pengaruh faktor current ratio, total asset
TRANSCRIPT
PENGARUH FAKTOR CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER,
DEBT TO EQUITY RATIO, SALES DAN SIZE TERHADAP RETURN ON
ASSET
(Studi pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006-2009)
Meilinda Afriyanti
Dr. H. Moch. Chabachib, Msi.Akt
ABSTRACT
Capital market is an indicator of a country's economic progress and to support economic development the country concerned.Various roles of capital markets in a country that is as a facility to do the interaction between buyers and sellers to measure the efficiency of company operations. One analytical tool in measuring the effectiveness of the company to generate profits is the Return on Assets (ROA). This study aims to examine the factors Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Sales and Size of Return on Assets (ROA) at the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2006 -2009.
This study uses the entire population of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2006 to 2009, 151 companies. Sampling was done by purposive sampling technique.With the sampling method is derived samples used in this study as many as 17 companies. This study uses secondary data obtained from the publication of Indonesian Capital Market Directory (ICMD).Analytical techniques used in this study is the technique of multiple regression analysis with least squares equation and test the hypothesis F-statistic to test the effect together with a confidence level of 5% and using the t-statistic for testing the partial regression coefficients.
In the classical assumption test results showed that there were no irregularities classical assumptions, this suggests that the available data has been qualified to use multiple linear regression model. Conclusions of this study were obtained as follows: Current Ratio variable is negative and significant impact on ROA, Total Asset Turnover variable has positive and significant impact on ROA,
1
the variable Debt to Equity Ratio is negative and significant impact on ROA, Sales variable and not significant positive effect on ROA , and the Size variable is not significant positive effect on ROA. Regression equation obtained is ROA = 1.660 to 5.142 + 7.557 TATO - DER 5.408 + 0.274 + 0.616 SIZE SALES. Magnitude of the coefficient of determination (adjusted R²) is 32.5% which means 32.5% ROA is affected by independent variables, while the remaining balance of 67.5% is explained by other variables not presented in the study.
Keywords : Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Sales, Size and Return on Assets (ROA).
2
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau
masa depan, pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan.
Informasi kinerja keuangan diperlikan untuk menilai perubahan potensial sumber
daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan dimasa depan dan untuk memprediksi
kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barkian, 2003). Sedangkan
laporan keuangan yang telah dianalisis sangat diperlukan pemimpin dalam sebuah
perusashaan atau manajemen untuk dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan
lebih lanjut untuk masa yang akan datang.
Perkembangan pada persaingan yang sangat ketat, menyebabkan
keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja
keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat penting untuk lebih mendalami studi
mengenai kinerja keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator
untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas
yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan
rasio antara laba sesudah pajak atau net income after tax (NIAT) terhadap total
asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena
return semakin besar.
Evaluasi kinerja perusahaan dapat dilakukan menggunakan analisis
laporan keuangan. Dimana analisis laporan keuangan dapat dilakukan
menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio yang dugunakan untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan
rasio profitabilitas. Analisis rasio memungkinkan manajer keuangan dan pihak
yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan akan menunjukkan
sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Analisis rasio juga menghubungkan unsur-
unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan
efesiensi perusahaan.
3
Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, membutuhkan
pengelolaan terhadap modal kerja secara lebih efisien. Hal ini karena aktiva lancar
perusahaan manufaktur biasa menggunakan lebih dari separuh total aktivanya.
Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan
merealisasi pengembalian atas investasi (ROI) yang rendah. Akan tetapi,
perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat mengalami
kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar (Van Horne
dan Wachowicz, 2009:308). Untuk mengetahui seberapa besar modal kerja yang
dialokasikan perusahaan untuk operasi perusahaan, dapat digunakan rasio lancar
atau yang lebih dikenal dengan current ratio.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapatnya fenomena gap dimana menunjukkan bahwa terjadi perbedaan
antara teori dengan fakta antara faktor dependen dan independen yang terjadi
dilapangan. Seperti dapat dilihat pada tabel 1.1 di atas pada tahun 2006 besarnya
ROA 11,25% kemudian tahun 2007 sebesar 11,89% dan pada tahun 2008 sebesar
12,33%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba, sedangkan berdasarkan data empiris besarnya CR, Sales dan
Size mempunyai fenomena yang sama dengan ROA.
Peningkatan ROA tersebut juga diikuti oleh ketiga variabel independen
yaitu CR, Sales dan Size yang juga mengalami nilai rata-rata yang meningkat pada
tahun 2009. Pergerakan besarnya nilai rata-rata yang sama antara variabel
dependen (ROA) dan ketiga variabel independen tersebut mempengaruhi besarnya
ROA. Sementara besarnya rata-rata Total Asset Turnover, dan Debt to Equity
Ratio justru menunjukkan fenomena yang menurun dimana besarnya TATO pada
tahun 2006 sebesar 1,34% kemudian pada tahun 2007 sebesar 1,28% dan pada
tahun 2008 sebesar 1,49% lalu pada tahun 2009 sebesar 1,46%, sedangkan
fenomena pada DER sendiri mengalami penurunan juga terlihat pada tahun 2006
sebesar 0,86% kemudian pada tahun 2007 sebesar 0,84% dan pada tahun 2008
sebesar 1,02% sedangkan pada tahun 2009 menurun menjadi 0,72%.
