pengaruh pengetahuan pedagang tentang produk...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGETAHUAN PEDAGANG TENTANG PRODUK
PERBANKAN SYARIAH DALAM MENINGKATKAN MINAT
MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Pedagang
Pasar Simpang Pulai Jambi)
SKRIPSI
Di Ajukan Untuk Melengkapi Syarat – Syarat Guna Memperoleh Gelar
Serjana Strata (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh :
ADIBAH MARDIAH
SES.141203
JURUSAN EKONOMI ISLAM/MANAJEMEN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
TAHUN 2018
ii
iii
iv
v
MOTTO
ض رأ ا في الأ م ات و او م ا في الس له م ل و
حيط ا م ء يأ ش ل ك ب ه الل ان ك و
Artinya: Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi, dan (penegetahuan) Allah meliputi segala sesuatu. “(QS. An-
Nisa : 126)1
1QS. An-Nisa: 126
vi
PERSEMBAHAN
Sebagai ucapan terima kasih, cinta dan kasih sayang yang tulus, kupersembahkan
skripsi ini Untuk:
Sebuah persembahan bhakti bagi kedua orangtuaku tercinta, Ibunda Terhebatku
(Sriwati), Ayah Terhebatku (Bul Efendi), dan juga kakak ku Tersayang (Khairil
Anam, ihyaruddin,Ririana yang telah membiyai pendidikan saya selama ini dan
membiayai seluruh kebutuhan saya ) kakak-kakak iparku yang tersayang (Novi,
Lisa, indra) dan adikku tercinta (fitri), dan terimakasih buat kakanda ku yang
selama ini udah menyemangati aku ( Bisri Altasrip),Untuk setiap tetes keringat
dan lantunan doa yang tiada henti dengan tulus kalian curahkan selama ini, terima
kasih juga untuk kasih sayang, nasehat dan dukungan nya dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pengetahuan pedagang
pasar simpang pulai jambi tentang produk perbankan syari’ah dan minat
menggunakan jasaperbankan syariah dan untuk mengetahui besaran Pengaruh
pengetahuan pedagang pasar simpang Pulai Jambi tentang produk perbankan
syari’ah terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah. Jenis dan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang diperoleh melalui hasil kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah
Pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi yang menjadi sampel atau responden
dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
pedagang pasar simpang pulai jambi yang berjumlah 76 orang. Berdasarkan
hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka digunakan metode
analisis descriptive yakni suatu analisis untuk melihat pengaruh-pengaruh
pengetahuan pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi tentang produk perbankan
syari’ah terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah. Uji validitas
digunakan untuk menguji keabsahan butir instrument penelitian, sebab suatu
instrumen penelitian yang valid mempengaruhi validitas tinggi, sebaliknya
suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah, Uji
reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan butir instrument penelitian,
pengujian reliabilitas terhadap butir instrument penelitian yang reliabel jika
nilai cronbach alpha di atas 0,60.Analisis regresi linear, suatu analisis untuk
menguji signifikansi pengaruh pengetahuan pedagang Pasar Simpang Pulai
Jambi tentang produk perbankan syari’ah terhadap minat menggunakan jasa
perbankan syariah.
Kata Kunci : Pengetahuan Pedagang, dan minat pedagang
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu di berikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa iringan
sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Pengruh Pengetahuan Pedagang Tentang Produk
Perbankan Syariah Dalam Meningkatkan Minat Menggunakan Jasa
Perbankan Syariah (Studi Pada Pedagang Pasar Simpang Pulai jambi)”
disusun untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program Sarjana Ekonomi
Syariah Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan
dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam
penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan
dan bimbingan dari pembimbing I yaitu Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS., M.Ag dan
bapak pembimbing II Drs. Badaruddin, M.Sy maka skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu hal yang pantas penulis ucapkan kata terimakasih,
maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA., selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii
NOTA DINAS ...................................................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Batasan Masalah ............................................................................... 7
C. Perumusan Masalah ........................................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 7
E. KerangkaTeori ................................................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 30
BAB II METODE PENELITIAN .................................................................... 32
A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 32
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 32
C. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 33
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 35
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 35
F. Populasi dan Sampel....................................................................... 37
G. Uji Coba Statistik / Instrumen ........................................................ 37
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39
I. Hipotesis ......................................................................................... 41
J. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 41
K. Sistem Matika Penulisan ................................................................ 42
xi
BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN ............................................ 44
A. Letak Geografis .............................................................................. 44
B. Sejarah Singkat Pasar Tradisional Simpang Pulai .......................... 44
C. Keadaan dan Aktifitas Pasar ........................................................... 46
D. Akses Menuju Pasar ....................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 52
A. Data Karakteristik Responden ........................................................ 52
B. Hasil Analisis Data ......................................................................... 53
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 60
A. Kesimpulan .................................................................................. 60
B. Saran ............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Pedagang Pasar Simpang Pulai Berdasarkan Jenis Usaha ................. 4
Tabel 2 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah .................................... 21
Tabel 3 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil .............................................................. 22
Tabel 4 Definisi Operasional dan Indikator ........................................................... 36
Tabel 5 Responden Berdasarkan Usia.................................................................... 52
Tabel 6 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................... 53
Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Pengetahuan ........................................... 54
Tabel 8 Hasil Perhitungan Uji Validitas Minat ...................................................... 55
Tabel 9 Hasil Pengujian Uji Realibilitas Pengetahuan .......................................... 56
Tabel 10 Hasil Pengujian Linier Sederhana ........................................................... 57
Tabel 11 Hasil Pengujian T .................................................................................... 58
Tabel 12 Hasil Uji Determinasi (R Square) ........................................................... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di negara maju.
Masyarakat di negara maju sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank
dianggap sebagai suatu lembaga keuangan yang aman dalam melakukan
berbagai macam aktivitas keuangan. Bank merupakan salah satu lembaga yang
mempunyai peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu
negara, bahkan pertumbuhan bank di suatu negara dipakai sebagai ukuran
pertumbuhan perekonomian negara tersebut.2
Layaknya dalam suatu perekonomian apapun, sistem ekonomi yang
dipakai hubungan antara pihak yang melakukan kegiatan ekonomi akan berakhir
dengan transaksi. Dalam sistem ekonomi yang berparadigma Islam, transaksi
senantiasa harus dilandasi oleh aturan hukum Islam.
Perbankan Islam memberikan layanan bebas bunga kepada para
nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk
transaksi. Islam melarang kaum muslimin menarik atau membayar bunga (riba).
Pelarangan inilah yang membedakan sistem perbankan Islam dengan sistem
perbankan konvensional. Secara teknis, riba adalah tambahan pada jumlah
pokok pinjaman dan jumlah pinjamannya.3
2 Ismail, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), h.1 3 Latifa M. Alqaoud dan Mervyn K. Lewis, Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2001), hal. 11
2
Bank-bank Islam dikembangkan berdasarkan prinsip yang tidak
membolehkan pemisahan antara hal yang temporal (keduniaan) dan keagamaan.
Prinsip ini mengharuskan kepatuhan kepada syari’ah sebagai dasar dari semua
aspek kehidupan.4
Bank syari’ah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi mempelancar
mekanisme ekonomi disektor rill melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual
beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana
dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan nilai-nilai syari’ah.
Di Kota Jambi Perbankan Syariah sudah mulai berkembang, terbukti
dengan adanya Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah,
BTPN Syariah, Bank 9 Jambi Syariah dan Bank Mega Syariah. Dengan
berkembangnya bank-bank syari’ah di Kota Jambi menandai akan semakin luas
lagi perkembangan perbankan syari’ah di Indonesia. Pada umumnya bank
syari’ah sudah banyak diminati masyarakat terutama pedagang Simpang Pulai
Jambi.
Jadi, untuk meningkatkan perbankan syariah di Kota Jambi atau pun
dikalangan masyarakat supaya bank syriah lebih dikenal dan lebih unggul atau
maju di mata mereka, perlu adanya usaha yang kuat dari pihak perbankan syariah
selain dari harus promosi yang baik juga harus merubah pandangan masyarakat
tentang bank syariah selama ini.
4 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), hal. 200
3
Kebanyakan masyarakat memang sudah mengetahui apa itu bank syariah,
tetapi mereka tidak tahu produk-produk yang ditawarkan bank syariah, sehingga
masyarakat yang tidak tahu istilah produk-produk bank syariah tentunya tidak
akan berminat untuk menggunakan jasa bank syariah, karena mereka
menganggap, bahwa fasilitas penunjang yang diberikan masih kalah dengan
fasilitas yang ditawarkan oleh bank konvensional, kecuali orang yang
mempunyai keingnginan kuat menabung pada bank syariah dikarenakan
menghindari unsur riba.5 Pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang bank
syariah juga akan mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai bank syariah
itu sendiri. Secara mudahnya, pandangan masyarakat terhadap bank syariah
tergantung dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan tentang bank
syariah rendah maka dalam memandang bank syariah pastinya rendah pula.6
Berdasarkan observasi awal peneliti di Pasar Simpang Pulai Kota Jambi
diketahui, bahwa Pasar Simpang Pulai banyak pedagang menjual beragam
kebutuhan masyarakat tidak hanya sayur mayur saja, namun terdapat juga
pedagang yang menjual sembako serta terdapat toko grosiran sembako sebagai
penyalur bagi pedagang kecil, selain itu juga terdapat toko yang menjual
peralatan rumah tangga dan pedagang pakaian dengan jumlah pedagang
mencapai 76 orang, dengan rincian sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
5 Wawancara awal dengan beberapa pedagang pada Pasar Simpang Pulai pada tanggal 23
Desember 2017 6 Latifa M. Alqaoud dan Mervyn K. Lewis, Op.Cit
4
Tabel 1
Data Pedagang Pasar Simpang Pulai berdasarkan Jenis Usaha
No Jenis Usaha Jumlah Pedagang Keterangan
1 Sayur Mayur 31
2 Sembako Kecil 11
3 Sembako Besar 9
4 Pakaian 8
5 Kaki Lima 7
6 Peralatan Rumah Tangga 2
7 Bangunan 1
8 Dan lain-lain 7
Sumber : Pengurus Pasar Simpang Pulai Jambi, 2018
Hasil wawancara diketahui, bahwa minat pedagang dalam menggunakan
jasa perbankan syariah cukup baik, hal ini terlihat dari adanya perhatian dan
kesadaran masyarakat terhadap produk perbankan syariah yang ditawarkan
perbankan, dimana mereka mulai perhatian pada jasa perbankan yang tidak
menggunakan bunga dalam kegiatan usahanya, selain itu adanya sikap dari
pedagang yang mencoba mencari informasi terhadap produk perbankan syariah.
Salah satu faktor paling mendasar dalam mengembangkan produk
perbankan syariah di kalangan masyarakat adalah pengetahuan. Pengetahuan
merupakan pengalaman aktual yang tersimpan dalam kesadaran manusia.
Pengetahuan adalah informasi, informasi bisa diperoleh melalui berbagai media,
seperti iklan pada majalah, televisi, koran, radio, pamphlet, bahkan bisa juga
5
melalui pengalaman seseorang.7 Pengetahuan sangat penting sebagai referensi
utama bagi masyarakat dalam menimbulkan minat membeli atau menggunakan
suatu produk, termasuk di dalamnya adalah produk perbankan syariah.8
Umumnya pedagang pada Pasar Simpang Pulai beragama Islam, meskipun
terdapat beberapa pedagang sayur yang berasal dari etnis suku batak dan
beragama non Muslim. Mengingat dengan perkembangan bank syariah di Kota
Jambi, maka sejauh mana pengaruh pengetahuan mengetahui dan memahami
produk-produk bank syariah terutama pedagang yang berada di Simpang Pulai
Jambi. Berdasarkan wawancara awal peneliti dengan beberapa pedagang di
pasar Simpang Pulai Kota Jambi diperoleh informasi bahwa minat pedagang
untuk menggunakan jasa perbankan syariah cukup tinggi, hal ini dikarenakan
bank syariah tidak menggunakan bunga, hanya saja pedagang belum mengetahui
secara detail produk yang ditawarkan perbankan syariah tersebut.9
Penelitian mengenai pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap produk
perbankan syariah penting dilakukan, karena sesungguhnya tampilan perilaku
seseorang itu adalah sebagai produk dari respon atas stimuli sensual. Dalam
kontek yang lebih spesifik, perilaku masyarakat (nasabah) yang berkaitan
dengan minat menggunakan produk, sesungguhnya akan sangat dipengaruhi dan
ditentukan oleh pengaruh pengetahuan mereka tentang apa dan bagaimana
produk bank syari’ah itu.
7 https://www.kompasiana.com/ahmadzamronikbm/pesantren-merupakan-lahan-
pengembangan-ekonomi-islam. 8Ibid 9Ibid.
6
Penelitian tentang perilaku, karakteristikdan persepsi masyarakat terhadap
perbankan syari’ah, khususnya di Indonesia masih sangat terbatas. Namun
penelitian pendahuluan yang dilakukan Wibisana di Jawa Timur secara
sederhana dapat memberikan gambaran yang lebih empiris tentang perilaku dan
persepsi masyarakat terhadap perbankan syari’ah. Penelitian tersebut juga
menunjukkan adanya keberagaman persepsi masyarakat terhadap bank syari’ah.
Pemahaman tentang bunga bank, menunjukkan bahwa sebagian besar (55%)
masyarakat (responden) mengatakan halal dalam transaksi pada perbankan
syariah. Persepsi tersebut didukung oleh sebagian ulama dan santri yang
mengatakan bahwa bunga bank hukumnya halal. Dari seluruh responden yang
berjumlah 60 orang, hanya 10% yang mengatakan haram untuk digunakan,
selebihnya mengatakan subhat dan tidak tahu. Temuan di atas sebetulnya tidak
jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Lembaga
Penelitian IPB tentang persepsi masyarakat terhadap bank syari’ah di Jawa
Barat.10
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengangkat
sebuah penelitian yang berjudul: “PENGARUH PENGETAHUAN
PEDAGANG TENTANG PRODUK PERBANKAN SYARI’AH DALAM
MENINGKATKAN MINAT MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN
SYARIAH (Studi Pada Pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi).”
10 M. Yusuf, Wibisana, Iwan Triyuwono, Nurkholis, A. Erani Yustika, “Studi Pendahuluan
Persepsi Masyarakat tentang Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah”, Malang: Centre for Business and
Islamic Economics Studies – Faculty of Economics Brawijaya University dan Bank Indonesia
Jakarta, 1999, hlm. 10
7
B. Batasan Masalah
Agar peneliti ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah
yang akan diteliti. Penelitian ini di fokuskan pada pengaruh pengetahuan
pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi tentang produk perbankan syari’ah
terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan latar belakang masalah
yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan permasalahan, yakni:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi
tentang produk perbankan syari’ah dan minat menggunakan jasa perbankan
syariah?
2. Seberapa besar pengaruh pengetahuan pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi
tentang produk perbankan syari’ah terhadap minat menggunakan jasa
perbankan syariah?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui gambaran pengetahuan pedagang Pasar Simpang
Pulai Jambi tentang produk perbankan syari’ah dan minat
menggunakan jasa perbankan syariah.
b. Ingin mengetahui besaran pengaruh pengetahuan pedagang Pasar
Simpang Pulai Jambi tentang produk perbankan syari’ah terhadap
minat menggunakan jasa perbankan syariah.
8
2. Kegunaan Penelitian
a. Ingin memberikan masukan informasi kepada masyarakat mengenai
produk perbankan syariah serta meningkatkan minat pedagang
menggunakan jasa perbankan syariah.
b. Menambah pengalaman penulis dalam menetapkan teori-teori yang
berhubungan dengan perbankan syariah.
c. Untuk bahan referensi bagi pihak-pihak yang memerlukan.
E. Kerangka Teori
1. Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diketahui, atau
segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal.11 Pengetahuan
adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan
potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang.
Dalam Al–Quran (surah Yusuf Ayat 55):
علأني قال ض خزائن على اجأ رأ عليم حفيظ إن ي الأ
Artinya :Dia (Yusuf) berkata, jadikanlah aku bendaharawan negeri
(Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai
menjaga, dan berpengetahuan." (QS. Yusuf: 55 12).
11 Kamus Besar Bahasa Indonesia 12QS. Yusuf: 55
9
Menurut Kottler, pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku
suatu individu yang berasal dari pengalaman.13
2. Pengertian Produk
Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan barang
dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”.14 Basu
Swastha dan Irawan, menyatakan bahwa produk adalah: ”suatu sifat
kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna,
harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan”. 15
Fandy Tjiptono mengartikan produk sebagai: “segala sesuatu yang
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar
yang bersangkutan”.16 Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang
fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Secara lebih rinci, konsep
produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label, harga, kualitas,
pelayanan dan jaminan.
Selama ini banyak perusahaan atau produsen melakukan kesalahan
dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik daripada
manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari
13 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia, jilid 2 Jakarta, Prenhalindo,
2000, hlm 401 14 Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta, 15 Basu Swastha dan Irawan, 2007, Manajemen Pemasaran Modern, FE UGM: Yogyakarta 16 Fandy Tjiptono, hal. 95
10
sebagai penjual dari pada memberikan pemecahan kebutuhan. Padahal
perusahaan harus berpusat pada kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada
keinginan yang sudah ada. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami
bahwa produk bank syariah adalah pelayanan bank syariah terhadap
keinginan nasabah mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi sesuai
dengan prinsip syariah.
3. Bank Syari’ah
a. Pengertian Bank Syariah
Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 pasal 1
ayat 2 Pengertian bank: “Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan mennyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.”17
Bank Syariah adalah bank yang dapat melaksanakan aktivitasnya
dalam pemberian jasa dan lainnya berdasarkan prinsip syariah Islam,
seperti menghindari penggunaan instrument bunga (riba) dan beroperasi
dengan prinsip bagi hasil, sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2008 pasal 1 ayat 7 disebutkan bahwa “Bank Syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahannya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas bank Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.”
17 Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
11
Pengertian bank Syariah Menurut Sudarsono yaitu : “Lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit atau pembiayaan dan
jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaraan uang yang
pengoperasiannya, disesuaikan dengan prinsip–prinsip Syariah.”18
Sedangkan defenisi bank Syariah menurut Ascarya yaitu:“ Bank
dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala
operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan, maupun dalam
produk-produk lainnya.”19
b. Prinsip Operasional Bank Syariah
Kegiatan operasional bank Syariahharuslah berlandaskan kepada
prinsip syariah berdasarkan Al-Qur’an danhadist,sehingga bank ini tidak
mengandalkan bunga melainkan bagi hasil.
Hal ini diperjelaskan dalam Al–Quran ( suarah Al–Imran Ayat 130):
أكلوا ل آمنوا الذين أيها يا با تأ عاف ا الر تفألحون لعلكمأ الله واتقوا مضاعفة أضأ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamumemakan
riba denganberlipat gandadan bertakwalah kepada Allah agar
kamu beruntung.”( QS. Al – Imran 130 ).20
Hal ini diperjelaskan dalam Hadits yang berbunyi:
با آكل -وسلم عليه الله صلى- الله رسول لعن سواء همأ وقال وشاهديأه وكاتبه وموكله الر
Artinya: “Rosulullah Saw melaknat orang memakan riba, yang memberi
makan riba, penulis, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda;
Mereka semua sama”. (HR Muslim)21
18 Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Keempat. Yogyakarta :
Ekonisia, 2012. hal. 29 19 Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta. PT. Raja Grafindo. 2007. Persada, hal.
2 20QS. Al – Imran 130 21HR Muslim
12
Dalam keuangan Syariah harus pula dipenuhi ketentuan
menghindari gharar maysir (aktivitas seperti berjudi), objek dan
keseluruhan proses investasi harus halal, serta menjamin terlaksananya
konsep kemaslahatan mulai dari proses investasi yang dilakukan dalam
menjalankan aktivitasnya, menurut Yusdani bank Syariah menganut
prinsip-prinsip sebagai berikut:22
1) Prinsip keadilan
Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan
pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank
dengan nasabah.
Hal ini diperjelaskan dalam Al–Quran (Surah Al–Imran Ayat 18):
ه ل أنه الله شهد ا الأعلأم وأولو والأملئكة هو إل إل ه ل بالأقسأط قائم الأحكيم الأعزيز هو إل إل
Artinya: Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain dia; ( demikian
pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan
keadilan, tidak ada tuhan selain dia, yanag maha perkasa, maha
bijaksana. (QS. Al – Imran: 18)23
2) Prinsip Kesederajatan
Bank Syariah Menempatkan posisi nasabah penyimpan dana, pengguna
dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini
tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang
berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana
maupun bank.
22 Yusdani. 2005. Perbankan Syariah Berbasis Floating Market. Millah. Vol. IV,. No. 2 23QS. Al – Imran: 18
13
3) Prinsip Ketentraman
Produk bank Syariah telah sesuai dengan prinsip dan kaidah muamalah
Islam. Antara lain tidak ada unsur riba serta penerapan zakat harta.
Hal ini diperjelaskan dalam Al–Quran (surah An–Nisa Ayat 57 ):
الحات وعملوا آمنوا والذين خلهمأ الص ري جنات سندأ تها منأ تجأ نأهار تحأ الأ
ا فيها خالدين واج فيها لهمأ أبد رة أزأ خلهمأ مطه ظليل ظل وندأ
Artinya: Adapun orang–orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, kelak akan kami masukkan kedalam surga yang mengalir
dibawahnya sungai–sungai, mereka kekal didalamnya selama–
lamanya. Disana mereka mempunyai pasangan–pasangan yang
suci, dan kami masukkan mereka ketempat yang teduh lagi nyaman.
(QS. Annisa: 57)24
c. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Bank Syariah mempunyai fungsi yang berbeda dengan Bank
Konvensional. Fungsi dan Peran bank Syariah diantaranya tercantum
dalam pembukaan standar akutansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI
(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution)
Sudarsono sebagai berikut:25
1) Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana
nasabah.
2) Investor, sebagai investor bank syariah melakukan penyaluran dana
melalui kegiatan investasi dengan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa.
24QS. Annisa: 57 25Sudarsono, Op.Cit., hal. 45
14
3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat
melakukan kegiatan-kegiatan, atau jasa-jasa layanan perbankan
sebagaimana lazimnya.
4) Pelaksanaan kegiatan sosial sebagai ciri yang melekat pada keuangan
syariah berfungsi sebagai pengelola dana sosial untuk menghimpun dan
penyaluran zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Tujuan Bank Syariah
Menurut Sudarsono Bank Syariah mempunyai beberapa tujuan
diantaranya sebagai berikut:26
1) Mengarahkan Kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara
Islam, khususnya Muamalah yang berhubungan dengan perbankan,
agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis usaha lainnya yang
mengandung unsu Gharar (tipuan).
2) Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan dana.
3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang
diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya
kemandirian usaha.
26Ibid.
15
4) Untuk menangulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnnya
merupakan program utama dari negara-negara yang sedang
berkembang.
5) Untuk menjaga kestabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas
bank syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi
diakibatkan adanya inflasi.
6) Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank
Non-Syariah.
e. Ciri-ciri Bank Syariah
Bank syariah mempunyai ciri-ciri berbeda dengan bank konvesional
menurut Sudarsono adapun ciri-ciri bank syariah adalah: 27
1. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian
diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak kaku
dan dapat dilakukan dengan kebebasan untuk tawar-menawar dalam
batas wajar. Beban biaya tersebut hanya dikenakan sampai batas waktu
sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak.
2. Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindari, karena presentase bersifat melekat pada
sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.
3) Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang
27 Sudarsono, Heri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Keempat. Yogyakarta
: Ekonisia, hal. 46
16
ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui tentang
ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata.
4) Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh
penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi
bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan
dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip syariah sehingga pada penyimpan tidak dijanjikan
imbalan yang pasti.
5) Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi
operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu manajer dan
pimpinan bank Islam harus menguasai dasar-dasar muamalah Islam.
6) Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara pihak
pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga
mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah, artinya berkewajiban
menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang disimpan
dan siap sewaktu-waktu apabila dana diambil pemiliknya.
4. Produk pada Bank Syariah
a. Al-Wadi’ah
Pada dasarnya titipan atau simpanan Al-Wadi’ah memiliki
kesamaan dengan tabungan atau deposito pada umumnya. Perbedaan Al-
Wadi’ah dengan simpanan atau titipan lain terletak pada pemanfaatan dana
yang dititipkan. Al-Wadiah merupakan titipan murni di mana keutuhan
harta titipan wajib dijaga sehingga tidak memperbolehkan dana titipan
tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi.
17
b. Mudharabah
Berbeda dengan Al-Wadi’ah, Mudharabah merupakan dana titipan
atau simpanan yang dapat dikelola oleh pihak yang mendapat titipan.
Meski dapat dikelola, resiko yang terjadi atas pengelolaan uang yang
dititipkan berdasarkan Mudharabah tidak boleh dibebankan kepada
pemilik uang, melainkan menjadi tanggung jawab pihak yang mendapat
titipan. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan
boleh dibagi menurut nisbah yang telah disepakati. Simpanan
Mudharabah terdiri atas Mudharabah Mutlaqah dan Mudharabah
Muqayyadah. Pada Mudharabah Muqayyadah, pemilik dana dapat
menetapkan dana yang titipan untuk dipergunakan pada bisnis tertentu.
c. Al-Mudharabah
Selain dipakai sebagai prinsip dalam titipan atau simpanan dana,
Mudharabah juga dipakai dalam perjanjian antara pemilik dana (investor)
dan pelaksana usaha (pengusaha) dengan bank sebagai perantaranya.
Dalam perjanjian ini, investor dan pengusaha dapat melakukan perjanjian
ketentuan jenis kegiatan usaha, pelaksanaan dan bagi hasil, sedangkan
bank sebagai pihak yang telah mempertemukan dan memfasilitasi
perjanjian mendapat komisi.
d. Al-Muzara’ah
Al-Muzara’ah pada dasarnya adalah perjanjian antara pemilik tanah
dan pekerja ladang untuk menanami tanahnya, kemudian mendapat upah
atas pekerjaannya. Dalam Perbankan Syariah, Al-Muzara’ah merupakan
alternatif pinjaman modal untuk keperluan peningkatan produksi kepada
18
petani. Petani yang telah mendapat pinjaman modal kemudian akan
mengembalikan modal dengan prinsip bagi hasil yang hampir menyerupai
Al-Mudharabah. Saat ini, produk Al-Muzara’ah tidak hanya dapat
dinikmati oleh petani, namun juga peternak dan pengusaha tambak pun
dapat meminjam modal dengan Al-Muzara’ah.
e. Bai’ Al-Murabahah
Bai’ Al-Murabahah pada dasarnya merupakan sebuah produk
pengkreditan berbasis Syariah. Dalam Bai’ Al-Murabahah, bank membeli
barang yang ditentukan atau dipesan oleh pembeli, kemudian menjualnya
dengan keuntungan tertentu yang telah disepakati antara penjual atau
produsen dengan pihak bank. Pembeli dapat membayar secara keseluruhan
atau kredit.
f. Bai’ As-Salam
Bai’ As-Salam merupakan kebalikan dari Bai’ Al-Murabahah, di
mana bank memberi atau meminjankan sejumlah uang untuk membeli
suatu produk (misalnya hasil pertanian) yang dimaksudkan untuk
membantu petani dalam penjualan produknya sehingga petani segera
mendapat modal untuk melanjutkan usahanya. Pada Bai’ As-Salam,
pembayaran harus dilakukan di muka oleh pihak bank. Pihak bank
berperan sebagai perantara antara pembeli dan penjual. Pada aplikasinya,
Bai’ As-Salam dapat pula dilakukan pada berbagai barang produksi yang
lain yang secara riil berwujud..
19
g. Al-Ijarah Al Muntahia Bit-Tamlik
Istilah ini berasal dari Bahasa Arab Al-ijarah yang berarti imbalan
atas sesuatu dan At-tamlik yang berarti menjadikan seseorang memiliki
sesuatu barang yang berwujud. Pada Al-Ijarah Al Muntahia Bit-Tamlik,
nasabah dapat menyewa suatu barang atau jasa (contohnya rumah) yang
sudah disepakati antara nasabah dengan pemilik atau penyedia barang,
yang kemudian di akhir perjanjian sewa, rumah tersebut berpindah hak
milik dari bank ke nasabah.
h. Al-Wakalah
Al-Wakalah merupakan perwakilan kegiatan pengelolaan keuangan
seperti pembukuan, transfer, pembelian dan sebagainya yang diberikan
pemilik uang kepada bank. Pihak bank kemudian berhak untuk medapat
komisi dari Al-Wakalah ini sebagai balas jasa atas pengelolaan keuangan
yang telah dipercayakan kepada bank
i. Ar-Rahn
Ar-Rahn merupakan produk gadai dengan prinsip-prinsip Syariah.
Perbedaan Ar-Rahn dengan gadai konvensional terletak pada tidak adanya
riba. Meski begitu, pada Ar-Rahn nasabah wajib untuk membayar jasa
simpan Rp 90 per Rp 10.000 dari pinjaman untuk setiap sepuluh hari masa
gadai beserta biaya administrasi sesuai kesepakatan. Selain itu, jangka
waktu maksimal dari pinjaman adalah empat bulan, jika setelah empat
bulan tidak mampu membayar, maka barang yang digadaikan akan dijual,
untuk mengganti pinjaman yang telah diberikan Kemudian jika terdapat
kelebihan harga antara harga jual dan pokok pinjaman, maka kelebihan
20
harga tersebut dapat diambil oleh pembeli atau diserahkan ke Badan Amlil
Zakat.
J. Al-Qardh
Al-Qardh merupakan Jasa Perbankan Syariah yang berupa
pinjaman uang ataupun barang. Aplikasi qardh dalam perbankan
biasanya dalam empat hal, yaitu : 1) Sebagai pinjaman talangan haji,
dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan untuk
memenuhi syarat penyetoran Biaya perjalanan haji. Nasabah akan
melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji. 2) Sebagai pinjaman
tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah
diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM.
Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan. 3)
Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut
perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan
pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil.4) Sebagai
pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini
untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus
bank akan mengembalikannya secara cicilan melalui pemotongan
gajinya.28
28Ibid
21
5. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini:
Tabel 2.
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
No Perbedaan Bank Syari’ah Bank
konvensional
1 Falsafat Tidak berdasarkan
bunga, spekulasi dan
ketidak jelasan
Berdasarkan
bunga
2 Operasionalisasi - Dana masyarakat
berupa titipan dan
investasi yang baru
akan mendapatkan
hasil jika diusahakan
terlebih dahulu
- Penyaluran pada usaha
yang halal dan
menguntungkan
- Danmasarakat
berupa
simpanan
yang harus
dibayar
bunganya
pada saat
jatuh tempo.
- Penyaluran
pada sektor
yang
menguntungk
an aspek halal
tidak menjadi
pertimbangan
utama
3 Aspek sosial
Dinyatakan secara tegas Tidak diketahui
secara tegas
4 Organisasi Memiliki Dewan
Pengawas Syariah
Tidak memiliki
Dewan
Pengawas
Syariah
22
Dari tabel diatas adapula perbedaan antara bunga dan bagi hasil
Menurut Burhanuddin:29
Tabel 3.
Perbedaan bunga dan bagi hasil
;Bunga
Bagi hasil
Penentuan bunga dibuat pada saat
permulaan akad dengan asumsi selalu
mendapatkan keuntungan
Penentuan besarnya rasio atau
nisbah bagi hasil pada saat akad
dengan memperhatikan
kemungkinan terjadinya untung
rugi
Besarnya persentase (%) keuntungan
ditentukan sepihak berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan dikali dengan tingkat
suku bunga yang berlaku
Besarnya nisbah bagi hasil
ditentukan berdasarkan pada
jumlah keuntungan atau hasil
usaha yang diperoleh sesuia
dengan kesepakatan
Penarikan bunga dilakukan tanpa
memperhatikan apakah usaha yang
dijalanikan oleh pihak nasabah
untung dan rugi
Pembagian hasil dilakukan
berdasarkan keuntungan dari
usaha yang dijalankan. Namun
bila terjadi kerugian akan
ditanggung bersama oleh kedua
belah pihak
Pemberian bunga kepada nasabah
bersifat tetap meskipun tingkat
keuntungan bank mengalami
peningkatan
Bagi hasil dengan nasabah
menigkat sesuai dengan
peningkatan jumlah
keuntungan yang diperoleh
pihak bank
Bunga (riba) bertentangan dengan
prinsip Syariah
Bagi hasil sesuai dengan pihak
syariah
29 Burhanuddin 2010, hal.43
23
6. Teori Nasabah
a. Pengertian Nasabah
Menurut Kamus Perbankan, nasabah adalah orang atau badan
yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank.30 Pada
tahun 1998 melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
diintroduksilah rumusan masalah nasabah dalam pasal 1 angka 16, yaitu
pihak yang menggunakan jasa bank. Rumusan ini kemudian diperinci
pada angka berikutnya, sebagai berikut: Nasabah penyimpan dana adalah
nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan
berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. (Pasal
1 angka 17 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998).
Nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit
atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang
bersangkutan (Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998).31
Adapun pihak-pihak yang termasuk sebagai nasabah adalah:
a. Orang
Nasabah bank terdiri dari orang yang telah dewasa dan orang yang
belum dewasa. Nasabah orang dewasa hanya diperbolehkan untuk nasabah
kredit dan atau nasabah giro. Sedangkan nasabah simpanan dan atau jasa-
30Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran, (Bandung: PT. Linda Karya, 2002), hal. 7 31 Thy Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hal. 30
24
jasa bank lainnya dimungkinkan orang yang belum dewasa, misalnya
nasabah tabungan dan atau nasabah lepas (working customer) untuk
transfer dan sebagainya. Terhadap perjanjian yang dibuat antara bank
dengan nasabah yang belum dewasa tersebut telah disadari konsekuensi
hukum yang diakibatkannya. Konsekuensi hukum tersebut adalah tidak
dipenuhinya salah satu unsur sahnya perjanjian seperti yang termuat dalam
pasal 1320 KUH Perdata, maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan,
artinya perjanjian tersebut dapat dibatalkan oleh pihak yang dapat
mewakili anak yang belum dewasa itu, yaitu orang tua atau walinya
melalui cara gugatan pembatalan. Dengan kata lain, selama orang tua atau
wali dari orang yang belum dewasa tersebut tidak melakukan gugatan,
maka perjanjian tersebut tetap berlaku dan mengikat terhadap para pihak.
Nasabah kredit dan rekening giro bisanya diwajibkan bagi nasabah yang
telah dewasa. Hal ini disebabkan karena resiko bank yang sangat besar jika
dalam pemberian kredit dan atau pembukaan rekening giro diperbolehkan
bagi nasabah yang belum dewasa.
b. Badan Hukum
Untuk nasabah berupa badan, perlu diperhatikan aspek legalitas
dari badan tersebut serta kewenangan bertindak dari pihak yang
berhubungan dengan bank. Hal ini berkaitan dengan aspek hukum
perseorangan. Berkaitan dengan kewenangan bertindak bagi nasabah yang
bersangkutan, khususnya bagi “badan”, termasuk apakah untuk perbuatan
hukum tersebut perlu mendapat persetujuan dari komisaris atau Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) agar diperhatikan anggaran dasar dari
25
badan yang bersangkutan. Subjek hukum yang berbentuk badan, tidak
otomatis dapat berhubungan dengan bank. Untuk dapat berhubungan
dengan bank, harus juga dilihat peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan bagaimana ketentuan internal yang berlaku pada bank yang
bersangkutan.32
b. Perilaku Nasabah
Nasabah atau konsumen mempunyai perilaku pembelian yang
berbeda dalam mengambil untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu
produk atau jasa dan memiliki proses yang cukup pelik dan berbeda,
dikarenakan produk atau jasa tersebut ada yang memang dibutuhkan dan
ada yang diinginkan. Para pemasar (pihak manajemen) harus dapat
memahami konsumen melalui pengalaman penjualan yang dilakukan setiap
hari kepada mereka, faktor dominan apa yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian, Tujuan pembelian ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti faktor sikap orang lain dan keadaan yang tidak
terduga, atau jasa juga dipengaruhi oleh jasa-jasa ekonomi, teknologi,
politik dan budaya, dan karakteristik konsumen itu sendiri. Hal ini
merupakan landasan bagi pihak manajemen untuk mengetahui dan
memahami konsumen.
32Ibid., hlm. 24
26
Titik tolak memahami pembeli adalah model rangsangan-tanggapan
(stimulus-respons model). Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk
kedalam kesadaran pembeli. Karakteristik dan proses pengambilan
keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembelian tertentu.
Rangsangan-rangsangan (stimulasi) pemasaran dan stimulasi
pemasaran lainnya masuk ke dalam kesadaran pembeli (nasabah).
Kemudian dilanjutkan kepada karakteristik nasabah dan proses keputusan
nasabah. Di tahapan inilah sebenarnya proses yang paling menentukan itu
terjadi dimana nasabah berupaya untuk memutuskan membeli atau tidaknya
membeli suatu produk dan jasa bank tertentu. Dari proses tersebut, pada
akhirnya menghasilkan keputusan membeli yang tentunya didasarkan pada
rangsangan-rangsangan pemasaran yang mempengaruhinya.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
terdiri dari stimulasi pemasaran diantaranya: produksi, harga, tempat dan
promosi (bisa dikendalikan pihak manajemen perusahaan). Selain itu,
stimulasi lainnya diluar kendali pihak manajemen perusahaan, seperti
kondisi perekonomian, politik, budaya, dan tekhnologi. Sedangkan faktor
internal adalah karakteristik dari konsumen tersebut. Faktor-faktor tersebut
merupakan dasar untuk melakukan proses selanjutnya yaitu keputusan
untuk membeli suatu produk atau jasa.
27
7. Minat
a. Pengertian Minat
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu.33 Minat muncul apabila individu tertarik kepada
sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa
sesuatu yang akan dipelajari dirasakan berarti bagi dirinya. Kebutuhan
disini yaitu seperti kebutuhan akan aktualisasi diri, kebutuhan estetis,
kebutuhan kognitif, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan cinta dan
rasa memiliki, kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan fisiologi.34
Dilihat dari segi bahasa minat berarti "Kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan". Dalam ensiklopedi umum
disebutkan bahwa minat adalah "kecenderungan bertingkah laku yang
terarah pada obyek kegiatan atau pengalaman tertentu. WJS.
Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menyatakan
bahwa minat adalah perkataan atau ungkapan, kesukaan (kecenderungan
hati) kepada sesuatu.35
33 Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya:Usaha Nasional, 1982, h. 62. 34 Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung: Mizan,
2000), cet. Ke- 1, hal. 110 35 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),
cet. Ke-3, hal. 583
28
Sedangkan minat rnenurut istilah, penulis kemukakan dari
beberapa ahli psikologi sebagai berikut :
1) Menurut Mahfudh Shalahuddin minat ada1ah "Perhatian yang
mengandung unsur-unsur perasaan, minat adalah suatu sikap yang
menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan. Dengan kata
lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan”.36
2) Menurut Alisuf Sabri minat adalah "Suatu kecenderungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus”.
3) Menurut Muhibbin Syah minat adalah " Kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli psikologi diatas
dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang erat
kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang (positif) terhadap
sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai kebutuhan dan memberi
kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa aktifitas, orang, pengalaman
atau benda yang dapat dijadikan sebagai stimuli atau rangsangan yang
memerlukan respon terarah. Apabila sesuatu itu dianggapnya sesuai dengan
kebutuhan atau menyenangkan baginya maka sesuatu itu akan dilaksanakan.
Namun sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak menyenangkan maka sesuatu itu
akan ditinggalkannya.
36 Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina lImu, (1990),
hal. 95
29
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat, antara lain :
1) Dorongan dari dalam individu.
Misal dorongan untuk makan. Dorongan untuk makan akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2) Motif sosial.
Motif sosial dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
3) Faktor emosional.
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Dengan
demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian
tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Selain itu minat dapat
timbul karena adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal.37
c. Indikator minat.
Setiap individu memiliki perbedaan dalam beberapa hal, misalnya saja
pada minatnya. Perbedaan itu dapat diketahui melalui gejala-gejala yang
ditampakkan oleh individu itu sendiri. Bebarapa Indikator minat terhadap
penggunaan jasa perbankan syariah sebagai berikut:38
37Ibid, hal. 110 38M Alisuf Sabri, Penganfar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedoman ilmu
Jaya, (1993), cet. Ke- I, hal. 43
30
1) Adanya perhatian dan kesadaran terhadap suatu benda atau objek
Apabila mencurahkan perhatian pada suatu benda atau obyek, maka
disadari benda itu sepenuhnya. Artinya pada saat itu hanya benda itulah
yang paling disadari, sedang benda-benda lain disekitarnya memang
sedikit banyak masih disadari, meskipun tingkatan derajatnya tidak sama.
2) Adanya perasaan (biasanya perasaan senang)
Perasaan berkaitan erat dengan pengenalan, dialami oleh setiap individu
dengan rasa suka atau tidak suka, duka atau gembira dalam bermacam
gradasi atau derajat tingkatan. Perasaan yang merupakan indikator minat
yang menunjang belajar adalah perasaan senang, suka, gembira ketika
individu melakukan proses pengenalan terhadap obyek yang dituju.
3) Adanya dorongan (Motivating Force)
Dorongan untuk menggunakan jasa perbankan syariah yang timbul pada
diri individu akan berperan sebagai "Motivating Force" yaitu sebagai
kekuatan yang akan mendorong pedagang untuk menggunakan jasa
perbankan syariah.
4) Adanya sikap
Setiap perilaku dapat mencerminkan seorang apakah ia berminat pada
objek tertentu atau ia kurang berminat bahkan tidak berminat. Sikap
bukanlah dibawa sejak lahir tetapi dipelajari dan dikembangkan melalui
pengalaman-pengalaman yang dialami oleh individu. Oleh sebab itu
tidaklah mengherankan apabila kualitas sikap dari segi intensitasnya
berbeda-beda, karena daya atau kekuatan stimulasi dan keadaan fisik serta
jiwa (emosi dan motivasi) individu tidak sama.
31
F. Tinjauan Pustaka
1. Merly Wahyuni. 2013. Pengaruh Pengetahuan Nasabah Tentang
Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Pemanfaatan Produk Gadai
(Rahn) Pada Nasabah Bank Danamon Syariah Cabang Pekiringan
Cirebon). Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh pengetahuan nasabah
tentang perbankan syariah terhadap keputusan pemanfaatan produk gadai
(rahn) di Bank Danamon Syariah pengetahuan nasabah mempunyai
pengaruh yang positif terhadap keputusan pemanfaatan produk gadai
syariah, hal ini dapt dilihat dari persamaan linear 25.661+ 0.382X dari
persamaan tersebut diketahui nilai kostanta sebesar 25.661 , nilai koefisien
pengetahuan nasabah sebesar 0.382 dan jika dilihat dari perhitungan SPSS
20 antara thitung dan ttabel untuk pengetahuan nasabah adalah thitung
2.786> ttabel 1.671 artinya H0 ditolak dan Ha diterima artinya pengetahuan
nasabah tentang perbankan syariah berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pemanfaatan produk gadai syariah rahn .
2. Anita Rahmawaty, 2014.Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syari’ah
Terhadap Minat Menggunakan Produk di BNI Syari’ah Semarang. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, persepsi tentang bunga bank
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan
produk bank syariah. Kedua, persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank
syariah. Ketiga, persepsi tentang produk bank syariah tidak berpengaruh
terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
32
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuanti-deskritif. Metode Kuantitatif adalah data dalam penelitian berupa angka-
angka dan mengunakan analisis statistic.39 Sementara metode deskritif adalah
mendeskriftifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generelisasi.40
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu:
a. Data primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung
oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data
yang penulis langsung dari sumbernya, yaitu data yang diambil dari
hasil penyebaran angket (kuesioner) tengtang Pengaruh pengetahuan
pedagang tentang produk perbankan syariah dalam meningkatkan minat
39 Hariwijaya, Pedoman penulisan ilmiah Proposal Dan Skripsi – Landasan Teori,
Hipotesis, Analisis Statistik, Pedoman Teknik, Bahasa Ilmiah Pendadaran dan Yudisium,
(Yogyakarta: Tugu Pyblisher, 2008), hlm. 50-51.
40 Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta:PT. Bumi
Askara, 2008). Hln.3
33
menggunakan jasa perbankan syariah (studi pada pedagang pasar
simpang pulai jambi).
b. Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan
sendiri oleh peneliti, beberapa sumber data sekunder antara lain bulletin
statistik, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan dari
dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian
sebelumnya, studi kasus dan dokumen perpustakaan, data online dan
internet.
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat di peroleh .41sesuai
dengan metode yang digunakan, maka yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah hal-hal yang menyangkut Pengaruh pengetahuan
pedagang tentang produk perbankan syariah dalam meningkatkan minat
mengunakan jasa perbankan syariah (studi pada pedagang pasar simpang
pulai jambi).
C. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.42
1. Angket (Kuesioner)
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menggunakan
daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan
41 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. Saifuddin Jambi, Cet. Pertama, 2010), hlm. 25
42 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press Fakultas Syariah IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Cet. Pertama, 2010), hlm.25
34
memberikan angket.43 Jenis angket (kuesioner) yang digunakan bersifat
terbuka, yang disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, sehingga
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
memberikan tanda checklist.
Butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner diberikan
bobot dengan pengukuran menggunakan skala Likert. Pertanyaan yang
diberikan, disediakan lima alternative jawaban untuk pengetahuan: poin 1
sangat tidak tau, poin 2 tidak tau, poin 3 kurang tau, poin 4 tau, poin 5 sangat
tau. Dan untuk Minat: poin 1 sangat tidak setuju, poin 2 tidak setuju, poin 3
kurang setuju, poin 4 setuju, poin 5 sangat setuju.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
memanfaatkan data sekunder yang telah tersedia dalam perpustakaan, dari
instasi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya.
3. Observasi
sebagai metode ilmiah, observasi biasanya diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan sistematis atas fenomena-fenomena yang
diselidiki44
4. Wawancara
Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data
dengan jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
43 Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2013),
hlm.23
44 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) , hlm. 186
35
berlandaskan kepada tujuan jawab penyelidikan. Pada umumnya dua orang
atu lebih, biasanya hadir secara fisik dalam proses Tanya jawab itu dan
masing-masing pihak dapat menggunakan saluran-saluran komunikasi
secara wajar dan lancer.45
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel bebas atau penjelas yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya variabel dependen.
Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan (X) adalah
pengetahuan tentang produk- produk perbankan Syariah.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang tercakup dalam hipotesis
yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variavel dependen dalam penelitian
ini adalah minat menggunakan jasa perbankan syariah.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi praktis operasional tentang
variabel atau istilah lain dalam penelitian yang dipandang penting. Definisi
operasional dalam penelitian ini sebagai berikut.
45 ibid
36
Tabel 4
Definisi Operasional Variabel dan Indikator
No
Variabel
Definisi Operasional
Variabel
Indikator
Skala
Ukur
1. Pengetahuan Pengetahuan adalah
informasi yang telah di
kombinasikan dengan
pemahanan dan potensi
untuk menindaki yang
lantas melekat di benak
seseorang.46
1. 1. Produk Perbankan
syariah
2. 2. Sistem Perbankan
Syriah
3. 3 .Pelayanan Perbankan
syariah
Skala
Likert
2. Minat Minat adalah suatu
perangkat mental yang
terdiri dari suatu
campuran dari
perasaan, harapan,
pendirian, prasangka,
rasa takut, atau
kecenderungan-
kecenderungan lain
yang mengarahkan
individu kepada suatu
pilihan tertentu.47
1. 1. Menjadi nasaba
Perbankan Syariah
2. 2. Perpindahan
Rekening tabungan
3. Menjadikan
Bank utama
4. Memudahkan
Prosedur
5. Sesuai dengan
Kebutuhan
Skala
Likert
46 Kamus Besar bahasa indonesia
47 Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya:Usaha Nasional, 1982, h. 62.
37
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, seluruh
objek peneliti. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah pedagang
pasar simpang pulai jambi yang berjumlah 76 orang.48
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Dengan demikian, maka jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini penulis tentukan sebanyak 76 Responden
dianggap telah memenuhi syarat. Dengan teknik sampling yang di gunakan
melalaui total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana jumlah sampel sama dengan populasi.49
G. Uji Coba Statistik / Instrumen
Setelah instrument penelitian disusun maka langkah selanjutnya adalah
melakukan uji coba terhadap instrument penelitian tersebut, uji coba ini
dilakukan sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya. Tujuan uji coba
adalah untuk melihat validitas dan realibilitas instrument yang digunakan
dalam penelitian ini.
48 Pengurus Pasar Simpang Pulai Jambi, 2018
49 Fuad Mas’ud, “Survai Diagnosis Organisasional”, Badan Penerbit. Universitas
Diponorogo, Semarang, 2004), hal. 15
38
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Jadi, validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner
yang sudah di buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.50
Pengambilan keputusanya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung berada dibawah
0,05. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan progam SPSS yang
dinyatakan dengan nilai correted item total correlation. Dapat pula
digunakan rumus teknik korelasi product moment:51
r = koefisien korelasi
n = jumlah obsevasi/responden
X = skor pertanyaan
Y = skor total
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
50Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keempat,
(Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), hal. 117 51Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Rajawali, 2013), hlm.
275
39
sudah baik.52 Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat
memberi hasil. Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan
berulang-ulang terhadap gejala yang sama dengan alat pengukuran yang
sama. Uji reliabilitas ini hanya dilakukan pada data yang dinyatakan valid.
Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik croancbach alpha > 0,60,
Dimana pada pengujian ini menggunakan bantuan komputer progam SPSS.
Rumus croanbach alpha adalah sebagai berikut:
Keterangan :
r11 = reliabilitas
k = banyaknya butir pertanyaan
ab2 = jumlah varian butir
αt2 = varian total
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan
pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-
data yang diperoleh, akan dioalah dengan menggunakan teknik kuantitatif-
deskriptif. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statisti,
yakni program Microsoft excel dan program spss.
52Ghozali Imam,Op.Cit., hal.
40
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pedagang tentang produk
perbankan syariah dalam meningkatkan minat menggunakan jasa produk
perbankan syariah (studi pada pedagang pasar simpang pulai jambi).
Rumus sebagai berikut:
Y=a+bx
Keterangan :
Y= Minat
X= penegtahuan
a= Konstanta
b = Koefisien Regresi
2. Uji Parsial
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi
5% dan melakukan perbandingan antara thitung dengan ttabel. Jika nilai
thitung> t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai thitung < t tabel
maka setiap variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
41
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pada regresi linier sederhana, kontribusi variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan melihat
besaran koefisien determinasi totalnya (R2). Jika nilai (R2) yang diperoleh
mendekati 1 maka hubungan variabel independen terhadap variabel
dependen semakin kuat. Sebaliknya jika nilai (R2) yang diperoleh
mendekati 0 maka hubungan variabel independen terhadap variabel
dependen semakin lemah. Nilai (R2) dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambah ke dalam model.
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan tinjauan pustaka maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut : Di duga pengetahuan pedagang tentang produk
perbankan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menggunakan jasa perbankan. Adapun rumusan hipotesis statistiknya adalah
sebagai berikut :
1. Ho ; b = 0, artinya variabel independen (X) secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen Y
2. H1 ;b ≠ 0, artinya variabel independen (X) secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen Y
42
J. Pengujian Hipotesis
Pembuktian hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji
statistik, sebagai berikut:(Uji t) untuk pengujian hipotesis secara parsial. Uji ini
adalah untuk mengetahui apakah pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat apakah bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan antara nilai thitung masing-masing variabel bebas dengan nilai
ttabel dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (α = 0.05). Apabila nilai thitung ≥
ttabel, maka berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
K. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mengenai garis besar proposal skripsi ini,
dimaksudkan untuk mempermudah pemahan tentang garis besar isi skripsi ini
secara keseluruhan. Skripsi terbagi kedalam lima bab sebagi berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Tujuan
dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, dan Tinjauan
Pustaka.
BAB II : METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian, Pendekatan Penelitan,
Populasi dan Sampel, Jenia-Jenis Data, dan Metode
Analisis Data.
43
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Terdiri dari Gambaran umum penelitian dari bab ini akan
membahas tentang geografis, topografis, sejarah singkat
tentang pasar simpang pulai jambi.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis memaparkan hasil dari penelitian
yang akan diteliti oleh penulis mengenai pengaruh
pengetahuan pedagang tentang produk perbankan syariah
dalam meningkatkan minat menggunakan jasa perbankan
syariah (studi pada pedagang pasar simpang pulai jambi).
BAB V : PENUTUP
Meliputi Kesimpulan dan Saran.
44
BAB III
GAMBARAN UMUM PASAR TRADISIONAL SIMPANG PULAI KOTA
JAMBI
A. Letak Geografis
Pasar Tradisional Simpang Pulai berada di wilayah Kecamatan
Telanaipura bagian dari Kota Jambi yang mempunyai luas wilayah sekitar
7,75 Km² dengan ketinggian wilayah 30 meter di atas permukaan laut, Pasar
Tradisional Simpang Pulai persis berada di Kelurahan Broni dan Simpang
Pulai, Ampera dan Pos Polisi No 05, dengan luas wilayah 0,8 Luas/Ha.
Secara geografis, di sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan
Legok Kecamatan Danau Sipin berbatasan langsung dengan Kecamatan
Pasar Ditinjau dari jarak antara kantor kelurahan dan kantor kecamatan,
kantor Kelurahan Tegal Sari III memiliki jarak terjauh dari kantor Kecamatan
Telanaipura yaitu sekitar 3 km.
B. Sejarah Singkat Pasar Tradisional Simpang Pulai
Pasar Simpang Pulai di kota Jambi pertama kali berfungsi untuk
mensuplai kebutuhan konsumen daging lemak, yang dibangun pada tahun
1992 terletak di Jalan Perdagangan. Kemudian pasar diperluas untuk
mensuplai kebutuhan konsumsi ikan segar, sampai ke Jalan pembelian
(sekarang menjadi Pasar Ikan Lama). Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, kebutuhan akan komoditi khususnya makanan pokok juga
bertambah. Maka pada tahun 1995 dibangunlah Pasar Sayur untuk keperluan
penjualan sayur-mayur yang terletak di Jalan belakang Pos Polisi Lalu Lintas
(sekarang dikenal dengan Pasar Simpang Pulai). Adapun untuk penjualan alat
45
perkakas dapur maka pada tahun 1995 dibangun pasar di Petisah dan ketika
itu orang lebih mengenalnya dengan sebutan Pasar Pulai. Pada tanggal 29
April 1999 dalam sidangnya Gemeenteraad (Pemerintah Kota Jambi). Pada
awalnya pasar ini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya pedagang kecil
pada hari-hari pasar, akan tetapi dengan semakin ramainya pasar dan
banyaknya jumlah pedagang yang melebihi kapasitas tempat dagang yang
telah ditentukan sehingga menyebabkan kondisi pasar yang sangat semrawut,
untuk mengatasi hal tersebut dilakukanlah perluasan pasar, dan didorong
dengan meluasnya masyarakat ke berbagai sudut kota Jambi. Pasar-pasar ikut
serta mendampingi perekonomian masyarakat.
Pasar sebagai pusat pertemuan pedagang dan pembeli ataupun
sebaliknya, biasanya berada di tempat-tempat yang strategis, yakni tempat
yang mudah dicapai baik oleh pihak penjual maupun oleh pihak pembeli.
Tempat yang tidak jauh dari tempat hunian, tempat yang aman dari gangguan
umum, misalnya di pinggir belahan sungai, dekat persimpangan jalan, dan
sebagainya.
Pasar Tradisional Simpang Pulai memiliki keunikan tersendiri dari
pasar yang lain, nama pasar sekaligus nama jalan dimana Pasar Tradisional
Simpang Pulai tersebut berada. Pada tahun 1997 Pasar Tradisional Simpang
Pulai berdiri dengan cara budaya gotong royong, seiring dengan
perkembangan dan bertumbuhnya penduduk, maka bertambah pula para
pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional Simpang Pulai . Mengingat
kencenderungan jumlah penduduk yang semakin bertambah, sangatlah
membutuhkan yang namanya pasar untuk memperoleh kebutuhan ekonomi
46
dan juga kebutuhan rumah tangga. Menurut wawancara peneliti dengan
Bapak S. Sihombing53 beliau sudah berdagang di Pasar Tradisional Simpang
Pulai sejak 18 tahun yang lalu. Sesuai dari informasi yang peneliti dapatkan
dari beliau pasar tersebut bertumbuh dari satu, dua tiga orang pedagang yang
semakin lama waktupun mengawal hingga berkembang.
C. Keadaan dan Aktifitas Pasar
Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau
keinginan tertentu yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam
jual beli guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Karena itu
besar kecilnya suatu pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan
kebutuhan, mempunyai sumber daya yang menarik bagi orang lain, dan mau
menyediakan sumber daya tersebut untuk memperoleh apa yang mereka
inginkan. Terbentuknya pasar ada dua macam, 1) Pasar sebagai lembaga atau
tempat orang berjual beli, terjadi secara kebetulan saja, misalnya pedagang
berhenti disuatu tempat dan mejajakan barang dagangannya lalu beberapa
orang pembeli datang dan terjadi transaksi jual beli.Jika hal itu terjadi secara
berkesinambungan maka tempat tersebut sudah biasa dikatakan sebuah pasar.
2) Pasar terjadi berdasarkan perencanaan. Masyarakat merasa kekurangan
dalam memenuhi kebutuhan ekonominya dalam kehidupan sehari-hari karena
di daerah tempat tinggalnya belum terdapat sebuah pasar.Maka sejumlah
masyarakat mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk membangun
dan mendirikan pasar didaerah tersebut. Masyarakat bersama aparat
53 Hasil Wawancara dengan Bapak S. Sihombing Tanggal 22 Juli 2018 Jam 13.00
47
pemerintah setempat bermufakat untuk mendirikan pasar di tempat yang telah
direncanakan dan disepakati bersama. Pasar itu terbentuk karena adanya
kerjasama diantara sesama manusia.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari khususnya di kota Jambi jual
beli suatu barang disebut dengan pajak, akan tetapi hal tersebut hanya berlaku
dalam komunikasi sehari-hari saja, sedangkan kata yang bakunya adalah
pasar. Pajak adalah nama khas untuk menyebut pasar tradisional yang ada di
kota Jambi. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian dari pajak
adalah pungutan wajib, hak untuk mengusahakan sesuatu dengan membayar
sewa kepada Negara sedangkan pasar adalah tempat orang melakukan jual
beli.
Pasar sebagai pusat pertemuan pedagang dan pembeli, biasanya
berada dalam tepat-tempat yang strategis, yaitu tempat yang mudah dicapai
baik oleh penjual dan pembeli, berada di tempat yang dekat dengan
pemukiman masyarakat, tempat yang sering dilalui orang dan jauh dari
gangguan umum misalnya dipinggiran belahan sungai, dekat persimpangan
jalan dan sebagainya. Dengan dibangunnya jalan raya keberadaan Pasar
Tradisional Simpang Pulai semakin berkembang karena lokasinya yang
begitu strategis berada tepat di Jalan Simpang Pulai No. 05 yang sangat dekat
dengan pemukiman masyarakat.
Menurut Suherman54, pedagang yang berdagang sudah cukup lama di
Pasar Tradisional Simpang Pulai menyataka bahwa pada tahun 1993 pasar
54Hasil Wawancara dengan Bapak S. Sihombing Tanggal 22 Juli 2018 Jam 13.00
48
tersebut sudah beroprasi dari pagi sampai sore hari. Karena lokasi pasar yang
letaknya sangat strategis, pasar ini selalu ramai dikunjungi para
konsumen.Pada saat itu para pedagang menjajakan barang dagangannya
belum ditentukan tempat berjualannya atau belum memiliki aturan yang
benar-benar mengikat diantara sesama pedagang. Aturan yang berlaku
hanyalah suatu peraturan yang bersifat lisan saja, terutama tidak saling
merugikan diantara mereka para pedagang. Jenis dagangan yang di
perdagangkan berupa kebutuhan hidup sehari-hari seperti: sayur mayur, ikan,
cabai, dan bawang serta kebutuhan sehari-hari lainnya. Para pedagang hanya
mengunakan meja-meja yang dibuat dari kayu tetapi ada juga yang
menggunakan gerobak sebagai tempat meletakkan barang dagangannya, jika
sudah selesai maka gerobaknya dibawa kembali pulang, dan 1-5 orang yang
sudah memiliki kios untuk menyimpan barang dagangannya.
Para pedagang tidak dikutip biaya apapun karena sebagian besar
pedagang tersebut penduduk yang menetap disekitar Pasar Tradisional
Simpang Pulai dan juga karena pasar ini berdiri dengan apa adanya dengan
cara gotong royong masyarakat sekitar. Keadaan pasar tersebut belum
terorganisasi dengan baik, dimana belum terdapat petugas penjaga kebersihan
dan penjaga malam yang sah.Tetapi beberapa para pedagang sering
menggunakan jasa orang yang untuk membersihkan sampah sisa-sisa jualan
mereka dengan memberikan upah sekedarnya saja. Pengunjung pasar
kebanyakan mereka yang menetap di Kelurahan Broni, selain itu ada juga
yang datang dari luar wilayah ini. Pada masa itu Pasar Tradisional Simpang
Pulai adalah pasar yang aktif dari pagi sampai sore hari untuk menyediakan
49
kebutuhan sehari-hari. Sehingga para pedagang dan pembeli sangat ramai
sekali bila dibandingkan dengan wilayah pasarnya yang relatif kecil.
D. Akses Menuju Pasar
Faktor transfortasi merupakan faktor yang sangat penting dalam
perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Demikian juga dengan
masyarakat Kelurahan Broni dan Murni, sudah bisa dikatakan sarana
transportasi sangat lancar di daerah tersebut sehingga untuk mencapai Pasar
Tradisional Simpang Pulai, sudah bisa dikatakan sarana transportasi sangat
lancar di daerah tersebut sehingga untuk mencapai Pasar Tradisional Simpang
Pulai pendatang yang datang dari luar daerah tidak mengalami kesulitan lagi.
Sarana jalan yang sdah memadai memudahkan para pedagang untuk
mengadakan transaksi jual beli secara langsung. Jalan-jalan yang menuju ke
areal Pasar tersebut pada umumnya sudah dapat dijangkau oleh kendaraan
besar maupun kecil. Bagi penduduk yang tinggal di pinggiran jalan atau
sedikit jauh dari jalan umum biasanya mempergunakan jasa angkutan umum.
Sedangkan bagi penduduk yang tinggal lebih jauh kepedalaman, mereka
kebanyakan menggunakan becak sebagai alat transportasi, namun tidak
sedikit penduduk yang tinggal di sekitar pasar hanya berjalan kaki saja.
Alat transportasi yang digunakan para pedagang maupun para
pembeli untuk menjangkau pasar antara lain kendaaraan umum, kendaraan
pribadi, pickup maupun motor. Kendaraan umum dapat digunakan untuk
areal pasar pada waktu yang sudah ditentukan agar tidak mengganggu
aktivitas jual beli. Hal ini sangat menguntungkan para pedagang yang bisa
secara langsung membawa barang dagangannya dikarenakan angkutan kota
50
yang sangat banyak jumlahnya dan pada umumnya penumpangnya
merupakan para pedagang yang membawa barang-barang dagangannya untuk
dijual di pasar Simpang Pulai.
Semakin lancarnya transportasi serta jalan yang dilalui tentu
komunikasi dengan masyarakat luar juga semakin lancar. Komunikasi yang
lancar antara masyarakat suatu daerah dengan masyarakat derah lainnya akan
saling bertukar informasi dan bisa menerima masukan-masukan dari
masyarakat pendatang sebagai bahan perbandingan dengan apa yang telah
dilakukan selama ini. Tidak jarang hal-hal yang dibawa masyarakat
pendatang memberi semangat baru kepada masyarakat setempat untuk
meningkatkan hasil produksi maupun cara mereka berdagang. Semakin
majunya sebuah pasar tentu membawa pengaruh yang besar bagi kemajuan
perekonomian masyarakat sekitarnya.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu pemicu perkembangan
pasar karena dengan semakin bertambahnya penduduk, tentu kebutuhan yang
diperlukan semakin banyak sehingga mendorong pasar untuk meningkatkan
jumlah dan variasi barang yang diperjual-belikan. Hal ini tidak terlepas dari
pengaruh lancarnya sarana transportasi, dengan kendaraan umum yang cukup
banyak melintasi pasar tersebut membuat para pedagang maupun pembeli
sangat mudah dan cepat untuk sampai ke pasar tersebut. Pasar Tradisional
Simpang Pulai adalah pasar yang berkembang dengan baik dan cukup pesat
karena lokasinya yang strategis untuk tempat berdagang. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sarana jalan yang telah memadai ini mendorong dan
memberi kesempatan bagi perkembangan ekonomi masyarakat dan juga
51
memudahkan jalur komunikasi dengan masyarakat dari luat pasar tersebut.
Tidak dapat dipungkiri sarana transportasi inilah yang memicu pesatnya
perkembangan Pasar Tradisional Simpang Pulai sehingga para pedagang dan
pembeli betah melakukan transaksi jual beli di pasar tersebut.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Karakteristik Responden
Untuk mengetahuin gambaran penelitian ini penulis menguraikan
data-data yang diperlukan. Data penelitian dikumpulkan dengan cara
membagikan kuesioner secara langsung kepada responden yang berhasil
ditemui. Kuesioner diperoleh dengan peneliti menemui langsung responden
dan memberikan kuesioner untuk diisi oleh para responden yang merupakan
pedagang pasar simpang pulai jambi angakatan 2016. pengumpulan data
dilakukan dengan mengambil sampel responden sebanyak 76 responden.
Berikut ini penyajian hasil mengenai karakteristik responden.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5
responden berdasarkan usia
Usia Frekuensi Presentase
20-30 Tahun 21 28%
31-40 Tahun 30 39%
>50 Tahun 25 33%
Total 76 100%
Sumber: Hasil olah data
Usia responden dapat dikelompokkan pada tabel di atas dan dari hasil
pengelompokan terlihat kelompok terbesar responden adalah yang berusia
dibawah 31-40 tahun sebanyak 39% sedangkan kelompok terkecil responden
53
adalah usia diatas 20-30 tahun sebanyak 28%. Umur bisa menentukan tingkat
kedewasaan seseorang sehingga hal ini bisa mempengaruhi dalam perilaku dan
cara pemikirannya.
2. Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 6
Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi
Laki-laki 40 53%
Perempuan 36 47%
Total 76 100%
Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah responden berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 53% dan perempuan berjumlah 47% responden
ini adalah untuk pedagang pasar simpang pulai jambi.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan membandingkan nilai
r hitung dengan nilai r tabel.. r hitung > r tabel jika r hitung lebih besar dari r tabel maka
butir pertanyaan/pernyataan tersebut dikatan valid.
54
a. Penegtahuan (X)
Tabel 7
Hasil Perhitungan Uji Validitas Pengetahuan
Butir
Pertanyaan
Perbandingan r hitung dengan r tabel
r hitung r tabel Keterangan Validitas
P_1 0.532
0.225
r hit > r tab Valid
P_2 0.539 r hit > r tab Valid
P_3 0.271 r hit > r tab Valid
P_4 0.471 r hit > r tab Valid
Sumber: Hasil Perhitungan Lampiran 3
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 7 setiap pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel.
Dengan kata lain, instrument penelitian yang berjumlah 4 pernyataan
untuk pengetahuan (X) dinilai semua butir pernyataan adalah valid.
55
b. Minat (Y)
Tabel 8
Hasil Perhitungan Ui Validitas Minat
Butir
Pertanyaa
n
Perbandingan r hitung dengan r tabel
r
hitung r tabel Keterangan Validitas
M_1 0.584
0.225
r hit > r tab Valid
M_2 0.244 r hit > r tab Valid
M_3 0.508 r hit > r tab Valid
M_4 0.477 r hit > r tab Valid
M_5 0.456 r hit > r tab Valid
Sumber : Hasil Perhitungan Lampiran 3
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 8 setiap pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel.
Dengan kata lain, instrument yang berjumlah 5 pernyataan untuk
minat (Y) dinilai butir pernyataan adalah valid.
2. Uji Realibilitas
Uji Realibilitas dimaksudkan untuk melihat apakah sebuah kuesioner
mempunyai derajat konsistensi dari waktu ke waktu. Artinya, sebuah kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2005;42), terdapat
beberapa cara untuk mengukur reliabilitas, satu diantaranya yang digunakan
disini adalah dengan pengukuran sekali saja, yakni pengukuran hanya sekali
56
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antara jawaban pertanyaan. Perangkat SPSS 19 telah menyediakan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statitik Cronbach Alpha (α),
sebuah variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.
Adapun hasil-hasil nilai cronbach alpha untuk masing-masing variabel
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9
Hasil Pengujian Uji Realibilitas Pengetahuan
Variabel item pernyataan Cronbach alpha ( )
Pengetahuan 4 0.638
Minat 5 0.610
Sumber : Hasil Perhitungan Lampiran 4
Hasil pengujian terhadap realibilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbac’s Alpha sebesar 0,638. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari pengetahuan (X) teruji realibilitasnya sehingga dinyatakan
reliabel.
Hasil pengujian terhadap realibilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbac’s Alpha sebesar 0,610. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari minat (Y) teruji realibilitasnya sehingga dinyatakan reliabel.
57
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Metode analisis data dalam penelitian ini adalalah analisis dengan
menggunakan regresi linier sederhana. Tujuannya yaitu untuk menguji
hubungan sekaligus pengaruh dari varabel bebas (independent variabel)
terhadap variabel terikat (dependen variabel) yang dipilih oleh peneliti.
Untuk mengetahui apakah hubungan itu positif atau negative ditentukan
oleh koefisien arah regresi yang berlambangkan huruf b jika positif maka
hubungannya positif pula. Artinya semakin naik (tinggi) nilai X, semakin
pula nilai Y. Demikian pula sebaliknya.
Tabel 10
Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 9.515 2.019 4.713 .000
Pengetahuan .393 .134 .322 2.931 .090 .322 .322 .322 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan tabel maka dapat disusun persamaan regresi sederhana
sebagai berikut :
Y= a+Bx+e
Y= 9.515+0,393 (X)+e
58
Dari persamaan regresi tersebut dapat diterjemahkan bahwa setiap
terjadi peningkatan skor pengetahuan tentang produk perbankan syariah
pedagang di pasar Simpang Pulai Kota Jambi, maka minat menggunakan
jasa perbankan syariah juga akan mengalami peningkatan sebesar 393
satuan, namun demikian apabila diasumsikan tidak terjadi perubahan
pengetahuan tentang produk perbankan syariah pedagang di pasar Simpang
Pulai Kota Jambi maka minat menggunakan jasa perbankan syariah juga
akan tetap ada sebesar 9,515 satuan.
4. Uji T
Hasil uji T ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variable secara
indivindu (persial) varabel-variabel independen (pengetahuan) terhadap
variable dependen (minat) atau menguji signifikansi konstanta dan variable
dependen. Hasil pengujian T dapat dikemukakan pada table berikut ini :
Tabel 11
Hasil Pengujian T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 9.515 2.019 4.713 .000
Pengetahuan .393 .134 .322 2.931 .090 .322 .322 .322 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Minat
Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen (pengetahuan) terhadap variabel dependen (minat) dapat dilihat
dari nilai setiap variabel.
59
Dari hasil perhitungan data pada tabel 11 variabel pengetahuan
berpengaruh signifikan terhadap minat kerena nilai thitung>ttabel 2.931>1,665 dan
nilai signifikan yang dihasilkan 0.000 lebih kecil 0,05. Maka hal ini berarti Ha
diterima Ho ditolak dengan kata lain bahwa variabel pengetahuan berpengaruh
signifikan terhadap pola minat.
5. Koefisien Determjnasi (R) square
Dari hasil pengujian sebagaimana terlampir pada lampiran 2
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebagai berikut :
Tabel 12
Hasil Uji Determinasi (R Square)
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .444a .176 .092 2.44637 .104 8.588 1 74 .000
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan
b. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar
0,176 hal ini menunjukkan bahwa 17,6% minat menggunakan jasa perbankan
syariah mampu dijelaskan oleh variabel pengetahuan tentang produk
perbankan syariah pedagang pasar Simpang Pulai Kota Jambi, sementara
sisanya sebesar 82,4% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan
dalam model.
60
Di sisi lain dari tabel di atas diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0,444. Artinya hubungan antara variabel pengetahuan tentang produk
perbankan syariah pedagang pasar simpang pulai kota jambi terhadap minat
menggunakan jasa perbankan syariah adalah positif dan sangat kuat, yaitu
sebesar 0,444.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
di ambil dari hasil penelitian adalah:
1. Variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat kerena nilai
thitung>ttabel 2.931>1,665 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0.000 lebih
kecil 0,05. Maka hal ini berarti Ha diterima Ho ditolak dengan kata lain
bahwa variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap pola minat.
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier
sederhana. Penelitian ini menunjukan adanya pengaruh antara pengetahuan
(X) terhadap pola minat (Y) pada pedagang di pasar simpang pulai kota
jambi dengan persamaan Y= 9.515+0,393 (X)+e. Nilai koefisien
determinasi adalah sebesar 0,176 hal ini menunjukkan bahwa 17,6% minat
menggunakan jasa perbankan syariah mampu dijelaskan oleh variabel
pengetahuan tentang produk perbankan syariah pedagang pasar Simpang
Pulai Kota Jambi, sementara sisanya sebesar 82,4% dijelaskan oleh
variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam model. Nilai koefisien
korelasi sebesar 0,444. Artinya hubungan antara variabel pengetahuan
tentang produk perbankan syariah pedagang pasar simpang pulai kota
jambi terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah adalah positif
dan sangat kuat, yaitu sebesar 0,444.
62
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas maka ada beberapa saran yang dapat
diberikan, yaitu sebagai :
1. Pihak Bank Syariah Cabang Jambi sebaiknya secara intensif
memperkenalkan berbagai produk kepada masyarakat, khususnya kepada
pedagang mengenai produk perbankan Syariah Mandiri Cabang Jambi.
2. Pihak perbankan syariah secara terus menerus melaksanakan pengenalan
produk dengan melakukan kegiatan terprogram pengenalan produk
syariah,
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Ismail, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta:
Kencana, 2010), h.1
aoud dan Mervyn K. Lewis, Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2001), hal. 11
yafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), hal. 200
Latifa M. Alqaoud dan Mervyn K. Lewis, Op.Cit
M. Yusuf, Wibisana, Iwan Triyuwono, Nurkholis, A. Erani Yustika, “Studi
Pendahuluan Persepsi Masyarakat tentang Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah”,
Malang: Centre for Business and Islamic Economics Studies – Faculty of
Economics Brawijaya University dan Bank Indonesia Jakarta, 1999, hlm. 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia
QS. Yusuf: 55
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia, jilid 2
Jakarta, Prenhalindo, 2000, hlm 401
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium,
Jakarta,
Basu Swastha dan Irawan, 2007, Manajemen Pemasaran Modern, FE UGM:
Yogyakarta
Fandy Tjiptono, hal. 95
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Keempat.
Yogyakarta : Ekonisia, 2012. hal. 29
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta. PT. Raja Grafindo. 2007.
Persada, hal. 2
QS. Al – Imran 130
HR Muslim
QS. Al – Imran: 18
QS. Annisa: 57
Sudarsono, Op.Cit., hal. 45
Sudarsono, Heri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Keempat.
Yogyakarta : Ekonisia, hal. 46
Burhanuddin 2010, hal.43
Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran, (Bandung: PT. Linda Karya, 2002),hal.
7
Thy Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di
Indonesia, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hal. 30
Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya:Usaha Nasional, 1982, h. 62.
Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung:
Mizan, 2000), cet. Ke- 1, hal. 110
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1990), cet. Ke-3, hal. 583
Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina lImu,
(1990),
M Alisuf Sabri, Penganfar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedoman
ilmu Jaya, (1993), cet. Ke- I, hal. 43
Hariwijaya, Pedoman penulisan ilmiah Proposal Dan Skripsi – Landasan Teori,
Hipotesis, Analisis Statistik, Pedoman Teknik, Bahasa Ilmiah Pendadaran dan
Yudisium, (Yogyakarta: Tugu Pyblisher, 2008), hlm. 50-51.
Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta:PT.
Bumi Askara, 2008). Hln.3
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hlm. Saifuddin Jambi, Cet. Pertama, 2010), hlm. 25
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press Fakultas Syariah
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Cet. Pertama, 2010), hlm.25
Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2013), hlm.23
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) , hlm.
186.
Kamus Besar bahasa indonesia
Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya:Usaha Nasional, 1982,
h. 62.
Pengurus Pasar Simpang Pulai Jambi, 2018
Fuad Mas’ud, “Survai Diagnosis Organisasional”, Badan Penerbit.
Universitas Diponorogo, Semarang, 2004), hal. 15
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Edisi. Keempat, (Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), hal.
117
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta:
Rajawali, 2013), hlm. 275
Ghozali Imam,Op.Cit., hal.
B. Sumber Lainnya
Yusdani. 2005. Perbankan Syariah Berbasis Floating Market. Millah. Vol. IV,. No.
2
https://www.kompasiana.com/ahamdzamronikbm/pesantren-
merupakan-lahan-pengembangan-ekonomi-islam.
LAMPIRAN 1
KUESIONER
Responden yang terhormat,
Adapun kuesioner ini dibuat dalam rangka penyusunan skripsi yang
berjudul "PENGARUH PENGETAHUAN PEDAGANG TENTANG PRODUK
PERBANKAN SYARI'AH TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Pedagang Pasar Simpang Pulai Jambi) yang
merupakan syarat penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada
Univeristas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
Oleh karena itu, saya (peneliti) mengharapkan partisipasi dan kesediaan dari
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi lembar kuisioner ini dengan pilihan yang
menurut anda tepat, karena jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan akan sangat
membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
Seluruh informasi yang tekumpul pada kuisioener ini hanya akan digunakan
untuk penelitian semata yang bersifat rahasia, bukan untuk konsumsi publik.
Demikianlah permohonan ini, atas perhatian dan kesediaan dari
Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Horma saya,
Adibah Mardiah
Ses 141203
PROFIL RESPONDEN
Petunjuk Pengisian
Beri tanda checklist (√) pada profil responden sebelum Bapak/Ibu/Saudara/i
menjawab pertanyaan dalam kuesioner
Usia : 20-25 tahun 26-30 tahun
31-35 tahun 36-40 tahun
41-45 tahun 46-50 tahun >50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Lama Berusahan : ……………………………
Ketentuan Menjawab:
1. Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah
satu kolom pilihan yang telah disediakan.
2. Jawablah penyataan dengan memberikan 1 jawaban pada masing-masing
pernyataan.
3. Jawablah pernyataan dengan yang tepat menurut Bapak/Ibu/Saudara/i.
Keterangan Jawaban :
Pengetahuan :
Sangat Tahu ST 5
Tahu T 4
Kurang Tahu KT 3
Tidak Tahu TT 2
Sangat Tidak Tahu STT 1
Minat :
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Kurang Setuju KS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
1. Pengetahuan (X)
NO PERNYATAAN ST T KT TT STT
5 4 3 2 1
1 Produk Perbankan Syariah halal dan sesuai dengan syariat
Islam
2 Perbankan syariah menggunakan system bagi hasil
3 Perbankan Syariah memiliki layanan perbankan yang
lengkap
4 Perbankan Syariah diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah dalam kegiatan operasionalnya
2. Minat (Y)
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
2 Saya berminat memindahkan rekening tabungan saya ke
Perbankan Syariah
3 Saya berminat menjadikan Perbankan Syariah sebagai
Bank utama saya
4 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena kemudahan prosedur dan administrasinya
5 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena sesuai dengan kebutuhan saya
LAMPIRAN 2 : Tabulasi Data Penelitian
NO RES PENGETAHUAN TOTAL MINAT TOTAL
1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 3 3 3 4 13 4 3 4 4 4 19
2 3 3 4 5 15 3 4 4 3 4 18
3 3 4 4 4 15 4 4 4 3 5 20
4 4 3 4 3 14 4 4 4 4 3 19
5 3 3 3 3 12 4 4 4 3 4 19
6 5 3 4 3 15 3 4 4 4 5 20
7 3 3 3 4 13 5 3 5 5 5 23
8 3 3 3 5 14 4 4 4 3 4 19
9 3 4 3 4 14 4 4 3 5 5 21
10 3 4 4 2 13 4 3 4 5 4 20
11 4 3 2 3 12 5 4 3 4 5 21
12 5 4 3 4 16 4 4 4 4 3 19
13 3 3 5 5 16 4 4 4 4 5 21
14 5 2 4 4 15 3 4 4 5 4 17
15 4 4 3 5 16 3 5 4 5 4 21
16 3 4 2 4 13 4 4 4 5 3 20
17 4 2 5 4 15 5 3 4 4 5 21
18 3 4 3 2 12 4 5 4 5 3 21
19 3 4 2 4 13 4 4 4 3 4 19
20 3 3 3 5 14 5 3 5 4 5 22
21 5 3 4 5 17 3 5 5 4 3 20
22 3 4 4 3 14 5 3 5 5 4 22
23 4 4 4 4 16 4 5 5 4 4 22
24 3 3 3 5 14 4 5 4 4 3 20
25 5 3 3 3 14 5 4 4 5 4 22
26 3 5 3 4 15 4 5 4 5 4 22
27 3 3 3 4 13 4 5 4 4 3 20
28 5 3 4 4 16 5 4 5 5 5 24
29 3 4 4 3 14 5 4 5 4 4 22
30 4 4 4 4 16 4 4 4 3 5 20
31 3 3 3 3 12 5 4 5 4 4 22
32 5 3 4 5 17 4 5 4 4 5 22
33 3 3 3 4 13 4 4 5 5 4 22
34 5 4 4 4 17 4 5 4 4 5 22
35 4 4 3 4 15 5 5 5 5 4 24
36 5 2 4 3 14 5 4 4 4 5 22
37 3 4 5 4 16 4 5 5 5 4 23
38 4 4 5 4 17 5 4 4 4 5 22
39 5 4 5 4 18 4 4 5 5 4 22
40 4 5 3 4 16 4 4 4 4 5 21
41 4 5 4 4 17 4 5 5 5 4 23
42 2 4 4 4 14 5 4 4 4 5 22
43 4 3 5 3 15 5 5 5 5 4 24
44 5 4 4 4 17 5 4 4 4 5 22
45 3 4 5 4 16 4 4 5 5 4 22
46 4 3 4 3 14 4 5 3 5 5 22
47 3 4 4 3 14 5 4 4 5 4 22
48 4 3 5 4 16 4 5 5 4 5 23
49 3 4 5 4 16 5 4 4 4 5 22
50 4 3 4 3 14 4 5 4 4 4 21
51 4 3 5 2 14 5 4 4 5 4 22
52 3 4 2 4 13 4 5 4 5 5 23
53 4 5 3 3 15 4 4 4 5 4 21
54 5 4 5 4 18 5 4 5 5 5 24
55 4 4 5 5 18 5 4 4 5 4 22
56 5 5 5 5 20 4 4 5 5 4 22
57 4 5 5 4 18 4 5 4 5 4 22
58 4 4 5 5 18 5 5 5 4 5 24
59 5 4 5 4 18 4 4 4 3 4 19
60 3 4 5 5 17 5 3 5 5 5 23
61 4 5 5 4 18 4 4 4 3 4 19
62 4 5 5 3 17 5 5 5 4 4 23
63 5 3 5 2 15 5 4 4 5 4 22
64 5 3 5 4 17 4 5 5 4 4 22
65 2 5 3 4 14 5 4 4 5 5 23
66 5 2 5 5 17 4 3 5 5 5 22
67 4 4 3 4 15 4 4 4 5 4 21
68 5 3 3 2 13 4 5 4 5 5 23
69 3 2 5 4 14 5 3 5 4 5 22
70 5 2 5 3 15 3 5 4 5 5 22
71 3 2 5 4 14 5 5 5 4 5 24
72 3 4 3 4 14 4 4 5 4 4 21
73 4 4 3 5 16 4 5 5 4 5 23
74 4 2 5 3 14 5 4 5 4 5 23
75 5 4 3 5 17 4 5 4 4 5 22
76 4 3 5 4 16 5 4 5 4 5 23
LAMPIRAN 3 : Uji Validitas
Variabel Pengetahuan
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4
skor_
total
P_1 Pearson
Correlation 1 -.164 .284* -.039 .539**
Sig. (2-tailed) .157 .013 .737 .000
N 76 76 76 76 76
P_2 Pearson
Correlation -.164 1 -.139 .110 .372**
Sig. (2-tailed) .157 .232 .346 .001
N 76 76 76 76 76
P_3 Pearson
Correlation .284* -.139 1 .021 .615**
Sig. (2-tailed) .013 .232 .857 .000
N 76 76 76 76 76
P_4 Pearson
Correlation -.039 .110 .021 1 .507**
Sig. (2-tailed) .737 .346 .857 .000
N 76 76 76 76 76
skor_total Pearson
Correlation .539** .372** .615** .507** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 76 76 76 76 76
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Minat
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 skor_total
M_1 Pearson
Correlation 1 -.309** .241* .103 .298** .584**
Sig. (2-
tailed) .007 .036 .377 .009 .000
N 76 76 76 76 76 76
M_2 Pearson
Correlation -.309** 1 -.030 .037 -.161 .244*
Sig. (2-
tailed) .007 .794 .752 .165 .033
N 76 76 76 76 76 76
M_3 Pearson
Correlation .241* -.030 1 .112 -.009 .508**
Sig. (2-
tailed) .036 .794 .334 .940 .000
N 76 76 76 76 76 76
M_4 Pearson
Correlation .103 .037 .112 1 -.069 .477**
Sig. (2-
tailed) .377 .752 .334 .552 .000
N 76 76 76 76 76 76
M_5 Pearson
Correlation .298** -.161 -.009 -.069 1 .456**
Sig. (2-
tailed) .009 .165 .940 .552 .000
N 76 76 76 76 76 76
skor_total Pearson
Correlation .584** .244* .508** .477** .456** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .033 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
LAMPIRAN 4 : Uji Realibilitas
Variabel Pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.638 5
Variabel Minat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.610 6
LAMPIRAN 5 : Hasil Pengujian Regresi
Descriptive Statistics
Mean
Std.
Deviation N
Minat 15.39 2.066 76
Pengetahuan 14.97 1.697 76
Correlations
Minat Pengetahuan
Pearson
Correlation
Minat 1.000 .322
Pengetahuan .322 1.000
Sig. (1-tailed) Minat . .002
Pengetahuan .002 .
N Minat 76 76
Pengetahuan 76 76
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Pengetahuanb . Enter
a. Dependent Variable: Minat
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .444a .176 .092 2.44637 .104 8.588 1 74 .000
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan
b. Dependent Variable: Minat
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 33.292 1 33.292 8.588 .004b
Residual 286.866 74 3.877
Total 320.158 75
a. Dependent Variable: Minat
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
t
Si
g.
Correlations
Collinearit
y Statistics
B Std. Error Beta
Ze
ro-
ord
er
Par
tial
Pa
rt
Toler
ance
VI
F
1 (Constan
t)
9.5
15 2.019
4.7
13
.0
00
Pengetah
uan .39
3 .134 .322
2.9
31
.0
00
.32
2
.32
2
.3
22 1.000
1.0
00
a. Dependent Variable: Minat
Coefficient Correlationsa
Model
Pengeta
huan
1 Correla
tions
Pengetahuan 1.000
Covaria
nces
Pengetahuan .018
a. Dependent Variable: Minat
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension
Eigenvalu
e
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Pengetahuan
1 1 1.994 1.000 .00 .00
2 .006 17.822 1.00 1.00
a. Dependent Variable: Minat
Casewise Diagnosticsa
Case Number
Std.
Residual Minat
Predicted
Value Residual
1 3.748 22 14.62 7.380
a. Dependent Variable: Minat
Residuals Statisticsa
Minimu
m
Maximu
m Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 14.23 17.37 15.39 .666 76
Residual -3.798 7.380 .000 1.956 76
Std. Predicted
Value -1.752 2.962 .000 1.000 76
Std. Residual -1.929 3.748 .000 .993 76
a. Dependent Variable: Minat