pengaruh implementasi corporate social...
TRANSCRIPT
PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DAN CITRA PERBANKAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH
DENGAN SIKAP NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Nasabah Penerima Program CSR
Bank Nagari Syariah Cabang Padang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Syarifa Rahmi
1113085000030
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Syarifa Rahmi
2. Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 08 Agustus 1994
3. Alamat : Jl. Pahlawan No.52 Kp. Jawa 1 Pariaman
Sumatera Barat
4. Email : [email protected]
5. Telepon : 085355800047
II. PENDIDIKAN
1. TK Aisyiyah Kurai Taji Tahun 1999-2000
2. SDN 05 Kp. Jawa 1 Pariaman Tahun 2000-2006
3. SMP IT Sabbihisma Padang Tahun 2006-2009
4. MAN Koto Baru Padang Panjang Tahun 2009-2012
5. S1 Perbankan Syariah UIN Jakarta Tahun 2013-2017
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staff Kaderisasi PII (Pelajar Islam Indomesia) Tanah Datar, Sumatera
Barat
2. Koordinator PSDM LDK Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Staff Kaderisasi KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)
UIN
4. MRI Tangsel ACT (Aksi Cepat Tanggap)
5. Staf Dev Kemahasiswaan Dewan Eksekutif Mahasiswa FEB UIN JKT
6. Koordinator Syiar UKM LDK Syahid UIN JKT
7. Staff Komisi A FSLDK Banten
vi
INFLUENCE OF IMPLEMENTATION OF CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY AND BANKING IMAGE TO CUSTOMER LOYALTY
WITH CUSTOMERS 'ATTITUDE AS INTERVENING VARIABLE
ABSTRACT
The main purpose of this research is to analyze the influence of corporate
social responsibility and banking image on customer loyalty with customer
attitude as intervening variable. The data source of this study is the primary data
derived from the sample of customers of Bank Nagari Syariah branch of Padang.
Data collection was done using purposive sampling by distributing to 100
respondents of Bank Nagari Syariah branch of Padang customer receiving CSR
assistance or knowing the implementation of CSR program. Data has been
processed using path analysis. The results of this study indicate that the direct
influence of structure I simultaneously and partially corporate social
responsibility and banking image have a significant effect on customer attitude.
Direct influence on structure 2 simultaneously and partially corporate social
responsibility, banking image and customer attitude have a significant effect on
customer loyalty. While the indirect influence of corporate social responsibility
towards customer loyalty through customer attitude has significant effect. And the
indirect effect of the banking image on customer loyalty through customer attitude
has a significant effect
Keywords: corporate social responsibility, banking image, customer attitude,
customer loyalty
vii
PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DAN CITRA PERBANKAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH
DENGAN SIKAP NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate social
responsibility dan citra perbankan terhadap loyalitas nasabah dengan sikap
nasabah sebagai variabel intervening. Sumber data penelitian ini merupakan data
primer yang berasal dari sampel yaitu nasabah Bank Nagari Syariah cabang
Padang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan purposive sampling dengan
menyebarkan kepada 100 responden nasabah Bank Nagari Syariah cabang
Padang yang menerima bantuan CSR ataupun yang mengetahui implementasi
program CSR. Data telah diolah menggunakan analisis path. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengaruh langsung struktur I secara simultan dan parsial
corporate social responsibility dan citra perbankan berpengaruh signifikan
terhadap sikap nasabah. Pengaruh langsung pada struktur 2 secara simultan dan
parsial corporate social responsibility, citra perbankan dan sikap nasabah
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan pengaruh tidak
langsung corporate social responsibility terhadap loyalitas nasabah melalui sikap
nasabah berpengaruh signifikan. Dan pengaruh tidak langsung citra perbankan
terhadap loyalitas nasabah melalui sikap nasabah berpengaruh signifikan.
Kata kunci: corporate social responsibility, citra perbankan, sikap nasabah,
loyalitas nasabah
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita penulis. Alhamdulillah
atas kerja keras penulis yang disertai ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Implementasi Corporarte Social
Responsibility dan Citra Perbankan terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Sikap Nasabah Sebagai Variabel Intervening”. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad saw. beserta para
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang Insya Allah akan memberikan
syafa‟at di hari akhir nanti.
Selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput
dari berbagai kendala yang harus dihadapi dan menyadari sepenuhnya bahwa
keberhasilan yang diperoleh bukan semata-mata hasil usaha penulis sendiri,
melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan yang tidak ternilai
harganya dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kesehatan
2. Kedua orang tua penulis, ibunda tercinta Drs. Asni Juwita dan Ayahanda Dr.
Mustafa Zen atas doa, dukungan materil, non materil serta keikhlasannya
dalam memberi support selama penulis menempuh pendidikan.
3. Kakak penulis Isra Reslina, M.Farm, Ulya Fitri M.IP, Rasyidah Mustika,
M.Acc, dan Adinda Ridha Dian Lestari yang selalu memberika semangat
agar skripsi ini cepat selesai.
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bpk. Dr. Amilin,
SE., Ak., M.Si., Ca., QIA., BKP sekalu Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bpk.
Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid.
Administrasi Umum dan Bpk. Dr. Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil
Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat meraih gelar sarjana di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
ix
5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE. MBA, selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah membantu pemenuhan berkas-berkas administrasi untuk
mengikuti serangkaian ujian dalam meraih gelar sarjana ekonomi.
6. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama masa studi
7. Bapak Dr. Indoyama selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Santi Yustini, SE.,
M.Ak selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, ilmu, dan
tak henti-hentinya memberikan arahan, masukan, nasihat, dan motivasi yang
sangat berharga kepada penulis selama penulisan hingga penyusunan skripsi
ini.
8. Seluruh jajaran straf karyawan dan dosen FEB UIN JKT
9. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2013 yang selalu kompak,
memberikan semangat, doa, dan cerita penuh warna selama masa kuliah
10. Teman seperjuangan Haliza, Desi, Tia, Bella, Adella, Neng, Mahda, Hafiz,
Karlinda, Icha yang selalu memberikan doa, semangat, dan cerita penuh
warna selama kuliah di UIN JKT.
11. Teman-teman UKM LDK Syahid dan KOMDA FEB yang selalu mendukung
dan memberikan semangat kepada penulis.
12. Teman-teman dan adik-adik Rumah Tahfiz ALIF yang selalu mendukung
dan memberikan semangat kepada penulis
Semoga Allah swt senantiasa memberikan balasan pahala yang berlipat
ganda kepada semua pihak atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis
dalam penulisan dan penyusunan skipsi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, 27 Agustus 2017
Syarifa Rahmi
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHANSIF ………………..……...…. ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………..…….. .. v
ABSTRACT ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………....... ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 16
A. Landasan Teori .................................................................................... 16
1. Corporate Social Responsibility ................................................... 16
2. Citra Bank ..................................................................................... 34
3. Loyalitas Nasabah ........................................................................ 42
4. Sikap Nasabah ............................................................................... 46
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 54
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 58
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ............................................ 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 69
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 69
B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 69
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 71
xi
1. Data Primer ................................................................................... 71
2. Data Sekunder .............................................................................. 72
D. Metode Analisis Data .......................................................................... 73
1. Uji Kualitas Data .......................................................................... 73
a. Uji Validitas .......................................................................... 74
b. Uji Realibilitas ....................................................................... 74
2. Uji Normalitas Data ………………………………………….. .... 75
3. Analisis Korelasi ……………………………………………… .. 76
4. Path Analysys …………………………………………………. .. 77
a. Uji Koefisen Determinasi ....................................................... 81
b. Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 81
c. Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 82
5. Uji Sobel ....................................................................................... 83
E. Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 84
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 88
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 88
1. Sejarah Singkat Bank Nagari Syariah .......................................... 88
2. Kegiatan Corporate Social Responsibility Bank Nagari
Syariah Cabang Padang ................................................................ 90
B. Karakteristik Responden ...................................................................... 92
C. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 98
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel CSR ................................. 98
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Citra Bank ....................... 101
3. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Sikap Nasabah ................. 102
4. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Nasabah .......... 104
D. Uji Kualitas Data .................................................................................. 106
1. Uji Validitas …………………………………………………...... 106
2. Uji Realibilitas ……………………………………………….. .... 110
3. Uji Normalitas .............................................................................. 111
4. Analisis Korelasi ……………………………………………… .. 112
5. Analisis Struktural I ………………………………………….. .... 114
xii
6. Analisis Struktural II .................................................................... 122
7. Uji Sobel ....................................................................................... 132
BAB V PENUTUP ………………………………………………………..… .... 135
A. Kesimpulan .......................................................................................... 135
B. Saran .................................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 139
LAMPIRAN ........................................................................................................ 142
xiii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia ............... 1
1.2 Perkembangan Aset, Pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.................................................... 2
1.3 Jaringan Kantor Individual Perbankan Syariah ........................................ 3
1.4 Perkembangan Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga, dan Laba
Bersih Unit Usaha Syariah PT. Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat ......................................................................................... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………...54
3.1 Tingkat Penilaian Jawaban …………….………………….……...………72
3.2 Interprestasi Koefisien Korelasi……...…………………………………...77
3.3 Operasional Variabel Penelitian ………………………………………….85
4.1 Realisasi Dana CSR Bank Nagari Syariah Cabang Padang….….……….91
4.2 Data Responden …………………………………………………………..93
4.3 Hasil Jawaban Responden Variabel Corporate Social
Responsibility………………………………………………………..........98
4.4 Hasil Jawaban Responden Variabel Citra Perbankan ………..…...……..100
4.5 Hasil Jawaban Responden Variabel Sikap Nasabah ……..………....…...102
4.6 Hasil Jawaban Responden Variabel Loyalitas Nasabah …………...…...103
4.7 Uji Validitas Corporate Social Responsibility.…….……….…………...107
4.8 Uji Validitas Citra Perbankan ..…………………………….……..…......108
4.9 Uji Validitas Sikap Nasabah ………………………..……………………109
4.10 Uji Validitas Loyalitas Nasabah …………………………………………109
4.11 Hasil Uji Realibilitas ……………………………………………………..110
4.12 Hasil Uji Normalitas ………..................................................................110
4.13 Koefisien Korelasi ………………….……………………...……………113
4.14 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel………..……………………...114
4.15 Summaryb
Model 1 – Sub-Struktur 1 ……………………………….......115
4.16 ANOVAa Model 1 – Sub-Struktur 1 ………….…………………………116
4.17 Coefficientsa Model 1 – Sub-Struktur 1 ………………………………...118
xiv
4.19 Summaryb
Model 1 – Sub-Struktur 2 …………………………….…......123
4.20 ANOVAa Model 1 – Sub-Struktur 2 ……………………………….…...124
4.21 Coefficientsa Model 1 – Sub-Struktur 2 ……………………...….……...126
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ……..……………………………….……...…........58
3.1 Model Struktur Path Analisis ……………………………………….........79
3.2 Sub Struktur - 1 Hubungan Sub-Struktur X1 dan X2 terhadap Y ………80
3.3 Sub Struktur - 2 Hubungan Sub-Struktur X1, X2 dan Y terhadap Z…....80
4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………………....……...93
4.2 Data Responden Berdasarkan Usia……………………….……...………94
4.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaaan……………………………….96
4.4 Data Responden Berdasarkan Lama Jadi Nasabah……………………...96
4.5 Data Responden Berdasarkan Nasabah Penerima CSR …………….......97
4.6 Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 1 …...……………….…………122
4.7 Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 2 …………………..….…........131
4.8 Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z ……….131
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Surat Penelitian ………………..……………………….……….………143
2 Kuesioner Penelitian………………..……………………….…………...144
3 Hasil Skoring Jawaban Responden ……………………….……...…...149
4 Hasil Data Statistik SPSS. …………..……………………….…...……..164
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat pada era globalisasi saat ini semakin
komplek sehingga mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih selektif
dalam memilih dan kritis dalam menentukan setiap produk yang
ditawarkan perusahaan khususnya pada industri perbankan. Para pelaku
industri perbankan harus menjalankan usahanya lebih profesional sehingga
tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa. Persaingan pada sektor
perbankan saat ini sangatlah ketat. Ditandai dengan banyaknya bank-bank
baru yang bermunculan.
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia dapat dilihat dari
pertumbuhan jumlah kantor dari tahun ke tahun. Menurut Bank Indonesia,
jumlah kantor bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia
Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
BUS 11 11 11 11 12 12 13
UUS 23 24 24 23 22 22 21
BPRS 150 155 158 163 163 164 166
Jumlah Kantor 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910 2.934 2654
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah B1, 2016
Melihat begitu banyaknya lembaga keuangan berbasis syariah di
Indonesia, membuat tingkat persaingan semakin ketat sehingga perbankan
2
syariah harus memperbaiki kualitas produk dan jasa, peningkatan kualitas
service dan membangun hubungan baik dengan masyarakat melalui
program-program sosial bank sehingga bank dapat tumbuh secara
berkelanjutan. Dengan strategi-strategi tersebut, mampu menjadikan
perbankan syariah sebagai bank yang mempunyai keunggulan dalam
pandangan masyarakat dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Namun, perkembangan bank syariah juga dilatarbelakangi oleh
faktor lain yaitu teknologi, lingkungan bisnis, geografis, sejarah, serta
heterogenitas budaya masyarakat Indonesia. Sehingga, berdampak positif
pada pertumbuhan aset, jumlah pembiayaan dan dana pihak ketiga. Dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Perkembangan Aset, Pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Triliun)
Komponen Desember
2015
Desember
2016
Growth
(Nominal)
Growth
(%)
Asset 272,34 296,26 23,9 8,78%
Pembiayaan 199,3 212,96 13,66 6,85%
DPK 231,17 277,8 13,32 20,16%
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah BI, 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa volume usaha perbankan
syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir, khususnya Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Total aset per Desember 2016 telah mencapai Rp
296,26 triliun atau meningkat sebesar 8,78% dari tahun 2015. Tingginya
pertumbuhan aset tersebut tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga pada sisi pasiva dan pertumbuhan penyaluran
3
dana/pembiayaan pada sisi aktiva. Dari tahun 2015 sampai tahun 2016
penghimpunan Dana Pihak Ketiga meningkat 201,16% dan penyaluran
dana masyarakat meningkat sebesar 6,85%.
Peningkatan yang terjadi pada jumlah kantor bank syariah, jumlah
asset, pembiayaan, dan DPK bank syariah hal tersebut masih belum bisa
dikatakan bank syariah berhasil merebut pangsa pasar. Kenyatataannya
adalah Indonesia dengan jumlah penduduk mayoritas muslim memiliki
market share yang rendah. Juli 2017 pangsa pasar bank syariah berada di
posisi 5,33%. Walaupun sedikit meningkat dari tahun sebelum nya Juli
2016 berada diposisi 4,86%. (https://ekbis.sindonews.com). Namun hal
tersebut masih sangat rendah dibandingkan dengan pangsa pasar bank
syariah di negara-negara lain. Misalnya di Arab Saudi sudah mencapai
51,1%, sudah besar, di Malaysia sudah mencapai 23,8%, sudah cukup
besar, dan di Uni Emirat Arab sudah mencapai 19,6%, Besarnya jumlah
penduduk muslim di Indonesia pun perlu dimanfaatkan untuk
mengembangkan industri keuangan syariah. Jika tidak, maka kesempatan
ini bisa saja diambil oleh negara lainnya. (www.ekozonefinance.com).
Untuk itu pemerintah harus mengembangkan ekspensi pada sektor
perbankan syariah. Salah satunya dengan cara membentuk unit-unit usaha
syariah pada bank konvensional. Hal ini sudah terelesiasikan pada
beberapa bank konvensional. Hingga 2017 perkembanganya dapat dilihat
pada tabel berikut:
4
Tabel 1.3
Jaringan Kantor Individual Perbankan Syariah
No Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah
1 PT. Bank Aceh Syariah
PT Bank Danamon Indonesia,
Tbk
2 PT. Bank Muamalat Indonesia PT Bank Permata, Tbk
3 PT. Bank Victoria Syariah
PT Bank Internasional Indonesia,
Tbk
4 PT. Bank BRISyariah PT Bank CIMB Niaga, Tbk
5 PT. Bank Jabar Banten Syariah PT Bank OCBC NISP, Tbk
6 PT. Bank BNI Syariah PT Bank Sinarmas
7 PT. Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk.
8 PT. Bank Mega Syariah PT BPD DKI
9 PT. Bank Panin Syariah
PT BPD Daerah Istimewa
Yogyakarta
10 PT. Bank Syariah Bukopin PT BPD Jawa Tengah
11 PT. BCA Syariah PT BPD Jawa Timur, Tbk
12 PT. Maybank Syariah Indonesia PT BPD Sumatera Utara
13
PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah PT BPD Jambi
14 PT BPD Sumatera Barat
15
PT BPD Riau dan Kepulauan
Riau
16
PT BPD Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung
17 PT BPD Kalimantan Selatan
18 PT BPD Kalimantan Barat
19 PD BPD Kalimantan Timur
20
PT BPD Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat
21 PT BPD Nusa Tenggara Bara
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah B1, 2016
Perkembangan harus terus dilakukan hinga market share Bank
Syariah di Indonesia meningkat. Setiap bank harus memiliki strategi-
strategi bisnis yang mampu merebut hati masyarakat. PT Bank
Pembangunan Sumatera Barat merupakan salah bank konvensional yang
5
melakukan ekspansi membuka unit usaha syariah sebagai bentuk
memperluas jangkauan target pasar agar market share bank syariah di
Indonesia meningkat. Sudah beridiri dari tahun 2006. Hingga sekarang
Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
menampilkan peningkatan performa yang cukup baik dari segi kinerja
keuangan. Dapat dilihat dari hasil pencapaian bisnis syariah pada tabel
berikut :
Tabel 1.4
Perkembangan Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga, dan Laba
Bersih Unit Usaha Syariah PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Barat (Miliar)
Komponen Desember
2015
Desember
2016
Growth
(Nominal)
Growth
(%)
Asset 1.274,82 1.340,72 65,9 5,16%
Pembiayaan 1.232,86 1.292,13 59,27 4,81%.
DPK 612,32 935,56 323,24 52,79%.
Laba bersih 65,15 70,97 5,82 8,93%.
Pencapaian yang diperoleh oleh Bank Nagari Syariah menunjukan
bahwa semakin banyak asset, pembiayaan, DPK artinya semakin banyak
pula masyarakat/nasabah yang mempercayakan dananya pada Bank Nagari
Syariah. Bank harus mempertahankan kepercayaan nasabah agar tidak
berpindah dari satu bank ke bank yang lain. Untuk itu bank perlu
melakukan upaya khusus dari UUS PT. Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Barat dalam memenangkan pasar. Upaya tersebut dapat
dilakukan dengan menawarkan produk dengan imbal hasil yang bersaing,
menciptakan inovasi produk, penentuan strategi pemasaran yang tepat
sasaran, menyediakan fasilitas transaksi yang mudah dan aman, kualitas
6
pelayanan yang baik, serta memberikan suatu kontribusi pada masyarakat
melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tidak lagi dihadapkan
pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai
perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi
keuangannya saja. Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple
bottom lines yaitu memerhatikan masalah sosial dan lingkungan, karena
kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh
secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan
terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan
hidup. (Syukron, 2015:1) Perkembangan konsep CSR beberapa tahun
belakangan ini mengubah orientasi CSR yang pada awalnya hanya
merupakan kegiatan yang bersifat filantropi, maka saat ini kita melihat
CSR telah menjadi salah satu strategi oleh bank untuk meningkatkan
loyalitas nasabah terhadap bank melalui citra bank yang positif
Kontribusi pada masyarakat melalui kegiatan sosial perusahaan
mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia yaitu dengan
dikeluarkannya regulasi terhadap kewajiban praktik dan pengungkapan
CSR melalui UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal 66 dan 74.
Kewajiban pelaksaan CSR juga diatur dalam Undang-undang Penanaman
Modal No. 25 Tahun 2007 Pasal 15 bagian b, pasal 17 dan pasal 34 yang
mengatur setiap penanaman modal diwajibkan untuk ikut serta dalam
tanggung jawab sosial perusahaan. Bank syariah yang sudah eksis sebagai
7
lembaga keuangan di tingkat nasional maupun internasional harus menjadi
percontohan dalam menggerakan program CSR. (Samsiyah, 2013:47)
Berdasarkan aturan di atas setiap PT harus mengeluarkan
kewajibannya. Kita lihat kondisi keuangan Unit Usaha Syariah PT BPD
Sumatera mengalami peningkatan aset, pembiayaan, dana pihak ketiga,
dan laba bersih. Hal tersebut menunjukan semakin banyak jumlah nasabah
yang mempercayakan dananya pada Unit Usaha Syariah PT BPD
Sumatera Barat. Semakin banyak keuntungan yang di perolah Unit Usaha
Syariah PT BPD Sumatera Barat semakin banyak pula dana yang harus
dialokasi untuk kepentingan sosial sesuai dengan aturan perundangannya.
Selain aturan penerapan corporate social responsibility dari UU
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Pemerintah Sumatera Barat juga
mengeluarkan Peraturan Daerah Sumatera Barat no 7 tahun 2015 Program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Peraturan tersebut
merupakan upaya untuk mempertegas kembali atas kewajiban perusahaan
dalam implementasi CSR, baik dari jumlah yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk kegiatan CSR serta target kegiatan atau alokasi dana
CSR yang tepat.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan,
“Berpengalaman dari kondisi rill selama ini tentang hal yang sudah
dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini BUMN, BUMD, PMA, dan
PMDN di Sumatera Barat mengenai program tanggung jawab sosial dan
lingkungan perusahaan, yang lazimnya oleh perusahaan dilakukan sendiri-
8
sendiri, seenaknya menyalurkan dana ke daerah-daerah tertentu yang
mereka inginkan sehingga kurang komprehensif, dan kurang koordinasi,
untuk itu perlu disatukan dan diintegrasikan. Oleh sebab itu sekarang
sudah ada Peraturan Daerah Sumatera Barat nomor 7 Tahun 2015 yang
merupakan payung hukum untuk Program Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perusahaan. Harapan kami pemerintah daerah, kepada semua
BUMN, BUMD, PMA, dan PMDN yang ada di Sumatera Barat mari kita
bersama–sama bagaimana CSR yang ada ini, bantuan sosial kemasyarakat
termasuk lingkungan, kami bisa mengetahui dan kita koordinasikan
dengan program pemerintah.
Banyak riset yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait dengan
perusahaan dan kewajiban melaksanakan corporate social responsibility,
diantaranya riset yang dilakukan oleh Roper Search Worlwide
menunjukkan bahwa 75% responden memberikan nilai lebih kepada
produk dan jasa yang dipasarkan oleh perusahaan yang memberikan
kontribusi nyata kepada komunitas melalui program pengembangan.
Sekitar 66% responden juga menunjukkan bahwa mereka siap berganti
merek kepada merek perusahaan yang memiliki citra sosial yang positif.
(Susanto, 2009:3). Hal ini membuktikan terjadinya perluasan minat
konsumen dari produk menuju perusahaan. Konsumen menaruh
perhatiannya terhadap tanggung jawab sosial yang lebih luas yang
menyangkut etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya.
9
Berdasarkan hasil wawancara saya dengan pimpinan cabang Bank
Nagari Syariah cabang Padang, Bapak Mulyadi Bachtiar. Kegiatan CSR
pada Bank Nagari Syariah cabang Padang masih bersifat charity. Prosedur
penyaluran dana CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang bersifat
insidentil. Maksudnya adalah Bank Nagari Syariah akan menyalurkan
dana CSR jika sebuah lembaga perorangan/ lembaga pemerintah/ LSM
yang membutuhkan dana memasukan proposal permintaan bantuan kepada
bank, kemudian pihak bank memproses dan menganalisis proposal
tersebut. Apabila bantuan yang diminta oleh penyelenggara selaras dengan
program CSR PT BPB Sumatera Barat. PT BPB Sumatera Barat melalui
Bank Nagari Syariah Cabang Padang menyalurkan dana CSR nya kepada
lembaga/komunitas yang membutuhkan bantuan charity tersebut.
Pemberian charity yang dilakukan bank hanya sekedar pemberian sukarela
tanpa adanya pengontrolan dalam penggunaan dana. Tidak ada evaluasi
dari dana yang dianggarkan untuk program sosial ini.
Hal tersebut tidak menjadi ideal dalam penerapannya. Karena
perusahaan terus-menerus menyiapkan anggaran yang besar untuk
program ini. Pemanfaatan yang diberikan perusahaan kepada
masyarakat/nasabah bersifat jangka pendek. Sehingga bank tidak bisa
memastikan bahwa nmasyarakat/nasabah penerima mampu memberikan
feedback jangka panjang. Menurut Syukron (2015) Pelaksanaan CSR
bukan hanya menyangkut pemenuhan kewajiban secara hokum dan moral,
tetapi juga strategi agar perusahaan dan masyarakat tetap survive dalam
10
jangka panjang. Jika perusahaan melaksanakan CSR dengan baik dan aktif
bekerja keras dalam mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarakan kewajaran, martabat, dan keadilan serta memastikan
distribusi kekayaan yang adil sehingga benar-benar bermanfaat bagi
perusahaan dalam jangka panjang. Agar Bank Nagari Syariah mampu
mendapatkan manfaat jangka panjang dari program charity ini, bank bisa
menerapkan sistem dana bergulir dalam implementasi CSR. Bank
membantu pengembangan kegiatan/usaha yang dilakukan penerima dana
sehingga keuntungan dari usaha tersebut dapat digulirkan kembali kepada
masyarakat/nasabah yang lain.
Penerapan program CSR yang mampu bermanfaat bagi perusahaan
dalam jangka panjang mampu membentuk suatu citra yang positif bagi
perusahaan. Karena hal tersebut merupakan check dan balance antara
pihak perusahaan dengan pihak masyarakat. Dengan kata lain, CSR juga
dipandang sebagai tolak ukur untuk reputasi/citra suatu perusahaan.
Seberapa jauh suatu CSR perusahaan akan berpengaruh dengan perusahaan
tersebut (Titofianti, 2012:3).
Perusahaan/bank yang sudah mampu menanamkan image baik
pada nasabahnya, bank tersebut akan menjadikan nasabahnya terus yakin
atau loyal kepada bank, perencanaan strategis bank harus dapat
mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dalam
lingkungan persaingan global yang semakin ketat dengan masuknya
produk-produk inovatif maka tugas mengelola loyalitas nasabah menjadi
11
tantangan manajerial yang tidak ringan. Loyalitas nasabah akan menjadi
kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi keunggulan
bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas nasabah memiliki
nilai strategis bagi perusahaan. (Setyono, 2016:105)
Menjadikan nasabah loyal terhadap bank faktor pengaruhnya tidak
hanya berasal dari internal bank namun juga dari internal nasabah. Sikap
nasabah menjadi tolak ukur atas keputusan nasabah dalam menentukan
pilihanya. Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari dalam
berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
terhadap suatu objek tertentu. (Kanuk, 2004:222). Ketika nasabah senang
dan positif atas program-program yang diadakan bank hal tersebut
mengarahkan nasabah percaya dan loyal, tidak hanya dengan program
tersebut melainkan dengan perusahaannya secara tidak langsung.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik mengangkat
sebuah penelitian pada lembaga keuangan syariah yaitu UUS PT Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau biasa disebut (call name) Bank
Nagari Syariah cabang Padang yang cukup sukses dalam menjalankan
program corporate social responsibility. Pada tahun 2016 PT BPD
Sumatera Barat menyalurkan dana CSR sebesar 10,03 Miliar, yang
disalurkan melalui Bank Nagari Syariah cabang Padang sebesar 580 juta.
Keberhasilan program CSR yang diterapkan pada Bank Nagari Syariah ini
sangat membuahkan hasil terhadap peningkatan profit bank. Meningkatnya
profit Bank Nagari Syariah dilihat dari kinerja bank dalam memanajemen
12
operasional bank dan juga memanajemen loyalitas nasabah. Dalam
manajemen loyalitas nasabah, Bank Nagari Syariah memiliki visi yang
tidak hanya profit oriented melainkan social oriented juga. Program CSR
merupakan social oriented Bank Nagari Syariah yang dapat memengaruhi
kecenderungan nasabah dalam menentukan sikapnya. Sikap yang diambil
nasabah akan mempengaruhi tingkat loyalitas nasabah terhadap Bank
Nagari Syariah.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Implementasi Corporate
Social Responsibility dan Citra Perbankan Terhadap Loyalitas
Nasabah dengan Sikap Nasabah Sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Bank Nagari Syariah Cabang Padang)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap sikap nasabah (Y) ?
2. Apakah terdapat hubungan langsung antara variabel citra bank (X2)
terhadap sikap nasabah (Y) ?
3. Apakah terdapat hubungan secara simultan antara variabel corporate
social responsibility (X1) dan citra bank (X2) terhadap sikap
nasabah (Y)?
13
4. Apakah terdapat hubungan langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z)?
5. Apakah terdapat hubungan langsung antara variabel citra bank (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Z) ?
6. Apakah terdapat hubungan langsung antara variabel sikap nasabah
(Y) terhadap loyalitas nasabah (Z) ?
7. Apakah terdapat hubungan secara simultan antara variabel corporate
social responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah (Z) ?
8. Apakah terdapat hubungan tidak langsung antara variabel corporate
social responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui
sikap nasabah (Y) ?
9. Apakah terdapat hubungan tidak langsung antara variabel citra bank
(X2) terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y) ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menganalisis hubungan langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap sikap nasabah (Y).
b. Menganalisis hubungan langsung antara variabel citra bank (X2)
terhadap sikap nasabah (Y).
14
c. Menganalisis hubungan antara variabel corporate social
responsibility (X1) dan citra bank (X2) terhadap sikap nasabah
(Y) secara simultan.
d. Menganalisis hubungan langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z).
e. Menganalisis hubungan langsung antara variabel citra bank (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Z).
f. Menganalisis hubungan langsung antara variabel sikap nasabah
(Y) terhadap loyalitas nasabah (Z).
g. Menganalisis hubungan antara variabel corporate social
responsibility (X1), citra bank (X2), dan sikap nasabah terhadap
loyalitas nasabah (Z) secara simultan.
h. Menganalisis hubungan tidak langsung antara variabel corporate
social responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui
sikap nasabah (Y).
i. Menganalisis hubungan tidak langsung antara variabel citra bank
(X2) terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y)
2. Manfaat Penelitian
Dengan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis
ingin memberikan beberapa manfaat terkait dengan penelitian ini,
yaitu
a. Bagi Penulis
15
Penelitian ini diharapkan memberikan pembelajaran terbaru bagi
penulis, khususnya terkait dengan bagaimana
mengimplementasikan ilmu/teori yang didapat selama mengikuti
perkuliahan, kedalam sebuah tulisan karya ilmiah.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang relevan
dan berguna bagi perusahaan terkait dalam upaya peningkatan
performa perusahaan dan dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam
memberikan sebuah informasi baru bagi mahasiswa dalam
penulisan karya tulis ilmiahnya.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Corporate Social Responsibility
a. Pengertian
Sampai sekarang ini belum adanya kesatuan bahasa
terhadap CSR, namun secara empiris CSR telah diterapkan
perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan didasarkan atas
kesukarelaan. CSR dilakukan dengan motivasi yang beragam
tergantung pada sudut pandang dan bagaimana memaknai CSR itu
sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat beberapa rumusan
tentang CSR sebagai berikut : (Azheri,2012:20)
1) The World Business Council For Sustainable Development
(WBCSD)
WBCSD merumuskan CSR sebagai “the continuing
commitment by business to behave athically and contribute to
economic development while improving the quality of life of the
workforce and their families as well as of the local community
and society at large to improve their quality of life.”
2) World Bank
Lembaga Keungan Global ini merumuskan CSR sebagai
“the commitment of business to contribute to sustainable
economic development working with employees and their
17
representatives, the local community and society at large to
improve quality of life, in ways that are both good for business
and good for development”
3) European Union
Uni Eropa sebagai lembaga perhimpunan negara-negara di
benua Eropa merumuskan pengertian CSR dalam EU Green
Paper on CSR sebagai “ is a concept whereby companies
intregate social and environmental concern in their business
operations and in their interaction with their stakeholders on a
voluntary basic”
Lebih lanjut The European Commision juga menjelaskan
kembali bahwa CSR adalah “Being socially responsibility means
not only fulfilling legal expectations, but also going beyond
compliance and investing more into human capital, the
environment and relation with stakeholders”
4) CSR Forum juga memberikan rumusan pengertian tentang CSR
yaitu “ CSR mean open and transparent business practices that
are based on ethical values and respect for employees,
communities, and environment”.
5) Business for Social Responsibility
Merumuskan CSR sebagai “Operating a business in a
manner that meets or exceeds the ethical, legal, commercial,
and public expectations that society has of business. Sosial
18
responsibility is a guiding principle for every decision made and
every area of a business.
Rumusan CSR di atas menjelaskan, menurut WBCSD dan
World Bank sama-sama menekankan CSR sebagai komitmen
bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja sama dengan karyawan, keluarga
karyawan, dan masyarakat setempat dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan. World Bank menambahkan
penekanan pada kemanfaatan aktivitas CSR bagi usaha dan
pembangunan. Sedangkan rumusan European Union hanya
menggambarkan CSR sebagai bentuk konsep, bagaimana suatu
perusahaan dapat mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan
serta stakeholder atas dasar voluntary dalam melakukan
aktivitas usahanya. Rumusan dari CSR Forum hanya
menegaskan bahwa CSR merupakan keterbukaan dalam dunia
bisnis didasarkan atas nilai etika dan respek terhadap karyawan,
lingkungan, dan komunitas. Begitu pula rumusan CSR dari
Business for Social Responsibility menekankan bahwa aktivitas
suatu bisnis harus dilakukan secara etis, taat aturan, sehingga
CSR merupakan petunjuk dalam setiap mengambil keputusan
bisnis.
Dapat diambil kesimpulan bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan merupakan komitmen keberlanjutan perusahaan
19
untuk berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi pada
pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup di
tempat kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan
masyarakat yang lebih luas. Dari definisi ini, CSR secara
internal merupakan kebijakan, praktik dan program yang
terintegrasi dengan aktivitas perusahaan, rantai nilai dan dalam
proses pengambilan keputusan.
b. Konsep Corporate Social Responsibility
Wibisono (2007: 32-37), membedah konsep triple bottom
line yang istilah tersebut telah dipopulerkan oleh John Elkington
pada tahun 1997 melalui bukunya “Canibals with Forks, The
Triple Bottom Line of Twientieth Century Business”. Konsep triple
bottom line tersebut diantaranya adalah:
1) Profit (Keuntungan) merupakan tambahan pendapatan yang
dapat digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup
perusahaa. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak
profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan
melakukan efisiensi biaya, sehingga perusahaan dapat
memberikan nilai tambah semaksimal mungkin
2) People (Masyarakat) sekitar perusahaan merupakan salah satu
stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan
masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan,
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan, maka
20
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat
lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya
memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.
Perusahaan sudah semestinya mengelola lebih santun dan arif
community relationship-nya, dalam hal ini bentuk tanggung
jawab sosial perusahan bersifat syarat perlu (necessary
condition), yang didasarkan atas pilihan sendiri, bukan karena
“dipaksa” oleh aturan atau “tekanan” masyarakat dan datang
dari niat baik yang tulus, dalam konteks ini ada „nuansa
kenabian”, nuansa berempati dan berbagi dengan masyarakat.
Perusahaan perlu memandang bahwa CSR adalah investasi
masa depan, artinya CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra
biaya (cost centre), melainkan sentra laba (profit centre) di
masa mendatang, karena melalui hubungan yang harmonis dan
citra yang baik, timbal baliknya masyarakat juga akan ikut
menjaga eksistensi perusahaan.
3) Planet (Lingkungan) adalah sesuatu yang terkait degan seluruh
bidang kehidupan kita. Hubungan kita dengan ligkungan adalah
hubungan sebab akibat, dimana jika kita merawat lingkungan,
maka lingkungan pun akan memberikan manfaat kepada kita,
sebaliknya jika kita merusaknya, maka kita akan menerima
akibatnya. Sebagian besar kita kurang peduli dengan
lingkungan sekitar, hal ini antara lain disebabkan karena tidak
21
ada keuntungan langsung di dalamnya, padahal dengan
melestarikan lingkungan, mereka justru akan memperoleh
keuntungan yang lebih, terutama dari sisi kesehatan,
kenyamanan, disamping ketersediaan sumber daya yang lebih
terjamin kelangsungannya.
c. Regulasi CSR di Indonesia
Ada tujuh regulasi terkait tanggung jawab sosial
perusahaan di Indonesia sebagai berikut;
Pertama, peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-
05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan
(PKBL). PKBL terdiri program perkuatan usaha kecil melalui
pemberian pinjaman dana bergulir dan pendampingan (disebut
Program Kemitraan), serta program pemberdayaan kondisi sosial
masyarakat sekitar (disebut Program Bina Lingkungan), dengan
dana kegiatan yang bersumber dari laba BUMN.
Kedua, peraturan mengikat Perseroan Terbatas (PT) yang
operasionalnya terkait Sumber Daya Alam (SDA), yaitu Undang-
Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Dalam pasal
74 disebutkan: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam,
wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, (2)
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud
22
ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Ketiga, peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012
Tentang Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan. PP ini
melaksanakan ketentuan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 . Dalam PP ini, perseroan yang kegiatan usahanya di
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan
untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Kegiatan dalam memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial dan
lingkungan tersebut harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya Perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
Keempat, peraturan yang mengikat jenis perusahaan
penanaman modal, yaitu Undang-Undang Penanaman Modal
Nomor 25 Tahun 2007. Dalam Pasal 15 (b) dinyatakan bahwa
"Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan". Sanksi-sanksi, diatur dalam Pasal 34,
berupa sanksi administratif dan sanksi lainnya, diantaranya: (a)
peringatan tertulis; (b) pembatasan kegiatan usaha; (c)
pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal;
atau, (d) pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman
modal.
23
Kelima, peraturan CSR bagi perusahaan pengelola Minyak
dan Gas (Migas), diatur dalam Undang-Undang Minyak dan Gas
Bumi Nomor 22 Tahun 2001. Dalam pasal 13 ayat 3 (p)
disebutkan: Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) wajib memuat paling sedikit ketentuan-ketentuan pokok
yaitu: pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak
masyarakat adat”.
Keenam, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin, Undang-undang ini tidak membahas
secara khusus peran dan fungsi perusahaan dalam menangani fakir
miskin, melainkan terdapat klausul dalam pasal 36 ayat 1 “Sumber
pendanaan dalam penanganan fakir miskin, meliputi: dana yang
disisihkan dari perusahaan perseroan. Diperjelas dalam ayat 2
dana yang disisihkan dari perusahaan perseroan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf digunakan sebesar-besarnya untuk
penanganan fakir miskin. Sedangkan pada Pasal 41 tentang “Peran
Serta Masyarakat”, dalam ayat 3 dijelaskan bahwa “Pelaku usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j berperan serta dalam
menyediakan dana pengembangan masyarakat sebagai pewujudan
dari tanggung jawab sosial terhadap penanganan fakir miskin.
Ketujuh, peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun
2012 tentang Forum tanggungjawab dunia usaha dalam
penyelenggaraan Kesejehteraan Sosial. Kementerian Sosial
24
memandang penting dibentuknya forum CSR pada level provinsi,
sebagai sarana kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha.
Rekomendasi Permensos adalah dibentuknya Forum CSR di
tingkat provinsi beserta pengisian struktur kepengurusan yang
dikukuhkan oleh gubernur.
Aneka regulasi di atas dengan segala kelebihan dan
kekurangannya, menimbulkan optimisme juga kekhawatiran
karena berbagai pihak memandang besarnya potensi CSR dalam
mendukung pemerintah meningkatkan kesejahteraan.
Kekhawatiran muncul karena bagaimana pun perusahaan
”tersandera” oleh aneka aturan CSR baik pada level pemerintah
pusat, provinsi, hingga daerah. Padahal hampir di semua
perusahaan, CSR dianggarkan dari ‟keuntungan perusahaan‟,
belum semua perusahaan menganggarkannya secara khusus karena
bagaimanapun core perusahaan adalah bisnis. Perusahaan pun
berasumsi bahwa kewajibannya menyukseskan program
pemerintah dengan menunaikan aneka pajak.
Sebetulnya diikat oleh aturan apapun, CSR tidak akan
maksimal jika perusahaan sendiri belum faham apa itu CSR, belum
menempatkan staf secara khusus sebagai pengelola CSR, belum
memiliki struktur CSR, belum memiliki code of conduct, belum
memiliki sistem administrasi CSR. Karena yang saat ini terjadi
berbagai pihak berebut memanfaatkan dana CSR
25
d. Manfaat Corporate Social Responsibility
Dari sisi perusahaan terdapat berbagai manfaat yang dapat
diperoleh dari aktivitas corporate social responsibility,
diantaranya: (A.B Susanto: 2009: 14)
1) Perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosialnya secara
konsisten akan mendapatkan dukungan luas dari komunitas
yang telah merasakan manfaat dari berbagai aktivitas yang
dijalankannya. corporate social responsibility akan
mendongkrak citra perusahaan yang dalam rentang waktu
panjang akan meningkatkan reputasi perusahaan.
2) Corporate social responsibility dapat berfungsi sebagai
pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak
buruk yang diakibatkan suatu krisis.
3) Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan
merasa bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi
baik, yang secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
4) Corporate social responsibility yang dilaksanakan secara
konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat
hubungan antara perusahaan dan stakeholder.
5) Meningkatnya penjualan seperti yang terungkap dalam riset
Roper Search Worldwide, yaitu bahwa konsumen akan lebih
26
menyukai produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan
yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya
sehingga memiliki citra yang baik.
e. Model Implementasi Corporate Social Responsibility
Hasil penelitian Septiana dan Widyarini (2007) merupakan
bahwa perusahaan mikro, kecil dan menengah pun telah ada yang
menerapkan CSR. Secara garis besar disimpulkan model
implementasi CSR perusahaan di Indonesia mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1) Bantuan sosial meliputi: bakti sosial, pengadaan sarana
kesehatan, rumah ibadah, jalan, dan sarana umum lainnya,
penanggulangan bencana, alam, pengetasan kemiskinan dan
pembinaan masyarakat.
2) Pendidikan dan pengembangan meliputi: pengadaan sarana
pendidikan dan pelatihan, memberikan program beasiswa
kepada anak-anak sekolah.
3) Ekonomi meliputi: mengadakan program kemitraan,
memberikan dan atau pinjaman lunak untuk pengembangan
usaha, dan memberdayakan masyarakat sekitar.
4) Lingkungan meliputi: pengelolaan lingkungan, penanganan
limbah, melakukan reklamasi, dan melestarikan alam dan
keanekaragaman hayati.
27
5) Konsumen meliputi: perbaikan produk secara
berkesinambungan, pelayanan bebas pulsa, dan menjamin
kesediaan produk.
6) Karyawan meliputi: program jaminan hari tua, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan program remunerasi yang baik.
f. Komponen Corporate Social Responsibility
Carroll (1997) dalam Bambang Rudito dan Melia Famiola
(2013:64) menjelaskan komponen-komponen tanggung jawab
sosial perusahaan ke dalam empat kategori, yaiu economic
responsibilities, ethical responsibilities, legal responsibilities, dan
discretionary responsibilities.
1) Economic Responsibilities
Merupakan tanggung jawab sosial utama perusahaan karena
lembaga bisnis terdiri atas aktivitas ekonomi yang memiliki
tanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa yang
sesuai keinginan masyarakat dan dijual secara menguntungkan.
Semua lembaga bisnis pasti berasumsi seperti ini.
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk yang ditawarkan
bank pada umumnya berkaitan dengan aktivitas menyimpan
dana seperti tabungan, asuransi, dan deposito, serta
menyalurkan dana seperti kredit rumah dan kredit kendaraan.
28
(Fandi Tjiptono, 2005:31). Sejalan dengan konsep Corporate
Social Responsibility, maka manajemen perlu menciptakan
perimbangan antara kepentingan internal perusahaan dengan
eksternal stakeholders. Para pelanggan mengharapkan
produk/jasa yang aman (saat digunakan maupun bila salah
penggunaan), kejujuran informasi (terkait iklan/promosi
dagang), sikap adil (menyangkut pelayanan), dan sebagainya.
(Hurriyati,2010:66).
2) Legal Responsibilities
Tanggungjawab hukum dari sebuah perusahaan atau
korporasi untuk menyelenggarakan kegiatan/aktivitas
bisnisnya sesuai dengan hukum dan bermain sesuai aturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hukum yang ditetapkan
tersebut dipahami sebagai pandangan moral masyarakat yang
dikodifikasikan (the codification of society’s moral view).
Gustav Radbruch dalam Ade Adhari (2015) menyatakan,
hukum itu dituntut untuk memenuhi berbagai karya mayarakat
yang disebut dengan nilai-nilai dasar dari hukum yaitu
keadilan (landasan filosofis), kegunaan (landasan sosiologis)
dan kepastian hukum (landasan yuridis). Beranjak dari apa
yang dikemukakan oleh Radbruch tersebut, maka landasan
hukum untuk pemberlakuan CSR juga harus memenuhi 3 (tiga)
landasan tersebut yakni filosofis, sosiologis dan yuridis.
29
Landasan filosofis merupakan pandangan hidup suatu bangsa
yang berisi nilai-nilai moral atau etika dari bangsa tersebut
meliputi prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional. Landasan sosiologis dalam implementasi tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat melalui
pemanfaatan potensi modal sosial sebagai alternatif
pemberdayaan masyarakat miskin. Landasan yuridis berpusat
pada peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
diberlakukannya CSR di Indonesia.
3) Ethical Responsibilities
Tanggung jawab ini mewajibkan perusahaan untuk
melakukan apa yang benar, adil dan wajar bahkan ketika
mereka tidak diharuskan untuk melakukannya oleh kerangka
hukum. Tanggung jawab etis melahirkan harapan umum yang
diharapkan oleh masyarakat, dimana ekspektasi tersebut
berada diatas ekspektasi tanggung jawab ekonomi dan hukum.
4) Discretionary Responsibilities
Masyarakat mengharapkan keberadaan perusahaan dapat
memberikan manfaat bagi mereka. Ekspektasi masyarakat
tersebut dipenuhi oleh perusahaan melalui berbagai program
30
yang bersifat filantropis atau tindakan sukarela untuk
kepentingan publik.
g. Konsep CSR berdasarkan Nilai Syariah
Perbuatan tanggung jawab begitu mendasar dalam ajaran
Islam. Manusia memang memiliki kebebasan dalam berbuat tetapi,
juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan alam, sosial
dan kepada Allah SWT. Jadi, manusia adalah mahluk yang harus
memiliki sifat tanggung jawab karena ia memiliki untuk memilih
secara sadar dalam meraih yang dikehendaki
CSR dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi inhern
dari ajaran islam itu sendiri. Tujuan dari syariat Islam (Maqashid
al syariah) adalah maslahah sehingga bisnis adalah upaya untuk
menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan.Bisnis
dalam Islam memiliki posisi yang sangat mulia sekaligus strategis
karena bukan sekedar diperbolehkan di dalam Islam, melainkan
justru diperintahkan oleh Allah dalam al-Qur‟an (Meutia, 2010:
189). Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur‟an:
كثيرا لعلكمأ كروا ٱلل وٱذأ ل ٱلل ض وٱبأخغىا مه فضأ رأ لىة فٲوخشروا فى ٱلأ فإذا قضيج ٱلص
حفألحىن
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung (Q.S. Al-Jumu‟ah: 10).
31
خبقىا الأخيأراث أيأه ما هت هى مىليها فاسأ على ولكل وجأ جميعا إن للا حكىوىا يأأث بكم للا
ء قدير كل شيأ
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam
membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah: 148)
Sebenarnya, dalam pandangan Islam sendiri kewajiban
melaksanakan CSR bukan hanya menyangkut pemenuhan
kewajiban secara hukum dan moral, tetapi juga strategi agar
perusahaan dan masyarakat tetap survive dalam jangka panjang.
Jika CSR tidak dilaksanakan maka akan terdapat lebih banyak
biaya yang harus ditanggung perusahaan. Sebaliknya jika
perusahaan melaksanakan CSR dengan baik dan aktif bekerja keras
mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders berdasarkan
kewajaran, martabat, dan keadilan, dan memastikan distribusi
kekayaan yang adil, akan benar-benar bermanfaat bagi perusahaan
dalam jangka panjang.
Falsafah moral Islam yang tercermin dalam CSR
disebutkan dalam al-Qur‟an, yaitu: (Syukron, 2015: 4):
1) Menjaga lingkungan dan melestarikannya
Artinya: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu
hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang
32
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat
kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah
membunuh manusia seluruhnya. dan Barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan
Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul
Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi. (Q.S. al-Maidah ayat 32)
2) Upaya untuk menghapus kemiskinan (Q.S al-Hasyr ayat 7)
Artinya: Apa saja harta rampasan (fa’i) yang
diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang
berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah,
untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya
harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja
di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
33
3) Mendahulukan sesuatu yang bermoral bersih dari pada
sesuatu yang secara moral kotor, walaupun mendatangkan
keuntungan yang lebih besar.
Artinya: Allah sekali-kali tidak pernah
mensyari'atkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan
haam akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat
kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak
mengerti. (Surat al-Maidah ayat 103)
4) Jujur dan amanah
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Surat
al-Anfal ayat 27)
Keempat falsafah moral di atas merupakan upaya
dalam rangka menyelaraskan semua aspek kehidupan
seorang Muslim dengan ajaran agamanya, sehingga sistem
keuangan dan perbankan Islam diharapkan mampu
memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan sosio-
ekonomi Islam.
Bank syariah yang menerapkan CSR harus
memahami dan menjaga amanah dari masyarakat yang
secara otomatis terbebani dipundaknya misalnya
34
menciptakan produk yang berkualitas, serta menghindari
perbuatan yang tidak terpuji dalam setiap aktivitas bisnis.
