pengembangan buku cerita bergambar berbasis … · pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Wahono Saputro
NIM: 131134118
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Wahono Saputro
NIM: 131134118
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada-Nya, skripsi ini saya persembahkan
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan taufik serta
hidayah-Nya kepada saya dalam segala hal.
2. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Sumardi Weknyo Martono dan Ibu
Sumarmi Weknyo Martono yang selalu memberikan doa, dukungan,
perhatian, kasih sayang dan semangat untuk menyelesaikan pendidikan
ini.
3. Kakak - kakakku yang turut memotivasiku untuk tetap semangat.
4. Sahabat hidupku Nimas Karomah Dyahningrum yang selalu
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Teman-teman seperjuangan Payung yang selalu memberikan semangat
untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman PGSD angkatan 2013.
7. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Nak Wani Ojo Wedi-wedi, Nak Wedi ojo Wani-wani (kalau berani
jangan ragu-ragu, tapi kalau ragu jangan berani-berani)”.
“Kerjakanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh, karena proses tidak
akan menghianati hasil ”.
(Nimas Karomah Dyahningrum)
“kerja, kerja, dan kerja”.
(Joko Widodo).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya
tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya
karya ilmiah.
Yogyakarta, 09 Februari 2017
Peneliti
Wahono Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLISIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wahono Saputro
Nomor Mahasiswa : 131134118
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA KELAS III SEKOLAH DASAR”.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 09 Februari 2017
Yang menyatakan,
Wahono Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA KELAS III SEKOLAH DASAR
Wahono Saputro
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari
adanya potensi dan masalah terkait dengan pendidikan lingkungan hidup dan
pembelajaran membaca. Potensi yang ada adalah pendidikan lingkungan hidup
dan minat baca siswa. Masalah yang dihadapi guru adalah penyediaan media
untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa akan lingkungan serta
menumbuhkan minat siswa dalam membaca. Oleh karena itu, peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar yang berbasis
pendidikan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan
produk berupa buku cerita bergambar dengan judul “Lingkungan yang
Terlupakan” dan mengetahui kualitas buku cerita bergambar yang dihasilkan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Proses pengembangan buku cerita bergambar tersebut
mengikuti enam langkah dari modifikasi langkah Sugiyono dan langkah Borg &
Gall yaitu (1) potensi dan masalah; (2) mengumpulkan informasi; (3) desain
produk; (4) validasi desain; (5) perbaikan produk; (6) uji coba produk; (7) revisi
produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara dan lembar kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis
kebutuhan kepada guru kelas III SD Negeri Tlacap, sedangkan kuesioner
digunakan untuk validasi buku cerita bergambar.
Validasi dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas III, dan satu siswa
kelas III. Skor rata-rata yang diperoleh dari hasil validasi sebesar 4,22 dengan
kategori “sangat baik”, sehingga layak digunakan pada tahap uji coba. Uji coba
dilakukan kepada 6 orang siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai
kualitas buku cerita. Dari hasil uji coba yang dilakukan peneliti, didapatkan
bahwa kualitas buku cerita bergambar yang telah dihasilkan tergolong dalam
kategori “sangat baik” dengan skor rata-rata 4,56.
Kata kunci: penelitian pengembangan, buku cerita bergambar, pendidikan
lingkungan hidup, pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF ILLUSTRATED STORY BOOK BASED ON
ENVIRONMENTAL EDUCATION IN LEARNING READING OF THIRD
GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Wahono Saputro
Sanata Dharma University
2017
The research are development research that begin from potency and
problem related to the environmental education and learning reading. The
potency are environmental education and students’ reading interest. The problem
that encountered by the teachers are the provision of media to enhance students’
awareness and concern towards environment and improve students’ reading
interest. Therefore, the researcher encouraged to conduct development research
of illustrated story book based on environmental education. The aim of the
research are to develop a product in the form of illustrated story book entitled
“Lingkungan yang Terlupakan” and knowing the quality of the book.
This research was research and development (Research and Development
or RD). The process of development of this illustrated story book followed six
steps of Sugiyono step modification and Borg & Gall steps which are (1) problem
potential, (2) data-collecting, (3) product design, (4) design validation, (5) design
revision, (6) product testing, (7) product revision. The instruments in this research
were interview questions and questionnaire sheet. Interview was conducted to find
out need analysis for grade III teacher of SDN Tlacap, while questionnaire was
conducted for illustrated story book validation.
Validation was done by one expert lecturer, one grade III teacher, and one
grade III student. The average score which was obtained from validation result
was 4,22 with very good category, so this is suitable to use in trial stage. Trial
was done to 6 students to find out students’ opinion towards story book quality.
From the trial that was done by the researcher, found that the quality of
illustrated story book classified to the very good category with average score
4,56.
Key words: development research, illustrated story book, environmental
education, learning reading.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkah, nikmat serta hidayahnya sehingga skripsi
yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas
III Sekolah Dasar” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd, Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, Wakaprodi PGSD dan Dosen
Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., dosen Pembimbing I yang
telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Andreas Erwin Prasetya. M.Pd. selaku pakar Bahasa PGSD Sanata
Dharma yang telah memberikan ilmu dan saran sehingga produk dalam
skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Bapak Sudarsana S.Pd.SD. Selaku validator guru yang telah
memberikan ilmu dan saran sehingga produk dalam skripsi ini menjadi
lebih baik.
7. Kepala Sekolah SD N 2 Tlogowatu yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
8. Kepala Sekolah SD N Tlacap yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
9. Siswa kelas III SD N 2 Tlogowatu yang telah bersedia membantu
selama proses penelitian.
10. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Sumardi Weknyo Martono dan Ibu
Sumarmi Weknyo Martono yang selalu memberikan dukungan, doa,
dan semangat.
11. Teman-teman Kontrakan Holic yang selalu mendukung, menyemangati,
dan mendoakan.
12. Teman-teman payung yang membantu dan bekerjasama selama
penyusunan sampai selesainya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
untuk bantuan dan dukungannya selama ini.
Dalam kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini, terdapat
beberapa kendala. Kendala tersebut tidak menjadi hambatan dalam diri
peneliti melainkan menjadikan semangat untuk terus maju dan
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca
baik dalam isi maupun inspirasi untuk lebih baik. Peneliti meminta
maaf apabila dalam penulisan skripsi ada beberapa kesalahan baik
dalam penyajian ataupun isi. Peneliti mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk perkembangan dan kemajuan
pendidikan di Indonesia.
Penulis
Wahono Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
E. Batasan Istilah ........................................................................................ 7
F. Spesifikasi Produk .................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 9
1. Buku Cerita Bergambar ..................................................................... 9
a. Pengertian Buku Cerita Bergambar .............................................. 9
b. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar ........................... 10
2. Fungsi Buku Cerita Bergambar ......................................................... 12
3. Komponen Buku Cerita Bergambar .................................................. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
a) Gambar .......................................................................................... 15
b) Teks ............................................................................................... 16
4. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi................................................. 18
5. Karakteristik Siswa SD ...................................................................... 22
6. Membaca ........................................................................................... 23
a. Pengertian Membaca ...................................................................... 23
b. Tujuan Membaca ............................................................................ 25
c. Fungsi Membaca ............................................................................ 26
d. Jenis Membaca ............................................................................... 26
7. Pendidikan Lingkungan Hidup ......................................................... 29
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 31
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 37
1. Potensi dan Masalah .......................................................................... 38
2. Pengumpulan Data ............................................................................. 39
3. Desain Produk .................................................................................... 39
4. Validasi Desain .................................................................................. 40
5. Revisi Desain ..................................................................................... 40
6. Uji Coba Produk ................................................................................ 40
7. Revisi Produk .................................................................................... 40
8. Uji Coba Pemakaian .......................................................................... 41
9. Revisi Produk Lanjutan ..................................................................... 41
10. Produksi Masal .................................................................................. 41
B. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 41
1. Potensi dan Masalah .......................................................................... 43
2. Pengumpulan Data ............................................................................. 43
3. Desain Produk .................................................................................... 43
4. Validasi Desain .................................................................................. 44
5. Revisi Desain ..................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
6. Ujicoba Produk .................................................................................. 45
7. Revisi Produk .................................................................................... 45
C. Setting Penelitian .................................................................................... 45
1. Tempat Penelitan ................................................................................ 45
2. Waktu Penelitian ................................................................................ 45
3. Subyek Penelitian ............................................................................... 45
4. Objek Penelitian ................................................................................. 46
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 46
1. Wawancara ......................................................................................... 46
2. Kuisioner ............................................................................................ 46
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 47
1. Pedoman Wawancara ......................................................................... 48
2. Kuesioner............................................................................................ 49
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 51
1. Analisis Data Kualitatif ...................................................................... 51
a. Hasil Wawancara ............................................................................. 51
b. Saran Validasi Produk ..................................................................... 51
2. Analisis Data Kuantitatif .................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 54
1. Prodesur Pengembangan Buku Cerita ............................................... 54
a. Potensi dan Masalah ..................................................................... 54
b. Pengumpulan Data ........................................................................ 55
c. Desain Produk ............................................................................... 56
d. Validasi Desain ............................................................................. 59
e. Revisi Desain ................................................................................ 64
f. Uji Coba Produk ........................................................................... 64
g. Revisi Produk ................................................................................ 66
2. Kualitas Buku Cerita ......................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
B. Pembahasan ............................................................................................ 68
1. Buku Cerita Berisi Tentang Sebab dan Akibat Tidak Menjaga
lingkungan Serta Cara Menjaga Lingkungan.................................. 69
2. Buku Cerita Memiliki Ilustrasi yang Menarik................................. 70
3. Buku Cerita Dirancang dengan Anatomi Buku yang Sesuai
untuk Anak....................................................................................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 74
B. Keterbatasan Pengembangan .................................................................. 75
C. Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR REFERENSI ............................................................................ 77
LAMPIRAN ............................................................................................... 80
CURRICULUM VITAE ............................................................................. 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan ................ 48
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validitas Produk Untuk Ahli dan Guru 50
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa ............. 50
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ....................................................... 53
Tabel 3.5 Konversi Kategori Skor ............................................................ 55
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Bahasa Indonesia ................. 60
Tabel 4.2 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas III SD ................................. 61
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Siswa Kelas III SD ...................... 63
Tabel 4.4 Komentar Validator dan Revisi Desain .................................... 64
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk pada siswa kelas III SD.. 65`
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Validator .................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map Penelitian Relevan ..................................... 34
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ....................... 38
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Tes Hasil Belajar ............................ 42
Gambar 4.1 Font dan Spasi Sebelum Revisi ........................................... 66
Gambar 4.2 Font dan Spasi Sesudah Revisi ............................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ............................................................... 81
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................... 82
Lampiran 3 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................. 83
Lampiran 4 Instrumen Validasi Ahli Bahasa Indonesia dan Guru ........... 88
Lampiran 5 Instrumen Validasi Siswa Kelas III SD ................................. 91
Lampiran 6 Hasil Validasi Produk Ahli Bahasa Indonesia ....................... 93
Lampiran 7 Hasil Validasi Produk Guru Kelas III SD ............................. 98
Lampiran 8 Hasil Validasi Produk Siswa Kelas III SD ............................ 101
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III SD ........................... 103
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli Bahasa Indonesia ... 115
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas III SD ..................... 116
Lampiarn 12 Rekapitulasi Hasil Validasi Siswa Kelas III SD .................... 117
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III SD ...... 118
Lampiran 14 Foto Hasil Uji Coba Produk Lapangan Terbatas ................... 119
Curricullum Vitae........................................................................................ 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan
spesifikasi produk yang dibuat.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sebuah persoalan yang khas dalam kehidupan
manusia. Oleh sebab itu, pendidikan dapat diartikan dari sudut pandang yang
luas yaitu segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya
minat belajar untuk mengetahui suatu hal yang ingin diketahui. Selain itu,
pendidikan juga dapat diartikan dengan pendekatan dalam arti sempit, yaitu
seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan
terarah di dalam lembaga pendidikan sekolah (Suhartono, 2009: 43-46).
Pendidikan yang baik, idealnya dapat memberikan pembelajaran yang efisien,
sehingga tujuan dari pendidikan itu dapat tercapai. Oleh karena itu,
pendidikan yang ada di bangku sekolah, khususnya sekolah dasar, perlu
mengetahui mengenai perkembangan anak. Perkembangan anak menurut
Piaget dibagi menjadi empat tahap, yaitu (1) sensorimotor yang berlangsung
sejak lahir sampai usia dua tahun, (2) tahap praoperasional yang berlangsung
dari usia dua tahun sampai usia 7 tahun, (3) tahap operasional konkret yang
berlangsung dari usia tujuh tahun sampai 12 tahun, (4) tahap operasional
formal yang berlangsung pada usia 12 tahun sampai dengan dewasa (Salkind,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2009: 328). Dari tahap-tahapan tersebut diharapkan dalam pembelajaran bisa
menggunakan perangkat pembelajaran yang memuat suatu pengalaman yang
utuh dan tak terpisahkan, sehingga dalam prosesnya peserta didik mampu
menyerap pengalaman belajar dengan baik. Melalui pengalaman belajar yang
baik, pengetahuan yang didapatkan oleh peserta didik dapat bertahan lebih
lama.
Guru dihadapkan pada kenyataan yang sulit, seperti keterbatasan
sarana dan prasarana yang ada di sekolah menjadikan guru cenderung lebih
sering menggunakan metode yang cepat saji seperti ceramah walaupun
metode ini hanya menjadikan siswa pasif, tidak kreatif apalagi
menyenangkan. Tingkat perhatian siswa tidak optimal, siswa hanya dianggap
sebagai obyek. Hal ini jelas tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku sekarang ini, dimana siswa diberdayakan dalam proses pembelajaran
optimal. Siswa bukannya obyek tetapi subyek pembelajaran. Guru hanya
berperan sebagai motivator, fasilitator, dan mediator (Suhartono, 2009: 43-
46). Pendidikan seharusnya diarahkan pada tujuan yang mendasar terlebih
dahulu sebelum tujuan yang lebih kompleks diajarkan, seperti pengajaran
membaca, menulis, berbicara, dan menyimak.
Fokus utama tujuan pengajaran Bahasa Indonesia meliputi empat
aspek keterampilan berbahasa yaitu ketrampilan menyimak, ketrampilan
berbicara, ketrampilan membaca dan menulis. Keempat aspek kemampuan
berbahasa tersebut saling berkaitan erat, sehingga merupakan satu kesatuan,
artinya keterampilan berbahasa yang satu akan mendasari keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berbahasa yang lain. Di sekolah, pembelajaran Bahasa Indonesia memang
memiliki peranan yang sangat penting dibandingkan dengan pembelajaran
yang lain. Seperti yang dikemukakan Akhadiah (dalam Darmiyati dan
Budiasih 2001: 57). Kemampuan membaca sangat menunjang didalam siswa
mengenal dan memahami huruf, dari kemampuan membaca juga dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami berbagai konsep disiplin
ilmu dengan mudah. Namun, apabila keterampilan membaca siswa kurang
maka dapat berpengaruh pada terhambatnya proses kegiatan belajar mengajar.
Akhadiah (dalam Darmiyati dan Budiasih, 2001: 57) kemampuan membaca
sangat menunjang didalam siswa mengenal dan memahami huruf, dari
kemampuan membaca juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami berbagai konsep disiplin ilmu dengan mudah. Namun, apabila
keterampilan membaca siswa kurang maka dapat berpengaruh pada
terhambatnya proses kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2016
dengan guru kelas 3 SDN Tlacap. Guru tersebut mengatakan bahwa siswa
kelas bawah masih belum bisa membaca, namun ada beberapa siswa yang
sudah bisa membaca. Siswa yang sudah bisa membaca tetapi masih bingung
dengan isi bacaan yang mereka baca. Menurut, guru kelas 3 SDN Tlacap,
siswa yang masih bingung dengan isi bacaan yang dibacanya dan siswa yang
belum bisa membaca disebabkan karena media penyampaiannya kurang
kreatif dan membuat siswa menjadi malas dan bosan, seharusnya media yang
digunakan harus lebih kreatif, interaktif, dan menarik minat baca para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Setelah dilakukan pengamatan dan wawancara, dapat ditarik
kesimpulan bahwa salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan
membaca siswa adalah tidak adanya media pembelajaran. Mitchell (dalam
Nurgiyantoro, 2005: 153) menjelaskan bahwa buku cerita bergambar adalah
buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin, baik
gambar maupun teks secara sendiri belum cukup untuk mengungkapkan
cerita secara lebih mengesankan, dan keduanya saling membutuhkan untuk
saling mengisi dan melengkapi. Di lingkungan semua kebutuhan manusia
sudah tersedia sehingga manusia berupaya mengeksploitasi lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya hubungan manusia dengan
alam, maka dapat dipastikan bahwa kondisi alam sangat dipengaruhi oleh
perilaku manusia. Terkadang manusia tidak sadar dengan perilakunya
terhadap alam akan berdampak terhadap dirinya. Pendidikan yang dimulai
sejak dini tentang lingkungan hidup akan menghasilkan individu yang peduli
dengan lingkungan hidupnya. Pemberian materi tentang pendidikan
lingkungan hidup di sekolah dasar sangat penting karena akan membuat siswa
mengerti seluk beluk lingkungannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara, peneliti
terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan (Research and
Development) penggunaan buku media cerita bergambar untuk pendidikan
sekolah dasar. Media cerita bergambar merupakan upaya efektif sebagai
media pembelajaran membaca serta media pendidikan lingkungan hidup bagi
siswa. Penelitian yang dikembangkan berjudul : “Pengembangan Buku Cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran
Membaca Kelas III Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa
SD kelas rendah?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan langkah-langkah Buku Cerita Bergambar Berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III
Sekolah Dasar.
2. Mendeskripsikan kualitas Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III Sekolah
Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun
manfaat praktis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis :
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dapat
sebagai bahan referensi dalam mengembangkan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
siswa SD kelas rendah.
2. Manfaat Praktis :
a. Manfaat penelitian bagi peneliti :
Mendapatkan pengalaman membuat dan mengembangkan
buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah.
b. Manfaat penelitian bagi siswa :
Siswa akan lebih tertarik didalam belajar, terutama tentang
lingkungan hidup, selain itu siswa juga lebih senang dalam membaca
karena buku ini disertai gambar dan cara menjaga lingkungan hidup di
sekitar mereka.
c. Manfaat penelitian bagi guru :
Buku cerita bergambar ini dapat memberi referensi guru dalam
pengembangan pembelajaran dan media pembelajaran khususnya
pembelajaran tentang lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
d. Manfaat penelitian bagi sekolah :
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah khususnya
dalam hal mengembangkan perangkat pembelajaran..
e. Manfaat penelitian bagi prodi PGSD :
Penelitian ini dapat menambah pustaka prodi PGSD
Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan untuk pembelajaran
membaca siswa SD kelas rendah.
E. Batasan Istilah
1. Buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan
teks dan keduanya saling menjalin. Baik gambar maupun teks secara
sendiri belum cukup untuk mengungkapkan cerita secara lebih
mengesankan, dan keduanya saling membutuhkan untuk saling mengisi
dan melengkapi.
2. Membaca adalah sebuah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan dari penulis melalui media cetak.
3. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan masalah-masalah yang terkait didalamnya
serta memiliki pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan
untuk bekerja, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mencari alternatif atau memberi solusi terhadap permasalahan
lingkungan hidup.
4. Siswa kelas adalah komponen dalam pendidikan yang jenjang
pendidikannya antara usia 7-12 tahun.
F. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Produk berupa buku cerita bergambar berjudul “Lingkungan yang
Terlupakan”
2. Produk ini terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, 14 halaman
bergambar, dan 14 halaman narasi singkat.
3. Kata pengantar dalam produk berisi penjelasan singkat tentang
lingkungan hidup.
4. Produk buku cerita bergambar ini berisikan tentang sebab-akibat
apabila kita tidak menjaga lingkungan dan bagaimana cara menjaga
lingkungan yang semestinya.
5. Produk buku cerita bergambar ini dapat membantu anak untuk belajar
membaca dan menjaga lingkungan hidup disekitar mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka,
penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Buku Cerita Bergambar
a. Pengertian Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku yang menyampaikan cerita
bergambar dan teks dan keduanya saling menjalin (Micthel, 2003: 87).
Lukens (2003: 38) mengatakan ilustrasi cerita dan gambar merupakan dua
media yang berbeda, tetapi dalam buku cerita keduanya secara bersama
membentuk perpaduan. Sejalan dengan itu, Nurgiyantoro (2005: 152)
berpendapat buku cerita bergambar adalah buku bacaan cerita yang
menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar- gambar
ilustrasi.
Dari definisi di atas buku cerita bergambar adalah buku yang
didalamnya termuat gambar dan terdapat penjelasan gambar berupa narasi
singkat. Dengan buku bergambar mampu merangsang imajinasi anak.
Selain itu, kegiatan membaca buku cerita bergambar akan membantu anak
lebih memahami hubungan cerita dan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan
karakteristik. McElmeel (2002) jenis-jenis buku cerita bergambar adalah
sebagai berikut:
1) Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang mencertitakan khayalan, rekaan,
atau sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori
yang termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan
cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya.
2) Historis
Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu
fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian
sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah
3) Informasi
Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi
faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya,
yang berguna untuk menambah ketrampilan, wawasan, dan juga bekal
teoritis dalam batas tertentu bagi anak.
4) Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan
seseorang mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah
meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5) Cerita rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya
bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat di masa lampau.
6) Kisah nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari
sebuah situasi atau peristiwa.
Beberapa karakteristik buku cerita bergambar menurut Sutherland
dalam (Faizah, 2009: 252) antara lain adalah:
1) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung.
2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri.
3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak.
4) Gaya penulisannya sederhana.
5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
jenis buku bergambar adalah (1) fiksi, (2) historis, (3) informasi, (4)
biografi, (5) cerita rakyat, dan (6) kisah nyata. Karakteristik buku cerita
bergambar adalah (1) buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung,
(2) buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri, (3) konsep
yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak, (4) gaya penulisannya
sederhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Fungsi Buku Cerita Bergambar
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005) menunjukkan beberapa hal
tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai
berikut:
a) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan
dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu
untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta
untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan
senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan.
Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan
untuk penyaluran agar perkembangan emosi berjalan secara wajar dan
terkontrol. Pemahaman dan penerimaan terhadap keadaan diri seendiri
dan orang lain perlu dikembangkan lewat pembelajaran, dan salah
satunya adalah lewat buku cerita-bergambar.
b) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang
dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah
masyarakat dan alam. Lewat buku cerita-bergambar anak dapat belajar
tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa
lau maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografi dan
kehidupan alam, flora, dan fauna. Hal itu semua anak akan
menyadarkan anak tentang kehidupan yang lebih luas yang menjadi
lingkungan dan bagian kehidupannya yang semuanya akan menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan dirinya.
c) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang
lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat
buku cerita-bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para
tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang
mengisahkan relasi kehidupan antarmanusia dapat membelajarkan
anak untuk bersikap dan bertingkah laku, verbal dan nonverbal, yang
benar sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat.
Demikian pula halnya perasaan anak yang juga dapat terbangun lewat
hubungan antarsesama. Jadi, pada hakikatnya lewat buku bergambar
anak belajar tentang kehidupan yang disajikan secara lebih konkret
lewat kata-kata dan gambar ilustrasi.
d) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian
buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan
kenikmatan batiniah. Kenikmatan batiniah merupakan salah satu hal
yang juga harus terpenuhi dalam kehidupan manusia, dan tidak
hanya pemenuhan kebutuhan fisik saja, agar perkembangan
kejiwaan dapat berlangsung secara seimbang dan harmonis. Hal itu
dapat diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus
dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yang merangsang anak untuk
tertawa senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi
keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi
yang mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan.
Keindahan cerita verbal dapat diperoleh antara lain lewat kemenarikan
plot dan karakter tokoh, sedang gambar-gambar ilustrasi lewat
ketepatan pelukisan objek, komposisi warna, dan berbagai aksi yang
menarik. Objek yang menawarkan keindahan perlu diapresiasi,
dihargai, dan dinikmati, dan kegiatan tersebut juga dapat diperoleh
lewat pembelajaran dalam diri anak sudah terdapat bakat keindahan,
namun ia tidak akan berkembang secara maksimal jika tidak secara
sengaja dirangsang dan dipacu untuk berkembang. Sikap menghargai
keindahan itu sendiri pada giliran selanjutnya dapat menunjang
pengembangan sikap dan perilaku halus pada diri anak.
f) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi
imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk
mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak. Lewat cerita
verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi dengan ditambah
gambar-gambar ilustrasi yang mendukung cerita akan semakin
dikonkretkan dan diperkuat. Hal itu tidak saja memperkuat
pemahaman terhadap cerita, tetapi juga daya imajinasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa, fungsi buku cerita bergambar adalah Fungsi buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bergambar adalah (1) dapat membantu anak terhadap pengembangan
dan perkembangan emosi, (2) dapat membantu anak untuk belajar
tentang dunia, (3) dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
hubungan yang ada terhadi, dan pengembangan perasaan, (4) dapat
membantu anak untuk memperoleh kesenangan, (5) dapat membantu
anak untuk mengapresiasi keindahan, (6) serta dapat membantu anak
untuk menstimulus imajinasi.
3. Komponen Buku Cerita Bergambar
Dalam buku bergambar yang dikembangkan oleh peneliti terdapat
dua komponen yang utama yaitu gambar dan teks. Kedua komponen
tersebut tentu memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam
membuat, mengembangkan dan menggunakannya sebagai media
pembelajaran
a) Gambar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 329) gambar
adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Sedangkan
menurut Hamalik (1994: 43) gambar merupakan segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan
perasaan atau pikiran. Menurut Sadiman (2012: 31) dalam membuat
gambar yang baik harus memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai
berikut:
1. Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
seperti orang melihat benda sebenarnya.
2. Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas,
menunjukkan poin-poin pada gambar.
3. Ukuran relatif, gambar dapat memperbesar atau memperkecil
benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang
belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka anak akan sulit
membayangkan besar benda tersebut. Untuk menghindari hal itu
hendaknya dalam gambar tersebut terdapat sesuatu yang dikenal
anak sehingga membantu anak membayangkan gambar.
4. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar
yang baik tidak menunjukkan objek/benda dalam keadaan diam
tetapi memperlihatkan aktvitas tertentu.
5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar anak
sendiri seringkali lebih baik.
6. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b) Teks
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Ain,
2011:16) terdapat empat unsur kelayakan media teks (termasuk
didalamnya buku bergambar) antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. Komponen isi, mencakup kesesuaian dengan kurikulum,
keakuratan materi, materi pendukung pembelajaran.
2. Komponen kebahasaan, meliputi kesesuaian pemakaian bahasa
dengan tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa yang
komunikatif, pemakaian bahasa memenuhi syarat dan keruntutan
dan keterpaduan alur pikir.
3. Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, penyajian
pembelajaran, dan kelengkapan informasi.
4. Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain kulit buku
dan desain isi buku.
Berdasarkan penjelasan mengenai komponen buku cerita
bergambar di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
komponen buku cerita bergambar yaitu gambar dan teks. Dalam
membuat gambar yang baik harus memperhatikan beberapa syarat
diantaranya (1) autentik, (2) sederhana, (3) ukuran relatif, (4)
gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, (5) gambar
yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran,
(6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
Komponen pada teks sendiri terdapat 4 unsur antara lain: (1)
komponen isi, (2) komponen kebahasaan, (3) komponen penyajian,
(4) komponen kegrafisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi
Orang tua maupun guru perlu memperhatikan kebutuhan bacaan
yang baik bagi anak-anak dengan membimbing anak-anak untuk memilih
bacaan yang sesuai dengan tingkat kematangan berpikir dan
kebutuhannya. Perlu diketahui bahwa buku bacaan yang baik adalah buku
bacaan yang: (a) dapat memberikan nilai tambah positif pada pembacanya.
(b) disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan penulisnya
seakan ingin berbagai dengan pembaca, bukan menggurui, (c) gaya
penulisannya tidak meledak-ledak, (d) menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku, tidak banyak menggunakan istilah asing yang
sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia (Christantiowati,
1994).
Pada umumnya buku cerita bergambar berbentuk buku setebal 32
halaman untuk anak usia 4-8 tahun. Naskah buku mencapai 1.500 kata,
namun rata-rata 1.000 kata. Plot masih sederhana dengan satu karakter
utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan menjadi alat penyentuh
emosi dan pola pikir anak. Ilustrasi memainkan peran yang sama besar
dengan teks dalam penyampaian cerita. Buku cerita ini dapat
menggunakan lebih dari 1.500 kata, biasanya sebagai persiapan bagi
pembaca yang memasuki masa-masa puncak di spektrum usianya. Buku
ini sudah membicarakan topik serta menggunakan gaya penulisan yang
luas dan beragam. Cerita non-fiksi dalam format ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menjangkau sampai usia 10 tahun, dengan tebal sampai 48 halaman dan
berisi hingga 2.000 kata dalam teksnya (Rhamdani, 2012).
Anggara, Waluyanto, dan Zacky (2014), mengatakan bahwa
kriteria buku cerita yang baik meliputi: (a) isi dan tema cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari,
(b) buku cerita menyajikan gambar dan warna yang menarik dan tulisan
yang sedikit, (c) buku cerita mampu mengembangkan imajinasi dan
kreativitas anak, (d) buku cerita memberikan pesan moral yang jelas, dan
(e) penyampaian cerita memancing rasa ingin tahu anak.
Senada dengan pendapat di atas, Effendy, dkk (2013) mengatakan
bahwa kriteria buku cerita yang baik meliputi: (a) tampilan visual buku
dirancang menggunakan tampilan full color, (b) tampilan visual buku lebih
dominan gambar dibandingkan teks, (c) jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak- anak, (d) judul buku
cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk
membaca lebih lanjut, dan (e) tampilan warna mampu memberikan kesan
dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak.
Nurgiyanto (2005: 210) juga menyatakan bahwa buku cerita yang
baik untuk anak seharusnya memenuhi persyaratan berikut: (a) materi
dapat dipahami anak, (b) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
dapat dibaca dan dipahami anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan
(kompleksitas) kosakata dan struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak.
Menurut Rothlein (1991) ada beberapa kriteria dalam memilih
buku bergambar, yaitu : (1) apakah gambar mendukung teks, (2) apakah
gambar jelas dan mudah dibedakan, (3) apakah ilustrasi memperjelas latar,
rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter, (4) apakah anak mampu
mengidentifikasi karakter dan tindakan, (5) apakah gaya dan ketepatan
bahasa cocok untuk anak-anak, (6) apakah ilustrasi menghindarkan klise,
(7) apakah temanya mempunyai kegunaan, (8) apakah ada ketepatan
konsep untuk anak-anak, (9) apakah variasi buku yang telah dipilih
merefleksikan keragaman budaya, dan (10) apakah buku yang dipilih
merefleksikan berbagai gaya.
Dalam pandangan Mansoor (1994) buku yang baik memenuhi
persyaratan sebagai berikut: (1) isinya mudah dipahami pembaca, (2)
mengajak pembacanya yang masih mudah itu mengenal kehidupan nyata,
(3) pilihan kata yang tepat, (4) buku berhasil memikat pembaca untuk
terus mengikuti jalan pikirannya.puncak atau klimaks cerita hingga akhir
cerita, (5) pengarang menguasai teknik bercerita sehingga tulisannya tidak
terkesan bertele-tele dan membosankan, (6) rancangan halamannya tertata
baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman,
luas cetak, luas margin dan sebagainya sangat menentukan kenyamanan
membaca. (7) sampul buku yang artistik dan reprensentatif, dimana judul,
gambar dan warna memegang peranan penting. Judul yang tidak secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
langsung menonjolkan kata kunci adalah harus mencerminkan isi. Warna
tidak boleh sembarangan dipilih, karena warna tertentu membawa pesan
tertentu pula. Misalnya, tanda dilarang masuk adalah lingkaran merah
dengan balok putih melintang di tengahnya. Bila warna merah dan putih
ini diganti, misalnya menjadi hitam dan kuning, tentu pesan yang
disampaikan menjadi keliru.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kriteria buku cerita anak yang baik yaitu (1) judul sampul buku mewakili
keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut,
(2) warna sampul buku membawa pesan yang akan disampaikan, (3) isi
cerita mudah dipahami oleh anak, (4) isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari,
(5) buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah
dibaca dan dipahami anak, (6) buku cerita mampu mengembangkan
imajinasi dan kreativitas anak, (7) tampilan visual buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks, (8) gambar buku cerita jelas dan mudah
dibedakan, (9) ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita,
penjiwaan dan karakter (10) gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk
anak-anak, (11) isi buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti
jalan cerita, (12) rancangan halaman buku tertata dengan baik, (13)
pemilihan jenis huruf menarik perhatian anak, (14) jenis huruf pada buku
cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak, dan (15) tata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan anak untuk
membaca.
5. Karakteristik siswa SD
Menurut Yudhawati (2008), ciri-ciri masa usia SD kelas rendah
(6/7-9/10 tahun) meliputi: (1) adanya kolerasi positif yang tinggi antara
keadaan jasmani dengan prestasi, (2) sikap tunduk kepada peraturan, (3)
adanya kecenderungan memuji diri sendiri, (4) membandingkan diri
sendiri dengan anak lain, dan (5) apabila tidak dapat menyelesaikan suatu
soal, maka soal itu dianggap tidak penting.
Menurut Nurhayati (2011), ciri-ciri masa perkembangan usia SD
kelas rendah (kelas I-III) meliputi: (1) sudah dapat mengklasifikasi angka-
angka atau bilangan meskipun harus lebih banyak menggunakan benda
atau objek konkret sebagai alat peraga, (2) mulai menyimpan pengetahuan
atau hasil pengamatan dalam daya ingat, dan (3) mulai dapat
mengoperasikan kaidah-kaidah logika (berpikir logis) meskipun terbatas
pada objek-objek konkret.
Perkembangan anak menurut Piaget dibagi menjadi empat tahap,
yaitu (1) sensorimotor yang berlangsung sejak lahir sampai usia dua tahun,
(2) tahap praoperasional yang berlangsung dari usia dua tahun sampai usia
7 tahun, (3) tahap operasional konkret yang berlangsung dari usia tujuh
tahun sampai 12 tahun, (4) tahap operasional formal yang berlangsung
pada usia 12 tahun sampai dengan dewasa. (Salkind, 2009: 328).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan konsep yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
bahwa masa usia SD kelas rendah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1)
minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, 2) sangat
imajinatif, rasa ingin tahu dan ingin belajar, dan 3) memiliki daya ingat
yang kuat dari pengetahuan dan pengamatannya. Siswa kelas III menjadi
objek sasaran pembaca buku cerita anak untuk menanamkan karakter
mandiri dan peduli lingkungan yang akan dikembangkan. Siswa kelas III
yang berada pada usia 7-9 tahun mudah menangkap materi pendidikan
karakter dan masuk kedalam tahap operasional konkret yang berlangsung
dari usia tujuh tahun sampai 12 tahun.
6. Membaca
a. Pengertian Membaca
Kegiatan membaca sering kita lakukan dan kata membaca
sering terdengar tidak asing bagi semua masyarakat namun untuk
menentukan definisi membaca sangat beragam diungkapkan oleh para
ahli. Salah satu bentuk pengertian membaca yang sempit yaitu proses
pengenalan simbol-simbol tertulis (Depdikbud, 1985: 9) sedangkan
pengertian membaca dalam arti luas yang dikemukakan oleh Hudgson
(dalam Tarigan, 1986:7) yaitu sebuah proses yang dilakukan dan
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dari penulis
melalui media cetak .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Disamping kedua bentuk pengertian diatas berikut akan
dikemukakan bentuk pengertian membaca yang luas, yaitu proses
pengolahan bacaan secara kritis–kreatif yang dilakukan dengan tujuan
memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu
dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi dan dampak bacaan itu
(Depdikbud, 1985 :11)
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca
bukanlah kegiatan memandangi lambang–lambang tertulis semata
namun bermacam–macam kemampuan diperlukan seorang pembaca
agar mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya
supaya lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang–
lambang yang bermakna baginya. Selain itu membaca adalah kegiatan
yang tersusun dari 4 komponen: strategi, kelancaran, pembaca dan teks.
strategi adalah kemampuan pembaca menggunakan beragam strategi
untuk mencapai tujuan dalam membaca. kelancaran adalah kemampuan
membaca dengan kecepatan tertentu dengan pemahaman tertentu.
gabungan dari teks, strategi kelancaran dan pemahaman ini yang
disebut dengan membaca (Anderson, 2003: 68).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Tujuan dari membaca
Budaya baca seseorang adalah suatu sikap dan tindakan untuk
membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. seseorang
yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah
terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya
selalu mempergunakan waktunya untuk membaca. berseminya budaya
baca adalah kebiasaan membaca sedangkan kebiasaan membaca
terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik,
memadai, baik jenis, jumlah maupun mutunya. inilah sebuah formula
yang secara ringkas untuk mengembangkan minat dan budaya baca.
dari konsepsi tersebut tersirat tentang perlunya minat baca yang
dibangkitkan sejak usia dini (kanak – kanak).
Ketika diamati dengan cermat ada beberapa faktor yang
mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat antara lain:
1) Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip,
pengetahuan dan informasi.
2) Keadaan lingkungan yang memadai dalam arti tersedianya
bahan-bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3) Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif maksudnya
adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu
untuk membaca.
4) Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Fungsi Membaca
1) Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi ialah bahwa kegiatan membaca pada
dasarnya memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang
berbagai hal termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Fungsi Sosial
Bahwa kegiatan membaca akan bermanfaat bagi kehidupan
sosial masyarakat, baik bermanfaat secara vertikal maupun
horisontal.
3) Fungsi Instrumen
Kegiatan membaca dapat dipakai untuk bidang ilmu yang
lain misalnya untuk mengkaji budaya, agama, ilmu jiwa, sains dan
teknologi.
d. Jenis Membaca
Dilihat dari cakupan bahan bacaan, membaca dapat
digolongkan dalam dua jenis yaitu :
1) Membaca ekstensif
Menurut Broughton (1978) sebagaimana dikutip oleh
H.G.Tarigan (1978 :31 ) membaca ekstensif meliputi tiga jenis
yakni:
a. Membaca survey (Survey Reading)
b. Membaca sekilas (Skimming)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Membaca dangkal (Superficial Reading)
2) Membaca Intensif
Secara garis besar membaca intensif terbagi dua yakni
membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.
a. Membaca telaah isi terbagi lagi menjadi:
1) membaca teliti
2) membaca pemahaman
3) membaca kritis
4) membaca ide
b. Membaca telaah bahasa dibagi menjadi:
1) membaca bahasa asing
2) membaca sastra
Dilihat dari jenjang kedalamannya atau tingkat levelnya
membaca dapat dibagi menjadi 3 jenis:
3) Membaca literal
Yakni kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap
arti tertera secara tersurat artinya pembaca hanya berusaha
menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan
tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi.
4) Membaca kritis
Menurut Albert sebagaimana yang dikutip oleh H.G
Tarigan (1986: 89) membaca kritis adalah kegiatan membaca yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluatif serta analitis dan
bukan hanya mencari kesalahan belaka.
5) Membaca Kreatif
Dalam Dictionary Of Reading disebutkan bahwa membaca
kreatif merupakan proses membaca ntuk mendapatkan nilai tambah
dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan dengan cara
mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan
pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.
Dilihat dari terdengar tidaknya suara pembaca pada waktu
membaca dibagi menjadi
a. Membaca nyaring
Yakni kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau
kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara
yang cukup keras. Tujuan utamanya pengkomunikasian isi
pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan
suara nyaring lambang - lambang bunyi bahasa saja, melainkan
harus mampu melakukan ’proses pengolahan agar pesan-pesan
atau muatan makna yang terkandung dalam lambang-lambang
bunyi bahasa dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang
yang mendengarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Membaca dalam hati
Kegiatan membaca tidak mengeluarkan suara namun yang
aktif bekerja hanya mata dan otak.
7. Pendidikan Lingkungan Hidup
Pengertian pendidikan lingkungan hidup menurut Pamuti, Bobby,
dan Djarkasi (2014) merupakan pengetahuan, kajian, bahan materi yang
berupaya untuk mendidik murid untuk memahami dan mempraktikkan
langsung cara penanganan masalah-masalah lingkungan yang selama ini
menjadi permasalahan dunia. Hal ini sejalan dengan Pratomo (dalam
Afandi 2013) yang menyatakan bahwa pendidikan lingkungan hidup
adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik
agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional
serta bertanggung jawab sebagai tentang pengaruh timbal balik antara
penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Afandi (2013) sendiri mendefinisikan pendidikan lingkungan
hidup sebagai melestarikan lingkungan dengan mengajarkan di sekolah
secara formal.
Pendidikan Lingkungan Hidup adalah proses pengembangan
apresiasi akan saling ketergantungan antara manusia dengan biofisik dan
binaannya sehingga terbina sikap dan nilai mau memelihra keselarasan
hubungan antara komponen-komponen lingkungan hidup (Yusuf, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada dasarnya bertujuan untuk
merubah perilaku individu menjadi perilaku yang positif terhadap
lingkungan (perilaku ramah lingkungan). Kenyataannya upaya
pelaksanaan PLH di sekolah-sekolah secara umum baru sampai pada tahap
peningkatan pengetahuan, belum mampu mendorong terjadinya perubahan
perilaku siswa menjadi lebih ramah lingkungan (Meilani, 2011).
Secara umum fokus dan tujuan pendidikan lingkungan hidup dalam
(Anisa Muslicha 2015: 112) adalah membuat masyarakat lebih sadar akan
isu lingkungan, memahami tanggung jawab manusia dan perannya untuk
lingkungan, serta membangun sikap dalam pelestarian lingkungan dan
kemampuan untuk memecahkan masalah lingkungan. Inti tujuan dari
pendidikan lingkungan adalah tentang pemahaman dan sikap. Pendidikan
lingkungan hidup didasarkan pada empat pilar pendidikan (Anisa
Muslicha 2015: 112) yaitu (1) pendidikan untuk mengetahui dan
memahami lingkungan hidup dengan segala aspeknya (learning to know),
(2) pendidikan untuk menanamkan sikap, kemampuan dan keterampilan
dalam melestarikan lingkungan (learning to do), (3) pendidikan untuk
menanamkan cara hidup bersama di bumi yang harus diamankan
kelestariannya bagi generasi yang akan datang (learning to live together),
dan (4) pendidikan untuk menanamkan keyakinan mendalam bahwa
manusia merupakan bagian dari alam, bahwa manusia merupakan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dan bukan lawan alam, serta dalam kehidupannya harus bertindak secara
ramah dan bijaksanan memperlakukan alam (learning to be).
B. Penelitian yang Relevan
Pertama, Wardhani, Pramika. 2011. Pengembangan Buku Cerita
Bergambar Berbasis Konservasi Lingkungan untuk Pembelajaran
Membaca Siswa SD Kelas Rendah. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil analisis kebutuhan siswa
dan guru. Keduanya membutuhkan buku cerita bergambar yang menarik,
bergambar kartun, sampul tebal, mengandung 8 cerita dengan halaman
sekitar 100 halaman. iii Selain itu, siswa dan guru membutuhkan cerita
dengan jenis cerita nyata dengan tokoh yang bervariasi. Penilaian yang
didapat dari guru dan ahli nilai rata-rata (1) sampul 77,9 dengan kategori
baik, (2) halaman pendahulu 80,2 dengan kategori baik, (3) halaman teks
isi 88,4 dengan kategori sangat baik, (4) halaman penyudah 67,5 dengan
kategori baik, dan (5) fisik buku 77,9 dengan kategori baik. Analisis dari
tanggapan siswa menghasilkan, (1) siswa setuju bahwa materi pengantar
mudah dipahami, (2) setuju bahwa gambar dan pewarnaan menarik, (3)
setuju pemaparan alur mudah dicerna, (4) penggunaan bahasa mudah
dipahami, (5) judul buku sesuai isi cerita, (6) cover menarik minat baca,
(7) jenis dan ukuran huruf mudah dibaca, (8) ketebalan buku sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kebutuhan, (9) ukuran buku sesuai kebutuhan, dan (10) dapat
membangkitkan minat baca dan rasa peduli terhadap lingkungan.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan, pertama, siswa dan guru
membutuhkan buku cerita bergambar berbasis konservasi lingkungan.
Kedua, buku cerita bergambar yang diharapkan siswa adalah buku cerita
yang ada materinya dikemas dengan menarik dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa. Ketiga, buku cerita bergambar berbasis konservasi
lingkungan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa. Berpijak dari uraian
tersebut, penulis menyarankan 1) untuk membangkitkan rasa gemar
membaca dan untuk mengenalkan nilai-nilai konservasi lingkungan, dapat
ditempuh dengan dikenalkan pada buku cerita bergambar, 2) untuk
melengkapi buku cerita yang beredar di pasaran perlu dikembangkan buku
cerita bergambar lainnya, dan 3) perlu diadakan penelitian lebih lanjut
untuk menguji efektivitas buku cerita bergambar terhadapa pembelajaran
di sekolah dasar.
Kedua, Nugroho, D.D. (2016). Pengembangan Buku Cerita untuk
Menanamkan Karakter Mandiri dan Peduli Lingkungan Sekolah Dasar
Kelas Rendah. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Produk yang dihasilkan berupa buku cerita
untuk menanamkan karakter mandiri dan peduli lingkungan siswa sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dasar kelas rendah. Proses pengembangan buku cerita tersebut mengikuti
enam langkah dari modifikasi langkah Sugiyono dan langkah Borg dan
Gall yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk.
Buku cerita divalidasi oleh dua validator. Skor rata-rata yang diperoleh
dari hasil validasi adalah sebesar 4,5 dengan kategori sangat baik sehingga
layak digunakan pada tahap uji coba. Uji coba dilakukan kepada lima
orang siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kualitas buku
cerita. Dari hasil uji coba yang dilakukan peneliti didapatkan data bahwa
semua siswa menyukai buku cerita yang dibaca, buku cerita yang
dihasilkan oleh peneliti mudah dipahami, siswa dapat memahami karakter
dalam buku cerita, serta siswa akan melakukan sikap peduli lingkungan
setelah membaca buku cerita.
Ketiga, Wijayanti (2013) melakukan penelitian yang berjudul
Perancangan Buku Cerita Bergambar Legenda Gunung Arjuna untuk Anak
Sekolah Dasar. Model yang digunakan dalam perancangan buku cerita
bergambar berjudul “Legenda Gunung Arjuna” untuk anak-anak Seolah
Dasar ini adalah model perancangan prosedural dimana menggunakan
langkah- langkah yang sistematis, terstruktur, berurutan, dan logis untuk
menghasilkan produk. Hasil perancangan berupa buku cerita bergambar
Legenda Gunung Arjuna yang ditampilkan berupa gambar ilustrasi
berwarna-warni serta narasi yang menceritakan Legenda Gunung Arjuna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
penelitian tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu sama-
sama mengembangkan buku cerita bergambar. Penelitian ini dikhususkan
pada keterampilan membaca kelas rendah, untuk siswa kelas III Sekolah
Dasar. Penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang dapat
membuat siswa belajar secara mandiri, sehingga dapat membantu
meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III Sekolah Dasar.
Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan berupa buku cerita bergambar
yang mengambil permasalahan yang ada di sekitar lingkungan siswa.
Berikut adalah literatur map dari penelitian-penelitian yang relevan
dengan penelitian ini.
Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian yang Relevan
Buku Cerita Bergambar
Wardhani, Pramika
(2011)
“Pengembangan
Buku Cerita
Bergambar Berbasis
Konservasi
Lingkungan untuk
Pembelajaran
Membaca Siswa SD
Kelas Rendah”
Kedua, Nugroho,
D.D. (2016)
“Pengembangan Buku
Cerita untuk
Menanamkan
Karakter Mandiri dan
Peduli Lingkungan
Sekolah Dasar Kelas
Rendah”
Wijayanti (2013)
“Perancangan Buku
Cerita Bergambar
Legenda Gunung
Arjuna untuk Anak
Sekolah Dasar”
Saputro, Wahono (2017)
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III SD”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya pendidikan saat ini sedang banyak berinovasi dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Menurut Piaget perkembangan
anak dibagi menjadi empat tahap, yaitu (1) sensorimotor yang berlangsung
sejak lahir sampai usia dua tahun, (2) tahap praoperasional yang
berlangsung dari usia dua tahun sampai usia 7 tahun, (3) tahap operasional
konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai 12 tahun, (4) tahap
operasional formal yang berlangsung pada usia 12 tahun sampai dengan
dewasa (Salkind, 2009: 328). Dari tahap-tahapan tersebut diharapkan
dalam pembelajaran bisa menggunakan perangkat pembelajaran yang
memuat suatu pengalaman yang utuh dan tak terpisahkan, sehingga dalam
prosesnya peserta didik mampu menyerap pengalaman belajar dengan
baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui buku cerita
bergambar. Buku cerita bergambar menyampaikan nilai-nilai pendidikan
lingkungan hidup melalui pesan moral. Gambar pada buku cerita
bergambar ini bertujuan untuk memberikan imajinasi atau gambaran visual
kepada anak. Dengan memberikan buku cerita bergambar, anak akan lebih
mudah berimajinasi. Hal tersebut dimaksudkan anak akan lebih cepat
menyerap dan memahami cerita yang terkandung dalam buku. Hal ini
disebabkan anak usia dini masih dalam tahap berimajinasi, berfantasi, dan
bermain. Gambaran ilustrasi tersebut mengarahkan anak membuat
imajinasi yang sesuai gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan buku
cerita bergambar untuk siswa kelas III Sekolah Dasar dalam menanamkan
pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar adalah sebuah buku
cerita yang terdiri dari cerita dan gambar yang saling berhubungan. Selain
menarik, buku cerita bergambar juga lebih mudah diterima untuk anak usia
sekolah dasar, sehingga anak akan lebih senang dan mudah memahami isi
dari buku tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan buku
cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa kelas III Sekolah Dasar. Pendidikan
lingkungan hidup dan pembelajaran membaca diperoleh berdasarkan
analisis kebutuhan yang dilakukan kepada guru. Pendidikan lingkungan
hidup memang sangat perlu diajarkan dari sejak dini kepada siswa.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan peneliti sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa
SD kelas rendah ?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini akan membahas enam hal, yaitu jenis penelitian, setting
penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan atau dikenal dengan penelitian R&D (Research
and Development). Sugiyono (2012: 297) menyatakan bahwa R&D adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian R&D akan
menghasilkan sebuah desain produk untuk diujicobakan. Penelitian ini
mengembangkan produk berupa, ”Buku Cerita Bergambar Berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III
Sekolah Dasar”.
Penelitian ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan
menurut Borg and Gall (Sugiyono 2012: 298) yang terdiri dari 10 langkah
yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk,
(4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk,
(8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdasarkan Borg and Gall terdapat 10 langkah-langkah penelitian
pengembangan meliputi:
Berikut peneliti menjelaskan kesepuluh prosedur penelitian tersebut
kedalam sebuah bagan lengkap dengan penjabarannya.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan Borg and Gall
Berikut adalah penjelasan mengenai sepuluh langkah-langkah
penelitian menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono 2012: 298)
1. Potensi dan Masalah
Penelitian Research and Development (R&D) dapat berangkat dari
adanya potensi atau masalah. Potensi memiliki pengertian bahwa segala
sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah
merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Masalah ini dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga
dapat dikemukakan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu
Pengumpul
-an data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Potensi dan
Masalah
Revisi
Desain
Ujicoba
Produk
Revisi
Produk
Ujicoba
Pemakaian
Revisi
Produk Produksi
Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
efektif jika dilakukan melalui penelitian dan pengembangan. Potensi dan
masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan
penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan
atau instansi yang masih up to date.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan
up date, maka selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan prodRevisi uk. Informasi
tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah yang ditemukan. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tergantung pada
permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and
Development bermacam-macam. Desain produk harus diwujudkan dalam
gambar dan bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk
menilai dan membuatnya. Hasil akhir dari kegiatan penelitian
pengembangan adalah berupa desain produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan lapangan. Dalam penelitian ini akan menghasilkan desain
produk berupa ”Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III Sekolah Dasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk untuk menilai produk tersebut. Langkah ini
bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat serta
mengetahui kelemahan dan kelebihan pada produk yang dihasilkan.
5. Revisi Desain
Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu
memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui.
Kelemahan yang ditemukan pada desain produk saat divalidasi oleh para
ahli, selanjutnya dicoba dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
Desain tersebut diperbaiki oleh peneliti sesuai dengan kritik dan saran dari
para ahli.
6. Uji coba produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kualitas desain
produk yang dibuat. Uji coba produk dilakukan di lapangan pada subjek
penelitian.
7. Revisi produk
Setelah tahap uji coba produk, maka desain produk yang peneliti
buat akan tampak kelemahannya saat digunakan di lapangan. Kelemahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ini akan diperbaiki dengan cara menyempurnakan dan selanjutnya
diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. Revisi produk bertujuan
agar semua aspek yang ada pada produk baru menjadi maksimal untuk
diterapkan kembali.
8. Uji coba pemakaian
Setelah delakukan revisi produk, maka tahap selanjutnya adalah uji
coba pemakaian produk yang sudak direvisi. Produk kembali diujicobakan
kembali pada subjek yang lebih luas.
9. Revisi produk lanjutan
Revisi produk pada tahap ini merupakan tahap akhir dari revisi
desain produk. Kelemahan yang masih ditemukan kemudian diperbaiki
untuk terakhir kalinya. Dalam uji pemakaian, sebaiknya peneliti selalu
melakukan evaluasi bagaimana kinerja produk.
10. Produksi masal
Hasil revisi terakhir adalah berupa produk jadi yang telah
disempurnakan. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk
yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
B. Prosedur Pengembangan
Peneliti memodifikasi langkah-langkah penelitian dan
pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2014: 298) yang
terdiri dari 10 langkah pengembangan. Langkah-langkah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Potensi dan Masalah
Analisis
KebutuhaWawancara
Pengumpulan Data
Hasil Wawancara
Desain Produk
Cover Buku
Isi Cerita
Anatomi
Buku
Validasi Desain
Ahli Guru
Revisi Desain
Langkah 5
Uji Coba Produk
Langkah 6
Revisi Produk
Langkah 7
dimodifikasi hingga tahap ketujuh karena peneliti memiliki keterbatasan
waktu untuk mengembangkan produk. Ketujuh tahap tersebut meliputi: (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi
desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk. Bagan
pengembangan buku cerita dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini:
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan digunakan peneliti
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berikut ini adalah penjabaran dari tujuh langkah penelitian dan
pengembangan yang akan dilakukan peneliti:
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah merupakan tahapan awal dari penelitian
menggunakan metode Research and Development. Dalam penelitian ini,
masalah ditemukan peneliti dengan melakukan analisis kebutuhan kepada
guru kelas III di SD Negeri Tlacap. Analisis kebutuhan tersebut berupa
wawancara yang dilakukan kepada guru. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan peneliti kepada guru kelas III, masalah dalam penelitian ini
adalah guru membutuhkan media penyampaian pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik untuk siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2. Pengumpulan Data
Setelah mengetahui potensi dan masalah sesuai dengan penelitian
yang hendak dilakukan dari hasil wawancara. Hasil wawancara tersebut
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang
berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa kelas sekolah dasar
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku cerita
bergambar. Buku cerita bergambar yang dihasilkan terdiri dari cover
buku, kata pengantar, anatomi buku, panduan penggunaan buku, isi buku,
dan refleksi dibagian akhir buku. Isi buku yang dijadikan sebagai prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
penyusunan yaitu konsep buku, jenis cerita, penggunaan kata dan
kalimat, dan unsur- unsur cerita bergambar yang berkaitan dengan
pendidikan lingkungan hidup. Prinsip-prinsip yang menjadi penyusunan
cover buku yaitu keserasian warna, penataan gambar, penataan tulisan.
Pada anatomi buku, yang dijadikan sebagai prinsip yaitu jumlah halaman,
tata letak, jenis huruf, jenis kertas cover dan jenis kertas bagian isi buku.
4. Validasi Desain
Setelah buku cerita bergambar dibuat, produk tersebut kemudian
divalidasi oleh para ahli dengan melakukan penilaian terhadap produk
yang dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki produk agar lebih
baik lagi. Validasi akan dilakukan oleh dua ahli yang terdiri dari satu
dosen ahli dan satu guru kelas III. Tujuan dari validasi ini untuk
memperoleh kritik dan saran dari para ahli sehingga dapat diketahui
kekurangan dan kelebihan dari produk yang dihasilkan.
5. Revisi Desain
Hasil validasi yang sudah dilakukan digunakan sebagai bahan
revisi produk yang dihasilkan. Kekurangan dari produk yang dihasilkan
kemudian diperbaiki berdasarkan kritik dan saran yang diperoleh para
ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
6. Uji Coba Produk
Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian
diujicobakan untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan.
Uji coba dilakukan pada siswa kelas III SD N 2 Tlogowatu.
7. Revisi Produk
Tahap ini merupakan revisi terakhir produk sebelum
menghasilkan bentuk asli yang diakui keefektifan dan kualitasnya.
C. Setting Penelitian
Setting penelitian ini membahas tentang tempat penelitian, waktu
penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Tlacap, yang beralamat di
Tlacap, Pandowoharjo, Sleman dan SD N 2 Tlogowatu yang beralamat di
Tlogowatu, kemalang, Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan bulan, dimulai dari
bulan Juli 2016 sampai bulan Januari 2017.
3. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD N 2
Tlogowatu tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 7 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah “Pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca kelas III Sekolah Dasar”
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Arifin (2009: 157) mengemukakan bahwa wawancara merupakan
salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara
terstruktur. Arifin (2009: 158) memaparkan bahwa bentuk pertanyaan
terstruktur adalah pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan
apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini
biasanya digunakan jika masalahnya tidak terlalu kompleks dan
jawabannya sudah konkret.
2. Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna. (Widoyoko, 2016: 33).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Menurut Sugiyono (2014: 230), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner digunakan untuk menilai kualitas produk yang dikembangkan.
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kelayakan
produk buku cerita bergambar yang terdiri dari 17 butir pernyataan dan
kesesuaian dengan kualitas buku. Kuesioner diberikan kepada satu dosen
ahli, satu guru kelas III, dan satu siswa kelas III Sekolah Dasar. Validasi
tersebut digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk penilaian para ahli
(experts judgement) terhadap kualitas buku. Peneliti meminta para ahli
untuk menilai kisi-kisi, sehingga dapat mengetahui kelemahan dan
kekuatan. Kritik dan saran dari para ahli akan digunakan oleh peneliti
untuk direvisi.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2014:158), menjelaskan bahwa instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan
sosial yang diamati. Beberapa instrumen penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah pedoman wawancara dan kuesioner. Variabel yang
digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah buku cerita
bergambar berbasis lingkungan hidup gambaran umum tentang instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen penelitian dalam
penelitian ini adalah pedoman wawancara dan kuesioner.
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan oleh peneliti untuk
memudahkan peneliti dalam menyusun daftar pertanyaan untuk
analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SDN
Tlacap. Pedoman wawancara analisis kebutuhan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
No Kisi-Kisi Pertanyaan
1 Menurut bapak/ibu guru apa fungsi dari buku cerita bergambar?
2
Menurut bapak/ibu guru apakah perlu menggunakan buku cerita
bergambar untuk menyampaikan pelajaran?
3
Apakah bapak/ibu guru pernah mengajarkan pentingnya menjaga
lingkungan alam sekitar?
4
Jika Iya, Apakah bapak/ibu guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran memerlukan sebuah contoh bergambar?
5
Apakah bapak/ibu guru pernah mencoba menggunakan buku cerita
bergambar mengenai banjir dalam menyampaikan materi pembelajaran?
6
Apabila iya, apakah anak lebih mudah untuk memahami dengan
penyampaian secara lisan ataukah dengan menggunakan buku cerita
bergambar tersebut?
7
Buku cerita bergambar seperti apakah yang menurut bapak/ibu guru
yang sesuai dalam menyampaikan materi seperti itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan oleh peneliti yaitu lembar untuk
validasi produk buku cerita yang diberikan kepada satu dosen ahli, satu
guru kelas III, serta satu siswa kelas III Sekolah Dasar. Validasi
produk digunakan untuk mengetahui kelayakan produk buku cerita
bergambar. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini:
8
Apakah dengan menggunakan buku cerita bergambar dapat
mempermudah bapak/ibu guru di dalam menyampaikan materi
pembelajaran?
9
Bagaimanakah respon dan minat saat pembelajaran dengan
menggunakan buku cerita bergambar?
10
Menurut bapak/ibu guru apakah perlu pengembangan buku cerita
bergambar itu?
11
Jika perlu, bagian apa yang harus di kembangkan, misalnya (dalam
konteks materi pembelajaran ataukah dari segi isi maupun kualitas) dari
buku cerita bergambar tersebut?
12
Apakah bapak/ibu guru mengetahui bagaimana cara menguji sebuah
buku itu layak atau tidaknya untuk dipergunakan?
13
Bagaimanakah karakteristik buku cerita bergambar agar dapat menarik
minat dan perhatian siswa?
14
Apakah bapak/ibu guru membutuhkan portotipe mengenai buku cerita
bergambar yang memiliki kualitas baik?
15
Jika Iya, materi pembelajaran apa yang bapak/ibu perlukan untuk
pembelajaran dengan menggunakan prototype buku cerita bergambar
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Uji Validasi Produk untuk Ahli dan Guru
No. Topik Nomor Pertanyaan
1.
Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
2.
Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan
hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa
No. Topik Nomor Pertanyaan
1.
Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2
2.
Isi buku
a. Isi cerita
b. Bahasa yang digunakan
c. Tampilan gambar dan tulisan
d. Ketertarikan isi buku
3, 4, 5, 6, 7
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
8, 9, 10, 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data dari
seluruh responden terkumpul. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini
meliputi: (1) mengelompokkan data berdasarkan variabel serta jenis
responden, (2) melakukan tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, (3) menyajikan data sesuai variabel yang diteliti, (4)
melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah, serta (5)
melakukan perhitungan guna menguji hipotesis penelitian (Sugiyono,
2013: 207).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
a. Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SD untuk
analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk
mengetahui media penyampaian pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik untuk siswa dalam mengikuti
pembelajaran
b. Saran Validasi Produk
Saran atau komentar dari validasi yang terdiri dari satu ahli,
satu guru kelas III, dan satu siswa kelas III SD akan digunakan
peneliti untuk memperbaiki produk buku cerita bergambar agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
layak untuk diujicobakan. Komentar tersebut berisi kritik dan saran
yang dapat digunakan untuk memperbaiki produk yang
dikembangkan. Maka dari itu, peneliti melakukan revisi terhadap
produk tersebut, sesuai dengan kritik dan saran dari validator.
Proses revisi produk digambarkan secara rinci dengan menyajikan
tahapan-tahapan revisi berdasarkan dari uji coba yang telah
dilakukan.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analsiis Data Kuantitatif peneliti menggunakan Kuesioner.
Kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh satu ahli, satu
guru kelas III, dan satu siswa kelas III SD. Kuesioner tersebut berisi
17 butir pernyataan dengan rentang skor 1-5. Data kuantitatif disajikan
dalam bentuk skor hasil penilaian pengembangan buku cerita
bergambar. Produk yang telah divalidasi ahli, guru, dan siswa
selanjutnya dihitung validitasnya. Skor tersebut kemudian
dikonversikan menjadi data kuantitatif skala lima. Menurut Widoyoko
(2009: 238), penentuan kriteria validitas produk mengacu pada kriteria
penilaian dengan skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima
(Widoyoko, 2009: 238)
Interval Skor
Kategori
X > Xi+ 1,80 SBi
Sangat Baik
Xi+ 0,60 SBi< X ≤ Xt + 1,80 SBi
Baik
Xi - 0,60 SBi < X ≤ Xi + 0,60 SBi
Cukup
Xi – 1,80 SBi < X ≤ Xi – 0,60 SBi
Kurang Baik
X ≤ Xi - 1,80 SBi
Sangat Kurang Baik
Keterangan:
Xt : rerata ideal = = ½ (skor maksimal ideal + skor minimum ideal)
SBi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimum ideal – skor minimum
ideal).
Setelah didapat data-data kuantitatif untuk merubah menjadi data
kualitatif. Skor yang diperoleh dikategorikan berdasarkan kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Konversi Kategori Skor
Interval Skor Kategori
>4,21 Sangat Baik
3,40 – 4,21 Baik
2,60 – 3,40 Cukup Baik 1,79 – 2,60 Kurang Baik
≤ 1,79 Sangat Kurang Baik
Konversi kategori skor menjadi acuan dalam pengkategorian hasil
rerata skor yang diperoleh dari penilaian yang dilakukan ahli, guru, dan
siswa pada kualitas desain produk buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan ini ada dua masalah yang hendak
dipaparkan. Pertama mengenai proses pengembangan buku cerita
bergambar berbasis lingkungan hidup dan yang kedua mengenai kualitas
buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup yang dihasilkan. Kedua
masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Prosedur Pengembangan Buku Cerita
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, proses pengembangan buku cerita ini
mengikuti ketujuh tahap berikut.
a. Potensi dan Masalah
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan
pengembangan buku cerita ini adalah melakukan analisis kebutuhan
merupakan langkah awal dalam proses penelitian pengembangan ini.
Peneliti melihat potensi yang ada saat ini adalah terkait dengan
pendidikan lingkungan hidup. Selain potensi masalah berkaitan
dengan pendidikan lingkungan hidup hal yang mendasar yang menjadi
masalah lain adalah pembelajaran membaca siswa kelas bawah
terutama kelas III SD, potensi tersebut harus terus-menerus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ditingkatkan melalui sosialisasi dan pendidikan usia dini. Sekolah
dasar bukanlah awal didalam memberikan pembelajaran membaca dan
pendidikan lingkungan hidup, sekolah dasar adalah tingkatan lanjutan
di dalam mengajarkan pembelajaran membaca dan pendidikan
lingkungan hidup. Guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi
tentang pendidikan lingkungan hidup, namun guru juga menjadi
inspirasi dan suri teladan yang mengajarkan siswa untuk menjaga
lingkungan sekitar. Guru membutuhkan media dalam pelaksanaannya
untuk meningkatkan pembelajaran membaca dan pendidikan
lingkungan hidup kepada anak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
data-data mengenai masalah yang dihadapi guru, peneliti melakukan
proses pengumpulan data.
b. Pengumpulan Data
Setelah menemukan potensi dan masalah, langkah selanjutnya
yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan data untuk
analisis kebutuhan. Data analisis kebutuhan diperoleh melalui
wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III SD N Tlacap.
Pedoman Wawancara disusun dengan tujuan untuk menganalisis
masalah dalam pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran
membaca siswa SD kelas III. Data-data yang diperoleh dari hasil
wawancara tersebut kemudian diolah dan dianalisis kebutuhannya.
Hasil dari analisis kebutuhan dapat dilihat pada lampiran 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
c. Desain Produk
Langkah selanjutnya setelah melakukan wawancara adalah
merancang buku cerita bergambar yang sesuai dengan kebutuhan di
lapangan. Ada beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai
penyusunan buku cerita bergambar. Berikut adalah pemaparan
prinsip-prinsip penyusunan buku cerita bergambar tersebut.
1) Konsep Buku
Berdasarkan analisis kebutuhan dari guru melalui
wawancara, konsep buku ini adalah buku cerita bergambar
tentang pendidikan lingkungan hidup. Cerita yang ada dalam
buku ini menampilkan sifat ketidakpedulian warga di suatu desa
terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam buku ini diceritakan
tentang sebab dan akibat dari ketidakpedulian terhadap
lingkungan sekitar dan dalam buku ini juga mengajarkan cara
menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya
buku cerita ini diharapkan dapat mengajarkan anak tentang
pendidikan lingkungan hidup, serta meningkatkan kemampuan
membaca anak.
2) Tokoh
Tokoh pada buku cerita anak untuk memberitahu
kebiasaan yang tidak baik dan kebiasaan yang baik didalam
menjaga lingkungan sekitar. Tokoh Pak Jarno dalam buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
tersebut mengambarkan kebiasaan yang disebutkan di atas, yaitu
tentang kebiasan yang tidak baik terhadap lingkungan sekitar dan
kebiasaan yang baik dalam menjaga lingkungan sekitar.
3) Format dan Ukuran Buku
Buku ini berukuran A5 = 148 × 210 mm dan memiliki
halaman sebanyak 28 halaman termasuk sampul depan dan
belakang. Buku cerita bergambar ini memiliki keterangan
tambahan berupa Refleksi Diri yang terdapat dibagian akhir buku
dengan tujuan untuk guru maupun orang tua mengajak anak
merefleksikan buku yang telah dibaca.
4) Isi dan Tema Buku
Isi dari buku ini adalah buku cerita bergambar yang
merupakan hasil dari karangan peneliti yang dibuaat dengan
imajinatif, menarik, dan memiliki nilai moral dalam cerita. Tema
dari buku cerita bergambar ini adalah anak-anak sehingga
memerlukan gambar dan warna yang menarik dan sederhana,
cerita yang sederhana dan menarik, nama karakter yang
sederhana, dan perintah sedrhana yang ditujukan baik kepada
guru, orang tua, maupun pada anak.
5) Judul Buku dan Sinopsis
Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Lingkungan
yang Terlupakan”. Buku ini berisi tentang kebiasan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
baik terhadap lingkungan sekitar dan kebiasaan yang baik dalam
menjaga lingkungan sekitar didalam sebuah desa. Dengan Pak
Jarno sebagai tokoh utama dalam cerita ini.
6) Desain Gambar
Gambar yang dibuat dalam buku cerita menggunakan
gambar sketsa tangan yang sederhana, memberikan kesan
sederhana, modern, dan jelas agar tidak memperumit pemahaman
anak, serta tambahan background atau benda-benda pendukung
yang bukan merupakan fokus utama pada gambar.
7) Teknik Pengerjaan
Pengerjaan buku cerita bergambar menggunakan teknik
gabungan yaitu manual dan komputer. Sketsa digambar secara
manual kemudian ditracing, diproses, dan diwarnai di komputer
dengan menggunakan program Adobe Photoshop CS6.
8) Warna
Warna yang digunakan adalaha warna-warna terang dan
cerah untuk menarik perhatian anak dan menyesuaikan dengan
keperibadian anak SD kelas bawah.
9) Tipografi
Gaya tipografi yang peneliti gunakan dalam
pengembangan buku cerita ada satu tipografi yaitu Comic san Ms
untuk judul dan isi cerita. Tipografi yang digunakan bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mudah dibaca dan menarik bagi anak-anak sehingga mengundang
anak dalam minat membaca.
10) Teknik Cetak
Jenis kerta yang digunakan dalam mencetak cover buku
adalah kertas Ivory 210 sedangkan jenis kertas yang digunakan
untuk mencetak isi buku adalah Art Papper 120. Untuk teknik
penjilidan buku menggunakan teknik penjilidan stapler.
Sementara untuk isi buku menggunakan cetak bolak balik.
d. Validasi Desain
Desain produk yang sudah dibuat peneliti selanjutnya
divalidasi oleh satu dosen ahli Bahasa Indonesia, dan satu guru kelas
III SD, dan satu siswa kelas III SD dengan expert judgement untuk
menilai kelayakan desain produk tersebut. Berikut ini merupakan data
hasil validasi buku cerita anak oleh validator.
1) Data Hasil Validasi Dosen Ahli
Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen ahli pada
tanggal 8 Januari 2017. Data hasil validasi pada buku cerita bergambar
dapat dilihat pada lampiran 6. Berdasarkan perhitungan penilaian
dengan skala lima menurut Widoyoko (2009: 238) dapat dilihat pada
tabel 4.1 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Bahasa Indonesia
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa total skor yang
diperoleh dalam validasi oleh dosen ahli adalah 70 dengan rata-rata
skor (x) sebesar 4,11. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang
dikembangan oleh peneliti memiliki kriteria “baik”. Dosen ahli
No
Kuesioner
Skor
1 3
2 4
3 3
4 4
5 4
6 5
7 3
8 5
9 5
10 5
11 4
12 4
13 4
14 5
15 4
16 4
17 4
Total 70
Rata-rata 4,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menyimpulkan buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai
saran.
2) Data Hasil Validasi Guru Kelas III SD
Validasi juga dilakukan oleh satu guru kelas III SDN 2
Tlogowatu. Validasi oleh guru dilakukan pada tanggal 12 Januari
2017. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data penilaian dan
komentar pada buku cerita bergambar. Berikut merupakan data hasil
validasi pada buku cerita bergambar.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas III SD
No
Kuesioner
Skor
1 5
2 5
3 4
4 4
5 4
6 5
7 4
8 5
9 5
10 5
11 4
12 4
13 4
14 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan perhitungan penilaian dengan skala lima menurut
Widoyoko (2009: 238) dapat dilihat pada tabel diatas bahwa total skor
yang diperoleh dalam validasi oleh guru kelas III adalah 73 dengan
rata-rata skor (x) sebesar 4,29. Hal ini menunjukkan bahwa produk
yang dikembangan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Oleh
karena itu, buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran.
3) Data Hasil Validasi Siswa Kelas III SD
Validasi juga dilakukan oleh satu siswa kelas III SDN 2
Tlogowatu. Validasi oleh siswa dilakukan pada tanggal 12 Januari
2017. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data penilaian dan
komentar pada buku cerita bergambar. Dibawah ini merupakan data
hasil validasi siswa kelas III pada buku cerita bergambar.
No.
Kuesioner
Skor
15 4
16 4
17 3
Total 73
Rata-rata 4,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Siswa Kelas III SD
Berdasarkan perhitungan penilaian dengan skala lima menurut
Widoyoko (2009: 238) dapat dilihat pada tabel diatas bahwa total skor
yang diperoleh dalam validasi oleh siswa kelas III adalah 47 dengan rata-
rata skor (x) sebesar 4,27. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang
dikembangakan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Oleh karena
itu, buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran.
No
Kuesioner
Skor
1 3
2 4
3 4
4 5
5 5
6 4
7 4
8 5
9 4
10 5
11 4
Total 47
Rata-rata 4,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
e. Revisi Desain
Dari hasil validasi, terdapat beberapa komentar yang diperoleh
dari dosen ahli dan guru kelas III serta salah satu siswa kelas III. Dari
komentar-komentar yang diberikan, peneliti telah melakukan
perbaikan agar diperoleh produk penelitian yang lebih baik lagi.
Berikut ini akan dibahas mengenai revisi desain yang telah dilakukan
oleh peneliti berdasarkan komentar dari validator.
Tabel 4.4 Komentar Validator dan Revisi Desain
No Komentar Pakar Revisi
15
Pemilihan jenis huruf menarik
perhatian siswa.
Ukuran font pada narasi cerita
bisa di tambah lebih besar
17
Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
Berikan jeda lebih lebar sedikit
lagi antar baris
f. Uji Coba Produk
Produk yang telah divalidasi oleh satu dosen ahli dan satu guru
kelas III SD serta satu siswa kelas III SD, kemudian diujicobakan
kepada enam orang siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai
kualitas buku cerita. Uji coba dilakukan setelah istirahat pertama.
Kegiatan uji coba dilakukan pada tanggal 14 Januari 2017 pukul 09.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dan dilakukan selama 30 menit. Siswa diminta membaca buku cerita
secara berurutan dari halaman pertama sampai halaman terakhir.
Kemudian siswa diminta mengisi lembar kuisioner setelah selesai
membaca buku cerita. Berikut adalah ringkasan hasil ujicoba produk.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk pada siswa kelas III SD
Resp. No. Kuisioner
Total Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 51 4,636
2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 50 4,545
3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 50 4,545
4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 49 4,454
5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 52 4,727
6 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 49 4,454
Rata-
rata
4,5667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
g. Revisi Produk
Berdasarkan komentar pakar tersebut, peneliti melakukan
revisi yang dapat dilihat pada gambar berikut.
4.1 Font dan Spasi Sebelum Revisi 4.2 Font dan Spasi Sesudah Revisi
Seperti yang terlihat dalam gambar 4.1 sebelum revisi ukuran
font dan spasi sangat kecil dan kurang lebar, berbeda dengan ukuran
font dan spasi sesudah revisi, hal itu dapat dilihat pada gambar 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Kualitas Buku Cerita
Setelah mengetahui hasil validasi dari dosen dan guru kelas III
serta siswa kelas III mengenai produk buku cerita, maka dapat dihitung
skor rata-rata dari semua validator. Berikut merupakan hasil rekapitulasi
dari ketiga validator yang akan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen Ahli 4,11 Baik
Guru Kelas III 4,29 Sangat baik
Siswa Kelas III 4,27 Sangat baik
Rata- rata 4,22 Sangat baik
Dari hasil rekapitulasi itu di atas, dapat disimpulkan bahwa buku
cerita memperoleh skor rerata sebesar 4,22 dengan kategori “sangat
baik”. Hal ini ditunjukkan dari judul buku cerita menarik dan
menggambarkan isi cerita, ilustrasi sampul buku menarik, buku cerita
memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan linkungan hidup (peduli
sosial, dan tanggung jawab) berkaitan dengan kegiatan sehari-hari,
gambar buku cerita menarik, ilustrasi cerita memperjelas latar dan
rangkaian cerita, jumlah halaman sesuai untuk kemampuan baca anak
(tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek) dan tata letak gambar dan
tulisan proposional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Pembahasan
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru
dalam penyediaan media untuk pembelajaran tentang pendidikan
lingkungan hidup dan melatih membaca pada anak. Berdasarkan hasil
wawancara, tanggapan guru mengenai buku cerita sebagai media
pembelajaran tentang pendidikan lingkungan hidup dan melatih membaca
pada anak sangat bagus dan guru sangat menyarankan. Guru juga
memberikan masukan dalam pembuatan buku cerita diantaranya buku cerita
yang menyajikan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, cerita dapat
menginspirasi anak, cerita dapat membangkitkan semangat anak, dan cerita
dapat membentuk kreativitas serta mendidik anak lebih baik. Perwujudan
fisik dari buku cerita yang menarik menurut guru adalah buku cerita
yang full color, bergambar menarik, judul menarik, dan menumbuhkan
minat anak membaca. Oleh karena itu, peneliti terdorong melakukan
penelitian “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III Sekolah
Dasar”. Buku cerita yang dikembangkan dapat membantu guru maupun
orang tua dalam menyediakan media untuk menanamkan nilai-nilai pada
anak.
Penggunaan buku cerita bergambar untuk dalam pembelajaran
tentang pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran membaca akan
membuat anak belajar tentang peduli akan menjaga lingkungan sekitar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tanpa disadari secara perlahan mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli dan guru kelas III serta
satu Siswa kelas III, dapat disimpulkan bahwa buku cerita termasuk dalam
kategori sangat baik dan layak untuk diujicobakan di kelas III sekolah dasar
dengan skor rata-rata 4,22. Berikut beberapa hal yang menjadikan buku
cerita layak dijadikan media dalam pembelajaran tentang pendidikan
lingkungan hidup dan pembelajaran membaca siswa kelas III Sekolah
Dasar.
1. Buku Cerita Berisi Tentang Sebab dan Akibat Tidak Menjaga
Lingkungan Serta Cara Menjaga Lingkungan.
Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti memuat sebab dan
akibat tidak menjaga lingkungan serta cara menjaga lingkungan, bertujuan
untuk merubah perilaku individu menjadi perilaku yang positif terhadap
lingkungan (perilaku ramah lingkungan). Isi cerita yang terdapat dalam
buku ini berdasarkan hasil wawancara dari guru tentang media dalam
penyampain materi pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran
membaca, didalam buku cerita ini mengajarkan siswa sebab dan akibat
apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan dan disamping itu dalam
buku ini juga mengajarkan bagaimana caranya menjaga lingkungan,
Secara umum fokus dan tujuan pendidikan lingkungan hidup dalam (Anisa
Muslicha 2015: 112) adalah membuat masyarakat lebih sadar akan isu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
lingkungan, memahami tanggung jawab manusia dan perannya untuk
lingkungan, serta membangun sikap dalam pelestarian lingkungan dan
kemampuan untuk memecahkan masalah lingkungan. Selain itu buku
cerita ini diharapkan bisa menanamkan sikap dan perilaku anak untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sedini mungkin, yang salah satunya
dengan menjaga lingkungan agar tetap lestari dan indah.
Berdasarkan hasil validasi ahli, buku cerita sudah memberikan
pembelajaran mengenai pendidikan pendidikan lingkungan hidup (sebab
akiba dari tidak menjaga lingkungan dan cara menjaga lingkungan) serta
sudah baik di dalam pembelajaran membaca anak.
2. Buku Cerita Memiliki Ilustrasi yang Menarik
Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Lingkungan yang
Terlupakan”. Buku ini menceritakan tentang sebuah desa yang warganya
tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, akibatnya berbagai bencana
silih berganti datang menimpa desa tersebut dan dari bencana yang datang
silih berganti tersebut akhirnya warga mulai sadar dan mereka mulai
berbenah desa dengan menjaga kebersihan lingkungan desa dan
lingkungan sekitar desa.
Berdasarkan hasil validasi judul buku sudah memuat dan sudah
mengacu pada isi cerita dengan baik. Judul buku cerita yang digunakan
singkat dan padat, menarik perhatian, serta menggambarkan garis besar
(inti) cerita (Effendy, Bangsa, & Yudani, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Selain itu ilustrasi cerita memperjelas latar, rangkaian cerita,
penjiwaan dan karakter dengan baik. buku cerita bergambar yang dibuat
memuat ilustrasi gambar yang memperjelas latar cerita, ilustrasi mampu
membantu anak mengidentifikasi karakter dalam cerita, dan ilustrasi
mampu memperjelas rangkaian cerita (Rothlein, 1991).
Buku cerita yang dibuat berdasarkan hasil wawancara kepada guru,
buku cerita ini memiliki 28 halaman termasuk sampul depan dan belakang.
Ilustrasi sampul buku ini merupakan hasil gambaran peneliti yang dibuat
dengan imajinatif dan menarik. Sampul pada buku ini mengambil objek
yang sesuai dengan judul bukunya. Ilustrasi merupakan gambaran singkat
alur cerita suatu cerita yang gunanya lebih menjelaskan salah satu adegan.
Gambar yang dibuat di dalam buku cerita menggunakan sketsa
tangan yang sederhana, memberikan kesan simpel, modern dan jelas agar
tidak memperumit pemahaman anak. Gambar yang peneliti buat dalam
buku cerita adalah gambar-gambar yang jelas dan mudah di pahami oleh
anak.
Berdasarkan hasil validasi ahli dan guru, gambar buku cerita
menarik. Gambar buku cerita yang dibuat jelas dan mudah dipahami.
Gambar yang menarik dapat membangkitkan minat dan perhatian anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Buku Cerita Dirancang dengan Anatomi Buku yang Sesuai untuk
Anak
Buku cerita ini memiliki 28 halaman termasuk sampul depan dan
sampul belakang. Buku cerita bergambar ini memiliki keterangan
tambahan berupa lembar refleksi yang terdapat di bagian akhir buku
dengan tujuan untuk guru maupun orang tua mengajak anak merefleksikan
buku yang telah dibaca.
Berdasarkan validasi ahli, gambar dalam buku sudah sesuai dengan
imajinasi anak kelas III SD dan narasi sudah menjelaskan maksud dari
gambar. Tulisan dalam isi cerita dibuat dengan ukuran 24 agar anak
mudah dalam membaca. Buku yang dibuat memiliki tampilan visual buku
lebih dominan gambar dibandingkan teks dan jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak (Effendy, Bangsa,
dan Yudani, 2013). Berdasarkan hasil validasi ahli, tata letak gambar dan
tulisan proposional. Buku yang dibuat memiliki tampilan visual yang
bagus dan menarik untuk siswa.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk
buku cerita memiliki kualitas yang baik sehingga dapat digunakan oleh
guru dan orang tua untuk pembelajaran tentang pendidikan lingkungan
hidup dan pembelajaran membaca. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
penilaian ahli dan guru bahwa judul buku cerita menarik dan
menggambarkan isi cerita. Judul buku cerita “Lingkungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Terlupakan” cerita dalam buku menggunakan kalimat yang sederhana
sehingga mudah dipahami oleh anak. Ilustrasi cerita dibuat dengan
memperjelas latar dan rangkaian cerita didalamnya, Buku cerita yang
disusun memberikan pembelajaran tentang pendidikan lingkungan hidup,
berkaitan dengan kegiatan menjaga lingkungan sekitar. Pendidikan
lingkungan hidup tercermin dari cerita yang memperlihatkan sebab dan
akibat apabila tidak menjaga lingkungan dan bagaimana cara menjaga
lingkungan.
Buku cerita yang dibuat peneliti dilengkapi dengan gambar yang
dibuat secara menarik menggunakan sketsa tangan dan diwarnai
menggunakan Adobe Photoshop CS6. Ilustrasi cerita dibuat dengan
memperjelas latar dan rangkaian cerita. Selain itu, buku cerita yang
disusun memiliki 28 halaman yang sesuai untuk kemampuan baca anak
(tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek). Jenis huruf yang digunakan
adalah Comic san Ms. ukuran huruf pada cerita adalah 24 dan ukuran
huruf pada judul adalah 50. Jenis dan ukuran huruf dipilih karena mudah
dibaca dan sesuai untuk anak dengan tata letak gambar dan tulisan
disesuaikan ruang buku cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan buku cerita untuk
menanamkan karakter peduli sosial, jujur dan tanggung jawab dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III Sekolah Dasar”.
Dilaksanakan melalui tujuh langkah berikut: (1) potensi dan masalah,(2)
pengumpulan data,(3) desain produk,(4) validasi desain,(5) revisi desain,
(6) uji coba produk, dan (7) revisi produk. Penelitian dan pengembangan
dilakukan melalui langkah- langkah pengembangan tersebut, hingga
menghasilkan produk yang berupa buku cerita bergambar.
2. Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk
Pembelajaran Membaca Kelas III Sekolah Dasar telah dikembangkan
melalui tahap-tahap pengembangan salah satunya tahap validasi oleh para
ahli, yaitu satu dosen ahli dan guru kelas III serta satu siswa kelas III SD.
Hasil validasi didapatkan skor rata-rata 4,22 dengan kategori “sangat
baik”. Hal ini ditunjukan judul buku cerita menarik dan menggambarkan
isi cerita, ilustrasi sampul buku menarik, buku cerita memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pembelajaran pendidikan lingkungan hidup (tentang sebab dan akibat dari
tidak menjaga lingkungan dan bagaimana cara menjaga lingkungan)
gambar buku cerita menarik, ilustrasi cerita memperjelas latar dan
rangkaian, jumlah halaman sesuai untuk kemampuan baca anak (tidak
terlalu panjang dan tidak terlalu pendek) dan tata letak gambar dan tulisan
proposional.
B. Keterbatasan Pengembangan
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan di satu sekolah dan satu
orang guru SD sehingga akar permasalahan masih kurang mendalam dan
sangat sempit.
2. Pengembangan buku cerita hanya terbatas pada penanaman pendidikan
lingkungan hidup.
C. Saran
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini, ada beberapa
saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran yang
peneliti sampaikan sebagai berikut.
1. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan terhadap beberapa guru agar
lebih tahu kebutuhan siswa kelas III SD mengenai pendidikan lingkungan
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Pengembangan buku cerita bergambar diperluas tidak hanya penanaman
lingkungan hidup, bisa ditambahkan untuk penanaman pendidikan
karakter, seperti disiplin, kreatif, mandiri, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR REFERENSI
Afandi, Rifki. (2013). Integrasi pendidikan lingkungan hidup melalui
pembelajaran IPS di sekolah dasar sebagai alternatif menciptakan
sekolah hijau. Jurnal pedagogia, vol. 2(1), Februari 2013 halaman
98-108
Ain, F. A. (2011). Patiseri jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Anderson, Neil. (2003). “Reading” dalam Practical English Language
Teaching Reading. David Nunan (ed.). New York: McGraw Hall.
Anggara, M. B., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2014). Perancangan
buku cerita bergambar interaktif pendidikan karakter untuk anak
usia 4-6 tahun. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Christiantowati. (1994). Dunia perbukuan kita tidak kreatif. Berita Buku
No. 47 tahun VI Januari-Februari 1994. Jakarta: IKAPI.
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kelas Rendah. Yogyakarta: PAS.
Depdikbud. 1985. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Effendy, Y., Bangsa, G., & Yudani, H. D. (2013). Perancangan buku
bergambar Dang Dedunai untuk anak usia 4-6 tahun. Surabaya:
Universitas Kristen Petra.
Faizah, U. (2009). Keefektifan cerita bergambar untuk pendidikan nilai
dan keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Cakrawala Pendidikan. Tahun 28, No. 3: 249.
Hamalik, O. (1994). Media pendidikan. Bandung: Alumni.
J Salkind, Neil, 2009, Teori- Teori Perkembangan Manusia, Bandung:
Nusa Media.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lukens, R. J. (2003). A critical hand book of children’s literature. New
York: Longman.
Mansoor, C. (1994). Sosiologi masyarakat kota dan desa. Surabaya.
Usaha Nasional.
McElmeel, S. L. (2002). Character education: A book guide for teachers,
librarians, and parents. United States: Teacher Ideas Press.
Mitchell, D. (2003). Children’s literature: animitation to the world. USA:
Allyn & Bacon.
Nugroho, D.D. (2016). Pengembangan Buku Cerita untuk Menanamkan
Karakter Mandiri dan Peduli Lingkungan Sekolah Dasar Kelas
Rendah. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata
Dharma.
Nurgiyantoro, B. (2005). Satra anak pengantar pemahaman
dunia anak .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati, E. (2011). Psikologi pendidikan inovatif . Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rothein, L & Meinbach, A. M. (1991). The literatur connection. USA:
Scott Foresmen Company.
Sadiman. (2012). Media Pendidikan ( pengertian, pengembangan,
dan pemanfaatannya). Jakarta: Grafindo Persada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kombinasi. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suhartono, Suparlan, 2009. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta : Ar Ruzz
Tarigan, Henry Guntur. (1986). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Angkasa: Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Wardhani, Pramika. 2011. Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Berbasis Konservasi Lingkungan untuk Pembelajaran Membaca
Siswa SD Kelas Rendah. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan
Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Widoyoko, Eko Putro. (2016). Teknik Teknik Penyusunan Instrumen
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wijayanti, D. R. (2013). Perancangan Buku Cerita Bergambar Legenda
Gunung Arjuna untuk Anak Sekolah Dasar. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Yudhawati, R. (2010). Teori-Teori Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
SUMBER ONLINE
Anisa Muslicha. (2015). Metode Pengajaran Dalam Pendidikan
Lingkungan Hidup Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Pada
Sekolah Adiwiyata Di Dki Jakarta). Jurnal Pendidikan, Volume
16, Nomor 2, September 2015, 110-126. Diakses pada tanggal 22
November 2016.
Pamuti, Bobby, P., Djarkasi, A. (2014). Kajian Perencanaan Pengajaran
Mata Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada tingkat
sekolah dasar di Kota Manado. Jurnal Sabua, diakses pada tanggal
6 Januari 2016 dari web http://ejournal.unstrat.ac.id dipublikasikan
pada tanggal 1 Maret 2014.
Rhamdani, B. (2012). Buku anak yang cocok untuk
umurnya. Online: http://bennyrhamdani.com/2012/08/buku-
anak-yang-cocok-untuk- umurnya.html?m=1. Diakses 7 Januari
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 3 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN (UNTUK GURU)
Identitas Guru :
1. Nama : Sujarno Hadi Saputro, S.Pd.
2. Sekolah : SD N Tlacap
3. Mengampu kelas : III (Tiga)
4. Jumlah siswa : 23 siswa
5. Tanggal wawancara : 10 Oktober 2016
No Pertanyaan Jawaban
1. Menurut bapak/ibu guru apa fungsi
dari buku cerita bergambar?
Menurut saya fungsinya sebagai
media pembelajaran guru didalam
menyampaikan materi yang
berkaitan dengan isi cerita yang
terdapat dalam buku tersebut.
2. Menurut bapak/ibu guru apakah perlu
menggunakan buku cerita bergambar
untuk menyampaikan pelajaran?
Perlu gak perlu, karena tidak semua
materi bisa dijelaskan ataupun
disampaikan dengan menggunakan
buku cerita bergambar
3. Apakah bapak/ibu guru pernah
mengajarkan pentingnya menjaga
lingkungan alam sekitar?
Pernah, contoh kecilnya saja
dengan dibuatnya regu piket tiap
harinya itu adalah contoh kecil
didalam mengajarkan menjaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
lingkungan.
4. Jika Iya, Apakah bapak/ibu guru
dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran memerlukan sebuah
contoh bergambar?
Iya, memerlukan contoh gambar
klau tidak ya contoh dari sekitar
lingkungan yang ada juga bisa.
5. Apakah bapak/ibu guru pernah
mencoba menggunakan buku cerita
bergambar mengenai banjir dalam
menyampaikan materi pembelajaran?
Belum, biasanya saya hanya
memberikan contoh sesuai kejadian
disekita saja, ya paling dari TV,
klau tidak dari contoh di internet
itu juga bisa.
6 Apabila iya, apakah anak lebih
mudah untuk memahami dengan
penyampaian secara lisan ataukah
dengan menggunakan buku cerita
bergambar tersebut?
Kalau siswa itu lebih mudah
menangkap dengan memberikan
contoh gambar, jadi mereka bisa
lihat langsung seperti apa itu banjir,
dan bencana-bencana yang sering
terjadi disekitar.
7 Buku cerita bergambar seperti apakah
yang menurut bapak/ibu guru yang
sesuai dalam menyampaikan materi
seperti itu?
Buku gambar yang menarik,
bahasanya sederhana dan mungkin
gambar-gambarnya itu bisa diambil
dari contoh lingkungan sekitar
seperti itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
8 Apakah dengan menggunakan buku
cerita bergambar dapat
mempermudah bapak/ibu guru di
dalam menyampaikan materi
pembelajaran?
Iya dapat mempermuda, karena kan
didalam buku cerita bergambar itu
ada narasinya ya, jadi guru tinggal
memperjelas saja maksud dari
narasi atau hal yang ingin
disampaikan oleh buku tersebut.
9 Bagaimanakah respon dan minat saat
pembelajaran dengan menggunakan
buku cerita bergambar?
Wah, mereka sangat antusias dan
sangat suka, disamping itu mereka
kan anak kelas III ya, jadi mereka
masih dalam tahap berimajinasi,
dan mereka sangat suka
pembelajaran yang berhubungan
dengan gambar.
10 Menurut bapak/ibu guru apakah perlu
pengembangan buku cerita
bergambar itu?
Kalau menurut saya sangat perlu,
apalagi untuk siswa kelas rendah,
yang pola berpikir mereka itu
masih dalam tahap berimajinasi
dan lebih-lebih buku tersebut
ditambah narasi, jadikan anak bisa
sekalian melatih kemampuan
membaca mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
11 Jika perlu, bagian apa yang harus di
kembangkan, misalnya (dalam
konteks materi pembelajaran ataukah
dari segi isi maupun kualitas) dari
buku cerita bergambar tersebut?
Semua itu perlu semua, baik itu
dari segi materi, isi dan kualitas,
apabila semua itu bisa terpenuhi
disamping mempermudah dalam
setiap pengajaran juga
mempermudah guru didalam
menjelaskan materi yang
bersangkutan.
12 Apakah bapak/ibu guru mengetahui
bagaimana cara menguji sebuah buku
itu layak atau tidaknya untuk
dipergunakan?
Layak atau tidaknya buku itu untuk
dipergunakan harus melewati
ujicoba yang mungkin bisa
dilakukan oleh para pakar atau para
ahli dibidangnya.
13 Bagaimanakah karakteristik buku
cerita bergambar agar dapat menarik
minat dan perhatian siswa?
Buku tersebut harus menarik,
gambar ataupun narasi yang ada
harus sesuai dengan tingkatan kelas
maupun kemampuan siswa, yang
paling penting buku tersebut harus
memperhatikan tingkatan kelas
siswa.
14. Apakah bapak/ibu guru
membutuhkan portotipe mengenai
Sangat membutuhkan, apalagi buku
tersebut mempermudah guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
buku cerita bergambar yang memiliki
kualitas baik?
didalam menyampaikan materi
tertentu, jadi siswa bisa langsung
memahami materi tersebut dengan
mudah dan menyenangkan.
15. Jika Iya, materi pembelajaran apa
yang bapak/ibu perlukan untuk
pembelajaran dengan menggunakan
prototype buku cerita bergambar
tersebut?
Sebenarnya kalau bisa setiap materi
pembelajaran, seperti matematika,
IPS, IPA, ya mungkin tentang
matreri pembelajaran dalam ranah
tersebut, agar siswa mudah didalam
mempelajari ataupun memahami
setiap materi dalam ranah mata
pelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4 Instrumen Validasi Ahli Bahasa Indonesia dan Guru
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1.
Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2.
Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca
lebih lanjut.
3.
Judul cover buku membawa
pesan yang akan
disampaikan.
4.
Warna cover buku cerita
menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
B. Isi buku cerita
5.
Isi cerita mudah dipahami
oleh siswa kelas rendah.
6.
Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
hidup berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari.
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana
sehingga mudah dibaca dan
dipahami siswa kelas
rendah.
8.
Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang saling
berhubungan.
9.
Tampilan buku lebih
dominan gambar
dibandingkan teks.
10.
Gambar buku cerita jelas
dan mudah dibedakan.
11.
Ilustrasi buku cerita
memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan
karakter.
12.
Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
13.
Isi buku berhasil memikat
siswa untuk terus mengikuti
jalan cerita.
C. Anatomi buku
14.
Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
15.
Pemilihan jenis huruf
menarik perhatian siswa.
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah
dibaca yang baik bagi siswa.
17.
Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu
sempit memudahkan siswa
untuk membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 5 Instrumen Validasi Siswa Kelas III SD
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1.
Judul buku cerita menarik bagi
siswa untuk membaca.
2.
Warna cover buku cerita menarik
bagi siswa untuk membaca.
B. Isi buku cerita
3.
Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa.
4.
Isi buku cerita memiliki gambar
dan teks yang sesuai.
5.
Isi buku lebih banyak gambar
dibandingkan tulisan.
6. Gambar buku cerita jelas.
7.
Isi buku menarik bagi siswa untuk
terus mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi buku
8. Halaman buku tertata dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
9.
Jenis huruf menarik perhatian
siswa.
10.
Jenis huruf mudah dibaca bagi
siswa.
11.
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 6 Hasil Validasi Produk Ahli Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 7 Hasil Validasi Produk Guru Kelas III SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 8 Hasil Validasi Produk Siswa Kelas III SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli Bahasa Indonesia
No
Kuesioner
Skor
1 3
2 4
3 3
4 4
5 4
6 5
7 3
8 5
9 5
10 5
11 4
12 4
13 4
14 5
15 4
16 4
17 4
Total 70
Rata-rata 4,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas III SD
No
Kuesioner
Skor
1 5
2 5
3 4
4 4
5 4
6 5
7 4
8 5
9 5
10 5
11 4
12 4
13 4
14 4
15 4
16 4
17 3
Total 73
Rata-rata 4,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Validasi Siswa Kelas III SD
No
Kuesioner
Skor
1 3
2 4
3 4
4 5
5 5
6 4
7 4
8 5
9 4
10 5
11 4
Total 47
Rata-rata 4,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III SD
No.
siswa
No. Kuesioner
Total Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 51 4,636
2
4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 50 4,545
3
4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 50 4,545
4
4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 49 4,454
5 5 4 4 5 5 5 4 5 5
5 5 52 4,727
6
4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 49 4,454
Rata-
rata
total
4,5667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 14 Foto Hasil Uji Coba Produk Lapangan Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
CURRICULUM VITAE
Wahono Saputro merupakan anak keempat
dari empat bersaudara yang lahir di Klaten, 27
November 1994. Pendidikan Sekolah Dasar
diperoleh di SD Negeri 2 Sidorejo dan lulus pada
tahun 2007. Pendidikan Menengah Pertama
diperoleh di SMP Negeri 2 Kemalang dan lulus
pada tahun 2010.
Pendidikan Menengah Atas diperoleh di SMA Negeri 1 Karangnongko dan
dinyatakan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai
mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama
menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti beberapa macam kegiatan
sebagai pengembangan keterampilan di luar perkuliahan wajib. Beberapa
kegiatan yng diikuti seperti Kursus Mahir Dasar Pramuka, Kepanitaan Inisiasi
Prodi PGSD, dan Kepanitiaan Pekan Kreativitas Mahasiswa PGSD. Peneliti
mengakhiri studi di perguruan tinggi dengan menulis skripsi sebagai tugas
akhir yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III
Sekolah Dasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI