pengaturan perlindungan hukum terhadap tanah … · 2017. 4. 1. · tesis pengaturan perlindungan...

17
TESIS PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TANAH ADAT SEBAGAI LOKASI INVESTASI PARIWISATA PUTU KARLINA OKTAVIANI KUSUMA DEWI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • TESIS

    PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

    TANAH ADAT SEBAGAI LOKASI

    INVESTASI PARIWISATA

    PUTU KARLINA OKTAVIANI KUSUMA DEWI

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2016

  • TESIS

    PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

    TANAH ADAT SEBAGAI LOKASI

    INVESTASI PARIWISATA

    PUTU KARLINA OKTAVIANI KUSUMA DEWI

    NIM. 1292461026

    PROGRAM STUDI MEGISTER KENOTARIATAN

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2016

  • PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

    TANAH ADAT SEBAGAI LOKASI

    INVESTASI PARIWISATA

    Tesis ini dibuat untuk memperoleh Gelar Magister Kenotariatan

    Pada Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana

    PUTU KARLINA OKTAVIANI KUSUMA DEWI

    NIM. 1292461026

    PROGRAM STUDI MEGISTER KENOTARIATAN

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2016

  • TESIS INI TELAH DIUJI

    PADA TANGGAL : 4 MEI 2016

    Panitia Penguji Tesis

    Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

    Nomor : 2141/UN14.4/HK/2016

    Tanggal : 3 Mei 2016

    Ketua : Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH, M.Hum.

    Sekretaris : Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH, M.Hum.

    Anggota : 1. Prof. Dr. I Wayan Parsa, SH, M.Hum.

    2. Dr. I Ketut Sudantra, SH, MH.

    3. Dr. I Ketut Westra, SH, MH.

  • PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama

    NIM

    :

    :

    PUTU KARLINA OKTAVIANI KUSUMA DEWI

    1292461026

    Program Studi : Kenotariatan

    Judul Tesis : Pengaturan Perlindungan Hukum Terhadap Tanah Adat

    Sebagai Lokasi Investasi Pariwisata

    Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat.

    Apabila di kemudian hari karya ilmiah tesis ini terbukti plagiat, maka saya bersedia menerima

    sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun

    2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

    Denpasar, 3 Mei 2016

    Yang membuat pernyataan,

    Putu Karlina Oktaviani Kusuma Dewi

  • UCAPAN TERIMA KASIH

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha

    Esa, karena Asung Kerta Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini guna

    memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Kenotariatan, Program

    Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan

    terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH, M.Hum.,

    selaku pembimbing pertama dan Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH, M.Hum., selaku pembimbing

    kedua yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan saran kepada penulis dalam proses

    penyelesaian tesis ini. Terima kasih untuk para penguji Prof. Dr. I Wayan Parsa, SH, M.Hum.,

    Dr. I Ketut Sudantra, SH, MH., dan Dr. I Ketut Westra, SH, MH., yang telah bersedia

    meluangkan waktu, memberi saran dan masukan serta ilmu kepada penulis.

    Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas

    Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., atas kesempatan dan fasilitas yang

    diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister

    Universitas Udayana, kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr.

    A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K)., atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi

    mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, kepada Dekan

    Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH, MH., atas izin

    yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister Kenotariatan Universitas

    Udayana. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Program

    Magister Kenotariatan Universitas Udayana Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH, M.Hum., atas

  • kesempatan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan

    menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana.

    Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Notaris/PPAT Eddy Nyoman Winarta,

    SH., dan Notaris/PPAT Putu Herlina, SH., yang telah banyak membantu memberikan informasi,

    masukan dan saran dalam penulisan tesis penulis. Terima kasih juga kepada Bendesa Adat

    Jimbaran, Bapak I Ketut Suardana, SPd., Staff Administrasi Kantor Desa Adat Jimbaran Bapak I

    Ketut Yuda Susana, dan warga Desa Adat Jimbaran Bapak I Wayan Sudana yang juga telah

    banyak membantu memberikan informasi dalam penulisan tesis penulis.

    Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak dan Ibu Dosen

    dan Staff Pengajar serta Pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana

    Universitas Udayana atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan. Terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada Ayah tercinta Nyoman Suhardana, SE, SH, MKn dan Ibunda tercinta Putu

    Herlina, SH, adik-adik dan anak tersayang Arya, Wulan dan Sanatana, serta terima kasih kepada

    yang terkasih I Gusti Agung Bhinendra Jambe, atas doa dan dukungannya selama ini yang

    menjadi semangat penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini.

    Terima kasih kepada sahabat Kadek Pelo Periawan, SH, MKn., Luh Gede Soearningsih,

    SH, MKn., Rico Puryatma, SH, MKn., Andres Wayan Suyadnya, SH., Ni Made Budiani, SH,

    MKn., Dwi Hartawan, SH, MH., serta seluruh teman-teman angkatan IV, V, dan VII Magister

    Kenotariatan Universitas Udayana yang telah membantu memberikan semangat dan dorongan

    dalam penulisan tesis ini.

  • Akhir kata penulis berharap semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa

    selalu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada kita semua dan semoga tesis ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

    Denpasar, 3 Mei 2016

    Penulis,

  • ABSTRAK

    PENGATURAN PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP

    TANAH ADAT SEBAGAI LOKASI INVESTASI PARIWISATA

    Lokasi kegiatan kegiatan pariwisata di Kabupaten Badung, sampai saat ini mengalami

    peningkatan dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Bali. Guna memenuhi kebutuhan para

    wisatawan yang menginap di Kabupaten Badung, diperlukan investasi pariwisata berupa

    penginapan, salah satu yang dipergunakan dalam pembangunan akomodasi pariwisata di bidang

    perhotelah adalah tanah adat. Pentingnya tanah bagi kehidupan manusia mengakibatkan tanah

    betul-betul difungsikan untuk kehidupan manusia tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun

    bersama-sama. Perlindungan hukum dalam penggunaan tanah adat yang dipergunakan sebagai

    penyelenggara investasi pariwisata bidang jasa akomodasi wisata tidak sesuai dengan peranan

    dan fungsi tanah adat. Hak ulayat menunjukkan hubungan hukum antara masyarakat hukum

    (subyek hak) dan tanah/wilayah tertentu (obyek hukum). Ada beberapa permasalahan tanah adat

    dipergunakan sebagai investasi pariwisata yaitu : Bagaimanakah formulasi hukum pengaturan

    perlindungan tanah adat yang digunakan sebagai lokasi investasi di desa jimbaran? dan Apakah

    formulasi hukum pengaturan tanah adat sebagai lokasi investasi yang ada saat ini telah

    memenuhi kebutuhan perlindungan terhadap tanah adat lokasi investasi?

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan penggunakan

    pendekatan yuridis sosiologis dengan sumber data primer, data sekunder dan tersier, dengan

    menggunakan metode analisis interpretasi hukum dan konstruksi hukum. Formulasi pengaturan

    perlindungan tanah adat sebagai lokasi investasi pariwisata, adalah mengacu pada peraturan

    perundang-undangan yang berlaku UU NO. 5 tahun 1960 dan hukum adat desa adat Jimbaran,

    dimana penguasaan tanah adat di kuasai dan dikelola oleh desa adat, disamping sebagai

    berfungsi sosial juga berfungsi ekonomis dengan melakukan penyewaan tanah adat sebagai

    lokasi investasi pariwisata. Formulasi hukum Pengaturan tanah adat sebagai lokasi investasi di

    desa adat Jimbaran dengan adanya UU No. 5 tahun 1960 dan berlakunya hukum adapt berupa

    awig-awig desa adat sangat membawa dampak terhadap kepastian hukum terhadap peranan dan

    fungsi tanah adat sebagai lokasi investasi pariwisata. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik

    adalah perlindungan hukum tanah adat yang digunakan sebagai lokasi investasi di desa

    jimbaran, tanah adat dilindungi oleh Undang-Undang dan hukum adat (awig-awig). Formulasi

    hukum pengaturan Tanah Adat sebagai lokasi investasi yang ada saat ini telah memenuhi

    kebutuhan perlindungan terhadap tanah adat lokasi Investasi, tanah-tanah adat yang

    dipergunakan sebagai lokasi investasi pariwisata, sesuai dengan rapat anggota masyarakat Desa

    Adat Jimbaran

    Kata Kunci : Pengaturan, Perlindungan Hukum, Tanah Adat, Lokasi Investasi

  • ABSTRACT

    ARRANGEMENTS FOR LEGAL PROTECTION

    FOR CUSTOMARY LANDS AS TOURISM INVESTMENT LOCATIONS

    The location for tourism activities in Badung Regency, until today, has increased

    compared with other areas in Bali. To meet the needs of tourists who stay in Badung, tourism

    investment is required in the form of lodging, one that is used in the construction of tourism

    accommodation is customary land. The importance of lands for human life causes them to

    bereally functioned for human life either individually or jointly. Legal protection in the use of

    customary lands used by an organizer of tourism investment areas for tourist accommodation

    does not correspond to the role and function of customary lands. Customary rights show the legal

    relations between public law (the subject of rights) and specific land/ region (legal object). There

    are several problems of customary land used as tourism investments, namely: How is the

    formulation of the laws governing the protection of customary land used for an investment

    location in the village of Jimbaran? And Have the legal formulations of customary laws

    governing lands as an investment location that exists today been meeting the needs of the

    protection of customary lands as investment site?

    The type of research used was a normative legal research employing sociological

    juridical approach to the primary, secondary, and tertiary data sources through analysis method

    of legal interpretation and construction. The formulation of protection arrangements customary

    land as an investment location for tourism is referring to the existing legislation, Act No. 5 of

    1960 and customary laws of the indigenous village of Jimbaran, where customary land

    authorizationis controlled and managed by the indigenous villages, besides having social

    function sit also has economic functions by leasing customary lands as a location for tourism

    investment. Legal formulations of customary land as an investment location in the traditional

    village of Jimbaran are regulated by the Law No. 5 of 1960 and the enactment of such customary

    laws in the form of awigawig of the indigenous village had an impact on the legal certainty of the

    role and functions of traditional lands as a location for tourism investment. The conclusions that

    can be drawn were that the legal protection of indigenous land used as an investment location in

    the village of Jimbaran, customary lands are protected by the Act and the customary law (awig-

    awig). The formulation laws governing Customary Land as an investment location that exists

    today had been meeting the needs for protection of traditional land investment location,

    customary lands used as a location for tourism investment was in accordance with the meeting of

    community members of the Customary Village of Jimbaran.

    Keywords: Arrangement, Legal Protection, Customary Lands, Investment Location

  • RINGKASAN

    Tesis ini menganalisis Pengaturan Perlindungan Hukum Terhadap Tanah Adat

    Sebagai Lokasi Investasi Pariwisata. Tesis ini terdiri dari 5 (lima) bab yang dapat

    diuraikan sebagai berikut: Bab I menguraikan mengenai latar belakang yang melandasi

    pentingnya melakukan penelitian terhadap permasalahan dalam tesis ini. Berdasarkan

    permasalahan tersebut maka masalah yang timbul meliputi 2 (dua) hal yaitu : (1 )

    Bagaimanakah formulasi hukum pengaturan perlindungan tanah adat yang digunakan

    sebagai lokasi investasi di Desa Jimbaran? (2) Apakah formulasi hukum pengaturan

    tanah adat sebagai lokasi investasi yang ada saat ini telah memenuhi kebutuhan

    perlindungan terhadap tanah adat lokasi investasi? Disamping latar belakang dan

    rumusan masalah pada bab I juga diuraikan mengenai tujuan dan manfaat penelitian,

    landasan teoritis yang dipakai mengkaji sesuai dengan permasalahan yang dibahas,

    metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini, sumber data yang

    menunjang pembahasan permasalahan, teknik data serta teknik pengolahan dan analisa

    data.

    Bab II dalam tesis ini dibagi dalam 4 (empat) sub pokok bahasan yakni terkait

    tentang tinjauan umum pengertian pariwisata, penjelasan mengenai wisatawan, sarana

    dan prasana wisata, konsep investasi pariwisata, sumber daya wisata, konsep tanah adat,

    penjelasan mengenai hak ulayat, tanah-tanah adat, dan konsep perlindungan hukum.

    Bab III tesis ini membahas rumusan masalah I, dikemukakan hasil-hasil

    penelitian yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang dibahas, dan dianalisa

    berdasarkan kajian teoritis, normatif, untuk menemukan jawaban dari permasalahan

    yang ada. Oleh karena itu, dalam sub bahasan bab ini dibedakan menjadi 3 (tiga)

    pembahasan yakni : Formulasi Hukum Pengaturan Perlindungan Tanah Adat Sebagai

    Lokasi Investasi dalam Peraturan Perundang-undangan, Formulasi Hukum Pengaturan

    Perlindungan Tanah Adat Sebagai Lokasi Investasi dalam Hukum Adat, dan Penerapan

    Awig-Awig dalam Pemberian Tanah Adat Sebagai Lokasi Investasi di Desa Jimbaran.

    Bab IV tesis ini membahas rumusan masalah II, dikemukakan hasil -hasil

    penelitian yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang dibahas, dan dianalisa

    berdasarkan kajian teoritis, normatif, untuk menemukan jawaban dari permasalahan

    yang ada. Oleh karena itu, dalam sub bahasan bab ini dibedakan menjadi 3 (tiga)

    pembahasan yakni : Kebutuhan Perlindungan Hukum Terhadap Tanah Adat Sebagai

    Lokasi Investasi, Formulasi Hukum Pemenuhan Kebutuhan Perlindungan Terhadap

    Tanah Adat Sebagai Lokasi Investasi, dan Perbandingan Penggunaan Tanah Adat

    Sebagai Lokasi Investasi Dari Sudut Pandang Pariwisata, Investasi dan Hukum Adat.

    Bab V sebagai penutup ini dikemukakan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil

    pembahasan yang dilakukan pada bab III dan bab IV. Adapun kesimpulan atas kedua

    permasalahan yang dibahas yakni untuk kesimpulan, pada rumusan masalah pertama yaitu

    Formulasi hukum pengaturan perlindungan tanah adat yang digunakan sebagai lokasi investasi di

    Desa Jimbaran, tanah-tanah adat yang dipergunakan meliputi tanah laba pura, tanah pekarangan

    desa. Penggunaan tanah adat sebagai lokasi investasi adalah sesuai dengan hukum adat yang

    berlaku. Penggunaan tanah adat sebagai lokasi investasi berdasarkan hasil rapat banjar, sehingga

    penggunaan tanah adat tidak dipermasalahkan oleh warga masyarakat. Kesimpulan rumusan

    masalah kedua yaitu Formulasi hukum pengaturan Tanah Adat sebagai lokasi investasi yang ada

    saat ini telah memenuhi kebutuhan perlindungan terhadap tanah adat lokasi investasi, sesuai

  • dengan rapat anggota masyarakat Desa Adat Jimbaran. Dalam awig-awig tidak diatur

    penggunaan tanah adat sebagai lokasi investasi, hal tersebut hanya berdasarkan paruman atau

    rapat anggota, kemudian dituangkan dalam Akta Notaris antara Bendesa Adat dengan pelaku

    usaha wisata. Guna menghindari kesewenang-wenangan Pemerintah sebagai pemangku

    kebijakan semua tanah adat yang ada di Desa Adat Jimbaran tertuang dalam awig-awig dan

    perjanjian. Selain kesimpulan tersebut dalam bab ini juga memuat saran yakni Agar kedepannya

    di berikan kepastian hukum terhadap penggunaan tanah adat sebagai lokasi investasi

    pariwisata, dan BPN agar dapat memberikan kepastian hukum terhadap kepemilkan hak

    atas tanah.

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. ........ i

    PRASYARAT GELAR .................................................................................. ii

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

    LEMBAR PANITIA PENGUJI.................................................................... iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................ v

    UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ vi

    ABSTRAK ..................................................................................................... ix

    ABSTRACT .................................................................................................... x

    RINGKASAN ................................................................................................. xi

    DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

    DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah ........................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah .................................................... 16

    1.3. Tujuan Penelitian ..................................................... 17

    1.3.1. Tujuan Umum ............................................... 17

    1.3.2. Tujuan Khusus .............................................. 17

    1.4. Manfaat Penelitian ................................................... 17

    1.4.1. Manfaat Teoritis ............................................ 17

    1.4.2. Manfaat Praktis ............................................. 18

    1.5. Landasan Teori ........................................................ 18

    1.6. Metode Penelitian .................................................... 59

    1.6.1. Jenis Penelitian .............................................. 59

    1.6.2. Pendekatan Masalah ...................................... 59

    1.6.3. Sumber Bahan Hukum .................................... 60

    1.6.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ............... 61

  • 1.6.5. Analisis Bahan Hukum .................................. 62

    BAB II KONSEP INVESTASI PARIWISATA, TANAH ADAT DAN

    PERLINDUNGAN HUKUM

    2.1. Pengertian Pariwisata ............................................... 65

    2.2. Konsep Investasi Pariwisata ...................................... 72

    2.3. Konsep Tanah Adat .................................................. 77

    2.4. Konsep Perlindungan Hukum .................................... 94

    BAB III FORMULASI HUKUM PENGATURAN PERLINDUNGAN

    TANAH ADAT SEBAGAI LOKASI INVESTASI DI DESA

    JIMBARAN

    3.1. Formulasi Hukum Pengaturan Perlindungan Tanah Adat

    Sebagai Lokasi Investasi dalam Peraturan Perundang-Undangan

    101

    3.2. Formulasi Hukum Pengaturan Perlindungan Tanah Adat

    Sebagai Lokasi Investasi dalam Hukum Adat ............ 120

    3.3. Penerapan Awig-Awig dalam Pemberian Tanah Adat Sebagai

    Lokasi Investasi di Desa Jimbaran ............................ 132

    BAB IV FORMULASI HUKUM PEMENUHAN KEBUTUHAN DALAM

    PENGATURAN PERLINDUNGAN TANAH ADAT SEBAGAI

    LOKASI INVESTASI

    4.1. Kebutuhan Perlindungan Hukum Terhadap Tanah Adat Sebagai

    Lokasi Investasi ........................................................ 144

  • 4.2. Formulasi Hukum Pemenuhan Kebutuhan Perlindungan

    Terhadap Tanah Adat Sebagai Lokasi Investasi ......... 150

    4.3. Perbandingan Penggunaan Tanah Adat Sebagai Lokasi

    Investasi Dari Sudut Pandang Pariwisata, Investasi dan Hukum

    Adat ........................................................................ 164

    BAB V PENUTUP

    5.1. Kesimpulan .............................................................. 169

    5.2. Saran ...................................................................... 170

    DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 171

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Banyaknya Usaha Akomodasi Penginapan Di Kabupaten Badung Tahun 2013

    ………………………………………............................................ 2

    Tabel 2. Jumlah Akomodasi Di Provinsi Bali ………………………......... 3

    Tabel 3. Perkembangan Akomodasi Di Bali Tahun 2009-2013 ……. ........ 4

    Tabel 4, Formulasi Hukum Pengaturan Perlindungan Tanah Adat Sebagai Lokasi

    Investasi Dalam Peraturan Perundang-Undangan

    ………………………………………………................................ 101