pengaruh model pembelajaran problem based learning (pbl ... filei pengaruh model pembelajaran...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS IV MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI
KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Dyan Enggaringtyas
NIM: 141134136
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, berkah dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan lancar.
2. Kedua orang tuaku terkasih Sulistyono dan Windariyah yang senantiasa
mendoakan, memberikan dukungan, semangat, kesabaran serta
mencurahkan kasih sayang dengan penuh ketulusan.
3. Adikku Ibnu Ahzamil Umam yang selalu menyemangati dan memberikan
penghiburan di kala lelah.
4. Sahabat-sahabatku Ruri, Brigita, There, Icha, Galuh, Nisa, Mbak Ria,
Uchi, Niki, Kristal, Nury, Putri, Ningrum, Ndaru yang senantiasa berjuang
bersama, saling menyayangi dan menyemangati.
5. Almamaterku yang selalu kubanggakan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Keluarlah dari zona nyaman, maka kau akan mendapat banyak pengalaman”
(Dyan Enggaringtyas)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.s Asy-Syarh: 5-6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
daftar kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2018
Penulis
Dyan Enggaringtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dyan Enggaringtyas
Nomor Mahasiswa : 141134136
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN
TERKECIL (KPK)”, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya berikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 25 Januari 2018
Yang Menyatakan
Dyan Enggaringtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS IV MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI
KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
Dyan Enggaringtyas
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa kelas
IV mata pelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).
Penelitian ini menggunakan penelitian quasi experiment tipe non-
equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IV SD Negeri Deresan dan SD Negeri Selomulyo. Sampel penelitian ini
terdiri atas siswa kelas IV SD Negeri Deresan yang berjumlah 47 siswa sebagai
kelompok eksperimen dan 33 siswa SD Negeri Selomulyo sebagai kelompok
kontrol. Treatment yang diterapkan pada kelompok eksperimen adalah model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Ada 5 langkah dalam model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu mengorientasi peserta didik
terhadap masalah, mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Hasil uji korelasi pada
kelonpok eksperimen diketahui bahwa harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 atau p <
0,05. Korelasi tersebut signifikan dengan t = - 5,126 dan p = 0,000. Besarnya
pengaruh sebesar r = 0,5 atau sebesar 25% yang termasuk dalam kategori efek
besar.
Kata kunci: Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hasil belajar
siswa, dan mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROBLEM BASED LERANING LEARNING MODEL ON
THE STUDENTS LEARNING OUTCOME FOURTH GRADE STUDENTS
IN MATHEMATICS SUBJECT THE SMALLEST MULTIPLICITY OF
MATTER
Dyan Enggaringtyas
Sanata Dharma University
2018
The background of this study is the lower of students learning outcome in
mathematics subject. The aim of this study is to find out the effect of problem
based learning model on the the student learning outcome for the fourth grade
students in mathematics subject the smallest multiplivity of matter.
The study used quasi experiment research with non-equivalent control
group design. The population of this study were the fourth grade students in
Deresan Elementary School and Selomulyo Elementary School. The sample were
47 students of Deresan Elementary School as experiment class and 33 students of
Selomulyo Elementary School as control class. The treatment for the experimental
group was Problem Based Learning model. There are 5 steps in the Problem
Based Learning model including orientate students toward the problem, organize
student to study, lead the individual or group inquiry, develop and present the
result, and analyse and evaluate problem solving process.
The result of the study showed that problem based learning model on the
student learning affected the learning student outcome for the fourth grade in
mathematics subject the smallest multiplicity of matter. The result of correlation
test in experimental group show that price of Sig. 2-tailed is 0,000 or p < 0,05.
The effect size r = 0,5 or as same as 25% that include of large effect category.
Keywords : Problem Based Learning model, student learning outcome,
mathematics subject
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.
Skripsi yang berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS
IV MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELIPATAN
PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) “ disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, semangat dan dukungan dengan sabar.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran.
6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan perbaikan dengan penuh kebijaksanaan.
7. Indah Lestari selaku Kepala Sekolah SD Negeri Deresan yang telah
mmeberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
8. Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Selomulyo
yang telah mmeberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
9. Yusrina Nahdiya, S.Pd, Paino S.Pd, Tiknawati Lestyaningsih, S.Pd., SD,
selaku guru mitra yang telah membantu kelancaran penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Siswa kelas VI SD Deresan dan SD Selomulyo yang telah membantu dalam
penelitian
11. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
kelancaran terkait penelitian.
12. Kedua orang tuaku Sulistyono dan Windariyah serta adikku Ibnu Ahzamil
Umam yang telah mendoakan, memberikan semangat, dukungan, perhatian
dan mencurahkan kasih sayang yang tulus.
13. Teman satu payung kolaboratif penelitian yang sudah saling mendukung,
bekerjasama demi kelancaran penelitian.
14. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah
memberikan semangat dan dukungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
E. Definisi Operasional..................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7
A.Kajian Pustaka .............................................................................................. 7
1. Teori-teori yang mendukung .....................................................................7
a.Teori Perkembangan Jean Piaget .............................................................. 7
2. Hasil Belajar Siswa ...................................................................................9
a. Pengertian Hasil Belajar .......................................................................... 9
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................................... 10
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............................10
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ........ 10
b. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............. 11
c. Ciri-ciri Problem Based Learning (PBL) .............................................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
13
e. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ........ 14
4. Matematika ..............................................................................................15
a. Hakikat Matematika .................................................................................. 15
b. Tujuan Matematika ................................................................................... 16
5. Materi Pembelajaran Matematika Kelas IV ............................................16
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 17
1. Penelitian-Penelitian Mengenai Problem Based Learning .....................17
2. Penelitian-Penelitian Mengenai Hasil Belajar Siswa ..............................18
3. Literature Map ........................................................................................20
C. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 21
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 24
A .Jenis Penelitian .............................................................................................. 24
B. Setting Penelitian ........................................................................................ 26
1. Waktu Penelitian .....................................................................................26
2. Tempat Penelitian ....................................................................................27
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 28
1. Populasi ...................................................................................................28
2. Sampel .....................................................................................................28
D. Variable Penelitian ..................................................................................... 28
1. Variabel Independen................................................................................29
2. Variabel Dependen ..................................................................................29
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 30
1. Tes ...........................................................................................................30
2. Wawancara ..............................................................................................31
3. Kuesioner.................................................................................................31
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 31
1. Tes ...........................................................................................................32
2. Pedoman wawancara ...............................................................................32
3. Kuesioner.................................................................................................33
G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 34
1. Uji Validitas ............................................................................................34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Uji Reliabilitas .........................................................................................38
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
1. Uji Asumsi ...............................................................................................39
a. Uji Normalitas Distribusi Data .............................................................. 39
b.Uji Homogenitas .................................................................................... 40
c. Uji Perbedaan Kemampuan Awal ......................................................... 41
2. Uji Pengaruh Perlakuan ...........................................................................42
a. Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest ............................................... 42
b. Uji Selisih Nilai Pretest dan Posttest .................................................. 43
c. Uji Besar Pengaruh Perlakuan ............................................................ 44
3. Analisis Lebih Lanjut ..............................................................................46
a. Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ........... 46
b. Uji Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ........................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 49
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 49
1. Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................................... 50
a. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 50
b. Deskripsi Implementasi Pembelajaran .................................................. 51
2. Uji Asumsi .............................................................................................. 52
a. Uji Normalitas Distribusi Data ........................................................... 52
b. Uji Homogenitas ................................................................................. 53
c. Uji Perbedaan Kemampuan Awal....................................................... 54
3. Uji Pengaruh Perlakuan .......................................................................... 55
a. Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest ............................................... 55
b. Uji Selisih Nilai Pretest ke Posttest .................................................... 56
c. Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size) ........................................ 58
4. Analisis Lebih Lanjut ............................................................................. 59
a. Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ........... 59
b. Uji Besar Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ................................. 60
B. Pembahasan .................................................................................................... 61
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 67
A. Kesimpulan ................................................................................................ 67
B. Keterbatasan penelitian .............................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Saran ........................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN……………………………………………………………………..72
CURRICULUM VITAE ...................................................................................... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan dalam Model PBL ................................................................... 13
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 26
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes ................................................................................... 32
Tabel. 3.4 Pedoman wawancara ............................................................................. 33
Tabel 3.5 Keusinoer Keterbacaan .......................................................................... 33
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Skor Pretest ............................................................. 36
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Skor Posttest ........................................................... 37
Tabel. 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Pretes .................................................................. 38
Tabel. 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Posttest ............................................................... 38
Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................................. 38
Tabel 3.11 Kriteia Besar Pengaruh Perlakuan ....................................................... 46
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalias Distribusi Data………………………………......52
Tabel 4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Data ..................................................... 54
Tabel 4.3 Hasil Uji Kemampuan Awal ................................................................. 55
Tabel 4.4 Hasil Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest ........................................ 56
Tabel 4.5 Hasil Uji Selisih Nilai Pretest dan Posttest ........................................... 57
Tabel 4.6 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size) ................................. 59
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest ..... 60
Tabel. 4.8 Hasil Uji Besar Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ......................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.2.1 Literature Map ................................................................................... 20
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 25
Gambar 3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 29
Gambar 3.3 Rumus Effect Size untuk distribusi data normal ................................. 45
Gambar 3.4 Rumus Effect Size untuk distribusi data tidak normal ........................ 45
Gambar 4.1 Grafik perbandingan rerata selisih nilai pretest-posttest .................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 73
Lampiran 1.2 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 74
Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Kontrol .............................................................. 75
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen ....................................................... 77
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol................. 80
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen .......... 86
Lampiran 3.1 Soal Pretest ...................................................................................... 98
Lampiran 3.2 Soal Posttest .................................................................................. 103
Lampiran 3.3 Kunci Jawaban ............................................................................... 108
Lampiran 3.4 Rubrik Penilaian ............................................................................ 114
Lampiran 3.5 Hasil Rekap Nilai Pretest Expert Judgement ............................... 115
Lampiran 3.6 Hasil Rekap Nilai Posttest Expert Judgement .............................. 117
Lampiran 3.7 Hasil Rekap Nilai RPP Eksperimen oleh Expert Judgement ........ 119
Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai RPP Ceramah oleh Expert Judgement ............. 120
Lampiran 3.9 Hasil Rekap Nilai Kuesioner Keterbacaan .................................... 121
Lampiran 3.10 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas ............................................... 122
Lampiran 3.10.1 Hasil Uji Validitas Soal Pretest ............................................... 122
Lampiran3.10.2 Hasil Uji Validitas Soal Posttest .............................................. 123
Lampiran 3.11 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas ........................................... 124
Lampiran 3.11.1 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Pretest ........................... 124
Lampiran 3.11.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Posttest .......................... 124
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen 125
Lampiran 4.2 Hasil Uji SPSS Uji Normalitas Distribusi Data............................. 127
Lampiran 4.3 Hasil Uji SPSS Uji Homogenitas dan Kemampuan Awal ............ 127
Lampiran 4.4 Hasil Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol . 128
Lampiran 4.5 Hasil Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen128
Lampiran 4.6 Hasil Uji Selisih Nilai Pretest dan Posttest ................................... 128
Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan ........................... 129
Lampiran 4.8 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest ... 129
Lampiran 4.9 Hasil Uji SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke
Posttest ................................................................................................................. 129
Lampiran 4.9.1 ...... Hasil Uji SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke
Posttest Kelompok Eksperimen .......................................................................... 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 4.9.2 Hasil Uji SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke
Posttest Kelompok Kontrol ................................................................................. 130
Lampiran 4.10 Perhitungan Manual Besar Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest131
Lampiran 4.11 Transkrip Wawancara Guru......................................................... 132
Lampiran 5.1 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol.................................... 133
Lampiran 5.2 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................. 134
Lampiran 5.3. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ................................ 135
Lampiran 5.3.1 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SDN Selomulyo 135
Lampiran 5.3.1 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SDN Deresan ... 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional
A. Latar Belakang
Pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan masyarakat,
bangsa dan Negara (dalam Hasbullah, 2006: 4). Menurut Shulman (dalam
Rusman, 2011: 231), pendidikan merupakan proses membantu orang
mengembangkan kapasitas untuk belajar bagaimana menghubungkan kesulitan
mereka dengan teka-teki yang berguna untuk membentuk masalah.
Pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi salah satu bidang studi yang dipelajari adalah matematika.
Menurut Suherman (2003:25) matematika adalah ilmu yang mendasari ilmu-
ilmu lain sehingga matematika digunakan sebagai tolak ukur kemajuan
pendidikan di Indonesia karena dalam kehidupan sehari-hari manusia sering
dihadapkan dalam persoalan yang melibatkan perhitungan. Pada hakekatnya
matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran
matematika adalah membantu siswa untuk mengatasi masalah pengukuran dan
hitungan terkait dengan kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Suparno (2001: 24) matematika adalah ilmu yang abstrak dan
deduktif. Menurut Piaget siswa SD yang berusia 7-12 tahun masih berada pada
tahap operasional konkrit yang belum dapat berfkir formal Begitu pula dengan
siswa kelas IV SD dalam mempelajari matematika. Salah satu materi
matematika di SD kelas IV adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).
Pada hari Kamis, tanggal 7 September 2017, peneliti melakukan wawancara
dengan guru kelas IV SD Negeri Deresan yaitu Ibu Yusrina Nahdiya dan dan
Guru Kelas IV SD Negeri Selomulyo yaitu Ibu Tiknawati. Berdasarkan
wawancara dengan guru kelas IV tersebut, diperoleh informasi bahwa,
pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah masih menggunakan model
pembelajaran ceramah dan pemberian soal-soal latihan sesuai dengan buku
pegangan siswa. Menurut guru, penggunaan metode ceramah masih kurang
efektif karena siswa hanya mendengarkan saja dan cenderung pasif dalam
proses pembelajaran. Adapun pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK), pembelajaran yang dilakukan guru yaitu memberikan ceramah untuk
menjelaskan materi, kemudian memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan
buku pegangan yang dimiliki siswa. Pemberian tugas dilakukan berulang-ulang
untuk membuat siswa lebih memahami materi. Siswa tidak dihadapkan dengan
masalah matematika yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari Namun
pada kenyataanya, pemberian tugas berulang-ulang masih belum efektif pula.
Guru masih sangat jarang menggunakan model pembelajaran dengan melalui
proses kerja kelompok yang sistematis. Guru masih belum menggunakan
alternatif model-model pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman
belajar baru bagi siswa, sehingga siswa memiliki kemampuan memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
masalah dengan baik, merumuskan pemecahan masalah, melakukan
pemecahan masalah, meninjau kembali dan mengambil keputusan akhir
alternatif pemecahan masalah khususnya yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Faktor-faktor tersebut tentu berdampak pada hasil belajar siswa
yang masih rendah pada pelajaran matematika yang memiliki KKM 75.
Berdasarkan uraian di atas, maka siswa perlu diberikan alternatif model
pembelajaran matematika yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Peneliti tertarik untuk berupaya menerapakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk pembelajaran matematika di SD kelas IV pada materi
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) agar dapat membuat siswa lebih
berpartisipasi dalam proses pembelajarn sehingga dapat berdampak positif
terhadap hasil belajar siswa. Menurut Hosnan (2014: 28) model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menggunakan
masalah nyata (autentik) dan bersifat terbuka sesuai konteks peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir
kritis sekaligus membangun pengetahuan baru. Hosnan (2014: 302)
mengemukakan 5 langkah pelaksanaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yaitu 1) mengorientasikan peserta didik terhadap masalah, 2)
mengorganisasi peserta didik untuk belajar, 3) membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok, 4) mengemukakan dan menyajikan hasil karya,
dan 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Adapun
kelebihan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah (1)
siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
situasi nyata, (2) siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar, (3) terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui
kerja kelompok, (4) mengembangkan keaktifan dan kemampuan berfikir kritis
siswa, (5) belajar sesuai dengan konteks, sehingga diharapkan apa yang
dipelajari akan dapat lebih mudah untuk dimengerti dan diingat oleh siswa.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan
dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam pembelajaran sehingga
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Peneliti akan melakukan penelitian yang dibatasi pada pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa SD
Kelas IV mata pelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran matematika
materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan wawasan dalam bidang pendidikan mengenai
pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar yang dapat
digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman baru bahwa penggunaan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat diterapkan
sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
pembelajaran matematika dan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
b. Bagi Siswa
Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
c. Bagi Guru
Memberikan alternatif model pembelajaran baru yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran matematika yang dapat membuat siswa
terlibat secara aktif sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
d. Bagi Sekolah
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang model pembelajaran
yang dapat digunakan guru sehingga dapat memperbaiki sistem
pembelajaran.
E. Definisi Operasional
1. Hasil belajar siswa adalah perubahan kemampuan kognitif yang didapat
oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran yang dapat diukur
melalui nilai siswa.
2. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model
pembelajaran yang didasarkan pada adanya masalah yang nyata dan konkret
yang dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah sehingga akan
memperoleh pengetahuan baru.
3. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan dan
memiliki struktur yang abstrak yang dapat membantu manusia dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
4. Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah kelipatan-kelipatan dari dua bilangan
yang nilainya paling kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini membahas tentang kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi teori-teori yang
mendukung dari beberapa ahli. Penelitian yang relevan merupakan penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Kerangka berpikir berisi tentang
kerangka pemikiran dan hipotesis yang berisi dugaan sementara terkait dengan
jawaban rumusan masalah.
A. Kajian Pustaka
1. Teori-teori yang mendukung
a. Teori Perkembangan Jean Piaget
Jean Piaget mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif
seorang anak menjadi empat tahap. Tahap-tahap ini saling berkaitan
sehingga urutan tiap tahap tidak dapat ditukar atau dibalik karena tahap
sesudahnya mengendalikan terbentuknya tahap sebelumnya (Suparno,
2001: 24). Berikut adalah tahap-tahap perkembangan kognitif menurut
Piaget.
1) Tahap sensorimotor
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu lahir
sampai sekitar umur 2 tahun. Pada tahap ini bayi
mengkoordinasikan skema tindakan fisik mereka seperti
menghisap menggengam dan memukul untuk beradaptasi dengan
dunia. Pada tahap ini anak belum dapat berbicara dengan bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Anak belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan
adanya benda yang tidak berada di dekatnya.
2) Tahap Praoperasinal
Tahap kedua ini berlangsung dari usia 2 sampai 7 tahun. Tahap ini
dibagi menjadi 2 sub tahap yaitu perkembangan pemikiran
simbolis yang berlansung pada usia 2 sampai 4 tahun dan
perkembangan intuitif yang berlangsung pada usia 4-7 tahun. Pada
tahap ini anak-anak belajar berfikir menggunakan simbol-simbol
namun pikiran mereka masih tidak sistematis dan tidak logis.
3) Tahap operasional konkret
Tahap ini berlangsung pada usia sekitar 7 hingga 11 tahun. Anak-
anak pada tahap ini mengembangkan kemampuan berfikir
sistematis, namun hanya ketika mereka mengacu pada objek dan
aktivitas yang konkret.
4) Tahap operasional formal
Tahap ini berlangsung pada usia 11 tahun hingga dewasa. Pada
tahap ini orang-orang mengembangkan kemampuan untuk berfikir
sistematis, logis, dan berfikir dengan pemikiran teoritis formal
berdasarkan hipotesis dan dapat mengambil kesimpulan dari apa
yang diamati. Pada tahap ini pula logika remaja mulai digunakan
serta sudah mengerti cara berfikir yang abstrak.
Pada tahap perkembangan kognitif Piaget, anak usia Sekolah
Dasar kelas 4 masuk ke dalam tahap operasional konkret dimana anak-
anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang
dihadapi ( Suparno, 2001: 69).
2. Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Hasil Belajar
Winkel (dalam Susanto, 2013: 102) mengatakan proses belajar
yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan dalam bidang
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Adanya
perubahan itu nampak dalam hasil belajar yang dihasilkan oleh murid
terhadap pertanyaan atau tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru.
Menurut Majid (2008: 27) hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Sedangkan menurut Saur (dalam Dimyati, 2014:
140) hasil belajar adalah hasil yang ditunjuukan sari suatu interaksi
tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa adalah perubahan kemampuan kognitif yang
didapat oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran yang dapat
diukur melalui nilai siswa. Hasil belajar yang di peroleh siswa
nantinya akan dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa mengikuti suatu
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Ruseffendi (dalam Susanto, 2013 :14) mengungkapkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kecerdasan,
kesiapan anak, bakat anak, kemampuan belajar, minat anak, modal
penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi
guru, dan kondisi masyarakat. Sudjana (dalam Susanto, 2013: 15)
mengungkapkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari
dalam diri siswa, sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa, yaitu
lingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Fakor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat memberikan dampak
atau efek pada hasil belajar siswa. Contohnya kedisiplinan, minat,
konsentrasi, motivasi belajar, sikap, kondisi fisik, dan kesehatan.
Sedangka faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
siswa (lingkungan) baik lingkungan sekolah, keluarga, lingkungan
tempat tinggal maupun lingkungan masyarakat.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Arends (Hosnan, 2014: 229) Problem Based Learning
(PBL) adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran
siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pengetahuannya sendiri, menumbuhkan keterampilan yang lebih
tinggi dan inquiri, membuat siswa mandiri dan meningkatkan
kepercayaan diri.
Menurut Hosnan (2014: 298) model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah
nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat
terbuka sebagai konteks peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis sekaligus
membangun pengetahuan baru.
Duch (dalam Shoimin, 2014: 130) berpendapat bahwa Problem
Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta didik
belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) adalah model pembelajaran yang didasarkan pada adanya
masalah yang nyata dan konkret yang dapat mendorong siswa untuk
memecahkan masalah sehingga akan memperoleh pengetahuan baru.
b. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2010: 242) tujuan
pembelajaran berbasis masalah secara rinci yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan
memecahkan masalah
2) Belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka
dalam pengalaman nyata
3) Menjadi siswa yang otonom.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
tujuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah
memgembangkan kemampuan berfikir kritis siswa dan membantu
siswa memecahkan permasalahan dalam pengalaman nyata.
c. Ciri-ciri Problem Based Learning (PBL)
Menurut Hosnan (2014: 300) ciri-ciri model pembelajar malasahan
Problem Based Learning (PBL) antara lain :
1) Pengajuan Masalah atau Pertanyaan
Pengaturan pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan
yang penting bagi siswa maupun masyarakat. Pertanyaan dan
masalah yang diajukan itu haruslah memenuhi kriteria autentik,
jelas, mudah dipahami, luas, dan bermanfaat.
2) Keterkaitan dengan Berbagai Masalah Disiplin Ilmu
Masalah yang diajukan dalam Problem Based Learning (PBL)
hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.
3) Penyelidikan yang Autentik
Penyelidikan yang diperlukan dalam Problem Based Learning
(PBL) bersifat autentik. Selain itu, penyelidikan diperlukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mencari penyelesaian masalah yang bersifat nyata. Siswa
menganalisis dan merumuskan masalah, mengembangkan dan
meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi,
melaksanakan eksperimen, menarik kesimpulan dan
menggambarkan hasil akhir.
4) Menghasilkan dan Memamerkan Hasil/Karya
Pada model pembelajaran Problem Based Learning, siswa bertugas
menyusun hasil penelitiannya dalam bentuk karya dan
memamerkan hasil karyanya. Artinya, hasil penyelesaian masalah
siswa ditampilkan dan dibuatkan laporan.
5) Kolaborasi
Pada Problem Based Learning, tugas-tugas belajar berupa masalah
harus diselesaikan bersama-sama antar siswa dengan siswa, baik
dalam kelompok kecil maupun besar, dan bersama-sama antarsiswa
dengan guru.
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)
Menurut Hosnan (2014: 302) penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) terdiri atas lima langkah, yaitu :
Tabel 2.1 Tahapan dalam Model PBL
Tahap Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Tahap 1
Mengorientasikan
peserta didik
terhadap masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan arana atau logistik
yang dibutuhkan. Guru memotivasi peserta didik untuk
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih
atau ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tahap 2
Mengorganisasi
peserta didik
untuk belajar
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya.
Tahap 3
Membimbing
penyelidikan
individual
maupun
kelompok
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah.
Tahap 4
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan
merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai
hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video atau
model.
Tahap 5
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.
e. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Shoimin (2014: 132) kelebihan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut.
1) Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata.
2) Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
3) Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
4) Mengembangkan keaktifan dan kemampuan berfikir kritis siswa
5) Belajar sesuai dengan konteks, sehingga diharapkan apa yang
dipelajari akan dapat lebih mudah untuk dimengerti dan diingat
oleh siswa.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata
dengan membangun pengetahunnya sendiri melalui aktivitas ilmiah
dalam kerja kelompok.
4. Matematika
a. Hakikat Matematika
Menurut Suherman (2005: 25) matematika adalah ilmu yang
mendasari ilmu-ilmu lain sehingga matematika digunakan sebagai tolak
ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena dalam kehidupan sehari-
hari manusia sering dihadapkan dalam persoalan yang melibatkan
perhitungan. Menurut Johnson dan Rising (dalam Runtukku, 2013: 28).
Matematika adalah pengetahuan terstruktur dimana sifat teori dibuat
secara deduktif berdasarkan aksioma,sifat, atau teori yang telah
dibuktikan kebenarannya. Beth dan Piaget (dalam Runtukku, 2013: 28).
mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar struktur tersebut
sehingga terorganisasi dengan baik. Kline (dalam Runtukku, 2013: 28).
berpendapat bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri
sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan
memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan dan
memiliki struktur yang abstrak yang dapat membantu manusia dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Tujuan Matematika
Secara khusus tujuan pembelajaran matematika di tingkat Sekolah
Dasar sesuai Depdiknas (dalam Susanto: 2013: 190) yaitu:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan anatar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti dan penalaran
matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang dan menyelesaikan model matematika,
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan menggunakan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk menyelesaikan suatu masalah.
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika di dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Materi Pembelajaran Matematika Kelas IV
a. Definisi Kelipatan Persekutuan Dua Bilangan
Suparmin (2016: 70) menjelaskan bahwa kelipatan persekutuan dua
bilangan adalah kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih.
b. Definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Suparmin (2016: 70) menjelaskan bahwa Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK) adalah kelipatan persekutuan bilangan-bilangan
tersebut yang nilainya paling kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian-Penelitian Mengenai Problem Based Learning
Cahyaningsih, Ujiati dan Anik Ghufron, (2016) meneliti pengaruh
penggunaan Problem Based Learning (PBL) terhadap karakter kreatif dan
berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan
untuk mnegetahui pengaruh yang penggunaan model Problem-Based
Learning (PBL) terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis dalam
pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
metode eksperimen semu dengan desain Pretest-Posttest Control Group
Design. Populasi penelitian ini adalah lima SD Unggulan di Purwokerto
dan sampelnya adalah kelas IV di tiga SDN unggulan: kelas IV di SDN 1
Sokanegara, SDN 2 Sokanegara, dan SDN 1 Kranji. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada
penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap karakter
kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Relevansi
penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningsih dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti tentang Problem Based
Learning (PBL) dalam mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV.
Wulandari, Evi Tri, (2015) meneliti pengaruh Problem Based
Learning (PBL) terhadap kemandirian belajar IPA siswa kelas IV SD Se-
Gugus III Temon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Problem Based Learning terhadap kemandirian belajar IPA siswa kelas IV
SD Se-Gugus III Temon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi
experimental bentuk nonquivalent control group design. Populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD yang ada se-gugus 3
Kecamatan Temon yang berjumlah 121 siswa terdiri dari tujuh SD. Hasil
penelitian menunjukkan ada pengaruh positif signifikan terdapat pengaruh
positif signifikan penerapan Problem Based Learning terhadap
kemandirian IPA. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil t-test pada taraf
signifikansi 5% diperoleh signifikan hitung 0,024 < 0,05. Kelompok
eksperimen memperoleh posttest lebih tinngi yaitu 89,647 dibandingkan
kelompok kontrol yaitu 81,421.
2. Penelitian-Penelitian Mengenai Hasil Belajar Siswa
Pratiwi, Ni Wyn.Wida Gian dkk, (2012) meneliti pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar materi
pecahan mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV di SD Saraswati
Tabanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan hasil belajar materi pecahan dalam mata pelajaran matematika
antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang dibelajarkan
menggunakan Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas IV SD
Saraswati Tabanan. Rerata hasil belajar matematika siswa di kelompok
eksperimen adalah 74.23 dan kelompok kontrol adalah 67.14. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based
Learning berpengaruh terhadap hasil belajar materi pecahan dalam mata
pelajaran matematika siswa kelas IV SD Saraswati Tabanan. Relevansi
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dengan penelitian yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti tentang Problem Based
Learning (PBL), bagaimana pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran matematika pada siswa SD kelas IV.
Hendrawati, Endah (2013) meneliti tentang pengaruh pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar melalui metode inkuiri terhadap hasil
belajar siswa SDN I Sribit Delanggu pada pelajaran IPS. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
melalui metode inkuiri lebih baik dibandingkan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah serta untuk
mendeskripsikan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN I Sribit
Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa (1) aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar mempunyai
kategori baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata aktivitas siswa
sebesar 3,11. (2) Hasil belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar melalui metode inkuiri lebih baik dibandingkan dengan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,000< 0,05 dan t (6,2650) < t (1,671.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan diatas,
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar,
dan hasil belajar siswa. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang
menggunakan variabel dependen hasil belajar siswa mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
matematika tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Maka peneliti
akan melakukan pembaharuan penelitian yang berbeda dari penelitian
yang sebelumnaya dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata
Pelajaran Matematika Tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).
3. Literature Map
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan yang telah
dilakukan, peneliti membuat literatur map. Dalam literatur map,
menunjukkan hubungan antara penelitian relevan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti. Adapun literatur map yang dibuat peneliti adalah
sebagai berikut.
Gambar 2.1 Literature Map
Pratiwi, Ni Wyn.Wida Gian dkk
(2012). Model Pembelajaran
Problem Based Learning - Hasil
Belajar Siswa
Cahyaningsih, Ujiyati dan Anik
Gufron, (2016). Problem Based
Learning - Karakter Kreatif dan
Berpikir Kritis
Wulandari, Evi Tri. (2015). Model
Pembelajaran Problem Based
Learning - Kemandirian Belajar
Penelitian yang dilakukan oleh Peneliti pada
tahun 2017: Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) - Hasil Belajar Siswa Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK)”
Hendrawati, Endah (2013). Metode
Inkuiri - Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar Siswa Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
C. Kerangka Berfikir
Matematika adalah ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain sehingga
matematika digunakan sebagai tolak ukur kemajuan pendidikan di Indonesia
karena dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan dalam
persoalan yang melibatkan perhitungan. Pada hakekatnya matematika tidak
terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika adalah
membantu siswa untuk mengatasi masalah hitungan terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran matematika lebih dikhususkan pada operasi hitung
bilangan yang mehadirkan masalah matematika dan melatih siswa untuk
berfikir menghadapi realita kehidupan nyata. Dalam penerapanya guru dapat
meggunakan alternatif model pembelajaran yang inovatif dalam melakukan
pembelajaran.
Pada kenyatannya, pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas IV di
SD N Deresan dan SD Negeri Selomulyo masih menggunakan model
pembelajaran tradisional yaitu ceramah. Adapun pada materi Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK), Pembelajaran yang dilakukan guru yaitu
memberikan ceramah untuk menjelaskan materi, kemudian memberikan tugas
kepada siswa sesuai dengan buku pegangan yang dimiliki siswa. Guru masih
sangat jarang menggunakan model pembelajaran dengan melalui proses kerja
kelompok yang sistematis. Guru masih belum menggunakan alternatif model
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa,
sehingga siswa memiliki kemampuan memahami masalah dengan baik,
merumuskan pemecahan masalah, melakukan pemecahan masalah, meninjau
kembali dan mengambil keputusan akhir alternatif pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
khususnya yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Faktor-faktor
tersebut tentu berdampak pada hasil belajar yang rendah pada pelajaran
matematika yang memiliki KKM 75 khususnya pada materi Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK).
Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan tersebut, peneliti tertarik
untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
mengajarkan matematika khusunya materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) di kelas IV. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) dan bersifat
terbuka sesuai konteks peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis sekaligus membangun pengetahuan
baru.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
mengikuti langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Adapun kelebihan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) adalah (1) siswa didorong untuk memiliki kemampuan
memecahkan masalah dalam situasi nyata, (2) siswa memiliki kemampuan
membangun pengetahuannya sediri melalui aktivitas belajar, (3) terjadi
aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok, (4) mengembangkan
keaktifan dan kemampuan berfikir kritis siswa, (5) belajar sesuai dengan
konteks, sehingga diharapkan pa yang dipelajari akan dapat lebih mudah untuk
dimengerti dan diingat oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dengan demikian, peneliti berharap model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata
pelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).
D. Hipotesis Penelitian
1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Pembahasan metode penelitian ini yaitu mengenai jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Menurut
Kountour (2003: 116) penelitian eksperimen adalah penelitian dimana ada
perlakuan (treatment) terhadap variabel independen. Penelitian eksperimen
dapat memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa”. Hubungan sebab-
akibat bisa diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan
perlakuan (treatment) terhadap obyek penelitian.
Menurut Sumanto (2014: 215) terdapat empat bentuk desain eksperimen
yaitu desain Kelompok Eksperimental, desain Pra-Eksperimen, desain
Eksperimental Semu (Quasi Eksperimental) dan desain Eksperimen
Sebenarnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan desain
Eksperimental Semu (Quasi Exsperimental) dikarenakan menggunakan kelas
klasikal yang sudah ada. Pada Quasi Experimental Design ini diperlukan
adanya treatment yang biasanya ditujukan kepada kelas eksperimen dan
diharapkan treatment ini dapat memberikan hasil yang berbeda, artinya jauh
lebih baik daripada kelas kontrol (Darmawan, 2013: 52). Menurut Sumanto
(2014: 230) Quasi Eksperimental Design memiliki dua desain yaitu postest-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pretest yang tidak equivalen (Non Equivalent Control Group Design.) dan
desain rangkaian waktu (Time Series Design).
Penelitian ini menggunakan desain postest-pretest yang tidak equivalent
(Non Equivalent Control Group Design) karena kelas yang digunakan untuk
penelitian memiliki jumlah siswa yang berbeda. Tipe Non Equivalent Control
Group Design dilaksanakan dengan cara memberi pretest sebanyak satu kali
untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Pretest dilakukan sebelum materi penelitian diberikan kepada tiap
kelompok (Sudijono, 2011: 69).
Setelah itu, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kelompok
kontrol tidak diberikan perlakuan dengan kata lain dengan pembelajaran
tradisional menggunakan metode ceramah. Setelah perlakuan, kedua kelompok
diberi posttest yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan guru (Sudijono, 2011: 70).
Rancangan Quasi Exsperimental Design tipe Non Equivalent Control Group
Design dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
X : Perlakuan (treatment) dengan model pembelajaran Problem Based
Learning
O1 : Rerata skor pretest pada kelompok eksperimen
O2 : Rerata skor postest kelompok eksperimen
O1 X O2
----------------------------------------------------------
O3 O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
O3 : Rerata skor pretest pada kelompok kontrol
O4 : Rerata skor postest kelompok kontrol
Garis putus-putus pada gambar desain penelitian menunjukkan bahwa cara
penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak secara random,
tetapi dengan mengambil kelas klasikal yang sudah ada (Cohen, 2007: 283).
Selain itu garis putus-putus juga berfungsi sebagai pemisah antara kelompok
kontrol dengan kelompok eksperimen yang disebut dengan Non Equivalent
Group Design (Cohen, 2007: 283).
B. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September di semester
ganjil tahun ajaran 2017/2018. Waktu untuk pengambilan data disesuaikan
dengan jadwal sekolah, kegiatan sekolah, kegiatan siswa, dan diskusi
bersama wali kelas IV di SD Negeri Deresan dan SD Negeri Selomulyo.
Adapun jadwal pengambilan data yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data
No. Kelompok Alokasi Waktu Hari, tanggal Materi
1
E
Eksperimen
1
2 x 35 menit Selasa, 26 Sep 2017
Mengerjakan
pretest
2
3 x 35 menit Rabu, 27 Sep 2017
Kelipatan
Persekutuan
Terkecil
1
2 x 35 menit Rabu, 27 Sep 2017
Mengerjakan
posttest
2.
K
Kontrol
1
2 x 35 menit Sabtu, 23 Sep 2017
Mengerjakan
pretest
2
3 x 35 menit Senin, 25 Sep 2017
Kelipatan
Persekutuan
Terkecil
1
2 x 35 menit Senin, 25 Sep 2107
Mengerjakan
posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua SD yaitu SD Negeri Deresan dan
SD Negeri Selomulyo. SD Negeri Deresan beralamatkan di Jalan Cempaka
CT X, Deresan, Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 587148. SD Negeri Deresan terletak
di depan Percetakan Kanisius dan dekat dengan perkampungan warga. SD
Negeri Deresan memiliki 19 guru yang terdiri dari 12 guru kelas, 1 guru
Agama Katolik, 1 guru agama Kristen, 1 guru Agama Hindu, 2 guru
Agama Islam, 1 guru Olahraga, 1 guru Bahasa Inggris, 3 pembina
pramuka, 2 orang karyawan Tata Usaha, 2 karyawan perpustakaan,
seorang karyawan dapur dan seorang penjaga sekolah. SD Negeri Deresan
merupan SD yang memiliki kelas paralel dengan jumlah siswa sebanyak
336 siswa. SD Negeri Deresan merupakan sekolah dasar yang memiliki
akdredirasi A.
SD Negeri Selomulyo terletak di Jalan Besi Jangkang, Sukoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) 55581. SD Negeri Selomulyo terletak di tengah perkampungan
warga. SD Negeri Selomulyo memiliki 10 guru yang terdiri dari 6 guru
kelas, 1 guru Agama Katolik, 1 guru Agama Islam, 1 guru olahraga, 2
karyawan Tata Usaha dan seorang penjaga sekolah. SD Negeri Selomulyo
memiliki siswa dengan jumlah siswa sebanyak 324 siswa serta memiliki
akreditasi A sama dengan SD Negeri Deresan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk
hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain
(Kountour, 2003: 137). Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas IV
SD Negeri Deresan dan SD Negeri Selomulyo sejumlah 80 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian yang mewakili populasi, yang diambil dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu (Mohammad, 2014: 228).
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan desain non-
probability sampling tipe aksidental, karena teknik ini merupakan suatu
teknik pengambilan sampel yang seakan-akan tidak direncanakan.
Penelitian ini mengambil subjek SD Negeri Deresan dengan sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang berjumlah 25 siswa dan siswa
kelas IV B yang berjumlah 24 siswa sebagai kelompok eksperimen dan
siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo yang berjumlah 33 siswa sebagai
kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdasarkan koordinasi dengan wali kelas IV.
D. Variable Penelitian
Variabel adalah kondisi atau karakteristik yang dimanipulasi oleh
eksperimen, kontrol, atau pengamatan (Best & Khan, 2006: 167). Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (independen
variable) dan variabel terikat (dependent variable).
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah kondisi atau karakteristik yang
dimanipulasi atau dikendalikan oleh eksperimen dalam usahanya untuk
memastikan hubungan mereka dengan fenomena yang diamati. Variabel
independen dapat berupa metode pengajaran, jenis bahan ajar, periode
paparan kondisi tertentu, atau atribut seperti jenis kelamin atau tingkat
kecerdasan (Best & Kahn, 2006: 168). Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah kondisi atau karakteristik yang tampak,
tidak tampak, atau berubah saat peneliti mengenalkan, menghilangkan,
atau mengubah variabel independen dalam penelitian. Variabel dependen
bisa berupa skor tes, jumlah kesalahan, atau kecepatan terukur dalam
melakukan suatu tugas. Dengan demikian, variabel dependen adalah
perubahan terukur pada kinerja murid yang disebabkan oleh pengaruh
variabel independen (Best & Khan, 2006: 168). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.2 Variabel Penelitian
Penerapan Model
Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian (Widoyoko, 2012: 53). Adapun jenis teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan nontes yang
berupa observasi, wawancara, kuesioner yaitu sebagai berikut.
1. Tes
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Secara
umum tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur
pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau
materi tertentu (Sudaryono, 2010: 40). Menurut Widoyoko (2012: 57), tes
merupakan salah satu alat ukur untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Adapun tes yang digunakan adalah pretest dan posttest pada kedua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Soal pretest diberikan pada awal
atau sebelum dilakukan pembelajaran. Pemberian soal pretest bertujuan
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa kedua kelas sebelum adanya
dilakukan treatment. Setelah dilakukan treatment dan pembelajaran
berakhir, peneliti memberikan soal posttest. Soal posttest bertujuan untuk
mengetahui pengaruh treatment yang dilakukan peneliti terhadap hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan
antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai
dengan tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti (Widoyoko,
2012: 40). Wawancara digunakan peneliti untuk menggali informasi lebih
dalam. Wawancara yang dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara
yang telah dibuat. Pedoman wawancara berisi tentang uraian data yang akan
diungkap yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses
wawancara berjalan dengan baik. Namun pertanyaan dapat berkembang
sesuai dengan kedalaman informasi yang telah diperoleh.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis
kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan
peneliti. (Widoyoko, 2012: 33). Kuesioner yang dipakai dalam penelitian
ini merupakan kuesioner keterbacaan yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa mengenai soal yang telah dibuat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(Widoyoko, 2012: 53). Instrumen penelitian dapat berupa angket, daftar cocok,
skala, pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
serta soal ujian atau soal test. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
digunakan untuk menguji hipotesis atau jawaban pertanyaan yang telah
dirumuskan. Data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil
kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang
dikumpulkan baik dan benar, instrumen pengumpulan datanya pun harus baik.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah.
1. Tes
Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian untuk
mengukur hasil belajar siswa.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes
No Kelompok Variabel Materi No.Soal
1. Kontrol Hasil
Belajar
a. Kelipatan suatu persekutuan dua
bilangan
Soal essai nomor
1,2
b. Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) suatu bilangan
Soal essai nomor
3,4,5
c. Memecahkan masalah yang
berkaitan tentang Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK)
Soal essai nomor
5,7,8
2. Eksperimen Hasil
Belajar
a. Kelipatan suatu persekutuan dua
bilangan
Soal essai nomor
1,2
b. Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) suatu bilangan Soal essai nomor
3,4,5
c. Memecahkan masalah yang
berkaitan tentang Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK)
Soal essai nomor
5,7,8
2. Pedoman wawancara
Instrumen pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi
dari guru terkait cara pembelajaran matematika yang digunakan guru dan
bagaimana hasil belajar siswa. Berikut adalah pedoman wawancara yang
digunakan peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel. 3.3 Pedoman wawancara
3. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
keterbacaan soal yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4 Keusinoer Keterbacaan
No. Pertanyaan
1. Bagaimana proses pembelajaran Matematika kelas V di SD Negeri Deresan?
2. Bagaimana kondisi kelas ketika pembelajaran Matematika sedang
berlangsung?
3. Apa kendala-kendala yang Bapak/Ibu alami dalam pelaksanaan
pembelajaran Matematika?
4. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala tersebut?
5. Model pembelajaran yang seperti apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam
pembelajran Matematika?
6. Bagaimana hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika?
7. Apakah nilai seluruh siswa kelas IV sudah mencapai KKM?
8. Apakah Bapak/Ibu sebelumnya pernah menggunakan model pembelajaran
PBL?
9. Apakah model pembelajaran PBL efektif untuk diterapkan dalam mata
pelajaran Matematika?
10. Apa saran Bapak/Ibu untuk pembelajaran menggunakan model
pembelajaran PBL?
No Keterangan Skala Penialian
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Petunjuk pengerjaan jelas
3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi
4 Soal yang diberikan membuat saya paham
dengan materi
5 Soal yang diberikan mampu
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan
saya terhadap materi yang dipelajari
6. Batasan pertanyaan jelas
7 Jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah kunci terpenting dalam keberhasilan penelitian. Jika
dalam penelitian tidak valid, maka itu tidak ternilai (Cohen, 2007: 133).
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Dengan instrumen yang valid, maka
akan menghasilkan data yang valid pula (Widoyoko, 2012: 141).
Penelitian ini menggunakan validitas untuk mengetahui valid tidaknya
soal yang dibuat. Validitas soal tersebut dilakukan oleh expert judgement
yaitu dari dua dosen dan guru kelas IV. Menurut Widoyoko (2012: 143),
validitas memiliki beberapa jenis yaitu:
a. Validitas Isi (Content Validity)
Instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen
yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan
mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang
dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Dengan
kata lain untuk menguji validitas isi instrumen dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang
dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Validitas isi
dalam penelitian ini diperoleh dari pendapat 3 ahli, yaitu 1 dosen dan 2
Guru Kelas IV SD Negeri Deresan. Hasil validitas isi yang dilakukan
oleh para ahli dapat dilihat pada lampiran 3.5 dan lampiran 3.6. Pada
instrumen nomor 1 dan 2 mengenai kelipatan persekutuan mendapat
skor rata-rata 4 dengan komentar soal sudah baik dan mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pada instrumen nomor 3,4, dan 5 mengenai kelipatan persekutuan
persekutuan mendapat skor rata-rata 3,7 dengan komentar soal sudah
baik dan mudah dipahami. Pada instrumen nomor ,6,7 tentang KPK
mendapat skor rata-rata 3,7 dengan komentar soal sudah baik dan
mudah dipahami, lanjutkan. Pada instrumen nomor 8,9, dan 10
mendapat skor rata-rata 3,9 dengan komentar soal sudah baik namun
kalimat lebih disederhanakan dan perhatikan penggunaan EYD.
b. Validitas Tampang
Uji validitas tampang diperoleh melalui pemeriksaan terhadap
butir-butir tes untuk membuat kesimpulan bahwa tes tersebut mengukur
aspek yang relevan. Dasar penyimpulannya lebih banyak didasarkan
pada akal sehat. Kesimpulan ini dapat diperoleh oleh siapa saja,
walaupun tentu tidak semua orang diharapkan setuju menyatakan
bahwa tes tertentu memiliki validitas tampang yang baik. Validitas
tampang pada penelitian ini mengambil 5 orang siswa kelas V di SD
Negeri Deresan yang telah mengerjakan soal pretest dan posttest untuk
mengerjakan kuesioner keterbacaan untuk mengetahui sejauh mana soal
dapat dipahami siswa. Pada aspek 1 mendapat rata-rata 4,8 indikator 2,
3, 4, 5, 6, dan 7 mendapat rata-rata 4,6 dengan komentar soal mudah
dipahami dan sesuai dengan materi (lihat lampiran 3.9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Validitas Konstruk
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen
mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar
penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari
teori yang digunakan. Oleh karena itu, harus ada pembahasan
mengenai teori tentang variabel yang akan diukur yang menjadi dasar
penentuan konstruk suatu instrumen.berdasarkan definisi tentang
variabel tersebut kemudian dirumuskan definisi konseptual dan
definisi operasional, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan
diukur. Dari indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-
butir instrumen, baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan SPSS 16.0 for Widows untuk
menguji valid tidaknya soal yang telah dikerjakan oleh siswa. Tingat
kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan
jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka suatu item dinyatakan valid,
sedangkan jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka suatu item dikatakan
tidak valid. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Pretest
Variabel r tabel r hitung Sig. (2-tailed) Keputusan
Hasil Belajar
0,355 a . Tidak Valid
0,355 a . Tidak Valid
0,355 0,588 0,001 Valid
0,355 0,760 0,000 Valid
0,355 0,890 0,000 Valid
0,355 0,723 0,000 Valid
0,355 0,795 0,000 Valid
0,355 0,809 0,000 Valid
0,355 0,847 0,000 Valid
0,355 0,847 0,000 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada variabel yaitu hasil
belajar siswa, soal dinyatakan valid apabila harga Sig. (2-tailed) <
0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Pada 10 soal yang telah
diujikan, diketahui bahwa soal nomor 1 dan 2 diperoleh harga Sig.
(2-tailed) tidak terdeteksi, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Sedangkan 8 soal lainnya menunjukkan harga Sig. (2-tailed) < 0,05
sehingga soal tersebut dapat dikatakan valid dan dapat digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Posttest
Variabel r tabel r hitung Sig. (2-tailed) Keputusan
Hasil Belajar
0,355 0,141 0,466 Tidak Valid
0,355 0,638 0,000 Valid
0,355 0,426 0,021 Valid
0,355 0,364 0,052 Tidak Valid
0,355 0,780 0,000 Valid
0,355 0, 868 0,000 Valid
0,355 0, 622 0,000 Valid
0,355 0, 751 0,000 Valid
0,355 0, 722 0,000 Valid
0,355 0, 724 0,000 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada variabel yaitu hasil
belajar siswa, soal dinyatakan valid apabila harga Sig. (2-tailed) <
0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Pada 10 soal yang telah
diujikan, diketahui bahwa soal nomor 1 dengan harga Sig. (2-tailed)
0,466 dan nomor 4 dengan harga Sig. (2-tailed) 0,052 (p> 0,05),
maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Sedangkan 8 soal lainnya
menunjukkan Sig. (2-tailed) < 0,05 sehingga soal tersebut dapat
dikatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah dasar sebuah kesamaan yang dapat dipercayai,
konsisten dan meniru waktu lebih, instrumen, dan kelompok responden.
(Cohen, 2007: 146). Instrumen dapat dikatakan reliabel jika memberikan
hasil yang tepat atau konsisten apabila dilakukan tes berkali-kali
(Widoyoko, 2012: 157). Uji reliabilitas yang digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for Widows dengan
analisis Alpha Cronbach. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen
pretest dan posttest.
Tabel. 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Pretes
Cronbach’s Alpha N Keterangan
Uji Reliabilitas Instrumen 0,909 8 Tinggi
Tabel. 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Posttest
Cronbach’s Alpha N Keterangan
Uji Reliabilitas Instrumen 0,856 8 Tinggi
Adapun tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk melihat hasil perhitungan
reliabilitas instrumen (Masidjo, 2010:243).
Tabel 3.9 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh reliabilitas delapan soal
pretes dengan nilai Alpha Cronbach 0,909, sedangkan pada soal posttest
memiliki nilai Alpha Cronbach 0,856 sehingga semua instrumen dapat
dinyatakan reliabel dengan kualifikasi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
H. Teknik Analisis Data
Darmawan (2013: 165) menyatakan bahwa teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah teknik analisis data statistik.
Teknik analisis data statistik dibedakan menjadi teknik analisis deskriptif dan
inferensial. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data
statistik inferensial dengan menggunkaan program komputer IBM SPSS 16 for
Windows dengan tingkat kepeercayaan 95%. Adapun analisis data statistik
yang digunakan berupa.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Distribusi Data
Priyatno (2012: 132) mengemukakan bahwa uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal
atau tidak, Hal ini sebagai syarat digunakannya analisis parametrik
selanjutnya. Uji normalitas dihitung dengan menggunakan program
komputer IBM SPSS 16 for Windows dengan tingkat kepeercayaan
95% dengan menggunakan uji Kolmogorov-Sminov Test. Menurut
Priyanto, kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan (2012:
57) yaitu :
Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 berati data terdistribusi normal.
Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 berati data tidak terdistribusi normal.
Analisis data uji normalitas data menggunakan hipotesis statistik
berikut ini :
Hnull : Tidak ada deviasi dari normalitas data
Hi : Ada deviasi dari normalitas data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kriteria yang digunakan:
1) Jika harga Sig (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada deviasi (penympangan) dari normalitas data.
Dengan kata lain data terdistribusi normal.
2) Jika harga Sig (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
Artinya ada deviasi (penyimpanagan) dari normalitas data maka
data tidak terdistribusi normal.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistic yang
digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametric yaitu
Independent sample t-test atau Paired sample t-test. Sedangkan jika
data yang diperoleh tidak terdistribusi normal, uji statistik yang
digunkan selanjutnya adalah non parametrik yaitu Mann-Whitney
U-test atau Wilcoxon signed ranks test.
b. Uji Homogenitas
Uji homogentias data dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok
data memiliki varians (keragaman) yang sama atau tidak dengan
melakukan uji Levene’s Test. Adapun dasar pengambilan keputusan
dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi > 0,05, maka
dikatakan bahwa varians dari dua data atau lebih kelompok data adalah
sama. Sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa
varians dari dua data atau lebih kelompok populasi tidak sama
(Priyatno, 2012: 37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji kemampuan awal digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan kemampuan awal yang dimiliki oleh kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kemampuan awal yang berbeda pada kelompok
kontrol dan eksperimen dapat menjadi ancaman besar bagi validitas
internal penelitian. Oleh karena itu, salah satu solusinya yaitu dengan
menguji hasil pretest kedua kelompok. Uji ini, dilakukan melalui uji
asumsi varians (uji Levene’s test). Jika varians sama maka uji t
menggunakan Equal Variansces Assumed (diasumsikan varians sama)
dan jika varians berbeda menggunakan Equal Variansce Not Assumed.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Levene’s test dengan
kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai
signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua data atau
lebih kelompok data adalah sama. Sedangkan jika nilai signifikansi <
0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua data atau lebih kelompok
populasi tidak sama (Priyatno, 2012: 37). Hipotesis statistik uji
perbedaan kemampuan awal adalah sebagai berikut.
Hnull : Tidak Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest
kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok
kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen
Kriteria untuk mengambil keputusan uji perbedaan skor pretest
kelompok kontrol dan eksperimen adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1) Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest
kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen. Dengan
kata lain, keduaya memiliki kemampuan awal yang sama.
2) Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok
kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain,
keduaya memiliki kemampuan awal yang tidak sama.
2. Uji Pengaruh Perlakuan
a. Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest
Uji korelasi dilakukan untuk mengtahui apakah korelasi antara
nilai pretest dan posttest positif dan signifikan. Analisis data dikatakan
positif jika harga r > 0,05 maka artinya semakin tinggi nilai pretest
maka semakin tinggi pula nilai posttest. Jika data terdistribusi dengan
normal, maka digunakan rumus bivariate correlation coeficients yaitu
Pearson’s correlation coefficient (Field, 2009: 177). Jika data
terdistribusi tidak normal, maka digunakan rumus bivariate correlation
coeficients yaitu Spearman’s correlation coefficient (Field, 2009: 179).
Analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan hipotesis
statistik sebagai berikut.
Hnull : Tidak ada korelasi yang signifikan antara nilai pretest dan
posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Hi : Ada korelasi yang signifikan antara milai pretest dan posttest
pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen
Menurut Priyatno (2012: 45) kriteria yang digunakan untuk menarik
kesimpulan adalah sebagai berikut.
1. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull diterima dan Hi
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan korelasi yang signifikan
antara nilai pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
Artinya tidak ada perbedaan korelasi yang signifikan antara nilai
pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
b. Uji Selisih Nilai Pretest dan Posttest
Uji selisih nilai pretest dan posttest dilakukan untuk menguji
signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Uji ini juga digunakan untuk
menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Trihendradi, 2008: 136). Setelah diketahui bahwa data terdistribusi
normal dan memiliki varians yang sama, uji selisih nilai pretest dan
posttest dilakukan dengan mengunakan uji statistik parameterik
independent sample t-test. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
95%. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima
(Priyatno, 2012: 24). Uji terhadap selisih nilai posttest dan pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan
rumus (O2 - O1) – (O4 - O3) yaitu dengan mengurangi selisih nilai
postest - pretest kelompok eksperimen dengan selisih nilai posttest -
pretest pada kelompok kontrol (Cohen, 2007: 283). Analisis dilakukan
dengan menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih nilai posttest –
nilai pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan anatara selisih nilai posttest – nilai
pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai
berikut (Priyatno, 2012:24).
1) Jika harga Sig.(2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih nilai
posttest – nilai pretest pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
2) Jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih nilai posttest –
nilai pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
c. Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa.
Independent sample t-test digunakan untuk mengambil t dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
melakukan uji pengaruh perlakuan. Persentase pengaruh perlakuan
didapat dengan menghitung koefisien determinasi (R2) dengan
mengkuadratkan harga r ( harga koefisien korelasi pearson yang
didapat) selanjutnya dikalikan dengan 100% (Field, 2009: 179). Ada
dua cara untuk menghitung besar pengaruh perlakuan yaitu sebagai
berikut:
1) Jika data terdistribusi normal, maka dapat menggunakan rumus sebagai
berkut (Field, 2009: 332):
Gambar 3.3 Rumus Effect Size untuk distribusi data normal
Keterangan:
r = Besar pengaruh (effect size) dengan menggunakan koefisien
korelasi pearson
t = harga uji t
df = derajat kebebasan (degree of freedom)
2) Jika data terdistribusi tidak normal, maka dapat menggunakan rumus
sebagai berkut (Field, 2009: 332).
Gambar 3.4 Rumus Effect Size untuk distribusi data tidak normal
Keterangan:
r = Besar pengaruh (effect size) dengan menggunkan koefisien korelasi
pearson
𝑡2
𝑡2 + 𝑑𝑓
r =𝑧
𝑁
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Z = harga korelasi dari standard deviasi (diambil dari perhitungan
statistik non parameterik dari program SPSS
N = jumlah total responden ( dalam hal ini 2x jumlah siswa)
Field (2009: 179) menjelaskan tabel kriteria untuk mennetukan
effect size dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.10 Kriteia Besar Pengaruh Perlakuan
r (effect size) Kategori Persentase
0,10 Efek kecil Setara dengan 1% pengaruh perlakuan
0,30 Efek memengah Setara dengan 9% pengaruh perlakuan
0,50 Efek besar Setara dengan 25% pengaruh perlakuan
Setelah diketahui harga r, pengaruh perlakuan dapat dihitung
dengan menguadratkan harga r (harga koefisien korelasi pearson yang
didapat) kemudian dikalikan 100%.
3. Analisis Lebih Lanjut
a. Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Uji ini dilakukan untuk mengetahui besar peningkatan efek nilai
pretest ke posttest pada kelompok kontrol dankelompok eksperimen.
Jika data terdistribusi normal maka digunakan statistik parameterik
Paired sample t-test. Sedangkan jika data terdistribusi dengan tidak
normal digunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon signed ranks
test. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan
posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest
paa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Priyatno (2012: 31) menjelaskan kriteria yang digunakan untuk
menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1) Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan
posstest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain
tidak ada peningkatan nilai yang signifikan dari nilai pretest ke
posttest.
2) Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
Artinya ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan
posstest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain
ada peningkatan nilai yang signifikan dari nilai pretest ke posttest.
Untuk mengetahui besar peningkatan nilai pretest ke posttest
digunakan rumus sebagai berikut:
Peningkatan = ( )
b. Uji Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Uji ini dilakukan untuk mengetahui besar peningkatan efek nilai
pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Uji besar efek peningkatan nilai ini menggunakan data hasil analisis
paired sample t-test yang dilakukan pada uji peningkatan nilai pretest
dan posttest. Cara menghitung besar efek dan kriteria yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sama dengan cara menghitung besar efek pada uji besar pengaruh
perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK). Pada hasil penelitian ini akan dijelaskan implementasi pelaksanaan
penelitian, diskripsi data dan analisis data yang dilakukan sekaligus
pembahasannya.
A. Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kolaboratif bersama
dengan teman dalam kelompok payung dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK). Penelitian menggunakan metode eksperimen sehingga menggunakan
dua kelompok siswa sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pretest untuk
mengukur kemampuan awal siswa dan soal posttest untuk mengukur hasil
belajar siswa setelah diberikan perlakuan (treatment). Data yang diperoleh
peneliti adalah data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa. Setelah
memperoleh data, data dianalisis dengan menggunakan program komputer
IBM SPSS Statistic 16 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% dengan
menggunakan beberapa uji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas
kontrol dan kelas eksperimen dalam 3 kali pertemuan dengan total 8 jam
pelajaran untuk masing-masing kelas. Penentuan kelompok kontrol dan
eksperimen dilakukan dengan koordinasi dengan wali kelas IV.
a. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri Deresan dan kelas IV SD Negeri Selomulyo. Kelas IV SD Deresan
dengan jumlah 49 siswa yang terdiri dari 29 siswa laki-laki dan 20 siswa
perempuan sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV SD Negeri
Selomulyo dengan jumlah 33 anak yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan
17 siswa perempuan sebagai kelompok kontrol.
Peneliti menggunakan 2 SD untuk melakukan penelitian dikarenakan
kedua SD tersebut memiliki latar belakang keluarga ekonomi menengah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, menunjukkan bahwa pekerjaan orang
tua siswa antara lain wiraswasta, PNS, karyawan swasta dan buruh. Latar
belakang pendidikan orang tua antara lain SD, SMP, SMA, D3 dan S1.
Pada saat treatment di kelompok eksperimen semua siswa hadir, akan
tetapi ketika pemberian posttets ada anak yang tidak masuk dikarenakan
mengikuti lomba mewakili sekolah. Hal ini tentu menjadi ancaman
terhadap validitas internal jenis mortalitas. Mortalitas adalah perbedaan
jumlah responden pada waktu pretest dan posttest karena sejumlah alasan
(Fraenkel, Wallen & Hyun 2012; 282). Untuk mengatasi hal tersebut,
peneliti tetap memasukkan nilai siswa yang tidak hadir dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggunakn skor rata-rata semua siswa dikarenakan siswa tersebut sudah
mendapatkan treatment.
b. Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada bulan September 2017
tahun ajaran 2017/2018 yaitu pada tanggal 23 sampai 27 September 2017.
Pelaksanakaan pembelajaran dilaksanakan selama 3 hari. Penelitian
dimulai pada Hari Sabtu tanggal 23 September 2017. Peneliti memberikan
pretest pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen peneliti
memberikan pretest pada tanggal 26 September. Pemberian pretest pada
keompok kontrol dan eksperimen bertujuan untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelompok tersebut. Siswa mendapat arahan dari peneliti
mengenai cara pengerjaan soal. Peneliti mendampingi siswa selama proses
pelaksanaan pretest serta juga memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya jika terdapat soal yang kurang dapat dipahami. Kemudian
peneliti memberikan treatment pada kelompok kontrol pada hari Senin,
tanggal 25 September 2017.Seteleh diberikan treatment selama 2 jam
pelajaran, peneliti memberikan posttest kepada siswa dalam bentuk uraian
dengan jumlah soal sebanyak 8 saol uraian. Pada kelompok eksperimen
treatment diberikan pada hari Rabu tanggal 27 September 2017 dan
kemudian peneliti memberikan posttest yang sama dengan kelompok
kontrol. Pemberian soal posttest yang sama pada kedua kelompok
dimaksudkan untuk mengetahui pengarauhnya terhadap hasil belajar siswa
setelah diberikan treatment dengan model pembelajran yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis memiliki distribusi normal atau tidak. Hal ini sebagai
prasyarat digunakannya analisis parametrik selanjutnya (Priyatno, 2012:
132). Data yang diperoleh dari hasil pretest untuk mengukur
kemampuan awal siswa serta data hasil posttest setelah diberikan
treatment dianalisis terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov-
Sminov Test. Adapunn kriteria yang digunakan dalam pengambilan
keputusan adalah, jika data memiliki nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka
data dapat dinyatankan terdistribusi normal. Jika data terdistribusi
normal maka uji statistik selanjutnya yang digunakan adalah statistik
parameterik uji-t (independent sampel t-test). Jika data memiliki nilai
sig. (2-tailed) < 0,05, maka data dapat dinyatakan terdistribusi tidak
normal. Jika data terdistribusi tidak normal, maka uji statistik
selanjutnya menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu uji Mann-
Whitney. (Priyatno, 2012: 137) . Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data
Kelompok Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan
Kontrol
Pretest 0,299 Normal
Posttest 0,206 Normal
Selisih Posttest-Pretest 0,443 Normal
Eksperimen
Pretest 0,187 Normal
Posttest 0,139 Normal
Selisih Posttest-Pretest 0,798 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.1 menunjukkan harga Sig. (2-tailed) > 0,05 untuk semua
aspek. Adapun aspek yang dimaksud adalah pretest, posttest, selisih
pretest dan posstest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Aspek pretest kelompok kontrol memiliki harga Sig.(2-tailed) 0,299
(p=>0,05) dan aspek posttest kelompok kontrol memiliki harga Sig. (2-
tailed) 0,206 (p=>0,05) Selisih pretest dan posstest kolompok kontrol
memiliki harga Sig. (2-tailed) 0,443 (p=>0,05). Aspek pretest
kelompok eksperimen memiliki harga Sig. (2-tailed) 0,187 (p=>0,05)
dan aspek posttest kelompok eksperimen memiliki harga Sig. (2-tailed)
0,139 (p=>0,05) Selisih pretest dan posttest kolompok eksperimen
memiliki harga Sig. (2-tailed) 0,798 (p=>0,05). Berdasarkan uji
normalitas tersebut, semua aspek pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen memiliki distribusi data normal, sehingga analisis
selanjutnya yang digunakan adalah statistik parameterik Independent
sample t-test.
b. Uji Homogenitas
Setelah mengetahui normalitas distribusi data dari masing-masing
kelompok untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak,
langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas data. Uji
homogentias data dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan melakukan uji Levene’s
Test. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas
adalah jika nilai Sig.(2-tailed) >0,05, maka dikatakan bahwa varians
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dari dua data atau lebih kelompok data adalah sama. Sedangkan jika
nilai Sig.(2-tailed) < 0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua data
atau lebih tidak sama (Priyatno, 2012: 37). Berikut adalah hasil uji
homogenitas yang telah dilakukan.
Tabel 4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Data
Uji Statistik F Sig. (2-tailed) Keputusan
Levene’s Test for Equality of
Variansces
3,573 0,063 Homogen
Berdasarkan uji Levene’s Test, menunjukkan harga F = 3,573 dan
besar nilai signifikansi sebesar 0,063 ( p > 0,05) berarti tidak ada
perbedaan varianssi dua data, dengan demikian data tersebut memiliki
varianss yang sama sehingga dapat dinyatakan bahwa kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki varians yang homogen.
Kemudian analisis lebih lanjut digunakan adalah Independent sample t
–test.
c. Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji kemampuan awal digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan kemampuan awal yang dimiliki oleh kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Uji ini, dilakukan setelah melakukan uji asumsi
varianss (uji Levene’s test). Jika varians sama maka data yang diiambil
dalam Independent sample t –test menggunakan Equal Variansces
Assumed (diasumsikan varians sama) dan jika varians berbeda
menggunakan Equal Variansce Not Assumed. (Priyatno, 2012: 37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berikut adalah hasil uji kemampuan awal dari kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji Statistik Sig.(2-tailed) Keputusan
Independent sample t –test 0, 643 Tidak ada perbedaan
Rerata skor yang dicapai oleh kelompok kontrol (M=32,95, SE =
1,23), sedangkan pada kelompok eksperimen rerata skor yang dicapai
(M= 32,32, SE = 0,75). Perbedaan skor tersebut tidak signifikan dengan
t(78) = 0,46 dan niliai Sig (2-tailed) 0,643. Nilai Sig (2-tailed) > 0,05,
maka Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen sehingga kedua kelompok memiliki kemampuan
awal yang sama.
3. Uji Pengaruh Perlakuan
a. Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest
Uji korelasi dilakukan untuk mengtahui apakah korelasi antara
nilai pretest dan posttest positif dan signifikan. Analisis data dikatakan
positif jika harga r > 0,05 maka artinya semakin tinggi nilai pretest
maka semakin tinggi pula nilai posttest. Jika data terdistribusi dengan
normal, maka digunakan rumus bivariate correlation coeficients yaitu
Pearson’s correlation coefficient (Field, 2009: 177). Jika data
terdistribusi tidak normal, maka digunakan rumus bivariate correlation
coeficients yaitu Spearman’s correlation coefficient (Field, 2009: 179).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berikut merupakan tabel hasil uji korelasi antara nilai pretest dan
posttest.
Tabel 4.4 Hasil Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest
Kelompok R Sig. (2-tailed) Keputusan
Kontrol - 0,027 0,882 Korelasi negatif dan tidak signifikan
Eksperimen 0,535 0,000 Korelasi positif dan signifikan
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa harga Sig. (2-tailed) pada
kelompok kontrol -0,882 atau p > 0,05 yang berarti bahwa Hnull
diterima dan Hi ditolak. Sedangkan pada kelonpok eksperimen
diketahui bahwa harga Sig. (2-tailed) 0,000 atau p < 0,05 yang berarti
bahwa Hnull ditolak dan Hi diterima. Oleh karena itu ada korelasi yang
signifikan antara nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hasil
correlation coefficient menunjukkan nilai positif, maka siswa yang
mendapat nilai tinggi pada pretest akan mendapat nilai tinggi pada
posttest. Sebaliknya siswa yang mendapat nilai rendah pada pretest
akan mendapat nilai rendah pada posttest.
b. Uji Selisih Nilai Pretest ke Posttest
Uji selisih nilai pretest dan posttest dilakukan untuk menguji
signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Uji ini juga digunakan untuk
menguji pengaruh variabel independen (Trihendradi, 2008: 136).
Melalui uji ini akan diketahui pengaruh perlakuan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa. Uji ini
dilakukan setelah diketahui bahwa data terdistribusi normal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
memiliki varians yang sama atau homogen, sehingga uji signifikansi
dilakukan dengan mengunakan uji statistik parametrik yaitu
independent sample t-test. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
95%. Kriteria yang digunakan dalam mengambil keputusan adalah jika
harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Jika nilai
Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima (Priyatno,
2012: 24). Cohen (2007: 283) menjelaskan bahwa uji ini diperoleh
mengurangi selisih nilai posttest – pretest kelompok eksperimen dengan
selisih nilai posttest – pretest pada kelompok kontrol dengan
menggunakan rumus : (O2 - O1) – (O4 - O3). Berdasarkan perhitungan
dengan rumus tersebut diperoleh hasil yaitu 21,67. Berikut adalah hasil
uji selisih nilai pretest dan posttest:
Tabel 4.5 Hasil Uji Selisih Nilai Pretest dan Posttest
Selisih skor Pretest ke Posttest Sig. (2-tailed) Keputusan
Kelompok kontrol dan eksperimen 0,000 Ada perbedaan
Rerata selisih nilai kelompok eksperimen (M= 39,09, SE = 2,72)
lebih tinggi daripada rerata selisih nilai pada kelompok kontrol (M =
17,42, SE = 3,22). Perbedaan tersebut signifikan dengan t = - 5,126 dan
p = 0,000. Harga Sig.( 2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi
diterima , artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih nilai
pretest-posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Untuk lebih memperjelas perbedaan selisih nilai antara kedua kelompok
dapat lihat pada gambar 4.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4.1 Grafik perbandingan rerata selisih nilai pretest-posttest
Grafik di atas menunjukkan perbedaan rerata selisih nilai antara
kelompok kontrol dengan mean 17,42 dan kelompok eksperimen
dengan mean 39,09. Kelompok kontrol memiliki nilai pretest dan
posstest yang lebih rendah daripada kelompok eksperimen.
c. Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)
Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa.
Independent sample t-test digunakan untuk mengambil t dalam
melakukan uji pengaruh perlakuan. Pengaruh perlakuan didapat dengan
menghitung koefisien determinasi (R2) dengan mengkuadratkan harga r
( harga koefisien korelasi pearson yang didapat) selanjutnya dikalikan
dengan 100%. (Field, 2009: 179). Berikut hasil perhitungan effect size
terhadap hasil belajar siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.6 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)
Variabel T t2
df r (effect size) R2
% Kategori
Efek
Hasil
Belajar
-5.126 26,27 78 0,5 0,25 25% Besar
Berdasarkan pada uji besar pengaruh perlakuan (effect size)
menunjukkan harga r = 0,5 (efek besar) atau sebesar 25% pengaruh
yang diakibatkan oleh variabel dependen yaitu hasil belajar siswa. Hal
ini berarti bahwa model PBL memberikan pengaruh sebesar 25%
terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 75% lainnya merupakan
pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain di luar variabel yang
diteliti. Variabel lain di luar penelitian yang memengaruhi individu
yaitu keluarga, lingkungan, sosial ekonomi, asupan kecukupan gizi dan
lain-lain (Kasmadi, 2013: 151).
4. Analisis Lebih Lanjut
a. Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Perhitungan persentase peningkatan nilai pretest ke posttest
dilakukan dengan menggunaan uji paired sample t-test karena data
yang dianalisis terdistribusi normal dengan tingkat kepecayaan 95%.
Priyatno (2012:31) menjelaskan bahwa Hnull ditolak jika harga Sig. (2-
tailed) < 0,05. Berikut merupakan tabel hasil perhitungan nilai pretest
ke posttest peningkatan hasil belajar menggunakan rumus yang telah
dijelaskan pada bab III pada halaman 47.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke
Posttest
No. Kelompok Mean Persentase Sig.(2-
tailed)
Keputusan
Pretest Posttes
1. Kontrol 32,9 50,3 52% 0,000 Signifikan
2. Eksperimen 32,3 71,4 121% 0,000 Signifikan
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat ada peningkatan nilai antara pretest
ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Nilai
mean pretest pada kelompok kontrol sebesar 32,9 dan nilai mean
posttest sebesar 50,3. Persentase peningkatan nilai pretest ke posttest
kelompok kontrol sebesar 52%. Nilai mean pretest pada kelompok
eksperimen sebesar 32,3 dan nilai posttest sebesar 71,4. Persentase
peningkatan pretest ke posttest kelompok eksperimen yaitu 121%.
Persentase peningkatan pada kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kelompok kontrol.
b. Uji Besar Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Uji besar peningkatan nilai pretest ke posttest dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui besar efek peningkatan nilai pretest ke
posttest. Uji ini dilakukan dengan menggunkan paired sample t-test
karena data yang dianalisis terdistribsi normal. Berikut hasil uji besar
efek peningkatan nilai pretest ke posttest.
Tabel. 4. Hasil Uji Besar Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
No. Kelompok T t2
Df r R2 % Efek
1. Kontrol 5,386 29,01 32 0,67 0,46 46% Besar
2. Eksperimen 14,331 205.38 46 0,90 0,81 81% Besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Rerata selisih nilai kelompok eksperimen (M= 39,09, SE = 2,72)
sedangkan selish nilai pada kelompok kontrol ( M = 17,42, SE = 3,22).
Besar efek peningkatan nilai peningkatan nilai pretest ke posttest pada
kelompok eksperimen yang menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) lebih besar daripada kelompok kontrol yang
menggunakan metode ceramah. Besar peningkatan nilai pretest ke
posttes pada kelompok eksperimen adalah 0,90 atau sebesar 81%,
sedangkan besar efek peningkatan nilai pretest ke posttest pada
kelompok kontrol adalah 0,67 atau sebesar 46%.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata
pelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menerapkan metode quasi
eksperimen tipe non equivalent control group design yang dilakukan pada dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok
kontrol peneliti menerapkan metode ceramah, sedangkan pada kelompok
eksperimen diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Setelah dilakukan treatment peneliti melakukan beberapa uji untuk mengtahui
hasil dari treatment yang telah dilakukan.
Pada uji normalitas distribusi data hasil analisis menunjukkan bahwa
aspek pretest kelompok kontrol memiliki harga Sig.(2-tailed) 0,299 (p = >
0,05) dan aspek posttest kelompok kontrol memiliki harga Sig. (2-tailed) 0,206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
(p = > 0,05) Selisih pretest dan posstest kolompok kontrol memiliki harga Sig.
(2-tailed) 0,443 (p = > 0,05). Aspek pretest kelompok eksperimen memiliki
harga Sig. (2-tailed) 0,187 (p = > 0,05) dan aspek posttest kelompok
eksperimen memiliki harga Sig. (2-tailed) 0,139 (p = > 0,05) Selisih pretest
dan posttest kolompok eksperimen memiliki harga Sig. (2-tailed) 0,798 (p = >
0,05). Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa semua
aspek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memilki harga Sig. (2-
tailed) > 0, 05 yang artinya Hnull diterima dan Hi ditolak. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan bahwa semua aspek pretest dan posttest pada
kelompok control dan kelompok eksperimen terdistribusi normal.
Pada uji homogenitas data dengan uji Levene’s Test, menunjukkan
harga F = 3, 573 dan besar nilai signifikansi sebesar 0,063 ( p > 0,05). Dengan
demikian data tersebut memiliki varians yang sama sehingga dapat dinyatakan
bahwa kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki varians yang
sama atau homogen.
Pada uji perbedaan kemampuan awal harga Sig.(2-tailed) yang
diperoleh sebesar 0,643 atau dapat dikatakan p > 0,05 yang artinya Hnull
diterima dan Hi ditolak. Dengan demikian tidak ada perbedaan yang signifikan
antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga
dapat dinyatakan bahwa siswa pada kelompok kontrol memiliki kemampuan
awal yang sama dengan siswa pada kelompok eksperimen.
Setelah dilakukan treatment, dilakukan uji korelasi pada data nilai
pretest dan posttest. Hasil uji korelasi diketahui bahwa harga Sig. (2-tailed)
pada kelompok kontrol > 0,05 yang berarti bahwa Hnull diterima dan Hi ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sedangkan pada kelonpok eksperimen diketahui bahwa harga Sig. (2-tailed)
pada kelompok eksperimen < 0,05 yang berarti bahwa Hnull ditolak dan Hi
diterima. Artinya ada korelasi yang signifikan antara nilai pretest dan posttest
kelompok eksperimen.
Data selisih hasil nilai posttest dan pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dihitung dengan menggunakan rumus (O2 - O1) – (O4 - O3)
yaitu dengan mengurangi selisih nilai posttest – pretest kelompok eksperimen
dengan selisih nilai posttest – pretest kelompok kontrol. Pada kelompok
eksperimen yang menggunakan model pembelajarn PBL rata-rata selisih nilai
posttest – pretest (O2 - O1) sebesar 39,09. Sedangkan pada sebaran data pada
kelompok dengan menggunakan ceramah selisih nilai posttest – pretest (O4-
O3) lebih kecil daripada kelompok ekperimen yaitu sebesar 17,42. Berdasarkan
perbedaan rata-rata nilai pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dapat dihitung selisihnya dengan menggunakan rumus (O2 - O1) – (O4 - O3).
Adapun hasilnya adalah 21,67, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan pada rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen. Selanjutnya, pada
data hasil analisis uji selisih nilai pretest dan posttest menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada
pembelajaran matematika mengalami perbedaan yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dibuktikan melalui uji selisih nilai pretest dan posttest
yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 ( p < 0,05), maka Hnull
ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara rerata selisih nilai pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pada uji besar pengaruh perlakuan menunjukkan harga r = 0,5 (efek
besar) atau sebesar 25%. Hal ini berarti bahwa model PBL memberikan
pengaruh sebesar 25% terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 75% lainnya
merupakan pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain di luar variabel yang
diteliti. Variabel lain tersebut berasal dari diri siswa seperti keluarga,
lingkungan, sosial ekonomi, asupan kecukupan gizi dan lain-lain (Kasmadi,
2013: 151).
Pada perhitungan persentase peningkatan nilai pretest ke posttest
diperoleh mean pretest pada kelompok kontrol sebesar 32,9 dan nilai mean
posttest sebesar 50,3. Persentase peningkatan sebesar pretest ke posttest
kelompok kontrol 51%. Nilai mean pretest pada kelompok eksperimen sebesar
32,3 dan nilai posttest sebesar 71,4. Persentase peningkatan nilai pretest ke
posttest kelompok eksperimen yaitu 121%. Persentase peningkatan pada
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Pada uji besar peningkatan nilai pretest ke posttest diperoleh besar
peningkatan nilai pretest ke posttes pada kelompok eksperimen adalah 0,90
atau sebesar 81% dengan kategori efek besar sedangkan besar efek peningkatan
nilai pretest ke posttest pada kelompok kontrol adalah 0,68 atau sebesar 46%
dengan kategori efek besar. Peningkatan nilai pretest ke posttest pada
kelompok kontrol memiliki efek besar dikarenakan adanya variabel di luar
penelitian yang berasal dari diri siswa seperti keluarga, lingkungan, sosial
ekonomi, asupan kecukupan gizi dan lain-lain (Kasmadi, 2013: 151). Pada
penelitian ini variabel di luar penelitian tersebut berupa pengkondisian posisi
tempat duduk yang masih menggunakan model berkelompok dikarenakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pembelajaran setelah peneliti melakukan penelitian akan dilaksanakan
pembelajaran dengan berkelompok, sehingga peneliti tidak dapat
mengkondisikan posisi tempat duduk sesuai dengan metode ceramah. Selain
itu, adanya tambahan pelajaran di luar sekolah yang materi pelajarannya tidak
diketahui oleh peneliti. Meskipun demikian, besar efek peningkatan nilai
pretest ke posttest pada kelompok eksperimen yang menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih besar daripada kelompok
kontrol yang menggunakan metode ceramah.
Hasil analisis menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata
pelajaran Matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) serta
sejalan dengan pendapat Winkel (dalam Susanto, 2013:102) yang mengatakan
proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan dalam bidang
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Adanya perubahan itu
nampak dalam hasil belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan
atau tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. Pada penelitian ini, setelah
peneliti melakukan treatment pada kelompok eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) kemudian
diperoleh data dan dianalisis, diketahui bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa
dengan efek besar dengan nilai r sebesar 0,5 atau sebesar 25%. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, model pembelajaran Problem Based Learning dapat
diujicobakan ke sekolah-sekolah lain untuk melihat seberapa besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa sehingga efektif digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses
pembelajaran pada mata pelajaran lain dan materi yang lain pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
Kesimpulan berisi hasil penelitian dan menjawab hipotesis penelitian.
Keterbatasan penelitian berisi beberapa keterbatasan yang peneliti yang dialamai
peneliti seama penelitian. Saran berisi masukan dari peneliti untuk penelitian
selanjutnya.
A. Kesimpulan
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Hasil analisis data penelitian yang
telah dilakukan menjawab hipotesis penelitian. Hasil uji korelasi pada
kelonpok eksperimen menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000
atau p < 0,05. Korelasi tersebut signifikan dengan t = - 5,126 dan p = 0,000.
Besarnya pengaruh sebesar r = 0,5 atau sebesar 25% yang termasuk dalam
kategori efek besar.
B. Keterbatasan penelitian
1. Peneliti kurang mengontrol pengkondisian posisi tempat duduk pada
kelompok kontrol sesuai dengan posisi tempat duduk model tradisioanal,
sehingga siswa masih mengejakan soal posttest dalam posisi tempat
duduk berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
C. Saran
1. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengontrol pengkondisian posisi tempat
duduk pada kelompok kontrol agar sesuai dengan posisi tempat duduk
model tradisioanal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Best, John W, Dan James V. Khan. (2006). Research In Education. Boston:
Pearson
Cahyaningsih, Ujiati Dan Anik Ghufron. (2016). Pengaruh Penggunaan Model
Problem-Based Learning Terhadap Karakter Kreatif Dan Berpikir Kritis
Dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Cohen, Louis, Manion, L & Marrison, K. (2007). Research Methods In Education.
New York: Routledge.
Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pt Remaja
Rosdakara.
Dimyati Dan Mudjiono. (2014). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hasbullah. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pt Raja Grafindo.
Hendrawati, Endah. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar Melalui Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Sdn I Sribit
Delanggu Pada Pelajaran Ips. Surabaya: Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kountour, Ronny. (2003). Metode Penelitian Untuk Penelitian Skripsi Dan
Thesis. Jakarta: Penerbit Ppm.
Field, A. (2009). Discovering Statistic Using Spss, Third Edition. London: Sage.
Frenkel, J. R., Wallen, N.E., & Hyu, H. H. (2012). How To Design And Evaluate
Research In Education (8th
). New York: Mcgraw Hill.
Majid, A. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Masidjo,I. (2010). Penilaian Pencapaian Siswa Di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Mohammmad, Ali Dan Muhammad Asrori. (2014). Metodologi Dan Aplikasi
Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Pratiwi, Ni Wyn.Wida Gian Dkk. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Materi Pecahan Mata
Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas Iv Di Sd Saraswati Tabanan. Bali
: Universitas Tabanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrrik Dan Non
Parametrik Dengan Spss & Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi Dan
Tesis. Yogyakarta: Gava Media.
Runtukku, Tombokan Dan Kandou Selpius. (2013). Pembelajaran Matematika
Dasar Bagi Anak Kesulitan Belajar. Manado: Ar-Ruzz Media.
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.
-----------. (2011). Model Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
-----------. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sst, Kasmadi Dan Nia Siti Sunariah. (2013). Panduan Modern Penelitian
Kuantitatif. Sukabumi: Alfabeta.
Sudaryono, dkk. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sudijono. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Jakarta.
Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
--------------------. (2005). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumanto. (2014). Teori Dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: Caps
(Center Of Academic Publishing Service).
Suparmin, dkk. (2016). Buku Guru Matematika 4 Untuk Sd/Mi Kelas Iv.
Surakarta: Cv Mediatama.
-------------------. (2016). Buku Siswa Matematika 4 Untuk Sd/Mi Kelas Iv.
Surakarta: Cv Mediatama.
Suparno, Paul. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah. Jakarta :
Kharisma Putra Utama.
Trihendradi, Cornelius. (2008). Step By Step Spss 16 Analisis Data Statistik.
Yogyakarta: Cv Andi Offesit.
Widoyoko, Eko Putro. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Wulandari, Evi Tri. (2015). Pengaruh Problem Based Learning Terhadap
Kemandirian Belajar Ipa Siswa Kelas IV Sd Se-Gugus Iii Temon.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 1.2 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Materi Pelajaran
Kelipatan Persekutuan Terkecil
Apakah di sekolahmu ada perpustakaan? Jika ada, pernahkah kamu
mengunjungi perpustakaan? Perhatikan Gambar 6.1 berikut dengan cermat!
Tama dan beberapa orang temannya rajin mengunjungi perpustakaan
perpustakaan di sekitar rumahnya. Tama terbiasa mengunjungi perpustakaan
setiap 3 hari sekali. Pada suatu hari, tama bertemu lina di perpustakaan dekat
rumahnya. Ternyata lina mengunjungi perpustakaan setiap 5 hari sekali. Jika hari
ini mereka bertemu di perpustakaan, kapan lagi mereka akan bertemu kembali
bersama-sama?
Coba kamu perhatika permasalahan penentuan waktu Tama dan temannya
bertemu di perpustakaan. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan suatu
cara tertentu. Dalam matematika, caranya adalah dengan menentukan kelipatan
persekutuan terkecil atau biasa disebut KPK.
A. Kelipatan Persekutuan Dua Bilangan
Langkah kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1. Amatilah beberapa kelipatan bilangan berikut dengan bimbingan guru
Kelipatan 4 adalah…., …, …, …, …, …, …, …, …, …, …, …,
Kelipatan 5 adalah …., …, …, …, …, …, …, …, …, …, …, …,
2. Coba temukan kelipatan yang sama dari bilangan 4 dan 5.
3. Ceritakan hasil pengamatanmu di depan kelas.
Berdasarkan hasil kegiatan di atas, kamu dapat mengetahui cara menentuka
keliatan persekutuan dua bilangan. Untuk lebih jelasnya, perhatika contoh
berikut.
Contoh soal 6.3
Tentukan kelipatan persekutuan bilangan-bilangan berikut.
a. 6 dan 15 b. 2, 3, dan 5
Penyelesaian
a. Terlebih dahulu dituliskan kelipatan dari 6 dan 15 sebagai berikut.
Kelipatan 6 adalah, 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66,…
Kelipatam 15 adalah, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, …
Kelipatan persekutuan dari 6 dan 15 adalah 30, 60
b. Terlebih dahulu dituliskan kelipatan dari 2, 3 dan 5 sebagai berikut,
Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32,
34, 36, 38, 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, 56, 58, 60, …
Kelipatan 3 adalah, 3, 4, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45,
48, 51, 54, 57, 60,…
Kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, …
Kelipatan persekutuan dari 2, 3 dan 5 adalah 30, 60, …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Apakah yang dimaksud KPK dari dua bilangan? Bagaimanakah cara
menentukannya? Mari kita bahas dan pelajari bersama. Mari kita cari
kelipatan persekutuan dari bilangan 4 dan 6.
Kelipatan 4 adalah 4, 8, 12 , 16, 20, 24 , 28, 32, 36 , 40, 48 …
Kelipatan 6 adalah 6, 12 , 18, 24 , 30, 36 , 42, 48 , 54, 60, …
Kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah 12, 24, 36, 48, …
Coba kamu perhatikan. Berapakah kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 yang
paling kecil? Bilangan itulah yang disebut KPK dari 4 dan 6. Jadi, diperoleh
KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
Dalam menentukan KPK ada beberapa metode yang dapat digunakan.
Dengan menggunakan pohon faktor dan menggunakan table. Metode table
sama dengan metode tusuk sate. Untuk memudahkan dalam menggunakan
metode tusuk sate, perhatikan contoh berikut dengan cermat.
Carilah KPK dari 21 dan 35 dengan menggunakan metode tusuk sate!
Penyelesaian
KPK dari 21 dan 35 dengan menggunakan metode tusuk sate adalah sebagai
berikut.
21 35
7 35
7 7
1 1
3
5
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
KPK = 3 x 5 x7 = 105
Jadi KPK dari 21 dan 35 adalah 105
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah
kelipatan persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya
paling kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Petunjuk Kegiatan:
1. Isilah terlebih dahulu identitas kelompokmu
2. Pastikan kelompokmu mendapat jagung dari guru
3. Selesaikanlah permasalahan yang telah diberi gurumu menggunakan
media jagung
4. Tulislah kelipatan, kelipatan persekutuan, dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK)
A. Kelipatan
a. Kelipatan 2 =
b. Kelipatan 3 =
B. Kelipatan Persekutuan =
C. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) =
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3.1 Soal Pretest
Soal Pretest
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Kelipatan persekutuan dari 5 dan 10 adalah
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Kelipatan persekutuan dari 8 dan 12 adalah…
Jawab:
………………………………………………………………………………
Nama :
Kelas :
No.absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. KPK dari 6 dan 15 adalah….
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. KPK dari 36 dan 40 adalah . . . .
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. KPK dari 30 dan 60 adalah . . . .
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Ibu Abid berbelanja setiap 7 hari sekali, sedangkan Ibu Ema berbelanja
setiap 14 hari sekali. Hari ini Ibu Abid dan Ibu Ema bertemu di pasar.
Berapa hari lagi Ibu Abid dan Ibu Ema dapat bertemu di pasar lagi ?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7. Putri menabung di bank setiap 30 hari sekali, sedangkan Nabila menabung
di bank setiap 45 hari sekali. Hari ini mereka bersama-sama menabung di
bank. Berapa hari lagi mereka akan menabung bersama-sama di bank?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
8. Dimas ikut kursus komputer 9 hari sekali. Lala juga ikut kursus di tempat
yang sama 12 hari sekali. Setiap berapa hari mereka dapat bertemu di
tempat kursus?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 3.2 Soal Posttest
Soal Posttes
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Kelipatan bilangan 17 adalah…..
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Kelipatan persekutuan dari 6 dan 9 adalah …
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Nama :
Kelas :
No.absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. KPK dari 10 dan 12 adalah . . . .
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. KPK dari 24 dan 36 adalah…..
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. KPK dari 25 dan 35 adalah . . . .
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Ibu Rina berbelanja setiap 8 hari sekali, sedangkan ibu Sinta berbelanja
setiap 5 hari sekali. Hari ini Ibu Rina dan ibu Sinta bertemu di pasar.
Berapa hari lagi Ibu Rina dan Ibu Sinta dapat bertemu di pasar lagi ?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7. Bella menabung di bank setiap 21 hari sekali, sedangkan Dea menabung di
bank setiap 35 hari sekali. Hari ini mereka bersama-sama menabung di
bank. Berapa hari lagi mereka akan menabung bersama-sama di bank?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
8. Bagas ikut kursus berenang setiap 24 hari sekali. Reyhan juga ikut kursus
di tempat yang sama 16 hari sekali. Setiap berapa hari mereka dapat
bertemu di tempat kursus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 3.3 Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Soal Pretest:
1. Cara 1:
Kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 45, 108, 120..
Kelipatan 10 adalah 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120..
Kelipatan persekutuan dari 5 dan 10 adalah 10, 20, 30, 40
2. Cara 1:
Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56
Kelipatan 12 adalah 12, 24 36, 48, 60….
Kelipatan persekutuan dari 8 dan 12 24, 48,..
3. Cara 1 :
Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48
Kelipatan 15 adalah 15, 30, 45, 60, 75
Kelipatan persekutuan dari dan adalah 175
Jadi, KPK dari 25 dan 35 adalah 175
Cara 2 :
KPK = 2 x 3 x 5
= 30
4. Cara 1 :
Kelipatan 36 adalah 36, 72, 108, 144, 180..
6 15
3 15
1 5
1 1
2
3
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kelipatan 48 adalah 48, 96, 144, 192..
KPK dari 36 dan 48 adalah 144
Cara 2 :
KPK = 24 x 3
2
= 8 x = 144
5. Kelipatan 30 adalah 30, 60, 90, 120, 105, 126,….
Kelipatan 60 adalah 60, 120, 180, 240, 300,….
KPK dari 30 dan 60 adalah 60
Cara 2:
KPK = 3 x 5 x7
= 106
Jadi, Ibu Rina dan Ibu Sinta dapat
bertemu di pasar 40 hari lagi.
6. Cara 1
Kelipatan 7 adalah 7, 14, 21, 28, 35
Kelipatan 14 adalah 14, 28, 42, 60,
KPK dari 7 dan 14 adalah 14
Cara 2:
KPK = 2 x 7
= 14 , Jadi, mereka dapat
bertemu di pasar setiap 48 hari.
36 48
18 24
9 12
9 6
9 3
3 1
1 1
30 60
15 30
15 15
5 5
1 1
7 14
7 7
1 1
2
2
3
5
2
2
2
2
3
3
2
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
7. Cara 1
Kelipatan 30 adalah 30, 60, 90, 120
Kelipatan 45 adalah 45, 90, 135, ,
KPK dari 30 dan 45 adalah 90
Cara 2:
KPK = 2 x 32 x 5
= 90
Jadi, mereka dapat bertemu di
tempat bank setiap 48 hari.
8. Cara 1
Kelipatan 9 adalah 9, 18, 27, 36, 45, 54…
Kelipatan 12 adalah 12, 24 36, 48, 60….
KPK dari 9 dan 12 adalah 36
Cara 2:
KPK = 22 x 3
2
= 4 x 9
= 36
Jadi, mereka dapat bertemu di
tempat kursus setiap 36 hari.
Kunci Jawaban Posttest:
1. Kelipatan 17 adalah 17, 34, 51, 68, 85, 102,….
2. Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 48, 54,….
Kelipatan 9 adalah 9, 18, 27, 36, 45, 54
Jadi, kelipatan persekutuan dari 6 dan 9 adalah 18, 36 dan 54
30 45
15 45
5 15
5 5
1 1
9 12
9 6
9 3
3 1
1 1
2
3
3
5
2
2
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. Cara 1:
Kelipatan 10 adalah 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120
Kelipatan 12 adalah 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, 120
Kelipatan persekutuan dari 10 dan 12 adalah 60, 120
Jadi, KPK dari 10 dan 12 adalah 60
Cara 2:
KPK = 22 x 3 x 5
= 8 x 3 x 5
= 60
4. Cara 1:
Kelipatan 24 adalah 24, 48, 72, 96, 132, 156, 180….
Kelipatan 36 adalah 36, 72, 108, 144, 180,….
Kelipatan persekutuan dari 24 dan 36 adalah 72, 180,….
Jadi, KPK dari 24 dan 36 adalah 72
Cara 2:
KPK = 23 x 3
2
= 8 x 9
= 72
5. Cara 1 :
Kelipatan 25 adalah 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, 200, 225, 250, 275
10 12
5 6
5 3
5 1
1 1
24 36
12 18
6 9
3 9
1 3
1 1
2
2
3
5
2
2
2
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kelipatan 35 adalah 35, 70, 105, 140, 175, 210, 240,
Kelipatan persekutuan dari 25 dan 35 adalah 175
Jadi, KPK dari 25 dan 35 adalah 175
Cara 2 :
KPK = 5 x 5 x 7
= 175
6. Cara 1 :
Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, 48, 46
Kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40
KPK dari 8 dan 5 adalah 40
Cara 2 :
KPK = 23 x 5
= 8 x 5
= 40
7. Kelipatan 21 adalah 21, 42, 63, 84, 105, 126,….
Kelipatan 35 adalah 35, 75, 105, 140, 175,….
KPK dari 21 dan 35 adalah 105
Cara 2:
KPK = 3 x 5 x7
= 106
Jadi, Ibu Rina dan Ibu Sinta dapat
bertemu di pasar 40 hari lagi.
25 35
5 7
1 7
1 1
8 5
4 5
2 5
1 5
1 1
21 35
7 35
7 7
1 1
3
5
7
2
2
2
5
5
5
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
8. Cara 1
Kelipatan 24 adalah 24, 48, 72, 96, 120
Kelipatan 16 adalah 16, 32, 48, 64,80,
KPK dari 24 dan 16 adalah
Cara 2:
KPK = 24 x 3
= 16 x 3
= 48
Jadi, mereka dapat bertemu di tempat
kursus setiap 48 hari.
24 16
12 8
6 4
3 2
3 1
1 1
2
2
2
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 3.4 Rubrik Penilaian
No. Soal Indikator Skor Keterangan
1 Menentukan kelipatan persekutuan
dari dua bilangan.
4 Jika menentukan minimal 5 kelipatan bilangan
3 Jika menentukan 3-4 kelipatan bilangan
2 Jika menentukan 1-2 kelipatan bilangan
1
Jika menentukan 1 kelipatan bilangan
Jika tidak mengerjakan atau menjawab salah.
2 Menentukan kelipatan persekutuan
dari dua bilangan
4 Jika menentukan kelipatan bilangan
Jika menentukan 3 kelipatan persekutuan
bilangan
3 Jika menentukan kelipatan bilangan
Jika menentukan 2 kelipatan persekutuan
bilangan
2 Jika menentukan kelipatan bilangan
Jika menentukan 1 kelipatan persekutuan
bilangan
1 Jika menentukan kelipatan bilangan saja
Jika tidak mengerjakan atau menjawab salah.
3,4,5 Menentukan kelipatan persekutuan
terkecil (KPK) dari dua bilangan.
4 Jika menentukan kelipatan bilangan
Jika menentukan 3 kelipatan persekutuan
bilangan
Jika menentukan KPK dengan tepat
3 Jika menentukan kelipatan bilangan
Jika menentukan 2 kelipatan persekutuan
bilangan
Jika menentukan KPK dengan tepat
2 Jika menentukan kelipatan bilangan
Jika menentukan 1 kelipatan persekutuan
bilangan
Jika menentukan KPK dengan tepat
1 Jika menentukan kelipatan bilangan saja
Jika tidak mengerjakan
Jika jawaban salah.
6,7,8 Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK)
4 Jika menentukan minimal 5 kelipatan bilangan
atau menggunakan cara tusuk sate
Jika menentukan KPK dengan tepat
Jika menulis kalimat pemecahan masalah
dengan tepat.
3 Jika menentukan minimal 3-4 kelipatan
bilangan atau menggunakan cara tusuk sate
Jika menentukan KPK dengan tepat
Jika menulis kalimat pemecahan masalah
dengan tepat.
2 Jika menentukan minimal 2 kelipatan bilangan
atau menggunakan cara tusuk sate
Jika menentukan KPK dengan tepat
Jika tidak menulis kalimat pemecahan
1
Jika menentukan minimal 1 kelipatan bilangan
atau menggunakan cara tusuk sate
Jika tidak menentukan KPK dengan tidak tepat
Jika tidak menulis kalimat pemecahan masalah
Jika tidak mengerjakan atau menjawab salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3.5 Hasil Rekap Nilai Pretest Expert Judgement
Variabel Indikator Validator Komentar (Saran
Perbaikan) Guru 1 Guru 2 Dosen Rerata
Hasil
Belajar
Siswa
Menentukan kelipatan
dua bilangan 4 4 4 4
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menentukan kelipatan
dua bilangan 4 4 4 4
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan dari dua
bilangan
4 4 4 4
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan dari dua
bilangan
4 4 4 4
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan terkecil
(KPK) dari dua
bilangan
3 4 4 3,7
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan terkecil
(KPK) dari dua
bilangan
4 4 3 3,7
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan terkecil
(KPK) dari dua
bilangan
3 4 4 3,7
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4 4 3 3,7
Kalimat lebih
sederhana dan
penulisan perhatikan
EYD.
Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4 4 4 4
Soal sudah baik
namun kalimat lebih
disederhanakan
Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4 4 4 4
Soal sudah baik
namun kalimat lebih
disederhanakan
Total skor 39 40 38
Rata-rata
3,9 4 3,8
Validator 1
Soal sudah baik, dapat
digunkan dan dilanjutkan untuk
diterapkan.
Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Soal sudah baik, dapat
digunkan dan dilanjutkan untuk
diterapkan namun perhatikan
pengunaan EYD.
Validator 3
Soal sudah sesuai dengan
kriteria PBL dan dapat
digunakan dengan perbaikan
kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3.6 Hasil Rekap Nilai Posttest Expert Judgement
Variabel Indikator Validator Komentar (Saran
Perbaikan) Guru 1 Guru 2 Dosen Rerata
Hasil
Belajar
Siswa
Menentukan kelipatan
dua bilangan 4 4 4 4
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Menentukan kelipatan
dua bilangan 4 4 4 4
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan dari dua
bilangan
4 4 4 4
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan dari dua
bilangan
4 4 4 4
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan terkecil
(KPK) dari dua bilangan
4 4 4 4
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan terkecil
(KPK) dari dua bilangan
3 4 3 3,3
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Menentukan kelipatan
persekutuan terkecil
(KPK) dari dua bilangan
4 4 4 4
Soal sudah baik dan mudah
dipahami, lanjutkan.
Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4 4 3 3,7
Kalimat lebih sederhana dan
perhatikan pilihan kata yang
sesuai.
Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4 4 4 4
Soal sudah baik namun
kalimat lebih
disederhanakan
Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4 4 4 4
Soal sudah baik namun
kalimat lebih
disederhanakan
Total skor 39 40 38 Validator 1
Soal sudah baik, dapat digunkan dan
dilanjutkan untuk diterapkan.
Validator 2
Soal sudah baik, dapat digunakan dan
dilanjutkan untuk diterapkan namun
perhatikan pengunaan EYD.
Validator 3
Soal sudah sesuai dengan kriteria PBL
dan dapat digunakan dengan perbaikan
kecil.
Rata-rata
3,9 4 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Berdasarkan hasil validitas pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
total nilai 39 menunjukkan bahwa instrument penelitian tersebut layak digunakan.
Hal tersebut didasarkan pada rentang skor sebelumnya telah dibuat sebagai
berikut.
Tabel. 3.5 Rentang Skor Expert Judgement
Kategori Rentang Nilai
Layak 32,5 – 40
Layak tidak perlu perbaikan 25 - 32,5
Layak dengan perbaikan 17,5 – 25
Tidak Layak 10 - 17,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3.7 Hasil Rekap Nilai RPP Eksperimen oleh Expert Judgement
No. Aspek yang Dinilai
Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen Guru
SD I
Guru
SD II Total
I. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar 4 4 4 12
2. Ketepatan penjabaran Kompetensi
Dasar ke dalam indicator 4 4 4 12
3. Keseseauain kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar dengan tujuan
pembelajaran
4 4 4 12
4. Kesesuaian Indikator dengan tujuan
pembelajaran 3 4 3 10
5. Kesesuaian Indikator dengan tingkat
perkembangan siswa 4 4 4 12
II. Isi yang dissajikan
1. Sistematika penyususnan RPP 4 4 4 12
2. Kesesuaian urutan kegiata
pembelajaran model PBL 4 4 4 12
3. Kesuaian uraian kegiatan siswa dan
guru untuk setiap tahap pembelajaran
dengan aktivitas pembelajaran PBL
4 4 4 12
4. Kejelasan scenario pembelajaran
(tahap-tahap kegiatan) pembelajaran;
awal, inti, penutup
4 4 4 12
5. Kelengkapan instrument evaluasi (soal,
kunci, pedoman penskoran) 4 4 4 12
III. Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 3 4 4 11
2. Bahasa yang digunakan komunikatif 3 4 4 11
3. Kesederhanaan struktur kalimat 4 4 4 12
IV. Waktu
1. Kesuaian alokasi yang digunakan 4 4 3 11
2. Rincian waktu untuk setiap tahap
pembelajaran. 3 4 4 11
Total Skor 174
Rata-rata 11,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai RPP Ceramah oleh Expert Judgement
No. Aspek yang Dinilai
Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen Guru
SD I
Guru
SD II Total
I. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar 4 4 4 12
2. Ketepatan penjabaran Kompetensi
Dasar ke dalam indicator 4 4 4 12
3. Keseseauain kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar dengan tujuan
pembelajaran
4 4 4 12
4. Kesesuaian Indikator dengan tujuan
pembelajaran 3 4 4 11
5. Kesesuaian Indikator dengan tingkat
perkembangan siswa 4 4 3 11
II. Isi yang dissajikan
1. Sistematika penyususnan RPP 4 4 3 11
2. Kesesuaian urutan kegiata
pembelajaran model PBL 4 4 3 11
3. Kesuaian uraian kegiatan siswa dan
guru untuk setiap tahap pembelajaran
dengan aktivitas pembelajaran PBL
4 4 3 11
4. Kejelasan scenario pembelajaran
(tahap-tahap kegiatan) pembelajaran;
awal, inti, penutup
4 4 4 12
5. Kelengkapan instrument evaluasi (soal,
kunci, pedoman penskoran) 4 4 4 12
III. Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 3 4 4 11
2. Bahasa yang digunakan komunikatif 3 4 4 11
3. Kesederhanaan struktur kalimat 4 4 4 12
IV. Waktu
1. Kesuaian alokasi yang digunakan 4 4 4 12
2. Rincian waktu untuk setiap tahap
pembelajaran. 3 4 4 11
Total Skor 172
Rata-rata 11,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3.9 Hasil Rekap Nilai Kuesioner Keterbacaan
No. Indikator
Validator Rerata
Skor 1 2 3 4 5
1. Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
4 5 5 5 5 4,8
2. Petunjuk pengerjaan jelas 5 5 5 4 4 4,6
3. Soal yang diberikan sesuai
dengan materi
5 5 5 4 4 4,6
4. Soal yang diberikan
membuat saya paham dengan
materi
4 5 5 5 4 4,6
5. Soal yang diberikan mampu
mengungkapkan kelebihan
dan kekurangan saya
terhadap materi yang
dipelajari
5 5 5 4 4 4,6
6. Batasan pertanyaan jelas 4 5 5 4 5 4,6
7. Jumlah soal sesuai dengan
alokasi waktu
5 5 3 5 4 4,6
Total 32 35 32 31 30 32,4
Rata-rata 4,5 5 4,5 4,4 4,3 4,6
Komentar Soal yang diberikan sudah baik dan mudah
dipahami, sesuai dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 3.10 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas
3.10.1 Hasil Uji Validitas Soal Pretest
Total
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 28
Soal1 Pearson Correlation .a
Sig. (2-tailed) .
N 28
Soal2 Pearson Correlation .a
Sig. (2-tailed) .
N 28
Soal3 Pearson Correlation .588**
Sig. (2-tailed) .001
N 28
Soal4 Pearson Correlation .760**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
Soal5 Pearson Correlation .890**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
Soal6 Pearson Correlation .723**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
Soal7 Pearson Correlation .795**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
Soal8 Pearson Correlation .809**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
Soal9 Pearson Correlation .847**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
Soal10 Pearson Correlation .847**
Sig. (2-tailed) .000
N 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
3.10.2 Hasil Uji Validitas Soal Posttest
Total
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 29
Soal1 Pearson Correlation .141
Sig. (2-tailed) .466
N 29
Soal2 Pearson Correlation .638**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
Soal3 Pearson Correlation .426*
Sig. (2-tailed) .021
N 29
Soal4 Pearson Correlation .364
Sig. (2-tailed) .052
N 29
Soal5 Pearson Correlation .780**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
Soal6 Pearson Correlation .868**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
Soal7 Pearson Correlation .622**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
Soal8 Pearson Correlation .751**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
Soal9 Pearson Correlation .722**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
Soal10 Pearson Correlation .724**
Sig. (2-tailed) .000
N 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 3.11 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas
3.11.1 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 28 100.0
Excludeda 0 .0
Total 28 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.909 8
3.11.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Posttest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 29 100.0
Excludeda 0 .0
Total 29 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
No PreEks PostEks SelEks PreKon PostKon SelKon
1 42,69 43,75 1,06 40,63 46,88 6,25
2 39,57 50,00 10,43 37,50 31,25 -6,25
3 34,38 90,63 56,25 34,38 25,00 -9,38
4 31,25 53,13 21,88 37,50 34,38 -3,13
5 34,38 90,63 56,25 31,25 37,50 6,25
6 40,63 93,75 53,13 37,50 46,88 9,38
7 40,63 93,75 53,13 37,50 46,88 9,38
8 37,50 75,00 37,50 28,13 37,50 9,38
9 34,38 56,25 21,88 37,50 87,50 50,00
10 34,38 46,88 12,50 31,25 62,50 31,25
11 34,38 78,13 43,75 37,50 62,50 25,00
12 34,38 78,13 43,75 25,00 59,38 34,38
13 31,25 59,38 28,13 25,00 84,38 59,38
14 42,69 96,88 54,18 56,25 34,38 -21,88
15 37,50 100,00 62,50 37,50 87,50 50,00
16 34,38 65,63 31,25 25,00 53,13 28,13
17 34,38 65,63 31,25 25,00 53,13 28,13
18 28,13 100,00 71,88 31,25 43,75 12,50
19 25,00 93,75 68,75 25,00 34,38 9,38
20 34,38 53,13 18,75 31,25 37,50 6,25
21 37,60 90,63 53,02 43,75 59,38 15,63
22 25,00 65,63 40,63 25,00 50,00 25,00
23 31,25 90,63 59,38 28,13 43,75 15,63
24 25,00 34,38 9,38 31,25 56,25 25,00
25 25,00 56,25 31,25 28,13 31,25 3,13
26 28,13 62,50 34,38 37,50 48,04 10,54
27 28,13 62,50 34,38 37,50 48,04 10,54
28 28,13 100,00 71,88 37,50 87,50 50,00
29 31,25 71,88 40,63 25,00 40,63 15,63
30 28,13 93,75 65,63 25,00 65,63 40,63
31 31,25 96,88 65,63 25,00 46,88 21,88
32 28,13 53,13 25,00 34,38 34,38 0,00
33 25,00 40,63 15,63 37,50 43,75 6,25
34 43,75 96,88 53,13
35 25,00 100,00 75,00
36 31,25 62,50 31,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
37 31,25 62,50 31,25
38 28,13 43,75 15,63
39 31,25 71,88 40,63
40 28,13 37,50 9,38
41 31,25 78,13 46,88
42 31,25 66,95 35,70
43 28,13 66,95 38,83
44 28,13 66,95 38,83
45 28,13 66,95 38,83
46 37,50 66,95 29,45
47 37,50 66,95 29,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 4.2 Hasil Uji SPSS Uji Normalitas Distribusi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PretestK
on
Posttest
Kon
SelisihK
on
PretestE
ks
Posttest
Eks
SelisihE
ks
N 33 33 33 47 47 47
Normal Parametersa Mean 10.5455 16.0909 5.5455 10.3617 22.8085 12.4468
Std.
Deviation 2.26510 5.43348 5.94817 1.69943 6.17371 6.02462
Most Extreme
Differences
Absolute .169 .186 .151 .159 .168 .094
Positive .169 .186 .151 .159 .168 .083
Negative -.164 -.101 -.094 -.084 -.161 -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .974 1.066 .865 1.088 1.155 .646
Asymp. Sig. (2-tailed) .299 .206 .443 .187 .139 .798
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 4.3 Hasil Uji SPSS Uji Homogenitas dan Kemampuan Awal
Group Statistics
Kelom
pok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai 1 33 32.9555 7.07835 1.23218
2 47 32.3172 5.18328 .75606
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variansces t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variansces
assumed
3.568 .063 .466 78 .643 .63822 1.37021 -2.08965 3.36609
Equal
variansces
not assumed
.441 55.190 .661 .63822 1.44565 -2.25870 3.53514
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4.4 Hasil Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
Correlations
PosttestKon PretestKon
PosttestKon Pearson Correlation 1 -.027
Sig. (2-tailed) .882
N 33 33
PretestKon Pearson Correlation -.027 1
Sig. (2-tailed) .882
N 33 33
Lampiran 4.5 Hasil Uji Korelasi Nilai Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen
Correlations
PostEks PreEks
PostEks Pearson Correlation 1 .535**
Sig. (2-tailed) .000
N 47 47
PreEks Pearson Correlation .535**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4.6 Hasil Uji Selisih Nilai Pretest dan Posttest
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variansces t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Difference
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variansces
assumed
.027 .871 -5.126 78 .000 -21.67738 4.22874 -30.09615 -13.25860
Equal
variansces not
assumed
-5.137 69.563 .000 -21.67738 4.21958 -30.09399 -13.26076
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan
Effect size hasil belajar siswa adalah sebagai
berikut:
r = √
r = √( 2 )
( 2 )
r = √2 2
2 2
r = √2 2
2
r = √0,25
r = 0,5
Persentase pengaruh penggunaan model
Problem Based Learning terhadap hasil belajar
siswa:
R2 = r
2
= (0,5)2
= 0,25
Persentase = R2 x 100%
= 0,25 x 100%
= 25%
Lampiran 4.8 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Persentase
= ( )
x 100%
= ( )
x 100%
=
x 100%
= 1,21 x 100%
= 121%
Persentase
= ( )
x 100%
= ( )
x 100%
=
x 100%
= 0,52 x 100%
= 52%
Lampiran 4.9 Hasil Uji SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke
Posttest
4.9.1 Hasil Uji SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest
Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PostEks 71.4481 47 19.24733 2.80751
PreEks 32.3172 47 5.18328 .75606
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PostEks & PreEks 47 .235 .112
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tail
ed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PostEks -
PreEks 3.91309E1 18.71897 2.73044 33.63476 44.62695 14.331 46 .000
4.9.2 Hasil Uji SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest
Kelompok Kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
Pair 1 PostKontrol 50.3570 33 16.96722 2.95361
PreKontrol 32.9555 33 7.07835 1.23218
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PostKontrol & PreKontrol 33 -.027 .882
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PostKontrol -
PreKontrol 1.74015E1 18.55958 3.23081 10.82057 23.98246 5.386 32 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 4.10 Perhitungan Manual Besar Peningkatan Rerata Pretest ke
Posttest
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
r = √
r = √( )
( ) 2
r = √2
2 2
r = √2
r = √0,47
r = 0,68
Persentase pengaruh penggunaan model Problem
Based Learning terhadap hasil belajar siswa:
R2 = r
2
= (0,68)2
= 0,46
Persentase = R2 x 100%
= 0,46 x 100%
= 46%
r = √
r = √( )
( )
r = √2
2
r = √2
2
r = √0,81
r = 0,9
Persentase pengaruh penggunaan
model Problem Based Learning
terhadap hasil belajar siswa:
R2 = r
2
= (0,90)2
= 0,81
Persentase = R2 x 100%
= 0,81 x 100%
= 81%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 4.11 Transkrip Wawancara Guru
Hari/Tanggal : 7 September 2017
Baris Hasil Wawancara
1. P : Bagaimana proses pembelajaran Matematika kelas IV di SD Negeri
Deresan
2. G : Proses pembelajaran Matematika kelas IV di SD Negeri Deresan masih
menemui kesulitan sehingga perlu pengulangan soal.
3. P : Bagaimana kondisi kelas ketika pembelajaran Matematika sedang
berlangsung?
4. G : Semuanya fokus, namn terkadang anak-annak bosan
5. P : Apa kendala-kendala yang Bapak/Ibu alami dalam pelaksanaan
pembelajaran Matematika?
6. G : Kendalanya anak-anak tidak langsung memahami materi
7. P : Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala tersebut?
8. G : Saya buat beberapa kelompok kemudian anak diminta melakukan
tutorial sebaya
9. P : Model pembelajaran yang seperti apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam
pembelajran Matematika?
10. G : Penugasan, ceramah, drill soal dan pengulangan soal.
11. P : Bagaimana hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika?
12 G : Masih kurang
13. P : Apakah nilai seluruh siswa kelas IV sudah mencapai KKM?
14. G : 50% anak sudah memenuhi KKM
15. P : Apakah Bapak/Ibu sebelumnya pernah menggunakan model
pembelajaran PBL?
16. G : Belum pernah
17. P : Apakah model pembelajaran PBL efektif untuk diterapkan dalam mata
pelajaran Matematika?
18. G
: Model pembelajaran PBL efektif dalam mata pelajaran Matematika.
Model tersebut boleh dicoba karena ceramah saja membuat bosan,
selain itu memancing anak untuk mengikuti pembelajaran
19. P : Apa saran Bapak/Ibu untuk pembelajaran menggunakan model
pembelajaran PBL?
20. G : Kelompok dibagi rata sesuai dengan nilai akademik siswa
`
Keterangan :
P = Peneliti
G = Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 5.1 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 5.2 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 5.3. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
Lampiran 5.3.1 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SDN
Selomulyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 5.3.1 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SDN Deresan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
CURRICULUM VITAE
Dyan Enggaringtyas merupakan anak pertama dari pasangan
Sulistyono dan Windariyah. Lahir di Magelang pada tanggal 2
Desember 1996. Pendidikan dimulai di TK Nurul Huda
kemudian pendidikan dilanjutkan di Sekolah Dasar Negeri
Magersari pada tahun 2002-2008. Peneliti melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Grabag pada tahun 2008-
2011. Peneliti kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Grabag pada tahun 20011-2014. Peneliti melanjutkan pendidikan di
Universitas Sanata Dharma pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
tahun 2014. Selama menempuh pendiidkan di Universitas Sanata Dharma banyak
kegiatan kemahasiswaan yang telah diikuti. Kegiatan-kegiatan tersebut
diantaranya sebagai berikut.
No. Nama Kegiatan Tahun Peran
1. Inisiasi Universitas Sanata Dharma 2014 Peserta
2. Inisiasi Fakultas 2014 Peserta 3. Inisiasi Prodi (Insipro PGSD) 2014 Peserta 4. Makrab Forum Keluarga Muslim Budi Utama 2014 Peserta
5. English Club Program for 4 Semester 2014 -
2016 Peserta
6. Weekend Moral 2014 Peserta 7. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I 2014 Peserta 8. Seminar Nasional “Revolusi Mental dan Pendidikan
Karakter dalam Prespektif Budaya” 2014 Peserta
9. Live In UKM PM 2014 Seksi Konsumsi
10. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) 2014 Peserta 11. Seminar “Reinveting Childhood Education” 2015 Peserta
12. Workshop dengan tema “Children Literature” 2015 Peserta
13. Kuliah Umum Pendidikan Berbasis Montessori 2015 Peserta
14. Story Telling And Writing Contest 2015 Peserta
15. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa II 2015 Peserta
16. Parade Gamelan Anak ke-8 2015 Seksi Acara
17. Malam Kreativitas Mahasiswa 2016 Sekretaris
18. Seminar Kurikulum Untuk Terstandar Cambridge 2016 Peserta
19. Seminar “ Masa Depan Toleransi Di Tangan Guru” 2016 Peserta
20. Pagelaran Seni Musik PGSD “ Soempah Demi
Romusa” 2017 Seksi Acara
21. Pameran Budaya Multikultural 2017 Sekretaris
22. Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2017 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI