pengaruh other comprehensive income karakteristik …

24
109 ISSN : 2339-0859 (Online) Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.8 No.2 Tahun 2021 : hal 109-132 Doi: http://dx.doi.org/10.25105/jmat.v8i2.9627 PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP REAL EARNING MANAGEMENT DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL MODERASI Dimas Rahmat Hidayat 1 Deden Afriyanto Perdana 2 Sekar Mayangsari 3 Lin Oktris 4 1,2,3,4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti *Korespondensi: [email protected] Abstract This study aims to analyze the effect of Other Comprehensive Income, Audit Committee Characteristics and Audit Quality on Real Earning Management with Leverage as Moderating Variable. The data used are secondary data obtained from the financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research is a research conducted by testing the hypothesis. A total of 216 samples from 57 companies with an observation period of 4 years, 2016-2019 were selected using the Data Cross Sections method. The analytical method used to test the hypothesis in this study is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that Other Comprehensive Income Variables, audit committee financial expertise, audit committee tenure, number of audit committee meetings and audit quality do not have a negative effect on real earning management while financial leverage variable has a positive effect on real earnings. management, and the financial leverage variable was not able to weaken the negative influence of the Other Comprehensive Income variable, the variable financial expertise/ financial expertise of the audit committee, the tenure of the audit committee, the number of audit committee meetings and audit quality on real earnings management. Keywords : Audit Quality; Financial Leverage; Other Comprehensive Income; Real Earnings Management; The Audit Committee Financial Expertise; The Audit Committee Tenure; The Number of Audit Committee Meetings. JEL Classification : M4, G4 Submission date: 30 Juni 2021 Accepted date: 03 Agustus 2021

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

109

ISSN : 2339-0859 (Online)

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti

Vol.8 No.2 Tahun 2021 : hal 109-132

Doi: http://dx.doi.org/10.25105/jmat.v8i2.9627

PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME,

KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT

TERHADAP REAL EARNING MANAGEMENT DENGAN

LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Dimas Rahmat Hidayat1

Deden Afriyanto Perdana2

Sekar Mayangsari3

Lin Oktris4

1,2,3,4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

*Korespondensi: [email protected]

Abstract

This study aims to analyze the effect of Other Comprehensive Income, Audit Committee

Characteristics and Audit Quality on Real Earning Management with Leverage as

Moderating Variable. The data used are secondary data obtained from the financial

statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This

research is a research conducted by testing the hypothesis. A total of 216 samples from

57 companies with an observation period of 4 years, 2016-2019 were selected using the

Data Cross Sections method. The analytical method used to test the hypothesis in this

study is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that Other

Comprehensive Income Variables, audit committee financial expertise, audit committee

tenure, number of audit committee meetings and audit quality do not have a negative

effect on real earning management while financial leverage variable has a positive effect

on real earnings. management, and the financial leverage variable was not able to

weaken the negative influence of the Other Comprehensive Income variable, the variable

financial expertise/ financial expertise of the audit committee, the tenure of the audit

committee, the number of audit committee meetings and audit quality on real earnings

management.

Keywords : Audit Quality; Financial Leverage; Other Comprehensive Income; Real

Earnings Management; The Audit Committee Financial Expertise;

The Audit Committee Tenure; The Number of Audit Committee Meetings.

JEL Classification : M4, G4

Submission date: 30 Juni 2021 Accepted date: 03 Agustus 2021

Page 2: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

110

PENDAHULUAN

Laporan keuangan salah satu alat terpenting untuk mengkomunikasikan informasi

keuangan perusahaan kepada pihak eksternal dan sebagai alat utama yang digunakan

manajer untuk menunjukan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk melaksanakan fungsi

pertanggungjawaban perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi laba yang

merupakan komponen laporan keuangan yang secara umum menjadi perhatian utama

para pengguna laporan keuangan dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Informasi laba

sebagai indikator yang disediakan untuk menilai kinerja manajemen, mengestimasi

kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, memprediksi laba, dan

menaksir risiko dalam investasi dan kredit. Penilaian kinerja manajemen melalui

informasi laba memotivasi manajemen untuk mencapai target laba yang ditentukan.

Pengertian untuk laporan keuangan itu sendiri adalah catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

kinerja perusahaan tersebut. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk

menyajikan laporan keuangan terlihat menarik oleh investor atau pihak luar yaitu dengan

tindakan Real earning management dari penyimpangan aktivitas operasi normal

perusahaan yang dimotivasi oleh keinginan manajemen untuk memberikan persepsi yang

keliru kepada stakeholders mengenai kinerja perusahaan. Menurut Roychowdhury

(2006) tindakan real earning management dilakukan dengan tiga cara yaitu sales

manipulation, Reduction of discretionary expenditures dan over. Fenomena manajemen

laba yang terjadi pada tahun 2018 seperti pada perusahaan BUMN PT Garuda Indonesia

Tbk yang mencatat piutang sebagai pendapatan sehingga membuat laporan keuangan

terlihat sehat yang seharusnya mengalami kerugian sebesar Rp.1.66 Triliun dan mencatat

laba bersih setara Rp. 11,33 miliar laba itu berkat melambungnya pendapatan usaha

lainnya. Dari kasus PT Garuda Indonesia Tbk ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

manajemen melakukan tindakan praktik real earning management dengan cara sales

manipulation. (www.economy.okezone.com, 2019)

Roychowdhury (2006) menyatakan bahwa campur tangan manager dalam proses

pelaporan keuangan tidak hanya melalui metode-metode atau estimasi-estimasi

akuntansi saja tetapi juga dapat dilakukan melalui keputusan-keputusan yang

berhubungan dengan kegiatan operasional. Lebih lanjut, manajer juga memiliki

kesempatan untuk memanipulasi aktivitas-aktivitas riil selama tahun berjalan untuk

memenuhi target laba. Dalam pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan

bagi calon investor dalam mengambil keputusan bahwa kandungan informasi laporan

keuangan menunjukan nilai kredibilitas perusahaan. Praktik manajemen laba dengan

aktivitas riil secara jelas akan berdampak pada penurunan keinformatifan laba karena

praktik ini menurunkan kualitas laporan keuangan. Praktik memanipulasi aktivitas riil

untuk memenuhi tujuan tertentu jelas mengurangi faithful representation dalam SFAC

No. 8 (FASB, 2010). Pengungkapan OCI (Other Comprhensive Income) dalam laporan

keuangan merupakan jenis pengungkapan wajib yang diatur oleh regulator akuntansi

bagi perusahaan yang memiliki pos-pos OCI Pengungkapan OCI diharapkan dapat

menurunkan tingkat asimetri informasi antara agent dan principal yang merupakan akar

Page 3: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

111

masalah dari teori keagenan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Basyirun (2018)

mengungkapkan bahwa hasil dari pengaruh other comprehensive income berpengaruh

negatif signifikan terhadap manajemen laba yang artinya perusahaan yang

mengungkapkan OCI di dalam laporan keuangan perusahaan dapat memberikan

informasi kepada pengguna laporan keuangan atas penghasilan lain yang diperoleh

perusahaan dalam satu periode akuntansi dan meminimalisir terjadinya praktik real

earning management dalam laporan keuangan.

Sampel data dalam penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI selama 4 berturut – turut dari Tahun 2016-2019 sampel penelitian

perusahaan manufaktur diambil karena memiliki resiko bisnis yang besar dan less

regulated sehingga fenomena real earning management. Tujuan penelitian ini terdiri dari

untuk menguji dan menganalisis (1) Other Comprehensive Income (OCI) berpengaruh

terhadap real earning management (2) Kualitas Audit berpengaruh terhadap real earning

management (3) Komite Audit berpengaruh terhadap real earning management (4)

leverage berpengaruh terhadap real earning management. Penelitian ini mengacu pada

hasil penelitian Lin et al. (2013) dan Basyirun (2018) yang menyatakan bahwa

pengungkapan OCI mempunyai pengaruh negatif terhadap manajemen laba atau adanya

pengungkapan OCI dapat mengurangi terjadinya praktik manajemen laba pada

perusahaan. Hasil penelitian Lin et al., (2013) menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang negatif antara financial expertise dan manajemen laba. Penelitian-penelitian

tersebut menemukan bukti bahwa komite audit yang terdiri dari paling tidak satu

financial expertise akan mengurangi terjadinya manajemen laba. Hasil penelitian Sun et

al., (2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara rata-rata masa

penugasan anggota komite audit dengan manajemen laba. Hasil penelitian Sharma,

Naiker., and Lee, (2009) membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki komite audit

dengan tingkat frekuensi pertemuan yang kecil akan cenderung menghasilkan laporan

keuangan yang kurang berkualitas. Hasil penelitian Sugiartha, (2016) membuktikan

bahwa kualitas audit memiliki dampak negatif dan signifikan pada manipulasi aktivitas

riil.

Kontribusi penelitian ini terdiri dari kontribusi teoritis, kontribusi praktis dan

kontribusi akademisi. Kontribusi penelitian meliputi Other Comprehensive Income

(OCI), karakteristik komite audit yang diproksikan dengan financial expertise, masa

jabatan komite audit, jumlah pertemuan dan leverage terhadap real earning management.

Kontribusi praktis pihak eksternal (investor, kreditur, dan pihak lain), diharapkan hasil

penelitian ini nantinya juga dapat memberikan manfaat dalam hal investasi atau

pemberian kreditnya terhadap pihak lain dan juga sebagai masukan untuk pembuatan

keputusan dalam berinvestasi serta pengendalian dalam manajemen portofolio saham

yang dimilikinya. Kontribusi akademisi diharapkan dikemudian hari dapat digunakan

sebagai sumber informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga untuk

menambah wawasan terhadap materi manajemen laba khususnya untuk real earning

management. Penelitian ini pada dasarnya akan memodifikasi dari penelitian terdahulu

serta menggabungkan beberapa literatur dari penelitian yang berbeda untuk mengkaji

Page 4: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

112

pengaruh dan hubungannya pada penelitian sebelumnya, dimana penelitian ini bertujuan

memberikan kontribusi untuk menguji apakah terjadi penguatan konsistensi terhadap

teori maupun penelitian yang ada selama ini.

Kebaruan dalam penelitian ini adalah penelitian ini mengambil variabel penelitian

yang menjelaskan secara langsung other comprehensive income (OCI), karakteristik

komite audit dan kualitas audit terhadap real earning management dengan menambahkan

leverage sebagai variabel moderasi yang mungkin memperkuat atau memperlemah real

earning management. Penelitian ini akan mengambil data sekunder dari Bursa Efek

Indonesia (BEI) untuk perusahaan manufaktur periode 2016-2019.

REVIU LITERATUR DAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan pertama kali dikembangkan oleh Jensen dan Meckling pada tahun

1976. Teori ini menggambarkan hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana

satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu

jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang

terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama

untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan

cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal.

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal pertama kali dikembangkan oleh Ross (1977), menyatakan bahwa

pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan

terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar harga

saham perusahaannya meningkat. Teori sinyal juga didasarkan pada asumsi bahwa

informasi yang diterima oleh masing-masing pihak tidak sama. Dengan kata lain, teori

sinyal berkaitan dengan asimetri informasi.

Real Earning Management.

Manajemen laba (earnings management) menurut (Palestin (2006) merupakan

masalah agensi yang sering terjadi di lingkungan bisnis. Perilaku manajemen laba

bermula dengan adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan dalam suatu

perusahaan yang menimbulkan masalah keagenan (agency problems). Jensen, &

Meckling, (1976) memandang baik principal dan agent merupakan pemaksimum

kesejahteraan, sehingga ada kemungkinan besar bahwa agent tidak selalu bertindak demi

kepentingan terbaik dari principal. Manajemen laba riil adalah tindakan-tindakan

manajemen yang menyimpang dari praktek bisnis yang normal yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk mencapai target laba (Roychowdhury, _2006), Cohen, (2010).

Manajemen laba riil dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu:

1. Manipulasi Penjualan

Page 5: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

113

Manipulasi penjualan merupakan usaha untuk meningkatkan penjualan secara

temporer dalam periode tertentu dengan menawarkan diskon harga produk secara

berlebihan atau memberikan persyaratan kredit yang lebih lunak. Strategi ini dapat

meningkatkan volume penjualan dan laba periode saat ini, dengan mengasumsikan

marginnya positif.

2. Penurunan beban-beban diskresionari (dicretionary expenditures)

Perusahaan dapat menurunkan discretionary expenditures seperti beban penelitian

dan pengembangan, iklan, dan penjualan, administrasi, dan umum terutama dalam

periode di mana pengeluaran tersebut tidak langsung menyebabkan pendapatan dan

laba. Strategi ini dapat meningkatkan laba dan arus kas periode saat ini namun dengan

resiko menurunkan arus kas periode mendatang.

3. Produksi yang berlebihan (overproduction)

Untuk meningkatkan laba, manajer perusahaan dapat memproduksi lebih banyak

daripada yang diperlukan dengan asumsi bahwa tingkat produksi yang lebih tinggi

akan menyebabkan biaya tetap per unit produk lebih rendah. Strategi ini dapat

menurunkan biaya barang terjual (cost of goods sold) dan meningkatkan laba operasi.

Pendapatan Komprehensif Lain (Other Comprehensive Income (OCI))

Pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income – OCI) adalah total

penghasilan dikurang beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui

dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya. Adapun komponen

pendapatan komprehensif lain meliputi perubahan dalam surplus; keuntungan dan

kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui; keuntungan dan kerugian

yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas; keuntungan dan kerugian dari

pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual;

bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas.

Karakteristik Komite Audit

Dalam pembentukan komite audit, perusahaan perlu memperhatikan beberapa

karakteristik komite audit agar komite audit yang dibentuk dapat memiliki sikap yang

independen dan tidak mudah dipengaruhi oleh berbagai pihak. Seperti yang terdapat

dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 yang membahas

beberapa karakteristik komite audit berupa anggota yang memiliki keahlian di bidang

akuntansi atau keuangan, masa jabatan komite audit, serta jumlah pertemuan rapat

komite audit yang dilaksanakan.

Kualitas Audit

DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas gabungan

untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan yang material dalam laporan keuangan.

Kualitas audit dipandang sebagai kemampuan untuk mempertinggi kualitas pelaporan

keuangan perusahaan. Dengan kualitas audit yang tinggi diharapkan mampu

meningkatkan kepercayaan investor. Proksi lain dari kualitas auditor adalah auditor big

Page 6: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

114

four. Auditor big four adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang termasuk dalam kelompok big four. Auditor big four memiliki reputasi yang lebih

baik dibandingkan dengan auditor yang termasuk dalam kelompok non-big four.

Financial Leverage

Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan

harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban

tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.

Biaya tetap operasi merupakan beban atau biaya tetap yang harus diperhitungkan sebagai

akibat dari fungsi pelaksanaan investasi, sedangkan biaya finansial merupakan beban

atau biaya yang harus diperhitungkan sebagai akibat dari pelaksanaan fungsi pendanaan.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Other Comprehensive Income Terhadap Real Earning Management

Laporan keuangan tahunan dibuat oleh manajemen sebagai data dan informasi

yang dibutuhkan pemangku kepentingan untuk pengambilan keputusan yang

berdasarkan dengan teori keagenan (Agency Theory). Pengungkapan Informasi dalam

laporan keuangan memiliki keterkaitan yang erat dengan praktik manajemen laba riil.

