pengaruh penggunaan media pembelajaran...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK SISWA MI AL FADLIL WARUKARANGANAYAR
PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Islam
Oleh:
FITRI DARMIYATI
NIM: 093111394
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fitri Darmiyati
NIM : 093111394
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 6 Juni 2011 Saya yang menyatakan, Fitri Darmiyati NIM: 093111394
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Alamat: Jl. Prof. Dr.
Naskah skripsi dengan:Judul : Pengaruh
Visu
Akhlak
Tahun Pelajaran
Nama : Fitri Darmiyati
NIM : 093111
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh
Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Ketua
Drs. Jasuri, M. Si.
NIP. 19671014 199403 1 005
Penguji I
Dr. Suja’i, M. Ag
NIP. 19700503 199603 1 003
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Visual Terhadap Prestasi Belajar Mata Pela
Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Fitri Darmiyati
093111394
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 14
DEWAN PENGUJI
Ketua
Drs. Jasuri, M. Si.
NIP. 19671014 199403 1 005
Sekretaris
Siti Tarwiyah, S.S. M. Hum
NIP. 19721108 199903 2 001
Penguji I
Dr. Suja’i, M. Ag
NIP. 19700503 199603 1 003
Penguji II
Dr. Muslih, M.A.
NIP. 15027692 600000 1 000
Pembimbing
Nadhifah, M.S.I.
NIP. 19750827 200312 2 003
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295
Pembelajaran Berbasis
Mata Pelajaran Aqidah
Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi
Dewan Penguji Fakultas
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
Semarang, 14 Juni 2011
Siti Tarwiyah, S.S. M. Hum
NIP. 19721108 199903 2 001
Dr. Muslih, M.A.
00000 1 000
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 6 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Visual Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Nama : Fitri Darmiyati
NIM : 093111394
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Pembimbing I
Nadhifah ,M. S.I.
v
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Visual Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Nama : Fitri Darmiyati NIM : 093111394
Dalam penelitian ini penulis memiliki rumusan masalah; apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis varian regresi dan analisis uji t. Subyek penelitian sebanyak 60 responden, menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode interview, metode kuesioner, dan metode dokumentasi untuk mencari informasi mengenai responden.
Data tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual, diperoleh melalui angket. Berdasarkan data angket yang diperoleh penggunaan media pembelajaran berbasis visual termasuk kategori sedang dengan nilai mean 38,81666667. Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dilihat dari nilai rapot semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan data yang diperoleh, prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak termasuk kategori sedang dengan nilai mean 77,08333333.
Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil Freg yaitu 12,65983685, maka Freg ini lebih besar dari Ftabel (0,01: 7,08 dan Ftabel (0,05): 4,00. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t-test diperoleh hitungt =
3,37, maka thitung ini lebih besar dari tabelt (0,05: 2,00) dan (0,01 : 2,66). Jadi dapat
disimpulkan hipotesis null ditolak dan Ha diterima. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar.
vi
MOTTO
ù& t�ø%$# ÉΟó™$$ Î/ y7 În/u‘ “Ï%©!$# t, n=y{ ∩⊇∪ t, n=y{ z≈|¡Σ M}$# ô ÏΒ @,n=tã ∩⊄∪ ù&t� ø%$# y7 š/u‘uρ ãΠ t�ø.F{ $# ∩⊂∪
“Ï% ©!$# zΟ‾=tæ ÉΟn=s)ø9 $$ Î/ ∩⊆∪ zΟ‾=tæ z≈|¡Σ M}$# $ tΒ óΟ s9 ÷Λs>÷ètƒ ∩∈∪
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Q. S. al ‘Alaq/96: 1-5)1
1Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim dan Terjemah, (Semarang: PT. Karya Toha
Putra, 1996), hlm. 479.
vii
PERSEMBAHAN
Karya penelitian ini saya persembahkan kepada:
Suamiku tercinta Ary Hermawan yang telah mencurahkan kasih
sayang dan dukungannnya serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi ini.
Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah mendoakan dan memberi
motivasi sehingga penulis menyelesaikan studi ini.
viii
TRANSLITERASI
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No.0543 b/u/1987 tertanggal 10 September
1987 yang ditanda tangani pada tanggal 22 Januari 1988.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif a ا
ba’ b Be ب
ta’ t Te ت
sa’ s s (dengan titik di atas) ث
jim j Je ج
h}ã’ h} ha (dengan titik di bawah) ح
Khã kh ka dan ha خ
Dal d De د
z\al z zet (dengan titik di atas) ذ
ra’ r Er ر
z\ z Zet ز
Sin s Es س
Syin sy es dan ye ش
s}ãd s es (dengan titik di bawah) ص
d}ad d de (dengan titik di bawah) ض
t}a t te (dengan titik di bawah) ط
z}a z zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ‘ koma terbalik (di atas)‘ ع
Gain g Ge غ
ix
Fa f Ef ف
Qaf q Qi ق
Kaf k Ka ك
Lãm l El ل
Min m Em م
Nun n En ن
Wau w We و
a ha’ h Ha
Hamzah ‘ Apostrop ء
ya y Ye ي
II. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap yang disebabkan oleh syaddah ditulis rangkap.
Contoh:
eّf = nazzalaل
gّhi = bihinna
III. Vokal Pendek
Fathah ( ) ditulis a, kasrah ( ) ditulis i, dan dammah ( ‘) ditulis u.
IV. Vokal Panjang
Bunyi a panjang ditulis ã, bunyi i panjang ditulis î, dan bunyi u
panjang ditulis ũ, masing-masing dengan tanda penghubung ( - ) di atasnya.
Contoh:
1. Fathah + alif ditulis ã. kl ditulis falã.
2. Kasrah + ya’ mati ditulis î. mnopq ditulis tafs}îl.
3. Dammah + wawu mati ditulis ũ. لrsا ditulis us}ũl.
V. Fokal Rangkap
VI. Fathah + ya’ mati ditulis ai. tunهewا ditulis az-Zuhayli.
1. Fathah + wawu ditulis au. xwوywا ditulis ad-daulah.
x
VII. Ta’ marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis ha. Kata ini tidak diperlakukan terhadap kata Arab
yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia seperti salat, zakat dan
sebagainya kecuali bila dikehendaki kata aslinya.
2. Bila disambung dengan kata lain (frase), ditulis t. Contoh: yhz{|wا x}اyi
ditulis Bidayah al-Mujtahid.
VIII. Hamzah
1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang
mengiringinya . Seperti ان ditulis inna.
2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ‘ ).
Seperti ءt~ ditulis syai’un.
3. Bila terletak di tengah kata setelah vokal hidup, maka ditulis sesuai
dengan bunyi vokalnya. Seperti ���iر ditulis rabã’ib.
4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan
lambang apostrof ( ‘ ). Seperti ون���q ditulis ta’khuz\ũna.
IX. Kata Sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf qamariyyah ditulis al. ة���wا ditulis al-Baqarah.
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyyah
yang bersangkutan. ء���wا ditulis an-Nisã’.
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Dapat ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dan menurut
penulisannya.
.{ditulis z\awil furũd} atau z\awi al-furũd ذوى ا�pwوض
x��wا mاه ditulis ahlussunnah atau ahlu as-sunnah.
Dalam skripsi ini dipergunakan cara pertama.
xi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan
beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta
orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa
skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang
telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Dr. Suja’i, M,Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan
dengan baik selama masa penelitian.
2. Ibu Nadhifah,M.S.I., selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan
waktu, bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini
3. Segenap Pegawai Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah
memberikan layanan dan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan dan
mengembangkan Ilmu Pengetahuan.
4. Suamiku tercinta yang selalu mendukung penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Orang tuaku yang selalu mengasihi dan mendo’akanku.
6. Keluarga Madrasah Ibtidaiyah Al Fadlil Warukaranganyar yang selalu
mendukung penulis.
7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran
dalam proses penulisan skripsi ini.
xii
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Kepada semua, penulis mengucapkan terima kasih, turut serta do’a semoga
budi baik semuanya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan berlipat
ganda dari Allah SWT. Amiin.
Akhirnya, semoga apa yang telah penulis rencanakan dan penulis kerjakan
mendapat ridla Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi seluruh ummat pada
umumnya dan diri penulis khususnya.
Semarang, 14 Juni 2011
Penulis.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... v
HALAMAN MOTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
HALAMAN TRANSLITERASI ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5
BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 6
B. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Visual .............................. 8
1. Pengertian Media Pembelajaran .................................................. 8
2. Macam-macam Media Pembelajaran ......................................... 10
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran .................................... 10
4. Ciri-ciri Media Pembelajaran ..................................................... 11
5. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran .................................. 12
6. Media Pembelajaran Berbasis Visual..........................................13
C. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................... 18
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 18
2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................ 24
D. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ........................................................ 27
E. Rumusan Hipotesis ......................................................................... 35
xiv
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 36
D. Variabel dan Indikator Penelitian .................................................... 37
E. Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 38
F. Analisis Data Penelitian .................................................................. 40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian ...................................................................... 44
1. Data Hasil Peneltian..................................................................44
2. Analisis Data Hasil Peneltian....................................................50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 61
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 61
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................ 63
B. Saran ............................................................................................... 64
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.
Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri di mana guru atau dosen dan siswa / mahasiswanya bertukar
pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering
timbul dan terjadi penyimpangan – penyimpangan sehingga komunikasi
tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya
kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa / mahasiswa, kurangnya
minat dan kegairahan, dan sebagainya.1
“Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah dengan
penggunaan media pembelajaran secara terintegrasi dalam proses belajar
mengajar,karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping sebagai
penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain – lain, juga untuk meningkatkan
keserasian dalam penerimaan informasi.”2
Proses belajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentu ke
penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran / media dan penerima pesan
adalah komponen – komponen proses komunikasi. Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum.
Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan
produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya
adalah siswa atau juga guru.3
1 Basyiruddin M. Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran , ( Jakarta : Ciputat pers,
2002 ), Cet .1. hlm. 13. 2. Basyiruddin M. Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 13.
3 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya, ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2009 ), hlm. 11.
2
“Ada beberapa faktor yang menjadi pemghambat atau penghalang proses
komunikasi yaitu hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat,
kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan,
sakit, keterbatan daya indera dan cacat tubuh .”4 “Dua jenis hambatan yang
lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat istiadat, norma – norma
sosial, kepercayaan dan nilai – nilai panutan; dan hambatan lingkungan yaitu
hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar.”5
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu
visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai sarana untuk mendorong
motivasi belajar siswa, memperjelas, dan mempermudah konsep yang abstrak
dan mempertinggi daya serap. Kemudian dengan adanya pengaruh tehnologi,
lahirlah berbagai alat peraga audiovisual yang menekankan pada penggunaan
pengalaman yang konkret untuk menghindari verbalisme.6
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran,
salah satunya adalah media pembelajaran visual, dimana dengan media
pembelajaran visual ini dapat membantu memudahkan siswa dalam
memahami pelajaran. Media pembelajaran visual bisa dibuat guru dengan
biaya murah, lain halnya media audio visual yang memerlukan peralatan
dengan biaya mahal.
“Levie & Lentz ( 1982 ) mengemukakan fungsi media pengajaran,
khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi
kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.”7
“Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
4 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya., hlm. 13. 5 . Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya, hlm. 13. 6 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : CV. Misaka
Galiza, 2003 ), Cet. I, hlm. 117. 7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003 ), Cet.
V, hlm. 16.
3
pelajaran.”8 “Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar ( atau membaca ) teks yang bergambar.
Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.”9
“Fungsi kognitif visual terlihat dari temuan – temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.”10 “Fungsi kompensatoris bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.”11
Aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan
pengenalan dan penghayatan terhadap al – asma’ al – husna, serta penciptaan
suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan
adab islami melalui pemberian contoh – contoh perilaku dan cara
mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari. Secara substansial mata
pelajaran aqidah akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan al – akhlakul karimah dan adab
Islami dalam kehidupan sehari – hari sebagai manifestasi dari keimanannya
kepada Allah, Malaikat – malaikat - Nya, kitab – kitab - Nya, rasul – rasul –
Nya, hari akhir, serta Qada dan Qodar.12
“Mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya
8Azhar Arsyad, Media Pembelajaran , hlm. 16. 9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran , hlm. 17.
10 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 17.
11Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 17. 12 Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah ( Mata Pelajaran Akidah Akhlak ), (
Semarang : Kementerian Agama RI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010 ), Cet. I, hlm. 38.
4
yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah akhlak islam.”13
“Pada umumnya peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah berusia 7 – 11
tahun. Pada rentang usia ini perkembangan kognitif pada tahap konkret
operasional.Anak – anak dalam rentang usia 7 – 11 tahun baru mampu
berpikir sistematis mengenai benda – benda dan peristiwa - peristiwa
konkret.”14 Untuk itu diperlukan media pembelajaran khususnya media
berbasis visual. Dengan media ini materi yang abstrak bisa dikonkretkan, juga
dapat menarik perhatian peserta didik.
Media pembelajaran berbasis visual digunakan dalam proses belajar
mengajar di MI Al Fadlil Warukaranganyar dengan tujuan menarik perhatian
siswa dan mengkongkretkan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Demikian
pula materi mata pelajaran aqidah akhlak yang bersifat abstrak, maka
dibutuhkan media berbasis visual. Maka penulis ingin meneliti pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis visual tersebut terhadap prestasi
belajar mata pelajaran aqidah akhlak.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengadakan
penelitian berjudul : “Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis
visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa MI Al
Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010 / 2011”
B. Rumusan Masalah
Setiap masalah penelitian sering dijumpai adanya permasalahan, di mana
masalah yang perlu dihadapi. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut :
“ Apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran
berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa
MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010 / 2011. “
13 Khaeruddin, et. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Konsep dan
Implementasinya di Madrasah, ( Jogjakarta : Nuansa Aksara, 2007 ), Cet. I, hlm. 179. 14 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2008 ), Cet. XIV, hlm. 73.
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
“Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak
siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010 /
2011”.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan agar memberi manfaat baik secara
praktis, teoritis, maupun kebijaksanaan.
a. Secara Praktis
1) Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan praktis di bidang penelitian
dan pengalaman langsung penggunaan media berbasis visual serta
pengaruhnya terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak.
2) Bagi peserta didik dapat memberikan sikap positif dan meningkatkan
pemahaman materi mata pelajaran aqidah akhlak.
3) Bagi guru sebagai bahan masukan untuk menggunakan media
pembelajaranyang efektif dan efisien sehingga prestasi belajar
khususnya mata pelajaran aqidah akhlak dapat meningkat.
4) Dapat memberikan motivasi kepada para pendidik, dan pembaca yang
concern dalam dunia pendidikan supaya lebih dapat kreatif dan
inovatif.
b. Secara Teoritis
1) Pengembangan terhadap teori tentang fungsi media pembelajaran.
2) Bagi pemerhati pendidikan sebagai sumbangan pemikiran dan bahan
masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
c. Secara Kebijaksanaan
Bagi sekolah / madrasah khususnya MI Al Fadlil Warukaranganyar
Purwodadi, dapat memberikan masukan supaya mempergunakan media
pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
6
BAB II
KAJIAN UMUM TENTANG
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VISUAL
PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
A. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam kajian pustaka ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan
dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan, penulis akan mengkaji
beberapa penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan obyek dalam
penelitian.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Atik Yuli Suryani NIM : 02-4385 mahasiswa
STAIMUS, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SD Negeri 02
Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2007/2008, Tujuan Penelitian
ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media
pembelajaran terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas V
SD Negeri 2 Warukaranganyar Purwodadi. Hasil penelitian ini adalah adanya
pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap
prestasi belajar siswa Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri 02
Warukaranganyar. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan rxy diperoleh
koefisien korelasi (r hitung ) = 0,469 dan setelah dikonsultasikan dengan
tabel signifikan 5 % untuk N: 30, nilai rxy product moment (rtabel) = 0,361.
Jadi r hitung lebih besar dari r tabel.
2. Penelitian yang dilakukan Ali Nurwakit NIM:10710469 SETIA-WS
Semarang, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku
Keagamaan di MI Al Fadlil Warukaranganyar, Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui adakah pengaruh antara Pendidikan Agama Islam dalam
membentuk perilaku keagamaan siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hasil penelitiaan ini adalah
adanya pengaruh yang signifikan pendidikan agama islam terhadap perilaku
7
keagamaan di MI Al Fadlil Warukaranganyar. Ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan rxy diperoleh koefisien korelasi (r hitung ) = 0,355 dan setelah
dikonsultasikan dengan tabel signifikan 5 % untuk N= 57 nilai rxy product
moment (rtabel) = 0,260. Jadi r hitung lebih besar dari r tabel.
3. Penelitian yang dilakukan Muhammad Habaib NIM : 3104102, Efektifitas
penggunaan media pembelajaran visual dalam meningkatkan hasil belajar
fisika materi pokok gerak lurus ( studi pada siswa kelas X MA YPPA Cipulus
Wanayasa Purwakarta ). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
sejauhmana efektifitas penggunaan media pembelajaran visual terhadap hasil
belajar mata pelajaran fisika materi gerak lurus pada siswa kelas X MA
YPPA Cipulus Wanayasa Purwakarta. Hasil penelitian ini adalah hasil tes
yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
pre test adalah 61,43 dan post test adalah 89,30 sedangkan kelompok
kontrol pre test adalah 62.48 dan post test adalah 85,38. Berdasarkan uji
hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata pihak (uji t-test) yaitu
pihak kanan diperoleh hitungt = 1,781 dan tabelt =1,67 karena hitungt > tabelt
berarti Ho ditolak, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut
berbeda secara signifikan/nyata. Maka dapat dikatakan bahwa penggunaan
media pembelajaran visual lebih efektif daripada pembelajaran konvensional
dalam meningkatkan hasil belajar fisika materi gerak lurus di MA YPPA
Cipulus Wanayasa. Selain meningkatkan hasil belajar siswa, pembelajaran
menggunakan media visual juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
bertanya, menjelaskan, dan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah.
4. Penelitian yang dilakukan Lathifatus Sa’idah NIM :3104009, Efektivitas
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil
Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Perbandingan Semester
Ganjil Kelas VII MTs. NU Salafiyah Demak Tahun Pelajaran 2008/200.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD terhadap hasil
belajar matematika peserta didik MTs NU Salafiyah Demak. Hasil penelitan ini
adalah bahwa pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat
8
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perbandingan sehingga hasil
belajar siswa yang diajar dengan cooperative learning tipe STAD lebih baik
dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu rata-rata siswa kelas eksperimen
= 67,25 sedangkan rata-rata siswa kelas kontrol = 57,75.
B. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Visual
1. Pengertian Media Pembelajaran
“Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara
atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara (NOPQو) atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.”1 “Media merupakan
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan dan kemauan audien ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar mengajar.”2 “Salah satu pengertian media adalah yang
diungkapkan oleh Gerbich dan Ely (1971), media secara garis besar adalah
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Secara khusus media
dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai alat grafis,
photography atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.”3
“Gagne dan Briggs (1975) mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video
kamera, film, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media
pembelajaran adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau bahan pembelajaran.”4 “Media pembelajaran
1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. 4, hlm. 3 2Asnawir dan Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm.11 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3 4 Bambang Warsita, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, ( Jakarta : Rineka
Cipta, 2008 ), Cet. 1, hlm. 121.
9
adalah media yang dirancang secara khusus untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga terjadinya proses
pembelajaran.”5
“Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.”6
Kegiatan belajar mengajar dikelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide
dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-
penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien. Hal ini
antara lain disebabkan karena ketidaksiapan ataupun kurangnya minat siswa.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media
secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Fungsi media dalam
kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan
informasi.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa
alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang
meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-
alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
ketrampilan membuat media pengajaran yang akan digunakan apabila media
tersebut belum tersedia. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa media belajar
adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan demi tercapainya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
umumnya.
5 Bambang Warsita, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, hlm. 121 6 Asnawir dan Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, hlm 13.
10
2. Macam-macam media
“Media pembelajaran dilihat dari jenisnya, dapat diklasifikasikan
menjadi media audio, media cetak, dan media elektronik."7 “Bretz
mengindentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu
suara, visual dan gerak.”8 Bretz juga membedakan antara media siar (
telecommunication ) dan media rekam ( recording ) sehingga terdapat 8n
klasifikasi media : 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam,
3) media audio semi – gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6)
media semi – gerak, 7) media audio dan 8) media cetak.9
Ada beberapa jenis media pendididkan yang biasa digunakan dalam
proses pengajaran :10
a. Media Grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik,dan lain – lain. Media grafis sering juga disebut media
dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (
solid model ), model penampang, model susun, model kerja. mock up,
diorama dan lain – lain.
c. Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain
– lain.
d. Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan.
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan proses
belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-
masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu
melakukan pemilihan dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara
7 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : CV. Misaka Galiza,
2003 ), Cet. II., hlm. .110. 8 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2009 ), Cet. 13, hlm. .20. 9 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, hlm 20. 10
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), cet. 3, hlm.237-238
11
tepat guna. Pemilihan serta pemanfaatan media perlu memperbaiki
kriteria:11
a. Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah dirumuskan
b. Ketepatgunaan
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari
c. Keadaan peserta didik
Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik serta besar
kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.
d. Ketersediaan
Pemilihan perlu memperhatikan ada atau tidak media di perpus atau
sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.
e. Mutu teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
f. Biaya
Hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah
seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.
4. Ciri - ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad
mengemukakan 3 ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media
digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya. Ciri-ciri media
pembelajaran antara lain: 12
a. Ciri fiksatif (fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman
11
Harjanto, Perencanaan Pengajaran , hlm.238-239. 12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm.12-14.
12
kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri manipulatif (manipulative property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga
menit dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya bagaimana proses
perubahan larva menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik
rekaman fotografi.
c. Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama dengan kejadian itu.
5. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai
berikut: 13
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti misalnya:
1) Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realitas, gambar,
film bingkai, film, atau model.
2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
atau gambar.
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photograpy.
4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
5) Obyek yang komplek (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain.
13 Harjanto, , Perencanaan Pengajaran, hlm 245.
13
6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan
lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar,dan lain-lain.
c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap positif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
1) Menimbulkan kegairahan belajar.
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik
dengan lingkungan dan kenyataan.
3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya.
Sedangkan Fungsi media pembelajaran yaitu: 14
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi
konkrit)
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan)
d. Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.
6. Media Pembelajaran Berbasis Visual
Media pembelajaran visual (image atau perumpamaan) memegang peran
yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar
pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar
menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna
dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya
proses informasi.
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto,
14Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, hlm.24.
14
gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari
dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang
hampir menyamai kenyataan dari sesuatu obyek atau situasi. Sementara itu,
grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu obyek atau
situasi.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas
dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai
dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul,
merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar
visualisasi obyek, konsep, informasi, atau situasi.
Bentuk visual bisa berupa : 15 (a) gambar representasi seperti gambar,
lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda; (b)
diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan
sruktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang
antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel dan chart (bagan)
yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antara hubungan
seperangkat gambar atau angka-angka.
Berikut ragam media pembelajaran berbasis visual:
a. Gambar
Gambar-gambar dapat dikumpulkan dari berbagai sumber seperti
kalender, majalah, surat kabar, pamflet dari biro perjalanan, dan
sebagainya.
b. Model
Model-model dapat merupakan tiruan dari benda yang sebenarnya
seperti model mobil, kereta api, rumah, binatang, dan lain-lain.
c. Koleksi
Bermacam-macam koleksi dapat diadakan seperti macam-macam
tekstil, batu-batuan, daun kering mata uang, perangko, dan sebagainya.
d. Peta dan globe
15Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 89.
15
Geografi dan pelajaran sejarah akan pincang tanpa peta. Macam-
macam peta harus disediakan tentang tiap bagian dunia, juga peta
ekonomi, penduduk, dan sebagainya.
e. Buku pelajaran
Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling banyak
digunakan di antara semua alat pengajaran lainnya.
Keuntungan buku pelajaran antara lain:16
1) Buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum karena
disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2) Buku pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan metode
pengajaran.
3) Buku pelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi
pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
4) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dan
bila direvisi dapat bertahan dalam waktu yang lama.
5) Buku pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan
standar pengajaran.
6) Buku pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang
berurutan, sekalipun guru berganti.
7) Buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang
lebih mantapbila guru menggunannya dari tahun ke tahun.
f. Film
Film harus dipilih agar sesuai dengan pelajaran yang sedang
diberikan. Beberapa keuntungan film adalah:17
1) Film sangat baik menjelaskan suatu proses, bila perlu dengan
menggunakan “slow motion”.
2) Tiap murid dapat belajar sesuatu dari film, yang pandai maupun yang
kurang pandai.
16S.Nasution, Tehnologi
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Cet. 2, hlm. 103.
17 S.Nasution, Tehnologi
Pendidikan, hlm. 104.
16
3) Film sejarah dapat menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu
secara realistis dalam waktu yang singkat.
4) Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain
dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
5) Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
g. Filmstrip dan slide
Filmstrip dan slide diperlihatkan kepada murid-murid dengan
menggunakan proyektor. Yang dilihat gambar “mati” jadi bukan gambar
hidup seperti film. Gambar itu dapat merupakn foto, tabel, diagram
karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya.
h. Overhead projector
Overhead projector dapat memproyeksikan pada layar apa yang
tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru dapat
membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu
seperti yang dapat dilakukannya pada papan tulis. Overhead projector
dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan
efektif media berbasis visual sebagai berikut: 18
a) Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan menggunakan gambar
garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara
hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan
dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati
apa yang harusnya diamati.
b) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks)
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
c) Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum
menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digukan oleh siswa
mengorganisasikan informasi.
d) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya,
18Azhar Arsyad, , Media Pembelajaran . hlm 89-91.
17
sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hati-hati. Untuk visual yang
kompleks siswa perlu diminta untuk mengamatinya, kemudian
mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut setelah menganalisis dan
memikirkan informasi yang terkandung dalam visual itu. Jika perlu, siswa
diarahkan kepada informasi penting secara rinci.
e) Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya
dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara
berdampingan.
f) Hindari visual yang tak-berimbang
g) Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
h) Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca
i) Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi
yang agak kompleks
j) Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan
efektif apabila (1) jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan
benar dijaga agar terbatas, (2) jumlah aksi terpisah yang penting yang
pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (3)
semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik
sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
k) Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah
dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan
informasi.
l) Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk (1)
menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, (2) memberi nama
orang, tempat, atau objek, (3) menghubugkan kejadian atau aksi dalam
lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4) menyatakan apa
yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan atau katan.
m) Warna harus digunakan secara realistik.
n) Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk menarahkan perhatian
dan membedakan komponen-komponen.
18
C. Pengertian Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
“Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya.”19 Sebelum menguraikan pengertian hasil belajar terlebih dahulu
penulis akan memaparkan pengertian belajar.
“Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup,sejak ia masih bayi sampai ke
liang lahat nanti.”20
“Menurut M. Ngalim Purwanto belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan
yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai
hasil belajar, seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang
bayi” .21
“Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max Darsono
dkk,adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat
diwariskan secara genetis.”22
“Gagne (1985) juga menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan.”23
“Menurut Ilmu jiwa Gestalt, belajar ialah mengalami, berbuat, bereaksi
dan berpikir secara kritis.”24
“Belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah berhenti
dan tidak terbatas pada dinding kelas.”25
19 Suharso dan Ana Retnoningsih,Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Semarang : Widya
Karya, 2006 ) Cet. 1, hlm. .390. 20 Bambang Warsita, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, hlm. .62. 21M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. 5,
hlm. 84 22Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan,( Semarang : RaSail Group, 2008 ), Cet. 1, hlm. .9 23
Udin. S. Winataputra, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. 4, hlm. 1.8.
24Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta:Ciputat Pers, 2002), Cet. 1, hlm. 22.
19
Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas, secara umum dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses pengalaman dan latihan
akibat interaksi individu dengan lingkungan sehingga menghasilkan
perubahan perilaku yang mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
sikap dan kemampuannya di bidang tertentu.
Belajar bagi manusia merupakan keharusan yang mesti dijalankan
karena dengan belajar ilmu pengetahuan dan jendela wawasan dunia dapat
terlihat. Hal ini sebagaimana telah difirmankan Allah dalam surat al ‘Alaq ayat
1-3 yang berbunyi:
ù& t�ø%$# ÉΟ ó™$$Î/ y7 În/u‘ “Ï%©!$# t, n=y{ ∩⊇∪ t, n=y{ z≈|¡Σ M}$# ôÏΒ @, n=tã ∩⊄∪ ù&t� ø%$# y7š/u‘uρ ãΠt� ø.F{ $# ∩⊂∪
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. (Q.S. al-‘Alaq/96: 1-3).26
“Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku.”27
“Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang
dihasilkan dari pengalaman ( interaksi dengan lingkungan ), di mana proses
mental dan emosional terjadi.”28
Ciri-ciri tingkah laku yang diperoleh dari hasil belajar adalah:29
a. Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan
potensial.
b. Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu relatif lama.
c. Kemampuan baru tersebut diperoleh melalui usaha.
Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar diartikan sebagai hasil yang
telah dicapai oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
25Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 49.
26 Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim dan Terjemah, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1996), hlm. 479.
27 Udin. S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar , ( Jakarta : Universitas Terbuka, 2004), Cet, 13, hlm. . 2.6.
28 Udin. S. Winataputra, et.al., Strategi Belajar Mengajar, hlm. 2.6.
29 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan, hlm. 17.
20
Menurut Benjamin S. Bloom ada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.30
1) Ranah Kognitif
Dalam ranah kognitif dibedakan alat enam jenjang yaitu:
1) Pengetahuan
“Pengetahuan ( knowledge ) adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat – ingat kembali ( recall ) atau mengenali kembali tentang
nama, istilah, ide, gejala, rumus – rumus dan sebagainya, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau
ingatan ini adalah merupakan proses berfikir paling rendah.”31
2) Pemahaman (comprehension)
“Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.Dengan kata
lain , memahami adalah adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi.”32
3) Penerapan (application)
“Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau
metode bekerja pada suatu kasus/problem yang konkret dan baru. Adanya
kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang
belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem
baru.”33
4) Analisis (analysis)
“Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian – bagian yang
lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian – bagian
atau faktor – faktor yang satu dengan faktor – faktor lainnya.”34
30Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. .49. 31Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 50. 32
Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 50. 33Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 24 34 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 50.
21
5) Sintesis
“Sintesis merupakan suatu proses memadukan bagian – bagian atau
unsur – unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola
yangberstruktur atau berbentuk pola baru.”35
6) Evaluasi
“Evaluasi menyangkut penilaian bahan dan metode untuk mencapai
tujuan tertentu. Penilaian kuantitatif dan kualitatif diadakan untuk melihat
sejauh mana bahan dan metode memenuhi kriteria tertentu. Kriteria yang
digunakan itu boleh kriteria yang ditentukan oleh siswa sendiri, boleh
juga ditentukan orang lain.”36
2) Ranah Afektif.
a) Menerima (receiving)
“Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan
kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran
atau penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan itu dinyatakan
dalam memperhatikan sesuatu, seperti memandangi gambar yang
dibuat di papan tulis atau mendengarkan jawaban teman sekelas atas
pertanyaan guru.”37 Dipandang dari segi pengajaran jenjang ini
berhubung dengan menimbulkan, mempertahankan dan mengarahkan
perhatian siswa. Hasil belajarnya bahwa sesuatu itu ada sampai kepada
minat khusus dari pihak siswa.
b) Menjawab (responding)
“Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada tingkat
ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga
mereaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hasil belajar jenjang ini
dapat menekankan kemauan untuk menjawab/kepuasan dalam
menjawab.”38
35 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,hlm. 50.
36Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 31 37Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 247. 38H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 117
22
c) Menilai (Valuing)
Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap
sesuatu untuk membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Mulai
dibentuk suatu sikap: menerima, menolak, atau mengabaikan,sikap itu
dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap
batin. Kemampuan itu dinyatakan dalam suatu perkataan atau tindakan.
perkataan atau tindakan itu tidak hanya sekali saja tetapi diulang
kembali bila kesempatannya timbul, dengan demikian nampaklah
adanya suatu sikap tertentu.39
d) Organisasi (organization)
Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang
berbeda, menyelesaikan/memecahkan konflik di antara nilai-nilai
itu,dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara
internal. Jadi, memberikan penekanan pada membandingkan,
menghubungkan dan mensintesiskan nilai-nilai. Hasil belajar bertalian
dengan konseptualisasi suatu nilai (mengakui tanggung jawab tiap
individu untuk memperbaiki hubungan-hubungan manusia) atau
dengan organisasi suatu sistem nilai (merencanakan suatu pekerjaan
untuk memenuhi kebutuhannya baik dalam hal keamanan ekonomi
maupun pelayanan sosial).40
3) Ranah Psikomotorik
“Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (
skill ) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar.”41
W.S. Winkel membagi ranah psikomotor menjadi 7 tingkatan, yaitu:42
a) Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang
tepat antara duaperangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-
ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan.
39Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 247-248 40H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, hlm. 117 – 118 41 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, . hlm. .57 42 Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 249-250
23
b) Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam
keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
c) Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi).
d) Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena dilatih secukupnya, tanpa
memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
e) Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu
ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat dan
efisien.
f) Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk mengadakan
perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat
atau dengan menunjukkan suatu taraf ketrampilanyang telah mencapai
kemahiran, misalnya seorang pemain tenis yang menyesuaikan pola
permainannya dengan gaya bermain dari lawannya atau dengan kondisi
lapangan.
g) Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik
yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
“Ranah psikomotor dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama,
yakni ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan koordinasi
neuromuscular.”43 Kata-kata kerja operasional yang dapat dipakai adalah:
a) Ketrampilan motorik (muscular or motor skillls): memperlihatkan gerak,
menunjukkan hasil (pekerjaan tangan), menggerakkan, menampilkan,
melompat, dan sebagainya.
b) Manipulasi benda-benda (manipulation of materials or object): menyusun,
membentuk, memindahkan, menggeser, mereparasi, dan sebagainya.
c) Koordinasi neuromuscular, menghubungkan, mengamati, memotong, dan
sebagainya.
43 H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, hlm. 124.
24
2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan
menjadi 3 macam yaitu: faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar.
a. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek
yakni : 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), 2) aspek psikologis (yang
bersifat rohaniah).
1) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang/tidak berbekas.44
2) Aspek Psikologis
Menurut Ngalim Purwanto faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar antara lain :
a) Minat
Secara sederhana, minat ( interest ) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.45
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya siswa yang menaruh
minat besar pada matematika karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah memungkinkan siswa belajar lebih giat dan
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
44Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2002), hlm. 132
45 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136.
25
b) Bakat
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang.
Dengan demikian sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat
dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi
tertentu. Oleh karenanya adalah hal yang tidak bijaksana apabila orang
tua memaksakan kehendaknya tanpa mengetahui bakat anaknya.46
c) Motivasi
“Motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia bergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu.”47
d) Kecerdasan (IQ)
“Intelijensi ialah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu.”48
Untuk mengukur tingkat intelijensi menggunakan tes yang disebut tes
intelegensi.
e) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi / merespon dengan cara yang relatif
tetap terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya baik secara positif
maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama kepada mata
pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa
tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa dapat menimbulkan kesulitan
belajar siswa tersebut.49
46Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136. 47
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, , hlm. 71 48
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, hlm. 52 49Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 135
26
b. Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
1) Lingkungan Sosial
Kehadiran orang atau orang lain pada waktu seseorang, sedang
belajar banyak kali mengganggu belajar itu. Oleh karenanya faktor-
faktor sosial bersifat mengganggu proses belajar dan prestasi-prestasi
belajar. Biasanya faktor-faktor tersebut mengganggu konsentrasi,
sehingga perhatian tidak dapat ditujukan kepada hal yang dipelajari/
aktivitas belajar itu semata-mata.
Lingkungan sosial meliputi keluarga, guru dan staf masyarakat
dan teman. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua (keluarga). Sifat-sifat orang tua, praktik
pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga
(letak rumah). Semuanya dapat memberi dampak baik maupun buruk
terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.50
2) Lingkungan Non Sosial
Kelompok faktor-faktor ini boleh dikata juga tak terbilang
jumlahnya. Seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu,
tempat (letak gedung), alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis
menulis, alat peraga dan buku-buku). Faktor-faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Letak sekolah/ tempat belajar misalnya harus memenuhi syarat-
syarat seperti ditempat yang tidak terlalu dekat dengan kebisingan, lalu
bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan
dalam ilmu kesehatan sekolah.
c. Faktor Pendekatan Belajar
“Pendekatan (approach) dalam pembelajaran menurut Sanjaya
(2007) memiliki kemiripan dengan strategi. Sebenarnya pendekatan
berbeda baik dengan strategi dan metode.Pendekatan dapat diartikan
50 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 138.
27
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.”51
“Pendekatan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya
mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang sangat bermakna bagi
materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga
dapat dipahami atau diserap oleh anak didik dan menjadi pengertian-
pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.”52
D. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .
Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah sebagai bagian integral
dari pendidikan agama,memang bukan satu – satunya faktor yang menentukan
dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara
substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai – nilai
keyakinan keagamaan ( tauhid ) dan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari
– hari, meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam
akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak islam.53
“Pendidikan keagamaan ini berfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota mayarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.”54
Mata pelajaran Aqidah Akhlak di madrasah berfungsi untuk :55
1. Penanaman nilai dan ajaran islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
51 Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, hlm. 6. 52 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 99-100. 53 Khaeruddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )Konsep dan Implementasinya
di Madrasah, ( Jogjakarta : Nuansa Aksara, 2007 ), Cet.1, hlm. .179. 54Sekretaris Negara Republik Indonesia, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional ,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 24. 55 Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah ,( Jakarta :
Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2006 ), hlm. 23 – 24.
28
2. Peneguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta
pengembangan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan
pendidikan yang telah dahulu dilaksanakan dalam keluarga.
3. Penyesuaian diri peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial dengan
bekal aqidah akhlak.
4. Perbaikan masalah – masalah, kelemahan – kelemahan peserta didik dalam
keyakinan,pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari – hari.
5. Pencegahan peserta didik dari hal – hal negatif dari lingkungannya atau dari
budaya asing yang dihadapi sehari –hari.
6. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, serta
sistem fungsionalnya.
7. Pembekalan peserta didik untuk mendalami aqidah akhlak pada jenjang
yang lebih tinggi.
Ruang lingkup mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi :56
1. Aspek Akidah ( keimanan ), meliputi:
a. Kalimat thayyibah sebagai materi materi pembiasaan, meliputi: Laa
illaha illaallaah, basmalah, alhamdulillaah, subhanallaah, Allaahu
Akbar, ta’awwudz, maasya Allah, Assalaamu’alaikum, salawat, tarji’,
laa haula walaa quwwata illaa billah, dan istighfaar.
b. Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-
Khaliq, ar-Rahmaan, ar-Rahiim,as-Samai’, ar-Razzaaq, al-Mughnii,
al-Hamiid, asy-Syakuur, al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, al-
‘Azhiim, al-Kariim, al-Kabiir, al-Malik, al-Baathin, al-Walii, al-Mujib,
al-Wahhiab, al-‘Aliim, azh-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-Salaam,
al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit, al-
Qawii, al-Hakiim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qodiir, al-Ghafuur, al-
Afuww, ash-Shabuur, dan al- Haliim.
56
Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq , ( Semarang : Kementrian Agama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010 ), hlm. .39.
29
c. Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat
thayyibah, al-asma’ al-husna dan pengenalan terhadap salat lima waktu
sebagai manifestasi iman kepada Allah.
d. Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan
hari akhir serta qada dan qadar Allah).
2. Aspek akhlak, meliputi:
a. Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan
pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih,
ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati,
jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong menolong,
hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab,
adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan
tawakal.
b. Menghindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan disajikan
pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara
jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki,
membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa,
marah, fasik, dan murtad.
3. Aspek adab islami, meliputi:
a. Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air
besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin,
belajar, dan bermain.
b. Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.
c. Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman,
dan tetangga.
d. Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di
tempat umum, dan di jalan.
4. Aspek kisah teladan, meliputi: kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi
Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa
remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-
saudara Nabi Yusuf AS, Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab,
30
Qarun, Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi
Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi
materi, yaitu aqidah dan akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam standar
kompetensi, tetapi ditampilkan dalam kompetensi dasar dan indikator.
Berikut ini contoh-contoh media pembelajaran berbasis visual mata
pelajaran aqidah akhlak dengan materi:
Gambar a: Pembiasaan akhlak karimah (dermawan)
Gambar b: Pembiasaan akhlak karimah (tolong menolong)
31
Gambar c: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan badan)
Gambar d: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan pakaian)
32
Gambar e: Adab terhadap Allah (mengaji)
Gambar f: Adab terhadap Allah (ibadah salat)
Gambar g: adab terhadap diri sendiri (akan tidur)
33
Gambar g: Adab terhadap diri sendiri (akan tidur/membaca doa)
Gambar h: Adab terhadap diri sendiri (keluar masuk kamar mandi)
34
Gambar i: Adab terhadap orang tua
Gambar j: Adab terhadap lingkungan
35
E. Rumusan Hipotesis
Hipotesis secara terminologis terdiri dari dua kata “hipo” dari bahasa
Yunani yang berarti kurang atau lemah, dan “thesa” berasal dari bahasa
Yunani yang berarti teori atau proporsi yang disajikan. “Jadi Hipotesa adalah
Jadi Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau
terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.”57
Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif disingkat Ha.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok :58
Rumusan hipotesis kerjanya adalah ada pengaruh yang signifikan dari
penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar
mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar
Purwodadi.
57S. Nasution, Metode Research ( Penelitian Ilmiah ), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009 ), Cet.
II, hlm.39.
58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. XI, hlm. 70.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran
berbasis visual (variabel pengaruh/independent) terhadap prestasi belajar mata
pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar (variabel
terpengaruh/dependent).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian skripsi ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Maret s.d. 5 Mei 2011
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Grobogan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”1
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa MI MI
Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi yang berjumlah 60.
2. Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”2 Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
3. Teknik Pengambilan Sampel
“Teknik pengambilan sampel merupakan teknik untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian.”3 “Teknik pengambilan sampel
1 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.60. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), Cet. XI, hlm. 117.
37
yang digunakan peneliti adalah teknik Probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.”4
“Menurut Suharsimi Arikunto, untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila
subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya
besar dapat diambil antara 10% - 15%, atau 20% - 25% lebih.”5
Berdasarkan petunjuk teori di atas, peneliti mengambil sampel seluruh
siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar yang berjumlah 60.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”6
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independent atau
pengaruh (X) dan variabel dependent atau terpengaruh (Y).
1. Variabel pengaruh (independent)
Kata variabel berasal dari bahasa Inggris variable dengan arti: ubahan,
faktor yang tidak tetap, atau gejala yang dapat diubah-ubah.7 Variabel
pengaruh (X) yaitu variabel yang berperan memberikan pengaruh. Variabel
pengaruhnya adalah penggunaan media pembelajaran visual pada pembelajaran
mata pelajaran aqidah akhlak. Indikatornya adalah media pembelajaran visual
(image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses
belajar mata pelajaran aqidah akhlak.
2. Variabel terpengaruh (dependent)
Variabel terpengaruh (Y) yaitu variabel yang mendapatkan pengaruh.
Variabel terpengaruhnya adalah prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak.
3 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, hlm.118. 4 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, hlm.120. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 118. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 60. 7 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, Rajawali Pers, 2004), hlm. 36
38
Indikator variabel ini adalah meningkatnya prestasi belajar mata pelajaran
aqidah akhlak karena penggunaan media pembelajaran berbasis visual.
E. Pengumpulan Data Penelitian
Dalam pengumpulan data penulis mengunakan dengan berbagai teknik
diantaranya :
1. Library Research
Penelitian dengan jalan mencoba atau mempelajari buku – buku yang
berkaitan dengan pembahasan, kemudian dijadikan landasan dan alasan
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Field Research
Metode ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data – data
dari lapangan penelitian, dalam hal ini adalah siswa MI Al Fadlil
Warukaranganyar Purwodadi.
Metode – metode penelitian yang penulis pergunakan untuk
mengumpulkan data – data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
“Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti.”8 “Observasi biasa diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-
fenomena yang diteliti.”9 “Observasi sebagai suatu teknik untuk mengamati
secara langsung terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang berlangsung baik
di dalam maupun di luar kelas.”10 Jenis – jenis observasi yang dipakai dalam
penelitian yaitu:
a. Observasi berperan serta (Participant Observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian.
b. Observasi non-partisipan
Peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
8 Sutrisno Hadi, metodologi Research jilid 2, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 151. 9 Sutrisno Hadi, metodologi Research jilid 2, hlm. 151. 10Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 203.
39
Kedua metode tersebut penulis pergunakan terhadap obyek meliputi
keadaan umum sekolah siswa-siswa dan prestasi belajar mata pelajaran Aqidah
Akhlak serta penggunaan media berbasis visual di MI Al Fadlil
Warukaranganyar Purwodadi.
2. Metode Interview (Wawancara)
“Interview yang sering juga disebut wawancara atau kuesioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara ( interviewer ) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara ( interviewee ).”11
Interviu, sebagai suatu proses tanya jawab lisan dalam mana dua
orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat
muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan telinga sendiri,
merupakan alat pengumpul informasi langsung untuk berbagai jenis data
sosial, baik yang terpendam (latent) maupun yang memanifes.12
Interview yang penulis gunakan disini adalah bentuk interview
langsung atau terbuka yaitu pada waktu mengadakan wawancara terhadap
responden, penulis menyiapkan daftar pertanyaan yang telah disusun
sedemikian rupa, dan responden diberi kesempatan atau kebebasan untuk
menjawab.
3. Metode Kuesioner ( Angket )
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.”13
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan
dengan keadaan guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis visual
pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi.
11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek , hlm. 145. 12 Sutrisno Hadi, metodologi Research jilid 2, hlm. 217. 13Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan., hlm. 199.
40
4. Metode Dokumentasi
“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya.”14
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
data nama siswa yang termasuk populasi dan sampel penelitian, data nilai
prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak dan data lain yang berkaitan
dengan penelitian.
F. Analisis Data Penelitian
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil penelitian yang
bersifat kuantitatif ini, maka penulis menggunakan analisis statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
a. Penskoran
Dalam analisis ini dilakukan penskoran hasil angket kemudian
dimasukkan dalam daftar distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel. Data yang telah terkumpul melalui angket diberi skor sesuai
dengan ketentuan jawaban sebagai berikut:
1) Alternatif jawaban A diberi skor 3.
2) Alternatif jawaban B diberi skor 2.
3) Alternatif jawaban C diberi skor 3
b. Menentukan Kualifikasi dan interval nilai.
1) Mencari mean
Mean adalah jumlah keseluruhan angka dibagi dengan banyaknya
data.
a) Mean dari variabel X (hasil angket tentang penggunaan media
berbasis visual), digunakan rumus:15
Mx : N
fx∑
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek , hlm. 236. 15 Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 34.
41
b) Mean dari variabel Y (prestasi belajar mata pelajaran aqidah
akhlak), digunakan rumus:
My : N
fy∑
2) Membuat interval
Pembuatan interval ini untuk menentukan kategori nilai mean
angket tentang penggunaan media berbasis visual dan nilai prestasi
belajar mata pelajaran aqidah akhlak. Dalam menentukan interval ini,
peneliti menentukan lebar kelas sejumlah 3 meliputi kategori tinggi,
sedang dan rendah.
Dalam menentukan interval, peneliti menggunakan rumus:16
R = H – L + 1
i
R = 3
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan melalui
pengolahan data untuk mencari apakah ada pengaruh antara variabel
independent (X) terhadap variabel dependent (Y) dengan teknik analisis
regresi linear satu prediktor dengan langkah-langkah:
a. Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan Kriterium (Y) dengan
menggunakan teknik korelasi moment tangkar dari Pearson.17
rxy = { } { }∑∑
∑22 yx
xy
b. Uji signifikan korelasi melalui uji t, dengan rumus:18
to = 21
2
r
nr
−
−
16 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009),
hlm. 52. 17 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 4. 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek , hlm. 283.
42
c. Mencari persamaan garis regresi menggunakan rumus regresi sederhana
sebagai berikut:19
Y = aX + K
Dengan metode skor deviasi harga-harga a dan K dapat kita cari dari
persamaan :
y = ax
dalam mana y = Y – Y , x = X - X , dan a ∑∑
2x
xy
d. Mencari varian regresi menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk menghitung uji signifikansi persamaan regresi menggunakan
rumus sebagai berikut:20
Sumber
variasi db JK RK Freg
Regresi
(reg) 1
∑Σ
2
2)(
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
RK
Residu
(res) N-2
∑∑
−Σ2
2
2)(
x
xyy
res
res
db
JK
-
Total (T) N-1 2yΣ
3. Analisis Lanjutan
Berdasarkan pengolahan data, Freg menguji hipotesis yang telah ada
(signifikansi regresi kriterium Y terhadap prediktor X). Teknik pengujiannya
adalah jika Freg lebih besar dari Ft (0,01) dan Ft (0,05), maka ada pengaruh
yans signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar
mata pelajaran aqidah akhlak dan jika Freg lebih kecil dari Ft (0,01) dan Ft
19 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 5. 20 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 16.
43
(0,05), maka tidak pengaruh penggunaan media berbasis visual terhadap
prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak.
Uji signifikansi hipotesis dengan uji t-test, yaitu apabila hitungt >
tabelt berarti rumusan hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran
aqidah akhlak (Ho) ditolak sebaliknya rumusan hipotesis ada pengaruh yang
signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata
pelajaran aqidah akhlak (Ha) diterima. Sebaliknya apabila thitung < ttabel
berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitia
1. Data Hasil Penelitian
Data hasil penelitian bisa dilihat dengan jelas pada diskripsi data
sebagai berikut:
a) Data hasil angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual
(variabel X).
Diskripsi data tentang penggunaan media pembelajaran berbasis
visual diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa sebagai
responden yang berjumlah 60 siswa Peneliti menentukan nilai kuantitatif
tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual dengan
menjumlah skor jawaban angket dari responden.
Angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual
terdiri dari 15 soal, dari masing-masing butir angket tersebut ada 3
alternatif jawaban yaitu berturut-turut a, b, dan c dengan skornya berturut-
turut 3, 2, dan 1.
Hasil angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis
visual (variabel X) bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1
Hasil Angket Penelitian
Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual
No. Nilai Pertanyaan Jmlh
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 3 3 37
2 3 1 2 3 2 1 3 2 3 2 1 3 2 3 1 32
3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 35
4 3 2 2 3 2 1 3 2 3 2 1 3 2 3 1 33
5 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 37
6 3 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 38
45
7 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 38
8 3 1 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 35
9 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 39
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 41
11 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41
12 2 1 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 31
13 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 1 2 36
14 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
15 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 41
16 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 42
17 1 1 3 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 3 3 32
18 2 1 2 3 1 2 1 3 2 2 3 3 2 3 1 31
19 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 1 36
20 3 3 3 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 3 35
21 2 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 2 2 2 34
22 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 37
23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
24 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
25 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
27 3 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 2 3 2 3 35
28 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 43
30 3 3 3 3 1 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 36
31 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 40
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 40
33 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 39
34 3 1 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 36
35 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42
36 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 41
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
38 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 39
39 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 1 38
40 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 41
41 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 37
42 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42
43 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
44 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 42
45 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41
46
46 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 41
47 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 38
48 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 38
49 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 40
50 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 38
51 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 40
52 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38
53 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 39
54 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
55 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
56 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 33
57 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 38
58 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 37
59 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40
60 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 39
b) Data tentang prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak
Nilai sebelum penelitian yang diambil dari nilai tengah semester 1
mata pelajaran aqidah akhlak dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2
Nilai Tengah Semester 1 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Tahun Pelajaran 2010/2011
NO NAMA NILAI 1 Erma Fita Widiyaningtyas 78 2 Rima Sri Waryanti 70 3 Anisa safitri 78 4 Astrit Violita 70 5 Ayu Savitri 80 6 Iin Lestari 72 7 Muhammad Soni 75 8 Siti Nur Fadilah 81 9 Slamet Rifai 70 10 Tri Novita Sari 74 11 Wanda Hamidah 80 12 Tri Wahyuningsih 70 13 Ahmat Syahabudin 75 14 Andri Yuwono 80
47
15 Arief Faturachman 80 16 Dela Puspita 78 17 Dian Vindi Saputri 77 18 Dini Ari Anggaini 79 19 Fitrian Agus Setiawan 68 20 Gudel Slamet Riyanto 78 21 Imala Wahyu Rahmita 75 22 Raka Adit Pratama 68 23 Rizky Maulana 80 24 Vian Irmawati 78 25 Yudi Hartanto 71 26 Zainal Abidin 69 27 M. Ali Rosidi 68 28 Denni Setiawan 70 29 Galih Rizqi Fradika 70 30 Tukul Hartanto 68 31 Ana Saifitri 74 32 Christianto Setyawan 69 33 Fitri Wulandari 69 34 Luki Irwanto 70 35 Maslikhatun khasanah 78 36 Mustaqim 77 37 Bajang Nur Cholis 78 38 Panut Nur Huda 70 39 Gudel Vitriana 70 40 Laila Nur Hidayati 75 41 Lani Kusumaningrum 75 42 Lestari 77 43 Lilik Widyawati 75 44 Nur Rahma Arum 80 45 Suci Sulistyowati 78 46 Dita Supriyani 74 47 Ahmad Irfani 70 48 Bayu Setyawan 70 49 Lindha Utami 77 50 Nur Rokhim 70 51 Selvia Pebriyanti 73 52 Leo Utomo 75 53 Dwi Oktavia 79
48
54 Lidiya Rahayu 81 55 Nurul Istianah 82 56 Nur Waqidah 70 57 Slamet Riyanto 73 58 Totok 72 59 Vina Amelia 77 60 Ady Prabowo 70 JUMLAH 4458
RATA-RATA 74,4
Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak diperoleh dari nilai rapot
mata pelajaran aqidah akhlak semester 1 tahun ajaran 2010/2011. Data
prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MI Al Fadlil
Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011
No Nama Siswa Nilai rapot
semester II
1 Erma Fita Widiyaningtyas 80
2 Rima Sri Waryanti 72
3 Anisa safitri 80
4 Astrit Violita 75
5 Ayu Savitri 82
6 Iin Lestari 77
7 Muhammad Soni 81
8 Siti Nur Fadilah 80
9 Slamet Rifai 79
10 Tri Novita Sari 78
11 Wanda Hamidah 85
12 Tri Wahyuningsih 70
13 Ahmat Syahabudin 80
14 Andri Yuwono 86
15 Arief Faturachman 84
16 Dela Puspita 86
17 Dian Vindi Saputri 75
18 Dini Ari Anggaini 83
49
19 Fitrian Agus Setiawan 70
20 Gudel Slamet Riyanto 69
21 Imala Wahyu Rahmita 75
22 Raka Adit Pratama 70
23 Rizky Maulana 88
24 Vian Irmawati 85
25 Yudi Hartanto 73
26 Zainal Abidin 70
27 M. Ali Rosidi 68
28 Denni Setiawan 70
29 Galih Rizqi Fradika 73
30 Tukul Hartanto 68
31 Ana Saifitri 78
32 Christianto Setyawan 69
33 Fitri Wulandari 70
34 Luki Irwanto 70
35 Maslikhatun khasanah 78
36 Mustaqim 85
37 Bajang Nur Cholis 87
38 Panut Nur Huda 70
39 Gudel Vitriana 70
40 Laila Nur Hidayati 76
41 Lani Kusumaningrum 77
42 Lestari 80
43 Lilik Widyawati 80
44 Nur Rahma Arum 82
45 Suci Sulistyowati 79
46 Dita Supriyani 74
47 Ahmad Irfani 75
48 Bayu Setyawan 75
49 Lindha Utami 81
50 Nur Rokhim 74
51 Selvia Pebriyanti 78
52 Leo Utomo 80
53 Dwi Oktavia 79
54 Lidiya Rahayu 84
55 Nurul Istianah 82
56 Nur Waqidah 70
57 Slamet Riyanto 77
50
58 Totok 75
59 Vina Amelia 80
60 Ady Prabowo 78
2. Analisis Data Hasil Peneltian
a. Analisis Pendahuluan
Dari hasil angket tersebut diatas, peneliti membuat tabel perhitungan
untuk mencari mean penggunaan media pembelajaran berbasis visual sebagai
berikut:
Tabel 4
Tabel Perhitungan untuk Mencari Mean Nilai angket tentang
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual
No Nilai (X) frekuensi (f) fX
1 45 2 90
2 44 4 176
3 43 4 172
4 42 5 210
5 41 7 287
6 40 5 200
7 39 5 195
8 38 8 304
9 37 5 185
10 36 4 144
11 35 4 140
12 34 1 34
13 33 2 66
14 32 2 64
15 31 2 62
Jumlah 60 2329
Dari tabel di atas penulis peroleh:
N = 60
∑fX = 2329
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus:
51
Mx = N
fx∑
Mx = 60
2329
Mx = 38,81667
Dari hasil tersebur diatas, kemudian penulis membuat tabel kategori
nilai dengan rumus:
Interval = N
ILH +−
Berdasarkan data di atas maka:
H (highest score) : 45
L (Lowest score) : 31
1 : bilangan konstan
N : jumlah kategori
Hasil yang diperoleh adalah:
Interval = 3
13145 +−
= 3
15
= 5
Hasil interval yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 5
Kategori Nilai Angket tentang Penggunaan Media
Pembelajaran berbasis Visual
No Interval Nilai Kategori
1 41-45 Tinggi
2 36-40 Sedang
3 31-35 Rendah
52
Berdasarkan tabel kategori nilai di atas maka dapat diketahui bahwa
penggunaan media berbasis visual di MI Al Fadlil Warukaranganyar
termasuk kategori sedang yaitu dengan mean 38,81667.
Dari hasil observasi nilai rapot mata pelajaran aqidah akhlak semester 2
siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar tersebut diatas, peneliti membuat tabel
perhitungan untuk mencari mean nilai mata pelajaran aqidah akhlak sebagai
berikut:
Tabel 6
Tabel Perhitungan untuk Mencari Mean Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
No Nilai (Y) frekuensi (Y) fY
1 88 1 88
2 87 1 87
3 86 2 172
4 85 3 255
5 84 2 168
6 83 1 83
7 82 3 246
8 81 2 162
9 80 8 640
10 79 3 237
11 78 5 390
12 77 3 231
13 76 1 76
14 75 6 450
15 74 2 148
16 73 2 146
17 72 1 72
18 71 0 0
19 70 10 700
20 69 2 138
21 68 2 136
Jumlah 60 4625
53
Dari tabel di atas penulis peroleh:
N = 60
∑fX = 4625
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus:
MY = N
fy∑
MY = 60
4625
MY = 77,0833
Dari hasil tersebur diatas, kemudian penulis membuat tabel kategori
nilai dengan rumus:
Interval = N
ILH +−
Berdasarkan data di atas maka:
H (highest score) : 88
L (Lowest score) : 68
1 : bilangan konstan
N : jumlah kategori
Hasil yang diperoleh adalah:
Interval = 3
16888 +−
= 3
21
= 7
Hasil interval yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Kategori Nilai Angket tentang Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
54
No Interval Nilai Kategori
1 81-88 Tinggi
2 75-80 Sedang
3 68-74 Rendah
Berdasarkan tabel kategori nilai di atas maka dapat diketahui bahwa
prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil
Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011 termasuk kategori sedang yaitu
dengan mean 77,0833.
b. Pengujian Hipotesis
Dalam hipotesis ini akan menguji apakah ada pengaruh yang signifikan
dari penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar
mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar.
Untuk mempermudah pengolahan data, maka dibuat tabel kerja sebagaimana
dalam tabel berikut:
Tabel 8
Tabel Analisis Preditor X (Penggunaan Media Berbasis Visual) terhadap
Kriterium Y (Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak)
No.Resp Prediktor(X) Kriterium(Y) X2 Y2 XY
1 37 80 1369 6400 2960
2 32 72 1024 5184 2304
3 35 80 1225 6400 2800
4 33 75 1089 5625 2475
5 37 82 1369 6724 3034
6 38 77 1444 5929 2926
7 38 81 1444 6561 3078
8 35 80 1225 6400 2800
9 39 79 1521 6241 3081
10 41 78 1681 6084 3198
11 41 85 1681 7225 3485
12 31 70 961 4900 2170
13 36 80 1296 6400 2880
55
14 44 86 1936 7396 3784
15 41 84 1681 7056 3444
16 42 86 1764 7396 3612
17 32 75 1024 5625 2400
18 31 83 961 6889 2573
19 36 70 1296 4900 2520
20 35 69 1225 4761 2415
21 34 75 1156 5625 2550
22 37 70 1369 4900 2590
23 44 88 1936 7744 3872
24 43 85 1849 7225 3655
25 44 73 1936 5329 3212
26 45 70 2025 4900 3150
27 35 68 1225 4624 2380
28 42 70 1764 4900 2940
29 43 73 1849 5329 3139
30 36 68 1296 4624 2448
31 40 78 1600 6084 3120
32 40 69 1600 4761 2760
33 39 70 1521 4900 2730
34 36 70 1296 4900 2520
35 42 78 1764 6084 3276
36 41 85 1681 7225 3485
37 45 87 2025 7569 3915
38 39 70 1521 4900 2730
39 38 70 1444 4900 2660
40 41 76 1681 5776 3116
41 37 77 1369 5929 2849
42 42 80 1764 6400 3360
43 43 80 1849 6400 3440
44 42 82 1764 6724 3444
45 41 79 1681 6241 3239
46 41 74 1681 5476 3034
47 38 75 1444 5625 2850
48 38 75 1444 5625 2850
49 40 81 1600 6561 3240
50 38 74 1444 5476 2812
51 40 78 1600 6084 3120
52 38 80 1444 6400 3040
56
53 39 79 1521 6241 3081
54 44 84 1936 7056 3696
55 43 82 1849 6724 3526
56 33 70 1089 4900 2310
57 38 77 1444 5929 2926
58 37 75 1369 5625 2775
59 40 80 1600 6400 3200
60 39 78 1521 6084 3042
2329 4625 91167 358295 180021
Dari tabel di atas dapat diketahui:
N = 60
∑X2 = 91167
∑X = 2329
∑Y2 = 358295
∑Y = 4625
∑XY = 180021
Untuk membuktikan hipotesis, penelitian ini menggunakan uji hipotesis
teknik analisis regresi linear 1 prediktor. Adapun langkah-langkah pengolahan
data sebagai berikut:
1. Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan Kriterium (Y) dengan
menggunakan teknik korelasi moment tangkar dari Pearson, dengan rumus:
rxy = { } { }∑∑
∑22 yx
xy
Sebelum mencari rxy harus mencari nilai ∑x2, ∑y2, dan ∑xy, dengan
rumus:
∑x2 = ∑X2 - N
x 2)(∑
= 91.167 - 60
)2329( 2
= 91.167 - 60
5424241
= 91.167 – 90404,01667
57
∑x2 = 762,9833333
∑y2 = ∑Y2 - N
y 2)(∑
= 358.295 - 60
)4625( 2
= 358.295 - 60
21390625
= 358.295 – 356510,4167
∑y2 = 1784,5833333
∑xy = ∑XY - N
yx )()( ∑∑
= 180021 - 60
4625.2329
=180021 - 60
625.771.10
= 180.021 – 179527,0833
∑xy = 493,9166667
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka rxy dapat dicari dengan
rumus:
rxy = { } { }∑∑
∑22 yx
xy
= 5833333,1784.9833333,762
9166667.493
= 79489.1229
9166667.493
= 0,40562524
2. Uji signifikan korelasi melalui uji t, dengan rumus:
t = ( )
2
2
1
1
r
Nr
−
− dengan d . b = N – 2
58
t = ( )
2
2
40562524,01
16040562524,0
−
−
t = ( )
.161302833,01
59.161302833,0
−
t = 838697167,0
516867172,9
t = 3472032,11
t = 3,3685609984 dibulatkan 3,37
Hasil thitung ini dianalisis dengan ttabel, Karena thitung : 3,37 lebih besar dari
ttabel (0,05: 2,00) dan (0,01 : 2,66), jadi hipotesis kerja dapat diterima.
3. Mencari persamaan garis regresi
Untuk persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus regresi
sederhana satu prediktor dengan metode skor deviasi yaitu:
Y = aX + K
Harga a dan K dapat kita cari dari persamaan:
y = ax , yang mana y = Y – Y , x = X - X , dan a = ∑∑
2x
xy
∑xy = 493,9166667
∑x2 = 762,9833333
a = 933333,762
9166667,493
a = 0,647349221 dibulatkan 0,647
y = 0,647x
Dari data yang dikumpulkan dapat dicari:
Y = N
Y∑
=60
4625
59
= 77,08333333 dibulatkan 77,083
X = N
X∑
= 60
2329
= 38,81666667 dibulatkan 38,817
Karena persamaan garis regresi y = ax atau Y - Y = a ( X - X ) dapat
diselesaikan dengan cara:
Y – 77,083 = (0,647)(X – 38,817)
Y = 0,647X – 25,11 + 77,083
Y = 0,647X – 102.19
4. Mencari varian regresi menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk menganalisis regresi menggunakan rumus:
Freg =
res
reg
RK
RK
Adapun langkah-langkah menghitung uji signifikansi persamaan
regresi dengan data yang sudah dihasilkan yaitu:
∑x2 = 762,9833333
∑y2 = 1784,5833333
∑xy = 493,9166667
N = 60
RKreg = reg
reg
db
JK
JKreg =
∑∑
2
2
x
xy)(
= 9833333,762
)9166667,493( 2
60
= 9833333,762
6736,243953
JKreg = 319,7365695
RKreg = 1
7365695,319
= 319,7365695
RKres =
res
res
db
JK
JKres = ∑y2 - ∑∑
2
2
x
xy)(
JKres = 1784,5833333 - 9833333,762
)9166667,493( 2
= 1784,5833333 - 9833333,762
6736,243953
= 1784,5833333 - 319,7365695
= 1464,846764
RKres = 58
846764,1464
= 25,25597869
Freg = res
reg
RK
RK
= 925,2559786
5319,736569
= 12,65983685
c. Analisis lanjutan
Berdasarkan pengolahan data, diketahui Freg : 12,65983685, maka Freg
lebih besar dari Ftabel (0,01: 7,08) dan Ftabel (0,05): 4,00. Pengolahan data di atas
juga menghasilkan nilai t untuk menguji signifikansi hiptesis yaitu 3,37. Ini
61
berarti thitung > t tabel yaitu 2,00 untuk taraf kesalahan 5% dan 2,66 untuk taraf
kesalahan 1%.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan membandingkan rata-rata nilai sebelum penelitian (74,4) dan rata-rata
nilai rapot mata pelajaran aqidah akhlak semester 1 tahun pelajaran 2010/2011
(77,0833) dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar mata
pelajaran aqidah akhlak karena penggunaan media berbasis visual.
Berdasarkan pengolahan data, hasil Freg ini digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah ada (signifikansi regresi kriterium Y terhadap prediktor X). Berdasarkan
perhitungan diketahui Freg adalah 12,65983685, maka Freg lebih besar dari Ftabel (0,01:
7,08 dan Ftabel (0,05): 4,00, maka berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan
media berbasis visual terhadap prestasi belajar aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil
Warukaranganyar Purwodadi.
Berdasarkan pengolahan data, hasil perhitungan t adalah 3,37. apabila hitungt >
tabelt berarti rumusan hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan
media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (Ho)
ditolak, sebaliknya sebaliknya rumusan hipotesis ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah
akhlak (Ha) diterima.
C. Keterbasan Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti secara optimal sangat
disadari adanya kendala/hambatan. Hal tersebut karena adanya keterbatasan yang
dialami oleh penulis. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain :
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,
yaitu MI Al Fadlil Warukaranganyar. Namun demikian, tempat ini dapat
mewakili MI untuk dijadikan tempat penelitian dan kalaupun hasil penelitian
di tempat lain akan berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang
dari hasil penelitian yang penulis lakukan.
62
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi dan
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Waktu yang singkat inilah yang
dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh
terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan.
3. Keterbatasan Responden
Responden kelas 1 yang belum mengerti angket penulis, jadi dalam
pengisian angket masih dipandu langsung oleh penulis.
Dan berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat
dikatakan dengan sejujurnya, bahwa inilah kekurangan dan penelitian ini
yang penulis lakukan di MI Al Fadlil Warukarangayar. Meskipun banyak
hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini,
penulis bersyukur bahwa penelitian dapat selesai dengan lancar.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data penggunaan media pembelajaran berbasis visual diperoleh dengan
metode kuesioner (angket) dengan jumlah responden 60. Berdasaran analisis data
yang diperoleh, disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis visual
digunakan dalam proses belajar mengajar di MI Al Fadlil Warukanganyar. Hal
ini dibuktikan dengan masuknya nilai mean dalam kategori sedang yaitu
38,81667.
Data prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak diperoleh dengan
metode observasi nilai rapot semester 2 siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar
tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, prestasi
belajar mata pelajaran aqidah akhlak masuk dalam kategori sedang, yang
dibuktikan dengan nilai mean 77,0833.
Berdasarkan data-data yang terkumpul dan telah dianalisis maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh yang signifikan penggunaan
media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak
siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010/2011. Hal
dibuktikan dengan hasil perhitungan Freg = 12,65983685 yang lebih besar dari
Ftabel Ftabel (0,01: 7,08 dan Ftabel (0,05): 4,00.
Uji signifikansi hipotesis dengan uji t-test. Berdasarkan data-data yang
telah dianalisis diperoleh hitungt = 3,37. Setelah melihat tabel t dengan n: 60
diperoleh 2,00 untuk taraf kesalahan 5% dan 2,66 untuk taraf kesalahan 1% ,
maka hitungt > tabelt berarti rumusan hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah
akhlak (Ho) ditolak sebaliknya rumusan hipotesis ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah
akhlak (Ha) diterima.
64
B. Saran
Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru, penulis sangat mengharapkan upaya peningkatan prestasi
belajar melalui penggunaan media berbasis visual dalam pembelajaran.
2. Bagi sekolah, penggunaan media berbasis visual dalam pembelajaran tidak
terbatas hanya pada materi belajar mata pelajaran aqidah akhlak, namun
bisa digunakan untuk pelajaran atau materi yang lain.
3. Bagi peneliti berikutnya yang akan mendalami penelitian ini supaya
dikembangkan lagi kelebihan- kelebihan penggunaan media berbasis visual
agar peningkatan prestasi tidak terbatas pada belajar mata pelajaran aqidah
akhlak saja.
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah ( Mata Pelajaran Akidah Akhlak ), Semarang : Kementerian Agama RI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010, Cet. I.
Al-Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Shahih Al-Bukhari, Semarang:
Thoha Putra, t.th. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), Cet. XI. Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003, Cet.
V. Asnawir dan Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2002. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:Ciputat Pers,
2002, Cet. 1. Daryanto, H. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah , Jakarta :
Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2006.
Hadi, Sutrisno. metodologi Research jilid 2, Yogyakarta: Andi, 2004. Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan,
Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009. Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, cet. 3. Hartono, Statistik untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan, Semarang : RaSail Group, 2008, Cet. 1.
66
Khaeruddin, et. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta : Nuansa Aksara, 2007 , Cet. I.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : CV. Misaka
Galiza, 2003, Cet. I. M. Usman Basyiruddin dan Asnawir, Media Pembelajaran ,Jakarta : Ciputat pers,
2002, Cet .1. Purwanto. M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990),
Cet. 5. Sadiman. Arief S., et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2009. Syah. Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. XIV. Warsita. Bambang, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, Jakarta :
Rineka Cipta, 2008 , Cet. 1. Sekretaris Negara Republik Indonesia, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers, 2004. Sugiyono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009. Suharso dan Ana Retnoningsih,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang : Widya
Karya, 2006, Cet. 1. Syah. Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Rosdakarya Offset, 2002. S. Nasution, Metode Research ( Penelitian Ilmiah ), Jakarta : Bumi Aksara, 2009 ),
Cet. II. S. Winataputra, Udin, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008, Cet. 4. ---------------., Strategi Belajar Mengajar , Jakarta : Universitas Terbuka, 2004, Cet,
13. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 1996.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil nilai angket penelitian tentang penggunaan media pembelajaran
berbasis visual ..................................................................................... 44
Tabel 2. Nilai Tengah Semester 1 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Tahun
Pelajaran 2010/2011...............................................................................46
Tabel 3. Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil
Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011 .................................... 48
Tabel 4. Nilai perhitungan untuk mencari mean nilai angket tentang
penggunaan media pembelajaran berbasis visual ............................... 50
Tabel 5. Kategori nilai angket tentang penggunaan media pembelajaran
berbasis visual .................................................................................... 51
Tabel 6. Perhitungan untuk mencari mean prestasi belajar mata pelajaran
aqidah akhlak ...................................................................................... 52
Tabel 7. Kategori nilai tentang prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak . 53
Tabel 8. Analisis prediktor X (penggunaan media berbasis visual) terhadap
kriteriumY (prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak ................. 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar a: Pembiasaan akhlak karimah (dermawan) ........................................30
Gambar b: Pembiasaan akhlak karimah (tolong menolong)..............................30
Gambar c: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan badan)..............................31
Gambar d: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan pakaian)...........................31
Gambar e: Adab terhadap Allah (mengaji).........................................................32
Gambar f: Adab terhadap Allah (ibadah salat)...................................................32
Gambar g: Adab terhadap diri sendiri (akan tidur/membaca doa).....................33
Gambar h: Adab terhadap diri sendiri (keluar masuk kamar mandi).................33
Gambar i: Adab terhadap orang tua..................................................................34
Gambar j: Adab terhadap lingkungan...............................................................34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Kuesioner Berupa Daftar Pertanyaan
Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3: Penunjukkan Pembimbing Skripsi
Lampiran 4: Hasil Frekuensi Dalam SPPS
Soal angket pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis visual
terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak di MI Al Fadlil
Warukaranganyar, Purwodadi tahun pelajaran 2010 / 2011
Nama Siswa : .............................................
Kelas : .............................................
Petunjuk Pengerjaan
1. Tulislah nomor pada lembar jawab sesuai nomor soal !
2. Jawablah dengan jujur,dengan memberi tanda silang pada huruf a, b atau c
A N G K E T
1. Menurut kamu, manakah yang lebih menarik guru mengajar menggunakan
media atau tanpa media ?
a. Lebih menarik menggunakan media
b. Lebih menarik tanpa menggunakan media
c. Tidak menarik meskipun telah menggunakan media
2. Menurut anda, belajar adalah suatu kebutuhan yang ....
a. Harus selalu dikerjakan secara kontinyu
b. Tidak perlu
c. Perlu dilakukan jika akan ujian
3. Anda dalam menerima materi mata pelajaran aqidqh akhlak,cenderung ....
a. Memperhatikan bila guru menggunakan media berbasis visual
b. Memperhatikan messkipun tanpa media
c. Tidak memperhatikan
4. Belajar aqidah akhlak, menurut anda ....
a. Sangat menyenangkan
b. Tidak menyenangkan
c. Kurang menyenangkan
5. Apabila belajar aqidah akhlak menyenangkan, maka saya ....
a. Dapat memperoleh nilai yang tinggi
b. Meremehkan nilai pelajaran yang lain
c. Nilai apa adanya
6. Dalam belajar saya ....
a. Lebih mempersiapkan diri
b. Kurang mempersiapkan diri
c. Tidak pernah persiapan
7. Dalam menerima pelajaran saya lebih menyukai ....
a. Guru yang pandai dan punya etika yang baik
b. Guru yang sedang – sedang saja
c. Guru yang tidak sesuai bidangnya.
8. Dalam belajar aqidah akhlak saya selalu ....
a. Mempunysi tujuan yang jelas
b. Mau mempunyai tujuan karena perintah orang tua
c. Mempunyai tujuan karena dipaksa orang lain.
9. Nilai mata pelajaran aqidah akhlak saya bagus , maka saya ....
a. Meninggalkan kebiasaan buruk saya
b. Sama saja tidak berubah
c. Meningkat kebiasaan buruk saya.
10. Dalam belajar, saya ....
a. Ada kemauan dan hasrat
b. Ada kemauan bila diperintah orang tua
c. Tidak mempunyai kemauan dan hasrat.
11. Apakah dalam belajar mata pelajaran aqidah akhlak, anda membutuhkan
orang lain ?
a. Butuh
b. Kurang butuh
c. Tidak butuh
12. Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak saya akan meningkat, apabila
saya selalu ....
a. Belajar dan mengamalkan
b. Belajar dan tidak pernah mengamalkan
c. Tidak pernah belajar
13. Agar prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak saya baik, maka saya
....
a. Perlu latihan dan ulangan
b. Perlu latihan tanpa ulangan
c. Tidak perlu latihan dan ulangan
14. Menurut anda, guru menggunakan media pembelajaran berbasis visual
dalam prases belajar mengajar adalah ....
a. Penting
b. Kurang penting
c. Tidak penting
15. Nilai mata pelajaran aqidah akhlak akan lebih baik, apabila guru dalam
mengajar ....
a. Menggunakan media pembelajaran berbasis visual
b. Tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis visual
c. Menggunakan media pembelajaran berbasis visual yang tidak sesuai.
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL FADLIL
MADRASAH IBTIDAIYAH AL FADLIL Alamat : Pencol Rt 01 Rw 03 Desa Warukaranganyar
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Nomor: 183 /MI AF/V/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala MI Al Fadlil Warukaranganyar
Kec. Purwodadi kab. Grobagan menerangkan Dengan sesungguhnya bahwa:
Nama : Fitri Darmiyati
NIM : 093111394
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Telah mengadakan riset penelitian di MI Al Fadlil Warukaranganyar
Kecamatan Purwodadi mulai tanggal 5 Maret 2011 sampai 5 Mei 2011 guna
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah
akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran
2010/2011.
Demikian surat keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Warukaranganyar, 30 Mei 2011
Kepala MI Al Fadlil
Fitri Darmiyati, A. Ma.
RIWAYAT PENDIDIKAN
A. Identitas Diri
1. Nama : Fitri Darmiyati
2. Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 14 Agustus 1980
3. NIM : 093111394
4. Alamat : Dsn. Ngablak RT: 10 RW: III Desa Ngraji
Kec.Purwodadi Kab.Grobogan.
HP : 085226308084
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD Negeri 1 Ngraji tahun lulus 1992
b. SMP Negeri 4 Purwodadi tahun lulus 1995
c. SMU Negeri 1 Purwodadi tahun lulus 1998
d. D II Pendidikan guru kelas MI STAIN Salatiga tahun lulus 2001.
2. Pendidikan non-Formal : -
3. Prestasi Akademik : -
4. Karya Ilmiah : -
Semarang, 6 Juni 2011
Fitri Darmiyati
NIM. 093111394