pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap ...repository.ub.ac.id/6599/1/laili nur...

58

Upload: others

Post on 13-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAPPERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.)

SKRIPSIPROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

Oleh :

LAILI NUR WACHIDAHNIM. 135080101111006

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 2: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

ii

PENGARUH SUBLETHAL LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAPPERTUMBUHAN IKAN Nila (Oreochromis sp.)

SKRIPSIPROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanandi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :LAILI NUR WACHIDAHNIM. 135080101111006

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 3: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

iii

Page 4: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam usulan skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan usulan skripsi ini hasil

penjiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut,

sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang,

Mahasiswa

Laili Nur WachidahNIM. 135080101111006

Page 5: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahi Robbal’alamin, dengan ucapan rasa syukur pada Allah Yang

Maha Kuasa, Skripsi yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini

telah selesai disusun. Pada kesempatan ini, ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan kelancaran serta

kemudahan dalam kehidupan saya.

Bapak Dairin, Ibu Sulaini, saudari Arum Fibriani dan mas Dani yang selalu

mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk saya.

Ir. Putut Widjanarko, MP dan Ir. Kusriani, MP selaku dosen pembimbing

yang telahmembimbing dan memberikan nasihat kepada saya.

Special thanks to Banana yang selalu memberi semangat dan dorongan

untuk menyelesaikan laporan.

Luthfia Hikmah, Rohmatul Uma,Tri Wahyu Setiono, Dikmas Dwi Jayanto

terimakasih untuk kerjasamanya selama ini hingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Tim bini SAH lantai 3 gedung B yang selalu memberi semangat dan

motivasi

Teman-teman yang telah memberikan kontribusinya dalam membantu

penelitian skripsi ini.

Teman-teman MSP angkatan 2013 yang selalu bekerja sama dan saling

memberikan dukungan serta motivasi dalam kebersamaan.

Malang, 31 Juli 2017

Laili Nur Wachidah

Page 6: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

vi

LAILI NUR WACHIDAH. SKRIPSI tentang Pengaruh Sublethal Limbah Cair

Batik Tulis Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis sp.).Dibawah

bimbingan Ir. Putut Widjanarko, MP dan Ir. Kusriani, MP.

Batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia dan menjadisalah satu icon bangsa Indonesia yang sangat diminati. Seiring denganmeningkatnya permintaan penggunaan sandang yang berbahan batik makaberdampak pada tumbuh dan berkembangnya sentra industri batik di berbagaidaerah. Industri dalam skala kecil dan menengah menjadi mayoritas dari sentraindustri batik, sehingga dalam proses produksinya masih belum dilengkapidengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang baik. Pesatnyaperkembangan produksi batik maka akan berpengaruh pula dengan jumlahlimbah yang dihasilkan. Limbah dari hasil pewarnaan dan pencucian batik akandibuang langsung ke badan perairan sehingga memiliki potensi besar terhadappencemaran yang cukup serius. Selain itu juga akan memberikan pengaruhnegatif yang akan menganggu kehidupan organisme perairan didalamnya.Pencemaran karena limbah batik tersebut perlu diketahui bahayanya terhadappertumbuhan pada ikan Nila (Oreochromis sp.)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cairbatik tulis terhadap pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis sp.) dan dosiskonsentrasi aman yang diperbolehkan untuk dibuang keperairan.Penelitian inidilakukan di Laboratorium Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan Universitasbrawijaya Malang Jawa Timur. Dilaksanakan pada bulan April-Mei2017.Universitas Brawijaya Malang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap.Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Sebagai perlakuanyaitu perlakuan A (pengenceran 0%), dan perlakuan B (pengenceran 1,5%) yaitudengan pengenceran 50% dari dari LC50. Analisis data untuk uji toksik LC50menggunakan analisa probit, sedangkan untuk pertumbuhan dan FoodConvertion Ratio (FCR) ikan Nila menggunakan uji F (Anova).

Dari hasil analisis varian (Anova) menunjukkan bahwa perlakuan B(pengenceran 1,5%) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadappertumbuhan berat dan panjang ikan Nila (Oreochromis sp.). Hal tersebut dapatdiketahui dari nilai pertumbuhan (SGR) panjang ikan nila pada perlakuan B(pengenceran 1,5%) lebih kecil dibandingkan perlakuan A (pengenceran0%),yaitu pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) sebesar 0,00726% sedangkan padaperlakuan A (pengenceran0%) sebesar 0,0215%, dan untuk nilai pertumbuhan(SGR) berat ikan nila pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) lebih kecildibandingkan perlakuan A (pengenceran0%), yaitu pada perlakuan B(pengenceran 1,5%) sebesar 0,012% sedangkan pada perlakuan A(pengenceran0%) sebesar 0,034 %.Pertumbuhan berat ikan yang nilainyasangat kecil dikarenakan rusaknya salah satu organ tubuh ikan nila yaitu insangakibat dari zat toksik limbah batik. Stres juga dapat menghambat pertumbuhanikan. Nilai Feed ConvertionRatio (FCR) ikan nila pada perlakuan B(pengenceran 1,5%) yakni sebesar 3,76825 % sedangkan nilai FeedConvertionRatio (FCR) pada perlakuan A (pengenceran0%) sebesar 1,09475 %.Hal ini terjadi karena ikan yang semakin lama berada di lingkungan yang terkena

Page 7: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

vii

pengaruh racun maka kondisi ikan akan mengalami hipoksia. Pada kondisihipoksia ini menyebabkan nafsu makan ikan berkurang.

Hasil pengukuran kualitas air selama pengamatan masih berada padabatas kisaran normal yaitu suhu berkisar 26oC-28oC, pH berkisar 6,5 - 8,12 danDO berkisar 6,5 – 7,9.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyajikan Laporan SKRIPSI yang

berjudul “PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP

PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.)”.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang

dimiliki penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih

teliti,tetapi masih dirasakan banyak kekurangtepatan dalam pengerjaan laporan,

oleh karena itu penulis mengharapakan saran yang membangun agar tulisan ini

dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, Juli 2016

Penulis

Page 8: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................ ii

PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS . ........................................................ iv

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. v

RINGKASAN . ..................................................................................... vi

PENGANTAR . .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

1. PENDAHULUAN ............................................................................ 11.1 Latar Belakang . ........................................................................ 11.2 Perumusan Masalah. ................................................................ 21.3 Tujuan . ..................................................................................... 21.4 Hipotesis . ................................................................................ 31.5 Kegunaan ................................................................................. 31.6 Tempat dan waktu..................................................................... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 52.1 Batik tulis................................................................................... 6

2.1.1 Proses Pembuatan Batik Tulis ............................................ 62.1.2 Karakteristik Limbah Cair Batik Tulis ................................... 72.1.3 Dampak Pencemaran Limbah Cair Batik Tulis .................... 8

2.2 Uji Toksisitas ............................................................................. 92.3 Uji Sublethal .............................................................................. 102.4 Uji Statis ................................................................................... 112.5 Hewan Uji Ikan Nila (Oreochromis sp.)...................................... 122.5.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) .... 122.6 Pertumbuhan Ikan .................................................................... 14

3. METODE PENELITIAN ................................................................. 153.1 Materi Penelitian ....................................................................... 153.2 Alat dan Bahan.......................................................................... 153.3 Metode Penelitian...................................................................... 163.4 Teknik Pengambilan Sampel..................................................... 183.5 Rancangan Penelitian ............................................................... 18

Page 9: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

ix

3.6 Tahapan Penelitian ................................................................... 193.7 Prosedur Pengukuran Kualitas Air............................................. 243.8 Analisa Data.............................................................................. 25

4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 284.1 Hasil Uji Pendahuluan ............................................................... 284.2 Uji Selanjutnya LC50 .................................................................. 294.3 Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap

pertumbuhan(SGR) panjang ikan nila (Oreochromis sp.) ........ 334.4 Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap

pertumbuhan(SGR) berat ikan nila (Oreochromis sp.).............. 364.5 Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap Feed

Convertion Ratio(FCR) ikan nila (Oreochromis sp.).................. 404.6 Parameter Kualitas Air ............................................................ 42

4.6.1 Suhu............................................................................... 424.6.2 pH................................................................................... 434.6.3 Oksigen terlarut .............................................................. 44

5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 465.1 Kesimpulan ........................................................................ 465.2Saran ................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 46

LAMPIRAN.......................................................................................... 49

Page 10: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

x

DAFTAR TABELTabel Halaman

1. Sidik Ragam (ANOVA) RAL.......................................................... 26

2. Data hasil kematian ikan uji pendahuluan ..................................... 28

3. Kematian Ikan Nila (Oreochromis sp.) uji LC50-96 jam30 ............. 29

4. Kondisi ikan nila (Oreochromis sp.) uji pendahuluan..................... 31

5. Kondisi ikan nila (Oreochromis sp.) pada uji LC50 ......................... 32

6. Pertumbuhan (SGR) panjang ikan nila (Oreochromis sp.)............. 35

7. Uji ANOVA pertumbuhan (SGR) panjang ikan nila........................ 36

8. Uji ANOVA pertumbuhan (SGR) berat ikan nila ............................ 38

9. Uji ANOVA pertumbuhan (SGR) berat ikan nila ............................ 39

10. Uji pengaruh sublethal terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) ... 41

11. Uji ANOVA Feed Conversion Ratio (FCR) ................................... 41

12. Tabel Hasil Pengukuran Kualitas Air ............................................ 42

Page 11: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

xi

DAFTAR GAMBARGambar Halaman

1. Ikan Nila (Oreochromis sp.). ......................................................... 12

2. Denah Penelitian. ......................................................................... 18

3. Grafik Pertumbuhan panjang ikan Nila.......................................... 33

4. Grafik Pertumbuhan (SGR) Panjang Ikan Nila. ............................. 35

5. Grafik Pertumbuhan berat ikan Nila .............................................. 37

6. Grafik Pertumbuhan (SGR) Berat Ikan Nila................................... 38

7. Grafiik Limbah Terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) Ikan Nila 40

Page 12: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tabel Rand. .................................................................................. 50

2. Perhitungan Pengenceran Uji Pendahuluan (LC50) ...................... 51

3. Data Kematian Ikan Nila (Oreochromis sp.). ................................. 53

4. Perhitungan Analisis Probit ........................................................... 54

5. Data SGR Berat dan Panjang Ikan ............................................... 56

6. Perhitungan RAL SGR berat ikan. ................................................ 57

7. Perhitungan RAL SGR panjang ikan ............................................ 59

8. Perhitungan RAL FCR ikan .......................................................... 60

9. Dokumentasi ................................................................................ 62

Page 13: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah saat ini

semakin pesat. Pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara adalah untuk

mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Dalam usaha

percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia, industrialisasi merupakan salah

satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah sejak masa orde baru. Proses

industrialisasi ini menimbulkan terjadinya transformasi struktural di Indonesia dari

sektor pertanian ke sektor industri (Kuncoro,2007 dalam Mratihatani,2013).

Sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

industri yang merupakan pilar penyangga perekonomian di Indonesia.

Sektor industri yang sedang berkembang di Indonesia saat ini yaitu industri

tekstil batik. Batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang

telah diakui secara Internasional oleh Departemen UNESCO. Sehingga batik

menjadi salah satu icon bangsa Indonesia yang sangat diminati. Seiring dengan

meningkatnya permintaan penggunaan sandang yang berbahan batik maka

berdampak pada tumbuh dan berkembangnya sentra industri batik di berbagai

daerah. Industri dalam skala kecil dan menengah menjadi mayoritas dari sentra

industri batik, sehingga dalam proses produksinya masih belum dilengkapi

dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang baik. Pesatnya

perkembangan produksi batik maka akan berpengaruh pula dengan jumlah

limbah yang dihasilkan. Limbah dari hasil pewarnaan dan pencucian batik akan

dibuang langsung ke badan perairan sehingga memiliki potensi besar terhadap

pencemaran apabila limbah yang dibuang ke perairan ini secara terus menerus

hingga melebihi batas kemampuan perairan untuk membersihkan diri sendiri (self

purification), maka akan timbul permasalahan pencemaran yang cukup serius.

Page 14: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

2

Selain itu juga akan memberikan pengaruh negatif yang akan menganggu

kehidupan organisme perairan didalamnya dan terganggunya kesehatan

masyarakat yang memanfaatkan air tersebut.

Proses pembuatan batik umumnya akan menghasilkan bahan yang

mengandung banyak bahan pencemar, bahan organik maupun anorganik.

Menurut Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (1994), limbah cair industri

dilaporkan banyak memiliki kandungan BOD, COD, TSS, fenol, krom, minyak

dan lemak. Semakin banyak zat pencemar yang terdapat didalam akan

menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut didalam air sehingga

mempengaruhi kelangsungan hidup organisme perairan disekitarnya. Limbah

cair dari industri tekstil batik yang dibuang ke perairan tanpa proses pengolahan

terlebih dahulu dapat menjadi salah satu sumber pencemar yang menyebabkan

kematian ikan dalam jangka waktu tertentu.

1.2 Rumusan MasalahKebutuhan penggunaan sandang manusia yang berbahan tekstil batik

semakin banyak sehingga jumlah permintaan juga ikut meningkatkan produksi

batik. Dengan meningkatnya produksi maka menimbulkan dampak negatif

sehingga mencemari perairan. Limbah batik yang masuk kedalam perairan dapat

berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan organisme yang ada

diperairan tersebut salah satunya adalah ikan. Dari penjelasan tersebut maka

dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut. Pencemaran karena limbah batik

tulis apakah berbahaya dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan Nila

(Oreochromis sp.)?. Berapakah nilai LC50(Lethal Concentration) dari limbah cair

batik tulis yang dapat mematikan 50% hewan uji dan apa pengaruh sublethal dari

limbah tersebut?.

Page 15: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

3

1.3 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian uji pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap

pertumbuhan ikan Nila ini adalah :

1. Untuk menentukan pengaruh lethal limbah batik dengan LC50

2. Sebagai landasan untuk mengetahui pengaruh sublethal limbah cair batik

tulis terhadap pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis sp.).

3. Menetukan dosis konsentrasi aman dari limbah cair batik tulis yang

diperbolehkan untuk dibuang keperairan.

1.4 HipotesisHo : Diduga tidak ada pengaruh sublethal limbah cai batik tulis pada

perutumbuhan Ikan Nila (Oreochromis sp.).

H1 : Diduga ada pengaruh sublethal limbah cai batik tulis pada perutumbuhan

Ikan Nila (Oreochromis sp.).

1.5 KegunaanPenelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bahaya

limbah cair batik tulis sebagai pencemar terhadap lingkungan perairan dan

seberapa toksik limbah bagi ikan. Adapun manfaat secara khusus yaitu sebagai

berikut :

a. Mahasiswa, dapat memeberi informasi, menambah pengetahuan dan

wawasan tentang seberapa toksis ikan Nila (Oreochromis sp.) yang terpapar

limbah cair batik tulis pada uji toksisitas dan pertumbuhan ikan ikan Nila

(Oreochromis sp.).

b. Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, memberikan informasi

keilmuan yang berguna bagi penelitian lebih lanjut tentang pengaruh limbah

cair batik tulis terhadap pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis sp.) pada uji

toksisitas.

Page 16: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

4

c. Bagi peneliti atau lembaga ilmiah, sebagai sumber informasi keilmuan dan

dasar untuk penulisan ataupun penelitian lebih lanjut tentang pengaruh

limbah batik tulis Nila (Oreochromis sp.) pada uji toksisitas.

d. Bagi pemerintah, sebagai informasi dan bahan pertimbangan perumusan

kebijakan untuk menyusun peraturan menegani standar baku mutu limbah

cair dari industri batik tulis yang diperbolehkan untuk dibang ke perairan.

1.6Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ikan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas brawijaya Malang Jawa Timur.

Dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017.

Page 17: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batik TulisSalah satu kebudayaan bangsa Indonesia yaitu karya seni batik. Umumnya

batik banyak ditemukan di daerahPulau Jawa. Menurut Farida (2008), awal mula

kata batik yakni berasal dari kata amba yaitu bahasa Jawa yang berarti menulis

dan titik. Dari katak batik tersebut merujuk kepada kain dengan corak yang

dihasilkan oleh sebuah bahan malam (wax) lalu diaplikasikan di atas kain,

sehingga membuat pewarna (dye) susah untuk masuk dan meresap kedalam

kain, dan dalam arti bahasa inggris yakni wax-resist. Demikian pula dengan

pernyataan Murtihadi dan Mukminatun (1997) dalam Mratihatani (2013), bahwa

batik merupakan cara pembuatan sandang berupa tekstil yang bercorak

pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penutup untuk mengamankan

warna dari perembesan warna yang lain dalam pencelupan. Pada kain batik

biasa ditemukan berbagai macam bentuk dan corak dan warna yang berbeda-

beda. Seriap corak dan warna ini mengandung filososfi Jawa yang mengandung

makna sangat mendalam. Pembuatan corak pada warna kain ini menggunakan

bahan dasar lilin malam yang dicairkan diatas tungku panas dan selanjutnya

dituangkan pada kain putih dengan menggunakan alat yang bernama canting.

Limbah cair yang dihasilkan oleh industri batik tulis sangat besar dan

kompleks karena dalam proses produksinya menghasilkan air limbah yang

mengandung bermacam-macam bahan pencemar. Air limbah batik tulis sangat

mudah dikenali dari segi warnanya yang pekat dan tentunya menyebabkan

kekeruhan dalam perairan. Cemaran warna yang ditimbulkan bervariasi baik dari

jenis dan jumlahnya, tentunya sesuai dengan kapasitas produksinya (Sumantri et

al., 2006 dalam Nurdalia, 2006).

Page 18: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

6

2.1.1 Proses Pembuatan BatikPembuatan batik di Indinesia memilki teknologi yang pada prinsipnya

berdasarkan Resist Dyaes Technique (Teknik Celup Rintang) sehingga dalam

proses pembuatannya yakni dengan cara ikat-celup dan menghasilkan motif

yang sederhana, lalu dilajutkan dengan zat perintang warna. Zat perintang warna

umumnya digunakan bubur ketan tetapi seiring berjalannya waktu ditemukan zat

perintang yakni dari malam (lilin) dan digunakan sampai sekarang (Sugiyem,

2008 dalam Mratiahatani, 2013).

Teknik dalam pembuatan batik yaitu proses pengerjaan kain batik yakni

mulai dari tahap persiapan kain hingga pewarnaan akhir. Menurut Soesanto

(1974) dalam Mratiahatani, 2013) tahapan dalam proses pembuatan kain batik

secara umum yaitu mulai dari proses persiapan dilanjut dengan proses

pembatikan dan penggambaran motif batik, kemudian proses pewarnaan, lalu

proses pelorodan dan yang terakhir finishing. Berdasarkan jenis dan cara

pembuatannya, kain batik dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1. Batik Tulis

Batik tulis merupakan hasil batik yang dibuat dengan cara melukiskan pola

gambar sebagai corak pada kain secara langsung dengan menggunakan tagan.

Dalam pembuatan batik tulis ini diperlukan kesabaran, ketelitian dan kehati-

hatian mengingat bahwa penggambaran coraknya masih menggunakan canting

dan lilin yang panas. Adapun alat-alat yang digunakan dalam pembuatan batik

tulis yaitu :

a) canting : Sebagai alat pokok dalam membuat gambar atau pola dengan

menggunakan malam atau lilin.

b) Gawangan : Sebagai pembentang kain yakni berupa kayu.

c) Wajan : Sebagi tempat untuk mecairkan lilin atau malam

d) Anglo : Kompor yang terbuat dari tanah liat untuk memanaskan wajan.

Page 19: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

7

e) Tepas : Batang mambu yang berguna untuk membesarkan api.

f) Jegol : Kuas yang terbuat dari benang guna untuk menutupi bidang

blok yang besar.

2. Batik Cap

Batik cap adalah salah satu jenis batik yang pembuatan motifnya dihasilkan

dari proses pengecapan dengan alat yang terbuat dari lempengan tembaga yang

telah didesain dengan bentuk motif tertentu. Dalam proses pengecapan, hal yang

perlu diperhatikan dalah sambungan pada setiap gambar atau motif sehingga

motif terlihat menjadi satu kesatuan.

3. Batik Printing

Batik printing yakni jenis batik yang dihasilkan dari proses cetakan print

tekstil. Proses pembuatannya pun hampir sam dengan pembuatan tekstil pada

umumnya, hanya saja motif yang dicetak dalah motif batik. Penggunaan

beragam zat pewarna tekstil dan bahan kimia berbahaya juga kerap digunakan

dalam proses pembuatan tekstil batik ini, sehingga limbah yang dihasilkan pun

juga memiliki karakteristik yang cukup berbahaya.

2.1.2 Karakteristik Limbah Cair Batik TulisLimbah adalah bentuk sisa dari hasil suatu proses kegiatan domestik

maupun indutri yang tidak dapat diolah kembali untuk kepentingan lebih lanjut.

Dalam proses pembuatan batik, terdapat dua macam bahan buangan yakni

limbah padat dan cair. Limbah padat berupa sisa dari potongan kain sedangkan

limbah cair berupa sisa dari pewarnaan maupun pecelupan. Kegiatan produksi

tekstil batik, baik mulai dari tahap awal hingga akhir telah diketahui banyak

menggunakan bahan berbahaya. Apabila sisa buangan limbah tidak diolah

dengan baik maka dapat berpotensi mencemari lingkungan khususnya perairan.

Page 20: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

8

Karakteristik limbah batik meliputi,pertama karakteristik fisika yang terdiri atas

warna,zat padat tersuspensi dan temperatur. Kedua, karakteristik kimia yang

terdiri atas bahan organik,anorganik,fenol,sulfur,pH dan logam berat

(Muljadi,2009).

Zat warna tekstil maupun batik mengandung krom walaupun dalam

jumlah yang sedikit,tetapi jika dilepaskan ke lingkungan tanpa pengolahan maka

akan menimbulkan penumpukan krom pada badan air disekitar industri. Dalam

dosis yang berlebihan krom sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.

Umumnya, Cr dalam konsentrasi rendah dapat memberikan keuntungan bagi

tanaman, sedangkan dalam konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik (Mratihatani,

2013).

2.1.3 Dampak Pencemaran Limbah Cair Batik TulisMenurut Suparmoko (2000) dalam Mratihatani (2013), limbah adalah

segala macam sisa dari adanya suatu kegiatan yang tidak dimanfaatkan lagi

untuk kegiatan produksi selanjutnya, untuk konsumsi atauditribusi dan sisa

tersebut dibuang ke badan perairan, udara maupun tanah. Air limbah yang

dibuang keperairan harus melalui pengelolaan terlebih dahulu dengan tujuaan

mengurangi kandungan bahan pencemar didalamnya. Dampak dari pencemaran

limbah cair batik antara lain yaitu:

1. Gangguan Terhadap Kehidupan Organisme Perairan

Bahan pencemar yang terkandung dalam limbah cair batik tulis berasal dari

adanya zat warna dan zat padat tersuspensi. Hal ini menyebabkan warna air

limbah berwarna keruh sehingga akan mengurangi tingkat penetrasi cahaya

matahari yang masuk kedalam perairan. Jika kondisi ini terus menerus terjadi

maka akan memepengaruhi proses fotosintesis dalam perairan sehingga

perairan tersebut mengalami difisit oksigen. Dengan demikian pertumbuhan

Page 21: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

9

organisme perairan akan terganggu dan kepunahan ikan semakin tingga karena

kematian.

2. Gangguan Terhadap Kesehatan

Air limbah biasanya banyak mengandung bakteri pathogen penyebab

penyakit. Bakteri ini termasuk bakteri yang berbahaya bagi kesehatan manusia

bila mana terjadi kontaminasi. Penyakit yang ditimbulkan antara lain adalah

kolera, radang usus, gatal-gatal dan diare akut. Efek negatif yang ditimbulkan

pada proses pewarnaan batik akan dirasakan oleh para pengrajin batik yaitu

resiko terkena kanker kulit. Pada umumnya pengarajin batik jarang

menggunakan sarung tangan sebagai pengaman saat proses pewarnaan.

Sehingga kulit tangan yang terus menerus bersinggungan dengan pewarna kimia

berbahaya seperti Naptol yang lazim digunakan dalam industri batik. Bahan kimia

ini akan memicu timbulnya penyakit kanker kulit.

3. Gangguan Terhadap Lingkungan Sekitar

Pembuangan limbah cair batik secara terus menerus ke badan perairan akan

menyebabkan perairan sungai yang semula jernih dan tidak berbau akan

berubah warna menjadi pekat dan kehilangan nilai estetikanya. Selain itu, juga

dapat mengakibatkan biota lokal disekitar perairan mengalami banyak kematian

sehingga mengakibatkan perubahan struktur komunitas.

2.2 Uji ToksisitasToksisitas merupakan kemampuan dari racun atau molekul yang dapat

mengakibatkan kerukasan jika masuk kedalam organisme adan letak organ yang

rentan terhadapnya (Soemirat, 2003). Sedangkan uji toksisitas yaitu uji hayati

yang digunakan untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan

pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan limbah secara rutin. Uji

toksisitas akut yang menggunakan hewan uji adalah salah satu bentuk penelitian

Page 22: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

10

toksikologi perairan. Parameter yang diukur biasanya adalah kematian 50% dari

hewan uji (LC50) dalam waktu yang relatif pendek yakni empat hari (Husni, 2012).

Menurut Efendi (2003) dalam Bosman (2013), polutan toksik dapat

mengakibatkan kematian (lethal) maupun bukan kematian (sublethal), misalnya

terganggunya pertumbuhan, tingkah laku dan karateristik morfologi sebagai

organisme akuatik. Sedangkan menurut Ramadhani (2009), uji toksikologi dibagi

menjadi tiga kategori yaitu :

1. Uji Toksiistas Akut, uji ini dirancang untuk menentukan efek toksik suatu

senyawa yang akan terjadi dalam masa pemejanan dengan waktu yang

singkat. Uji ini dilakukan dengan cara pemberian konsentrasi yang dianjurkan

paling tidak empat peringkat konsentrasi, berkisar dari konsentrasi terendah

yang tidak atau hampir tidak mematikan seluruh hewan uji. Biasanya

dilakukan selama 24 jam, kecuali pada kasus tertentu selama 7-14 hari.

2. Uji Toksisitas Subkronis atau Subakut, dilakukan dengan memberikan zat

kimia yang sedang diuji tersebut secara berulang-ulang pada hewan uji

selama kurang dari 3 bulan. Uji ini ditujukan untuk mengungkapkan seberapa

efek toksik senyawa uji, serta untuk melihatkan apakah zat toksik itu berkaitan

dengan takaran konsentrasi.

3. Uji Toksisitas Kronis, dilakukan dengan memberikan zat kimia secara

berulang-ulang pada hewan uji selama lebih dari 3 bulan atau sebagian besar

dari hidupny. Meski dalam penelitian sering digunakan waktu pendek tetapi

tetap lebih lambat dibanding dengan Uji Toksisitas Akut maupun Uji Toksisitas

Sub Akut.

2.3 Uji SublethalMenurut Guthrie dan Jerome (1980), uji sublethal merupakan konsentrasi

stimulus dibawah tingkat konsentrasi yang secara langsung dapat menyebabkan

Page 23: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

11

kematian bagi organisme. Uji sublethal kadang dinyatakan dalam EC50 yang

merupakan konsentrasi efektif zat beracun yang menghasilkan perubahan

perilaku atau respon physioloical sublethal pada 50% organisme uji.

Pengaruh sublethal yang spesifik adalah banyak dan beragam, serta

berhubungan dengan suatu spektrum luas tanggapan fisiologis dan perilaku,

seperti perubahan dalam produksi enzim laju pertumbuhan, perkembangbiakan,

perilaku dan kegiatan, produksi tumor dan pengaruh teratogenik. Pengaruh

sublethal hasilnya dinyatakan sebagai “konsentrasi pengaruh tengah”, atau EC5-,

yang merupakan konsentrasi pada 50% dari makhluk hidup yang diuji memiliki

respons yang diukur. EC50 biasanya memiliki pola hubungan untuk LC50. Uji-uji

toksiistas seperti letalitas akut, uji toksisitas embrio atau larva, uji toksisitas kronis

untuk pengaruh perkembangbiakan, dan uji terhadap biokonsentrasi atau

bioakumulasi adalah berguna untuk mengkaji bahayanya zat kimia terhadap

kehidupan air (Connell dan Miller,1983).

2.4 Uji StatisMenurut Rubianto (1996), untuk mengetahui adanya senyawa yang

beracun dapat dilakukan dengan cara mengukur sifat fisika dan kimia senyawa

tersebut. sedangkan untuk mengetahui toksisitas bahan beracun terhadap suatu

organisme hidup dapat dilakukan dengan uji hayati atau uji toksisitas. Uji hayati

perairan adalah suatu uji yang menggunakan organisme air untuk mengukur dan

mendeteksi adanya suatu limbah atau faktor lingkungan lainnya, baik dari diri

sendiri maupun campuran terhadap organisme perairan. Kegunaan uji hayati

diantaranya adalah :

a. Menetukan kondisi lingkungan yang sesuai bagi organisme atau

kehidupan perairan

b. Mengetahui kepekaan organisme terhadap suatu bahan pencemar

Page 24: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

12

c. Mengetahui baik tidaknya konsentrasi atau derajad faktor kehidupan

lingkungan seperti oksigen terlarut, derajad keasaam dan suhu.

d. Membandingkan tingkat toksisitas senyawa kimia terhadap organisme.

2.5 Hewan Uji Ikan Nila (Oreochromis niloticus)2.5.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982) dalam Suyanto (2003)

adalah sebagi berikut:

Filum : ChordataSubfilum : Vertebrata

Klass :Osteichthyes

Subkelas :Acanthoptherygii

Ordo : Percomorphi

Subordo : Percoidea Gambar 1. Ikan Nila (Oreochromis sp.)

Famili : Cichlidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Ikan nila berasal dari sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami

hulu sungai Nil di Uganda dan mereka selama bertahun-tahun habitatnya

semakinberkembang. Secara alami ikan nila melakukan migrasi dari habitat

aslinya, yakni di bagian hulu sungai Nil yang melewati Uganda ke arah Selatan

melewati danau Raft dan Tanganyika. Selain itu ikan nila juga terdapat di Afrika

bagian Tengah dan Barat. Populasi terbanyak ditemukan di kolam-kolam ikan di

Chad dan Nigeria. Dengan campur tangan manusia, saat ini ikan nila telah

menyebar ke seluruh dunia, dari Benua Afrika, Amerika, Eropa, Asia, sampai

Australia (Amri dan Khairuman, 2003).

Ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan genus ikan yang dapat hidup dalam

kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air yang

rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan dari

Page 25: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

13

jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari ikan nila panjang dan ramping berwarna

kemerahan atau kuning keputih-putihan. Perbandingan antara panjang total dan

tinggi badan 3 : 1. Ikan nila merah memiliki rupa yang mirip dengan ikan mujair,

tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas lain adalah garis-

garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas dibanding badan sirip

ekor dan sirip punggung. Mata kelihatan menonjol dan relatif besar dengan tepi

bagian mata berwarna putih (Sumantadinata, 1999).

Ikan nila mempunyai mulut yang letaknya terminal, garis rusuk terputus

menjadi 2 bagian dan letaknya memanjang dari atas sirip dan dada, bentuk sisik

stenoid, sirip kaudal rata dan terdapat garis-garis tegak lurus. Mempunyai jumlah

sisik pada gurat sisi 34 buah. Sebagian besar tubuh ikanditutupi oleh lapisan kulit

dermis yang memiliki sisik. Sisik ini tersusun seperti genteng rumah, bagian

muka sisik menutupi oleh sisik yang lain. Nila merah mempunyai 4 warna yang

membalut sekujur tubuh, antara lainoranye, pink/albino, albino berbercak-bercak

merah dan hitam sertaoranye/albino bercak merah. Berdasarkan kebiasaan

makannyaikan nila termasuk pemangsa segala jenis makanan alam berupa

lumut-lumut,plankton dan sisa-sisa bahan organik maupun makanan seperti

dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang, ampas tahu dan lain-lain (Santoso, 1996).

Ikan nila pada umumnya hidup diperairan tawar, seperti sungai, danau,

waduk, rawa, sawah dan saluran irigasi, tetapi toleransi yang luas terhadap

salinitas sehingga ikan nila dapat hidup dan berkembang biak pada perairan

payau dengan salinitas yang disukai antara 0-35 o /oo. Ikan nila gift air tawar dapat

dipindahkan ke air payau, dengan proses adaptasi yang bertahap. Ikan nila yang

masih kecil 2 – 5 cm, lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dari pada ikan

yang sudah besar. Pemindahan secara mendadak dapat menyebabkan ikan

tersebut stress bahkan mati (Kordi, 2008).

Page 26: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

14

2.6 Pertumbuhan IkanPertumbuhan didefinisikan sebagai pertumbuhan ukuran, baik dari bobot

maupun panjang dalam satu periode waktu tertentu (Effendi,1979), sedangkan

menurut Fujaya (2004), pertumbuhan adalah pertambahan ukuran baik panjang

maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon dan

lingkungan dan yang terpenting adalah zat hara.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah proses biologis yang

komplek. Pertumbuhan dalam individu adalah pertambahan jaringan akibat dari

pembelahan sel secara mitosis. Hal ini dikarenakan ada kelebihan input energi

dan asam amino (protrin) yang berasal dari makanan. Keturunan berhubungan

dengan cara seleksi induk, yaitu induk yang bermutu tentu menghasilkan anakan

yang baik atau sebaliknya (Muftar,2010).

Menurut Effendie (2002), pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor

dan digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu faktor dalam dan faktor luar.

Faktor-faktor ini ada yang dapat dikontrol dan ada juga yang tidak. Faktor dalam

adalah faktor yang sulit dikontril diantaranya adalah,sex, keturunan, umur, parasit

dan penyakit. Sedangkan faktor luar yang memepengaruhi pertumbuhan adalah

makanan dan suhu perairan. Makanan merupakan faktor yang lebih penting

daripada suhu perairan. Apabila keadaan faktor-faktor lain normal, ikan dengan

makanan berlebih dalam tubuh lebih pesat.

Page 27: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

15

3. MATERI DAN METODE

3.1 Materi PenelitianPenelitian ini menggunakan limbah dari industri batik tulis dalam bentuk

cair dan hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ikan Nila

(Oreochromis sp.) berasal dari Laboratorium Budidaya Ikan Sumberpasir

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Jawa Timur

yang berumur ± 1 bulan dengan ukuran ± 3-5 cm dengan padat penebaran untuk

uji toksisitas dan uji pertumbuhan 10 ekor pada setiap akuarium yang berukuran

(30x30x30 cm).

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Akuarium

b. Aerator terdiri dari selang aerasi

c. Gelas ukur

d. Pipa saring

e. Beaker glass

Alat alat untuk analisis kualitas air yakni :

a. pH-meter (HANNA HI78107)

b. Thermometer

c. DO-meter (AZ AZ-8402)

Alat untuk mengukur panjang dan berat ikan :

a. Timbangan analitik

b. Penggaris (cm)

3.2.2 Bahan PenelitianBahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas :

a. Ikan Nila (Oreochromis sp.)

Page 28: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

16

b. Limbah cair batik tulis

c. Pakan ikan berupa pellet berukuran PF-0

d. Air tawar sebagai media

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode eksperimen, yakni mengadakan observasi di bawah kondisi buatan

(artifical condition), dimana kondisi tersebut diatur oleh peneliti yang memiliki

tujuan untuk melihat suatu hasil yang menggambarkan hubungan kausal

variable-variabel yang diteliti (Nazir, 2002). Metode uji hayati yang digunakan

yaitu metode uji hayati statis atau static biossay yaitu air yang digunakan untuk

pengujian tetap hingga waktu percobaan selesai (Rubiantoro, 1996).

3.3.1 Data PrimerMenurut Sarwono (2006), data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber

asli atau pertama disebut data primer. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file-

file, tetapi harus dicari melalui narasumber yaitu orang yang kita jadikan sebagai

sarana mendapatkan informasi ataupun data dalam praktek kerja magang. Data

ini diperoleh secara langsung dengan melakukan observasi, partisipasi aktif dan

wawancara dengan pihak terkait.

Observasi adalah kegiatan pengumpulan data yang meliputi mengamati

dan mendengar perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan

manipulasi, serta mencatat penemuan yang memenuhi syarat untuk digunakan

ke dalam tingkat penafsiran analisisi (Black dan Champion, 2001).

3.3.2 Data SekunderData sekunder adalah data yang telah lebih dulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang diluar dari penyidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu

sesungguhnya adalah data yang asli (Sugiarto dan Siagian, 2000). Data

Page 29: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

17

sekunder pada penelitian ini didapat dari jurnal, skripsi, thesis, laporan Praktek

Kerja Lapang (PKL) serta kepustakaan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan

penelitian.

3.4 Teknik Pengambilan SampelTeknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

observasi secara langsung yaitu dengan mengamati secara lansung pada uji

toksisitas akut (uji pendahuluan) untuk melihat kematian ikan dari pengenceran

limbah batik yang digunakan, serta untuk menentukan pengenceran limbah batik

yang akan digunakan dalam penelitian inti yang dinyatakan sebagai ambah lethal

bawah dan ambang lethal atas setelah diketahui nilai ambang lethal bawah dan

atas kemudian dapat ditentukan nilai ambang lethal tengah atau LC50-96 jam.

Observasi langsung pada uji pengaruh sublethal (penelitian inti) yaitu dengan

melihat pertumbuhan ikan Nila pada penggunaan pengenceran limbah batik yang

berbeda.

Penelitian ini dilakukan 2 bulan, yakni bulan pertama menguji toksisitas

akut dan bulan ke dua menguji pertumbuhan ikan Nila dengan menggunakan 2

perlakuan, yaitu perlakuan A=pengenceran 0% Limbah, dan B= pengenceran

1,5% (50% dari LC50,) masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Parameter

kualitas air yang diamati yaitu parameter fisika dan kimia. Parameter fisika

meliputi suhu, dan parameter kimia meliputi pH dan DO.

3.5 Rancangan PenelitianRancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) demgan perlakuan perbedaan konsentrasi (a)

sebanyak 2 dan ulangan perlakuan (n) sebanyak 5.

Page 30: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

18

Percobaan dilakukan menurut EPA (2002) dan EPA (1996) untuk uji

toksikologi. Ikan nila yang digunakan berupa benih yang berukuran 3-5 cm

berumur 1 bulan. Setyorini (2014) menjelaskan tata letak percobaan dilakukan

secara acak (random). Pengacakan dilakukan agar analisis data yang dilakukan

menjadi sahih. Adapun beberapa metode yang digunakan antara lain (a) diundi

(lotre), (b) daftar angka acak atau dengan (c) menggunakan software. Masing-

masing perlakuan untuk uji pertumbuhan diulang 5 kali sehingga terdapat 10 unit

akuarium percobaan. Adapun denah-denah percobaan yang akan dilakukan

sebagai berikut dengan metode pengundian (lotre).

Gambar 2. Denah Penelitian

Keterangan :

A1 adalah pengenceran limbah sebanyak 0% pada ulangan ke 1

A2 adalah pengenceranlimbah sebanyak 0% pada ulangan ke 2

A3 adalah pengenceranlimbah sebanyak 0% pada ulangan ke 3

A4 adalah pengenceranlimbah sebanyak 0% pada ulangan ke 4

A5 adalah pengenceranlimbah sebanyak 0% pada ulangan ke 5

B1 adalah pengenceransebanyak 50% dari (LC50) pada ulangan ke 1

B2 adalah pengenceransebanyak 50% dari (LC50) pada ulangan ke 2

B3 adalah pengenceransebanyak 50% dari (LC50) pada ulangan ke 3

B4 adalah pengenceransebanyak 50% dari (LC50) pada ulangan ke 4

B5 adalah pengenceransebanyak 50% dari (LC50) pada ulangan ke 5

3.6 Tahapan PenelitianPenelitian ini dilakukan dalam dua tahap, adapun kedua tahap tersebut

adalah:

Tahap I : uji toksisitas akut untuk mengetahui nilai LC50

B3 A2 B2 A4 B5

A1 B4 A3 B1 A5

Page 31: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

19

Tahap II : uji sesungguhnya untuk mengetahui dosis sublethal limbah cair batik

tulis terhadap pertumbuhan ikan Nila.

3.6.1 Tahap I, Uji pendahuluan (Toksistas akut LC50) terdiri dari :a. Persiapan dan Aklimatisasi

Persiapan

Adapun tahapan persiapan yang dilakukan untuk pengambilan sampel air

limbah batik, yaitu :

- Menyiapkan jurigen palstik yang sudah dibersihkan sebagai wadah limbah cair

batik tulis

- Memasukkan sampel limbah ke dalam jerigen plastik yang ada

- Menutup rapat botol plalstik agar sampel limbah tidak tumpah

- Simpan dan gunakan sampel hingga selesai penelitian

Aklimatisasi Hewan Uji

Tujuan dari aklimatisasi adalah untuk mengadaptasikan hewan uji dari

kondisi lingkungan sebelumnya ke lingkungan yang baru. Tahapannya sebagai

berikut :

1. Menyiapkan ikan nila (Oreochromis niloticus)dengan kondisi yang sehat

berasal dari Laboratorium Sumberpasir Malang.

2. Memindahkan ikan nila dari lingkungan asalnya kedalam kolam pemeliharaan

ikan di laboratorium . Aklimatisasi dilakukan ± 7 hari.

3. Selama aklimatisasi ikan diberi pakan sebanyak 3% dari berat tubuh ikan.

4. Selama aklimatisasi mortalitas hewan uji tidak boleh lebih dari 3% selama 48

jam, apabila melebihi 3% maka kelompok hewan uji tidak dapat digunakan

untuk penelitian.

5. Sebelum perlakuan, ikan dipindahkan kedalam akuarium berukuran

(30x30x30 cm) yang telah diisi air 10 liter tawar sebagai media hidup dan

diberi aerasi.

Page 32: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

20

6. Sehari sebelum pengujian ikan dipuasakan

b. Uji Pendahuluan

Uji ini dimaksudkan untuk menentukan kisaran pengenceran yang tepat dari

limbah batik yang berlangsung selama kurun waktu yang singkat, dinyatakan

sebagai ambang lethal atas dan ambang lethal bawah (LC50-96 jam), prosedurnya

adalah sebagai berikut:

1. Siapkan akuarium dengan ukuran (30x30x30 cm) untuk 11 kadar

pengenceran limbah cair batik termasuk kontrol kemudian diisi air sebanyak

10 liter.

2. Memberi aerasi sampai ke dasar akuarium untuk menyuplai oksigen.

3. Memasukkan hewan uji ikan Nila (Oreochromis sp.) yang berukuran 3-5 cm

sebanyak 10 ekor pada setiap akuarium.

4. Menyiapkan limbah cair batik tulis dan ditentukan perhitungan konsentrasi

pada setiap perlakuan dalam akuarium,yaitu:

- Tanpa pengenceran 10 liter air tawar

- Pengenceran 0,1% 10 ml limbah + 9990 ml air tawar

- Pengenceran 1% 100 ml limbah + 9900 ml air tawar

- Pengenceran 10% 1000 ml limbah + 9000 ml air tawar

- Pengenceran 100% 10 L limbah + 0 ml air tawar

5. Memasukkan limbah cair batik tulis ke dalam setiap akuarium sesuai dengan

pengenceran yang telah disiapkan sebelumnya.

6. Mengamati setiap 24 jam sekali selama 96 jam untuk mengetahui

mortalitasnya.

7. Hewan uji yang mati pada pengamatan segera dihitung dan dikeluarkan dari

media percobaan, kemudian dicatat mortalitas ikan pada masing-masing

Page 33: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

21

konsentrasi untuk penentuan konsentrasi pada uji selanjutnya sesuai dengan

skala Rand (Lampiran 1).

c. Uji Toksisitas Akut (LC50)

Uji pendahuluan selanjutnya dilakukan untuk mendapatkan nilai ambang

tengah LC50-96 jam untuk digunakan dalam uji pengaruh sublethal. Uji ini

menggunakan variasi konsentrasi yang berbeda pada rentang nilai LC50.

prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan variasi konsentrasi limbah cair batik tulis menggunakan tabel

skala Rand sesuai dengan hasil uji pendahuluan.

2. Siapkan akuarium dengan konsentrasi yang sesuai dengan perhitungan dari

rentang nilai pada uji pendahuluan yakni 5 konsentrasi termasuk kontrol.

3. Media diaerasi terlebih dahulu sebelum ikan dimasukkan kedalam akuarium

selama 5-10 menit.

4. hewan uji yang telah disiapkan selanjutnya dimasukkan kedalam akuarium,

masing-masing ikan perakuarium yakni 10 ikan dan diaerasi selama 96 jam

tanpa pemberian pakan.

5. Tolak ukur yang diamati adalah jumlah ikan Nila yang mati setiap 24 jam

sekali selama 96 jam. Menghitung nilai mortalitas ikan dengan rumus :

8. Menetukan nilai LC50-96 jam dengan memggunakan analisa regresi probit.

Rumus regresi yaitu : y = ax + b m = y= b+mx

B = ȳ - bx

Keterangan :x : log konsentrasi larutan limbahY : % kematiana,b : nilai konstanta

%kematian=

Page 34: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

22

9. Kualitas fisika kima air uji yang meliputi suhu,pH dan oksigen terlarut (DO)

pada setiap akuarium uji, dilakukan setiap pagi pukul 07.00 WIB dan sore

15.00 WIB selama 96 jam.

3.6.2 Tahap II, Uji Sesungguhnya(PengaruhSublethal)

Setelah mengetahui nilai LC50-96 jam uji pengaruh ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh sublethal limbah cair batik terhadap pertumbuhan hewan

uji atau ikan Nila. Dimana perlakuannya adalah pengenceran 0% limbah dan

dengan pengenceran 50% dari LC50, yang pada setiap perlakuan dilakukan 5 kali

ulangan.

Uji pengaruh Sublethal Limbah Batik terhadap pertumbuhan

Berat dan panjang ikan Nila dapat diketahui dengan mengukur bobot tubuh

dan panjang tubuh ikan yaitu dengan mempersiapkan wadah yang telah diberi air

sebagai media ikan, kemudian diletakkkan diatas timbangan analitik, selanjutnya

pada timbangan analitik ditekan zero untuk menstabilkan timbangan, kemudian

ikan satu persatu dapat disampling untuk diukur bobot tubuhnya. Sedangkan

untuk mengukur panjang tubuh ikan menggunakan penggaris. Cara mengukur

panjang total ikan yakni dengan mengukur jarak antara mulut hingga ujung sirip

ekor menggunakan penggaris dan dinyatakan dalam satuan centimeter.

Selanjutnya untuk menghitung besarnya laju pertumbuhan menurut Asmawi

(1983) dalam Tugiyono (2008) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai

berikut :

Laju Pertumbuhan Harian

Keterangan :SGR = Laju pertumbuhan harianWo = Berat hewan uji pada awal penelitian (g)Wt = Berat hewan uji pada akhir penelitian (g)t = Waktu penelitian (hari)

Page 35: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

23

FCR = Jumblah pakan (bobot kering) yang diberikan

(g)

(Wt – Wo)

Parameter pendukung pertumbuhan pada ikan

Langkah awal untuk mengetahui adanya pengaruh sublethal limbah batik

terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) ikan Nila yaitu dengan menimbang

terlebih dahulu jumlah pakan yang akan diberikan pada hewan uji sebesar 3%

dari berat tubuhnya. Dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali dalam sehari yaitu

pagi dan sore selama 4 minggu. Kemudian ditimbang setiap seminggu sekali

untuk diketahui bertambahan bobot tubuhnya.

Selanjutnya untuk menghitung besarnya nilai dari Feed Conversion Ratio

(FCR), menurut NRC (1977) dalam Tahapari (2009) dapat dihitung

menggunakan rumus seperti dibawah ini :

Keterangan :

FCR = Feed Conversion Ratio (rasio konversi pakan)

Wo = Berat hewan uji pada awal penelitian (g)

Wt = Berat hewan uji pada akhir penelitian (g)

D = Bobot total ikan yang mati selama penelitian (g)

3.7 Metode Pengukuran Parameter Kualitas Air

3.7.1 Parameter Fisikaa. Suhu

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dalam penelitian ini adalah

Oxygen Meter merk AZ Instrument type : AZ-8402 karena dianggap lebih teliti

dari thermometer Hg. Prosedur pengukuran suhu air dengan alat tersebut adalah

dengan cara:

1. Masukkan Oxygen meter kedalam air, ditunggu beberapa saat sampai angka

dalam monitor menunjuk/berhenti pada angka tertentu

2. Dicatat nilai yang muncul pada monitor yang menunjukkan nilai suhu adalah0C.

Page 36: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

24

3.7.2 Parameter Kimia

a. Derajat Keasaman (pH)

Untuk mengetahui nilai pH dapat diukur menggunakan pH meter merk

Hanna Instrumen type : HI78107 yaitu dengan cara:

2 pH meter distandartkan dengan menggunakan larutan buffer pH 7,0 dan

menyesuaikan katup elektrodanya.

3 Membilas pH meter dengan aquades lalu dikeringkan.

4 Memasukkan pH meter ke dalam air sampel dan ditekan tombol pH.

5 Menunggu hingga pengukuran nilai pH stabil dan mencatat hasil yang

diperoleh.

b. Oksigen Terlarut (DO)

Menurut Suprapto (2011), untuk mengetahui oksigen terlarut dalam air

dapat diukur dengan menggunakan Oxygen metermerk AZ Instrument type : AZ-

8402 yaitu dengan cara :

1. Dilakukan kalibrasi alat DO meter dengan larutan zero (DO 0%) dan 100%

(udara lembab) / sesuai instruksi kerja alat DO meter

2. Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi, dikondisikan sampai suhu

kamar

3. Mengeringkan dengan tisu, selanjutnya dibilas elektrode dengan air suling

4. Dibilas elektrode dengan contoh uji

5. Dicelupkan elektrode ke dalam contoh uji sampai DO meter menunjukkan

pembacaan yang tetap (jangan sampai ada gelembung udara)

6. Dicatat hasil dengan membaca skala atau angka pada tampilan dari DO

meter.

Page 37: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

25

3.8 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

umum dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Uji toksisitas (LC50) menggunakan

analisa probit, sedangkan untuk pengaruh sublethal limbah batik terhadap

pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis sp.) menggunakan analisa keragaman uji F

(Anova). Rumus dari Rancangan Acak Lengkap menurut Yitnosumarto (1993)

adalah sebagai berikut :

Yij = µ + Ti + Ԑij

Keterangan :

Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

µ = Nilai tengah umum

Ti = Pengaruh perlakuan ke-i

Ԑij = Kesalahan (galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Model tersebut sesuai dengan sidik ragam dari RAL pada tabel 1 berikut :

Tabel 1. Sidik Ragam (ANOVA) RAL

SumberKeragaman Db Jumlah

KuadratKuadratTengah F-hitung F-Tabel

(5%,1%)

Perlakuan t-1 JKP JKP/Db KTP/KTGGalat (r-1)t JKG JKG/DbTotal rt-1

Adapun langkah – langkah dalam pengolahan data hasil percobaan

yangdidapatkan adalah sebagai berikut:

Menghitung faktor koreksi

FK (Faktor Koreksi) =

Keterangan : : total seluruh data

r : jumlah ulangan

t : jumlah perlakuan

Page 38: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

26

Menghitung jumlah – jumlah kuadrat

JKtotal = (Yi12 + Yi2

2 + . . . + dst) – FK

Keterangan : Yi12 + Yi2

2 + ... : data 1, 2, . . ., dst

FK : faktor koreksi

JKperlakuan = – FK

Keterangan : 2 : total jumlah tiap perlakuan di kuadratkan

r : jumlah ulangan

FK : faktor koreksi

JKgalat = JKtotal – JKperlakuan

Menghitung KT setiap sumber keragaman

KTperlakuan = JKperlakuan / dbperlakuan

KTgalat = JKgalat / dbgalat

Menghitung F hitung

Fhitung = KTperlakuan – KTgalat

Terakhir, memasukkan data pada tabel analisis ragam seperti pada tabel 2

diatas, kemudian membandingkan hasil nilai Fhitung dengan Ftabel.

Penarikan kesimpulan dilihat dari tabel ANOVA. Kesimpulan yang dapat

diambil sebagai berikut :

Jika nilai Fhitung> nilai Ftabel 5% maka tolak H0, berarti minimal ada satu

perlakuan yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf

kepercayaan 95% (a=0,05).

Jika nilai Fhitung< nilai Ftabel 5% maka terima H0, berarti tidak ada perlakuan

yang memberikan pengaruh berbeda nyata pada taraf kepercayaaan 95%

( =0,05).

Page 39: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

27

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Uji PendahuluanUji pendahuluan adalah sebuah uji yang dilakukan untuk mendapatkan

nilai kisaran pengenceran yang digunakan pada penelitian inti, yakni kematian

ikan terbesar mendekati 50% dan terkecil mendekati 50% (Husni &

Esmeralda,2010). Di penelitian ini,dimana hasil uji pendahuluan pada uji

toksisitas limbah cair batik tulis terhadap ikan nila (Ooreochromis sp.) dapat

dilihat pada tabel 1. Dimana hasil tersebut yang akan digunakan untuk

menentukan kisaran pengenceran pada penelitian inti. pengenceran yang

digunakan pada uji pendahuluan sesuai dengan skala Rand. Berikut dapat di

lampiran 1.

Tabel 2. Data hasil kematian ikan Nila (Oreochromis sp.) pada uji pendahuluan

Keterangan : *= ambang batas bawah**= ambang batas atas

Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil yaitu pada Pengenceran 0% limbah

kematian sebesar 0%, pada Pengenceran0,1% kematian ikan sebesar 0%, pada

Pengenceran 1% kematian ikan sebesar 0%, selanjutnya pada Pengenceran

10% terjadi kematian ikan 100% di jam ke 72 dan yang terakhir pada

pengenceran 100% terjadi kematian 100% di jam ke 24. Sehingga didapatkan

hasil dari uji pendahuluan,selanjutnya digunakan untuk menetukan pengenceran

Pengenceran

(%)

ΣHewa

nUji

Jumlah Kematian pada Hari ke-Total

Kematian

Persentase

Kematian(%)

24jam 48 jam 72 jam 96 jam

0% 10 0 0 0 0 0 00,1% 10 0 0 0 0 0 01%* 10 0 0 0 0 0 0

10%** 10 5 3 2 0 10 100100% 10 10 0 0 0 10 100

Page 40: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

28

yang akan digunakan untuk uji LC50 yakni antara 1% sebagai ambang batas

bawah dan 10% sebagai ambang batas atas.

Menurut Widjanarko (1990) dalam Rubiantoro (1996), pada umumnya

organisme hidup akan cepat mati atau akan mati dalam periode waktu yang

pendek bila didedahkan pada senyawa beracun dengan pengenceran yang

tinggi, sebaliknya organisme akan bertahan hidup cukup lama bila didedahkan

pada senyawa beracun dengan pengenceran rendah.

4.2 Uji selanjutnya LC50

Uji pengaruh toksisitas akut limbah cair batik tulis menggunakan

pengenceran yang berbeda terhadap kematian ikan nila pada uji LC50 sesuai

dengan pengenceranyang diperoleh dari hasil uji pendahuluan. Penentuan

pengenceran menggunakan kisaran ambang batas atas dan ambang batas

bawah dari hasil uji pendahuluan. Ambang batas atas yakni 10% sedangkan

ambang batas bawah yakni 1%. Diantara kedua dosis tersebut dicari

kisaranpengenceran yang sesuai dengan skala rand (lampiran 1). Kisaran

pengencerantersebut antara lain (1,35%) (1,8%) (2,4%) (3,2%) (4,2%) (6,55)

(8,7%) dan (0%) sebagai kontrol.Selanjutnya dilakukan uji toksisitas akut

terhadap limbah cair batik tulis dan di dapatkan kematian ikan nila setiap 24 jam,

dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Kematian Ikan Nila (Oreochromis sp.) pada uji Selanjutnya LC50-96 jam.

pengenceran(%)

ΣHewan

Uji

Jumlah Kematian padaHari ke- Total

KematianPersentase

Kematian (%)24jam

48jam

72jam

96jam

0 10 0 0 0 0 0 01,35 10 0 0 0 0 0 01,8 10 1 1 0 0 2 202,4 10 2 0 1 0 3 303,2 10 2 2 1 0 5 504,2 10 2 3 2 0 7 706,5 10 3 3 2 0 8 808,7 10 4 4 2 0 10 100

Page 41: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

29

Berdasarkan hasil uji dengan skala rand (Rand) dapat dilihat pada

(lampiran 1), didapatkan hasil pengenceran nilai lethal tengah (LC50) yakni

sebesar 3,2%, dimana pada pengenceran 0% dan 1,35 % tidak terjadi kematian

ikan sedangkan pada pengenceran ikan 1,8% terjadi kematian ikan pada jam

ke-24 1 ekor dan pada jam ke-72 1 ekor sehingga total kematian ikan sebanyak

2 ekor. Pada pengenceran 2,4% terjadi kematian 2 ekor pada jam ke-24, 1 ekor

pada jam ke-72 dan kematian ikan sebanyak 3 ekor. Pada pengenceran3,2%

terjadi kematian pada jam ke-24 ikan mati 2 ekor, pada jam ke-48 kematian ikan

2 ekor dan pada jam ke-72 sebanyak 1 ekor. Pada dosis 4,2% terjadi kematian

ikan sebanyak 7 ekor yakni pada jam ke-24 2 ekor, jam ke-48 3 ekor dan jam ke-

72 2 ekor. Selanjutnya pada pengenceran6,5% terjadi kematian ikan 3 ekor

pada jam ke-24, 3jam ke-48 sebanyak 3 ekor dan di jam ke-72 sebanyak 2 ekor

sehingga total kematian ikan sebanyak 8 ekor. Pada pengenceran 8,7% terjadi

kematian pada jam ke-24 sebanyak 4 ekor, pada jam ke-48 sebanyak 4 ekor dan

pada jam ke-72 sebanyak 2 ekor sehingga jumlah kematian ikan sebanyak 10

ekor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa limbah cair batik tulis bersifat toksik

dan dapat menyebabkan kematian terhadap hewan uji.

Menurut Effendi (2003), limbah pencemar mengakibatkan kematian

(lethal) maupun sublethalsebagai contoh yakni terganggunya pertumbuhan

morfologi serta tingkah laku ikan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kamilawati (2007), konsentrasi 15 mL.L-1 limbah cair

menyebabkan kematian 100% pada ikan mas. Menurut Rand (2006),

menyatakan yakni pengaruh dari bahan toksik terhadap suatu organisme akuatik

akan terlihat dalam waktu pemaparan yang berbeda.

Kondisi ikan pada saat dilakukan uji pendahuluan dan uji LC50mengalami

perbedaan tingkah laku pada masing-masing pengenceran. Dapat dilihat pada

tabel 4 dan 5.

Page 42: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

30

Tabel 4. Kondisi ikan nila (Oreochromis sp.) pada uji pendahuluanDosis (%) Kondisi Ikan Nila (Oreochromis sp.)

0% Ikan mengalami pergerakan yang aktif berenang

sampai jam ke-96 ikan masih bergerak aktif dan ikan

dalam kondisi yang baik

0,1% Kondisi ikan pada konsentrasi ini tidak mengalami

perubahan. Pergerakan ikan yang aktif dan kondisi ikan

masih tetap dalam keadaan normal

1% Ikan masih dalam keaadaan yang baik dan normal.

Gerakan ikan masih aktif dan lincah tidak mengalami

masalah sedikit pun pada tingkah laku ikan

10% Kondisi ikan mulai menurun pergerakannya mulai

lambat sehingga pada jam ke-24 ikan mengalami

kematian sebanyak 5 ekor. Ikan berada didekat aerasi

dan pergerakannya semakin menurun dan lemas. Pada

jam ke-48 ikan mengalami kematian 3 ekor dengan

kondisi fisik yang sudah berubah warna seperti warna

limbah. Pada jam ke-72 didaptakn kematian ikan

sebanyak 2 ekor dengan kondisi tubuh ikan yanag

sudah kaku

100% Saat pertama kali ikan terkena paparan limbah ikan

langsung mengalami kematian. Pergerakannya yang

sangat lemah sehingg sebelum jam ke-24 semua ikan

sudah mati. Kondisi fisik ikan juga banyak

mengeluarkan lendir

Page 43: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

31

Tabel 5. Kondisi ikan nila (Oreochromis sp.) pada uji LC50

Hasil dari pengamatan tingkah laku ikan selama uji pendahuluan

didapatkan perbedaan tingkah laku ikan pada masing-masing pengenceran di

Konsentrasi (%) Kondisi Ikan Nila (Oreochromis sp.)

0 Ikan normal dan pergerakan ikan aktif

1,35Gerakan ikan aktif pada hari pertama, mulai terjadi

kematian pada hari kedua

1,8Hingga pada jam ke-24 ikan masih bergerak aktif sampai

jam ke 96 tidak ada ikan yang mati

2,4

Gerakan ikan yang berenang sampai kepermukaan pada

jam ke 24 ikan mengalami kematian 1 ekor dan pada

pengamatan jam ke 46 ditemukan ikan yang mati sebanyak

1 ekor

3,2

Gerakan ikan sudah mulai tidak aktif dan mendekati sumber

aerasi pada jam ke 24 ikan mengalami kematian 2 ekor dan

selanjutnya pada jam ke 48 ikan kembali mengalami

kematian 2 ekor. Pada jam ke 72 kembali ditemukan ikan

mati sebanyak 1 ekor

4,2

Gerakan ikan yang mulai tidak aktif. Pada pengamatan 24

jam ikan mengalami kematian sebanyak 2 ekor. Pada jam

ke 46 ditemukan kembali kematian sebanyak 2 ekor.

Hingga pada pengamatan ke 72 jam ikan mengalami

kematian sebanyak 1 ekor.

6,5

Gerakan ikan yang tidak beraturan kan berada didekat

aerasi Pada pengamatan 24 jam ikan mengalami kematian

sebanyak 3 ekor. Pada jam ke 46 ditemukan kembali

kematian sebanyak 3 ekor. Hingga pada pengamatan ke 72

jam ikan mengalami kematian sebanyak 2 ekor.

8,7

Gerakan ikan pasif dan mendekati sumber aerasi pada jam

ke 24 ikan mengalami kematian 4 ekor dan selanjutnya

pada jam ke 48 ikan kembali mengalami kematian 4 ekor.

Pada jam ke 72 kembali ditemukan ikan mati sebanyak 2

ekor

Page 44: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

32

akuarium, mulai dari pengenceran 0%-100% mengalami kematian dan ada pula

yang hidup sampai jam ke-96 yakni akhir penelitian. Hal tersebut dikarenakan

adanya limbah cair batik tulis sehingga menyebabkan perubahan pada tingkah

laku pada ikan.

Pengamatan yang dilkukan pada penelitian ini kondisi ikan banyak

mengalami gejala yang timbul akibat pengaruh dari limbah tersebut. Sesuai

dengan pernyataan Yosmaniar et al., (2009) gejala klinis yang dialami oleh

hewan uji atau ikan mengalami perubahan fisisik seperti timbulnya lendir yang

berlebihan di permukaan tubuh, kondisi warna ikan yang pucat dan sirip yang

luka. Pada kondisi fisiologisnya ikan mengalami pergerakan yang tidak aktif dan

lemah.

4.3 Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap pertumbuhan(SGR)panjang ikan nila (Oreochromis sp.)

Uji pengaruh sublethal dengan pengenceran setengah yakni 50% dari nilai

LC50pada pengenceran b= 1,5% limbah. Selanjutnya pada pengenceran A yakni

0% limbah. Hasil pengukuran panjang ikan nila setiap 1 minggu sekali selama 4

minggu.

Hasil pengukuran panjang Ikan Nila setiap 1 minggu selama 4 minggu

dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

Gambar 3. Grafik Panjang Ikan Nila Setiap Minggu

Page 45: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

33

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan panjang ikan

pada pengenceran A 0% limbah mengalami peningkatan yang lebih besar

dibandingkan dengan pengenceran B 1,5% limbah. Hal ini menunjukkan bahwa

limbah cair batik tulis memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap

pertumbuhan panjang ikan nila (Oreochromis sp.).Menurut Sipahutar et al., 2013,

bahwa pertumbuhan pada ikan umumnya dapat dipengaruhi oleh dua faktor

yakni eksternal dan internal. Faktor eksternal berhubungan dengan ketersediaan

pakan dan kondisi lingkungan, sedangkan faktor internal yaitu meliputi genetik

dan konndisi fisiologis ikan.

Menurut Nurchayatun (2007),bahan pecemar yang berada di perairan

akan merugikan bagi kehidupan organisme perairan,salah satunya yaitu iakn.

Bahan pecemar yang tidak dapat terurai akan terakumulai didalam tubuh ikan.

Hal ini akan menyebabkan gangguan kronis bagi organisme perairan baik secara

langsung maupun melalui makanan.

Hasil uji dari pertumbuhan (SGR) panjang ikan nila dengan

pengenceranyang berbeda yakni A= 0% limbah dan pengenceranB 1,5% limbah

batik dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Grafik Pengaruh Limbah Batik Terhadap Pertumbuhan (SGR)

Panjang Ikan Nila

Page 46: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

34

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa nilai SGR panjang ikan mengalami

perbedaan yakni, pada A pengenceran 0% limbah sebesar 0,0215%. Pada

pengenceran B 1,5% limbah adalah 0,00726%. Berdasarkan grafik diatas dapat

disimpulkan bahwa SGR pada pengenceran B 1,5% limbah nilainya lebih kecil

dibandingkan dengan nilai SGR pada pengenceranA 0% limbah. Lambatnya

pertumbuhan panjang ikan dikarenakan fungsi organ-organ yang berhubungan

secara langsung dengan insang mulai mengalami kerusakan dikarenakan efek

pecemaran yang ditimbulkan oleh limbah batik, akibatnya insang tidak dapat

menyuplai oksigen dengan baik kedalam tubuh. Sesuai pernyataan Kordi (2007),

bahwa biota air membutuhkan oksigen yang berfungsi untuk membakar bahan

makanan sehingga menghasilkan aktivitas yakni beranang,

pertumbuhan,reproduksi dan sebagainya. Kurangnya oksigen didalam tubuh

akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan.

Tabel 6. Hasil rata-rata uji pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadappertumbuhan (SGR) panjang ikan nila (Oreochromis sp.)

Minggu (A) 0% limbah (B) 1,5% limbah1 0,024 0,0112 0,021 0,0073 0,023 0,0034 0,017 0,008

Rata-rata 0,02125 0,00725

Dari tabel 6 di atas selanjutnya dilakukan analisis varian (ANOVA) pada

pengujian pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap pertumbuhan

panjang ikan nila, dapat dilihat pada tabel 8.

Page 47: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

35

Tabel 7. Uji ANOVA Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadappertumbuhan (SGR) panjang ikan nila

SBKERAGAMAN db JK KT Fhitung F tabel

5% 1%PERLAKUAN 1 0,0004 0,0004 30,769 ** 5,99 13,74

GALAT 6 0,000078 0,000013

TOTAL 7 0,0004786,8286E-

05Keterangan : Berpengaruh sangat nyata **

Dari hasil uji ANOVA di atas menunjukkan nilai yang signifikan pada

perlakuan pemberian pengenceran limbah 1,5%. Karena nilai (Fhit>Ftabel)

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat nyata dari

pengaruh pemberian dosis limbah batik terhadap pertumbuhan panjang ikan

nila.

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa pada dosis B 1,5% limbah

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang ikan nila dibandingkan

dengan pengenceran 0% limbah.Keberadaan fenol dalam perairan yang melebihi

baku mutu tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap organisme yang

ada didalamnya. Sedangkan logam berat kromium (Cr) dalam limbah cair batik

berasal dari zat warna yang digunakan dalam proses pewarnaan. Keberadaan

logam berat diperairan dapat mempengaruhi kehidupan ikan karena logam berat

dapat menghambat pertumbuhan ikan. Terjadinya kerusakan pada sel atau

jaringan dalam tubuh ikan yang diakibatkan oleh logam berat tersebut

(Sudarwin,2008).

4.4 Uji Pengaruh Sublethal Limbah Cair Batik Tulis Terhadap Pertumbuhan(SGR)Berat Ikan Nila (Oreochromis Sp.)Uji pengaruh sublethal dengan pengenceran setengah yakni 50% dari nilai

LC50pada pengenceran B= 1,5% limbah. Selanjutnya pada pengenceran A yakni

0% limbah. Hasil pengukuran berat ikan nila setiap 1 minggu sekali selama 4

Page 48: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

36

minggu. Hasil pengukuran berat Ikan Nila setiap 1 minggu selama 4 minggu

dapat dilihat pada gambar 5 berikut.

Gambar 5. Grafik Berat Ikan Nila Setiap Minggu

Dapat dilihat gambar diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

setiap minggunya. Tetapi pertambahan berat ikan pada pengenceran B 1,5%

limbah yakni mengalami peningkatan berat tubuh yang sangat kecil dibandingkan

dengan pengenceran A 0% limbah yakni mengalami pertambahan berat badan

yang sangat pesat. Sesuai pernyataan Taufik (2005) dalam Yosmaniar (2009),

yang mana bahan toksik yang telah terakumulasi dapat menyebabkan organ

tubuh ikan mengalami gangguan dimana akan mempengaruhi daya nafsu makan

dan pemanfaatan energi yang berasal dari makanan lebihbanyak digunakan

untuk mempertahankan diri dari tekanan lingkungan. Sehingga kondisi tersebut

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan menyebabkan berat badan

menurun.

Hasil uji dari pertumbuhan (SGR) berat ikan nila dengan pengenceran

yang berbeda yakni 0% limbah dan pengenceran 1,5% limbah batik dapat dilihat

pada gambar 6.

Page 49: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

37

Gambar 6. Grafik Pengaruh Limbah Batik Terhadap (SGR) Pertumbuhan

Berat Ikan Nila

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa nilai SGR berat ikan mengalami

perbedaan peningkatan yakni, pada pengenceran A 0% limbah sebesar 0,034 %.

Pada pengenceran B 1,5% limbah adalah 0,012%. Berdasarkan grafik diatas

dapat disimpulkan bahwa SGR dengan pemberian limbah nilainya lebih kecil

dibandingkan dengan nilai SGR tanpa pemberian limbah. Pertumbuhan berat

ikan yang nilainya sangat kecil dikarenakan rusaknya salah satu organ tubuh

ikan nila yaitu insang akibat dari zat toksik limbah batik. Gejala yang ditimbulkan

dilihat dari gerakan ikan yang melonjak-lonjak. Menurut Astuti et al.,

(2010),menjelaskan bahwa bahan pencemar yang ada diperairan dapat

terakumulasi dalam insang, kulit bahkan bagian lain dari ikan sehingga dapat

menggaanggu proses pencernaan dan pernapasan ikan yang nantinya akan

berakibat pada kematian. Selain disebabkan oleh bahan pecemar yang

terakumulasi dalam tubuh, stress juga dapat menghambat pertumbuhan ikan.

Tabel 8. Hasil rata-rata pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadappertumbuhan (SGR) berat ikan nila (Oreochromis sp.)

Minggu ke- (A) 0% LIMBAH (B) 1,5%LIMBAH

1 0,0403 0,01342 0,0394 0,01613 0,0405 0,01764 0,0381 0,0196

rata-rata 0,039575 0,016675

Page 50: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

38

Dari tabel 8 di atas selanjutnya dilakukan analisis varian (ANOVA) pada

pengujian pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap pertumbuhan

panjang ikan nila, dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 9. Uji ANOVA Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadappertumbuhan (SGR) berat ikan nila

SBKERAGAMAN DB JK KT Fhitung F tabel

5% 1%PERLAKUAN 1 0,00105 0,00105 420,000 ** 5,99 13,74

GALAT 6 0,000015 0.0000025TOTAL 7 0,001065 0,00015214

Keterangan : Berpengaruh sangat nyata **

Dari hasil uji ANOVA di atas menunjukkan nilai yang signifikan pada

perlakuan pemberian pengenceran limbah. Karena nilai (Fhit>Ftabel) sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat nyata dari pengaruh

pemberian dosis limbah batik terhadap pertumbuhan berat ikan nila.

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa pemberian pengenceran

limbah 1,5 % sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berat ikan nila

dibandingkan dengan pengenceran 0% limbah.Limbah cair batik tulis

menghambat pertumbuhan ikan hal ini menunjukkan bahwa adanya ganguan

terhadap organ dalam ikan. Daya tahan ikan semakin semakin menurun

sehingga dalam konsentrasi rendah dapat mempengaruhi kelangsungan hidup

ikan.

Menurut Syawl et al., (2008) mengatakan bahwa stress pada ikan

merupakan upaya yang dilakukan oleh sistem fisiologis untuk mempertahankan

diri atau beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan. Hal lain juga dapat

dipengaruhi oleh faktor umur dan spesies ikan.

Page 51: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

39

4.5 Uji Pengaruh Sublethal Limbah Cair Batik Tulis TerhadapFeedConvertion Ratio(FCR) Ikan Nila (Oreochromis Sp.)

Uji pengaruh sublethal dengan pengenceran setengah yakni 50% dari nilai

LC50pada pengenceran B= 1,5% limbah. Selanjutnya pada pengenceran A yakni

0% limbah. Hasil pengukuran fcr ikan nila setiap 1 minggu sekali selama 4

minggu.

Hasil uji dari FCR ikan nila dengan pengenceran yang berbeda yakni A= 0%

limbah dan pengenceran 1,5% limbah batik dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Grafik Pengaruh Limbah Batik Terhadap Feed ConversionRatio (FCR) Ikan Nila

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa nilai Feed Conversion Ratio (FCR)

Ikan Nila pada pengenceran B 1,5% limbah lebih besar yakni 3,76825 %

dibandingkan ikan nila pada pengenceran A 0% limbah sebesar 1,09475 %.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa limbah tersebut memberikan pengaruh

berupa racun yang masuk kedalam tubuh sehingga fungsi respirasi pada ikan

terpengaruh dan proses metabolisme pada tubuh ikan terhambat.

Ikan memerlukan pakan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan,

perkembangan, serta kelangsungan hidupnya. Kualitas pakan dipengaruhi oleh

daya cerna atau daya serap ikan terhadap pakan yang dikonsumsi. Semakin

kecil nilai konversi pakan maka kualitas pakan semakin baik, akan tetapi nilai

konversi pakan tinggi maka pakan ikan kurang baik (Djariyah, 2005).

Page 52: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

40

Tabel 10. Hasil rata-rata uji pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap

Feed Conversion Ratio (FCR) ikan nila (Oreochromis sp.)

Minggu (A) 0% limbah (B) 1,5%limbah

1 1,07 3,612 1,10 3,583 1,05 3,844 1,14 4,03

Rata-rata 1,09475 3,76825

Dari tabel 10 di atas selanjutnya dilakukan analisis varian (ANOVA) pada

pengujian pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadapFeed Conversion

Ratio (FCR) ikan nila, dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Uji ANOVA Pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap FeedConversion Ratio (FCR) ikan nila

SBKERAGAMAN DB JK KT Fhitung

F tabel5% 1%

PERLAKUAN 1 5,558 5,558 3,286 ** 5,99 13,74

GALAT 6 10,148081 1,69134683

TOTAL 7 15,706081 2,24372586Keterangan : Berpengaruh sangat nyata **

Dari hasil uji ANOVA di atas menunjukkan bahwa pemberian pengenceran

limbah cair batik tulis berpengaruh sangat nyata terhadap Feed Coonversion

Ratio (FCR) ikan nila. Karena nilai (Fhit>Ftabel ) sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada perbedaan yang sangat nyata dari pengaruh pemberian pengenceran

limbah batik terhadap Feed Coonversion Ratio (FCR) ikan nila. Pada kondisi

seperti ini ikan akan mengalami stres dan mengalami hipoksia sehingga nafsu

makan ikan berkurang dan menyebabkan nilai rasio konversi pakan ikan tinggi.

Menurut Svobodova et al., (1993) dalam mallaya (2007), hipoksia atau deplesi

oksigen merupakan fenomena yang terjadi di lingkungan akuatik dimana molekul

oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang. Pada kondisi seperti ini merupakan

suatu titik yang merugikan bagi organisme hidup.

Page 53: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

41

Pada pengenceran 1,5% limbah cair batik tulis mempengaruhi Feed

Conversion Ratio (FCR). Dapat diketahui bahwa setiap minggunya mengalami

kenaikan. Hal ini terjadi karena ikan yang semakin lama berada di lingkungan

yang terkena pengaruh racun maka kondisi ikan akan mengalami hipoksia. Pada

kondisi hipoksia ini menyebabkan nafsu makan ikan berkurang sehingga nilai

Feed Conversion Ratio (FCR) dari ikan nila pada setiap minggunya meningkat.

4.6 Parameter Kualitas AirParameter kualitas air yang diukur pada uji sublethal pengaruh limbah

cair batik tulis yang meliputi suhu, pH dan DO (Oksigen Terlarut) dapat dilihat

pada tabel 12.

Tabel 12. Tabel Hasil Pengukuran Kualitas Air

Pengenceran 0% limbah

Pengenceran B 1,5% limbah

Parameter Minggu ke-I II III IV

Suhu 26oC 26oC 27oC 28oC

pH 8,12 8,08 8,05 8,10DO 7,2ppm 6,5ppm 7,5ppm 7,4ppm

4.6.1 SuhuBerdasarkan data yang diperoleh dari pengenceran A 0% limbah dan B

1,5% limbah, menunjukkan bahwa nilai suhu tersebut masih dalam keadaan

normal untuk kelangsungan hidup ikan nila. Pengelolaan suhu yang sesuai

dengan kehidupan ikan nila tersebut dianggap cukup baik, karena menurut

Parameter Minggu ke-I II III IV

Suhu 26oC 26oC 27oC 28oC

pH 7 7 6,5 7

DO 7,7ppm 6,8ppm 7,6ppm 7,9ppm

Page 54: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

42

Khairuman dan Amri (2003) dalam Alfia et al. (2013), bahwa suhu optimal untuk

ikan nila antara 25oC – 30oC, oleh karena itu, ikan nila cocok dipelihara di

dataran rendah sampai agak tinggi. Pertumbuhan ikan nila biasanya akan

terganggu apabila suhu habitatnya lebih rendah dari 14oC atau pada suhu tinggi

38oC. Ikan nila akan mengalami kematian pada suhu 6oC atau 42oC.

Menurut Simanjuntak dan Pramana (2013), suhu memiliki peran yang

sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisme perairan,

khususnya terhadap pertumbuhan ikan. Suhu air akan mempengaruhi laju

pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan nafsu makan ikan serta kelarutan

oksigen dalam air. Secara umum laju pertumbuhan ikan dapat meningkat sejalan

dengan kenaikan suhu sampai batas tertentu yang dapat di toleransi. Kondisi

suhu yang semakin rendah akan menyebabkan turunnya nafsu makan ikan,

sehingga pertumbuhan ikan tersebut tidak dapat berjalanoptimal.

4.6.2 Derajad Keasaman (pH)Dari penelitian ini, didapatkan nilai pH pada pengenceranA 0% limbah yaitu

7-7,5 dan B 1,5% limbahyaitu sebsar 7 – 9. Menurut Pramudita dan Beiby (2014)

limbah cair batik tulis memiliki pH yang cenderung basa. Selain itu menurut

Khairuman dan Amri (2003) dalam Afriansyah et al. (2016), kisaran pH yang baik

untuk kegiatan budidaya ikan air tawar berkisar antara 6 – 9. Pengukuran pH

perlu dilakukan karena konsentrasi ion hidrogen (pH) sangat penting di dalam

mengatur respirasi dan sistem-sistem enzim dalam tubuh. Berdasarkan hal

tersebut menunjukkan bahwa nilai pH tersebut masih dalam keadaan normal

untuk kelangsungan hidup benih ikan nila.

Menurut Susana et al. (2001), suatu skala atau ukuran untuk mengukur

keasaman atau kebasaan larutan dinamakan pH, Nilainya bervariasi antara 0 -

14 dengan batas normal ada pada nilai 7. Banyaknya buangan yang berasal dari

Page 55: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

43

rumah tangga dan industri–industri kimia tertentu ke dalam suatu perairan dapat

mempengaruhi nilai pH di dalamnya.

4.6.3 Oksigen Terlarut (DO)

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai DO pada pengenceran A dan B

menunjukkan bahwa nilai DO ini sudah dianggap cukup untuk memenuhi

kebutuhan oksigen bagi kelangsungan hidup ikan nila. Sesuai pernyataan Boyd

(1982) dalam Athirah et al. (2013), bahwa oksigen terlarut yang menunjang

pertumbuhan dan proses produksi, yaitu > 5 ppm.

Kandungan oksigen terlarut di dalam air merupakan faktor yang penting

bagi kehidupan ikan. Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses

pembakaran makanan, aktivasi berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain.

Kebutuhan akan oksigen ini sangat diperlukan untuk aktivitas metabolisme

tubuh, yaitu respirasi. Menurut Kordi dan Tancung (2005), kualitas air cepat

mengalami penurunan bila sisa pakan yang tertimbun sangat besar. Bila

penimbunan pakan di dasar kolam tidak segera diantisipasi, maka sebagai

bahan organik akan terjadi proses dekomposisi. Dalam proses dekomposisi akan

membutuhkan sejumlah besar oksigen. Kebutuhan oksigen ini semakin besar

dengan makin meningkatnya kandungan limbah dari bahan organik (di dalamnya

termasuk sisa pakan) tersebut. Bila suplai oksigen tidak cukup, kondisi anaerobik

pada dasar kolam tidak dapat dihindarkan.

Page 56: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

44

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Nilai pengenceran yang akan digunakan untuk uji LC50 yaitu antara 0,1%

dengan 10%, dimana pengenceran 0,1% sebagai ambang batas bawah dan

10% sebagai ambang batas atas pada uji toksisitas akut. Nilai LC50 limbah

cair batik tulis sebesar 3,2%. Sehingga didapatkan nilai pengenceran uji

sublethal sebesar 1,5%.

2. Pada pengamatan pertumbuhan ikan nila menunjukkan bahwa pada limbah

sebesar 1,5% memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap laju

pertumbuhan (SGR) ikan nila (Fhit>Ftabel).Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji

ANOVA yaitu pada pengukuran (SGR) berat (F hitung = 420,000 > F tabel =

5,99) pada selang kepercayaan 95%, (F hitung = 420,000 > F tabel = 13,74)

pada selang kepercayaan 99%. Pada pengukuran (SGR) panjang (F hitung

= 30,769> F tabel = 5,99) pada selang kepercayaan 95%, (F hitung

=30,769> F tabel = 13,74) pada selang kepercayaan 99%. Sedangkan pada

pengukuran FCR (F hitung = 3,286> F tabel = 5,99) pada selang

kepercayaan 95%, (F hitung = 3,286 > F tabel = 13,74 ) pada selang

kepercayaan 99%.

5.2 Saran

Karena limbah bersifat racun atau toksik maka sebaiknya dilakukan

pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan umum dan

seharusnya kurang dari nilai 1,5% (nilai sublethal).

Page 57: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

45

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Secara Intensif. Agromedia Pustaka.Jakarta.

Astuti,D., Sarto, Susi. I. 2010. Penururnan Toksisitas Leachate(Air Lindi) DariTpas Putri Cempo Mojosongo Surakarta Dengan Pac (PolyAluminium Chlorido). Jurnal. Manusia Dan Lingkungan. Vol. 17.No.1

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1994. Limbah Cair Berbagai Industridi Indonesia : Pengendalian dan Baku Mutu. Jakarta: Emdi_Bapedal.

Black J. A. and D. J. Champion. 2001. Methods And Issues In Sosial Research.Terjemahan oleh E. Koswara., D. Salam dan A. Ruzhendi. 2001.Metode dan masalah penelitian sosial. PT. Refika: Jakarta.

Bloom. 1998. Chemical and Physical Water Analysis Nuffic. Unibraw/Luv/Fish.Malang.

Bosman, O., F. H. Taqwa., Marsa. 2013. Toksisitas Limbah Cair LateksTerhadap Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan dan Tingkat KonsumsiOksigen Ikan Patin (Pangasius sp.). Jurnal Akuakultur RawaIndonesia. 1(2) :148-160.

Connell, D.W., G.J. Miller. 1983. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran.Universitas Indonesia. Depok.

Djarijah,A.S.2006. Pakan Ikan Alami. Kanisius.Yogyakarta. 86 hal.Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.------------- 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Bogor.Effendie, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan

Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.Farida. 2008. Anilisis Kesediaan Pengusaha Industri Batik Membayar

Peningkatan Kualitas Pengelolaan Unit Pengelolaan Limbah denganPendekatan Contingent Valuation Method. Skripsi. Institut PertanianBogor. Bogor.

Fujaya. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Ikan. PT RinekaCipta. Jakarta.

Guthrie E Frank dan J. J Pery. 1980. Introdution To Enviromental Toxicology.Interdepertemental Program In Toxicology. New York.

Google Image. 2017.Hudiyono, Maryani dan M. Harini. 1999. Kajian Kualitas dan Kuantitas

Pseudomonas aeruginosa yang terdapat dalam Limbah Industri Batik.Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.Surakarta.

Husni, Hayatul dan Esmiralda. 2012. Uji Toksisitas akut Limbah cair IndustriTahu Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio linn). (Studi Kasus: LimbahCair Industri Tahu “SUPER”, Padang. Jurusan Teknik Lingkungan,Universitas Andalas.

Jayanto, A.D. 2009. Budidaya Ikan Nila. UPI. Jakarta.Kordi, M.G.H. dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air. PT Rhineka

Cipta. Jakarta.Kordi, 2008. Budidaya Perairan. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.Loomis, T. A. 1978. Toksikologi Dasar. Lea dan Febiger. Amerika Serikat.Mallaya, john Yovita. 2007. The Effects Of Diddolved Oxygen On Fish Growth In

Aquaculture. http://translate .googleusecontent.com. KingolwiraNational Fish Farming Centre, Fisheries Division Ministry of NaturalResources and Tourism Tanzania.

Page 58: PENGARUH Sublethal LIMBAH CAIR BATIK TULIS TERHADAP ...repository.ub.ac.id/6599/1/LAILI NUR WACHIDAH.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair

46

Mratihatani, A. S. 2013. Menuju Pengelolaan Sungai Bersih di Kawasan IndustriBatik yang Padat Limbah Cair (Studi Empiris: Watershed SungaiPekalongan di Kota Pekalongan). Skripsi. Fakultas Biologi UGM.Yogyakarta.

Nurchayatun Dan Titik. 2007. Pengaruh Pemberian Merkuri Klorida TerhadapStruktur Mikroanatomi Insang Ikan Mas. Skripsi S1. Semarang :Program Studi Biologi, MIPA UNNES.

Nurdila, I. 2006. Kajian dan Analisis Peluang Penerapan Produksi Bersih PadaUsaha Kecil Batik Cap (Studi Kasus Pada Tiga Usaha Industri KecilBatik Cap Di Pekalongan). TESIS. Program Magister Ilmu LingkunganUniversitas Diponegoro Semarang.

Ramadhani, A.N. 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sukun(Artocarpus altilis) Terhadap Larva Artemia Salina Leach DenganMetode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Skripsi. UniversitasDiponegoro. Semarang.

Rand, G, M. 1980. Introduction to Enviromental Toxicology New York. Elsevier.Rubiantoro, F. 1996. Studi Toksisitas Akut dan Pengaruh Sublethal Daetergen

Rinso dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Kehidupan Ikan Mas(Cyprinus carpio). Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang.Tidak Diterbitkan.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penerbitgraha ilmu: Yogyakarta.

Siagian, Dergibson dan Sugiarto, (2000). Metode Statistika UntukBisnis DanEkonomI Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Simanjutak, A.P., dan R. Pramana. 2013. Pengontrolan Suhu Air Pada KolamPendederan dan Pembenihan Ikan Nila Berbasis Arduino. JurusanTeknik Elektro. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Sipahutar, L. W., Dwinna A., Winaruddin., Nazaruddin. 2013. GambaranHistopatologi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yangDipelihara Dalam Temperatur Air Diatas Normal. Jurnal Medika. Issn:0853-1943.

Soemirat. 2003. Toksikologi Lingkungan. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

Sugiarto, 1988. Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus sp.) DalamPemeliharaan Semi Intensif Di Kolam Pekarangan. Buletin PenelitianPerikanan Darat. Balikanwar. Bogor

Sumantadinata, K. 1981. Pengembangbiakan Ikan-Ikan Peliharaan Di Indonesia.PT Sastra Budaya. Bogor.

Suprapto, Djoko. 2011. Ekofiologi Bivalvia dan Konsumsi Oksigen. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Suyanto, S. R., 2010. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila. PenebarSwadaya. Jakarta.

Syawl, H., S. Dan Syauqi, H. 2008. Pemberian Ekstrak Kayu Siwak(Salvadorapersica L.) untuk Meningkatkan Kekebalan Ikan Mas(Cyprinus Carpio L.) Yang Dipelihara Dalam Keramba. JurnalBiodeversita Vol 9. No. 1:44-47.

Yosmaniar, E. Supriyono., Sutrisno. 2009. Toksisitas Lethal Moluskisi DanIklosamida Pada Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Jurnal RisetAkuakultur. Vol. 4 No. 1: 85-93.