pengaruh kualitas berita tv one terhadap

3
PENGARUH KUALITAS BERITA TV ONE TERHADAP MAHASISWA JURNALISTIK ANGKATAN 2013 I.1. Latar Belakang Masalah Berita kini menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat. Kebutuhan akan informasi memaksa masyarakat mau tidak mau mesti mengonsumsi berita. Selain kebutuhan akan informasi tadi alasan masyarakat untuk mengonsumsi berita sebagai cara aktualisasi diri menghadapi kehidupan yang makin modern ini. Kini, banyak masyarakat tidak ingin ketinggalan informasi sedikitpun maka dari itu kini bermunculan media-media berita dalam platform-platform yang berbeda-beda. Televisi menjadi salah satu platform yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia. Dalam seminar “Etika Komunikasi di Ruang Publik,” wakil Kemkominfo mengatakan hampir 90% masyarakat Indonesia mengakses televisi. Hal inilah yang menyebabkan munculnya salah satu televisi berita bernama TV One. Media ini semula bernama Lativi, tetapi pada tanggal 14 Februari 2008 berganti nama menjadi TV One. Media ini memiliki komposisi 70% berita dan 30% program olahraga dan hiburan. Pemilik saham media ini merupakan Grup Bakrie dan Direktur Utamanya pun yaitu Ardiansyah Bakrie merupakan anak dari Aburizal Bakrie. Seperti yang diketahui Aburizal Bakrie merupakan pimpinan Partai Golkar, hal inilah yang menyebabkan banyaknya anggapan bahwa keterkaitan TV One dengan Golkar sangatlah kuat. Lama-kelamaan anggapan ini berubah menjadi nyata, salah satu contohnya dalam pemberitaan ‘Lumpur Lapindo’. Pada pemberitaan di TV One, mereka menggunakan kata ‘Lumpur Sidoarjo’ karena menganggap hal tersebut merupakan bencana dari alam bukan karena pabrik Lapindo yang 63,53% sahamnya dimiliki oleh Grup Bakrie. Permasalahan lain yang muncul di TV One dimana pada berita kasus sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang menetapkan Akil Mochtar sebagai tersangka terdapat

Upload: yoga-saputra

Post on 01-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PENGARUH KUALITAS BERITA TV ONE TERHADAP

PENGARUH KUALITAS BERITA TV ONE TERHADAP

MAHASISWA JURNALISTIK ANGKATAN 2013

I.1. Latar Belakang Masalah

Berita kini menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat. Kebutuhan akan informasi memaksa masyarakat mau tidak mau mesti mengonsumsi berita. Selain kebutuhan akan informasi tadi alasan masyarakat untuk mengonsumsi berita sebagai cara aktualisasi diri menghadapi kehidupan yang makin modern ini. Kini, banyak masyarakat tidak ingin ketinggalan informasi sedikitpun maka dari itu kini bermunculan media-media berita dalam platform-platform yang berbeda-beda.

Televisi menjadi salah satu platform yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia. Dalam seminar Etika Komunikasi di Ruang Publik, wakil Kemkominfo mengatakan hampir 90% masyarakat Indonesia mengakses televisi. Hal inilah yang menyebabkan munculnya salah satu televisi berita bernama TV One.

Media ini semula bernama Lativi, tetapi pada tanggal 14 Februari 2008 berganti nama menjadi TV One. Media ini memiliki komposisi 70% berita dan 30% program olahraga dan hiburan. Pemilik saham media ini merupakan Grup Bakrie dan Direktur Utamanya pun yaitu Ardiansyah Bakrie merupakan anak dari Aburizal Bakrie. Seperti yang diketahui Aburizal Bakrie merupakan pimpinan Partai Golkar, hal inilah yang menyebabkan banyaknya anggapan bahwa keterkaitan TV One dengan Golkar sangatlah kuat.

Lama-kelamaan anggapan ini berubah menjadi nyata, salah satu contohnya dalam pemberitaan Lumpur Lapindo. Pada pemberitaan di TV One, mereka menggunakan kata Lumpur Sidoarjo karena menganggap hal tersebut merupakan bencana dari alam bukan karena pabrik Lapindo yang 63,53% sahamnya dimiliki oleh Grup Bakrie.

Permasalahan lain yang muncul di TV One dimana pada berita kasus sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang menetapkan Akil Mochtar sebagai tersangka terdapat kejadian yang menarik. Saat itu reporter TV One menyampaikan berita ini dalam sebuah breaking news.

Ketika itu sang presenter menyampaikan, Uang disita diduga 2-3 miliar rupiah, terus anggota D.. dan secara tiba-tiba berhenti berbicara. Kemungkinan besar presenter tersebut ingin membicarakan mengenai anggota DPR yang juga tertangkap tangan dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Namun, tidak disangka-sangka, presenter tersebut melanjutkan kalimatnya, Eee, ini Golkarnya tapi gak usah disebut ya?. Tentu hal tersebut menyita perhatian publik.

Media yang seharusnya menjadi mata dan telinga masyarakat untuk menyampaikan kebenaran yang ada, kini disalahgunakan oleh kepentingan pihak-pihak tertentu. Hal ini juga semakin membuat media di Indonesia jauh dari unsur objektivitas. Kini para wartawanpun mulai kehilangan idealismenya dan lebih mengikuti kepentingan pemilik media.

I.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad angkatan 2013 terhadap kualitas berita TV One?

2. Apakah yang menjadi tolak ukur penilaian mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad angkatan 2013 terhadap kualitas berita TV One?

I.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

I.3.1. Tujuan Penelitian

1.

1.3.1 Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk:1.1.1.1Mengetahui persepsi mahasiswa aktif jurnalistik UMN angkatan 2011 2012 terhadap gaya penyajian berita MetroTV1.1.1.2Menganalisis tolok ukur mahasiswa aktif jurnalistik UMN angkatan 2011 2012 terhadap gaya penyajian berita MetroTV1.3.2 Kegunaan Penelitian1.3.2.1 Kegunaan TeoretisHasil penelitian akan memberikan kontribusi pemikiran dalam perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya di bidang Jurnalistik.1.3.2.2 Kegunaan PraktisHasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa aktif jurnalistik angkatan 2011 2012 di UMN untuk memberikan pemahaman mengenai gaya penyajian berita MetroTV lebih mendalam dan luas, serta dapat dimanfaatkan dalampraktek di lapangan.I.4. Kerangka Teoritis

Teori Jarum Hipodermik

Teori Agenda Setting