pengaruh roa, roe dan dividend pay out - core.ac.uk · demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya...
TRANSCRIPT
PENGARUH ROA, ROE DAN DIVIDEND PAY OUT
TERHADAP HARGA SAHAM DI BEJ Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan
Mempunyai Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun 2002-2004
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Agnes Florina Priharyuni
NIM : 022214107
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
iii
30 April 2008
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Cintailah sesamamu seperti dirimu
sendiri, bersama-sama kita nikmati apa
yang dikaruniakan - Nya “ (Lagu:Cintailah Sesama)
Persembahan:
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Bunda Maria
3. Bapak dan Ibu-ku atas perhatian dan dukungannya.
4. Adik-adikku Bernadeta Erika Priharyuni, Chrystina
Yurita Priharyuni, dan Damasus Riko Prijono.
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Agnes Florina Priharyuni Nomor Mahasiswa : 022214107 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out Terhadap Harga Saham di BEJ Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Mempunyai Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun 2002 - 2004 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Mei 2008 Yang menyatakan
( Agnes Florina Priharyuni)
vi
ABSTRAK
PENGARUH ROA, ROE DAN DIVIDEND PAY OUT TERHADAP HARGA SAHAM DI BEJ
Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Mempunyai Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun 2002-2004
AGNES FLORINA PRIHARYUNI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out (secara positif dan bersama-sama) terhadap harga saham 2) pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004. Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sampel karena jumlah populasi relatif kecil. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 12 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap harga saham, ROE berpengaruh positif terhadap harga saham, dan Dividen Pay Out berpengaruh negatif terhadap harga saham. ROA, ROA, dan Dividen Pay Out mempunyai pengaruh yang kecil terhadap harga saham yatu sebesar 0.250 atau 25% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
vii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF ROA, ROE, AND DIVIDEND PAY OUT ON THE STOCK PRICE IN JAKARTA STOCK EXCHANGE A Case Study on the Industrial Consumption Commodity Registered in Jakarta Stock Exchange and Have the Continued Dividend Pay Out Value since 2002-
2004
AGNES FLORINA PRIHARYUNI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
This research was aimed to find out 1) the influence of ROA, ROE, and Dividend Pay Out (simultaneously and positively) on the stock price and 2) the magnitude of influence of ROA, ROE, and Dividend Pay Out simultaneously on the stock price. The population of this research was all industries included in the Consumption Industrial Group listed in Jakarta Stock Exchange and had regularly Dividend Pay Out value from 2002 until 2004. In this research, all members of the population became the samples due to the small number of the population. There are twelve companies used as the samples. The technique used for data analysis was the multiple regression analysis.
The findings of this research showed the negative influence of ROA on the stock price, the positive influence of ROE on the stock price, and the negative influenced of Dividend Pay Out on the stock price. Simultaneously ROA, ROE, and Dividend Pay Out influenced 25% of the stock price variance, while the others were explained by other variables.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun
skripsi yang berjudul “Pengaruh ROA, ROE, dan Devidend Pay Out terhadap
harga saham dengan studi kasus pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari
tahun 2002-2004” ini dan menyelesaikannya dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai syarat untuk menyelesaikan studi akhir di Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam melaksanakan penelitian hingga penyusunan skripsi ini,
penulis mendapat bantuan, bimbingan, saran, nasehat, dan terlebih dukungan dari
berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi penulis. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Drs. Hendra Poerwanto, M. Si selaku Kajur Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Drs. Th. Sutadi, MBA selaku pembimbing skripsi I
4. Drs. A. Triwanggono selaku pembimbing skripsi II
5. V. Mardi W, SE., MBA selaku dosen penguji
6. Ike Janita Dewi, SE, MBA, PhD selaku pembimbing abstrak
7. Ibu Lusia, selaku dosen pendamping KKP
ix
8. Bu Wuri selaku pembimbing akademik angkatan 2002 kelas C
9. Segenap dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
sudah membimbing saya dalam proses belajar di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
10. Bapak dan ibuku serta adik-adikku (Rika, Rita, dan Riko). Terima kasih
atas segala yang telah diberikan kepada saya. Saya tidak tahu bagaimana
membalasnya. Biarlah Tuhan yang mengaturnya
11. Romo Wignyo, terima kasih atas berkat dan doanya
12. Mbak Kiki, Mbak Keke, Budhe Lusi, dan Pakdhe Moko, terima kasih atas
doa, dukungan dan bantuannya.
13. Pak Biantoro, Mbak Baning, Denta, Anindya, dan Adityo, ma kasih sudah
diijinkan tinggal bersama selama kuliah di USD.
14. Keluarga di Lampung dan di Magelang, terima kasih atas doa dan
dukungannya.
15. Semua teman-temanku di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terutama angkatan 2002
khususnya kelas C. Terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
16. Keluarga Bapak Parjiyo dan keluarga di Krebet, Sendangsari, Pajangan,
Bantul, terima kasih sudah diijinkan tinggal bersama untuk KKP selama 2
minggu dan sudah diijinkan belajar dan membuat batik kayu. Terima kasih
juga buat teman-teman di sana sudah mau ngajari buat batik kayu. Kapan
ya bisa ke sana lagi....
x
17. Bapak Tri Wahana, Aulia, Bu Yuni, Pak Sukisman, dan Pak Kasiman,
terima kasih atas kesempatan, bantuan, dan dukungannya sehingga saya
dapat menyelesaikan kuliah. Terima kasih juga buat tim PDSR dan tim
PIA LDCC Yogya.
18. Wisnu dan Mbak Vinda, serta teman-teman DE yang lain Yasir, Novi, Pak
Andre, Pak Singgit, Olivia, Aji, Mbak Alifta, Wiji, Uli, Indra, dan Pak
Irwan ma kasih atas doa dan dukungannya.
19. Mbak Monica, Pak Hendri, dan Pak Iwan, terima kasih atas kesempatan
dan dukungannya
20. Rosalia dan Lise, tidak ada kata lain yang dapat aku ucapkan selain terima
kasih atas semuanya.
21. Mas Agung, Susanna, Panggah, Upik, Jie terima kasih atas bantuan dan
dukungannya.
22. Semua pihak yang belum saya sebutkan yang telah membantu selama
kuliah dan penyusunan skripsi ini baik secara moral maupun materiil.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan dan saran demi
sempurnanya skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkannya.
Yogyakarta, Mei 2008
Penulis,
Agnes Florina Priharyuni
xi
PERNYATAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sunggih-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Mei 2008
Penulis,
Agnes Florina Priharyuni
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .………............................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... v
ABSTRAK ………………………………………………........................... vi
ABSTRACK …………………………………........................................... vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..... viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... xi
DAFTAR ISI ……………………………………………………. ............. xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………. ............. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Batasan Masalah ………………………………………………... 5
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 5
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 6
F. Sistematika Penulisan Laporan ………………………………… 6
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………….............. 8
A. Manajemen Keuangan ………………………………………... 8
1. Gambaran singkat mengenai manajemen keuangan ............ 8
2. Tujuan manajemen keuangan …………………………..... 9
B. Investasi …………………………………………………….... 10
C. Saham ……………………………………………………....... 12
D. Rasio Pengembalian atas Aktiva ………………………............ 14
E. Rasio Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ……………… 15
F. Dividend Pay Out ........................................................................ 15
G. Penelitian Terdahulu .…………………………………………. 17
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 20
A. Jenis Penelitian .……………………………………………….. 20
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...……………………………… 20
1. Tempat Penelitian ………………………………………... 20
2. Waktu Penelitian ………………………………………….. 20
C. Subyek dan Obyek Penelitian ………………………………… 20
1. Subyek Penelitian ………………………………………… 20
2. Obyek Penelitian ………………………………………...... 21
D. Variabel Penelitian ……………………………………………. 21
E. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data ………………… 23
1. Metode Pengumpulan Data …………………………….... 23
2. Sumber Data …………………………………………….... 24
xiv
F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ………….. 24
G. Teknik Analisis Data ………………………………………...... 25
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………… 27
A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta ………………………… 27
B. Data Perusahaan ………………………………………………. 28
1. Aqua Golden Mississippi Tbk ...………………………….. 29
2. Delta Djakarta Tbk ………………………………………… 29
3. Fast Food Indonesia Tbk ………………………………….. 30
4. Indofood Sukses Makmur Tbk ……………………………. 30
5. Multi Bintang Indonesia Tbk ………………………………. 31
6. Gudang Garam Tbk ...……………………………………… 31
7. H.M Sampoerna Tbk ..…………………………………….. 32
8. Dankos Laboratories Tbk ………………………………… 33
9. Kimia Farma Tbk ..………………………………………… 33
10. Merck Tbk ..………………………………………………. 34
11. Mandom Indonesia Tbk ………………………………….. 35
12. Unilever Indonesia Tbk ...………………………………… 35
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .…………………… 37
A. Deskripsi Data .……………………………………………….. 37
B. Analisis Data ..………………………………………………… 39
C. Pembahasan ……………………………………………………. 41
xv
BAB VI PENUTUP ......…………………………………………………. 47
A. Kesimpulan ..…………………………………………………... 47
B. Saran .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 51
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Investasi Langsung .................................................................. 10
Gambar II.2 Investasi Tidak Langsung ...................................................... 11
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nama Perusahaan ..................................................................... 53
Lampiran 2 Data ROA atau Return on Assets ............................................. 54
Lampiran 3 Data ROE atau Return on Equity ............................................. 55
Lampiran 4 Dividend Pay out ……………………………………………. 56
Lampiran 5 Data Harga Saham Tahunan ………………………………….. 57
Lampiran 6 Data Harga Saham Rata-rata ...................................................... 62
Lampiran 7 Data Tingkat Suku Bunga ......................................................... 63
Lampiran 8 Coefficients .............................................................................. 64
Lampiran 9 Model Sumarry ……………………………………………… 64
Lampiran 10 Descriptive Statistics ………………………………………... 65
Lampiran 11 ANOVA …………………………………………………..... 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka untuk mendapatkan modal, suatu perusahaan dapat
memanfaatkan penarikan modal dari masyarakat yaitu melalui pasar modal.
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan
dana jangka panjang dengan cara memperjual-belikan sekuritas yang
umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, misalnya saham dan obligasi.
Saham atau stock adalah surat bukti kepemilikan sebagian dari modal
perusahan, sedangkan obligasi atau bond adalah surat hutang jangka panjang
yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman
ditambah bunga pada saat jatuh tempo.
Tempat terjadinya jual beli sekuritas disebut bursa efek. Bursa efek
atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung
maupun dengan melalui wakil-wakilnya (Astuti, 2004: 48). Keuntungan
penarikan dana melalui pasar modal bagi perusahaan antara lain:
1. dana yang diperoleh dapat berjumlah besar
2. dana dapat diterima sekaligus saat pasar perdana selesai
3. mempertinggi solvabilitas
4. ketergantungan pada bank relatif kecil
2
5. cash flow penjualan saham biasanya lebih besar dari pada harga
nominal yang ditetapkan oleh perusahaan
6. tidak ada beban finansial (bunga) yang tetap
7. jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas
8. tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.
Masyarakat modal yang memanfaatkan pasar modal disebut
dengan investor. Investor dapat melakukan investasi dengan membeli
instrumen pasar modal. Keuntungan yang diperoleh investor sebagai pemilik
instrumen pasar modal adalah (Gitosudarmo, 2000: 240):
1. nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi yang
tercermin pada peningkatan harga saham yang menjadi capital gain
2. sebagai pemegang saham akan memperoleh dividen dan sebagai
pemegang obligasi akan memperoleh bunga tetap atau bunga
mengambang
3. mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham bagi
pemegang saham dan hak suara dalam rapat umum pemegang obligasi
bagi pemegang obligasi
4. dapat dengan mudah menggantikan instrumen investasi dari saham
perusahaan tertentu menjadi perusahaan lainnya sehingga dapat
meningkatkan keuntungan dan mengurangi resiko
5. sekaligus dapat melakukan investasi dalam beberapa instrumen.
Dalam membuat keputusan investasi, seorang investor
membutuhkan informasi- informasi mengenai kondisi perusahaan yang
3
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek. Informasi yang
bisa digunakan investor dalam menilai kondisi perusahaan adalah laporan
keuangan. Dengan laporan keuangan investor dapat mengetahui seberapa
besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh
perusahaan, serta transaksi-transaksi ekonomi yang telah dilakukan
perusahaan yang bisa mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan.
Laporan keuangan digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan untuk
memilih saham yang akan dibeli, dijual, dan yang tetap dimiliki. Para investor
akan memfokuskan pada analisis profitabilitas dan akan tertarik dengan
keuntungan yang akan diterima berupa dividen. Saham yang mampu
memberikan keuntungan yang besar akan menarik banyak investor untuk
membeli sehingga permintaan saham akan meningkat dan selanjutnya akan
meningkatkan harga saham. Demikian juga sebaliknya apabila permintaan
akan saham menurun harga saham juga turun.
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh laba. Analisis profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan
investasi yaitu tingkat pengembalian atas investasi (Return on Investment-
ROI) atau tingkat pengembalian atas asset (Return on Asset-ROA) dan ROE
atau Return on Equity. ROA atau Return on Asset merupakan perbandingan
antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan total
aktiva. ROA atau Return on Assets digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia. Return on
4
Equity atau ROE merupakan perbandingan antara laba bersih yang tersedia
bagi pemegang saham biasa dengan jumlah ekuitas saham biasa. Return on
Equity atau ROE digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui ekuitas yang dimiliki.
Dalam penelitian ini, kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen diukur dengan Dividend Pay Out. Dividend Pay Out merupakan
perbandingan antara dividen per lembar saham yang dibayarkan dengan laba
bersih per lembar saham yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk
persentase.
Industri konsumsi merupakan industri yang dipilih sebagai obyek
penelitian diantara berbagai industri yang ada di Bursa Efek Jakarta. Pemilihan
industri ini didasarkan pada pertimbangan bahwa keberadaan industri ini
secara langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik untuk
kalangan atas, menengah ataupun bawah.
Meskipun telah banyak penelitian yang meneliti tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi harga saham, namun hasil penelitian yang
diperoleh sangat bervariasi. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lanjutan yang bersifat pengulangan dan mencoba
membahasnya kembali dengan judul “Pengaruh ROA, ROE, dan Dividend
Pay Out Terhadap Harga Saham di BEJ Studi Kasus pada Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Mempunyai
Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun 2002-2004”
.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas,
masalah yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. apakah ROA, ROE, dan Dividend Pay Out mempunyai pengaruh
positif secara bersama–sama terhadap harga saham?
2. seberapa besar pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara
bersama-sama terhadap harga saham?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya akan meneliti tentang pengaruh ROA, ROE,
dan Dividend Pay Out terhadap harga saham pada semua perusahaan yang
termasuk dalam kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002
sampai tahun 2004.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. apakah ROA, ROE, dan Dividend Pay Out mempunyai pengaruh
positif secara bersama–sama terhadap harga saham
2. seberapa besar pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara
bersama-sama terhadap harga saham
6
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pihak yang memerlukannya, antara lain:
1. Bagi investor
Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kalangan investor dalam
pengambilan keputusan investasi.
2. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya mengenai
masalah pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out terhadap harga
saham.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat menjadi masukan dan informasi bagi mahasiswa lain yang akan
melakukan penelitian pada masalah yang sama di masa yang akan
datang.
F. Sistematika Penulisan Laporan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai pendahuluan yang
memuat latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan laporan.
7
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai teori yang relevan
dengan topik penelitian. Selain itu juga mengidentifikasi
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai topik
yang sama dengan penelitian ini.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat
penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian, obyek
penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data,
sumber data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel,
dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat Bursa
Efek Jakarta dan sejarah singkat perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi data, analisis
data, dan pembahasan hasil analisis.
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran bagi kalangan investor dalam
pengambilan keputusan investasi.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Keuangan
1. Gambaran singkat mengenai manajemen keuangan.
Manajemen keuangan telah mengalami perubahan besar selama
bertahun-tahun. Manajemen keuangan muncul pada awal tahun 1900-an
dengan penekanan pada aspek hukum dari merger, konsolidasi dan
pembentukan perusahaan baru, serta berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan
oleh perusahaan.
Pada tahun 1930-an, penekanan manajemen keuangan telah
berubah dari perluasan usaha menjadi upaya untuk mempertahankan
kelangsungan usaha. Selanjutnya manajemen keuangan dirancang guna
membantu perusahaan dalam memaksimumkan laba dan harga sahamnya.
Dalam tahun 1950-an fokus keuangan perusahaan berubah dari
sudut pandang pihak luar perusahaan menjadi sudut pandang pihak dalam
perusahaan dan keputusan-keputusan keuangan di dalam perusahaan diakui
sebagai masalah penting bagi keuangan perusahaan. Pada tahun 1960-an dan
tahun 1970-an, manajemen keuangan perusahaan dirancang untuk membantu
manajemen umum dalam mengambil tindakan guna memaksimumkan nilai
perusahaan dan kekayaan pemegang sahamnya, dengan mengakui bahwa hasil
keputusan keuangan perusahaan tergantung pada reaksi investor terhadap
9
keputusan tersebut. Pengakuan ini menjadi awal masuknya teori investasi dari
investor dalam manajemen keuangan.
Pada masa 1980-an, manajemen keuangan mengalami
perkembangan pesat. Perkembangan manajemen keuangan ini ditunjukkan
dengan munculnya beberapa teknik pembiayaan jangka panjang yang inovatif
sebagai jawaban terhadap pembahasan keadaan ekonomi. Kejadian-kejadian
diatas membuat manajemen keuangan menjadi semakin penting.
Kini berbagai faktor eksternal memiliki dampak yang semakin
meningkat terhadap manajemen keuangan. Faktor eksternal tersebut antara
lain persaingan perusahaan yang makin berat, perubahan teknologi,
ketidakstabilan inflasi dan tingkat bunga, ketidakpastian ekonomi di seluruh
dunia, nilai tukar yang berfluktuasi, berbagai perubahan hukum pajak, dan
masalah etika atas beberapa kesepakatan keuangan tertentu. Manajemen
keuangan memainkan peranan yang lebih penting dari sebelumnya di dalam
perusahaan.
2. Tujuan manajemen keuangan.
Tujuan pendirian perusahaan adalah maksimisasi keuntungan
(profit) dan maksimisasi kemakmuran (wealth). Dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan manajer keuangan menjabarkan menjadi tujuan yang lebih
terperinci yaitu tujuan manajemen keuangan. Tujuan manajemen keuangan
adalah meningkatkan nilai (value) perusahaan dengan cara meningkatkan nilai
saham dan kekayaan perusahaan.
10
B. Investasi
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana
atau sumber daya lainnya pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang. Pada umumnya investasi dibedakan
menjadi dua macam yaitu investasi pada aset-aset finansial (financial assets)
dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial
dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat, deposito, commercial
paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan
di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain- lain.
Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berupa pembelian aset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan
lainnya.
Investasi dalam aktiva keuangan dapat berbentuk investasi
langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan
cara membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui
perantara atau dengan cara yang lain. Gambar II.1 menunjukkan investasi
langsung.
Gambar II.1 Investasi Langsung
Investasi Aktiva-aktiva
Keuangan
Perantara
11
Investasi tidak langsung dilakukan dengan cara membeli saham dari suatu
perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari
perusahaan. Gambar II.2 menunjukkan investasi tidak langsung.
Gambar II.2 Investasi Tidak Langsung
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.
Investor dibedakan menjadi dua yaitu investor individual (individual/retail
investors) dan investor institusional (institual investors). Investor individual
terdiri dari individu- individu yang melakukan aktivitas investasi. Investor
institusional terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun,
maupun perusahaan investasi.
Untuk melakukan investasi diperlukan pengetahuan, pengalaman
serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, yang
akan dijual, dan yang tetap dimiliki. Bagi investor yang tidak memiliki
ketrampilan dalam melakukan investasi dapat menghubungi pedagang efek
(dealer), perantara pedagang efek (broker), atau perusahaan efek (securities
company) dalam melakukan investasi. Pedagang efek (dealer) berperan
sebagai pencipta pasar bagi efek tertentu, menjaga keseimbangan harga serta
memelihara likuiditas efek dengan membeli dan atau menjual efek tertentu di
pasar sekunder.
Investor Aktiva-aktiva
Keuangan
Perusahaan
Investasi
12
Perantara pedagang efek (broker) berperan mempertemukan antara
penjual dan pembeli efek, menyediakan data dan informasi untuk kepentingan
investor, memberikan saran kepada investor, serta membantu mengelola dana
bagi kepentingan investor. Perusahaan efek (securities company) berperan
sebagai penjamin emisi efek, pedagang efek, dan perantara perdagangan efek.
Penjamin emisi (underwriter) merupakan penghubung yang mempertemukan
antara emiten dengan investor.
C. Saham
Perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk
saham. Saham atau stock adalah surat bukti kepemilikan sebagian dari modal
perusahan. Saham dibedakan menjadi saham biasa (common stock), dan saham
preferen (preferred stock).
Ketika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja,
saham ini disebut saham biasa (common stock). Sebagai pemilik perusahaan,
pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak. Hak-hak yang dimiliki
pemegang saham biasa adalah:
a. Hak kontrol
Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih dewan direksi
serta dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto pada saat
pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto
pada tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang
saham.
13
b. Hak menerima pembagian keuntungan
Pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan
perusahaan yang disebut dividen. Pembagian dividen untuk saham
biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan dividen
untuk saham preferen.
c. Hak preemptive
Hak preemptive merupakan hak untuk mendapatkan persentasi
kepemilikan yang sama ketika perusahaan mengeluarkan tambahan
lembar saham. Hak preemptive memiliki dua tujuan. Tujuan yang
pertama dari hak preemptive adalah untuk melindungi hak kontrol dari
pemegang saham lama. Tujuan yang kedua adalah untuk melindungi
pemegang saham lama dari nilai yang merosot.
Jenis saham yang kedua adalah saham preferen atau preferred
stock. Karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut:
1. Preferen terhadap dividen
a. Pemegang saham preferen berhak untuk menerima dividen
terlebih dahulu daripada pemegang saham biasa.
b. Saham preferen memberikan hak dividen kumulatif kepada
pemegangnya untuk menerima dividen-dividen tahun-tahun
sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham
biasa menerima dividennya. Jika saham preferen tidak memiliki
bentuk dividen kumulatif, suatu dividen yang tidak dibayarkan
pada periode sebelumnya akan hilang selamanya. Hal ini terjadi
14
ketika perusahaan mengalami kerugian atau tidak memiliki
cukup kas untuk membayarnya.
2. Preferen pada waktu likuidasi
Saham preferen berhak atas aktiva perusahaan terlebih dahulu
dibandingkan dengan pemilik saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai
nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum
dibayar jika dividen bersifat kumulatif.
D. Rasio Pengembalian atas Aktiva
Rasio pengembalian atas aktiva dikenal dengan nama Return on
Assets (ROA) atau tingkat pengembalian atas investasi (Return on Investment-
ROI). ROA atau Return on Asset merupakan perbandingan antara laba bersih
yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan total aktiva. ROA atau
Return on Assets digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia. ROA atau Return on Assets
menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan
untuk menghasilkan laba. Rumus ROA atau Return on Assets dituliskan
sebagai berikut (Astuti, 2004: 37):
Pengembalian atas total aktiva = ROA
Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa = Total aktiva
15
E. Rasio Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa dikenal dengan nama
Return on Equity atau ROE. Return on Equity atau ROE merupakan
perbandingan antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa
dengan jumlah ekuitas saham biasa. Return on Equity atau ROE digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui
ekuitas yang dimiliki. Return on Equity atau ROE menunjukkan kinerja
manajemen dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki untuk menghasilkan
laba. Rumus Return on Equity atau ROE dituliskan sebagai berikut (Astuti,
2004: 37):
Pengembalian ekuitas saham biasa = ROE
Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa = Ekuitas saham biasa
F. Dividend Pay Out
Dividend Pay Out adalah perbandingan antara dividen per lembar
saham dengan laba per lembar saham dan biasanya disajikan dalam bentuk
persentase. Semakin tinggi Dividend Pay Out akan menguntungkan para
investor tetapi bagi pihak perusahaan akan memperlemah internal finansial
perusahaan karena akan memperkecil laba ditahan. Sebaliknya jika Dividend
Pay Out semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi
bagi pihak perusahaan akan memperkuat internal finansial karena laba yang
ditahan besar.
16
Besar kecilnya Dividend Pay Out dipengaruhi beberapa faktor
yaitu:
1. Faktor likuiditas
Semakin tinggi likuiditas akan meningkatkan Dividend Pay Out dan
sebaliknya semakin rendah likuiditas akan menurunkan Dividend Pay
Out.
2. Kebutuhan dana untuk melunasi utang
Semakin besar dana untuk melunasi utang baik untuk obligasi hipotek
dalam tahun tersebut yang diambilkan dari kas maka akan menurunkan
Dividend Pay Out dan sebaliknya semakin kecil dana untuk melunasi
utang baik untuk obligasi hipotek dalam tahun tersebut yang
diambilkan dari kas maka akan meningkatkan Dividend Pay Out.
3. Tingkat ekspansi yang direncanakan
Semakin tinggi tingkat ekspansi yang direncanakan oleh perusahaan
berakibat mengurangi Dividend Pay Out karena laba yang diperoleh
diprioritaskan untuk penambahan aktivitas.
4. Faktor pengawasan
Semakin terbukanya perusahaan atau semakin banyaknya pengawas
cenderung akan memperkuat modal sendiri sehingga mengakibatkan
kenaikan Dividend Pay Out, dan sebaliknya semakin tertutupnya
perusahaan akan menurunkan Dividend Pay Out .
17
5. Ketentuan-ketentuan dari pemerintah
Ketentuan-ketentuan tersebut dimaksud adalah yang berkaitan dengan
laba perusahaan maupun pembayaran dividen
6. Pajak kekayaan/penghasilan dari pemegang saham
Apabila para pemegang saham adalah ekonomi lemah yang bebas pajak
maka Dividend Pay Out lebih tinggi dibanding apabila pemegang
saham para ekonomi kuat yang kena pajak.
Rumus Dividend Pay Out adalah (Astuti, 2004: 146):
Dividen tunai per lembar saham Dividend Pay Out =
Laba per lembar saham
G. Penelitian Terdahulu
1. Hasil penelitian Drs. Supardi, MM
Drs. Supardi, MM meneliti tentang pengaruh ROA, ROE, dan Dividend
Pay Out terhadap harga saham di BEJ. Hasil penelitian menunjukan
bahwa hanya variabel Return on Equity atau ROE dan Dividend Pay
Out yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Namun ketiga faktor tersebut secara bersama–sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Variabel yang
berpengaruh paling dominan adalah Return on Equity atau ROE.
2. Hasil penelitian Syahib Natarsyah
Syahib Natarsyah menganalisis tentang pengaruh beberapa faktor
fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham pada industri
18
barang konsumsi yang go public di pasar modal Indonesia. Hasil
penelitian menunjukan bahwa faktor fundamental yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan kelompok
industri barang konsumsi yang go public di pasar modal adalah Return
on Assets atau ROA, debt to equity ratio, dan nilai buku, sedangkan
Dividend Pay Out tidak signifikan.
3. Hasil penelitian Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani
Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani menganalisis tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan jasa
perhotelan yang terdaftar di pasar modal Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor- faktor yang diduga mempengaruhi harga
saham adalah Return on Assets atau ROA, Return on Equity atau ROE,
earning per share, book value equity per share, debt to equity ratio,
return saham, return bebas resiko, beta saham, dan return market. Jika
dikaji secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap variasi harga
saham adalah book value equity per share dan Return on Equity atau
ROE.
4. Hasil penelitian Singgih Santoso
Singgih Santoso meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
harga saham sektor manufaktur di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pergerakan harga saham rata-rata di sektor manufaktur pada
Bursa Efek Jakarta untuk periode Januari sampai dengan Desember
1997 hanya dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat dividen yang
19
diberikan kepada pemegang saham. Sedangkan faktor rasio keuangan
seperti price earning ratio dan debt ratio ternyata tidak signifikan
dalam mempengaruhi harga saham. Namun secara bersamaan dividen,
price earning ratio, dan debt ratio mempengaruhi harga saham secara
signifikan dan mempunyai korelasi yang erat dengan harga saham.
20
Laporan laba rugi merupakan laporan yang melaporkan pendapatan dan
beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, biasanya setiap kuartal
atau setiap tahun. Apabila dalam laporan laba rugi jumlah pendapatan
melebihi jumlah beban, kelebihan ini disebut dengan laba bersih atau
keuntungan bersih (net income atau net profit) dan sebaliknya apabila dalam
laporan laba rugi jumlah pendapatan lebih kecil daripada jumlah beban, maka
disebut dengan rugi bersih (net loss).
Aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Aktiva
terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah kas atau aktiva
lainnya yang diharapkan dapat ditukar menjadi kas atau dijual atau digunakan,
biasanya dalam jangka satu tahun atau kurang, melalui operasi normal (biasa)
perusahaan. Aktiva lancar meliputi kas, wesel tagih, piutang usaha,
perlengkapan, dan beban dibayar dimuka lainnya. Aktiva tetap adalah aktiva
berwujud permanen atau jangka panjang yang digunakan dalam operasi
normal perusahaan. Aktiva tetap meliputi peralatan, mesin-mesin, gedung dan
tanah.
Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi laba dalam bentuk
kas oleh suatu perusahaan kepada pemegang sahamnya. Agar dapat membayar
dividen tunai harus memenuhi tiga kondisi sebagai berikut:
1. laba yang ditahan mencukupi
21
2. kas yang memadai
3. tindakan formal dari dewan direksi.
Laba per lembar saham (earning per share) adalah laba bersih per
lembar saham biasa yang beredar selama suatu periode. Laba per lembar
saham biasanya diambil dari laporan laba rugi pada laporan tahunan
perusahaan. Jika suatu perusahaan hanya menerbitkan satu jenis saham yaitu
saham biasa, maka laba per lembar saham dihitung dengan membagi laba
bersih dengan jumlah saham yang beredar. Jika yang beredar adalah saham
preferen dan saham biasa, maka laba bersih dikurangkan terlebih dahulu
dengan jumlah dividen saham preferen.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian yang bersifat studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan
penelitian yang memusatkan pada objek tertentu dan kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku untuk objek yang diteliti dalam kurun waktu tertentu
(Pudyastuti, 2005: 32).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian.
Penelitian dilakukan di pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Waktu penelitian.
Penelitian dilakukan pada tahun 2006.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai
tahun 2004.
21
2. Obyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah
data/informasi mengenai ROA, ROE, Dividend Pay Out, dan harga saham
perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai
tahun 2004.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah
nilai. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam
sebuah pengamatan (Kuncoro, 2003: 42). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah harga saham tahunan, yaitu harga saham pada
tahun tertentu yang terjadi di industri konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari
tahun 2002 sampai tahun 2004 suatu tahun yang diperoleh dengan
mencari rata-rata dari harga saham penutupan suatu perusahaan setiap
bulan selama 12 bulan. Harga saham diukur dengan satuan rupiah
2. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
pada variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif ataupun
22
negatif bagi variabel terikat nantinya. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah:
a. Return on Assets atau ROA
Return on Assets atau ROA menunjukkan kinerja manajemen
dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan
laba.
ROA atau Return on Assets dirumuskan sebagai berikut (Astuti,
2004: 37):
Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa ROA = Total aktiva
ROA atau Return on Assets diukur dengan satuan persen.
b. Return on Equity atau ROE
ROE atau Return on Equity menunjukkan kinerja manajemen
dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki untuk menghasilkan
laba.
ROE atau Return on Equity dirumuskan sebagai berikut (Astuti,
2004: 37):
Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa ROE = Ekuitas saham biasa
ROE atau Return on Equity diukur dengan satuan persen.
23
c. Dividend Pay Out
Dividend Pay Out adalah perbandingan antara dividen per
lembar saham yang dibayarkan dengan laba bersih per lembar
saham yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk
persentase.
Dividend Pay Out dirumuskan sebagai berikut:
Dividen tunai per lembar saham Dividend Pay Out = Laba per lembar saham
Dividend Pay Out diukur dengan satuan persen.
E. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data
1. Metode pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu
mengambil data sekunder dari Bursa Efek Jakarta. Data sekunder adalah data
yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003: 127). Pemakaian data sekunder
dalam penelitian ini karena biaya pencarian data sekunder lebih murah dan
waktu yang diperlukan untuk mencari data sekunder lebih singkat dari pada
data primer. Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini adalah kumpulan
laporan keuangan dan data-data yang mendukung penelitian ini antara lain
nama perusahaan, harga saham, sejarah perusahaan, lokasi kantor dan pabrik,
jenis usaha, produk yang dihasilkan dan periode komersial.
24
2. Sumber data.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari pojok Bursa Efek Jakarta
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu juga mengambil data dari
berbagai sumber data yang mendukung.
F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, di mana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:
103). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang termasuk
dalam kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan
mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai
tahun 2004.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2000: 73). Dalam penelitian ini semua
anggota populasi dijadikan sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling
jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2000: 78). Sampling jenuh
digunakan karena jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30
perusahaan.
25
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis regresi ganda
Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap
harga saham. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana:
Y : harga saham (rupiah)
a : intersep
b1 : lereng garis ROA atau Return on Assets
b2 : lereng garis ROE atau Return on Equity
b3 : lereng garis Dividend Pay Out
X1 : ROA atau Return on Assets (%)
X2 : ROE atau Return on Equity (%)
X3 : Dividend Pay Out (%)
Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, dan b3 digunakan persamaan
simultan sebagai berikut (Sugiyono, 2000: 217):
a. ΣX1Y = b1ΣX12 + b2ΣX1ΣX2 + b3ΣX1ΣX3
b. ΣX2Y = b1ΣX1ΣX2 + b2ΣX22 + b3ΣX2ΣX3
c. ΣX3Y = b1ΣX1ΣX2 + b2ΣX2ΣX3 + b3ΣX32
26
2. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap
harga saham. Koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah koefisien determinasi ganda (R2). Koefisien determinasi
ganda diperoleh berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi ganda.
Nilai R2 berkisar 0 sampai 1. Apabila nilai R2 = 1 menunjukkan bahwa
variabel bebas yaitu ROA, ROE, dan Dividend Pay Out mampu
menjelaskan harga saham sebesar 100%. Sebaliknya apabila nilai R2 =
0 menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu ROA, ROE, dan Dividend
Pay Out tidak mampu menjelaskan harga saham.
27
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta
Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat
memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya
mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Jakarta juga
berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid
guna menciptakan pasar modal indonesia yang stabil
Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal sejak berdirinya Bursa Efek di
Indonesia pada abad 19. Bursa Efek di Indonesia yang pertama didirikan pada
tahun 1912 di Batavia (sekarang Jakarta) dengan bantuan pemerintah kolonial
Belanda.
Bursa Efek di Batavia sempat dittutup selama periode Perang
Dunia Pertama dan kemudian dibuka kembali pada tahun 1925. Selain Bursa
Efek di Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa paralel di
Surabaya dan Semarang. Tetapi kegiatan bursa ini dihentikan kembali saat
terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, Bursa
Saham di dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi
yang ditebitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia.
Kegiatan Bursa Saham kemudian berhenti kembali ketika pemerintah
meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956.
28
Tidak sampai 1977, Bursa Saham kembali dibuka dan ditangani
oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam). Kegiatan perdagangan dan
kapitalisasi pasar saham mulai meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun
1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta.
Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT BEJ ini
mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM).
Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading
System (JATS), yaitu sebuah perdagangan otomatis yang menggantikan sistem
perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham
dengan frekuensi yang lebih besar dan menjamin kegiatan pasar yang fair dan
transparan karena pemodal memperoleh kesempatan yang sama dalam
melakukan order.
B. Data Perusahaan
Penelitian dilakukan pada semua perusahaan yang termasuk dalam
kelompok indutri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan
mempunyai nilai Devidend Pay Out berturut–turut dari tahun 2002 sampai
dengan tahun 2004 sebanyak 12 perusahaan. Berikut disajikan data perusahaan
yang termasuk dalam kelompok indutri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dan memiliki nilai Devidend Pay Out berturut–turut dari tahun 2002
sampai dengan tahun 2004:
29
1. Aqua Golden Mississippi Tbk.
Aqua Golden Mississippi Tbk didirikan pada tanggal 23 Februari
1973 berdasarkan akta notaris Tan Hong Kie, SH No. 24. Bidang usaha Aqua
Golden Mississippi Tbk adalah bergerak dalam bidang industri pengolahan air
minum dalam kemasan.
Aqua Golden Mississippi Tbk memulai operasi pada tahun 1974.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pulo Lentut
No. 3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Pabrik Aqua Golden
Mississippi Tbk berlokasi di Bekasi, Citeureup, Mekarsari, Jawa barat.
2. Delta Jakarta Tbk.
Pabrik Anker Bir didirikan pada tahun 1932 dengan nama
“Archipel Brouwerij” dan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1993.
Dalam perkembangannya, pabrik ini telah beberapa kali berpindah tangan
sehingga terbentuk PT Delta Jakarta Tbk pada tahun 1970.
Ruang lingkup kegiatan Delta Jakarta Tbk adalah memproduksi
dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merk “Anker”, “Carlsberg”, dan
“San Miguel”. Delta Jakarta Tbk telah melakukan diversifikasi dengan
memproduksi dan menjua l produk minuman non alkohol dengan merk
“Sodaku”. Delta Jakarta Tbk terletak di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Desa
Setia Darma Tambun, Bekasi Timur dan merupakan salah satu anak
perusahaan dari San Miguel Group Filipina.
30
3. Fast Food Indonesia Tbk.
Fast Food Indonesia didirikan pada tanggal 19 Juni 1978
berdasarkan akta No. 20 yang dibuat dihadapan Sri Rahayu, SH, notaris di
Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir No. 75 tanggal 13 Juni 1997 dari notaris Poerbaningsih
Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta mengenai perubahan nama perusahaan
yaitu ditambahkan kata Tbk. pada akhir nama perusahaan dan untuk
selanjutnya menjadi Fast Food Indonesia Tbk.
Fast Food Indonesia Tbk beroperasi dalam bidang makanan dan
restoran. Perusahaan memulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1979.
Kantor pusat Fast Food Indonesia Tbk berkedudukan di Jalan MT Haryono,
Jakarta.
4. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Agustus
1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta notaris Benny
Kristianto, SH No. 228. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
kegiatan operasi Indofood Sukses Makmur Tbk meliputi usaha produksi mie,
penggilingan tepung, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan
pengembangan.
Indofood Sukses Makmur Tbk memulai operasi komersialnya pada
tahun 1990. Perusahaan berdomisili di Gedung Ariobimo Central lantai 12,
Jalan H.R Rasuna Said X–2 Kav. 5, Jakarta, sedangkan pabrik-pabriknya
berlokasi di beberapa tempat yaitu di Jalan Ancol I No. 4–5 Ancol Barat,
31
Jakarta; Jalan Kampung Jarakosta, Desa Suka Danau Cibitung, Bekasi; Jalan
Tambak Aji II No. 8 Ngalian, Semarang; Jalan Raya Beji Km. 32, Desa
Cangkring Malang Bangil, Pasuruan; Jalan Raya Medan Tanjung Morawa
Km. 18, 5, Tanjung Morawa, Deli Serdang; Jalan Kaharudin Nasution Km.
12, Simpang Tiga Bukit Raya, Pekan Baru; Jalan Desa Liang Anggang Km.
32 Bati-Bati, Tanah Laut, Banjarmasin; dan Jalan Kima X Km. A–3
Biringkanaya, Kawasan Indutri Kima, Ujung Pandang, Makasar.
5. Multi Bintang Indonesia Tbk.
Multi Bintang Indonesia Tbk didirikan berdasarkan akta notaris
No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, SH, notaris di Medan dengan nama N. V.
Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen pada tanggal 3 Juni 1929. Perusahaan
berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Ratu Plaza building
lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta dan pabrik berlokasi di
Jalan Raya Mojosari–Pacet Km. 50 Sampang Agung, Jawa Timur dan Jalan
Daan Mogot Km. 19, Jakarta.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya Multi Bintang Indonesia Tbk
bergerak di bidang industri bir dan minuman lainnya. Operasi komersial
perusahaan dimulai pada tahun 1929.
6. Gudang Garam Tbk.
Gudang Garam Tbk pada awalnya bernama Perusahaan Rokok
Tjap “Gudang Garam” Kediri (Gudang Garam). Didirikan pada tanggal 30
Juni 1970 No. 10 berdasarkan akta Suruso, SH dan diubah dengan akta notaris
yang sama tanggal 13 Oktober 1971 No. 13. Dalam rangka penyesuaian
32
dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas pada
tanggal 19 Juni 1997 nama perusahaan diubah menjadi Perusahaan Rokok
Tjap Gudang Garam Tbk atau Gudang Garam Tbk.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Gudang Garam Tbk
bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok.
Perusahaan merupakan kelanjutan dari perusahaan perorangan yang didirikan
tahun 1958. Pada tahun 1969 berubah status menjadi Firma dan pada tahun
1971 menjadi Perseroan Terbatas.
Kegiatan operasi secara komersial telah dimulai pada tahun 1958.
Perusahaan berlokasi di Indonesia dengan kantor pusat di Jalan Semampir II/1
Kediri, Jawa Timur.
7. H M Sampoerna Tbk.
H M Sampoerna Tbk didirikan berdasarkan akta notaris Anwar
Mahajudin, SH No. 69 pada tanggal 19 Oktober 1963. Sesuai dengan pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan H M Sampoerna Tbk
meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada
perusahaan-perusahaan lain.
H M Sampoerna Tbk memulai kegiatan komersialnya pada tahun
1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930 industri
rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij
Sampoerna. Kantor pusat dan pabrik H M Sampoerna Tbk berkedudukan di
Jalan Rungkut Industri Raya No. 18, Jawa Timur.
33
8. Dankos Laboratories Tbk.
Dankos Laboratories Tbk didirikan pada tanggal 25 Maret 1974
berdasarkan akta notaris Wargio Suhardjo, SH No. 300. Sesuai dengan
Anggaran Dasarnya, Dankos Laboratories Tbk bergerak dalam bidang industri
dan distribusi produk farmasi. Saat ini, Dankos Laboratories Tbk bergerak
dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi.
Dankos Laboratories Tbk mulai beroperasi secara komersial sejak
tahun 1978. Produk dipasarkan secara local dan diekspor ke beberapa lokal di
Asia Pasifik dan Afrika dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor sebesar
94% dan 4%. Dankos Laboratories Tbk berdomosili di Jakarta. Kantor pusat
dan pabriknya beralamat di Jalan Rawa Getel Blok III S Kav. 36-8 Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta.
9. Kimia Farma Tbk.
Kimia Farma Tbk didirikan pada tahun 1917 dengan nama yang
berbeda. Perusahaan bernama Kimia Farma sejak 16 Agustus 1971
berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 yang telah diubah dengan
akta No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Soelaeman Ardjasasmita,
notaris di Jakarta.
Kimia Farma Tbk berkedudukan di Jakarta dan memiliki 6 unit
produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon
(Mojokerto), dan Tanjung Morawa–Medan. Perusahaan juga memiliki 1 unit
distribusi yang berlokasi di Jakarta. Sejak tanggal 16 Agustus 2004 kantor
34
pusat Kimia Farma Tbk pindah alamat dari Jalan Budi Utomo No. 1, Jakarta
ke Jalan Veteran No. 9, Jakarta.
Produksi komersial Kimia Farma Tbk dimulai pada tahun 1917,
yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat.
Pada tahun 1958 status perusahaan diubah menjadi beberapa Perusahaan
Negara. Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara tersebut diubah
menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan
Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971, Perusahaan berganti
nama menjadi Kimia Farma Tbk.
10. Merck Tbk.
Merck Tbk berkedudukan di Indonesia dan berlokasi di Jalan T. B.
Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Perusahaan didirikan pada
tanggal 14 Oktober 1970 No. 29 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag SH.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan terakhir dengan akta notaris Aulia Taufani SH tanggal 4 Juni 2002
mengenai perubahan nama Perusahaan dari Merck Tbk Indonesia menjadi
Merck Tbk.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Merck Tbk bergerak dalam
bidang industri farmasi dan perdagangan. Produksi komersial dimulai tahun
1974.
35
11. Mandom Indonesia Tbk.
Mandom Indonesia Tbk dahulu bernama Tancho Indonesia Tbk.
Perusahaan didirikan pada tanggal 5 November 1969 berdasarkan akta notaris
No. 14 oleh notaris Abdul Latief, SH di Jakarta. Pada Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 2 November 2000 nama Tancho Indonesia Tbk
diubah menjadi Mandom Indonesia Tbk.
Mandom Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Yos Sudarso By Pass,
Jakarta. Sedangkan pabriknya berlokasi di Jalan Yos Sudarso By Pass, Jakarta
dan Jalan Jawa Blok J–9 MM2100, Cibitung, Bekasi. Perusahaan bergerak di
bidang produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-wangian, dan bahan
pembersih.
12. Unilever Indonesia Tbk.
Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933
dengan nama Lever’s Zeepfabriekan N. V dengan akta notaris Mr A. H. Van
Ophuijsen No. 23. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi “PT Unilever
Indonesia” dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaris Ny. Kartini
Muljadi SH. Selanjutnya nama perusahaan diubah lagi menjadi “PT Unilever
Indonesia Tbk”, berdasarkan akta No. 92 tanggal 30 Juni 1997 dari notaris Tn.
Mudofir Hadi SH.
Kegiatan usaha Unilever Indonesia Tbk meliputi pembuatan sabun,
deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, minuman dengan bahan
pokok teh, dan produk-produk kosmetik. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial tahun 1983. Kantor Unilever Indonesia Tbk berlokasi di Graha
36
Unilever, Jalan Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta dan pabriknya berlokasi di
Jalan Rungkut Industri IV No. 5–11 Surabaya dan Jalan Kawasan Industri
Jababeka IX Kav. D1-29, Cikarang, Jawa Barat.
37
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh ROA
(Return on Assets), ROE (Return on Equity), dan Dividend Pay Out terhadap
harga saham. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan industri
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai
Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA, ROE,
Dividend Pay Out, dan harga saham yang diperoleh dari laporan keuangan
pada Indonesian Capital Market Directory tahun 2003, 2004, dan 2005. Data
ROA yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROI atau Return on
Investment pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-
turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 berdasarkan Indonesian
Capital Market Directory tahun 2005. Nilai ROA (Return on Assets) yang
digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada lampiran 2.
Data ROE yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROE
(Return on Equity) pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out
berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 berdasarkan
Indonesian Capital Market Directory tahun 2005. Nilai ROE (Return on
38
Equity) yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada lampiran 3.
Data Dividend Pay Out yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
Dividend Pay Out pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out
berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 berdasarkan
Indonesian Capital Market Directory tahun 2005. Nilai Dividend Pay Out
yang digumakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada lampiran 4.
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga
saham tahunan, yaitu harga saham yang terjadi di Bursa Efek Jakarta suatu
tahun tertentu pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-
turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Harga saham diperoleh
dengan mencari rata-rata harga saham penutupan suatu perusahaan setiap
bulan selama 12 bulan. Nilai penutupan harga saham diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory tahun 2003, 2004, dan 2005.
Penelitian dilakukan pada semua perusahaan yang termasuk dalam
kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan
mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai
tahun 2004. Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan sampling jenuh
dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah
populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 perusahaan.
39
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan.
Nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dipaparkan pada
lampiran 1.
B. Analisis Data
1. Menghitung harga saham tahunan
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah
harga saham tahunan. Harga saham tahunan diperoleh dengan mencari
rata-rata dari harga saham penutupan suatu perusahaan setiap bulan selama
12 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 pada industri
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai
Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004.
Harga saham tahunan dihitung menggunakan rumus:
∑ X X =
N
Keterangan:
X : rata-rata
∑ : dibaca sigma yang berarti jumlah
X : nilai data
N : jumlah data
Berdasarkan rumus di atas, sebagai contoh menghitung harga
saham penutupan Aqua Golden Mississippi Tbk tahun 2002 adalah
sebagai berikut:
40
Harga saham = (37.000 + 37.000 + 38.000 + 38.000 + 44.000 +
44.000 + 38.500 + 37.000) : 12
= Rp 38.421,-
Rata-rata harga saham yang terjadi dari tahun 2002 sampai
dengan tahun 2004 pada setiap perusahaan dalam industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai
Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004 yang
lain dihitung dengan cara yang sama dan disajikan pada lampiran 6.
2. Analisis regresi ganda
Untuk mengetahui pengaruh antara ROA, ROE, dan Dividend
Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham digunakan persamaan
regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda yang terdapat pada
lampiran 8 diperoleh persamaan regresi ganda sebagai berikut:
Y = 378, 339 – 40, 705 X1 + 19. 496 X2 – 0,879 X3
Dimana:
Y : harga saham (rupiah)
X1 : ROA (%)
X2 : ROE (%)
X3 : Dividend Pay Out (%)
Persamaan regresi diperoleh dari data populasi sehingga tidak perlu ada
pengujian.
41
3. Koefisien determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara ROA, ROE, dan
Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham digunakan
koefisien determinasi. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh
koefisien determinasi sebesar 0. 250 (lampiran 9).
C. Pembahasan
ROA atau Return on Assets merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
melalui aktiva yang tersedia. ROA atau Return on Assets menunjukkan kinerja
manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.
ROA atau Return on Assets yang meningkat menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang tersedia semakin baik sehingga
semakin besar pula minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk
memiliki saham tersebut dan harga saham meningkat. Dari hasil analisis data
yang dilakukan menunjukkan bahwa ROA atau Return on Assets mempunyai
pengaruh yang lemah dan negatif terhadap harga saham yang berarti bahwa
apabila ROA atau Return on Assets meningkat, harga saham akan turun.. Hal
ini disebabkan karena adanya tujuan lain yang menjadi tujuan investor dalam
menginvestasikan dananya selain untuk memperoleh dividen. Tujuan tersebut
adalah untuk memperoleh capital gain. Capital gain adalah keuntungan
investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual saham di atas harga beli
saham. Tinggi rendahnya capital gain dipengaruhi oleh harga saham. Ada
42
beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain suku bunga.
Apabila suku bunga turun maka harga saham naik sehingga capital gain
meningkat. Lampiran 7 menunjukkan bahwa selama periode penelitian suku
bunga mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan harga saham semakin
tinggi sehingga capital gain semakin tinggi.
ROE atau Return on Equity merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
melalui ekuitas yang dimiliki. Ekuitas adalah kekayaan bersih yang dimiliki
suatu perusahaan. ROE atau Return on Equity menunjukkan kinerja
manajemen dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki untuk menghasilkan
laba. Dari hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa ROE atau
Return on Equity mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham yang
berarti bahwa apabila ROE atau Return on Equity meningkat maka harga
saham juga meningkat. ROE atau Return on Equity yang meningkat
menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitas
yang dimiliki perusahaan semakin baik sehingga semakin besar pula minat
investor dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut dan
harga saham meningkat.
Dividend Pay Out adalah perbandingan antara dividen per lembar
saham dengan laba per lembar saham dan biasanya disajikan dalam bentuk
persentase. Dividen adalah bagian keuntungan yang diberikan emiten kepada
pemegang sahamnya. Dividend Pay Out menunjukkan bagian dari laba
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Semakin tinggi Dividend
43
Pay Out akan menguntungkan para investor tetapi bagi pihak perusahaan akan
memperlemah internal finansial perusahaan karena akan memperkecil laba
ditahan. Sebaliknya jika Dividend Pay Out semakin kecil akan merugikan para
pemegang saham (investor) tetapi bagi pihak perusahaan akan memperkuat
internal finansial karena laba yang ditahan besar. Dari hasil analisis yang
dilakukan menunjukkan bahwa Dividend Pay Out mempunyai pengaruh yang
lemah dan negatif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila Dividend
Pay Out meningkat, harga saham akan turun.. Turunnya Dividend Pay Out
menyebabkan laba ditahan meningkat. Laba ditahan digunakan untuk investasi
pada kesempatan bisnis lain yang mampu memberikan keuntungan yang lebih
besar. Meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa
perusahaan dalam keadaan baik sehingga semakin besar pula minat investor
dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut sehingga
harga saham meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan Dividend
Pay Out secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang kecil terhadap harga
saham. Hasil penelitian ini diperkuat dengan koefisien determinasi ganda yang
dipaparkan pada lampiran 9 sebesar 0,250 yang berarti ROA, ROE, dan
Dividend Pay Out hanya mampu menjelaskan harga saham sebesar 25% dan
sisanya sebesar 75% dijelaskan oleh variabel lain.
Ada banyak faktor lain diluar ROA, ROE, dan Dividend Pay Out
yang mempengaruhi harga saham baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan dan secara keseluruhan faktor- faktor tersebut mempunyai
44
pengaruh yang lebih besar daripada ROA, ROE, dan Dividend Pay Out.
Faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah:
1. Laporan keuangan
Dalam membuat keputusan investasi, seorang investor
membutuhkan informasi- informasi mengenai kondisi perusahaan.
Kondisi perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan. Dengan
dipublikasikannya laporan keuangan, investor dapat menilai kinerja
perusahaan tersebut. Informasi mengenai kinerja perusahaan digunakan
oleh investor sebagai bahan pertimbangan untuk memilih saham yang
akan dijual maupun dibeli. Saham yang memiliki kinerja perusahaan
yang baik akan menarik banyak investor untuk membeli sehingga
permintaan saham akan meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan
harga saham. Demikian juga sebaliknya apabila permintaan akan saham
menurun harga saham juga turun.
2. Kredibilitas manajemen.
Sebuah perusahaan yang dikelola oleh orang-orang yang
telah cukup dikenal oleh investor memiliki kinerja yang baik akan
memberikan nilai lebih dimata investor daripada perusahaan yang
dikelola oleh para investor. Maka dengan dikelolanya perusahaan oleh
orang-orang yang mempunyai kinerja yang baik diduga akan
berpengaruh positif terhadap harga saham.
45
Faktor dari luar perusahaan yang mempengaruhi harga saham
adalah:
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran produksi
barang dan jasa secara total pada suatu Negara. Pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) yang cepat merupakan indikasi terjadinya
pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi membaik, maka
daya beli masyarakat pun meningkat dan ini merupakan kesempatan
bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualannya. Dengan
meningkatnya penjualan perusahaan, maka kesempatan perusahaan
memperoleh keuntungan juga akan semakin meningkat (Tandelin,
2001: 212). Akibatnya investasi meningkat dan harga saham ikut naik.
2. Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan
harga produk-produk secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh
permintaaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran
produknya. Inflasi yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan
daya beli uang dan menyebabkan turunnya permintaan atas produk
perusahaan. Dengan turunnya penjualan perusahaan, maka laba
perusahaan juga akan turun. Akibatnya investasi turun dan harga
saham ikut turun.
46
3. Tingkat suku bunga
Suku bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya modal
yang harus ditanggung perusahaan. Jika tingkat suku bunga meningkat,
maka akan menyebabkan turunnya laba perusahaan. Dengan turunnya
laba perusahaan maka kesempatan-kesempatan investasi yang ada
tidak akan menarik lagi. Akibatnya investasi turun dan harga saham
ikut turun.
47
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian mengenai pengaruh ROA, ROE, dan
Dividend Pay Out terhadap harga saham yang telah dilakukan oleh peneliti
diperoleh kesimpulan bahwa:
1. ROA atau Return on Assets mempunyai pengaruh yang lemah dan
negatif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila ROA atau
Return on Assets turun, harga saham akan meningkat dan sebaliknya
apabila ROA atau Return on Assets meningkat, harga saham akan
turun. Hal ini disebabkan karena adanya tujuan lain yang menjadi
tujuan investor dalam menginvestasikan dananya selain untuk
memperoleh dividen.
2. ROE atau Return on Equity mempunyai pengaruh positif terhadap
harga saham yang berarti bahwa apabila ROE atau Return on Equity
meningkat maka harga saham juga meningkat dan sebaliknya apabila
ROE atau Return on Equity turun maka harga saham juga turun. ROE
atau Return on Equity yang meningkat menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki
perusahaan semakin baik sehingga semakin besar pula minat investor
dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut
sehingga harga saham meningkat.
48
3. Dividend Pay Out mempunyai pengaruh yang lemah dan negatif
terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila Dividend Pay Out
meningkat, harga saham akan turun dan sebaliknya apabila Dividend
Pay Out turun, harga saham akan meningkat. Turunnya Dividend Pay
Out menyebabkan laba ditahan meningkat. Laba ditahan digunakan
untuk investasi pada kesempatan bisnis lain yang mampu memberikan
keuntungan yang lebih besar. Meningkatnya laba yang diperoleh
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan baik
sehingga semakin besar pula minat investor dalam menginvestasikan
dananya untuk memiliki saham tersebut dan harga saham meningkat.
4. ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang kecil terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan
pada nilai koefisien determinasi ganda yang dipaparkan pada lampiran
10 sebesar 0,250 yang berarti ROA, ROE, dan Dividend Pay Out hanya
mampu menjelaskan harga saham sebesar 25% dan sisanya sebesar
75% dijelaskan oleh variabel lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan Dividend
Pay Out tidak dapat digunakan sepenuhnya sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan investasi. Ada banyak faktor lain diluar ROA,
ROE, dan Dividend Pay Out yang mempengaruhi harga saham baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan.
49
Faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi harga saham
adalah:
1. Laporan keuangan
2. Kredibilitas manajemen.
Faktor dari luar perusahaan yang mempengaruhi harga saham
adalah:
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
2. Inflasi
3. Tingkat bunga
Faktor-faktor di atas diduga kuat dapat mempengaruhi harga saham
dan tidak menutup kemungkinan masih terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi harga saham. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan
bahwa ROA, ROE, dan Dividend Pay Out tidak dapat digunakan sepenuhnya
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi karena
adanya faktor- faktor lain yang mempunyai tingkat pengaruh lebih besar dalam
mempengaruhi harga saham sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan investasi.
B. Saran
1. Dalam mengambil keputusan investasi hendaknya investor tidak hanya
memfokuskan pada analisis profitabilitas dan keuntungan yang akan
diterima berupa dividen yang ditunjukkan oleh faktor- faktor ROA,
ROE, dan Dividend Pay Out. Investor juga harus mempertimbangkan
50
faktor- faktor lain yang juga mempengaruhi harga saham terutama
faktor dari luar perusahaan.
2. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada masalah yang
sama di masa yang akan datang hendaknya melakukan penelitian pada
industri yang lain agar bisa mengetahui bahwa dalam mengambil
keputusan investasi harus tetap mempertimbangkan faktor- faktor
ROA, ROE, dan Dividend Pay Out.
51
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Ghalia Indonesia,
Jakarta. Boedijoewono, Nugroho, 2001, Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis, Jilid 1,
Edisi 4, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Gitosudarmo, Indriyo & Basri, 2000, Manajemen Keuangan, edisi 1, BPFE,
Yogyakarta. Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Indonesian Capital Market Directory tahun 2003. Indonesian Capital Market Directory tahun 2004. Indonesian Capital Market Directory tahun 2005. Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 1999, tahun III, No. 4, 27 – 46. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2000, Vol. 15, No. 3, 294 – 312. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Kewirausahaan, 2004, Vol. 2, Edisi 5, 2 – 16. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2003, Vol. 5, No. 2, 171 – 180. Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga,
Jakarta. Pudyastuti, Florentina Reni, 2005, Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen
Terhadap Harga Saham, Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Skripsi Sarjana, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Suharyadi, Purwanto, 2004, Statistika untuk Ekonomi & Keuangan Modern, buku
2, edisi 1, Salemba Empat, Jakarta. Tandelin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, edisi 1,
BPFE, Yogyakarta.
52
Van Horne, James C, John M Marchowich Jr, 2005, Fundamentals of Financial Management, buku 1, edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.
Wartoyo, Alexsius Ariyanto, 2005, Analisis Pengaruh Perubahan Laba per
Lembar Saham Terhadap Perubahan Harga Saham, Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Skripsi Sarjana, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
53
Lampiran 1 Nama Perusahaan
No. Nama Perusahaan
1 Aqua Golden Mississippi Tbk
2 Delta Djakarta Tbk
3 Fast Food Indonesia Tbk
4 Indofood Sukses Makmur Tbk
5 Multi Bintang Indonesia Tbk
6 Gudang Garam Tbk
7 H M Sampoerna Tbk
8 Dankos Laboratories Tbk
9 Kimia Farma Tbk
10 Merck Tbk
11 Mandom Indonesia Tbk
12 Unilever Indonesia Tbk
54
Lampiran 2 Data ROA atau Return on Assets
(%) Tahun
No. Nama Perusahaan 2002 2003 2004
1 Aqua Golden Mississippi Tbk 12.32 12.09 13.66
2 Delta Djakarta Tbk 12.19 9.44 8.50
3 Fast Food Indonesia Tbk 15.41 12.93 11.11
4 Indofood Sukses Makmur Tbk 5.26 3.94 2.41
5 Multi Bintang Indonesia Tbk 17.90 18.68 15.45
6 Gudang Garam Tbk 13.51 10.60 8.69
7 H M Sampoerna Tbk 17.02 13.80 17.23
8 Dankos Laboratories Tbk 14.10 15.19 18.38
9 Kimia Farma Tbk 3.41 3.33 6.63
10 Merck Tbk 21.72 25.25 28.55
11 Mandom Indonesia Tbk 16.32 15.96 17.46
12 Unilever Indonesia Tbk 31.64 37.96 40.08
55
Lampiran 3 Data ROE atau Return on Equity
(%)
Tahun No. Nama Perusahaan
2002 2003 2004
1 Aqua Golden Mississippi Tbk 29.95 23.45 25.85
2 Delta Djakarta Tbk 15.20 11.76 10.95
3 Fast Food Indonesia Tbk 27.53 21.87 18.43
4 Indofood Sukses Makmur Tbk 21.91 14.74 8.88
5 Multi Bintang Indonesia Tbk 30.06 33.63 32.64
6 Gudang Garam Tbk 21.49 16.76 14.69
7 H M Sampoerna Tbk 32.13 24.39 40.99
8 Dankos Laboratories Tbk 33.55 31.82 33.51
9 Kimia Farma Tbk 5.23 6.03 9.55
10 Merck Tbk 25.08 31.71 37.16
11 Mandom Indonesia Tbk 19.15 18.14 20.74
12 Unilever Indonesia Tbk 48.43 61.88 63.94
56
Lampiran 4 Data Dividend Pay Out
(%)
Tahun No. Nama Perusahaan
2002 2003 2004
1 Aqua Golden Mississippi Tbk 17.12 16.65 16.95
2 Delta Djakarta Tbk 14.29 14.88 14.48
3 Fast Food Indonesia Tbk 18.96 19.68 22.40
4 Indofood Sukses Makmur Tbk 32.74 43.81 44.96
5 Multi Bintang Indonesia Tbk 76.72 78.05 73.25
6 Gudang Garam Tbk 27.66 31.39 53.74
7 H M Sampoerna Tbk 13.46 38.36 60.51
8 Dankos Laboratories Tbk 19.17 7.11 4.62
9 Kimia Farma Tbk 300.07 0.37 0.29
10 Merck Tbk 0.66 62.00 54.79
11 Mandom Indonesia Tbk 40.27 41.62 37.82
12 Unilever Indonesia Tbk 39.00 47.07 41.57
57
Lampiran 5 Data Harga Saham Tahunan
(rupiah)
Closing Price No. Nama Perusahaan Bulan
2002 2003 2004
1 Aqua Golden Mississippi Tbk Januari 37,000 37,500 47,800
Februari 37,000 37,500 51,500
Maret 38,000 40,000 45,300
April 38,000 44,500 47,550
Mei 44,000 44,500 37,500
Juni 44,000 42,650 40,000
Juli 38,500 51,900 43,000
Agustus 37,000 52,400 38,200
September 38,000 52,400 38,000
Oktober 36,000 47,800 38,000
November 36,050 47,800 48,800
Desember 37,500 47,800 48,000
2 Delta Djakarta Tbk Januari 8,000 8,500 10,000
Februari 8,000 9,000 10,700
Maret 8,000 9,000 10,500
April 9,200 9,500 9,300
Mei 10,000 8,500 9,000
Juni 9,500 8,300 9,000
Juli 9,600 9,000 9,500
Agustus 9,100 9,400 9,500
September 8,550 10,000 10,000
Oktober 8,000 9,200 10,500
November 8,000 9,200 14,300
Desember 8,200 8,700 14,500
3 Fast Food Indonesia Tbk Januari 775 900 950
58
Februari 775 900 950
Maret 775 900 950
April 775 900 950
Mei 650 900 950
Juni 650 900 950
Juli 825 900 950
Agustus 875 900 950
September 900 925 925
Oktober 900 925 675
November 900 925 800
Desember 900 925 1,050
4 Indofood Sukses Makmur Tbk Januari 775 575 850
Februari 750 575 850
Maret 750 600 800
April 1,050 725 750
Mei 1,100 875 700
Juni 1,075 850 700
Juli 1,125 775 700
Agustus 925 675 675
September 750 725 675
Oktober 625 700 675
November 575 675 750
Desember 600 800 800
5 Multi Bintang Indonesia Tbk Januari 22,000 27,500 34,000
Februari 22,000 30,000 40,000
Maret 23,000 30,000 40,000
April 34,250 30,000 43,000
Mei 35,000 30,000 41,000
Juni 35,550 30,000 40,000
Juli 35,000 35,000 38,500
59
Agustus 35,000 35,000 38,000
September 27,000 33,000 38,000
Oktober 27,000 32,000 41,500
November 27,500 33,000 42,500
Desember 27,500 32,000 42,500
6 Gudang Garam Tbk Januari 11,400 7,400 14,800
Februari 10,950 7,550 14,100
Maret 10,950 7,400 12,900
April 11,450 8,650 14,600
Mei 10,850 10,000 14,200
Juni 10,550 10,200 13,700
Juli 9,250 9,500 14,250
Agustus 8,450 9,200 12,750
September 8,950 11,250 13,000
Oktober 7,150 13,150 12,750
November 7,650 12,700 13,350
Desember 8,300 13,600 13,550
7 H M Sampoerna Tbk Januari 4,325 2,975 5,050
Februari 4,500 2,950 4,875
Maret 4,500 2,950 4,475
April 4,375 3,575 5,100
Mei 4,575 3,850 4,950
Juni 4,100 4,150 5,100
Juli 3,950 4,100 5,450
Agustus 3,875 4,050 5,300
September 3,375 4,525 6,100
Oktober 2,975 4,050 6,000
November 3,175 4,350 6,750
Desember 3,700 4,475 6,650
8 Dankos Laboratories Tbk Januari 600 395 1,475
60
Februari 625 465 725
Maret 625 500 700
April 625 700 775
Mei 600 825 675
Juni 575 1,000 525
Juli 525 1,025 625
Agustus 525 1,225 575
September 350 1,050 600
Oktober 355 1,025 650
November 370 1,000 775
Desember 400 1,225 775
9 Kimia Farma Tbk Januari 220 155 210
Februari 225 175 205
Maret 225 165 180
April 305 205 185
Mei 310 210 160
Juni 290 190 150
Juli 225 190 150
Agustus 210 190 150
September 180 205 165
Oktober 165 205 200
November 170 195 210
Desember 185 210 205
10 Merck Tbk Januari 10,800 10,000 19,000
Februari 11,250 9,800 20,000
Maret 11,250 9,300 20,800
April 12,300 10,000 21,000
Mei 16,250 10,450 20,000
Juni 15,000 10,000 21,000
Juli 14,450 10,500 21,000
61
Agustus 13,200 11,000 20,600
September 10,000 13,800 20,300
Oktober 10,000 14,400 20,200
November 10,250 15,000 23,600
Desember 10,000 16,000 22,800
11 Mandom Indonesia Tbk Januari 2,150 1,500 2,450
Februari 2,000 1,600 3,000
Maret 2,000 1,625 2,750
April 2,350 1,825 2,925
Mei 2,350 2,075 2,800
Juni 2,100 1,900 2,850
Juli 1,900 2,100 3,025
Agustus 1,800 2,175 3,225
September 1,375 2,625 3,500
Oktober 1,425 2,500 3,950
November 1,400 2,550 4,300
Desember 1,500 2,350 4,000
12 Unilever Indonesia Tbk Januari 19,600 19,400 3,825
Februari 21,500 18,200 3,400
Maret 21,500 18,000 3,550
April 23,000 21,000 3,675
Mei 23,400 24,500 3,600
Juni 20,700 26,700 3,925
Juli 19,900 26,600 3,775
Agustus 19,300 27,800 3,350
September 18,850 3,350 3,250
Oktober 18,400 3,225 3,275
November 18,000 3,175 3,325
Desember 18,200 3,625 3,300
62
Lampiran 6 Data Harga Saham Rata-rata Tahun 2002, 2003, dan 2004
(rupiah)
Tahun No. Nama Perusahaan
2002 2003 2004
1 Aqua Golden Mississippi Tbk 38,421 45,563 43,638
2 Delta Djakarta Tbk 8,679 9,025 10,567
3 Fast food Indonesia Tbk 808 908 921
4 Indofood Sukses Makmur Tbk 842 713 744
5 Multi Bintang Indonesia Tbk 29,233 31,458 39,917
6 Gudang Garam Tbk 9,658 10,050 13,663
7 H M Sampoerna Tbk 3,952 3,833 5,483
8 Dankos Laboratories Tbk 515 870 740
9 Kimia Farma Tbk 226 191 181
10 Merck Tbk 12,063 11,688 20,858
11 Mandom Indonesia Tbk 1,863 2,069 3,231
12 Unilever Indonesia Tbk 20,196 16,298 3,521
63
Lampiran 7 Data Tingkat Suku Bunga
Tahun 2002, 2003, dan 2004 (%)
Tingkat Suku Bunga Bulan
Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
Januari 17.43 12.93 8.15
Februari 17.01 12.68 7.7
Maret 16.88 11.96 7.32
April 16.74 11.29 7.25
Mei 16.29 10.88 7.24
Juni 15.17 10.18 7.25
Juli 15 9.17 7.29
Agustus 14.92 9.06 7.31
September 14.11 8.74 7.31
Oktober 13.12 8.43 7.3
November 13.12 8.38 7.3
Desember 13.11 8.34 7.29
64
Lampiran 8 Coeffcients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficints Model
B Std. Error Beta
t Sig.
1 (Constant) 378.339 121.054 3.125 0.004
ROA (%) -40.705 13.766 -1.061 -2.957 0.006
ROE (%) 19.496 8.929 0.784 2.183 0.036
Dividend Pay Out (%) -0.879 1.047 -0.129 -0.839 0.408
Dependent variable: HARGA SAHAM RATA-RATA (rupiah)
Lampiran 9 Model Summary
Adjusted Std. Error
Model R R Square R Square the Estimate
1 0.500 0.250 0.179 306.0713
Predictors: (Constant), DIVIDEN PAY OUT (%), ROA (%), ROE (%)
65
Lampiran 10 Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
HARGA SAHAM RATA-RATA (rupiah) 223.7202 337.8791 36
ROA (%) 15.2256 8.8066 36
ROE (%) 25.645 13.5925 36
DIVIDEND PAY OUT (%) 39.6247 495991 36
Lampiran 11 ANOVA
Sum of df Mean Square F Sig.
Model Squares
1 Regression 997932.4 3 332644.118 3.551 0.025
Residual 2997748 32 93679.611
Total 3995680 35
Predictors: (Contants), DIVIDEND PAY OUT (%), ROA (%), ROE (%)
Dependent Variable: HARGA SAHAM RATA-RATA (rupiah)