pengaruh kompensasi dan penilaian kerja …

23
PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada PT Vastra Abadi Sejati) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Oleh: YANUAR EKA MILLENIAWAN B100170299 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada PT Vastra Abadi Sejati)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Oleh:

YANUAR EKA MILLENIAWAN

B100170299

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

Page 2: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

i

Page 3: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

ii

Page 4: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

iii

Page 5: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

1

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (Studi Pada PT Vastra Abadi Sejati)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kompensasi dan

penilaian kerja terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variable

intervening pada Pada PT Vastra Abadi Sejati di Karanganyar. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini ada 140 karyawan dengan menggunakan kuesioner

untuk mengumpulkan data. Teknik pengambilan sampel menggunakan

Convenience Sampling yaitu mendapatkan sampel yang tidak direncanakan,

melainkan secara kebetulan, yaitu subjek yang tersedia untuk peneliti ketika

pengumpulan data dilaksanakan. Teknik analisis data menggunakan analisis

persamaan struktural (SEM) menghasilkan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi

klasik menggunakan uji multikolinearitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa variabel kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap motivasi, tetapi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan, variabel penilaian kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

motivasi, serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,

variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,

serta dapat memediasi secara positif dan signifikan antara kompensasi terhadap

kinerja karyawan, serta memediasi secara positif dan signifikan antara penilaian

kerja terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: kompensasi, penilaian kerja, motivasi, kinerja karyawan

Abstract

This study aims to determine the effect of compensation and job appraisals on

employee performance with motivation as an intervening variable at PT Vastra

Abadi Sejati Karanganyar. The sample used in this study were 140 employees

who used a questionnaire to collect data. The sampling technique uses

convenience sampling, namely getting a sample that is not planned, but by

chance, that is, the subjects are available to the researcher when the data collection

is carried out. The data analysis technique uses structural equation analysis (SEM)

to produce validity, reliability, classic assumption tests using multicollinearity

testing and hypothesis testing. The results of this study indicate that the

compensation variable has a positive and significant effect on motivation, but has

a negative and insignificant effect on employee performance, the job appraisal

variable has a positive and significant effect on motivation, and has a positive and

significant effect on employee performance, the motivation variable has a positive

and significant effect on employee performance. employee performance, and can

positively and significantly mediate between compensation for employee

performance, and positively and significantly mediate between job appraisals and

employee performance.

Keywords: compensation, job appraisal, motivation, employee performance

Page 6: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

2

1. PENDAHULUAN

Pada dasarnya hal yang paling berperan penting untuk mencapai suatu tujuan

yang maksimal adalah dengan memulai dari hal yang paling menunjang untuk

tercapainya suatu tujuan tersebut, yaitu sumber daya manusia (SDM). Maka

perlulah dilakukan yang namanya pengelolaan atau pengembangan melalui

berbagai cara yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

produktif. Seperti yang diartikan oleh Ong & Mahazan (2020) mendefinisikan

sumber daya manusia sebagai pengetahuan dan kemampuan kerja yang diperoleh

melalui pendidikan dan pelatihan. Dapat dikatakan bahwa kapabilitas dan

produktivitas organisasi bergantung pada kapabilitas dan kemampuan spesifik dari

SDM-nya. Dalam hal ini dapat ditekankan bahwa pentingnya investasi pada SDM

dalam hal kebutuhan akan pengetahuan dan kemampuan kerja. Hal ini

memberikan implikasi terhadap kemampuan organisasi dalam attracting,

engaging, rewarding dan developing SDM di organisasi. Oleh karena itu, tidak

dapat dipungkiri lagi bahwa jika terdapat SDM yang unggul pada sebuah

organisasi maka akan menjadikan organisasi tersebut juga unggul dan dapat

mencapai tujuannya.

Berdasarkan pernyataan Sihite (2018) mengartikan sumber daya manusia

sebagai pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja dalam organisasi sebagai

sumber daya yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan

organisasi dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan

bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu,

organisasi, dan masyarakat. Dengan pengembangan atau pengelolaan SDM yang

baik maka dengan mudah seorang karyawan dapat menghadapi dan

menyelesaikan tuntutan tugas baik di masa sekarang atau masa yang akan datang.

Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam

perusahaan dan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

keberhasilan kinerja suatu perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan

elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen sumber daya yang lain

seperti modal, teknologi, karena manusia itu sendiri yang mengendalikan faktor

Page 7: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

3

yang lain. Tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat

mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Sumber Daya Manusia

Tidak hanya berpengaruh pada kinerja perusahaan, sumber daya manusia juga

memiliki pengaruh atas perkembangan suatu perusahaan. Oleh karena itu,

diperlukan sebuah perencanaan atau pengelolaan khusus Sumber Daya Manusia.

Perencanaan Sumber Daya Manusia tersebut disebut juga dengan Manajemen

Sumber Daya Manusia (MSDM).

Kinerja karyawan sendiri merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh

karyawan atas kontribusi yang diberikan kepada perusahaan tempatnya bekerja

(Wijaya dkk., 2012). Dari definisi tersebut dapat dikatakan kinerja merupakan

bagian yang sangat penting dan menarik karena terbukti sangat penting

manfaatnya, suatu lembaga menginginkan karyawan untuk bekerja sungguh-

sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil kerja

yang baik, tanpa adanya kinerja yang baik dari seluruh karyawan, maka

keberhasilan dalam mencapai tujuan akan sulit tercapai. Karena pada dasarnya

sebuah perusahaan dalam mencapai target dan keinginannya haruslah didukung

oleh kinerja karyawan yang baik. Selain itu, kinerja mempunyai hubungan erat

dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan

bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu

perusahaan/instansi (Yamanie, 2019).

Produktivitas kerja karyawan pada sebuah perusahaan merupakan masalah

yang selalu hangat dan tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Dengan seiring

bertambahnya waktu dan kemajuan teknologi maka semakin kompleks juga

permasalahan dan isu mengenai produktivitas kerja karyawan. Permasalahan yang

terkait dalam produktifitas juga merupakan isu strategis bagi perusahaan yang

memprogram masalah sumber daya manusia. Banyak aspek intenal dan eksternal

yang mendukung terciptanya produktivitas kerja yang efektif dan efisien dalam

suatu perusahaan. Secara umum produktivitas merupakan perbandingan antara

output dan input.

Kompensasi sendiri merupakan sesuatu yang diperoleh seorang karyawan

atau pekerja berupa penghargaan atas pekerjaan yang diberikan (Indarti, 2018).

Page 8: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

4

Bagi organisasi atau perusahaan, kompensasi merupakan imbalan-imbalan

finansial yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka

dengan organisasi (Arjulis dkk., 2017). Sangat penting bagi organisasi

memperhatikan perlakuan-perlakuan yang diberikan kepada karyawannya, karena

kunci untuk menggerakkan kinerja karyawan di dalam organisasi bergantung

kepada bagaimana strategi pemberian insentif yang dilakukan oleh organisasi.

Karyawan akan cenderung bergerak ke arah yang diinginkan oleh perusahaan

ketika perusahaan memberikan dorongan yang bersifat positif seperti hadiah atau

yang sering kita sebut kompensasi. Sedangkan menurut pakar lain, kompensasi

adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak

langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan

kepada perusahaan (Harmidika & Riza, 2015).

Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia berupa pemberian kompensasi

dan penilaian kerja juga diterapkan dalam proses kerja Studi Pada PT Vastra

Abadi Sejati. Studi Pada PT Vastra Abadi Sejati sendiri adalah sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang pembuatan pakaian yang memiliki jangkauan hingga ke

luar negeri seperti, Amerika Serikat, Eropa, dan juga Australia. Perusahaan ini

berlokasi di Jalan Solo-Purwodadi Km 9.

Berdasarkan latar belakang tersebut dan adanya research gap karena

adanya ketimpangan hasil penelitian terdahulu yang saling bertolak belakang.

Oleh karena itu, peneliti kemudian tertarik untuk membuat sebuah penelitian

mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia dengan sistem pemberian

kompensasi dan penilaian kerja pada kinerja karyawan dan motivasi yang

terdapat di Studi Pada PT Vastra Abadi Sejati. Berdasarkan uraian diatas untuk

meneliti lebih mendasar, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian

sebagai berikut: “Pengaruh Kompensasi Dan Penilaian Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening ( Studi

Pada PT Vastra Abadi Sejati)”

Page 9: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

5

2. METODE

Jenis penelitian yang digunaan dalam penelitian ini dengan metode kuantitatif,

metode kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga

pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono dalam Panca dkk., (2019)

metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini menggunakan beberapa jenis sumber data, meliputi: Data

Primer. Data primer adalah data yang bersal langsung dari sumber data yang

dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan

yang diteliti. Data ini diperoleh dari hasil interview atau kuesioner penelitian.

Instrumen yang dipakai dalam melakukan pengumpulan data adalah kuesioner

dengan skala pengukuran yang digunakan yaitu skala Likert.

Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner. Populasi dalam

penelitian ini yaitu karyawan di PT Vastra Abadi Sejati dengan populasi 200

karyawan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Convenience

Sampling yaitu mendapatkan sampel yang tidak direncanakan, melainkan secara

kebetulan, yaitu subjek yang tersedia untuk peneliti ketika pengumpulan data

dilaksanakan, dengan 140 responden.

Pada penelitian ini menggunakan analysis explanation / analisis

eksplanatif. Pada penelitian eksplanatif, metode yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesis. eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

hubungan suatu variabel dengan variabel yang lain untuk menguji suatu hipotesis

(Muhajirin & Maya, 2017). Penelitian eksplanatif dilakukan terhadap sample dan

hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan terhadap populasinya.

Pengolahan data menggunakan analisis dengan bantuan aplikasi Smart PLS.

Page 10: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

6

Model dalam PLS terdiri dari dua tahap, yaitu outer model atau model

pengukuran dan inner model atau model stuktural.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan

reliabilitas didistribusikan kepada 140 karyawan di PT. Vastra Abadi Sejati,

untuk dianalisis validitas dan reliabilitasnya dan hasil dari analisis tersebut

dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memperoleh data guna analisis lebih

lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan mencakup

kompensasi dan penilaian kerja dengan motivasi sebagai variabel intervening

dianalisis menggunakan alat analisis SmartPLS.

3.1.1 Skema Model Partial Least Square (PLS)

Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis Partial Least

Square (PLS) dengan program smartPLS. Berikut ini adalah skema model

program PLS yang diajukan:

Gambar 1. Outer Model

Page 11: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

7

3.1.2 Analisis Model Struktural (Inner Model)

Gambar 2. Inner Model

Inner model menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk.

Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji path coefficient, uji

goodness of fit dan uji hipotesis.

Tabel 1. Hasil Analisis NFI

Saturated Model

Estimated

Model

SRMR 0,081 0,081

d_ULS 2,461 2,461

d_G 1,710 1,710

Chi-Square 994,689 994,689

NFI 0,697 0,697

Sumber: Data Analisis Primer, 2021

Berdasarkan hasil analisis diatas dalam indikator model fit menunjukkan

bahwa nilai NFI > 0,1 atau lebih tinggi maka model dapat dikatakan jauh lebih

baik. Berdasarkan data tersebut yang dilakukan analisis, hasilnya dapat digunakan

untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Untuk melihat hasil dari uji hipotesis

Page 12: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

8

pada penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat hasil dari t Statistic dan P

Values. Hipotesis ini dapat dikatakan diterima apabila P Values <0,05. Dalam

penelitian ini juga memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap

masing-masing variabel karena di dalamnya terdapat variabel independen,

variabel dependen, dan variabel intervening. Untuk hasil dari pengolahan

hipotesis pengaruh langsung dapat dilihat pada tabel path coefficient yang berada

pada bootstrapping SmartPLS. Hasil uji dapat dilihat melalui tabel uji

bootstrapping sebagai berikut:

Pada uji path coefficient ini akan menunjukan seberapa kuat pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan skema inner model

yang telah ditampilkan pada gambar, dan juga pada tabel path coefficient dapat

menjelaskan pengaruh terbesar sampai terkecil.

Tabel 2. Hasil Pengujian Pengaruh Langsung (Path Coefficients)

Model

Original

Sample

(O)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

Kompensasi (X1) -> Kinerja Karyawan (Y) -0,071 0,692 0,484

Kompensasi (X1) -> Motivasi (Z) 0,425 4,584 0,000

Motivasi (Z) -> Kinerja Karyawan (Y) 0,254 2,272 0,017

Penilaian Kerja (X2) -> Kinerja Karyawan (Y) 0,743 6,783 0,000

Penilaian Kerja (X2) -> Motivasi (Z) 0,517 5,930 0,000

Dapat dijelaskan bahwa pengaruh terbesar ditunjukan pada pengaruh

variabel penilaian kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilai sebesar 6,783.

Kemudian pengaruh terbesar kedua adalah pengaruh variabel penilian kerja

terhadap motivasi dengan nilai sebesar 5,930. Pengaruh terbesar ketiga adalah

pengaruh variabel kompensasi terhadap motivasi sebesar 4,584. Pengaruh terbesar

keempat adalah variabel motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 2,272.

Kemudian yang terkecil adalah pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja

karyawan sebesar 0,692. Berdasarkan hasil dari uraian tersebut dapat disimpulkan

bahwa keseluruhan model dalam variabel ini memiliki nilai Path Coefficient yang

positif. Hal itu dapat diketahui karena semakin besar nilai Path Coefficient maka

Page 13: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

9

semakin kuat juga pengaruh atau hubungan variabel independen dan variabel

dependen tersebut.

Untuk menentukan signifikan atau tidaknya pada Tabel 4.12 dilihat denagn

p Value dimana hasil analisis yang diperoleh adalah: (nilai t tabel 1,96 menurut

Ghozali, 2012). Model 1 (Pengaruh Variabel Independent Terhadap Motivasi

Kerja). Secara parsial nilai yang dihasil pada variabel kompensasi terhadap

motivasi dengan t statistik 4,584 yang p value 0,000 dapat dijelaskan nilai t

statistik 4,584 > t tabel 1,96 atau p value 0,000 < 0,05 maka secara statistik Ho

ditolak atau Ha diterima artinya variabel kompensasi berpengaruh signifikan

terhadap motivasi kerja.

Nilai yang dihasil pada variabel penilaian kerja terhadap motivasi dengan t

statistik 5,930 yang p value 0,000 dapat dijelaskan nilai t statistik 5,930 > t tabel

1,96 atau p value 0,000 < 0,05 maka secara statistik Ho ditolak atau Ha diterima

artinya variabel penilaian kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.

Model 2 (Pengaruh Variabel Independen Terhadap Kinerja Karyawan).

Nilai yang dihasilkan pada variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan

dengan t statistik 0,692 yang p value 0,484 dapat dijelaskan nilai t statistik 0,692

< t tabel 1,96 atau p value 0,484 > 0,05 maka secara statistik Ho diterima atau Ha

ditolak artinya variabel kompensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Nilai yang dihasil pada variabel penilaian kerja terhadap kinerja karyawan

dengan t statistik 6,783 yang p value 0,000 dapat dijelaskan nilai t statistik 6,783

> t tabel 1,96 atau p value 0,000 < 0,05 maka secara statistik Ho ditolak atau Ha

diterima artinya variabel penilaian kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Nilai yang dihasilkan pada variabel motivasi terhadap kinerja karyawan

dengan t statistik 2,272 yang p value 0,017 dapat dijelaskan nilai t statistik 2,272

> t tabel 1,96 atau p value 0,017 < 0,05 maka secara statistik Ho ditolak atau Ha

diterima artinya variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Page 14: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

10

Nilai t statistik 1,985 dan p value 0,048 serta dengan koefisiennya 0,131

pada penilaian kerja terhadap kinerja karyawan dengan melalui motivasi ternyata

nilai t stastistik 1,985 > t tabel 1,96 atau p value 0,048 < 0,05 serta koefisien

menunjukkan arah positif 0,131 artinya motivasi memediasi secara positif dan

signifikan antara penilaian kerja terhadap kinerja karyawan.

4,584 2,272

Signifikan Signifikan

Tidak Signifikan

0,692

Gambar 3. Gambar Pengaruh Total X1

Berdasarkan gambar 3 dapat diketahui dari keseluruhan hasil pada inner

model dapat dinyatkan bahwa analisis mediator pada pengaruh kompensasi

terhadap kinerja karyawan melalui motivasi, dimana variabel independen tidak

mampu secara langsung mempengaruhi secara signifikan variabel dependen

sehingga harus melibatkan atau melalui mediatornya (Full mediasi).

5,930 2,272

Signifikan Signifikan

Signifikan

6,783

Gambar 4. Gambar Pengaruh Total X2

Berdasarkan gambar 4 dapat dinyatakan bahwa ada analisis mediator

pengaruh penilaian kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi, dimana

KINERJA

KARYAWAN

KOMPENSASI

MOTIVASI

KINERJA

KARYAWAN

PENILAIAN

KERJA

MOTIVASI

Page 15: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

11

variabel independen mampu secara langsung mempengaruhi secara signifikan

variabel dependen yang diteliti tanpa melibatkan atau melalui mediatornya

(Partial mediasi).

3.2 Pembahasan

Dalam sebuah perusahaan baik yang skala kecil maupun skala besar, kinerja

karyawan menjadi fokus perhatian penting perusahaan dikarenakan akan

mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik

akan menghasilkan keuntungan dan dari keuntungan tersebut dapat dimungkinkan

capai-capai yang ditentukan perusahaan akan bisa terlaksana begitu pula

sebaliknya. Akan tetapi kinerja karyawan berarti menyangkut karyawan itu

sedikit, tidak sedikit perusahaan yang memiliki permasalahan tentang karyawan.

Biasanya kecenderungan permasalahaan pada kompensasi. Bila kompensasi tidak

sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan maka karyawan akan kecenderungan

memiliki kinerja buruk dan begitu pula sebaliknya. Kemudian pada sistem

penilaian kinerja juga harus melakukan secara transparan dan terbuka akan tidak

terjadi indikasi masalah kecurangan yang nantinya akan membentuk kinerja yang

kurang baik.

Kedua hal ini dalam penelitian ini yang akan dibahas karena dianggap

memiliki tingkat krusial bagi perusahaan bagaimana kebijakan kompensasi dan

penilai kerja sudah mampu diterapkan dengan baik atau tidak. Memiliki dampat

yang kuat atau tidak. Hasil dari penelitian ini berdasarkan pengujian hipotesis, hasil

analisis adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah kompensasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dalam hal ini untuk

lebih diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai t statistik sebesar 4,584 atau >

1,96 maka pengaruhnya signifikan dan nilai p value 0,000 < 0,05. Ini

menggambarkan bahwa semakin baik kebijakan kompensasi yang dilakukan oleh

perusahaan maka akan mendorong meningkatnya motivasi kerja karyawan. Dan

hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indarti (2018)

mengenai The Effect Of Competence And Compensation To Motivation Of

Page 16: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

12

Employees And Its Impact On Employee Performance In The Personnel And

Training Board Of Karawang Regency.

3.2.2 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah kompensasi

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam hal ini

untuk lebih diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai nilai yang dihasilkan

pada variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan t statistik 0,692 atau

< 1,96 maka berpengaruh tidak signifikan dan p value 0,484 > 0,05 maka variabel

kompensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini

membuktikan bahwa kebijakan pemberian kompensasi oleh perusahaan dapat

mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan akan tetapi tidak signifikan.

Dan hasil penelitian ini didukung oleh Aprilia & Hudiwinarsih (2012) yang

menyatakan bahwa kompensasi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

3.2.3 Pengaruh Penilaian Kerja Terhadap Terhadap Motivasi

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah penilaian kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Dalam hal ini untuk lebih

diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai t statistic sebesar 5,930 atau > 1,96

maka pengaruhnya signifikan nilai p value 0,000 < 0,05. Ini menggambarkan

bahwa jika perusahaan mengadakan kebijakan penilaian kerja terhadap karyawan

maka hal tersebut dapat mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian Prasasti dkk., (2016) yang menunjukkan

penilaian kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi.

Di sebagian besar organisasi, kinerja masing-masing karyawan menentukan

keberhasilan organisasi itu. Penilaian kinerja dan motivasi penting bagi organisasi

untuk memaksimalkan efektivitas setiap karyawan. Kinerja setiap karyawan

dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan mereka, dukungan yang

mereka terima dari organisasi dan upaya yang diperluas. Untuk kinerja organisasi

dan individu yang kompetitif, kegiatan manajemen sumber daya manusia harus

dikembangkan, dievaluasi dan diubah bila perlu (Mathis & Jackson, 2005).

Page 17: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

13

3.2.4 Pengaruh Penilaian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah penilaian kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam hal ini

untuk lebih diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai t statistic sebesar 6,783

atau > 1,96 maka pengaruhnya signifikan nilai p value 0,000 < 0,05. Ini

menggambarkan bahwa jika perusahaan melakukan penilaian kerja terhadap

karyawan maka hal tersebut dapat mendorong kinerja karyawan menjadi lebih

maksimal. Hasil penelitian ini tidak di dukung oleh penelitian Otoo & Mishra

(2018) karena dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa penilaian kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menurut Dessler (2010) menyatakan bahwa penilaian kinerja a memberikan

umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk

menghilangkan kemerosotan kinerja atau berkinerja lebih baik lagi. Dalam

konteks ini berkaitan dengan persepsi keadilan karyawan tentang sistem penilaian

kinerja. Menurut Sweeney & McFarlin (1993) ada dua tipe keadilan yaitu

keadilan distributif dan keadilan prosedural. Keadilan prosedural berkaitan

dengan kepercayaan dan anggapan karyawan dalam prosedur penilaian telah adil

atau tidak. Umpan balik yang positif akan menunjukkan bahwa karyawan merasa

dihargai dari hasil kerjanya dan dapat memberitahu hal apa yang perlu untuk

ditingkatkan dari mereka sehingga karyawan akan meningkatkan kinerjanya.

3.2.5 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah motivasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam hal ini untuk lebih

diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai t statistic sebesar 2,272 atau > 1,96

maka pengaruhnya signifikan nilai p value 0,017 < 0,05. Ini menggambarkan

bahwa semakin kuat motivasi kerja karyawan maka akan semakin maksimal

kinerja yang dihasilkan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitan yang

dilakukan oleh Fatimah & Nuryaningsih (2018) yang menyatakan bahwa motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Motivasi adalah faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Motivasi kerja adalah salah satu kebijkana manajer untuk meningkatkan

Page 18: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

14

manajemen pekerjaan yang paling efektif diantara karyawan dalam organisasi

(Shadare.,dkk 2009). Karyawan yang termotivasi dengan responsif terhadap

tujuan dan sasaran yang pasti yang harus dicapai individu, oleh karena itu

individu mengarahkan upayanya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Motivasi

dan kinerja karyawan merupakan faktor kunci dalam mendorong

keberlangsungan hidup perusahaan. Pimpinan mengetahui motivasi positif

mengarahkan pada kinerja yang lebih baik dan produktivitas yang tinggi. Motivasi

meningkatkan kesediaan para karyawan untuk bekerja sehingga meningkatkan

efektifitas organisasi. Manajemen perlu memahami apa yang memotivasi

karyawan dalam pekerjaan yang mereka lakukan, dan untuk mengenali motivasi

dan kinerja untuk mengetahui efek motivasi terhadap kinerja karyawan.

3.2.6 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah motivasi memediasi

secara positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan. Dalam

hal ini untuk lebih diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai t statistik sebesar

2,254 atau > 1,96 maka pengaruhnya signifikan nilai p value 0,025 < 0,05. Ini

menggambarkan bahwa semakin baik kebijakan kompensasi yang diberikan oleh

perusahaan maka akan mendorong peningkatan motivasi yang akan dapat

mempengaruhi meningkatnya kinerja yang dihasilkan. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wiyadi., dkk (2012) yang dalam

penelitiannya menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja melalui faktor pendorong motivasi.

Aspek penting pada setiap rencana kompensasi adalah hubungan yang ada

antara kinerja dan penghargaan (Nelson & Spitzer, 2003). Oleh karena itu

pemberian kompensasi di setiap organisasi melibatkan karyawan dalam

melakukan pekerjaan tertentu. Kompensasi bertujuan untuk membantu perusahaan

mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya

keadilan eksternal dan internal. Pemberian kompensasi sangat penting bagi

karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi

kerja. Negash.,dkk (2014) berpendapat kompensasi memberikan efek terhadap

produktivitas dan kinerja tenaga pemasar. Dalam pemberian kompensasi pada

Page 19: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

15

setiap organisasi akan melibatkan perancangan struktur pembayaran biaya yang

efektif yang mampu memotivasi dan mempertahankan karyawan yang kompetitif.

Hasibuan (2009) menyatakan kompensasi yang diterapkan dengan baik akan

memberikan motivasi kerja bagi karyawan.

3.2.7 Pengaruh Penilaian Kerja Terhadap Kinerja karyawan melalui Motivasi

Hasil yang mampu diungkapkan dalam penelitian ini adalah motivasi memediasi

secara positif dan signifikan antara penilaian terhadap kinerja karyawan. Dalam

hal ini untuk lebih diperkuat pernyataan dengan dibuktikan nilai t statistik sebesar

1,985 atau > 1,96 maka pengaruhnya signifikan nilai p value 0,048 < 0,05. Ini

menggambarkan bahwa semakin tinggi penilaian kerja yang dilakukan oleh

perusahaan maka akan semakin kuat motivasi karyawan sehingga berdampak pada

meningkatnya kinerja yang dihasilkan. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh prasasti., dkk (2016) yang menyatakan bahwa

penilaian kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui faktor

pendorong motivasi.

Penilaian kinerja menjadi alat yang seharusnya dapat membantu karyawan

dan perusahaan mencapai tujuannya. Menurut Kaymaz (2011) penilaian kinerja

berfungsi sebagai alat komunikasi bagi karyawan dalam melihat hasil kerjanya,

apakah targetnya tercapai atau tidak sehingga memengaruhi kesuksesan karirnya.

Berarti penilaian kinerja berfungsi untuk mengukur kinerja karyawan dan

membantu organisasi untuk memeriksa kemajuan tujuan dan sasaran yang

diinginkan organisasi. Selain itu, standar penilaian kinerja menjadi tanggung

jawab perusahaan untuk menetapkan suatu standar yang dapat meningkatkan

kinerja pegawai. Proses penilaian kinerja yang dilaksanakan secara adil dan

objektif harus dipahami oleh karyawan sehingga dapat dijadikan peluang bagi

karyawan dalam pengembangan diri serta pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi

diri karyawan (Javadi, 2011). Dengan penerapan penilaian kinerja dalam suatu

perusahaan, harapannya adalah penilaian kinerja dapat memengaruhi prestasi

kerja dengan dimediasi oleh faktor yang dapat mendorong motivasi (Kuvaas,

2007). Dan juga melalui sistem ini pihak penilai dapat memotivasi karyawan

Page 20: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

16

untuk meningkatkan kinerjanya sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara

keseluruhan.

4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari Pengaruh Kompensasi dan Penilaian Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening Pada

PT Vastra Abadi Sejati, maka dapat disimpulkan: Hasil variabel kompensasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dengan nilai t statistik

sebesar 4,584 atau > 1,96 maka pengaruhnya signifikan dan nilai p value 0,000 <

0,05. Ini menggambarkan bahwa semakin baik kebijkan yang dikeluarkan oleh

perusahaan maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan. sehingga hipotesis

pertama dapat dinyatakan diterima.

Hasil variabel kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap kinerja karyawan dengan t statistik 0,692 atau < 1,96 maka berpengaruh

tidak signifikan dan p value 0,484 > 0,05 maka variabel kompensasi berpengaruh

tidak signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis kedua dapat

dinyatakan diterima.

Hasil variabel penilaian kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

motivasi dengan nilai t statistic sebesar 5,930 atau > 1,96 maka pengaruhnya

signifikan nilai p value 0,000 < 0,05. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi

penilaian yang dikeluarkan oleh perusahaan maka akan semakin tinggi kinerja

yang dihasilkan sehingga hipotesis ketiga dapat dinyatakan diterima.

Hasil variabel penilaian kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan dengan nilai t statistic sebesar 6,783 atau > 1,96 maka

pengaruhnya signifikan nilai p value 0,000 < 0,05. Ini menggambarkan bahwa

semakin tinggi penilaian kerja yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan

maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan. sehingga hipotesis keempat

dapat dinyatakan ditolak.

Hasil variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan dengan nilai t statistic sebesar 2,272 atau > 1,96 maka pengaruhnya

Page 21: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

17

signifikan nilai p value 0,017 < 0,05. Ini menggambarkan bahwa semakin kuat

motivasi kerja karyawan maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan.

Sehingga hipotesis kelima dapat dinyatakan diterima.

Hasil mediasi menunjukkan bahwa motivasi kerja memediasi secara

positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dibuktikan

dengan nilai t statistik sebesar 2,254 atau > 1,96 maka pengaruhnya signifikan

nilai p value 0,025 < 0,05. Ini menggambarkan bahwa semakin baik kebijkan

yang dikeluarkan oleh perusahaan maka akan semakin kuat motivasi yang

dihasilka karyawan yang akan berdampak pada tingginya kinerja yang dihasilkan.

Sehingga hipotesis keenam dapat dinyatakan diterima.

Hasil mediasi menunjukkan bahwa motivasi kerja memediasi secara

positif dan signifikan antara penilaian kerja terhadap kinerja karyawan dibuktikan

dengan nilai t statistik sebesar 1,985 atau > 1,96 maka pengaruhnya signifikan

nilai p value 0,048 < 0,05. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi penilaian

yang dikeluarkan oleh perusahaan maka akan semakin kuat seorang karyawan

mempunyai motivasinya yang berdampak pada tingginya kinerja yang dihasilkan.

Sehingga hipotesis ketujuh dapat dinyatakan diterima.

4.2 Saran

Untuk memberikan penelitian yang lebih baik dan komplek kedepannya

maka penelitian ini memberikan beberapa saran baik bagi perusahaan maupun

bagi penelitian kedepan: Penelitian ini perlu mempertimbangkan hasil ini akan

memberikan dampak baik dari sisi motivasi sampai ke implikasi kinerja yang

dihasilkan dikarenakan penelitian ini hasil baik dalam kompensasi dan penilaian

kerja memberikan efek positif dan signifikan terhadap motivasi yang menuju pada

peningkatan kinerja. Artinya kebijakan dalam pengelolaan dan pemberian

kompensasi harus diperhatikan baik pada gaji, bonus, insentif, dan lainya yang

kemudian dikolaborasikan dengan beban yang diberikan akan antara baik gaji,

bonus, insentif dan lainnya seimbangan dengan beban kerja yang diberikan.

Apabila seimbang akan muncul motivasi dalam mencapai tujuan kerjanya yang

kemudian berimplikasi pada kinerjanya terus menur ditingkatkan.

Page 22: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

18

Dalam penilaian kerja diperlukan sistem yang baik seperti objektifitas,

transparansi, dan keadilannya dalam menilai sehingga dengan tiga hal tersebut,

karyawan akan merasa dirinya diperlakukan adil sehingga bila penilaiannya

buruk, karyawan akan terus termotivasi untuk meningkatkan dirinya agar sesuai

dengan tujuan perusahaan. Implikasi yang terjadi akan terus menurus

meningkatkan kinerjanya.

Penelitian ini merekomendasikan penelitian lanjutan karena masih banyak

faktor faktor yang perlu diungkapkan dalam mempengaruhi motivasi dan kinerja

karyawan seperti kompensasi lebih dispesifikan dalam aspek gaji, bonus, insentif,

tunjangan dan lainnya atau dari sisi human capital, pengembangan karir, rotasi

jabatan sehingga akan mendapatkan model yang lebih baik dan diharapkan dalam

menjelaskan faktor-faktornya secara penuh.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nur, dkk. (2020). Workshop Statistik Milenial: SPSS, EVIEWS,

SMART PLS, AMOS, Edisi 1, Laboratorium Manajemen FEB UMS,

Surakarta.

Almasri, M. N. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia: Imlementasi Dalam

Pendidikan Islam, Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan,

19, 1–19. https://doi.org/10.1002/eji.201370106

Arjulis, Wibowo, E. A., & Oktavianti. (2017). Pengaruh Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan Pt. Djarum Tbk Cabang Batam Dengan Motivasi

Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Equilibira, 4(2), 1–24.

Efrizal. (2017). Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Lingkungan KErja

Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Dilia Utama Palembang, Jurnal

Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang. 6(1), 28–40.

Fatimah, & Nuryaningsih. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia II, Edisi 2,

Umpo Press, Ponorogo.

Grant, K. e. (2001). The Role of Satisfaction with Territory Design on The

Motivation, Attitudes, and Work Outcomes of Salesperson. Journal of

The Academy of Marketing Sciences , 165-178.

Imran. (2017). Peran Sampling Dan Distribusi Data Dalam Penelitian Komunikasi

Pendekatan Kuantitatif. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 21(1),

111–126.

Page 23: PENGARUH KOMPENSASI DAN PENILAIAN KERJA …

19

Indarti. (2018). the Effect of Competence and Compensation To Motivation of

Employees and Its Impact on Employee Performance in the Personnel

and

Training Board of Karawang Regency. AFEBI Management and Business Review,

3(01), 52. https://doi.org/10.47312/ambr.v3i01.132

Indrasari. (2019). Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Tinjauan dari Dimensi

Iklim Organisasi. Edisi 1, Indomedia Pustaka, Sidoarjo.

Maryani dkk. (2020). Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja

Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT Arta

Sedana Retailindo Cabang Hardys Malls Sanur, VALUES,1(2), 53–67.

Ong, J. O., & Mahazan, M. (2020). Strategi Pengelolaan Sdm Dalam Peningkatan

Kinerja. Jurnal BECOSS, 2(1), 159–168.

Otoo, Frank N.K & Mishra, M. (2018). Measuring the impact of human resource

development (HRD) practices on employee performance in small and

medium scale enterprises. European Journal of Training and

Development. 42 (7/8), 517-534.

Panca, K., Kabupaten, R., & Rappang, S. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Infrastruktur di Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca

Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang, Jurnal Moderat 5, 1–15.

Prasasti, F. A., Hutagaol, M. P., & Affandi, M. J. (2016). Pengaruh Penilaian

Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Melalui Faktor

Pendorong Motivasi (Studi Kasus: Bank Xyz Kcu Bekasi). Jurnal

Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 2(3), 248–257.

https://doi.org/10.17358/jabm.2.3.248

Susanto dkk. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa

Akuntansi Mengikuti Uskad Liana Susanto Yanti Viriany Henny

Wirianata Universitas Tarumanagara The purpose of this research was

to obtained empirical evidence about the influence of subjective norms ,

behavi. 7(2), 124–141.

Wahyuni. (2019). Potensi Dan Peran Baitul Mal Wat Tamwil Terhadap

Pengemangan Usaha Kecil Di Kota Jambi. Jurnal Akuntansi, 6(1), 15–

34. https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.6.1.15-34

Yamanie. (2019). Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja, Komitmen Organisai Dan

Displin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pelabuhan

Indonesia IV Cabang Samarinda, Jurnal Manajemen, 8(1), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/ CBO9781107415324.004