pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd) …eprints.ums.ac.id/72401/11/naskah publikasi-37...

19
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS OPEN ENDED REALISTIC PROBLEM PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VIII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : Hari Rohmah A410150158 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS

OPEN ENDED REALISTIC PROBLEM PADA MATERI SISTEM

PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VIII

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

Hari Rohmah

A410150158

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

i

ii

iii

1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS OPEN

ENDED REALISTIC PROBLEM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER

DUA VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VIII

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran cetak berupa

lembar kerja peserta didik berbasis open ended realistic problem materi sistem

persamaan linier dua variabel. Uji kevalidan dan kelayakan dilakukan oleh ahli

media, guru matematika kelas VIII dan respon siswa. Penelitian ini menggunkan

metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model penelitian ADDIE.

Tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap analisis (analysis), tahap perencanaan

(design), tahap pengembanga (development), tahap implementasi (implementation),

dan tahap evaluasi (evaluation). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media

yang dihasilkan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran materi

sistem persamaan linier dua variabel. Uji validasi dari ahli media dan guru

matematika kelas VIII memperoleh skor 3,8 dengan presentase 95% yang termasuk

kategori sangat valid. Uji kelayakan yang dilakukan oleh 8 siswa yang diambil dari

43 siswa dalam satu kelas, diperoleh rerata 3,5 dengan presentase 87,5% yang

termasuk kategori sangat layak.

Kata Kunci: lembar kerja peserta didik, open ended realistic problem, sistem

persamaan linier dua variabel.

Abstract

This research is aimed to develop print learning media by realistic open ended

students worksheets on material problems linear equation system with two variables.

the validation and the appropriateness are examined by media experts, mathematics

teacher of class VIII and student’s responses. This research is using research and

development methods (R & D) with ADDIE research model. The steps include

analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results of the

research show that media which is created is valid and appropriate to use as

mathematics learning media to the material of two-variable linear equation systems.

Validation test from media experts and mathematics teachers of class VIII obtained a

score of 3.8 with the percentage 95% which included a very valid category. The

appropriateness test conducted by 8 students which take is from 43 students in one

class, obtained a mean of 3.5 with the percentage 87.5% which included a very

appropriate category.

Keywords: students worksheets, open ended realistic problems, linear equation

system with two variables.

2

1. PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pemecahan

masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam

pembelajaran matematika, setiap aktivitasnya harus dikaitkan dengan dunia nyata.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Freudental bahwa matematika merupakan

aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan dunia nyata (Ibrohim, 2009). Pemikiran

tersebut berdampak pada proses pembelajaran matematika. Siswa harus menemukan

kembali makna matematika melalui bimbingan guru. Penemuan kembali ide dan

konsep matematika tersebut harus dimulai dari penjelajahan berbagai situasi dan

persoalan dunia nyata.

Berbeda halnya dengan apa yang terjadi di lapangan dalam proses

pembelajaran matematika. Masih banyak guru di Indonesia lebih memilih jalan

pintas demi terselesaikannya target pembelajaran yaitu dengan metode ceramah. Hal

ini membuat proses belajar menjadi membosankan. Dari hasil observasi dan

wawancara peneliti di MTsN 2 Boyolali, saat proses pembelajaran berlangsung, guru

lebih sering menggunakan metode ceramah untuk menerangkan materi yang sedang

diajarkan. Guru menulis materi dan contoh-contoh soal di papan tulis untuk dicatat

dan dikerjakan siswa. Sedangkan tidak sedikit siswa yang tidak memperhatikan saat

guru menjelaskan.

Rendahnya respon dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar

matematika harus segera dibenahi. Ada banyak cara untuk meningkatkan respon dan

aktivitas siswa. Salah satunya adalah pemanfaatan media pembelajaran yang tepat

seperti LKPD. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka (2014)

yang menyatakan bahwa optimalisasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat

meningkatkan aktivitas siswa, dimana aktivitas belajar siswa meningkat dari kategori

cukup menjadi kategori baik.

Lembar kerja peserta didik merupakan merupakan media cetak yang berfungsi

sebagai panduan siswa yang digunakan saat melakukan kegiatan penyelidikan atau

pemecahan masalah (Trianto, 2007). Lembar kerja sangat efektif digunakan dalam

proses pembelajaran sebagaimana penelitian relevan yang dilakukan oleh Karsli

3

(2009). Penggunaan Lembar kerja juga sangat praktis digunakan dalam proses

belajar mengajar, seperti penelitian dari Trevor (2005).

Lembar kerja dapat dikombinasikan dengan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan. Salah satunya adalah open ended problem. Open ended problem

merupakan suatu problem yang diformulasikan memiliki multi jawaban yang benar

(Suherman, 2003). Lembar kerja yang dikombinasikan dengan open ended dapat

merangsang aktivitas siswa sebagai mana penelitian yang dilakukan oleh Utami

(2018). Penelitian relevan tentang pengembangan lembar kerja juga telah dilakukan

sebelumnya oleh Apertha (2018). Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

LKPD berbasis open ended problem memiliki efek potensial terhadap hasil belajar

peserta didik.

Lembar Kerja Peserta Didik berbasis open ended memiliki berbagai versi,

seperti contoh soal tidak mengaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari

siswa. Hal ini tentu belum sejalan dengan pendapat Freudental. Perlu ada unsur

realistik dalam LKPD berbasis open ended. Sebagaimana menurut BSNP (2006)

bahwa pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah

yang sesuai dengan situasi.

Permasalahan realistik merupakan suatu masalah yang dapat dibayangkan

atau nyata dalam pikiran siswa (Wijaya, 2012), baik itu masalah yang yang ada di

dunia nyata dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari atau masalah yang

nyata dalam imajinasi siswa. Penggunaan masalah realistik (Realistic Problem)

sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran sebagaimana yang diungkapkan

oleh Arleback (2009).

Berdasarkan uraian diatas, untuk meningkatkan respon siswa terhadap

pembelajaran matematika adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang

tepat.. Salah satunya adalah lembar kerja peserta didik berbasis open ended realistic

problem materi sistem persaman linier dua variabel, sehingga pembelajaran

matematika menjadi lebih bermakna dan siswa dapat mengembangkan kemampuan

masing-masing secara terbuka.

4

2. METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

Development (R&D) dengan mengacu pada model prosedural ADDIE. Model

ADDIE menjadi pendekatan yang membantu guru untuk membuat desain pengajaran

yang efisien dan efektif pada produk instruksional apa pun (Aldoobie, 2015). Model

ADDIE yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah

model ADDIE yang telah dimodifikasi dalam penelitian sebelumnya oleh Apriani

(2017). Adapun langkah-langkah model penelitian ADDIE sebagai berikut: (1)

Tahap Analisis (Analysis). Adapun analisis yang dilakukan berupa analisis

kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis materi. (2) Tahap Perancangan

(Design) . Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan meliputi persiapan

Pembuatan Produk, penyusunan kerangka dasar LKPD, dan penyusunan instrumen

penilaian. (3) Tahap Pengembangan (Development). Kegiatan pada tahap

pengembangan meliputi pembuatan produk, validasi, dan revisi. (4) Tahap

Implementasi (Implementation). (5) Tahap Evaluasi (Evaluation) .

Subjek pengembangan pada tahap pembuatan adalah peneliti. Pada tahap

validasi dan revisi adalah validator (ahli media/dosen dan guru kelas 8 MTsN 2

Boyolali). Dan pada tahap uji coba, subjek yang menjadi sampel adalah 8 siswa kelas

VIII-G MTsN 2 Boyolali yang diambil melalui saran guru matematika berdasarkan

kelompok kemampuan matematika siswa.

Jenis data yang didapatkan dalam tahap pengembangan adalah data deskriptif

kualitatif berupa lembar validasi yang berisikan angket dan saran tertulis, serta hasil

wawancara atau bimbingan dari ahli media pembelajaran matematika. Pada tahap uji

coba, jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif yang berupa dokumentasi

dan data kualitatif yang berupa hasil angket yang diberikan kepada siswa dan

masukan atau saran dari siswa yang dilakukan dengan wawancara.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa lampau (Sugiyono, 2013). dokumentasi

digunakan untuk mendapatkan informasi nama-nama siswa yang menjadi sampel dan

hasil kerja LPKD siswa. (2) Angket. Angket merupakan suatu intrument penilaian

yang memuat pernyataan-pernyataan yang akan dijawab oleh reponden berdasarkan

5

kenyakinan atau sikap mereka (Sutama, 2015). (3) Wawancara. Wawancara

merupakan suatu percakapan yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber

dengan maksud tertentu (Moleong, 2007). Wawancara ini bertujuan untuk

mengetahui saran atau masukan dari ahli media, guru matematika kelas 8 dan siswa

yang menjadi sampel guna perbaikan LKPD apabila diperlukan.

Dalam penyusunan angket, peneliti mengacu pada indikator-indikator produk

yang baik yang telah dikemukakan para ahli, dari indikator LKPD yang baik,

indikator open ended yang tepat, dan indikator realistic problem yang benar.

Kemudian angket dinilai menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, presepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap

permasalahan suatu objek, rancangan suatu produk, proses membuat produk dan

produk yang telah dikembangangkan atau diciptakan (Sugiyono, 2014). Alternatif

jawaban dalam angket yaitu: S (Setuju): 4, CS (Cukup Setuju): 3, KS (Kurang

Setuju): 2, TS (Tidak Setuju): 1. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui validitas

suatu produk.

Analisis data pada angket menggunakan skala likert. Skor rata-rata dari seluruh

validator dengan menggunakan acuan yang dikutip dari Arikonto (2010):

n

xx

ondenbanyakrespx

1

x = skor rata-rata

x = jumlah skor yang diperoleh

n = banyak pertanyaan

Skor rata-rata yang diperoleh dikonversikan dalam data kualitatif skala lima yang

dikutip dari Widoyoko (2009), sebagaimana pada tabel 1.

Tabel 1. Konversi data kuantitatif ke data kualitatif

Nilai Rentang skor Kategori

A X > Mi + 1,8 Sbi Sangat baik

B Mi+0.6 Sbi < X ≤ Mi + 1,8 Sbi Baik

C Mi - 0.6 Sbi < X ≤ Mi + 0,6 Sbi Cukup baik

D Mi – 1,8 Sbi < X ≤ Mi - 0,6 Sbi Kurang baik

E X ≤ Mi – 1,8 Sbi Tidak baik

6

X = Skor rata-rata

Mi = rata-rata ideal =2

1(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙)

Sbi = simpangan baku =6

1(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙)

Skor maksimal ideal = Skor tertinggi

Skor minimal ideal = Skor Terendah

Dalam angket tersebut skor tertinggi yang dapat diberikan adalah 4 dan skor terendah

adalah 1, sehingga didapatkan kriteria valid atau layak ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Kriteria validitas atau kelayakan LKPD

Nilai Rentang skor Kategori

A X > 3,4 Sangat baik

B 2,8 < X ≤ 3,4 Baik

C 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup baik

D 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang baik

E X ≤ 1,6 Tidak baik

LKPD berbasis open ended realistic problem akan dinyatakan valid atau layak jika

skor rata-rata angket yang diberikan oleh validator lebih dari 2,8

Teknik pengumpulan data lainnya adalah wawancara. Wawancara dalam

penelitian ini bersifat semistruktur yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi.

Untuk mendapatkan keabsahan data dari angket dan wawancara, maka perlu adanya

validasi data. Validasi data yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD).

FGD merupakan proses validasi data dimana data-data tersebut sudah diberi

pendapat, komentar dan saran para ahli dan praktisi yang digunakan untuk merevisi

desain atau produk (Sugiyono, 2015). Dari hasil wawancara didapatkan data

kualitatif berupa masukan dan saran. Data tersebut dianalisis secara deskriptif

kualitatif yang nantinya akan menjadi acuan revisi LKPD.