Amanah dalam perbankan dapat dilakukan dengan
pelaporan dan transparan yang jujur kepada yang berhak,
serta amanah dalam pembayaran pajak, pembayaran
karyawan, dan lain-lain. Amanah dalam skala makro dapat
direalisasikan dengan melaksanakan perbaikan sosial dan
menjaga keseimbangan lingkungan. Al–Quran surat an-
Nisa ayat 58 telah menjelaskan sebagai berikut
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat ”
2. Citra Bank
a. Pengertian
Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang
dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap
waktu . Sedangkan persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam
memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi
guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Citra
35
dalam bahasa Inggris “image” adalah sejumlah kepercayaan, ide,
atau nilai dari seseorang terhadap suatu objek, merupakan
konstruksi mental seseorang yang diperolehnya dari hasil
pergaulan atau pengalaman seseorang, atau merupakan interpretasi,
reaksi, persepsi atau perasaan dari seseorang terhadap apa saja
yang berhubungan dengannya. (J.Setiadi, 2003:179-180)
Untuk lebih jelas tentang citra, beberapa ahli telah
mengemukakan definisi dari citra. Webster (1993) mendefinisikan
citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Kotler
(1995) menjelaskan bahwa “corporate image is the consumer’s
response to the total offering and is defined as a sum the belief,
ideas, and impressions that a public has a organisation”. Citra
perusahaan adalah respon konsumen pada keseluruhan penawaran
yang diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah
kepercayaan, ide-ide dan kesan masyarakat pada suatu organisasi
(Sutisna, 2010:331). Obyek yang dimaksud bisa berupa orang,
organisasi, kelompok orang, atau yang lainnya. Perusahaan yang
mempunyai kredibilitas tinggi mampu membentuk citra yang
positif.
Citra perusahaan dikemukakan oleh Andreassen dan
Lindestad (1998:74) bahwa corporate image is an overall
evaluation of the company and is measured using three indicator:
overall opinion of the company contribution to society and
36
company network. “Citra perusahaan merupakan penilaian yang
menyeluruh terhadap perusahaan dan diukur dengan menggunakan
tiga indikator; pendapat mengenai perusahaan, pendapat mengenai
kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan jaringan
perusahaan”.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa citra itu hanya ada di
dalam pikiran saja, tidak ada bentuk fisiknya namun dapat diubah
dan diukur dengan beberapa indikator. Indikatornya adalah nilai,
keyakinan, kualitas dan kesan pada teknik dan fungsional.
Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat
kebaikan baik dalam individu maupun kelompok, karena setiap
yang dikerjakan manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di
hari akhir kelak. Jika manusia atau korporat senantiasa melakukan
kebaikan sesuai dengan perintah Allah maka akan mendapatkan
citra yang baik dimata masyarakat. Dalam firman Allah SWT al-
Qur‟an surat al-Qashash ayat 84: “Barangsiapa yang datang
dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih
baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang
dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan
kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu,
melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Jadi, jika bank syariah beraktivitas dan beroperasi dengan
baik maka nasabah dan stakeholders akan merasa nyaman dan
37
mendapatkan kesan yang baik pula, akhirnya citra bank syariah
menjadi positif. Namun, jika bank syariah beraktivitas dan
beroperasi secara zalim, batil, maysir, gharar, melakukan mal
bisnis lainnya, maka nasabah akan mendapatkan kesan buruk, dan
akhirnya citra bank syariah tersebut akan negatif.
b. Manfaat Citra
Gronroos (1990) mengidentifikasikan bahwa terdapat
empat peran citra bagi suatu organisasi. Pertama, citra mempunyai
dampak terhadap pengharapan perusahaan. Citra yang positif lebih
memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi secara efektif
dan membuat orang-orang lebih mudah mengerti dengan
komunikasi dari mulut ke mulut. Sedangkan citra yang negatif
mempunyai dampak dengan arah sebaliknya. (Sutisna, 2010:333)
Kedua, citra sebagai penyaring yang mempengaruhi
persepsi pada kegiatan perusahaan. Kualitas teknik dan kualitas
fungsional dilihat melalui saringan ini. Jika citra baik, maka citra
menjadi pelindung. Tetapi perlindungan akan efektif jika hanya
terjadi kesalahan–kesalahan kecil pada kualitas teknis dan
fungsional, artinya image masih dapat menjadi pelindung dari
kesalahan tersebut. Jika kesalahan sering terjadi, maka citra akan
berubah menjadi citra yang negatif.
Ketiga, citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan
konsumen / nasabah. Ketika konsumen / nasabah membangun
38
harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan
teknis dan fungsional, kualitas pelayanan yang dirasakan
menghasilkan perubahan citra. Jika kualitas pelayanan yang
dirasakan memenuhi atau melebihi citra, citra akan mendapat
penguatan dan meningkat. Jika kinerja dibawah citra, maka
pengaruhnya berlawanan.
Keempat, citra mempunyai pengaruh pada internal
perusahaan (manajemen). Jika citra jelas dan positif, secara internal
menceritakan nilai-nilai yang jelas dan akan menguatkan sikap
positif terhadap organisasi. Sedangkan citra yang negatif juga akan
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan yang berhubungan
dengan konsumen / nasabah dan kualitas
c. Macam-macam Citra
Ada beberapa macam citra yang dikenal dalam aktivitas
antara perusahaan dengan masyarakat menurut Frank Jefkins
diantaranya (Ruslan, 2006:78)
1) Mirror Image (Citra Bayangan)
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota
organisasi (biasanya adalah pemimpinnya) mengenai anggapan
pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra
bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai
pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali
tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak
39
memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang
dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat
atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa,
sering muncul fantasi semua orang menyukai.
2) Current Image (Citra yang Berlaku)
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan
yang dianut oleh pihak- pihak luar mengenai suatu organisasi.
Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya
informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
a) Multiple Image (Citra Majemuk)
Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari
publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan
oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan
tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama
dengan tujuan atau asas organisasi.
b) Corporate Image (Citra Perusahaan)
Yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari
suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar
citra atas produk dan pelayanannya.
c) Wish Image (Citra Yang Diharapkan)
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh
pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang
diharapkan biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk
40
sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum
memiliki informasi yang memadai mengenainya.
d. Elemen Pengembangan Citra
Menurut Shirley Harrison (1995), informasi yang lengkap
mengenai citra perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut:
1) Kepribadian
Keseluruhan karakteristrik yang dipahami publik seperti
perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab sosial. Agar perusahaan
dipandang baik oleh masyarakat, perusahaan akan berusaha
semaksimal mungkin dalam memberikan yang terbaik kepada
nasabah/masyarakat.
2) Reputasi
Hak yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik
sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain
seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank. Menurut
Basya (2006). Reputasi merupakan aset tak berwujud yang
menggambarkan kredibilitas organisasi di matastakeholders.
Kualitas reputasi organisasi akan menentukan perilaku
stakeholders terhadap organisasi tersebut, yang nantinya akan
mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi
3) Nilai
41
Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain
budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli
terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap
permintaan maupun keluhan pelanggan.
4) Identitas Perusahaan
Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik
sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.
Perkembangan perusahaan tergantung pada baik nya citra
perusahaan tersebut. Begitupun sebaliknya jika citra perusahaan
buruk maka sangat merugikan perkembangan perusahaan. Dalam
konsep bisnis saat ini citra menjadi perhatian serius demi
kelangsungan hidup perusahaan, untuk itu perlu dibangun indikator
dalam pengembangan citra tersebut.
Bank syariah dalam mengemukakan produk atau program
harus menggambarkan realitas yang sebenarnya. Citra hanya dapat
dirasakan oleh nasabah dengan kenyataan yang dialami. Agar citra
yang dipersepsikan oleh masyarakat baik dan benar, citra perlu
dibangun dengan jujur. Cara yang sudah digunakan secara luas dan
mempunyai kredibilitas yang tinggi, yaitu dengan hubungan
masyarakat. Gaulke dalam Marken (1995) mengatakan bahwa
tujuan hubungan masyarakat adalah merancang dan melindungi
citra organisasi. Kotler (1997) juga menjelaskan bahwa daya tarik
42
penggunaan hubungan masyarakat sebagai cara untuk membangun
citra. (Sutisna, 2010:335).
3. Loyalitas Nasabah
a. Pengertian
Loyalitas berasal dari bahasa inggris “loyal” yang artinya
setia, loyalitas dapat diartikan kesetiaan yang timbul tanpa adanya
paksaan. Berikut ini beberapa pengertian mengenai loyalitas
menurut para ahli : (Tjiptono, 2011: 481-483)
1) Tjiptono, loyalitas pelanggan atau nasabah dapat diartikan
sebagi komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau
pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif yang tercermin
dalam pembelian yang konsisten. Loyalitas adalah situasi
dimana konsumen bersifat positif terhadap produk atau
produsen (penyedia jasa) yang diikuti dengan pola pembelian
ulang yang konsisten.
2) Oliver, mengemukan bahwa loyalitas merek adalah komitmen
yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan
dengan produk atau jasa yang disukai secara konsisten dimasa
mendatang, sehingga menimbulkan pembelian merek atau
rangkaian merek yang sama secara berulang. Meskipun
pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi untuk
menyebabkan perilaku beralih merek.
43
3) Bendapudi dan Berry, loyalitas pelanggan dalam konteks
pemasaran jasa adalah respon yang terkait erat dengan ikrar
atau janji untuk memegang teguh komitmen yang mendasari
kontinuitas relasi dan biasanya tercermin dalam pembelian
berkelanjutan dari penyedia jasa yang sama atas dasar dedikasi
maupun kendala pragmatis.
Kesimpulan dari pemaparan ke tiga ahli diatas adalah bahwa
loyalitas itu timbul sendirinya pada diri nasabah tanpa adanya
paksaan dalam pembelian, pembelian tersebut dilakukan secara
teartur dan kontiniu kepada perusahaan yang sama sehingga timbul
respon positif terhadap apa yang dibeli (produk atau jasa) yang
ditawarkan.
b. Karakteristik Loyalitas
Menurut Jill Griffin (1995) karakteristik loyalitas dibagi
menjadi empat karakter yaitu (Nifita, 2010:160)
1) Melakukan pembelian ulang secara teratur atau reguler
Loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-
unit pengambilan keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian secara suatu kontiniu pada suatu produk barang/jasa
suatu perusahaan yang dipilih. Minat pembelian ulang
merupakan keinginan dan tindakan konsumen untuk membeli
ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang diterima
sesuai yang diinginkan dari suatu produk Tingkat kepuasan
44
terhadap toko akan mempengaruhi mereka untuk membeli
kembali.
2) Membeli produk-produk lain
Membeli diluar lini produk barang atau jasa artinya
keinginan konsumen untuk membeli lebih dari produk dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan. Pelanggan yang sudah
percaya pada perusahaan dalam suatu urusan maka akan
percaya juga untuk urusan lain.
3) Merekomendasikan kepada orang lain
Dimana konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke
mulut berkenan dengan produk tersebut, artinya pelanggan
yang loyal akan sukarela merekomendasikan kepada teman-
teman dan rekannya
4) Menunjukan kekebelan terhadap tarikan dari pesaing
Konsumen menolak untuk menggunakan produk dan jasa
alternatif yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tidak mudah
terpengaruh oleh tawaran pesaing perusahaan sejenis lainnya.
Pelanggan akan loyal terhadap produk barang atau jasa yang
dihasilkan oleh produsen
Loyalitas konsumen merupakan aset perusahaan. berdasarkan
karakteristik di atas sangat diperlukan sebagai alat ukur
memprediksi pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang.
Loyalitas menunjukan kecenderungan pelanggan untuk
45
menggunakan suatu produk barang atau jasa dengan tingkat
konsistensi yang tinggi, dimana suatu produk merupakan respon
perilaku atau pembelian yang bersifat bias dan terungkap secara
terus menerus oleh pengambil keputusan dengan memperhatikan
satu atau lebih alternatif dari sejumlah alternatif. Pelanggan yang
loyal adalah mereka yang sangat puas dengan produk atau jasa
tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk
memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal,
demikian sehingga loyalitas adalah kesetiaan pengguna
produk/jasa setelah mengalami suatu pelayanan yang dinyatakan
dalam perilaku untuk menggunakan produk/jasa tersebut dan
mencerminkan adanya ikatan jangka panjang antara suatu produk
jasa dan pengguna.
c. Manfaat Loyalitas Nasabah
Dalam berbagai litelatur pemasaran menyebutkan bahwa
kesetian pelanggan memiliki nilai stategik bagi perusahaan, yaitu
antara lain: (Yudiana, 2016:105)
1) Mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan nasabah baru
enam kali lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk
mempertahankan nasabah yang ada.
2) Menarik nasabah baru. Nasabah yang tidak puas akan
menyampaikan ketidak-puasannya kepada 8-10 orang,
46
sebaliknya bila puas akan menceritakan dan
merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih produk
yang telah memberikan kepuasan.
3) Waktu untuk merespon ancaman dari pesaing. Kesetiaan
terhadap produk/jasa yang digunakan nasabah memungkinkan
perusahaan memiliki waktu untuk merespon tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh pesaing. Jika pesaing mengembangkan
produk yang lebih superior, perusahaan memiliki kesempatan
untuk membuat produk yang lebih menarik dalam jangka
waktu tertentu karena bagi pesaing relatif sulit untuk
mempengaruhi pelanggan-pelanggan kita yang setia, mereka
butuh waktu yang relatif lama.
4. Sikap Nasabah
a. Pengertian
Sumarwan (2003:154) menjelaskan bahwa sikap (attitudes)
nasabah adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
nasabah. Konsep sikap sangat terkait dengan kepercayaan dan
perilaku. Menurut Churchill (2002:462), sikap merupakan
perwakilan ide, keyakinan, atau kesukaan seseorang menyangkut
suatu objek atau ide tertentu. Sikap mencerminkan suatu preferensi
atau evaluasi atas suatu ide atau objek. Evaluasi ini dapat
menghasilkan perasaan positif, netral, atau negatif. Menurut Hani
Handoko (2000: 95), sikap adalah suatu kecenderungan yang
47
dipelajari untuk berekasi terhadap penawaran produk dalam
masalah-masalah baik ataupun kurang baik secara konsekuen.
Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap
produk dan proses belajar baik dari pengalaman atau lainnya yang
bisa menjadi sikap positif atau negatif.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sikap Nasabah adalah suatu keyakinan nasabah tentang suatu
produk perbankan atau atas aktivitas perbankan yang dilakukan.
Sikap Nasabah mencerminkan suatu evaluasi atas objek yang
dinilai ehingga dapat berupa sikap positif, negatif, atau netral.
b. Karakteristik Sikap
Sikap memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik yaitu:
(Sumarwan: 2003:160)
1) Sikap Memiliki Objek
Dalam konsep pemasaran, sikap harus terkait dengan
objek yang berkaitan dengan konsep-konsep konsumsi dan
pemasaran. Misalnya produk, merek, iklan, harga dan
kemasan, media, dan lain-lain. Untuk mengetahui sikap
konsumen kita harus mendefinisikan secara jelas sikap
konsumen terhadap suatu objek. Misalnya sikap konsumen
terhadap penerapan program corporate social responsibility,
yaitu program yang dewasa ini marak dilakukan perusahaan.
Kemudian sikap konsumen terhadap citra perbankan yaitu bisa
48
dilihat dari prestasi-prestasi yang diraih bank serta kualitas
pelayanan yang dirasakan nasabah secara langsung oleh bank.
2) Konsistensi Sikap
Perilaku konsumen merupakan gambaran dari sikap.
Orang yang memiliki pemahaman syariat yang kuat akan
memilih bank syariah sebagai alat transaksi dan tempat
menabung yang tepat. Namun kekonsistensian sikap sering kali
terbatas oleh kondisi.
3) Sikap Positif, Negatif, dan Netral
Setiap orang memiliki sikap yang berbeda satu sama lain
meskipun terhadap objek yang sama. Sikap memiliki dimensi
positif, negatif, dan netral.
4) Intensitas Sikap
Sikap seseorang terhadap suatu objek berbeda-beda
tingkatannya. Ada yang sangat menyukai produk tertentu, ada
pula yang sangat tidak menyukainya. Bila konsumen
menyatakan derajat tingkat kesukaannya, maka ia
mengungkapkan intensitas sikapnya.
5) Resistensi Sikap
Resistensi sikap adalah seberapa besar sikap konsumen
bisa berubah.
49
6) Persistensi Sikap
Persistensi sikap menggambarkan bahwa sikap berubah
karena berlalunya waktu. Informasi mengenai suatu produk
sangat penting, karena sikap seseorang dapat berubah setelah
mendapatkan informasi tentang produk atau jasa yang
dikonsumsinya.
7) Keyakinan Sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai
kebenaran sikap yang dimilikinya. Seseorang biasanya
memiliki kepercayaan dan keyakinan yang tinggi kepada
produk tertentu yang telah memiki reputasi baik.
8) Sikap dan Situasi
Sikap seseorang sangat tergantung pada situasi yang
terjadi. Dengan situasi yang berbeda sikap seseorang bisa
berbeda meskipun terhadap objek yang sama
c. Faktor-faktor terbentuknya sikap
Menurut Simamora (2002) pembentukan sikap dapat terjadi
melalui berbagai situasi diantaranya:
1) Asosiasi produk dengan merek tertentu yang telah dikenal
sehingga konsumen memiliki sikap yang positif.
2) Faktor mencoba, sehingga kemudian muncul sikap tertentu
terhadap produk tersebut.
50
3) Adanya informasi yang diperoleh baik melalui pengalaman
pribadi maupun faktor dari luar.
d. Model Sikap
Terdapat model sikap yaitu Three Component Attitude Model
yang dikembangkan oleh para ahli perilaku, khususnya ahli
psikologi sosial. Menurut model ini sikap terdiri dari tiga
komponen, diantaranya adalah : (Kanuk, 2007: 225)
1) Komponen Kognitif
Komponen kognitif berupa pengetahuan dan informasi
mengenai objek, mancakup fakta-fakta pengethauan, persepsi
dan keyakinan tentang objek, berisi kepercayaan mengenai
objek, sikap diperoleh dari apa yang dilihat dan diketahui,
sehingga terbentuk ide, gagasan, atau karakteristik umum
mengenai objek sikap.
Dalam penelitian ini aspek kognitif diartikan sebagai
unsur yang berkaitan dengan pengetahuan nasabah yang
ditunjukkan dengan kepercayaan nasabah terhadap motivasi
dan kesesuaian program corporate social responsibility dan
kualitasi kinerja yang menjadi faktor baiknya suatu citra
perusahaan yang dilakukan Bank Nagari Syariah cabang
Padang.
2) Komponen Afektif
51
Komponen afektif adalah emosi, atau perasaan terhadap
suatu produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan terutama
mempunyai hakikat evaluatif, yaitu apakah konsumen suka
atau tidak suka terhadap produk tertentu, menyenangkan atau
tidak menyenangkan, bagus atau jelek objek sikap tersebut.
Dalam penelitian ini aspek afektif berkaitan dengan
perasaan (senang atau tidak senang) atas pengalaman nasabah.
Emosional dapat meningkatkan atau memperkuat pengalaman
positif maupun negatif. Ingatan atas pengalaman
mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan nasabah.
Nasabah yang pernah menerima bantuan CSR ataupun yang
mengetahui program CSR dan mendapat pelayanan yang baik
dari Bank Nagari Syariah cabang Padang serta merasa
gembira, respon positif terhadap bank akan menguat.
3) Komponen Konatif
Komponen konatif adalah kecenderungan seseorang untuk
melaksanakan suatu tindakan dan perilaku dengan cara tertentu
terhadap suatu objek sikap. Dalam pemasaran dan penelitian
konsumen, komponen konatif lazimnya diperlakukan sebagai
ekspresi niat konsumen untuk membeli atau menolak suatu
produk.
Dalam penelitian ini aspek konatif berkaitan dengan
kecenderungan nasabah untuk berperilaku terhadap penerapan
52
corporate social responsibility dan citra perbankan Bank
Nagari Syariah cabang Padang. Agar perilaku nasabah dapat
bersifat positif maka yang dapat dilakukan perusahaan adalah
melakukan sosialisasi program CSR dan memberikan
pelayanan terbaik kepada setiap nasabah.
e. Fungsi-fungsi Sikap
Fungsi sikap diklasifikan menjadi 4 fungsi yaitu : (Kanuk,
2007: 235)
1) Fungsi Manfaat
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini konsumen
mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar
apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.
Jika seseorang menyukai suatu produk apakah dia akan
mengembangkan sebuah sikap positif terhadap produk
tersebut.
2) Fungsi Pernyataan Nilai
Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu produk
bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih
didasarkan atas kemampuan merek produk itu
mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
3) Fungsi Mempertahankan Ego
53
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung
untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun
perasaan internal, sehingga membentuk fungsi
mempertahankan ego.
4) Fungsi Pengetahuan
Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui
bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak
atau tidak tahu sama sekali mengenai objek sikap. Fungsi
pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi
ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah
informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya
54
B. Penelitian Terdahulu
Tabel. 2.1
Penelitian Terdahulu
NO. Referensi Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1
Fetria Eka
Yudiana &
Joko Setyono
INFERENSI,
Jurnal
Penelitian
Sosial
Keagamaan
Vol.10, No.1
Juni 2016
Analisis
Corporate Social
Responsibility,
Loyalitas
Nasabah,
Corporate Image
Dan Kepuasan
Nasabah Pada
Perbankan
Syariah
Mengetahui
pengaruh
penerapan
Corporate Social
Responsibility
(CSR) terhadap
loyalitas nasabah
dengan corporate
image dan
kepuasan nasabah
sebagai variabel
intervening
Persamaan dalam
penelitian ini
adalah sama-
sama menguji
pengaruh CSR
terhadap loyalitas
nasabah dan
menggunakan
metode
kuantitatif
dengan analisis
jalur.
Penelitian tersebut
menggunkan
corporate image
dan kepuasan
nasabah sebagai
variabel
intervening
sedangkan
penelitian saya
menggunakan
sikap nasabah
sebagai variabel
intervening
CSR berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
corporate image,
kepuasan nasabah,
Corporate image
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah, kepuasan
nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah, CSR
berpengaruh positif
namun belum
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Bersambung ke halaman berikutnya
55
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO. Referensi Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
2 Khaeril, Siti
Haerani, Indrianti
Sudirman.
Jurnal Ekonomi
dan Hukum Islam
Vol 5, No 1
(2014)
Pengaruh
Kualitas
Layanan,
Corporate
Social
Responsibility
Terhadap
Corporate
Image Serta
Implikasinya
Terhadap
Kepuasan dan
Loyalitas
Menganalisis
Pengaruh
Kualitas
Layanan,
Corporate
Social
Responsibility
terhadap
Corporate
Image Serta
Implikasinya
Terhadap
Kepuasan Dan
Loyalitas
Sama-sama
menguji
pengaruh
CSR
terhadap
loyalitas
nasabah dan
menggunak
an metode
kuantitatif
dengan
analisis
jalur.
Penelitian tersebut
menggunkan kualitas
layanan dan CSR
sebagai variabel
independen
sedangkan penelitian
saya menggunakan
CSR dan citra
perbankan sebagai
variabel independen
Kualitas pelayanan
terhadap corporate image
berpengaruh positif dan
signifikan, corporate
image terhadap kepuasan
nasabah berpengaruh
positif dan signifikan, CSR
terhadap loyalitas nasabah
berpengaruh positif dan
signifikan
3 Azoury Nehme,
El Khoury
Charbel, Torikian
Aline.
International
Strategic
Management
Review 1 (2015)
43-58
The CSR‟s
Influence on
Customer
Behavior in the
Lebanese
Banking
Sector.
Menganalisis
bagaimana
CSR
memengaruhi
sikap nasabah
di sektor
perbankan
Lebanon.
Sama-sama
menguji
pengaruh
CSR
terhadap
sikap
nasabah.
Teknik pengumpulan
data pada penelitian
tersebut dilakukan
dengan cara
interview sedangkan
pada penelitian saya
menggunakan
kuisioner
Perilaku nasabah
berkorelasi positif dengan
keterlibatan bank dalam
kegiatan CSR, citra bank
berkorelasi positif dengan
keterlibatan bank dalam
CSR, dan perilaku nasabah
berkorelasi positif dengan
citra bank
Bersambung ke halaman berikutnya
56
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO. Referensi Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
4 Marisa
Seravina
Jurnal Riset
Manajemen
dan Bisnis
Vol.1, No.1,
Juni 2016: 1-12
ISSN 2527–
7502
Analisis
Pengaruh
Sikap Nasabah
Bank Britama
pada program
CSR terhadap
Loyalitas
Nasabah
Menganalisis
hubungan
program CSR
terhadap loyalitas
serta menganalisis
pengaruh Sikap
Nasabah
Bank Britama
pada program
CSR terhadap
Loyalitas
Nasabah
Sama-sama
menguji
pengaruh CSR
terhadap
loyalitas
nasabah yang
dimediasi oleh
sikap nasabah
Pada penelitian
tersebut hanya
memiliki 1 variabel
independen yaitu
CSR namun pada
penelitian saya
menggunakan 2
variabel independen
yaitu CSR dan citra
perbankan
Yang mengetahui
program CSR, 45,5%
loyalitas nasabah
dipengaruhi oleh
sikap nasabah
mengenai kegiatan
CSR. sedangkan
yang belum
mengetahui program
CSR. Tingkat
loyalitasnya lebih
rendah
5 Rujirutana
Mandhachitara
Journal of
Service
Marketing,
Vol. 25 Iss: 2
(2013) (122-
133)
A Model of
Customer
Loyalty and
Corporate
Social
Responsibility
Menganalisis
peran tanggung
jawab sosial
perusahaan dan
persepsi kualitas
layanan dalam
menentukan
loyalitas sikap
dan perilaku
pelanggan di
sektor perbankan
ritel di Bangkok.
Sama-sama
menguji
pengaruh CSR
terhadap
sikap/perilaku
nasabah.
Perbedannya adalah
pada penelitian
tersebut kualitas
layanan yang
dijadikan sebagai
variabel intervening
sedangkan dalam
penelitian saya sikap
nasabah sebagai
variabel intervening.
CSR memiliki
hubungan yang
sangat kuat dan
positif terhadap
loyalitas. Kualitas
layanan yang
dirasakan memediasi
hubungan antara CSR
dan loyalitas nasabah
serta CSR dan
perilaku nasabah.
Bersambung ke halaman berikutnya.
57
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO. Referensi Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
6 Feby
Lutfiannisa
E-Jurnal
Manajemen
Unud, Vol. 4,
No. 9, 2015:
2562-2572
ISSN:2302-
8912
Pengaruh Citra
Merek
Terhadap
Perilaku
Konsumen
Menganalisis
pengaruh citra
merek terhadap
sikap konsumen
serta dampaknya
terhadap loyalitas
konsumen
Sama-sama
menguji
pengaruh citra
terhadap
perilaku
konsumen
Objek penelitian
tersebut adalah
perusahaan
Pepsodent
sedangkan dalam
penelitian saya objek
penelitiannya adalah
nasabah Bank
Nagari Syariah
cabang Padang.
Citra merek
berpengaruh terhadap
perilaku konsumen.
Citra merek yang
positif berpengaruh
positif pula terhadap
keputusan pembelian
serta loyalitas
konsumen.
7 Patricia
Martinez
International
Journal of
Hospitality
Management
35 (2013) 89-
99
CSR and
Costumer
Loyalty: The
Roles of Trust,
customer
identification
with the
company and
satisfaction
Menganalisis
pengaruh CSR
terhadap loyalitas
pelanggan hotel
Spanyol dengan
kepuasan
pelanggan sebagai
mediator.
Sama-sama
menguji
pengaruh
langsung CSR
terhadap
loyalitas
konsumen
Penelitian tersebut di
mediasi oleh
kepuasan pelanggan
sedangkan dalam
penelitian saya di
mediasi oleh sikap
nasabah
Loyalitas secara tidak
langsung dipengaruhi
oleh CSR melalui
mediasi kepuasan
pelanggan.
58
C. Kerangka Pemikiran
Dalam kerangka penelitian ini menjelaskan pengaruh 3 variabel,
yaitu variabel independen, variabel dependen, dan variabel intervening.
Yang menjadi variabel independen adalah corporate social responsibility
dan citra perbankan, yang menjadi variabel dependen adalah loyalitas
nasabah, sedangkan yang menjadi variabel interveningnya adalah sikap
nasabah. Kerangka pemikiran ini memberikan gambaran langkah-langkah
yang akan peneliti lakukan untuk mengambil kesimpulan. Kerangka
pemikiran digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
59
Berdasarkan gambar 2.1 disimpulkan bahwa peneliti menguji
pengaruh langsung antara variabel CSR dan citra perbankan terhadap sikap
nasabah serta pengaruh langsung antara variabel CSR, citra perbankan,
dan sikap nasabah terhadap loyalitas nasabah. Penguji juga meneliti
pengaruh tidak langsung antara variabel CSR dan sikap nasabah terhadap
loyalitas nasabah dengan sikap nasabah sebagai variabel intervening.
Kemudian dalam pengujian tersebut tahapannya dimulai dengan
melakukan pengujian kualitas data, uji normalitas data selanjutnya
pengujian dengan analisis jalur dengan menggunakan 2 struktur.
D. Keterkaitan Antar Variable dan Hipotesis
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh
peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan
jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang
akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui
penelitian. Dengan kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah
menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran
(Arikunto, 2010: 55). Adapun Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut
1. Sub Struktur – 1 Hubungan Sub-Struktur X1 dan X2 terhadap Y
60
a. Corporate Social Responsibility (X1) terhadap sikap nasabah
(Y)
Menurut Handoko (2000:95), sikap adalah suatu
kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam masalah-masalah baik ataupun kurang
baik secara konsekuen. Sikap ini dilakukan nasabah berdasarkan
pandangannya terhadap aktivitas perbankan, keunggulan produk
dan proses belajar baik dari pengalaman atau lainnya yang bisa
menjadi sikap positif atau cenderung tidak peduli terhadap
aktivitas perusahaan. CSR merupakan salah satu penawaran dari
perusahaan yang sifatnya charity yang berorientasi sosial non
profit. Setiap penawaran yang diberikan akan mempengaruhi
sikap nasabahnya. Apakah cendrung positif, netral, atau negatif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azoury Nehme
dkk. (2015) bahwa corporate social responsibility berpengaruh
secara signifikan terhadap sikap nasabah. Sedangkan menurut
Rujirutana (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
corporate social responsibility berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku nasabah. Sehingga hipotesis yang diajukan
adalah
H1 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel corporate social responsibility (X1)
terhadap sikap nasabah (Y).
61
b. Citra perbankan (X2) terhadap sikap nasabah (Y)
Menurut Simamora (2002) pembentukan sikap dapat terjadi
melalui berbagai situasi diantaranya adalah asosiasi produk
dengan merek tertentu yang telah dikenal sehingga konsumen
memiliki sikap yang positif. Jika suatu bank memiliki reputasi
yang baik dalam kinerja operasionalnya sehingga dikenal luas
oleh masyarakat, nasabah akan bersikap positif terhadap bank
tersebut karena dianggap mampu memberikan yang terbaik
kepada nasabahnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azoury Nehme
dkk. (2015) bahwa citra perbankan berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap nasabah. sedangkan menurut Feby
Lutfiannisa (2014) dalam penelitiannya menyatakan citra merek
berpengaruh terhadap sikap nasabah. Citra merek yang positif
berpengaruh positif pula terhadap keputusan pembelian serta
menjadikan nasabah loyal terhadap merek tersebut. Sehingga
hipotesis yang diajukan adalah
H2 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel citra perbankan (X2) terhadap sikap nasabah
(Y).
62
c. Corporate Social Responsibility (X1) dan citra perbankan
(X2) terhadap sikap nasabah (Y)
Menurut Kanuk (2007: 225) salah satu komponen dari
model sikap adalah komponen kognitif. Komponen kognitif
merupakan pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui
pengalaman langsung dengan objek sikap atau informasi terkait.
Komponen ini seringkali dikenal sebagai kepercayaan
konsumen terhadap objek sikap. Objek sikap dalam hal ini
adalah CSR dan citra bank. Jika perusahaan mampu
meimplementasi program CSR dan menjaga citra perusahaannya
maka kecendrungan sikap positif nasabah meningkat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azoury Nehme
dkk. (2015) yang meneliti mengenai “ The CSR’s Influence on
customer behavior in the Lebanese Banking”. Diketahui bahwa
Corporate Social Responsibility dan Citra Perbankan
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap nasabah. Sehingga
hipotesis yang diajukan adalah
H3 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel Corporate Social Responsibility (X1) dan
Citra Bank (X2) terhadap Sikap Nasabah (Y) secara
simultan.
63
2. Sub Struktur – 2 Hubungan Sub-Struktur X1, X2 dan Y
terhadap Z
d. Corporate Social Responsibility (X1) terhadap loyalitas
nasabah (Z)
Aktivitas Corporate Social Responsibility akan
memberikan manfaat yaitu pangsa pasar yang semakin meluas
karena konsumen semakin banyak dan loyal pada produk-
produk perusahaan, kelangsungan bisnis yang semakin nyaman
dan kondusif karena masyarakat dan stakeholder lain merasa
ikut memilikinya, profitabilitas yang terus meningkat, dan nilai
saham yang terus meningkat di pasar modal karena diminati
investor. (Andreas, 2011:99). Artinya semakin peduli
perusahaan terhadap masyarakat dan stakeholders nya, semakin
tinggi tingkat loyalitas konsumennya.
64
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khaeril dkk.
(2014) menunjukan bahwa variabel corporate social
responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Sedangkan menurut Patricia Martíne, dkk (2013)
dakam penelitiannya menyatakan bahwa corporate social
responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Sehingga hipotesis yang diajukan adalah
H4 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel corporate social responsibility (X1) terhadap
loyalitas nasabah (Z)
e. Citra perbankan (X2) terhadap loyalitas nasabah (Z)
Citra perbankan adalah respon nasabah pada keseluruhan
penawaran yang diberikan suatu perbankan dan didefinisikan
sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan nasabah pada
suatu organisasi perbankan (Kotler, 2002: 22)
Menurut Jill Griffin (2005:31), salah satu indikator loyalitas
nasabah adalah melakukan pembelian berulang. Jika nasabah
bank menggunakan jasa perbankan secara berulang artinya
nasabah tersebut memberikan kepercayaan terhadap bank.
Sehingga bank memiliki citra yang baik di mata nasabahnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fetria Eka Yudiana
dkk. (2016 menunjukan bahwa variabel corporate image/citra
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
65
nasabah. Sedangkan menurut Ade Titi Nifita (2010) dalam
penelitiannya menunjukan bahwa variabel citra perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Sehingga hipotesis yang diajukan adalah
H5 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel citra bank (X2) terhadap loyalitas nasabah
(Z).
f. Sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah (Z)
Menurut Jill Griffin (2005:31), salah satu indikator loyalitas
nasabah adalah membicarakan hal-hal positif kepada orang lain.
Jika nasabah mampu memberikan informasi yang positif tentang
bank kepada orang lain. Nasabah tentu memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap bank. Menurut Suwarman
(2003:122) menjelaskan bahwa konsep sikap sangat terkait
dengan kepercayaan dan tingkah laku, karena sikap merupakan
faktor penting yang akan mempengaruh keputusan nasabah.
Nasabah harus memberikan pandangannya/sikap terlebih dahulu
sehingga menghasilkan loyalitas sebagai keputusannya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Marisa Seravina
(2013) yang meneliti tentang “Pengaruh Sikap Nasabah Bank
Britama pada program CSR terhadap Loyalitas Nasabah”. Pada
penelitian ini menunjukan bahwa variabel sikap nasabah
66
berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Sehingga
hipotesis yang diajukan adalah
H6 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah
(Z).
g. Corporate Social Responsibility (X1), Citra Bank (X2) dan
Sikap Nasabah (Y) terhadap Loyalitas Nasabah (Z)
Menurut Morgan dan Hunt dalam farida jasfar (2009:20)
jika suatu perusahaan ingin berhasil dalam menjalin hubungan
dengan pelanggan, perusahaan tersebut harus memperhatikan
faktor-faktor kunci sukses dari usaha membina hubungan
pelanggan yaitu kepercayaan dan komitmen. Implementasi CSR,
citra bank yang baik, dan sikap nasabah yang positif akan
menimbulkan kepercayaan nasabah terhadap bank. Karena
dengan kepercayaan dapat mempengaruhi loyalitas nasabah.
Sehingga hipotesis yang diajukan adalah
H7: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
variabel corporate social responsibility (X1), citra
bank (X2) dan sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas
nasabah (Z) secara simultan.
67
h. Corporate social responsibility terhadap loyalitas nasabah
melalui sikap nasabah
Menurut Tjiptono (2011: 481) loyalitas adalah situasi
dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau
kegiatan-kegiatan perusahaan yang diikuti dengan pola
pembelian ulang yang konsisten. Semakin positif sikap produsen
kemungkinan produsen loyal semakin tinggi. Begitupun
sebaliknya, semakin negatif sikap konsumen kemungkinan
produsen loyal semakin rendah. Dalam hal ini yang menjadi
kegiatan perusahaan adalah program corporate social
responsibility. Program CSR yang menimbulkan sikap positif
pada nasabahnya, akan memjadikan nasabah loyal terhadap
penggunaan produk dan jasa bank.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Deviana
Rahmasari yang meneliti tentang “Pengaruh Penerapan
Corporate Social Responsibility terhadap Loyalitas Nasabah
Dengan Citra Bank dan Sikap Nasabah Sebagai Variabel
Intervening”. Pada penelitian ini menunjukan bahwa variabel
corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah melalui sikap nasabah. Sehingga hipotesis
yang diajukan adalah
68
H8 : Terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel
corporate social responsibility (X1), terhadap
loyalitas nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y).
i. Citra perbankan terhadap loyalitas nasabah melalui sikap
nasabah
Menurut Foster dan Cadogan (2000: 38) definisi loyalitas
adalah menentukan pilihannya untuk tetap menggunakan produk
atau jasa dari suatu perusahaan. Dalam menentukan pilihan
tersebut dibutuhkan sikap untuk membuat komitmen dan
melakukan pembelian ulang pada perusahaan. Semakin positif
sikap produsen kemungkinan produsen loyal semakin tinggi.
Begitupun sebaliknya, semakin negatif sikap konsumen
kemungkinan produsen loyal semakin rendah. Dalam hal ini
yang menjadi objek sikapnya adalah citra bank. Bank dengan
citra yang baik akan menimbulkan sikap positif pada
nasabahnya, dengan demikian nasabah menjadi loyal terhadap
bank dengan melakukan penggunaan produk atau jasa bank
secara konsisten. Sehingga hipotesis yang diajukan adalah
H9: Terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel
citra bank (X2), terhadap loyalitas nasabah (Z)
melalui sikap nasabah (Y).
69
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh implementasi corporate
social responsibility dan citra perbankan terhadap loyalitas nasabah
dengan sikap nasabah sebegai variabel intervening. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang
diambil dari penyebaran kuisioner. Obyek penelitian adalah nasabah Bank
Nagari Syariah cabang Padang dengan waktu penelitian dilakukan bulan
Januari hingga Februari 2017.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode non-probability sampling. Non-probability
sampling adalah teknik sampling untuk yang tidak memberikan peluang
yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel dan karena populasi yang diteliti infinite (populasi yang jumlah
dan identitas anggota populasi tidak diketahui) dengan melakukan
pengambilan sampel secara purposive sampling. Purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2007:68).
Pengambilan sampel dilakukan di Bank Nagari Syariah cabang
Padang dengan dasar bahwa sampel yang diambil mewakili semua
nasabah yang pernah menerima atau pun mengetahui adanya nya program
70
CSR Bank Nagari Syariah. Dikarenakan jumlah populasinya tidak
diketahui secara pasti
Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam
Riduwan (2007:50) apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah
sebagai berikut:
n = (
)
2
Dimana:
n = Besarnya sampel
Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
σ = Standar deviasi populasi
e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
ditoleransi
Contoh perhitungan:
n = (
)
2 = (
)
2 = 96,04
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%
bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi
rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar
100 orang dari semua nasabah Bank Nagari Syariah cabang Padang yang
menerima bantuan CSR secara langsung ataupun yang merasakan
manfaat program CSR secara tidak langsung pada tahun 2016.
71
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data primer
Menurut (Istijanto, 2009:44) data primer adalah data asli yang
dikumpulkan secara langsung dari sumbernya supaya peneliti dapat
menyatakan masalah risetnya secara khusus.
Adapun metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer
ini antara salah satunya dengan kuesioner. Kuisioner merupakan daftar
pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data
dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau
dengan mengajukan pertanyaan (Istijanto, 2009:69). Kuesioner
tersebut ditunjukan kepada responden untuk diisi, responden pada
penelitian ini adalah nasabah Bank Nagari Syariah Padang yang
menerima dana CSR dan mengetahui program CSR Bank Nagari
Syariah Padang
Bobot penilaian angka hasil kuesioner dalam penelitian ini
sesuai dengan yang digambarkan dalam skala likert yaitu metode yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial (Nur
Indriantoro, 2009:104). Skala likert yang dipergunakan untuk
menjawab bagian pernyataan penelitian memiliki lima kategori
sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini :
72
Tabel 3.1
Tingkat Penilaian Jawaban
No Jenis Jawaban Bobot
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 R =Ragu-Ragu 3
4 TS = Tidak Sejutu 2
5 STS = Sangat Tidak Setuju 1
2. Data Sekunder
Data sekunder (secondary data) adalah teknik pengumpulan
data secara tidak langsung tentang objek penelitian yang dilakukan
dengan cara studi pustaka dari berbagai buku, jurnal, majalah, literatur
atau tulisan lain yang dianggap memiliki hubungan hal yang diteliti
dengan menggunakan laporan tertulis ataupun penelitian sebelumnya.
Menurut (Istijanto, 2009:38) data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri untuk tujuan
yang lain. Metode dalam pengumpulan data sekunder tersebut antara
lain:
a. Teknik Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip
langsung data yang telah diperoleh dari bank, dan data
eksternal dari internet yang terdiri dari profil, sejarah bank dan
lain sebagainya.
b. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti
mendalami, menelaah, mencermati, dan mengidentifikasi
73
pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (sumber bacaan,
buku-buku referensi atau hasil penelitian lain)
D. Metode Analisis Data
1. Uji kualitas Data
Penelitian ini menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode
ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015:13).
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data
dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial
(Sugiyono, 2015:254). Pada penelitian ini, penulis menggunakan
statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2015: 254-255).
Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari
pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2013.
Selain digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2013 juga
digunakan untuk mengelola data karakteristik responden. Setelah data
primer dimasukkan kedalam file Microsoft Excel 2013, data tersebut
kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS 20.0 dan
diinterpretasikan.
74
a. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item
yang ada dalam kuisioner mampu mengukur peubah yang
didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2011:49). Maksudnya
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner dilihat jika
pertanyaan dalam kuisioner tersebut mampu mengungkapkan suatu
yang akan diukuroleh kuisioner tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunkan korelasi
antar skor butir pertanyaan dengan total skor kontruk atau variabel.
Setelah itu tentukan hipotesis : skor butir pertanyaan berkorelasi
positiv dengan total skor konstruk dan : skor butir pertanyaan
tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah
menentukan dan , kemudian diuji dengan membandingkan
(tabel corrected item total corelation) dengan (tabel
Product Moment dengan signifikan 0.05) dengan degree og
freedom (df) = n-2. Suatu kuisioner dinyatakan valid apabila
> (Ghozali, 2011:45).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instumen
yang tidak baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah
75
dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga.
Metode mencari reabilitas internal yaitu menganalisis reabilitas
alat ukur dari satu kali pengukuran. Untuk mengetahui koefisien
korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r)
untuk alpha 0.05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2). Kemudian
membuat keputusan membandingkan r11 dengan r table. Adapun
kaidah keputusan : Jika r11> r table berarti reliabel dan r11 < r
table berarti tidak reliabel. Pengukuran realibillitas menurut
Ghozali (2011:48) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Repeated measure atau pengukuran ulang.
2) One shot atau pengukuran sekali saja.
Kriteria peniliaian uji reliabilitas menurut Nunnally (1994)
yang dikutip oleh Ghazali (2011:48) adalah jika Cronbach Alpha
memberikan nilai > 0.70 maka instrumen penelitian dianggap
reliabel
2. Uji Normalitas
Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang
harus dilakukan untuk setiap analisis multivariat, khususnya jika
tujuannya adalah inferensi. Walaupun normalitas suatu variabel tidak
selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan
lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal (Ghozali, 2011: 29-
30). Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah dengan
76
cara uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria (Ghazali,
2011:32)
1) Data terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas
signifikan > 0,05.
2) Data tidak terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas
signifikan < 0,05.
3. Analisis Korelasi
Untuk tipe skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ordinal,
uji korelasi yang dipakai adalah uji korelasi rank spearman. Menurut
Pardede dan Manurung (2014:28). Korelasi rank spearman digunakan
untuk mengetahui hubungan antar variabel jika data yang digunakan
sekurangkurangnya memiliki skala ordinal. Analisis korelasi rank
spearman merupakan jenis analisis korelasi yang didasarkan pada
rangking yang paling banyak digunakan.
Dasar pemikiran analisis korelasi ini adalah jika sebuah nilai dalam
satu variabel memiliki kesesuaian, maka kedua variabel tersebut saling
berkorelasi. Jika rangking nilai-nilai pada suatu variabel sama persis
dengan rangking nilai-nilai pada variabel lainnya, maka kedua variabel
tersebut memiliki korelasi sempurna. Adapun kriteria yang menjadi
acuan uji koefisien korelasi rank spearman yaitu :
77
Tabel 3.2
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 -0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan
pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright
(Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path Analysis
diartikan oleh Bhornstedt (1974) dalam Kusnendi (2005:1) yang
dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2014 : 1) bahwa “a technique for
estimating the effect’s a set of independent variables han on a
dependent caribale from a set of observed correlations, given a set of
hypothesized causal asymmetric relation among the < ominant< .”
Sedangkan Tujuan utama path analysys adalah a method of measuring
the direct influence along each separate path in such a system and thus
of finding the degree to which variation of a given effect is determined
by each particular cause. The method depend on the combination of
knowledge og the degree of correlation among the variables in a
system with such knowledge as may possessed of the causal relations
(Maruyama, 1998:16) dalam Riduwan dan Kuncoro (2014 : 1).
Jadi, model path analysys digunakan untuk menganalisis pola
hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
78
langsung maupun tidak langsung seperangkat < ominant bebas
(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Teknik analisis jalur ini
akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang
ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan
kausal antara variable X1 dan X2 terhadap Y serta dampaknya kepada
Z. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel
dengan variabel lainnya mempunyai hubungan.
a. Konversi diagram alur ke dalam persamaan
Langkah selanjutnya adalah melakukan konversi spesifikasi
model ke dalam rangkaian persamaan.
b. Persamaan-persamanaa structural (Struktural equation)
Y = PYX1
+ PYX2 + ɛ
1
Z = PZX1
+ PZX1 +PZY + ɛ
2
Keterangan :
X1 = Corporate Social Responsibility
X2= Citra Bank
Y= Sikap Nasabah
Z = Loyalitas Nasabah
ɛ = Error
Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut :
Jika signifikasi penelitian < 0,05, maka H0
ditolak dan Ha
diterima.
79
Jika signifikasi penelitian > 0,05, maka H0
diterima dan Ha
ditolak.
Langkah-langkah menguji analisis path :
a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural.
b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien
regresi.
c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).
d. Menghitung koefisien jalur secara individu.
e. Meringkas dan menyimpulkan.
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya,
maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang
dalam hal ini disebut diagram jalur (Sugiyono, 2007:298).
Gambar 3.1
Model Struktur Path Analisis
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2014 :129)
Keterangan : Diagram path lengkap tersebut mempunyai 2 variabel
eksogen (X1 & X2) dan 2 variabel endogen (Ydan Z).
80
Berdasarkan model hipotesis yang diajukan, maka dibuatlah sub struktur
yang tujuannya untuk menjelaskan dan mempermudah perhitungan
sebagai berikut
Sub Struktur – 1
Gambar 3.2
Sub Struktur - 1 Hubungan Sub-Struktur X1 dan X2 terhadap Y
Keterangan : Variabel endogen (Y) dan variabel eksogen (X1 & X2),
memiliki persamaan struktur Y = yx1 X1 + yx2 X2 + y1
Sub Struktur – 2
Gambar 3.3
Sub Struktur - 2 Hubungan Sub-Struktur X1, X2 dan Y terhadap Z
Keterangan : Variabel endogen (Z) dan variabel eksogen (X1, X2, dan
Y), memiliki persamaan struktur Z = zx1 X1 + zx2 X2 + z2 2
81
Dari perhitungan program SPSS akan diperoleh keterangan atau
hasil dari koefisien korelasi, uji secara simultan (Uji F) dan uji secara
parsial (Uji t).
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel
bebas terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien
determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya (Pardede
dan Manurung, 2014 : 28). Hasil output SPSS pada model summary
khususnya, angka yang terdapat pada kolom R Square digunakan
untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen dengan cara menghitung koefisien (KD) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sarwono, 2007 : 30) : KD = r2
x 100%. Cara menghitung standar error adalah є : √(1-R2
).
b. Uji Simultan (Uji f)
Untuk melihat pengaruh variabel secara simultan, pertama-tama
kita akan melihat hasil perhitungan dalam model summary
khususnya angka R Square pada hasil output program SPSS. Angka
yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat
besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen
dengan cara menghitung koefisien (KD) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut (Sarwono, 2007:30) :
KD = r2
x 100%
82
Langkah selanjutnya pengujian untuk mengetahui pengaruh
secara keseluruhan (uji simultan) dapat dilakukan dengan cara
membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil penghitungan
dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) dan derajat kebebasan = (k-1) (n-
k). Kriterianya sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2014 : 117):
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0
diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan atau Jika F hitung > F table
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0
diolak dan Ha
diterima, artinya signifikan atau jika F hitung < F table maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
c. Uji Parsial (Uji T)
Uji statistik yang digunakan untuk pengujian secara individual
yaitu dengan cara menghitung besarnya angka table t dengan
ketentuan sebagai berikut (Sarwono, 2007 : 32) :
1) Taraf signifikansi 0,05
2) Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 2.
Selanjutnnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur
bandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas
Sig. dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Riduwan
dan Kuncoro, 2014 : 118) :
83
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig. atau [0.05 ≤ Sig], maka H0
diterima dan Ha
ditolak, yang artinya tidak signifikan atau jika t hitung > t tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig. atau [0,05 ≥ Sig], maka H0
ditolak dan Ha
diterima, yang artinya signifikan atau jika t hitung < t tabel Ho
diterima dan Ha ditolak.
5. Uji Sobel
Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu
keputusan pembelian. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam
Ghozali (2011:247) suatu variabel disebut variabel intervening jika
variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel
prediktor (independen) dan variabel kriterion (dependen). Pengujian
hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam Kenny (2014), dikenal
dengan uji sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara
menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X)
ke variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Besarnya
standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sp2p3
dihitung dengan rumus dibawah ini :
Sp2p3 = √p32
Sp22
+p22
Sp32
+Sp22
Sp32
Keterangan :
84
p2 : Unstandardized coefficient beta variabel independen
p3 : Unstandardized coefficient beta variabel intervening
Sp2 : Standar error independen
Sp3 : Standar error intervening
Kemudian untuk mencari nilai t statistik pengaruh mediasi
dengan rumus sebagai berikut : t :
E. Operasional Variabel Penelitian
Secara operasional variabel penelitian adalah konsep yang
menunjukan sifat–sifat, atribut–atribut dan aspek yang mempunyai variasi
nilai atau memiliki lebih dari satu nilai yang saling berkaitan satu dengan
yang lain serta berfungsi sebagai pembeda. Dari berbagai indikator dan
variasi nilai dari konsep itu melalui objek penelitian ditetapkan untuk
ditarik kesimpulan yang berarti. Macam–macam variabel penelitian dilihat
dari sifatnya menurut Supriyanto (2009:88), yaitu :
1. Variabel independen atau bebas (Independent Variable)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). (Sugiyono, 2007 : 4) Variabel ini sering dilambangkan
dengan variabel X. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
independen yaitu Corporate Social Responsibility (X1) dan Citra
Bank (X2).
2. Variabel dependen atau terikat (Dependent Variable)
85
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,
karena adanya variabel independen (bebas). (Sugiyono, 2007 : 4).
Dalam penelitian ini variabel dependen dilambangkan dengan
variabel Z. Variabel dependen nya adalah Loyalitas Nasabah (Z).
3. Variabel intervening (Intervening Variable)
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variable independent dengan variabel dependent menjadi hubungan
yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
merupakan variabel penyela antara variable independent dengan
variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
(Sugiyono, 2007 : 5-6). Variabel ini sering dilambangkan dengan
variabel Y. Dalam penelitian ini variabel ini variabel intervening nya
adalah Sikap Nasabah (Y).
Berikut ini adalah tabel operasional yang akan digunakan dalam
penelitian kali ini
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala/
Pertanyaan
CSR
Carroll
(1997)
Economic
Responsibilities Aktivitas ekonomi yang
memiliki tanggung
jawab memproduksi
barang atau jasa yang
sesuai dengan keinginan
masyarakat
Menciptakan keamanan
pada produk dan
pelayanan
Likert
(1,2,3,4,5,6)
86
Tabel 3.3 (Lanjutan)
Variabel Dimensi Indikator Skala/
Pertanyaan
Legal
Responsibilities Landasan Yuridis
Landasan Filosofis
Landasan Sosiologis
Likert
(7,8,9,10,11)
Ethical
Responsibilities Melakukan program
dengan benar, adil, dan
wajar
Program CSR sesuai
dengan harapan nasabah
Likert
(12,13,14,15)
Discretionary
Responsibilities Tindakan suka rela untuk
kepentingan publik
Likert
(16,17,18,19,2
0)
Citra Bank
Shirley
Harrison
(1995)
Kepribadian Kemampuan bank dalam
membentuk karakter
yang baik
Likert
(21,22)
Reputasi Tingkat kredibilitas
perusahaan
Likert
(23,24)
Nilai Keramahan antara
personil bank dengan
nasabah
Likert
(25,26)
Identitas Bank Tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap
nama dan logo
perusahaan
Likert
(27)
Sikap
Nasabah
Leslie
Lazar
Kanuk
(2004)
Kognitif Pengetahuan langsung
terhadap objek
Persepsi dan keyakinan
terhadap objek
Likert
(28,29)
Afektif Perasaan atas
pengalaman terhadap
objek sikap
Likert
(30,31)
Konatif Kecendrungan untuk
bertindak
Likert
(32,33)
Loyalitas
Nasabah
Jill Griffin
(2007)
Pembelian
Berulang Melakukan pembelian/
penggunaan kembali
produk yang ditawarkan
bank
Likert
(34.35)
87
Tabel 3.3 (Lanjutan)
Variabel Dimensi Indikator Skala/
Pertanyaan
Penggunaan
produk lain Menggunkan produk
lain yang ditawarkan
perusahaan/bank.
Likert
(36,37)
Merekomendasika
kepada orang lain Menginformasikan dan
menawarkan produk
kepada orang lain
Likert
(38,39)
Kekebalan Produk Tidak terpngaruh
tarikan pesaing
Likert
(40)
88
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah singkat Bank Nagari Syariah
Bank Nagari Syariah adalah Unit Usaha Syariah pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau disebut juga dengan call
name Bank Nagari. Untuk memperluas jangkauan target pasar Bank
Nagari, meningkatkan sumber pendapatan dalam rangka
memperkuat produktifitas dan kesehatan dimasa depan serta
pengelolaan dana haji yang akan dilakukan melalui Bank Syariah,
maka berdasarkan latar belakang di atas Bank Nagari membuka
Kantor Cabang Syariah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Berdasarkan PBI No. 8/3/PBI/2006 pasal 11 ayat 1, bank yang
akan membuka kantor untuk melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah wajib membentuk Unit Usaha Syariah di
kantor pusat bank, maka Bank Nagari harus membentuk Unit Usaha
Syariahnya. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari mulai
dioperasikan pada akhir tahun 2006, yaitu pada tanggal 28
September 2006, sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Padang No
8/1/DPbs/PIA, tanggal 28 September 2006. Hal ini sesuai dengan
Anggaran Dasar Bank Nagari dengan Akta Notaris Hendri Final No.
1 tanggal 1 Februari 2007 dan pengesahan Menteri Kehakiman No.
W3-00074 HT.01.01-TH 2007 tanggal 4 April 2007. Modal awal
89
UUS yaitu sebesar Rp 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah). Sampai
saat ini Unit Usaha Syariah Bank Nagari telah mempunyai 3 Kantor
Cabang Syariah, 6 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 35 unit
Layanan Syariah, dan 2 Kantor Kas Syariah. Tiga Kantor Cabang
Syariah berada di Padang, Payakumbuh dan Solok, sedangkan 6
kantor cabang pembantu berada di Bukittinggi, Pariaman, Padang
Panjang, Simpang Ampek, Sikabau Koto Baru dan Batu Sangkar.
Untuk melayani keinginan masyarakat bertransaksi secara syariah di
seluruh Sumatera Barat, Kantor Cabang Bank Nagari Konvensional
membuka layanan syariah (office Channeling) pada cabang masing-
masing.
Sejak dibuka pada tanggal 28 September 2006, hingga tanggal
31 Oktober 2016, posisi aset Bank Nagari Unit Usaha Syariah yaitu
Rp. 1.340.72 milyar, posisi pembiayaan yaitu, Rp. 1.292.13 milyar,
posisi Dana Pihak Ketiga yaitu Rp. 935.56 miliyar, dan
perolehan laba bersih yaitu Rp. 70,97 Milyar. Bank Nagari Unit
Usaha Syariah juga telah menerima award dari Majalah Info Bank
dengan predikat “sangat bagus” berdasarkan rating Info Bank tahun
2016, kategori Unit Usaha Syariah Bank Umum dalam kinerja
keuangan tahun 2015 , yang diselenggarakan oleh Majalah Info
Bank di Hotel Sangrila, Jakarta pada tanggal 6 November 2016.
90
2. Kegiatan Corporate Social Responsibility Bank Nagari Syariah
Sepanjang tahun 2016 Bank Nagari Syariah telah merealisasikan
dana CSR sebesar 10,03 Miliar yang pendistribusiannya melalui
Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Realisasi dari CSR
melalui kantor cabang Padang sebesar 406,848,750. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan, serta apresiasi dan kontribusi dalam
berbagai kegiatan sosial, diantaranya :
a. Pemberian bantuan pendidikan
b. Pemberian bantuan pembangunan sarana dan prasarana
c. Pengembangan program seni budaya
d. Perbaikan sarana umum
e. Bantuan kepada yayasan sosial dan lainnya
f. Kontribusi terhadap pengembangan pariwisata
g. Partisipasi di bidang kesehatan
h. Mendukung kegiatan generasi muda, pemberdayaan perempuan
dan olahraga
Realisasi program CSR pada Bank Nagari Syariah cabang Padang
terbagi kedalam beberapa bidang yaitu
91
Tabel 4.1
Realisasi Dana CSR Bank Nagari Syariah Cabang Padang
No Bidang Item Jumlah
1 Lingkungan
Hidup
Bantuan Becak Motor Sampah dan Pot
Bunga untuk Pemda Kota Padang 36,750,000
Sponsorship dalam kegiatan
Minangkabau Natioanl Reptile Expo &
Kontes Reptile 2016 3,000,000
Pemberian Tempat Sampah Fiber Glass
untuk Kecamatan Padang Barat 12,000,000
2 Pendidikan
Beasiswa bagi Mahasiswa Politeknik
Padang 50,000,000
Beasiswa bagi Mahasiswa AKBID 2,250,000
3 Seni dan
Budaya
Festival Lagu Anak Minang 10,000,000
Gema Seni Kampus 5,000,000
Dana Artinlogic BEM Fakultas
Teknologi Pertanian UNAND 2016 2,000,000
Muara Dance Festival Tahun 2016
STKIP PGRI Sumbar 2,500,000
4 Keagamaan
Kegiatan Wakaf 1000 Hafiz Qur'An 25,000,000
Festival Anak Sholeh 6 2,000,000
Kegaitan Safari Ramadhan 14,800,000
5 Sosial
Bantuan Kegiatan Rakornas Persatuan
Donor Darah Indonesia 3,500,000
Bantuan Sembako Panti Asuhan 2,000,000
Bantuan Kegiatan Hari Lanjut Usia
Nasional Kota Padang 3,000,000
6 Kesehatan
Bantuan Biaya Pengobatan bagi
Mahasiswa UNAND 2,500,000
Bantuan Pelaksanaan Operasi Katarak 9,500,000
7 Perbaikan
sarana
Bantuan Dana Renovasi Mushalla 10,000,000
Pembangunan Gedung Paud Annur
Muslimin Kec Linggo Baganti 2,000,000
Bantuan Perlengkapan Dan Kegiatan
Pemuda/I Jati Kecamatan Padang Timur 3,000,000
Bantuan Laptop Disdikpora 8,725,000
8 Olah Raga
Kegiatan Puncak Lustrum VII
Universitas Bung Hatta 2016 46,000,000
Bantuan Tenis Veteran 15,000,000
Bantuan Kaos Jambore 10,000,000
Bantuan Door Prize HUT Bhayangkara
Ke 70 Tahun 2016 12,023,750
Fun Bike BNN Sumatera Barat 9,800,000
Bersambung ke halaman berikutnya
92
Tabel 4.1 (Lanjutan)
No Bidang Item Jumlah
9
Peduli
Generasi
Muda
Pemilihan Uda Uni Duta Remaja
Sumatera Barat Th 2016 7,500,000
Bantuan Kegiatan Studi Banding STIE
AKBP Ke Jepang 10,000,000
Bantuan Student Mobility UNAND 4,000,000
Lomba Ekonomi Tingkat SMA yang
diselenggarakan oleh UNP 1,500,000
10 Seminar
Seminar GCG dan Seminar Nasional
AAI 10,000,000
ISELT Ke 4 Oleh Universitas Negeri
Padang 10,000,000
Forum Riset Ekonomi Dan Keuangan
Syariah XIV di IAIN Imam Bonjol 4,000,000
Seminar Nasional FISIP UNAND 5,000,000
11 Pariwisata
Sponsorship Kegiatan Promosi Nasi
Padang 25,000,000
Aksi Peduli Kuliner LPC 2016 20,000,000
Penyediaan Kostum bagi Juru Parkir di
Pantai Padang 5,000,000
Pemilihan Uda Uni Cilik Sumbar yang
diselenggarakan oleh Ikatan Uda Uni
Cilik Sumbar 2,500,000
TOTAL 406,848,750
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Nagari Syariah
Cabang Padang, dan sampel yang ditarik berjumlah 100 responden dengan
asumsi responden dari nasabah Bank Nagari Syariah Cabang Padang yang
menerima dana CSR serta yang mengetahui program CSR Bank Naggari
Syariah Cabang Padang.
Dari data yang diperoleh telah diklasifikasikan mengenai data
responden sebagai berikut:
93
Tabel 4.2
Data responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan lama
menjadi nasabah
Kategori Responden Persentase
Jenis Kelamin
Pria 35 orang 35%
Wanita 65 orang 65%
100 orang 100%
Usia
< 20 tahun 40 orang 40%
20-30 tahun 28 orang 28%
31-40 tahun 22 orang 22%
>40 tahun 10 orang 10%
100 orang 100%
Pekerjaan
Siswa 25 orang 25%
Mahasiswa 30 orang 30%
Karyawan Swasta 22 orang 22%
PNS 13 orang 13%
Lainnya 10 orang 10%
100 orang 100%
Lama Menjadi Nasabah Bank Nagari Syariah
<1 tahun 55 orang 55%
1-3 tahun 23 orang 23%
3-5 tahun 18 orang 18%
>5 tahun 4 orang 4%
100 orang 100%
Nasabah Peneriman Program CSR
Lingkungan Hidup 5 orang 5%
Pendidikan 25 orang 25%
Seni dan Budaya 9 orang 9%
Keagamaan 6 orang 6%
Sosial 3 orang 3%
Kesehatan 10 orang 10%
Perbaikan sarana 2 orang 2%
Olah Raga 11 orang 11%
Peduli Generasi Muda 21 orang 21%
Seminar 4 orang 4%
Pariwisata 4 orang 4%
100 orang 100%
94
0%
20%
40%
60%
80%
Pria Wanita
Jenis Kelamin
Series 1
0
10
20
30
40
<20 20-30 31-40 >40
Usia Nasabah
Usia Nasabah
Gambar 4.1
Data responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa
wanita lebih mendominasi dari pada pria, hal ini terlihat dengan angka
persentase wanita sebesar 65 % lalu pria sebesar 35 % dari 60 responden.
Gambar 4.2
Data responden berdasarkan usia
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan usia responden,
di sini terlihat bahwa usia responden terbesar pada usia responden >20
tahun sebanyak 40 responden dari 100 responden atau 40%, pada urutan
95
0
5
10
15
20
25
30
Pekerjaan
Pekerjaan
kedua pada usia responden 20-30 tahun sebanyak 28 responden dari 100
responden atau 28%, pada urutan ke tiga pada usia responden di atas 40
tahun sebanyak 22 responden dari 100 responden atau 22%, dan posisi
terakhir terdapat pada usia responden 31-40 tahun sebanyak 10 responden
dari 100 responden atau 10%
Gambar 4.3
Data responden berdasarkan pekerjaan
Sumber : data yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan pekerjaan
responden, di sini terlihat bahwa responden dengan pekerjaan siswa
sebanyak 25 responden dari 100 responden atau sebesar 25%, mahasiswa
sebanyak 30 responden dari 100 responden atau 30%, karyawan swasta
sebanyak 22 responden dari 100 responden atau sebesar 22%, PNS
sebanyak 13 responden dari 100 responden atau sebesar 13%, dan lainnya
seperti Ibu Rumah Tangga, wiraswasta sebanyak 10 responden dari 100
responden atau sebesar 10%.
96
0
10
20
30
40
50
60
>1 tahun 1-3 tahun 3-5 tahun >5 tahun
Lama Jadi Nasabah
Lama Jadi Nasabah
Gambar 4.4
Data responden berdasarkan lama jadi nasabah
Sumber : Data yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan lama menjadi
nasabah Bank Nagari Syariah Cabang Padang , di sini terlihat bahwa
responden dengan lama menjadi nasabah selama kurang dari 1 tahun
sebanyak 55 responden dari 100 responden atau sebesar 55%, menjadi
nasabah selama 1-3 tahun sebanyak 23 responden dari 100 responden atau
sebesar 23%, menjadi nasabah selama 3-5 tahun sebanyak 18 responden
dari 100 responden atau sebesar 18%, dan menjadi nasabah selama lebih
dari 5 tahun sebanyak 4 responden dari 100 responden atau sebesar 4%.
97
0
5
10
15
20
25
Gambar 4.5
Nasabah Penerima Program CSR
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan penerima
program CSR Bank Nagari Syariah Cabang Padang, di sini terlihat bahwa
responden yang menerima program CSR pada bidang lingkungan hidup
sebesar 5 orang, responden yang menerima program CSR pada bidang
pendidikan 25 orang, responden yang menerima program CSR pada
bidang seni budaya 9 orang, responden yang menerima program CSR pada
bidang keagamaan 6 orang, responden yang menerima program CSR pada
bidang sosial 3 orang, responden yang menerima program CSR pada
bidang kesehatan 10 orang, responden yang menerima program CSR pada
bidang perbaikan sarana 2 orang, responden yang menerima program CSR
pada bidang olah raga 11 orang, responden yang menerima program CSR
98
pada bidang peduli generasi muda 21 orang, responden yang menerima
program CSR pada bidang seminar 4 orang, responden yang menerima
program CSR pada bidang pariwisata 4 orang
C. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini terdapat 4 jenis data yang bersumber dari 4
variabel penelitian. Keempat variabel penelitian tersebut adalah corporate
social responbility ,citra perbankan, sikap nasabah, dan loyalitas nasabah
di Bank Nagari Syariah cabang Padang.
1. Hasil uji statistik deskriptif variabel corporate social
responsibility.
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 20 pernyataan
yang disebarkan ke 100 responden dan mempersentasikan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap corporate
social responsibility dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Jawaban Responden
No Pernyataan SS S R TS STS 1 Bank Nagari Syariah
cabang Padang
memberikan pembiayaan
dengan syarat ringan
kepada nasabah.
41% 50% 9% 0% 0%
2 Bank Nagari Syariah
cabang Padang
memberlakukan saldo
tabungan rendah kepada
nasabah.
28% 61% 10% 1% 0%
3 Bank Nagari Syariah
cabang Padang
memberikan fasilitas
pembiayaan dengan
margin rendah kepada
nasabah.
15% 60% 25% 0% 0%
99
4 Bank Nagari Syariah
cabang Padang turut
meningkatkan
kesejahteraan nasabah
melalui penyaluran Kredit
Usaha Mikro kepada
masyarakat ekonomi
menengah kebawah.
21% 54% 24% 1% 0%
5 Pegawai dan karyawan
Bank Nagari Syariah
cabang Padang mampu
memberikan respon dan
jawaban yang baik
terhadap pertanyaan atau
komplen nasabah.
20% 61% 19% 0% 0%
6 Bank Nagari Syariah
cabang Padang
memberikan kualitas
pelayanan yang baik dan
tidak membeda-bedakan
nasabah.
25% 52% 23% 0% 0%
7 CSR Bank Nagari
Syariah cabang Padang
telah beraktivitas sesuai
dengan norma dan
hukum yang berlaku
35% 51% 14% 0% 0%
8 Bank Nagari Syariah
cabang Padang bersikap
transparan dalam
memberikan laporan CSR
kepada nasabah (terdapat
pada Annual Report)
42% 51% 7% 0% 0%
9 Implementasi CSR Bank
Nagari Syariah cabang
tidak bertentangan dengan
nilai-nilai moral bangsa
35% 55% 10% 0% 0%
10 CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang
menyediakan dana
pengembangan masyarakat
sebagai bentuk
penanganan fakir miskin
32% 53% 14% 1% 0%
11 Distribusi Dana CSR Bank
Nagari Syariah cabang
Padang tepat sasaran
26% 59% 14% 1% 0%
12 Bank Nagari Syariah
cabang Padang melakukan
program CSR dengan
benar, adil dan wajar.
18% 68% 14% 0% 0%
100
13 Bank Nagari Syariah
cabang Padang dalam
memberikan info
lowongan pekerjaan
mengutamakan masyarakat
sekitar perusahaan
26% 61% 13% 0% 0%
14 CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang membantu
meningkatkan usaha
nasabah
29% 64% 7% 0% 0%
15 CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang memiliki
program yang berdampak
positif kepada peningkatan
kualitas hidup, mata
pencaharian, dan
kemandiriian masyarakat
26% 70% 4% 0% 0%
16 Bank Nagari Syariah
cabang Padang telah
merealisasikan CSR dalam
bidang kesehatan dan perlu
dilanjutkan
36% 59% 5% 0% 0%
17 Bank Nagari Syariah
cabang Padang telah
merealisasikan tanggung
jawab sosial (CSR) dalam
bidang pendidikan berupa
beasiswa dan perlu
dilanjutkan
31% 60% 9% 0% 0%
18 CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang berperan
dalam pembangunan dan
perbaikan sarana ibadah
dan kegiatan peribadatan
34% 58% 8% 0% 0%
19 Bank Nagari Syariah
cabang Padang telah
merealisasikan CSR dalam
bidang pariwisata dan
perlu dilanjutkan
25% 59% 14% 2% 0%
20 Bank Nagari Syariah
cabang Padang telah
merealisasikan CSR dalam
bidang seni, budaya dan
olahraga dan perlu
dilanjutkan
24% 52% 14% 9% 1%
Rata-rata 28,45
%
57,9% 12,85
%
0,75
%
0,05%
101
Tabel 4.3 menunjukan bahwa pada variabel corporate social
responsibility mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar
57,9%. Dan dari 20 butir pernyataan yang paling banyak mendapat
respon positif adalah pernyataan nomer 15.
2. Hasil uji statistik deskriptif variabel citra perbankan
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 7 pernyataan
yang disebarkan ke 100 responden dan mempersentasikan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap citra
perbankan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil Jawaban Responden
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya merasa Bank Nagari
Syariah cabang Padang
dapat dipercaya dan
memiliki tanggung jawab
sosial
31% 66% 3% 0% 0%
2 Saya merasa Bank Nagari
Syariah cabang Padang
merupakan lembaga yang
peduli pada nasabah dan
masyarakat
22% 65% 13% 0% 0%
3 Bank Nagari Syariah
cabang Padang memiliki
tingkat keamanan yang
baik
34% 68% 8% 0% 0%
4 Bank Nagari Syariah
cabang Padang menjaga
kerahasiaan data nasabah
dengan baik
30% 64% 6% 0% 0%
5 Bank Nagari Syariah
cabang Padang memiliki
respon yang tepat atas
permintaan nasabah
19% 68% 12% 1% 0%
6 Bank Nagari Syariah
cabang Padang menerima
dengan baik kritikan dan
saran dari nasabah
18% 67% 14% 1% 0%
102
Tabel 4.4 (Lanjutan)
No Pernyataan SS S R TS STS
7 Bank Nagari Syariah
cabang Padang memiliki
logo dan warna yang
membedakan dari
perbankan lainnya
23% 67% 10% 0% 0%
Rata-rata 24,71% 66% 9% 0,29% 0%
Tabel 4.4 menunjukan bahwa pada variabel citra perbankan
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 66%. Dan dari 7
butir pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif adalah
pernyataan nomer 3 dan nomer 5.
3. Hasil uji statistik deskriptif variabel sikap nasabah
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 6 pernyataan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempersentasikan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap sikap
nasabah dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Jawaban Responden
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya mengetahui program
CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang sangatlah
positif dalam membantu
masyarakat yang
membutuhkan
38% 51% 11% 0% 0%
2 Saya percaya, Bank Nagari
Syariah cabang Padang akan
terus berkembang dan bertahan
lama selama terus
meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan dan
masyarakat
24% 57% 17% 2% 0%
3 Saya merasa senang adanya
program CSR dari Bank
Nagari Syariah cabang
Padang
37% 51% 10% 2% 0%
103
Tabel 4.5 (Lanjutan)
No Pernyataan SS S R TS STS
4 Saya mendukung
program CSR Bank
Nagari Syariah
cabang Padang yang
dilakukan bertujuan
baik
38% 55% 7% 0% 0%
5 Adanya program
CSR merupakan
salah satu faktor
saya bertahan
menjadi nasabah di
Bank Nagari Syariah
cabang Padang
26% 57% 14% 2% 1%
6 Kepedulian Bank
Nagari Syariah
dalam membangun
masyarakat membuat
saya percaya bahwa
Bank Nagari Syariah
cabang Padang
memiliki tanggung
jawab sosial yang
tinggi.
28% 62% 9% 1% 0%
Rata-rata 31,8
3%
55,5% 11,3% 1,17
%
0,17
%
Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada variabel sikap nasabah
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 55,5%. Dan dari 6
butir pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif adalah
pernyataan nomer 6.
4. Hasil uji statistik deskriptif variabel loyalitas nasabah
Variabel Z pada penelitian ini di ukur melalui 7 pernyataan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempersentasikan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap loyalitas
nasabah dijelaskan pada tabel berikut:
104
Tabel 4.6
Hasil Jawaban Responden
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya akan terus
menggunakan
produk perbankan
secara
berkelanjutan di
Bank Nagari
Syariah cabang
Padang
25% 57% 15% 3% 0%
2 Saya akan terus
bertransaksi di Bank
Nagari Syariah
cabang Padang karena
saya merasa puas dan
nyaman dalam setiap
transaksinya.
22% 72% 6% 0% 0%
3 Saya menggunakan
beberapa produk yang
ditawarkan Bank
Nagari Syariah
cabang Padang.
17% 68% 15% 0% 0%
4 Produk-produk yang
ada di Bank Nagari
Syariah cabang
Padang sangat
menarik dan saya
bersedia
menggunakan produk
lain yang ditawarkan
Bank Nagari Syariah
cabang Padang
18% 57% 24% 1% 0%
5 Saya menceritakan
kepada orang lain
kemudahan
bertransaksi di Bank
Nagari Syariah
cabang Padang.
20% 66% 13% 1% 0%
6 Saya menyarankan
kepada teman dan
saudara untuk
menggunakan produk
dan menjadi nasabah
di Bank Nagari
Syariah cabang
Padang
18% 72% 10% 0% 0%
105
Tabel 4.6 (Lanjutan)
No Pernyataan SS S R TS STS
7 Saya akan tetap
menjadi nasabah
Bank Nagari
Syariah cabang
Padang walaupun
banyak bank lain
yang memberikan
penawaran menarik
kepada saya.
28% 62% 9% 1% 0%
Rata-rata 21,14% 64,86% 13,14% 0,84% 0%
Tabel 4.6 menunjukan bahwa pada variabel loyalitas nasabah
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 64,86%. Dan dari 7
butir pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif adalah
pernyataan nomer 2 dan nomer 6.
D. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Imam ghozali, 2011:52).
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:45).
106
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sample (Ghozali, 2016). Sample dalam penelitian ini
adalah 50 dengan degree of freedom sebesar (df)= 50-2 =48 dan pada r
tabel yaitu 0,2787. Pengujian validitas dalam penelitian ini
menggunakan correlation coefefficient person. Suatu pernyataan
dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif
(Ghozali, 2016). Hasil uji validitas tersebut adalah sebagai berikut
a. Aspek Corporate Social Responsibility
Adapun dalam pertanyaan corporate social responsibility
terdapat 20 pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji
validitas variabel corporate social responsibility.
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel CSR
NO Konstruk
Penelitian
r.
hitung r. tabel
sig. (2-
tailed) N Ket
1 X1.1 0,564 0,2787 0,000 50 Valid
2 X1.2 0,666 0,2787 0,000 50 Valid
3 X1.3 0,490 0,2787 0,000 50 Valid
4 X1.4 0,615 0,2787 0,000 50 Valid
5 X1.5 0,810 0,2787 0,000 50 Valid
6 X1.6 0,596 0,2787 0,000 50 Valid
7 X1.7 0,625 0,2787 0,000 50 Valid
8 X1.8 0,529 0,2787 0,000 50 Valid
9 X1.9 0,690 0,2787 0,000 50 Valid
10 X1.10 0,678 0,2787 0,000 50 Valid
11 X1.11 0,761 0,2787 0,000 50 Valid
12 X1.l2 0,649 0,2787 0,000 50 Valid
13 X1.13 0,566 0,2787 0,000 50 Valid
14 X1.14 0,496 0,2787 0,000 50 Valid
15 X1.15 0,427 0,2787 0,000 50 Valid
16 X1.16 0,507 0,2787 0,000 50 Valid
107
Tabel 4.7 (Lanjutan)
NO Konstruk
Penelitian
r.
hitung r. tabel
sig. (2-
tailed) N Ket
17 X1.17 0,432 0,2787 0,000 50 Valid
18 X1.18 0,627 0,2787 0,000 50 Valid
19 X1.19 0,437 0,2787 0,000 50 Valid
20 X1.20 0,300 0,2787 0,000 50 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh
pertanyaan pada variabel corporate social responsibility memiliki
nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka
pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan
pada tahap selanjutnya.
b. Aspek Citra Perbankan
Adapun dalam pertanyaan citra perbankan terdapat 7
pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas
variabel citra perbankan, yaitu:
Tabel 4.8
Uji Validitas Variabel Citra Perbankan
NO Konstruk
Penelitian
r.
hitung r. tabel
sig.
(2-
tailed)
N Ket
1 X2.1 0,637 0,2787 0,000 50 Valid
2 X2.2 0,720 0,2787 0,000 50 Valid
3 X2.3 0,657 0,2787 0,000 50 Valid
4 X2.4 0,733 0,2787 0,000 50 Valid
5 X2.5 0,681 0,2787 0,000 50 Valid
6 X2.6 0,546 0,2787 0,000 50 Valid
7 X2.7 0,571 0,2787 0,000 50 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Berasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh
pertanyaan pada variabel citra perbankan memiliki nilai rhitung
108
> rtabel yang dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka
pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan
pada tahap selanjutnya.
c. Aspek Sikap Nasabah
Adapun dalam pertanyaan sikap nasabah terdapat 6
pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas
variabel sikap nasabah, yaitu
Tabel 4.9
Uji Validitas Variabel Sikap Nasabah
NO Konstruk
Penelitian
r.
hitung r. tabel
sig. (2-
tailed) N Ket
1 Y1 0,769 0,2787 0,000 50 Valid
2 Y2 0,508 0,2787 0,000 50 Valid
3 Y3 0,676 0,2787 0,000 50 Valid
4 Y4 0,558 0,2787 0,000 50 Valid
5 Y5 0,747 0,2787 0,000 50 Valid
6 Y6 0,561 0,2787 0,000 50 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh
pertanyaan pada variabel sikap nasabah memiliki nilai rhitung >
rtabel yang dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka
pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan
pada tahap selanjutnya.
d. Aspek Loyalitas Nasabah
Adapun dalam pertanyaan loyalitas nasabah terdapat 7
pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas
variabel loyalitas nasabah, yaitu
109
Tabel 4.10
Uji Validitas Variabel Loyalitas Nasabah
NO Konstruk
Penelitian
r.
hitung r. tabel
sig.
(2-
tailed)
N Ket
1 Z1 0,637 0,2787 0,000 50 Valid
2 Z2 0,720 0,2787 0,000 50 Valid
3 Z3 0,657 0,2787 0,000 50 Valid
4 Z4 0,733 0,2787 0,000 50 Valid
5 Z5 0,681 0,2787 0,000 50 Valid
6 Z6 0,546 0,2787 0,000 50 Valid
7 Z7 0,571 0,2787 0,000 50 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh
pertanyaan pada variabel loyalitas nasabah memiliki nilai rhitung
> rtabel yang dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka
pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan
pada tahap selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari responden
melalui pertanyaan yang diberikan, hasil dari pengujian reliabilitas
digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai
dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas
sebenarnya adalah alat untuk mengukur kuisoner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner dapat dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali.2016)
Dari hasil perhitungan kuisioner masing-masing variabel dapat di
lihat pada table 4.11 Di bawah ini :
110
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Corporate Social
Responsibility
0,892 Reliable
2 Citra Perbankan 0,770 Reliable
3 Sikap Nasabah 0,712 Reliable
4 Loyalitas Nasabah 0,730 Reliable
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Hasil uji realibilitas menunjukan bahwa masing-masing variabel
yaitu corporate social responsibility, citra perbankan, sikap nasabah,
dan loyalitas nasabah memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,70
3. Uji Normalitas
Untuk lebih meyakinkan, mendeteksi normalitas data dapat
dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria
pengambilan keputusan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov
yaitu:
a. Data terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas
signifikan > 0,05.
b. Data tidak terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas
signifikan < 0,05.
111
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y Z
N 100 100 100 100
Normal
Parametersa,b
Mean 82.79 29.09 25.06 28.43
Std. Deviation 6.879 2.483 2.674 2.865
Most Extreme
Differences
Absolute .107 .180 .149 .130
Positive .107 .180 .149 .110
Negative -.090 -.100 -.106 -.130
Kolmogorov-Smirnov Z 1.075 .907 .944 1.303
Asymp. Sig. (2-tailed) .198 .213 .204 .067
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil diatas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov variabel
X1 adalah sebesar 1,075 dengan signifikansi sebesar 0.198. Karena
nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.198 > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov variabel X2 adalah sebesar 0,907 dengan
signifikansi sebesar 0.213. Karena nilai signifikansi Kolmogorov-
Smirnov sebesar 0.213 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov variabel Y
adalah sebesar 0,944 dengan signifikansi sebesar 0.204. Karena nilai
signifikansi Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.204 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov variabel Z adalah sebesar 1,303 dengan
signifikansi sebesar 0.067. Karena nilai signifikansi Kolmogorov-
112
Smirnov sebesar 0.067 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
4. Analisis Korelasi
Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal
variabel-variabel penelitian terlebih dahulu dihitung matriks kolerasi
dari variabel Corporate Social Responsibility, Citra Bank, Sikap
Nasabah dan Loyalitas Nasabah. Berikut ini adalah hasil penghitungan
koefisien korelasi dengan menggunakan software SPSS 20.0
Tabel 4.13
Koefisien Korelasi
Correlations
X1 X2 Y Z
X1
Pearson Correlation 1 .603**
.533**
.635**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X2
Pearson Correlation .603**
1 .596**
.646**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Y
Pearson Correlation .533**
.596**
1 .572**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Z
Pearson Correlation .635**
.646**
.572**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai kolerasi antar
variabel. Angka koefisien korelasi bertanda (**) menunjukkan bahwa
hubungan antar variabel bersifat berbanding lurus. Artinya
peningkatan satu variabel loyalitas nasabah diikuti oleh peningkatan
113
variabel lain. Untuk penentuan keeratan hubungan digunakan kriteria
berdasarkan:
0,00 ≤ ρ < 0,25 : Hubungan sangat lemah
0,25 ≤ ρ < 0,50 : Hubungan cukup kuat
0,50 ≤ ρ < 0,75 : Hubungan kuat
0,75 ≤ ρ < 1 : Hubungan sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel
Ha: Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima.
Tabel 4.14
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien
Kolerasi
Kategori Kesimpulan
CSR (X1) dengan Sikap
Nasabah (Y)
0,535 Kuat Signifikan
Citra Bank (X2) dengan
Sikap Nasabah (Y)
0, 596 Kuat Signifikan
CSR (X1) dengan
Loyalitas Nasabah (Z)
0,635 Kuat Signifikan
Citra Bank (X2) dengan
Loyalitas Nasabah (Z)
0,646 Kuat Signifikan
Sikap Nasabah (Y)
dengan Loyalitas
Nasabah (Z)
0,572 Kuat Signifikan
Sumber: data primer yang diolah, 2017
114
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.16 semua hubungan yang
terjadi antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan, karena
semua nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05
5. Analisis Struktur 1
Analisis model path dilakukan dengan corporate social
responsibility (X1), citra bank (X2) terhadap sikap nasabah (Y) untuk
model 1. Untuk model 2 dilakukan dengan corporate social
responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap nasabah (Y) terhadap
loyalitas nasabah (Z). Adapun rumus model persamaan adalah
sebagai berikut:
Sub-struktur 1 : Y = ρyx1 X1 + ρyx2
X2
+ ρy1 1
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh
hasil sebagai berikut secara simultan dan parsial :
a. Melihat pengaruh corporate social responsibility & citra
bank secara simultan terhadap sikap nasabah (Uji f).
Untuk melihat pengaruh langsung variabel corporate social
responsibility dan citra bank terhadap sikap nasabah dilihat dari
hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R
square dibawah ini :
Tabel 4.15
Koefisien Determinasi Struktur 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .634a .402 .390 2.088
a. Predictors: (Constant), CSR, Citra Bank
b. Dependent Variable: Sikap Nasabah
115
Sumber : data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Pada tabel model summary didapat model analisis jalur
dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,634. Nilai koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,402 (40,2%). Nilai R Square
sebesar 40,2% ini menunjukkan bahwa pengaruh corporate
social responsibility dan citra bank terhadap sikap nasabah
adalah 40,2%, sedangkan sisanya sebesar 59,8% (100% -
40,2%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang
memiliki pengaruh terhadap variabel sikap nasabah. Menghitung
standar error є : √(1-R2
), jadi :
є1
: √(1-0,402)
: √0,598
: 0,773
Tabel 4.16
Analisis Varian (Annova) Struktur 1
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 284.638 2 142.319 32.636 .000b
Residual 423.002 97 4.361
Total 707.640 99
a. Dependent Variable: Sikap Nasabah
b. Predictors: (Constant), CSR, Citra Bank
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0
Hipotesisnya adalah sebagai berikut
116
Ha: Terdapat hubungan langsung yang signifikan antara
variabel corporate social responsibility (X1) dan citra
bank (X2) terhadap sikap nasabah (Y) secara simultan
Membandingkan besarnya F hitung pada model anova
dengan F tabel. F hitung didapat 32.636. Dengan ketentuan
derajat kebebasan = (k-1)(n-k) atau df1 = k-1 dan df2 = n-k
dimana df1 = 4-1 = 3 dan df2 = 100-4 = 96. F tabel diperoleh
sebesar 2,70. Dari perhitungan terlihat bahwa F hitung 32.636>
F tabel 2,70 maka Ha diterima berarti ada hubungan antara
corporate social responsibility dan citra perbankan terhadap
sikap nasabah secara simultan.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 maka Ha diterima. Berarti ada pengaruh antara
corporate social responsibility dan citra perbankan terhadap
sikap nasabah secara simultan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Azoury Nehme dkk. (2015) yang meneliti
mengenai “ The CSR’s Influence on customer behavior in the
Lebanese Banking”. Diketahui bahwa corporate social
responsibility dan citra perbankan berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap nasabah.
Menurut Simamora (2002) sikap dapat terjadi melalui
berbagai situasi diantarannya: Asosiasi produk dengan merek
117
tertentu yang telah dikenal sehingga konsumen memiliki sikap
positif. Dalam hal ini Bank Nagari Syariah merupakan Bank
Daerah satu-satunya di Sumatera Barat yang banyak memiliki
pengalaman dan kinerja yang bagus dalam pelayanan terhadap
masyarakat sehingga citra perusahaan ini positif dimata
masyarakat. Faktor lainnya adalah informasi yang diperoleh
baik melalui pengalaman pribadi maupun faktor dari luar. Yang
berkaitan dengan faktor ini adalah kegiatan CSR yang
dilakukan Bank Nagari Syariah. Setiap nasabah yang menerima
secara langsung bantuan dana CSR maupun hanya merasakan
manfaat dari implementasi CSR ini akan mempengaruhi sikap
nasabah. Setiap kegiatan CSR yang berdampak positif akan
mempengaruhi sikap nasabah yang positif. Untuk itu bank
Nagari Syariah cabang Padang harus meningkatkan program
CSR pada setiap aspek kehidupan yang secara tidak langsung
juga membantu menjaga citra bank.
b. Melihat pengaruh Corporate Social Responsibility dan Citra
Perbankan terhadap Sikap Nasabah secara parsial. (Uji t).
Untuk melihat besarnya pengaruh langsung variabel
corporate social responsibility dan citra perbankan terhadap
sikap nasabah secara parsial. Pengujian dilakukan dengan dua
cara. Pertama membandingkan besarnya angka t hitung dengan
t tabel. Cara kedua ialah dengan membandingkan angka taraf
118
signifikansi (sig) hasil perhitungan dengan taraf signifikansi
0,05 (5%), sementara itu, untuk melihat besarnya pengaruh,
digunakan angka beta atau standardized coefficients dibawah
ini :
Tabel 4.17
Coefficientsa Model 1 – Sub-Struktur 1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.775 2.793 .994 .323
CSR .106 .038 .273 2.772 .007
CB .464 .106 .431 4.381 .000
a. Dependent Variable: Sikap Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
1) Pengaruh antara corporate social responsibility dengan
sikap nasabah.
Hipotesisnya :
Ha : Terdapat hubungan langsung yang signifikan antara
variabel corporate social responsibility (X1) terhadap
sikap nasabah (Y).
Hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung sebesar
2.772. Sedangkan taraf signifikan 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan : DK = n-2, atau 100-2 =
98 menghasilkan t tabel sebesar 1,984. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, diperoleh angka t hitung sebesar 2.772>
t tabel 1,984 sehingga Ha diterima. Artinya ada hubungan
119
langsung antara variabel corporate social responsibility
(X1) terhadap sikap nasabah (Y).
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar
0,007 < 0,05 maka Ha diterima. Artinya ada hubungan
langsung antara variabel corporate social responsibility
(X1) terhadap sikap nasabah (Y). Besarnya hubungan
corporate social responsibility (X1) terhadap sikap nasabah
(Y) sebesar 0,273 atau 27,3%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Azoury Nehme dkk. (2015) yang meneliti
mengenai “ The CSR’s Influence on Customer Behavior in
the Lebanese Banking”. Diketahui bahwa corporate social
responsibility berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
nasabah. Dengan kata lain, kegiatan CSR bank
meningkatkan kemampuan bank untuk mencapai etika
nasabah yang lebih baik. Semakin maju kehidupan
seseorang semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimilki.
Sehingga orang/masyarakat saat ini tidak lagi fokus pada
profit namun juga melihat orientasi sosial yang dilakukan
perusahaan.
2) Pengaruh antara citra perbankan dengan sikap nasabah.
Hipotesisnya :
120
Ha : Terdapat hubungan langsung yang signifikan antara
variabel citra perbankan (X2) terhadap sikap nasabah
(Y).
Hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung sebesar
4.381. Sedangkan taraf signifikan 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan : DK = n-2, atau 100-2 =
98 menghasilkan t tabel sebesar 1,984. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, diperoleh angka t hitung sebesar 4.381 >
t tabel 1,984 sehingga Ha diterima. Artinya ada hubungan
langsung antara variabel citra perbankan (X2) terhadap
sikap nasabah (Y).
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar
0,000 < 0,05 maka Ha diterima. Artinya ada hubungan
langsung antara variabel citra perbankan (X2) terhadap
sikap nasabah (Y). Besarnya pengaruh citra perbankan (X2)
terhadap sikap nasabah (Y) sebesar 0,431 atau 43,1%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Azoury Nehme dkk. (2015) yang meneliti
mengenai “ The CSR’s Influence on Customer Behavior in
the Lebanese Banking”. Diketahui bahwa citra perbankan
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap nasabah.
Semakin baik citra sebuah perusahaan semakin positif
pandangan nasabah/costumer terhadap perusahaan tersebut.
121
Maka dari itu Bank Nagari Syariah cabang Padang harus
memperhatikan segala aspek yang mempengaruhi
kepercayaan nasabah yang menjadi faktor penting dalam
pembentukan sikap. Dengan citra yang baik pada Bank
Nagari Syariah dapat mengajak nasabah-nasabah muslim
pada bank konvensional beralih menjadi nasabah bank
syariah.
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1
sebagai berikut :
Gambar 4.5
Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 1
6. Analisis Struktur 2
Analisis model path untuk model 2 dilakukan dengan corporate
social responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah (Z). Adapun rumus model persamaan
adalah sebagai berikut :
122
Sub-struktur 2 : Z = zx1 X1 + zx2 X2 + z2 2
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh
hasil sebagai berikut secara simultan dan parsial :
a. Melihat pengaruh corporate social responsibility (X1), citra
bank (X2) dan sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah
(Z) secara simultan (Uji F).
Untuk melihat pengaruh langsung variabel corporate
social responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah (Z), dilihat dari hasil perhitungan
dalam model summary, khususnya angka R square dibawah ini :
Tabel 4.18
Koefisien Determinasi Struktur 2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .732a .536 .521 1.982
a. Predictors: (Constant), CSR, CB, SN
b. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
Sumber : data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Pada tabel model summary didapat model analisis jalur
dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,481. Nilai koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,536 (53,6%). Nilai R Square
sebesar 53,6% ini menunjukkan bahwa pengaruh corporate social
responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah (Z) adalah 55,4%, sedangkan sisanya
sebesar 46,4% (100% - 53,6%) adalah kemungkinan terdapat
123
aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel
loyalitas nasabah. Menghitung standar error
є : √(1-R2
), jadi :
Є2
: √(1-0,536)
: √0,464
: 0,681
Tabel 4.19
Analisis Varian (Annova) Struktur 2
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 435.430 3 145.143 36.952 .000b
Residual 377.080 96 3.928
Total 812.510 99
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
b. Predictors: (Constant), CSR, CB, SN
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel corporate
social responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap
nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah (Z) secara simultan.
Membandingkan besarnya F hitung pada model anova
dengan F tabel. F hitung didapat 36.952. Dengan ketentuan
derajat kebebasan = (k-1)(n-k) atau df1 = k-1 dan df2 = n-k
dimana df1 = 4-1 = 3 dan df2 = 100-4 = 96. F tabel diperoleh
sebesar 2,70. Jika F hitung > F tabel maka hipotesis diterima. Jika
F hitung < F tabel, maka hipotesis ditolak. Dari perhitungan
124
terlihat bahwa F hitung 36.952 > F tabel 2,70 maka hipotesis
diterima berarti ada hubungan antara corporate social
responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah (Z) secara simultan.
Kemudian membandingkan besarnya angka signifikan (sig)
dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan angka
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima. Berarti
ada pengaruh antara corporate social responsibility (X1), citra
bank (X2) dan sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah (Z)
secara simultan.
Jika program CSR terelisasikan tepat sasaran, bank dinilai
baik oleh nasabah/masyarakat, nasabah bersikap positif terhadap
bank mengakibatkan loyalitas nasabah terhadap Bank Nagari
Syariah cabang Padang semakin meningkat. Sebaliknya, jika
Bank tidak memenuhi kewajiban sosialnya terhadap
nasabah/masyarakat, operasionalnya tidak baik dipandang
nasabah/masyarakat, nasabah/masyarakat bersikap negatif
terhadap bank mengakibatkan loyalitas nasabah pun semakin
rendah.
b. Melihat pengaruh corporate social responsibility (X1), citra
bank (X2) dan sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah
(Z) secara parsial (Uji t).
125
Untuk melihat besarnya pengaruh langsung variabel
corporate social responsibility (X1), citra bank (X2) dan sikap
nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah (Z) secara parsial.
Pengujian dilakukan dengan dua cara. Pertama membandingkan
besarnya angka t hitung dengan t tabel. Cara kedua ialah dengan
membandingkan angka taraf signifikansi (sig) hasil perhitungan
dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), sementara itu, untuk melihat
besarnya pengaruh, digunakan angka beta atau standardized
coefficients dibawah ini :
Tabel 4.20
Coefficientsa Model 1 – Sub-Struktur 2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .664 2.664 .249 .804
X1 .137 .038 .330 3.643 .000
X2 .378 .110 .328 3.437 .001
Y .215 .096 .200 2.228 .028
a. Dependent Variable: Z
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0 2017
1) Pengaruh antara corporate social responsibility dengan
loyalitas nasabah
Hipotesisnya :
Ha: Terdapat hubungan langsung yang signifikan antara
variabel corporate social responsibility (X1) terhadap
loyalitas nasabah (Z)
126
Hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung sebesar 3,643.
Sedangkan taraf signifikan 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK)
dengan ketentuan : DK = n-2, atau 100-2 = 98 menghasilkan t
tabel sebesar 1,984. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
diperoleh angka t hitung sebesar 3,643 > t tabel 1,984
sehingga hipotesis diterima. Artinya ada hubungan langsung
antara variabel corporate social responsibility (X1) terhadap
loyalitas nasabah (Z)
Kemudian membandingkan besarnya angka signifikan
(sig) dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan
angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka hipotesis
diterima. Artinya ada pengaruh langsung antara variabel
corporate social responsibility (X1) terhadap loyalitas
nasabah (Z). Besarnya pengaruh corporate social
responsibility (Z1) terhadap loyalitas nasabah (Z) sebesar
0,338 atau 33,8%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Khaeril dkk. (2014) yang meneliti tentang
“Pengaruh Kualitas Layanan, Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Corporate Image Serta
Implikasinya Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Di
PT. Bank Mumalat Indonesia Tbk. Cabang Makassar”. Pada
penelitian ini menunjukan bahwa variabel corporate social
127
responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Program CSR perusahaan memiliki efek yang besar pada
loyalitas nasabah, sehingga intensitas nasabah dalam
penggunaan kembali jasa bank meningkat. Dilihat dari respon
nasabah, kepuasan terhadap produk dan program Bank
Nagari Syariah cabang Padang mendapat antusias yang
tinggi dari nasabah. Untuk itu Bank Nagari Syariah cabang
Padang harus menjaga para nasabah agar tidak beralih
menggunakan jasa perbankan yang lain, sebab penjagaan
nasabah yang sudah ada lebih sulit dari dari pada mencari
nasabah baru.
2) Pengaruh antara Citra Perbankan dengan Loyalitas Nasabah
Hipotesisnya :
Ha: Terdapat hubungan langsung yang signifikan antara
variabel citra perbankan (X2) terhadap loyalitas
nasabah (Z)
Hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung sebesar 3,437.
Sedangkan taraf signifikan 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK)
dengan ketentuan : DK = n-2, atau 100-2 = 98 menghasilkan t
tabel sebesar 1,984. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
diperoleh angka t hitung sebesar 3,437 > t tabel 1,984
sehingga hipotesis diterima. Artinya ada hubungan langsung
128
antara variabel citra perbankan (X2) terhadap loyalitas
nasabah (Z)
Kemudian membandingkan besarnya angka signifikan
(sig) dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan
angka signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka hipotesis
ditrima. Artinya ada pengaruh langsung antara variabel citra
perbankan (X2) terhadap loyalitas nasabah (Z). Besarnya
pengaruh citra perbankan (X2) terhadap loyalitas nasabah (Z)
sebesar 0,328 atau 32,8%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fetria Eka Yudiana dkk. (2016) yang meneliti
tentang “Analisis Corporate Social Responsibility, Loyalitas
Nasabah, Corporate Image, dan Kepuasan Nasabah pada
Perbankan Syariah. Pada penelitian ini menunjukan bahwa
variabel corporate image/citra perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Menurut
Sutisna (2001) salah satu cara mengukur loyalitas nasabah
adalah pengukuran kesukaan terhadap merek. Pengukuran ini
dilakukan dengan melihat kepercayaan atau perasaan hormat
terhadap merek. Sehingga membangkitkan kehangatan dalam
perasaan pelanggan yang akhirnya tidak mau berpindah
merek. Artinya jika suatu bank mampu memberikan
kepercayaan yang baik bagi nasabahnya sehingga bank akan
129
dipandang positif bagi nasabah dan sekaligus membuat
nasabah loyal terhadap bank tersebut.
3) Pengaruh antara sikap nasabah dengan loyalitas nasabah
Hipotesisnya :
Ha: Terdapat hubungan langsung yang signifikan antara
variabel sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah
(Z)
Hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung sebesar 2,228.
Sedangkan taraf signifikan 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK)
dengan ketentuan : DK = n-2, atau 100-2 = 98 menghasilkan t
tabel sebesar 1,984. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
diperoleh angka t hitung sebesar 2,228 > t tabel 1,984
sehingga hipotesis diterima. Artinya ada hubungan langsung
antara variabel sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah
(Z)
Kemudian membandingkan besarnya angka signifikan
(sig) dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan
angka signifikansi sebesar 0,028 < 0,05 maka hipotesis
diterima. Artinya ada pengaruh langsung antara variabel
sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah (Z). Besarnya
pengaruh sikap nasabah (Y) terhadap loyalitas nasabah (Z)
sebesar 0,200 atau 20,0%.
130
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Marisa Seravina (2013) yang meneliti tentang
“Pengaruh Sikap Nasabah Bank Britama pada program CSR
Terhadap Loyalitas Nasabah” . Pada penelitian ini
menunjukan bahwa variabel sikap nasabah berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah. Sikap nasabah menjadi
tolak ukur atas keputusan nasabah dalam menentukan
pilihanya. Sedangkan loyalitas merupakan keputusan dari
sikap nasabah.
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 2
sebagai berikut :
Gambar 4.6
Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 2
Berdasarkan hasil koefisien jalur pada sub-struktur 1 dan 2,
maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan kausal empiris antar variabel X1,
X2, Y, dan Z sebagai berikut :
131
Gambar 4.7
Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z
7. Uji Sobel
Uji sobel, dilakukan untuk mengukur apakah variabel intervening
dalam hal ini adalah variabel sikap nasabah, mampu dijadikan
instrument untuk mediasi variabel independen dan variabel dependen.
Adapun hasil dari perhitungan adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh corporate social responsibility (X1) terhadap
loyalitas nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y)
Hipotesisnya :
Ha : Terdapat hubungan tidak langsung antara variabel
corporate social responsibility (X1), terhadap loyalitas
nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y).
Dimana :
Sp2p3 = √p32
Sp22
+ p22
Sp32
+ Sp22
Sp32
Sp2p3 = √0,2152
0,0382
+ 0,1062
0,0962
+ 0,0382
0,0962
= 0,00828
132
t :
=
=
= 2,752 dimana t–tabel :
1,984
Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka kesimpulannya
adalah Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan tidak langsung antara corporate social
responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui
sikap nasabah (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Deviana Rahmasari yang meneliti tentang
“Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility
terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Sikap Nasabah dan Citra
Bank Sebagai Variabel Intervening”. Pada penelitian ini
menunjukan bahwa variabel corporate social responsibility
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui
sikap nasabah. Bank Nagari Syariah cabang Padang harus
membentuk tingkat loyalitas nasabah yang tinggi, dengan
membentuk persepsi dan membangun kepercayaan nasabah.
Bank akan lebih memiliki kemungkinan yang besar dapat
mempertahankan nasabahnya dalam jangka waktu panjang
b. Pengaruh citra perbankan (X2) terhadap loyalitas nasabah (Z)
melalui sikap nasabah (Y)
Hipotesisnya :
133
Ha: Terdapat hubungan tidak langsung antara variabel citra
perbankan (X2), terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui
sikap nasabah (Y).
Sp2p3 = √p32
Sp22
+ p22
Sp32
+ Sp22
Sp32
Sp2p3 = √0,2152
0,1062
+ 0,4642
0,0962
+ 0,1062
0,0962
= 0,02487
t :
=
=
= 4,114 dimana t–tabel :
1,984
Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka kesimpulannya
adalah Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh tidak langsung antara citra perbankan (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y).
Sikap nasabah mampu memediasi hubungan antara citra
perbankan terhadap loyalitas nasabah.
134
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh
variabel corporate social responsibility dan citra perbankan terhadap
loyalitas nasabah dengan sikap nasabah sebagai variabel intervening pada
Bank Nagari Syariah cabang Padang. Maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap sikap nasabah (Y) sebesar 0,273
2. Terdapat pengaruh langsung antara variabel citra perbankan (X2)
terhadap sikap nasabah (Y) sebesar 0,431
3. Terdapat pengaruh langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) dan citra perbankan (X2) terhadap sikap nasabah
(Y) sebesar 0,402
4. Terdapat pengaruh langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z) sebesar 0,330
5. Terdapat pengaruh langsung antara variabel citra perbankan (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Z) sebesar 0,328
6. Terdapat pengaruh langsung antara variabel sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah (Z) sebesar 0,200
135
7. Terdapat pengaruh langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1), citra perbankan (X2), dan sikap nasabah (Y)
terhadap loyalitas nasabah sebesar 0,536
8. Terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel corporate social
responsibility (X1) terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui sikap
nasabah (Y) sebesar 2,752
9. Terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel citra perbankan (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Z) melalui sikap nasabah (Y) sebesar 4,114
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan di atas, maka berikut ini adalah
berbagai saran yang dapat di ajukan oleh peneliti :
1. Bank Nagari Syariah cabang Padang
Aktivitas corporate social responsibility yang diterapkan Bank
Nagari Syariah cabang Padang memiliki pengaruh terhadap tingkat
loyalitas nasabah Bank Nagari Syariah cabang Padang.
Berdasarkan hasil kuisioner, responden terbanyak menyatakan
setuju pada pernyataan “CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang
memiliki program yang berdampak positif kepada peningkatan
kualitas hidup, mata pencaharian, dan kemandiriian masyarakat”.
Pernyataan tersebut hendaknya menjadi perhatian Bank Nagari
Syariah cabang Padang untuk lebih meningkatkan aktivitas sosial
karena selain memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum,
136
juga dapat memberikan keuntungan yang berkelanjutan bagi Bank
Nagari Syariah cabang Padang.
Keberlangsungan yang panjang tidak hanya tergantung pada
kegiatan CSR ini namun juga dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
yang baik sehingga citra bank dapat bertahan. Berdasarkan hasil
kuisioner, responden terbanyak menyatakan setuju pada pernyataan
berikut “Bank Nagari Syariah cabang Padang memiliki respon yang
tepat atas permintaan nasabah dan Bank Nagari Syariah cabang
Padang memiliki tingkat keamanan yang baik”. Artinya, saat ini
nasabah bank menilai baik kinerja Bank Nagari Syariah cabang
Padang. Untuk itu bank harus terus memegang kepercayaan
nasabah serta meningkatkan kinerja operasional dengan baik.
Dalam membentuk nasabah yang loyal, bank harus mampu
mengambil perhatian nasabah dengan membangun persepsi yang
positif terhadap bank. Sikap nasabah yang positif menjadi tolak
ukur nasabah mengambil keputusan untuk loyal terhadap bank.
Berdasarkan jawaban responden pada variabel sikap nasabah,
responden terbanyak menyatakan setuju pada pernyataan berikut
“kepedulian Bank Nagari Syariah dalam membangun masyarakat
membuat saya percaya bahwa Bank Nagari Syariah cabang Padang
memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi”. Dari pernyataan
tersebut menggambarkan bahwa secara langsung nasabah akan
bersikap positif selama bank melakukan kegiatan-kegiatan positif
137
terhadap masyarakat. Untuk itu bank hendaklah menjaga hubungan
baik dengan nasabah sehingga nasabah selalu memandang positif
setiap aktivitas yang dilakukan bank.
Berdasarkan jawaban responden pada variabel loyalitas, masih
banyak nasabah yang ragu-ragu dalam penggunaan produk-produk
yang ditawarkan Bank Nagari Syariah. Sehingga hal tersebut
membuat rendahnya tingkat loyalitas nasabah. Selain
meningkatkan program CSR bank, Bank Nagari Syariah harus
membuat kreatifitas pada produk-produk yang ditawarkan.
Sehingga nasabah bisa loyal dalam penggunaan produk bank dalam
jangka waktu panjang.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk
peneliti selanjutnya. Peneliti menyarankan kepada akademisi yang
akan melakukan penelitian lebih lanjut dapat menambah lebih
banyak referensi, data dan jumlah sampel agar tingkat keakuratan
dari penelitian ini lebih baik. Dapat juga menambahkan variabel
lain yang menjadi faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah.
138
DAFTAR PUSTAKA
Adhari, Ade, 2015. Landasan Hukum Pemberlakuan Corporate Social
Responsibilty di Indonesia, Research in Energy and Mining Law
Andreassen TW, Lindestad B, 1998. Customer loyalty and complex service: The
impact of corporate image on quality, cutomer satifaction and loyalti for
customers with varying degrees of service expertises.
Int.J.Serv.Ind.Manage.
Azheri, Busyra . 2012. Corporate Social Responsibility dari Voluntary menjadi
Mandatory. Cetakan 2. Jakarta: Rajawali Pers
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat. (2016). Laporan Keuangan Tahunan
2016. (Diakses dari http://www.banknagari.co.id, pada tanggal 5 Mei
2017)
Churchill, Gilbert A. (2002). Dasar-dasar Pemasaran Edisi 4, Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Handoko, Hani T. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Indriantoro, Nur. 2009. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, Cetakan 2. Yogyakarta: BPFE.
Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
J.Setiadi, N. (2003). Perilaku konsumen, Konsep dan Implikasi Penelitian
Pemasaran . Jakarta: Prenada Media.
Jasfar, Farida. (2009). Manajemen Pemasaran Pendekatan Terpadu. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Kanuk, L. c. (2007). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PT Indeks.
Khaeril, Siti Haerani, Indrianti Sudirman. 2014. Pengaruh Kualitas Layanan,
Corporate Social Responsibility Terhadap Corporate Image Serta
Implikasinya Terhadap Kepuasan dan Loyalitas. Jurnal Ekonomi dan
Hukum Islam. Vol 5, No.1
139
Loveluck, C.H & Wright, L.K. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Lutfiannisa, Feby. (2015). Pengaruh Citra Merek terhadap Perilaku Konsumen.
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 9, 2015: 2562-2572 ISSN:2302-
8912
Mandhachitara, Rujirutana. 2013. A Model of Customer Loyalty and Corporate
Social Responsibility. Journal of Service Marketing, Vol. 25 Iss: (122-
133)
Manurung, Pardede. 2014. Analisi Jalur (Path Analysis) Teori dan Aplikasi
dalam Riset Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Martinez, Patricia. 2013. CSR and Costumer Loyalty: The Roles of Trust,
customer identification with the company and satisfaction. International
Journal of Hospitality Management 35 (89-99)
Meutia, Inten. 2010. Menata Pengungkapan CSR di Bank Islam (Suatu
Pendekatan Kritis). Jakarta: Citra Pustaka Indonesia
Nehme, Azoury El Khoury Charbel, Torikian Aline. 2015. The CSR’s Influence
on Customer Behavior in the Lebanese Banking Sector. International
Strategic Management Review 1 (2015) 43-58
Nifita, Ade T. (2010), Pengaruh Citra BCA Terhadap Loyalitas Nasabah
Tabungan BCA Cabang Jambi Vol.2 No.2 (158-169)
Nifita, Ade T. (2010), Pengaruh Citra BCA Terhadap Loyalitas Nasabah
Tabungan BCA Cabang Jambi Vol.2 No.2 (158-169)
Riduwan. Engkos Achmad Kuncoro (2014). Cara menggunakan dan memakai
Analisis Jalur (Path). Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2013. Corporate Social Responsibility.
Bandung: Rekayasa Sains
Ruslan, R. (2006). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi
dan Aplikasi. Jakarta: Grafindo Persada.
Samsiyah, Y. S. (2013). Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility
perbankan syariah ditinjau dari shariah enterprise theory pada PT. Bank
140
Pembiayaan Rakyat Syariah Bhakti Sumekar Cabang Pamekasan.
InFestasi Vol. 9 No 1, 47-60.
Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi
Seravina, Marisa. 2016. Analisis Pengaruh Sikap Nasabah Bank Britama pada
program CSR terhadap Loyalitas Nasabah. Jurnal Riset Manajemen dan
Bisnis Vol.1, No.1, ISSN 2527–7502
Simamora, B. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Sugiyono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. (2003). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Susanto, AB (2009). A Strategic Management Approach, CSR. Jakarta: The
Jakarta Consulting Group
Sutisna. (2010). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Syukron, A. (2015). CSR dalam Perspektif Islam. Jurnal Ekonomi dan hukum
islam, Vol.1 No.1
Titi, Ade (2010). Pengaruh Citra BCA Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan
BCA Cabang Jambi. Jurnal Manajemen Universitas Jambi. Vol.2 No.2
Titofianti, N. A. (2012). Implementasi Corporate Responsibility PT.BRI Tbk.
Kantor Unit Porong. Jurnal Akuntansi UNS Vol. 1 No.1, 3.
Tjiptono, F. (2011). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayumedia Publishing.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR Corporate Social
Responsibility. Gresik: Fascho Publishing
Yudiana, Fetria E. (2016) Analisis Corporate Social Responsibility, Loyalitas
Nasabah, Corporate Image, dan Kepuasan Nasabah pada Perbankan
Syariah. Inferensi Vol.10 No.1 (93-114)
141
LAMPIRAN-LAMPIRAN
142
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN
143
LAMPIRAN 2
KUISIONER PENELITIAN
Hal : Kuisioner Penelitian
Yth.
Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri.
Nasabah Bank Nagari Syariah cabang Padang
Di tempat
Dengan hormat,
Bersama ini saya,
Nama : Syarifa Rahmi
NIM : 1113085000030
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Meminta kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Nasabah Bank Nagari mengisi
angket penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Implementasi Corporate Social
Responsibility dan Citra Perbankan terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Sikap Nasabah sebagai Variabel Intervening (Studi kasus Bank Nagari
Syariah Cabang Padang)”
Untuk itu sangat diharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Mengisi
kuesioner yang tersedia. Seluruh data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya
dan digunakan semata-mata untuk kepentingan akademik serta tidak
dipublikasikan secara umum.
Atas partisipasi Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Saya ucapkan terimakasih.
Padang, Februari 2017
Hormat saya,
Syarifa Rahmi
144
Petunjuk Pengisian Kuisioner:
1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada kolom yang sudah
disediakan.
2. Isilah dengan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda dengan
member tanda silang (√) dari pertanyaan/ pernyataan di bawah ini:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Dalam satu nomor tidak boleh ada jawaban atau tanda centang lebih dari
satu.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin : L / P
4. Pekerjaan :
5. Apakah saudara nasabah Bank Nagari Syariah cabang Padang?
1. Ya 2. Tidak
6. Sudah berapa lama menjadi nasabah Bank Nagari Syariah cabang Padang?
7. Apakah saudara pernah menerima bantuan sosial (Corporate Social
Responsibility atau CSR) yang dilakukan oleh Bank Nagari Syariah cabang
Padang: ? 1. Ya 2. Tidak
8. Program CSR apakah yang saudara terima dari Bank Nagari Syariah cabang
Padang?
1. Bidang Lingkungan Hidup
2. Bidang Pendidikan
3. Bidang Seni Budaya
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan yang dilakukan
perusahaan sebagai rasa tanggung jawab nya terhadap sosial serta lingkungan
sekitar demi meningkatkan kejahteraan masyarakat.
145
4. Bidang Keagamaan
5. Bidang Sosial
6. Bidang Kesehatan
7. Bidang Perbaikan Sarana
8. Bidang Olah Raga
9. Peduli Generasi Muda
10. Seminar
11. Bidang Pariwisata
A. Aspek Implementasi CSR
No Pernyataan Penilaian
SS S R TS STS
1 Bank Nagari Syariah cabang Padang memberikan
pembiayaan dengan syarat ringan kepada nasabah.
2
Bank Nagari Syariah cabang Padang
memberlakukan saldo tabungan rendah kepada
nasabah.
3
Bank Nagari Syariah cabang Padang memberikan
fasilitas pembiayaan dengan margin rendah kepada
nasabah.
4
Bank Nagari Syariah cabang Padang turut
meningkatkan kesejahteraan nasabah melalui
penyaluran Kredit Usaha Mikro kepada masyarakat
ekonomi menengah kebawah.
5
Pegawai dan karyawan Bank Nagari Syariah cabang
Padang mampu memberikan respon dan jawaban
yang baik terhadap pertanyaan atau komplen
nasabah.
6
Bank Nagari Syariah cabang Padang memberikan
kualitas pelayanan yang baik dan tidak membeda-
bedakan nasabah.
7
CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang telah
beraktivitas sesuai dengan norma dan hukum yang
berlaku.
8
Bank Nagari Syariah cabang Padang bersikap
transparan dalam memberikan laporan CSR kepada
nasabah (terdapat pada Annual Report)
9 Implementasi CSR Bank Nagari Syariah cabang
tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral bangsa
10
CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang
menyediakan dana pengembangan masyarakat
sebagai bentuk penanganan fakir miskin
11 Distribusi Dana CSR Bank Nagari Syariah cabang
Padang tepat sasaran
146
12 Bank Nagari Syariah cabang Padang melakukan
program CSR dengan benar, adil dan wajar.
13
Bank Nagari Syariah cabang Padang dalam
memberikan info lowongan pekerjaan
mengutamakan masyarakat sekitar perusahaan
14 CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang membantu
meningkatkan usaha nasabah
15
CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang memiliki
program yang berdampak positif kepada peningkatan
kualitas hidup, mata pencaharian, dan kemandiriian
masyarakat
16
Bank Nagari Syariah cabang Padang telah
merealisasikan CSR dalam bidang kesehatan dan
perlu dilanjutkan
17
Bank Nagari Syariah cabang Padang telah
merealisasikan tanggung jawab sosial (CSR) dalam
bidang pendidikan berupa beasiswa dan perlu
dilanjutkan
18
CSR Bank Nagari Syariah cabang Padang berperan
dalam pembangunan dan perbaikan sarana ibadah
dan kegiatan peribadatan
19
Bank Nagari Syariah cabang Padang telah
merealisasikan CSR dalam bidang pariwisata dan
perlu dilanjutkan
20
Bank Nagari Syariah cabang Padang telah
merealisasikan CSR dalam bidang seni, budaya dan
olahraga dan perlu dilanjutkan
B. Aspek Citra Perbankan
No Pernyataan Penilaian
SS S R TS STS
21 Saya merasa Bank Nagari Syariah cabang Padang
dapat dipercaya dan memiliki tanggung jawab
sosial
22 Saya merasa Bank Nagari Syariah cabang Padang
merupakan lembaga yang peduli pada nasabah dan
masyarakat
23 Bank Nagari Syariah cabang Padang memiliki
tingkat keamanan yang baik
24 Bank Nagari Syariah cabang Padang menjaga
kerahasiaan data nasabah dengan baik
25 Bank Nagari Syariah cabang Padang memiliki
respon yang tepat atas permintaan nasabah
26 Bank Nagari Syariah cabang Padang menerima
dengan baik kritikan dan saran dari nasabah
27 Bank Nagari Syariah cabang Padang memiliki logo
dan warna yang membedakan dari perbankan
lainnya
147
C. Aspek Sikap Nasabah
No Pernyataan Penilaian
SS S R TS STS
28 Saya mengetahui program CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang sangatlah positif dalam membantu
masyarakat yang membutuhkan
29
Saya percaya, Bank Nagari Syariah cabang Padang
akan terus berkembang dan bertahan lama selama
terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
dan masyarakat
30 Saya merasa senang adanya program CSR dari Bank
Nagari Syariah cabang Padang
31 Saya mendukung program CSR Bank Nagari Syariah
cabang Padang yang dilakukan bertujuan baik
32 Adanya program CSR merupakan salah satu faktor
saya bertahan menjadi nasabah di Bank Nagari
Syariah cabang Padang
33
Kepedulian Bank Nagari Syariah dalam membangun
masyarakat membuat saya percaya bahwa Bank
Nagari Syariah cabang Padang memiliki tanggung
jawab sosial yang tinggi.
D. Aspek Loyalitas
No Pernyataan Penilaian
SS S R TS STS
34 Saya akan terus menggunakan produk perbankan
secara berkelanjutan di Bank Nagari Syariah cabang
Padang
35 Saya akan terus bertransaksi di Bank Nagari Syariah
cabang Padang karena saya merasa puas dan nyaman
dalam setiap transaksinya.
36 Saya menggunakan beberapa produk yang ditawarkan
Bank Nagari Syariah cabang Padang.
37
Produk-produk yang ada di Bank Nagari Syariah
cabang Padang sangat menarik dan saya bersedia
menggunakan produk lain yang ditawarkan Bank
Nagari Syariah cabang Padang
38 Saya menceritakan kepada orang lain kemudahan
bertransaksi di Bank Nagari Syariah cabang Padang.
39 Saya menyarankan kepada teman dan saudara untuk
menggunakan produk dan menjadi nasabah di Bank
Nagari Syariah cabang Padang
40 Saya akan tetap menjadi nasabah Bank Nagari Syariah
cabang Padang walaupun banyak bank lain yang
memberikan penawaran menarik kepada saya.
148
LAMPIRAN 3
HASIL SKORING JAWABAN RESPONDEN
Corporate Social Responsibility
NO C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20
1 5 4 3 5 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5
2 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 3 5 5
3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5
4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4
5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4
6 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
7 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
8 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5
9 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
10 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5
11 5 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4
12 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 2
13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
14 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
15 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1
16 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2
17 5 5 4 3 4 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3
18 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3
20 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 2
149
23 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 5
24 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 2
25 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5
26 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
28 5 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2
29 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
30 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4
31 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3
32 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
33 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
34 3 2 3 3 4 3 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
35 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
36 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
37 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4
38 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4
39 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5
40 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
42 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 2
43 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
44 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4
45 3 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4
46 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5
47 5 4 4 4 3 3 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 3 4
49 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3
150
50 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 3
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 5 5 4 3 4
60 3 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3
61 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
62 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
63 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4
64 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
65 4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4
66 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4
67 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5
68 5 5 4 5 4 5 3 3 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4
69 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 3 5 5 5
70 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3
73 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4
76 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
151
77 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
78 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4
79 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3
80 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4
84 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
85 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4
86 3 4 3 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5
87 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4
88 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5
89 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
91 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3
93 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3
94 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
95 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
96 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 5 4 3 5 5
97 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
98 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4
99 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5 5 4
100 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
152
Citra Perbankan
NO CB1 CB2 CB3 CB4 CB5 CB6 CB7
1 3 3 5 5 3 5 5
2 5 4 5 5 4 4 4
3 5 5 4 4 3 4 5
4 5 4 3 4 4 5 5
5 5 4 5 4 4 4 5
6 5 4 4 5 4 5 4
7 4 5 5 5 5 4 4
8 5 4 4 5 5 4 5
9 3 5 5 4 3 4 5
10 5 4 5 5 5 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 5 4 4 5
13 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 3 4
15 4 3 4 4 2 2 5
16 5 3 5 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 5 5 4 3 4
19 4 4 5 5 5 4 4
20 5 5 5 5 4 5 4
21 4 4 4 4 4 4 4
22 5 4 4 5 4 5 4
23 4 4 4 4 3 3 4
24 4 4 4 3 4 4 4
25 4 5 5 5 5 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 3 4 5
28 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 3 4 4
32 4 4 4 4 5 4 4
33 4 4 4 4 5 4 4
34 4 3 4 4 4 4 3
35 4 5 5 4 5 4 5
36 4 4 4 4 4 4 4
37 4 3 4 3 4 3 3
38 4 4 5 5 4 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4
40 4 3 4 3 4 5 4
41 4 4 4 4 4 4 4
42 4 5 4 5 5 5 4
153
43 4 4 4 4 4 4 4
44 5 4 4 4 4 4 3
45 4 3 4 4 5 4 4
46 5 5 5 5 5 5 5
47 5 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 4 4 3 4
49 5 4 4 4 4 3 4
50 4 5 5 4 4 4 4
51 4 4 4 4 3 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4
53 4 5 5 5 4 3 5
54 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 3 4 3 4
57 4 4 4 5 5 5 4
58 4 4 4 4 4 4 4
59 4 3 4 4 4 3 4
60 5 5 5 5 5 4 4
61 4 4 4 5 4 4 4
62 4 4 5 5 4 4 4
63 4 4 4 4 3 4 4
64 4 4 4 4 4 5 5
65 4 4 4 4 4 3 3
66 4 3 3 5 4 4 4
67 5 4 5 4 4 4 4
68 5 5 5 4 4 4 4
69 4 5 5 4 4 5 3
70 4 4 4 4 4 4 4
71 5 5 5 5 5 4 4
72 5 5 5 5 5 4 4
73 5 4 5 5 4 4 5
74 4 4 4 4 4 4 4
75 4 4 4 4 4 3 3
76 4 4 4 4 4 4 4
77 4 3 4 3 4 3 4
78 4 4 4 3 3 3 3
79 4 4 4 4 4 4 3
80 4 3 4 3 4 3 4
81 4 3 3 4 3 4 3
82 3 3 4 4 4 4 4
83 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 4 4 4 4
85 4 4 4 4 3 4 4
86 5 4 3 4 5 4 5
154
87 4 4 4 4 4 4 4
88 5 4 4 5 4 5 5
89 5 4 5 4 5 4 5
90 4 4 4 4 4 4 4
91 4 4 4 4 4 4 4
92 5 5 5 5 4 4 5
93 5 4 4 4 4 4 4
94 5 5 5 5 5 5 5
95 5 4 5 4 4 5 4
96 5 5 5 5 5 5 5
97 5 5 5 5 4 4 4
98 5 4 4 4 4 5 5
99 5 5 4 4 4 4 5
100 4 3 4 4 4 3 3
Sikap Nasabah
NO SN1 SN2 SN3 SN4 SN5 SN6
1 5 4 4 4 5 4
2 5 4 5 4 5 5
3 5 4 4 4 3 4
4 5 4 4 4 3 4
5 5 4 5 5 4 4
6 5 4 4 4 4 4
7 4 4 4 3 4 4
8 5 5 4 4 4 5
9 5 4 4 3 5 4
10 5 5 5 5 4 4
11 5 3 4 5 4 4
12 5 4 5 5 5 4
13 4 3 4 5 4 4
14 4 4 2 4 1 2
15 4 5 3 4 4 5
16 4 5 3 4 4 5
17 5 3 4 5 4 4
18 5 2 5 4 4 4
19 4 3 4 5 4 4
20 5 5 5 4 5 4
21 4 4 4 4 4 4
22 4 3 4 5 4 3
23 5 4 4 4 4 4
24 4 4 4 5 3 5
25 4 5 5 5 5 3
26 4 4 4 4 4 4
27 5 4 4 4 2 3
155
28 5 3 4 4 4 4
29 5 3 4 4 4 4
30 4 2 5 4 4 4
31 4 3 3 4 3 4
32 4 5 5 5 4 4
33 5 3 5 5 3 4
34 5 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5 5
36 5 5 5 5 4 4
37 4 4 5 4 5 4
38 4 4 3 4 3 4
39 4 4 5 4 4 4
40 4 4 3 4 5 5
41 4 4 5 4 5 5
42 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4
44 4 4 5 5 4 4
45 4 4 5 4 4 3
46 4 3 5 4 4 4
47 5 5 5 5 5 4
48 5 3 4 5 4 4
49 5 3 4 5 4 4
50 4 5 4 4 3 4
51 4 4 5 4 3 3
52 5 4 5 4 5 4
53 4 4 4 4 4 5
54 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 5 4 4
57 4 5 4 4 4 4
58 5 5 5 5 5 5
59 4 4 4 4 4 4
60 3 4 4 4 4 4
61 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4 5
63 4 3 4 5 4 4
64 4 5 5 5 3 4
65 3 4 4 4 4 4
66 3 4 4 4 3 4
67 4 3 4 3 4 5
68 5 4 4 5 4 5
69 5 5 4 3 4 4
70 5 5 4 5 5 4
71 5 3 4 5 4 4
156
72 4 4 5 5 4 5
73 4 4 5 5 4 5
74 5 4 5 5 4 5
75 4 4 4 4 4 4
76 3 4 4 4 4 4
77 3 3 4 4 3 3
78 3 4 3 4 3 4
79 4 4 4 3 4 4
80 4 4 3 4 4 4
81 3 4 3 4 3 4
82 4 4 4 4 3 4
83 4 4 4 4 4 4
84 4 4 3 4 4 3
85 3 3 2 4 2 4
86 4 4 4 4 4 4
87 3 4 3 4 3 4
88 4 3 4 3 4 3
89 5 5 4 4 5 5
90 5 5 5 5 5 5
91 5 4 5 5 5 5
92 5 4 4 5 4 4
93 4 3 5 5 5 4
94 5 5 4 4 4 4
95 5 4 5 5 4 5
96 5 1 5 5 4 4
97 5 4 5 5 4 5
98 4 4 5 5 5 5
99 4 2 4 5 5 5
100 4 3 4 4 4 4
Loyalitas Nasabah
NO LN1 LN2 LN3 LN4 LN5 LN6 LN7
1 5 4 5 5 4 4 4
2 4 5 4 4 3 4 4
3 4 3 3 3 4 5 4
4 3 3 4 3 4 5 4
5 5 4 4 4 5 4 4
6 5 4 4 4 5 3 4
7 5 4 4 4 4 5 5
8 5 4 5 4 5 4 5
9 4 5 4 3 4 4 5
10 5 4 5 3 4 4 4
11 4 4 4 3 4 4 4
12 3 4 4 4 3 4 4
157
13 4 4 3 3 4 4 4
14 4 3 3 3 3 3 4
15 3 4 3 4 2 2 4
16 4 4 3 3 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4
20 3 3 5 5 5 4 5
21 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 5 5 5
23 4 3 3 3 3 3 2
24 5 4 4 3 3 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 3 3 4 4 4
27 2 4 4 4 4 3 3
28 3 4 3 3 4 4 4
29 3 4 4 3 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4
31 3 4 3 4 4 4 4
32 5 4 3 3 3 4 4
33 4 4 4 5 3 4 3
34 3 4 4 4 5 4 3
35 5 4 4 3 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 3 4
38 4 5 3 3 4 4 4
39 3 4 4 4 3 4 4
40 5 5 4 5 5 4 3
41 4 4 5 4 4 4 4
42 4 4 4 3 5 4 3
43 4 4 4 3 4 4 5
44 3 5 4 4 5 4 4
45 4 4 4 4 4 4 5
46 5 4 4 4 4 5 5
47 4 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 2 3 3
52 5 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 5 5
54 4 4 4 4 4 4 4
55 5 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4
158
57 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4
59 4 4 3 2 2 2 2
60 4 4 4 4 4 4 5
61 4 4 4 4 4 4 5
62 4 4 4 4 4 4 4
63 4 4 4 4 5 4 5
64 4 4 5 5 4 4 4
65 4 4 4 3 4 4 4
66 4 4 4 5 4 4 5
67 4 3 4 5 4 4 4
68 5 4 5 5 4 5 5
69 3 5 4 4 5 5 5
70 4 4 4 4 4 4 4
71 4 5 4 5 4 4 4
72 4 5 4 5 4 4 4
73 4 5 4 5 4 4 4
74 5 4 4 4 4 4 4
75 4 4 3 3 4 4 4
76 4 4 3 3 3 4 4
77 3 4 3 4 3 4 3
78 4 4 4 3 4 3 4
79 4 4 4 4 4 4 4
80 3 4 3 4 3 4 3
81 3 4 4 3 3 4 3
82 4 4 4 4 4 4 4
83 4 4 4 4 4 4 4
84 3 4 4 4 4 4 4
85 4 4 4 4 4 4 5
86 5 5 4 3 4 5 5
87 4 3 4 4 4 4 4
88 5 5 4 4 4 5 5
89 5 5 4 5 5 3 4
90 4 4 4 4 4 4 4
91 5 4 4 4 4 4 4
92 5 5 4 4 5 4 5
93 5 4 4 4 5 5 5
94 4 5 4 5 4 5 5
95 4 4 4 5 4 5 4
96 5 5 4 4 4 4 4
97 4 4 4 5 4 4 4
98 4 5 4 4 4 4 4
99 3 5 5 4 5 5 5
100 3 5 3 3 4 3 3
159
Jumlah Skoring Setiap Variabel
NO CSR CB SN LN
1 89 31 29 29
2 87 31 28 28
3 93 30 24 30
4 93 30 24 26
5 87 31 27 30
6 86 31 25 29
7 89 32 23 29
8 87 32 27 32
9 87 29 25 29
10 92 32 28 29
11 79 28 25 27
12 78 30 28 26
13 79 28 24 26
14 71 26 17 23
15 74 24 25 22
16 80 29 25 26
17 84 28 25 28
18 78 29 24 28
19 83 31 24 28
20 90 33 28 30
21 80 28 24 28
22 90 31 23 31
23 63 26 25 21
24 78 27 25 27
25 87 32 27 30
26 87 28 24 26
27 78 28 22 24
28 74 28 24 25
29 74 28 24 26
30 75 28 23 28
31 84 27 21 26
32 79 29 27 26
33 86 29 25 27
34 76 26 30 27
35 90 32 30 28
36 84 28 28 28
37 85 33 26 29
38 89 30 22 27
39 84 28 25 26
40 95 27 25 31
41 94 28 27 29
42 77 32 24 27
160
43 79 28 24 28
44 85 28 26 29
45 78 28 24 29
46 87 35 24 30
47 80 29 29 28
48 84 27 25 28
49 81 28 25 28
50 79 30 24 28
51 75 27 23 24
52 80 28 27 29
53 83 31 25 30
54 80 28 24 28
55 99 28 24 29
56 78 26 25 28
57 80 31 25 28
58 80 28 30 28
59 78 26 24 19
60 84 33 23 29
61 78 29 24 29
62 86 30 25 28
63 90 27 24 30
64 79 30 26 30
65 77 26 23 27
66 94 27 22 30
67 89 30 23 28
68 89 31 27 33
69 89 30 25 31
70 81 28 28 28
71 95 33 25 30
72 95 33 27 30
73 90 32 27 30
74 80 28 28 29
75 77 26 24 26
76 73 28 23 25
77 69 25 20 24
78 71 24 21 26
79 73 27 23 28
80 74 25 23 24
81 75 24 21 24
82 78 26 23 28
83 76 28 24 28
84 75 28 22 27
85 71 27 18 29
86 83 30 24 31
161
87 89 28 21 27
88 91 32 21 32
89 87 32 28 31
90 78 28 30 28
91 82 28 29 25
92 86 33 26 32
93 87 31 26 32
94 87 35 26 32
95 87 31 28 30
96 90 35 24 30
97 93 32 28 29
98 91 31 28 29
99 82 31 25 32
100 77 25 23 24
162
LAMPIRAN 4
HASIL DATA STATISTIK SPSS
Hasil Uji Data Validitas dan Realibilitas
Uji Validitas Variabel Corporate Social Responsibility
Correlations
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 Jum
C1 Pearson
Correlation
1 .715**
.271 .320*
.477**
.390**
.225 .053 .586**
.319*
.369**
.221 .162 .395**
.270 .248 .212 .200 .039 .102 .564**
Sig. (2-tailed) .000 .057 .024 .000 .005 .115 .716 .000 .024 .008 .123 .260 .005 .058 .082 .139 .165 .791 .481 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C2 Pearson
Correlation
.715*
*
1 .220 .491**
.543**
.412**
.252 .199 .511**
.368**
.520**
.289*
.321*
.497**
.227 .336*
.303* .412
*
*
.042 .094 .666**
Sig. (2-tailed) .000 .124 .000 .000 .003 .077 .165 .000 .009 .000 .042 .023 .000 .113 .017 .032 .003 .774 .516 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C3 Pearson
Correlation
.271 .220 1 .288*
.398**
.364**
.422**
.200 .423**
.293*
.352*
.307*
.257 .214 .065 .184 .030 .288* .090 -.092 .490
**
Sig. (2-tailed) .057 .124 .042 .004 .009 .002 .165 .002 .039 .012 .030 .072 .136 .654 .200 .838 .043 .533 .525 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C4 Pearson
Correlation
.320* .491
**
.288*
1 .442**
.384**
.334*
.315*
.273 .482**
.584**
.388**
.426**
.272 .064 .118 .151 .319* .246 .044 .615
**
Sig. (2-tailed) .024 .000 .042 .001 .006 .018 .026 .055 .000 .000 .005 .002 .056 .659 .416 .296 .024 .085 .764 .000
163
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C5 Pearson
Correlation
.477*
*
.543**
.398**
.442**
1 .461**
.522**
.428**
.627**
.532**
.638**
.504**
.354*
.268 .276 .368**
.187 .604*
*
.364**
.212 .810**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .001 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .012 .059 .052 .008 .192 .000 .009 .140 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C6 Pearson
Correlation
.390*
*
.412**
.364**
.384**
.461**
1 .308*
.072 .375**
.531**
.544**
.257 .243 .144 .106 .318*
.182 .186 .230 .163 .596**
Sig. (2-tailed) .005 .003 .009 .006 .001 .029 .621 .007 .000 .000 .072 .089 .319 .465 .024 .206 .197 .108 .257 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C7 Pearson
Correlation
.225 .252 .422**
.334*
.522**
.308*
1 .450**
.485**
.421**
.343*
.488**
.246 .337*
.254 .180 .186 .295* .259 .040 .625
**
Sig. (2-tailed) .115 .077 .002 .018 .000 .029 .001 .000 .002 .015 .000 .085 .017 .075 .212 .197 .037 .069 .783 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C8 Pearson
Correlation
.053 .199 .200 .315*
.428**
.072 .450**
1 .405**
.208 .289*
.389**
.311*
.070 .089 .314*
.392*
*
.410*
*
.272 .129 .529**
Sig. (2-tailed) .716 .165 .165 .026 .002 .621 .001 .004 .147 .042 .005 .028 .630 .541 .026 .005 .003 .056 .372 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C9 Pearson
Correlation
.586*
*
.511**
.423**
.273 .627**
.375**
.485**
.405**
1 .228 .405**
.410**
.352*
.337*
.294*
.447**
.331* .436
*
*
.074 .000 .690**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .055 .000 .007 .000 .004 .112 .004 .003 .012 .017 .038 .001 .019 .002 .610 1.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
10
Pearson
Correlation
.319* .368
**
.293*
.482**
.532**
.531**
.421**
.208 .228 1 .589**
.414**
.279*
.381**
.311*
.229 .070 .353* .274 .378
*
*
.678**
164
Sig. (2-tailed) .024 .009 .039 .000 .000 .000 .002 .147 .112 .000 .003 .049 .006 .028 .109 .630 .012 .054 .007 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
11
Pearson
Correlation
.369*
*
.520**
.352*
.584**
.638**
.544**
.343*
.289*
.405**
.589**
1 .257 .385**
.382**
.177 .279*
.214 .452*
*
.442**
.344* .761
**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .012 .000 .000 .000 .015 .042 .004 .000 .071 .006 .006 .219 .049 .136 .001 .001 .014 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
12
Pearson
Correlation
.221 .289*
.307*
.388**
.504**
.257 .488**
.389**
.410**
.414**
.257 1 .622**
.362**
.411**
.307*
.158 .464*
*
.347*
.000 .649**
Sig. (2-tailed) .123 .042 .030 .005 .000 .072 .000 .005 .003 .003 .071 .000 .010 .003 .030 .274 .001 .014 1.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
13
Pearson
Correlation
.162 .321*
.257 .426**
.354*
.243 .246 .311*
.352*
.279*
.385**
.622**
1 .302*
.324*
.298*
.354* .252 .089 .102 .566
**
Sig. (2-tailed) .260 .023 .072 .002 .012 .089 .085 .028 .012 .049 .006 .000 .033 .022 .036 .012 .078 .537 .481 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
14
Pearson
Correlation
.395*
*
.497**
.214 .272 .268 .144 .337*
.070 .337*
.381**
.382**
.362**
.302*
1 .370**
.059 .105 .158 .089 .104 .496**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .136 .056 .059 .319 .017 .630 .017 .006 .006 .010 .033 .008 .683 .470 .274 .537 .472 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
15
Pearson
Correlation
.270 .227 .065 .064 .276 .106 .254 .089 .294*
.311*
.177 .411**
.324*
.370**
1 .258 .376*
*
.123 .217 .000 .427**
Sig. (2-tailed) .058 .113 .654 .659 .052 .465 .075 .541 .038 .028 .219 .003 .022 .008 .070 .007 .396 .130 1.000 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
165
C
16
Pearson
Correlation
.248 .336*
.184 .118 .368**
.318*
.180 .314*
.447**
.229 .279*
.307*
.298*
.059 .258 1 .541*
*
.457*
*
.094 .000 .507**
Sig. (2-tailed) .082 .017 .200 .416 .008 .024 .212 .026 .001 .109 .049 .030 .036 .683 .070 .000 .001 .518 1.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
17
Pearson
Correlation
.212 .303*
.030 .151 .187 .182 .186 .392**
.331*
.070 .214 .158 .354*
.105 .376**
.541**
1 .296* -
.006
.096 .432**
Sig. (2-tailed) .139 .032 .838 .296 .192 .206 .197 .005 .019 .630 .136 .274 .012 .470 .007 .000 .037 .965 .506 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
18
Pearson
Correlation
.200 .412**
.288*
.319*
.604**
.186 .295*
.410**
.436**
.353*
.452**
.464**
.252 .158 .123 .457**
.296* 1 .323
*
.204 .627**
Sig. (2-tailed) .165 .003 .043 .024 .000 .197 .037 .003 .002 .012 .001 .001 .078 .274 .396 .001 .037 .022 .156 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
19
Pearson
Correlation
.039 .042 .090 .246 .364**
.230 .259 .272 .074 .274 .442**
.347*
.089 .089 .217 .094 -.006 .323* 1 .314
* .437
**
Sig. (2-tailed) .791 .774 .533 .085 .009 .108 .069 .056 .610 .054 .001 .014 .537 .537 .130 .518 .965 .022 .026 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C
20
Pearson
Correlation
.102 .094 -
.092
.044 .212 .163 .040 .129 .000 .378**
.344*
.000 .102 .104 .000 .000 .096 .204 .314*
1 .300*
Sig. (2-tailed) .481 .516 .525 .764 .140 .257 .783 .372 1.00
0
.007 .014 1.00
0
.481 .472 1.00
0
1.00
0
.506 .156 .026
.034
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Ju
m
Pearson
Correlation
.564*
*
.666**
.490**
.615**
.810**
.596**
.625**
.529**
.690**
.678**
.761**
.649**
.566**
.496**
.427**
.507**
.432*
*
.627*
*
.437**
.300* 1
166
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .002 .000 .001 .034
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Citra Perbankan
Correlations
CB1 CB2 CB3 CB4 CB5 CB6 CB7 Jum
CB1 Pearson Correlation 1 .419**
.397**
.324* .409
** .126 .321
* .637
**
Sig. (2-tailed) .002 .004 .022 .003 .384 .023 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
CB2 Pearson Correlation .419**
1 .652**
.477**
.323* .240 .130 .720
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .022 .093 .369 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
CB3 Pearson Correlation .397**
.652**
1 .324* .316
* .103 .219 .657
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .022 .025 .478 .126 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
CB4 Pearson Correlation .324* .477
** .324
* 1 .435
** .391
** .334
* .733
**
Sig. (2-tailed) .022 .000 .022 .002 .005 .018 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
CB5 Pearson Correlation .409**
.323* .316
* .435
** 1 .280
* .361
** .681
**
167
Sig. (2-tailed) .003 .022 .025 .002 .049 .010 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
CB6 Pearson Correlation .126 .240 .103 .391**
.280* 1 .261 .546
**
Sig. (2-tailed) .384 .093 .478 .005 .049 .068 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
CB7 Pearson Correlation .321* .130 .219 .334
* .361
** .261 1 .571
**
Sig. (2-tailed) .023 .369 .126 .018 .010 .068 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
Jum Pearson Correlation .637**
.720**
.657**
.733**
.681**
.546**
.571**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Sikap Nasabah
Correlations
SN1 SN2 SN3 SN4 SN5 SN6 Jum
SN1 Pearson Correlation 1 .220 .425**
.370**
.614**
.273 .769**
Sig. (2-tailed) .125 .002 .008 .000 .055 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
SN2 Pearson Correlation .220 1 .213 .073 .269 .194 .508**
168
Sig. (2-tailed) .125 .138 .615 .059 .178 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
SN3 Pearson Correlation .425**
.213 1 .333* .403
** .138 .676
**
Sig. (2-tailed) .002 .138 .018 .004 .338 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
SN4 Pearson Correlation .370**
.073 .333* 1 .158 .243 .558
**
Sig. (2-tailed) .008 .615 .018 .274 .089 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
SN5 Pearson Correlation .614**
.269 .403**
.158 1 .374**
.747**
Sig. (2-tailed) .000 .059 .004 .274 .008 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
SN6 Pearson Correlation .273 .194 .138 .243 .374**
1 .561**
Sig. (2-tailed) .055 .178 .338 .089 .008 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
Jum Pearson Correlation .769**
.508**
.676**
.558**
.747**
.561**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
169
Uji Validitas Variabel Loyalitas Nasabah
Correlations
LN1 LN2 LN3 LN4 LN5 LN6 LN7 Jum
LN1 Pearson Correlation 1 .130 .288* .174 .191 .140 .257 .496
**
Sig. (2-tailed) .369 .043 .228 .183 .333 .071 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
LN2 Pearson Correlation .130 1 .031 .217 .319* .163 .087 .419
**
Sig. (2-tailed) .369 .828 .131 .024 .258 .550 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50
LN3 Pearson Correlation .288* .031 1 .462
** .413
** .300
* .390
** .639
**
Sig. (2-tailed) .043 .828 .001 .003 .034 .005 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
LN4 Pearson Correlation .174 .217 .462**
1 .359* .244 .235 .635
**
Sig. (2-tailed) .228 .131 .001 .010 .088 .101 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
LN5 Pearson Correlation .191 .319* .413
** .359
* 1 .396
** .458
** .732
**
Sig. (2-tailed) .183 .024 .003 .010 .004 .001 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
LN6 Pearson Correlation .140 .163 .300* .244 .396
** 1 .638
** .669
**
Sig. (2-tailed) .333 .258 .034 .088 .004 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
LN7 Pearson Correlation .257 .087 .390**
.235 .458**
.638**
1 .734**
170
Sig. (2-tailed) .071 .550 .005 .101 .001 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
Jum Pearson Correlation .496**
.419**
.639**
.635**
.732**
.669**
.734**
1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Realibilitas Corporate Social Responsibility
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.892 20
Uji Realibilitas Citra Perbankan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.770 7
171
Uji Realibilitas Sikap Nasabah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.712 6
Uji Realibilitas Loyalitas Nasabah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.730 7
172
173
Hasil Uji Normalitas
Sub-Stuktur 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 25.0600000
Std. Deviation 1.69562129
Most Extreme Differences
Absolute .059
Positive .059
Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .589
Asymp. Sig. (2-tailed) .878
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sub-Stuktur 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 28.4300000
Std. Deviation 2.09720845
Most Extreme Differences
Absolute .062
Positive .036
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .616
Asymp. Sig. (2-tailed) .842
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Analisis Korelasi
Correlations
X Y1 Y2 Z
X Pearson Correlation 1 .603**
.481**
.636**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
174
N 100 100 100 100
Y1 Pearson Correlation .603**
1 .464**
.690**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Y2 Pearson Correlation .481**
.464**
1 .363**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Z Pearson Correlation .636**
.690**
.363**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Analisis Jalur
Sub-stuktur 1
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .634a .402 .390 2.088 .402 32.636 2 97 .000
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 284.638 2 142.319 32.636 .000b
Residual 423.002 97 4.361
Total 707.640 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
175
1
(Constant) 2.775 2.793 .994 .323
X1 .106 .038 .273 2.772 .007
X2 .464 .106 .431 4.381 .000
a. Dependent Variable: Y
Sub-stuktur 2
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .732a .536 .521 1.982 .536 36.952 3 96 .000
a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
b. Dependent Variable: Z
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 435.430 3 145.143 36.952 .000b
Residual 377.080 96 3.928
Total 812.510 99
a. Dependent Variable: Z
b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .664 2.664 .249 .804
X1 .137 .038 .330 3.643 .000
X2 .378 .110 .328 3.437 .001
Y .215 .096 .200 2.228 .028
a. Dependent Variable: Z