pengaruh purchase intention - universitas paramadina
TRANSCRIPT
PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED
BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP PURCHASE INTENTION PANEL
SURYA SEBAGAI ENERGI LISTRIK RUMAH TANGGA
Ni Nyoman Trida Kariathi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Paramadina, Jakarta
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen dari Theory of Planned Behaviour
(TPB) yaitu Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control terhadap Purchase
Intention Panel Surya Sebagai Energi Listrik Rumah Tangga .Penelitian dilakukan mengacu pada
Theory of Planned Behaviour dengan metode kuantitatif analisis regresi linier berganda. Teknik
pengambilan sampel secara simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 103
responden di Kecamatan Sukmajaya kota Depok Jawa Barat. Uji validitas dilakukan dengan uji
Pearson Colleration menunjukkan bahwa semua alat ukur valid dengan nilai antara 0,179 sampai
dengan 0,890. Uji reliabilitas dilakukan dengan mempertimbangkan nilai Alpha Cronbach’s dan
semua alat ukur reliabel dengan nilai 0,931 untuk 16 pertanyaan yang diajukan. Uji hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semua hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu Attitude, Subjective Norm, dan
Perceived Behavioral Control secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention
panel surya sebagai energi listrik rumah tangga. Selain itu, Attitude, Subjective Norm dan
Perceived Behavioral Control juga berpengaruh secara simultan terhadap Purchase Intention
Panel Surya sebagai energi listrik rumah tangga dengan koefisien regresi masing –masing adalah
(0,406), ( 0,476) dan (0,289)
Kata Kunci : Panel Surya, Theory of Planned Behaviour (TPB), Purchase Intention
PENDAHULUAN
Penggunaan tenaga bahan bakar fosil secara konvensional telah menimbulkan
emisi karbon yang dikaitkan dengan fenomena pemanasan global, masalah serius
yang sedang dihadapi tidak hanya Indonesia namum juga dunia. Dampak dari
pemanasan global yaitu dapat terjadinya kebakaran hutan yang dipicu oleh
kenaikan suhu udara yang tinggi, mencairnya es di kutub, krisis air bersih yang
disebabkan oleh sumber air tanah yang tercemar, naiknya permukaan air laut
karena mencairnya es di kutub dan rusaknya terumbu karang karena perubahan
suhu dan keasaman air laut. Peristiwa yang pernah terjadi akibat dari bahan bakar
fosil yaitu tumpahan minyak Teluk Meksiko pada bulan April 2010. Kebocoran
minyak telah mempengaruhi kehidupan laut dan ekosistemnya. Insiden tersebut
menewaskan 11 orang dan membocorkan 3,19 juta barel minyak ke Teluk
(Hardoko, Evan ; 2018) . Insiden lainnya adalah kebocoran radioaktif Fukushima
pada Maret 2011. Bencana tersebut telah berdampak pada kesehatan ratusan ribu
orang serta berdampak pada ekonomi Jepang karena kontaminasi radioaktif
(Suzuki, Boilley, Mcneill, & Gundersen, 2012).
Di Indonesia sendiri telah terjadi dua peristiwa tumpahan minyak bumi yaitu
di teluk Balikpapan dan di teluk Karawang. Tumpahan minyak di teluk
Balikpapan terjadi pada 31 Maret 2018. Tumpahan minyak ini menyebabkan
tewasnya lima nelayan serta hilangnya mata pencaharian ratusan nelayan akibat
ikan yang mati dan berpindah. Selain itu, peristiwa ini juga dapat mengganggu
ekosistem laut seperti terumbu karang, mangrove dan lamun (Firmanto, 2018).
Sementara itu, kejadian tumpahan minyak di Karawang terjadi pada 12 Juli 2019.
Peristiwa ini juga menimbulkan banyak kerugian yaitu nelayan yang tidak dapat
melaut karena ikan yang banyak mati dan berpindah, petambak ikan, udang dan
garam yang merugi karena ikan dan udang mereka mati serta garam yang tidak
dapat diproduksi karena terkontaminasi minyak (Iqbal, 2019)
Masalah lingkungan ini menjadi katalisator bagi pemerintah di seluruh dunia
termasuk Indonesia untuk mempercepat langkah penggunaan alternatif energi
yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Untuk
mengatasi masalah ketergantungan bahan bakar fosil di Indonesia, pemerintah
mulai beralih dan mendiversifikasi bauran energinya dengan sumber energi yang
lebih hijau seperti pembangkit listrik tenaga air, angin, dan surya sejalan dengan
niat dan upaya pemerintah untuk memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT)
sebesar 23% pada tahun 2025 (Pribadi, 2019).
Saat ini, energi matahari merupakan satu-satunya EBT yang tersedia untuk
rumah tangga dan ketersediaannya di pasaran sangat mudah untuk ditemukan.
