pengaruh faktor-faktor fundamental perusahaan dan...
TRANSCRIPT
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi
Vol. 2, No. 2, November2010, 211 - 227
211
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2003 – 2007)
Rosma Pakpahan Program Studi Keuangan dan Perbankan,Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung
ABSTRACT
This study examined the relationship between firm values fundamental factors and dividend policy ( size, growth, leverage, ROE, DPR). This study is based on samples of manufactured firms listed in IDX (Indonesian Stock Exchange) from 2003 to 2007. The Sample is selected based on payed dividend and had debt from 2003 to 2007. The proposed hypotheses were tested by using multiple regression analysis with enter method F- test and t- test. The proposed hypothesis were, H1: firm size affects firm values was represented by price to book value ( PBV) variable, H2: growth affects firm values represented by PBV variable, H3: Leverage affects firm values represented by PBV variable, H4: return on equity (ROE) affects firm values represented by PBV variable, H5: dividend payout ratio affects firm values represented by PBV variable. This study demonstrates that the hypotheses one (H1), hypotheses four (H4) are significant and hypotheses two (2), hypotheses (3), hypotheses five (5) are not significant. It can be encluded that firm size and return on equity affect firm values represented by price to book value and that contrary growth, leverage and dividend payout ratio do not affect firm values. Key words :price to book value, size, growth, leverage, return on equity, dividend
payout ratio PENDAHULUAN
Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang
saham melaluipeningkatan nilai perusahaan yang tercermin pada harga
sahamnya(Brigham dan Daves :2002, Fama,1978: Writght & Ferris 1997,Walker
2000). Harga saham merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila investor ingin memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Jadi, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan
diterima oleh pemilik perusahaan. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan nilai
perusahaan semakin tinggi antara lain kebijakan dividen maupun faktor
fundamental perusahaan.
Kontroversi pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan antara lain
terdapat dalam: Miller and Modigliani, 1961 ; Black and Scholes, 1978; Miller and
Scholes, 1978; Jose and Steven, 1978; Sembiring dan Pakpahan,2010; menurut
Ekspansi
Keuangan
212
mereka bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
perusahaan yang diproksi dengan PBV, PER dan Tobin‟s Q.
Namun beberapastudi empiris yang lain menyatakan, pembayaran dividen relevan
terhadap kinerja keuangan perusahaan (Long, 1989 ; Sterk and Vandeberg, 1990 ;
Amidu, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Baker dan Powel (1999)menunjukkan sebagian
besar responden yakin bahwa kebijakan dividen mempengaruhi kinerja perusahaan
dengan signaling explanation dari relevansi dividen. Miller dan Modigliani (1961),
berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh pendapatan yang
dihasilkan oleh aktivanya. Gordon (1961) berargumentasi bahwa nilai saham akan
ditentukan oleh present value dari dividen yang akan diterima investor.Dividen
dimasa mendatang akan lebih beresiko dibandingkan dengan saat ini, sehingga
pembayaran dividen juga mengurangi ketidakpastian yang berarti mengurangi risiko
tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham. Selain itupembayaran
dividen dapat mengurangi konflik keagenan antara kepentingan manager dengan
kepentingan pemegang saham (Jensen dan Meckling; 1976).Ambarish.John dan
William (1987) dan teori aliran kas bebas dari Jensen (1986) menyediakan suatu
dasar bahwa ada hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan harga saham
perusahaan.
Susanto (2005) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pertumbuhan
perusahaan dengan harga saham, menurut Subekti (2001) hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Ni Gusti Putu (2008) menemukan bahwa faktor fundamental perusahaan
(ROE, DPR, growth ) mempunyai hubungan yang kuat dengan price to book value
(PBV).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang „
Pengaruh faktor-faktor fundamental perusahaan dan kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah nilai
perusahaan yang diproksi dengan PBV dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental
perusahaan dan kebijakan dividen.
Rosma Pakpahan
213
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor fundamental
perusahaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan /PBV.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang penting dikembangkan untuk menjelaskan faktor-faktor fundamental
perusahaan dan kebijakan dividen antara lain :Bird in the handtheory, Myron
Gordon (1961) mengatakan dividen yang dibayar tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan, pembayaran dividen mengurangi ketidakpastian yaitu pada saat
dibayar dividen berarti ketidakpastian dividen menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan capital gain. Karena ketidakpastian berkurang, investormau membayar
harga yang lebih tinggi untuk saham dengan dividen yang dibayar tinggi.
Agency theory, pembayaran dividen yang tinggi akan mengurangi potensi konflik
antara menejer dengan pemegang saham. Signaling theory, Ross (1977)
mengatakan pembayaran dividen sebagai isyarat (signal) bagi investor. Free cash
flow theory, Jensen (1985) didefenisikan sebagai aliran kas yang tersisa sesudah
semua usulan investasi dengan NPV positif didanai. Karena perusahaan tidak
mempunyai lagi kesempatan investasi yang menarik, free cash flow sebaiknya
dibagikan kepada pemegang saham kemudian pemegang saham dibiarkan untuk
menginvestasikan kelebihan kas tersebut.Tax preperence theory, jika pajak dividen
tinggi maka investor lebih suka perusahaan menahan laba dari pada membayar
dividen
Dividend irrelevance theory yang dipelopori oleh Miller dan Modigliani (1961)
menjelaskan bahwa pembayaran dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan,
tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan resiko perusahaan atau nilai
suatu perusahaan hanya ditentukan oleh pendapatan yang dihasilkan oleh
aktivanya.
