pengaruh penggunaan metode ctl (contextual...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN METODE
CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA KONSEP GERAK DAN ENERGI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh
RESMIYATI NUR AFIYAH
NIM 109018300080
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
RESMIYATI NUR AFIYAH (109018300080). “Pengaruh Penggunaan
Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Gerak dan Energi”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Metode
CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa pada
Gerak dan Energi. Penelitian ini dilakukan di MI Jam’iyatul Khoir Ciputat.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain
nonrequivalen control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 siswa
kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Pengukuran hasil belajar siswa
berdasarkan pada instrumen penelitian berupa tes berbentuk pilihan ganda
sebanyak 20 soal dengan penskoran 0-1. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t
diperoleh bahwa thitung>ttabel (9,34 > 2,00), pada taraf signifikan 0,05. Hal ini
menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan Metode Kontekstual Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Gerak dan Energi.
Kata kunci : Metode CTL, Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
RESMIYATI NUR AFIYAH (109018300080). “The Influence of Using CTL
Contextual Teaching and Learning to The Result Study of Camistry of Mofe
and Energy”. Skripsi Elemenry School Teacher Education Departement,
Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Training Islamic State University Syarif
Hidayatullah Jakarta.
The study aims of this research is to know influence of Using Contectual
Metode to The Result Study of Camistry of Mofe and Energy.This research
executed in MI Jam’iyatul Khoir Ciputat. This research used quasi experiment
study with nonrequivalent control group design. The sampel is taken by using
technique of purposive sampling. The amount of research sample is 30 students
for experiment class and 30 students for controclass. The measurement of the
result study pursuant to instrument to test is multiple choice consisthing 20
quetion and score is 0-1. According to the conclution using t test get value t count
> t table, (9,34 > 2,00),at signification at level 0,05, able to expressed that there
are influene which significant. It shows that there is effect of Using Contectual
Metode to The Result Study of Camistry of Mofe and Energy.
keyword : Contectual Metode, Result study
iii
KATA PENGANTAR
Biamillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi
Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa
mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah. Disadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini bahwa
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan,
pengarahan, dukungan serta motivasi dari berbagai pihak dan orang-orang
terdekat penulis sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada
kesempatan kali ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril maupun
materil, sehingga yang skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Dra. Nurlena Rifai, M.A Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Fauzan, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Tonih Feronika, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia
memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing
serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. M. Yusuf Hs, S.Ag., Kepala MI Jam’iyatul Khoir Ciputat yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
dalam pembuatan skripsi ini.
iv
5. Siti Khotimah, S.Fil, guru pembimbing MI Jam’iyatul Khoir Ciputat, serta
seluruh guru, staff dan siswa-siswi MI Jam’iyatul Khoir Ciputat yang
memberikan banyak pengetahuan selama peneliti menjalankan penelitian.
6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Faizin dan Ibunda Jamilah yang tiada
hentinya memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menjadi
motivasi dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril dan materiil
kepada penulis.
7. Suami Tercinta Saeful Mu’min, S.S yang mengisi hari-hari selama
penyusunan skripsi kepada penulis dan memberikan support yang luar biasa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Sahabat-sahabat seperjuanganku semasa kuliah Nur Aprilliani, S.Pd, Nur
Najmi Laila, S.Pd, Diny Wulandari Putri, S.Pd dan seluruh teman-teman
PGMI angkatan 2009. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan selama
ini, serta canda tawa yang menghiasi hari-hari penulis.
9. Sahabat-sahabatku tersayang di Lembaga Pendidikan al-Qur’an (LPQ)
Masjid Fathullah UIN yang telah memberikan banyak motivasi dan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas
segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan
karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan dapat
memberikan kontribusi bagi peninggkatan kualitas pendidikan. Amin ya rabbal
alamin.
Jakarta, Mei 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah......................................... ............................ 4
C. Pembatasan Masalah......................................................... ............ 5
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. TujuanPenelitian............................................................................ 5
F. ManfaatHasilPenelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN,
KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
a. Pengertian . ........................................................................ 7
b. Komponen Pembelajaran Kontekstual/CTL . ................... 9
c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual/CTL. ................. 12
d. Konsep Dasar CTL. ........................................................... 12
e. Kelebihan dan Kekurangan CTL....................................... 14
2. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar. ............................................................ 15
vi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar. ...................... 17
3. Hakikat Hasil Belajar. ............................................................. 18
4. Gerak Benda dan Energi. ........................................................ 20
a. Gerak Benda
1) Macam-macam gerak benda. ....................................... 20
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda. ........ 21
b. Energi
1) Pengertian Energi. ....................................................... 22
2) Macam-macam Energi. ............................................... 22
3) Sumber Energi dan Kegunaannya. .............................. 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 24
D. Perumusan Hipotesis ..................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 26
B. Metode Penelitian .......................................................................... 26
C. Desain Penelitian ........................................................................... 26
D. Populasi dan Sampel. .................................................................... 27
E. Variabel Penelitian ........................................................................ 28
F. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................... 28
G. Prosedur Penelitian. ....................................................................... 29
1. Pendahuluan. ........................................................................... 29
2. Pelaksanaan. ............................................................................ 29
3. Akhir........................................................................................ 29
H. Instrumen Peneltian. ...................................................................... 30
1. Uji Validitas. ........................................................................... 32
2. Realiabitas ............................................................................... 33
3. Taraf Kesukaran. ..................................................................... 34
4. Daya Pembeda. ........................................................................ 35
vii
I. Teknik Analisis Data. .................................................................... 36
1. Uji Prasyarat Hipotesis. .......................................................... 36
a) Uji Normalitas. ................................................................. 36
b) Uji Homogenitas. ............................................................. 37
2. Uji Hipotsis. .......................................................................... 38
3. Hipotesis Statistik. ................................................................ 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 40
1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................ 40
2. Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. .............. 43
3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data. ........................................... 45
a. Uji Normalitas Data Pretest . ............................................ 45
b. Uji Homogenitas Data Pretest .......................................... 46
c. Uji Data Pretest. ................................................................ 47
d. Uji Normalitas Data Postest. ............................................. 47
e. Uji Homogenitas Data Postest. ......................................... 48
4. Hasil Uji Hipotesis. ................................................................. 49
B. Pembahasan Penelitian .................................................................. 49
BAB V SIMPULAN, DAN SARAN
A. Simpulan........................................................................................ 54
B. Saran .............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Materi Sumber Energi dan Kegunaanya .......................................... 23
Gambar 2.2. Materi Sumber Energi dan Kegunaanya .......................................... 23
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 25
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Desain Penelitian ................................................................................ 27
Tabel 3.2. Pengumpulan Data ............................................................................. 28
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian ........................................................................... 30
Tabel 3.4 Kriteria Reabilitas .............................................................................. 33
Tabel 3.5. Kriteria Kesukaran ............................................................................ 35
Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 41
Tabel 4.2. Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 42
Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator .................... .43
Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Postest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
44
Tabel 4.5. Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 45
Tabel 4.6. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator ................... 46
Tabel 4.7. Deskripsi Data Pretest Uji Normalitas .............................................. 47
Tabel 4.8. Deskripsi Data Pretest Uji Homogenitas ........................................... 48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis SK/KD ................................................................................. 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 66
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 89
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 106
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol .................................................. 122
Lampiran 6. Instrumen Hasil Belajar Pada Gerak Benda dan Energi ................... 136
Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Tingkat Kesulitan dan Pengetahuan ........................... 142
Lampiran 8. Instrumen Hasil Belajar..................................................................... 144
Lampiran 9. Kunci Jawaban Hasil Tes Belajar ..................................................... 147
Lampiran 10. Perhitungan Validitas ........................................................................ 148
Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas ...................................................................... 150
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran ............................................................................ 152
Lampiran 13. Daya Pembeda ................................................................................... 154
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Soal .................................... 156
Lampiran 15. Data Pretest ........................................................................................ 158
Lampiran 16. Data Posttest...................................................................................... 159
Lampiran 17. Distribusi Nilai Pretest ..................................................................... 160
Lampiran 18. Perhitungan Hasil Data Pretest ........................................................ 164
Lampiran 19. Distribusi Nilai Posttest .................................................................... 166
Lampiran 20. Perhitungan Hasil Data Posttest ........................................................ 170
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan manusia, oleh karenanya kualitas sumber daya manusia sangat
tergantung dari kualitas pendidikan. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang
bagus haruslah melewati sebuah proses belajar dalam hal ini proses belajar siswa
di sekolah. Secara garis besar proses belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor,
yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi sikap terhadap
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan
perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan
berprestasi, dan rasa percaya diri siswa. Faktor ekstern yang mempengaruhinya
yaitu guru, sarana dan prasarana pendidikan, kebijakan penilaian, lingkungan
sosial siswa, dan kurikulum sekolah.
Esensi proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD/MI) adalah
pembelajaran konkrit, yaitu suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis
dan sistematis, pembelajaran yang berknaan dengan kejadian di lingkungan
sekitar siswa. Karenanya pembelajaran yang sifatnya konkrit lebih sesuai bila
diberikan pada siswa Sekolah Dasar (SD/MI). Kondisi pembelajaran seperti ini
harus diupayakan oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses
belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan erat dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip saja tetapi
juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan lebih menjadi
wahana yang mengasyikan bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
2
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.1
Implementasi pembelajaran mata pelajaran IPA di SD/MI harus lebih
memperhatikan karakteristik anak usia SD/MI, diantaranya yaitu belajar dan
bermain kreatif yang dapat dilakukan dengan peniruan, eksplorasi, pengujian
(eksperimentation), dan membangun. Pendekatan aktifitas artistik yaitu kegiatan
berinteraksi dengan lingkungan yang dikaitkan dengan olah pikir, olah rasa, dan
olah estetis sehingga akan diperoleh pengalaman, adapun yang terahir yaitu
belajar aktif dalam membentuk keterpaduan praktikum.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang baik, guru perlu
menciptakan suasana belajar yang dikaitkan langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata, dalam hal ini apakah semua materi IPA bisa dikaitkan langsung
dengan kehidupan nyata? Dan apakah peserta didik juga akan bisa cepat mencerna
dan memahami secara maksimal? Apakah peserta didik sudah belajar sesuai
dengan pengalaman langsung? Peserta didik juga harus sering dilatih secara aktif
karena belajar sendiri merupakan kegiatan “mengalami” hal yang dipelajari dan
berupaya melakuan eksplorasi terhadap hal yang dikaji bahkan berusaha
menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya baik secara
personal individu maupun secara kelompok, karena bagian proses kolaboratif juga
merupakan bagian dari belajar yang akan menciptakan suasana komunikatif
dalam proses belajar.
Dalam upaya untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran, seorang
guru dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai dengan bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik, dengan
mempertimbangkan kemampuan metode pembelajaran tersebut membangkitkan
rangsangan indra penglihatan, pendengaran maupun penciuman atau
kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Guru harus mampu menciptakan
pembelajaran yang konkrit dan menyenangkan sehingga siswa aktif di kelas.
1Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar SD/MI (Jakarta : BNSP,2006), h 154
3
Salah satu dari sekian banyak upaya yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan metode CTL
(Contextual Teaching and Learning). Karena dengan metode ini guru dituntut
berperan sebagai fasilitator tanpa henti yakni membantu siswa menemukan makna
(pengetahuan) karena dalam metode ini peserta didik juga dituntut keterlibatannya
langsung secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Adapun yang mencirikan
metode ini berbeda dari metode-metode yang lain yaitu pembelajaran
dilaksanakan secara autentik dan pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan
pengalaman yang bermakna, terlebih dalam metode ini juga pembelajaran lebih
diutamakan dengan cara berkelompok karena akan tercipta diskusi dan saling
mengoreksi antar teman. Tentunya hal ini akan lebih memungkinkan terciptanya
pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, produktif dan tentunya kesemuanya
dilaksakan dengan sistem yang menyenangkan. Dengan metode ini siswa akan
lebih memahami, karena pembelajaran dilakukan dengan lebih konkrit dan
realistis.
Berdasarkan karakteritik dari metode CTL tersebut, maka salah satu
konsep yang cocok untuk diterapkan dengan metode CTL (Cotextual Teaching
and Learning) adalah konsep gerak dan energi di kelas 3 SD. Di SD konsep gerak
benda dan energi juga dipelajari di kelas 4, namun tentunya yang membedakannya
yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar itulah yang harus dicapai oleh guru dalam menyampaikan
pelajaran dalam hal ini pelajaran IPA. Standar kompetensi konsep gerak benda
dan energi SD kelas 3 yaitu memahami berbagai cara gerak benda dan
hubungannya dengan energi kemudaian kompetensi dasarnya adalah
menyimpulkan pengamatan gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dan
mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran
dalam kehidupan sehari-hari serta mengidentifikasi sumber energi dan
kegunaanya. Berbeda halnya dengan dengan pengamatan peneliti pada materi
gerak dan benda SD kelas 4 standar kompetensinya yaitu memahami gaya dapat
mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. Peneliti mengamati bahwa siswa
4
kelas 3 dalam memahami konsep gerak benda dan energi perlu pembelajaran yang
konkrit dan nyata serta berhubungan dengan kehidupan siswa, maka peneliti
memutuskan untuk melakukan penelitian di kelas 3 pada konsep gerak dan energi
yaitu dengan menggunakan metode CTL (Contextual Theaching and Learning).
Dengan peneliti menggunakan metode CTL (Contextual Theaching and
Learning) ini diharapkan siswa mampu memahami lebih dalam dan menemukan
serta bisa menjawab kesulitan yang ada. Dengan metode ini pula diharapkan siswa
mampu berfikir lebih kreatif dan mengeksplor pemahaman lebih mendalam serta
bisa mengaitkan materi dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari
disamping siswa mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berharga dan
bermakna.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas,
maka penulis merasa tertarik untuk membahas dan mengangkat masalah tersebut
menjadi sebuah judul skripsi yaitu: “Pengaruh Metode CTL (Contextual
Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak
Benda dan Energi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi adanya beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA masih berpusat pada guru bukan peserta didik
2. Di dalam pengajaran siswa tidak diberi pengalaman langsung sehingga
menganggap pelajaran IPA adalah abstrak dan sulit dipahami
3. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri,
mengikuti atau proses dan mengamati suatu objek
4. Hasil belajar siswa pada konsep gerak dan energi masih tergolong rendah.
5
C. Pembatasan Masalah
Dari berbagai permasalahan yang muncul, dalam hal ini perlu adanya
pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu pada :
1. Metode pembelajaran IPA yang membuat siswa aktif adalah dengan metode
CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Hasil belajar yang akan diukur adalah pada ranah kognitif dari tingkat
mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3)
3. Penelitian dilakukan di kelas III pada konsep gerak dan energi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi
sebagaimana di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian
ini adalah “Apakah terdapat pengaruh metode CTL (Contextual Teaching and
Learning) terhadap hasil belajar siswa pada gerak benda dan energi?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh metode CTL (Contextual Teaching and
Learning) terhadap hasil belajar siswa pada gerak benda dan energi di kelas III MI
Jam’iyatul Khair Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun
manfaat yang diharapkan adalah:
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas secara mandiri
melalui metode CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Mendalami materi melalui penerapan metode CTL (Contextual Teaching and
Learning)
3. Memberikan masukan bagi guru dalam menerapkan metode CTL (Contextual
Teaching and Learning) di dalam proses belajar mengajar
6
4. Memberikan informasi tentang kemajuan yang diperoleh siswa melalui
penggunaan media kontekstual dalam proses belajar mengajar
5. Memberi kontribusi terhadap peningkatan pembelajaran IPA khususnya di
Sekolah Dasar.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA
BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1) Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
a. Pengertian
Proses belajar benar-benar terjadi apabila siswa mampu memproses atau
mengkontruksi sendiri informasi sedemikian rupa sehingga pengetahuan
tersebut menjadi bermakna sesuai dengan kerangka berpikirnya karena proses
belajar yang murni terjadi secara alamiah dimana proses berpikirnya disebut
dengan kontekstual atau sesuai dengan keadaan yang terjadi, dalam arti
kaitannya dengan lingkungan, pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka miliki. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa belajar dengan
proses pencarian hubungan untuk menemukan makna dan manfaat
pengetahuan tersebut.1
Teaching adalah refleksi sistem kepribadian seorang guru yang bertindak
secara profesional. Dan Learning adalah refleksi sistem kepribadian siswa
yang menunjukan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.2
Dengan kedua definisi ini, dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini, guru
berperan sebagai fasiltator tanpa henti, yakni membantu siswa menemukan
makna (pengetahuan). Dalam pengertian yang lain disebutkan Contextual
Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka.3
1 Dewi Salama P, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2008), h. 15
2 A. Chaedar Alwasilah, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-
Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: Mizan Learning Center,2006), h.19 3 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(jakarta : prenada Media Group, 2005), h. 109
8
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) berfokus
pada pengembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga
pemahaman konteks siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajari
dengan dunia nyata, dalam hal ini pembelajaran kontekstual juga merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.4
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang
menekankan pada keterkaitan antara materi pelajaran dengan dunia nyata,
sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi
hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.5
CTL memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan
karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga peserta didik dapat
mempraktekkan secara langsung apa yang dipelajarinya, sehingga
pembelajaran kontekstual dapat mendorong peserta didik untuk memahami
hakekat, makna dan manfaat belajar, maka akan lebih memungkinkan peserta
didik rajin dan termotivasi untuk belajar, bahkan bisa kecanduan belajar. 6
Kondisi tersebut dapat terwujud apabila peserta didik dapat menyadari
tentang apa yang mereka perlukan untuk hidup, dan bagaimana cara
menggapainya. Dalam upaya itu mereka memerlukan guru sebagai pengarah
dan pembimbing.
Dalam mempelajaran kontekstual, guru tidak hanya menyampaikan
materi yang berupa hafalan tetapi juga bagaimana menjadikan peserta didik
dapat belajar dengan mudah dan guru mampu mengatur lingkungan
lingkungan belajar, strategi pembelajaran dan sarana pembelajaran yang
4 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h. 57
5 Sofan Amri, Konstruksi Pengembangan Pembelajran, (Jakarta : Prestasi Pustakarya,
2010), h. 193 6 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Belajar KBK (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm.137
9
memadai dan memungkinkan peserta didik termotivasi untuk belajar.7
Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting dan sangat menunjang
pembelajaran kontekstual, dan keberhasilan secara keseluruhan.
b. Komponen Pembelajaran Kontekstual /CTL
CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen.
Komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan CTL. Adapun tujuh komponen tersebut adalah:
a. Konstruktivisme (Constructivism)
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman nyata siswa,
dalam hal ini pembelajaran CTL pada dasarnya mendorong siswa agar dapat
mengonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman.8
Penerapan komponen konstruktivisme dalam pembelajaran melalui CTL,
siswa didorong untuk mengonstruksi pengetahuan sendiri melalui
pengalaman nyata.
b. Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
kontekstual yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis, praktisnya pengetahuan bukanlah sejumlah fakta
hasil dari mengingat tetapi hasil dari proses menemukan sendiri, dengan
demikian diharapkan siswa memiliki sikap yang ilmiah, rasional, dan logis
yang semuanya itu diperlukan sebagai dasar pembentukan kreativitas peserta
didik.9
c. Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya,
karena bertanya adalah mengembangkan sifat ingin tahu siswa, sehingga
melalui proses bertanya siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan
7 Opcit, Sofan Amri, h. 193 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Prenada Media Group 2006), hlm 264 9Ibid,
10
mandiri.10
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru
untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.
Karena siswa dirangsang untuk mampu mengembangkan ide yang lebih
inovatif, bersosialisasi dan bertukar pendapat dengan temannya.
Kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan
pembelajaran. Karena dengan bertanya pengertian dan pemahaman dapat
diperoleh lebih mantap. Sehingga segala bentuk kesalahpahaman dan
kelemahan daya tangkap terhadap pelajaran dapat dihindari semaksimal
mungkin.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep pembelajaran dalam pembelajaran kontekstual menyarankan
agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain (Team
Work), kerjasama itu dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok
belajar yang dibentuk secara formal maupun dalam lingkungan secara
alamiah, dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
bersifat heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya,
maupun dilihat dari bakat dan minatnya. 11
Maka yang cepat belajarnya
diharapkan akan membantu mendorong yang lambat belajarnya.
Kegiatan masyarakat belajar sesuai dengan salah satu prinsip yang
digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu prinsip sosial. Satu
sama lain saling membantu, bekerja sama dan berinteraksi untuk
memecahkan suatu masalah. Kegiatan masyarakat belajar juga diharapkan
sisswa akan berwawasan luas karena banyak pengetahuan dan pengalaman
yang diperoleh dari berbagai sumber.
e. Pemodelan (Modelling)
Yang dimaksud dengan komponen pemodelan adalah proses
pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat
ditiru oleh setiap siswa, misalnya guru memberikan contoh bagaimana cara
10
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h.
58 11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Prenada Media Group 2006), hlm 267
11
menggunakan sebuah media dalam pembelajaran karena pemodelan tidak
terbatas dari guru saja akan tetapi dapat juga guru memanfaatkan siswa yang
dianggap memiliki kemampuan.12
Pemodelan merupakan komponen yang
cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui pemodelan siswa
dapat terhindar dari pembelajaran yang teoritis-abstrak.
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang
lalu dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian tersebut.13
Refleksi
merupakan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja
diterima. Kunci dari kegiatan refleksi adalah bagaimana pengetahuan itu
mengendap di benak siswa.
Pada akhir pembelajaran guru perlu melaksanakan refleksi. Guru
memberikan kepada peserta didik untuk mengingat kembali apa yang telah
dipelajarinya. Sehingga ia dapat menyimpulkan kembali apa yang telah
dipelajari tentang pengalaman belajarnya.
g. Penilaian nyata (Authentic Assesment)
Penilaian adalah proses yang dilakukan guru untuk pengumpulan
berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa,
dari gambaran perkembangan belajar siswa tersebut perlu diketahui oleh guru
agar bisa memastikan bahwa siswa benar-benar belajar atau tidak apakah
pengalaman belajar siswa membawa pengaruh positif atau negatif, karena
gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses
pembelajaran, maka biasanya guru tidak hanya melakukan penilaian di akhir
pembelajaran tetapi juga saat proses pembelajaran.14
12 Ibid, h. 267 13
Ibid, h.268 14
Ibid, h.269
12
c. Karakteristik CTL (Contextual Teaching and Learning)
Beberapa karakter pembelajaran berbasis kontekstual, yaitu:
1) Pembelajaran dilaksanakan secara autentik, yaitu pembelajaran yang
diarahkan kepada ketercapaian keterampilan dalam kehidupan nyata dan
alamiah.
2) Memberikan kesematan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang
bermakna.
3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa.
4) Pembelajaran dilaksanakan dengan cara kerja kelompok, diskusi dan
saling mengoreksi antarteman.
5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa
kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan
yang lain secara mendalam.
6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produksi dan
mementingkan kerjasama.
7) Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem yang menyenagkan.15
d. Konsep Dasar Pembelajaran CTL
Pembelajaran kontekstual perlu didasarkan atas prinsip dan strategi
pembelajaran yang mendorong terciptanya lima bentuk pembelajaran
relating, experiencing, applying, cooperating and transferring.16
Strategi
pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan center for occupational research and development
(CORD).
Penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkan sebagai
berikut:
15
Masnur Mulich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2009), h. 42 16
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media
2004) hlm. 16
13
1) Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan
nyata.Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk
membantu peserta didik agar yang dipelajari bermakna.
2) Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, peserta didik
berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya
melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan
menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.
3) Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan
pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.
4) Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif melalui belajar
kelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.
5) Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan
memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.17
Bagi CTL, program pembelajaran adalah rencana guru mengenai
skenario (tahap-tahap) pembelajaran yang akan dilaksanakannya dalam satu
atau lebih pertemuan, untuk itu dalam program tersebut guru biasa melihat
apa saja yang perlu dipersiapkannya sebelum mengajar.18
pembelajaran
kontekstual dituntut untuk menghidupkan kelas dengan cara mengembangkan
pemikiran anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
ketrampilan barunya, serta melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri
untuk semua topik, menciptakan masyarakat belajar dalam kelompok,
mengembangkan sikap ingin tahu siswa dalam bertanya, melakukan refleksi
dan penilaian yang sebenarnya karena kelas yang hidup adalah kelas yang
memberdayakan siswa, yaitu kelas yang produktif dan menyenangkan.19
17 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya:Pustaka
Pelajar, 2009), h .84 18
Ibid, h.85 19
Ibid, Agus Suprijono, h 85
14
e. Kelebihan dan Kekurangan CTL
1. Kelebihan
a) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan
saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,
sehingga tidak akan mudah dilupakan.
b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa
diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
2. Kekurangan/Kelemahan
a) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL.
Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa
dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan
belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan
keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru
bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak
melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari
dan dengan sadar menggunakan strategi– strategi mereka sendiri untuk
belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian
15
dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran
sesuai dengan apa yang diterapkan semula.20
2. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Sejak manusia dilahirkan sampai dewasa, manusia selalu belajar. Hal
tersebut sangat perlu karena sebagai individu harus menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Individu yang telah dewasa mempunyai pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan sikap yang yeng pegembangannya melalui suatu
proses yang dinamakan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang berproses
dan unsur yang sangat mendasar dari penyelenggaraan setiap jenis jenjang
pedidikan.21
Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun
lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, keberhasilan dalam
pendidikan sangat tergantung pada proses pembelajarannya. Akan tetapi
dalam praktiknya, banyak sekolah yang menganggap bahwa belajar
merupakan penambahan pengetahuan, sehingga guru-guru berusaha
memberikan ilmu sebanyak mugkin kepada murid, dimana merekalah yang
giat mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan tersebut.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan terjadi seumur hidup, sejak dia bayi sampai ke liang lahat.22
Belajar sering dianggap sebagai menghafal. 23
Jika orang tua menyuruh
anaknya untuk belajar, maka pada dasarnya ia menyuruh anaknya untuk
menghafal berbagai materi yang akan diujikan. Dalam konteks ini, belajar
adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep yang telah diajarkan. Dengan
demikian, guru akan merasa puas ketika siswa mampu untuk menyebutkan
20
Matthew Chifford and Marica wilson, Contextual Teaching Profesional Learning and
Student Experfences: Lesson Learning From Implementation (education Brief, Desember 2000),
h.2 21
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010), h.87 22
Arief Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), h. 2 23
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta : Prenada Media Group, 2011), h. 87-88
16
kembali fakta-fakta yang telah disampaikan dalam pembelajaran. Maka demi
tercapainya keberhasilan proses pembelajaran, maka seorang guru perlu
memahami apa arti belajar yang sesungguhya.
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut :
b. Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh
langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.
c. Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
d. Cronbach
Learning is shown by a change in behavior as a result of exprience
(belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)
e. Harold Spears
Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to
listen to follow direction (dengan kata lain, bahwa belajar adalah
mengamati,membaca, meniru,mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti
arah tertentu).
f. Geoch
Learning is change in performance as a result of practice (belajar adalah
perubahan performance sebagai hasil latihan)
g. Morgan
Leaning is any relatively permanent change in behavior that is a result of
past ezxperience (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat
permanen, sebagai hasil dari pengalaman.24
Jean Piaget yang dikenal sebagai kontruktivis pertama menegaskan
bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan
akomodasi.25
Sedangkan menurut Hintzman mengemukakan arti belajar yaitu
24
Agus suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem ,(Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2012),h. 2 25
Sofan Amri, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta : Prestasi Pustakarya,
2010), h. 145
17
suatu perubahan yag terjadi dalam diri seseorang, walaupun pada
kenyataannya tidak semua perubahan yang terjadi dalam diri organisme,
disebabkan oleh pengalaman yang mempengaruhi organisme tersebut.
Dengan demikian, perubahan yang disebabkan oleh pengalaman tersebut baru
bisa disebut belajar jika mempengaruhi organisme, yang artinya bahwa
pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan
untuk diartikan sebagai belajar.26
Dari berbagai uraian teori di atas, penulis menyimpulkan belajar
merupakan perkembangan hidup yang berlangsung pada seseorang. Dengan
belajar, seseorang dapat mengalami suatu perubahan kualitatif individu
dengan lingkungannya. Hal ini dikarenakan apabila interaksi seseorang
mengalami perubahan tingkah laku, baik dari apek pengetahuan maupun
sikapnya, maka dikatakan bahwa ia telah mengalami suatu prosese belajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
1) Fakor internal
a) Fisiologis
Kesehatan dan keseimbangan jasmani siswa perlu mendapat perhatian
sepenuhnya, karena kondisi fisiologis ini sangat berpengaruh terhadap
konsentrasi, kegiatan dan hasil belajar.
b) Psikologis faktor psikologis meliputi :
1. Tingkat kecerdasan siswa/ intelegensi, pada umumnya daat diartikan
sebagai kemampuan psikofisik untuk merespon stimulusatau
menyesuaikan diri dengan lingkungan
2. Sikap, merupakan gelaja internal yang berdimensi efektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
3. Bakat, pada umumnya bakat atau aptitude adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang
26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakaarya, 2008), h. 88
18
4. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu
5. Motivasi, keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
2) Faktor eksternal
a) Lingkungan sosial sekolah meliputi guru, tenaga kerja di sekolah, baik
kepala sekolah maupun wakil dan teman bermain di sekolah. Lingkungan
sosial siswa meliputi masyarakat dan tetangga maupun teman-teman di
sekitar lingkungan tempat tinggal. Lingkungan sosial yang paling
berpengaruh dalam belajar siswa adalah orang tua dan keluarga.
b) Lingkungan non sosial meliputi, gedung sekolah, rumah tempat tinggal,
alat-alat belajar, waktu belajar dan cuaca.27
3) Faktor pendekatan belajar
Seorang siswa mampu mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya
kemungkinan untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa
yang menggunakan pendekatan reproductive.28
3. Hakikat Hasil Belajar
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru perlu melakukan
penilaian, dan sebelum melakukan penilaian ada beberapa unsur pokok dalam
belajar mengajar yang harus diperhatikan dalam penilaian, yaitu: proses
belajar mengajar, yang meliputi tujuan, bahan pembelajaran, metode dan alat
serta penilaian. Penilaian ini lah yang berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui roses dan hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.29
Hasil belajar biasanya
identik dengan nilai yang berupa angka. Namun, pada dasarnya hasil belajar
adalah perubahan atau nilai yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
siswa memahami dalam proses belajar.
27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakaarya, 2008), h. 130-135 28
Ibid, h.136 29
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012), h.5
19
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai
tujuan pengajaran, sedangkan hasil adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley
membagi tiga macam hasil belajar, yaitu :
a) Keterampilan dan kebiasaan
b) Pengetahuan dan pengertian
c) Sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori
hasil belajar, yaitu :
a) Informasi verbal
b) Keterampilan intelektual,
c) Strategi ogitif,
d) Sikap
e) Keterampilan motoris.30
Dalam sistem pendidikan nasional, tujuan pendidikan baik tujuan
kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar
dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yaitu :
a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yakni
pengetahuan atau ingatatn, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap. Yakni menerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c) Ranah psikomotorik, yaitu berkenaan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Yaitu : gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 31
30
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja
Roskarya, 1989), h. 22 31
Ibid, h. 22-23
20
4. Gerak Benda dan Energi
a. Gerak Benda
1) Macam- macam gerak benda
a. Jatuh
Umumnya, benda yang berada di atas tanah (tidak tersangga) akan jatuh ke
tanah karena ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Benda dikatakan jatuh
apabila kedudukannya atau letaknya berubah dari atas ke bawah. Mula-
mula pensil berada di atas meja kemudian jatuh ke bawah meja karena ada
tenaga yang menggerakkannya. Contohnya pensil jatuh dari meja, buku
jatuh dari kursi, dan lain-lain.
b. Mengalir
Air sungai berasal dari mata air di pegunungan, atau berasal dari air hujan.
Air sungai kemudian mengalir ke laut yang letaknya lebih rendah. Adanya
perbedaan ketinggian antara pegunungan atau sungai dengan laut
menyebabkan air dapat mengalir. Jadi, air mengalir dari tempat tinggi ke
tempat lebih rendah.
c. Memantul
Gerakan memantul pada benda ternyata menimbulkan gagasan pada
manusia. Berdasarkan gagasan tersebut, terbentuklah berbagai benda atau
kegiatan yang memiliki dasar gerak pemantulan.
d. Menggelinding
Contoh benda yang bergerak dengan cara menggelinding, antara lain, bola
dan kelereng. Jika kamu menendang bola, maka bola akan bergerak ke
arah tertentu. Gerak menggelinding menyebabkan kedudukan benda
berubah. Contoh bola menggelinding.
e. Berputar
Benda umumnya berputar pada porosnya. Benda yang berputar cepat dapat
menimbulkan energi yang besar. Misalnya, putaran yang cepat pada turbin
pembangkit listrik dapat menghasilkan energi listrik. Listrik tersebut
digunakan untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari.
21
f. Tenggelam
Peristiwa tenggelam biasanya terjadi pada kapal atau benda-benda yang
massanya lebih besar daripada air.dan terapung itu juga dialami oleh anak-
anak yang sedang berenang dan menyelam. Suatu saat anak-anak tersebut
dapat menyelam sampai ke dasar kolam (tenggelam), kemudian mereka
naik ke atas permukaan air (melayang lalu mengapung).32
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda
a. Ukuran
Ada benda yang bergerak cepat, ada pula yang bergerak lambat.
Contohnya, ada dua buah benda yaitu balok kayu kecil (A) dan balok kayu
besar (B). Balok A meluncur lebih cepat dari pada balok B. Hal itu
disebabkan luas permukaan sentuhan balok A dengan bidang miring lebih
kecil dibandingkan balok B. Jika luas permukaan sentuhan balok lebih
kecil, hambatan oleh papan landasan lebih kecil. Dengan demikian, ukuran
memengaruhi gerak benda. Benda yang ukurannya lebih kecil akan mudah
bergerak ibandingkan dengan benda engan ukuran yang lebih besar.
b. Bentuk
Ada dua benda yang berbentuk bulat dan balok seperti contoh pada sebuah
bola dan balok kayu, oleh karena berbentuk bulat, bola plastik bergerak
menggelinding, adapun balok kayu bergerak meluncur karena berbentuk
balok, sedangkan pada bidang miring bola plastik bergerak lebih cepat
dibandingkan balok kayu, karena bentuk benda berpengaruh terhadap
gerak benda dan permukaannya, semakin kasar permukaan suatu benda,
semakin lambat gerak benda yang melaluinya.33
32
Priyono, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas III (jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional,2008) h. 105-110 33
S. Rositawati, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kleas III, (Jakarta
: Depdiknas, 2008), h. 91-94
22
b. Energi
1) Pengertian Energi
Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi, karena
energi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya, energi
panas digunakan oleh petani untuk mengeringkan hasil panennya, energi
panas digunakan untuk proses foto sintesis pada tumbuhan. 34
Nah,
tahukah kamu apakah energi itu? Dapatkah kamu menyebutkan sumber-
sumber energi? Apa saja kegunaan sumber energi itu? Energi adalah
kemampuan untuk melakukan kerja?
2) Macam-macam Energi
a. Energi panas
Energi panas adalah energi yang dihasilkan dalam bentuk panas. Panas
matahari merupakan salah satu sumber energi panas. Matahari adalah
sumber energi panas terbesar.
b. Energi gerak
Udara yang bergerak disebut juga angin. Pakaian basah dapat kering
karena tiupan angin. Energi dari gerakan angin disebut energi gerak.
Energi gerak yang dihasilkan angin dapat menghasilkan listrik.
c. Energi bunyi/getaran
Gitar yang dipetik akan menghasilkan bunyi. Bunyi ini dihasilkan dari
dawai yang bergetar. Bunyi tersebut adalah getaran yang kita dengar. 35
3) Sumber Energi dan Kegunaannya
Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda
lain untuk melakukan suatu kegiatan. Sumber-sumber energi yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya : cahaya matahari,
angin, air, gas alam, baterai, listrik, minyak bumi, dan makanan.
Cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
a) Mengeringkan pakaian yang telah dicuci
34
Opcit Priyono, h. 140 35
Sularmi, SAINS Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi 3, (Jakarta : Depdiknas, 2008), h. 90-
94
24
singaraja tahun pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan, hasil belajar siswa
setelah implementasi pendekatan pembelajaran kontekstual berbantuan
media lingkungan sekitar pada mata pelajaran ipa siswa kelas ivb sd lab
undiksha singaraja tahun pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan, dan
tanggapan siswa kelas ivb sd lab undiksha singaraja tahun pelajaran
2012/2013 terhadap implementasi pendekatan pembelajaran kontekstual
berbantuan media lingkungan sekitar pada mata pelajaran IPA sangat
positif.38
C. Kerangka Berpikir
Materi IPA merupakan materi yang selalu berhubungan dengan alam,
dan bersifat nyata, oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang mudah
diserap dan dipahami oleh setiap siswa dan membawa siswa ke dunia nyata.
Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari penggunaan metode, model,
pendekatan ataupun media dalam proses pembelajaran yang belum sesuai.
Metode yang cocok untuk mata pelajaran IPA adalah dengan metode
CTL (Contextual Teaching and Learning). Karena metode ini sesuai dengan
karakter peleran IPA di SD yaitu belajar secara konteks.
Berdasarkan penjelasan yang penulis paparkan, bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode CTL pada mata pelajaran IPA diharapkan dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
38
Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra “Implementasi Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar IPA”
25
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang didukung oleh deskripsi teoritis,
maka hipotesis penelitian ini adalah
H0 = Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan media kontekstual
terhadap hasil belajar siswa.
H₁ = Terdapat pengaruh dalam penggunaan media kontekstual terhadap
hasil belajar siswa.
Masalah :
1. Mata pelajaran IPA bukan mata pelajaran yang hanya perlu konsep dan
teori, tetapi dengan praktik secara langsung Kurangnya kesadaran guru
dalam menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
IPA. 2. Guru belum mampu menciptakan media pembelajaran yang konkrit dan
nyata. 3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajran IPA
Mata pelajaran IPA
bukan mata pelajaran
yang hanya perlu konsep
dan teori, tetapi dengan
praktik secara langsung.
Hasil Belajar :
1. Siswa dapat mangaitkan antara ilmu (sains),
dalam kehidupan sehari-hari
2. Meningkatnya hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA
1. Menjembatani antara pemahaman ilmiah dan dan
praktek lapangan
2. Siswa dapat mudah menyukai materi pelajaran IPA
karena lebih mudah difahami dan dipraktekkan
3. Para guru akan lebih berani mengeksplorasi
kreativitasnya guna mencapai inovasi-inovasi
dalam pengajaran
METODE KONTEKSTUAL
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Jam’iyatul Khair Ciputat di kelas III,
pada bulan Januari 2014. Tepatnya dimulai pada tanggal 4 Januari sampai
dengan 22 Januari 2014. Jadwal Pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tersebut.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu
(Quasi Eksperimental), yaitu metode penelitian yang mempunyai kelompok
kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempunyai pelaksanaan eksperimen.1pemilihan metode penelitian ini
dikarenakan kelas yang dijadikan objek penelitian harus dilakukan secara ketat.
