pengembangan buku guru dan buku … buku guru dan buku siswa kelas v sd dengan pendekatan pendidikan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS
V SD DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
REGINA ARI SEPTININGRUM
NIM : 131134221
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS
V SD DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
REGINA ARI SEPTININGRUM
NIM : 131134221
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Bapakku Marcus Crisinus Walijo, ibuku Maria Magdalena Triani , dan
adikku Venantia Dwi Cahyaningtyas yang selalu mendukungku.
Bapak Paulus Wahana dan Ibu Andri Anugrahana yang selalu membimbing
dan memberi masukan yang sangat berguna.
Teman-teman OMK Paroki Kristus Raja Baciro.
Keluarga besar PSM Cantus Firmus.
Sahabat-sahabatku Ella, Mauly, Arum, Desy, Cahya, Widi, Wati, Mita, Tita,
Ayu, Ayuk, Yoyo, Vano, Bimo, Johan, Regina, Dian, Teplok, Alfi, Rina,
Viga, Rena, dan Gia
Teman-teman PGSD angkatan 2013
Teman-temanku penelitian kolaboratif pengembangan buku guru dan buku
siswa dengan pendekatan PMRI Rina, Viga, Titis, Apri, Angel, Devina, Vero,
Yunita, Nur, Desty, dan Danang.
Teman-teman “Cleanthink”
Dosen dan staf karyawan PGSD yang selalu melayani dengan sepenuh hati.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani ...”
(Mat 10 : 28)
Yang tidak pernah berbuat kesalahan, tidak pernah belajar dari
kehidupan
(Jolui Wooden)
Segala sesuatu yang telah dipilih harus tetap dijalani. Walaupun sangat
sulit, hadapi kesulitan itu dan jangan menghindarinya
(Regina Ari Septiningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 8 Agustus 2017
Peneliti
Regina Ari Septiningrum
NIM : 131134221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Regina Ari Septiningrum
Nomor Mahasiswa : 131134221
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS V SD
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 8 Agustus 2017
Yang menyatakan
Regina Ari Septiningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS V SD
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA
Regina Ari Septiningrum
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini dilakukan karena siswa kelas V merasa kesulitan untuk
memahami materi volume kubus dan balok serta minimnya buku teks pelajaran
yang digunakan dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses mengembangkan buku guru dan buku
siswa matematika kelas V dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dan (2) mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa matematika
kelas V dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau R and D.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VB SD Kanisius Demangan
Baru I, yang berjumlah 26 orang. Objek dalam penelitian ini adalah buku guru
dan buku siswa materi volume kubus dan balok mata pelajaran matematika.
Peneliti menggunakan wawancara untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa,
instrumen kuesioner untuk proses validasi produk, dan soal pilihan ganda untuk
melihat keefektifan produk.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan
buku guru dan buku siswa dapat dilakukan melalui empat langkah, yaitu (1)
pengumpulan data, (2) mendesain produk, (3) validasi produk, dan (4) ujicoba
terbatas. Selain itu, hasil validasi mendapat nilai 4,23 untuk kualitas buku guru
yang masuk kategori “sangat baik” dan nilai 4,18 untuk kualitas buku siswa yang
menunjukkan kategori “baik”. Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa buku
siswa dan buku guru efektif membantu siswa dalam mempelajari materi volume
kubus dan balok, hal ini dapat dilihat dari hasil kenaikan nilai pretest dan posttest
sebesar 44,99 poin dan nilainya lebih tinggi 13,25% dari nilai kelompok siswa
tanpa buku guru dan buku siswa.
Kata kunci : pengembangan, buku guru dan buku siswa, pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPING TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S BOOK FOR FIFTH
GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL WITH INDONESIAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION APPROACH
Regina Ari Septiningrum
Sanata Dharma University
2017
The research was conducted because of student’s difficulties to understand
about volume of cube and beams and the lack of a textbook for the learning
process. The purposes of this research are (1) to describe the development
process of teacher’s book and student’s book for fifth grade of elementary school
with Indonesian Realistic Mathematics Education Approach, and (2) to describe
the quality of teacher’s book and student’s book for fifth grade of elementary
school with Indonesian Realistic Mathematics Education Approach.
The type of this research was Research and Development (R and D). The
subject of this research was 26 students of class B Kanisius Demangan Baru I
Elementary School. The object of this research was the teacher’s book and
student’s book of cube and beams. Researcher used interview to analyse student
and teacher’s needs, questionnaire to validation process of teacher’s book and
student’s book, and multiple choice question to see the impact of the student’s
book.
The results of the research showed that the development of teacher’s book
and student's book can be done through four steps, there are (1) data collection,
(2) product design, (3) product validation, and (4) a limited free trial. The results
of the validation of teacher’s book and student’s book got score 4,23 for the
quality of teacher’s book and included of “very good” category from a
mathematics lecture and a fifth grades mathematics teacher. The quality of
student’s book got score 4,18 and included of “good” category. Limited trial
results showed that the teacher’s book and student’s book was effectively help
students to learn about volume of cube and beam, it can be seen from the results
of posttest value that increase of 44.99 points higher than pretest value and the
posttest value was 13.25% higher than a group of students without teacher’s book
and student’s book.
Keyword : Development, Teacher’s book and student’s book, Indonesian Realistic
Mathematics Education Approach
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V dengan Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia”.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini dapat diselesaikan berkat
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu dengan setulus
hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd, M.Pd. dosen
yang membimbing peneliti dari penyusunan produk hingga akhir penulisan
skripsi.
5. Y. Hariyanta, S.Pd. Kepala SD Kanisius Demangan Baru yang telah
memberi izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
6. Guru matematika kelas V di SD Kanisius Demangan Baru yang memberi
bimbingan dan dukungan selama melaksanakan penelitian di sekolah.
7. Siswa kelas V yang mendukung terlaksananya penelitian di sekolah
dengan baik.
8. Kedua validator yang telah memberi penilaian dan masukan terhadap
produk yang dibuat peneliti.
9. Kedua orang tuaku, Marcus Crisinus Walijo dan Maria Magdalena Triani
yang telah mendukung dengan doa.
10. Adikku Venantia Dwi Cahyaningtyas yang telah memberi semangat.
11. Teman-teman penelitian kolaboratif Pengembangan Buku Guru dan Buku
Siswa dengan pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Para sahabat dan teman-teman yang memberi dukungan dan doa dalam
menyelesaikan skripsi.
13. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang telah memberi dukungan dan
doa untuk menyelesaikan skripsi.
14. Semua pihak yang telah membantu peneliti yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju skripsi yang lebih
baik dan sempurnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk duni
pendidikan. Terima kasih.
Peneliti
Regina Ari Septiningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
1.7 Spesifikasi Produk ............................................................................................. 8
1.8 Definisi Operasional ........................................................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 13
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................. 13
2.1.1 Teori-teori yang mendukung ................................................................. 13
2.1.2 Hasil penelitian yang relevan ................................................................ 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 25
2.3 Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 28
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 28
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................. 29
3.2.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 29
3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................................... 30
3.2.3 Lokasi Penelitian .................................................................................... 30
3.3 Prosedur Pengembangan ................................................................................. 30
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36
3.4.1 Tes .......................................................................................................... 36
3.4.2 Kuesioner ............................................................................................... 37
3.4.3 Wawancara ............................................................................................. 38
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 39
3.5.1 Tes .......................................................................................................... 39
3.5.2 Kuesioner ............................................................................................... 40
3.5.3 Pedoman Wawancara ............................................................................. 40
3.6 Validitas dan Reliabilitas ................................................................................ 41
3.6.1 Validitas ................................................................................................. 41
3.6.2 Reliabilitas ............................................................................................. 42
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 44
3.7.1 Tes Ujicoba Terbatas ............................................................................. 44
3.7.2 Kuesioner ............................................................................................... 45
3.7.3 Wawancara ............................................................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ...................................................................... 49
4.1.1 Rumusan Masalah .................................................................................. 49
4.1.2 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 53
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 83
4.2.1 Prosedur mengembangkan produk ......................................................... 83
4.2.2 Kualitas buku guru dan buku siswa ....................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 92
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 92
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 94
5.3 Saran ................................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 97
LAMPIRAN ......................................................................................................... 100
BIOGRAFI PENELITI ........................................................................................ 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal pilihan ganda ................................................................... 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner validasi buku guru .................................................. 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner validasi buku siswa ................................................ 40
Tabel 3.4 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima .............. 46
Tabel 3.5 Konversi nilai skala lima........................................................................ 48
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil kuesioner validasi buku guru .................................... 52
Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil kuesioner validasi buku siswa .................................. 52
Tabel 4.3 Hasil wawancara guru ............................................................................ 54
Tabel 4.4 Hasil wawancara siswa ......................................................................... 55
Tabel 4.5 Hasil validasi buku guru ....................................................................... 68
Tabel 4.6 Hasil validasi buku siswa ...................................................................... 70
Tabel 4.7 Validitas soal pretest dan posttest .......................................................... 79
Tabel 4.8 Hasil perhitungan reliabilitas ................................................................ 80
Tabel 4.9 Tabel hasil pretest dan posttest .............................................................. 81
Tabel 4.10 Tabel perbandingan nilai menggunakan buku siswa dan tanpa buku
siswa .................................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Literature Map penelitian-penelitian yang relevan .......................... 25
Gambar 3.1 Langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi. ............... 33
Gambar 4.1 Halaman sampul buku guru ............................................................. 57
Gambar 4.2 Halaman sampul buku siswa ............................................................ 58
Gambar 4.3 Petunjuk penggunaan buku guru ..................................................... 58
Gambar 4.4 Petunjuk penggunaan buku siswa ................................................... 59
Gambar 4.5 Karakteristik PMRI ......................................................................... 59
Gambar 4.6 Kegiatan 1 pada buku siswa ............................................................. 60
Gambar 4.7 Tabel untuk menuliskan volume kubus ............................................ 61
Gambar 4.8 Hasil kesimpulan percobaan pada buku siswa ................................. 62
Gambar 4.9 Kegiatan 2 yang terdapat pada buku siswa ..................................... 63
Gambar 4.10 Tabel untuk menuliskan hasil percobaan pada buku siswa .............. 63
Gambar 4.11 Penjelasan permainan menyusun kubus satuan dan tabel ............... 64
Gambar 4.12 Latihan 3 pada buku siswa .............................................................. 65
Gambar 4.13 Pengetahuan tambahan pada buku guru dan buku siswa ................ 66
Gambar 4.14 Komentar ahli yang berkaitan dengan kegiatan 1 ........................... 70
Gambar 4.15 Perbaikan kalimat pada bahan yang dibutuhkan ............................. 71
Gambar 4.16 Komentar ahli pada tabel untuk menuliskan hasil percobaan ........ 71
Gambar 4.17 Perbaikan pada tabel hasil percobaan ............................................. 72
Gambar 4.18 Komentar ahli berkaitan dengan penulisan kata “sisi” ................... 72
Gambar 4.19 Perbaikan pada bagian kesimpulan ................................................. 73
Gambar 4.20 Komentar ahli terkait kegiatan 2 ..................................................... 73
Gambar 4.21 Kegiatan percobaan setelah perbaikan ............................................ 74
Gambar 4.22 Komentar ahli yang berkaitan dengan soal pada latihan 5 .............. 74
Gambar 4.23 Perbaikan pada bagian latihan 5 ...................................................... 75
Gambar 4.24 Komentar ahli tentang pembuatan alat percobaan .......................... 75
Gambar 4.25 Komentar ahli tentang bahan kubus dan balok tanpa tutup ............ 76
Gambar 4.26 Cover buku siswa sebelum diperbaiki dan setelah diperbaiki ........ 77
Gambar 4.27 Tangga konversi sebelum direvisi dan setelah diperbaiki ............... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara Guru dan Siswa .................................................. 100
1.1 SD Negeri Deresan ......................................................................................... 100
1.1.1 Transkip Wawancara Guru .................................................................. 100
1.1.2 Transkip Wawancara Siswa ................................................................. 101
1.2 SD Kanisius Demangan Baru I ...................................................................... 103
1.2.1 Transkip Wawancara Guru .................................................................. 103
1.2.2 Transkip Wawancara Siswa ................................................................. 104
1.3 SD Kanisius Sengkan ..................................................................................... 105
1.3.1 Transkip Wawancara Guru .................................................................. 105
1.3.2 Transkip Wawancara Siswa ................................................................. 106
1.4 SD Kanisius Eksperimental Mangunan ......................................................... 108
1.4.1 Transkip Wawancara Guru .................................................................. 108
1.4.2 Transkip Wawancara Siswa ................................................................. 109
Lampiran 2 Validasi Produk ............................................................................... 111
2.1 Instrumen Validasi Buku Guru ...................................................................... 111
2.2 Instrumen Validasi Buku Siswa ..................................................................... 114
2.3 Hasil Validasi Buku Guru .............................................................................. 117
2.3.1 Hasil Validasi Buku Guru Menurut Ahli 1 .......................................... 117
2.3.2 Hasil Validasi Buku Guru Menurut Ahli 2 .......................................... 120
2.4 Hasil Validasi Buku Siswa ............................................................................. 123
2.4.1 Hasil Validasi Buku Siswa Menurut Ahli 1 ......................................... 123
2.4.2 Hasil Validasi Buku Siswa Menurut Ahli 2 ......................................... 126
Lampiran 3 Ujicoba Lapangan Terbatas ............................................................. 129
3.1 Pengolahan Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................... 129
3.2 Instrumen Soal Pilihan Ganda ................................................................ 139
3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 4 Surat ................................................................................................. 158
4.1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian......................................................... 158
4.2 Surat Pengantar Validasi ......................................................................... 159
4.3 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ..................................................... 160
Lampiran 5 Dokumentasi ..................................................................................... 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab 1 membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi
produk, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting. Dalam
Permendikbud No. 8 Tahun 2016 disebutkan bahwa pendidikan dasar merupakan
jenjang pendidikan pada jalur formal yang melandasi jenjang pendidikan
menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan berbentuk Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu
kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah
Menengah Pertama atau bentuk lainnya yang sederajat. Pendidikan formal
mengajarkan beberapa mata pelajaran yang perlu untuk dikuasai oleh peserta
didik. Pada tingkat sekolah dasar, mata pelajaran inti yang biasanya diberikan
sebagai pengetahuan dasar peserta didik adalah Bahasa Indonesia, IPA,
Matematika, IPS, dan PKn.
Salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan perlu dikuasai siswa adalah
matematika. Menurut VanCleave (2003: 1) matematika adalah bahasa khusus
yang menggunakan angka-angka dan simbol-simbol untuk mempelajari hubungan
antara kuantitas. Sedangkan menurut Wahana (2010: 85), matematika adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bahasa numerik yang memungkinkan manusia melakukan pengukuran secara
kuantitatif. Berdasarkan definisi kedua tokoh tersebut, dapat diketahui bahwa
matematika merupakan konsep yang menggunakan angka-angka dan simbol-
simbol untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah
memberikan bekal bagi siswa untuk menyelesaikan permasalahan hitung
menghitung baik yang disajikan dalam soal matematis di sekolah maupun
permasalahan hitung menghitung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
mempelajari matematika, siswa dapat menumbuhkan cara berpikir secara
sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten (Depdiknas, 2003). Idealnya,
pembelajaran matematika disampaikan sesuai tahap perkembangan kognitif siswa.
Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Berk, 2012: 403), siswa kelas
V (sekitar 11 tahun) termasuk dalam tahap operasional konkret yang seharusnya
mengunakan benda konkret untuk mempelajari suatu konsep agar proses belajar
menjadi bermakna.
Meskipun demikian, kenyataan yang terjadi di sekolah adalah materi dalam
mata pelajaran matematika disampaikan secara konvensional dan
pembelajarannya berpusat pada guru (Shadiq, 2006: 1). Strategi pembelajaran
secara konvensional menekankan siswa untuk mengingat atau menghafal materi
dan tidak menekankan pentingnya penalaran, komunikasi, atau pemecahan
masalah. Penyampaian materi pada mata pelajaran matematika menggunakan cara
pemberian catatan dan dilanjutkan dengan latihan soal. Kedua hal tersebut kurang
melibatkan siswa dalam proses menemukan konsep pengetahuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penyampaian materi secara abstrak, dengan pemberian catatan, membuat siswa
merasa kesulitan dalam menerima materi.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah peneliti lakukan melalui
wawancara guru matematika kelas V SD Kanisius Demangan Baru I, siswa
merasa kesulitan dalam menerima materi ketika disampaikan dengan cara
memberikan ringkasan materi yang diambil dari buku cetak lalu memberikan
latihan soal. Hal demikian terjadi pula pada 3 sekolah dasar lainnya yang berada
di wilayah Sleman Timur, yaitu SD N Deresan, SD Kanisius Sengkan, dan SD
Kanisius Eksperimental Mangunan. Hasil wawancara yang telah dilakukan
dengan guru matematika kelas V pada masing-masing sekolah dasar menunjukkan
bahwa penyampaian materi dengan cara memberikan ringkasan dan latihan soal
dinilai kurang membantu siswa untuk memahami materi karena siswa kurang
terlibat aktif dalam proses menemukan konsep matematika, sehingga media
hampir tidak pernah digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas,
dapat diketahui bahwa penyampaian materi di empat sekolah dasar di wilayah
Sleman Timur kurang melibatkan siswa, yaitu dengan cara pemberian catatan atau
ringkasan materi dan pemberian latihan soal.
Selain guru, siswa kelas V sekolah dasar di empat sekolah dasar di wilayah
Sleman Timur juga terlibat sebagai narasumber. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan kepada siswa, siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran
matematika. Hal yang membingungkan siswa adalah menyelesaikan soal cerita,
penggunaan rumus, dan mengkonversi satuan satu ke satuan lainnya. Salah satu
materi yang dianggap sulit dipelajari di kelas V adaalah volume kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Materi tersebut dianggap sulit karena terdapat materi perbandingan, konversi
satuan, dan menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal. Di sisi lain,
berdasarkan hasil wawancara guru, diperoleh hasil bahwa penyampaian materi
volume balok dan kubus dilakukan secara lisan dengan menghafal rumus, yaitu
rumus volume kubus adalah sisi × sisi × sisi dan rumus volume balok adalah
panjang × lebar × tinggi. Hal tersebut tentu tidak memudahkan siswa memahami
materi, sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika terkait
materi tersebut.
Dilihat dari usia anak, siswa kelas V sekolah dasar berada pada tahap
perkembangan kognitif tahap operasional konkret di mana anak senang
mempelajari sesuatu menggunakan objek-objek yang mereka lihat. Objek yang
dimaksud adalah benda konkret yang digunakan dalam pembelajaran. Menurut
Hudojo (1988 : 46) pada tahap ini anak masih terikat kepada pengalaman pribadi.
Dengan terikatnya anak pada pengalaman, maka penting bagi guru untuk
memberikan pengalaman kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan
berpikirnya. Berdasarkan permasalahan di sekolah yang diketahui melalui
kegiatan wawancara, menurut peneliti salah satu cara yang dapat digunakan agar
siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari matematika adalah menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
Pendekatan PMRI merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pembelajaran matematika. Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) diadaptasi dari Realistic Mathematic
Education (RME) yang telah disesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Wijaya (2012 : 20-21) pengetahuan akan bermakna bagi siswa jika pembelajaran
menggunakan permasalahan realistik (dapat dibayangkan atau nyata dalam
bayangan siswa).
Agar materi dapat disampaikan dengan lebih mudah, pembelajaran yang telah
dirancang sesuai tahap perkembangan siswa disusun dalam buku pembelajaran
matematika. Salah satu penyebab kesulitan guru dalam menyampaikan materi
yang sesuai tahap perkembangan siswa adalah kurangnya ketersediaan buku
pembelajaran matematika yang mengarah pada penggunaan benda konkret untuk
membangun pengetahuan siswa. Buku pembelajaran matematika yang
dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah buku, yaitu buku guru
dan buku siswa. Buku siswa adalah buku yang digunakan sebagai panduan
aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi
tertentu, sedangkan buku guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Buku guru dan buku siswa digunakan secara
berdampingan.
Buku guru dan buku siswa dikembangkan berdasarkan karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia untuk mengatasi permasalahan dalam
pembelajaran matematika di sekolah. Kelima karakteristik yang ada dalam
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia sangat tepat digunakan dalam
pembelajaran matematika kelas V sekolah dasar untuk melibatkan siswa dalam
pembelajaran matematika. Kelima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia meliputi penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil
konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Oleh karena itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
melaksanakan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Guru dan Buku
Siswa Kelas V SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan,
maka masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi volume kubus dan balok
karena materi tidak disajikan secara konkret.
2. Guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi volume kubus dan
balok karena tidak adanya buku pembelajaran yang membantu guru mengajar
sesuai tahap perkembangan kognitif siswa.
1.3 Batasan Masalah
Batasan penelitian ini adalah materi materi volume kubus dan balok untuk
siswa kelas V sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia. Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Demangan Baru I pada tahun
ajaran 2016/2017 dengan objek penelitian siswa kelas V.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diidentifikasikan di atas maka
peneliti merumuskan masalah yang diambil yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Bagaimana proses mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas V SD
materi volume kubus dan balok dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia?
2. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas V SD materi volume
kubus dan balok dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengembangkan dan mendeskripsikan proses pengembangan buku guru
dan buku siswa kelas V sekolah dasar materi volume kubus dan balok
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
2. Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa kelas V sekolah dasar
materi volume kubus dan balok dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran matematika, berinteraksi
dengan siswa lainnya, dan membangun sendiri pemahaman dalam
pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Bagi Guru
Membantu guru menyediakan media pembelajaran berupa buku guru
dan buku siswa dengan menggunakan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia.
3. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun buku guru
dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan bermakna.
1.7 Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan dalam penelitian adalah buku guru dan buku
siswa kelas V SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
Buku ini dicetak berwarna dengan ukuran kertas A4 (panjang 29,7 cm dan lebar
21 cm). Adapun gambaran produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
A. Buku Guru
Buku guru memiliki ketebalan 30 halaman. Buku guru memuat lima
karakteristik Pendekatan Matematika Realistik Indonesia dalam setiap langkah-
langkah pembelajarannya. Buku guru memuat beberapa hal, sebagai berikut.
1. Komponen-komponen buku guru adalah halaman sampul, kata pengantar,
petunjuk penggunaan buku, penjelasan singkat tentang karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, daftar isi buku, kegiatan
pembelajaran, daftar referensi gambar, dan daftar riwayat hidup penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Buku yang dibuat diberi sampul yang berisi judul, nama pengarang, ilustrasi
gambar, pendekatan yang digunakan, untuk siapa buku dibuat, dan informasi
tentang pengguna buku guru. Halaman sampul dibuat menarik dan fullcolour
agar siswa tertarik untuk belajar tentang volume kubus dan balok.
3. Pembelajaran dibuat menarik dengan percobaan dan permainan agar siswa
tertarik untuk belajar matematika terlebih dalam mempelajari volume kubus
dan balok. Agar siswa paham tentang materi yang sedang dipelajari, setelah
melakukan percobaan dan permainan siswa diberi latihan soal berjumlah lima
buah soal. Percobaan, permaian, dan latihan soal yang terdapat dalam buku
guru dilengkapi dengan kunci jawaban.
4. Proses pembelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa
dikembangkan dari lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia. Karakteristik pertama adalah penggunaan konteks. Konteks yang
digunakan dalam buku ini adalah alat peraga berupa kubus satuan, kubus
tanpa tutup, balok tanpa tutup, dan terdapat dalam soal verita yang berkaitan
dengan kehidupan siswa sehari-hari. Karakteristik kedua adalah penggunaan
model. Karakteristik ini dimaksudkan untuk proses matematisasi atau
membangun konsep matematika dari suatu fenomena yang menggunakan
angka dan simbol dalam penulisannya. Dalam buku guru dan buku siswa,
karakteristik ketiga muncul ketika siswa menuliskan hasil percobaan ke
dalam tabel yang telah tersedia. Karakteristik ketiga adalah pemanfaatan hasil
konstruksi siswa. Pada karakteristik ketiga, siswa diberi kebebasan untuk
mengembangkan strategi pemecahan masalah. Kegiatan dalam buku guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
buku siswa yang memunculkan karakteristik ini adalah ketika siswa
melakukan permainan menggunakan kubus satuan untuk membangun balok.
Siswa diberi kebebasan untuk menentukan panjang, lebar, dan tinggi balok
dengan ketentuan volume oleh guru. Karakteristik keempat adalah
interaktivitas. Interaktivitas merupakan proses sosial untuk mengembangkan
kemampuan berinteraksi. Interaktivitas dalam pembelajaran menggunakan
buku guru dan buku siswa ini terjadi antara guru dengan siswa dan antara
siswa dengan siswa lain karena kegiatan pembelajaran dilakukan dalam
kelompok. Karakterisik kelima adalah keterkaitan. Karakteristik kelima ini
menekankan bahwa kita harus memandang sebuah objekmenjadi satu
kesatuan antar elemen yang saling berkaitan. Materi dalam pembelajaran
matematika saling berkesinambungan satu sama lain. Materi yang
dikembangkan dalam buku guru dan buku siswa adalah volume kubus dan
balok. Materi ini berkaitan dengan materi perkalian dan pembagian dan
konversi satuan volume.
5. Bahasa yang digunakan dalam mengembangkan buku guru disesuaikan
dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan) dan kalimat yang ada dalam buku
guru dibuat secara singkat dan jelas. Huruf yang dicetak disesuaikan dengan
kebutuhan anak sekolah dasar yaitu dibuat dengan jenis huruf Comic Sans
MS, ukuran font 14, dan spasi baris 1,5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Buku Siswa
Tidak jauh berbeda dengan buku guru, buku siswa buku siswa memiliki
ketebalan 26 halaman. Buku siswa memuat kegiatan pembelajaran siswa di kelas.
Buku siswa memuat beberapa hal, sebagai berikut.
1. Komponen-komponen buku siswa adalah halaman sampul, kata pengantar,
petunjuk penggunaan buku, daftar isi buku, kegiatan pembelajaran, daftar
referensi gambar, dan daftar riwayat hidup penulis.
2. Buku siswa yang dibuat diberi sampul yang berisi judul, nama pengarang,
ilustrasi gambar, pendekatan yang digunakan, untuk siapa buku dibuat, dan
informasi tentang pengguna buku guru. Halaman sampul dibuat menarik dan
fullcolour dan diberi gambar ilustrasi agar siswa tertarik untuk belajar tentang
volume kubus dan balok.
3. Buku siswa dikembangkan berdasarkan lima karakteristik Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Penjelasan mengenai kelima karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada setiap langkah pembelajaran
matematika dapat dilihat pada penjelasan tentang buku guru pada halaman 9.
4. Bahasa yang digunakan dalam buku siswa adalah Bahasa Indonesia dan
ditulis secara sederhana dengan jenis huruf Comic Sans MS dan berukuran
14. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD).
5. Setiap awal kegiatan percobaan, siswa diberi ilustrasi gambar setiap langkah
percobaan yang akan dilakukan. Gambar dibuat menarik dengan warna
kekontrasan yang sesuai. Gambar juga diberikan pada beberapa soal cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pada latihan soal untuk membantu siswa memiliki gambaran tentang bentuk
benda pada soal.
1.8 Definisi Operasional
1. Pendekatan adalah cara pandang untuk mengkaji suatu permasalahan.
2. Matematika adalah konsep yang menggunakan angka-angka dan simbol-
simbol untuk melakukan pengukuran dan penghitungan secara
kuantitatif.
3. Buku guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas.
4. Buku siswa adalah buku yang digunakan sebagai panduan aktivitas
pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi
tertentu.
5. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah suatu
pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan pada
penggunaan situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa dan kebermaknaan
pembelajaran.
6. Siswa kelas V adalah objek penelitian pengembangan buku guru dan
buku siswa matematika di SD Kanisius Demangan Baru I tahun ajaran
2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas kajian pustaka yang terdiri dari teori-teori yang
mendukung, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan
penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
Pada penelitian ini menggunakan beberapa teori yang digunakan sebagai
dasar. Beberapa teori yang digunakan adalah pembelajaran matematika,
perkembangan siswa kelas V sekolah dasar, pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia, dan buku guru dan buku siswa.
2.1.1.1 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah penciptaan kondisi dan situasi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar yang efisien dan efektif bagi peserta didik (Vembriarto
dkk, 1994: 45). Sementara itu, matematika merupakan bahasa khusus yang
menggunakan angka-angka dan simbol-simbol untuk mempelajari hubungan
kuantitas (VanCleave, 2003: 1). Matematika adalah bahasa numerik yang
memungkinkan manusia melakukan pengukuran secara kuantitatif (Wahana,
2010: 85). Berdasarkan kedua definisi di atas, peneliti mengartikan pembelajaran
matematika sebagai penciptaan kondisi belajar yang efektif dan efisien dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menggunakan angka-angka dan simbol-simbol untuk melakukan pengukuran dan
penghitungan secara kuantitatif.
Setiap kesempatan pembelajaran matematika, hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi siswa (Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2006: 153). Untuk meningkatkan keefektifan, pembelajaran
disampaikan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, alat peraga, atau
media lainnya. Mata pelajaran matematika di sekolah dasar meliputi aspek
bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data. Matematika
disampaikan di sekolah dasar agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Untuk mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika, guru
perlu memahami tahap perkembangan kognitif siswa sekolah dasar. Piaget (Berk,
2012: 196, 300, 403, 526) membagi tahap perkembangan kognitif menjadi empat,
yaitu tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan
tahap operasional formal. Tahap sensorimotor terjadi dalam dua tahun pertama
hidup. Pada tahap ini anak berpikir berdasarkan pengalaman menggunakan indera
mereka. Segala sesuatu dilihat berdasarkan sudut pandang dirinya sendiri sesuai
dengan apa yang dilihatnya. Tahap pra-operasional terjadi pada anak berusia 2-7
tahun. Pada tahap ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek
dengan gambaran dan kata-kata. Selain itu, anak juga dapat mengklasifikasi
benda-benda berdasarkan kemiripannya. Tahap operasional konkret terjadi pada
anak berusia 7-11 tahun. Pada tahap ini, proses pemikiran anak diarahkan pada
kejadian riil yang diamati oleh anak. Anak dapat memecahkan masalah selama
masalah tersebut disajikan dalam bentuk konkret. Tahap operasional formal
terjadi pada anak berusia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini, anak mengembangkan
kemampuan berpikir abstrak, sistematis, dan ilmiah.
Berdasarkan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa kelas V
sekolah dasar (kira-kira berusia 11 tahun) masuk dalam tahap operasional konkret.
Menurut Hergenhahn dan Matthew (208: 319) pada tahap ini, proses pemikiran
anak diarahkan pada kejadian riil yang diamati oleh anak. Anak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memecahkan masalah selama masalah tersebut disajikan dalam bentuk konkret.
Kejadian riil yang dialami anak dapat berupa pengalaman kehidupan sehari-hari.
Dengan terikatnya anak pada pengalaman, maka penting bagi guru untuk
memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya. Pengalaman akan mudah diterima siswa ketika guru
memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna.
2.1.1.2 Volume Kubus dan Balok
Menurut Kerami dan Sitanggang (1999: 317), volume adalah bilangan
yang menyatakan suatu keadaan tiga dimensi. Menurut Syahbana (2013: 2),
volume adalah penghitungan seberapa besar ruang yang bisa ditempati suatu
objek. Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat diketahui bahwa volume adalah
bilangan yang menyatakan seberapa banyak ruang yang dapat ditempati suatu
objek. Objek yang menempati ruang tersebut dapat berupa benda beraturan
maupun benda tidak beraturan. Bangun ruang tetap mempunyai isi baik dalam
keadaan padat maupun kosong.
Dalam buku yang dikembangkan ini, bangun ruang yang digunakan ada
dua macam, yaitu kubus dan balok. Kubus adalah bangun ruang yang terbentuk
dari enam sisi yang berbentuk persegi dan rusuknya semua sama panjang. Volume
atau isi kubus dapat ditentukan dengan rumus volume = rusuk × rusuk × rusuk.
Berbeda dengan kubus, balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga
pasang persegi panjang. Setiap pasang persegi panjang yang berhadapan memiliki
bentuk dan ukuran yang sama Untuk mencari volume sebuah balok digunakan
rumus volume = panjang × lebar × tinggi. Volume memiliki satuan kubik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dilambangkan dengan pangkat tiga (3). Selain kubik satuan volume dapat
dikonversi ke satuan lainnya, yaitu liter yang dilambangkan dengan l. Materi yang
akan digunakan dalam penelitian ini diambil dari KD 4.1 yaitu menghitung
volume kubus dan balok pada kurikulum KTSP 2006.
2.1.1.3 Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang mengadaptasi Realistic Mathematics Education
(RME). Realistic Mathematics Education dikembangkan di Belanda oleh Hans
Freudenthal sekitar tahun 1970. Matematika sebaiknya tidak diajarkan kepada
siswa sebagai produk yang siap pakai, melainkan suatu kegiatan dalam
mengkonstruksi konsep matematika (Wijaya, 2012: 20). Berdasarkan pemikiran
tersebut, kemudian Freudenthal mengembangkan pembelajaran matematika yang
merupakan aktivitas manusia dalam realitas kehidupan. Kemudian sejak tahun
2001 beberapa tokoh matematika Indonesia mempelajari Realistic Mathematics
Education dan disesuaikan dengan budaya dan kondisi negara Indonesia.
Sehingga nama pendekatan ini menjadi Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia
Pendidikan Matematika Realistik menekankan pada proses pembelajaran
berdasarkan situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa. Dalam hal ini,
permasalahan realistik merupakan fondasi dalam membangun konsep matematika
yang disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran. Dengan menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, siswa diajak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mencari, menemukan, dan membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan
pengalaman belajarnya
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia memiliki lima karakteristik
yang harus muncul pada tiap pembelajaran (Wijaya, 2012: 21-23). Kelima
karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah penggunaan
konteks, penggunaan model, proses konstruksi siswa, interaktivitas, dan
keterkaitan. Masing-masing karakteristik dapat dijabarkan sebagai berikut.
Karakteristik pertama adalah penggunaan konteks. Konteks dalam hal ini
tidak harus berupa masalah dunia nyata, tetapi dapat berupa permainan, alat
peraga, dan hal-hal lain yang bermakna dan dapat dibayangkan siswa. Konteks
memiliki beberapa fungsi dan peranan penting (Wijaya, 2012: 33) yaitu (a)
pembentukan konsep (memberikan siswa suatu akses yang alami dan motivatif
menuju konsep matematika), (b) pengembangan model (mengembangkan
kemampuan siswa untuk menemukan berbagai strategi untuk menemukan atau
membangun konsep matematika), (c) penerapan untuk menunjukkan bagaimana
konsep matematika digunakan dalam kehidupan manusia, dan (d) melatih
kemampuan khusus dalam situasi terapan (kemampuan untuk mengidentifikasi,
mengeneralisasi, dan permodelan untuk menghadapi situasi terapan).
Karakteristik kedua adalah penggunaan model. Model digunakan untuk
menjembatani dari pengetahuan matematika tingkat konkret menuju pengetahuan
matematika tingkat formal. Proses ini juga disebut proses matematisasi. Proses
matematisasi melibatkan 2 proses utama, yaitu generalisasi dan formalisasi.
Generalisasi adalah proses pencarian pola dan hubungan, sedangkan formalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
adalah proes permodelan dan simbolisasi. Penggunaan model dapat
dikembangkan dalam empat level atau tingkatan yang dikemukakan oleh
Gravemeijer (dalam Wijaya, 2012: 47). Keempat level tersebut, yaitu (a) level
situasional (permodelan masih berkembang dalam konteks situasi masalah yang
dikembangkan), (b) level referensial (siswa membuat permodelan sebagai
penggambaran konteks), (c) level general (pencarian solusi secara matematis yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah), dan (d) level formal (tahap perumusan
dan penegasan konsep yang dibangun siswa).
Karakteristik ketiga adalah pemanfaatan hasil konstruksi siswa. Siswa diberi
kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sesuai dengan
konsep yang dibangun oleh siswa karena sebaiknya pembelajaran matematika
diarahkan untuk mendidik siswa berpikir secara matematis sehingga konsep yang
sedang dipelajari dapat dipahami secara mendalam. Dalam hal ini pengembangan
kreativitas siswa akan menjadi bagian penting dalam pembelajaran matematika.
Karakteristik keempat adalah interaktivitas. Belajar dapat diperoleh melalui
proses sosial yang menjadikan pembelajaran menjadi lebih singkat dan bermakna.
Hal ini seperti teori perkembangan kognitif yang disampaikan oleh Vygotsky.
Vygotsky mengemukakan pendapat bahwa peranan orang dewasa dan anak-anak
lain sangat penting dan memudahkan perkembangan anak (Jarvis, 2009: 154).
Dalam meningkatkan perkembangan anak, terlebih perkembangan kognitif, akan
lebih maksimal dan lebih mudah ketika anak melakukan interaksi dengan orang
dewasa dan teman sebaya. Di sekolah, interaksi dengan orang dewasa dapat
terlihat dengan adanya interaksi antara guru dan murid. Interaksi dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sebaya dapat terlihat dengan adanya kerja kelompok saat pembelajaran. Oleh
karena itu untuk memaksimalkan kemampuan berpikir anak, maka adanya
interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya perlu dilakukan saat
pembelajaran.
Karakteristik kelima adalah keterkaitan. Keterkaitan yang dimaksud adalah
adanya hubungan antar konsep matematika satu dengan konsep matematika
lainnya. Konsep matematika biasanya disampaikan secara terpisah-pisah sehingga
siswa mengalami kesulitan untuk melihat hubungan antar konsep dan sulit untuk
memahami bagaimana pengetahuan suatu konsep dibutuhkan untuk mempelajari
konsep lainnya.
Buku dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan lima karakteristik
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia yang terkandung dalam
langkah-langkah pembelajaran pada materi volume kubus dan balok. Karakteristik
pertama, yaitu penggunaan konteks terdapat pada judul kegiatan, percobaan, dan
permainan yang digunakan dalam pembelajaran. Karakteristik kedua, yaitu
penggunaan model terdapat pada gambar sebagai jembatan pengetahuan yang
bersifat konkret ke abstrak. Karakteristik ketiga, yaitu proses konstruksi siswa
terdapat dalam proses penyelesaian soal latihan. Karakteristik keempat, yaitu
interaktivitas terdapat dalam proses belajar yang dilakukan siswa secara
berkelompok. Karakteristik kelima, yaitu keterkaitan terdapat dalam latihan soal
berbentuk soal cerita dan dalam materi pengetahuan tambahan dimana materi
volume kubus dan balok dikaitkan dengan materi konversi satuan volume.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.1.4 Buku Guru dan Buku Siswa
Buku guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas (dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013: 6). Buku guru
berisi langkah-langkah pembelajaran yang digunakan sebagai petunjuk
penggunaan buku siswa. Sebelum melakukan pembelajaran, guru sebaiknya
mempelajari terlebih dahulu buku guru yang digunakan untuk mendampingi siswa
dalam melakukan pembelajaran dengan buku siswa. Buku guru berisi tentang cara
melakukan pembelajaran yang dikemukakan secara terperinci yang dilengkapi
dengan media pembelajaran yang dapat digunakan ataupun dikembangkan.
Buku siswa adalah buku yang diperuntukan bagi siswa yang dipergunakan
sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam
menguasai kompetensi tertentu (dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013: 3). Buku ini dirancang untuk melaksanakan pembelajaran yang kontekstual,
siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan nyata. Buku ini
disusun untuk memberi pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Buku siswa
berisi petunjuk-petunjuk bagi siswa selama melaksanakan kegiatan dalam
pembelajaran. Misalnya, kegiatan menceritakan, melakukan kegiatan, melakukan
pengamatan, dan kegiatan lainnya. Buku siswa juga dilengkapi dengan lembar
kerja siswa yang berisi latihan soal sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan
oleh siswa untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Dengan buku siswa, guru dapat mengenal siswa lebih baik melalui pengamatan
terhadap hasil kerja siswa yang telah dirancang. Selain itu, buku siswa berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sebagai rekam jejak belajar siswa sehingga guru dan orang tua dapat melihat
perkembangan kompetensi selama mengikuti proses pembelajaran.
2.1.2 Hasil penelitian yang relevan
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan dua hasil penelitian yang
relevan mengenai PMRI dan satu hasil penelitian yang relevan mengenai
pengembangan buku. Berikut ini adalah tiga penelitian yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Widyaningtyas (2013) melakukan penelitian dengan judul “Implementasi
Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia di Kelas IV B SD Kanisius Sengkan,
Condongcatur, Depok, Sleman”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
bagaimana implementasi perangkat pembelajaran matematika pada materi bangun
ruang dengan pendekatan PMRI untuk peserta didik kelas IV di SD Kanisius
Sengkan dan mengetahui kemunculan karakteristik PMRI yang direalisasikan
dalam kegiatan pembelajaran matematika pada materi bangun ruang untuk peserta
didik kelas IV di SD Kanisius Sengkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karakteristik PMRI yang direalisasikan dalam pembelajaran matematika materi
bangun ruang untuk kelas IV muncul secara maksimal, yaitu 72,92% untuk
penggunaan konteks, 94,45% untuk penggunaan model, 66,67% untuk
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, 82,17% untuk interaktivitas, dan 87,22%
untuk keterkaitan.
Pratiwi (2013) melakukan penelitian dengan judul “Implementasi
Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
di Kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.” Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui proses implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan
menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV dan mengetahui kemunculan
indikator-indikator kelima karakteristik PMRI pada implementasi di SD Kanisius
Condongcatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi
perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di
SD Kanisius Condongcatur dapat berjalan sesuai dengan rancangan dalam
perangkat pembelajaran. Pada proses pembelajaran dapat dilihat kemunculan
indikator-indikator karakteristik PMRI, yaitu penggunaan masalah kontekstual,
penggunaan model, dan penggunaan interaktivitas siswa sudah muncul secara
maksimal. Sedangkan indikator-indikator pada karakteristik penggunaan
kontribusi siswa dan pemanfaatan keterkaitan muncul berbeda-beda, yaitu ada
yang muncul maksimal, ada yang muncul kurang maksimal, dan ada pula yang
tidak muncul dalam proses pembelajaran.
Astuti (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik dalam Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Rendang”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan memperoleh perangkat
pembelajaran matematika realistik yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat
pembelajaran dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan prosedur Plomp
yang meliputi lima tahap, yaitu (1) investigasi awal; (2) desain; (3)
realisasi/konstruksi; (4) tes, evaluasi, dan revisi; dan (5) implementasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memiliki nilai validitas, kepraktisan,dan keefektifan yang tinggi. Perangkat
pembelajaran yang dibuat oleh Astuti berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), buku siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan buku petunjuk guru. Hasil
validitas konstruk untuk RPP menunjukkan angka 4,38, untuk buku siswa 4,45,
untuk LKS 4,58, untuk buku petunjuk guru 4,43. Hasil validitas ini menunjukkan
angka yang tinggi. Kepraktisan perangkat pembelajaran yang telah dibuat
dikembangkan pada keterlaksanaan perangkat pembelajaran di kelas. Ujicoba
lapangan diperoleh dari hasil pengamatan, angket respon guru terhadap perangkat
pembelajaran, dan angket respon siswa terhadap buku siswa dan LKS. Hasil
pengamatan terhadap keterlaksanaan perangkat pembelajaran menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor keterlaksanaan perangkat pembelajaran
di sekolah yaitu dari 2,93 dengan kriteria cukup praktis menjadi 4,27 dengan
kriteria sangat praktis. Hasil respon guru terhadap perangkat pembelajaran
menunjukkan angka rata-rata skor 4,65 yang berarti memiliki nilai kepraktisan
yang sangat baik. Hasil respon siswa menunjukkan bahwa 95% siswa senang
belajar menggunakan buku siswa dan LKS yang digunakan dalam mengikuti
pembelajaran. Keefektifan pembelajaran dinilai melalui pengamatan aktivitas
siswa selama siklus 1 dan siklus 2 berlangsung dan tes hasil belajar siswa.
Pengamatan aktivitas siswa menunjukkan rata-rata skor 4,20 di SD N 1 Pesaban
dan 4,08 di SD N 2 Pesaban pada siklus 1 dan menunjukkan peningkatan pada
siklus 2 menjadi 4,87 di SD N 1 Pesaban dan 4,60 di SD N 2 Pesaban. Tes hasil
belajar menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa berdasarkan siklus 1 dan
siklus 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2.1 Literature Map penelitian-penelitian yang relevan
2.2 Kerangka berpikir
Matematika adalah ilmu tentang bilangan untuk mempelajari hubungan antara
bilangan menggunakan angka-angka dan simbol-simbol. Dengan mempelajari
matematika, diharapkan siswa dapat memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang terkait dengan bilangan. Pembelajaran matematika akan
bermakna bagi siswa jika dilakukan secara menyenangkan dengan melibatkan
siswa dalam pembelajaran dan menggunakan benda konkret untuk memberikan
pengalaman belajar bagi siswa. Sayangnya, pemberian pengalaman belajar secara
langsung kepada siswa dengan benda konkret masih belum dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
maksimal karena keterbatasan waktu dan tidak tersedianya media yang membantu
siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam belajar.
Salah satu media yang menunjang adalah buku ajar yang terdiri atas buku guru
dan buku siswa. Buku guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Buku guru digunakan secara berdampingan dengan
digunakannya buku siswa saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Buku
siswa berisi tentang kegiatan-kegiatan suatu pembelajaran yang diharapkan
menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna bagi siswa dan relevan dengan
kehidupan nyata. Namun kenyataannya buku yang digunakan dalam pembelajaran
kurang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, yaitu
tahap operasional konkret agar anak dapat merasakan pengalaman belajar yang
lebih bermakna.