Pecking Order Theory adalah salah satu teori struktur modal. Teori ini dilatar
belakangi adanya berbagai bukti empiris yang tidak konsisten. Teori ini menyatakan
bahwa pada awalnya perusahaan membiayai kesempatan investasi menggunakan
dana internal yaitu laba ditahan (retained earning) jika belum tercukupi, hutang
sebagai pilihan kedua, terahir adalah dana ekuitas. Secara umum faktor
fundamental terdiri dari tiga kategori yaitu fundamental makro, fundamental industri
dan fundamental perusahaan. Fundamental makro meliputi ekonomi, social,
budaya, politik, demografi, lingkungan, pemerintahan,
Ekspansi
Keuangan
214
hokum, teknologi dan persaingan (Fred R.David, 2000). Fundamental perusahaan
adalah sama dengan fondasi perusahaan yaitu manajemen keuangan perusahaan
dan manajemen bisnis perusahaan.
NILAI PERUSAHAAN (FIRM VALUE)
Nilai perusahaan adalah sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan dalam mengelola sumber daya pada ahir tahun berjalan yang tercermin
pada harga saham perusahaan. Jadi harga saham mencerminkan nilai suatu
perusahaan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan,
sebaliknya harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja
perusahaan yang kurang baik, (J.Fred Z. Westen & Thomas E. Copeland,1992).
Nilai perusahaan diukur dengan price to book value (PBV) yaitu rasio yang
mengukur nilai perusahaan dengan membandingkan harga pasar per lembar saham
dengan nilai buku per lembar saham.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Berdasarkan teori dan bukti penelitian empiris di atas, berikut hipotesis yang
diajukan sebagai berikut :
UKURAN (SIZE) PERUSAHAAN DAN NILAI PERUSAHAAN
Salah satu tolok ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran
aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai total aktiva yang
besar menunjukkan perusahaan tersebut telah mencapai kedewasaan (maturity).
Dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek
yang baik dalam jangka waktu yang lama. Keadaan tersebut juga mencerminkan
perusahaan relative lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan dengan total
aktiva yang kecil, .Novi dan Jogiyanto Hartono, (2005). Size perusahaan dapat
diukur dengan meggunakan total aktiva, penjualan , modal dari perusahaan.
Bambang Ryanto (1999). Beberapa peneliti menggunakan Ln(Total Asset) untuk
mengukur perusahaan yaitu: Lemmon dan Lins (2001), Mitton (2004, Lundstum
(2005), Jirapon dan Ning (2006), Amidu (2007) Secara matematis diformulasikan
sebagai berikut : Chen dan Steiner, (1999), Size = Ln (Total𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑖𝑡 ).
Agency theory sebagaimana dikutip Amihud dan Lev (1981) mengatakan bahwa
menejer dan pemegang saham mempunyai tujuan yang berbeda. Disatu
pihak kesejahteraan menejer sangat tergantung pada ukuran dan resiko
kebangkrutan perusahaan, sehingga menejer tertarik untuk menanamkan modal
Rosma Pakpahan
215
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan penurunan resiko perusahaan
melalui verifikasi, walaupun tidak selalu meningkatkan kesejahteraan pemegang
saham, dalam Bethel dan Julia (1993). Hasil penelitian Grand Jammine dan
Thomas sebagaimana dikutip oleh Bethel dan Julia (1993) menunjukkan bahwa
menejer dari perusahaan publik cenderung untuk memperluas dan melakukan
diversifikasi perusahaan. Berdasarkan uraian di atas diajukan beberapa hipotesis
sebagai berikut:
H1: Ukuran Perusahaan(firm size) berpengaruh terhadap PBV
PERTUMBUHAN (GROWTH) DAN NILAI PERUSAHAAN
Pertumbuhanadalahkemampuanperusahaan untuk mempertahankan posisi
usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industridi dalam perekonomian
dimana perusahaan tersebut beroperasi.Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan
kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya pada laba ditahan). Semakin besar
tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk
investasi.Perusahaan yang sedang bertumbuh akan membutuhkan dana yang
lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih mapan (maturity). Perusahaan
yang sedang bertumbuh akan lebih memilih untuk mempertahankan laba
dibandingkan membagikannya sebagai dividen, yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Hasil penelitian Susanto (2005) mengatakan pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Juga penelitian Ni Gusti Putu (2008)
menemukan bahwa growth mempunyai hubungan yang signifikan dengan
PBV.Sedangkan Subekti (2001) mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Gaver dan Gaver (1993) mengemukakan perusahaan yang tumbuh mempunyai
debt to equity ratio yang lebih dari pada perusahaan yang tidak tumbuh dan
pertumbuhan perusahaan mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh perusahaan.
