pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja...
TRANSCRIPT
PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU
DI SMA NEGERI 10 TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Deny Rizki Kurniawan
11150182000051
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Deny Rizki Kurniawan (11150182000051), Pengaruh Sertifikasi Guru
terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Skripsi
Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi guru
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Penelitian ini
bersifat penelitian deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dimana populasi penelitian
ini berjumlah 24 guru yang telah sertifikasi dari total keseluruhan berjumlah
38 guru. Dari total keseluruhann guru, maka sampel yang di gunakan
penelitian ini berjumlah 24 guru yang telah sertifikasi. Teknik pengumpulan
data utama menggunakan angket yang disebar ke 24 guru yang telah
sertifikasi. Teknik wawancara dan studi dokumen dilakukan untuk
mendukung hasil data angket. Narasumber dalam wawancara pada
penelitan ini yaitu kepada Kepala Sekolah dan Pengawas. Hasil yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara sertifikasi
guru dengan kinerja guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan.
Berdasarkan pengolahan data hasil perhitungan SPSS Vers.23,
pengujian statistik uji t, hasil nilai Thitung sebesar 3,467 dan Ttabel sebesar
2,073, dengan signifikansi sebesar 0,002. Dengan kriteria pengujian jika
Thitung > Ttabel dan jika signifikansi < α (0,05), maka Ho ditolak H1 di
terima. Sehingga terdapat pengaruh yang cukup antara sertifikasi guru
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Pada
perhitungan koefisien determinasi diketahui pengaruh sertifikasi guru
dengan kinerja guru sebesar 35,3%. Sedangkan sisanya 64,7% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Dari hasil perhitungan tersebut maka terdapat pengaruh yang cukup
antara sertifikasi guru dengan kinerja guru di SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan.
Kata Kunci: Sertifikasi Guru, Kinerja Guru.
vi
ABSTRACT
Deny Rizki Kurniawan (11150182000051), The Effect of Teacher Certification on
Teacher Performance in SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Thesis
Undergraduate Program (S-1) Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.
This study aims to determine the effect of teacher certification on teacher
performance in SMA 10 Tangerang Selatan. This research is a descriptive study with
quantitative research methods. This study uses purposive sampling where the study
population is 24 teachers who have been certified from a total of 38 teachers. From
the total number of teachers, the sample used in this study was 24 certified teachers.
The main data collection technique uses a questionnaire distributed to 24 certified
teachers. Interview techniques and document studies were conducted to support the
results of questionnaire data. Interviewees in this research are to the Principal and
Superintendent. The results found in this study are that there is an influence between
teacher certification and teacher performance in SMA Negeri 10 Tangerang Selatan.
Based on processing data from SPSS Vers.23 calculation results, t test
statistic testing, the results of the Tcount value of 3,467 and Ttable of 2,073, with a
significance of 0.002. With the testing criteria if Thitung> Ttable and if the
significance <α (0.05), then Ho is rejected H1 is accepted. So that there is sufficient
influence between teacher certification on teacher performance in SMA 10
Tangerang Selatan. In the calculation of the coefficient of determination is known the
effect of teacher certification with teacher performance of 35.3%. While the
remaining 64.7% is influenced by other factors not examined.
From the results of these calculations there is a sufficient influence between
teacher certification with the performance of teachers in SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan.
Keywords: Teacher Certification, Teacher Performance.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas segala Rahmat,
Karunia dan Anugerah-Nya kepada penulis Sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi “Pengaruh Sertifikasi
Guru terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan”.
Melalui segenap usaha, do’a, serta penantian yang tidak sebentar, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan bantuan, arahan, bimbingan,
serta motivasi dari berbagai pihak. Penulis sampaikan rasa terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa perkuliahan maupun semasa
menyelesaikan skripsi ini. dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Muarif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil. Dosen Pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing,
mengarahkan, memotivasi penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
5. Zahrotul Munawwaroh, M.Pd, Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan
dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
6. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.
7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang
baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan.
8. Kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, Guru, staff dan siswa SMA
Negeri 10 Tangerang Selatan yang telah meluangkan waktu dan tempat serta
bersedia sebagai informan selama penulis melakukan penelitian.
9. Pengawas Sekolah SMA 10 Tangerang Selatan yang telah meluangkan waktu
dan tempat sebagai informan selama penulis melakukan penelitian
10.Kedua orang tua tercinta Ayahanda Sucipto dan Ibunda Tutik Pratiwi atas
segala do’a, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat, serta dukungan moral
maupun materil. Hingga tak mudah untuk menggambarkan seberapa besar
perjuangannya yang telah diberikan kepada penulis. Sehingga perjuangan
yang telah diberikan kepada penulis tidak dapat dituliskan dan disampaikan
lewat kata-kata
11. Teman-teman seperjuangan HMI MP 2015 “Keluarga Bar-bar” (Irfaul Aziz,
Irfan Yusuf, Riza Badruzzaman, Satria Saputra, Ahmad Khoirul Fuad, Azzam
Baihaqi, Naufal Misbahuddin, Alfa Rezky, Annisa Silviani Rizqy, Anis
Purwanti, Azizah, Roiyatul Jannah, Selfiari Safitryah, Reza Rizkia) yang telah
memberikan do’a, dukungan, semangat dan pengalaman berharga dalam
menjalani masa perkuliahan. Semoga usaha kita, perjuangan kita, cita-cita kita
sampai pada tujuan. Yakin Usaha Sampai!
ix
12. Seluruh keluarga besar HMI Manajemen Pendidikan kakak-kakak, adik-adik,
yang telah memberikan dukungan, pembelajaran, pengalaman, semangat dan
do’a kepada penulis
13. Seluruh Keluarga IMMAPSI khususnya wilayah 2 JABOBA, yang telah
mendukung, memberikan semangat, pengalaman serta pembelajar saat masa
perkuliahan
14. Teman-teman KKN Sigma 194 2018, yang telah memberikan semangat,
dukungan serta do’a dalam menyelesaikan skripsi.
15. Teman-teman seperjuangan MP 2015, yang telah berjuang bersama, saling
membantu, saling menyemangati, saling mendoakan, dan memberikan hari-
hari yang berwarna selama perkuliahan.
16. Keluarga Majelis Nurul Fajri, Adit, Fazri, Andre, Bayu, Farhan, Rizky,
Darma, Abu, Farsa, Eca dan adik-adik, terkhusus guru kita bersama Bapak
Andriansyah yang selalu memberikan do’a, dukungan, motivasi, semangat
untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
namun tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat
dan terimakasih penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang bersifat membangun.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Aamiin ya Rabbal’alamin
Jakarta, 16 Desember 2019
Penulis
Deny Rizki Kurniawan
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 8
A. Kinerja Guru .................................................................................................. 8
1. Pengertian Kinerja Guru ............................................................................. 8
2. Kompetensi Dasar Kinerja Guru ................................................................. 9
3. Indikator Kinerja Guru .............................................................................. 10
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru...................................... 11
B. Sertifikasi Guru ............................................................................................ 12
1. Pengertian Sertifikasi Guru ....................................................................... 12
2. Tujuan Sertifikasi guru ............................................................................. 15
3. Manfaat Sertifikasi Guru ........................................................................... 16
4. Prosedur Sertifikasi Guru .......................................................................... 17
xi
5. Permasalahan Sertifikasi Guru .................................................................. 21
C. Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kinerja Guru ..................... 23
D. Penelitian Relevan ........................................................................................ 24
E. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 27
F. Hipotesis ...................................................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 33
B. Variabel Penelitian ....................................................................................... 34
C. Teknik dan Metode Penelitian ...................................................................... 34
D. Populasi dan Sampel .................................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 35
F. Analisa Uji Instrumen .................................................................................. 37
G. Teknik Pengolahan Data ............................................................................... 38
H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 39
I. Kisi-Kisi Instrumen ...................................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................... 50
A. Gambaran Umum SMA Negeri 10 Tangerang Selatan .................................. 50
1. Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ................................................. 50
2. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan ........ 51
3. Visi dan Misi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ..................................... 52
4. Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ............................ 54
5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan ............................................................................................................. 55
6. Data Rombongan Belajar .......................................................................... 56
7. Data Peserta Didik SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ............................. 57
8. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ........... 57
B. Hasil Uji Instrumen ...................................................................................... 59
C. Deskripsi Data .............................................................................................. 62
D. Pembahasan Hasil Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 74
xii
E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 81
F. Temuan Penelitian ........................................................................................ 84
G. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 85
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 85
A. Kesimpulan .................................................................................................. 85
B. Saran ............................................................................................................ 85
1. Saran untuk Sekolah ................................................................................. 85
2. Saran untuk Peneliti Lain .......................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 90
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Total Guru SMA Negeri 10 Tangerang Selatan.................................................. 5
Tabel 2.1 Penelitian Relevan ............................................................................................ 25
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penyusunaan Skripsi .............................................................. 33
Tabel 3.2 Skala Penilaian ................................................................................................. 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Studi Dokumentasi ............................................................................. 36
Tabel 3.4 Tingkat Kecenderungan Variabel ..................................................................... 40
Tabel 3.5 Kisi-kisi Sertifikasi Guru .................................................................................. 44
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kinerja Guru ...................................................................................... 46
Tabel 3.7 Kisi-kisi Wawancara ........................................................................................ 47
Tabel 3.8 Daftar Ceklis Studi Dokumen ........................................................................... 48
Tabel 4.1 Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ....................................................... 50
Tabel 4.2 Tenaga Pendidik SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ........................................ 55
Tabel 4.3 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ................................ 56
Tabel 4.4 Data Rombongan Belajar .................................................................................. 56
Tabel 4.5 Data Peserta Didik ............................................................................................ 57
Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 58
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................................... 59
Tabel 4.8 Hasil Reliabilitas Variabel X (Sertifikasi Guru) ................................................ 61
Tabel 4.9 Hasil Reliabilitas Variabel Y (Kinerja Guru) .................................................... 62
Tabel 4.10 Hasil Koefisien Reliabilitas ............................................................................ 62
Tabel 4.11 Data Variabel X (Sertfikasi Guru)................................................................... 64
Tabel 4.12 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel X (Sertfikasi Guru) ................................. 65
Tabel 4.13 Hasil Mean, Median, Modus Variabel X (Sertfikasi Guru) .............................. 67
Tabel 4.14 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel X (Sertfikasi Guru) .................. 68
Tabel 4.15 Data Variabel Y (Kinerja Guru) ...................................................................... 69
Tabel 4.16 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru)..................................... 71
xiv
Tabel 4.17 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Y (Kinerja Guru) ................................. 73
Tabel 4.18 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru) ..................... 74
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk .................................................................. 75
Tabel 4.20 Hasil Uji Linearitas ........................................................................................ 77
Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas ................................................................................... 78
Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................................................ 79
Tabel 4.23 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 81
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel X (Sertfikasi Guru) ....................... 66
Gambar 4.2 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel X (Sertfikasi Guru) ................ 68
Gambar 4.3 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru) ........................... 72
Gambar 4.4 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru) ................... 74
Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel X (Sertifikasi Guru) ....................................... 76
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Y (Kinerja Guru) ........................................... 76
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................................ 28
Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan .................................. 54
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel X (Sertifikasi Guru)........................... 91
Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Variabel X (Sertifikasi Guru) ............................ 93
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X (Sertifikasi Guru) ........... 97
Lampiran 4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y (Kinerja Guru) ............................... 99
Lampiran 5 Angket Uji Coba Instrumen Variabel Y (Kinerja Guru) ................................. 101
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y (Kinerja Guru) ................ 104
Lampiran 7 Instrumen Angket Penelitian ......................................................................... 105
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Angket Peneitian Variabel X (Sertifikasi Guru) ............... 110
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Angket Peneitian Variabel Y (Kinerja Guru) .................... 112
Lampiran 10 Transkip Wawancara Kepala Sekolah.......................................................... 113
Lampiran 11 Tarnskip Wawancara Pengawas .................................................................. 118
Lampiran 12 Transkip Wawancara Study Pendahuluan .................................................... 122
Lampiran 13 Daftar Nama Guru dan Staff SMA Negeri 10 Tangerang Selatan................. 124
Lampiran 14 Tabel Distribusi R (R Tabel) ....................................................................... 130
Lampiran 15 Tabel Distribusi F (F Tabel) ........................................................................ 131
Lampiran 16 Tabel Distribusi T (T Tabel) ........................................................................ 132
Lampiran 17 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan .............................. 133
Lampiran 18 Surat Permohonan Pembimbing Skripsi....................................................... 134
Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................ 135
Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian ........................................................................ 136
Lampiran 21 Hasil Studi Dokumentasi ............................................................................. 137
Lampiran 22 Uji Referensi ............................................................................................... 138
Lampiran 23 Biodata Penulis ........................................................................................... 147
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini diperlukan adanya sumber daya manusia yang
berkualitas dan kompeten. Sumber daya manusia tersebut dihasilkan dari
berbagai macam kegiatan pendidikan dan pelatihan yang bermutu.
Kualitas pendidikan bangsa saat ini sangat memprihatinkan, rendahnya
kualitas SDM tenaga kependidikan yang belum memenuhi harapan, dalam
Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV pasal 8
yakni “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.1 Sebagaimana yang disampaikan
menurut Syarifudin Yunus:
“Dari 3,9 juta guru yang ada saat ini, masih terdapat 25% guru yang
belum memenuhi syarat kualifikasi akademik, dan 52% guru belum memiliki
sertifikat profesi. Di sisi lain, seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus
memiliki standar kompetensi yang mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional”.2
Mutu pendidikan sebagain besar ditentukan oleh kinerja guru. Di
sekolah-sekolah masih banyak terlihat adanya masalah kinerja guru, seperti
guru masih ada yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum
mengajar, guru yang belum dapat mengkondusifkan keadaan kelas menjadi
tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan di kelas, guru dalam
pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan strategi pembelajaran
yang bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa membosankan bagi
1 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 8 tentang Guru dan Dosen. h. 6. 2Syarifudin Yunus, “Mengkritisi Kompetensi Guru”, diakses dari
https://news.detik.com/kolom/d-3741162/mengkritisi-kompetensi-guru, pada tanggal 24 November
2019 Pukul 01:17 WIB.
2
siswa, belum lagi kasus guru yang tertidur di kelas saat proses belajar mengajar
berlangsung.3 Tanda lain guru tidak kompeten adalah tidak bisa menggunakan
komputer, metode mengajar ceramah, tidak bisa menerapkan metode mengajar
yang aktif dan menyenangkan, tidak bisa memanfaatkan dan mengolah
informasi dari internet, tidak kontekstual dan seterusnya. 4
Melihat kondisi kinerja guru saat ini perlu adanya peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM), karna guru merupakan salah satu unsur penting
dalam penyelenggaran pendidikan agar terciptanya pendidikan yang
berkualitas. Upaya upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia antara lain, melalui program sertifiksasi guru.
Sertifikasi guru adalah sebuah penunjang dalam peningkatan sumber daya
manusia terutama para profesi guru di sekolah-sekolah.5 Dengan adanya
sertifikasi bagi guru, diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru yang lebih
baik sehingga peningkatan mutu pendidikan akan berjalan kearah yang lebih
baik.
Namun demikian apa yang dialami oleh guru pasca sertifikasi bertolak
belakang dengan hakikat sertifikasi itu sendiri. Survei yang dilakuan
memperlihatkan bahwa beban kerja guru meningkat akibat dari tuntutan
minimal 54 jam kerja perminggu. Sebagian besar guru mengalami kelelahan,
depresi, gangguan tidur, lekas marah, sering menangis diruang kerja guru, rasa
bersalah, sering mengabaikan urusan keluarga, membawa urusan keluarga
3 Adinda Zahara, Masih Kurangnya Kinerja Guru, diakses dari
https://www.kompasiana.com/nduth.dinda/5500e5788133116819fa8102/masih-kurangnya-kinerja-
guru, pada tanggal 24 November 2019, pukul 01:27 WIB. 4 Buya Jilan, Permasalahan Guru di Indonesia, Artikel Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, di akses dari https://www.uinjkt.ac.id/id/permasalahan-guru-di-indonesia/, pada
tanggal 24 November 2019 pukul 01:32 WIB. 5 Maretha Riana Ramdhani dkk, “Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Perilaku Sosial Dan
Ekonomi Guru di Kabupaten Ngawi”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Program Studi Magister
Ekonomi dan Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Volume 2, Nomor 1, Maret 2018 : 106- 129, h. 108.
3
kekelas.6 Pada dasarnya yang diharapkan dari sertifikasi guru adalah dapat
tercipta motivasi guru dalam berkarya dan berkembang, pembinaan guru
menjadi lebih bersih, lembaga penyiapan tenaga guru semakin bertanggung
jawab untuk menghasilkan lulusan yang unggul, masyarakat semakin
memahami dan menghargai posisi serta peran guru, dan pemerintah lebih
mempercayai pendidikan anak bangsa kepada guru.
Realita dimasyarakat adalah sertifikasi guru belum menjadi solusi agar
supaya guru dapat meningkatkan kualitas diri tetapi sertifikasi seakan menjadi
perlombaan untuk mendapatkan uang banyak dengan mendapatkan gaji dari
hasil sertifikasi itu. Ini yang menjadi persoalan dalam dunia pendidikan
khususnya sertifikasi yang esensinya adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dialih fungsikan untuk meningkatkan taraf hidup seorang guru. Jadi
ke efektifan sertifikasi guru harus dipertanyakan dan harus dievaluasi. Evaluasi
merupakan hal yang sangat urgen, karena tanpa adaya evaluasi yang intens
maka, tunjangan yang diberikan kepada guru hanya memenuhi kebutuhan hidup
seorang guru bukan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ini yang harus
dilakukan dan harus di cek kembali agar supaya sertifikasi guru dapat berjalan
sesuai dengan tujuan pendidikan.7
Program sertifikasi, seharusnya selain meningkat kesejahteraan guru
juga mampu meningkatkan aktivitas akademik yang menunjang profesinya.
Namun masih banyak guru-guru yang belum memiliki sertifikasi. berikut data
guru tersebut:
6 Marselus R, Sertifikasi Profesi guru, (Jakarta: PT Indeks, 2011), h. 70 7 Samsul AR, Menyoal Efektifitas Sertifikasi Guru, ”Antara Kesejahteraan dan Boomerang”,
diakses dari https://www.kompasiana.com/samsul_ar/561360360023bd87048b4568/menyoal-
efektifitas-sertifikasi-guru-antara-kesejahteraan-dan-boomerang, pada tanggal 24 November 2019
Pukul 03:29 WIB.
4
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga
Pendidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
Hamid Muhammad di dalam koran Republika mengungkapkan bahwa, total guru
yang sudah melakukan sertifikasi sebanyak 1.392.155 guru. Adapun yang belum
sertifikasi terdiri atas 308.888 guru pegawai negeri sipil (PNS), sebanyak
596.888 guru tetap yayasan (GTY), dan guru tidak tetap (GTT) sebanyak
719.354 guru. Dan masih banyak guru yang belum berkualifikasi pendidikan
Sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dan ada juga yang memasuki usia
pensiun, jadi tidak memenuhi syarat sertifikasi.8
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ditjen PMPTK terhadap
guru-guru yang telah disertifikasi memberikan gambaran bahwa guru yang
sudah tersertifikasi belum banyak membawa dampak bagi peningkatan
profesionalisme guru. Dampak sertifikasi lebih kepada peningkatan
kesejahteraan guru dari pada peningkatan profesionalisme. Sekitar 76% dana
tunjangan profesi dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga
setiap hari. Sertifikasi juga belum memperlihatkan peningkatan penghargaan
terhadap status guru sebagai sebuah pekerjaan yang dibanggakan. Sebagian guru
yang telah disertifikasi masih menjalankan pekerjaan-pekerjaan lain yang
dikhawatirkan dapat mengganggu tugas pokok sebagai guru. Misalnya, sekitar
24% guru masih memberikan les privat bagi siswa, 20% tetap menjalankan
aktivitasya sebagai wirausahawan, 38% tetap menjalani sebagai petani.