Konsumen bisa menemukan panel surya baik di toko offline maupun di
marketplace. Harga yang ditawarkan pun beragam bergantung dari tipe material
dan pabrikan. Mulai dari ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah
bergantung dari kebutuhan konsumen.
Namun demikian, walaupun penyedia produk panel surya sudah sangat
mudah untuk ditemukan, sampai saat ini penggunaan energi surya di Indonesia
masih belum mengalami peningkatan yang signifikan. Dari tahun 2017 hingga
bulan Agustus 2019 pengguna panel surya mencapai angka 1500 pengguna dan
sampai dengan bulan Juni 2020, pengguna panel surya di Indonesia mencapai
2346 pelanggan (Faqir, Anisyah Al;, 2020). Jika dibandingkan dengan jumlah
pelanggan PLN yang mencapai jutaan, tentunya angka tersebut masih sangat
kecil. Penggunaan panel surya yang masih sangat rendah jika dibandingkan
dengan pelanggan listrik PLN menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena jika
sampai saat ini belum diketahui pengaruh karakteristik perilaku pelanggan di
Indonesia terhadap penggunaan panel surya tersebut.
Disisi lain, masyarakat perkotaan merupakan komponen yang cukup besar
dalam komposisi populasi di Indonesia. Bahkan, di wilayah Jawa dan Bali
penduduk yang tinggal di kota atau urban mencapai 50% lebih dari total populasi
pada tahun 2020 (BPS, 2020). Kelompok masyarakat urban ini memiliki
karakteristik yang lebih baik jika dibandingkan dengan masyarakat pedesaan bila
dilihat dalam konteks pemanfaatan panel surya seperti daya beli, tingkat
pendidikan, serta pemahaman tentang lingkungan dan penyelamatannya (Kumara,
2010). Untuk memahami perilaku konsumen terhadap pembelian produk ramah
lingkungan, maka digunakan Theory of Planned Behavior (TPB) yang dianggap
sebagai salah satu kerangka kerja yang paling berguna dalam menjelaskan
perilaku manusia di berbagai bidang dan secara khusus memiliki penerapan yang
besar di bidang lingkungan (Ajzen I. , The Theory of Planned Behavior, 1991).
TPB adalah perluasan dari Theory of Reasond Action (TRA) yang diperlukan
karena ketidakmampuan model yang terakhir untuk menangani perilaku di mana
individu memiliki kontrol kehendak yang tidak lengkap (Ajzen & Fisbein, 1980).
Theory of Reasoned Action adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa
keputusan untuk melakukan tingkah laku tertentu adalah hasil dari sebuah proses
rasional dimana pilihan tingkah laku dipertimbangkan, konsekuensi dan hasil dari
setiap tingkah laku dievaluasi dan sebuah keputusan sudah dibuat, apakah akan
bertingkah laku tertentu atau tidak. Kemudian keputusan ini direfleksikan dalam
tujuan tingkah laku, yang sangat berpengaruh terhadap tingkah laku yang tampil
(Baron & Byrne, 2003). Ide dasar TRA yang dikembangkan oleh Ajzen dan
Fishbein pada tahun 1980 adalah bahwa perilaku atau tindakan seseorang
dipengaruhi oleh intention, yang terdiri atas attitude dan subjective norm. TPB
menggabungkan komponen tersebut serta termasuk faktor yang lain yaitu
perceived behavioral control dengan alasan bahwa perceived behavioral control
dapat menjelaskan bahwa konsumen dipengaruhi oleh bagaimana mereka
mempersepsikan kesulitan dan kemudahan untuk melakukan sebuah tindakan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adnan,dkk pada tahun 2018 yang
berjudul “What make consumer sign up to PHEV’s?Predicting Malaysian
consumer behavior in adoption of PHEV’s menjelaskan bahwa attitude, subjective
norms dan perceived behaviour control berpengaruh secara signifikan terhadap
keinginan konsumen Malaysia untuk menggunakan PHEV’s. (Adnan, Nordin,
Amini, & Langove, 2018). Penelitian mengenai TPB juga dilakukan oleh
Jessevita dan Edwin pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Pengaruh Sikap,
Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention
Pelanggan SOGO Department Store di Tunjungan Plaza Surabaya”(Anggelina &
Japarianto, 2014). Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa Sikap, norma
subjektif dan behavioral control berpengaruh secara simultan terhadap niat beli
dan Behavioral control berpengaruh dominan terhadap niat beli. Pada tahun 2015,
Dwinta dan Kurniawati meneliti mengenai “Pengaruh Attitude, Subjective
Norm,Perceived Behavioral Control Pelanggan Non-Muslim Terhadap Intention
To Purchase”. Hasil yang didapat yaitu ada pengaruh attitude, subjective norm
dan perceived behaviour control pelanggan non muslim terhadap intention to
purchase (Andriyani & Kurniawati, 2015).
Oleh karena itu, pemahaman tentang TPB dapat memberikan gambaran
mengenai peluang atau strategi dalam memasarkan panel surya bagi masyarakat.
Melihat uraian di atas, yaitu pentingnya isu lingkungan dalam pemanfaatan energi
listrik dan potensi pelanggan panel surya yang sangat besar di maka selanjutnya
dilaksanakan penelitian dengan judul : Pengaruh Attitude, Subjective Norm, Dan
Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention Panel Surya
Sebagai Energi Listrik Rumah Tangga
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Responden pada
sampel ini adalah masyarakat di kecamatan Sukmajaya kota Depok Jawa Barat
yang berjumlah 103 orang.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan disebarkan melalui
onlineform dari tanggal 3 Maret 2021 sampai dengan 7 Maret 2021. Skala yang
digunakan adalah skala Likert dengan nilai satu sampai dengan tujuh. Alat ukur
untuk mengamati pengaruh TPB diadopsi dari penelitian Nadia Adnan,dkk pada
tahun 2018 sebanyak enam belas pertanyaan dengan nilai alpha sebesar 0,961.
Analisis statistik yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas serta uji
hipotesis dengan uji regresi linier berganda. Teknik pengujian yang sering
digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan uji Pearson
Correlation. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig.≤ 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan
dinyatakan valid. Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan pilihan bantuan
pengujian reliability analysis yang terdapat pada program SPSS . Untuk menguji
reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan koefisien reliabilitas
Alfa Cronbach (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan skala dengan
koefisien α antara 0,70 dan 0,80 dianggap memiliki keandalan yang baik.
(Malhotra, 2010).
Uji regresi linier berganda dititikberatkan pada pembahasan regresi
linier dengan lebih dari satu variabel bebas. Variabel bebas (X) dalam penelitian
ini adalah Attitude (X1), Subjective Norm (X2), Perceived Behavioral Control
(X3) sedangkan variabel terikat adalah Purchase Intention (Y). Pengujian regresi
linier berganda secara keseluruhan dilakukan sebanyak tiga kali pengujian
sehingga akan membentuk sebanyak tiga persamaan regresi yaitu:
1. Persamaan pertama untuk menguji pengaruh Attitude terhadap Purchase
Intention panel surya sebagai energi listrik rumah tangga.
2. Persamaan kedua untuk menguji pengaruh Subjective Norm terhadap
Purchase Intention panel surya sebagai energi listrik rumah tangga.
3. Persamaan ketiga untuk menguji pengaruh Perceived Behavioral Control
terhadap Purchase Intention panel surya sebagai energi listrik rumah tangga.
Kerangka konseptual dalam penelitian ini diberikan pada gambar 1
H1
H2
H3
H4
Attitude(X1)
Subjective Norm(X2)
Perceived Behavioral
Control (X3)
Purchase Intention Panel
Surya Sebagai Energi Listrik
Rumah Tangga
Berdasarkan bahasan dan model diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H1 : Attitude berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention Panel
Surya Sebagai Energi Listrik Rumah Tangga
H2 : Subjective Normberpengaruh signifikan terhadapPurchase Intention
Panel Surya Sebagai Energi Listrik Rumah Tangga
H 3 : Perceived Behavioral Control berpengaruh signifikan terhadap
Purchase Intention Panel Surya Sebagai Energi Listrik Rumah Tangga
H4 : Attitude, Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control
berpengaruh secara simultan terhadap Purchase Intention Panel Surya
Sebagai Energi Listrik Rumah Tangga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada objek penelitian yaitu masyarakat di
kecamatan Sukmajaya kota Depok Jawa Barat yang berjumlah 103 orang.
Sebanyak 49% responden berjenis kelamin wanita dan 51% responden berjenis
kelamin laki-laki. Berdasarkan demografi usia, sebanyak 58% responden
memiliki rentang usia antara 31 sampai dengan 50 tahun diikuti dengan usia 17
sampai dengan 30 tahun sejumlah 33% dan 9 % pada rentang usia diatas 51
tahun. Dari 103 responden, sebanyak 48 % memiliki pendidikan terakhir Sarjana,
22% Diploma, 1% lulusan Magister, 1% lulusan Doktoral dan 16% dari
SMA/SMK. Responden dengan profesi sebagai karyawan swasta sebanyak 49%,
wiraswasta berjumlah 16%, 12% merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN),dan
karyawan BUMN/BUMD sebanyak 9%.
