pengaruh independensi, pengalaman kerja, due professional care
TRANSCRIPT
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
91
PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE
PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP
KUALITAS AUDIT
William Jefferson Wiratama1
Ketut Budiartha2
1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: [email protected] / telp: +62 82 236 630 541 2Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis dan mendapatkan bukti empiris
tentang pengaruh independensi, pengalaman kerja, due professional care, dan
akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit auditor Kantor Akuntan Publik di
Denpasar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan kuesioner.
Semua auditor Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Directory IAPI di
Denpasarmenjadi populasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada 52 auditor yang menjadiresponden.
Analisis data dilakukan dengan metode regresi linier berganda. Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial independensi, pengalaman kerja,
due professional care dan akuntabilitas auditor memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap kualitas audit.
Kata Kunci: Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas,
Kualitas Audit
ABSTRACT This study aims to analyze and obtain empirical evidence about the effect of
independence, work experience, due professional care, and accountability of
auditors on audit quality auditors owned Public Accounting Firm in Denpasar.
This research was conducted using a survey method with a questionnaire. The
population was auditors who listed in the Directory IAPI in Denpasar. This study
uses primary data obtained by distributing questionnaires to 52 respondents.
Data analysis was performed with multiple linear regression method. This study
found that independence, work experience, professional due care and
accountability of auditors have a significant positive effect on audit quality.
Keywords: Independence, Experience, Due Professional Care, Accountability,
Audit Quality
PENDAHULUAN
Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan pulik sering
digunakan oleh pihak luar perusahaan untuk memberikan penilaian ataskinerja
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
92
perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan keuangan
memberikangambaran dan informasi atas kinerja perusahaan yang diperlukan oleh
pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Menurut FASB, laporan keuangan perusahaan harus
memliki dua karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan. Untuk itu
dibutuhkan jasa akuntan publik untuk memberi jaminan relevan dan dapat
diandalkannya laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan pihak-pihak bersangkutanterkait perusahaan tersebut.
Profesi akuntan publik diberikan kepercayaan oleh pihak manajemen dan
pihak ketiga untuk membuktikan laporan keuangan yang disajikan
manajementerbebas dari salah saji material. Kepercayaan ini harus dijaga dengan
menunjukan kinerja yang profesional. Untukmenjaga profesionalisme sebagai
akuntan publik, maka seorang auditorharus mengacu pada standar auditing yang
telah ditetapkan oleh IAPI, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan (SPAP:2001).
Profesi akuntan publik adalah profesi yang sangat penting. Namun, saat ini
integritas dan objektivitas para akuntan publik sudah mulai diragukan oleh pihak
yang berkepentingan atas laporan akuntan publik akibat dari maraknya skandal
keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Bawono dan Singgih (2010) menyebutkan
bahwa makin banyaknya skandal keuangan yang terjadi di luar maupun di dalam
negeri sangat mempengaruhi kepercayaan pangguna laporan kuangan auditan
pada profesi akuntan publik.Sebagai contoh, kasus pada Enron Corporation,
dimana sebelumnya opini wajar tanpa pengecualian yang diberikan oleh KAP
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
93
Arthur Andersonatas laporan keuangan EnronCorporation, tidak lama kemudian
secara mengejutkan Enron Corporation dinyatakan pailit. Selain kasus Enron, ada
juga kasus yang dimuat di media online (http://regional.kompas.com) mengenai
seorang akuntan publik bernama Biasa Sitepudiduga terlibat dalam kasus korupsi
kredit macet, karena terlibat dalam pembuatan laporan keuangan Raden Motor
gunamemperoleh pinjaman senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi tahun
2009 lalu.
Berdasarkan kasus yang terjadi pada akuntan publik ini menyebabkan
integritas, objektivitas dan kinerja dari seorang auditor mulai diragukan. Dalam
hal ini KAP perlu meningkatkan kualitas audit untuk meningkatkan integirtas
auditor agar kembali dapat dipercaya pihak yang berkepentingan dengan
memperhatikan independensi, pengalaman kerja, due professional care dan
akuntabilitas auditor.
Auditor,dalam memberikan opini atas kewajaran laporan
keuangan,dituntut untuk independen demi kepentingan semua pihak yang
terkait.Auditor berkewajiban untuk jujur kepada internaldan juga pihak ekstrnal
yang menaruh kepercayaan pada laporan keuangan auditan.Independensi auditor
penting untuk dipertahankan, karena apabila sampai pihak yang berkepentingan
tidak percaya pada hasil auditan dari auditor makapihak klien maupun pihak
ketiga tidak akan meminta jasa dari auditor itu lagi.Independensi auditor ini diatur
juga dalam standar umum auditing kedua yaitu bahwa “Dalam semua hal yang
berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
94
dipertahankan oleh auditor“. Standar ini mengharuskan auditor untuk bersikap
independen dan tidak dibenarkan untuk memihak(SPAP:2001).
Pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Pengetahuan auditor
akan semakin berkembang seirirng bertambahnya pengalaman melakukan tugas
audit. Paragraf ketiga SA seksi 210 menyebutkan: “Dalam melaksanakan audit
untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak
sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing”. Keahlian
dalam bidang akuntansi dan auditing ini dapat dicapai melalui pendidikan
formalyang dikembangkan melalui pengalaman-pengalamandalam
tugaspengauditan (SPAP:2001).
Due professional caredapat diartikan sebagai sikap yang cermat dan
seksama dengan berpikir kritis serta melakukan evaluasi terhadap bukti audit,
berhati-hati dalam tugas, tidak ceroboh dalam melakukan pemeriksaan dan
memiliki keteguhan dalam melaksanakan tanggung jawab. Kecermatan
mengharuskan auditor untuk waspada terhadap resiko yang signifikan. Dengan
sikap cermat, auditor akan mampu mengungkap berbagai macam kecurangan
dalam penyajian laporan keuangan lebih mudah dan cepat. Untuk itu dalam
mengevaluasi bukti audit,auditor dituntut untuk memiliki keyakinan yang
memadai.
Akuntabilitas merupakan wujud kewajiban seseorang untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan atas kewenangan yang dipercayakan
kepadanya guna pencapaian tujuan yang ditetapkan.Seorang akuntan publik wajib
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
95
untuk menjaga perilaku etis mereka kepada profesi, masyarakat dan pribadi
mereka sendiri agar senantiasabertanggung jawab untuk menjadi kompeten dan
berusaha obyektifdan menjaga integritas sebagai akuntan publik (Bawono dan
Singgih, 2010).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
independensi, pengalaman kerja,due professional care,akuntabilitas dengan
kualitas audit.Hussey dan Lan (2001) mengungkapkan bahwa audit akan efektif
hanya jika auditor diberikan kepercayaanuntuk bersikap independen
dalammengungkapkankecuranganpada laporan keuangan yang disajikan
manajemen. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai
berikut:
H1 :Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Pengalaman dalam pemeriksaan laporan keuangan menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Pengalaman bagi auditor dalam bidang
audit berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian diperoleh
auditor dari pendidkan formalnya sehingga kualitas audit akan semakin baik
seiring bertambahnya pengalaman. Penelitian Satyawati (2009) menemukan
bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas
audit. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai
berikut:
H2 : Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit
Louwers, et al. (2008) mengungkapkan auditor yang kurang menggunakan
sikap skeptis dan due professional care cenderung kurang gagal dalam
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
96
mengungkapkan fraud dalam penyajian laporan keuangan perusahaan.
Penggunaan due professional care dengan seksama dan cermat akan memberikan
keyakinan yang memadaipada auditor untuk memberikan opini bahwa laporan
keuangan terbebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecuranganataupunkekeliruan.Semakin baik penggunaan due professional care
auditor memungkinkan hasil audit yang lebih baik. Berdasarkan penjelasan di atas
dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H3 :Due Professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit
Diani dan Ria (2007) menyebutkan tanggung jawab (akuntabilitas) auditor
dalam melaksanakan audit akan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.
Akuntan yang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan akuntan bagi profesi
dan masyarakat, ia akan melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif dengan hubungan
kausalitas yang dilakukan pada KAP di Denpasar. Objek yang diteliti adalah
independensi, pengalaman kerja, due professional care, akuntabilitas dan kualitas
audit dari auditor KAP di Denpasar. Variabel dalam penelitian ini meliputi
variabel terikat yaitu kualitas audit (Y) dan variabel bebas yaitu, independensi
(X1), pengalaman kerja (X2),due professional care (X3), dan akuntabilitas(X4).
Definisi operasionalnya sebagai berikut:
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
97
1. Independensiartinya bebas dari pengaruh karena ia melaksanakan pekerjaannya
untuk kepentingan umum (SPAP:2001).
2. Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran untukmengembangkankan
potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau
proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih
tinggi (SPAP:2001).
3. Due professional careartinya adalah kemahiran profesional yang cermat dan
seksama serta berpikir kritis dengan melakukan evaluasi terhadap bukti audit.
4. Akuntabilitasdiartikan sebagai bentuk dorongan psikologi untuk
mempertanggungjawabkan segala tindakan dan keputusan yang diambil kepada
lingkungannnya.
5. Kualitas audit yaitu sebagai kemungkinan seorang auditor menemukan dan
melaporkan kecurangan dan kekeliruandalam sistem akuntansi kliennya (Alim
dkk, 2007).
Jenis data yang digunakan meliputi data kuantitatif seperti data skor
jawaban kuesioner dan jumlah auditor kantor akuntan publik di Denpasar dan data
kualitatif berupa daftar pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner.Populasi penelitian ini adalah auditor KAPdi Denpasar yang terdaftar di
directory IAPI, yaitusejumlah 108 auditordengan penyebaran sebagai berikut:
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
98
Tabel 1.
Jumlah Auditor di Seluruh KAP Denpasar
No Nama Kantor Akuntan Publik Jumlah Auditor
1. KAP. DRS. IDA BAGUS DJAGERA Tidak teridentifikasi
2. KAP. I WAYAN RAMANTHA 19
3. KAP. JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN (CAB) 17
4. KAP. K. GUNARSA 7
5. KAP. KETUT BUDIARTHA 6
6. KAP. RAMA WENDRA (CAB) 6
7. KAP. DRS. SRI MARMO DJOGOSARKORO 23
8. KAP. DRS. WAYAN SUNASDYANA 15 9. KAP .MULIARTHA 15
Sumber: IAPI Tahun 2014
Sampel penelitian diambil dengan metode Simple Random Sampling
dimana sampel ditujukan kepada seluruh auditor KAP di Denpasar baik auditor
senior maupun auditor junior. Untuk menentukan sampeldigunakan rumus
berikut:
n = 2Ne 1
N
………………………………………………………….. (1)
108
n =
1 + 108 (10%)2
= 52 (dibulatkan)
Gambaran proporsi jumlah sampel penelitian untuk tiap KAP di Denpasar
dijelaskan dalam tabel 2 berikut:
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
99
Tabel 2.
Proporsi Sampel Untuk Setiap KAP di Denpasar
No. Nama KAP Jumlah auditor
Proporsi Sampel
Jumlah Sampel
1. KAP. DRS. IDA BAGUS DJAGERA 0
0 x 52 108
0
2. KAP. I WAYAN RAMANTHA 19
19 x 52 108
9
3. KAP. JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN (CAB)
17 17 x 52 108
8
4. KAP. K. GUNARSA 7
7 x 52 108
3
5. KAP. KETUT BUDIARTHA 6
6 x 52 67
3
6. KAP. DRS. SRI MARMO DJOGOSARKORO
23 23 x 52 108
12
7. KAP. DRS. WAYAN SUNASDYANA 15
15 x 52 108
7
8. KAP. RAMA WENDRA (CAB) 6
6 x 52 108
3
9. KAP. MULIARTHA 15
15 x 52 108
7
Total 108 52
Sumber: IAPI Tahun 2014
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada
responden berupa pernyataan atau pertanyaan tertulis untuk dijawab (Sugiyono,
2010). Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
independensi, pengalaman kerja, due professional care dan akuntabilitas auditor
terhadap kualitas audit meliputi regresi linier berganda, uji kelayakan model dan
uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
100
Hasil uji validitas menunjukan bahwa keseluruhan indikator pernyataan
dalam setiap variabel yang digunakandinyatakan valid. Begitu juga dengan hasil
uji reliabilitas menunjukan bahwa seluruh instrumen penelitian yang digunakan
berupa pernyataan pada kuesioner tersebut reliabel. Berdasarkan hasil uji asumsi
kliasik diketahui bahwa model regresi sudah memenuhi kriteria asumsi klasik
yakni best linear unbiased estimator untuk analisis regresi.
Selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui
pengaruh independensi, pengalaman kerja, due professional care dan akuntabilitas
auditor pada kualitas audit. Hasil analisis regresi linear berganda disajikan pada
tabel 3 berikut:
Tabel 3.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
(Constant) -7.676 2.653 -2.894 .006
Independensi .280 .074 .272 3.761 .000
Pengalaman kerja .335 .077 .327 4.345 .000
Due Proffesional Care .352 .071 .348 4.977 .000
Akuntabilitas .268 .071 .259 3.760 .000
R .912
R Square .832
Adjusted R Square .818
F Hitung 58.311
Sig F .000
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan tabel 3 di atas disusun persamaan regresi sebagai berikut:
𝑌 = −7,676 + 0,280𝑋1 + 0,335𝑋2 + 0,352𝑋3 + 0,268𝑋4 ………… (3)
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
101
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa signifikansi F atau P value sebesar
0,000 yang lebih kecil daripada 0,05. Hal ini berarti variabel independensi (X1),
pengalaman kerja (X2), due professional care (X3) dan akuntabilitas auditor (X4)
mampu memprediksi atau menjelaskan kualitas audit (Y) pada KAP di Denpasar
dan model regresi yang digunakan layak uji.
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengaruh Independensi Pada Kualitas Audit
Berdasarkan tabel 3diatas dapat diketahui bahwa independensi
berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukan oleh
nilai β1X1 dari variabel independensi sebesar 0,280 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05 makadapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Ini
berarti bahwa hubungan antara independensi searah dengan pelaksanaan kualitas
audit, yang berarti semakin baik independensi seorang auditor akan semakin baik
kualitas audit. Auditor dalam melaksanakan tugas audit, haruslah didukung
dengan sikap independensi baik itu independen dalam fakta maupun independen
dalam penampilan sehingga hasil audit menyatakan keadaan yang sebenarnya dan
terbebas dari tekanan-tekanan dari pihak terkait. Hal terkait independensi ini juga
diatur dalamstandar umum kedua SPAP (2001) yaitu “Dalam semua hal yang
berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor“.
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
102
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Agustin (2008) dan Bawono
dan Singgih (2010) yang menunjukan terdapat pengaruh positif signifikan
independensi terhadap kualitas audit.
Pengaruh Pengalaman Kerja Pada Kualitas Audit
Berdasarkan tabel 3diatas dapatdiketahui bahwa pengalaman kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap kualtas audit. Hal ini ditunjukan oleh nilai
β2X2 dari variabel pengalaman kerja sebesar 0,335 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05 makadapat disimpulkan bahwa H2 diterima.Ini
berarti bahwa terdapat hubungan searah antara pengalaman dengan pelaksanaan
kualitas audit, yang berarti semakin banyak pengalaman auditor akan semakin
baik kualitas audit yang dihasilkan. Auditor yang berpengalaman cenderung lebih
ahli dan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam pemeriksaan laporang
keuangan.Begitu pentingnya pengalaman ini, pemerintah menyaratkan
pengalaman auditor harussetidaknya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi
baik untukmendapatkan izin praktik dalam profesi akuntan publik. Pelatihan
seorang auditor juga mencakup kesadaran untuk terus-menerus mengikuti
perkembangan dalam bisnis dan profesinya guna meningkatkan kualitas auditnya
(SPAP:2011).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Indah (2010) dan Saripudin,
dkk (2012) yang menunjukan terdapat pengaruh positif signifikan pengalaman
kerja auditor terhadap kualitas audit.
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
103
Pengaruh Due Professional Care Pada Kualitas Audit
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa due professional care
auditor berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukan
oleh nilai β3X3 dari variabel due professional caresebesar 0,352 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05 makadapat disimpulkan bahwa H3
diterima.Ini berarti bahwa terdapat hubungan searah due professional care auditor
dengan pelaksanaan kualitas audit tersebut. Akuntan publik memerlukan
kecermatan yang memadai dalam pekerjaannya untuk mengahsilkan kualitas audit
yang baik dan menghindarkan dari terjadinya salah saji material dalam
laporannya. Seorang auditor harus selalu menggunakan kecermatan
profesionalnya dalam penugasan dengan mewaspadai kemungkinan adanya
kecurangan, kesalahan yang disengaja, kesalahan/error dan kelalaian, inefisiensi,
ketidakefektifan, dan konflik kepentingan serta kondisi-kondisi dan kegiatan lain
dimana penyimpangan sangat mungkin terjadi agar dapat meminimalisir
terjadinya salah saji material laporan keuangan yang disampaikan pihak
manajemen kepada yang berkepentingan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nugraha (2013) dan Arisanti,
dkk (2013) yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan due
professional care auditor terhadap kualitas audit.
Pengaruh Akuntabilitas Auditor Pada Kualitas Audit
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa akuntabilitas
auditorberpengaruh positif signifikanterhadap kualitas audit.Hal ini ditunjukan
oleh nilai β4X4 dari variabel akuntabilitas sebesar 0,268 dengan nilai signifikansi
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
104
sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05 makadapat disimpulkan bahwa H4 diterima.Ini
berarti bahwa terdapat hubungan searah akuntabilitas auditor dengan pelaksanaan
kualitas audit tersebut.Profesi sebagai akuntan publik mengemban tanggung jawab
besar dengan melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin demi masyarakat
dan profesinya tersebut.Bentuk tanggung jawab seorang auditor diantaranya
adalahtanggung jawab melaporkan kecurangan, kekeliruan, dan ketidakberesan,
mempertahankan sikap independensi, menemukan tindakan melanggar hukum
dari klien dan mengkomunikasikan informasi yang berguna tentang hasil audit
(SPAP:2001).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Saripudin, dkk. (2012) dan
Bustami (2013) yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Independensi berpengaruh positif signifikan pada
kualitas audit auditor KAP di Denpasar. Ini berarti semakin tinggi tingkat
independensi auditor akan meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan auditor;
(2) Pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan pada kualitas audit auditor
KAP di Denpasar. Ini berarti semakin tinggi tingkat pengalaman kerja auditor
akan meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan auditor; (3) Due professional
care berpengaruh positif signifikan pada kualitas audit auditor KAP di
Denpasar;dan (4) Akuntabilitas berpengaruh positif signifikan pada kualitas audit
auditor di KAP di Denpasar.
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
105
Berdasarkan simpulan penelitian di atas adapun saran yang dapat diberikan
bagi peneliti selanjutnya agar dapat mereplikasi penelitian ini dengan menambah
jumlah sampel dan memperluas wilayah penelitian hingga keluar daerah atau
bahkan pada Kantor Akuntan Publik di seluruh Indonesia, sehingga hasil
penelitian dapat digeneralisasikan.
Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Provinsi Bali disarankan
agar dapat lebih meningkatkan independensi, pengalaman kerja, due professional
care dan akuntabilitas setiap auditor karena keempat faktor tersebut telah terbukti
mampu meningkatkan kualitas audit yang tentunya akan memberikan dampak
positif bagi kinerja auditor tersebut secara individual dan KAP secara keseluruhan
ke depannya.
REFERENSI
Agustin, Aulia. 2013. Pengaruh Pengalaman, Independensi, Dan Due Profesional
Care Auditor Terhadap Kualitas Audit Laporan Keuangan Pemerintah
(Studi Empiris pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau).
http://ejournal.unp.ac.id. Diakses 20 April 2014
Aji, P. S. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari
Persepsi Auditor atas Independensi, Pengalaman, dan
Akuntabilitas.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.http://www.akuntansiku.com. Diakses 19 April 2014
Alim, M. N., Hapsari, T., dan Purwanti, L. 2007. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai
Variabel Moderasi. SNA X Makassar.http://journal.uii.ac.id. Diakses 20
April 2014
Arisanti, Dea, Dwi Fitri Puspa dan Herawati. 2013. Pengaruh Independensi,
Pengalaman Kerja, Due Profesional Care, Akuntabilitas Dan Kompetensi
Terhadap Kualitas Audit. http://www.ejurnal.bunghatta.ac.id/Diakses 20
April 2014
William Jefferson Wiratama dan Ketut Budiartha . Pengaruh Independensi…
106
Bawono, Icuk Rangga dan Elisha Muliani Singgih. 2010. Faktor-Faktor dalam
Diri Auditor dan Kualitas Audit, Studi pada KAP “Big Four” di Indonesia.
Jurnal Akuntansidan Auditing Indonesia. http://journal.uii.ac.id. Diakses
20 April 2014
Bustami, Afif. 2013. Pengaruh Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme
Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan
Publik di DKI Jakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Christiawan, Y. J. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi
Hasil Penelitian Empiris. JurnalAkuntansi dan Keuangan. Vol.4, No.2 hal:
79-92
De Angelo, L. E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting
and Economics, Vol.3, No.3, pp: 183-199
De Angelo. L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling” and Disclosure
Regulation. Journal of Accounting and Economics,Vol.3, pp: 113-127
Diani, Mardisar dan Ria Nelly Sari, 2007. Pengaruh Akuntabilitas dan
Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Simposium Nasional
Akuntansi X Unhas Makassar 26 – 28 Juli2007
Hussey, Roger dan George Lan. 2001. An Examination of Auditor Independence
Issues from the Perspectives of U.K. Finance Directors. Journal of
BusinessEthics, Vol.32, No.2, pp: 169-178.
Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang).
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Louwers, Timothy J., Elaine Henry, Brad J.Reed., & Elizabeth, A. Gordon. 2008.
Deficiencies in Auditing Related-Party Transactions: Insights from
AAERs. Current Issues in Auditing, Vol 2, Issue 2. A10–A16.
Nugraha, A Basit Fauzi. 2013. Pengaruh Pengalaman, Due Professional Care, Dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey pada Auditor
Inspektorat dan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat).
http://elib.unikom.ac.id/. Diakses 20 April 2014
Rahman, A. T. 2009. Persepsi Auditor Mengenai Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman.
ISSN : 2302-8578 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 91-106
107
Saripudin, Netty Herawaty, dan Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas
Audit (Survei terhadap Auditor KAP di Jambi dan Palembang). E-Jurnal
Binar Akuntansi Vol.1 No.1, hal: 4-13
Satyawati, Mega Made. 2009. Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Tingkat
Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Auditor (Studi pada
BPKP Perwakilan Provinsi Bali). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke 15. CV. Alfabeta.
Bandung.