pengembangan buku penuntun praktikum sistem …digilib.unila.ac.id/55746/3/skripsi tanpa bab...

60
PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MODEL ARGUMENT- DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK SISWA SMP (Skripsi) Oleh SAMANTHA TIARA PUTRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 03-Sep-2019

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM SISTEM

PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MODEL ARGUMENT-

DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK SISWA SMP

(Skripsi)

Oleh

SAMANTHA TIARA PUTRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM SISTEM

PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MODEL ARGUMENT-

DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK SISWA SMP

Oleh

SAMANTHA TIARA PUTRI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik buku penuntun

praktikum yang telah ada, menghasilkan dan mendeskripsikan karakteristik buku

penuntun sistem pernapasan manusia dengan model Argument-Driven Inquiry

(ADI) untuk siswa SMP, kondisi optimum alat, bahan, dan prosedur praktikum

sistem pernapasan manusia, penilaian pendidik, respon siswa, dan keterlaksanaan

buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan. Penelitian ini menggunakan

jenis Research and Development (R&D) dan model 4-D oleh Thiagarajan dkk

(1974) yaitu define, design, develop, dan disseminate, tetapi penelitian ini

dilakukan sampai tahap develop. Penelitian ini menggunakan empat macam data

yaitu data hasil validasi ahli dan guru, data hasil angket respon siswa, data hasil

optimasi buku penuntun praktikum, dan data hasil observasi keterlaksanaan buku

penuntun praktikum.

Buku penuntun praktikum sistem pernapasan manusia yang telah dikembangakan

menunjukkan hasil uji validasi oleh ahli mendapatkan persentase rata-rata yaitu

iii

85% dan validasi oleh guru mendapatkan persentase 91% dengan kategori

“Sangat Baik”. Hasil uji respon siswa memperoleh persentase rata-rata 95%

berkategori “Sangat Baik”. Kemudian, hasil optimasi masing-masing percobaan

memperoleh skor 4. Selanjutnya, hasil uji keterlaksanaan praktikum pada

praktikum organ pernapasan manusia memperoleh persentase rata-rata 94%,

praktikum kapasitas vital paru-paru manusia 92,5%, gangguan dan penyakit

sistem pernapasan manusia 95,5% dengan kategori “Hampir Seluruh Kegiatan

Terlaksana”. Dengan demikian, buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia dengan model ADI yang dikembangkan telah valid dan praktis untuk

digunakan oleh pendidik dan peserta didik.

Kata kunci: Argument-Driven Inquiry (ADI), buku penuntun praktikum,

pengembangan, sistem pernapasan

PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM SISTEM

PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MODEL ARGUMENT-

DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK SISWA SMP

Oleh

SAMANTHA TIARA PUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 12

Oktober 1995, merupakan anak kedua dari dua bersaudara,

anak dari pasangan Bapak Syamsudin, S.E., M.M dan Ibu

Miza Martati Zen, S.H.

Penulis memulai jenjang pendidikan di SD Negeri 2 Beringin Raya yang

diselesaikan pada tahun 2007, dilanjutkan di SMP Negeri 2 Pematang Siantar

yang diselesaikan pada tahun 2010, dan kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di SMA YP UNILA yang diselesaikan pada tahun 2013. Pada tahun

2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui

jalur tes tertulis SBMPTN.

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMA PGRI 2 Seputih Mataram dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa

Banjar Agung, Kabupaten Lampung Tengah. Tahun 2017 penulis melakukan

penelitian di SMP Negeri 30 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana

pendidikan (S.Pd.).

ix

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT,

atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan, serta memberikan kemudahan dalam

penyelesaian skripsi ini. Dengan rendah hati kupersembahkan karya ini kepada:

Ayahku (Syamsudin, S.E., M.M.) dan Bundaku (Miza Martati

Zen, S.H.) Kedua orangtuaku tercinta, terimakasih untuk seluruh waktu, cinta, kasih sayang

dan pengorbanan yang selalu tercurah sepanjang hidup untukku.

Abangku (Ivander Fernanda, S.H.) Terimakasih untuk senantiasa mendo’akan, mendukung, dan memberi semangat

serta motivasi

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

x

MOTTO

“A tongue has no bones but it can break bonds”

(Anonymous)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS. AL-Baqarah: 286)

xi

xi

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGEMBANGAN

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

DENGAN MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK SISWA

SMP” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

Program studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lampung;

3. Ibu Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung dan Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan motivasi

dalam penulisan skripsi ini

xii

4. Ibu Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si, selaku Pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan motivasi serta petunjuk kepada penulis

selama proses penyelesaian skripsi;

5. Bapak Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembahas dan validator, terima kasih atas

saran-saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga dan berarti;

6. Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lampung yang telah mendidik dan memberikan ilmu serta nasihat selama

perkuliahan.

7. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd.; Ibu Armawati, S.Pd.; Ibu Suratsih, S.Pd.; dan Ibu

Wiwin Sri Utami, S.Pd., selaku validator yang telah menilai dan memberikan

saran perbaikan hingga buku penuntun yang telah dikembangkan dapat

menjadi lebih baik;

8. Tim Skripsi yang telah memberi semangat, dukungan, dan bantuan selama

penyelesaian skripsi;

9. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2013 yang telah memberikan

persahabatan selama perkuliahan;

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Demikian, skripsi ini dibuat. Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah

SWT dan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Januari 2019

Penulis

Samantha Tiara Putri

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Pembelajaran IPA-Biologi ..................................... 10

B. Model Argument-Driven Inquiry (ADI) ...................................... 12

C. Buku Penuntun Praktikum ........................................................... 15

D. Tinjauan Materi Sistem Pernapasan Manusia .............................. 17

E. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................ 20

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 23

B. Subyek Penelitian ......................................................................... 23

C. Rancangan Penelitian ................................................................... 24

D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 25

E. Intrumen Penelitian ...................................................................... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 37

B. Pembahasan .................................................................................. 63

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 71

B. Saran ............................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 74

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kriteria Interpretasi Skor ................................................................................... 32

2. Penilaian Argumen Menurut Model Toulmin .................................................... 33

3. Interpretasi Keterlaksanaan Buku Penuntun Praktikum .................................... 35

4. Hasil Analisis Angket dan Wawancara terhadap Guru ...................................... 38

5. Hasil Uji Optimasi di Laboratorium FKIP Biologi Unila .................................. 55

6. Hasil Uji Optimasi di SMP Negeri 30 Bandar Lampung ................................... 56

7. Hasil Tanggapan Validator terhadap Buku Penuntun Praktikum ...................... 57

8. Hasil Validasi oleh Ahli ..................................................................................... 61

9. Hasil Validasi oleh Guru .................................................................................... 61

10. Hasil Respon Siswa Buku Penuntun Praktikum ................................................ 62

11. Hasil Uji Keterlaksanaan Prosedur Praktikum .................................................. 63

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Skema Kerangka Pikir Penelitian ............................................................... 22

2. Alur Penelitian ............................................................................................ 28

3. LKP pada Buku Siswa ................................................................................ 40

4. LKP pada Buku Siswa ................................................................................ 40

5. LKP pada Buku Siswa ................................................................................ 41

6. LKP pada Buku Siswa ................................................................................ 41

7. Visualisasi Sampul Buku Penuntun Praktikum .......................................... 48

8. LKP (Identitas Siswa, Judul Praktikum, Pendahuluan, dan Tujuan) .......... 49

9. LKP (Pertanyaan Penelitian, Alat dan Bahan, dan Langkah Kerja) ........... 50

10. LKP (Langkah Kerja dan Argumen di Papan Tulis) ...................................51

11. LKP (Argumen di Papan Tulis) .................................................................. 52

12. LKP (Sesi Argumentasi) ............................................................................. 53

13. LKP (Sesi Argumentasi dan Laporan) ........................................................ 54

14. Cover Buku Sebelum Diperbaiki ................................................................ 58

15. Cover Buku Setelah Diperbaiki .................................................................. 58

16. Kalimat yang Dapat Menimbulkan Miskonsepsi ........................................ 59

17. Perbaikan Kalimat yang Dapat Menimbulkan Miskonsepsi ....................... 59

18. Kesalahan pada Pertanyaan Penelitian ........................................................ 60

19. Perbaikan pada Pertanyaan Penelitian ........................................................ 60

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN STUDI PENDAHULUAN

A. Kisi-kisi Angket Guru ............................................................................... 79

B. Lembar Angket Guru ................................................................................ 80

C. Kisi-kisi Angket Siswa ............................................................................. 89

D. Lembar Angket Siswa .............................................................................. 90

E. Kisi-kisi Wawancara Guru ........................................................................ 94

F. Lembar Wawancara Guru ......................................................................... 95

G. Kisi-kisi Wawancara Siswa ....................................................................... 99

H. Lembar Wawancara Siswa ........................................................................ 100

I. Lembar Observasi Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran ........................... 103

J. Lembar Kerja Buku Teks Siswa ................................................................ 105

LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN

A. Kisi-kisi Instrumen Validasi Penuntun Praktikum .................................... 108

B. Instrumen Validasi Buku Penuntun Praktikum ......................................... 109

C. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ................................................................. 112