Hipotesisyang diajukan adalah :
H2: Growth berpengaruh terhadap PBV
LEVERAGE DAN NILAI PERUSAHAAN
Hutang adalah suatu keputusan keuangan yang menyangkut komposisi pendanaan
yang dipilih perusahaan.Hutang mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja
perusahaan, karena semakin besar (tinggi) hutang berarti beban bunga semakin
Ekspansi
Keuangan
216
besar dan dapat mengurangi keuntungan. Sebaliknya hutang yang kecil (rendah)
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena menyebabkan tingkat
pengembalian yang semakin baik. Hutang diharapkan dapat mengurangi konflik
keagenan dalam mengatasi free cash flowproblem dan penambahan hutang
dalam struktur modal dapat mengurangi biaya keagenan ekuitas, Jensen dan
Mekling (1976).Sejalan dengan Jensen (1986), Marsulis, (1988) menyatakan
bahwa dengan adanya hutang maka penggunaan free cash flow secara berlebihan
oleh manejemen dapat dicegah, dengan demikian menghindari investasi yang sia-
sia, hal itu dapat meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai tersebut
dikaitkan dengan harga saham dan penurunan hutang akan menurunkan harga
saham.
Soliha dan Taswan (2002) mengatakan kebijakan hutang berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.Fama dan French (1998), Sarkar
dan Zapatero, (2003) mereka mengatakan keputusan pendanaan berpengaruh
negatif terhadap nilai perusahaan. Meyers (1984) dalam Mayangsari (2001)
mengatakan bahwa nilai perusahaan akan negatif jika terjadi penerbitan saham atau
pengurangan leverage, juga didukung Masulis (1980) dalam Mayangsari (2001)
mengatakan pertumbuhan rasio hutang akan menaikkan leverage sehingga
terdapat peningkatan nilai perusahaan. Ni Gusti Putu (2008) menunjukkan bahwa
leverage tidak signifikan dengan PBV. Hipotesis yang diajukan :
H3 : Leverage berpengaruhterhadap PBV
PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN
Profitabilitasmengukur tingkat efektivitas dari manajemen perusahaan dalam
penjualan dan investasi perusahaan.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham
tertentu. Ada tiga rasio profitabilitas yang sering dibicarakan yaitu :marjin laba
terhadap penjualan, marjin laba atas asset (ROA), marjin laba terhadap
pengembalian modal (ROE).Dalam penelitian ini yang digunakan adalah
ROE.Return on equity (ROE) adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba berdasarkan modal saham tertentu. Searby (1975) dalam Kaaro
(2002), mengatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
perusahaan dimasa yang akan datang. Tingginya profitabilitas perusahaan selain
disebabkan aktivitas operasional perusahaan juga disebabkan leverage.
Profitabilitas yang rendah akan menurunkan kemampuan perusahaan untuk tumbuh
dan berkembang dan sebaliknya profitabilitas yang tinggi akan memacu perusahaan
Rosma Pakpahan
217
tumbuh dan berkembang. Kennedy JSP (2003) meneliti pengaruh ROA, ROE, EPS,
profit margin, asset turn over, rasio leverage, dan DER terhadap return saham.
Hasilnya diperoleh bahwa ROA, ROE, asset turn over, leverage ratio, DER, EPS
memberikan hubungan yang nyata terhadap return saham.
Penelitian Utama dan Santosa (1998) dengan menggunakan data dari Bursa Efek
Jakarta menemukan bukti bahwa empat dari faktor fundamental (profitabilitas,
tingkat resiko, prospek pertumbuhan, dan kebijakan dividen) hanya profitabilitas
(ROE) yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
yang diproksi dengan PBV, sedangkan ketiga faktor lainnya memberikan hasil yang
tidak signifikan. Penelitian Ball dan Brown (1968), Beaver et al. (1979), Kormendi
dan Lipe (1986), Collins dan Kothari (1989). Natarsyah S (2002) juga membuktikan
bahwa profitabilitas berhubungan positif dengan harga saham perusahaan.
Hipotesis yang diajukan adalah
H4: Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap PBV
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN
Kebijakan dividen adalah keputusan membayar atau menahan laba untuk
diinvestasikan kembali pada perusahaan. Ada tiga bentuk proksi dari kebijakan
dividen yang dapat dipertimbangkan yaitu: dividend payout ratio (DPR), dividend
yield, dummy dividend. Menurut Chen dan Stainer (1999)DPR diformulasikan
dengan DPR = dividend per share / earning per share.Lundstrum (2005)
melakukan penelitian terkait dengan dividen memberikan signaling explanation hasil
penelitiannya mendukung bahwa dividen dapat digunakan sebagai suatu sinyal
untuk manajer dan investor.
Penelitian Harry DeAngelo dan Linda De Angelo, (2005) menyatakan bahwa
kebijakan payout ratiotidak terpisahkan dalam mempengaruhi kekayaan pemilik
saham. Hasil penelitian Ni Gusti Putu (2008), mengatakan bahwa Dividend Payout
Ratio (DPR) mempunyai hubungan yang signifikan dengan nilai perusahaan.
Amidu (2007) melakukan penelitian pada perusahaan- perusahaan perdagangan
yang terdaftar di Ghana Stock Exchage (GSE) periode tahun 1997 sampai dengan
tahun 2004, hasilnya mendukung kebijakan dividen adalah relevan terhadap nilai
perusahaan.Hasil penelitian Sembiring Etti dan Pakpahan Rosma (2010)
mengemukakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin‟s Q. Miller dan Modigliani
(1961) dengan dividend irrelevance theory berpendapat bahwa kebijakan dividen
tidak relevan karena tidak mempengaruhi sama sekali nilai perusahaan, artinya
Ekspansi
Keuangan
218
kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini
menggunakan PBV (price to book value) sebagai premis dari nilai perusahaan.
Hipotesis yang diajukan adalah :
H5: Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap PBV
SIZE, GROWTH, LEVERAGE, PROFITABILILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI
PERUSAHAAN
Perusahaan kecil memiliki kesempatan bertumbuh yang lebih baik, sehingga akan
membutuhkan dana eksternal lebih besar yang pada ahirnya ada kebutuhan
struktur yang baik. Friend dan Lang (1988) menemukan perusahaan yang memiliki
volatilitas pendapatan yang lebih besar dan perusahaan yang mengalokasikan dana
penelitian dan pengembangan yang besar menggunakan hutang yang lebih kecil.
Crutchley dan Hansen (1998), menemukan volatilitas pendapatan yang lebih besar
akan mengarahkan pada hutang yang lebih rendah dan juga berkaitan dengan
pembayaran dividen yang lebih besar. Apabila seluruh laba dibayarkan sebagai
dividen maka kepentingan cadangan terabaikan. Untuk menjaga kedua
kepentingan tersebut manejer dapat menempuh kebijakan struktur modal optimal.
Hipotesis yang diajukan :
H6: Ukuran (size), growth, leverage, profitabilitas dan kebijakan dividen
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap price to
book value (PBV).
METODA PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan dan ICMD
tahun 2003 hingga 2007. Sampel dari penelitian ini adalah 8 perusahaan
manufaktur dari 741 perusahaan yang terdaftar di BEI selama 5
tahun.Kriteriapemilihan sampel perusahaan yaitu perusahaan membayar dividen
dan memiliki hutang secara terus-menerus mulai tahun 2003 sampai dengan 2007.
Untuk menganalisis data penulis menggunakan pooled regression model dengan
bantuan program SPSS 15.0.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Penelitian ini menggunakan lima variabel bebas yaitu : size, growth, leverage, return
on equity, dividend payout ratio dan satu variabel terikat yaitu : price to book value
(PBV).Uraianmasing-masing variabel tersebut adalah :
Rosma Pakpahan
219
UKURAN PERUSAHAAN( FIRM SIZE )
Variabel ini diukur dari natural log total asset perusahaan, secara matematis
variabel size diformulasikan sebagai berikut (Chen dan Steiner,1999)
Size = Ln Total Assetit
i = perusahaan yang menjadi sampel
t = periode waktu
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN ( GROWTH)
Yaitu tingkat pertumbuhan perusahaan yang diukur berdasarkan perubahan dari
total asset dan penjualan perusahaan. Dalam penelitian ini tingkat pertumbuhan
diukur dengan perubahan dari total asset dari suatu periode (tahun) ke periode lain
berikutnya, yang diformulasikan dengan :
1t
1tt
AssetTotal
AssetTotalAssetTotalGrowth
Steve, (1997)
HUTANG (LEVERAGE ) Yaitu mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang
(hutang jangka panjang).Rasio yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu (
Jensen, Solberg dan Zorn: 1992),
Rasio hutang = AssetTotal
hutang Total
RETURN ON EQUITY (ROE) Return On Equity (ROE) adalah salah satu rasio profitabilitas yang merupakan hasil
pengembalian atas ekuitas atau kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
bersih setelah pajak(earning after tax) dengan menggunakan modal sendiri/ ekuitas.
Rasio ini mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik. Perhitungannya
adalah dengan membagi keuntungan bersih dengan nilai buku ekuitas, secara
matematis diformulasikan sebagai berikut:
Return on equity (ROE) = Laba Setelah Pajak Modal Sendiri
KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)
DPR adalah persentase dari laba yang didistribusikan sebagai dividen.Rasio ini
merupakan kebijakan dividen yang dibayarkan kepada investor.Dividend Payout
Ratio didapat dengan membagi dividen per lembar saham dengan laba per lembar
Ekspansi
Keuangan
220
saham. Secara matematis diformulasikan sebagai berikut: (Chen dan Steiner,
1999)
DPR = Dividend per share Earning per share
PRICE TO BOOK VALUE (PBV)
PBV adalah rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.Rasio ini
mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi
perusahaan yang terus tumbuh. Merupakan perbandingan antara harga pasar per
lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Diformulasikan sebagai berikut:
stockcommon of shareper Book value
Bersihstock common of shareper priceMarket PBV
ALAT ANALISIS DATA DAN OLAH DATA
Untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan metode regresi linier
berganda, (Uji-F, uji-t, Uji R2), dengan software SPSS versi 15.0. Penelitian ini
menggunakan taraf signifikansi α = 5%, penarikan kesimpulan sebagai berikut:
Jika Fhit Ftabel , maka Ho ditolak artinya secara simultan semua variabel bebas
berpengaruh terhadap variable terikat. Jika Fhit Ftabel , maka Ho diterima, artinya
secara simultan semua variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
𝑡ℎ𝑖𝑡 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻𝑜 ditolak artinya secara parsial variabel bebas berpengaruh
terhadap varial terikat. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡 𝑡𝑡𝑎𝑏 maka 𝐻𝑜 diterima artinya secara parsial
variabel bebas tidak berpengaruh terhadap varial terikat.
Untuk menguji hipotesis, persamaan regresi yang digunakan yaitu :
𝑃𝐵𝑉𝑖𝑡 = 𝑜 + 1𝑆𝑖𝑧𝑒+2𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ+3𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒+4𝑅𝑂𝐸+5𝐷𝑃𝑅 + 𝑖𝑡
UJI NORMALITAS
Model regresi dikatakan normal jika nilai asymtot signifikan (2-tailed) >α = 5%. Hasil
pengujian normalitas dengan mengamati nilai asymtot terlihat dari tabel 2 bahwa
asymtot signifikan (2-tailed) adalah sebesar 0,636 atau 63,6% lebih besar dari α =
5%, maka model tersebut masih tergolong normal.
UJI MULTIKOLINIERITAS
Pengujian multikolinieritasyang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
multikolinieritas pada model regresi yaitu dengan melihat Variance Inflation Factor
(VIF), jika VIF < 10 atau di bawah 10 maka tidak ada multikolinieritas. Tabel 5VIF
Rosma Pakpahan
221
size 1,119, growth 1,164, leverage 1,235, ROE 1,103, DPR 1,170 berarti dalam
model regresi berganda di atas tidak ditemukan adanya gejala multikolinieritas.
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Pengujian heteroskedastisitas adalah untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas pada model regresi. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila :
t- hitung < t- tabel atau Signifikan – t > α 5% . Tabel 4 menunjukkan Signifikan – t
untuk :size 0,435, growth 0,541, leverage 0,246, ROE 0,083, DPR 0,856, berarti
model regresi berganda di atas tidak ditemukan gejala heteroskedastisitas.
UJI AUTOKORELASI
Ada tidaknya gejala autokorelasi diuji dengan membandingkan antara nilai Durbin
Watson statistik dengan nilai Durbin Watson tabel. Durbin Watson harus memenuhi
kriteria DU < D < 4 – DU berarti model regresi tidak terjadi autokorelasi. Nilai D
menunjukkan nilai Durbin Watson statistik, DU = Durbin Upper (nilai batas atas
tabel), DL = Durbin Lower (nilai batas bawah). Tabel 2 menunjukkan Durbin Watson
statistik 1,968, dilihat dari Durbin Watsun tabel dengan α = 5%, n=40, k=5, nilai
DU = 1,786, DL = 1,230., maka diperoleh hasil 1,786 <1,968 <2,214. Dengan
demikian tidak ada gejala autokorelasi pada model regresi penelitian ini.
ANALISIS DATA Tabel 1Deskripsi Variabel Penelitian Variabel N Minimum Maximum Mean Std.Deviation Size 40 5 7 6.23 .595 Growth 40 -.62 2.69 .2649 .64781 Leverage 40 .15 2.49 .5738 .39454 ROE 40 .30 72.88 24.1327 20.73073 DPR 40 .16 2.18 .5413 .34885 PBV 40 .42 21.26 3.7225 5.06226
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 1 di atas memperlihatkan deskripsi mengenai data terkait dengan nilai
minimum, maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi. Nilai minimum untuk PBV
0,42, nilai maksimum 21,26, nilai rata-rata 3,7225 dengan standar deviasi 5,06226
Ekspansi
Keuangan
222
Tabel 2: Signifikansi Koefisien Regresi, Variabel Size, Growth, Leverage, ROE, DPR
terhadap PBV Dengan Menggunakan Pooled Regression
Model______________________________________________________________ Unstandardized Coefficients B Std. Error t- Statstic Sig _____________________________________________________________ (Constanta) - 15, 561 3, 648 - 4, 266 0, 000 Size 2, 074 0, 555 3, 738 0, 001 Growth - 0, 312 0, 467 - 0, 669 0, 508 Leverage 1, 203 0, 827 1, 454 0, 155 ROE 0, 226 0, 016 13, 901 0, 000
