pengaruh penggunaan media pembelajaran ipa …repository.usd.ac.id/33510/2/141134203_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS
METODE MONTESSORI MATERI PANCA INDRA MANUSIA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SDN PANEMBAHAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Ayun Mugiarti
NIM: 141134203
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
2. Kedua orangtuaku Warsono dan Warsiti yang tak pernah lelah mendoakan,
memberikan motivasi serta memberikan dukungan dalam penulisan skripsi
ini. Serta tidak lupa ayah sambung saya Nurihwan.
3. Adikku Arya yang telah memberi semangat.
4. Eyangku yang senantiasa mendoakan kesuksesan cucunya.
5. Paman yang selalu memberikan motivasi untuk semangat dalam
mengerjakan skripsi ini.
6. Sahabat yang selalu memberiku semangat, motivasi dan dukungannya
Ana, Venda, Nicen, Juju, Erika, Rani, Oren, dan Chandra.
7. PGSD Universitas Sanata Dharma sebagai tempat menuntut ilmu.
8. SD N Panembahan.
Dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan tugas akhir yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Kebiasaan adalah kulitas diri seseorang”
(Ibnu Khaldun)
“Kesuksesan berjalan dari kegagalan satu menuju kegagalan lain tanpa kehilangan
semangat”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Januari 2019
Peneliti
Ayun Mugiarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ayun Mugiarti
Nomor Mahasiswa : 141134203
Demi pengembangaan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS
METODE MONTESSORI MATERI PANCA INDRA MANUSIA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SDN PANEMBAHAN.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Januari 2019
Yang menyatakan
Ayun Mugiarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS METODE
MONTESSORI MATERI PANCA INDRA MANUSIA TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS I SDN PANEMBAHAN
Ayun Mugiarti
Universitas Sanata Dharma
2019
Bahwa Hasil wawancara dan observasi di SDN Panembahan menunjukkan
hasil belajar IPA materi panca indra manusia kelas I masih rendah. Dalam
penelitian ini, peneliti ingin mengujicobakan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil belajar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah pengaruh
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Panembahan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen jenis Quasi Experimental
tipe Nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas I SDN Panembahan dengan jumlah 41 siswa. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas IA sebanyak 19 siswa dan kela IB sebanyak 22 siswa.
Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah kelas IB dan yang menjadi
kelompok eksperimen adalah kelas IA. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah tes dan non tes. Instrumen tes terdiri dari 10 soal pretest dan 11 soal
posttest yang telah diuji validitas konstruk yaitu r hitung >0,36. Instrumen
tersebut juga diuji reliabilitasnya dengan hasil pretest sebesar 0,818 dan soal
posttest sebesar 0,693. Hasil tersebut menunjukan bahwa soal pretest dan posttest
memiliki reliabilitas yang baik. Instrumen non tes terdiri dari lembar observasi
dan RPP. Instrumen RPP telah diuji validitas isi oleh ahli yaitu guru kelas IA dan
IB SD Negeri Panembahan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Hasil uji selisih skor kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
hasil belajar signifikan (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan hasil besar pengaruh perlakukan
kelas eksperimen yaitu r = -0.509, r2= 0.2499, dan persentase 25.99% yang berarti
memiliki efek menengah.
Kata kunci : materi IPA, media pembelajaran Montessori, hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SCIENCE LEARNING MEDIA BASED ON
MONTESSORI METHOD OF HUMAN INDIGENOUS PANCA MATERIALS
ON THE RESULT OF SCIENCE LEARNING CLASS I SDN PANEMBAHAN
Ayun Mugiarti
University of Sanata Dharma
2019
That the results of interviews and observations at SDN Panembahan showed
the results of learning science in the material class I human senses were still low.
In this study, researchers wanted to test science learning media based on the
Montessori material method of the five human senses on learning outcomes.
Based on this background, the purpose of this study was the effect of science
learning media based on the Montessori method of the material of the five human
senses on science learning outcomes of first grade students at SDN Panembahan.
This research used the Quasi Experimental type method Nonequivalent
control group design. The population of this study was the first grade students of
SD N Panembahan with a total of 41 students. The sample in this study were IA
students as many as 19 students and IB students as many as 22 students. The
control group in this study was IB class and the experimental group was IA class.
The research instruments used were tests and non-tests. The test instrument
consisted of 10 pretest questions and 11 posttest questions that had been tested for
construct validity ie r count> 0.36. The instrument was also tested for reliability
with the pretest results of 0.818 and the posttest question of 0.693. These results
show that the pretest and posttest questions have good reliability. Non-test
instruments consist of observation sheets and lesson plans. RPP instruments have
been tested for content validity by experts, namely IA and IB class teachers at
Panembahan Elementary School
The results of this study indicate that the use of instructional media based
on the Montessori method of material for the five human senses influences student
learning outcomes. The test results of the difference between the experimental
class and the control class on significant learning outcomes (2-tailed) 0,000
<0.05, which means that there are significant between the experimental class and
the control class. And the big results of the treatment effect of the experimental
class are r = -0.509, r2 = 0.2499, and the percentage of 25.99% which means it
has a medium effect.
Keywords: science materials, Montessori learning media, learning outcomes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
tugas akhir penelitian dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN METODE MONTESSORI MATERI PANCA INDRA
MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 1 SDN
PANEMBAHAN”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini, penulis mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak
baik secara langsung dan tidak langsung. Tanpa semua itu, peneliti mungkin tidak
akan dapat mewujudkan penyelesaian skripsi ini dengan baik, karena itu peneliti
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas
kelancaran selama proses penulisan dan penyusunan skripsi.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi PGSD
Universitas Sanata Dharma.
4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., Selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD
Universitas Sanata Dhrama.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing penulisan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen
pembimbing II yang telah membimbingn penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Eny Endaryati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Panembahan yang telah
memberikan kesempatan dan ijin untuk melaksanakan penelitian.
8. Kepala Sekolah, guru dan siswa kelas I SDN Panembahan yang telah
membantu dalam proses validasi soal penelitian.
9. Segenap dosen dan karyawan prodi PGSD Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu dalam kelancaran penelitian.
10. Achichi Ola Adilita yang bersedia memperbolehkan duplikasi produk.
11. Bapak Muhibat yang telah membantu dalam pembuatan media
pembelajaran.
12. Keluarga besar khususnya orang tua saya, bapak Warsono dan ibu Warsiti
serta bapak sambung saya Nurihwan yang selalu mencukupi kebutuhan
saya, selalu membimbing, memberi semangat, memberi nasehat,
mendoakan dan mendukung selama proses penelitian hingga selesai.
13. Adiku tercinta Arya Dwi Saputra yang selalu memberi semangat untuk
kakaknya.
14. Sahabat yang tidak pernah lelah memberikan motivasi.
15. Almamaterku Universitas Sanata Dharama.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
yang membangun. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca sekaligus
dapat menjadi sumber belajar dan dapat meningkatkan pengetahuan
pembaca.
Yogyakarta,28Januari 2019
Peneliti
Ayun Mugiarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ i HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iii HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 1.2 Batasan Masalah .............................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................ 5 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5 1.6 Definisi Operasional ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8 2.1 Kajian Teori .................................................................................... 8
2.1.1 Teori Perkembangan Anak .............................................................. 8
2.1.2 Hasil Belajar.................................................................................... 9
2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 9
2.1.2.2 Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ...................................... 10
2.1.3 Media Pembelajaran........................................................................ 11
2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran ..................................................... 11
2.1.3.2 Fungsi Media Pembelajaran ............................................................ 12
2.1.4 Pembelajaran Efektif menggunakan Media Pembelajaran ............. 13
2.1.5 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori......................... 14
2.1.6 Hakikat IPA .................................................................................... 17
2.1.6.1 Pengertian IPA ................................................................................ 17
2.1.6.2 Materi Panca Indra Manusia ........................................................... 17
2.1.7 Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi
Panca Indra Manusia ....................................................................... 20
2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................. 23
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................... 27
2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 28
3.1 Jenis Penelitian................................................................................ 28
3.2 Desain Penelitian ............................................................................ 28
3.3 Setting Penelitian ............................................................................ 30
3.3.1 Tempat Penelitian ........................................................................... 30
3.3.2 Waktu Penelitian ............................................................................. 30
3.4 Populasi dan Sampel ....................................................................... 32
3.4.1 Populasi ........................................................................................... 32
3.4.2 Sampel............................................................................................. 32
3.5 Variabel Penelitian .......................................................................... 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34
3.6.1 Tes ................................................................................................... 34
3.6.2 Non Tes ........................................................................................... 35
3.6.2.1 Observasi......................................................................................... 35
3.6.2.2 Wawancara ...................................................................................... 35
3.7 Instrumen Penelitian ....................................................................... 36
3.7.1 Instrumen Tes.................................................................................. 36
3.7.2 Non Tes ........................................................................................... 37
3.7.3 Uji Validitas .................................................................................... 40
3.7.3.1 Uji Validitas Isi ............................................................................... 40
3.7.3.2 Uji Validitas Konstruk .................................................................... 42
3.7.4 Uji Reliabilitas ................................................................................ 45
3.8 Teknik Analisis Data....................................................................... 46
3.8.1 Uji Normalitas Data ........................................................................ 46
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan .................................................................. 47
3.8.2.1 Uji Homogenitas ............................................................................. 47
3.8.2.2 Uji Selisih Skor Pretest dan Postest 1 ........................................... 48
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut ...................................................................... 49
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest dan Postest 1 ................................... 49
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ........................................................ 50
3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan ..................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 52
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 52
4.1.1 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ......................................................... 52
4.1.2 Uji Normalitas Data ........................................................................ 52
4.1.3 Uji Besar Pengaruh pelakuan ......................................................... 53
4.1.3.1 Uji Homogenitas ............................................................................. 53
4.1.3.2 Uji Selisih Skor Pretest dan Postest I ............................................. 54
4.1.3.3 Uji Peningkatan Skor Pretest dan Postest 1 ................................... 55
4.1.4 Analisis Lebih Lanjut ...................................................................... 56
4.1.4.1 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ........................................................ 56
4.1.4.2 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan ..................................................... 57
4.2 Pembahasan..................................................................................... 59
4.2.1 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode
Montessori Materi Panca Indra Manusia Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas I SD ............................................................................. 59
4.2.2 Dampak Pengaruh Perlakuan Terhadap Siswa ............................... 65
BAB V KESIMPULAN ............................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 67
5.2 Keterbatasan Masalah ..................................................................... 67
5.3 Saran ............................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69
LAMPIRAN .................................................................................................. 72
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 29
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen ......................................... 31
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Kelas Kontrol ................................................ 32
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pretest ................................................................. 36
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Postest ................................................................. 37
Tabel 3.6 Kisi-kisi Observasi ..................................................................... 37
Tabel 3.7 Instrumen Wawancara Kepala Sekolah ..................................... 38
Tabel 3.8 Instrumen Wawancara Guru Kelas ........................................... 39
Tabel 3.9 Instrumen Wawancara Siswa ..................................................... 39
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Validitas RPP ...................................................... 41
Tabel 3.11 Rangkuman Penilaian RPP ........................................................ 41
Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Instrumen Soal .............................................. 41
Tabel 3.13 Penilaian Instrumen Soal Pretest dan Posttest ........................... 42
Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Pretest ....................................................... 43
Tabel 3.15 Soal Validitas Pretest ................................................................. 44
Tabel 3.16 Hasil Validitas Soal Posttest ...................................................... 44
Tabel 3.17 Soal Validitas Posttest ............................................................... 45
Tabel 3.18 Kriteria Uji Reliabilitas .............................................................. 45
Tabel 3.19 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 46
Tabel 4.1 Uji Normalitas Data ................................................................... 53
Tabel 4.2 Uji Homogenitas Pretest ............................................................ 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisish Pretest –Posttest 1 ......................................... 54
Tabel 4.4 Uji Peningkatan Skor ................................................................. 55
Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan .......................................... 57
Tabel 4.6 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan ....................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lima Panca Indra Manusia ..................................................... 17
Gambar 2.2 Panca Indra Penglihatan ......................................................... 18
Gambar 2.3 Panca Indra Penciuman .......................................................... 18
Gambar 2.4 Panca Indra Peraba ................................................................. 19
Gambar 2.5 Panca Indra Pendengaran ....................................................... 19
Gambar 2.6 Panca Indra Perasa ................................................................. 19
Gambar 2.7 The Pentagon Of Five Sense .................................................. 20
Gambar 2.8 Papan berbentuk laptop .......................................................... 21
Gambar 2.9 Prisma segi lima ..................................................................... 21
Gambar 2.10 Kartu bagian panca indra manusia ......................................... 22
Gambar 2.11 Tempat penyususunan prisma segi lima................................. 22
Gambar 2.12 Penelitian yang Relevan ........................................................ 26
Gambar 3.1 Variabel Penelitian ................................................................ 33
Gambar 3.2 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk Data Normal.............. 50
Gambar 3.3 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk Data Tidak Normal ... 50
Gambar 3.4 Rumus Persentase Uji Retensi Pengaruh Perlakukan ............ 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Perbandingan Selisih Skor Pretest dan Postest 1 Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 55
Grafik 4.2 Grafik Peningkatan Rata-rata Pretest dan Postest 1 Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 56
Grafik 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Pretest 1 dan Postest 2 Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................ 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian............................................................... 73
Lampiran 2 Surat Pelaksanaan Penelitian ................................................. 74
Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen .......................................................... 75
Lampiran 4 RPP Kelas Kontrol................................................................. 96
Lampiran 5 Lembar Validasi Soal ............................................................ 113
Lampiran 6 Lembar Validasi RPP ............................................................ 134
Lampiran 7 Rekapitulasi Validasi RPP ..................................................... 136
Lampiran 8 Data Soal Pretest ................................................................... 138
Lampiran 9 Data Soal Posttest .................................................................. 139
Lampiran 10 Hasil Uji Validasi Soal Pretest .............................................. 140
Lampiran 11 Hasil Uji Validasi Soal Posttest ............................................ 141
Lampiran 12 Hasil Belajar Pretest .............................................................. 142
Lampiran 13 Hasil Belajar Posttest 1 ......................................................... 143
Lampiran 14 Hasil Belajar Posttest 2 ......................................................... 144
Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 145
Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data..................................... 147
Lampiran 17 Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 148
Lampiran 18 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest I ......................... 149
Lampiran 19 Hasil Uji Peningkatan Skor ................................................... 150
Lampiran 20 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan ..................................... 152
Lampiran 21 Hasil Uji Retensi Besar Pengaruh ......................................... 153
Lampiran 22 Soal Pretest ............................................................................ 155
Lampiran 23 Kunci Jawaban Soal Pretest .................................................. 156
Lampiran 24 Soal Posttest .......................................................................... 157
Lampiran 25 Kunci Jawaban Soal Posttest ................................................. 158
Lampiran 26 Pekerjaan Siswa Soal Pretest ................................................ 159
Lampiran 27 Pekerjaan Siswa Soal Posttest I ............................................. 160
Lampiran 28 Pekerjaan Siswa Soal Posttest II ........................................... 161
Lampiran 29 Hasil Observasi ...................................................................... 162
Lampiran 30 Hasil Wawancara .................................................................. 163
Lampiran 31 Dokumentasi .......................................................................... 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini ada enam hal yang akan diuraikan, keenam hal tersebut adalah
latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan identik dengan belajar dan mengajar, bahkan keduanya
saling berhubungan. Belajar menurut Yamin (2005:6) adalah “upaya mewujudkan
diri dalam bentuk-bentuk nyata yang dapat mengubah kondisi tertentu dari
tertutup menjadi esensial”. Pendidikan adalah suasana sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya. Hasil dari pengalaman yang telah diikuti
siswa dapat dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulang kembali
pengetahuan yang diperolehnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai
ilmu yang didapat dari kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Hasil belajar dapat berupa hasil siswa mengerjakan soal pengetahuan atau
kuesioner, hasil kerja siswa dapat dilihat keterampilan dan pengetahuan
pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam proses kegiatan
pembelajaran tidak semua berjalan dengan baik, terkadang terdapat kesulitan-
kesulitan yang harus dihadapi oleh siswa atau guru. Di dalam dunia pendidikan,
masalah belajar merupakan suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang siswa
yang dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran. Faktor yang dapat
menghambat proses pembelajaran salah satunya adalah media pembelajaran yang
digunakan. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai alat, metode yang
digunakan untuk lebih mengefektifkan komunikasi guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dapat meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa, selain itu
akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, arti-arti, pengertian-
pengertian dan sikap-sikap secara apresiasi (Jihad & Haris, 2012:14). Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendapat ahli hasil belajar dapat disebut dengan akibat yang diperoleh siswa
setelah mengikti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar tidak hanya digunakan
untuk mengukur pengetahuan siswa, akan tetapi juga untuk mengukur tingkat
keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam ruang
kelas.
Pada kenyataannya saat ini, masih banyak sekolah dan guru kurang
memanfaatkan atau menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar. Salah satu sekolah yang gurunya kurang memanfaatkan media
pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dan
pemahaman materi yang disampaikan adalah SD Negeri Panembahan. Pada
tanggal 25 Agustus 2017, peneliti melakasanakan kegiatan observasi dan
wawancara di kelas I SD Negeri Panembahan. Peneliti melaksanakan kegiatan
observasi di ruang kelas IA pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi guru menyampaikan materi pembelajara hanya
dengan metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran. Selain itu
terlihat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena siswa hanya
mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan guru. Hasil observasi dan
wawancara didapatkan hasil rata-rata nilai ulangan siswa kelas I tahun ajaran
2017/2018 adalah 67,86 dengan persentase ketuntasan KKM (75) sebesar 30.43 %
(7 dari 22 siswa). Dengan demikian rata-rata nilai siswa kelas I SD Negeri
Panembahan adalah 66.87 dengan persentase ketuntasan 33,22%. Hasil ini
membuktikan bahwa keterampilan siswa dalam pelajaran IPA pada materi panca
indra manusia masih rendah. Selanjutnya hasil wawancara dengan dua siswa kelas
1 SD Negeri Panembahan. Siswa yang pertama mengatakan bahwa siswa tersebut
merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang disampaikan oleh guru. Salah satu siswa yang lainya mengatakan bahwa
siswa tersebut merasa kesulitan memahami materi pembelajaran IPA karena guru
hanya menjelaskan materi hanya dengan ceramah tanpa menggunakan benda yang
nyata. Sebagai contoh dalam mata pelajaran IPA materi panca indra manusia.
Pembelajaran khususnya pada materi panca indra manusia, dalam kegiatan
pembelajaran guru tidak menggunakan media konkret sehingga siswa hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendapatkan materi dari buku dan informasi yang disampaikan guru. Hal tersebut
membuat siswa sulit memahami materi panca indra manusia.
Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget bahwa anak usia 2-7 tahun telah
memasuki tahap pra-operasional. Pada masa perkembangan pra-operasional siswa
belajar dengan benda-benda konkret terlebih dahulu sebelum dapat menangkap
dan memahami hal-hal bersifat konkret (Iskandar, 1997:29). Pada tahap ini siswa
memanfaatkan simbol atau benda konkret dan hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Oleh karena itu, siswa kelas I SD membutuhkan benda konkret atau nyata sebagai
perantara penyampaian materi pembelajaran untuk lebih memudahkan siswa
dalam memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, media
pembelajaran konkret sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk
mempermudah guru menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan siswa
memahami materi pembelajaran.
Media pembelajaran dapat membantu siswa untuk meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan sangat menarik, terpercaya serta
membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran (Kustandi, 2011:7).
Penggunaan media pembelajaran akan mempermudah pemahami materi yang
abstrak seperti mata pelajaran IPA. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
sesuai akan memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai setelah proses pembelajaran berlangsung dan meningkatkan hasil belajar.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah media pembelajaran
yang dapat melatih kemandirian siswa, karena media pembelajaran berbasis
metode Montessori memiliki 4 ciri yaitu (1) menarik, (2) bergradasi, (3) auto-
correction, dan (4) auto-education dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual
(Montessori, 2002:171-174). Selain dari ke empat ciri media Montessori ada ciri
tambahan yaitu kontekstual, yang berarti media tersebut mampu menghadirkan
situasi nyata berkaitan dengan materi pelajaran untuk menerapkan pengetahuan
pada lingkungan sekitar. Penggunaan media pembelajaran Montessori akan
mengajarkan kedisiplinan diri dan kemandirian siswa, karena setiap media
pembelajaran Montessori memiliki pengendali kesalahan sehingga siswa dapat
mengetahuai secara langsung apabila terjadi kesalahan dan dapat langsung
membenarkanya sendiri tanpa campur tangan dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Media pembelajaran berbasis metode Montessori terbukti dapat membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran. Salah satu media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia yang sudah dirancang
oleh salah satu mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma (Adilita, 2017). Pada penelitian sebelumnya media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia sudah teruji memiliki
kualitas sangat baik, terbukti dari perolehan rerata skor yang diperoleh dari
penilaian uji validitas produk sebesar 39,8. Hasil tersebut masuk dalam kategori
penilaian validitas produk dengan keterangan sangat baik yaitu 3,25< X ≤4,00
dengan keterangan keseluruhan instrumen sudah layak digunakan.
Media tersebut merupakan bagun ruang segi lima yang masing-masing
sisinya terdiri dari bagian anggota tubuh panca indra manusia yaitu, mata, hidung,
lidah, tangan sebagai penganti kulit, dan telinga. Perangkat media tersebut terdiri
dari 4 bagian yaitu pentagon puzzle, rectangle box, 3D card dan puzzle places.
Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki 4 ciri dan satu ciri tambahan yang ada pada media
pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto-
correction dan auto-education serta ciri tambahan kontekstual. Selanjutnya ciri-
ciri media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori tersebut akan membawa
pengaruh pada hasil belajar siswa yang meningkat. Hal tersebut dikarenakan
siswa akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran karena media pembelajaran
yang digunakan memiliki sifat menarik perhatian siswa untuk menggunakannya,
sehingga siswa merasakan rasa senang dalam proses kegiatan pembelajaran di
kelas. Perasaan senang yang dirasakan siswa ketika mengikuti pembelajaran
dengan media pembelajarann menjadi motivasi tersendiri untuk siswa, dengan
demikian siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.
Selain dari alasan yang sudah dijelaskan di atas media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia belum pernah
diujicobakan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Maka dari itu dalam
penelitian ini peneliti ingin mengujicobakan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia untuk mengetahui berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
atau tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas I SD Negeri
Panembahan.
Berdasarkan permasalahan yang ada penelitian ini dibatasi pada pengaruh
penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusia terhadap hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Panembahan. Materi
yang digunakan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada materi panca indra
manusia.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas I SD N Panembahan.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil belajar IPA siswa kelas I
SDN Panembahan?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
terhadap hasil belajar siswa kelas I SD N Panembahan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yang dibedakan menjadi dua, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut ini manfaat penelitian yang
dilakukan peneliti.
1.5.1 Manfaat Teoritik
1.5.1.1 Penelitian ini dapat memahami kajian mengenai pengaruh penggunaan
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra
manusia terhadap hasil belajar siswa kelas I SD N Panembahan. sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
referensi pengembangan metode pembelajaran yang bersifat inovatif dan
kreatif.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dengan
menggunakkan media pembelajara pada materi panca indra manusia, serta
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1.5.2.2 Bagi Pendidik
Guru mendapatkan pengalaman dan pemahaman pengembangan metode
pembelajran yang kreatif dan inovatif. Selain itu, guru memiliki
pengetahuan akan pentingnya media pembelajaran yang cocok dalam
mengatasi permasalahan pembelajaran IPA materi panca indra manusia.
Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dapat digunakan
sebagai salah satu acuan dalam pemilihan metode pembelajaran dan
media pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
dalam pembelajaran.
1.5.2.3 Bagi Sekolah
Sekolah mendapatkan wawasan praktis yang baru mengenai
pengembangan metode pembelajaran yang dapat membantu guru dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah, karena adanya penggunaan
media pembelajaran dalam kegiatan belajar.
1.5.2.4 Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman langsung mengenai penerapan metode
pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori khususnya pada pelajaran IPA materi panca indra
manusia.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
kognitif, afektif dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6.2 Media pembelajaran adalah sumber belajar dari manusia, materi atau
kejadian, yang menciptakan suatu kondisi yang membangun siswa untuk
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
1.6.3 Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah media
pembelajaran yang memiliki empat ciri yaitu menarik, bergradasi, auto-
correction, auto-education dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual.
1.6.4 Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan
prosedur dan kejelasan dengan penalaran sehingga diperoleh suatu
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian teori, penelitian yang relevan,
kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Teori Perkembangan Anak
Secara garis besar Piaget (Suparno, 2001:24) mengelompokkan tahap-
tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap yaitu tahap sensori
motor, tahap pra operasi, tahap operasi konkret dan tahap operasi formal. (1)
Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun) pada tahap ini pemikiran atau intelegensi
anak masih berdasarkan pada tindakkan indrawinya terhadap lingkungan sekitar,
tindakkan indrawi tersebut seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar,
membau, dan lain-lainya. Pada tahap ini anak masih harus berbicara dengan
bahasa simbol untuk mengungkapkan benda yang ada disekitarnya, tahap ini
dianggap sangat penting karena menjadi dasar perkembangan persepsi anak pada
tahap berikutnya (Suparno, 2001:26-27). (2) Tahap praoperasi (umur 2-7 tahun)
pada tahap ini anak sudah mulai mengenali simbol-simbol berupa gambar dan
ucapan. Berdasarkan cara berpikir tersebut, anak mampu mengungkapkan dan
membicarakan hal yang sudah terjadi dengan bentuk yang lain (Suparno,
2001:49). (3) Tahap ketiga tahap operasional konkret (umur 7-11 tahun) pada
tahap ini anak sudah mulai mengembangkan pemikiran yang didasarkan pada
aturan dan operasi yang logis. Cara berfikir anak yang logis mampu menganalisis
masalah dari berbagai segi, namun anak masih memerlukan logika berpikir pada
benda konkret, belum bersifat abstrak (Suparno, 2001:70). (4) Tahap operasi
formal (umur 11 tahun ke atas). Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
perkembangan kognitif menurut piaget. Dalam tahap ini, anak mampu berpikir
logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposi, hipotesis,
dan dapat mengambil kesimpulan tanpa mengamati terlebih dahulu (Suparno,
2001:88).
Berdasarkan uraian di atas menurut pendapat Suparno (2001, 24-88)
perkembangan anak terbagi menjadi empat tahap yaitu tahap sensorimotor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dialami anak saat lahir sampai usinya 2 tahun, tahap pra-operasional yang dialami
anak pada usia 2 sampai 7 tahun, tahap operasional konkret yang dialami anak
pada saat anak berusia 7 sampai 11 tahun dan tahap operasional formal yang
dialami anak yang telah memiliki usia lebih dari 11 tahun. Usia anak SD kelas 1
umumnya terjadi pada fase kedua yaitu pra operasional (usia 2-7 tahun). Selain itu
berdasarkan usia siswa kelas I SD juga masuk pada tahap operasional konkret
(usia 7-11 tahun) salah satu ciri tahap ini adalah anak menggunakan logika
berfikir dengan menggunakan benda konkret karena belum bisa menggunakan
logika berfikir abstrak. Oleh karena itu media pembelajaran sangat dibutuhkan
dalam proses kegiatan pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi
pelajaran.
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009:3). Selain itu, hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, arti-arti, pengertian-pengertian dan sikap-
sikap secara apresiasi (Jihad & Haris, 2012: 14). Keberhasilan dalam proses
belajar dapat dilihat dari pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang sudah
dirancang sebelumnya. Sebagai kegiatan tindak lanjut mengukur tingkat
penguasaan materi oleh siswa, peneliti melakukan evaluasi atau penilaian
terhadap siswa setelah pembelajaran berlangsung sebagai hasil belajar siswa.
Hasil belajar menurut Benyamin Bloom terdapat tiga ranah yaitu ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (dalam Sudjana, 2009:22-23).
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi kemampuan penyampaian konsep atau prinsip
yang telah dipelajari, yang berkenan dengan kemampuan pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu
penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Ranah psikomotor berkenan dengan hasil keterampilan dan kemampuan
dalam bertindak, yang meliputi enam aspek yaitu gerakan refleks,
keterampilan dalam gerak dasar, kemapuan persektual, keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, serta gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Berdasarkan tiga ranah klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom
yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor, penelitian ini lebih mengarah pada
ranah kognitif yaitu berkenan dengan hasil belajar intelektual siswa. Karena dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa, sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
materi panca indra manusia terhadap hasil belajar siswa kelas I SD Negeri
Panembahan.
2.1.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdiri
dari faktor internal dan faktor eksternal (Munadi, 2010:24) :
1) Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis
Kondisi Fisiologis yang prima dapat memberikan pengaruh terhadap
proses dan hasil belajar. Kondisi prima dalam penelitian ini adalah
keadaan fisik dan batin dari siswa pada saat mengikuti proses
pembelajaran. Konsentrasi siswa akan menurun pada saat kondisi siswa
tersebut tidak prima, contohnya sedang dalam keadaan lelah, cacat
jasmani.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Pada faktor psikologis ini, setiap siswa memiliki faktor psikologis yang
berbeda, terutama dalam hal pemahaman setiap siswa yang akan
berpengaruh pada proses dan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2) Faktor Ekternal
a. Faktor Lingkungan
Faktor kondisi lingkungan juga dapat memberikan pengaruh dalam proses
dan hasil belajar siswa. Lingkungan tersebuat adalah lingkungan sosial dan
lingkungan alam. Contohnya kondisi suhu, kelembaban, kepengapan udara
dan sebagainya. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah berwujud
manusia atau hal yang lainnya yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar.
b. Faktor Instrumental
Merupakan segala proses atau rancangan yang sudah disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang sehingga dapat diperoleh hasil belajar
yang diharapkan. Rancangan tersebut berupa kurikulum, sarana, fasilitas
dan guru sebagai pendidik.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, disimpulkan bahwa ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain faktor internal dan
eksternal. Pada penelitian ini faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah
penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar. Media pembelajaran
masuk pada faktor instrumental yang bertujuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila
penggunaan media pembelajaran IPA dalam proses pembelajaran berfungsi
dengan baik, maka akan memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa yang
meningkat.
2.1.3 Media Pembelajaran
2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara pesan dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada penerima pesan yaitu siswa. Gerlach
& Ely (dalam Arsyad, 2002:26), secara garis besar media pembelajaran adalah
sumber belajar dari manusia, materi, atau kejadian, yang menciptakan suatu
kondisi yang membangun siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sumber belajar merupakan komponen sistem instruksional yaitu pesan, orang,
bahan, teknik dan lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Media pembelajaran disebut juga dengan bagian dari proses belajar mengajar
demi terciptanya tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya (Arsyad, 2010:3). Selain itu media pembelajaran juga dapat diartikan
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar dengan tujuan untuk
memperjelas pesan atau materi yang disampaikan oleh guru, sehingga tujuan dari
proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik (Kustandi, 2011:9).
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli
mengenai media pembelajaran, peneliti menyimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan komponen alat-alat dan bahan yang ada di lingkungan
sekitar siswa yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran yang
dirancang dengan semenarik mungkin untuk mendukung proses belajar siswa.
2.1.3.2 Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat
“sumber belajar” memiliki makna keaktifan, sebagai penyalur, penyampai,
penghubung dan lain-lain (Munadi, 2010:337). Hamalik (1986) mengemukakan
bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan minat belajar, membangkitkan motivasi belajar, sebagai
rangsangan kegiatan belajar dan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa ( dalam Arsyad, 2010:15).
Ada fungsi lain yang dikemukakan oleh Munadi (2013:43) antara lain:
a. Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat mengarahkkan perhatian siswa terhadap materi
pelajaran.
b. Fungsi Afektif
Media dapat menggugah perasaan emosi dan sikap siswa, terlihat dari
sikap siswa dalam menerima dan penolakan materi ketika belajar.
c. Fungsi Kognitif
Media sebagai bentuk representasi dari suatu objek berupa benda, orang
dan peristiwa.
d. Fungsi Imajinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi
siswa.
e. Fungsi Motivasi
Media dapat mendorong siswa dalam kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
f. Fungsi Sosio Kultural
Media dapat membantu siswa sebagai alat untuk komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Berdasakan penjelasan beberapa fungsi media pembelajaran, penggunaan
media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar memiliki fungsi yaitu untuk
menarik perhatian siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar, meningkatkan
suasana belajar yang lebih menarik dan memberikan pengalaman secara nyata
karena guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran, materi pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik sesuai harapan..
2.1.4 Pembelajaran Efektif menggunakan Media Pembelajaran
Efektifitas proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan
media pembelajaran yang digunakan karena keduanya saling berkaitan satu sama
lain. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat
memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran, dengan penyesuaian media
pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai (Arsyad, 2002). Efektifitas penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan media pembelajaran dalam
memberikan pengaruhnya terhadapa pencapaian tujuan pembelajaran dari hasil
kegiatan belajar.
Berdasarkan penjelasan mengenai pembelajaran yang efektif menggunakan
media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahan Alam (IPA) sangat cocok, karena pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) tidak semua materi pelajaran IPA bersifat konkret.
Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa
dalam kegiatan pembelajaran, selain itu siswa juga dapat memperoleh pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
langsung menggunakan media pembelajaran pada proses pembelajaran. Salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran IPA (The
pentagon of five sense), media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
materi panca indra manusia adalah media pembelajaran yang dibuat oleh
mahasiswa Universitas Sanata Dharma yaitu (Adillita, 2017) yang sudah teruji
kualitasnya sangat baik dan belum pernah diujicobakan pengarunya terhadap hasil
belajar siswa. Tujuan penerapan media pembelajaran tersebut adalah untuk
mempermudah siswa memahami materi IPA panca indra manusia.
2.1.5 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori
Media pembelajaran menurut Montessori merupakan kesatuan bahan-bahan
yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anak secara individu dan mendukung
pengembangan kemampuannya (Hainstock, 1997:80). Media pembelajaran yang
dibuat oleh Montessori untuk membantu siswa dalam mencapai pengetahuan yang
belum dipahami dan mengembangkan cara berpikir yang kreatif dengan
memvisualisasikan simbol-simbol nyata (Lillard, 1996:80-81). Media
pembelajaran harus selalu tersedia di ruang kelas-kelas Montessori untuk
mendukung perkembangan siswa dalam aktivitas sehari-hari dalam kelas.
Media pembelajaran Montessori memiliki empat ciri khusus (Montessori,
2002:171-175) dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual :
1) Menarik
Media pemebelajaran Montessori dirancang sangat menarik untuk
siswa agar dapat menarik minat belajar siswa. Jika dilihat dari warnanya
media pembelajaran yang menarik akan membantu mengaktifkan sensorial
siswa saat menggunakannya, yaitu siswa menyentuh, meraba media
pembelajaran dengan menggunakan indra perabanya dan mendengarkan
bunyi yang ditimbulkan dari media pembelajaran menggunakan indra
pendengarannya. Melalui media pembelajaran tersebut siswa dapat
menemukan hubungan satu dengan yang lainnya (Montessori, 2002:174).
2) Bergradasi
Media Montessori memiliki gradasi rangsangan warna, bentuk, sesuai
kemampuan usia siswa. Media Montessori tidak hanya bergradasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memiliki arti dapat melibatkan sebanyak mungkin penggunaan panca
indra. Selain itu dengan gradasi warna dan bentuk dari media
pembelajaran siswa memperoleh materi pelajaran sesuai dengan
perkembangan usianya (Montessori, 2002:174). Contohnya siswa dapat
diperkenalkan pada gradasi warna menggunakan kotak warna yang
memiliki beberapa warna, misalnya warna hijau tua hingga hijau muda.
Gradasi juga menunjukkan ukuran tinggi ke rendah dapat diperkenalkan
menggunkan media pembelajaran berbasis metode Montessori yang lain.
3) Auto-correction
Media Montessori mempunyai pengendali kesalahan pada setiap
media pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian siswa dapat mengetahui
secara mandiri benar atau salah aktivitas yang dilakukannya tanpa ada
bantuan orang lain yang mengoreksi. Misalnya dalam penggunaan media
pembelajaran inkastri silinder, yaitu media yang digunakan untuk
memperkenalkan ukuran yang berbeda-beda, yaitu tinggi-pendek, gemuk-
kurus, tinggi kurus-gemuk, dan tinggi gemuk-pendek kurus. Dalam
penggunaan media pembelajaran tersebuat pengendali kesalahannya
adalah lubang pasa inkastri tersebut, sehingga anak dapat mengetahui
benar atau salah dari ketidak sesuaian inkastri yang di letakan pada
maisng-masing lubang (Montessori, 2002:171).
4) Auto-education
Media Montesssori dirancang untuk lebih menumbuhkan
kemandirian siswa tanpa ada campur tangan dari orang dewasa.
Lingkungan belajar juga dirancang sedemikian rupa agar tidak ada orang
dewasa yang mengintervensi kegiatan yang dilakukan siswa. Karena setiap
alat sudah mempunyai pengendali kesalahan (Montessori, 2002:172-173).
5) Kontekstual
Siswa memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan benda
konkret seperti media pembelajaran. Semua media pembelajaran tersebut
memiliki tujuan untuk mendorong perkembangan anak secara intelektual
dan melatih keterampilan anak (Hainstock, 1997: 82). Melalui media
pembelajaran, siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mempragakan atau menggunakannya, sehingga dapat membentuk konsep
yang abstrak serta pemikiran yang kreatif. Fungsi lain yang dapat
diperoleh dari media pembelajaran yang dibuat oleh Montessori adalah
memiliki kontrol pada setiap pergerakan atau kegiatan yang dilakukan
oleh siswa, meningkatkan kemandirian, kehendak, dan mengembangkan
bahasanya (Lillard, 1996:80-85). Media pembelajaran berbasis metode
Montessori juga didesain ramah lingkungan, sehingga media berbasis
metode Montessori tidak membahayakan keselamatan siswa.
Berdasarkan keterangan lima ciri khusus yang dimiliki oleh media
pembelajaran Montessori, The pentagon of five sense selain kesesuaian jenis
media pembelajaran berdasarkan perkembangan usia siswa kelas I SD juga
memiliki ke lima ciri media Montessori. Media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia yang digunakan dalam penelitian
ini juga memiliki ciri yang menarik untuk meningkatkan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Adanya gradasi beberapa warna dan beberapa bagian
dengan ukuran yang berbeda-beda pada kartu 3D bagian-bagian panca indra
manusia dan puzzle yang terdapati gambar berkaiatan dengan panca indra
manusia yang terkait, dengan demikian akan membuat siswa ingin
menggunakanya. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
panca indra manusia yang digunakan dalam penelitian ini juga terdapat auto-
corection atau pengendali kesalahan yang berkaitan dengan ciri ke empat yaitu
auto-education dan ciri tamabahan yaitu siswa dapat mengalami pengalaman
langsung menggunakan media pembelajaran dalam memahami materi
pembelajaran. Dengan adanya pengendali kesalahan pada media tersebut, siswa
secara mandiri dapat mengetahui benar salahnya aktifitas yang dilakukannya
tanpa ada bantuan orang lain. Selain siswa dapat memperoleh pengalaman secara
langsung memperagakan dan menggunakannya sesuai dengan ciri tambahan dari
media pembelajaran Montessori yaitu kontekstual. Penggunaan media
pembelajaran tersebuat diharapkan dapat membantu siswa dalam mengubah
pemahaman siswa yang abstrak menjadi kreatif, mendorong perkembangan siswa
secara intelektual dan melatih keterampilan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas, media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia merupakan alat
bantu untuk membantu pemahaman dalam memahami materi pembelajaran
dengan lebih mengaktifkan panca indra siswa agar dapat lebih mudah dalam
menerima materi sehingga akan berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar
siswa. Dengan cara apa yang mereka amati, apa yang mereka dengar dan apa yang
mereka baca, siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan
dan disiapkan tersebut sebagai hasil belajar.
2.1.6 Hakikat IPA
2.1.6.1 Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
prosedur dan kejelasan dengan penalaran sehingga diperoleh suatu kesimpulan
(Susanto, 2013: 167). Pendapat lainnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala alam semesta, termasuk bumi
sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Herabudin, 2010:102). Berdasarkan teori
tersebut, Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pelajaran yang memiliki kegiatan
membahas dan menyelidiki suatu keadaan yang ada di bumi ini.
2.1.6.2 Materi Panca Indra Manusia
Gambar 2.1 Lima panca indra manusia
Panca indra adalah lima organ tubuh manusia yang berfungsi untuk
menangkap rangsangan (sensor). Panca indra manusia terdiri dari mata, telinga,
hidung, lidah, dan kulit. Mata berguna sebagai alat penangkap cahaya. Telinga
berguna untuk menangkap rangsangan suara. Hidung berguna untuk menangkap
rangsangan bau. Lidah berguna untuk menangkap rangsangan rasa dari makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Indra merupakan alat tubuh yang memiliki fungsi untuk mengetahui
keadaan di luar. Manusia memiliki lima indra, sehingga sering disebut Panca
Indra (Depdiknas, 2014). Kelima indra manusia tersebut yaitu:
1) Mata, berfungsi sebagai indra penglihatan, mata dapat melihat lingkungan
sekitarnya dengan cepat. Mata dapat berfungsi jika mendapatkan
rangsangan berupa cahaya.
Gambar 2.2 Panca indra penglihatan
2) Hidung, berfungsi sebagai indra pembau, hidung dapat mengidentifikasi
suatu objek berdasarkan aroma yang ditimbulkan. Hidung dapat
membedakan macam-macam bau. Bau harum dan bau busuk dapat tercium
jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung. Rangsangan yang
ditimbulkan uap zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang
merupakan indra pembau. Indra pembau terletak pada selaput lendir di
rongga hidung bagian atas. Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung
dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan
kotoran yang terbawa oleh udara yang kita hirup.
Gambar 2.3 Panca indra penciuman
3) Kulit, kulit merupakan indra peraba, kulit berfungsi untuk menerima
rangsangan pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba. Ujung-
ujung saraf peraga bertugas untuk meneruskan rangsangan ke otak.
Dengan demikian kita dapat merasakan kasar halusnya permukaan benda,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
panas, dingin, dan nyeri. Bagian kulit yang paling peka adalah ujung jari.
dengan kulit kita dapat membedakan kasar, halus, dingin, dan panas.
Gambar 2.4 Panca indra peraba
4) Telinga, merupakan indra pendengaran. Dengan telinga kita bisa
mengidentifikasi bermacam-macam bunyi yang ada di sekitar.
Gambar 2.5 Panca indra pendengaran
5) Lidah, merupakan indra perasa, lidah dapat merespon berbagai rasa seperti
asam, asin, manis, pahit dan sebagainya. Ujung lidah berguna untuk
mengecap rasa manis, tengah belakang lidah (pangkal lidah) untuk
mengecap rasa pahit, lidah belakang untuk mengecap rasa asam, tepi lidah
untuk mengecap rasa asin.
Gambar 2.6 panca indra perasa
Bedasarkan penjelasan materi di atas, panca indra manusia terdiri dari lima
bagian, yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Manusia dapat melihat benda-
benda yang berada di sekitarnya dengan menggunakan panca indra penglihatan
yaitu mata, panca indra pendengaran adalah telinga yang berfungsi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mendengarkan suara-suara yang ada disekitar. Selanjutnya panca indra penciuman
yaitu hidung, yang berfungsi untuk mencium aroma bau wangi dan bau busuk,
panca indra perasa untuk mengetahui rangsangan yang ada di sekitar yaitu kulit.
Kulit sebagai panca indra peraba dilambangkan dengan tangan dan yang terakhir
adalah panca indra perasa yaitu lidah, dengan menggunakan lidah manusia dapat
merasakan rasa pahit, manis dan asam.
