pengaruh brand awareness, brand image, dan brand …
TRANSCRIPT
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN
BRAND TRUST TERHADAP MINAT BELI PRODUK
OPPO SMARTPHONE DI KOTA PADANG
(Studi Kasus Oppo Center Pattimura No. 20A Padang)
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Oleh :
MAYA SARI. S
12090163
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND TRUST
TERHADAP MINAT BELI PRODUK OPPO SMARTPHONE
DI KOTA PADANG
(Studi Kasus Oppo Center Pattimura No. 20A Padang)
Oleh
Maya Sari. S1,Sri Wahyuni, M.Pd
2,Hayu Yolanda Utami, MBA
3
1 Mahasiswa–prodi-pendidikan-ekonomi 23
Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected] [email protected] [email protected]
ABSTRAK
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli ataupun memakai Oppo
Smartphone di Kota Padang.Sampel berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan
sampel berupa Purposive Sampling.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis induktif dengan bantuan program SPSS versi 16.0 dan Eviews
versi 6.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) brand awareness berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (X1)
sebesar 0,211. Nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,405 > ttabel
sebesar 2,00. (2) brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli,
yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (X2) sebesar 0,417. Nilai koefisien regresi
ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,078 > ttabel sebesar 2,00. (3) brand trust
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, yang ditunjukkan oleh nilai
koefisien regresi (X3) sebesar 0,517. Nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai
thitung sebesar 4,103 > ttabel sebesar 2,00. (4) brand awareness, brand image, dan brand
trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Dimana diperoleh nilai Fhitung
210,017 > Ftabel 2,77.
Kata kunci: Minat beli, brand awareness, brand image, dan brand trust
ABSTRACT
The method used in this research is descriptive and associative. The population in
this study is consumers who buy or use Oppo Smartphone in Padang. The sample was 60
and the sampling technique used was purposive sampling. Data analysis technique used
is descriptive analysis and inductive analysis with SPSS version 16.0 and Eviews version
6. The results showed that: (1) positive effect on brand awareness and significant on
buying interest, which is indicated by the regression coefficient (X1) of 0,211. The
regression coefficient is significant because the value of t-count 2.405> t-table 2.00.(2)
positive effect on brand image and significant impact on buying interest, which is
indicated by the regression coefficient (X2) of 0.417. The regression coefficient is
significant because the value of t-count 4.078> t-table 2.00. (3) positive effect brand trust
and significant positive effect on the buying interest, which is indicated by the regression
coefficient (X3) of 0,517. The regression coefficient is significant because the value of t-
count 4.103> t-table 2.00. (4) positive effect brand awareness, brand image, and brand
trust and significant on buying interest. Where value of F-count 210.017> F-tabel 2.77.
Keyword : buying interest, brand awareness, brand image, and brand trust
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dewasa ini
semakin meningkat. Berbagai teknologi baru
diciptakan, teknologi telekomunikasi.
Teknologi komunikasi dikembangkan tidak
hanya untuk keperluan berkomunikasi, tetapi
juga keperluan aktualisasi diri.
Meningkatnya kebutuhan tersebut
mendorong kebutuhan akangadget yang bisa
mengerjakan segala hal menggantikan fungsi
komputer mulai dari komunikasi, push
email, belanja online, browsing, bahkan
sekedar update status di media
sosial.Kecendrungan inilah menyebabkan
keperluan smartphone semakin meningkat
bahkan menjadi kebutuhan hidup. Dilihat
dari keadaan diatas dari perspektif
pemasaran pada situasi persaingan yang
demikian, maka agar dapat keluar sebagai
pemenang, manajemen perusahaan dituntut
untuk dapat mendesain dan
mengimplementasikan strategi pemasaran
yang mampu menciptakan, mempertahankan
dan meningkatkan minat beli konsumen
akan produk yang ditawarkan perusahaan.
Dalam meningkatkan persaingan masing-
masing perusahaan harus dapat
memenangkan persaingan tersebut dengan
menampilkan produk yang terbaik dan dapat
memenuhi selera pelanggan yang selalu
berkembang dan berubah-ubah (Kotler,
2002:34).
Penelitian ini dilatar belakangi oleh
perkembangan dari telepon genggam saat ini
adalah ponsel pintar
(smartphone).Perusahaan yang pada saat ini
berada dalam persaingan industri telepon
selular diantaranya adalah:Samsung, Oppo,
Apple, Lenovo, Huawei, Sony, Nokia,
Blackberry, dan lain-lainnya. Masing-
masing perusahaan berusaha memiliki
keunggulan untuk bersaing, baik dari segi
harga, kualitas, merek, dan berusaha
mendiferensiasikan produknya agar
mempunyai keunikan dan karakteristik
tersendiri sehingga dapat menimbulkan daya
tarik. Smartphone adalah telepon genggam
yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi,
kadang-kadang dengan fungsi yang
menyerupai komputer.Belum ada standar
pabrik yang menentukan arti
smartphone.Bagi sebagian orang, telepon
pintar merupakan telepon yang bekerja
menggunakan seluruh perangkat lunak
sistem operasi yang menyediakan hubungan
standar dan mendasar bagi pengembang
aplikasi. Bagi yang lainnya, smartphone
hanyalah merupakan sebuah telepon yang
menyajikan fiktur canggih sepertie-mail
(surat elektronik), internet dan kemampuan
membaca buku elektronik(e-book), dan
aplikasi media lainnya. Dengan kata lain,
smartphone merupakan komputer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah
telepon(www.wikipedia.org). Berikut adalah
data Top Brand KategoriSmartphonedi
Indonesia Tahun 2016:
Tabel 1.Data Top Brand Kategori
Smartphonedi Indonesia Tahun 2016
Smartphone
Merek TBI T TOP
Samsung 43.4% TOP
Nokia 10.9% TOP
Blackberry 9.8%
IPhone 5.8%
Smartfren 5.4%
Lenovo 4.0%
Oppo 3.4%
Asus 3.2% Sumber: Top Brand Award (2016)
Dari tabel 1 diatas terlihat bahwa
Oppo berada pada urutan ketujuhTop Brand
Awardyang mana urutan pertama diperoleh
oleh Samsung, urutan kedua
Nokia,kemudian disusul oleh Blackberry
diurutan ketiga, kemudian Iphone diurutan
keempat, Smartfren diurutan kelima, Lenovo
diurutan keenam, dan terakhir Asus diurutan
kedelapan. Sesuai dengan data top brand
award dikatakan Oppo berada diurutan
ketujuh top brand award, itu artinya Oppo
Smartphone masih belum mampu
mempertahankan keandalan produk
khususnya merek yang dipasarkannya.
Oppo Smartphone adalah salah satu
merek handphone yang berasal dari Negara
China dan sudah masuk ke Indonesia.Alasan
memilih produk Oppo Smartphone sebagai
objek penelitian karena Oppo Smartphone
adalah suatu produk yang baru saja muncul
lebih kurang 4 tahun belakang ini di
Indonesia.Persaingan didunia teknologi yang
semakin lama kian menarik dan Oppo
Smartphone salah satu pabrikan handphone
yang namanya sudah mulai dikenal
dikalangan masyarakat khususnya di daerah
Kota Padang. Selain itu alasan memilih di
Oppo Center Jl. Pattimura No.20A karena
merupakan counter resmi Oppo Smartphone
yang menyediakan jasa penjualan, service,
serta aksesoris handphone khusus Oppo
Smartphone.
Oppo Smartphone tidak dalam posisi
teratas dalam jumlah penjualan yang
dikarenakan masih minimnya minat beli
produk Oppo Smartphone, dan ketatnya
persaingan yang terjadi di era
Smartphone.Untuk dapat meningkatkan
penjualan, Oppo Smartphone harus lebih
memperhatikan strategi untuk dapat
meningkatkan penjualan. Berikut data
berdasarkan laporan Trandforce Tahun
2014-2016:
Tabel 2: Data Market Share Oppo Smartphone
Tahun 2014-2016 No 2014 2015 2016
Company Market
Share
Company Market
Share
Company Market
Share
1 Samsung 27,8% Samsung 24,8% Samsung 22,2%
2 Apple 16,4% Apple 17,5% Apple 16,8%
3 Lenovo+ Motorola
7,9% Huawei 8,4% Huawei 9,3%
4 Huawei 6,2% Xiaomi 5,6% Lenovo 6,1%
5 LG 5,4% Lenovo 5,4% Xiaomi 5,8%
6 Xiaomi 5,2% LG 5,3% LG 5,0%
7 Coolpad 4,2% TCL 4,0% TCL 4,0%
8 OPPO 3,7% OPPO 3,8% OPPO 3,9%
9 TCL 3,3% BBK/VIVO 3,3% BBK/VIVO 3,4%
10 ZTE 3,1% ZTE 3,1% ZTE 3,1%
Others 16,6% Others 18,8% Others 20,3%
Total 1,172.3 1,292.7 1,397.1
Sumber: TrendForce, Januari (2016)
Dari tabel 2diatas terlihat bahwa
Oppo berada pada urutan kedelapan diawal
kemunculannya di tahun 2014, 2015 dan
2016 dengan market sharesebesar 3,7 % di
tahun 2014 sebesar 3,8 % di tahun 2015 dan
3,9% 2016. Sedangkan yang beradadiurutan
pertama diperoleh oleh Samsung, urutan
kedua Apple,kemudian disusul oleh
Huaweidiurutan ketiga, kemudian Lenovo
diurutan keempat, Xiomi diurutan kelima,
LG diurutan keenam, TCL diurutan ketujuh
dan urutan sembilan dan sepuluh diperoleh
BBK/VIVO dan ZTE, serta perusahaan
handphone lainnya. Sesuai dengan data
market share versi TrendForce, Oppo
mengalami peningkatan persentase sebesar
0,1% dari tahun 2014 ke tahun 2015
kemudian ke 2016, itu artinya keberhasilan
ini mengangkat Oppo Smartphone dalam
pangsa pasar smartphone secara global ke
posisi delapan pemain utama. Walaupun
sedikit kenaikan setidaknyaberdampak pada
peningkatan minat beli produk terutama di
Indonesia, khususnya di kota Padang.
Perkembangan OppoSmartphone di
Sumatera Barat mendapatkan respon yang
baik oleh masyarakat, khususnya di
Padang.Berdasarkan catatan yang
dikeluarkan OppoSmartphone Jl. Pattimura
No. 20A, penjualan handphone
OppoSmartphone cukup pesat.Berikut Data
Penjualan Oppo Smartphone di kota Padang
Tahun 2015.
Tabel 3: Data Penjualan Oppo
Smartphone di Kota Padang Tahun 2015 No Tipe Handphone Jumlah (unit)
1 Oppo Mirror 5 90
2 Oppo Neo 5 88
3 Oppo Neo 3 82
4 Oppo Joy 63
5 Oppo R7 series (Lite & Plus)
58
6 Oppo Yoyo 51
7 Oppo Joy 3 43
8 Oppo Neo K 36
9 Oppo R5 27
10 Oppo Mirror 3 27
Sumber: Oppo Center Jl. Pattimura No.20A
Padang (2015)
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
dilihat bahwa tipe/merek keluaran Oppo
Smartphone yang paling diminati oleh
konsumen di kota Padang. Terlihat deretan
10 tipe yang paling tinggi reting
penjualannya di Tahun 2015.Diantaranya
tipe Oppo Mirror 5 urutan pertama dengan
total terjual sebanyak 90 unit, kemudian
disusul Oppo Neo 5 urutan kedua dengan
total terjual sebanyak 88 unit, Oppo Neo 3
urutan ketiga dengan total terjual sebanyak
82 unit, Oppo Joy urutan keempat dengan
total terjual sebanyak 63 unit, Oppo R7
Series urutan kelima dengan total terjual
sebanyak 58 unit, Oppo Yoyo urutan
keenam dengan total terjual sebanyak 51
unit, Oppo Joy 3 urutan ketujuh dengan total
terjual sebanyak 43 unit, Oppo Neo K urutan
kedelapan dengan total terjual sebanyak 36
unit, serta Oppo R5 urutan kesembilan
dengan total terjual 27 unit dan Oppo Mirror
3 kesepuluh dengan total terjual sebanyak 27
unit.
Oppo Mirror 5 merupakan tipe Oppo
Smartphone terbaru yang mengalami
peningkatan yang cukup cepat diawal
kemunculannya masuk di kota Padang
khususnya pada Oppo Center Jl. Pattimura
No.20A pada pertengahan Tahun 2015.
Oppo Mirror 5 juga bagian dari Oppo Mirror
Series yang sebelumnya sudah lebih dulu
dipasarkan yakni Oppo Mirror, Oppo Mirror
3. Oppo Mirror 5 langsung diminati
masyarakat dan langsung berada pada urutan
pertama penjualan mengalahkan penjualan
Oppo Neo Series yakni Oppo Neo, Oppo
Neo K, Oppo Neo 3 dan Oppo Neo 5 yang
sudah lebih dulu dipasarkan pada awal akhir
Tahun 2014 dan awal 2015.
Minat beli merupakan kecendrungan
konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian (Assael, 2000) dalam jurnal
(Semuel, 2014:3). Keputusan untuk membeli
dipengaruhi oleh nilai produk yang
dievaluasi. Apabila manfaat yang dirasakan
lebih besar dibanding pengorbanannya maka
biasanya pembeli akan menolak untuk
membeli umumnya akan beralih
mengevaluasi produk lain yang sejenis.
Kesadaran merek merupakan suatu
penerimaan dari konsumen terhadap suatu
merek dalam benak mereka, dimana hal itu
ditunjukkan dari kemampuan konsumen
dalam mengingat dan mengenali ciri khas
sebuah merek, dan mengaitkannya kedalam
kategori tertentu.Meningkatkan kesadaran
adalah suatu mekanisme untuk
meningkatkan pangsa pasar (Setyawan,
2011:22).
Berdasarkan data penjualan selama
Tahun 2015, Mirror 5 urutan pertama
penjualan terlaris meskipun diawal
kemunculannya pertengahan Tahun 2015
tetapi Mirror 5 langsung menduduki produk
Oppo yang paling diminati.Ini menandakan
pengenalan merek Oppo tipe Mirror 5 tidak
terlepas pada tipe awal yakni Oppo Mirror
yang lebih dulu dipasarkan kemudian
diperkenalkan lagi Oppo tipe Mirror 3 dan
kemudian tipe terbaru yakni Mirror
5.Fenomena ini menyimpulkan bahwa Oppo
Series Mirror diterima oleh konsumen Oppo
Smartphone, dibuktikan dengan tingginya
angka penjualan mengalahkan Oppo Series
Neo yang lebih dulu dipasarkan.
Selainbrand awareness (kesadaran
merek), minat beli produk juga dipengaruhi
olehbrand image. Brand image merupakan
interpretasi akumulasi berbagai informasi
yang diterima konsumen (Simamora,
2002:149).Menurut (Kotler, 2006:443) yang
menginterpretasi adalah konsumen dan yang
diinterpretasikan adalah informasi.Informasi
citra dapat dilihat dari logo atau simbol yang
digunakan oleh perusahaan untuk mewakili
produknya.Menurut Biel dalam jurnal
penelitian (Setyaningsih, 2004:149)
indikator-indikator yang membentuk citra
merek adalah: (1) Citra Korporat, (2) Citra
Produk / konsumen, dan (3) Citra Pemakai.
Berikut data prestasi OppoSmartphone
dengan produk pesaing sejenis :
Tabel 4: Data Prestasi Oppo Smartphone
Dengan Produk Pesaing Sejenis
No
Nama
Perusahaan
Smartphone
Prestasi Yang Diraih
1 Oppo a. 5 besar produsen smartphone
Indonesia pada periode kuartal pertama 2016 versi GfK.
b. F1 dan F1plus mendapatkan penghargaan The Best Camera
Smartphone dari Seluler Award 2016, dengan sejak diluncurkan
pada Februari dan April. c. Smartphone terbaru oppo F1 dan
F1plus telah menyumbang sekitar 30% dari total penjualan oppo
secara nasional. d. Sudah memiliki 15.000 karyawan
yang tersebar di seluruh Indonesia. e. Penghargaan kategori Best Android
Smartphone Camera 2016 Versi Jalantikus.com
f. Penghargaan kategori Best Brand dari Trans TV, Trans 7 dan
Detik.com g. Indonesia Best Brand Index SWA
Magazine. h. TOP Smartphone (Low – end
Market) 2016 untuk oppo Smartphone versi I Tech Magazine.
2 Asus a. Pertumbuhan 17,1% dengan
pengapalan 29,3 juta unit selama setahun. Dari laporan itu terungkap
Asus menjadi juara di pasar penjualan Smartphone Indonesia
dengan pangsa pasar 22%. b. Urutan kedua merek smartphone
paling laris di Indonesia dengan
penjualan 4,7 juta smartphone versi
IDC tahun 2015. c. Urutan ketiga data penjualan
smartphone terlaris tahun 2016 versi IDC, yang mana pada urutan
pertama diraih Samsung dan urutan kedua diraih oleh Oppo
Smartphone.
Sumber: IDC, Januari (2016)
Sementara itu, pada keunggulan Oppo
Mirror 5 begitu banyak jika dibandingkan
dengan kekurangan yang dimiliki
smarphone Oppo Mirror 5. Berikut
spesifikasi Oppo Mirror 5: Mendukung fitur
dual SIM GSM, koneksi internet sudah
support 4G LTE, ukuran layar 5 inci sangat
pas digenggaman, memori internal 16GB,
memori eksternal menggunakan microSD
hingga 128GB, RAM 2GB sangat nyaman
pada saat melakukan multitasking, prosesor
quad core 1.2 GHz 64Bit, OS android
lollipop yang sudah dimodifikasi dengan
Color OS, serta kapasitas baterai 2420 mAh.
Selain brand awareness, dan brand
image minat beli juga dipengaruhi oleh
brand trust (kepercayaan merek). Brand
trust didefenisikan sebagai rasa aman yang
dimiliki oleh pemakai produk, dalam
interaksinya dengan sebuah merek yang
didasarkan pada persepsi bahwa merek
tersebut dapat dipercaya dan memperhatikan
kepentingan dan kesejahteraan konsumen
(Keller 2003) dalam jurnal (Semuel,
2014:2).
Perusahaan Oppo Smartphone terus
melakukan pembenahan akan kualitas
produk yang ia pasarkan. Salah satunya
dengan adanya counter resmi Oppo
Smartphone di kota Padang ialah Oppo
Center Jl. Pattimura No.20A yang selalu
meningkatkan pelayanan dalam segi
penjualan, service, serta accessories
handphone khususOppo Smartphone. Selain
itu tersedia cara pemakaian produk,
menyediakan saluran komunikasi khusus
bagi konsumen menggambarkan
kepeduliaan Oppo Smartphone pada
kosumen. Kemudian adanya jaminan berupa
garansi pada produk Oppo Smartphone
menggambarkan niat baik perusahaan pada
konsumen sekaligus menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kepentingan yang sama
dengan konsumen yaitu untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Berdasarkan fenomena di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kembali dengan judul “Pengaruh Brand
Awareness, Brand Image, dan Brand
Trust terhadap Minat Beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi Kasus
Oppo Center Jl. Pattimura No. 20A
Padang)”.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
dan kenyataan yang ada dilapangan, maka
penulis mengidentifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Oppo Smartphone masih belum mampu
mempertahankan keandalan produk
khususnya merek yang dipasarkannya.
2. Masih rendahnya tingkat kenaikan
persentase angka penjualan Oppo
Smartphone tiap tahunnya.
3. Keberhasilan Oppo diawal
kemuculannya dipasarkan tidak
terlepas dari kesadaran akan merek
handphone dengan series yang sama
yakni Oppo Mirror yang sudah lebih
dulu hadir dan dipasarkan.
4. Masih kurangnya sales counter resmi
Oppo Smartphone serta masih
kurangnya jaminan yang diberikan dan
pelayanan yang diberikan kepada
konsumen Oppo Smartphone.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana pengaruh brand awareness
terhadap minat beli Oppo Smartphone
di Kota Padang (Studi Kasus Oppo
Center Jl. Pattimura No. 20A Padang)?
2. Bagaimana pengaruh brand image
terhadap minat beli Oppo Smartphone
di Kota Padang (Studi Kasus Oppo
Center Jl. Pattimura No. 20A Padang)?
3. Bagaimana pengaruh brand trust
terhadap minat beli Oppo Smartphone
di Kota Padang (Studi Kasus Oppo
Center Jl. Pattimura No. 20A Padang)?
4. Bagaimana pengaruh brand awareness,
brand image, dan brand trust secara
bersama-sama terhadap minat beli
Oppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang)?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah
sebagai berikut untuk mengetahui:
1. Pengaruh brand awareness terhadap
minat beli Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.
Pattimura No. 20A Padang).
2. Pengaruh brand image terhadap minat
beli Oppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang).
3. Pengaruh brand trust terhadap minat
beli Oppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang).
4. Pengaruh brand awareness, brand
image, dan brand trust terhadap minat
beli Oppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang).
LANDASAN TEORI
Minat Beli (Y) Minat adalah sesuatu yang pribadi
dan berhubungan dengan sikap, individu
yang berminat terhadap suatu objek akan
mempunyai kekuatan atau dorongan untuk
melakukan serangkaian tingkah laku untuk
mendekati atau mendapatkan objek tersebut
(Gunarso, 2005) dalam jurnal (Gersom,
2013:3). Minat beli (willingness to buy)
merupakan bagian dari komponen perilaku
dalam sikap mengkonsumsi. (Doods, dkk,
1991) dalam (Bernard, 2004) dalam jurnal
(Sulistyari, 2012:3) menyatakan bahwa
minat beli (willingness to buy) didefinisikan
sebagai kemungkinan bila pembeli
bermaksud untuk membeli produk. Minat
beli merupakan perilaku konsumen yang
menunjukkan sejauh mana komitmennya
untuk melakukan pembelian.
Indikator Minat Beli Menurut
(Ferdinand, 2006) dalam jurnal (Arista,
2011:4), minat beli dapat diidentifikasikan
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
1) Minat transaksional
2) Minat referensial
3) Minat preferensial
Brand Awareness (X1)
Menurut (Ferrina dewi, 2008:173)
kesadaran terhadap merek direfleksikan
dalam kemampuan konsumen
mengidentifikasi merek dalam berbagi
situasi yang berbeda. Kemampuan
konsumen akan ditentukan juga oleh derajat
motivasinya. Ketika konsumen berada dalam
situasi pembelian dengan motivasi yang
tinggi, maka konsumen akan menentukan
lebih banyak waktu dalam proses
pengambilan keputusan agar mendapatkan
lebih banyak waktu untuk menjadi familiar
pada merek. Indikator Brand Awareness
(Kesadaran Merek), menurut (Durianto dkk,
2001:54) ada tiga indikator kesadaran merek
(brand awareness), yaitu:
1) Top Of Mind
2) Brand Recall
3) Brand Recognition
Brand Image(X2) Citra merek (brand image)
merupakan aspek yang sangat penting dari
merek dan dapat didasarkan kepada
kenyataan atau fiksi tergantung bagaimana
konsumen mempersepsi.
Citra merek (brand image)
cenderung kepada sistematik memori
tentang merek yang berisi intepretasi pasar
target terhadap atribut produk, manfaat,
situasi, penggunaan, pengguna dan
karakteristik perusahaan. Selanjutnya citra
merek terdiri dari pengetahuan merek dan
situasi mengkonsumsi seperti evaluasi dari
perasaan dan emosi (respon selektif) yang
berasosiasi dengan merek (Sitinjak, 2005)
dalam skripsi (Kumalasari, 2013:60).
Indikator Brand Image (Citra Merek)
Menurut Biel dalamjurnal penelitian
(Setyaningsih, 2004:54) indikator-indikator
yang membentuk citra merek adalah:
1) Citra Korporat
2) Citra Produk/Konsumen
3) Citra Pemakai
Brand Trust(X3) Menurut (Delgado-Ballaster, 2003)
dalam jurnal (Semuel,2014:2), Kepercayaan
merek adalah perasaan aman yang dimiliki
konsumen akibat dari interaksinya dengan
sebuah merek, yang berdasarkan persepsi
bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan
bertanggung jawab atas kepentingan dan
keselamatan dari konsumen. Brand trust
didefinisikan sebagai rasa aman yang
dimiliki oleh pemakai produk, dalam
interaksinya dengan sebuah merek yang
didasarkan pada persepsi bahwa merek
tersebut dapat dipercaya dan memperhatikan
kepentingan dan kesejahteraan konsumen,
(Keller 2007:27). Kepercayaan merek
merupakan sebuah perilaku kerelaan
konsumen pada umumnya untuk bergantung
pada kemampuan merek tersebut
menggambarkan fungsi produknya,
(Chaudhuri & Holbrook 2001:65). Indikator
Brand Trust (Kepercayaan Merek), menurut
(Ballaster, 2001)dalam jurnal
(Semuel,2014:2)ada dua indikator variabel
yang mempengaruhi kepercayaan merek
(brand trust):
1) Brand Reliability
2) Brand Intentions
HIPOTESIS
1. Diduga terdapat pengaruh signifikan
antara brand awareness terhadap minat
beli Oppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang).
: = 0
: ≠ 0
2. Diduga terdapat pengaruh signifikan
antara brand image terhadap minat beli
Oppo Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang).
: ≠ 0
: = 0
3. Diduga terdapat pengaruh signifikan
antara brand trust terhadap minat beli
Oppo Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang).
: ≠ 0
: = 0
4. Diduga tidak terdapat pengaruh
signifikan secara bersama-sama antara
brand awareness, brand image danbrand
trust terhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi Kasus
Oppo Center Jl. Pattimura No. 20A
Padang).
: = 0
: ≠ 0
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan dan tujuan
penelitian yang ingin dicapai, maka jenis
penelitian ini adalah berupa deskriptif dan
asosiatif. Menurut (Iskandar, 2009:19)
penelitian deskriptif dan asosiatif ini
merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh atau hubungan antara
dua variabel atau lebih. Dengan desain
penelitian deskriptif dan asosiatif, maka
penelitian memungkinkan untuk
menggambarkan hubungan antar variabel,
menguji hipotesis, mengembangkan
generalisasi, dan mengembangkan teori yang
memiliki validitas yang universal (Arikunto,
2010:3).Penelitian ini termasuk penelitian
asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antara dua variabel
atau lebih yaitu pengaruh brand awareness,
brand image, dan brand trust terhadap minat
beli Oppo Smartphonedi Kota Padang (Studi
kasus Oppo Center Jl. Pattimura, No.
20A).Penelitian ini penulis lakukan pada
bulan Desember 2016 di Oppo Center
Pattimura No. 20A Padang yaitu konsumen
yang menggunakan produk Oppo
Smartphone di Kota Padang.
Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang menggunakan Oppo
Smartphonedi Kota Padang. Yang menjadi
sampel adalah 60 orang responden dengan
teknik pengambilan sampel yaitu purposive
samplingJumlah variabel dalam penelitian
ini sebanyak empat (independen+dependen)
yang terdiri atas minat beli, brand
awareness, brand image, dan brand
trust.Oleh karena itu berdasarkan pendapat
Roscoe, sampel minimal untuk penelitian ini
(4x15=60), dengan menggunakan empat
variabel, dalam satuan variabel ditetapkan
untuk 15 sampel.Untuk itu dalam penelitian
ini, peneliti menetapkan responden sebanyak
60 dengan pertimbangan tingkat kevalidan
jawaban responden semakin tinggi.
Teknik Analisa Data
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Induktif
Sebelum melakukan penelitian
terhadap responden, terlebih dahulu
dilakukan uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui Validitas dan Reliabilitas. Suatu
instrument dinyatakan valid (sah) jika
pertanyaan pada suatu angket mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh angket tersebut. Pernyataan dinyatakan
valid jika corrected item total correlation>
0,361. Reliabilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau
konstruk (Gozali, 2012:48).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70.Untuk mengukur reliabilitas
dari suatu instrumen dalam penelitian ini,
peneliti melihat nilai Cronbach Alpha
dengan menggunakan bantuan program
SPSS Versi 16.0 .
Hasil Uji Validitas
Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Y 12 1
X1 9 0
X2 9 0
X3 6 0
Sumber :Olahan Data SPSS (Peneliti),2016
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Jumlah Item
Pernyataan
cronbach’s
alpha
Nilai
Kritis Kesimpulan
Beli (Y) 12 0,884 0,70 Reliabel
Awareness
(X1)
9 0,833 0,70 Reliabel
Image (X2) 9 0,818 0,70 Reliabel
Brand Trust (X3)
6 0,820 0,70 Reliabel
Sumber: Olahan Data SPSS, Desember 2016
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tingkat Capaian Responden (TCR)
variabel
Berdasarkan TCR dari masing-
masing variabel bahwa rata-rata skor
variabel Minat beliadalah 4,16 dengan TCR
sebesar 83,17% dengan katergori baik. Rata-
rata skor variabel Brand Awarenessadalah
4,00 dengan TCR sebesar 80,04%. Rata-rata
skor variabel Brand Imagedengan TCR
sebesar 4,01 dengan TCR sebesar 80,15%
dengan kategori baik. Rata-rata Variabel
Brand Trustadalah 4,04 dengan TCR sebesar
80.78% dengan kategori baik.
UJI ASUMSI KLASIK
Hasil Uji Normalitas
Uji ini merupakan uji normalitas
dengan berdasarkan pada koefisien
keruncingan (kurtosis) dan koefisien
kemiringan (skewness). Uji ini dilakukan
dengan membandingkan statistik Jarque-
Bera (JB) dengan nilai X2
tabel, berdasarkan
hasil pengolahan data maka diperoleh nilai
JB pada tabel dibawah ini:
Tabel 26: Hasil Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Standardized Residual
60 .171 .309 1.893 .608
Valid N (listwise)
60
Hasil Uji Multikolinearitas
Salah satu cara untuk menguji
gejala multikolinearitas dalam model regresi
adalah dengan metode auxiliary regression
gejala multikol terjadi karena satu atau lebih
variabel bebas berkorelasi secar linier
dengan variabel babas lainnya. Berikut hasil
ujimultikolinearitas yang diperoleh dari
analisa data penelitian sebagai berikut:
Tabel 27: Hasil Uji Multikolinearitas
Model R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
X1 = X2 dan x3 .841 .835 1.994647
X2 = X1 dan X3 .837 .832 1.715265
X3 = X1 dan X2 .828 .823 1.391764
Sumber : Olahan data primer 2017
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok dari model
regrasi linear klasik adalah
heteroskedastisitas atau varian pada variabel
bebas lainnya.Untuk menguji asumsi
homoskedastisitas.Metode uji white
merupakan salah satu metode yang
digunakan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas.Metode uji white
merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk melihat ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dalam satu varian error
term (Ut) suatu model regresi. Apabila
terjadi pengaruh yang signifikan antara
variabel dengan variabel terikat maka
terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya,
apabila variabel bebas tidak terpengaruh
secara signifikan terhadap variabel
pengganggu maka tidak terdapat
heteroskedastisitas.
Dengan menggunakan program
spss dilakukan Uji White. Pengujian ini
untuk melihat apakah setiap variabel
pengganggu mempunyai variabel yang sama
atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya
masalah ini akan dilakukan uji white
heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian
heteroskedastisitas dengan menggunakan
metode White adalah sebagai berikut:
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Brand Awareness
Terhadap Minat Beli Oppo
Smartphonedi Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No.20A Padang).
Hasil penelitian menunjukkan
besar pengaruh brand
awarenessterhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang).Berdasarkan analisis data
dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,211.Hal ini
menunjukkan bahwa brand
awarenessberpengaruh secara positif
dan signifikan terhadapminat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Semakin baik brand
awareness maka akan semakin
meningkat minat beli produk Oppo
sebaliknya jika brand awareness
kurang baik, maka minat beli produk
Oppo akan menurun.
Nilai koefisien ini signifikan
karena nilaithitung sebesar 2,405 > ttabel
sebesar 2,00 dengan nilai signifikan
0,020 < 0,05. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara
brand awarenessterhadap minat
beliOppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang).
Tanggapanresponden yang
tertinggi terdapat pada indikator top of
mind (puncak pikiran) dengan rata-rata
skor sebesar 4.17 pada TCR sebesar
83.33% tergolong pada kategori
baik.Sedangkan tanggapan responden
yang terendah terdapat pada indikator
top of mind (puncak pikiran) dengan
rata-rata skor sebesar 3.82 pada TCR
sebesar 76.00% tergolong pada
kategori sedang. Sedangkan total rata-
rata pada variabel brand awareness
adalah sebesar 4.00 pada TCR sebesar
80.04% tergolong pada kategori baik.
Hal ini menunjukan bahwa brand
awareness yang dimiliki oleh
konsumen membeli Oppo di Oppo
Center Pattimura No.20 A Padang
tergolong pada kategori baik. Hal ini
menunjukan bahwa brand awareness
yang dimiliki oleh Oppo Smartphone di
Kota Padang (Studi Kasus Oppo Center
Jl. Pattimura No. 20A Padang) adalah
tergolong pada kategori Baik.
2. Pengaruh Brand ImageTerhadap
Minat Beli Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center
Jl. Pattimura No.20A Padang).
Hasil penelitian menunjukkan
besar pengaruh brand imageterhadap
terhadap minat beli Oppo Smartphone
di Kota Padang (Studi Kasus Oppo
Center Jl. Pattimura No. 20A
Padang).Berdasarkan analisis data dan
pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh.Berdasarkan
analisis data dan pengujian hipotesis
yang telah dilakukan diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar 0,417.Hal ini
menunjukkan bahwa brand
imageberpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Semakin baik brand
image maka akan semakin meningkat
minat beli produk Oppo sebaliknya jika
brand image kurang baik, maka minat
beli produk Oppo akan menurun.Nilai
koefisisen ini signifikan karena
nilaithitung sebesar 4,078 > ttabel sebesar
2,00 dengan nilai signifikan 0,000
<0,05. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara brand
imageterhadap minat beliOppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang).
Tabel 28: Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .333a .111 -.009 3.16321
a. Predictors: (Constant), X2.X3, Brand Awareness,
Brand Image, Brand Trust, X1qr, X3qr, X1.X2
b. Dependent Variable: U2
Tanggapanresponden yang
tertinggi terdapat pada indikator citra
korporat dengan rata-rata skor sebesar
4.10 pada TCR sebesar 82.00%
tergolong pada kategori
baik.Sedangkan tanggapan responden
yang terendah terdapat pada indikator
citra korporat dengan rata-rata skor
sebesar 3.83 pada TCR sebesar 76.67%
tergolong pada kategori sedang.
Sedangkan total rata-rata pada variabel
brand imageadalah sebesar 4.01 pada
TCR sebesar 80.15% tergolong pada
kategori baik. Hal ini menunjukan
bahwa brand image yang dimiliki oleh
konsumen membeli Oppo di Oppo
Center Pattimura No.20 A Padang
tergolong pada kategori baik. Hal ini
menunjukan bahwa brand image yang
dimiliki oleh Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.
Pattimura No. 20A Padang) adalah
tergolong pada kategori Baik.
3. Pengaruh Brand TrustTerhadap
Minat Beli Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center
Jl. Pattimura No.20A Padang).
Hasil penelitian menunjukkan
besar pengaruh brand trustterhadap
terhadap minat beli Oppo Smartphone
di Kota Padang (Studi Kasus Oppo
Center Jl. Pattimura No. 20A
Padang).Berdasarkan analisis data dan
pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,517.Hal ini
menunjukkan bahwa brand
trustberpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Semakin baik brand
trustmaka akan semakin meningkat
minat beli produk Oppo sebaliknya jika
brand trustkurang baik, maka minat
beli produk Oppo akan menurun.
Nilai koefisien ini signifikan
karena nilaithitung sebesar 4,103 > ttabel
sebesar 2,00 dengan nilai signifikan
0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara brand
trustterhadap minat beliOppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang).
Tanggapanresponden yang
tertinggi terdapat pada indikator Brand
Intentions dengan rata-rata skor sebesar
4.14 pada TCR sebesar 82.89%
tergolong pada kategori baik.
Sedangkan tanggapan responden yang
terendah terdapat pada indikator Brand
Reliability dengan rata-rata skor
sebesar 3.93 pada TCR sebesar 78.67%
tergolong pada kategori sedang.
Sedangkan total rata-rata pada variabel
brand trustadalah sebesar 4.04 pada
TCR sebesar 80.78% tergolong pada
kategori baik. Hal ini menunjukan
bahwa brand trust yang dimiliki oleh
konsumen membeli Oppodi Oppo
Center Pattimura No.20 A Padang
tergolong pada kategori baik. Hal ini
menunjukan bahwa brand trust yang
dimiliki oleh Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.
Pattimura No. 20A Padang) adalah
tergolong pada kategori baik.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori yang disampaikan
dalampenelitian (Albari, 2004) meneliti
bahwa Brand Trust juga mempengaruhi
minat beli yang dilakukan oleh
konsumen. Kepercayaan konsumen
terhadap merek jelas-jelas
mempengaruhi minat pembelian,
karena konsumen memiliki sikap yang
lebih waspada terhadap merek yang
belum dikenal. Kepercayaan terbangun
karena adanya harapan bahwa pihak
lain akan bertindak sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Ketika seseorang telah mempercayai
pihak lain maka mereka yakin bahwa
harapan akan terpenuhi dan tak akan
ada lagi kekecewaan.
4. Pengaruh Brand Awareness, Brand
Image dan Brand TrustTerhadap
Minat Beli Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center
Jl. Pattimura No.20A Padang).
Hasil penelitian menunjukkan
besar pengaruh brand awareness,
brand image dan brand trust terhadap
minat beli Oppo Smartphone di Kota
Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.
Pattimura No. 20A Padang).
Berdasarkan analisis data dan
pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai Fhitung 210,017
> Ftabel 2,77 dan nilai signifikan 0,000
<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
brand awareness, brand image dan
brand trust secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap minat
beli Oppo Smartphone di Kota Padang
(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura
No. 20A Padang). Dengan demikian
penelitian ini sesuai dengan teori yang
telah dikemukakan oleh para ahli.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan hasil
analisis data diatas, maka dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh signifikan brand
awarenessterhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Berdasarkan analisis data
dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
2,405 > ttabel sebesar 2,00 dengan nilai
signifikan 0,020 < 0,05.
2. Terdapatpengaruh signifikan brand
imageterhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Berdasarkan analisis data
dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
4,078 > ttabel sebesar 2,00 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05.
3. Terdapat pengaruh signifikan brand
trust terhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Berdasarkan analisis data
dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
4,103 > ttabel sebesar 2,00 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05.
4. Terdapat pengaruh signifikan brand
awareness, brand image dan brand
trust terhadap minat beli Oppo
Smartphone di Kota Padang (Studi
Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.
20A Padang). Berdasarkan analisis data
dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan diperoleh nilai Fhitung 210,017
> Ftabel 2,77 dan nilai signifikan 0,000
<0,05.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan di atas, penulis memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Penelitian ini menunjukan bahwa
variabel brand awareness (X1),
indikator tanggapan responden yang
terendah terdapat pada indikator Top
Of Mind (Puncak Pikiran) dengan rata-
rata skor sebesar 3,82 pada TCR
sebesar 76.00% tergolong pada
kategori sedang, maka dari itu
diharapkan kepada outlet Oppo Center
agar dapat membangun top of mind
(puncak pikiran) pada produk Oppo
agar dapat meningkatkan pangsa pasar
selanjutnya.
2. Selanjutnya variabel brand image (X2),
indikator tanggapan responden yang
terendah terdapat pada indikator citra
korporat dengan rata-rata skor sebesar
3,83 pada TCR sebesar 76.67%
tergolong pada kategori sedang, maka
dari itu diharapkan kepada outlet Oppo
Center hendaknya lebih
memperhatikan kembali kualitas pada
setiap keluaran produk Oppo sehingga
tercipta citra merek atau brand image
dari masing masing produknya, karena
dimasa yang akan datang strategi
pemasaran akan lebih beragam
bentuknya. Tentunya ide ide yang
kreatif dan inovasi dari berbagai
kalangan akan sangat diperlukan demi
keberhasilan suatu produk.
3. Selanjutnya variabel brand trust (X3),
indikator tanggapan responden yang
terendah terdapat pada indikator brand
reliability dengan rata-rata skor sebesar
3,93 pada TCR sebesar 78.67%
tergolong pada kategori sedang, maka
dari itu diharapkan kepada outlet Oppo
Center agar lebih meningkatkan
kemampuan penjaminan pada
konsumen produk Oppo sehingga
timbul rasa kepercayaan pada merek
atau brand trust.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. (2012). Measuring Brand
Equity Across Products and Markets.
California Managing Reviews, Vol.
38, No. 3
Delgado-Ballester. (2003). Development and
Validation of a Brand Trust
Scale.International Journal of Market
Research, Vol. 45, No.1, pp. 35-54.
Durianto, D. Sugiarto, dan Sitinjak, T.
(2004). Strategi Menaklukkan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan
PerilakuMerek.Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian
Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek dan
Psikologi Konsumen Implikasi Pada
Strategi Pemasaran. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Gunarso, Singgih D. dan Yulia Singgih D.
Gunarso. (2005). Psikologis Praktis
Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta:
BPK Gunung Mulia Sab'atun.
Kotler, P. Bowen, J. (2003). Marketing for
Hospitality and Tourism.Edisi
Ketiga. Prentice Hall Inc. Upper
Saddle River: New Jersey.
Setyawan. (2010). Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Swasta, B. Handoko, T. Hani (2002).
Manajemen Pemasaran, Analisis
Perilaku Konsumen, Edisi 1, Cetakan
3. Yogyakarta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&B.
Bandung. Alfabeta.