pengaruh struktur kepemilikan, kebutuhan...
TRANSCRIPT
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBUTUHAN PENDANAAN EKSTERNAL, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Laila Ramadiana
NIM : 1112082000011
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1437 H/2016 M
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBUTUHAN PENDANAAN EKSTERNAL, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Laila Ramadiana
NIM : 1112082000011
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1437 H/2016 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Laila Ramadiana
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Februari 1994
3. Agama : Islam
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat : Jl. Mampang Prapatan XIV No.6A RT
011/001 Jakarta Selatan
6. HP : 081280415310
7. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. MI Nurul Hidayah Pancoran Barat Tahun 2005-2006
2. MI Nurul Huda Kebagusan Tahun 2006-2009
3. SMA Bunda Kandung Pasar Minggu Tahun 2009-2012
4. S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Tahun 2012-2016
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 2008-2009
2. Bimbingan Belajar Salemba Group, 2011-2012
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Akuntansi (BEMJ) sebagai
Anggota Divisi Data dan Informasi (2013-2014)
vi
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Abdul Rahman
2. Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 23 Desember 1952
3. Ibu : Halimah
4. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Februari 1962
5. Alamat : Jl. Mampang Prapatan XIV No.6A RT
011/001 Jakarta Selatan
vii
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBUTUHAN PENDANAAN EKSTERNAL, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2014)
ABSTRACT
This study was aimed at analyzing the effect of ownership structure where
the proxies of ownership structure used are the management ownership and
institutional ownership, external financing where the proxy used is free cash flow,
leverage and company size to the choice of external auditor. This study used big
four and non big four auditor classification as a proxy of audit quality that will be
chosen by the company. The hypothesis in this research are tested by logistic
regression method and used 195 samples of manufacture companies listed on the
Indonesia Stock Excange during 2012-2014 period.
The result showed that company size was positif significant with auditor
choice by the company and institutional ownership was negative significant with
external auditor choice by the company. While management ownership, free cash
flow and leverage was not significant with external auditor choice by the
company.
Keywords : Auditor Choice, Manajerial Ownership, Institutional ownership,
External Financing, Leverage, Company Size.
viii
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBUTUHAN PENDANAAN EKSTERNAL, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2014)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh strutur
kepemilikan yang di proksikan dengan kepemilikan saham manajerial dan
kepemilikan saham institusional, kebutuhan pendanaan eksternal yang di
proksikan dengan free cash flow, leverage dan ukuran perusahaan terhadap
pemilihan auditor eksternal. Penelitian ini menggunakan klasifikasi auditor big
four dan non-big four sebagai proksi dari kualitas audit yang akan dipilih oleh
perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi
logistik dengan menggunakan 195 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek Indonesia periode tahun 2012-2014.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham institusional
berpengaruh negatif signifikan terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas.
Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pemilihan auditor
eksternal berkualitas dan kepemilikan manajerial, free cash flow dan leverage
tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas
Kata Kunci : Pemilihan Auditor, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage,
Ukuran Perusahaan.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Sumber Ilmu Pengetahuan, Sumber
Cahaya yang mampu menerangi jalan menuju kepada kebenaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Struktur Kepemilikan,
Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage dan Ukuran Perusahaan
terhadap Pemilihan Auditor Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-
2014)” dengan baik. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun
dalam rangka memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan do’a, baik
langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Ibunda tercinta yang tidak hentinya memberikan semangat dan perhatian
diiringi doa yang selalu tercurah. Terimakasih atas dukungan dan nasihat
yang meluruhkan keputusasaan.
2. Kakakku Ria, Ema dan Eka yang selalu memberikan doa dan semangat
disetiap kesulitan.
3. Keluarga besarku, terutama nenek yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan untuk kesuksesan penulis, terima kasih atas semua kasih sayang.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini,LC.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Ibu Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
7. Bapak Prof. Dr. Azzam Jassin MBA selaku Dosen Pembimbing Skripsi I
yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan masukan,
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas
ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.
8. Ibu Nur Wachidah Yulianti, SE.,MM.,Ak selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia meuangkan waktu dan memberikan perhatiannya. Terima
Kasih atas segala bimbingan dan semangat yang telah ibu berikan kepada
penulis.
9. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan.
10. Sahabat terbaikku, Eva Musdalifah dan Evi Muzdalia, terimakasih atas
dukungan, pengertian, kesabaran dan keikhlasan yang diberikan.
11. Kepada GAAP (Opi, Emut, Uni, Anin, Desi, Tasya, Haifa, Rini, Naya,
Lidina) terimakasih atas segala keceriaan yang telah diberikan di setiap sudut
kampus, terimakasih atas dukungan yang telah diberikan.
12. Kepada Anggota KKN Parahita13 (Dinan, Tasya, Adit, Akbar, Irfan, Daeng,
Anas, Eja dan Rista) terimakasih atas setiap tawa dan dukungan yang telah
diberikan
13. Seluruh teman-teman Akuntansi angkatan 2012 yang saya tidak dapat
sebutkan satu per satu, terimakasih banyak atas doa dan dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 23 Juni 2016
Laila Ramadiana
xi
DAFTAR ISI
COVER
COVER DALAM ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHESIF ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 9
1. Tujuan Penelitian ............................................................. 9
2. Manfaat Penelitian ......................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 11
A. Tinjauan Literatur ................................................................. 11
xii
1. Agency Theory ............................................................... 11
2. Pemilihan Auditor Eksternal ......................................... 14
3. Struktur Kepemilikan .................................................... 19
4. Kebutuhan Pendanaan Eksternal ................................... 22
4. Leverage ........................................................................ 24
5. Ukuran Perusahaan ........................................................ 25
B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 25
C. Kerangka Pemikiran ............................................................. 31
D. Hipotesis ............................................................................... 33
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Pemilihan
Auditor Eksternal .......................................................... 33
2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pemilihan
Auditor Eksternal .......................................................... 34
3. Pengaruh Kebutuhan Pendanaan Eksternal terhadap
Pemilihan Auditor Eksternal ......................................... 35
4. Pengaruh Leverage terhadap Pemilihan Auditor
Eksternal ....................................................................... 36
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pemilihan
Auditor Eksternal .......................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 38
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 38
B. Metode Penentuan Sampel ................................................... 38
C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 39
xiii
D. Metode Analisis Data ........................................................... 40
1. Statistik Deskriptif ......................................................... 40
2. Analisis Regresi Logistik .............................................. 41
3. Uji Keseluruhan Model ................................................. 42
4. Uji Koefisien Determinasi ............................................. 42
5. Uji Kelayakan Model Regresi ....................................... 43
6. Matriks Klasifikasi ........................................................ 43
7. Uji Multikolinearitas ..................................................... 44
8. Uji Koefisien Regresi Logistik ...................................... 44
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................... 44
1. Variabel Independen ...................................................... 45
a. Struktur Kepemilikan................................................ 45
1) Kepemilikan Manajerial .................................... 45
2) Kepemilikan Institusional .................................. 45
b. Kebutuhan Pendanaan Eksternal .............................. 45
c. Leverage ................................................................... 46
d. Ukuran Perusahaan ................................................... 46
2. Variabel Dependen ........................................................ 47
a. Pemilihan Auditor Eksternal..................................... 47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 49
A. Sekilas Gambaran Umum dan Objek Penelitian .................. 49
B. Analisis Data Penelitian ....................................................... 50
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................... 51
xiv
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ....................................... 53
a. Uji Keseluruhan Model............................................. 54
b. Uji Koefisien Determinasi ........................................ 55
c. Uji Kelayakan Model Regresi .................................. 55
d. Uji Multikolinearitas ................................................. 56
e. Matriks Klasifikasi.................................................... 56
f. Uji Regresi Logistik .................................................. 58
BAB V PENUTUP ................................................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 69
LAMPIRAN ................................................................................................. 73
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1 Jenis Sanksi dan Jenis Pelanggaran Akuntan Publik Tahun 2014 ..... 5
1.2 Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Selama Tahun 2014 ........... 6
2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 27
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................ 48
4.1 Rincian Sampel Penelitian ............................................................... 50
4.3 Statistik Deskriptif ............................................................................ 51
4.4 Uji Keseluruhan Model .................................................................... 53
4.5 Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 54
4.6 Uji Kelayakan Model Regresi .......................................................... 55
4.7 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 56
4.8 Matriks Klasifikasi ........................................................................... 57
4.9 Uji Regresi Logistik ......................................................................... 58
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 31
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No, Keterangan Halaman
1 Lampiran 1 ....................................................................................... 74
2 Lampiran 2 ....................................................................................... 86
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perhatian terhadap praktik corporate governance (CG) pada
perusahaan telah meningkat dalam dasawarsa terakhir ini, terutama sejak
keruntuhan perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat, seperti kasus
Enron Corporation. Masalah utama dalam pelaksanaan CG timbul karena
adanya pemisahan kepemilikan dari pengendalian dalam perusahaan yang
modern (Balafif, 2010) dalam Maharani (2012). Permasalahan ini
meningkat seiring dengan perusahaan melakukan penawaran umum
perdana di bursa saham yang akan memisahkan fungsi pengurus dan
fungsi pemilik.
Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka
panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari
harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat
diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan
di bursa untuk perusahaan yang sudah go public.
Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul
konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik
perusahaan) yang sering disebut agency problem. Tidak jarang pihak
manajemen yaitu manajer perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan
lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering
mengabaikan kepentingan pemegang saham.
1
Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini
mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal
tersebut terjadi karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi,
sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi dari
manajer karena apa yang dilakukan manajer tersebut akan menambah
biaya bagi perusahaan sehingga akan menyebabkan penurunan keuntungan
perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham dan dapat menurunkan
nilai perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976).
Pemilihan auditor eksternal merupakan salah satu pengukuran yang
digunakan manajer perusahaan untuk mengurangi agency problem yang
muncul dalam perusahaan. Knechel et al. (2005) mengemukakan bahwa
suatu proses audit dapat menyediakan keuntungan bagi perusahaan, seperti
peningkatan efektivitas dan efisiensi, peningkatan kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku dan penurunan informasi asimetri. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan fungsi monitoring melalui auditor eksternal,
baik untuk mengurangi risiko terjadinya kecurangan (fraud) maupun
dalam hal penyajian laporan keuangan.
Terdapat beberapa faktor dalam perusahaan yang dipercaya dapat
menentukan pemilihan auditor eksternal, diantaranya adalah karakteristik
perusahaan, seperti struktur kepemilikan, kebutuhan pendanaan eksternal
serta ukuran perusahaan (Zureigat, 2011; Knechel et. al, 2005).
Struktur kepemilikan mencerminkan pembagian distribusi
kekuasaan dan pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan
2
operasional perusahaan. Suatu perusahaan dapat memiliki struktur
kepemilikan yang terkonsentrasi pada satu pemegang saham, beberapa
pemegang saham, atau tersebar secara relatif merata pada seluruh
pemegang saham. Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi
jalannya perusahaan melalui mekanisme pengendalian dan pengawasan
yang berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Struktur kepemilikan juga dapat digunakan untuk mengurangi
masalah keagenan. Menurut Jensen dan Meckling (1967), agency problem
dapat dikurangi melalui mekanisme pengawasan oleh kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional.
Hampir seluruh perusahaan membutuhkan pendanaan tambahan
dari pihak eksternal berkaitan dengan pembiayaan dan pengembangan
kegiatan operasionalnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan pendanaan
eksternal tersebut, perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang
kredibel untuk meyakinkan para investor yang akan dan telah
menginvestasikan modalnya ke perusahaan tersebut. Laporan keuangan
yang kredibel dipercaya harus diaudit oleh auditor yang berkualitas untuk
meningkatkan keandalan laporan keuangan, terutama perusahaan yang
memiliki transaksi yang kompleks (Knechel et al., 2005).
Penelitian Revier dan Schroe (2009) memberikan dukungan yang
menyatakan bahwa perusahaan yang bergantung kepada pendanaan
eksternal cenderung memilih auditor Big Four dalam mengaudit laporan
keuangannya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada suatu jaminan
3
keandalan laporan keuangan yang diberikan oleh auditor eksternal yang
berkualitas bagi para investor yang menanamkan modalnya di suatu
perusahaan.
Ukuran perusahaan menunjukkan ukuran besar atau kecilnya
perusahaan. Semakin besar skala suatu perusahaan maka semakin komplek
permasalahan yang akan dihadapi, sehingga pengawasan yang khusus
akan diperlukan. Semakin besar aset, pendapatan, modal ataupun jumlah
karyawan menunjukkan semakin komplek kegiatan dalam perusahaan
tersebut. Dengan demikian pemilik perusahaan akan semakin sulit dalam
mengendalikan perusahaannya sehingga semakin besar peluang terjadinya
penyimpangan baik dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja
(Dewi dan Ratniadi,2014). Francis dan Wilson (1988) menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara ukuran klien dengan pemilihan
perusahaan audit yang memiliki kualitas yang tinggi. Dalam kondisi
seperti ini pengawasan yang khusus akan sangat diperlukan, salah satunya
dengan menggunakan jasa dari KAP yang berkualitas.
Kasus yang melibatkan auditor eksternal adalah kasus PT. KAI
tahun 2005. PT KAI mengumumkan mendapat keuntungan sebesar Rp
6,90 miliar. Padahal sebenarnya mengalami kerugian sebesar Rp 63 miliar.
Hal ini mengakibatkan Menteri Keuangan terhitung sejak tanggal 6 Juli
2007 membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Salam Mannan,
pemimpin rekan pada KAP S. Mannan, Sofwan, Adnan dan Rekan selama
sepuluh bulan melalui Keputusan Menkeu No. 500/KM.1/2007. Sanksi itu
4
diberikan karena Salam Mannan melakukan pelanggaran terhadap Standar
Profesional Akuntan Publik dan Kode Etik dalam kasus audit umum atas
laporan keuangan PT Kereta Api (Persero) Tahun 2005 (detik finance,
2007).
Berdasarkan laporan menteri keuangan, selama tahun 2014
terdapat auditor dan kantor akuntan publik yang tidak mematuhi
kewajiban yang telah ditentukan perundang-undangan. Sehingga akuntan
publik dan kantor akuntan publik yang bersangkutan mendapatkan sanksi
administratif dari kementrian keuangan. Akuntan Publik yang dikenai
sanksi selama tahun 2014 disebabkan oleh beberapa pelanggaran terkait
keterlambatan pelaporan PPL, tidak memenuhi jumlah SKP yang
ditentukan, pelanggaran terhadap standar profesi akuntan publik maupun
ketentuan administratif lainnya. Sanksi Administratif yang diberikan
kepada akuntan publik selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jenis Sanksi dan Jenis Pelanggaran Akuntan Publik Tahun 2014 No. Jenis Sanksi Jenis Pelanggaran Jumlah AP yang
dikenakan sanksi 1 Rekomendasi Penyampaian laporan PPL
SKP tidak terpenuhi 41 37
2 Peringatan SPAP Tidak mengikuti PPL
9 18
3 Pembekuan SPAP 1 4 Denda Keterlambatan laporan PPL 28
Total Sanksi yang diberikan 134
Sumber : pppk.kemenkeu.go.id
5
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat akuntan publik yang dikenai
sanksi pembekuan pada tahun 2014 yaitu:
Tabel 1.2 Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Pembekuan Izin
pada Tahun 2014 No. Akuntan Publik No. sanksi Tgl Sanksi Masa
Beku 1 Drs. Dharma Surja
Latief, MM 603/KM.1/2014 9 sep 2014 3 bulan
Sumber : pppk.kemenkeu.go.id
Berdasarkan sanksi yang diberikan oleh pemerintah kepada auditor
dapat menimbulkan skandal yang menyebabkan turunnya reputasi kantor
akuntan publik, hal ini beriringan dengan kualitas audit yang diberikan
oleh kantor akuntan publik tersebut.
Banyaknya kantor akuntan publik yang terdapat di Indonesia
memungkinkan mereka menyediakan kualitas audit yang beragam.
Menurut De Angelo (1981) yang membedakan antara jasa audit yang
dihasilkan oleh suatu kantor akuntan publik (KAP) satu dengan yang lain
adalah kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP tersebut. KAP dengan
kualitas audit yang lebih tinggi dapat mendeteksi kebocoran atau
ketidakakuratan yang terdapat dalam suatu laporan keuangan dan
melaporkannya. Terdapat berbagai dimensi untuk menilai kualitas audit,
diantaranya ukuran KAP, spesialisasi KAP, biaya audit serta kapabilitas
teknologi yang digunakan KAP tersebut untuk melaksanakan jasa
auditnya.
6
Perbedaan kualitas inilah yang kemudian menimbulkan adanya
diferensiasi KAP yang kemudian dikenal dengan istilah KAP Big Eight
dan Non Big Eight. Namun serangkaian penggabungan akibat skandal
akuntansi yang terjadi sekitas awal tahun 2000 membuat KAP Big Eight
menciut menjadi Big Four dan Non Big Four. KAP yang termasuk dalam
kategori Big Four inilah yang telah dipercaya publik memiliki reputasi
yang baik dalam menyajikan kualitas audit yang tinggi. Kualitas audit
yang tinngi akan dapat memberikan informasi yang lebih akurat sehingga
mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara manajemen dan
pemegang saham.
Penelitian mengenai pemilihan auditor eksternal berkualitas telah
banyak dilakukan. Salah satunya adalah Zureigat (2011) melakukan
penelitian hubungan struktur kepemilikan dengan pemilihan auditor pada
badan usaha sektor keuangan go public. Adapun hasil penelitian
menyatakan bahwa kepemilikan saham institusional berengaruh positif
signifikan terhadap kecendrungan penggunaan auditor berkualitas.
Angreini dan Ghofar (2014) melakukan penelitian yang sama
dengan Zureigat (2011), hasil penelitiannya menunjukan bahwa
kepemilikan saham institusional berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
pemilihan auditor eksternal. Hal tersebut selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putra (2014) yang menemukan bahwa kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.
7
Selanjutnya penelitian mengenai pemilihan auditor eksternal
dilakukan oleh Knechel et.,al (2005), yang melakukan penelitian
hubungan kebutuhan pendanaan eksternal dan leverage terhadap
pemilihan auditor eksternal. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
leverage berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal dan kebutuhan
pendanaan eksternal tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal.
Penelitian lainya dilakukan oleh Trisnawati dan Ancella (2013)
menemukan bahwa variabel kebutuhan pendanaan eksternal dan leverage
tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal yang berkualitas.
Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Revier &
Schroe (2009) yang menemukan bahwa kebutuhan pendanaan eksternal
berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.
Penelitian yang sedang dilakukan saat ini merujuk dari penelitian
yang dilakukan sebelumnya dan mengadopsi variabel dari penelitian-
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Trisnawati dan Ancella (2013)
dan Putra (2014). Berdasarkan referensi variabel yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh struktur kepemilikan, kebutuhan pendanaan
eksternal, leverage dan ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor
eksternal” pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2014.
8
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka perumusan masalah
yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap pemilihan auditor
eksternal?
2. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap pemilihan auditor
eksternal?
3. Pengaruh kebutuhan pendanaan eksternal terhadap pemilihan auditor
eksternal?
4. Pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor eksternal?
5. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
pemilihan auditor eksternal berkualitas.
b. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap
pemilihan auditor eksternal berkualitas.
c. Untuk mengetahui pengaruh kebutuhan pendanaan eksternal
terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas.
d. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor
eksternal berkualitas.
9
e. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap
pemilihan auditor eksternal berkualitas.
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat
sebagai bahan referensi pengetahuan dan menambah wawasan
mengenai pertimbangan perusahaan dalam memilih auditor
eksternal.
2) Peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai referensi dan
pembanding bagi pihak pihak yang akan melakukan penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan topik ini.
3) Penulis, dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai
pertimbangan pemilihan auditor eksternal bagi perusahaan go
public.
b. Kontribusi Praktis
1) Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil
kebijakan dalam pemilihan auditor eksternal.
2) Auditor eksternal, dapat menjadi referensi untuk
mengetahui karakteristik perusahaan yang menjadi faktor
pendorong dalam pemilihan kantor akuntan publik dan
kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan kantor
akuntan publik untuk menentukan strategi dan menjalankan
usahanya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Agensi (Agency Theory)
Teori agensi pada dasarnya adalah teori yang menjelaskan
hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Principal
merupakan pelaku pemegang saham dan agent sebagai manajemen
perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan
keagenan sebagai sebuah kontrak antara satu orang atau lebih pemilik
(principal) yang menyewa orang lain (agent) untuk melakukan
beberapa jasa atas nama pemilik yang meliputi pendelegasian
wewenang pengambilan keputusan kepada agen.
Teori agensi menunjukkan pentingnya pemisahan fungsi antara
manajemen perusahaan dan hubungan pemilik kepada manajer.
Dimana tujuan adanya pemisahan ini adalah untuk menciptakan
efisiensi dan efektivitas dengan cara menyewa pihak profesional untuk
mengelola perusahaan. Akan tetapi di lain sisi pemisahan ini
menimbulkan permasalahan yaitu ketika terjadi ketidaksamaan tujuan
antara principal dan agen.
Teori agensi menunjukkan bahwa terdapat dua masalah
keagenan yang potensial. Pertama, masalah agensi antara manajemen
dan pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976). Masalah agensi
tersebut terjadi apabila kepemilikan saham tersebar, sehingga
11
pemegang saham secara individual tidak dapat mengendalikan
manajemen. Akibatnya perusahaan bisa di jalankan sesuai keinginan
manajemen itu sendiri. Kedua, masalah agensi antara pemegang saham
mayoritas dan minoritas (Shleifer dan Vishny, 1997). Masalah agensi
tersebut terjadi apabila terdapat pemegang saham mayoritas, sehingga
pemegang saham mayoritas yang dapat mengendalikan manajemen
atau bahkan menjadi bagian dari manajemen itu sendiri. Hal tersebut
mengakibatkan pemegang saham mayoritas memiliki kendali mutlak
dibandingkan pemegang saham minoritas, sehingga pemegang saham
mayoritas bisa melakukan tindakan yang menguntungkan dirinya,
tetapi kemungkinan merugikan pemegang saham minoritas.
Menurut Eisenhardt (1989:58), teori keagenan menggunakan
tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya
mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya
pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse).
Ketiga sifat tersebut menyebabkan informasi yang dihasilkan manusia
untuk manusia lain selalu dipertanyakan reabilitasnya dan informasi
yang disampaikan biasanya diterima tidak sesuai dengan kondisi
perusahaan yang sebenarnya atau lebih dikenal sebagai informasi yang
tidak simetris atau asymmetric information (asimetri informasi)
(Ujiyantho dan Pramuka, 2007).
12
Masalah keagenan juga dapat terjadi karena adanya asimetri
informasi antara principal dan agent. Menurut Scott (2003:117-118),
Asimetri informasi mempunyai dua tipe sebagai berikut:
1. Adverse Selection
Pada tipe ini, pihak yang merasa memiliki informasi lebih
sedikit dibandingkan pihak lain tidak akan mau untuk melakukan
perjanjian dengan pihak lain tersebut apapun bentuknya, dan jika
tetap melakukan perjanjian, pihak yang memiliki sedikit informasi
tersebut akan membatasi dengan kondisi yang sangat ketat dan
biaya yang sangat tinggi.
2. Moral Hazard
Moral hazard terjadi ketika manajer melakukan tindakan
tanpa sepengetahuan pemilik untuk keuntungan pribadinya dan
menurunkan kesejahteraan pemilik.
Dengan adanya konflik kepentingan dan asimetri informasi
yang terjadi di dalam perusahaan menimbulkan biaya agensi
(agency cost) yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Jensen dan
Meckling (1976) menjelaskan biaya keagenan dalam tiga jenis,
antara lain:
1. Biaya Monitoring (monitoring cost), merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh agen.
13
2. Biaya Bonding (bonding cost), merupakan biaya untuk
menjamin bahwa agen tidak akan bertindak merugikan
principal, atau dengan kata lain untuk meyakinkan agen, bahwa
principal akan memberikan kompensasi jika agen benar-benar
melakukan tindakan tersebut.
3. Biaya Kerugian Residual (residual loss), merupakan nilai uang
yang ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami
oleh principal akibat dari perbedaan kepentingan.
Karena adanya konflik kepentingan dan asimetri informasi,
perusahaan sebagai agen menghadapi berbagai tekanan (pressure)
untuk menemukan cara agar kinerja perusahaan selalu meningkat
dengan harapan bahwa dengan peningkatan kinerja maka principal
akan memberikan suatu bentuk apresiasi (rationalization). Kinerja
yang dihasilkan perusahaan akan berpengaruh terhadap pemilihan
auditor. Pemilik perusahaan akan membuat laporan keuangan
sebagai bentuk akuntabilitasnya kepada pemegang saham. Kinerja
perusahaan yang buruk akan membuat pelaku perusahaan untuk
memilih auditor dengan kredibilitas yang rendah, sehingga
akuntabilitas bisa dimanipulasi.
2. Pemilihan Auditor Eksternal
Terdapat beberapa aspek yang digunakan untuk
menjelaskan faktor-faktor pemilihan auditor eksternal suatu entitas
atau perusahaan. Revier & Schroe (2009) membagi aspek tersebut
14
dalam tiga hal. Aspek yang dilihat dari kantor akuntan publik itu
sendiri, karakteristik perusahaan, dan yang ketiga adalah literatur
yang melihat aspek pemilihan auditor dari reaksi pasar.
Seluruh aspek pemilihan auditor eksternal tersebut dapat
menentukan perusahaan untuk memilih auditor eksternal yang
berkualitas tinggi sehingga laporan keuangan perusahaan dapat
dipercaya keandalannya. Hal tersebut disebabkan karena pengguna
laporan keuangan terutama pemegang saham sangat bergantung
kepada keandalan laporan yang dibuat auditor atas laporan
keuangan suatu perusahaan.
Dalam proses pengauditan, auditor perlu mempertahankan
kualitas audit yang dilakukannya. Berkaitan dengan kualitas audit,
DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai
kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan
pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.
Temuan pelanggaran dalam sistem akuntansi berkaitan
dengan pengetahuan dan kemampuan auditor, sedangkan pelaporan
pelanggaran tergantung terhadap dorongan auditor untuk
mengungkapkan pelanggaran tersebut. Dorongan ini akan
bergantung kepada independensi yang dimiliki oleh auditor
tersebut. Jika auditor dianggap tidak memiliki independensi oleh
para pengguna laporan keuangan, maka pendapat auditor dalam
15
laporan audit tidak akan memberikan nilai kepada para pengguna
laporan keuangan (Meutia, 2004).
Salah satu cara untuk mengukur kualitas hasil pekerjaan
auditor adalah melalui kualitas keputusan-keputusan yang diambil.
Menurut Bedard dan Michelene (1993) ada dua pendekatan yang
digunakan untuk mengevaluasi sebuah keputusan secara umum,
yaitu:
a. Outcome oriented
Bagi pendekatan yang berorientasi hasil, diukur melalui hasil
audit, yaitu melalui laporan audit dan laporan keuangan.
Ukuran yang dapat diobservasi dalam laporan audit adalah
kecenderungan auditor untuk mengeluarkan opini going
concern ketika perusahaan bangkrut. Sedangkan ukuran yang
dapat diobservasi dalam laporan keuangan adalah kualitas laba.
b. Process oriented.
Untuk pendekatan yang berorientasi proses, kualitas keputusan
diukur dengan tingkat kepatuhan auditor terhadap General
Acceptance on Auditing Standards (GAAS) dan tingkat
spesialisasi auditor dalam industri tertentu.
Audit yang berkualitas dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. De Angelo (1981) menggunakan ukuran KAP sebagai
proxy untuk mengukur kualitas audit. Semakin besar ukuran KAP,
semakin besar pula sumber daya yang dimilikinya untuk
16
melaksanakan audit. Kemampuan teknologi, prosedur, serta
sampling apa yang digunakan tentu membutuhkan biaya. KAP
yang ukurannya tidak terlalu besar mungkin akan mengalami
kesulitan. Lain halnya dengan KAP besar yang memiliki banyak
klien. Perusahaan yang menggunakan auditor berkualitas tinggi
tentu akan membayar biaya yang lebih besar untuk memastikan
pelaporan keuangannya akurat.
Oleh karena itu KAP besar yang sudah memiliki banyak
klien akan mengalami kerugian reputasi lebih besar dibandingkan
KAP dengan ukuran kecil jika ia tidak menyediakan audit
berkualitas tinggi. Hal ini terkait dengan tidak hanya rusaknya
reputasi dan kredibilitas KAP namun juga berimplikasi paa
pendapatan serta kepercayaan klien terhadap KAP besar teresebut
dapat menurun drastic. Oleh karena itu, KAP yang lebih besar akan
cenderung untuk menyediakan kualitas audit yang lebih tinggi
karena kerugian yang akan didapatkannya lebih besar jika ia tidak
menyediakan kualitas seperti yang dijanjikan.
Simunic & Stein (1987) pun menyatakan bahwa KAP yang
lebih besar lebih baik dibandingkan KAP yang lebih kecil dalam
mendeteksi kesalahan mereka karena mereka memiliki sumber
daya lebih besar untuk melaksanakan prosedur audit dan dapat
menarik karyawan dengan keahlian dan pengalaman diatas rata-
rata.
17
Proksi lainnya yang digunakan adalah kompetensi auditor,
Jaffar et,. al. 2005 dalam Zureigat, 2011 menemukan bahwa faktor
terpenting yang mempengaruhi kualitas audit adalah penegtahuan
auditor dalam akuntansi dan audit. Kemampuan auditor untuk
menginformasikan kepada klien mengenai perubahan akuntansi,
komitmen auditor terhadap kode etik, serta pengetahuan auditor
terhadap industri. Sedangkan menurut Attojer & Annafaabi (2008)
dalam Zureigat (2011), faktor terpenting yang dapat mempengaruhi
kualitas audit adalam pengalaman auditor, obyektivitas, serta
kualifikasi akademis auditor.
Beragamnya proxy yang digunakan untuk menjelaskan dan
mengukur kualitas audit mencerminkan bahwa aspek kualitas audit
begitu luas. Ada aspek yang menjelaskan kualitas audit dari sisi
internal KAP, seperti kompetensi auditor, pengalaman, serta
spesialisasi industri. Namun ada aspek yang menjelaskan kualitas
tersebut dari sisi eksternal, misalnya ukuran KAP yang diukur dari
pangsa pasar serta asset yang dimiliki oleh KAP, reputasi dan
nama baik dari KAP, serta hubungan auditor dengan klien. Namun
kedua aspek ini saling mengisi, dan memiliki hubungan timbal
balik. Seiring dengan kompetensi, keahlian dan pengalaman yang
semakin tinggi membuat nama baik terhadap KAP tersebut
semakin meningkat dan akan menciptakan permintaan jasa audit
yang semakin banyak. Dampak nya adalah pendapatan dan pangsa
18
pasar KAP semakin meningkat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa perbedaan dalam kualitas jasa audit dapat dilihat dari
ukuran KAP, reputasi/nama baik KAP, pangsa pasar (spesialisasi
KAP), dan keahlian teknis. Hal tersebut yang membedakan jasa
auditor eksternal berkualitas tinggi dan rendah.
3. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan (kepemilikan institusional dan
kepemilikan manajerial) merupakan bagian dari mekanisme
corporate governance. Berkaitan dengan struktur kepemilikan,
terjadi ketidaksetaraan antara dua kelompok pemilik perusahaan,
yaitu controlling dan monitoring shareholders. Seringkali mayority
shareholder mengendalikan keputusan manajemen yang
merugikan minority shareholders. Sehingga mengakibatkan adanya
ketimpangan kepentingan yang terjadi antara keduanya dalam
suatu perusahaan.
Menurut Jensen dan Meckling (1976) kepemilikan terhadap
saham perusahaan dapat menyelaraskan potensi perbedaan
kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen,
sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila
seorang manajer adalah juga sekaligus seorang pemilik. Wahyudi
dan Pawestri (2006) menyatakan bahwa struktur kepemilikan
dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada
akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan yaitu maksimalisasi
19
nilai perusahaan, hal ini disebabkan oleh adanya kontrol yang
mereka miliki. Struktur kepemilikan di perusahaan dapat
dibedakan menjadi kepemilikan orang luar (outsider ownership)
dan kepemilikan orang dalam (insider ownership) atau
kepemilikan manajerial (manageria/ ownership).
a. Kepemilikan Saham Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah kondisi yang menunjukkan
bahwa manajer memiliki saham dalam perusahaan atau manajer
tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham oleh
pihak manajemen perusahaan. Manajer yang memiliki saham
perusahaan tentunya akan menselaraskan kepentingannya sebagai
manajer dengan kepentingannya sebagai pemegang saham.
Semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka
semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai
perusahaan.
Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham
dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan perusahaan (direktur dan komisaris) (Pujiati dan
Winadar,2009). Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial
dalam suatu perusahaan maka manajemen akan berupaya lebih giat
untuk memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga adalah
dirinya sendiri. Sehingga masalah keagenan akan berkurang jika
20
manajer adalah sekaligus pemilik dan pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan jika
manajemen memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga
adalah dirinya sendiri (Jensen dan Meckling, 1976).
b. Kepemilikan Saham Institusional
Pemegang saham institusional biasanya berbentuk entitas
seperti perbankan, asuransi, dana pensiun, reksa dana, dan institusi
lain. Investor institusional umumnya merupakan pemegang saham
yang cukup besar karena memiliki pendanaan yang besar. Tingkat
kepemilikan institusional yang tinggi menimbulkan usaha
pengawasan yang lebih besar untuk menghalangi perilaku
opportunistic manajer. Menurut Mursalim (2007), kepemilikan
institusional dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengurangi
masalah keagenan dengan meningkatkan proses monitoring.
Pemegang saham institusional juga memiliki opportunity,
resources, dan expertise untuk menganalisis kinerja dan tindakan
manajemen. Investor institusional sebagai pemilik sangat
berkepentingan untuk membangun reputasi perusahaan.
Menurut Pujiati dan Winadar (2009), kepemilikan
institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki
oleh institusi atau lembaga yang didirikan di Indonesia seperti
perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan
institusi lain. Pemegang saham institusional yang memiliki
21
kepemilikan saham besar memiliki intensif untuk memantau
pengambilan keputusan perusahaan serta dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Sehingga dengan adanya kepemilikan saham
yang besar oleh investor institusional akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen serta
dalam pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Zureigat
(2011), proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor
institusional dengan jumlah besar membuat investor tersebut dapat
secara langsung mempengaruhi keputusan manajerial. Kenaikan
persentase dari kepemilikan institusional akan cenderung
menurunkan tingkat kecurangan. Zureigat juga berpendapat bahwa
kepemilikan institusional akan meningkatkan permintaan atas jasa
audit dengan kualitas tinggi yang dilakukan oleh auditor
berkualitas.
4. Kebutuhan Pendanaan Eksternal
Fungsi pembelanjaan dan fungsi keuangan merupakan dua
hal yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk
meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan kreditur. Dalam
menjalankan fungsi pembelanjaan, perusahaan selalu dihadapkan
pada tiga masalah utama atau tiga keputusan utama, yaitu:
keputusan investasi (investment decision), keputusan pendanaan
(financing decision), dan keputusan mengenai pembagian dividen
(dividend decision). Keputusan pendanaan adalah keputusan
22
keuangan tentang dari mana dana untuk membeli aktiva berasal
(Lukas, 2003). Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang
berhubungan dengan masalah penentuan sumber-sumber dana yang
akan digunakan, dan masalah perimbangan terbaik antara sumber-
sumber dana tersebut.
Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
dananya mengutamakan sumber dari internal perusahaan, maka
ketergantungan pihak perusahaan terhadap pihak eksternal sangat
kecil. Tetapi ada saat-saat tertentu dimana semua sumber dana dari
dalam perusahaan telah digunakan, sementara kebutuhan dana
perusahaan semakin meningkat sehingga dalam hal ini perusahaan
perlu mencari alternatif pendanaan. Alternatif pendanaan ini bisa
dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber pendanaan
eksternal misalnya, melalui utang atau dengan menerbitkan saham
baru.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pendanaan eksternal
tersebut, perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang
kredibel untuk meyakinkan para investor yang akan
menginvestasikan modalnya ke perusahaan tersebut, terutama
perusahaan yang memiliki transaksi yang cukup kompleks.
Laporan keuangan yang kredibel dipercaya harus diaudit oleh
auditor yang berkualitas untuk meningkatkan keandalan laporan
23
keuangan, terutama perusahaan yang memiliki transaksi yang
kompleks (Knechel et al., 2005).
5. Leverage
Leverage merupakan jumlah utang yang digunakan untuk
membiayai atau membeli aset-aset perusahaan. Perusahaan yang
memiliki utang lebih besar dari modal dikatakan sebagai
perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi (Fakhruddin:109).
Semakin tinggi leverage maka mengambarkan semakin besarnya
kewajiban perusahaan terhadap para kreditur.
Pinjaman yang diajukan perusahaan kepada bank dan
lembaga keuangan lainnya dapat menghasilkan agency problem
antara pemegang saham dan kreditur dalam hal pelanggaran
perjanjian hutang (Jensen dan Meckling, 1976).
Semakin tinggi tingkat utang, semakin tinggi tingkat
pengawasan yang dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan
mampu memenuhi segala kewajibannya tersebut serta bagaimana
keberlangsungan masa depan perusahaan. Besarnya tingkat
leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk mempertahankan
kinerja yang baik di mata investor dan kreditor. Oleh karena itu,
permintaan untuk menggunakan auditor eksternal yang berkualitas
akan semakin tinggi karena untuk menjamin bahwa informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan akurat dan dapat diandalkan.
24
Selain itu, tingkat pengungkapan juga akan semakin tinggi,
sehingga membantu investor dan kreditur untuk menganalisa
kondisi perusahaan.
6. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan ukuran besar atau
kecilnya perusahaan. Semakin besar skala suatu perusahaan maka
semakin kompleks permasalahan yang akan dihadapi, sehingga
pengawasan yang khusus akan diperlukan. Semakin besar asset,
omzet, modal ataupun jumlah karyawan menunjukkan semakin
kompleks kegiatan dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian
pemilik perusahaan akan semakin sulit dalam mengendalikan
perusahaannya sehingga semakin besar peluang terjadinya
penyimpangan baik dilakukan dengan sengaja maupun tidak
disengaja (Dewi dan Ratniadi,2014)
Selain itu, semakin besar perusahaan, maka rentang kendali
yang terdapat dalam suatu perusahaan pun akan semakin panjang.
Kondisi ini akan meningkatkan potensi asimetri informasi karena
semakin jauh dari pengawasan manajemen sehingga menciptakan
peluang untuk tindakan oportunis.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan
auditor eksternal pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya.
Knechel et, al., (2008), Revier & Schroe (2009), Zureigat (2011), Dewi
25
dan Ratniadi (2014) Putra (2014) , Trisnawati dan Ancella (2013) serta
Setiawan dan Karsana (2015) adalah beberapa peneliti yang melakukan
penelitian mengenai hal tersebut. Adapun hasil penelitian terdahulu
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 2.1 berikut ini.
26
Table 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Mengenai : Kepemilikan Saham Institusional (X1), Kepemilikan Saham Manajerial (X2), Kebutuhan Pendanaan Eksternal (X3), Leverage(X4), Ukuran Perusahaan (X5) dan Pemilihan Auditor Ekternal (Y)
No. Peneliti (Tahun)
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Antonious Singgih Setiawan dan Yusuf Widya Kersana, 2015
Faktor representasi stock holders dan debt holders berpengaruh terhadap keputusan pemilihan auditor berkualitas
Veriabel Independen; leverage Variabel Dependen; pemilihan auditor big four atau non big four; Menggunakan data sekunder.
Variabel Independen; Mekanisme internal corporate governance dan kebutuhan pendanaan eksternal
Leverage tidak mempengaruhi pemilihan auditor eksternal.
2 Dedi Putra, 2014 Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal.
Variabel Independen: Kepemilikan saham institusional; kepemilikan saham manajerial; Menggunakan data sekunder.
Variabel Independen; Kepemilikan asing; kebutuhan pendanaan eksternal ;efektivitas komite audit; ukuran dewan komisaris. Variabel Dependen; pemilihan auditor top ten.
Hasil penelitian bahwa variabel Persentase Kepemilikan Saham Institusional, Persentase Kepemilikan Saham Manajerial tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor ekternal yang bereputasi. Sedangkan variabel Ukuran Dewan Komisaris dan efektifitas komite audit berpengaruh terhadap pemilihan auditor yang bereputasi..
Bersambung pada halaman berikutnya
27
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No.
Peneliti (Tahun)
Judul
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
3 Co i iik Istri Ratna Sari Dewi dan Ni Made Dwi Ratnadi, 2014
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kantor Akuntan Publik pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Variabel Independen: Kepemilikan manajerial; Variabel dependen: Pemilihan auditor eksternal big four atau non-big four; menggunakan data sekunder.
Variabel Independen: Kepemilikan institusional; ukuran dewan komisaris; efektivitas komite audit; Kebutuhan pendanaan eksternal dan kepemilikan asing.
kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada pemilihan kantor akuntan publik, sedangkan leverage tidak berpengaruh pada pemilihan kantor akuntan publik.
4 Ita Trisnawati dan Ancella Anitawati Hermawan, 2013.
Determinan Faktor Faktor Pemilihan Auditor Eksternal Berkualitas
Variabel Independen; Kebutuhan pendanaan eksternal. Variabel Dependen; Pemilihan auditor eksternal big four atau non-big four; Menggunakan data sekunder.
Variabel Independen; Kepemilikan institutional; Kepemilikan Mmanajerial; Kepemilikan asing; leverage; ukuran perusahaan dan kompleksitas perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan good corporate governance memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menggunakan auditor eksternal dengan kualitas audit yang tinggi. Selain itu, perusahaan dengan tingkat kompleksitas yang meningkat memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk memilih auditor eksternal berkualitas. Sedangkan kebutuhan pendanaan eksternal dan tingkat leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal yang berkualitas.
Bersambung pada halaman berikutnya
28
Table 2.1 (Lanjutan) No. Peneliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Dr. Qasim Mohammad Zureigat, 2011
The effect of Ownership Structure on Audit Quality : Evidence From Jordan
Variabel Independen; Kepemilikan institusional; Variabel Dependen; Pemilihan auditor eksternal big four atau non-big four Menggunakan data sekunder.
Variabel Independen; Kepemilikan saham manajerial; kebutuhan pendanaan eksternal
Kepemilikan saham Asing dan Kepemilikan Saham Institusional berengaruh positif signifikan terhadap kecendrungan penggunaan auditor berkualitas
6 Elke Revier dan Ralph Schroé (2009)
Determinants of Auditor Choice
Variabel Independen; Kebutuhan pendanaan eksternal dan ukuran perusahaan. Variabel Dependen; Auditor big four dan non big four; Menggunakan data sekunder.
Variabel Independen; kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional.
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan kebutuhan terhadap pendanaan eksternal memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilihan auditor yang berkualitas.
Bersambung pada halaman berikutnya
29
Tabel 2.1 (Lanjutan) No. Peneliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan 7 W. Robert
Knechel, Lasse Niemi and Stefan Sundgren (2005)
Determinants of Auditor Choice: Evidence from a Small Client Market
Variabel Independen; Kebutuhan pendanaan eksternal dan leverage. Menggunakan data sekunder.
Variabel Independen; Kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial,ukuran perusahaan; Variabel Dependen; Big Four dan Non-Big Four
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa melalui variabel free cash flow tidak ada yang dapat mendukung perusahaan yang memiliki kebutuhan pendanaan eksternal yang tinggi akan memilih untuk diaudit oleh auditor yang berkualitas tinggi. Leverage berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.
Sumber : diolah dari berbagai sumber
30
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pengaruh struktur
kepemilikan, kebutuhan pendanaan eksternal, leverage serta ukuran
perusahaan dalam pemilihan auditor eksternal. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini merujuk pada penelitian Trisnawati dan Ancella
(2013) dan Putra (2014). Kerangka berpikir ini merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah di identifikasi sebagai masalah yang penting. Penelitian ini
menggunakan lima variabel independen. Selanjutnya, variabel dependen
penelitian adalah pemilihan auditor eksternal, pemilihan auditor eksternal
mengacu pada pemilihan auditor eksternal big four dan non big four.
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraian di atas, gambaran
menyeluruh penelitian ini yang mengangkat penelitian mengenai pengaruh
dalam pemilihan auditor eksternal yang berkualitas.
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya,
berikut merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian ini:
31
Gambar 2.2 Skema Pemikiran
Memilih auditor eksternal yang berkualitas
Timbulnya konflik kepentingan dan asimetri informasi antara pemegang saham dan pihak manajemen
Basis Teori : Teori Agensi (Agency Theory)
Variabel Independen Variabel Dependen
Kepemilikan saham institusional (X1)
Kepemilikan saham manajerial (X2)
Kebutuhan Pendanaan Eksternal (X3)
Pemilihan Auditor
Eksternal (Y)
Ukuran Perusahaan (X5)
Leverage (X4)
Purpose sampling
Metode Analisis: Regresi Berganda
Hasil pengujian dan pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan prinsip good corporate governance bahwa perusahaan harus transparance, accountability, responsibility,fairness, independency dalam
menjalankan bisnis.
32
D. Hipotesis
Pada penelitian ini variabel-variabel yang digunakan yaitu variabel
kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial,
kebutuhan pendanaan eksternal, leverage dan ukuran perusahaan dan satu
variabel dependen yaitu pemilihan auditor eksternal.
1. Pengaruh kepemilikan saham manajerial terhadap pemilihan
auditor eksternal.
Kepemilikan manajerial adalah kondisi yang menunjukkan
bahwa manajer memiliki saham dalam perusahaan atau manajer
tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan (Rustiarini,
2011). Berdasarkan teori adanya konflik agensi dalam perusahaan
adalah dengan memaksimalkan jumlah kepemilikan manajerial.
Dengan menambah jumlah kepemilikan manajerial, maka manjemen
akan merasakan dampak langsung atas setiap keputusan yang mereka
ambil karena mereka menjadi pemilik perusahaan (Jensen dan
Meckling, 1976).
Peningkatan atas kepemilikan manajerial akan membuat
kekayaan manajemen secara pribadi semakin terikat dengan kekayaan
perusahaan sehingga manajemen akan berusaha mengurangi resiko
kehilangan kekayaannya. Manajer yang juga sebagai pemegang saham
ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil
dan ikut pula menanggung kerugian sebagai akibat dari pengambilan
33
keputusan yang salah (Pratama, 2013). Berdasarkan uraian tersebut,
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha1 : Kepemilikan saham manajerial berpengaruh terhadap
pemilihan auditor eksternal
2. Pengaruh kepemilikan saham institusional terhadap pemilihan
auditor eksternal.
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham
perusahaan oleh institusi atau lembaga di Indonesia. Menurut Jensen
dan Meckling (1976), salah satu cara untuk mengurangi agency cost
adalah dengan meningkatkan kepemilikan institusional yang berfungsi
untuk mengawasi agen. Dengan kata lain, akan mendorong
pengawasan yang optimal terhadap kinerja manajemen. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan presentase kepemilikan institusional
dapat menurunkan presentase kepemilikan manajerial karena
kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional bersifat saling
menggantikan sebagai fungsi monitoring.
Kane dan Velury (2004) meneliti hubungan antara ukuran
perusahaan audit dan tingkat kepemilikan institusional dan
menemukan bahwa semakin besar tingkat kepemilikan institusional
akan semakin besar kemungkinan bahwa perusahaan akan memilih
auditor dari kantor audit yang besar. Hal tersebut selaras dengan Chan
et., al. (2007) yang menemukan bahwa peningkatan saham
34
institusional menyebabkan peningkatan umum dalam permintaan
untuk audit berkualitas tinggi di Cina
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha2 : Kepemilikan saham institusional berpengaruh terhadap
pemilihan auditor eksternal.
3. Pengaruh kebutuhan pendanaan eksternal terhadap pemilihan
auditor eksternal.
Knechel et al (2005) melakukan pengujian faktor determinan
pemilihan auditor yang berkualitas. Salah satu variabel yang
digunakan adalah kebutuhan terhadap pendanaan eksternal yang
diukur dengan free cash flow dan pertumbuhan penjualan. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa melalui variabel free cash flow
tidak ada yang dapat mendukung perusahaan yang memiliki kebutuhan
pendanaan eksternal yang tinggi akan memilih untuk diaudit oleh
auditor yang berkualitas tinggi.
Revier dan Schroe (2009) melakukan penelitian mengenai
pengaruh kebutuhan pendanaan eksternal terhadap pemilihan auditor
yang berkualitas. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kebutuhan
terhadap pendanaan eksternal memiliki pengaruh signifikan terhadap
pemilihan auditor yang berkualitas. Hal tersebut berarti perusahaan
yang bergantung terhadap pendanaan eksternal cenderung memilih
auditor big four dalam mengaudit laporan keuangannya karena
35
terdapat suatu jaminan keandalan laporan keuangan yang diberikan
oleh auditor yang berkualitas bagi para investor yang menanamkan
modalnya di suatu perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha3 : Kebutuhan pendanaan eksternal berpengaruh terhadap
pemilihan auditor eksternal.
4. Pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor eksternal.
Leverage merupakan cerminan kondisi kewajiban entitas
terhadap kreditur. Semakin tinggi leverage maka mengambarkan
semakin besarnya kewajiban perusahaan terhadap para kreditur.
Beberapa literatur sebelumnya telah menggambarkan terjadinya
konflik kepentingan antara pemegang saham dan para kreditur (Jensen
dan Meckling, 1976).
Knechel et. Al (2005) menemukan hasil yang positif signifikan
pada hubungan antara leverage dengan pemilihan auditor eksternal.
Hal ini disebabkan karena keberadaan tingkat utang dalam struktur
pendanaan perusahaan akan meningkatkan pengawasan tidak hanya
oleh investor namun juga kreditur. Hal ini mengindikasikan bank dan
pemberi pinjaman lainnya akan semakin bergantung terhadap laporan
keuangan perusahaan dan peran dari auditor yang berkualitas karena
sulitnya mendapatkan jaminan atas personal guarantees dan kolateral
dari pemilik perusahaan yang semakin besar. Berdasarkan uraian
tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
36
Ha4 : Leverage berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal
5. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor
eksternal
Trisnawati dan Ancella (2013) menggunakan logaritma natural
asset perusahaan di akhir tahun. Studi sebelumnya juga menggunakan
logaritma natural dari total asset sebagai proxy untuk mengukur
besaran perusahaan (Knechel et.,al 2005; Revier & Schroe, 2009).
Variabel ini terbukti signifikan mempengaruhi pemilihan auditor
eksternal. Hal ini disebabkan ukuran perusahaan yang semakin tinggi
mencerminkan operasional perusahaan yang juga semakin meningkat.
Operasional perusahaan yang semakin meningkat akan menambah
tingginya tingkat kompleksitas perusahaan, maka kebutuhan untuk
menggunakan auditor eksternal berkualitas semakin tinggi karena
kebutuhan akan pengawasan semakin besar (Knechel et., al, 2005).
Francis dan Wilson (1988) menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara ukuran klien dengan pemilihan perusahaan audit yang
memiliki kualitas yang tinggi. Dalam kondisi seperti ini pengawasan yang
khusus akan sangat diperlukan, salah satunya dengan menggunakan jasa
dari KAP yang berkualitas Berdasarkan uraian tersebut, diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha5 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan
auditor eksternal
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu
kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial,
kebutuhan pendanaan eksternal, leverage dan ukuran perusahaan terhadap
pemilihan auditor eksternal. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan dalam industri keuangan go public yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam industri
manufaktur go public yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode tahun 2012 dan 2014. Pertimbangan untuk memilih
industri manufaktur dikarenakan industri manufaktur tercatat sebagai
industri terbanyak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang
ditentukan, kemudahan data yang didapat oleh peneliti, tidak memerlukan
biaya yang tinggi serta data yang diperoleh lebih akurat dan valid karena
laporan keuangan yang dipublikasikan telah diaudit oleh akuntan publik.
38
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari www.idx.co.id tahun 2012-2014.
Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan dalam industri manufaktur go public yang terdaftar
(listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014 dan
terdapat laporan auditor independen.
2. Tahun buku laporan keuangan berakhir pada tanggal 31 Desember.
3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam
website perusahaan atau website BEI selama periode 2012-2014 yang
dinyatakan dalam rupiah (Rp) agar nilai tidak terpengaruh oleh
fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar.
4. Perusahaan yang tidak memiliki ekuitas negatif.
5. Perusahaan memiliki data maupun informasi yang lengkap dalam
laporan keuangannya sebagai data penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian pustaka (library research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui jurnal-jurnal penelitian, tesis penelitian
terdahulu, buku dan internet research yang berhubungan dengan tema
penelitian.
39
2. Penelitian lapangan (field research)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan
perusahaan dalam industri manufaktur tahun 2012 sampai dengan
2014 yang telah dipublikasikan secara lengkap di BEI.
D. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisis data dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang
diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif
dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga
menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan alat analisis statistik yaitu berupa output SPSS. SPSS yang
digunakan adalah IBM SPSS versi 22.
1) Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum, dan minimum dari masing-masing variabel (Ghozali,
2011). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi
yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk
40
menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum
digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum dari populasi.
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari
sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk
dijadikan sampel penelitian.
2) Analisis Regresi Logistik
Untuk menguji seluruh hipotesis dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan regresi logistik yang variabel bebasnya
merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (data metrik) dan
kategorial (data non metrik). Campuran skala pada variabel bebas
tersebut menyebabkan asumsi multivariate normal distribution tidak
dapat terpenuhi, dengan demikian bentuk fungsinya menjadi logistik.
Teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi
klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011). Model regresi logistik
yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
Dimana :
Ln : Log of Natural
P : Pemilihan kantor akuntan publik Big Four
1-P : Pemilihan kantor akuntan publik diluar Big Four
α : Nilai konstanta
MOWN : Kepemilikan manajerial
41
IOWN : Kepemilikan institusional
EXFIN : Kebutuhan pendanaan eksternal menggunakan proxy free
cash flow (fcf)
LEV : Leverage
SIZE : Ukuran perusahaan
ɛ : Error
β1, β2, β3, β4, β5 adalah nilai dari koefisien regresi
3) Uji Keseluruhan Model
Untuk menilai keseluruhan model (overall model fit)
ditunjukkan dengan Log Likelihood value yaitu dengan
membandingkan antara -2 Log Likelihood pada saat model hanya
memasukkan konstanta dengan nilai-2 Log Likelihood (block number
= 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan variabel
bebas (block number =1). Apabila nilai -2 Log Likelihood (Block
Number = 1) lebih kecil dari nilai -2 Log Likelihood (Block Number =
0), maka penambahan variabel bebas ke dalam model memperbaiki
model fit (Ghozali, 2011)
4) Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan
variabel dependen. Koefisien determinasi bervariasi antara 1 (satu)
dan 0 (nol). Semakin mendekati nilai 1 maka model dianggap semakin
42
goodness of fit sementara semakin mendekati 0 maka model semakin
tidak goodness of fit. (Ghozali, 2011)
5) Uji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer
and Lameshow’s Goodness of Fit Test. Uji Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit menguji hipotesis nol bahwa data memiliki
kecocokan atau kesesuaian dengan model atau model dapat dikatakan
fit. Jika nilai uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit lebih dari
0.05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat
diterima karena memiliki kecocokan dengan data observasinya
(Ghozali, 2011).
6) Matriks Klarifikasi
Matriks klarifikasi menunjukkan kekuatan prediksi model
regresi untuk memprediksi kemungkinan struktur kepemilikan
berpengaruh terhadap kecendrungan pemilihan auditor berkualitas
dengan menggunakan KAP big four. Pada kolom ditunjukkan nilai
prediksi dan kecendrungan pemilihan auditor berkualitas dalam hal ini
yang dilakukan oleh KAP big four (1) dan yang tidak dilakukan oleh
KAP non bigfour (0). Pada baris menunjukkan nilai observasinya
sesungguhnya dari kecendrungan pemilihan auditor berkualitas, yang
dilakukan oleh KAP bigfour (1) dan yang tidak dilakukan oleh KAP
43
non bigfour (0). Model yang sempurna menunjukkan tingkat
ketepatan prediksi 100% (Ghozali,2011).
7) Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak
menunjukkan gejala korelasi yang kuat diantara variabel
independennya. Pengujian multikolonieritas menggunakan matrik
korelasi antar variabel independen yang menunjukkan besarnya
korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011).
8) Uji Koefisien Regresi Logistik
Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa
jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan pemilihan auditor
berkualitas. Koefisien regresi logistic dapat ditentukan dengan
menggunakan p-value (probability value). Tingkat signifikansi (α)
yang digunakan sebesar 5% (0,05). Kriteria penerimaan dan
penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value. Jika p-value
> 5%, maka hipotesis alternatif ditolak. Sebaliknya jika p-value < 5%,
maka hipotesis alternatif diterima.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing
variabel yang digunakan yang disertai dengan operasional serta cara
pengukurannya. Variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas
44
(independen). Adapun operasionalisasi dari masing-masing variabel
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini terdiri dari
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebutuhan pendanaan
eksternal, leverage dan ukuran perusahaan. Definisi operasionalisasi
variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan di perusahaan dapat dibedakan menjadi
kepemilikan orang luar (outsider ownership) dan kepemilikan orang
dalam (insider ownership) atau kepemilikan manajerial (manageria/
ownership)
1) Kepemilikan Saham Manajerial
Kepemilikan saham manajerial adalah kepemilikan saham
yang dimiliki oleh eksekutif dan direktur perusahaan. Menurut
Pujiati dan Winadar (2009) kepemilikan manajerial adalah proporsi
pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut
dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris).
Variabel kepemilikan manajerial diukur dengan menggunakan
variabel dummy kepemilikan manajerial.
2) Kepemilikan Saham Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham
perusahaan oleh suatu institusi tertentu. Menurut Pujiati dan
45
Winadar (2009), kepemilikan institusional adalah kepemilikan
saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga yang
didirikan di Indonesia seperti perusahaan asuransi, bank,
perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan
institusional diukur dengan presentase kepemilikan saham oleh
pihak institusional.
b. Kebutuhan Pendanaan Eksternal
Kebutuhan pendanaan eksternal diukur dengan pengukuran yang
pernah digunakan oleh Knechel et al. (2005) berupa nilai free cash
flow perusahaan, yang dihitung dari arus kas operasi dikurangi dengan
pengeluaran investasi untuk barang modal dan dibagi dengan aset
lancar.
c. Leverage
Suatu perusahaan yang memiliki levelrage keuangan yang tinggi
berarti memiliki banyak hutalng pada pihak luar. Chow (1982)
menemukan bahwa semakin tinggi perbandingan hutang dalam suatu
struktur permodalan perusahaan, semakin tinggi kemungkinan
perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik. Leverage
diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) yaitu perbandingan
antara total kewajiban dengan total ekuitas.
d. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan ukuran besar atau kecilnya
perusahaan. Semakin besar skala suatu perusahaan maka semakin
46
komplek permasalahan yang akan dihadapi, sehingga pengawasan
yang khusus akan diperlukan. Pengawasan khusus tersebut dapat
menggunakan jasa pihak ketiga yang independen yaitu kantor akuntan
publik. Ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma natural
total aset (LnTA).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen terikat merupakan variabel yang menjadi
pusat perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006). Nilai variabel terikat
tergantung pada variabel lain, di mana nilainya akan berubah jika
variabel yang mempengaruhinya berubah.
a. Pemilihan Auditor Eksternal
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecenderungan
pemilihan auditor berkualitas. DeAngelo (1981) mendefinisikan
kualitas audit sebagai kemungkinan auditor untuk menemukan
pelanggaran atau kesalahan pada sistem akuntansi klien dan
melaporkan pelanggaran tersebut. Pengukuran auditor berkualitas
dalam penelitian ini menggunakan proksi KAP Big four dan non-Big
four. Variabel dependen pada penelitian ini merupakan variabel
dummy. Yang dibedakan antara kantor akuntan publik Big Four (1)
dengan kantor akuntan publik non-Big Four (0). Penggunaan kantor
akuntan publik dapat dilihat dalam laporan opini auditor independen
yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Berikut identifikasi
dari kantor akuntan publik yang termasuk dalam kategori Big Four.
47
1. PricewaterhouseCoopers
2. Ernst & Young
3. Deloitte Touche
4. KPMG
Sampel akan bernilai 1 jika perusahaan memilih auditor
eksternal seperti penjabaran di atas, dan 0 jika menggunakan auditor
eksternal lainnya.
Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional variabel
penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Operasional variabel penelitian
Variabel Indikator Skala Pemilihan Auditor Eksternal (Y)
1 jika Big Four atau 0 jika Non-Big Four
Nominal
Kepemilikan Manajemen (X1)
1 jika mempunyai kepemilikan manajemen atau 0 sebaliknya.
Nominal
Kepemilikan Institusional (X2)
Persentase saham yang dimiliki
Rasio
Free Cash Flow (X3) (Arus kas operasi - investasi barang modal ) / aset lancar
Rasio
Leverage (X4) Total Liabilitas / Total aset Rasio Ukuran Perusahaan (X5)
Logaritma natural Total Asset
Rasio
Sumber : Data diolah
48
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun
2012-2014. Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebelum 1 Januari 2012 dan selama periode penelitian tersebut
tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Penulis
memilih industri manufaktur karena pertimbngan jumlah perusahaan yang
masuk dalam kategori industri manufaktur paling banyak dibandingkan
industri lain di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, Industri
manufaktur dapat mewakili perusahaan perusahaan dari industri lain di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah 3 tahun yaitu
tahun 2012, 2013 dan 2014. Penggunaan data yang up to date juga
diharapkan mampu menggambarkan kondisi pada saat ini sehingga lebih
relevan dengan tahun penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Penelitian secara purposive sampling
mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian
merupakan repserentasi dari populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan
dari penelitian. Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel penelitian
sebanyak 195 perusahaan selama periode 2012 hingga 2014.
49
Selengkapnya mengenai rincian sampel penelitian dapat dilihat
pada tabel 4.1 sebagai berikut.
Table 4.1 Rincian Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2012-2014
140
Perusahaan yang tidak menyajikan informasi laporan keuangan tahunan secara lengkap periode 2012-2014
75
Jumlah sampel penelitian 65 Periode penelitian 3 tahun 195
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa total perusahaan
industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
berjumlah 140. Namun, berdasarkan hasil seleksi sampel hanya terdapat
65 perusahaan industri manufaktur yang memenuhi kriteria sampel
penelitian. Periode pengamatan yang diambil oleh peneliti adalah 3 (tiga)
tahun, yaitu tahun 2012,2013 dan 2014. Jadi, total sampel yang di teliti
sebanyak 195 data laporan tahunan perusahaan industri manufaktur.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi logistic (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh
gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen
(kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kebutuhan pendanaan
eksternal, leverage dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen
yaitu pemilihan auditor eksternal.
50
1. Hasil Uji Satistik Deskriptif
Tabel deskriptif menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu
pemilihan auditor eksternal dan variabel independen (X) yaitu
kepemilikan institutional, kepemilikan manajerial, kebutuhan
pendanaan eksternal, leverage dan ukuran perusahaan. Berdasarkan
hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 195 data observasi yang
berasal dari perkalian antara periode penelitian 3 tahun (dari tahun
2012 sampai 2014) dengan jumlah perusahaan sampel (195
perusahaan). Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
inst 195 ,00110 ,98180 ,4896435 ,28704462
exfin 195 ,028014 11,013807 ,40368691 ,791985233
leverage 195 ,034281 7,396443 1,16373106 1,164964487
size 195 18,975471 33,895612 27,97656757 1,742934227
Valid N
(listwise) 195
Sumber : Data diolah
Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif masing masing variabel
penelitian. Berdasarkan Tabel 4.2 hasil analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif terhadap kepemilikan institusional (inst)
menunjukkan nilai rata-rata sebesar ,4896435. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang sahamnya
dimiliki oleh pihak institusional rata-rata sebesar 48,96%.
51
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
kebutuhan pendanaan eksternal dengan proxy free cash flow (fcf)
menunjukkan nilai rata-rata ,40368691. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata kebutuhan pendanaan eksternal sampel penelitian sebesar
40,36%.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif leverage
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,16373106. Hal ini menunjukkan
tingkat leverage yang tinggi pada perusahaan sampel penelitian karena
utang yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur lebih besar dari pada
modal yang dimiliki.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif ukuran
perusahaan menunjukkan rata-rata sebesar 27,97656757 (Rp.
7.366.455.719.332). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
menjadi sampel penelitian merupakan perusahaan yang relatif cukup
besar karena memiliki asset diatas 1 milyar.
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji
regresi logistik, karena variabel dependen bersifat dummy (pemilihan
auditor eksternal berkualitas Big Four atau non Big Four). Tahapan
dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat
dijelaskan sebagai berikut (Ghozali,2011).
52
a. Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Untuk menilai keseluruhan model (overall model fit)
ditunjukkan dengan Log Likelihood value yaitu dengan
membandingkan antara -2 Log Likelihood pada saat model hanya
memasukkan konstanta dengan nilai-2 Log Likelihood (block
number = 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan
variabel bebas (block number =1). Apabila nilai -2 Log Likelihood
(Block Number = 1) lebih kecil dari nilai -2 Log Likelihood (Block
Number = 0), maka penambahan variabel bebas ke dalam model
memperbaiki model fit. Hasil uji keseluruhan model penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Menilai Model Keseluruhan
Iteration Historya,b,c,d
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant mnj(1) inst exfin lev size
Step 1 1 174,106 -16,234 ,511 -,980 ,046 -,151 ,570
2 159,325 -27,044 ,563 -1,399 ,095 -,300 ,958
3 157,906 -31,664 ,596 -1,605 ,126 -,370 1,124
4 157,882 -32,373 ,602 -1,636 ,133 -,380 1,149
5 157,882 -32,387 ,602 -1,637 ,133 -,381 1,150
6 157,882 -32,387 ,602 -1,637 ,133 -,381 1,150 Initial -2 Log Likelihood: 245,375 Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.3, diperoleh informasi bahwa
pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log
Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2
Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number=1). Nilai -2LL
53
awal adalah sebesar 174,106. Setelah dimasukkan keempat
variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan
menjadi 157,882. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan
model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data.
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel independen. Hasil uji Nagelkerke R Square penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Koefisien Determinasi
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 157,882a ,362 ,505 Sumber : Data diolah
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi
logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai
Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,505 yang berarti variabilitas
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen
adalah sebesar 50,5% sedangkan sisanya sebesar 49,5% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian.
54
c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan
Hosmer and Lameshow’s Goodness of Fit Test. Uji Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit menguji hipotesis nol bahwa data
memiliki kecocokan atau kesesuaian dengan model atau model
dapat dikatakan fit. Jika nilai uji Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit lebih dari 0.05 maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya
atau dapat dikatakan model dapat diterima karena memiliki
kecocokan dengan data observasinya. Hasil uji kelayakan model
regresi penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Menguji Kelayakan Model Regresi
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 8,230 8 ,411 Sumber : Data diolah
Kelayakan model regesi dinilai dengan menggunakan
Hosmer and Lemeshow,s Goodness of Fit Test. Pengujian
menunjukkan nilai Chisquare sebesar 8,230 dengan signifikansi (p)
sebesar 0,411. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka model dapat disimpulkan mampu
meprediksi nilai observasinya.
55
d. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak
adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya.
Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas
untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Hasil
uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas
Correlation Matrix
Constant mnj(1) inst exfin lev size
Constant 1,000 ,040 ,181 -,130 ,122 -,995
manajerial(1) ,040 1,000 ,129 ,057 ,037 -,088
institusional ,181 ,129 1,000 ,062 -,041 -,246
exfin -,130 ,057 ,062 1,000 -,061 ,098
leverage ,122 ,037 -,041 -,061 1,000 -,160
size -,995 -,088 -,246 ,098 -,160 1,000 Sumber : Data diolah
Hasil tabel 4.6 menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi
antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8, maka tidak ada
gejala multikolinieritas yang serius antar variabel bebas.
e. Hasil Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari
model regresi untuk memprediksi kemungkinan pemilihan auditor
berkualitas yang dilakukan oleh perusahaan industri manufaktur.
Matriks klasifikasi disajikan pada tabel 4.7 berikut.
56
Tabel 4.7 Matriks Klasifikasi
Classification Tablea
Observed
Predicted
choice Percentage
Correct non bigfour big four
Step 1 choice non bigfour 120 12 90,9
big four 27 36 57,1
Overall Percentage 80,0 Sumber : Data diolah
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi
kemungkinan perusahaan memilih auditor eksternal berkualitas
adalah sebesar 57,1%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 36
perusahaan (57,1%) yang diprediksi akan memilih auditor
berkualitas (big four) dari total 63 perusahaan yang memilih
auditor eksternal berkualitas (big four). Kekuatan prediksi model
perusahaan yang tidak memilih auditor berkualitas (non-big four)
adalah sebesar 90,9% yang berarti bahwa dengan model regresi
yang digunakan sebanyak 120 perusahaan (90,9%) yang diprediksi
tidak memilih auditor eksternal berkualitas (non-bigfour) dari total
132 perusahaan yang tidak memilih auditor eksternal berkualitas
(non-bigfour) atau dapat disimpulkan bahwa kekuatan prediksi
model regresi sebesar 80%.
57
f. Hasil Uji Regresi Logistik
Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel 4.8
sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Ket.
Step 1a mnj(1) ,602 ,405 2,211 1 ,137 Tidak Berpengaruh
inst -1,637 ,715 5,240 1 ,022 Berpengaruh
exfin ,133 ,351 ,143 1 ,706 Tidak Berpengaruh
lev -,381 ,208 3,345 1 ,067 Tidak Berpengaruh
size 1,150 ,181 40,585 1 ,000 Berpengaruh
Constant -32,387 5,025 41,539 1 ,000 Sumber : Data diolah
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi logistik
menghasilkan model berikut ini:
Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression)
sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
interpretasi hasil disajikan dalam lima bagian. Bagian pertama
membahas pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
pemilihan auditor eskternal berkualitas (Ha1). Bagian kedua
membahas pengaruh kepemilikan institusional terhadap
pemilihan auditor eksternal berkualitas (Ha2). Bagian ketiga
membahas pengaruh kebutuhan pendanaan eksternal terhadap
pemilihan auditor eskternal berkualitas (Ha3). Bagian keempat 58
membahas pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor
eksternal berkualitas (Ha4). Bagian kelima membahas pengaruh
ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal
berkualitas (Ha5). Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut:
1) Pengaruh Kepemilikan Manajerial (mnj) terhadap
Pemilihan Auditor Eksternal Berkualitas.
Variabel kepemilikan manajerial menunjukkan
koefisien positif 0,602 dengan tingkat signifikansi (p)
sebesar 0,137. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar
dari α = 5%, maka hipotesis 1 tidak berhasil didukung.
Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa
kepemilikan saham oleh pihak manajerial dapat
mempengaruhi pemilihan auditor eksternal berkualitas.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial pada suatu perusahaan tidak mempengaruhi
perusahaan untuk memilih auditor eksternal berkualitas.
Hal tersebut menunjukkan bahwa selmakin belsar
kepemilikan manajerial di dalam perusahaan, maka
perusahaan akan cendlerung untuk memilih kantor akuntan
publik diluar Big Four. Menururt hasil penelitian Putra (2014)
kepemilikan manajerial terbukti tidak berpengaruh terhadap
pemilihan auditor eksternal berkualitas. Teori Agensi
memandang bahwa manajemen tidak dapat dipercayakan 59
untuk bertindak dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan
stakeholder. Adanya kepemilikan manajerial dalam
kepemilikan saham perusahaan seharusnya memberikan
dorongan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan
kinerjanya. Akan tetapi, proporsi kepemilikan saham
manajerial yang cenderung sedikit menyebabkan pihak
manajemen merasa enggan untuk bekerja semaksimal
mungkin.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Putra (2014) serta Angreini
dan Ghofar (2014) yang menunjukkan hasil bahwa
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pemilihan
auditor eksternal. Namun sebaliknya, hasil penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
Ratnadi (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal
berkualitas.
2) Pengaruh Kepemilikan Institusional (inst) terhadap pemilihan
auditor eksternal berkualitas.
Variabel kepemilikan institusional menunjukkan
koefisien negatif 1,637 dengan tingkat signifikansi (p)
sebesar 0,022. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil
dari α = 5%, maka hipotesis berhasil didukung. Penelitian
ini berhasil membuktikan bahwa kepemilikan saham oleh
60
pihak institusional berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal berkualitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
adanya jumlah kepemilikan saham intitusional suatu
perusahaan akan mendorong perusahaan untuk memilih
auditor eksternal berkualitas. Kenaikan persentase dari
kepemilikan institusional akan meningkatkan permintaan
atas jasa audit dengan kualitas tinggi yang dilakukan oleh
auditor berkualitas (Zureigat, 2011). Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan
institusional maka akan meningkatkan permintaan atas jasa
audit yang berkualitas karena investor institusional sebagai
pihak yang menanamkan modal pada suatu perusahaan
sangat membutuhkan laporan dari kinerja manajemen yang
dinilai oleh pihak independen yang berkualitas.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Zureigat (2014) dan
Anggreini dan Ghofar (2014) yang menunjukkan hasil
bahwa kepemilikan saham institusional memiliki pengaruh
terhadap pemilihan auditor berkualitas dan tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014)
yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak
61
berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal
berkualitas.
3) Pengaruh Kebutuhan Pendanaan Eksternal terhadap
Pemilihan Auditor Eksternal.
Variabel kebutuhan pendanaan eksternal
menunjukkan koefisien positif 0,133 dengan tingkat
signifikansi (p) sebesar 0,706. Karena tingkat signifikansi
(p) lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis 2 tidak berhasil
didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa
kebutuhan pendanaan eksternal perusahaan berpengaruh
terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
kebutuhan pendanaan eksternal yang di proksikan dengan
free cash flow (fcf) tidak berpengaruh terhadap pemilihan
auditor eksternal. Hal ini disebabkan karena pihak investor
pada umumnya tidak mensyaratkan penggunaan auditor
tertentu. Pihak investor umumnya memiliki pertimbangan
lain dalam memberikan pinjaman dana kepada perusahaan
seperti melihat pergerakan harga saham perusahaan. Oleh
sebab itu, dalam mencari sumber dana eksternal perusahaan
mungkin tidak memiliki preferensi untuk menggunakan
auditor tertentu karena investor tidak mempermasalahkan
(Trisnawati dan Ancella, 2013).
62
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Trisnawati dan Ancella (2013) dan Knechel
et., al. (2008) yang menyatakan bahwa kebutuhan
pendanaan eksternal tidak berpengaruh terhadap pemilihan
auditor eksternal. Namun, penelitian ini bertentangan dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Revier dan Schroe
(2009) yang menyatakan bahwa kebutuhan pendanaan
eksternal berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.
4) Pengaruh Leverage terhadap Pemilihan Auditor Eksternal
Berkualitas.
Variabel leverage menunjukkan koefisien negatif
0,381 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,067. Karena
tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%, maka
hipotesis 2 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan bahwa leverage berpengaruh
terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage tidak
berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal. Hal ini
terjadi karena leverage sebagai cerminan nilai kewajiban
tidak menjadi faktor krusial dalam menentukan kualitas
informasi, tuntutan kualitas informasi keuangan tidak
hanya tergantung pada nilai kewajiban tetapi lebih pada
nilai kinerja secara keseluruhan. Selain itu tuntutan kreditur
63
di Indonesia untuk menggunakan jasa auditor eksternal
berkualitas tidak terlalu besar (Setiawan dan
Karsana,2015).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Setiawan dan Karsana (2015) serta
Trisnawati dan Ancella (2013) yang menyatakan bahwa
leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal. Namun, penelitian ini bertentangan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Song (2011) serta
Knechel et al., (2008).
5) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pemilihan Auditor
Eksternal.
Variabel ukuran perusahaan menunjukkan koefisien
positif 1,150 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,000.
Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari α = 5%,
maka hipotesis 2 berhasil didukung. Penelitian ini berhasil
membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan yang diproksikan dengan ln total asset
berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal. Hal ini
menunjukan bahwa semakin besar perusahaan yang diukur
dengan total asetnya maka perusahaan tersebut memiliki
64
peluang yang lebih tinggi untuk memilih auditor eksternal
yang berkualitas. Hal tersebut terjadi karena semakin tinggi
ukuran perusahaan maka operasional perusahaan semakin
meningkat, yang membuat kompleksitas perusahaan
semakin tinggi. Selain itu rentang kontrolnya pun akan
semakin jauh sehingga meningkatkan risiko kelalaian dan
perilaku oportunis karena monitoring yang dilakukan
semakin sulit. Oleh karena itu, perusahan yang besar akan
cenderung memilih auditor eksternal yang berkualitas
sebagai salah satu mekanisme monitoringnya (Knechel
et.,al, 2008).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Setiawan dan Karsana (2015), Trisnawati
dan Ancella (2013) serta Zureigat (2011) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap pemilihan auditor eksternal. Namun, penelitian ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi
dan Ratnadi (2014) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, kebutuhan pendanaan eksternal, leverage dan
ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal pada perusahaan
industri manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode 2012-2014. Data sampel perusahaan yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 195 pengamatan perusahaan. Analisis
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistic dengan program
IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22. Berdasarkan
data yang dikumpulkan, hasil pengujian yang telah dilakukan, serta
pembahasan yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Putra (2014), Kono (2004) dan Sumanto (2003).
Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dewi dan Ratnadi (2014), dan Susilowati (2001).
2. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pemilihan auditor
eksternal. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Zureigat (2011). Namun hasil penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian yang dilakukan Putra (2014).
66
3. Kebutuhan pendanaan eksternal tidak berpengaruh terhadap pemilihan
auditor eksternal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Trisnawati dan Ancella (2013) dan Knechel et., al.
(2008). Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Revier dan Schroe (2009).
4. Leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan
Karsana (2015), Trisnawati dan Ancella (2013) dan Kono (2004).
Namun, penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kim dan Song (2011) serta Knechel et al., (2008)
5. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan dan Karsana (2015), Trisnawati dan Ancella (2013) Zureigat
(2011) dan Revier dan Schroe (2009). Namun hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Ratniadi (2014).
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas, dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas obyek atau
sampel penelitian sehingga dapat meningkatkan generalisasi hasil.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak faktor lain
yang mungkin dapat mempengaruhi pemilihan auditor eksternal,
67
misalnya seperti kepemilikan asing, kepemilikan keluarga atau
kompleksitas perusahaan sebagai variabel penelitian sehingga hasil
yang diperoleh dapat dibandingkan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya dan mampu meningkatkan kemampuan dalam
menjelaskan model penelitian
3. Variabel yang digunakan untuk mencerminkan kualitas audit dapat
dikembangkan lebih lanjut. Selain ukuran kantor akuntan publik,
kualitas audit juga bisa diproksikan dengan spesialisasi auditor.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-khalik, A. R. Reforming Corporate Governance after Enron: Shareholders' Board of Trustees and the Auditor. Journal of Accounting Public Policy , 97-119. 2001.
Asbaugh, H., & Warfield, T. D. Audits as a Corporate Governance Mechanism: Evidence from the German Market. Journal of International Accounting Research , 1-21. 2003.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. Jasa Audit dan Assurance. Terjemahan. Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Salemba Empat. Jakarta. 2011.
Atmaja, Lukas Setia. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi : Yogyakarta. 2003.
Balafif, Shirin. Pengaruh Efektifitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan, kepemilikan oleh Keluarga dan Kepemilikan Asing terhadap Pemilihan Auditor Eksternal Berkualitas. Thesis. Universitas Indonesia. 2010.
Chow, Chee W. The Demand of External Auditing Size, Debt and Ownership Influences. The Accounting Review. 1982.
DeAngelo, L. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and Economics, 183-199. 1981.
Eisenhardt, Kathleen M. “Agency Theory: An Assessment and Review”, The Academy of Management Review Vol. 14 No.1, pp. 57-74, 1989.
Fakhrudin, Hendy. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. 2008
Francis, J.R and Wilson, E.R. Auditor Changes: A Joint of Test of Theories Relating to Agency Cost and Auditor Differentiation. The Accounting Review, Vol 63, No 4. 1988.
Guedhami. Auditor Choice in Privatizied Firms: Empirical Evidence on The Role of State and Foreign Owners. 2008.
Giuseppe, Ianniello. Corporate Governance And Auditor Choice. Paper. Bicentenary Coference- Lecce, Italy, September 19-21, 2013.
Gomes, A. Going Public without Governance: Managerial Reputation Effects. The
Journal of Finance Vol LV, No. 2 , 615-646. 2000.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi Keempat, Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2009.
69
Jensen, M.C. & Meckling, W.H. Theory of Firms: Managerial Behavior, agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 302-360. 1976.
Kim, J. dan Song, B.Y. “Auditor Quality and Loan Syndicate Structures”. Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol. 30 No. 4. Pp: 71-99. 2011.
Knechel, W. R., et al.,. Determinants of Auditor Choice: Evidence from a Small Client Market. 2005.
Kono, Theodorus. Pengaruh Besaran Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Saham dan Persepsi Manajemen terhadap Permintaan Jasa Eksternal Audit pada Perusahaan Jasa Perhotelan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Thesis. Universitas Diponegoro. 2004.
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., & Schleifer, A. Corporate Ownership around the World. The Journal of Finance , 471-517. 1999.
Machmud dan Djakman. “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan : Study Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006.” Simposium Nasional Akuntansi 11. 2008.
Maharani, Desti. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Perusahaan terhadap Pemilihan Auditor Eksternal. Publikasi Simposium Nasional Indonesia. 2012.
Mursalim. Simultanitas Aktivisme Institusional, Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividend dan Kebijakan Utang dalam Mengurangi Masalah Keagenan (Studi empiris pada perusahaan manufaktur go public di Indonesia). Thesis. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. 2007.
Meutia, Inten. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big Five dan Non Big Five. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7, No. 3. September, pp 333-350. 2004.
Nafasati, et al.,. Mekanisme Internal Corporate Governance dan Pemilihan Auditor Eksternal. Publikasi Simposium Nasional Indonesia. 2015.
Palmrose Z.V. An Analysis of Auditor Litigation and Auditor Services. The
Accounting Reviw, 55-73. 1988.
Putra, Dedi. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal. Proseding Seminar Bisnis & Tekhnologi Bisnis : ISSN 2407-61. 2014.
70
Ratniadi, Dewi. Faktor Faktor yang mempengaruhi Pemilihan Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana, 187-199. 2014.
Rustiarini, Ni Wayan. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar. 2011.
Sekaran, U dan Bougie, R. Research Method For Business: A Skill-Building Approach. John-Wiley & Sons, Inc, 5th (US). 2006.
Schleifer, A., & Vishny, R. W. A Survey of Corporate Governance. National Bureau of Economis Researh. 1996.
Scott, William. Financial Accounting Theory 2 Edition. Prentice-Hall, New Jersey. 2000.
Simunic, D. A. (1980). The Pricing of Audit Services: Journal of Accounting Research, 161-189. 1980.
Sumanto, Agus. Analisis Perusahaan Perusahaan yang Tidak Go Public Terhadap Permintaan Jasa Audit. Thesis. Universitas Diponegoro. 2013.
Revier, Elke dan Ralph Schroe. Determinants of Auditor Choice. Published Thesis. Universiteit Gent. 2009.
Trinawati, Ita dan Hermawan, A. A. Determinan Faktor Faktor Pemilihan Auditor Eksternal Berkualitas. Simposium Nasional Akuntansi XIV. 2013.
Ujiyantho, Muh. Arief. Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan dalam Hubungan Keagenan. 2009.
Wahyudi, Untung dan Prawestri, H.P. Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX. 2006.
Wardhani, R. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang Mengalami Permasalahan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi. 2006.
Watkins, A.L. W. Hillison, dan S.E. Morecroft. “Audit Quality: A Synthesis of Theory and Empirical Evidence”. Journal of Accounting Literature. 23. pp. 153—193. 2004.
Wibowo, Arie dan Rosieta Hilda. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu
Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark. Jurnal Pascasajana Ilmu Akuntasi FEUI. 2009.
71
Widiastuty, et al., Pengukuran Kualitas Audit : Sebuah Esai. Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Mataram. 2011
www.detik-finance.com
www.kemenkeu.go.id
Zureigat, Q. M. The Effect of Ownership Structure on Audit Quality: Evidence from Jordan. International Journal of Business and Social Science. 2011.
72
Lampiran 1
Data Sampel
73
LAMPIRAN 1
DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR
NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2 SMCB Holcim Indonesia Tbk 3 SMGR Semen Gresik Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 5 IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk 6 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 7 MLIA Mulia Industrindo Tbk 8 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 9 ALKA Alaska Industrindo Tbk
10 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 11 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk 12 CTBN Citra Turbindo Tbk 13 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 14 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 15 ITMA Itamaraya Tbk 16 JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk 17 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 18 KRAS Krakatau Steel Tbk 19 LION Lion Metal Works Tbk 20 LMSH Lionmesh Prima Tbk 21 MYRX Hanson International Tbk 22 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 23 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 24 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk 25 BRPT Barito Pasific Tbk 26 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 27 DPNS Duta Pertiwi Nusantara 28 EKAD Ekadharma International Tbk 29 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 30 INCI Intan Wijaya International Tbk 31 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 32 SRSN Indo Acitama Tbk 33 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk 34 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 35 AKKU Alam Karya Unggul Tbk 36 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk 37 APLI Asiaplast Industries Tbk 38 BRNA Berlina Tbk
74
39 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk 40 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 41 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 42 SIAP Sekawan Intipratama Tbk 43 SIMA Siwani Makmur Tbk 44 TRST Trias Sentosa Tbk 45 YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk 46 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 47 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 48 MAIN Malindo Feedmill Tbk 49 SIPD Siearad Produce Tbk 50 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 51 ALDO Alkindo Naratama Tbk 52 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 53 INKP Indah Kiat Pulp & paper Tbk 54 INRU Toba Pulp Lestari Tbk 55 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 56 SPMA Suparma Tbk 57 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 58 ASII Astra International Tbk 59 AUTO Astra Auto Part Tbk 60 BRAM Indo Kordsa Tbk 61 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 62 GJTL Gajah Tunggal Tbk 63 IMAS Indomobil Sukses International Tbk 64 INDS Indospring Tbk 65 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 66 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 67 NIPS Nippres Tbk 68 PRAS Prima alloy steel Universal Tbk 69 SMSM Selamat Sempurna Tbk 70 ADMG Polychem Indonesia Tbk 71 ARGO Argo Pantes Tbk 72 CNTX Centex Tbk 73 ERTX Eratex Djaya Tbk 74 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk 75 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk 76 INDR Indo Rama Synthetic Tbk 77 MYTX Apac Citra Centertex Tbk 78 PBRX Pan Brothers Tbk 79 POLY Asia Pasific Fibers Tbk 80 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 81 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 82 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
75
83 TRIS Trisula International Tbk 84 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 85 UNTX Unitex Tbk 86 BATA Sepatu Bata Tbk 87 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk 88 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk 89 JECC Jembo Cable Company Tbk 90 KBLI KMI Wire and Cable Tbk 91 KBLM Kabelindo Murni Tbk 92 SCCO Supreme Cable Manufacturing and CommerceTbk 93 VOKS Voksel Electric Tbk 94 PTSN Sat Nusa Persada Tbk 95 ADES Akasha Wira International Tbk 96 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 97 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 98 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 99 DLTA Delta Djakarta Tbk
100 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 101 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 102 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 103 MYOR Mayora Indah Tbk 104 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 105 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk 106 SKBM Sekar Bumi Tbk 107 SKLT Sekar Laut Tbk 108 STTP Siantar Top Tbk 109 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading CompanyTbk 110 GGRM Gudang Garam Tbk 111 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 112 RMBA Bentoel International Investama Tbk 113 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 114 INAF Indofarma Tbk 115 KAEF Kimia Farma Tbk 116 KLBF Kalbe Farma Tbk 117 MERK Merck Indonesia Tbk 118 PYFA Pyridam Farma Tbk 119 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 120 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 121 MBTO Martina Berto Tbk 122 MRAT Mustika Ratu Tbk 123 TCID Mandom Indonesia Tbk 124 UNVR Unilever Indonesia Tbk 125 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 126 KICI Kedaung Indag Can Tbk
76
127 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk 128 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk 129 WIIM Wismilak inti Makmur Tbk 130 KRAH Wijaya Karya Beton Tbk 131 WTON Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 132 SIDO Tembaga Mulia Semanan Tbk 133 TBMS Karwell Indonesia Tbk 134 KARW Sri Rejeki Isman Tbk 135 SRIL Semen Batu Raja Persero Tbk 136 SMBR Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk 137 DAJK Impack Pratama Industry Tbk 138 IMPC Chitose International Tbk 139 CINT Schering Plough Indonesia Tbk 140 SCPI Sekawan Intipratama Tbk
77
DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR
NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2 SMGR Semen Gresik Tbk 3 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 4 IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk 5 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 6 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 7 ALKA Alaska Industrindo Tbk 8 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk 9 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 10 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 11 DPNS Duta Pertiwi Nusantara 12 SRSN Indo Acitama Tbk 13 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk 14 APLI Asiaplast Industries Tbk 15 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 16 SIPD Sierad Produce Tbk 17 SPMA Suparma Tbk 18 GJTL Gajah Tunggal Tbk 19 IMAS Indomobil Sukses International Tbk 20 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 21 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk 22 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 23 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 24 DLTA Delta Djakarta Tbk 25 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 26 SKBM Sekar Bumi Tbk 27 SKLT Sekar Laut Tbk 28 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 29 KLBF Kalbe Farma Tbk 30 MRAT Mustika Ratu Tbk 31 TCID Mandom Indonesia Tbk 32 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk 33 MLIA Mulia Industrindo Tbk 34 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 35 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 36 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 37 EKAD Ekadharma International Tbk 38 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 39 TRST Trias Sentosa Tbk 40 YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk
78
41 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 42 INDS Indospring Tbk 43 NIPS Nippres Tbk 44 TRIS Trisula International Tbk 45 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 46 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 47 MYOR Mayora Indah Tbk 48 STTP Siantar Top Tbk 49 GGRM Gudang Garam Tbk 50 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 51 INAF Indofarma Tbk 52 KAEF Kimia Farma Tbk 53 PYFA Pyridam Farma Tbk 54 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 55 MBTO Martina Berto Tbk 56 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 57 KRAH Grand Kartech Tbk 58 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk 59 BRNA Berlina Tbk 60 AUTO Astra Auto Part Tbk 61 PRAS Prima alloy steel Universal Tbk 62 JECC Jembo Cable Company Tbk 63 KBLM Kabelindo Murni Tbk 64 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk 65 KICI Kedaung Indag Can Tbk
79
DATA LAMPIRAN 2012 No. Kode
Perusahaan Dummy
KAP Dummy
Manajerial Kepemilikan Institusional
Free Cash Flow
Leverage Ln Total Asset
1 INTP 1 0 0,1303 0,568565866 0,181251397 30,75581 2 SMGR 1 0 0,0705 0,520401125 0,463214779 30,91115 3 AMFG 1 0 0,4084 0,227706526 0,267931687 28,76739 4 IKAI 0 1 0,375 0,180777304 1,038789176 26,95262 5 KIAS 0 0 0,0193 0,230786785 0,085298265 28,39361 6 TOTO 1 0 0,567 0,379539995 0,695305521 28,05148 7 ALKA 0 1 0,1604 0,213646655 1,697294699 25,71968 8 BTON 0 1 0,0167 0,456629453 0,282045116 25,70069 9 GDST 0 1 0,1065 0,632391106 0,467946963 27,78286
10 PICO 0 1 0,1632 0,246128722 1,986324767 27,11118 11 DPNS 0 1 0,4985 0,210980594 0,185873275 25,94165 12 SRSN 0 1 0,43 0,192648623 0,493695288 26,71999 13 AKPI 1 0 0,1505 0,118392997 1,033561147 28,17034 14 APLI 1 0 0,5391 0,499209334 0,527047769 26,53401 15 CPIN 1 0 0,6373 0,138091865 0,510267397 30,14457 16 SIPD 0 0 0,0021 0,524296426 1,583232629 28,82437 17 SPMA 0 0 0,446 0,117867031 1,135175296 28,14046 18 GJTL 1 1 0,0011 0,178159736 1,349195128 30,1859 19 IMAS 1 0 0,1805 0,6535059 2,079238532 29,91475 20 80LPIN 0 0 0,0471 0,21831237 0,277431644 25,87232 21 HDTX 0 1 0,2037 0,642507203 1,143744329 27,94038 22 RICY 0 0 0,1546 0,263053667 1,29590328 27,45964 23 SSTM 0 1 0,56 0,167588926 1,843688128 27,42126 24 DLTA 1 0 0,0334 0,607394844 0,245891827 27,33706 25 PSDN 1 1 0,17396 0,067383009 0,666623467 27,24919 26 SKBM 0 1 0,2241 0,721290862 1,263174291 26,38956 27 SKLT 0 1 0,387 0,106131272 0,928803894 26,24393 28 ULTJ 0 1 0,3712 0,618055501 0,443940223 28,51512 29 KLBF 1 1 0,5666 0,303373493 0,277592579 29,87364 30 MRAT 0 0 0,7126 0,097961267 0,18032771 26,8446 31 TCID 1 1 0,113 0,464995166 0,150208001 27,86338 32 ARNA 1 0 0,1329 0,739777943 0,549846385 27,56633 33 MLIA 1 1 0,6725 0,342248663 4,299873674 29,51185 34 ALMI 0 1 0,8383 0,275805702 2,200583189 28,26313 35 INAI 0 1 0,7602 0,530307319 3,737907851 27,14036 36 BUDI 0 0 0,5658 0,420877572 1,692398743 28,46379 37 EKAD 0 0 0,7545 0,231959606 0,426693385 26,33601 38 IGAR 0 0 0,8482 0,169565573 0,290518702 26,46737 39 TRST 1 1 0,5971 0,269556155 0,617251467 28,41407 40 YPAS 0 1 0,8947 0,728657786 1,123087246 26,57959 41 FASW 1 0 0,7574 0,291044618 2,087086517 29,34991 42 INDS 0 0 0,8811 0,308317961 0,46473615 28,14071 43 NIPS 0 1 0,8811 0,203300471 1,445752169 33,89561 44 TRIS 0 0 0,7 0,238921337 0,509950529 26,62658 45 ALTO 0 1 0,7839 0,474678746 0,728862468 26,51206 46 ICBP 1 0 0,8053 0,403464514 0,481086108 30,51134 47 MYOR 0 0 0,3307 0,199209124 1,706294426 29,74758 48 STTP 0 1 0,5986 0,456389885 1,15604538 27,85404 49 GGRM 1 1 0,7555 0,045220579 0,560165856 31,35694
80
50 HMSP 1 0 0,9818 0,401171882 0,972249674 30,89857 51 INAF 0 0 0,8066 0,248400491 0,828356884 27,80381 52 KAEF 0 1 0,9002 0,343669169 0,440373954 28,36163 53 PYFA 0 1 0,5385 0,44064877 0,54892854 25,63481 54 TSPC 0 1 0,9505 0,353633777 0,362028963 29,16422 55 MBTO 0 1 0,6775 0,272494503 0,402544937 27,13589 56 KDSI 0 1 0,7568 0,35635211 0,144167895 27,06989 57 KRAH 0 1 0,8315 0,549062404 0,841995662 26,15611 58 LMPI 0 1 0,7518 0,360114996 0,990797199 27,42664 59 BRNA 0 1 0,5142 0,136572149 1,552377509 27,37015 60 AUTO 1 1 0,9565 0,248611746 0,619230938 29,81501 61 PRAS 0 1 0,5406 0,357924901 1,059803073 27,08171 62 JECC 0 0 0,7015 0,036080406 3,962038503 27,28706 63 KBLM 0 1 0,3455 0,467648239 1,730697209 27,30659 64 SCCO 0 0 0,5545 0,310545128 1,27342501 28,02773 65 KICI 0 1 0,4362 0,188685085 0,426684782 25,27668
81
DATA LAMPIRAN 2013 No Kode
Perusahaan Dummy
KAP Dummy
Manajerial Kepemilikan Institusionall
Free Cash Flow
Leverage Ln Total Asset
1 INTP 1 0 0,1303 1,069710466 0,157959937 30,9122 2 SMGR 1 0 0,0993 0,592298347 0,412260051 31,0583 3 AMFG 1 1 0,4084 0,329394466 0,282051068 28,89498 4 IKAI 0 1 0,375 0,466609665 1,346826177 26,90133 5 KIAS 0 0 0,0193 0,426765887 0,109327477 28,4512 6 TOTO 1 0 0,567 0,379803546 0,686068638 28,05148 7 ALKA 0 1 0,1604 0,12855773 3,054915874 26,21184 8 BTON 0 1 0,0167 0,281504178 0,052723087 25,89452 9 GDST 0 1 0,1067 0,468018078 0,347218174 27,80623
10 PICO 0 1 0,1948 0,16251267 1,889764142 27,15524 11 DPNS 0 1 0,5123 0,158826556 0,147451123 26,2699 12 SRSN 0 1 0,43 0,267565234 0,338470614 26,76538 13 AKPI 1 0 0,1505 0,520619266 1,025156733 28,36558 14 APLI 1 0 0,5534 0,644440211 0,39440586 26,43896 15 CPIN 1 0 0,6475 0,134473607 0,579977389 30,38609 16 SIPD 0 0 0,0021 0,402256808 1,455552569 28,78023 17 SPMA 0 0 0,446 0,209099239 1,338881487 28,20036 18 GJTL 1 1 0,0011 0,25104727 1,681662158 30,36219 19 IMAS 1 0 0,1805 0,548085184 2,350669328 30,08504 20 LPIN 0 0 0,0471 0,273451046 0,369430173 26,00337 21 HDTX 0 1 0,2037 1,797410961 2,303243559 28,49759 22 RICY 0 0 0,1546 0,441977636 1,911578338 27,73526 23 SSTM 0 1 0,41 0,317405277 1,951183218 27,41023 24 DLTA 1 0 0,0521 0,667820871 0,281546905 27,48835 25 PSDN 1 1 0,17396 0,434611085 0,632741305 27,24805 26 SKBM 0 1 0,217 0,253576065 1,474354264 25,79332 27 SKLT 0 1 0,387 0,08227464 1,162468485 26,43366 28 ULTJ 0 1 0,371 0,261596494 0,395243936 28,66478 29 KLBF 1 1 0,5671 0,094367802 0,331190262 30,05716 30 MRAT 0 0 0,7126 0,140723059 0,163562252 26,80909 31 TCID 1 1 0,113 0,290140481 0,239191883 28,01353 32 ARNA 1 0 0,1392 0,543019565 0,477241049 27,75787 33 MLIA 1 1 0,6804 0,40567011 5,041361926 29,6037 34 ALMI 0 1 0,7497 0,611586462 3,186679212 28,64338 35 INAI 0 1 0,7657 0,348948343 5,063131169 27,36429 36 BUDI 0 1 0,5268 0,141674545 1,692146046 28,49933 37 EKAD 0 0 0,7545 0,236956254 0,449686758 26,56275 38 IGAR 0 0 0,8482 0,264391348 0,965645979 26,47503 39 TRST 1 1 0,5971 0,241390498 0,791373077 28,81303 40 YPAS 0 1 0,8947 0,28506889 2,593898509 27,14306 41 FASW 1 0 0,7574 0,159812072 2,653599937 29,37009 42 INDS 0 1 0,8811 0,396959163 0,253101405 28,41789 43 NIPS 0 1 0,371 0,431768439 2,383860699 27,40589 44 TRIS 0 0 0,6982 0,170087296 0,590501361 26,83031 45 ALTO 0 1 0,8073 0,402332169 1,770492241 28,03816 46 ICBP 1 0 0,8053 0,066313488 0,603188697 30,6882 47 MYOR 0 0 0,3307 0,281609286 1,493701214 29,9042 48 STTP 0 1 0,5676 0,439546403 1,117849343 28,01632 49 GGRM 1 1 0,7555 0,304339416 0,725924098 31,55833
82
50 HMSP 1 0 0,9818 0,669827813 0,936031525 30,94173 51 INAF 0 0 0,8066 0,452385947 1,191139474 27,88915 52 KAEF 0 1 0,9002 0,179595784 0,521797897 28,53602 53 PYFA 0 1 0,5385 0,502586469 0,864925953 25,88873 54 TSPC 0 0 0,7734 0,081840481 0,399954781 29,31889 55 MBTO 0 1 0,6775 0,390059385 0,355516765 27,13962 56 KDSI 0 1 0,7568 0,443000647 1,415376066 27,46878 57 KRAH 0 1 0,8315 0,625785056 1,124890679 26,52002 58 LMPI 0 1 0,7518 0,532920869 1,068816633 27,43524 59 BRNA 0 1 0,5142 0,264445758 0,459282097 27,74892 60 AUTO 1 1 0,9565 0,140662282 0,324522627 30,15554 61 PRAS 0 1 0,5406 0,17962686 0,957519861 27,4024 62 JECC 0 0 0,7015 0,391925169 7,396443367 27,84599 63 KBLM 0 1 0,3455 0,596369146 1,426337476 27,20683 64 SCCO 0 0 0,5545 0,138684212 1,490113888 28,19749 65 KICI 0 1 0,4362 0,175923404 0,328741123 25,31125
83
DATA LAMPIRAN 2014 No. Kode
Perusahaan Dummy
KAP Dummy
Manajerial Kepemilikan Insitusional
Free Cash Flow
Leverage Ln Total Asset
1 INTP 1 0 0,1303 0,342360853 0,165430903 30,99434 2 SMGR 1 1 0,4087 0,333641752 0,23040235 28,9967 3 AMFG 0 1 0,375 0,452883164 1,902466796 26,9743 4 IKAI 0 0 0,0193 0,286297476 0,111369006 28,48652 5 KIAS 1 0 0,567 0,107128156 0,646606023 28,33772 6 TOTO 0 1 0,1604 0,337139716 2,872474046 26,22403 7 ALKA 0 1 0,0196 0,237804009 0,187651985 18,97547 8 BTON 0 1 0,1068 0,359781331 0,556236574 27,93454 9 GDST 0 1 0,2032 0,219391558 1,711480945 27,16362
10 PICO 0 1 0,5118 0,121885387 0,138912446 26,31752 11 DPNS 1 0 0,1505 0,381686857 1,149975321 28,4317 12 SRSN 1 0 0,5665 0,12532197 0,212506315 26,3332 13 AKPI 1 0 0,6462 0,579517767 0,906413968 30,66897 14 APLI 0 1 0,0021 0,240190802 1,176302275 28,66097 15 CPIN 0 0 0,446 0,260569421 1,599996191 28,36912 16 SIPD 1 1 0,0011 0,451560439 1,681282645 30,40629 17 SPMA 1 0 0,1805 0,151145413 2,489121281 30,10296 18 GJTL 0 0 0,0471 0,48343028 0,332537333 25,94684 19 IMAS 0 1 0,4476 0,954660168 5,86859422 29,07126 20 LPIN 0 0 0,1546 0,271454655 1,954109969 27,78867 21 HDTX 0 1 0,41 0,199954645 1,988619102 27,3744 22 RICY 1 0 0,0556 0,384420534 0,297556363 27,62294 23 SSTM 1 1 0,17396 0,218927842 0,640174199 27,15448 24 DLTA 0 1 0,2008 0,414329312 1,04313953 27,19952 25 PSDN 0 1 0,387 0,180594229 1,161954652 26,52712 26 SKBM 0 1 0,371 0,104745867 0,28784003 28,70161 27 SKLT 1 1 0,5671 0,439051921 0,26560358 30,15073 28 ULTJ 0 0 0,7126 0,2768453 0,299110351 26,93544 29 KLBF 1 1 0,113 0,457172437 0,443886973 28,24795 30 MRAT 1 0 0,1394 0,395840608 0,034281026 27,86148 31 TCID 1 0 0,0973 0,596169936 2,684909485 31,16659 32 ARNA 0 1 0,43 0,143808699 0,409050425 26,86174 33 MLIA 1 1 0,6969 0,378839143 4,459522281 29,6072 34 ALMI 0 1 0,7648 0,625120501 4,011325561 28,79805 35 INAI 0 1 0,6723 0,267709175 5,152418498 27,52264 36 BUDI 0 0 0,5268 0,498537606 1,71197163 28,53806 37 EKAD 0 0 0,7545 0,02801405 0,505673305 26,74271 38 IGAR 0 0 0,8482 0,257533743 0,328119771 26,5809 39 TRST 1 1 0,5971 0,312708268 0,851432368 28,81314 40 YPAS 0 1 0,8947 0,619920202 0,979835407 26,49313 41 FASW 1 0 0,7474 0,794256874 2,393370055 29,35039 42 INDS 0 1 0,8811 0,4413126 0,24850567 28,45637 43 NIPS 0 1 0,629 0,534008153 1,095618169 27,81904 44 TRIS 0 0 0,6707 0,303779526 0,692675324 26,98457 45 ALTO 0 1 0,8073 0,412022963 1,326202032 27,84537 46 ICBP 1 0 0,8053 0,439337589 0,656269866 30,8463 47 MYOR 0 0 0,3307 0,4854974 1,509686627 29,9623 48 STTP 0 1 0,5676 0,205708893 1,079521722 28,16177 49 GGRM 1 1 0,7555 0,299583743 0,752116844 31,69526
84
50 HMSP 1 0 0,9818 0,680094536 1,102562625 30,97673 51 INAF 0 0 0,8066 0,359161445 1,108819081 27,85284 52 KAEF 0 1 0,9002 0,219163196 0,638845232 28,71897 53 PYFA 0 1 0,5385 0,161728184 0,788924228 25,87503 54 TSPC 0 0 0,7752 0,171607286 0,35340554 29,35249 55 MBTO 0 1 0,6775 0,277627723 0,365034191 27,15199 56 KDSI 0 1 0,7568 0,379118291 1,401468301 27,58202 57 KRAH 0 1 0,8315 0,546954629 1,567235779 25,25544 58 LMPI 0 1 0,7518 0,113872754 1,026634553 27,41893 59 BRNA 0 1 0,5142 0,514108041 0,386433883 27,91927 60 AUTO 1 1 0,9565 0,375621166 0,418718999 30,29692 61 PRAS 0 1 0,5406 0,140637277 0,876330404 27,8832 62 JECC 0 0 0,7015 0,207651552 5,200435868 20,78387 63 KBLM 0 1 0,3455 0,080814978 1,229682034 27,196 64 SCCO 0 0 0,5545 0,10062648 1,033426326 28,13543 65 KICI 0 1 0,4362 11,01380682 0,229609017 25,29535
85
Lampiran 2 Hasil Output SPSS
86
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
institusional 195 ,00110 ,98180 ,4896435 ,28704462
exfin 195 ,028014 11,013807 ,40368691 ,791985233
leverage 195 ,034281 7,396443 1,16373106 1,164964487
size 195 18,975471 33,895612 27,97656757 1,742934227
Valid N (listwise) 195
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 195 100,0
Missing Cases 0 ,0
Total 195 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 195 100,0
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
non bigfour 0
big four 1
Categorical Variables Codings
Frequency
Parameter
coding
(1)
manajerial non manajerial 80 1,000
manajerial 115 ,000
87
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 245,419 -,708
2 245,375 -,739
3 245,375 -,740
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 245,375
c. Estimation terminated at iteration number 3
because parameter estimates changed by less than
,001.
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
choice Percentage
Correct non bigfour big four
Step 0 choice non bigfour 132 0 100,0
big four 63 0 ,0
Overall Percentage 67,7
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant -,740 ,153 23,332 1 ,000 ,477
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables manajerial(1) 12,057 1 ,001
institusional 2,509 1 ,113
exfin ,057 1 ,811
leverage 2,333 1 ,127
size 56,019 1 ,000
Overall Statistics 67,162 5 ,000
88
Iteration Historya,b,c,d
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant mnjl(1) inst exfin lev size
Step 1 1 174,106 -16,234 ,511 -,980 ,046 -,151 ,570
2 159,325 -27,044 ,563 -1,399 ,095 -,300 ,958
3 157,906 -31,664 ,596 -1,605 ,126 -,370 1,124
4 157,882 -32,373 ,602 -1,636 ,133 -,380 1,149
5 157,882 -32,387 ,602 -1,637 ,133 -,381 1,150
6 157,882 -32,387 ,602 -1,637 ,133 -,381 1,150
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 245,375
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 87,493 5 ,000
Block 87,493 5 ,000
Model 87,493 5 ,000
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 157,882a ,362 ,505
a. Estimation terminated at iteration number 6
because parameter estimates changed by less than ,001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 8,230 8 ,411
89
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
choice = non bigfour choice = big four
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 20 19,612 0 ,388 20
2 20 18,963 0 1,037 20
3 18 18,371 2 1,629 20
4 19 17,941 1 2,059 20
5 16 16,652 4 3,348 20
6 15 14,389 5 5,611 20
7 10 12,216 10 7,784 20
8 6 8,925 14 11,075 20
9 7 3,912 13 16,088 20
10 1 1,019 14 13,981 15
Classification Tablea
Observed
Predicted
choice Percentage
Correct non bigfour big four
Step 1 choice non bigfour 120 12 90,9
big four 27 36 57,1
Overall Percentage 80,0
a. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a mnj(1) ,602 ,405 2,211 1 ,137 1,826
inst -1,637 ,715 5,240 1 ,022 ,195
exfin ,133 ,351 ,143 1 ,706 1,142
leverage -,381 ,208 3,345 1 ,067 ,683
size 1,150 ,181 40,585 1 ,000 3,158
Constant -32,387 5,025 41,539 1 ,000 ,000
a. Variable(s) entered on step 1: manajerial, institusional, exfin, leverage, size.
90
Correlation Matrix
Constant mnj(1) inst exfin lev size
Step 1 Constant 1,000 ,040 ,181 -,130 ,122 -,995
mnj(1) ,040 1,000 ,129 ,057 ,037 -,088
inst ,181 ,129 1,000 ,062 -,041 -,246
exfin -,130 ,057 ,062 1,000 -,061 ,098
lev ,122 ,037 -,041 -,061 1,000 -,160
size -,995 -,088 -,246 ,098 -,160 1,000
91