggunaan bahasa LKPD 2b. Penggunaan kalimat pada
LKPD2
c. Tingkat kesukaran dankejelasan LKPD
3
3. Kesesuain LKPDdengan syarat teknis
a. Tulisan 3b. Gambar 3c. Penampilan LKPD 3
![Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/95.jpg)
74
Tabel 5. Kisi-Kisi Validasi Ahli Bahasa
NoAspek yang
dinilaiIndikator
JumlahItem
1. Lugas a. Ketepatan struktur kalimat.b. Keefektifan kalimat.c. Kebakuan istilah.
3
2. Komunikatif a. Keterbacaan pesan.b. Ketepatan penggunaan kaidah
bahasa.c. Kalimat dalam LKPD mudah
dipahami.
3
3. Tulisan a. Huruf yang digunakan jelas.b. Kalimat yang digunakan sesuai
dengan PUEBI.c. Ukuran huruf dan gambar sesuai.d. Keruntutan dan keterpaduan antar
paragraf.
4
6. Penggunaanistilah,simbol, atauikon.
a. Kebakuan istilah.b. Konsistensi penggunaan istilah.c. Konsistensi penggunaan simbol
atau ikon.
3
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu.
1. Uji Instrumen
a. Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan
tepat mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2013:
211) validitas merupakan derajat suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas
instrumen ini memiliki tujuan guna mengetahui butir-butir instrumen
yang valid. Uji validitas instrumen ini dapat dilakukan dengan
![Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/96.jpg)
75
menggunakan rumus dari korelasi product moment, yaitu sebagai
berikut:
= n. ΣXY − ( )( ){( . ∑ ) − (∑X) }{n.∑Y ) − (∑Y)²}Keterangan:
n = Jumlah responden
X = Skor variabel (jawaban responden)
Y = Skor total dari variabel (jawaban responden)
Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan
harga rxy dengan harga kritis. Adapun harga kritis untuk validitas butir
instrumen adalah 0,404 artinya apabila rxy (r hitung) ≥ 0,404, maka
butir instrumen dapat dikatakan valid. Berikut ini adalah hasil
pengolahan data uji validitas intrumen tes.
Tabel 6. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes
No Uji Validitas Jumlah Instrumen Tes
1. Jumlah soal valid 25
2. Jumlah soal tidak valid 15
Sumber: Hasil penelitian (data lengkap lampiran 12 halaman 154)
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes yang dilakukan, dari 40
instrumen yang dibuat diperoleh soal yang valid sebanyak 25 item,
yaitu 1, 2, 3, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 26, 28, 30, 31,
32, 33, 36, 38, 39, 40. Hal ini didasarkan dari hasil perhitungan nilai r
hitung untuk soal nomor di atas lebih besar dari r kritis. Sedangkan
soal nomor 4, 5, 8, 9, 12, 15, 20, 21, 24, 25, 27, 29, 34, 35, 37
diperoleh bahwa r hitung lebih kecil dari r kritis. Dari kelima belas
soal yang tidak valid tersebut tidak dipergunakan.
![Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/97.jpg)
76
b. Reliabilitas
Menurut Sukardi (2008: 127) semakin reliabel suatu tes memiliki
persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam
hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes
kembali. Pengujian reliabilitas dapat menggunakan rumus KR.20
(Kuder Richardson) sebagai berikut.
= [ ] ∑
Keterangan:
: Reliabilitas instrumenn : Banyaknya butir soal
s2 : varians total: Proporsi subjek yang menjawab benar
q : Proporsi subjek yang menjawab salahSugiyono (2013: 90)
Jika instrumen itu valid, maka dilihat dari kriteria penafsiran
mengenai indeks ri sebagai berikut.
Tabel 7. Daftar Interpretasi Koefisien “r”
Koefisien r Reliabilitas0,80 – 1,00 Sangat Tinggi0,60 – 0,79 Tinggi0,40 – 0,59 Sedang0,20 – 0,39 Rendah0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2013: 231)
Setelah dilakukan perhitungan reliablitas instrumen tes soal, diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0,90. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa instrumen soal yang digunakan memiliki kriteria
reliabilitas yang sangat tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 159.
![Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/98.jpg)
77
c. Tingkat kesukaran
Pengujian tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini menggunakan
program Microsoft Office Excel. Menurut Arikunto (2013: 208) taraf
kesukaran yaitu kemampuan suatu soal untuk melihat banyaknya
siswa yang menjawab benar dan salah. Rumus yang digunakan untuk
menghitung taraf kesukaran yaitu:
=Keterangan:
P : tingkat kesukaran
B : jumlah peserta didik yang menjawab pertanyaan benar
JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Tabel 8. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal
No. Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran1. 0,00 – 0,30 Sukar
2. 0,31 – 0,70 Sedang
3. 0,71 – 1,00 Mudah
Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran soal, maka diperoleh taraf
kesukaran soal seperti pada Tabel 6 berikut.
Tabel 9. Rekapitulasi taraf kesukaran instrumen tes
No Taraf Kualitas Jumlah Instrumen Tes1. Sukar 12. Sedang 193. Mudah 5
Sumber: Hasil penelitian
Diperoleh data taraf kesukaran instrumen yaitu 1 soal taraf sukar, 19
soal taraf sedang, dan 5 soal taraf mudah. Hasil perhitungan taraf
![Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/99.jpg)
78
kesukaran uji coba soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 14
halaman 160.
d. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2013: 211) daya pembeda adalah kemampuan soal
untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi
dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Teknik yang
digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah dengan
mengurangi rata-rata kelompok atas yang menjawab benar dan rata-
rata kelompok bawah yang menjawab benar. Rumus yang digunakan
untuk menghitung daya pembeda yaitu:
= − = −Keterangan:
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
Dengan benar.
JA = Banyaknya peserta kelompok atas= = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar.
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah= = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Kriteria Daya Pembeda Soal
Indeks Daya Pembeda Keterangan0,70 - 1,00 Sangat baik0,40 - 0,69 Baik0,20 - 0,39 Cukup baik0,00 - 0,19 Kurang baik
Sumber: Arikunto (2013:218)
![Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/100.jpg)
79
Tabel 11. Rekapitulasi hasil daya beda instrumen tes
No Daya Beda Jumlah Instrumen Tes1. Sangat Baik -2. Baik 203. Cukup Baik 54. Kurang Baik -
Jumlah 25Sumber: Hasil penelitian (data lengkap di lampiran 15 halaman 161)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada instrumen tes terdapat
20 soal mempunyai daya beda baik, 5 soal mempunyai daya beda
cukup baik.
2. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2015: 96) Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berikut adalah uji
hipotesis dalam penelitian pengembangan ini.
a. Hipotesis 1
Hipotesis pertama adalah “Menghasilkan LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek yang layak digunakan pada pembelajaran
tematik kelas IV Sekolah Dasar”.
Tahap uji hipotesis pertama dilaksanakan untuk menguji kelayakan
produk LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek pada
pembelajaran tematik. Uji hipotesis dilaksanakan dengan cara uji
validasi dengan menggunakan instrumen validasi. Uji validasi dari
produk LKPD tersebut yaitu: 1) Uji validasi oleh dosen ahli materi, 2)
![Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/101.jpg)
80
Uji validasi oleh dosen ahli media, 3) Uji validasi oleh dosen ahli
bahasa, 4) uji validasi oleh guru kelas IV.
b. Hipotesis 2
Hipotesis kedua adalah “Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara
peserta didik yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek dengan peserta didik menggunakan LKPD
konvensional pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar”.
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan uji perbedaan dua mean
sample independent atau uji t independen. Adapun rumus untuk
mencari uji t independen dalam Jaya (2016:76) adalah sebagai berikut.
t = ( ) ( )dengan :
Sp =( −1) 2 + ( −1) 2+ −2
Keterangan:
Xa : rata-rata kelompok a/kelas eksperimen
Xb : rata-rata kelompok b/kelas kontrol
Sa : standar deviasi kelompok a/kelas eksperimen
Sb : standar deviasi kelompok b/kelas kontrol
na : banyaknya sampel di kelompok a/kelas eksperimen
nb : banyaknya sampel di kelompok b/kelas kontrol
dk : na+nb-2
Kriteria pengujian adalah jika nilai thitung ≥ t tabel maka H0 tolak dan H1
ditolak jika thitung < ttabel pada taraf kepercayaan 95% atau taraf
kesalahan α= 0,05.
![Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/102.jpg)
106
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pengembangan dengan judul
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik model PjBL berorientasi penilaian
proyek pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar dapat disimpulkan
bahwa:
1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah
LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek pada Tema “Indahnya
Keragaman di Negeriku” Subtema “Indahnya Persatuan dan Kesatuan
Negeriku”. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi diperoleh nilai sebesar
92,24, ahli media sebesar 89,00, dan ahli bahasa diperoleh nilai sebesar
88,46. Berdasarkan saran dan hasil validasi tersebut maka LKPD model
PjBL berorientasi penilaian proyek dinyatakan layak digunakan sebagai
bahan ajar dalam pembelajaran di kelas IV SD.
2. Terdapat perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar antara peserta
didik yang menggunakan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek dengan peserta didik yang menggunakan LKPD
konvensional pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Gondangrejo
Kecamatan Pekalongan.
![Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/103.jpg)
107
B. Implikasi
Implikasi penelitian dan pengembangan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang menggunakan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, serta
mampu memberikan pengalaman belajar dengan melibatkan peserta didik
secara aktif mengonstruksi pengetahuan dan dirancang untuk berkembang
sesuai dunia nyata. Selain itu dengan adanya LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek memudahkan peserta didik dalam
memahami materi, sehingga hasil pengembangan ini baik dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.
2. Pengembangan LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek
memerlukan pendidik yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
melibatkan peserta didik secara aktif, baik bagi peserta didik yang
memiliki daya serap rendah, sedang, dan tinggi, sehingga kegiatan
pembelajaran tidak didominasi peserta didik yang memiliki daya serap
tinggi, yang berdampak pada munculnya kebosanan peserta didik dalam
pembelajaran. Pendidik perlu memiliki kreativitas tinggi dalam mengelola
pembelajaran sehingga peserta didik selalu semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang diuraikan di atas, saran yang
disampaikan adalah sebagai berikut.
![Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/104.jpg)
108
1. Peserta didik
Peserta didik dapat menggunakan LKPD model PjBL berorientasi penilaian
proyek sebagai salah satu sumber belajar, sehingga dapat membantu
memahami materi dengan lebih kuat, serta dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dan membuat peserta didik menjadi lebih aktif, yang didukung
kesiapan peserta didik menyediakan berbagai alat dan media pembelajaran,
serta aktif melakukan kegiatan menggunakan LKPD model PjBL berorientasi
penilaian proyek.
2. Pendidik
Pendidik diharapkan lebih kreatif mengembangkan LKPD, sebagai media
pembelajaran, agar peserta didik tertarik, tertantang, dan terlibat aktif
mengikuti dan melakukan kegiatan pembelajaran. LKPD model PjBL
berorientasi penilaian proyek dapat menjadi panduan dan alat bantu dalam
melaksanakan proses pembelajaran tematik kelas IV SD.
3. Sekolah
LKPD model PjBL berorientasi penilaian proyek dapat menambah informasi
tentang alat bantu/media/sumber belajar berupa LKPD dan menjadi alternatif
bahan ajar yang menarik, mudah, dan efektif dalam proses pembelajaran
tematik kelas IV SD. Keberhasilan pengembangan dan implementasi LKPD
oleh pendidik, diharapkan dukungan penyediaan fasilitas oleh sekolah.
![Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/105.jpg)
109
4. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan LKPD model
PjBL berorientasi penilaian proyek tidak hanya dilihat dari aspek kognitif
namun pada aspek afektif dan psikomotor yang utuh pada satu tema.
![Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/106.jpg)
110
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum2013. PT Refika Aditama. Bandung.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2014. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta.Jakarta.
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2014. Pengembangan dan ModelPembelajaran Tematik Integratif. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum2013. Prestasi Pustaka. Surabaya.
Andreea, L. & Stancuna, O. 2014. A Multiple Intelligences Approach 2: ProjectBased Assessment. Procedia-Social and Behavioral Sciences.
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Edisi Revisi).Rineka Cipta. Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Barniol, Pablo. 2016. A Tutorial Worksheet to Help Students Develop the Abilityto Interpret the Dot Product as a Projection. Eurasia Journal ofMathematics,Science & Technology Education.
Basuki, I. & Hariyanto. 2016. Asesmen Pembelajaran. Remaja Rosdakarya.Bandung.
Bialik, M & Fadel, C. 2015. Skill for the 21st Century. Center for CurriculumRedesign. Boston.
Borg, W.R dan Gall, M.D. 1983. Educational Research an Introduction.Longman. New York.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Callison, Daniel. 2015. Authentic Assessment. School of Library and InformationScience, and Director, Library Science and Scholl Media Education,
![Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/107.jpg)
111
Indiana University, Bloomington. Scholl Library Media ActivitiesMonthly 14, No. 5.
Celikler, Dilek. 2010. The Effect of Worksheet Developed for the Subject ofChemical Compounds on Student Achivment and Permanent Learning.Educational Research Asspciation. The International Journal of Researchin Teacher Education. Volume 1 No. 1 Hal. 42-51.
Choo, Serene S. Y. 2011. Effect of Worksheet Scaffolds on Student Learning inProblem-Based Learning. Journal of Health Science Education, Vol. 16.No. 5.
Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).Gava Media. Yogyakarta.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar DirektoratPembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukatif. RinekaCipta. Jakarta.
____________________. 2010. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Fathurrohman, Pupuh & Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar MelaluiPenanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Refika Aditama. Bandung.
Gültekin, Mehmet. 2005. The Effect of Project Based Learning on LearningOutcomes in the 5 Grade Social Studies Course in Primary Education.Educational Sciences: Theory & Practice. Volume 5 No. 2. Hal 548-556.
Guo,Shaoqing and Yang,Yanjun.2012.Project-Based Learning: an EffectiveApproach to Link Teacher Professional Development and StudentsLearning. Journal of Educational Technology Development and Exchange(JETDE): Vol. 5: Iss. 2 , Article 5.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
_____________. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hanafiah, Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama.Bandung
Harms, U., Krombab, A. 2008. Acquiring knowledge about biodiversity inmuseum-ar worksheet effective. Journal of Biological Education (Society
![Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/108.jpg)
112
of Biology), 42(4),157-163. Retrieved fromhttp://www.societyofbiology.org/aboutus
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam PembelajaranAbad 21. Ghalia Indonesia. Bogor.
Jaya, M. Thoha B. Sampurna dan Alben Ambarita. 2016. Statistik Terapan dalamPendidikan. Media Akademi. Yogyakarta.
Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta.
___________. 2013. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan DanKebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang StandarPenilaian Pendidikan. Kemendikbud. Jakarta.
Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta.
Kusaeri. 2014. Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalamKurikulum 2013. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Lapono, Nabisi. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Lee, Che Di. 2014. Worksheet Usage, Reading Achievement, Classes’ Lack ofReadiness, and Science Achievement: A Cross-Country Comparison.International Journal of Education in Mathematics, Science andTechnology.Volume 2. Hal 97-105.
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. AkademiaPermata. Padang.
Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Rosda.Bandung.
Mondolang. A. H. 2013. International Institute for Science, Technology andEducation. Journal of Education and Practice. Vol. 4.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.Yogyakarta
Ozmen & Yildrim. 2011. Effect of Worksheets on Student’s Succes: Acid andBased Sample. Journal of Turkish Education.Volume 2 Issue 2.
Podolak Ken Jordyn Danforth. 2013. Interactive Modern Physics WorksheetsMethodology and Assessment. European J of Physics Education Vol.4
![Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/109.jpg)
113
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DivaPress.Yogyakarta.
____________. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press.Yogyakarta.
Pratiwi, Widya Rizky. 2017. An Exploratory Investigation On Project AssessmentOf Students’ Speaking Skills In Project-Based Learning (PBL). STMIKBina Adinata.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Dian Rakyat.Jakarta.
Purnomo, Edi. 2016. Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.Media Akademi. Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Rohaeti, Eli. Widjajanti, E. Padmaningrum Tutik Regina. 2008. Kualitas LembarKerja Siswa. Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Inovasi Pendidikan,vol 10. No 1.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Depok.
_______. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk ImplementasiKurikulum 2013. Bumi Aksara. Jakarta.
Sean B. Eom and H. Joseph Wen, Nicholas Ashill. 2006. The Determinants ofStudents’ Perceived Learning Outcomes and Satisfaction in UniversityOnline Education : An Empirical Investigation. Decision Sciences Journalof Innovative Education, Printed in the U.S.A.Volume 4. no. 2.
Semiawan, Conny R. 2007. Catatan Kecil tentang Penelitian dan PengembanganIlmu Pengetahuan. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta
Shariff, Sariwati M, Zaimy Johana Johan, Norina Ahmad Jamil. 2013.Assessment of Project Management Skills and Learning Outcomes inStudents’ Projects. Procedia – Social and Behavioral Sciences. vol. 90Hal. 745–754.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.Jakarta.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT RemajaRosdakarya. Bandung.
![Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/110.jpg)
114
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.
________. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Alfabeta. Bandung.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Sukarjo, M. & Komarudin, Ukim. 2012. Landasan Pendidikan. PT. Raja GrafindoPersada: Jakarta
Sukayati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas di SD. Depdiknas. Yogyakarta.
_______. 2009. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika di SD. Depdiknas TimPenyusun. Yogyakarta.
Sumiati & Asra. 2009. Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima: Bandung.
Sunarti dan Rahmawati, Selly. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. ANDI.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Ar-RuzzMedia. Yogyakarta.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Töman, Ufuk., Riza, Akdeniz Ali., and Odabaşi Cimer Sabiha. 2013. ExtendedWorksheet Developed According To 5e Model Based On ConstructivistLearning Approach. International Journal on New Trends in Educationand Their Implications. Vol. 4 (4): 173-183.
Trianto. 2010. Model pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. PrestasiPustaka. Jakarta.
______. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi danImplementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. BumiAksara. Jakarta.
Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi. Aksara.Jakarta.
Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa Mata Pelajaran Kimia.UNY: Yogyakarta.
Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran PKn SD. UniversitasTerbuka: Jakarta.
![Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA ... - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/58074/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Februari](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022053110/60801177daf77c20be70dcc4/html5/thumbnails/111.jpg)
115
Wiyarsi, Antuni dan Priyambodo, Erfan. 2011.Efektivitas Pnerapan PenilaianProyek (Project Based Assessment) pada Pembelajaran Kimia terhadapKemampuan Berpikir Kritis dan Ketuntasan Belajar Kimia SMA Sleman.Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa. ISBN:978-979-028-378-7
Yildirim, N., Kurt, S,& Ayas, A. 2011. The Effect of The Worksheet on Student’sAchievement in Cheminal Equilibrium. Journal of Turkish ScienceEducation. Vol.8(3): 44-58
Yoranda, dkk. 2012. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untukMeningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan berpikir Tingkat Tinggi.Universitas negeri Malang. Malang.