pengaruh internal audit terhadap kepatuhan …iv . v . vi . vii kata pengantar segala puji bagi...
TRANSCRIPT
ii
PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP KEPATUHAN MANAJEMEN
(STUDI KASUS DI PT. SMART MULTI FINANCE)
SKRIPSI
Oleh
HERNA BINTI USMAN NIM 105731131416
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
i
HALAMAN JUDUL
PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP KEPATUHAN MANAJEMEN
(STUDI KASUS DI PT. SMART MULTI FINANCE)
Oleh
HERNA BINTI USMAN NIM 105731131416
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah sederhana ini kupersembahkan : Kepada Allah SWT yang selalu memudahkan dan mengijabah tiap doa’ku,
Untuk diri sendiri sebagai hasil kerja keras, Kepada kedua orang Tua (Bapak Usman dan Ibu Nafsa) sebagai
motivator, Kepada saudara saya (Herman,Nuraisyah dan Rianty) yang telah
memberikan doa, motivasi, materi dan dukungannya. Kepada teman - teman saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
MOTTO HIDUP
Jika kamu ingin mendapatkan sesuatu yang belum pernah
kamu dapatkan... maka, kamu harus melakukan sesuatu yang belum
pernah kamu lakukan.
iii
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah yang karena nikmatnya lah telah sempurna segala
kebaikan Sholawat dan salam semoga tercurah kepada pemimpin para nabi dan
para mujahid yang berjihat fisabilillah, baginda kita nabi Muhammad SAW tiada
yang pantas terucap selain syukur Alhamdulillahi Robbilalamin akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Pengaruh Internal Audit Terhadap
Kepatuhan Manajemen (Studi Kasus Di PT. Smart Multi Finance) ―.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini , penulis tidak luput dari berbagai masalah
dan sepenuhnya menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata- mata hasil usaha penulis sendiri melainkan berkat bantuan , sokongan
dan bimbingan yang tidak ternilai harganya dari berbagai pihak oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof DR H. Ambo Asse., M Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Ismail Rosullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
3. Bapak Dr Ismail Badollahi, SE., M.Si.Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Ibu Dr Mucriana Muchran, SE., M.Si.Ak.CA, selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga Skripsi ini selesai dengan baik.
5. Ibu Rini Sulistiyanti, SE.,M.Ak, selaku Pembimbing II yang telah
berkenang membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Firmansyah Hidayat AK, S.Pd yang selalu memotivasi dan memberi
semangat dalam berbagai hal.
9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis
10. Terima Kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
ix
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater
Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar. Sehingga penulis dapat
merampungkan penulisan skripsi ini.
Billahi Fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb
Makassar, September 2020
Herna Binti Usman
x
ABSTRAK
Herna Binti Usman, Judul Skripsi Pengaruh Internal Audit Terhadap Kepatuhan Manajemen Strata (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Dibimbing oleh Pembimbing I Mucriana Muchran dan Pembimbing II Rini Sulisrtiyanti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Internal Audit terhadap Kepatuhan Manajemen Di PT. Smart Multi Finance Kota Makassar Jenis penelitian ini menggunakan uji hipotesis , dengan menggunakan metode kuantitatif Data yang digunakan data yang diolah dari riset lapangan menggunakan angket dengan objek penelitian sebanyak 33 responden sedangkan untuk metode analisis dan uji hipotesis menggunakan regresi linear sederhana , lalu perhitungannya menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS 22) Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui Pengaruh Internal Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Manajemen.
Kata Kunci : Pengaruh Internal Audit terhadap Kepatuhan Manajemen
xi
ABSTRACT
Herna Binti Usman, Research Title The Effect of Internal Audit on Management Compliance Strata (S1) Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar Supervised by Advisor I Mucriana Muchran and Supervisor II Rini Sulisrtiyanti.
This study aims to determine the effect of Internal Audit on Management Compliance at PT Smart Multi Finance Makassar City This type of research uses hypothesis testing, using quantitative methods The data used are data processed from field research using a questionnaire with the object of research as many as 33 respondents, while for the method of analysis and hypothesis testing using simple linear regression, then the calculation uses the Statistical Product and Service Solution(SPSS 22) From the results of hypothesis testing, it can be seen that the influence of Internal Audit has a positive and significant effect on Management Compliance.
Keywords:The Effect of Internal Audit on Management Compliance
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………………………….
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
PERSEMBAHAN DAN MOTTO .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN...................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat penelitian .................................................................................... 5
II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 7
A. Tinjauan Teori .......................................................................................... 7
1. Internal Audit ....................................................................................... 7
2. Kepatuhan Manajemen ..................................................................... 20
B. Tinjauan Empiris ..................................................................................... 24
C. Kerangka Konsep ................................................................................... 28
xiii
D. Hipotesis ................................................................................................ 29
III METODE PENELITIAN ................................................................................. 31
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 31
B. Lokasi dan waktu penelitian.................................................................... 31
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ...................................... 31
D. Populasi dan Sampel.............................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 36
F. Teknik AnalisisData ................................................................................ 37
IV HASIL PENELITIAN .................................................................................... 41
A. Gambaran Umum ................................................................................... 41
1. Gambaran umum PT. Smart Multi Finance ........................................ 41
2. Struktur Organisasi PT. Smart Multi Finance ..................................... 42
3. Visi dan Misi PT. Smart Multi Finance ................................................ 45
B. Hasil Analisis Deskriptif .......................................................................... 46
1. Jenis Kelamin .................................................................................... 46
2. Pendidikan ......................................................................................... 46
3. Masa Kerja ........................................................................................ 47
4. Jabatan .............................................................................................. 47
C. Hasil Analisis Data ................................................................................. 48
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data .............................................. 48
2. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 51
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 53
xiv
D. Pembahasan .......................................................................................... 57
V PENUTUP ...................................................................................................... 59
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 59
B. SARAN ................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……………………………………………………….24
Tabel 3.1 Operasional Variabel………………………………………………………33
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………47
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan…………………….48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja………………….48
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan………………………...49
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Internal Audit ……………………………….50
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengaruh Internal Audit…………………51
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Manajemen…………………....52
Tabel 4.8 Hasil uji Reliabilitas Variabel kepatuhan Manajemen.………………....52
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Sederhana..………………………………………53
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi…………………………………………………....54
Tabel 4.11 Hasil Uji T………..………………………………………………………...55
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas………………………………………………………55
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas………………...………………………………57
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran…………………………………………………….28
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual…………………………………………………...29
Gambar 4.1 Grafik P-Plot (Uji Normalitas)…………………………………………..56
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedestisitas…………………………………………..58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan di Indonesia, baik itu Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Swasta sebagai suatu pelaku ekonomi, tidak bisa lepas
dari kondisi globalisasi ekonomi era globalisasi akan mempertajam
persaingan-persaingan di antara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang
semakin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai
sumber dana dan sumber daya yang ada sebagai konsekuensi logis dari
timbulnya persaingan yang semakin tajam yang mengakibatkan dalam
sebuah perusahaan dapat mengalami tiga kemungkinan yaitu, mundur,
bertahan, atau tetap unggul atau bahkan semakin berkembang. Banyak
faktor yang mempengaruhi dalam mencapai tujuan suatu perusahaan, salah
satunya adalah internal perusahaan yang berhubungan kepatuhan
manajemen perusahaan. Oleh karena itu diperlukan struktur pengendalian
yang sesuai agar tujuan perusahaan dapat tercapai apabila terjadi
penyimpangan manajemen harus meluruskan untuk mengarahkan kembali
kepada tujuan yang telah ditetapkan oleh karena itu manajemen harus
dapat menyediakan data yang sesuai, menggunakan catatan, mendorong
efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan kepada standar operasional
prosedur yang ditetapkan manajemen.
Di era modern ini setiap perusahaan, terdapat suatu bagian yang
dikenal dengan audit internal dan orang yang bekerja di bagian tersebut
2
disebut auditor internal. Auditor internal merupakan orang yang bekerja
dalam perusahaan yang bertugas membantu manajemen dalam mencapai
tujuan perusahaan tempat di mana ia bekerja. Audit internal digunakan
manajemen perusahaan sebagai fungsi pengendalian untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kecurangan, sehingga untuk menghindari
kemungkinan kecurangan tersebut perusahaan memerlukan seorang auditor
internal untuk membantu manajemen dalam mengawasi pelaksanaan
pengendalian internal khususnya dalam aktivitas kepatuhan manajemennya.
Hal demikian sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Novita Sari,2017:16)
membuktikan bahwa audit internal mempunyai pengaruh terhadap
kepatuhan manajemen, karena dalam pelaksanaannya audit internal
memiliki peran penting bagi perusahaan untuk mengukur sejauh mana
kinerja manajemen melalui laporan hasil audit. Dalam laporan audit tersebut
perusahaan dapat memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari kinerja
manajemen dan karyawan lainnya. Di setiap perusahaan, terdapat suatu
bagian yang dikenal dengan audit internal dan orang yang bekerja di bagian
tersebut disebut auditor internal. Auditor internal merupakan orang yang
bekerja dalam perusahaan yang bertugas membantu manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan tempat di mana ia bekerja.
Di PT. Smart Multi Finance Makassar aktivitas audit internal merupakan
salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam perusahaan, Terkait
dengan adanya laporan terhadap pelaksanaan yang merupakan aktivitas
pengendalian terutama kegiatan perusahaan oleh karena itu dalam hal
pelanggaran yang terjadi di PT. Smart Multi Finance Makassar seperti
kinerja pegawai yang kurang disiplin, kurangnya tanggung jawab dan
3
pengelolaan manajemen yang tidak sesuai prosedur yang berlaku. Pekerja
yang melakukan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) dengan
pengelolaan yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian yang besar
untuk perusahaan, Untuk menghindari terjadinya penyimpangan maka
diperlukan audit internal yang dapat membantu manajemen dalam
mengawasi pelaksanaan pengendalian internal dalam aktivitas yang
dilakukan oleh pihak manajemen khususnya kepatuhan manajemen
perusahaan.
Salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas manajemen adalah
dengan melakukan audit internal secara periodic. Internal auditing
(pemeriksaan internal) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian audit
perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah
ditentukan sehingga memberikan dampak positif bagi kinerja manajemen.
Kinerja manajemen adalah hasil dari beberapa keputusan individual
yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Kinerja perusahaan
dianggap berhasil jika mereka dapat mempertahankan hidup, memperoleh
laba dan berkembang Untuk dapat melaksanakan ketiga cara tersebut,
perusahaan harus melakukan monitoring secara kontinu, yang dilakukan
oleh internal audit sehingga harapan untuk memuaskan bagi semua
kelompok yang berkepentingan dengan perusahaan dapat terwujud
Kekuatan/kelemahan internal ditambah dengan peluang/ancaman eksternal
dan pernyataan misi yang jelas memberi landasan untuk menetapkan tujuan
dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan untuk mendayagunakan serta
mengatasi kelemahan internal. Hal demikian sejalan dengan hasil penelitian
4
empiris yang telah dilakukan oleh Muhammad (Dahlan,2015:138)
membuktikan bahwa penerapan audit internal yang profesional dan
konsisten akan berdampak positif terhadap pencapaian dan peningkatan
kinerja perusahaaan. Misalnya pelayanan dan kepuasan konsumen
meningkat, perencanaan dan penyusunan program kerja tepat sasaran,
koordinasi dan supervisi operasional menjadi kondusif dan sebagainya.
Menurut Khoiro et all (2017), Dahlan Muhammad (2015), Abdul Aziz
(2015), Novita Sari (2017), menunjukkan bahwa pengaruh internal audit
berpengaruh signifikan terhadap hasil penelitian, hal ini dilihat dari tujuan
audit internal, wewenang dan tanggung jawab audit internal, program audit
internal, pelaksanaan audit internal serta laporan dan tindak lanjut audit
internal. Namun penelitian yang dilakukan oleh Bimantara (2015), Ratna
Andita Dewi (2016) menunjukkan bahwa pengaruh internal audit tidak
terdapat pengaruh yang signifikan dalam efektivitas fungsi audit internal.
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti mengenai pengaruh dari audit
internal di PT. Smart Multi Finance untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan
audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal terhadap
kinerja manajemen karena pada umumnya pengendalian internal
perusahaan tidak berjalan sesuai dengan konsepnya seperti kinerja pegawai
yang kurang disiplin, kurangnya tanggung jawab dan pengelolaan
manajemen yang tidak sesuai prosedur yang berlaku sehingga ditakutkan
muncul penyimpangan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ―Pengaruh Internal Audit Terhadap
Kepatuhan Manajemen (Studi Kasus Di PT Smart Multi Finance)
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut: ―Apakah internal audit berpengaruh terhadap
kepatuhan manajemen perusahaan di PT. Smart Multi Finance‖
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah internal audit berpengaruh terhadap kepatuhan
manajemen perusahaan di PT. Smart Multi Finance.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diberikan kepada beberapa pihak
antara lain :
1. Bagi peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan, pemahaman, serta wawasan
mengenai internal audit dan kepatuhan manajemen pada suatu perusahaan,
terkhusus pada PT. Smart Multi Finance
2. Bagi Pihak Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dan petimbangan mengenai penilaian internal audit dan kepatuhan
manajemen
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi mereka
yang berminat mempelajari audit internal dan penilaian kepatuhan
manajemen.
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Internal Audit
Pengertian audit berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia: Audit
adalah pemeriksaan pembukuan tentang keuangan (perusahaan, bank, dan
sebagainya secara berkala.‖
Menurut (NovitaSari ,2015:6) audit adalah suatu proses sistematis yang
secara objektif memperoleh serta mengevaluasi bukti mengenai asersi
tentang aktivitas ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan
hubungan antara asersi atau pernyataan dengan kenyataan kriteria yang
sudah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang memiliki
kepentingan. Sedangkan internal adalah sebuah fungsi penilaian independen
yang dijalankan di dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi sistem
pengendalian internal organisasi, Kualitas audit internal yang dijalankan akan
berhubungan dengan kompetensi dan obyektivitas dari staf internal auditor
organisasi tersebut sebagai pekerja, internal auditor mendapatkan
penghasilan dari organisasi di mana dia bekerja, hal ini berarti internal auditor
sangat bergantung kepada organisasinya sebagai pemberi kerja.
Menurut (Khoiro dan Hidayati ,2017:3) internal audit (pemeriksaan
internal) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit
perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan–
ketentuan dari ikutan profesi yang berlaku.
8
Menurut (Suhayati,2013:51) independensi audit internal adalah cara
pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil
pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit, sikap mental independen
tersebut harus meliputi independence in fact dan independence appearance
Menurut (Elisabeth,2015:3) auditing internal adalah sebuah fungsi
penilaian independen yang dijalankan di dalam organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi sistem pengendalian internal organisasi. Kualitas auditing
internal yang dijalankan akan berhubungan dengan kompetensi dan
obyektivitas dari staf internal auditor organisasi tersebut. Sebagai pekerja,
internal auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi di mana dia bekerja,
hal ini berarti internal auditor sangat bergantung kepada organisasinya
sebagai pemberi kerja. Di lain pihak, internal auditor dituntut untuk tetap
independen sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada publik dan profesinya
a. Karakteristik Internal Audit
Menurut Abdul Azis ada 5 (Lima) karakteristik dalam pengertian
auditing, antara lain sebagai berikut:
1) Informasi yang dapat diukur dari kriteria yang telah diterapkan dalam
proses pemeriksaan, kriteria-kriteria informasi yang diperlukan harus
ditetapkan dan informasi tersebut dapat diverifikasi kebenarannya
untuk dijadikan bukti audit yang kompeten.
2) Entitas Ekonomi
Proses pemeriksaan harus jelas dalam hal penetapan kesatuan
ekonomi dan periode waktu yang di audit. Kesatuan ekonomi ini
sesuai dengan entity theory dalam ilmu akuntasi yang menguraikan
posisi keuangan suatu perusahaan terpisah secara tegas dengan
9
posisi keuangan pemilik perusahaan.
3) Aktivitas Mengumpulkan Dan Mengevaluasi Bahan Bukti
Auditor pelaksana selalu mencakup aktivitas mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan
proses pemeriksaan yang sedang dilakukan. Aktivitas tersebut diawali
dari penentuan jumlah bukti yang diperlukan sampai pada proses
evaluasi atau penilaian kelayakan informasi dalam pencapaian
sasaran kegiatan audit.
4) Independensi Dan Kompetensi Auditor Pelaksanaan
Auditor pelaksana harus mempunyai pengetahuan audit yang cukup,
Pengetahuan itu penting untuk dapat memahami relevansi dan
keandalan informasi yang diperoleh selanjutnya, informasi tersebut
menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan opini audit agar opini
publik tidak biasa, pihak auditor dituntut untuk bersikap bebas
(independen) dari kepentingan manapun independensi adalah syarat
utama agar laporan audit objektif.
5) Pelaporan Audit
Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan tersebut,
laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek
yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tersebut dapat
dimengerti. Laporan ini harus mampu menyampaikan tingkat
kesesuaian antara informasi yang diperoleh dan diperiksa dengan
kriteria yang di tetapkan.
Dapat disimpulkan bahwa auditing adalah proses pengumpulan
dan evaluasi bukti yang berhubungan dengan informasi suatu entitas
10
ekonomi yang akan diukur dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan
dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen, serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
Auditing bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi laporan
keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah memberikan
pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu kesimpulan
mengenai reliabilitas dari asersi yang tertulis yang merupakan salah
satu bentuk assurance.
b. Fungsi Internal Audit
Fungsi audit internal adalah membantu manajemen dengan jalan
memberi landasan tindakan manajemen. Berikut ini fungsi audit internal
sebagai berikut:
Audit dan penilaian terhadap efektivitas struktur pengendalian internal
dan mendorong penggunaan struktur pengendalian yang efektif dengan
biaya yang minimum.
1) Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen
puncak dipatuhi.
2) Menentukan sampai seberapa jauh keyakinan perusahaan di
pertanggungjawaban dan di lindungi dari segala macam kerugian.
3) Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh perusahaan.
4) Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara singkat bahwa fungsi
audit internal adalah sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai
efisien dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal
perusahaan ,kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi
11
dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan
untuk mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya.
c. Jenis jenis Internal Audit
Menurut (Abdul Azis, 2015: 23) ada tiga jenis audit, yaitu:
1) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan dilakukan oleh auditor independen terhadap
laporan keuangan yang disajikan oleh klien untuk menentukan
apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah
dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu dan menyatakan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Biasanya, kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP). Dalam menentukan apakah laporan
keuangan telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan GAAP,
auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah laporan
keuangan itu mengandung kesalahan yang material atau salah saji
lainnnya
2) Audit Kepatuhan (Compilance Audit)
Audit kepatuhan dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang
ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Hasil dari audit kepatuhan
ini biasanya dilaporkan kepada pihak yang berwenang dalam
membuat kriteria.
3) Audit Operasional (Operasional Audit)
Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap
bagian dari prosedur dan metode organisasi. Audit ini melakukan
12
review secara sistematik atas kegiatan organisasi, atau bagian
daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Pada
akhir audit operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-
saran untuk memperbaiki operasi dalam audit operasional, review
yang dilakukan tidak terbatas pada akuntansi, tetapi dapat
mencakup evaluasi atau struktur organisasi, operasi komputer,
metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana
auditor menguasainya.
d. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Menurut (Novita Sari,2017:9) bahwa untuk mencapai keseluruhan
tujuan tersebut, maka auditor internal harus melakukan beberapa
aktivitas (Ruang lingkup audit internal) yaitu sebagai berikut :
1) Memeriksa dan menilai baik buruknya pengendalian atas akuntansi
keuangan dan operasi lainnya.
2) Memeriksa sampai sejauh mana hubungan para pelaksana terhadap
kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan.
3) Memeriksa sampai sejauh mana aktiva perusahaan di
pertanggungjawabkan dan dijaga dari berbagai macam bentuk
kerugian.
4) Memeriksa kecermatan pembukuan dan data lainnya yang
dihasilkan oleh perusahaan.
5) Menilai prestasi kerja para pejabat/ pelaksana dalam menyelesaikan
tanggung jawab yang telah ditugaskan.
e. StandarAuditing
Standar Auditing terdiri dari sepuluh standar dari semua pernyataan
13
standar auditing (PSA) yang berlaku, sepuluh standar auditing dibagi
menjadi tiga kelompok: (1) standar umum (2) standar pekerjaan lapangan
(3) standar pelaporan. Standar umum menekankan pentingnya kualitas
pribadi yang harus dimiliki auditor, standar pekerjaan lapangan
menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain selama pelaksanaan
audit yang sebenarnya, dan standar pelaporan mengharuskan auditor
menyiapkan laporan mengenai laporan keuangan secara keseluruhan,
termasuk pengungkapan informative. Berikut ini standar auditing yang
dibagi menjadi 3 antara lain :
1) Standar Umum
a) Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan
dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang
auditor.
b) Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen
dalam semua hal yang berhubungan dengan audit.
c) Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam
melaksanakan audit dan menyusun laporan.
2) Standar Pekerjaan Lapangan
a) Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan
mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya.
b) Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai
entitas serta lingkungannya, termasuk pengendalian internal,
untuk menilai resiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan merancang
sifat, waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.
14
c) Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan
melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk
memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang di
audit.
3) Standar Pelaporan
a) Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan
keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
b) Auditor harus mengidentifikasi dalam laporan auditor mengenai
keadaan di mana prinsip-prinsip tersebut tidak secara konsisten
diikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dengan periode
sebelumnya.
c) Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif
belum memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan
auditor.
d) Auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan
keuangan, secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu
pendapat tidak bisa diberikan dalam laporan auditor. Jika tidak
dapat menyatakan satu pendapat secara keseluruhan, auditor
harus menyatakan alasan-alasan yang mendasarinya dalam
laporan auditor. Dalam semua kasus, jika nama seorang auditor
dikaitkan dalam laporan keuangan, maka auditor itu harus dengan
jelas menunjukkan sifat pekerjaan auditor, jika ada serta tingkat
tanggung jawab yang dipikul auditor dalam laporan auditor.
15
f. Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal
Ikatan Akuntan Indonesia (2011) menyatakan secara lebih
terperinci mengenai tanggung jawab auditor internal dalam standar
profesi akuntan publik (SPAP) auditor internal bertanggung jawab untuk
menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan,
rekomendasi dan informasi kepada manajemen entitas dan dewan
komisaris atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung
jawabnya tersebut. Auditor internal mempertahankan objektivitasnya
yang berkaitan dengan aktivitas yang di auditnya.
Menurut (Abdul Azis, 2015:21) tanggung jawab auditor internal
adalah:
"Menerapkan program audit internal, mengarahkan personel, dan aktivitas-aktivitas departemen audit internal juga menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program yang telah dibuat untuk persetujuan."
Secara garis besar tanggung jawab seorang auditor internal dalam
melaksanakan tugasnya adalah sebagi berikut:
1) Memberikan informasi dan saran-saran kepada manajemen atas
kelemahan-kelemahan yang ditemukannya.
2) Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam perusahaan
untuk mencapai tujuan audit dan tujuan organisasi atau perusahaan.
g. Kedudukan dan Peran Auditor Internal
Kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi sangat
mempengaruhi keberhasilannya menjalankan tugas, sehingga dengan
kedudukan tersebut memungkinkan auditor internal dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik serta dapat bekerja dengan
16
luwes dalam arti independen dan objektif. Struktur organisasi
penetapan bagian auditor internal secara jelas disertai dengan job
description yang jelas akan membawa dampak yang positif dalam
proses komunikasi antara auditor internal dengan pihak pemilik
perusahaan atau manajer. Namun sebaliknya, penempatan yang tidak
jelas akan menghambat jalannya arus pelaporan dari auditor internal
karena itu perlu ditentukan secara tegas kedudukan auditor internal ini.
Peranan auditor internal dalam menemukan indikasi terjadinya
kecurangan dan melakukan investigasi terhadap kecurangan sangat
besar. Jika auditor internal menemukan indikasi dan mencurigai
terjadinya kecurangan di perusahaan, maka ia harus memberitahukan
hal tersebut kepada top management. Jika indikasi tersebut cukup kuat,
manajemen akan menugaskan suatu tim untuk melakukan investigasi.
Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditor, lawyer, investigator,
security dan spesialis dari luar perusahaan (misalkan ahli komputer,
ahli perbankan dan lain-lain.
Hasil investigasi tim harus dilaporkan secara tertulis kepada top
management yang mencakup fakta, temuan, kesimpulan, saran dan
tindakan perbaikan yang perlu dilaporkan.
h. Pelaksanaan Audit Internal
Dalam melaksanakan audit, auditor internal harus mengidentifikasi
informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi
yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
Menurut (Abdul Azis,2015:19) tahapan-tahapan dalam pelaksanaan
kegiatan audit internal adalah sebagai berikut:
17
1) Perencanaan audit
Tahap awal dalam melaksanakan kegiatan internal adalah
melakukan perencanaan audit. Perencanaan ini bertujuan untuk
menentukan objek yang akan diaudit, arah dan pendekatan audit,
perencanaan alokasi sumber daya dan waktu, lalu merencanakan
hal-hal lainnya yang berkaitan dengan proses audit.
2) Pengujian dan Pengevaluasian Informasi
Tahap kedua dalam kegiatan internal haruslah mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasikan dan membuktikan kebenaran
informasi untuk mendukung hasil audit.
3) Penyampaian Hasil audit
Audit internal harus melaporkan kepada manajemen apabila
terdapat penyimpangan yang terjadi dalam suatu fungsi perusahaan
dan memberikan rekomendasi untuk perbaikannya.
4) Tindak Lanjut (follow up) Hasil audit
Audit internal terus menerus meninjau tindak lanjut (follow up) untuk
memastikan bahwa terjadi temuan-temuan pemeriksaan yang
dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. Audit internal juga
harus memastikan apakah suatu tindakan korektif telah dilakukan
dan memberikan berbagai hasil yang diharapkan, ataukah
manajemen senior telah menerima risiko akibat tidak dilakukannya
tindakan korektif terhadap berbagai temuan yang dilaporkan.
i. Kode Etik Auditor Internal
Institute Of Internal Auditors (IIA) mempublikasikan standar kode etik
auditor pada tahun 2000, menggantikan standar tahun 1988 (yang
18
menggantikan standar tahun 1968) Standar ini disajikan secara lebih
ringkas dari dua standar yang dipublikasikan sebelumnya dan berlaku bagi
semua individu maupun entitas (termasuk anggota dan penerima atau
kandidat penerima sertifikasi dari IIA) yang menyediakan jasa pengauditan
internal. Pihak yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik ini akan
dikenakan sanksi disiplin, menurut Masturoh et all (2020) standar ini
menekankan aspek integritas, objektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi
bagi profesi auditor internal.
1) Integritas
a) Auditor internal harus melakukan pekerjaannya dengan jujur,
sungguh-sungguh, dan bertanggungjawab.
b) Auditor internal harus mematuhi hukum dan memberikan
penjelasan sesuai dengan yang diharapkan oleh ketentuan
hukum dan profesi.
c) Auditor internal dilarang, secara sadar terlibat dalam kegiatan
ilegal, atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit
internal ataupun organisasi tempat bekerjanya.
d) Auditor internal harus menghormati dan memberikan
dukungan kepada tujuan organisasi yang sah dan etis.
2) Objektivitas
a) Auditor internal tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau
hubungan apapun yang dapat, atau patut diduga dapat,
mengurangi kemampuannya untuk melakukan penilaian
(assessment) secara objektif, termasuk dalam hal ini adalah
kegiatan atau hubungan apapun yang dapat menimbulkan
19
pertentangan kepentingan dengan organisasinya.
b) Auditor internal dilarang menerima apapun, yang dapat atau patut
diduga dapat, mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
c) Auditor internal harus mengungkapkan semua fakta penting yang
diketahuinya, yaitu fakta yang jika tidak diungkapkan, dapat
mendistorsi laporan atas kegiatan yang direview.
3) Kerahasiaan
a) Auditor internal harus bersikap hati-hati (prudent) dalam
menggunakan dan menjaga informasi yang diperolehnya selama
melaksanakan tugas.
b) Auditor internal dilarang menggunakan informasi, untuk
mendapatkan keuntungan pribadi, atau dengan cara apapun yang
bertentangan dengan hukum atau merugikan tujuan organisasi
yang sah dan etis.
4) Kompetensi
a) Auditor internal hanya akan memberikan jasa yang dapat
dilaksanakan dengan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman
penting yang dimilikinya.
b) Auditor internal harus memberikan layanan jasa audit internal
sesuai dengan standar profesi audit internal.
c) Auditor internal harus senantiasa meningkatkan keahlian dan
efektivitas, serta kualitas jasa yang diberikannya.
j. Laporan Audit Internal
Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam
suatu bentuk laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik
20
dan teratur, laporan ini merupakan suatu alat penting untuk
menyampaikan pertanggungjawaban kepada manajemen.
Menurut (Abdul Azis,2015:24) tahap terakhir dalam proses audit
adalah menyiapkan laporan audit (audit report) yang menyampaikan
temuan-temuan auditor kepada pemakai laporan seperti ini memiliki
sifat yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus memberi tahu
pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria
yang telah ditetapkan laporan juga memiliki bentuk yang berbeda dan
dapat bervariasi mulai dari jenis yang sangat teknis yang biasanya
dikaitkan dengan audit laporan keuangan hingga laporan lisan yang
sederhana dalam audit operasional atau efektivitas suatu departemen
kecil.
2. Kepatuhan Manajemen
Kepatuhan manajemen merupakan suatu prosedur yang dijalankan
manajemen untuk mengikuti prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan
oleh yang berwewenang. Tujuan kepatuhan adalah untuk mempertimbangkan
apakah klien telah mengikuti prosedur dan peraturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.
Tujuan kepatuhan adalah untuk mempertimbangkan apakah klien telah
mengikuti prosedur dan peraturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak
yang memiliki otoritas lebih tinggi.
Kinerja manajemen sangatlah penting, karena merupakan inti dalam
perusahaan untuk mencapai tujuan yang optimal, kinerja manajemen yang
baik dapat meningkatkan pengendalian dalam perusahaan, tetapi dalam
pelaksanaan prosedur yang diterapkan, sering tidak sesuai dengan kinerja
21
perusahaan tersebut serta pembagian tanggung jawab/pendelegasian
tanggung jawab tidak efektif dan sering kali tidak sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.
1. Penerapan Kepatuhan Dalam Perusahaan
Tujuan utama dari pengendalian kepatuhan manajemen adalah
mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja manajemen dalam perusahaan,
artinya pengukuran prestasi pelaksanaan kepatuhan manajemen adalah
dengan membandingkan hasil kepatuhan manajemen yang sesungguhnya
dengan suatu tolak ukur yang telah ditetapkan untuk mencapai efektivitas
dalam kepatuhan manajemen. Oleh karena itu diperlukan suatu
pembangian yang khusus untuk mengawasi dan mengendalikan kinerja
manajemen yang dinamakan audit internal, agar efektivitas kinerja
manajemen perusahaan dapat tercapai. Dalam hal ini audit internal akan
menilai kepatuhan manajemen apakah telah dilakukan secara benar atau
belum, bila benar apakah sistem atau metode yang telah ada
memungkinkan untuk terjadinya kesalahan dan atau kecurangan yang
dilakukan pegawai. Dengan adanya audit internal, diharapkan perusahaan
dapat mencapai target yang telah ditetapkan audit internal atas kepatuhan
manajemen yang dilaksanakan secara memadai, akan berperan dalam
menunjang efektivitas pengendalian kepatuhan manajemen.
2. Syarat-syarat Penugasan Kepatuhan Perusahaan
Pengetahuan akan syarat-syarat untuk melakukan penugasan
kepatuhan adalah penting bagi praktisi karena banyaknya potensi
penugasan kepatuhan menjurus kepada kesalahan komunikasi antara
auditor dengan pemakai. Berikut ini adalah beberapa syarat penting yang
22
diperlukan untuk menerima penugasan kepatuhan :
a. Manajemen harus memberikan asersi tertulis terhadap apa yang auditor
akan berikan keyakinan. Dasar dari syarat ini adalah kepercayaan
bahwa KAP seharusnya tidak menginginkan untuk memberikan
keyakinan kecuali manajemen menginginkan untuk menyatakan secara
tertulis bahwa perusahaan telah mentaati hukum dan peraturan-
peraturan tertentu.
b. Asersi manajemen punya kemampuan evaluasi terhadap kriteria yang
layak. Tanpa kriteria yang layak, akan timbul pernyataan apakah opini
yang relevan dapat dihasilkan.
c. Asersi manajemen punya kemampuan atau pengukuran yang konsisten
dalam menggunakan kriteria tertentu.
d. Manajemen menerima tanggung jawab atas kepatuhan perusahaan.
Auditor dalam sebuah perusahaan harus melakukan review atas area
area di perusahaan guna untuk megavaluasi pengendalian manajemen
karena setiap perusahaan harus dikendalikan, artinya semua perangkat
dalam perusahaan harus berfungsi untuk memastikan tujuan perusahaan
telah tercapai. Manajemen harus menyadari bahwa situasi selalu
berubah. Pengendalian yang sebelumnya diperlukan dan efektif pada
suatu waktu mungkin akan dianggap tidak perlu atau tidak efektif lagi,
karena adanya perubahan dalam operasi perusahaan atau dalam
lingkungan eksternal oleh karena itu sangat penting perusahaan
melakukan evaluasi secara periodik. Menurut Abdul Aziz (2015) dalam
audit kinerja manajemen memiliki empat dimensi evaluasi antara lain :
1. Dimensi evaluasi sistem pengendalian intern (internal control systems).
23
Jawaban atas pertanyaan apakah manajemen telah melaksanakan
sistem dan prosedur pengendalian operasional perusahaan yang baik
dan handal seperti sistem pembagian tugas dan fungsi karyawan,
sistem penerimaan dan pengeluaran, sistem pencatatan dan
pelaporan, sistem pengendalian risiko dan kepatuhan kepada
kebijakan dan peraturan yang ada/berlaku.
2. Dimensi evaluasi ekonomisasi (cost of operations). Jawaban atas
pertanyaan apakah manajemen perusahaan telah melaksanakan tugas
dan tanggung-jawabnya secara hemat menggunakan sumber daya
yang ada dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai, pada saat yang
tepat dan pada biaya yang rendah seperti praktik pengadaan barang
dan jasa, penggunaan sumber daya yang ada selalu
mempertimbangkan azas manfaat.
3. Dimensi evaluasi efisiensi (method of operations). Jawaban atas
pertanyaan apakah manajemen perusahaan melaksanakan tugas dan
tanggung-jawabnya dengan usaha maksimum dan belanja yang
minimum misalnya memaksimalkan output atau input diminimalkan
untuk mencapai kualitas dan kuantitas output tertentu dengan cara
sistem operasi handal dan sistem penyusunan program kerja yang
digunakan saat ini sudah efisien.
4. Dimensi evaluasi efektivitas (results of operations). Jawaban atas
pertanyaan apakah manajemen perusahaan telah memperoleh hasil
atau manfaat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, misalnya
pencapaian tujuan atau program kerja perusahaan baik tujuan internal
maupun eksternal.
24
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Teknik Analisis Hasil
1
Abdul
Aziz(2015)
Pengaruh Audit
Internal Terhadap
Kinerja Manajemen
Pada Pt Kereta Api
Indonesia
(Persero)
Audit Internal
(X)
Kepatuhan
Manajemen
( Y )
analisis regresi
linear sederhana,
analisis koefisien
korelasi, koefisien
determinasi dan
uji hipotesis t
Hasil pengujian
hipotesis telah
membuktikan
terdapat
pengaruh Audit
Internal terhadap
Kepatuhan
2
Dahlan
Muhammad(
2015)
Pengaruh Audit
Internal Terhadap
Penggunaan
Sistem
Akuntansi
MANAJEMEN Dan
Dampaknya Pada
Kinerja
Perusahaan
(Survey Pada
Bumn Di
Indonesia)
Sistem
Akuntansi
Manajemen
(X1)
Kinerja
Perusahaan
(X2)
Audit Internal
( Y )
analisis jalur
(path analysis)
Audit Internal Dan
Penggunaan
Sistem Akuntansi
MANAJEMEN
(SAM)
Berpengaruh
Positif Terhadap
Kinerja
Perusahaan
Selanjutnya Audit
Internal Juga
Berpengaruh
Positif Terhadap
Penggunaan
(SAM) Dan
Dampaknya Pada
Kinerja
Perusahaan
25
3
( Duma
Megaria
Elisabeth,
Se, Msi
2015)
Peranan Audit
Internal Terhadap
Kepatuhan
Manajemen
Perusahaan Dalam
Pelaksanaan
Kegiatan
Perusahaan
Audit Internal
(X)
Kepatuhan
Manajemen
( Y )
Analisis regresi
berganda, uji F,
uji koefisien
determinasi, uji T,
dan uji asumsi
klasik
Peranan audit
internal terhadap
kepatuhan
manajemen
perusahaan
sangat
dibutuhkan dalam
pelaksanaan
setiap kegiatan
dalam
perusahaan
4
Gardina Aulin
Nuha
Yulinartati(20
16)
Pengaruh Audit
Internal Terhadap
Kepatuhan
manajemen ( Studi
Kasus Di Pt Mitra
Tani Dua Tujuh
Jember)
Audit Internal
(X)
Kepatuhan
Manajemen
( Y )
analisis regresi
sederhana
Hasil pengujian
hipotesis telah
membuktikan
terdapat
pengaruh Audit
Internal terhadap
Kepatuhan
MANAJEMEN
5
( Novita Sari
2015)
Pengaruh Audit
Internal Terhadap
Kepatuhan
MANAJEMEN (
Studi Kasus Di Pt
Mitra tani Dua
Tujuh Jember
Audit Internal
(X)
Kepatuhan
Manajemen
( Y )
Analisis deskriptif
presentase dan
analisis regresi
sederhana
Hasil pengujian
hipotesis telah
membuktikan
terdapat
pengaruh Audit
Internal terhadap
Kepatuhan
MANAJEMEN
6
( Himmatul
Khoiro
Marsyad,
Kusni
Hidayati
(2017)
Peranan Audit
Internal Terhadap
Kepatuhan
Manajemen
Perusahaan Pada
Pt Hero
Audit Internal
(X)
Metode kualitatif
deskriptif
pelaksanaan
audit internal
pada PT Hero
Supermarket Tbk
sudah sangat
memadai, hal ini
26
Supermarket Tbk
Waru Sidoarjo
Kepatuhan
Manajemen (
Y )
dilihat dari tujuan
audit internal,
wewenang dan
tanggungjawab
audit internal,
program audit
internal,
pelaksanaan
audit internal
serta laporan dan
tindak lanjut audit
internal
7
7
Theobaldus
maradona
Bimantara
2015)
Pengaruh
efektivitas fungsi
audit internal
terhadap kinerja
perusahaan bumn
di moderasi oleh
pengaruh politik(
studi empiris di
indonesia)
Audit Internal
(X)
Kinerja
Perusahaan
(X)
Metode kualitatif
deskriptif
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa tidak
terdapat
pengaruh yang
signifikan dalam
efektivitas fungsi
audit internal
terhadap kinerja
keuangan BUMN
di Indonesia
8
8
Ade
Suherman(20
18)
Pengaruh Audit
Internal Terhadap
Kualitas Pelaporan
Keuangan
Audit Internal
(X)
Pelaporan
Keuangan (Y)
Metode analisis
kuantitatif
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
pelaksanaan
audit internal dan
kualitas
pelaporan
keuangan di
RSUD Kota
Banjar
27
sudahsangat baik
9
9
Ratna Andita
Dewi (2016)
Pengaruh peran,
profesionalisme,
pengalaman kerja,
dan pengetahuan
information
technology (it)
auditor internal
terhadap efektivitas
sistem
pengendalian
internal
perusahaan
Audit Internal
(X)
Efektivitas
Sistem
Pengendalian
Internal
Perusahaan
(Y)
analisis regresi
sederhana
peran auditor
internal tidak
berpengaruh
terhadap
efektivitas sistem
pengendalian
internal
perusahaan
28
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
STUDI TEORITIK
Standar Auditing (PSA) (Novita Sari 2017)
Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)
(Abdul Azis 2015)
STUDI EMPIRIS
PENGARUH INTERNAL AUDIT
TERHADAP KEPATUHAN
MANAJEMEN
(+Novita Sari (2017)
(-)Ratna Andita Dewi (2016)
Theobaldus maradona
bimantara .2015
HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS
29
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Berdasarkan telaah yang telah di ungkapkan sebelumnya, penelitian
ini akan meneliti Pengaruh Internal Audit Terhadap Kepatuhan Manajemen
(Studi Kasus Di PT Smart Multi Finance) Internal adalah sebuah fungsi
penilaian independen yang dijalankan di dalam organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi sistem pengendalian internal organisasi. Adapun pelaksanaan
kepatuhan manajemen yaitu dengan membandingkan hasil kepatuhan
manajemen yang sesungguhnya dengan suatu tolak ukur yang telah
ditetapkan untuk mencapai efektivitas dalam kepatuhan manajemen. Model
penelitian yang diajukan dalam gambar berikut merupakan kerangka
konseptual dan sebagai alur pemikiran dalam menguji hipotesis. Model
kerangka pemikiran akan menguji pengaruh dari internal audit terhadap
kepatuhan manajemen.
D. Hipotesis
Hubungan antara manajemen dengan internal audit yaitu auditor
internal mampu membina hubungan yang baik dengan manajemen bahwa
salah satu tugas dari audit internal adalah memenuhi kebutuhan
manajemen, dimulai dari memahami permasalahan manajemen dan
kebutuhan manajemen. Kemudian berlanjut dengan melibatkan kerja sama
Kepatuhan manajemen (y)
Atau
(Dependen)
Internal audit (x)
Atau
(independen)
30
antara manajemen dengan audit internal pada berbagai macam tingkat
operasional. Kerja sama kemudian berlanjut dengan membantu manajemen
untuk mencapai tujuan dan keinginan manajemen pada level yang paling
memungkinkan. Kerja sama yang efektif dapat dicapai dengan berbagai hal
Hasil penelitian dari Abdul Aziz (2015 Muhammad Dahlan (2015)
menyatakan Audit Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Manajemen Hasil berbeda didapatkan olehRatna Andita Dewi
(2016) menunjukkan audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kepatuhan Manajemen.
Fokus ini akan membantu dalam menetralisir konflik audit pada
tingkatan level operasional yang lebih rendah yang dikarenakan pemaparan
yang disampaikan manajemen atas hasil audit internal. Hal ini membenarkan
upaya auditor internal untuk melihat pekerjaan mereka dari sudut pandang
manajemen dan untuk memberikan segala bantuan yang dimungkinkan agar
manajemen memperoleh hasil yang maksimal. Permasalahan yang dihadapi
manajemen komplek dan terus berubah dari waktu ke waktu baik yang
dipengaruhi faktor internal maupun eksternal. Hal ini semakin menunjukkan
bahwa manajemen semakin membutuhkan bantuan audit internal dan dalam
banyak kasus ketika kredibilitas dan kemampuan audit internal sudah
terbangun manajemen akan memberikan respons positif terhadap bantuan
yang diberikan Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi auditor internal
untuk memberikan bantuan kepada manajemen melalui rekomendasi audit
yang efektif dan signifikan. Oleh karena itu maka hipotesis pada penelitian ini
adalah :
H:Internal Audit Berpengaruh Positif Terhadap Kepatuhan Manajemen
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Menurut Sugiyono
(2018:) Metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme, digunakan
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis data yang dipergunakan adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka,
maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut
untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Data kualitatif
sebagai data utama dalam penelitian ini yaitu berbentuk uraian melalui
respons tertulis oleh responden dalam bentuk kuesioner.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Smart Multi Finance Makassar, adapun
waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih dua bulan.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2017:39) Variabel adalah :
―Suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan‖.
32
a. Variabel Independen
Audit internal adalah aktivitas konsultasi yang dirancang dan
menjamin independen dan objektif untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi sehingga dapat membantu dan menjembatani
manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan dan memastikan
manajemen telah melaksanakan semua peraturan yang berlaku dan
memastikan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan telah tercapai.
Standar etika audit internal menekankan aspek integritas, objektivitas,
kerahasiaan, dan kompetensi bagi profesi auditor internal sebagai
indikator untuk mengukur dimensi internal audit
b. Variabel Dependen
Selanjutnya Kepatuhan manajemen diwakili oleh variabel Y
sebagai variabel dependen pada penelitian ini kepatuhan manajemen
merupakan suatu prosedur yang dijalankan manajemen untuk
mengikuti prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan oleh yang
berwewenang. Tujuan kepatuhan adalah untuk mempertimbangkan
apakah klien telah mengikuti prosedur dan peraturan tertentu yang
telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.
33
Kepatuhan manajemen diukur dengan menggunakan empat
dimensi yaitu dimensi evaluasi sistem pengendalian internal,
ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan operasional
perusahaan. Untuk setiap indikator telah diuji validitas dan reliabilitasnya
oleh (Muhammad Dahlan,2015:21) dengan hasil valid dan reliabel Uraian
lengkap dimensi audit internal seperti berikut:
2.) Dimensi evaluasi sistem pengendalian internal
3.) Dimensi evaluasi ekonomisasi (cost of operations)
4.) Dimensi evaluasi efisiensi (method of operations)
5.) Dimensi evaluasi efektivitas (results of operations)
2. Operasional Variabel
Berikut ini operasional variabel penelitian ini
a. Internal Audit (X)
b. Kepatuhan Manajemen (Y)
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Internal Audit (X)
a. aspek integritas, b. aspek objektivitas, c. aspek kerahasiaan, d. aspek kompetensi Sumber :Masturoh Et al (2020)
Skala likert
Kepatuhan Manajemen (Y)
a. Dimensi evaluasi sistem pengendalian intern
b. Dimensi evaluasi ekonomisasi c. Dimensi evaluasi efisiensi d. Dimensi evaluasi efektivitas
Sumber : Abdul aziz (2015)
Skala likert
34
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang terdaftar di PT. Smart
Multi Finance Makassar, populasi dalam penelitian ini meliputi anggota-anggota
dari unit kerja yang berhubungan pada perusahaan PT. Smart Multi Finance
yaitu satuan pegawai intern, keuangan ,umum, marketing, hubungan pelanggan
dan serta seluruh karyawan terikat sebanyak 41 orang.
Berikut ini rencana jumlah masing-masing- populasi PT. Smart Multi Finance
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Daftar Jumlah Populasi di PT. Smart Multi Finance
NO Jabatan Karyawan Jumlah
Karyawan
1. Branch Manager 1
2. Branch Operasional Head 3
3. Car Financing Head 3
4. Collection Head 2
5. Operasional Officer 4
6. Field Collection Officer Motorcycle
Financing
4
7. Operasional Officer 4
8. Credit Marketing Officer Motorcycle
Financing
3
19. Field Collection Officer Car Financing 3
10. Admin Collection Officer 3
35
11. Motorcycle Marketing Support Officer 2
12. Remedial Officer 3
13. Credit Marketing Officer Car Financing 4
14. General Audit Officer 2
Total 41
Sumber : Data Olahan (2020)
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, sampel berisi beberapa anggota yang
dipilih dari populasi. Peneliti menemukan sampel sebagai subjek penelitian
dengan teknik purposive sampling Menurut (sugiyono,2017:22) adalah teknik
pengambilan sampel data yang didasarkan pada pertimbangan tertentu.
Adapun sampel dalam penelitian ini meliputi anggota-anggota dari unit kerja
yang berhubungan pada perusahaan PT. Smart Multi Finance yaitu satuan
pegawai internal, keuangan, umum, marketing, hubungan pelanggan dan serta
sebagian karyawan terikat sebanyak 33 orang.
Berikut ini kriteria yang ditentukan oleh peneliti untuk menentukan sampel
penelitian ini, antara lain:
a. Karyawan perusahaan yang telah bekerja selama minimal 1 tahun,
hal ini dilakukan karena karyawan tersebut telah beradaptasi dengan
lingkungan kerjanya.
b. Karyawan yang memiliki jenjang pendidikan minimal S1. Berikut ini
kriteria penentuan sampel
Tabel 3.3
Kriteria Penentuan Sampel
Keterangan Jumlah
36
Jenis Kelamin (N = 33)
Laki – Laki Perempuan
18 15
Pendidikan
(N = 33)
SMU/SMK D3 S1 S2 S3
2 5 26
Lama Berkerja ( N = 33 )
<3-5 tahun >5-10 tahun 10-15 tahun 15-20 tahun
24 6 2 1
Jabatan ( N = 33 )
Branch Manajer Unit Car Financing Unit Motorcycle Financing Unit Marketing Officer Unit Collection Unit Branch Operasional
1 10 12 5 3 2
Sumber : Data Olahan (2020)
Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini meliputi anggota-anggota
dari unit kerja yang berhubungan pada perusahaan PT. Smart Multi
Finance dengan sebagian karyawan terikat sebanyak 33 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode
kuesioner. Metode kuesioner dalam penelitian ini adalah sejumlah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Metode kuisioner dalam penelitian ini
digunakan untuk mengungkapkan variable (X) dan variabel (Y) Kuesioner
tersebut berupa daftar yang berisi butir-butir pernyataan yang akan diajukan ke
responden dengan tujuan mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
37
Metode skala yang dipakai yaitu skala 5 likert, dimulai dari sangat setuju
sampai sangat tidak setuju. Setiap indikator diklasifikasikan dan diberi skor
sebagai berikut : Skor 5 (Sangat Setuju), Skor 4 (Setuju), Skor 3 (Netral), Skor
2 ( Tidak Setuju), Skor 1 (Sangat Tidak Setuju) Selain itu pada instrumen
penelitian, setiap pernyataan mengandung indikator sesuai dengan variabel
yang digunakan.
F. Teknik AnalisisData
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis data kuantitatif menggunakan statistik, Dalam penelitian ini statistik
yang digunakan adalah statistik deskriptif, statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap
hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian
asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik Untuk menguji data distribusi normal
atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Sminov Test Residual
berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikan > 0,05 (Imam Ghozali: 160-
165).
38
b. Uji Multikoliniaritas
Menurut (Imam Ghozali, 2013:105) uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen) Untuk menguji multikoliniertas dengan cara melihat nilai
VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji part, uji glejser, dan
uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan grafik plot antara nilai
prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID Tidak
terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. (Imam Ghozali,
2013 : 139).
2. Pengujian Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bilvariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk Hasil analisis
korelasi bilvariate dengan melihat output Pearson Correlation Ghozali
39
(2005:19) Apabila Nilai r hitung > r tabel maka instrumen yang digunakan
dinyatakan valid.
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu Indikator untuk uji reliabilitas adalah Cronbach
Alpha, apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6 menunjukkan instrumen yang
digunakan reliabel (Ghozali, 2005:21) Hasil uji reliabilitas kuesioner sangat
tergantung pada kesungguhan responden dalam menjawab semua item
pertanyaan penelitian.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu apakah pengaruh internal audit
berpengaruh terhadap kepatuhan manajemen sehingga motode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana yaitu
hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan.
Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = α +βX
Keterangan:
Y = Kepatuhan Manajemen
X = Pengaruh Internal Audit
40
α = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
β = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisis regresi, di mana hal yang ditunjukkan
oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan (satu) Koefisien
determinasi (R2) nol, berarti variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen Apabila koefisien determinasi
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen Selain itu koefisien determinasi
(R2) dipergunakan untuk mengetahui presentasi perubahan variabel tidak
bebas (Y) yang disebabkan oleh veriabel bebas (X)
c. Uji t (Uji Parsial)
Uji hipotesis dalam penelitian ini akan diuji menggunakan uji Parsial
(Uji t) yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar internal audit
sebagai variabel independen memberikan pengaruh pada kepatuhan
manajemen sebagai variabel dependen.
Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
Untuk menentukan nilai t-tabel ditentukan dengan tingkat signifikan 5%
dengan derajat kebebasan df = (n-2) di mana n adalah jumlah responden
Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
1) Jika t-hitung > t-tabel (n-k-1) maka H diterima
2) Jika t-hitung < t-tabel (n-k-1) maka H ditolak
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Gambaran umum PT. Smart Multi Finance
PT. Smart Multi Finance adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang
terdaftar di Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No KEP.151/KM.10/2008
tanggal 8 Agustus 2008. Smart Multi Finance yang kini sedang berkembang
dan fokus terhadap pembiayaan modal kerja dan multiguna dengan angsuran
BPKB Kendaraan, target atau segmen utama dari Smart Multi Finance adalah
pengusaha besar hingga UMKM, dan berperan aktif meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat, hal ini sejalan dengan visi Smart Multi Finance yaitu turut
serta meningkatkan kesejahteraan dengan berperan menjadi penyedia solusi
keuangan dengan pelayanan profesional Saat ini Smart Multi Finance telah
hadir di 511 Cabang dan 10 Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di seluruh
Indonesia dan cabang tersebut akan terus bertambah tiap tahunnya. Berikut
yang menjadi keunggulan dari Smart Multi Finance untuk melayani seluruh
masyarakat Indonesia antara lain, proses yang cepat, bunga yang ringan,
pelayanan yang ramah, dan bebas potongan admin di setiap pencairannya.
PT. Smart Multi Finance (SMF) saat ini sedang bertransformasi untuk
menjadi perusahaan yang berintegritas tinggi, memiliki suasana kerja yang
bergairah, memiliki kinerja yang baik dalam rangka mencapai sebuah visi
bersama.
Untuk itu dibutuhkan sebuah ways of life sebagai pedoman dasar perilaku
yang dapat diterima oleh semua lapisan dalam perusahaan. Pedoman dasar ini
42
berfungsi sebagai pondasi dalam mendirikan bangunan perusahaan yang
kokoh.
Pedoman tersebut mengalir dalam setiap keputusan, kebijakan dan
kegiatan SMF dari kantor pusat hingga cabang-cabang yang berada di daerah.
Semua pihak yang memiliki kepentingan di SMF mempunyai kewajiban untuk
memastikan bahwa pedoman ini dikomunikasikan secara lengkap kepada
karyawan untuk ditaati dan dipegang teguh dalam menjalani kegiatan sehari-
hari.
2. Struktur Organisasi PT. Smart Multi Finance
Struktur organisasi PT Smart Multi Finance secara jelas telah
menggambarkan jenjang wewenang tanggung jawab, tugas dan kewajiban setiap
tingkatan manajemen dengan baik. Perusahaan telah merumuskan dengan jelas
tingkatan fungsi-fungsi pokok, tugas dan tanggung jawab unit kerja.
Berikut ini adalah susunan organisasi dan tata kerja PT. Smart Multi
Finance:
a. Branch Manajer
b. Car Financing Head
1) Business Development Officer Car Financing
2) Credit Marketing Officer Car Financing
c. Motorcycle Financing Head
1) Business Development Officer Motorcycle Financing
2) Credit Marketing Officer Motorcycle Financing
3) Motorcycle Marketing Support Officer
d. Marketing Officer Head
1) Bussiness Development Officer Motorcycle Financing
43
2) Credit Marketing Officer Motorcycle Financing
e. Collection Head
1) Field Collection Officer Car Financing
2) Field Collection Officer Financing
3) Remedial Officer
4) Collection Admin
f. Branch Operasional Head
1) Operasional Officer
2) Marketing Office Admin
Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
d. Branch Manajer Seorang manajer cabang adalah seorang eksekutif yang
mengawasi divisi yang beroperasi secara lokal atau dengan fungsi tertentu
e. Car Financing Head, adalah kepala penanggung jawab terhadap
pembiayaan mobil mengacu pada berbagai produk keuangan yang
memungkinkan seseorang memperoleh mobil, termasuk pinjaman dan
sewa mobil.
f. Business Development Officer Car Financing yang akan bertanggung
jawab dalam menyusun target dan strategi jangka panjang organisasi
terhadap pasar mobil serta membangun hubungan dengan pelanggan,
mengidentifikasi peluang bisnis, melakukan negosiasi bisnis, serta
memonitor perkembangan pasar.
g. Credit Marketing Officer Car Financing adalah memproses aplikasi
pembiayaan mobil, mulai dari mengambil data dari nasabah, melakukan
survey dan membina hubungan dengan dealer/Showroom.
44
h. Motorcycle Financing Head adalah adalah kepala penanggung jawab
terhadap pembiayaan motor mengacu pada berbagai produk keuangan
termasuk pinjaman dan sewa.
i. Business Development Officer Motorcycle Financingbertanggung jawab
dalam menyusun target dan strategi jangka panjang organisasi terhadap
pasar motor serta membangun hubungan dengan pelanggan,
mengidentifikasi peluang bisnis, melakukan negosiasi bisnis, serta
memonitor perkembangan pasar.
j. Credit Marketing Officer Motorcycle Financing adalah memproses aplikasi
pembiayaan motor, mulai dari mengambil data dari nasabah, melakukan
survey dan membina hubungan dengan dealer/Showroom.
k. Motorcycle Marketing Support Officer posisi yang membantu bagian
marketing dalam proses pemasaran dan pencapaian target dalam konteks
yang lebih spesifik.
l. Marketing Officer Head bertanggung jawab untuk mengawasi
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan inisiatif pemasaran dan
periklanan organisasi, Sebagai eksekutif perusahaan yang bertanggung
jawab atas kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi.
m. Collection Head adalah pengelolaan piutang atau Account Receivable
sebagai akibat adanya perjanjian pembiayaan.
n. Field Collection Officer Car Financing adalah karyawan lapangan
pembiayaan mobil dari perusahaan yang mempunyai tugas dalam menagih
konsumen.
o. Field Collection Officer Motorcycle Financing adalah karyawan lapangan
yang pembiayaan motor dari perusahaan yang bertugas dalam penagihan.
45
p. Remedial Officer Melaksanakan penagihan/penerimaan unit kendaraan
atas nasabah yang memiliki keterlambatan pembayaran (overdue) sesuai
tingkat penuaan/aging suatu pinjaman.
q. Collection Admin merupakan karyawan perusahaan yang bertugas
mencetak surat peringatan atau surat penagihan dan sejenisnya.
r. Branch Operasional Head yang bertugas menganalisis dan
mengkoordiniasi semua tindakan dan pergerakan yang bertujuan untuk
menjalankan suatu perusahaan.
s. Operasional Officer mengawasi operasi bisnis perusahaan dan melapor
kepada CEO.
t. Marketing Office Admin tugas admin marketing adalah menyiapkan dan
menyediakan segala keperluan administratif marketing/sales sesuai
dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berlaku di sebuah
perusahaan.
3. Visi dan Misi PT. Smart Multi Finance
a. Visi
Turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berperan
menjadi penyedia solusi keuangan dengan pelayanan profesional.
b. Misi
1) Mengoperasikan bisnis dengan integritas tinggi, dengan cara
membangun dan membina tim yang terbaik sehingga mampu menjadi
penyedia solusi keuangan yang bisa diandalkan.
2) Menciptakan suasana kerja yang bergairah dan penuh tanggung jawab
sehingga mendorong semua karyawan berkontribusi nyata dalam
mencapai sasaran yang ditentukan.
46
3) Memberi hasil terbaik bagi semua pemangku kepentingan sehingga
tercipta hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
B. Hasil Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan mendatangi
langsung responden yang menjadi objek dalam penelitian yaitu PT. Smart Multi
Finance kota Makassar.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, tabel dibawah ini menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 18 responden (55%) Dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 15
orang (45%)
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi %
Laki – Laki 18 55%
Perempuan 15 45
Total 33 100
Sumber : Data Olahan (2020)
2. Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, tabel berikut menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian besar telah menempuh pendidikan S-1
yaitu sebanyak 26 responden (79%), tingkat pendidikan D-3 sebanyak 5 responden
(15%), dan tingkat pendidikan SMU sebanyak 2 responden (6%), sedangkan
responden dengan tingkat pendidikan S-2 dan S-3 tidak terdapat dalam karakteristik
responden penelitian ini.
47
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentasi %
SMU/SMK 2 6%
D3 5 15%
S1 26 79%
S2 - -
S3 - -
Total 33 100%
Sumber : Data Olahan (2020)
3. Masa Kerja
Berdasarkan masa kerja, tabel berikut menunjukkan bahwa responden
dalam penelitian ini sebagian besar telah bekerja selama <1 tahun sebanyak 4
responden (12%) 1-5 tahun sebanyak 24 responden (73%), bekarja selama 6-
10 tahun sebanyak 3 responden (9%), bekerja selama 11-15 tahun sebanyak 2
responden (6%), sedangkan yang bekerja selama 16-20 tahun ,21-25 tahun,
26-30 tahun, dan diatas 30 tahun tidak terdapat dalam penelitian ini.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja
Masa Kerja Frekuensi Persentasi (%)
<1 4 12%
1-5 24 73%
6-10 3 9%
11-15 2 6%
16-20 - -
21-25 - -
26-30 - -
>31 - -
Total 33 100%
Sumber : Data Olahan (2020)
4. Jabatan
Berdasarkan jabatan, tabel berikut menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini sebagian besar terdiri dari Branch Manajer (3%), unit Car
48
Financing sebanyak 10 responden (30%), unit Motorcycle Financing sebanyak
12 responden (36%), unit Marketing Officer sebanyak 5 responden (15%), unit
Collection sebanyak 3 responden (9%) , unit Branch Operasional sebanyak 2
responden (6%).
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Frekuensi Persentasi (%)
Branch Manajer 1 3%
Unit Car Financing 10 30%
Unit Motorcycle Financing 12 36%
Unit Marketing Officer 5 15%
Unit Collection 3 9%
Unit Branch Operasional 2 6%
Total 33 100%
Sumber : Data Olahan (2020)
C. Hasil Analisis Data
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Validitas adalah ukuran yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur
yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang di ukur. Pengujian validitas
dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for Windows
Versi 22.0. Dalam penelitian ini pengujian validitas hanya dilakukan terhadap 33
responden. Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai r hitung (Corrected
Item-Total Correlation) > r tabel sebesar 0,344, untuk df = 33–2 = 31; α = 0,05 maka
item/ pertanyaan tersebut valid.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Internal Audit
Pertanyaan
Corerected Item-Total Correlation(
rhitung)
r Tabel Keterangan
X1 0,561 0,344 Valid
X2 0,486 0,344 Valid
X3 0,608 0,344 Valid
X4 0,764 0,344 Valid
X5 0,662 0,344 Valid
X6 0,574 0,344 Valid
X7 0,597 0,344 Valid
49
Sumber: Data Olahan 2020
Dari tabel diatas terlihat pengaruh internal audit memiliki memiliki korelasi
di atas atau lebih besar rtabel yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,344 di mana
X1:0,561 , X2:0,486 , X3:0,608 ,X4:0,764 , X5:0,662 , X6:0,574 , X7:0,597
menunjukkan hasil yang signifikan Jadi , dapat disimpulkan bahwa semua
pernyataan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu Indikator untuk uji reliabilitas adalah Cronbach Alpha, apabila nilai
Cronbach Alpha > 0,6 menunjukkan instrumen yang digunakan reliabel (Ghozali,
2005:21) Hasil uji reliabilitas kuesioner sangat tergantung pada kesungguhan
responden dalam menjawab semua item pertanyaan penelitian.
Tabel 4.6
Hasil uji Reliabilitas Variabel Pengaruh Internal Audit Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
x1 25,52 4,570 ,374 ,688 x2 25,39 4,746 ,278 ,712 x3 25,39 4,246 ,385 ,689 x4 25,36 4,114 ,648 ,623 x5 25,52 4,195 ,482 ,660 x6 25,36 4,489 ,378 ,688 x7 25,27 4,580 ,440 ,674
Sumber: Data Olahan (2020)
Dari tabel diatas terlihat bahwa pengaruh internal audit memiliki korelasi >
0,600 yaitu X1:0,688 , X2:712 , X3:0,689 , X4:0,623 , X5:0,660 , X6:0,688 ,
50
X7:0,674 ini menunjukkan hasil yang signifikan .Jadi dapat disimpulkan bahwa
semua pernyataan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliable.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Manajemen
Pertanyaan Corerected Item-Total Correlation
(rhitung)
r Tabel Keterangan
Y1 0,554 0,344 Valid
Y2 0,536 0,344 Valid
Y3 0,732 0,344 Valid
Y4 0,677 0,344 Valid
Y5 0,552 0,344 Valid
Y6 0,566 0,344 Valid
Y7 0,603 0,344 Valid
Sumber: Data Olahan (2020)
Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel Kepatuhan manajemen memiliki
korelasi > 0,344 di mana Y1:0,554 , Y2:0,536 , Y3:0,732 , Y4: 0,677 ,Y5: 0,552 ,
Y6:0,566 , Y7:0,603 ini menunjukkan hasil yang signifikan .Jadi dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan yang diajukan kepada responden
dinyatakan valid.
Tabel 4.8 Hasil uji Reliabilitas Variabel kepatuhan Manajemen
Sumber: Data Olahan 2020
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y01 24.88 5.547 .398 .667
Y02 24.76 5.752 .407 .670
Y03 24.76 4.689 .577 .614
Y04 24.70 4.905 .507 .635
Y05 24.76 5.377 .359 .675
Y06 24.88 4.985 .287 .713
Y07 24.55 5.131 .406 .663
51
Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel kepatuhan manajemen memiliki
korelasi > 0,600yaitu Y1:0,667 , Y2:670 , Y3:0,614 , Y4:0,635 , Y5:0,675 ,
Y6:0,713 , Y7:0,663 ini menunjukkan hasil yang signifikan .Jadi dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan yang diajukan kepada responden
dinyatakan reliable.
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 9.747 4.645 2.098 .044
AUDIT INTERNAL
.646 .156 .596 4.131 .000
a Dependent Variable: Kepatuhan Manajemen Sumber : Data Olahan (2020)
Pengambilan keputusan dalam regresi sederhana yaitu berdasarkan nilai
signifikan : Dari tabel coefficient diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Pengaruh Internal Audit (X)
berpengaruh terhadap Kepatuhan manajemen (Y) Atau berdasarkan nilai t :
diketahui nilai thitung sebesar 4.131 > ttabel 2,039. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel Pengaruh Internal Audit (X) berpengaruh terhadap Kepatuhan
manajemen (Y).
52
b. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of
the Estimate
1 .596a .355 .334 2.117
a Predictors: (Constant), AUDIT INTERNAL Sumber : Data Olahan (2020)
Diketahui angka R Sebesar 0,596 artinya korelasi antara variabel Internal
Audit sebesar 0,596. Hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena nilai R
mendekati 1. Dengan pengujian tersebut juga dapat dilihat besarnya R Square
0,355. Hal ini berarti internal audit berpengaruh terhadap kepatuhan
manajemen dengan besar pengaruh 0,355 atau 35,5%. Dengan demikian tinggi
rendahnya kepatuhan manajemen dipengaruhi Internal Audit sebesar 35,5%
sedangkan sisanya 64,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan di
dalam penelitian ini.
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh internal audit dapat memberikan
pengaruh positif terhadap kepatuhan manajemen
c. Uji Statistik t
Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah
pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen bersifat
menentukan (significance) atau tidak dengan kriteria berdasarkan nilai signifikan
< 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen dan sebaliknya jika nilai signifikannya > 0,05 maka variabel
independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
53
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 9.747 4.645 2.098 .044
AUDIT
INTERNAL .646 .156 .596 4.131 .000
a Dependent Variable: KEPATUHAN MANAJEMEN
Sumber : Data Olahan (2020)
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel peran internal audit
memiliki nilai signifikan 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,005 (0,000 < 0,005) Ini
berarti H1 di terima. Sehingga dapat disimpulkan proses pengaruh internal audit
(x) berpengaruh signifikan terhadap manajemen.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std
Deviation 2.08408237
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.079
Test Statistic .096
Asymp Sig. (2-tailed) .200c,d
a Test distribution is Normal
54
b Calculated from data
c Lilliefors Significance Correction d This is a lower bound of the true significance Sumber: Data Olahan (2020)
Berdasarkan hasil Test Of Normality Kolmogrov-Smirnov diperoleh
angka probilitas atau asymp Sig (2-tailed) Dasar pengambilan keputusan jika
signifikansi > 0,05 maka nilai residual berdistribusi normal namun jika nilai
signifikasi < 0,05 maka nilai residual berdistribusi tidak normal. Maka dari itu
nilai asymp Sig. (2-tailed) dapat dilihat (0,200) kemudian dibandingkan
dengan 0,05 yang maknanya nilai signifikansinya lebih besar dari pada 0,05
maka disimpulkan bahwa data tersebut normal.
Gambar 4.1 Grafik P-Plot (Uji Normalitas)
55
Berdasarkan gambar di atas, bahwa distribusi normal jika nilai sebaran
terletak di garis lurus diagonal dan dapat dikatakan sebaran distribusi normal
karena data berada di sepanjang garis diagonal yang merupakan syarat
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas
Tabel 4.13 Hasil uji Multikolinearitas
ANOVA Table
Sum of
Square
s Df
Mean
Squar
e F Sig
KEPATUHA
N
MANAJEM
EN * AUDIT
INTERNAL
Between Groups (Combined) 92.003 9 10.223 1.904 .103
Linearity 76.526 1 76.526
14.25
1 .001
Deviation
from Linearity 15.477 8 1.935 .360 .931
Within Groups 123.51
2 23 5.370
Total 215.51
5 32
Sumber: Data Olahan (2020)
Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai sig deviation from
linearity sebesar 0,931 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linear antara internal audit dengan kepatuhan manajemen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Pengujian pada penelitian ini menggunakan grafik
56
pot antara nilai prediksi variable dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y Berikut hasil uji heteroskedastisitas.
Gambar 4.2
Hasil uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Olahan (2020)
Berdasarkan scatterplot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik data penyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka nol,
maka data tersebut menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas.
57
D. Pembahasan
Pengaruh internal audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan manajemen di PT. Smart Multi Finance Kota Makassar, Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis regresi dan pengujian korelasi antar variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel audit internal berkorelasi positif
dan signifikan dengan variabel kepatuhan manajemen. Artinya jika aktivitas
audit internal dan kepatuhan manajemen perusahaan ditingkatkan maka
akan meningkat pula pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu variabel audit internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan manajemen.
Berdasarkan hasil penelitian di PT. Smart Multi Finance telah membuktikan
bahwa penerapan audit internal yang profesional dan konsisten berdampak
positif terhadap pencapaian dan peningkatan kinerja perusahaaan Misalnya
yang terjadi di PT. Smart Multi Finance seperti pelayanan dan kepuasan
konsumen meningkat, perencanaan dan penyusunan program kerja tepat
sasaran, koordinasi dan supervisi operasional menjadi kondusif. Audit internal
di PT. Smart Multi Finance juga memberikan peranan yang besar terhadap
penggunaan manajemen sehingga terjadi peningkatan kualitas informasi yang
disajikan kepada manajemen. Laporan hasil audit internal juga menyediakan
berbagai informasi yang relevan dan terkini kondisi operasional perusahaan
Sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas manajemen di dalam
perusahaan, hal ini juga menjelaskan bahwa internal audit berpengaruh
terhadap kepatuhan manajemen.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang
mendukung seperti Abdul Aziz (2015) , Novita Sari (2017) Dan Yulius
58
Reynaldhie Sasmita (2016) yang menjelaskan bahwa audit internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit internal memberikan
peranan besar terhadap manajemen dalam pelaksanaan tanggung jawab,
dengan adanya audit internal di dalam suatu perusahaan dapat membuat
kinerja karyawan semakin baik, karena aktivitas yang dilakukan karyawan
dinilai dan di evaluasi oleh internal auditor.
59
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa audit internal berpengaruh terhadap
kepatuhan manajemen. Ini terbukti dengan hasil analisis data dan pengujian
hipotesis yang dapat dibuktikan bahwa audit internal berpengaruh terhadap
kepatuhan manajemen di PT. Smart Multi Finance.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan atas pengaruh internal audit
terhadap kepatuhan manajemen dapat disimpulkan internal audit telah berfungsi
dengan baik dan manajemen pada PT. Smart Multi Finance telah melaksanakan
dengan baik sehingga pengaruh internal audit berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan manajemen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
pelaksanaan internal audit yang memadai hal ini dapat tercermin dari
pelaksanaan audit internal dilakukan oleh auditor internal yang independen dan
kompeten. Dengan adanya independensi ini memungkinkan audit internal untuk
menjalankan tugasnya dengan jujur tanpa memihak pada siapa pun sehingga
memberikan informasi yang sangat obyektif, benar dan bermanfaat serta
meningkatkan kualitas pada manajemen.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas berikut saran yang dapat diberikan
sehubungan dengan penelitian ini :
1. Bagi Auditor
Audit Internal diharapkan dapat terus ditingkatkan dari segi kuantitas
maupun kualitasnya agar pengendalian internal perusahaan semakin baik
sesuai dengan standar operasional prosedur perusahaan.
60
2. Bagi Perusahaan
Disarankan kepada perusahaan yang diteliti agar tetap
mempertahankan pengendalian internalnya sehingga kinerja perusahaan
menjadi lebih baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya di harapkan untuk mengkaji lebih banyak
sumber dan referensi terkait dengan internal audit dan kepatuhan
manajemen agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul. 2015. ―Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt. Kereta Api Indonesia (Persero).‖ Universitas Widyatama.
Bimantara, Theobaldus Maradona. 2015. ―Pengaruh Efektifitas Fungsi Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan Bumn Dimoderasi Oleh Pengaruh Politik ( Studi Empiris Di Indonesia ).‖ Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, 84.
Dewi, Ratna Andita. 2016. ―Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja, Dan Pengetahuan Information Technology (It) Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan‖ 9 (2): 16.
Elisabeth, Duma Megaria. 2015. ―Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen Perusahaan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan.‖ Universitas Methodist Indonesia, no. 3: 8.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Khoiro, Himmatul, dan Kusni Hidayati. 2017. ―Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen Perusahaan Pada Pt. Hero Supermarket Tbk Waru Sidoarjo.‖ Universitas Bhayangkara Surabaya 3 (3): 14.
Masturoh, Imas, Irna Arianti, Siti Hamidah, Whiki Revina, dan Hanna Dwi Silvia. 2020. ―Standar Atribut Auditor Internal Dan Isu Etika.‖ Preprint. Open Science Framework. https://doi.org/10.31219/osf.io/4kte6.
Muhammad, Dahlan. 2015. ―Pengaruh Audit Internal Terhadap Penggunaan Sistem Akuntansi Manajemen Dan Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Survey Pada Bumn Di Indonesia).‖ Sosiohumaniora 17 (2): 133. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v17i2.7301.
Nuha, Gardina Aulin. 2016. ―Pengaruh Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen ( Studi Kasus Di Pt. Mitratani Dua Tujuh Jember).‖ Universitas Muhammadiyah Jember, no. 2: 12.
Sari, Novita. 2015. ―Pengaruh Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen ( Studi Kasus Di Pt. Mitratani Dua Tujuh Jember).‖ Universitas Muhammadiyah Jember, 35.
Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
———. 2018. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
62
Suhayati, Ely, dan Rahayu Kurnia. 2013. Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suherman, Ade. 2018. ―Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan.‖ Jurnal Pendidikan Akuntansi & Keuangan 6 (2): 87. https://doi.org/10.17509/jpak.v6i2.15917.
Tahidji, Bayu Firdaus Rahmansyah 2012. ―Pengaruh Internal Audit Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal,‖ 23.
63
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Internal Audit Terhadap Kepatuhan Manajemen
(Studi Kasus Di PT Smart Multi Finance)
Assalamualaikum wr.wb..
Dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Internal Audit
Terhadap Kepatuhan Manajemen (Studi Kasus Di PT. Smart Multi Finance)”.
Adapun pengumpulan data dari kuesioner ini semata-mata hanya digunakan untuk
keperluan akademis dan penelitian guna menyelesaikan Skripsi ini Semua data
dalam kuesioner ini akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti kesediaan dan kerja
sama Bapak/Ibu/Saudara(i) meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner atau
pernyataan yang dilampirkan jawaban yang Bapak/ibu berikan akan sangat
membantu dan mendukung penelitian ini.
Akhir kata, saya mengucapkan terima masih yang sebesar-besarnya atas
bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) yang telah meluangkan waktunya
dalam pengisian kuesioner ini.
Hormat saya,
Herna Binti Usman
64
1. No Responden :........(diisi oleh peneliti)
2. Nama :.......................................................
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Usia : <25 tahun 25-35 tahun 36-45 tahun
46-55 tahun >55 tahun
5. Pendidikan terakhir : SMU D-3 S-1
S-2 S-3
6. Jabatan : pemipinan perusahaan/Manajer
Staf/karyawan
7. Lama Bekerja : <1 1-5 tahun 6-10 tahun
11-15 tahun 16-20 tahun 21-25 tahun
26-30 tahun >31 tahun
A.PETUNJUK PENGESIAN KUESIONER
Adapun petunjuk pengisian kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Sebelum menjawab pertanyaan/pernyataan, mohon dibaca dengan baik dan
benar.
2. Kepada Bapak/Ibu/Saudara(i) diharapkan untuk menjawab seluruh pernyataan
yang ada dengan jujur dan apa adanya.
3.
jawaban paling sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
4. Terdapat 5 (lima) alternatif jawaban yang dapat dipilih yaitu sebagai berikut:
65
Simbol Kategori Bobot Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
66
A. Audit internal adalah kemampuan auditor internal untuk mencapai tujuan dari
fungsi audit internal terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan dan
ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan–ketentuan profesi yang
berlaku Dimohon Bapak/Ibu memberi tanda silang (X) atau check (v) pada
pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu:
No Pernyataan STS TS N S SS
1
Audit internal meninjau kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku
2
Audit internal tidak hanya memberikan
rekomendasi namun juga memberika
pendampingan kepada organisasi
3
Audit internal yang ada telah memperoleh
training dalam bidang akuntansi dn
auditing yang cukup memadai
4
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
audit internal sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan
5
Audit internal melakukan audit terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosuder yang
telah ditetapkan
6
Audit internal menentukan kelayakan dan
efektivitas sistem organisasi yang
berkaitan dengan pencatatan keuangan
67
7
Auditor Internal menganalisis
kecukupan dan efektivitas pengendalian
internal yang ada sehingga dapat
membantu perusahaan dalam pencapaian
tujuan
B. Kepatuhan manajemen merupakan suatu prosedur yang dijalankan manajemen
untuk mengikuti prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan oleh yang
berwewenang. Tujuan kepatuhan adalah untuk mempertimbangkan apakah klien
telah mengikuti prosedur dan peraturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak
yang memiliki otoritas lebih tinggi Dimohon Bapak/Ibu memberi tanda silang (X)
atau check (v) pada pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu:
NO Pernyataan STS TS N S SS
1
Manajemen memiliki respons positif
terhadap program yang diadakan oleh
Audit Internal
2
Manajemen melihat audit internal
memberikan jaminan internal melalui
penyelidikan, pemeriksaan dan penilaian,
dan jasa konsultan khususnya dalam
kontrol terkait dengan kinerja manajemen
dan operasi internal
3
Manajemen menganggap praktik audit
internal sebagai aktivitas yang memiliki
nilai tambah
4
Manajemen atau status audit internal
diakui dengan jelas oleh manajemen di
lingkungan organisasi
68
5
Manajemen mendiskreditkan audit
internal sebagai sebuah fungsi pembantu
untuk menyelesaikan permasalahan
dalam organisasi
6 Manajemen bersikap ramah dan
mendukung kinerja audit internal
7
Manajemen bersedia memberikan auditor
internal kesempatan untuk menjelaskan
permasalahan mereka
69
DATA RESPONDEN (X)
No.RESPONDEN INTERNAL AUDIT (X)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TOTAL
1 5 3 5 5 4 3 5 30
2 5 4 4 4 4 4 4 29
3 4 5 5 5 5 4 4 32
4 3 5 5 5 5 4 4 31
5 5 3 5 5 5 5 5 33
6 4 4 4 3 4 4 4 27
7 5 5 5 5 5 5 5 35
8 4 5 5 5 5 5 5 34
9 4 4 5 4 4 5 4 30
10 4 4 4 4 4 4 4 28
11 4 4 5 4 3 5 5 30
12 4 5 3 5 5 5 5 32
13 4 4 4 5 4 4 4 29
14 5 5 5 5 5 4 5 34
15 5 5 5 5 5 5 4 34
16 4 5 4 4 4 5 5 31
17 4 4 3 4 4 4 4 27
18 4 4 4 4 4 4 4 28
19 4 4 4 4 4 4 4 28
20 3 4 3 4 4 4 4 26
21 4 4 4 4 4 5 5 30
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 4 5 4 4 4 4 4 29
24 4 4 5 4 3 4 5 29
25 4 4 4 4 4 4 4 28
26 4 4 4 4 4 3 4 27
27 4 5 4 4 3 4 5 29
28 3 4 4 4 4 4 4 27
29 4 4 5 4 3 4 4 28
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 5 4 4 4 4 5 5 31
32 4 4 3 4 4 4 4 27
33 4 4 4 4 4 5 4 29
70
DATA RESPONDEN (Y)
NO RESPONDEN
ITEM PERTANYAAN TOTAL
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 3 4 3 2 4 3 5 24
2 4 4 4 4 4 4 5 29
3 3 4 4 5 5 4 4 29
4 4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 4 5 4 5 5 5 33
6 4 4 3 4 5 5 5 30
7 4 4 5 4 5 5 5 32
8 4 4 4 4 5 4 4 29
9 4 4 3 4 4 4 3 26
10 4 4 4 4 4 4 4 28
11 4 5 4 4 5 3 5 30
12 5 4 5 5 3 3 4 29
13 4 4 5 4 4 4 4 29
14 4 5 5 5 4 5 5 33
15 4 5 5 5 4 5 5 33
16 4 4 4 5 4 4 4 29
17 4 4 4 4 4 4 5 29
18 4 4 4 4 4 4 5 29
19 4 4 4 4 4 4 3 27
20 4 4 4 4 3 4 4 27
21 4 4 5 5 5 5 5 33
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 4 3 4 4 4 5 4 28
24 4 5 5 5 4 3 5 31
25 4 4 4 4 4 4 4 28
26 3 4 3 3 4 4 3 24
27 5 4 3 5 4 4 4 29
28 4 4 4 4 3 3 4 26
29 3 4 4 4 3 4 4 26
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 5 5 5 5 5 5 5 35
32 4 4 4 4 4 1 5 26
33 4 4 4 4 4 4 4 28
71
UJI VALIDITAS VARIABEL INTERNAL AUDIT (X)
Correlations
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 TOTAL
X01 Pearson Correlation 1 -.099 .348* .323 .240 .191 .416
* .561
**
Sig. (2-tailed) .583 .047 .067 .178 .288 .016 .001
N 33 33 33 33 33 33 33 33
X02 Pearson Correlation -.099 1 .089 .304 .374* .274 .124 .486
**
Sig. (2-tailed) .583 .622 .085 .032 .123 .490 .004
N 33 33 33 33 33 33 33 33
X03 Pearson Correlation .348* .089 1 .440
* .160 .149 .298 .608
**
Sig. (2-tailed) .047 .622 .010 .375 .407 .092 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
X04 Pearson Correlation .323 .304 .440* 1 .696
** .163 .338 .764
**
Sig. (2-tailed) .067 .085 .010 .000 .365 .055 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
X05 Pearson Correlation .240 .374* .160 .696
** 1 .264 .058 .662
**
Sig. (2-tailed) .178 .032 .375 .000 .138 .748 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
X06 Pearson Correlation .191 .274 .149 .163 .264 1 .415* .574
**
Sig. (2-tailed) .288 .123 .407 .365 .138 .016 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
X07 Pearson Correlation .416* .124 .298 .338 .058 .415
* 1 .597
**
Sig. (2-tailed) .016 .490 .092 .055 .748 .016 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
TOTAL Pearson Correlation .561** .486
** .608
** .764
** .662
** .574
** .597
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
72
UJI VALIDITAS VARIABEL KEPATUHAN MANAJEMEN (Y)
Correlations
Y01 Y02 Y03 Y04 Y05 Y06 Y07 TOTAL
Y
0
1
Pearson Correlation 1 .151 .385* .492
** .104 .151 .194 .554
**
Sig. (2-tailed) .403 .027 .004 .564 .402 .280 .001
N 33 33 33 33 33 33 33 33
Y
0
2
Pearson Correlation .151 1 .407* .388
* .190 .000 .428
* .536
**
Sig. (2-tailed) .403 .019 .026 .289 1.000 .013 .001
N 33 33 33 33 33 33 33 33
Y
0
3
Pearson Correlation .385* .407
* 1 .551
** .121 .232 .422
* .732
**
Sig. (2-tailed) .027 .019 .001 .501 .194 .014 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
Y
0
4
Pearson Correlation .492** .388
* .551
** 1 .104 .237 .152 .677
**
Sig. (2-tailed) .004 .026 .001 .563 .184 .397 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
Y
0
5
Pearson Correlation .104 .190 .121 .104 1 .377* .377
* .552
**
Sig. (2-tailed) .564 .289 .501 .563 .031 .031 .001
N 33 33 33 33 33 33 33 33
Y
0
6
Pearson Correlation .151 .000 .232 .237 .377* 1 .058 .566
**
Sig. (2-tailed) .402 1.000 .194 .184 .031 .747 .001
N 33 33 33 33 33 33 33 33
Y
0
7
Pearson Correlation .194 .428* .422
* .152 .377
* .058 1 .603
**
Sig. (2-tailed) .280 .013 .014 .397 .031 .747 .000
N 33 33 33 33 33 33 33 33
T
O
T
A
L
Pearson Correlation .554** .536
** .732
** .677
** .552
** .566
** .603
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .001 .001 .000
N
33 33 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
73
UJI RELIABILITAS VARIABEL INTERNAL AUDIT(X)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the
procedure
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.710 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X01 25.52 4.570 .374 .688
X02 25.39 4.746 .278 .712
X03 25.39 4.246 .385 .689
X04 25.36 4.114 .648 .623
X05 25.52 4.195 .482 .660
X06 25.36 4.489 .378 .688
X07 25.27 4.580 .440 .674
74
UJI RELIABILITAS VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the
procedure
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.697 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y01 24.88 5.547 .398 .667
Y02 24.76 5.752 .407 .670
Y03 24.76 4.689 .577 .614
Y04 24.70 4.905 .507 .635
Y05 24.76 5.377 .359 .675
Y06 24.88 4.985 .287 .713
Y07 24.55 5.131 .406 .663
75
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std
Deviation 2.08408237
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.079
Test Statistic .096
Asymp Sig. (2-tailed) .200c,d
a Test distribution is Normal
b Calculated from data
c Lilliefors Significance Correction d This is a lower bound of the true significance Sumber: Data Diolah
76
Uji MultIKoloniaritas
ANOVA Table
Sum
of
Squar
es Df
Mean
Squar
e F Sig
KEPATUH
AN
MANAJEM
EN *
AUDIT
INTERNAL
Between
Groups
(Combined) 92.003 9
10.22
3 1.904 .103
Linearity 76.526 1
76.52
6
14.25
1 .001
Deviation
from
Linearity
15.477 8 1.935 .360 .931
Within Groups 123.51
2 23 5.370
Total 215.51
5 32
77
Uji Heteroskedastisitas
78
UJI ANALISIS REGRASI SEDERHANA
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 AUDIT
INTERNALb
Enter
a Dependent Variable: KEPATUHAN MANAJEMEN
b All requested variables entered
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 .596a .355 .334 2.117
a Predictors: (Constant), AUDIT INTERNAL
b Dependent Variable: KEPATUHAN MANAJEMEN
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 76.526 1 76.526 17.068 .000b
Residual 138.989 31 4.484
Total 215.515 32
a Dependent Variable: KEPATUHAN MANAJEMEN
b Predictors: (Constant), AUDIT INTERNAL
79
80
BIOGRFI PENULIS
Herna Binti Usman panggilan Mer lahir di Sabah 27
februari 1997 dari pasangan suami istri Bapak Usman dan
Ibu Ruhaina. Penulis adalah anak kedua dari empat
bersaudara. Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis
yaitu Humana Child Society 73 lulus pada tahun 2010, SMP
Negeri 3 Duampanua lulus pada tahun 2013, SMA Negeri
11 Pinrang lulus pada tahun 2016. Penulis melanjutkan pendidikannya pada tahun
2016 di Perguruan Tinggi Swasta di Sulawesi Selatan yaitu Universitas
Muhammadiyah Makassar, program studi Akuntansi pada fakultas Ekonomi dan
Bisnis.