Laporan keuangan harus bersifat transparan agar para pengguna laporan keuangan

perusahaan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Semakin tinggi transparansi

yang dilakukan maka akan memberikan pengaruh menurunnya tindakan praktik

manajemen laba riil di perusahaan. Adapun keterkaitan antara Other comprehensive

income dengan teori sinyal (signal theory) adalah teori sinyal dapat menekankan bahwa

pentingnya informasi pada laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan sebagai dasar

investor untuk melakukan investasi di perusahaan. Teori sinyal merupakan bagaimana

perusahaan dapat memberikan sinyal tentang informasi pada laporan keuangan untuk

para pengguna laporan keuangan. Other comprehensive income merupakan salah satu

sinyal bagi investor sebagai informasi tentang kinerja perusahaan untuk memberikan

investasi

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lobo & Zhou (2001) menunjukkan hasil

bahwa pengungkapan yang dilakukan perusahaan (corporate disclosure) memiliki

hubungan negatif dengan manajemen laba dan penelitian yang dilakukan oleh Rong

(2012) menghasilkan kesimpulan bahwa pengungkapan pendapatan komprehensif lain

berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba yang dilakukan oleh

manajemen. Perusahaan yang mengungkapkan Other Comprehensive Income juga

mengungkapkan jumlah pajak terkait dengan Other Comprehensive Income, termasuk

penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi komprehensif maupun Catatan

Atas Laporan Keuangan (CALK). Pengungkapan Other Comprehensive Income yang

disertai adanya tambahan pajak penghasilan yang harus dibayarkan terkait komponen

Other Comprehensive Income dapat mengurangi tindakan oportunis manajer yang ingin

memaksimalkan kekayaannya. Sehingga pengungkapan Other Comprehensive Income

ini dapat menghambat motivasi manajemen dalam melakukan manajemen laba. Namun

Page 7: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

115

demikian, praktik di Indonesia belum banyak ditemui pengungkapan pendapatan

komprehensif lain oleh manajemen perusahaan meskipun sudah banyak ditemukan

praktik manajemen laba, salah satunya praktik manajemen laba riil. Berdasarkan

penjelasan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1: Other comprehensive income berpengaruh negatif terhadap real earning

management.

Pengaruh Financial Expertise Komite Audit Terhadap Real Earning Management

Proporsi anggota komite audit yang merupakan ahli di bidang keuangan juga dapat

meningkatkan fungsi pengawasan pemilik perusahaan terhadap pihak manajemen.

Dengan semakin besar proporsi anggota komite audit yang memiliki keahlian di bidang

keuangan maka pelaporan keuangan oleh manajemen akan lebih berkualitas. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh (Lawrence J. Abbott; Susan Parker; Gary F. Peters;

Dasaratha V. Rama, 2007) dalam (Lin et al., 2013) menunjukan hasil bahwa terdapat

hubungan yang negatif antara financial expertise dengan adanya manajemen laba.

Penelitian-penelitian tersebut menemukan bukti bahwa komite audit yang terdiri dari

paling tidak satu financial expertise akan mengurangi terjadinya manajemen laba. Sesuai

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2005 tentang pembentukan dan

pedoman pelaksanaan kerja komite audit menyebutkan bahwa perusahaan wajib

memiliki paling sedikit 1 (satu) anggota komite audit yang berlatar belakang pendidikan

dan keahlian di bidang akuntansi dan keuangan. Dengan demikian, anggota komite audit

diharapkan mampu memahami kompleksitas laporan keuangan, mengevaluasi kebijakan

akuntansi, memahami keputusan auditor, dan menilai kualitas pelaporan keuangan

(Kalbers, 1992). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2: Financial expertise komite audit berpengaruh negatif terhadap real earning

management.

Pengaruh Masa Jabatan Komite Audit Terhadap Real Earning Management

Masa jabatan komite audit merupakan salah satu karakteristik komite audit yang

penting. Karena semakin lama masa penugasan komite audit semakin banyak ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sehingga komite audit memiliki efektivitas

yang lebih baik dalam mengawasi manajemen agar tidak melakukan tindakan yang

menguntungkan kepentingan pribadi (Sun et al., 2014) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan negatif antara rata-rata masa penugasan anggota komite audit dengan

manajemen laba. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa semakin lama jangka

waktu penugasan anggota komite audit, akan lebih efektif mengawasi perusahaan dan

akan menyebabkan meningkatkan kualitas audit. Sehingga akan meminimalisir serta

mencegah untuk terjadinya tindakan real earning management. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3: Masa jabatan komite audit berpengaruh negatif terhadap real earning management.

Page 8: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

116

Pengaruh Jumlah Pertemuan Komite Audit Terhadap Real Earning Management

Jumlah pertemuan komite audit ini diuji pada beberapa penelitian sebelumnya

karena komite audit yang kurang aktif akan mengurangi pengawasan terhadap

manajemen. (Sharma,.et al., 2009) dalam (Putri, 2011) membuktikan bahwa perusahaan

yang memiliki komite audit dengan tingkat frekuensi pertemuan yang kecil akan

cenderung menghasilkan laporan keuangan yang kurang berkualitas. Sehingga dapat

dikatakan bahwa semakin besar ukuran komite audit dapat meminimalisasi terjadinya

manajemen laba. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H4: Jumlah Pertemuan Komite Audit berpengaruh negatif terhadap real earning

management

Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Real Earning Management

Kualitas audit yang tinggi dapat dilihat dari keandalan laporan keuangan yang

dimiliki oleh perusahaan melalui opini audit yang dikeluarkan oleh KAP. Besarnya KAP

akan sangat mempengaruhi independensi dan kemampuan untuk mendeteksi manajemen

laba yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga KAP big four dapat dikatakan lebih

mampu untuk mendeteksi manajemen laba dibandingkan dengan KAP. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh (Sugiartha, 2016) menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H5: Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap real earning management.

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Real Earning Management

Laporan keuangan tahunan dibuat oleh manajemen sebagai data dan informasi

yang dibutuhkan pemangku kepentingan untuk pengambilan keputusan yang

berdasarkan dengan teori keagenan (agency theory). Teori ini menggambarkan hubungan

keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) memerintah

orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi

wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Menurut (Susan

2006), leverage merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam

hal menginvestasikan dana atau memperoleh sumber dana yang disertai dengan adanya

beban/biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan. Semakin besar rasio leverage,

berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H6: Financial leverage berpengaruh positif terhadap real earning management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Other Comprehensive Income Terhadap

Real Earning Management

Pengungkapan pendapatan komprehensif lain akan meningkatkan transparansi

informasi keuangan yang akan menurunkan praktik manajemen laba. Dalam penelitian

sebelumnya, (Lin et al., 2013) menyatakan bahwa pengungkapan pendapatan

Page 9: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

117

komprehensif lain memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba, dengan kata lain

adanya pengungkapan pendapatan komprehensif lain pada laporan laba rugi dapat

membatasi ruang manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba. (Lin et al.,

2013) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hunton et al. (2006) yang

menemukan bahwa pengungkapan informasi pada laporan keuangan yang rinci akan

menurunkan tingkat praktik manajemen laba. Berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Khafid, 2014) menunjukkan bahwa financial leverage berpengaruh

positif terhadap manajemen laba.

Dimana semakin tinggi hutang berarti semakin tinggi pula tuntutan pihak kreditur

terhadap perusahaan maupun manajemen untuk memastikan dapat mengembalikan

pinjaman pokok dan bunga sehingga leverage yang tinggi akan menyebabkan nilai

pembiayaan yang tinggi pula dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja jangka

panjang yang akan memberikan kepercayaan terhadap manajemen perusahaan dengan

demikian ada celah manajemen untuk melakukan praktik real earning management

dengan begitu perusahaan memiliki financial leverage yang tinggi dan mengungkapkan

Other Comprehensive Income meminimalisir terjadinya real earning management.

Berdasarkan penjelasan informasi tersebut maka, hipotesis yang dapat dikembangkan

adalah sebagai berikut :

H7: Financial Leverage memperlemah pengaruh positif Other Comprehensive Income

Terhadap real earning management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Keahlian Bidang Keuangan (Financial

Expertise) Komite Audit Terhadap Real Earning Management

(David A. Guenther, 1994) dalam (Setiawati & Na’im, 2000) menemukan bahwa

tingkat manajemen laba perusahaan dengan tingkat leverage utang yang tinggi, relatif

lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan tingkat leverage utang rendah. Menurut

(Widyaningdyah, 2001) Perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi diduga

melakukan earnings management karena perusahaan terancam default yaitu tidak dapat

memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya. Dengan keahlian dibidang

keuangan dapat memonitor pengendalian internal terkait manajemen laba dengan begitu

perusahaan dengan leverage yang tinggi dan dengan adanya peran komite audit yang ahli

dalam bidang keuangan maka akan meminimalisir tingkat praktik real earning

management. Berdasarkan penjelasan informasi tersebut maka, hipotesis yang dapat

dikembangkan adalah sebagai berikut :

H8: Financial Leverage memperlemah pengaruh positif keahlian bidang keuangan

komite audit terhadap real earning management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Masa Jabatan Komite Audit Terhadap

Real Earning Management

Menurut penelitian (Beasley, 1996) dalam (Antonia et al., 2007) menemukan

bahwa rata-rata masa jabatan komite audit yang lebih pendek akan mudah dipengaruhi

oleh para manajer sedangkan untuk komite audit yang memiliki masa jabatan yang lebih

Page 10: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

118

lama akan berpengalaman, dengan demikian komite audit akan lebih independen. (Watts,

1986) dalam teori akuntansi positif menyebutkan bahwa ketika perusahaan memiliki

rasio leverage yang besar, maka direksi akan memilih metode akuntansi yang akan

mengecilkan rasio leverage perusahaan dengan cara menggeser laba periode mendatang

ke periode saat ini. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya praktik manajemen laba riil

pada perusahaan. Berdasarkan penjelasan informasi tersebut maka, hipotesis yang dapat

dikembangkan adalah sebagai berikut:

H9: Financial Leverage memperlemah pengaruh positif masa jabatan komite audit

terhadap real earning management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Jumlah Pertemuan Komite Audit

Terhadap Real Earning Management

Berdasarkan keputusan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor

55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

menyebutkan bahwa komite audit harus mengadakan rapat secara berkala minimal tiga

bulan sekali atau empat kali dalam satu tahun. Menurut (McMullen, D. & Raghunanthan,

1996) menyatakan dengan adanya pertemuan anggota komite audit memberikan bukti

bahwa mekanisme tata kelola dapat meningkatkan transparansi perusahaan dan

berkontribusi terhadap peningkatan keandalan laporan keuangan dengan mengurangi

tingkat kesalahan. Dengan demikian pertemuan komite audit yang dilakukan berkala

sesuai dengan ketentuan pada peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015 akan

meminimalisir terjadinya praktik manajemen laba riil pada perusahaan.

Menurut (Azlina, 2010) Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk

menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang) secara efektif

sehingga dapat memperoleh tingkat penghasilan usaha yang optimal. Menurut (Elva

Nuraina, 2013) menjelaskan bagaimana kecenderungan struktur permodalan usaha,

apakah perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan utang atau lebih konsentrasi

pada modal sendiri (ekuitas) dalam struktur permodalan usaha. Perbandingan antara

utang dan aktiva yang menunjukkan berapa bagian aktiva yang digunakan untuk

menjamin utang inilah yang disebut dengan rasio leverage. Berdasarkan penjelasan

informasi tersebut maka, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

H10: Financial Leverage memperlemah pengaruh positif Jumlah Pertemuan Komite

Audit terhadap real earning management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Real Earning

Management

Pemegang saham membutuhkan informasi yang nantinya akan dijadikan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut didapat dari laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor. Auditor diharapkan mampu meminimalisasi

terjadinya manajemen laba dan segala kecurangan yang dilakukannya demi membuat

kesan bahwa laporan keuangan yang telah dibuat terlihat baik. Untuk melakukan itu

semua dibutuhkan seorang auditor yang berkualitas yang mampu mendeteksi manajemen

Page 11: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

119

laba dengan kualitas audit yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan

investor.

Proksi lain dari kualitas auditor adalah auditor big four. Auditor big four adalah

auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk dalam

kelompok big four. Auditor big four memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan

dengan auditor yang termasuk dalam kelompok non-big four. Peran KAP sangat penting

dalam memberikan advise kedepannya bagi perusahaan untuk itu ketika perusahaan

mengalami financial leverage yang tinggi dan akan meminimalisir praktik real earning

management. Berdasarkan penjelasan informasi tersebut maka, hipotesis yang dapat

dikembangkan adalah sebagai berikut :

H11: Financial Leverage memperlemah pengaruh positif kualitas audit terhadap real

earning management.

Rerangka Konseptual

Keterkaitan antara variabel independen, variabel dependen, maupun variabel

moderasi digambarkan dalam model penelitian sebagai berikut:

Gambar 1.

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Variabel Dependen real earning management adalah tindakan-tindakan

manajemen yang menyimpang dari praktek bisnis yang normal yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk mencapai target laba (Roychowdhury, (2006); Cohen, (2010)).

Adapun pengukuran manajemen laba riil dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu: arus

Page 12: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

120

kas dari operasi (Abn_CFO), biaya produksi (Abn_Prod) dan discretionary expense

(Abn_DiscExp) sesuai dengan penelitian (Roychowdhury, 2006) yang dirumuskan

sebagai berikut:

REM = Abn_CFO + Abn_Discexp - Abn_Prod

1. Abnormal Cash Flow Operation (Abn_CFO sebagai nilai residu yang diprediksi,

dihitung dengan menggunakan koefisien yang diperoleh dari hasil regresi model

berikut:

Keterangan Abnormal CFOit

CFOit = Arus kas dari operasi perusahaan pada tahun t

Assetsi,t-1 = Total aset perusahaan pada tahun t-1

Salesi,t = Penjualan perusahaan pada tahun t,

Δ Salesi,t = Perubahan penjualan perusahaan pada t

2. Abnormal Production (Abn_Prod) didefinisikan sebagai nilai residu yang diprediksi,

dihitung dengan menggunakan koefisien yang diperoleh dari hasil regresi model

berikut :

Keterangan Abnormal Prodit:

Prodit = Jumlah dari HPP ditambah perubahan persediaan perusahaan pada

tahun t Assetsi,t-1 = Total aset perusahaan pada tahun t-1

Salesi,t = Penjualan perusahaan pada tahun t

Δ Salesi,t = Perubahan penjualan perusahaan pada t

Δ Salesi,t-1 = Perubahan penjualan perusahaan pada t-1

3. Abnormal Discretionary Expense (Abn_DiscExp) didefinisikan sebagai nilai residu

yang diprediksi, dihitung dengan menggunakan koefisien yang diperoleh dari hasil

regresi model berikut :

Keterangan Abnormal Discretionary Expense :

Discexpit = Jumlah dari beban iklan, beban R&D, dan beban penjualan, umum, dan

administrasi (SG&A) perusahaan pada tahun t

Assetsi,t-1 = Total aset perusahaan pada tahun t-1

Salesi,t-1 = Penjualan perusahaan pada tahun t-1

Variabel Independen

Other Comprehensive Income

Penyajian OCI sebagai salah satu cara manajemen dalam menginformasikan

kondisi keuangan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas non operasional

perusahaan. Menurut PSAK 1 (revisi 2019) pendapatan komprehensif lain merupakan

komponen yang wajib untuk dilaporkan oleh perusahaan seperti dijelaskan oleh SFAS

𝐶𝐹𝑂𝑖𝑡 1 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖𝑡 ∆𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖,𝑡

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1+ 𝜀𝑖𝑡𝑎3𝑡)( ) (𝑎1𝑡 + 𝑎2𝑡 )= (

Prod𝑖𝑡 1 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖𝑡 ∆𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖,𝑡 ∆𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖,𝑡-1

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1( 𝜀𝑖𝑡+( ) ( 𝑎3𝑡 ( + 𝑎4𝑡= 𝑎1𝑡 + 𝑎2𝑡 ))

𝐷𝑖𝑠𝑐𝑒𝑥𝑝𝑖𝑡 1 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖,𝑡-1

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡−1( ) + 𝜀𝑖𝑡= 𝑎1𝑡 ( ) + 𝑎2𝑡

Page 13: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

121

130, OCI dihitung dengan menyesuaikan laba bersih dengan pos kelebihan kotor atau

pendapatan komprehensif Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan (Lin et al.,

2013) rasio pendapatan komprehensif lain diukur dengan cara sebagai berikut :

Rasio OCI = Total Pendapatan Komprehensif Lain

Total Pendapatan Komprehensif

Financial Expertise Komite Audit

Sesuai peraturan Bapepam tentang komite audit bahwa perusahaan wajib memiliki

setidaknya 3 (tiga) orang anggota komite audit, salah satunya adalah komisaris

independen, yang bertindak sebagai ketua komite audit, sedangkan 2 (dua) anggota

lainnya harus pihak independen yang salah satunya mempunyai keahlian akuntansi

dan/atau keuangan (financial expertise). Komite audit yang terdiri dari paling tidak 1

(satu) anggota yang memiliki keahlian di bidang finansial akan lebih efektif dalam

mendeteksi kesalahan penyajian yang material. Variabel ini diukur dengan cara mencari

persentase dari jumlah anggota komite audit yang merupakan financial expertise

terhadap jumlah anggota komite audit keseluruhan.

Masa Jabatan Komite Audit

Dalam penugasan komite audit dituangkan dalam pedoman komite audit. Pada

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 terdapat aturan mengenai

masa jabatan komite audit dimana Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih

lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan

dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. Sedangkan masa jabatan

untuk Dewan Komisaris diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2014 yaitu Dewan Komisaris memiliki 1 (satu) periode masa jabatan paling

lama 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu)

periode masa jabatan. Jadi, masa jabatan Komite Audit untuk 1 (satu) periode paling

lama adalah 5 (lima) tahun. Variabel ini diukur secara numeral, yaitu dilihat dari jumlah

nominal lamanya masa jabatan yang dilakukan oleh komite audit yang dinilai dari

lamanya menjabat sebagai komite audit serta sebagai penilaian pengalaman komite audit.

Jumlah Pertemuan Komite Audit

Komite audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam Pedoman Komite

Audit oleh Bapepam menyebutkan bahwa komite audit wajib mengadakan pertemuan

minimal sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun. untuk mendiskusikan pelaporan

keuangan dengan auditor eksternal. Variabel ini diukur secara numeral, yaitu dilihat dari

jumlah nominal pertemuan yang dilakukan oleh komite audit dalam tahun berjalan.

Kualitas Audit

Pengukuran variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika

perusahaan diaudit oleh KAP The big-4, dan 0 jika lainnya adalah untuk perusahaan

manufaktur yang diaudit oleh kantor akuntan publik yang tidak berafiliasi dengan big

Page 14: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

122

four (non big four). Big four yaitu Ernest and Young, KPMG, Deloitte Touche &

Tohmatsu, dan Pricewaterhouse Coopers, (Sugiartha Sanjaya, 2016).

Variabel Moderasi

Financial Leverage

Financial Leverage adalah hutang yang digunakan oleh perusahaan untuk

membiayai asetnya dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar

hutang perusahaan maka semakin besar pula resiko yang dihadapi pemilik sehingga

pemilik akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi agar perusahaan tersebut

tidak terancam dilikuidasi. Jika suatu perusahaan terancam di likuidasi maka yang dapat

dilakukan adalah manajemen laba (Gunawan et al., 2015). Leverage perusahaan dihitung

dengan menggunakan rasio perbandingan total hutang dengan modal sendiri, atau

dikenal dengan Debt To Equity Ratio (DER). Berikut adalah model untuk persamaannya:

Total Hutang

DER = x 100%

Total Ekuitas

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode regresi

berganda. Adapun model yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

REM = a + b1 OCI + b2 FE + b3 MJ + b4 JP + b5 KA + b6 LEV + b7 OCIxLEV + b8

FExLEV + b9 MJxLEV + b10 JPxLEV + b11 KAxLEV + e

Keterangan: Y (REM) = earning management, OCI = Other Comprehensive Income, FE

= Financial Expertise, MJ = Masa Jabatan komite audit, JP = Jumlah pertemuan komite

audit. KA = Kualitas Audit, Lev = Financial Leverage

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat pengujian hipotesis. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016 – 2019 yang

diunduh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website resmi

perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan metode

purposive sampling. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel adalah 57

perusahaan dan periode penelitian selama 4 tahun, maka unit analisis secara keseluruhan

adalah 228 perusahaan. Hasil pengamatan sampel disajikan dalam Tabel 1 sebagai

berikut:

Tabel 1

Kriteria Penarikan Sampel No Proses Pemilihan Sampel Sampel (N)

1 Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2016-2019 168

Page 15: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

123

2 Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan Rupiah sebagai mata uang

fungsionalnya.

(30)

3 Perusahaan manufaktur yang digunakan untuk penelitian pada Bursa Efek

Indonesia selama periode 2016-2019

138

4 Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan tidak selalu

ada pada setiap tahunnya.

(24)

5 Variabel other comprehensive income yang memiliki nilai nol pada laporan

keuangan perusahaan manufaktur sehingga tidak sesuai

dengan data yang diperlukan dalam penelitian

(19)

6 variabel Financial Leverage yang memiliki nilai minus dan/atau nol pada

laporan keuangan perusahaan manufaktur sehingga tidak sesuai dengan data

yang diperlukan dalam penelitian.

(20)

7 variabel masa jabatan komite audit yang tidak dijelaskan di dalam laporan

keuangan perusahaan manufaktur sehingga tidak sesuai dengan data yang

diperlukan dalam penelitian

(18)

8 Jumlah sampel yang dijadikan penelitian 57

9 Jumlah observasi 57 (perusahaan) x 4 (2016-2019) 228

10 Jumlah outlier (12)

11 Jumlah sampel yang digunakan 216

Analisa Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif variabel penelitian menunjukkan nilai rata-rata, standar deviasi,

maksimum, dan minimum untuk masing-masing variabel penelitian selama periode

penelitian yang dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2

Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kuantitatif Variabel N Mean Std. Dev Minimum Maximum

OCI 216 0,1428 0,62836 -2,70 4,21

FE 216 0,9630 0,18929 0,00 1

MJ 216 3,2315 1,3681 1 6

JP 216 6,8194 5,1008 2 38

LEV 216 1,3778 2,2127 0.7 23,92

REM 216 0,6125 1,10981 -2,49 6,24

Valid N

(listwise)

216

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa objek sebanyak 216 sampel data. Tabel

ini digunakan untuk membantu dalam melakukan identifikasi terhadap besar kecilnya

penyimpangan atas masing - masing variabel yang mempengaruhi variabel satu dengan

yang lainnya. Analisa statistik deskriptif menunjukkan hasil yaitu:

Variabel Other Comprehensive Income hasil statistik menunjukkan nilai minimum

sebesar -2,70 atau -270% yaitu dimiliki oleh PT. Lion Metal Works Tbk Tahun 2017,

artinya perusahan tersebut memiliki nilai Other Comprehensive Income yang rendah

dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan nilai maksimum sebesar 4,211 atau

421,1% yaitu dimiliki oleh PT. Trias Sentosa Tbk Tahun 2016, artinya perusahan

tersebut memiliki nilai OCI yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Nilai

rata-rata variabel OCI pada perusahaaan selama periode penelitian sebesar 0,1428 atau

14,4% dengan nilai standar deviasi sebesar 0,6283.

Variabel Keahlian Pelaporan Keuangan (Financial Expert) Komite Audit hasil

statistik menunjukkan bahwa nilai minimum sebesar 0,00 yang dimiliki oleh beberapa

Page 16: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

124

perusahaan salah satunya adalah PT. Semen Baturaja Tbk Tahun 2016, artinya dimana

perusahaan tidak memiliki komite audit yang memiliki keahlian pelaporan keuangan/

financial expert dibandingkan perusahaan lainnya. Nilai maksimum yang dihasilkan

sebesar 1,00 yang dimiliki oleh perusahaan salah satunya adalah PT. Astra Otoparts Tbk

Tahun 2019, artinya dimana perusahaan yang memiliki 3 komite audit yang memiliki

keahlian pelaporan keuangan / financial expert dibandingkan perusahaan lainnya sebesar

1 atau (1:3). Nilai rata-rata variabel keahlian pelaporan keuangan / financial expert pada

perusahaan selama periode penelitian sebesar 0,963 dan nilai standar deviasi sebesar

0,1892.

Variabel Masa Jabatan Komite Audit hasil statistik menunjukkan nilai minimum

sebesar 1,00 tahun yang dimiliki oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah PT.

Semen Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2016, artinya dimana perusahaan memiliki masa

jabatan komite audit terendah yaitu selama 1 tahun masa jabatan dibandingkan

perusahaan lainnya dan nilai maksimum yang dihasilkan sebesar 6,00 tahun yang

dimiliki oleh salah satu perusahaan yaitu PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Tahun 2016,

artinya dimana perusahaan memiliki masa jabatan komite audit terlama yaitu selama 6

tahun masa jabatan dibandingkan perusahaan lainnya. Nilai rata-rata variabel masa

jabatan komite audit pada perusahaan selama periode penelitian sebesar 3,23 dengan nilai

standar deviasi sebesar 1,368.

Variabel Jumlah Pertemuan Komite Audit hasil statistik menunjukkan nilai

minimum sebesar 2,00 kali yang dimiliki oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah

PT. Indospring Tbk Tahun 2016, artinya perusahaan memiliki jumlah pertemuan komite

audit paling sedikit 2 kali dalam setahun dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan

nilai maksimum sebesar 38,00 kali yang dimiliki oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk Tahun 2018, artinya perusahaan memiliki jumlah pertemuan komite audit paling

banyak 38 kali dalam setahun dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Nilai rata-rata

variabel jumlah pertemuan komite audit pada perusahaan selama periode penelitian

sebesar 6,82 dengan nilai standar deviasi sebesar 5,101.

Variabel Financial Leverage hasil statistik menunjukkan nilai minimum sebesar

0,7 yang dimiliki oleh PT. Arga Karya Prima Industri Tbk Tahun 2016, artinya

perusahaan tersebut memiliki nilai financial leverage dengan nilai terendah

dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan nilai maksimum sebesar 23,92 yang

dimiliki oleh PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk Tahun 2017, artinya perusahaan

tersebut memiliki nilai financial leverage dengan nilai tertinggi dibandingkan dengan

perusahaan lainnya. Nilai rata-rata variabel financial leverage pada perusahaan selama

periode penelitian sebesar 1.3778 dengan standar deviasi sebesar 2.2127.

Variabel Real Earnings Management hasil statistik menunjukkan nilai minimum

sebesar -2,49 yang dimiliki oleh PT. Alkindo Naratama Tbk Tahun 2016, artinya

perusahaan tersebut memiliki tingkat manajemen laba riil dengan nilai terendah

dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan nilai maksimum sebesar 6,24 yang dimiliki

oleh PT. Alumindo Tbk Tahun 2016, artinya perusahaan tersebut memiliki tingkat

manajemen laba riil dengan nilai tertinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Page 17: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

125

Nilai rata-rata variabel manajemen laba riil pada perusahaan selama periode penelitian

sebesar 0,6125 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,1098.

Tabel 3

Analisis Statistik Deskriptif Variabel Dummy

Frequency Percent

Valid 0 128 59,0

1 88 41,0

Total 216 100,0

Variabel kualitas audit Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui Dalam penelitian

ini terdapat 88 perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4 atau 41% dengan perusahaan

yang diaudit oleh KAP Big 4 sedangkan terdapat 128 perusahaan yang diaudit oleh KAP

Big 4 atau 59% dengan perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP Big 4 jangka waktu

2016-2019.

Uji Normalitas

Diketahui bahwa hasil dari uji normalitas nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,059,

maka residual model regresi terdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Tabel 4

Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Kesimpulan Tolerance VIF

1 (Constant)

OCI

FE

MJ

JP

KA

LEV

OCIxLEV

FExLEV

MJxLEV

JPxLEV

KAxLEV

0.487

0.567

0.639

0.275

0.381

0.061

0.377

0.020

0.147

0.079

0.213

2.052

1.762

1.565

3.643

2.625

63.901

2.651

49.500

5.754

12.644

3.207

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Hasil tabel 4 menunjukkan bahwa uji multikolinearitas terjadi pada pengaruh

variabel financial leverage, Financial leverage memoderasi hubungan Financial

expertise komite audit dan Financial leverage memoderasi hubungan jumlah pertemuan

komite audit hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi yang kuat antar variabel hal ini

dimungkinkan karena dalam penelitian ini menyertakan variabel moderasi

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara variabel

bebas dengan absolute residual, jika terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

independent dan moderasi dengan absolute residual maka dapat disimpulkan terjadi

Page 18: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

126

heteroskedastisitas atau tidak ada homogen. Berdasarkan pengujian seluruh variabel

independen dan moderasi memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05),

yang artinya bahwa Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variance error dari

model regresi homogen atau tidak ada heteroskedastisitas. Dengan demikian asumsi atas

heterokedastisitas pada model persamaan regresi telah terpenuhi.

Uji Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Pengujian ini bertujuan untuk memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen dengan syarat hasil uji F dalam analisis

regresi bernilai signifikan. Nilai adjusted R-Square menunjukkan kemampuan dari

seluruh variabel independen dalam menjelaskan variasi (keragaman) dari variabel

dependen. Nilai adjusted R-Squarese besar 0.111 atau sebesar 11.1%, hal ini

menunjukkan bahwa seluruh variabel independen (OCI, FE, MJ, JP, KA) dan variabel

moderasi (LEV) dapat menjelaskan 11,1% variasi (keragaman) dari variabel dependen

(REM), sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak

dimasukkan kedalam model.

Uji F (Uji Serentak)

Pengujian ini bertujuan untuk melihat bagaimanakah pengaruh seluruh variabel

independen yang memengaruhi variabel dependennya secara signifikan. Nilai Sig. pada

hasil pengujian (Uji F) adalah 0.000 < 0,05, sehingga semua parameter telah signifikan

terhadap model regresi

Uji T (Uji Parsial)

Dalam penelitian ini pengujian parsial yang dilakukan menggunakan uji t. hasil

analisis regresi sebagai berikut:

Tabel 5

Hasil Uji Hipotesis

Model

Prediksi

Koefisien

Unstandardized Coefficients

B t

Sig. (One

Tailed) Keputusan

1

(Constant) -,145 -,402

OCI - ,271 1,665 0.048 Di tolak

FE - ,285 1,377 0.085 Di tolak

MJ - ,123 1,890 0.03 Di tolak

JP - ,006 ,211 0.416 Di tolak

KA - ,240 1,024 0.153 Di tolak

LEV + ,786 3,067 0.001 Di terima

OCI_LEV Memperlemah -,224 -2,561 0.005 Di tolak

FE_LEV Memperlemah -,466 -1,796 0.037 Di tolak

MJ_LEV Memperlemah -,111 -4,357 0.00 Di tolak

JP_LEV Memperlemah -,012 -,640 0.261 Di tolak

KA_LEV Memperlemah -,019 -,113 0.455 Di tolak

Page 19: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

127

Model regresi berganda untuk hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

REM = -0,156 + 0,271 OCI + 0,285 FE + 0,123 MJ + 0,006 JP + 0,240 Ka + 0,786 LEV

- 0,224 OCIxLEV - 0,466 FExLEV – 0,111 MJxLEV – 0,012 JPxLEV – 0,109

KAxLEV

Pengaruh Other Comprehensive Income Terhadap Manajemen Laba Riil (Real

Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel other comprehensive income

terhadap real earnings management sebesar 0,048 sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,048

< 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar 0,271 yang berlawanan arah dengan prediksi

koefisien yaitu (-). Hasil ini menjelaskan bahwa H1 ditolak yang artinya variabel other

comprehensive income tidak berpengaruh negatif terhadap real earnings management.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian (Lin et al., 2013).

Pengaruh Keahlian Bidang Keuangan (Financial Expertise) Komite Audit

Terhadap Manajemen Laba Riil (Real Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel financial expertise komite audit

terhadap real earnings management sebesar 0,085 sehingga lebih besar dari 0,05 (0,085

> 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar 0,285 yang berlawanan arah dengan prediksi

koefisien yaitu (-). Hasil ini menjelaskan bahwa H2 ditolak yang artinya variabel

financial expertise komite audit tidak berpengaruh negatif terhadap real earnings

management.

Pengaruh Masa Jabatan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Riil (Real

Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel masa jabatan komite audit

terhadap real earnings management sebesar 0,03 sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,03 <

0,05) dan dengan nilai koefisien sebesar 0,123 yang berlawanan arah dengan prediksi

koefisien yaitu negatif (-). Hasil ini menjelaskan bahwa H3 ditolak yang artinya variabel

masa jabatan komite audit tidak berpengaruh negatif terhadap real earnings

management.

Pengaruh Jumlah Pertemuan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Riil (Real

Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

table diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel jumlah pertemuan komite audit

terhadap real earnings management sebesar 0,416 sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,416

> 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar 0,006 yang berlawanan arah dengan prediksi

koefisien yaitu negatif (-). Hasil ini menjelaskan bahwa H4 ditolak yang artinya variabel

Page 20: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

128

jumlah pertemuan komite audit tidak berpengaruh negatif terhadap real earnings

management.

Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Riil (Real Earnings

Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

table diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel Kualitas Audit terhadap real

earnings management sebesar 0,153 sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,153 > 0,05).

Dengan nilai koefisien sebesar 0,240 yang berlawanan arah dengan prediksi koefisien

yaitu negative (-). Hasil ini menjelaskan bahwa H5 ditolak yang artinya variabel Kualitas

Audit tidak berpengaruh negatif terhadap real earnings management.

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Manajemen Laba Riil (Real Earnings

Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel financial leverage terhadap real

earnings management sebesar 0,153 sehingga lebih kecil dari 0,001 (0,001 < 0,05).

Dengan nilai koefisien sebesar 0,786. Hasil ini menjelaskan bahwa H6 diterima yang

artinya variabel financial leverage memiliki pengaruh positif terhadap real earnings

management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Other Comprehensive Income Terhadap

Manajemen Laba Riil (Real Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel other comprehensive income

yang dimoderasi oleh financial leverage terhadap real earnings management sebesar

0,005 sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar -

0,224. Hasil ini menjelaskan bahwa H7 ditolak yang artinya variabel financial leverage

tidak mampu memperlemah pengaruh hubungan negatif pada variabel other

comprehensive income terhadap real earnings management.

Financial Leverage Memoderasi Pengaruh Financial Expertise Komite Audit

Terhadap Manajemen Laba Riil (Real Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel financial expertise komite audit

yang dimoderasi oleh financial leverage terhadap real earnings management sebesar

0,037 sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,037 < 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar -

0,466. Hasil ini menjelaskan bahwa H8 ditolak yang artinya variabel financial leverage

mampu memperlemah pengaruh hubungan negatif pada variabel financial expertise

komite audit terhadap real earnings management.

Page 21: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

129

Financial leverage Memoderasi Pengaruh Masa Jabatan Komite Audit Terhadap

Manajemen Laba Riil (Real Earnings Management

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

table diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel masa jabatan komite audit yang

dimoderasi oleh financial leverage terhadap real earnings management sebesar 0,00

sehingga lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) dan dengan nilai koefisien sebesar -0,111.

Hasil ini menjelaskan bahwa H9 ditolak yang artinya variabel financial leverage tidak

mampu memperlemah pengaruh hubungan negatif pada variabel masa jabatan komite

audit audit terhadap real earnings management.

Financial leverage Memoderasi Hubungan Jumlah Pertemuan Komite Audit

terhadap Manajemen Laba Riil (Real Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel jumlah pertemuan komite audit

yang dimoderasi oleh financial leverage terhadap real earnings management sebesar

0,261 sehingga lebih besar dari 0,05 (0,261 > 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar -

0,012. Hasil ini menjelaskan bahwa H10 ditolak yang artinya variabel financial leverage

tidak mampu memperlemah pengaruh hubungan negatif variabel jumlah pertemuan

komite audit terhadap real earnings management.

Financial leverage Memoderasi Hubungan Kualitas Audit terhadap Manajemen

Laba Riil (Real Earnings Management)

Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial (uji-t) yang ditunjukkan pada

tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikan dari variabel kualitas audit yang dimoderasi

oleh financial leverage terhadap real earnings management sebesar 0,445 sehingga lebih

besar dari 0,05 (0,445 > 0,05). Dengan nilai koefisien sebesar -0,019. Hasil ini

menjelaskan bahwa H11 ditolak yang artinya variabel financial leverage tidak mampu

memperlemah pengaruh hubungan negatif variabel jumlah kualitas audit terhadap real

earnings management.

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa: Variabel other comprehensive income, financial expertise komite

audit, Masa jabatan komite audit, Jumlah pertemuan komite audit dan kualitas audit tidak

berpengaruh negative terhadap real earning management artinya hipotesis H1 sampai

dengan H5 ditolak. Financial leverage berpengaruh positif terhadap real earning

management Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Naftalia, 2013) namun tidak

sejalan dengan penelitian (Mahiswari & Nugroho, 2016) dan financial leverage tidak

mampu memperlemah hubungan antara lima variabel independen. Berdasarkan hasil dari

penelitian ini, Financial Leverage memiliki pengaruh positif terhadap Real Earnings

Page 22: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

130

Management. Dimana Financial Leverage merupakan suatu kebijakan yang dilakukan

oleh suatu perusahaan dalam hal menginvestasikan dana atau memperoleh sumber dana

yang disertai dengan adanya beban/biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan.

Apabila rasio leverage semakin besar, maka nilai hutang perusahaan semakin tinggi. Hal

ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dapat menimbulkan tindakan kecurangan

dalam memanipulasi data misalnya real earnings management. Oleh karena itu,

perusahaan perlu melakukan pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen salah

satunya bisa dengan menerapkan Corporate Governance didalam perusahaan.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang apabila diatasi oleh penelitian

selanjutnya, maka akan dapat memperbaiki hasil dari penelitian ini. Keterbatasan

tersebut antara lain ialah:

1. Peneliti masih kurang mendapatkan informasi penelitian terdahulu yang terbaru

mengenai keterkaitan Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit

terhadap Real Earnings Management.

2. Penelitian ini terdapat data yang outlier sehingga sempat mempengaruhi data yang

diteliti.

3. Beberapa perusahaan masih ada yang belum mengungkapkan other comprehensive

income (OCI) di laporan laba rugi komprehensif perusahaan secara berturut-turut.

4. Kemampuan dari variabel-variabel independen penelitian ini dalam memberikan

pengaruh terhadap manajemen laba riil hanya sebesar 11,1%, hal ini menandakan

adanya variabel-variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap timbulnya

manajemen laba riil.

Saran

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan beberapa variabel

independen misalnya Additional Directorships, Ukuran Dewan Komisaris,

Kepemilikan Manajerial, Voluntary Disclosure, Ukuran Perusahaan, Ukuran

Komite Audit atau yang diperkirakan dapat mempengaruhi Real Earnings

Management.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang atau memperluas periode

dan jumlah perusahaan dalam penelitian, sehingga dapat menghasilkan hasil

penelitian dan kesimpulan yang lebih akurat untuk menggambarkan pengaruh other

comprehensive income dan karakteristik komite audit terhadap manajemen laba riil

dengan leverage sebagai variabel moderasi.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti judul yang sama hendaknya

memperluas lingkup perusahaan yang akan dijadikan sampel penelitian, seperti

menambah beberapa sektor yang terdaftar di BEI yaitu Sektor Pertanian, Sektor

Pertambangan, Sektor Industri Dasar dan Kimia, Sektor Aneka Industri, Sektor

Industri Barang Konsumsi, Sektor Property / Real Estate, Sektor Financial, Sektor

Perdagangan dan Jasa. Serta adanya penambahan jangka waktu atau periode tahun

Page 23: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Pengaruh Other Comprehensive Income, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas

Audit Terhadap Real Earning Management Dengan Leverage Sebagai Variabel

Moderasi

131

untuk penelitian, sehingga hasil yang diperoleh nanti dapat lebih digeneralisasikan

untuk semua perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Antonia, E., Suryanto, L., Mangunwihardjo, S., & Haryanto, M. (2007). Analisis

Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Leverage,

Kepemilikan Manajerial Dan Proporsi Komite Audit Independen Terhadap

Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

periode 2004 – 2006 ). Jurnal Manajemen Dan Organisasi, 4(1).

Azlina, N. (2010). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba.

Pekbis Jurnal, 2(3), 355–363. https://media.neliti.com/media/publications/8960-

ID-analisis-faktor-yang-mempengaruhi-manajamen-laba-studi-pada-perusahaan-

yang-terd.pdf

Basyirun, R. (2018). Pengaruh Pengungkapan Other Comprehensive Income (OCI), Arus

Kas Bebas dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi, 20(1),

1–21.

Beasley, M. S. (1996). An Empirical Analysis of the Relation between the Board of

Director Composition and Financial Statement Fraud. The Accounting Review,

71(4), 443. https://www.jstor.org/stable/248566

Cohen, D., and P. Z. (2010). Accrual-based and real earnings management around

seasoned equity offerings. Journal of Accounting and Economics, 50(1), 2.

David A. Guenther. (1994). Earnings Management in Response to Corporate Tax Rate

Changes: Evidence from the 1986 Tax Reform Act. The Accounting Review, 69(1),

230.

Elva Nuraina. (2013). Laba, Arus Kas Operasi Dan Akrual Sebagai Penentu Laba

Operasi Masa Depan. Jurnal Dinamika Manajemen, 2(1), 62–69.

https://doi.org/10.15294/jdm.v2i1.2488

Gunawan, I. K., Darmawan, N. A. S., & Purnamawati, I. G. A. (2015). Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal

Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha, 03(1).

Jensen, M., C., & W. M. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency cost

and ownership structure. Journal of Finance Economic, 3, 305.

Kalbers, L. P. (1992). An Examination of the relationship between audit committees and

external auditors. The Ohio CPA Journal, 19.

Khafid, R. A. ? M. (2014). Analisis Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan Dan

Voluntary Diclosure Terhadap Manipulasi Aktivitas Riil. Accounting Analysis

Journal, 3(3), 273–281. https://doi.org/10.15294/aaj.v3i3.4191

Lawrence J. Abbott; Susan Parker; Gary F. Peters; Dasaratha V. Rama. (2007). Corporate

Governance, Audit Quality, and the Sarbanes‐Oxley Act: Evidence from Internal

Audit Outsourcing. American Accounting Association, 84(4), 803.

https://meridian.allenpress.com/accounting-review/article-

abstract/82/4/803/53655/Corporate-Governance-Audit-Quality-and-the

Lin, W., Rong, M., Lin, W., & Rong, M. (2013). Impacts of other comprehensive income

disclosure on earnings management Impacts of other comprehensive income

disclosure on earnings management. https://doi.org/10.1108/20408741211201944

Page 24: PENGARUH OTHER COMPREHENSIVE INCOME KARAKTERISTIK …

Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 8 No. 2 September 2021

132

Linda ElizabethDeAngelo. (1981). Auditor size and audit quality. Journal of Accounting

and Economics, 3(3), 183.

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/0165410181900057

Lobo, G. J., & Zhou, J. (2001). Disclosure quality and earnings management. Asia-

Pacific Journal of Accounting & Economics, 8(1), 1–20.

https://doi.org/10.1080/16081625.2001.10510584

Mahiswari, R., & Nugroho, P. I. (2016). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance,

Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja

Keuangan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 17(1), 1.

https://doi.org/10.24914/jeb.v17i1.237

McMullen, D. & Raghunanthan, K. (1996). Enhancing audit committee effectiveness.

Journal of Accountancy. Journal of Accountancy, 182, 79.

Naftalia, V. C. (2013). Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba Dengan

Corporate Governance Sebagai Variabel. Diponegoro Journal of Accounting, 2(1),

1–11.

Palestin. (2006). Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan , Praktik Corporate

Governance Dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba. Analisis

Pengaruh Struktur Kepemilikan , Praktik Corporate Governance Dan Kompensasi

Bonus Terhadap Manajemen Laba, 1–22.

Putri, D. M. (2011). Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadap Manajemen Laba

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2007-2009). Jurnal Akuntansi.

Roychowdhury, S. (2006). Earnings management through real activities manipulation.

Journal of Accounting and Economics, 42(3), 335–370.

https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2006.01.002

Setiawati, L., & Na’im, A. (2000). Manajemen laba. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis

Indonesia, 15(4), 424–441.

Sharma, D.V., Naiker, V., and Lee, B. (2009). Determinants of Audit Committee Meeting

Frequency: Evidence from A Voluntary Governance System. Accounting Horizons.

Sugiartha Sanjaya, I. P. (2016). Pengaruh Kualitas Auditor terhadap Manipulasi

Aktivitas Riil. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 18(2), 85–91.

https://doi.org/10.9744/jak.18.2.85-91

Sun, J., Lan, G., & Liu, G. (2014). Independent audit committee characteristics and real

earnings management. Managerial Auditing Journal, 29(2), 153–172.

https://doi.org/10.1108/MAJ-05-2013-0865

Susan Irawati. (2006). Manajemen Keuangan. pustaka.

Watts, R. L. dan J. L. Z. (1986). Positive Accounting Theory. Prentice-Hall.

Widyaningdyah, A. U. (2001). Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Go

Public Di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 3, 1–101.