pengaruh pengajaran kitab ta’limul muta’allim...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH PENGAJARAN KITAB TA’LIMUL MUTA’ALLIM
TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP TA’DZIM SISWA
KELAS XI DI MA MA’ARIF PONGGOL GRABAG
MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Zuhanul Hasanah
111 10 024
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015
2
3
DEKLARASI
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 15 Januari 2015
Penulis,
Zuhanul Hasanah
NIM : 11110024
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:
Nama : Zuhanul Hasanah
NIM : 111 10 024
Jurusan : TARBIYAH
Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 15 Januari2015
Yang Menyatakan,
Zuhanul Hasanah
NIM. 111 10 024
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
5
Dra. Maryatin, M.Pd.
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudari Zuhanul Hasanah
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : Zuhanul Hasanah
NIM : 111 10 024
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : PENGARUH PENGAJARAN KITAB
TA’LIMUL MUTA’ALLIM TERHADAP
PEMBENTUKAN SIKAP TA’DZIM SISWA
KELAS XI DI MA MA’ARIF PONGGOL
GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 15 Januari2015
Pembimbing
Dra.Maryatin, M.Pd.
NIP. 19690402 199803 2 001
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
6
P E N G E S A H A N
S K R I P S I
PENGARUH PENGAJARAN KITAB TA’LIMUL MUTA’ALLIM
TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP TA’DZIM SISWA KELAS XI DI
MA MA’ARIF PONGGOL GRABAG MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH
ZUHANUL HASANAH
NIM :111 10 024
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 15
Januaridan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Ujian
Ketua Penguji : Benni Ridwan, M.Hum. ...................................................
Sekretaris Penguji : Dra.Maryatin, M.Pd. ...................................................
Penguji I : Rasimin, M.Pd. ...................................................
Penguji II : Dra.Ulfah Susilowati, M.SI. ...................................................
Salatiga, 15 Januari 2015
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
NIP. 19670112 199203 1 005
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
7
MOTTO
د ام ح لم ا ل ك ل ان و ن ع و ل ض ف و ه ل ه ل ن ي ز م ل ع ل ان إ ف م ل ع ت
Artinya: “Belajarlah karena ilmu itu akan menghiasi ahlinya, dia keunggulan,
dia pula pertanda semua pujian.”
(Ta‟lim Muta‟alim,As‟ad: 8)
Berbekal Ilmu Lebih Berharga dari pada
Berbekal Harta Benda
8
PERSEMBAHAN
1. Teruntuk bapak ibuku tercinta Bapak Sukarno (Almarhum) & Ibu Istikomah
tersayang yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan
kesabaran, serta senantiasa ikhlas dan tulus memberikan dukungan dan doa
restunya kepada penulis.
2. Adikku tersayang Rini Ambariyah terima kasih atas dukungannya dan jangan
pernah lelah untuk meraih kesuksesan.
3. Kepada Ibu Maryatin, M.Pd. atas arahan dan bimbingan yang tiada henti
dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi.
4. Terima kasih kepada bapak/ibu guru dan karyawan MA Ma‟arif Ponggol
Grabag yang telah memberikan motivasi sehingga skripsi ini bisa selesai tanpa
ada halangan suatu apapun.
5. Keluarga besarku, terima kasih atas motivasi dan dukungan yang selalu kalian
berikan padaku.
6. Sahabat-sahabat yang aku banggakan,Nuzul Wulansari, Nur Wulandari, Fajar
Khusnul Mufidah, Endang Wahyuningsih, Ali Imron, Marhamah, Vika
Indrawati, Gunarti, Iga Puji S.,Wahidatur Rohmah, Alfy,kelas PAI A dan
semuanya terimakasih banyak untuk semangat dan kebersamaan kalian selama
di STAIN Salatiga.
7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih
banyak atas bantuannya.
8. Seseorang yang kelak akan menjadi imam dalam keluargaku.
9
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke
jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam. Adapun judul
skripsi ini adalah “PENGARUH PENGAJARAN KITAB TA‟LIMUL
MUTA‟ALLIM TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP TA‟DZIM SISWA
KELAS XI DI MA MA‟ARIF PONGGOL GRABAG MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN
2. Bapak Rasimin. S.PdI, M.Pd selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
10
4. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta
bantuan administrasi.
6. Ayah dan Ibu tersayang yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta
memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah
SWT.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amin. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan
memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal
„alamiin.
Salatiga, 15 Januari 2015
Penulis,
11
ABSTRAK
Hasanah, Zuhanul. 2015. Pengaruh Pengajaran Ta‟limul Muta‟allim terhadap
Pembentukan Sikap Ta‟dzim Siswa Kelas XI MA Ma‟arif Ponggol
Grabag Magelang 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program
Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.
Kata Kunci: Pengajaran, Kitab Ta‟limul Muta‟allim, Sikap Ta‟dzim.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim terhadap sikap ta‟dzim siswa kelas XI MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang tahun 2014/2015. Pertanyaan utama yang
ingin dijawab (1) Bagaimanakah pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim di MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang tahun 2014/2015? (2)Bagaimanakah
pembentukan sikap ta‟dzim siswa kelas XI di MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Magelang tahun 2014/2015? (3) Adakah pengaruh pengajaran Kitab Ta‟limul
Muta‟allim terhadap sikap ta‟dzim siswa kelas XI MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Magelang tahun 2014/2015?
Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan
deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Magelang dengan populasi sebanyak 157 siswa dan sampel sebanyak 36 siswa.
Jenis data yang digunakan adalah penelitian lapangan (research), sumber datanya
meliputi data primer dan data sekunder, sedangkan pengumpulan data
menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis
dengan menggunakan rumus prosentase dan rumus product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Pengajaran Kitab Ta‟limul
Muta‟allim tahun pelajaran 2014/2015 dalam kategori baik, ada 21 responden,
dengan angka sebesar 45,27 berada pada interval kategori antara 37 – 47 dan hasil
prosentase sebanyak 58%. (2) Pembentukan sikap ta‟dzim siswa kelas XI berada
pada kategori sangat baik ,ada 26 responden, dengan angka sebesar 50,53 berada
pada interval kategori antara 51 – 62 dan hasil prosentase sebanyak 78%. (3)Ada
pengaruh yang signifikan antara pengajaran kitab Ta‟limul Muta‟allim terhadap
pembentukan sikap ta‟dzim siswa kelas XI MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Magelang tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasi diperoleh rxy sebesar 0,653 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikansi 1% sebesar 0,424. Maka dari itu berarti rxy lebih besar dari nilai
tabel 0,653> 0,424 sehingga hipotesis dapat diterima.
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii
HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 5
F. Definisi Operasional ........................................................................ 6
G. Variabel Penelitian .......................................................................... 7
H. Metode Penelitian ............................................................................ 8
13
I. Instrumen Penelitian ............................................................. .......... 12
J. Analisis Data ............................................................................. ..... 15
K. Sistematika Penulisan ................................................................ ..... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim ........................................... 20
1. Pengertian Pengajaran .............................................................. 21
2. Tujuan Pengajaran .................................................................... 23
3. Metode Pengajaran ................................................................... 26
4. Pengertian dan Kandungan Kitab Ta‟limul Muta‟allim ........... 30
5. Kemampuan Guru Mengajar .................................................... 39
B. Pembentukan Sikap Ta‟dzim .......................................................... 40
1. Pengertian Sikap Ta‟dzim ......................................................... 40
2. Ciri-ciri Sikap Ta‟dzim ............................................................. 41
3. Fungsi Sikap Ta‟dzim ............................................................... 43
4. Proses Pembentukan Sikap Ta‟dzim ......................................... 44
C. Pengaruh Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim terhadap
Sikap Ta‟dzim Siswa ....................................................................... 47
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 49
1. Sejarah berdirinya madrasah ………………………………… 49
2. Identitas madrasah …………………………………………… 50
3. Visi Misi dan Tujuan Madrasah ............................................... 51
14
4. Letak Geografis ........................................................................ 52
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ....................................... 53
6. Sarana dan Prasarana ................................................................ 55
B. Penyajian Data ................................................................................ 56
1. Data Responden ……………………………………………. .. 56
2. Hasil Jawaban Angket Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim 57
3. Hasil Jawaban Angket Sikap Ta‟dzim Siswa ........................... 58
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan .................................................................. 61
1. Analisis Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim ................... 62
2. Analisis Pembentukan Sikap Ta‟dzim Siswa ................. ...... 67
B. Analisis Uji Hipotesis ................................................................. 72
C. Analisis Lanjut ............................................................................ 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 76
B. Saran ........................................................................................... 77
C. Penutup ....................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perumusan Indikator dan Pertanyaan Angket ...................... 13
Tabel 3.1 Keadaan Guru MA Ma‟arif Ponggol Grabag ..................... 53
Tabel 3.2 Data Siswa MA Ma‟arif Ponggol Grabag ............................ 54
Tabel 3.3 Struktur Organisasi .............................................................. 55
Tabel 3.4 Fasilitas Belajar Mengajar ................................................... 56
Tabel 3.5 Nama-nama Responden Siswa Kelas XI ............................. 57
Tabel 3.6 Jawaban Angket Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim.... 58
Tabel 3.7 Jawaban Angket Pembentukan Sikap Ta‟dzim Siswa ........ 59
Tabel 4.1 Daftar Hasil Angket tentang Pengajaran Kitab Ta‟limul
Muta‟allim Tahun Pelajaran 2014/2015 .............................. 63
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tentang Pengajaran Kitab Ta‟limul
Muta‟allim 2014/2015 ......................................................... 64
Tabel 4.3 Interval Kategori dan Prosentase Pengajaran Ta‟limul
Muta‟allim ......................................................................... . 66
Tabel 4.4 Daftar Hasil Angket tentang Sikap Ta‟dzim Siswa ......... ... 68
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Sikap Ta‟dzim Siswa ........... 69
Tabel 4.6 Interval Kategori dan Prosentase Sikap Ta‟dzim Siswa ...... 71
Tabel 4.7 Tabel Kerja Untuk Mencari Pengaruh Pengajaran Ta‟limul
Muta‟allim dengan Sikap Ta‟dzim Siswa ............................ 73
16
DAFTAR BAGAN
Bagan I Struktur Organisasi Sekolah MA Ma‟arif Ponggol
Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 ............ 55
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran II : Surat Ijin Penelitian
Lampiran III : Angket
Lampiran IV : Tabel Korelasi
Lampiran V : Nota Pembimbing
Lampiran VI : Daftar Nilai SKK
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia terutama tentang sikap
menghargai orang lain, sopan-santun dan semangat kebersamaan adalah
nilai yang telah terbentuk ketika bangsa ini berdiri, terlebih menonjol
atau terlihat setelah datangnya agama Islam di Indonesia. Dimana Islam
membawa ajaran Rahmatan lil‟alamin, saling mengasihi dan sikap
menghormati terhadap orang lain (Salam,1997:32).Nilai-nilai luhur yang
telah diajarkan para ulama‟ seyogyanya kita lestarikan sehingga
Indonesia tetap menjadi negara yang bermoral dan beradab.
Pemikiran–pemikiran yang luhur pada masa lalu haruslah kita
lestarikan sehingga tetap menjadi kaum yang berbudi pekerti yang baik
terutama pada orang tua, guru dan teman. Siswa suatu saat akan menjadi
pemuda penerus dan pemegang kepemimpinan bangsa haruslah memiliki
nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para ulama‟, diantaranya
sikap ta‟dzim. Dengan sikap ta‟dzim atau yang lebih dikenal orang
dengan sikap menghormati dan sopan, akan dapat membawa seseorang
pada kemulyaan dan akan dihormati oleh orang lain. Tapi kenyataannya,
sekarang ini banyak siswa yang berani kepada gurunya, mungkin karena
kurangnya pengajaran tentang akhlak di madrasah.
Pengajaran Pendidikan Islam klasik sebenarnya sudah
menawarkan konsep tentang pembentukan akhlak dan mental yang baik,
19
yaitu dengan pengajaran sebuah kitab yang menekankan pada pendidikan
akhlak dan penumbuhan sikap menghormati atau lebih dikenal dengan
pembentukan sikap ta‟dzim. Pengajaran Ta‟limul Muta‟allim atau yang
sering dikenal dengan pengajaran akhlak yang bertujuan untuk
membentuk pribadi muslim yang berakhlak tinggi dan mulia dalam arti
hubungannya dengan Allah SWT maupun hubungannya sesama manusia.
Sikap ta‟dzim merupakan wujud dari sikap manusia terdidik.
Sebagaimana sebuah maqolah dalam bahasa arab sebagai berikut :
نسان الدبية الخلقهي صفات ال
Artinya : “Akhlak (sikap ta‟dzim) ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.
(Nata,1997:5)
Pengaruh pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dan
pembentukan sikap ta‟dzim yang semakin menipis, maka penulis
menghubungkan antara keduanya. Karena MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Magelang adalah salah satu madrasah yang masih memberikan pelajaran
Ta‟limul Muta‟allim, siswanya yang sopan santun dan patuh terhadap
gurunya.
Adapun fokus penelitian ini, ada beberapa alasan mengapa penulis
mengambil judul ini diantaranya: bahwa di MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Magelang terdapat Mulok yang mengajarkan kitab Ta‟limul Muta‟allim,
Sikap para muridnya, terutama kelas XI yang patuh, sopan dan ta‟dzim
terhadap guru perlu diselidiki. Apakah sikap ta‟dzim yang siswa miliki
20
itu pengaruh dari pembelajaran kitab ta‟limul muta‟allim apakah dari
pengaruh yang lain. Pentingnya sikap ta‟dzim siswa terhadap guru dan
orang yang lebih tua merupakan sikap penting dalam pembentukan
karakter.
Berdasarkan alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul
“PENGARUH PENGAJARAN KITAB TA‟LIMUL MUTA‟ALLIM
TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP TA‟DZIM SISWA KELAS XI
DI MA MA‟ARIF PONGGOL GRABAG MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Kelas XI MA Ma’arif Ponggol
Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana Sikap Ta’dzim siswa kelas XI MA Ma’arif Ponggol Grabag
Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015?
3. Adakah Pengaruh antara Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Terhadap
Sikap Ta’dzim Siswa Kelas XI di MA Ma’arif Ponggol Grabag Magelang Tahun
Pelajaran 2014/ 2015?
C. Tujuan Penelitian
21
Tujuan penelitian ini tidak terlepas dari permasalahan yang
peneliti munculkan .Adapun tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim di
Kelas XI MA Ma’arif Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Sikap Ta’dzim siswa kelas XI di MA
Ma’arif Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015
3. Untuk mengetahui adakah Pengaruh antara Pengajaran Kitab Ta’limul
Muta’allim Terhadap Sikap Ta’dzim Siswa Kelas XI di MA Ma’arif Ponggol
Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah yang ada diatas, maka manfaat penelitian
ini, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan
pembelajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dengan sikap ta‟dzim.
b. Untuk menambah khazanah pengetahuan kepustakaan pengaruh
pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim terhadap pembentukan sikap
ta‟dzim siswa.
2. Manfaat Praktis
22
a. Bagi pihak sekolah , hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam rangka pelaksanaan
pembelajaran Akhlak dengan Kitab Ta‟limul Muta‟allim.
b. Bagi siswa, mempunyai perilaku sopan santun dan menghormati
orang yang lebih tua sesuai dengan pembelajaran Kitab Ta‟limul
muta‟allim.
c. Bagi peneliti, bisa dijadikan sumber rujukan dalam rangka
melakukan pengembangan penelitian mengenai Kitab Ta‟limul
Muta‟allim dan sikap ta‟dzim siswa.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan
belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam
kenyataan empiris. ( Gulo, 2005:57)
Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah, peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut : Ha: Hipotesis alternative atau menunjukkan
adanya pengaruh variabel.(Arikunto,1989 :66-67). Artinya, Ada
Pengaruh yang positif antara Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
Terhadap Sikap Ta‟dzim Siswa Kelas XI MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Tahun Pelajaran 2014/2015.
F. Definisi Operasional
23
Selanjutnya penulis perlu memberi batasan-batasan pengertian
dari istilah yang terdapat pada judul skripsi ,sehingga akan memperoleh
gambaran yang jelas dan tegas tentang apa yang sebenarnya dimaksud
dalam penulisan ini.
1. Pengaruh
Pengaruh diartikan sebagai daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang, benda dan sebagainya) yang ikut membentuk kepercayaan,
watak atau perbuatan seseorang. (Senja, 2007:638)
2. Pengajaran
Pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan
pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran
adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing,
membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar. (Majid, 2005:16).
3. Kitab Ta’lilmul Muta’allim
Kitab Ta‟limul Muta‟allim mempunyai arti Bimbingan bagi
penuntut ilmu pengetahuan. (As‟ad, 2007: 1 )
4. Pembentukan
Pembentukan memiliki arti menjadikan atau perbuatan (hal, cara,
dan sebagainya) membentuk wujud atau rupa sesuai dengan yang
diinginkan. ( Poerwadarminta, 1976:122).
5. Sikap
24
Menurut Ngalim Purwanto (1987:141), sikap atau yang dalam
bahasa inggris disebut attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap
suatu perangsang.
6. Ta’dzim
Ta‟dzim merupakan salah satu bentuk perbuatan atau sikap yang
mencerminkan perilaku sopan dan menghormati pada orang yang lebih
tua atau pada seorang sesepuh, kiyai, guru dan orang yang dianggap
dimulyakan olehnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1979: 995).
Beberapa istilah telah penulis jelaskan, maka yang dimaksud
dengan judul diatas adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam
membimbing peserta didik untuk memperoleh suatu pengalaman melalui
pembelajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dalam pembentukan watak siswa.
G. Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independen, merupakan variabel inti atau bebas yang
berbunyi “Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim” (sebagai variabel
X), dengan indikator:
1) Sikap guru dalam mengajar Kitab Ta‟limul Muta‟allim
2) Muatan dalam Kitab Ta‟limul Muta‟allim
3) Metode dalam pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi Kitab Ta‟limul
Muta‟allim
25
b. Variabel Dependen, merupakan variabel terikat yang berbunyi “Sikap
Ta‟dzim Siswa” (sebagai variabel Y), dengan indikator :
1) Memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran
2) Mematuhi nasehat guru dan perintahnya
3) Menghormati semua orang
4) Menundukkan kepala seraya mengucap salam saat bertemu guru
5) Berfikir terlebih dahulu sebelum berkomentar atau berbicara
6) Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
H. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian (KBBI W.J.S Poerwadinata: 1982: 362). Adapun
langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Adapun jenis penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini
adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu research yang dilakukan
dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.(Hadi, 2000: 9)
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif
kuantitatif. Pendekatan deskriptif kuantitatif adalah menggambarkan
keadaan atau status fenomena. (Arikunto,1989: 101). Dalam hal ini untuk
mengetahui bagaimana Pengaruh Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
26
Terhadap Sikap Ta‟dzim Siswa Kelas XI di MA Ma‟arif Ponggol Grabag
Tahun Pelajaran 2014/2015 .
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2014 di MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto ,2010:
173). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa
MA Ma‟arif Ponggol Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015 yang terdiri
dari kelas X,XI,dan XII berjumlah 157 siswa.Laki-laki berjumlah 57
dan perempuan berjumlah 100 siswa.
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
(Arikunto, 2010: 174). Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis
menggunakan batasan-batasan sesuai yang diberikan Suharsimi
Arikunto bahwa apabila subyek kurang dari 100 orang, maka lebih
baik diambil semua. Jika subyeknya lebih besar maka dapat diambil
antara 10%-15% dan 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006 : 20).
Mengapa menggunakan rumus diatas,dikarenakan beberapa hal
sebagai berikut:
27
1) Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana
2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh penulis. (Arikunto, 1992:
112).
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MA Ma‟arif
Ponggol Grabag Magelang yang berjumlah 36 siswa. Laki-laki berjumlah
16 siswa dan perempuan berjumlah 20 siswi.
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu
research yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.
(Hadi, 2000: 9). Maka jenis data yang dibutuhkan dan yang digunakan
adalah jenis data lapangan dan deskriptif kuantitatif dalam penyajian
data menggunakan data primer dan sekunder.
b. Sumber Data
Untuk mengumpulkan sejumlah data diperlukan sumber data
diberbagai sumber yaitu:
1) Data Primer
28
Data Primer dalam penelitian ini adalah Pengajaran Kitab
Ta‟limul Muta‟allim Siswa Kelas XI MA Ma‟arif Ponggol Grabag
2). Data Sekunder
Dalam penelitian ini adalah kondisi objektif Siswa Kelas XI
MA Ma‟arif Ponggol Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015. Data ini
berupa data tentang letak geografis, struktur organisasi, jumlah
siswa, guru dan sarana prasarana.
5. Tehnik Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan dalam penyusunan skripsi ini, sesuai
jenis penelitiannya adalah lapangan, maka untuk mendapatkan data
dilapangan, penulis menggunakan metode:
a. Metode Angket
Metode angket disebut pula sebagai metode kuesioner atau dalam
bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan).Metode
angket merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden.Setelah diisi,
angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti
(Bungin, 2005: 123).Tehnik ini digunakan penulis untuk
mengumpulkan data tentang pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
terhadap pembentukan sikap ta‟dzim siswa kelas XI di MA Ma‟arif
Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.
b. Metode Dokumentasi
29
Metode dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasati, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya” (Arikunto,
2006: 231).Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang situasi umum MA Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang,
data-data guru, karyawan dan siswa khususnya data siswa kelas XI dan
hal-hal lain yang dibutuhkan oleh peneliti.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2010: 203).
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket yang terdapat
dalam lampiran. Angket terdiri dari dua macam yaitu yang pertama angket
tentang pengaruh pembelajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dan yang kedua
angket tentang pembentukan sikap ta‟dzim siswa. Adapun Angket
penelitian terlampir.
TABLE 1.1
VARIABEL DAN INDIKATOR
No Variabel Indikator Angket
1 Pengajaran 1) Kemampuan 1. Apakah guru anda mengajarkan
30
Kitab
Ta’limul
Muta’allim
(Variabel
X)
guru dalam mengajar
tentang proses pembentukan sikap ta’dzim ?
2. Apakah anda faham dengan materi yang disampaikan guru?
3. Apakah ketika proses belajar mengajar diakhiri anda faham dengan isinya?
4. Setiap pelajaran selesai, apakah guru anda memberikan pertanyaan tentang materi yang dijelaskan?
2) Penguasaan materi pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim
5. Apakah guru anda faham dengan materi Kitab Ta’limul Mutta’allim ?
6. Apakah guru anda menguasai materi yang diajarkan?
7. Apakah guru anda memberi waktu untuk menyampaikan pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan?
3) Penguasaan metode pengajaran
8. Apakah dalam pembelajaran Ta’limul Muta’allim guru memberi teladan yang baik?
9. Apakah dalam pembelajaran ta’limul muta’allim metode yang digunakan guru sudah tepat?
10. Apakah anda senang dengan metode mengajar guru ta’limul muta’allim?
11. Apakah metode yang digunakan guru anda bisa membuat anda lebih faham dengan materi ta’limul muta’allim?
4) Evaluasi terhadap peserta didik
12. Apakah dalam pelajaran Kitab Ta’limul Muta’allim anda menghafalkan nadzom?
13. Apakah anda selalu mencatat apa yang disampaikan guru?
14. Apakah anda menjawab ketika ditanya tentang materi pelajaran oleh guru?
15. Apakah soal evaluasi yang
31
diberikan gurumu sesuai dengan materi yang telah diajarkan?
2
2
Sikap
Ta’dzim
Siswa
(Variabel
Y)
1. Memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran
1. Apakah anda bisa menerima penjelasan pelajaran dari guru?
2. Apakah anda selalu memperhatikan saat pelajaran berlangsung?
2) Mematuhi nasehat guru dan perintahnya
3. Apakah anda benar-
benarpatuh pada perintah
guru?
4. Ketika mendapat nasehat dari
guru apakah anda
memperhatikannya?
5. Apakah walau dalam keadaan
repot anda tetap
menyelesaikan perintah guru
dengan baik dan tepat
waktu?
3) Menghormati semua orang
6. Apakah anda menghormati
semua orang?
7. Apakah anda selalu
menghormati guru dan
teman-teman?
8. Apakah anda selalu
menghormati kedua orang
tua? 9. Apakah anda selalu
menghormati orang yang lebih tua,toleransi dengan sebaya dan menyayangi yang lebih muda?
4) Menundukkan kepala seraya mengucap salam saat bertemu guru
10. Ketika bertemu guru dijalan apakah anda tetap hormat seraya menundukkan kepala?
11. Apakah anda mengucap salam dan berjabat tangan saat bertemu guru?
5) Berfikir terlebih dahulu sebelum berkomentar atau berbicara
12. Apakah sebelum anda berbicara sudah difikir terlebih dahulu?
13. Ketika berbicara dengan
32
guru,apakah anda selalu dengan sopan?
6) Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
14. Apakah anda pernah telat saat mengikuti pelajaran Ta’limul Muta’allim?
15. Apakah anda mengerjakan tugas di kelas dengan baik dan tepat waktu?
J. Analisis Data
Dalam menganalisa data yang telah terkumpul dari hasil penelitian,
penulis menggunakan analisa sebagai berikut:
a. Analisis Pendahuluan
Dalam analisis ini, penulis menggunakan distribusi frekuensi
sederhana dan menggunakan rumus prosentase untuk setiap variable
yang diteliti.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka unutuk mengukur data
kuantitatif dengan menggunakan ktriteria sebagai berikut :
1. Untuk jawaban alternative a (selalu) dengan angka 4
2. Untuk jawaban alternative b (sering) dengan angka 3
3. Untuk jawaban alternative c (kadang-kadang) dengan angka 2
4. Untuk jawaban alternative d (tidak pernah) dengan angka 1 (Suharsimi
Arikunto, 2010: 273).
Untuk mengetahui pengajaran kitab ta‟limul muta‟allim terhadap
pembentukan sikap ta‟dzim siswakelas XI di MA Ma‟arif Ponggol
Grabag Magelang tahun pelajaran 2014/2015 digunakan rumus:
33
%100N
FP
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah banyaknya sampel
b. Analisa Uji Hipotesis
Dalam analisis ini, penulis mengadakan perhitungan lebih lanjut
melalui tabel frekuensi yang ada dalam analisis pendahuluan dengan
menggunakan rumus statistik yaitu rumus korelasi product moment :
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Membuat tabel persiapan untuk mencari pengaruh pengajaran kitab
ta‟limul muta‟allim dengan sikap ta‟dzim siswa.
2. Mencari X,Y, , , dan XY dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi
product moment
rxy =
N
YY
N
XX
N
YXxy
2
2
2
2)()(
))((
c. Analisis Lanjut
34
Analisis ini digunakan untuk membuat interprestasi lebih lanjut
dengan jalan membandingkan harga r hitung yang telah diketahui harga r
tabel.
1) Menguji signifikan hasil perhitungan dengan membandingkan r
hitung dengan r tabel baik untuk taraf kesalahan 5 % maupun
taraf kesalahan 1 %.
2) Jika r dihitung lebih besar dari r tabel 1 % atau 5 %, maka
hasilnya bisa dikatakan signifikan (hipotesis diterima)
3) Jika r dihitung lebih kecil dari tabel 1 % atau 5 %, maka hasilnya
bisa dikatakan non sifnifikan (hipotesis ditolak).
K. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mudah dalam memahami skripsi ini, akan disusun
sistematika penulisan skipsi sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Terdiri dari: halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman
pengesahan, halaman abstrak, halaman pernyataan keaslian
skripsi,halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar,
halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.
2. Bagian Isi
Pada bagian isi ini memuat 5 bab yang akan dibahas, sebagaimana
berikut :
35
BAB I: Pendahuluan, bab ini memuat latar belakang masalah,
rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, metode penelitian,
instrumen penelitian, analisis data, dan sistematikapenulisan skripsi.
BAB II: Kajian pustaka, pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dan
pembentukan sikap ta‟dzimsiswa. Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
yang meliputi; Pengertian Mengajar, Tujuan Pengajaran, Metode
Mengajar, Pengertian dan Kandungan Kitab Ta‟limul Muta‟allim.
Pembentukan Sikap Ta‟dzim meliputi; Pengertian Sikap Ta‟dzim, Ciri- ciri
Sikap Ta‟dzim, Fungsi dan Manfaat Sikap Ta‟dzim, Proses Pembentukan
Sikap Ta‟dzim.Pengaruh Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dengan
Pembentukan Sikap Ta‟dzim Siswa Kelas XI Di MA Ma‟arif Ponggol
Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015.
BAB III: hasil penelitian, berisi tentang gambaranumum MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang yang meliputi; sejarah berdirinya
madrasah,identitas madrasah, visi dan misi madrasah ,letak geografis,
keadaan guru, karyawan, dan siswa, dan Penyajian Data Penelitian.
BAB IV :Analisis Data yang meliputi; analisis pendahuluan, analisis
uji hipotesis dan analisis lanjut.
Bab V : Penutup, berisi tentang Kesimpulan dan Saran-saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat hidup,
dan lampiran-lampiran.
36
37
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengajaran Kitab Ta’limul Mutta’allim
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial, serta makhluk
religius. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung
suatu maksud bahwa bagaimanapun juga manusia tidak dapat terlepas dari individu
lain. Secara kodrati manusia akan hidup bersama. Hidup bersama antara manusia
akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan
semacam inilah terjadi pembelajaran baik langsung maupun tak langsung, terutama
pengajaran tentang nilai-nilai etika, seperti sopan santun, rasa menghormati dan
sebagainya. Dalam melakukan interaksi dengan sesama inilah secara sadar dan tidak
sadar manusia melakukan proses pengajaran walaupun tidak secara formal, akan
tetapi hasil dari interaksi ini terkadang bisa menuai hasil.
Berbagai bentuk interaksi, khususnya interaksi yang disengaja,ada istilah
edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam ikatan untuk
tujuan pembelajaran. Dalam arti yang lebih spisifik pada bidang pengajaran, dikenal
adanya istilah interaksi belajar mengajar, dengan kata lain apa yang dinamakan
interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi belajar mengajar (proses
pengajaran).(Sardiman,2000:1-2). Dimana pengajaran itu sendiri memiliki arti
tersendiri dan perlu adanya sebuah evaluasi untuk lebih meningkatkan hasil dari
pengajaran, sebagaimana uraian berikut :
1. Pengertian Pengajaran
38
Pandangan Prof. Dr. Oemar Hamalik tentang istilah pengajaran terus-
menerus berkembang dan mengalami kemajuan. Tingkat kemajuan ini dapat
kita lihat dalam uraian sebagai berikut :
a. Pengajaran maksudnya sama dengan kegiatan mengajar
Kegiatan itu dilakukan oleh guru dalam menyampaikan
pengetahuan kepada siswa. Kegiatan guru adalah yang paling aktif,
paling menonjol, dan paling menentukan. Pengajaran sama artinya
dengan perbuatan mengajar.
b. Pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar
Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling
mempengaruhi antara guru dan siswa. Diantara keduanya terdapat
hubungan atau komunikasi interaksi. Guru mengajar di suatu pihak
dan siswa belajar dipihak lain.
Proses pengajaran itu berlangsung dalam situasi pengajaran,
dimana didalamnya terdapat komponen-komponen atau faktor-
faktor, yakni : tujuan mengajar, siswa yang belajar, metode
mengajar, alat bantu mengajar, penilaian dan situasi pengajaran.
Berdasarkan proses pengajaran itu, semua kompunen tersebut
bergerak sekaligus dalam suatu rangkaian kegiatan yang terarah
dalam rangka membawa pertumbuhan siswa ketujuan yang
diinginkan. Jadi dapat dikatakan bahwa pengajaran merupakan suatu
pola yang didalamnya tersusun suatu prosedur yang direncanakan.
c. Pengajaran sebagai suatu sistem
Pengajaran mengandung banyak aspek antaranya :
39
1) Profesi guru,
2) Perkembangan dan pertumbuhan siswa sebagai organisme yang
sedang berkembang,
3) Tujuan pendidikan dan pengajaran,
4) Progam pendidikan,
5) Perencanaan pendidikan,
6) Bimbingan disekolah, dan
7) Hubungan dengan masyarakat dan hubungan dengan lembaga.
d. Pengajaran identik dengan pendidikan
Proses pengajaran adalah proses pendidikan. Setiap kegiatan
pengajaran adalah untuk mencapai tujuan pendidikan.
(Hamalik,2004:53-55).
Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung mengatakan bahwa
pengajaran ialah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak
mengenai segi kognitif dan psikomotor semata- mata,yaitu supaya
anak lebih banyak pengetahuaannya, lebih cakap berfikir kritis,
sistimatis, dan obyektif , serta terampil dalam mengerjakan sesuatu.
(Tafsir, 2008:7).
Menurut K.H.Diwantara, pengajaran (onderwijs) itu tidak
lain dan tidak bukan ialah salah satu bagian dari pendidikan,
jelasnya, pengajaran tidak lain adalah pendidikan dengan cara
memberikan ilmu atau pengetahuan serta kecakapan,….”.
(Tafsir,2008:7).
40
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa pengajaran adalah kegiatan mengajar untuk
membina anak dengan baik melalui proses pengajaran yang
berlangsung untuk mencapai hasil belajar yang baik dan mencapai
tujuan pendidikan.
2. Tujuan pengajaran
Tujuan merupakan kompunen utama terlebih dahulu harus dirumuskan
guru dalam proses belajarmengajar. Pendidikan dan pengajaran adalah usaha
yang bertujuan.(Sudjana,2002:56)
Menurut Oemar Hamalik tujuan pendidikan dan pengajaran dapat kita
bagi menjadi 4 tingkatan atau jenjang sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran
yang hendak di capai oleh tujuan itu. Tingkatan tujuan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan pendidikan nasional
b. Tujuan lembaga pendidikan
c. Tujuan kurikuler
d. Tujuan mata pelajaran
e. Tujuan mengajar dan belajar. (Hamalik,2004:81).
Sedangkan menurut Muhammad „Athiyah Al- Abrasy tujuan utama
pendidikan atau pengajaran Islam adalah pembentukan akhlak dan budi pekerti
yang sanggup menghasilkan orang- orang bermoral, laki- laki maupun wanita,
jiwa yang bersih, kemauan keras, cita- cita yang benar dan akhlak yang tinggi,
tahu arti kewajiban dan pelaksanaanya, menghormati hak- hak manusia, tahu
membedakan yang buruk dan baik. (Al-Abrasy,1974:102)
41
Selanjutnya terdapat pula rincian tujuan pendidikan yang dikemukakan
Munir Mursi. Menurutnya, tujuan umum(akhir pendidikan) dapat dirinci
menjadi :
a. Tujuan pengembangan akhlak dan akal
b. Tujuan pengajaran kebudayaan
c. Tujuan pembinaan kepribadian.(Nata,1997:55)
Tujuan pendidikan Islam tidaklah selalu paten disenjang periode
perkembangan Islam. Pada abad pertama hijriah tujuan pendidikan Islam
berbeda dengan tujuan pendidikan pada abad ke- 4 H. Oleh karena itu kita lihat
bahwa tujuan dan sasaran pendidikan Islam itu mengalami perkembangan pada
abad- abad berikutnya. Pada hakikatnya tujuan pendidikan Islam itu selamanya
bersumber dari aliran rasionalisme damn keagamaan, yang diikuti para pendidik
muslim. Akibatnya pendiriaan atau pandangan mereka serta tujuan- tujuan
pendidikan yang mereka ikuti dalam pengajaran dan pendidikan saling berbeda
menurut aliran paham mereka.
Al- Qaibisiberpendapat bahwa tujuan pendidikan atau pengajaran
adalah mengetahui ajaran agama baik secara ilmiah maupun secara
amaliah.Ibnu Maskawih berpendapat bahwa tujuan pendidikan ialah tercapainya
kebajikan, kebenaran, dan keindahan. Ikhwan As-Safa, cenderung berpendapat
tujuan pendidikan adalah mengembangan paha filsafat dan akidah politik yang
mereka anut. Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah
melatih para pelajar untuk mencapai ma‟rifat kepada Allah melalui jalur
tasawuf yaitu dengan jalan mujahadah dan riyadhah.(Arifin,2002:36)
Adapun tujuan dari pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟alim menurut
Imam Al-Zarnuji adalah sebagai berikut :
42
ل إ ن و د ا ي ن ان م ز ف م ل ع ال ب ل ط ن ا م ر ي ث ك ت ي أ ر ف لما وهي العمل به -أومن منا فعه وشراته ن و ل ص ي ل و م ل ع ال
، ه ط ائ ر ا ش و رك ت و ه ق ي ا ر ا ط و أ ط خ أ م ه ت ا أ م ل ،ن و م ر ي -والنشر و ا ل ق ،د و ص ق م ال ال ن ي ل و ل ض ق ي ر الط اء ط ح ا ن ل م ك و
،على ما م ل ع الت ق ي ر ط م ل ي ب ا ن ا ت ب أحب و ت د ر فأ -؛ل ج عت من أسا تيذى أول العلم رأيت ف الكتب و س
)٦٣الزرنوجى:(-والكم؛Artinya : “Setelah saya melihat banyak penuntut ilmu di saat ini pada
tekun belajar tetapi tidak berhasil menggapai manfaat dan
buahnya yaitu aplikasi ilmu dan pengembangannya-, karena
mereka salah jalan dan mengabaikan persyaratannya, padahal
siapapun salah jalan tentu tersesat dan gagal mencapai tujuan,
kecil maupun besar;-Maka dengan senang hati, saya bermaksud
menjelaskan tentang thariqah ta‟allum (jalan/metode belajar),
sesuai dengan apa yang saya baca dari berbagai kitab dan yang
saya dengar dari para Guruku yang Alim dan Arif itu.”
(As‟ad:1)
3. Metode Pengajaran
Metode mula-mula berasal dari kata “met” dan “hodes” yang berarti
melalui. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan. Pengajaran adalah cara pendekatan dan penyampaian bahan
ajaran.(Syis,1980:65).Selain itu ada yang mengatakan bahwa metode adalah
sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi
pengembangan disiplin tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan metode merupakan cara
yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, sehingga dapat
43
dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan
bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran (Poerwadarminta,1982:649).
Fungsi metode dalam pembelajaran adalah pemberi jalan atau cara
yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan
tersebut. Sedangkan dalam konteks lain metode merupakan sarana untuk
menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan
disiplin suatu ilmu. (Mubasyaroh,2008,81-82)
Diantara metode yang digunakan dalam pengajaran Kitab Ta‟limul
Muta‟allim adalah:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah suatu bentuk interaksi melalui
penerangan dan penuturan secara lisan oleh seorang guru terhadap
sekelompok murid. Dalam pelaksanaan metode ceramah, seorang guru
dapat mempergunakan alat-alat pembantu untuk menjelaskan
uraiannya. Alat utama penghubung guru dengan murid adalah bahasa
lisan ( berbicara).(Mansyur dan Muhammah,1982:8). Metode ini
tidak senantiasa jelek bila penggunanya benar-benar disiapkan dengan
baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-
batas penggunanya.
b. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi yang bersifat two way traffic
44
sebab pada yang sama terjadi dialog antar guru dan siswa. Guru
bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru
menjawab.(Sujdana,2004:77-78)
c. Metode Keteladanan ( Uswatun Hasanah)
Metode ini dalam al-Qur‟an, kata teladan di proyeksikan
dengan kata uswah yang kemudian diberi sifat dibellakangnya seperti
sifat hasanah yang berarti baik, sehingga terdapat ungkapan Uswatun
Hasanah yang artinya teladan yang baik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, bahwa
keteladanan berasal dari kata “ teladan” yaitu perbuatan atau barang
dan sebagainya, yang patut ditiru atau dicontoh.
(Poerwadarminta,1982:1036).
Dalam Bahasa Arab “ keteladanan” diungkapkan dengan kata
“uswah” dan “qudwah”. Menurut Al-Ashfahani, al-uswah dan al-
qudwah berarti suatu keadaan ketika manusia mengikuti manusia lain,
apakah dalam kebaikan, kejelekan, kejahatan atau kemurtadan.
Sedangkan Ibnu Zakaria mendefinisikan bahwa uswah berarti qudwah
yang artinya ikutan, mengikuti yang diikuti.
Keteladanan adalah hal- hal yang dapat dicontoh atau ditiru
seseorang dari orang lain. Namun keteladanan yang dimaksud adalah
keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian
uswah.(Mubasyaroh,2008:83).
d. Metode Nasehat
45
Al-Qur‟an al-karim juga menggunakan kalimat-kalimat yang
menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide yang
menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide yang
dikehendaki. Inilah yang kemudian dikenal dengan nasehat. Tetapi
nasehat yang disampaikan ini selalu disertai dengan panutan atau
teladan dari si pemberi atau penyampai nasehat itu. Ini menunjukkan
bahwa antara satu metode yakni nasehat dengan metode lain yang
dalam hal ini keteladanan bersifat saling melengkapi.
Menurut al-Qur‟an, metode nasehat itu hanya diberikankepada
mereka yang melanggar peraturan, dan hal ini biasa terjadi, tetapi
jarang terjadi.
Metode nasehat nampaknya lebih ditujukan kepada murd-
murid atau siswa-siswa yang kelihatan melanggar peraturan.
(Mubasyaroh,2008:90-91).
e. Metode Pembiasaan
Secara etimologi, pembiasan berasal dari kata “biasa”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia “biasa” adalah :
1) Lazim atau umum;
2) Seperti sedia kala;
3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari- hari.
Berdasarkan penjelasan diatas pembiasan dapat diartikan
dengan proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa.
Metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan
bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk
46
membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai
dengan tuntutan ajaran agama Islam. (Mubasyaroh,2008:94)
4. Pengertian dan Kandungan Kitab Ta’limul Mutta’allim
Kitab Ta‟lim Muta‟allim adalah kitab akhlak yang di karang oleh
Syaikh Az-Zarnuji. Sedangkan biografi Syaikh Az-Zarnuji yaitu Kata Syaikh
adalah panggilan kehormatan untuk pengarang kitab ini. Sedang Az-Zarnuji
adalah nama marga yang diambil dari nama kota tempat beliau berada, yaitu
kota Zarnuj. Di antara dua kata itu ada yang menuliskan gelar Burhanuddin
(bukti kebenaran agama), sehingga menjadi Syaikh Burhanuddin Az
Zarnuji.(As‟ad,2007:ii)
Kelahiran atau masa hidup Az-Zarnuji hanya dapat diperkirakan lahir
pada sekitar tahun 570 H, sedangkan tentang kewafatannya terdapat perbedaan,
ada yang menyatakan beliau wafat pada tahun 591 H (1195 M) dan menurut
keterangan Plessner, bahwasanya ia telah menyusun kitab tersebut setelah tahun
593 H (1197), perkiraan tersebut berdasar adanya fakta bahwa beliau banyak
mengutip pendapat dari guru beliau yang yang ditulis dalam Kitab Ta‟līm
Muta‟allim, dan sebagian guru beliau yang ditulis dalam kitab tersebut
meninggal dunia pada akhir abad ke-6 H, dan beliau menimba ilmu dari
gurunya saat masih muda. Az-Zarnuji merupakan ulama yang hidup satu
periode dengan Nu‟man bin Ibrahim Az-Zarnuji yang meninggal pada tahun
yang sama, diapun meninggal tidak jauh dari tahun tersebut karena keduanya
47
hidup dalam satu periode dan generasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Az-Zarnuji wafat tahun 640 H/1242M.(As‟ad,2007:iii)
Kitab Ta‟lim Muta‟allim ini ditulis oleh Syaikh Az-Zarnuji dikarenakan
beberapa hal, di antaranya, beliau melihat banyaknya orang yang mencari ilmu
dengan bersungguh-sungguh tetapi tidak menghasilkan apa-apa, atau
menghasilkan ilmu, tetapi tidak memberi manfaat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
mendorong Az-Zarnuji menyusun kitab Ta‟lim Muta‟allim adalah sebagai
berikut :
a. Az-Zarnuji memandang bahwa banyak penuntut ilmu itu salah menempuh
jalan, sehingga mereka tidak memperoleh apa yang menjadi tujuan, baik
sedikit maupun banyak
b. Dari pernyataan tersebut di atas, maka Az-Zarnuji ingin menjelaskan cara-
cara yang harus ditempuh di dalam menuntut ilmu dengan mengacu pada
kitab-kitab yang ditulis sebelumnya dan apa yang didengar dari guru beliau
dengan harapan agar mendapatkan keberuntungan dan keselamatan di
akhirat.
Kitab Ta‟lim Muta‟allim sendiri memiliki makna menunjukkan jalan
atau cara-cara menuntut ilmu kepada para pencari ilmu.Supaya para penuntut
ilmu bisa menghasilkan ilmu yang bermanfaat, bisa diamalkan dan menambah
pahala bagi pemilik ilmu tersebut.Maka dari itu, supaya mudah dimengerti dan
dipahami, kitab Ta‟lim Muta‟allim dalam karangan Aly As‟ad diperinci dalam
13 bahasan :
1) Bab 1 tentang Pengertian Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya
48
Pada bagian awal kitab ini, beliau menguraikan dengan jelas tentang
bagaimana keutamaan ilmu dan Shohibul Ilmi, sekaligus keutamaan Ahli
Fiqih. Sebab setiap para penuntut ilmu harus tahu bagaimana tata cara sholat,
zakat, dan lain-lainnya, hal-hal itu merupakan cabang-cabang ilmu dari ilmu
Fiqih yang wajib dicari dan dipelajarinya.
Bukan saja mempelajari Ilmu Fiqih yang Fardhu Ain hukumnya,
tetapi ilmu Tauhid sama saja hukumnya, yaitu Fardhu Ain, sebab berkaitan
dengan keyakinan dan aqidah yang dimiliki oleh seorang muslim, agar
keyakinan tidak luntur dan goyah seiring dengan perubahan zaman, apalagi
sekarang ini banyak keyakinan dan aliran keagamaan yang bermunculan bak
bagaikan jamur yang bertaburan, yang mungkin akan menyerang dan
merusak keyakinan dan aqidah kita semua selaku umat islam yang meyakini
bahwa Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Nabi Muhammad adalah Rasul
yang terakhir.
2) Bab 2 tentang Niat Dalam Belajar
Pada Bab ini, syekh Al-Zarnuji menjelaskan secara jelas tetang
masalah niat. Karena niat merupakan pokok dan dan harus dimiliki oleh para
penuntut ilmu. Beliau menjelaskan bagaimana seorang penuntut ilmu
berniat, karena dengan niat yang sungguh-sungguh dalam melakukan
aktifitas belajar maka akan mendapatkan pahala baik di dunia dan di akhirat.
Syekh Al-Zarnuji menjelaskan bahwa niat adalah azaz segala perbuatan.
Maka dari itu adalah wajib berniat dalam belajar. Konsep niat dalam belajar
ini menagacu kepada hadis Nabi Muhammad saw yang artinya “Hanyasanya
semua pekerjaan itu harus mempunyai niat, dan hanyasanya setiap pekerjaan
itu apa yang ia niatkan”. (HR. Bukhari).
49
Contoh amal duniawi seperti makan,minum dan tidur bisa jadi amal
ukhrawi seperti shalat, membaca dzikir jadi amal duniawi dengan niat yang
jelek seperti riya‟. Zarnuji berpendapat bahwa belajar adalah suatu
pekerjaan, ia harus mempunyai niat belajar. Zarnuji menjelaskan
bahwasanya dalam belajar hendaklah berniat untuk :
a) Mencari ridha Allah „azza wa jalla
b) Memperoleh kebahagiaan akhirat
c) Berusaha memerangi kebodohan pada diri sendiri dan dalam kaum yang
bodoh
d) Mengembangkan dan melestarikan islam
e) Mensyukuri nikmat akal dan badan yang sehat.
3) Bab 3 tentang Memilih Ilmu, Guru, Teman dan tentang Ketabahan
Syekh Az-Zarnuji bukan saja menjelaskan tentang niat, akan tetapi
beliau juga menjelaskan bagaimana mencari seorang guru yang akan
dijadikan sebagai pembimbing, penuntun dan pentransfer ilmu pengetahuan
kepada kita, dan juga menjelaskan bagaimana kita mencari teman yang akan
kita jadikan sebagai partner dalam mencari ilmu, sebab dengan berteman
dengan yang malas secara otomatis kita akan ikut menjadi malas
pula.(As‟ad,2007:24)
4) Bab 4 tentang Penghormatan terhadap Ilmu dan Ulama‟
Syeh Al-Zarnuji menjelaskan cara memuliakan ilmu dan cara
memuliakan para guru dan Kyai selaku shohibul ilmi. Seorang yang mencari
ilmu tidak akan mendapatkan ilmu dan keutamaannya, terkecuali
menghormati ilmu, para guru, Kyai, dan termasuk memuliakan ilmu adalah
50
menulis dengan tulisanyang baik dan jelas, agar kita tidak menyesal dan
dicaci maki oleh anak cucu kita.
Adab yang tidak boleh dilakukan terhadap guru:
a) Tidak berjalan di depan guru
b) Tidak menduduki tempat yang diduduki seorang guru
c) Tidak mendahului bicara dihadapan guru kecuali dengan izinnya
d) Tidak bertanya dengan pertanyaan yang membosankan guru
e) Tidak menganggu istirahat guru
f) Tidak menyakiti hati guru.(As‟ad,2007:38)
5) Bab 5 tentang Tekun dan Semangat
Seorang murid harus memiliki semangat dan ketekunan, hal ini
diterangkan dalam firman Allah:
”Barangsiapa yang mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh ia
akan mendapatkannya, barangsiapa yang mengetuk pintu dengan
sungguh-sungguh ia akan masuk.Tergantung kesungguhanmu engkau
akan meraih keinginanmu.”
6) Bab 6 tentang memulai Belajar, Pengaturannya dan Urutannya
Guru kami syaikhul Islam Burhanudin Rahimahullah menetapkan
dimulainya belajar pada hari rabu. Hal ini karena hari rabu adalah hari
diciptakannya cahaya, dan ia adalah hari yang sangat pedih bagi orang-orang
kafir dan hari yang penuh berkah bagi orang-orang mukmin.
Pelajaran yang telah dipahami dan dikaji ulang hendaknya dicatat
karena hal ini sangat bermanfaat, seorang santri tidak perlu menulis sesuatu
yang ia pahami karena hal ini dapat menghilangkan kecerdasan,
menimbulkan kejenuhan dan menyia-nyiakan waktu.
51
7) Bab 7 tentang Tawakal
Seorang santri harus bertawakal dalam menuntut ilmu tidak perlu
memusingkan masalah rezki dan tidak perlu menyibukkan hatinya akan
masalah ini. Karena orang yang sibuk memikirkan urusan rezkinya baik itu
sandang dan pangan, jarang sekali ia berusaha untuk mencari akhlak yang
baik dan hal-hal yang luhur.
Hendaknya setiap orang yang menyibukkan dirinya berbuat kebajikan
agar ia tidak dipermainkan oleh hawa nafsunya, hendaknya seorang yang
berakal tidak memusingkan urusan dunia karena hati yang susah dan sedih
tidak dapat menolak musibah dan tidak dapat memberi manfaat, tetapi justru
merusak hati, pikiran dan tubuh juga menghalanginya dari berbuat kebaikan.
Nabi Muhammad berkata “keprihatinan yang tidak menghalangi amal
kebaikan dan tidak menyibukkan hati hingga hati tidak dapat khusyu‟ shalat,
karena keprihatinan ini termasuk urusan akhirat”
Diketahui bahwa perjalanan menuntut ilmu tidak lepas dari
kepayahan, karena ilmu adalah perkara yang sangat besar dan ia lebih utama
daripada berjihad menurut pendapat kebanyakan ulama, pahala yang
diperoleh tergantung dari kepayahannya, barangsiapa mampu bertahan ia
akan merasakan kelezatan yang melebihi seluruh kenikmatan duniawi.
8) Bab 8 tentang Waktu Keberhasilan
Seorang ulama berkata :”Waktu belajar sejak dari ayunan sampai ke
liang lahat dan sebaik-baik waktu adalah masa muda, menjelang waktu
subuh dan antara maghrib dan isya‟.”
Hendaknya murid menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar, bila
ia telah bosan dari satu bidang ilmu ia bisa berpindah ke bidang ilmu
52
lainnya.Ibnu Abbas ra. Jika ia merasa bosan dengan ilmu tauhid beliau
berkata: “Tolong ambilkan buku syair para penyair.”
9) Bab 9 tentang Kasih Sayang dan Nasehat
Orang yang berilmu harus bersifat kasih sayang, memberi nasehat dan
tidak iri karena iri hanya merusak dan tidak bermanfaat.
10) Bab 10 tentang Istifadah (memperoleh manfaat ilmu)
Hendaknya seorang santri selalu siap setiap untuk mengambil ilmu
agar ia mendapatkan kemuliaan. Cara memperolehnya setiap saat ia harus
membawa pena agar ia bisa menulis ilmu yang ia dengar. Seorang ulama
berkata : “Barangsiapa yang menhafal saja akan hilang hafalannya dan
barangsiapa yang menulis akan tetap ilmunya”
11) Bab 11 tentang Waro‟ Ketika Belajar (menjaga diri dari perkara haram)
Sebagian ulama meriwayatkan sebuah hadits ” barang siapa yang
tidak bersikap wara‟ dalam menuntut ilmu Allah akan mengujinya dengan
salah satu tiga perkara: Mematikannya di usia muda, menempatkannya di
tempat orang-orang bodoh atau mengujinya menjadi pelayan raja.”
Selama seorang santri semakin wara‟, ilmunya semakin bermanfaat,
belajarnya semakin mudah dan banyak mendapat ilmu. Diantara sifat wara‟
yang sempurna ialah tidak makan banyak, tidak banyak tidur, tidak banyak
berbicra yang tidak berguna, dan menjaga diri dari makanan pasar sebisanya
karena makanan di pasar lebih dekat dengan najis dan pengkhianatan, lebih
jauh dari menyebut nama Allah dan lebih dekat pada kelalaian, selain itu
mata orang-orang miskin meliriknya tetapi mereka tidak mampu untuk
membelinya, dengan demikian hati mereka sakit dan hilanglah
keberkahannya.
53
12) Bab 12 tentang Penyebab Hafal dan Penyebab Lupa
Penyebab utama memperkuat hafalan adalah kesungguhan,
ketekunan, makan sedikit, shalat malam dan membaca Al Qur‟an, bahkan
dikatakan :”Tiada sesuatu yang memperkuat hafalan melebihi daripada
membaca Al Qur‟an dengan melihat”.
Sedangkan penyebab lupanya ilmu adalah memakan ketumbar
basah,apel kecut, melihat orang dipacung, membaca tulisan di kuburan,
melewati barisan unta, membuang kutu rambut yang masih hidup di tanah,
berbekam di belakang kepala, hindarilah semua ini karena menyebabkan
kelupaan.
13) Bab 13 tentang Sumber dan Penghambat Rizqi, Penambah dan Pemotong
Usia
Telah diterangkan dalam hadis ini bahwa melakukan
kemaksiatan penyebab terhambatnya rezki terutama berbohong, karena hal
ini menyebabkan kefakiran, bahkan telah diriwayatkan sebuah hadits khusus
mengenainya, begitu juga tidur setelah subuh dapat menghambat rezki,
banyak tidur juga dapat menyebabkan kefakiran dan lupanya ilmu.
Penyebab utama yang dapat mendatangkan rezki adalah
menjalankan shalat dengan khusyu‟,lengkap dengan rukun-rukunnya,
kewajibannya, sunnah-sunnahnya dan adab-adabnya. Kalau shalat dhuha
sudah dikenal mendatangkan rezki, juga membaca Al Waqi‟ah terutama di
malam hari ketika hendak tidur, dan membaca surat Al Mulk, Al Muzammil,
Al Lail, Al Insyirah, serta mendatangi masjid sebelum adzan, selalu dalam
keadaan suci, menunaikan shalat sunnah subuh, dan shalat witir di rumah
juga dapat mendatangkan rezki.
54
5. Kemampuan Guru Mengajar
Pengertian kemampuan atau kecakapan dalam bahasa inggrisnya adalah
“ability”. Aspek intelektual yang ada dalam diri seseorang disebut juga
kacakapan (ability) merupakan suatu kemampuan (potensial dan nyata) dalam
mengenal, memahami,menganalisis, menilai dan memecahkan masalah-masalah
dengan menggunakan rasio atau pikiran.(Sukamadinata,2003:91)
Sedangkan pengertian guru adalah penyelamat dan menjadikan kita
sebagai insal kamil (manusia berkualitas), memiliki nilai baik, berilmu dan
mengetahui segala macam baik yang bermanfaat maupun yang mebahayakan
dari hak-hak dan kewajiban- kewajiban sendiri dan orang lain dengan
meninggalkan perilaku yang tidak terpuji untuk menarik simpati segenap
manusia dengan pandangan penghormatandanketeladanan.(Asrori,1996:11).
Pada prinsipnya keberhasilan pencapaian tujuan banyak ditentukan oleh
kemampuan seorang guru, oleh karenanya kecermatan seorang guru dalam
menghayati tujuan belajar, kondisi siswa, situasi dan fasilitas, bahan dan
pemahamannya tentang metode mengajar sangat menentukan. Jadi apabila
seorang guru akan memilih metode mengajar yang akan dipakai pada waktu
mengajar, hendaklah ia memilih metode mengajar yang benar-benar
dikuasainya. Jangan sampai ia menetapkan atau memilih metode mengajar yang
belum dikuasainya atau hanya meniru- niru metode yang dipergunakan
temannya.
( ٤٨الإسرء: ) Artinya : Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya
masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang
lebih benar jalannya. (Al-Israa‟:84)
55
B. Pembentukan Sikap Ta’dzim
Pelajar ( siswa) adalah manusia yang terdidik, dimana pandangan umum
mengatakan bahwa orang yang terdidik pastilah memiliki akhlak atau perilaku yang
baik dibanding dengan yang tidak, karena dalam pendidikan dan pengajaran terdapat
nilai-nilai yang luhur dan suci yang disampaikan seorang guru, yang dalam dunia
modern dikatakan bahwa, pengajaran bukan hanya transfer of knowledge saja, akan
tetapi juga transfer of volue.
1. Pengertian Sikap Ta’dzim
Kata ta‟dzim dalam bahasa inggrisnya adalah “ respect” yang
mempunyai makna sopan santun, menghormati dan mengagungkan orang
yang lebih tua atau yang dituakan.( Nicholson,1978:1-2).
W.J.S. Poerwadaminta mengatakan bahwa sikap ta‟dzim adalah
perbuatan atau perilaku yang mencerminkan kesopanan dan
menghormati kepada orang lain terlebih kepada yang lebih tua darinya
atau kepada seorang kyai, guru dan orang yang dianggap dimuliakan.
(Poerwadaminta,1976: 995)
Menurut A. Ma‟ruf Asrori sikap ta‟dzim diartikan lebih luas lagi
yaitu bukan hanya bersikap sopan santun dan menghormati saja akan
tetapi lebih dari itu, yaitu :
a. Konsentrasi dan memperhatikan
b. Mendengarkan nasehat- nasehatnya
c. Meyakini dan merendahkan diri kepadanya.(Asrori,1996:11-12)
Sikap–sikap tersebut diatas lebih lanjut dijelaskan oleh Ma‟ruf
merupakan wujud dari sikap mengagungkan seorang guru.
56
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sikap
ta‟dzim adalah suatu totalitas dari kegiatan rohani (jiwa) yang
direalisasikan dengan perilaku dengan wujud sopan santun, menghormati
orang lain dan mengagungkan guru.
Sikap ta‟dzim ini wajib dilakukan seorang siswa kepada gurunya,
sebagaimana syair Syeh Salamah Abi Abdul Hamid yang diterjemahkan
oleh Mas‟ud bin Abdur Rohman sebagai berikut :
(٤)مت علم ا فيما يل وعظم ( ٣) ذاان تكن مت علم ا فا متثلن
Artinya : “ Siswa itu wajib taat kepada gurunya, menurut apa yang
diperintahkan gurunya di dalam perkara yang halal, dan
wajib ta‟dzim ( mengagungkan ) kepada gurunya.” (Mas‟ud
bin Abdur Rohman,1967:3-4 )
2. Ciri-ciri Sikap Ta’dzim
Menurut A. Ma‟ruf ciri-ciri sikap ta‟dzim ada 5 yaitu :
a. Apabila duduk di depan guru selalu sopan
b. Selalu mendengarkan perkataan guru
c. Selalu melaksanakan perintahnya
d. Berfikir sebelum berbicara kepada guru
e. Selalu merendahkan diri kepadanya. (Ma‟ruf,1996:11)
Sedangkan menurut Sidik Tono, et,al., ciri-ciri sikap ta‟dzim
adalah sebagai berikut :
a. Selalu bersikap hormat kepada guru
b. Selalu datang tepat waktu
c. Senantiasa berpakaian rapi
57
d. Mendengarkan saat guru menerangkan
e. Menjawab saat guru bertanya
f. Berbicara ketika sudah diberi izin
g. Selalu melaksanakan tugas yang diberikan guru. (Tono,et. Al.,2002:107)
Menurut Syeh Salamah dalam Kitab Jawahirul Adab ciri- ciri sikap
ta‟dzim adalah sebagai berikut :
a. Selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru.
b. Mengerjakan pekerjaan yang membuat guru senang
c. Senantiasa menundukkan kepala ketika duduk didekat guru.
d. Ketika bertemu guru dijalan senantiasa berhenti di pinggir jalan seraya
menaruh hormat kepadanya.
e. Senantiasa mendengarkan ketika guru menerangkan seraya mencatat.
f. Selalu hormat kepada siapapun.
g. Menjaga nama baik guru dimanapun.
Jadi secara umum ciri-ciri sikap ta‟dzim adalah bila dihadapan
guru selalu menundukkan kepala dengan niat hormat, selalu
mendengarkan perkatan-perkataan guru, selalu menjalankan perintahnya,
menjawab ketika ditanya, selalu merendahkan diri kepadanya, menjaga
nama baik guru dan lain-lain.
3. Fungsi Sikap Ta’dzim
a. Fungsi Sikap Ta‟dzim
1) Untuk menunjukkan sebagai orang yang terdidik
2) Sebagai salah satu jalan mendapatkan ilmu yang bermanfaat
3) Untuk mengharapkan rasa pertemanan
58
4) Memberikan penghormatan kepada sesama dan kepada orang yang
lebih tua.
b. Manfaat Sikap Ta‟dzim
1) Mendapat ilmu yang bermanfaat
2) Dihormati orang lain.
3) Dicintai orang lain.
4) Banyak temannya.
5) Disenangi teman-temannya.
6) Disenangi guru.
Fungsi dan manfaat sikap ta‟dzim diatas sudah bersifat spesifik,
adapun fungsi dan manfaat dari sikap ta‟dzim secara umum yaitu dimana
sikap ta‟dzim merupakan wahana untuk mencapai tujuan dari berbagai
fariasi tujuan dalam kehidupan manusia. Sebagai manfaatnya adalah akan
mendapatkan suatu tujuan yang diharapkan dengan tanpa menimbulkan
masalah.
4. Proses Pembentukan Sikap Ta’dzim
Sikap ta‟dzim itu bukan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya,
akan tetapi harus dibentuk dan dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan
kearah tujuan yang sesuai dan diinginkan.
Ada empat (4) unsur yang dapat membentuk sikap ta‟dzim, yaitu:
a. المتعلم (Pelajar)
b. الاستاد (Guru/ Pengajar)
c. بالا (Orang tua)
59
d. يك شرال (Sekutu, rekan, teman/ Masyarakat)( Al- Zarnaji,t.th:21)
Berdasarkanuraian diatas, proses pembentukan sikap ta‟dzim
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor dari siswa itu sendiri dimana setiap
orang memiliki watak yang dibawa sejak lahir (faktor gen) sendiri- sendiri.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri siswa
yaitu; Faktor guru dan tempat pendidikan, faktor orang tua dan rumah
tangga, dan faktor lingkungan teman dan masyarakat.
Adapun dalam pembentukan sikap ta‟dzim siswa tersebut melalui
tiga proses,yaitu :
1) Pengajaran dan pembiasaan.
Setelah ilmu- ilmu pengetahuan dan ilmu akhlak
disampaikan oleh seorang guru perlu dilakukan suatu
pembiasaan, pembiasaan membentuk aspek kerjasama dan
kerohanian dari sikap atau kecakapan harus dilakukan secara
kontiyu ( terus menerus), dimana pembiasaan adalah salah satu
alat pendidikan untuk membentuk sikap yang ingin dicapai. Al-
zarnaji juga menggunakan teori pembiasaan pengulangan dalam
belajar sebagai berikut :
ل ا م ل ع ت م ال اج ت اح و اء د ت ب ل اف ق ب الس ا ل ط اذ ا ا م ا و ,ل ك ل ذ ك ن و ك ا ي ض ي أ اء ه ت ن ل اف و ه ف ات ر م ر ش ع ة اد ع ل ا
60
قد و ي ث ك د ه ل إ ة اد ع ل ا ك ل ت ك ر ت ي ل و ك ل ذ اد ت ع ي ه ت (١٢)الزرنوجى: ألف ار ر ك الت و ف ر ح ق ب الس ل ي ق
Artinya: Adapun pelajaran pertama yang diajarkan itu
panjang dan pelajaran membutuhkan pengulangan
sepuluh kali, maka ia sampai akhirnya demikian,
karena hal ini menjadi kebiasaan yang sulit
dihilangkan kecuali dengan susah payah, dan
dikatakan; Pelajaran satu huruf pengulangannya
seribu kali. (As‟ad:75)
2) Pembentukan Kognitif
Pembentukan Kognitif adalah proses yang berlaku pada
seseorang dengan memberikan interpretasi pada milleu.
Sehubungan dengan ini Samoel mengatakan sebagai berikut :
“Memperkenalkan sesuatu kepada anak yang beraneka ragam
pengertiannya melalui proses kognitif. Perkembangan sikap
pada anak dipengaruhi oleh pengertian-pengertian yang dikuasai
anak”.( Soetione,1982:54)
Menurut Samuel, pada proses ini perlu adanya perluasan
pemikiran dan pengertian yang dimiliki oleh anak, karena anak
akan bersikap sesuai dengan apa yang diketahuinya.
Pembentukan sikap perlu diperhatikan bahwa manusia
yang dibentuk adalah manusia secara keseluruhan melalui
tenaga-tenaga aspek kepribadian, dengan mempergunakan
61
fikiran dapat ditanamkan pengertian sikap ta‟dzim sehingga
akan menjadi kebiasaan.
3) Pembentukan rohani
Proses yang ketiga adalah membentuk rohani, dimana
dalam proses ini ditanamkan suatu kenyakinan untuk melakukan
hal-hal yang baik dan akan membawa kemanfaatan hidup
didunia dan akhirat.
Rohani (jiwa) merupakan inti atau suatu hal yang halus
dan akan membentuk hakekat manusia. Dari sinilah akan
muncul suatu kehendak untuk melakukan sesuatu, karena rohani
(jiwa) merupakan pimpinan bagi anggota- anggota tubuh
lainnya. (Fanidin,2001:105)
Maka dari itu sikap ta‟dzim perlu tersentuh terlebih
dahulu aspek rohani dari manusia ( siswa). Dengan tersentuhnya
rohani sebagai unsur yang dalam akan dapat mempengaruhi
seluruh anggota tubuh dan dapat membawa siswa kepada sifat
kebaikan, terutama sikap ta‟dzim kepada gurunya.
C. Pengaruh Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Terhadap Pembentukan
Sikap Ta’dzim Siswa.
Kitab Ta‟limul Muta‟allim merupakan kitab pegangan bagi orang-
orang yang sedang menuntut ilmu, dimana didalam Kitab Ta‟limul
Muta‟allim tercantum bagaimana tata cara orang menuntut ilmu, bagaimana
ilmu dan bagaimana cara mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta pesan-
62
pesan tentang nilai- nilai akhlak. Jika seseorang yang menuntut ilmu tidak
berpegangan atau tidak mengetahui Kitab Ta‟limul Muta‟allim, maka dia
tidak tahu bagaimana tatacara mencari ilmu yang benar dan baik. Sebaliknya
jika seseorang yang baru menuntut ilmu itu berpegangan atau mengetahui
Kitab Ta‟limul Muta‟allim, maka dia akan tahu bagaimana caranya menuntut
ilmu agar menjadi ilmu yang bermanfaat.( Ya‟kub, 2001:113)
Akhlak ( sikap ta‟dzim) siswa dalam pembentukan sangat ditentukan
oleh pengajaran, terutama pengajaran- pengajaran tentang akhlak walaupun
tidak dipungkiri bahwa ada faktor lain yang ikut membantu dalam
pembentukan sikap ta‟dzim. Pengajaran
Kitab Ta‟limul Muta‟allim dapat kita jadikan sebagai salah satu
contoh dari pengajaran ilmu yang menentukan dalam pembentukan sikap
ta‟dzim siswa. Maka sebaiknya Kitab Ta‟limul Muta‟allim ini dapat diajarkan
diseluruh lapisan atau jenjang pendidikan, sehingga ajaran- ajaran tentang
akhlak (sikap ta‟dzim) dapat diresapi oleh siswa sejak dini mungkin.
Berdasarkan pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim, pelajaran yang
dapat diperoleh siswa adalah menghormati orang lain terutama yang lebih tua,
menghormati guru, sopan santun, taat, memulyakan kitab serta pelaksanaan
nilai-nilai moral lainnya.
Sikap- sikap diatas merupakan gambaran dari sikap ta‟dzim, maka hal
tersebut hendaknya diterapkan oleh dunia pendidikan sejak dini mungkin,
agar dikelak kemudian hari mereka manjadi anak yang baik dan selalu
mengedepankan sikap ta‟dzim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
63
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pengajaran Kitab
Ta‟limul Muta‟allim sangat menentukan dan berpengaruh terhadap sikap
ta‟dzim siswa terutama dalam penanaman sikap menghormati orang lain,
guru, teman, orang tua, memulyakan kitab dan nilai- nilai moral lainnya
untuk dijadikan dasar dalam melaksanakan kehidupan sehari- hari terutama
dalam menuntut ilmu.
64
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Berdirinya MA Ma‟arif Ponggol
MA Ma‟arif merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan oleh
yayasan Ma‟arif NU.MA Ma‟arif ponggol didirikan pada tanggal 15 Juni
2004.Pada awalnya sekolah ini adalah sebidang tanah wakaf dari bapak Haji
Junaedi.Kemudian tokoh NU dan tokoh masyarakat grabag berencana membangun
sebuah sekolah di tanah wakaf tersebut.Masyarakat grabag ingin ada sekolah yang
bernuansa islami di wilayahnya. Kemudian dibangunlah sekolah MA Ma‟arif yang
terletak di Dusun Ponggol II desa Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang. Sekolah ini pertama kali menerima 7 siswa. Adapun tujuan didirikannya
madrasah ini adalah:
a. Pendidikan madrasah merupakan sarana yang efektif dalam
pengembangan dakwah Islamiyyah dan mencetak generasi Islam muda
yang berilmu dan berakhlak karimah.
b. Ikut berpartisipasi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Keinginan warga setempat dan sekitarnya untuk menyekolahkan anaknya
pada tingkat pendidikan atas yang bernuansa Islami.
Adapun susunan pengurus MA Ma‟arif Ponggol adalah sebagai
berikut :
65
Pelindung : Susilo (Kepala Desa Grabag)
Penasehat : Machfudh, S.Ag
Choirul
Saifudin
Ketua : Machfudh, S.Ag
Afif S.Ag
Sekertaris : Dyar S.Ag
Taufiqurrohman
Bendahara : Agung Siswanto, S.Kom
Nining Ristiani, SS
Anggota : Drs. Rois Noor
Hudallah S.Pd,I
M. Syueb Al- Khafidz
Edy Sutrisno
Abdul Hadi
Syukron
H. Nur Salim
Badrus Salam
2. Identitas Madrasah
a. NSS : 131233080014
b. NPSN : 20331554
c. Nama Sekolah : MA Ma‟arif Ponggol Grabag
d. Kelompok (Khusus SMK) : Tekhnologi dan rekayasa
66
e. Sertifikasi ISO : Belum sertifikat
f. Alamat Sekolah :
1) Jalan : Sersan Yudi
2) Desa : Ponggol II
3) Kecamatan : Grabag
4) Kabupaten : Magelang
5) Kode Pos : 56196
6) No. Telepon : 0293-3216815
7) No. Fax : -
8) Email : [email protected]
g. Tahun berdiri : 2004
h. Status sekolah : Swasta
i. Akreditasi sekolah : C
3. Visi dan Misi MA Ma‟arif Ponggol
a. Visi Madrasah
“Menghasilkan kader bangsa yang berilmu amaliyah, beramal ilmiyah
dan berakhlaqul karimah, beraqidah ahlussunnah waljamaah.”
b. Misi Madrasah
1) Meningkatkan semangat berkhidmat kepada organisasi, negara,
bangsa dan agama
2) Meningkatkan budaya santun dan semangat belajar
3) Mewujudkan kenyaman, kebersihan dan keamanan lingkungan
madrasah
67
4) Menjadikan madrasah sebagai tempat pengembangan nalar, amal dan
moral
c. Tujuan
Secara umum MA Ma‟arif Ponggol bertujuan membentuk
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaqul
karimah, cerdas dan berpengetahuan luas, cakap dan terampil serta
melaksanakan faham ahlusunnah wal jama‟ah, bertanggung jawab,
berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
4. Letak geografis
MA Ma‟arif Ponggol terletak di desa Ponggol kecamatan Grabag
kabupaten Magelang. Tepatnya di desa Ponggol bagian Timur di Jalan
Grabag. Desa ini berdekatan dengan pasar Grabag. Adapun desa Ponggol ini
juga berbatasan dengan desa-desa disekitarnya, yaitu:
a. sebelah utara dengan desa Kalangan
b. sebelah selatan berbatasan dengan desa Kali Aji
c. sebelah timur berbatasan dengan desa Sawahan
d. sebelah barat berbatasan dengan desa Kliwonan
Pembangunan Gedung MA Ma‟arif Ponggol Grabag menempati
tanah seluas 790 m2 dengan status tanah wakaf. Luas bangunan sekolah
sebesar 424,75 m2 dan luas halaman 365,25 m2.
68
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
a. Keadaan guru
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Guru yang mengajar di MA Ma‟arif Ponggol Grabag
berjumlah 24 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Keadaan Guru MA Ma’arif Ponggol Grabag
NO Nama Lengkap
Jenis
Kelamin
(L/P)
Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 Machfudh, S.Ag L Kepala Madrasah S 1
2 Nining Ristiani, SS P Waka Kesiswaan S 1
3 Ir. Hartati, SH P Waka Humas S 1
4 Umi Azizah, S.HI P Guru S 1
5 Umi Islachati, S.PdI P Wali Kelas XI IPA S 1
6 Antik Hernawati,S.Pd P Wali Kelas XII IPS II S 1
7 Mudjiburrohman L Guru SMA
8 Unik Hermawati, SE P Wali Kelas XI IPS S 1
9 Agung Siswanto, S.Kom L Guru S 1
10 Betty Fitria, S.Pd P Wali Kelas XII IPS 1 S 1
11 Noor Emma Anisah, SE,
M.Pd
P Guru S 1
12 Oney Wijayanti, SE P Bendahara dan Wali
kelas XII IPA S 1
13 Joko Muslim, S.HI L Waka Kurikulum S 1
14 Dina Faelasofa, S.Pd P Wali Kelas X Sosial S 1
15 Sutaryoto, S.Pd L Guru S 1
16 Syaifudin, S.Fil L Guru S 1
17 Saepudin, S.Ag L BP S 1
18 Prihandono, ST L Guru S 1
19 A. Faruq Umar, SS L Wali Kelas X Sains S 1
20 Nur Isnaeni, S.Pd P Guru S 1
21 Ervina Nugraheni, S.Pd P Guru S1
22 Amin Hani Hermanto L Guru SMA
23 Septi Rahayu P Guru TU SMA
24 Sudiyono L Penjaga SD
Sumber :Data statistik MA Ma‟arif Ponggol Tahun 2014
69
b. Keadaan siswa
Tabel 3.2
Data Siswa MA Ma’arif Ponggol
No Kelas Jumlah Siswa
Keterangan Putra Putri Jumlah
1. X Sains 10 20 30 -
2. X Sosial 20 18 38 -
3. XI IPA 5 11 16 -
4. XI IPS 9 11 20 -
5. XII IPA 4 13 17 -
6. XII IPS 1 5 13 18 -
7. XII IPS 2 5 13 18 -
Jumlah 57 100 157 -
Sumber : Data statistik MA Ma‟arif Ponggol 2014
c. Struktur organisasi
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan
dan pengajaran, maka setiap pendidikan formal memiliki struktural
organisasi sekolah MA Ma‟arif Ponggol Grabag adalah sebagai berikut:
70
= Garis Intruksional
= Garis Koordinasi
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
6. Sarana dan Prasarana
Untuk memperlancar kegiatan belajar dan mengajar di sekolah,
diperlukan adanya sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan
mengajar. Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan sebagai penunjang proses pendidikan, khususnya
Keterangan =
Kepala
Madrasah
Dewan Guru
Peserta Didik MA Ma‟arif Ponggol
Komite Madrasah Tata Usaha
Waka.
Kurikulum
Waka
Kesiswaan
Waka
Sarpras
Waka
Humas
Sie
Olah Raga
Sie
Kesenian
Sie
Keagamaan Sie
Pramuka
Wali Kelas
71
proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-
alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
atau pengajaran.
Adapun sarana dan prasarana proses belajar mengajar di MA Ma‟arif
Ponggol Grabag Magelang, sebagai berikut :
Tabel 3.3
Fasilitas Belajar Mengajar
No Nama Barang Jumlah
1 Ruang kelas/belajar 8
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Tata Usaha 1
5 Ruang Gedung 1
6 Ruang UKS 1
7 Ruang Kamar mandi 3
8 Ruang Toilet / WC 3
9 Perpustakaan 1
10 Laboratorium komputer 1
11 Komputer 10
12 Meja dan kursi siswa 113
13 Meja dan kursi guru 20
14 White board 8
15 Almari 2
Sumber: Data statistik MA Ma‟arif Ponggol 2014
B. Penyajian Data
1. Data Responden
Nama-nama siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini dari
kelas XI MA Ma‟arif Ponggol Grabag adalah sebagai berikut :
72
Tabel 3.4
Nama-nama Responden Kelas XI
NO NAMA SISWA KELAS P/L
1 Ahmad Ripai XI IPA L
2 Ana Solikhatiningtyas XI IPA P
3 Anifah XI IPA P
4 Dewi Kartika S XI IPA P
5 Fatmawati XI IPA P
6 Finaroh XI IPA P
7 Guruh Yuwono XI IPS L
8 Hasan Marzuki XI IPS L
9 Hendri Nasuci XI IPS L
10 I‟in Trismiyati XI IPA P
11 Iva Rohmatul U XI IPA P
12 M. Khoeroni S XI IPA L
13 Mahya Sakinah XI IPA P
14 Nikmatus Sa‟diyah XI IPA P
15 Restu Fahrunnisa XI IPA P
16 Siti Mu‟awanah XI IPA P
17 Achmad Saifurrahman L XI IPS L
18 Ahmad Zayyinul Habibi XI IPS L
19 Anisa Dwi XI IPS P
20 Anang Heri S XI IPS L
21 Cholil Bisri XI IPS L
22 Cindy Noviarini XI IPS P
23 Fatichatul H XI IPS P
24 Harun Setiyadi XI IPS L
25 M. Kholis XI IPS L
26 M. Ma‟arif XI IPS L
27 Neni Kurniawati XI IPS P
28 Rahma Riski XI IPS P
29 Ridho Aldi XI IPS L
30 Rinda Larasati XI IPS P
31 Samakta Laksita N XI IPS P
32 Septantia E XI IPS P
33 Siti Aisyah XI IPS P
34 Sri Rahayu XI IPS P
35 Ulinnuha XI IPS L
36 Yulia Nitisari XI IPS P
Sumber : Data statistik MA Ma‟arif Ponggol 2014
73
2. Hasil Angket Tentang Pengajaran Ta‟limul Muta‟allim
Dalam pengumpulan data tentang pengaruh pengajaran Kitab
Ta‟limul Muta‟allim terhadap sikap Ta‟dzim siswa, penulis
mendistribusikan angket pada siswa kelas XI yang terdiri dari 36 siswa, 14
laki-laki dan 22 perempuan. Penulis memberikan pertanyaan sebanyak 30
pertanyaan, yang terdiri dari 15 pertanyaan mengenai pengajaran Ta‟limul
Muta‟allim dan 15 pertanyaan mengenai sikap ta‟dzim siswa. Adapun hasil
jawaban angket dari data siswa tersebut di atas sebagai berikut:
Tabel3.5
Jawaban Angket
Pengajaran Ta’limul Muta’allim
No
Resp
Alternatif Jawaban Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C D
1 A A A B C A B C C A B A C B A 7 4 4 -
2 B B C A B B B A B A A B A B B 5 9 1 -
3 A A A C B C B B C C B B A A A 6 5 4 -
4 C D B B B B B B B B A A A A C 4 8 2 1
5 B B B C C A C C C A C C C A A 4 3 8 -
6 C C A C B C C C C C B C A C C 2 2 11 -
7 A C A A B B A B A B B B A B B 6 8 1 -
8 A A A D B A A D A D A A A A A 11 1 - 3
9 C A A C D A D B D A A B C A B 6 3 3 3
10 A A A A A A C B B C B C B B C 6 5 4 -
11 C C A B C B C B A B C B A C C 3 5 7 -
12 C C B A A A B A B B A C C C C 5 4 6 -
13 B B A C C B C C A A B B C C B 3 6 6 -
14 A A A A A C A A C A C C A C A 10 - 5 -
15 C A A A A B A B A B A B B A D 7 5 2 1
16 B C C C C B A C A B C B A C B 3 6 6 -
17 C C A A C B A C B C C D A C C 4 2 8 1
18 A C A A A D B C B C B C C B C 5 3 5 2
19 A A A A A B A B A C A C A C A 10 2 3 -
20 B D C B B B B B A B A B A A C 4 8 2 -
21 B A A C B C A C C A C B B C B 4 5 6 -
22 A A A A A A C B C B B C B B C 6 5 4 -
23 D B B A A A C C B B A B B C B 4 8 2 1
24 A A A C B C A A A C B B A A D 9 2 3 1
25 B B D B A B B A B A B B A B A 5 9 1 -
26 A A A C B C B A A A C C B C B 6 4 5 -
27 B A A A B B A B A C B D A B A 7 5 2 1
28 A B A B A B A B A B A C C C C 6 4 4 1
74
29 C C A C A C A A A A A A A B A 10 1 4 -
30 C C A C B C B C C C C C A C C 2 2 11 -
31 C C B A B A D A A D A C A C C 6 1 5 3
32 A A A A B C A C A C B A C B B 7 4 4 -
33 B B C A C B B A C A B B C C A 4 6 5 -
34 A A A A A C C C A A A C A A A 11 - 4 -
35 B C B C C B D C A C B A A A C 4 4 6 1
36 C D A A D A B A B A B A A B B 7 5 1 2
3. Hasil Angket tentang Sikap Ta’dzim siswa
Agar lebih jelas mengenai sikap Ta‟dzim siswa dapat dilihat dari
hasil angket pada tabel berikut ini :
Tabel3.6
Jawaban Angket
Sikap Ta’dzim Siswa
No
Resp
Alternatif Jawaban Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C D
1 A A A B B B A A B A A B B B A 8 7 - -
2 A A A A A A C A C C A A A A A 12 - 3 -
3 A A C A A A A A A A C A C A A 12 - 3 -
4 B A B C A A A B A A D A A A A 10 3 1 1
5 B B B A A C A D A B B B C B B 4 8 2 1
6 A C C C C B B C C A A C C A C 4 2 9 -
7 B A A A A B C A A A A B A A A 11 3 1 -
8 A A A A B A A C B A A A C A A 11 2 2 -
9 A A A B C C C B A A A C A C C 7 2 6 -
10 C B A A A B A A C A A A A D A 10 2 2 1
11 A A B B B A C B C A B B C C B 4 7 4 -
12 A A A B C A A C C A C A A C A 9 1 5 -
13 A B A A B B B C B C B C A C B 4 7 4 -
14 A A A B A A B A A A A B A A A 12 3 - -
15 B B A A A D A A A B A B A B A 9 5 - 1
16 A A A B C B A C B C D B A C A 6 4 4 1
17 C B C C C A C C C D C C C C C 1 1 12 1
18 B A A A A B B C C B A A D C C 6 4 4 1
19 A A A B A B A A B A A B A A A 11 4 - -
20 A A A B A A D A A B A A A A A 12 2 - 1
21 A B A A B A A A D B A A A B A 10 4 - 1
22 A A A A B A A C A C A A D A A 11 1 2 1
23 B B B A C B B B A B A B A A B 5 9 1 -
24 A A A B C A B C A A A C A B A 9 3 3 -
25 A C C A A A A C A A A C A A A 11 - 4 -
26 A B C B A A A A D A A B A B A 9 4 1 1
27 A A A A A B A A A C A A A D A 12 1 1 1
28 A A A B A A C A C A C A A A C 10 1 4 -
29 B A A A A A A B A A B A A B A 11 4 - -
30 C B A A A B D A A A B B C A B 7 5 2 1
75
31 A A A A A A C A A A A A A A A 14 - 1 -
32 A A A A A A A A B A A A A C A 13 1 1 -
33 C B B D A A D A A C B C A C B 5 4 4 2
34 A A A A A A C A A A A A A A A 14 - 1 -
35 A B B B A C A A B B C C B A C 5 6 4 -
36 B A A A A A A B A A B A A B A 11 4 - -
76
BAB IV
ANALISIS DATA
Seluruh data dari hasil penelitian melalui penyebaran angket telah
terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut
sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian,
yaitu sebagaimana tercatat di bawah ini:
1. Untuk mengetahui pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim pada siswa MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui Pembentukan sikap ta‟dzim pada siswa kelas XI MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Tahun Pelajarn 2014/2015.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
terhadap pembentukan sikap ta‟dzim siswa kelas XI MA Ma‟arif Ponggol
Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian diatas maka penulis membaginya
menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
A. Analisis Pendahuluan
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data
tersebut untuk membuktikan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara
pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dengan sikap ta‟dzim siswa di MA Ma‟arif
Ponggol Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015.
77
1. Analisis Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim
Pengambilan data mengenai pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim
diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 15 item atau soal. Masing-
masing pertanyaan terdiri dari 4 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai
berikut:
a. Siswa yang menjawab (A) diberi nilai 4
b. Siswa yang menjawab (B) diberi nilai 3
c. Siswa yang menjawab (C) diberi nilai 2
d. Siswa yang menjawab (D) diberi nilai 1
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mencari analisis
pengajaran kitab ta‟limul muta’allim adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil angket tentang pengajaran
Kitab Ta‟limul Muta‟allim
2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket
3. Mempersentasekan jawaban
4. Menginterprestasikan hasil persentase jawaban responden
78
Tabel 4.1
Daftar Hasil Angket
Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim
No
Resp
Alternatif Jawaban JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 3 2 4 3 2 2 4 3 4 2 3 4 48
2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 49
3 4 4 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 4 47
4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 45
5 3 3 3 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 41
6 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 36
7 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 50
8 4 4 4 1 3 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 50
9 2 4 4 2 1 4 1 3 1 4 4 3 2 4 3 42
10 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 47
11 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 2 2 41
12 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 2 44
13 3 3 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 2 2 3 42
14 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 2 4 50
15 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 48
16 3 2 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 4 2 3 42
17 2 2 4 4 2 3 4 2 3 2 2 1 4 2 2 39
18 4 2 4 4 4 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 41
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 52
20 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 45
21 3 4 4 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 2 3 43
22 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 47
23 1 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 45
24 4 4 4 2 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 1 49
25 3 3 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 49
26 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 46
27 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 1 4 3 4 48
28 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 45
29 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 51
30 2 2 4 - 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 2 36
31 2 2 3 4 3 4 1 4 4 1 4 2 4 2 2 40
32 4 4 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 48
33 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 2 2 4 44
34 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 52
35 3 2 3 2 2 3 1 2 4 2 3 4 4 4 2 41
36 2 1 4 4 1 4 3 5 3 4 3 4 4 3 3 47
79
Kemudian untuk melakukan analisis data diatas, maka dilakukan
analisis statistic deskriptif dari data diatas, yang dilakukan dengan proses
pembuatan distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengajaran Ta’lim Muta’allim
Skor (X) Frekuensi (F) Fx
52 2 104
51 1 51
50 3 150
49 3 147
48 4 192
47 4 188
46 1 46
45 4 180
44 2 88
43 1 43
42 3 126
41 4 164
40 1 40
39 1 39
38 0 0
37 0 0
36 2 72
36 Fx = 1630
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (Mean) pada tabel tersebut
diatas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
Mx = N
Fx
= 36
1630
= 27,45
80
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut, kemudian mencari
lebar interval (i) dengan mengategorikan pengajaran ta‟limul muta‟allim ke
dalam kategori sangat baik (A), baik (B), cukup (C), dan kurang (D) penulis
menggunakan rumus:
i = ( )
Keterangan :
i = interval
Nt = nilai tertinggi
Ntr = nilai terendah
Diket : Nt = 52
Ntr = 15
Ditanya : i = ?
Jawab :
i = ( )
i = ( )
i =
i = 9,5 dibulatkan menjadi 10
Setelah diketahui lebar intervalnya, maka hasilnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
48 – 58 = kategori A sebanyak 13 siswa
37 – 47 = kategori B sebanyak 21 siswa
26 – 36 = kategori C sebanyak 2 siswa
81
15 – 25 = kategori D sebanyak 0 siswa
Sedangkan untuk mengetahui tingkat persentasinya dapat
menggunakan rumus :
Keterangan :
P = Angka persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah frekuensi
Jadi,
a)
= 36 %
b)
= 58 %
c)
= 5,56 % (dibulatkan menjadi 6)
d)
= 0 %
Hasil persentase dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.3
Interval Kategori dan Persentase
Pengajaran Ta’limul Muta’allim
No Nilai Pengajaran
Ta’lmul Muta’alim Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat baik(A) 48 – 58 13 36%
2 Baik (B) 37 – 47 21 58%
3 Cukup (C) 26 – 36 2 6 %
4 Kurang (D) 15 – 25 0 0%
Jumlah 36 100%
82
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada
penilaian Pengajaran Ta‟limul Muta‟allim dengan angka sebesar 45,27 berada
pada interval kategori antara 37 – 47,sebanyak 21 siswadan nilai presentase
sebanyak 58%,dengan demikian pengajaran Kitab Ta‟limul muta‟allimdapat
dikatakanbaik.
2. Analisis Data Sikap Ta’dzim Siswa
Analisis kedua yaitu sikap ta’dzim siswa. Data tentang sikap ta’dzim
siswa telah diperoleh dari penyebaran soal yang terdiri dari 15 soal
pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 4 (empat) kriteria
jawaban dengan kategori sebagai berikut :
a. Kriteria jawaban A memiliki nilai 4 dengan kategori sangat baik
b. Kriteria jawaban B memiliki nilai 3 dengan kategori baik
c. Kriteria jawaban C memiliki nilai 2 dengan kategori cukup
d. Kriteria jawaban D memiliki nilai 1 dengan kategori kurang
Setelah masing-masing jawaban diberi skor angka, adapun langkah-
langkah yang ditempuh untuk mencari analisis sikap ta’dzim siswa adalah
sebagai berikut :
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil angket tentang sikap
ta‟dzim siswa
2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket
3. Mempersentasekan jawaban
4. Menginterprestasikan hasil persentase jawaban responden
83
Tabel 4.4
Nilai Angket tentang sikap Ta’dzim Siswa
No
Resp
Alternatif Jawaban JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 53
2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 54
3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 54
4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 52
5 3 3 3 4 4 2 4 1 4 3 3 3 2 3 3 45
6 4 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 4 2 40
7 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 55
8 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 54
9 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 4 2 2 46
10 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 1 4 51
11 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 2 3 45
12 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 49
13 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 45
14 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 57
15 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 52
16 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 1 3 4 2 4 45
17 2 3 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 32
18 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 1 2 2 45
19 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 56
20 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 55
21 4 3 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 53
22 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 52
23 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 49
24 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 51
25 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 52
26 4 3 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 51
27 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 1 4 54
28 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 51
29 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 56
30 2 3 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 2 4 3 48
31 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 58
84
32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 57
33 2 3 3 1 4 4 1 4 4 2 3 2 4 2 3 42
34 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 58
35 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 2 3 4 2 46
36 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 56
Kemudian untuk melakukan analisis data diatas, maka dilakukan
analisis statistik deskriptif dari data diatas, yang dilakukan dengan proses
pembuatan distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Sikap Ta’dzim
SKOR (y) FREKUENSI (F) Fy
58 2 116
57 2 114
56 3 168
55 2 110
54 4 216
53 2 106
52 4 208
51 4 204
50 0 0
49 2 98
48 1 48
47 0 0
46 2 92
45 5 225
44 0 0
43 0 0
42 1 42
41 0 0
40 1 40
39 0 0
38 0 0
37 0 0
36 0 0
35 0 0
34 0 0
33 0 0
32 1 32
N = 36 1819
85
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (Mean) pada tabel
tersebut diatas, maka dilakukan proses perhitungan Mean (My)
sebagai berikut :
My = N
Fy
= 36
1819
= 50,53
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut, maka
dilakukan dengan mencari lebar interval (i) untuk mengategorikan
sikap ta‟dzim siswa ke dalam kategori sangat baik (A), baik (B),
cukup (C), dan kurang (D) penulis menggunakan rumus:
i = ( )
Ket :
i = interval
Nt = nilai tertinggi
Ntr = nilai terendah
Diket : Nt = 58
Ntr = 15
Ditanya : i = ?
Jawab : i = ( )
i = ( )
i =
i = 11
86
Setelah diketahui lebar intervalnya, maka hasilnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
51 – 62 = kategori A sebanyak 26 siswa
39 – 50 = kategori B sebanyak 9 siswa
27 – 38 = kategori C sebanyak 1 siswa
15 – 26 = kategori D sebanyak 0 siswa
Sedangkan untuk mengetahui tingkat persentasinya dapat
menggunakan rumus :
Keterangan :
P = Angka persentase
F = Frekuensi
N = jumlah frekuensi
Jadi,
a)
= 72 %
b)
= 25 %
c)
= 3 %
d)
= 0 %
Hasil persentase dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6
Interval Kategori dan PersentaseSikap Ta’dzim Siswa
No Nilai Sikap Ta’dzim
Siswa Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat baik(A) 51 – 62 26 72%
2 Baik (B) 39 – 50 9 25%
3 Cukup (C) 27 – 38 1 3%
87
4 Kurang (D) 15 – 26 0 0%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas dapat dilihat hasil
rata-rata atau mean pada Sikap Ta‟dzim siswa Kelas XI dengan angka
sebesar 50,53 berada pada interval kategori antara 51 – 62, sebanyak
26 siswa dan nilai presentase sebanyak 72%, dengan demikian sikap
ta’dzim siswadapat dikatakan sangat baik.
B. Analisis Uji Hipotesis
Untuk mengetahui adakah pengaruh (hubungan) pengajaran
Ta‟limul Muta‟allim dengan sikap ta‟dzim siswa, maka dapat
menggunakan rumus korelasi product moment, yang didahului dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel persiapan untuk mencari pengaruh pengajaran Kitab
Ta‟limulMuta‟allim dengan sikap ta‟dzim siswa.
2. Mencari X,Y, , , dan XY dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi product
moment
rxy =
N
YY
N
XX
N
YXxy
2
2
2
2)()(
))((
88
Tabel 4.7
Tabel Kerja Untuk Mencari Pengaruh Pengajaran Ta’limul Muta’alim
dengan Sikap Ta’dzim Siswa
No.
Resp X Y X
2 Y
2 XY
1 48 53 2304 2809 2544
2 49 54 2401 2916 2646
3 47 54 2209 2916 2538
4 45 52 2025 2704 2340
5 41 45 1681 2025 1845
6 36 40 1296 1600 1440
7 50 55 2500 3025 2750
8 50 54 2500 2916 2700
9 42 46 1764 2116 1932
10 47 51 2209 2601 2397
11 41 45 1681 2025 1845
12 44 49 1936 2401 2156
13 42 45 1764 2025 1890
14 50 57 2500 3249 2850
15 48 52 2304 2704 2496
16 42 45 1764 2025 1890
17 39 32 1521 1024 1248
18 41 45 1681 2025 1845
19 52 56 2704 3136 2912
20 45 55 2025 3025 2475
21 43 53 1849 2809 2279
22 47 52 2209 2704 2444
23 45 49 2025 2401 2205
24 49 51 2401 2601 2499
25 49 52 2401 2704 2548
26 46 51 2116 2601 2346
89
27 48 54 2304 2916 2592
28 45 51 2025 2601 2295
29 51 56 2601 3136 2856
30 36 48 1296 2304 1728
31 40 58 1600 3364 2320
32 44 57 1936 3249 2508
33 48 42 2304 1764 2016
34 52 58 2704 3364 3016
35 41 46 1681 2116 1886
36 47 56 2209 3136 2632
Jml
X=1630
Y=1819
X2=74430
Y2=93037
XY=82909
Diket :
N = 36
X = 1630
Y = 1819
XY = 82909
X2 = 74430
Y2 = 93037
Kemudian mencari nilai Pengaruh Pengajaran Ta‟limul
Muta‟allim dengan Sikap Ta‟dzim Siswa Kelas XI, dengan menggunakan
rumus product moment:
rxy =
N
YY
N
XX
N
YXxy
2
2
2
2)()(
))((
rxy =
36
)330876(93037
36
)1630(74430
36
)1819)(1630(82909
22
rxy = 028,9191093037778,7380274430
278,8236082909
90
rxy = }972,1126}{222,627
722,548
rxy = 632,706861
722,548
rxy = 750,840
722,548
rxy = 0,653
C. Analisis Lanjut
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y diketahui, maka
untuk mengetahui dapat tidaknya hipotesis diterima harus dikonsultasikan nilai
rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product
moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak.
Hal ini dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel 1%
maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden sebanyak 36
responden maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah
pada taraf 1% = 0,424. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai
yang diperoleh ialah : 0,653>0,424 pada taraf signifikan 1%. Dari analisis data
tersebut maka hipotesis yang berbunyi“Ada Pengaruh positif pengajaran Kitab
Ta’limul Muta’allim terhadap pembentukan sikap ta’dzim siswa kelas XI MA
Ma’arif Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015” dapat diterima.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dalam kategori sangat baik 13
responden dengan prosentase 36 %, dalam kategori baik 21 responden
dengan prosentase 58%, dalam kategori cukup 2 responden dengan
prosentase 6%, dan kategori kurang 0 responden dengan prosentase 0%.
2. Pembentukan sikap ta‟dzimsiswa dalam kategori sangat baik26
responden dengan prosentase 78% , kategori baik 9 responden dengan
prosentase 25%, kategori cukup 1 responden dengan prosentase 3%, dan
kategori kurang 0 responden dengan prosentase 0%.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara pengajaran kitab ta‟limul
muta‟allim terhadap pembentukan sikap ta‟dzim siswa.Hal ini
berdasarkan hasil data perhitungan statistika bila rhitung sama dengan atau
lebih besar dari rtabel maka rhitung dapat dikatakan signifikan atau diterima,
dapat di lihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah pada taraf 1
% = 0,424. Sehingga diperoleh perbandingan berdasarkan tabel nilai
yang diperoleh ialah 0,653 > 0,424. Hal ini berarti, semakin tinggi
pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim ada pengaruh yang signifikan
dengan pembentukan sikap ta‟dzim siswa.
92
B. Saran
Setelah dibahas secara terperinci secara teoritis maupun praktis serta
menganalisa data- data yang ada hubungannya dengan pembahasan skripsi
ini, maka saran- saran kami adalah sebagai berikut :
1. Bagi orang tua; hendaknya memperhatikan sekolah anak-anaknya, agar
tujuan orang tua tercapai dengan baik.
2. Bagi sekolah;pengajaran Kitab Ta‟limul Muta‟allim dapat
disebarluaskan, tidak hanya di lembaga pendidikan formal saja, tetapi
dapat diajarkan pada lembaga non formal.
3. Bagi guru; sebaiknya bisa menjadi pembimbing yang baik untuk siswa-
siswanya, agar siswa dapat meneladani sifat yang baik dari para gurunya.
4. Bagi siswa;
a. Hormatilah guru seperti menghormati orang tua kamu, karena gurulah
kamu bisa terangkat derajat yang miliki dan kamu bisa mengetahui apa
yang belum kamu ketahui.
b. Hendaklah para siswa mau mengamalkan ilmu-ilmu yang didapatkan dari
pembelajaran, karena dengan mengamalkansama hanya dengan belajar.
93
5. Masyarakat
a. Hendaknya orang- orang yang menuntut ilmu mengetahui apa yang bisa
menjadikan ilmu itu bisa bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
b. Hendaknya orang- orang (manusia) sadar akan pentingnya sebuah budi
pekerti, sebab dengan sikap ta’dzim orang akan merasa tenang dalam
perjalanan hidupnya.
C. Penutup
Alhamdulillah Wasyukurillah, kami panjatkan kepada Allah SWT atas
segala taufiq serta hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik dengan mengambil judul “ Pengaruh Pengajaran Kitab Ta‟limul
Mutta‟allim Terhadap Pembentukan Sikap Ta‟dzim Siswa Kelas XI MA
Ma‟arif Ponggol Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Peneliti menyadari bahwa, skripsi ini masih banyak kekurangan baik
mengenai susunan bahasa, isi maupun sistematika penulisannya. Untuk itu
mohon masukan atau saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan
atas tersusunnya laporan ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih, dan
hanya Allah lah yang berkuasa untuk memberikan balasan kepada semuanya
yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu persatu dengan iringan do‟a
Jazza Kumullahu Khaira Katsiran.
Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya secara
pribadi dan bagi seluruh pembaca juga masyarakat pada umumnya dan dapat
94
berkontribusi bagi pengembangan pengajaran Pengajaran Kitab Ta‟limul
Mutta‟alim pada khususnya dan pengajaran pendidikan pelajaran agama
islam pada umumnya, serta menjadi bekal kebaikan ilmu pengetahuan, amiin
yaa Rabbal „alamiin.
95
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, ZainiSyis, dkk.1980.StandarisasiPengajaran Agama di
PondokPesantren, t.p.,
ProyekPembinaandanBantuanKepadaPondokPesantrenDepartemen
Agama.
Al-Zarnuji, Syeh, Ta‟limulMutta‟alim.Tuban: t.p.,t.th.
Al- Abrasy, Muhammad „Athiyah. 1974. Dasar- Dasar Pokok Pendidikan Islam.
Jakarta: Bulan Bintang.
AM., Sardiman.2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Grafindo Persada.
A. Nasir,Sahilun. 1980. Etika dan Problemnya Dewasa ini, Jombang,PT. Al-
Ma‟ruf.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktis.
Jakarta: Rineka Cipta.
________________ . 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, H.M. 2002. Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Asrori,. Ma‟ruf. 1996.EtikaBermasyarakat.Surabaya : Al-Miftah.
Asy‟ari,Hasyim, Adab Al-„AlimWal- Muta‟alim, Jombang: Maktabah al- Turasta[-
Islamy,t.th.
As‟ad,Aly. 2007.Terjemahan Ta‟limul Mutta‟alim, Kudus: Menara Kudus.
Fanidin,Sumarkan.2001. Konsep Al-Qolbdalam Al-Qur‟an, QualitaAhsana,
III,I,April.
Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
96
Mansyur dan Muhammah.1982.Pengantar Metodologi Pendidikan Agama,
Tanjungkarang: PT. Songo Abadi Inti.
Musthofa Ya‟kub,Aly. 2001. Etika Pelajar Menurut Al-Zarnuji, Qualita Ahsana,
vol.3.
Nata, Abudin.1997. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Nicholson,Rinold.A. 1978. The Idea Of Respect, Insafism, Idaroh I, Adawiyah I,
Delli t.
Poerwadaminta,W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka.
Sudjana Nana. 2002.Dasar-dasar` Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sukamadinata,Syaodih. 2003.LandasanPsikologidan Proses Pendidikan.Bandung
:RemajaRosdakarya.
Syeh Salamah Abi Abdul Hamid. 1967. Jawahirul Adab. Semarang: Toha Putra.
Soetione,Samoel.1982.Psikologi Pendidikan II.Jakarta:Fak. Ekonomi, UI.
T, Tarmizi.dkk.1983. Evaluasi Belajar Tahap Akhir. Jakarta: CV. Dermaga.
Tafsir, Ahmad, 2002.Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
i
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Zuhanul Hasanah
TTL : Magelang, 16 Agustus 1992
Alamat : Pandean Lor, Rt 01/01, Pandean, Kec. Ngablak, Kab. Magelang
Pendidikan
SD Negeri Keditan lulus tahun 2004
MTs Negeri Ngablak lulus tahun 2007
SMA Negeri1 Grabag lulus tahun 2010
STAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah Progdi PAI angkatan tahun 2010
Salatiga, 15 Januari 2015
Zuhanul Hasanah
NIM. 11111024