Jadi, penelitian harus dilakukan secara kondisional dengan tetap memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi validitas hasil penelitian.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-
postest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random.2 Sebelum proses belajar dimulai
dua kelompok tersebut mendapatkan tes awal yang sama. Setelah itu kelompok
eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan media kontekstual
dalam mata pelajaran IPA, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode
ceramah saja dalam mata pelajaran IPA. Setelah proses pembelajaran selesai
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung : Alfabeta, 2007), h. 114
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012), Cet, 15, h. 116
27
masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun urutan
desain penelitian terlihat jelas pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Pretest dan Posttest Nonequivalent Control Group Design 3
Keterangan:
E = Kelas Eksperimen
K = Kelas Kontrol
Y1 = Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
X = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan media kontekstual
Y2 = Posttest pada kelas eksperimen dan kontrol
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh siswa MI Jam’iyatul Khair Ciputat, Tangerang
Selatan. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas III MI
Jam’iyatul Khair Ciputat Tangerang Selatan.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Sampel dalam
penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui teknik “purposive
sampling” yaitu pengambilan sampel yang diambil berdasarkan pertimbangan
penelitian.6 Adapun sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas dari kelas III MI
Jam’iyatul Khair Ciputat Tangerang Selatan, yaitu kelas III-A sebagai kelas
kontrol dan kelas III-B sebagai kelas eksperimen.
3Ibid, h. 116
4 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian (jakartta : Bina Aksara, 2002), cet. 5, h 102
5 Ibid, h. 104
6 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2005), h. 168
Group Pretest Variabel Terikat Posttest
(E) Eksperimen Y1 X Y2
(K) Kontrol Y1 - Y2
28
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu objek penelitian yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.7 Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
yaitu variabel X atau variabel bebas (Independent Variabel) dan variabel Y atau
variabel terikat (Dependent Variabel).
1. Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dari penelitian ini adalah Metode CTL.
2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari
penelitian ini adalah Hasil Belajar Siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.8 Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Teknik tes yang digunakan adalah
tes mengukur hasil belajar siswa yang berjumlah 20 soal berupa tes pilihan ganda
yang diperoleh dari penyelenggaraan pretest dan posttest kepada siswa.
Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang teknik pengumpulan data
yang digunakan oleh peneliti :
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data
Sumber
Data Jenis Data
Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen
Penelitian
Siswa Hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan
dengan media
kontekstual
Melakukan pretest
dan posttest
Butir soal
pilihan ganda
7 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, (jakarta : Rhineka Cipta, 2010),
cet. 5, h 159 8 Ibid, h. 265
29
Sumber yang diambil adalah dari data siswa, baik dari data pretest maupun
data postest. Jenis datanya adalah hasil belajar siswa sebelum (pretest) dan
sesudah dilakukan dengan media kontekstual (postest). Dengan teknik
pengumpulan data diambil melalui proses pretest dan postest. Sedangkan
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda
yang berjumlah 20.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:
1) Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan terdapat 6 tahapan yang dilakukan peneliti, yaitu :
a) peneliti melakukan survei pendahuluan berupa survei ke sekolah
b) mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran
c) menganalisis konsep yang akan di kaji untuk penelitian
d) membuat perangkat pembelajaran berupa penyusunan silabus, RPP dan LKS
e) melakukan penyusunan instrument baik tes maupun non tes
f) melakukan uji coba instrumen kemudian di analisis.
2) Pelaksanaan
Pada tahapan ini hasil dari uji coba instrumen diberikan kepada siswa baik
kelompok kontrol maupun eksperimen yang disebut dengan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment).
Kemudian, diadakan pembelajaran dengan media alat peraga kontekstual untuk
kelompok eksperimen dan tanpa media alat peraga kontekstual atau dengan media
lain untuk kelompok kontrol. Setelah diberi perlakuan diadakan tes akhir
(posttest) untuk kedua kelompok penelitian. Tes akhir berupa soal-soal yang sama
ketika dilakukan tes awal (pretest).
3) Akhir
Pada tahapan akhir ini data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)
untuk kedua kelompok penelitian di analisis dengan menggunakan uji statistik.
30
kemudian dilakukan pembahasan dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil uji
statistik yang telah dilakukan terhadap penelitian tersebut.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam
penelitian dengan menggunakan suatu media. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes pilihan ganda dalam bentuk pretest dan posttets untuk
mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan media kontekstual.
Tabel 3.3
KISI-KISI SOAL TINGKAT KESULITAN DAN PENGETAHUAN
No. Indikator Konsep Indikator Soal
Tingkat
Pengetahuan
C1 C2 C3
1. Menjelaskan
macam-macam
gerak benda
1.1.Menyebutkan macam-
macam contoh gerak
benda
1,7
2. Menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
gerak benda
2.1 Menyebutkan faktor-
faktor yang mempengaruhi
gerak benda
2
2.2 Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi gerak
benda dari sebuah gambar
3,4
3. Memberikan contoh
faktor-faktor yang
mempengaruhi
gerak benda
3.1 Menyebutkan contoh
gerak benda yang
dipengaruhi oleh faktor-
faktor tertentu
8 11
4. Mengamati gerak
benda yang
dipengaruhi oleh
bentuk
4.1 Mengidentifikasi gerak
benda yang dipengaruhi
oleh bentuk
12
4.2 Menyebutkan contoh
gerak benda yang
dipengaruhi oleh bentuk
melalui gambar
6*
5. Mengamati gerak
benda yang yang
dipengaruhi oleh
ukuran
5.1 Mengidentifikasi gerak
benda yang dipengaruhi
oleh ukuran
5
5.2 Menyebutkan contoh
gerak benda yang
13
31
Keterangan:
C1: Menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan,dan pengenalan
C2: Menerjemahkan, menjabarkan, dan menafsirkan
C3: Memahami kapan menerapkan, mengapa menerapkan, dan mengenali pola
penerapan ke dalam situasi yang baru
* soal yang tidak valid
Instrumen tes ini harus memiliki empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk memenuhi pemenuhan keempat
kriteria tersebut, maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini harus
dipengaruhi oleh ukuran
melalui gambar
6. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
energi panas dalam
kehidupan sehari-
hari melalui
pengamatan
6.1 Mengidentifikasi
pengertian energi panas
14,
17
6.2 Menyebutkan contoh
pengaruh energi panas
dalam kehidupan sehari-
hari
9,10 15*
7. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
energi gerak dalam
kehidupan sehari-
hari melalui
pengamatan
7.1 Mengidentifikasi
pengertian energi gerak
16* 19
7.2 Menyebutkan contoh
pengaruh energi panas
dalam kehidupan sehari-
hari
18*
8. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
getaran dalam
kehidupan sehari-
hari melalui
pengamatan
8.1 Mengidentifikasi
pengertian getaran
20
8.2 Menyebutkan contoh
pengaruh energi panas
dalam kehidupan sehari-
hari
21
9. Menyebutkan
macam-macam
sumber energy
9.1 Menyebutkan macam-
macam sumber energy
22
10. Menjelaskan
macam-macam
kegunaan sumber
energy
10.1 Menjelaskan macam-
macam kegunaan sumber
energi
23*,
25
24
Jumlah 25
32
melalui pengujian dan perhitungan. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan
berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian:
1. Uji Validitas
Validitas adalah syaratyang terpenting da;am suatu alat evaluasi atau
instrumen. Suatu instrumen dapat dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi
(disebut valid) jika telah dapat mengukur apa yang hendak diukur.9
Pengujian validitas tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan
rumus korelasi product moment. sebagai berikut :10
√, - , -
Keterangan:
: angka indeks korelasi “r” product moment
N : number of case
XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
X : jumlah seluruh skor X
Y : jumlah seluruh skor Y
Berdasarkan hasil validitas soal yang diujicobakan di kelas IV MI
Jam’iyatul Khoir dan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan microsoft
excel, diperoleh data bahwa dari 25 soal bentuk pilihan ganda yang diujicobakan
terdapat 20 soal yang dinyatakan valid. Instrumen yang dinyatakan valid yaitu
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 22, 24 dan 25.
Sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid yaitu nomor 6, 15, 16, 18, dan
23.
9 Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 8
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi (Jakarta: Bumi
Aksara,2005), h. 72
33
2. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya.11
Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Reliabilitas instrumen hasil belajar IPA pada penelitian ini diuji dengan
menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20). Metode ini digunakan apabila
menggunakan dua skor yaitu skor 1 untukjawaban benar, dan skor 0 untuk
jawaban salah.12
Rumus KR-2013
r11 = (
) *
+
Keterangan:
r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proposi individu yang menjawab suatu butir dengan benar
q = proposi individu yang menjawab suatu butir dengan salah (q= 1-
p)
∑pq = jumlah varians dari suatu butir yang diskor secara dikotomis
n = banyaknya item
s2
= Standar deviasi dari tes
Tabel 3.4 Kriteria pengujian untuk Reliabilitas14
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
Remajarosdakarya, 2009), cet.14, h.16 12
Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 12 13
Ibid, h. 12 14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), h. 75
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0,70 Tinggi
0,41 – 0,60 Sedang
34
Berdasarkan hasil perhitungan uji coba reliabilitas instrumen tes yang
dihitung menggunakan perhitungan manual dengan bantuan excel diperoleh hasil
reliabilitas tes sebesar 0,83 dengan kategori sangat tinggi.
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran adalah salah satu ciri dari tes yang perlu diperhatikan,
karena tingkat kesukaran tes menunjukkan beberapa sukar atau mudahnya butir-
butir tes atau tes secara keseluruhan yang telah dilakukan.15
Soal yang mudah
adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.16
Soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, dan
soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus: 17
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah skor maksimum suatu item x Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun klasifikasi interpretasi untuk taraf ke\sukaran tiap butir soal yang
digunakan adalah sebagai berikut:
15
Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 8 16
Opcit, suharsimi, h. 207 17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), h. 208.
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah
35
Tabel 3.5
Klasifikasi Tingkat Kesukaran18
Nilai (P) Kategori
0,00 Sangat Sukar
0,01 – 0,39 Sukar
0,40 – 0,80 Sedang(baik)
0,81-0,99 Mudah
1,00 Sangat mudah
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan diperoleh hasil indeks
tingkat kesukaran melalui perhitungan manual dibantu dengan excel, tidak
terdapat soal dengan kriteria sukar hanya terdapat soal dengan kriteria sedang dan
mudah. Soal yang termasuk dengan kriteria sedang sebanyak 12 soal dan dan soal
dengan kriteria mudah sebanyak 8 soal.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang mampu (kelompok atas) dengan siswa yang kurang mampu (kelompok
bawah).19
Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:20
Keterangan:
D : Daya pembeda
BA : Jumlah kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB : Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
JA : Jumlah peserta kelompok atas
18
Lilik nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 9 19
Lilik Nofianti, dkk. Eveluasi Pembelajaran, (Jakarta :Lapis PGMI, 2008), h. 10 20
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), h. 213.
36
JB : Jumlah peserta kelompok bawah
PA :
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB :
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan diperoleh hasil indeks
daya pembeda melalui perhitungan manual dibantu dengan microsoft excel, yang
termasuk kriteria jelek sebanyak 2 soal, kriteria cukup baik yaitu 7 soal, dan
kriteria baik sebanyak 11 soal.
I. Teknik Analisis Data
Terdapat dua macam teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu
teknik analisis data instrumen tes. Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan
dianalisis kenormalan dan kehomogenannya terlebih dahulu sebagai prasyarat
sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Teknik analisis data instrumen tes ini
meliputi uji prasyarat hipotesis dan pengujian hipotesis, yaitu sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis,
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas sampel. Untuk uji normalitas
digunakan Uji Lilliefors dengan taraf signifikan α = 0,05.
Hipotesis statistik :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkahnya sebagai berikut21
:
a. Pengamatan x1, x2,…….,xn dijadikan bilangan baku z1, z2,……..,zn dengan
menggunakan rumus z1 = ( dan s masing-masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku sampel)
21
Nana Sudjana, Metodologi Statistika (Bandung: Tarsito, 2001), h. 466.
37
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (z ≤ zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,….,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi,
jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi),
maka : S(zi) =
d. Hitung selisih |F(zi) – S(zi)| , kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Sebutlah harga terbesar ini L0.
Kriteria pengujian : tolak H0, jika L0 > Ltabel
b) Uji Homogenitas
Uji Homogenitas adalah pengujian sampel yang dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya kesamaan varians kelompok-kelompok yang
membentuk sampel. Dalam penelitian ini, perhitungan homogenitas
menggunakan Uji Fisher, yaitu membandingkan dua varians dengan taraf
signifikansi = 0,05. Apabila hasil perhitungan uji F (Fisher) Fhitung lebih kecil
dari Ftabel, maka data tersebut homogen.22
[
]
Keterangan :
V1 = varians besar
V2 = varians kecil
S1 = deviasi standar data varians besar
S2 = deviasi standar data varians kecil
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:
22
Ibid., hal. 119 – 120
38
a) Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen.
b) Jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat analisis data statisik dilakukan dan data dinyatakan
berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis. Uji-t
pada data pretest digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas
kontrol dengan kelas eksperimen, sedangkan Uji-t atau uji hipotesis pada data
postest digunakan untuk megetahui ada tidaknya pengaruh media kontekstual
terhadap hasil belajar siswa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan
taraf signifikansi = 0,05 yang dilakukan dengan menggunakan uji-t. Apabila
hasil yang diperoleh dari thitung lebih besar dari ttabel maka signifikan.
Rumus yang digunakan yaitu uji-t (t-test) sebagai berikut :
t =
√
, dimana :
S =√
–
, dengan :
Keterangan:
= rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberi pengajaran menggunakan
media kontekstual (kelas eksperimen).
= rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberi pengajaran tanpa
menggunakan media (kelas kontrol).
= jumlah siswa yang diberiskan pengajaran menggunakan pendekatan
media kontekstual.
= jumlah siswa yang diberikan pengajaran tanpa menggunakan media.
39
= varians siswa yang diberikan pengajaran menggunakan media kontekstual.
= varians siswa yang diberikan pengajaran menggunakan media.
S = simpangan baku gabungan.
Ratio t yang diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya dikonfirmasikan
dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan
n1 + n2 – 2.
Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika thitung < ttabel
Ho ditolak jika thitung > ttabel
3. Hipotesis Statistik
Hipotesisi statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : µA = µB
Ha : µA > µB
Keterangan :
H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata skor hasil belajar IPA siswa antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata skor hasil belajar IPA siswa antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol
µ1 = Rata-rata skor hasil belajar siswa setelah diajar dengan media
kontekstual
µ2 = rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajar dengan tanpa media
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Penelitian ini dilakukan di MI Jam’iyatul Khoir di kelas III. Penulis
menggunakan dua kelas untuk dijadikan sebagai kelas penelitian. Kelas III-A
sebagai kelas kontrol dan kelas B sebagai kelas eksperimen. Sampel yang
digunakan sebanyak 60 siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Kelas kontrol terdiri dari 30 siswa dan kelas eksperimen terdiri dari 30 siswa.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA
siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode CTL (Contextual
Teaching and Learning). Data diambil dengan menggunakan instrumen
berupa tes hasil belajar yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda yang
diberikan setelah dua kelas tersebut mempelajari materi pelajaran yang sama.
Sebelum soal-soal tersebut digunakan, soal-soal tersebut diuji cobakan
di kelas yang lebih tinggi yaitu di kelas 4. Tujuannya untuk memenuhi
persyaratan tes yaitu uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya
pembeda soal. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa soal-soal tersebut
mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi yaitu K-20 = 0,83 yang
berarti instrumen tes hasil belajar tersebut dapat dijadikan tolak ukur hasil
belajar.
Proses penelitian ini dilakukan selama lima kali pertemuan, baik kelas
ekperimen maupun kelas kontrol. Materi yang diajarkan pada penelitian ini
adalah materi tenntang Gerak Benda dan Energi. Proses pembelajaran kedua
kelompok tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen
melakukan proses pemebelajaran dengan menggunakan metode CTL
(Contextual Teaching and Learning) dengan bantuan media, sedangkan kelas
kontrol melakukan proses pemebelajaran dengan menggunakan metode
ceramah.
41
Hasil dari penelitian ini diambil dari data pretest dan posttes dari
kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum proses
pembelajaran, kedua kelas masing-masing diberikan pretest. Pretes ini
bertujuan mengukur pengetahuan awal siswa tentang konsep gerak benda dan
energi. Setelah masing-masing kelas melakukan proses belajar dengan
perlakuan yang berbeda selanjutnya dilakukan posttest yang bertujuan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan nilai pretest kelas kesperimen dan kelas kontrol diperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 4.1
Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai minimum 40 30
Nilai maksimum 80 80
Range 40 50
Rata-rata 68,2 68,7
Standar deviasi 10,33 11,62
Berdasarkan rekapitulasi perbandingan hasil pretest siswa, nilai
minimum pada kelas eksperimen 40, nilai maksimum 80, rentang 40 nilai
rata-rata 68,2 dan standar deviasinya 10,33 dengan jumlah sampel (n) 30
siswa. Sedangkan pada kelas kontrol, nilai minimum 30, nilai maksimum 80,
rentang 50, nilai rata-rata 68,7 dan standar deviasinya 11,62 dengan jumlah
sampel (n) 30 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest
kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal ini menunjukkan kelas yang akan diajarkan tentanng materi
gerak benda dan energi dengan menggunakan metode CTL (Contextual
Teaching and Learning)yaitu untuk kelas eksperimen sama dengan kelas
yang akan diajarakan tentang materi gerak benda dan energi dengan
menggunakan metode ceramah.
42
Tabel 4.2
Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator
Pencapaian Hasil belajar
INDIKATOR Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1. Menjelaskan macam-macam
gerak benda 64,8% 56,6%
2. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi gerak benda 67,6% 63,3%
3. Memberikan contoh faktor-
faktor yang mempengaruhi
gerak benda 36,7% 30%
4. Mengamati gerak benda yang
dipengaruhi oleh bentuk 73,3% 73,3%
5. Mengamati gerak benda yang
yang dipengaruhi oleh ukuran
43,4% 41,7%
6. Mengidentifikasi tentang
pengaruh energi panas dalam
kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
64,2% 56, 7%
7. Mengidentifikasi tentang
pengaruh energi gerak dalam
kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
60% 56,7%
8. Mengidentifikasi tentang
pengaruh getaran dalam
kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
68,4% 65%
9. Menyebutkan macam-macam
sumber energy 0% 0%
10. Menjelaskan macam-macam
kegunaan sumber energy 80% 61, 7%
Nilai rata-rata 55,8% 48,3%
Pada tabel 4.2 dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi kelompok
eksperimen adalah ada indikator ke 10 yaitu menjelaskan macam-macam
sumber energi sebesar 80% dan nilai rata-rata tertiggi kelompok kontrol
adalah pada indikator ke 4 yaitu mengamati gerak benda yang dipengaruhi
oleh bentuk sebesar 73,3%. Nilai rata-rata indikator pencapaian hasil belajar
terendah kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama ada pada indikator ke
9 yaitu menyebutkan macam-macam sumber energi sebesar 0%. Pada
indikator tersebut hanya terdapat satu soal dimana siswa dituntut untuk dapat
43
memberikan jawaban yang paling benar diantara jawaban yang lain, karena
ada 2 jawaban yang benar namun siswa dituntut untuk menjawab 2 jawaban
tersebut yang tercantum pada point C. Ini menyebabkan siswa kesulitan
dalam memberi jawaban pada point soal tersebut. Rata-rata keseluruhan
kelompok eksperimen adalah 55,8% dan kelompok kontrol adalah 48,3%.
2. Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Setelah masing-masing kelas melakukan proses belajar dengan
perlakuan yang berbeda selanjutnya dilakukan posttest yang bertujuan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan nilai pretest kelas kesperimen dan kelas kontrol
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.3
Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai minimum 60 45
Nilai maksimum 95 90
Rentang 35 45
Rata-rata 80,5 73,4
Standar deviasi 8,53 11,69
Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan
menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning), maka hasil
belajar siswa diambil dengan cara memberikan postest pada kelas eksperimen
dengan skor maksimum 95 dan skor minimum 65, rentang 35, nilai rata-rata
80,5 dan standar deviasinya 8,53. Sedangakan pada kelas kontrol nilai
maksimumnya 90 dan nilai minimum 45, rentang 45, nilai rata-rata 73,4 dan
tandar deviasinya 11,69.
44
Tabel 4.4
Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Sesuai Indikator
Pencapaian Hasil belajar
INDIKATOR Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1. Menjelaskan macam-macam
gerak benda 81,7% 78,4%
2. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi gerak benda 80% 64,5%
3. Memberikan contoh faktor-
faktor yang mempengaruhi
gerak benda 58,4% 33,3%
4. Mengamati gerak benda yang
dipengaruhi oleh bentuk 90% 73,3%
5. Mengamati gerak benda yang
yang dipengaruhi oleh ukuran
83,4% 66,7%
6. Mengidentifikasi tentang
pengaruh energi panas dalam
kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
80% 61,7%
7. Mengidentifikasi tentang
pengaruh energi gerak dalam
kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
80% 63,3%
8. Mengidentifikasi tentang
pengaruh getaran dalam
kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
76,7% 66,7%
9. Menyebutkan macam-macam
sumber energy 16,6% 3,3%
10. Menjelaskan macam-macam
kegunaan sumber energy 96,7% 83,3%
Nilai rata-rata 74,3% 59,4%
Pada tabel 4.4 dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi kelompok
eksperimen dan kontrol sama-sama ada pada indikator ke 10 yaitu
menjelaskan macam-macam sumber energi, pada kelompok eksperimen
sebesar 96,7% dan kelompok kontrol sebesat 83,3%. Nilai rata-rata indikator
pencapaian hasil belajar terendah kelompok eksperimen dan kontrol juga
sama-sama ada pada indikator ke 9 yaitu menyebutkan macam-macam
sumber energi, pada kelompok eksperimen sebesar 16,6% dan kelompok
kontrol sebesar 3,3%. Pada indikator tersebut hanya terdapat satu soal dan
45
satu jawaban benar. Namun ada jawaban yang banyak dijawab oleh siswa,
dimana jawaban tersebut mindekati jawaban benar. Ini menyebabkan siswa
kesulitan dalam memberi jawaban pada point soal tersebut dan hanya terdapat
sedikit kenaikkan pada kedua kelompok tersebut dari pretest ke postest. Rata-
rata keseluruhan kelompok eksperimen adalah 74,3% dan kelompok kontrol
adalah 59,4%.
3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji normalitas data pretest
Uji normalitas pada tes awal dilakukan dengan menggunakan uji
lilifors pada taraf signifikan (α) = 0,05, sedangkan data yang digunakan
adalah hasil belajar IPA siswa pada Gerak Benda dan Energi.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistriibusi
normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila
Lhitung lebih kecil dari Ltabel dengan kriteria tabel diukur pada taraf signifikansi
dan tingkat kepercayaan tertentu.
Berikut adalah tabel uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan
kelas kontrol :
Tabel 4.5
Deskripsi Data Pretest Uji Normalitas
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 30 30
Rata-rata 68,2 68,7
Standar deviasi 10,33 11,62
Lhitung 0,1271 0,160
Ltabel 1,161 1,161
Kesimpulan Normal Normal
Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimsen
diperoleh 0,1271<1,161 atau Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan
α = 0,05 untuk n = 30. Sedangkan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh
46
0,160<1,161 atau Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05
untuk n = 30, dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 68,2 dan nilai rata-
rata kelas kntrol 68,7 dan dengan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen
10,33 dan standar deviasi pada kelas kontrol adalah 11,62. Karena Lhitung
lebih kecil Ltabel dari maka dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas data pretest
Pengujian homogenitas varians dua kelompok perlakuan pada
penelitian ini dilakukan dengan menghitung Fhitung antara varians terbesar dan
varians terkecil dari kedua kelas yang diuji. Perhitungannya yakni dengan
cara membagi antara varians terbesar dengan varians terkecil dari kelompok
yang diuji, kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi
= 0,05 dari derajat kebebasan pembilang 29 dan penyebut 29 sebesar 1,85.
Berikut adalah tabel uji homogenitas data pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol :
Tabel 4.6
Deskripsi Data Pretest Uji Homogenitas
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 30 30
Rata-rata 68,2 68,7
Standar deviasi 10,33 11,62
Fhitung 1,12
Ftabel 1,85
Kesimpulan Homogen Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas pretest sebesar 1,12.
Sedangkan Ftabel dengan (29;29;0,05) = 1,85. Jika dibandingkan, maka Fhitung
lebih kecil dari Ftabel atau 1,12< 1,85. Hal ini berarti H0 diterima. Dengan
demikian dua kelompok siswa yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
pretest maupun adalah homogen.
47
c. Uji Data Pretest
Uji-t pada data pretest bertujuan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan atau tidak antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai pretest sebesar 0,67. Pada taraf
signifikan ( ) = 0,05 dan dk = 58, diperoleh nilai ttabel = 2,00. Maka dapat
dikatakan bahwa data pretest tidak ada perbedaan data sampel yang diambil
layak untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
Pada uji-t nilai pretest tampak bahwa thitung< ttabel yaitu 0,67< 2,00
sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha)ditolak. Maka
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar hasil pretest kelas III-a sebagai
kelompok kontrol dan kelas III-b sebagai kelompok eksperimen . Artinya
kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak
dijadikan sampel penelitian.
d. Uji normalitas data postest
Uji normalitas data postest digunakan untuk mengetahui apakah data
berdistriibusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi
normal bila Lhitung lebih kecil dari Ltabel dengan kriteria tabel diukur pada taraf
signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
Tabel 4.7
Deskripsi Data Postest Uji Normalitas
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Postest
Eksperimen Kontrol
N 30 30
Rata-rata 80,5 73,4
Standar deviasi 8,53 11,69
Lhitung 0,1199 0,0816
Ltabel 1,161 1,161
Kesimpulan Normal Normal
48
Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimen
diperoleh 0,1199<1,161 Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan (α)
= 0,05 untuk n = 30. Sedangkan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh
0,0816<1,161 Lhitung lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 untuk
n = 30 dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 80,5 dan nilai rata-rata
kelas kontrol 73,4 dan dengan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen
8,53 dan standar deviasi pada kelas kontrol adalah 11,69. Karena Lhitung lebih
kecil Ltabel dari maka dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdistribusi normal.
e. Uji homogenitas data postest
Pengujian homogenitas varians dua kelompok perlakuan pada
penelitian ini dilakukan dengan menghitung Fhitung antara varians terbesar dan
varians terkecil dari kedua kelas yang diuji. Perhitungannya yakni dengan
cara membagi antara varians terbesar dengan varians terkecil dari kelompok
yang diuji, kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi
( ) = 0,05 dari derajat kebebasan pembilang 29 dan penyebut 29 sebesar 1,9.
Tabel 4.8
Deskripsi Data Postest Uji Homogenitas
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 30 30
Rata-rata 80,5 73,4
Standar deviasi 8,53 11,69
Fhitung 1,37
Ftabel 1,85
Kesimpulan Homogen Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas posttest diperoleh
Fhitung posttest sebesar 1,37. Sedangkan Ftabel dengan (29;29;0,05) = 1,85. Jika
dibandingkan, maka Fhitung lebih kecil dari Ftabel atau 1,37< 1,85. Hal ini
49
berarti H0 diterima. Dengan demikian dua kelompok siswa yakni kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada posttest adalah homogen.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
yang diajukan ditolak atau diterima. Setelah data postets hasil belajar IPA
baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dianggap berdistribusi
normal dan memiliki varians yang homogen maka dilakukan uji hipotesis.
Uji-t pada data postest bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengeruh dari
metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar atau tidak.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai posttest
sebesar 9,34. Pada taraf signifikan ( ) = 0,05 dan dk = 58, diperoleh nilai ttabel
= 2,00. Maka dapat dikatakan bahwa data postest atau tes akhir menunjukkan
adanya pengaruh pada metode yang digunakan dalam penelitian ini.
Berbeda dengan hasil uji hipotesis pada pretest, pada uji hipotesis
posttest tampak bahwa pada nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan
berbeda menghasilkan thitung> ttabel yaitu 9,34 > 2,00, sehingga hipotesis H0
ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar IPA
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar IPA kelas
kontrol. Maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang
signifikan pada konsep energi dan penggunaannya antara siswa yang
mendapat pembelajaran dengan media kontekstual. Perbedaan hasil belajar
IPA tersebut bukan terjadi secara kebetulan, akan tetapi karena perbedaan
metode pembelajaran yang digunakan terbukti memberikan pengaruh yang
berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar IPA.
B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis dari nilai posttest dengan
menggunakan uji-t, diperoleh thitung lebih besar dari ttabel , yaitu 9,34 > 2,00,
sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hippotesis alternatif (Ha) diterima.
Perolehan nilai thitung yang lebih besar daripada nilai ttabel mengindikasikan
50
adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua kelas. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa metode CTL (Contextual Teaching and
Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal ini terlihat dari
rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,5) lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol (73,4).
Berdasarkan hasil analisis terhadap perolehan persentase postest tiap
indikator pencapaian hasil belajar, didapatkan bahwa untuk persentase rata-
rata pada kelompok eksperimen adalah 74,3% dan kelompok kontrol adalah
59,4%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kelompok
eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol yang artinya hasil belajar
siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol
setelah diterapkan media kontekstual.
Hasil dari analisis yang dilakukan secara parsial menyatakan bahwa
ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel metode CTL (Contextual
Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa pada materi Gerak
Benda dan Energi di Madrasah Ibtidaiyah Jam’iyatul Khoir Ciputat. Proses
belajar siswa dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and
Learning) lebih bebas dan aktif dibandingkan dengan siswa yang belajar
dengan metode ceramah.
Dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode CTL
(Contextual Teaching and Learning) tersebut, siswa mampu belajar dengan
lebih konkrit dan nyata sesuai pengamatannya terhadap lingkungannya.
Sehingga siswa belajar dengan pengalaman dan dunianya yang baru
Temuan penelitian sejalan dengan temuan penelitian yang telah
dilakukan oleh Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra1 dan
Khoironi2 yang menyatakan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
1Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2,
1 I Wayan Suastra dan Khoironi Implementasi
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA. 2 Khoironi di MIN ciputat yang berjudul “Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teching
And Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Lingkungan”.
51
Dengan demikian, temuan ini mengidentifikasi bahwa untuk mencapai
hasil belajar yang baik, maka guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan
metode dalam pembelajaran dalam hal ini adalah metode CTL (Contextual
Teaching and Learning) dengan baik dan tepat sehingga siswa akan lebih
memahami penyampaian materi yang diajarkan oleh guru dengan lebih baik
dan tentunya siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Pembelajaran menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and
Learning) membuat siswa senang dan mudah memahami materi yang
disampaikan guru tanpa harus berangan-angan tentang benda-benda yang ada
pada contoh isi materi yang telah diajarkan di kelas, siswa melihat langsung
dan bereksperimen dengan media melalui metode CTL (Contextual Teaching
and Learning).
Pembelajaran menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and
Learning) juga dapat menggali potensi siswa dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran seperti itu
akan lebih bermakna daripada hanya sekedar menghafal dan membayangkan
tentang benda-benda yang dicontohkan guru dalam pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol yang tidak diberikan
perlakuan (metode ceramah), siswa terlihat pasif dan hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Hal ini bisa terlihat ketika siswa di kelas kontrol
mengalami kesulitan dalam belajar mereka tidak mau bertanya atau malu
bertanya kepada guru. Mereka hanya melakukan apa yang ditugaskan oleh
guru tanpa berkomentar apapun. Jika mereka tidak bisa, mereka lebih senang
diam. Walaupun ada beberapa siswa yang aktif bertanya tetapi
perbandingannya hanya sedikit saja. Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang
siswa ajukan di kelas kontrol adalah pertanayaan tentang seperti apa contoh-
contoh tersebut dalam materi gerak benda dan energi. Itu karena siswa hanya
bisa membayangkan tentang pemahaman mereka dalam proses belajar
mengajar mengenai gerak benda dan energi. Bahkan, kelas hanya didominasi
oleh guru dan siswa yang pintar saja. Selain itu siswa pada kelas kontrol
sering tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.
52
Pembelajaran di kelas kontrol,pada tahap awal kegiatan guru
melakukan apersepsi, kemudian pada tahap eksplorasi siswa diberikan bahan
bacaan yang sama dengan kelas eksperimen. Setelah itu siswa diminta untuk
melakukan kegiatan membaca untuk menguasai bahan bacaannya. Dan pada
tahap selanjutnya, yaitu elaborasi siswa mendengarkan penjelasan materi dari
guru. Ketika guru telah selesai menerangkan materi siswa diminta untuk
mengerjakan soal-soal sebagai latihan, kemudian dibahas bersama.
Sedangkan pada tahap konfirmasi guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk bertanya, dan memberikan kesimpulan dan penguatan terkait materi.
Pada kelas eksperimen, siswa terlihat aktif dan terlibat langsung
dalam proses pembelajaran, guru bersifat hanya sebagai fasilitator saja. Pada
tahap apersepsi, guru menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan
diajarkan. Siswa aktif mencari informasi tentang materi yang akan diajarkan
dengan menjawab dan bertanya berbagai hal tentang materi. Tahap
Eksplorasi, siswa terlibat aktif untuk membentuk konsep melalui konstruksi
pengetahuannya sendiri melalui ekperimen dan diskusi kelompok. Disinilah
terjadi kerjasama antar kelompok, tukar pendapat dengan teman sekelompok,
dan rasa saling menghargai setiap pendapat yang muncul dari anggota
kelompok. Kesempatan berdiskusi ini dapat meningkatkan keberanian siswa
berbicara untuk mengemukakan atau mempertahankan pendapat. Selanjutnya
di tahap elaborasi, guru mengajak siswa belajar di luar ruangan dengan
melihat langsung media yang ada dan siswa terlibat secara aktif, karena siswa
melakukan ekperimen secara langsung dengan media yang ada di sekitar
kelas dan sekolah, tentunya medianya yang mudah ditemui siswa dengan
metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Dengan menggunakan
metode CTL (Contextual Teaching and Learning) yang sudah disediakan
guru, siswa aktif melakukan kegiatan belajar dengan teman kelompoknya.
Guru hanya sebagai fasilitator dan pengamat tentang kegiatan siswa.
Dari kegiatan tersebut, siswa kelas eksperimen lebih rileks dan bebas
dalam kegiatan belajar dan mersa senang serta mudah menyerap materi yang
disampaikan, dibandingkan dengan kelas kontrol yang lebih terlihat pasif dan
53
membosankan. Bahkan terlihat dari hasil belajarnya yang sangat berbeda
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh media kontekstual terhadap
hasil belajar siswa pada gerak benda dan energi di kelas III MI Jam’iyatul
Khoir Ciputat, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata siswa
kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau pengajaran
menggunakan media kontekstual adalah (68,2), dan nilai rata-rata siswa
kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau pengajaran adalah
(68,7). Setelah diberi pengajaran dengan menggunakan media kontekstual
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,5)
lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang tanpa
menggunakan media yaitu (73,4).
Dari hasil pengujian hipotesis (H1) diterima. Hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan hasil perhitungan uji-t yang menunjukkan bahwa harga thitung lebih
besar daripada ttabel (9,34 > 2,00). Maka artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis tandingan (H1) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media kontekstual berpengaruh terhadap hasil siswa pada gerak
dan energi di kelas III MI Jam’iyatul Khoir Ciputat.
B. Saran
Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol, maka peneliti mengajukan beberapa saran
diantaranya:
1. Media kontekstual dapat diterapkan di mata lajaran IPA pada konsep
selain gerak benda dan energi, yang ada kaitannya dengan dunia nyata
siswa dan benda-benda yang mudah dijumpai baik di dalam lingkungan
sekolah maupu lingkungan tempat tinggal siswa.
2. Guru harus lebih pandai dalam memilih media untuk siswa. Diharapkan
meia yang digunakan adalah media yang mudah ditemui siswa di
55
lingkungan baik sekolah maupun tempat tinggal. Karena siswa akan lebih
memahami dibandingkan dengan media yang sangan jarang mereka tahu.
3. Guru perlu membiasakan siswa belajar dengan dunia nyata. Tidak hanya
sekedar teori dan gambar. Karena belajar tidak hanya dilakukan di dalam
kelas, tetapi bisa di luar kelas.
4. Dengan adanya keterbatasan pada peneliti ini disarankan adanya penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan media kontekstual
dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata
pelajaran dengan materi yang berbeda pada setiap jenjang penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2012
Amri Sofan, Konstruksi Pengembangan Pembelajara: Prestasi Pustakarya,
Jakarta 2010
Arifin Mulyani, Ilmu Pengethuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas 3 SD/MI:
Depdiknas, Jakarta 2008
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Bina Aksara, jakartta 2002
Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi: Bumi
Aksara, Jakarta 2005
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Edisi Revisi: Rhineka Cipta, jakarta
2010
Arsyad Azhar, Media Pengajaran: Raja Grafindo Persada, Jakarta 1997
Fathurrohman Pupuh, Strategi Belajar Mengajar: Refika Editama, Bandung 2007
Hakim Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran: Wacana Prima, Bandung 2009
Hamalik Oemar, Media Pendidikan: Citra Aditya Bakti, Bandung 1994. Cet. VII
Khoironi “Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teching And Learning) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Lingkungan” di MIN
ciputat
Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra “Implementasi Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA”
Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan... h. 458
Munadi Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru: Gaung Persada
Press, Jakarta 2008
Mulyasa E, Kurikulum 2004 Panduan Belajar KBK: Remaja Rosdakarya,
Bandung 2005
Mulich Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual:
Bumi Aksara, Jakarta 2009
Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan: Remaja Rodakarya,
Bandung 2006
Nofianti lilik, dkk. Eveluasi Pembelajaran: Lapis PGMI, Jakarta 2008
Priyono, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas III: Departemen Pendidikan
Nasional, jakarta 2008
Rositawati S, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kleas III:
Depdiknas, Jakarta 2008
Sadiman Arief, Media Pendidikan, Jakarta : Rajawali Press, 2009
Sadiman Arief, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, Rajawali Pers, Jakarta 2009
Sanjaya Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Prenada Media Group, Jakarta 2011
Salma P Dewi, Mozaik Teknologi Pendidikan: Kencana, Jakarta 2008
Sanjaya Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Prenada Media Group, Jakarta 2005
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan:
Prenada Media Group, Jakarta 2006
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar: Remaja Rosdakarya,
Bandung 2009, cet. 14
Sudjana Nana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar: PT. Remaja Roskarya,
Bandung 1989
Sudjana, Metode Statistika: Tarsito, Bandung 2005
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Alfabeta, Bandung 2012
Sularmi, SAINS Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi 3: Depdiknas, Jakarta 2008
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Remaja Rosdakarya, Bandung 2010
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Rosdakarya, Bandung 2008
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Bumi Aksara, Jakarta 2010
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains: Lembaga Penelitian UIN jakarta,
Jakarta 2009
58
Lampiran 1
ANALISIS SK/KD
Pelajaran : IPA
Kelas/semester : III/2
Tahun Ajaran : 2013/2014
SK : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
KD INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN MEDIA
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
4.1 Menyimpulkan hasil
pengamatan bahwa gerak
benda dipengaruhi oleh
bentuk dan ukuran
1. Mengidentifikasi
bebagai macam gerak
1. Meminta siswa untuk
melakukan jenis-jenis gerak
berikut bersama
kelompoknya :
a. Gerak jatuh
b. Gerak memantul
c. Gerak menggelinding
d. Gerak berputar
e. Gerak mengalir
1. Melakukan kegiatan jenis-
jenis gerak berikut :
a. Gerak jatuh
b. Gerak memantul
c. Gerak menggelinding
d. Gerak berputar
e. Gerak mengalir
f. Gerak tenggelam
- Bola
- Pensil
- Kincir angin
- Air
- Gelas plastik
- Batu
59
f. Gerak tenggelam
2. Meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan
kelas
2. Mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan
kelas
3. Meminta siswa untuk
mencatat kesimpulan
bahwa macam-macam
gerak adalah :
a. Gerak jatuh
b. Gerak memantul
c. Gerak menggelinding
d. Gerak berputar
e. Gerak mengalir
f. Gerak tenggelam
4. Mencatat kesimpulan bahwa
macam-macam gerak adalah
:
a. Gerak jatuh
b. Gerak memantul
c. Gerak menggelinding
d. Gerak berputar
e. Gerak mengalir
f. Gerak tenggelam
2. Mengamati gerak
benda yang
dipengaruhi oleh
bentuk
1. Meminta siswa
menjatuhkan dan
menggelindingkan bola,
pensil dan buku dengan
jarak yang sama dan dalam
waktu bersamaan
1. Menjatuhkandan
menggelindingkan bola,
pensil dan buku dengan jarak
yang sama dan dalam waktu
bersamaan
- Bola
- Pensil
- Buku
60
2. Meminta siswa untuk
mengamati gerakan bola,
pensil dan buku
2. Mengamati gerakan bola,
pensil dan buku
3. Meminta siswa melempar
kemudian menjatuhkan dua
kertas dalam bentuk yang
berbeda, yaitu kertas
lembaran dan kertas yang
sudah diremas-remas secara
bersamaan
3. Melempar kemudian
menjatuhkan dua kertas
dalam bentuk yang berbeda,
yaitu kertas lembaran dan
kertas yang sudah diremas-
remas secara bersamaan
- Kertas
4. Meminta siswa untuk
mengamati gerakan kertas
tersebut
4. Mengamati gerakan kertas
tersebut
5. Meminta siswa membuat
kesimpulan gerak benda
dapat dipengaruhi oleh
bentuk benda terebut.
5. Membuat kesimpulan dari
hasil pengamatan bahwa
gerak benda dapat
dipengaruhi oleh bentuk
benda terebut.
3. Mengamati gerak
benda yang
dipengaruhi oleh
1. Meminta siswa untuk
menjatuhkan dua buah buku
dengan ukuran berbeda
1. Menjatuhkan dua buah buku
dengan ukuran yang
beerbeda
- Buku
61
ukuran 2. Meminta siswa untuk
mengamati gerak jatuh
buku tersebut
2. Mengamati gerak jatuh buku
tersebut
3. Meminta siswa
menggelindingkan dua buah
bola bekel dengan ukuran
berbeda secara bersamaan
3. Menggelindingkan dua buah
bola bekel dengan ukuran
berbeda secara bersamaan
- Bola bekel
4. Meminta siswa untuk
mengamati gerakan kedua
bola bekel tetrsebut
4. Mengamati gerakan kedua
bola bekel tersebut
5. Meminta siswa membuat
kesimpulan dari hasil
pengamatan bahwa gerak
benda dapat dipengaruhi
oleh ukuran
5. Membuat kesimpulan dari
hasil pengamatan bahwa
gerak benda dapat
dipengaruhi oleh ukuran
-
4.2 Mendeskripsikan hasil
pengamatan tentang
pengaruh energi panas,
gerak, getaran dalam
kehidupan sehari-hari
1. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
energi panas dalam
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
1. Meminta siswa menyiapkan
dua kain dengan warna
yang berbeda dan satu gelas
air
1. Menyiapkan dua kain dengan
warna yang berbeda dan satu
gelas air
- 2 buah kain
- Air
- Gelas plastik
2. Meminta siswa menjemur
satu kain di bawah panas
2. Menjemur satu kain di bawah
panas matahari dan satu kain
62
matahari dan satu kain lagi
di dalam kelas
lagi di dalam kelas
3. Meminta siswa mengangkat
dua kain tersebut dan
membandingkannya
3. Mengangkat dua kain
tersebut dan
membandingkannya
4. Meminta siswa memasak
air menggunakan kaleng
bekas
4. Memasak air menggunakan
kaleng bekas
- Kaleng bekas
- Air
- Lilin
5. Meminta siswa mengamati
perubahan yang terjadi pada
air
5. Mengamati perubahan yang
terjadi pada air
6. Meminta siswa menulis
kesimpulan tentang
pengaruh energi panas pada
pada kain dan air bahwa :
a. Kain yang dijemur di
bawah sinar matahari
akan lebih cepat kering
daripada yang dijemur
di dalam kelas, karena
adan ada energi panas
6. Menulis kesimpulan tentang
pengaruh energi panas pada
pada kain dan air bahwa :
a. Kain yang dijemur di
bawah sinar matahari
akan lebih cepat kering
daripada yang dijemur di
dalam kelas, karena adan
ada energi panas matahari
b. Air mendidih karena ada
-
63
matahari
b. Air mendidih karena
ada energi panas dari
api
energi panas dari api
2. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
energi gerak dalam
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
1. Meminta siswa meniup
kincir angin dari kertas
1. Meniup kincir angin dari
kertas
- Kincir air dari
kertas
-2. Meminta siswa mengamati
perubahan yang terjadi pada
kincir angin
2. Mengamati perubahan yang
terjadi pada kincir angin
3. Meminta perwakilan siswa
berjalan dari tempat duduk
ke papan tulis
3. Perwakilan siswa berjalan
dari tempat duduk ke papan
tulis
4. Meminta siswa yang lain
untuk mengamati
perubahan yang terjadi
4. Mengamati perubahan yang
terjadi
5. Meminta mencatat hasil
pengamatan tentang
pengaruh energi gerak yang
terjadi pada kincir angin
dan siswa bahwa
a. Kincir angin bergerak
5. Mencatat hasil pengamatan
tentang pengaruh energi
gerak yang terjadi pada kincir
angin dan siswa bahwa
a. Kincir angin bergerak
karena ada tiupan angin
64
karena ada tiupan angin
b. Siswa berpindah tempat
karena ada gerakan
berjalan
b. Siswa berpindah tempat
karena ada gerakan
berjalan
3. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
getaran dalam
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
1. Meminta siswa untuk
berkomunikasi dengan
sekelompoknya
menggunakan telepon
mainan yang terbuat dari
gelas plastik dan benang
1. Berkomunikasi dengan
sekelompoknya
menggunakan telepon
mainan yang terbuat dari
gelas plastik dan benang
- Telepon mainan
dari gelas plastik
dan benang
2. Meminta siswa untuk
mengamati hal apa terjadi
pada telepon mainan
tersebut
2. Mengamati hal apa terjadi
pada telepon mainan tersebut
3. Meminta siswa mencatat
kesimpulan bahwa getaran
dapat mempengaruhi energi
bunyi
3. Mencatat kesimpulan bahwa
getaran dapat mempengaruhi
energi bunyi
4.3 Mengidentifikasi
sumber energi dan
kegunaannya
1. Menyebutkan macam-
macam sumber energi
1. Meminta siswa
menyebutkan macam-
macam sumber energi dari
1. Menyebutkan macam-macam
sumber energi dari benbagai
kegiatan yang telah
65
benbagai kegiatan yang
telah dilakukan
sebelumnya
dilakukan sebelumnya
2. Menjelaskan macam-
macam kegunaan
sumber energi
1. Meminta siswa
menjelaskan macam-
macam sumber energi dari
benbagai kegiatan yang
telah dilakukan
sebelumnya
1. Menjelaskan macam-macam
sumber energi dari benbagai
kegiatan yang telah
dilakukan sebelumnya
66Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III.Indikator
1. Mengidentifikasi macam-macam gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam kehidupan sehari-
hari
3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam kehidupan
sehari-hari
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam
kehidupan sehari-hari
3. Siswa mampu memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dalam
kehidupan sehari-hari
V. Materi Pembelajaran : Terlampir
VI. Metode dan Media Pembelajaran
Metode : CTL (Contextual Teaching Learning)
Media : Pensil, kincir angin buatan, bola bekel dan air
67
VII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Religius
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti (50 menit)
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Siapa yang pernah
merasakan jatuh?
b. Pernahkah kalian berenang?
Jika pernah, bagaimana
tubuh kita?
c. Contoh gerak apa yang
sering kamu lakukan sehari-
hari?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Fokus
- Fokus
68
- Menampilkan gerakan jatuhnya
pulpen dari tangan ke lantai,
gerakan bola bekel yang
dipantulkan ke lantai, bola
bekel yang digelindingkan di
lantai, dan menampilkan
gerakan batu kerikil yang
tenggelam di dalam gelas berisi
air
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Fokus
- Rasa ingin tahu
- Aktif
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dipelajari kemudian
didiskusikan bersama kelompok
- Membagikan media pelajaran
yang sudah disediakan
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas dan
melakukan eksperimen
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan tentang hasil
ekperimennya dan
menyebutkan faktor-faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi
gerakan tersebut dalam
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan eksperimen
tentang gerakan yang telah
dicontohkan guru
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS dan
hasil eksperimen yang
telah dilakukannya
-
- Fokus
- Kerjasama
- Fokus
- Aktif
- Fokus
- Aktif
- Kerjasama
69
kehidupan sehari-hari
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dan
mendemonstrasikan
berbagai macam gerak
benda yang pernah
dilakukan dalam
kehidupan sehati-hari
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Kerjasama
- Fokus
C. Penutup (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
yang telah dipelajarinya
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
70
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
2. LKS
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III.Indikator
1. Mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk dalam
kehidupan sehari-hari
2. Mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh ukuran dalam
kehidupan sehari-hari
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh
bentuk dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam gerak benda yang dipengaruhi oleh
ukuran dalam kehidupan sehari-hari
V. Materi Pembelajaran : Terlampir
VI. Metode dan Media Pembelajaran
Metode : CTL (Contextual Teaching Learning)
Media : Pensil, buku, bola bekel dan kertas
VII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
- Religius
- Disiplin
72
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti (50 menit)
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Pernahkan kamu melihat
kapas yang jatuh karena
tertiup angin?
b. Pernahkah kamu
melihatbenda kotak
menggelinding?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendmonstrasikan 1 lembar
kertas dan buu yang dijatuhkan
secara bersamaan,
menampilkan bola bekel dan
balok kayu yang digelindingkan
secara bersamaan
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Fokus
- Rasa ingin tahu
- Fokus
73
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dipelajari dan
didiskusikan bersama
kelompoknya
- Membagikan media kertas dan
bola bekel
- Meminta siswa memberikan
contoh atau mencontohkan
gerakan dua benda yang
berbeda yang dijatuhkan secara
bersamaan
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas dan
melakukan eksperimen
- Meminta siswa untuk
menuliskan contoh-contoh
gerakan jatuhnya, atau
menggelindingnya dua buah
benda yang berbeda bentuk
maupun yang pernah
dijumpainya dalam kehidupan
sehari-hari
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan eksperimen
tentang pengaruh bentuk
dan ukuran terhadap gerak
benda dengan media
kertas dan bola bekel
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS dan
hasil eksperimen yang
telah dilakukannya
- Menuliskan contoh
gerakan yang pernah
dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari
- Fokus
- Kerjasama
- Kerjasama
- Tanggungjawab
- Kerjasama
- Tanggungjawab
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan - Masing-masing mewakili - Aktif
74
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dan
mendemonstrasikan di
depan kelas
- Merespon penjelasan guru
- Rasa ingin tahu
- Fokus
C. Penutup (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
yang telah dipelajarinya
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
2. LKS
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
75
Mengetahui,
Peneliti
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam
kehidupan sehari-hari
III.Indikator
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-
hari melalui pengamatan
2. Siswa mampu mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-
hari melalui pengamatan
3. Siswa mampu mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
V. Materi Pembelajaran : Terlampir
VI. Metode dan Media Pembelajaran
Metode : CTL (Contextual Teaching Learning)
77
Media : 2 kain berbeda warna, kincir angin dari kertas, air , dan elepon mainan dari
gelas lastik bekas
VII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Religius
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Siapa yang pernah
menjemur pakaian di luar
rumah ketika musim panas?
b. Siapa yang pernah melihat
air terjun? Seperti apa
jalannya air terjun tersebut?
c. Pernahkah kamu
menggesek-gesekkan
penggaris ke rambut
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Fokus
78
kepalamu?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Menampilkan gerakan
penggaris yang digosok-
gosokkan ke kain kemudian
ditempelkan ke satu lembar
kertas, menampilkan gerakan
kipas angin di dalam kelas
kemudian mencabut aliran
listrik pada kipas angin tersebut
- Menanyakan kepada siswa
bagaimana bisa terjadi seperti
itu?
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Fokus
- Fokus
- Rasa ingin tahu
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dielajari dan
didiskusikan bersama kelompok
- Meminta siswa melakukan
eksperimen gerak benda yang
pernah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan
membuktikan bahwa adanya
energi panas, gerak dan getaran
pada benda tersebut
- Membimbing kelompok-
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan eksperimen
- Mendiskusikan materi
- Fokus
- Kerjasama
- Ketelitian
- Kerjasama
- Fokus
- Ketelitian
- Kerjasama
- Tanggungjawab
79
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas dan
melakukan pengamatan
yang ada dalam LKS dan
hasil pengamatan yang
telah dilakukannya
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan
mendemonstrasikan
- Menyimak guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Percaya diri
- Fokus
C. Penutup (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
2. LKS
80
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya
III.Indikator
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari
IV. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menyebutkan macam-macam sumber energi dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari-
hari
V. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Gerak Benda
b. Uraian Materi : Terlampir
VI. Metode dan Media Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran dan Teknik
1. Ceramah
2. Demonstrasi
b. Media Pembelajaran : Tidak ada
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa - Merespon panggilan guru - Religius
82
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti (50 menit)
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Apa saja gunanya matahari
untuk kehidupan kita?
b. Lalu apakah angin juga
berguna dalam kehidupan
sehari-hari?
c. Apa contoh kegiatan yang
terdapat getarannya?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendmonstrasikan kegunaan
energi panas, gerak dan getaran
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
83
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dielajari dan
didiskusikan bersama kelompok
- Meminta siswa bersama
kelompoknya untuk mencatat
apa saja sumber energi dan
kegunaannya bagi kehidupan
sehari-hari
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan kegiatan yang
diminta oleh guru
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS
- Fokus
- Kerjasama
- Tanggungjawab
- Kerjasama
- Fokus
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan
mendemonstrasikan
berbagai macam kegunaan
energi panas, gerak dan
getaran
- Menyimak guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Fokus
84
C. Penutup (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
2. LKS
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
85
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III. Indikator :
1. Menjelaskan macam-macam gerak benda
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
IV. Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan macam-macam gerak benda
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
V. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Gerak Benda
b. Uraian Materi : Terlampir
VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran dan Teknik
1. Ceramah
2. Demonstrasi
b. Media Pembelajaran tidak ada
86
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Religius
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Siapa yang tahu bagaimana
gerak itu?
b. Contoh gerak apa yang
sering kamu lakukan?
c. Apa yang dapat
mempengaruhi gerak yang
kamu lakukan itu?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendmonstrasikan gerak benda
yaitu Gerak jatuh, Gerak
memantul, Gerak
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
- Fokus
- Rasa ingin tahu
- Fokus
- Rasa ingin tahu
- Teliti
87
menggelinding, Gerak berputar,
Gerak mengalir, Gerak
tenggelam
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dipelajari dan
didiskusikan bersama kelompok
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas dan
melakukan eksperimen
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS dan
hasil eksperimen yang
telah dilakukannya
- Fokus
- Kerjasama
- m
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan
mendemonstrasikan
berbagai macam gerak
benda
- Aktif
- Rasa ingin tahu
88
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
2. LKS
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
III. Indikator
1. Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk
2. Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran
VI. Tujuan Pembelajaran
1. Mengamati gerak benda yang dipengaruhi oleh bentuk
2. Mengamati gerak benda yang yang dipengaruhi oleh ukuran
V. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Gerak Benda
b. Uraian Materi : Terlampir
VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran dan Teknik
1. Eksperimen
2. CTL (Contextual Teaching Learning)
b. Media Pembelajaran
1. Pensil 3. Buku
2. Bola bekel 4. Kertas
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
90
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Religius
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Jika ada dua buah benda
yang beerbeda bentuk atau
ukurannya yang dijatuhkan
secara beersamaan, apakah
benda tersebut akan jatuh
bersama?
b. Siapa yang bisa memberi
contoh?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendmonstrasikan perubahan
sifat benda akibat pembakaran,
pemanasan dan diletakkan pada
udara terbuka
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
91
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dipelajari dan
didiskusikan bersama
kelompoknya
- Membagikan media kertas dan
bola bekel
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas dan
melakukan eksperimen
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan eksperimen
tentang pengaruh bentuk
dan ukuran teerhadap
gerak benda
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS dan
hasil eksperimen yang
telah dilakukannya
- Fokus
- Kerjasama
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan
mendemonstrasikan
berbagai macam sifat dan
bentuk benda padat, cair
dan gas
- Merespon penjelasan guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
92
terhadap hasil pekerjaan siswa
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalamkehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan
VI. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan
V. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Gerak Benda
b. Uraian Materi : Terlampir
94
VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran dan Teknik
1. Demonstrasi
2. CTL (Contextual Teaching Learning)
3. Eksperimen
b. Media Pembelajaran
1. 2 kain berbeda warna 3. Kincir angin dari kertas
2. Air 4. Telepon mainan dari gelas lastik bekas
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Religius
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Siapa yang pernah
menjemur pakaian di luar
rumah dalam musim panas?
b. Siapa yang pernah melihat
air terjun? Seperti apa
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
95
jalannya
c. Bagaimana jika penggaris
digesekkan ke rambutmu?
Apakah kamu pernah
melakukannya?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendemonstrasikan benda
contoh-contoh kegiatan yang
berhubungan dengan energi
panas, gerak dan getaran dalam
kehidupan sehari-hari
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dielajari dan
didiskusikan bersama kelompok
- Meminta siswa melakukan
eksperimen terhadap benda
untuk membuktkan adanya
energi panas, gerk dan getaran
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas dan
melakukan pengamatan
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan eksperimen
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS dan
hasil pengamatan yang
telah dilakukannya
- Fokus
- Kerjasama
- Ketelitian
96
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan
mendemonstrasikan
- Aktif
- Rasa ingin tahu
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
3. Sumber lain yang relevan
97
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Jam’iyatul Khoir Ciputat
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
II. Kompetensi Dasar
4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya
III. Indikator
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi
2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi
VI. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi
2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi
V. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Gerak Benda
b. Uraian Materi : Terlampir
VI. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran dan Teknik
1. Ceramah
2. Demonstrasi
b. Media Pembelajaran : Tidak ada
99
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memusatkan perhatian siswa
dengan memberi salam,
mengecek kehadiran siswa
kemudian meminta siswa berdoa
- Guru menyampaikan tujuan
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
- Merespon panggilan guru
dan menjawab salam dari
guru, kemudian berdoa
bersama
- Menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
- Religius
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
- Mandiri
- Tanggungjawab
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Menggali informasi dan
pengetahuan awal siswa dengan
bertanya :
a. Apa saja gunanya matahari
untuk khidupan kita?
b. Lalu apakah angin juga
berguna dalam kehiduan
sehari-hari?
c. Apa contoh kegiatan yang
terdapat getarannya?
- Menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang
akan diberikan
- Mendmonstrasikan kegunaan
energi panas, gerak dan getaran
- Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Menyimak penjelasan yang
diberikan guru
- Melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi guru
- Aktif
- Rasa ingin tahu
100
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Membagi siswa kedalam
kelompok dan membagikan
LKS untuk dielajari dan
didiskusikan bersama kelompok
- Meminta siswa bersama
kelompoknya untuk mencatat
apa saja sumber energi dan
kegunaannya bagi kehidupan
sehari-hari
- Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas
- Bergabung dengan
kelompoknya dan
melakukan diskusi sesuai
petunjuk dalam LKS
- Bersama kelompoknya
melakukan kegiatan yang
diminta oleh guru
- Mendiskusikan materi
yang ada dalam LKS
- Fokus
- Kerjasama
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Melakukan evaluasi dengan
meminta setiap anggota
kelompok untuk
mempresentasikan pekerjaannya
- Memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa
- Masing-masing mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan
mendemonstrasikan
berbagai macamkegunaan
energi panas, gerak dan
getaran
- Aktif
- Rasa ingin tahu
C. Penutup
101
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran
- Memberikan kuis kepada siswa
- Meminta siswa untuk berdo’a
bersama yang diimpin oleh
ketua kelas
- Memberi salam kepada siswa
- Bersama dengan guru
menyimpulkan materi
pelajaran
- Antusias menerima kuis
dari guru
- Berdo’a bersama
- Menjawab salam dari guru
- Kerjasama
- Tanggung jawab
- Tanggungjawab
- Religius
- Religius
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Paket IPA SD
3. Sumber lain yang relevan
IX. Penilaian
Terlampir
Mengetahui,
Peneliti
102
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan : MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester : III/II
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Nama Siswa :
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR : 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
INDIKATOR :
1. Menjelaskan macam-macam gerak benda
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
RANGKUMAN MATERI
A. Macam-macam Gerak Benda
1. Gerak Jatuh. Contoh : pensil yang jatuh dari meja.
2. Gerak mengalir. Contoh : air mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan rendah.
3. Gerak memantul. Contoh : bola basket yang memantul.
4. Gerak menggelinding. Contoh : bola yang menggelinding dari kanan ke kiri atau dari
permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah.
5. Gerak berputar. Contoh : kipas angin, gangsing dan roda.
6. Gerak tenggelam. Contoh : batu yang tenggelam di air.
103
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda
1. Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda
Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda. Benda dengan ukuran lebih besar akan
lebih mudah jatuh. Bola yang berukuran lebih besar akan lebih mudah untuk
menggelinding.
Tetapi bola yang ukurannya lebih besar jumlah pantulannya
lebih sedikit dibandingkan bola yang lebih kecil. Karena bola
yang lebih besar akan lebih cepat berhenti.
2. Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk benda
Bola kasti akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok
kayu. Bola mempunyai permukaan yang lebih halus
dibandingkan balok kayu. Oleh karena itu, bola lebih mudah
untuk bergerak menggelinding. Balok kayu memiliki permukaan
yang kasar sehingga sulit menggelinding. Semakin kasar
permukaan benda, semakin sulit untuk menggelinding.
Soal latihan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Berikut adalah contoh benda yang dapat bergerak cepat, kecuali ....
a. Mobil c. sepeda motor
b. Pesawat terbang d. Jarum jam2. Benda yang bergerak dengan mengalir adalah ....
a. Bola c. Airb. Roda d. Baling-baling
3. Kipas angin listrik bergerak dengan cara ....a. Memantul c. Menggelindingb. Berputar d. Mengalir
4. Contoh benda yang dapat tenggelam di air adalah...
a. Sendok dan garpu c. Plastik dan kayu
b. Gabus dan kertas d. Sidol dan pensil
5. Gerak benda padat tidak dipengaruhi oleh ....
a. Warna c. Ukuran
b. Bentuk d. Kekasaran permukaan
6. Bola bekel akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok kayu, karena...
104
a. Permukaan bola lebih bagus daripada balok kayu
b. Permukaan bola lebih halus daripada balok kayu
c. Permukaan bola lebih kasar daripada balok kayu
d. Permukaan bola lebih lebar daripada balok kayu
7. Pada bola basket, akan terjadi gerak...
a. Jatuh c. Tenggelam
b. Mengalir d. Memantul
8. Di bawah ini yang dapat mempengaruhi gerak benda adalah...
a. Bentuknya c. Warnanya
b. Banyaknya d. Harganya
9. Semakin besar ukuran benda maka akan semakin mudah...
a. Rusak c. Hilang
b. Jatuh d. Mengalir
10. Contoh benda yang dapat mengalir adalah...
a. Air c. Pasir
b. Tepung d. Batu
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Roda berbentuk .... agar mudah bergerak.
2. Kertas berbentuk lembaran lebih ... bergerak daripada kertas yang
diremas apabila jatuh dari ketinggian yang sama.
3. Benda yang lebih berat lebih sulit ... dibandingkan benda yang lebih ringan.
4. Pada batu dan air biasanya terjadi gerak...
5. Bentuk dan ukuran mempengaruhi...
105
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan : MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester : III/II
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Nama Siswa :
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energipanas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
RANGKUMAN MATERI
A. Pengertian energi
Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi. Energi sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi panas digunakan oleh
petani untuk mengeringkan hasil panennya. Nah, tahukah kamu apakah energi itu?
Dapatkah kamu menyebutkan sumber-sumber energi? Apa saja kegunaan sumber
energi itu? Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
106
B. Macam-macam energi
1. Energi panas
Energi panas adalah energi yang dihasilkan dari panas suatu benda. Jadi,
energi panas berasal dari benda yang memiliki suhu tinggi. Contoh benda yang
memiliki suhu tinggi adalah matahari dan api. Panas yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, panas matahari di gunakan
untuk mengeringkan pakaian, panas setrika digunakan untuk melicinkan pakaian,
dan panas dari api kompor dapat digunakan untuk memasak. Panas juga dapat
dihasilkan oleh gesekan dua buah benda.
Mengetahui Pengaruh Energi Panas dari Cahaya Matahari
Tujuan Kegiatan : Agar kamu dapat mengetahui pengaruh energi panas dari
matahari.
Alat dan Bahan :
1. Dua helai kain 3. Gelas plastik/kaleng bekas
2. Air
Langkah Kerja
1. Masukkan kedua helai kain ke dalam wadah berisi air.
2. Simpanlah kain yang 1 di tempat yang panas dan kain ke 2 di dalam kelas.
Biarkanlah kira-kira 30–40 menit.
3. Ambillah kedua kain tersebut. Kemudian, amatilah keadaan kain tersebut.
4. Tuliskan hasil pengamatanmu seperti tabel berikut.
Tugas kelompok
107
No Kain Kondisi kain setelah didiamkan selama
30-40 menit
1.
2.
Diskusikanlah pertanyaan berikut untuk mendapatkan kesimpulan.
1. Kain manakah yang lebih dulu kering?
2. Apakah yang memengaruhi kain cepat kering?
2. Energi gerak
Energi gerak disebut juga energi kinetik. Energi kinetik adalah energi yang
dimiliki oleh benda yang sedang bergerak.Angin merupakan udara yang bergerak.
Semakin kencang angin bertiup, semakin kencang kincir berputar. Kincir dapat
berputar karena ada udara yang bergerak. Gerak berputar kincir dimanfaatkauntuk
membantu pekerjaan manusia. Di Inggris Belanda, banyak dibangun kincir angin
raksasa. Kincir tradisional itu dimanfaatkan untuk menggiling gandum atau
memompa air. Airnya digunakan untuk mengairi perkebunan dan lading.
3. Energi getaran
Energi getaran adalah energi yang dapat mengasilkan bunyi, yang disebut dengan
energi bunyi. Contohnya gitar dihasilkan karena adanya getaran dari petikan senar
gitar.
108
ENERGI GETARAN
Kerjakan kegiatan ini secara berkelompok.
Alat dan bahan yang kamu perlukan
1. Gelas bekas air mineral 3. Paku
2. Senar (benang layangan) sepanjang 1 meter 4. Gunting
Langkah-langkah
1. Dua gelas air mineral disiapkan. Lubang diberikan pada bagian bawah gelas.
Kita dapat menggunakan paku untuk membuat lubang. Mintalah bantuan
gurumu.
2. Kedua gelas tersebut dihubungkan dengan senar sepanjang 1 meter.
3. Senar dimasukkan melalui lubang yang telah dibuat, kemudian diikat.
4. Minta bantuan temanmu untuk memegang salah satu gelas.
5. Selanjutnya, kamu berdiri di dekat temanmu pada jarak 1 meter.
6. Temanmu diminta berbicara melalui gelas tersebut. Gelas ditempelkan ke
salah satu telinga untuk mendengarkan suara temanmu. Apakah kamu dapat
mendengarkan suara temanmmu?
7. Hal di atas dilakukan secara bergantian. Kamu yang berbicara dan temanmu
yang mendengarkan. Dapatkah kamu mendengar suara temanmu?
8. Simpulan dari kegiatan tersebut dituliskan di buku tugasmu.
Tugas kelompok
109
Soal latihan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan ....
a. Pertumbuhan c. Usaha
b. Perkembangan d. Pemanasan
2. Baju yang basah setelah dijemur pada siang hari, cepat menjadi kering akibat
pengaruh energi ....
a. Angin c. Bunyi
b. Matahari d. Udara
3. Sumber energi utama di bumi adalah ....
a. Matahari c. Api
b. Angin d. Air
4. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk ....
a. Menggiling gandum
b. Memompa air
c. Menghasilkan air
d. Membangkitkan listrik
5. Bunyi gitar dihasilkan oleh ....
a. Tiupan c. Pukulan
b. Getaran senar d. Gesekan
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Segala sesuatu yang dapat melakukan kerja memiliki ....
2. Tubuh kita mendapatkan energi dari ....
3. Siang hari terang-benderang karena ada energi yang berasal dari ....
4. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut ....
5. Energi bunyi berasal dari ....
110
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan : MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester : III/II
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Nama Siswa :
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energipanas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi
2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi
RANGKUMAN MATERI
C. Sumber energi dan kegunaannya
Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda lain
untuk melakukan suatu kegiatan. Sumber-sumber energi yang sering dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya, cahaya matahari, angin, air, gas alam,
baterai, listrik, minyak bumi, dan makanan.
1. Cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut.
a) Mengeringkan pakaian yang telah dicuci
b) Penerangan di siang hari
c) Membantu dalam proses pembuatan garam
d) Mengeringkan hasil panen
e) Membantu tumbuhan membuat makanan.
111
2. Angin
Adapun angin dimanfaatkan untuk :
a. Menggerakkan perahu layar di laut
b. Menggerakkan kincir angin sehingga
dapat menghasilkan listrik
c. Menggerakkan pompa air
d. Menggerakkan penggiling gandum.
Kegiatan
Tahukah kamu tentang pesawat mainan dari kertas?
Coba kamu terbangkan pesawat mainan tersebut. Apakah pesawat mainan
tersebut dapat terbang? Jika iya, apa yang mempengaruhinya?
Catat di buku tugasmu
3. Air
Air biasanya mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran air
dapat menghasilkan energi. Contohnya, air terjun. Jadi, air terjun juga merupakan
sumber energi. Energi yang berasal dari aliran air terjun dapat digunakan untuk
memutar turbin pada pusat pembangkit energi listrik. Putaran yang dihasilkan
turbin dapat menggerakkan generator listrik sehingga energi listrik dapat
dihasilkan. Pembangkit listrik tenaga air dikenal dengan singkatan PLTA.
4. Makanan
Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan memperoleh energi dari matahari. Hewan memeroleh energi dari
tumbuhan dan hewan lain yang dimakan. Sebagai sumber energi, makanan
berfungsi antara lain untuk:
a. Menggerakkan organ-organ tubuh
b. Memenuhi keperluan hidup
c. Mempertahankan kelangsungan hidup.
5. Minyak bumi dan gas alam
Saat ini, sebagian besar bahan bakar untuk kendaraan dan berbagai mesin berasal
dari minyak bumi. Saat melakukan pengeboran minyak bumi, adakalanya
112
mengenai lapisan gas yang disebut gas bumi atau gas alam. Gas alam digunakan
untuk menggerakkan mesin uap di pabrik-pabrik dan sebagai bahan bakar kompor
gas. Apa di rumahmu terdapat kompor gas?
6. Baterai
Di dalam baterai terdapat zat kimia yang dapat
menghasilkan energi kimia. Saat baterai digunakan,
energi kimia tersebut berubah menjadi energi listrik.
Baterai sering digunakan untuk menyalakan radio,
mobil-mobilan, dan senter.
Kegiatan :
Perhatikan mainan unta-untaan dan lampu senter.
Kosongkan baterai yang ada pada mainan itu dan lampu senter, dan Amati
keadaannya.
1. Apakah mainan itu bisa berjalan sendiri?
2. Apakah lampu senter itu dapat menyala?
Masukkan baterai pada mainan unta-untaan dan lampu seter
Pencet tombol ON pada mainan unta-untaan dan lampu senter tersebut, dan
amati keadaannya.
1. Apakah mainan itu dapat berjalan sendiri? Jika iya, apa yang
menyebabkan mainan itu bisa dapat berjalan sendiri?
2. Apakah lampu senter itu dapat menyala? Jika iya, apa yang
menyebabkan lampu senter itu bisa dapat menyala?
Catat di buku tugasmu
7. Listrik
Energi listrik digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Mulai untuk
menyalakan lampu penerangan sampai untuk menghidupkan alat-alat listrik
lainnya. Misalnya, kipas angin, radio, televisi, lemari es, setrika, tape recorder,
komputer, kompor listrik, dan penanak nasi atau rice cooker.
113
Kegiatan :
Perhatikan kipas angin yang ada di kelasmu saat dicolokkan ke aliran listrik.
Apakah kipas angin tersebut dapat berputar? Jika iya, apa yang
mempengaruhi kipas angin tersebut?
Cabut aliran kabel colokan terbut, lalu amati apa yang terjadi.
Apakah kipas angin tersebut tetap berputar atau berhenti? Jika iya, apa
yang mempengaruhi kipas angin tersebut?
Catat di buku tugasmu
Soal latihan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!1. Sumber energi utama di bumi adalah ....
a. Matahari c. Api
b. Angin d. Air
2. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk ....
a. Menggiling gandum
b. Memompa air
c. Menghasilkan air
d. Membangkitkan listrik
3. Sumber energi alam yang dapat langsung kita manfaatkan adalah ....
a. Minyak bumi c. Matahari
b. Makanan d. Batu bara
4. Generator yang digerakkan kincir air dapat menghasilkan energi ....
a. Listrik c. Cahaya
b. Gerak d. Panas
5. Energi listrik dimanfaatkan untuk alat-alat di bawah ini, kecuali ....
a. Televisi c. Lampu petromak
b. Komputer d. Lampu neon
114
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Sumber energi utama bagi kehidupan di bumi adalah ....
2. Sumber energi yang paling banyak digunakan manusia adalah ....
3. Untuk menghidupkan TV, kita memerlukan energi ....
4. Kompor sumbu dapat menyala karena memperoleh energi dari ....
5. Energi penggerak pada kapal layar berasal dari ....
115
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan : MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester : III/II
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Nama Siswa :
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR : 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
INDIKATOR :
1. Menjelaskan macam-macam gerak benda
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
3. Memberikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
RANGKUMAN MATERI
A. Macam-macam Gerak Benda
1. Gerak Jatuh. Contoh : pensil yang jatuh dari meja.
2. Gerak mengalir. Contoh : air mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan rendah.
3. Gerak memantul. Contoh : bola basket yang memantul.
4. Gerak menggelinding. Contoh : bola yang menggelinding dari kanan ke kiri atau dari
permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah.
5. Gerak berputar. Contoh : kipas angin, gangsing dan roda.
6. Gerak tenggelam. Contoh : batu yang tenggelam di air.
116
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda
1. Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda
Gerak benda dipengaruhi oleh ukuran benda. Benda dengan ukuran lebih besar akan
lebih mudah jatuh. Bola yang berukuran lebih besar akan lebih mudah untuk
menggelinding.
Tetapi bola yang ukurannya lebih besar jumlah pantulannya
lebih sedikit dibandingkan bola yang lebih kecil. Karena bola
yang lebih besar akan lebih cepat berhenti.
2. Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk benda
Bola kasti akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok
kayu. Bola mempunyai permukaan yang lebih halus
dibandingkan balok kayu. Oleh karena itu, bola lebih mudah
untuk bergerak menggelinding. Balok kayu memiliki permukaan
yang kasar sehingga sulit menggelinding. Semakin kasar
permukaan benda, semakin sulit untuk menggelinding.
Soal latihan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Berikut adalah contoh benda yang dapat bergerak cepat, kecuali ....
a. Mobil c. sepeda motor
b. Pesawat terbang d. Jarum jam2. Benda yang bergerak dengan mengalir adalah ....
a. Bola c. Airb. Roda d. Baling-baling
3. Kipas angin listrik bergerak dengan cara ....a. Memantul c. Menggelindingb. Berputar d. Mengalir
4. Contoh benda yang dapat tenggelam di air adalah...
a. Sendok dan garpu c. Plastik dan kayu
b. Gabus dan kertas d. Sidol dan pensil
5. Gerak benda padat tidak dipengaruhi oleh ....
a. Warna c. Ukuran
b. Bentuk d. Kekasaran permukaan
6. Bola bekel akan lebih cepat menggelinding dibandingkan balok kayu, karena...
117
a. Permukaan bola lebih bagus daripada balok kayu
b. Permukaan bola lebih halus daripada balok kayu
c. Permukaan bola lebih kasar daripada balok kayu
d. Permukaan bola lebih lebar daripada balok kayu
7. Pada bola basket, akan terjadi gerak...
a. Jatuh c. Tenggelam
b. Mengalir d. Memantul
8. Di bawah ini yang dapat mempengaruhi gerak benda adalah...
a. Bentuknya c. Warnanya
b. Banyaknya d. Harganya
9. Semakin besar ukuran benda maka akan semakin mudah...
a. Rusak c. Hilang
b. Jatuh d. Mengalir
10. Contoh benda yang dapat mengalir adalah...
a. Air c. Pasir
b. Tepung d. Batu
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Roda berbentuk .... agar mudah bergerak.
2. Kertas berbentuk lembaran lebih ... bergerak daripada kertas yang
diremas apabila jatuh dari ketinggian yang sama.
3. Benda yang lebih berat lebih sulit ... dibandingkan benda yang lebih ringan.
4. Pada batu dan air biasanya terjadi gerak...
5. Bentuk dan ukuran mempengaruhi...
118
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan : MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester : III/II
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Nama Siswa :
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energipanas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
2. Mengidentifikasi tentang pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
3. Mengidentifikasi tentang pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengamatan
RANGKUMAN MATERI
A. Pengertian energi
Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi. Energi sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi panas digunakan oleh
petani untuk mengeringkan hasil panennya. Nah, tahukah kamu apakah energi itu?
Dapatkah kamu menyebutkan sumber-sumber energi? Apa saja kegunaan sumber
energi itu? Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
119
B. Macam-macam energi
1. Energi panas
Energi panas adalah energi yang dihasilkan dari panas suatu benda. Jadi, energi
panas berasal dari benda yang memiliki suhu tinggi. Contoh benda yang memiliki
suhu tinggi adalah matahari dan api. Panas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Misalnya, panas matahari di gunakan untuk
mengeringkan pakaian, panas setrika digunakan untuk melicinkan pakaian, dan
panas dari api kompor dapat digunakan untuk memasak. Panas juga dapat
dihasilkan oleh gesekan dua buah benda.
2. Energi gerak
Energi gerak disebut juga energi kinetik. Energi kinetik adalah energi yang
dimiliki oleh benda yang sedang bergerak.Angin merupakan udara yang bergerak.
Semakin kencang angin bertiup, semakin kencang kincir berputar. Kincir dapat
berputar karena ada udara yang bergerak. Gerak berputar kincir dimanfaatkan
untuk membantu pekerjaan manusia. Di Inggris Belanda, banyak dibangun kincir
angin raksasa. Kincir tradisional itu dimanfaatkan untuk menggiling gandum atau
memompa air. Airnya digunakan untuk mengairi perkebunan dan lading.
120
3. Energi getaran
Energi getaran adalah energi yang dapat mengasilkan bunyi, yang disebut dengan
energi bunyi. Contohnya gitar dihasilkan karena adanya getaran dari petikan senar
gitar.
Tugas kelompok
Diskusikan dengan kelompok, manfaat lain energi panas, gerak dan getaran.
Kemudian, cari tahu tempat pemanfaatan tersebut. Gunakan berbagai sumber,
seperti surat kabar, majalah, dan internet untuk mengetahuinya.
Tugas kelompok
Tuliskan manfaat energi berikut ini. Diskusikanlah hasilnya dengan temanmu.
No. Sumber energi Manfaat
1. Matahari Menjemur pakaian
2. Gerak
3. Getaran
121
Soal latihan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan ....
a. Pertumbuhan c. Usaha
b. Perkembangan d. Pemanasan
2. Baju yang basah setelah dijemur pada siang hari, cepat menjadi kering akibat
pengaruh energi ....
a. Angin c. Bunyi
b. Matahari d. Udara
3. Sumber energi utama di bumi adalah ....
a. Matahari c. Api
b. Angin d. Air
4. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk ....
a. Menggiling gandum
b. Memompa air
c. Menghasilkan air
d. Membangkitkan listrik
5. Bunyi gitar dihasilkan oleh ....
a. Tiupan c. Pukulan
b. Getaran senar d. Gesekan
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Segala sesuatu yang dapat melakukan kerja memiliki ....
2. Tubuh kita mendapatkan energi dari ....
3. Siang hari terang-benderang karena ada energi yang berasal dari ....
4. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut ....
5. Energi bunyi berasal dari ....
122
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Satuan Pendidikan : MI JAM’IYATUL KHOIR
Kelas/Semester : III/II
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Nama Siswa :
STANDAR KOMPETENSI : 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
energi dan sumber energi
KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energipanas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Menyebutkan macam-macam sumber energi
2. Menjelaskan macam-macam kegunaan sumber energi
RANGKUMAN MATERI
C. Sumber energi dan kegunaannya
Sumber energi adalah benda yang dapat memberikan energi pada benda lain
untuk melakukan suatu kegiatan. Sumber-sumber energi yang sering dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya, cahaya matahari, angin, air, gas alam,
baterai, listrik, minyak bumi, dan makanan.
1. Cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut.
a) Mengeringkan pakaian yang telah dicuci
b) Penerangan di siang hari
c) Membantu dalam proses pembuatan garam
d) Mengeringkan hasil panen
e) Membantu tumbuhan membuat makanan.
123
2. Angin
Adapun angin dimanfaatkan untuk :
a. Menggerakkan perahu layar di laut
b. Menggerakkan kincir angin sehingga
dapat menghasilkan listrik
c. Menggerakkan pompa air
d. Menggerakkan penggiling gandum.
3. Air
Air biasanya mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran air
dapat menghasilkan energi. Contohnya, air terjun. Jadi, air terjun juga merupakan
sumber energi. Energi yang berasal dari aliran air terjun dapat digunakan untuk
memutar turbin pada pusat pembangkit energi listrik. Putaran yang dihasilkan
turbin dapat menggerakkan generator listrik sehingga energi listrik dapat
dihasilkan. Pembangkit listrik tenaga air dikenal dengan singkatan PLTA.
4. Makanan
Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan memperoleh energi dari matahari. Hewan memeroleh energi dari
tumbuhan dan hewan lain yang dimakan. Sebagai sumber energi, makanan
berfungsi antara lain untuk:
a. Menggerakkan organ-organ tubuh
b. Memenuhi keperluan hidup
c. Mempertahankan kelangsungan hidup.
5. Minyak bumi dan gas alam
Saat ini, sebagian besar bahan bakar untuk kendaraan dan berbagai mesin berasal
dari minyak bumi. Saat melakukan pengeboran minyak bumi, adakalanya
mengenai lapisan gas yang disebut gas bumi atau gas alam. Gas alam digunakan
untuk menggerakkan mesin uap di pabrik-pabrik dan sebagai bahan bakar kompor
gas. Apa di rumahmu terdapat kompor gas?
6. Baterai
Di dalam baterai terdapat zat kimia yang dapat
menghasilkan energi kimia. Saat baterai digunakan,
energi kimia tersebut berubah menjadi energi listrik.
Baterai sering digunakan untuk menyalakan radio,
mobil-mobilan, dan senter.
124
7. Listrik
Energi listrik digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Mulai untuk
menyalakan lampu penerangan sampai untuk menghidupkan alat-alat listrik
lainnya. Misalnya, kipas angin, radio, televisi, lemari es, setrika, tape recorder,
komputer, kompor listrik, dan penanak nasi atau rice cooker.
Tugas kelompok
Tuliskan manfaat energi berikut ini. Diskusikanlah hasilnya dengan temanmu.
No. Sumber energi Manfaat
1. Matahari Menjemur pakaian
2. Baterai
3. Air
4. Minyak bumi
5. Listrik
Soal latihan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!1. Sumber energi utama di bumi adalah ....
a. Matahari c. Api
b. Angin d. Air
125
2. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk ....
a. Menggiling gandum
b. Memompa air
c. Menghasilkan air
d. Membangkitkan listrik
3. Sumber energi alam yang dapat langsung kita manfaatkan adalah ....
a. Minyak bumi c. Matahari
b. Makanan d. Batu bara
4. Generator yang digerakkan kincir air dapat menghasilkan energi ....
a. Listrik c. Cahaya
b. Gerak d. Panas
5. Energi listrik dimanfaatkan untuk alat-alat di bawah ini, kecuali ....
a. Televisi c. Lampu petromak
b. Komputer d. Lampu neon
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Sumber energi utama bagi kehidupan di bumi adalah ....
2. Sumber energi yang paling banyak digunakan manusia adalah ....
3. Untuk menghidupkan TV, kita memerlukan energi ....
4. Kompor sumbu dapat menyala karena memperoleh energi dari ....
5. Energi penggerak pada kapal layar berasal dari ....
126
Lampiran 6
Instrumen Hasil Belajar Pada Gerak Benda dan Energi
NO. INDIKATORINDIKATOR
SOAL PERTANYAANKUNCI
JAWABAN1. Menjelaskan macam-
macam gerak bendaMenyebutkanmacam-macamcotoh gerakbenda
Di bawah ini yang termasuk contok gerak suatu benda adalah...a. TV yang menyala c. Radio yang berbunyib. Bola menggelinding d. Dering telepon
Yang merupakan gerak suatu benda kecuali...a. Air yang mengalir c. Roda berputarb. Pulpen jatuh d. Benda yang diam
B
D
2. Menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi gerak
benda
Menyebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
gerak benda
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gerak suatu benda?a. Betuk, ukuran dan model c. Bentuk dan ukuranb. Model dan ukuran d. Bentuk, warna dan ukuran
C
Mengidentifikasifaktor-faktoryangsmempengaruhigerak benda darisebuah gambar
Ada dua benda yang berbeda bentuk tetapi ukurannya sama. Yaitu bolabekel dan balok kayu. Ketika kedua buah benda tersebut digelindingkanmelalui papan miring, yang lebih dulu sampai ke lantai adalah bolabekel.Peristiwa tersebut membuktikan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh...a. Ukuran c. Warnab. Bentuk d. Model
A. B. C. D. bola-bola bekeltersebut dilemparkan ke lantai secara bersamaan. Manakah bekel
B
A
127
yang akan dulu sampai ke lantai?a. A c. Cb. B d. D
3. Memberikan contoh
faktor-faktor yang
mempengaruhi gerak
benda
Menyebutkan
contoh gerak
benda yang
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
tertentu
Kincir angin dapat bergerak berputar karena dipengaruhi oleh adanya...a. Adanya angin c. Adanya gesekanb. Gerakan air d. Adanya gerak putar
gambar di samping menunjukkan bahwa gerak bendadipengaruhi oleh..a. Berat c. Warnab. Bentuk d. Ukuran
D
D
4. Mengamati gerak
benda yang
dipengaruhi oleh
bentuk
Mengidentifikasi
gerak benda
yang dipengaruhi
oleh bentuk
Ada dua lembar kertas, yang satu diremas-remas membentuk bola danyang satu masih dalam bentuk lembaran. Jika kedua kertas tersebutdijatuhkan secara bersamaan. Maka yang jatuh lebih dulu adalah...a. Kertas yang berbentuk bolab. Kertas yang masih berbentuk lembaranc. Kedua kertas tersebutd. Jawaban a, b, dan c benar
A
Menyebutkancontoh gerakbenda yangdipengaruhi olehbentuk melaluigambar
antara sendok dan pensil jika dijatuhkan ke lantai secarabersamaan, maka sendok akan lebih dulu sampai ke lantai. Hal initerjadi karena gerak benda tersebut diengaruhi oleh...a. Warna bendab. Ukuran bendac. Bentuk bendad. Jawaban a, b, da c benar
C
128
5. Mengamati gerak
benda yang yang
dipengaruhi oleh
ukuran
Mengidentifikasi
gerak benda
yang dipengaruhi
oleh ukuran
Bola basket dan bola bekel jika dipantulkan ke lantai bersama-sama,maka jumlah pantulannya berbeda. Ini karena gerak pantul tersebutdipengaruhi oleh...a. Bentuk c. Warnab. Ukuran d. Semua jawaban benar
B
Menyebutkan
contoh gerak
benda yang
dipengaruhi oleh
ukuran melalui
gambar
bola tersebut berbeda ukurannya. Jika bola tersebutmenggelinding, maka yang akan lebih dulu sampai ke lantai adalah...a. Bola yang polos dan besarb. Bola yang kecil dan berwarnac. Kedua bola tersebut sampai ke lantai bersamad. Tidak ada yang menggelinding
B
6. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
energi panas dalam
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
Mengidentifikasi
pengertian energi
panas
Energi yang dihasilkan oleh matahari disebut :a. Energy getaranb. Energy panasc. Energi gerakd. Energy litrik
Sumber energy panas dan cahaya terbesar bagi bumi adalah :a. Bulanb. Bintangc. Lautand. Matahari
B
D
Menyebutkan
pengaruh energi
panas dalam
Salah satu energi yang mempengaruhi kehidupan kita adalah :a. Bumib. Mataharic. Bulan
B
129
kehidupan
sehari-hari
d. Jawaban a, b dan c benar
Menyebutkan
contoh pengaruh
energi panas
dalam kehidupan
sehari-hari
Energi panas matahari berguna bagi kita untuk :a. Mengeringkan cucian dan hasil panen sebelum dijualb. Sebagai pembangkit listrikc. Sebagai untuk unsur pembentuk fotosintesisd. Jawaban a, b dan c benar
Dibawah ini yang termasuk kegiatan yang dipengaruhi oleh energipanas adalah...a. Mengeringkan cucianb. Menggunakan telephonc. TV yang menyalad. Menggerakkan kincir angin
A
A
7. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
energi gerak dalam
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
7.1
Mengidentifikasi
pengertian energi
gerak
Alat yang menghasilkan energi gerak adalah...a. Televisi, kompor dan lemari esb. Gunting, palu dan gergajic. Kipas angin, bor dan blender yang sedang digunakand. Radio, pesawat telepon dan thermometer
Energi gerak berguna untuk...a. Mengeringkan cucianb. Menggerakkan kincir anginc. Menghasilkan bunyid. Jawaban a, b dan c benar
C
B
7.2
Menyebutkan
contoh pengaruh
energi gerak
Kincir angin berputar karena tertiup angin. Semakin kencang anginbertiup, semakin kencang kincir berputar. Kincir dapat berputar karenaada udara yang bergerak. Ini menunjukkan bahwa kincir angindipengaruhi oleh...a. Energi panas c. Energi gerakb. Energi getaran d. Energi listrik
B
130
dalam kehidupan
sehari-hari
8. Mengidentifikasi
tentang pengaruh
getaran dalam
kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan
8.1
Mengidentifikasi
pengertian
getaran
Kegunaan energi getaran adalah :a. Kita dapat mengenali berbagai gerakanb. Untuk mengeringkan bajuc. Kita dapat mendengar suara-suara dan mengetahui jenis-jenis suarad. Untuk kesehatan tubuh
C
8.2
Menyebutkan
contoh pengaruh
energi gerak
dalam kehidupan
sehari-hari
Salah satu getaran yang dapat kita dengar adalah bunyi. Bunyidisebabkan oleh...a. Suatu benda yang bergetarb. Suatu benda yang terkena panasc. Suatu benda yang terkena dingind. Suatu benda tidak bergerak
A
9. Menyebutkan
macam-macam
sumber energi
9.1
Menyebutkan
macam-macam
sumber energi
Yang termasuk sumber energi adalah...a. Sinar matahari, angin, batu baterai dan listrikb. Air, kayu bakar, minyak tanah dan bahan makananc. Jawaban a dan b benard. Jawaban a dan b salah
C
10. Menjelaskan macam-
macam kegunaan
sumber energi
10.1
Menjelaskan
macam-macam
kegunaan
sumber energi
Contoh kegunaan energi listrik di bawah ini adalah...a. Menyetrika, nonton TV dan menjemur padib. Mencuci, meyetrika dan menjemur padic. Mengeringkan pakaian, menjemur padi dan ikand. Menyetrika, nonton TV dan mendinginkan air di kulkas
Menjemur pakaian di luar ruangan termasuk memanfaatkan energi...a. Listrik c. Panas
D
C
131
b. Gerak d. Bunyi
Mobil mainan dan robot mainan dapat bergerak karena ada batu bateraidi dalamnya. Mobil mainan dan robot mainan tersebut memanfaatkansumber energi dari...a. Listrik c. Sinar mataharib. Batu baterai d. Angin
B
JUMLAH 25
132
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL TINGKAT KESULITAN DAN PENGETAHUAN
No. Indikator Konsep Indikator SoalTingkat
PengetahuanC1 C2 C3
1. Menjelaskanmacam-macamgerak benda
1.1.Menyebutkan macam-macam contoh gerakbenda
1,7
2. Menjelaskan faktor-faktor yangmempengaruhigerak benda
2.1 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhigerak benda
2
2.2 Mengidentifikasifaktor-faktor yangmempengaruhi gerakbenda dari sebuah gambar
3,4
3. Memberikan contohfaktor-faktor yangmempengaruhigerak benda
3.1 Menyebutkan contohgerak benda yangdipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu
8 11
4. Mengamati gerakbenda yangdipengaruhi olehbentuk
4.1 Mengidentifikasi gerakbenda yang dipengaruhioleh bentuk
12
4.2 Menyebutkan contohgerak benda yangdipengaruhi oleh bentukmelalui gambar
6*
5. Mengamati gerakbenda yang yangdipengaruhi olehukuran
5.1 Mengidentifikasi gerakbenda yang dipengaruhioleh ukuran
5
5.2 Menyebutkan contohgerak benda yangdipengaruhi oleh ukuranmelalui gambar
13
6. Mengidentifikasitentang pengaruhenergi panas dalamkehidupan sehari-hari melaluipengamatan
6.1 Mengidentifikasipengertian energi panas
14,17
6.2 Menyebutkan contohpengaruh energi panasdalam kehidupan sehari-hari
9,10 15*
7. Mengidentifikasitentang pengaruhenergi gerak dalamkehidupan sehari-hari melaluipengamatan
7.1 Mengidentifikasipengertian energi gerak
16* 19
7.2 Menyebutkan contohpengaruh energi panasdalam kehidupan sehari-hari
18*
8. Mengidentifikasi 8.1 Mengidentifikasi 20
133
tentang pengaruhgetaran dalamkehidupan sehari-hari melaluipengamatan
pengertian getaran8.2 Menyebutkan contohpengaruh energi panasdalam kehidupan sehari-hari
21
9. Menyebutkanmacam-macamsumber energy
9.1 Menyebutkan macam-macam sumber energy
22
10. Menjelaskanmacam-macamkegunaan sumberenergy
10.1 Menjelaskan macam-macam kegunaan sumberenergi
23*,25
24
Jumlah 25
134
Lampiran 8
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c dan d di bawah ini dengan tepat danbenar!
1. Di bawah ini yang termasuk contoh gerak suatu benda adalah...a. TV yang menyala c. Radio yang berbunyib. Bola menggelinding d. Dering telepon
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gerak suatu benda?a. Betuk, ukuran dan model c. Bentuk dan ukuranb. Model dan ukuran d. Bentuk, warna dan ukuran
3. A. B. C. D. bola-bola bekel tersebut dilemparkanke lantai secara bersamaan. Manakah bola bekel yang akan lebih dulu sampai ke lantai?a. A c. Cb. B d. D
4. Kincir angin dapat bergerak berputar karena dipengaruhi oleh adanya...a. Adanya angin c. Adanya gesekanb. Gerakan air d. Adanya gerak putar
5. Bola basket dan bola bekel jika dipantulkan ke lantai bersama-sama, maka jumlahpantulannya berbeda. Ini karena gerak pantul tersebut dipengaruhi oleh...a. Bentuk c. Warnab. Ukuran d. Semua jawaban benar
6. Salah satu sumber energi yang mempengaruhi kehidupan kita adalah...a. Bumi c. Bulanb. Matahari d. Jawaban a, b dan c benar
7. Yang merupakan gerak suatu benda kecuali...a. Air yang mengalir c. Roda berputarb. Pulpen jatuh d. Mobil yang diam
8. Energi panas matahari berguna bagi kita untuk...a. Mengeringkan cucian dan hasil panen sebelum dijualb. Sebagai pembangkit listrikc. Sebagai unsur pembentuk fotosintesisd. Jawaban a, b dan c benar
135
9. Ada dua benda yang berbeda bentuk tetapi ukurannya sama. Yaitu bola bekel dan balokkayu. Ketika kedua buah benda tersebut digelindingkan melalui papan miring, yang akanlebih dulu sampai ke lantai adalah bola bekel.Peristiwa tersebut membuktikan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh...a. Ukuran c. Warnab. Bentuk d. Model
10. gambar di samping menunjukkan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh...a. Berat c. Warnab. Bentuk d. Ukuran
11. Ada dua lembar kertas, yang satu diremas-remas membentuk bola dan yang satu masihdalam bentuk lembaran. Jika kedua kertas tersebut dijatuhkan secara bersamaan. Makayang jatuh lebih dulu adalah...a. Kertas yang berbentuk bolab. Kertas yang masih berbentuk lembaranc. Kedua kertas tersebutd. Jawaban a, b, dan c benar
12. bola tersebut berbeda ukurannya. Jika bola tersebut menggelinding,maka yang akan lebih dulu sampai ke lantai adalah...a. Bola yang polos dan besarb. Bola yang kecil dan berwarnac. Kedua bola tersebut sampai ke lantai bersamad. Tidak ada yang menggelinding
13. Energi yang dihasilkan oleh matahari disebut...a. Energi getaranb. Energi panasc. Energi gerakd. Energi litrik
14. Sumber energi panas dan cahaya terbesar bagi bumi adalah...a. Bulan c. Lautanb. Bintang d. Matahari
15. Energi gerak berguna untuk...a. Mengeringkan cucianb. Menggerakkan kincir anginc. Menghasilkan bunyid. Jawaban a, b dan c benar
16. Kegunaan energi getaran adalah...a. Kita dapat mengenali berbagai gerakanb. Untuk mengeringkan baju
136
c. Kita dapat mendengar suara-suara dan mengetahui jenis-jenis suarad. Untuk kesehatan tubuh
17. Salah satu getaran yang dapat kita dengar adalah bunyi. Bunyi disebabkan oleh...a. Suatu benda yang bergetarb. Suatu benda yang terkena panasc. Suatu benda yang terkena dingind. Suatu benda tidak bergerak
18. Yang termasuk sumber energi adalah...a. Sinar matahari, angin, batu baterai dan listrikb. Air, kayu bakar, minyak tanah dan bahan makananc. Jawaban a dan b benard. Jawaban a dan b salah
19. Menjemur pakaian di luar ruangan termasuk memanfaatkan energi...a. Listrik c. Panasb. Gerak d. Bunyi
20. Mobil mainan dan robot mainan dapat bergerak karena ada batu baterai di dalamnya.Mobil mainan dan robot mainan tersebut memanfaatkan sumber energi dari...a. Listrik c. Sinar mataharib. Batu baterai d. Angin
137
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR
No Jawaban No Jawaban1. B 11. A2. C 12. B3. A 13. B4. A 14. D5. B 15. B6. B 16. C7. D 17. A8. A 18. C9. B 19. C10 D 20. B
138
Lampiran 10
PERHITUNGAN VALIDITAS
Pengujian validitas tiap butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi produkmoment sebagai berikut :
=∑ (∑ )(∑ ){ ∑ ² (∑ )²}{ ∑ ² (∑ )²}
Keterangan:
: angka indeks korelasi “ r” product moment
N : number of case∑ : jumlah hasil perkalian antara skor X daan skor Y∑ : jumlah seluruh skor X∑ : jumlah seluruh skor Y
Adapun hasil perhitungan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
UJI VALIDITAS INSTRUMEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Y Y2
1. A 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25
2. B 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 169
3. C 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 361
4. D 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 169
5. E 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 17 289
6. F 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
7. G 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19 361
8. H 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 15 225
9. I 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 441
10. J 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 16 256
11. K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 576
12. L 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 289
13. M 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 20 400
14. N 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 18 324
15. O 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
16. P 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 16 256
17. Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 18 324
18. R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
19. S 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 12 144
20. T 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 441
21. U 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 441
22. V 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 484
23. W 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 11 121
24. X 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 14 196
25. Y 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 256
26. Z 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 324
27. AA 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11 121
28. BB 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 15 225
29. CC 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 225
30. DD 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 8 64
31. EE 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10 100
32. FF 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15 225
33. GG 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 400
34. HH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
JUMLA
H
29 25 25 23 20 18 23 18 17 23 15 23 25 20 27 27 29 24 21 17 26 29 17 25 29 575 10489
0,3689392 0,399 0,399 0,361 0,38232 -0,349 0,361 0,482 0,533 0,361 1 0,488 0,399 0,382 0,0129 -0,134 0,369 -0,336 0,4553 0,415 0,3532 0,369 -0,178 0,4 0,369
0,349
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
NOMER BUTIR SOAL
rxy
rtabel (5%, 32)
Kriteria
NO NAMA
140
Lampiran 11
PERHITUNGAN RELIABILITAS
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut:
r11 =∑
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proposi individu yang menjawab suatu butir dengan benar
q = proposi individu yang menjawab suatu butir dengan salah (q= 1-p)
∑pq = jumlah varians dari suatu butir yang diskor secara dikotomis
n = banyaknya item
s2 = Standar deviasi dari tes
Tabel Kriteria pengujian untuk Reliabilitas
adapun hasil perhitungan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Sedang
0,200 – 0,400 Rendah
0,00 – 0,200 Sangat rendah
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 17 19 20 21 22 24 25 X Xt
1. A 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25
2. B 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 100
3. C 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14 196
4. D 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 9 81
5. E 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12 144
6. F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
7. G 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 196
8. H 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 10 100
9. I 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 324
10. J 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 144
11. K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
12. L 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 256
13. M 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
14. N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 289
15. O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
16. P 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 11 121
17. Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16 256
18. R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
19. S 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 9 81
20. T 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 324
21. U 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
22. V 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
23. W 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 8 64
24. X 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 10 100
25. Y 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12 144
26. Z 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 169
27. AA 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 7 49
28. BB 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 10 100
29. CC 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11 121
30. DD 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 6 36
31. EE 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 9 81
32. FF 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 225
33. GG 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
34. HH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
JUMLAH 29 25 25 23 20 23 18 17 23 15 23 25 20 29 21 17 26 29 25 29 462 6948
0,125 0,195 0,195 0,219 0,242 0,219 0,249 0,25 0,219 0,247 0,22 0,19 0,242 0,125 0,236 0,25 0,18 0,125 0,195 0,13
4,052
20,31
0,834
Tinggi
Reliabilitas
St²
NO NAMA NOMER BUTIR SOAL
Si²
ΣSi²
142
Lampiran 12
TINGKAT KESUKARAN
Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus berikut ini:
=Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah skor maksimum suatu item x Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Nilai (P) Kategori
0,00 Sangat Sukar
0,01 – 0,39 Sukar
0,40 – 0,80 Sedang(baik)
0,81-0,99 Mudah
1,00 Sangat mudah
Adapun tabel perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 17 19 20 21 22 24 25 Y
1. A 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
2. B 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
3. C 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14
4. D 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 9
5. E 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12
6. F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
7. G 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14
8. H 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 10
9. I 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
10. J 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12
11. K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
12. L 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
13. M 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
14. N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
15. O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
16. P 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 11
17. Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
18. R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
19. S 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 9
20. T 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
21. U 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
22. V 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
23. W 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 8
24. X 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 10
25. Y 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12
26. Z 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13
27. AA 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 7
28. BB 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 10
29. CC 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11
30. DD 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 6
31. EE 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 9
32. FF 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15
33. GG 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
34. HH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
29 25 25 23 20 23 18 17 23 15 23 25 20 29 21 17 26 29 25 29
0,8529 0,735 0,735 0,6765 0,5882 0,6765 0,5294 0,5 0,6765 0,44118 0,6765 0,7353 0,5882 0,853 0,6176 0,5 0,765 0,8529 0,7353 0,853
Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah
NO NAMA NOMER BUTIR SOAL
144
Lampiran 13
DAYA PEMBEDA
Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:
= − = −Keterangan:
D : Daya pembeda
BA : Jumlah kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB : Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
JA : Jumlah peserta kelompok atas
JB : Jumlah peserta kelompok bawah
PA : BAJA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : BBJB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 17 19 20 21 22 24 25 JUMLAH
1 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
2 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
4 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
5 HH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
6 I 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
7 M 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
8 T 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
9 V 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
10 GG 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
11 N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
12 U 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
13 L 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
14 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16
15 FF 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15
16 C 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14
17 G 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14
16 16 16 14 13 15 13 13 14 15 16 15 14 17 15 12 15 16 16 17
18 Z 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13
19 E 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12
20 J 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12
21 Y 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12
22 P 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 11
23 CC 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11
24 B 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
25 H 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 10
26 X 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 10
27 BB 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 10
28 D 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 9
29 S 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 9
30 EE 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 9
31 W 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 8
32 AA 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 7
33 DD 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 6
34 A 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
13 9 9 9 7 8 5 4 9 0 7 10 6 12 6 5 11 13 9 12
Daya pembeda 0,1765 0,4118 0,412 0,294 0,353 0,412 0,471 0,529 0,294 0,88 0,529 0,294 0,4706 0,294 0,529 0,412 0,235 0,176 0,412 0,294
Jelek Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik SekaliBaik Cukup Baik Cuku Baik Baik Cukup Jelek Baik Cukup
KELOMPOK BAWAH
KELOMPOK ATAS
147
Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Soal
No.
Soal
Validitas Indeks Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1. Valid 0,853 Mudah 0,176 Jelek Digunakan
2. Valid 0,735 Mudah 0,411 Baik Digunakan
3. Valid 0,735 Mudah 0,412 Baik Digunakan
4. Valid 0,676 Sedang 0,294 Cukup Digunakan
5. Valid 0,588 Sedang 0,353 Cukup Digunakan
6. Invalid - - - - Tidak digunakan
7. Valid 0,676 Sedang 0,412 Baik Digunakan
8. Valid 0,529 Sedang 0,471 Baik Digunakan
9. Valid 0,5 Sedang 0,529 Baik Digunakan
10. Valid 0,676 Sedang 0,294 Cukup Digunakan
11. Valid 0,441 Sedang 0,880 Baik sekali Digunakan
12. Valid 0,676 Sedang 0,529 Baik Digunakan
13. Valid 0,735 Sedang 0,294 Cukup Digunakan
14. Valid 0,588 Sedang 0,470 Baik Digunakan
15. Invalid - - - - Tidak digunakan
16. Invalid - - - - Tidak digunakan
17. Valid 0,853 Mudah 0,294 Cukup Digunakan
18. Invalid - - - - Tidak digunakan
19. Valid 0,618 Sedang 0,529 Baik Digunakan
20. Valid 0,5 Sedang 0,412 Baik Digunakan
21. Valid 0,765 Mudah 0,235 Cukup Digunakan
22. Valid 0,853 Mudah 0,176 Jelek Digunakan
23. Invalid - - - - Tidak digunakan
24. Valid 0,735 Mudah 0,412 Baik Digunakan
25. Valid 0,83 Mudah 0,294 Cukup Digunakan
148
Lampiran 15
Data Pretest
No Kelas eksperimen (X1) Kelas kontrol (X2)1. 40 302. 50 503. 50 554. 60 605. 60 606. 60 607. 60 608. 65 609. 65 6010. 65 6511. 65 6512. 65 6513. 65 7014. 70 7015. 70 7016. 70 7017. 70 7018. 70 7019. 75 7520. 75 7521. 75 7522. 75 7523. 75 7524. 75 8025. 75 8026. 80 8027. 80 8028. 80 8029. 80 8030. 80 80
149
Lampiran 16
Data Postest
No Kelas eksperimen (X1) Kelas kontrol (X2)1. 60 452. 60 553. 65 554. 70 605. 75 606. 75 657. 75 658. 75 659. 75 6510. 75 7011. 80 7012. 80 7013. 80 7014. 80 7515. 80 7516. 80 7517. 80 7518. 80 7519. 80 7520. 85 8021. 85 8022. 85 8023. 85 8524. 85 8525. 85 8526. 90 8527. 90 9028. 95 9029. 95 9030. 95 90
150
Lampiran 17
DISTRIBUSI NILAI PRETEST
KELAS EKSPERIMEN
Banyak data (N) = 30
Jangkauan = data teratas – data terkecil
= 80 – 40
= 40
Banyak kelas interval = 1+3,3 log n
Banyak kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 30
= 1+3,3 (1,47712125)
= 1+4,87
= 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p) =
= 406= 6,6 dibulatkan menjadi 7
151
DISTRIBUSI NILAI PRETES KELASEKSPERIMEN (X1)
No SkorFrekuensi
(fi)Titik
tengah (Xi)BB BA fk fixi fr (%)
Xi^2 fi.xi^2
1.40-46 1 43 39,5 36,5 1 43 3,333 1849 1849
2.47-53 2 50 46,5 42,5 3 100 6,667 2500 5000
3.54-60 4 57 53,5 48,5 7 228 13,33 3249 12996
4.61-67 6 64 60,5 54,5 13 384 20 4096 24576
5.68-74 5 71 67,5 60,5 18 355 16,67 5041 25205
6.75-81 12 78 74,5 80,5 30 936 40 6084 73008
JUMLAH 30 363 2046 100 22819 142634
Mean ( ) =∑= 204630= 68,2
Varians =∑( ). ∑ ∑( )
= 106,786
Standar deviasi = 10,33
152
KELAS KONTROL
Banyak data (N) = 30
Jangkauan = data teratasa – data terkecil
= 80 – 30
= 50
Banyak kelas interval = 1+3,3 log n
Banak kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 30
= 1+3,3 (1,47712125)
= 1+4,87
= 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p) =
= 506= 8,33 dibulatkan menjadi 8
DISTRIBUSI NILAI PRETES KELAS KONTROL (X2)
No SkorFrekuensi
(fi)Titik tengah
(Xi)BB BA fk fixi
fr(%) Xi^2 fi.xi^2
1. 30-37 1 33,5 29,5 37,5 1 33,5 3,333 1122,3 1122,25
2. 38-45 0 41,5 37,5 45,5 1 0 0 1722,3 0
3. 46-53 1 49,5 45,5 53,5 2 49,5 3,333 2450,3 2450,25
4. 54-61 7 57,5 53,5 61,5 9 402,5 23,33 3306,3 23143,8
5. 62-69 3 65,5 61,5 69,5 12 196,5 10 4290,3 12870,8
6. 70-77 11 73,5 69,5 77,5 23 808,5 36,67 5402,3 59424,8
7. 78-85 7 81,5 77,5 85,5 30 570,5 23,33 6642,3 46495,8
jumlah 30 402,5 2061 100 24935,8 145507,5
153
Mean ( ) =∑= 206130= 68,7
Varians =∑( ). ∑ ∑( )
= 135,0620
Standar deviasi = 11,62
154
Lampiran 18
PERHITUNGAN HASIL DATA PRETEST
UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
No skor X f Zn Zt F(z) S(z)F(z)-S(z)
1 40 1 1 -2,7299 0,0033 0,03333 -0,032 50 2 3 -1,7619 0,0392 0,1 -0,06083 60 4 7 -0,7938 0,2148 0,23333 -0,01854 65 6 13 -0,3098 0,3821 0,43333 -0,05125 70 5 18 0,17425 0,5675 0,6 -0,03256 75 7 25 0,65828 0,7422 0,83333 -0,09117 80 5 30 1,1423 0,8729 1 -0,1271
UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS KONTROL
No skor X f Zn Zt F(z) S(z)F(z)-S(z)
1 30 1 1 -3,3305 0,0004 0,03333 -0,03292 50 1 2 -1,6093 0,0548 0,06667 -0,01193 55 1 3 -1,179 0,1423 0,1 0,04234 60 6 9 -0,7487 0,2296 0,3 -0,07045 65 3 12 -0,3184 0,3783 0,4 -0,02176 70 6 18 0,11188 0,5438 0,6 -0,05627 75 5 23 0,54217 0,7054 0,76667 -0,06138 80 7 30 0,97246 0,834 1 -0,160
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST
Uji homogenitas varians kedua data hasil pretest yang digunakan uji fisher dengan rumusberikut ini:
F = = ₁₂ = ⦋ ₁²₂²⦌= 11,6210,33= 1,124879
155
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS PRETEST
Untuk pengujian hipotesis penilaian ini menggunakan rumus uji t, yaitu:
t = 1− 211 − 12 dengan dsg =₁ ₁ ( ) ₂( ₁ )
dimana :₁ = rata-rata data kelompok A₂ = rat-rata data kelompok B
dsg = Nilai deviasai standar gabungan data kelompok A dan data kelompok B
n₁ = jumlah data kelompok A
n₂ = jumlah data kelompok B
kriteria penentuan keputusan uji t adalah:
a. Jika thitung> t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakb. Jika thitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
156
Lampiran 19
DISTRIBUSI NILAI POSTEST
KELAS EKSPERIMEN
Banyak data (N) = 30
Jangkauan = data teratas – data terkecil
= 95 – 60
= 35
Banyak kelas interval = 1+3,3 log n
Banyak kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 30
= 1+3,3 (1,47712125)
= 1+4,87
= 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p) =
= 356= 5,83 dibulatkan menjadi 6
No SkorFrekuensi
(fi)Titik tengah
(Xi)BB BA Fk fixi
fr(%) Xi^2 fi.xi^2
1. 60-65 3 62,5 59,5 65,5 3 187,5 10 3906,25 11718,82. 66-71 1 68,5 65,5 71,5 4 68,5 3,33 4692,25 4692,253. 72-77 5 74,5 71,5 77,5 9 372,5 16,7 5550,25 27751,34. 78-83 9 80,5 77,5 83,5 18 724,5 30 6480,25 58322,35. 84-89 6 86,5 83,5 89,5 24 519 20 7482,25 44893,56. 90-95 6 90,5 89,5 95,5 30 543 20 8190,25 49141,5JUMLAH 30 2415 100 196520
157
Mean ( ) =∑= 241530= 80,5
Varians =∑( ). ∑ ∑( )
= 72,82759
Standar deviasi = 8,53
158
KELAS KONTROL
Banyak data (N) = 30
Jangkauan = data teratasa – data terkecil
= 80 – 45
= 45
Banyak kelas interval = 1+3,3 log n
Banak kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 30
= 1+3,3 (1,47712125)
= 1+4,87
= 5, 87 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas (p) =
= 456= 7,5 dibulatkan menjadi 8
No SkorFrekuensi
(fi)Titik tengah
(Xi)BB BA fk fixi fr (%)
Xi^2 fi.xi^21. 45-51 1 48 44,5 51,5 1 48 3,33333 2304 23042. 52-58 2 55 51,5 58,5 3 110 6,66667 3025 60503. 59-65 6 62 58,5 65,5 9 372 20 3844 230644. 66-72 4 69 65,5 72,5 13 276 13,3333 4761 190445. 73-79 6 76 72,5 79,5 19 456 20 5776 346566. 80-86 7 83 89,5 86,5 26 581 23,3333 6889 48223
7. 87-93 4 90 86,5 93,5 30 360 13,3333 8100 32400
30 2203 100 165741
159
Mean ( ) =∑= 220330= 73,43
Varians =∑( ). ∑ ∑( )
= 136,8057471
Standar deviasi = 11,69
160
Lampiran 20
PERHITUNGAN DATA POSTEST
UJI NORMALITAS DATA POSTEST KELAS EKSPERIMEN
no skor X F Zn Zt F(z) S(z)F(z)-S(z)
1 45 1 1 -2,4294 0,0078 0,03333 -0,02552 55 2 3 -1,574 0,0582 0,1 -0,04183 60 2 5 -1,1463 0,1271 0,16667 -0,03964 65 4 9 -0,7186 0,2388 0,3 -0,06125 70 4 13 -0,2908 0,3859 0,43333 -0,04746 75 6 19 0,13687 0,5517 0,63333 -0,08167 80 3 22 0,56459 0,7123 0,73333 -0,0218 85 4 26 0,9923 0,8389 0,86667 -0,02789 90 4 30 1,42002 0,9222 1 -0,0778
UJI NORMALITAS DATA POSTEST KELAS KONTROL
no skor X f Zn Zt F(z) S(z)F(z)-S(z)
1 60 2 2 -2,4033 0,0082 0,06667 -0,0585
2 65 1 3 -1,8171 0,0351 0,1 -0,0649
3 70 1 4 -1,2309 0,1093 0,13333 -0,024
4 75 5 9 -0,6448 0,2611 0,3 -0,0389
5 80 9 18 -0,0586 0,4801 0,6 -0,1199
6 85 6 24 0,52755 0,6985 0,8 -0,1015
7 90 2 26 1,11372 0,8665 0,86667 -0,0002
8 95 4 30 1,69988 0,9545 1 -0,0455
161
UJI HOMOGENITAS DATA POSTEST
Uji homogenitas varians kedua data hasil pretest yang digunakan uji fisher dengan rumusberikut ini:
F = = ₁₂ = ⦋ ₁²₂²⦌= 11,698,53= 1,37045721
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS POSTEST
Untuk pengujian hipotesis penilaian ini menggunakan rumus uji t, yaitu:
t = 1− 211 − 12 dengan dsg =₁ ₁ ( ) ₂( ₁ )
dimana :₁ = rata-rata data kelompok A₂ = rat-rata data kelompok B
dsg = Nilai deviasai standar gabungan data kelompok A dan data kelompok B
n₁ = jumlah data kelompok A
n₂ = jumlah data kelompok B
kriteria penentuan keputusan uji t adalah:
a. Jika thitung> t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakb. Jika thitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak