pengaruh dimensi-dimensi dalam fraud diamondeprints.ums.ac.id/80238/19/naspub part 1 (3).pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH DIMENSI-DIMENSI DALAM FRAUD DIAMOND
DAN PERILAKU TIDAK JUJUR TERHADAP
KECURANGAN AKADEMIK
(Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta dan Universitas Sebelas Maret)
Disusun seebagai salah satu syarat Program Studi Strata I pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
NURMA JUWITA
B 200 160 209
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGARUH DIMENSI-DIMENSI DALAM FRAUD DIAMOND
DAN PERILAKU TIDAK JUJUR TERHADAP
KECURANGAN AKADEMIK
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fraud diamond dan
perilaku tidak jujur dapat mempengaruhi terjadinya Kecurangan Akademik.
Berdasarkan teori Fraud Diamond terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya kecurangan akademik yaitu tekanan, kesempatan, rasionalisasi, dan
kemampuan. Dalam penelitian ini, peneliti menambah satu variabel independen
yaitu variabel perilaku tidak jujur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Muhammadiyah
Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Angkatan 2016. Metode pengumpulan
data pada penelitian ini adalah menggunakan kuisioner. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan metode Sampling Insidental. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Dengan
alat bantu SPSS versi 2.1. penelitian ini menunjukkan bahwa kesempatan,
rasionalisasi, dan kemampuan tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
Sedangkan tekanan dan perilaku tidak jujur berpengaruh terhadap kecurangan
akademik.
Kata kunci: Kecurangan Akademik, Fraud Diamond, dan Perilaku Tidak Jujur
Abstract
This study aims to determine how the influence of diamond fraud and dishonest
behavior can influence the occurrence of academic fraud. Based on fraud diamond's
theory, there are four factors that can influence the occurrence of academic fraud,
namely pressure, opportunity, rationalization, and capability. In this study,
researchers added one independent variable, the variable of dishonest behavior.
This type of research is quantitative research. The population in this study is the
Accounting Students of Muhammadiyah Surakarta and Sebelas Maret University
Class of 2016. The method of collecting data in this study was to use a
questionnaire. The sampling technique in this study used the incidental sampling
method. The analysis technique used in this study is multiple linear regression. With
SPSS version 2.1. this research shows that opportunity, rationalization, and ability
have no effect on academic cheating. While pressure and dishonest behavior affect
academic fraud.
Keywords: Academic Fraud, Diamond Fraud, and Dishonest Behavior
2
1. PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam pembentukan mental, etika,
dan seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan yang baik,
masyarakat diharapkan mampu menemukan ide-ide baru. Pendidikan membuat
manusia memperoleh segala pembelajaran dari segala usia, baik melalui
pendidikan formal maupun informal. Salah satu contoh tempat pendidikan
formal yaitu perguruan tinggi.
Dengan adanya perguruan tinggi, diharapkan mampu mencetak tenaga
profesional dan memiliki integritas yang tinggi secara ilmu, akhlak, moral
maupun etika profesi. Pendidikan dapat dijadikan sebagai dasar untuk
pembentukan karakter suatu bangsa. Namun, faktanya yang sering terjadi di
lapangan justru menunjukkan praktik-praktik kecurangan dan yang terjadi
dalam lingkungan pendidikan termasuk di perguruan tinggi, yang dikenal
dengan kecurangan akademik.
Kecurangan akademik yang ada di perguruan tinggi dapat dilakukan
dengan cara mencontek pekerjaan teman, bertanya pada teman saat
mengerjakan tes atau ujian, membawa catatan kecil pada saat ujian dimulai,
menerima dropping jawaban dari teman ketika pengawas sedang lengah,
mencari bocoran soal, meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas
ujian di kelas atau tugas penulisan paper dan take home test.
Dalam melakukan kecurangan akademik, sebenarnya sebagian
menyadari atas perbuatan yang mereka lakukan merupakan tindakan
kecurangan akademik. Disini dosen mempunyai peran penting dalam
mencegah terjadinya tindakan kecurangan akademik. Karena selama ini dosen
kurang memperhatikan berbagai kecurangan akademik yang dilakukan oleh
mahasiswanya. Sehingga membuat mahasiswa menjadi lebih leluasa untuk
melakukan kecurangan akademik.
Hartanto (2012: 44) dalam Sari, et al. (2017: 465) mengelompokkan
faktor penyebab melakukan kecurangan menjadi dua bagian besar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam perilaku menyontek adalah
kurangnya pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan menyontek atau
3
plagiarism, rendahnya efikasi diri, kemampuan, rasionalisasi, sikap tidak jujur
dan status ekonomi sosial. Sedangkan faktor eksternal yang turut menyumbang
terjadinya perilaku kecurangan adalah tekanan dari teman sebaya, tekanan dari
orang tua, peraturan sekolah yang kurang jelas, kesempatan untuk melakukan
kecurangan tersebut, dan sikap dosen yang kurang tegas terhadap perilaku
menyontek yang dilakukan oleh mahasiswa.
Tekanan, kesempatan, rasionalisasi dan kemampuan dikenal sebagai
dimensi fraud diamond yang mempengaruhi terjadinya kecurangan akademik.
Selain ke empat variabel diatas terdapat variabel lain yang dapat
mempengaruhi tindakan kecurangan yaitu tingkat perilaku tidak jujur yang ada
didalam diri seseorang. Seseorang yang sering berperilaku tidak jujur akan
rentan dan tergoda untuk melakukan kecurangan akademik
2. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data
yang digunakan oleh peneliti adalah data primer yang langsung diperoleh dari
responden. Data diperoleh dengan cara membagikan kuisioner kepada
responden. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret
Angkatan Tahun 2016. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus slovin yaitu:
n = N (2)
1+ N(e2)
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Error Tolerance, tingkat kesalahan tolerance maksimum dalam penelitian
ini (10%).
4
Dalam penelitian ini dilakukan uji Statistik deskriptif, uji statistik
deskrptif merupakan statistik yang dapat digunakan sebagai analisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sesuai dengan kenyataan dan tidakada niatan untuk membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau kesimpulan yang generalisasi (Sugiyono, 2016: 147).
Uji validitas untuk menentukan kevalidan data ( Arikunto, 2013: 211).
Data dikatakan valid apabila r hitung ˃ r tabel (0,213). Uji reabilitas digunakan
untuk mengetahui tingkat kereabilitasan kuisioner. Kuisioner dapat dikatakan
reliabel apabila cronbatch’s Alpha ˃ 0,6 (Arikunto, 2013: 221).
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi normal. Data dikatakan
terdistribusi normal apabila p value ≥ 0,05. Uji multikolonieritas dapat
digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
kolerasi antar variabel bebas atau tidak. Apabila nilai tolerance ˃ 0,1 dan nilai
Variances Inflation Factor (VIF) ˂ 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Menurut Ghozali (2006: 105) dalam Yudha (2019: 44) uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam
pengamatan ini untuk mengetahui adanya heterokedastisitas diperlukan uji
glejser dengan meregresikan nilai absolut.
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
Tekanan (X1), Kesempatan (X2), Rasionalisasi (X3), Kemampuan (X4), dan
Perilaku Tidak Jujur (X5) terhadap Kecurangan Akademik (Y). Uji statistik t
adalah untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apabila p value
˂ 0,05 maka hipotesis diterima. Menurut Ghozali (2011:84) dalam Yudha
(2019: 45) uji statistik F pada dasarnya untuk menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian koefisien determinasi dapat
digunakan sebagai pengukur seberapa besar kontribusi independen dapat
menjelaskan variabel depedennya.
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Unversitas Sebelas Maret
Angkatan Tahun 2016. Metode yang digunakan peneliti untuk pengambilan
sampel adalah Sampling Insidental. Sampling Insidental adalah
pengambilan sampel didasarkan pada kebetulan dan peneliti merasa bahwa
responden tersebut cocok untuk dijadikan responden.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara pembagian
kuisioner penelitian secara langsung kepada Mahasiswa Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Mahasiswa Akuntansi
Universitas Sebelas Maret. Kuisioner diberikan kepada Mahasiswa
Akuntansi Muhammadiyah Surakarta sebanyak 68 kuisioner dan kepada
Mahasiswa Akuntansi Universitas Sebelas Maret sebanyak 16 kuisioner.
Jumlah Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta Tahun 2016 adalah 412 mahasiswa dan Mahasiswa Akuntansi
Unversitas Sebelas Maret Tahun 2016 adalah 96 mahasiswa.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
Slovin. Berikut rincian rumus Slovin yang digunakan dalam penelitian:
Keterangan:
n= Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
e= Error tolerance (toleransi terjadinya kesalahan)
Perhitungan Rumus Slovin:
n = N
1 + N(e2)
6
n = 508
1 + 508 (0,1)2
= 508
6,08
= 84
Presentase:
= 412 x 100% = 81%
508
= 96 x 100% = 19%
508
Sampel Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta 84 x 81% = 68 mahasiswa. Sampel Mahasiswa Universitas
Sebelas Maret 84 x 19% = 16 mahasiswa.
Tabel 1 Proses Pengambilan Sampel
No Keterangan Jumlah
1.
Kuisioner yang dibagikan kepada Mahasiswa
Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
68 kuisioner
2.
Kuisioner yang dibagikan kepada Mahasiswa
Akuntansi Universitas Sebelas Maret.
16 kuisioner
3.
Total data yang diperoleh
84 kuisioner
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
3.2 Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk memberikan
gambaran mengenai variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Hasil
olah data analisis statistik deskriptif menggunakan SPSS21 adalah
sebagai berikut:
7
Tabel 2 Hasil Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
TKA 84 13 36 25,38 5,058
TT 84 8 26 18,54 3,665
TKES 84 12 35 24,11 4,515
TR 84 10 26 19,76 3,552
TKEM 84 11 28 20,58 3,423
TPTJ 84 10 25 18,52 3,206
Valid N
(listwise)
84
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai statistik deskriptif dari
kecurangan akademik memiliki rata-rata (mean) sebesar 25,38 nilai
minimum sebesar 13, nilai maksimum sebesar 36, dan nilai standar
deviation sebesar 5,058. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat kecurangan akademik yang tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang mendekati nilai
maksimum.
Variabel tekanan memiliki rata-rata (mean) sebesar 18,54 nilai
minimum sebesar 8, nilai maksimum sebesar 26, dan nilai standar
deviation sebesar 3,665. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat tekanan akademik yang tinggi. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum.
Variabel kesempatan memiliki rata-rata (mean) sebesar 24,11
nilai minimum sebesar 12, nilai maksimum sebesar 35, dan nilai standar
deviation sebesar 4,515. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat kesempatan yang tinggi. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum.
Variabel rasonalisasi memiliki rata-rata (mean) sebesar 19,76
nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 26, dan nilai standar
deviation sebesar 3,552. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat rasionalisasi yang tinggi. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum.
8
Variabel kemampuan memiliki rata-rata (mean) sebesar 20,58
nilai minimum sebesar 11, nilai maksimum sebesar 28, dan nilai standar
deviation sebesar 3,423. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat kemampuan yang tinggi. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum.
Variabel perilaku tidak jujur memiliki rata-rata (mean) sebesar
18,52 nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 25, dan nilai
standar deviation sebesar 3,206. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden memiliki tingkat perilaku tidak jujur yang tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang mendekati nilai
maksimum.
b. Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini intrumen penelitian yang digunakan
peneliti adalah uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas dan
reabilitas di distribusikan kepada 68 Mahasiswa Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan kepada 16 Mahasiswa
Universitas Sebelas Maret. Hasil dari uji validitas dan reabilitas ini
dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memperoleh data guna
analisis lebih lanjut.
Adapun faktor yang akan diukur adalah tekanan, kesempatan,
rasionalisasi, kemampuan, perilaku tidak jujur, dan kecurangan
akademik. Hasil dari uji validitas dan reabilitas adalah sebagai
berikut:
1) Uji Validitas
Uji validitas dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil Uji validitas
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
KA1 0,662 0,213 Valid
KA2 0,639 0,213 Valid
KA3 0,536 0,213 Valid
KA4 0,583 0,213 Valid
KA5 0,708 0,213 Valid
9
KA6 0,674 0,213 Valid
KA7 0,735 0,213 Valid
KA8 0,580 0,213 Valid
T1 0,490 0,213 Valid
T2 0,741 0,213 Valid
T3 0,629 0,213 Valid
T4 0,642 0,213 Valid
T5 0,596 0,213 Valid
T6 0,685 0,213 Valid
KES1 0,757 0,213 Valid
KES2 0,783 0,213 Valid
KES3 0,735 0,213 Valid
KES4 0,753 0,213 Valid
KES5 0,551 0,213 Valid
KES6 0,467 0,213 Valid
KES7 0,761 0,213 Valid
R1 0,787 0,213 Valid
R2 0,751 0,213 Valid
R3 0,706 0,213 Valid
R4 0,744 0,213 Valid
R5 0,475 0,213 Valid
R6 0,643 0,213 Valid
KEM1 0,524 0,213 Valid
KEM2 0,626 0,213 Valid
KEM3 0,587 0,213 Valid
KEM4 0,655 0,213 Valid
KEM5 0,670 0,213 Valid
KEM6 0,679 0,213 Valid
PTJ1 0,630 0,213 Valid
PTJ2 0,637 0,213 Valid
PTJ3 0,744 0,213 Valid
PTJ4 0,488 0,213 Valid
PTJ5 0,556 0,213 Valid
PTJ6 0,501 0,213 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
2) Uji Reabilitas
Setelah dilakukan uji validitas pada variabel kecurangan
akademik, tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, dan
perilaku tidak jujur. Maka dapat dilakukan uji reabilitas untuk
menguji apakah data tersebut reliabel atau tidak. Data dapat
dikatakan reliabel apabila cronbatch’s Alpha ˃ 0,60.
10
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas
Kuisioner Cronbatch’s
Alpha
Nilai
Kritis
Keterangan
Kecurangan
Akademik
0,794 0,6 Reliabel
Tekanan 0,699 0,6 Reliabel
Kesempatan 0,814 0,6 Reliabel
Rasionalisasi 0,765 0,6 Reliabel
Kemampuan 0,688 0,6 Reliabel
Perilaku Tidak
Jujur
0,626 0,6 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji normal tidaknya
data pada variabel dependen yang dilakukan dengan uji kolmogrov-
smirnov. Data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila nilai
signifikansi kolmogrov-smirnov ˃ 0,05.
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas
Model Kolmogrov-
smirnov
Sig
(2-tailed)
Kriteria Kesimpulan
Unstandar
dizes
Residual
0,923
0,361
P˃ 0,05
Normal
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 5 diatas hasil pengujian normalitas
dengan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan
nilai Asymp. Sig (2 Tailed) sebesar 0,361˃ 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa data pada penelitian terdistribusi normal.
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen. Salah
satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat dilakukan dengan cara melihat besarnya nilai VIF dan nilai
Tolerance. Data dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas
11
apabila nilai VIF˂ 10, dan nilai Tolerance˃ 0,1. Berikut hasil uji
multikolinearitas dalam penelitian:
Tabel 6 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Variabel Nilai
Tolerance
Nilai
VIF
Kesimpulan
Tekanan 0,648 1,544 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Kesempatan 0,609 1,641 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Rasionalisasi 0,674 1,484 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Kemampuan 0,631 1,584 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Perilaku Tidak
Jujur
0,750 1,334 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa variabel
independen memiliki nilai tolerance ˃ 0,10 ini berarti tidakada
kolerasi antar variabel independen. Hasil perhitungan variance
inflation factor (VIF) ˂ 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
tersebut bebas multikolinearitas.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
uji glejser yaitu dengan meregresi nilai Abs_RES terhadap variabel
independen. Apabila nilai sig ˃ 0,05 dapat disimpulkan bahwa data
tidak terkena gejala heterokedastisitas.
12
Tabel 7 Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Variabel Kriteria Sig Kesimpulan
Tekanan ˃0,05 0,051 Tidak terjadi
heterokedastisitas
Kesempatan ˃0,05 0,474 Tidak terjadi
heterokedastisitas
Rasionalisasi ˃0,05 0,967 Tidak terjadi
heterokedastisitas
Kemampuan ˃0,05 0,202 Tidak terjadi
heterokedastisitas
Perilaku Tidak
jujur
˃0,05 0,821 Tidak terjadi
heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan olah data menggunakan
aplikasi SPSS21 menunjukkan hasil signifikasi variabel tekanan,
kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, dan perilaku tidak jujur
terhadap kecurangan akademik ˃ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
d. Pengujian Hipotesis
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh tekanan, kesempatan,
rasionalisasi, kemampuan, dan perilaku tidak jujur berpengaruh
terhadap kecurangan akademik. Dengan menggunakan aplikasi
SPSS 21 didapatkan hasil olah data sebagai berikut:
Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Unstandardized
coefficient beta
t
hitung
t tabel Sig
Konstanta 4,517 0,837 1,667 0,405
Tekanan 0,486 3,216 1,667 0,002
Kesempatan 0,122 0,962 1,667 0,339
Rasionalisasi 0,004 0,026 1,667 0,979
Kemampuan -0,034 -0,208 1,667 0,835
Perilaku
tidakjujur
0,515 3,210 1,667 0,002
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
13
Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi linear adalah:
KA= 4,517 + 0,486 T + 0,122 KES + 0,004 R - 0,034 KEM + 0,515
PTJ + e
Persamaan regresi linear berganda diatas dapat di interpretasikan
sebagai berikut:
a) Konstanta sebesar 4,517 menyatakan bahwa tanpa ada
pengaruh dari kelima variabel independen dan faktor lain,
maka variabel Kecurangan akademik pada Mahasiswa
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan
Universitas Sebelas Maret adalah sebesar 4,517.
b) Besarnya nilai koefisien variabel tekanan adalah sebesar 0,486.
Tanda positif ini berarti bahwa, semakin tinggi variabel
tekanan maka akan meningkatkan kecurangan akademik.
c) Besarnya nilai koefisien variabel kesempatan adalah sebesar
0,122. Tanda positif ini berarti bahwa, semakin tinggi variabel
kesempatan maka akan meningkatkan kecurangan akademik.
d) Besarnya nilai koefisien variabel rasionalisasi adalah sebesar
0,004. Tanda positif ini berarti bahwa, semakin tinggi variabel
rasionalisasi maka akan meningkatkan kecurangan akademik.
e) Besarnya nilai koefisien variabel kemampuan adalah sebesar -
0,034 Tanda negatif ini berarti bahwa, semakin tinggi variabel
rasionalisasi maka akan menurunkan kecurangan akademik.
f) Besarnya nilai koefisien variabel perilaku tidak jujur adalah
sebesar 0,515. Tanda positif ini berarti bahwa, semakin tinggi
variabel perilaku tidak jujur maka akan meningkatkan
kecurangan akademik.
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (terikat).
14
Tabel 9 Hasil Uji F
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 823,523 5 164,705 9,880 ,000b
Residual 1300,287 78 16,670
Total 2123,810 83
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh data sebagai
berikut: untuk variabel kecurangan akademik didapatkan hasil nilai
Fhitung (9,880) dengan nilai p-value= 0,000 sedangkan Ftabel (2,48)
dengan ketentuan α= 5%, df= k-1 atau 5-1= 4. Hasil uji dari
distribusi Fhitung (9,880) lebih besar dari Ftabel (2,48) dengan nilai p-
value= 0,000 dengan ketentuan α= 5%. Hasil uji dari p-value
(0,000)˂ 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen
yang terdiri dari tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan,
dan perilaku tidak jujur secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen kecurangan akademik.
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) seperti
tampak pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10 Hasil Uji Statistik t
Variabel t hitung t tabel Sig Keterangan
Tekanan 3,216 1,667 ,002 H1 Diterima
Kesempatan ,962 1,667 ,339 H2 Ditolak
Rasionalisasi ,026 1,667 ,979 H3Ditolak
Kemampuan -,208 1,667 ,835 H4 Ditolak
Perilaku
tidak jujur 3,210 1,667 ,002 H5 Diterima
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
15
a) Variabel tekanan memiliki nilai signifikansi 0,002˂ α= 0,05,
thitung= 3,216 ˃ ttabel= 1,667. Maka, dapat disimpulkan bahwa
variabel tekanan berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
b) Variabel kesempatan memiliki signifikansi 0,339˃ α= 0,05,
thitung= 0,962˂ ttabel= 1,667. Maka, dapat disimpulka bahwa
variabel kesempatan tidak berpengaruh terhadap kecurangan
akademik.
c) Variabel rasionalisasi memiliki signifikansi 0,979˃ α= 0,05,
thitung= 0,026 ˂ ttabel= 1,667. Maka, dapat disimpulka bahwa
variabel rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan
akademik.
d) Variabel kemampuan memiliki signifikansi 0,835 ˃ α= 0,05,
thitung= -0,208˂ ttabel= 1,667. Maka, dapat disimpulka bahwa
variabel rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan
akademik.
e) Variabel perilaku tidak jujur memiliki nilai signifikansi 0,002˂
α= 0,05, thitung= 3,210 ˃ ttabel= 1,667. Maka, dapat disimpulkan
bahwa variabel perilaku tidak jujur berpengaruh terhadap
kecurangan akademik.
4) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur seberapa besar konstribusi variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependennya. Hasil pengujian koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
Tabel 11 Hasil Uji Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,628a ,394 ,355 4,061
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 11 dapat disimpulkan bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,355. Hal ini menunjukkan bahwa
16
35,5% variabel kecurangan akademik dapat dijelaskan variabel
tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, dan perilaku
tidak jujur. Sedangkan sisanya 64,5% lainnya dijelaskan oleh
variabel lain di luar model.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
a. Tekanan berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
b. Kesempatan tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
c. Rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
d. Kemampuan tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
e. Perilaku tidak jujur berpengaruh terhadap kecurangan akademik.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan meliputi:
a. Penelitian mendatang diharapkan dapat menggunakan sampel secara
lebih luas misalnya dengan menambah ruang lingkup penelitian. Jadi,
ruang lingkup penelitian tidak hanya pada Mahasiswa Akuntansi saja
tetapi bisa dengan ruang lingkup Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
b. Bagi peneliti mendatang hendaknya dapat menambah variabel
independen yang dapat mempengaruhi kecurangan akademik.
c. Penelitian mendatang diharapkan dapat menambah pendekatan, yaitu
dengan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara atau pertanyaan
lisan secara langsung dengan responden agar memperkuat hasil
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, Rabi’u dan Noorhayati Mansor. (2015). Fraud Triangle Theory and
Fraud Diamond Theory. Understanding the Convergent and Divergent
For Future Research. Volume 5, Nomor 4, ISSN: 2308-0337.
Albrecht, W. S. 2012. Fraud Examination (Fourth Edition). USA: South Western.
17
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
Artani, Budi, Tri, Ketut dan I Wayan Wetra. (2017). Pengaruh Academic Self
Efficacy dan Fraud Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik
Mahasiswa Akuntansi Di Bali. Volume 7, Nomor 2.
Kassem, Rasha dan Andrew Higson. (2012). The New Fraud Triangle Model.
ISSN: 2141-7024.
Michael dan Melissa Mertz. (2004). A Resource to Help Teachers and
Administrators Promote Integrity and Prevent Academic Dishonesty.
Los Angeles: Character Counts.
Munirah, Anisatu dan Ahmad Nurkhin. (2018). Pengaruh Faktor-Faktor Fraud
Diamond dan Gone Theory Terhadap Kecurangan Akademik. Volume 7,
Nomor 1, ISSN: 2252-6544.
Murdiansyah, Isnan. Made Sudarma., dan Nurkholis. (2017). Pengaruh Dimensi
Fraud Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik. Volume 4,
Nomor 2, ISSN: 20879695.
Ruankaew. (2016). Beyond the Fraud Diamond. Volume 7, Nomor 1, ISSN:2229-
6247.
Sagoro, Murti, Endra. (2013). Pensinergian Mahasiswa, Dosen, dan Lembaga
Dalam Pencegahan Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi.
Volume 11, Nomor 2.
Santoso, Dyon dan Harti Budi Yanti. (2015). Pengaruh Perilaku Tidak Jujur dan
Kompetensi Moral Terhadap Kecurangan Akademik (Academic Fraud)
Mahasiswa Akuntansi. Volume 15. Nomor 1.
Sari, Surtika, Dewi. Rispantyo., dan Djoko Kristianto. (2017). Pengaruh Dimensi
Fraud Triangle (Tekanan, Kesempatan Dan Rasionalisasi) Terhadap
Perilaku Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa. Volume 13, Nomor 4.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
. (2016). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta
Wolfe dan Hermanson. (2004). The Fraud Diamond: Considering The Four
Elemnts of Fraud. CPA Journal, 74(12), 38-42.
Yudha, Dharma. Abdul Qodir Jaelani., dan Afi Rachmat. (2019). Pengaruh
Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Koperasi Unit Desa Pakis Kabupaten Malang.
Yuliyanto, Heri. (2015). Persepsi Mahasiswa Tentang Ketidak-Jujuran Akademik:
Studi Kasus Mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia. Volume
3, Nomor 1.
18
Zaini, Mohammad. Anita Carolina., dan Achdiar Redy Setiawan. (2015). Analisis
Pengaruh Fraud Diamond dan Ghone Theory Terhadap Academic Fraud.
Zamzam, Irfan. Suriana AR. Mahdi., dan Resmiyati Ansar. (2017). Pengaruh Fraud
Diamond dan Tingkat Religiuitas Terhadap Kecurangan Akademik.
Volume 3, Nomor 2.