pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif …

111
i PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE CONCEPT MAPING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ANUGRAH PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh: Laurensia Dara Asri Sapdari NIM: 141424008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

i

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

METODE CONCEPT MAPING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KELAS VIII SMP ANUGRAH PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Laurensia Dara Asri Sapdari

NIM: 141424008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

I will uphold you with my righteos right hand.

Aku akan memegangmu dengan tangan kanan-Ku yang membawa

kemenangan.

Yesaya 41:10

Karya ini saya persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus,

2. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

3. Keluarga

Bapak Ignatius Asmi Saptoto dan Mama Immaculata Darini,

Maria Goretti Isti Sapdari, serta

4. Teman-teman Program Studi Fisika angkatan 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

vii

ABSTRAK

Sapdari, Laurensia Dara Asri. 2018. Pengaruh Penerapan Model pembelajaran

Kooperatif Dengan Metode Concept maping Terhadap Minat Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Anugrah Dalam Materi Pemantulan Cahaya.

Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

Matemaika dan Ilmu Pengerahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif melalui metode concept maping terhadap minat

belajar siswa.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek

penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII SMP Anugrah. Sebelum dan sesudah

diberikan treatmen, siswa diberikan tes. Insturmen tes berbentuk kuesioner untuk

mengukur minat sebelum treatmen dan minat sesudah diberikan treatmen.

Instrumen dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif

dengan metode concept maping yang digunakan dalam proses pembelajaran pada

materi pemantulan cahaya terbukti berpengaruh pada minat belajar siswa SMP

Anugrah. Hal ini dapat dilihat dari nilai | thitung | (5,086) > ttabel (2,042) pada analisis

uji T. Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping pada

siswa kelas VIII SMP Anugrah pada materi pemantulan cahaya dapat

meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah

sebelum diberikan treatmen berada pada kategori tingkat sedang. Hal ini dapat

dilihat dari mean data pretest minat belajar yakni sebesar 52,69. Setelah diterapkan

pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping, minat belajar siswa

menjadi meningkat yaitu pada kategori tinggi dengan mean 59,60.

Kata kunci: kooperatif, concept maping, minat belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

viii

ABSTRACT

Sapdari, Laurensia Dara Asri. 2018. The Influence of Application of Cooperative

Learning Model with Concept Maping Method of Student Interest in

Study in Grade VIII SMP Anugrah In Light Reflecting Material.

Thesis. Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics

and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education,

Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to figure out how far the influence of application of

cooperative learning model with concept maping method is on students’ interest in

study.

This is a descriptive quantitative research, involving subjects which

consists 35 students of grade VIII SMP Anugrah. Said student are given a test

before and after treatments are given. The test is done using questionnaire samples

as its main instrument with a purpose of measuring the student’s interest in study

before and after treatments are given. Instruments are then analiyzed statistically

using the SPSS program.

The results of this study indicate that the application of cooperative

learning with concept maping method used in the learning process on light

reflectance material has an effect on students' interest in study in SMP Anugrah.

This can be seen from the value of | tcount | (5,086) > ttable (2,042) in T-test analysis.

Application of cooperative learning with concept maping method in grade VIII SMP

Anugrah on light reflecting material can increase students’ interest in study. The

interest of students in grade VIII SMP Anugrah before being given treatments are

in the category of moderate level. This can be seen from the mean of data pretest

students interest in study that is equal to 52,69. After applied cooperative learning

with concept maping method, students interest in study become increasing that is

in high category with mean 59,60.

Keywords: cooperative, concept maping, interest in study.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program

Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,

bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala

kerendahan hati pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun, melindungi dan

memberi anugerah yang tiada batasnya.

2. Drs. T. Sarkim M,Ed., Ph. D. selaku pembimbing yang telah membantu

serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr.Ignatius Edi Santosa,M.S. selaku Ketua prodi pendidikan fisika yang

memberikan arahan selama masa menjalani perkuliahan.

4. Drs. Aufridus Atmadi, M. Si. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di program studi

Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma.

5. Dosen penguji.

6. Seluruh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma

yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama

menempuh studi.

7. Seluruh karyawan dan staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu penulis selama

bergabung bersama Universitas Sanata Dharma.

8. Bapak, Mama, dan Kakakku selaku keluarga yang selalu mendukung,

memotivasi, dan mendampingi penulis dalam perjalanannya selama

menempuh kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa ............................................ 28

Tabel 3. 2 Validasi Kuesioner ............................................................................... 29

Tabel 3. 3 Klasifikasi Minat Siswa ....................................................................... 31

Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian…...............................................................................34

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 37

Tabel 4. 3 Analisis Kelengkapan Isi Concept Maping .......................................... 47

Tabel 4. 4 Analisis Garis Penghubung dan Kata pada Garis Penghubung ........... 50

Tabel 4. 5 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Kesukaan .................... 50

Tabel 4. 6 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Kepuasan .................... 52

Tabel 4. 7 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Keterlibatan ................ 53

Tabel 4. 8 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Perhatian ..................... 53

Tabel 4. 9 Klasifikasi minat belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping ........................................ 54

Tabel 4. 10 Klasifikasi minat belajar siswa sesudah diberikan pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping ........................................ 55

Tabel 4. 11 Hasil Uji T pengaruh model pembelajaran dengan metode concept

maping kelas VIII SMP Anugrah pada materi cahaya ....................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hukum Pemantulan Cahaya.................................................... 18

Gambar 2. 2 Pembentukan bayangan pada cermin datar ............................. 19

Gambar 2. 3 Jalannya sinar istimewa pada cermin cekung ......................... 20

Gambar 2. 4 Pembentukan bayangan pada cermin cekung ......................... 21

Gambar 2. 5 Jalannya sinar istimewa pada cermin cembung ...................... 22

Gambar 2. 6 Pembentukan bayangan pada cermin cembung ...................... 23

Gambar 2. 7 Peta Konsep Pemantulan Cahaya ........................................... 25

Gambar 4. 1 Concept maping kelompok 1...................................................39

Gambar 4. 2 Concept maping kelompok 2 .................................................. 40

Gambar 4. 3 Concept maping kelompok 3 .................................................. 41

Gambar 4. 4 Concept maping kelompok 4 .................................................. 42

Gambar 4. 5 Concept maping kelompok 5 .................................................. 43

Gambar 4. 6 Concept maping kelompok 6 .................................................. 44

Gambar 4. 7 Concept maping kelompok 7 .................................................. 45

Gambar 4. 8 Concept maping kelompok 8 .................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran Surat Ijin Penelitian ................................................. 70

Lampiran 2 Rencana Rancangan Pembelajaran .......................................... 73

Lampiran 3 Validasi Isi Instrumen Minat Belajar ....................................... 80

Lampiran 4 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa ....................................... 83

Lampiran 5 Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen ........................... 84

Lampiran 6 Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen............................ 89

Lampiran 7 Dokumentasi ............................................................................ 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Definisi belajar dalam Suprijono (2011:2) adalah suatu proses dari kegiatan

seperti mengamati, membaca, meniru, mencoba, mendengar, dan mengikuti suatu

arah tertentu yang kemudian menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat

permanen. Belajar merupakan proses yang rumit yang menimbulkan beberapa

kesulitan bagi orang muda maupun orang dewasa (Surjadi, 2012:1). Oleh karena itu

dalam mengajar seorang pendidik atau yang biasa disebut dengan guru akan

memberikan bimbingan dan membantu siswa dalam menghadapi permasalahan

terutama dalam kesulitan siswa dalam belajar di sekolah. Tujuan dari proses belajar

dan mengajar di sekolah akan tercapai apabila prestasi belajar siswa yang

merupakan hasil belajar siswa memuaskan.

Menurut Ahmadi (1991:130) prestasi belajar yang didapat seorang individu

adalah hasil dari interaksi berbagai faktor, baik faktor dalam diri (faktor internal)

maupun faktor dari luar (faktor eksternal) individu itu sendiri. Faktor dalam diri

individu yaitu faktor internal meliputi beberapa faktor yang salah satunya adalah

motivasi. Dalam proses belajar, motivasi siswa selama pelajaran dapat dihubungkan

dengan minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Menurut Wahab (2016:28)

minat secara sederhana dapat diartikan sebagai kecenderungan atau keinginan yang

besar terhadap suatu hal. Seperti yang dikatakan Djiwandono (2008:365) ada

kalanya siswa harus menguasai mata pelajaran yang bahkan siswa itu sendiri tidak

berminat terhadap mata pelajaran tersebut. Faktor minat dalam Hamalik (2013:33)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

2

akan lebih mendorong siswa dalam belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat

dan siswa akan merasa bahwa apa yang dipelajari bermakna bagi dirinya sendiri.

Oleh karena itu, minat belajar merupakan hal yang diperlukan siswa supaya

mendorong dirinya untuk belajar lebih baik sehingga proses belajar dan mengajar

disekolah berhasil dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran

tercapai.

Mata pelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdiri dari fisika,

biologi, dan kimia. Fisika sendiri merupakan ilmu yang memperlajari tentang

gejala-gejala alam yang adalah bentuk dari energi. Karena fisika mempelajari

tentang gejala alam, fisika masuk kedalam kategori ilmu pengetahuan alam.

Menurut Susanto (2013) ilmu pengetahuan alam seperti fisika dapat dengan mudah

dipelajari dikarenakan peralatan dan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar

dapat dimanfaatkan dan kemajuan-kemajuan teknologi pun awalnya ditemukan dari

penemuan sederhana yang ada di lingkungan sekitar. Ilmu fisika sendiri dalam

pelajaran IPA sering dianggap sulit, hal ini dikarenakan konsep, rumus yang

banyak, dan hitungan dalam pelajaran ini menjadikan siswa kurang berminat dalam

belajar pelajaran ini. Ditambah lagi guru yang mengajar dikelas hanya memakai

model belajar seperti ceramah. Model tersebut membuat siswa kurang bersemangat

dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi kurang meminati pelajaran tersebut.

Peningkatan minat siswa dapat diupayakan dengan model dan metode guru

dalam proses pembelajaran. Banyak model dan metode pembelajaran yang dibuat

agar dapat menjadi pilihan dalam mengajar berbagai macam kondisi siswa.

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

3

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran didalam

kelas menjadi lebih aktif. Model kooperatif dalam Taniredja (2011:15) merupakan

suatu proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara kerja sama. Hasil dari

penelitian yang telah dilakukan mengenai pembelajaran kooperatif adalah

mendorong rasa tanggung jawab sosial dan individual siswa, berkembangnya sikap

ketergantungan positif, tumbuhnya sikap kesetiakawanan, dan perilaku siswa

berkembang kearah suasana demokrasi dalam kelas (Solihatin, 2008).

Metode dalam model pembelajaran berkelompok ini juga banyak. Salah

satunya adalah dengan metode Concept maping. Menurut Pribadi (2015), strategi

concept maping dapat meningkatkan minat belajar dan dalam penelitian Kholida

(2015) pembelajaran kooperatif dengan concept maping merupakan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran fisika.

Dengan concept maping siswa juga akan diajak untuk mengetahui konsep-konsep

awal sebelum materi dijelaskan oleh guru. Sehingga, model pembelajaran

Kooperatif dengan metode Concept maping ini akan membuat pembelajaran yang

aktif karena siswa dalam kelompok akan saling berdiskusi, bekerja sama satu

dengan yang lainnya, dan dengan concept maping dalam pembelajaran, siswa

menjadi lebih mengetahui konsep awal materi sehingga dalam proses pembelajaran

akan lebih mudah sehingga siswa dalam proses belajar mengajar akan lebih aktif.

Proses belajar mengajar yang aktif akan membuat suasana kelas yang hidup.

Menurut Purba (2015) suasana dalam kelas yang hidup dapat meningkatkan minat

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

4

Cahaya merupakan salah satu materi pada mata pelajaran IPA pada tingkat

pendidikan SMP kelas VIII. Dalam bab cahaya, banyak sub bab yang ada di

dalamnya seperti pemantulan, pembiasan, dan optik. Ketika belajar mengenai

materi cahaya, siswa memerlukan keseriusan dan konsentrasi yang cukup karena

dalam materi ini. Pada materi pemantulan cahaya, konsep-konsep pemantulan

cahaya harus dapat diterima dengan baik sehingga siswa dapat mengerti dan dapat

menentukan pemantulan bayangan.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “ Pengaruh Penerapan Model pembelajaran Kooperatif melalui Metode

Concept maping Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Anugrah Dalam

Materi Pemantulan Cahaya ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

“Sejauh mana penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode concept

maping dapat mempengaruhi minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah dalam

materi pemantulan cahaya”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

sejauh mana penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode Concept

maping terhadap minat siswa kelas VIII SMP Anugrah dalam materi pemantulan

cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Penelitian ini memberikan wawasan yang lebih kepada peneliti berkaitan

dengan sejauh mana penerapan model pembelajaran kooperatif melalui

metode Concept maping terhadap minat siswa pada pelajaran fisika kelas

VIII.

b. Penelitian ini juga memberikan wawasan yang lebih kepada peneliti

berkaitan dengan melakukan suatu penelitian dekriptif kualitatif.

c. Penelitian ini akan dijadikan bekal untuk peneliti dalam kehidupan

selanjutnya dalam bekerja sebagai guru.

2. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya

dan juga untuk bahan perbandingan atau tujuan lain yang relevan.

3. Bagi guru

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan guru mengenai

bagaimana meningkatkan minat belajar pada pelajaran fisika melalui

metode concept maping.

b. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

melakukan proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Kooperatif

Pendidikan yang berkualitas memerlukan sistem pembelajaran yang

berkualitas pula. Maka dari itu, dari waktu ke waktu, perkembangan model

pembelajaran mengalami perubahan yang bertujuan untuk mencapai pendidikan

yang berkualitas. Model kooperatif dalam Taniredja (2011:15) merupakan suatu

proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara kerja sama. Pembelajaran

kooperatif menurut Slavin (1995:2) merupakan suatu pembelajaran yang membuat

siswa berada dalam suatu kelompok kecil untuk saling membantu dalam belajar

suatu pelajaran. Menurut Stahl dalam Solihatin (2008:5) suatu sistem dimana siswa

ditempatkan dalam suatu sistem kerjasama dalam mencapai suatu hasil yang

maksimal dalam belajar. Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2011:54)

adalah jenis kerja kelompok yang pimpin atau diarahkan oleh guru. Model

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memanfaatkan

kelompok kecil yang memungkinkan mahasiswa bekerja sama untuk

memaksimalkan belajar mereka (Solihatin, 2008). Sehingga, model pembelajaran

kooperatif adalah suatu proses pembelajaran dengan menempatkan siswa dalam

kelompok sehingga siswa dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal

dalam belajar dengan pengarahan atau instruksi dari guru dalam proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

7

Model pembelajaran kooperatif bukan hanya sekedar bekerja dan belajar

bersama dalam kelompok. Untuk mencapai hasil yang maksimal, 5 unsur

pembelajaran kooperatif dalam Lie (2010) adalah sebagai berikut:

1. Saling ketergantungan positif

Suatu hasil yang maksimal yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran

sangat bergantung pada usaha seluruh anggotanya. Untuk itu, kelompok

yang tercipta harus bekerja secara efektif. Bukan hanya dari siswa dalam

kelompok tetapi juga pengajar atau guru harus membuat kelompok menjadi

efektif dengan menyusun tugas yang membuat setiap anggota kelompoknya

mengerjakan tugasnya agar teman yang lain bisa mencapai juga tujuan

mereka.

Cara membangun saling ketergantungan positif dalam Suprijono (2011:59):

a) Menumbuhkan perasaan siswa bahwa dirinya terintergitas dalam

kelompok dan tujuan dalam kelompok akan terjadi jika semua anggota

kelompok mencapai tujuan sehingga anggota kelompok harus

bekerjasama dalam mencapai tujuan.

b) Penghargaan yang diberikan sama kepada anggota kelompok jika

kelompok mereka berhasil dalam mencapai tujuan.

c) Membuat tugas kelompok terpecah kepada masing-masing anggota agar

tugas selesai setelah anggota kelompok menyatukan tugas yang

dikerjakan masing – masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

8

d) Anggota kelompok diberikan tugas atau peran yang saling berhubungan,

saling mendukung, saling melengkapi, dan saling terikat dengan

anggota yang lain dalam kelompok.

2. Tanggung jawab perseorangan

Dengan metode kooperatif, siswa akan merasa untuk bertanggung jawab

untuk menyelesaikan tugasnya karena ada tujuan kelompok yang harus

dicapai. Dalam kerja kelompok, persiapan guru juga dibutuhkan yaitu pada

saat penyusunan tugasnya.

Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan menurut

Suprijono (2011:60)

a) Kelompok jangan dibuat teralalu besar.

b) Melalukan assesmen terhadap setiap anggota kelompok.

c) Secara acak memilih anggota dalam kelompok untuk mempresentasikan

hasilnya kepada guru maupun semua siswa di depan kelas.

d) Mengamati seluruh kelompok dan mencatat bagaiman setiap anggota

kelompok dalam membantu kelompok.

e) Memberi tugas salah satu anggota kelompok untuk berperan sebagi

pemeriksa dalam kelompoknya.

f) Memberi tugas untuk saling mengajarkan temannya dalam kelompok.

3. Tatap muka

Kelompok dibuat agar anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk

bertemu dan berdiskusi. Dengan bertemu dan berdusi akan menghasilkan

pemikiran yang lebih kaya karena lebih dari beberapa kepala dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

9

memikirkan jalan keluar dari masalah. Dalam kelompok pasti juga memiliki

perbedaan seperti latar belakang pengalaman,keluarga, sosial ekonomi, dll.

Perbedaan dalamkelompok ini bukan menjadi modal kelompok dan

menjadikan kesempatan setiap anggota kelompok untuk mengenal dan

belajar untuk menerima satu sama lain.

4. Komunikasi antar anggota

Keberhasilan kelompok dalam pembelajaran kooperatif ini bergantung pada

kemauan anggota kelompok untuk saling mendengarkan dan mengutarakan

pendapat mereka. Dengan ini, anggota kelompok akan tahu bagaimana cara

berkomunikasi dengan benar seperti cara menyanggah pendapat agar tidak

menyinggung perasaan antar anggota kelompok. Proses komunikasi ini

merupakan proses yang sangat bermanfaat dan akan memperbanyak

pengalaman belajar sertaperkembangan mental dan emosional para siswa.

5. Evaluasi proses kelompok

Mengevaluasi proses kerja dalam kelompok sangat diperlukan untuk

melihat bagaimana cara kerja setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.

Hasil dari evaluasi kelompok ini, akan menajdi masukan agar kelompok

lebih dapat bekerja sama dengan lebih efektif.

Pembelajaran model kooperatif ini memiliki 6 fase antara lain:

1. Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. Guru menjelaskan

tujuan dari pembelajaran dan menyiapkan perserta didik untuk siap belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

10

2. Present information

Menyajikan informasi. Guru memberikan atau mempresentasikan informasi

kepada peserta didik secara verbal atau secaral langsung.

3. Organize student into learning teams

Mengorganisir peserat didik kedalam tim-tim belajar. Guru memberikan

penjelasan kepada peserta didika cara membagi mereka dalam tim dan

membantu peserat didik dalam berpidah masuk ke dalam kelompok.

4. Assist team work and study

Membantu kerja tim dan belajar. Guru membantu kelompok belajar dalam

mengerjakan tugasnya.

5. Test on the materials

Mengevaluasi. Guru menguji hasil dari semua kelompok.

6. Provide recognition

Memberikan pengakuan atau penghargaan. Setelah menguji hasil, guru

mengakuiusaha dan prestasi individu atau kelompok atau juga dapat

member hadiah sebagai penghargaan.

B. Metode Concept maping (Peta konsep)

Sebuah model pembelajaran mempunyai banyak pilihan macam metode

untuk mencapai tujuan dari model pembelajaran tersebut salah satunya adalah

Concept maping. Concept maping menurut Karakuyu (dalam Hayati, 2013) adalah

suatu strategi pembelajaran yang membangun jembatan antara orang yang belajar

pengetahuan dan pembelajaran yang dipelajari masuk akal. Menurut Pribadi (2015)

concept maping adalah sebuah sarana grafis yang gunanya untuk menyusun dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

11

mengembangkan sebuah gagasan yang pada dasarnya memperlihatkan konsep-

konsep yang terdapat pada kotak atau lingkaran dan saling mempunyai keterkaiatan

antara konsep-konsep tersebut. Concept maping sendiri merupakan sebuah cara

untuk menguatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap bahan yang sudah di

pelajarinya. Dari beberapa pengertian di atas, maka Concept maping adalah suatu

sarana grafis yang berisi struktur konsep-konsep suatu materi pelajaran yang

maknanya saling berkaitan.

Concept maping memungkinkan siswa untuk memahami hubungan antara

konsep-konsep dan siswa akan memahami konsep itu sendiri dengan pemikiran dan

pemahaman mereka miliki (Davies, 2011:280). Dengan menggunakan pemahaman

siswa itu sendiri, materi yang dipelajari akan lebih mudah dimengerti oleh siswa

tersebut. Concept maping berguna untuk membantu siswa dalam meningkatkan

pembelajaran yang memiliki makna dan pemahaman konseptual dalam materi

pembelajaran yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan termasuk Fisika

(Hayati, 2013). Dengan membuat concept maping siswa dapat mengetahui konsep

materi diawal pertemuan, sehingga akan memudahkan siswa dalam belajar dan

siswa akan lebih senang dalam belajar kemudian dalam pembelajaran siswa akan

menjadi lebih aktif.

B.1 Ciri-Ciri Concept maping

Menurut Trianto yang dilansir dalam situs wawasanpendidikan.com

mengemukakan ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut:

1. Concept maping atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk

memperlihatkan konsep dan proposisi suatu bidang studi seperti IPA dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

12

Matematika. Sehingga dengan menggunakan metode ini, siswa dapat

mempelajari dengan lebih jelas bidang studi tersebut.

2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari salah satu bidang

studi dan memperlihatkan hubungan yang proporsional antara konsep-

konsep.

3. Bobot konsep berbeda-beda yang berarti ada konsep yang lebih inklusif

daripada konsep yang lainnya.

4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan dari bawah konsep yang lebih

inklusif maka akan terbentuk suatu hierarki pada konsep tersebut.

B.2 Tujuan Concept maping

Peta konsep dalam pengajaran dibuat dengan berbagai tujuan antara lain:

1. Untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki sebelumnya oleh

siswa sehingga guru lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran

dikelas.

2. Untuk membantu siswa dalam belajar sehingga siswa dapat

mengerti/memahami benar apa yang dipelajari pada saat mereka belajar.

3. Untuk mengurangi resiko pengertian konsep yang salah. Konsep yang salah

muncul karena adanya kaitan antara konsep-konsep yang menyebabkan

proporsi yang kurang tepat.

4. Sebagai alat evalusasi dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

13

B.3 Jenis-Jenis Concept maping

Concept maping atau peta konsep memiliki beberapa jenis, menurut Nur dalam

(Syarif,2011:15) ada empat macam yaitu:

1. Network Tree (Pohon Jaringan)

Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, beberap kata lain dihubungkan

dengan garis penghubung dan garis penghubung disetai dengan kata-kata

yang mewakili hubungan dari antar konsep-konsep tersebut. Mulailah

dengan konsep atau ide dari umum kekhusus. Pohon jaringan cocok untuk

memvisualisasikan hal-hal berikut:

a. Menunjukan sebab akibat

b. Suatu hierarki

c. Prosedur yang bercabang

d. Istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan

hubungan-hubungan

2. Event Chain (Rantai Kejadian)

Jenis peta konsep rantai kajadian dapat digunakan untuk menunjukkan

suatu urutan kejadian, langkah-langkah suatu prosedur yang linier, dan

tahapan suatu proses.

3. Cycle Concept Map (Peta Konsep Siklus)

Peta konsep siklus merupakan jenis peta konsep yang tidak menghasilkan

suatu akhir. Kejadian pada akhir rantai tersebut terhubung kembali

kekejadian awaldan begitu seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

14

4. Spider Concept Map (Peta Konsep Laba-laba)

Peta konsep ini sangat cocok untuk ide-ide yang berasal dari ide sentral

pada saat curah pendapat. Pada curah pendapat, ide-ide bercampur aduk

sehingga peta konsep jenis ini cocok. Jenis ini cocok untuk

memvisualisasikan hal-hal:

a. Hasil curah pendapat.

b. Tidak menurut hierarki.

c. Kategori tidak paralel.

B.4 Menyusun Concept maping

Hal-hal yang dipersiapkan dalam melakukan concept maping ini antara lain:

1. Guru menyiapkan potongan kartu-kartu yang sudah bertulisakan konsep

utama.

2. Guru memberikan potongan-potongan kartu yang telah ditulisi konsep

utama kepada siswa.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berfikir dan

membuat suatu peta yang kemudian digambarkan menjadi hubungan

antarkonsep.

4. Memastikan siswa membuat garis penghubung dan memberikan kata atau

kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep tersebut sehingga kalimat

tersebut menunjukan asumsi yang dibagun oleh siswa dalam menjelaskan

hubungan antar konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

15

C. Minat

C.1 Pengertian Minat

Menurut Lufri (2001: 121) minat adalah istilah yang dipakai dalam dua arti:

1. Fungsional

Secara fungsional, minat dapat diartikan sebagai suatu hal yang

menunjukkan pengalaman emosi yang dihubungkan dengan perhatian atau

fokus terhadap objek maupun tindakan.

2. Struktural

Secara structural, minat dapat diartikan sebagai elemen maupun suatu hal

dalam sikap individu yang didapatkan karena faktor hereditas maupun

dipelajari.

Minat secara sederhana dapat diartikan sebagai kecenderungan atau keinginan

yang besar terhadap suatu hal (Wahab, 2016). Minat merupakan penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri sehingga

semakin dekat hubungan tersebutakan semakin besar minatnya (Putri, 2017:6).

Hal ini berarti seseorang yang menerima suatu hal baru yang berasal dari luar

dirinya dan atas dasar keinginannya dan apabila hubungan dengan hal tersebut

semakin dekat berarti seseorang tersebut memiliki minat yang besar.

Ketika seseorang merasa ada suatu hal yang bermanfaat, seseorang akan

menyukai dan fokus terhadap suatu hal tersebut dan kemudian seseorang

tersebut memiliki minat kepada hal tersebut. Seorang siswa yang memiliki

tujuan dalam belajar suatu mata pelajaran akan mengerti dan merasakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

16

mata pelajaran tersebut bermanfaat bagi dirinya sehingga siswa tersebut akan

meminati pelajaran tersebut dan menumbuhkan minat belajarnya.

Dari beberapa definisi di atas,dapat disimpulkan bahwa minat adalah sikap

ketertarikan individu terhadap suatu hal dimana hal tersebut merupakan hal

yang bermanfaat bagi dirinya dan kemudian hal itu akan diperhatikan,

difokuskan, dan dipelajari dengan tanpa paksaan dan rasa senang. Sehingga

minat belajar adalah sikap ketertarikan individu untuk belajar dimana belajar

merupakan suatu hal yang bermanfaat bagi dirinya dan kemudian individu

tersebut akan belajar dengan tanpa paksaan dan rasa senang.

C.2 Faktor-faktor timbulnya minat

Menurut Wetherrington dalam (Putra, 2012) Minat dapat bersumber dari

faktor internal yaitu dalam diri seseorang dan juga dari faktor eksternal yaitu

dari luar diri seseorang. Minat merupakan sebab akibat dari pengalaman yang

telah dialami oleh seseorang.

Untuk mengetahui besarnya minat belajar siswa dapat diukur dengan

beberapa faktor seperti menurut Safari (dalam Gulo,2016) :

1. Kesukaan

Kesukaan terhadap sesuatu yang dirasakan oleh seseorang biasanya

disebabkan oleh adanya minat. Siswa yang berminat pada suatu mata

pelajaran akan menyukai pelajaran tersebut. Semangat dan tujuan

mengikuti pelajaran tersebut dan tujuan dalam belajar merupakan cara

yang dapat dilihat jika siswa suka terhadap pelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

17

2. Kepuasan

Kepuasan siswa dapat terlihat dari reaksi siswa setelah guru mengajar di

kelas. Reaksi yang diberikan seperti siswa merasa berhasil dalam

belajar dan menemukan manfaat dalam proses belajar dan timbul tasa

ingin tahu yang besar.

3. Keterlibatan

Keterlibatan dalam belajar dapat terlihat dari respon ditunjukan oleh

siswa. Siswa berusaha memahami pelajaran yang diberikan dengan

bertanya dan menanggapi guru merupakan suatu keterlibatan dalam

belajar. Dengan demikian, siswa akan memiliki inisiatif dan keinginan

untuk belajar.

4. Perhatian

Minat siswa yang dimiliki terhadap mata pelajaran tertentu akan

cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu.

Dengan perhatiannya ini, siswa akan lebih berkonsentrasi dalam belajar

dan akhirnya siswa memiliki kemauan dalam belajar. Sehingga,

perhatian merupakn faktor yang penting dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran agar kegiatan tersebut menjadi baik dan hal ini akan

berpengaruh terhadap minat siswa dalam belajar.

Dengan faktor-faktor diatas dapat dibuat indikator untuk mengukur minat

belajar siswa. Indikator ini disusun dengan berdasarkan aspek minat siswa.

Aspek yang dimaksud minat siswa adalah faktor-faktor yang telah dijelaskan

diatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

18

D. Pemantulan Cahaya

Cahaya merupakan materi dalam pelajaran IPA kelas VIII SMP. Cahaya

merupakan gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang tidak memerlukan

medium ketika merambat. Oleh karena itu cahaya matahari dapat sampai ke bumi

dan memberikan kehidupan didalamnya.

Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap

benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. Benda tembus

cahaya adalah benda yang dapatmeneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya

adalah kaca, air jernih. Sedangkan benda tak tembus cahaya adalah benda yang

tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya kayu, besi, dan tanah.

Ciri-ciri cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan.

Pemantulan Cahaya

A. Hukum Pemantulan Cahaya

1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang

datar.

2. Sudut datang sama dengan sudut pantul

Gambar 2. 1 Hukum Pemantulan Cahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

19

Cahaya yang mengenai permukaan bening dan rata akan dipantulkan secara

teratur oleh permukaan tersebut. Tetapi, cahaya yang permukaannya tidakrata

akan dipantulkan secara tidak teratur yang biasanya disebut dengan

pemantulan baur.

B. Pemantulan pada cermin datar

Pada cermin datar, sinar datang yang mengenai cermin akan dipantulkan.

Jika sinar datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus

cermin.

Gambar 2. 2Pembentukan bayangan pada cermin datar

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:

1. Sama besar

2. Tegak

3. Berkebalikan

4. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin

5. Maya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

20

C. Pemantulan pada cermin cekung

Pada cermin cekung bayangan yang dibentuk merupakan perporongan

sinarpantul datau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul.

Terdapat 3 sinar istimewa pada cermin cekung:

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik

fokus

2. Sinar datang melalui titik fokusakan dipantulkan sejajar sumbu

utama.

3. Sinar datang melaluipusat kelengkungan akan dipantulkan

kembali melalui pusat kelengkungan cermin.

Gambar 2. 3 Jalannya sinar istimewa pada cermin cekung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

21

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung:

a. Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.

b. Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar.

c. Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.

Gambar 2. 4 Pembentukan bayangan pada cermin cekung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

22

D. Pemantulan pada cermin cembung

Sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung:

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah

berasal dari titik fokus.

2. Sinar datang seolah-oleh menuju titik fokus akan dipantulkan

sejajar sumbu utama.

3. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin, akan

dipantulkan seolah-olah berasal dari pusat kelengkungan yang

sama.

Gambar 2. 5 Jalannya sinar istimewa pada cermin cembung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

23

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah

maya, tegak, diperkecil.

Gambar 2. 6 Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Hubungan titik fokus,jarak benda, dan jarak bayangan di rumuskan sebagai

berikut:

1

𝑓=

1

𝑠0+

1

𝑠1

Dimana,

𝑓 = jarak fokus

𝑠0 = jarak benda

𝑠1 = jarak bayangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

24

Perbesaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑀 = |𝑠1𝑠0| =

ℎ1ℎ0

Dimana,

𝑀 = perbesaran

ℎ1 = tinggi bayangan

ℎ0 = tinggi benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

25

Gambar 2. 7 Peta Konsep Pemantulan Cahaya

Cahaya

partikel gelombang

pemantulan

cermin datar

sama besar, tegak, maya

𝜃 = 𝜃′

ℎ = ℎ′

𝑠 = 𝑠′

cermin lengkung

cermin cekung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akandipantulkan melalui titik fokus.

2. Sinar datang melalui titik fokus akandipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang melalui pusatkelengkungan akan dipantulkan kembalimelalui pusat kelengkungan

tergantung letak benda pada ruang I, II, III,atau IV

1

𝑓=

1

𝑆0+

1

𝑆1

cermin cembung

1. sinar datang sejajar sumbu utama akandipantulkan seolah-olah berasal dari titikfokus

2. sinar datang seolah-olah datang dari titikfokus akan dipantulkan sejajar sumbuutama

3. sinat datang melalui pusat kelengkungancermin, akan dipantulkan kembali seolah-olah dari pusat kelengkungan yang sama

maya, tegak, diperkecil

𝑀 =𝑆1𝑆0

=ℎ1ℎ0

pembiasan

Menunjukan fenomena

mengalami

Jenis cermin

Terdiri dari

Sinar istimewa Sinar istimewa

Sifat bayangan

Sif

at b

ayan

gan

Sifat bayangan

Rumus Rumus

CONCEPT MAPING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif Data kuantitatif

yang didapatkan berupa skor dari kuesioner nilai minat belajar yang didiskripsikan.

Data kuantitatif yaitu kuesioner nilai minat belajar awal siswa dan kuesioner nilai

minat belajar akhir siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil topik tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping untuk meningkatkan minat siswa kelas

VIII pada pelajaran Fisika yang dilaksanakan di SMP Anugrah pada bulan April-

Mei 2018. Peneliti melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui apakah model

pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping dapat meningkatkan minat

siswa kelas VIII SMP Anugrah pada materi pemantulan cahaya.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Suparno (2011:6) populasi adalah kumpulan pengukuran tentang

sesuatu yang dapat diidentifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Anugrah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

27

2. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian dari suatu populasi, kumpulan dari

beberapa anggota populasi yang mempresentasikan populasi tersebut

(Suparno, 2011:6). Sampel dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VII

SMP Anugrah.

D. Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan memberikan kuesioner tentang minat belajar fisika

sebelum dan sesudah diberikan pengajaran model kooperatif dengan metode

concept maping kepada siswa SMP Anugrah kelas VIII pada materi pemantulan

cahaya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Pengukuran Minat Belajar yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dibentuk berupa kuesioner/angket

yang kemudian diberikan kepada objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan

pengajaran dengan model kooperatif dengan metode concept maping.

Item pertanyaan dalam kuesioner dibuat dari instrumen yang dibentuk dari

faktor-faktor pengukur minat belajar. Item-item pada kuesioner diadaptasi dari

penelitian Putri, 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

28

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa

No

. Aspek Indikator Contoh Pertanyaan

Jumlah

Butir

Soal

Nomer

Soal

1. Kesukaan Ketertarikan

pada ilmu

Saya lebih senang menjadi

ahli bidang ilmu alam dari

pada ilmu lainnya.

5 1, 2, 3,

4, 5

Ketertarikan

pada guru

Guru matapelajaran IPA

seringkali lebih

menyenangkan daripada

guru ,matapelajaran lain

3 6, 7, 8

Adanya tujuan

yang ingin

dicapai

Saya belajar fisika untuk

mempersiapkan diri masuk

ke jenjang pendidikan

selanjutnya.

3 9, 10,

11

2. Kepuasan Keberhasilan

dalam pelajaran

Setelah mengikuti

pelajaran fisika, saya jadi

tahu hubungan antara

konsep-konsep fisika

dengan hal-hal yang ada

dalam kehidupan sehari-

hari.

1 12

Menemukan

manfaat dalam

proses belajar

Menurut saya pelajaran

fisika lebih bermanfaat di

kehidupan sehari-hari.

1 13

3. Keterlibatan Mempunyai ini

siatif dalam

belajar

Saya bertanya jika ada hal

yang belum saya mengerti

atau kurang jelas.

3 14, 15,

16

4. Perhatian Konsentrasi

dalam belajar

Saya jarang mengobrol

pada saat guru

menjelaskan.

2 17, 18

Kemauan dalam

belajar

Saya belajar fisika karena

keinginan saya sendiri.

2 19, 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

29

F. Validitas Instrumen

Valid menurut Sugiyono (2009:172) berarti instrumen yang dibuat tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang memang seharusnya diukur. Validitas

Instrumen validasi isi divalidasi oleh Drs. T. Sarkim M,Ed., Ph. D. selaku dosen

pembimbing.

Validasi Instrumen juga divalidasi dengan diuji coba ke 15 orang siswa yang

kemudian diolah menggunakan SPSS. Hasil validasi yang didapat setelah diolah

menggunakan spss adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Validasi Kuesioner

Nomer Soal rxy rtabel Keterangan

1 0,721 0,514 Valid

2 0,196 0,514 Tidak Valid

3 0,188 0,514 Tidak Valid

4 0,675 0,514 Valid

5 0,033 0,514 Tidak Valid

6 0,190 0,514 Tidak Valid

7 0,816 0,514 Valid

8 0,631 0,514 Valid

9 0,370 0,514 Tidak Valid

10 0,546 0,514 Valid

11 0,761 0,514 Valid

12 0,709 0,514 Valid

13 0,626 0,514 Valid

14 0,522 0,514 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

30

Nomer Soal rxy rtabel Keterangan

15 0,770 0,514 Valid

16 0,505 0,514 Tidak Valid

17 0,493 0,514 Tidak Valid

18 0,671 0,514 Valid

19 0,516 0,514 Valid

20 0,803 0,514 Valid

Dari 20 item pertanyaan didapat hasil 13 item valid dan 7 item yang tidak valid. 7

item yang tidak valid tersebut kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing dengan

mengganti pertanyaan. Setelah itu, kuesioner dipakai oleh peneliti untuk penelitian.

G. Teknik Analisis Data

G.1 Skoring hasil kuesioner

Kusioner yang telah diisi oleh sampel penelitian kemudian dianalisis

dengan diberikan skor. Untuk pertanyaan positif jawaban SS skornya 4

(empat), jawaban S skornya 3 (tiga), jawaban TS skornya 2 (dua), dan jawaban

STS diberi nilai 1 (satu). Untuk pertanyaan negatif jawaban SS skornya 1

(satu), jawaban S skornya 2 (dua), jawaban TS skornya 3 (tiga), dan jawaban

STS diberi nilai 4 (empat).

G.2 Klasifikasi tingkat minat siswa terhadap pelajaran fisika

Untuk mengetahui besar tingkat minat siswa maka hasil dari penskoran

akan diklasifikasikan. Jumlah total item pertanyaan adalah 20 item, maka:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

31

1. Skor untuk tiap siswa

Skor minimal = 1 x 20 = 20

Skor maksimal = 4 x 20 = 80

Range = 80 – 20 = 60

2. Pembagian interval

Skor kemudian akan diklasifikasikan dalam 5 interval, maka lebar

intervalnya adalah 60 : 5 = 12. Maka, skor yang diperoleh

diklasifikasikan seperti tabel 3.3

Tabel 3. 3 Klasifikasi Minat Siswa

No. Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi

1. 68 – 80 Sangat Baik

2. 56 – 67 Baik

3. 44 – 55 Cukup

4. 32 – 43 Kurang

5. 20 – 31 Sangat Kurang

G.3 Uji T

Setelah diberi skor kemudian untuk melihat bagaimana pengaruh setelah

diberi pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping digunakan uji

T dengan menggunakan SPSS. 17. Uji T yang dilakukan adalah T-Test

Dependent. Menurut Suparno (2011:87) Uji T dependent dapat digunakan

untuk mengetes satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan post-

test. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

32

1. Merumuskan hipotesis

H0 Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping tidak berpengaruh positif pada minat belajar siswa

kelas VIII SMP Anugrah

H1 Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping berpengaruh positif pada minat belajar siswa kelas

VIII SMP Anugrah

2. Menentukan tingkat signifikansi (α)

Tingkat signifikansi (α) menunjukan peluang kesalahan yang

ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak dan

mendukung H0. Penggunaan tingkat signifikansi beragam, tergantung

keinginan peneliti, tingkat signifikansi yang umumnya digunakan yaitu

0,01 (1%), 0,05 (5%), 0,10 (10%). Tingkat signifikansi yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu 0.05 (5%)

3. Penentuan thitung dan ttabel

4. Mengambil keputusan

a. Jika H0 diterima, maka H1 ditolak berarti penerapan pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping tidak berpengaruh

positif pada minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah.

b. Jika H0 ditolak, maka H1 diterima berarti penerapan pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping berpengaruh positif pada

minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

33

BAB IV

DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Penelitian ini

dilakukan di SMP Anugrah Jakarta Pusat. Dalam melaksanakan penelitian untuk

mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode

concept maping terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah dalam

materi cahaya, penelitian di awali dengan penyusunan instrumen yang digunakan

untuk pengukuran minat belajar pada siswa pada saat penelitian.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengawali dengan memberikan

surat ijin penelitian kepada kepala sekolah pada tanggal 3 April 2018. Pada hari itu

juga, pihak sekolah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian. Kepala

sekolah juga memberikan pilihan waktu untuk peneliti melaksanakan penelitian

karena bulan April, siswa kelas 9 akan melaksanakan Ujian Akhir Sekolah

Berstandar Nasional (UASBN) sehingga kelas 8 belajar di rumah. Setelah diijinkan

oleh pihak sekolah, peneliti kemudian berkomunikasi dengan guru IPA yang

mengampu mata pelajaran IPA dikelas 8E untuk menentukan kapan pengambilan

data dapat dilakukan. Setelah menyesuaikan materi yang diberikan oleh peneliti dan

jadwal pelajaran IPA kelas 8E yang akan dijadikan subjek penelitian didapat

tanggal penelitian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

34

Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian

No Hari, tanggal

Pertemuan

Jam ke- Waktu

1. Senin,30 April 2018 4-5 09.35 - 11.05

2. Rabu, 2 Mei 2018 1-2 07.00 - 08.30

3. Jumat, 4 Mei 2018 5 10.20 – 11.05

Dalam pelaksanaan pengambilan data selama 3 pertemuan siswa yang

datang lengkap yaitu 35 siswa.

1. Pertemuan I

Pertemuan pertama dilalukan pada hari Senin, 30 April 2018 pada

jam pelajaran ke 4-5 dimulai dengan memberikan kuesioner minat

sebelum penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping. Setalah siswa mengisi lembar kuesioner, agar Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK) 6.3.1 dan IPK 6.3.2 tercapai peneliti

menjelaskan materi tentang cahaya. Setelah itu, praktikan

menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping. Peneliti memberikan arahan bagaimana cara membuat

concept maping yaitu dengan mencari konsep apa saja yang

berhubungan dengan pemantulan cahaya, kemudian setelah

mendapatkan konsep-konsep siswa menuliskan konsep tersebut

kemudian membuat garis-garis penghubung antar konsep serta

menuliskan kata pada garis-garis penghubung. Kemudian, siswa

dibagi dalam 8 kelompok yang kelompok 1-3 beranggotakan 5 siswa

dan kelompok 4-8 beranggotakan 4 siswa. Siswa secara berkelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

35

membuat concept maping tentang materi pemantulan cahaya di kertas

yang sudah peneliti berikan. Siswa diperbolehkan mencari materi

untuk membuat concept maping dari buku paket dan juga dari internet

yang dapat diakses menggunakan telepon genggam. Dalam proses

pembuatan concept maping, peneliti berjalan ke kelompok-kelompok

untuk melihat proses dan mengingatkan untuk membuat garis

penghubung dan kata pada garis penghubung. Setelah semua

kelompok selesai, kelompok mempresentasikan hasil concept maping

yang telah dibuat di depan kelas. Peneliti dan siswa secara bersama

menanggapi hasil kerja kelompok siswa. Diakhir pertemuan, peneliti

dan siswa menyimpulkan materi pada pertemuan ini.

2. Pertemuan II

Pada pertemuan ke II sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, peneliti

membagikan concept maping yang telah siswa buat sehingga pada

saat peneliti jelaskan materi siswa dapat sambil melihat concept

maping yang mereka buat pada pertemuan I untuk memudahkan siswa

dalam proses pembelajaran berlangsung. Kemudian peneliti

menjelaskan materi cahaya IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi)

3.6.3 sampai 3.6.5. Materi cahaya IPK 3.6.3 sampai 3.6.5 membahas

tentang pemantulan pada cermin datar, pemantulan pada cermin

cekung serta sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar dan

cermin cekung. Setelah menjelaskan materi, siswa secara

berkelompok menyelesaikan latihan soal yang diberikan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

36

Siswa perwakilan siswa menuliskan jawaban dipapan tulis depan

kelas. Pada akhir pertemuan ini, guru dan siswa menyimpulkan materi

yang sudah di pelajari pada pertemuan hari ini.

3. Pertemuan III

Pertemuan ke III penelitian dilakukan hanya 1 jam pelajaran yaitu 45

menit karena disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas. Sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai, peneliti kembali membagikan concept

maping yang telah siswa buat sehingga pada saat peneliti jelaskan

materi siswa dapat sambil melihat concept maping yang mereka buat

pada pertemuan I untuk memudahkan siswa dalam proses

pembelajaran berlangsung seperti pertemuan ke II. Kemudian,

peneliti menjelaskan materi cahaya IPK 3.6.6 sampai 3.6.8. Materi

cahaya IPK 3.6.6 sampai 3.6.8 membahas tentang pemantulan pada

cermin cekung, sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung,

dan hubungan perbesaran bayangan, titik fokus, jarak benda, jarak

bayangan. Setelah peneliti menjelaskan, siswa menyelesaikan latihan

soal secara berkelompok dan kemudian perwakilan siswa menuliskan

jawaban latihan soal di papan tulis depan kelas. Peneliti dan siswa

mengecek jawaban bersama-sama. Setelah itu, peneliti dan siswa

menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Diakhir

pertemuan, praktikan memberikan kuesioner minat sesudah

penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

37

B. Data

B.1 Jumlah Responden

Responden yang diambil adalah dari 1 kelas yang jumlahnya sebayak 35

siswa.

B.2 Analisis Karakteristik Responden

Pada analisa ini, responden diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1. Laki-laki 22 62,86 %

2. Perempuan 13 37,14 %

Total 35 100 %

Jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel 4.2 menunjukkan

sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 22 siswa

atau 62,86 % dan sisanya berjumlah 13 siswa atau sebesar 37,14 % adalah

perempuan.

B.3 Jumlah Data yang Diperoleh

Data yang diperoleh adalah 70 data kuesioner yang terdiri dari 35 data

pretest yaitu sebelum peneliti memberi model pembelajaran kooperatif dengan

metode concept maping dan 35 data post-test yaitu sesudah peneliti memberi

model pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping dan 8 gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

38

concept maping yang telah dibuat siswa secara berkelompok yang terdiri dari

4 dan 5 siswa. Data kuesioner yang berupa skor dapat dilihat pada bagian

lampiran.

Berikut adalah beberapa concept maping yang dibuat oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

39

Gambar 4. 1 Concept maping kelompok 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

40

Gambar 4. 2 Concept maping kelompok 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

41

Gambar 4. 3 Concept maping kelompok 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

42

Gambar 4. 4 Concept maping kelompok 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

43

Gambar 4. 5 Concept maping kelompok 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

44

Gambar 4. 6 Concept maping kelompok 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

45

Gambar 4. 7 Concept maping kelompok 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

46

Gambar 4. 8 Concept maping kelompok 8

C. Analisis Data

C.1 Analisis Concept maping

Concept maping yang dibuat siswa dalam kelompok dianalisis tentang

kelengkapan isi, garis penguhubung konsep dan kata atau kalimat pada garis

penguhung. Analisis isi, dapat dilihat pada tabel kelengkapan isi concept

maping pada tabel 4.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

47

Tabel 4. 3 Analisis Kelengkapan Isi Concept Maping

Kel

Isi concept maping

Keterangan Menunjukan

fenomena

Cahaya

mengalami/

sifat cahaya

Jenis

cermin

Sinar istimewa Sifat bayangan

Rumus Cermin

cekung

Cermin

cembung

Cermin

datar

Cermin

cekung

Cermin

cembung

1 Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

lengkap

Menambahkan

manfaat cermin.

2 Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada -

3 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak

tepat Ada

Tidak

lengkap -

4 Ada Ada Ada Tidak

tepat

Tidak

tepat Tidak Ada

Tidak

tepat Ada Tidak Ada

Menambahkan

manfaat cermin

5 Ada Ada Ada Ada Tidak

Lengkap Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada -

6 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Menambahkan

manfaat cermin

7 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak

lengkap

Menambahkan

manfaat cermin

8 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Menambahkan

manfaat cermin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

48

Pada tabel 4.3 dapat dilihat dari 8 kelompok, kelompok 1 menuliskan 6

isi concept maping yang terdiri dari sifat cahaya sebagai gelombang, jenis

cermin, sinar istimewa pada cermin cekung dan cembung, sifat bayangan pada

cerin datar dan rumus. Kelompok 1 juga menambahkan manfaat cermin datar,

cekung, dan cembung pada concept mapingnya. Tidak ada rumus perbesaran

bayangan pada concept maping ini sehingga rumus yang ditulis tidak lengkap.

Cahaya menunjukan fenomena partikel dan gelombang, sifat bayangan pada

cermin cekung dan cembung tidak disertakan dalam isi concept maping

kelompok 1 ini.

Concept maping kelompok 2 menuliskan 3 dari 9 isi concept maping ini

yaitu cahaya menunjukan fenomena partikel dan gelombang, sifat cahaya, dan

jenis cermin saja.

Kelompok 3 menuliskan semua isi concept maping ini. Tetapi, sifat

cahaya pada cermin cekung yang dituliskan tidak tepat dan rumus yang

dituliskan kurang lengkap hanya ada 1 rumus.

Kelompok 4 menuliskan 7 isi dari concept maping yaitu menunjukan

fenomena, sifat cahaya, jenis cermin, sinar istimewa pada cermin cekung dan

cembung, sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung. Kelompok juga

menambahkan manfaat cermin. Tetapi, sinar istimewa yang ditulis tidaklah

tepat. Pada sinar istimewa pada cermin cekung, kelompok menuliskan tentang

pembisan bukan pemantulan dan pada sinar istimewa pada cermin cembung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

49

kelompok tidak menuliskan secara lengkap dan jelas. Rumus tidak dituliskan

dalam concept maping ini.

Concept maping kelompok 5 menuliskan 6 dari 9 kelengkapan isi yang

terdiri dari menunjukan fenomena, sifat cahaya sebagai gelombang, jenis

cermin, dan sinar istimewa. Namun, sinar istimewa yang ditulikan tidaklah

lengkap. Sifat bayangan dan rumus tidak dituliskan oleh kelompok pada

concept maping ini.

Kelompok 6 menuliskan 8 dari 9 kelengkapan isi. Kelompok juga

menuliskan manfaat cermin. Kelompok hanya tidak menuliskan rumus pada

lembar concept maping.

Concept maping kelompok 7 menuliskan semua isi concept maping.

Kelompok juga menuliskan manfaat cermin. Namun, kelompok hanya

menuliskan rumus perbesaran bayangan saja.

Kelompok 8 membuat concept maping dengan meliputi 7 kelengkapan

isi konsep maping. Kelompok menuliskan rumus dengan lengkap dan juga

menuliskan manfaat cermin. Kelompok belum menuliskan sifat bayangan pada

cermin cekung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

50

Tabel 4. 4 Analisis Garis Penghubung dan Kata pada Garis

Penghubung

Kel Garis Penguhubung Kata/Kalimat pada Garis penghunung

1 Garis penghubung dibuat dengan

jelas. Garis menghubungkan

antar konsep dengan benar.

Ada tetapi tidak pada semua garis

penghubung.

2 Garis penguhubung dibuat

dengan benar yang menunjukan

antar konsep.

Hanya ada 1 kata pada konsep maping

kelompok ini.

3 Garis penguhubung dibuat

dengan jelas. Garis

menghubungkan antar konsep

dengan benar.

Terdapat kata penghubung tiap

garisnya untuk menunjukan hubungan

antar konsep.

4 Garis penghubung dibuat dengan

jelas. Garis menghubungkan

antar konsep dengan benar.

Terdapat kata penghubung padagaris

penghubung tetapi tidak semua garis

peghubung ada.

5 Garis penghubung sudah

menunjukan hubungan antar

konsep.

Terdapat kata pada garis pengubung

namun tidak disemua garis

penghubung.

6 Garis penguhubung

sudahmenunjukan hubungan

antar konsep.

Terdapat kata pada garis penghubung.

7 Garis penghubung dibuat dengan

jelas dan mengubungkan antar

konsep dengan benar.

Ada kata pada garis penghubung yang

menunjukan hubungan antar konsep

8 Garis penghubung masih belum

jelas dalam menunjukan

hubungan antar konsep

Hanya ada 1 kata pengubung dalam

konsep maping kelompok ini.

C.2 Analisis Deskriptif Minat Belajar

Tabel 4. 5 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Kesukaan

No. Indikator Item �̅� Pre �̅� Post ∆

1 Ketertarikan

pada Ilmu

Belajar fisika membuat saya lebih

mengetahui alam. 2,71 2,91 0,20

2

Saya lebih tertarik menjelaskan

fenomena sosial daripada fenomena

alam. 2,34 2,37 0,03

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

51

No. Indikator Item �̅� Pre �̅� Post ∆

3

Saya lebih sering memperoleh

pengetahuan baru dari pelajaran

fisika daripada dari matapelajaran

lain.

2,51 2,66 0,14

4

Saya lebih senang menjadi ahli

bidang ilmu alam dari pada ilmu

sosial. 2,49 2,66 0,17

5

Saya lebih senang membaca buku

tentang pengetahuan dalam bidang

IPA daripada buku pengetahuan

dalam bidang lain

(hiburan/sastra/politik/kebudayaan).

2,11 2,29 0,17

6

Ketertarikan

pada guru

Guru matapelajaran IPA seringkali

lebih menyenangkan daripada guru

,matapelajaran lain. 3,17 3,43 0,26

7

Ketika guru saya menjelaskan

materi pelajaran fisika rasa ingin

tahu saya sering kali timbul. 2,83 3,03 0,20

8 Saya senang dengan cara mengajar

guru saya saat ini. 3,31 3,63 0,31

9

Adanya

tujuan yang

ingin

dicapai

Saya lebih mendahulukan belajar

fisika daripada belajar

matapelajaran lain. 2,11 2,46 0,34

10

Saya belajar fiisika untuk

mempersiapkan diri masuk ke

jenjang pendidikan selanjutnya. 2,57 2,80 0,23

11

Saya senang bekerja terkait dengan

ilmu alam (dokter,

fisikawan,insinyur) dari pada ilmu

sosial (politik, ekonomi, hukum).

2,51 2,66 0,14

Pada tabel 4.5, dapat dilihat semua nilai rata-rata item pada aspek

kesukaan mengalami peningkatan. Rata-rata selisih nilai item posttest dan

pretest tertinggi sebesar 0,34 pada indikator adanya tujuan yang ingn dicapai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

52

berarti penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping pada

materi cahaya siswa lebih mendahulukan belajar fisika daripada belajar

matapelajaran lainnya. Sedangkan nilai rata-rata selisih posttest dan pretest

terkecil sebesar 0,03 pada indikator ketertarikan ilmu dengan item soal bernilai

negatif yaitu siswa lebih tertarik menjelaskan fenomena sosial daripada

fenomena alam.

Tabel 4. 6 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Kepuasan

No. Indikator Item �̅� Pre �̅� Post ∆

1 Keberhasilan

terhadap

pelajaran

Setelah mengikuti pelajaran fisika,

saya jadi tahu hubungan antara

konsep-konsep fisika dengan hal-

hal yang ada dalam kehidupan

sehari-hari.

3,14 3.29 0,15

2

Menurut saya pelajaran fisika lebih

bermanfaat dikehidupan sehari-

hari.

2,71 2.80 0,09

Dari tabel 4.6 dapat diketahui nilai rata-rata sebelum traetment dan

sesudah treatment meningkat. Selisih nilai rata-rata terbesar sebesar 0,15 yaitu

Setelah treatment diberikan, siswa jadi tahu hubungan antara konsep-konsep

fisika dengan hal-hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selisih nilai rata-

rata terkecil sebesar 0,09 dengan item soal menurut saya pelajaran fisika lebih

bermanfaat dikehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

53

Tabel 4. 7 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Keterlibatan

No. Indikator Item �̅� Pre �̅� Post ∆

1

Mempunyai

inisiatif

dalam

belajar

Saya selalu mencatat hal-hal

penting selama pelajaran fisika

berlangsung. 2,91 3,20 0,29

2

Saya bertanya jika ada hal yang

belum saya mengerti atau kurang

jelas. 2,94 3.06 0,12

3 Saya termasuk murid yang aktif

dalam matapelajaran fisika 2,11 2.40 0,29

Dari tabel 4.7 selisih nilai rata-rata terbesar adalah 0.29 dan ada pada 2

item yaitu saya selalu mencatat hal-hal penting selama pelajaran fisika

berlangsung dan saya termasuk murid yang aktif dalam matapelajaran fisika,

berarti setelah treatment ini siswa menjadi lebih aktif dan lebih selalu mencatat

hal-hal penting selama pelajaran fisika berlansung. Selisih nilai rata-rata

terkecil adalah 0,12 dengan item saya bertanya jika ada hal yang belum saya

mengerti atau kurang jelas.

Tabel 4. 8 Analisis Deskriptif Minat belajar Pada Aspek Perhatian

No. Indikator Item �̅� Pre �̅� Post ∆

1. Konsentrasi

dalam

belajar

Di dalam pelajaran fisika saya

lebih serius daripada ketika

mengikuti pelajaran lain. 2,37 2,74 0,37

2. Saya jarang mengobrol pada saat

guru menjelaskan. 2,23 2,51 0,28

3. Kemauan

dalam

belajar

Ketika ada soal saya akan

mencoba mengerjakan sampai bisa. 2,91 2,97 0,06

4. Saya belajar fisika karena

keinginan saya sendiri. 2,66 2,74 0,08

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

54

Dari tabel 4.8 dapat dilihat selisih rata-rata terbesar adalah sebesar 0,37

pada aspek konsentrasi dalam belajar dan itemnya adalah didalam pelajaran

fisika saya lebih serius daripada ketika mengikuti pelajaran lain. Dan selisih

rata-rata terkecil adalah 0,06 pada aspek kemauan dalam belajar dengan item

ketika ada soal saya akan mencoba mengerjakan sampai bisa.

C.3 Analisis Data Pretest Minat Belajar Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner minat belajar

siswa kelas VIII SMP Anugrah, minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah

sebelum diberikan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping

dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4. 9 Klasifikasi minat belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping

No. Interval skor

variabel minat

Klasifikasi Frekuensi Prosentase

(%)

1. 68 – 80 Sangat Tinggi 1 2,857

2. 56 – 67 Tinggi 7 20

3. 44 – 55 Sedang 27 77,143

4. 32 – 43 Rendah 0 0

5. 20 – 31 Sangat Rendah 0 0

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa skor terbanyak minat belajar siswa

sebelum diberikan model pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping berada pada klasifikasi sedang dengan prosentase 77,147 % yang

terdapat pada interval skor 44 – 55 dengan frekuensi 27 siswa. Skor rata-rata

minat belajar siswa sebelum diberikan model pembelajaran kooperatif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

55

metode concept maping diperoleh 52,69 sehingga masuk dalam klasifikasi

sedang.

C.4 Analisis Data Posttest Minat Belajar Siswa

Setelah dilakukan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping,

didapat data yang diperoleh dari pengisian kuesioner minat belajar siswa kelas

VIII SMP Anugrah. Minat belajar sesudah dilakukan pembelajaran kooperatif

dengan metode concept maping dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4. 10 Klasifikasi minat belajar siswa sesudah diberikan pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping

No. Interval skor

variabel minat

Klasifikasi Frekuensi Prosentase

(%)

1. 68 – 80 Sangat Tinggi 1 2,857

2. 56 – 67 Tinggi 20 57,143

3. 44 – 55 Sedang 14 40

4. 32 – 43 Rendah 0 0

5. 20 – 31 Sangat Rendah 0 0

Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa skor terbanyak minat belajar siswa

setelah diberikan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping

berbeda dari sebelum diberikan model pembelajaran kooperatif dengan metode

concept maping. Data terbanyak berada pada klasifikasi tinggi dengan

prosentase 57,143 % yang terdapat pada interval skor 56 - 67 dengan frekuensi

20 siswa. Skor rata-rata minat belajar siswa sebelum diberikan model

pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping diperoleh 59,60

sehingga masuk dalam klasifikasi tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

56

C.5 Analisis Uji T

Data minat belajar siswa yang diperoleh dari kuesioner pretest yaitu

sebelum diberikan model pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping dan posttest yaitu sesudah diberikan model pembelajaran kooperatif

dengan metode concept maping yang diisi oleh 35 siswa sehingga diperoleh 70

data. Untuk melihat adanya pengaruh penerapan model pembelajaran dengan

metode concept maping kelas VIII SMP Anugrah, maka data yang sudah berupa

skor dianalisis dengan Uji T dependent yang olah menggunakan program

SPSS17. Berikut adalah hasil Uji T untuk mengetahui pengaruh penerapan

model pembelajaran dengan metode concept maping kelas VIII SMP Anugrah.

Tabel 4. 11 Hasil Uji T pengaruh model pembelajaran dengan metode

concept maping kelas VIII SMP Anugrah pada materi cahaya

1. Perumusan Hipotesis

H0 Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping tidak berpengaruh positif pada minat belajar siswa

kelas VIII SMP Anugrah pada materi cahaya.

H1 Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping berpengaruh positif pada minat belajar siswa kelas

VIII SMP Anugrah pada materi cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

57

2. Penentuan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5%

dan kepercayaan sebesar 95%. Sehingga nilai sig(2 tailed) < 0.05. Nilai

sig yang didapat adalah .000 karena sig 2 tailed (.000) < 0.05 berarti ada

hubungan yang signifikan sebelum treatment yaitu sebelum penerapan

pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping dan sesudah

penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping.

3. Penentuan thitung dan ttabel

Hasil perhitungan thitung dan ttabel tentang pengaruh pembelajaran

kooperatif dengan metode concept maping terhadap minat siswa

kelasVIII SMP Anugrah pada materi cahaya adalah -5,086 dan 2,042

4. Pengambilan Keputusan

Keputusan diambil berdasarkan perhitungan thitung dan ttabel adalah H0

ditolak kerena | thitung | (5,086) > ttabel (2,042)

5. Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil karena H0 ditolak dan H1 diterima

adalah Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept

maping berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa kelas VIII

SMP Anugrah pada materi cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

58

D. Pembahasan

Gambar concept maping yang dibuat oleh siswa adalah jenis concept

maping yaitu network tree atau pohon jaringan. Setiap kelompok membuat concept

maping sesuai dengan apa yang anggota kelompok itu dapat dari sumber informasi

yaitu buku paket dan internet. Dari gambar concept maping tersebut dapat ketahui

bahwa 5 dari 8 kelompok dapat menunjukan hubungan-hubungan tentang

pemantulan cahaya secara tersusun sehingga membentuk hierarki. Dua dari delapan

kelompok membuat concept maping dengan isi yang lengkap. Lima dari delapan

kelompok menambahkan manfaat cermin dalam kehidupan dalam concept maping

yang mereka buat. Tetapi 6 dari 8 kelompok tidak menuliskan isi concept maping

secara lengkap. Tiga dari delapan kelompok tidak membuat concept maping dengan

rapih sehingga agak sulit untuk melihat hubungan-hubungan. Secara keseluruhan,

pada saat kelompok mempresentasikan concept maping yang telah dibuat, anggota

dalam kelompok dapat mempertanggung jawabkan gambar yang telah mereka buat.

Dalam petemuan selanjutnya juga, hasil concept maping yang telah dibuat siswa

digunakan untuk proses pelajaran. Sehingga dalam pelajaran, siswa semakin aktif

dan lebih mudah berinteraksi dengan guru selama pelajaran yang disampaikan

sehingga siswa menjadi lebih tertarik kepada pelajaran dan kelas menjadi lebih

aktif.

Berdasarkan hasil uji T pada tabel 4.11 menunjukan bahwa pengaruh

penerapan model kooperatif dengan metode concept maping didapat nilai | thitung |

(5,086) > ttabel (2,042) dengan taraf signifikansi 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima

berarti penerapan kooperatif dengan metode concept maping berpengaruh positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

59

terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP Anugrah pada materi pemantulan

cahaya. Hasil mean atau nilai rata-rata sebelum penerapan model kooperatif dengan

metode concept maping dan sesudah model kooperatif dengan metode concept

maping didapat -3,914. Nilai rata-rata sebelum treatment adalah 52,69 dan nilai

rata-rata sesudah treatment sebesar 59,60 selisihnya adalah 3,91 yang berarti

treatment memberikan pengaruh positif pada minat belajar siswa kelas VIII SMP

Anugrah pada materi pemantulan cahaya.

Klasifikasi minat siswa kelas VIII SMP Anugrah sebelum dan sesudah

diberikan penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping dapat

dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8. Sebelum diberikan treatment, minat siswa kelas VIII

SMP Anugrah berada pada nilai interval 44-55 dengan tingkat klasifikasi yang

sedang. Sedangkan setelah dilakukan treatment minat siswa kelas VIII SMP

Anugrah berada pada interval 56-67 dengan tingkat klasifikasi tinggi. Sehingga,

setelah penerapan model kooperatif dengan metode concept maping kepada siswa

SMP Anugrah pada materi cahaya ini dapat meningkatkan rata-rata minat siswa

dari sedang menjadi tinggi.

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping yaitu

suatu proses pembelajaran dengan menempatkan siswa dalam kelompok untuk

menggambar suatu gambar yang berisi struktur konsep-konsep suatu materi

pelajaran yang maknanya saling berkaitan, minat belajar belajar yang terdiri dari 4

aspek yaitu kesukaan, kepuasan, keterlibatan, dan perhatian bisa menjadi lebih

meningkat. Berdasarkan tabel 4.6 sampai 4.9 semua item yang dibuat berdasarkan

indikator beberapa aspek minat belajar mengalami peningkatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

60

Pada aspek kesukaan yaitu tabel 4.6 item dengan nilai terbesar adalah saya

lebih mendahulukan belajar fisika daripada belajar mata pelajaran lain dengan dan

indikator pada item tersebut adalah adanya tujuan yang ingin dicapai. Dengan

kenaikan nilai rata-rata pada indikator ini berarti salah satu dari 5 unsur

pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif tercapai. Dalam

kelompok yang terbentuk, setiap anggota yang diberi pekerjaan masing-masing

anggota dalam mencari konsep akan bekerja secara efektif sehingga perasaan saling

bergantung positif kepada anggota kelompok akan terbentuk karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai keinginan untuk mencapai tujuan untuk

menyelesaikan tugas membuat concept maping. Dalam aspek kesukaan, item

dengan nilai selisih terendah adalah saya lebih tertarik menjelaskan fenomena sosial

dari pada fenomena alam. Item ini adalah item pertanyaan negatif yang berarti saya

lebih tertarik menjelaskan fenomena alam dari pada fenomena sosial. Hal ini dapat

disebabkan karena siswa sebagai manusia cenderung selalu memiliki relasi dengan

individu lain seperti keluarga, teman, dan masyarakat hal ini menyebabkan mereka

lebih menyadari fenomena sosial daripada fenomena alam sehingga mereka lebih

tertarik untuk menjelaskan fenomena sosial.

Concept maping yang dikerjakan siswa dalam kelompok merupakan jenis

network tree atau Pohon jaringan. Pohon jaringan menunjukkan suatu hierarki dan

istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan. Pada

aspek kepuasan yaitu pada tabel 4.7 item dengan nilai terbesar adalah setelah

mengikuti pelajaran fisika, saya jadi tahu hubungan antara konsep-konsep fisika

dengan hal-hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan indikatornya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

61

keberhasilan dalam pelajaran. Dengan kenaikan ini, salah satu tujuan dari concept

maping yang adalah untuk membantu siswa dalam mengetahui konsep-konsep dan

membantu siswa dalam belajar sehingga siswa dapat mengerti benar apa yang

dipelajari saat mereka belajar sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar tercapai.

Pada aspek kepuasan, item dengan nilai terendah adalah menurut saya pelajaran

fisika lebih bermanfaat dikehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, siswa diajak

untuk lebih mengenal fisika yang mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari

hanya pada materi pemantulan cahaya saja sehingga siswa belum mengetahui

manfaat fisika untuk kehidupan sehari-hari pada materi fisika lainnya.

Aspek keterlibatan merupakan salah satu aspek yang sangat dibutuhkan

untuk guru untuk menyambungkan komunikasi guru kepada siswa. Pada aspek

keterlibatan yang terdapat pada tabel 4.8 item dengan nilai terbesar adalah saya

selalu mencatat hal-hal penting selama pelajaran fisika berlangsung dan saya

termasuk murid yang aktif dalam matapelajaran fisika. Dua item ini merupakan

item dari indikator mempunyai inisiatif dalam belajar. Dalam membuat concept

maping materi pemantulan cahaya secara berkelompok, siswa menuliskan konsep-

konsep pemantulan cahaya secara ringkas dan dalam membuat concept maping ini,

siswa juga menjadi lebih aktif dalam mengutarakan pendapat dan juga bertanya

kepada anggota kelompoknya. Dalam pembelajaran juga siswa aktif menjawab

pertanyaan-pertanyaan sederhana dari guru sehingga siswa lebih senang dalam

pembelajaran dan siswa juga mencatat hal-hal penting selama pelajaran

berlangsung. Pada aspek ini, item dengan nilai selisih terendah adalah saya bertanya

jika ada hal yang belum saya mengerti atau kurang jelas. Hal ini dapat disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

62

karena peneliti yang pada masa penelitian masih belum memiliki relasi yang dekat

dengan siswa, sehingga siswa masih canggung dalam bertanya hal yang belum

jelas.

Pada aspek perhatian tabel 4.9 item dengan nilai terbesar adalah didalam

pelajaran fisika saya lebih serius daripada ketika mengikuti pelajaran lain, item ini

terbentuk dari indikator konsentrasi dalam belajar. Pelajaran fisika khususnya

pemantulan cahaya memerlukan konsentrasi yang cukup dalam belajar karena

banyaknya garis ketika menggambar seperti proses pembentukan bayangan yang

memerlukan perhatian serius agar dapat mengerti, dengan membuat concept

maping sebelum masuk pada materi, siswa akan terlebih dahulu memahami

hubungan konsep-konsep yang ada. Sehingga, dalam proses belajar dikelas, siswa

yang sudah mengerti konsep awal akan lebih tertarik dalam pelajaran sehingga

mereka lebih aktif dan serius dalam pembelajaran. Pada aspek perhatian, item

dengan selisih terendah adalah ketika ada soal saya akan mencoba mengerjakan

sampai bisa. Hal ini bisa disebabkan karena siswa kadang mempunyai rasa putus

asa ketika ia tidak dapat mengerjakan soal sehingga siswa kadang tidak ingin

mencoba kembali soal tersebut.

Belajar dalam kelompok dengan membuat concept maping membuat siswa

merasa bahwa bukan hanya dirinya sendiri yang mempunyai tujuan tertapi

kelompok mempunyai tujuan sehingga mereka akan saling membantu sehingga

tujuan kelompok akan tercapai. Belajar kelompok juga membuat siswa yang kurang

mengerti akan bertanya kepada teman sekelompoknya atau dengan guru yang

menjelaskan materi. Bekerja dalam kelompok dengan metode concept maping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

63

siswa akan lebih memahami konsep materi apa yang akan dipelajari sehingga dalam

pembelajaran mereka lebih aktif. Keaktifan dalam pembelajaran dikelas ini

membuat siswa merasa lebih senang dan kemudian siswa lebih memiliki semangat

dalam belajar sehingga minat belajar siswa meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah minat belajar siswa kelas VIII

SMP Anugrah sebelum diberikan pembelajaran kooperatif dengan concept maping

berada pada kategori tingkat sedang dengan mean data pretest minat belajar yakni

sebesar 52,69 dan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif dengan metode

concept maping, minat belajar siswa menjadi meningkat yaitu pada kategori tinggi

dengan mean 59,60.

B. Saran

Dalam penelitian ini, masih mempunyai keterbatasan yang nantinya dapat

diperbaiki pada penelitian selanjutya. Keterbatasannya antara lain:

1. Penelitian ini hanya menganalisis minat belajar siswa. Dimana

bertujuan untuk mengetahui pengatruh minat belajar siswa setelah

penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode concept maping.

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisis lebih dalam untuk

mengetahui pengaruhnya pada pemahaman siswa.

2. Penelitian ini siswa hanya membuat concept maping satu kali yaitu pada

saat pertemuan pertama sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Dalam

penelitian selanjutnya diharapkan siswa juga membuat concept maping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

65

setelah materi yang diajarkan selesai agar dapat dilihat perkembangan

sesudah diberikan pembelajaran dengan concept maping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

66

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Davies, Martin. 2011. Cncept mapping, mind mapping, and argument mapping:

what are the differences and do they matter?. High Educ, 62: 279-301.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2008. Psikologi Pendidikan,Cetakan ke-4. Jakarta:

Grasindo

Gulo, Yosefin Sulistyawantic. 2016. “Minat Siswa SMA Kelas XI –IPA Terhadap

Mata Pelajaran Fisika di Kabupaten Nias Barat.” Skripsi.Yogyakarta: USD

Hamalik, Omar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hayati, Nur. 2013. Perbandingan Strategi Pembelajaran Mind Map dan Concept

Map Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sawit

Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013,” Skripsi. Surakarta: UMS

Kholida, S. Ida. 2013. Penerapan Model Kooperatif Dengan Metode Peta Konsep

Pada Pokok Bahasan Gerak Melingkar Untuk Menuntaskan Hasil Belajar

Siswa di MA Sabilul Muttaqien.. Jurnal Pemikiran Penelitian dan Sains,

Vol 3. No 6, Hal 170 – 185.

Lie, A. (2002). COOPERATIVE LEARNING Mempraktikkan Cooperative

Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.

Lufri. 2001. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah Yang

Dikombinasikan Dengan Peta Konsep Terhadap Minat Mahasiswa Pada

Materi Dan Metode Pembelajaran. Journal Pancaran Pendidikan, Vol. 17.

No. 57. Hal 119-130

Pribadi, Benni A. 2015. Implementasi Stategi Peta Konsep (Concept Mapping)

Dalam Program Tutorial Teknik Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Guru.

Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol 16. No 2, Hal 76-88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

67

Purba, H. 2015. “Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam

Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar dikelas VIII SMP Negeri

Percut Sei Tuan Medan Tahun Ajaran 2013/2014,” Skripsi. Medan: UNM.

Putra, Ardyansah. 2012. “Pengaruh Mnat dan Motivasi Siswa Dalam Kegiatan

Ekstrakulikuler Seni Musik Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya di

SMPN 1 Wates,” Skripsi. Yogyakarta: UNY

Putri, Katarina Arum Kusumaning. “Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi

Belajar Kinematika Pada Siswa SMA Kelas XI Jurusan IPA Di Kota

Metrodan Kota Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017,” Skripsi.

Yogyakarta: USD

Sarea, Syahrul. 2017. Peta Konsep (Consept Mapping).

https://www.wawasanpendidikan.com/2017/08/Peta-Konsep-Pengertian-

Ciri-Ciri-Tajuan-Pembuatan-dan-Langkah-Langkah-Pembuatan-Consept-

Mapping.html diakses tanggal 6 April 2018, 07:55 WIB

Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning: theory, research,and practice. 2nd

edition. Boston: Allyn and Bacon.

Solihatin, E., & Raharjo. 2008. COOPERATIVE LEARNING Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistik untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar.

Surjadi, A. (2012). Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: Mandar maju

Susanto, Agus; dkk. 2013. IPA FISIKA Jilid 2 Kelas VIII SMP. Jakarta: Erlangga

Syarif, Yudi. 2011.”Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang IndeksHarga dan inflasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

68

(Penelitian Tindakan Kelas Di MAN 1 Tarumajaya Bekasi).” Skripsi.

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Taniredja, T. H., Faridli, M. E., & Harmianto, S. (2011). Model-model

Pembelajaran Inovatif. Bandung: CV. ALFABETA

Wahab, Rohmalina. 2016. Psikologi Belajar, Cetakan ke-2. Jakarta: Rineka Cipta

Wasis, Sugeng Yuli. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII. 2008. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

69

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

70

Lampiran 1 Lampiran Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

73

Lampiran 2 Rencana Rancangan Pembelajaran

RENCANA RANCANGAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Strada Mardi Utama 1

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Optika

Sub Materi : Cahaya (Pemantulan Cahaya)

Alokasi Waktu : 5x45 menit

A. Standar kompetensi

6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk

teknologi sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan

lensa.

C. Indikator

6.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian cahaya

6.3.2 Siswa dapat menyebutkan hukum pemantulan cahaya

6.3.3 Siswa dapat menjelaskan pematulan cahaya pada cermin datar

6.3.4 Siswa dapat menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin cekung

6.3.5 Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin

cekung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

74

6.3.6 Siswa dapat menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin cembung

6.3.7 Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin

cembung

6.3.8 Siswa dapat menghitung hubungan perbesaran bayangan, titik fokus, jarak

benda, jarak bayangan.

D. Materi

Cahaya dianggap sebagai gelombang dan cahaya dianggapsebagai partikel.

Cahaya sebagai gelombang. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yaitu

gelombang yang tidak memerlukan medium ketika merambat. Oleh karena itu cahaya

matahari dapat sampai ke bumi dan memberikan kehidupan didalamnya.

Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap

benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. Benda tembus

cahaya adalah benda yang dapatmeneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya

adalah kaca, air jernih. Sedangkan benda tak tembus cahaya adalah benda yang tidak

dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya kayu, besi, dan tanah.

Ciri-ciri cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan.

Pemantulan cahaya

A. Hukum Pemantulan Cahaya

3. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

4. Sudut datang sama dengan sudut pantul

Cahaya yang mengenai permukaan bening dan rata akan dipantulkan

secara teratur oleh permukaan tersebut. Tetapi, cahaya yang permukaannya

tidakrata akan dipantulkan secara tidak teratur yang biasanya disebut dengan

pemantulan baur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

75

B. Pemantulan pada cermin datar

Pada cermin datar, sinar datang yang mengenai cermin akan dipantulkan. Jika

sinar datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin.

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:

6. Sama besar

7. Tegak

8. Berkebalikan

9. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin

10. Maya

C. Pemantulan pada cermin cekung

Pada cermin cekung bayangan yang dibentuk merupakan perporongan

sinarpantul datau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul.

Terdapat 3 sinar istimewa padacermin cekung:

4. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

5. Sinar datang melalui titik fokusakan dipantulkan sejajar sumbu utama.

6. Sinar datang melaluipusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui

pusat kelengkungan cermin.

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung:

d. Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.

e. Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar.

f. Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.

g. Benda berada di pusat kelengkungan : nyata, terbalik, sama besar.

D. Pemantulan pada cermin cembung

Sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung

4. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari

titik fokus.

5. Sinar datang seolah-oleh menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu

utama.

6. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan

seolah-olah berasal dari pusat kelengkungan yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

76

Sifat-sifat bayangan yang dibentukoleh cermin cembung adalah

mayategak diperkecil.

Hubungan titik fokus,jarak benda, dan jarak bayangan di rumuskan sebagai

berikut:

1

𝑓=

1

𝑠0+

1

𝑠1

Dimana,

𝑓 = jarak fokus

𝑠0 = jarak benda

𝑠1 = jarak bayangan

Perbesaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑀 = |𝑠1𝑠0| =

ℎ1ℎ0

Dimana,

𝑀 = perbesaran

ℎ1 = tinggi bayangan

ℎ0 = tinggi benda

E. Metode Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran Kooperatif

2. Metode : Concept Maping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

77

F. Langkah-langkah

Pertemuan 1

No. Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengabsen peserta didik

Guru menanyakan “ mengapa benda dapat terlihat

ditempat yang terang?”

15

menit

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru menjelaskan pengertian cahaya.

- Guru membagi siswa dalam 8 kelompok.

- Guru melibatkan peserta didik untuk mencari

informasi tentang cahaya yang akan dibahas

dari berbagai sumber.

Elaborasi

- Siswa berdiskusi dalam kelompk tentang

informasi yang didapatkan.

- Siswa membuat Concept Maping dalam

kelompok

- Siswa mempresentasikan hasil Concept

Maping yang telah dibuat di depan kelas

Konfirmasi

- Guru menanggapi hasil kerja yang

dipresentasikan oleh siswa

60

menit

Penutup

Guru menanyakan apakah ada yang belum

dimengerti.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari pada pertemuan hari ini

15

menit

Pertemuan 2

No. Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengabsen peserta didik

Guru menanyakan “ apa yang kita pelajari pada

saat pertemuan kemarin? ”

Guru membawa sendok dan menanyakan

“bagaimakah bayangan kita pada saat kita

bercermin pada sisi cekung sendok?“

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

78

Guru menyebutkan tujuan pembelajaran pada

pertemuan kali ini

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru membagi lembar concept maping yang

telah dibuat

- Guru menjelaskan materi pemantulan cahaya

pada cermin datar dan cermin cekung

- Siswa mengikuti penjelasan guru dengan

melihat lembar concept maping yang mereka

buat pada pertemuan sebelumnya

- Guru memberikan latihan soal kepada siswa

berkaitan dengan materi yang diajarkan

Elaborasi

- Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk

menyelesaikan latihan soal yang diberikan

oleh guru

- Siswa maju ke depan menuliskan jawaban

dari latihan soal yang diberikan oleh guru

Konfirmasi

- Guru dan siswa mengecek jawaban bersama-

sama

60

menit

Penutup

Guru menanyakan apakah ada yang belum

dimengerti.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari pada pertemuan hari ini.

15

menit

Pertemuan 3

No. Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengabsen peserta didik

Guru menanyakan “ apa yang kita pelajari pada

saat pertemuan kemarin? ”

Guru membawa sendok dan menanyakan

“bagaimakah bayangan kita pada saat kita

bercermin pada sisi cembung sendok?“

Guru menyebutkan tujuan pembelajaran pada

pertemuan kali ini

10

menit

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

25

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

79

- Guru membagi lembar concept maping yang

telah dibuat

- Guru menjelaskan materi pemantulan cahaya

pada cermin cembung

- Siswa mengikuti penjelasan guru dengan

melihat lembar concept maping yang mereka

buat pada pertemuan sebelumnya

- Guru memberikan latihan soal kepada siswa

berkaitan dengan materi yang diajarkan

Elaborasi

- Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk

menyelesaikan latihan soal yang diberikan

oleh guru

- Siswa maju ke depan menuliskan jawaban

dari latihan soal yang diberikan oleh guru

Konfirmasi

- Guru dan siswa mengecek jawaban bersama-

sama

Penutup

Guru menanyakan apakah ada yang belum

dimengerti.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari pada pertemuan hari ini.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

80

Lampiran 3 Validasi Isi Instrumen Minat Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

83

Lampiran 4 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa

TABEL DATA POSTTEST KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MARDI UTAMA 1

NO ITEM

NOMER ABSEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 1 3 3 3 1 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 1 3 3 4 2

2 1 2 2 2 4 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 1 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3

3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3

4 3 1 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 3

5 3 2 2 2 3 1 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2

6 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3

7 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3

8 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3

9 2 1 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4

10 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3

11 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 1 3 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3

12 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

13 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3

14 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

15 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 3

16 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3

17 3 2 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3

18 4 2 2 2 2 1 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3

19 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3

20 2 3 3 3 4 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

84

TABEL DATA PRETEST KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MARDI UTAMA 1

NO ITEM

NOMER ABSEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3

2 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 4 2 3 3 2 3 4 1 3 3 2 2

3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2

4 1 1 2 3 4 1 4 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 4

5 2 1 2 2 4 1 3 1 1 4 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 1 4 2 3 3 2 4 3 1 2 4 2

6 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 1 3 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3

7 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2

8 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4

9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2

10 2 3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2

11 1 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 2 3 4 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3

12 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2

13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 3 3 4 1 4 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1

14 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2

15 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

16 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 4 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

17 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2

18 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 1 1 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3

20 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2

Lampiran 5 Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

89

Lampiran 6 Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

93

Lampiran 7 Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI