pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas pt tambang batu bara bukit asam (persero) tbk...

7
PENGARUH LABA BERSIH TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN KAS PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk Oleh : Aisha Zuesty 1111082000013 087774449471 Izziyah Fikriyah 1111082000110 085714276879 Mata Kuliah : MKD 1213 (1507) Teori Ekonomi Mikro Dosen Pembimbing Tony S. Chendrawan, ST, SE, Msi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 ABSTRAK The purpose of this research is to analyze the effect of net income to cash dividend. Analysis method that used in this research is kuantitatif method with simple regression. Software SPSS versi 17 for windows is used to test in this research. To determine the sample, we use simple purposive sampling method. The subjects were PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk which is located at Tanjung Enim, Jambi. The population in this research was the Financial Statements of PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk, and the samples are taken from the income statement and statement of changes in equity which are contained in the financial statements of PT Tambang Batu bara Bukit Asam (Persero) Tbk started from the year 2006 to 2011. The conclusion of this research is net income simultaneously has positive effect and significance to the dividends is 76.4%. Meanwhile, partially, the net income variable gives positive effect with significance to dividends is 42%, and other factors that probably influence it at 23,6%. Keyword : Net Income and Cash Dividend

Upload: akuntansi-a-2011

Post on 06-Aug-2015

179 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

PENGARUH LABA BERSIH TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN KAS

PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk

Oleh :

Aisha Zuesty 1111082000013 087774449471

Izziyah Fikriyah 1111082000110 085714276879

Mata Kuliah : MKD 1213 (1507)

Teori Ekonomi Mikro

Dosen Pembimbing

Tony S. Chendrawan, ST, SE, Msi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2012

ABSTRAK

The purpose of this research is to analyze the effect of net income to cash dividend. Analysis

method that used in this research is kuantitatif method with simple regression. Software SPSS versi

17 for windows is used to test in this research. To determine the sample, we use simple purposive

sampling method. The subjects were PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk which is

located at Tanjung Enim, Jambi. The population in this research was the Financial Statements of

PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk, and the samples are taken from the income

statement and statement of changes in equity which are contained in the financial statements of PT

Tambang Batu bara Bukit Asam (Persero) Tbk started from the year 2006 to 2011. The conclusion

of this research is net income simultaneously has positive effect and significance to the dividends is

76.4%. Meanwhile, partially, the net income variable gives positive effect with significance to

dividends is 42%, and other factors that probably influence it at 23,6%.

Keyword : Net Income and Cash Dividend

Page 2: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

I. Pendahuluan

Di era globalisasi ini, banyak para investor yang

menanamkan modalnya pada suatu perusahaan, tentu

saja mereka mengharapkan keuntungan yang akan

diperoleh dari investasi yang telah dilakukannya.

Keuntungan yang dapat diterima oleh investor atau

pemegang saham dari penanaman modal melalui

pembelian saham suatu perusahaan adalah berupa

dividen.

Ada berbagai macam dividen yang dibagikan

perusahaan kepada pemegang saham atau investor,

salah satunya adalah dividen kas yaitu dividen yang

dibagikan berupa uang tunai (kas). Besar kecilnya

dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham,

tergantung dari masing-masing kebijakan perusahaan.

Karena tidak semua keuntungan dialokasikan untuk

pembayaran dividen, tetapi juga ada sebagian laba yang

dijadikan sebagai laba ditahan. Hal ini dimaksudkan

untuk memperhatikan dan menjaga kelangsungan hidup

perusahaan.

Nilai Dividen yang dibayarkan oleh perusahan

dapat berfluktuatif setiap periodenya, namun juga dapat

secara terus menerus mengalami peningkatan. Seperti

yang terjadi pada PT Tambang Batu Bara Bukit Asam.

Hal ini bisa dilihat di tabel 1.

Tabel 1 Informasi pembayaran dividen kas

PT Tambang Batu Bara Bukit Asam

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

Sumber : www.idx.co.id (diolah)

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya ada

kenaikan dalam pembayaran dividen, tingkat kenaikan

dividen yang paling maksimum terjadi di tahun 2009

yaitu sebesar 165,06%, sedangkan tingkat kenaikan

yang paling minimum terjadi di tahun 2011 yaitu sebesar

3,71%. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan dividen yang

di buat oleh pihak perusahaan.

Karena dividen merupakan bagian dari laba, maka

salah satu faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran

dividen adalah laba yang diperoleh perusahaan selama

periode tertentu.

Laba sebagai tolak ukur bagi perusahaan juga untuk

mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba hal ini dapat dilihat dalam laporan

keuangan. Dalam laporan keuangan suatu laba harus

disusun secara sistematis dimulai dari pendapatan atau

penghasilan diikuti dengan beban-beban yang telah

dikeluarkan, sehingga dapat terlihat kemajuan yang

telah dicapai oleh perusahaan dalam mendapatkan laba.

Setiap periodenya laba dapat meningkat ataupun

menurun. Seperti yang terjadi pada PT Tambang Batu

Bara Bukit Asam yang memiliki keadaan laba yang

fluktuatif, hal ini bisa di lihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Kondisi Laba PT Bukit Asam

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

Sumber : www.idx.co.id (diolah)

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa laba

akuntansi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam setiap

tahunnya mengalami fluktuasi. Laba akuntansi tertinggi

terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 3.088.067.000.000

sedangkan, laba akuntansi terendah terjadi pada tahun

2006 yaitu sebesar Rp. 485.670.000.000 Pada tahun

2010 terjadi penurunan laba sebesar

Rp.728.797.000.000 (dalam jutaan rupiah) Atau sebesar

26,72%.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari

sebuah media cetak online, adanya penurunan laba

tersebut akibat adanya penurunan harga seiring dengan

Tahun Dividen Presentase

kenaikan

2006 233.530 -

2007 242.835 3,98 %

2008 380.104 56,53%

2009 1.007.494 165,06%

2010 1.235.841 22,66%

2011 1.281.752 3,71%

Tahun Laba Presentase

2006 485.670 -

2007 760.207 56,53%

2008 1.707.771 12,64%

2009 2.727.734 59,27%

2010 1.998.937 -26,72%

2011 3.088.067 54,5 %

Page 3: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

turunnya permintaan komoditas secara global akibat

krisis utang di Eropa.

Dari data dan informasi yang dimuat pada kedua

tabel tersebut maka, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap kedua variabel tersebut. dimana,

dalam penentuan kebijakan pembagian dividen kas,

perusahaan harus memperhatikan berbagai hal,

diantaranya adalah laba bersih perusahaan. Semakin

tinggi laba perusahaan maka pembagian dividen juga

akan semakin meningkat begitupun sebaliknya. Selain

laba bersih masih terdapat faktor lainnya yang

mempengaruhi kebijakan pembagian dividen kas.

Namun, peneliti lebih tertarik untuk meneliti pengaruh

laba yang merupakan salah satu indicator penentu

kebijakan pembagian dividen taerhadap pembagian

dividen kas.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana kondisi laba bersih di perusahaan

tambang batu bara PT Bukit Asam ? 2. Bagaimana gambaran pembagian Dividen kas di

Perusahaan Tambang Batu bara PT Bukit Asam

?

3. Bagaimana pengaruh laba bersih terhadap

dividen kas di Perusahaan Tambang batu bara

PT Bukit Asam ?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui kondisi laba bersih di

perusahaan Tambang Batu Bara PT Bukit

Asam.

2. Untuk mengetahui gambaran pembagian

dividen kas di Perusahaan Tambang Batu Bara

PT Bukit Asam.

3. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih

terhadap dividen kas di Perusahaan Tambang

Batu Bara PT Bukit Asam.

II. Kajian Pustaka 2.1 Teori Hubungan Laba Terhadap Dividen

Penelitian tentang hubungan laba terhadap dividen

telah banyak dilakukan. Diantaranya adalah penelitian

oleh Indyah Erawati Setyaningsih (2003) yang

menyimpulkan bahwa variabel independen secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Itu berarti laba memiliki pengaruh

yang kuat dalam penentuan dividen.

Elizabeth (2000) dalam penelitiannya yang

menganalisis hubungan laba akuntansi dan laba tunai

dengan dividen kas, dengan menggunakan koefisien

korelasi Spearman Rank, ia menganalisa 25

perusahaan yang go publik di BEJ pada tahun 1992,

1993 dan 1994. Berdasarkan penelitiannya itu

disimpulkan bahwa ada konsistensi hubungan yang

signifikan dan positif antara laba akuntansi dengan

dividen kas.

Nahibaho (2000) menyimpulkan bahwa laba

perusahaan saat ini merupakan predictor bagi dividen

yang akan datang. Dengan demikian laba saat ini

mempengaruhi kebijakan dividen yang akan datang.

Baik laba saat ini ataupun arus kas saat ini bukan

merupakan predictor bagi dividen saat ini dan

tidak mempengaruhi kebijakan dividen saat ini.

2.2 Teori Laba

Laba merupakan elemen yang paling menjadi

perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup

kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

keseluruhan. Laba adalah kenaikan modal (aktiva

bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau

transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha,

dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang

mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali

yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi

pemilik (Baridwan, 1992: 55).

Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai

ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai

dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per

lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian

pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan

mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya,

akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang

berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba

sebelum pajak, dan laba bersih.

2.3 Teori Dividen Seorang investor yang menanamkan modalnya

pada suatu perusahaan tentu saja mengharapkan return

atau keuntungan yang akan diperoleh dari investasi

yang telah dilakukannya. Keuntungan yang dapat

Page 4: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

diterima oleh investor atau pemegang saham dari

penanaman modal melalui pembelian saham suatu

perusahaan terdiri dari dua macam yaitu dividen dan

capital gain.

Adapun Pengertian dividen menurut Zaki

Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa: “Dividen

adalah pembagian laba perusahaan kepada para

pemegang saham yang besarnya sebanding dengan

jumlah lembar saham yang dimiliki”. Sedangkan

pengertian dividen menurut Bambang Riyanto

(2001:265) menyatakan bahwa : “Dividen adalah aliran

kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham

atau equity investors”.

Pengertian capital gain menurut Agus Sartono

(2001:483) menyatakan bahwa :

“Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari

penjualan aktiva tetap atau selisih harga jual dan harga

beli surat berharga”.

Jenis-Jenis Dividen Biasanya dividen dibagikan dengan interval

waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan

pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan

biasanya. Menurut Zaki Baridwan (2004:434)

menyatakan bahwa dividen yang dibagi oleh

perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk sebagai

berikut :

1. Dividen Kas Dividen yang paling umum digunakan oleh

perusahaan adalah dalam bentuk kas. Para pemegang

saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar

dikalikan dengan jumlah lembar yang dimiliki. Yang

perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum

membuat pengumuman adanya dividen kas adalah

jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian

dividen tersebut.

2. Dividen Aktiva Selain Kas Dividen yang dibagikan tidak selalu dalam bentuk

uang tunai tetapi dapat juga berupa aktiva surat-surat

berharga atau saham perusahaan, barang-barang hasil

produksi perusahaan yang membagi dividen tersebut,

atau aktiva-aktiva lain.

3. Dividen Utang

Dividen utang timbul apabila saldo laba tidak dibagi

mencukupi untuk pembagian dividen, sedangkan saldo

kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan

perusahaan akan mengeluarkan dividen utang yaitu janji

tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang

akan datang. Dividen utang ini bisa dikenai bunga bisa

juga tidak.

4. Dividen Likuidasi Adalah dividen yang dibagikan sebagian merupakan

pembagian laba dan sebagian lagi merupakan

pengembalian modal. Perusahaan yang membagikan

dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan-

perusahaan yang akan menghentikan usahanya

misalnya dalam bentuk joint venture. Karena usaha

perusahaan akan diberhentikan maka tidak perlu

memperbesar modal.

Pembagian dividen kepada pemegang saham dapat

berakibat sebagai berikut :

1. Pembagian aktiva perusahaan dan suatu penurunan

dalam jumlah modal perusahaan seperti dalam hal

dividen kas, aktiva selain kas, dan dividen likuidasi.

2. Timbulnya suatu utang dan suatu penurunan dalam

jumlah modal perusahaan seperti dalam hal dividen

utang atau dividen kas yang sudah diumumkan tetapi

belum dibayar.

3. Tidak ada perubahan dalam aktiva, utang atau

jumlah modal perusahaan, tetapi hanya menimbulkan

perubahan komposisi masing-masing elemen dalam

modal perusahaan seperti dalam hal dividen saham.

2.4 Teori Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan

mengenai satu atau lebih populasi. Benar atau salah

suatu hipotesis tidak pernah diketahui dengan pasti,

kecuali jika seluruh populasi diperiksa. hipotesis yang

paling sering dipakai adalah “menerima” dan

“menolak”. Kalimat menolak dalam hipotesis dapat

bermakna bahwa hipotesis yang diberikan adalah

salah, sebaliknya kalimat menerima hanya semata-

mata mengimplikasikan bahwa kita tidak mempercayai

penolakan hipotesis tanpa ada bukti-bukti lebih lanjut.

Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan

akan ditolak membawa penggunaan istilah hipotesis

Page 5: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

nol yang dilambangkan dengan H0. Penolakan H0

akan mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis

alternatif yang biasa dinyatakan dengan H1. Hipotesis

nol (H0) harus menyatakan sebuah nilai atau

pernyataan pasti, sedangkan hipotesis alternatif (H1)

menyatakan sebaliknya.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah untuk menguji pengaruh laba bersih terhadap

pembagian dividen kas. Hipotesis yang dirumuskan

adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh laba bersih terhadap dividen

kas

H1 : Ada pengaruh laba bersih terhadap dividen kas

III. Metode Penelitian a. Sampel dan Prosedur Analisis penelitian ini dikonsentrasikan pada PT

Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk. Populasi

dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan

PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk.

Laporan keuangan yang diterbitkan harus memuat

informasi laporan laba rugi dan laporan perubahan

modal. Pada penelitian ini, dipilih laporan keuangan

selama 6 tahun yaitu dari tahun 2006-2011 sebagai

sampel penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan peneliti melakukan penelitian dan

pengambilan data.

b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang

akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan

dalam menerima atau menolak hipotesis ini (Hasan,

2006: 34). Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Uji F dan uji t dengan analisis regresi linear

sederhana. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan penghitungan komputasi program SPSS

Versi 17 (Statistical Product and Service Solution)

karena program ini memiliki kemampuan analisis

statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada

lingkungan grafis menggunakan menu-menu deskriptif

dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah

dipahami dalam kegiatan pengoperasiannya (Sugianto,

2007).

c. Model penelitian Hubungan struktur jalur antara variabel X Dengan

Variabel Y dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Model hubungan antar variabel

Dimana X merupakan Laba bersih PT Bukit Asam

periode 2006-2011 dan Y merupakan Dividen kas yang

dibayarkan oleh PT Bukit Asam selama periode 2006-

2011.

IV. Hasil Penelitian 4.1 Pengaruh Laba bersih terhadap Pembagian

Dividen Kas Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi sederhana. Adapun persamaan

yang diperoleh dari proses analisis adalah sebagai

berikut :

Y = -24212.128 + 0.42X Errorvar = 0,236 , R2 = 0,764

Nilai R2 atau koefisien determinasi sebesar 0,764

memperlihatkan besarnya pengaruh laba (X) secara

keseluruhan terhadap pembagian dividen kas (Y) yaitu

sebesar 0,42. Sementara itu nilai errorvar yaitu sebesar

0,236 memperlihatkan besarnya pengaruh faktor lain

diluar laba bersih secara keseluruhan terhadap

pembagian dividen kas yaitu sebesar 0,236.

Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh

laba bersih secara keseluruhan terhadap pembagian

dividen secara keseluruhan, maka dilakukan uji F.

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

Y X

Ɛ

Page 6: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

Tabel 3

Kesimpulan Pengujian Secara keseluruhan

Nilai f hitung Tingkat

signifikansi

Kesimpulan

12,952 0,023 Signifikan

Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat signifikansi

adalah sebesar 0,023. Pada ketentuan uji anova apabila

tingkat signifikasi:

>0,05 : Ho diterima dan H1 ditolak

<0,05 : Ho ditolak dan H1 diterima

Hal ini menunjukan bahwa Tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima.

Dengan kata lain secara simultan, laba bersih memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pembagian dividen

kas.

a. Pengaruh laba bersih terhadap dividen kas secara parsial Koefisien regresi Laba bersih (X) adalah 0,42. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel laba

sebesar satu satuan nilai akan meningkatkan Dividen

kas (Y) sebesar 0,42 satu satuan nilai.

Dari persamaan yang didapat melalui

perhitungan SPSS, dapat kita ketahui hasil dari

pengujian secara parsial antara laba bersih (X) terhadap

pembagian dividen kas (Y) yaitu dengan cara

membandingkan t hitung dengan nilai t tabel. Jika nilai t

hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis signifikan,

artinya bahwa pengaruh yang terjadi dapat di generalisir

terhadap PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Persero

(Tbk). Sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari t tabel,

maka hipotesis tidak signifikan, artinya pengaruh yang

terjadi tidak dapat di generalisir terhadap PT. Tambang

Batu Bara Bukit Asam Persero (Tbk).

Dari persamaan diatas dapat kita lihat dengan

nilai t hitung sebesar 3,599. Bila kita bandingkan dengan

nilai t tabel (2,571), maka dapat kita simpulkan bahwa

secara parsial variabel laba bersih (X) berpengaruh

terhadap pembagian dividen kas (Y).

b. Uji Hipotesis Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan

besarnya nilai t hitung yang dihasilkan melalui

perhitungan dengan bantuan software SPSS Versi 17.

Secara keseluruhan dari tabel tersebut dapat kita lihat

masing-masing nilai t hitung. Nilai t hitung tersebut

kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Apabila

nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat

disimpulkan pengujian signifikan dan pengaruhnya

dapat digeneralisir terhadap PT. Tambang Batu Bara

Bukit Asam Persero (Tbk).

Sebaliknya apabila nilai t hitung lebih kecil

daripada nilai t tabel, maka pengujian tidak signifikan

atau pengaruh tidak dapat di generalisir terhadap PT.

Tambang Batu Bara Bukit Asam Persero (Tbk).

Adapun kesimpulan yang diambil pada tabel 4

adalah :

Tabel 4 Kesimpulan Pengujian secara individual

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel 4 diatas terlihat bahwa nilai t hitung (3,599)

lebih besar dari nilai t tabel (2,571) ini berarti variabel X

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

Artinya apabila terjadi perubahan sedikit saja pada

variabel X (Laba Bersih), maka akan langsung terjadi

perubahan yang berarti pada variable Y (Dividen kas).

V. Kesimpulan Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh

laba bersih terhadap pembagian dividen. Adapun

kesimpulan yang muncul yaitu dapat diuraikan sebagai

berikut :

Secara simultan hasil analisis menghasilkan nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,

yang berarti bahwa variabel independen secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Artinya Laba bersih akan mempengaruhi

dalam pembagian dividen kas kepada investor.

Nilai t hitung Nilai t tabel Kesimpulan

3,599 2,571 Signifikan

Page 7: Pengaruh laba bersih terhadap pembagian dividen kas PT TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (Aisha dan Izziyah)

Berdasarkan uji statistik secara parsial menunjukan

bahwa Variabel laba bersih berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembagian dividen kas. Oleh karena

itu, bagi investor atau calon investor, laba bersih suatu

perusahaan dapat dijadikan informasi dan dasar

pertimbangan dalam membuat keputusan untuk

berinvestasi.

VI. Daftar Pustaka Hasan, Iqbal. 2004. Analisis data penelitian. Jakarta :

PT Bumi Aksara

Harahap, Sofyan Syafri. 2004, Teori Akuntansi.

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Baridwan, Zaki. 2004, Intermediate Accounting (Edisi

8). Yogyakarta : BPFE

Sartono, Agus. 2001, Manajemen Keuangan Teori

dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE

Riyanto, Bambang. 2001, Dasar-Dasar

Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE

Khairani, Rosna, 2007. Hubungan antara laba

akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas, jurnal

Akuntansi, Volume 7, Nomor 1, Januari 2007 : 51-72

Chendrawan, Tony S, 2011. Pengaruh penerapan

Total Quality Management terhadap perilaku produktif

karyawan, Percikan : Vol. 121 edisi Februari 2011.

Lind. Marchal, dkk. 2007. Teknik-Teknik dan

Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan

Kelompok data Global. Jakarta : Salemba Empat

www.idx.co.id