pengembangan kepribadian - meningkatkan kemandirian
DESCRIPTION
Tugas Pengembangan KepribadianTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mandiri adalah sesorang yang mampu bertindak sesuai keadaan
tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Dapat dikatakan mandiri
apabila seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak atau keinginan
dirinya yang terlihat dalam tindakan atau perbuatan nyata guna
menghasilkan sesuatu (barang atau jasa) demi pemenuhan kebutuhan
hidupnya dan sesamanya. Tapi dalam kenyataanya banyak anak yang tidak
mempunyai sikap mandiri. Dengan adanya makalah ini maka akan lebih
menget ahui tentang kemandirian dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan.
1.2 TUJUAN
Setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan selalu mempunyai
tujuan.
Demikian pula dalam makalah ini juga ada beberapa tujuan, diantaranya :
1. Tujuan khusus :
Untuk memenuhi tugas pengembangan kepribadian
2. Tujuan umum :
a. Memperkenalakan kepada pembaca tentang kemandirian.
b. Mengethui manfaatnya sikap mandiri.
c. Memberitahu pembaca bahwa mandiri itu penting.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Masrun (1986:8) kemandirian adalah suatu sikap
yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan
sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri
tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak
original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi
lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh
kepuasan dari usahanya.
Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan
tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah
dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan
kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan
nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan
kebutuhan hidupnya dan sesamanya (Antonius,2002:145).
Kemandirian secara psikologis dan mentalis yaitu keadaan
seseorang yang dalam kehidupannya mampu memutuskan dan
mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain. Kemampuan
demikian hanya mungkin dimiliki jika seseorang berkemampuan
memikirkan dengan seksama tentang sesuatu yang dikerjakannya
atau diputuskannya, baik dalam segi-segi manfaat atau
keuntungannya, maupun segi-segi negatif dan kerugian yang akan
dialaminya (Hasan Basri,2000:53). Setiap kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang agar berhasil sesuai keinginan dirinya maka
diperlukan adanya kemandirian yang kuat.
Menurut Brawer dalam Chabib Toha (1993:121)
kemandirian adalah suatu perasaan otonomi, sehingga pengertian
perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, dan
perasaan otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam
diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam
tidak karena terpengaruh oleh orang lain.
Menurut Kartini Kartono (1985:21) kemandirian seseorang
terlihat pada waktu orang tersebut menghadapi masalah. Bila
masalah itu dapat diselesaikan sendiri tanpa meminta bantuan dari
orang tua dan akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan
yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan maka hal ini
menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk mandiri.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa kemandirian merupakan sikap yang
memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan
sesuatu atas dorongan sendiri dan kemampuan mengatur diri
sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya sehingga dapat
menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa
meminta bantuan atau tergantung dari orang lain dan dapat
bertanggung jawab terhadap segala yang telah diambil melalui
berbagai pertimbangan sebelumnya.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengarui Kemandirian
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kemandirian pada menurut Masrun, (1986:4) yaitu:
1. Usia
Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-
lahan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja
mereka lebih berorientasi internal, karena percaya bahwa
peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya
sendiri. Anak-anak akan lebih tergantung pada orang tuanya, tetapi
ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai dengan
bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya
sendiri merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja.
Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan
oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan
wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan
wanita secara psikis menyebabkan orang beranggapan bahwa
perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.
3. Konsep diri
Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang
kompeten pada individu untuk menentukan langkah yang diambil.
Bagaimana individu tersebut memandang dan menilai keseluruhan
dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya.
Mereka yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung
memiliki kemandirian dan sebaliknya mereka yang memandang
dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung
menggantungkan dirinya pada orang lain.
4. Pendidikan
Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang, kemungkinan untuk mencoba sesuatu baru semakin
besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan.
Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri
sehingga orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa
tergantung dengan orang lain.
5. Keluarga
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam
melatarkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, demikian pula
dalam pembentukan kemandirian pada diri seseorang.
6. Interaksi sosial
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan
social serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan
mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai
perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan
yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan
mendukung untuk berperilaku mandiri.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dalam mencapai kemandirian seseorang tidak dapat terlepas dari
faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri.
Faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh
seorang individu bersikap dan berpikir cara mandiri dalam
menjalani kehidupan lebih lanjut.
2.3 Keunggulan Kemandirian
1. Belajar menganalisa
Jika anak terbiasa untuk mandiri dan berani, dia
akan berkembang kemampuan untuk menganalisa suatu
kejadian. Dia akan memahami sesuatu dari akibat,
sebab-akibat, aksi reaksi, dan sebagainya. Meskipun
didalam pemikiran yang sederhana.
2. Bertanggung Jawab
Manfaat yang lainnya adalah bertumbuhnya sifat
untuk lebih bertanggungjawab, seperti melatih anak
untuk meletakan peralatan makannya (piring atau gelas)
di dapur. Aktifitas ini dapat mendidik si anak untuk
mandiri dan sekaligus melatih anak untuk
bertanggungjawab agar peralatan makan atau
piring/gelas tidak pecah karena jatuh.
3. Mengembangkan daya tahan mental
Ketika si kecil lahir, dia telah mempunyai insting
untuk berekplorasi, seperti ketika dia melihat sesuatu
atau seperti mencari sesuatu. Tetapi kadang-kadang kita
membatasi ‘kegiatan’ tersebut, jika kita bisa
memahaminya, si anak dapat mandiri dan berani serta
dapat meningkat daya tahan mentalnya.
4. Life Skill
Life skill biasanya akan lebih terasa ketika dia telah
besar atau dewasa. Mandiri dan berani merupakan salah
satu pondasi dari life skill itu, jika kita melatihnya
ketika sejak kecil, manfaat yang diperolah akan
dirasakan jangka pendek dan panjang.
5. Mengembangkan pikiran kritis
Anak yang mandiri dan berani akan mampu
mengelolah permasalahannya sendiri sehingga pikiran
kritis pun akan tumbuh. Tetapi jika anak terlalu dekat
dengan orang tuanya, ada kalanya berkembang menjadi
individu yang kurang mandiri dan atau kurang berani,
ketika dia menghadapai permasalahannya, dia akan
‘menuntut’ orang tua atau orang sekitarnya untu
menyelesaikannya untuk dia.
2.4 Hambatan-Hambatan Seseorang Yang Akan
Bersikap Mandiri
1. Malas
orang yg malas biasanya selalu enggan melakukan sesuatu
dan lebih sering menyuruh org lain
2. Manja
Hal ini merupakan kebalikan dari sikap mandiri, orang manja
biasanya keinginannya selalu dituruti dan tidak didukung
oleh biaya / usaha dari diri sendiri.
3. Penakut
4. Menggantungkan diri pada orang lain
5. Kepemimpinannya yang kurang
6. Memiliki sikap kekanak-kanakan
2.5 Kerugian Jika Hambatan Tidak Di Atasi
1.Pekerjaan tidak cepat selesai
orang yang tidak mandiri selalu menggantungkan dirinya
pada orang lain sehingga pekerjaan tidak akan cepat selesai dan
hasilnya juda tidak akan maksimal.
2. Selalu tergantung pada orang lain
orang yang tidak mandiri akan selalu tergantung pada orang
lain. Karena mereka mempunyai sikap manja. Dan tidak mau
mengerjakan sesuatu secara mandiri
3. Tidak bisa berfikir dewasa
orang yang tidak mandiri akan bersikap kekanak-kanakan.
Karena mereka selalu mengharapkan dampingan atau
dukungan dari orang lain.
4. Tidak dapat menjadi pemimpin
orang yang tidak mandiri tidak akan bisa memimpin karena
dirinya selalu mengharapkan pimpinan dari orang lain.
5. Menjadi orang penakut
orang yang tidak mandiri akan menjadi orang penakut.
Misalnya, ketika ada tugas mereka takut untuk mengerjakan
sebelum orang lain mengerjakan lebih dahulu.
2.6 Upaya-Upaya untuk Mengatasi Hambatan
1.Memberanikan diri
kita harus memaksakan diri kita untuk bersikap, agar kita
dapat menjadi orang yang mandiri.
2. Disiplin
dengan sikap disiplin, kita akan mandiri. Karena dengan
disiplin kita akan menepati waktu, sehingga kita tidak
tergantung dengan orang lain.
3. Tidak tergantung dengan orang lain
dengan memaksakan diri untuk tidak tergantung dengan
orang lain kita akan bersikap mandiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam kehidupan, kemandirian merupakan hal sangat dibutuh oleh
manusia. Dengan kemandirian manusia dapat melakukan yang dia butuhkan
dan yang dia inginkan dengan sendiri tanpa terus-menerus bergantung pada
orang lain. Tidak semua orang memiliki sikap kemandirian sejak dini, maka
dari itu kemandirian harus dilatih dan diterapkan sedini mungkin agar kelak
mereka memiliki sikap kemandirian yang telah tertanam. Meningkatkan
kemandirian dilakukan secara bertahap dari hal kecil sampai hal yang besar.
Sehingga tidak terasa berat dan akan mudah dalam pembentukan kemandirian.
3.2 SARAN
Sesudah mempelajari makalah ini diharapkan pembaca dapat
meningkatkan kemandiriannya serta dapat menerapkan kemandirian dalam
setiap tindakan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/kemandirian.html
http://www.f-buzz.com/2009/01/03/manfaat-melatih-mandiri-dan-berani/