DPR 0, 663 0,916 0, 723 0, 474
R2 0,876 Standar Error of The Estimate 1, 87926
Adjusted R2 0,858Sig. F 0, 000
F. Statistik 46, 795 Durbin Watson 1, 968 Asym. Sig (2-tailed) 0,636
Dependent Variable : PBV
___________________________________________________________________Sumber : Hasil SPSS for Windows Version 15.
Berdasarkan hasil analisis statistik yang disajikan pada tabel 2 dapat disusun
persamaan penaksir regresi linier berganda nilai perusahaan/PBV sebagai berikut :
PBV = -15,561 + 2,074 Size – 0,312 Growth +1,203 Leverage + 0,226
ROE+ 0,663 DPR
Model di atas memperlihatkan bahwa ukuran, pertumbuhan, hutang, return on
equity perusahaan dan kebijakan dividen secara simultan semua berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hipotesis 6 dapat diterima.
Tabel 3. Hasil regresi, pengaruh size,growth,leverage, ROE, DPR terhadap PBV Variabel Korelasi Tingkat
Signifikan Keterangan
Size – growth 0,017 0,915 Tidak signifikan Size – leverage 0,172 0,295 Tidak signifkan Size – ROE -0,0116 0,475 Tidak signifikan Size – DPR -0,316 0,047 Signifikan Size – PBV 0,130 0,423 Tidak signifikan Growth – leverage -0,069 0,678 Tidak signifikan
Growth – ROE -0,025 0,878 Tidak signifikan Growth – PBV -0,062 0,795 Tidak signifikan Growth – DPR -0,006 0,970 Tidak signifikan Leverage – ROE 0,269 0,098 Tidak signifikan Leverage – DPR 0,012 0,944 Tidak signifikan Leverage – PBV 0,385 0,016 Signifikan ROE – DPR 0,019 0,908 Tidak signifikan ROE – PBV 0,899 0,000 Signifikan
Rosma Pakpahan
223
Variabel Korelasi Tingkat Signifikan
Keterangan
DPR – PBV -0,003 0,985 Tidak signifikan Sumber: hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel 3 di atas ada variabel yang memiliki hubungan signifikan yaitu
variabel size terhadap DPR besar korelasi -0,316 dengan arah berlawanan.Hal ini
menunjukkan ukuran perusahaan semakin besar maka dividend payout ratio
semakin kecil. ROE terhadap PBV besarnya korelasi 0,899 positif artinya apabila
return on equity semakin besar maka price to book value semakin besar. Leverage
terhadap PBV besarnya korelasi 0,385 positif artinya apabila leverage (hutang)
semakin besar maka nilai perusahaan semakin besar.
Tabel 4Uji Regresi (Uji-t) pengaruh size, growth, leverage, ROE, DPR terhadap PBV
Variabel Nilai t- hitung
Nilai signifikan
Nilai Sig. t Hasil Heteroskedas
Hasil
Size 3, 738 0, 001 0,453 Signifikan
Growth - 0, 669
0, 508 0,541 Tidak signifikan
Leverage 1,454 0, 155 0,246 Tidak signifikan
ROE 13, 901 0, 000 0,083 Signifikan
DPR 0, 723 0, 474 0,856 Tidak signifikan
Sumber : pengolahan data
Tabel 4 di atas memperlihatkan size mempunyai nilai t-hitung 3,738 dan nilai
signifikan 0,001 hasilnya signifikan berarti ukuran perusahaan yang diukur dengan
total asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan/PBV,hipotesis 1
dapat diterima.Artinya semakin besar ukuran perusahaan maka nilai perusahaan
semakin naik/tinggi.Dengan demikian. Penelitian ini mendukung agency theory dan
hasil penelitian Dickens, Casey dan Newman (2002), Denis dan Osobov (2007),
Novi dan Jogiyanto Hartono (2005) mengatakan semakin besar ukuran perusahaan
akan lebih mungkin untuk membagikan dividen, ini akan menaikkan nilai
perusahaan.
Nilai t- hitung growth -0,669 dan nilai signifikan 0,508 hasilnya tidak
signifikan,Hipotesis 2 ditolak. Artinya semakin besar tingkat pertumbuhan
perusahaan semakin tinggi biaya yang diperlukan (kecenderungannya pada laba
ditahan), perusahaan yang sedang bertumbuh membutuhkan dana yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih mapan (maturity). Hasil ini
mendukung Pecking Order Theory dan penelitian Subekti (2001) mengatakan
bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga
saham.Leverage mempunyai nilai t-hitung 1,454 nilai signifikan 0,155 hasilnya tidak
Ekspansi
Keuangan
224
signifikan berartihipotesis 3 ditolak artinya hutang perusahaan tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, berartimendukung free cash flow theory dan tax
preference theory dan penelitian Ni Gusti Putu (2008) mengatakan bahwa leverage
tidak signifikan dengan PBV. hal ini bertentangan dengan pendapat Modiglianai
dan Miller yang mengatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai
perusahaan karena biaya bunga hutang dapat mengurangi pembayaran pajak., Hal
ini sesuai dengan penelitian Jensen (1986), Masulis (1988) mengatakan bahwa
dengan adanya hutang, penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh
manejemen dapat dicegah. Dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia
yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan hutang
akan meningkatkan harga saham sebaliknya penurunan hutang akan menurunkan
harga saham.
ROE mempunyai nilai t- hitung 13,901 dan nilai signifikan 0,000 hasilnya signifikan
berarti hipotesis 4 dapat diterima artinya return on equity berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.hal ini mendukungSignaling theory, Pecking Order Theory danhasil
penelitian Utama dan Santosa (1988), Ni Gusti Putu (2008) mengatakan bahwa
ROE mempunyai hubungan signifikan positif dengan PBV. Jugamendukung
penelitian Ball dan Brawn (1968), Kollin dan Kothari (1989), Natasyah S (2002)
mengatakan jika keuntungan yang dicapai dengan modal sendiri tinggi, perusahaan
mampu membayar dividen tinggi akibatnya nilai perusahaan dimaksimalkan. DPR
mempunyai t-hitung 0,723 nilai signifikan 0,474 hasilnya tidak signifikan berarti
hipotesis 5 ditolak artinya dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap nilai
prusahaan/PBVhal ini mendukung dividend irrelevance theory, yang mengatakan
bahwa kebijakan dividen tidak relevan karena tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sembiring Etti dan Pakpahan
Rosma (2010) mengatakan kebijakan dividen tidak berpengaruh secara signifikan
dengan nilai perusahaan yang diproksi dengan PBV, PER dan Tobin‟s Q.
Tabel 5Nilai R
2, VIF, Beta, size,growth,leverage,ROE,DPR terhadap PBV
Variabel Adjusted R2
VIF Beta Size 0,858 1,194 0,250 growth 0,858 1,006 -0,041 leverage 0,858 1,147 0,095 ROE 0,858 1.128 0,904 DPR 0,858 1.110 0,047 Sumber : Hasil pengolahan data
Uji F
Untuk N = 40,( k-1)(n-k), (5-1)(40-5), α = 5%, maka Ftabel: F0,05(4:35) = 2,64
Rosma Pakpahan
225
Hasil statistik dan SPSS, Fhitung (46,795) > F tabel (2,64)
nilai Sig.0,000 < α 5%. Jadi variabel size, growth, leverage, ROE dan
DPR secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
yang diproksi dengan PBV.
Uji Secara Parsial (Uji-t)
Koefisien regresi berganda di atas diuji tingkat signifikansinya dengan uji- t (ttest
T tabel untuk df = n-5 = 40-5= 35, α 5% diperoleh ttabel = 1,69
ThitungSize ( 3,738) > dari ttabel (1,69) atau Signifikan 0,001 < alpha 0,05
Terdapat pengaruh signifikan sizetehadap nilai perusahaan yang diproksi
dengan PBV.
T hitungGrowth (-0,669) < dari ttabel (1,69) atau Sig.0,508 > alpha 0,05
Tidak terdapat pengaruh pertumbuhan terhadap perusahaan dengan nilai
perusahaan/PBV.
ThitungLeverage (1,454) < dari ttabel (1,69) atau sig. 0,155 > alpha 0,05
Tidak terdapat pengaruh hutang perusahaan terhadap nilai perusahaan/PBV.
Thitung ROE (13,901) > dari ttabel ( 1,69) atau sig. 0,000 < alpha 0,05
Terdapat pengaruh signifikan return on equityterhadap nilai perusahaan/PBV.
Thitung DPR ( 0,723) < dari ttabel (1,69) atau sig. 0,474 > alpha 0,05
Tidak terdapat pengaruh dividend payout ratioterhadap nilai perusahaan/PBV.
Uji R2
Berdasarkan tabel 2 diperoleh koefisien determinasi (R2) 0,876 (87,6%) artinya
87,6% perubahan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur dapat dijelaskan
secara bersama oleh perubahan size, growth, leverage, return on equity,dan dividen
payout ratio. Sedangkan 12,4 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diketahuisecara bersamaan (simultan) faktor-
faktor fundamental perusahaan (size, growth, leverage, return on equity (ROE) dan
kebijakan dividen (DPR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksi
dengan PBV.
Ukuran perusahaan (size) dan return on equity (ROE) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan yang diproksi dengan PBV, sedangkan growth (pertumbuhan
perusahaan), leverage (hutang), kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh.
Ekspansi
Keuangan
226
IMPLIKASI
Penelitian ini belum menggunakan data yang maksimum dan belum semua faktor
fundamental yang digunakan.Juga alat yang digunakan untuk menganalisis data
masih kurang sempurna. Penelitian berikutnya diharapkan memasukkan data yang
lebih komplit (semua perusahaan yang listing di BEI) dan menggunakan alat
analisis dengan teori- teori pendukung yang lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarish.R.John, K and William.J.(19987), “Efficient Signaling with Dividend and Investment”, Journal of Finance 42, June: 321-343.
Amidu M. and Abor J. (2006), “Determinants of dividend payout ratios in Ghana”, The Journal of Risk Finance, Vol. 7,136-145.
ack, F., and Scholes M. (1974), “The Effects of Dividend Yield and Dividend Policy on Common Stock Prices and Returns”, Journal of Financial Economics, 1, 1-22.
Bambang Ryanto (1999), Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi, UGM.
Chung, K, and S.Pruitt, (1994), A Simple Aproximation Of Tobin’s Q, Financial Management 23 No. 3, Fall, 70-75.
Chen, R. Carl, Steiner, T.I, (1999), Manegerial Ownership and Agency Conflict: a Nonlinier Simultaneus Equation Analysis of Management Ownership, Risk Taking, Debt Policy and Dividend Policy, Financial Review, Vol.34,pp.119-137-
Denis, David J, and Egor Osobov, (2007),” Why Do Firm’s Pay dividends?
International Evidence on The Determinants of Dividend policy”, Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=887643.
Farrar, D.E and Selwyn, L.L. (1967), “Taxes, corporate financial policy andreturn to investors”, National Tax Journal, Vol.20, 444-62.
Fahlenbranch, Rudinger and Rene M. Stulz, (2007), “ Manegerial Ownership Dynamics and Firm Value”, EGGI Working Paper Series in Finance, No. 182/2007, Journal of Financial economics (JFE), Forthcoming http:/ssrn.com/abstact=992919.
Ferdinan, Agusty, (2004), Metode Penelitian Bisnis Dalam Marketing, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Ferdinan, Agusty, (2005), Structural Equation Modeling dalam penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Glen, J.D., Karmokolias Y., Miller R.R, and Shah S. (1995), “Dividend policyand behavior in emerging markets”, International Financial Corporation, Discussion Paper No. 26.
Gujarati, DM., Basic. (1995), Basic Econometric Third Edition. Mc Graw Hill, Inc.
Rosma Pakpahan
227
Hasnawati Sri,(2005), Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Publik”, (dibursa Efek Jakarta), Disertasi tidak dipublikasikan, Universitas Pajajaran Bandung.
Liu, Shulian dan Yanhong Hu, (2005), Empirical Analysis of Cash DividendPayment in Chinese Listed Companies, Nature and Science, 3(1), http://www.sciencepub.org.
Jenson, M.C. (1986), “Agency costs of free cash flow, corporate finance, andtakeovers”, American Economics Review, Vol. 76, 329-9.
Jensen, Solberg, Zorn, (1992), Simultaneus Determination of Insider Ownership, Debt and Dividend Policies, Journal of Financial Economic, 3, pp, 305-360
James. Tobin, ( 1967 ), “Approximately Equel to One Denoting That The Firmis in Equilibrium, ( on line ), file:/ / G:\ Tobin - s- q-theory- html .
Kowalewski, Oskar, Ivan Stetsyuk: dan Oleksander Talavera, (2007), “ Corporate Governance and Dividend Policy in Poland,” Electronic copy available at: http:/ssrn.com/abstract=986111.JEL.Classification Codes: G30,G32,G35.
Mamduh M. Hanafi, MBA (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Yogyakarta: BPFE.
Mamduh M. Hanafi, MBA (2007), Analisis Laporan Keuangan , Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Naceur, Samy Ben, Mohamed Goaied and Amel Belanes, (2006), “ On The Determinants And Dynamics Of Dividend Policy”, International Review of Finance, 6: 1-2, 2006: p.1-23
Natarsyah.S. (2002), “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham”, Bunga Rampai Kajian Teori Keuangan, Yokyakarta, BPFE.
Ni Gusti Putu Wirawati, (2008), “ Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan terhadap Price to Book Value Dalam Penilaian Saham” di Bursa Efek Indonesia, Jakarta dalam kondisi krisis moneter, Buletin Studi Ekonomi, Volume 13 Nomor 1 tahun 2008.
Papadopoulos, Dimitrios L, and Dimitrios P. Charalambidis, (2007), “ Focus On Present Status and Determinants of Dividend Payout Policy: Athens Stock Exchange in Perspective”, Journal of Financial Management and Analysis, 20(2): 2007: 24-37.
Sartono Agus, (2001) Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi keempat, BPFE, Yokyakarta.
Sembiring Etty dan Rosma, (2010), “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Penelitian Pemula Januari 2010, Politeknik Negeri Bandung
Susanto, Rudi (2005), “ Pengaruh Kebijakan Dividend dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Perubahan Harga Saham pada Waktu Ex-Dividend Day di Bursa Efek Jakarta, Program Pascasarjana USU, Medan.
Subekti, Imam dan Indra Wijaya Kusuma, (2001), “ Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi Dengan Kebijaksanaan Pendanaan dan Dividen Perusahaan serta implikasinya pada Perubahan Harga Saham”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 4, No 1.
Ekspansi
Keuangan
228
Utama, Siddharta dan AntonYulianton Budi Santoso,1998, “ Kaitan AntaraRasio Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada Bursa Efek Indonesia” jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.1.No 1 Januari,1998. Hal 127-140.i
Rosma Pakpahan
229