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Tabel 1. Hasil Analisis Uji Validitas Attitude, Subjective Norm,
Perceived Behavioral Control dan Purchase Intention
Indikator Nilai Korelasi Keterangan
(Pearson Colleration)
ATT 1 0,751 Valid
ATT 2 0,614 Valid
ATT 3 0,520 Valid
ATT 4 0,704 Valid
SN 1 0,783 Valid
SN 2 0,867 Valid
SN 3 0,890 Valid
SN 4 0,844 Valid
PCB 1 0,179 Valid
PCB 2 0,411 Valid
PCB 3 0,716 Valid
PCB 4 0,518 Valid
PI 1 0,854 Valid
PI 2 0,828 Valid
PI 3 0,742 Valid
PI 4 0,793 Valid
Sumber : Data Peneliti
Hasil uji validitas alat ukur menunjukkan rentang nilai r dari 0,179 sampai
dengan 0,890 dimana r tabel dalam uji validitas ini adalah sebesar 0,1638. Alat
ukur dianggap valid apabila r hitung ≥ r tabel sehingga alat ukur dalam
penelitian ini adalah valid.
Tabel 2. Hasil Analisis Uji Reliabilitas
Sumber : Data Peneliti
Hasil uji reliabilitas alat ukur menunjukkan bahwa semua alat ukur reliabel
dengan cronbach’s alpha 0,931 dan dikatakan memiliki keandalan yang sangat
baik.
Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Tabel 3. Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana
Hipotesis Variabel Koef t Sign t Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
F Sign F
H1 Attitude
terhadap
Purchase
Intention
0,406 4,082 0,000 0,748 0,68612
H2 Subjective
Norm
terhadap
Purchase
Intention
0,476 8,166 0,000 0,748 0,68612
H3 Perceived
Behavioral
Control terhadap
Purchase
Intention
0,289 3,095 0,003 0,748
0,68612
H4 Attitude,
Subjective
Norm,
Perceived
Behavioral
Control
101,750 0,000
Cronbach's
Alpha N of Items
.931 16
simultan terhadap
Purchase
Intention
Sumber : Data Peneliti
Tabel 3 menunjukkan hasil pengolahan data primer antara variabel bebas dan
variabel terikat. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa koefisien terbesar
dalam model regresi linier tersebut terjadi pada variabel SN ( 0,476) yang
kemudian diikuti oleh variabel ATT (0,406) dan PBC (0,289). Dengan demikian,
dapat dibentuk model regresi linier sesuai dengan persamaan (1).
𝑃𝐼 = 0,406𝐴𝑇𝑇 + 0,476𝑆𝑁 + 0,289𝑃𝐵𝐶 − 1,099 (1)
Uji t-statistik digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel independennya. Jika tingkat signifikansi pada uji t lebih besar 0,05 maka
dapat disimpulkan hipotesis ditolak dan jika tingkat signifikansi lebih kecil 0,05
maka hipotesis diterima. Pada hasil uji t didapatkan tingkat signifikansi masing –
masing variabel independen lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis 1, 2 dan 3
diterima. Uji signifikansi pengaruh semua variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen (overall fit) dilakukan melalui uji F. Nilai uji F akan
mempengaruhi keputusan penerimaan hipotesis nol dimana jika tingkat
signifikansi pada uji F lebih besar 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis ditolak
dan jika tingkat signifikansi lebih kecil 0,05 maka hipotesis diterima. Pada
penelitian ini, didapat signifikansi uji F sebesar 0 dimana lebih kecil daripada 0,05
yang berarti semua variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
bersama- sama sehingga hipotesis H4 dapat diterima.
Koefisien determinasi (R2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan
hasil uji koefisien determinasi diatas, diketahui nilai Adjusted R Square adalah
sebesar 0,748. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel Attitude,
Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control secara simultan
mempengaruhi Purchase Intention sebesar 74,8%. Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
H1 : Pengaruh Attitude terhadap Purchase Intention
Dari hasil analisis didapatkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini
yaitu Attitude berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention panel surya
sebagai energi listrik rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari hasil signifikansi uji
t yaitu 0, dimana lebih kecil daripada 0,05 yang berarti bahwa hipotesis diterima.
Artinya, attitude atau sikap mempengaruhi bagaimana niat atau keinginan
seseorang untuk membeli timbul dari dalam diri individu. Salah satu faktor yang
dapat membentuk intensi adalah attitude atau sikap. Sikap sulit untuk diubah
karena terbentuk dari nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang sehingga
cenderung bertahan lama (Tanner & Raymond, 2010). Terdapat tiga komponen
dalam pembentukan sikap yaitu afektif (perasaan), kognitif (keyakinan), dan
konatif ( kecenderungan berperilaku).
Marketer dapat membentuk sikap positif dari konsumen yang ditargetkan
dengan mempengaruhi tiga aspek tersebut diatas. Hal yang dapat dilakukan yaitu
dengan menyediakan informasi yang relevan mengenai produk yang ditawarkan
misalnya saja produk ramah lingkungan atau tidak mencemari lingkungan
sehingga konsumen merasa ikut berkontribusi menjaga bumi. Selain itu, marketer
dapat mengemas produk dengan menarik dan memberikan stimulus berupa
potongan harga bagi konsumen target. Intensi suatu perilaku akan menguat
apabila sikap positif telah terbentuk.
H2 : Pengaruh Subjective Norm terhadap Purchase Intention
Dari hasil analisis didapatkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini
yaitu Subjective Norm berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention panel
surya sebagai energi listrik rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari hasil
signifikansi uji t yaitu 0, dimana lebih kecil daripada 0,05 yang berarti bahwa
hipotesis diterima. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadia
Adnan, dkk (2018) serta Jessevita dan Edwin ( 2014) bahwa Subjective Norm
berpengaruh signifikan terhadap Niat membeli ( Purchase Intention). Subjective
Norm yaitu pengaruh dari luar diri sendiri yang memberikan keinginan dan acuan
kepada individu untuk berperilaku.
Subjective Norm adalah keyakinan seseorang mengenai persetujuan dan
penolakan suatu perilaku orang lain (Ajzen, 2005). Yang dimaksud dengan orang
lain yaitu keluarga, rekan kerja, teman, tetangga maupun seseorang yang dianggap
penting oleh individu tersebut. Salah satu motivasi yang berasal dari luar diri
sendiri yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku adalah Norma
Subjective. Terlebih lagi bagi orang Indonesia yang sebagian besar masih
memiliki semangat gotong royong dan nilai – nilai kebersamaaan atau kelompok
sehingga rasa kebersamaan tersebut akan memicu seseorang untuk melakukan hal
– hal yang dilakukan oleh kelompoknya. Namun disisi lain, rasa bangga terhadap
diri sendiri tentu tidak dapat dhilangkan. Hal ini juga akan berpengaruh pada
pengambilan keputusan seseorang. Sebagai contoh, sebagian orang akan merasa
tersaingi apabila orang – orang di sekitarnya (tetangga) memiliki hal baru yang
meningkatkan kebanggaannya. Hal tersebut dapat digunakan dalam hal pemsaran
produk panel surya. Marketer panel surya dapat memberikan diskon secara khusus
pada salah satu orang di suatu kompleks perumahan. Panel surya tersebut
dipasang pada atap yang mudah dilihat oleh tetangga sehingga dengan
memanfaatkan nilai kebersamaan maka dapat memicu orang lain didalam
kompleks perumahan tersebut untuk tertarik menggunakan panel surya. Terlebih
lagi apabila pemilik panel surya tersebut menceritakan kelebihan dan manfaat-
manfaat yang didapat dengan menggunakan panel surya termasuk dalam hal
menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan.
H3 : Pengaruh Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention
Dari hasil analisis didapatkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini
yaitu Perceived Behavioral Control berpengaruh signifikan terhadap Purchase
Intention panel surya sebagai energi listrik rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari
hasil signifikansi uji t yaitu 0,03, dimana lebih kecil daripada 0,05 yang berarti
bahwa hipotesis diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dwinta dan Kurniawati ( 2015) serta Hanjaya dan Enrico (2020).
Dalam TPB ditunjukkan bahwa perilaku merupakan gabungan dari intensi dan
perceived behavioral control (Ajzen & Fisbein, 1980). Perceived behavioral
control adalah suatu aspek yang mengacu pada kesadaran diri serta merujuk pada
persepsi individu mengenai kemudahan dan kesulitan dalam berperilaku. Dalam
membuat keputusan untuk membeli sesuatu atau tidak, konsumen akan memiliki
pertimbangan – pertimbangan yang ada kaitannya dengan pengalaman mereka.
Perceived behavioral control dapat sangat mempengaruhi minat seseorang karena
yang mendasarinya adalah peluang dan sumber daya dalam mewujudkan perilaku.
Panel surya memberikan peluang seseorang untuk melakukan atau memberikan
kontribusi terhadap lingkungan. Terlebih apabila seseoranng tersebut memiliki
sumber daya yang mencukupi untuk mewujudkan tujuan tersebut. Sebagai contoh,
seseorang dengan rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan akan
menganggap panel surya merupakan peluangnya untuk berkontribusi sehingga
dengan adanya PCB yang besar terhadap kelestarian lingkungan, maka seseorang
akan berusaha dengan semampunya memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
mewujudkan .peluang atau ekspektasinya terhadap panel surya dalam
melestarikan lingkungan. Semakin banyak sumber daya dan kesempatan yang
dimiliki oleh seseorang dan semakin sedikit masalah dan hambatan yang
diantisipasi , maka semakin tinggi perceived control seseorang terhadap
kecenderungan perilaku.
H4 : Pengaruh Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control
terhadap Purchase Intention Panel Surya Sebagai Energi Listrik Rumah
Tangga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat yaitu attitude,
subjective norm dan perceived behavioral control berpengaruh secara simultan
terhadap purchase intention panel surya sebagai energi listrik rumah tangga dapat
diterima. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis uji F dengan nilai signifikansi
0 dimana lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dapat diterima. Selain
itu, dalam uji koefisien determinasi juga diperlihatkan nilai R sebesar 0,869 dan
Adjusted R-Square sebesar 0,748 yang berarti attitude, subjective norm dan
perceived behavioral control berpengaruh sebesar 74,8% terhadap purchase
intention panel surya. Sementara itu, sebesar 25,2% menunjukkan terdapat
berbagai faktor lainnya yang mempengaruhi purchase intention panel surya yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ajzen (2005)
bahwa attitude, subjective norm dan perceived behavioral control adalah awal
dari terbentuknya intensi. Ajzen (1991) juga menjelaskan dalam TPB bahwa
terdapat variabel lain diluar ketiga variabel tersebut yang dapat mempengaruhi
intensi yaitu variabel personal (personal norm) dan variabel lingkungan. Terdapat
kemungkinan bahwa 25,2% intensi dalam penelitian ini dipengaruhi oleh variabel
lain seperti variabel personal dan variabel lingkungan. Sehingga untuk
mengetahui intensi membeli (purchase intention) panel surya dapat diketahui
dengan mengetahui bagaimana sikap mereka terhadap panel surya, peran orang –
orang yang ada disekeliling calon konsumen dengan mendukung atau tidaknya
untuk membeli panel surya serta adanya hal – hal yang terbentuk dari
pengetahuannya terhadap panel surya yang dapat mendukung atau mungkin
melemahkan keinginan konsumen untuk membeli panel surya.
KESIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Attitude berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention panel surya
sebagai energi listrik rumah tangga.
2. Subjective Norm berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention panel
surya sebagai energi listrik rumah tangga.
3. Perceived Behavioral Control berpengaruh signifikan terhadap Purchase
Intention panel surya sebagai energi listrik rumah tangga.
4. Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control berpengaruh
secara simultan terhadap Purchase Intention Panel Surya sebagai energi
listrik rumah tangga dengan koefisien regresi masing –masing adalah (0,406),
( 0,476) dan (0,289).
SARAN
Berikut adalah saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi mahasiswa, serta
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Theory of Planned Behavior
sebagai berikut :
1. Diharapkan penelitian ke depan dapat dilengkapi dengan
mempertimbangkan variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap
purchase intention.
2. Penelitian ini bermuara pada penentuan minat pembelian sehingga
kedepannya penelitian dapat dilanjutkan hingga tahap perilaku pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, N., Nordin, S. M., Amini, M. H., & Langove, N. (2018). What make
consumer sign up to PHEVs? Predicting Malaysian consumer behavior in
adoption of PHEVs. Elsevier , 259-278.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior (2nd ed.). UK: Open
University Press.
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes , 179-211.
Ajzen, I., & Fisbein, M. (1980). Understanding Attitudes and Predicting Social
Behaviour. New Jersey: Prentice Hall.
Akmal, S. (2012). Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pengungkapan
Kecurangan (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP dan UGM).
Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro,Semarang .
Andriyani, D., & Kurniawati. (2015). Pengaruh Attitude, Subjective
Norm,Perceived Behavioral Control Pelanggan Non Muslim Terhadap Intention
to Purchase. Seminar Nasional Cendekiawan 2015 , 674-681.
Anggelina, J., & Japarianto, E. (2014). Analisis Pengaruh Sikap, Subjective Norm
dan Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention Pelanggan SOGO
Department Store di Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal Strategi Pemasaran Vol.
2, No. 1 , 1-7.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Asriyati. (2019, September 18).
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/09/18/menelisik-manfaat-energi-
terbarukan. Dipetik Desember 6, 2020, dari
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/09/18/menelisik-manfaat-energi-
terbarukan
Baron, R. A., & Byrne, D. R. (2003). Social Psychology, 10th Edition. New York:
Pearson.
BPS. (2020, September 17). Dipetik Januari 26, 2021, dari www.bps.go.id:
https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1276/persentase-penduduk-daerah-
perkotaan-menurut-provinsi-2010-2035.html
BPS. (2020). https://www.bps.go.id/indicator/7/314/1/listrik-yang-didistribusikan-
kepada-pelanggan.html. Dipetik Desember 2, 2020,
Caraka, R. E., & Ekacita, C. P. (2016). Simulasi Kalkulator Energi Baru
Terbarukan (EBT) Guna Memenuhi Ketahanan Energi di Indonesia. Statistika,
Vol. 16 No. 2 , 77-88.
CNN Indonesia. (2019, Oktober 10). CNN Indonesia. Diambil kembali dari CNN
Indonesia: www.cnnindonesia.com
Dewi. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing Aplikasi Theory of Planned
Behaviour. Skripsi .
Dewi, R. k. (2019, Nopember Senin). Kompas. Diambil kembali dari Kompas:
www.kompas.com
Ellabban, O., Abu-Rub, H., & Blaabjerg, F. (2014). Renewable and Sustainable
Energy Reviews. Elsevier , 748-764.
EPA. (2020, September). https://www.epa.gov/ghgemissions/inventory-us-
greenhouse-gas-emissions-and-sinks. Dipetik Desember 2, 2020, dari
https://www.epa.gov/: https://www.epa.gov/ghgemissions/inventory-us-
greenhouse-gas-emissions-and-sinks
ESDM. (2018, 28 Mei). https://migas.esdm.go.id/post/read/produksi-minyak-
indonesia-terancam-habis-12-tahun-lagi-pemerintah-genjot-eksplorasi. Dipetik
Desember 7, 2020, dari migas.esdm.go.id:
https://migas.esdm.go.id/post/read/produksi-minyak-indonesia-terancam-habis-
12-tahun-lagi-pemerintah-genjot-eksplorasi
ESDM, M. (2019). Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2019. Jakarta: Kementerian ESDM.
Faqir, Anisyah Al;. (2020, September 16).
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4358206/pengguna-plts-atap-baru-capai-
2346-pelanggan. Dipetik Desember 6, 2020, dari https://www.liputan6.com/:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4358206/pengguna-plts-atap-baru-capai-
2346-pelanggan
Ferdinand, A. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Firmanto, D. (2018, April 7). Tempo. Dipetik Januari 27, 2021, dari
https://fokus.tempo.co/: https://fokus.tempo.co/read/1077168/dampak-ekologis-
tumpahan-minyak-pertamina-di-teluk-balikpapan
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention and Behaviour : An
Introduction to Theory and Research. Addison Wesley .
Fishbein, M., & Icek, A. (2010). Predicting and changing behavior: The reasoned
action approach. UK: Psychology Press.
Ghufron, M. N., & Risnawati. (2010). Teori - Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media Group.
Hardoko, Ervan;. (2018, April 20).
https://internasional.kompas.com/read/2018/04/20/12593911/hari-ini-dalam-
sejarah-pengeboran-minyak-deepwater-horizon-meledak?page=all. Dipetik
Desember 3, 2020, dari
https://internasional.kompas.com/read/2018/04/20/12593911/hari-ini-dalam-
sejarah-pengeboran-minyak-deepwater-horizon-meledak?page=all
Hogg, M. A., & Abrams, D. (1998). Part 2 The Social Identity Approach : context
and content. Social Psychology of intergroup relations and group process .
https://www.indonesia-investments.com. (2016, Juli 4). Dipetik Januari 26, 2021,
dari https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-bumi:
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-
bumi/item267
ICED. (2020). Panduan Perencanaan dan Pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia.
Jakarta: Indonesia Clear Energy Development.
IEA. (2002). Renewable Energy Working Party . Paris: IEA.
IEA. (2014). Sustainable Energy for All 2013-2014: Global Tracking Framework
Report. Washington DC: By International Energy Agency (IEA) .
Indonesia.Go.Id. (2019, Agustus 28). https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-
dalam-angka/ekonomi/penggunaan-energi-terbarukan-semakin-besar. Dipetik
Desember 7, 2020, dari indonesia.go.id: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-
dalam-angka/ekonomi/penggunaan-energi-terbarukan-semakin-besar
Iqbal, D. (2019, September 18). mongabay. Dipetik Januari 26, 2021, dari
www.mongabay.co.id: https://www.mongabay.co.id/2019/09/18/rugi-segala-lini-
akibat-tumpahan-minyak-pertamina/
IRENA. (2017). Renewable Energy Statistics. Abu Dhabi: The International
Renewable Energy Agency.
Jaelani, A. (2017). Energi baru terbarukan di Indonesia: Isyarat ilmiah al-Qur’an
dan implementasinya dalam ekonomi Islam. Annual International Conference on
Islamic Studies (AICIS) XVII , 20-21.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Ofset.
Kalakota, R., & Whinston, A. B. (1997). Electronic Commerce. Harlow,England:
Addison Wesley Mass.
Khaeron, E. H. (2017). Urgensi Undang - Undang Energi Baru dan Terbarukan
di Indonesia. Jakarta: seminar nasional KAHMI.
Kozinets, R. V., Wojnicki, A., Valk, K. D., & Wilner, S. J. (2010). Networked
Narratives: Understanding Word-of-Mouth Marketing in Online Communities.
Journal of Marketing Vol 74 , 71-89.
Kumara, S. N. (2010). Pembangkit Listrik Tenaga Surya Skala Rumah Tangga
Urban dan Ketersediannya di Indonesia. Jurnal Teknik Elektro Vol 9 , 68-75.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Latief;. (2018, September 21).
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/21/203200526/pemerintah-terus-
dorong-pemakaian-energi-baru-dan-terbarukan. Dipetik Desember 7, 2020, dari
ekonomi.kompas.com:
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/21/203200526/pemerintah-terus-
dorong-pemakaian-energi-baru-dan-terbarukan
Laudon, K. C., & Laudon, P. J. (2009). Management Information System :
International Edition. New Jersey: Pearson Higher Education.
Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survey. Jakarta: Prenadamedia Grup.
Nasehudin, & Gozali. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Ong, E. Y., Ang, R. P., Ho, J. C., Lim, J. C., Goh, D. H., Lee, C. S., et al. (2010).
Narcissism, extraversion and adolescents’ self-presentation on Facebook.
Personality and Individual Differences. J.Paid , 180-185.
Patriella, Y. (2020, Maret 7).
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200307/44/1210235/bahan-bakar-pembangkit-
listrik-kementerian-esdm-optimalkan-ebt. Dipetik Desember 7, 2020, dari
ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200307/44/1210235/bahan-bakar-pembangkit-
listrik-kementerian-esdm-optimalkan-ebt
https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/06/2419/kejar.target.bauran.energi.2025.di
butuhkan.investasi.ebt.hingga.usd3695.miliar. Dipetik Desember 6, 2020, dari
https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/06/2419/kejar.target.bauran.energi.2025.dib
utuhkan.investasi.ebt.hingga.usd3695.miliar
Pribadi, Agung;. (2020, November 14). https://www.esdm.go.id/id/media-
center/arsip-berita/peringkat-kemudahan-akses-listrik-nasional-naik-ke-
peringkat-33. Dipetik Desember 2, 2020, dari https://www.esdm.go.id/:
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/peringkat-kemudahan-akses-
listrik-nasional-naik-ke-peringkat-33
Retnowulan, D. A. (2019, Oktober 2019).
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/204375/berbagai-energi-alternatif-
yang-bisa-gantikan-fosil. Dipetik Desember 7, 2020, dari
www.suaramerdeka.com:
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/204375/berbagai-energi-alternatif-
yang-bisa-gantikan-fosil
Richards, J. M. (2004). The Cognitive Consequences of Concealing Feelings.
Texas: Current Directions in Psychological Science.
Roberta Heale, A. T. (2015). Validity and reliability in quantitative research.
Evidence-Based Nursing , 18(3):66-67.
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Perilaku konsumen. Jakarta: PT Indeks.
Sianipar, E. R. (2015, Juni 25).
https://www.kompasiana.com/roysianipar/551757278133115d669de6c8/mengena
l-energi-baru-dan-%20%20%20terbarukan-bagian-1. Dipetik Desember 6, 2020,
dari https://www.kompasiana.com/:
https://www.kompasiana.com/roysianipar/551757278133115d669de6c8/mengenal
-energi-baru-dan-%20%20%20terbarukan-bagian-1
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Sudarno, A. (2019, Agustus 22).
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4044407/2-masalah-utama-yang-hambat-
perkembangan-energi-terbarukan. Dipetik Desember 7, 2020, dari
www.liputan6.com: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4044407/2-masalah-
utama-yang-hambat-perkembangan-energi-terbarukan
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharyati, Pambudi, H. S., Wibowo, L. J., & Pratiwi, I. N. (2019). Indonesia
Energi Outlook 2019. Jakarta: Dewan Energi Nasional.
Suryono. (2011). Metodologi Penelitin Kuantitatif dalam Kesehatan . Yogyakarta:
Nuha Medika.
Sutijastoto. (2020, Mei 19). http://iesr.or.id/wp-content/uploads/2020/05/190520-
Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf. Dipetik Desember 7, 2020, dari
http://iesr.or.id/: http://iesr.or.id/wp-content/uploads/2020/05/190520-Program-
Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
Suzuki, T. M., Boilley, D., Mcneill, D., & Gundersen, A. (2012). Pelajaran dari
FukushimaRingkasan Eksekutif. Amsterdam: Greenpeace International.
Trongmateerut, & Sweeney. (2012). The Influence of Subjective Norms on
Whistle-Blowing: A Cross-Cultural Investigation. Journal of Business Ethics, 112
(3) , 437-451.
W G Zikmund, B. J. (2010). Business Research Method. Chicago: Dryden Press
Fort Worth.