Sertifikasi guru juga belum membawa dampak bagi peningkatan disiplin guru
dalam menjalankan tugas profesionalnya. Sekitar 45% guru yang telah
disertifikasi sering tidak masuk dengan alasan tidak memiliki jam mengajar
disekolah.9
8 Hamid Muhammad, 1,6 Juta Guru Belum Sertifikasi,
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/11/28/p04h2e384-16-juta-guru-belum-
sertifikasi, Republika.co.id, Diakses tanggal 28 November 2019 jam 22:23 WIB 9 Marselus R. Payong, op.cit., h. 89
5
Disisi lain, masih banyaknya keluhan dan masukan dari berbagai pihak
tentang kinerja guru yang masih banyak belum berubah padahal sudah lulus
sertifikasi, mendapat tunjangan dan hidupnya lebih sejahtera. Oleh karena itu,
guru diharapkan mempunyai kesadaran untuk mengelola sekolah agar lebih
tertib, lebih baik, serta teratur guna pembangunan karakter anak didik.
Namun, masih banyak guru belum bisa memenuhi kualifikasi tersebut.
Seperti Guru jarang membuat RPP dan silabus pembelajaran, guru mengajar
tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta tidak sesuai dengan bidang
study, guru belum menjadi teladan bagi peserta didik, dan juga sering
menemukan guru yang membolos mengajar tanpa alasan yang pasti. Harus
diketahui juga, tidak semua guru yang sudah sertifikasi kinerjanya menurun atau
tidak berubah. Banyak pula guru yang sudah sertifikasi menjadi guru yang
benar-benar profesional.10 Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 1.1 Total guru SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Guru SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Sertifikasi Belum Sertifikasi Total
PNS GTT GTY Honorer
24 0 0 14 38
Sumber: Di Olah Dari Data profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, 2019
Guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan hampir 75% tersertifikasi
namun dalam implementasiannya guru yang sudah tersertifkasi dan belum
tersertifikasi memiliki pengaruh dalam kinerja guru. Sebab guru yang
tersertifikasi dianggap memiliki keprofesionalan dan kompeten dibanding guru
yang belum tersertifikasi. Fakta dilapangan bahwa guru yang belum tersertifikasi
juga dapat menyaingi guru yang sudah tersertifikasi dalam keprofesionalan dan
kompetensinya hanya saja yang membedakan adalah sudah tersertifikasi. Jadi
10 Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, Bapak Nursalim, 20 Februari 2019
pukul 15.03 WIB.
6
serfikasi guru sangat berpengaruh baik bagi kinerjanya, tunjangannya, serta
perlindungan pemerintah terhadap guru.
Berdasarkan permasalahan di atas, sertifikasi guru memang sangat
penting bagi para guru dalam upaya meningkatkan kinerja guru, maka dari itu
penulis tertarik melakukan penelitian berjudul “PENGARUH SERTIFIKASI
GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 10
TANGERANG SELATAN”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
mengidentifikasi beberapa masalah yang muncul antara lain:
1. Tujuan program sertifikasi guru belum tercapai
2. Belum optimalnya kinerja guru
3. Rendahnya penguasaan materi pembelajaran guru dalam kegiatan belajar
mengajar
4. Masih lemahnya kesiapan guru dalam menciptakan situasi menarik dalam
kegiatan belajar mengajar
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas luasnya permasalahan yang ada
dalam skripsi ini, perlu kirannya penulis membatasi penelitian ini pada
masalah: Pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian
yaitu: Adakah pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru di SMAN 10
Tangerang Selatan?
7
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: Untuk menemukan pengaruh positif atau
negatif antara sertifika guru dengan kinerja guru di SMAN 10 Tangerang
Selatan
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
secara teoritis maupun praktis.
a. Secara teoritis
Mengembangkan konsep keilmuan pendidikan khususnya pada
program studi manajemen pendidikan yang mengkaji tentang
sertifikasi guru dan dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian lain
mengenai sertifikasi guru
b. Secara Praktis
Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat bagi pihak
yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:
1) Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
untuk dapat meningkatkan kinerja guru SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan yang sudah tersertifikasi
2) Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja
guru SMA Negeri 10 Tangerang Selatan yang sudah tersertifikasi.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Banyaknya pendapat yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan
pengertian kinerja guru, berikut pemaparan para ahli terkait dengan pengertian
kinerja guru:
Menurut Nawawi dalam buku Pupuh Fathurrohman berpendapat
bahwa, “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan atau
tanggung jawab yan diberikan kepadanya”.11
Sedangkan menurut Tutik Rachmawati dan Daryanto berpendapat,
“kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukan oleh guru dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dapat diartikan baik dan
memuaskan apabila hasil yang dicapai sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan”.12
Senada dengan pendapat Ahmad Susanto, “kinerja guru adalah
perilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendidikan dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan
kriteria tertentu. Serta kinerja guru akan terlihat pada situasi dan kondisi
dalam melaksanakan tugas tersebut”.13
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru yaitu
suatu kemampuan kerja guru yang ditampilkan dalam kegiatan proses belajar
11 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika Aditama,
2012), h. 27 12 Tutik Rachmawati dan Daryanto, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya,
(Yogyakarta, Gava Media, 2013), h. 16. 13 Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, (Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, 2016), h. 70.
9
mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
2. Kompetensi Dasar Kinerja Guru
Banyak para ahli mengemukakan berbagai macam kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru.
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pada Bab
IV Pasal 10, menyatakan bahwa “kompetensi guru meliputi, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh pendidikan profesi.”14
Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G) dalam buku Ali Mudlofir
mengemukakan kompetensi guru sebagai berikut:
(a) menguasi bahan, (b) mengelola program belajar mengajar, (c)
mengelola kelas, (d) menggunakan media/sumber belajar, (e) menguasai
landasan kependidikan, (f) mengelola interaksi belajar mengajar, (g)
menilai prestasi belajar, (h) mengenal fungsi dan layanan bimbingan
peyuluhan, (i) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, (j)
memahami dan menafsirkan hasil penilitian guna keperluan pengajaran.15
Sedangkan menurut E. Mulyasa, “kompetensi guru merupakan
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan
spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru,
yang mencangkup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme”.16
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat bahwa kompetensi dasar
kinerja guru merupakan hal yang haus dilakukan oleh setiap guru mencakup
berbagai bidang kompetensi. Dalam hal ini merupakan sebagai tolak ukur
14 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
op.cit., h. 6. 15 Ali Mudhlofir, Pendidik Profesional Konsep, Strategi, dan Aplikasi dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan di Indonesia, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada: 2012), h. 76-77. 16 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), h. 26.
10
untuk menjadikan guru yang berprofesional dalam melakukan kinerja yang
baik bagi murid serta sekolah.
3. Indikator Kinerja Guru
Untuk mengetahui kinerja seseorang memerlukan penilaian secara
baik dan benar. Dalam penilaian guru, harus memiliki indikator untuk menjadi
tolak ukur penilaian tersebut. Secara konseptual lembaga administrasi
negara/LAN mengemukakan bahwa
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja merupakan suatu yang akan dihitung dan
diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat
kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap
setelah kegiatan selesai dan berfungsi.17
Menurut Moeheriono, indikator kinerja itu bermacam-macam, seperti:
(a) Indikator kinerja sebagai nilai atau karakterisktik tertentu yang
dipergunakan untuk mengukur output atau outcome suatu kegiaatan, (b)
sebagai alat ukur yang dipergunakan untuk menentukan derajat
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, (c) sebagai
ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atas tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi, (d) suatu
informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atas kondisi
suatu fasilitas atau kelompok fasilitas.18
Berbeda dengan pakar lainuku , menurut Colquitt dalam buku Jamil
mengemukakan ada tiga komponen yang dapat menjadi indikator kinerja,
yaitu: (a) kinerja dalam tugas, rutin maupun nonrutin, (b) kinerja perilaku
kewarganegaraan, mengerjakan tugas dengan sukarelawan yang tidak
termasuk tugasnya, (c) kinerja perilaku negatif, mengganggu tujuan
organisasi.19
17 Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpian & Kinerja, (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2013), h. 240. 18 Moeheriono, Indikator Kinerja Utama (IKU), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), h.
32. 19 Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 39.
11
Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa Indikator kinerja guru adalah suatu acuan/tolak ukur untuk menjadi
dasar sebuah penilaian kinerja yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
baik individu maupun kelompok organisasi tertentu.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Banyak faktor yang mempengaruhi terbangunnya suatu kinerja
profesional, termasuk kinerja guru yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Menurut Ahmad Susanto, faktor yang mempengaruhi kinerja guru
terbagi 2, yaitu: (a) faktor internal yang berasal dari sistem kepercayaan
menjadi pandangan hidup seorang guru, (b) faktor eksternal yang meliputi,
volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang, suasana kerja
yang menggairahkan, sikap jujur dan dapat dipercaya, penghargaan, dan juga
sarana yang menunjang”.20
Sedangkan menurut Ondi Saondi dan Aris Suherman menyatakan,
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, antara lain: “(a) kepribadian
dan dedikasi, (b) pengembangan profesi, (c) kemampuan mengajar, (d)
komunikasi, (e) hubungan dengan masyarakat, (f) kedisiplinan, (g)
kesejahteraan, dan (h) iklim kerja”.21
Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya Fatah
Syukur ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru, yaitu:
(a) Faktor kemampuan, secara umum kemampuan dibagi menjadi 2
yaitu, kemampuan Potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge
dan Skill). Seorang guru seharusnya memiliki kemampuan tersebut
agar mampu menyelesaikan pendidikan formal dan mampu mengajar
dalam mata pelajaran ampuannya,
20 Ahmad Susanto, op.cit., h. 73. 21 Ondi Saondi dan Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan, (Bandung: PT Refika Aditama,
2010), h. 24-45.
12
(b) Faktor motivasi, sikap motivasi terbentuk dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi guru sangatlah penting karena untuk mencapai visi
dan misi institusi pendidikan.22
Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru
bermacam-macam, dari sifat, prilaku, baik dari dalam diri maupun dari luar
diri guru tersebut yang menjadi suatu kekuatan atau kelemahan kinerja guru.
B. Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi Guru
Dalam sub bab penulisan skripsi ini, akan diuraikan secara terpisah
antara pegertian sertifikasi & guru berdasarkan pandangan para ahli berikut
uraiannya.
a. Pengertian Sertifikasi
Selama ini pengertian tentang sertifikasi memang multi
interprestasi, setiap orang mempunyai pengertian sendiri mengenai
sertifikasi.
Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik
Indonesia No. 37 Tahun 2017 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan
pasal 1 butir 3, “Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru”.23
Menurut Marselus R. Payong, “Sertifikasi adalah proses pemberian
sertifikat kepada suatu objek tertentu (orang, barang, atau organisasi
tertentu) yang menandakan bahwa objek tersebut layak menurut kriteria,
atau standar tertentu”.24
22 Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: PT. Pustaka
Riski Putra, 2012), h. 132. 23 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 37 Tahun 2017
Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan yang di Angkat Sampai dengan Akhir Tahun 2015 Pasal
1 butir 3, h. 2. 24 Marselus R. Payong, op.cit., h. 68
13
Sedangkan menurut Martinis Yamin, “Sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen atau bukti formal
sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional”.25
Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat suatu objek yang telah memenuhi persyaratan tertentu,
dan juga sudah memenuhi standar bahwa objek tersebut layak untuk
digunakan sesuai dengan kualifikasi.
b. Pengertian Guru
Salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan adalah seorang guru. Dibawah ini akan dipaparkan pengertian
guru.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen pada Bab I pasal 1 menjelaskan bahwa “Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.26
Menurut Sholeh Hidayat, “Guru adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat
adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu yang
tidak harus di lembaga-lembaga pendidikan formal”.27
Sedangkan pendapat lain dari Ondi Saondi dan Aris Suherman
mendefinisikan, “Pendidik atau guru merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
25 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press
Jakarta, 2007), h. 2. 26 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, h. 2. 27 Sholeh Hidayat, Pengembangan Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2017), h. 2.
14
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi”.28
Dapat disimpulkan dari berbagai definisi diatas guru adalah tenaga
profesi yang memiliki tugas untuk mencerdaskan anak bangsa dalam proses
mendidik, mengajar, membimbing serta mengarahkan anak didik dalam
dunia pendidikan formal maupun non formal.
c. Pengertian Sertifikasi Guru
Pada tahun 2005 pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang
tentang Guru dan Dosen agar pemahaman tentang sertifikasi lebih jelas dan
mantap. Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen sebagai berikut: (a) Pasal 1 butir 11: Sertifikasi adalah
proses pemberian sertifikat pendidik guru dan dosen, (b) Pasal 11 butir 1:
Sertifikat pendidik dalam sebagaimana pasal 8 diberikan kepada guru yang
telah memenuhi persyaratan..29
Menurut Ahmad Susanto, “Sertifikasi guru adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan
kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru yang
merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan
yang berkualitas”.30
Pengertian sertifikasi menurut Masnur Muslich, “Sertifikasi adalah
proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan yang layak”.31
28 Ondi Saondi dan Aris Suherman, op.cit., h. 2. 29 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, op.
cit.., h. 3,7 30 Ahmad Susanto, op.cit., h. 265 31 Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), h. 2
15
Sedangkan menurut E. Mulyasa, Sertifikasi guru dapat diartikan
sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki
kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
lembaga sertifikasi.32
Jadi dapat disimpulkan bahwa sertifikasi guru adalah proses
pemberian sertifikat keprofesian kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi dan standar kompetensi serta sudah dipastikan bahwa guru yang
sudah tersertifikasi dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
guru yang profesional
2. Tujuan Sertifikasi guru
Banyak pakar yang mengemukakan tujuan sertifikasi guru.
Menurut Ahmad Susanto, “Sertifikasi guru bertujuan untuk
meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam melakukan tugas
sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.33
Sedangkan menurut Wibowo dalam buku Jejen Musfah
mengungkapkan bahwa sertifikasi guru bertujuan untuk hal-hal sebagai
berikut: “(a) melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan, (b)
melindungi masyarakat dari prakti-praktik tidak kompeten, (c) membantu
melindungi lembaga pendidikan, (d) membangun citra masyarakat terhadap
profesi pendidik dan tenaga kependidikan”.34
Pendapat lain dari Suyatno ada beberapa tujuan sertifikasi,
diantaranya: “(a) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (b)
32 E. Mulyasa, op.cit., h. 33-34. 33 Ahmad Susanto, op.cit., h. 265. 34 Jejen Musfah, Redesain Pendidikan Guru, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h.
63.
16
meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (c) meningkatkan martabat
guru, (d) meningkatkan profesionalitas guru”.35
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas bahwa tujuan
sertifikasi guru adalah untuk menjadikan guru berprofesionalisme dan
berkompeten dalam bidang yang diampu, serta untuk meningkatkan martabat,
jasa, dan memberikan penghargaan kepada guru dalam mewujudkan
pendidikan nasional.
3. Manfaat Sertifikasi Guru
Banyak pakar yang mengemukanan berbagai macam manfaat bagi
guru yang telah mengikuti sertifikasi.
Menurut Ahmad Susanto, Adapun Manfaat sertifikasi guru adalah
sebagai berikut:
(a) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
yang dapat merusak citra profesi guru, (b) Melindungi masyarakat dari
praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan professional, (c)
Menjaga wahana penjaminan mutu bagi lembaga penyelenggara pendidik
dan tenaga kependidikan (LPTK), dan kontrol mutu dan jumlah guru bagi
pengguna layanan pendidikan (d) Menjaga lembaga penyelenggaran
pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang menyimpang, (e)
Memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.36
Sedangkan Menurut Marselus R. Payong manfaat sertifikasi guru
sebagai berikut: “(a) melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak
kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru, (b) melindungi masyarakat
dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional,
(c) meningkatkan kesejahteraan guru”.37
Menurut Masnur Muslich ada beberapa manfaat sertifikasi guru
antara lain:
35 Suyatno, Panduan Sertifikasi Guru, (Jakarta: Indeks, 2008), h. 2-3. 36Ahmad Susanto, op.cit., h. 265-266. 37 Marselus R. Payong, op.cit., h. 77-78.
17
“(a) melindung profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak
kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri, (b)
melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan
profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas
pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia dinegeri ini, (c) menjadi
wahana penjaminan mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan
calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna
layanan pendidikan, (d) menjaga lembaga penyelenggaran pendidikan
dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang
dari ketentuan yang berlaku”.38
Dapat disimpulkan bahwa manfaat sertifikasi guru merupakan sebuah
penghargaan pemerintah terhadap kinerja yang telah dicapai oleh guru dalam
proses sertifikasi untuk melindungi serta meningkatkan kesejahteraan guru
baik berupa fisik maupun non fisik.
4. Prosedur Sertifikasi Guru
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia
nomor 11 tahun 2011 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan pasal 2
mengenai pelaksanaan sertifikasi: “Sertifikasi dilaksanakan melalui: (a)
penilaian portofolio, (b) pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG), (c)
pemberian sertifika pendidik secara langsung; atau, (d) pendidikan profesi
guru (PPG)”.39
a. Melalui penilaian portofolio
Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjadikan
guru yang berkompetensi dan profesional, salah satunya melalui protofolio.
Menurut Suryanto, “portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang
menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam
menjalankan tuhas profesi sebagai guru dan interval waktu tertentu.
Dokumen ini terkait dengan unsru pengalaman, karya, dan prestasi
selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen
38 Masnur Muslich, op.cit., h. 9. 39 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan Pasal 2, h. 2.
18
pembelajaran (kompetensi kepribadian, paedagogik, profesional, dan
sosial).40
Menurut peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia
nomor 11 tahun 2011 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan pasal 3
menyatakan, “penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman
profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen”.41
Terdapat 10 komponen yang dinilai dalam uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikasi pendidik melalui jalur portofolio, yakni:
(a) kualifikasi akademik, (b) pendidikan dan pelatihan, (c) pengalaman
mengajar, (d) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (e)
penilaian dari atasan dan pengawas, (f) prestasi akademik, (g) karya
pengembangan profesi, (h) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (i)
pengalaman organisasi, (j) penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan.42
Dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa sertifikasi melalui
penilaian portofolio adalah penilaian seorang guru baik pengalamannya,
kompetensinya dan juga riwayat organisasinya untuk membuktikan bahwa
guru tersebut sudah dikatakan profesional, serta melalui penilaian
portofolio ini guru mendapatkan sertifikasi sesuai dengan prosedurnya.
b. Melalui Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG)
Berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjadikan
guru yang berkompetensi dan profesional agar terciptanya pendidikan yang
bermutu. Pemerintah mengadakan program pendidikan dan pelatihan
profesi guru.
Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia nomor 62 tahun 2013 tentang sertifikasi guru dalam jabatan
dalam rangka penataan dan pemerataan guru, dalam bab 1 pasal 1 butir 4
40 Suyatno, op.cit., h. 110. 41Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan Pasal 3, op.cit. h. 2. 42 Marselus R. Payong, op.cit., h. 96
19
berbunyi, “Pendidikan dan latihan profesi guru adalah proses pelatihan
guru bagi guru dalam jabatan untuk memperoleh sertifikasi nasional sesuai
dengan tugas atau yang diampu sebagai guru mata pelajaran atau guru
kelas”.43
Menurut Marselus R. Payong dalam bukunya berpendapat bahwa.
PLPG dilaksanakan selama 9 hari dengan bobot pertemuan 90 jam
dengan alokasi 30 jam teori dan 60 jam praktik. PLPG dilakukan di
LPTK atau dikabupaten/kota dengan mempertimbangkan kelayakan
untuk pembelajaran. Pelaksanaan PLPG dimulai dengan pre test secara
tertulis untuk mengukur kompetensi pedagogis dan profesional.
Dilanjutkan dengan pembelajaran yang mencangkup penyampaian
materi secara teoritis dan implementasi teori ke dalam praktik. Pada
akhir PLPG dilakukan uji kompetensi yang mencangkup ujian tulis
dan ujian praktik.44
Sedangkan menurut Jamil mengatakan bahwa “peserta yang
memiliki skor penilaian portofolio belum mencapai skor minimal kelulusan
harus mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan
diakhiri uji kompetensi”.45
Dapat disimpulkan sertifikasi melalui program latihan profesi guru
(PLPG) dapat dilakukan ketika seorang guru tidak memenuhi syarat
kelulusan dari penilaian portofolio. Maka untuk memiliki sertifikasi guru
dapat mengikuti program pelatihan profesi guru selama kurang lebih 1-2
minggu.
c. Melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Salah satu cara mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh
guru, pemerintah membuat program untuk menjadikan guru yang
berkompeten dan profesional.
43 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2013
Tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru Pasal 1, h. 2. 44 Marselus R. Payong, op.cit., h. 101. 45 Jamil Suprihatiningrum, op.cit., h. 252.
20
Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik
Indonesia nomor 37 tahun 2017 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan
pasal 1 butir 4 menjelaskan, “Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah
program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau
sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah”.46
Menurut peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia
nomor 9 tahun 2010 tentang program pendidikan profesi guru bagi guru
dalam jabatan pasal 2 menerangkan,
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bertujuan untuk
menghasilkan guru profesional yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindak
lanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan
peserta didik; dan mampu melakukan penelitian dan mengembangkan
keprofesian secara berkelanjutan.47
Sedangkan menurut pedoman penyelenggaraan program
pendidikan profesi guru di direktorat jenderal pembelajaran dan
kemahasiswaan kementeri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi pasal 1
butir 5 Peraturan menteri riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.55
Tahun 2017 tentang Standar Penidikan Guru menyebutkan. “PPG adalah
program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau
sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau
pendidikan menengah. Terdapat dua jenis program PPG yaitu PPG
prajabatan dan PPG dalam jabatan”.48
46 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017
Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan Pasal 1, op.cit., h. 2. 47 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010 Tentang
Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru dalam Jabatan Pasal 2, h. 3. 48 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pedoman Penyelenggaraan
Program PPG, (Jakarta, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2018), h. 11.
21
Dari pemaparan diatas bahwa sertifikasi melalui program
pendidikan profesi guru (PPG) adalah program yang harus diikuti seorang
guru untuk mendapatkan sertifikasi keprofesian, dimana program tersebut
bertujuan untuk menjadikan guru yang berkompetensi serta profesional.
5. Permasalahan Sertifikasi Guru
Sertifikasi merupakan pogram pemerintah untuk menjadikan guru
memiliki kompetensi, profesionalisme serta kesejahteraan yang terjamin,
apabila guru telah memiliki sertifikasi. Namun proses sertifikasi tidak berjalan
mulus mulai dari penilaian portofolio, Pendidikan dan latihan profesi guru
(PLPG), serta pendidikan profesi guru (PPG) perlu adanya evaluasi yang
berkelanjutan untuk mejadikan guru yang bermutu sesuai yang diharapkan.
Program sertifikasi guru ternyata tidak sesuai dengan yang
diharapkan, guru yang telah lolos sertifikasi ternyata tidak menunjukan
peningkatan kompetensi yang signifikan. Dari kajian yang dilakukan, ternyata
motivasi guru mengikuti sertifikasi umumnya terkait aspek finansial, yaitu
segera mendapatkan tunjangan profesi.49
Dengan demikian perlu upaya peninjauan lebih mendalam terhadap
program sertifikasi guru, khususnya tujuan dan makna sertifikasi, perlu ada
upaya pembenahan mind set guru dan perlu ada program perawatan dan
pengembangan profesionalisme bagi guru yang telah lulus program sertifikasi,
khususnya dalam upaya peningkatan mutu layanan pembelajaran.
Banyak kalangan masyarakat yang memandang pesimis dengan
pelaksanaan program sertifikasi guru. Selain ketidakjelasan dalam proses
pelaksanaannya, kompetensi guru pasca sertifikasi masih dianggap kurang
49 Kompas.com, Sertifikasi guru tidak tepat sasaran, Solo, 13 November 2009,
https://edukasi.kompas.com/read/2009/11/13/07473414/sertifikasi.guru.tidak.tepat.sasaran, diakses
pada tanggal 28 November 2019 jam 22:40 WIB.
22
menunjang kinerja guru dalam mengajar sehingga kualitas pendidikan
Indonesia di dunia masih jauh tertinggal.50
Sebab setiap terlaksananya sertifikasi tidak memiliki konsep evaluasi
yang pas terkait guru pasca sertifikasi. Masih banyak kinerja guru yang tidak
memuaskan yang berimbas kepada siswa dikarenakan kinerja guru yang
kurang baik pasca sertifikasi. Asumsi bahwa sertifikasi akan meningkatkan
profesionalisme guru dan mutu pendidikan, ternyata kondisi dilapangan
berbeda, apa yang di alami guru dalam sertifikasi belum memberikan dampak
secara signifikan pada kemampuan profesional guru termasuk terhadap
peningkatan mutu pembelajaran.
Setelah proses sertifikasi bergulir tidak ada alat evaluasi atau
mekanisme yang jelas dalam memetakan kinerja guru sebelum dan setelah
disertifikasi. Aspek ini yang menyebabkan para guru seperti menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuannya. Kisah bahwa kelulusan sertifikasi
diperoleh dengan curang, manipulasi portofolio, kelengkapan dokumen yang
diperlukan menjadi bukti bahwa tunjangan sertifikasi jauh lebih menggiurkan
ketimbang prosesnya sendiri yang harus disertai dengan kerja keras
membangun kultur pendidikan.51
Yang bisa dapat disimpulkan dari penjelasan diatas masih banyaknya
permasalahan sertifikasi bagi guru. Mulai terbatasnya kuota untuk mengikuti
sertifikasi, kurang layaknya lembaga untuk menaungi program tersebut, serta
guru memanfaatkan sertifikasi hanya untuk mendapatkan tunjangan
keprofesiannya.
50 Slameto, “Pemasalahan-permasalahan terkait dengan profesi guru SD”, scholaria, vol.4,
no3, september 2014, h. 2-3. 51 Rohemi, “Sertifikasi guru dan problematikanya”, Artikel Manajemen Pendidikan, Program
pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2013, h. 449-450
23
C. Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kinerja Guru
Dari beberapa pengertian dan penjelasan diatas yang telah diuraikan
terkait makna sertifikasi guru dan kinerja guru. Sertifikasi guru merupakan
program untuk menunjang keprofesian guru. Dengan adanya sertifikasi guru
dapat menjadikan guru yang berkompeten, disiplin, tanggung jawab,
mendapatkan pelindungan hukum dan kesejahteraan, serta yang terpenting untuk
selalu meningkatkan kinerja guru. Dalam melaksanakan tugas-tugas guru
memerlukan pendidikan dan pelatihan yang baik serta kesanggupan guru dalam
mengelola pembelajaran.
Dengan dampak sertifikasi guru, guru diharapkan mampu
mengembangkan kompetensi serta kemampuan guru. Dalam hal ini kompetensi
guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam mengelola pembelajaran.
Titik tekannya adalah guru dalam pembelajaran dituntut untuk mampu
menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa anak dapat
mengembangkan kompetensinya.52 Dalam arti guru harus selalu meningkatkan
kinerjanya untuk menciptakan suasana yang positif dalam pembelajaran dengan
kompetensi yang dimilikinya.
Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu
guru yang dibarengi dengan peningkatan kinerja dan kesejahteraan guru. Guru
yang telah sertifikasi akan diberi tunjangan profesi sebagai bentuk upaya
pemerintah dalam meningkatkan kinerja dan kesejahteraan guru. Faktor
kesejahteraan dianggap akan mempengaruhi kinerja seorang guru dalam
menjalankan pekerjaannya. Program sertifikasi yang dicanangkan pemerintah
salah satu usaha dalam meningkatkan kesejahteraan guru.53 Dengan
meningkatnya kesejahteraan guru secara termotivasi guru akan selalu terus
meningkatkan kinerja guru.
52 Ondi Saondi dan Aris Suherman, op.cit., h. 31. 53 Jamil Suprihatiningrum, op.cit., h. 40-41.
24
Peningkatan kinerja guru juga dapat dilihat dari kedisiplinan seorang
guru. Kedisiplinan guru termasuk dalam kompetensi profesional. kedisiplinan
yang baik ditunjukan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga
akan memperlancar pekerjaan guru dan memberikan perubahan dalam kinerja
guru ke arah yang lebih baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Kondisi ini
bukan saja berpengaruh pada pribadi guru itu sendiri dan tugasnya tetapi akan
berimbas pada komponen lain sebagai suatu cerminan dan acuan dalam
menjalankan tugas dengan baik dan menghasilkan hasil kinerja yang
memuaskan.54 Dengan adanya sertifikasi guru mampu menciptakan guru pada
kedisiplinan dan juga dapat meningkatnya kinerja guru.
D. Penelitian Relevan
Dalam skripsi ini, penulisan penelitian relevan akan diuraikan dengan
tabel, berdasarkan sumber yang penulis temui:
Tabel 2.1 Penelitian Relevan
No Nama Tahun Judul Universitas Hasil penelitian
1. M.Karman 2012 Pengaruh
sertifikasi guru
terhadap kinerja
guru di SMA
Negeri 1 rambah
kecamatan
rambah hilir
kabupaten rokan
hulu
Universitas
Islam Negeri
Sultan Syarif
Kasim Riau
Pekanbaru
Pada penelitian ini memfokuskan pada
apakah terdapat pengaruh sertifikasi
guru terhadap kinerja guru,metode
yang digunakan penelitian ini
mengunakan metode kuantitatif
berlandaskan filsafat positivme. Dan
hasil penelitian ini adanya pengaruh
yang signifikan antara sertifikasi guru
terhadap kinerja guru dengan besar
pengaruh 55.29% dan sisa yang
dipengaruhi 44.71%. persamaan dari
54 Ondi Saondi dan Aris Suherman, op.cit., h. 43.
25
penelitian penulis adalah menggunakan
metode kuantitatif, yang memfokuskan
penelitian pada adakah pengaruh
pelaksanaan sertifikasi guru terhadap
peningkatkan kinerja guru. Karna
sertifikasi guru memiliki banyak
positiv dan negativnya terhadap kinerja
guru.
2 Nur baeti 2015 Pengaruh
sertifikasi guru
terhadap kinerja
guru SMA Negeri
di Kabupaten
Sleman
Universitas
Negeri
Yogyakarta
Metode dalam penilitian ini
menggunakan metode kuantitatif,
penelitian ini memfokuskanketerkaitan
antara sertifikasi guru, kesejahteraan
guru, keterlibatan guru dalam kegiatan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) serta kinerja guru, dalam
hasil penelitian ini terdapat keterkaitan
positif antara sertifikasi guru,
kesejahteraan guru, keterlibatan guru
dalam kegiatan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) serta kinerja
guru. Persamaan dari penelitian
tersebut adalah kesamaan variabel x
dan y yaitu sertifikasi guru dan kinerja
guru.Perbedaan dengan penelitian
penulis adalah dari fokus
penelitiannya. Peneliti menggunakan
metode kuantitatif dengan
memfokuskan pengaruh pelaksanaan
26
sertifikasi guru terhadap peningkatan
kinerja guru.
3 Nurul Fauziah 2016 Dampak
Sertifikasi Guru
Terhadap
Kompetensi Guru
Dalam Mengajar
Studi di SDIT Al-
Mubarak Jakarta
Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
Dalam penelitian ini memfokuskan
pada masalah kondisi kompetensi guru
sebelum sertifikasi dan dampak
sertifikasi terhadap peningkatan
kompetensi guru, penelitin ini
menggunakan metode kualitatif dengan
data primer dan skunder. Hasil
penelitian ini kondisi guru sudah sesuai
dengan standar pendidikan nasional
dengan pengalaman mengajar dan
pelatihan kepada guru serta sertifikasi
memberikan pengaruh besar terhadap
kompetensi guru. Persamaan penelitian
ini adalah kesamaan variabel x yaitu
sertifikasi guru. Perbedaan dengan
penelitian penulis adalah menggunakan
metode kuantitatif, dengan fokus
penelitian seberapa pengaruhnya
sertifikasi guru terhadap peningkatan
kinerja guru dalam proses belajar
mengajar.
27
E. Kerangka Berpikir
Guru merupakan salah satu unsur untuk menjadikan pendidikan bermutu.
Guru yang memiliki kompetensi dan sudah memiliki kualifikasi dapat dikatakan
guru yang profesional yang telah memiliki jenjang S1/D-IV dan sudah sertifikasi.
Guru yang sudah sertifikasi mampu membuat masa depan anak bangsa menjadi
cerah dalam arti guru sertifikasi mampu menjalankan profesi guru dengan
profesional dan memiliki kualitas dalam kegiatan belajar mengajar. Dari kondisi
nyata yang terjadi dilapangan yaitu tujuan program sertifikasi guru belum
tercapai, rendahnya motivasi guru untuk mengikuti sertifikasi, konsep
pelaksanaan sertifikasi yang kurang efektif, masih lemahnya kompetensi guru
pasca sertifikasi, Belum optimalnya kinerja guru, rendahnya penguasaan materi
pembelajaran guru dalam kegiatan belajar mengajar, masih lemahnya kesiapan
guru dalam menciptakan situasi menarik dalam kegiatan belajar mengajar, dan
rendahnya disiplin guru. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya
peningkatan kinerja guru.
Dengan membandingkan kondisi nyata dengan tujuan diatas maka
terdapat kesenjangan yaitu Masih rendahnya pelaksanaan sertifikasi guru dalam
peningkatan kinerja guru, terdapat pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja
guru. Kesenjangan ini merupakan masalah yang perlu dicarikan strateginya.
Strategi yang perlu dikembangkan adalah guru untuk selalu mengikuti program
pendidikan dan pelatihan guru, melakukan pengembangan kinerja guru, adanya
pengawasan kinerja guru, melakukan pembinaan kinerja guru agar guru yang
sudah sertifikasi mampu melakukan kinerjanya sesuai dengan standar dan
ketetapan. Sertifikasi juga sangat berpengaruh terhadap kinerjanya, baik bersifat
positif maupun bersifat ngatif. Dengan adanya program tersebut dapat
menciptakan guru yang berkompetensi serta terus selalu memotivasi dirinya
untuk meningkatkan kinerjanya. Agar dapat terjadinya guru yang berkualitas dan
profesional.
28
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Sertifikasi Guru
(Variabel X)
Kinerja Guru
(Variabel Y)
Kondisi Nyata
1. Tujuan program sertifikasi guru belum tercapai
2. Rendahnya motivasi guru untuk mengikuti sertifikasi
3. Konsep pelaksanaan sertifikasi yang kurang efektif
4. Masih lemahnya kompetensi guru pasca sertifikasi
5. Belum optimalnya kinerja guru
6. Rendahnya penguasaan materi pembelajaran guru dalam kegiatan
belajar mengajar
7. Masih lemahnya kesiapan guru dalam menciptakan situasi menarik
dalam kegiatan belajar mengajar
8. Rendahnya disiplin guru
Masalah
Masih rendahnya pelaksanaan sertifikasi guru dalam peningkatan
kinerja guru
Terdapat pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru
Strategi
Mengikuti program pendidikan dan pelatihan guru, Melakukan
pengembangan kinerja guru, adanya pengawasan kinerja guru,
Melakukan pembinaan kinerja guru, di tingkatkan kesejahteraan guru.
Hasil
Terjadinya peningkatan kinerja guru yang telah mengikuti sertifikasi
29
F. Hipotesis
Dari pemaparan kajian teori dan penyusunan kerangka berfikir, maka
hipotesis yang penulis temukan yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Adanya pengaruh yang signifikan antara sertifikasi guru terhadap
kinerja guru
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara sertifikasi guru
terhadap kinerja guru
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian dilakukan di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
yang berada di Jalan Tegal Rotan Raya Sektor 9, Bintaro, Sawah Baru,
Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15413:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi
No
.
Kegiatan Waktu
Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1. Studi
Pendahuluan
2. Perbaikan
BAB I, II, III
3. Penyusunan
Instrumen
Penelitian
4. Penyerahan
Izin Penelitian
5. Penyebaran
Angket
6. Pengolahan
Data
7. Penyusunan
BAB IV dan
V
34
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini:
1. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat
(Independen Variabel) yaitu Sertifikasi Guru.
2. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas
(Dependen Variabel) yaitu Kinerja Guru.
C. Teknik dan Metode Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pemilihan teknik dan metode ini
didasarkan atas kebutuhan untuk menjelaskan data-data yang bersifat
kuantitatif. Metode ini dipandang lebih tepat untuk menjelaskan pengaruh
sertifikasi guru terhadap kinerja guru.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.55 Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi ini adalah
guru SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan yang telah sertifikasi
berjumlah 24 guru dari total keseluruhan guru berjumlah 38 guru
2. Sampel
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan
atas adanya tujuan tertentu. Penelitian bisa menentukan sample
55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006),
h. 242.
35
berdasarkan tujuan tertentu.56 Oleh karena itu sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi yang berjumlah 24 guru
yang telah sertifikasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang akurat dalam penelitian, penulis
menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Kuesioner/angket
Angket ini digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi atau
pendapat responden tentang pengaruh sertifikasi guru, yang meliputi
(perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sertifikasi, kompetensi guru,
pengalaman mengajar, gaji, tunjangan) terhadap kinerja guru.
Angket yang dipakai berupa angket tertutup dengan skala
likert 4. Angket tertutup sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih jawaban tersebut terkait sertifikasi guru dan
kinerja guru yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.2 Skala Penilaian
No Alternatif Jawaban Bobot Skor (+) Bobot Skor (-)
1 Sangat Setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak Setuju 2 3
4 Sangat Tidak Setuju 1 4
Sumber: Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 127
56 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rieneka
Cipta, 2013), h. 183.
36
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumen digunakan untuk memperoleh data yang
didokumentasikan oleh pihak sekolah, data yang akan dikumpulkan
melalui studi dokumentasi. Adapun kisi-kisi dokumentasi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Studi Dokumentasi
No Jenis Dokumentasi Sumber Dokumentasi
1 Profil Sekolah Dokumen profil sekolah
2 Data Guru dan Staf Dokumen guru
3 Data Siswa Dokumen siswa
4 Data Sarana dan Prasarana Dokumen inventarisasi
3. Wawancara
. Teknik wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang
digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi, karena dengan teknik
wawancara peneliti dapat menyaring informasi secara langsung mengenai
sertifikasi guru dan kinerja guru. Wawancara ini dapat digunakan untuk
menggali data atau fakta atau informasi lebih jelas lagi mengenai data-data
hasil dokumentasi secara lisan, sehingga segala keterbatasan data yang ada
pada studi dokumentasi dapat dijelaskan langsung oleh responden melalui
pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan oleh penulis. Teknik ini
digunakan juga untuk menggali data mengenai masalah-masalah dan
hambatan tentang sertifikasi guru dalam kaitannya dengan kinerja guru.
Narasumber pada teknik wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolah
dan pengawas SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan untuk memperoleh
informasi terkait dengan guru sertifikasi dan kinerja guru di sekolah.
37
F. Analisa Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah sutau ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.57 Sebuah intrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau apa yang
hendak diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk
mengetahui tinggi rendahnya validitas dapat digunakan rumus Product
Moment dalam tahap uji coba instrumen disekolah lain yaitu:58
𝑟𝑏 =𝑛 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛𝑋2 − (∑ 𝑋)2][𝑛 ∑ 𝑌2 – (∑ 𝑌)2]
Keterangan:
rb : Koefisien korelasi pearson antar item instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutam
X : Skor item instrumen yang akan digunakann
Y : Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
N : Jumlah reponden dalam uji coba instrumen
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dilakukan untuk mengtahui tingkat konsisensi hasil
pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat ukur
yang sama. Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah menunjukkan pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah
baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan tertentu. Reliabel
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Uji reliabilitas instrument
57 Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 211. 58 J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012, 2013), h. 97.
38
penelitian ini akan menggunakan reliability analysis dengan teknik
Alpha Cronbach. Berikut rumusnya:59
𝑟11 = [𝑘
𝑘 − 1 ] − [
Ʃ𝑎𝑏2
𝑎𝑡2]
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir soal
Ʃ𝑎𝑏2 : Jumlah varian butir
𝑎𝑡2 : Varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas lebih besar dari pada
0,6 (alpha > 0,6). 60
G. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data
dilaksanakan. Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing yaitu proses pengecekkan data yang telah berhasil dikumpulkan
dari lapangan.
2. Codeing adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data.
3. Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah
diberi kode.61
4. Mengolah data dengan menggunakan bantuan program SPSS ver.23
59 J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Ibid., h. 99 60 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), h.175. 61 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2013), h. 86-88.
39
H. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian perlu dianalisis untuk menginterpretasikan
data yang telah terkumpul sekaligus menjawab hipotesis penelitian.
Untukmenganalisis data yang diperoleh selama penelitian, ada beberapa
teknik analisis data yang digunakan, yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk
menganalisis data. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral),
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.62
Deskripsi data yang ditampilkan dalam penelitian ini yaitu:
a. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi
b. Tabel Distribusi Frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data dengan rumus:
Rentang Data = Data terbesar – data terkecil
2) Menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus
Sturges yaitu:
K = 1 + 3,3 log n
3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:
Panjang kelas interval = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
c. Histogram
Histogram dibuat berdasarkan data dan frekuensi yang telah
disampaikan dalam tabel distribusi frekuensi.
62 Sugiyono, op.cit., h. 165
40
d. Tingkat Kecenderungan Variabel
Kecenderungan masing-masing variabel dilakukan dengan
pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan
standar deviasi dengan pengelompokan pada 3 kategori seperti
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Tingkat Kecenderungan Variabel
No. Skor Nilai Kategori
1 X < (Mi – Sdi) Rendah
2 (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang
3 X > (Mi + Sdi) Tinggi
Keterangan :
Mi : Mean
Sdi : Standar Deviasi
X : Skor yang dicapai
Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data
diambil dari skor total butir-butir pada angket variabel sertifikasi
guru dan angket variabel kinerja guru yang diolah menggunakan SPSS
versi 23.
2. Uji Asums i Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
sebuah variabel berdistribusi normal atau tidak. Sebelum melakukan
pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian model distribusi normal
yang digunakan sebagai sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Teknik yang akan digunakan untuk pengujian
normalitas data pada penelitian ini adalah teknik Shapiro-Wilk.
41
“Uji Shapiro-Wilk merupakan metode uji normalitas yang pada
umumnya penggunaanya terbatas untuk sampel yang kurang dari lima
puluh agar menghasilkan keputusan yanng akurat”.63 dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig > 5%(0,05) sebaran bersifat normal.
2) Jika nilai Sig < 5%(0,05) sebaran bersifat tidak normal.64
b. Uji Linearitas
“Uji linieritas regresi dilakukan untuk mengukur derajat
keeratan hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan itu, serta
memprediksi besarnya variabel dependen jika nilai variabel
independen diketahui”.65 Dasar pengambilan keputusan uji linearitas
yaitu:
1) Berdasarkan nilai signifikansi
a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y.
b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan
linear antara variabel X dengan variabel Y.
2) Berdasarkan nilai F
a) Jika Fhitung<Ftabel maka terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan variabel Y.
b) Jika Fhitung>Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear
antaravariabel X dengan variabel Y.
63 Mitha Arvira Oktaviani dan Hari Basuki Notobroto,”Perrbandingan Tingkat
Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors, Shapiro-Wilk, Dan
Skewness-Kurtosis” Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol.3, No.2 Desember 2014, h.134 64 J. Supranto dan Nandan Limakrisna, op.cit., h. 91 65 Riduwan M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti pemula,
(Bandung: Alfabeta,2012), cet.8, h.220
42
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji homogenitas antara
kelompok-kelompok skor variabel terikat Y yang dikelompokkan
berdasarkan kesamaan nilai variabel bebas X. Uji homogenitas
menggunakan uji Levene dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika Niai Sig<5%(0,05) data berasal dari populasi-populasi yang
mempunyai varian yang tidak sama.
b. Jika Niai Sig>5%(0,05) data berasal dari populasi-populasi yang
mempunyai varian yang sama.66
3. Uji Hipotesis
a. Analisis regresi linear sederhana
Analisis regresi merupakan sarana yang dipergunakan untuk
mempelajari hubungan fungsional antara variabel-variabel. Persamaan
regresi yang dapat berbentuk garis lurus (linear) atau tidak lurus (non-
linear). Hubungan fungsional terdiri dari 2 jenis variabel yaitu variabel
bebas atau variabel prediktor (independent). Umumnya dinyatakan
dengan X dan terikat atau variabel respon (dependent) dinyatakan
dengan Y.67 Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Adapun rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
66 J. Supranto dan Nandan Limakrisna, op.cit., h. 93 67 Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Relika Aditama,
2010), h. 125.
43
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
b. Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji koefisien regresi secara parsial guna
mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh
terhadap variabel terikat digunakan uji-t.68 Untuk menunjukkan
apakah masing-masing variable bebas berpengaruh terhadap
variable terikat, maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
1) Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel
Apabia Thitung< Ttabel, maka H0diterima.
Apabila Thitung> Ttabel, maka H0ditolak.
2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.
Apabila Sig. > (0, 05), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Apabila Sig. < (0, 05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
c. Uji Koefsien Determinasi (R2)
Koefisien determminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel- variabel dependen.69
68Alfina Dewi Ratnasari,“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Usaha Bisnis Online Shop di Kota Samarinda”, eJournal Administrasi Bisnis,Vol. 5,No. 1, 2017,
h. 123. 69 Alfina Dewi Ratnasari, Ibid., h. 123.
44
I. Kisi-Kisi Instrumen
1. Kisi-kisi instrumen angket
a. Sertifikasi Guru
Tabel 3.5 Kisi-kisi Sertifikasi Guru
Variabel Dimensi Indikator Jumlah item
Sertifikasi
Guru
Pelaksanaan
sertifikasi dalam
jabatan
1. Tujuan sertifikasi 1,2,3
2. Kuota sertifikasi 4
3. Metode
pelaksanaan 5
4. Target sertifikasi 6
5. Monitoring
sertifikasi 7,8,9
6. Evaluasi
sertifikasi 10
Kompetensi
Keguruan
(paedagogik,
kepribadian,
profesional, dan
sosial,)
1. Memberikan
pemahaman dan
kesempatan
peserta didik
11,12
2. Kemampuan
personal yang
profesional
13,14,15
3. Penguasaan
materi
pembelajaran
16,17
4. Kemampuan
guru untuk
bersosial secara
internal maupun
eksternal
18,19,20
45
Prosedur
Sertifikasi
1. Penilaian
portofolio
2. PLPG 21
3. PPG
Permasalahan
Sertifikasi
1. Hambata/kendala
waktu, dana,
kesehatan dalam
pelaksanaan
sertifikasi
22,23
2. Pengembangan
diri (buku,
pelatihan,
seminar,
workshop)
24,25,26
3. LPTK yang
terakreditasi 27
4. Kesiapan dan
keterbatasan
sarana (ruang
kuliah,
penginapan/asra
ma)
28.29
4. Keterbatasan
dosen/pembimbin
g
30
5. Keterbatasan
konsep
pelaksanaan
31
Jumlah 31
46
b. Kinerja Guru
Table 3.6 Kisi-kisi Kinerja Guru
Variabel Dimensi Indikator Jumlah soal
Kinerja
guru
Merencanakan
pembelajaran
1. Menyusun silabus 1
2. Membuat RPP 2,3,4,5
3. Membuat program
tahunan
6
4. Membuat program
semester
7
5. Melakukan evaluasi
pembelajaran
8
6. Membuat program
perbaikan dan
pengayaan
9,10
Disiplin guru 1. Tepat waktu datang
kesekolah
11
2. Berpenampilan
rapih
12,13
3. Melaksanakan tugas
mengajar
14,15
4. Membuat laporan
kegiatan guru
16
Pengalaman dan
prestasi guru
1. Masa kerja guru 17
2. Peningkatan
kompetensi
(pelatihan, seminar,
workshop)
18
47
3. Menulis bahan ajar 19
4. Membuat media
pembelajaran
20,21
Jumlah 21
2. Kisi-kisi Wawancara
Tabel 3.7 kisi-kisi Wawancara
Variabel Dimensi Indikator Sumber
Data
Sertifikasi Guru Konsep sertifikasi guru 1. Pengertian
2. Tujuan sertifikasi
guru
3. Manfaat sertifikasi
guru
Kepala
sekolah,
pengawas
Program pendidikan
dan pelatihan
1. Frekuensi/jumlah
ikut pelatihan
2. Pelaksanaan
pelatihan
3. Metode
4. Hasil yang dicapai
Kepala
sekolah,
pengawas
Kinerja guru Pengembangan dan
pembinaan kinerja
guru
1. Workshop
2. Seminar
3. Pembinaan kepala
sekolah/advokasi
4. Bimbingan teknis
5. Pendidikan lanjut
Kepala
sekolah,
pengawas
Pengawasan kinerja
guru
1. Mekanisme
Pelaksanaan
(terbuka/tertutup)
2. Waktu pelaksanaan
(rutin/berkala)
3. Bentuk pelaksanaan
(tertulis/
lisan/pengawasan
secara
langsung/ujian
praktek)
Kepala
sekolah,
pengawas
48
4. Hasil pengawasn
(umpan balik)
3. Kisi-kisi Dokumentasi
Tabel 3.8 Daftar Ceklis Studi Dokumen
No.
Jenis
Dokumen
Objek
Status
Keterangan
Ada Tidak
Ada
1. Profil
Sekolah
a. Visi, Misi, Tujuan
b. Sejarah Sekolah
c. Struktur Organisasi
d. Prestasi sekolah
2. Data Guru
dan Staf
a. Guru PNS
b. Guru bantu
sementara
c. Kepala Tata Usaha
d. Staff Tata Usaha
e. Tenaga Kebersihan
f. Petugas Keamanan
g. Absensi guru
3. Data Siswa Jumlah keseluruhan siswa
Laki-laki dan Perempuan
tahun ajaran 2019/2020
4. Data sarana
dan
Prasarana
a. Status Tanah
b. Bangunan
c. Ruang Kelas
d. Ruang Guru
e. Ruang Kepala
sekolah
f. Ruang pertemuan/
rapat
g. Ruang TU
h. Ruang UKS
i. Masjid/ Mushalla
j. Lab. Komputer
k. Lab. Bahasa
l. Lab. Ipa
49
m. Aula
n. Dapur
o. Kamar Mandi Guru/
karyawan
p. Perpustakaan
q. Micro teaching
r. Ruang multimedia
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
1. Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Tabel 4.1 Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
a. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
2) NPSN : 20613553
3) Jenjang Pendidikan : SMA
4) Status Sekolah : Negeri
5) Alamat Sekolah : Jl. Raya Tegalrotan No.91 Bintaro Sektor 9 Ciputat
RT / RW : 3 / 7
Kode Pos : 15413
Kelurahan : Sawah Baru
Kecamatan : Kec. Ciputat
Kabupaten/Kota : Kota Tangerang Selatan
Provinsi : Prov. Banten
Negara : Indonesia
6) Posisi Geografis : -6.2819 Lintang
106.7225 Bujur
b. Data Pelengkap
1) SK Pendirian Sekolah : 421/Kep.134-Huk/2006
2) Tanggal SK Pendirian : 2006-04-26
4) SK Izin Operasional : 421/Kep.134-Huk/2006
5)
Tgl SK Izin
Operasional : 2006-04-26
6)
Luas Tanah Milik
(m2) : 7200
c. Kontak Sekolah
1) Nomor Telepon : 74862423
2) Nomor Fax : 74862423
3) Email : [email protected]
4) Website : http://sman10kotatangsel.sch.id
Sumber: Diolah dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019/2020
51
Berdasarkan dari data profil diatas bahwa SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan adalah sekolah menengah atas yang berstatus negeri. Alamat SMA
Negeri 10 Tangerang Selatan berada di Jl. Raya Tegalrotan No.91 Bintaro
Sektor 9 Ciputat Rt.03/07, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kode pos 15413. Sekolah tersebut sudah
memiliki SK izin operasionl sejak 2006 dengan no SK 421/Kep.134-Huk/2006
2. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
SMA Negeri 10 Ciputat didirikan pada tanggal 27 Juni 2006, dengan
Keputusan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Tangerang mengeluarkan SK
Nomor:421/Kep.208-Huk/2006 yang berisi tentang pendirian sekolah negeri
baru dikecamatan Ciputat. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tanggal
27 Juni 2006 sebagai hari lahirnya SMA Negeri 10 Ciputat .Sebagai sekolah
baru , tentu saja SMA Negeri 10 Ciputat belum memiliki gedung sendiri. Untuk
sementara SMA Negeri 10 Ciputat melaksanakan kegiatan pembelajaran
menumpang di SMP PGRI 2 Ciputat yang terletak di Jalan Cendrawasih KM.4
Desa Sawah Lama, Ciputat Tangerang 15413.70
Pada tahun pertama berdiri (2006/2007) SMA Negeri 10 Ciputat
menerima siswa baru sejumlah 75 siswa yang dibagi dalam 2 rombongan
belajar, sedangkan pada tahun kedua (2007/2008) diterima sejumlah 105 siswa
yang dibagi dalam 3 rombongan belajar. Staf pengajar pada tahun pertama
banyak didatangkan dari SMA Negeri 1 Ciputat sebagai sekolah
pembinanya.Pada tanggal 8 Februari 2008, SMAN 5 Ciputat pindah ke gedung
baru yang terletak di Kelurahan Sawah Baru , Kampung Tegal Rotan Ciputat.
Sejak saat itu alamat SMAN 10 Ciputat mengalami perubahan yaitu : Jl Raya
Tegalrotan Bintaro Sektor 9 15413. Pada tahun pelajaran 2008/2009 SMAN 10
70 Ibid, di akses dari http://ujiansma.com/sma-negeri-10-kota-tangerang-selatan pada tanggal
30 November 2019 Pukul 01:48 WIB.
52
Ciputat menerima 111 siswa (3 kelas). Seiring berdirinya Kota Tangerang
Selatan yang memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, maka bulan Juni
2009 terjadi pula perubahan nama SMA Negeri 5 Ciputat menjadi SMA Negeri
10 Kota Tangerang Selatan, di tahun pelajaran 2009/2010 SMA Negeri 10 Kota
Tangerang Selatan Menerima 155 siswa (4 kelas).71
3. Visi dan Misi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
a. Visi
“ Terwujudnya Peserta Didik Yang berwawasan Teknologi, Berahklak
Mulia, Cerdas, dan Berbudaya Lingkungan”
b. Misi
Untuk merealisasikan visi sekolah, dikembangkan misi sekolah sebagi
berikut:
1) Meningkatakan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2) Menumbuhkan budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan santun)
3) Menerapkan kedisiplinan dalam menegakkan peraturan dan tata tertib
4) Menumbuh kembangkan kepekaan sosial dan solidaritas
5) Menumbuh kembangkan budaya gemar membaca, belajar dan
meneliti
6) Menumbuh kembangkan budaya demokrasi dalam setiap aspek
kehidupan sekolah
7) Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar
dan bekerja
8) Menyelenggarakan program pembelajaran berbasis ICT dan
Enterpreneur
71 Profil website SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan, di akses dari
http://ujiansma.com/sma-negeri-10-kota-tangerang-selatan pada tanggal 30 November 2019 Pukul
01:48 WIB. Ibid.
53
9) Menyelenggarakan program pembelajaran pengembangan bahasa
inggris, bahasa jepang
10) Menyelenggarakan program bimbingan belajar dan pemantapan materi
pembelajaran
11) Menyelenggarakan program pengembangan bimbingan penyuluhan
dan pelayanan siswa
12) Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
13) Menjalin hubungan yang baik antara warga sekolah, stakeholder dan
masyarakat dengan semangat kekeluargaan
14) Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran
15) Mengembangkan seni budaya bangsa khususnya budaya local
(Daerah)
16) Melakukan penghematan Sumber Daya Alam (Listrik, Air dan ATK)72
72 Dokumen Buku Pedoman Tata Tertib Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
Tsahun 2019.
54
4. Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Berikut ini bagan struktur organisasi SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan.
Bagan 4.1 Struktur Ogranisasi SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
Sumber: Diolah dari Dokumen Mading Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
Tahun 2019/2020
Di atas merupakan bagan struktur organisasi yang bertanggungjawab dalam
kegiatan tahun ajaran 2019-2020 di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan.
Struktur ini terdiri dari kepala sekolah sebagai penangggungjawab terhadap
berjalannya kegiatan operasional sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Koordinator Pelaksana Tata
Usaha
Wakasek
Kurikulum
Wakasek
Kesiswaan
Wakasek Sarana
Prasarana
Wakasek Humas
Koor.
Perpustakaan
Koor. Lab
IPA
Koor.
Bahasa
Koor.
Komputer
Koor.
Lingkungan
Hidup
Koor.
Ekstrakulikuler
Guru Mata Pelajaran Koordinator BK
Koor. BK X
Koor. BK XI
Koor. BK XII
Siswa
55
bidang kurikulum, wakil bidang kesiswaan, wakil bidang Sarana dan prasarana
dan wakil bidang humas. Kepala sekolah membawahi 7 koordinator yang terdiri
dari koor perpustakaan, koor lab IPA, koor Lab. Bahasa, koor Lab.Komputer,
koor lingkungan hidup, koor ekstrakulikuler, koor BK (Bimbingan Konseling)
dan guru mata pelajaran. Khusus untuk koor BK membawahi koor BK X, koor
BK XI dan koor BK XII.
5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Tenaga pendidik dan kependidikan adalah sumber daya sekolah yang
sangat berperan dalam menentukan kualitas atau mutu sekolah. Berdasarkan
hasil studi dokumen, SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan memiliki tenaga
pendidik sebanyak 38 pendidik, yang memiliki kualifikasi akademik S2
sebanyak 7 orang, yang terdiri dari S1 sebanyak 31 orang. Sedangkan, tenaga
kependidikan sebanyak 20 orang, memiliki kualifikasi akademik S1 sebanyak
10 orang, SMA sebanyak 5 orang, SMP sebanyak 4 orang dan tidak lulus SD 1
orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Tenaga Pendidik SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
No.
Tenaga Pendidik
Jumlah
1.
PNS/Sertifikasi
24
2.
HONORER
14
Total
38
Sumber: Diolah Dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 20192020
56
Tabel 4.3 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
No.
Tenaga Kependidikan
Jumlah
Jenis
Kelamin Jenjang Pendidikan
L P SD SMP SMA S1 PAKET
1. Tenaga Administrasi
9 4 5 9
2. Tenaga Perpustakaan 1 1 1
3. Tenaga keamanan 3 3 3
4. Tenaga kebersihan 7 6 1 2 3 1 1
Total 20 14 6 2 3 4 10 1
Sumber: Diolah Dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019/2020
6. Data Rombongan Belajar
Pada SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan jumlah rombel yang
terdaftar dalam dapodik 22 rombel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.4 Data Rombongan Belajar
No. Rombongan Belajar Tahun Pelajaran
2019/2020
1. Kelas X 7
2. Kelas XI 8
3. Kelas XII 7
Jumlah 22
Sumber: Diolah dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019/2020
57
7. Data Peserta Didik SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Pada SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan jumlah siswa yang
terdaftar dalam dapodik 798 siswa, yang terdiri dari 383 siswa laki-laki dan 415
siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Data Peserta Didik
Tingkat
Pendidikan L P Total
Tingkat 10 140 123 263
Tingkat 11 126 156 283
Tingkat 12 117 136 253
Total 383 415 799
Sumber: Diolah Dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019/2020
8. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
Melihat dari hasil pengamatan saya di sekolah SMA Negeri 10 Kota
Tangerang Selatan ini sarana dan prasarana sudah sangat baik dan sudah
tercukupi. Sekolah ini juga sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang modern
sesuai dengan perkembangan zaman. Sekolah sudah mempunyai 2 lab.
Komputer dan tersedianya wifi untuk layanan dan internet.
Berdasarkan data profil sekolah, maka dapat dikemukakakn mengenai
sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan,
sebagai berikut:
58
Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana
No Nama Prasarana Jumlah Keterangan/Kondisi
1 Kantin Sekolah 1 Layak
2 Kantor Kepala Sekolah 1 Baik
3 Lab. Bahasa 1 Baik
4 Lab. Komputer 2 Baik
5 Lab. Ipa 0 -
6 Lapangan Serba Guna 1 Layak
7 Perpustakaan 1 Layak
8 Ruang BP/BK 1 Baik
9 Ruang Kantor Guru 1 Baik
10 Ruang Koperasi 1 Baik
11 Ruang TU 1 Baik
12 WC Guru Laki-laki 1 Baik
13 WC Guru Perempuan 1 Baik
14 WC Siswa Laki-laki 2 Baik
15 WC Siswi Perempuan 2 Baik
16 Ruang Kelas 22 Layak
17 Aula 0 -
18 Dapur 1 Baik
19 Ruang Pertemuan/rapat 1 Layak
20 Musallah 1 Layak
21 Ruang UKS 1 Layak
22 Ruang Osis 1 Layak
23 Lapangan Parkir 1 Kurang teratur
24 Gudang 1 Kurang terawat
25 Komputer 22 Layak
26 Proyektor 1 Layak
Sumber: Diolah dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019/2020
Berdasarkan data di atas dan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa
SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan memiliki sarana dan prasarana yang
sudah memadai. Sekolah sangat memfasilitasi kegiatan belajar, hal ini dapat
dilihat dari ruang kelas yang berjumlah 22 ruang yang sesuai dengan jumlah
rombongan belajar (Rombel) peserta didik.
59
B. Hasil Uji Instrumen
1. Uji Validitas instrumen
Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden tingkat
kevalidan suatu instrumen akan diuji menggunakan rumus Pearson Product
Moment. Uji coba instrumen variabel X dan variabel Y dilakukan pada 10
guru yang sudah sertifikasi. Taraf signifikan sebesar 0,05 uji 2 arah dan
derajat kebebasan (dk = n – 2) atau dk = 10 – 2 = 8 maka didapatkan rtabel
sebesar 0,631 Berdasarkan uji coba instrumen yang dilakukan, hasil nilai
validitas sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel X Sertifikasi Guru Variabel Y Kinerja Guru
No R hitung R tabel keterangan No R hitung R tabel Keterangan
1 0,682 0,631 Valid 1 0,904 0,631 Valid
2 0,794 0,631 Valid 2 0,886 0,631 Valid
3 0,706 0,631 Valid 3 0,769 0,631 Valid
4 0,812 0,631 Valid 4 0,886 0,631 Valid
5 0,520 0,631 Tidak Valid 5 0,759 0,631 Valid
6 0,812 0,631 Valid 6 0,758 0,631 Valid
7 0,230 0,631 Tidak Valid 7 0,758 0,631 Valid
8 0,722 0,631 Valid 8 0,178 0,631 Tidak Valid
9 0,706 0,631 Valid 9 0,904 0,631 Valid
10 0,706 0,631 Valid 10 -0,058 0,631 Tidak Valid
11 0,669 0,631 Valid 11 0,381 0,631 Tidak Valid
12 0,706 0,631 Valid 12 0,758 0,631 Valid
13 -0,111 0,631 Tidak Valid 13 0,758 0,631 Valid
14 0,245 0,631 Tidak Valid 14 0,051 0,631 Tidak Valid
15 0,794 0,631 Valid 15 0,167 0,631 Tidak Valid
16 0,682 0,631 Valid 16 0,904 0,631 Valid
60
17 0,392 0,631 Tidak Valid 17 0,809 0,631 Valid
18 0,492 0,631 Tidak Valid 18 -0,51 0,631 Tidak Valid
19 0,657 0,631 Valid 19 0,690 0,631 Valid
20 0,794 0,631 Valid 20 0,758 0,631 Valid
21 0,722 0,631 Valid 21 0,904 0,631 Valid
22 0,722 0,631 Valid 22 0,461 0,631 Tidak Valid
23 0,491 0,631 Tidak Valid 23 0,809 0,631 Valid
24 0,722 0,631 Valid 24 -0,258 0,631 Tidak Valid
25 0,722 0,631 Valid 25 0,886 0,631 Valid
26 0,722 0,631 Valid 26 0,809 0,631 Valid
27 0,505 0,631 Tidak Valid 27 0,576 0,631 Tidak Valid
28 0,812 0,631 Valid 28 0,758 0,631 Valid
29 0,563 0,631 Tidak Valid 29 -0,262 0,631 Tidak Valid
30 0,682 0,631 Valid 30 0,758 0,631 Valid
31 0,331 0,631 Tidak Valid 31 0,758 0,631 Valid
32 0,719 0,631 Valid
33 0,058 0,631 Tidak Valid
34 0,509 0,631 Tidak Valid
35 0,669 0,631 Valid
36 0,496 0,631 Tidak Valid
37 0,706 0,631 Valid
38 0,706 0,631 Valid
39 0,794 0,631 Valid
40 -0,72 0,631 Tidak Valid
41 0,706 0,631 Valid
42 0,520 0,631 Tidak Valid
43 0,706 0,631 Valid
61
44 0,706 0,631 Valid
45 0,153 0,631 Tidak Valid
46 0,682 0,631 Valid
47 0,722 0,631 Valid
48 0,192 0,631 Tidak Valid
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat diketahui untuk variabel X
sertifikasi guru memiliki 31 butir soal valid dan 17 butir soal yang tidak valid.
Dan pada variabel Y kinerja guru memiliki 21 butir soal yang valid dan 10
butir soal yang tidak valid. Seluruh butir soal yang tidak valid tidak akan
digunakan pada penelitian, sedangkan seluruh butir soal yang valid akan
digunakan untuk pneltian karena dianggap mewakili data yang dibutuhkan
oleh peneliti.
2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas instrumen, langkah selanjutnya yaitu
melakukan uji reliabilitas yang dipakai untuk mengukur instrumen dapat
diandalkan secara konsisten sebagai alat pengumpul data. Berikut merupakan
hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 23 pada variabel X
sertifikasi guru yaitu :
Tabel 4.8 Hasil Reliabilitas Variabel X (Sertifikasi Guru)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,958 48
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23. 2019
Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s Alpha
> 0,60 dan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,958> 0,60 maka butir
instrumen variabel X Sertifikasi Guru dikatakan reliabel.
62
Tabel 4.9 Hasil Reliabilitas Variabel Y Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,931 31
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23. 2019
Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s Alpha
>0,60 dan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,931>0,60 maka butir
instrumen variabel Y Kinerja Guru dikatakan reliabel.
Tabel 4.10 Hasil Koefisen Reliabilitas
Variabel Koefisien (a)
Sertifikasi Guru (X) 0,958
Kinerja Guru (Y) 0,931
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan hasil pengolahan data uji reliabilitas untuk variabel (X)
Sertfikasi guru memiliki skor 0,958 atau 95,8% dan untuk variabel (Y)
Kinerja guru sebesar 0,931 atau sebesar 91,3%. Dengan demikian nilai
reliabilitas alpha dapa variabel (X dan Y) memiliki nilai Cronbach’s Alpha
95,8% dan 93,1% lebih besar dari 0,60%, artinya bahwa kedua variabel X
dan Y berada pada kondisi reliabel atau memiliki nilai keterandalan. Dapat
diartikan bahwa kedua variabel melebihi nilai alpha>0,60% maka instrumen
sertifikasi guru dan kinerja guru memiliki nilai cukup dapat dipercaya
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan diSMA Negeri 10 Tangerang Selatan pada
bulan Agustus 2019 sampai dengan Oktober 2019. Adapun yang menjadi
objek adalah guru yang telah sertifikasi SMA Negeri 10 Tangerang
63
Selatan.Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel X (Sertifikasi Guru) dan
variabel Y (Kinerja Guru). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data berupa kuesioner (angket). Angket uji coba disebarkan kepada 10guru
SMA Negeri 11 Tangerang Selatan yang terdiri dari 48 butir soal pada variabel
X dan 31 butir soal pada variabel Y. Sedangkan angket penelitian disebarkan
kepada 24 guru SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, yang terdiri dari 31 butir
soal pada variabel X dan 21 butir soal pada variabel Y.
Deskripsi data disajikan untuk memberikan gambaran secaraumum
mengenai penyebaran data di lapangan. Data yang disajikan berupa data
mentah yang diolah menggunakan bantuan program SPSS ver.23. Adapun
hasil deskripsi data responden yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Deksripsi Data Variabel X (Serifikasi Guru) dan Hasil Analisisnya
a. Data Variabel X (Sertifikasi Guru)
Pada penelitian ini data Sertifikasi Guru diperoleh dari hasil
angket yang disebarkan kepada 24 guru. Dari hasil tersebut, peneliti
mengumpulkan dan mengelompokkan data mengenai sertifikasi guru.
Data dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Variabel X (Sertifikasi Guru)
Responden Sertifikasi
Guru
Responden Sertifikasi
Guru
Responden 1 96 Responden 13 82
Responden 2 105 Responden 14 103
Responden 3 104 Responden 15 99
Responden 4 98 Responden 16 99
Responden 5 100 Responden 17 100
64
Responden 6 106 Responden 18 100
Responden 7 99 Responden 19 92
Responden 8 92 Responden 20 92
Responden 9 93 Responden 21 94
Responden 10 93 Responden 22 99
Responden 11 93 Responden 23 101
Responden 12 93 Responden 24 96
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah skor angket penelitian
Sertifikasi Guru dari masing- masing responden.
a. Hasil Analisis Variabel X (Sertifikasi Guru)
1) Rentang Nilai(r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 106-82
= 24
2) Jumlah Kelas (k) k = 1 + 3,3 logn
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 . 1,3
= 1 +4,29
= 5,29 =5
3) Panjang Interval(i)
i = jumlah rentang (r) : jumlah kelas (k)
= 24 : 5
= 4,8 = 5
65
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Sertfikasi Guru)
Tabel 4.12 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel X (Sertfikasi Guru)
Interval
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 82-86 1 4.2 4.2 4.2
92-96 10 41.7 41.7 45.8
97-101 9 37.5 37.5 83.3
102-106 4 16.7 16.7 100.0
Total 24 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa yang mendapat
skor 82-86 terdapat 1 orang, skor 87-91 terdapat 0 orang, skor 92-96
terdapat 10 orang,skor 97-101 terdapat 9 orang, dan skor 102-106
terdapat 4 orang,
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan
distribusi frekuensi sebagai berikut:
66
Gambar 4.1 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel X (Sertifikasi
Guru)
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan dari Gambar diatas, dapat dilihat bahwa diagram batang
82-86 paling rendah sebanyak 1 guru, diagram batang 92-96 paling tinggi
sebanyak 10 guru, diagram batang 97-101 lebih rendah dibanding diagram
batang 92-96 sebanyak 9 guru, dan diagram batang 102-108 lebih rendah
dibanding diagram batang 97-101 sebanyak 4 guru. Jadi distribusi frekuensi
variabel X sertifikasi guru memiliki nilai skor data terbesar dan terkecil,
yang diartikan bahwa sertifikasi guru memiliki rentang data yang beragam.
67
5) Mean, Median, Modus
Tabel 4.13 Hasil Mean, Median Modus Variabel X (Sertifikasi Guru)
Statistics
Sertifikasi Guru
N Valid 24
Missing 0
Mean 97.04
Median 98.50
Mode 93a
Std. Deviation 5.377
Range 24
Minimum 82
Maximum 106
Sum 2329
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata dari variabel
Sertifikasi 97,04 sedangkan nilai tengah 98,50 nilai yang paling sering
muncul 93, dan standar deviasi 5,377.
Selanjutnya, untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata sertifikasi
guru dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (Sdi)
Nilai rata-rata Ideal (Mi) = 97,04
Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 5,377
b) Batasan-batasan kategori kecenderungan
(1) Rendah = X < (Mi –Sdi)
= X < (97,04– 5,377)
= X <91,666
(2) Sedang = (Mi – Sdi) < X < (Mi +Sdi)
= 91,666 < X < (97,04 + 5,377)
68
= 91,666< X <102,417
(3) Tinggi = X > (Mi +Sdi)
= X >102,417
Tabel 4.14 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel X (Sertifikasi Guru)
Sertifikasiguru
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 1 4.2 4.2 4.2
Sedang 19 79.2 79.2 83.3
Tinggi 4 16.7 16.7 100.0
Total 24 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan data tingkat kecenderungan di atas dapat digambakan sebagai
berikut :
Gambar 4.2 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel X (Sertifikasi Guru)
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23,2019
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perolehan
skor variabel Sertifikasi Guru yang termasuk kedalam kategori rendah
sebanyak 1 orang (4,2%), kategori sedang 19 orang (79,2%), dan kategori
tinggi 4 orang (16,7%). Berdasarkan perolehan skor tersebut dapat
69
disimpulkan bahwa variabel sertifikasi guru berada pada kategori sedang.
Dapat di katakan kategori sedang karena pada tingkat kencenderungan
data variabel ini mendapatkan skor (79,2%) sebanyak 19 orang lebih
banyak dari jumlah total prolehan skor variabel. dapat diartikan bahwa
sertifikasi guru memiliki nilai rata-rata data yang cukup signifikan
terhadap kinerja guru.
2. Deskripsi Data Variabel Y (Kinerja Guru) dan Hasil Analisisnya
a. Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Kinerja guru diukur dengan menggunakan angket yang
disebarkan kepada responden sebanyak 24 guru yang telah sertifikasi
di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Angket yang telah diisi
kemudian diberi skor, diolah, dan dianalisis. Berikut adalah tabel
yang memuat hasil penelitiann data motivasi kerja guru.
Tabel 4.15 Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Responden Sertifikasi
Guru
Responden Sertifikasi
Guru
Responden 1 75 Responden 13 58
Responden 2 76 Responden 14 81
Responden 3 77 Responden 15 82
Responden 4 68 Responden 16 80
Responden 5 75 Responden 17 73
Responden 6 68 Responden 18 67
Responden 7 70 Responden 19 67
Responden 8 63 Responden 20 67
Responden 9 67 Responden 21 76
70
Responden 10 67 Responden 22 66
Responden 11 66 Responden 23 66
Responden 12 67 Responden 24 63
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah skor
angket penelitian Kinerja Guru dari masing- masing
responden.
b. Hasil Analisis Variabel Y (Kinerja Guru)
1) Rentang Nilai(r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 82-58
= 24
2) Jumlah Kelas (k) k = 1 + 3,3 logn
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 . 1,3
= 1 +4,29
= 5,29 =5
3) Panjang Interval(i)
i = jumlah rentang (r) : jumlah kelas (k)
= 24 : 5
= 4,8 = 5
71
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Kinerja Guru)
Tabel 4.16 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru)
Kinerja Guru
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 58-62 1 4.2 4.2 4.2
63-67 11 45.8 45.8 50.0
68-72 3 12.5 12.5 62.5
73-77 6 25.0 25.0 87.5
78-82 3 12.5 12.5 100.0
Total 24 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang
mendapatkan skor 58-62 terdapat 1 orang, skor 63-67 terdapat 11 orang,
skor 68-72 terdapat 3 orang, skor73-77 terdapat 6 orang, dan skor 78-82
terdapat 53 orang.
Berdasarkan hasil data distribusi frekuensi di atas,maka dapat digambarkan
distribusi frekuensi motivasi kerja guru dalam bentuk grafik berikut ini:
Gambar 4.3 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru)
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
72
Berdasarkan dari Gambar diatas, dapat dilihat bahwa diagram batang
58-62 paling rendah sebanyak 1 guru, diagram batang 63-67 paling tinggi
sebanyak 11 guru, diagram batang 68-72 lebih rendah dibanding diagram
batang 63-67 sebanyak 3 guru, diagram batang 73-77 lebih tinggi dibanding
diagram batang 68-72 sebanyak 6 guru, dan diagram batang 78-82 sama
tinggi dengan diagram batang 68-72 sebanyak 3 guru. Jadi distribusi
frekuensi variabel Y kinerja guru memiliki nilai skor data terbesar dan
terkecil, yang diartikan bahwa kinerja guru memiliki rentang data yang
beragam.
5) Mean, Median, Modus
Tabel 4.17 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Y (Kinerja Guru)
Statistics
Kinerja Guru
N Valid 24
Missing 0
Mean 70.21
Median 67.50
Mode 67
Std. Deviation 6.241
Range 24
Minimum 58
Maximum 82
Sum 1685
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata dari variabel
Kinerja Guru 70,21 sedangkan nilai tengah 67,50, nilai yang paling
sering muncul 67, dan standar deviasi 6,241
Selanjutnya, untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata sertifikasi
guru dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
73
a) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar
Deviasi Ideal(Sdi)
Nilai rata-rata Ideal (Mi) = 70,21
Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 6,241
b) Batasan-batasan kategorikecenderungan
(1) Rendah = X < (Mi –Sdi)
= X < (70,21– 6,241)
= X <63,969
(2) Sedang = (Mi – Sdi) < X < (Mi +Sdi)
= 63,969 < X < (70,21 + 6,241)
= 63,969 < X <76,451
(3) Tinggi = X > (Mi +Sdi)
= X >76,451
Tabel 4.18 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Interval
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 3 12.5 12.5 12.5
Sedang 17 70.8 70.8 83.3
Tinggi 4 16.7 16.7 100.0
Total 24 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan data tingkat kecenderungan di atas dapat digambakan sebagai
berikut :
74
Gambar 4.4 Hasil Kategori Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perolehan skor
variabel kinerja guru yang termasuk kedalam kategori rendah sebanyak 3
orang (12,5%), kategori sedang 17 orang (70,8%), dan kategori tinggi 4 orang
(16,7%). Berdasarkan perolehan skor tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel kinerja guru berada pada kategori sedang. Dapat di katakan kategori
sedang karena pada tingkat kencenderungan data variabel ini mendapatkan
skor (70,8%) sebanyak 17 orang, lebih banyak dari jumlah total prolehan skor
variabel. Maka dapat di simpulkan bahwa kinerja guru memiliki nilai rata-rata
data yang cukup signifikan terhadap sertifikasi guru.
D. Pembahasan Hasil Analisis Instrumen Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual
yang dihasilkan dari regresii berdistribusi secara normal atau tidak.
Suatu regresi dikatakan baik ketika memiliki nilai residual yang
berdistribusi normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan tabel
Test of Normality dengan uji Shapiro-Wilk dan normal P-P Plot of
regression Standardized Residual pada SPSS vers.23, yakni sebagai
berikut :
75
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Sertifikasi
Guru .936 24 .134
Kinerja
Guru .928 24 .090
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan,
bahwa data pada variabel X (Sertifikasi Guru) dan variabel Y (Kinerja
guru) memiliki nilai signifikansi Shapiro-Wilk yang baik yakni masing-
masing sebesar 0,134 dan 0,090. Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa data berdistribusi normal karena nilai signifikansi Shapiro-Wilk
lebih dari 0,05.
Kemudian hasil grafik Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual pada SPSS vers.23, sebagaiberikut:
Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel X (Sertifikasi Guru)
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
76
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Y (Kinerja Guru)
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Dari hasil grafik di atas, tergambar jelas bahwa titik-titik yang
menyebar mengikuti garis diagonal. Maka dari itu, dapat ditarik
kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan
yang linear atau tidak secara signifikansi pada dua variabel. Uji
linearitas dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi (sig) 0,05.
Berikut merupakan hasil dari uji linearitas ISPSS vers.23, yaitu:
Tabel 4.20 Hasil Uji Linearitas
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Guru *
Sertifikasi
Guru
Between
Groups
(Combined) 598.875 12 49.906 1.848 .159
Linearity 316.546 1 316.546 11.721 .006
Deviation from
Linearity 282.329 11 25.666 .950 .533
Within Groups 297.083 11 27.008
Total 895.958 23
77
Berdasarkan hasil uji linearitas di atas, maka dasar pengambil
keputusan adalah:
a. Berdasarkan nilai signifikan
Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Deviation From Linearity sebesar 0,533>0,05,dapat kita
ketahui jika nilai signifikansi pada tabel lebih besar dari 0,05
atau (0,05 < sig), maka dapat disimpulkan bahwa antara
variabel terdapat hubungan yang linear, sehingga asumsi
linearitas terpenuhi antara variabel X Sertifikasi Guru dan
Variabel Y Kinerja Guru
b. Berdasarkan nilai F
Diperoleh nilai Fhitung = 0,950 sedangkan Ftabel dicari
berdasarkan hasil output diatas yaitu:
df 1 = k – 1 = 2 – 1 = 1
df 2 = n – k = 24 – 2 = 22
maka diperoleh nilai df 1 = 1 dan df 2 = 22, kemudian dicari
pada tabel distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 4,30
yang artinya Fhitung (0,950) < Ftabel (4,30) maka terdapat
hubungan linear antara variabel X Sertifikasi Guru dan
Variabel Y Kinerja Guru
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek (dua
sampel atau lebih) yang diteliti memiliki varian yang sama. Pengambilan
keputusan dalam uji homogenitas ini adalah jika nilai signifikan > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa varian dari beberapa populasi itu adalah
sama, sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
varian dari beberapa populasi adalah tidak sama. Hasilnya sebagai
berikut:
78
Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas
Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan hasil output SPSS dari uji homogenitas diketahui
bahwa nilai signifikansi dari kedua variable adalah 0.172 > 0,05. Artinya
bahwa populasi tersebut bervariasi homogen
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif.
Berikut adalah hasil uji regresi linear sederhana:
Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.254 19.341 .168 .868
Sertifikasi
Guru .690 .199 .594 3.467 .002
a. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Rumus regresi linear sederhana :
Y’ = a + bX
Berdasarkan hasil output di atas, dapat diketahui bahwa :
Test of Homogeneity of Variances
Sertifikasi Guru
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.913 5 11 .172
79
Y = 3,254 + 0,690 X
Dimana :
Y = Kinerja Guru
X = Sertifikasi
a = angka konstan dari unstandardized coefficients. Dari output di
atas nilainya sebesar 3,254. Ini dapat diartikan jika sertifikasi guru
adalah 3,254
b = angka koefisien regresi. Nilainya sebesar 0,690. Angka ini
mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Sertifikasi
Guru (X), maka Kinerja Guru (Y) akan meningkat sebesar 0,690.
Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Sertifikasi Guru (X) berpengaruh
positif terhadap Kinerja Guru (Y). Sehingga persamaan regresinya
adalah Y = 3,254 + 0,690. X.
4. Uji Parsial (Uji t)
Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui
apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil
output pada Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana diketahui
dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
a. Membandingkan ThitungdenganTtabel
1) Penentuan ThitungdenganTtabel
Nilai Thitung didapatkan dari hasil output pada Tabel 4.22 Hasil Uji
Regresi Linear Sederhana sebesar 3,467
2) Penentuan Ttabel
Ttabeldapat dilihat pada tabel statistik dengan nilai signifikansi
0,05:2 = 0,025. Tabel (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2
yaitu df = 24-2 = 22, hasil diperoleh untuk Ttabel sebesar 2,073
80
3) Kriteria Pengujian
a) Apabila Thitung< Ttabel, maka Hoditerima
b) Apabila Thitung> Ttabel, maka Hoditolak
4) Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa Thitung(3,467) > Ttabel(2,073), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru.
b. Kriteria Pengujian berdasarkan probabilitas signifikan
1) Nilai signifikansi
Nilai signifikansi didapatkan dan hasil output pada tabel 4.22
sebesar 0,002
2) Kriteria Pengujian
a) Apabila sig > α (0,05), maka Ho diterima dan H1ditolak
b) Apabila sig < α (0,05), maka Ho ditolak dan H1diterima
3) Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa nilai sig 0,002< α (0,05), maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara sertifikasi guru terhadap kinerja guru.
5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi dipakai untuk memprediksi seberapa besar
kontribusi pengaruh variabel bebas(X) terhadap variabel terikat(Y). Di
bawah ini merupakan hasil pengujian menggunakan SPSS ver.23,yaitu:
81
Tabel 4.23 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .594a .353 .324 5.132
a. Predictors: (Constant), Sertifikasi Guru
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Dari hasil output di atas, diketahui nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,353 (nilai 0,353 adalah pengkuadratan dari koefisien
korelasi atau R, yaitu 0,594 x 0,594 = 0,353). Angka tersebut
mengandung arti bahwa sertifikasi guru berpengaruh terhadap kinerja
guru sebesar 35,3%. Sedangkan sisanya 100% - 35,3% = 64,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran dan
kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil penelitian. Berdasarkan hasil
dari penelitian dan perhitungan data yang diperoleh dari lapangan menyebutkan
bahwa terdapat pengaruh antara sertifikasi guru terhadap kinerja guru di SMAN
10 Tangerang Selatan.
Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X dengan variabel Y
apakah positif atau negatif, maka dilakukan uji regresi linear sederhana. Dari hasil
penelitian, koefisien regresi memperoleh nilai sebesar 0,690 yang menunjukkan
nilai koefisien regresi bernilai positif (+). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pengaruh sertifikasi guru (X) berpengaruh positif terhadap kinerja
Guru(Y). Sehingga persamaan regresinya adalah Y = Y = 3,254 + 0,690 X.
82
Kemudian dapat dilihat pada pengujian statistik (uji t), hasil nilai Thitung
sebesar 3,467 dan Ttabel sebesar 2,073, dengan signifikansi sebesar 0,002.
Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan jika signifikansi < α (0,05),
maka Ho ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara sertifikasi
guru terhadap kinerja guru.
Selanjutnya berdasarkan uji determinasi ditemukan nilai koefisien
determinasi (R square) sebesar 0,353. Nilai R square 0,594 ini berasal dari
pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau “R” yaitu 0,594x 0,594 = 0,353 atau
sama dengan 35,3 %. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel (X)
sertifikasi guru berpengaruh terhadap variabel (Y) kinerja guru sebesar 35,3%,
dengan 64,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Dapat
disimpulkan bahwasanya pada uji determinasi yang telah dilakukan nilai angka
yang muncul yaitu sebesar 35,3%, angka tersebut memiliki makna bahwa variabel
sertifikasi guru memiliki pengaruh terhadap kinerja guru pada tingkatan sedang,
adapun angka 64,7% merupakan faktor lain yang memang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan, lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) sudah meluas untuk
proses pelaksanaan sertifikasi. Menurut Kepala Sekolah Pak Nana menyebutkan
“LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, PPG UIN Jakarta, UNJ, dan
banyak perguruan tinggi mengadakan pendidikan keprofesian. Dalam
pelaksanaan sertifikasi metode yg digunakan dalam proses pelaksanaan
cukup baik, dan pastinya memiliki kelemahan dan kelebihan metode.
Seharusnya mahasiswa s1 harus dipersiapkan untuk sertifikasi dan benar-
benar siap untuk terjun dimasyarakat. Jadi mahasiswa keguruan
dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan keprofesiannya untuk
menjadikannya sah sebagai guru profesional”.73
Senada dengan pendapat Pengawas SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
73 Wawancara dengan Kepala Sekolah Pak Nana, tanggal 30 Oktober 2019, di Ruang Kepala
Sekolah SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
83
Bapak Supandi mengatakan:
“Ada beberapa LPTK untuk pelaksanaan sertifikasi yaitu Kemdikbud,
LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, P4TK Mapel, MGMP, PPG
UIN Jakarta. Dalam proses pelaksanaan sertifikasi metode yang digunakan
butuh waktu untuk mengevaluasi semua. Mulai sertifikasi melalui
penilaian portofolio, PLPG sekarang diperbarui dengan PPG pasti ada
perubahan metode yang digunakan saat pelatihan. Ada kelebihan dan ada
juga kekurangan disetiap metode dalam pelaksanaan sertifikasi. Maka dari
itu pemerintah/setiap lembaga terus melakukan perbaikan metode
pelaksanaan sertifikasi agar tujuan sertifikasi tercapai”.74
Berdasarkan hasil wawancara juga, Pak Nana mengatakan bahwa ada
sedikit banyaknya pengaruh sertifikasi guru dengan kinerja guru. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil yang dicapai setelah mengikuti sertifikasi itu sendiri bagi
guru, Pak Nana mengungkapkan bahwa:
“Hasil yang dicapai sertifikasi yaitu kelayakan guru untuk keprofesiannya,
guru selalu untuk mengupdate diri mengikuti perkembangan zaman,
kesejahteraan meningkat melalui sertifikasi. Mendapatkan intensif untuk
memenuhi kebutuhan hidup di zaman sekarang, melengkapi kebutuhan
untuk meningkatkan profesi, berlangganan internet untuk mengupgrade
keilmuan, membeli peralatan keguruan untuk menunjang kinerja guru,
membeli laptop untuk mempermudah kinerja, bahkan penghasilan guru
sertifikasi ditabung sampai pergi haji untuk meningkatkan iman taqwa
kepada Tuhan YME.”.75
Hal serupa juga disampaikan oleh pengawas SMA Negeri 10 Tangerang
Selatan, Pak supandi mengatakan bahwa:
“Diharapkan meningkatan kompetensi keguruan, guru memiliki semangat
lebih untuk menyesuaikan perkembangan zaman, profesi guru layak untuk
dijadikan profesi, menjadikan guru profesional, kesejahteraan guru
meningkat. Kesejahteraan yang terpenting untuk semua guru agar
menstabilkan kinerja dengan kebutuhan hidup yang terpenuhi mulai dari
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
74 Wawancara dengan Pengawas Sekolah Pak Supandi, tanggal 4 November 2019, di Dinas
Pendidikan Tangerang Selatan 75 Wawancara dengan Kepala Sekolah Pak Nana, tanggal 30 Oktober 2019, di Ruang Kepala
Sekolah SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
84
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
tugas keprofesiannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.”.76
Dengan demikian, berdasarkan hasil perhitungan data yang
diperolehdarilapanganterlihatpengaruhyangsignifikanantarasertifikasi guru dengan
kinerja guru di SMAN 10 Tangerang Selatan.
F. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di atas mengungkapkan bahwa pengaruh
sertifikasi guru terhadap peningkatan kinerja guru pada taraf dengan angka 35,3%,
kemudian terdapat angka 64,7% yaitu faktor lain yang tidak diteliti, seperti
motivasi, kesejahteraan, pendidikan dan peltihan, naik jabatan, tunjangan/intensif,
dukungan kepala sekolah, suasana lingkungan sekolah dsb.
Berdasarkan temuan dari wawancara kepala sekolah menyebutkan bahwa
guru yang telah sertifikasi memiliki nilai signifikan untuk mempengaruhi kinerja
guru. Karna sertifikasi guru mendapatkan kesejahteraan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhn hidupnya. Tunjangan dan isentif juga yang diperoleh guru
sertifikasi untuk selalu mengupdate keilmuannya dengan cara membeli laptop
untuk menunjang kinerja, berlangganan internet dirumah untuk menyelesaikan
tugasnya, dan guru yang telah sertifikasi memiliki semangat untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan seperti seminar, worshop, MGMP, dsb. Serta kepala
sekolah selalu mengawasi perkembangan kinerja guru yang telah sertifikasi
dengan cara mengadakan diskusi dengan guru untuk mengetahui permasalahan
serta kepala sekolah ikut serta masuk kedalam kelas untuk mengawasi kinerja
guru yang telah sertifikasi.
76 Wawancara dengan Pengawas sekolah Pak Supandi, tanggal 4 November 2019, di Dinas
Pendidikan Tangerang Selatan
85
G. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih ada
keterbatasan-keterbatasan yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap hasil
penelitian, keterbatasan ini dalam hal sebagai berikut :
1. Penyusun instrumen dan penyebaran angket memerlukan waktu yang cukup
lama.
2. Sulitnya mengumpulkan data dari para responden dikarenakan para responden
tidak memiliki waktu senggang yang banyak.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian keseluruhan dalam penulisan ini maka
dapatlah disimpulkan bahwasanya pengaruh antara variabel X (Sertifikasi
guru) dengan variabel Y (Kinerja Guru) bersifat positif. Hal ini terbukti dapat
dijelaskan dari hasil temuan penelitian dibawah ini.
Dari pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa hasil
perhitungan regresi linear sederhana menghasilkan angka koefisien regresi
sebesar 0,690 yang diinterpretasikan antara sertifikasi guru dengan kinerja
guru memiliki pengaruh yang positif. Kemudian dilihat dari hasil Thitung
sebesar 3,467 dan Ttabelsebesar 2,073, dengan signifikansi sebesar 0,002.
Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan jika signifikansi < α
(0,05), makaHo ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara
sertifikasi guru dengan kinerja guru. Danberdasarkan perhitungan koefisien
determinasi (R2) diperoleh angka sebesar 0,353. Angka tersebut mengandung
arti bahwa sertifikasi guru berpengaruh terhadapt kinerja guru
sebesar35,3%.Sedangkan sisanya 100% - 35,3% = 64,7% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti.
B. Saran
Penelitian dimasa yang akan datang diharapkan dapat menyajikan
hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Saran untuk Sekolah
a. Melakukan pengawasan yang teliti terhadap kinerja guru
b. Memberikan pelatihan secara berkala bagi guru
c. Memberikan kebijakan agar lebih tepat sasaran
86
d. Mempertegas peraturan yang berlaku.
e. Membuat kode-kode tertentu untuk mempermudah dalam
menyelesaikan pekerjaan, terutama yang berhubungan dengan kinerja
guru
f. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan bagi guru guna
meningkatkan kualitas / mutu lulusan untuk kedepannya.
2. Saran untuk Peneliti Lain
a. Harus mencari waktu yang tepat dengan responden, agar tidak
terhambat dalam pengambilan data.
b. Diharapkan peneliti lain dapat menambahkan variabel dependen
pengaruh sertifikasi guru dengan variabel lain yang berpengaruh
terhadap kinerja guru seperti motivasi, prestaasi atau kualitas tenaga
pendidik.
86
DAFTAR PUSTAKA
AR, Samsul, Menyoal Efektifitas Sertifikasi Guru, ”Antara Kesejahteraan dan
Boomerang”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/samsul_ar/561360360023bd87048b4568/menyoa
l-efektifitas-sertifikasi-guru-antara-kesejahteraan-dan-boomerang, pada tanggal
24 November 2019 Pukul 03:29 WIB.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta, 2013
Hamid Muhammad, 1,6 Juta Guru Belum Sertifikasi,
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/11/28/p04h2e384-
16-juta-guru-belum-sertifikasi, Republika.co.id, Diakses tanggal 3 April 2019
pukul 20:34 WIB
Hidayat, Sholeh, Pengembangan Guru Profesional, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017
J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012,
2013
Jejen Musfah, Redesain Pendidikan Guru, Jakarta: Kencana, 2015
Jilan, Buya, Permasalahan Guru di Indonesia, Artikel Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, di akses dari
https://www.uinjkt.ac.id/id/permasalahan-guru-di-indonesia/, pada tanggal 24
November 2019 pukul 01:32 WIB.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pedoman Penyelenggaraan
Program PPG, Jakarta, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
2018
87
Kompas.com, Sertifikasi guru tidak tepat sasaran, Solo, 13 November 2009,
https://edukasi.kompas.com/read/2009/11/13/07473414/sertifikasi.guru.tidak.te
pat.sasaran, diakses pada tanggal 4 April 2019 pukul 3:01.
M.B.A, Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
pemula, Bandung: Alfabeta, 2012
Maretha Riana Ramdhani dkk, “Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Perilaku Sosial
Dan Ekonomi Guru di Kabupaten Ngawi”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Program Studi Magister Ekonomi dan Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018 :
106- 129, h. 108.
Mitha Arvira Oktaviani dan Hari Basuki Notobroto,”Perrbandingan Tingkat
Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors,
Shapiro-Wilk, Dan Skewness-Kurtosis” Jurnal Biometrika dan Kependudukan,
Vol.3, No.2 Desember 2014
Moeheriono, Indikator Kinerja Utama (IKU), Jakarta: Rajawali pers, 2012
Mudhlofir, Ali, Pendidik Profesional, Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 2012
Mulyasa, E, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009
Muslich, Masnur, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Jakarta: Bumi
Aksara,2007
Nawawi Uha, Ismail, Budaya Organisasi Kepemimpian & Kinerja, Jakarta: Kencana,
2013
Ondi Saondi dan Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan, Bandung: PT Refika
Aditama, 2010
Payong, Marselus R, Sertifikasi Profesi guru, Jakarta: PT Indeks, 2011
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 37 Tahun
2017 Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan yang di Angkat Sampai
dengan Akhir Tahun 2015 Pasal 1 butir 3
88
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2013 Tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan
Pemerataan Guru Pasal 1
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2011
Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan Pasal 2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010
Tentang Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru dalam Jabatan pasal 2
Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, Bandung: PT Refika
Aditama, 2012
Ratnasari, Alfina Dewi,“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Usaha Bisnis Online Shop di Kota Samarinda”, eJournal Administrasi Bisnis,
Vol. 5,No. 1, 2017
Rohemi, “Sertifikasi guru dan problematikanya”, Artikel Manajemen Pendidikan,
Program pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2013
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010
Slameto, “Pemasalahan-permasalahan terkait dengan profesi guru SD”, scholaria,
vol.4, no3, september 2014
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2006
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011
Suprihatiningrum, Jamil, Guru Profesional, Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016
Susanto, Ahmad, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, Jakarta: Kencana, 2016
Susetyo, Budi, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Relika Aditama,
2010
89
Suyatno, Panduan Sertifikasi Guru, Jakarta: Indeks, 2008
Syukur, Fatah, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, Semarang; PT.
Pustaka Riski Putra, 2012
Tutik Rachmawati dan Daryanto, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka
Kreditnya, Yogyakarta, Gava Media, 2013
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,
Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri, 2006
Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan Di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2007
Yunus, Syarifudin. Mengkritisi Kompetensi Guru, diakses dari
https://news.detik.com/kolom/d-3741162/mengkritisi-kompetensi-guru, pada
tanggal 24 November 2019 Pukul 01:17 WIB.
Zahara, Adinda, Masih Kurangnya Kinerja Guru, diakses dari
https://www.kompasiana.com/nduth.dinda/5500e5788133116819fa8102/masih-
kurangnya-kinerja-guru, pada tanggal 24 November 2019, pukul 01:27 WIB.
90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
91
Lampiran 1
Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel X (Sertifikasi Guru)
Keterangan: (* = tidak valid)
Variabel Dimensi Indikator Jumlah item
Sertifikasi
Guru
Pelaksanaan
sertifikasi dalam
jabatan
1. Tujuan sertifikasi 1,2,3
2. Kuota sertifikasi 4,5*
3. Metode pelaksanaan 6,7*
4. Target sertifikasi 8
5. Monitoring
sertifikasi 9,10,11
6. Evaluasi sertifikasi 12,13*
Kompetensi
Keguruan
(paedagogik,
kepribadian,
profesional, sosial)
1. Memberikan
pemahaman dan
kesempatan peserta
didik
14*,15,16
2. Kemampuan
personal yang
profesional
17*,18*,19,20,21
3. Penguasaan materi
pembelajaran 22,23*,24
4. Kemampuan guru
untuk bersosial
secara internal
maupun eksternal
25,26,27*,28,29*
Prosedur Sertifikasi 1. Penilaian portofolio
2. PLPG 30,31*
3. PPG
Permasalahan 1. Hambata/kendala 32,33*,34,35,36*
92
Sertifikasi waktu, dana,
kesehatan dalam
pelaksanaan
sertifikasi
2. Pengembangan diri
(buku, pelatihan,
seminar, workshop)
37,38,39
3. LPTK yang
terakreditasi min.B 40*,41
4. Kesiapan dan
keterbatasan sarana
(ruang kuliah,
penginapan/asrama)
42*,43,44
4. Keterbatasan
dosen/pembimbing 45*,46
5. Keterbatasan konsep
pelaksanaan 47,48*
Jumlah 48
93
Lampiran 2
Angket Uji Coba Instrumen Variabel X (Sertifikasi Guru)
Identitas Responden :
Nama :
Guru Mapel :
Petunjuk Pengisian :
1. Bapak/ibu diminta kesediaannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini dengan memberi tanda () pada kolom disamping pertanyaan-
pertanyaan dengan memberikan jawaban sesuai dengan pendapat bapak/ibu.
2. Atas partisipasi dan perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Keterangan
4 = SS (Sangat Setuju)
3 = S (Setuju)
2 = TS (Tidak Setuju)
1 = STS(Sangat Tidak Setuju)
Sertifikasi Guru
NO Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1
Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas
keguruan dengan profesional
2 Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu hasil pendidikan
3 Saya sudah memahami tujuan sertifikasi guru
4 Kuota sertifikasi sudah memenuhi
5 Saya mendapatkan kesempatan untuk memenuhi kuota
sertifikasi guru
94
6 Metode yang digunakan dalam pelaksanaan sertifikasi
sudah baik
7
Saya mengetahui perbaikan metode yang digunakan
dalam pelaksanaan sertifikasi guna membuat situasi
belajar menyenangkan
8 Saya mengetahui target sertifikasi guru sudah tercapai
untuk pengembangan guru
9 Saya mengetahui adanya monitoring dalam pelaksanaan
sertifikasi guru
10 Monitoring adalah alat untuk mengetahui
keberlangsungan sertifikasi guru
11 Saya dimonitorig oleh petugas sertifikasi
12 Evaluasi dalam pelaksanaan sertifikasi guru perlu
dilakukan
13 Saya mengikuti evaluasi kegiatan pembelajaraan yang
dilakukan dalam pelaksanaan sertifikasi guru
14 Saya dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap
peserta didik setelah mengikuti sertifikasi
15
Saya memastikan bahwa semua peserta didik
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
16 Saya membantu mengembangkan potensi dan
mengatasi kekurangan peserta didik
17 Saya mengajak peserta didik untuk membaca doa
sebelum pembelajaran
18 Saya mengucapkan salam sebelum dimulai pertemuan
19 Saya selalu teguh dengan apa yang diucapkan
20 Saya mengajarkan nilai-nilai yang sesuai dengan
95
norma/nilai pembelajaran
21 Saya menjelaskan tujuan pembelajaran pada setiap hari
pertemuan
22 Saya menjabarkan kompetensi dasar terlebih dahulu
sebelum proses pembelajaran dimulai
23 Saya merumuskan tujuan dari materi pembelajaran
terlebih dahulu sebelum mengajar
24 Ketika mengajar saya menggunakan buku-buku dalam
perpustakaan untuk menambah wawasan siswa
25 Saya berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman
sejawat untuk meningkatkan kemampuan profeisonal
26
Saya bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pedidik, tenaga kependidikan dan orang
tua/wali peserta didik
27 Saya berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat
28 Saya bergaul santun dengan masyarakat
29 Saya menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional
30 PPG (pendidikan profesi guru) merupakan metode yang
efektif untuk mendapatkan sertifikasi guru
31
Saya mengikuti PPG (pendidikan profesi guru) untuk
meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan
profesionalisme kerja
32 Banyak hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan
sertifikasi guru
33 Saya mendapatkan dana untuk mengikuti pelaksanaan
sertifikasi
34 Kesehatan merupakan syarat untuk mengikuti
96
pelaksanaan sertifikasi
35 Saya mengalami kendala dalam waktu saat pelaksanaan
sertifikasi
36 Waktu pelaksanaan sertifikasi guru sudah tercukupi
37 Saya mengikuti program pengembangan diri setelah
sertifikasi
38 Saya melakukan pendalaman kompetensi dengan cara
membaca buku
39 Saya mengikuti pelatihan, seminar, dan workshop
setelah sertifikasi
40 Saya mengikuti sertifikasi guru di LPTK yang
terakreditasi min.B
41 LPTK tersebut harus memadai untuk melaksanakan
sertifikasi guru
42 Saya mengikuti sertifikasi guru di lembaga yang
memiliki ruang micro teaching memadai
43 Saya mengikuti sertifikasi guru di lembaga yang
memiliki ruang kuliah cukup
44 Saya mengikuti sertifikasi guru di lembaga yang
memiliki asrama/penginapan
45 Saya mengikuti sertifikasi guru di lembaga yang
memiliki dosen/pembimbing profesional
46 Saya memahami materi yang disampaikan oleh
dosen/pembimbing
47
Konsep pelaksanaan sertifikasi yang digunakan harus
sudah efektif
48
Saya mengalami keterbatasan konsep pelaksanaan
sertifikasi
97
Lampiran 3
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X (Sertifikasi Guru)
no
Pernyataan
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20
1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
6 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3
7 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4
8 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
9 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
jml 38 35 33 36 35 36 36 35 33 33 24 33 29 35 35 38 36 37 36 35
no Pernyataan
s21 s22 s23 s24 s25 s26 s27 s28 s29 s30 s31 s32 s33 s34 s35 s36 s37 s38 s39 s40
1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1
6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3
8 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2
9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
jml 35 35 35 35 35 35 34 36 35 38 30 31 25 32 24 32 33 33 35 24
98
No Pernyataan
s41 s42 s43 s44 s45 s46 s47 s48 jml
1 3 3 3 3 3 3 3 3 135
2 3 3 3 3 3 4 3 2 147
3 4 3 4 4 3 4 4 2 172
4 3 3 3 3 3 4 4 3 166
5 4 4 4 4 3 4 4 3 182
6 3 3 3 3 3 4 3 2 150
7 3 3 3 3 4 4 4 3 165
8 3 3 3 3 4 3 3 3 148
9 3 3 3 3 4 4 4 3 167
10 4 3 4 4 4 4 3 3 172
jml 33 31 33 33 34 38 35 27 1604
99
Lampiran 4
Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y (Kinerja Guru)
Keterangan: (*=Tidak Valid)
Variabel Dimensi Indikator Jumlah soal
Kinerja
guru
Merencanakan
pembelajaran
1. Menyusun
silabus
1
2. Membuat RPP 2,3,4,5
3. Membuat
program tahunan
6
4. Membuat
program semester
7
5. Melakukan
evaluasi
pembelajaran
8*,9
6. Membuat
program
perbaikan dan
pengayaan
10*,11*,12,13,14*
Disiplin guru 1. Tepat waktu
datang kesekolah
15*,16
2. Berpenampilan
rapih
17,18*,19
3. Melaksanakan
tugas mengajar
20,21
4. Membuat laporan
kegiatan guru
22*,23
Pengalaman dan
prestasi guru
1. Masa kerja guru 24*,25
2. Peningkatan 26,27*
100
kompetensi
(pelatihan,
seminar,
workshop)
3. Menulis bahan
ajar
28,29*
4. Membuat media
pembelajaran
30,31
Jumlah 31
101
Lampiran 5
Angket Uji Coba Variabel Y (Kinerja Guru)
Identitas Responden :
Nama :
Guru Mapel :
Petunjuk Pengisian :
1. Bapak/ibu diminta kesediaannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini dengan memberi tanda () pada kolom disamping pertanyaan-
pertanyaan dengan memberikan jawaban sesuai dengan pendapat bapak/ibu.
2. Atas partisipasi dan perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Keterangan
4 = SS (Sangat Setuju)
3 = S (Setuju)
2 = TS (Tidak Setuju)
1 = STS(Sangat Tidak Setuju)
Kinerja Guru
NO Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1 Saya menganalisis silabus/KI KD pembelajaran dalam
penentuan alokasi waktu
2 Saya membuat RPP untuk setiap mata pelajaran
3 Saya membuat RPP sesuai dengan indikator yang telah
diberikan
4 Saya mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dibuat
5 Saya menyiapkan RPP untuk tugas dan kegiatan yang
siswa lakukan dalam kelas
6 Saya merencanakan KBM dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran dan proses belajar sesuai program
102
tahunan
7
Saya merencanakan KBM dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran dan proses belajr sesuai program
semester
8
Saya dapat mengatur tata ruang kelas untuk
menciptakan suasana yang kondusif dalam proses
pembelajaran
9 Saya melakukan evaluasi pembelajaran
10 Saya memberi pertanyaan sesuai materi ajar yang
diberikan kepada siswa setelah KBM selesai
11 Saya selalu memberikan kuis kepada siswa untuk
memperkuat daya ingat siswa
12 Saya melakukan ulangan harian untuk mengetahui
kemampuan siswa
13 Saya membuat soal Ujian Tengah Semester dan Ujian
Akhir Semester sesuai dengan SK dan KD
14 Saya membuat soal remedial untuk memperbaiki nilai
siswa yang belum memenuhi kriteria
15 Saya datang sekolah tepat waktu
16 Saya mengisi absen kehadiran saat tiba disekolah
17 Saya berpenampilan rapih
18 Saya menggunakan seragam yang telah ditentukan
sekolah
19 Saya melaksanakan semua peraturan yang telah
ditetapkan di sekolah
20 Saya melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan
jadwal mengajar
21 Saya melakukan evaluasi pelaksanaan mengajar
22 Saya membuat laporan kegiatan guru tiap semester
23 Saya membuat laporan kegiatan guru tiap tahun
103
24 Saya mendapatkan penghargaan dari sekolah
25 Saya mendapatkan promosi golongan/jabatan
26 Saya mengikuti pelatihan, seminar, workshop untuk
meningkatkan kemampuan
27 Saya melanjutkan tingkat pendidikan untuk
meningkatkan keilmuan
28 Saya menulis bahan ajar digunakan dalam proses
pembelajaran
29 Saya menulis buku/karya ilmiah
30 Saya dapat membuat media pembelajaran untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar
31 Saya menggunakan alat media pembelajaran setiap
kegiatan belajar mengajar
104
Lampiran 6
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Variabel Y (Kinerja Guru)
no
Pernyataan
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3
6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
7 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
8 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3
9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
10 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3
jml 34 35 35 35 35 32 32 33 34 28 34 32 32 33 36 34 36 37 36 32
No Pernyataan
s21 s22 s23 s24 s25 s26 s27 s28 s29 s30 s31 jml
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 115
4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 93
5 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 99
6 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 108
7 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 110
8 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 103
9 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 117
10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 98
jml 34 30 36 30 35 36 32 32 26 32 32 1030
105
Lampiran 7
Instrumen Angket Penelitian
Instrumen Angket/kuisioner Penelitian
Identitas Responden :
Nama :
Guru Mapel :
Petunjuk Pengisian :
1. Bapak/ibu diminta kesediaannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini dengan memberi tanda () pada kolom disamping pertanyaan-
pertanyaan dengan memberikan jawaban sesuai dengan pendapat bapak/ibu.
2. Atas partisipasi dan perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Keterangan
4 = SS (Sangat Setuju)
3 = S (Setuju)
2 = TS (Tidak Setuju)
1 = STS (Sangat Tidak Setuju)
Instrumen Sertifikasi Guru
NO Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1
Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas
keguruan dengan profesional
2 Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu hasil pendidikan
3 Saya sudah memahami tujuan sertifikasi guru
4 Kuota sertifikasi sudah memenuhi standar ketentuan
106
5 Metode yang digunakan dalam pelaksanaan sertifikasi
sudah baik
6 Saya mengetahui target sertifikasi guru sudah tercapai
untuk pengembangan guru
7
Saya mengetahui adanya monitoring dalam pelaksanaan
sertifikasi guru
8 Monitoring adalah alat untuk mengetahui
keberlangsungan sertifikasi guru
9 Saya dimonitoring oleh petugas sertifikasi
10 Evaluasi dalam pelaksanaan sertifikasi guru perlu
dilakukan
11
Saya memastikan bahwa semua peserta didik
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
12 Saya membantu mengembangkan potensi dan
mengatasi kekurangan peserta didik
13 Saya selalu teguh dengan apa yang diucapkan
14 Saya mengajarkan nilai-nilai yang sesuai dengan
norma/nilai pembelajaran
15 Saya menjelaskan tujuan pembelajaran pada setiap hari
pertemuan
16 Saya menjabarkan kompetensi dasar terlebih dahulu
sebelum proses pembelajaran dimulai
17 Ketika mengajar saya menggunakan buku-buku dalam
perpustakaan untuk menambah wawasan siswa
18 Saya berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman
sejawat untuk meningkatkan kemampuan profeisonal
19 Saya bergaul secara efektif dengan peserta didik,
107
sesama pedidik, tenaga kependidikan dan orang
tua/wali peserta didik
20 Saya bergaul santun dengan masyarakat
21 PPG (pendidikan profesi guru) merupakan metode yang
efektif untuk mendapatkan sertifikasi guru
22 Banyak hambatan-hambatan yang terjadi dalam
pelaksanaan sertifikasi guru
23 Saya mengalami hambatan dalam mengatur waktu saat
pelaksanaan sertifikasi
24 Saya mengikuti program pengembangan diri setelah
sertifikasi
25 Saya melakukan pendalaman kompetensi dengan cara
membaca buku/jurnal penelitian
26 Saya mengikuti pelatihan, seminar, dan workshop
setelah sertifikasi
27 LPTK harus memadai untuk melaksanakan sertifikasi
guru
28 Saya mengikuti sertifikasi guru di lembaga yang
memiliki ruang kuliah cukup
29 Saya mengikuti sertifikasi guru di lembaga yang
memiliki asrama/penginapan
30 Saya memahami materi yang disampaikan oleh
dosen/pembimbing
31 Konsep pelaksanaan sertifikasi yang digunakan harus
sudah efektif
108
Instrumen Kinerja Guru
NO Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1 Saya menganalisis silabus/KI KD pembelajaran dalam
penentuan alokasi waktu
2 Saya membuat RPP untuk setiap mata pelajaran
3 Saya membuat RPP sesuai dengan indikator yang telah
diberikan
4 Saya mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dibuat
5 Saya menyiapkan RPP untuk tugas dan kegiatan yang
siswa lakukan dalam kelas
6
Saya merencanakan KBM dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran dan proses belajar sesuai program
tahunan
7
Saya merencanakan KBM dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran dan proses belajr sesuai program
semester
8 Saya melakukan evaluasi pembelajaran pada siswa
9 Saya melakukan ulangan harian untuk mengetahui
kemampuan siswa
10 Saya membuat soal Ujian Tengah Semester dan Ujian
Akhir Semester sesuai dengan SK dan KD
11 Saya mengisi absen kehadiran saat tiba disekolah
12 Saya berpenampilan rapih
13 Saya melaksanakan semua peraturan yang telah
ditetapkan di sekolah
14 Saya melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan
jadwal mengajar
109
15 Saya melakukan evaluasi pelaksanaan mengajar
16 Saya membuat laporan kegiatan guru tiap tahun
17 Saya mendapatkan promosi golongan/jabatan
18 Saya mengikuti pelatihan, seminar, workshop untuk
meningkatkan kemampuan
19 Saya menulis bahan ajar digunakan untuk dalam proses
pembelajaran
20 Saya membuat media pembelajaran untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar
21 Saya menggunakan alat media pembelajaran setiap
kegiatan belajar mengajar
110
Lampiran 8
Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Variabel X (Sertifikasi Guru)
No
Pernyataan
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20
1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3
3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
6 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
8 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
15 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
17 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
19 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
24 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
jml 79 79 75 72 71 71 70 71 65 68 82 79 75 78 79 84 79 83 84 82
111
No Pernyataan
s21 s22 s23 s24 s25 s26 s27 s28 s29 s30 s31 jml
1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 96
2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 105
3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 104
4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 98
5 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 100
6 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 106
7 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 99
8 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 92
9 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 93
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
13 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 82
14 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 103
15 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 99
16 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 99
17 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 100
18 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 100
19 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 92
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
22 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 99
23 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 101
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
jml 79 64 62 72 73 73 77 75 78 76 74 2329
112
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabe Y (Kinerja Guru)
n
o
Pernyataaan
s
1
s
2
s
3
s
4
s
5
s
6
s
7
s
8
s
9
s1
0
s1
1
s1
2
s1
3
s1
4
s1
5
s1
6
s1
7
s1
8
s1
9
s2
0
s2
1 jml
1 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 75
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 77
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 68
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 68
7 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 70
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 67
10 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 67
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 66
12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 67
13 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 58
14 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 81
15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 82
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 80
17 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 73
18 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 67
19 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 67
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 67
21 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 76
22 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 66
23 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 66
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
j
m
l
7
8
8
4
8
0
7
9
7
8
8
1
7
9
7
9
7
9 81 82 85 80 83 86 78 77 77 79 81 79
168
5
113
Lampiran 10
Transkip Wawancara Kepala Sekolah
Wawancara Kepala Sekolah
1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang sertifikasi guru?
Jawaban:
Tunjangan yg diberikan pemerintah kepada guru untuk dapat meningkatkan
profesionalisme guru. Diberikan kesejahteraan untuk meningkatkan kualitas
guru melalui sertifikasi
2. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang tujuan sertifikasi guru?
Jawaban:
Meningkatkan profesionalisme guru. Sertifikasi itu syarat untuk melegalitas
guru profesional. Guru harus memiliki sertifikat untuk menjadikan layak
mengajar.
3. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang manfaat sertifikasi guru?
Jawaban:
Diberikan tunjangan untuk meningkatkan kompetensi keguruan. Diberikan
fasilitas melalui sertifikasi untuk membantu guru dalam kinerja guru .
4. Apakah guru yang telah sertifikasi didorong dan difasilitasi mengikuti
program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban:
Ya tentu. Tetapi ada persyaratan untuk guru mengikuti sertifikasi. Dan
disarankan melalui yayasan agar mudah untuk mendelegasikan guru. Karna
sekolah negeri untuk yang sudah pns dan sertifikasi.
5. Berapa jumlah guru yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban:
24 guru 2008 semua tersertifikasi semua . Kecuali diyayasan melalui sleksi .
6. Siapa yang membuat pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan?
114
Jawaban:
LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, PPG UIN jakarta, UNJ, dan
banyak perguruan tinggi mengadakan pendidikan keprofesian
7. Bagaimana metode yang digunakan dalam program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban:
Metode yg digunakan cukup baik, dan pastinya memiliki kelemahan dan
kelebihan metode. Seharusnya mahasiswa s1 harus dipersiapkan untuk
sertifikasi dan benar-benar siap untuk terjun dimasyarakat. Jadi mahasiswa
keguruan dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan keprofesiannya untuk
menjadikannya sah sebagai guru profesional
8. Apa hasil yang dicapai setalah mengikuti program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban: PPG merupakan program yg bagus dibanding program sebelumny .
PLPG menyikapi kondisi kenyataan dilapangan guru yg belum sertifikasi dan
sudah memliki waktu yg cukup. PPG untuk guru yang baru dan layak
mengikuti sertifikasi dan menambahkan kompetensi keguruannya. Yang
dicapai sertifikasi yaitu kelayakan guru untuk keprofesiannya, guru selalu
untuk mengupdate diri mengikuti perkembangan zaman. Kesejahteraan
meningkat melalui sertifikasi. Mendapatkan intensif untuk memenuhi
kebutuhan hidup di zaman sekarang. Melengkapi kebutuhan untuk
meningkatkan profesi. Langganan internet untuk mengupgrade keilmuan.
Peralatan keguruan untuk menunjang kinerja guru. membeli laptop untuk
mempermudah kinerja. Bahkan penghasilan guru sertifikasi ditabung sampai
pergi haji untuk meningkatkan iman taqwa kepada Tuhan YME.
9. Apakah sekolah ini mengadakan workshop, seminar untuk mengembangkan
dan membina guru yang telah sertifikasi?
Jawaban: Ya tuntutan. Minimal sekali setahun ada workshop. Meningkatkan
merefresh perkembangan zaman. Mengingatkan dan meningkatkan
profesionalisme guru. Dan dapat undangan dinas untuk seminar pendidikan
dan pelatihan workshop. Rutin MGMP didinas pendidikan.
115
10. Bagaimana bapak/ibu kepala sekolah mengadakan bimbingan teknis untuk
mengembangkan kinerja guru?
Jawaban:
Dengan cara monev. Monitoring evaluasi harian mingguan bulanan
kontinuitas . Monev setiap tahun 2 kli minimal disekolah ini, masuk kelas,
mendampingi guru ngajar, menanyakan persoalan permasalahan, memberikan
solusi. Dilakukan oleh kepala sekolah atau didelegasi kepada wakil atau guru
senior. Kepala sekolah mensupervisi guru yg senior. Guru junior akan
disupervisi oleh guru senior. Ada laporan kelebihan kelemahan untuk
meningkatkan kompetensi guru
11. Bagaimana kebijakan melanjutkan pendidikan pasca sarjana yang diterapkan
dalam meningkatkan kinerja guru?
Jawaban:
Dianjurkan tetapi tetap dikembalikan ke guru masing-masing. Sekolah tidak
bisa mensupport dana. Kecuali beasiswa. Mungkin disekolah ini belum ada
beasiswaa. Diperguruan tinggi ada untuk melanjutkan pendidikan dan
dibiayai. Sekolah bisa mengajukan kepemerintahan untuk pengajuan dana
melanjutkan pendidikan dan itu harus disleksi karna banyak sekolah lain yg
mengajukan beasiswa juga. Jadi untuk kebijakan melanjutkan pendidikan
guru disekolah ini dianjurkan hanya sekolah tidak menanggung biaya. Dan
jika ada guru yang melanjutkan pedidikan diharapkan bisa mengatur jadwal
mengajar disesuaikan dengan jadwal pendidikan (kuliah)
12. Apa tujuan dari diterapkannya anjuran melanjutkan pendidikan pasca sarjana?
Jawaban:
Meningkatkan kompetensi guru, menambah ilmu pengetahuan dan
wawasannya, mengupgrade diri dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
13. Bagaimana bapak/ibu dalam pengawasan kinerja guru yang telah sertifikasi?
Jawaban:
116
Pengawasan Dilakukan bersama oleh guru ada pra monev diskusi kapan
bagaimana kedaan guru, post monev untuk meningkatkan kualitas guru.
Menyikapin adanya pengawasa. Ada guru yg sudah terbiasa dan ada yg masih
cangung. Lambat laun akan terbiasa. Tergantung pendekatan yg harus
disesuaikan guru. Bersama untuk meningnkatkan kualitas .
14. Bagaimana mekanisme pelaksanaanya (terbuka/tertutup) dalam pengawasan
kinerja guru?
Jawaban:
Untuk pengawasan lebih sering terbuka karna agar lebih terbentuk
kekeluargaannya. Jika ada masalah segera dikomunikasikan diberi solusi.
15. Kapan waktu pelaksanaan pengawasan kinerja guru (rutin/berkala)?
Jawaban:
Secara tidak langsung setiap hari pada jam kerja itu bentuk non formal. Untuk
formal mengadakan rapat.
16. Bagaimana bentuk pelaksanaan (tertulis/lisan/pengawasan secara
langsung/ujian praktek) dari pengawasan kinerja guru?
Jawaban:
Secara lisan mengawasi kinerja guru, apa ada yang kurang, ada masalah,
bagaimana solusinya, dan kadang masuk kekelas untuk memperhatikan guru
mengajar dikelas.
17. Bagaimana bapak/ibu mengawasi kinerja guru yang telah sertifikasi secara
langsung?
Jawaban:
Diadakan rapat dan obervasi ketika guru mengajar
18. Apa hasil yang dicapai dari pengawasan kinerja guru yang bersifat akademik
dan non akademik?
Jawaban:
Guru merasa bahagia senang diperhatikan, menigkatkan disiplin guru,
meningkatkan kompetensi guru, dan merasa arti kekeluargaan disekolah ini
117
19. Apa ada feedback yang didapatkan guru pasca pengawasan kinerja guru?
Jawaban:
Guru lebih disiplin karna ada kepala sekolah yang mengawasi. Guru lebih
terbuka akan permasalahannya
Penulis Narasumber
Deny Rizki Kurniawan
Drs. H. Ahmad Nana Mahmur M, M.Pd
118
Lampiran 11
Transkip Wawancara Pengawas
Wawancara Pengawas
1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang sertifikasi guru?
Jawaban:
Menurut pengawas Sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang
dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai
landasan pemberian sertifikasi pendidik.
2. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang tujuan sertifikasi guru?
Jawaban:
Menentukan kelayakan guru sebagai agen pembelajaran. Sebagai agen
pembelajaran berarti guru menjadi pelaku dalam proses pembelajaran. Guru
yang sudah menerima sertifikat pendidik dapat diartikan sudah layak menjadi
agen pembelajaran
3. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang manfaat sertifikasi guru?
Jawaban:
Penjaminan mutu, adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi
terhadap kinerja praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan
pemerintah menjadi lebih baik terhadap organisasi profesi beserta anggotanya.
Dengan demikian pihak-pihak berkepentingan, khususnya para pelanggan
atau pengguna akan makin menghargai organisasi profesi dan sebaliknya
organisasi profesi dapat memberikan jaminan atau melindungi para
pelanggan/pengguna. Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi
para pelanggan/pengguna yang ingin memperkerjakan orang dalam bidang
keahlian dan keterampilan tertentu.
4. Apakah guru yang telah sertifikasi didorong dan difasilitasi mengikuti
program pendidikan dan pelatihan?
119
Jawaban:
Ya seharusnya setiap kepala sekolah harus memotivasi para guru agar
mengupgrade keilmuannya untuk menjadi guru yang profesional
5. Berapa jumlah guru yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban:
Tergantung jumlah guru yang berada disekolah.
6. Siapa yang membuat pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban:
Kemdikbud, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, P4TK Mapel,
MGMP, PPG UIN jakarta
7. Bagaimana metode yang digunakan dalam program pendidikan dan pelatihan?
Pemaparan materi lanjut mengerjakan tugas. ?
Jawaban:
Butuh waktu untuk mengevaluasi semua. mulai sertifikasi melalui penilaian
portofolio, PLPG sekarang diperbarui dengan PPG pasti ada perubahan
metode yang digunakan saat pelatihan. Ada kelebihan dan ada juga
kekurangan disetiap metode dalam pelaksanaan sertifikasi. Maka dari itu
pemerintah/setiap lembaga terus melakukan perbaikan metode pelaksanaan
sertifikasi agar tujuan sertifikasi tercapai terpenuhi.
8. Apa hasil yang dicapai setelah mengikuti program pendidikan dan pelatihan?
Jawaban:
Diharapkan meningkatan kompetensi keguruan. Guru memiliki semangat
lebih untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Profesi guru layak untuk
dijadikan profesi. Menjadikan guru profesional, kesejahteraan guru
meningkat. Kesejahteraan yang terpenting untuk semua guru agar
menstabilkan kinerja dengan kebutuhan hidup yang terpenuhi mulai dari
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan tugas
keprofesiannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
120
9. Apakah sekolah SMAN 10 Tangsel mengadakan workshop, seminar untuk
mengembangkan dan membina guru yang telah sertifikasi?
Jawaban:
Pernah, mungkin setahun sekali. Untuk pengembangan ditempat lain biasanya
didinas pendidikan mengadakan workshop seminar untuk pengembangan
guru, atau dilembaga lain sekolah mendelegasikan guru untuk ikut serta dalam
kegiatan pengembangan guru. Didinas pendidikan rutin diadakan MGMP
10. Apa tujuan dari diterapkannya anjuran melanjutkan pendidikan pasca sarjana?
Jawaban:
Meningkatkan kompetensi guru. Mengupgrade keilmuan. Menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Lebih mendalami teknologi. Dan bagus apabila
guru melanjutkan pendidikan s2 akan stara dengan dosen perkuliahan hanya
instansi dan sasarannya yang berbeda
11. Bagaimana bapak/ibu dalam pengawasan kinerja guru yang telah sertifikasi?
Jawaban:
Melaporkan semua aktifitas dalam aplikasi SIKAP Provinsi Banten yang
divalidasi oleh kepala sekolah. Pengawasan secara langsung ke sekolah.
12. Bagaimana mekanisme pelaksanaanya (terbuka/tertutup) dalam pengawasan
kinerja guru?
Jawaban:
- Melaporkan aktifitas dalam aplikasi sikap
- Kegiatan supervisi akademik
- Rapat dinas
Dilaporkan memalui laporan.
13. Kapan waktu pelaksanaan pengawasan kinerja guru (rutin/berkala)?
Jawaban:
Dilakukan pengawas setiap triwulan. Kecuali sekolah membutuhkan
pengawas. Pengawas mengawasi minimal 8 sekolah perorang. Dan
menyesuaikan dan terjadwal disetiap sekolahnya.
121
14. Bagaimana bentuk pelaksanaan (tertulis/lisan/pengawasan secara
langsung/ujian praktek) dari pengawasan kinerja guru?
Jawaban:
Bentuk laporan sekolah dan secara langsung mengawasi sekolah.
15. Bagaimana bapak/ibu mengawasi kinerja guru yang telah sertifikasi secara
langsung?
Jawaban:
Pengawas memiliki jadwal tertentu untuk mengawasi kinerja guru secara
langsung dan memiliki laporan pedoman disetiap sekolah untuk menjadi
laporan pengawasan
16. Apa hasil yang dicapai dari pengawasan kinerja guru yang bersifat akademik
dan non akademik?
Jawaban:
Peningkatan kedisiplinan guru yang pada akhirnya akan meningkatkan
kemajuan sekolah.
17. Apa ada feedback yang didapatkan guru pasca pengawasan kinerja guru?
Jawaban:
pastinya ada untuk kepentingan bersama terkhusus untuk kepentingan
pribadnya agar menjadi lebih baik lagi
Penulis Narasumber
Deny Rizki Kurniawan
Dr. Supandi, M.Ag
122
Lampiran 12
Transkip Wawancara Study Pendahuluan
Transkip Pertanyaan Study Pendahuluan
1. Berapa guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan?
Jawaban: Total guru di SMA ini sebanyak 38 guru terdiri dari 24 guru yang
sudah sertifikasi dan 14 guru honorer dan mungkin ada keinginn untuk
sertifikasi
2. Apa yang Bapak ketahui tentang sertifikasi guru?
Jawaban: proses pemberiat sertifikat kelayakan bahwa guru tersebut sudah
layak untuk mengajar
3. Bagaimana menurut Bapak tentang tujuan sertifikasi guru?
Jawaban: Tujuannya agar guru tersebut memiliki kompetensi dari
kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional
4. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang manfaat sertifikasi guru?
Jawaban: Diberikan tunjangan untuk meningkatkan kompetensi keguruan.
Diberikan fasilitas melalui sertifikasi untuk membantu guru dalam kinerja
guru .
5. Menurut Bapak adakah kendala guru dalam proses mengajar?
Jawaban: Mungkin kendala guru banyak yang dialami. Namun biasanya
seperti guru jarang membuat RPP dan silabus pembelajaran, guru mengajar
tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta tidak sesuai dengan bidang
study, guru belum menjadi teladan bagi peserta didik, dan juga sering
menemukan guru yang membolos mengajar tanpa alasan yang pasti. Mungkin
terjadinya seperti itu kita tidak tahu kondisi situasi yang dialami guru.
6. Menurut Bapak bagaimana kinerja guru yang telah sertifikasi?
Jawaban: Sesuai dengan tupoksinya dan juga perlu adanya proses. Banyak
guru yang dalam kategori belum memuaskan bahkan menurun dalam segini
kinerjanya di Indonesia ini. Maka perlu adanya evaluasi terus. Tetapi harus
123
diketahui juga, tidak semua guru yang sudah sertifikasi kinerjanya menurun
atau tidak berubah. Banyak pula guru yang sudah sertifikasi menjadi guru
yang benar-benar profesional.
7. Menurut Bapak bagaimana guru yang telah disertifikasi meningkat
kinerjanya?
Jawaban: Terus di ikut sertakan pelatihan, workshop, seminar, dsb. Atau juga
membaca buku, karya ilmiah lainnya, dan biasanya di sekolah ini aktif untuk
mengikuti MGMP di dinas
Penulis Narasumber
Deny Rizki Kurniawan
Nursalim, S.Pd
124
Lampiran 13
Daftar Nama Guru dan Staff SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
DAFTAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SMA NEGERI 10 KOTA TANGERANG SELATAN
Kecamatan Kec. Ciputat, Kabupaten Kota Tangerang Selatan, Provinsi Prov. Banten
No Nama
Status
Kepegaw
aian
Jenis
PTK
Keterangan
Jenja
ng
Jurusan/Pr
odi Sertifikasi Mengajar
1
Aditya
Firdaus
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Bahasa
Indonesia
2
Ahmad
Nana
Mahmur
Mulyana PNS
Kepala
Sekolah S2 lainnya Matematika
3
Anita
Ekawati PNS
Guru
Mapel S1 Matematika Matematika
Matematika
(Umum)
4 Ardani
Tenaga
Honor
Sekolah
Petugas
Keamana
n
SMA
/
seder
ajat Umum
5 Aris Stiadi
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1 Ekonomi
6
Baihatur
Ridwan
Tenaga
Honor
Sekolah
Pesuruh/
Office
Boy
Paket
C Umum
7
Budi
Santoso PNS
Guru
Mapel S1
Hama dan
Penyakit
Tumbuhan Biologi
Biologi
Lintas
Minat,
Biologi
8 Cahri
Tenaga
Honor
Sekolah
Pesuruh/
Office
Boy
SMP
/
seder
ajat Umum
9 Dewi PNS Guru S1 Matematika Matematika Matematika
125
Ariani Mapel
10
Dwi
Antiningsi
h PNS
Guru
Mapel S1
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
11
Dwi
Purnomo
Tenaga
Honor
Sekolah
Pesuruh/
Office
Boy
SMA
/
seder
ajat Umum
12
Eny Retno
Dewi
Setyaning
sih PNS
Guru
Mapel S1 Seni Tari Seni Tari
Seni
Budaya
13 Eva Dewi
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Manajemen
Akuntansi
14 Fajriah PNS
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Guru Kelas
SD/MI
15
Fela
Lestia
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Perbankan
Syariah
16
Fikri
Azhari
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Administras
i Negara
17
Hanna
Susanti PNS
Guru
Mapel S1 Ekonomi Ekonomi Ekonomi
18
Herman
Syukur
Waruwu
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Kelas S2
Pendidikan
Agama
Kristen
Pendidikan
agama
Kristen
19
Herni
Juwita PNS
Guru
Mapel S1 Sejarah Sejarah Sejarah
20 Indrijanti PNS
Guru
Mapel S1 Ekonomi
Ekonomi
(umum,
koperasi,
akuntansi) Ekonomi
21
Jul Frikli
Kurniawa
Tenaga
Honor
Tenaga
Perpustak S2
Manajemen
Pendidikan
126
n Sekolah aan
22
Koesoema
stoeti PNS Guru BK S1
Kurikulum
dan
Teknologi
Pendidikan
Bimbingan
dan
Konseling
(Konselor)
Bimbingan
dan
Konseling
(Konselor)
23
Lily
Vebrina
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1 Fisika
Fisika,
Prakarya
kewirausha
an
24
Linda
Sahara PNS Guru BK S1
Bimbingan
dan
Konseling
(Konselor)
Bimbingan
dan
Konseling
(Konselor)
Bimbingan
dan
Konseling
(Konselor)
25
Lini Sri
Haryani PNS
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Kewargane
garaan
(PKn)
Pendidikan
Kewargane
garaan
(PKn)
Pendidikan
Kewargane
garaan
(PKn)
26 Mahwiyah PNS
Guru
Mapel S1
Bahasa
Inggris
Bahasa
Inggris
Bahasa
inggris
27
Muhamma
d Fahry
Sugali
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Kewargane
garaan
(Pkn)
Pendidikan
Kewargane
garaan
(PKn)
28 Muklas PNS
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Teknik
Pembangun
an Fisika Fisika
29 Mundirin
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Agama
Islam
Pendidikan
Agama
Islam
30
Nurhadi
Muhamma
d
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S2
Bahasa
Indonesia
Bahasa
indonesia
31 Nursalim PNS
Guru
Mapel S1
Ilmu
Pengetahua
n Sosial
(IPS) Sejarah Sejarah
32
Paisal
Cakrawila
ga
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Jasmani dan
Kesehatan
Pendidikan
Jasmani dan
Kesehatan
33
Pinasthi
Tri
Guru
Honor
Guru
Mapel S1 Sosiologi
Sosiologi,
sejarah
127
Ariyani Sekolah
34
Pritami
Elysa
Guru
Honor
Sekolah Guru TIK S1
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK)
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK),
prakarya
dan
kewirausah
aan
35
Rifa
Kusmiati
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S2 Kimia
Geografi,
kimia
36 Robi
Tenaga
Honor
Sekolah
Petugas
Keamana
n
SMA
/
seder
ajat Umum
37 Rohmat
Tenaga
Honor
Sekolah
Pesuruh/
Office
Boy
Putus
SD Umum
38
Rostiana
Ambar
Sari
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1 Matematika
Matematika
39 Santoso PNS
Guru
Mapel S1 Geografi Geografi Geografi
40 Septian
Tenaga
Honor
Sekolah
Petugas
Keamana
n
SMA
/
seder
ajat Umum
41
Siti
Marfuah
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1
Muatan
Lokal
Seni
Budaya
42
Siti
Mariam
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1 Biologi
BTQ,
Biologi
43
Siti
Toyibah PNS
Guru
Mapel S1 Sosiologi Sosiologi Sosiologi
44
Siti
Wardah
Guru
Honor
Sekolah
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Agama
Islam
Pendidikan
Agama
Islam
45
Sri
Jumiatun
Guru
Honor
Guru
Mapel S1
Bahasa
Jepang
Bahasa
jepang
128
Sekolah
46 Sri Lestari PNS
Guru
Mapel S2
Pendidikan
Ilmu
Pengetahua
n Alam
(IPA) Kimia Kimia
47 Sri Pujiati PNS
Guru
Mapel S2
Teknologi
Pembelajar
an Matematika Matematika
48
Sri
Wahyuni
Tenaga
Honor
Sekolah
Pesuruh/
Office
Boy
Putus
SD Umum
49 Sriyani
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
50
Susilowati
Ariadi PNS
Guru
Mapel S1 Akuntansi
Ekonomi
(umum,
koperasi,
akuntansi)
Ekonomi,
Akuntansi
Syariah
51
Susrita
Yanti PNS
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
52
Totonafo
Ndraha
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Pendidikan
Agama
Kristen
53
Ulfa Riza
Sumarlin
Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Administr
asi
Sekolah S1
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
54
Ulfiati
Rahmah PNS
Guru
Mapel S1 Biologi Biologi Biologi
55 Undang PNS
Guru
Mapel S1
Pendidikan
Jasmani dan
Kesehatan
Pendidikan
Jasmani
(OR dan
kesehatan)
Pendidikan
Jasmani
(OR dan
kesehatan)
56
Usep
Suherman
Tenaga
Honor
Sekolah
Pesuruh/
Office
Boy
SMP
/
seder
ajat Umum
57 Yana Tenaga Pesuruh/ SMP Umum
129
Maulana Honor
Sekolah
Office
Boy
/
seder
ajat
58 Zuhairiah PNS
Guru
Mapel S1
Bahasa
Inggris
Bahasa
Inggris
Bahasa
Inggris
130
Lampiran 14
Tabel Distribusi R (R Tabel)
131
Lampiran 15
Tabel Distribusi F (F Tabel)
132
Lampiran 16
Tabel Distribusi T (T Tabel)
133
Lampiran 17
Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
134
Lampiran 18
Surat Permohonan Pembimbing Skripsi
135
Lampiran 19
Surat Permohonan Izin Penelitian
136
Lampiran 20
Surat Keterangan Penelitian
137
Lampiran 21
Hasil Studi Dokumen
No.
Jenis Dokumen
Objek
Status
Keterangan
Ada Tdk
Ada
1. Profil Sekolah a. Visi, Misi, Tujuan
b. Sejarah Sekolah
c. Struktur Organisasi
d. Prestasi sekolah
2. Data Guru dan
Staf
a. Guru PNS/Sertifikasi 24 orang
b. Guru Honorer/ guru
bantu
14 orang
c. Kepala Tata Usaha 1 orang
d. Staff Tata Usaha 8 orang
e. Tenaga Kebersihan 7 orang
f. Petugas Keamanan 3 orang
3. Data Siswa Jumlah siswa Laki-laki dan
Perempuan
798 siswa/i
4. Data sarana
dan Prasarana
a. Investasi Tanah Tanah milik pemerintah.
b. Bangunan Baik
c. Ruang Kelas 22 ruang keadaan baik
d. Ruang Guru Baik
e. Ruang Kepala sekolah Baik
f. Ruang pertemuan/ rapat Baik
g. Ruang TU Baik
h. Ruang UKS Baik
i. Masjid/ Mushalla Baik
j. Lab. Komputer 2 ruang lab keadaan baik
k. Lab. Bahasa Baik
l. Lab. Ipa Belum tersedia
m. Perpustakaan Baik
n. Aula Belum tersedia
o. Dapur Baik
p. Kamar Mandi Guru/
karyawan
Baik
138
Lampiran 22
Uji Referensi
139
140
141
142
143
144
145
146
147
Lampiran 23
Biodata Penulis
Deny Rizki Kurniawan, Lahir di Tangerang 25
Desember 1997. Putra pertama dari Bapak
Sucipto dan Ibu Tutik Pratiwi. Tempat tinggal di
Jl. H. Mean VII, Rt.03 RW.010 No.12, Pondok
Rajeg, Ciledug, Kota Tangerang. Alamat Email
penulis yaitu [email protected]
Penulis Menempuh pendidikan di SDN Karang
Tengan 04, SMP Bina Insan Tangerang, SMA
PGRI 117 Karang Tengah, dan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2015-2020 lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd). Organisasi yang pernah penulis ikuti selama perkuliahan yaitu Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ), Ikatan Mahasiswa Manajemen/Administrasi Pendidikan
Seluruh Indonesia (IMMAPSI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).