pengaruh televisi terhadap anak file · web viewpengaruh televisi terhadap anak. n i n g s i h ....

21

Click here to load reader

Upload: lyxuyen

Post on 28-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK N I N G S I H

DIK REGULER B 2009

ABSTRAK

Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ‘ketagihan’ untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. bahkan bagi anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya. Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil, namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.hal ini tidak layak bagi anak-anak. Dalam hal ini orang tua sangat berperan dan sudah seharusnya setiap orang tua mengawasi acara televisi yang menjadi tontonan anaknya dan sehingga dapat melakukan proteksi tehadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh acara televisi tesebut dan orang tua selalu mengawasi anknya dalam mennton televisI serta dapat membimbing anak dalam acara tersebut.

Kata kunci: dampak televisi, orangtua, anak

PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang ini Televisi merupakan media massa elektronik yang mampu

menyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah

tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang

ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya

‘ketagihan’ untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. bahkan bagi anak-anak

sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya,

bahkan acara “nonton tv” sudah menjadi agenda wajib bagi mereka.

Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan,

sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu

membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus menyaksikan acara

1

Page 2: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi dengan assesories-assesories yang

menarik, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Tidak

jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada

belajar, bahkan hampir-hampir lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu problematika

yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua

untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.

Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang

bisa kita ambil. Dimana kita akan dengan cepat memperoleh informasi-informasi terbaru yang

terjadi dimana pun dan belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi akan mempermudah

suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya, sehingga

konsumen mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak

lagi keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya media televisi.

Jika kita kaji lebih jauh sebenarnya media massa televisi mempunyai fungsi utama yang

selalu harus diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana

mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang

baru. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada

fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang

sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan

acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan

acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.

Dwyer menyimpulkan, sebagai media audio visual, TV mampu merebut 94% saluran

masuknya pesan – pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga.

TV mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat

dan dengar dilayar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan

ingat 85% dari apa yang mereka lihat di TV setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari

kemudian. Dengan demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa

yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tesebut akan

mengikuti acara televisi yang ia tonton. Apabila yang ia tonton merupakan acara yang lebih

kepada edukatif, maka akan bisa memberikan dampak positif tetapi jika yang ia tonton lebih

kepada hal yang tidak memiliki arti bahkan yang mengandung unsur-unsur negatif atau

penyimpangan bahkan sampai kepada kekerasan, maka hal ini akan memberikan dampak

yang negatif pula terhadap prilaku anak yang menonton acara televisi tersebut. Oleh sebab itu,

sudah seharusnya setiap orang tua mengawasi acara televisi yang menjadi tontonan anaknya

dan sehingga dapat melakukan proteksi tehadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh

acara televisi tesebut.2

Page 3: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

Pada era globalisasi teknologi mempunyai arti penting dalam kehidupan. Namun,

teknologi tidak selamanya bermanfaat bila penggunaannya tidak tepat guna atau tidak ada

kontrol dan pengawasan yang baik. Begitu juga televisi yang merupakan media elektronik

canggih yang sudah menjadi kebutuhan manusia, namun pada era ini televisi di Indonesi lebih

untuk kebutuhan menghibur dan ironinya menghibur yang banyak tidak mendidik. Faktanya

televisi lebih memprogramkan sinetron yang berebut rating sebuah bentuk peningkatan

kuantitas penonton bukan yang berkualitas. Dengan dasar itu lah televisi hanya berisi

program-program sinetron yang tiap hari bergentayangan di stasiun televisi Indonesia.

Padahal setiap hari televisi ditonton ribuan manusia yang secara langsung menjadi

tiruan manusia. Parahnya beredar sinetron yang bertebaran yang isinya hanya adegan-adegan

yang tidak pantas dan tidak mendidik. Kesadaran pengaruh negatif dari televisi khusunya

sinetron kurang diperhatikan orang tua, terkadang orang tua menirukan dengan sering

menonton televisi dan akhirnya anak ikut menonton. Ini secara langsung membentuk anak

dengan tuntunan televisi. Jika yang ditonton baik dan melalui pengawasan tidaklah menjadi

masalah. Tetapi jika yang ditonton dan tidak melalui pengawasan dan bimbingan tentunya

menjadi masalah pengaruh besar terhadap anak. Bisa dikatakan lebih banyak negatifnya

ketimbang positifnya. Kondisi lingkungan merupakan hal yang penting menyangkut hasil

perkembangan seorang anak. Beberapa anak yang datang dari keluarga yang tidak stabil dan

kurangnya perhatian, perawatan, dan kurang memadainya kebutuhan nutrisi dan perawatan

kesehatan, dapat membentuk level stress lingkungan yang merugikan bagi perkembangan

anak termasuk bahasa. Risiko dari problem-problem bahasa juga dikaitkan dengan faktor

sosioekonomi dan rendahnya status ekonomi.

TUJUAN

Adapun tujuan yang akan dicapai yaitu untuk mengetahui peranan orang tua dalam

mengatasi dampak televisi terhadap anak. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang

bisa ditimbulkan oleh televisi. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan

orang tua untuk mengatasi dampak negatif dari acara televisi. Hal ini ditujukan kepada setiap

orang tua agar lebih berhati-hati terhadap acara-acara yang disiarkan ditelevisi dan bisa

mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan dari acara-acara televisi, serta orang

tua lebih selektif dalam memilih acara-acara televisi, yang mana cocok untuk perkembangan

anaknya dan acara yang mana tidak cocok untuk perkembangan anaknya. Sehingga fungsi

televisi sebagai sarana informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan

nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru, dapat berjalan

sebagaimana mestinya.3

Page 4: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus diperhatikan yaitu

fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau

pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru. Namun jika kita lihat

kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif

saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk

disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi,

kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang

mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya. . Oleh sebab itu,

sudah seharusnya setiap orang tua mengawasi acara televisi yang menjadi tontonan anaknya

dan sehingga dapat melakukan proteksi tehadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh

acara televisi tesebut.

Bila kita melihat secara umum pengaruh televisi terhadap siswa memang tampak sangat

berguna dan bermakna karena media televisi ini merupakan sarana penyampaian informasi

yang paling efektif dan efisien, efektif dari segi penyampaian informasi dan efisien dari segi

harga untuk memperoleh informasi tersebut. Dengan media televisi wawasan dan ilmu

pengetahuan seorang siswa dapat berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan

teknologi yang ada. Banyak hal positif yang dapat diambil dari adanya media televisi ini

yakni diantaranya seperti, informasi mengenai berita terkini, ilmu pengetahuan umum,

Entertainmen/ hiburan, dan lain sebagainya. Seorang siswa hendaknya selalu mengetahui

informasi terkini yang terjadi didunia guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dari

siswa itu sendiri, yang dapat ia gunakan untuk mengembangkan dirinya dimasa yang akan

datang, karena dengan informasi manusia dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya,

sedangkan untuk bidang entertainment/ hiburan, hal ini tentu saja berfungsi untuk mengurangi

rasa penat atau rasa bosan pada setiap siswa didalam masa remajanya atau dalam masa-masa

belajarnya, mengapa demikian? Karena setiap siswa yang sedang berkembang akan

mengalami satu hal yang namanya ”bosan” dan hal ini perlu dicegah dengan kegiatan yang

sifatnya menghibur/ refleksi yang dapat membuatnya selalu ”Fresh” dan berfikir positif,

sehingga menjadikan ia selalu aktif dan kreatif.

Selain dari wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh siswa dari media

televisi, keakraban antar keluarga akan tercipta sehingga membuat siswa merasa nyaman

berada diantara keluarganya, karena keluarga juga merupakan salah satu faktor utama penentu

keberhasilan diri seorang siswa, selain hal itu orang tua juga dapat mendidik anak-anaknya

dengan lebih mudah melalui media televisi dan orang tua tersebut lebih mudah memberikan 4

Page 5: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

pengarahan terhadap anak sehingga anak akan merasa tidak terbebani untuk memahami apa

yang diinginkan oleh orangtuanya. hal-hal tersebut merupakan salah satu yang dapat kita

rasakan/ lihat dari segi positif dampak televisi terhadap siswa, tetapi selain itu banyak hal-hal

negative yang dapat terjadi jika siswa telah terpengaruh oleh televisi, diantaranya adalah

malas, mencontoh hal-hal yang tidak baik/ negatif seperti cara bergaul, berbicara,

berpenampilan, serta pribadinya. Malas adalah hal yang paling sering terjadi jika seorang

siswa sudah terpengaruh oleh asyiknya menonton televisi sehingga melupakan belajarnya, dan

hal ini merupakan hal yang sangat merugikan bagi siswa itu sendiri karena dengan bermalas-

malasan dia tidak akan mendapatkan apa-apa dan apa yang ia cita-citakan dalam hidupnya,

maka dari itu alangkah baiknya orang tua membatasi waktu menonton televisi dan menyaring

tayangan yang sesuai dengan kebutuhan sang anak, selain malas pengaruh buruk televisi

terhadap tingkah laku anak yakni mencontoh hal yang tidak seharusnya di contoh, misalkan

anak usia dibawah lima tahun menonton tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini

sangat ”berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh oleh anak kecil, seperti

Kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul, dan gaya-gaya berbicara yang tidak

sesuai dengan kaidah bahasa yang baik, dan lain sebagainya.

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan

hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang

tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya

untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan

bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian

keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besa telah

tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Dengan demikian

pengertian keluarga sendiri adalah:

1. Vembriarto (1993: 33) mengatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang

terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan atau

adopsi.

2. Pujo Suwarno (1994: 11), keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang laki-laki dan seorang

perempuan yang tidak sendirian atau dengan anak-anak baik anaknya sendiri atau

adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

5

Page 6: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

3. Tirtaraharja (1995: 50) keluarga diartikan sebagai kelompok primer yang terdiri atas

sejumlah orang, karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat

berbentuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri ayah, ibu dan anak-anak.

Dari beberapa pedapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu

persekutuan hidup yang diikat oleh perkawinan, hubungan darah atau adopsi. Didalamnya

terdapat ayah, ibu dan beberapa anak (keluarga inti) serta kakek-nenek atau yang lain

(keluarga diperbesar).

Menurut Gunarsa ( 1995 : 31 – 38) dalam keluarga yang ideal (lengkap) maka ada dua

individu yang memainkan peranan penting yaitu peran ayah dan peran ibu, secara umum

peran kedua individu tersebut adalah :

a. Peran ibu adalah :

1) memenuhi kebutuhan biologis dan fisik

2) merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten

3) mendidik, mengatur dan mengendalikan anak

4) menjadi contoh dan teladan bagi anak

b. Peran ayah adalah :

1) ayah sebagai pencari nafkah

2) ayah sebagai suami yang penuh pengertian dan memberi rasa aman

3) ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak

4) ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga.

Dari penjabaran mengenai peranan orang tua diatas, dapat disimpulkan betapa besarnya

peranan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya, mendidik, mengendalikan anaknya

serta menjadi teladan bagi anaknya. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap

perkembangan anaknya dan segala aktivitas anaknya serta harus bisa membimbing,

mengawasi dan mengarahkan untuk melakukan kebaikan sesuai dengan kepercayaan (agama)

yang dianutnya dan norma yang berlaku dimasyarakat.

Dampak Televisi Terhadap Anak

Televisi merupakan media massa elektronik yang sangat digemari hampir disegala

jenjang usia, baik oleh anak-anak remaja maupun orang dewasa sekalipun. Menonton acara

televisi sebenarnya sangat baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa, dengan catatan

apabila menonton televisi tersebut tidak berlebihan, acara yang ditonton sesuai dengan usia,

dan bagi anak-anak adanya kontrol/pengawasan dari orang tua. Namun kenyataan yang

terjadi, banyak dari anak-anak menonton acara yang seharusnya belum pantas untuk ia

6

Page 7: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

saksikan serta kebiasaan menonton televisi telah menjadi kebiasaan yang berlebihan tanpa

diikuti dengan sikap yang kreatif, bahkan bisa menyebabkan anak bersikap pasif.

Bagi anak-anak, kebiasaan menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat

baca anak-anak terhadap buku, serta masih banyak lagi dampak negatif lainnya jika

dibandingkan dampak positifnya yang hanya sedikit sekali. Anak-anak cenderung lebih

senang berlama-lama didepan televisi dibandingan harus belajar, atau membaca buku.

Jika kita melihat acara-acara yang disajika oleh stasiun televisi, banyak acara yang

disajikan tidak mendidik malahan bisa dakatakan berbahaya bagi anak-anak untuk di tonton.

Kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang

mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup

yang hura-hura (mementingkan duniawi saja) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif

yang akan menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa.

Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta

merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya

orang tua menyadari hal ini, mengingat betapa besarnya akibat dari menonton televisi yang

berlebihan.

Dibawah ini dicantumkan data mengenai fakta tentang pertelevisian Indonesia :

1. tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 – 1.820

jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun.

2. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan

kekerasa, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka.

3. saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300 kali tayang selama 170jam/minggu

padahal satu minggu hanya ada 24 jam X 7 hari = 168 jam.

4. 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya 1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-

rata dunia 561 iklan/minggu.

Berdasarkan perjabaran diatas, bisa dibayangkan apabila anak-anak yang merupak aset-

aset bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini serta yang akan memajukan bangsa

ini, sejak kecil telah terbiasa dengan hal yang tidak bermanfaat, maka negara ini yang sudah

tertinggal dan terpuruk ini akan semakin terpuruk dan tertinggal dan akhirnya akan menjadi

negara yang akan di lecehkan oleh negara lain. Inilah fakta yang bukan hanya untuk kita

perhatikan tetapi perlu dilakukan tindakan nyata untuk mengantisipasinya. Yang pastinya

diperlukan satu-kesatuan tekat dalam setiap diri orang tua dan anggota masyarakat untuk bisa

mengatisipasi dampak yang akan terjadi serta bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi

terhadap acara-acara yang ditayangkan oleh setiap stasiun televisi.

7

Page 8: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

Stimuli merupakan faktor penting dalam belajar. Demikian juga halnya dalam

pemerolehan bahasa anak prasekolah. Dengan pemberian stimuli kepada anak yang sedang

belajar bahasa, maka perkembangan bahasa anak dapat dikontrol. Apabila murid tidak

menunjukkan

reaksi terhadap stimuli, guru tidak mungkin dapat membimbing tingkah lakunya ke arah

behavior. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dikatakan bahwa stimuli merupakan factor

penting yang dapat membantu anak dalam belajar. Demikian juga halnya dengan anak

prasekolah yang sedang belajar bahasa sudah barang tentu perlu mendapat stimuli, agar

perkembangan bahasanya semakin bertambah dengan pesat. Tanpa pemberian stimuli yang

intensif kepada anak yang sedang belajar berbahasa, maka perkembangan perbendaharaan

bahasa yang diperoleh anak akan berkembang apa adanya, dan hal ini sulit mengontrolnya.

Jika kita kaji lebih jauh, dampak negatif dari menonton televisi berlebihan yaitu: Anak

0–4 tahun, menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan berbicara, kemampuan

herbal membaca maupun maupun memahaminya, menghambat anak dalam mengekspresikan

pikiran melalui tulisan, Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan,

tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan,Berprilaku konsumtif karena rayuan

iklan, Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia

individualis dan semdiri, Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami,

seolah tidak ada pilihan lain, Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan) kaena

kurang berkreativitas dan berolahraga, Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga,

waktu berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga tergantikan dengan nonton TV,

yang cendrung berdiam diri karena asik dengan jalan pikiran masing-masing, Matang secara

seksual lebih cepat asupan gizi yang bagus adegan seks yang sering dilihat menjadikan anak

lebih cepat matang secara seksual, ditamah rasa ingin tahu pada anak dan keinginan untuk

mencoba adegan di TV semain menjerumskan anak.

Mungkin kita beranggapan dampak televisi tidaklah begitu teralu besar bagi anak-anak,

malahan orang tua hanya melarang anak-anaknya untuk tidak menonton film yang berbau

pornoaksi, dan membiarkan mereka menonton film yang biasa-biasa saja atau memang film

anak-anak, namun sebenarnya film anak-anak yang di tonton oleh anak-anak pun tidak

menutup kemungkinan bisa berdampak negatif bagi anak itu sendiri. Sekarang seteleh

mengetahui begitu besar dampak televisi bagi anak sudah sepatutunya setiap orang tua

membatasi waktu menonton dan mengawasi serta menseleksi acara-acara apa saja yang pantas

dan tidak pantas untuk di tonton oleh anak-anak.

8

Page 9: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Dampak Negatif Acara Televisi

Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan

memperhatikan perkembangannya, oeh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa

diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang akan

ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal televisi ini, yang sudah

nyata dampak negatifnya, sudah sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk

mengantisipasinya.

Dari begitu banyak dampak yangdiakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal

yang bisa kita lakukan oleh setiap orang tua, yaitu:

1) Pilih acara yang sesuai dengan usia anak

Jangan biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya,

walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak, perhatikan dan analisa apakah

sesuai dengan anak-anak (tidak ada unsur kekerasan, atau hal lainnya yang tidak

sesuai dengan usia mereka).

2) Dampingi anak memonton TV

Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan

orangtua bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk di

tonton.

3) Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.

Dengan meyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam

mengontrol tontonan anak-anaknya, serta bisa mengantisipasi hal yang tidak orang tua

inginkan, karena kecendrungan rasa ingin tahu anak-anak sangat tinggi.

4) Tanyakan acara favorit mereka dan buntu memahami pantas tidaknya acara tersebut

untuk mereka diskusikan setelah menonton, ajak mereka menilai karakter dalam acara

tersebut secara bijaksana dan positif

5) Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara

positif dengan orang lain.

Acara yang bisa dilakukan misalnya hiking, tamasya, siraturahim tempat sanak

keluarg dan hal lainnya yang bisa membangun jiwa sosialnya.

6) Perbanyak membaca buku, letakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak, ajak

anak ke toko dan perpustakaan

7) Perbanyak mendengarkan radio, memutar kaset atau mendengarkan musik sebagai

mengganti menonton TV

Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendenganrkan radio, anak akan

terlatih kemampuan mendengarnya, jika kita bandingkan denga menonton televisi hanya 9

Page 10: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tampa menganalisis lebih lanjut dari apa yang

dialihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila

dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak.

Orang tua sebaiknya mengajarkan anak-anaknya un tuk menulis agar daya

imajinasinya lebih kreatif un tuk berpikir, mengingat banyaknya manfaat kegiatan menulis

bagi anak, budaya menulis tentu perlu ditumbuhkembangkan. Untuk itu, pertama-tama,

tumbuhkan dulu kecintaan dan kebiasaan anak dalam hal membaca. Satu hal yang perlu

diingat, menulis sangat berbeda dengan berbicara. Tentunya komunikasi melalui tulisan

cenderung lebih sulit. Meskipun demikian, bukan tidak mungkin bisikan dan teriakan, seperti

ketika berbicara, diwujudkan dalam bentuk tulisan. Hanya saja, untuk mengungkapkannya

dibutuhkan kecerdasan bahasa. Dan membaca menjadi solusinya. Dengan banyak membaca,

rasa kebahasaan anak akan berkembang.

Ketika anak baru memulai menulis, tidak perlu mengajarkan tata bahasa pada anak.

Sebagian besar pengetahuan ketatabahasaan ini sifatnya berkembang sehingga bisa dikuasai

anak sedikit demi sedikit. Secara alami, anak akan belajar berbicara dari bahasa yang mereka

dengar. Anak juga akan belajar menulis dalam bahasa yang mereka baca, tentunya bila

mereka banyak membaca karena buku adalah masukan untuk tulisan yang baik.

Dari kegiatan menulis ini pula anak dapat memperoleh manfaat, di antaranya sebagai

berikut: anak dapat menyatakan perasaannya tentang apa yang dialami dalam bentuk tulisan,

anak dapat menyatukan pikiran ketika menuangkan ide dengan kata-kata, anak dapat

menunjukkan kasih kepada sesama, misalnya dengan menulis surat ucapan terima kasih atau

ulang tahun kepada orang tua, teman, atau bahkan guru, anak bisa meningkatkan daya ingat

dengan cara membuat dan menulis informasi tentang sesuatu.

10

Page 11: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik beberpa kesimpulan diataranya:

Disamping memberikan dampak positif, televisi juga dapat memberikan dampak negatif bagi

pemirsannya khususnya anak-anak. Bahkan apabila dikaji lebih jauh, dampak negatifnya jauh

lebih besar dibandingan dampak positifnya.

Orang tua memiliki tanggungjawab untuk mengawasi, mendampingi dan menseleksi acara-

acara televisi yang menjadi tontonan anaknya. Setiap hal yang ada didunia ini pasti memiliki

aturan dan pandangan yang berbeda yakni, baik dan buruk, begitupun dengan media televisi,

yang selayaknya digunakan untuk hal yang baik tetapi tetap saja memiliki dampak yang tidak

baik bagi sebagian orang dan atau fungsinya. Maka dari itu peranan orang tua untuk mendidik

anak (siswa) sangatlah penting serta kesadaran dari siswa itu sendiri haruslah tinggi dan

bertanggung jawab atas apa yang hendak ia lakukan dengan bimbingan dari guru dan

kegiatan-kegiatan positif yang dia lakukan selama dia berada dilingkungan sekolah.

Dampak negatif nonton televisi yang berlebihan yaitu:

a. anak 0–4 tahun menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan

berbicara, kemampuan herbal membaca maupun maupun memahaminya,

menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan.

b. Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan

c. Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan

d. Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia

individualis dan sendiri

e. Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami

f. Meningkatkan kemungkinan obesitas.

g. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga.

h. Lebih cepat Matang secara seksual

Apa yang bisa dilakukan orangtua:

a. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak

b. Dampingi anak memonton TV

c. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.

d. Tanyakan acara favorit untuk didiskusikan

e. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi

secara positif dengan orang lain.

f. Perbanyak membaca buku, ajak anak ke toko dan perpustakaan

g. Perbanyak mendengarkan radio, sebagai mengganti menonton TV11

Page 12: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

Saran

Adapun saran yang bisa ditawarkan dari penjabaran diatas yaitu:

a. Setiap Orangtua harus bisa mengontrol tontonan anaknya. Disamping itu orang tua

juga harus bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi untuk memberikan saran

ataupun kritikan bahkan menentang acara televisi yang bisa berdampak negatif bagi

pemirsannya.

b. Bagi Pemerintah harus melakukan penyaringan terhadap setiap acara televisi, serta

harus adanya standarisasi film yang layang untuk di tayangkan atau tidak layak.

c. Bagi pihak penyiar televisi, seharusnya tidak hanya mementingkan keuntungan tetapi

harus mempertimbngkan dampaka dari acra tersebut. Pihak penyiar juga harus

mengatur acara televisi agar fungsi dari televisi sebagai sarana informatif, edukatif,

rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-

pemahaman baik yang lama maupun yang baru, dapat berjalan sebagaimana

fungsinya.

12

Page 13: PENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK file · Web viewPENGARUH TELEVISI TERHADAP ANAK. N I N G S I H . DIK REGULER B 2009. ABSTRAK. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah

DAFTAR PUSTAKA

http://www.fedus.org www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/31012008173637_makalah_keluarga.doc http://www.indomedia.com/sripo/2006/09/19/1909H17.pdf http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab1.pdf http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab2.pdfhttp://media.diknas.go.id/media/document/4713.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-asfriyati1.pdf

13