pengaruh strategi pembelajaran...

101
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X SMA DARUSSALAM CIPUTAT, TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Septiara Lianasari NIM 1110013000019 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: trandang

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN

BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS)

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS X SMA DARUSSALAM CIPUTAT, TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh:

Septiara Lianasari

NIM 1110013000019

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di
Page 3: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di
Page 4: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di
Page 5: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

i

ABSTRAK

SEPTIARA LIANASARI. NIM: 1110013000019. Skripsi. Pengaruh

Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap

Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Sekolah Menengah Atas

(SMA) Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan. Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta. Pembimbing:

Drs. Cecep Suhendi, M.Pd. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

dalam memotivasi siswa kelas X di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan untuk mempelajari bahasa

Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

kuantitatif deskripsi analisis. Penelitian ini hanya mengangkat tentang

motivasi di SMA Darussalam Ciputat. Dalam penelitian ini data

diperoleh dan dianalisis dari hasil penelitian lapangan. Data yang

digunakan berupa angket tentang motivasi dan angket tentang strategi

PBAS. Data kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan positif

antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

SMA Darussalam Ciputat. Dari hasil pengolahan data, keduanya tidak

mempunyai pengaruh yang kuat antara satu dengan yang lainnya. Hal

ini di buktikan dengan rendahnya korelasi antara kedua variabel, yaitu

hanya sebesar 0,362. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

strategi Pembelajaran Berorientasi aktivitas Siswa (PBAS) tidak terlalu

mempengaruhi motivasi belajar siswa SMA Darussalam Ciputat,

Tangerang Selatan.

Kata kunci: Pengaruh Strategi pembelajaran, strategi Pembelajaran

Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS), motivasi belajar.

Page 6: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

ii

ABSTRACT

SEPTIARA LIANASARI. NIM: 1110013000019. Skripsi. Pengaruh

Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap

Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Sekolah Menengah Atas

(SMA) Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan. Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta. Pembimbing:

Drs. Cecep Suhendi, M.Pd. 2014.

The aim of this study is to know the extent of Students Activity

Oriented Learning (PBAS) in motivating students of grade X at the

Senior High School of Darussalam Ciputat, South Tangerang to learn

the Indonesian Language.

The method used in this study is the quantitative method of

descriptive analysis,. Study only deals with the motivation of Senior

High School of Darussalam Ciputat, South Tangerang. Study the data

is obtained and analized from the result of a field study. Polls on

motivation and questionnaires on the PBAS. The data obtained is then

processed and analized descriptively.

The result study shows that there is no positive connection

between PBAS and the students motivation in learning the Indonesian

language in the Senior High School of Darussalam Ciputat, South

Tangerang. The data analysis shows that both do not show strong

mutual influence. This is proved by the low correlation (0,362)

between the two variables. Consequently, it can be concluded that the

PBAS strategy only slightly influences the students learning

motivation in the Senior High School of Darussalam Ciputat, South

Tangerang.

Key words: Students Activity Oriented Learning Strategy (PBAS),

learning motivation.

Page 7: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap Motivasi Belajar

Bahasa Indonesia Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat,

Tangerang Selatan.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar

sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonsia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari dalam menyusun skripsi, penulis membutuhkan

bimbingan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra.Hindun, M.Pd. ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dona Aji Karunia Putra, M. A. sekertaris jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu membantu penulis dalam

menjalani proses pendidikan.

4. Drs. H. Cecep Suhendi, M.Pd. dosen pembimbing yang selalu memberikan

waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis selama menyusun

skripsi ini.

5. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan semangat serta saran.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Mamet dan Ibu Aminah yang selalu

memberikan dukungan terbaik, baik dukungan moril ataupun materil,

serta tiada henti-hentinya mendoakan penulis.

Page 8: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

iv

7. Bapak Marul Wa’id, S.Ag. selaku kepala sekolah SMA Darusslam Ciputat

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

di SMA Darussalam Ciputat.

8. Siswa-siswi SMA Darussalam Ciputat yang telah berkenan membantu

penelitian ini dengan menjadi objek penelitian.

9. Teman-teman seperjuangan, Papat, Tari, Reni, Habibah, Lintang, Arul,

Dimas, Puguh, dan Meizar yang selalu memberikan motivasi serta

semangat kepada penulis.

10. Keluarga besar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2010

yang selalu menemani keseharian penulis dalam menuntut ilmu serta

menyusun skripsi.

11. Keluarga besar Pojok Seni Tarbiyah (Postar) yang selalu memberikan

semangat serta menghibur penulis saat mengalami kejenuhan dalam

proses penyusunan skripsi.

12. Semua orang yang telah berjasa dalam membantu penulis menyelesaikan

skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis berharap semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

dapat dibalas dengan seribu kebaikan lainnya. Penulis juga menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat membutuhkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan agar di masa yang akan datang lebih baik lagi.

Depok, 21 November 2014

Penulis

Page 9: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

UJI REFERENSI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

Identifikasi Masalah ............................................................................................. 5

Pembatasan Masalah ............................................................................................ 5

Perumusan Masalah ............................................................................................. 5

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6

Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

I. Landasan Teori

Strategi Pembelajaran .................................................................................... 8

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) ..................................... 11

Motivasi Belajar ………………………………………………………..……18

II. Kerangka Berpikir ………………………………………………………….. 27

III. Hipotesis ……………………………………………………………………. 28

IV. Penelitian yang Relevan ……………………………………………………. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 31

Page 10: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

vi

Metode Penelitian ..................................................................................................... 31

Variabel Penelitian ................................................................................................... 32

Populasi dan Objek Penelitian .................................................................................. 35

Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 35

Teknik Analisis Data ................................................................................................ 40

Hipotesis Statistik ..................................................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data ................................................................................................ 44

Interpretasi Data ............................................................................................. 72

Profil Sekolah ................................................................................................. 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan ........................................................................................................ 78

Saran ............................................................................................................... 78

Page 11: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi-kisi Angket Penelitian variabel X

Tabel 2 : Kisi-kisi Angket Penelitian variabel Y

Tabel 3 : Matrik Populasi dan Sample Penelitian

Tabel 4 : Skala Penelitian Instrumen

Tabel 5 : Angka Presentasi

Tabel 6 : Interpretasi data

Tabel 7 : Pendidik bahasa Indonesia cara mengajarnya menggunakan PBAS

sehingga peserta didik aktif dalam belajar

Tabel 8 : Peserta didik senang belajar bahasa Indonesia menggunakan

strategi pembelajaran PBAS

Tabel 9 : Pendidik memberikan kebebasan berpendapat kepada peserta didik

Tabel 10 : Belajar dengan PBAS lebih menyenangkan

dari pada dengan ekspositori (ceramah)

Tabel 11 : Belajar dengan ekspositori (ceramah) lebih menyenangkan

dari pada dengan PBAS

Tabel 12 : Merasa bosan ketika pendidik mengajar dengan ekspositori

(ceramah)

Tabel 13 : Dengan PBAS membuat peserta didik lebih aktif dalam belajar

Tabel 14 : Dengan PBAS membuat peserta didik lebih termotivasi dalam

belajar bahasa Indonesia

Tabel 15 : Dengan ekspositori (ceramah) membuat peserta didik lebih

termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia

Tabel 16 : Pendidik selalu memberikan pujian kepada peserta didik yang

mendapatkan nilai bagus

Page 12: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

viii

Tabel 17 : Peserta didik berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia

sendiri

Tabel 18 : Pendidik menjelaskan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas

Tabel 19 : Pendidik selalu menilai tugas peserta didik

Tabel 20 : Dengan PBAS pendidik terlihat pasif dalam mengajar

Tabel 21 : Dengan PBAS pendidik terlihat aktif dalam mengajar

Tabel 22 : Peserta didik memberikan pertanyaan kepada pendidik ketika ada

materi pelajaran yang kurang dimengerti

Tabel 23 : Peserta didik lebih menyukai berdiskusi tentang materi pelajaran

yang diberikan dibanding menerima materi pelajaran begitu saja

Tabel 24 : Jika belajar secara berkelompok peserta didik saling mengandalkan

satu sama lain

Tabel 25 : Dengan PBAS peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia

Tabel 26 : Penerapan PBAS membuat suasana belajar menjadi membosankan

Tabel 27 : Hadir tepat waktu saat pelajaran bahasa Indonesia

Tabel 28 : Peserta didik mengikuti pelajaran bahasa Indonesia

sampai dengan selesai

Tabel 29 : Peserta didik semangat memerhatikan pendidik menjelaskan

pelajaran bahasa Indonesia

Tabel 30 : Peserta didik mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai

tertinggi dalam pelajaran bahasa Indonesia

Tabel 31 : Peserta didik berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia

dengan usaha sendiri

Tabel 32 : Peserta didik malas berangkat ke sekolah jika ada pelajaran

bahasa Indonesia

Tabel 33 : Peserta didik mengerjakan tugas bahasa Indonesia asal-asalan

Page 13: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

ix

Tabel 34 : Peserta didik belajar bahasa Indonesia ketika ada tugas atau ulangan

Tabel 35 : Peserta didik merasa putus asa jika merasa sulit saat belajar

bahasa Indonesia

Tabel 36 : Peserta didik merasa lelah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia

Tabel 37 : Peserta didik suka mengobrol saat pelajaran bahasa Indonesia

Tabel 38 : Peserta didik mengajukan pertanyaan jika menemukan kesulitan

belajar bahasa Indonesia

Tabel 39 : Peserta didik menerima berapapun nilai yang didapatkannya dan

termotivasi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik

Tabel 40 : Peserta didik tidak pernah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia

sampai selesai

Tabel 41 : Peserta didik senang mengobrol saat jam pelajaran kosong

Tabel 42 : Peserta didik merasa puas jika nilai ulangan bahasa Indonesia

lebih baik dari sebelumnya

Tabel 43 : Peserta didik merasa puas mendapatkan nilai yang rendah

Tabel 44 : Peserta didik tidak mau belajar jika menemukan kesulitan dalam

belajar bahasa Indonesia

Tabel 45 : Peserta didik tidak ingin mendapatkan nilai tertinggi pada mata

pelajaran bahasa Indonesia

Tabel 46 : Peserta didik tetap belajar walaupun pendidik tidak masuk

Tabel 47 : Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara variabel

X dan variabel Y

Tabel 48 : Daftar Siswa SMA Darussalam

Page 14: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket pengaruh Pendekatan Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Lampiran 2 : Angket pengumpulan data motivasi belajar siswa

Lampiran 3 : Surat bimbingan skripsi

Lampiran 4 : Surat keterangan penelitian

Page 15: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Motivasi merupakan hal penting dalam sebuah proses pembelajaran.

Dengan adanya motivasi dalam diri, peserta didik dapat belajar dengan

sungguh-sungguh sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan dari proses

pembelajaran. Motivasi diperlukan untuk mendorong peserta didik agar mereka

mau melaksanakan kewajibannya. Banyak peserta didik yang merasa jenuh

dengan kegiatan belajar mereka sehingga akhirnya mereka memilih tidak mau

belajar.

Saat ini banyak peserta didik yang kurang memiliki motivasi dalam

belajar karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang semakin hari semakin

didominasi oleh kecanggihan teknologi, mulai dari game online, media sosial,

serta media massa. Hal seperti itu membuat peserta didik menggampangkan

belajar karena merasa dirinya telah terbantu oleh kecanggihan teknologi saat

ini. Peserta didik terbiasa dimanjakan dengan segala kecanggihan teknologi

sehingga mereka menjadi malas dan tidak memiliki rasa tanggung jawab

terhadap kewajibannya. Hal ini perlu dikhawartirkan sebab jika semua peserta

didik berpikiran seperti ini maka tidak akan ada lagi semangat dalam diri

mereka untuk mengejar cita-citanya.

Motivasi sudah seharusnya timbul dari dalam diri peserta didik. Salah

satu bentuk motivasi yang terdapat dalam diri peserta didik biasanya adalah

rasa keingintahuan sebab saat masa-masa remaja peserta didik memiliki rasa

keingintahuan yang tinggi. Mereka suka akan hal-hal baru dan senang dalam

mengembangkan kemampuan yang terdapat dalam dirinya. Dengan demikian,

jika seorang pendidik memberikan tugas maka alangkah baiknya jika peserta

didik mengerjakan tugas tersebut bukan karena takut kepada pendidik tetapi

Page 16: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

2

karena rasa keingintahuan, sehingga lewat tugas tersebut guru secara tidak

langsung memotivasi siswa dalam belajar.

Selain dari diri sendiri motivasi juga dapat ditimbulkan dari orang lain

dan lingkungan sekitar. Pihak sekolah juga bertanggung jawab dalam

meningkatkan motivasi peserta didik. Pihak sekolah dan pendidik merupakan

orang dewasa yang dapat membantu menanamkan keyakinan pada diri peserta

didik bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menyenangkan serta dapat

mewujudkan mimpi-mimpi mereka.

Seorang pendidik sudah seharusnya saat di sekolah dapat menciptakan

lingkungan belajar yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi peserta didik

untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidik harus bisa

menanamkan rasa percaya pada diri peserta didik bahwa belajar itu merupakan

sesuatu yang menyenangkan. Pendidik dapat membangkitkan semangat peserta

didik dalam belajar sebab pendidik merupakan sumber utama untuk

mendorong motivasi setiap peserta didiknya. Banyak hal yang dapat pendidik

lakukan, misalnya dengan merangsang motivasi dengan menimbulkan

kompetisi di antara peserta didik dengan menjanjikan hadiah yang menarik

atau pendidik bisa menggunakan media yang berhubungan dengan minat

peserta didik.

Gaya mengajar seorang pendidik juga dapat mempengaruhi motivasi

peserta didik. Setiap pendidik pasti memiliki gaya mengajar yang berbeda-beda

dan meninggalkan kesan tersendiri bagi peserta didik. Terkadang ada pendidik

yang terkesan tak peduli terhadap peserta didiknya sehingga membuat peserta

didik malas untuk mengikuti kegiatan belajar yang diajarkan oleh pendidik

tersebut. Terlebih lagi dalam mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia,

pendidik harus pintar-pintar dalam menentukan strategi serta metode yang

digunakan agar peserta didik tidak bosan serta malas memperhatikan karena

saat ini banyak peserta didik yang kurang memiliki minat dalam belajar Bahasa

Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi peserta didik semakin terbawa

Page 17: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

3

oleh arus modernisasi sehingga lebih memiliki minat terhadap bahasa asing

dibandingkan bahasa negeri sendiri. Maka dari itu, sebagai seorangpendidik

sudah seharusnya dapat memberikan perhatian serta menunjukkan

semangatnya dalam mengajar. Jika seorang pendidik yang mengajar di kelas

dengan keadaan yang ramah, suka memberi pujian, semangat dalam mengajar,

memiliki kemampuan mendengar dan berbicara yang baik, serta mampu

memberikan contoh materi dengan kehidupan sehari-hari maka peserta didik

akan merespon positif sikap tersebut.

Salah satu contoh nyata adalah motivasi belajar Bahasa Indonesia

peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat , Tangerang

Selatan. Nilai pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik di sekolah tersebut

memiliki rata-rata terkecil di antara nilai mata pelajaran lainnya. Hal ini juga

dibuktikan saat Ujian Nasional (UN). Pada saat itu nilai Bahasa Indonesia

tidak ada yang mendapatkan nilai sempurna. Hal ini dapat terjadi karena

kurangnya motivasi peserta didik dalam mempelajari Bahasa Indonesia.

Kurangnya motivasi yang dimiliki peserta didik SMA Darussalam Ciputat,

Tangerang Selatan dikarenakan belum adanya rasa butuh dan rasa cinta

terhadap Bahasa Indonesia dalam diri mereka.

Motivasi mungkin hanya muncul dalam diri peserta didik manakala

peserta didik merasa membutuhkan karena bagi peserta didik yang merasa

butuh, mereka akan bergerak dengan sendirinya untuk memenuhi

kebutuhannya. Rasa butuh tersebut seharusnya dapat ditimbulkan oleh guru

dengan cara menunjukkan betapa pentingnya pengalaman dan materi belajar

bagi kehidupan siswa. Misalnya dengan mengaitkan pembelajaran menulis

dengan kebiasaan siswa sehari-hari, apakah sudah sesuai tulisan yang mereka

buat dengan pelajaran yang disampaikan. Jika belum bagaimana mereka mau

menjadi seorang penulis jika tulisan mereka belum sesuai dengan materi yang

diberikan. Dengan demikian siswa akan belajar serta mencari tahu berbagai

informasi yang bersangkutan dengan materi pelajaran yang mereka pelajari

Page 18: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

4

bukan hanya untuk sekedar mendapatkan nilai bagus tetapi didorong oleh

keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.

Untuk menimbulkan rasa butuh peserta didik, pendidik sudah

seharusnya menggunakan strategi atau pendekatan yang melibatkan peserta

didik aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat digunakan

adalah strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Dalam

strategi PBAS peserta didik merupakan subjek belajar. Dengan kata lain,

pembelajaran ditekankan pada aktivitas peserta didik. Dengan strategi ini

peserta didik tidak hanya mengandalkan pendidik dalam memperoleh informasi

serta sebagai sumber belajar tetapi juga sebagai fasilisator tehadap kebutuhan

belajar peserta didik.

Dengan demikian peseta didik dapat lebih mandiri dan lebih aktif dalam

belajar. Peserta didik secara tidak langsung memotivasi dirinya sendiri untuk

mengikuti kegiatan belajar mengajar yang didasari rasa butuh dalam dirinya.

Berbeda jika pendidik hanya menggunakan metode ceramah yang memusatkan

pendidik sebagai sumber belajar. Hal tersebut membuat peserta didik menjadi

bosan di kelas dan tak bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

sehingga peserta didik tidak memiliki rasa butuh yang mengakibatkan tidak

adanya motivasi yang timbul dalam diri peserta didik.

Adanya keterlibatan peserta didik baik secara fisik atau mental terhadap

pembelajaran dapat menunjukkan tingginya perhatian serta motivasi peserta

didik untuk mendapatkan materi serta menyelesaikan tugas yang diberikan.

Karena alasan-alasan di atas penulis memutuskan untuk mengambil judul

“Pengaruh Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Sekolah Menengah Atas

(SMA) Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.”

Page 19: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan sebelumnya,

masalah yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kurangnya motivasi dalam diri peserta didik, baik motivasi belajar

atau motivasi dalam mengejar cita-cita.

2. Peserta didik kurang memiliki minat dalam belajar bahasa

Indonesia.

3. Hadirnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh media massa dan

perkembangan teknologi terhadap motivasi peserta didik

mempelajari bahasa Indonesia.

4. Kurangnya peran sekolah terutama pendidik dalam menimbulkan

motivasi belajarbahasa Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas

agar penjelasannya tidak keluar dari inti permasalahannya.

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh strategi

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi

belajar bahasa Indonesia kelas X yang berjumlah 116 orang di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan tahun

pelajaran 2013/2014 semester genap.

D. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas

Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas X di

Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat, Tangerang

Selatan?

Page 20: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh strategi Pembelajaran

Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) dalam memotivasi siswa

kelas X di Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat,

Tangerang Selatan untuk mempelajari bahasa Indonesia.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan memiliki beberapa fungsi, baik bagi

penulis, pembaca, para akademisi, guru, maupun bagi pihak sekolah.

1) Manfaat Teoretis

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah

atau madrasah dalam memicu motivasi peserta didik

terutama dalam belajar Bahasa Indonesia sehingga

membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Bagi penulis dan pembaca pada umumnya, penelitian ini

diharapkan mampu membantu menjelaskan apa itu

motivasi serta seberapa jauh pengaruh strategi

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) dalam

memotivasi peserta didik terutama motivasi dalam belajar

Bahasa Indonesia.

2) Manfaat Praktis

1. Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk mengembangkan metode pengajaran yang dapat

membangkitkan motivasi peserta didik. Penelitian ini juga

bermanfaat untuk memicu kreativitas pendidik dalam

memicu motivasi peserta didik serta menanamkan sifat

kemandirian dalam diri peserta didik.

Page 21: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

7

2. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat dari belajarbahasa Indonesia dan

dapat menciptakan motivasi dalam diri peserta

didikdalambelajar. Selain itu penelitian ini juga dapat

mengajarkan peserta didik untuk selalu aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

3. Bagi penulis atau mahasiswa, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan pengetahuan tentang pemilihan

strategipembelajaran yang tepat dalam memotivasi peserta

didik sehingga dapat diterapkan saat mengajar di kelas.

Page 22: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

8

BAB II

KAJIAN TEORI

I. LandasanTeori

A. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Strategi

Strategi merupakan “hal yang digunakan untuk memperoleh

kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.”1 Orlich

menjelaskan bahwa “Strategy implies thoughtful planning to do

something.”2 Strategi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

menerapkan suatu rencana. Dari kedua pengertian tersebut strategi adalah

suatu konsep kegiatan yang diterapkan agar dapat mencapai tujuan dari

kegiatan tersebut.

Dalam konteks pendidikan, Gagne berpendapat bahwa “strategi

adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan

masalah, dan mengambil keputusan.”3 Artinya dalam proses pembelajaran

peserta didik harus dapat berpikir secara kritis untuk dapat menganalisis

suatu permasalahan serta dapat mengambil keputusan untuk memecahkan

suatu masalah.

Dengan demikian strategi merupakan suatu kegiatan yang

diterapkan sesuai perencanaan yang telah dibuat dengan tujuan untuk

memberikan pemikiran kritis dalam menghadapi suatu permasalahan.

2. Pengertian Pembelajaran

Oemar Hamalik mengatakan “pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi , material,

1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

kencana Prenada Media Group, 2012) h. 126 2Donald C. Orlich, Teaching Strategies a Guide to Effective Instruction, (Singapore:

Wadsworth, 2010), h. 4 3 Iskandar Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),

h. 3

Page 23: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

9

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam

mencapai tujuan pembelajaran.”4 Pengertian pembelajaran juga dijelaskan

oleh Mohammad Surya bahwa “pembelajaran adalah suatu proses yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru

secara keseluruhan.”5 Dari kedua pendapat tersebut dapat diartikan

pembelajaran adalah suatu sistem, karena di dalamnya banyak terdapat

beberapa komponen yang saling berkaitan yang dapat dilakukan setiap

individu untuk memperoleh sutau perubahan perilaku yang baru secara

menyeluruh.

Pembelajaran dalam dunia pendidikan dijelaskan dalam UU SPN

No.20.2003 “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”6 Artinya

pembelajaran bukan hanya proses interaksi yang terjadi antara peserta

didik dengan pendidik melainkan dapat pula dilakukan dengan sumber

belajara lainnya yang terdapat di lingkungan belajar (sekolah).

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang memiliki

beberapa komponen yang saling berkaitan yang terjadi antara si

pembelajar dengan sumber belajar dengan tujuan untuk memperoleh

perubahan secara menyeluruh, baik perubahan perilaku maupun pemikiran

yang baru.

3. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan “suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dilaksanakan pendidik dan peserta didik agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.”7 Sama halnya

dengan pendapat di atas, Dick dan Carey juga berpendapat bahwa “strategi

4 Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), h. 7

5 ibid, h.7-8

6Ibid, h. 8

7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

kencana Prenada Media Group, 2012) h. 126

Page 24: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

10

pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa.”8

Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat diartikan bahwa strategi

pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang berisikan materi serta

prosedur pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik

dengan tujuan untuk menimbulkan hasil belajar yang efektif dan efisien.

4. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan

“Rowntree mengelompokkannya menjadi beberapa jenis, yakni strategi

penemuan atau exposition-discovery learning, strategi pembelajaran

kelompok dan strategi pembelajaran individual.”9 Mengacu pada jenis-

jenis strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh Rowntree, terdapat

delapan jenis strategi pembelajaran yang telah dikembangkan dari jenis

strategi sebelumnya, yakni:

a. Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

b. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)

c. Strategi pembelajaran Inkuiri (SPI)

d. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

e. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

f. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)

g. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)

h. Strategi Pembelajaran Afektif10

B. PembelajaranBerorientasiAktivitasSiswa (PBAS)

Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa merupakan system

pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.

Dengan kata lain, “pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada

8Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), h. 7

9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

kencana Prenada Media Group, 2012) h. 128 10

Ibid, h. 129

Page 25: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

11

aktivitas siswa.”11

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran diharapkan

dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya.

1. KonsepPembelajaranBerorientasiSiswa (PBAS)

PBAS dapat dipandang sebagai “suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas peserta didik secara

optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.”12

Dari konsep tersebut terdapat dua hal yang dapat dipahami.

Pertama jika dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS

menekankan kepada aktivitas peserta didik secara optimal sehingga

terdapat keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, dan emosional.

Seorang peserta didik yang tampaknya hanya mendengarkan saja,

tidak berarti mereka memiliki kadar PBAS yang rendah dibandingkan

dengan siswa yang mencatat. Kemungkinan mereka diam untuk

menyimak serta menganalisis apa yang disampaikan oleh guru karena

mereka yang menyimak tersebut itu secara mental aktif. Sebaliknya

jika siswa yang hanya sibuk mencatat tak bisa dikatakan memiliki

kadar PBAS yang tinggi karena hanya secara fisik aktif mencatat tapi

tak diikuti oleh aktivitas mental dan emosi.

Hal kedua, dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS

menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara

kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotor).Artinya dalam PBAS pembentukan peserta didik secara

utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. PBAS

tidak menghendaki pembentukan peserta didik yang secara intelektual

cerdas tanpa diimbangi sikap dan keterampilan.

11

. WinaSanjaya, StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan, (Bandung : KencanaPrenada Media, 2006), h. 135

12Ibid, h. 137

Page 26: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

12

2. Tujuan PBAS

PBAS bertujuan membentuk peserta didik yang cerdas

sekaligus memiliki sikap positif dan secara motoric terampil, misalnya

kemampuan menggeneralisasi, kemampuan mengamati, kemampuan

mencari data, kemampuan untuk menemukan, menganalisis,

mengkomunikasikan hasil penemuan. Aspek-aspek semacam inilah

yang diharapkan dapat dihasilkan dari pendekatan PBAS.

Secara khusus PBAS bertujuan “meningkatkan kualitas

pembelajaran agar lebih bermakana.”13

Artinya, melalui PBAS peserta

didik tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi

juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk keduanya.

Selanjutnya PBAS bertujuan “mengembangkan seluruh potensi yang

dimiliki oleh peserta didik.”14

Melalui PBAS peserta didik diharapkan

dapat mengembangkan kemampuan sikap, keterampilan dan kognitif

mereka.

3. Peran Pendidik dalam Implementasi PBAS

Banyak tanggapan yang salah tentang peranan pendidik dalam

implementasi PBAS, yakni tanggapan yang menyatakan bahwa

pendidik tidak memiliki peranan penting dalam PBAS. Tanggapan

tersebut tentu saja tidaklah tepat walaupun PBAS disusun untuk

meningkatkan aktivitas peserta didik, tetapi pendidik juga mempunyai

peran penuh di dalamnya. Pendidik dan peserta didik merupakan

subjek belajar dalam PBAS tetapi dibedakan dalam pembagian

tugasnya. Misalnya, ketika peserta didik sedang melakukan kelompok

diskusi, pendidik tidak hanya diam tetapi juga memperhatikan serta

mengamati kegiatan diskusi tersebut terlebih lagi pendidik secara aktif

memberi bantuan kepada peserta didik yang memerlukannya. “Hal ini

dikarenakan pendidik tidak hanya bertugas menyampaikan materi saja

melainkan pendidik harus mampu membantu siswa untuk aktif. Baik

13

Ibid, h. 138 14

Ibid

Page 27: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

13

dalam berdiskusi, belajar memecahkan masalah, dan lain

sebagainya.”15

Dalam mengimplementasikan PBAS, pendidik bukanlah satu-

satunya sumber belajar yang memberikan materi pelajaran kepada

peserta didik, akan tetapi bagaimana caranya agar pendidik dapat

memfasilitasi peserta didik dalam belajar. Penerapan PBAS menuntut

pendidik untuk kreatif dan inovatif agar gaya mengajarnya sesuai

dengan karakteristik belajar peserta didik.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pendidik dalam

menerapkan PBAS, yakni:

a. Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus

dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Tujuan

pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh pendidik, akan

tetapi diharapkan peserta didik pun terlibat dalam menentukan

dan merumuskannya.

b. Menyusun tugas-tugas belajar bersama peserta didik. Artinya,

tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh peserta didik

untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan

pendidik akan tetapi melibatkan peserta didik. Hal ini penting

dilakukan untuk memupuk tanggung jawab peserta didik.

Biasanya manakala peserta didik terlibat dalam menentukan jenis

tugas dan batas akhir penyelesaiannya, mereka akan lebih

bertanggung jawab untuk mengerjakannya.

c. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus

dilakukan. Dengan memberitahukan rencana pembelajaran, maka

peserta didik akan semakin paham apa yang harus mereka

lakukan. Hal ini mendorong peserta didik untuk belajar lebih aktif

dan kreatif.

d. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada peserta didik yang

memerlukannya. Pendidik perlu menyadari bahwa peserta didik

memiliki kemampuan yang beragam. Oleh karena keragamannya

itulah pendidik perlu melakukan kontrol kepada setiap peserta

didik, terutama kepada peserta didik yang dianggap lambat dalam

belajar.

e. Memberikan motivasi, mendorong peserta didik untuk belajar.

Misalnya dengan mengajukan pertanyaan. Dalam PBAS

pertanyaan tidak semata-mata berfungsi untuk menguji

kemampuan peserta didik, akan tetapi lebih dari itu. Melalui

pertanyaan, pendidik dapat mendorong agar peserta didik

15

Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h. 8

Page 28: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

14

termotivasi untuk belajar, atau melalui pertanyaan pula pendidik

dapat membimbing peserta didik berpikir kritis dan kreatif. Oleh

karena itu, kemampuan yang berhubungan dengan berbagai

keterampilan bertanya harus dimiliki oleh pendidik.

f. Membantu peserta didik dalam menarik suatu kesimpulan. Dalam

implementasi PBAS, pendidik tidak menyimpulkan sendiri pokok

bahasan yang telah dipelajarinya. Proses dan kesimpulan apa yang

dapat ditarik sebaiknya diserahkan kepada peserta didik. Pendidik

berperan hanya sebagai pembantu dan pengarah dalam

merumuskan kesimpulan.16

Selain peran yang disebutkan di atas, pendidik masih memiliki

tugas serta tanggung jawab lain. Contohnya, saat peserta didik

memerlukan informasi tertentu dalam mencari materi pelajaran, maka

pendidik sudah seharusnya dapat menunjukkan bagaimana peserta

didik dapat memperoleh informasi tersebut. Dengan demikian pendidik

tidak hanya sebagai sumber belajar, tetapi juga berperan sebagai

fasilitator dan penunjuk dalam memanfaatkan sumber belajar.

4. Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran

Penerapan PBAS dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah

dapat dilakukan dengan diadakannya diskusi kelompok, penyusunan

laporan, pemecahan masalah, dan kegiatan lainnya yang memerlukan

keaktifan peserta didik. Tidak hanya itu, PBAS juga dapat ditentukan

oleh aktivas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional.

Dengan demikian, penilaian kadar PBAS tidak hanya dapat ditentukan

oleh penilaian aktivitas fisik saja, tetapi aktivitas fisik dan nonfisik.

Akan tetapi itu semua hanya dapat diketahui oleh peserta didik itu

sendiri, karena pendidik belum tentu dapat memastikan bahwa peserta

didik yang sibuk mendengarkan penjelasan memiliki kadar PBAS yang

tinggi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah

suatu proses pembelajaran memiliki kadar PBAS yang tinggi, sedang,

16

WinaSanjaya, StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan, (Bandung : KencanaPrenada Media, 2006), h.139-140

Page 29: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

15

atau lemah, dapat kita lihat dari kriteria penerapan PBAS dalam proses

pembelajaran. Kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keaktifan

peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang meliputi

perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, maupun evaluasi

hasil pembelajaran. Jika peserta didik aktif dalam ketiga aspek tersebut

maka kadar PBAS semakin tinggi.

a. Kadar PBAS dilihat dari proses perencanaan

1) Adanya keterlibatan peserta didik dalam merumuskan tujuan

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta

pengalaman dan motivasi yang dimiliki sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan kegiatan pembelajaran.

2) Adanya keterlibatan peserta didik dalam menyusun

rancangan pembelajaran.

3) Adanya keterlibatan peserta didik dalam menentukan dan

memilih sumber belajar yang diperlukan.

4) Adanya keterlibatan peserta didik dalam menentukan dan

mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.

b. Kadar PBAS dilihat dari proses pembelajaran

1) Adanya keterlibatan peserta didik baik secara fisik, mental,

emosional, maupun intelektual dalam setiap proses

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian

serta motivasi peserta didik untuk menyelesaikan setiap tugas

yang diberikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2) Peserta didik belajar secara langsung (experiental learning).

Dalam proses pembelajaran secara langsung, konsep dan

prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti

merasakan, mengoperasikan, dan melakukan sendiri.

Demikian juga pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk

kerja sama dan interaksi dalam kelompok.

3) Adanya keinginan peserta didik untuk menciptakan iklim

belajar yang kondusif.

4) Keterlibatan peserta didik dalam mencari dan memanfaatkan

setiap sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan

dengan tujuan pembelajaran.

5) Adanya keterlibatan peserta didik dalam melakukan prakarsa

seperti menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha

memecahkan masalah yang diajukan atau yang timbul selama

proses pembelajaran berlangsung.

6) Terjadinya interaksi yang multi-arah, baik antar peserta didik

dengan peserta didik lainnya atau antara peserta didik dengan

pendidik. Interaksi ini juga ditandai dengan keterlibatan

semua peserta didik secara merata.

c. Kadar PBAS ditinjau dari kegiatan evaluasi pembelajaran

Page 30: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

16

1) Adanya keterlibatan peserta didik untuk mengevaluasi sendiri

hasil pembelajaran yang telah dilakukannya.

2) Keterlibatan peserta didik secara mandiri untuk

melaksanakan kegiatan semacam tes dan tugas-tugas yang

harus dikerjakannya.

3) Kemauan peserta didik untuk menyusun laporan baik tertulis

maupun secara lisan berkenaan hasil belajar yang

diperolehnya.17

5. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PBAS

a. Pendidik

Pada proses belajar mengajar di kelas pendidik merupakan

titik tumpu yang menentukan keberhasilan penerapan PBAS.

Pendidik merupakan orang yang berhadapan langsung dengan

peserta didik. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan

pendidik dalam menerapkan PBAS, yakni:

1) Kemampuan pendidik

Faktor pertama ialah kemampuan pendidik. Pendidik yang

mempunyai kemampuan tinggi akan pasti memiliki kreatifitas

yang tinggi serta inovatif dalam menerapkan metode belajar di

kelas. Pendidik juga tak hanya mampu membuat perencanaan

pembelajaran, tetapi juga harus mampu dalam proses

pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.

2) Sikap profesional pendidik

Pendidik yang memiliki sikap profesional yang tinggi

sudah pasti memiliki motivasi yang tinggi pula dalam

mengajar. Jika sudah memiliki motivasi yang tinggi, pendidik

akan berusaha untuk mencapai hasil yang optimal agar

tercapai tujuan pembelajaran. Terkadang dengan semangat

tingginya itu pendidik tak pernah merasa puas sehingga ia

akan selalu terus belajar serta menambah wawasannya dan

meningkatkan kemampuan mengajarnya.

17

Ibid, h. 141-142

Page 31: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

17

3) Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar pendidik

Dalam penerapan PBAS, latar belakang serta pengalaman

pendidik dalam mengajar juga memiliki pengaruh yang besar.

Latar belakang pendidikan yang tinggi, memungkinkan

pendidik memiliki wawasan yang luas tentang dunia

pendidikan. Sama halnya pula dengan pengalaman. Jika

pendidik sudah memiliki pengalaman mengajar, maka ia tidak

perlu susah untuk beradapatasi dengan lingkungan sekolah,

khususnya dengan hal yang berkaitan dengan proses

pembelajaran.

b. Sarana Belajar

Selain pendidik, ketersediaan sarana belajar juga memiliki

pengaruh dalam implementasi PBAS. Yang termasuk sarana

belajar meliputi:

1) Ruang kelas

Bentuk serta kondisi ruang kelas merupakan faktor

yang mempengaruhi keberhasilan penerapan PBAS. Jika

ruang kelas terlalu sempit serta tidak dilengkapi dengan

jendela ataupun ventilasi maka peserta didik tidak akan

nyaman dalam belajar.

2) Media dan sumber belajar

PBAS adalah pendekatan pembelajaran yang

berkaitan dengan multimedia karena dalam penerapan

PBAS peserta didik belajar tidak hanya dari pendidik

tetapi juga dari berbagai sumber informasi, baik dari media

grafis seperti buku dan surat kabar atau dari media

elektronik seperti komputer, televisi, atau internet.

Keberhasilan penerapan PBAS sangat dipengaruhi oleh

pemanfaatan dan ketersedian media dan sumber belajar.

3) Lingkungan belajar

Page 32: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

18

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi

keberhasilan PBAS adalah lingkungan belajar.

Lingkungan belajar terbagi menjadi dua, yakni lingkungan

belajar secara fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan

fisik meliputi keadaan dan kondisi sekolah, seperti jumlah

kelas, jumlah pendidik, jumlah toilet, perpustakaan, kantin

serta lokasi sekolah tersebut. Lingkungan psikologis

adalah iklim sosial yang terdapat di lingkungan sekitar

sekolah. Seperti hubungan antara pendidik dengan kepala

sekolah, pendidik dengan pendidik lainnya, atau hubungan

antara pihak sekolah dengan wali peserta didik. PBAS

merupakan pendekatan pembelajaran yang memerlukan

usaha dari setiap orang yang terlibat.

C. Motivasi Belajar

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Surya mengatakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai

“suatu dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah

pada kepada suatu tujuan tertentu.”18

Sedangkan menurut Nana

Syaodih, motivasi merupakan “suatu kondisi yang terbentuk dari

berbagai tenaga pendorong yang berupa desakan, motif, kebutuhan dan

keinginan.”19

Pengertian motivasi lainnya juga dikemukakan oleh

Carole Wade, yaitu motivasi merupakan “suatu proses dalam diri

manusia atau hewan yang menyebabkan organisme tersebut bergerak

menuju tujuan yang dimiliki, atau bergerak menjauh dari situasi yang

tidak menyenangkan.”20

Dari ketiga pendapat ahli tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang ditimbulkan

18

Mohamad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung : C.V. Pustaka Bani Quraisy, 2003), h. 99 19

Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 64

20Carole Wade, Psikologi Edisi Kesembilan, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 144

Page 33: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

19

suatu desakan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan

atau pun menghindari hal yang tidak diinginkan.

b. Bentuk Motivasi

Motivasi merupakan faktor kunci bagi kesuksesan

pembelajaran. “Idealnya motivasi haruslah intrinsik yakni, pembelajar

memiliki motivasi diri (self motivating).”21

Sebagai manusia memang

sudah seharusnya memiliki motivasi dalam diri meskipun motivasi tak

hanya dapat ditimbulkan dalam diri melainkan dapat pula ditimbulkan

dari luar diri kita. Kita pun dapat tergerak untuk mencapai suatu

tujuan jika terdapat motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam

diri kita.

Edward Deci juga mengatakan bahwa, “secara konsep umum

motivasi adalah derajat di mana para pembelajar secara intrinsik atau

ekstrinsik termotivasi untuk berhasil dalam suatu kegiatan.”22

Dapat

disimpulkan jika motivasi memang terbagi menjadi dua, yakni

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1) Motivasi intrinsik

Carol Wade berpendapat, motivasi intrinsik merupakan

“suatu keinginan untuk melakukan sesuatu karena memang

menikmati kepuasan dalam melakukan tindakan tersebut.”23

Sedangkan Edward Deci mendefinisikan motivasi intrinsik sebagai

“aktivitas yang untuk itu tidak ada imbalan jelas kecuali aktivitas

itu sendiri.”24

Artinya, motivasi intrinsik merupakan suatu

keinginan melakukan tindakan yang memang atas dasar kemauan

tersendiri untuk merasakan kepuasaan dari tindakan yang telah

dilakukan tanpa perlu dijanjikan suatu imbalan.

21

Gavin Reid, Memotivasi Siswa di Kelas : Gagasan dan Strategi, (Jakarta: PT Indeks, 2009), h.19

22H.Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Edisi Kelima, (Jakarta:

Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008), h. 188 23

Carole Wade, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 144 24

H.Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Edisi Kelima, (Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008), h. 188

Page 34: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

20

Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi intrinsik biasanya

timbul jika peserta didik ingin memecahkan suatu permasalahan,

ingin mengetahui mekanisme sesuatu berdasarkan hukum atau

rumus, dan ingin menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu

pengetahuan. “Motivasi intrinsik tersebut hadir karena adanya

dorongan yang mengalir dari dalam diri seseorang akan kebutuhan

untuk belajar, ia percaya tanpa belajar hasilnya tidak akan

maksimal.”25

2) Motivasi ekstrinsik

Jika motivasi intrinsik tidak memerlukan suatu imbalan lain

halnya dengan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan

“motivasi yang dirangsang oleh pengharapan terhadap imbalan dari

luar diri.”26

Secara detail, motivasi ekstrinsik dapat dikatakan

sebagai “suatu keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang

diakibatkan oleh imbalan-imbalan yang bersifat eksternal seperti

uang, atau popularitas.27

Beberapa bentuk motivasi .ekstrinsik dalam pembelajaran

menurut Winkel di antaranya adalah; “1) belajar demi memenuhi

kewajiban; 2) belajar demi menghindari hukuman yang

diancamkan; 3) belajar demi memperoleh hadiah material yang

disajikan; 4) belajar demi meningkatkan gengsi; 5) belajar demi

memperoleh pujian; 6) belajar demi tuntutan jabatan yang

diinginkan.”28

c. Teori Motivasi

“Teori motivasi dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,

yaitu teori dengan pendekatan: (1) isi (content), (2) Proses, (3)

25

Martinis Yamin, Desain Baru pembelajaran Konstruktivistik, (Ciputat: Referensi, 2012), h.128

26Ibid, h. 188

27Carole Wade, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 144

28Martinis Yamin, Desain Baru pembelajaran Konstruktivistik, (Ciputat: Referensi, 2012),

h.127

Page 35: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

21

Penguatan.”29

Teori dengan pendekatan isi lebih banyak menekankan

pada faktor apa yang membuat individu melakukan suatu tindakan

dengan cara tertentu. Teori yang termasuk pada kelompok teori ini

dalah teori jenjang kebutuhan dari Maslow. Teori pendekatan proses,

tidak hanya menekankan pada faktor apa yang membuat individu

bertindak dengan cara tertentu, tetapi juga bagaimana individu

termotivasi. Contoh teori ini misalnya, teori motif berprestasi dari

McClelland. Teori dengan pendekatan penguatan, lebih menekankan

pada faktor-faktor yang dapat meningkatkan suatu tindakan dilakukan

atau yang dapat mengurangi suatu tindakan. Teori yang tergolong

dalam teori ini adalah teori Operant Conditioning (Skinner).

Ada beberapa teori motivasi menurut Wortmen (1981) yang

dapat diterapkan untuk membangkitkan motivasi belajar. Motivasi

tersebut, yakni sebagai berikut:

1) Teori Maslow

Maslow adalah seorang pelopor teori motivasi yang

didasarkan pada “Teori Kebutuhan Manusia.” Menurutnya,

kebutuhan manusia dapat digambarkan berbentuk hierarki yang

semakin meningkat semakin kompleks. Hierarki ini dinamakan

“Hierarki Kebutuhan.” Dalam hierarki kebutuhan banyak manusia

yang masih tidak puas terhadap kebutuhan fisik saja, tapi mereka

terus berusaha memenuhi tingkatan terakhir dalam hierarki

kebutuhan. “Maslow described five categories of basic human

needs based on his observations. These categories are typically

represented in triangular model.”30

Maslow menggambarkan lima

kategori motivasi dasar dalam diri manusia, yakni:

29

Carole Wade, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 101-102 30

Hugh Wagner, The Psychobiology of Human Motivation, (London: Routledge, 1999), h.34

Page 36: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

22

a) Self actualization (Aktualisasi diri)

Motif aktualisasi diri Manusia memiliki potensi-potensi yang

dibawa dari kelahirannya dan kodratnya sebagai manusia.

Potensi dan kodrat ini perlu diaktualkan dan dinyatakan,

dalam berbagai bentuk sifat, kemampuan dan kecakapan

nyata. Melalui berbagai bentuk upaya belajar dan

pengalaman individu berusaha mengaktualkan semua potensi

yang dimilikinya.

b) Self esteem (Harga diri)

Motif harga diri, yaitu motif untuk mendapatkan pengenalan,

pengakuan, penghargaan, dan penghormatan dari orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya

selalu berinteraksi dengan orang lain, ingin mendapatkan

penerimaan dan penghargaan dari yang lainnya.

c) Belongingness (Persaudaraan)

Motif persaudaraan dan kasih sayang, yaitu motif untuk

membina hubungan baik, kasih sayang, persaudaraan baik

dengan jenis kelamin yang sama maupun yang berbeda.

d) Safety (Pengamanan)

Page 37: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

23

Motif pengamanan, yaitu dorongan-dorongan untuk menjaga

atau melindungi diri dari gangguan, baik gangguan alam,

binatang, iklim, maupun penilaian manusia.

e) Physiological needs (Fisiologis)

Motif fisiologis, yaitu dorongan-dorongan untuk memenuhi

kebutuhan jasmaniah, seperti kebutuhan akan makan, minum,

bernafas, bergerak, dan sebagainya.

2) Teori Herzberg

Teori motivasi ini diperkenalkan oleh Herzberg. Ia

membagi dua teori motivasinya, yaitu “pemotivasi (motivators)

dan faktor kesehatan (hygiene factors).”31

Faktor kesehatan

memiliki peranan penting dalam membangkitkan sikap yang positif

dan perilaku yang baik. Herzberg menekankan bahwa faktor

kesehatan merupakan pemuas. Hygiene factor yang diperkenalkan

oleh Herzberg ini sama dengan kebutuhan yang berada pada

tingkat yang rendah dalam Hierarki Kebutuhan Maslow.

3) Teori McClelland

Teori motivasi yang diperkenalkan oleh McClelland

mengusulkan bahwa motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu

dipengaruhi oleh tiga macam kebutuhan, yaitu: “1) kebutuhan akan

kekuasaan; 2) kebutuhan untuk berprestasi; 3) kebutuhan untuk

berafiliasi.”32

4) Teori McGregor

Teori X dan teori Y yang dikembangkan oleh McGregor

menguraikan bagaimana tindakan seseorang itu dipengaruhi oleh

asumsinya mengenai sifat manusia.

Mereka yang menganut teori X mengasumsikan bahwa

manusia umumnya tidak memiliki kemampuan dan kemauan untuk

31

Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 11

32Ibid, h. 12

Page 38: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

24

meningkatkan diri di atas kebutuhan pada tingkat bawah

(kebutuhan fisik dan rasa aman).Orang yang menganut teori X

umumnya akan bersifat autokratis dalam berhubungan dengan

orang lain. Orang yang menganut teori Y percaya bahwa “manusia

tidak melulu hidup dari makanan saja, tetapi juga dari keyakinan,

kekaguman, dan simpati.”(Ini menurut penyair Ralph Waldo

Emerson).33

Setiap manusia yang menganut paham ini akan memikirkan

efek tindakan yang telah dilakukannya kepada orang lain dan

ddalam menyelesaikan suatu masalah biasanya akan melakukannya

secara partisipatif.

d. Fungsi Motivasi

Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu “mengarahkan (directional

function) dan mengaktifkan serta meningkatkan kegiatan (activing and

energizing function).Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi memiliki

peran untuk mendekatkan (approach motivation) atau menjauhkan

individu dari sasaran yang akan dicapai (avoidance motivation).”34

Jika

sasaran atau tujuan merupakan sesuatu yang diinginkan individu, maka

motivasi berperan mendekatkan dan bila sasaran atau tujuan tidak

diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan untuk menjauhkan

sasaran. Motivasi dapat juga berfungsi mengatifkan atau meningkatkan

kegiatan. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya

sangat lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak

terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. Sebaliknya,

apabila motivasinya besar atau kuat maka akan dilakukan denga

bersungguh-sungguh, dan akan berakhir dengan keberhasilan.

Dalam belajar motivasi juga sangat diperlukan. “Motivation is an

essential condition of learning.”35

Hasil belajar akan menjadi optimal jika

terdapat motivasi. Motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar

33

Ibid, h. 13 34

Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 62

35Zoltan Dornyei, Motivational Strategies in the Language Classroom, (Cambridge:

Cambridge University press, 2001), h. 23

Page 39: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

25

bagi para siswa. Selain itu, “motivasi penting bagi proses belajar, karena

motivasi menggerakan organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih

tujuan belajar yang dirasakan berguna bagi setiap individu.”36

Hal serupa

juga dikatakan oleh Sardiman, bahwa “motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi.”37

Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa motivasi dapat berfungsi membantu meningkatkan

prestasi belajar, karena terdapatnya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik.

2. Belajar

a. Definisi Belajar

Belajar kerap kali dikaitkan dengan mencari ilmu di sekolah.

“Seyogiayanya, belajar dilihat secara luas dan digambarkan untuk

mengatur pengalaman dengan cara tertentu sehingga seseorang

memperoleh sesuatu untuk masa depan.”38

Belajar tak hanya dilakukan

di sekolah melainkan kapan pun dan dimana pun belajar dapat

dilakukan. Setiap menit dalam hidup kita adalah pelajaran. Setiap

pengalaman baru yang kita alami dapat dijadikan sebuah pembelajaran

untuk kedepannya.

Ada pula definisi lain dari belajar, yakni “belajar merupakan

suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman.”39

Banyaknya pengalaman yang kita dapatkan telah

memberikan kita banyak pelajaran, sebab dalam pengalaman tersimpan

banyak pelajaran, tetapi jika kita tak dapat mengambil pelajaran

tersebut dan tidak mengalami perubahan perilaku atau cara berpikir

maka tak dapat dikatakan kita belajar.

36

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta, 2006), h. 121 37

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 85

38Samsunuwiyati Mar’at, dkk, Perilaku Manusia Pengantar Singkat tentang Psikologi,

(Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 15 39

Ratna Wilis, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 4

Page 40: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

26

Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar.

Menurutnya “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individuitu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.”40

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa

semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang maka semakin

banyak pula pembelajaran yang ia terima karena belajar adalah

menggunakan pengalaman-pengalaman di masa depan untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.

b. Jenis-jenis Belajar

Ahmadi membagi belajar menjadi dua jenis, yakni belajar

konsep dan belajar proses. “Belajar konsep lebih menekankan hasil

belajar kepada pemahaman fakta dan prinsip, sedangkan belajar proses

menekankan pada masalah bagaimana bahan pelajaran itu diajarkan dan

dipelajari.”41

Dalam belajar konsep peserta didik banyak bergantung

terhadap apa yang diajarkan guru, dan lebih bersifat kognitif.

Sedangkan dalam belajar proses peserta didik dituntut untuk lebih aktif.

Kedua jenis belajar tersebut masih saling berkaitan satu dengan yang

lainnya karena dalam belajar konsep diperlukan keaktifan peserta didik

dan pembelajaran proses juga tidak akan terjadi bila tidak ada materi

yang terkonsep dalam diri peserta didik.

Berdasarkan pengorganisasiannya, belajar dapat dibagi menjadi

empat jenis, yakni; “1) belajar informal; 2) belajar formal; 3) belajar

40

Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 13 41

Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 34

Page 41: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

27

nonformal; 4) belajar nonformal yang dikombinasi (combined

approach)”42

1) Belajar informal adalah belajar yang dilakukan di luar situasi

sekolah. Tidak diorganisasikan secara formal, tetapi berlandaskan

pengalaman sehari-hari.

2) Belajar formal adalah belajar yang berlangsung dalam situasi di

dalam kelas. Ada interaksi antara pendidik dengan peserta didik.

3) Belajar nonformal adalah belajar bersama orang-orang yang

memiliki persamaan minat dan hobi yang terorganisasi tetapi di luar

lingkungan sekolah.

4) Belajar nonformal yang dikombinasi adalah penggabungan belajar

formal, informal, dan nonformal secara bersamaan. Salah satu

contoh belajar ini adalah saat mahasiswa melakukan praktik kerja

nyata.

II. Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar mengajar tidak hanya dibutuhkan keahlian

guru saja, tetapi juga dibutuhkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Sebagai guru yang baik sudah sepantasnya jika guru mampu

memicu keaktifan siswa di kelas. Keaktifan siswa tersebut sangatlah

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

Dalam proses belajar banyak siswa yang hanya aktif dalam mata

pelajaran tertentu. Hal ini dikarenakan minat serta motivasi siswa dalam

mempelajari mata pelajaran berbeda-beda. Maka dari itu, seorang guru

sudah seharusnya dapat membangkitkan serta menimbulkan minat siswa

terhadap mata pelajaran yang diajarkannya.

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan agar guru dapat

mengetahui metode pembelajaran yang beragam. Kekreatifan guru serta

42

Suyono, dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 143

Page 42: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

28

inovasi guru dalam memilih strategi serta pendekatan dalam mengajar

sangatlah diperlukan. Jika seorang guru tak dapat menerapkan strategi

yang tepat maka tujuan dari pembelajaran tak akan tercapai serta motivasi

peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran yang diajarkan akan

semakin buruk. Dengan demikian, penerapan pendekatan pembelajaran

dapat mempengaruhi minat serta motivasi belajar siswa.

III. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto, “hipotesis diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul.”43

Dari pendapat tersebut, maka

dalam penelitian ini muncul hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif

(Ha) sebagai berikut:

Ho = tidak terdapat pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi

Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa

kelas X di SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.

Ha = terdapat pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi

Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa

kelas X di SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.

IV. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan mengenai motivasi siswa dalam belajar

Bahasa Indonesia pernah dilakukan oleh Siti Amaliyah Sari Asih, seorang

mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pengaruh

Pendekatan Active Learning Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Indonesia”

dan dalam penelitiannya tersebut, ia menyimpulkan bahwa metode active

learning mempunyai hubungan yang kuat dengan motivasi belajar siswa

43

Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 71

Page 43: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

29

pada pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat karena

memberikan efek positif.

Penelitian selanjutnya berjudul “Motivasi Siswa Terhadap

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas VII SMP Al-Zahra Indonesia

Komplek Vila Dago Pamulang” penelitian tersebut dilakukan oleh

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernama Ni’matul

Bidayah. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar Bahasa

Indonesia, yakni faktor individu dan faktor sosial. Motivasi belajar Bahasa

Indonesia siswa di sekolah tersebut juga mengalami peningkatan.

Penelitian yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa pernah

dilakukan oleh Irma Purnamasari. Mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Ilmu

pengetahuan Sosial (PIPS) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini melakukan

penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Multimedia Terhadap

Motivasi Belajar Sosiologi Siswa di SMA Triguna Utama.” Dalam

penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan

multimedia sangat efektif terhadap motivasi belajar siswa.

Ketiga penelitian tersebut mempunyai kesamaan dengan penelitian

yang saya lakukan, yakni sama-sama meneliti tentang motivasi siswa,

tetapi penelitian pertama menggunakan pendekatan active learning sebagai

pengukur motivasi siswa, penelitian ini juga dilakukan di semester ganjil

tahun pelajaran 2011/2012 di SMK Al-Hidayah Ciputat dengan objek

penelitian berjumlah 10 orang, sedangkan penelitian yang saya lakukan

dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMA

Darussalam Ciputat dengan objek penelitian sebanyak 15 orang.

Penelitian kedua meneliti tentang motivasi belajar bahasa Indonesia pada

kelas VII di SMP Al-Zahra Indonesia Komplek Vila Dago Pamulang pada

Page 44: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

30

semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan objek penelitian

sebanyak 38 orang, sedangkan penelitian saya meneliti motivasi belajar

bahasa Indonesia di kelas X di SMA Darussalam Ciputat pada semester

genap tahun ajaran 2013/2014 dengan objek penelitian sebanyak 15 orang.

Penelitian yang ketiga menggunakan multimedia untuk memicu motivasi

siswa dalam belajar sosiologi di SMA Triguna Utama pada semester genap

tahun pelajaran 2010/2011 dengan objek penelitian 36 orang , sedangkan

penelitian saya ini menggunakan PBAS sebagai pemicu atau pembangkit

motivasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia di SMA Darussalam

Ciputat pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan objek

penelitian sebanyak 15 orang.

Page 45: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Darussalam Ciputat yang beralamat di jalan Otista 36, Cimanggis, Ciputat,

Tangerang Selatan. Adapun penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014

sampai dengan bulan Juni 2014.

B. Metode Penelitian

Metode merupakan “kata yang berasal dari kata methodos yang berarti

cara atau jalan.”44

Artinya metode merupakan cara atau jalan suatu proses

karena dalam melakukan kegiatan yang melalui proses membutuhkan cara

atau metode. Sementara kata penelitian merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris, yakni “research”. Penelitian dapat diartikan sebagai “ suatu usaha

atau proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengolah data untuk

maksud-maksud tertentu seperti untuk memecahkan permasalahan.”45

Dari

definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang

dibutuhkan dalam proses pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan

untuk memperoleh jawaban dari suatu permasalahan.

Sesuai dengan masalah yang ada, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian yang mengguanakan pendekatan kuantitatif

merupakan “penelitian yang memandang kebenaran sebagai suatu yang

tunggal, objektif, universal, dan dapat diverifikasi.”46

Dalam penelitian ini

data diperoleh dan diambil serta dianalisis dari hasil penelitian lapangan yang

berkaitan dengan judul yang akan diteliti. “Ada beberapa metode penelitian

44

Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 164

45 Drs. Hadeli, Metode Penelitian kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h. 2

46 Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 164

Page 46: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

32

yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat

noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survai, ekspos fakto, komparatif,

korelasional, dan penelitian tindakan.”47

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analisis. Penelitian deskriptif adalah “penelitian yang hanya melibatkan satu

variabel pada satu kelompok tanpa membandingkannya dengan kelompok

lain.”48

Contohnya, penelitian ini hanya mengangkat tentang motivasi di

SMA Darussalam Ciputat saja, tidak dibandingkan dengan motivasi belajar di

SMA lainnya. Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan sifat

sesuatu yang terjadi berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan mencari

sebab dari suatu gejala.

Selanjutnya, penulisan penelitian ini mengacu pada buku pedoman

penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Variabel Penelitian

Dalam melakukan penelitian kuantitatif diperlukan pengukuran data.

Dalam pengukuran data diperlukan variabel, yakni “gejala yang dipersoalkan.

Gejala yang bersifat membedakan satu unsur populasi dengan unsur yang

lain.”49

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

“Menurut kedudukannya, variabel dapat dibagi menjadi dua, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.”50

Maka variabel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

47

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 53

48Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 177 49

Ibid, h. 85 50

Ibid, h.88

Page 47: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

33

1. Variabel bebas (X), yaitu StrategiPembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa

(PBAS).

2. Variabel (Y), yaitu Motivasi Belajar Siswa

Tabel 1

Kisi-kisi Angket Penelitian variabel X

No. Variabel Dimensi Indikator No. Soal

Jumlah + -

1. Variabel (X)

pengaruh

Pembelajaran

Berorientasi

Aktivitas

Siswa (PBAS)

a. Metode

pembelajaran

1. Penggunaan

PBAS dalam

pembelajaran

2. Dampak PBAS

2, 4 5,

20

4

b.Peserta

didik

1. Peserta didik

lebih termotivasi

belajar dengan

pendekatan PBAS

2. Peserta didik

berperan aktif

dalam proses

pembelajaran

1,7,8,

9,11,1

6, 17,

19

6,1

8

10

c. Pendidik 1.Pendidik lebih

pasif

2.Pendidik

menciptakan

suasana yang

menyenangkan

3,10,1

2, 13,

15,

14

6

Jumlah 20

Page 48: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

34

Tabel 2

Kisi-kisi Angket Penelitian variabel Y

No. Variabel Dimensi No. Soal

Jumlah + -

1. Variabel (Y) Motivasi

belajar siswa

Minat belajar

dalam pelajaran

bahasa

Indonesia

1, 2,

3, 4,

5,

12,

13,

16,

20

6, 7,

8, 9,

10,

11,

14,

15,

17,

18,

19

20

D. Populasi dan Objek Penelitian

Hadari Nawawi mengatakan “populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang memiliki karakteristiktertentu di dalam suatu penelitian.”51

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah sejumlah siswa kelas X di

SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan yang berjumlah 116 orang.

Untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data

maka penulis mengambil teknik sampling, yaitu mengacu kepada pendapat

Suharsimi Arikunto: “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika

jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau lebih.”52

Penulis

mengambil sampel sebanyak lima belas orang yang dilakukan secara acak

(random sampling).

51

S. Margono., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.118 52

Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 174

Page 49: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

35

Tabel 3

Matrik Populasi dan Sample Penelitian

Jumlah Rombel Jumlah siswa/i

Populasi Sampel Laki-laki Perempuan

3 91 25 116 15

E. Teknik Pengumpulan Data

Hadeli berpendapat bahwa, “pengumpulan data adalah instrumen atau

alat pengumpul data.”53

Ada berbagai teknik pengumpulan data dalam

penelitian, namun cara pengumpulan data dalam penelitian ini dapat

ditempuh dengan beberapa teknik, antara lain:

1. Observasi yaitu “suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.”54

Peneliti mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung dan

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang terjadi saat pembelajaran

bahasa Indonesia di SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.

Hari dan tanggal observasi : Sabtu, 26 April 2014

Waktu observasi : 07.00-08.30 wib

Tempat observasi : Kelas X.1 SMA Darussalam Ciputat

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Tempat duduk masing-masing siswa Penempatan tempat duduk pada

kelas sepuluh terdiri dari 4 baris

horisontal dan 5 baris vertikal dan

setiap satu meja ditempati dua

siswa.

2. Kesiapan menerima pembelajaran Siswa yang lebih pintar lebih bisa

dikondisikan untuk memulai

53

Hadeli, Metode Penelitian kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h. 73 54

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 228

Page 50: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

36

pelajaran, tetapi siswa yang malas

kurang siap menerima pelajaran.

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Menjawab pertanyaan guru Siswa-siswa cukup aktif

menjawab pertanyaan dari

guru,namun hanya siswa tertentu

saja yang menjawab pertanyaan.

2. Mendengarkan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

Hanya siswa yang memang sudah

aktif di kelas dan pintar saja yang

lebih memperhatikan penjelasan

guru.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan materi

pelajaran

Ada siswa yang mendengarkan

penjelasan dengan baik, ada yang

tidak mendengarkan penjelasan

guru

2. Bertanya saat proses penjelasan

materi

Dalam mengajukan pertanyaan

hanya beberapa siswa.

3. Interaksi antar siswa Interaksi antar siswa berjalan

dengan baik.

4. Interaksi antara siswa-guru, siswa-

materi pelajaran

Hanya siswa yang dominan saja

yang interaksinya baik dengan

guru

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar Ada siswa yang aktif terlibat, ada

yang hanya biasa saja, tidak

terlalu antusias

2. Mengemukakan pendapat ketika

diberikan kesempatan

Ada beberapa siswa yang senang

jika dimintai pendapat, ada siswa

yang kurang senang dimintai

Page 51: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

37

pendapat

3. Mencatat penjelasan yang

disampaikan guru

Siswa akan mencatat jika

diinstruksikan oleh guru untuk

mencatat

4. Mengikuti proses pembelajaran Seluruh siswa mengikuti proses

pembelajaran hingga akhir

C. Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Interaksi antara siswa dan media

pembelajaran yang digunakan guru

Siswa antusias karena

penggunaan media audio visual

dalam pembelajaran

2. Tertarik pada materi yang disajikan

dengan media pembelajaran

Siswa lebih tertarik dengan video

yang diputarkan dibandingkan

mendengarkan penjelasan materi

3. Ketekunan dalam mempelajari

sumber belajar yang ditentukan

guru

Beberapa siswa

menyalahgunakan penggunaan

media pembelajaran.

D. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru

Siswa mengerjakan latihan yang

diberikan guru dengan

baik,namun ada beberapa siswa

yang harus dibimbing ketika

mengerjakan latihan

2. Menjawab pertanyaan guru dengan

benar

Dalam menjawab pertanyaan

siswa terlihat tidak antusias dan

tidak semua siswa menjawab

pertanyaan guru dengan benar

E. Penggunaan Bahasa

1. Mengemukakan pendapat Hanya siswa yang aktif siswa

yang mengemukakan

pendapatnya.

2. Mengajukan pertanyaan Ada beberapa siswa yang

mengajukan pertanyaan tetapi

Page 52: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

38

menggunkana bahasa yang

kurang sopan, terkadang siswa

mengajukan pertanyaan yang

tidak berkaitan dengan

pembelajaran.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Siswa kurang terlibat dalam

menarik kesimpulan

Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan/observasi :

Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan belajar

siswa kurang aktif dan terlihat tidak memiliki motivasi atau semangat

dalam mengikuti pelajaran. Hal ini karena minimnya penggunaan media

pembelajaran. Siswa lebih terfokus pada latihan-latihan dan materi-

materi yang diberikan oleh guru melalui catatan. Sebaiknya dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media dan strategi yang

sesuai agar menimbulkan motivasi belajar siswa.

2. Angket yaitu “suatu teknik atau pengumpul data secara tidak langsung

(peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden) yang berisi

sejumlah pertanyaan.”55

Peneliti mengumpulkan data dengan

membagikan angket yang berisikan sejumlah pertanyaan dalam bentuk

tertulis dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari responden.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam. Angket

pertama berisi pertanyaan tentang pengaruh PBAS dan angket kedua

berisi pertanyaan tentang memotivasi siswa belajar Bahasa Indonesia.

Kedua angket tersebut diuji validitasnya berdasarkan tim ahli, yakni

seseorang yang ahli dalam bidang penelitian yang diangkat. Aspek yang

55

Ibid, h. 219

Page 53: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

39

dilihat dalam uji validitas ini adalah: aspek isi, format penulisan, bahasa,

dan ilustrasi (jika terdapat gambar).

3. Dokumentasi yaitu “suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,

maupun elektronik. Dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan

tujuan dan fokus masalah.”56

Peneliti mengumpulkan data dengan

mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian,

seperti laporan jumlah guru, karyawan serta sarana dan prasarana

sekolah.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya, yaitu data

dideskripsikan, dianalisis, danditafsirkan. Hasilnya merupakan data yang

konkret. Adapun langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Editing

Hal pertama yang dilakukan adalah mengedit daftar pertanyaan

para responden agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan.

2. Skoring

Setelah melewati tahap editing, selanjutnya penulis memberi skor

terhadap jawaban yang diberikan responden yang terdapat dalam angket.

Tabel 4

Skala Penelitian Instrumen

Pilihan Bobot Skor (+) Bobot Skor (-)

1. SS: Sangat Setuju 4 1

2. S: Setuju 3 2

3. KS: Kurang Setuju 2 3

4. TS: Tidak Setuju 1 4

3. Tabulating

56

Ibid, h. 221-222

Page 54: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

40

Tahap selanjutnya adalah menghitung hasil skor yang telah

dihasilkan dari proses skorsing. Perhitungan didasarkan sesuai dengan

sifat masalah dan jenis data dalam penelitian. Peneliti menggunakan

metode deskriptif dalam menganalisis data. Metode deskriptif adalah

metode yang menuturkan dan menganalisis data yang berupa angka-

angka yang diperoleh dari penelitian melalui angket yang disebarkan

kepada responden.

G. Hipotesis Statistik

Setelah melewati tahap-tahap di atas, maka penulis melakukan

perhitungan dengan menggunakan data statistik berupa presentase (frekuensi

relatif) dengan rumus:

P=F/N x 100%

Keterangan:

P: Angka persentase

F: Frekuensi

N: Jumlah individu

100% bilang tetap (konstanta)

Tabel 5

Angka Persentase

No. Persentase % Penafsiran

1. 100% Seluruhnya

2. 90-99% Hampir seluruhnya

3. 60-89% Sebagian besar

4. 51-59% Lebih dari setengah

5. 50% Setengahnya

6. 40-49% Hampir setengahnya

7. 10-39% Sebagian kecil

8. 1-9% Sedikit sekali

9. 0% Tidak ada

Page 55: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

41

Selanjutnya mencari korelasi antar dua variabel dengan menggunakan

rumusproduct moment, yaitu:

rxy = N ∑xy – (∑ x) (∑ y)

√[N∑ x² - (∑ x)²] [N∑y² - (∑ y)²]

keterangan;

rxy = angka indeks korelasi “r” product moment

N = number of cases (jumlah kasus)

∑xy = jumlah hasil perkalian skor antara x dan y

∑x = jumlah skor seluruh x

∑y = jumlah skor seluruh y

Dalam memberikan interpretasi data secara sederhana terhadap angka

korelasi “r” product moment, umumnya digunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 6

Interpretasi data

Besarnya “r”

product moment(rxy)

Interpretasi

0,00-0,20 Antara variabel x dan y

terdapat korelasi yang sangat

rendah atau sangat lemah.

0,20-0,40 Antara variabel x dan y

terdapat korelasi yang lemah

atau rendah.

0,40-0,70 Antara variabel x dan y

terdapat korelasi yang sedang

atau cukup.

Page 56: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

42

0,70-0,90 Antara variabel x dan y

terdapat korelasi yang kuat

atau tinggi.

0,90-1,00 Antara variabel x dan y

terdapat korelasi yang sangat

kuat atau sangat tinggi.

Selanjutnya hasil tersebut dicocokkan dengan tabel nilai koefisien korelasi

“r” product moment maupun pada taraf signifikan kemudian dibuat kesimpulan

apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak.

Untuk memudahkan dalam pemberian interpretasi angka indeks korelasi

“r” product moment tahapannya adalah sebagi berikut:

1. Merumuskan Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis nihil (Ho)

Ha; terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh PBAS terhadap

motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas angkatan 2013/2014 di

SMA Darussalam Ciputat.

Ho; tidak terdapat hubungan yang signifikan antara PBAS dengan motivasi

siswa.

2. Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang telah diajukan, dengan

cara membandingkan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel (db) atau

degree of freedom (df). Rumusnya sebagai berikut;

df = N – nr

Keterangan

df = degree of freedom

N = number of cases

nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

Page 57: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

43

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penulis melaksanakan penelitian dengan menyebar angket kepada 15

orang siswa SMA Darussalam Ciputat. Penulis membuat angket yang berisi

40 soal (20 soal variabel X dan 20 soal variabel Y). Dari soal ini diharapkan

dapat diketahui apakah terdapat pengaruh PBAS terhadap motivasi belajar

bahasa Indonesia.

1. Analisis data

Soal-soal yang terdapat dalam angket disebarkan kepada siswa kelas X

tahun ajaran 2013/2014 SMA Darussalam Ciputat secara acak.Angket tersebut

diarahkan sesuai dengan pokok-pokok penelitian yang dirumuskan dalam

variabel-variabel penelitian sebagai berikut:

Tabel 7

Cara mengajar pendidik bahasa Indonesia menggunakan PBAS sehingga

peserta didik aktif dalam belajar

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 8 53,3%

2. S: Setuju 5 33,4%

3. KS: Kurang Setuju 2 13,3%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, delapan responden (53,3%)

sangat setuju pendidik menggunakan strategi pembelajaran PBAS, lima

responden (33,4%) setuju pendidik mengajar menggunakan strategi

pembelajaran PBAS, dan dua responden (13,3%) kurang setuju pendidik

menggunakan strategi pembelajaran PBAS. Dari data tersebut dapat

Page 58: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

44

disimpulkan bahwa pendidik telah mengajar menggunkan strategi

pembelajaran PBAS.

Tabel 8

Peserta didik senang belajar bahasa Indonesia menggunakan

strategi pembelajaran PBAS

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 5 33,3%

2. S: Setuju 10 66,7%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, lima responden (33,3%) sangat

setuju peserta didik senang belajar bahasa Indonesia menggunakan strategi

pembelajaran PBAS dan 10 responden (66,7%) setuju peserta didik senang

belajar bahasa Indonesia menggunakan strategi pembelajaran PBAS. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik senang belajar bahasa

Indonesia menggunakan strategi pembelajaran PBAS.

Tabel 9

Pendidik memberikan kebebasan berpendapat kepada peserta didik

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 8 53,3%

2. S: Setuju 6 40%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, delapan responden (53,3%)

sangat setuju pendidik membebaskan peserta didik dalam memberikan

pendapatnya, enam responden (40%) setuju pendidik membebaskan peserta

didik dalam memberikan pendapatnya, dan satu responden kurang setuju

Page 59: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

45

pendidik membebaskan peserta didik dalam memberikan pendapatnya. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidik membebaskan peserta didik

dalam memberikan pendapat yang berkaitan dengan pembelajaran.

Tabel 10

Belajar dengan PBAS lebih menyenangkan

dari pada dengan ekspositori (ceramah)

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 7 46,7%

2. S: Setuju 1 46,7%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,6%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tujuh responden (46,7%) sangat

setuju belajar dengan PBAS lebih menyenangkan dibandingkan belajar

dengan ceramah, tujuh responden (46,7%) setuju belajar dengan PBAS lebih

menyenangkan dibandingkan belajar dengan ceramah, dan satu (6,6%)

responden kurang setuju belajar dengan PBAS lebih menyenangkan

dibandingkan belajar dengan ceramah. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa belajar dengan PBAS lebih menarik dan menyenangkan dibandingkan

belajar dengan ceramah.

Tabel 11

Belajar dengan ekspositori (ceramah) lebih menyenangkan

daripada dengan PBAS

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju 1 6,7%

3. KS: Kurang Setuju 12 80%

4. TS: Tidak Setuju 2 13,3%

Jumlah 15 100%

Page 60: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

46

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, satu responden (6,7%) setuju

belajar dengan ekspositori (ceramah) lebih menyenangkan dibandingkan

belajar dengan PBAS, 12 responden (80%) kurang setuju belajar dengan

ekspositori (ceramah) lebih menyenangkan dibandingkan belajar dengan

PBAS, dan dua responden (13,3%) tidak setuju belajar dengan ekspositori

(ceramah) lebih menyenangkan dibandingkan belajar dengan PBAS. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dengan ekspositori (ceramah)

kurang menarik dibandingkan belajar dengan PBAS.

Tabel 12

Merasa bosan ketika pendidik mengajar dengan ekspositori (ceramah)

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju 11 73,3%

3. KS: Kurang Setuju 3 20%

4. TS: Tidak Setuju 1 6,7%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 11 responden (73,3%) setuju

bosan belajar ketika pendidik mengajar dengan ekspositori (ceramah), tiga

responden (20%) kurang setuju bosan belajar ketika pendidik mengajar

dengan ekspositori (ceramah), dan satu responden (6,7%) tidak setuju bosan

belajar ketika pendidik mengajar dengan ekspositori (ceramah). Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dengan ekspositori (ceramah)

membuat peserta didik merasa bosan

Tabel 13

Dengan PBAS membuat peserta didik lebih aktif dalam belajar

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 10 66,6%

2. S: Setuju 4 26,7%

Page 61: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

47

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 10 responden (66,6%) sangat

setuju belajar dengan menggunakan PBAS membuat peserta didik lebih aktif,

empat responden (26,7%) setuju belajar dengan menggunakan PBAS

membuat peserta didik lebih aktif, dan satu responden (6,7%) kurang setuju

belajar dengan menggunakan PBAS membuat peserta didik lebih aktif. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dengan menggunakan PBAS

membuat peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 14

Dengan PBAS membuat peserta didik lebih termotivasi dalam

belajar bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 8 53,3%

2. S: Setuju 6 40%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, delapan responden (53,3%)

sangat setuju strategi pembelajaran PBAS membuat peserta didik lebih

termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, enam responden (40%) setuju

strategi pembelajaran PBAS membuat peserta didik lebih termotivasi dalam

belajar bahasa Indonesia, dan satu responden (6,7%) kurang setuju strategi

pembelajaran PBAS membuat peserta didik lebih termotivasi dalam belajar

bahasa Indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dengan

menggunakan PBAS membuat peserta didik lebih termotivasi dalam belajar

bahasa Indonesia.

Page 62: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

48

Tabel 15

Dengan ekspositori (ceramah) membuat peserta didik lebih

termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 2 13,3%

2. S: Setuju 3 20%

3. KS: Kurang Setuju 10 66,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dua responden (13,3%) sangat

setuju strategi pembelajaran ekspositori (ceramah) membuat peserta didik

lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, tiga responden (20%)

setuju strategi pembelajaran ekspositori (ceramah) membuat peserta didik

lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, dan 10 responden (66,7%)

kurang setuju strategi pembelajaran ekspositori (ceramah) membuat peserta

didik lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

ekspositori (ceramah) kurang memotivasi peserta didik dalam belajar bahasa

Indonesia.

Tabel 16

Pendidik selalu memberikan pujian kepada peserta didik yang

mendapatkan nilai bagus

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 5 33,3%

2. S: Setuju 10 66,7%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Page 63: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

49

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, lima responden (33,3%) sangat

setuju pendidik selalu memberikan pujian kepada peserta didik yang

mendapatkan nilai bagus dan 10 responden (66,7%) setuju pendidik selalu

memberikan pujian kepada peserta didik yang mendapatkan nilai bagus. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidik berusaha memberikan

motivasi belajar kepada peserta didik dengan memberikan pujian kepada

peserta didik yang mendapatkan nilai bagus.

Tabel 17

Peserta didik berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia sendiri

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 6 40%

2. S: Setuju 8 53,3%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, enam responden (40%) sangat

setuju peserta didik mengerjakan tugas bahasa Indonesia sendiri, delapan

responden (53,3%) setuju peserta didik mengerjakan tugas bahasa Indonesia

sendiri, dan satu responden (6,7%) kurang setuju peserta didik mengerjakan

tugas bahasa Indonesia sendiri. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

peserta didik mengerjakan tugas bahasa Indonesia sendiri tanpa meminta

bantuan dari orang lain.

Tabel 18

Pendidik menjelaskan materi pelajaran terlebih dahulu sebelum

memberikan tugas

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 11 73,3%

2. S: Setuju 4 26,7%

3. KS: Kurang Setuju - -

Page 64: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

50

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 11 responden (73,3%) sangat

setuju pendidik menjelaskan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas dan

empat responden (26,7%) setuju pendidik menjelaskan terlebih dahulu

sebelum memberikan tugas. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendidik selalu memberikan penjelasan materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum memberikan tugas kepada peserta didik. Dalam PBAS peserta didik

memang dituntut untuk aktif tetapi dalam pembelajaran pendidik juga

berkewajiban menyampaikan materi kepada peserta didik.

Tabel 19

Pendidik selalu menilai tugas peserta didik

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 7 46,7%

2. S: Setuju 8 53,3%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tujuh responden (46,7%) sangat

setuju pendidik selalu menilai tugas peserta didik dan delapan responden

(53,3%) setuju pendidik selalu menilai tugas peserta didik. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidik berusaha memberikan motivasi

belajar kepada peserta didik dengan selalu memberikan nilai tugas yang telah

dikerjakan peserta didik. Dengan dinilainya tugas peserta didik membuat

mereka mengetahui sejauh mana kemampuan mereka dalam belajar.

Page 65: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

51

Tabel 20

Dengan PBAS pendidik merupakan sumber informasi bagi peserta didik

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 2 13,3%

2. S: Setuju 3 20%

3. KS: Kurang Setuju 6 40%

4. TS: Tidak Setuju 4 26,7%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dua responden (13,3%) sangat

setuju penggunaan PBAS membuat pendidik terlihat pasif dalam mengajar,

tiga responden (20%) setuju penggunaan PBAS membuat pendidik terlihat

pasif dalam mengajar, enam responden (40%) kurang setuju penggunaan

PBAS membuat pendidik terlihat pasif dalam mengajar, dan empat responden

(20%) tidak setuju penggunaan PBAS membuat pendidik terlihat pasif dalam

mengajar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan PBAS

tidak membuat pendidik terlihat pasif dalam mengajar. Dalam penggunaan

PBAS pendidik justru mempunyai peran yang sama pentingnya dengan siswa.

Tabel 21

Dengan PBAS pendidik terlihat aktif dalam mengajar

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 6 40%

2. S: Setuju 8 53,3%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, enam responden (40%) sangat

setuju penggunaan PBAS membuat pendidik terlihat aktif dalam mengajar ,

delapan responden (53,3%) setuju penggunaan PBAS membuat pendidik

Page 66: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

52

terlihat aktif dalam mengajar, dan satu responden (6,7%) kurang setuju

penggunaan PBAS membuat pendidik terlihat aktif dalam mengajar. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan PBAS membuat pendidik

terlihat aktif dalam mengajar. Dalam PBAS pendidik memang dituntut aktif

dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik.

Tabel 22

Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada pendidik ketika ada materi

pelajaran yang kurang dimengerti

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 10 66,7%

2. S: Setuju 4 26,7%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,6%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 10 responden (66,7%) sangat

setuju peserta didik memberikan pertanyaan ketika ada materi pelajaran yang

kurang dimengerti, empat responden (26,7%) setuju peserta didik

memberikan pertanyaan ketika ada materi pelajaran yang kurang dimengerti,

dan satu responden (6,7%) kurang setuju peserta didik memberiukan

pertanyaan ketika ada materi pelajaran yang kurang dimengerti. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa resonden sangat setuju ketika ada materi

pelajaran yang kurang dimengerti peserta didik dapat memberikan pertanyaan

kepada pendidik.

Tabel 23

Peserta didik lebih menyukai berdiskusi tentang materi pelajaran yang

diberikan dibanding menerima materi pelajaran begitu saja.

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 7 46,7%

2. S: Setuju 8 53,3%

3. KS: Kurang Setuju - -

Page 67: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

53

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tujuh responden (46,7%) sangat

setuju peserta didik lebih menyukai berdiskusi dalam memahami materi

pelajaran dan delapan responden (53,3%) setuju peserta didik lebih menyukai

berdiskusi dalam memahami materi pelajaran. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa peserta didik lebih suka diajak berdiskusi tentang materi

pelajaran yang sudah diberikan oleh pendidik dibandingkan hanya menerima

materi tersebut secara keseluruhan dari pendidik.

Tabel 24

Jika belajar secara berkelompok peserta didik

saling mengandalkan satu sama lain

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 6 40%

2. S: Setuju 4 26,7%

3. KS: Kurang Setuju 5 33,3%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, enam responden (40%) sangat

setuju peserta didik saling mengandalkan satu sama lain dalam mengerjakan

tugas kelompok, empat responden (26,7%) setuju peserta didik saling

mengandalkan satu sama lain dalam mengerjakan tugas kelompok, dan lima

responden (33,3%) kurang setuju peserta didik saling mengandalkan satu

sama lain dalam mengerjakan tugas kelompok. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa peserta didik saling mengandalkan satu sama lain dalam

belajar maupun mengerjakan tugas secara berkelompok.

Page 68: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

54

Tabel 25

Dengan PBAS peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 7 46,7%

2. S: Setuju 8 53,3%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tujuh responden (46,7%) sangat

setuju dengan PBAS peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia dan delapan responden (53,3%) setuju dengan PBAS

peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik lebih bersemangat

mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi PBAS.

Tabel 26

Penerapan PBAS membuat siswa lebih rajin ke perpustakaan dalam

mengerjakan tugas bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju 1 6,7%

3. KS: Kurang Setuju 4 26,6%

4. TS: Tidak Setuju 10 66,67%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa,satu responden (6,7%) setuju

penerapan PBAS membuat suasana belajar menjadi membosankan, empat

responden (26,6%) kurang setuju penerapan PBAS membuat suasana belajar

menjadi membosankan, dan 10 responden (66,67%) tidak setuju penerapan

PBAS membuat suasana belajar menjadi membosankan. Dari data tersebut

Page 69: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

55

dapat disimpulkan bahwa penerapan PBAS tidak membuat suasana belajar

menjadi membosankan melainkan menjadi lebih menyenangkan dan

bersemangat.

Tabel 27

Hadir tepat waktu saat pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 13 86,7%

2. S: Setuju 2 13,3%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 13 responden (86,7%) sangat

setuju peserta didik hadir tepat waktu saat pelajaran bahasa Indonesia dan dua

responden (13,3%) setuju peserta didik hadir tepat waktu saat pelajaran

bahasa Indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden

setuju jika dalam belajar bahasa Indonesia peserta didik wajib hadir tepat

waktu.

Tabel 28

Peserta didik mengikuti pelajaran bahasa Indonesia

sampai dengan selesai

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 10 66,7%

2. S: Setuju 5 33,3%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 10 responden (66,7%) sangat

setuju peserta didik mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai

Page 70: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

56

sesuai waktunya dan lima responden (33,3%) setujupeserta didik mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai sesuai waktunya. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa responden sangat setuju peserta didik wajib

mengikuti pelajaran bahasa indonesia sampai dengan selesai sesuai waktu

yang telah ditentukan.

Tabel 29

Peserta didik semangat memerhatikan pendidik menjelaskan

pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 4 26,7%

2. S: Setuju 11 73,3%

3. KS: Kurang Setuju -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, empat responden (26,7%)

sangat setuju peserta didik bersemangat memerhatikan pendidik menjelaskan

pelajaran bahasa Indonesia dan 11 responden (73,3%) setuju peserta didik

bersemangat memerhatikan pendidik menjelaskan pelajaran bahasa Indonesia.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik mempunyai

semangat yang baik dalam memerhatikan pendidik menjelaskan pelajaran

bahasa indonesia.

Tabel 30

Peserta didik mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai tertinggi

dalam pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 12 80%

2. S: Setuju 3 20%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Page 71: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

57

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 12 responden (80%) sangat

setuju peserta didik mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai tertinggi

dalam pelajaran bahasa Indonesia dan tiga responden (20%) setuju peserta

didik mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam

pelajaran bahasa Indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

peserta didik memang memiliki keinginan untuk mendapatkan nilai tertinggi

dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dengan adanya keinginan tersebut

membuktikan bahwa peserta didik masih memiliki motivasi untuk belajar

bahasa indonesia.

Tabel 31

Peserta didik berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia

dengan usaha sendiri

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 5 33,3%

2. S: Setuju 9 60%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, lima responden (33,3%) sangat

setuju peserta didik berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia dengan

usaha sendiri, sembilan responden (60%) setuju peserta didik berusaha

mengerjakan tugas bahasa Indonesia dengan usaha sendiri,, dan satu

responden (6,7%) kurang setuju peserta didik berusaha mengerjakan tugas

bahasa Indonesia dengan usaha sendiri,. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa peserta didik mau berusaha mengerjakan tugas bahasa Indonesia

dengan usaha sendiri.

Page 72: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

58

Tabel 32

Peserta didik malas berangkat ke sekolah jika ada pelajaran

bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju 14 93,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, satu responden (6,7%) kurang

setuju peserta didik malas ke sekolah jika ada pelajaran bahasa indonesia dan

14 responden (93,3%) tidak setuju peserta didik malas ke sekolah jika ada

pelajaran bahasa indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

peserta didik tidak malas ke sekolah jika ada pelajaran bahasa indonesia

Tabel 33

Peserta didik mengerjakan tugas bahasa Indonesia asal-asalan

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 3 20%

4. TS: Tidak Setuju 12 80%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tiga responden (20%) kurang

setuju peserta didik mengerjakan tugas bahasa Indonesia asal-asalan dan 12

responden (80%) tidak setuju peserta didik mengerjakan tugas bahasa

Indonesia asal-asalan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta

didik tidak mengerjakan tugas secara asal-asalan, melainkan dengan

kemampuan serta usaha yang maksimal.

Page 73: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

59

Tabel 34

Peserta didik belajar bahasa Indonesia

ketika ada tugas atau ulangan

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju

2. S: Setuju 2 13,3%

3. KS: Kurang Setuju 5 33,3%

4. TS: Tidak Setuju 8 53,4%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, dua responden (13,3%) setuju

peserta didik belajar bahasa Indonesia ketika ada ulangan atau tugas, lima

responden (33,3%) kurang setuju peserta didik belajar bahasa Indonesia

ketika ada ulangan atau tugas, dan delapan responden (53,4%) tidak setuju

peserta didik belajar bahasa Indonesia ketika ada ulangan atau tugas. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik tetap belajar bahasa

Indonesia meskipun tidak ada ulangan atau tugas.

Tabel 35

Peserta didik merasa putus asa jika merasa sulit saat belajar

bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 8 53,3%

4. TS: Tidak Setuju 7 46,7%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, delapan responden (53,3%)

kurang setuju peserta didik merasa putus asa jika menemukan kesulitan dalam

belajar bahasa Indonesia dan tujuh responden (46,7%) tidak setuju peserta

didik merasa putus asa jika menemukan kesulitan dalam belajar bahasa

Page 74: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

60

Indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak

merasa putus asa jika menemukan kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia.

Tabel 36

Peserta didik merasa lelah mengikuti pelajaran bahasa indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 7 46,7%

4. TS: Tidak Setuju 8 53,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tujuh responden (46,7%) kurang

setuju peserta didik merasa lelah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dan

delapan responden (53,3%) tidak setuju peserta didik merasa lelah mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

peserta didik tidak merasa lelah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 37

Peserta didik senang mengobrol saat pelajaran bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju 1 6,7%

3. KS: Kurang Setuju 12 80%

4. TS: Tidak Setuju 2 13,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, satu responden (6,7%) setuju

peserta didik mengobrol saat pelajaran bahasa Indonesia, 12 responden (80%)

kurang setuju peserta didik mengobrol saat pelajaran bahasa Indonesia, dan

dua responden (13,3%) tidak setuju peserta didik mengobrol saat pelajaran

Page 75: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

61

bahasa Indonesia. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik

tidak mengobrol saat pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 38

Peserta didik mengajukan pertanyaan jika menemukan kesulitan belajar

bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 9 60%

2. S: Setuju 4 26,7%

3. KS: Kurang Setuju 2 13,3%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, sembilan responden (60%)

sangat setuju peserta didik memberikan pertanyaan jika mengalami kesulitan

dalam belajar, empat responden (26,7%) setuju peserta didik memberikan

pertanyaan jika mengalami kesulitan dalam belajar, dan dua responden

(13,3%) kurang setuju peserta didik memberikan pertanyaan jika mengalami

kesulitan dalam belajar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta

didik mampu memberikan pertanyaan jika mengalami kesulitan dalam belajar

kepada pendidik.

Tabel 39

Peserta didik menerima berapa pun nilai yang didapatkannya dan

termotivasi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 6 40%

2. S: Setuju 7 46,7%

3. KS: Kurang Setuju 2 13,3%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Page 76: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

62

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, enam responden (40%) sangat

setuju peserta didik menerima berapapun nilai yang didapatkannya dan

termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih baik, tujuh responden (46,7%)

setuju peserta didik menerima berapapun nilai yang didapatkannya dan

termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih baik, dan dua responden (13,3%)

kurang setuju peserta didik menerima berapapun nilai yang didapatkannya

dan termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih baik. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa peserta didik menerima berapapun nilai yang

didapatkannya dan termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih baik,

sehingga peserta didik akan berusaha lebih baik lagi saat ulangan atau tugas

selanjutnya.

Tabel 40

Peserta didik tidak pernah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai

selesai

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 4 26,7%

4. TS: Tidak Setuju 11 73,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, empat responden (26,7%)

kurang setuju peserta didik tidak pernah mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia sampai selesai dan 11 responden (73,3%) tidak setuju peserta didik

tidak pernah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai selesai. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia sampai selesai.

Page 77: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

63

Tabel 41

Peserta didik senang mengobrol saat jam pelajaran kosong

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 1 6,7%

2. S: Setuju 9 60%

3. KS: Kurang Setuju 3 20%

4. TS: Tidak Setuju 2 13,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, satu responden (6,7%) sangat

setuju peserta didik mengobrol saat jam pelajaran kosong, sembilan

responden (60%) setuju peserta didik mengobrol saat jam pelajaran kosong,

tiga responden (20%) kurang setuju peserta didik mengobrol saat jam

pelajaran kosong, dan dua responden (13,3%) tidak setuju peserta didik

mengobrol saat jam pelajaran kosong. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa peserta didik mengobrol saat jam pelajaran kosong.

Tabel 42

Peserta didik merasa puas jika nilai ulangan bahasa Indonesia

lebih baik dari sebelumnya

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 14 93,3%

2. S: Setuju 1 6,7%

3. KS: Kurang Setuju - -

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, 14 responden (93,3%) sangat

setuju peserta didik merasa puas jika nilai ulangan bahasa Indonesia lebih

baik dari sebelumnya, dan satu responden (6,7%) setuju peserta didik merasa

puas jika nilai ulangan bahasa Indonesia lebih baik dari sebelumnya. Dari

Page 78: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

64

data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik merasa puas jika nilai

ulangan bahasa Indonesia lebih baik dari sebelumnya.

Tabel 43

Peserta didik merasa puas mendapatkan nilai yang rendah

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 4 26,7%

4. TS: Tidak Setuju 11 73,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, empat responden (26,7%)

kurang setuju peserta didik merasa puas mendapatkan nilai rendah dan 11

responden (73,3%) tidak setuju peserta didik merasa puas mendapatkan nilai

rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak

merasa puas mendapatkan nilai rendah dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 44

Peserta didik tidak mau belajar jika menemukan kesulitan dalam belajar

bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 4 26,7%

4. TS: Tidak Setuju 11 73,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, empat responden (26,7%)

kurang setuju peserta didik tidak mau belajar jika menemukan kesulitan

dalam belajar bahasa Indonesia dan 11 responden (73,3%) peserta didik

tidak mau belajar jika menemukan kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia.

Page 79: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

65

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik mau belajar

meskipun menemukan kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia.

Tabel 45

Peserta didik tidak ingin mendapatkan nilai tertinggi pada mata pelajaran

bahasa Indonesia

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju - -

2. S: Setuju - -

3. KS: Kurang Setuju 3 20%

4. TS: Tidak Setuju 12 80%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tiga responden (20%) kurang

setuju peserta didik tidak ingin mendapatkan nilai tertinggi pada mata

pelajaran bahasa indonesia dan 12 responden (80%) tidak setuju peserta didik

tidak ingin mendapatkan nilai tertinggi pada mata pelajaran bahasa indonesia.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik memiliki keinginan

untuk mendapatkan nilai tertinggi pada mata pelajaran bahasa indonesia.

Tabel 46

Peserta didik tetap belajar walaupun pendidik tidak masuk

No. Alternatif jawaban Frekuensi Presentase

1. SS: Sangat Setuju 3 20%

2. S: Setuju 11 73,3%

3. KS: Kurang Setuju 1 6,7%

4. TS: Tidak Setuju - -

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, tiga responden (20%) sangat

setuju peserta didik tetap belajar meskipun pendidik tidak masuk saat jam

pelajaran bahasa Indonesia, 11 responden (73,3%) setuju peserta didik tetap

Page 80: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

66

belajar meskipun pendidik tidak masuk saat jam pelajaran bahasa Indonesia,

dan satu responden (6,7%) kurang setuju peserta didik tetap belajar meskipun

pendidik tidak masuk saat jam pelajaran bahasa Indonesia. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa peserta didik tetap belajar meskipun pendidik tidak

masuk saat jam pelajaran bahasa Indonesia. Peserta didik dapat

mendiskusikan pelajaran bersama dengan teman lainnya.

Tabel 47

Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara

variabel X dan variabel Y

No.

Responden

X

Y

XY

1. 91,25 86,25 8326,56 7439,06 7870,31

2. 92,5 86,25 8556,25 7439,06 7978,12

3. 85 76,25 7225 5814,06 6481,25

4. 85 86,25 7225 7439,06 7331,25

5. 92,5 91,25 8556,25 8326,56 8440,62

6. 91,25 78,75 8326,56 6201,56 6595,31

7. 90 80 8100 6400 7200

8. 85 80 7225 6400 6800

9. 83,75 78,75 7014,06 6201,56 6595,31

10. 95 87,5 9025 7656,25 8312,5

11. 87,5 75 7656,25 5625 6562,5

12. 95 91,25 9025 8326,56 8668,75

13. 77,5 70 6006,25 4900 5425

14. 88,75 72,5 7876,56 5256,25 6434,37

15. 81,25 68,75 6601,56 4726,56 5585,93

N = 15 ∑X =

1321,25

∑Y =

1208,75

∑X² =

116745,3

∑Y² =

98151,54

∑XY =

106281,22

Setelah keseluruhan data dihitung maka dapat diketahui N = 15, ∑X =1321,25

Page 81: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

67

∑Y =1208,75, ∑X² = 116745,3, ∑Y² =98151,54, ∑XY = 106281,22 , maka dapat

dicari indeks korelasinya dengan menggunakan rumus product moment sebagai

berikut:

rxy = N ∑xy – (∑ x) (∑ y)

√[N∑ x² - (∑ x)²] [N∑y² - (∑ y)²]

= 15 x 106281,22 - 1321,25 x 1208,75

√[15x116745,3–(1321,25)²] [15x 98151,54 – (1208,75)²]

= 1597060,93 - 1594218,3

√[1751179,5 – 1745701,56][1472273,1 – 1461076,56]

= 2842,63

√[5477,94][11196,54]

= 2842,63

√61333974,33

= 2842,63

7831,6

= 0,362

Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang

didapatkan pengaruh PBAS terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa

kelas X SMA Darussalam Ciputat, diperoleh angka korelasi “r” product moment

0,362

B. Interpretasi Data

Dari hasil penelitian angket dengan perhitungan menggunakan rumus

product moment, besarnya rxy diperoleh 0,362. Dengan melihat tabel indeks

korelasi product moment, maka terletak antara 0,20-0,40 sehingga dapat

dinyatakan bahwa antara variabel X dengan variabel Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah. Dengan demikian secara sederhana penulis dapat memberikan

Page 82: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

68

interpretasi terhadap rxy yaitu sekalipun terdapat korelasi antara variabel X dan

variabel Y, korelasinya terbilang lemah atau rendah.

Sedangkan untuk menginterpretasikan terhadap indeks koefisien dengan

cara berkonsultasi pada tabel “r” product moment, maka dirumuskan hipotesa

sebagai berikut:

1. Hipotesis alternatif (Ha) : terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh

PBAS terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas angkatan

2013/2014 di SMA Darussalam Ciputat.

2. Hipotesis nihil (Ho) : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

pengaruh PBAS terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas

angkatan 2013/2014 di SMA Darussalam Ciputat.

Untuk menguji hipotesisi tersebut, maka tanda rxy atau “r” observasi (ro)

nilai r product moment (r tabel) dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya

(db) atau degree of freedom (df) dengan menggunakan rumus:

Df = N-nr

N = 15

nr = 2

Df = 15-2

= 13

Berdasarkan perhitungan di atas besarnya df 13. Dengan df 13 diperoleh r

tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0.553 dan taraf signifikan 1% sebesar

0,684. Dengan demikian hipotesis penelitian dinyatakan bahwa 0,362 kurang dari

0,553 dan lebih kecil dari 0,684. Maka hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis

nihil diterima. Berarti tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

pengaruh PBAS dengan motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas X di SMA

Darussalam Ciputat.

C. Profil Sekolah

1. Sejarah Singkat Sekolah

Page 83: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

69

Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat yang pada saat

ini berstatus terakreditasi A didirikan pada tahun 1987. Atas prakarsa Ketua

Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam Drs. H.M. Salman Faris. SMA

Darussalam Ciputat yang beralamat di Jalan Otista No. 36 Cimanggis Ciputat

periode pertama tahun 1987 dipimpin oleh H. Abdul Kohir M, Bsc sempat

tidak aktif sampai dengan tahun 2000, periode tahun 2000 sampai 2003

dipimpin oleh Drs. Marpudin, periode 2003 sampai sekarang dipimpin oleh

Marul Wa’id, S.Ag dengan jumlah tenaga pengajar 27 guru dan staf tata

usaha berjumlah tiga orang, dengan jumlah siswa sekitar 350 siswa.

SMA Darussalam Ciputat Kota Tanggerang Selatan berada di jalan

Otista Rt 01/010 No. 36 Desa Ciputat, Kota Tanggerang Selatan, Provinsi

Banten sekitar 4 km dari pusat pemerintahan kota Tangerang. Secara

topografi SMA Darussalam Ciputat berada pada ketinggian 44 m dari

permukaan laut.

SMA Darussalam Ciputat berbatasan dengan Kecamatan Pamulang dan

wilayah Serpong di sebelah barat, Kecamatan Pondok Aren di sebelah timur,

Provinsi DKI Jakarta di sebelah utara, dan Kecamatan Pamulang di sebelah

selatan.

2. Visi dan Misi

a. Visi SMA Darussalam

Cerdas, Inovatif, Nalar, Taqwa, Aktif (CINTA).

b. Misi SMA Darussalam

1) Membantu siswa yang cerdas, kreatif dan mandiri.

2) Mengembangkan daya nalar siswa dan mandiri.

3) Membentuk siswa yang beriman dan berbudi pekerti.

4) Membina minat dan bakat siswa baik di dalam maupun di luar

sekolah.

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Ketua Yayasan YPI Darussalam Ciputat

Page 84: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

70

Nama : Drs. H.M. Salman Faris, S.E

b. Kepala sekolah

Nama : Marul Wa’id, S.Ag.

c. Dewan guru beserta staf

1) Ismail Fahmi S.T menjabat sebagai Wakil kepala sekolah dan bagian

Kurikulum dan guru Matematika, Fisika dan Kimia.

2) Wisa Dwitiara, S.Si,Apt sebagai bidang kesiswaan dan guru Geografi.

3) Azye Murni sebagai guru Bahasa Indonesia.

4) Ardila menjabat sebagai guru Sosiologi.

5) Mulyadi, S.Pd sebagai guru Biologi

6) Muslihudin,S.Pdi sebagai guru Agama dan Al-qur’an.

7) Ubaidillah, S.S sebagai guru Sejarah.

8) Sophan Sopian S, S. Kom sebagai guru TIK.

9) Priyanto sebagai guru Kesenian.

10) Islah Cahyadi, S.H sebagai guru PPKN

11) M Yahya, S.Pd sebagai guru Agama dan Al-qur’an.

12) Drs Ardila sebagai guru Sosiologi.

13) Nur Asma, S.E, M.M sebagai guru Ekonomi

14) Ina Rahmanita, S.Pd sebagai guru Kimia.

15) Tita Nurhidayat, S.Pd sebagai guru Matematika.

16) Firman, S.Pd sebagai guru Bahasa Inggris.

4. Data Siswa

Tabel 48

DaftarSiswa SMA Darussalam

NO KELAS L P JUMLAH

1 X.1 32 7 39

2 X.2 31 9 39

3 X.3 28 9 37

JUMLAH 91 25 116

Page 85: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

71

1 XI IPA 1 12 23 35

2 XI IPS 2 20 5 25

3 XI IPS 3 21 7 28

4 XI IPS 4 21 8 29

JUMLAH 74 43 117

1 XII IPA 1 10 22 39

2 XII IPS 2 33 8 39

3 XII IPS 3 34 8 41

JUMLAH 77 38 115

TOTAL 242 106 348

Page 86: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

72

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Darussalam

Ciputat meliputi:

1. Gedung milik sendiri

2. Ruang belajar tiga lantai

3. Laboratorium bahasa ( Full AC)

4. Laboratorium Komputer + internet ( Full AC)

5. Laboratorium IPA ( Biologi, Fisika, dan Biologi)

6. Sarana Olahraga (Hall Mini)

7. Perpustakaan

8. Sarana ibadah (Masjid)

9. Ruang kesenian

10. Kantin sekolah

6. Lainnya yang Relevan

Untuk menyalurkan minat, bakat, dan keterampilan siswa, SMA

Darussalam Ciputat telah mengadakan kegiatan ekstrakulikuler di

antaranya adalah:

1. Volli

2. Paskibra

3. Kursus Bahasa Inggris

4. Qiro’at Al-Qur’an

5. Basket

6. Komputer

7. Sepak Bola

8. Seni (Marawis)

9. Bulu tangkis

Prestasi yang pernah diraih oleh SMA Darussalam Ciputat

khususnya dalam bidang olahraga, di antaranya:

1. Team Bola Voli Prop. Banten Indocement 2002

Page 87: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

73

2. Juara III Putri Bola Voli Unpam 2002

3. Juara III Putri Bola Voli SMU TOSCA 2003

4. Juara II Bola Voli SMA Parung dsk. SMA 1 Parung 2003

5. Juara III Bola Voli TOSCA Pemb. Jaya 2003

6. Team Bola Voli Popda SMA Kab. Tangerang 2004

7. Juara I Putra dan Putri Bola Voli SMT PNB 2004

8. Juara II Putra Bola Voli UNIS CUP X tingkat SMA Se-Kab & Kota

Tangerang 2008

9. Juara I Volli Putra Piala Walikota Depok 2010

10. Piala Bergulir Sepak Bola Gubernur Banten 2010

11. Juara I Sepak Bola LPI Tk. Nasional 2010

12. Piala Bergilir Sepak Bola Presiden RI 2010

Utusan ke Mancanegara:

1. Timnas ke Thailand U-18 Th 2006 (Egi Melgiansyah)

2. Timnas Adidas ke Spanyol U-17 Th 2007

3. Timnas ke Uruguay U-17 Th 2008 (Ferdiansyah)

4. Pemain Terbaik Piala Coca-cola 2009 ke Afrika Selatan (Dedi

Kusnandar)

5. Timnas U-17 ke Uruguay tahun 2011 (Wawan Febrianto)

6. Timnas ke Uruguay U-17 tahun 2011 (Dinan)

7. Timnas ke Uruguay U-17 tahun 2011 (Maldini)

Page 88: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

74

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab VI,

yakni tentang pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi

Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar bahasa

Indonesia siswa kelas X tahun pelajaran 2013/2014 di SMA

Darussalam Ciputat, maka dapat disimpulkan tidak adanya

hubungan positif antara strategi PBAS dengan motivasi siswa

belajar bahasa Indonesia di SMA Darussalam Ciputat. Keduanya

tidak mempunyai pengaruh yang kuat antara satu dengan yang

lainnya. Hal ini di buktikan dengan rendahnya korelasi antara

kedua variabel, yaitu hanya sebesar 0,362.

B. Saran

Pihak sekolah, terutama pendidik hendaknya lebih memerhatikan

dan meningkatkan strategi pembelajaran agar suasana belajar

menjadi lebih menyenangkan dan mampu membuat peserta didik

semangat dalam belajar.

Pendidik juga diharapkan dapat lebih kreatif dalam memilih

strategi pembelajaran yang cocok untuk dipakai dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Jika strategi yang diterapkan

membuat suasan belajar yang menyenangkan maka peserta didik

secara tidak langsung akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran

tersebut.

Page 89: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

75

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 1997

Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta. 1996

Bahri, Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2011

Brown, H.Douglas. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa.

Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat. 2008

Dornyei, Zoltan. Motivational Strategies in the Language Classroom.

Cambridge: Cambridge University press. 2001

Hadeli. Metode Penelitian kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching.

2006

Mar’at, Samsunuwiyati, dkk. Perilaku Manusia Pengantar Singkat tentang

Psikologi. Bandung: Refika Aditama. 2006

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2013

Masitoh. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Agama RI. 2009

Mustafa, Dina. Memotivasi Mahasiswa untuk Kuliah dan Belajar

Sepanjang Hayat. Jakarta: Universitas Terbuka. 2001

Orlich, Donald C. Teaching Strategies a Guide to Effective Instruction,

Singapore: Wadsworth. 2010

Purwanto. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012

Page 90: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

76

Reid, Gavin. Memotivasi Siswa di Kelas : Gagasan dan Strategi. Jakarta:

PT Indeks. 2009

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: kencana Prenada Media Group. 2012

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 2011

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta. 2006

Surya, Mohammad. Psikologi Konseling. Bandung : C.V. Pustaka Bani

Quraisy. 2003

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2012

Syaodih, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2009

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2012

Wade, Carole. Psikologi. Jakarta: Erlangga. 2007

Wagner, Hugh. The Psychobiology of Human Motivation. London:

Routledge. 1999

Wassid, Iskandar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2011

Page 91: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

77

Wilis, Ratna. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

2011

Yamin, Martinis. Desain Baru pembelajaran Konstruktivistik. Ciputat:

Referensi. 2012

Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada

Press. 2010

Page 92: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

78

Page 93: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

79

Page 94: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

80

Page 95: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

Angket Pengaruh Pendekatan Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Nama :

Kelas :

Sekolah :

No Pertanyaan Sangat

Setuju

Setuju Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

1. Cara mengajar pendidik bahasa Indonesia

menggunakan PBAS sehingga peserta

didik aktif dalam belajar

2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan

guru bahasa Indonesia membuat siswa

senang dalam belajar.

3. Guru selalu membebaskan siswanya

berpendapat dalam belajar bahasa

Indonesia.

4. PBAS lebih menyenangkan dari pada

belajar dengan ekspositori (metode

ceramah).

5. Ekspositori (metode ceramah) lebih

menyenangkan dari pada belajar dengan

PBAS

6. Saya merasa bosan jika guru mengajar

dengan ceramah

7. Saya merasa lebih aktif jika guru mengajar

dengan PBAS.

8. Saya merasa lebih termotivasi belajar

bahasa Indonesia dengan menggunakan

Page 96: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

PBAS.

9. Saya merasa lebih termotivasi belajar

bahasa Indonesia dengan menggunakan

ekspositori (metode ceramah)

10. Guru selalu memberikan pujian ketika ada

siswa yang mendapat nilai baik pada

pelajaran bahasa Indonesia.

11. Saya berusaha mengerjakan tugas bahasa

Indonesia sendiri.

12. Guru menjelaskan terlebih dahulu sebelum

memberikan tugas bahasa Indonesia.

13. Guru selalu menilai tugas siswa.

14. Dengan PBAS guru merupakan sumber

informasi bagi siswa

15. Dengan PBAS guru terlihat akftif dalam

mengajar bahasa Indonesia.

16. Siswa selalu bertanya kepada guru jika

terdapat pembahasan yang kurang

dipahami.

17. Siswa lebih suka diajak berdiskusi tentang

pelajaran yang akan diberikan dibanding

hanya menerimanya begitu saja.

18. Saat belajar bahasa Indonesia secara

berkelompok siswa saling mengandalakna

antara satu dengan yang lainnya.

Page 97: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

Angket Pengumpulan Data Motivasi Belajar Siswa

Nama :

Kelas :

Sekolah :

No Pertanyaan Sangat

Setuju

Setuju Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

1. Hadir tepat waktu saat pelajaran bahasa

Indonesia.

2. Saya mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia sampai selesai.

3. Saya bersemangat memerhatikan guru

mengajar bahasa Indonesia.

4. Saya mempunyai keinginan untuk

mendapatkan nilai tertinggi pada

pelajaran bahasa Indonesia.

5. Saya mengerjakan tugas bahasa Indonesia

dengan usaha sendiri.

6. Saya malas masuk sekolah jika ada

pelajaran bahasa Indonesia.

7. Saya mengerjakan tugas bahasa Indonesia

asal-asalan yang penting selesai.

8. Saya baru belajar bahasa Indonesia ketika

ada tugas atau ulangan.

9. Saya putus asa jika merasa sulit saat

belajar bahasa Indonesia.

10. Saya merasa lelah mengikuti pelajaran

Page 98: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

bahasa Indonesia.

11. Saya suka mengobrol di kelas saat guru

menerangkan pelajaran bahasa Indonesia.

12. Saya bertanya jika menemukan kesulitan

mengerjakan soal bahasa Indonesia.

13. Saya menerima berapapun nilai bahasa

Indonesia yang saya dapatkan.

14. Saya tidak pernah mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia sampai selesai.

15. Saya senang mengobrol dengan teman

saat pelajaran kosong.

16. Saya puas jika mendapatkan nilai bahasa

Indonesia lebih baik dari nilai

sebelumnya.

17. Saya puas mendapatkan nilai bahasa

Indonesia yang rendah.

18. Jika pelajaran bahasa Indonesia

menyulitkan saya tidak akan belajar lagi.

19. Saya tidak mempunyai keinginan untuk

mendapatkan nilai tinggi pada mata

pelajaran bahasa Indonesia

20. Jika guru mata pelajaran bahasa

Indonesia tidak masuk saya

mendiskusikan pelajaran yang lalu

dengan teman.

Page 99: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di
Page 100: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di
Page 101: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27447/1/SEPTIARA... · antara strategi PBAS dengan motivasi siswa belajar bahasa Indonesia di

BIOGRAFI PENULIS

Septiara Lianasari, kelahiran Bogor, 17 September 1992 ini

merupakan anak pertama dari Bapak Mamet dan Ibu

Aminah yang mengawali pendidikan pertamanya di RA Al-

Hidayah Depok pada tahun 1997 sampai dengan 1998.

Pendidikan dasarnya dilanjutkan di MI Al-Hidayah Depok

dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2004, lalu

melanjutkan pendidikan menengah pertama di Mts Al-

Hamid Jakarta Timur pada tahun 2004 sampai dengan

2007. Bertahun-tahun mengenyam pendidikan di sekolah

islam, sulung dari tiga bersaudara ini, memutuskan untuk

melanjutkan pendidikan di sekolah umum, yakni di SMAN

98 Jakarta Timur pada tahun 2007-2010.

Melalui tes Ujian Mandiri Bersama (UMB) yang diadakan oleh tujuh Universitas Negeri di

Indonesia, perempuan yang mempunyai hobi menari ini berhasil menjadi mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Mengambil kuliah di bidang pendidikan

merupakan keinginan dari kedua orangtuanya. Dengan demikian ia memutuskan untuk

memenuhi keinginan orangtuanya yang menginginkan anak perempuan mereka menjadi

seorang guru.

Selama menjadi mahasiswa, perempuan kelahiran Bogor ini aktif di Pojok Seni Tarbiyah

(Postar) khususnya di elemen Tari Tradisional dan sempat menjabat sebagai koordinator

elemen Tari Tradisional periode 2013-2014. Bergabungnya perempuan ini dalam Postar

merupakan pelajaran berharga yang ia temukan dalam empat tahun perkuliahan yang ia

jalani. Tak hanya ilmu dan hal-hal baru yang ia dapatkan tetapi ia juga merasa mendapat

keluarga baru, yakni keluarga Pojok Seni Tarbiyah.