2.1.7 Media Berbasis Metode Montessori Materi Panca Indra Manusia
Pada penelitian ini menggunakan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia. Media ini merupakan media
pembelajaran yang dikembangkan oleh mahasiswa PGSD Universitas Sanata
Dharma (Adillita, 2017). Media pembelajaran tersebut teruji kualitasnya sangat
baik, terbukti dari perolehan rerata skor yang diperoleh dari penilaian uji validitas
produk sebesar 39,8, selain itu media ini belum pernah diujicobakan untuk
melihat pengaruh media terhadap hasil belajar siswa. Media pembelajaran
tersebuat terdiri dari 4 komponen, yaitu rectangle box, 3D Card, Petntagon
puzzle, serta pentagon places. Komponen tersebut akan dipaparkan sebagai
beriku:
Gambar 2.7 the pentagon of five sense
a. Rectangle box
Komponen yang pertama adalah rectangle box, sesuai dengan namanya,
komponen media pembelajaran ini terdiri dari sebuah balok yang berukuran
35 x 25 cm. Kotak persegi panjang tersebut dapat dibuka dan jika dibuka
bentuknya akan menyerupai sebuah komputer portable atau laptop. Kotak
persegi panjang ini memiliki 4 buah magnet perekat yang berfungsi untuk
merekatkan 3D card five sense. Rectangle box juga dilengkapi dengan sebuah
cekungan berbentuk segi lima yang berfungsi sebagai wadah dari pentagon
puzzle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 2.8 Desain Papan Berbentuk Leptop
b. Pentagon Puzzle
Komponen selanjutnya adalah pentagon puzzle. Yaitu 15 buah prisma
segilima sama sisi berukuran lebar 10,5 cm yang disusun menjadi sebuah
segilima berwarna, terdapat beberapa warna yaitu warna kuning, merah,
hijau, biru, hitam, putih dan merah muda. Pada masing-masing bangun
segitiga terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan fungsi panca indra
manusia. Masing–masing panca indra memiliki 3 prisma segitiga yang
memiliki gambar yang berhubungan dengan fungsi panca indra yang
tercantum dalam 3D Card.
Gambar 2.9 Prisma Segi Lima
c. 3D Card of five sense
Komponen yang ketiga adalah 3D Card of five sense. Peneliti
menemukan komponen media pembelajaran dengan nama tersebut karena
komponan media pembelajaran tersebut berupa sebuah kartu dari papan kayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berbentuk persegi panjang berukuran tinggi 15 cm serta lebar 30 cm. Kartu
tersebut memiliki gambar panca indra yang 3D sehingga keunggulannya
adalah siswa dapat meraba secara langsung panca indra manusia tersebut.
Media pembelajaran ini memiliki 3D card yang terdiri kartu yang membentuk
sebuah mata, hidung, telinga, dan tangan sebagai pengganti kulit. Kartu
tersebut dilengkapi dengan 4 magnet perekat yang berfungsi untuk dapat
menempelkan kartu 3D tersebut pada tempat yang telah disediakan pada
rectangle box.
3D Card mempunyai fungsi ganda, selain media kontekstual juga
sebagai kartu soal yang dipadukan dengan pentagon puzzle yang berfungsi
sebagai jawaban. 3D Card dapat menjadi kartu soal yang dapat dimainkan
sendiri oleh siswa sekaligus dapat digunakan untuk menguji pemahaman dari
siswa.
Gambar 2.10 Kartu Bagian Panca Indra Manusia
d. Pentagon places
Merupakan wadah sebagai ruang yang jika disusun semunya akan
membangun sebuah bangun ruang segilima.
Gambar 2.11 Tempat Penyusunan Prisma Segi Lima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.2 Penelitian Relevan
2.2.1 Penelitian Tentang Metode Berbasis Montessori
Wulandari (2017) mengembangkan media pembelajaran membaca dan
menulis permulaan berbasis Metode Montessori. Dalam skripsinya, peneliti
mengembangkan kotak huruf sebagai media pembelajaran membaca dan menulis.
Media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kulitas sangat baik dilihat dari
perolehan skor vaidasi ahli. Perolehan skor rerata yang didapatkan yaitu 3,82 yang
masuk dalam kategori sangat baik. Terjadi kenaikan hasil pretest dan posttest
yaitu sebesar 26. Adanya kenaikan pada pretest dan posttest menunjukkan media
pembelajaran memiliki pengaruh pada hasil belajar siswa dalam membaca dan
menulis.
Wahyuningsih (2003) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model
Pendidikan Montessori Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Tujuan dalam
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pendidikan Montessori terhadap
hasil belajar matematika siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode quasi eksperimen. Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini
adalah cluster random sampling. Penelitian ini memiliki instrumen tes berbentuk
uraian. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengujian uji t, pada
taraf kepercayaan 95% dan 90%. Nilai t hitung berada pada daerah penerimaan
Ha, yaitu t hitung >t tabel atau 1,66 < 7,35> 2,36. Hasil Ha diterima dan Ho
ditolak pada taraf kepercayaan 99%. Tes essay untuk mengukur hasil belajar
matematika siswa yang diberikan pada saat pra penelitian diketahui bahwa nilai
rata-rata hitung hasil belajar matematika rendah yaitu 34,101. Sampel penelitian
dilakukan secara random sampling yaitu diperoleh kelas IA sebagai kelompok
eksperimen dan IB sebagai kelas kontrol. Setelah dilakukan penelitian perbedaan
hasil rata-rata belajar matematika antara kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model pendidikan Montessori lebih baik dari
pada menggunakan model pendidikan konvensional. Diketahui nilai rata-rata
hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 66,89 lebih tinggi dari
pada nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 36,61.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.2.2 Penelitian Pengaruh Penggunaan Media tentang Hasil Belajar
Erowati (2015) dalam skripsinya “Pengaruh Penggunaan Benda Konkret
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran benda konkret terhadap
motivasi belajar siswa kelas IV di SDN Sumberejo 01. Dengan jumlah respoden
yang diteliti adalah 20 siswa yaitu seluruh siswa kelas IV SDN Sumberejo 01.
Jenis dan metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
angket tertutup dan dokumen hasil belajar IPA siswa. Hasil penelitian ini adalah
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengguna media benda
konkret terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV. Hal ini ditunjukan dengan nilai
t hitung lebih besar dari t tabel (9.012>1.658) atau sig (0,000<0,05) dan dengan
nilai kontribusi 41,6%. Hal ini ditunjukan dengan koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,416.
Penelitian yang dilakukan oleh Heriyanto (2014) dengan judul “ Pengaruh
Penggunaan Media terhadap Hasil Belajar IPA siswa di SDN Gugus Kolopaking”
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media benda
konkret terhadap hasil belajar IPA siswa di SD Gugur Kolopaking. Jumlah
sekolah yang digunakan dalam penelitiana ini adalah 5 SD, jumlah responden
116 siswa yang seluruh siswa kelas IV. Jenis dan metode penelitian yang
digunakan adalah asosiatif dengan pendekatan kuntitatif dan tergolong penelitian
Ex post facto. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah (X) penggunaan media
benda konkret, sedangkan variabel terkait dalam penelitian ini adalah (Y) hasil
belajar IPA siswa kelas IV. Metode pengumpulan data dengan menggunakan
angket tertutup dan dokumen hasil belajar IPA siswa. Uji instrumen peneletian ini
menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji analisis menggunakan uji
normalitas dan uji linearitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini peneliti
menggunkan analisis deskriptif, regresi sederhana, uji T dan koefisien determinasi
digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara penggunaan media benda konkret terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas IV semester I. Hal tersebut ditujukan dengan nilai thitung
lebih besar dari ttabel (9,012>1,658) atau sig (0,000<0,05) dan dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kontribusi 41,6%. Hal ini ditujukan dengan koefisien determinasi (R2) sebesar
4,016.
Penelitian relevan yang pertama pengembangan media pembelajaran
membaca dan menulis permulaan untuk membantu siswa kelas I yang berbasis
metode Montessori, kedua “pengaruh model pendidikan Montessori terhadap hasil
belajar matematika kelas IV, ketiga “pengaruh penggunaan benda konkret
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV” terhadap motivasi belajar siswa kelas
IV SDN Sumberejo dan keempat “pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap hasil belajar IPA siswa di SDN Gugus Kolopaking” untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media benda konkret terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas menjelaskan bahwa,
media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Maka dengan demikian hal tersebut memacu peneliti ingin
menerapkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusia untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA pada siswa
kelas I di SDN Panembahan.
2.2.3 Literatur Map
Berikut ini adalah bagan penelitian yang terdiri dari empat penelitian yang
relevan berdasarkan penelitian yang sudah dijelaskan mengenai penelitian
menggunakkan media pembelajaran berbasis metode Montessori dan penelitian
penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.12 Bagan penelitian relevan
Dari semua penelitian yang relevan tersebut dapat disimpulkan bawah
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dapat memberikan
pengaruh lebih banyak dari pada pembelajaran konvensional. Penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bloom yaitu terdapat tiga
ranah belajar siswa kognitif, afektif, dan psikomotorik, pada penelitian ini lebih
mengarah pada ranah kognitif siswa yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran (dalam Sudjana, 2009: 22-23). Berdasarkan latar belakang
masalah pada penelitian ini, yaitu rendahnya hasil belajar materi panca indra
manusia pada kelas I SDN Panembahan dan adanya media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori yang sudah teruji kualitasnya tetapi belum pernah
diujicobakan pengaruhnya terhadap hasil belajar. Oleh karena itu dalam penelitian
ini terpacu untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media pembelajaran
Wulandari
(2017)
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Membaca dan
Menulis
Permulaan
Berbasis
Metode
Montessori.
Wahyuningsih
(2011)
Pengaruh
Model
Pendidikan
Montessiri
terhadap Hasil
Belajar
Matematika
Siswa
Erowati (2015)
Pengaruh
Penggunaan
Media Benda
Konkret
terhadap Hasil
Belajar IPA
Siswa Kelas IV
Di SDN
Sumberejo 01
Yang akan diteliti: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
IPA Berbasis Metode Montessori Materi Panca Indra Manusia
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I SD N Panembahan
Hariyanto
(2014)
Pengaruh
Penggunaan
Media terhadap
Hasil Belajar
IPA siswa di
SDN Gugus
Kolopaking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia untuk melihat
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa kelas I SD N Panembahan.
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian ini tentang pengaruh penggunaan media berbasis metode
Montessori terhadap materi panca indra manusia siswa kelas I SD Negeri
Panembahan. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori merupakkan
media yang didesain dengan tampilan yang menarik, memiliki gradasi, auto
correction, auto education dan kontesktual. Media pembelajaran berbasis metode
Montessori dirancang untuk mengajarkan kemandirian siswa dan meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar siswa. Selain itu usia siswa SD kelas I masih berada
pada tahap pra operasional dan operasional konkret. Ditahap ini siswa masih
memerlukan bantuan benda konkret atau nyata untuk menyelesaikan masalah.
Maka media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ini dapat membantu
siswa untuk memahami secara konkret. Media pembelajaran tersebut terdiri dari 4
komponen yaitu rectangle box, 3D Card, pentagon puzzle, serta pentagon places.
Penggunaan media pembelajaran memudahkan siswa mendapatkan gambaran dan
pengalaman secara langsung materi pelajaran yang disampaikan guru. Dengan
demikian tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik sesuai tujuan
pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh media pembelajaran berbasis metode Montessori materi panca indra
manusia. Penelitian ini dibatasi pada materi pembelajaran IPA panca indra
manusia. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori yang sudah ada yaitu The pentagon of five sense yang dilakukan
terhadap siswa kelas IA dan IB di SD Negeri Panembahan.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia berpengaruh terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Panembahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam bab ini diuraikan sembilan sub bab antara lain:
metodologi penelitian meliputi jenis penelitian yang digunakan, setting penelitian,
rencana tindakkan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
pengumpulan data, teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif jenis quasi
experimental tipe non equivalen control group design. Jenis penelitian ini adalah
metode penelitian yang mencari pengaruh terhadap suatu perlakuan yang
dilaksanakan dengan penerapan yang berbeda pada dua kelompok (Sugiyono,
2011:116). Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelas satu kelas sebagai
kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kedua kelas tersebut akan
diberikan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainya, sehingga dapat
diperoleh data apakah penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi panca indra manusia yang digunakan sudah efektif digunakan
dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA (The pentagon of five sense)
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas I SDN Panembahan. Pencapaian tujuan penelitian ini didukung
dengan adanya penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
materi panca indra manusia pada kelas eksperimen dan pembelajaran tanpa
menggunakkan media pembelajaran metode ceramah atau konvensional pada
kelas kontrol untuk melihat pengaruhnya pada hasil belajar siswa kelas I SDN
Panembahan.
3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih mengguna kan desain penelitian
pretest-postest non-equivalent group desain (Sugiyono, 2015:79). Desain
penelitian ini memiliki dua kelas, kelas IA sebagai kelas eksperimen yaitu kelas
yang mendapatkan perlakuan dengan penggunaan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia sedangkan kelas kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
IB sebagai kelas pengendali atau kelas kontrol tanpa adanya penerapan
penggunaan media pembelajaran. Dengan perbedaan penerapan tersebut
diharapkan akan memperoleh hasil yang berbeda dari masing-masing kelas.
Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut menggunakan kelas yang
sudah ada secara acak. Berikut merupakan gambaran desan penelitiannya:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Keterangan :
O1 = rerata skor Pretest kelas eksperimen
O2 = rerata skor Posttest kelas eksperimen
O3 = rerata skor Pretest kelas kontrol
O4 = rerata skor Posttest kelas kontrol
X = Perlakuan berupa media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan kelas kontrol dan kelas
eksperimen secara acak. Keputusan pada penelitian ini kelas 1A merupakan kelas
eksperiemen dan kelas 1B merupakan kelas kontrol. Untuk mengetahui
kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol, siswa diminta untuk
mengerjakan soal pretest. Kegiatan pembelajaran dalam kelas eksperimen berbeda
dengan kelas kontrol, karena dalam kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia yaitu
The pentagon of five sense yang terdiri dari 4 komponen yaitu rectangle box, 3D
Card, pentagon puzzle, serta pentagon places. Dalam kelas kontrol, pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan tanpa ada penggunaan
media pembelajaran pada proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran kelas
eksperimen dan kelas kontrol mengerjakan soal posttest 1 untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa dengan materi pelajaran yang sudah diberikan.
Langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan perbandingan hasil posttest 1 dari
masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
O1 X O2
..................................................
O3 O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Montessori materi panca indra terhadap hasil belajar IPA siswa kelas I SD N
Panembahan.
Selang beberapa minggu, kelas kontrol dan kelas eksperimen kembali
diberikan soal posttest 2 untuk mengetahui apakah pengaruh media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia dapat bertahan lama
atau tidak dalam ingatan dan pemahaman siswa. Selanjutnya peneliti
membandingkan hasil pekerjaan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk
mengetahui hasilnya dengan melakukan perbandingan hasil postest 1 dan posttest
2. Garis putus-putus di antara kedua kelompok menunjukkan kelompok-kelompok
yang ditetapkan tidak dipilih secara random atau nonrandomly assigned grup
(Sugiyino,2015: 79).
3.3 Setting Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Panembahan yang beralamat di
Jalan Mantrigawen Lor No.8 Panembahan, Keraton, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55131. SD Negeri Panembahan memiliki 12 ruang kelas
yang terdiri dari kelas pararel (A dan B) pada setiap tingkatan kelasnya. Dengan
demikian peneliti menyimpulkan bahwa sekolah ini cocok untuk pelaksanaan
penelitian, sesuai dengan salah satu ciri penelitian eksperimen yaitu terdapat 2
kelas dalam satu tingkatan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas I di SD Negeri Panembahan belum
pernah menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori dalam
proses pembelajaran di kelas pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi
panca indra manusia dan pada kelas tersebut belum pernah diadakan penelitian
berkaitan dengan pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori terhadap hasil belajar siswa.
3.3.2 Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester I tahun ajaran 2017/2018.
Kegiatan pengambilan data di kelas dilakukan dalam 2 tahap, yaitu 4 hari
pengambilan data dalam kelas eksperimen dan 3 hari pengambilan data dalam
kelas kontrol. Perbedaan lama waktu pengambilan data pada kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
karena kelas eksperimen memerlukan banyak waktu untuk penjelasan materi
panaca indra manusia dan mempraktikkan cara penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia pada siswa kelas IA.
Dalam penelitian ini kelas IA sebagai kelas eksperimen mendapatkan treatment
dengan menggunkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
panca indra manusia pada saat kegaiatan pembelajaran, berbeda dengan kelas IB
sebagai kelas kontrol dalam penelitian ini yang tidak diberikan treatment dengan
menggunakan media, karena kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol hanya
dengan metode ceramah untuk menyampaikan materi pembelajarannya.
Selanjutnya peneliti kembali mengambil data setelah selang 2 minggu, yaitu
melakukkan posttest 2 dalam kelas eksperimen dan kontrol. Berikut jadwal
pengambilan data yang dilaksanakan terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen.
1. Kelas Eksperimen
Tabel 3.2 Jadwal waktu penelitian dalam kelas eksperimen
Hari, tanggal Pertemuan kegiatan Alokasi Waktu
Kamis,
23 Oktober 2017
1 Pretest 1 x 35 menit
Jumat,
24 Oktober 2017
2 Pembelajaran menggunakan 3D
Card of five sense
2 x 35 menit
Sabtu,
25 Oktober 2017
3 Pembelajaran menggunakan
potongan puzzle dan Reactangle
box, posttest 1
2 x 35 menit
Senin,
12 November 2017
4 Posttest 2 1 x 35 menit
Tabel 3.2 menunjukkan kegiatan penelitian dalam kelas eksperimen
dilaksanakan selama 4 pertemuan. Kegiatan dalam pertemuan pertama adalah
peneliti memberikan soal pretest pada siswa. Pertemuan kedua penelitian
melaksanakan penelitian mengajar dengan menggunakan kartu 3D card of five
sense. 3D card of five sense adalah kartu- kartu yang berisi bentuk panca indra
dan keterangan namanya, untuk mengenalkan pada siswa mengenai panca indra.
Pada pertemuan ketiga peneliti juga melakukan kegiatan pembelajaran
melanjutkan kegiatan ke 2, dalam pertemuan ini peneliti meminta siswa untuk
menyusun Puzzle. Pada pertemuan ke empat kembali melakukan pengambilan
data dengan memberikan soal posttest 2 setelah selang 2 minggu dengan tujuan
untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi yang telah diajarkan
dengan menggunakan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Kelas kontrol
Tabel 3.3 Jadwal waktu penelitian dalam kelas kontrol
Hari, tanggal Pertemuan Kegaiatan Alokasi Waktu
Kamis, 23
Oktober 2017
1 Pretest 1 x 35 menit
Jumat, 24
Oktober 2017
2 Pembelajaran materi panca indra
manusia menggunakan metode
ceramah, posttest 1
2 x 35 menit
Senin, 12
November 2017
3 Posttest 2 1 x 35 menit
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dalam kelas kontrol pelaksanaan
pembelajaran materi panca indra manusia berlangsung selama 3 pertemuan. Pada
pertemuan pertama peneliti memberikan pretest, pertemuan yang kedua adalah
pembelajaran materi panca indra manusia menggunkan metode ceramah dan
pemberian soal posttest 1 pada siswa. Pada pertemuan ketiga setelah selang 2
minggu peneliti kembali memberikan soal posttest 2 dengan tujuan untuk
mengetahui apakah materi yang disampaikan dengan menggunkan metode
ceramah (konvensional) masih diingat atau tidak oleh siswa tanpa menggunakan
media pembelajaran.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2011:61).
Populasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan seluruh siswa kelas I
SDN Panembahan Tahun Ajaran 2017/2018 sebanyak 41 siswa.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2011:62). Hasan (2010:12) mengemukakan bahwa
sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi
dalam penelitian. Sampel harus bersifat representatif, sampel yang dimiliki harus
dapat mewakili dari semua karakteristik dan populasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswakelas IA dan IB dan dua guru kelas I SD Negeri Panembahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
terdiri dari kelas IA sebanyak 19 siswa dan kelas IB sebanyak 22 siswa. Kelas IA
merupakan kelas eksperimen dan kelas IB merupakan kelas kontrol.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi suatu titik perhatian pada suatu penelitian.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen (bebas)
dan variabel dependen (terkait). Berikut penjelasan mengenai variabel independen
dan dependen.
3.5.1 Variabel Independen
Variabel Independen atau yang sering disebut dengan variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab adanya variabel
dependen (Priyatno, 2012:2). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori (The pentagon of five sense)
yang bertujuan untuk melihat apakah media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori berpengaruh terhadap variabel dependen penelitian ini yaitu hasil
belajar.
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel Dependen atau variabel terkait adalah variabel yang nilanya
dipengaruhi oleh variabel lain (Priyatno, 2012:2). Variabel yang ada karena akibat
dari adanya variabel bebas atau variabel independen. Pada penelitian ini variabel
terkait adalah hasil belajar IPA siswa kelas I SDN Panembahan dengan adanya
penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusia. Hasil siswa tersebut berupa pretest dan posttest dari ke dua kelas
yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
Media pembelajaran IPA (The
pentagon of five sense)
berbasis metode Montessori
materi panca indra manusia
Hasil belajar IPA
siswa kelas I SD N
Panembahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan gambar variabel penelitian di atas, diketahui bahwa dalam
penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terkait). Variabel independen dalam penelitian ini merupakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori (The pentagon of five sense) materi
panca indra manusia, variabel dependen pada penelitian ini adalah hasil suatu hal
yang diukur dalam penelitian dengan menggunakan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori tersebut yaitu hasil belajar siswa kelas I SDN
Panembahan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis untuk
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiono,
2012:224). Sedangkan menurut Noor (2011:138), teknik pengumpulan data
merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan
masalah penelitian. Tanpa adanya pengumpulan data peneliti tidak akan memiliki
data yang diperlukan sebagai bagian dari penelitian. Melaksanakan teknik
pengumpulan data tes dan non tes. Teknik pengumpulan data tes yaitu dengan
memberikan soal pretest dan posttest, sedangkan non tes dengan menggunakan
wawancara dan observasi. Peneliti melakukan wawancara kepada kelapa sekolah,
guru kelas dan siswa, dan kegiatan observasi dilaksanakan pada kegiatan
pembelajaran yang ada di ruang kelas IA dan IB SDN Panembahan. Berikut ini
adalah keterangan mengenai teknik pengumpulan data tes dan non tes.
3.6.1 Tes
Tes menurut Margono (2010:170) adalah seperangkat rangsangan (stimuli)
yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban yang
dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes yang dilakukan pada
penelitian ini meliputi soal pretest dan soal posttest yang berbentuk dalam tes
uraian singkat. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk melengkapi data untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi panca indra
manusia dengan membandingkan hasil pekerjaan soal pretest dan soal posttes.
Tes yang digunakan adalah 11 soal pretest dan 10 soal posttest 1 dan 10 soal
posttest 2 yang telah diuji validitasnya memiliki r hitung lebih besar dari r tabel.
Soal pretest diberikan saat pengambilan data kemampuan awal siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memastikan kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Posttest 1
dilaksanakan pada sat peneliti selesai memberikan perlakukan atau treatment pada
kedua kelas. Posttest 2 dilaksanakan pada saat data selang 2 minggu setelah
perlakuan kedua kelas. Seluruh hasil tes pretest, posttest 1dan posttest 2 dianalisis
untuk mengetahui apakah metode ceramah dan pengaruh penggunaan media
pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas I SD.
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1 Observasi
Observasi menurut Muharto & Arsindy (2012) diartikan sebagai proses
keterlibatan peneliti menangkap makna secara sistematik gejala yang tampak pada
objek penelitian. Sedangkan menurut Margono (2010: 158-159) diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Sutrisno 1986 (didalam Sugiyono, 2012: 145) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara proses itu adalah proses pengamatan
dan ingatan.
Peneliti melakukan observasi di kelas IA dan kelas IB SDN Panembahan.
peneliti melakukan observasi diruang kelas dimulai dari sebelum prmbrlajaran
dan saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pedoman
observasi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan di kedua kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data melalui
proses pengamatan di lokasi penelitian. Oleh karena itu peneliti melaksanakan
observasi mengikuti aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Observasi yang dilakukan, berfokus pada ketersediaan dan penggunaan media
pembelajaran saat pembelajaran di kelas IA dan IB di SDN Panembahan.
3.6.2.2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk menemukan
masalah yang harus diteliti dan informasi yang lebih detail dan mendalam
(Sugiyono, 2012: 137). Selanjutnya Noor (2011: 138) berpendapat bahwa
wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung dengan narasumber. Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru kelas dan siswa kelas I SD Negeri Panembahan. data yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dari wawancara dengan kepala sekolah berhubungan dengan falititas yang ada
disekolah. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas I
berkaiatan dengan kesulitan dalam menyampikan materi panca indra manusia.
Data dari wawancara dengan siswa berkaitan dengan kesulitan siswa memahami
materi yang disampaikan oleh guru.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian (Suparno, 2014: 53). Pendapat lainyanya instrumen penelitian
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 102). Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen tes terdiri dari
soal isian singkat yang berjumlah 21 soal dan instrumen penelitian non tes terdiri
dari instrumen observasi pada kelas IA dan IB dan lembar wawancara terhadap
kepala sekolah, guru kelas IA dan IB dan siswa kelas IA dan IB di SD Negeri
Panembahan.
3.7.1 Instrumen Tes
Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan dalam penelitian
adalah tes tertulis dalam bentuk soal isian singkat. Setiap soal mewakili satu jenis
variabel yang diukur atau satu indikator. Soal tes bentuk isian singkat ini
dituangkan dalam soal pretest dan posttest. Soal isian ini sudah disesuaikan
dengan indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan materi IPA yaitu panca
indra manusia. Soal isian singkat ini terdiri dari 20 soal pretets dan 20 soal
posttest. Berikut ini adalah materi kisi-kisi soal pretest dan posttest yang
digunakan sebagai instrumen penelitian.
1. Soal Pretest
Tabel 3.4 kisi-kisi soal pretest
No Indikator Jumlah soal Nomor soal
1 Mengenal panca indra manusia 4 1, 2, 3, 20
2 Mengetahui fungsi panca indra manusia 8 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11
3 Mengetahui cara merawat panca indra manusia
dan cara membiasakannya
8 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19
Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa terdapat 20 soal pretest yang terdistribusi
dalam 3 indikator. Pada indikator mengenal panca indra manusia terdapat 4 soal
isian singkat. Pada indikator mengetahui fungsi panca indra manusia terdapat 8
soal isian singkat. Pada indikator mengetahui cara merawat panca indra manusia
dan membiasakannya terdapat 8 soal isian singkat.
2. Soal Posttest
Tabel 3.5 kisi-kisi soal posttest
No Indikator Jumlah soal Nomor soal
1 Mengenal panca indra manusia 6 1,11,12,13,14,15
2 Mengetahui fungsi panca indra manusia 7 2,4,6,7,10,19,20
3 Mengetahu cara merawat panca indra manusia
dan membiasakannya
7 3,5,8,9,16,17,18
Total 20
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa terdapat 20 soal postest yang terdistribusi
dalam 3 indikator. Pada indikator mengenal panca indra manusia terdapat 6 soal,
pada indikator mengetahui fungsi panca indra manusia terdapat 7 soal isian
singkat, dan pada indikator yang ketiga terdapat 7 soal isian singkat.
3.7.2 Non tes
3.7.2.1 Instrumen Observasi
Instrumen penelitian non tes dalam penelitian ini adalah lebar observasi,
pedoman wawancara dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sudah
dibuat. Adanya lebar observasi dan pedoman wawancara dengan beberapa
pertanyaan dapat mempermudah untuk mendapatkan data penelitian tentang
kondisi kelas 1A dan 1B. Berikut ini adalah lembar observasi yang digunakan
peneliti dalam melaksanakan observasi.
Tabel 3.6 Kisi-kisi observasi
No
Item
Kisi-kisi Observasi Objek yang diamati
1,2 Ketersediaan media
pembelajaran IPA di
kelas
Ada media pembelajaran yang diletakan di kelas untuk
pembelajaran IPA
Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam
pembelajaran
3,4 Penggunaan media
pembelajaran IPA selama
pembelajaran di kelas
Guru menggunakan media pembelajaran untuk
menjelaskan materi pembelajaran IPA
Guru menguasai cara menggunkan media pembelajaran
5,6 Cara penggunaan media Guru menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelajaran IPA di
kelas
IPA kepada siswa
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara
mandiri
7,8 Kesulitan belajar yang
dialami siswa dalam
pembelajaran di kelas
Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti
pembelajaran IPA di kelas
Siswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal IPA
Dari tabel 3.6 Instrumen observasi dapat diketahui bahwa observasi ini
dilakukan untuk mengamati keadaan dan ketersediaan media oleh guru di ruang
kelas. Lembar observasi memuat 8 aspek yang diamati, hasil observasi digunakan
sebagai data penelitian. Hasil observasi tersebut peneliti paparkan dengan menulis
hasil pada bagian keterangan sesuai dengan hasil pengamatan dan pelaksanaan
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas pada kedua kelas yaitu kelas IA kelas
eksperimen dan kelas IB kelas kontrol.
Instrumen kedua adalah pedoman wawancara. Dalam penelitian ini
peneliti membuat 3 pedoman wawancara yang bertujuan untuk kepala sekolah,
guru kelas IA dan IB dan siswa kelas IA dan IB SDN Panembahan.
3.7.2.2 Instrumen Wawancara Kepala Sekolah
Kegiatan pengumpulan data melalui wawancara yang pertama dilakukan
kepada Kepala Sekolah SDN Panembahan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengumpulkan data terkait dengan ketersediaan dan penggunaan media
pembelajaran di sekolah. Pedoman wawancara dalam penelitian ini hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2016: 320).
Berikut merupakan garis besar wawancara dengan kepala sekolah.
Tabel 3.7 Pedoman wawancara Kepala Sekolah
No Topik Pertanyaan
1 Informasi berkaitan dengan sekolah
2 Ketersediaan media pembelajaran di sekolah
a. Media pembelajaran IPA yang sudah ada di sekolah
b. Pengadaan media pembelajaran IPA di sekolah
3 Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
4 Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media pembelajaran
Berdasarkan tabel lembar wawancara terhadap kepala sekolah yang sudah
dipaparkan, maka dapat diketahui wawancara terhadap kepala sekolah SDN
Panembahan terdiri dari 4 kisi-kisi pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan berisi
informasi berkaitan dengan sekolah, ketersediaan media pembelajaran di sekolah,
penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran dan penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media pembelajaran. Selain
wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah, peneliti juga
melakukan wawancara terhadap guru kelas IA dan kelas IB.
Kegiatan pengumpulan data selanjutnya adalah wawancara dengan guru
kelas I SDN Panembahan. Tujuan wawancara adalah mengumpulkan data terkait
dengan ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di sekolah serta
kesulitan belajar yang dialami siswa. Berikut merupakan garis besar pertanyaan
wawancara dengan guru kelas I.
Tabel 3.8 Pedoman garis besar wawancara dengan guru kelas I
No Topik Pertanyaan
1 Ketersedian media pembelajaran di kelas
Media pembelajaran IPA yang dimiliki oleh kelas
Pengadaan media pembelajaran IPA oleh guru
2 Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
3 Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
4 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
5 Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut
Berdasarkan tabel lembar wawancara terhadap guru kelas IA dan guru
kelas IB yang telah dipaparkan tersebut, maka dapat diketahui 5 poin kisi-kisi
pertanyaan yang akan diajukan pada guru kelas. Peneliti akan mengajukan
pertanyaan mengenai ketersedian media pembelajaran di kelas, penggunaan media
pembelajaran IPA dalam pembelajaran IPA, kesulitan yang dialami guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran dan usaha yang dilakukan guru untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Kegiatan pengumpulan data melalui
wawancara selanjutnya yang dilakukan kepada 2 orang siswa kelas IA dan IB. Hal
tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan penggunaan media
pembelajaran serta kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
Tabel 3.9 Pedoman garis besar wawancara dengan siswa kelas I
No Topik pertanyaan
1 Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi
2 Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA
3 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
Berdasarkan tabel wawancara dengan siswa yang sudah dipaparkan di
atas, dapat diketahui terdapat 3 poin kisi-kisi pertanyaan yang akan peneliti ajukan
pada siswa antara lain, tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
terjadi, penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA dan kesulitan
belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA. Melalui wawancara terhadap
siswa ini dapat membantu penelitian untuk melihat permasalahan dan tanggapan
siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selain itu peneliti
juga mengetahui apakah adanya penerapan menggunaan media pembelajaran
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kegiatan wawancara yang sudah dilakukan kepada kepala
sekolah, guru kelas IA kelas eksperimen dan guru kelas IB kelas kontrol dan
siswa kelas IA dan IB SD Negeri Panembahan, peneliti dapat mengetahui
permasalahan yang guru rasakan ketika menyampaikan materi pembelajaran,
permasalahan yang dirasakan oleh siswa dalam menerima dan memahami materi
yang diajarkan guru. Selanjutnya setelah mengetahui permasalahan yang ada akan
mempermudah dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3.7.3 Uji Validitas
Validitas adalah dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil
perolehan tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes, pengumpulan bukti-bukti
untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran hasil skor tes (Nurgiantoro,
Gunawan dan Marzuki, 2015: 414). Pada penelitian ini hanya memfokuskan pada
dua uji validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk.
3.7.3.1 Uji Validitas Isi
Validitas isi menunjukkan kepada suatu instrumen yang memiliki
kesesuaian isi dengan mengungkap atau mengukur yang akan diukur (Margono,
2010: 187). Validitas isi merupakan validitas yang didestinasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional dan melalui pengujian terhadap isi tes
dengan analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar, 2009: 45).
Pada penelitian ini professional judgement adalah guru kelas I SDN Panembahan,
karena guru dianggap lebih memahami karakteristik dan kebutuhan siswa dari
yang lainnya. Instrumen yang diujikan validitas isi adalah instrumen RPP dan
instrumen soal atau tes prestasi soal pretest dan soal posttest untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan uji valididtas isi
kepada guru kelas untuk mengetahui ketepatan isi materi dan kesesuaian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
indikator pada soal yang digunakan dalam RPP atau soal pretest dan soal
posttest. Skala penilaian RPP oleh guru adalah 1 sampai 4. Berikut kriteria hasil
validitas RPP :
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Validitas RPP
Rerata Keterangan
3 – 4 Tidak melakukan revisi
< 3 Melakukan revisi
Tabel 3.10 Menyatakan bahwa kriteria hasil validitas penilaian Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ditentukan dari nilai yang diberikan guru.
Terdapat rentan skala 1-2, dengan ketentuan jika skala yang dihasilkan <3 maka
peneliti akan melakukan revisi terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelejaran
(RPP) yang telah dibuat oleh peneliti.
Tabel 3.11 Rangkuman penilaian RPP
Validator Indikator Rata
-rata I II III IV V
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4
Guru 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3,82
Guru 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3,76
Berdasarkan tabel hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang sudah dipaparkan di atas bahwa guru kelas IA memberi nilai untuk
RPP kelas eksperimen dengan rata-rata 3,82. Dengan hasil perolehan nilai rata-
rata tersebut, maka dari itu peneliti tidak melakukan revisi pada RPP untuk kelas
eksperimen. Sedangkan guru kelas IB memberi nilai dengan rata-arat 3,76. Guru
kelas IB memberikan penilaian RPP kelas kontrol. Berdasarkan rata-rata >3 maka
peneliti tidak perlu melakukan revisi.
Tabel 3.12 Kriteria penilaian validitas instrumen soal pretest dan posttest
Rerata Keterangan
4-5 Tidak melakukan revisi
< 4 Revisi
Dari tabel di atas dipaparkan bahwa rentang 4-5 peneliti tidak melakukan
revisi pada soal pretest dan soal posttest. Sedangkan kriteria penilaian < 4 peneliti
harus melakukan revisi untuk instrumen soal pretest dan soal posttest yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
di gunakan dalam penelitian. Berikut ini penilaian instrumen soal pretest dan soal
posttest.
Tabel 3.13 Penilaian Instrumen soal pretest dan posttest
Pretest Posttest
Validator Kesesuaian
dengan Indikator
Kesesuaian
dengan Materi
Kesesuaian
dengan Indikator
Kesesuaian
dengan Materi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Guru 1 0 0 0 14 6 0 0 0 19 1 0 0 2 16 3 0 0 3 15 2
Guru 2 0 0 0 17 3 0 0 0 18 2 0 0 0 15 5 0 0 0 17 3
Total 169 163 170 162
Rerata 4,22 4,07 4,25 4,05
Berdasarkan tabel penilaian instrumen soal pretest dan posttest yang
sudah dipaparkan di atas, maka dapat dilihat soal pretest dan pottest diberikan
kepada dua guru kelas I SDN Panembahan. Penilaian terdiri dari kesesuaian soal
dengan indikator dan kesesuaian soal dengan materi. Berdasarkan nilai yang
didapatkan, dapat diketahui total kesesuaian dengan indikator soal pretest 169
dengan rerata 4,22, total kesesuaian soal pretest 163 dengan rerata 4,07,
kesesuaian soal postest 170 dengan rerata 4,25, kesesuaian soal postest dengan
materi 162 dengan rerata 4,05. Berdasarkan hasil perolehan nilai rerata dari soal
pretest dan postest, dapat disimpulkan bahwa soal tidak perlu dilakukan revisi
kembali, karena hasil yang diberikan oleh guru tidak ada rerata yang kurang dari
4.
3.7.3.2 Uji Validitas Konstruk
Uji validitas konstruk menunjuk kepada peneliti, bahwa alat yang diukur
yang dipakai mengandung suatu definisi operasional yang tepat, dari suatu konsep
teoris, Margono (2010 :187). Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas konstruk
kepada siswa kelas II. Pada uji validitas konstruk ini sebelum pelaksanaan
penelitian, terlebih dahulu mengujukkan soal pretest dan posttest peneliti
memberikan uji soal pretest dan posttest dalam waktu yang sama tanpa adanya
pemberian materi terhadap kelas tersebut. Uji instrumen dilaksanakan pada siswa
kelas II yang berjumlah 30 siswa. Uji instrumen dilaksanakan pada tanggal 20 Juli
2017, terdapat 20 soal isian pada soal pretest dan posttest. Berdasarkan jumlah
siswa yaitu 30 siswa, maka r tabel yang digunakan adalah > 0,361 dengan
signifikasi 0,05. Jika r hitung >0,361 maka soal tersebut dinyatakan valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sedangkan jika r hitung < 0,361 maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Berikut adalah hasil validitas intrumen yang telah dilakukan oleh peneliti
A. Soal Pretest
Tabel 3.14 Hasil validitas soal pretest
Nomor Soal r hitung SPSS r tabel Validasi 0,05
1 0,271 0,361 Tidak valid
2 0,505 0,361 Valid
3 0,584 0,361 Valid
4 0,464 0,361 Valid
5 0,124 0,361 Tidak valid
6 0,115 0,361 Tidak valid
7 0,478 0,361 Valid
8 0,146 0,361 Tidak valid
9 0,667 0,361 Valid
10 0,053 0,361 Tidak valid
11 0,171 0,361 Tidak valid
12 0,667 0,361 Valid
13 0,301 0,361 Tidak valid
14 0,784 0,361 Valid
15 0,028 0,361 Tidak valid
16 0,028 0,361 Tidak valid
17 0,563 0,361 Valid
18 0,309 0,361 Tidak valid
19 0,596 0,361 Valid
20 0,383 0,361 Valid
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 soal isian singkat terdapat 10
soal valid yaitu pada nomor soal 2,3,4,7,9,12,14,17,19 dan 20. Selanjutnya 10
soal tidak valid pada soal pretest yaitu pada nomor soal 1,5,6,8,10,11,13,15,16,18.
Soal yang valid tersebut sudah mewakili semua indikator, dilihat pada perwakilan
dari indikator mengenal panca indra manusia dengan nomor 2 dan 3, indikator
mengetahui fungsi panca indra manusia dengan nomor 4,7 dan 9, indikator
mengetahui cara merawat panca indra manusia dengan nomor 12,14,17,19 dan 20.
Hasil 10 soal valid ditentukan dari r hitung > r tabel. Hasil dari 10 soal tidak valid
ditentukan dari r tabel < r hitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.15 Soal validitas pretest
Nomor
Soal
Indikator Jumlah soal Nomor
1 Mengenal panca indra manusia 2 2,3
2 Mengetahui fungsi panca indra manusia 3 4,7,9
3 Mengetahui cara merawat panca indra
manusia
5 12,14,17,19,20
Total 10
Berdasarkan tabel soal valid pretest yang sudah dipaparkan di atas, maka
dapat diketahui pada indikator pertama jumlah soal yang valid ada 2 yaitu soal
nomro 2 dan 3, pada indikator yang kedua jumlah soal yang valid ada 3 yaitu soal
nomor 4,7 dan 9, pada indikator soal yang ke tiga tedapat soal yang valid ada 5
pada nomor 12,14,17,19 dan 20.
B. Soal Posttest
Tabel 3.16 Hasil soal Posttest
Nomor soal r hitung SPSS r tabel Validitas 0,05
1 0,515 0,361 Valid
2 0,363 0,361 Valid
3 0,265 0,361 Tidak valid
4 0,504 0,361 Valid
5 0,066 0,361 Tidak valid
6 0,226 0,361 Tidak valid
7 0,199 0,361 Tidak valid
8 0,373 0,361 Vallid
9 0,329 0,361 Tidak valid
10 0,539 0,361 Valid
11 0,489 0,361 Valid
12 0,241 0,361 Tidak valid
13 0,432 0,361 Valid
14 0,416 0,361 Valid
15 0,372 0,361 Valid
16 0,020 0,361 Tidak valid
17 0,366 0,361 Valid
18 0,326 0,361 Tidak valid
19 0,514 0,361 Valid
20 0,154 0,361 Tidak valid
Tabel di atas menunjukkan 11 soal valid dari 20 soal isian dalam soal
postest yaitu soal nomor 1,2,4,8,10,11,13,14,15,17 dan 19. Terdapat 9 soal tidak
valid yaitu nomor soal 3,5,6,7,9,12,16,18 dan 20. Soal yang valid pada soal
posttest ini sudah mewakili semua indikator, hal tersebut dapat dilihat dari
perwakilan indikator pertama mengetahui panca indra manusia soal nomor 1 dan
4, indikator kedua mengetahui fungsi panca indra manusia diwakili pada soal
nomor 2,10 dan 19, indikator yang ketiga mengetahui cara merawat panca indra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
manusia diwakili dengan nomor soal valid yaitu 8,11,13,14,15,17. Soal tersebut
dikatakan valid dengan ketentuan jika r hitung > dari r tabel, maka soal dikatakan
valid dan begitu juga sebaliknya jika r tabel < dari r hitung maka soal dikatakan
tidak valid.
Tabel 3.17 Soal Validitas Posttest
No Indikator Jumlah soal Nomor soal
1 Menyebutkan panca indra manusia 2 1, 4
2 Mengetahui fungsi panca indra manusia 3 2, 10, 19
3 Mengetahui cara merawat panca indra
manusia
6 8, 11, 13, 14, 15, 17
Total 11
Tabel 3.18 menunjukkan bahwa terdapat 11 soal posttest yang valid. Pada
indikator pertama menyebutkan panca indra manusia terdapat 2 soal valid yaitu
nomor 1,4, Indikator kedua mengetahui fungsi panca indra manusia terdapat 3
soal valid yaitu nomor 2,10 dan 19. Pada indikator ketiga mengetahui cara
merawat panca indra manusia terdapat 6 nomor yaitu 8,11,13,14,15,17.
3.7.4 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi instrumen pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol (Priyatno, 2012:105). Dalam penelitian ini untuk
menghitung reliabilitas item soal menggunakan IBM SPSS 16 for windows.
Dengan ketentuan reliabilitas 0,6. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji 21
soal valid, yaitu terdiri dari 10 soal pretest dan 11 soal postest. Berikut adalah
hasil dari uji reliabilitas (Priyatno, 2012: 108).
Tabel 3.18 Kriteria Uji Reliabilitas
Reliabilitas Keterangan
< 0,6 Kurang baik
0,7 Diterima
0,8 Baik
Berdasarkan kriteria uji reliabilitas yang sudah dipaparkan di atas maka
dapat diketahui apabila reliabilitas kurang dari 0,6 dinyatakan tidak reliabel atau
tidak baik, tidak bisa diterima dan jika reliabilitas lebih dari 0,6 dapat dikatakan
reliabel baik atau diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.19 Hasil Uji Reliabilitas
No Soal Hasil uji Keterangan
1 Pretest 0,818 Reliabilitas Baik
2 Posttest 0,693 Reliabilitas Diterima
Berdasarkan tabel di atas mengenai hasil uji relaiabilitas instrumen
terdapat soal pretest dan soal posttest. pada soal pretest terdapat hasil analisis
0,818 yang memiliki keterangan reliabilitas baik, sedangkan pada soal posttest
terdapat hasil analisis 0,693 yang memiliki keterangan reliabel diterima. Dari hasil
uji reliabilitas maka soal pretest dan soal posttest dapat digunakan untuk
penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan menghitung data agar dapat disajikan
secara sistematis dan dapat dilakukan interpretasi (Priyatno, 2012:1). Analisis data
yang dilakukan peneliti termasuk dalam bentuk analisis kuantitatif. Analisis data
berupa pretest dan posttest, peneliti melakukan perbandingan hasil kerja siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat pengaruh penggunaan media
pembelajaran. Dalam penelitian ini penghitungan pengaruh hasil belajar siswa
dihitung menggunakan IBM SPSS statistika 16.0. Teknik analisi data dilakukan
melalui langkah-langkah berikut ini.
3.8.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk dasar penggunaan analisis data.
Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas memiliki dua kriteria yang
digunakan untuk mengetahui apakah data yang ada normal atau tidak sebagai
berikut (Priyatno, 2012:136).
a. Jika nilai sig.(2-tailed) >0,05 maka data terdistribusi normal.
b. Jika nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan data pretest, posttest 1
dan posttest 2 yang diujikan pada kelas I. Selanjutnya hasil dari uji normalitas
distribusi data akan digunakan untuk dasar penggunaan data.
Apabila dari hasil uji normalitas data terdistribusi normal maka peneliti
menggunakan teknik analisis stasistik parametrik, sedangkan apabila data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
terdistribusi tidak normal maka peneliti menggunakan teknik statistik non
parametrik (Arikunto, 2003:392). Data terdistribusi normal artinya nilai yang
diperoleh di atas rata-rata dan di bawah rata-rata seimbang. Sedangkan data
terdistribusi tidak normal artinya nilai yang diperoleh di atas rata-rata dan di
bawah rata-rata tidak seimbang.
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan
3.8.2.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk memastikan bahwa kedua kelompok
kontrol dan eksperimen apakah memiliki kemampuan sama atau berbeda
(Priyatno, 2012:37). Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal antara kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas
dilakukan dengan hipotesis dan kriteria sebagai berikut (Priyatno, 2012: 37)
HO = Data berasal dari populasi bervarian homogen
H1 = Data berasal dari populasi bervarian tidak homogen
Kriteria untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
a. Jika Signifikasi (2-tailed) >0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki
kemampuan awal yang sama.
b. Jika Signifikasi (2-tailed) <0,05 maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan
yang signifikan antara pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga
dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kemampuan awal yang
berbeda.
Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunkan soal
pretest dan postest dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sudah diuji
normalitasnya. Apabila data yang diujikan bersifat normal maka menggunakan
independet t-test dari program IBM SPSS statistika16.0. Apabila data berdistribusi
tidak normal maka menggunakan Mann Whitney dalam program IBM SPSS
statistika 16.0. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama sebelum mendapat
perlakuan. Kesamaan antar kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah dalam hal
kemampuan awal siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.8.2.2 Uji Selisih Skor pretest dan posttest 1
Selanjutnya adalah uji untuk melihat selisih hasil belajara siswa dapat
dihitung menggunakan rumus (O2 - O1) – (O4 - O3). O1 dan O3 merupakan hasil
belajar siswa sebelum diberi perlakuan yang berupa hasil pretest. O1 merupakan
hasil pretest kelas eksperimen dan O3 merupakan hasil pretest kelas kontrol. O2
adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuakan berupa
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori materi panca indra
manusia yang berupa hasil posttest. O4 adalah hasil belajar siswa yang tidak
mendapatkan perlakukan berupa hasil posttest di kelas kontrol.
Apabila data distribusi normal maka penelitian menggunakan analysis
independent sample t-test. Independent sample t-test atau yang disebut uji sample
bebas digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari kedua kelompok sample
yang independen (Priyatno, 2012: 17). Penelitian ini menggunakan IBM SPSS 16
for Windows. Berikut merupakan penentu uji selisih skor:
HO = Tidak ada perbedaan signifikan antara selisih pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
H1 = Ada perbedaan signifikan antara selisih pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Penentu taraf signifikansinya adalah sebagai berikut:
a. Jika signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka HO diterima, tidak ada perbedaan
yang sifnifikan antara selisis skor pretest dan posttest 1 pada kelas
eksperimen dan kontrol oleh karena itu penerapan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
b. Jika signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka HO ditolak, maka ada perbedaan
yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest I terhadap kelas
eksperimen dan kontrol, oleh karena itu penerapan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia berpengaruh
terhadap hasil belajara siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest dan Posttest 1
Peneliti melakukan uji peningkatan skor pretest ke posttest untuk
mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke
posttest dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Jika data yang diperoleh
terdistribusi normal dapat menggunakan statistik parametrik yaitu Paired samples
t-test atau apabila data yang diperoleh terdistribusi tidak normal maka dapat
menggunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon signed rank tets. Berikut
adalah hipotesis uji peningkatan skor (Priyatno, 2012: 141)
Ho = Tidak ada perbedaan yang signifikan antra skor pretest dan posttest pada
kelas eksperimen dan kontrol.
H1 = Ada perbedaan yang signifikan antra skor pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi berikut (Priyatno,
2012: 141-145)
a. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kontrol. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada peningkatan skor yang
signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kontrol.
b. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang
signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kontrol. Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan skor yang signifikan
antara skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol.
Dalam penelitian ini penghitungan persentase skor dihitung mengguna rumus :
x 100%. Hasil penghitungan persentase peningkatan pretest-
posttest menyimpulkan ada peningkatan beberapa persen dengan menggunakan
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
pada kelompok eksperimen dan kontrol. Langkah selanjutnya membandingkan
hasil peningkatan kelompok eksperimen dan kontrol untuk melihat perbandingan
persentase kelompok eksperimen dan kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Uji besar perlakuan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
terhadap hasil belajar siswa. Ketentuan uji besar pengaruh perlakuan (Field, 2009:
57).
Penentu pengaruh perlakuan:
Jika r = 0,10 setara dengan 1% maka pengaruh perlakua dikatakan kecil
Jika r = 0,30 setara dengan 9% maka pengaruh perlakuan dikatakan menengah
Jika r = 0,50 setara dengan 25% maka pengaruh perlakuan dikatakan besar
Uji besar pengaruh perlakuan dihitung secara manual.
Gambar 3.2. Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk Data Normal
Keterangan :
r : korelasi Pearson yang digunakan untuk mengukur besar pengaruh (effect
zise)
t : harga uji t (dari output SPSS dengan independent sample t test)
df : derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu N-2 atau jumalah total
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dikurangi 2).
Gambar 3.3 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk Data Tidak Normal
Keterangan:
r : Kolerasi Pearson yang digunakan untuk mengukur besar pengaruh (effect
zise)
Z : harga konversi standar deviasi (dari uji statistik Wilcoxon)
N : Jumlah seluruh responden dari kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
𝑟 = √𝑡2
𝑡2 + 𝑑𝑓
𝑟
= √𝑡2
𝑡 + 𝑑𝑓
𝑟 =𝑧
√𝑁
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.8.3.2 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Uji retensi pengaruh perlakuan dalam penelitian ini peneliti dapat
mendapatkan data tersebut dari skor yang diperoleh dari postest 1 dan posttest 2
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk lebih
mengetahui retensi pengaruh pelakuan. Setelah 2 minggu dilakukan posttest 1
dilakukan posttest 2 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langakah
ini dilakukan untuk melihat pengaruh pada posttest 2 masih sekuat pengaruh pada
posttest 1 atau tidak. Uji retensi ini dihitung dengan menggunakan paired sample
t-test untuk data distribusi normal. Dan untuk data distribusi tidak normal
menggunakan uji retensi dengan uji Wilsoxon signed rank test. Hal ini bertujuan
untuk lebih mengetahui retensi pengaruh perlakuan, setelah dilakukan posttest 1
dan posttest 2 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan penghitungan besar
peningkatan atau penurunan rerata dari posttest 1 dan posttest 2 dengan
menggunakan rumus:
Gambar 3.4. Rumus Presentase Uji Retensi Pengaruh Perlakukan
Peningkatan =𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1 − 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2
𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1 𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil penelitian mengenai pengaruh media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN Panembahan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi panca indra manusia berpengaruh terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas I SDN Panembahan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa sebanyak 10 soal pretest dan
11 soal posttest isian singkat yang sebelumnya telah diuji validitasnya. Dengan
jumlah siswa kelas IA sebanyak 19 siswa. Kegiatan dalam penelitian eksperimen
siswa diberikan perlakuan, penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi panca indra manusia pada waktu kegiatan belajara untuk
memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang diberikan guru. selanjutnya
siswa diberikan soal posttest 1 untuk melihat hasil belajar siswa. Data hasil belajar
siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kerja siswa dalam mengerjakan
soal pretest, posttest 1, dan posttest 2 dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dan
dianalisis menggunakkan program IBM SPSS Statistik 16.
4.1.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Dengan hasil uji normalitas akan memudahkan menentukan
jenis statistik yang akan digunakan dalam penelitian. Kriteria pengambilan
keputusan untuk uji normalitas adalah jika nilai Signifikasi > 0,05 maka data
berdistribusi normal, dan jika nilai Signifikasi < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal (Priyatno, 2012:136)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.1 Uji normalitas data
No Aspek Signifikasi
(2-tailed)
Keterangan
1 Pretest kelas eskperimen 0,089 Normal
2 Pretest kelas kontrol 0,007 Tidak normal
3 Posttest 1 kelas eksperimen 0,000 Tidak normal
4 Posttest 1 kelas kontrol 0,008 Tidak normal
5 Posttest 2 kelas eksperimen 0,008 Tidak normal
6 posttest 2 kelas kontrol 0,000 Tidak normal
7 Selisih pretest dan posttest kelas
eksperimen
0,200 Normal
8 Selisih pretest dan posttest kelas kontrol 0,200 Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas bahwa 3 dari 8 aspek
berdistribusi normal yaitu pretest kelas eksperimen, selisih pretest dan posttest
kelas eksperimen dan selisih pretest dan posttest kelas kontrol. Hal ini ditunjukan
dengan hasil signifikansi (2-tailed) > 0,05. Lima aspek yang lain berdistribusi
tidak normal. Dilihat dari hasil signifikansi (2-tailed) < 0,05. Data berdistribusi
tidak normal karena nilai yang diatas rata-rata dan dibawah rata-rata tidak
seimbang. Dengan hasil banyaknya data berdistribusi tidak normal maka analisis
dalam penelitian ini menggunakan non parametrik.
4.1.3 Besar Pengaruh Perlakuan
4.1.3.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui bahwa kemampuan awal dari
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen atau tidak homogen.
Dalam penelitian ini uji homogenitas dilaksanakan dengan menggunakan data
pretest siswa kelas eksperimen dan kontrol. Kemampuan awal siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dinyatakan homogen jika Signifikasi > 0,05.
Dan jika kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan
tidak homogen apabila Signifikasi < 0,05 (Priyatno, 2012:37). Hasil uji homogen
yang telah dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Uji homogenitas pretest
Uji statistika Sig (2-tailed) Keterangan
Homogenitas 0,136 Homogen
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas kemampuan
awal sig.(2-tailed) sebesar 0,136. Hal ini menunjukan bahwa sig.(2-tailed) > 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
maka HO diterima, artinya tidak ada perbedaan yang sifnifikan antara pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
kedua kelas bersifat homogen atau memiliki kemampuan awal yang sama dengan
hasil pretest yang sama dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.1.3.2 Uji Selisih Skor pretest dan posttest1
Uji selisih skor pretest dan postest 1 dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan selisih hasil pretest-posttest 1 kelas eksperimen
dan pretest-posttest 1 kelas kontrol sebelum diberikan materi dan sesudah
diberikan materi pelajaran. Karena data berdistribusi tidak normal maka uji selisih
pretest dan posttest 1 dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik
yaitu Mann-Whitney Test menggunakan IBM SPSS statistics 16.0.
Kriteria yang digunakan untuk dapat menarik kesimpulan adalah jika hasil
Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor
pretest – posttest 1 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol oleh karena itu
penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusiatidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sebaliknya, jika
nilai Sig.(2-tailed) <0,05 artinya memiliki perbedaan yang signifikan antara
selisih pretest dan posttest 1 terhadap kelomok eskperimen dan kontrol (Priyatno,
2012: 141).
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest 1
Aspek Signifikan (2-tailed) Keterangan
Uji selisih pretest-posttest 1 0,018 ada pengaruh
kelas eskperimen dan kelas kontrol
Berdasarkan tabel hasil uji selisih skor diperoleh nilai Mann rank kelas
eksperimen 25.74 dengan sum of ranks 489.00. Untuk kelompok kontrol Mann
rank 16.91 dengan sum of ranks 372.00. Hasil test statistik Mann Whitney U
119.000, Wilcoxon W 372.000, Z -2.360 dan asymp. sign.(2-tailed) 0.018. Karena
hasil signifikansi < 0,05 dengan keterangan ada pengaruh, maka ada perbedaan
yang signifikan antara pretest-posttes 1 terhadap kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen. Maka peneliti dapat membuat kesimpulan dari hasil
analisis adalah media pembelajaran IPA (The pentagon of five sense) berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia berpengaruh terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas I SDN Panembahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
.
Gambar 4.1 Grafik perbandingan selisih skor pretest dan posttest 1 kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Dari grafik 4.1 diketahui bahwa perbandingan hasil selisih skor pretest dan
postest 1 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selisih pretest dan posttest 1
pada kelas eksperimen sebesar 25,74. Sedangkan selisih pretest dan posttest 1
pada kelas kontrol adalah 16,91. Dengan hasil tersebut dapat terlihat bahwa selisih
skor antara kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan selisih skor antara kelas
kontrol.
4.1.3.3 Uji Peningkatan Skor pretest dan posttest 1
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dengan menggukkan uji non- parametrik jenis two
related sample test. Untuk mengetahui peningkatan skor peneliti melakukan uji
dari 2 sample atau yang sering disebut dengan two related sample dengan uji
Wilcoxon (Priyatno, 2012:25). Signifikansi yang digunakan yaitu jika signifikansi
<0,05 maka ada peningkatan, dan jika signifikansi >0,05 maka tidak ada
peningkatan. Uji ini menggunakan analisis Wilcoxon dengan program IBM SPSS
Statistik 16. Berikut adalah hasil dari uji peningkatan skor.
Tabel 4.4 Uji Peningkatan skor
No Aspek Signifikan(2-tailed) Keterangan
1 Kelas eksperimen 0.001 Ada peningkatan
2 Kelas kontrol 0.709 Tidak ada peningkatan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji peningkatan skor pretest
dan posttest 1 kelas eksperimen menunjukkan signifikan (2-tailed) 0.001 pada
16,91
25,74
05
1015202530
kelas kontrol kelaseksperimen
jum
lah n
ilai
Selisih skor pretest dan
posttest I
Selisih skorpretest danposttest I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol karena kelas kontrol menunjukkan
bahwa signifikan (2-tailed) 0.709. Hasil tersebut menunjukkan bahwa antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan adanya peningkatan
rata-rata skor pretest dan posttest 1 pada kelas eksperimen.
Gambar 4.2 Grafik peningkatan rata-rata pretest dan posttest 1 kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Grafik 4.2 menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest 1 kelas
eksperimen adalah 66,5 dan kelas kontrol adalah 63,18. Rata-rata hasil posttest 1
kelas eksperimen adalah 72,47 dan kelas kontrol 55,00. Dari grafik tersebut kelas
eksperimen mengalami peningkatan rata-rata pretest dan posttest 1. Sedangkan
kelas kontrol mengalami penurunan.
4.1.4 Analisis Lebih Lanjut
4.1.4.1 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Untuk uji besar pengaruh perlakuan dalam penggunaan media IPA
berbasis metode Montessori dalam materi panca indra manusia, uji besar
pengaruh perlakuan dilakukan secara manual. Apabila data distribusi normal
maka penelitian uji besar pengaruh perlakuan dapat menggunakan rumus (Faeld,
2009:550)
63,18
55
66,5 72,47
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pretest Posttest
rera
ta n
inai
Kontrol
Eksperimen
Perbandingan Nilai pretest 1 dan posttest 2
𝑟 =𝑧
√𝑁
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Keterangan pada rumus tersebut adalah lambang Z pada rumus tersebut adalah
hasil dari statistika wilcoxon pretest dan posttest 1. N didapat dari jumlah
responden dikali dua. Di bawah ini adalah tabel hasil uji pengaruh perlakuan dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.5 Hasil uji besar pengengaruh perlakuan
Kelas Efek Z r r2
Presentase Efek
Eksperimen -3.344 -0.509 0.2599 25.99% Menengah
Kontrol -0.374 -0.057 0.0032 0.32% Kecil
Hasil uji pengaruh perlakuan pada tabel 4.5 menunjukkan pahwa pengaruh
perlakuan penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori materi
panca indra manusia memiliki efek menengah. Peresentase pengaruh perlakuan
pada tabel hasil uji besar pengaruh perlakuan yang sudah maka dapat diketahui
pada kelas kontrol Z = -3.344 dengan perolehan besar pengaruh sebanyak 25.99%
yang termasuk dalam kategori menengah, sedangkan kelas kontrol Z= -0.374
dengan perolehan besar pengaruh perlakuan 0,32% yang termasuk dalam kategori
kecil. Kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dikatakan memiliki efek kecil dan
menengah karena berdasarkan persentase yang diperoleh lebih dari 25%. Hal ini
disebabkan karena kelas kontrol dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak
menggunakkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dan dalam
kegiatan pembelajaran hanya dengan metode konvensional atau ceramah dan
penugasan. Sedangkan pada kelas eksperimen memiliki efek yang besar karena
dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran IPA (The pentagon
of five sense) berbasis metode Montessori materi panca indra manusia.
4.1.4.2 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Uji retensi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah
perlakuan memiliki efek lama atau tidak. Uji ini menggunakkan hasil skor posttest
2. Hasil postest 2 yang dibandingkan dengan hasil dari posttest 1 menggunakkan
IBM SPSS statistik 16 Windows. Jika sig.(2-tailed) <0,05 ada perbedaan yang
signifikan antara skor posttest 1 dan posttest 2. Sedangkan jika sig.(2-tailed)
>0,05, tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest 1 dan posttest 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.6 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Kelompok Signifikan (2-failed) Keterangan
Eksperimen 0.000 Ada perbedaan
Kontrol 0.018 Ada perbedaan
Dapat dilihat dalam tabel 4.6 yang menunjukkan bahwa hasil signifikan
(2-tailed) kelas eksperimen dan kelas kontrol <0,05. Sehingga peneliti dapat
membuat kesimpulan bahwa ada perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang dilihat dari hasil posttes 1 dan posttest 2.
Gambar 4.3 Grafik perbandingan nilai pretest- posttest 1 dan posttest
2 kelas eksperimen dan kelas kontrol
Pada grafik 4.3 menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata hasil pretest,
posttest 1 dan posttes 2 kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari grafik tersebut
dapat dilihat bahwa hasil pretest kelas eksperimen adalah 66,50. Hasil posttest
1 kelas eksperimen adalah 86,36 dan hasil posttest 2 kelas eksperimen adalah
72,47. Sedangkan hasil pretest kelas kontrol adalah 63,18, posttest 1 kelas
kontrol adalah 64,63 dan posttest 2 kelas kontrol adalah 55,00. Dari data
perbandingan tersebut rata-rata skor posttest 1 dan posttest 2 kelas eksperimen
dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Berdasarkan rata-rata yang sudah diperoleh pada pretest, posttest 1 dan posttest 2
peneliti menyimpulkan skor rata-rata kelas eksperimen pada pretest, posttest 1
dan posttest 2 lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor rata-rata kelas kontrol
dan jika dilihat dari presentasi pada grafik persentase penurunan skor maka kelas
63,18 64,63 55
66,5
86,36
72,47
0102030405060708090
100
Pretest Posttest 1 Posttest 2
Jum
lah n
ilai
Kontrol
Eksperimen
Perbandingan Nilai pretest 1 dan posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
eksperimen lebih banyak mengalami penurunan posttest 2 dibandingkan dengan
kelas kontrol. Hal tersebut disebabkan karena saat peneliti memberikan posttest 2
pada kelas eksperimen, siswa mengerjakan soal setelah mengikuti pelajaran
olahraga. Oleh karena itu pada saat siswa diberikan soal posttest 2 perhatian siswa
kurang fokus untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran IPA (The pentagon of five
sense) Berbasis Metode Montessori Materi Panca Indra Manusia
terhadap hasil belajar IPA Siswa Kelas I SDN Panembahan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh penggunaan
dari penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori terhadap
hasil belajar siswa kela I SD Negeri Panembahan. Dapat dikatakan berpengaruh
dapat dilihat dari hasil uji selisih skor pretest dan postest 1, dimana perolehan sig.
(2-tailed) sebesar 0,018 yang berati memiliki perbedaan yang signifikan antara
skor pretest-posttest 1 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan
pengambilan keputusan jika signifikansi >0.05 maka penerapan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, sedangkan jika signifikansi <0,05 maka
penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Priyatno, 2012: 137).
Pengaruh perlakuan didukung ini didukung dengan rumus :
Z didapat dari harga konversi standar pretest dan posttest 1 kelas eksperimen
dan kelompok kontrol. N didapat dari jumlah responden dikalikan dua dengan
hasil pada kelas eksperimen Z= -3.344 dengan perolehan besar pengaruh
perlakuan 25.99% masuk kategori menengah. Dengan demikian terdapat pengaruh
perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil belajar
siswa kelas I SD N Panembahan. Adanya pengaruh yang menengah pada hasil
belajar siswa karena, media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
panca indra manusia sangat menarik minat siswa. Dengan ketertarikan siswa pada
media siswa merasa senang dan dapat merasakan secara langsung media tersebut
𝑟 =𝑧
√𝑁
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
sehingga situasi belajar nyaman dan menyenangkan. Selian itu media tersebuat
dapat membantu siswa untuk melatih kemandiriannya karena media tersebut
dirancang untuk siswa dapat mengetahui sendiri apabila terjadi kesalahan dan
dapat langsung membenarkannya karena memiliki ciri auto correction dan auto
education. Sedangkan untuk kelas kontrol mendapat perolehan besar pengaruh
perlakuan 0,32% dengan hasil Z= -0.374 masuk pada kategori kecil.
Sesuai dengan pendapat Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan minat belajar, meningkatkan motivasi belajar, sebagai rangsangan
kegiatan belajar dan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (dalam Arsyad,
2010:15). Hal ini sesuai dngan tahap perkembangan anak menurut Piaget yang
menyatakan bahwa anak yang berusia 2-7 tahun berada pada tahap Pra
operasional dan operasional konkrit (7-11 tahun). Selain itu media pembelajaran
yang digunakan dalam penelitian ini kualitasnya sudah teruji sangat baik terbukti
dari perolehan rerata skor yang diperoleh dari uji validitas produk sebesar 39,8.
Selain media memiliki kualitas yang sangat baik media tersebut belum pernah
diujicobakan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Media pembelajaran IPA
berbasis Montessori materi panca indra manusia juga menerapkan ciri tambahan
yaitu kontekstual, dengan pembelajaran yang sesuai dengan keadaan lingkungan
sekitar siswa.
Pada penelitian ini dilakukan analisis dengan melakukan beberapa langkah
antara lain uji normalitas, uji homogenitas, uji selisih skor pretest – posttest, uji
peningkatan skor, uji besar pengaruh perlakuan dan uji retensi pengaruh
perlakuan. Uji yang pertama adalah uji normalitas yaitu pretest,posttest 1, posttest
2 dan selisih skor pretest-posttest 1. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas
menentukan jenis statistik yang akan digunakan dalam penelitian. Diperoleh hasil
uji normalitas 3 dari 8 data yang berdistribusi normal yaitu pretest kelas
eksperimen, selisih pretest dan posttest kelas eksperimen dan selisih pretest dan
posttest kelas kontrol. Sesuai dengan kriteria hasil sig.(2-tailed) >0,05 dari ketiga
data tersebut. Berikut merupakan ketentuan dalam uji normalitas jika hasil sig.(2-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tailed) >0,05 data berdistribusi normal, jika hasil sig. (2-tailed) <0,05 maka data
berdistribusi tidak normal (Priyatno, 2012: 136).
Analisis uji kempuan awal atau uji homogenitas, uji ini dilakukan pada
kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan penelitian. Tujuan
dari uji homogenitas ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada uji kemampuan awal siswa kelas kontrol
dan eksperimen diberikan soal pretest tanpa diberikan materi terlebih dahulu.
Hasil dari uji homogenitas dengan menggunakan analisis Mann Whitney pada
penelitian ini diperoleh uji homogenitas 0,136 yaitu >0,05 yang berati tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
sehingga disimpulkan kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.
Ketentuan signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika sig.(2-
tailed) >0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
Analisis uji selisih skor pretest dan posttest 1 bertujuan untuk mengetahui
pengaruh sebelum diberikan pelakuan dengan media pembelejaran IPA berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia dengan melihat selisih dari rerata
skor pretest-posttest 1. Bedasarkan hasil uji analisis yang sudah dilakukan
didapatkan sig.(2-tailed) = 0,018 yaitu <0,005 yang berarti ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretest-posttest 1 pada kelas eksperimen dan kontrol.
Maka dari itu penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
materi panca indra manusia berpengaruh meskipun pengaruhnya kecil terhadap
hasil belajar siswa. Ketentuan signifikansi yang digunakan jika signifikansi >0,05
maka penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
panca indra manusia tidak berpengaruh pada hasil belajar siswa., sedangkan jika
signifikansi <0,05 maka penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi panca indra manusia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
(Priyato, 2012:137).
Analisis data uji peningkatan skor dari pretest dan postest 1 pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol diolah menggunakan two related sample test tipe
Wilcoon dengan program IBM SPSS statistika 16. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menggunakan uji non-parametrik jenis two releated sample test. Hasil uji
peningkatan skor pada kelompok eksperimen diperoleh sig.(2-tailed) sebesar
0,001 atau < 0,005 yang berarti bahwa terdapat peningkatan skor yang signifikan
dari pretest – posttest 1. Sedangkan hasil uji peningkatan skor pada kelompok
kontrol diperoleh harga sig. (2-tailed) sebesar 0,709 atau > 0,005 diartikan bahwa
tidak ada peningkaatan skor yang signifikan dari pretest – posttest 1. Hasil
analisis menunjukan ada pengaruh kecil pada hasil belajar karena dipengaruhi
oleh perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia pada kelas eksperimen.
Sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan
media pembelajaran IPA berbasi metode Montessori materi panca indra mansuai.
Analisis selanjutnya adalah uji besar pengaruh perlakuan. Uji ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil belajar siswa kelas
I SD. Uji besar pengaruh perlakuan dihitung dengan menggunakan rumus =
√
Berdasarkan hasil uji besar pengaruh perlakuan terhadap kelas eksperimen
diperoleh hasil Z= -.3344 dengan perolehan persentase sebanyak 25.99% yang
termasuk dalam kategori menengah. Sedangkan hasil uji besar pengaruh
perlakuan terhadap kelas kontrol diperoleh sebanayak Z= 0,374 dengan perolehan
persentase sebanyak 0,32% yang termasuk dalam kategori kecil. Kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan memiliki efek kecil dan
menengah berdasarkan persentase yang diperoleh lebih dari 25%. Penyebabnya
adalah, penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
panca indra manusia, sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan
metode ceramah. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiaatan belajar
memberikan kemudahan pada siswa untuk lebih mudah memahami materi
pelajaran sehingga dapat dipahami siswa selain itu memungkinkan pencapaian
tujuan pembelajaaran.
Selanjutnya adalah uji retensi, uji retensi pengaruh perlakuan bertujuan
untuk mengetahui apakah perlakuan memiliki efek lama atau tidak. Uji ini
menggunakan hasil skor posttest 2. Berdasarkan hasil uji retensi tersebut
kelomopok eksperimen mendapatkan hasil rerata pretest sebesar 66,5 kemudaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pada nilai posttest 1 meningkat menjadi 86,36 dan mengalami penurunan pada
posttest 2 menjadi 72,47. Sedangkan hasil uji retensi yang diperoleh kelas kontrol
adalah pretest 63,18 pada posttest 1 mendapatkan 64,63 mengalami peningkatan
kecil dan pada posttest 2 pada kelas kontrol mengalami penurunan dengan hasil
sebanyak 55. Berdasarkan rata-rata yang sudah diperoleh pada pretest, posttest 1
dan postest 2 peneliti menyimpulkan skor rata-rata kelas eksperimen pada pretest,
posttest 1 dan posttest 2 lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor rata-rata kelas
kontrol dan jika dilihat dari presentasi pada grafik persentase penurunan skor
maka kelas eksperimen lebih banyak mengalami penurunan posttest 2
dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal tersebut disebabkan karena saat peneliti
memberikan posttest 2 pada kelas eksperimen, siswa mengerjakan soal setelah
mengikuti pelajaran olahraga. Oleh karena itu pada saat siswa diberikan soal
posttest 2 perhatian siswa kurang fokus untuk mengerjakan soal yang diberikan
oleh peneliti karena siswa masih merasa lelah, sehingga hasil perolehan data dari
soal posttest 2 mengalami penurunan. Selain itu berdasarkan informasi dari guru
terdapat siswa yang mengalami masalah dalam belajar yaitu lambat dalam
memahami materi pelajaran atau yang disebut dengan slow learner.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
memiliki pengaruh kecil terhadap hasil belajar siswa kelas I SDN Panembahan
dilihat dari hasil uji selisih skor pretest-posttest dengan hasil sig.(2-tailed) 0,018
yang jika <0,05 berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest 1. Siswa
kelas I SD dengan rentang usia 6-7 tahun masih mengalami kesulitan dalam
memahami materi panca indra manusia, karena pemahaman siswa pada usia siswa
kelas I SD masih dalam tingkat apa yang nyata dan konkret. Adanya penggunaan
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dapat membantu
pemahaman siswa dalam memahami materi panca indra manusia. Menurut Piaget
siswa usia 2-7 tahun berada ditahap pra-operasional siswa belajar dengan benda-
benda konkret sebelum menangkap dan memahami hal-hal bersifat konkret
(Iskandar, 1997:29). Dengan demikian siswa kelas I SD membutuhkan media
pembelajran untuk membantu pemahaman siswa pada materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat bantu
dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk memperjelas pesan atau materi
yang disampaikan oleh guru, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik (Kustandi, 2011:9). Pada penelitian ini menggunakan media pembelajaran
berbasis metode Montessori. Media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi panca indra manusia ini terdiri dari 4 komponen, yaitu
rectangle box, 3D Card, pentagon puzzle dan pentagon places. Bagian pertama
adalah balok yang berbentuk kotak persegi panjang yang yang dapat dibuka dan
menyerupai sebuah komputer portable atau laptop. Persegi panjang memiliki
bagian untuk meletakan 3D card five sense dan dilengkapi dengan sebuah
cekungan berbentuk segi lima yang berfungsi sebagai wadah dari pentagon
puzzle. Bagian kedua yaitu 15 buah prisma segilima sama sisi yang disusun
menjadi sebuah segi lima berwarna, terdapat beberapa warna yaitu warna kuning,
merah, hijau, biru, hitam, putih dan merah muda. Pada masih-masing bagun
segitiga terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan fungsi panca indra
manusia. Bagian ketiga 3D card of five sense sebuah kartu dari papan kayu
berbentuk persegi panjang. Kartu tersebut memiliki gambar panca indra yang 3D
sehingga siswa dapat meraba secara langsung bentuk panca indra manusia. 3D
card terdiri dari kartu yang membentuk sebuah mata, hidung, telinga, lidah,
tangan sebagai lambang pengganti kulit. 3D card memiliki fungsi ganda untuk
kartu soal dan sebagai jawaban. Bagian yang ke empat adalah pentagon places
yang merupakan wadah sebagai ruang yang jika disusun semunya akan
membangun sebuah bangun ruang segi lima (Adillita, 2017: 8).
Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori adalah media
pembelajaran yang menerapkan prinsip Montessori antara lain memiliki gradasi,
menarik, auto-correction, auto-education dan kontekstual Montessori (2002: 171-
175). Media pembelajaran IPA yang dibuat dengan sangat menarik, dengan
gradasi warna, bentuk dan ukuran dan gradasi untuk setiap umur menarik siswa
untuk menggunakannya. Seperti yang diterapkan pada media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori materi panca indra manusia yaitu the pentagon of five
sense yang digunakan dalam penelitian ini. Ciri menarik itu ditujukan dengan
bentuk kartu dan warna-warna yang ada pada media pembelajaran (Adillita,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2017:8). Ciri kedua bergradasi, gradasi yang dimaksud adalah gradasi warna dan
bentuk dari media pembelajaran. ciri yang ketiga auto-corretion pada media
pembelajaran Montessori memiliki pengendali kesalahan (Montessori, 2002:171).
Ciri keempat auto-education, penggunaan media pembelajaran Montessori siswa
diajarkan untuk mandiri dan guru hanya mengamati (Montessori, 2002:172-173).
Ciri selanjutnya adalah kontekstual, penggunan media pembelajaran berbasis
metode Montessori akan lebih mendalam dan memperkaya pengetahuan siswa
dalam memahami materi pelajaran yang abstrak (Liliard, 2005: 29). Dengan ciri-
ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori dapat membantu siswa
dalam memahami pelajaran IPA materi panca indra manusia.
Indra merupakan alat tubuh yang memiliki fungsi untuk mengetahui
keadaan di sekitar kita. Manusia memiliki lima indra atau yang disebut dengan
panca indra manusia yaitu mata, hidung, telinga, lidah dan tangan sebagai
lambang pengganti kulit (Depdiknas, 2014). Materi panca indra manusia
diajarkan pada siswa kelas I SD, dengan tahap perkembangan operasional
konkret, pada tahap operasional konkret siswa berfikir dengan logis tentang
peristiwa yang dialami (Desmita,2009: 101). Dengan pola berfikir siswa yang
masih membutuhkan benda-benda yang konkret untuk membantu pemahaman
mereka. Dengan adanya media pembelajaran yang bersifat kontekstual siswa
dapat merasakan secara langsung untuk mengubah pandangan yang abstrak
tentang materi panca indra manusia menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
4.2.2 Dampak Pengaruh Perlakuan terhadap Siswa
Dampak pengaruh perlakuan terhadap pengaruh penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia pada
hasil belajar siswa kelas I SDN Panembahan menujukkan bahwa, dengan
penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusia pada kegiatan belajar memudahkan siswa untuk memahami materi
dan mengingat materi yang diajarkan, dibandingkan dengan pembelajaran tanpa
menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca
indra manusia. Hal tersebuat dibuktikan dengan perolehan hasil belajar siswa
kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dapat dilihat hasiln uji besar pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran yaitu 25.99% dengan r =
0.509 dan r2
= 0.259.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
terhadap hasil belajar siswa kelas I SDN Panembahan. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan pada terdapat pengaruh antara kelas eksperimen dengan adanya
penerapan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
materi panca indra manusia dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan
dengan pembelajaran tanpa menggunakan media berbasis metode Montessori.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini berpengaruh menengah karena posttest 2
diadakan setelah pembelajaran olahraga, sehingga siswa kurang fokus pada soal
yang diberikan. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan adanya
penerapan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
mempengaruhi hasil belajar siswa meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan sarana. Hasil
penelitian dan jawaban hipotesis penelitian terhadap kesimpulan. Keterbatasan
penelitian berisi kekurangan yang ada ketika penelitian dilakukan. Saran berisi
tentang sarana penelitian untuk penelitian berikutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, peneliti
mengambil kesimpulan. Penggunaan media pembelajaran IPA (The pentagon of
five sense) berbasis metode Montessori materi panca indra manusia berpengaruh
tidak terlalu besar yaitu pada peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas I SDN
Panembahan. Berdasarkan hasil perolehan uji selisih skor prettest dan posttest 1
yaitu didapatkan sig (2-tailed) = 0,018 atau signifikansi <0,05 maka HO ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia terhadap hasil
belajar siswa kelas I SD. Selanjutnya pengaruh perlakukan dilihat dari hasil besar
efek (r) = -0.509 dan koefisien deternasi (r2) = 0.259 dengan perolehan persentase
sebesar 25,99%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi panca indra manusia
memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar terhadap hasil belajar siswa kelas I
SDN Panembahan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan penelitian ini antara lain adalah:
1. Kondisi ruang kelas yang cukup ramai karena penelitian dilaksanakan
setelah jam istirahat setelah kegiatan olahraga, cukup mengganggu
konsentrasi peneliti dalam kegiatan awal pelaksanaan penelitian didalam
ruang kelas.
2. Dalam pelakasanaan penelitian, peneliti hanya menggunakan 1 set media
pembelajaran pada kelas eksperimen karena keterbatasaan media, media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
tersebuat digunakan oleh jumlah siswa dalam satu kelas adalah 20-23
siswa.
3. Siswa sulit dikendalikan ketika peneliti menjelaskan materi dengan
menggunkan media berbasis metode Montessori, karena sebelumnya siswa
belum pernah melihat dan mengetahui media tersebut. Hal tersebut
membuat siswa berebut untuk mencoba menggunkannya.
4. Peneliti belum mengantisipasi adanya siswa ABK di kelas sebelum
penelitian dilaksanakan.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang sudah dikemukakan, berikut
saran dari peneliti kepada pihak-pihak dalam dunia pendidikan ataupun bagi para
peneliti yang hendak meneliti dengan masalah yang serupa adalah sebagai berikut:
1. Peneliti perlu menjaga kondisi ruang kelas demi kelancaran proses
pembelajaran, dengan demikian materi yang disampaikan atau tujuan
pembelajaran akan tercapai.
2. Penggandaan media pembelajaran diperbanyak terutama media
Montessori dengan menyesuaikan jumlah siswa sehingga akan lebih
mudah dalam memahami materi yang disampaikan.
3. Sebelum penelitian hendaknya segala sesuatunya diperiksa terlebih
dahulu termasuk persiapan mental agar dapat cepat tangkap apabila
menjumpai kondisi siswa yang sulit untuk diatur.
4. Sebelum pelaksanaan penelitian peneliti harus mencari info berkaitan
dengan kondisi siswa, sehingga dapat mengantisipasi segala sesuatu
yang akan terjadi pada saat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Adillita, O. A. (2017). Pengembangan media pembelajaran IPA SD materi panca
indra berbasis metode Montessori. Dari;
https;//repository.usd.ac.id/26836/131134130_full.pdf. Diakses pada
tanggal 26 Mei 2017.
Amirudin, Z. (2010). Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Arikunto, S. (2010). Manjemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.
Arsyad, A. (2002). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asyari, M. (2006). Penerapan sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran
Sains di SD. Jakarta: Depdiknas.
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Erowati. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Benda Konkret terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDN Sumberejo 01. Diakses: 04 Januari
2018 pukul 14:26. Dari: 171861-Erowai-FITK.pdf.
Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuntitatif & Kualitatif. Jakarta:
Rajawali Press.
Field, A.P. (2009). Discovering Statistics using SPSS. London: SAGE
Gutek. G. L. (2013). Metode Montessori: panduan wajib untuk guru dan orang
tua didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). (A. L. Lazuardi, penerj.)
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Haisnstock. (1997). The Essensial Montessori. USA: Penguin Books.
Hariyanto. (2014). Pengaruh Penggunaan Media terhadap Hasil Belajar IPA
siswa di SD N Gugus. Diakses; pada 25 November 2017 pukul 17:25.
Hartono. (2013). SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Herabudin. (2010). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Hikmawati, F. (2017). Metode Penelitian. Depok: Rajawali Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Hasan, I. (2002). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Indah, W. (2011). Pengaruh Model Pendidikan Montessori terhadap Hasil
Belajar Matematika siswa. Diakses pada 25 November 2017 pukul 16:11
dari: 99077-Indah Wahyuningsih-FITK.pdf.
Iskandar, S. M. (1997). Pendidikan Ilmu Pengertahuan Alam. Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakni. (2016). Metodologi penelitian Eksperimen Bidang Pendidan. Bandung:
Alfabeta.
Jalinus, N & Ambiyar. (2016). Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Jihad & Haris. 2008. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta. Multi Pressindo.
Kustandi. C & Sutjipto. B. (2011). Media pembelajaran; manual dan digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Lillard. (1996). Montessori today : A comprehensive approach to education from
brith to adukthood. New York: Schocken Books.
Margono,S (2013). Metodologo Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Montessori, M. (2002). The Montessori Method. New York: Frederick A.
Stokes Company.
Montessori, M. (2002). The Montessori Method. New York: Dover Publication.
Muharto & Arisandy, A. (2012). Metode Penelitian Sistem Informasi.
Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.
Munadi & Yudi. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)
Press.
Noor, J. (2011). Metodologi penelitian: skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah.
Jakarta: Kencana Pernada Media Grup.
Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki. (2015). Statistik Terapan. Yogyakarta.
Gadjah Mada Universiti press.
Pratisi. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Probohandojo & Koesno. (1989). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta.
Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Purwanto. 2009. Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil belajar mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung:
Alfabeta.
Suparno. P. (2001). Teori perkembangan kognitif jean piaged.Yogyakarta:
Kanisius.
Sumber : www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-dan-5-jenis-panca-indra-
manusia-bese.
Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT
Kencana Pernada Media Group.
Wulandari, T. T. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Membaca dan
Menulis Permulaan Berbasis Metode Montessori. Dari;
https;//repository.usd.ac.id/268336/131134130_full.pdf. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2017.
Yamin, Moh. (2015). Teori dan Metode Pembeljaran Konsep Strategi dan Praktik
Belajar yang Membangun Karakter. Malang: Mndani (Kelompok Intrans
Publishing).
https://www.google.com/ madagascar32014.blogspot.com
https://www.gudang pengetahuan.com
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-dan-5-jenis-panca-indera-
serta-bagiannya/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2. Surat Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 3. RPP Kelas Ekperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Panembahan
Kelas/semester : IA /1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2017
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya.
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Mengenal Panca Indra Manusia.
1.1.2 Mengetahui fungsi panca indra manusia.
1.1.3 Mengetahui cara merawat panca indra manusia dan
membiasakannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengenal panca indra manusia dengan baik.
2. Siswa mampu mengetahui fungsi panca indra manusia dengan benar.
3. Siswa mamapu mengetahui cara merawat panca indra manusia dan
membiasakannya.
E. Materi Ajar
Panca indera manusia
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
- Pendekatan Pembelajaran : EEK (Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi)
- Model Pembelajaran :
- Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
G. Karakter Yang Di kembangkan
- Jujur - Ketelitian
- Tanggung jawab - Disiplin
- Rasa ingin tahu - Pantang menyerah
H. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
PENGGALAN 1 (HARI PERTAMA)
Pretest
1. Salam pembuka
2. Guru membegikan soal Pretest
3. Siswa mengerjakan soal pretest secara individu
PENGGALAN 2 (Hari kedua)
1. Kegiatan Awal (10)
a. Guru memberi salam kepada siswa.
b. Siswa bersama guru berdoa bersama dipimpin oleh salah satu
siswa.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa di kelas.
Motivasi
d. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui kegiatan
menyanyikan lagu “kepala pundak dan guruku tersayang”
Apersepsi
e. Guru melakukan apresiasi dengan menanyakan tentang anggota
tubuh kepada siswa sebelum pemberian materi pelajaran.
Orientasi
f. Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini
dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan
bahasa yang sederhana dan dapat dipahami siswa.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
g. Guru bertanya kepada siswa
- Sebutkan salah satu bagian anggota tubuh!
- Apa kegunaan dari anggota tubuh yang kalain sebutkan ?
- Bagaimana cara perawatan anggota tubuh tersebut?
h. Guru menjelaskan materi tentang panca indera manusia.
Elaborasi
i. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok.
j. Guru menunjukan media pembelajran yang dibawa yaitu the
pentagon of five sinse.
k. Guru menjelaskan cara penggunaan media pembeljaran kepada
siswa
l. Siswa diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan media
secara bergantian.
m. Guru membagikan Lembar kerja (posttest ) pada masing-masing
kelompok.
n. Siswa mengerjakan dan mendiskusikan Lembar Kerja bersama
kelompok.
o. Siswa membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
p. Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok.
q. Guru memberikan soal postest kepada siswa tentang materi panca
indera manusia.
r. Siswa mengerjakan soal postest secara individu.
Konfirmasi
s. Guru mengoreksi dan menguatkan hasil belajar siswa.
t. Guru bersama siswa meluruskan pemahaman dan penyimpulan.
1. Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2) Siswa melakukan refleksi
3) Siswa mengerjakan soal evaluasi
4) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
5) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PENGGALAN III (Hari ketiga)
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa.
b. Siswa bersama guru berdoa bersama dipimpin oleh salah satu
siswa.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa di kelas.
Motivasi
d. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Apersepsi
e. Guru melakukan apresiasi dengan menanyakan tentang angota
tubub kepada siswa sebelum pemberian materi pelajaran.
Orientasi
f. Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini
dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatran tersebut dengan
bahasa yang sederhana dan dapat dipahami siswa
Kegiatan Inti (50 menit)
g. Guru memperlihatkan puzzel dan papan yang mirip dengan laptop
yang akan digunkan sebagai media pembelajaran.
h. Guru menjelaskan acra penggunaan media tersebut.
i. Siswa diminta berkumpul dengan kelompok sebelumnya.
j. Siswa diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan media
tersebut.
k. Guru memastika seluruh siswa mencoba menggunakan media
tersebut.
l. Selanjutnya siswa diminta untuk menyususn puzzel berdasarkan
kriterianya
m. Salah satu perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan
hasil kerja
n. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru materi yang
belum mereka kuasai.
Kegiatan Penutup (10 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
o. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai materi yang
sudah di pelajari
p. Siswa mengerjakan posttest
q. Siswa bersama guru membuat refleksi
r. Salam penutup
I. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas I
Semester Gasal penerbit Viva Pakarindo
KTSP 2006.
Media Pembelajaran :
LKS (Lembar Kerja Siswa)
gambar anggota tubuh
teks lagu “kepala pundak”
J. Penilaian
No. Ranah Bentuk
Penilaian
Teknik
penilaian
Instrumen
penilaian
Pedoman
Skoring
1. Pengetahuan Tes Tertulis Soal evaluasi Terlampir
2. Sikap Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
3. Keterampilan Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
Mengetahui
Guru Kelas
NIP ..................................
Yogyakarta, 25 Oktober
2017
Mahasiswa,
Ayun Mugiarti
NIM: 141134203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 1. MATERI PELAJARAN
1. GAMBAR PANCA INDRA MANUSIA
Gambar: Panca indra manusia
Panca indra adalah lima organ tubuh manusia yang berfungsi untuk
menangkap rangsangan (sensor). Panca indra manusia terdiri dari mata, telinga,
hidung, lidah, dan kulit. Mata berguna sebagai alat penangkap cahaya. Telinga
berguna untuk menangkap rangsangan suara. Hidung bergunana untuk
menangkap rangsangan bau. Lidah berguna untuk menangkap rangasangan rasa
dari makanan. Kulit berguna sebagai alat peraba.
Indra merupakan alat tubuh yang memiliki fungsi untuk mengetahui keadaan di
luar. Manusia memiliki lima indera, sehingga sering disebut Panca Indra
(Depdiknas, 2014). Kelima indea manusia tersebut yaitu:
Gambar: panca indra penglihatan
1) Mata, berfungsi sebagai indra penglihatan, mata dapat melihat lingkungan
sekitarnya dengan cepat. Mata dapat berfungsi jika mendapatkan
rangsangan berupa cahaya.
Cara menjaga kesehatan mata:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Merawat mata dengan menghindari terlalu dekat dengan objek.
Pada saat menonton TV, main game atau membaca buku tidak terlalu
dekat. Karena anak yang sering menonton TV terlalu dekat akan
berakibat matanya beresiko mengalami minus ketika tumbuh dewasa.
Hal ini berlaku juga untuk main game dan membaca buku.
2. Mengurangi penggunaan gadget
Jangan terlalu lama menggunakan komputer, TV atau main game.
Terlalu lama menonton TV dapat membuat mata tegang dan lelah.
3. Ketika melakukan kegiatan diluar ruangan seperti jalan raya sebainya
menggunakan pelindung mata seperti kaca mata dan helm berkaca.
4. Mengkonsumsi Vitamin A
Vitamin a banyak terkandung dalam wortel, alpukat, tomat dan
pepaya, dengan mengkonsumsi sayuran tersebut dapat membantu
menjaga mata agar tetap sehat.
Gambar :panca indra pencuman
2) Hidung, berfungsi sebagai indra pembau, hidung dapat mengidentifikasi
suatu objek berdasarkan aroma yang ditimbulkan. Hidung dapat
membedakan macam-macam bau. Bau harum dan bau busuk dapat tercium
jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung. Rangsangan yang
ditimbulkan uap zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang
merupakan indera pembau. Indera pembau terletak pada selaput lendir di
rongga hidung bagian atas. Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung
dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan
kotoran yang terbawa oleh udara yang kita hirup.
Cara merawat hidung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
1. Menjaga kebersihan hidung
2. Menghindari asap rokok
3. Memakai masker ketika beraktivitas diluar ruangan.
Gambar :panca indra peraba
3) Kulit, kulit merupakan indera peraba, kulit berfungsi untuk menerima
rangsangan pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba. Ujung-
ujung saraf peraga bertugas untuk meneruskan rangsangan ke otak.
Dengan demikian kita dapat merasakan kasar halusnya permukaan benda,
panas, dingin, dan nyeri. Bagian kulit yang palaing peka adalah ujung jari.
dengan kulit kita dapat membedakan kasar, halus, dingin, dan panas.
Cara merawat tangan/ kulit:
Tidak memegang benda atau cairan panas dan berbahaya secara langsung
Gambar : panca indra pendengaran
4) Telinga, merupakan indera pendengaran. Dengan telinga kita bisa
mengidentifikasi bermacam-macam bunyi yang ada disekitar.
Cara merawat telinga:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tidak mendengarkan suaraa terlalu keras, apabila terjadi infeksi
membutuhkan penanganan dokter ahli..
Gambar: panca indra perasa
5) Lidah, merupakan indera perasa, lidah dapat merespon berbagai rasa
seperti asam, asin, manis, pahit dan sebagainya. Ujung lidah berguna
untuk mengecap rasa manis, tengah belakang lidah (pangkal lidah) untuk
mengecap rasa pahit, lidah belakang untuk mengecap rasa asam, tepi lidah
untuk mengecap rasa asin.
Cara merawat lidah:
1. Dibersihakan dengan berkumur menggunakan air
2. Memperhatikan jenis makanan, tidak memakan makanan ketika masih
panas
3. Membiasakan menyikat gigi dan berkumur setelah makan..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Media Berbasis Metode Montessori Materi Panca Indera Manusia
Panca Indera Manusia
Media pembelajaran berbasis metode Montessori materi panca indera
manusia ini dibuat Achichi Ola (2017). Media pembelajaran yang dikembangkan
berupa The pentagon of five sinse. Media pembelajaran tersebuat terdiri dari 4
komponen. Yaitu rectangle box, 3D Card, Petntagon puzzle, serta pentagon
places. Komponen tersebut akan dipaparkan sebagai beriku:
e. Rectangle box
Komponen yang pertama adalah rectangle box, sesuai dengan namanya,
komponen media pembelajaran ini terdiri dari sebuah balok yang berukuran
35 x 25 cm. Kotak persegi panjang tersebut dapat dibuka dan jika dibuka
bentuknya akan menyerupai sebuah komputer portable atau laptop. Kotak
persegi panjang ini memiliki 4 buah magnet perekat yang berfungsi untuk
merekatkan 3D card five sense. Rectangle box juga dilengkapi dengan sebuah
cekungan berbentuk segi lima yang berfungsi sebagai wadah dari pentagon
puzzle.
f. Pentagon Puzzle
Komponen selanjutnya adalah pentagon puzzle. Yaitu 15 buah prisma
segilima sama sisi berukuran lebar 10,5 cm yang disusun menjadi sebuah
segilima berwarna, terdapat beberapa warna yaitu warna kuning, merah,
hijau, biru, hitam, putih dan merah muda. Pada masing-masing bangun
segitiga terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan fungsi panca indera
manusia. Masing –masing panca indera memiliki 3 prisma segitiga yang
memiliki gambar yang berhubungann dengan fungsi panca indera yang
tercantum dalam 3D Card.
g. 3D Card of five sense
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Komponen yang ketiga adalah 3D Card of five sense. Penelit
menemukan komponen media pembelajaran dengan nama tersebut karena
komponan media pembelajaran tersebut berupa sebuah kartu dari papan kayu
berbentuk persegi panjang berukuran tinggi 15 cm serta lebar 30 cm. Kartu
tersebut memiliki gambar panca indera yang 3D sehingga keunggulannya
adalah siswa dapat meraba secara langsung panca indera manusia tersebut.
Media pembelajaran ini memiliki 3D card yang terdiri kartu mata, hidung,
telinga, dan kulit. Kartu tersebut dilengkapi dengan 4 magnet perekat yang
berfungsi untuk dapat menempelkan kartu 3D tersebut pada tempat yang telah
disediakan pada rectangle box.
3D Card mempunyai fungsi ganda, selain media kontekstual juga
sebgai kartu soal yang dipadukan dengan pentagon puzzle yang berfungsi
sebagai jawaban. 3D Card dapat menjadi kartu soal yang dapat dimainkan
sendiri oleh siswa sekaligus dapat digunakan untuk menguji pemahaman dari
siswa.
h. Pentagon places
Merupakan wadah sebagai ruang yang jika disusun semunya akan
membangun sebuah bangun ruang segilima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Rubrik Penilaian
Pengetahuan
Indikator 1.1.1 Mengenal Panca Indra Manusia.
1.1.2 Mengetahui fungsi panca indra manusia.
1.1.3 Mengetahui cara merawat panca indra manusia dan
membiasakannya.
Teknik Penilaian Tes tertulis
Instrumen Soal isian sisngkat
SOAL PRETEST
MATERI PANCA INDRA MANUSIA
Nama :
Kelas :
1. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
2. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
3. Kita dapat merasakan rasa asin pada garam, rasa manis pada gula, rasa
asam pada jeruk dengan menggunakan alat indra yaitu......
4. Gambar alat indra diatas memiliki fungsi ........
5. Jika kita mencelupkan tangan kita pada gelas yang berisi es maka akan
terasa.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Menghindari asap rokok akan menjaga kesehatan............
7. Tidak menyentuh benda panas dan secara langsung adalah cara
menjaga kesehatan alat indra........
8. Menggunakan masker atau penutup hidung adalah cara untuk menjaga
kesehatan alat indra.........
9. Menggunakan kaca mata atau halm berkaca saat beraktivitas diluar
ruangan adalah cara menjaga kesehatan alat indra.....
10. Mengkonsumsi sayauran wortel, tomat, alpukat, pepaya adalah cara
menjaga kesehatan alat indra.......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kunci Jawaban soal pretest
1. Telinga
2. Mata
3. Lidah
4. Penciuman
5. Dingin
6. Hidung
7. Kulit
8. Hidung
9. Penglihatan
10. Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
SOAL POSTTEST
MATERI PANCA INDRA MANUSIA
Nama :
Kelas :
1. Alat indra kita terdidi dari, hidung, mata, telinga, kulit dan.........
2. Kita dapat membedakan panjang dan pendek dengan menggunakan alat
indra kita yaitu............
3. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
4. Bermaian game pada gadet terlalu lama tidak baik untuk kesehatan..........
5. Kita dapat mencium bau bunga yang wangi, dan bau ikan yang amis
dengan menggunakan alat indra kita yaitu........
6. Sikat gigi harus kita lakukan paling sedikit ...... kali sehari.
7. Mendengarkan musik yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan
pada.......
8. Menggunakan masker atau penutup hidung adalah cara untuk menjaga
kesehatan alat indra.........
9. Tidak memakan makanan ketika masih panas adalah cara menjaga
kesehatan alat indra.........
10. Mengkonsumsi sayauran wortel, tomat, alpukat, pepaya adalah cara
menjaga kesehatan alat indra.......
11. Gambar alat indra diatas memiliki fungsi......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kunci Jawaban soal Posttest
1. Panca indra manusia
2. Peraba
3. Telinga
4. Mata
5. Penciuman
6. Dua
7. Telinga
8. Penciuman
9. Perasa
10. Mata
11. Merasakan rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 5. Penilaian
Rubrik Penilaian
1. Rubrik Penilaian Kognitif (Soal Postest dan Pretest)
No Nama Nilai
1
2
3
4
5
dst
Keterangan :
Jawaban benar : skor 1
Jumlah soal : 20
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh x 10
Jumlah skor maksimal
2. Rubrik Penilaian Sikap
Kriteria Bagus Sekali (3) Baik (2) Cukup (1)
Menghargai Selalu menghargai
teman saat teman
sedang berbicara.
Kadang-kadang
menghargai teman
saat teman sedang
berbicara.
Tidak dapat
menghargai teman
saat teman yang
sedang berbicara.
Bekerjasama Mampu
bekerjasama
dengan baik
dengan teman satu
kelompok
Mampu
bekerjasama
dengan teman satu
kelompok
Tidak mampu
bekerjasama
dengan teman satu
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Mengutarakan
pendapat
Siswa
mengutarakan
pendapat saat
sedang diskusi
kelompok.
Siswa kadang-
kadang
mengutarakan
pendapat saat
sedang diskusi
kelompok.
Siswa tidak pernah
mengutarakan
pendapatnya saat
sedang diskusi
kelompok.
Rubrik Penilaian
No Nama Nilai
1
2
3
4
5
dst
Pedoman Penilaian
Nilai =
x 100
3. Rubrik Penilaian Keterampilan
No Aspek yang
dinilai
Skor
3
Sangat baik
2
Baik
1
Cukup
2. Mempersenta
sikan hasil
diskusi di
depan kelas
Siswa mampu
mempersentasik
an hasil diskusi
secara
bergantian,
dengan tepat,
dan serius
Siswa mampu
mempersentasika
n hasil diskusi
tidak secara
bergantian,
dengan tepat, dan
serius
Siswa mampu
mempersentasik
an hasil diskusi
tidak secara
bergantian,
dengan kurang
tepat, dan serius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lembar Observasi
No Nama Nilai
1
2
3
4
5
dst
Pedoman Penilaian
Nilai =
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LIRIK LAGU KEPALA PUNDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LIRIK LAGU GURUKU TERSAYANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Panembahan
Kelas/semester : IB /1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Oktober 2017
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
K. Standar Kompetensi
Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.
L. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal bagian-bagain anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara
perawatannya.
M. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Mengenal Panca Indra Manusia.
1.1.2 Mengetahui fungsi panca indra manusia.
1.1.3 Mengetahui cara merawat panca indra manusia dan
membiasakannya.
N. Tujuan Pembelajaran
4. Siswa mampu mengenal panca indra manusia dengan baik.
5. Siswa mampu mengetahui fungsi panca indra manusia dengan benar.
6. Siswa mamapu mengetahui cara merawat panca indra manusia dan
membiasakannya.
O. Materi Ajar
Panca indra manusia
P. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
- Pendekatan Pembelajaran : EEK (Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi)
- Model Pembelajaran :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
- Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
Q. Karakter Yang Di kembangkan
- Jujur - Ketelitian
- Tanggung jawab - Disiplin
- Rasa ingin tahu - Pantang menyerah
R. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
PENGGALAN I (Hari Pertama)
Pretest (35 menit)
a. Salam pembuka
b. Guru membagikan soal pretest
c. Siswa mengerjakan soal pretets secara individu
PENGGALAN II (Hari kedua)
2. Kegiatan Awal (10 menit)
d. Guru memberi salam kepada siswa.
e. Siswa bersama guru berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa.
f. Guru mengabsen kehadiran siswa.
Motivasi
g. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semanagat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan mengajak
siswa untuk bernyanyi lagu “kepala pundak” bersama-sama.
Apersepsi
h. Guru menanyakan tujuan dari permainan dan mengkaitkannya
dengan materi pembelajaran.
Orientasi
i. Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini
dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan
bahasa yang sederhana dan dapat dipahamai siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
j. Kegiatan inti (50 menit)
Eksplorasi
k. Guru bertanya kepada siswa
- Sebutkan salah satu bagian anggota tubuh!
- Apa kegunaan dari anggota tubuh yang kalain sebutkan ?
- Bagaimana cara perawatan anggota tubuh tersebut?
l. Guru menampilkan gambar panaca indera manusia.
m. Guru menjelaskan materi tentang panca indra manusia :
Guru menjelaskan bagain-bagaian tubuh, manfaat bagaian tubuh,
dan cara merawatnya.
n. Guru memeberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi
yang belum di pamahi.
Elaborasi
o. Guru membagikan Lembar kerja siswa (LKS) pada masing-masing
siswa.
p. Siswa mengerjakan LKS seacra mandiri.
q. Beberapa siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
Konfirmasi
r. Guru mengoreksi menguatkan, dan meluruskan pemahaman materi
siswa.
s. Kegiatan Akhir (10 menit)
t. Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran yang
telah dilaksanakan hari ini.
u. Siswa mengerjakan soal Posttest
v. Siswa melakukan refleksi atas pelajaran hari ini
w. Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam penutup.
S. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas I
Semester Gasal penerbit Viva Pakarindo
KTSP 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Media Pembelajaran :
LKS (Lembar Kerja Siswa)
gambar anggota tubuh
teks lagu “kepala pundak”
T. Penilaian
No. Ranah Bentuk
Penilaian
Teknik
penilaian
Instrumen
penilaian
Pedoman
Skoring
1.
Pengetahu
an
Isian
singkat Tertulis Soal tes isian Terlampir
2. Sikap Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
3.
Keterampi
lan Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
Mengetahui
Guru Kelas
NIP ..................................
Yogyakarta, 25 Oktober
2017
Mahasiswa,
Ayun Mugiarti
NIM: 141134203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 1. MATERI PELAJARAN
2. GAMBAR PANCA INDRA MANUSIA
Gambar: Panca indra manusia
Panca indera adalah lima organ tubuh manusia yang berfungsi untuk
menangkap rangsangan (sensor). Panca indra manusia terdiri dari mata, telinga,
hidung, lidah, dan kulit. Mata berguna sebagai alat penangkap cahaya. Telinga
berguna untuk menangkap rangsangan suara. Hidung bergunana untuk
menangkap rangsangan bau. Lidah berguna untuk menangkap rangasangan rasa
dari makanan. Kulit berguna sebagai alat peraba.
Indra merupakan alat tubuh yang memiliki fungsi untuk mengetahui
keadaan di luar. Manusia memiliki lima indera, sehingga sering disebut Panca
Indera (Depdiknas, 2014). Kelima indera manusia tersebut yaitu:
Gambar: panca indra penglihatan
6) Mata, berfungsi sebagai indera penglihatan, mata dapat melihat
lingkungan sekitarnya dengan cepat. Mata dapat berfungsi jika
mendapatkan rangsangan berupa cahaya.
Cara menjaga kesehatan mata:
5. Merawat mata dengan menghindari terlalu dekat dengan objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pada saat menonton TV, main game atau membaca buku tidak terlalu
dekat. Karena anak yang sering menonton TV terlalu dekat akan
berakibat matanya beresiko mengalami minus ketika tumbuh dewasa.
Hal ini berlaku juga untuk main game dan membaca buku.
6. Mengurangi penggunaan gadget
Jangan terlalu lama menggunakan komputer, TV atau main game.
Terlalu lama menonton TV dapat membuat mata tegang dan lelah.
7. Ketika melakukan kegiatan diluar ruangan seperti jalan raya sebainya
menggunakan pelindung mata seperti kaca mata dan helm berkaca.
8. Mengkonsumsi Vitamin A
Vitamin a banyak terkandung dalam wortel, alpukat, tomat dan
pepaya, dengan mengkonsumsi sayuran tersebut dapat membantu
menjaga mata agar tetap sehat.
Gambar :panca indra pencuman
7) Hidung, berfungsi sebagai indra pembau, hidung dapat mengidentifikasi
suatu objek berdasarkan aroma yang ditimbulkan. Hidung dapat
membedakan macam-macam bau. Bau harum dan bau busuk dapat tercium
jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung. Rangsangan yang
ditimbulkan uap zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang
merupakan indera pembau. Indera pembau terletak pada selaput lendir di
rongga hidung bagian atas. Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung
dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan
kotoran yang terbawa oleh udara yang kita hirup.
Cara merawat hidung:
4. Menjaga kebersihan hidung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
5. Menghindari asap rokok
6. Memakai masker ketika beraktivitas diluar ruangan.
Gambar :panca indra peraba
8) Kulit, kulit merupakan indera peraba, kulit berfungsi untuk menerima
rangsangan pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba. Ujung-
ujung saraf peraga bertugas untuk meneruskan rangsangan ke otak.
Dengan demikian kita dapat merasakan kasar halusnya permukaan benda,
panas, dingin, dan nyeri. Bagian kulit yang palaing peka adalah ujung jari.
dengan kulit kita dapat membedakan kasar, halus, dingin, dan panas.
Cara merawat tangan/ kulit:
Tidak memegang benda atau cairan panas dan berbahaya secara langsung
Gambar : panca indra pendengaran
9) Telinga, merupakan indera pendengaran. Dengan telinga kita bisa
mengidentifikasi bermacam-macam bunyi yang ada disekitar.
Cara merawat telinga:
Tidak mendengarkan suaraa terlalu keras, apabila terjadi infeksi
membutuhkan penanganan dokter ahli..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar: panca indra perasa
10) Lidah, merupakan indera perasa, lidah dapat merespon berbagai rasa
seperti asam, asin, manis, pahit dan sebagainya. Ujung lidah berguna
untuk mengecap rasa manis, tengah belakang lidah (pangkal lidah) untuk
mengecap rasa pahit, lidah belakang untuk mengecap rasa asam, tepi lidah
untuk mengecap rasa asin.
Cara merawat lidah:
4. Dibersihakan dengan berkumur menggunakan air
5. Memperhatikan jenis makanan, tidak memakan makanan ketika masih
panas
6. Membiasakan menyikat gigi dan berkumur setelah makan..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Rubrik Penilaian
Pengetahuan
Indikator 1.1.1 Mengenal Panca Indra Manusia.
1.1.2 Mengetahui fungsi panca indra manusia.
1.1.3 Mengetahui cara merawat panca indra manusia dan
membiasakannya.
Teknik Penilaian Tes tertulis
Instrumen Soal isian sisngkat
SOAL PRETEST
MATERI PANCA INDRA MANUSIA
Nama :
Kelas :
1. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
2. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
3. Kita dapat merasakan rasa asin pada garam, rasa manis pada gula, rasa
asam pada jeruk dengan menggunakan alat indra yaitu......
4. Gambar alat indra diatas memiliki fungsi ........
5. Jika kita mencelupkan tangan kita pada gelas yang berisi es maka akan
terasa.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
6. Menghindari asap rokok akan menjaga kesehatan............
7. Tidak menyentuh benda panas dan secara langsung adalah cara
menjaga kesehatan alat indra........
8. Menggunakan masker atau penutup hidung adalah cara untuk menjaga
kesehatan alat indra.........
9. Menggunakan kaca mata atau halm berkaca saat beraktivitas diluar
ruangan adalah cara menjaga kesehatan alat indra.....
10. Mengkonsumsi sayauran wortel, tomat, alpukat, pepaya adalah cara
menjaga kesehatan alat indra.......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kunci Jawaban soal pretest
1. Telinga
2. Mata
3. Lidah
4. Penciuman
5. Dingin
6. Hidung
7. Kulit
8. Hidung
9. Penglihatan
10. Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
SOAL POSTTEST
MATERI PANCA INDRA MANUSIA
Nama :
Kelas :
1. Alat indera kita terdidi dari, hidung, mata, telinga, kulit dan.........
2. Kita dapat membedakan panjang dan pendek dengan menggunakan alat
indra kita yaitu............
3. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
4. Bermaian game pada gadet terlalu lama tidak baik untuk kesehatan..........
5. Kita dapat mencium bau bunga yang wangi, dan bau ikan yang amis
dengan menggunakan alat indra kita yaitu........
6. Sikat gigi harus kita lakukan paling sedikit ...... kali sehari.
7. Mendengarkan musik yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan
pada.......
8. Menggunakan masker atau penutup hidung adalah cara untuk menjaga
kesehatan alat indra.........
9. Tidak memakan makanan ketika masih panas adalah cara menjaga
kesehatan alat indra.........
10. Mengkonsumsi sayauran wortel, tomat, alpukat, pepaya adalah cara
menjaga kesehatan alat indra.......
11. Gambar alat indra diatas memiliki fungsi.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kunci Jawaban soal Posttest
1. Panca indra manusia
2. Peraba
3. Telinga
4. Mata
5. Penciuman
6. Dua
7. Telinga
8. Penciuman
9. Perasa
10. Mata
11. Merasakan rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5. Penilaian
Rubrik Penilaian
4. Rubrik Penilaian Kognitif (Soal Postest dan Pretest)
No Nama Nilai
1
2
3
4
5
dst
Keterangan :
Jawaban benar : skor 1
Jumlah soal : 10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh x 10
Jumlah skor maksimal
5. Rubrik Penilaian Sikap
Kriteria Bagus Sekali (3) Baik (2) Cukup (1)
Mengharg
ai
Selalu
menghargai
teman saat teman
sedang berbicara.
Kadang-kadang
menghargai teman
saat teman sedang
berbicara.
Tidak dapat
menghargai teman
saat teman yang
sedang berbicara.
Bekerjasa
ma
Mampu
bekerjasama
dengan baik
dengan teman
satu kelompok
Mampu bekerjasama
dengan teman satu
kelompok
Tidak mampu
bekerjasama dengan
teman satu kelompok
Mengutar
akan
pendapat
Siswa
mengutarakan
pendapat saat
sedang diskusi
kelompok.
Siswa kadang-
kadang
mengutarakan
pendapat saat sedang
diskusi kelompok.
Siswa tidak pernah
mengutarakan
pendapatnya saat
sedang diskusi
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Rubrik Penilaian
No Nama Nilai
1
2
3
4
5
dst
Pedoman Penilaian
Nilai =
x 100
6. Rubrik Penilaian Keterampilan
No Aspek yang
dinilai
Skor
3
Sangat baik
2
Baik
1
Cukup
2. Mempersentasi
kan hasil
diskusi di
depan kelas
Siswa mampu
mempersentasik
an hasil diskusi
secara
bergantian,
dengan tepat,
dan serius
Siswa mampu
mempersentasik
an hasil diskusi
tidak secara
bergantian,
dengan tepat,
dan serius
Siswa mampu
mempersentasikan
hasil diskusi tidak
secara bergantian,
dengan kurang tepat,
dan serius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lembar Observasi
No Nama Nilai
1
2
3
4
5
dst
Pedoman Penilaian
Nilai =
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LIRIK LAGU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 5. Lembar Validasi Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6 Lembar Validasi RPP
Guru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Guru 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 7 Rekapitulasi Validasi RPP
No Indikator Nilai Validator
1 2
I Perumusan Indikator keberhasilan belajar
1 Kelengkapan rumusan indikator 4 4
2 Kesesuain dengan kompetensi belajar 4 3
II Pemilihan materi pembelajaran
1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 4 4
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3 4
3 Keruntutan dan sistematika materi 4 3
4 Kesesuaian alokasi waktu 4 4
III Kegiatan pembelajaran
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan kompetensi
(tujuan) pembelajaran
4 4
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi
pembelajaran
4 4
3 Kesesuaiam metode pembelajaran dengan karakteristik
peserta didik
3 4
4 Kelengkapan langkah-langkah setiap tahapan
pembelajaran
4 3
IV Penilaian hasil belajar
1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang
ingin dicapai
4 4
2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir,
tindak lanjut)
4 4
3 Kelengkaapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) 4 4
V Penggunaan bahasa tulis
1 Ketepatan ejaan 4 3
2 Ketepatan pilihan kata 3 4
3 Kebakuan struktur kalimat 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4 4
Skor 65 64
Rerata 3,82 3,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 8 Data Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 9. Data Soal Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 10. Data Hasil Uji Validitas Soal Pretest
Nomor Soal r hitunng SPSS r tabel Validasi
1 0,271 0,361 Tidak Valid
2 0,505 0,361 Valid
3 0,584 0,361 Valid
4 0,464 0,361 Valid
5 0,124 0,361 Tidak Valid
6 0,115 0,361 Tidak Valid
7 0,478 0,361 Valid
8 0,146 0,361 Tidak Valid
9 0,667 0,361 Valid
10 0,053 0,361 Tidak Valid
11 0,171 0,361 Tidak Valid
12 0,667 0,361 Valid
13 0,301 0,361 Tidak Valid
14 0,784 0,361 Valid
15 0,028 0,361 Tidak Valid
16 0,028 0,361 Tidak Valid
17 0,563 0,361 Valid
18 0,309 0,361 Tidak Valid
19 0,596 0,361 Valid
20 0,383 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 11. Data Hasil Uji Validitas Soal Posttest
Nomor Soal r hitung SPSS r tabel Validasi 0,05
1 0,515 0,361 Valid
2 0,363 0,361 Valid
3 0,265 0,361 Tidak Valid
4 0,504 0,361 Valid
5 0,066 0,361 Tidak Valid
6 0,226 0,361 Tidak Valid
7 0,199 0,361 Tidak Valid
8 0,373 0,361 Valid
9 0,329 0,361 Tidak Valid
10 0,539 0,361 Valid
11 0,489 0,361 Valid
12 0,241 0,361 Tidak Valid
13 0,432 0,361 Valid
14 0,416 0,361 Valid
15 0,372 0,361 Valid
16 0,020 0,361 Tidak Valid
17 0,366 0,361 Valid
18 0,326 0,361 Tidak Valid
19 0,514 0,361 Valid
20 0,154 0,361 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 12. Hasil Belajar Soal Pretest
Daftar nilai pretest kelas eksperimen dan kels kontrol
Nama kelas
eksperimen
Nilai Nama kelas
kontrol
Nilai
Dissy 60 Asyfa 70
Angga 60 Diajeng 50
Krisna 70 Acha 60
carista 60 Anasti 70
Enggi 50 Abi 60
Aska 60 Aprilia 80
Ayas 70 Almira 50
Haura 80 Haikal 70
Agas 80 Lala 70
Inta 100 Nabila 50
Keyla 60 Radit 70
Zaza 70 Rafa 60
pasya 50 Aim 50
Sofi 60 Faiza 60
Sekar 80 Alif 50
Favian 70 Ata 70
Najwa 80 Farah 70
Noval 70 Awa 60
Tores 100 Otty 70
Devin 70
Abim 80
Arya 50
Jumlah 1330 1390
Rerata 66,5 63,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 13. Hasil Belajar Soal Posttest 1
Daftar nilai pretest kelas eksperimen dan kels kontrol
Nama kelas
eksperimen
Nilai Nama kelas
kontrol
Nilai
Dissy 90 Asyfa 90
Angga 72 Diajeng 54
Krisna 72 Acha 63
carista 90 Anasti 90
Enggi 81 Abi 72
Aska 90 Aprilia 72
Ayas 72 Almira 90
Haura 72 Haikal 54
Agas 81 Lala 54
Inta 90 Nabila 45
Keyla 90 Radit 45
Zaza 90 Rafa 63
pasya 90 Aim 54
Sofi 90 Faiza 72
Sekar 100 Alif 54
Favian 90 Ata 72
Najwa 100 Farah 54
Noval 81 Awa 81
Tores 100 Otty 63
Devin 54
Abim 81
Arya 45
Jumlah 1641 1422
Rerata 86,36 64,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 14. Hasil Belajar Soal Posttest 2
Daftar nilai pretest kelas eksperimen dan kels kontrol
Nama kelas
eksperimen
Nilai Nama kelas
kontrol
Nilai
Dissy 81 Asyfa 65
Angga 63 Diajeng 36
Krisna 72 Acha 63
carista 81 Anasti 54
Enggi 45 Abi 54
Aska 54 Aprilia 63
Ayas 63 Almira 72
Haura 63 Haikal 27
Agas 72 Lala 72
Inta 81 Nabila 36
Keyla 90 Radit 54
Zaza 81 Rafa 63
pasya 72 Aim 65
Sofi 90 Faiza 63
Sekar 81 Alif 72
Favian 81 Ata 54
Najwa 81 Farah 54
Noval 63 Awa 36
Tores 63 Otty 54
Devin 36
Abim 63
Arya 54
Jumlah 1521 1210
Rerata 76,05 52,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 15. Hasil Uji Reliabilitas
1.Reliabilitas Pretest soal valid
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.818 10
2. Reliabilitas Postets soal valid
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.693 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas
1. Pretest
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai eksperimen .184 19 .089 .897 19 .043
kontrol .219 22 .007 .879 22 .012
a. Lilliefors Significance Correction
2. Postest 1
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai eksperimen .282 19 .000 .854 19 .008
kontrol .217 22 .008 .900 22 .029
a. Lilliefors Significance Correction
3. Postest 2
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai eksperimen .232 19 .008 .912 19 .081
kontrol .268 22 .000 .811 22 .001
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 17. Hasil Uji Homogenitas
Ranks
kelas N Mean Rank Sum of Ranks
nilai eksperimen 19 23.89 454.00
kontrol 22 18.50 407.00
Total 41
Test Statisticsa
nilai
Mann-Whitney U 154.000
Wilcoxon W 407.000
Z -1.492
Asymp. Sig. (2-tailed) .136
a. Grouping Variable: kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 18. Hasil Uji Selisih Skor
Uji selisih skor pretest dan postest 1 dengan analisis IBM SPSS statistics 16.0
Mann Whitney
Ranks
kelas N Mean Rank Sum of Ranks
nilai eksperimen 19 25.74 489.00
kontrol 22 16.91 372.00
Total 41
Test Statisticsa
nilai
Mann-Whitney U 119.000
Wilcoxon W 372.000
Z -2.360
Asymp. Sig. (2-
tailed) .018
a. Grouping Variable: kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 19. Hasil Uji Peningkatan Skor
Hasil uji peningkatan skor menggunakan analisis IBM SPSS statistic 16.0 tipe
Wilcoxon:
1. Kelas Eksperimen
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postest1 - kelas Negative Ranks 2a 4.50 9.00
Positive Ranks 16b 10.12 162.00
Ties 1c
Total 19
a. postest1 < kelas
b. postest1 > kelas
c. postest1 = kelas
Test Statisticsb
postest1 - kelas
Z -3.344a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
2. Kelas Kontrol
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postest1 - kelas Negative Ranks 8a 14.38 115.00
Positive Ranks 14b 9.86 138.00
Ties 0c
Total 22
a. postest1 < kelas
b. postest1 > kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postest1 - kelas Negative Ranks 8a 14.38 115.00
Positive Ranks 14b 9.86 138.00
Ties 0c
Total 22
a. postest1 < kelas
c. postest1 = kelas
Test Statisticsb
postest1 - kelas
Z -.374a
Asymp. Sig. (2-tailed) .709
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 20. Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan ini menggunakan analisis IBM SPSS statistic 16
tipe Wilcoxon:
1. Kelas Eksperimen
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest - Posttest Negative Ranks 16a 10.12 162.00
Positive Ranks 2b 4.50 9.00
Ties 1c
Total 19
a. Pretest < Posttest
b. Pretest > Posttest
c. Pretest = Posttest
Test Statisticsb
Pretest -
Posttest
Z -3.344a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Perhitungan Manual
=
√
=−3 344
√
= −0 50
= 0 25
Presentase = 0.2599 x 100% = 25.99%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 21. Hasil Uji Retensi Besar Pengaruh Perlakuan
Uji retensi besar pengaruh perlakuan diambil dari data pretest1 dan posttest 2
1. Kelas Eksperimen
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postest2 - postest1 Negative Ranks 16a 8.50 136.00
Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 3c
Total 19
a. postest2 < postest1
b. postest2 > postest1
c. postest2 = postest1
Test Statisticsb
postest2 -
postest1
Z -3.591a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
2. Kelas kontrol
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postest2 - postest1 Negative Ranks 14a 10.93 153.00
Positive Ranks 5b 7.40 37.00
Ties 3c
Total 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
a. postest2 < postest1
b. postest2 > postest1
c. postest2 = postest1
Test Statisticsb
postest2 -
postest1
Z -2.363a
Asymp. Sig. (2-tailed) .018
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 22. Soal Pretest Penelitian
SOAL PRETEST
MATERI PANCA INDRA MANUSIA
Nama :
Kelas :
1. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
2. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
3. Kita dapat merasakan rasa asin pada garam, rasa manis pada gula, rasa
asam pada jeruk dengan menggunakan alat indra yaitu......
4. Gambar alat indra diatas memiliki fungsi ........
5. Jika kita mencelupkan tangan kita pada gelas yang berisi es maka akan
terasa.....
6. Menghindari asap rokok akan menjaga kesehatan............
7. Tidak menyentuh benda panas dan secara langsung adalah cara
menjaga kesehatan alat indra........
8. Menggunakan masker atau penutup hidung adalah cara untuk menjaga
kesehatan alat indra.........
9. Menggunakan kaca mata atau halm berkaca saat beraktivitas diluar
ruangan adalah cara menjaga kesehatan alat indra.....
10. Mengkonsumsi sayauran wortel, tomat, alpukat, pepaya adalah cara
menjaga kesehatan alat indra.......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 23. Kunci Jawaban Soal Pretest Penelitian
Kunci Jawaban soal pretest
1. Telinga
2. Mata
3. Lidah
4. Penciuman
5. Dingin
6. Hidung
7. Kulit
8. Hidung
9. Penglihatan
10. Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 24. Soal Posttest Penelitian
SOAL POSTTEST
MATERI PANCA INDRA MANUSIA
Nama :
Kelas :
1. Alat indera kita terdidi dari, hidung, mata, telinga, kulit dan.........
2. Kita dapat membedakan panjang dan pendek dengan menggunakan
alat indra kita yaitu............
3. Gambar alat indra dibawah ini adalah gambar .......
4. Bermaian game pada gadet terlalu lama tidak baik untuk
kesehatan..........
5. Kita dapat mencium bau bunga yang wangi, dan bau ikan yang amis
dengan menggunakan alat indra kita yaitu........
6. Sikat gigi harus kita lakukan paling sedikit ...... kali sehari.
7. Mendengarkan musik yang terlalu keras dapat menyebabkan
kerusakan pada.......
8. Menggunakan masker atau penutup hidung adalah cara untuk menjaga
kesehatan alat indra.........
9. Tidak memakan makanan ketika masih panas adalah cara menjaga
kesehatan alat indra.........
10. Mengkonsumsi sayauran wortel, tomat, alpukat, pepaya adalah cara
menjaga kesehatan alat indra.......
11. Gambar alat indra diatas memiliki fungsi.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 25. Kunci Jawaban Soal Posttest Penelitian
Kunci Jawaban soal Posttest
1. Panca indra manusia
2. Peraba
3. Telinga
4. Mata
5. Penciuman
6. Dua
7. Telinga
8. Penciuman
9. Perasa
10. Mata
11. Merasakan rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 26. Pekerjaan Siswa Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 27. Pekerjaan Siswa Soal Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 28. Pekerjaan Siswa Soal Posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 29. Hasil Observasi
Hasil observasi dikelas
Objek yang diamati Jawaban Catatan
Ada media pembelajaran
yang diletakan di kelas
untuk pembelajaran IPA
Tidak -
Media pembelajaran layak
untuk digunakan dalam
pembelajaran
tidak -
Guru menggunakan media
pembelajran untuk
menjelaskan materi
pembelajran IPA
Tidak Dalam menjelaskan materi guru
menggunkan metode ceramah dan
menuliskan materi di papan tulis
Guru menguasai cara
menggunkan media
pembelajaran
tidak Guru tidak menggunkan media
pembelajaran ketika mengajar di
kelas
Siswa dapat menggunakan
media pembelajran secara
mandiri
Tidak Siswa menggunakan LKS dan buku
paket
Siswa mengalami kesulitan
ketika mengikuti pelajaran
IPA dikelas
Ya Siswa tidak mampu menjawab
pertanyaan guru seputar materi yang
diajarakan
Siswa mengalami kesulitan
ketika mengerjakan soal
IPA
Ya Siswa tida mampu mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 30. Hasil Wawancara
1. Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Topik Pertanyaan Hasil wawancara
Informasi berkaitan dengan sekolah Sekolah belum pernah pernah
mendapatakan piagam atau penghargaan
dalam olimpiade IPA. Biasanya hanya
sampai tingkat kecamatan saja
Ketersedian Media Pembelajaran di
sekolah
a. Media pembelajran IPA
yang sudah ada di sekolah
b. B. Pengadaan media
pembelajaran IPA di
sekolah
c. Perawatan Media
Pembelajaran IPA di
sekolah
Ada beberapa media pembelajran di sekolah
yang meliputi tata surya, kerangka manusia
dsb. Yang lebih sering digunakan oleh
siswa kelas atas, untuk kelas bawah belum
menggunakan media. Pengadaan media
tersebut diadakan oleh pemerintah secara
berkala. Dalam perawatan media dilakukan
secara standar seperti pembersihan yang
rutin dan perawatan yang benar.
Penggunaan Media Pembeljaran
IPA dalam pembelajaran
Untuk kelas atas media pembeljaran sering
digunakan, akan tetapi penggunaan media
pada kelas bawah sangat minim hanya
sebatas gambar, poster yang di tempel di
sekolah.
Penelitian yang pernah dilakukan
di sekolah berkaitan dengan media
pembelajaran
Belum ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
2. Hasil wawancara terhadap guru
Topik Pertanyaan Hasil Wawancara
Ketersediaan media pembelajaran
di kelas
Tidak ada media pembelajaran IPA yang
tersedia
Penggunaan media pembelajaran
IPA dalam proses pembelajaran
Belum ada media pembelajaran yang
digunakan dala kelas , saya sering
menggunakan benda konkrit yang ada
disekitas untuk dijadikan media
pembelajaran. Namun untuk IPA belum ada
media yang digunkan hanya sebatas gambar-
gambar yang di tempel
Kesulitan yang dialami guru
dalam menyampaiakan materi
pelajaran IPA
Guru mengalami kesulitan menyampaikan
pembeljaran ketika tidak menggunkan media
pembelajaran untuk menjelaskan materi
yang disampaikan. Terutama tentang materi
tubuh manusia karena materi tersebut di
anggap abstrak.
Kesulitan yang dialami siswa
dalam pelajaran IPA
Mayoritas dari siswa dikelas mengalami
kesulitan dalam memahmi materi yang
bersifat hafalan terutama dalam menghafat
nama atau istilah. Mungkin apabila
menggunkan media dapat membuat siswa
lebih berantusisas untuk belajar.
Usaha yang dilakukan guru untuk
mengatasi kesulitan tersebut
Guru menjelaskan kembali penjelasdan yang
telah disampaikan untuk mengatasi kesulitan
yang dialami siswa. Dengan mengulang
menjelaskan materi tersebut, siswa menjadi
terbantu memahami materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
3. Hasil wawancara dengan siswa
Topik pertanyaan Hasil wawancara
Tanggapan terhadap pembeljaran IPA
yang selama ini terjadi
Pelajaran IPA sangat membosankan,
tidak seperti pelajaran matematika yang
menghitung bisa mengunakan benda-
benda
Penggunaan media pemeblajaran dalam
pelajaran IPA
Tidak ada
Kesulitan belajar yang dialami siswa
dalam pembelajaran IPA
Banyak sekali, mudah lupa dan sulit
mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 31. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
RIWAYAT HIDUP
Ayun Mugiarti adalah anak pertama dari pasangan bapak
Warsono dan ibu Warsiti. Lahir di Banyumas pada tanggal 25
April 1995. Pendidikan diawal dimulai di TK Pertiwi Desa
Kaliputih 2000-2002. Pendidikan sekolah dasar diperoleh di SD
N Kaliputih hingga lulus pada tahun 2008. Pendidikan
menengah pertama diperoleh di SMP N 2 Purwojati hingga
lulus pada tahun 2011. Pendidikan menengah atas diperoleh di
SMA N Rawalo hingga lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014, peneliti tercatat
sebagai mahasiwa prosgram studi pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh
pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai kegiatan di luar perkuliahan
diantaranya:
1. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I (PPKM I) 2015
2. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa II (PPKM II) 2015
3. Peserta dalam Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2015
4. Peserta Inisiasi FKIP Sanata Dharma 2014
5. Anggota Divisi Keamanan “USD Speak UP” 2016
6. Peserta dalam kegiatan “Kuliah Umum Pendidikan Berbasis Regional
Montessori” 2015
7. Peserta dalam Desiminasi hasil magang “Metode Montessori” PGSD 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI