pengaruh status sosial orang tua terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH STATUS SOSIAL ORANG TUA
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ANAK
YANG BERPROFESI SEBAGAI GURU DI SEKOLAH-
SEKOLAH KECAMATAN SAWANGAN
Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Penyusunan Skripsi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Ridha Illahi Putri
1113111000007
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
PENGARUH STATUS SOSIAL ORANG TUA TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ANAK YANG BERPROFESI SEBAGAI
GURU DI SEKOLAH-SEKOLAH KECAMATAN SAWANGAN
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Juli 2018
Ridha Illahi Putri
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Ridha Illahi Putri
NIM : 1113111000007
Program Studi : Sosiologi
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
PENGARUH STATUS SOSIAL ORANG TUA TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ANAK YANG BERPROFESI SEBAGAI GURU DI SEKOLAH-
SEKOLAH KECAMATAN SAWANGAN
Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.
Jakarta, 16 Juli 2018
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing,
Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Bambang Ruswandi, M.Stat
NIP. 197609182003122033 NIP. 198310052015031001
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
PENGARUH STATUS SOSIAL ORANG TUA TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ANAK YANG BERPROFESI SEBAGAI GURU DI SEKOLAH-
SEKOLAH KECAMATAN SAWANGAN
Oleh
Ridha Illahi Putri
1113111000007
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 02 Agustus 2018
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.
Ketua, Sekretaris,
Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Joharotul Jamilah, M.Si
NIP. 197609182003122033 NIP. 196808161997032002
Penguji I, Penguji II,
Husnul Khitam, M.Si Rr. Satiti Shakuntala, M. Si
NIP. 198308072015031003 NIP. 2010030111105
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 02 Agustus 2018
Ketua Program StudiSosiologi
FISIP UIN JAKARTA
Dr. CucuNurhayati, M.Si
NIP. 197609182003122033
iv
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status sosial
orang tua terhadap pengambilan keputusan anak yang berprofesi sebagai guru di
sekolah-sekolah Kecamatan Sawangan. Adapun yang menjadi latar belakang
penulisan ini karena keberadaan status sosial orang tua yang masih memiliki
banyak pertanyaan terhadap karakteristik apa yang dapat menyebabkan timbulnya
pengaruh pada posisi pekerjaan anak (responden) yang berprofesi sebagai guru.
Tujuan penulis ingin mengetahui bagaimana karakteristik yang ada dalam status
sosial orang tua dan responden dan bagaimana pengaruh status sosial orang tua
tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yang
menggunakan analisis deskriptif dengan menghitung berdasarkan frekuensi dan
presentasenya dan menggunakan analisis statistik uji regresi logistik.
Banyak karakteristik yang bisa mempengaruhi status sosial orang tua
terhadap pengambilan keputusan anak. Seperti pendidikan, pekerjaan, pendapatan,
pengeluaran, dan lain-lain. Dimana pendidikan, pendapatan dan pengeluaran para
guru cenderung tinggi. Namun, terjadi sedikit pergeseran pada karakteristik status
sosial orang tua. Dalam hal ini para guru justru bisa membuat hidup lebih baik
lagi bila dilihat dengan karakteristik status sosial orang tua yang ada, para guru
bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan mereka juga bertujuan dapat
meninggikan derajat status sosial orang tua nya guna memenuhi kebutuhan hidup.
Kata Kunci : Status Sosial, Pengambilan Keputusan, Guru
v
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur tiada henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas izin dan kuasanya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Status Sosial Orang Tua Terhadap Anak dalam Mobilitas
Vertikal Antar Generasi Guru di Sekolah-Sekolah Kecamatan
Sawangan”.Meskipun dalam penulisannya masih jauh dari kata sempurna.Selama
proses penulisan hingga akhirnya terselesaikan skripsi ini, penulis dipertemukan
dengan orang-orang hebat yang berjasa besar selama penyusunan skripsi ini.
Olehkarenaitu, atassegalanyapenulisucapkanterimakasihkepada:
1. Prof. Dr. Zulkifli, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si, selaku Ketua Prodi Sosiologi yang telah
memberi saran dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Dr. Joharotul Jamilah, M.Si, selaku Sekertaris Prodi Sosiologi yang
telah membantu dan melancarkan skripsi ini.
4. Bambang Ruswandi, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terimakasih atas doa,
pengertian, waktu dan ilmunya dalam membimbing dan memotivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya Prodi
Sosiologi, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran
berharganya.
vi
6. Kedua orang tua tercinta, AyahandaRosidin dan Ibunda Rosmiati.
Serta kedua kakak penulis, Rizky Juwitasari S.Pd dan Adi Damanhuri
M.Si. Juga kepada kedua keponakan penulis, Dawai Ikhyan Gibran
dan M. Hasbi El-Khawarizmi yang tiada henti mendoakan dan
memberikan semangat tenaga dan pikiran kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
7. Kecamatan Sawangan-Depok yang telah membantu penulis dan
memudahkan penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan
untuk skripsi ini.
8. Terkhusus sahabat setia Mariana Tengker, Yuliani, Ovi Fauzia, Shinta,
Dewi Sri Azizah, Atikah Marwa, Shofi Muthia Syar‟ie, Raudhotul
Jannah yang telah banyak memberi energi positif dan memotivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Siti Zahara Putri, yang amat sangat membantu penulis ketika
mengalami kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatiku Mutiara Putri, Ilma Zanatinnaim, Nuramalina yang
senantiasa memberikan masukkan dan memberi semangat kepada
penulis dalam pembuatan skripsi ini.
11. Asep Apriadi, yang setia mendoakan serta tidak pernah lepas
memberikan semangat dan menjadi inspirasi penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga Sosiologi A 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih atas dukungan dan pembelajaran berharganya.
vii
Demikianlah ucapan terimakasih, semoga segala bantuan dan
dukungannya mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Maka dengan ini
penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat.
Jakarta, 16 Juli 2018
Penulis,
Ridha Illahi Putri
NIM. 1113111000007
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .......................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Pernyataan Masalah .......................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 5
D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6
E. Kerangka Teoritis ........................................................................... 16
F. Definisi Operasional ....................................................................... 19
G. Variabel Penelitian ......................................................................... 23
H. Operasionalisasi Konsep ................................................................ 24
I. Hipotesis Penelitian. ....................................................................... 25
J. Metode Penelitian ........................................................................... 25
K. Metode Analisis Data ..................................................................... 30
L. Sistematika Penulisan ..................................................................... 31
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SAWANGAN................... 33
A. Visi dan Misi Kecamatan Sawangan .............................................. 33
B. Struktur Organisasi ......................................................................... 34
C. Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan
Golongan ............................................................................................... 34
D. Instansi/Lembaga di Tingkat Kecamatan Sawangan ...................... 36
E. Profil Kelurahan ............................................................................. 36
F. Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah ............................................. 37
ix
G. Keadaan Geografis ......................................................................... 37
H. Luas Penggunaan Tanah ................................................................. 38
I. Keadaan Demografi ........................................................................ 38
J. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................... 38
BAB III ANALISIS HASIL PENELITIAN ....................................................40
A. Karakteristik Status Sosial Orang Tua ........................................... 40
B. Dimensi-dimensi Pengambilan Keputusan Anak ........................... 45
C. Karakteristik Anak (Responden) .................................................... 50
D. Analisis Regresi Logistik ............................................................... 53
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 58
A. Kesimpulan ..................................................................................... 58
B. Saran ............................................................................................... 59
Daftar Pustaka .................................................................................................... xiii
Lampiran ............................................................................................................. xv
x
DAFTAR TABEL
Tabel I.D. 1 Tinjauan Pustaka ......................................................................... 12
Tabel I.H. 1 Operasional Konsep .................................................................... 24
Tabel I.J. 1 Jumlah Polpulasi dan Sampel Sekolah-Sekolah di Kecamatan
Sawangan .................................................................................... 28
Tabel II.C. 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ................ 34
Tabel II.C. 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pangkat ..................... 35
Tabel II.C. 3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Golongan .................. 35
Tabel II.D. 1 Instansi/Lembaga Kecamatan Sawangan .................................... 36
Tabel II. E. 1 Profil Kecamatan Sawangan Berdasarkan Kelurahan ................. 36
Tabel II. F. 1 Distribusi Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Kecamatan
Sawangan .................................................................................... 37
Tabel II.J. 1 Mata Pencaharian Warga Kecamatan Sawangan ........................ 39
Tabel III.A. 1 Pendidikan Orang Tua Responden .............................................. 40
Tabel III.A. 2 Pekerjaan Orang Tua Responden ................................................ 41
Tabel III.A. 3 Pendapatan Orang Tua Responden ............................................. 42
Tabel III.A. 4 Pengeluaran Orang Tua Responden ............................................ 43
Tabel III.A. 5 Tempat Tinggal Orang Tua Responden ...................................... 43
Tabel III.A. 6 Jabatan Orang Tua Responden .................................................... 44
Tabel III.A. 7 Jenis Penghormatan Orang Tua Responden ................................ 45
Tabel III.B. 1 Pengaruh Pemilihan Pekerjaan Responden ................................. 46
Tabel III.B. 2 Sumber Informasi Pekerjaan Responden .................................... 47
Tabel III.B. 3 Pendapatan Responden................................................................ 48
Tabel III.B. 4 Penegeluaran Responden ............................................................ 49
Tabel III.B. 5 Alasan Responden Memilih Pekerjaan.......................................... 50
xi
Tabel III.C. 1 Usia Responden ........................................................................... 51
Tabel III.C. 2 Jenis Kelamin Responden ........................................................... 52
Tabel III.C. 3 Status Perkawinan Responden .................................................... 52
Tabel III.C. 4 Pendidikan Terakhir Responden ................................................. 53
Tabel III.D. 1 Variables in the Equation ............................................................ 54
Tabel III.D. 2 Hosmer and Lomeshow Test ....................................................... 55
Tabel III.D. 3 Model Summary .......................................................................... 57
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.B. 1 Struktur Organisasi Kesamatan Sawangan ................................. 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Dalam kacamata Sosiologi suatu pengambilan keputusan aktor sebagai
suatu hal yang pasti dialami oleh semua keluarga. Untuk menghasilkan sebuah
keputusan yang berkualitas dan baik, maka pengambilan keputusan tersebut
harus memiliki sifat-sifat yang relevan dan efisien. Artinya, pengambilan
keputusan tersebut harus berhubungan dengan permasalahan yang akan
diselesaikan secara tepat dan sesuai.
Proses pengambilan keputusan aktor ini dilakukan untuk mencapai sebuah
tujuan, yaitu terbentuknya anak yang berkualitas dan berkarakter. Dalam
pembentukan karakter anak, maka orang tua memiliki peran yang sangat
penting. Menurut Ulwan, 2002 (Djamarah, 2004: 29 ) “peran orang tua dalam
mendidik anak yaitu pendidikan iman/agama, pendidikan moral, pendidikan
fisik, pendidikan rasio/akal, pendidikan kejiwaan, pendidikan sosial dan
pendidikan seksual”. Dalam pendidikan baik agama maupun moral, pendidikan
fisik, pendidikan rasio/akal, pendidikan kejiwaan, pendidikan sosial dan
pendidikan seksual yang orang tua berikan pada anak akan berpengaruh pada
kehidupan anak, salah satunya akan berdampak pada karir anak.
Keluarga merupakan peran pertama terhadap anak dalam hal pendidikan
sejak awal kehidupan anak. Keluarga, khususnya orang tua memegang peran
penting dalam pembentukan karakter anak dalam kehidupan sosial anak untuk
masa depannya. Keberhasilan anak dalam jenjang karir dikehidupannya tidak
2
hanya dipengaruhi pendidikan formal yang didapatkan, namun pendidikan
informal khususnya pendidikan dari orang tua juga dapat mempengaruhi
jenjang karir anak.
Pemilihan karir masa depan sudah mulai dibentuk ketika seseorang
memasuki usia remaja. Havighurst (dalam Monks, Haditono, & Knoers, 2014),
menyatakan bahwa salah satu tugas remaja dalam tahap perkembangan adalah
mempersiapkan masa depan termasuk karir. Pemilihan karir yang dibuat oleh
seseorang erat kaitannya dengan kematangan karir. Kematangan karir diartikan
sebagai keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu (Super,
dalam Winkel, 2004).
Kematangan karir seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan
karir seseorang adalah lingkungan keluarga, khususnya orang tua. Orang tua
tidak akan sembarangan dalam memutuskan pendidikan sang anak, sehingga
dalam pencapaian tujuan khususnya karir anak tersebut diperlukan adanya
pembagian peran dan fungsi dari anggota keluarga. Dalam pengambilan
keputusan terhadap karir anak orang tua dapat mengarahkan dan membimbing
anak dalam menentukan pemilihan jalan karir anak yang menurut orang tua
sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat anak.
Orang tua memiliki pengaruh yang kuat pada pemilihan karir anak
(Santrock, 2003). Banyak faktor yang mempengaruhi peran orang tua dalam
3
perkembangan karir anak (Young, dalam Santrock, 2003). Misalnya, ibu yang
bekerja di luar rumah dan memperlihatkan usaha dalam bekerja serta
menghargai pekerjaannya akan memberikan pengaruh yang kuat bagi
pemilihan karir remaja. Kesimpulannya adalah jika kedua orang tuanya bekerja
dan menikmatinya, remaja belajar menghargai pekerjaan dari orang tuanya.
Remaja yang orang tuanya memiliki standar status karir yang lebih baik akan
berusaha mencari status karir yang lebih tinggi juga, meskipun berasal dari
kalangan berpenghasilan rendah (Simpson, dalam Santrock, 2003).
Dalam penelitian ini fokus penulis pada pengaruh status sosial orang tua.
Status sosial merupakan kedudukan seseorang di dalam lingkungan masyarakat.
Status sosial dapat menentukan hak dan kewajiban seseorang, sehingga
membentuk pembagian kelas sosial di masyarakat. Pembagian tersebut
didasarkan pada pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jabatan, dan lain-lain. Hal
ini kemudian yang ingin penulis ketahui, seberapa besar pengaruh status sosial
yang dimiliki orang tua terhadap pengambilan keputusan seorang anak dalam
menentukan karir.
Di mana karir responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari guru-guru yang mengajar di Kecamatan Sawangan. Sebab alasan
pertama latar belakang dipilihnya guru menjadi subjek penelitian ialah karena
mayoritas dari penduduk di Kecamatan Sawangan memiliki mata pencaharian
pekerjaannya sebagai guru. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel mata
pencaharian warga Kecamatan Sawangan yang menunjukan bahwa profesi
guru ada pada angka tertinggi yaitu 32.440 jiwa.
4
Dari pernyataan Simpson dalam buku Santrock (2003) menyatakan bahwa
jika anak akan berusaha memiliki karir yang setara atau lebih tinggi dari karir
dan status sosial orang tua. Dari penjelasan ini peneliti akan memfokuskan
penelitian pada pengaruh status orang tua terhadap pengambilan keputusan
anak yang berprofesi sebagai guru di sekolah-sekolah kecamatan Sawangan.
Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan lengkap, khususnya
tentang status sosial orang tua terhadap pengambilan keputusan anak yang
berprofesi sebagai guru. Maka penulis memandang perlu untuk dilakukan
penelitian tersendiri secara lebih seksama dan mendalam. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi awal untuk melakukan studi
secara lebih luas baik oleh kelompok, maupun perorangan. Untuk itu penulis
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Status Sosial Orang Tua
Terhadap Pengambilan Keputusan Anak Yang Berprofesi Sebagai Guru
di Sekolah-Sekolah Kecamatan Sawangan”
B. Pertanyaan Penelitian
Dengan mengacu pada pernyataan penelitian seperti yang terurai diatas,
maka pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana karakteristik status sosial orang tua responden?
2. Dimensi-dimensi apa saja yang membentuk pengambilan keputusan
anak yang berprofesi sebagai guru di sekolah-sekolah Kecamatan
Sawangan?
5
3. Bagaimana pengaruh status sosial orang tua terhadap pengambilan
keputusan anak yang berprofesi sebagai guru di sekolah-sekolah
Kecamatan Sawangan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat dan tujuan yang ingin dicapai.
1. Tujuan penelitian
a. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik status sosial
orang tua.
b. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dimensi-dimensi
pengambilan keputusan anak yang berprofesi sebagai guru di
sekolah-sekolah Kecamatan Sawangan.
c. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh status sosial orang
tua terhadap pengambilan keputusan anak yang berprofesi sebagai
guru di sekolah-sekolah Kecamatan Sawangan.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat secara teoritis, penelitian ini memberikan kontribusi
terhadap sosiologi pendidikan yang mengkaji permasalahan-
permasalahan sosial keluarga, khususnya mengenai status sosial
orang tua terhadap pengambilan keputusan anak yang terjadi di
dalam suatu keluarga.
6
b. Manfaat secara praktis, penelitian ini mendeskripsikan pengaruh
status sosial orang tua terhadap pengambilan keputusan anak yang
berprofesi sebagai guru di sekolah-sekolah Kecamatan Sawangan.
D. Tinjauan Pustaka
Terkait dengan penelitian ini, penulis menemukan beberapa literatur
penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan tema yang di ambil oleh
penulis, yaitu:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Andhi Febisatria mengenai
“Pengaruh Manajemen Pengetahuan Terhadap Pengembalian Keputusan
Efektifitas Dengan Penempatan Kerja Sebagai Variabel Moderasi Pada
Karyawan PT. Bukit Asam (PERSERO) Tbk Unit Pelabuhan Tarahan”.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen pengetahuan
terhadap pengambilan keputusan efektif didukung oleh penempatan kerja
sebagai variabel moderasi pada karyawan PT Bukit Asam (Persero) tbk. unit
pelabuhan Tarahan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 177 karyawan PT
Bukit Asam (Persero) tbk. unit pelabuhan Tarahan. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala likert. Hipotesis awal
penelitian ini adalah manajemen pengetahuan berpengaruh positif terhadap
pengambilan keputusan efektif, dan penempatan kerja menguatkan hubungan
antara manajemen pengetahuan dan pengambilan keputusan efektif.
7
Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah tentang manajemen
pengetahuan yang masih kurang di terapkan dilingkungan internal perusahaan
ditambah dengan masih terdapat beberapa kesalahan penempatan kerja dari
karyawan yang berdampak pada kurangnya konsistensi para karyawan dalam
kegiatan kerjanya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang sesuai
dengan hipotesis, di mana manajemen pengetahuan berpengaruh positif
terhadap pengambilan keputusan efektif. Penempatan kerja sebagai variabel
moderasi menguatkan hubungan antara manajemen pengetahuan terhadap
pengambilan keputusan efektif dari karyawan PT Bukit Asam (Persero) tbk.
unit pelabuhan Tarahan.
Kedua, Penelitian yang ditulis oleh Lenny Amitta Wijayana Kusuma
mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Di
Universitas Negeri Semarang”. Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri
Semarang Fakultas Ekonomi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
pendidikan akuntansi 2015 yang berjumlah 170 mahasiswa dengan
menggunakan teknik Proporsional Random Sampling dan perhitungan rumus
Isaac dan Michael didapatkan sampel sebesar 118 siswa. Metode
pengumpulan data menggunakan angket. Prosedur penelitian ini meliputi
pengumpulan data, pengolahan menggunakan analisis deskriptif presentase
dan analisis faktor menggunakan SPSS.
Berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015, diperoleh hasil sebanyak 47,4%
8
mahasiswa memiliki tingkat pengambilan keputusan tinggi dalam memilih
Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Semarang.
Banyaknya mahasiswa yang memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi
menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan mahasiswa dalam memilih program studi tersebut. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan dalam
mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih program
studi pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa dari 11 faktor yang terbentuk menjadi 3 faktor. Ketiga
faktor tersebut adalah: 1) faktor perguruan tinggi, 2) faktor lingkungan, 3)
faktor internal. Faktor yang dominan berpengaruh yaitu faktor perguruan
tinggi sebesar 38,4 %. Ketiga faktor ini memiliki nilai koefisien varian sebesar
61,8% selebihnya 38,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam model ini.
Ketiga, penelitian mengenai “Peran Orang Tua Dalam Membantu Arah
Pilihan Karir Anak Di Kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok”
yang dilakukan oleh Ermadani pada tahun 2015. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian kuantitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan mengambil
sasaran yang akan diteliti adalah seluruh peserta didik kelas IX. Populasi dari
penelitian ini sebanyak 214 responden dan sampel penelitian sebanyak 69
responden, agar pengambilan sampel sebanding, peneliti menggunakan rumus
sampling fraction (fi).
Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada beberapa tinjauan yang
didapat untuk menentukan peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir
9
anak diantaranya: (1) ditinjau dari minat anak yang berada pada kriteria baik
yaitu 32 responden (46,4%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
lapangan peneliti menemukan bahwa peran orang tua dalam membantu arah
pilihan karir anak jika ditinjau dari minat sebagian besar baik. Hal ini tentu
akan mempengaruhi anak dalam menentukan arah pilihan karir mereka
selanjutnya, karena dengan adanya peran orang tua dalam membantu arah
karirnya, maka anak akan merasa kalau orang tua peduli terhadap pendidikan
mereka serta mereka bisa lebih terarah dalam menentukan karir selanjutnya
dengan mengembangkan minat-minat yang mereka miliki.
(2) ditinjau dari kemampuan berada pada kriteria sangat baik sebanyak 4
responden (5,8%), 18 responden (26,1%) berada pada kategori baik, 32
responden (46,4%) berada pada kategori cukup baik, 15 responden (21,7%)
berada pada kategori kurang baik, dan tidak terdapat anak pada kategori
sangat kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa secara umum peran orang tua
dalam membantu arah pilihan karir anak ditinjau dari kemampuannya berada
pada kategori cukup baik.
(3) ditinjau dari nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan berada pada kategori
sangat baik sebanyak 3 responden (4,3%), 28 responden (40,6%) berada pada
kategori baik, 27 responden (39,1%) berada pada kategori cukup baik, 11
responden (16,0%) berada pada kategori kurang baik, dan tidak terdapat anak
pada kategori sangat kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa secara umum
peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak ditinjau dari nilai-
nilai dalam pekerjaan berada pada kategori baik.
(4) dan ditinjau dari kondisi ekonomi keluarga berada pada kategori
sangat baik sebanyak 17 responden (25,0%), 18 responden (26,0%) berada
10
pada kategori baik, 27 responden dengan (39,0%) berada pada kategori cukup
baik, 7 responden (10,0%) berada pada kategori kurang baik, dan tidak
terdapat anak pada kategori sangat kurang baik. Kondisi ekonomi keluarga
sangat menentukan arah karir seseorang, yang mana seseorang yang berada
pada kondisi ekonomi tinggi akan lebih cendrung untuk memilih sekolah yang
lebih bagus dan dengan kualitas yang bagus pula begitupun sebaliknya
seseorang yang berada pada kondisi ekonomi rendah akan lebih memilih
sekolah untuk bisa mendapatkan pekerjaan tanpa melanjutkan pendidikan
selanjutnya karena keadaan ekonomi rendah serta adanya tuntutan dari orang
tua.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Tariq Mehmood mengenai
“Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Prestasi Siswa (Studi Kasus:
Sekolah Tinggi Turbela Township Haripur). Penelitian ini melakukan metode
pendekatan kuantitatif yang menggambarkan sisi dari dampak status sosial
ekonomi yang berpengaruh terhadap prestasi siswa diantaranya mengenai
dalam segi Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, Material yang dimiliki,
Pelayanan, dan Sarana Transportasi. Hal inimenyimpulkan bahwa status sosial
ekonomi stabil mencerminkan sebuah keluarga dalam pencapaian akademik
siswa dalam banyak cara.
Hal ini juga menyimpulkan bahwa pendidikan orang tua penting dalam
pencapaian pendidikan anak-anak mereka. Teknologi Informasi dan Fasilitas
lainnya meningkatkan kinerja siswa dan mereka melakukannya dengan baik di
sekolah-sekolah. Akhirnya dibuktikan dengan hasil bahwa status sosial
ekonomi yang stabil dari sebuah keluarga membawa kenyamanan, sikap
11
positif dan lingkungan yang sehat yang mengarah ke prestasi akademik yang
tinggi sebagai bagian dari siswa.
12
Tabel I.D. 1 Tinjauan Pustaka
No Judul Penulis Metode Fokus Kajian
1. Pengaruh Manajemen Pengetahuan
Terhadap Pengembalian Keputusan
Efektifitas Dengan Penempatan Kerja
Sebagai Variabel Moderasi Pada
Karyawan PT. Bukit Asam
(PERSERO) Tbk Unit Pelabuhan
Tarahan
Andhi
Febisatria
Kuantitatif
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil sesuai dengan
hipotesis, di mana manajemen pengetahuan berpengaruh positif
terhadap pengambilan keputusan efektif. Penempatan kerja
sebagai variabel moderasi menguatkan hubungan antara
manajemen pengetahuan terhadap pengambilan keputusan efektif
dari karyawan PT Bukit Asam (Persero) tbk. unit pelabuhan
Tarahan.
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Mahasiswa
Dalam Memilih Program Studi
Pendidikan Akuntansi Di Universitas
Negeri Semarang
Lenny Amitta
Wijayana
Kusuma
Kuantitatif
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan mahasiswa dalam memilih program studi tersebut,
diantaranya: 1) faktor perguruan tinggi, 2) faktor lingkungan, 3)
faktor internal. Faktor yang dominan berpengaruh yaitu faktor
perguruan tinggi sebesar 38,4 %. Ketiga faktor ini memiliki nilai
koefisien varian sebesar 61,8% selebihnya 38,2% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak termasuk dalam model ini.
3. Peran Orang Tua Dalam Membantu
Arah Pilihan Karir Anak Di Kelas IX
SMP Negeri 2 Lembah Gumanti
Kabupaten Solok
Ermadani
Kuantitatif
Hasil dalam penelitian ini bahwa peran orang tua dalam
membantu arah pilihan karir anak di kelas IX ditinjau dari minat
anak, kemampuan, nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan dan dari
kondisi ekonomi keluarga.
4.
Pengaruh Status Sosial Ekonomi
Terhadap Prestasi Siswa (Studi Kasus:
Sekolah Tinggi Turbela Township
Haripur)
TariqMehmood
Kuantitatif
Bahwa status sosial ekonomi yang stabil dari sebuah keluarga
membawa kenyamanan, sikap positif dan lingkungan yang sehat
yang mengarah ke prestasi akademik yang tinggi sebagai bagian
dari siswa.
13
5.
Pengaruh Status Sosial Orang Tua
Terhadap Pengambilan Keputusan
Anak Yang Berprofesi Sebagai Guru di
Sekolah-Sekolah Kecamatan Sawangan
Ridha Illahi
Putri
Kuantitatif
Melihat pengaruh status sosial orang tua terhadap pengambilan
keputusan anak yang berprofesi sebagai guru di sekolah-sekolah
Kecamatan Sawangan.
15
Dari studi literatur yang sudah dilakukan sebelumnya, menunjukkan
bahwa penelitian pertama dan kedua sama-sama fokus pada pengaruh dari
masing-masing pengambilan keputusan yang telah ditentutkan sesuai dengan
penelitiannya. Pada penelitian ketiga, mefokuskan pada bagian penentuan
peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak diantaranya ditinjau
dari minat, kemampuan, nila-nilai dan dari ekonomi keluarga. Sedangkan pada
penelitian keempat, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan dan status
sosial ekonomi orang tua penting dalam pencapaian pendidikan anak-anak
mereka.
Yang membedakan kelima literatur terhadap penelitian ini yaitu pada
penelitian pertama yaitu terdapat variabel penguat pada fokus masalah di
penelitiannya dan pada penelitian kedua yaitu melihat faktor-faktor yang
dominan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam
memilih program studi pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Semarang.
Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Status Soial Orang Tua Terhadap Pengambilan Keputusan Anak Yang
Berprofesi Sebagai Guru di Sekolah-Sekolah Kecamatan Sawangan” dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif.
16
E. Kerangka Teoritis
Teori Pilihan Rasional
Perkembangan di dalam ilmu sosial khusunya dalam ilmu sosiologi selalu
didukung dengan adanya teori sosial sebagai landasannya untuk dapat
mengkaji permasalahan yang ada di dalam masyarakat, dengan adanya teori
sosial dapat mempermudah peneliti dalam mengkaji suatu fenomena yang ada
di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini tidak terlepas dari teori-
teori sosial yang dibahas dalam bahasan dan sistem pemikiran para tokoh
sosiologi.
Teori yang mendasari penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional
James S. Coleman, menurut Debra Friedman dan Michael Hechter (1998),
fokus di dalam teori pilihan rasional adalah para aktor. Para aktor dilihat
mempunyai tujuan, atau mempunyai intensionalitas. Yakni, para aktor
mempunyai tujuan-tujuan yang dituju tindakan-tindakan mereka. Para aktor
juga dilihat mempunyai pilihan-pilihan (atau nilai-nilai, kegunaan-kegunaan).
Teori pilihan rasional tidak berkenaan dengan apa pilihan-pilihan itu, atau
sumber-sumbernya. Yang terpenting adalah fakta bahwa tindakan dilakukan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang konsisten dengan hierarki pilihan seorang
aktor (George, 2012: 709).
Meskipun teori pilihan rasional bermula dengan maksud-maksud atau
tujuan-tujuan sang aktor, pilihan itu harus memperhitungkan setidaknya dua
pembatas utama pada tindakan itu. Sumber pertama adalah kelangkaan sumber
daya. Para aktor mempunyai sumber-sumber daya yang berbeda dan juga
17
akses yang berbeda kepada sumber-sumber daya lainnya. Bagi orang-orang
yang mempunyai sumber daya, pencapaian tujuan-tujuan mungkin dapat lebih
mudah dicapai. Akan tetapi bagi orang yang memiliki sedikit, jika memang
ada, pencapaian tujuan mungkin sulit atau mustahil.
Terkait dengan kelangkaan sumber daya ada ide mengenai biaya
kesempatan. Dalam mengejar tujuan tertentu, para aktor harus mengawasi
biaya untuk membatalkan tindakan mereka yang paling menarik selanjutnya.
Seorang aktor mungkin memilih untuk tidak mengejar tujuan yang bernilai
paling tinggi jika sumber-sumber dayanya dapat diabaikan. Jika kesempatan
tujuan itu kecil, dan jika dalam usaha mencapai tujuan itu dia membahayakan
kesempatannya untuk mencapai tujuan selanjutnya yang paling bernilai.
Para aktor dilihat berusaha untuk memaksimalkan keuntungan-keuntungan
mereka, dan bahwa tujuan dapat mencakup penilaian akan hubungan di antara
peluang untuk mencapai suatu tujuan utama dan apa dampak pencapaian itu
bagi peluang untuk mencapai tujuan kedua yang paling bernilai. Sumber
kedua pembatas pada tindakan individu adalah lembaga-lembaga sosial.
Seperti yang diajukan Friedman dan Hechter, suatu kehendak seorang individu
secara khas akan menemukan tindakan-tindakannya yang sejak lahir sehingga
kematian diperiksa oleh aturan-aturan (George, 2012: 713).
Orientasi pilihan rasional Coleman “orang-orang bertindak secara sengaja
ke arah suatu tujuan dengan tujuan itu (dan dengan tindakan-tindakan itu)
dibentuk oleh nilai-nilai atau pilihan-pilihan”. Coleman berargumen bahwa
18
untuk sebagian besar maksud teoritis akan membutuhkan suatu
konseptualisasi yang saksama mengenai aktor rasional yang berasal dari
ekonomi, konseptualisasi yang melihat para aktor memilih tindakan-tindakan
yang akan memaksimalkan manfaat, atau pemuasan kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan-keinginan mereka. Ada dua unsur utama di dalam teorinya para
aktor dan sumber-sumber daya adalah hal-hal yang dikendalikan para aktor
dan mereka berkepentingan padanya (George, 2012: 759-760).
Teori pilihan rasional Coleman tampak jelas dalam gagasan dasarnya
bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dan ditentukan oleh
nilai atau pilihan. Tetapi selain Coleman menyatakan bahwa untuk maksud
yang sangat teoritis, memerlukan konsep yang lebih tepat mengenai aktor
rasional, di mana aktor memilih tindakan yang dapat memaksimalkan
kegunaan atau yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
Dalam paparan teori yang telah dijelaskan di atas dapat diaplikasikan
dalam penelitian ini. Bahwa penelitian ini memfokuskan pada aktor. Aktor
yang dimaksud adalah responden. Di mana tindakan rasional ini mengacu
kepada responden yang mengambil keputusan berprofesi sebagai guru,
berdasarkan tujuan yang ingin dicapainya untuk memaksimalkan manfaat
yang akan didapat. Berdasarkan data yang penulis temukan di lapangan,
bahwa tujuan aktor dalam memilih berprofesi sebagai guru yakni untuk
meningkatkan status sosial orang tuanya.
19
F. Definisi Operasional
1. Status Sosial
Status sosial di masyarakat terdapat pada setiap individu. Di mana dalam
semua sistem sosial yang ada, tentu memiliki berbagai macam kedudukan atau
status. Seperti status orang tua responden dalam penelitian ini sebagai kepala
rumah tangga (ayah).
“Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat
adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedua unsur ini merupakan
unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang
atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial” (Heriyanto,
2002:8).
Status sosial adalah kedudukan seseorang di dalam lingkungan masyarakat.
Sistem status sosial dalam perkembangan akan memunculkan pembagian status-
status sosial dalam masyarakat. Pembagian status sesuai dengan kesamaan hak
dan kewajibannya menimbulkan pembagian kelas dalam masyarakat(Soekanto,
2013: 263).
Pembagian kelas dalam masyarakat dapat terjadi berdasarkan dari segi
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jabatan dan lain-lain. Namun, dalam
penelitian ini pembagian kelas didasarkan pada pekerjaan dan pendapatan.
Sehingga kelas sosial yang penulis tentukan dalam penenlitian ini diantaranya
kelas atas-atas, kelas atas-bawah, kelas menengah-atas, kelas menengah-bawah,
kelas bawah-atas, dan kelas bawah-bawah.
20
2. Dimensi Status Sosial.
Penelitian ini menggunakan dimensi status sosial dari Soekanto. Di mana
menurut Soerjono Soekanto kriteria untuk menggolongkan suatu lapisan
masyarakat terdiri dari 4 kriteria yaitu Kekayaan, Kekuasaan, Kehormatan dan
Ilmu Pengetahuan (Soekanto, 2013: 265).
a) Ukuran Kekayaan
Kekayaan dapat dilihat dari segi jenis pekerjaan yang dilakukan,
pendapatan pribadi yang didapat dan dilihat pada bentuk rumah yang
bersangkutan, mobil pribadi, bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk
berbelanja barang-barang mahal dan lain sebagainya.
b) Ukuran Kekuasaan
Ukuran kekuasaan dapat dilihat dari seseorang yang memiliki kekuasaan
atau yang mempunyai wewenang terbesar menempati lapisan teratas.Misalnya
dalam bentuk posisi jabatan yang ditekuni dalam lingkungan tokoh masyarakat.
c) Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat dilihat dari peran individu di dalam masyarakat.
Bukan berdasarkan dari kekayaan atau kekuasaan yang dimilikinya. Di mana
ketika individu tersebut disegani dan dihormati maka ia akan mendapatkan
posisi tertinggi di masyarakat. Ukuran kehormatam biasanya ditemui pada
masyarakat yang masih tradisional seperti ketua adat, ustadz, dan lain-lain.
d) Ukuran Ilmu Pengetahuan/Pendidikan
Ilmu pengetahuan adalah sebuah ukuran yang dipakai oleh masyarakat.
Namun terkadang ukuran tersebut menimbulkan adanya nilai negatif. Bukan
21
karena mutu ilmu pengetahuannya yang dijadikan sebagai ukuran tetapi karena
gelar pendidikannya. Hal seperti itu yang dapat memacu segala macam usaha
untuk mendapat gelarwalau tidak halal. Hal ini tercemin dari tingkat
pendidikan terakhir.
3. Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan sebagai proses penting yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Desmita (2009:198) bahwa
pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu bentuk
perbuatan berfikir dan hasil dari perbuatan itu disebut keputusan. Pengambilan
keputusan adalah keputusan yang didasarkan pada sejumlah pertimbangan dan
yang memperhatikan segala faktor, baik obyektif maupun subyektif (Munandir,
1996: 122). Sedangkan menurut Anzizhan (2004:89) pengambilan keputusan
adalah proses menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan
suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Beberapa pengertian tersebut mengandung substansi pokok di dalamnya,
yaitu untuk menentukan pengambilan keputusan seseorang mengambil
langkah-langkah alternatif yang akan dipilih. Pilihan tersebut didasarkan pada
ketetapan hati memilih satu pilihan dan didasarkan pada tujuan pengambilan
keputusan (disengaja).
Menurut Supranto (2005:3) menyatakan bahwa salah satu komponen
terpenting dari proses pembuatan keputusan ialah kegiatan pengumpulan
informasi dari mana suatu apresiasi mengenai situasi keputusan dapat dibuat.
22
Melihat pernyataan di atas, dalam memilih profesi sebagai guru membutuhkan
informasi-informasi untuk mengambil keputusan, inti dari pengambilan
keputusan terletak dalam perumusan untuk pemilihan alternatif yang tepat.
Dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah hasil dari
tindakan dalam mengambil suatu keputusan dari berbagai macam alternatif
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengambilan keputusan juga sebagai
proses pemutusan tentang suatu masalah atau problem dengan menjatuhkan
pilihan pada satu alternatif diantara sekian banyak alternatif berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan atau kriteria tertentu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
4. Dimensi Pengambilan Keputusan
Penelitian ini menggunakan Dimensi pengambilan keputusan menurut
Drnevich (2010) yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu: proses pengambilan
keputusan, pemilihan keputusan, efektifitas keputusan dan pengawasan
keputusan.
a. Proses pengambilan keputusan, terdiri dari dua sub variabel yaitu
perilaku politis dan kerasionalan prosedur dalam pengambilan
keputusan.
b. Pemilihan keputusan, dapat dilihat dari strategi pemilihan terhadap
opsi-opsi yang tersedia dari sebuah keputusan yang akan diambil.
c. Efektifitas keputusan, bisa dilihat dari tiga bagian yaitu seberapa besar
dampak keputusan tersebut terhadap masyarakat luas, respon publik
23
terhadap keputusan tersebut serta efektifitas yaitu hasil gabungan dari
besarnya dampak dan juga respon publik terhadap keputusan tersebut.
d. Pengawasan keputusan, terdiri dari pengawasan aspek lingkungan,
politik, tingkatan dari pemerintah yang mengawasi, serta tingkatan dari
department pemerintah yang mengawasi.
G. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai nilai atau macam-
macam variasi tertentu. Pada penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu
variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah suatu
variabel yang bebas di mana biasanya mempengaruhi perubahan dari variabel
dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel terikat yang biasanya
dipengaruhi dan menjadi akibat dari adanya variabel independen (Zuriah, 2006:
160).
Dalam hal ini Independent Variable ( X ) adalah status sosial orang tua
yang akan dihubungkan dengan Dependent Variable ( Y ) yaitu pengambilan
keputusan anak yang berprofesi sebagai guru. Dalam konsep status sosial
orang tua ada beberapa dimensi yang akan dipakai yakni pendidikan, kekayaan,
kekuasaan dan kehormatan yangakan dihubungkan dengan pengambilan
keputusan anak yang berprofesi sebagai guru sebagai variabel dependen.
24
H. Operasionalisasi Konsep
Konsep dari penelitian ini terdiri dari 2 variabel, seperti yang telah
dijelaskan di sub bab sebelumnya yaitu variabel independen dan variabel
dependen. Tingkat status sosial orang tua sebagai variabel independen dan
pengambilan keputusan anak yang berprofesi sebagai guru sebagai variabel
dependen. Di mana dalam membuat operasionalisasi konsep penelitian ini
merujuk pada kriteria yang dipaparkan oleh Soekanto dalam menjelaskan
dimensi status sosial. Dan untuk kriteria dimensi pengambilan keputusan anak
yang berprofesi sebagai guru dipaparkan oleh Drnevich yang terdiri pada
dimensi proses pengambilan keputusan, pemilihan keputusan, efektifitas
keputusan dan pengawasan keputusan.
Tabel I.H. 1 Operasional Konsep
Variabel Dimensi Indikator Item
Status Sosial
Keluarga
Pendidikan 1. Tingkat pendidikan - P1.1
Kekayaan
1. Pekerjaan saat ini
2. Pekerjaan sebelumnya
3. Pendapatan
4. Pengeluaran
5. Kendaraan pribadi
6. Tempat tinggal
- P1.2
- P2.2
- P3.1
- P4.1
- P5.1
- P6.1
Kekuasaan 1. Jabatan di lingkungan
masyarakat
- P1.1
Kehormatan 1. Jenis penghormatan - P1. 1
Pengambilan
Keputusan
Proses pengambilan
keputusan
1. Pengaruh
2. Informasi
- P1. 1
- P2. 2
Pemilihan
keputusan
1. Alasan memilih pekerjaan
- P1. 1
25
Efektifitas
keputusan
1. Pendapatan
2. Pengeluaran
- P1.1
- P2.1
Pengawasan
keputusan
1. Sikap atasan
- P1.1
I. Hipotesis Penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada pengaruh status sosial orang tua terhadap pengambilan
keputusan anak yang berprofesi sebagai guru.
H1 : Ada pengaruh status sosial orang tua terhadap pengambilan keputusan
anak yang berprofesi sebagai guru.
J. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penulis menggunakan
pendekatan kuantitaif karena data dalam penelitian ini berupa angka-angka dan
dianalisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2007: 7). Di mana penelitian
mencoba untuk menguji hubungan antar dua variabel X dan Y “status sosial
orang tua dan pengambilan keputusan” yang nantinya data akan berupa angka
dan diolah serta dianalisis menggunakan bantuan analisis statistika.
2. Lokasi
Penelitian ini akan mengambil lokasi di Kecamatan Sawangan, Depok.
Alasan utama penulis memilih Kecamatan Sawangan sebagai lokasi penelitian
adalah karena lokasi penelitian tersebut memiliki image sebagai kota yang
menganut nilai-nilai dan norma-norma pendidikannya. Hal ini terlihat dari
26
indicator Indeks Pembangunan Manusia Kecamatan Sawangan yaitu
„pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat‟.
Sedangkan alasan kenapa penulis memilih Kecamatan Sawangan sebagai
lokasi penelitian. Pertama, Kecamatan ini bersinggungan langsung dengan
peradaban khususnya dalam pendidikan, sehingga kemungkinan untuk
mengetahui pengaruh status sosial orang tua terhadap guru-guru yang ada di
Kecamatan Sawangan bisa dikatakan sangatlah tinggi; Kedua, berdasarkan data
dari Kecamatan Sawangan bahwa Kecamatan ini sebagian besar mata
pencaharian warganya sebagai guru sebesar 32.440 jiwa. Di mana, penulis
ingin memfokuskan penelitian ini pada guru-guru yang mengajar di sekolah-
sekolah Kecamatan Sawangan.Kemudian alasan yang terakhir penulis memilih
Kecamatan Sawangan karena melihat dari domisili penulis yang juga bertempat
tinggal di Kecamatan Sawangan. Sehingga menurut penulis penelitian ini
penting untuk dilakukan guna mengetahui secara mendalam.
3. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek-obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 8).
Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah guru di sekolah-
sekolah yang berada di Wilayah Kecamatan Sawangan.
27
4. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila isi di dalam populasi cakupannya besar dan penulis
tidak dapat memahami semua isi yang ada di dalamnya, dikarenakan
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka penulis dapat menggunakan
sampel dari populasi itu (Sugiyono, 2007: 8).
Sampel yang dicari harus bisa merepresentasikan populasi. Sementara
sampel diambil dari guru-guru yang terdapat pada beberapa sekolah terpilih.
Prosedur pengambilan sampel yang penulis ambil dengan menggunakan teknik
sampel Cluster Random Sampling, Quota Sampling dan Purposive Sampling.
Cluster Random Sampling adalah mengambil sampel tidak berdasarkan
individu-individu sebagai sebagai anggota unit sampel, tetapi memilih rumpun-
rumpun populasi sebagai anggota unit populasi. Selanjutnya Quota Sampling
yaitu membuat kerangka sampel untuk setiap beberapa kategori kasus dan
mengambil sampel tersebut secara acak dari setiap kategori yang akan
mencerminkan populasi. Sedangkan pada teknik Purposive Sampling
dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh penulis,
menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut. Pemilihan sampel
secara cermat ini dilakukan agar sesuai dengan rencana penelitian (Bungin,
2013: 124). Berikut ini merupakan penjelasan untuk melakukan penarikan
sampel:
1. Pertama, melalui teknik cluster random sampling data sekolah di
clusterkan berdasarkan status negeri dan swasta.
28
2. Kedua, untuk mengelompokkan setiap tingkat sekolah menggunakan
metode quota sampling, untuk memilih sampel guru menggunakan metode
purposive sampling. Kemudian setiap tingkat sekolah diambil sebanyak 30
orang dengan proporsi 50% guru negeri dan 50% guru swasta.
3. Ketiga, jumlah sampel sekolah diambil sebesar 10% dari setiap tingkat
sekolah, dengan penjabaran sampel sekolah negeri:
- 23 × 10% = 2,3 dibulatkan menjadi 2
- 2 × 10% = 0,2 dibulatkan menjadi 1
- 2 × 10% = 0,2 dibulatkan menjadi 1
Sampel sekolah swasta:
- 23 × 10% = 2,3 dibulatkan menjadi 2
- 22 × 10% = 2,2 dibulatkan menjadi 2
- 17 × 10% = 1,7 dibulatkan menjadi 2
Tabel I.J. 1 Jumlah Polpulasi dan
Sampel Sekolah-Sekolah di Kecamatan Sawangan
Status
Sekolah
Populasi
Sekolah
Tingkat
Sekolah
Jumlah
Sekolah
Sampel
Sekolah
Unit
Sampel
( guru )
Negeri 27
SD 23 2 15
SMP 2 1 15
SMA 2 1 15
Swasta 62
SD 23 2 15
SMP 22 2 15
SMA 17 2 15
29
5. Jenis Data
A. Data primer
Data primer adalah suatu objek atau dokumen original-material
mentah dari pelaku, daya yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika
peristiwa terjadi (Zuriah, 2006: 180). Data primer pada penelitian ini
diperoleh dari pertanyaan kuesioner.
B. Data sekunder
Sementara data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari
tangan kedua atau dari sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian
dilakukan (Zuriah, 2006: 180). Data sekunder pada penelitian ini didapat
dari dokumen-dokumen (jurnal, penelitian, skripsi, buku, dan sebagainya)
yang terkait dengan penelitian ini serta melalui pengamatan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara penyebaran kuesioner pada responden. Kuesioner adalah suatu alat
pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis
untuk dijawab secara tertulis juga oleh responden. Kuesioner seperti halnya
wawancara, dimaksudkan oleh memperoleh informasi tentang diri responden
atau informasi tentang orang lain (Zuriah, 2006: 182). Untuk memperoleh data
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala ordinal untuk mengukur
variabel X (status sosial orang tua) dan variabel Y (pengambilan keputusan).
30
Skala ordinal adalah angka yang menunjukan posisi dalam suatu urutan
tertentu atau dalam satu seri. Penentuan posisi itu tidak memperhatikan jarak
antara data kuantitatif yang satu dengan yang lain (Bungin, 2013: 127).
K. Metode Analisis Data
Setelah semua data yang diperlukan sudah terkumpul maka selanjutnya
adalah proses pengolahan data.
Pertama adalah penyajian analisis statistika deskriptif, yaitu berkaitan
dengan metode-metode pengumpulan, penyajian, dan peringkasan data
sehingga memberikan suatu informasi yang berguna. Disini analisis statistika
deskriptif berguna untuk memberikan informasi data berupa frekuensi dan
persentase(%) mengenai gugus data antara variabel status sosial dan
pengambilan keputusan anak. Di mana untuk melihat frekunsi dan
persentase(%) data dengan menggunakan rumus (Sudijono Anas, 2006: 43):
Rumus Frekuensi dan Persentase
Keterangan rumus:
P: Persentase
F: Frekuensi dari setiap jawaban yang telah menjadi pilihan responden
N: Jumlah responden
Kedua adalah penyajian analisis regresi logistik. Model regresi logistik
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel respon biner
31
dengan satu atau beberapa buah variabel prediktor. Variabel dependen atau
yang disebut variabel biner dalam regresi logistik pada umumnya berbentuk
dikotomus, di mana variabel dependen dapat mengambil nilai 0 dengan suatu
kemungkinan sukses π (x) atau nilai 1 dengan kemungkinan kegagalan 1 - π
(x). Sedangkan variabel independen atau prediktor dalam regresi logistik dapat
berbentuk apapun, baik itu berbentuk kategori atau kontinu (Walpole, 1995:
342). Dalam perhitungan model regresi logistik, penulis menentukan untuk
memakai perhitungan uji signifikansi parameter, uji kecocokan model, odds
rasio dan koefisien determinasi guna untuk memperjelas perhitungan secara
mendalam.
L. Sistematika Penulisan
Penulisan Skripsi ini terdiri dari 4 bab, yang terdiri dari:
Bab pertama, Pendahuluan yang terdiri dari: Pernyataan masalah,
Pertanyaan masalah, Tujuan dan manfaat, Tinjauan pustaka, Kerangka teori,
Definisi operasional, Variabel penelitian, Operasionalisasi konsep, Hipotesis,
Metode penelitian, Metode analisis data dan Sistematika penulisan.
Bab kedua, Lokasi Penelitian: Gambaran umum Kecamatan Sawangan,
yang terdiri dari: Visi dan Misi, Struktur organisasi, Jumlah pegawai
berdasarkan kualifikasi pendidikan, Pangkat dan golongan, Instansi/lembaga
di tingkat Kecamatan Sawangan, Profil Kelurahan, Jumlah penduduk dan Luas
wilayah, Keadaan geografis, Luas penggunaan tanah, Keadaan demografi,
32
Keadaan penduduk berdasarkan agama dan Keadaan penduduk berdasarkan
mata pencaharian.
Bab ketiga, Analisis Data dan Temuan. Penelitian yang terdiri dari:
Analisis karakteristik status sosial orang tua, Dimensi-dimensi pengambilan
keputusan anak, Analisis karakteristik anak (responden) dan Analisis regresi
logistik.
Bab keempat, Penutup yang terdiri dari: Kesimpulan dan saran.
33
BAB II
GAMBARAN UMUM KECAMATAN SAWANGAN
A. Visi dan Misi Kecamatan Sawangan
Pemerintahan Kecamatan Sawangan sebagai bagian dari Pemerintahan
Kota Depok, telah mengambil langkah-langkah yang sejalan dengan Visi dan
Misi. Baik Visi dan Misi Kota Depok maupun Visi dan Misi Kecamatan
Sawangan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah
Kecamatan Sawangan yang ditentukan oleh indikator Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Adapun Visi Pemerintahan Kecamatan Sawangan adalah “MENJADIKAN
KECAMATAN SAWANGAN TERDEPAN DALAM PELAYANAN
PRIMA”. Sedangkan Misi yang dijalankan dalam rangka mencapai Visi
tersebut adalah:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
2. Memberdayakan ekonomi mikro masyarakat melalui pengembangan
agribisnis yang berwawasan lingkungan.
3. Meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
34
B. Struktur Organisasi
Gambar II.B. 1 Struktur Organisasi Kesamatan Sawangan
C. Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan
Golongan
Tabel II.C. 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No
Unit Kerja
Kualifikasi Pendidikan
Jumlah SD SMP SLTA Diploma S1 S2
1 Kecamatan Sawangan - 1 8 1 2 2 14
2 Kelurahan Sawangan - 1 1 - 4 - 6
3 KelurahanSawangan Baru - 1 3 1 1 1 7
4 Kelurahan Pasir Putih - - 3 - 4 1 8
5 Kelurahan Kedaung - - 3 - 2 - 5
6 Kelurahan Cinangka - - 3 - 2 - 5
7 Kelurahan Bedahan - 1 1 - 4 1 7
8 Kelurahan Pengasinan - 1 4 - 2 - 7
JUMLAH - 5 26 2 21 5 59
Sumber: Monografi Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
Plt. CAMAT
ZAENUDIN, S. Pd
KASI PEMERINTAHAN
AHMAD SOMA, S. IP, M. Si
KASI PEMB. MASYARAKAT
HARDI MULYANTO, SE
KASI TRANTIBUM
JAMHURROBI
JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS CAMAT
ZAENUDIN, S. Pd
35
Tabel II.C. 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pangkat
No
Unit Kerja
Pangkat/Golongan
Jumlah
Tekon I II III IV
1 Kecamatan Sawangan 6 6 2 14
2 Kelurahan Sawangan 1 1 4 6
3 Kelurahan Sawangan Baru 1 1 1 4 2 7
4 Kelurahan Pasir Putih 3 3 8
5 Kelurahan Kedaung 2 3 5
6 Kelurahan Cinangka 2 3 5
7 Kelurahan Bedahan 2 5 7
8 Kelurahan Pengasinan 1 3 3 7
JUMLAH 2 2 20 31 4 59
Sumber: Monografi Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
Tabel II.C. 3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Golongan
No
Unit Kerja
Pejabat Struktural
Jumlah
IV b IV a III b III a
1 Kecamatan Sawangan 3 1 4
2 Kelurahan Sawangan 2 1 3
3 Kelurahan Sawangan Baru 2 1 3
4 Kelurahan Pasir Putih 4 1 5
5 Kelurahan Kedaung 2 1 3
6 Kelurahan Cinangka 2 1 3
7 Kelurahan Bedahan 4 1 5
8 Kelurahan Pengasinan 2 1 3
JUMLAH 18 10 - 1 29
Sumber: Monografi Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
36
D. Instansi/Lembaga di Tingkat Kecamatan Sawangan
Tabel II.D. 1 Instansi/Lembaga Kecamatan Sawangan
No Instansi/Lembaga Nama Pimpinan
1 Koramil Sawangan Kapten Ibrahim
2 Polsek Sawangan Kompol Sutarjo
3 UPT. Puskesmas Dr. Elin Herliana, MARS
4 UPT. Dinas Pendidikan Drs. Lahmudin
5 KUA H. Asmat, S. Ag
6 BPP Pertanian Yoyo Suryono
7 PLKB Dra. Fatmaniar
8 MUI H. Abdullah Syafe‟ i
9 DPC LPM H. Syaeful Anwar Sumber: Monografi Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
E. Profil Kelurahan
Tabel II. E. 1 Profil Kecamatan Sawangan Berdasarkan Kelurahan
No
Unit Kerja
Nama Lurah
Nama Ketua LPM
Jumlah
RT RW
1 Kelurahan Sawangan H. Ahmad Rifa‟i. LC Achmad Daenuri 48 11
2 Kelurahan Sawangan
Baru
Suhari, SE H. Aman Suherman 43 9
3 Kelurahan Pasir Putih Sudadih Asmawih, S. Ag 69 11
4 Kelurahan Kedaung Wahidin Mahmudin, S. Ag 33 10
5 Kelurahan Cinangka Anis Fathoni, S. Sos Suherman Firdaus 58 11
6 Kelurahan Bedahan H. M. Sahal. SE Mahrudin, S. Pd, M.
Pd
78 14
7 Kelurahan Pengasinan M. Fahlun, S. Sos,
M. Si
Syarif Hidayat. M 77 13
Jumlah 406 79
Sumber: Monografi Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
37
F. Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
Tabel II. F. 1 Distribusi Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Kecamatan
Sawangan
No
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Luas Wilayah
(Ha)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Ha)
1 Kelurahan Sawangan 15,785 534.00 30
2 KelurahanSawangan Baru 12,797 216.48 59
3 Kelurahan Kedaung 13,104 260.00 50
4 Kelurahan Bedahan 18,396 599.95 31
5 Kelurahan Pasir Putih 16,562 518.00 32
6 Kelurahan Pengasinan 17,316 360.00 48
7 Kelurahan Cinangka 14,351 440.50 33
Jumlah 108,311 2,928.93 283
Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
G. Keadaan Geografis
Keadaan Geografis Kecamatan Sawangan terletak disebelah Barat Kota
Depok, dengan batas-batas wilayah:
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten dan
Kec. Limo.
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Bojongsari.
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kec. Limo dan Kec. Pancoran Mas.
38
H. Luas Penggunaan Tanah
Luas Wilayah Kecamatan Sawangan sekitar 2.928,93Ha. Dengan
ketinggian Wilayah dari permukaan laut berkisar 50 s/d60 m, dengan
permukaan tanah yang relatif datar dan tidak berbukit-bukit. Pola penggunaan
tanah secara garis besar terdiri dari:
- Perumahan : 695 Ha (23,73 %)
- Industri : -
- Pekarangan : 1.165 Ha (39,78 %)
- Sawah : 211 Ha (7,20%)
- Ladang : 92.5 Ha (3,16 %)
- Kuburan : 37 Ha (1,26 %)
- Lain-lainnya : 728,43 Ha (24,87 %)
I. Keadaan Demografi
Kecamatan Sawangan memiliki jumlah penduduk 107.805 jiwa atau
27.098 kepala keluarga yang terdiri dari:
- Laki - Laki : 55.065 jiwa
- Perempuan : 53. 246 jiwa
J. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kecamatan Sawangan merupakan suatu wilayang yang memiliki potensi
sumber daya alam yang bernilai jika dikelola dengan baik dan benar. Potensi
tersebut yaitu dalam bidang perikanan, pertanian dan perkebunan. Berdasarkan
hal tersebut, banyak dari penduduk Kecamatan Sawangan yang memilih untuk
39
berwirausaha yang bergerak dalam sektor jasa. Meskipun di Kecamatan
Sawangan memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak, namun
banyak juga dari penduduk Kecamatan Sawangan yang lebih memilih profesi
Guru sebagai pekejaan utama untuk mata pencahariannya. Berikut data jumlah
penduduk berdasarkan mata pencaharian yang berada di Kecamatan Sawangan
sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel II.J. 1 Mata Pencaharian Warga Kecamatan Sawangan
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani 6.200
2 Wiraswasta 15.776
3 Pengrajin/Industri Kecil 340
4 Buruh 3.816
5 Pedagang 14.457
6 PNS 15.027
7 TNI/POLRI 300
8 Pensiunan 887
9 Guru 32.440
10 Lain-lain 19.068
Jumlah 108.311 Orang Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Sawangan, Tahun 2017
40
BAB III
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Status Sosial Orang Tua
Pada bagian analisis hasil penelitian ini akan disajikan tentang
karakteristik status sosial orang tua yang dilihat dari pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, pengeluaran dan tempat tinggal orang tua. Karakteristik status
sosial orang tua responden ini perlu disajikan oleh penulis dengan tujuan untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang latar belakang orang tua sehingga
memudahkan dalam proses analisis terhadap pokok masalah yang akan dijawab
pada akhir penelitian.
Tabel III.A. 1 Pendidikan Orang Tua Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SD 6 6,6 %
SMP 16 18,6 %
SMA 46 50,6 %
Diploma 6 6,6 %
Sarjana 14 15,4 %
Pasca Sarjana 2 2,2 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tercatat pendidikan orang tua responden terbanyak ada pada tingkat SMA
yaitu dengan jumlah 46 orang tua atau 50,6%, selanjutnya pendidikan
terbanyak orang tua kedua ada pada tingkat SMP yaitu dengan jumlah 16 orang
tua atau 18,6% dan pada tingkat Sarjana memiliki frekuensi sebanyak 14 orang
41
tua atau 15,4%. Apabila dibandingkan dengan pendidikan terbanyak responden
yaitu ada pada tingkat Sarjana sebanyak 69 responden atau 76,7% bahwa
terlihat jelas tingkat pendidikan responden lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat pendidikan orang tua yang ada pada tingkat SMA.
Tabel III.A. 2 Pekerjaan Orang Tua Responden
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Pensiun 15 16,6 %
Pegawai Negeri 4 4,4 %
Pegawai Swasta 5 5,6 %
Profesional (Dokter, Guru, dll) 14 15,6 %
Buruh / Tukang 8 8,9 %
Pedagang 15 16,6 %
Wirausaha 10 11,1 %
Tidak Bekerja 18 20,0 %
Lainnya 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Kebutuhan hidup sangatlah beragam jenisnya, oleh karenanya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan usaha (bekerja), baik dalam sektor
formal maupun non-formal agar semua kebutuhan hidup dapat terpenuhi
dengan baik dan berkecukupan. Dari data yang disajikan di atas dapat diketahui
bahwa mata pencaharian orang tua responden terbanyak saat ini tidak bekerja
sejumlah 18 orang tua atau 20,0%. Disusul dengan mata pencaharian orang tua
responden sebagai pedagang dan orang tua responden yang telah pensiun
sejumlah 15 orang tua atau 16,6%.
42
Tabel III.A. 3 Pendapatan Orang Tua Responden
Pendapatan Frekuensi Persentase
< 1.000.000 33 36,6 %
1.000.000 – 2.000.000 18 20,0 %
2.000.000 – 3.000.000 17 18,9 %
3.000.000 – 4.000.000 15 16,7 %
4.000.000 – 5.000.000 6 6,7 %
> 5.000.000 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menjelaskan pendapatan orang tua responden saat ini selama
satu bulan. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwapendapatan orang tua
responden terbilangrelatif rendah, dengan kategori pendapatan terbanyak orang tua
responden sebanyak kurang dari Rp.1.000.000 dengan jumlah 33 orang tua atau
36,6%. Selanjutnya pada kategori pendapatan orang tua responden sebanyak Rp.
1.000.000 sampai Rp. 2.000.000 dengan jumlah 18 orang tua atau 20,0% dan
kategori pendapatan orang tua responden sebanyak Rp. 2.000.000 sampai Rp.
3.000.000 ada sejumlah 17 orang tua atau 18,9%. Dengan pendapatan yang didapat
orang tua respondensaat ini yang relatif rendah dikarenakan sebagian besar dari
orang tua respondenkarena tidak bekerja.
43
Tabel III.A. 4 Pengeluaran Orang Tua Responden
Pengeluaran Frekuensi Persentase
< 1.000.000 41 45,6 %
1.000.000 – 2.000.000 27 30,0 %
> 2.000.000 22 24,4 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menjelaskan rata-rata pengeluaran orang tua responden untuk
memenuhi kebutuhannya selama satu bulan. Berdasarkan data di atas
pengeluaran orang tua responden terbanyak berada pada kategori kurang dari
Rp. 1.000.000 dengan jumlah 41 orang tua atau 45,6%, selanjutnya pada
kategori pengeluaran orang tua responden sebanyak Rp. 1.000.000 sampai Rp.
2.000.000 terdapat 27 orang tua atau 30,0% dan lebih dari Rp. 2.000.000
sebanyak 22 orang tua 24,4%.Maka dapat dikatakan bagian antara pendapatan
dan pengeluaran orang tua responden selama satu bulan ini seimbang.
Tabel III.A. 5 Tempat Tinggal Orang Tua Responden
Tempat Tinggal Frekuensi Persentase
Bersama Anak / Saudara 16 18,6 %
Rumah Sendiri 73 80,3 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menggambarkan mengenai tempat tinggal orang tua
responden. Dari data di atas menunjukan bahwa tempat tinggal orang tua
responden terbanyak ada di rumah sendiri dengan hasil 80,3% atau 73 orang
44
tua responden, selanjutnya hasil kedua yang didapat ada pada kategori tinggal
bersama anak saudara dengan hasil sebanyak 18,6% dengan 16 orang tua
responden.
Tabel III.A. 6 Jabatan Orang Tua Responden
Jabatan Frekuensi Persentase
RT/RW 6 6,6 %
Tokoh Masyarakat 23 25,3 %
Tokoh Agama 15 16,5 %
Ketua Pemuda 9 9,9 %
Kepala Desa 5 5,5 %
Linmas 32 35,2 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menjelaskan frekuensi jabatan orang tua responden. Terdapat
kategori jabatan orang tua responden terbanyak sebagai linmas (perlindungan
masyarakat) sebanyak 32 orang tua responden atau 35,2%, selanjutnya dengan
kategori sebagai tokoh masyarakat sebanyak 23 orang tua responden atau
25,3% dan untuk kategori sebagai tokoh agama sebanyak 15 orang tua
responden atau 16,5%.
Mengingat pengeluaran yang didapat oleh orang tua responden yang
minim, itu semua didasarkan pada jabatan orang tua responden di lingkungan
masyarakatnya. Dimana pada hasil frekuensi di atas, jabatan terbanyak yang
ditempati oleh orang tua responden adalah sebagai linmas (perlindungan
masyarakat).
45
Tabel III.A. 7 Jenis Penghormatan Orang Tua Responden
Jenis Penghormatan Frekuensi Persentase
Biasa Saja 50 55,6 %
Sangat Dihormati 40 44,4 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menjelaskan bahwa frekuensi hasil jenis penghormatan orang
tua responden sedikit perbedaan hasilnya. Berdasarkan data di atas terdapat 50
atau 55,6% orang tua responden yang merasa biasa saja untuk dihormati pada
masyarakat sekitar. Selain itu terdapat 40 atau 44,4% dari orang tua responden
yang merasa sangat dihormati pada masyarakat sekitar. Dengan jenis
penghormatan yang sangat dihormati biasanya jenis penghormatan tersebut
dimiliki oleh orang tua responden yang mempunyai jabatan atau kedudukan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat-masyarakat sekitar, contoh:
orang tua responden yang menjabat sebagai RT/RW, tokoh masyarakat dan
lain-lain.
B. Dimensi-dimensi Pengambilan Keputusan Anak
Pada bagian analisis hasil penelitian ini akan disajikan mengenai dimensi-
dimensi pengambilan keputusan anak yang berprofesi sebagai guru di sekolah-
sekolah kecamatan Sawangan yang dilihat berdasarkan dimensi proses
pengambilan keputusan, pemilihan keputusan, efektifitas keputusan dan
pengawasan keputusan. Dimensi-dimensi pengambilan keputusan anak yang
berprofesi sebagai guru di sekolah-sekolah kecamatan Sawangan ini perlu
46
disajikan oleh penulis dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang indikator berdasarkan dari dimensi-dimensi pengambilan keputusan
anak sehingga memudahkan dalam proses analisis terhadap pokok masalah
yang akan dijawab pada akhir penelitian. Yakni untuk menghitung seberapa
pengaruh status sosial orang tua terhadap pengambilan keputusan anak.
Tabel III.B. 1 Pengaruh Pemilihan Pekerjaan Responden
Pemilihan Pekerjaan Frekuensi Persentase
Orang Tua 61 67,8 %
Teman 28 31,1 %
Lingkungan 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil survei di lapangan ditemukan bahwa sebagian besar pengaruh
pemilihan pekerjaan responden yakni sebanyak 61 atau 67,8% yang
dipengaruhi dari orang tua. Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian yang
didapat oleh penulis. Sedangkan untuk kategori pemilihan pekerjaan
berdasarkan pengaruh dari teman ada sebanyak 28 responden atau 31,1% dan
pemilihan pekerjaan terakhir berdasarkan pengaruh dari lingkungan hanya ada
1 responden atau 1,1%.
47
Tabel III.B. 2 Sumber Informasi Pekerjaan Responden
Sumber Informasi Frekuensi Persentase
Teman 15 16,7 %
Keluarga 64 71,1 %
Media Massa 10 11,1 %
Job Fair 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa hasil tertinggi yang diperoleh
dalam mencari sumber informasi pekerjaan ada sebanyak 64 atau 71,1%
responden yang mendapat informasi pekerjaan melalui keluarga. Namun selain
keluarga, hasil kedua yang didapat penulis dalam mencari sumber informasi
pekerjaan responden didapat melalui teman sejumlah 15 atau 16,7%. Hal
tersebut tentunya memang salah satu pengaruh seseorang mendapat informasi
mengenai perkerjaan dikarenakan orang-orang tersebutlah yang menjadi bagian
terdekat dalam kehidupan seseorang yang sedang mencari informasi mengenai
pekerjaan.
48
Tabel III.B. 3 Pendapatan Responden
Pendapatan Frekuensi Persentase
< 1.000.000 14 15,4 %
1.000.000 – 2.000.000 32 33,6 %
2.000.000 – 3.000.000 30 35,6 %
3.000.000 – 4.000.000 9 9,9 %
4.000.000 – 5.000.000 4 4,4 %
> 5.000.000 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan data di atas kategori pendapatan terbanyak responden ada
pada tingkat Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.000 dengan jumlah frekuensi 32
responden atau 35,6%, selanjutnya pendapatan terbanyak kedua ada pada
tingkat Rp. 2.000.000 sampai Rp. 3.000.000 dengan jumlah 30 responden atau
33,6%.
Berdasarkan hasil survei pada pendapatan responden yang berprofesi
sebagai guru, diketahui bahwa tingkat pendapatan responden mencukupi untuk
kebutuhannya sehari-hari apabila dilihat dengan pengeluaran responden yang
tidak melebihi pendapatan responden yaitu sebanyak kurang dari Rp. 1.000.000.
Dengan pendapatan responden yang menghasilkan Rp. 1.000.000 sampai Rp.
2.000.000, didapatkan oleh responden yang bukan hanya sekedar dari
profesinya sebagai guru saja namun didapat juga dengan hasil pekerjaan lain
responden.
49
Tabel III.B. 4 Penegeluaran Responden
Pengeluaran Frekuensi Persentase
< 1.000.000 34 37,4 %
1.000.000 – 2.000.000 30 33,8 %
2.000.000 – 3.000.000 17 18,9 %
3.000.000 – 4.000.000 6 6,6 %
4.000.000 – 5.000.000 2 2,2 %
> 5.000.000 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menjelaskan frekuensi pengeluaran responden untuk
memenuhi kebutuhannya selama satu bulan. Pengeluaran terbanyak responden
ada pada kategori kurang dari Rp. 1.000.000 dengan jumlah 34 responden atau
37,4%, selanjutnya hasil pengeluaran responden kedua dengan kategori Rp.
1.000.000 sampai Rp. 2.000.000 ada sejumlah 30 responden atau 33,8% dan
untuk kategori pengeluaran sejumlah Rp. 2.000.000 sampai Rp. 3.000.000
terdapat 17 responden atau 18,9%. Maka dapat dikatakan bagian antara
pendapatan dan pengeluaran responden selama satu bulan ini seimbang apabila
dilihat dari kategori pendapatan terbanyak responden yang melebihi tingkat
kategori pengeluaran responden yaitu dengan jumlah Rp. 1.000.000 sampai Rp.
2.000.000.
50
Tabel III.B. 5 Alasan Responden Memilih Pekerjaan
Alasan Pemilihan Pekerjaan Frekuensi Persentase
Gaji Yang Tinggi 1 1,1 %
Adanya Minat 2 2,2 %
Sesuai Keahlian 54 60,0 %
Adanya Link/Channel 4 4,4 %
Fleksibelitas/dapat disambi 28 31,2 %
Adanya Lowongan 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menjelaskan apa yang menajdi alasan responden dalam
memilih pekerjaannya. Di mana kategori terbanyak karena sesuai dengan
keahlian responden dengan jumlah sebanyak 54 atau 60,0%, selanjutnya hasil
yang kedua ada pada kategori fleksibelitas/dapat disambi dengan jumlah 28
responden atau 31,2% mengingat jumlah tertinggi dari jenis kelamin dan status
perkawinan pada penelitian ini diperoleh pada jenis kelamin perempuan dan
sudah menikah. Maka dari itu alasan 28 responden memilih pada kategori
fleksibelitas/dapat disambi untuk memilih pekerjaanya sebagai guru karena
responden tersebut dapat membagi waktu antara karir dan keluarganya.
C. Karakteristik Anak (Responden)
Pada bagian analisis hasil penelitian ini akan disajikan tentang
karakteristik responden yang dilihat dari segi usia, jenis kelamin, status
perkawinan dan pendidikan. Karakteristik responden ini perlu disajikan oleh
51
penulis dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang seluk-
beluk responden sehingga memudahkan dalam proses analisa terhadap pokok
masalah yang akan dijawab dalam akhir penelitian.
Tabel III.C. 1 Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase
20 – 30 Tahun 51 56,7 %
30 – 40 Tahun 39 43,3 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas adalah data usia responden guru yang menjadi objek
penelitian. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa tingkat usia
responden yang berprofesi sebagai guru sangat bervariatif mulai dari 20 tahun
sampai yang berusia 40 tahun. Dapat diketahui bahwa responden yang
berprofesi sebagai guru lebih banyak ada pada usia 20 sampai dengan 30 tahun
sebesar 56,7%, disusul dengan responden yang berusia 30 sampai dengan 40
tahun sebesar 43,3%.
Hal tersebut mengindikasikan sebagian besar responden masih berusia 20
sampai dengan 30 tahun. Di mana pada usia tersebut rata-rata orang Indonesia
memang sedang mengalami masa produktifitas yang tinggi/sedang berada di
puncak karir.
52
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden yang berprofesi sebagai
guru di sekolah-sekolah Kecamatan Sawangan secara keseluruhan lebih di
dominasi responden yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 63 responden
atau 70,0% dibandingkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sejumlah 27
responden atau 30,0%.
Tabel III.C. 3 Status Perkawinan Responden
Status Perkawinan Frekuensi Persentase
Menikah 61 67,8 %
Belum Menikah 28 31,1 %
Pernah Menikah 1 1,1 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil survei di lapangan ditemukan bahwa sebagian besar responden
yang berstatus menikah yakni sebanyak 61 responden atau 67,8%. Hal ini bisa
berkaitan dengan usia responden yang mayoritas masih berusia 20 sampai
dengan 30 tahun, di mana usia tersebut rata-rata orang Indonesia biasanya telah
melakukan pernikahan. Sedangkan untuk kategori belum menikah ada
sebanyak 28 responden atau 31,1% dan untuk status yang pernah menikah
hanya ada 1 responden atau 1,1%.
Tabel III.C. 2 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki – laki 27 30,0 %
Perempuan 63 70,0 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
53
Tabel III.C. 4 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SMA 2 2,2 %
Diploma 14 15,6 %
Sarjana 69 76,7 %
Pasca Sarjana 5 5,6 %
Jumlah 90 100,0 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tingkat pendidikan responden berdasarkan hasil survey diketahui bahwa
sebagian besar responden memperoleh pada tingkat Sarjana (S1). Tercatat
pendidikan terakhir responden tertinggi adalah sebagian besar tamatan Sarjana
(S1) yaitu sebesar 69 responden atau 76,7%. Selanjutnya pendidikan terakhir
tertinggi yang kedua adalah tingkat Diploma yaitu 14 responden atau 15,6%.
Sedangkan sisanya sebanyak 5 responden atau 5,6% adalah tamatan
PascaSarjana (S2). Hal ini menunjukan bahwa salah satu latar belakang mereka
sebagai guru memang berdasarkan dari tingkat pendidikan mereka yang tinggi.
D. Analisis Regresi Logistik
Pada sub bab ini kita akan melihat bagaimana pengaruh antara variabel X
(status sosial orang tua) dan variabel Y (pengambilan keputusan). Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh antar kedua variabel tersebut, pada penelitian
ini menggunakan analisis Regresi Logistik dengan beberapa perhitungan, yaitu:
54
1. Uji Signifikansi Parameter
Tabel III.D. 1 Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 3a Pendidikan .369 .174 4.493 1 .034 1.446
Pengeluaran -1.090 .350 9.712 1 .002 .336
Jabatan .247 .145 2.901 1 .089 1.280
Jenis Penghormatan 2.045 1.273 2.581 1 .108 7.733
Constant -2.722 2.370 1.319 1 .251 .066
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Pada variabel independen (status sosial orang tua) nilai P value uji wald
(Sig) < 0,05, artinya masing-masing variabel mempunyai pengaruh parsial
yang signifikan terhadap variabel Y (pengambilan keputusan). Berdasarkan
output data diatas terlihat jelas bahwa pada nilai Sig Wald pendidikan dan
pengeluaran orang tua mempunyai nilai < 0.05 sehingga menolak Ho atau yang
berarti pendidikan dan pengeluaran orang tua memberikan pengaruh parsial
yang signifikan terhadap variabel Y (pengambilan keputusan). Namun, berbeda
untuk penilaian pada dimensi jabatan dan jenis penghormatan orang tua yang
mempunyai nilai Sig Wald > 0.05 yang artinya bahwa menerima Ho atau yang
berarti tidak memberikan pengaruh parsial yang signifikan. Sehingga
didapatkan model regresi logistik sebagai berikut: log it[π(x)] = -2.722+
0.369X1 – 1.090X2 +0.247X3 + 2.045X4.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas bahwa data dimensi status sosial
orang tua yang mempengaruhi pengambilan keputusan anak adalah pendidikan
dan pengeluaran orang tua. Hal ini disebabkan karena mengingat hasil
karakteristik orang tua yang telah dipaparkan, responden ingin memiliki status
55
sosial yang lebih tinggi dibandingkan status sosial orang tuanya. Dengan kata
lain responden ingin meninggikan derajat status sosial orang tuanya dengan
memiliki pendidikan, pendapatan, pengeluaran dan khususnya pekerjaan yang
lebih tinggi dibandingkan orang tuanya.
2. Uji Kecocokan Model
Nilai statistik Chi-Square untuk uji kecocokan Hosmer-Lemeshow dapat
diketahui dengan menggunakan software SPSS didapatkan output sebagai
berikut:
Tabel III.D. 2 Hosmer and Lomeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
3 10.017 7 .188
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Nilai Chi Square tabel untuk DF 7 pada taraf signifikansi 0,05 adalah
sebesar 14.067. Karena nilai Chi Square Hosmer and Lemeshow hitung 10.017
< Chi Square table 14.067 atau 0,05 yang berarti Ho diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi logistik di atas dapat diterima dan pengujian
hipotesis dapat dilakukan sebab tidak ada perbedaan signifikan antara model
dengan nilai observasinya.
3. Odds Rasio
Salah satu cara mengintepretasikan koefisien dalam regresi logistik yaitu
melalui odds rasio, di mana akan dibahas untuk masing-masing variabel
independen (X) yang termasuk ke dalam model.
56
3.1. Variabel Ukuran Pendidikan (X1)
Untuk variabel X1 (ukuran pendidikan) diperoleh nilai odds ratio sebesar
1.446 artinya guru yang mempunyai orang tua dengan pendidikan tinggi maka
akan berpeluang 1.446 kali untuk memiliki status sosial tinggi dibanding guru
yang mempunyai orang tua dengan pendidikan rendah.
3.2.Variabel Ukuran Pengeluaran (X2)
Untuk variabel X2 (ukuran pengeluaran) diperoleh nilai odds ratio sebesar
0.336 artinya guru yang mempunyai orang tua dengan pengeluaran tinggi maka
akan berpeluang 0.336 kali untuk memiliki status sosial tinggi dibanding guru
yang mempunyai orang tua dengan pengeluaran rendah.
3.3.Variabel Ukuran Jabatan (X3)
Untuk variabel X3 (ukuran jabatan) diperoleh nilai odds ratio sebesar
1.280 artinya guru yang mempunyai orang tua dengan jabatan tinggi maka akan
berpeluang 1.280 kali untuk memiliki status sosial rendah dibanding guru yang
mempunyai orang tua dengan jabatan rendah.
3.4.Variabel Ukuran Jenis Penghormatan (X4)
Untuk variabel X4 (ukuran jenis penghormatan) diperoleh nilai odds ratio
sebesar 7.733 artinya guru yang mempunyai orang tua dengan jenis
penghormatan tinggi maka akan berpeluang 7.733 kali untuk memiliki status
57
sosial rendah dibanding guru yang mempunyai orang tua dengan jenis
penghormatan rendah.
4. Koefisien Determinasi
Tabel III.D. 3 Model Summary
Step
-2 Log
likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
3 83.035a .235 .319
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.319, yang menunjukkan bahwa
kemampuan kontribusi dari variabel status sosial orang tua dengan dimensi
pendidikan, pengeluaran, jabatan dan jenis penghormatan orang tua terhadap
pengambilan keputusan adalah sebesar 31,9%. Sedangkan sisanya (100% -
31,9% = 68,1%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
58
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil dari analisis data dan temuan penelitianmaka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Diketahui bahwa pendidikan dan pengeluaran orang tua responden yang
memiliki pengaruh parsial terhadap pengambilan keputusan. Di mana jumlah
terbanyak dalam pendidikan orang tua responden berada pada tingkat SMA
sebanyak 46 orang atau 50,6%. Sementara jumlah pengeluaran orang tua
responden terbanyak sebesar Rp. < 1.000.000 dengan jumlah 41 responden
atau 45,6%. Hal ini terjadi dikarenakan terdapat pengaruh dari hasil
perhitungan regresi logistik pada variabel pendidikan dan pengeluaran orang
tua responden namun tidak berpengaruh pada perhitungan variabel jabatan
dan jenis penghormatan orang tua responden.
Selain berdasarakan hasil perhitungan, penulis juga menemukan bahwa
adanya pengaruh dari pendidikan dan pengeluaran orang tua responden
disebabkan karena responden ingin memiliki status sosial yang lebih tinggi
dibandingkan status sosial orang tuanya. Dengan kata lain responden ingin
meninggikan derajat status sosial orang tuanya dengan memiliki pendidikan,
pendapatan, pengeluaran dan khususnya pekerjaan yang lebih tinggi
dibandingkan orang tuanya.
59
B. Saran
Bedasarkan hasil dari penelitian ini, penulis ingin memberikan beberapa
penyampaian saran terkait status sosial orang tua dan pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1. Disarankan untuk penulis-penulis selanjutnya agar lebih banyak
memfokuskan terhadap kajian peran status sosial orang tua dalam
pengambilan keputusan anak. Kajian ini penting dilakukan guna
untuk mengetahui seberapa banyak warga Indonesia yang
mengalami hal tersebut.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat lebih mengeksplorasi daerah
dengan cakupan yang lebih luas agar dapat mempertajam
rekomendasi kebijakan sosial.
xiii
Daftar Pustaka
Anzizhan, Syafaruddin. 2004. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan.
Jakarta: Grasindo.
Bungin, Burhan. 2013. Metode Penelitian Sosial & Ekonomi: Format-format
Kuantitatif dan Kualitatif Untuk Studi Sosiologi, Kebijakan, Publik,
Komunikasi, Manajemen dan Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Coleman, James S. 2011. Dasar-Dasar Teori Sosial (Foundations of Social
Theory). Bandung: Nusa Media.
Coser, Lewis A. 1977. Master Of Sociological Thought. Ideas in Historical and
Social Context, 2nd
Edition. USA: Harcourt Brace Jovennovich.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Djamarah, Bahri Syaiful. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam
keluarga. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Drenevich, Paul., Brush, Thomas H dan Chatuverdi, Alok. 2010. Examining an
implications of process and choice for strategic decision making
effectiveness. International journal about support technology. Vol: 2 (3):
1-5.
F.J. Monks, A. K. 2014. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Heriyanto, Arief. 2002. Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial dan
Pengaruhnya. Jakarta.
Munandir. 1996. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Depdikbud.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai
Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santrock, John W. Adolescence. 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali.
Sorokin, Pitirim A. 1959. Social and Cultural Mobility. Glencoe: The Free Press.
xiv
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supranto. 2005. Tehnik Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rineka Cipta
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia.
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori,
Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Jurnal, Skripsi, Tesisi, Disertasi
Amitta Wijayana Kusuma, Lenny. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi
Pendidikan Akuntansi Di Universitas Negeri Semarang. Skripsi
Universitas Negeri Semarang Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan
Ekonomi.
Ermadani. 2015. Peran Orang Tua Dalam Membantu Arah Pilihan Karir Anak Di
Kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Jurnal.
Febisatria, Andhi. 2017. Pengaruh Manajemen Pengetahuan Terhadap
Pengembalian Keputusan Efektifitas Dengan Penempatan Kerja Sebagai
Variabel Moderasi Pada Karyawan PT. Bukit Asam (PERSERO) Tbk Unit
Pelabuhan Tarahan. Skripsi Universitas Bandar Lampung Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
Mehmood, Tariq. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Prestasi Siswa
(Studi Kasus: Sekolah Tinggi Turbela Township Haripur). International
Journal of Social Sciences and Education Volume: 1 Issue: 2 April 2011.
xv
Lampiran
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam
rangka menyusun Skripsi S1 Sosiologi
2. Pilihlah salah satu jawaban yang memenuhi persepsi Bapak/Ibu/Sdr/i
dengan cara memberi tanda silang (X).
Identitas Responden
1. Umur : 1. 20 - 30 tahun
2. 30 - 40 tahun
2. Jenis Kelamin : 1. Laki – laki
2. Perempuan
3. Pendidikan : 1. SMA
2. Diploma
3. Sarjana (S1)
4. Pasca Sarjana (S2)
4. Status Perkawinan : 1. Menikah
2. Belum Menikah
3. Pernah Menikah
5. Agama :
6. Alamat Rumah :
xvi
Berikanlah tanda silang (X) pada salah satu jawaban sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Sdr/i
A. Status Sosial Orang Tua
1. Apa tingkat pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diikuti oleh orang tua
anda?
1. SD 5. UNIVERSITAS (S1)
2. SMP (SLTP) Umum 6. UNIVERSITAS (S2)
3. SMU (SLTA) Umum 7. Lainnya
4. Akademi (D1, D2,D3)
2. Apa pekerjaan orang tua anda saat ini?
1.Pensiunan 6. Pedagang
2. Pegawai Negeri 7. Wirausaha (self-employed)
3. Pegawai Swasta 8. Tidak Bekerja
4. Buruh/Tukang 9. Lainnya
5. Profesional (Dokter, Pengacara, Guru, dll)
3. Sudah berapa lama orang tua anda bekerja untuk pekerjaan saat ini?
1. < 1 tahun 3. 3 - 4 tahun
2. 1 -2 tahun 4. > 5 tahun
xvii
4. Apakah orang tua anda pernah bekerja sebelum pekerjaan yang sekarang?
1. Ya
2. Tidak
5. Apa status pekerjaan utama orang tua anda?
1. Pekerja keluarga tidak dibayar
2. Usaha sendiri
3. Berusaha sendiri dengan bantuan karyawan tidak tetap
4. Berusaha sendiri dengan karyawan tetap
5. Buruh/karyawan pemerintah
6. Buruh/karyawan swasta
7. Pekerja bebas di pertanian
8. Pekerja bebas di non-pertanian
9. Lainnya
6. Berapakah pendapatan orangtua anda per-bulan:
1. Rp. < 1.000.000 4. Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000
2. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 5. Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
xviii
3. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 6. Rp. > 5.000.000
7. Berapakah rata-rata pengeluaran orang tua anda perbulan?
1. Rp. < 1.000.000
2. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
3. Rp. > 2.000.000
8. Kendaraan pribadi apa yang orang tua anda miliki saat ini? (Jawaban boleh
lebih dari 1)
1. Mobil 3. Sepeda
2. Sepeda Motor 4. Tidak ada
9. Dimanakah tempat tinggal orang tua anda?
1. Rumah Sendiri
2. Bersama anak/saudara
10. Apa jabatan orang tua anda di lingkungan masyarakat?
1. Sebagai RT/RW 4. Ketua Pemuda
2. Tokoh Masyarakat 5. Kepala desa/Kepala dusun
3. Tokoh agama/Ustadz 6. Linmas
11. Penghormatan apa yang didapat atas jabatan yang dimiliki orang tua anda?
1. Biasa saja
xix
2. Sangat dihormati
B. Pengambilan Keputusan
1. Siapakah yang memberikan pengaruh terhadap pilihan pekerjaan anda?
1. Orang Tua 3. Lingkungan
2. Teman
2. Dari mana anda mendapatkan sumber informasi utama dalam memperoleh
pekerjaan anda saat ini?
1.Teman/Sahabat
2. Keluarga
3. Media Massa (surat kabar, TV, radio, internet)
4. Career Day (job fair)
3. Hal apa yang menjadi hambataan dalam mencari pekerjaan?
1. Networking kurang
2. Kurang memiliki ketrampilan/softskill
3. Minim sumber informasi
4. Tidak punya pengalaman kerja
4. Alasan memilih pekerjaan anda saat ini?
1. Gaji yang tinggi
xx
2. Sesuai Minat
3. Sesuai dengan kompetensi/keahlian
4. Masuk melalui link/channel
5. Adanya kesempatan/lowongan
6. fleksibelitas (dapat disambi)
5. Berapa pendapatan yang anda terima dari pekerjaan anda saat ini?
1. Rp. < 1.000.000 4. Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000
2. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 5. Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
3. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 6. Rp. > 5.000.000
6. Berapa pengeluaran yang anda terima dari pekerjaan anda saat ini?
1. Rp. < 1.000.000 4. Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000
2. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 5. Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
3. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 6. Rp. > 5.000.000
7. Seperti apa sikap pimpinan dalam mengawasi anda ketika bekerja?
1. Tegas 3. Disiplin
2. Santai 4. Acuh