pengaruh pertumbuhan perusahaan dan ......3. jurusan : manajemen 4. judul skripsi : pengaruh...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PERUBAHAN
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN
REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
Kesha Toarino Ticoalu
NIM : 1113081000139
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ii
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PERUBAHAN
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN
REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Kesha Toarino Ticoalu
NIM : 1113081000139
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kebijakan Struktur
Modal Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan
Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Kesha Toarino Ticoalu
NIM : 1113081000139
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I,
Murdiyah Hayati, S.Kom., MM
NIP. .19741003 200312 2001
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa,11 February 2020 Telah Dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Kesha Toarino Ticoalu
2. NIM : 1113081000139
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kebijakan Struktur
Modal Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan
Property Dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 11 February 2020
1. Amalia M.S.M (__________________________)
NIP. 19740821 2009012005 Penguji I
2. Ade Suherlan, M.M. (__________________________)
NIP.19800525 2009121001 Penguji II
v
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu,3 Juni 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas
mahasiswa:
1. Nama : Kesha Toarino Ticoalu
2. NIM : 1113081000139
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kebijakan Struktur
Modal Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan
Property Dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 Juni 2020
1.Amalia M.S.M (______________________)
NIP. 19740821 2009012005 Ketua
2. Murdiyah Hayati, M.M
NIP.19741003 2003122001 (______________________)
Sekretaris
3. Faizul Mubarok, MM (_______________________)
NIDN. 2014058801 Penguji Ahl
4. Murdiyah Hayati, M.M (_______________________)
NIP. 19741003 2003122001 Pembimbing
vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
1. Nama : Kesha Toarino Ticoalu
2. NIM : 1113081000139
3. Jurusan : Manajemen Keuangan
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kebijakan
Struktur Modal Terhadap Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Property Dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 10 Mei 2020
Yang menyatakan
(Kesha Toarino Ticoalu)
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Kesha Toarino Ticoalu
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Desember 1993
3. Alamat : Jl. Bojong Asri VII Blok F, Bekasi
4. Agama : Islam
5. Nama Ayah : Toar Gemino
6. Nama Ibu : Niaty Shidia
7. Nomor Telepon : 085779633445
8. Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
b. SD Bojong Rawa Lumbu VI : 2000 - 2006
c. SMP Bani Saleh 2 : 2006 - 2009
d. SMA Negeri 13 Bekasi : 2009 - 2012
e. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : 2013 - 2020
C. Pengalaman organisasi
A. OSIS
B. Club Futsal SMA Negeri 13
viii
ABSTRACT
This study aims to: (1) To find out and analyze the influence of company
growth on changes in stock prices, (2) To find out and analyze the influence of
capital structure policies on changes in stock prices, and (3) To find out and
analyze the influence between company growth and capital structure policies for
changes in stock prices. The sample used is as much as 21. Statistical analysis of
data using multiple regression tests, coefficient of determination, hypothesis
testing t and hypothesis testing F.
Calculation results show that (1) Partially, there is no effect of company
growth on changes in stock prices in the Property and Real Estate Companies.
Thus, the increase in share price changes has not been proven to be influenced by
the company's growth which is proxied through the size of total assets, (2)
Partially, there is a significant influence of capital structure policy on changes in
share prices in Property and Real Estate Companies. Thus, the increase in share
price changes has been proven to be influenced by capital structure policy which
is proxied through the amount of DER acquisition, and (3) Simultaneously there is
a significant influence between company growth and capital structure policy on
changes in stock prices in Property and Real Estate Companies. Thus, the increase
in share price changes has been proven to be influenced by the growth of the
company which is proxied by total assets and capital structure policies which are
proxied through the amount of DER acquisition.
Keywords: company growth, capital structure policy on changes in stock prices.
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh antara pertumbuhan perusahaan terhadap perubahan harga saham, (2)
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara kebijakan struktur modal
terhadap perubahan harga saham, dan (3) Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh antara pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap
perubahan harga saham. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 21. Analisis
statistik data menggunakan uji regresi berganda, koefisien determinasi, uji
hipotesis t dan uji hipotesis F.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa (1) Secara parsial tidak terdapat
pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap perubahan harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate. Dengan demikian bahwa meningkatnya
perubahan harga saham tidak terbukti dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan
perusahaan yang diproksikan melalui besarnya total aset, (2) Secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan kebijakan struktur modal terhadap perubahan
harga saham pada Perusahaan Property dan Real Estate. Dengan demikian bahwa
meningkatnya perubahan harga saham telah terbukti dapat dipengaruhi oleh
kebijakan struktur modal yang diproksikan melalui perolehan DER, dan (3)
Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan
perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate. Dengan demikian bahwa meningkatnya
perubahan harga saham telah terbukti dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan
perusahaan yang diproksikan oleh total aset dan kebijakan struktur modal yang
diproksikan melalui besarnya perolehan DER.
Kata kunci : Pertumbuhan perusahaan, kebijakan struktur modal terhadap
perubahan harga saham.
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat serta karunia-Nya. Shalawat serta salam mari kita curahkan
kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallallhu A’laihi Wassalam karena atas
nikmat dan berkahnya skripsi dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan dan Kebijakan Struktur Modal terhadap Perubahan Harga
Saham pada Perusahaan Property Dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia”
dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Mnajamen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, doa dan bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua penulis, atas semua doa, kasih sayang dan dukungan yang
tiada hentinya, dan yang selalu memberi semangat, doa, pengertian dan saran
yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA., BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
xi
4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmu dan wawasan yang sangat bermanfaat.
Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar
disampaikan kepada penulis. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
untuk orang lain.
Jakarta, Mei 2020
Kesha Toarino Ticoalu
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR ...................................................................................................... i
SAMPUL DALAM ................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................... viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 1
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil......................... 1
Halaman
xiii
1. Definisi Pasar Modal ..................................................................... 9
2. Fungsi Pasar Modal ....................................................................... 10
3. Efesiensi Pasar Modal ................................................................... 11
4. Saham ............................................................................................ 13
5. Harga Saham ................................................................................. 14
6. Perubahan harga saham ................................................................. 16
7. Pertumbuhan Perusahaan ............................................................... 18
8. Kebijakan Struktur Modal ............................................................. 19
9. Debt to Equity Ratio (DER) .......................................................... 21
B. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 26
D. Hipotesis ............................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 30
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 30
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 30
1. Populasi ......................................................................................... 30
2. Sampel ........................................................................................... 31
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 33
D. Metode Analisis Data ......................................................................... 34
E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 39
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 42
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 42
B. Analisis Data dan Pembahasan .......................................................... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 56
A. Kesimpulan ......................................................................................... 56
B. Saran .................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 58
LAMPIRAN ......................................................................................................... 60
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Pemilihan Sampel ........................................................................ 32
Tabel 3.2. Daftar Sampel Penelitian .......................................................................... 33
Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................. 46
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data (one sample kolmogorov smirnov) .......................... 48
Tabel 4.3. Uji Multikolinearitas ................................................................................. 49
Tabel 4.4. Analisis Regresi Berganda ........................................................................ 50
Tabel 4.5. Analisis Koefisien Determinasi ................................................................ 51
Tabel 4.6. Pengujian Hipotesis (Uji-t) ...................................................................... 53
Tabel 4.7. Pengujian Hipotesis (Uji-F) ...................................................................... 55
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................. 29
Gambar 4.1. PP Plot ................................................................................................... 49
Gambar 4.2. Uji Heterokedastisitas (Scatterplot) ...................................................... 51
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Perusahaan Property dan Real Estate tahun 2016-2019................ 60
Lampiran 2. Output SPSS .......................................................................................... 61
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu meningkatnya perekonomian yaitu dengan adanya pasar
modal yang merupakan salah satu elemen sistem ekonomi yang memacu dalam
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan bisnis. Bursa
Efek Indonesia memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana bagi
masyarakat untuk dapat berinvestasi, yang merupakan salah satu alternatif
penanaman modal. Bagi perusahaan, Bursa Efek Indonesia membantu
perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan cara go public yaitu
kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan yang go public
kepada masyarakat.
Sebuah perusahaan memerlukan berbagai aset atau kekayaan (tanah,
gedung, mesin, persediaan bahan baku, dan sebagainya) untuk menjalankan
kegiatan operasinya. Perusahaan memerlukan sumber dana untuk membiayai
kebutuhan operasinya. Pengaturan kegiatan keuangan dalam sebuah organisasi
disebut sebagai manajemen keuangan. Manajemen keuangan dalam suatu
perusahaan atau organisasi menyangkut kegiatan perencanaan dan
pengendalian keuangan.
Investasi sering diartikan masyarakat sebagai penanaman modal dan
memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian baik itu di dalam
2
negeri ataupun di luar negeri. Pelaku investasi dikenal sebagai investor,
investor adalah seseorang yang menanam modal berupa pemberian jaminan
keamanan yang baik, upah buruh dan lain sebagainya (Abdul, 2005:10).
Keputusan investasi merupakan suatu masalah penting yang sering
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang go-public termasuk perusahaan-
perusahaan properti. Keputusan ini mempengaruhi nilai perusahaan di mata
para investor yang dicerminkan dengan harga saham perusahaan tersebut.
Tujuan perusahaan harus mampu menciptakan nilai bagi pemiliknya seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai tersebut
diwujudkan ke dalam harga pasar dari saham biasa perusahaan.
Harga saham yaitu faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan
oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan
prestasi emiten. Harga saham di pasar modal terdiri atas tiga kategori, yaitu
harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan (Egam, Ilat, dan
Pangerapan 2017).
Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen
dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu
mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa
perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Semakin banyak permintaan
terhadap saham suatu emiten maka akan menaikkan harga saham emiten
tersebut.
Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin
dicapai melalui keputusan investasi yang diambil. Pada umumnya motif
3
investasi adalah memperoleh keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan dana
yang ditanamkan. Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk saham,
investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi perusahaan (emiten). Tujuannya agar para investor mendapat gambaran
yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan
berkembang pada masa yang akan datang (Pratama dan Erawati 2016). Setiap
tahun, perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan keuangan tahunan
kepada investor yang ada di bursa paling tidak sekali dalam satu tahun. Bagi
investor, laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam
informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Oleh sebab itu,
publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten) sangat di tunggu oleh para
investor di pasar modal (Azmi, Andini, dan Raharjo 2016). Para investor selalu
memerlukan laporan keuangan untuk menganalisis bagaimana kinerja
perusahaan secara optimal untuk menghasilkan keuntungan yang diharapkan
sesuai target awal. Studi di masa lalu telah menunjukkan pentingnya laporan
keuangan tahunan perusahaan sebagai sumber terpenting untuk melakukan
investasi.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh para investor adalah
pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan atau
penurunan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan
dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun
sebelumnya (Suprantiningrum, 2013). Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan
maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Pertumbuhan
4
perusahaan perusahaan mencerminkan pertumbuhan sumber daya berupa aset
yang dimiliki perusahaan dan diukur dari perbedaan nilai total aset setiap
tahun. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan alokasi investasi aset yang
dilakukan perusahaan.
