pengaruh citra merek terhadap keputusan ...repository.uts.ac.id/112/1/siap pembukuan.pdfdari hasil...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN HANDPHONE OPPO
SKRIPSI
Oleh :
MARWAH ADE KAYANTI
15.01.061.022
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2019
ii
iii
PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN HANDPHONE OPPO
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA
Universitas Teknologi Sumbawa
Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelsaikan
Program Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh :
MARWAH ADE KAYANTI
15.01.061.022
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2019
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disusun oleh
MARWAH ADE KAYANTI
Nim 15.01.061.022
Telah di periksa dan disetujui untuk diuji
Sumbawa 29 Juni 2019
Pembimbing I : Ivon Arisanti,S.Pt.M.M.,CPHRM (….……………)
NIDN.0821098101
Pembimbing II : Fitrah Hasri Rosandi,S.Ant.,M,PSDM (…...................)
Nip. 199010122016091176
Mengetahui,
Ketua Program Studi Psikologi
(Ayuning Atmasari,M.Psi.,Psikolog)
NIDN.0812098602
v
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini disusun oleh
MARWAH ADE KAYANTI
Nim 15.01.061.022
Telah Di Pertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi
Sumbawa 2 Juli 2019
Susunan Dewan Penguji
Ketua : Roni Hartono,M.Pd (….……………)
NIDN.0806058703
Anggota : Ayuning Atmasari,M.Psi.,Psikolog (….……………)
NIDN.0812098602
Anggota : Ivon Arisanti,S.Pt.M.M.,CPHRM (….……………)
NIDN. 0821098101
Anggota : Fitrah Hasri Rosandi,S.Ant.,M,PSDM (….……………)
Nip. 199010122016091176
Mengetahui,
Ketua Dekan
Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi
Ayuning Atmasari,M.Psi.,Psikolog Yossy Dwi Erliana,M.Psi.,Psikolog
NIDN.0812098602 NIDN.0815067701
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : MARWAH ADE KAYANTI
NIM : 15.01.061.022
Program Studi : PSIKOLOGI
Fakultas : PSIKOLOGI
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, kecuali kutipan atau ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan
sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
skripsi ini hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sumbawa, 2 Juli 2019
Yang membuat pernyataan
------------------------------
(MARWAH ADE KAYANTI)
vii
ABSTRACT
Kayanti , Marwa Ade 2019 Effect of image Brand Against Decision Purchase Mobile Oppo.
Advisor (1) Ivon Arisanti , S.Pt. ,MMCPHRM (II) Fitra Hasri Rosandi,S.Ant., MPSDM.
The development of communication and information technology in Indonesia is
increasingly growing. Community needs that use a variety of communication tools have an impact
on the increasing demand for various types of media and communication tools. This research aims
to find out how the brand image influences purchasing decisions and to see how consumers
respond before buying and after buying the Oppo brand.
This research uses a quantitative descriptive approach. The instrument uses a
questionnaire. Testing instruments using validity test and reliability test. With this research,
information will be obtained about the reciprocal effects that occur.
The results show that the significant value of the brand image variable is 0,0001 or
smaller than 0,005. Thus the hypothesis states that the brand image has a significant effect on the
purchase decision of the Oppo handphone at the Sumbawa Besar Mega Cell Outlet. From the
calculation of the data obtained from the brand image variable, the most dominant aspects are
brand attitude & behavior aspects with item number 4 and empirical mean value of 4,000 where
brand attitude & behavior are communication attitudes and brand interactions with consumers in
offering the benefits and values include the behavior of consumers and brand owners while the
highest value purchase decision is that it has an empirical value of 3,333 alternative valuations,
namely where consumers conduct alternative evaluations of some of the same products.
Words key : the image of the brand, the decision of purchase
viii
ABSTRAK
Kayanti,Marwa Ade 2019, Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone
Oppo . Pembimbing (1) Ivon Arisanti,S.Pt.,M.M.CPHRM (II) Fitra Hasri
Rosandi,S.Ant.,MPSDM
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia semakin lama semakin
bertambah maju. Kebutuhan masyarakat yang menggunakan berbagi macam alat komunikasi,
berdampak pada meningkatnya permintaan berbagai jenis media dan alat komunikasi.Penelitia ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian serta
untuk melihat bagaimana respon konsumen sebelum membeli dan setelah membeli brand
Handphone Oppo.
Penelitiann ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Instrumen menggunakan
angket. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji realibitas. Dengan penelitian ini
akan diperoleh informasi mengenai pengaruh timbal balik yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikan variabel citra merek sebesar 0,0001
atau lebih kecil dari 0,005. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa citra merek
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Oppo di Gerai Mega Cell
Sumbawa Besar. Dari hasil perhitungan data yang di peroleh Dari variabel citra merek,aspek yang
paling dominan yaitu aspek brand attitude & behavior dengan jumlah item 4 dan nilai rerata
empirik sebesar 4.000 yang dimana brand attitude & behavior adalah sikap atau prilaku
komunikasi dan interaksi merek dengan konsumen dalam menawarkan benefit-benefit dan nilai
yang dimilikinya termasuk perilaku konsumen dan pemilik merek sedangkan keputusan pembelian
nilai yang paling tinggi yaitu memiliki nilai empirik sebesar 3.333 penilaian alternatif yaitu
dimana konsumen melakukan evaluasi altrnatif terhadap beberapa produk yang sama.
Kata kunci : citra merek,keputusan pembelian
ix
MOTTO
“BERSYUKUR ATAS APA YANG KAMU MILIKI HARI INI
KARENA BELUM TENTU ORANG LAIN BISA SEPERTI KAMU”
-MARWAH ADE KAYANTI-
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Bapak dan mama saya tercinta yang setiap hari selalu menyemangati dan
selalu memberikan do’a serta dukungan yang sangat besar. Terima kasih atas
kasih sayang cinta yang begitu besar. Skripsi ini saya persembahkan sebagai
wujud terima kasih atas setiap tetesan keringat dan kerja keras selama ini.
Keluraga-keluarga saya yang selalu mendukung dan member semangat yang
sangat besar.
Kakak saya Raudatul ulfa yang setiap saat dengan tidak bosan-bosan nya
mendengar semua curahan hati dalam mengerjakan skripsi ini.
Tri julianto, Orang yang selalu ada di balik layar yang selalu menyemangati
tanpa henti, yang selalu temani begadang,yang selalu setia menemani kemana
pun , aku kamu kita kuat ,Terima kasih.
Sahabat-sahabat saya Dara Dayana , Wahyu sukmawati ,Diran Ardiansyah
,Firda Sholita,Yuni Lestari Yang selalu membantu dan menyemangati . I love
you to the moon and back.
Orang-orang yang pernah hadir dan mengisi masa kuliah saya dengan penuh
cinta, Devi ade kantari,karina aprilia ningrum,Hilda oktaviana,Risqi
qodrawati arifin,asfiah nur silmi kaffah, terima kasih .
Seluruh dosen yang telah memberikan banyak ilmu dan motivasi selama
perkuliahan.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang
berjudul “ Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian Handphone
Oppo” dengan lancar. Tugas Akhir Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Teknologi Sumbawa.
Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan dari berbagai pihak Tugas Akhir
Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak trimakasi yang tulus kepada:
1. Ibu Yossy Dwi Erliana,M.Psi.,Psikolog. selaku Dekan Fakultas psikologi
Universitas Teknologi Sumbawa.
2. Ibu Ayuning Atmasari,M.Psi.,Psikolog selaku ketua program studi Psikologi
Universtas Teknologi Sumbawa.
3. Ibu Ivon Arisanti,S.Pt.,MM.,CPHRM selaku Dosen pembimbing I saya yang
dengan sabar telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama
penyusunan skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
4. Bapak Fitra Hasri Rosandi,S.Ant.,M,PSDM selaku Dosen pembimbing II saya
yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama
penyusunan skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak dan Ibu saya tercinta, terima kasih atas segala doa yang tak pernah henti,
perhatian, kasih sayang, pelajaran hidup, kesabaran, serta bantuan berupa moril
maupun materiil sepanjang perjalanan hidup penulis.
6. Segenap Dosen dan staf UTS yang tak pernah lelah memberikan saran serta
pengarahan kepada peneliti.
7. Teman – teman angkatan 2015, terutama mahasiswa Psikologi sebagai rekan
seperjuangan tercinta yang tiada henti memberi semangat dan motivasi.
8. Para responden yang ikhlas meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
demi kelancaran penelitian ini.
9. dan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang
mendukung dan membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Sumbawa, 2 juli 2019
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i
LEMBAR LOGO....................................................................................... ii
LEMBAE PERSETUJUAN ....................................................................... iii
LEMBAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
PPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v
ABSTRACK .............................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
MOTTO..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
E. Hipotesis Penelitian.................................................................... 7
F. Definisi Operasional .................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 9
A. Landasan Teori .......................................................................... 9
xiv
1. Merek ....................................................................................... 9
2. Citra Merek ................................................................................ 9
3. Keputusan pembelian ................................................................. 18
4. Kerangka Berfikir ...................................................................... 2
BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................... 23
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 23
B. Populasi Dan Sampel ...................................................................... 23
1. Populasi ................................................................................... 23
2. Sampel ..................................................................................... 24
C. Instumen penelitian ........................................................................ 24
1. Skala citra merek ...................................................................... 24
2. Skala keputusan pembelian ....................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26
1. Skala ........................................................................................ 26
2. Dokumentasi ............................................................................ 26
3. Observasi dan wawancara ......................................................... 27
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 27
1. Validitas .................................................................................. 27
2. Realibilitas ............................................................................... 28
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................... 31
A. HASIL ANALISIS ......................................................................... 31
1. Pelaksanaan penelitian .............................................................. 31
2. Deskripsi hasil pengukuran ....................................................... 31
3. Uji hipotesis ............................................................................. 39
B. PEMBAHASAN PENELITIAN ................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 45
A. KESIMPULAN .............................................................................. 45
B. SARAN .......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 47
LAMPIRAN ........................................................................................ 51
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Uji Realibilitas Citra Merek ........................................................ 29
Tabel 3.2 Uji Realibitas Keputusan Pembelian ........................................... 29
Tabel 3.3 Kategori Citra Merek .................................................................. 30
Tabel 3.4 Kategori Keputusan Pembelian ................................................... 30
Tabel 4.1 Distribusi Citra Merek ................................................................ 32
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Citra Merek ................................................ 33
Tabel 4.3 Rata-Rata Aspek Citra Merek ..................................................... 34
Tabel 4.4 Distribusi Data Keputusan Pembelian ......................................... 36
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian ................................ 36
Tabel 4.6 Rata-Rata Aspek Keputusan Pembelian ...................................... 38
Tabel 4.7 Regresi Citra Merek ................................................................... 40
Tabel 4.8 R Sqware .................................................................................... 40
Tabel 4.9 Coeficient & Significant ............................................................. 41
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................... 20
Gambar 4.1 Distribusi Citra Merek ............................................................ 33
Gambar 4.2 Rata-Rata Aspek Citra Merek ................................................. 34
Gambar 4.3 Distribusi Keputusan Pembelian ............................................. 37
Gambar 4.4 Rata-Rata Aspek Keputusan Pembelian .................................. 38
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia semakin
lama semakin bertambah maju. Kebutuhan masyarakat yang menggunakan
berbagi macam alat komunikasi, berdampak pada meningkatnya permintaan
berbagai jenis media dan alat komunikasi. Hal ini semakin mempertajam
persaingan usaha dalam dunia bisnis dibidang telekomunikasi. Produk peralatan
komunikasi yang terus bermunculan menyebabkan terjadinya persaingan yang
sangat kompetitif antar perusahaan penghasil peralatan komunikasi
(Rangkuti,2009)
Banyaknya pilihan merek dan model handphone di pasaran akan
mempengaruhi sikap seseorang terhadap pembelian dan pemakaian handphone.
Pembelian produk handphone tidak lagi karena keinginan (want), melainkan
karena kebutuhan (need). Hal ini semakin dipertajam dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk handphone tertentu dalam rangka memperjelas
identitas diri, agar dipandang baik dalam komunitas tertentu. Konsumen akan
lebih selektif dalam memilih produk yang digunakan sesuai kelebihan yang ada
pada masing-masing produk. Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan
lebih menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur berkualitas,
berprestasi dan inovatif. (Suryani,2013)
2
Citra merek saat ini berkembang menjadi bagian dari sumber aset terbesar
bagi perusahaan. Kondisi persaingan produk yang semakin ketat serta perilaku
konsumen yang cenderung ingin mencoba merek-merek baru yang dikeluarkan
oleh perusahaan pesaing untuk mendapatkan kepuasan, manfaat yang lebih dan
memenuhi rasa ingin tahu terhadap merek baru tersebut menyebabkan perusahaan
harus sangat gigih mempertahankan citra merek suatu perusahaan untuk
memenangkan persaingan dituntut melakukan strategi pemasaran bagi produk-
produk yang dihasilkan khususnya yang berkaitan dengan citra merek.
(Nugroho,2003)
Harga juga menjadi sebuah pertimbangan bagi konsumen dalam memilih
produk yang akan digunakan. Saat ini banyak perusahaan komunikasi yang
berlomba-lomba memproduksi handphone yang fiturnya cukup lengkap dan
menarik dengan harga yang sangat kompetitif dalam setiap kelasnya. Oleh karena
itu perusahaan komunikasi berlomba-lomba untuk dapat menarik minat konsumen
serta memutuskan membeli atau menggunakan produknya. Hal ini juga
merupakan cara dari perusahaan dalam memberikan kepuasan terhadap konsumen
yang sudah menggunakan produknya.( Nugroho,2003)
Kebutuhan pengguna handphone berdampak pada meningkatnya
permintaan akan handphone yang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan
dalam usaha penjualan handphone tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan
akan bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan menawarkan berbagai
jenis produk baru dengan inovasi yang berbeda (Kotler dan Keller, 2009).
3
Produsen handphone ini tentunya memiliki keunggulan masing-masing
dan semuanya bersaing dalam merebutkan pasar konsumen melalui berbagai
macam terobosan dan inovasi. Inovasi ini terlihat pula pada proses pemasaran,
yaitu dalam hal pengembangan produk (Kotler dan Philip, 2005). Ada beberapa
jenis produsen handphone,salah satunya Oppo.
Oppo merupakan salah satu produk handphone yang saat ini banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesi terutama di Sumbawa besar. Dilihat dari
perkembangannya, Oppo dari tahun ke tahun telah menciptakan produk
handphone dengan berbagai fitur yang canggih serta mengikuti trend kebutuhan
masyarakat. Kompetisi usaha dibidang kumunikasi yang begitu pesat membuat
kondisi persaingan semakin ketat. Konsumen saat ini dihadapkan pada berbagai
jenis pilihan produk yang ditawarkan oleh produsen alat komunikasi sesuai
dengan kebutuhannya. Peningkatan jumlah produsen alat komunikasi dan produk
yang ditawarkan akan meningkatkan persaingan, memunculkan ide untuk
menempatkan kebutuhan konsumen sebagai orientasi bisnis bagi perusahaan
(Hamdan,2018)
Menurut hasil wawancara dan observasi awal dengan sales Oppo yang ada
di geray oppo Mega Cell , Oppo merupakan brand handphone yang sangat laris di
gerai MegaCell. Hal ini dikarenakan fitur nya yang sangat elegan serta harga yang
terjangkau untuk masyarakat di Kabupaten Sumbawa . Pada bulan oktober
penjualan Hp Oppo mengalami peningkatan 20% dari bulan sebelumnya hal ini
dikarenakan adanya launching handphone Oppo type F9 yang memiliki fitur atau
applikasi yang terbaru dari hp oppo merek lainnya serta memiliki harga sebesar
4
Rp.3.600.000 dimana harga tersebut sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki oleh
handphone oppo type F9 tersebut.
Hal ini di dukung dari hasil anamnesa awal terkait dengan keputusan
konsumen memilih hp Oppo dikarenakan varian-varian nya yang sangat bagus dan
elegan serta harga nya yang sangat terjangkau seperti type Oppo terbaru Oppo
type F9 dengan harga 3.600.000 kosumen sudah bisa mendapatkan Handphone
yang terbaru dan berkelas. Meningkatnya penjualan handphone merek Oppo salah
satunya melalui iklan yang beredar di sosial media,dalam iklan tersebut di
gambarkan fitur-fitur terbaru dari Oppo seperti kamera yang sangat jernih dan
model yang sangat berkelas (elegant) .
Hasil wawancara dengan salah satu subjek x selaku pembeli Handphone
Oppo di gerai Mega Cell,mengungkap kan bahwa fitur-fitur yang di iklankan di
media sosial sangatlah benar,dan Oppo mempunyai ruang penyimpanan yang
cukup besar untuk menyimpan berbagai macam file serta memiliki daya baterai
yang cukup lama,sehingga lebih hemat dengan daya dan kapasitas cukup besar.
Keputusan pembelian merupakan tahap akhir dalam proses pengambilan
keputusan dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan (Kotler & Amstrong,
2008). Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh citra
merek, harga dan promosi dalam keputusan pembelian handphone merek OPPO.
5
Pengambilan objek penelitian dibidang komunikasi memiliki dimensi yang luas
karena selalu ada hal baru untuk diteliti, sehingga penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tersebut
Peneliti memilih handphone oppo dikarenakan Oppo termasuk salah satu
handphone yang saat ini banyak di gemari oleh masyarakat di kacanggih serta
mwngikuti trend kebutuhn masyakat serta strategi pemasaran Oppo yang sangat
baik dengan cara melakukan promosi setiap harinya secara besar-besaran melalui
metode penjualan face to face,penyebaran brosur dan promosi melalui event-event
yang ada di Kabupaten Sumbawa bahkan melelalui media sosial. Hal tersebut
yang melatar belakangi banyak nya konsumen memilih Hp Oppo sebagai Alat
komunikasi yang terbaik.
Adapaun penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh M.Rhendria tahun 2010, yang berjudul
”citra merek dalam keputusan pembelian pada yamaha”. Hasil dari penelitian
yang telahdi lakukan adalah adanya pengaruh antara variabel sikap konsumen
terhadap minat beli adalah sebesar 8,562 dengan nilai Probability (P) sebesar
0.001. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi bahwa pengaruh variabel
sikap konsumen terhadap minat beli dapat diterima, karena memenuhi syarat di
atas 1,96 dan dibawah 0.05, penelitan kedua dilakukan oleh Doni Defriansyah
tahun 2016 dengan judul ”pengaruh citra merek,harga dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian smartphone samsung”. Hasil dari penelitian yang
telah dilakukan nilai thitung 2,552 > t tabel 1,98 atau signifikansi t 0,012>0,05
maka dapat di simpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara citra
6
merek dan kualitas pembelian dan penelitian ketiga yang di lakukan oleh M. Lutfhi
Khakim 2010 dengan judul ”pengaruh harga,citra merek,kualitas produk,dan
promosi terhadap keputusan iphone di kota semarang”. Hasil dari penelitian ini
adalah citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian,Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan terhadap
variabel harga dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian diketahui bahwa
dalam tabel coeffisien pada nilai sig. sebesar 0,147 > 0,05 artinya bahwa semakin
tinggi persepsi positif responden tentang produk iPhone, maka akan semakin
tinggi keputusan pembelian. Sebaliknya, jika semakin rendah persepsi positif
responden terhadap produk iPhone, maka semakin rendah pula keputusan
pembelian dari pengguna produk iPhone di Kota Semarang.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena
dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling dan besar jumlah sampel di tentukan dari hasil observasi awal.
Disamping itu, teknik analisis data menggunakan uji regresi linear sederhana. Atas
berbagai pertimbangan itulah akhirnya peneliti memutuskan untuk mengambil
judul ”Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembeli handphone
OPPO”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti menetapkan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh citra merek terhadap
keputusan pembelian pada Handphone Oppo
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian
serta untuk melihat bagaimana respon konsumen sebelum membeli dan setelah
membeli brand Handphone Oppo.
D. Manfaat penelitian
a. Manfaat bagi penulis
1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
tugas akhir program studi Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Teknologi Sumbawa
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh citra merek terhadap
keputusan pembeli produk Handphone OPPO.
b. Manfaat bagi pihak akademis
1. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan pengaplikasikan ilmu pengatahuan serta
dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya mengenai judul
yang sama.
E. Hipotesis Penilitian
Berdasarkan kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada brand
Handphone Oppo
H2 : Tidak ada Ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian
pada brand Handphone Oppo
F. Definisi Operasional
a. Citra merek
Citra merek merupakan suatu identitas dari suatu barang yang dapat
menimbulkan persepsi atau kesan suatu merek yang menghubungkan konsumen
atau pelanggan dengan merek dalam ingatan dan kesehariannya
8
b. Keputusan pembelian
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa keputusan pembelian adalah sebuah
proses dimana seseorang memilih suatu barang dengan pendekatan-pendekatan
untuk mengetahui kualitas,harga dan prefereni sosial dari suatu barang yang ingin
di beli sebelum memutuskan untuk membeli.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Merek
Merek merupakan identitas dari barang atau jasa. Sebuah merek yang
terkenal dan terpercaya merupakan asset yang tidak ternilai. Merek berkembang
menjadi sumber aset terbesar dan merupakan faktor penting dalam kegiatan
pemasaran perusahaan.
Menurut Kotler (2003) identitas adalah berbagai cara yang diarahkan
perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya atau memposisikan produknya,
sedangkan citra yaitu persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.
Citra merupakan keseluruhan persepsi terhadap produk atau merek yang dibentuk
dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap produk atau merek itu (Sutisna,
2003).
Oleh karena itu menurut Kotler (2003) citra merek adalah bagaimana suatu
merek mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap
perusahaan atau produknya. Citra menurut Kotler dan Keller (2009) adalah
sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah
objek. Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan
konsumen (Kotler dan Keller, 2009).
10
b. Citra merek
Citra merek merupakan aspek yang sangat penting, Citra dapat di
dadasarkan kepada kenyataan atau fiksi tergantung bagaimana nasabah
mempersepsikan. Dan untuk mengukur citra merek dapat dikaitkan dengan
dimensi kualitas pelayanan (Sitinjak 2005)
Menurut Tjiptono (2011) brand Image atau brand description yakni
deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.
Menurut Aaker dan Biel (1993) citra merek adalah penilaian konsumen
terhadap merek tersebut dalam sebuah pasar. Penciptaan tersebut dapat tercipta
berdasarkan pengalaman pribadi maupun mendengar reputasinya dari orang lain
atau media.
Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda, simbol desain ataupun
kombinasinya yang mengidentifikasi suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan. (Daryanto, 2011). Konsumen dalam memilih suatu merek
produk akan melalui tahap percobaan terlebih dahulu. Pada tahap ini seringkali
konsumen akan mencoba berbagai merek yang berbeda. Jika dirasakan merek
tersebut cocok dan memenuhi apa yang diharapkan dari produk sejenis, maka
konsumen akan terus mencari merek tersebut (Daryanto,2011).
1. Fungsi dan Peran Brand Image
Boush dan Jones mengemukakan bahwa citra merek (brand image) memiliki
beberapa fungsi, di antaranya:
1. Pintu masuk pasar (Market Entry)
11
Berkaitan dengan fungsi market entry, citra merek berperan penting dalam
hal pioneering advantage, brand extension, dan brand alliance. Produk pionir
dalam sebuah kategori yang memiliki citra merek kuat akan mendapatkan
keuntungan karena biasanya produk follower kalah pamor dengan produk pionir,
misalnya Oppo Bagi follower tentunya akan membutuhkan biaya tinggi untuk
menggeser produk pionir yang memiliki citra merek kuat tersebut. Di sinilah
keuntungan produk pionir (first-mover/pioneering adavantages) yang memilki
citra merek kuat dibandingkan produk pionir yang memiliki citra lemah atau
produk komoditi tanpa merek. (Fadli & Komariah, 2008)
2. Sumber nilai tambah produk (Source of Added Product Value)
Fungsi berikutnya dari citra merek adalah sebagai sumber nilai tambah
produk (source of added product value). Para pemasar mengakui bahwa citra
merek tidak hanya merangkum pengalaman konsumen dengan produk dari merek
tersebut, tapi benar-benar dapat mengubah pengalaman itu. Sebagai contoh,
konsumen terbukti merasa bahwa makanan atau minuman dari merek favorit
mereka memiliki rasa yang lebih baik dari kompetitor jika diuji secara unblinded
dibandingkan jika diuji secara blinded taste tests Dengan demikian citra merek
memiliki peran yang jauh lebih kuat dalam menambah nilai produk dengan
mengubah pengalaman produk (Aaker & Stayman, 1992)
3. Penyimpan nilai perusahaan (Corporate Store of Value)
Nama merek merupakan penyimpan nilai dari hasil investasi biaya iklan
dan peningkatan kualitas produk yang terakumulasikan. Perusahaan dapat
menggunakan penyimpan nilai ini untuk mengkonversi ide pemasaran strategis
12
menjadi keuntungan kompetitif jangka panjang. Misalnya, merek handpone Oppo
diuntungkan dari keputusan yang dibuat selama 8 tahun untuk mensponsori
beberapa fitur-fitur terbaru dan berkualitas tinggi secara khusus setiap tahun
(Fadli & Komariah, 2008)
4. Kekuatan dalam penyaluran produk (Channel Power)
Sementara itu, nama merek dengan citra yang kuat berfungsi baik sebagai
indikator maupun kekuatan dalam saluran distribusi (channel power). Ini berarti
merek tidak hanya berperan penting secara horizontal dalam menghadapi pesaing
mereka, tetapi juga secara vertikal dalam memperoleh saluran distribusi dan
memiliki kontrol ,dan daya tawar terhadap persyaratan yang dibuat distributor
(Aaker, 1992).
2. Manfaat Brand Image
Manfaat merek bagi produsen menurut Tjiptono (2005), dikatakan bahwa
merek berperan sebagai :
1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian persediaan dan
pencatatan akuntansi
2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur yang unik. Merek bisa mendapatkan
perlindungan property intelektual. Nama merek bisa diproteksi melalui
merek dagang terdaftar (registered trademarks), proses pemanufakturan
bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalu hak
cipta (copyrights) dan desain. Hak-hak property intelektual ini
memberikan jaminan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman
13
dalam merek yang dikembangkannya dan meraup manfaat dari aset
bernilai tersebut.
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu. Loyalitas
merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi
perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan bagi
perusahaan lain untuk masuk pasar.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk di dalam benak
konsumen.
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
3. Faktor Pembentuk Brand Image
Menurut Arnoul, et al. (2005) faktor yang membentuk citra merek adalah:
1. Faktor lingkungan
Faktor ini dapat memengaruhi diantaranya adalah atribut-atribut teknis yang ada
pada suatu produk dimana faktor ini dapat dikontrol oleh produsen. Disamping
itu, sosial budaya juga termasuk dalam faktor ini.
2. Faktor personal
14
Faktor personal adalah kesiapan mental konsumen untuk melakukan
proses persepsi, pengalaman konsumen sendiri, mood, kebutuhan serta motivasi
konsumen. Citra merupakan produk akhir dari sikap awal dan pengetahuan yang
terbentuk lewat proses pengulangan yang dinamis karena pengalaman.
4.Dimensi Brand Image
Menurut Bambang Sukma Wijaya (2011) menyimpulkan bahwa dimensi-
dimensi utama yang mempengaruhi dan membentuk citra sebuah merek tertuang
dalam gambar.
1. Brand Identity
Dimensi pertama adalah brand identity atau identitas merek. Brand identity
merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau produk tersebut
sehingga konsumen mudah mengenali dan membedakannya dengan merek atau
produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang
memayunginya, slogan, dan lain-lain.
2. Brand Personality
Dimensi kedua adalah brand personality atau personalitas merek. Brand
personality adalah karakter khas sebuah merek yang membentuk kepribadian
tertentu sebagaimana layaknya manusia, sehingga khalayak konsumen dengan
mudah membedakannya dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya
karakter tegas, kaku, berwibawa, ningrat, atau murah senyum, hangat, penyayang,
berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan sebagainya.
3. Brand Association
15
Dimensi ketiga adalah brand association atau asosiasi merek. Brand
association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan dengan suatu
merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas yang berulang
dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan social responsibility,
isu-isu yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person,
simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat pada suatu merek.
4. Brand Attitude & Behavior
Dimensi keempat adalah brand attitude atau sikap dan perilaku merek.
Brand attitude and behavior adalah sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi
merek dengan konsumen dalam menawarkan benefit-benefit dan nilai yang
dimilikinya. Kerap sebuah merek menggunakan cara-cara yang kurang pantas dan
melanggar etika dalam berkomunikasi, pelayanan yang buruk sehingga
mempengaruhi pandangan publik terhadap sikap dan perilaku merek tersebut, atau
sebaliknya, sikap dan perilaku simpatik, jujur, konsisten antara janji dan realitas,
pelayanan yang baik dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas
membentuk persepsi yang baik pula terhadap sikap dan perilaku merek tersebut.
Jadi brand attitude and behavior mencakup sikap dan perilaku komunikasi,
aktivitas dan atribut yang melekat pada merek saat berhubungan dengan khalayak
konsumen, termasuk perilaku karyawan dan pemilik merek.
Menurut Budiyono,(2004) pembentukan citra merek dalam benak
konsumen tidak terjadi secara cepat melainkan membutuhkan proses bertahun-
tahun.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Citra Merek
16
Pembentukan citra merek dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kualitas dari produk yang dihasilkan.
Semakin baik kualitas produk yang dijual kepada konsumen maka semakin
besar minat konsumen untuk membeli kembali sehingga dapat meningkatkan
penjualan produk tersebut.
2. Pelayanan yang disediakan.
Produsen tidak hanya menjual produk melainkan pelayanan. Kepuasan
pelanggan tergantung pada pelayanan yang diberikan produsen kepada konsumen.
3. Kebijakan perusahaan.
Kebijakan-kebijakan perusahaan yang dibuat akan membentuk nilai dan persepsi
untuk perusahaan tersebut di benak konsumen yang berdampak pada citra image
perusahaan.
4. Reputasi perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki reputasi masing-masing. Perusahaan yang telah
memiliki reputasi yang baik harus dapat mempertahankannya dalam segala
bidang. Semakin baik reputasi yng dimiliki perusahaan maka citra image
perusahaan tersebut juga semakin baik dan kuat.
5. Kegiatan pemasaran perusahaan.
Apa, bagaimana, kapan, dimana, dan siapa yang akan menjadi target
pemasaran dari perusahaan sangat penting karena hal tersebut dapat
mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan dalam membentuk citra image.
5. Aspek-aspek citra merek
17
Menurut Kottler dan Keller (2016) bahwa brand image terdiri dari komponen-
komponen:
1. Attributes (Atribut)
Merupakan pendefinisian deskriptif tentang fitur-fitur yang ada dalam
produk atau jasa.
2. Product related attributes (atribut produk)
Didefinisikan sebagai bahan-bahan yang diperlukan agar fungsi produk
yang dicari konsumen dapat bekerja. Berhubungan dengan komposisi fisik atau
persyaratan dari suatu jasa yang ditawarkan, dapat berfungsi.
3. Non-product related attributes (atribut non-produk)
Merupakan aspek eksternal dari suatu produk yang berhubungan dengan
pembelian dan konsumsi suatu produk atau jasa. Terdiri dari: informasi tentang
harga, kemasan dan desain produk, orang, per group atau selebriti yang
menggunakan produk atau jasa tersebut, bagaimana dan dimana produk atau jasa
itu digunakan.
4. Benefits (Keuntungan)
Nilai personal yang dikaitkan oleh konsumen pada atribut-atribut produk atau
jasa tersebut.
a. Functional benefits : berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar seperti
kebutuhan fisik dan keamanan atau pemecahan masalah.
b. Experiental benefits : berhubungan dengan perasaan yang muncul dengan
menggunakan suatu produk atau jasa. Benefit ini memuaskan kebutuhan
bereksperimen seperti kepuasan sensori.
18
c. Symbolic benefits : berhubungan dengan kebutuhan akan persetujuan sosial
atau ekspresi personal dan self-esteem Konsumen akan menghargai nilai-nilai
prestise, eksklusivitas dan gaya fashion merek karena hal-hal ini berhubungan
dengan konsep diri mereka.
3. Brand Attitude (Sikap merek)
Didefinisikan sebagai evaluasi keseluruhan atas suatu merek, apa yang dipercayai
oleh konsumen mengenai merek-merek tertentu sejauh apa konsumen percaya
bahwa produk atau jasa tersebut memiliki atribut atau keuntungan tertentu, dan
penilaian evaluatif terhadap kepercayaan tersebut bagaimana baik atau buruknya
suatu produk jika memiliki atribut atau keuntungan tersebut.
c. Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk, (2000), keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada.
Menurut Swastha (1990), untuk memahami perilaku konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakan dua model proses pembelian yang
dilakukan oleh konsumen, yaitu : 1. Model phenomenologis, model perilaku
konsumen ini berusaha mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional
yang dialami konsumen dalam memecahkan masalah pembelian yang
sesungguhnya. 2. Model logis, model perilaku konsumen yang berusaha
menggambarkan struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen
19
mengenai (1) jenis, bentuk, modal, dan jumlah yang akan dibeli, (2) tempat dan
saat pembelian, (3) harga dan cara pembayaran.
Setelah konsumen memperoleh informasi tentang suatu produk mereka
menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi sumber-sumber pada ciri-
ciri seperti karakteristik barang dagangan yang dijual, pelayanan yang diberikan,
harga, kenyamanan, personil dan fisik (Boyd et al, 2000). Konsumen biasanya
memilih sumber yang mereka anggap memperlihatkan ciri yang paling penting
bagi mereka. Suatu pembalian tidak langsung terjadi terlebih dahulu dengan
mengetahui, mengenal dan kemudian memiliki produk tersebut (Koeswara, 1995),
dalam Theofillus Kusuma Adhi (2006).
Menurut Koeswara, tahap-tahap proses pembelian ini dapat dibagi atas lima
langkah, yaitu : - Mengetahui masalahnya (Recognation of problem) - Mencari
informasi (Search for information) - Mengevaluasi setiap altrnatif (Evaluation of
alternatif) - Memilih salah satu alternatif (Choice) - Menentukan hasil pilihan
(Outcome)
Dalam buku Sunyoto, (2012), keputusan adalah sebuah proses pendekatan
penyelesaian masalah yang terdiri dari:
1. Pengenalan masalah
Masalah timbul dari dalam diri konsumen yang berupa kebutuhan, yang
digerakan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar.
2. Pencarian informasi
20
Konsumen akan mencari informasi tentang objek yang dapat memuaskan
keinginannya. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi-informasi yang lebih banyak.
3. Penilaian alternatif
Setelah mengumpukan informasi dari kebutuhannya, konsumen akan
melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa produk yang sama. Misalnya
melihat manfaat dari beberapa produk tersebut, melihat kegunaan dari produk,
dan melihat produk yang benar-benar memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan
menentukan sikap terhadap produk melalui proses evaluasi.
4. Keputusan membeli
Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan mengembangkan
sebuah keyakinan atas merek dan produk. Biasanya barang dengan merek yang
disukai adalah barang yang akan dibelinya.
Menurut Alfian, (2013), dimensi untuk mengukur keputusan pembelian yang
diambil oleh konsumen meliputi: kualitas produk, kekuatan preferensi sosial dan
budaya, persepsi harga, dan pembelian ulang.
21
d. Kerangka berfikir
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka dapat dijelaskan bahwa gerai
mega cell merupakan Gerai terbesar yang ada di Kabupaten Sumbawa.Gerai Mega
Cell telah melakukan promosi setiap harinya secara besar-besaran melalui face to
face seperti penyebaran brosur dan promosi melalui event-event yang ada di
Citra merek
(Bambang
sukma wijaya,
2011)
Brand identity
Brand personality
Brand association
Brand attitude dan
behavior
Keputusan
pembelian
(sunyoto,2012)
Pengenalan masalah
Pencarian infomasi
Penilaian alternative
Keputusanpembelian
Mega cell Sumbawa
Pembeli
Varian handphone Oppo
22
Kabupaten Sumbawa bahkan melelalui media sosial. Gerai mega cell menjual
berbagai varian-varian handphone Oppo dengan fitur-fitr yang canggih serta
mengikuti trend kebutuhan masyarakat, hal tersebut yang melatar belakangi
banyak nya konsumen memilih Hp Oppo sebagai Alat komunikasi yang terbaik.
citra merek berpengaruh besar tergadap keputusan pembeli dimana citra
merek saat ini berkembang menjadi bagian dari sumber aset terbesar bagi
perusahaan. Kondisi persaingan produk yang semakin ketat serta perilaku
konsumen yang cenderung ingin mencoba merek-merek baru yang dikeluarkan
oleh perusahaan pesaing untuk mendapatkan kepuasan, manfaat yang lebih dan
memenuhi rasa ingin tahu terhadap merek baru tersebut menyebabkan perusahaan
harus sangat gigih mempertahankan citra merek. Suatu perusahaan,dimana untuk
memenangkan persaingan dituntut melakukan strategi pemasaran bagi produk-
produk yang dihasilkan khususnya yang berkaitan dengan citra merek
(Rangkuti,2009). Citra merek di bagi menjadi 5 dimensi yaitu Brand
identity,Brand personality,Brand association,Brand attitude dan behavior,Brend
benefit & competence. Menurut (Kotler & Amstrong, 2008). Keputusan
pembelian merupakan tahap akhir dalam proses pengambilan keputusan dimana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan. Proses Keputusan pembelian ada 5
yaitu pengenalan masalah,pencarian informasi,penilaian alternatif,keputusan
membeli,prilaku setelah pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk, (2007),
keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah
23
satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. karena semakin bagus citra merek
yang di berikan leh suatu brand maka semakin besar pula keputusan pembelian.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan cara
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuisioner dengan
menggunakan jenis penelitian skala likert dan jumlah sampel sebesar 100 . Hal
ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek
terhadap keputusan pembelian pada brand hanphone Oppo di gerai Oppo mega
Cell
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunkan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan.
Metode penelitian kuantitatif menurut Azwar (2016) menekankan analisisnya
pada data-data kuantitatif (angka) yang di kumpulkan melalui prosedur
pengukuran dan diolah dengan metode analisis statistika. Semua variabel yang
terlibat harus diidentifikasi dengan jelas dan terukur. Sedangkan pendekatan
deskriptif digunakan untuk menginterpretasikan atau menjelaskan data yang
diperoleh secara kuantitatif dan bentuk narasi. Variabel yang di gunakan peneliti
yaitu variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y).
Gmbar 3.1 Hubungan antar variabel
Variable bebas : citra merek (X)
Variabel terkait :keputusan pembelian (Y)
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah kelompok yang terdiri dari indivisu yang mempunyai
ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang membedakan nya dari kelompok individu
yang lain. Ciri yang di maksud tidak berbatas hanya sebagai ciri lokasi,akan tetapi
dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu (Azwar,2016). Adapun
X Y
25
populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli Handphone
Oppo di gerai Mega Cell Sumbawa Besar
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi atau bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Azwar,2016). Dalam penelitian ini,
untuk menentukan pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik purposive
sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu
memilih sekolompok subjek berdasarkan karakteristik tertentu yang dinilai
memiliki keterkaitan dengan ciri-ciri atau karakteristik dari populasi yang akan
diteliti,seperti siapa saja yang telah membeli Handphone Oppo di gerai Mega Cell
Sumbawa Besar. Sampel yang di dapat dari hasil obserasi berjumlah 81 orang .
Rumus yang di gunakan dalam peelitian sampel ini menggunakan
rumus solvin :
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁𝑒²
=439
1+439(0.1)²
=439
5.39
=81,4
=81 orang
C. Instrumen Penelitian
1. Skala citra merek
Skala citra merek disusun berdasarkan 4 aspek yang dikemukakan oleh
sugiyono,(2015),dari setiap jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang
26
diajukan kemudian di beri skor tertentu. Skor tersebut bergerak antara 1 sampai 4,
dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Sangat setuju diberi skor 4, 2) Setuju diberi
skor 3, 3) Tidak setuju di beri skor 2, 4) Sangat tidak setuju di beri skor 1. (dapat
di lihat di lampiran)
Skala dalam penelitian ini mengunakan bentuk skala likert, dimana skala
likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagi titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (sugiyono,2016).
Berdasarkan hasil uji coba penelitian bahwa dari 35 item skala self disclosure
terdapat 3 item yang tidak valid (gugur) yaitu 7,10,19 dan aitem yang tersisa
berjumlah 17 item. (dapat di lihat di lampiran)
2. Skala keputusan pembelian
Skala keputusan pembelian disusun berdasarkan 4 aspek yang dikemukakan
oleh sugiyono,(2015 ),dari setiap jawaban responden teeradap daftar pertanyaan
yang di ajukan kemudian di beri skor tertentu. Skor tersebut bergerak antara 1
sampai 4, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Sangat setuju diberi skor 4, 2)
Setuju diberi skor 3, 3) Tidak setuju di beri skor 2, 4) Sangat tidak setuju di beri
skor 1.(dapat di lihat di lampiran)
Skala dalam penelitian ini mengunakan bentuk skala likert, dimana skala
likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel
27
yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagi titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (sugiyono,2016).
Berdasarkan hasil uji coba penelitian bahwa dari 16 item skala self disclosure
terdapat 3 item yang tidak valid (gugur) yaitu 23,27,32 dan aitem yang tersisa
berjumlah 13 aitem.(dapat dilihat di lampiran)
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi,kuisioner,wawancara dan studi literatur.
1. Skala
Menurut Sugiyono (2016) Skala adalah kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan skala likert, maka varibel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan
28
2. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar,
misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain (Sugiyono, 2016). Dalam
penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah foto serta gambar-gambar
pendukung lain yang dibutuhkan.
3. Observasi dan Wawancara awal
Observasi dan wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
observasi dan wawancara awal yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data
pendukung latar belakang.
E. Teknik analisis data
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi
suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya (Azwar 2016). Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan vailiditas konstrak dengan
mengkorelasikan skor item dengan skor total dan dibandingkan dengan nilai r
tabel. Validitas akan diuji cobakan pada 81 konsumen dengan mengacu pada r
tabel dengan batas 0,220 dan taraf kesalahan 5%.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah vailiditas konstrak
berdasarkan analisis faktor dengan mengkorelasikan antar skor item dan skor total
instrumen penelitian dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for
windows.
29
a. Hasil uji validitas skala citra merek
Berdasarkan uji validitas, diperoleh hasil bahwa skala citra merek yang terdiri
dari 19 item terdapat 3 item yang tidak valid dan 17 item yang valid. Pada skala
citra merek korelasi item-item yang valid bergerak antar 0,266 sampai dengan
0,603 (dapat dilihat pada lampiran). Item yang tidak valid dibuang dan kemudian
disusun sebaran baru item skala stres dengan jumlah 17 item menggunakan item
yang valid (dapat dilihat dilampiiran)
b. Hasil uji validitas skala keputusan pembelian
Berdasarkan uji validitas, diperoleh hasil bahwa skala stres yang terdiri dari
15 item terdapat 3 item yang tidak valid dan 12 item yang valid. Pada skala
keputusan pembellian item-item yang valid bergerak anatara 0,238 sampai dengan
0,530 (rincian dapat dilihat pada lampiran) Item yang tidak valid dibuang dan
kemudian disusun sebaran baru item skala stres dengan jumlah 13 item
menggunakan item yang valid (dapat dilihat pada lampiran).
a. Reliabilitas
Reliabilitas (Azwar,2017) merupakan penerjemahan dari kata reliability.
Konsep reeliabilitas adalah sejauh mana hasil atau peruses pengukuran dapat
dipercaya . Hasil suatu pengukuran akan dapat di percaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama di peroleh
oleh hasil yang relatif sama.
Menurut Nunally (Westland, 2015) mengemukakan bahwa suatu
instrumen dikatakan reliabel jika koefisien cronbach’s alpha sekurang-kurangnya
0,7.
30
1. Hasil Uji Reliabilitas Skala citra merek
Setelah data dianalisis, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas
cronbach’s alpha sebesar 0,718. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen skala
penelitian yang digunakan memiliki reliabilitas yang baik karena cronbach’s
alpha sebesar 0,718 lebih besar dari 0,7, sehingga layak digunakan dalam
penelitian.
Tabel 3.1 uji reliabilitas keputusan pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.714 19
2. Keputusan pembeli
Setelah data analisis,maka di peroleh nilai koefisien reliabilitas cronbach’s alpha
sebesar 0.706 . hal ini menunjukan bahwa instrument skala penelitian yang di
gunakan memiliki reliabilitas yang sangat baik karena cronbach’s alpha sebesar
0.706 lebih besar dari 0.7, sehingga layak digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.2 uji reliabilitas keputusan pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.706 15
3. Kriteria Pembanding
a. Kategorisasi citra merek
Norma atau kriteria pembanding yang digunakan peneliti dalam
mengkategorikan citra merek dibagi menjadi 4 (empat) kategorisasi, yaitu sangat
setuju,setuju,tidak setuju,sangat tidak setuju.
31
Tabel 3.2
Penggolongan kategori
interval skor kategori
M+1,5 SD < X Sangat setuju
M+0,5 SD <X ≤M +1,5 SD Setuju
M-1,5 SD <X ≤M -0,5 SD Tidak setuju
X ≤M – 1,5 SD Sangat tidak setuju
Keterangan :
M : Mean teoritis =½ (skor ideal +skor minimum ideal)
SD: Standar Devisi = 1/6 (skor maksimum ideal-skor minimum ideal)
X :Skor
4. Kriteria Pembanding
b. Kategorisasi Tingkat keputusan pembelian
Norma atau kriteria pembanding yang digunakan peneliti dalam
mengkategorikan tingkat keputusan pembelian dibagi menjadi 4 (empat)
kategorisasi, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 3.3
Penggolongan kategori
interval skor kategori
M+1,5 SD < X Sangat setuju
M+0,5 SD <X ≤M +1,5 SD Setuju
M-1,5 SD <X ≤M -0,5 SD Tidak setuju
X ≤M – 1,5 SD Sangat tidak setuju
Keterangan :
M : Mean teoritis =½ (skor ideal +skor minimum ideal)
SD : Standar Devisi = 1/6 (skor maksimum ideal-skor minimum ideal)
X :Skor
32
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gerai Mega Cell Sumbawa Besar yang
beramat di Jl. Hasanudin No.9, Bugis, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gerai
Mega Cell merupakan gerai terbesar di Sumbawa besar yang menjual segala jenis
dan merek Hp Oppo. Penelitian ini melibatkan 81 orang responden dari konsumen
yang membeli handphone di gerai Mega Cell. Penyebaran angket penelitian
pertama yaitu pada tanggal 5 April s/d 10 April 2019 merupakan uji coba angket
yang diisi oleh 81 orang responden secara online yang bertempat di Desa Kerato.
Setelah melakukan uji coba angket dan dinyatakan valid dan reliabel
selanjutnya peneliti melakukan penyebaran angket yang ke-2 yaitu pada tanggal 7
juli s/d 13 juli 2019 . penyebaran angket penelitian ke 2 peneliti membagikan
angket pada 81 konsumen yang ada menggunakan handphone Oppo di Sumbawa
Besar.
2. Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian
Deskripsi penelitian bertujuan untuk mengintegrasikan mengenai distribusi
frekuensi jawaban responden Nilai rata-rata dari jawaban responden mempunyai
arti dan untuk memudahkan penelaian dari rata-rata tersbut.
a. Deskripsi citra merek
Gambaran data hasil skala citra merek dapat dilihat pada tabel berikut
33
Tabel 4.1
Distribusi data citra merek
N Range Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
citra_merek 81 20.00 56.00 76.00 68.4200 4.08660 16.697
Valid N
(listwise) 81
Berdasarkan tabel di atas, dari 81 subjek diketahui nilai minimal dari skala
citra merek sebesar 46, nilai maksimal sebesar 67, rentang (range) nilai antara
nilai minimal dengan nilai maksimal skala citra merek sebesar 20, nilai rata-rata
(mean) yang diperoleh sebesar 68.4200, nilai keragaman data (variance) sebesar
16.697 dan nilai standar deviasi sebesar 4.08660.
Tingkat citra merek oppo di gerai mega Cell dalam penelitian ini di bagi
menjadi empat kategorisasi, diantaranya yaitu: sangat setuju,setuju,tidak
setuju,sangat tidak setuju. Adapun distribusi frekuensi kategori tingkat citra
merek Oppo di Gerai Mega Cell yakni sebagai berikut
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kategori Citra Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 30 32.1 32.1 30.0
Setuju 20 27.2 27.2 88.0
Tidak setuju 25 28.4 28.4 92.0
Sangat tidak setuju
6 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
34
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dari 81 subjek diketahui 30 subjek (32,1 %)
berada pada kategori citra merek sangat setuju,20 subjek(27,2 %) berada pada
kategori citra merek setuju,25 subjek(28,4%) berada pada kategori citra merek
tidak setuju, 6 subjek (6,2%) berada pada kategori sangat tidak setuju. Dari hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum Citra Merek Hp oppo di mata
konsumen Gerai Mega Cell berada pada kategori sangat setuju.
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Citra Merek
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dari 81 subjek diketahui 30 subjek
(32,1 %) berada pada kategori citra merek sangat setuju,20 subjek(27,2 %) berada
pada kategori citra merek setuju,25 subjek(28,4%) berada pada kategori citra
merek tidak setuju, 6 subjek (6,2%) berada pada kategori sangat tidak setuju.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum Citra Merek Hp oppo
di mata konsumen Gerai Mega Cell berada pada kategori sangat setuju.
32,1%
27,2%
28,4%
6,2%
citra merek
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
35
Tabel 4.3 rata-rata aspek citra merek
Aspek-Aspek Citra Merek Jumlah
Item
Rerata Aspek
Brand Identity 6 3.333
Brand Personality 4 3.250
Brand Association 5 3.800
Brand Attitude & Behavior 4 4.000
Gambar 4.2 Aspek Citra Merek
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.2 di atas dapat diketahui bahwa aspek
brand identity memilki nilai rata-rata 3.333 yang tergolong kategori baik,aspek
brand personality memiliki rata-rata 3.250 yang tergolong kategori baik, aspek
brand association memiliki nilai rata-rata 3.800 yang tergolong baik,aspek brand
attitude & behavior memilki nilai rata-rata 4.000 yang tergolong baik . Dari
keempat aspek tersebut, aspek yang paling dominan yaitu aspek brand attitude &
behavior dengan jumlah item 4 dan nilai rerata empirik sebesar 4.000 yang
dimana menurut wijaya (2011) brand attitude & behavior adalah sikap atau
prilaku komunikasi dan interaksi merek dengan konsumen dalam menawarkan
3.3333.800
3.250
4.000
0
1
2
3
4
5
Brand Identity BrandPersonality
BrandAssociation
Brand Attitude& Behavior
Brand Identity Brand Personality
Brand Association Brand Attitude & Behavior
36
benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya termasuk perilaku konsumen dan
pemilik merek . sedangkan untuk aspek yang paling rendah yaitu aspek brand
association dengan jumlah item 3 dan nilai rerata empiric sebesar 3.250 yang
dimana menurut wijaya (2011) brand association atau asosiasi merek adalah hal-
hal spesifik yang pantas atau selalu di kaitan dengan suatu merek bisa muncul
melalui penawaran unik suatu produk,aktifitas yang berulang dan konsisten
mislanya dalam hal sponsorship atau kegiatan sosial atau symbol-simbol atau
makna tertentu .
b. Deskripsi Keputusan pembelian
Gambaran data hasil skala Keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.4
Distribusi Data Keputusan Pembelian
N Range Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
Keputusan_
pembelian 81 15.00 45.00 60.00 53.880 3.284 10.785
Valid N
(listwise) 81
Berdasarkan tabel di atas, dari 81 subjek diketahui nilai minimal dari skala
citra merek sebesar 45, nilai maksimal sebesar 60, rentang (range) nilai antara
nilai minimal dengan nilai maksimal skala citra merek sebesar 15, nilai rata-rata
(mean) yang diperoleh sebesar 53.880, nilai keragaman data (variance) sebesar
10.785 dan nilai standar deviasi sebesar 3.284. .
37
Tingkat keputusan pembelian oppo di gerai mega Cell dalam penelitian
ini di bagi menjadi empat kategorisasi, diantaranya yaitu:sasetuju,setuju,tidak
setuju,sangat tidak setuju. Adapun distribusi frekuensi kategori tingkat keputusan
pembelian Oppo di Gerai Mega Cell yakni sebagai berikut:
TABEL 4.5
Distribusi Frequency Keputusan Pembelian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat setuju
55 55.0 55.0 55.0
Setuju 18 18.0 18.0 88.0
Tidak setuju 6 6.0 6.0 98.0
Sangat tidak setuju
2 2.0 2.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.5 dari 81 subjek,diketahui 55 subjek berada pada
kategori keputusan pembelian sangat setuju,18 subjek berada pada kategori
keputusan pembelian setuju, 6 subjek pada kategori keputusan pembelian tidak
setuju, 2 subjek berada pada kategori keputusan pembelian sangat tidak setuju.
Dari hasil tersebut,dapat disimpulkan bahwa secara umum kategori keputusan
pembelian berada pada kategori sangat setuju.
38
GRAFIK 4.2.
keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dari 81 subjek diketahui 55 subjek
(55%) berada pada kategori sangat setuju , 18 subjek(18%) berada pada kategori
setuju, 6 subjek (6%) berada pada kategori tidak setuju dan 2 subjek (2%) berada
pada kategori sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
secara umum keputusan pembelian Hp oppo dimata konsumen Gerai Mega Cell
berada pada kategori sangat setuju.
Tabel 4.6 Rata-rata Aspek keputusan pembelian
Aspek-Aspek Citra Merek jumlah
item
Rerata Aspek
pengenalan masalah 3 3.333
pencarian informasi 3 3.250
penilaian alternatif 3 3.330
keputusan pembelian 4 3.280
55%
18%
6%
2%
Frequency
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
39
Gambar 4.3 Rata-rata aspek keputusan pembelian
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.3 diatas dapat diketahui aspek
pengenalan masalah memilki nilai rata-rata 3.333 yang tergolong kategori
tinggi,aspek pencarian informasi memiliki rata-rata 3.250 yang tergolong kategori
tinggi, aspek penilaian alternatif memiliki nilai rata-rata 3.330 yang tergolong
kategori sangat tinggi,aspek keputusan pembelian memilki nilai rata-rata 3.280
yang tergolong kategori tinggi. Dari keempat aspek tersebut, aspek yang paling
dominan adalah aspek penilaian alternatif dengan jumlah item 4 dan nilai rerata
empirik sebesar 3.333 yang dimana menurut sunyoto (2012) penilaian alternatif
yaitu dimana konsumen melakukan evaluasi altrnatif terhadap beberapa produk
yang sama. Misalnya melihat manfaat dari beberapa produk, melihat kegunaan
produk dan melihat produk yang benar-benar memenuhi kebutuhan nya.
Konsumen akan menentukan sikap terhadap produk melalui proses evaluasi.
Aspek yang paling rendah adalah aspek pencarian informasi dengan jumlah item
3 dan nilai rata-rata empirik sebesar 3250 yang dimana menurut sunyoto (2012)
pencarian informasi yaitu konsumen akan mencari informasi tentang objek yang
3.330
3.250
3.333
3.280
3.2
3.22
3.24
3.26
3.28
3.3
3.32
3.34
pengenalanmasalah
pencarianinformasi
penilaianalternatif
keputusanpembelian
pengenalan masalah pencarian informasi
penilaian alternatif keputusan pembelian
40
dapat memuaskan keinginannya. Konsumen yang terangsang kebutuhan akan
terdorong untuk mencari informasi-informasi yang lebih banyak.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Hipotesis harus diuji kebenarannya supaya memperoleh kesimpulan. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ada ada 2 (dua) yaitu Ha artinya ada pengaruh
citra merek terhadap keputusan pembelian handphone Oppo diGerai Mega Cell
Sumbawa Besar dan Ho artinya tidak ada pengaruhb citra merek terhadap
keputusan pembelian handphone Oppo di Gerai Mega Cell Sumbawa Besar.
Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian,
data yang di peroleh dari penelitian ini kemudian di analisis kembali dengan
menggunakan teknis analisis data regresi linier sederhana karena hanya memiliki
satu variabel bebas dan satu variabel terkait dengan menggunakan SPSS versi
16.0.
Tabel 4.6 regresi citra merek terhadap keputusan pembelian
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 959.223 1 959.223 35.877 .0001a
Residual 2576.537 80 26.179
Total 3535.760 81
a. Predictors: (Constant), citra_merek
b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Berdasarkan tabel hasil uji analisis di atas,dapat diketahui bahwa nilai
signifikan regresi variabel citra merek terhadap keputusan pembelian sebesar
41
0.0001 atau lebih kecil 0.005. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
handphone Oppo di gerai Mega Cell Sumbawa Besar. Hal ini menunjukan bahwa
semakin baik citra merek maka semakin tinggi keputusan pembelian sebaliknya
semakin rendah citra merek maka semakin rendah pula keputusan pembelian.
Tabel 4.7 R sqware
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .714a .318 .3.81 5.11654
a. Predictors: (Constant), citra_merek
Tabel diatas merupakan hasil analisis merupakan hasil analisis koefisien
determinasi (R Square), menyatakan bahwa besarnya koefisien determinasi adalah
sebesar 0.318. Hal ini berarti bahwa besar pengaruh citra merek terhadap
keputusan pembelian 3.18 % selebihnya dibentuk oleh faktor diluar penelitian.
Nilai R square sebesar 318 menunjukan bahwa adanaya pengaruh variabel X
yaitu citra merek terhadap Variabel Y yaitu keputusan pembelian.
Tabel 4.8 Coeficient &significant
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.847 5.755 2.406 .018
citra_merek .609 .102 .518 5.990 .000
a. Dependent Variable: keputusan_pembelian
42
Dari hasil analisis data diatas,diketahui bahwa koefisien korelasi bernilai
0,609%, dimana nilai sig.(p hitung)= 0,0001 atau p <0,05 yang berarti bahwa
hubungan yang terjadi antara kedua variabel adalah signifikan.
Berdasarkan hasil uji korelasi tersebut,maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini yakni adanya pengaruh citra merek terhadap keputusan
pembelian di gerai mega cell Sumbawa besar diterima dan berkorelasi signifikan
tidak searah, yang berarti semakin tinggi citra mere maka semakin tinggi pula
keputusan pembelian.
B. Pembahasan Penelitian
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan bahwa nilai
signifikan variabel citra merek sebesar 0,0001 atau lebih kecil dari 0,005. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian handphone Oppo di Gerai Mega Cell Sumbawa
Besar. Hasil penelitian ini di dukung oleh Hasil peneltian yang dilakukan oleh
Doni Defriansyah (2016) bahwa terdapat pengaruh citra merek dan kualitas
produk secara simultan (bersama-bersama) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian smartphone Samsung.
Nilai R square yang di peroleh dalam penelitian ini sebesar 0.268. Hal ini
menunjukan bahwa besar pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian
sebesar 3.18 % selebihnya dibentuk oleh faktor diluar penelitian seperti promosi
melalui media sosial. Nilai R square sebesar 0.318 menunjukan bahwa adanya
pengaruh variabel X yaitu citra merek terhadap Variabel Y yaitu keputusan
pembelian
43
Menurut Kotler (2003) citra merek adalah bagaimana suatu merek
mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap
perusahaan atau produknya. Citra menurut Kotler dan Keller (2009) adalah
sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah
objek. Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan
konsumen (Kotler dan Keller, 2009). Nama merek merupakan penyimpan nilai
dari hasil investasi biaya iklan dan peningkatan kualitas produk yang
terakumulasikan. Perusahaan dapat menggunakan penyimpan nilai ini untuk
mengkonversi ide pemasaran strategis menjadi keuntungan kompetitif jangka
panjang. Misalnya, merek handpone Oppo diuntungkan dari keputusan yang
dibuat selama 8 tahun untuk mensponsori beberapa fitur-fitur terbaru dan
berkualitas tinggi secara khusus setiap tahun (Fadli & Komariah, 2008)
aspek brand identity memilki nilai rata-rata 3.333 yang tergolong kategori
baik,aspek brand personality memiliki rata-rata 3.250 yang tergolong kategori
baik, aspek brand association memiliki nilai rata-rata 3.800 yang tergolong
baik,aspek brand attitude & behavior memilki nilai rata-rata 4.000 yang tergolong
baik . Dari keempat aspek tersebut, aspek yang paling dominan yaitu aspek brand
attitude & behavior dengan jumlah item 4 dan nilai rerata empirik sebesar 4.000
yang dimana menurut wijaya (2011) brand attitude & behavior adalah sikap atau
prilaku komunikasi dan interaksi merek dengan konsumen dalam menawarkan
benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya termasuk perilaku konsumen dan
pemilik merek . sedangkan untuk aspek yang paling rendah yaitu aspek brand
44
association dengan jumlah item 3 dan nilai rerata empiric sebesar 3.250 yang
dimana menurut wijaya (2011) brand association atau asosiasi merek adalah hal-
hal spesifik yang pantas atau selalu di kaitan dengan suatu merek bisa muncul
melalui penawaran unik suatu produk,aktifitas yang berulang dan konsisten
mislanya dalam hal sponsorship atau kegiatan sosial atau symbol-simbol atau
makna tertentu .
Menurut Schiffman dan Kanuk, (2000), keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada. Keputusan pembelian merupakan tahap akhir dalam proses
pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan (Kotler & Amstrong,
2008).
aspek pengenalan masalah memilki nilai rata-rata 3.333 yang tergolong
kategori tinggi,aspek pencarian informasi memiliki rata-rata 3.250 yang tergolong
kategori tinggi, aspek penilaian alternatif memiliki nilai rata-rata 3.330 yang
tergolong kategori sangat tinggi,aspek keputusan pembelian memilki nilai rata-
rata 3.280 yang tergolong kategori tinggi. Dari keempat aspek tersebut, aspek
yang paling dominan adalah aspek penilaian alternatif dengan jumlah item 4 dan
nilai rerata empirik sebesar 3.333 yang dimana menurut sunyoto (2012) penilaian
alternatif yaitu dimana konsumen melakukan evaluasi altrnatif terhadap beberapa
produk yang sama. Misalnya melihat manfaat dari beberapa produk, melihat
kegunaan produk dan melihat produk yang benar-benar memenuhi kebutuhan nya.
45
Konsumen akan menentukan sikap terhadap produk melalui proses evaluasi.
Aspek yang paling rendah adalah aspek pencarian informasi dengan jumlah item
3 dan nilai rata-rata empirik sebesar 3250 yang dimana menurut sunyoto (2012)
pencarian informasi yaitu konsumen akan mencari informasi tentang objek yang
dapat memuaskan keinginannya. Konsumen yang terangsang kebutuhan akan
terdorong untuk mencari informasi-informasi yang lebih banyak.
Dari pemaparan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi citra merek dan keputusan pembelian pada handphone oppo
di gerai mega cell Sumbawa besar salah satunya di pengaruhi oleh faktor-faktor
brand attitude & behavior dan penilain alternatif . Adapun fakta-fakta yang di
peroleh dari hasil pengolahan data mengidentifikasi bahwa semakin baik citra
merek maka semakin tinggi keputusan pembelian pada handphone oppo di gerai
mega cell Sumbawa.
Adapun keterbatasan peneliti dalam penelitian ini adalah kurang nya minat
konsumen dalam mengisi kuisioner online yang di bagikan.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan tentang citra merek
terhadap keputusan pembelian pada produk handphone oppo ( studi kasus di gerai
mega cell Sumbawa Besar) dapat di tarik kesimpulan bahwa citra merek
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan citra
merek adalah persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap
perusahaan atau produknya. Jika suatu perusahaan atau produsen melakukan
promosi secara baik maka akan berimplikasi atau berimbas pada keputusan
pembelian.
Hal ini di dukung oleh hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian
ini bahwa adanya pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian handphone
oppo di gerai mega cell Sumbawa besar dengan nilai signifikan 0,000<0,005.
Maka HA diterima. Citra merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar
3.18 %dapat di katakan bahwa semakin baik citra merek maka semkain tinggi
keputusan pembelian, begitupun sebaliknya .
B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan sebelumnya maka saran yang
dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
a) Peneliti ini berfokus pada satu objek produk yaitu handphone oppo
di gerai mega cell Sumbawa. Diharapkan pada penelitian selanjutnya
untuk meneliti beberapa gerai yang ada di Sumbawa besar.
47
b) Bagi Masyarkat di harapkan sebelum membeli suatu barang agar
dapat mencari tau info-info tentang barang yang ingin dibeli agar
dapat memutuskan pembelian dengan budget dan keinginan yang
sesuai.
c) Bagi perusahaan agar lebih kreaktif dalam menciptakan strategi-
strategi promosi yang baru melalui media sosial atau event-event
sehingga mampu menumbuhkan minat beli dan membuat konsumen
melakukan keputusan pembelian.
48
DAFTAR PUSTAKA
Aaker dan biel. (1993) . Brand equity and adversiting :adversiting;s Role in
building strong brand .
Aaker, D. A; D. W. Stayman; and M. R. Hagerty (1986), “Warmth in Advertising
Measurement, Impact and Sequence Effects,” Journal of Consumer
Research, Vol. 12, pp. 365-381.
Aaker David A.(1992), “Measuring Audience Perceptions of Commercials and
Relating Them to Ad Impact”, Journal od advertising Research, 30,4,7-17.
Alfian, Angga. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Pemilihan Konservatisme Akuntansi (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011). Jurnal
Akuntansi. Vol 2, No. 3. FE - Undip
Arnould, Price & Zinkhan, (2005), “Consumers. , (2nd Edition), McGraw –Hill.
Azwar,Saifuddin.(2014), Penyusunan Skala Psikologi ,Yogyakarta; Pustaka
Belajar.
Budiyono. (2004). Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS Press
Danang, Sunyoto. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Buku
Seru.
http://repository.upi.edu/17628/4/S_MBS_1001311_Bibliography
Daryanto, (2011), Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33872/2/Reference.
Defriansyah,Doni.(2016). Pengaruh citra merek dalam keputusan pembelian
smartphone samsung,Skripsi: Universitas Sriwijaya
Freddy,rangkuti.(2009).The power of brands:strategi promosi yang kreatif ,
Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama.
Fadli, Dan Qamariah. (2008). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek
Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen. Jurnal Manajemen Bisnis Volume 1, No. 02. Mei 2008.
49
Hamdan,(2018), implementasi E-Commerce Sebagai Media Promosi Terhadap
keputusan pembeli produk UMKM,Skripsi,Semarang:Universitas
Diponegoro.
Kahle, Lynn R and Chung-Hyon Kim. (2006). Creating Images and The
Psychology of Marketing Communication. Routledge.
Kotler, P., dan Keller, K, L. (2009). Manajemen Pemasaran, Ed.13. Jakarta: Indeks
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, (2016): Marketing Management, 15th
Edition New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.
Kotler,Philip.(2003),Marketing Management, 11th Edition.Prentice Hall.Inc.New
Jersey. Hal 85.
Kotler, Philip. (2005), Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Moly,Vivi Alvionita. (2014), Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian handphone Nokia. :eJournal Psikologi, 2, (2)
2014 : 258 – 268
Schiffman, L. G., dan Kanuk, L. L. L., (2007), “Perilaku Konsumen, Edisi
Ketujuh. Alih bahasa Zoelkifli Kasip”. Jakarta: PT. Indeks.
Setiadi, Nugroho J. (2003), Perilaku Konsumen. Penerbit Prenada Media,Jakarta.
Sitinjak, Tony, (2005), Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek terhadap Ekuitas
Merek, Jurnal Ekonomi Perusahaan Volume 12 No. 2, Jakarta.
Sugiyono.(2015), Buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & R&
.Bandung:Alfabeta.
Sugiyono, J. (2004),Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Alfabeta, Jakarta
Suryani,Tatik . 2013. Prilaku konsumen di Era internet Edisi pertama .
Yogyakarta: Graha Ilmu.Hal.86.
Sutisna., 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Ketiga,
Bandung: PT Remaja Posdakarya.
50
Tjiptono,F.(2011) Buku Manajemen Dan Strategi Merek,Yogyakarta
Wesland, J. C. (2015). Structural Equation Models: From Paths To Networks,
Studies In System, Decision And Control, Vol 22. New York: Springer.
Wijaya, Bambang Sukma. 2013. Dimensi Citra Merek dalam Perspektif
Komunikasi Merek. Jurnal Komunikasi Vol. 2 No. 1
51
LAMPIRAN 1
(Lampiran skala sebelum uji coba)
52
Blue print Skala citra merek
Aspek Indikator F UF Jumlah
Brand
identity
identitas merek yang
berkaitan langsung dengan
merek/produk
1,2,3,4 5,6 6
brand
personality
karakter khas sebuah merek
yang membentuk sebuah
merek yang kepribadian
tertentu suatu merek .
7,8,9,10 4
brand
association
memiliki keterkaitan dengan
suatu merek
11,12,13,
15
14 5
brand attitude
& behavior
sikap atau prilaku komunikais
dan interaksi merek dengan
konsumen dalma menawarkan
nilai suatu merek
16,17 18,19 4
Blue print skala keputusan pembelin
aspek indikator F UF Jumlah
pengenalan
masalah
rangsangan dari
dalam diri atau dari
luar dalam memilih
suatu barang yan
berupa kebutuhan
20,21 22 3
pencarian
informasi
mencari informasi
dalm membeli sesuatu
barang
23,24,25 3
penilaian
alternatif
melihat manfaat dan
kegunaan produk-
produk yang akan
dibeli
26,27 28,29 4
keputusan
pembelian
mengambil keputusan
atas merek atau produk
yang akan di beli
30,31,32 33,34 5
53
LAMPIRAN
HASIL UJI VALIDITAS
54
Rangkuman Item Valid Citra Merek
N R hitung R Tabel keterangan
A1 0.266 >0,220 Valid
A2 0.358 >0,220 Valid
A3 0.475 >0,220 Valid
A4 0.510 >0,220 Valid
A5 0.469 >0,220 Valid
A6 0.450 >0,220 Valid
A7 0.138 >0,220 Tidak Valid
A8 0.569 >0,220 Valid
A9 0.527 >0,220 Valid
A10 0.214 >0,220 tidak valid
A11 0.547 >0,220 Valid
A12 0.562 >0,220 Valid
A13 0.435 >0,220 Valid
A14 0.603 >0,220 Valid
A15 0.522 >0,220 valid
A16 0.344 >0,220 valid
A17 0.228 >0,220 Valid
A18 0.256 >0,220 Valid
A19 0.043 >0,220 tidak Valid
55
Rangkuman item valid keputusan pembelian
N
R
hitung R Tabel keterangan
A1 0,530 >0,220 Valid
A2 0,481 >0,220 Valid
A3 0,375 >0,220 Valid
A4 0,142 >0,220 tidak Valid
A5 0,511 >0,220 Valid
A6 0,468 >0,220 Valid
A7 0,544 >0,220 valid
A8 0,147 >0,220 tidak Valid
A9 0,482 >0,220 Valid
A10 0,438 >0,220 Valid
A11 0,398 >0,220 Valid
A12 0,549 >0,220 Valid
A13 0,482 >0,220 Valid
A14 0,506 >0,220 Valid
A15 0,360 >0,220 Valid
A16 0,171 >0,220 tidak Valid
56
LAMPIRAN
(blue print skala setelah uji coba)
57
Blue print Skala citra merek
Aspek Indikator F UF Jumlah
Brand
identity
identitas merek yang
berkaitan langsung dengan
merek/produk
1,2,3,4 5,6 6
brand
personality
karakter khas sebuah merek
yang membentuk sebuah
merek yang kepribadian
tertentu suatu merek .
7,8,9,10 4
brand
association
memiliki keterkaitan dengan
suatu merek
11,12,13,
15
14 5
brand attitude
& behavior
sikap atau prilaku komunikais
dan interaksi merek dengan
konsumen dalma menawarkan
nilai suatu merek
16,17 18,19 4
Blue print skala keputusan pembelin
aspek indikator F UF Jumlah
pengenalan
masalah
rangsangan dari
dalam diri atau dari
luar dalam memilih
suatu barang yan
berupa kebutuhan
20,21 22 3
pencarian
informasi
mencari informasi
dalm membeli sesuatu
barang
23,24,25 3
penilaian
alternatif
melihat manfaat dan
kegunaan produk-
produk yang akan
dibeli
26,27 28,29 4
keputusan
pembelian
mengambil keputusan
atas merek atau produk
yang akan di beli
30,31,32 33,34 5
58
LAMPIRAN
SELEBARAN BARU YANG TELAH DI ISI
59
60
61
62
LAMPIRAN
(skala uji coba yang telah di isi)