4
Dalam Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Erni Ekawati
(2004), Junus Sulistyawan (2005), Kesseven Padachi (2006), Teruel dan Solano
(2007), dan Mehmet SEN dan Eda Oruc (2009), tidak dikemukakan adanya
konsistensi hasil penelitian yang menguji pengaruh CR, TATO, DER, SALES dan
SIZE sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan. Berikut ini research gap dari
kelima variabel independen yang mempengaruhi ROA , dalam beberapa
penelitian yang telah dilakukan oleh, Mehmet SEN dan Eda Oruc (2009)
melakukan Current ratio berpengaruh negatif terhadap ROA, serta Account
Payable dan Inventory Period berpengaruh positif dan negatif signifikan terhadap
ROA. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Junus Sulistyawan (2005)
penelitiannya menunjukkan bahwa Total Asset Turnover, NPM, dan LTD/TA
mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap ROA sementara ILK dan
DIV/NI tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
Penelitian menurut Kesseven Padachi (2006) inventory berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan Account Payable,
berpengaruh negatif terhadap ROA serta Account Receivable berpengaruh negatif
terhadap ROA. Sedangkan F. Samiloglu dan K. Demirgunes (2008), dalam
penelitiannya ACRP dan INVP berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan
sales memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Leverage memiliki pengaruh
negatif terhadap ROA. Namun CCC, size dan fix tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Dan menurut Erni Ekawati (2004) dalam penelitiannya pengaruh
yang positif terhadap ROA, sementara book to market mempunyai pengaruh yang
signifikan negatif terhadap ROA. Farah Ahwadiyah (2007), Hasil dari
penelitiannya adalah DPR berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA, dan
Asset berpengaruh signifikan positif terhadap ROA, sedangkan Sales berpengaruh
signifikan positif terhadap ROA, sedangkan DERlag berpengaruh signifikan
positif terhadap ROA. Bardosa dan Louri (2003) Dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kepemilikan asing, sales, R & D, konsentrasi industri, DER,
turnover dan Size untuk perusahaan di Yunani menunjukkan pengaruh yang
positif tehadap ROA, Sementara DER, Inventory, Sales dan Size pada perusahaan
di Portugal mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap ROA.
5
Miyajima et al (2003), Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Size
menunjukkan pengaruh yang positif tehadap ROA, Sementara DER mempunyai
pengaruh yang signifikan negatif terhadap ROA. Dalam penelitian tersebut Size
perusahaan diterjemahkan dalam asset perusahaan.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dari pertanyaan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian :
1. Menganalisis pengaruh Current Ratio terhadap Return on Asset.
2. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return on Asset.
3. Menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset.
4. Menganalisis pengaruh Sales terhadap Return on Asset.
5. Menganalisis pengaruh Size terhadap Return on Asset.
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan yang
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Bagi investor dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi.
2) Bagi Perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahann untuk lebih
memperhatikan kondisi perusahaan terhadap besarnya profitabilitas.
3) Bagi peneliti dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam studi pasar
modal dan juga profitabilitas.
6
II . TELAAH TEORI
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas (profitability ratio) terdiri atas dua jenis yaitu rasio
yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (profitabilitas
penjualan) dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan
investasi (profitabilitas investasi). Profitabilitas penjualan dirumuskan
berdasarkan margin laba kotor dan margin laba bersih (Robbert, Ang 1997).
2.1.2 Balancing Theory
Balancing theory merupakan keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan
yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang (Husnan, 1998). Sejauh manfaat
masih besar, hutang akan ditambah. Tetapi bila pengorbanan menggunakan
hutang sudah lebih besar maka hutang tidak lagi ditambah. Hal ini disebabkan
karena adanya biaya kebangkrutan, biaya modal sendiri akan naik dengan tingkat
yang makin cepat. Sebagai akibatnya, meskipun memperoleh manfaat
penghematan pajak dari penggunaan hutang yang besar berdampak oleh kenaikan
biaya modal sendiri yang tajam, sehingga berakhir dengan menaikkan biaya
perusahaan.
2.1.3 Theory Du pont
Salah satu teori yang mengkaji hubungan penjualan, biaya, dan total aktiva
yang digunakan oleh perusahaan adalah Du Pont System. Menurut Du Pont,
perubahan penjualan, biaya dan laba bersih serta Total Aktiva akan
mempengaruhi perubahan laba. Perubahan penjualan belum tentu proporsional
dengan perubahan laba, karena adanya perbedaan dalam perkembangan biaya. Di
samping itu perubahan laba juga dipengaruhi perubahan perputaran aktiva,
semakin cepat perkembangan aktiva berarti semakin efektif perusahaan dengan
akibat meningkatnya laba yang diperoleh. didasari oleh teori “Du Pont System”
7
yang menyatakan bahwa dirumuskan menurut (Robbert Ang, 1997) profitabilitas
ditentukan oleh: ROI = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva
2.1.4 Pecking Order Theory
Teori Pecking order merupakan suatu urutan keputusan pendanaan dimana
para manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan,
kemudian hutang, dan modal sendiri eksternal sebagai pilihan terakhir. Menururt
Weston Dan Copeland (1997) pecking order theory menjelaskan mengapa
perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi dalam memilih sumber pendanaan.
2.1.5 Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Menurut Myers (1977), ada asimetri informasi antara manajer dengan
pihak luar. Manajer mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi
perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, struktur modal
memiliki pengaruh yang berbeda bagi manajer dan pihak luar perusahaan. Ross
(1977) berhubungan dengan signaling mengembangkan sebuah model dimana
struktur modal (penggunaan hutang) merupakan sinyal yang disampaikan oleh
manajer ke pasar. Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan
baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut tentunya
ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor.
2.1.6 Teori Lain
• Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untukmengurangi konflik
antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham dengan
manajer sebenarnya adalah konsep free-cash flow. Free-cash flow dalam konteks
ini didefinisikan sebagai aliran kas yang tersisa sesudah semua investasi dengan
nilai NPV positif didanai.
8
2.1.7 Ukuran Perushaan
Rajan dan Zingales (2001) dalam Hadri kusuma (2005:85) menyebutkan
bahwa menurut teori critical, semakin besar skala perusahaan maka profitabilitas
juga akan meningkat, tetapi pada titik atau jumlah tertentu ukuran perusahaan
akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Teori critical resources
menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap sumber daya
perusahaan seperti aset, teknologi, kekayaan intelektual sebagai faktor-faktor yang
menentukan ukuran perusahaan.
2.2 Variabel yang digunakan
2.2.1 Current Ratio (CR)
Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi CR suatu perusahaan berarti
semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Akibatnya resiko yang akan ditanggung pemegang saham juga
semakin kecil (Ang, 1997).
2.2.2 Total Asset Turnover (TATO)
Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai
seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang
berupa asset. Semakin tinggi efisien penggunaan asset dan semakin cepat
pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim, 2007). Sedangkan menurut
(Weston dan Brigham, 1989), TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva
terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan.
Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran
investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan. Beberapa aktiva
harus dijual, atau gabungan dari langkah-langkah tersebut harus segera dilakukan.
9
2.2.3 Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat penggunaan
hutang (leverage) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki oleh masing-
masing perusahaan. Secara matematis DER adalah perbandingan antara total
hutang atau total debts dengan total shareholder’s equity (Ang, 1997). Menurut
Brigham dan Houston (2006), sebuah perusahaan yang menggunakan pendanaan
melalui utang, memiliki tiga implikasi penting :
1. Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat
mempertahankan kendali mereka dengan perusahaan yang sekaligus
membatasi investasinya yang telah diberikan oleh pihak perusahaan yang akan
mereka berikan.
2. Kreditur akan melihat apada ekuitas atau dana yang diperoleh sendiri sebagai
suatu batasankeamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal
yang diberikan oleh pemegang saham, maka akan semakin kecil resiko yang
akan dihadapi oleh kreditur.
3. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana
hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka
pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar.
2.2.4 Sales
Penjualan memiliki pengaruh yang strategis bagi sebuah perusahaan,
karena penjualan yang dilakukan harus didukung dengan harta atau aktiva dan
bila penjualan ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah (Weston dan
Brigham, 1991:95). Dengan mengetahui penjualan dari tahun yang sebelumnya,
perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada.
2.2.5 Size
Weston dan Brigham (1994) menyatakan bahwa suatu perusahaan besar
dan go public akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena kemudahan
untuk berhubungan dengan pasar modal, maka perusahaan besar memiliki
10
fleksibilitas lebih besar untuk memperoleh dana yang sangat diperlukan untuk
melaksanakan kesempatan investasi yang menguntungkan.
2.2.6 Return on Asset (ROA)
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba
sesudah pajak atau net income after tax (NIAT) terhadap total asset. Semakin
besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin
besar (Limpaphayom dan Ngamwutikul, 2004). Return on asset (ROA) juga
merupakan perkalian antara faktor net income margin dengan perputaran aktiva
(Suad Husnan;1998). Net income margin menunjukkan kemampuan memperoleh
laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran
aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan
dari aktiva yang dimilikinya. Apabila salah satu dari dari faktor tersebut
meningkat atau keduanya, maka ROA juga akan meningkat. Apabila ROA
meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak
akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham
(Suad Husnan;1998).
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran merupakan suatu bentuk konseptual tentang
hubungan berbagai variabel yang telah diidentifikasi.
2.5.1 Pengaruh Current Ratio terhadap ROA
Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini
menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva
lancar. Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek
yang sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun di
sisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba,
karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan
11
perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan. menurut Van
Horne, dan Wachowicz (2009:323) likuiditas perusahaan berbanding terbalik
dengan profitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi likuiditas perusahaan maka
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Dari uraian
diatas, dapat ditarik sebuah hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Current Ratio berpengaruh negatif terhadap ROA
2.5.2 Pengaruh Total Asset Turnover terhadap ROA
Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan
dalam kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode
tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode
menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran
bahwa semakin efisien penggunaan aktiva sehingga meningkat (Sawir, 2001).
Sedangkan TATO dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva,
baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan
menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan
dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan
mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva, (Pieter
Leunupun, 2003). ). Dengan demikian hubungan antara TATO dengan ROA
adalah positif. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan ke dalam
hipotesis, sebagai berikut:
Hipotesis 2 : Total Asset Turnover berpengaruh positif terhadap ROA
2.5.3 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap ROA
DER mencerminkan besarnya proporsi antara total debt dengan total
Shareholder’s equity. Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka
pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder’s equity merupakan
total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang
dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan komposisi total hutang semakin besar
dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban
12
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur), (Robert Ang, 1997). Berdasarkan
uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis :
Hipotesis 3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap ROA
2.5.4 Pengaruh Sales terhadap ROA
Aktivitas penjualan suatu perusahaan sangat berkaitan dengan kompetisi
dalam industi. Shleifer dan Vishny (1997 dalam Dian ,2004) menyatakan bahwa
kompetisi pasar produk akan mengurangi laba perusahaan. Sehingga apabila suatu
perusahaan tidak efisien maka hal itu mengurangi earning . Sehingga perusahaan
yang mempunyai penjualan yang sangat besar akan mempunyai market share
yang tinggi dalam industri tersebut, yang menyebabkan meningkatnya
kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Besar kecilnya profit margin dan
perputaran aktiva suatu perusahaan sangat ditentukan oleh net sales. (Bambang,
2001). Bardosa dan Louri (2003) menyatakan sales berpengaruh signifikan positif
terhadap ROA pada perusahaan di Yunani tetapi pada perusahaan di Negara
Portugal sales menunjukkan pengaruh negative terhadap ROA. Sedangkan
menurut Angg (1997) menunjukkan bahwa ROA sangat dipengaruhi oleh
aktivitas penjualan perusahaan. Sehingga dapat diambil kesimpulan dengan
meningkatnya aktivitas penjualan (sales) menunjukkan semakin baik kinerja
perusahaan yang tercermin oleh return on asset. Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 4 : Sales berpengaruh positif terhadap ROA
2.5.5 Pengaruh Size terhadap ROA
Rajan dan Zingales (2001) dalam Hadri Kusuma (2005:85) menyebutkan
bahwa menurut teori critical, semakin besar skala perusahaan maka profitabilitas
juga akan meningkat, tetapi pada titik atau jumlah tertentu ukuran perusahaan
akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Penjualan yang semakin
meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses
produksi. Sehingga, laba perusahaan akan meningkat.
Hipotesis 5 : Size berpengaruh positif terhadap ROA
13
III . METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel –variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Variabel Dependen
Yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh vartiabel independen. Variabel
terikat dari penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan menggunakan
ROA (Return On Asset). ROA merupakan suatu pendekatan yang digunakan
untuk mengukur tingkat pengembalian aset. Pada penelitian ini, ROA dihitung
dengan menggunakan rumus (Robbert Ang, 1997) :
Return on Asset = Net Income After Tax
Total Asset
2. Variabel Independen
Merupakan variabel yang mempengaruhi sebab perubahan variabel lain
(variabel dependen). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Current
Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio, Sales dan Size.
2 . CR (Current Ratio)
Current Ratio adalah (Machfoedz, 1999) kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini secara matematis dapat
diformulasikan sebagai berikut : (Weston dan Copeland, 1995):
Current Ratio = Current Asset
Current Liability
3. TATO ( Total Asset Turnover)
Menurut Sofyan (2007), Total Asset Turnover menunjukkan perputaran total
aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan
semua aktiva menciptakan penjualan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut,
(Arthur J Keown, John D. Martin, J. William Petty, David. F. Scott. JR, 2008):
Total Asset Turnover = Penjualan
Total Aktiva
14
4. DER (Debt To Equity Ratio)
Debt to Equity Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
total hutang (total debt) berdasarkan total modal sendiri (total shareholder equity)
menurut (Robert, Ang, 1997). Data ini diperoleh dari ICMD. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut, (Riyanto, 1998):
Debt to Equity Ratio = Total Debt
Total Shareholder’s equity
5. Sales (penjualan)
Sales (penjualan) memiliki peranan yang penting dalam manajemen modal
kerja. Menunjukkan aktivitas penjualan yang diukur dari penjualan bersih (net
sales) dari perusahaan Untuk mengukur penjualan, digunakan rumus:
Sales (penjualan) = Ln Net Sales
6. Size (ukuran perusahaan)
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar perusahaan dilihat dari total
aset yang dimiliki. Untuk memberikan kriteria yang pasti mengenai ukuran suatu
perusahaan, digunakan rumus :
Size (ukuran perusahaan) = Ln total assets
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sementara jumlah perusahaan dalam periode 2006-2009 151
perusahaan. Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah populasi
yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti
(Singgih, 2001). Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari
timbulnya misspesifikasi dalam penentuan sampel penelitian. Kriteria yang
dipakai sebagai sampel dalam penelitian ini adalah :
1. Terdaftar di ICMD secara terus-menerus sejak tahun 2006 sampai 2009.
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk
periode 2007-2009.
3. Memiliki nilai pertumbuhan yang positif.
15
4. Perusahaan tersebut tidak mempunyai ROA yang negatif selama periode tahun
2006-2009.
5. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap yang diperlukan dalam penelitian.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Sedangkan sumber data laporan keuangan manufaktur yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
ada di BEI pada tahun 2006-2009 yang diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital
Market Directory) 2010.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan studi literatur dan dokumentasi dalam
pengumpulan data.
1). Studi Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji teori yang diperoleh dari literatur,
artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu sehingga peneliti dapat memahami
literatur yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan.
2). Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data secara tahunan periode 2006-2009 melalui
Indonesia Capital Market derectory.
3.5 Metode Analisis
Dalam suatu penelitian jenis data dan hipotesis sangat menentukan dalam
ketepatan pemilihan statistik alat uji. Dengan menghitung besarnya Current Ratio,
Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio, Sales, Size dan Return on Asset
(ROA) perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel. Untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini digunakan tahapan analisis dengan uji lolos kendala linier
atau yang sering disebut dengan uji asumsi klasik, untuk melihat apakah model
regresi berganda layak atau tidak digunakan dalam penelitian dengan melakukan
uji hipotesis yaitu analisis regresi linier berganda, yang harus memenuhi kriteria
yaitu, uji R², uji F-test dan uji T-test.
16
IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, maka tabel 4.2 berikut ini
akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai
minimum, serta standar deviasi untuk masing-masing variabel.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
68 ,82 3,04 1,6156 ,5639668 ,63 2,58 1,3943 ,5483568 ,10 3,11 ,8626 ,6560868 11,87 18,41 15,3347 1,7341668 11,30 17,97 14,8586 1,7274768 2,55 40,67 12,5721 9,0547068
S_CRTATODERSALESSIZEROAValid N (listwise)
N Minimum Maximum MeanStd.
Deviation
Sumber : Data Sekunder yang diolah
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan
dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
telah terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data faktor
yang mempengaruhi ROA dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut :
17
Tabel 4.3 Uji Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
68,0000000
7,15415009,068,068
-,042,562,910
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
UnstandardizedResidual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.
Hal ini terlihat dari signifikansi sebesar 0,910 yang berarti lebih besar dari 0,05
artinya adalah data telah terdistribusi normal.
4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi
ada atautidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi dapat diketahui dari
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dimana nilai tolerance
mendekati 0,1 dan nilai VIF di atas 10.
Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
CR (current ratio) .486 2,059 Bebas Multikolinearitas
TATO (total asset turnover)
.939 1,064 Bebas Multikolinearitas
DER (debt to equity ratio)
.664 1,505 Bebas Multikolinearitas
Sales .332 3,016 Bebas Multikolinearitas
Size .422 2,367 Bebas Multikolinearitas
18
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa pada semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki tolerance yang lebih dari 0,1 dan nilai
VIF yang kurang dari 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel penelitian tidak
menunjukkan adanya gejala multikolinearitas dalam model regresi.
4.2.3 Uji Autokorelasi
Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan
dengan adanya autokorelasi. Pengujian ada tidaknya autokorelasi dalam
persamaan ini digunakan Uji Durbin Waston (DW-Test).
Tabel 4.5 Uji Durbin-Waston
Model Summaryb
,613a ,376 ,325 7,43703 1,841Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), S_CR, TATO, DER, SALES, SIZEa.
Dependent Variable: ROAb.
Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.5 maka diperoleh nilai
hitung Durbin Waston sebesar 1,841, sedangkan besarnya DW-tabel: dl (batas
luar) = 1,464; du (batas dalam) = 1,768; 4 – du = 2,232; dan 4 – dl = 2,536; maka
dari perhitungan disimpulkan bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Hal ini
dapat dilihat pada Gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3 Daerah D-W test
Autokorelasi Daerah ragu-ragu
Tidak ada autokorelasi
Daerah ragu-ragu
Autokorelasi negatif
0 1,464 1,768 1,841 2,232 2,536 4
19
4.2.4 Uji Heterokedastisitas
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dalam
suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot
antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residual error yaitu
SRESID. Grafik scatterplot ditunjukkan pada grafik berikut :
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot
Scatterplot
Dependent Variable: ROA
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
3
2
1
0
-1
-2
-3
Sumber : Data sekunder yang diolah
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik mentebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3 Hasil Analisis Regresi
4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) berfungsi untuk melihat sejauh mana
keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan varaiabel dependen. Hasil
perhitungan analisis koefisien determinasi penelitian ini dapat terlihat pada Tabel
4.7 :
20
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary b
,613a ,376 ,325 7,43703 1,841Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), S_CR, TATO, DER, SALES, SIZEa.
Dependent Variable: ROAb.
Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS
Pada tabel output SPSS model Summary besarnya Adjusted R² adalah
0,325, hal ini berarti 32,5% variasi ROA dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima
variabel independen, yaitu Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO),
Debt to Equity Ratio (DER), Sales, dan Size. Sedangkan 67,5% sisanya dijelaskan
oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian.
4.3.2 Uji Statistik F (Uji F-test)
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F
dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Berikut adalah hasil uji statistik pada tabel 4.8 :
Tabel 4.8
Hasil Analisis Uji F
ANOVAb
2063,979 5 412,796 7,463 ,000a
3429,185 62 55,3095493,164 67
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), S_CR, TATO, DER, SALES, SIZEa.
Dependent Variable: ROAb.
Sumber : Data sekunder yang diolah
21
Pada hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama
e i pengaruh yang signifikan terhadap variabel
a dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen yang dimasukkan dalam empunyai pengaruh secara parsial
engaruh variabel-variabel independen Current Ratio (CR), Total Asset
en Return on Asset (ROA) maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai
LES + 0,616
SIZE
variab l independen memilik
dependen.
4.3.3 Uji Statistik T (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel independen. Uji statistik t pad
model m
terhadap variabel dependen il perhitungan Uji t dapat
dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji t
nya (Ghozali, 2005). Has
Coefficientsa
1,660 12,977 ,128 ,899
-5,142 2,312 -,320 -2,224 ,030 ,486 2,0597,557 1,710 ,458 4,421 ,000 ,939 1,064
Sumber : Data sekunder yang telah diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linier berganda untuk
menguji p
Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Sales, dan Size terhadap variabel
depend
berikut :
ROA = 1,660 – 5,142 CR + 7,557 TATO – 5,408 DER + 0,274 SA
-5,408 1,699 -,392 -3,183 ,002 ,664 1,505,274 ,910 ,052 ,301 ,765 ,332 3,016,616 ,809 ,118 ,761 ,449 ,422 2,367
(Constant)
S_CRTATODERSALESSIZE
Model1
BStd.Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
CollinearityStatistics
t Sig. Tolerance VIF
Dependent Variable: ROAa.
22
4.4 Pem
pital Management
dan Return on Total Asset in Ise” yang menyimpulkan bahwa Current Ratio (CR)
an Manufaktur di Bursa Efek
donesia” yang menyimpulkan bahwa Total Asset Turnover (TATO) mempunyai
engaruh positif terhadap Return on Asset (ROA).
bahasan
4.4.1 Hipotesis Pertama Pengaruh Current Ratio terhadap ROA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajer perusahaan perlu
menjaga tingkat likuiditas perusahaan karena untuk melihat tingkat likuiditas yang
baik, perusahaan dalam menghasilkan laba sangat efektif karena para investor
percaya untuk untuk berinvestasi pada perusahaan, sehingga perubahan CR dapat
meningkatkan daya untuk menghasilkan laba perusahaan. Menurunnya CR berarti
risiko yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin menurun ketidakpastian bagi
investor untuk mengindikasikan dana yang menganggur sehingga akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan, akibatnya ROA juga akan mengalami
peningkatan. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Mehmet SEN dan Eda Oruc (2009), dalam penelitiannya yang
berjudul “Relationship between Efficiency Level of Working Ca
mempunyai pengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA).
4.4.2 Hipotesis Kedua Pengaruh Total Asset Turnover terhadap ROA
Hipotesis 2 menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif
terhadap ROA diterima dan signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan untuk melihat seberapa jauh
kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik, karena penggunaa aktiva yang efektif dalam menghasilkan
penjualan, sehingga laba yang dihasilkan nanti meningkat dan dengan begitu
ROA mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan
hasil penelitian Niken Hastuti (2008), dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Return on Asset Perusaha
In
p
23
4.4
bt to Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap
eturn on Asset (ROA).
4.4
.3 Hipotesis Ketiga Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap ROA
Hipotesis 3 menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif
terhadap Return on Asset (ROA) diterima dan signifikan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa menurunnya DER akan mempengaruhi besarnya laba yang
dicapai oleh suatu perusahaan. Semakin turunnya DER menunjukkan bahwa
perubahan hutang perusahaan yang digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang optimal dengan biaya hutang
yang minimum, sehingga perubahan Debt to Equity Ratio dapat meningkatkan
profitabilitas atau ROA perusahaan. Dengan rasio DER yang kecil disebabkan
karena perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya menggunakan sumber
dana dari internal. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh F.Samiloglu dan K.Demirgunes (2008) “The effect of Working
Capital Management on firm Profitability : evidence from Turkey” yang
menyimpulkan bahwa De
R
.4 Hipotesis Keempat Pengaruh Sales terhadap ROA
Hipotesis 4 menyatakan bahwa Sales berpengaruh positif terhadap Return on
Asset (ROA) diterima dan tidak signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi kinerja penjualan perusahaan mampu meningkatkan
keuntungan perusahaan. Dengan adanya penjualan yang tinggi, maka biaya-biaya
yang keluar dari proses produksi dapat ditutupi dengan penjualan yang ada.
Hubungan positif antara penjualan dengan ROA menunjukkan semakin tinggi
penjualan akan semakin meningkatkan keuntungan. Manajer perusahaan
sebaiknya menerapkan kebijakan dengan mengoptimalkan aktivitas operasional
perusahaan melalui penjualan melalui penjualan bersih yang tinggi, karena
perubahan Sales mempunyai pengaruh yang positif terhadap ROA. Sales yang
tidak signifikan disebabkan karena setiap kenaikan sales maka ROA pasti akan
naik, dan ini disebabkan karena masih rendahnya kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan kinerja penjualan yang ada pada perusahaan. Hasil penelitian ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Farah Ahwadiyah (2007),
24
“Analisis pengaruh Dividen Payout Ratio, Asset, Sales dan Debt to Equity Ratio
terhadap Return on Asset pada perusahaan Non keuangan PMA dan PMDN yang
listed di BEJ” yang menyimpulkan bahwa Sales mempunyai pengaruh positif
rhadap Return on Asset (ROA).
4.4
uran besar. Yang mana hal tersebut menyebabkan harga saham
men
Size tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset
(ROA).
te
.5 Hipotesis Kelima Pengaruh Size terhadap ROA
Hipotesis 5 menyatakan bahwa Size berpengaruh positif terhadap Return on
Asset (ROA) diterima dan tidak signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan
semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi profitabilitas yang dimiliki.
Hal itu disebabkan karena semakin besar suatu perushaan maka akan semakin
kecil risiko yang dihadapinya. Sehingga investor lebih berminat dengan
perusahaan beruk
jadi tinggi.
Size yang tidak signifikan disebabkan masih sedikitnya jumlah perusahaan
yang mau melakukan investasi. Dimana melihat skala perusahaan yang pada
tahun penelitian Size nya mengalami peningkatan secara terus-menerus seperti
PT.Indofood Sukses Makmur, PT.SMART, PT.Mayora Indah, PT.Fast Food
Indonesia, PT. Aqua Golden Mississipi, PT. HM.Sampoerna, PT.Gudang Garam,
PT.Sepatu Bata, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, PT.Semen Gresik, PT. Lion
Metal, dan PT. Kimia Farma yang terlihat meningkat secara terus menerus
ditahun penelitian. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi mempunyai
kesempatan yang besar untuk meningkatkan keuntungan dan bekerjasama dengan
perusahaan yang juga memiliki pertumbuhan yang tinggi. Hasil penelitian ini
mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bardosa dan Louri
(2003), “Coorporate Performance: Does Ownership Matter? A Comparison of
Foreign – and Domestic-Owned Firms in Greece and Portugal,” yang
menyimpulkan bahwa Size mempunyai pengaruh positif terhadap Retun on Asset
(ROA). Sedangkan menurut F.Samiloglu dan K.Demirgunes (2008) “The effect of
Working Capital Management on firm Profitability : evidence from Turkey”
menyimpulkan bahwa
25
V . SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
5.1
el Sales dan Size tidak berpengaruh signifikan terhadap
etrun on Asset (ROA).
5.2
ruh terhadap Return on Asset (ROA) namun belum diuji dalam
sar untuk
memprediksi ROA hanya terbatas CR, TATO, DER, Sales dan Size.
bangan untuk menentukan
tnya perlu menambahkan variabel lain yang belum
rdapat pada penelitian ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain dari hasil
penghitungan analisis yang dilakukan pada tahun 2006 sampai dengan 2009
variabel yang berpengaruh signifikan adalah variabel Current Ratio (CR), Total
Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset
(ROA). Sedangkan variab
R
Keterbatasan
Adapun keterbatasan pada penelitian ini antara lain :
1. Nilai adjusted R² sebesar 32,5% menunjukkan bahwa masih ada faktor lain
yang berpenga
penelitian ini.
2. Disamping itu rasio-rasio perusahaan yang digunakan sebagai da
5.3 Saran
Bagi investor dan perusahaan sebainya lebih memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi ROA diantaranya faktor Current Ratio, Total Asset
Turnover, dan Debt to Equity Ratio sebagai pertim
penilaian harga saham kepada para investor lainnya.
Bagi peneliti selanju
te
26
DAFTAR USTAKA
Ahwad
ent Guide
Arthur, J. Keown, John, D. Martin. J. W
Barbos
:
Ekawantansi,
ta: Salemba Empat.
Hadri
Hastuti
P
Abdul Halim. (2007). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah, Edisi Revisi, Jakarta, Salemba Empat. iyah, Farah. 2007. “Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio, Asset, Sales, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return on Asset” skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Ang, Robert. 1997. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligto Indonesian Capital market)”, Mediasoft Indonesia, Jakarta.
Anton, Dajan. 1994. Pengantar Metode Statistk jilid 2, Jakarta : LP3S. illiam Petty, David. F. Scott. JR. 2008.
Manajemen Keuangan, Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE UGM. a, Natalia and Helen Louri, (2003), “Corporate Performance: Does Ownership Matter? A Comparison of Foreign – and Domestic-Owned Firms in Greece and Portugal,” Working Paper Series, No. 26.
Brigham, Eugene F. dan Joe F Houston. 2001. Manajemen Keuangan, JakartaErlangga.
DiPietre, et al. 1997. Critical Control Points: Managing Assets, Expenses and Leverage. http://www.ansc.purdue.edu/swine/swineday/sday97/8.pdf
ti, Erni. 2004. “ Pengaruh Size, book to market, dan operating flexibility terhadap ROA perusahaan”. Jurnal Simposium Nasional AkuNo.VII 2-3 Desember 2004.
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 1991. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Jakar
____________________. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Kusuma. 2005. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public Di Bursa Efek Indonesia”, Sinergi, hal. 1-15.
Harahap, Sofyan, Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Niken. 2010. “Analisis Pengaruh Periode Perputaran Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage,Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Horne,James C Van dan John M. Wachowicz, JR. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Husnan, Suad. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan Buku 1, Edisi 4, BPFE Yogyakarta, 2008.
Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). BPFE: Yogyakarta.
27
Imam, Ghozali. 2009. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. edz, Mas�ud. 1994. “Financial Ratio analyMachfo sis and The Prediction of
Marton
A dan ROE Perusahaan Manufaktur Yang
Miyajim o Saito, (2003), “Corporate Governance
Orniati, Yuli. 2009. “Laporan Keuangan Sebagai alat Untuk Menilai Kinerja
Padach nds in Working Capital Management and Its
acturingFirms”
Samilo Capital
Santosa, Debora. Setiati. 2009. “ Analisis Current Ratio, Total Asset Turnover,
Sen, M
rticle/viewFile/2544/349
Earning Change in Indonesian”, Kelola : Gajah Mada University Bussiness Review, No.7/III/1994 : 114 – 137. o, Cyrillius. 2002. “ Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar Terhadap ROGo-Public di Indonesia ”. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 4, No. 2, November 2002: 126 – 140. a, Hideaki, Yusuke Omi and Na
and Performance in Twentienth Century Japan,”Bussiness and Economic History, Vol 1, 2003.
Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun 14 Nomor 3 November 2009. i, Kesseven. 2006. “TreImpact on Firm’s Performance : an Analysis of Mauritian SmallManufhttp://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=20721861&ref_url=
PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2005-2007 dan 2006 - 2008. Jakarta
Ross, Westerfield, Jordan. 2008. Pengantar Keuangan Perusahaan (Corporate Finance Fudamental), Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
Robert Ang . 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market). Jakarta : Mediasoft Indonesia. glu, F., K. Demirgunes.2008. “The Effect of Working Management on Firm Profitability : Evidence from Turkey”. http://scialert.net/qredirect.php?doi=ijaef.2008.44.50&linkid=pdf
dan Debt to equity Ratio terhadap ROE ”. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Sartono, Agus R. Drs. M.B.A. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Empat, Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2001. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan”. Penerbit BPFE, Yogyakarta. ehmet, Eda Oruc. 2009. “Relationship between Efficiency Level ofWorking Capital Management dan Return on Total Asset in Ise”. http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/a .
Sulistyawan, Junus, (2005), Analisis Pengaruh ILK dan Rasio-rasio Keuangan
Singgih Santoso. 2001. SPSS Versi 10.0 Mengolah Data Statistik SecaraProfesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Terhadap Corporate Performance, Tesis UNDIP Yang Tidak Dipublikasikan.
28
29
uangan, Jakarta: Salemba Empat.
sara eston, J. Fred dan Thomas, E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan (Edisi
Rivisi), Edisi Kesembilan. Jakarta : Erlangga
UNDIP BEI. Laporan Keuangan yang terdaftar pada BEI tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009.
Van Horne, James C & John M. Wachowicz Jr. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Ke
Van Horne, J.C (1995), Financial Management and Policy, New York, Prentice-Hall, Edisi 10
Weston, J.F. dan Copland, T.E. (1997). Manajemen Pendanaan. Edisi 9 (terjemahan). Jakarta : Penerbit Bina Rupa Ak
W