Selain pertumbuhan perusahaan, kebijakan struktur modal juga
memiliki peran yang tidak kalah pentingnya, struktur modal yang optimal
adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan
pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam
penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai
variabel yang memengaruhinya. Struktur modal merupakan masalah yang
penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai
efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya
utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah respon pasar yang berupa
perubahan harga saham akibat adanya informasi tentang pertumbuhan
perusahaan merupakan pengaruh langsung, yaitu melihat apakah terdapat
pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kebijaksanaan struktur modal terhadap
perubahan harga saham. Hal ini dilakukan karena dalam beberapa penelitian
yang dilakukan sebelumnya diperoleh hasil bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham (Purba, 2016).
Begitupula penelitian yang dilakukan oleh Wehantouw, Tommy dan
Tampenawas (2017) bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
5
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang akan diberi judul “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan
Kebijakan Struktur Modal terhadap Perubahan Harga Saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
dirumuskan beberapa masalah dalam penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap perubahan harga
saham ?
2. Apakah kebijakan struktur modal berpengaruh terhadap perubahan harga
saham ?
3. Apakah pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur modal secara
simultan berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada Perusahaan
Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Melihat latar belakang dan rumusan masalah tersebut diatas, tujuan
penelitian dapat dirinci sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan
terhadap perubahan harga saham.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan struktur modal
terhadap perubahan harga saham.
6
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan dan
kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham.
D. Manfaat Penelitian
Selain sebagai syarat kelulusan untuk menempuh gelar sarjana (S1),
peneliti juga berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan
datang dan menjadi dasar masukan untuk peneliti selanjutnya terutama
yang berkaitan dengan perubahan harga saham.
b. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis bagi
peneliti selanjutnya yaitu sebagai bahan referensi dalam melakukan
penelitian selanjutnya yang terutama berkaitan dengan pengaruh
pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap
perubahan harga saham.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pengguna laporan keuangan
Pada kasus ini adalah investor maupun kreditor, diharapkan penelitian ini
dapat dijadikan dasar sebagai penilaian kinerja manajemen yang menjadi
pertimbangan awal dalam proses pengambilan keputusan investasi
saham.
7
b. Bagi manajemen
Diharapkan ini dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan kinerja
manajemen, sehingga dapat terlihat dalam laporan keuangan yang telah
mereka susun serta sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai
kebijaksanaan yang menyangkut pertumbuhan perusahaan dan struktur
modal terhadap perubahan harga saham.
c. Bagi para pengambil keputusan
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan dasar penilaian dan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang.
d. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan referensi yang
dapat dijadikan acuan dalam penelitian lain. Hasil dari penelitian ini
diharapkan memberikan bukti empiris mengenai perbedaan rasio
keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan serta
pengaruh pertumbuhan perubahan dan struktur modal yang tergambarkan
dalam laporan keuangan terhadap perubahan harga saham.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil
1. Definisi Pasar Modal
Sjahrial (2017:43) berpendapat bahwa pasar modal merupakan suatu
pertemuan dari pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak
lainnya yang sedang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas.
Martalena dan Malinda (2011:2) mendefinisikan pasar modal
sebagai pasar untuk berbagi suatu jenis instrumen keuangan jangka panjang
untuk dapat diperjual belikan.
Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain,
serta pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya
seusia dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-masing
instrumen (Mawardi, 2009).
Pada dasarnya pasar modal sebagai suatu lokasi bertemunya antara
pembeli dan penjual dengan sama-sama memiliki resiko yaitu untung
maupun rugi. Untuk menarik pembeli dan penjual agar berpartisipasi maka
9
pasar modal harus bersifat likuid dan efesien. Pasar modal dikatakan likuid
jika penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli dengan cepat.
Sedangkan pasar modal dikatakan efesien jika harga dan surat-surat
berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.
2. Fungsi Pasar Modal
Mawardi (2009) menjelaskan bahwa fungsi pasar modal merupakan
tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut. Pasar modal mempunyai dua
fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Selain itu pasar modal
juga memiliki fungsi sebagai berikut (Martalena dan Maya malinda,
2011:3):
a. Fungsi saving
Pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin
menghindari penurunan mata uang karena inflasi.
b. Fungsi kekayaan
Masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan berinvestasi
dalam berbagai instrumen pasar modal yang tidak akan mengalami
penyusutan seperti rumah dan perhiasan.
c. Fungsi likuiditas
Instrumen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan sehingga
memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya dibandingkan
rumah dan tanah
10
d. Fungsi pinjaman
Pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi pemerintah maupun
perusahaan membiayai kegiatannya.
3. Efesiensi Pasar Modal
Secara formal pasar modal yang efisien dapat didefinisikan sebagai
pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang
relevan (Martalena, 2011:41). Informasi-informasi yang relevan tersebut
dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu informasi dalam bentuk
perubahan harga diwaktu lalu, informasi yang tersedia untuk publik, dan
informasi yang tersedia baik untuk publik maupun tidak. Ada tiga bentuk
untuk menyatakan efisiensi pasar modal yaitu (Martalena dan Maya
Melinda, 2011:42):
a. Bentuk efisiensi yang lemah
Yaitu suatu keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi
yang ada pada catatan harga di waktu yang lalu.
b. Bentuk efisiensi yang setengah kuat
Yaitu suatu keadaan dimana harga-harga bukan hanya mencerminkan
harga-harga diwaktu lalu, tetapi juga semua informasi yang
dipublikasikan. Informasi tersebut seperti (1) Pengumuman laba dan
deviden, (2) Perkiraan laba perusahaan, (3) Perubahan akuntansi, (4)
Marger dan akuisisi dan (5) Stock split.
11
c. Bentuk efisiensi kuat
Menurut bentuk ini, keadaan dimana harga tidak hanya mencerminkan
semua informasi yang di publikasikan, tetapi juga informasi yang bisa
diperoleh dari analisis fundamental tentang perusahaan dan
perekonomian.
4. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling
diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seorang atau
sepihak dalam suatu perusahaan. Dengan menyertakan modal tersebut, maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset
perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sapto (2016:31) menjelaskan bahwa saham merupakan surat
berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari
individu atau institusi dalam suatu perusahaan.
Menurut Husnan (2008:29) saham adalah secarik kertas yang
menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk
memperoleh bagian dari kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas
tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya.
Fahmi (2012:81) mendefinisikan bahwa saham merupakan salah satu
instrumen pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena
mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik.
12
Darmadji dan Fakhruddin (2012:5) mengartikan bahwa saham
sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan saham
merupakan surat bukti tanda kepemilikan suatu perusahaan yang
didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan, dan di ikuti dengan
hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya.
5. Harga Saham
Salah satu konsep dasar dalam manajemen keuangan adalah bahwa
tujuan yang ingin dicapai manajemen keuangan adalah memaksimalisasi
nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang telah go public, tujuan tersebut
dapat dicapai dengan cara memaksimalisasi nilai pasar harga saham yang
bersangkutan. Dengan demikian pengambilan keputusan selalu didasarkan
pada pertimbangan terhadap maksimalisasi kekayaan para pemegang saham.
Harga saham merupakan nilai dimana orang bersedia membayar
untuk setiap lembarnya (Sartono, 2010:43). Dalam melakukan investasi
pada pasar modal, khususnya saham, perubahan harga pasar menjadi
perhatian penting bagi para investor, selain kondisi emiten dan keadaan
perekonomiannya. Harga saham yang digunakan dalam melakukan transaksi
di pasar modal merupakan harga yang terbentuk dari mekanisme pasar yaitu
permintaan dan penawaran pasar.
13
Sartono (2014:9) mendefinisikan bahwa harga saham terbentuk
dipasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar
saham atau earning per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham
atau price earning ratio, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat
bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan.
Sartono (2016:70) menyatakan bahwa harga saham terbentuk
melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham
cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga
saham cenderung turun.
Jogiyanto (2016:167) mendefinisikan bahwa harga suatu saham yang
terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
pasar modal.
Brigham dan Houston (2014:7) mengartikan bahwa harga saham
berfungsi untuk menentukan kekayaan pemegang saham. Harga saham pada
satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima
di masa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham.
Sartono (2008:70) menyatakan bahwa harga saham terbentuk
melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham
cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga
saham cenderung turun.
14
Menurut Jogiyanto (2008:167) bahwa harga saham merupakan harga
suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar modal.
6. Perubahan harga saham
Harga saham adalah sebesar nilai sekarang di aliran kas yang
diharapkan akan diterima (Sartono, 2014:141). Harga saham yang terjadi di
pasar akan sangat berarti bagi perusahaan, karena harga tersebut akan
menentukan besarnya nilai perusahaan. Nilai suatu perusahaan bisa dilihat
dari harga saham perusahaan yang bersangkutan di pasar modal. Harga
saham biasanya berfluktuasi mengikuti kekuatan permintaan dan
penawaran. Fluktuasi harga saham mencerminkan seberapa besar minat
investor terhadap saham suatu perusahaan, karenanya setiap saat bisa
mengalami perubahan seiring dengan minat investor untuk menempatkan
modalnya pada saham. Suad Husnan (2015:282) mengemukakan bahwa
nilai sebuah saham akan mempengaruhi harganya. Pedoman dalam membeli
atau menjual (menganalisis) saham di pasar, yaitu:
a. Apabila nilai intrinsik lebih besar daripada harga pasar saat ini, maka
saham tersebut dinilai undervalued.
b. Apabila nilai intrinsik lebih kecil daripada harga pasar saat ini, maka
saham tersebut dinilai overvalued.
c. Apabila nilai intrinsik sama dengan harga pasar saat ini, maka saham
tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
15
Harga saham, yaitu perubahan harga saham dari suatu periode peristiwa ke
periode peristiwa berikutnya, yang dalam hal ini dari penutupan harga saham.
Kenaikan atau penurunan dari harga saham sebagai akibat dari adanya informasi
baru yang mempengaruhi harga saham, kemudian dibandingkan dengan harga
saham tahun sebelumnya (Jogiyanto, 2015:383).
Dimana :
ΔY = Perubahan Harga Saham
P1 = Closing Price sekarang
P0 = Closing Price sebelumnya
7. Pertumbuhan Perusahaan
Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukkan sampai
seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber
pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang
saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai
sumber pembiayaan karena penggunaan hutang akan mengharuskan
perusahaan tersebut membayar bunga secara tetatur. Pertumbuhan
perusahaan yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi.
Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin
16
besar keinginan perusahaan menahan laba. Jadi perusahaan yang tumbuh
sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik
digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari
besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Semakin besar biaya, maka
berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh (Sartono 2010:248).
Pertumbuhan merupakan dampak atas arus dana perusahaan dari
perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan atau penurunan
volume usaha (Herfet, 2017:333). Pertumbuhan perusahaan sangat
diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena
pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan.
Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan
tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun
akan mengharapkan tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan
menunjukkan perkembangan yang baik.
Sriwardany (2016) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan
mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap perubahan harga saham,
yang artinya bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan
direspon positif oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga saham.
Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan
total aktiva. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya
terhadap total aktiva periode berikutnya.
17
Dimana :
ΔT = Pertumbuhan Perusahaan
TA1 = Total Aktiva periode sekarang
TA = Total Aktiva periode sebelumnya
8. Kebijakan Struktur Modal
Kebijakan struktur modal dibangun dari hubungan antara keputusan
dalam hal pemilihan sumber dana dengan jenis investasi yang harus dipilih
oleh suatu perusahaan agar sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham yang tercermin dari nilai
suatu perusahaan. Struktur modal merupakan bentuk pembiayaan permanen
bagi perusahaan yang terdiri dari instrumen hutang jangka panjang dan
saham.
Pada umumnya perusahaan menghadapi banyak permasalahan
bagaimana mengatur kombinasi yang optimal antara pinjaman hutang
dengan modal sendiri untuk memaksimalkan nilai perusahaan secara
keseluruhan. Penentuan struktur modal yang optimal untuk meningkatkan
nilai perusahaan dapat dilihat dari efek struktur modal terhadap tingkat
pengembalian saham.
Menurut Brigham (2001:5) kebijakan struktur modal melibatkan
pertimbangan antara resiko dengan tingkat pengembalian. Adapun yang
harus diperhatikan dalam hal ini, antara lain :
18
a. Menggunakan lebih banyak hutang sebagai sumber pendanaan berarti
memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham.
b. Menggunakan lebih besar hutang juga akan memperbesar tingkat
pengembalian yang diharapkan.
Dengan adanya resiko yang semakin tinggi cenderung akan
menurunkan harga saham, akan tetapi dengan meningkatnya tingkat
pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa struktur modal yang optimal harus berada
pada keseimbangan antara resiko dengan yang memaksimumkan harga
saham.
9. Debt to Equity Ratio (DER)
Hutang secara manajemen keuangan adalah bertujuan untuk
mendongkrak kinerja keuangan perusahaan. Jika perusahaan hanya
mengandalkan modal atau ekuitasnya saja, tentunya perusahaan akan sulit
melakukan ekspansi bisnis yang membutuhkan modal tambahan. Peranan
hutang sangat membantu perusahaan untuk melakukan ekspansi tersebut.
Namun jika jumlah hutang sudah melebih jumlah ekuitas yang dimiliki
maka resiko perusahaan semakin tinggi. Untuk itu diperlukan sebuah rasio
khusus untuk melihat kinerja tersebut. Debt to Equity Ratio (DER) adalah
rasio yang membandingkan jumlah Hutang terhadap ekuitas. Rasio ini
sering digunakan para investor untuk melihat seberapa besar hutang
perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau
19
para pemegang saham. Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan
perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas
perusahaannya. Semakin kecil DER semakin baik bagi perusahaan dan akan
meningkatkan harga saham.
Agus Sartono (2008:121) menjelaskan bahwa semakin tinggi DER
maka semakin besar resiko yang dihadapi, dan investor akan meminta
tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga
menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
Menurut Kasmir (2012:157) Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.
Menurut Fahmi (2012:128) Debt to Equity Ratio sebagai ukuran
yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan
besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Debt to
Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna
untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang.
Kebijakan struktur modal merupakan perbandingan total hutang
yang dimiliki perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan. Struktur modal
diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio adalah
20
suatu upaya untuk memperlihatkan dalam format lain, proporsi relatif dari
klaim pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan dan digunakan sebagai
ukuran peranan hutang (Helfret, 2017:98-99).
Total Hutang
DER =
Total Ekuitas
DER dengan angka kecil, mendefinisikan bahwa perusahaan
memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Tetapi bagi
investor juga harus jeli dalam melihat DER ini, jika total hutangnya lebih
besar dari pada ekuitas, maka harus di lihat lebih lanjut apakah hutang
lancar atau hutang jangka panjang yang lebih besar :
a. Jika jumlah hutang lancar lebih besar dari pada hutang jangka panjang,
hal ini masih bisa terima, karena besarnya hutang lancar sering
disebabkan oleh hutang operasi yang bersifat jangka pendek.
b. Jika hutang jangka panjang yang lebih besar, maka dikuatirkan
perusahaan akan mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan
datang. Selain itu laba perusahaan juga semakin tertekan akibat harus
membiayai bunga pinjaman tersebut.
c. Beberapa perusahaan yang memiliki DER lebih dari satu, hal ini sangat
menganggu pertumbuhan kinerja perusahaanya juga menganggu
pertumbuhan harga sahamnya.
21
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian kesatu Jelie D. Wehantouw, Parengkuan Tommy dan Jeffry
L.A Tampenawas (2017), Jurnal EMBA Vol.5 No.3 September 2017,
Hal.3385-3394, ISSN 2303-1174, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Manajemen, Universitas Sam Ratulangi Manado, dengan judul “Pengaruh
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Industri Sektor Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal (DER),
ukuran perusahaan (Total Asset) dan profitabilitas (ROE) terhadap harga
saham. Sampel penelitian ini adalah perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2015
dengan jumlah 13 perusahaan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda
dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan
struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara
bersama terhadap harga saham. Perusahaan sebaiknya memperhatikan struktur
modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas sehingga dapat meningkatkan
harga saham.
Penelitian kedua Dimita H. P. Purba (2016) dengan judul “Pengaruh
Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Struktur Modal terhadap
Perubahan Harga Saham (Studi pada perusahaan Property di Bursa Efek
Indonesia)”. Program Studi Akuntansi Universitas Methodist Indonesia.
22
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan dan
kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham pada perusahaan.
Variabel independen didalam penelitian ini adalah pertumbuhan perusahaan
yang diukur dengan total assets dan kebijakan struktur modal yang diukur
dengan debt to equity ratio (DER). Untuk variabel dependen adalah perubahan
harga saham yang diukur dengan return. Sample yang diambil sebanyak 31
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-
2015. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pengujian asumsi klasik, serta analisis regresi linier berganda dengan metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan perusahaan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham,
kebijakan struktur modal memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap perubahan harga saham. Secara simultan pertumbuhan perusahaan
dan kebijakan struktur modal secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perubahan harga saham.
Penelitian ketiga Gabriella Christy Saroinsong. Paulina Van Rate dan
Victoria N. Untu, Jurnal EMBA Vol.6 No.4 September 2018, Hal. 2758 –
2767, ISSN 2303-1174, dengan judul “Pengaruh Struktur Modal dan ROA
terhadap Harga Saham pada Food And Beverages Industry yang
Terdaftar di BEI (Tahun 2014-2016)”. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Tujuan penelitian ini untuk mengukur pengaruh Struktur Modal yang dilihat
dari nilai Debt to Equity Ratio (DER), dan nilai Return On Asset (ROA)
23
terhadap Harga Saham yang dilihat dari Closing Price (Close). Populasi yang
digunakan yaitu perusahaan food & beverages yang terdaftar di BEI tahun
2014-2016. Dengan teknik purposive sampling diperoleh 14 perusahaan yang
sesuai dengan kriteria.Teknik yang digunakan yaitu teknik regresi linear
berganda, analisis jalur menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian menyimpulkan
sacara simultan DER dan ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
Closing Price (Close). Secara parsial DER tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap Closing Price (Close), dan ROA juga tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap Closing Price (Close).Perusahaan harus meminimalkan
penggunaan hutang, dan harus lebih menigkatkan kinerja dalam memperoleh
laba sehingga harga saham pada perusahaan sub sektor food & beverage
industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bisa meningkat.
Penelitian keempat Udayakumari Vidhyasagara Menon (2016),
International Journal of Economics and Finance; Vol. 8, No. 9; ISSN 1916-
971X E-ISSN 1916-9728 Published by Canadian Center of Science and
Education, Sultanate of Oman, dengan judul “Impact of Capital Structure on
Stock Prices: Evidence from Oman”. Penelitian ini menguji pengaruh antara
struktur modal dan harga saham perusahaan yang terdaftar di Muscat Securities
Market (MSM). Ini mempertimbangkan semua 113 perusahaan yang terdaftar
yang terdaftar di MSM untuk tiga sektor utama selama periode delapan tahun
yaitu 2008 hingga 2015. Pengaruh antara harga saham dan struktur modal
dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi berganda dalam
kerangka panel. Kami menemukan hubungan terbalik antara jumlah utang dan
24
harga saham. Selanjutnya hubungan positif antara jumlah ekuitas dan harga
saham dan rasio ekuitas utang. Hasilnya signifikan secara statistik pada tingkat
signifikansi 1%. Hasilnya menunjukkan bahwa menambah hutang pada modal
secara keseluruhan berbanding terbalik dengan harga saham. Hasilnya sejalan
dengan Pendekatan Penghasilan Bersih yang menggambarkan struktur modal
untuk mempengaruhi nilai perusahaan.
Penelitian kelima oleh Helen Afang Andow, Stephen Yero Wetsi
(2018), International Journal of New Technology and Research (IJNTR)
ISSN:2454-4116, Volume-4, Issue-2, February 2018 Pages 95-99 Wetsi
Nigeria, dengan judul “Capital Structure and Share Price: Empirical
Evidence From Listed Deposit Money Banks (DMB) in Nigeria”. Penelitian
ini menggunakan metode regresi panel pada PT analisis untuk mengevaluasi
dampak struktur modal terhadap saham harga 15 Deposit Money Bank (DMB)
yang terdaftar di Nigeria oleh penggalian data tentang struktur modal untuk
periode 2006 hingga 2016, periode sepuluh tahun. Tes Hausman digunakan
untuk menentukan model yang cocok antara model Tetap dan Acak, yang
adalah dua metode utama yang tepat untuk dianalisis data panel. Tes ini
mengkonfirmasi kesesuaian Fixed Model Efek. Temuan menunjukkan bahwa
struktur modal memiliki dampak negatif dan signifikan secara statistik
terhadap harga saham terdaftar Deposit Money Bank di Nigeria. Studi ini
direkomendasikan bahwa DMB yang terdaftar di Nigeria harus berusaha
rasional ketika meningkatkan modal dan DMB terdaftar di Nigeria harus
berusaha dan manfaatkan sebagian laba ditahan untuk pembiayaannya.
25
Penelitian keenam oleh Wasfi A. Al Salamat dan Haneen H. H. Mustafa
(2016), International Journal of Business and Social Science Vol. 7, No. 9;
September, ISSN 2219-1933 (Print),Faculty of Economics and Administrative
Sciences The Hashemite University, Zarqa, Jordan, dengan judul “The Impact
of Capital Structure on Stock Return: Empirical Evidence from Amman
Stock Exchange”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan
antara struktur modal dan return saham untuk semua industri perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Amman selama periode dari (2007-2014) setelah
mengendalikan untuk rasio nilai pasar per saham ke nilai buku per saham,
sebagai proksi peluang pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio turnover,
sebagai proksi likuiditas saham, laba per saham, dan pengembalian aset. Kami
menggunakan panel tidak seimbang pendekatan statistik data untuk analisis.
Hasil empiris menunjukkan bahwa ada yang signifikan secara statistik efek
negatif dari struktur modal terhadap return saham. Selain itu, likuiditas saham
dan pengembalian aset miliki secara statistik signifikan berpengaruh positif
terhadap return saham.
Penelitian ketujuh oleh Satria Andhika D. K., Rizky Dwi P., Muhamad
Hasan, Isti Fadah (2018), International Journal Of Scientific & Technology
Research Volume 7, Issue 12, December ISSN 2277-8616 54, dengan judul
“Capital Structure, Profitability, And Firm Values”. Nilai perusahaan
adalah pandangan investor tentang tingkat keberhasilan perusahaan terkait
dengan harga saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan
26
meliputi struktur modal dan profitabilitas, yang keduanya memiliki hubungan
dan pengaruh terhadap nilai-nilai perusahaan yang tidak konsisten. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis dan menilai apakah struktur modal dan
profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi banding dan studi pustaka dengan membandingkan
penelitian satu sama lain untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas mempengaruhi nilai
perusahaan. Karena struktur modal yang optimal dan tingkat profitabilitas yang
tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian kedelapan oleh Farhan Ahmed, Suman Talreja, and
Muhammad Kashif (2018), Indonesian Capital Market Review 10, 90-104,
Department of Economics & Management Sciences, NED University of
Engineering & Technology, karachi – Pakistan, dengan judul “Effects of
Corporate Governance and Capital Structure on Firms’ Performance:
Evidence from Major Sectors of Pakistan”. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh tata kelola perusahaan dan struktur modal pada perusahaan
kinerja. Metode regresi gabungan panel diterapkan pada data tahunan dari dua
sektor utama: mobil & pupuk mulai 2006 hingga 2016. Temuan menunjukkan
bahwa ukuran papan memiliki hubungan positif & Komite audit memiliki
hubungan negatif dengan profitabilitas sektor otomotif dan sebaliknya untuk
sektor pupuk. Struktur modal diukur dengan rasio lancar, utang terhadap
ekuitas, jangka pendek & panjang istilah hutang sedangkan profitabilitas
diukur dengan ROA dan ROE. Hubungan positif dari rasio lancar dan
27
profitabilitas kedua sektor diamati dan hubungan negatif hutang terhadap
ekuitas keduanya sektor telah diamati sedangkan hutang jangka pendek dan
jangka panjang tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam pupuk sektor.
Hasilnya harus sangat penting bagi investor, kreditor, analis keuangan dan
akademisi terutama setelah krisis keuangan global dan runtuhnya organisasi
raksasa di seluruh dunia.
Penelitian kesembilan oleh Jane Chemutai, Caroline Ayuma,
Yusufkibet (2016), IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) e-
ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 18, Issue 9 .Ver. III
(September. 2016), PP 122-133, Department of Business, Faculty of
Commerce, Kisii University, P O Box 408 Kisii, Kenya, dengan judul “Effects
of Capital Structure on Share Price Performance of Commercial Banks
Listed in Nairobi Security Exchange, Eldoret, Kenya”. Studi ini bertujuan
untuk menyelidiki efek dari struktur modal pada kinerja harga saham pada
bank-bank yang terdaftar di Nairobi Security Exchange. Dipandu oleh tujuan-
tujuan berikut; untuk mengetahui pengaruh utang terhadap kinerja harga saham
di bank-bank yang terdaftar di Nairobi Security Exchange, untuk menetapkan
efek ekuitas terhadap kinerja harga saham di bank-bank yang terdaftar di
Nairobi Security Exchange, untuk menilai pengaruh obligasi terhadap kinerja
harga saham di bank-bank yang terdaftar di Nairobi Security Exchange dan
untuk mengetahui pengaruh laba ditahan terhadap kinerja harga saham di bank-
bank yang terdaftar di NSE. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif untuk perusahaan-perusahaan yang telah go public dari 2009-2015.
28
Populasi target terdiri dari sebelas bank yang terdaftar silang di Kenya Nairobi
Security Exchange. Manajer cabang dan manajer operasi dipilih untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik sensus sampling untuk menghasilkan 11
bank yang akan dipelajari karena hanya diperlukan lembaga keuangan yang
terdaftar. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Data
yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif dan statistik
inferensial. Analisis Varians dan korelasi digunakan untuk menunjukkan
dampak tren yang dihipotesiskan untuk mempengaruhi kinerja. Temuan dari
analisis disusun, dirangkum dan disajikan menggunakan tabel. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara semua
variabel studi, utang, ekuitas, obligasi dan laba ditahan pada kinerja harga
saham. Studi ini merekomendasikan bahwa, bank komersial yang terdaftar di
Nairobi Security Exchange harus merumuskan dan memberlakukan kebijakan
yang membuat hutang komersial lebih murah sehingga mengurangi biaya
operasi bank.
Penelitian kesepuluh oleh Javindri Yoseph Renaldi, Dahlia Br. Pinem,
and Yul Tito Permadhy (2020), EJBMR, European Journal of Business and
Management Research Vol. 5, No. 1, February 2020, dengan judul “Analysis
Of Factors Affecting the Value Of Manufacturing Industry Companies in
the Indonesian Stock Exchange (IDX)”. Tujuan dari penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis faktor sejauh mana pengaruh (Likuiditas - CR), (Leverage -
DER), dan (Kebijakan Dividen - DPR) yang dapat terjadi dengan (Nilai
29
Perusahaan - PBV). Perusahaan Industri Manufaktur dipilih karena fluktuasi
harga saham yang melonjak dari Indeks Harga Saham Gabungan. Teori yang
digunakan adalah teori pensinyalan, teori trade-off, dan teori kebijakan dividen.
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan pengumpulan sampel
metode menggunakan purposive sampling. Tempat penelitian Populasi yang
digunakan adalah perusahaan industri manufaktur yang terdaftar tentang
pengamatan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016-2018 periode sejumlah 157
perusahaan, dengan sampel akhir ini penelitian diperoleh 34 perusahaan
terpilih yang menjadi kriteria sampel. Teknik analisis data dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi data panel, dengan
bantuan aplikasi E-views versi 9.0 dan Microsoft Excel 2013. Hasil penelitian
sebagian mengungkapkan itu variabel (Leverage - DER) memiliki pengaruh
pada (Nilai Perusahaan - PBV) sedangkan variabelnya (Likuiditas - CR) dan
(Dividen Kebijakan - DPR) tidak memiliki pengaruh terhadap Nilai
Perusahaan. Dan itu variabel independen mempengaruhi variabel dependen
oleh 16,64%.
Penelitian kesebelas oleh Nguyen Thi Le Ha dan Bui Trieu Minh
(2018), International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN: 2319-7064
ResearchGate Impact Factor, Vietnam National University, Ho Chi Minh City,
Vietnam dengan judul “Determinants of Firm Value in Vietnam: A
Research Framework”. Nilai perusahaan sangat penting untuk lebih banyak
organisasi dan investor karena itu mewakili nilai sebenarnya dari perusahaan.
Makalah ini mencoba untuk menyajikan kerangka penelitian yang diusulkan
30
untuk menyelidiki penentu nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, penentu nilai
perusahaan terdiri dari ukuran perusahaan, struktur modal, laba per saham,
profitabilitas dan likuiditas. Data laporan keuangan tahunan perusahaan
industri yang terdaftar di Ho Chi Minh Stock Exchange (HOSE) dari 2014
hingga 2018 dikumpulkan untuk menentukan hubungan antara variabel
independen dan dependen. Studi saat ini juga mencakup pengembalian aset,
rasio pembayaran dividen, rasio nilai pasar terhadap buku, dan tangibilitas
sebagai variabel kontrol.
Penelitian kedua belas oleh Sathyanarayana, Harish and Hemanth
Kumar (2016), MP Birla Institute of Management, Bengaluru, India Assistant
Professor, School of Commerce, Reva University, Bengaluru, India, dengan
judul “Determinants of Capital Structure: Evidence from Indian Stock
Market with Special Reference to Capital Goods, FMCG, Infrastructure
and IT sector”. Studi saat ini bertujuan untuk menguji hubungan antara
berbagai faktor penentu yang diidentifikasi (Profitabilitas, Tangibilitas, Tingkat
Pertumbuhan, Risiko Bisnis, Ukuran dan perisai pajak Tidak Utang) dan
pengaruhnya terhadap leverage keuangan (CS) keputusan barang Modal,
FMCG, Infrastruktur dan sektor TI di pasar Bursa India. Untuk merealisasikan
tujuan penelitian yang dinyatakan, para peneliti telah mengumpulkan data dari
laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan-perusahaan yang dikutip di
pasar saham India dari sektor-sektor yang disebutkan di atas selama sepuluh
tahun (2006-2015). Pada langkah pertama, kami menguji data dengan
menggunakan uji multico1tinearity dan kemudian kami menggunakan model
31
regresi berganda linear untuk menyelidiki dampak dari variabel independen
yang dipilih pada keputusan CS (leverage) di pasar modal India. Kemudian,
sisa diagnostik CS, seperti uji korelasi Serial, Tes Heteroskedastisitas, Uji
Normalitas dan CUSUM telah dijalankan untuk menilai kekuatan model
regresi yang dibangun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ER (Penghasilan),
TA (Tangibility) dan GR (Pertumbuhan) adalah penentu utama dalam hal
sektor barang modal dan ER (Penghasilan), TA (Tangibility), GR
(Pertumbuhan), GR dan Pertumbuhan faktor utama untuk sektor FMCG. GR
(Pertumbuhan), BR (Risiko Bisnis) dan Ukuran untuk sektor Infrastruktur dan
ER (Penghasilan), BR (Risiko Bisnis) dan Ukuran adalah faktor utama untuk
sektor TI. Studi ini mengungkapkan ketidakkonsistenan dalam variabel
independen yang mempengaruhi komponen leverage keuangan, meskipun ada
dukungan statistik untuk determinan yang diusulkan sehubungan dengan
pendapatan dan tingkat pertumbuhan yang mempengaruhi leverage keuangan.
Penelitian ketiga belas Zaher Abdel Fattah Al-Slehat (2020),
International Business Research; Vol. 13, No. 1; ISSN 1913-9004 E-ISSN
1913-9012 Published by Canadian Center of Science and Education, Assistant
professors: Faculty of Business, Tafila Technical University, Jordan, dengan
judul “Impact of Financial Leverage, Size and Assets Structure on Firm
Value: Evidence from Industrial Sector, Jordan“. Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkapkan leverage keuangan, Ukuran, dan struktur aset dan
dampaknya terhadap nilai-nilai perusahaan. Peneliti menggunakan pendekatan
metode analitik untuk sampel 13 perusahaan dari sektor industri pertambangan
32
dan ekstraksi yang terdaftar di bursa efek Amman periode 2010-2018. Model
regresi garis sederhana digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan
menggunakan kedua program (E-views, STATA) di samping kedua program
unit root test dan variance inflation factor untuk memastikan stabilitas data dan
tidak ada hubungan antar variabel. Studi ini menyimpulkan tidak adanya
dampak dari leverage keuangan pada nilai perusahaan dan hubungan antara
leverage keuangan dan skala q Tobin adalah negatif. Namun, ada dampak dari
masing-masing ukuran dan struktur aset pada nilai perusahaan dan hubungan
antara logaritma alami ukuran dan struktur aset adalah positif dengan q Tobin.
Studi ini merekomendasikan bahwa Perusahaan harus mencapai campuran
utang dan ekuitas yang optimal, untuk kelangsungan hidup jangka panjang dan
karenanya pertumbuhan perusahaan.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap perubahan harga saham
Perusahaan yang tumbuh memerlukan banyak dana didalam
menjalankan aktivitas perusahaan. Kieso (2014) menjelaskan setiap
perusahaan yang tumbuh menjadi lebih besar dengan cara meminjam uang
untuk diinvestasikan dalam proyek baru.
Sriwardany (2016) berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan suatu
perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa jauh perusahaan akan
menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya. Dalam hubungannya
dengan leverage, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi
sebaiknya menggunakan modal sebagai sumber pembiayaannya agar tidak
33
terjadi biaya keagenan antara pemegang saham dengan manajemen
perusahaan. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya
karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut
membayar bunga secara teratur.
Myers (2015:7) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan yang
tinggi memberikan lebih banyak pilihan yang riil untuk investasi dimasa
yang akan datang dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki
pertumbuhan yang rendah. Jika pertumbuhan suatu perusahaan tinggi maka
memerlukan tambahan pembiayaan pendanaan yang cukup tinggi untuk
pembiayaan dimasa yang akan datang.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Dimita H. P. Purba (2016)
bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap perubahan
harga saham.
2. Pengaruh kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham
Alur pemikiran terkait perubahan harga saham dapat dipengaruhi
oleh kebijakan struktur modal. Struktur modal sebagai pembiayaan
permanen yang terdiri dari hutang. Pemilihan struktur modal merupakan
masalah yang menyangkut pendanaan yang akan digunakan perusahaan,
yang pada akhirnya berarti penentuan berapa banyak hutang yang akan
digunakan perusahaan untuk mendanai aktivanya.
Myers (2007) telah mengelompokkan berbagai faktor yang
mempengaruhi struktur modal yaitu perusahaan yang mengikuti balance
34
theory dan perusahaan yang mengikuti packing order theory. Oleh karena
itu keputusan struktur modal secara teoritis didasarkan pada kerangka static
off atau balance theory dan packing order theory, yang berarti bahwa
perusahaan berupaya mempertahankan struktur modal yang ditargetkan
dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan dan meningkatkan
investor dalam menanamkan sahamnya.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Dimita H. P. Purba (2016)
bahwa kebijakan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap perubahan
harga saham.
3. Pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur modal
terhadap perubahan harga saham
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa harga saham
diduga dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan perusahaan dan kebijakan
struktur modal. Dengan demikian bahwa jika pertumbuhan perusahaan
meningkat diharapkan perubahan harga saham juga meningkat, adapun jika
kebijakan struktur modal (DER) menurun maka perubahan harga saham
meningkat.
35
Gambar 2.2
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010). Berdasarkan rumusan
permasalahan, tujuan penelitian, landasan teori dan kerangka pemikiran diatas
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Koefisien Determinasi
Pertumbuhan
perusahaan
(X1)
Kebijakan struktur
modal
(X2)
Perubahan harga
saham (Y)
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik:
• Uji Normalitas
• Uji Multikolonieritas
• Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis:
• Uji t
• Uji F
Kesimpulan dan Saran
36
1. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap perubahan harga saham
Ho1: β1 = 0; = Tidak terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap
perubahan harga saham
Ha1: β1 ≠ 0; = Terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap
perubahan harga saham.
2. Pengaruh kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham
Ho2: β2 = 0; = Tidak terdapat pengaruh kebijakan struktur modal terhadap
perubahan harga saham.
Ha2: β2 ≠ 0; = Terdapat pengaruh kebijakan struktur modal terhadap
perubahan harga saham.
3. Pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap
perubahan harga saham
Ho3: β3 = 0; = Tidak terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan dan
kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga
saham.
Ha3: β3 ≠ 0; = Terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan dan
kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga
saham.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel, 2 variabel independent yaitu,
pertumbuhan perusahaan (X1), dan kebijakan struktur modal (X2) dan 1
variabel dependent yaitu perubahan harga saham (Y). Peneliti akan melihat
bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen, bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kebijakan
struktur modal dan terhadap perubahan harga saham.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2020. Data yang dibutuhkan
adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan
tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan
diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari
data tersebut akan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis akan
menganalisis bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kebijakan
struktur modal terhadap perubahan harga saham.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang diterapkan
oleh penelitian untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.
37
38
(Sujarweni, 2014:65). Populasi dalam penelitian ini adalah 65 perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2016 sampai dengan 2019. Perusahaan property dan real estate dipilih
karena perusahaan memiliki kontribusi relatif besar terhadap perekonomian
dan memiliki tingkat kompetisi yang kuat.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling
agar/diperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Adapun kriteria dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek periode
2016 dan 2019.
b. Perusahaan property dan real estate yang berturut-turut mengeluarkan
laporan tahunannya per 31 Desember 2016 sampai dengan 31 Desember
2019 dan memuat informasi lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian.
c. Perusahaan property dan real estate yang laporan tahunannya disajikan
dalam satuan mata uang rupiah.
d. Perusahaan property dan real estate tersebut memiliki laporan keuangan
yang sudah diaudit selama periode penelitian yaitu 2016 sampai dengan
2019.
Berdasarkan uraian kriteria pemilihan sampel diatas, Perusahaan
property dan real estate yang memenuhi kriteria ditunjukkan pada tabel 3.1
39
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
No. Kriteria Jumlah
1
Perusahaan property dan real estate di
Indonesia yang masih beroperasi pada periode
penelitian.
65
2
Perusahaan property dan real estate yang
memiliki laporan keuangan pada periode
penelitian.
58
3
Perusahaan property dan real estate yang tidak
memenuhi kriteria penelitian dikarenakan data
kurang lengkap
( 51)
4 Perusahaan property dan real estate yang
memenuhi kriteria penelitian 7
Total N Sampel data. Jumlah perusahaan dikalikan
waktu penelitian selama 4 tahun (7 perusahaan x 4
tahun)
28
Namun dikarenakan jumlah sampel dihitung
pertumbuhan dan perkembangan dari tahun sekarang
dengan tahun sebelumnya, maka sampel yang diteliti
menjadi (7 perusahaan x 3 tahun)
21
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditunjukkan pada
tabel 3.1 diatas, maka daftar sampel perusahaan property dan real estate
yang dapat dipilih dalam penelitian ini yaitu:
40
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan Property dan Real Estate
1 APLN PT Agung Podomoro Land Tbk
2 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk
3 BEST PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
4 CTRA PT Ciputra Development Tbk
5 DILD PT Intiland Development Tbk
6 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk
7 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk
Sumber: www.idx.co.id
Namun dikarenakan jumlah sampel dihitung pertumbuhan dan
perkembangan dari tahun sekarang dengan tahun sebelumnya, maka sampel
yang diteliti menjadi (7 perusahaan x 3 tahun), sehingga sampel keseluruhan
yang diteliti adalah 21.
C. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka merupakan cara mengumpulkan
data melalui media kepustakaan berupa buku-buku, jurnal-jurnal, Pusat
Informasi Pasar Modal (PIMP), Indonesian Capital Market Directory (ICMD),
Indonesia Stock Exchange (IDX), dan literatur lain yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan
mempelajari catatan dan dokumen-dokumen perusahaan baik dalam bentuk
dokumen maupun petunjuk-petunjuk guna mendapatkan data yang diperlukan
dalam metode ini.
41
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statististik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum (Ghozali,
2013).
2. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah untuk
melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan
asumsi dasar regresi, yaitu:
b. Uji Normalitas
Ghozali (2016) berpendapat bahwa uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen
memiliki distribusi normal. Data yang baik dan layak dalam penelitian
adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Terdapat
dua cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Namun demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini dapat
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot untuk
42
menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada
prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan uji
normalitas adalah:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan di samping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik (Ghozali, 2016). Selain dengan melihat kurva
probability plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini, apabila nilai sig. < 0,05 maka
data tidak berdistribusi dengan normal. Namun jika nilai sig. > 0,05
maka data berdistribusi dengan normal.
43
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya variance inflation faktor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana, setiap variabel
independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang
tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10, jadi jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >
0,1, maka model regresi bebas dari multikolonieritas. (Ghozali, 2016).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari residual satu
44
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2016)
3. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Hipotesis Secara Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa
salah satu kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai thitung
dengan nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada diantara nilai ttabel (-)
dan (+). Dengan demikian, bila nilai thitung lebih kecil atau sama dengan
(≤) ttabel maka Ho diterima dan Ha di tolak. Dan Ho akan ditolak jika
-thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.
b. Uji F (Uji Hipotesis Secara Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa salah satu
cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil
perhitungan (Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho diterima jika
Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel.
45
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno,
2016). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur
modal terhadap perubahan harga saham.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = Perubahan harga saham
a = konstanta
X1 = Pertumbuhan perusahaan
X2 = Kebijakan struktur modal
b1 = Koefisien pertumbuhan perusahaan
b2 = Koefisien kebijakan struktur modal
e = Standar kesalahan
5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Menurut Santoso (2001)
dalam Priyatno (2016) menyatakan bahwa untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel independen digunakan adjusted R2 sebagai koefisien
46
determinasi. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah
disesuaikan.
Nilai R2 berkisar dari 0 sampai dengan 1. Jika mendekati 1 berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen. Sebaliknya, jika nilai mendekati angka 0 berarti semakin lemah
kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel
dependen.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Variabel-
variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen, yaitu:
Pertumbuhan perusahaan dan Kebijakan struktur modal, serta satu variabel
dependen yaitu perubahan harga saham
1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Pertumbuhan Perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total
aktiva. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya
terhadap total aktiva periode berikutnya.
47
Dimana :
ΔT = Pertumbuhan Perusahaan
TA1 = Total Aktiva periode sekarang
TA0 = Total Aktiva periode sebelum
b. Kebijakan Struktur Modal merupakan perbandingan total hutang yang
dimiliki perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan. Struktur modal
diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio adalah
suatu upaya untuk memperlihatkan dalam format lain, proporsi relatif
dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan dan digunakan
sebagai ukuran peranan hutang (Helfret, 2017:98-99).
Total Hutang DER =
Total Ekuitas
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham, yaitu
perubahan harga saham dari suatu periode peristiwa ke periode peristiwa
berikutnya, yang dalam hal ini dari penutupan harga saham (Closing Price).
Kenaikan atau penurunan dari harga saham sebagai akibat dari adanya
informasi baru yang mempengaruhi harga saham, kemudian dibandingkan
dengan harga saham tahun sebelumnya (Jogiyanto, 2015:383).
Dimana :
ΔY = Perubahan Harga Saham
P1 = Closing Price sekarang
Po = Closing Price sebelumnya
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat
Industry property real estate pada umumnya merupakan dua hal yang
berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen
diatasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung, pembangunan
jalan, tanah tebuka, dan segala bentuk perkembangan lainnya yang melekat
secara permaen. Pengertian mengenai industry real estate tercantum dalam
PDMN No 5 tahun 1974 yang mengatur tentang industry real estate. Dalam
peraturan ini pengertian industry real estate adalah perusahaan property
yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pemantangan
tanah bagi keperluan usaha-usaha industry, termasuk industry pariwisata.
Sedangkan definisis property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat
No.05/KPTS/BKP4N/1995, Pasal 1 bahwa property adalah tanah hak dan
atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan.
Dengan kata lain, property adalah industry real estate ditambah dengan
hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Produk yang dihasilkan dari
industry property real estate dan kontruksi bangunan berupa perumahan,
apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran
(office building), pusat perbelajaan seperti mall, plaza, atau trade center.
Perusahaan property real estate dan kontruksi bangunan merupakan salah
48
49
satu sector industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perkembangan industry property real estate dan kontruksi bangunan begitu
pesat saat ini dan akan semakin besar dimasa yang akan datang. Hal ini
disebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkang supply
tanah bersifat tetap. Mengingat perusahaan yang bergerak pada sector
property real estate dan kontruksi bangunan tersebut adalah perusahaan
yang sangat peka terhadap pasang surut perekonomian, maka seiring
berkembangnya sektor property real estate dan kontruksi bangunan
dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari kondisi
ekonomi secara makro di Indonesia.
Perusahaan real estate dan property merupakan salah satu sektor
industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan
industri real estate dan property begitu pesat saat ini dan akan semakin besar
di masa yang akan datang.
2. Aktivitas Perusahaan
Real Estate dan property industri real estate dan property memiliki
berbagai aktivitas dalam operasionalnya. Secara umum, kegiatan usaha pada
industri real estate dan property adalah sebagai berikut:
a. Bertindak atas nama pemilik dalam segala hal mengenai pemeliharaan
dan pengelolaan baik rumah tinggal, kondominium apartment, dan
bangunan lainnya.
50
b. Industri real estate dan property bertindak untuk mengelola proyek-
proyek pembangunan dan pengembangan, melakukan perbaikan dan
pemeliharaan gedung.
c. Bergerak dalam bidang usaha pengembang dan pembangunan (real
estate) dengan melakukan investasi melalui anak perusahaan.
d. Usaha konstruksi dan pembangunan real estate serta perdagangan umum.
e. Persewaan perkantoran, pusat perbelanjaan, apartment dan hotel,
pembangunan perumahan, hotel, dan apartment beserta segala
fasilitasnya.
f. Menjalankan usaha di bidang kawasan industri berikut sarana
penunjangnya, seperti pembangunan perumahan atau apartment,
perkantoran/pertokoan, pembangunan dan pengelolaan instalasi air
bersih, limbah, telepon, listrik, penyediaan fasilitas olahraga dan rekreasi
di kawasan industri, serta ekspor dan impor barang.
g. Pengembangan kota, yang meliputi pengembangan kawasan perumahan
dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan
jasa-jasa pendukung.
h. Pengembangan real estate, golf dan country club, serta kantor dan
perdagangan.
i. Pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran.
51
Secara umum, industri real estate dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Sektor perkebunan, pertambangan, dan perhutanan (perkebunan karet,
perkebunan kelapa sawit, kehutanan, pertambangan batubara, dan lain-
lain).
b. Sektor perumahan (rumah tinggal, perumahan multifungsi, komplek real
estate, dan lain-lain).
c. Sektor komersial (pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, apartment,
hotel, trade center, dan lain-lain).
d. Sektor industri (komplek perindustrian, baik industri berat, menengah,
dan ringan, dan lain-lain). Industri property, terdiri dari property
komersial dan property non komersial. Didalam perusahaan, property
terbagi kedalam tiga bagian, yaitu property berwujud, property tidak
berwujud, dan surat berharga. Property berwujud dibagi menjadi dua
bagian, yaitu real property yang merupakan perusahaan pengembangan
tanah, bangunan, dan lain-lain, dan personal property yang meliputi
mesin, peralatan, perlengkapan dan furnitur, barang bergerak, peralatan
operasional, dan perhiasan. Property tidak berwujud meliputi goodwill,
hak paten, franchises, merek dagang, hak cipta, dan proses kepemilikan.
Adapun surat berharga meliputi saham, investasi, deposito, dan piutang
dagang. Beberapa jenis usaha industri real estate dan property meliputi:
1) Penilaian, yaitu profesional penilaian layanan.
2) Brokerages, yaitu membantu pembeli dan penjual dalam transaksi.
52
3) Pengembangan, yaitu meningkatkan lahan untuk penggunaan dengan
menambahkan atau mengganti bangunan
4) Manajemen properti, yaitu pengelola properti untuk pemiliknya
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) dari
masing-masing variabel (Ghozali, 2016). Variabel yang digunakan meliputi
variabel pertumbuhan pertumbuhan perusahaan, kebijakan struktur modal
dan perubahan harga saham. Dari data satu variabel dependen dan dua
variabel independen tersebut, diujilah pengujian statistik deskriptif, maka
diperoleh hasil sesuai tabel berikut ini:
Tabel 4.1.
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertumbuhan Perusahaan (X1)
21 -,04 ,21 ,0698 ,06102
Kebijakan Struktur Modal (X2)
21 ,04 1,50 ,8088 ,48908
Perubahan Harga Saham (Y)
21 -,28 ,74 ,0111 ,23445
Valid N (listwise) 21
Sumber: Data diolah (2020)
a. Output tabel di atas menunjukkan nilai N atau jumlah data yang akan
diteliti berjumlah 21 sampel. Total aset sebagai proksi dari pertumbuhan
perusahaan memiliki nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,0698 yang
53
artinya rata-rata kontribusi Perusahaan Property dan Real Estate terhadap
pertumbuhan perusahaan sebesar 6,98% dengan nilai maksimum sebesar
0,21 atau 21%. Nilai minimum -0,04 atau -4,0%. Dengan standar deviasi
0,6102 yang berarti bahwa besar peningkatan maksimum rata-rata
variabel pertumbuhan perusahaan property dan real estate adalah
+ 0,6102, sedangkan penurunan maksimum dari rata-rata variabel
pertumbuhan perusahaan property dan real estate adalah -0,6102 atau
dapat dikatakan rata-rata nilai penyimpangan variabel pertumbuhan
perusahaan property dan real estate adalah 61,02%.
b. Output tabel di atas menunjukkan nilai N atau jumlah data yang akan
diteliti berjumlah 21 sampel. DER sebagai proksi dari kebijakan struktur
modal memiliki nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,8088 yang artinya
rata-rata kontribusi Perusahaan Property dan Real Estate terhadap
kebijakan struktur modal sebesar 80,88% dengan nilai maksimum
sebesar 1,50 atau 150%. Nilai minimum 0,04 atau 4,0%. Dengan standar
deviasi 0,48908 yang berarti bahwa besar peningkatan maksimum rata-
rata variabel kebijakan struktur modal property dan real estate adalah +
0,48908, sedangkan penurunan maksimum dari rata-rata variabel
kebijakan struktur modal pada perusahaan property dan real estate adalah
-0,48908, atau dapat dikatakan rata-rata nilai penyimpangan variabel
kebijakan struktur modal pada perusahaan property dan real estate adalah
48,90%.
54
c. Output tabel di atas menunjukkan nilai N atau jumlah data yang akan
diteliti berjumlah 21 sampel. Harga saham sebagai proksi dari perubahan
harga saham memiliki nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,111 yang
artinya rata-rata kontribusi Perusahaan Property dan Real Estate terhadap
perubahan harga saham sebesar 11,1% dengan nilai maksimum sebesar
0.74 atau 74%. Nilai minimum -0,28 atau -28%. Dengan standar deviasi
0,23445 yang berarti bahwa besar peningkatan maksimum rata-rata
variabel perubahan harga saham pada perusahaan property dan real estate
adalah + 0,23445, sedangkan penurunan maksimum dari rata-rata
variabel perubahan harga saham pada perusahaan property dan real estate
adalah -0,23445, atau dapat dikatakan rata-rata nilai penyimpangan
variabel perubahan harga saham pada perusahaan property dan real estate
adalah 23,44%.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Kriteria Ekonometrika dilakukan untuk mengetahui apakah data
mengalami penyimpangan atau tidak. Uji Kriteria Ekonometrika terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau
tidaknya data yang digunakan dalam penelitian ini, maka untuk
mengetahui data yang normal yaitu dengan menggunakan uji one sample
kolmogorov smirnov test dibawah ini :
55
Tabel 4.2.
Uji Normalitas Data (one sample kolmogorov smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 21
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,19790389
Most Extreme Differences Absolute ,124
Positive ,124
Negative -,098
Test Statistic ,124
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data diolah (2020)
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed)
yaitu 0,200, artinya nilai Asymp.Sig lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05),
hal tersebut berarti variasi data pada penelitian ini telah terdistribusi
secara normal. Dengan demikian dapat dijelaskan melalui gambar berikut
ini
Sumber : Data diolah (2020)
Gambar 4.1.
PP Plot
56
Berdasarkan tampilan grafik pada gambar 4.1. maka terlihat jelas
bahwa grafik histogram mengikuti bentuk garis, maka dapat disimpulkan
bahwa grafik PP Plot memberikan pola distribusi yang normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji asumsi multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.
Tabel 4.3.
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,138 ,097 1,419 ,173 Pertumbuhan Perusahaan (X1)
1,063 ,781 ,277 1,362 ,190 ,958 1,044
Kebijakan Struktur Modal (X2)
-,249 ,097 -,519 -2,555 ,020 ,958 1,044
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
Sumber : Data diolah (2020)
Berdasarkan tabel di atas, nilai tolerance sebesar 0,958 dan nilai
VIF sebesar 1,044, artinya jika nilai tolerance lebih besar dari angka 0,10
dan VIF lebih kecil dari angka 10, maka data dalam penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas atau tidak terjadi penyimpangan data.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
57
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas.
Sumber : Data diolah (2020)
Gambar 4.2.
Uji Heterokedastisitas (Scatterplot)
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar di
atas angka 0 dan dibawah angka 0, artinya data dalam penelitian ini tidak
terjadi heterokedastisitas, yang berarti data tidak terjadi penyimpangan.
3. Analisis Regresi Berganda
Berikut ini analisis regresi berganda berupa tabel dibawah ini :
Tabel 4.4.
Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,138 ,097 1,419 ,173 Pertumbuhan Perusahaan (X1)
1,063 ,781 ,277 1,362 ,190 ,958 1,044
Kebijakan Struktur Modal (X2)
-,249 ,097 -,519 -2,555 ,020 ,958 1,044
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
Sumber : Data diolah (2020)
58
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut :
Ŷ = 0,138 (a) + 1,063X1 - 0,249X2
Berdasarkan persamaan garis regresi tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
b. Nilai konstanta (a)
Nilai a sebesar 0,138 hal ini menunjukkan apabila tidak ada pertumbuhan
perusahaan dan kebijakan struktur modal atau (X = 0), maka perkiraan
perubahan harga saham diperoleh sebesar 0,138.
c. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (X1) terhadap Perubahan Harga
Saham (Y)
Nilai b1 sebesar 1,063, menunjukkan bahwa pengaruh pertumbuhan
perusahaan bersifat positif, dan hal ini menjelaskan bahwa setiap
perubahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 rupiah dapat meningkatkan
perubahan harga saham sebesar 1,063.
d. Pengaruh Kebijakan Struktur Modal (X2) terhadap Perubahan Harga
Saham (Y)
Nilai b2 sebesar -0,249, menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan struktur
modal bersifat negatif, dan hal ini menjelaskan bahwa setiap perubahan
kebijakan struktur modal sebesar 1 persen, dapat menurunkan perubahan
harga saham sebesar 0,249 atau 24,9%.
59
4. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Tabel 4.5.
Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,536a ,287 ,208 ,20861 2,091
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Struktur Modal (X2), Pertumbuhan Perusahaan (X1)
b. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
Sumber : Data diolah (2020)
Hasil perhitungan SPSS pada tabel tersebut model summary
menunjukkan hasil uji koefisien determinasi (rsquare) sebesar 0,287, dengan
kata lain hal ini menunjukkan besarnya pengaruh pertumbuhan perusahaan
dan kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate yaitu sebesar 0,287 atau 28,7%,
sedangkan sisanya yaitu sebesar 71,3% disebabkan oleh faktor–faktor
lainnya.
60
5. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.6.
Pengujian Hipotesis (Uji-t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,138 ,097 1,419 ,173 Pertumbuhan Perusahaan (X1)
1,063 ,781 ,277 1,362 ,190 ,958 1,044
Kebijakan Struktur Modal (X2)
-,249 ,097 -,519 -2,555 ,020 ,958 1,044
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
Sumber : Data diolah (2020)
a. Pengaruh pertumbuhan perusahaan (X1) terhadap perubahan harga saham
(Y)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung < ttabel (1,362 < 2,021) dan
nilai sig (0,190 > 0,05) maka Ho diterima sehingga Ha ditolak, artinya
secara parsial tidak terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap
perubahan harga saham pada Perusahaan Property dan Real Estate.
Dengan demikian menggambarkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak
terbukti dapat meningkatkan perubahan harga saham, sehingga
bertumbuhnya perusahaan tidak dapat diharapkan memberikan naiknya
nilai perusahaan di mata para investor, nilai perusahaan biasanya dapat
diketahui dari harga saham perusahaan tersebut. Artinya, walaupun
pertumbuhan penjualan yang diperoleh perusahaan tinggi mencerminkan
pendapatan yang meningkat sehingga memengaruhi kemampuan
mempertahankan keuntungan.
61
Pertumbuhan perusahaan merupakan gambaran perkembangan suatu
perusahaan dari tahun ke tahun. Perkembangan pertumbuhan perusahaan
yang meningkat menunjukkan perusahaan mampu bertahan dalam
persaingan industrinya dan berhasil menjalankan strategi perusahaan.
Sudut pandang investor pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda
bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan mereka
mengharapkan tingkat pengembalian dari investasi mereka memberikan
hasil yang lebih baik (Purba, 2017). Semakin baik pertumbuhan
perusahaan, akan meningkatkan respon positif dari investor terhadap
perusahaan, sehingga semakin banyak investor yang menanamkan
modalnya pada perusahaan maka akan diikuti dengan kenaikan harga
saham perusahaan. Namun meningkatnya perubahan harga saham tidak
dapat dilihat hanya dari pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Sehingga
pertumbuhan perusahaan tidak mampu meningkatkan perubahan harga
saham, dengan kata lain para investor tidak melihat pertumbuhan
perusahaan sebagai faktor utama dalam menanamkan sahamnya di
perusahaan tersebut.
b. Pengaruh kebijakan struktur modal (X2) terhadap perubahan harga saham
(Y)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai -thitung < ttabel (-2,555 < 2,021)
dan nilai sig (0,020 < 0,05) maka Ho ditolak sehingga Ha diterima,
artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan kebijakan
62
struktur modal terhadap perubahan harga saham pada Perusahaan
Property dan Real Estate.
Debt to equity ratio mengungkapkan bagaimana penggunaan pendanaan
perusahaan dari struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan yang
berasal dari utang jangka panjang dan modal yang berasal dari ekuitas.
DER berpengaruh negatif terhadap harga saham menunjukkan bahwa
investor memperhatikan berapa besar modal yang dibiayai oleh mereka
kepada perusahaan untuk menghasilkan laba bersih untuk mereka.
Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih sedikit
dalam memanfaatkan dana yang disediakan oleh kreditur untuk
menghasilkan laba.
Tabel 4.7.
Pengujian Hipotesis (Uji-F)
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,316 2 ,158 3,630 ,047b
Residual ,783 18 ,044 Total 1,099 20
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
b. Predictors: (Constant), Kebijakan Struktur Modal (X2), Pertumbuhan Perusahaan (X1)
Sumber : Data diolah (2020)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (3,630 > 3,20)
dan nilai sig (0,047 < 0,05) maka Ho ditolak sehingga Ha diterima, artinya
secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan
perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham
pada Perusahaan Property dan Real Estate.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Berdasarkan dengan hasil pembahasan dan penelitian pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara parsial tidak terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap
perubahan harga saham pada Perusahaan Property dan Real Estate. Dengan
demikian bahwa meningkatnya perubahan harga saham tidak terbukti dapat
dipengaruhi oleh pertumbuhan perusahaan yang diproksikan melalui
besarnya total aset.
2. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan kebijakan struktur modal
terhadap perubahan harga saham pada Perusahaan Property dan Real Estate.
Dengan demikian bahwa meningkatnya perubahan harga saham telah
terbukti dapat dipengaruhi oleh kebijakan struktur modal yang diproksikan
melalui perolehan DER.
3. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan
perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga saham
pada Perusahaan Property dan Real Estate. Dengan demikian bahwa
meningkatnya perubahan harga saham telah terbukti dapat dipengaruhi oleh
pertumbuhan perusahaan yang diproksikan oleh total aset dan kebijakan
struktur modal yang diproksikan melalui besarnya perolehan DER.
63
64
D. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan
keterbatasan penelitian, maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1. Bagi investor dan calon investor
Bagi para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan
investasi disarankan untuk memperhatikan informasi akuntansi yang
berupa rasio-rasio keuangan agar keputusan yang diambil dapat
memberikan hasil yang terbaik, khususnya memperhatikan pertumbuhan
perusahaan dan kebijakan struktur modal
2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 2016-2019,
sehingga untuk tahun-tahun yang lain atau tahun-tahun selanjutnya hasil
penelitian ini masih perlu diuji validitasnya.
65
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Muchamad Ulul, Rita Andini, Kharis Raharjo. 2016. Analisis Pengaruh Net
Profit Margin (Npm), Return On Assets (Roa) Dan Current Ratio (Cr)
Terhadap Harga Saham Emiten Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2010-2014. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2
Maret.
Brigham, Eugene F dan J.F Houston. 2016. Manajemen Keuangan, Buku Satu
Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Christanti, Ari. 2016. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur di BEJ. Padang: Simposium Nasional 9.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Dimita H. P. Purba. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan
Struktur Modal terhadap Perubahan Harga Saham (Studi pada perusahaan
Property di Bursa Efek Indonesia). Journal Accounting.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Bandung : Alfabeta.
Farhan Ahmed, Suman Talreja, and Muhammad Kashif (2018). “Effects of
Corporate Governance and Capital Structure on Firms’ Performance:
Evidence from Major Sectors of Pakistan. Indonesian Capital Market
Review 10, 90-104, Department of Economics & Management Sciences,
NED University of Engineering & Technology, karachi – Pakistan.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS,
Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gerald Edsel Yermia Egam Ventje Ilat dan Pangerapan. 2017. Pengaruh Return
On Asset (Roa), Return On Equity (Roe), Net Profit Margin (Npm), Dan
Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang
Tergabung Dalam Indeks Lq45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2013-2015. Jurnal EMBA Vol.5 No.1 Maret.
Gabriella Christy Saroinsong. Paulina Van Rate dan Victoria N. Untu. Pengaruh
Struktur Modal dan ROA terhadap Harga Saham pada Food And
Beverages Industry yang Terdaftar di BEI (Tahun 2014-2016). Jurnal
EMBA Vol.6 No.4 September 2018, Hal. 2758 – 2767, ISSN 2303-1174.
66
Herfet, E.A. 2017. Teknik Analisis Keuangan, Penerjemah Herman Wibowo.
Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Husnan, Suad. 2016. Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang), Buku 1.Yogyakarta: BPFE
Helen Afang Andow, Stephen Yero Wetsi (2018). Capital Structure and Share
Price: Empirical Evidence From Listed Deposit Money Banks (DMB) in
Nigeria. International Journal of New Technology and Research (IJNTR)
ISSN:2454-4116, Volume-4, Issue-2, February 2018 Pages 95-99 Wetsi
Nigeria.
Jogiyanto. H.M. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Jelie D. Wehantouw, Parengkuan Tommy dan Jeffry L.A Tampenawas (2017),
“Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Industri Sektor Makanan dan Minuman
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015”. Jurnal
EMBA Vol.5 No.3 September 2017, Hal.3385-3394, ISSN 2303-1174,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Jane Chemutai, Caroline Ayuma, Yusufkibet (2016). Effects of Capital Structure
on Share Price Performance of Commercial Banks Listed in Nairobi
Security Exchange, Eldoret, Kenya. IOSR Journal of Business and
Management (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668.
Volume 18, Issue 9 .Ver. III (September. 2016), PP 122-133, Department
of Business, Faculty of Commerce, Kisii University, P O Box 408 Kisii,
Kenya.
Javindri Yoseph Renaldi, Dahlia Br. Pinem, and Yul Tito Permadhy (2020),
EJBMR. Analysis Of Factors Affecting the Value Of Manufacturing
Industry Companies in the Indonesian Stock Exchange (IDX). European
Journal of Business and Management Research Vol. 5, No. 1, February
2020.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesebelas. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Keswara, Ratih. Pertumbuhan harga saham di pasar modal naik 2.000% ,
http://ekbis.sindonews.com/, diakses tanggal 13 Maret 2016.
Kieso dan, Weygandt. 2014. Intermediate Accounting. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
67
Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama.
Yogyakarta : Andi.
Mawardi, Wisnu. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Keuangan Bank Umum Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum
Dengan Total Assset Kurang Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Strategi, Vol.
14, No. 1, Hal: 83-93, Juli
Nguyen Thi Le Ha dan Bui Trieu Minh (2018). Determinants of Firm Value in
Vietnam: A Research Framework. International Journal of Science and
Research (IJSR) ISSN: 2319-7064 ResearchGate Impact Factor, Vietnam
National University, Ho Chi Minh City, Vietnam.
R. Gunawan, Sudarmanto. 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan
Program IBM SPSS Statistics 19, Jakarta: PT Mitra Wacana Media
Resmi, Siti. 2012. Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Return
Saham, Kompak, No 6, September.
Ricky, Setiawan, 2011. Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio
(DER), dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2007-2009, Universitas Negeri
Semarang.
Risanty, 2014. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Kebijaksanaan
Dividen dan Struktur Modal Perusahaan, Tesis S2, Program Pasca
Sarjana, Universitas Sumatera Utara.
Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: Elex
Media Komputindo.Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan
Aplikasi, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Simatupang, Mangasa 2010. Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Dana
Reksa, Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sjahrial, Dermawan. 2017. Manajemen Keuangan. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Sriwardany. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan
Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur, Tesis S2, Program PascaSarjana, Universitas
Sumatera Utara.
Sugiyono. 2016. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
68
Suprantiningrum. 2013. Pengaruh Dimensi Kecerdasan Emosional Mahasiswa
Akuntansi terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Jurnal Akuntansi,
Vol. 27 No. 1, ISSN : 0854-1442.
Satria Andhika D. K., Rizky Dwi P., Muhamad Hasan, Isti Fadah (2018). Capital
Structure, Profitability, And Firm Values. International Journal Of
Scientific & Technology Research Volume 7, Issue 12, December ISSN
2277-8616 54.
Sathyanarayana, Harish and Hemanth Kumar (2016). Determinants of Capital
Structure: Evidence from Indian Stock Market with Special Reference to
Capital Goods, FMCG, Infrastructure and IT sector. MP Birla Institute of
Management, Bengaluru, India Assistant Professor, School of Commerce,
Reva University, Bengaluru, India.
Undang-UndangNomor 8 Tahun 1995 TentangPasar Modal.
Uman Sekaran. 2016. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1,
Jakarta: Salemba Empat.
Udayakumari Vidhyasagara Menon (2016). Impact of Capital Structure on Stock
Prices: Evidence from Oman. International Journal of Economics and
Finance; Vol. 8, No. 9; ISSN 1916-971X E-ISSN 1916-9728 Published by
Canadian Center of Science and Education, Sultanate of Oman.
Wasfi A. Al Salamat dan Haneen H. H. Mustafa (2016). The Impact of Capital
Structure on Stock Return: Empirical Evidence from Amman Stock
Exchange. International Journal of Business and Social Science Vol. 7,
No. 9; September, ISSN 2219-1933 (Print),Faculty of Economics and
Administrative Sciences The Hashemite University, Zarqa, Jordan,
Zaher Abdel Fattah Al-Slehat (2020). Impact of Financial Leverage, Size and
Assets Structure on Firm Value: Evidence from Industrial Sector, Jordan.
International Business Research; Vol. 13, No. 1; ISSN 1913-9004 E-ISSN
1913-9012 Published by Canadian Center of Science and Education,
Assistant professors: Faculty of Business, Tafila Technical University,
Jordan.
69
Lampiran 1. Data Perusahaan Properti dan Real Estate tahun 2016-2019
No Kode Tahun Total Aktiva Total Hutang Total Ekuitas
Harga
Saham
Pertumbuhan
Perusahaan
Kebijakan
struktur
modal
Perubahan
harga
saham
1 APLN
2016
25.712.000.000.000
15.741.000.000.000
9.970.000.000.000
207
2017
28.790.000.000.000
17.293.000.000.000
11.497.000.000.000
210
0,120
1,504
0,014
2018
29.583.000.000.000
17.454.997.921.000
12.128.831.983.000
152
0,028
1,439
(0,276)
2019
35.800.345.080.000
16.624.399.470.000
12.835.945.610.000
176
0,210
1,295
0,158
2 ASRI
2016
20.186.131.000.000
12.998.286.000.000
7.187.845.000.000
354
2017
20.728.430.000.000
12.155.739.000.000
8.572.692.000.000
356
0,027
1,418
0,006
2018
20.890.926.000.000
11.339.568.000.000
9.551.357.000.000
312
0,008
1,187
(0,124)
2019
21.894.272.005.000
11.332.052.391.000
10.562.219.614.000
240
0,048
1,073
(0,231)
3 BEST
2016
5.205.373.000.000
1.814.537.000.000
3.390.836.000.000
235
2017
5.719.001.000.000
1.870.815.000.000
3.848.186.000.000
232
0,099
0,486
(0,013)
2018
6.290.127.000.000
2.118.132.306.800
4.171.994.244.591
200
0,100
0,508
(0,138)
2019
6.399.477.523.890
1.930.728.238.615
4.468.749.285.275
214
0,017
0,432
0,070
4 CTRA
2016
29.169.333.000.000
14.786.855.000.000
14.382.478.000.000
1.301
2017
31.872.302.000.000
16.321.729.000.000
15.550.573.000.000
1.163
0,093
1,050
(0,106)
2018
34.289.017.000.000
17.644.741.000.000
16.644.276.000.000
1.001
0,076
1,060
(0,139)
2019
36.196.024.000.000
18.434.456.000.000
17.761.568.000.000
1.045
0,056
1,038
0,044
5 DILD
2016
11.840.060.000.000
6.782.582.000.000
5.057.478.000.000
471
2017
13.097.185.000.000
6.786.635.000.000
6.310.550.000.000
347
0,106
1,075
(0,263)
2018
14.215.535.000.000
7.699.882.620.129
6.515.653.000.000
306
0,085
1,182
(0,118)
2019
14.777.496.292.639
7.542.625.380.504
7.234.870.912.135
308
0,040
1,043
0,007
6 DMAS
2016
7.803.852.000.000
415.467.000.000
7.388.385.000.000
165
2017
7.470.942.000.000
465.104.000.000
7.005.838.000.000
141
(0,043)
0,066
(0,145)
2018
7.500.033.000.000
311.530.000.000
7.188.504.000.000
136
0,004
0,043
(0,035)
2019
7.616.971.029.620
1.121.231.243.313
6.495.739.786.307
236
0,016
0,173
0,735
7 DUTI
2016
9.692.218.000.000
1.899.305.000.000
7.792.913.000.000
4.700
2017
10.575.682.000.000
2.240.820.000.000
8.334.862.000.000
5.400
0,091
0,269
0,149
2018
12.642.895.000.000
3.227.977.000.000
9.414.919.000.000
6.950
0,195
0,343
0,287
2019
13.788.227.459.960
3.197.457.277.140
10.590.770.182.820
9.400
0,091
0,302
0,353
68
70
Lampiran 2. Output SPSS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 21
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,19790389
Most Extreme Differences Absolute ,124
Positive ,124
Negative -,098
Test Statistic ,124
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
69
71
72
Regression
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertumbuhan Perusahaan (X1)
21 -,04 ,21 ,0698 ,06102
Kebijakan Struktur Modal (X2)
21 ,04 1,50 ,8088 ,48908
Perubahan Harga Saham (Y) 21 -,28 ,74 ,0111 ,23445
Valid N (listwise) 21
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kebijakan Struktur Modal (X2), Pertumbuhan Perusahaan (X1)b
. Enter
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y) b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,536a ,287 ,208 ,20861 2,091
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Struktur Modal (X2), Pertumbuhan Perusahaan (X1) b. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,316 2 ,158 3,630 ,047b
Residual ,783 18 ,044 Total 1,099 20
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)
b. Predictors: (Constant), Kebijakan Struktur Modal (X2), Pertumbuhan Perusahaan (X1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,138 ,097 1,419 ,173 Pertumbuhan Perusahaan (X1)
1,063 ,781 ,277 1,362 ,190 ,958 1,044
Kebijakan Struktur Modal (X2)
-,249 ,097 -,519 -2,555 ,020 ,958 1,044
a. Dependent Variable: Perubahan Harga Saham (Y)