D. Lembar Angket Respon Siswa .................................................................. 113

E. Surat Pernyataan Validator ....................................................................... 115

F. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Prosedur Praktikum ............ 116

G. Lembar Observasi Keterlaksanaan Prosedur Praktikum ........................... 117

H. Hasil Optimasi di Laboratorium ................................................................ 119

LAMPIRAN 3. PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN BUKU PENUNTUN

PRAKTIKUM YANG DIKEMBANGKAN

A. Silabus ....................................................................................................... 121

B. Rencana Perangkat Pembelajaran ......... ................................................... 123

LAMPIRAN 4. HASIL STUDI PENDAHULUAN

A. Hasil Analisis Angket Guru ...................................................................... 136

B. Hasil Analisis Wawancara Guru ............................................................... 143

C. Hasil Analisis Angket Siswa ..................................................................... 185

D. Hasil Analisis Wawancara Siswa .............................................................. 187

E. Hasil Observasi Pembelajaran ................................................................... 189

xvii

LAMPIRAN 5. HASIL VALIDASI AHLI, VALIDASI GURU DAN SISWA 191

A. Hasil Uji Validasi Ahli .............................................................................. 192

B. Hasil Uji Validasi Guru ............................................................................. 202

C. Hasil Respon Siswa ................................................................................... 217

LAMPIRAN 6. HASIL UJI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN 221

A. Hasil Uji Keterlaksanaan LKP-ADI 01 ..................................................... 228

B. Hasil Uji Keterlaksanaan LKP-ADI 02 ..................................................... 229

C. Hasil Uji Keterlaksanaan LKP-ADI 03 ..................................................... 230

LAMPIRAN 7. DOKUMENTASI PENELITIAN 231

A. Dokumentasi Optimasi di Laboratorium FKIP Pendidikan Biologi......... 232

B. Dokumentasi Pelaksanaan Praktikum Sistem Pernapasan Manusia di

kelas VIIIB SMP Negeri 30 Bandar Lampung ......................................... 234

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu hal yang paling menonjol pada Abad 21 adalah semakin

berkembangnya teknologi informasi yang mendorong kemajuan di

berbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut manusia untuk mengikuti

kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan melalui pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana agar seseorang dapat secara

aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian,

kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara (UU nomor 20 tahun 2003). Melalui pendidikan,

sumber daya manusia pada usia produktif di Indonesia ditransformasikan

menjadi sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kompetensi serta

dapat bersaing pada Abad 21, karena pentingnya pendidikan pada saat ini,

sangatlah perlu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar

dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan

mengembangkan kurikulum. Pada saat ini, Indonesia menerapkan

Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mempunyai tema yaitu menghasilkan

insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Oleh karena itu,

2

pembelajaran pada Kurikulum 2013 diarahkan untuk mendorong peserta

didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, mampu merumuskan

masalah (menanya) bukan hanya menyelesaikan masalah. Di samping itu,

pembelajaran juga diarahkan untuk melatih peserta didik berpikir secara

analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir secara mekanistis serta

mampu bekerja sama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah

(Kemendikbud, 2014: 429).

Pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang digunakan adalah

pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah

proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif

mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan 5M, yaitu

mengamati (mengidentifikasi masalah), menanya, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan konsep yang telah ditemukan. Pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik bertujuan untuk: 1) meningkatkan

kemampuan intelek peserta didik; 2) membentuk kemampuan siswa dalam

menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; dan 3) melatih siswa

untuk mengomunikasikan ide-ide (Machin, 2014: 28).

Hasil survei melalui angket dan wawancara terhadap 25 guru IPA SMP/

MTs Negeri dan Swasta yang menerapkan Kurikulum 2013 di Kota

Bandar Lampung pada bulan Oktober sampai November 2016

menunjukkan bahwa 85% guru sudah memahami pendekatan saintifik

yang ada di dalam Kurikulum 2013. Namun demikian, penerapan atau

aplikasi pendekatan saintifik belum dilaksanakan dengan optimal oleh

3

guru, karena kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Hasil observasi terhadap kegiatan

pembelajaran di kelas, dari 25 guru IPA SMP/ MTs Negeri dan Swasta

hanya sebanyak 5% dari guru yang sudah menggunakan langkah 5M

secara berurutan tetapi masih 45% dari guru menggunakan 5M dengan

tahapan yang tidak lengkap. Sedangkan 50% dari guru IPA masih belum

menerapkan 5M dalam pembelajaran. Padahal seharusnya siswa turut serta

dalam pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan proses yang

dimilikinya sehingga mampu menguasai konsep mengenai pokok bahasan

yang sedang dipelajari, bukan hanya sekedar penerima materi

pembelajaran dari guru (Rusnayati dan Prima, 2011: 1).

Berdasarkan hasil analisis angket dan wawancara terhadap 1100 siswa

yang dilakukan oleh 12 orang observer menunjukkan bahwa siswa

sebagian besar (79%) menyukai mata pelajaran IPA khususnya biologi

tetapi menurut mereka pembelajaran yang dilakukan oleh guru

menggunakan ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan lebih sering

dibandingkan dengan kegiatan di laboratorium atau praktikum. Sementara,

pembelajaran dengan menggunakan praktikum atau dengan metode

penyelidikan membuat siswa lebih aktif dan dapat memperoleh

pengetahuannya sendiri. Penerapan model pembelajaran yang efektif dapat

dilakukan sehingga mampu meningkatkan pemahaman konsep,

kemampuan argumentasi, dan berpikir kritis siswa (Dewi, dkk. 2013: 2).

4

Model pembelajaran yang disarankan dalam pendekatan saintifik adalah

model pembelajaran 1) Kontekstual; 2) Kooperatif; 3) Science,

Environtment, Technology, Society (SETS); 4) Problem-Based Learning

(PBL), dan 5) Discovery-Inquiry (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 47-

104). Salah satu model inkuiri yang dapat mengimplementasikan

pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran adalah model Argument-

Driven Inquiry (ADI). Model pembelajaran ADI dimaksudkan untuk

meningkatkan argumentasi yang mendukung penjelasan dari sebuah

permasalahan ilmiah. Siswa wajib untuk mendesain dan

mengimplementasikan penyelidikan mereka sendiri, mengumpulkan dan

menganalisis data, mengkomunikasikan dan memberikan ide-ide mereka

selama sesi argumentasi interaktif, menulis laporan penyelidikan untuk

dibagikan dan mendokumentasikan pekerjaan yang telah mereka lakukan

dan terlibat dalam review sesama. Dalam model pembelajaran ini, siswa

diberikan kesempatan untuk memperoleh konsep yang telah dihasilkan

(Sampson dan Gleim, 2009: 465).

Model pembelajaran ADI menuntut siswa untuk melakukan penyelidikan

atau kegiatan di laboratorium, atau yang dikenal dengan istilah praktikum.

Kegiatan praktikum sendiri membutuhkan buku penuntun praktikum untuk

memandu peserta didik selama berlangsungnya kegiatan praktikum agar

tujuan dari pelaksanaan praktikum tersebut tercapai. Tetapi penuntun

praktikum yang ada saat ini masih seperti buku resep makanan, yang mana

siswa hanya perlu mengikuti langkah yang diberikan dalam buku penuntun

5

praktikum yang membuat peserta didik pasif dalam melakukan praktikum

(Nugroho, 2013).

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 12 guru IPA dari 25 guru

SMP/MTs Negeri dan Swasta di Bandar Lampung diketahui bahwa Buku

Penuntun Praktikum untuk materi Sistem Pernapasan Manusia yang

digunakan adalah 100% menggunakan buku siswa, pada saat kegiatan

praktikum siswa hanya perlu mengikuti langkah yang terdapat pada buku

siswa tersebut. Penggunaan model pembelajaran ADI pada kegiatan

praktikum sangat berpengaruh dalam peningkatan pemahaman konsep dan

keterampilan siswa dalam berargumentasi, tetapi sampai saat ini belum

pernah ada yang mengembangkan buku penuntun praktikum untuk materi

Sistem Pernapasan Manusia berbasis model pembelajaran ADI. Sementara,

model pembelajaran ADI dirancang untuk mengubah sifat dari instruksi

laboratorium tradisional yang hanya menekankan pada pengumpulan data

menjadi kegiatan praktikum yang lebih bermanfaat, karena selama

praktikum siswa memiliki kesempatan untuk belajar bagaimana untuk

mengembangkan metode untuk menghasilkan data, melakukan investigasi,

menggunakan data untuk menjawab pertanyaan penelitian, menulis, dan

melakukan kegiatan diskusi yang lebih reflektif setelah penyelidikan

dilakukan (Andriani dan Riandi, 2015: 116).

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan, maka peneliti

mencoba untuk mengembangkan buku penuntun praktikum dalam upaya

meningkatkan kemampuan siswa yang sesuai dengan pendekatan saintifik

6

dalam Kurikulum 2013. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan

berjudul “Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Sistem Pernapasan

Manusia dengan Model Argument-Driven Inquiry (ADI) Untuk Siswa

SMP di Kota Bandar Lampung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan

masalah secara umum dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia yang dipakai oleh sebagian guru SMP/MTs di Kota Bandar

Lampung?

2. Bagaimana karakteristik buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs yang telah

dikembangkan?

3. Bagaimana kondisi optimasi alat, bahan, dan prosedur praktikum sistem

pernapasan manusia?

4. Bagaimana hasil validasi pendidik terhadap buku penuntun sistem

pernapasan manusia dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs yang

telah dikembangkan?

5. Bagaimana respon siswa terhadap buku penuntun praktikum sistem

pernapasan manusia model ADI untuk siswa SMP/MTs yang telah

dikembangkan?

6. Bagaimana keterlaksanaan buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs yang telah

dikembangkan?

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini untuk:

1. Mendeskripsikan penuntun praktikum sistem pernapasan manusia yang

dipakai oleh sebagian besar guru SMP/MTs di kota Bandar Lampung.

2. Menghasilkan buku penuntun praktikum sistem pernapasan manusia

dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs.

3. Mendeskripsikan buku penuntun praktikum sistem pernapasan manusia

dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs.

4. Mendeskripsikan kondisi optimum alat, bahan, dan prosedur praktikum

sistem pernapasan manusia.

5. Mendeskripsikan hasil validasi pendidik terhadap buku penuntun

praktikum sistem pernapasan manusia dengan model ADI untuk siswa

SMP/MTs

6. Mendeskripsikan respon siswa terhadap buku penuntun praktikum

sistem pernapasan manusia dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs

7. Mendeskripsikan keterlaksanaan buku penuntun praktikum sistem

pernapasan manusia dengan model ADI untuk siswa SMP/MTs

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

pembelajaran biologi, serta mendalami lebih lanjut tentang model ADI/

2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran bagi peneliti lain yang penelitiannya berkaitan dengan

8

pengembangan buku penuntun praktikum berbasis model pembelajaran

Argument-Driven Inquiry (ADI) pada materi biologi lainnya.

3. Bagi guru, buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan Manusia untuk

siswa SMP berbasis model ADI yang telah dikembangkan dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi guru untuk digunakan pada kegiatan

praktikum materi Sistem Pernapasan Manusia.

4. Bagi siswa, buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan Manusia

untuk siswa SMP berbasis model ADI yang telah dikembangkan dapat

membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan

berargumentasi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahan penafsiran, maka perlu dikemukakan ruang

lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

mengadaptasi model pengembangan perangkat pembelajaran menurut

Thiagarajan dkk. (1974) yaitu Model 4-D yang terdiri dari empat tahap

yakni: tahap pendefinisian, pendisainan, pengembangan, dan

diseminasi. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap ke-3 yaitu

tahap pengembangan.

2. Buku penuntun praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum

berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan

dengan tujuan agar membantu dan menuntun siswa agar bekerja secara

berkelanjutan dan terarah dalam melakukan praktikum

9

3. Model ADI adalah model pembelajaran berbasis penyelidikan yang

mengutamakan argumentasi ilmiah, model ini memberikan kesempatan

pada siswa untuk mengemukakan ide dan konsep-konsep dalam bentuk

argumen untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan. Model

ADI terdiri dari 8 tahap yaitu identifikasi tugas, pengumpulan data,

produksi argumen tentatif, sesi interaktif argumentasi, penyusunan

laporan penyelidikan, review laporan, revisi laporan, dan diskusi

reflektif.

4. Materi pokok yang diteliti adalah sistem pernapasan manusia dari

Kurikulum 2013 revisi tahun 2016 mengenai KD 3.9 menganalisis

sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem

pernapasan serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dan KD

4.9 menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem

pernapasan

5. Validasi buku penuntun praktikum diberikan kepada validator yang

terdiri dari 2 orang dosen ahli pendidikan biologi dan teknologi

pendidikan dengan kriteria bergelar S3 dan 3 orang guru biologi

SMP/MTs dengan kriteria bergelar S1 Pendidikan Biologi untuk

menentukan kualitas buku penuntun praktikum yang telah

dikembangkan.

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Pembelajaran IPA-Biologi

IPA adalah pengetahuan yang dibentuk melalui proses pengamatan

terhadap gejala-gejala alam dan kebendaan yang secara terus menerus,

sistematis, rasional dan objektif yang berlaku umum yang berupa

kumpulan dari hasil observasi, hipotesis, klasifikasi, dan eksperimen

dengan menggunakan metode ilmiah yang hasilnya berupa fakta, prinsip,

teori, hukum, dan konsep yang ditujukan untuk menjelaskan tentang

berbagai gejala alam (Sulthon, 2016: 44).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu dengan

karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik

dari kenyataan atau kejadian yang terjadi, dan ada hubungan sebab-akibat

(Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 22). Pada hakikatnya IPA menurut

Trianto (2012: 137) dibangun atas dasar yaitu produk ilmiah, proses

ilmiah, dan sikap ilmiah. IPA bukan hanya pengetahuan tentang alam yang

disajikan dalam bentuk fakta, konsep, prinsip atau hukum (IPA sebagai

produk) tetapi sekaligus cara atau metode untuk mengetahui dan

memahami gejala-gejala alam (IPA sebagai proses ilmiah) serta upaya

pemupukan sikap ilmiah (IPA sebagai sikap) (Lestari, 2015: 9).

11

Biologi sebagai salah satu cabang dari IPA mempunyai karakteristik yang

sama seperti ilmu sains lainnya. Warianto (2011: 1-2) menyatakan bahwa

biologi dapat dijabarkan menjadi 5 karakteristik, yaitu: 1) objek kajian

berupa benda dan dapat ditangkap oleh indera; 2) dikembangkan

berdasarkan pengalaman yang bersifat empiris; 3) memiliki langkah

sistematis yang baku, 4) menggunakan cara berpikir logis; dan 5) hasil

yang didapat objektif, tidak mementingkan salah satu pihak. Biologi juga

mempunyai beberapa sifat, yaitu: 1) memiliki objek kajian, yaitu tentang

makhluk hidup dan yang mempengaruhinya; 2) memiliki metode, artinya

pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu dan terkontrol; 3)

sistematis, yakni tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, saling

berkaitan satu dengan yang lain; 4) universal, yaitu tidak hanya berlaku

pada suatu individu atau beberapa orang saja; 5) objektif, kesesuaian objek

yang diteliti dapat dibuktikan dengan penginderaan atas dasar empiris

(pengalaman); 6) analisis, kajiannya terbagi-bagi menjadi beberapa bagian

yang lebih rinci lagi guna memahami bagaimana hubungan, sifat, serta

peranan dari bagian-bagian tersebut; dan 7) verifikatif, yaitu mengarah

pada tercapainya suatu kebenaran.

Peserta didik yang hanya mendapat materi biologi dengan cara hafalan

tidak akan dapat mengembangkan pengetahuan yang didapatkan dari guru.

Pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika menekankan pada

pemberian pengalaman secara langsung pada peserta didik. Menurut

Mamu (2014: 39) Pemberian pengalaman secara langsung yang dilakukan

dalam pembelajaran biologi diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat”

12

sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman siswa.

Maka dari itu, pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran biologi

seharusnya memadukan antara pengalaman proses sains dan pemahaman

produk sains dalam bentuk pengalaman langsung (Rahayu, 2012: 64).

B. Model Pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI)

Salah satu model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum 2013

adalah penggunaan model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI).

Model pembelajaran ADI adalah sebuah model pembelajaran yang

berfokus pada kontruksi dan validasi pengetahuan melalui kegiatan

penyelidikan di laboratorium (Andriani dan Riandi, 2015: 116). Model ini

berfungsi mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran

yang mana akan meningkatkan pengetahuan siswa dalam konsep-konsep

penting dalam biologi karena dalam pelaksanaan model ini

mengintegrasikan beberapa kegiatan seperti membaca, menulis, dan

diskusi yang dilengkapi dengan fakta-fakta melalui penelitian (Sampson

dan Gleim, 2009: 465-471). Kemudian menurut Demircioglu dan Ucar

(2012: 5036) model pembelajaran ADI ini siswa diberikan kesempatan

untuk berargumentasi dengan menyampaikan ide-ide dan pertanyaan

mereka pada saat penyelidikan serta menarik kesimpulan secara mandiri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Demircioglu dan Ucar (2012) pada

mahasiswa keguruan sains di Turki bagian Selatan menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan secara signifikan pada kemampuan berargumentasi

siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan ADI di kegiatan

13

praktikum mereka di laboratorium dan kelompok kontrol yang

menggunakan kegiatan di laboratorium secara tradisional. Penelitian

tentang penggunaan ADI juga dilakukan oleh Andriani dan Riandi (2015:

118) di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Garut pada tahun ajaran

2014/2015 menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran ADI secara

signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa serta siswa

lebih aktif dalam proses diskusi dan pada sesi argumentasi termasuk anak-

anak pada kelompok rendah.

Tahapan dalam model pembelajaran ADI adalah 1) identifikasi tugas, pada

tahap ini guru menyediakan fenomena alam untuk memunculkan

permasalahan yang akan menarik perhatian dan minat siswa; 2)

pengumpulan data, siswa dibentuk kelompok untuk mengembangkan

metode pemecahan masalah; 3) produksi argumentasi tentatif adalah

mengeluarkan pendapat dan memberikan penjelasan di media yang dapat

dilihat oleh siswa lain; 4) sesi argumentasi, siswa diberi kesempatan untuk

mendukung, mengkritik, menyempurnakan argumen dari kelompok lain;

5) penyusunan laporan penyelidikan; 6) peer review, untuk memastikan

kualitas laporan penyelidikan dan menghasilkan umpan balik; 7) revisi

laporan; 8) diskusi reflektif, untuk membicarakan apa yang sudah mereka

pelajari selama penyelidikan (Sampson dan Gleim, 2009: 466-470).

Model pembelajaran ADI dimaksudkan untuk meningkatkan argumentasi

yang mendukung penjelasan dari sebuah permasalahan ilmiah (Sampson

dan Gleim, 2009: 465). Menurut Keraf (2003: 3) argumentasi adalah

14

suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan

pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak

sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pembicara. Melalui argumentasi

penulis (pembicara) berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa,

sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal

tertentu itu benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling

fundamental dalam ilmu pengetahuan, karena argumentasi itu tidak lain

merupakan usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau menentukan

kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan pendapat mengenai suatu

hal.

Terdapat tiga bagian dalam argumen, yaitu data, warrant, dan claim,

selanjutnya untuk setiap argumen terdapat tiga bagian yang menyertai,

yaitu qualifer, backing, dan rebuttal. Claim adalah sebuah pernyataan atau

pendapat yang diajukan kepada orang lain yang mengandung informasi,

kemudian claim yang diajukan harus didukung oleh data, yang berisi fakta

tertentu, sehingga claim dapat diterima. Hubungan antara data dan claim

disebut warrant, biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan

“mengapa suatu data dapat membuat claim anda menjadi benar?”. Backing

memperkuat warrant. Qualifier mengindikasikan kekuatan data kepada

warrant dan dapat membatasi claim universal. Qualifier dapat berupa

kata-kata, seperti: kebanyakan, biasanya, selalu, atau kadang-kadang.

Versi lain dari qualifier adalah reservation, yaitu ungkapan kemungkinan

yang dapat membuat claim menjadi salah. Selanjutnya komponen yang

terakhir dari TAP adalah rebuttal atau sanggahan, yaitu suatu argumen

15

perlawanan (counter argument) terhadap suatu claim, data, dan warrant

atau fakta yang dapat melemahkan argumen yang mendukung (Erduran,

2004: 918).

C. Buku Penuntun Praktikum

Kegiatan praktikum di sekolah melatih siswa untuk berpikir ilmiah dan

memiliki pemahaman konsep ilmiah yang baik. Berpikir ilmiah yang baik

dapat menghasilkan pertanyaan berdasarkan penelitian yang dilakukan,

mengembangkan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan dan

mempresentasikan data dengan benar menggunakan bukti yang

mendukung alasan dan efektif dalam menyampaikan proses eksperimen

(Stone dalam Peratiwi, dkk. 2014: 68). Praktikum adalah salah satu

metode pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran sains

termasuk biologi. Pembelajaran berbasis praktikum mengarahkan siswa

pada experiental learning (belajar berdasarkan pengalaman konkrit),

berdiskusi dengan sesama teman yang kemudian siswa akan memperoleh

ide dan konsep baru. Melalui praktikum juga, siswa memiliki kesempatan

untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan dan sikap ilmiah

sebagai wujud dari penguasaan pengetahuan yang dimilikinya (Agustina,

2015: 27).

Kegiatan praktikum sendiri dibutuhkan dalam pembelajaran biologi.

Untuk itu siswa membutuhkan buku penuntun praktikum yang akan

memandu mereka selama kegiatan praktikum berlangsung agar tujuan dari

pelaksanaan praktikum tersebut tercapai. Keputusan Menteri Pendidikan

16

Nasional Nomor: 36/D/O/2001 menyatakan bahwa: “petunjuk praktikum

adalah pedoman pelaksanaan praktikum berisi tata cara persiapan,

pelaksanaan, analisis data dan pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan

ditulis oleh kelompok staf pengajar yang menangani praktikum tersebut

dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah”. Buku penuntun praktikum yang ada

saat ini pada umumnya masih seperti buku resep makanan, yang mana

siswa hanya perlu mengikuti langkah yang diberikan dalam buku penuntun

praktikum. Kemudian kegiatan praktikum yang biasa dilakukan umumnya

bersifat verifikasi, siswa melakukan praktikum tersebut untuk

membuktikan konsep yang dia dapat di kelas yang membuat siswa

terkesan pasif (Nugroho, 2013: 2). Buku penuntun praktikum ditujukan

untuk membantu dan menuntun siswa agar bekerja secara berkelanjutan

dan terarah (Handayani, 2014: 70).

Buku penuntun terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian 1) pendahuluan, yang

terdiri dari sampul, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, petunjuk

penggunaan buku, dan tata tertib bekerja di laboratorium, 2) isi, terdiri

judul praktikum, tujuan praktikum, uraian singkat mengenai fakta-fakta

yang terdapat pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan kegiatan

praktikum, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah kerja,

kolom data pengamatan, analisa data, pembahasan dan kesimpulan; 3)

penutup, berisi daftar pustaka dan kunci jawaban (Nugroho, 2013: 2-4).

17

D. Tinjauan Materi Sistem Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen (O2) ke

dalam tubuh serta membuang karbondioksida (CO2) dari dalam tubuh.

Penyelenggaraan respirasi harus didukung oleh alat pernapasan, yaitu

hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Saluran

pernapasan berawal dari hidung, saluran hidung menuju ke dalam faring

(tenggorokan) yang berfungsi sebagai saluran bersama untuk sistem

pernapasan dan pencernaan. Terdapat dua saluran yang berasal dari faring

yaitu trakea, yang dilalui oleh udara untuk menuju paru-paru, dan esofagus

yang dilalui makanan untuk menuju lambung. Laring atau voice box

terletak di pintu masuk trakea. Laring juga berfungsi sebagai pita suara.

Pita suara terdapat dua pita jaringan elastik yang melintang di pintu masuk

laring, dapat direnggangkan dan diposisikan dalam berbagai bentuk oleh

otot laring. Sewaktu udara dilewatkan melalui pita suara yang kencang,

lipatan tersebut akan bergetar untuk menghasilkan berbagai suara bicara.

Bibir, lidah, dan palatum mole memodifikasi suara menjadi pola suara

yang dapat dikenali. Sewaktu menelan, pita suara melaksanakan fungsi

yang tidak berkaitan dengan berbicara maka kedua jaringan elastik saling

berdekatan untuk menutup pintu masuk ke trakea. Di ujung laring, trakea

terbagi menjadi dua cabang utama yaitu bronkus kiri dan kanan, yang

masing-masing masuk ke paru-paru kiri dan kanan. Di dalam masing-

masing paru-paru bronkus terus bercabang-cabang menjadi saluran

pernapasan yang semakin sempit, pendek dan banyak, seperti percabangan

pohon. Cabang yang lebih kecil dikenal sebagai bronkiolus. Di ujung

18

bronkiolus terdapat alveolus, kantung-kantung udara halus tempat

pertukaran gas antara udara dan darah (Sherwood, 2011: 499-500).

Oksigen di udara yang memasuki alveoli terlarut di dalam selaput lembap

yang melapisi permukaan dalam dan berdifusi dengan cepat melintasi

epitelium ke dalam jejaringan kapiler yang mengelilingi setiap alveoli.

Karbon dioksida berdifusi dalam arah yang berlawanan, dari kapiler

melintasi epitelium alveoli dan menuju ke dalam rongga udara (Campbell

dkk, 2010: 79).

Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen (O2)

dihirup melalui hidung. Pada saat bernapas oksigen masuk melalui trakea

dan pipa bronkial ke alveolus, dan dapat berhubungan erat dengan darah di

dalam kapiler pulmonaris. Satu lapis membran, membran alveolus-kapiler,

yang memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini

dan diambil oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung, dari

jantung dipompa di dalam arteri ke seluruh tubuh. Di dalam paru-paru,

karbon dioksida (CO2) menembus membran alveolus-kapiler dari kapiler

darah ke alveolus dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea,

dihembuskan keluar melalui hidung. Empat proses yang berhubungan

dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan eksterna, yaitu: 1) ventilasi

pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveolus

dengan udara luar; 2) arus darah melalui paru-paru; 3) distribusi arus udara

dan arus darah sehingga dalam jumlah yang tepat dapat mencapai semua

19

bagian tubuh; 4) difusi gas yang menembus membran pemisah alveolus

dan kapiler (Pearce, 2002: 265).

Kemampuan paru-paru menampung udara disebut kapasitas paru-paru.

Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan terdapat beberapa

macam, yaitu: a) volume tidal, volume udara yang keluar masuk paru-paru

saat tubuh melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal) sekitar 500

mL; b) volume cadangan ekspirasi, volume udara yang masih dapat

dikeluarkan secara maksimal dari paru-paru setelah melakukan ekspirasi

biasa dengan volume sekitar 1.500 mL; c) volume cadangan inspirasi,

volume udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah

melakukan inspirasi secara biasa dengan volume sekitar 1.500 mL; d)

volume residu, volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru

meskipun telah melakukan ekspirasi secara maksimal, volumenya sekitar

1.000 mL; dan e) kapasitas total paru-paru, volume udara yang dapat

ditampung secara maksimal dalam paru-paru, volumenya sekitar 4.500 mL

(Kemendikbud, 2017: 61-62).

Pada sistem pernapasan sering terjadi gangguan yang disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya pola hidup tidak sehat dan faktor keturunan.

Gangguan sistem pernapasan antara lain: a) sinusitis, yaitu infeksi pada

bagian sinus, terjadi karena saluran hidung yang mengarah ke sinus

tersumbat; b) pneunomia, adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan

oleh virus dan bakteri sehingga bronkus dan alveolus berisi cairan; c)

tuberkulosis, yaitu paru-paru diinfeksi bakteri Mycobacterium

20

tuberkukosis; d) emfisema, yaitu gangguan pada paru-paru yang ditandai

dengan rusaknya dinding alveolus sehingga kemampuan pertukaran udara

menjadi berkurang; e) asma, penyakit pada bronkus dan bronkiolus yang

ditandai dengan sesak napas, sulit untuk bernapas, dan batuk. Bronkus dan

bronkiolus menjadi sangat sensitif terhadap debu, asap rokok, asap

industri, dan bulu hewan; dan f) kanker paru-paru, salah satu pemicu

kanker ini adalah kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama

(Priadi, 2009).

E. Kerangka Pikir

Perkembangan teknologi mendorong perkembangan di beberapa bidang

ilmu pengetahuan menuntut manusia untuk mengikuti perubahan tersebut

melalui pendidikan. Melalui pendidikan, sumber daya manusia dapat

ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan

dapat bersaing di Abad 21, maka sangatlah perlu untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan

pengembangan kurikulum.

Kurikulum 2013 adalah pengembangan kurikulum yang sebelumnya yaitu

Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan pada

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang berpusat pada

siswa. Pendekatan saintifik (scientific approach) mengajak siswa untuk

langsung dalam menyimpulkan masalah berbentuk rumusan masalah dan

hipotesis, kesimpulan ini didapat dengan proses 5M, yaitu mengamati,

21

menanya, mencoba, menalar, dan yang terakhir mengomunikasikan hasil

yang diperoleh peserta didik.

Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran esensial

dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPA di Kurikulum 2013, salah

satu model pembelajaran berbasis inkuiri adalah Argument-Driven Inquiry

(ADI). Model Argument-Driven Inquiry (ADI) akan sangat cocok apabila

digunakan dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang alam karena

dilakukan di laboratorium, atau kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum

tentunya membutuhkan sebuah buku penuntun dalam pelaksanaanya.

Buku penuntun praktikum digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan

praktikum, agar praktikum yang dilakukan mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Dengan demikian, dibutuhkan buku penuntun praktikum

dengan model Argument-Driven Inquiry (ADI) yang layak digunakan

dalam kegiatan praktikum.

22

Gambar, 1. Kerangka Pikir Penelitian

Kurikulum 2013

Pendekatan saintifik

Kegiatan praktikum

Pengembangan Buku Penuntun Praktikum dengan

Model Argument Diven-Inquiry (ADI)

Pembelajaran IPA

Menggunakan buku penuntun praktikum

23

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Desember 2017 Tahun Ajaran

2016/2017. Penelitian ini melakukan dua uji yaitu uji optimasi buku

penuntun praktikum dan uji keterbacaan. Uji optimasi buku penuntun

praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pembelajaran Biologi FKIP

Unila untuk mengoptimasi alat, bahan, langkah kerja penyelidikan, dan

optimasi waktu pelaksanaan praktikum. Sedangkan uji keterbacaan

dilaksanakan di SMPN 30 Bandar Lampung, yang dilakukan untuk

mengetahui keterbacaan buku penuntun praktikum yang telah

dikembangkan.

B. Subyek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buku Penuntun

Praktikum Sistem Pernapasan Manusia dengan model Argument-Driven

Inquiry (ADI) untuk siswa SMP/MTs kelas VIII. Buku penuntun

praktikum yang dikembangkan digunakan oleh pendidik dan peserta didik

dalam melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium yang berisi

identitas siswa, tanggal praktikum, dasar teori, tujuan, alat-alat dan bahan

24

yang digunakan, langkah kerja, tabel pengamatan, pertanyaan penelitian,

argumen, sesi argumen, dan penyusunan laporan kegiatan praktikum.

C. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R &

D). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji produk yang telah

dibuat tersebut efektif atau tidak (Sugiyono, 2016: 407). Model

pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi model

pengembangan perangkat pembelajaran menurut Thiagarajan dkk. (1974:

5) yaitu Model 4-D. Model pengembangan ini terdiri dari empat tahap

yakni: tahap pendefinisian (define), pendisainan (design), pengembangan

(develop), dan diseminasi (disseminate). Pemilihan rancangan penelitian

berdasarkan pada kelebihan dan kesesuaiannya dengan permasalahan

penelitian menggunakan model 4-D pengembangan buku penuntun

praktikum sistem pernapasan manusia pengembangan perangkat berbasis

model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI).

Penelitian pengembangan buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia ini hanya berhenti pada tahap ketiga atau tahap pengembangan

(develop) dari model 4-D, sedangkan karena pertimbangan keterbatasan

waktu penelitian maka tahap keempat atau tahap diseminasi tidak

dilakukan.

25

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan pada penelitian pengembangan buku penuntun

praktikum Sistem Pernapasan Manusia adalah sebagai berikut, Tahap

pendefinisian (define) bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan

syarat-syarat pembelajaran. Tahap pendefinisian terdiri dari beberapa

langkah, sebagian besar langkah melakukan analisis, melalui analisis ini

ditentukan tujuan dan kendala untuk buku penuntun praktikum. Langkah

pertama pada tahap pendefinisian ini dilakukan analisis kebutuhan.

Analisis kebutuhan selanjutnya adalah dengan a) analisis ujung depan, b)

analisis siswa, c) analisis konsep, d) analisis tugas, dan e) perumusan

tujuan.

1. Analisis ujung depan, bertujuan untuk menentukan masalah yang

dihadapi dan perlu dibahas dalam pengembangan buku penuntun

praktikum dan dapat megetahui proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru.

2. Analisis siswa, bertujuan untuk mengetahui karakteristik,

kemampuan, dan pengetahuan siswa, baik secara individu maupun

kelompok sehungga mendapat gambaran untuk mendesain

pengembangan buku penuntun praktikum.

3. Analisis konsep, dilakukan untuk mengindentifikasi, merinci, dan

menyusun secara sistematis materi yang dikembangkan menjadi

buku penuntun prakrikum. Analisis materi yang akan dikembangkan

menjadi langkah penting untuk ketercapaian KI dan KD.

26

4. Analisis tugas, mengacu pada KI dan KD, serta bertujuan untuk

mengidentifikasi keterampilan akademis yang dikembangkan dalam

pembelajaran.

5. Perumusan tujuan, dilakukan untuk merangkum hasil dari analisis

konsep dan analisis tugas sebagai penentu objek penelitian.

Selanjutnya rangkuman analisis konsep dan analisis tugas ini

menjadi dasar dalam penyusunan tes dan buku penuntun yang

disesuaikan dengan materi yang digunakan oleh peneliti.

Pada akhirnya, dari tahap pendefinisian diperoleh gambaran tentang

konsep-konsep yang penting dan kegiatan pada buku penuntun praktikum

yang dikembangkan, yang akan dijadikan dasar pembuatan rancangan

awal buku penuntun praktikum beserta kuncinya.

Tahap perancangan (design) dilakukan perancangan komponen-komponen

buku penuntun praktikum yang meliputi teks dan gambar terkait kegiatan

untuk melatih kemampuan argumentasi siswa. Termasuk di dalamnya

pertanyaan-pertanyaan diskusi yang harus dikerjakan oleh siswa yang

mengarahkan mereka untuk menemukan konsep penting terkait materi

ajar. Hasil pada tahap perancangan ini adalah tersedianya teks dan gambar

dan kunci buku penuntun praktikum yang siap untuk diproses pada tahap

selanjutnya (draft 1).

Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan (develop) yang bertujuan untuk

menghasilkan buku penuntun praktikum dan kuncinya yang layak secara

teoritis. Tahap pengembangan ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

27

1. Telaah dan Validasi, buku penuntun praktikum dan kuncinya yang

pertama kali dibuat (draft 1) selanjutnya ditelaah oleh lima penelaah,

yaitu dua orang dosen pendidikan biologi dan teknologi pendidikan

serta tiga orang guru IPA SMP untuk mendapatkan masukan. Terdapat

tiga macam validasi yang dilakukan, yaitu

a. validasi pedagogik, digunakan untuk mendapatkan gambaran

tentang kesesuaian sistematika penulisan dalam buku penuntun

praktikum dengan pembelajaran biologi,

b. Validasi content/isi, digunakan untuk mendapatkan gambaran

tentang kesesuaian materi dalam buku penuntun praktikum yang

hendak dikuasai siswa dengan tujuan pembelajaran; dan

c. Validasi desain, digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

keselarasan desain yang diterapkan dalam buku penuntun

praktikum. Masukan atas telaah dan validasi yang telah dilakukan

tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

menyempurnakan draft 1 menjadi draft 2 buku penuntun

praktikum Sistem Pernapasan Manusia dengan model ADI yang

siap diujicoba pada siswa;

2. Keterbacaan, draft 2 buku penuntun praktikum selanjutnya diberikan

kepada 29 siswa SMP Kelas VIII di SMPN 30 Bandar Lampung

untuk mengetahui keterbacaan buku penuntun praktikum Sistem

Pernapasan Manusia. Data respon siswa terhadap keterbacaan buku

penuntun praktikum Sistem Pernapasan Manusia akan digunakan

28

sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan draft 2 menjadi

draft 3 buku penuntun praktikum dengan model ADI.

Tahap pengembangan buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan

Manusia dan kuncinya dijelaskan pada Gambar 1.

Gambar 2. Alur Penelitian

Analisis Kebutuhan

DEFINE

Analisis

Konsep

Perumusan

Tujuan

Analisis

Tugas

Analisis

Ujung Depan

Analisis

Siswa

Rancangan Awal buku Penuntun Praktikum Sistem Pernapasan Manusia dengan

model Argument-Driven Inquiri (ADI)

Inventarisasi dan penyusunan isi buku Penuntun Praktikum yang dikembangkan

DESIGN

Draft I yang siap diproses pada tahap selanjutnya

Telaah buku Penutum Praktikum oleh penelaah ahli pend. Biologi dan guru

Hasil Validasi

Ya Tidak Revisi Revisi kecil Valid?

Draft II yang siap diuji coba

DEVELOP Uji coba kepada siswa

Revisi II

Buku Penuntun Praktikum Sistem Pernapasan Manusia dengan model

Argumen-Driven Inquiry (ADI)

29

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Intrumen Validasi Buku Penuntun Praktikum

Instrumen validasi buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan

Manusia berbasis Model ADI untuk Siswa SMP/MTs Kelas VIII

digunakan untuk mengetahui kualitas penuntun praktikum yang

dikembangkan dan untuk mendapatkan masukan. Instrumen validasi

ini berupa daftar cek yang berisi rangkaian pernyataan mengenai

validitas pedagogik, validitas content/isi, dan validasi desain.

Validator diminta untuk menanggapi pernyataan dengan memberikan

skor penilaian dengan ketentuan: 1 = tidak baik/tidak sesuai; 2 =

kurang baik/kurang sesuai; 3 = baik/sesuai; 4 = sangat baik/sangat

sesuai.

Instrumen validasi buku penuntun praktikum diberikan kepada dua

orang dosen pendidikan biologi dan teknologi pendidikan serta tiga

orang guru IPA SMP/MTs untuk mendapatkan masukan. Instrumen

validasi yang berupa daftar cek ini dikembangkan oleh peneliti dengan

mengadaptasi angket oleh Ni’mah (2013: 85-91), kemudian divalidasi

oleh pembimbing.

2. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

keterbacaan buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan Manusia

dengan Model ADI untuk Siswa SMP/MTs. Angket atau kuesioner

30

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Angket juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim

melalui pos atau internet (Sugiyono, 2016: 199). Angket disajikan

dalam bentuk pernyataan positif dan siswa diminta untuk menanggapi

pernyataan dengan jawaban “Ya” atau “Tidak”.

Angket diberikan kepada setiap siswa yang telah melakukan

praktikum Sistem Pernapasan Manusia dengan Model ADI yang telah

dikembangkan. Angket yang berupa daftar cek ini dikembangkan oleh

peneliti dengan mengadaptasi angket oleh Ni’mah (2013: 94-96),

kemudian divalidasi oleh pembimbing.

3. Lembar Optimasi Buku Penuntun Praktikum

Lembar optimasi buku penuntun praktikum digunakan untuk mencatat

argumen yang disusun, yang terdiri dari: claim, bukti/data

pengamatan, bukti kebenaran (warrant dan backing). Pada lembar

optimasi buku penuntun praktikum, bukti/data yang diharapkan adalah

Sistem Pernapasan Manusia. Data yang berasal dari lembar optimasi

ini digunakan untuk penyusunan buku penuntun praktikum.

31

4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum

Lembar observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan buku

penuntun praktikum Sistem Pernapasan Manusia dengan model ADI.

Lembar observasi ini diberikan kepada observer yang mengamati

kegiatan praktikum setiap kelompok pada saat praktikum Sistem

Pernapasan Manusia dengan model ADI dilakukan. Lembar observasi

ini berupa daftar cek yang dikembangkan oleh peneliti dengan

mengadaptasi lembar observasi oleh Hasnunidah (2016: 97),

kemudian divalidasi oleh pembimbing. Lembar observasi

keterlaksanaan praktikum diisi dengan cara memberi tanda checklist

pada salah satu kolom penilaian yang telah ditentukan peneliti. Kolom

penilaian terdiri atas kriteria: terlaksana, kurang terlaksana, dan tidak

terlaksana. Lembar observasi ini menggunakan nilai sebagai pengukur

tingkat keterlaksanaan praktikum.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dengan melalui kegiatan sebagai berikut:

1. Instrumen Validasi Buku Penuntun Praktikum

Instrumen validasi Buku penuntun praktikum digunakan untuk

mengetahui kualitas buku penuntun praktikum yang dikembangkan

dan untuk mendapatkan masukan. Instrumen validasi ini berupa daftar

yang berisikan rangkaian pernyataan mengenai validitas pedagogik,

validitas content/isi, dan validasi desain. Hasil validasi diolah sebagai

berikut:

32

a. Menghitung jumlah jawaban tidak baik/tidak sesuai, kurang

baik/kurang sesuai; baik/sesuai; sangat baik/sangat sesuai. Setiap

indikator pada jawaban tidak baik/tidak sesuai diberikan skor 1,

kurang baik/kurang sesuai diberikan skor 2; baik/sesuai diberikan

skor 3; dan sangat baik/sangat sesuai diberikan skor 4.

b. Menghitung persentase skor keidealan setiap aspek dengan rumus

berikut:

c. Mengkonsultasikan persentase skor dimasukkan ke dalam

kategori menurut Riduwan (2007: 95) pada tabel 1

Tabel 1. Kriteria Interpretasi Skor

Persentase Skor Kategori

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup Baik

21-40 Kurang Baik

0-20 Sangat Rendah

2. Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai respon siswa

terhadap keterbacaan buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan

Manusia berbasis Model Pembelajaran ADI untuk Siswa SMP/MTs.

Hasil angket diolah sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah jawaban “Ya” dan “Tidak”. Setiap indikator

pada jawaban Ya diberikan skor 1 dan Tidak diberikan skor 0

b. Menghitung persentase skor dengan rumus berikut:

33

c. Mengkonsultasikan persentase skor dimasukkan ke dalam

kategori menurut Riduwan (2007: 95) pada tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Interpretasi Skor

Persentase Skor Kategori

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup Baik

21-40 Kurang Baik

0-20 Sangat Rendah

3. Lembar Optimasi Buku Penuntun Praktikum

Berdasarkan lembar optimasi buku penuntun praktikum Sistem

Pernapasan Manusia dengan model ADI, diambil hasil optimasi yang

optimum. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan penyusunan

argumen sesuai Model Toulmin berdasarkan Kerangka Kerja Inch

(2006), seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Selain itu, lembar optimasi

buku penuntun praktikum juga mencatat waktu yang dibutuhkan untuk

melakukan praktikum secara keseluruhan.

Tabel 2. Penilaian Argumen menurut Model Toulmin Berdasarkan

Kerangka Kerja Inch (2006: 41)

Skor Model Kriteria

1 C

[claim]

Hanya terdiri dari klaim

2 DK

[data, klaim]

Terdiri dari data dan klaim

3 DKP

[data, penjamin, klaim]

Terdiri dari data, penjamin

(warrant), dan klaim

4 DKPB

[data, penjamin

pendukung, klaim]

Terdiri dari data, penjamin,

pendukung penjamin, dan

klaim

34

4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Prosedur Praktikum

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

keterlaksanaan prosedur buku penuntun praktikum Sistem Pernapasan

Manusia berbasis model pembelajaran ADI untuk siswa SMP/MTs

Kelas VIII. Hasil observasi diolah sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah jawaban “terlaksana”, “kurang terlaksana”

dan “tidak terlaksana” yang diisi oleh observer pada lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran. Setiap indikator pada

sintaks pembelajaran yang terlaksana diberikan skor 2, kurang

terlaksana diberikan skor 1, dan jika tidak terlaksana diberikan

skor 0

b. Menghitung persentase buku penuntun praktikum menggunakan

rumus berikut:

c. Mengkonsultasikan hasil perhitungan ke dalam kategori

keterlaksanaan penuntun praktikum dengan kriteria menurut

Hasnunidah (2016: 98) seperti ditunjukkan pada Tabel 3

35

Tabel 3. Interpretasi Keterlaksanaan Buku Penuntun Praktikum

PKP (%) Kriteria

PKM = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana

0 < PKM < 25 Sebagian kecil kegiatan

terlaksana

25 ≤ PKM < 50 Hampir setengah kegiatan

terlaksana

PKM = 50 Setengah kegiatan terlaksana

50 < PKM < 75 Sebagian besar kegiatan

terlaksana

75 ≤ PKM < 100 Hampir seluruh kegiatan

terlaksana

PKM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

PKP = Persentase Keterlaksanaan Penuntun

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

menggunakan empat macam data yang telah didapat, yaitu 1) data hasil

validasi buku penuntun praktikum; 2) data hasil angket respon siswa, 3)

data optimasi buku penuntun praktikum; dan 4) data hasil observasi

keterlaksanaan buku penuntun praktikum. Teknik analisis data yang

digunakan yaitu statistik deskriptif untuk menunjukkan deskripsi atau

profil kualitas buku penuntun praktikum yang dikembangkan. Nilai

statistik deskriptif yang digunakan meliputi: rata-rata, rerata tertinggi,

rerata terendah, dan persentase. Statistik deskriptif digunakan untuk

mengolah data yang dihimpun dari pendapat, komentar, dan saran semua

validator dan siswa. Data kualitatif ditentukan dari hasil uji coba produk.

Statistik deskriptif juga digunakan untuk menunjukkan deskripsi hasil

36

optimasi buku penuntun praktikum dan hasil observasi keterlaksanaan

prosedur praktikum. Kelayakan produk pengembangan yaitu buku

penuntun praktikum Sistem Pernapasan Manusia ditentukan dari data hasil

validasi dan angket respon siswa menggunakan kriteria minimal baik,

sementara dari optimasi buku penuntun praktikum minimal skor 3, dan

dari hasil keterlaksanaan buku penuntun praktikum minimal 75% maka

buku penuntun praktikum dapat dikatakan layak untuk digunakan.

71

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penuntun praktikum sistem pernapasan manusia yang digunakan guru

SMP/MTs di Kota Bandar lampung selama ini 100% berasal Lembar

Kerja Praktikum yang ada pada buku siswa. Lembar Kerja Praktikum

pada buku siswa tersebut belum terdapat sesi diskusi sehingga belum

dapat memfasilitasi kemampuan argumentasi siswa.

2. Karakteristik buku penuntun sistem pernapasan manusia dengan model

ADI yang telah dikembangkan sebagai berikut:

a) Tampilan fisik buku penuntun praktikum memiliki sampul yang

menarik, tulisan jelas, dan gambar berwarna.

b) Komponen-komponen yang terdapat pada buku penuntun praktikum

meliputi sampul buku, kata pengantar, daftar isi, tata tertib

praktikum, tata tertib diskusi argumentatif, panduan argumentasi,

lembar review laporan penelitian, LKP-ADI 01, LKP-ADI 02, LKP-

ADI 03, daftar pustaka, dan kunci jawaban.

72

c) Lembar kerja praktikum meliputi identitas siswa, judul praktikum,

pendahuluan, tujuan, pertanyaan penelitian, alat dan bahan, langkah

kerja, argumentasi di papan tulis, sesi argumentasi, dan laporan.

d) Format buku penuntun menggunakan huruf Comic Sans MS dengan

ukuran 14 untuk judul praktikum dan 12 untuk yang lainnya.

e) Penggunaan bahasa yang digunakan kalimat yang mudah dipahami,

tidak bermakna ganda, dan menggunakan EYD yang baik dan benar.

3. Kondisi optimum di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Unila dan di

sekolah, alat dan bahan yang digunakan pada praktikum organ

pernapasan manusia terdiri atas torso organ pernapasan manusia, sticky

notes (kertas tempel), dan spidol. Untuk praktikum kapasitas vital paru-

paru manusia menggunakan botol plastik 2L gelas ukur 100 mL, isolatip,

pipa 1 m, spidol, baskom air, corong, dan air. Selanjutnya praktikum

gangguan dan penyakit sistem pernapasan manusia menggunakan kartu

gangguan dan penyakit yaitu pneumonia, tuberculosis, asma, dan kanker

paru-paru. Prosedur praktikum telah dioptimalkan sesuai dengan jumlah

waktu belajar mata pelajaran IPA di sekolah.

4. Penilaian pendidik terhadap buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia dengan model ADI yang dikembangkan berkategori “Sangat

Baik” dengan persentase rata-rata 85% untuk validator dosen dan 91%

untuk validator guru.

5. Respon siswa terhadap buku penuntun praktikum sistem pernapasan

manusia dengan model ADI berkategori “Sangat Baik” dengan

persentase rata-rata 95%.

73

6. Keterlaksanaan prosedur praktikum sistem pernapasan manusia dengan

model ADI mendapat persentase rata-rata 94% untuk materi organ

pernapasan manusia, 92,5% untuk materi kapasitas vital paru-paru

manusia, dan 95,5% untuk materi gangguan dan penyakit pada sistem

pernapasan manusia, selanjutnya ketiga kegiatan praktikum yang

dilakukan berkategori “Hampir Seluruh Kegiatan Terlaksana”.

B. Saran

Beberapa saran saran yang dapat peneliti sampaikan terkait dengan penelitian

yang telah dilakukan antara lain:

1. Peneliti yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan buku

penuntun praktikum dengan model ADI disarankan memilih sekolah

yang akan dijadikan tempat penelitian merujuk pada penggunaan

Kurikulum 2013 di sekolah tersebut dan memiliki laboratorium yang

memadai.

2. Guru disarankan menggunakan buku penuntun praktikum yang telah

dikembangkan pada saat praktikum sistem pernapasan manusia sehingga

siswa dapat mengerti materi dan dapat meningkatkan kemampuan

argumentasi.

3. Guru yang akan melakukan praktikum dengan menggunakan buku

penuntun praktikum dengan model ADI diharapkan memahami setiap

tahapan model ADI agar praktikum dapat berjalan lebih baik.

74

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, P. 2015. Persepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi Tentang

Pengembangan Praktikum Biologi Sekolah Menengah: Studi

Pengembangan Pembelajaran pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bioedukatika. 3 (2): 26-29.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4 hlm

Andriani, Y., dan Riandi. 2015. Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Melalui

Pembelajaran Argument-Driven Inquiry pada Pembelajaran IPA Terpadu di

SMP Kelas VII. Edusains. 7 (2): 114-120. Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung. 7 hlm

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Rineka

Cipta. Jakarta.

Bintari, N. L. G., Sudiana I N., Putrayasa I. B. 2014. Pembelajaran Bahasa

Indonesia berdasarkan Pendekatan Saintifik (Problem Based Learning)

sesuai Kurikulum 2013 di Kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura. e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3. 10 hlm

Campbell, N.A., dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Erlangga. Jakarta.

Demircioglu, T., Ucar, S. 2012. The Effect of Argument-Driven Inquiry on Pre-

Service Science Teachers’ Attitudes and Argumentation Skill. Procedia –

Social and Behavioral Science. 46: 5035-5039.

Dewi, K., Sadia I. W., dan Ristiati N. P. 2013. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran IPA Terpadu dengan Setting Inkuiri Terbimbing untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kinerja Ilmiah Siswa. . e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3. 11 hlm

Erduran, S., Simon., dan Osborne, J. 2004. TAPing Into Argumentation:

Developments In The Application Of Toulmin’s Argument Pattern For

Studying Science Discourse. Science Education, 88, 915-933. 19 hlm

Ginanjar, W. S. 2015. Penerapan Model Argument-Driven Inquiry dalam

Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah

Siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. 6 hlm

75

Handayani, L. P. 2014. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum IPA Berbasis

Inkuiri Terbimbing untuk SMP Kelas VII Semester II. Universitas Negeri

Padang. Padang. 76 hlm

Hasnunidah, N. 2016. Pengaruh Argument-Driven Inquiry dengan Scaffolding

dan Kemampuan Akademik terhadap Keterampilan Argumentasi,

Keterampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Dasar

Mahasiswa Jurusan PMIPA Universitas Lampung. Disertasi Tidak

Diterbitkan. Universitas Negeri Malang. Malang.

Imaniarta, I.,. Sulistina O.,. dan Yahmin. 2013. Pengembangan Buku Petunjuk

Praktikum Kimia SMA Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Laju

Reaksi dan Kesetimbangan Kimia. Universitas Negeri Malang. Malang. 8

hlm

Inch, E,S., Wornick, B & Endres, D. 2006. Critical Thinking ang Communication:

The Use of Reason in Argument. Boston: Pearson Education Inc.

https://www.pearsonhighered.com/product/Inch-Critical-Thinking-and-

Communication-The-Use-of-Reason-in-Argument-6th-

Edition/9780205672936.html

Kemendikbud. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Buku Guru. Kemendikbud. Jakarta

Kemendikbud. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Buku Siswa. Kemendikbud.

Jakarta

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Buku Siswa. Kemendikbud.

Jakarta

Keputusan Menteri Pendidikan Nomor: 36/D/O/2001 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen

Keraf, G. 2003. Argumentasi dan Narasi. PT Gramedia. Jakarta

Lestari, A. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

Kelas V melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) di SD

Negeri Rejondani Prambanan Sleman. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yogyakarta

Machin, A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter, dan

Konservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. JPII. 3 (1): 28-35.

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Mamu, H. D. 2015. Profil Keterampilan Berpikir Kritis dan Metakognisis Siswa

dalam Pembelajaran IPA Biologi di SMP. E-journal Untad . Vol.17 No.3,

11 hlm.

Marjan, J., Arnyana I.B.P., dan Setiawan I.G.A.N. 2014. Pengaruh Pembelajaran

Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan

Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok

76

Timur Nusa Tenggara Barat. . e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha. Vol 4. 12 hlm

Ni’mah, H. I. 2013. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis

Pendekatan SETS untuk Peserta Didik SMA/MA kelas X. Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga

Nugroho, E. B. P. 2013. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia

SMA/MA Kelas X Semester 2 Berbasis Learning Cycle 5E. Universitas

Negeri Malang. Malang. 7 hlm

Pearce, E. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Peratiwi, N.K.A., Redhana, I Wayan, dan Maryam, S. 2014. Buku Pedoman

Praktikum Kimia Ramah Lingkungan untuk Pembelajaran Kimia SMA. . e-

Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha 2 (1) 10 hlm

Permendikbud. 2014. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah

Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah .

Prabowo, C. A., Ibrohim, dan Saptasari, M. 2016. Pengembangan Modul

Pembelajaran Inkuiri Berbasis Laboratorium Virtual. Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, dan Pengembangan. 1 (6). 8 hlm

Priadi, A. 2009. Biology 2. Yudistira. Jakarta

Rahayu, P. 2012. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based melalui Lesson Study.

Jurnal Pendidikan II. 1 (1). 7 hlm

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan. Alfabeta.

Bandung

Rusnayati, H. dan Prima, E. C. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Elastisitas pada Siswa

SMA. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan

MIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Sampson, V., dan Gleim, L. 2009. Argument-Driven Inquiry To Promote the

Understanding of Important Concepts and Pratices in Biology. The

American Biology Teacher. 71 (8): 465-472

Santi, I K. L., Santosa, R. H. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Materi Pokok Geometri Ruang

SMP. Jurnal Pendidikan Matematika. 11 (1): 35-44. Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta. 10 hlm

Sari, S. W., 2013. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XII

Semester II Berbasis Learning Cycle 5 Fase. Universitas Negeri Malang.

Malang. 10 hlm

77

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. ECG. Jakarta

870 hlm

Subamia, I D. P., SriWahyuni, I. G. A. N., dan Widiasih, N. N. 2015.

Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan Penunjang

Pembelajaran IPA SMP Sesuai Kurikulum 2013. Universitas Pendidikan

Ganesha. Singaraja.11 hlm

Subiantoro, A. W. 2010. Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA.

Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. 11 hlm

Sudarisman, S. 2015. Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi

dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi

Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Florea. 2 (1): 29-35. Universitas

Sebelas Maret. Surakarta. 7 hlm

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Sulthon. 2016. Pembelajaran IPA yang Efektif dan Menyenangkan bagi Siswa

Madrasah Ibtidaiyah (MI). 4 (1): 38-54. STAIN Kudus. Jawa Tengah. 17

hlm

Sutrisno. 2010. Laboratorium Fisika I. UPI Press. Bandung.

Syamsu, F. D. 2017. Pengembangan Penuntun Praktikum IPA Berbasis Inkuiri

Terbimbing untuk Siswa SMP Kelas VII Semester Genap. STKIP Bina

Bangsa Meulaboh. Aceh. 15 hlm

Thiagarajan, S., Semmel, D.S., dan Semmel, M.I. 1974. Instructional

Development for Training Teachers of Exceptional Children. Indiana

University. Bloomington

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta

Warianto, C. 2011. Biologi Sebagai Ilmu. Universitas Airlangga. Surabaya.

Wisudawati, A. W. dan Sulistyowati, E. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.

Bumi Aksara. Jakarta.