7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis open ended realistic problem

materi sistem persamaan linier dua variabel untuk siswa kelas VIII menggunakan

model ADDIE yang terdiri dari lima tahap. Adapun hasil pengembangan sebagai

berikut:

3. 1. 1 Analisis (Analysis)

Tahap analisis pada penelitian ini meliputi: (1) Analisis Kompetensi. Analisis

kompetensi mengacu pada Permendikbud tahun 2016 nomer 24 tentang kompetensi

inti dan kompetensi dasar matematika yang harus dicapai peserta didik MTs kelas 8.

Masing-masing kompetensi dikembangkan menjadi indikator pencapaian dan tujuan

pembelajaran. Adapun kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajran

dipaparkan pada tabel 3.

Tabel 3. Kompetensi dasar, Indikator dan Tujuan

Kompetensi

Dasar

Indikator Tujuan

3.5

Menjelaskan

sistem

persamaan

linier dua

variabel dan

penyelesaiaany

a yang

dihubungkan

dengan

masalah

kontekstual.

Menentukan model

matematika dari

persamaan linier dua

variabel.

Melalui kegiatan pada LKPD siswa

dapat menentukan model matematika

dari persamaan linier dua variabel

dengan benar.

Menggambar grafik

persamaan linier dua

variabel.

Melalui kegiatan pada LKPD siswa

dapat menggambar persamaan linier

dua variabel dengan tepat.

Menjelaskan definisi

persamaan linier dua

variabel.

Melalui kegiatan pada LKPD siswa

dapat menjelaskan definisi

persamaan linier dua variabel dengan

benar.

8

Kompetensi

Dasar

Indikator Tujuan

4.5

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan sistem

persamaan

linier dua

variabel.

Menyelesaikan sistem

persamaan linier dua

variabel dengan

menggambar grafik.

Melalui kegiatan pada LKPD siswa

dapat meyelesaikan sistem

persamaan linier dua variabel dengan

menggambar grafik dengan tepat.

Menyelesaikan sistem

persamaan linier dua

variabel dengan

metode subtitusi.

Melalui kegiatan pada LKPD siswa

dapat menyelesaikan sistem

persamaan linier dua variabel dengan

metode subtitusi dengan tepat.

Menyelesaikan sistem

persamaan linier dua

variabel dengan

metode eliminasi.

Melalui kegiatan pada LKPD siswa

dapat menyelesaikan sistem

persamaan linier dua variabel dengan

metode eliminasi dengan tepat.

(2) Analisis Karakteristik Peserta didik. Analisis karakteristik peserta didik dimulai

dengan wawancara dan observasi. Wawancara diberikan kepada guru matematika

kelas VIII ibu Sri Sulistyowati S.Pd dan salah satu peserta didik kelas VIII. Dari

hasil wawancara dan observasi didapatkan hasil sebagai berikut: (2.1) Tidak sedikit

peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru. (2.2) Jumlah peserta didik

dalam satu kelas yang besar menjadikan proses belajar kurang kondusif. (2.3)

Beragamnya respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika. (2.4) Metode

yang selama ini digunakan adalah metode ceramah dan latihan soal. (2.5) Peserta

didik kelas VIII tidak pernah mendapatkan lembar kerja sebagai bimbingan dalam

memecahkan masalah atau menemukan suatu konsep matematika. (2.6) Peserta didik

merasa kebingungan saat mengerjakan soal open ended, karena peserta didik belum

terbiasa dengan pekerjaan open ended.

(3) Analisis materi. Materi yang akan dikembangkan dalam lembar kerja yaitu materi

pada kompetensi dasar 3.5 dan 4.5 tentang sistem persamaan linier dua variabel.

Dengan mengacu pada buku siswa dan guru kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk

9

kelas VIII, adapun materi yang dibahas sebagai berikut: (3.1) Memehami konsep

persamaan persamaan linier dua variabel. (3.2) Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linier dua variabel. (3.3) Menyelesaikan masalah sistem persamaan linier

dua variabel dengan subtitusi.. (3.4) Menyelesaikan masalah sistem persamaan linier

dua variabel dengan eliminasi.

3. 1. 2 Perencanaan (Design)

Pada perancangan melalui 3 tahap sebagai berikut: (1) Persiapan Pembuatan Produk.

Informasi yang cukup dalam penyusunan lembar kerja sebagai acuan penyusunan

didapatkan dari studi literatur. Adapun referensi yang akan menjadi acuan sebagai

berikut: (1.1) Permendikbud nomer 24 tahun 2016 mengenai kompetensi inti dan

kompetensi dasar. (1.2) Buku guru kelas VIII kurikulum 2013 edisi revisi 2017. (1.3)

Buku siswa kelas VIII kurikulum 2013 edisi revisi 2017. (1.4) Buku bacaan

mengenai lembarkerja peserta didik. (1.5) Buku bacaan mengenai open ended

problem. (1.6) Buku bacaan mengenai realistic problem. (1.7) Jurnal nasional dan

internasional yang relevan dengan topik yang akan diteliti. (2) Penyusunan Kerangka

Dasar LKPD. Adapun kerangka dasar lembar kerja sebagai berikut: (2.1) Sampul

lembar kerja. (2.2) Identitas peserta didik. (2.3) Sub materi yang dipelajari. (2.4)

Kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. (2.5) Perintah. (2.6) Masalah.

(2.7) Petunjuk mengerjakan. (3) Penyusunan Instrumen Penilaian.

3.1.3 Pengembangan (Development)

Proses pengembangan meliputi: (1) Proses Pembuatan LKPD sesuai dengan

kerangka yang dibuat pada tahap perencanaan. Proses pembuatan lembar kerja

mengacu pada indikator LKPD, indikator open ended. Dan indikator realistic

problem yang didapatkan dalam studi literatur. (2) Validasi. Validasi menggunakan

lembar validasi yang berisi angket dan catatan revisi. Peneliti mengambil dua

validator, yaitu dari ahli media ibu Rini setyaningsih S.Pd, M.Pd dan dari guru

matematika kelas VIII MTsN 2 Boyolali ibu Sri Sulistyowati S.Pd. Dari angket

dalam lembar validasi didapatkan hasil sebagaimana dirangkum pada tabel 4.

10

Table 4. Hasil validasi

No Ketercapaian

indikator

Aspek Jumlah

Butir

Rerata Ket

1 Lembar Kerja

peserta didik

Mengacu

Kurikulum

3 4 Sangat valid

Efek bagi pembelajaran 6 4 Sangat valid

Bahasa 3 3,7 Sangat valid

Tampilan 7 3,5 Sangat valid

2 Open ended Satu kesatuan 2 4 Sangat valid

Ragam

Berfikir

3 3,8 Sangat valid

Terbuka 1 2,5 Cukup valid

3 Realistic

problem

Karakteristik 2 3,8 Sangat valid

Pembentukan konsep 2 4 Sangat valid

Pengembangan model 2 3,8 Sangat valid

Penerapan 1 4 Sangat valid

Pelatihan kemampuan

terapan

1 4 Sangat valid

Kesimpulan 33 3,8 Sangat valid

Setelah dilakukan analisis pada angket, didapatkan hasil rata-rata skor angket 3,8

dengan kategori sangat valid. (3) Revisi. Hasil revisi dari validator diperoleh dari

saran tertulis dalam lembar validasi dan FGD (focus grup discussion). Berikut hasil

revisi baik secara tertulis dan FGD dari kedua validator: (3.1) Ada beberapa bagian

yang perlu diperhatikan dan diteliti ulang mengenai redaksi kalimat yang dipakai.

(3.2) Tambahkan gambar sesuai dengan tema agar lebih menarik. (3.3) Gambar

dalam lembar kerja disesuaikan dengan masalah yang diberikan.

11

3.1.4 Implementasi (implementation)

Uji coba dilakukan dengan mengambil sampel kelompok kecil berjumlah 8 peserta

didik dari peserta didik kelas VIII G MTsN 2 Boyolali. Pengambilan sampel sesuai

dengan saran dari guru matematika kelas tersebut. Kemudian peserta didik mengisi

angket. Dari kedelapan peserta didik yang mengisi angket, diperoleh hasil

sebagaimana pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil angket peserta didik

No Ketercapaian

indikator

Aspek Jumlah

butir

Rerata Ket

1 Lembar Kerja

peserta didik

Efek bagi pembelajaran 6 3,6 Sangat layak

Bahasa 2 3,4 Layak

Tampilan 4 3,7 Sangat layak

2 Open ended Satu kesatuan 2 3,3 Layak

Ragam

Berfikir

1 3,4 Layak

Terbuka 1 3,6 Sangat layak

3 Realistic

problem

Karakteristik 2 3,4 Layak

Pembentukan konsep 2 3,2 Layak

Pengembangan model 2 3,3 Layak

Penerapan 1 3,3 Layak

Pelatihan kemampuan

terapan

1 3,9 Sangat layak

Kesimpulan 24 3,5 Sangat layak

Setelah dilakukan analisis diperoleh rerata hasil angket 3,5 dengan kategori

sangat layak dengan berarti produk dapat menjadi media pendukung dalam

proses pembelajaran. Peneliti juga melakukan wawancara kepada 8 peserta didik

mengenai saran mereka terhadap produk yang dikembangkan. pada

kesimpulannya tidak ada saran perbaikan dalam tahap uji coba ini.

12

3.1.5 Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap evaluasi saran yang diberikan ahli media, guru matematika kelas VIII dan

siswa yang menjadi sampel baik secara tertulis atau FGD telah dilakukan perbaikan.

3.2 Pembahasan Produk

Penggunaan lembar kerja membantu proses pembelajaran yang berfungsi sebagai

panduan kegiatan peserta (Trianto, 2007). Pemanfaatan lembar kerja memiliki efek

bagi pembelajaran diantaranya adalah melatih kemandirian siswa dan meningkatkan

prestasi belajar siswa, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh oktavia (2012).

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nurrohmah (2011), bahwasannya penggunaan

media lembar kerja dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil

belajar siswa menggunakan LKS lebih tinggi dari non LKS, sebagaimana penelitian

yang dilakukan oleh Anissa (2018).

Pemanfaatan lembar kerja sudah sangat umum. Namun penggunaan lembar

kerja menjadi tidak efektif ketika lembar kerja yang digunakan setiap hari hanya

berisi ringkasan materi, soal objektif dan soal uraian yang harus dikerjakan siswa.

Sebagaimana hasil observasi peneliti di MTsN 2 Boyolali, bahwa lembar kerja yang

digunakan adalah lembar kerja yang diterbitkan oleh MGMP MTs kabupaten

Boyolali. Hal tersebut menjadikan tidak sedikit siswa yang tidak mau mengerjakan

kegiatan yang diberikan guru.

Lembar kerja perlu dikombinasikan dengan berbagai strategi pemecahan

masalah sesuai dengan kebutuhan agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik.

Salah satunya adalah open ended. Menurut Nohda (2000) tujuan dari open ended

adalah untuk meningkatkan aktivitas, kreatif dan kemampuan berpikir kreatif secara

bersamaan.

Lembar kerja berbasis open ended dapat membantu guru memberikan masalah

atau kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan

berfikir kritis peserta didik, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani

(2017). Penelitian yang serupa dilakukan oleh Alfiani (2017), bahwa lembar kerja

berbasis open ended questions dapat meningkatkan berfikir kreatif.

13

Lembar kerja dalam penelitian ini, juga dikombinasikan dengan masalah realistik

(realistic problem). Menurut BSNP (2006) pembelajaran matematika hendaknya

dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Perangkat

pembelajaran matematika yang menggunakan masalah realistik dapat membangun

kemampuan berfikir peserta didik, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mertayasa (2012).

Langkah-langkah pengembangan media ini menggunakan model ADDIE yang

terdiri dari lima tahap. Pengembangan media dengan model ADDIE juga pernah

digunakan dalam penelitian oleh Apriani (2017). Adapun kelima langkah tersebut

meliputi analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development),

implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan tentang

kevalidan dan kelayakan media. Ditinjau dari aspek kevalidan, yaitu validasi yang

telah dilakukan oleh, ahli media dan guru maatematika kelas VIII. Dari hasil analisis,

didapatkan skor rerata 3,8 dengan presentase 95% yang berarti media cetak lembar

kerja yang dikembangkan bersifat sangat valid. Ditinjau dari aspek kelayakan hasil

aalisis dari angket respon siswa memperoleh skor rata-rata 3,5 dengan presentase

87,5% yang berarti media cetak yang dikembangkan bersifat sangat layak. Dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria

kelayakan media. Sehingga media ini layak digunakan sebagai media pembelajaran

matematika.

Saran yang peneliti berikan kepada peneliti selanjutnya berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan diantaranya: (a) Diharapkan melakukan penelitian sejenis

dengan ketercapaian yang lebih mendalam yaitu menguji keefektivitasan media

pembelajaran. (b) Perlu dikembangkan media lembar kerja peserta didik berbasis

open ended realistic problem dengan materi yang berbeda.

14

DAFTAR PUSTAKA

Aldoobie. (2015). ADDIE Model. American International Journal of Contemporary

Research, Vol.2, No.6.

Alfiani. (2017). Kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Open Ended

Questions pada Pokok Bahasan Getaran Harmonik Sederhana di SMA. FKIP

E-Proceeding.

Anissa. (2018). Perbandingan Hasil Belajar IPA Menggunakan LKS dan Non LKS

Materi Pewarisan Sifat pada Siswa Kelas IX di SMP Negeri 3 Cepogo Satu

Atap Tahun Pelajaran 2017-2018. Electronic Theses and Dissertations.

Apertha, P. K. F. (2018). Pengembangan LKPD Berbasis Open Ended Problem pada

Materi Segi Empat Kelas VII . Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 12, No 2.

Apriani. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Contextual

Teaching And Learning (Ctl) Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Kelas

Viii Smp Negeri 9 Muaro Jambi. Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No.1 .

Arikonto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:

Rineka Cipta.

Arleback. (2009). On the use of realistic Fermi problems for introducing

mathematical modelling in school. Mathematics & Information Age

Publishing, Vol. 6, no 3, p. 331-364 .

BNSP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs. Jakarta: BNSP.

Eka, P. A. (2014). Optimalisasi Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terstruktur

untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-3

SMA Negeri 2 Busungbiu. Jurnal pendidikan ekonomi, Vol 2, No 1.

Ibrohim. (2009). Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Teras.

Karsli, F. (2009). Developing Worksheet Based on Science Process Skills: Factors

Affecting Solubility. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching,

Vol10, No 1.

Mertayasa. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Masalah

Realistik untuk Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir

Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

15

Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nohda, N. (2000). Learning and Teaching Through Open-ended Approacrh Method.

Dalam Tadao Nakahara dan Masataka Koyama (editor) Proceeding of the

24th of the Intenational Group for the Psychology of Mathematics Education.

Hiroshima: Hiroshima University.

Nurrohmah. (2011). Pemberdayaan Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan

Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Popoh 3

Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar. The Learning University.

Oktavia. (2012). pengaruh pemanfaatan lembar kerja siswa terhadap kemandirian

belajar dan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas VIII

SMP Negri 3 Tempel. ePrint@UNY.

Oktaviani. (2017). Implementasi Open Ended Problem dalam Mata Kuliah statistika

untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Mahasiswa

Manajemen Food and Baverage Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya.

Pedagogia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: JICA.

Sutama. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK & R&D.

Sukoharjo: Fairuz Media.

Trevor, N. (2005). There is a Worksheet to be Followed”: A Case Study of a Science

Teacher's Use of Learning Support Texts for Practical Work. African Journal

of Research in Mathematics, Science and Technology Education. Vol 9, issue

2.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Utami. (2018). Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Berbasis Open-Ended

Problem Untuk Merangsang Kreativitas Siswa Kelas Vii Pada Materi

Segiempat Dan Segitiga.

Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.