pengembangan e-book interaktif berbasis …digilib.unila.ac.id/27950/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASIKIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NON-ELEKTROLIT
(Skripsi)
OlehFAJAR ARRASYID
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ABSTRAK
PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASIKIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NON-ELEKTROLIT
Oleh
FAJAR ARRASYID
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mendeskripsikan karakteristik
respon guru dan siswa, serta mengetahui kendala-kendala dan faktor-faktor pen-
dukung dari e-book interaktif berbasis representasi kimia. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan menurut Borg, W.R &
Gall, M.D. dengan subyek penelitian yaitu e-book interaktif berbasis representasi
kimia. Berdasarkan hasil validasi terhadap e-book yang dikembangkan, diperoleh
kategori sangat tinggi pada aspek kesesuaian isi dengan kurikulum dan aspek ke-
menarikan dari segi desain, perpaduan warna, gambar, dan animasi. Hasil respon
guru terhadap kedua aspek tersebut memiliki kategori sangat tinggi. Hasil respon
siswa terhadap aspek kemenarikan dari segi desain, perpaduan warna, gambar,
dan animasi juga memiliki kategori sangat tinggi dengan respon positif yang di-
berikan dari guru dan siswa. Dari hasil penelitian, dapat ditampilkan e-book hasil
pengembangan valid dan layak untuk digunakan.
Kata Kunci : E-book, larutan elektrolit dan non-elektrolit, representasi kimia.
PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASIKIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NON-ELEKTROLIT
Oleh
Fajar Arrasyid
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Metro, pada tanggal 10 Mei 1994 sebagai putra dari
Bapak Lulut Handoko dan Ibu Sriwidati.
Pendidikan formal diawali di TK Yosodadi Metro pada tahun 1999, SD Negeri 4
Metro dan SD Negeri 2 Bandar Sribhawono tahun 2000, kemudian dilanjutkan ke
jenjang sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono pada
tahun 2006, kemudian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono pada tahun 2009.
Tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah bertanggung jawab seba-
gai Asisten Praktikum Kimia Komputasi dan Asisten Pembelajaran Kimia Ber-
basis ICT. Penulis juga aktif di organisasi Himasakta sebagai Anggota Divisi
Seni dan Kreativitas periode 2013-2014 dan pada organisasi FPPI sebagai Ang-
gota Divisi Seni dan Kreativitas periode 2013-2014.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah
diberikan-Nya kepada Penulis.
Dengan kerendahan hati dan rasa sayang yang tulus, kupersembahkan lembaran-
lembaran kertas yang sederhana ini untuk :
AYAH DAN IBU
Kalian merupakan pahlawan tanpa tanda jasa di kehidupan aku. Semoga Allah
SWT selalu melindungi dan menuntun setiap langkah kalian dan
semoga aku dapat membahagiakan kalian. Amiin.
MOTTO
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
( Andrew Jackson )
Para Pejuang harus berhasil membangun ‘bunker’ dalam jiwa mereka. Tempatkunci-kunci daya hidup mereka tersembunyi dengan aman. Itulah yang membuat
mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenangdi bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan dan
gembira dalam segala situasi.( Anis Matta )
Reach for science, and to gain knowledge learn to calm and patient( Fajar Arrasyid )
SANWACANA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan
E-book Interaktif Berbasis Representasi Kimia Pada Materi Larutan Elektrolit dan
Non-elektrolit” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA dan Ibu
Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia.
3. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku dosen Pembimbing satu skripsi atas
kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik untuk
skripsi ini.
4. Ibu Lisa Tania, S.Pd.,M.Sc., selaku dosen Pembimbing Akademik dan dosen
Pembimbing dua skripsi atas bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
selama masa studi serta kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan,
saran, dan kritik untuk skripsi ini.
5. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., atas masukkan dan perbaikan yang telah
diberikan.
6. Bapak Andrian Saputra, S.Pd., M.Sc., atas kesediaannya sebagai validator e-book
serta seluruh dosen Pendidikan Kimia atas ilmu yang telah diberikan.
7. Ayah dan Ibu atas semangat, kasih sayang dan doanya yang telah diberikan.
8. Teman-teman di Pendidikan Kimia angkatan 2012 kelas A atas warna dan senan-
dung ukhuwah yang diberikan untuk kehidupan selama dikampus.
9. Keluarga KKN-KT Pekon Banjarmasin, Andi, Wulan, Desti, Dina, Nuke, Marlia,
Lela, Erlinda, dan Annisa atas keceriaan dan kekeluargaan yang diberikan.
10. Tim skripsi, Ekayana, Besta, dan Apriyani. Serta seluruh keluarga Pendidikan
Kimia Univaersitas Lampung, kakak tingkat dan adik tingkat di Pendidikan
Kimia atas dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.
Bandar Lampung, Februari 2017Penulis,
Fajar Arrasyid
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10
A. Sumber Belajar ............................................................................. 10
B. Media Pembelajaran ..................................................................... 11
C. E-book ......................................................................................... 12
D. Pembelajaran Interaktif ................................................................ 14
E. Representasi Kimia ...................................................................... 16
F. Analisis Konsep ............................................................................ 17
III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 18
A. Metode Penelitian ........................................................................ 18
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ....................................................... 20
C. Sumber Data Penelitian ................................................................ 20
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 21
E. Alur Penelitian ............................................................................. 22
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 26
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 27
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 30
A. Hasil Studi Pendahuluan ................................................................ 30
1. Hasil Studi Pustaka .................................................................. 302. Hasil Studi Lapangan .............................................................. 31
B. Hasil Perancangan Produk E-book ................................................. 34
1. Konstruksi E-book .................................................................. 342. Struktur Materi E-book ............................................................ 38
C. Pengembangan E-book ................................................................... 38
D. Hasil Validasi ................................................................................ 47
E. Hasil Uji Coba Terbatas Pada Guru dan Siswa .............................. 49
F. Karakteristik E-book ...................................................................... 52
G. Kendala-Kendala dalam Pengembangan Produk ........................... 54
H. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Produk .......................... 54
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 55
A. Kesimpulan ................................................................................... 55
B. Saran ............................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 58
LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis Konsep ..................................................................... 62
Lampiran 2. Angket Analisis Kebutuhan ................................................... 66
Lampiran 3. Persentase Angket Analisis Kebutuhan ................................. 70
Lampiran 4. Story Board E-book ............................................................... 74
Lampiran 5. Tabulasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Validator ................... 75
Lampiran 6. Persentasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Validator ................ 77
Lampiran 7. Tabulasi Hasil Angket Kemenarikan Validator .................... 79
Lampiran 8. Persentasi Hasil Angket Kemenarikan Validator .................. 81
Lampiran 9. Tabulasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Guru .......................... 83
Lampiran 10. Persentasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Guru ..................... 85
Lampiran 11. Tabulasi Hasil Angket Kemenarikan Guru ......................... 87
Lampiran 12. Persentasi Hasil Angket Kemenarikan Guru ....................... 89
Lampiran 13. Tabulasi Hasil Angket Kemenarikan Siswa ........................ 91
Lampiran 14. Persentasi Hasil Angket Kemenarikan Siswa ...................... 94
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1. Penskoran pada angket uji kesesuaian dan uji kemenarikan................. 26
2. Tafsiran skor (persentase) angket ......................................................... 28
3. Hasil validasi ahli terhadap e-book yang dikembangkan ...................... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman1. Langkah - langkah metode Research and Development (R&D)........... 18
2. Alur Penelitian ...................................................................................... 22
3. Struktur materi dalam e-book yang dikembangkan .............................. 37
4. a. cover luar e-book sebelum perubahan revisi .................................... 38b. cover dalam e-book setelah mengalami perubahan revisi ................ 38
5. Kompetensi dasar 3.8 dan indikator yang akan dicapai ........................ 39
6. a. Bagian pendahuluan sebelum perubahan revisi ................................ 43b. Bagian pendahuluan setelah mengalami perubahan revisi ............... 44
7. a. Gambar submateri pertama sebelum perubahan revisi ..................... 45b. Gambar submateri pertama setelah mengalami perubahan revisi .... 45
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tingkat satuan pendidikan pasti ingin memberikan fasilitas yang terbaik
agar proses pembelajaran yang sesuai dengan standar proses dapat tercipta sehing-
ga nantinya akan dihasilkan lulusan yang berkompeten, yang siap bersaing dalam
dunia global. Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia No.65 tahun 2013
tentang standar proses, sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elek-
tronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar meru-
pakan salah satu faktor penting dalam menunjang proses pembelajaran. Sumber
belajar merupakan suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses
belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau ke-
seluruhan (Sudjana dan Rivai dalam Huda, 2009). Sumber belajar merupakan as-
pek penting dalam proses pembelajaran yang menunjang siswa dalam memahami
suatu ilmu yang akan dipelajari.
Sumber belajar sesungguhnya memiliki banyak jenis. Saat ini, dengan perkem-
bangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin maju, sumber
belajar yang dapat menunjang proses pembelajaran dapat dipadukan dengan TIK
(Warsita, 2008). Penggunaan TIK menurut Eskawati dan Sanjaya dalam Huda
(2012) adalah sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan
2
informasi. Pembelajaran kimia saat ini dapat didukung oleh sumber belajar yang
terintegrasi dengan sistem komputerisasi seperti e-learning, e-book, dan media
pembelajaran dengan animasi. Kemudian menurut Haris (2011) salah satu inovasi
dari sumber belajar yang dipadukan dengan TIK dalam pembelajaran kimia di se-
kolah adalah buku digital atau e-book. E-book dikenal juga sebagai buku digital
yaitu versi elektronik dari buku, jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan
kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan in-
formasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Haris (2011) juga
menyatakan bahwa ribuan buku telah diubah dan disesuaikan dengan format digi-
tal, buku langka dan klasik telah berubah format dari kumpulan kertas dan cetakan
menjadi format digital yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja dengan
menggunakan perangkat elektronik.
E-book biasanya bersifat informatif, namun ada pula e-book tidak hanya bersifat
informatif tetapi juga bersifat interaktif. E-book yang bersifat interaktif memiliki
beberapa peran penting, salah satunya meningkatkan keaktifan siswa (Abiwara,
2014). E-book interaktif berisi jaringan unit informasi digital yang terdiri dari
teks, grafik, video, animasi atau suara dan soal-soal yang semuanya dikemas da-
lam bentuk visualisasi animasi flash yang dipadukan dalam satu program dan di-
lengkapi dengan warna, suara dan musik (Djan, 2003). Sumber belajar interaktif
didesain sedemikian rupa agar siswa dimungkinkan dapat terlibat secara aktif dan
berinteraksi yang artinya siswa memberi respon dan pembelajaran bersifat inter-
aktif (Warsita, 2008). Melalui e-book interaktif inilah dapat menunjang siswa un-
tuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran kimia khususnya pada materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan di 3 SMA di Bandar Lam-
pung dan 1 SMA di Lampung Utara, diperoleh sebanyak 75% guru belum pernah
menggunakan e-book dalam proses pembelajaran IPA di sekolah. Bahan ajar
yang digunakan oleh semua guru tersebut dalam proses pembelajaran adalah buku
cetak dari penerbit, bahan ajar yang dibuat sendiri serta bahan ajar dari media in-
ternet, menurut mereka buku cetak dari penerbit, bahan ajar yang dibuat sendiri
serta bahan ajar dari media internet sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku
walaupun bahan ajar tersebut belum bersifat interaktif.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum melibatkan representasi kimia,
karena dari semua guru belum mengetahui pembelajaran dengan representasi
kimia. Semua guru belum pernah membuat e-book, dan menyatakan perlunya
pengembangan e-book yang bersifat interaktif dan berbasis representasi kimia
agar dapat mempermudah proses pembelajaran, e-book yang diharapkan oleh
semua guru dapat berisi animasi yang menarik, bahasa yang komunikatif, materi
yang sesuai dengan kurikulum, serta evaluasi yang dapat menampilkan jawaban.