Dalam mempelajari matematika, salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk memberikan pengalaman langsung, bermakna bagi siswa, dan berdasarkan
kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa adalah pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Pendekatan Matematika Realistik Indonesia
memiliki lima karakteristik yang harus muncul pada tiap pembelajaran, yaitu (1)
penggunaan konteks, (2) penggunaan model, (3) pemanfaatan hasil konstruksi
siswa, (4) interaktivitas, dan (5) keterkaitan. Dengan mengembangkan
pembelajaran dengan kelima karakteristik ini, maka pembelajaran matematika
akan memberikan pengalaman belajar secara nyata dan lebih melibatkan siswa
dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.3 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah penelitian.
1. Prosedur pengembangan buku
a. Bagaimana prosedur mengembangkan buku guru dan buku siswa pelajaran
matematika kelas V sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia?
2. Kualitas buku guru dan buku siswa yang dikembangkan
a. Bagaimana kualitas buku guru kelas V sekolah dasar dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?
b. Bagaimana kualitas buku siswa kelas V sekolah dasar dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?
c. Bagaimana keefektifan penggunaan buku siswa kelas V sekolah dasar
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur
pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan
reliabilitas, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian dan
Pengembangan, dalam Bahasa Inggis Research and Development (R&D). R&D
merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012: 297).
R&D adalah jenis penelitian yang digunakan untuk analisis kebutuhan dan
menguji keefektifan produk supaya dapat digunakan pada masyarakat luas.
Menurut Sukmadinata (2008: 57), R&D digunakan untuk mengevaluasi dan
menyempurnakan produk-produk lama dan atau mengembangkan produk baru.
Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa R&D merupakan
penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan produk lama atau
mengembangkan produk baru.
Berdasarkan uraian pengertian R&D di atas dalam bidang pendidikan,
penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku
modul, media, dan instrumen evaluasi. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis penelitian R&D untuk mengembangkan buku guru dan buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
siswa pelajaran matematika kelas V sekolah dasar menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dengan tujuan membantu siswa kelas
V sekolah dasar memahami materi volume kubus dan balok sesuai dengan
langkah kognitif siswa. Buku guru dan buku siswa dikembangkan berdasarkan
lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, yaitu penggunaan
konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas,
dan keterkaitan. Materi dalam buku guru dan buku siswa adalah volume kubus,
volume balok, dan mengubah satu satuan volume ke satuan volume lainnya
dengan penyesuaian permasalahan yang dimiliki subjek penelitian.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian dan pengembangan buku guru dan buku siswa dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia akan menguraikan
tentang objek, subjek, dan lokasi penelitian.
3.2.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Buku guru dan buku
siswa merupakan buku yang digunakan secara berdampingan untuk melakukan
pembelajaran terkait materi kubus dan balok menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia yang mencakup lima karakteristik,
yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi
siswa, interaktivitas, dan keterkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelompok terbatas siswa-siswi kelas VB SD
Kanisius Demangan Baru I pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Jumlah
siswa yang terlibat dalam ujicoba terbatas oleh peneliti menggunakan buku siswa
yang telah divalidasi adalah lima orang. Kelima siswa yang terlibat dalam ujicoba
terbatas ini telah dipilih melalui diskusi dengan guru matematika kelas V. Secara
keseluruhan, siswa kelas VB berjumlah 26 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-
laki dan 15 siswa perempuan. Kelima subjek penelitian terdiri dari tiga orang
siswa putri dan dua orang siswa putra.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan di SD Kanisius Demangan
Baru 1 yang terletak di Jalan Demangan Baru 22, Caturtunggal, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SD Kanisius
Demangan Baru 1 merupakan sekolah dasar dengan akreditasi “A” dan memiliki
banyak prestasi akademik dan non akademik. Siswa SD Kanisius Demangan Baru
1 berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan, pekerjaan,
tingkat ekonomi keluarga, agama, dan tempat tinggal. Alasan peneliti melakukan
penelitian di SD Kanisisus Demangan Baru 1 adalah guru matematika kelas V
merasa kesulitan dalam melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia mengunakan langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
modifikasi penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam
Sukmadinata, 2008 : 169-170) serta Sugiyono (2012 : 298-311). Berikut ini
dijabarkan keempat langkah penelitian hasil modifikasi langkah penelitian
menurut Borg dan Gall serta Sugiyono.
1. Pengumpulan Data
Langkah ini merupakan langkah awal sebelum menentukan produk yang akan
dikembangkan, yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan
melalui pengukuran kebutuhan, studi literatur, dan melakukan penelitian dalam
skala kecil. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data disesuaikan
dengan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Mendesain Produk
Pengembangan draf produk merupakan langkah dalam awal pengembangan
produk meliputi penentuan jenis produk dan spesifikasi produk. Desain produk
dibuat berdasarkan permasalahan yang diperoleh melalui langkah pengumpulan
data.
3. Validasi Desain
Validasi merupakan kegiatan untuk menilai produk yang telah
dikembangkan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan ahli yang
sudah berpengalaman untuk menilai produk baru. Ahli diminta untuk menilai
produk agar mengetahui kelemahan dan kekuatan produk yang dikembangkan.
Kelemahan yang masih ada dalam produk yang telah dikembangkan
diminimalisasi dengan adanya perbaikan produk sebelum diujicobakan.
4. Ujicoba Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Langkah ujicoba lapangan dilakukan setelah draf produk mendapat masukan
dan penyempurnaan dari ahli. Ujicoba terbatas merupakan pengujian produk awal
dalam skala kecil. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan efisiensi produk yang telah digunakan dengan
produk baru.
Modifikasi penelitian ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan dana
yang dimiliki peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian berhenti pada
langkah ujicoba yang dilakukan dalam skala kecil. Alasan lain adalah karena
langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall serta Sugiyono tidak
terlalu berbeda dan dapat diperoleh beberapa langkah yang mewakili langkah-
langkah penelitian dan pengembangan kedua tokoh. Berikut ini bagan langkah-
langkah penelitian yang telah dimodifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 3.1 Langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi
Keempat langkah pengembangan buku guru dan buku siswa dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat dijelaskan sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diawali dengan mencari adanya permasalahan, potensi, dan
kebutuhan yang timbul saat penyelenggaraan pembelajaran dilakukan dengan cara
melakukan wawancara dengan guru dengan jenis wawancara terbuka yang tidak
berstruktur. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa di empat sekolah dasar
yang berada di wilayah Sleman Timur. Keempat sekolah dasar yang digunakan
sebagai analisis kebutuhan adalah SD N Deresan, SD Kanisius Demangan Baru I,
SD Kanisius Sengkan, dan SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Pertanyaan
wawancara yang diajukan kepada guru berupa kesulitan saat menyelenggarakan
pembelajaran matematika di kelas dan hal yang masih dibutuhkan untuk
menyelenggarakan pembelajaran di kelas terkait dengan materi yang sulit untuk
disampaikan kepada siswa. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa berupa
kesulitan apa yang dialami siswa dalam belajar matematika dan bagaimana
pembelajaran matematika yang selama ini telah dilakukan di kelas.
2. Mendesain Produk
Pada langkah ini, peneliti membuat rancangan produk yang akan
dikembangkan untuk mengatasi masalah di sekolah. Produk yang dikembangkan
adalah buku guru dan buku siswa. Setelah menentukan jenis produk yang akan
dikembangkan, peneliti menentukan materi yang akan dikembangkan menjadi
buku guru dan buku siswa. Materi yang akan dikembangkan ditentukan
berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara guru dan
siswa. Peneliti mempersiapkan ruang lingkup materi yang berasal dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
matematika, peneliti menggunakan pendekatan PMRI sebagai dasar
pengembangan buku. Agar sesuai dengan kaidah penyusunan buku, peneliti
membaca literatur penyusunan buku teks pelajaran.
3. Validasi Produk
Validasi produk dilakukan untuk menilai produk yang telah dirancang oleh
peneliti agar memperoleh produk yang layak untuk diujicobakan. Validasi dalam
penelitian ini melibatkan dua orang ahli. Ahli pertama merupakan seorang dosen
matematika PGSD dan ahli kedua merupakan seorang guru matematika kelas V
yang memiliki informasi cukup tentang PMRI. Data tersebut diperoleh dari kedua
ahli melalui pengisian kuesioner. Data tersebut diolah dan dianalisis untuk
mengetahui kelemahan dan kesalahan produk agar dapat diperbaiki sebelum
diujicobakan. Untuk memperkuat hasil validasi, peneliti melakukan uji
keterbacaan buku kepada lima siswa sekolah dasar kelas V untuk mengetahui
apakah kalimat yang terdapat dalam buku dapat dipahami dengan jelas agar
dilakukan perbaikan pada kalimat yang masih belum jelas.
4. Ujicoba Terbatas
Ujicoba terbatas diawali dengan uji empiris soal pilihan ganda yang akan
digunakan sebagai pretest dan posttest pada saat ujicoba produk berupa buku
siswa. Data uji empiris soal pilihan ganda tersebut dianalisis agar memperoleh
soal-soal yang valid dan reliabel. Tiga puluh soal yang valid kemudian digunakan
sebagai soal pretest dan posttest. Ujicoba produk secara terbatas diawali dengan
dengan pretest untuk memperoleh pengetahuan awal siswa. Setelah memberikan
tes, peneliti dan siswa menggunakan buku guru dan buku siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran. Ujicoba diakhiri dengan posttest
untuk mengetahui keadaan siswa setelah mendapatkan treatment. Soal yang
diberikan saat posttest merupakan soal yang sama saat dilakukan pretest. Hasil
pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui keefektifan penggunaan buku
guru dan buku siswa dalam pembelajaran matematika dengan materi volume
kubus dan balok di kelas V.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah dalam melakukan penelitian
R&D. Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data berupa tes, kuesioner,
dan wawancara.
3.4.1 Tes
Tes adalah sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan
tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek
tertentu dari orang yang dikenai tes (Widoyoko, 2009: 45-46). Menurut Masidjo
(1995: 38) tes merupakan alat yang dipakai untuk mengukur tingkat keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Menurut
Vembriarto,dkk (1994: 66) tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang
dirancang untuk mengukur hasil belajar atau kemampuan peserta didik.
Berdasarkan ketiga definisi tentang tes, maka dapat diketahui bahwa tes
merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik.
Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa
sebelum diberi perlakuan menggunakan produk dan keadaan akhir siswa setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diberi perlakuan menggunakan produk. Tes yang digunakan berupa tes pilihan
ganda berjumlah 30 butir soal dengan empat pilihan jawaban. Jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah 26 siswa kelas V B, namun hanya nilai kelima siswa yang
merupakan subjek penelitian yang dianalisis.
3.4.2 Kuesioner
Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2015: 216) kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data di mana responden mengisi pertanyaan atau pernyataan
kemudian setelah diisi dikembalikan kepada peneliti. Menurut Widoyoko (2012:
33) kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Menurut Sukardi (2003:
76) kuesioner adalah beberapa pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah
penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk
memperoleh informasi di lapangan. Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut,
dapat diketahui bahwa kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara
responden menjawab sejumlah pertanyaan atau pernyataan untuk memperoleh
informasi di lapangan.
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan dalam proses validasi buku guru
dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
untuk mengetahui kelayakan buku sebelum diujicobakan kepada subjek
penelitian. Kuesioner buku guru terdapat 24 pernyataan dan kuesioner buku siswa
terdapat 23 pernyataan. Pernyataan pada kuesioner buku guru berkaitan dengan
tujuan dan pendekatan (4 pernyataan), cover (6 pernyataan), isi (10 pernyataan),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dan bahasa (4 pernyataan). Sedangkan pernyataan pada kuesioner buku siswa
berkaitan dengan cover (6 pernyataan), isi (5 pernyataan), konsistensi (4
pernyataan), bahasa (4 penyataan), dan gambar (4 pernyataan). Untuk menilai
kualitas buku guru dan buku siswa, peneliti menggunakan skala Likert, yaitu
memberikan pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut dengan cara
memberi centang ( ) pada kolom yang dianggap paling sesuai dari 5 skala, yaitu
1,2,3,4, dan 5. Skala 1 menunjukkan bahwa produk yang dibuat sangat kurang
baik, skala 2 menunjukkan bahwa produk kurang baik, skala 3 menunjukkan
bahwa produk cukup baik, skala 4 menunjukkan bahwa produk baik, dan skala 5
menunjukkan bahwa produk sangat baik.
3.4.3 Wawancara
Esterberg (dalam Sugiyono, 2015: 232) mengemukakan beberapa macam
wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan ketika peneliti tahu secara pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh dari narasumber. Wawancara semi terstruktur
lebih bebas dilakukan dibandingkan dengan penelitian terstruktur yang bertujuan
menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Wawancara tak berstruktur tidak
menggunakan pedoman yang disusun secara sistematis, hanya berupa garis besar
tentang permasalahan yang akan ditanyakan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak berstruktur
agar memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang permasalahan yang
akan ditanyakan. Dalam wawancara yang tidak berstruktur ini, peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mendengarkan cerita responden (Sugiyono, 2015: 234). Tujuan dari wawancara
yang dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui permasalahan yang dialami oleh
guru selama melakukan pembelajaran di kelas (tentang materi maupun media
yang digunakan) dan cara menyampaikan materi yang dianggap sulit tersebut.
3.5 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen penelitian. Instrumen
yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan kuesioner.
3.5.1 Tes
Tes dalam penelitian ini merupakan alat bantu untuk mengukur
pemahaman siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan menggunakan produk
dalam bentuk soal pilihan ganda. Jumlah soal yang digunakan penelitian ini
adalah 30 butir soal dengan skor 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah.
Soal pilihan ganda ini akan diujikan dua kali pada responden yang sama, yaitu
responden dengan jumlah terbatas. Penyusunan soal pilihan ganda berdasarkan
materi kelas V semester ganjil dengan standar kompetensi 4. Menghitung volume
kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah dan
kompetensi dasar 4.1 Menghitung volume kubus dan balok pada KTSP 2006.
Adapun kisi-kisi soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal pilihan ganda
Indikator No soal
4.1.1 Menghitung volume kubus dengan satuan kubik 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
4.1.2 Menghitung volume balok dengan satuan kubik 11,12,13,14,15,16,17,18,1
9,20
4.1.3 Menghitung volume kubus dan balok dengan satuan liter
dan mililiter
21,22,23,24,25,26,27,28,2
9,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.5.2 Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner validasi produk buku
guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku guru dan buku siswa
divalidasi sebelum diujicobakan. Sebelum dicetak, instrumen kuesioner divalidasi
oleh dosen ahli matematika. Setelah melalui revisi dari proses validasi instrumen,
kuesioner diberikan kepada validator produk, yaitu dosen matematika dan guru
matematika di sekolah dasar. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner validasi
buku guru.
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner validasi buku guru
No Indikator No item
1 Tujuan dan pendekatan 1,2,3,4
2 Cover 1,2,3,4,5,6
3 Isi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
4 Bahasa 1,2,3,4
Adapun kisi-kisi kuesioner validasi buku siswa dapat dilihat dalam tabel 3.3
berikut.
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner validasi buku siswa
No Indikator No item
1 Cover 1,2,3,4,5,6
2 Isi 1,2,3,4,5
3 Konsistensi 1,2,3,4
4 Bahasa 1,2,3,4
5 Gambar 1,2,3,4
3.5.3 Pedoman wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah langkah untuk
mendapatkan data tentang pembelajaran matematika di sekolah dasar dan
kesulitan yang dialami guru dan siswa. Pertanyaan yang diajukan digunakan
sebagai pedoman dalam mewawancarai guru kelas V sekolah dasar dan siswa
kelas VI sekolah dasar yang pernah mempelajari materi yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
penelitian. Pedoman pertanyaan wawancara yang digunakan adalah sebagai
berikut.
A. Pedoman Wawancara Guru
Pertanyaan yang diajukan kepada guru matematika kelas V sekolah dasar
meliputi :
1. Bagaimana kegiatan pembelajaran matematika yang telah dilakukan di
sekolah dasar?
2. Apakah dalam penyampaian materi, guru menggunakan alat peraga?
3. Buku apa yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika?
4. Materi apa yang sulit disampaikan kepada siswa?
B. Pedoman Wawancara Siswa
Pertanyaan yang diajukan kepada siswa kelas VI sekolah dasar yang telah
mempelajari materi volume kubus dan balok adalah “Kesulitan apa yang dialami
siswa dalam mempelajari materi volume kubus dan balok?”
3.6 Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Validitas
Saifuddin (dalam Sutoyo, 2012: 71) mengatakan bahwa validitas
mengukur ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Anastasi (dalam Sutoyo, 2012: 71) mengatakan bahwa validitas
menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur.
Friedman (dalam Sutoyo, 2012: 71) merujuk apakah sebuah tes mengukur apa
yang seharusnya diukur. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bahwa validitas digunakan untuk mengetahui bahwa apakah tes yang digunakan
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sebuah instrumen pengukuran dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan
kriteria tertentu, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil pengukuran dengan
kriteria tersebut (Widoyoko, 2009: 134). Teknik korelasi yang digunakan untuk
mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment dari Carl Pearson
dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
∑X = skor item per butir
∑Y = skor item per total
N = jumlah responden
∑XY = jumlah skor item per butir dikali skor item per total
Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan
harga hasil perhitungan dengan yang ada dalam tabel harga kritik product
moment. Perhitungan korelasi selain dilakukan secara manual dapat juga dengan
menggunakan komputer dengan program SPSS for Windows tipe 16.0.
3.6.2 Reliabilitas
Menurut Anasitasi (dalam Sutoyo, 2012: 64) reliabilitas adalah konsistensi
skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama
pada waktu yang berbeda. Friendman (dalam Sutoyo, 2012: 64) berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
bahwa reliabilitas merujuk pada konsistensi nilai yang diharapkan tetap sama.
Arifin (dalam Matondang, 2009: 93) berpendapat bahwa suatu tes dinyatakan
reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok
yang sama pada kesempatan berbeda. Berdasarkan pendapat ketiga ahli, dapat
diketahui bahwa reliabilitas merupakan konsistensi nilai setelah sekelompok
orang melakukan tes yang sama pada waktu yang berbeda.
Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya ketika memberikan hasil yang
tetap atau konstan apabila diteskan berkali-kali (Widoyoko, 2009: 144).
Reliabilitas dapat dihitung menggunakan metode belah dua untuk jumlah soal
genap atau menggunakan rumus Koefisien Alpha. Rumus reliabilitas
menggunakan metode belah dua adalah sebagai berikut.
Keterangan rumus :
= koefisien reliabilitas
= koefisien belahan 1 dan 2
Berbeda dengan metode belah dua, perhitungan reliabilitas menggunakan
Koefisien Alpha adalah sebagai berikut.
Keterangan rumus :
= koefisien reliabilitas
n = jumlah item
= jumlah kuadrat standar deviasi masing-masing item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
= kuadrat standar deviasi total keseluruhan item
Selain perhitungan menggunakan rumus, reliabilitas dapat dihitung
menggunakan rumus Koefisien Alpha dengan program komputer SPSS for
Windows tipe 16.0. Hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan harga
kritik untuk indeks reliabilitas instrumen, yaitu 0,7 (Widoyoko, 2009: 155).
Dalam penelitian ini, validitas dan reliabilitas instrumen dihitung menggunakan
program komputer SPSS for Windows tipe 16.0.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil
penggunaan instrumen pengumpulan data. Hasil penggunaan instrumen
pengumpulan data yang digunakan adalah tes ujicoba terbatas, kuesioner, dan
wawancara.
3.7.1 Tes Ujicoba terbatas
Ujicoba terbatas dilakukan pada 26 siswa kelas VB SD Kanisius Demangan
Baru 1 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda yang
terdiri dari 30 butir soal dan siswa diberi empat buah pilihan jawaban. Soal pilihan
ganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal yang
dimiliki siswa terkait dengan materi volume kubus dan balok dan kemampuan
akhir siswa setelah menggunakan produk berupa buku guru dan buku siswa.
Teknik analisis data dari pengujian instrumen tes meliputi analisis butir soal untuk
mencari validitas dan reliabilitas instrumen tes menggunakan program komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang dijelaskan pada bagian validitas dan reliabilitas. Sementara itu, pemberian
nilai pretest dan posttest dan pengolahannya dihitung menggunakan rumus di
bawah ini.
Setelah diperoleh nilai hasil tes kelima siswa, maka peneliti mencari nilai
rerata tes dengan rumus :
Nilai rerata kemudian digunakan untuk mengetahui kenaikan nilai pretest
dan posttest melalui rumus berikut.
3.7.2 Kuesioner
Data kuesioner pada penelitian ini berupa skor penilaian oleh kedua
validator. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan desain. Validator menilai produk yang dibuat oleh peneliti dengan
memberi skor 1-5 sesuai dengan indikator pada kuesioner. Skor yang diperoleh
dari validator kemudian dihitung untuk memperoleh nilai dari ahli menggunakan
rumus berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Setelah diketahui nilai dari ahli 1 dan ahli 2, kemudian dilakukan
perhitungan untuk mengetahui nilai akhir produk yang telah dibuat oleh peneliti
dengan cara mencari rerata nilai dari ahli 1 dan ahli 2 menggunakan rumus
berikut.
Nilai yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif
skala lima untuk mengetahui kualitas produk dengan acuan menurut Widoyoko
(2009: 238) sebagai berikut.
Tabel 3.4 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima
Interval Skor Klasifikasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
Keterangan
Rerata Ideal ( ) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan Baku Ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
Berdasarkan rumus konversi tabel 3.4 perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi
tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan
konversi sebagai berikut.
Diketahui :
Skor maksimal ideal = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Skor minimal ideal = 1
Rerata ideal ( ) :
Simpangan baku ideal (SBi) :
Kategori skor :
Sangat baik =
=
=
=
Baik =
=
=
=
Cukup baik =
= 3
= 3
=
Kurang baik =
=
=
=
Sangat kurang baik =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
=
=
=
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 3.5 Konversi nilai skala lima
Interval Skor Klasifikasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
3.7.3 Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui masalah, potensi, dan kebutuhan saat pembelajaran matematika
berlangsung di sekolah dasar. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
tidak terstruktur. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang
berisi tentang pembelajaran matematika yang selama ini dilakukan di sekolah
dasar, penggunaan media saat pembelajaran, buku yang biasa digunakan, dan
materi yang sulit bagi siswa serta alasannya. Teknik analisis data hasil wawancara
pada guru dan siswa adalah dengan membuat kesimpulan deskriptif tentang
potensi, masalah, dan kebutuhan di kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB 4
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan
Pada bab ini dipaparkan hasil yang meliputi langkah-langkah pengembangan
maupun kualitas produk buku guru dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia.
4.1.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan buku guru dan buku siswa
dengan pendekatan berkaitan dengan proses pengembangan buku dan kualitas
buku. Secara rinci setiap rumusan masalah dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa dengan
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas V sekolah dasar
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia menggunakan
empat langkah hasil modifikasi sepuluh langkah penelitian dan pengembangan
menurut Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2008: 169-170) dan sepuluh langkah
penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2012: 298-311). Empat langkah
hasil modifikasi tersebut adalah pengumpulan data, mendesain produk, validasi
produk,dan ujicoba terbatas. Modifikasi penelitian ini dilakukan karena
keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki peneliti untuk melakukan penelitian.
Penelitian berhenti pada langkah ujicoba yang dilakukan dalam skala kecil. Alasan
lain adalah karena langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Sugiyono tidak terlalu berbeda dan dapat diperoleh beberapa langkah yang
mewakili langkah-langkah penelitian dan pengembangan kedua tokoh.
Langkah pertama adalah pengumpulan data dimulai dengan kegiatan analisis
kebutuhan (need assessment) yang terdiri dari wawancara guru dan siswa di
sekolah dasar terkait materi yang sulit dipahami oleh siswa. Kegiatan analisis tidak
digunakan untuk mencari permasalahan yang dialami siswa dan kebutuhan siswa
dalam pembelajaran matematika saja melainkan mencari potensi yang dimiliki
siswa dan sekolah.
Langkah kedua adalah mendesain produk yang dimulai dengan menentukan
jenis produk. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku guru dan
buku siswa. Untuk menyusun buku, peneliti memilih standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, maupun tujuan yang akan dikembangkan dalam buku
guru dan buku siswa. Hasil analisis kebutuhan, materi yang perlu dikembangkan
adalah volume kubus dan balok yang masih disampaikan secara abstrak. Peneliti
membaca literatur terkait pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa kelas V sekolah dasar. Oleh sebab itu peneliti memilih
pendekatan PMRI sebagai dasar pengembangan buku. Agar penyusunan buku
sesuai dengan kaidah buku pada umumnya, peneliti mengikuti ketentuan
penyusunan buku berdasarkan literatur yag telah dibaca.
Langkah ketiga adalah validasi produk meliputi penyusunan instrumen
validasi produk berupa kuesioner. Setelah kuesioner divalidasi, peneliti melakukan
validasi buku guru dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia yang telah disusun kepada dua ahli matematika. Seorang ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
berprofesi sebagai dosen matematika dan seorang lainnya berprofesi sebagai guru
matematika kelas V yang memiliki pengetahuan tentang Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia. Hasil validasi kemudian diolah dan dianalisis untuk
mengetahui kualitas produk. Untuk memperkuat data hasil kualitas, peneliti
melakukan uji keterbacaan buku terhadap siswa sekolah dasar kelas V untuk
mengetahui kelemahan buku yang masih membutuhkan perbaikan.
Langkah keempat adalah ujicoba terbatas diawali dengan ujicoba secara
empiris soal tes pilihan ganda yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest
ketika ujicoba produk. Data hasil ujicoba empiris dianalisis untuk memperoleh soal
pilihan ganda yang valid dan reliabel. Soal yang valid dan reliabel digunakan
sebagai soal pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum subjek melakukan
proses belajar menggunakan produk. Setelah mengerjakan pretest, subjek
melakukan proses belajar menggunakan produk berupa buku guru dan buku siswa
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Untuk mengetahui
keefektifan penggunaan produk, subjek mengerjakan soal posttest, kemudian
hasilnya dianalisis.
4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia
Buku yang telah disusun divalidasi oleh dua orang ahli, yaitu seorang dosen
matematika dan seorang guru matematika kelas V sekolah dasar melalui pengisian
kuesioner. Dosen matematika berperan sebagai ahli 1 dan guru matematika kelas V
sekolah dasar berperan sebagai ahli 2. Rekapitulasi data hasil kuesioner validasi
produk berupa buku guru dapat dijabarkan dalam tabel 4.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil kuesioner validasi buku guru
No Indikator Ahli 1 Ahli 2
1 Tujuan dan pendekatan 17 18
2 Cover 23 26
3 Isi 43 43
4 Bahasa 16 17
Total skor 99 104
Nilai 4,13 4,33
Rerata nilai 4,23
Berdasarkan hasil validasi buku guru, dapat diketahui bahwa ahli 1 memberi
total skor sebesar 99 dengan nilai 4,13,sedangkan ahli 2 memberi skor sebesar 104
dengan nilai 4,33. Kedua nilai ini kemudian diolah untuk memperoleh hasil rerata.
Hasil rerata kedua ahli adalah 4,23. Rerata nilai kemudian dikonversi ke data
kualitatif dengan melihat tabel 3.5 pada bab III. Hasil konversi menyatakan bahwa
buku guru dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia termasuk
dalam kategori “sangat baik”. Sedangkan rekapitulasi data hasil kuesioner validasi
produk berupa buku siswa dapat dijabarkan dalam tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil kuesioner validasi buku siswa
No Indikator Ahli 1 Ahli 2
1 Cover 23 27
2 Isi 23 21
3 Konsistensi 16 17
4 Bahasa 16 16
5 Gambar 14 19
Total skor 92 100
Nilai 4 4,35
Rerata nilai 4,17
Berdasarkan hasil validasi buku siswa, dapat diketahui bahwa ahli 1
memberi total skor sebesar 92 dengan nilai 4, sedangkan ahli 2 memberi skor
sebesar 100 dengan nilai 4,35. Kedua nilai ini kemudian diolah untuk memperoleh
hasil rerata. Hasil rerata kedua ahli adalah 4,17. Rerata nilai kemudian dikonversi
ke data kualitatif dengan melihat tabel 3.5 pada bab III. Hasil konversi menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bahwa buku siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
termasuk dalam kategori “baik”.
4.1.2 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian pengembangan ini berkaitan dengan prosedur
pengembangan buku dan kualitas produk yang dijabarkan sebagai berikut.
4.1.2.1 Prosedur Pengembangan Buku
1. Prosedur Pengembangan Produk
Prosedur pengembangan produk diawali dengan langkah pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan melalui analisis kebutuhan di sekolah dasar untuk
mengetahui situasi pembelajaran matematika di sekolah dasar. Mengetahui situasi
pembelajaran matematika berguna untuk menemukan masalah dan kebutuhan
siswa sekolah dasar. Kebutuhan tersebut digunakan sebagai dasar penentuan
produk yang akan dikembangkan. Analisis kebutuhan diperoleh melalui wawancara
yang dilakukan kepada guru dan siswa di empat sekolah dasar yang termasuk di
wilayah Sleman Timur, yaitu SD N Deresan, SD Kanisius Demangan Baru 1, SD
Kanisius Sengkan, dan SD Kanisius Eksperimental Mangunan.
Pertanyaan wawancara yang diajukan kepada guru berupa kesulitan saat
menyelenggarakan pembelajaran matematika di kelas dan hal yang masih
dibutuhkan untuk menyelenggarakan pembelajaran di kelas terkait dengan materi
yang sulit untuk disampaikan kepada siswa. Pertanyaan yang diajukan kepada
siswa berupa kesulitan apa yang dialami siswa dalam belajar matematika dan
bagaimana pembelajaran matematika yang selama ini telah dilakukan di kelas.
Hasil wawancara dengan guru kelas V SD sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.3 Hasil wawancara guru
No Nama SD Aspek wawancara
Pembelajaran Kesulitan Materi
1 SD N Deresan Untuk pembelajaran
matematika, guru meminta siswa
untuk menghafalkan rumus lalu
setelah itu diberi latihan soal.
“Kalau untuk media, saya jarang
menggunakan karena sudah tua,”
pernyataan dari guru tersebut.
Materi yang sulit untuk kelas V
adalah volume kubus dan balok.
“Materi ini sulit karena siswa harus
menganalisis soal sebelum
mengerjakannya,” ungkap guru SD
N Deresan. Perhitungan
menggunakan rumus juga dinilai
sulit.
2 SD Kanisius
Demangan Baru
Guru biasa menyampaikan
materi secara lisan dan tertulis,
“Kalau pas pembelajaran tapi
medianya ada di lab, saya pakai
media itu tapi kalau tidak ya
cuma dijelasin biasa aja
materinya,” ujar guru. Buku
yang digunakan adalah buku
paket Kanisius dan buku
pengayaan Kanisius.
“Volume kubus dan balok sulit
karena soalnya harus dianalisis,
banyak yang menggunakan
perbandingan dan konversi satuan.
Jika anak belum menguasai materi
itu maka jadi susah kalau diajari,”
ungkap guru matematika kelas V.
3 SD Kanisius
Sengkan
“Pembelajaran di sini
disampaikan secara lisan dan
tertulis. Biasanya hanya saya
beri catatan lalu ada latihan
soalnya.” Buku yang digunakan
dalam pembelajaran adalah buku
cetak dari Kanisius dan buku
pengayaan dari Kanisius.
“Materi yang sulit adalah kubus dan
balok karena siswa cenderung tidak
teliti saat menghitung menggunakan
rumus,” kata guru matematika kelas
V.
4 SD Kanisius
Eksperimental
Mangunan
Guru menjelaskan secara lisan
dan tertulis. “Kalau penggunaan
media saya jarang
menggunakan. Tapi kalau pakai
media biasanya saya buat
bersama siswa”. Guru tidak
hanya menggunakan 1 buah
buku yang bertujuan untuk
digunakan sebagai referensi.
Salah satu materi yang sulit adalah
volume kubus dan balok. “Dalam
kubus dan balok kesulitan yang
biasa dialami siswa adalah siswa
kurang teliti dalam menggunakan
rumus,” kata guru kelas V.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada hari Senin, 25 Juli 2016 untuk
wawancara guru di SD Kanisius Demangan Baru 1, Selasa, 26 Juli 2016 untuk
wawancara guru di SD N Deresan, Rabu, 27 Juli 2016 untuk wawancara di SD
Kanisius Sengkan, dan Kamis, 28 Juli 2016 untuk wawancara di SD Kanisus
Eksperimental Mangunan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru di
empat sekolah dasar tersebut menyampaikan materi matematika untuk kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menggunakan cara penjelasan lisan dan tertulis dengan memberikan catatan materi.
Setelah menyampaikan materi, guru memberi beberapa soal untuk mengetahui
pemahaman siswa. Penggunaan media jarang dilakukan karena waktu penyampaian
materi yang terbatas dan banyaknya materi yang harus disampaikan kepada siswa.
Salah satu materi yang sulit diajarkan kepada siswa kelas V sekolah dasar menurut
keempat guru adalah volume kubus dan balok. Kesalahan yang biasa dilakukan
oleh siswa adalah kesulitan dalam mengidentifikasi soal dan siswa tidak teliti dalam
menggunakan rumus untuk mencari volume kubus dan balok.
Selain melakukan wawancara dengan guru, untuk memperoleh data, peneliti
juga melakukan wawancara dengan siswa di empat sekolah dasar. Hasil wawancara
dengan siswa sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil wawancara siswa
No Nama SD Aspek wawancara :
Kesulitan siswa pada materi volume kubus dan balok
1 SD N Deresan “Kalau soal cerita itu bikin bingung gimana cara ngerjainnya,”
kata siswa kelas V.
2 SD Kanisius
Demangan Baru
“Kubus dan balok biasanya aku enggak teliti waktu ngerjain
soalnya pakai rumus. Kalau lupa ya enggak bisa ngerjainnya,”
jawab siswa saat diwawancara.
3 SD Kanisius Sengkan “Susah ngerjain soal cerita dan dan nyari tinggi balok atau
rusuk kubus kalo diketahui volumenya,” ungkap salah satu
siswa SD Kanisius Sengkan.
4 SD Kanisius
Eksperimental
Mangunan
“Kalo volume kubus dan balok aku susah ngitungnya soalnya
harus mengubah satuannya,” kata salah satu siswa kelas V.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada delapan siswa kelas V di
empat sekolah dasar berbeda, siswa merasa kesulitan untuk mengerjakan soal
cerita. Soal cerita membutuhkan analisis terlebih dahulu sebelum dikerjakan. Selain
itu, anak yang belum menguasai konsep konversi satuan masih merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal karena materi volume kubus dan balok berkaitan dengan
materi konversi satuan. Siswa juga kesulitan ketika mengerjakan soal volume kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dan balok karena lupa terhadap rumus yang harus digunakan untuk mencari volume
kubus dan balok. Dari hasil wawancara, siswa membutuhkan sebuah pembelajaran
yang bermakna untuk mencari volume kubus dan balok agar ketika lupa rumus
tetap dapat mengerjakan soal tersebut. Agar dapat mengerjakan soal volume dengan
satuan berbeda,siswa perlu mempelajari ulang materi satuan volume.
Berdasarkan kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa kelas V, peneliti
tertarik untuk mencari solusi pada materi volume kubus dan balok karena selama
ini buku yang tersedia langsung mengajak siswa untuk menghafalkan rumus tanpa
memahami bagaimana asal rumus untuk mencari volume kubus dan balok.
Langkah kedua yang dilakukan peneliti adalah mendesain produk. Produk yang
dihasilkan peneliti adalah buku guru dan buku siswa yang dikembangkan untuk
membantu siswa kelas V mempelajari volume kubus dan balok. Dari segi
kurikulum, buku ini dapat digunakan untuk berbagai jenis kurikulum karena tidak
mengacu pada salah satu kurikulum. Dari segi isi, materi pada buku ini memuat
materi tentang volume kubus dan balok meliputi kegiatan mencari volume kubus
dengan percobaan, mencari volume balok dengan percobaan dan permainan, dan
mencari volume kubus dan balok dengan satuan liter. Materi kegiatan
dikembangkan menurut lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dan menggunakan bahan percobaan yang mudah digunakan.
Buku didesain semenarik mungkin dan dicetak berwarna agar siswa merasa
tertarik untuk mempelajari volume kubus dan balok. Buku guru terdiri atas 30
halaman isi dan 1 halaman sampul sedangkan buku siswa terdiri atas 26 halaman isi
dan 1 halaman sampul. Buku guru dan buku siswa dicetak berukuran A4. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
halaman isi, buku guru dan buku siswa dicetak menggunakan kertas HVS 80 gr dan
halaman sampul dicetak menggunakan kertas Ivory 230 gr. Halaman sampul antara
buku guru dan buku siswa memiliki desain dan gambar yang sama hanya berbeda
dalam warna dasarnya. Buku guru dibuat berwarna magenta dan buku siswa
berwarna biru. Warna dasar sampul antara buku guru dan buku siswa dibedakan
agar memudahkan orang lain untuk membedakan buku guru dan buku siswa.
Halaman sampul terdiri atas judul buku, nama penulis, dan gambar pendukung.
Halaman sampul dibuat menggunakan aplikasi Corel Draw X7. Dalam halaman
sampul terdapat gambar sebuah ruangan yang memiliki karpet tempat anak
bermain. Di atas karpet terdapat kubus-kubus yang dapat disusun oleh anak-anak
yang terlihat senang akan belajar menggunakan kubus dan dapat menyusun kubus.
Di samping anak-anak terdapat boneka kubus dan balok yang akan membimbing
anak-anak untuk belajar. Desain sampul buku guru dan komponennya dapat dilihat
dalam gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Halaman Sampul Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Desain sampul buku siswa memiliki warna dominan yang berbeda dengan
sampul buku guru.
Gambar 4.2 Halaman Sampul Buku Siswa
Penyusunan buku guru dan buku siswa berdasarkan lima karakteristik
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, yaitu penggunaan konteks,
penggunaan model, proses konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Berikut
ini petunjuk penggunaan buku guru yang digunakan secara berdampingan dengan
buku siswa.
Gambar 4.3 Petunjuk penggunaan buku guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Petunjuk penggunaan buku guru pada gambar 4.3 merupakan petunjuk
penggunaan buku guru, sedangkan petunjuk untuk siswa dalam menggunakan buku
dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4 Petunjuk penggunaan buku siswa
Komponen yang hanya terdapat pada buku guru adalah karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia sebagai informasi bagi pengguna buku
guru tentang karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia yang akan
muncul pada setiap tahap kegiatan belajar.
Gambar 4.5 Karakteristik PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kegiatan 1 pada buku guru dan buku siswa terdiri atas beberapa aktivitas,
yaitu percobaan, latihan soal, dan menarik kesimpulan. Setiap aktivitas pada buku
akan diberi keterangan dengan warna persegi panjang berbeda.
untuk menunjukkan kegiatan percobaan
untuk menunjukkan latihan soal
untuk menunjukkan kegiatan menyimpulkan
Pada bagian percobaan, buku berisi tentang alat dan bahan yang digunakan
dalam pembelajaran, langkah-langkah percobaan, dan tabel untuk menuliskan hasil
percobaan.
Gambar 4.6 Kegiatan 1 pada buku siswa
Hasil dari percobaan ini kemudian dituliskan ke dalam tabel yang telah
tersedia. Dalam kegiatan 1 terdapat dua buah tabel yang harus diisi oleh siswa,
yaitu tabel yang berisi jumlah kubus satuan yang dapat diisikan pada kubus tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tutup dan tabel kedua berisi tentang volume kubus dalam kubik, yaitu dengan cara
mengalikan jumlah kubus satuan yang dapat diisikan pada kubus tanpa tutup yang
terdiri atas tiga buah kubus, yaitu kubus berukuran kecil, kubus berukuran sedang,
dan kubus berukuran besar.
Gambar 4.7 Tabel untuk menuliskan volume kubus
Setelah dapat menentukan volume kubus, siswa diberi lima buah soal isian
singkat untuk menentukan volume dari sebuah kubus yang terdiri atas kubus-kubus
satuan berdasarkan gambar. Selain latihan satu, siswa mengerjakan latihan dua
yang berisi lima soal cerita untuk menentukan volume kubus dan balok.
Tabel untuk
menuliskan
volume kubus
tanpa tutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pada bagian kesimpulan, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
kegiatan 1, yaitu pengertian volume yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan,
dan rumus mencari volume kubus.
Gambar 4.8 Tempat menuliskan kesimpulan percobaan pada buku siswa
Kegiatan 2 terdiri atas beberapa aktivitas yaitu percobaan, permainan,
penarikan kesimpulan, dan latihan soal. Setiap aktivitas pada buku akan diberi
keterangan dengan warna persegi panjang berbeda
untuk menunjukkan kegiatan percobaan
untuk menunjukkan kegiatan permainan
untuk menunjukkan latihan soal
untuk menunjukkan kegiatan menyimpulkan
Pada bagian percobaan, buku berisi tentang alat dan bahan yang digunakan
dalam pembelajaran, langkah-langkah percobaan, dan tabel untuk menuliskan hasil
percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.9 Kegiatan 2 yang terdapat pada buku siswa
Dalam kegiatan 2 terdapat dua buah tabel yang harus diisi oleh siswa
berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, yaitu tabel tentang jumlah kubus
satuan pada balok tanpa tutup dan tabel tentang volume balok dalam kubik. Tabel-
tabel tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.10 Tabel untuk menuliskan hasil percobaan pada buku siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Aktivitas yang membedakan antara aktivitas 1 dan aktivitas 2 adalah adanya
permainan. Permainan pada aktivitas 2 digunakan untuk menyusun kubus satuan
menjadi sebuah balok dengan ketentuan volume tertentu yang diminta oleh guru.
Setelah menyusun kubus satuan menjadi balok yang sesuai dengan permintaan
guru, maka siswa menuliskan jumlah kubus satuan yang tersusun menjadi panjang,
lebar, dan tingginya. Aktivitas ini membantu siswa untuk menemukan konsep untuk
menemukan rumus mencari volume balok. Hasil aktivitas ini akan dituliskan pada
kolom yang telah tersedia.
Gambar 4.11 Penjelasan kegiatan permainan menyusun kubus satuan dan tabel
Dalam kegiatan 2 terdapat dua latihan soal yang berbeda, yaitu latihan 3 dan
latihan 4. Latihan 3 berisi tentang latihan yang berkaitan dengan kegiatan
Langkah-langkah dalam
permaian susun kubus
satuan menjadi balok
Tempat menuliskan
jumlah kubus satuan
yang diminta guru
Gambar susunan kubus
satuan menjadi balok yang
dibuat dalam kelompok
Tempat menuliskan jumlah
panjang, lebar, dan tinggi
balok yang dibuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
penyusunan kubus satuan menjadi balok. Dalam latihan 3, terdapat sebuah gambar
kubus satuan yang disusun menjadi sebuah balok namun terdapat beberapa buah
kubus satuan yang dihilangkan, Dalam latihan ini siswa diminta untuk menuliskan
jumlah kubus satuan yang dihilangkan sehingga bentuk balok menjadi sempurna.
Sedangkan latihan 4 berisi tentang soal cerita untuk menentukan volume balok
yang dihitung menggunakan rumus. Contoh latihan 3 dapat dilihat dalam gambar
4.12 berikut.
Gambar 4.12 Latihan 3 pada buku siswa
Pembelajaran pada bagian ketiga adalah pengetahuan tambahan.
Pengetahuan tambahan menekankan pada karakteristik ke-5 Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia, yaitu keterkaitan. Dalam pengetahuan tambahan
ini, siswa diajak untuk mengaitkan antar satuan dalam mencari volume kubus dan
balok, yaitu satuan kubik dan satuan liter. 1 dm3 setara dengan 1 l dan 1 cm
3 setara
dengan 1 ml. Agar lebih mudah memahaminya, maka peneliti menuliskannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dalam sebuah tangga konversi satuan. Selain itu juga terdapat sedikit penjelasan
tentang cara mengonversikan dari satuan kubik ke satuan liter. Tangga satuan dan
penjelasannya dapat dilihat dalam gambar 4.13 berikut.
Gambar 4.13 Pengetahuan tambahan pada buku guru dan buku siswa
Setelah penjelasan tentang konversi satuan kubik ke satuan liter, terdapat
lima buah soal tentang mencari volume balok dan kubus tetapi dengan satuan liter.
Dalam soal-soal tersebut terdapat tiga buah soal untuk mencari volume balok dan
dua buah soal untuk mencari volume kubus.
Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia secara eksplisit
terdapat dalam buku guru agar memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia. Namun karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia secara
implisit dicantumkan dalam buku siswa. Buku dibuat berwarna dan bergambar agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika. Soal-soal latihan
yang terdapat dalam buku siswa disesuaikan dengan karakteristik siswa, yaitu
menggunakan permasalahan yang dekat dengan siswa agar siswa lebih mudah
dalam memahami materi.
Kualitas Produk
1. Kualitas Buku Guru
Kualitas buku guru dapat diketahui melalui validasi yang telah dilakukan oleh
para ahli yang terdiri atas seorang dosen matematika dan seorang guru matematika
kelas V. Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Validasi buku guru
No Pernyataan Skor
Ahli 1 Ahli 2
A. Tujuan dan Pendekatan
1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 4 5
2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. 4 5
3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks
yang nyata dalam mengajar. 5 4
4 Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 4 4
B. Cover
1 Gambar sesuai dengan materi. 4 5
2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-
lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) 3 4
3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 4
4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan
lainnya 5 4
5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang
materi isi buku. 4 5
6 Cover menarik. 3 4
C. Isi
1 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk
penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). 4 5
2 Materi buku sesuai dengan judul buku 5 5
3 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 4 4
4 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah
disiapkan oleh guru. 4 4
5 Materi disusun secara runtut 3 4
6 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 4 4
7 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
8 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 5 4
9 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 4 4
10 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan 5 5
D. Bahasa
1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 4
2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 4 4
3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan
(EYD) 4 4
4 Ukuran dan bentuk huruf menarik 4 5
Total Skor 99 104
Skor rata-rata 4,13 4,33
Kuesioner yang dipakai dalam validasi buku guru terdiri dari 24 pernyataan
meliputi aspek tujuan dan pendekatan, cover, isi, dan bahasa. Ahli 1 memberikan
skor 17 untuk aspek tujuan dan pendekatan, 23 untuk cover, 43 untuk isi, dan 16
untuk bahasa. Total skor dari ahli 1 adalah 99. Sedangkan ahli 2 memberi skor 18
untuk aspek tujuan dan pendekatan, 26 untuk cover, 43 untuk isi, dan 17 untuk
bahasa. Total skor dari ahli 2 adalah 104. Nilai buku guru oleh ahli 1 adalah 4,13
dan nilai buku guru oleh ahli 2 adalah 4,33. Berdasarkan kedua nilai tersebut, maka
rerata nilai buku guru adalah 4,23. Koefisien yang digunakan untuk membuat
kesimpulan tentang kualitas buku guru adalah rerata nilai buku. Rerata nilai buku
guru adalah 4,23 kemudian dikonversi menjadi data kualitatif berdasarkan tabel 3.5
konversi skala lima (lihat bab 3). Dari tabel konversi skala lima diketahui bahwa
hasil validasi buku guru dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dengan nilai 4,23 termasuk dalam kategori “sangat baik”(X > 4,21).
Dengan demikian, buku guru memiliki kualitas sangat baik.
2. Kualitas Buku Siswa
Kualitas buku siswa dapat diketahui melalui validasi yang telah dilakukan oleh
para ahli yang terdiri atas seorang dosen matematika dan seorang guru matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kelas V. Tidak jauh berbeda dengan buku guru, buku siswa memiliki kualitas
“baik” yang dapat dilihat dari hasil validasi pada tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6 Hasil validasi buku siswa
No Pernyataan Skor
Ahli 1 Ahli 2
A. Cover
1 Gambar sesuai dengan materi. 4 5
2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll
seimbang dan seirama dengan tata letak isi). 3 4
3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 5
4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan
tulisan lainnya. 5 4
5 Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang
materi isi buku. 4 5
6 Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 3 4
B. Isi Buku Siswa
1 Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa
(karakteristik 1). 4 4
2 Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi
(karakteristik 2). 5 4
3 Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam
pembelajaran (karakteristik 3). 5 4
4 Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan
siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). 4 4
5 Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). 5 5
C. Konsistensi
1 Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal
setiap bab konsisten. 3 4
2 Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 5 5
3 Bidang cetak dan margin proporsional. 4 4
4 Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. 4 4
D. Bahasa
1 Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 4 4
2 Berisi perintah yang jelas. 4 4
3 Bahasa berdasarkan EYD. 4 4
4 Bahasa tidak mengandung makna ganda. 4 4
E. Gambar
1 Menarik perhatian siswa untuk belajar. 3 5
2 Sesuai dengan materi yang dibahas. 4 5
3 Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 4 4
4 Ukuran gambar tepat. 3 5
Total Skor 92 100
Skor rata-rata 4 4,35
Kuesioner yang dipakai dalam validasi buku guru terdiri dari 23 pernyataan
meliputi aspek cover, isi, konsistensi, bahasa, dan gambar. Ahli 1 memberikan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
23 untuk aspek cover, skor 23 untuk aspek isi, skor 16 untuk aspek konsistensi,
skor 16 untuk aspek bahasa, dan skor 14 untuk aspek gambar. Total skor dari ahli 1
adalah 92. Sedangkan ahli 2 memberi skor 27 untuk aspek cover, skor 21 untuk
aspek isi, skor 17 untuk aspek konsistensi, skor 16 untuk aspek bahasa, dan skor 19
untuk aspek gambar. Nilai buku siswa oleh ahli 1 adalah 4 dan nilai buku siswa
oleh ahli 2 adalah 4,35. Berdasarkan kedua nilai tersebut, maka rerata nilai buku
siswa adalah 4,17. Berdasarkan konversi skala lima, buku siswa yang disusun oleh
peneliti termasuk dalam kategori “baik” ( ).
Selain melakukan penilaian kualitas produk dengan mengisi lembar kuesioner,
ahli memberikan beberapa komentar terhadap produk yang dikembangkan oleh
peneliti. Komentar ini kemudian akan dijadikan masukan untuk melakukan
perbaikan pada produk yang telah dikembangkan peneliti sebelum dilakukannya
ujicoba terbatas. Beberapa komentar dari ahli sebagai berikut.
a. Komentar ahli 1 (dilengkapi dengan revisi)
Gambar 4.14 Komentar ahli yang berkaitan kegiatan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.14 menunjukkan komentar dari ahli 1 yang berkaitan dengan bahan
yang digunakan dalam percobaan. Ahli 1 berkomentar bahwa sebaiknya dalam
bahan yang digunakan dalam percobaan dicantumkan pula ukuran bahan tersebut.
Perbaikan pada bagian bahan yang digunakan dapat dilihat dalam gambar 4.15
berikut.
Gambar 4.15 Perbaikan kalimat pada bahan yang dibutuhkan
Perbaikan kalimat pada bahan yang digunakan diubah menjadi kubus satuan
dengan rusuk 1 cm × 1 cm × 1 cm, kubus tanpa tutup dengan panjang rusuk 2 cm,
kubus tanpa tutup dengan panjang rusuk 4 cm, dan kubus tanpa tutup dengan
panjang rusuk 5 cm.
Gambar 4.16 Komentar ahli pada tabel untuk menuliskan hasil percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Ahli 1 memberi komentar bahwa nama benda kubus 2 cm dinilai kurang jelas,
sehingga harus diberi keterangan tambahan menjadi kubus dengan rusuk 2 cm.
Perbaikan pada tabel yang dilakukan dapat dilihat dari gambar 4.17 berikut.
Gambar 4.17 Perbaikan pada tabel hasil percobaan
Kata “rusuk” lebih tepat digunakan dalam keterangan ini karena jika
menggunakan kata “sisi” akan memiliki maksud yang berbeda. Sisi dalam bangun
ruang memiliki maksud bidang. Komentar ini juga disampaikan untuk membuat
kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang dapat dilihat pada gambar 4.18.
Gambar 4.18 Komentar ahli berkaitan dengan penulisan kata “sisi”
Perbaikan yang dilakukan pada bagian kesimpulan dapat dilihat pada gambar
4.19 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.19 Perbaikan pada bagian kesimpulan
Gambar 4.20 Komentar ahli terkait kegiatan 2
Pada gambar 4.20 ahli 1 menilai langkah percobaan yang dilakukan kurang
efektif karena saat siswa memasukkan kubus satuan dapat disertai dengan
penghitungan kubus tersebut. Langkah percobaan diubah menjadi kegiatan yang
lebih efektif yaitu dengan memasukkan kubus satuan sambil menghitung kubus
yang dimasukkan. Selain keefektifan kegiatan percobaan, ahli 1 juga berkomentar
tentang gambar yang kurang proporsional. Setelah menerima komentar tersebut,
peneliti mengubah gambar kegiatan menjadi lebih proporsional dan efektif seperti
gambar 4.21 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.21 Kegiatan percobaan setelah perbaikan (terdapat pada kegiatan 1)
Gambar 4.22 Komentar ahli yang berkaitan dengan soal pada latihan 5
Gambar 4.22 menunjukkan bahwa soal pada latihan 5 masih kurang jelas
sehingga membutuhkan keterangan tambahan. Kalimat tanya pada latihan 5 diubah
menjadi “berapakah volume balok dalam ml?” Perbaikan yang dilakukan dapat
dilihat pada gambar 4.23 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.23 Perbaikan pada bagian latihan 5
b. Komentar ahli 2
Gambar 4.24 Komentar ahli tentang pembuatan alat percobaan
Gambar 4.24 menunjukkan komentar ahli tentang pembuatan kubus satuan
yang dibuat menggunakan manila. Kegiatan ini dinilai kurang efektif karena
membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan dan siswa akan kesulitan dalam
membuatnya. Akhirnya bahan yang digunakan untuk membuat kubus satuan diubah
dengan pertimbangan bahan yang mudah ditemukan, mudah digunakan untuk
membuat kubus satuan, dan harga terjangkau. Bahan yang masuk dalam ketiga
kriteria tersebut adalah kayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.25 Komentar ahli tentang bahan kubus dan balok tanpa tutup
Gambar 4.25 menunjukkan komentar ahli tentang bahan pembuatan kubus dan
balok tanpa tutup yang menggunakan bahan tidak transparan, yaitu manila. Hal ini
dinilai kurang tepat karena siswaakan mudah memahami konsep volume apabila
kubus satuan yang disusun dalam kubus dan balok tanpa tutup dapat dihitung secara
langsung dan terlihat ketika hendak dihitung ulang.
Setelah melakukan perbaikan, maka kubus dan balok tanpa tutup dibuat
dengan bahan transparan, sehingga siswa akan mudah untuk melihat jumlah kubus
satuan yang tersusun dalam kubus/balok tanpa tutup.
Selain perbaikan yang dilakukan berdasarkan komentar yang diberikan oleh
para ahli, peneliti juga melakukan perbaikan bagian lain, yaitu cover dan kesalahan
yang masih terjadi. Cover buku masih memiliki nilai yang sedang oleh para ahli,
maka peneliti merevisi cover agar terlihat lebih menarik bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 4.26 Cover buku siswa sebelum diperbaiki(kiri) dan setelah diperbaiki (kanan)
Gambar cover lama terlihat kurang menarik dan sedikit pecah ketika
dicetak, sehingga peneliti membuat cover yang baru. Cover baru menggambarkan
media pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian, yaitu kubus satuan
yang nantinya akan digunakan untuk menemukan volume dari kubus dan balok
tanpa tutup.
Perbaikan juga dilakukan pada bagian pengetahuan tambahan karena masih
terdapat kesalahan ketik. Dalam produk tertulis bahwa 1 m3 = 1 liter, seharusnya 1
dm3 = 1 liter.
Gambar 4.27 Tangga konversi sebelum direvisi (kiri) dan setelah diperbaiki (kanan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3. Keefektifan Produk
a. Validitas dan reliabilitas soal pilihan ganda
Penghitungan validitas soal menggunakan SPSS for Windows seri 16.0 Angka-
angka yang diperoleh melalui penghitungan menggunakan SPSS for Windows seri
16.0 merupakan r hitung. Agar dapat mengetahui soal tersebut valid atau tidak
valid, maka angka tersebut dibandingkan dengan r tabel dengan tingkat kesalahan
5%. Dalam r tabel dengan N-2 = 28-2 = 26 (N= jumlah responden), angka yang
diperoleh adalah 0,374. Selanjutnya nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel. Jika
r hitung>r tabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka
soal tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Validitas soal pretest dan posttest
No
item r hitung r tabel Keterangan
No
item r hitung r tabel Keterangan
1 0,424* 0,374 Valid
21 -0,118 0,374 Tidak vallid
2 0,596** 0,374 Valid
22 0,596** 0,374 Valid
3 0,668** 0,374 Valid
23 0,551** 0,374 Valid
4 -0,118 0,374 Tidak vallid
24 0,498** 0,374 Valid
5 -0,051 0,374 Tidak vallid
25 0,731** 0,374 Valid
6 -0,047 0,374 Tidak vallid
26 0,654** 0,374 Valid
7 0,668** 0,374 Valid
27 0,731** 0,374 Valid
8 0,584** 0,374 Valid
28 -0,06 0,374 Tidak vallid
9 -0,063 0,374 Tidak vallid
29 0,584** 0,374 Valid
10 0,596** 0,374 Valid
30 0,227 0,374 Tidak vallid
11 0,654** 0,374 Valid
31 0,43* 0,374 Valid
12 0,731** 0,374 Valid
32 0,731** 0,374 Valid
13 0,654** 0,374 Valid
33 0,654** 0,374 Valid
14 0,668** 0,374 Valid
34 0,462* 0,374 Valid
15 0,596** 0,374 Valid
35 0,461* 0,374 Valid
16 0,596** 0,374 Valid
36 0,551** 0,374 Valid
17 -0,336 0,374 Tidak vallid
37 0,479** 0,374 Valid
18 0,596** 0,374 Valid
38 0,654** 0,374 Valid
19 0,42* 0,374 Valid
39 0,476* 0,374 Valid
20 -0,397* 0,374 Tidak vallid
40 0,551** 0,374 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Keterangan
**Koefisien valid secara signifikan pada tingkat kesalahan 0,01
* Koefisien valid secara signifikan pada tingkat kesalahan 0,05
Berdasarkan ujicoba empiris yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
diketahui bahwa dari 40 soal yang dibuat, terdapat 31 soal dinyatakan valid dan 9
soal dinyatakan tidak valid. Soal yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini
adalah 30 soal, sehingga ada 1 buah soal yang tidak peneliti gunakan dalam
pengujian prestasi belajar siswa.
Selanjutnya soal yang valid diuji reliabilitasnya dengan program yang sama,
yaitu SPSS for Windows seri 16.0. Tujuan dari penghitungan reliabilitas adalah
untuk mengetahui konsistensi siswa dalam menjawab soaljika dilakukan secara
berulang. Angka-angka yang diperoleh melalui penghitungan menggunakan SPSS
for Windows seri 16.0 merupakan r hitung. Agar dapat mengetahui soal tersebut
reliabel atau tidak reliabel, maka angka tersebut dibandingkan dengan standar
minimal, yaitu 0,7 (Widoyoko, 2009 : 170). Penghitungan reliabilitas dengan
program SPSS for Windows seri 16.0 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil perhitungan reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.940 31
Dari hasil penghitungan di atas dapat diketahui bahwa r hitung = 0,940.
Selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan koefisiensi konsistensi internal
yaitu 0,70. Nilai r hitung > r tabel, maka soal-soal tersebut dinyatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Ujicoba terbatas
Ujicoba lapangan terbatas dilakukan pada 26 siswa kelas VB. Soal pretest
dilakukan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum mendapat perlakuan
dengan produk yang telah dibuat peneliti. Soal pretest diujikan selama 2 jam
pelajaran (2×40 menit).
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas dan soal dinyatakan valid dan
reliabel, maka soal-soal ini telah dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan menggunakan buku yang dibuat
oleh peneliti. Soal ini diujikan sebelum dan sesudah menggunakan buku yang
dibuat oleh peneliti. Hasil pretest dan posttest yang telah dikerjakan siswa
kemudian dianalisis untuk mengetahui peningkatan nilai siswa berkaitan dengan
materi volume kubus dan balok. Kenaikan hasil belajar siswa dapat ditunjukkan
pada tabel berikut.
Tabel 4.9 Tabel hasil pretest dan posttest
No Presensi Nilai pretest Nilai posttest
1 20 80
2 16,67 60
3 10 73,33
4 30,33 76,67
5 33,33 56,67
6 20 70
7 33,33 66,67
8 16,67 53,33
9 10 70
10 3,33 66,67
11 16,67 66,67
12 33,33 63,33
13 30 63,33
14 43,33 70
15 46,67 83,33
16 20 70
17 26,67 66,67
18 20 66,67
19 0 53,33
20 33,33 53,33
21 23,33 63,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
22 36,67 70
23 0 63,33
24 23,33 76,67
25 10 60
26 0 63,33
Total nilai 557 1.726,67
Rata-rata 21,42 66,41
Kenaikan nilai 44,99
Dari tabel 4.9 diketahui bahwa nilai siswa kelas VB meningkat untuk nilai
posttest dari hasil nilai pretest. Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal
siswa sebelum mempelajari materi volume kubus dan balok dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Pada pretest, sebanyak sepuluh siswa
memperoleh nilai kurang dari 20, sebanyak 15 siswa memperoleh nilai antara 20
hingga 40, dua orang siswa memperoleh nilai lebih dari 40, dan tidak ada siswa
yang memperoleh nilai diatas 50. Nilai pretest terendah adalah 0 dan nilai pretest
tertinggi adalah 46,67. Jika dihitung reratanya, nilai pretest memperoleh nilai
21,42. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan buku siswa, siswa
kelas VB mengerjakan ulang soal yang digunakan untuk pretest. Pada posttest,
empat orang siswa memperoleh nilai kurang dari 60, sebanyak 12 siswa
memperoleh nilai antara 60 dan 70, dan sebanyak sepuluh siswa memperoleh nilai
lebih dari 70. Nilai posttest terendah adalah 53,33 dan nilai posttest tertinggi adalah
83,33. Jika dihitung reratanya, nilai posttest memperoleh nilai 66,41. Nilai ini
menunjukkan adanya peningkatan nilai dari pretest ke nilai posttest sebanyak 44,99
poin. Hal ini menunjukkan bahwa buku siswa memberi pengaruh terhadap
pembelajaran matematika terlebih untuk mempelajari materi volume kubus dan
balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Untuk mengetahui apakah buku siswa efektif terhadap pembelajaran,
peneliti membandingkan hasil nilai posttest siswa kelas VB dengan nilai ulangan
harian pada kompetensi dasar 4.1. Perbandingan nilai siswa menggunakan buku
siswa terhadap nilai siswa yang tidak menggunakan buku siswa dapat dilihat dalam
tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Perbandingan nilai menggunakan buku siswa dan tanpa buku siswa
No Presensi Nilai siswa yang tidak memakai
produk Nilai siswa yang memakai produk
1 60 80
2 53 60
3 47 73,33
4 47 76,67
5 27 56,67
6 80 70
7 93 66,67
8 60 53,33
9 33 70
10 60 66,67
11 40 66,67
12 100 63,33
13 53 63,33
14 100 70
15 40 83,33
16 80 70
17 40 66,67
18 93 66,67
19 47 53,33
20 47 53,33
21 33 63,33
22 33 70
23 93 63,33
24 60 76,67
25 47 60
26 63,33
Total nilai 1.466 1.726,67
Rata-rata 58,64 66,41
Selisih nilai 7,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nilai ulangan harian siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam
pembelajaran matematika materi volume kubus dan balok adalah sebanyak empat
siswa memperoleh nilai di bawah 40, sepuluh siswa memperoleh nilai antara 40 dan
60, empat orang siswa memperoleh nilai 60, dua orang siswa memperoleh nilai
80,tiga orang siswa memperoleh nilai 93, dan dua orang siswa memperoleh nilai
100. Nilai tertinggi untuk siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam
pembelajaran matematika adalah 100 dan nilai terendah adalah 27. Jika dihitung
reratanya, nilai siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam pembelajaran
matematika adalah 58,64. Jika dibandingkan dengan nilai siswa yang menggunakan
buku siswa maka terdapat selisih nilai sebesar 7,77 dengan nilai siswa yang
menggunakan buku siswa lebih tinggi. Berdasarkan hasil perbandingan antara nilai
siswa tanpa menggunakan buku siswa dan nilai siswa yang menggunakan buku
siswa, dapat diketahui bahwa buku siswa efektif dalam meningkatkan nilai siswa
sebesar 13,25 % dibandingan tanpa menggunakan buku siswa.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur mengembangkan produk
Langkah pengembangan produk yang digunakan oleh peneliti adalah empat
langkah hasil modifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg dan
Gall serta Sugiyono. Empat langkah yang digunakan peneliti adalah pengumpulan
data, mendesain produk, validasi produk, dan ujicoba terbatas. Langkah pertama
yang dilakukan dalam mengembangkan produk adalah mencari masalah dan
potensi yang ada di lapangan. Penyampaian pembelajaran matematika yang ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
adalah memperhatikan karakteristik siswa yang masih masuk usia di mana
perkembangan kognitifnya pada tahap operasional konkret menurut Piaget.
Kenyataan yang ada, Guru menyampaikan materi matematika yang abstrak dengan
cara konvensional yaitu dengan memberi catatan dan latihan yang penyelesaiannya
sama seperti contohnya. Selain itu, buku yang digunakan kurang memberikan
pembelajaran matematika yang inovatif sehingga jarang ada guru yang
mengembangkan pembelajaran matematika, biasanya hanya melakukan
pembelajaran sesuai dengan buku teks yang ada.
Wawancara tidak terstruktur yang dilakukan peneliti kepada empat orang
guru matematika kelas V di empat sekolah dasar di wilayah Sleman Timur
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di kelas dilakukan dengan cara
menghafal rumus dan memberikan latihan soal. Media pembelajaran jarang
digunakan karena guru merasa terlalu ribet jika harus menyediakan media bagi
siswa. Selain itu, media akan digunakan jika di sekolah memang ada media yang
dapat digunakan, jika tidak ada media yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan maka guru tidak akan menggunakan media. Berkaitan dengan materi
yang dianggap sulit oleh guru salah satunya untuk kelas V adalah materi volume
kubus dan balok. Kesulitan yang biasa dialami adalah berasal dari segi siswa.
Materi volume kubus dan balok dianggap sulit karena sebagian besar merupakan
soal cerita yang membutuhkan analisis dari siswa. Siswa merasa kesulitan untuk
menganalisis soal cerita yang berkaitan dengan volume kubus dan balok. Selain itu,
materi volume kubus dan balok berkaitan erat dengan konversi satuan volume
sehingga siswa harus menguasai konsep konversi satuan volume sehingga jika ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
soal yang meminta siswa untuk mencari volume kubus atau balok dalam satuan
yang berbeda, siswa akan mudah dalam menghitungnya.
Selain wawancara dengan guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan
empat orang siswa di empat sekolah dasar di wilayah Sleman Timur, yaitu SD
Kanisius Demangan Baru, SD Negeri Deresan, SD Kanisius Sengkan, dan SD
Kanisius Eksperimental Mangunan. Kesulitan yang dialami siswa dalam
mempelajari volume kubus dan balok adalah menganalisis soal cerita, cara
mengerjakan soal yang berkaitan dengan perbandingan, dan mengubah satuan
volume ke satuan volume lainnya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka
peneliti tahu bahwa siswa membutuhkan sebuah pembelajaran yang bermakna
untuk mencari volume kubus dan balok melalui sebuah buku yang dapat membantu
siswa untuk mempelajari materi volume kubus dan balok. Agar dapat digunakan
secara maksimal, buku siswa harus juga didampingi dengan adanya buku guru.
Langkah kedua dalam tahap mengembangkan produk adalah mendesain
produk. Produk yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah buku guru dan
buku siswa yang menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia sebagai pedoman dalam mengembangkan buku. Aktivitas dalam
pembelajaran yang disusun menjadi buku guru dan buku siswa ini mengacu pada
kelima karakteristik PMRI, yaitu penggunaan konteks, penggunaan model,
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan.
Karakteristik pertama adalah penggunaan konteks. Konteks yang digunakan
dalam buku ini adalah alat peraga berupa kubus satuan, kubus tanpa tutup, balok
tanpa tutup, dan terdapat dalam soal verita yang berkaitan dengan kehidupan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sehari-hari. Karakteristik kedua adalah penggunaan model. Karakteristik ini
dimaksudkan untuk proses matematisasi atau membangun konsep matematika dari
suatu fenomena yang menggunakan angka dan simbol dalam penulisannya. Dalam
buku guru dan buku siswa, karakteristik ketiga muncul ketika siswa menuliskan
hasil percobaan ke dalam tabel yang telah tersedia. Karakteristik ketiga adalah
pemanfaatan hasil konstruksi siswa. Pada karakteristik ketiga, siswa diberi
kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah. Kegiatan dalam
buku guru dan buku siswa yang memunculkan karakteristik ini adalah ketika siswa
melakukan permainan menggunakan kubus satuan untuk membangun balok. Siswa
diberi kebebasan untuk menentukan panjang, lebar, dan tinggi balok dengan
ketentuan volume oleh guru. Karakteristik keempat adalah interaktivitas.
Interaktivitas merupakan proses sosial untuk mengembangkan kemampuan
berinteraksi. Interaktivitas dalam pembelajaran menggunakan buku guru dan buku
siswa ini terjadi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain
karena kegiatan pembelajaran dilakukan dalam kelompok. Karakterisik kelima
adalah keterkaitan. Karakteristik kelima ini menekankan bahwa kita harus
memandang sebuah objekmenjadi satu kesatuan antar elemen yang saling berkaitan.
Materi dalam pembelajaran matematika saling berkesinambungan satu sama lain.
Materi yang dikembangkan dalam buku guru dan buku siswa adalah volume kubus
dan balok. Materi ini berkaitan dengan materi perkalian dan pembagian dan
konversi satuan volume.
Buku guru terdiri atas 30 halaman isi dan 1 halaman sampul. Buku guru
dicetak berukuran A4. Buku guru terdiri dari beberapa bagian, yaitu halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
sampul, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, karakteristik Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia, daftar isi, kegiatan pembelajaran untuk materi
volume kubus dan balok, latihan soal beserta kunci jawaban, daftar referensi
gambar, dan daftar riwayat hidup penulis. Kegiatan pembelajaran untuk materi
volume kubus dan balok dikembangkan menjadi 3 buah kegiatan, yaitu kegiatan 1
yang membahas cara menemukan konsep volume dan cara mencari volume kubus,
kegiatan 2 yang membahas tentang cara mencari volume balok, dan pengetahuan
tambahan yang mengaitkan dua satuan volume, yaitu kubik dan liter. Setiap bagian
dalam buku guru diberi keterangan tentang karakteristik yang dikembangkan pada
bagian tersebut. Contohnya bagian percobaan pada kegiatan 1 yang
mengembangkan karakteristik 1 : penggunaan konteks, karakteristik 2 : penggunaan
model, dan karakteristik 4 : interaktivitas.
Buku siswa terdiri atas 26 halaman isi dan 1 halaman sampul. Buku siswa
dicetak berukuran A4. Buku siswa terdiri dari beberapa bagian, yaitu halaman
sampul, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, kegiatan
pembelajaran untuk materi volume kubus dan balok, latihan soal, daftar referensi
gambar, dan daftar riwayat hidup penulis. Kegiatan pembelajaran untuk materi
volume kubus dan balok dikembangkan menjadi 3 buah kegiatan, yaitu kegiatan 1
yang membahas cara menemukan konsep volume dan cara mencari volume kubus,
kegiatan 2 yang membahas tentang cara mencari volume balok, dan pengetahuan
tambahan yang mengaitkan dua satuan volume, yaitu kubik dan liter. Dalam buku
siswa, peneliti tidak mencantumkan karakteristik PMRI yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia I hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dicantumkan pada buku guru agar guru lebih memahami karakteristik yang
menonjol pada setiap tahap pembelajaran.
4.2.2 Kualitas buku guru dan buku siswa
Peneliti melakukan validasi untuk mengetahui kualitas buku guru dan buku
siswa yang telah dikembangkan oleh peneliti. Validasi produk dilakukan oleh dua
ahli, yaitu seorang dosen matematika di prodi PGSD dan seorang guru matematika
kelas V yang memiliki pengetahuan tentang Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia Data dari hasil validasi merupakan data kuantitatif dan data kualitatif.
Hasil dari konversi data kuantitatif menunjukkan bahwa buku guru berdasarkan
pendekatan PMRI termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan nilai produk
sebesar 4,23. Kategori sangat baik diperoleh karena buku guru yang dibuat peneliti
memperhatikan aspek-aspek yang dijadikan penilaian, yaitu aspek tujuan dan
pendekatan, cover, isi, dan bahasa. Sedangkan hasil penilaian untuk buku siswa
menunjukkan bahwa buku siswa masuk dalam kategori “baik” dengan nilai produk
sebesar 4,18. Selain validasi dilakukan kepada kedua ahli, peneliti juga melakukan
uji keterbacaan kepada siswa kelas V di sekolah dasar dan hasilnya menunjukkan
bahwa kalimat pada buku siswa dapat dipahami oleh siswa.
Hasil dari validasi oleh kedua ahli menunjukkan bahwa peneliti perlu
melakukan perbaikan pada beberapa bagian buku guru dan buku siswa. Perbaikan
yang harus dilakukan peneliti adalah pada cover karena cover sebelum divalidasi
oleh ahli gambarnya pecah sehingga memberi mendapat skor 3 oleh ahli 1 dan 4
oleh ahli 2 pada pernyataan “cover menarik perhatian siswa untuk belajar”. Isi buku
mendapat beberapa masukan dari ahli, antara lain bahan yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
membuat kerangka kubus dan balok tanpa tutup yang sebelumnya menggunakan
bahan kertas manila yang membuat kubus satuan ketika disusun tidak akan terlihat
dari luar diganti menggunakan bahan yang transparan. Penggantian bahan ini
bertujuan agar siswa mudah dalam menghitung banyakya kubus satuan yang dapat
tersusun dalam kubus tanpa tutup dan balok tanpa tutup. Kegiatan membuat bahan
yang digunakan dalam percobaan dinilai kurang efisien sehingga peneliti mendapat
masukan untuk menyediakan bahan yang dapat langsung digunakan siswa dalam
percobaan tanpa harus membuat karena keterbatasan waktu dalam melakukan
percobaan. Penulisan bahan yang digunakan dalam penelitian dibuat lebih rinci lagi
dan mencantumkan ukuran bahan yang digunakan, yaitu kubus satuan dengan
ukuran 1 cm × 1 cm × 1 cm, ukuran kubus tanpa tutup, dan ukuran balok tanpa
tutup. Langkah-langkah percobaan dinilai kurang efektif karena menyusun kubus
satuan dalam kubus dan balok tanpa tutup, lalu setelah disusun kubus-kubus
tersebut dihitung. Hal ini akan membuat percobaan yang dilakukan menjadi kurang
efektif sehingga perlu dilakukannya perbaikan. Kegiatan menghitung kubus satuan
dapat dilakukan secara bersama dengan kegiatan memasukkan kubus satuan pada
kubus dan balok tanpa tutup. Perlunya keterangan tambahan pada tabel untuk
menuliskan hasil percobaan, yaitu kubus 2 cm menjadi kubus dengan rusuk 2 cm.
Kubus 2 cm dinilai kurang jelas. Pada bagian pengetahuan tambahan terdapat
kesalahan dalam pengetikan, yaitu 1 m3 = 1 liter yang seharusnya 1 dm
3 = 1 liter.
Perbaikan terakhir yang harus dilakukan peneliti adalah penjelasan tambahan pada
latihan 5 yang dinilai masih kurang, sehingga peneliti melakukan perbaikan dalam
penulisan perintah pada latihan 5, yaitu dari “kerjakan soal di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menggunakan cara yang tepat!” menjadi “hitunglah volume kubus dan balok
dengan ketentuan berikut!”. Selain itu peneliti memberi tambahan keterangan di
bawah ketentuan panjang, lebar, dan tinggi, yaitu “berapa volume balok dalam ml.
Peneliti melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui keefektifan produk
berupa buku siswa terhadap pembelajaran matematika materi volume kubus dan
balok. Ujicoba ini dilakukan pada siswa kelas VB di SD Kanisius Demangan Baru
1. Keefektifan produk yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat dari perbandingan
nilai pretest dan posttest menggunakan soal yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya dan perbandingan nilai kelompok siswa yang menggunakan buku
siswa dan sekelompok siswa yang tidak menggunakan buku siswa. Soal yang
digunakan dalam penelitian adalah 30 butir soal dengan tipe pilihan ganda yang
sudah terbukti valid dan reliabel.
Pada pretest, sebanyak sepuluh siswa memperoleh nilai kurang dari 20,
sebanyak 15 siswa memperoleh nilai antara 20 hingga 40, dua orang siswa
memperoleh nilai lebih dari 40, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai diatas
50. Nilai pretest terendah adalah 0 dan nilai pretest tertinggi adalah 46,67. Jika
dihitung reratanya, nilai pretest memperoleh nilai 21,42. Setelah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan buku siswa, siswa kelas VB mengerjakan ulang
soal yang digunakan untuk pretest. Pada posttest, empat orang siswa memperoleh
nilai kurang dari 60, sebanyak 12 siswa memperoleh nilai antara 60 dan 70, dan
sebanyak sepuluh siswa memperoleh nilai lebih dari 70. Nilai posttest terendah
adalah 53,33 dan nilai posttest tertinggi adalah 83,33. Jika dihitung reratanya,
posttest memperoleh nilai 66,41. Nilai ini menunjukkan adanya peningkatan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dari pretest ke nilai posttest sebanyak 44,99 poin. Dengan kata lain, buku siswa
efektif membantu siswa untuk mempelajari materi volume kubus dan balok.
Nilai ulangan harian siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam
pembelajaran matematika materi volume kubus dan balok adalah sebanyak empat
siswa memperoleh nilai di bawah 40, sepuluh siswa memperoleh nilai antara 40 dan
60, empat orang siswa memperoleh nilai 60, dua orang siswa memperoleh nilai
80,tiga orang siswa memperoleh nilai 93, dan dua orang siswa memperoleh nilai
100. Nilai tertinggi untuk siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam
pembelajaran matematika adalah 100 dan nilai terendah adalah 27. Jika dihitung
reratanya, nilai siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam pembelajaran
matematika adalah 58,64. Jika dibandingkan dengan nilai siswa yang menggunakan
buku siswa maka terdapat selisih nilai sebesar 7,77 dengan nilai siswa yang
menggunakan buku siswa lebih tinggi. Berdasarkan hasil perbandingan antara nilai
siswa tanpa menggunakan buku siswa dan nilai siswa yang menggunakan buku
siswa, dapat diketahui bahwa buku siswa efektif dalam meningkatkan nilai siswa
sebesar 13,25 % dibandingan tanpa menggunakan buku siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB 5
PENUTUP
Bab ini adalah bagian penutup yang membahas mengenai kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut.
1. Buku guru dan buku siswa matematika kelas V tentang volume kubus dan
balok dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang telah
dimodifikasi dari model pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan
Gall serta Sugiyono. Langkah pertama adalah pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada guru
kelas V dan siswa kelas V di empat sekolah dasar di wilayah Sleman Timur.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di kelas
dilakukan dengan cara menghafal rumus dan memberikan latihan soal
membuat siswa sulit untuk memahami materi. Salah satu materi yang sulit
dipelajari adalah volume kubus dan balok.
Setelah mengidentifikasi masalah, peneliti menentukan produk yang akan
digunakan untuk mengatasi masalah dalam mempelajari matematika. Salah
satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
buku guru dan buku siswa untuk melakukan aktivitas belajar berdasarkan
lima karakteristik pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia,
yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi
siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Sebelum digunakan, produk divalidasi
oleh dosen matematika dan guru matematika kelas V yang memiliki
pengetahuan tentang Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Setelah
produk diperbaiki, selanjutnya peneliti melakukan ujicoba secara terbatas dan
mengolah data nilai siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
menggunakan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia untuk mengetahui keefektifan buku dalam
membantu siswa dan guru melakukan pembelajaran matematika materi
volume kubus dan balok. Selain itu peneliti juga melakukan pembandingan
nilai sekelompok siswa yang menggunakan buku siswa dan sekelompok
siswa tanpa menggunakan buku siswa untuk mengetahui keefektifan buku
siswa.
2. Kualitas buku guru untuk mata pelajaran matematika materi volume kubus
dan balok kelas V termasuk dalam kategori “sangat baik” dalam konversi
skala lima dengan rerata nilai 4,23 dari ahli 1 dan ahli 2, sedangkan kualitas
buku siswa untuk mata pelajaran matematika materi volume kubus dan balok
kelas V masuk dalam kategori “baik” dalam konversi skala lima dengan
rerata nilai 4,18 dari ahli 1 dan ahli 2. Selain mendapat nilai kualitas buku
guru dan buku siswa, peneliti mendapat beberapa komentar yang digunakan
untuk melakukan perbaikan pada buku guru dan buku siswa. Beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
perbaikan yang dilakukan antara lain pada bagian cover, isi buku yang
berkaitan dengan media, langkah-langkah percobaan, dan beberapa kesalahan
dalam penulisan.
Berdasarkan ujicoba yang dilakukan secara terbatas kepada 26 orang
siswa, diperoleh hasil reratanya pretest memperoleh nilai 21,42, sedangkan
rerata posttest memperoleh nilai 66,41. Nilai ini menunjukkan adanya
peningkatan nilai dari pretest ke nilai posttest sebanyak 44,99 poin. Dengan
kata lain, buku siswa efektif membantu siswa untuk mempelajari materi
volume kubus dan balok. Selain melihat keefektifan produk menggunakan
pembendingan nilai pretest dan posttest, peneliti juga melakukan
pembandingan nilai dengan sekelompok siswa yang tidak menggunakan
produk. Reratanya nilai siswa yang tidak menggunakan buku siswa dalam
pembelajaran matematika adalah 58,64. Jika dibandingkan dengan nilai siswa
yang menggunakan buku siswa maka terdapat selisih nilai sebesar 7,77
dengan nilai siswa yang menggunakan buku siswa lebih tinggi. Berdasarkan
hasil perbandingan antara nilai siswa tanpa menggunakan buku siswa dan
nilai siswa yang menggunakan buku siswa, dapat diketahui bahwa buku siswa
efektif dalam meningkatkan nilai siswa sebesar 13,25 % dibandingan tanpa
menggunakan buku siswa.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
5.2.1 Penelitian hanya sampai pada tahap ujicoba terbatas, tidak sampai tahap
produksi masal.
5.2.2 Pelaksanaan ujicoba buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia belum melibatkan guru kelas
karena ujicoba dilakukan oleh peneliti.
5.2.3 Jumlah media yang digunakan dalam penelitian ini kurang banyak
sehingga saat percobaan untuk mendapatkan volume kubus dan balok
membutuhkan waktu yang lama, sehingga beberapa latihan soal pada buku
siswa tidak selesai dibahas.
5.2.4 Ujicoba hanya dilakukan pada satu kelas sehingga hasil ujicoba tidak dapat
dibandingkan
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan buku guru dan buku
siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia sebagai
berikut.
5.3.1 Peneliti dapat mengembangkan buku tidak hanya mengacu pada satu
materi saja. Namun dapat menghubungkan dengan materi lain yang
berkaitan. Dalam buku ini, peneliti mengacu pada materi volume dan
balok. Untuk peneliti berikutnya dapat menghubungkan dengan materi
luas permukaan kubus dan balok dan penyampaian materi volume kubus
dan balok dapat diawali dengan pencarian bagian-bagian kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
5.3.2 Uji coba lapangan dapat dilakukan dengan responden yang lebih banyak
agar memperoleh kualitas produk yang lebih baik.
5.3.3 Media yang digunakan dalam penelitian sebaiknya dipersiapkan lebih
lama agar dapat menggunakan media dalam jumlah banyak agar dalam
pelaksanaan ujicoba, dapat mengefisiensikan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Made Sri Yuli. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Realistik dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Rendang. Diakses pada 09
Desember 2016 pukul 12.14 WIB. Sumber elektronik :
http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_pp/article/view/9
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.
Berk, Laura. (2012). Development Through The Lifespan (Dari Prenatal Sampai
Massa Remaja, Transisi Menjelang Dewasa). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. (2013). Panduan Teknis : Memahami Buku
Siswa dan Buku Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hergenhahn dan. Olson. (2010). Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta :
Kencana.
Hudojo, Herman. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen P
dan K.
Kerami, Djati dan Sitanggang. (1999). Kamus Matematika. Jakarta : Balai
Pustaka.
Masidjo, Ignatius. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta : Kanisius.
Matondang, Zulkifli. (2009). Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen
Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.6 No.1 dalam
http://digilib.unimed.ac.id/705/1/Validitas%20dan%20reliabilitas%20suatu
%20instrumen%20penelitian.pdf diakses tanggal 05 Januari 2017 pukul
23.05 WIB.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan
Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Nazir, Mohammad. (1983). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Pratiwi, Stevani Ika. (2013). Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan
Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD Kanisius
Condongcatur Sleman (Skripsi). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Shadiq, Fadjar. (2006). Implikasi Konstruktivime dalam Pembelajaran
Matematika Sekolah Dasar. Diakases pada 09 Desember 2016 pukul 12.58
WIB. Sumber elektronik :
https://xa.yimg.com/kq/groups/86526203/.../KONSTRUKTIVISME+MAT
+SD.pdf
Soenarjo. (2007). Matematika 5 : untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
_______. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development / R&D). Bandung : Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta : Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Sumanto, Heny Kusumawati, dan Nur Aksin. (2008). Gemar Matematika 5 :
untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sutoyo, Anwar. (2012). Pemahaman Individu (Observasi, Checklist, Interviu,
Kuesioner, dan Sosiometri). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Syahbana, Ali. (2013). Alternatif Pemahaman Konsep Umum Volume Suatu
Bangun Ruang. Jurnal Edumatika Vol. 3 No. 2 dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=420041&val=870&title
=ALTERNATIF%20PEMAHAMAN%20KONSEP%20UMUM%20%20V
OLUME%20SUATU%20BANGUN%20RUANG diakses tanggal 09
Agustus 2017 pukul 20.32 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
VanCleave, Janice Pratt. (2003). Math for Every Kid : Easy Activities that Make
Learning Math Fun. Bandung : Pakar Raya.
Vembriarto, dkk. (1994). Kamus Pendidikan. Jakarta : Grasindo.
Wahana, Paulus. (2010). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta : Pustaka
Diamond.
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran : Panduan
Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
________________. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widyaningtyas, M. Sri. (2013). Implementasi Perangkat Pembelajaran Bangun
Ruang dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Siswa Kelas IV B SD Kanisius Sengkan (Skripsi). Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma.
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik : Suatu Alternatif
PendekatanPembelajaran Matematika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 1 Hasil Wawancara Guru dan Siswa
1.1 SD Negeri Deresan
1.1.1 Transkip Wawancara Guru
NAMA
SEKOLAH KELAS
ASPEK
PEMBELAJARAN KESULITAN MATERI
SD Negeri
Deresan
I
Guru mengajar dengan cara
menjelaskan materi secara lisan
dan tertulis. Guru sering
memakai media untuk
membantu siswa dalam
melakukan pembelajaran di
kelas, setelah itu siswa diberi
latihan soal yang dibuat sendiri
oleh guru. Buku yang
digunakan di kelas adalah buku
tematik yang dibuat oleh
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan namun yang
digunakan buku siswa saja.
Materi yang dianggap sulit
oleh siswa adalah penjumlahan
dan pengurangan, waktu,
geometri. Pada materi
penjumlahan dan pengurangan
siswa terkadang kurang teliti
dalam menghitung. Materi
waktu guru merasa kesulitan
saat menjelaskan lamanya
waktu sebuah kegiatan
berlangsung. Untuk materi
geometri siswa sulit
membedakan antara lingkaran
dan bola karena di gambar
bentuknya hampir sama.
II
Guru mengajar dengan cara
lisan dan tertulis. Terkadang
menggunakan media yang
mudah didapatkan di sekitar
kelas. Buku yang digunakan di
kelas adalah buku tematik yang
dibuat oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Materi yang di anggap sulit
oleh siswa adalah materi nilai
tempat dan materi pengukuran
panjang satuan baku dan tidak
baku. Pada materi nilai tempat
siswa belum bisa membedakan
antara nilai dan nilai tempat.
Untuk materi pengukuran
panjang satuan baku dan tidak
baku siswa masih asing dengan
istilah-istilah seperti “depa,
jengkal,dll” dan sulit untuk
melakukan pengukuran dengan
satuan tidak baku..
III
Guru mengajar dengan cara
lisan dan tertulis. Guru tidak
selalu menggunakan media
karena menganggap siswa
sudah paham. Buku yang
digunakan diambil dari
berbagai sumber.
Materi yang sulit bagi siswa
adalah bangun datar, alat ukur
panjang dan berat, dan garis
bilangan. Pada materi bangun
datar, siswa kesulitan untuk
mengidentifikasi namabangun
datar. Untuk materi alat ukur,
siswa kesulitan dalam
membaca hasil pengukuran dan
konversi satuan. Untuk materi
garis bilangan, siswa
mengalami kesulitan dalam
membaca urutan angka yang
terdapat pada garis bilangan.
IV
Guru mengajar dengan cara
lisan dan tertulis. Buku yang
digunakan diambil dari
Materi yang dianggap sulit
bagi siswa adalah sudut, KPK,
FPB, dan keliling serta luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
berbagai sumber karena buku
kurikulum 2013 kurang
mendalam. Guru merasa
kesulitan dalam menyampaikan
materi karena belum ada buku
guru yang dijadikan sebagai
pedoman dalam pembelajaran.
Untuk materi sudut, siswa
mengalami kesulitan untuk
menggunakan alat pengukur
sudut (busur). Pada materi
KPK dan FPB siswa merasa
kesulitan untuk membedakan
antara konsep KPK dan FPB.
Untuk materi keliling dan luas,
siswa kesulitan untuk
membedakan rumus untuk
mencari luas dan keliling.
V
Guru menyampaikan materi
secara lisan dan tertulis. Jika
ada materi yang terdapat
rumus, guru meminta siswa
untuk menghafalkannya. Media
jarang digunakan karena guru
merasa kesulitan untuk
membuatnya.
Materi yang sulit bagi siswa
adalah materi volume kubus
dan balok. Siswa kesulitan
dalam menganalisis soal cerita
dan cenderung tidak teliti
dalam menggunakan rumus.
1.1.2 Transkip Wawancara Siswa
NAMA
SEKOLAH KELAS ASPEK MATERI
SD Negeri
Deresan
I
Materi Pengurangan dan
penjumlahan Waktu Geometri
Tanggapan
Menurut siswa,
materi
penjumlahan dan
pengurangan tidak
sulit jika masih
bisa dihitung
menggunakan jari.
Jika lebih dari
sepuluh jari
mereka
mengatakan
membuat garis-
garis (orek-
orekan) kemudian
ditambahkan,
begitupun materi
pengurangan.
Pembelajaran
tentang
penjumlahan dan
pengurangan
dianggap
menyenangkan
karena pada buku
banyak gambar-
gambarnya.
Materi waktu
kadang siswa
bingung jika
memiliki jawaban
yang berbeda dari
teman karena
kegiatan yang
mereka lakukan
memiliki lama
waktu yang
berbeda. Misalnya
A mandi dengan
waktu yang lama
dan B mandi
dengan waktu
yang sebentar.
Siswa
mengalami
kesulitan untuk
membedakan
antara bangun
ruang dan
bangun datar
dalam soal.
Misalnya
gambar
berbentuk bola,
kadan dijawab
salah karena
dalam buku
tampak bahwa
gambarnya
berbentuk
lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
II
Materi Nilai tempat dan
nilai angka
Satuan baku dan
tidak baku
Tanggapan
Siswa kadang
salah dalam
mengisi jawaban
soal pada buku
karena lupa nama
dari nilai angka,
serta salah ketika
harus menuliskan
menggunakan
angka atau dengan
huruf.
Siswa terkadang
salah dalam
merubah satuan
dari yang satu ke
satuan yang
lainnya.
III
Materi Alat ukur Garis bilangan Bangun datar
Tanggapan
Siswa sulit untuk
membaca alat ukur
karena media
digunakan dalam
kelompok.
Siswa kesulitan
dalam membaca
garis bilangan dan
menentukan nilai
bilangan jika
sudah memasuki
bilangan bernilai
ribuan.
Siswa kesulitan
membedakan
nama bangun
dengan bentuk
yang mereka
anggap hampir
sama misalnya
trapesium,
belah ketupat,
dan layang-
laynga.
IV
Materi Sudut KPK dan FPB Keliling dan
luas
Tanggapan
Siswa merasa
kesulitan untuk
membaca busur
karena bingung
dari arah yang
mana dahulu yang
harus dibaca.
Terkadang siswa
masih sulit
membedakan
konsep KPK dan
FPB. Sehingga
salah dalam
pengerjaanya.
Siswa kesulitan
mengerjakan
soal jika tidak
melihat rumus
yang ada.
V
Materi Volume kubus dan
balok
Tanggapan
Siswa kesulitan
menyelesaikan
soal cerita yang
berhubungan
dengan volume
kubus atau volume
balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
1.2 SD Kanisius Demangan Baru 1
1.2.1 Transkip Wawancara Guru
NAMA
SEKOLAH KELAS
ASPEK
PEMBELAJARAN KESULITAN MATERI
SD Kanisius
Demangan
Baru 1
I
Guru mengajar dengan cara
menjelaskan materi secara lisan
dan tertulis. Setelah itu siswa
diberi latihan soal yang dibuat
sendiri oleh guru. Media yang
sering digunakan adalah gambar.
Buku yang digunakan di kelas
adalah buku teks pelajaran dari
Kanisius.
Materi yang sulit dipahami siswa
adalah materi pengurangan dan
penjumlahan, waktu, dan geometri.
Pada materi penjumlahan dan
pengurangan, siswa mengalami
kesulitan dalam menganalisis soal
cerita. Para siswa bingung
menentukan operasi hitung yang
ditanyakan dalam soal. Sedangkan,
untuk materi waktu, siswa bingung
membayangkan lamanya waktu
melakukan kegiatan. Pada materi
geometri, siswa kesulitan dalam
membedakan antara bentuk 2
dimensi dan 3 dimensi.
II
Guru biasanya membuat lagu
untuk mempermudah siswa
memahami materi. Guru juga
menggunakan buku teks
pembelajaran dari Kanisius.
Materi yang sulit dipahami siswa
adalah materi nilai tempat dan nilai
angka serta satuan baku dan tidak
baku. Materi nilai tempat dan nilai
angka sulit bagi siswa karena siswa
sering kali terbalik dalam
menentukan nilai tempat dan nilai
angka. Hal itu terjadi karena para
siswa cenderung menghapal dan
materi yang disajikan pada buku
kurang terperinci. Materi satuan
baku dan tidak baku sulit bagi siswa
karena siswa cenderung melakukan
kesalahan dalam mengkonversikan
antar satuan.
III
Media yang pernah digunakan
guru adalah gambar. Buku yang
digunakan adalah buku teks
pembelajaran dari pemerintah,
buku pengayaan dari Kanisius,
dan buku paket dari Kanisius.
Guru biasanya menjelaskan
materi secara lisan dan tertulis,
kemudian memberi latihan soal.
Materi yang sulit bagi siswa adalah
alat ukur, garis bilangan, dan
bangun datar. Kesulitan siswa dalam
materi alat ukur adalah
mengonversikan satuan. Sementara
itu, materi garis bilangan dianggap
sulit bagi siswa karena siswa
bingung menentukan letak bilangan
pada garis bilangan. Kesalahan yang
cenderung dilakukan siswa adalah
menghitung titik awal bilangan pada
garis bilangan. Materi bangun datar
biasanya sulit bagi siswa pada
bagian mengindentifikasi cirri-ciri
bangun datar.
IV
Guru biasanya menjelaskan
materi secara lisan kemudian
menggunakan cara-cara cepat
Materi yang dianggap sulit bagi
siswa adalah sudut, KPK, FPB, dan
keliling serta luas. Pada materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
yang dianggap dapat
mempermudah pemahaman
siswa. Buku yang digunakan
adalah buku pengayaan dari
Kanisius dan buku paket dari
Kanisius.
sudut, siswa mengalami kesulitan
untuk menggunakan alat pengukur
sudut. Sedangkan, materi KPK dan
FPB dianggap sulit karena siswa
sulit membedakan antara kelipatan
dan faktor. Pada materi keliling dan
luas, siswa sulit dalam menganalisis
soal cerita.
V
Dalam mengajar, guru biasanya
menjelaskan secara lisan dan
tertulis. Pada materi tertentu,
guru menggunakan alat peraga
yang ada di laboratorium
matematika. Buku yang
digunakan adalah buku
pengayaan dari Kanisius dan
buku paket dari Kanisius.
Materi yang sulit bagi siswa adalah
materi volume kubus dan balok.
Siswa cenderung tidak teliti dalam
memakai rumus terkait soal yang
ditanyakan.
1.2.2 Transkip Wawancara Siswa
NAMA
SEKOLAH KELAS ASPEK MATERI
SD
Kanisius
Demangan
Baru 1
I
Materi Pengurangan dan
penjumlahan Waktu Geometri
Tanggapan
Pada materi
penjumlahan,
siswa
menghitung
menggunakan
jari. Materi
pengurangan
relatif lebih sulit
karena sulit
dibayangkan.
Pembelajaran
materi tersebut
menyenangkan
karena
menggunakan
gambar.
Materi waktu
tidak sulit bagi
siswa, namun
biasanya banyak
jawaban yang
berbeda sehingga
membingungkan.
Pembelajaran
materi tersebut
menyenangkan
karena
menggunakan
gambar.
Materi geometri
sulit bagi siswa
karena sulit
mengenali
bentuk-bentuk,
misalnya bentuk
lemari dan papan
tulis.
II
Materi Nilai tempat dan
nilai angka
Satuan baku dan
tidak baku
Tanggapan
Siswa dalam
mempelajari
materi dengan
mengerjakan
latihan dari
buku. Biasanya
siswa sulit
membedakan
harus diisi
dengan angka
atau kata-kata.
Siswa biasanya
melakukan
kesalahan dalam
mengonversikan
satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
III
Materi Alat ukur Garis bilangan Bangun datar
Tanggapan
Siswa biasanya
mengalami
kesulitan dalam
membaca hasil
pengukuran dan
mengonversikan
antar satuan.
Siswa biasanya
salah dalam
menentukan titik
awal bilangan
pada garis
bilangan sehingga
membilangan
dengan tidak urut.
Siswa sulit
dalam
membedakan
bentuk bangun
datar
berdasarkan
sifatnya.
IV
Materi Sudut KPK dan FPB Keliling dan luas
Tanggapan
Siswa sulit
dalam
menggunakan
busur untuk
mengukur sudut.
Siswa sulit
membedakan soal
yang terkait KPK
dan FPB.
Siswa bingung
dalam memilih
rumus yang
hendak dipakai
dalam
menyelesaikan
soal cerita.
V
Materi Volume kubus
dan balok
Tanggapan
Siswa cenderung
lebih sulit
menyelesaikan
soal terkait
volume balok.
Siswa kurang
teliti jika harus
mengonversi
satuan volume.
1.3 SD Kanisius Sengkan
1.3.1 Transkip Wawancara Guru
NAMA
SEKOLAH KELAS
ASPEK
PEMBELAJARAN KESULITAN MATERI
SD
Kanisius
Sengkan
I
Guru mengajar dengan cara
menjelaskan materi secara lisan
dan tertulis. Guru sering memakai
media untuk membantu siswa
dalam melakukan pembelajaran di
kelas, setelah itu siswa diberi
latihan soal yang dibuat sendiri
oleh guru. Buku yang digunakan
di kelas adalah buku teks
pelajaran dari Kanisius dan daei
penerbit lain
Materi yang sulit dipahami siswa
adalah materi penjumlahan dan
pengurangan secara bersusun
pendek.
II
Guru mengajar dengan cara
menjelaskan materi secara lisan
maupun tertulis. Guru terkadang
juga menggunakan media untuk
membantu dalam proses belajar.
Guru juga menggunakan buku
teks pembelajaran dari Kanisius.
Materi yang sulit dipahami siswa
adalah materi nilai tempat dan nilai
angka serta satuan baku dan tidak
baku. Materi nilai tempat dan nilai
angka sulit bagi siswa karena
siswa sering kali terbalik dalam
menentukan nilai angtka dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tempat.
III
Guru biasanya menjelaskan materi
secara lisan dan tertulis. Guru juga
tidak selalu menggunakan media
karena dianggap anak- anak sudah
paham materi. Buku yang
digunakan adalah buku dari
Kanisius baik itu buku pengayaan
maupun buku paket.
Materi yang sulit bagi siswa adalah
alat ukur, garis bilangan, dan
bangun datar. Kesulitan siswa
dalam materi alat ukur adalah
mengonversikan satuan. Sementara
itu, materi garis bilangan dianggap
sulit bagi siswa karena siswa
bingung menentukan letak
bilangan pada garis bilangan.
Kesalahan yang cenderung
dilakukan siswa adalah
menghitung titik awal bilangan
pada garis bilangan. Materi bangun
datar biasanya sulit bagi siswa
pada bagian mengindentifikasi
cirri-ciri bangun datar.
IV
Guru biasanya menjelaskan materi
secara lisan. Buku yang digunakan
adalah buku pengayaan dari
Kanisius dan buku paket dari
Kanisius.
Materi yang dianggap sulit bagi
siswa adalah perkalian, hitung
campuran, FPB, KPK, dan
pembagian bersususum. Pada
materi tersebut, siswa belum
memahami materi dasar.
Sedangkan, materi KPK dan FPB
dianggap sulit karena logika
berpikir guru beda dengan anak.
V
Dalam mengajar, guru biasanya
menjelaskan secara lisan dan
tertulis. Pada materi tertentu, guru
menggunakan alat peraga. Buku
yang digunakan adalah buku
pengayaan dari Kanisius dan buku
paket dari Kanisius.
Materi yang sulit bagi siswa adalah
materi volume kubus dan balok.
Siswa cenderung tidak teliti dalam
memakai rumus terkait soal yang
ditanyakan.
1.3.2 Transkip Wawancara Siswa
NAMA
SEKOLAH KELAS ASPEK MATERI
SD Kanisius
Sengkan
I
Materi Pengurangan dan
penjumlahan Waktu Geometri
Tanggapan
Pada materi
penjumlahan dan
pengurangan
siswa
menghitung
menggunakan
jari tangan
dengan teknik
menyimpan di
kepala. Mereka
masih kesulitan
ketika mendapati
soal cerita.
Materi waktu
tidak sulit bagi
siswa karena
materi waktu
menggunakan
banyak gambar
dan guru kelas
menjelaskan
dengan praktek
langsung
menggunakan
jam.
Materi geometri
dianggap siswa
sulit karena
siswa masih
kebingungan
untuk
membedakan
bentuk-bentuk
benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
II
Materi Nilai tempat dan
nilai angka
Satuan baku dan
tidak baku
Tanggapan
Siswa masih
kebingungan
untuk
mengerjakan
nilai tempat dan
nilai angka,
mereka
kebingungan
memahami soal
yang diberikan
oleh guru.
Pada materi
satuan baku dan
satuan tidak
baku, siswa
belum bisa
memahami apa
itu satuan baku
dan apa itu
satuan tidak
baku.
III
Materi Alat ukur Garis bilangan Bangun datar
Tanggapan
Siswa mengalami
kesulitan untuk
mengkonversikan
satuan.
Siswa sudah
bisa memahami
garis bilangan,
siswa merasa
senang ketika
mempelajari
garis biliangan.
Siswa sulit
membedakan
bangun datar
berdasarkan
sifatnya.
IV
Materi Sudut KPK dan FPB Keliling dan luas
Tanggapan
Siswa sulit dalam
membedakan
macam-macam
sudut serta
penggunaan
busur.
Siswa sulit
membedakan
soal yang terkait
KPK dan FPB.
Mereka masih
beranggapan
bahwa KPK
diambil yang
kecil dan FPB
diambil yang
besar.
Siswa bingung
dalam memilih
rumus yang
hendak dipakai
dalam
menyelesaikan
soal cerita.
V
Materi Volume kubus
dan balok
Tanggapan
Siswa kesulitan
untuk
menyelesaikan
soal cerita.
Misalnya ketika
sudah diketahui
volume dan
diminta
menentukan
tinggi atau
rusuknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1.4 SD Kanisius Eksperimental Mangunan
1.4.1 Transkip Wawancara Guru
NAMA
SEKOLAH KELAS
ASPEK
PEMBELAJARAN KESULITAN MATERI
SD Kanisius
Eksperimental
Mangunan
I
Guru menjelaskan materi secara
lisan, tertulis dan permainan.
Setelah itu siswa diberi latihan
soal yang dibuat sendiri oleh guru.
Media yang sering digunakan
adalah gambar. Buku yang
digunakan di ketika mengajar
adalah buku buatan SDKE
Mangunan.
Materi yang sulit dipahami
siswa adalah materi
pengurangan dan penjumlahan,
waktu, dan geometri. Pada
materi penjumlahan dan
pengurangan, siswa mengalami
kesulitan dalam menghitumg
kerena banyak siswa yang
belum hafal urutan angka.
Materi waktu, siswa bingung
dalam membayangkan lamanya
waktu kegiatan. Pada materi
geometri, siswa mengalami
kesulitan ketika membedakan
antara bentuk 2 dimensi dan 3
dimensi.
II
Guru kelas 2 mengajar dengan
cara menjelaskan materi secara
lisan, tertulis, permainan dan
menggunakan benda-benda yang
bisa membantu pembelajaran di
dalam kelas.
Materi yang sulit dipahami
siswa adalah materi nilai tempat
dan nilai angka serta satuan
baku dan tidak baku. Materi
nilai tempat dan nilai angka sulit
bagi siswa karena siswa sering
kali terbalik dalam menentukan
nilai tempat dan nilai angka.
Siwa juga belum hafal urutan
angka. Materi satuan baku dan
tidak baku sulit bagi siswa
karena siswa cenderung
melakukan kesalahan dalam
mengkonversikan antar satuan.
Siswa mengalami kesulitan
dalam mengali atau membagi
dalam mengkonversikan satuan.
III
Guru mengajar di kelas sesuai
dengan materi yang ada pada SK
dan KD pemerintah, tetapi guru
tidak hanya menggunakan 1
sumber buku ketika
mempersiapkan pembelajaran
Beliau mengatakan bahwa
“semua buku itu tidak ada yang
salah, hanya saja masih konteks
materi yang ada di buku dan
kegiatan nyata di kelas kurang
sesuai dengan keadaaan yang ada
di lapangan mbak”. Guru
mengajar di kelas melalui
permainan-permainan.
Materi yang sulit bagi siswa
adalah garis bilangan, bangun
datar, dan alat ukur pajang dan
berat. Materi garis bilangan
dianggap sulit bagi siswa karena
siswa bingung menentukan letak
bilangan pada garis bilangan.
Tertama ketika masuk dalam
bilangan loncat. Materi bangun
datar biasanya sulit bagi siswa
pada bagian mengindentifikasi
ciri-ciri bangun datar. Kemudian
yang terakhur adalah alat ukur
panjang dan berat materi yang
dianggap sulit adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mengonversikan satuan.
IV
Guru biasanya menjelaskan
materi secara lisan, tertulisa dan
permaianan. Guru lulusan
pendidikan Matematika, jadi
sangat luwes dalam mengajar
Matematika
Materi yang dianggap sulit bagi
siswa adalah KPK, FPB, dan
keliling serta luas. Pada materi
KPK dan FPB dianggap sulit
karena siswa sulit membedakan
antara kelipatan dan faktor serta
cara menghitungnya. Pada
materi keliling dan luas, siswa
sulit dalam menganalisis soal
cerita dengan baik. Siswa
cenderung teliti dalam
menghitung.
V
Dalam mengajar, guru biasanya
menjelaskan secara lisan dan
tertulis. Pada materi tertentu, guru
menggunakan alat peraga yang
guru dan siswa buat. Buku yang
digunakan tidak hanya satu hal itu
bertujuan supaya referensi yang
digunakan oleh guru, jadi bisa
memilah-milah mana yang cocok
digunakan untuk mengajar.
Materi yang sulit bagi siswa
adalah materi, FPB, KPK,
volume kubus dan balok. Dalam
materi FPB dan KPK siswa
belum hafal perkalian sehingga
siswa mengalami keulitan
menghitung. Dalam materi
volume kubus dan balok siswa
kurang cenderung tidak teliti
dalam memakai rumus terkait
soal yang ditanyakan.
1.4.2 Transkip Wawancara Siswa
NAMA
SEKOLAH KELAS ASPEK MATERI
SD
Kanisius
Demangan
Baru 1
I
Materi Pengurangan dan
penjumlahan Waktu Geometri
Tanggapan
Pada materi
penjumlahan,
siswa menghitung
menggunakan jari
dan kadang
menggunakan
jangkah kaki.
Materi
pengurangan
relatif lebih sulit
karena sulit
dibayangkan.
Materi waktu tidak
sulit bagi siswa,
karena siswa
bigung cara
mencari lama suatu
kegiatan.
Pembelajaran
materi tersebut
menyenangkan
karena
menggunakan
gambar.
Materi geometri
sulit bagi siswa
karena sulit
mengenali
bentuk-bentuk,
misalnya
bentuk lemari
dan papan tulis
itu termasuk
dalam bangun
apa.
II
Materi Nilai tempat dan
nilai angka
Satuan baku dan
tidak baku
Tanggapan
Siswa sulit
membedakan
harus diisi
dengan angka
atau kata-kata.
Selain itu siswa
belum hafal
urutan angka.
Siswa biasanya
melakukan
kesalahan dalam
menghitung
konversi satuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
III
Materi Alat ukur panjang
dan berat
Garis bilangan Bangun datar
Tanggapan
Siswa biasanya
mengalami
kesulitan dalam
mengonversikan
antar satuan.
Siswa juga belum
hafal mengenai
tangga satuan.
Siswa cenderung
salah dalam
menentukan titik
awal bilangan pada
garis bilangan
sehingga
membilangan
dengan tidak urut.
Siswa
mengalami
kesulitan dalam
membedakan
bentuk bangun
datar
berdasarkan
sifatnya.
IV
Materi KPK dan FPB Keliling dan luas
Tanggapan
Siswa mengalami
kesulitan
membedakan soal
yang terkait KPK
dan FPB. Siswa
juga belum hafal
perkalian.
Siswa mengalami
kesulitan dalam
memilih rumus
yang hendak
dipakai dalam
menyelesaikan soal
cerita.
V
Materi Volume kubus
dan balok
Tanggapan
Siswa mengalami
kesulitan
menyelesaikan
soal terkait
volume balok
karena siswa
kurang teliti jika
harus
mengonversi
satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 2 Validasi Produk
2.1 Instrumen Validasi Buku Guru
KUISIONER VALIDASI KUALITAS BUKU GURU MUATAN
PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PETUNJUK :
Mohon Bapak/Ibu untuk menilai kualitas buku guru muatan pelajaran matematika
sekolah dasar dengan memberi tanda ( ) pada kolom dibawah bilangan 1,2,3,4,
dan 5 serta memberi komentar sesuai dengan pendapat Anda pada kolom yang
tersedia!
Keterangan :
1 : sangat kurang baik, 2 : kurang baik, 3 : cukup, 4 : baik, 5 : sangat baik
No Pernyataan Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Tujuan dan Pendekatan
1 Pembelajaran dalam buku guru
dibuat menarik.
2 Buku guru dibuat sesuai dengan
karakteristik PMRI.
3
Buku guru memberikan
kesempatan guru untuk
menggunakan konteks yang nyata
dalam mengajar.
4 Buku guru membantu guru untuk
berpikir kreatif.
B. Cover
1 Gambar sesuai dengan materi.
2
Komposisi unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo, dan
lain-lain seimbang dan seirama
dengan tata letak isi)
3 Memiliki kekontrasan yang baik
(pewarnaan halaman depan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
4
Ukuran judul lebih dominan
dibandingkan nama pengarang
dan tulisan lainnya
5
Judul dapat memberikan
informasi secara cepat dan tepat
tentang materi isi buku.
6 Cover menarik.
C. Isi
1
Komponen dalam buku guru
lengkap (cover, kata pengantar,
petunjuk penggunaan buku, daftar
isi, daftar pustaka).
2 Materi buku sesuai dengan judul
buku
3 Petunjuk pada buku guru jelas dan
mudah dipahami
4
Alat dan bahan yang digunakan
dalam setiap kegiatan mudah
disiapkan oleh guru.
5 Materi disusun secara runtut
6 Buku memuat karakteristik
PMRI: Penggunaan konteks
7 Buku memuat karakteristik PMRI
: Penggunaan model
8 Buku memuat karakteristik PMRI
: Konstruksi siswa
9 Buku memuat karakteristik PMRI
: Interaktivitas
10 Buku memuat karakteristik PMRI
: Keterkaitan
D. Bahasa
1 Kalimat yang digunakan singkat
dan jelas.
2 Bahasa yang digunakan mudah
dipahami
3
Bahasa yang digunakan sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan
(EYD)
4 Ukuran dan bentuk huruf menarik
Total skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Komentar umum dan saran perbaikan
Kesimpulan (mohon lingkari salah satu)
Buku guru yang disusun dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan/ujicoba lapangan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan/ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan/ujicoba lapangan
Yogyakarta, ...........................
Validator
_______________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2.2 Instrumen Validasi Buku Siswa
PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PETUNJUK :
Mohon Bapak/Ibu untuk menilai kualitas buku siswa muatan pelajaran
matematika sekolah dasar dengan memberi tanda ( ) pada kolom dibawah
bilangan 1,2,3,4, dan 5 serta memberi komentar sesuai dengan pendapat Anda
pada kolom yang tersedia!
Keterangan :
1 : sangat kurang baik, 2 : kurang baik, 3 : cukup, 4 : baik, 5 : sangat baik
No Pernyataan Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover
1 Gambar sesuai dengan materi.
2
Komposisi unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo, dll
seimbang dan seirama dengan tata
letak isi).
3
Memiliki kekontrasan yang baik
(pewarnaan halaman depan).
4
Ukuran judul lebih dominan
dibandingkan nama pengarang dan
tulisan lainnya.
5
Judul dapat memberikan informasi
seeara cepat dan tepat tentang materi
isi buku.
6
Cover menarik perhatian siswa untuk
belajar.
B. Isi Buku Siswa
1
Menggunakan konteks yang nyata
dan relevan dengan siswa
(karakteristik 1).
2
Menggunakan model yang membantu
siswa untuk memahami materi
(karakteristik 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3
Memberikan kesempatan siswa untuk
berkontribusi dalam pembelajaran
(karakteristik 3).
4
Terdapat interaktifitas antara guru
dan siswa maupun siswa dengan
siswa dalam beraktivitas
(karakteristik 4).
5
Terdapat keterkaitan dengan materi
lain (karakteristik 5).
C. Konsistensi
1
Penempatan unsur tata letak judul,
sub judul, ilustrasi, pada awal setiap
bab konsisten.
2
Tata letak gambar tepat dan tidak
mengganggu.
3
Bidang cetak dan margin
proporsional.
4
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat
konsisten dan sesuai untuk anak.
D. Bahasa
1
Menggunakan bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami.
2 Berisi perintah yang jelas.
3 Bahasa berdasarkan EYD.
4
Bahasa tidak mengandung makna
ganda.
E. Gambar
1
Menarik perhatian siswa untuk
belajar.
2 Sesuai dengan materi yang dibahas.
3
Warna gambar memiliki kekontrasan
yang sesuai.
Total skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Komentar umum dan saran perbaikan
Kesimpulan (mohon lingkari salah satu)
Buku siswa yang disusun dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan/ujicoba lapangan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan/ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan/ujicoba lapangan
Yogyakarta, ...........................
Validator
_______________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
2.3 Hasil Validasi Buku Guru
2.3.1 Hasil Validasi Buku Guru Menurut Ahli 1
1.2
1.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
1.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2.3.2 Hasil Validasi Buku Guru Menurut Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2.4 Hasil Validasi Buku Siswa
2.4.1 Hasil Validasi Buku Siswa Menurut Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2.4.2 Hasil Validasi Buku Siswa Menurut Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 3 Ujicoba Lapangan Terbatas
3.1 Pengolahan Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Pengolahan Data Uji Reliabilitas
Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3.2 Instrumen Soal Pilihan Ganda
Soal tentang Volume Kubus dan Balok
1. Volume bangun di samping adalah .... cm3 (panjang rusuk 1 kubus satuan = 1
cm)
a. 125
b. 216
c. 64
d. 90
2. Volume bangun di samping adalah ... cm3
(panjang rusuk 1 kubus satuan = 1 cm)
a. 16
b. 12
c. 64
d. 48
3. Jumlah kubus satuan yang dibutuhkan agar kubus
tersebut menjadi penuh adalah ....
a. 14
b. 13
c. 17
d. 15
4. Volume kubus di samping adalah .....
a. 36 cm3
b. 72 cm3
c. 108 cm3
d. 216 cm3
6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
5. Jika dalam sebuah kubus tanpa tutup
dengan panjang rusuk 8 cm akan
dimasukkan kubus satuan dengan
panjang rusuk 2 cm. Maka jumlah
kubus yang dapat ditampung adalah
.... buah.
a. 16
b. 64
c. 512
d. 504
6. Ayah membuat sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 9
cm. Volume akuarium itu adalah ..... cm3
a. 486
b. 729
c. 810
d. 900
7. Mimi memiliki 10 buah kardus berbentuk kubus dengan panjang rusuk 10
cm. Volume semua kubus yang dimiliki Mimi adalah ..... cm3
a. 100
b. 1.000
c. 10.000
d. 100.000
8. Volume bangun disamping adalah .... cm3
(panjang rusuk = 11 cm)
a. 1.331
b. 3.993
c. 2.662
d. 2.178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
9. Volume 20 buah kubus adalah 2500 cm3. Panjang rusuk kubus tersebut
adalah .... cm.
a. 25
b. 15
c. 10
d. 5
10. Gambar-gambar kubus berikut adalah kubus yang memiliki volume kurang
dari 600 cm3, kecuali .....
a. c.
b. d.
11. Volume bangun di samping adalah ...... kubus satuan.
a. 19
b. 48
c. 24
d. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
12. Volume bangun di samping adalah ....... cm3
(volume 1 kubus satuan = 1 cm
3)
a. 47
b. 58
c. 60
d.62
13. Volume bangun di samping adalah .... cm3
(panjang rusuk kubus satuan adalah 0,5 cm)
a. 0,125
b. 1,25
c. 5,25
d. 0,525
14. Berikut ini adalah gambar balok-balok yang memiliki volume 90 cm3, kecuali
.....
a. c.
b. d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
15. Sebuah balok dengan alas persegi memiliki volume 441
cm3 dengan tinggi balok 9 cm. Panjang alas balok tersebut
adalah .... cm.
a. 9
b. 8
c. 7
d. 6
16. Ayah memiliki balok kayu dengan perbandingan panjang :
lebar : tinggi = 3 : 2 : 4. Jika panjang balok adalah 9 cm,
maka lebar balok tersebut adalah .... cm.
a. 3
b. 6
c. 9
d. 12
17. Asih memiliki 8 buah balok yang sama besar. Volume ke delapan balok
tersebut adalah 2.304 cm3. Balok tersebut memiliki alas berbentuk persegi
dengan rusuk 6 cm. Tinggi balok adalah .... cm.
a. 8
b. 7
c. 9
d. 10
18. Volume balok di samping adalah ......
a. 148,176 cm3
b. 123,48 cm3
c. 271,656 cm3
d. 395,136 cm3
19. Jumlah kubus satuan yang dibutuhkan untuk membuat balok di bawah ini
penuh adalah ... buah
a. 9
b. 8
c. 10
d.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
20. Di bawah ini adalah gambar sebuah
balok dan kubus satuan. Jika balok
tersebut akan diisi dengan kubus
satuan dengan panjang rusuk 1,2
cm maka jumlah kubus satuan yang
dapat diisi ke dalam balok adalah
... buah
a. 206
b. 207
c. 144
d. 120
21. Volume gambar di samping adalah .... liter.
a. 2,268
b. 22,68
c. 226,8
d. 2.286
22. Manda memiliki 4 buah balok dengan ukuran yang berbeda. Di antara balok-
balok tersebut, balok yang memiliki volume terbesar adalah .....
a. c.
b. d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
23. Ayah membuat sebuah bak di kamar mandi dengan panjang 1,2 m, lebar 96
cm, dan tinggi 1400 mm. Berapa liter air yang dapat tertampung dalam bak
tersebut?
a. 1,6128 liter
b. 16,128 liter
c. 161,28 liter
d. 1612,8 liter
24. Volume sebuah kubus adalah 729 liter. Panjang rusuk kubus tersebut adalah
... cm.
a. 9
b. 0,9
c. 90
d. 900
25. Pak Rudi membeli sebuah akuarium berbentuk balok dengan panjang 80 cm,
lebar 300 mm, dan tinggi 5,2 dm. Jika akuarium tersebut diisi air hingga
penuh, maka air yang tertampung adalah ..... l.
a. 124,800
b. 12,4800
c. 1,24800
d. 1.248,00
26. Wawan memiliki balok dengan alas
berbentuk persegi dengan rusuk 60 mm.
Tinggi balok tersebut adalah 10 cm. Jika
balok tersebut akan diisi dengan air hingga
penuh, maka air yang dapat tertampung
adalah ... ml.
a. 36
b. 3,6
c. 360
d.3.600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
27. Maria ingin mengisi kubus miliknya dengan kubus satuan yang memiliki
panjang rusuk 12 cm. Banyaknya kubus satuan yang dapat tertampung di
dalamnya adalah 125 buah. Maka volume kubus tersebut adalah .... l
a. 216
b.1.728
c. 2.160
d.172,8
28. Volume kedua balok tersebut adalah .... l
a. 0,352
b. 0,968
c. 0,616
d.0,264
29. Hani memiliki 6 buah kubus yang masing-masing memiliki panjang rusuk
0,64 dm. Jika kubus-kubus tersebut akan diisi dengan air, maka banyak air
yang dibutuhkan adalah ... ml.
a. 262,144
b. 1.572,864
c. 157,2864
d. 2.621,44
30. Volume kubus di samping adalah .... ml
(kubus satuan memiliki panjang rusuk = 10 mm)
a. 343
b. 3.430
c. 100
d. 1.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Kunci Jawaban
1. A
2. C
3. B
4. D
5. B
6. B
7. C
8. B
9. D
10. A
11. C
12. C
13. C
14. B
15. C
16. B
17. A
18. C
19. A
20. D
21. B
22. A
23. D
24. C
25. A
26. C
27. A
28. B
29. B
30. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru 1
Kelas / Semester : V / 1 (satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran x 40 menit (3 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menghitung volume kubus dan balok.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
C. Indikator
4.1.1 Menghitung volume kubus
4.1.2 Menghitung volume balok
4.1.3 Menghitung volume kubus dan balok dengan satuan lainnya
4.2.1 Memecahkan soal cerita yang berkaitan dengan volume kubus dan
balok.
D. Tujuan Pembelajaran
4.1.1.1 Siswa mampu menghitung volume kubus setelah melakukan
percobaan dengan tepat.
4.1.2.1 Siswa mampu menghitung volume balok setelah melakukan
percobaan dengan tepat.
4.1.3.1 Siswa mampu menghitung volume kubus dan balok dengan satuan
lainnya dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
4.2.1.1 Siswa mampu memecahkan soal cerita yang berkaitan dengan volume
kubus dan balok setelah menemukan rumus volume kubus dan balok dengan
benar.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Metode : Percobaan, pemberian latihan soal, pembahasan,
permainan
F. Nilai Sekolah
Kerja sama
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru bertanya apakah anak-anak tahu seperti apa itu
kubus? Benda apa saja yang memiliki bentuk kubus?
b. Orientasi
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan
belajar tentang volume kubus.
c. Motivasi
Guru menjelaskan bahwa pada pembelajaran hari ini
akan dilakukan dalam kelompok dan siswa akan
melakukan percobaan. Dengan percobaan tersebut,
siswa akan memahami bagaimana cara mencari volume
kubus.
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan
7 menit
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
dengan langkah-langkah berikut :
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok sehingga
setiap kelompok terdapat 5 atau 6 siswa.
Guru memberikan buku panduan yang telah dibuat
beserta dengan media yang digunakan dalam percobaan,
yaitu kubus satuan dan beberapa kubus mika tanpa
tutup.
Siswa melakukan percobaan dalam kelompok, yaitu
memasukkan kubus satuan ke dalam kubus mika tanpa
tutup mulai dari kubus mika yang berukuran kecil
sambil menghitung jumlah kubus satuan yang dapat
tertampung dalam kubus mika.
Setelah kubus terisi penuh, maka siswa menuliskan
hasil percobaannya dalam tabel yang telah tersedia.
Setelah selesai melakukan percobaan, guru bersama
siswa melakukan pembahasan tentang jumlah kubus
satuan yang dapat ditampung pada tiap kubus mika
tanpa tutup.
3. Penutup
a. Evaluasi
Siswa mengerjakan latihan soal dengan menghitung
jumlah kubus satuan yang terdapat pada gambar.
b. Merangkum
Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
pada hari ini, yaitu apa yang dimaksud dengan volume
(isi penuh dari sebuah bangun ruang tanpa ada bagian
yang kosong) dan rumus mencari volume kubus.
c. Refleksi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada kesulitan
yang dihadapi siswa dan jika ada kesulitan apa yang
23 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
masih dialami siswa.
d. Tindak lanjut
Guru memberi latihan soal untuk menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan volume kubus dan dihitung
dengan rumus volume kubus.
Pertemuan kedua
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru bertanya apakah anak-anak tahu seperti apa itu
balok? Benda apa saja yang memiliki bentuk balok?
Apa perbedaan antara balok dan kubus?
b. Orientasi
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan
belajar tentang volume balok.
c. Motivasi
Guru menjelaskan bahwa pada pembelajaran hari ini
akan dilakukan dalam kelompok dan siswa akan
melakukan percobaan lagi. Dengan percobaan tersebut,
siswa akan memahami bagaimana cara mencari volume
balok.
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan
dengan langkah-langkah berikut :
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok sehingga
setiap kelompok terdapat 5 atau 6 siswa (kelompok
kegiatan ini berbeda dengan kelompok sebelumnya)
Guru membagi media yang digunakan dalam percobaan,
yaitu kubus satuan dan sebuah balok mika tanpa tutup.
Siswa melakukan percobaan dalam kelompok, yaitu
7 menit
45 menit
23 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
memasukkan kubus satuan ke dalam balok mika tanpa
tutup dan menuliskan hasilnya dalam tabel yang
tersedia.
Setelah selesai melakukan percobaan, guru
membimbing siswa untuk melakukan permainan susun
kubus, yaitu menyusun kubus satuan menjadi balok
dengan jumlah kubus satuan yang ditentukan oleh guru.
Setelah selesai menyusun kubus satuan, siswa
menuliskan jumlah kubus yang menyusun panjang,
lebar, dan tinggi baloknya. Untuk mengetahui bentuk
yang benar, maka guru berkeliling untuk melakukan
pengecekan.
Setelah selesai, guru bersama siswa melakukan
pembahasan bersama.
3. Penutup
a. Evaluasi
Siswa mengerjakan latihan soal dengan menghitung
jumlah kubus satuan yang diperlukan untuk melengkapi
gambar sebuah balok yang tersusun dari kubus-kubus
satuan.
b. Merangkum
Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
pada hari ini, yaitu rumus mencari volume balok.
c. Refleksi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada kesulitan
yang dihadapi siswa dan jika ada kesulitan apa yang
masih dialami siswa.
d. Tindak lanjut
Guru memberi latihan soal untuk menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan volume balok dan dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
dengan rumus volume balok.
Pertemuan ketiga
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru bertanya apakah anak-anak masih ingat rumus apa
yang digunakan untuk mencari volume kubus dan
balok? Satuan apa yang biasanya digunakan dalam
volume? Apakah ada satuan selain kubik?
b. Orientasi
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan
menghubungkan satuan volume kubik dengan satuan
volume lainnya, yaitu liter.
c. Motivasi
Guru menjelaskan bahwa dengan mempelajari materi
pada hari ini maka siswa akan mudah untuk mengubah
satuan volume kubik ke setuan volume liter ataupun
sebaliknya.
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing siswa untuk mengubah satuan volume
kubik dengan satuan volume liter:
Guru menggambar tangga konversi satuan di papan tulis
mulai dari km3 hingga mm
3. Guru menjelaskan bahwa
ada 1 satuan volumelainnya, yaitu liter dan
menuliskannya di sebelah dm3. Artinya adalah 1 dm
3 =
1 l dan 1 cm3 = 1 ml, sedangkan 1 l = 1000 ml.
3. Penutup
a. Evaluasi
Siswa mengerjakan latihan soal dengan menghitung
7 menit
15 menit
23 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
volume kubus dan balok dan mengubah dari satuan
kubik ke liter.
b. Merangkum
Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
pada hari ini, yaitu konversi satuan volume (kubik dan
liter).
c. Refleksi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada kesulitan
yang dihadapi siswa dan jika ada kesulitan apa yang
masih dialami siswa.
Sisa waktu yang ada digunakan untuk melakukan pembahasan
latihan soal cerita.
35 menit
H. Sumber Belajar, Alat, dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar
Septiningrum, Regina Ari. 2016. Volume Kubus dan Balok. Yogyakarta : -
2. Alat
Alat tulis, buku panduan pembelajaran matematika
3. Media Pembelajaran
Kubus satuan
Kubus mika tanpa tutup dengan panjang rusuk 2 cm, 4 cm,dan 5 cm
Balok mika tanpa tutup dengan panjang 6 cm, lebar 2 cm, tinggi 4 cm.
I. Penilaian
Indikator 4.1.1 Menghitung volume kubus
Teknik Penilaian Tes tertulis
Kisi-kisi Kriteria penilaian Skor
Latihan soal 1 Menghitung Jawaban benar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
volume gambar
kubus yang terdiri
atas kubus-kubus
satuan
Jawaban salah 0
* Kunci jawaban terdapat pada buku guru
Indikator 4.1.2 Menghitung volume balok
Teknik Penilaian Tes tertulis
Kisi-kisi Kriteria penilaian Skor
Latihan soal 3 Menghitung kubus
satuan yang kurang
untuk membentuk
balok.
Jawaban benar
Jawaban salah
1
0
* Kunci jawaban terdapat pada buku guru
Indikator 4.1.3 Menghitung volume kubus dan balok dengan satuan
lainnya
Teknik Penilaian Tes tertulis
Kisi-kisi Kriteria penilaian Skor
Latihan soal
5
Menghitung
volume kubus dan
balok dengan
satuan volume
lainnya
Siswa menghitung volume kubus
dan balok dengan benar dan dengan
satuan yang tepat
2
Siswa menghitung volume kubus
dan balok dengan benar, namun
salah dalam mengkonversi satuan
1
Jawaban siswa salah 0
* Kunci jawaban terdapat pada buku guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Indikator 4.2.1 Memecahkan soal cerita yang berkaitan dengan
volume kubus dan balok.
Teknik Penilaian Tes tertulis
Kisi-kisi Kriteria penilaian Skor
Latihan soal
2
Menghitung
volume kubus
dalam bentuk soal
cerita
Siswa menjawab menggunakan cara
dan jawaban yang benar
2
Siswa menjawab tanpa
menggunakan cara
1
Jawaban siswa salah 0
Latihan soal
4
Menghitung
volume balok
dalam bentuk soal
cerita
Siswa menjawab menggunakan cara
dan jawaban yang benar
2
Siswa menjawab tanpa
menggunakan cara
1
Jawaban siswa salah 0
* Kunci jawaban terdapat pada buku guru
Yogyakarta, 7 November 2016
Peneliti
Regina Ari Septiningrum
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 4 Surat
4.1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
4.2 Surat Pengantar Validasi Produk
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Validator
di tempat
Dengan hormat,
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan validasi
perangkat pembelajaran dan/atau perangkat penelitian dalam penelitian Research
and Development (RnD) yang berjudul “Penyusunan Buku Guru dan Buku Siswa
Kelas V Sekolah Dasar dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa atas
penggunaan buku guru dan buku siswa. Studi ini akan mendukung penyelesaian
skripsi sarjana pendidikan saya pada program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, di Universitas Sanata Dharma Yogryakarta.
Tanggapan Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin
kerahasiaannya. Saya akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses
data Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini yang akan disajikan untuk masyarakat
umum tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan
untuk menelusuri identitas Bapak/Ibu.
Saya mohon Bapak/Ibu melakukan validasi dengan
mengisiNurhayenilaian yang tersedia. Perangkat pembelajaran dan/atau perangkat
penelitian yang sudah diisi akan saya ambil kembali setelah divalidasi oleh
Bapak/ibu .
Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk
menghubungi saya atau dosen pembimbing saya Drs. Paulus Wahana, M.Hum
dan Andri Anugrahana S.Pd., M.Pd dengan alamat email
[email protected] dan [email protected].
Terimakasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu.
Hormat kami,
Regina Ari Septiningrum
Mahasiswa PGSD USD
131134221
087839826794
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
4.3 Surat Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 5 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
BIOGRAFI PENELITI
Regina Ari Septiningrum yang akrab
dipanggil Nana lahir di Gunungkidul, 22 September
1994 dari pasangan suami istri Bapak Marcus
Crisinus Walijo dan Maria Magdalena Triani.
Peneliti adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Saat ini peneliti tinggal di kota Yogyakarta. Peneliti
telah menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-
kanak pada tahun 2001 di TK Indriyasana Baciro
pada tahun 2001. Setelah itu peneliti melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar di SD
Kanisius Baciro dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2007. Jenjang Sekolah
Menengah Pertama diselesaikan pada tahun 2010 di SMP Pangudi Luhur
Yogyakarta. Pada tahun 2013 peneliti menyelesaikan jenjang Sekolah Menengah
Atas di SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jurusan IPA. Setelah lulus SMA,
peneliti melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta program
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sejak tahun 2013 hingga sekarang.
Selama menempuh bangku perkuliahan, peneliti mengikuti berbagai
kegiatan yang diselenggarakan oleh universitas, fakultas, maupun program studi.
Tahun 2014 peneliti mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan kepramukaan. Pada
tahun yang sama, peneliti mengikuti kegiatan PPKM I, PPKM II, dan Week-end
Moral. Tahun 2014 peneliti juga mengikuti seminar Love Datting and Sex
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
“Pacaran dengan Akal Sehat” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa
Program Studi PGSD bekerja sama dengan Lembaga Anak Bangsa Cerdas.
Selanjutnya, peneliti menjadi panitia dalam kuliah umum dengan tema
“Diseminasi Hasil Magang Dosen : Curriculum Cambridge”, “Mental Health in
Children : Theory and Research”, dan “ Diseminasi Hasil Magang Dosen :
Pendidikan Luar Biasa” pada tahun yang sama di bulan Oktober. Tahun 2015
peneliti mengikuti seminar “Reinventing Childhood Education” yang diadakan
program studi PGSD. Di tahun yang sama peneliti menjadi panitia dalam acara
Story Telling and Writing Contest PGSD.
Selama menempuh bangku perkuliahan, peneliti terlibat aktif di Paduan
Suara Mahasiswa Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2014.
Pada tahun 2015, peneliti mengikuti ajang Festival Paduan Suara Mahasiswa
Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah V Yogyakarta dan menjadi juara II.
Tahun 2016, peneliti mengikuti ajang Pesta Paduan Suara Gerejawi Mahasiswa
(Pesparama) yang diselenggarakan di Medan dan mendapat 2 medali emas pada
kategori Musica Sacra dan Gospel Spiritual. Pada tahun yang sama, peneliti juga
terlibat dalam proses rekaman Hymne Sanata Dharma. Selain mengikuti kegiatan
di Universitas, peneliti juga terlibat aktif menjadi pengurus komunitas Orang
Muda Katolik di Gereja Katolik Kristus Raja Baciro sejak tahun 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI