pengaruh penyuluhan tentang diare pada …/pengaruh... · c. konsep diare ... leaflet lampiran 12....
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DIARE PADA BALITA
TERHADAP PENGETAHUAN IBU
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
FITRI EKA WULANDARI
R0108021
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DIARE PADA BALITA
TERHADAP PENGETAHUAN IBU
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
FITRI EKA WULANDARI
R0108021
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
MOTTO
Manusia hanyalah wayang….hasil akhir tetap ditangan Tuhan….Jadi, ikhlaskanlah jika mungkin hasil itu tidak sesuai keinginan hati.
Ketika kamu merasa iri, merasa hidupmu tidak seberuntung mereka………………..maka, berfikirlah bahwasanya kita tidak tahu apa yang Tuhan telah ambil darinya.
Tetap berjuang….meskipun harus dengan cara merangkak sekalipun.
-Penulis-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Hasil dari perjuangan selama 4 tahun terakhir ini….penulis persembahkan kepada
Kedua malaikatku (ayah & ibu)……aku ingin melihat kalian bahagia…terimakasih untuk waktu kebersamaan yang sangat berharga ini, yang syarat akan nilai – nilai kehidupan. (Ayah, aku sangat mencintaimu…..)
Adik (saudaraku satu - satunya), Semangat y dik…. Percayalah bahwa badai pasti berlalu……..
Mantan pacar yang sekarang sudah berubah status menjadi calon suami…….terimakasih untuk 6 tahun kebersamaan kita. Berharap semua akan indah pada waktunya…
Sahabat – sahabat terbaik… (Dilah, Ayuk, Erina, Yustitie)..Terimakasih untuk segala cinta & kasih kalian…
Teman – teman seperjuangan DIV Bidan Pendidik UNS, mungkin suatu saat nanti aku akan sangat merindukan kalimat
“ mbah kemo” saat kalian memanggilku….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Fitri Eka Wulandari. R0108021. Pengaruh Penyuluhan Tentang Diare Pada Balita Terhadap Pengetahuan Ibu. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2012. Latar Belakang: Diare merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan pada balita. Kurangnya pengetahuan orangtua mengenai diare juga merupakan faktor risiko tingginya angka diare di masyarakat. Penyuluhan diare dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai diare. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita terhadap pengetahuan ibu. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pendekatan pretest - posttest control group design. Penelitian dilaksanakan di RW 26 Jebres Surakarta dengan sampel sebanyak 60 responden, pada bulan Februari - Juni tahun 2012. Pengetahuan tentang diare diukur dengan kuesioner yang sudah diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t-test dua sampel bebas dengan menggunakan SPSS. Sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji Spearman-Brown dan uji homogenitas data dengan uji Levene Test. Hasil: Uji analisis t-test dua sampel bebas diperoleh nilai p-value = 0,000 dengan α = 0,05. Rerata hasil pretest posttest kelompok perlakuan 8,10 sedangkan pada kelompok kontrol 1,07. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan tentang diare pada balita terhadap pengetahuan ibu. Kata kunci: Penyuluhan, Diare Pada Balita, Pengetahuan Ibu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Fitri Eka Wulandari. R0108021. The Effect Counseling About Diarrhea In Cildren Under Five Years On Mother’s Knowledge. Scientific Writing. Surakarta: Midwife Educator DIV Studies Program Faculty of Medical, Sebelas Maret University, 2012.
Background: Diarrhea is a major cause of mortality and morbidity in infants. Less knowledge of parents about diarrhea is also a risk factor for high rates of diarrhea in the community. Counseling of diarrhea can be used as a means to improve the knowledge mothers about diarrhea. This study aimed to determine the effect of counseling about the diarrhea in children under five years on mothers knowledge. Method: This type of research is a quasi-experimental approach to pretest - posttest control group design. The experiment was conducted in RW 26 Jebres Surakarta with a sample of 60 respondents, in February-June 2012. Knowledge of diarrhea was measured with a questionnaire that has been tested with the validity and reliability. Data were analyzed by t-test independent with the use of SPSS. Before the analysis, first tested the normality of the data with Spearman-Brown test and test data by test Levene homogeneity test. Results: Test independent t-test analysis result is p-value = 0.000 with α = 0.05. The mean results of the treatment group pretest posttest about 8.10 whereas in the control group about 1,07 Conclusion: There was a significant effect of education on diarrhea in infants of mothers knowledge. Keywords: Counseling, Diarrhea in Children Under Five Years, Knowledge
Capital
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DIARE PADA BALITA
TERHADAP PENGETAHUAN IBU”. Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mengalami hambatan
dan rintangan, namun penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang
akhirnya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini,
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada :
1. Tri Budi Wiryanto, dr., Sp.OG (K), selaku Ketua Program Studi DIV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Sekretaris Program Studi DIV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Erindra Budi C., S.Kep, Ns, selaku ketua tim KTI dan dosen Pembimbing
Utama. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, dan pengarahan dalam selama
proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Endang Listyaningsih S., dr., M.Kes, selaku dosen Pembimbing Pendamping.
Terima kasih atas bimbingan, motivasi, dan pengarahan dalam selama proses
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
5. Seluruh dosen dan staf DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis.
6. Seluruh ibu – ibu RW 26 dan 35 Jebres Surakarta, selaku responden dalam
penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dan memberi dukungan demi lancarnya penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Semoga amal dan kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii
MOTTO.............................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ..............................................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................vi
ABSTRACT ......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
I. Judul .........................................................................................................1
II. Pendahuluan ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................3
C. Tujuan .................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................4
III. Tinjauan Teori dan Kerangka Konsep .......................................................5
A. Penyuluhan Kesehatan .........................................................................5
B. Pengetahuan .........................................................................................7
C. Konsep Diare .......................................................................................9
D. Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan ........................................14
E. Kerangka Konsep .................................................................................16
F. Hipotesis ..............................................................................................16
IV. Metodologi ................................................................................................17
A. Desain Penelitian ..................................................................................17
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................18
C. Populasi ...............................................................................................18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
D. Sample dan Teknik Sampling ...............................................................19
E. Estimasi Besar Sampel .........................................................................19
F. Kriteria Restriksi ..................................................................................20
G. Pengalokasian Subjek ...........................................................................20
H. Definisi Operasional Variabel ..............................................................21
I. Cara Kerja ..........................................................................................25
J. Cara Pengolahan Data ..........................................................................27
K. Rencana Analisis Data ..........................................................................28
V. Hasil Penelitian .........................................................................................31
A. Analisis Univariat.................................................................................32
B. Uji Prasyarat Analisis ...........................................................................34
C. Hasil Penelitian ....................................................................................36
D. Hasil Analisis Bivariat ..........................................................................38
VI. Pembahasan… ………. ..............................................................................39
VII. Kesimpulan dan Saran ...............................................................................44
A. Kesimpulan ..........................................................................................44
B. Saran ....................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Umur Pada Kelompok Perlakuan ...................... 32
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Umur Pada Kelompok Kontrol.......................... 32
Tabel 4.3. Pendidikan Pada Kelompok Perlakuan .......................................... 33
Tabel 4.4. Pendidikan Pada Kelompok Kontrol .............................................. 33
Tabel 4.5. Pekerjaan Reponden Pada Kelompok Perlakuan ............................ 34
Tabel 4.6. Pekerjaan Responden Pada Kelompok Kontrol .............................. 34
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 35
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Data .......................................................... 35
Tabel 4.9. Hasil Pretest Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol ................ 36
Tabel 4.10. Rekap Hasil Uji t-test Dua Sampel Bebas ...................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konsep ........................................................................ 16
Gambar 2.2. Desain Penelitian ......................................................................... 17
Gambar 2.3. Rumus Estimasi Besar Sampel ..................................................... 19
Gambar 2.4. Skema Cara Kerja Peneliti ........................................................... 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengajuan Judul
Lampiran 2. Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Izin Pengambilan Data
Lampiran 5. Surat Permohonan Responden
Lampiran 6. Informed Consent
Lampiran 7. Kisi – Kisi Kuesioner
Lampiran 8. Surat Pernyataan Validitas Isi
Lampiran 9. Kuesioner
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 11. Leaflet
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas
Lampiran 15. Hasil Uji Homogenitas
Lampiran 16. Hasil Pretest Posttest Kelompok Perlakuan
Lampiran 17. Hasil Pretest Posttest Kelompok Kontrol
Lampiran 18. Hasil t- test Dua Sampel Bebas
Lampiran 19. Lembar Keaslian
Lampiran 20. Lembar Konsultasi Pembimbing Utama
Lampiran 21. Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping
Lampiran 22. Gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan pada balita di
negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebanyak lebih dari 1,3 miliar
serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare.
Setiap balita mengalami episode serangan diare rata – rata 3,3 kali setiap
tahun. Lebih kurang sebanyak 80% kematian terjadi pada balita usia kurang
dari 2 tahun (Widoyono, 2008).
Berdasarkan data tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia yang terserang
penyakit diare yaitu sebanyak 4.422.427 penderita. Nilai tersebut sedikit
menurun jika dibandingkan dengan jumlah penderita pada tahun – tahun
sebelumnya (Depkes RI, 2010). Di Provinsi Jawa Tengah, cakupan
penemuan diare tahun 2009 sebesar 48,5%. Angka ini meningkat bila
dibandingkan tahun 2008 sebesar 47,8%. Data selama 5 tahun terakhir
menunjukkan bahwa cakupan penemuan diare masih sangat jauh di bawah
target yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Dari keseluruhan data tersebut,
jumlah kasus diare pada balita setiap tahunnya rata-rata di atas 40%.
Ini menunjukkan bahwa kasus diare pada balita masih tetap tinggi
dibandingkan golongan umur lainnya (Dinkesprov Jateng, 2009).
Penderita kasus diare di wilayah kota Surakarta pada tahun 2010
sebanyak 12.596 jiwa, dengan jumlah penderita balita sebesar 4.683 jiwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dan cakupan diare pada balita sebesar 38,91%. Angka tersebut relatif
rendah, ini dimungkinkan karena yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
(DKK) hanya pasien yang datang ke puskesmas saja, belum termasuk pasien
yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan lain (DKK Surakarta,
2010). Data yang diperoleh dari Puskesmas Ngoresan selama tahun 2011,
diperoleh hasil bahwa sebanyak 377 balita menderita diare (Data Primer,
2012).
Tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme dapat menyebabkan diare
pada balita. Beberapa faktor risiko juga ikut berperan dalam timbulnya
diare, antara lain karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang
kebersihan diri, pola pemberian makan, dan faktor sosial ekonomi maupun
sosial budaya (Latief dkk, 2007).
Dampak yang timbul dari penyakit diare, salah satunya adalah dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh). Jika hal ini tidak tertangani dengan baik, dapat
menyebabkan kematian pada balita. Agar hal itu tidak terjadi, perlu
diberikan penyuluhan pada orang tua (Nursalam, 2008).
Penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang diare pada balita sebelumnya
pernah dilakukan oleh peneliti lain yaitu Subekti (2009) dalam penelitiannya
yang berjudul “Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Diare dengan
Tindakan Penanganan pada Balita di RSUD dr. Sayidiman Magetan“.
Perbedaan antara penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu, terletak
pada desain penelitian, cara pengambilan sampel, jumlah sampel dan
teknik pengumpulan data. Desain penelitian terdahulu menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
cross sectional. Cara pengambilan sampelnya menggunakan accidental
sampling dengan jumlah sampel yaitu 30 orang. Teknik pengumpulan data
pada penelitian tersebut menggunakan teknik wawancara. Perbedaan
tersebut diharapkan dapat melengkapi hasil penelitian sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan tentang Diare pada Balita terhadap
Pengetahuan Ibu”.
B. Rumusan Masalah
“Adakah pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita terhadap
pengetahuan ibu”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita
terhadap pengetahuan ibu.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu tentang diare pada balita pada ibu yang
diberikan penyuluhan.
b. Mengetahui pengetahuan ibu tentang diare pada balita pada ibu yang
tidak diberikan penyuluhan.
c. Menganalisis pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita
terhadap pengetahuan ibu, pada ibu yang diberi dan tidak diberi
penyuluhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberi sumbangan pemikiran kepada praktisi di bidang kesehatan
mengenai pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita terhadap
pengetahuan ibu.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana kepustakaan
dan informasi ilmiah akan pengaruh penyuluhan tentang diare pada
balita terhadap pengetahuan ibu .
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu
tentang diare pada balita melalui penyuluhan.
c. Tenaga Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pengetahuan ibu tentang diare sehingga dapat memotivasi Tenaga
Kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang diare
pada balita secara periodik kepada para ibu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA KONSEP
A. Penyuluhan Kesehatan
1. Pengertian Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan menurut Anwar (1983) adalah kegiatan
pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan ini dilakukan
untuk mengubah perilaku yang kurang sehat, menjadi sehat (Machfoedz &
Eko, 2006).
2. Tujuan Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan mempunyai tujuan sebagai berikut :
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri;
masyarakat dapat berperan serta aktif dalam upaya kesehatan; tercapainya
perubahan perilaku; terbentuknya perilaku sehat (Fitriyani, 2011;
Syafrudin & Yudia, 2009)
3. Sasaran Penyuluhan
Sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan penyuluhan adalah
individu; keluarga; kelompok sasaran khusus; masyarakat (Fitriyani,
2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Peyuluhan
Menurut Fitriyani (2011), ada berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan penyuluhan yaitu
a. Faktor Penyuluh antara lain persiapan; penguasaan materi;
penampilan; penggunaan bahasa; intonasi; cara penyampaian.
b. Faktor Sasaran antara lain tingkat pendidikan; tingkat sosial ekonomi;
kepercayaan dan adat; kondisi lingkungan.
c. Faktor Proses Penyuluhan antara lain pemilihan waktu; tempat; jumlah
sasaran; alat peraga; metode.
5. Media Penyuluhan
Beberapa alat peraga yang bisa digunakan dalam penyuluhan kesehatan
ialah papan tulis; Over Head Projector (OHP); poster; flash card;
flipchart; leatlet; booklet; model; benda / bahan asli; video – film; slide
(Syafrudin & Yudia, 2009).
6. Metode Penyuluhan Kesehatan
Metode penyuluhan kesehatan yang digunakan untuk mengubah
pengetahuan menurut Syafrudin & Yudia (2009) yaitu ceramah; kuliah;
presentasi; curah pendapat; seminar; studi kasus; simposium dan
konferensi.
7. Langkah – Langkah dalam Menyusun Rencana Penyuluhan
Sebelum melakukan penyuluhan, terlebih dahulu harus disusun rencana
penyuluhan seperti mengenal masalah, masyarakat dan wilayah;
menentukan prioritas; menentukan tujuan penyuluhan; menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sasaran penyuluhan; menentukan isi penyuluhan; menentukan metode
penyuluhan; memilih media yang dibutuhkan serta menyusun rencana
kerja (Machfoedz & Eko, 2006).
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang / overt behaviour. Pengetahuan tentang kesehatan ialah
mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara – cara
memelihara kesehatan (Notoatmodjo, 2010).
2. Pengetahuan dalam Fisiologi Kedokteran
Menurut Guyton (1996) dalam Fisiologi Manusia dan Mekanisme
Penyakit. Diuraikan bahwa suatu rangsangan kemudian menjadi suatu
kepahaman terhadap suatu hal, bertahap melalui perjalanan dalam sistem
saraf.
Rangsangan (informasi) awal mulanya diterima oleh reseptor – reseptor
sensoris yang berada dalam panca indera. Dari sini, rangsangan diteruskan
ke dalam nervus spinalis yang merupakan jembatan sebelum memasuki
sistem saraf nervus auditorius dan optikus. Rangsangan ini kemudian
berlanjut menuju otak (korteks serebri). Disini terjadi proses berpikir,
salah satunya mengingat. Kegiatan mengingat ini, mengakibatkan individu
mampu untuk memahami suatu hal sehingga terbentuk suatu pengetahuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
3. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Memahami (comprehension)
Yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (aplikation)
Adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (analysis)
Ialah kemampuan untuk menjabarkan materi ke dalam komponen –
komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih
berkaitan antara yang satu dengan yang lain.
e. Sintesis (syntesis)
Yaitu kemampuan untuk menyusun formulasi yang baru dari formulasi
yang sudah ada sebelumnya.
f. Evaluasi (evaluation)
Adalah kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi
atau objek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Pada penelitian ini, tingkatan pengetahuan yang ingin dicapai yaitu
pada tingkatan tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi
(aplikation) dan analisis (analysis).
4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Wawan & Dewi (2010) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :
a. Faktor Internal
1) Pendidikan, yaitu bimbingan yang diberikan kepada terhadap
orang lain untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
2) Pekerjaan, merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga
berpengaruh terhadap kehidupan keluarga.
3) Umur, dianggap bahwa semakin cukup umur, maka tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berpikir dan bekerja.
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan yaitu seluruh kondisi di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang / kelompok.
2) Sosial Budaya, dapat mempengaruhi sikap dalam menerima
informasi.
C. Diare
1. Pengertian Diare
Adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Bisa juga
didefisinisikan sebagai Buang Air Besar (BAB) yang tidak normal,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya (Dewi, 2010 ;
Latief dkk, 2007 ; Sodikin, 2011). Menurut World Health Organization
(WHO), diare adalah BAB cair 3 kali atau lebih dalam sehari semalam
atau dalam 24 jam (Widoyono, 2008).
2. Jenis Diare
Diare dibedakan menjadi 2, berdasarkan waktu serangan yaitu
a. Diare akut
Adalah diare encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah
ataupun lendir dalam tinja. Terjadi sewaktu - waktu dan gejalanya
dapat berat. Biasanya berlangsung kurang dari 2 minggu.
b. Diare kronik / menahun / persisten
Adalah diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu, disertai kehilangan
berat badan selama masa tersebut.
(Schwartz, 2005 ; Suraatmaja, 2007 ; Widjaja, 2003 ; Widoyono,
2008).
3. Faktor Risiko
Faktor – faktor risiko yang dapat menimbulkan diare antara lain kondisi
lingkungan yang buruk (tidak memenuhi syarat kesehatan) misalnya tidak
tersedia sarana air bersih dan jamban/WC; BAB sembarangan; tidak
merebus air minum sampai mendidih; tidak membiasakan cuci tangan
dengan sabun sebelum memegang makanan (Depkes RI,2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4. Penyebab Diare
Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
a. Faktor Infeksi
1) Infeksi Enteral ialah infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan
dan merupakan penyebab utama terjadinya diare. Infeksi enteral
meliputi
a) Infeksi bakteri seperti Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella
campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan lain sebagainya.
b) Infeksi virus seperti Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie,
Poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain
sebagainya.
c) Infeksi parasit seperti cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris,
Strongylodies); protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia
Lamblia dan Tricomonas hominis) serta jamur (Candida
albicans).
2) Infeksi Parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan.
Contohnya, Otitis Media Akut (OMA), tonsillitis / tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini
terutama terdapat pada balita berumur di bawah 2 tahun.
b. Faktor Malabsorbsi
1) Malabsorbsi karbohidrat, seperti disakarida (intoleransi laktosa,
maltosa dan sukrosa); monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
galaktosa). Pada balita yang paling berbahaya adalah intoleransi
laktosa.
2) Malabsorbsi lemak serta protein
c. Faktor Makanan, seperti makanan basi, beracun, alergi makanan.
d. Faktor Psikologis, seperti rasa takut dan cemas.
e. Imunodefisiensi, seperti AIDS.
f. Beberapa macam obat, terutama antibiotika (menyebabkan gangguan
penyerapan makanan dan membunuh flora normal usus).
g. Beberapa keadaan akut bedah, misal invaginasi (intususpensi).
h. Gizi yang jelek.
i. Kesulitan menyerap makanan baru (bagi bayi).
(Sudarti & Endang, 2010 ; Meadow & Newell, 2005; Ngastiyah, 2005 ;
Rohim dkk, 2002 ; Werner dkk, 2010)
5. Tanda dan Gejala Klinis
Beberapa tanda dan gejala klinis diare yaitu cengeng/ rewel ; muntah;
gelisah; suhu meningkat; nafsu makan menurun; berat badan menurun;
gangguan gizi; tinja cair dan berlendir (kadang juga disertai dengan
adanya darah, semakin lama tinja berwarna hijau dan asam); anus lecet;
dehidrasi; turgor kulit menurun; mata dan ubun – ubun cekung; selaput
lendir dan mulut serta kulit menjadi kering (Dewi, 2010 ; Widoyono,
2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
6. Tanda Bahaya Diare
Tanda – tanda bahaya diare yang perlu diwaspadai oleh ibu antara lain
seperti timbul demam; ada darah dalam tinja; diare makin sering; muntah
terus menerus; balita terlihat sangat haus; balita tidak mau makan dan
minum (Depkes RI, 2010).
7. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi karena diare adalah
a. Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, dibagi menjadi :
1) Dehidrasi ringan, bila kehilangan cairan < 5 % Berat Badan (BB).
2) Dehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan 5 - 10 % BB.
3) Dehidrasi berat, apabila terjadi kehilangan cairan > 10 - 15 % BB.
b. Rejatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah, bila penurunan
volume darah mencapai 15 – 25 % berat badan, menyebabkan
penurunan tekanan darah.
c. Hipokalemia dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, kelemahan,
bradikardi.
d. Hipoglikemia
e. Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat kekurangan enzim laktosa
karena kerusakan vili mukosa usus halus.
f. Kejang.
g. Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah, biasanya
penderita mengalami kelaparan, menyebabkan gangguan pertumbuhan.
(Dewi, 2010 ; Ngastiyah, 2005 ; Widjaja, 2005)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
8. Cara Penularan
Berikut ini merupakan cara penularan diare pada balita menurut Depkes
RI (2010) yaitu :
a. Penularan diare melalui mulut dan anus dengan perantaraan
lingkungan dan perilaku yang tidak sehat.
b. Tinja penderita atau orang sehat yang mengandung kuman bila
berak sembarangan dapat mencemari lingkungan terutama air.
c. Melalui makanan dan atau alat dapur yang tercemar oleh kuman
dan masuk melalui mulut, kemudian terjadi diare.
D. Pengaruh Penyuluhan tentang Diare pada Balita terhadap Pengetahuan
Ibu
Menurut Anwar dalam Mahfoedz & Eko (2006), penyuluhan kesehatan
merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan
menyebarkan pesan agar masyarakat sadar, tahu dan mengerti serta mau
untuk melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. Penyuluhan
ini merupakan informasi yang awal mulanya diterima oleh reseptor – reseptor
sensoris yang berada dalam panca indera. Dari sini, rangsangan diteruskan ke
dalam nervus spinalis yang merupakan jembatan sebelum memasuki sistem
saraf nervus auditorius dan optikus. Rangsangan ini kemudian berlanjut
menuju otak (korteks serebri). Disini terjadi proses berpikir, salah satunya
mengingat. Kegiatan mengingat ini, mengakibatkan individu mampu untuk
memahami suatu hal sehingga terbentuk suatu pengetahuan (Guyton, 1996).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Namun, penyuluhan itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni
faktor penyuluh, faktor sasaran dan juga faktor proses penyuluhan. Untuk
pengetahuan dipengaruhi oleh faktor internal seperti umur, pekerjaan,
pendidikan dan faktor eksternal yaitu lingkungan serta sosial budaya
(Fitriyani, 2011 ; Wawan & Dewi, 2010).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian
penyuluhan tentang diare pada balita merubah pola pikir pengetahuan ibu
mengenai diare yang tercermin dalam hasil pengukuran pada penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
E. Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Sumber : (Fitriyani, 2011 ; Guyton, 1996 ; Wawan & Dewi, 2010)
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
F. Hipotesis
Faktor yang mempengaruhi penyuluhan : 1. Faktor penyuluh 2. Faktor sasaran 3. Faktor proses penyuluhan
Nervus spinalis
Terbentuk Pengetahuan
diare
Penyuluhan Diare Pada Balita
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Lingkungan 5. Sosial
budaya
Informasi
Nervus auditorius & Nervus optikus
Mengingat
Mampu memahami
materi
Panca indera
Otak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Ada pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita terhadap pengetahuan
ibu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
kuasi, dengan model rancangan pretest - posttest control group design. Dalam
model rancangan ini, ada dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol. Pada kedua kelompok tersebut lalu diberi pretest untuk
melakukan penilaian awal. Setelah itu, dilakukan posttest untuk mencari
perbedaan hasil pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terhadap
intervensi yang sudah dilakukan. Untuk model rancangan penelitian, dapat
dilihat pada skema di bawah ini :
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan :
KP : Kelompok perlakuan
KK : Kelompok kontrol
(X) : Perlakuan yang diberikan
O1 : Pengukuran pertama pada kelompok perlakuan
O2 : Pengukuran pertama pada kelompok kontrol
O3 : Pengukuran kedua pada kelompok perlakuan (setelah intervensi)
KP : O1 X O3
KK : O2 O4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
O4 : Pengukuran kedua pada kelompok kontrol (tanpa intervensi)
Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis terhadap subjek penelitian
yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada sebelum dan sesudah
intervensi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RW 26 Jebres Surakarta pada bulan Februari - Juni
tahun 2012. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Juni 2012 dan
17 – 21 Juni 2012.
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Populasi penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Populasi Target
adalah populasi yang dibatasi kriteria inklusi subjek (Taufiqurrohman,
2008). Populasi target pada penelitian ini adalah ibu - ibu yang memiliki
balita.
2. Populasi Aktual
adalah populasi yang merupakan bagian dari populasi target tempat
anggota sampel diambil (Taufiqurrohman, 2008). Populasi aktual
penelitian ini adalah Ibu – ibu RW 26 Jebres Surakarta yang memiliki
balita sebanyak 60 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
D. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010). Sampel pada penelitian ini adalah ibu – ibu
RW 26 Jebres Surakarta yang memiliki balita, serta memenuhi kriteria
inklusi.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah total
sampling yaitu dengan mengambil semua anggota populasi sebagai
sampel (Hidayat, 2007). Jumlah semua sampel sebanyak 60 orang.
E. Estimasi Besar Sampel
Penetapan jumlah sampel minimal menggunakan rumus Nursalam (2008)
yaitu sebagai berikut :
n =
Gambar 3.2
Rumus Estimasi Besar Sampel
Keterangan :
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kelonggaran atau kesalahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Tingkat kelonggaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,05
sehingga dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
n =
n =
n =
n =
n = 52,173 dibulatkan 52
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria inklusi
a. Ibu di RW 26 Jebres Surakarta yang memiliki anak balita.
b. Bersedia menjadi subjek penelitian.
c. Bisa membaca dan menulis.
2. Kriteria eksklusi
a. Ibu dengan tuna rungu dan tuna grahita.
b. Tidak bisa mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan.
G. Pengalokasian Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu
kelompok perlakuan (diberi penyuluhan diare) dan kelompok kontrol (tidak
diberi penyuluhan diare). Penentuan subjek ditentukan menurut Rukun
Tetangga (RT). Untuk RT 2 dan 3 ditentukan sebagai kelompok perlakuan,
sedangkan RT 1 dan 4 sebagai kelompok kontrol. Setelah itu, dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
pretest pada kedua kelompok tersebut untuk mengetahui pengetahuan awal,
kemudian pada kelompok perlakuan diberi penyuluhan tentang diare
sedangkan kelompok kontrol tidak diberi penyuluhan. Untuk posttest
diberikan waktu jeda pemberian selama 15 hari setelah pretest diberikan
(Notoatmodjo, 2010).
Sesuai dengan estimasi besar sampel, jumlah sampel minimal yang harus
dipenuhi 52 sampel. Namun, karena teknik sampling yang digunakan total
sampling, maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak ibu RW 26
yang memiliki balita yaitu 60 orang. Jadi, masing – masing kelompok
mempunyai 30 anggota.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas : Penyuluhan tentang diare
a. Definisi Operasional :
Kegiatan penyuluhan dengan metode pendidikan individual
(perorangan) yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang
diare pada balita kepada ibu. Dilakukan secara door to door, metode
yang digunakan ceramah dan tanya jawab dengan media leaflet
selama 30 menit. Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan ibu terhadap diare.
b. Indikator Pengukuran :
Penyuluhan mengenai diare dilakukan 1 kali, meliputi pengertian,
jenis, faktor risiko, penyebab, tanda gejala, tanda bahaya, komplikasi,
cara penularan pada kelompok perlakuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c. Skala Pengukuran :
Nominal dikotomik (diberi dan tidak diberi penyuluhan).
d. Alat ukur : presensi.
2. Variabel Terikat : Pengetahuan Ibu
a. Definisi Operasional :
Semua pemahaman ibu terhadap materi diare yang telah
disampaikan. Pemahaman ini meliputi pengertian, jenis, faktor risiko,
penyebab, tanda gejala, tanda bahaya, komplikasi, cara penularan.
b. Indikator Pengukuran :
Ibu mampu menjawab soal mengenai pengetahuan mengenai diare,
yang diberikan sebanyak 2 kali pada saat sebelum dan sesudah
penyuluhan dilakukan pada kelompok perlakuan maupun kelompok
kontrol dengan jarak antara pretest dan posttest 15 hari.
c. Skala Pengukuran : Interval.
d. Alat Ukur : Kuesioner.
I. Cara Kerja
1. Intervensi
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, dilakukan studi pendahuluan dan
penyusunan proposal terhadap permasalahan yang diambil sebagai
instrumen penelitian dan perizinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan di RW 26 Jebres pada
bulan Februari – Juni 2012 yang meliputi
1) Melakukan pretest pada kelompok perlakuan maupun kelompok
kontrol, responden diberi waktu selama 15 menit untuk mengisi
kuesioner. Dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Juni 2012 di RW 26
Jebres. Pretest dilakukan secara door to door, kemudian ibu diberi
kuesioner untuk diisi. Pengisian kuesioner ditunggu oleh petugas.
Pretest pada kelompok kontrol difasilitasi oleh teman peneliti,
sedangkan pretest pada kelompok perlakuan difasilitasi oleh
peneliti sendiri.
2) Melakukan penyuluhan diare pada kelompok perlakuan. Pemberian
informasi mengenai diare dilakukan satu kali secara door to door
dengan media leaflet. Penyuluhan dilakukan pada tanggal 2 – 6
Juni 2012 selama 30 menit, responden diberi kesempatan untuk
bertanya. Penyuluhan dilakukan sendiri oleh peneliti. Pada
kelompok kontrol, tidak diberikan penyuluhan sama sekali.
3) Melakukan posttest dengan kuesioner pada sampel kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Posttest dilakukan satu kali
dalam jarak 15 hari setelah pemberian pretest. Responden diberi
waktu 15 menit untuk mengisi kuesioner tanpa membuka leaflet.
Posttest dilakukan pada tanggal 17 – 21 Juni 2012, dilakukan
secara door to door, kemudian ibu diberi kuesioner untuk diisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Pengisian kuesioner ditunggu oleh petugas. Posttest pada
kelompok kontrol difasilitasi oleh teman peneliti, sedangkan
posttest pada kelompok perlakuan difasilitasi oleh peneliti sendiri.
2. Instrumen Penelitian :
Media yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan adalah leaflet.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data ialah
kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti, karena belum adanya
kuesioner baku mengenai penelitian ini. Dalam penyusunan kuesioner ini
berpedoman pada kerangka konsep serta mengacu pada variabel
penelitian. Instrumen penelitian ini menggunakan pertanyaan tertutup
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan
(Hidayat, 2007). Untuk kisi – kisi kuesioner penelitian, terlampir pada
tabel lampiran nomer 7.
Setelah itu, untuk teknik penskoran digunakan skala Guttman. Jika
jawaban benar maka diberi angka 1, sedangkan jawaban salah diberi angka
0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3. Skema Cara Kerja Penelitian
Gambar 3.3
Skema Cara Kerja Peneliti
Peneliti
Kuesioner
Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
Posttest
Analisis
Data
PENYULUHAN Waktu : 30 menit Metode : ceramah, tanya jawab Media : leaflet
Hasil
diolah
Responden menjawab kuesioner
Pemberian Skor Skala Guttman
Uji validitas dan
reliabilitas
Hasil
diolah
Responden menjawab kuesioner
Posttest
Pretest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4. Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden untuk diisi, maka
harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hal ini dimaksudkan agar
kuesioner tersebut benar – benar bisa digunakan untuk mengukur
pengetahuan responden. Para ahli berpendapat, jumlah sampel yang
dibutuhkan untuk uji validitas dan reliabilitas adalah 30 anggota
(Sugiyono, 2010). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 ibu
yang memiliki balita di RW 35 Jebres Surakarta. Karena memiliki
karakteristik yang sama dengan sampel.
Kemudian hasil yang diperoleh diolah menggunakan program komputer
Statistical Package Social Sience (SPSS), sebagaimana berikut ini :
a. Uji Validitas
Validitas pengukuran memiliki pengertian sejauh mana
pengukuran yang dilakukan benar – benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rumus Pearson Product Moment (Taufiqurrohman,
2008).
Setelah dilakukan perhitungan, selanjutnya perlu dibandingkan
antara hasil perhitungan dengan angka kritik tabel korelasi r
menggunakan taraf signifikasi 0,05. Soal kuesioner dinyatakan valid
apabila r hitung > r tabel (Hidayat, 2007).
Hasil yang diperoleh dari uji validitas kuesioner tentang
pengetahuan terhadap diare pada balita dengan jumlah soal 74 item,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
didapatkan 50 item valid yang selanjutnya dipergunakan untuk
pengambilan data penelitian dan 24 item tidak valid (pernyataan 2, 3,
7, 11, 15, 18, 20, 25, 27, 30, 35, 38, 41, 45, 48, 50, 53, 54, 58, 61, 66,
68, 70, 74) tidak dipergunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung maksud sejauh mana instrumen
menghasilkan pengukuran yang sama, meskipun digunakan oleh
pengamat yang berbeda pada waktu yang sama atau digunakan oleh
pengamat yang sama pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2010 ;
Taufiqurrohman, 2008).
Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen
adalah Spearman-brown dengan teknik split-half. Instrumen dikatakan
reliabel jika r hitung > r tabel (Hidayat, 2007). Diperoleh nilai r hitung
= (0,922) > r tabel = (0,226). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
instrumen reliabel.
J. Cara Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat
langkah – langkah yang harus ditempuh diantaranya :
a. Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
dikumpulkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Coding
Merupakan kegiatan pemberian kode numerik / angka terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Kegiatan ini sangat penting untuk
membantu memudahkan pengolahan data dengan menggunakan
komputer.
c. Data Entri
Yaitu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam
database komputer dengan menggunakan program SPSS.
K. Analisis Data
Arikunto (2009), berpendapat bahwa analisa data adalah tahap dimana
data diolah dan dianalisa dengan teknik-teknik tertentu yaitu
1. Analisis Univariat
Menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif
dengan menghitung distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis
secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden,
variabel pengetahuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang
diare balita pada ibu (Hidayat, 2007).
2. Uji Prasyarat Analisis
Analisis statistik parametrik, data harus memenuhi persyaratan
distribusi tertentu. Uji prasyarat yang harus dipenuhi yaitu:
a. Uji Normalitas Data
Data sampel yang digunakan hendaknya memenuhi persyaratan
distribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro–wilk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila p-value > 0,05
(Dahlan, 2009).
b. Uji Homogenitas Varians
Data sampel disyaratkan memiliki varians yang sama.
Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik yang
didasarkan pada rata – rata. Dikatakan homogen jika data memiliki
p-value > 0,05.
Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama
maka uji statistik dapat dilanjutkan dengan uji parametrik. Namun
jika data tidak berdistribusi normal dan tidak memiliki varians
yang sama maka dilakukan dengan menggunakan uji
nonparametrik (Budi, 2006).
3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat
hubungan ke dua variabel, antara variabel bebas dengan variabel
terikat (Hidayat, 2007).
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan parametrik, teknik
analisis bivariat dengan menggunakan rumus t - test dua sampel bebas,
karena pada penelitian ini ada dua kelompok sampel yang berasal dari
kelompok berbeda.
Nilai yang dibandingkan merupakan perubahan nilai pretest dan
posttest dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Setelah uji
normalitas dilakukan, data dianalisis dengan menggunakan program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Statistical Package for Social Sience (SPSS), kemudian dianggap
signifikan apabila diperoleh nilai p-value < 0,05 dan nilai t hitung > t
tabel (Sugiono, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Desa Tegal Kuniran merupakan salah satu desa di wilayah kerja puskesmas
Ngoresan Jebres. Desa ini berada dalam Rukun Warga (RW) 26 yang dibagi
menjadi 4 Rukun Tetangga (RT). Pada wilayah ini terdapat balita sebanyak 60
anak. Dan semua ibu balita diambil sebagai sampel dalam penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan di daerah ini, bertujuan untuk mengamati pengaruh
penyuluhan tentang diare terhadap pengetahuan ibu di RW 26 Jebres Surakarta.
Penelitian dilakukan dengan cara mengetahui pengujian pengetahuan awal
(pretest) baru kemudian dilakukan pemberian penyuluhan dilanjutkan dengan
pengujian pengetahuan akhir (posttest) dengan menggunakan kelompok kontrol
sebagai pembanding. Jumlah keseluruhan subjek penelitian ada 60 responden (30
responden kelompok perlakuan dan 30 responden kelompok kontrol).
Hasil penelitian di RW 26 Jebres, berdasarkan dari data perhitungan statistik
menunjukkan bahwa p-value = 0,000 dimana nilai p-value < 0,05 (0,000 < 0,05).
Hasil ini menyatakan bahwa H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan tentang diare pada balita setelah diberikan
penyuluhan dengan yang tidak diberikan penyuluhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
A. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Karakteristik responden berdasar umur pada kelompok perlakuan
dan kontrol berada dalam rentang umur 21 – 42 tahun. Dikelompokkan
menurut data umur responden yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut
ini.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Berdasar Umur Pada Kelompok Perlakuan
Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 21 – 30 16 53,3 31 – 40 11 36,7 41 – 50 3 10
Sumber : Data primer, 2012
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Berdasar Umur Pada Kelompok Kontrol
Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 21 – 30 19 63,3 31 – 40 9 30 41 – 50 2 6,7
Sumber : Data primer, 2012
Pada tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan jumlah responden berdasarkan
umur. Pada kelompok perlakuan mempunyai jumlah responden
terbanyak yaitu pada golongan umur 21 – 30 tahun yaitu sebanyak
53,3 % dan yang memiliki jumlah responden terendah yaitu pada
golongan umur 41 – 50 tahun sebanyak 10 %.
Kelompok kontrol mempunyai jumlah responden terbanyak pada
golongan umur 21 – 30 tahun yaitu 63,3 % dan memiliki jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
responden terendah pada golongan umur 41 – 50 tahun yaitu sebanyak
6,7 %.
b. Pendidikan
Dari hasil penyebaran kuesioner diperoleh hasil bahwa semua
responden pernah mendapat pendidikan. Karakteristik pendidikan
responden dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut ini.
Tabel 4.3 Pendidikan Pada Kelompok Perlakuan
Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) Sekolah Dasar (SD) 4 13,3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 33,3 Sekolah Menengah Atas (SMA) 11 36,7 Perguruan Tinggi (PT) 5 16,7 Sumber : Data primer, 2012 Tabel 4.3 Pendidikan Pada Kelompok Kontrol
Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) Sekolah Dasar (SD) 5 16,7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 8 26,7 Sekolah Menengah Atas (SMA) 10 33,3 Perguruan Tinggi (PT) 7 23,3
Sumber : Data primer, 2012 Kedua tabel di atas menunjukkan pada kelompok perlakuan,
memiliki jumlah responden terbanyak pada pendidikan SMA yaitu
36,7 % dan jumlah responden terendah pada pendidikan SD sebanyak
13,3 %.
Pada kelompok kontrol, jumlah responden terbanyak
berpendidikan SMA 33,3 % dan jumlah reponden terendah
berpendidikan SD 16,7 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c. Pekerjaan
Kedua tabel di bawah ini menunjukkan karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan.
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden Pada Kelompok Perlakuan
Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) Bekerja 7 23,3 Tidak Bekerja 23 76,7
Sumber : Data primer, 2012
Tabel 4.6 Pekerjaan Responden Pada Kelompok Kontrol
Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) Bekerja 11 36,7 Tidak Bekerja 19 63,3 Sumber : Data primer, 2012
Dilihat dari tabel di atas karakteristik responden terbanyak adalah
tidak bekerja. Untuk kelompok perlakuan responden yang bekerja
sebanyak 23,3 % dan responden yang tidak bekerja 76,7 %. Pada
kelompok kontrol, responden yang bekerja sebanyak 36,7 % dan
responden yang tidak bekerja sebanyak 63,3 %.
B. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data menggunakan metode Shapiro-wilk. Metode
Shapiro-wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel
distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian dibagi dalam dua kelompok
untuk dikonversi dalam Shapiro-wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi
dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal.Uji Shapiro-wilk
digunakan untuk besar sampel ≤ 50 (Dahlan, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Uji Shapiro-wilk diasumsikan bahwa dianggap signifikan, jika
diperoleh nilai p-value > 0,05 dan nilai t hitung > t tabel. Berdasarkan
hasil uji normalitas dengan Shapiro-wilk maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Pengetahuan p-value Keterangan Kelompok perlakuan 0,177 Berdistribusi normal Kelompok kontrol 0,100 Berdistribusi normal
Sumber : Data primer, 2012
Dari hasil Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pada kelompok perlakuan
mempunyai p-value 0,177 dan nilai pada kelompok kontrol mempunyai
nilai p-value 0,100. Oleh karena nilai p-value > 0,05 maka dapat diketahui
bahwa sebaran data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari varians yang sama. Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Levene Test.
Uji ini diasumsikan bahwa suatu data dikatakan memiliki varians yang
sama apabila p-value>0,05 (Budi, 2010). Berdasarkan hasil uji
homogenitas diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas
Varians p-value Keterangan Based on Mean 0,70 Homogen Based on Median 0,71 Homogen Based on Median and with adjusted df 0,72 Homogen Based on trimmed mean 0,57 Homogen
Sumber : Data primer, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa angka p-value untuk varians Based
on Mean adalah 0,70. Maka, dapat diketahui bahwa data memiliki varians
yang homogen atau berasal dari populasi dengan varians yang sama,
karena 0,70 > 0,05.
C. Hasil Penelitian
Tabel 4.9
Hasil Pretest Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Kelompok Rerata Pretest Rerata Posttest Rerata Selisih Perlakuan 35, 43 43,47 8,10 Kontrol 35,80 36,87 1,07
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada kelompok perlakuan yang
diberikan penyuluhan tentang diare pada balita, mempunyai selisih nilai
sebesar 8,10 sedangkan pada kelompok kontrol hanya memiliki selisih nilai
1,07. Sehingga diperoleh hasil bahwa selisih nilai kelompok perlakuan jauh
lebih besar daripada selisih nilai pada kelompok kontrol yang tidak diberikan
penyuluhan sama sekali.
C. Hasil Analisis Bivariat
Untuk membuktikan signifikansi selisih nilai antara kedua kelompok
dilakukan pengujian sebagai berikut.
Tabel 4.10
Rekap Hasil Uji t – test sampel bebas
Kelompok Selisih Rerata Hasil Pretest Posttest
Nilai t df p-value
Perlakuan 8,1 19,345 58 0,000 Kontrol 1,07
Sumber : Data primer, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung 19,345 dengan p-value
sebesar 0,000. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan df sebesar 58
dengan nilai taraf signifikasi 0,05 sehingga nilai p value < 0,05 (0,000 < 0,05).
Maka, diputuskan H0 ditolak atau Ha diterima. Dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara kelompok yang diberi
penyuluhan (kelompok perlakuan) dan yang tidak diberi penyuluhan
(kelompok kontrol).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang karakteristik responden. Pengaruh
penyuluhan tentang diare pada balita terhadap pengetahuan ibu. Berdasarkan hasil
analisis, dapat diketahui bahwa terdapat 3 karakteristik pada ibu yang dianalisis
yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan. Dalam melakukan penelitian tidak ada
kendala yang dialami oleh peneliti.
A. Karakteristik responden
Peneliti mendata beberapa faktor luar yang dapat mempengaruhi
pengetahuan responden selain faktor penyuluhan, diantaranya adalah faktor
umur, pendidikan dan pekerjaan responden. Pada penelitian ini ternyata
didapatkan hasil faktor – faktor luar tersebut hampir sama antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perubahan
pengetahuan yang terjadi karena pengaruh penyuluhan.
Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil penilaian pada kelompok perlakuan
maupun kelompok kontrol di RW 26 Jebres dengan jumlah RT sebanyak 4
dan jumlah total responden perlakuan 30 orang dan kontrol 30 orang dengan
rentang usia antara umur 21 sampai 42 tahun. Bertambahnya usia seseorang,
memberikan konsekuensi berupa terjadinya perubahan pada aspek fisik dan
psikologis sehingga taraf berfikir seseorang yang semakin matang dan dewasa.
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada
usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya
upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual,
pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada
penurunan pada usia ini (Mubarak dkk, 2007; Nursalam, 2008).
Berdasarkan distribusi jenjang pendidikan terakhir responden dari
kelompok perlakuan maupun kontrol didapatkan hasil, mayoritas responden
berpendidikan terakhir SMA. Tingkat pendidikan responden merupakan salah
satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pengetahuan responden yang
diteliti. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin mudah pula
mereka menerima informasi. Perlu ditekankan bahwa seorang yang
berpendidikan formal rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula
(Nursalam & Ferry, 2008).
Mubarak dkk (2007) mengatakan bahwa peningkatan pengetahuan tidak
mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Dalam hal ini penyuluhan kesehatan juga dapat
digolongkan dalam pendidikan non formal.
Berdasarkan tingkat pekerjaan responden, didapatkan hasil bahwa sebagian
besar responden pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol adalah
ibu rumah tangga yaitu 76,7 % dan 63,3 % dari keseluruhan anggota
kelompok. Pekerjaan berkaitan erat dengan status ekonomi, pada status
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
ekonomi dalam keluarga mempengaruhi daya beli keluarga dalam memenuhi
kebutuhan, semakin tinggi pendapatan keluarga akan lebih mudah
mendapatkan informasi tentang diare, misalkan mengikuti seminar atau
membeli buku tentang diare dibanding dengan status ekonomi rendah (Efendi
& Makhfudli, 2009). Pekerjaan merupakan kegiatan utama yang dilakukan
untuk mencari nafkah. Lingkungan pekerjaan dapat digunakan sebagai sarana
dalam mendapatkan informasi yaitu dengan bertukar pikiran dengan teman-
teman di lingkungan kerja (Notoatmodjo, 2010).
B. Pengaruh Penyuluhan Tentang Diare Pada Balita Terhadap Pengetahuan
Ibu
Ceramah merupakan metode belajar tradisional, dimana bahan disajikan
oleh penyuluh secara monologue sehingga pembicaraan lebih bersifat satu
arah. Peran penyuluh lebih banyak dalam hal keaktifannya untuk memberikan
materi penyuluhan, sementara peserta penyuluhan atau responden
mendengarkan dengan teliti serta memahami pokok-pokok dari pernyataan
yang dikemukakan oleh penyuluh (Maulana, 2009).
Metode ceramah memiliki beberapa keterbatasan maka dalam
penggunaannya metode ceramah dapat digabung dengan metode-metode yang
lain sehingga disebut sebagai metode ceramah bervariasi. Metode ceramah
bervariasi bisa digabungkan dengan cara diskusi, demostrasi menggunakan
media leaflet, poster, LCD dan lain - lain (Dharma, 2008).
Menurut Notoatmodjo (2010), metode diskusi (tanya jawab) dalam
penyuluhan digunakan sebagai peningkatan metode ceramah. Dengan kedua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
metode tersebut, informasi-informasi kesehatan yang diberikan tidak hanya
bersifat searah saja, tetapi juga dua arah. Dengan demikian, pengetahuan-
pengetahuan kesehatan dapat diperoleh secara mantap dan lebih mendalam.
Berdasarkan penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa dengan adanya
penggabungan metode tanya jawab dan ceramah yang ditunjang dengan media
leaflet diharapkan hasil dari penyuluhan lebih maksimal, karena dengan tanya
jawab dan ceramah yang ditunjang media leaflet, bukan hanya indera
pendengaran saja yang digunakan responden untuk menerima informasi baru
melainkan juga indera penglihatan. Disamping itu, responden juga
berpartisipasi langsung dalam membentuk pengetahuannya sehingga bukan
hanya sebagai penerima pasif informasi saja. Hal tersebut kemudian
dibuktikan dengan selisih hasil posttest dan pretest antara kelompok perlakuan
dan kontrol yang mengalami perbedaan signifikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini adalah
penyuluhan dengan metode ceramah dan tanya jawab yang ditunjang media
leaflet, berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan responden.
Sebagaimana tujuan dari suatu penyuluhan adalah untuk tercapainya
perubahan yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu akan kesehatan yang
dapat dinilai dari perubahan pengetahuan responden (Fitriyani, 2011).
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Kusumaningtyas (2011) dengan
judul ” Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Mengenai Pemberian Makanan Yang Baik Untuk Balita”. Metode yang
digunakan adalah ceramah dan diskusi dengan alat bantu powerpoint dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
leaflet. Hasil dari penelitian itu adalah ada pengaruh penyuluhan gizi terhadap
tingkat pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan yang baik bagi balita.
Pada penelitian ini, ibu tidak hanya mendengar tetapi juga dapat melihat
materi dari powerpoint dengan tampilan penyajian materi dan gambar yang
menarik. Sehingga, penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah yang
digabung dan diskusi didukung dengan media powerpoint mampu
meningkatkan pengetahuan ibu.
Penelitian sejenis lainnya berjudul ” Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Menu Seimbang Untuk Balita Di Dusun Krangkeng
Desa Bendosari Sukoharjo” dilakukan oleh Astuti (2011). Metode yang
digunakan yaitu ceramah dan presentasi, lalu untuk alat bantu juga
menggunakan powerpoint dan leaflet. Diperoleh hasil bahwa ada pengaruh
penyuluhan gizi terhadap pengetahuan ibu tentang menu seimbang untuk
balita. Hal ini terjadi karena penyuluhan dengan metode ceramah dan
presentasi yang dibantu dengan powerpoint dan leaflet membuat tidak hanya
indera pendengaran saja yang menangkap informasi namun juga indera
penglihatan. Tampilan materi yang disusun secara menarik dan sistematis juga
bisa memudahkan responden untuk memahami materi penyuluhan yang
disampaikan. Sehingga menyebabkan kemampuan ibu setelah diberikan
penyuluhan meningkat.
Penelitian yang lain diteliti oleh Noviati (2011), berjudul ”Pengaruh
Penyuluhan Dengan Metode Demonstrasi Dan Praktek Terhadap Pengetahuan
Ibu Dan Asupan Gizi Balita Dengan Gizi Kurang, Di RSPAD Gatot Soebroto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Jakarta”. Penelitiaan ini menggunakan metode demonstrasi dan praktek.
Hasilnya adalah ada pengaruh penyuluhan dengan metode demonstrasi dan
praktek terhadap pengetahuan ibu dan asupan gizi balita dengan gizi kurang.
Penyuluhan dengan menggunakan metode tersebut sangat efektif karena
responden dapat langsung melihat dan mendengar penjelasan dari penyuluh
secara nyata dengan menggunakan alat dan bahan asli tanpa membayangkan.
Jadi, materi yang disampaikan dapat langsung diaplikasikan secara nyata pada
alat dan bahan. Sehingga, informasi yang diperoleh ibu dapat ditangkap
secara mendalam kemudian dapat menyebabkan peningkatan pengetahuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
1. Selisih rerata pengetahuan ibu tentang diare pada balita pada ibu yang
diberikan penyuluhan yaitu 8,10.
2. Sesisih pengetahuan ibu tentang diare pada balita pada ibu yang tidak
diberikan penyuluhan yaitu 1,07.
3. Ada pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita terhadap pengetahuan
ibu yang dilaksanakan di RW 26 Jebres Surakarta.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penyuluhan tentang diare
pada balita terhadap pengetahuan ibu, disarankan :
1. Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat khususnya para ibu, untuk lebih meningkatkan
pengetahuan secara aktif dengan mengikuti penyuluhan – penyuluhan
yang diadakan oleh petugas kesehatan sehingga dapat ikut berpartisipasi
meningkatkan derajat kesehatan.
2. Untuk Institusi Pendidikan
Diharapkan aktivitas akademik ikut berperan serta di dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan melalui
kegiatan pengabdian masyarakat dengan kegiatan penyuluhan kesehatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
kepada masyarakat pada umunnya dan pada ibu balita khususnya tentang
kesehatan balita.
3. Untuk Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan diharapkan dalam memberikan penyuluhan tentang
diare pada balita dilakukan secara periodik untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian balita akibat diare.
4. Untuk Peneliti
Peneliti selanjutnya diharapkan agar bisa melakukan penelitian tentang
pengaruh penyuluhan tentang diare pada balita terhadap pengetahuan ibu,
dengan sampel yang lebih banyak serta menggunakan metode penyuluhan
dan media yang lebih baik dari penelitian sebelumnya. Sehingga dapat
digunakan sebagai penyempurna penelitian sebelumnya.