Kendala yang dihadapi saat menggunakan e-book adalah beberapa siswa tidak
memiliki notebook, sehingga hanya guru yang menggunakan e-book tersebut.
Selain guru, diwawancarai juga 40 siswa dari ke-4 SMA tersebut. Semua siswa
menyatakan bahwa guru menfasilitasi sumber belajar pada materi larutan elektro-
lit dan nonelektrolit, sumber belajar tersebut merupakan buku paket cetak dari
berbagai penerbit serta memperbolehkan siswa mengakses dari media internet.
Sebanyak 60% siswa menyatakan menemukan kesulitan dalam memahami materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit menggunakan sumber belajar buku paket cetak
4
dan mengakses dari media internet, namun walaupun merasa kesulitan, 60% siswa
menyatakan buku paket cetak dan mengakses dari media internet cukup mem-
bantu dalam proses pembelajaran, siswa menyatakan buku paket cetak atau bahan
belajar yang digunakan masih kurang menarik dari segi gambar dan tampilannya,
serta bahasa yang kurang komunikatif, 63% siswa menjawab kurang aktif dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar tersebut, serta 70% siswa
menyatakan bahwa perlunya perbaikan bahan ajar yang digunakan, sehingga da-
pat lebih membuat siswa aktif dan mudah untuk memahami materi. Persentase
siswa yang menyatakan perlunya pengembangan e-book yang bersifat interaktif
yang memuat gambar serta animasi yang menarik, dan evaluasi yang dapat di lihat
jawabannya sebanyak 88% dari 40 siswa. Untuk materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit, umumnya sumber belajar yang digunakan saat ini merupakan buku
cetak dari penerbit tertentu yang bersifat informatif dan tidak interaktif. Beberapa
siswa dan guru telah ada yang menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE)
serta mengunduh dari media internet, BSE serta media dari internet hanya bersifat
informatif sehingga tidak bersifat interaktif.
Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Yulianti dkk., (2015) mengem-
bangkan e-book interaktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang berkriteria
sangat baik ditinjau dari aspek kesesuaian ini materi, aspek grafika dan aspek ke-
terbacaan yang semua persentasenya diatas 90%. Nur’aini dkk.,(2015) mengem-
bangkan e-book interaktif asam basa berbasis representasi kimia yang layak di-
gunakan pada materi asam basa. Huda dkk., (2015) mengembangkan e-book
interaktif termokimia berbasis representasi kimia yang disusun semenarik
5
mungkin dengan disertai video, animasi interaktif, contoh soal, latihan soal serta
pembahasannya, rangkuman materi dan soal evaluasi.
Sebagaimana telah dipaparkan oleh Johnstone dalam Chittleborough (2004), bah-
wa sumber belajar yang efektif dalam pembelajaran kimia adalah sumber belajar
yang merepresentasikan ketiga level, diantaranya level makroskopis, level sub-
mikroskopis, dan level simbolik. Salah satu bentuk inovasi sumber belajar yang
merepresentasikan ketiga level tersebut yaitu e-book interaktif berbasis represen-
tasi kimia. E-book Interaktif yang dimaksud adalah e-book yang disertai animasi,
gambar-gambar yang berkaitan dengan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit,
serta soal latihan interaktif di tiap akhir sub bab yang sudah dapat diketahui nilai
siswa yang mengerjakan soal latihan tersebut. Sehingga diharapkan e-book ter-
sebut dapat membantu siswa dalam memahami materi larutan elektrolit dan non-
elektrolit. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan pengembangan e-book inter-
aktif berbasis representasi kimia yang berjudul pengembangan e-book interaktif
berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang
juga sebelumnya penelitian berbasis representasi kimia untuk materi tersebut
belum ada.
Sesuai dengan hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, maka perlu di-
lakukan Pengembangan E-Book Interaktif Berbasis Representasi Kimia pada
Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana karakteristik e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan?
2. Bagaimana respon guru mengenai aspek kesesuaian isi dan aspek grafika pada
e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis re-
presentasi kimia?
3. Bagaimana respon siswa mengenai aspek keterbacaan pada e-book interaktif
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia?
4. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama proses pengembangan e-book
interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi
kimia?
5. Apa saja faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses pengembang-
an e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis
representasi kimia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit berbasis representasi kimia.
2. Mendeskripsikan karakteristik dari e-book interaktif pada materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan.
7
3. Mendeskripsikan respon guru mengenai aspek kesesuaian isi dan kemenarikan
dari e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis
representasi kimia yang dikembangkan.
4. Mendeskripsikan respon siswa terhadap aspek kemenarikan dari e-book inter-
aktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia
yang dikembangkan.
5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan e-
book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis
representasi kimia yang dikembangkan.
6. Mengetahui faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses pengemba-
ngan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis
representasi kimia.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mengembangkan e-book interaktif materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit berbasis representasi kimia dan memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
a. sebagai sumber belajar yang lebih inovatif, efisien, dan menarik karena
dilengkapi dengan soal-soal yang bersifat interaktif yang lebih
representatif.
b. sebagai alternatif sumber belajar siswa dalam mencapai kompetensi dasar
pada pembelajaran IPA (kimia) di sekolah, khususnya materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
8
2. Manfaat bagi guru
a. sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran interaktif, sehingga dapat membantu menciptakan
interaksi antara siswa dan sumber belajar.
b. sebagai sumber referensi mengenai representasi kimia dalam pembelajaran
IPA (kimia) di sekolah, khususnya pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
3. Manfaat bagi sekolah
a. menjadi sumber informasi, literatur dalam upaya meningkatkan mutu pem-
belajaran IPA (kimia) di sekolah.
b. menjadi salah satu alat pendidikan yang digunakan secara langsung dalam
proses pembelajaran IPA (kimia) di sekolah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
1. E-book dikenal juga sebagai buku digital yaitu versi elektronik dari buku, jika
buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks
atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat
berwujud teks atau gambar (Haris, 2011).
2. E-book interaktif merupakan sebuah buku digital atau sumber belajar yang da-
pat membuat siswa berinteraksi dengan sumber belajar melalui video, serta so-
al-soal yang interaktif.
9
3. Representasi kimia adalah macam-macam dari level makroskopik, submikros-
kopik dan simbolik dalam ilmu kimia yang diciptakan dan terus diperbarui un-
tuk merefleksikan suatu rekontruksi teori dan eksperimen kimia (Wu, 2003).
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sumber Belajar
1. Pengertian sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar,
termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan, menurut Asso-
ciation for Education and Communication Technology (AECT). Sumber belajar
tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan
fasilitas. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara ter-
pisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai
tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya (Tim Penyusun, 2007.a.).
Mulyasa (2004) berpendapat bahwa sumber belajar dapat dirumuskan sebagai se-
gala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh
sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses be-
lajar mengajar. Namun disisi lain Warsita (2008) memiliki pendapat lain bahwa
sumber belajar adalah semua komponen sistem instruksional baik yang secara kh-
usus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan
dalam kegiatan pembelajaran.
11
2. Jenis sumber belajar
Sumber belajar berdasarkan perancangannya dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), sumbersum-
ber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen
sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utililization), sum-
ber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan ke-
berdayaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Tim Penyusun, 2007.b.).
B. Media Pembelajaran
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusuk kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011).
Pengertian media menurut Sadiman (2002) adalah :
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkanpesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupasehingga proses belajar terjadi.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksi-
onal atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pembelajaran. Penggunaan istilah “pembelajaran” sebagai pengganti istilah lama
“proses belajar mengajar”, namun tidak hanya sekedar merubah istilah
12
“mengajar” melainkan “membelajarkan” peserta didik agar mau belajar. Tugas
guru dalam proses pembelajaran, disamping menyampaikan informasi juga ber-
tugas mendiagnosis kesulitan belajar siswa, menyeleksi materi ajar mensupervisi
kegiatan belajar, menstimulasi kegiatan belajar siswa, memberikan bimbingan
belajar, mengembangkan dan menggunakan strategi dan metode (Arsyad, 2012).
Adapun, konstribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton dalam
Arsyad (2011) adalah :
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih setandar2. Pembelajar akan lebih menarik3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan6. Proses pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun diperlukan7. Peran guru berubah kearah yang positif
Dari beberapa penjelasan mengenai media dan pembelajaran di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai
macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk me-
nyampaikan pesan dari guru kepada siswanya untuk memudahkan siswa dalam
menerima suatu konsep. Salah satu bentuk media pembelajaran yang berupa me-
dia elektronik yang dapat digunakan saat proses pembelajaran di sekolah adalah
buku elektronik atau disebut dengan E-book.
C. E-book
1. Pengertian e-book
E-book atau electronic book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format di-
gital, e-book juga memiliki pengertian sebagai lingkungan belajar yang memiliki
13
aplikasi yang mengandung database multimedia sumber daya instruksional yang
menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku (Shiratuddin,
2003). Dalam pengembangannya e-book telah banyak perubahan menjadi lebih
interaktif, yang kemudian disebut e-book interaktif. E-Book dikatakan interaktif
apabila terjadi bentuk komunikasi dua arah yang berlangsung antara e-book dan
pembaca (Munir, 2008).
2. Manfaat e-book
Manfaat e-book yang akan diperoleh apabila menulis, membuat, serta mempubli-
kasikan, yaitu sebagai berikut :
a) Ukuran fisik kecil, dapat disimpan dalam penyimpanan data (Harddisk, CD,
USB) sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang besar).
b) Mudah dibawa. Melalui cakram DVD, USB dan media penyimpanan lain-
nya.
c) Tidak lapuk. Format digital dari e-book dapat bertahan sepanjang masa de-
ngan kualitas yang tidak berubah.
d) Mudah diproses. Format e-book yang ada saat ini memungkinkan akan hal
tersebut.
e) Dapat dibaca oleh orang yang tidak mampu/tidak bisa membaca. Isi dari e-
book dapat “dibacakan” oleh sebuah komputer dengan menggunakan text to
speech synthesizer.
f) Mudah digandakan. Untuk membuat ribuan copy dari e-book dapat dilakukan
dengan murah, mudah dan cepat.
14
g) Mudah dalam pendistribusian. Pengiriman e-book dari Amerika ke Indonesia
atau ke Inggris dapat dilakukan dalam periode menit, buku langsung dapat di-
baca pada saat itu juga.
h) Interaktif. Dalam e-book dapat ditampilkan ilustrasi multimedia.
i) Kecepatan publikasi. E-book hanya memerlukan waktu beberapa jam saja.
j) Ragam e-reader. Banyak e-book reader yang tersedia di pasaran, baik me-
lalui PC, gadget e-reader dan lainnya.
k) Mendukung penghijauan. Dalam buku “How to Go Green Books” bahwa
jika suatu penerbit menjual 1 juta copy buku dengan masing-masing 250
lembar halaman per copy-nya untuk satu judul buku, maka hal itu berarti
diperlukan sebanyak 12.000 pohon untuk memproduksi 1 buku saja. Coba
dengan sebuah e-book, bakal tidak ada pohon yang ditebang (Haris, 2011).
D. Pembelajaran Interaktif
Dalam proses pembelajaran interaktif terjadi beberapa bentuk komunikasi, yaitu
komunikasi satu arah (one ways communication), dua arah (two ways communica-
tion), dan banyak arah (multi ways communication) berlangsung antara guru dan
peserta didik. Pengajar akan menyampaikan materi pelajaran dan peserta didik
akan memberikan respon terhadap materi tersebut. Dalam pembelajaran inter-
aktif, pengajar akan menerima umpan balik atau respon peserta didik terhadap
materi yang telah disampaikan dan akan memberikan penguatan (reinforcement)
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik (Munir, 2008).
Kemudian Syah (1998), berpendapat bahwa pembelajaran interaktif adalah dalam
proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya
15
melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomotor (keterampilan, sa-
lah satunya sambil menulis). Dalam proses mengajar seseorang guru harus me-
ngajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, mem-
beri kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan/tanggapan sehingga
dialog kreatif menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan mo-
del pembelajaran interaktif menurut Sabari (2005), adalah sebagai berikut :
a) Model pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi,
minat atau gairah belajar anak didik.
b) Model pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan anak didik
untuk belajar lebih lanjut seperti melakukan interaksi dengan guru dan anak
didik lainya.
c) Model pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi anak didik un-
tuk memberikan tanggapan terhadap materi pelajaran yang disampaikan.
d) Model pembelajaran harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepriba-
dian anak didik.
e) Model pembelajaran yang digunakan harus dapat mendidik anak didik dalam
tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha priba-
di.
f) Model pembelajaran yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengem-
bangkan nilai-nilai dan sikap anak didik dalam kehidupan sehari-hari.
16
E. Representasi Kimia
Representasi kimia adalah macam-macam dari level makroskopik, submikrosko-
pik dan simbolik dalam ilmu kimia yang diciptakan dan terus diperbarui untuk
merefleksikan suatu rekontruksi teori dan eksperimen kimia (Wu, 2003). Peneliti-
an di bidang pendidikan kimia telah mendiskusikan adanya tiga level representasi
kimia yang dipaparkan oleh Johnstone dalam Chittleborough (2004), yaitu level
makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik.
1. Level makroskopik adalah sesuatu yang nyata dan dapat dilihat.2. Level submikroskopik adalah berdasarkan pengamatan yang nyata tetapi
masih memerlukan teori untuk menjelaskan apa yang terjadi pada levelmolekuler dan menggunakan representasi model teoritis.
3. Level simbolik adalah representasi dari suatu kenyataan, bisaberupa gambar, simbol atau rumus.
Umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi, ya-
itu makroskopik dan simbolik. Level berpikir mikroskopik dipelajari terpisah dari
dua tingkat berpikir lainnya, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan sendiri de-
ngan melihat gambar-gambar, animasi/video yang ada dalam buku tanpa pengara-
han dari guru. Selain itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan soal mate-
matis tanpa mengerti dan memahami materi yang dikerjakan dalam soal. Keber-
hasilan siswa dalam memecahkan soal matematis dianggap bahwa siswa telah me-
mahami konsep kimia. Padahal, banyak siswa yang berhasil memecahkan soal
matematis tetapi tidak memahami konsep kimianya karena hanya menghafal algo-
ritmanya. Siswa cenderung hanya menghafalkan representasi submikroskopik dan
simbolik yang bersifat abstrak (dalam bentuk deskripsi kata-kata) akibatnya tidak
mampu untuk membayangkan bagaimana proses dan struktur dari suatu zat yang
mengalami reaksi.
17
Pemahaman seseorang terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya menyam-
paikan kembali dan menghubungkan antara fenomena makroskopik, dunia sub-
miskroskopik dan representasi simbolik. Kemampuan pemecahan masalah kimia
sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi menggunakan kemampuan
representasi secara ganda (multiple) atau kemampuan pembelajar ‘bergerak’ anta-
ra berbagai mode representasi kimia. Representasi submikroskopik merupakan
faktor kunci pada kemampuan tersebut. Ketidakmampuan merepresentasikan
aspek submikroskopik dapat menghambat kemampuan memecahkan permasalah-
an yang berkaitan dengan fenomena makroskopik dan representasi simbolik
(Chittleborough & Treagust, 2007).
F. Analisis Konsep Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong
guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep.
Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer
dkk. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama a-
tau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, po-
sisi konsep, contoh, dan non contoh (Herron dkk dalam Fadiawati, 2011). Ada-
pun analisis konsep materi larutan elektrolit dan non-elektrolit untuk pengem-
bangan e-book ini dapat dilihat pada lampiran 1.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada pengembangan e-book interaktif pada
materi larutan elektrolit dan non-elektrolit adalah metode penelitian dan pengem-
bangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg, W.R & Gall,
M.D. dalam Sukmadinata (2011), penelitian dan pengembangan atau Research
and Developmen merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu
produk tertentu.
Menurut Brog & Gall dalam Sukmadinata (2011), terdapat 10 langkah dalam
pelaksanaan Research & Development. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut : penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collec-
ting); perencanaan (planning); pengembangan produk (develop premilinary from
of product); uji coba pendahuluan (preliminary field testing); revisi hasil uji coba
(main field testing); uji coba lapangan (main field testing); revisi produk hasil uji
lapangan (operasional product revision); uji pelaksanaan lapangan (operasional
field testing); revisi produk akhir (final product revision); disminasi dan pendis-
tribusian (dissemination and distribution). Adapun langkah-langkah dalam pe-
ngembangan dapat digambarkan sebagai berikut :
19
Gambar 1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D)
Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti hanya sampai de-
ngan tahap revisi hasil uji coba (main field testing). Hal ini disebabkan oleh ke-
terbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk melakukan tahap-tahap selanjut-
nya. Langkah-langkah penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan untuk penelitian
berikutnya. Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah e-book inter-
aktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Produk ini dihasilkan dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Penelitian &pengumpulan
informasiPerencanaan
PengembanganProduk
Uji cobapendahuluan
Revisi hasil ujicoba
Uji cobalapangan
Revisi produkhasil ujilapangan
Ujipelaksanaan
lapangan
Revisi produkakhir
Desiminasi danpendistribusian
20
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi pada penelitian ini dilakukan di Bandar Lampung. Subjek pada penelitian
ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek uji coba dan subjek penelitian. Sub-
jek studi pendahuluan adalah guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas XI IPA di
empat sekolah yang terdiri dari dua SMA Negeri, satu SMA Swasta di Bandar
Lampung yaitu SMA Negeri 3, SMA Negeri 16, SMA Muhammadiyah 2 Bandar
Lampung, serta satu SMA Negeri di Lampung Utara yaitu SMA Negeri 1 Bukit
Kemuning. Subjek uji coba penelitian adalah guru mata pelajaran kimia dan sis-
wa XI IPA di SMA di Lampung Timur. Sedangkan subjek penelitian ini adalah
e-book interaktif berbasisi representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
C. Sumber Data Penelitian
Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari siswa dan guru. Pada taha-
pan studi pendahuluan, sumber data berasal dari 4 guru kimia dan 40 siswa dari 2
SMA Negeri, 1 SMA Swasta di Bandar Lampung dan 1 SMA Negeri di Lampung
Utara. Data tersebut berupa angket analisis kebutuhan yang diberikan kepada gu-
ru dan siswa. Sedangkan pada tahapan uji coba terbatas, peneliti menggunakan
angket dalam pengumpulan data. Pada tahapan ini, sumber data yang digunakan
berupa 1 guru kimia dan 20 siswa di salah satu SMA di Lampung Timur. Hasil
respon guru dan siswa yag didapat dari tahap uji coba terbatas ini digunakan se-
bagai acuan untuk revisi e-book. Selanjutnya dari hasil revisi tersebut dilakukan
uji keterlaksanaan e-book pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMA
di Lampung Timur.
21
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang memiliki fungsi untuk mempermudah pelaksanaan se-
suatu. Oleh karena itu, instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digu-
nakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data
(Arikunto, 1997). Adapun instrumen yang dirancang dan disusun oleh peneliti
adalah sebagai berikut.
1. Instrumen pada studi pendahuluan
Instrumen yang digunakan dalam studi pendahuluan ini adalah angket analisis
kebutuhan. Angket analisis kebutuhan ini diberikan untuk guru dan siswa.
Angket terhadap guru diberikan untuk mengetahui kebutuhan e-book interak-
tif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Angket terhadap siswa
diberikan untuk mengidentifikasi kebutuhan e-book interaktif pada materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Instrumen pada validasi ahli
a. Instrumen uji kesesuaian isi
Instrumen uji kesesuaian isi e-book kimia berupa angket uji kesesuaian yang
mencakup uji kesesuaian materi. Uji ini digunakan untuk mengetahui validi-
tas aspek isi materi yang telah dibuat.
b. Instrumen uji kemenarikan desain e-book
Istrumen uji kemenarikan desain e-book kimia berupa angket uji kemenarikan
desain e-book. Angket ini digunakan untuk memvalidasi kemenarikan desain
e-book, perpaduan warna, gambar, dan animasi (gambar bergerak) pada
e-book yang dibuat.
22
c. Instrumen tanggapan guru
Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan
guru kimia SMA terhadap kesesuaian isi dan kemenarikan e-book pembela-
jaran kimia yang dikembangkan.
Angket tanggapan guru ini terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan
aspek kesesuaian isi dan kemenarikan e-book yang dikembangkan. Angket
ini dilengkapi dengan kolom komentar untuk menuliskan tanggapan dan ko-
lom saran untuk menuliskan masukan terhadap perbaikan e-book. Sehingga
dari kritik dan saran tersebut akan dijadikan acuan untuk memperbaiki e-book
interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
d. Instrumen tanggapan siswa
Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa mengenai kemenarikan e-book.
Angket tanggapan siswa ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terkait
dengan aspek kemenarikan e-book yang dikembangkan. Angket ini dileng-
kapi dengan kolom kritik agar siswa dapat menuliskan tanggapan dan saran
yang dapat menyempurnakan pengembangan e-book interaktif ini.
E. Alur Penelitian
Adapun tahapan dari pengembangan e-book interaktif berbasis representasi kimia
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ini dapat dilihat dari gambar beri-
kut ini :
23
Gambar 2. Alur penelitian
Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang
dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Studi pendahuluan
Tahap pertama dari penelitian ini adalah studi pendahuluan. Studi pendahu-
luan adalah tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tujuan dari stu-
di pendahuluan adalah menghimpun data tentang kondisi yang ada sebagai
bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang dikembangkan.
Studi pendahuluan terdiri dari :
Studi Lapangan
Analisis Kebutuhan
Studi Kepustakaan/Literatur
- Analisis SK dan KD- Pengembangan Silabus- Pembuatan Analisis Konsep- Pembuatan RPP- Literatur e-book- Kriteria e-book yang baik- E-book interaktif berbasis
representasi kimia
- Angket guru dan siswa di tigaSMA di Bandar Lampung dansatu SMA di Lampung Utaramengenai penggunaan e-bookyang digunakan dalam prosespembelajaran.
- Analisis e-book yangdigunakan guru dan siswa.
- Penyusunan draf e-bookdalam bentuk word
- Menyisipkan gambar- Menginput draf kedalam
flipbook maker untuk diubah menjadi e-book danmenyisipkan video, soalflash, serta gambar
Uji Coba Terbatas
Representasi Sub-mikroskopisHasil Revisi Berdasarkan Masukan
Ahli.
Validasi Ahli
Analisis Data
Kesimpulan
Revisi
Pengembangan E-book
24
a) Studi kepustakaan/literatur
Studi ini dtunjukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan
teoritis yang memperkuat suatu produk yang akan dikembangkan. Dalam ta-
hap ini, yang dilakukan adalah menganalisis materi SMA tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji Silabus
kimia SMA tentang materi elektrolit dan nonelektrolit yaitu, Standar Isi (SI),
yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat pada KTSP.
Selanjutnya penelitian dilakukan dengan menganalisis e-book pembelajaran
yang digunakan di sekolah. Analisis yang dilakukan meliputi kelebihan dan
kekurangan e-book pembelajaran yang ada. Hal ini salah satu dasar pengem-
bangan e-book berbasis representasi kimia.
b) Studi lapangan/analisis kebutuhan
Studi ini ditujukan untuk mengetahui kebutuhan e-book di sekolah dan kebu-
tuhan pengembangan e-book interaktif. Analisis kebutuhan tersebut dilaku-
kan di 3 SMA di Bandar Lampung dan 1 SMA di Lampung Utara. Analisis
kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan penyebaran angket tehadap 1
guru kimia dan 10 siswa kelas XI pada masing-masing sekolah. Analisis ke-
butuhan dari studi lapangan ini menjadi dasar pengembangan e-book inter-
aktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektro-
lit.
2. Pengembangan produk e-book
Hasil studi literatur memberikan masukan tentang karakteristik penting dari
produk akan dikembangkan, serta bentuk-bentuk produk yang telah
25
dikembangkan di tempat lain. Hasil analisis kebutuhan memberikan masukan
ten-tang produk yang diperlukan di sekolah. Berdasarkan studi pendahuluan
yang telah dilakukan tersebut, peneliti dapat merumuskan suatu produk yang
akan dikembangkan.
3. Validasi ahli
Validasi ahli dilakukan oleh ahli materi/isi dan ahli desain e-book. Ahli
e-book dan ahli desain e-book memvalidasi produk yang dikembangkan
dengan mengisi angket. Hasil validasi digunakan untuk merevisi produk
yang telah dikembangkan.
4. Revisi produk
Setelah e-book divalidasi oleh ahli materi/isi dan ahli desain e-book, maka
peneliti dapat melakukan revisi berdasarkan angket dan saran yang telah di-
berikan oleh ahli materi dan ahli desain.
5. Uji coba terbatas
Setelah produk direvisi, maka langkah penelitian selanjutnya adalah mela-
kukan uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk mengetahui
tanggapan guru dan siswa terhadap e-book yang telah dilakukan. Uji coba ini
dilakukan dengan pengisian angket tanggapan guru dan dan angket tanggapan
siswa. Hasil uji coba terbatas ini digunakan untuk revisi berikutnya berdasar-
kan tanggapan dan saran yang diberikan oleh guru dan siswa di sekolah.
6. Revisi produk setelah uji coba
Berdasarkan tanggapan guru mengenai kesesuaian isi dan kemenarikan ter-
hadap e-book yang dikembangkan, serta tanggapan siswa mengenai keme-
narikan e-book. Maka tahapan akhir yang dilakukan pada penelitian ini
26
adalah revisi e-book berbasis representasi kimia. Hasil revisi ini kemudian
dikonsultasikan dan hasilnya merupakan produk akhir dari pengembangan
e-book interaktf berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
F. Teknik Pengumpulan Data
Model pengembangan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Pengumpulan data awal atau analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang di-
maksud adalah analisis kebutuhan e-book pembelajaran kimia. Analisis ini di-
lakukan dengan memberikan angket terhadap guru bidang studi khususnya ki-
mia dan siswa untuk mengetahui e-book yang digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran.
2. Merumuskan indikator dan konsep yang sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi dan Silabus Kimia. In-
dikator yang digunakan berasal dari silabus mata pelajaran kimia. Kesesuaian
antara indikator pembelajaran dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar serta konsep terhadap indikator ini kemudian didiskusikan bersama do-
sen sebagai bahan pertimbangan revisi.
3. Pengumpulan data uji terbatas dan validasi ahli dengan memilih responden.
Responden yang dipilih disesuaikan dengan aspek yang ingin divalidasi.
a. Untuk menilai kesesuaian aspek isi/materi dan kemenarikan desain e-book
dilakukan oleh tim dosen. Data didapat dengan cara presentasi secara
terbatas di depan tim dosen kemudian diminta untuk mengisi angket
kesesuaian isi/materi dan kemenarikan desain e-book.
27
b. Untuk menilai tanggapan guru dan siswa terhadap e-book interaktif ber-
basis representasi kimia, data didapat dengan cara menampilkan e-book
kemudian diminta untuk mengisi angket yang telah disediakan.
G. Teknik Analisis Data
Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket kesesuaian dan kemenarikan e-
book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit dilakukan dengan cara :
a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan
pertanyaan angket.
b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk
memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-
dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).
c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji
kesesuaian isi dan uji kemenarikan berdasarkan skala Likert.
Tabel 1. Penskoran pada angket uji kesesuaian isi dan uji kemenarikan untuk
setiap pernyataan
NO Pilihan Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (ST) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak setuju (TS) 2
5 Sangat tidak setuju (STS) 1
d. Mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor (S )
(∑ ) = × ∑
28
Keterangan : (∑ ) = Jumlah skor.M = Jawaban angket tiap pilihan jawaban.∑N = Jumlah responden yang menjawab (frekuensi jawaban).
jawaban angket adalah sebagai berikut :
a) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju
(SS) Skor = 5 x jumlah responden yang menjawab
b) Skor untuk pernyataan Setuju
(S) Skor = 4 x jumlah responden yang menjawab
c) Skor untuk pernyataan Kurang Setuju
(KS) Skor = 3 x jumlah responden yang menjawab
d) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju
(TS) Skor = 2 x jumlah responden yang menjawab
e) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju
(STS) Skor = 1 x jumlah responden yang menjawab
e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :% = ∑ 100 % (Sudjana, 2005)
Keterangan : % = Persentase jawaban angket pada e-book interaktif ber-basis representasi kimia pada materi larutan elektrolitdan nonelektrolit.∑ = Jumlah skor jawaban.
= Skor maksimum yang diharapkan.
f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tingkat kesesuaian
dan kemenarikan e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi la-
rutan elektrolit dan nonelektrolit dengan rumus sebagai berikut :
n
XX
in
i
%%
(Sudjana, 2005)
29
Keterangan : iX% = Rata-rata persentase tiap butir pertanyaan pada angket
e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materilarutan elektrolit dan nonelektrolit.
inX% = Jumlah persentase tiap butir pertanyaan pada angket
e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materilarutan elektrolit dan nonelektrolit.
n = Jumlah pertanyaan.
g. menafsirkan skor secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto
(1997).
Tabel 2. Tafsiran Skor Arikunto
Skor (Persentase) Kriteria
80,1%-100% Sangat tinggi
60,1%-80% Tinggi
40,1%-60% Sedang
20,1%-40% Rendah
0,0%-20% Sangat rendah
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. E-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit
dan nonelektrolit dinyatakan valid dan layak digunakan. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata persentase skor oleh validator pada aspek kesesuaian isi dengan
kurikulum memiliki persentase sebesar 98,66% dengan kategori sangat tinggi
sedangkan pada aspek kemenarikan yang mencakup konstruksi dan keterba-
caan memiliki persentase sebesar 97,14% dengan kategori sangat tinggi. Ser-
ta respon guru terhadap aspek kesesuaian isi dengan kurikulum dan aspek ke-
menarikan juga memiliki kategori yang sangat tinggi dengan hasil persentase
pada aspek kemenarikan 84,00% dan aspek kesesuaian isi 82,86%, dan res-
pon siswa terhadap aspek kemenarikan juga memiliki kategori sangat tinggi
dengan hasil persentase sebesar 88,86%, respon guru dan rata-rata siswa
memberikan respon positif setelah menggunakan e-book baik dalam instru-
men uji terbatas maupun dalam kelas saat uji terbatas berlangsung.
2. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-book interaktif berbasis re-
presentasi kimia ini adalah keterbatasan waktu dalam pengembangan e-book
56
dan keterbatasan peneliti dalam menggunakan macromedia flash yang
digunakan untuk menunjang e-book interaktif yang dikembangkan.
3. Faktor pendukung dalam pengembangan e-book interaktif berbasis represen-
tasi kimia ini adalah sikap kooperatif dari pihak sekolah yang memudahkan
peneliti untuk mendapatkan perizinan dan fasilitas laboratorium komputer un-
tuk melakukan uji coba terbatas, sikap antusias guru dan sikap antusias siswa
terhadap e-book hasil dari pengembangan yang diperlihatkan oleh peneliti sa-
at uji coba terbatas.
57
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, disarankan :
a. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut mengenai e-book interaktif, terkait
penambahan animasi pembelajaran yang lebih lengkap dan mendetail yang
ditampilkan dalam e-book.
b. Perlu adanya pengembangan e-book interaktif, pada materi kimia selain
larutan elektrolit dan nonelektrolit, karena untuk materi-materi pembelajaran
kimia yang cukup sulit dipahami siswa, dapat terbantu dengan materi pembe-
lajaran kimia yang dikemas dalam bentuk e-book, sehingga siswa tidak jenuh
dalam kegiatan pembelajaran kimia dikelas.
DAFTAR PUSTAKA
Abiwara, A. T. 2014. Hubungan Pemanfaatan Buku Elektronik dengan Kreativitasdan Keaktifan Siswa dalam Belajar di Kelas XI Program Keahlian TeknikAudio Video dan Teknik Komputer Jaringan SMKN 2 Depok Sleman.Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
AECT. 1997. The Definition of Educational Technology. Washington: Educationof Journal.
Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
________. 2012. Kreatif Menggembangkan Media Pembelajaran. Referensi.Jakata.
Borg and Gall. 2003. Educational Research. United States of America: Allyn andBacon.
Utami, B., A. Nugroho, L. Mahardani, S. Yamtinah dan B. Mulyani. 2009. BukuSekolah Elektronik Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PusatPerbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and ChemicalRepresentations in Developing Student’s Mental Models of ChemicalPhenomena. Thesis (unpublished). Science and Mathematics EducationCentre. Perth: Curtin University of Technology.
Chittleborough, G. D. & Treagust D.F. 2007. The modeling ability of non-majorchemistry students and their understanding of the sub-microscopic level.Chem. Edu. Res. and Prac., 8: 274-292.
Djan, J.O. 2003.PersonalisingElectronic Books. Journalof Digital Information, 3(4).
Eskawati, S.Y. dan Sanjaya, I.G.M. 2012. Pengembangan E-Book Interaktif padaMateri Sifat Koligatif sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XIIIPA. UnesaJournal of Chemical Education, 1(2): 50-53.
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur Atomdari SMA hingga Perguruang Tinggi. Disertasi. Bandung: SPs-UPI.
Haris, D. 2011. Panduan Lengkap E-Book. Yogyakarta: Cakrawala.
59
Harnanto, A. dan Ruminten. 2009. Buku Sekolah Elektronik Kimia UntukSMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional.
Johnstone, A.H. 1982. Macro-and Micro-Chemistry. Sch. Sci. Rev., 227 (64):377-379.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja RosdaKarya.
Munir. 2008. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi danKomunikasi. Bandung: Alfabeta.
Munir. 2008. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi danKomunikasi. Bandung: Alfabeta.
Permana, I. 2009. Buku Sekolah Elektronik Memahami Kimia Untuk SMA/MAKelas X Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional.
Restiyowati, I. dan Sanjaya, I.G.M. 2012. Pengembangan E-book Interaktif PadaMateri Kimia Semester Genap Kelas XI SMA. Unesa Journal of ChemicalEducation, 1(2) : 130-135.
Sabari, A. 2005. Metode Pembelajaran Interaktif. Jakarta: Renika Cipta.
Sadiman, A.S., R. Rahardjo, A. Haryono dan Rahardjito. 2002. Media Pendidikan: Pengertian dan Pemanfaatannya. Pustekom Dikbud dan PT.RajagrafindoPersada. Jakarta.
Shiratuddin,N. 2003. Ebook Technologyand Its PotentialApplication in Distance Education.Journal of Digital Information, 3(4).
Sudjana, N. dan Rivai, A. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar BaruAlgensindo.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: RemajaRosda Karya.
Syah, M. 1998. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: RemajaRosdakarya.
Tim Penyusun. 2007. a. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. ImperialBhakti Utama.
Tim Penyusun. 2007. b. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:Depdiknas.
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:Rineka Cipta.
60
Wu, K.H. 2003. Linking the Microscopic View of Chemistry to Real LifeExperiences: Intertextual in a High-School Science Classroom. Taipe:National Taiwan Normal University.