pengaruh atlet endorser (cristian gonzales) …digilib.unila.ac.id/55014/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH ATLET ENDORSER (CRISTIAN GONZALES) TERHADAP
NIAT PEMBELIAN PRODUK SEPATU SEPAK BOLA SPECS DI
BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
Fajar Haditomo
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH ATLET ENDORSER (CRISTIAN GONZALES) TERHADAP
NIAT PEMBELIAN PRODUK SEPATU SEPAK BOLA SPECS DI
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Fajar Haditomo
Olahraga sepak bola adalah olahraga nomor satu yang paling populer di
dunia. Salah satu elemen dalam strategi periklanan brand olahraga adalah
endorsement kepada atlet yang merupakan selebriti di dunia olahraga. Penelitian
ini bertujuan adalah untuk menguji pengaruh Atlet Endorser (Cristian Gonzales)
terhadap niat beli produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
Jenis penelitian ini ditinjau dari tingkat ekplanasi merupakan penelitian
asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Instrumen penelitian ini di uji
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian pengujian hipotesis
diukur dengan uji t.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif
sebagai alat ukur untuk mengetahui pengaruh atlet endorser terhadap niat beli
konsumen.Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Atlet Endorser
(Keahlian, Kepercayaan, Citra) dan variabel dependen yaitu Niat beli.
Pengujian kualitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil pengisian
kuesioner. Pengujian kuantitatif dilakukan dengan uji regresi linier berganda yang
menentukan seberapa erat hubungan antara variabel x dan y. Hasil dari uji
kuantitatif menunjukkan bahwa atlet endorser (Keahlian, Kepercayaan, Citra)
berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen.
Kata kunci : atlet endorser, daya tarik, kepercayaan, keahlian, niat beli
ABSTRACT
THE EFFECT OF ENDORSER ATHLETES (CRISTIAN GONZALES) ON
THE PURCHASE INTENTION OF SPECS FOOTBALL BOOTS IN
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Fajar Haditomo
Football is the most popular sport in the world. One element in sports advertising
strategies is endorsement to athletes. This study aims to examine the effect of
Endorser Athletes (Cristian Gonzales) on the purchase intention of Specs football
boots in Bandar Lampung.
This type of research is reviewed from the level of explanation is associative
research with the form of a causal relationship. The instrument of this study was
tested using validity and reliability tests, then testing hypotheses was measured by
the t test.
This study uses descriptive qualitative and quantitative methods as a measure to
determine the effect of athletes endorsers on consumer purchase intentions.
Independent variables in this study are Endorser Athletes (Expertise,
Trustworthiness, Image) and the dependent variable namely Purchase intention.
Qualitative testing is done by collecting the results of filling out questionnaires.
Quantitative testing is done by multiple linear regression tests that determine how
closely the relationship between variables x and y. The results of the quantitative
test show that endorser athletes (Expertise, Trustworthiness, Image) have a
positive effect on consumers' purchase intention.
Keywords: endorser athletes, attractiveness, trustworthiness, expertise, purchase
intention
PENGARUH ATLET ENDORSER (CRISTIAN GONZALES) TERHADAP
NIAT PEMBELIAN PRODUK SEPATU SEPAK BOLA SPECS DI
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Fajar Haditomo
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Nambahdadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten
Lampung Tengah pada tanggal 22 Februari 1997 sebagai anak ketiga dari tiga
bersaudara pasangan Bapak Sukardi Eka Putra dan Ibu Hartina. Peneliti memiliki
dua orang kakak yang bernama Sunu Prasetyohadi dan Maya Safitri.
Riwayat pendidikan peneliti dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Nambahdadi,
Terbanggi Besar, Lampung Tengah (2001-2008), pendidikan Sekolah Menengah
Pertama Negeri 6 Terbanggi Besar, Lampung Tengah (2008-2011), dan Sekolah
Menengah Atas Negri 1 Seputih Mataram, Lampung Tengah (2011-2014).
Peneliti terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung pada tahun 2014 dengan jurusan Manajemen dan konsentrasi
Manajemen Pemasaran. Peneliti telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di Desa Bumi Nabung Ilir, Kecamatan Bumi Nabung, Kabupaten Lampung
Tengah pada tahun 2017 selama 40 hari.
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT
berikan. Skripsi ini kepersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku Bapak Sukardi Eka Putra dan Ibu Hartina,
terimakasih atas segala keringat, doa yang tidak pernah putus untuk
keberhasilanku, motivasi dan kasih sayang yang telah kalian berikan kepadaku
sejak aku masih di dalam kandungan ibu hingga saat ini.
SANWACANA
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya Peneliti
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Atlet Endorser (Cristian
Gonzales) Terhadap Niat Pembelian Produk Sepatu Sepak Bola Specs di Bandar
Lampung”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi Jurusan S1 Manajemen di Universitas
Lampung.
Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini.
Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh Peneliti dapat
membantu mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Hj. R.R. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Driya Wiryawan, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak mengarahkan, memberi saran, pembelajaran, nasihat serta senantiasa
membimbing peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah mengarahkan, memberi saran, pembelajaran, serta senantiasa
membimbing peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji Utama yang telah banyak
mengarahkan, memberi saran, kritik, pembelajaran, nasihat, dan motivasi.
7. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan banyak bimbingan serta nasihat sejak Peneliti menjadi
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang telah banyak memberikan pengetahuan hingga
peneliti menyelesaikan pendidikan sarjana.
9. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan berkas administrasi dan kearsipan.
10. Kedua kakak tercinta, Sunu Prasetyohadi dan Maya Safitri atas keceriaan
yang telah kalian berikan sehingga menjadi penyemangat dalam Penelitian
skripsi ini.
11. Teman, Sahabat, Partner dan sekaligus motivator Delta Harum Pangastika
yang telah memberikan keceriaan serta dukungan selama pengerjaan skripsi
ini.
12. Umi Yuniari, S.Pdi. Hardman dan Iswahyudi telah mengijinkan Peneliti
untuk tinggal dirumahnya selama mengerjakan penelitian ini.
13. Sahabat-sahabatku di Umi Uni Squad Hardman, Iswahyudi, Rexy, Gede,
Alan, Mastah Nico, Thaipan. Sahabat seperjuangan di Mata Intan 18+ House
Surya, Ageng, Vika alias Paeng. Rekan-rekan Football Boots Indonesia
Regional Lampung. Teman-teman Jurusan Manajemen 2014 dan teman-
teman yang tidak bisa Peneliti sebutkan satu per satu yang selalu memberikan
motivasi dan saran dalam menyusun skripsi, serta selalu memberikan
semangat dan selalu hadir dalam setiap seminar Peneliti.
14. Teman-teman KKN Desa Bumi Nabung Ilir, Kecamatan Bumi Nabung,
Kabupaten Lampung Tengah, Amir, Kak Bembi, Nani, Astri, dan Chandra.
15. Kepada semua responden yang telah membantu Peneliti dalam menyusun
penelitian ini dan semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan
kepada Peneliti.
16. Almamater tercinta Universitas Lampung.
Akhir kata, Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, namun
ada harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membacanya,
Aamiin.
Bandar Lampung, 18 Desember 2018
Peneliti
Fajar Haditomo
NPM 1411011040
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka .................................................................................................... 9
1. Pengertian Pemasaran ............................................................................. 9
2. Promosi .................................................................................................. 10
3. Iklan ....................................................................................................... 16
4. Pengertian Selebriti Endorser ................................................................. 17
5. Penggunaan Atlet Sebagai Endorser ...................................................... 18
6. Niat Beli ................................................................................................ 19
7. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 22
B. Rerangka Pemikiran ......................................................................................... 22
C. Hipotesis ........................................................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 25
B. Sumber Data ..................................................................................................... 25
1. Data Primer ............................................................................................ 25
2. Data Sekunder ........................................................................................ 25
C. Defini Operasional Variabel dan Instrumen pengukuran ................................. 26
1. Variabel Bebas ...................................................................................... 26
2. Variabel Terikat .................................................................................... 27
3. Instrumen Penelitian .............................................................................. 28
D. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 29
1. Populasi .................................................................................................. 29
2.Sample ..................................................................................................... 30
E. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................................. 31
1. Uji Validitas ........................................................................................... 31
2. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 33
1. Analisis Deskriptif Kualitatif ................................................................ 33
2. Analisis Kuantitatif ............................................................................... 33
G. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 34
1. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................................................. 34
2. Koefisien Determinasi ........................................................................... 34
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL ............................................................................................................... 35
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 35
2. Deskripsi Karakteristik Responden ........................................................ 35
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................................................... 38
4. Analisis Kualitatif .................................................................................. 41
5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 50
6. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 53
B. PEMBAHASAN ............................................................................................... 54
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ................................................................................................. 58
B. SARAN ............................................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Profil Cristian Gonzales ............................................................................. 4
Tabel. 2 Penjualan Sepatu Sepak Bola Specs di Bandar Lampung ......................... 5
Tabel. 3 Target dan Realisasi Penjualan Sepatu Sepak Bola Specs ......................... 6
Tabel. 4 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 22
Tabel. 5 Operasional Variabel Penelitian............................................................... 28
Tabel. 6 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................... 36
Tabel. 7 Responden Berdasarkan Umur................................................................. 36
Tabel. 8 Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................................................... 37
Tabel. 9 Hasil Uji Validitas Variabel X (Atlet Endorser) ...................................... 38
Tabel. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Niat Beli) ............................................. 39
Tabel. 11 Uji Reliabilitas Atlet Endorser (X) ........................................................ 40
Tabel. 12 Uji Reliabilitas Niat Beli (Y) ................................................................. 41
Tabel. 13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keahlian ............................... 42
Tabel. 14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepercayaan ........................ 44
Tabel. 15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Citra ..................................... 46
Tabel. 16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Niat Beli ............................... 49
Tabel. 17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 51
Tabel. 18 Hasil Koefisien Determinasi .................................................................. 52
Tabel. 19 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (t) ..................................................... 53
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Rerangka Pikir ...................................................................................... 23
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga sepak bola adalah olahraga nomor satu yang paling populer di
dunia. Banyak perusahaan-perusahaan raksasa olahraga yang menggunakan jasa
para atlet sepakbola sebagai alat untuk mempromosikan produk-produk mereka.
Di era modern banyak ilmu-ilmu baru yang berkembang di dunia pemasaran.
Semua perusahaan brand olahraga berlomba-lomba dalam mencapai keunggulan
bersaing. Kemajuan teknologi informasi di dunia digital juga mendukung
perkembangan ilmu pemasaran. Salah satu cara untuk mencapai keunggulan
bersaing adalah dengan menggunakan media promosi periklanan yang tepat.
Periklanan pada dasarnya adalah alat yang digunakan dalam proses pemberian
informasi kepada khalayak sehingga akan terjadi komunikasi persuasif di
dalamnya (Kotler, 2009).
Pemilihan strategi merupakan kunci dalam mencapai keunggulan bersaing
bagi perusahaan. Salah satu elemen dalam strategi periklanan brand olahraga
adalah endorsement kepada atlet yang merupakan selebriti di dunia olahraga.
Menurut Shimp (2003) selebriti adalah orang atau tokoh (aktor, penghibur,
penyanyi, atau atlit) yang dikenal oleh masyarakat didalam bidang-bidang yang
berbeda. Endorser sering juga disebut direct source (sumber langsung) yaitu
seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan sebuah
produk atau jasa (Endorser) juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili
2
image sebuah produk (product image). Biasanya orang yang terpilih sebagai
endorser tersebut berasal dari kalangan tokoh masyarakat yang memiliki karakter
menonjol dan daya tarik yang kuat (Hardiman, 2006).
Yonghwan Chang et al. (2014) menyatakan bahwa pemasar di dunia yakin
bahwa mengendors atlet untuk produk olahraga merupakan alat promosi yang
paling efektif. Jessica R. Braunstein-Minkove, et al. (2011) mendefinisikan atlet
endorser memiliki 3 atribut yaitu keahlian (expertise), kepercayaan
(truthworthiness), citra (image). Pada dasarnya atlet khususnya atlet sepak bola
yang berprestasi di level club atau individu sering menjadi sorotan media masa
serta memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan khususnya para pecinta
sepak bola. Di Indonesia sendiri atlet sepak bola banyak yang sudah di endorse
oleh beberapa produsen sepatu olahraga baik lokal maupun global.
Salah satu perusahaan lokal di Indonesia yang melakukan endorsement
kepada atlet sepak bola adalah Specs. Specs merupakan sebuah perusahaan sepatu
asal Indonesia yang menghasilkan berbagai macam perlengkapan olahraga. Specs
yang saat ini meraih sertifikat ISO-9001 dari Llyod Register Quality Assurance
untuk Quality Management System pada tahun 1997 diposisikan sebagai
perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga dengan kualitas tinggi dengan
manajemennya yang pasti berkualitas. Pada akhirnya pula hal itu menambah
kepercayaan masyarakat terhadap produk Specs. Selain menjadi perusahaan
sepatu pioneer dalam negeri, Specs juga mengembangkan pasar hingga dapat
menembus ke pasar di luar Indonesia.
3
Pada tahun 2017 Specs meraih penghargaan Indonesia Popular Digital
Brand Award untuk kategori sepatu, pakaian, dan tas olahraga. Indonesia Popular
Brand Award sendiri merupakan sebuah penghargaan yang diberikan untuk merek
merek bergengsi dan populer di dunia digital. Tujuan utama dari Indonesia Digital
Popular Brand award ini adalah sebagai alat ukur penguasaan pasar dan jadi
rujukan konsumen dalam mencari, membicarakan dan menjadi simbol
kepercayaan dalam memilih merek atau produk yang mampu meraih penghargaan
ini harus melalui 3 parameter pendekatan, pertama adalah Search Engine Based
mengukur popularitas merek melalui Google, kedua melalui media social seperti
Facebook, Instagram dan Youtube. Specs memiliki website sendiri yang bisa
diakses di www.specs.id yang berisi informasi seputar Specs. Specs juga memiliki
facebook (specs.sport), instagram (@specs_indonesia) dan juga twitter
(@specsindonesia) resmi agar bisa lebih dekat dengan konsumen.
Specs membagikan video kegiatan dan memperkenalkan produk-produk
barunya melalui YouTube channel resmi mereka yaitu Specs Indonesia. Specs
menggunakan Cristian Gonzales sebagai atlet endorser produknya sejak tahun
2006 saat dia masih bermain untuk Persik Kediri. Pada saat Piala Presiden 2017
Gonzales menggunakan Specs Swervo Thunderbolt FG sebagai senjata andalan
dalam menjalani kompetisi tersebut bersama Arema. Gonzales dipilih karena
kiprah positifnya di dunia sepak bola Indonesia baik di level klub maupun
Timnas. Berbagai prestasi sudah diraihnya mulai dari gelar klub (Juara liga) atau
gelar pribadi sebagi Top skor dan Pemain terbaik. Selain itu keputusannya untuk
menjadi warga negara Indonesia pada tahun 2010 membuat dirinya menjadi
begitu dicintai oleh para penggemarnya di Indonesia.
4
TABEL.1 PROFIL CRISTIAN GONZALES
Nama Lengkap Cristian Gerard Alfaro Gonzales
Tempat/TanggalLahir
Uruguay, 30 Agustus 1975
Profesi Atlet sepak bola
Karir Klub/Timnas Klub
Penarol Uruguay (1988-1991)Sud Amerika (1994-1995)Persisam Putra Samarinda (2011-2012)Arema Cronus (2012-Sekarang)Huracan de Carientes Argentina (1997)Deportivo Maldonado (2000-2002)PSM Makassar (2003)Persik Kediri (2005-2008)Persib Bandung (2009-2011)
Timnas
Uruguay U-20 (1994-1996)Timnas Indonesia (2010)
Prestasi Pencetak Gol Terbanyak, 27 gol, Liga Indonesia 2003-2004
Pencetak Gol Terbanyak, 30 gol, Liga Indonesia 2005-2006
Pencetak Gol Terbanyak, 32 gol, Liga Indonesia 2006-2007
Pencetak Gol Terbanyak, 26 gol, Liga Indonesia 2007-2008
Pencetak Gol Terbanyak, 28 gol, Indonesia Super League2008-2009
Pencetak Gol Terbanyak, 10 gol, Piala Indonesia 2009-2010
Pencetak Gol Terbanyak, 11 gol, Piala Presiden 2017
Sumber: Specs.id/Athlete
Atlet endorser yang dipilih diharapkan mampu memberikan dampak
positif terhadap perusahaan, serta dapat member efek persuasif kepada calon
konsumen sehingga mencapai tahap niat pembelian. Menurut Madahi, et al.
5
(2012) niat beli konsumen merupakan keinginan konsumen untuk membeli
produk atau jasa karena konsumen membutuhkan produk atau jasa tertentu yang
menimbulkan sikap dan persepsi terhadap produk. Dengan kata lain, niat beli
konsumen berarti konsumen akan membeli produk kembali setelah konsumen
mengevaluasi produk dan menemukan bahwa produk layak untuk dibeli..
Di provinsi Lampung terdapat 2 toko resmi yang menjual produk Specs
yaitu Toko Dian Sport dan Toko Soccer Corner. Toko Dian Sport terletak di Jl.
Pulau Buru, Way Halim, Bandar Lampung, sedangkan Toko Soccer Corner
terletak di Jl. Diponegoro no.4, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Tidak
hanya menjadi distributor sepatu Specs bagi daerah Bandar Lampung tapi kedua
toko tersebut menjadi distributor di setiap daerah Lampung. Berikut merupakan
tabel penjualan produk sepatu sepak bola Specs sejak tahun 2014 sampai 2017
dari kedua toko resmi Specs di Bandar Lampung.
TABEL.2 PENJUALAN SEPATU SEPAK BOLA SPECS SEJAK 2014-2017DARI TOKO DIAN SPORT DAN TOKO SOCCER CORNER
DI BANDAR LAMPUNGTahun Jumlah Penjualan (pasang) Total penjualan di
Bandar Lampung(pasang)
Toko Dian Sport Toko Soccer Corner
2014 460 1161 1621
2015 628 1417 2045
2016 788 1535 2323
2017 1082 1730 2812
Sumber: Toko Soccer Corner dan, Toko Dian Sport, Bandar Lampung, 2018
Data penjualan dari toko Soccer Corner dan toko Dian Sport terlihat
bahwa jumlah penjualan sepatu sepak bola Specs sejak tahun 2014 sampai 2017
selalu mengalami peningkatan. Peningkatan volume penjualan paling besar di
6
Bandar lampung terjadi pada tahun 2016 ke tahun 2017 yaitu 489 pasang sepatu
sepak bola.
Data penjualan produk sepatu sepak bola Specs memang menunjukan
peningkatan dari tahun ke tahun dan masih unggul tingkat ke populeran merek
dari pesaing-pesaingnya yaitu Calci, Eagle, dan League karna dari segi merek
Specs lebih popular dibandingkan dengan merek-merek pesaingnya, hal ini
dibuktikan dengan penghargaan yang di dapatkan oleh Specs pada tahun 2017
sebagai top popular digital brand namun masih ada permasalahan yang dihadapi
oleh Specs yaitu tidak tercapainya target penjualan sepatu sepak bola specs di
Bandar Lampung. Berikut merupakan data target dan realisasi penjualan produk
sepatu sepakbola Specs di Bandar Lampung.
TABEL.3 DATA TARGET DAN REALISASI PENJUALAN SEPATUSEPAK BOLA SPECS DI BANDAR LAMPUNG SEJAK TAHUN 2014 –
2017
TahunTarget Penjualan
(Pasang)Jumlah Penjualan
(Pasang)Kinerja Penjualan
(%)
2014 2500 1621 64,8%2015 2500 2045 81,8%2016 3000 2323 77,4%2017 3000 2812 93,7%
Sumber: Toko Soccer Corner dan Toko Dian Sport (Bandar Lampung)
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penjualan produk sepatu sepak
bola Specs dari tahun 2014 sampai 2017 mengalami peningkatan yang signifikan
namun belum bisa mencapai target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
sehingga menjadi suatu masalah mengapa penjualan sepatu sepak bola Specs di
Bandar Lampung tidak pernah mencapai target yang sudah ditentukan perusahaan,
sedangkan salah satu upaya promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah
7
melakukan endorsement kepada atlet untuk meningkatkan penjualan produk
tersebut. Maka dari itu peneliti tertarik untuk membuat judul penelitian mengenai
“PENGARUH ATLET ENDORSER (CRISTIAN GONZALEZ)
TERHADAP NIAT PEMBELIAN SEPATU SEPAK BOLA SPECS DI
BANDAR LAMPUNG”
B. Rumusan Masalah
Specs memang lebih unggul dari segi penjualan dibandingkan dengan
merek merek yang menjadi pesaingnya di Bandar Lampung karena memang
Specs sudah unggul dari segi popularitas merek, namun Specs tidak pernah
mencapai target penjualan sepatu sepak bola di Bandar Lampung sejak tahun
2014 sampai tahun 2017 hal tersebut dapat dilihat pada data target dan realisasi
penjualan sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung. Yonghwan Chang et al.
(2014) menyatakan bahwa pemasar di dunia yakin bahwa mengendors atlet untuk
produk olahraga merupakan alat promosi yang paling efektif, seharusnya jika
memang efektif, tentu saja target penjualan yang sudah ditentukan akan dengan
mudah tercapai, maka berdasarkan paparan pada latar belakang diatas rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah keahlian dari atlet endorser berpengaruh terhadap niat pembelian
konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung?
2. Apakah kepercayaan dari atlet endorser berpengaruh terhadap niat
pembelian konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar
Lampung?
3. Apakah citra dari atlet endorser berpengaruh terhadap niat pembelian
konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung?
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan yang ada pada rumusan masalah tersebut maka
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengetahui pengaruh keahlian dari atlet endorser terhadap niat pembelian
produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
2. Mengetahui pengaruh kepercayaan dari atlet endorser terhadap niat
pembelian produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
3. Mengetahui pengaruh citra dari atlet endorser terhadap niat pembelian
produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak
diantaranya :
1. Bagi peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan serta membuat peneliti
bisa berfikir secara logis dan sistematis di dalam bidang periklanan.
2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sumber informasi dalam memilih atlet
endorser yang tepat.
3. Bagi akademisi bisa sebagai bahan referensi pustaka untuk penelitian lebih
lanjut dimasa yang akan datang.
II. KAJIANPUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu fungsi dari perusahaaan di samping
fungsi lainnya seperti keuangan, produksi dan personalia. Mengetahui lebih jelas
tentang pengertian pemasaran, maka penulis mencoba melakukan pendekatan
terhadap berbagai rumusan pemasaran yang dikemukakan oleh ahli pemasaran
seperti yang dikutip di bawah ini. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan
Armstrong (2009) yaitu sebagai berikut: “Pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya.” Menurut Kotler dan Keller (2009) konsep pemasaran berpijak pada
tiga pilar utama, yaitu:
a. Profitabilitas
Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk membantu organisasi
atau perusahaan untuk mencapai tujuan pada perusahaan yaitu keuntungan
untuk bertahan hidup dan menarik dana demi kesejahteraan perusahaan.
b. Orientasi Pelanggan
Pada usaha menigkatkan pendapatan, perusahaan mengutamakan
kepuasan konsumen dengan cara memenuhi keinginan konsumen dalam
kegiatan pemasaran yang terkoordinasi dan terintergrasi.
10
c. Fokus Pasar
Perusahaan sebagai sebuah organisasi mempunyai tugas untuk
menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara lebih efektif dan
efisien dari para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat menjamin dan
mendorong kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Mariotti (2003), memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan
pemasaran adalah: “Praktek memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,
menemukan atau menciptakan produk dan layanan yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dan mengkomunikasikannya secara internal
kepada perusahaan yang kemudian harus menciptakan dan mengirimkan produk
dan layanan dan secara eksternal mengkomunikasikannya kembali kepada
konsumen yang merupakan sasaran produk atau layanan sehingga mereka
menyenangi produk dan layanan dan kemudian membelinya.”
Merujuk dari definisi diatas dapat diterangkan bahwa arti pemasaran
adalah jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha
perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang
perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga
produk yang sesuai, menentukan caracara promosi dan penyaluran atau penjualan
produk tersebut.
2. Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan bidang pemasaran yaitu komunikasi yang
dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat
pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang
11
maupun jasa yang dihasilkan untuk konsumen. Segala kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan penjualan dengan menarik minat konsumen dalam
mengambil keputusan membeli di perusahaan tersebut.Untuk memperjelas tentang
pengertian promosi, berikut ini beberapa definisi tentang promosi.
Tjiptono (2000) menyatakan pada hakikatnya promosi dalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran
adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi
atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan. Promosi menjadi informasi mengenai segala hal yang
berkaitan dengan produk yang akan ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
Efektifitas kegiatan promosi penjualan akan sangat menentukan citra
produk maupun citra perusahaan dimata masyarakat, khususnya konsumen, pada
akhirnya akan sangat mempengaruhi tingkat permintaan konsumen atas
produknya yang ditawarkan perusahaan. Karena itulah kegiatan mempromosikan
barang yang akan dijual termasuk kegiatan pemilihan media advertising yang
sesuai dengan bagian dagangan menjadi kegiatan yang sangat penting bagi
seorang pengusaha.
Menurut Lupoyadi (2001) promosi adalah salah satu variable dalam
bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk atau jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat
12
untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai dengan
keinginan dan kebutuhannya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat diketahui bahwa
promosi merupakan penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk
mempengaruhi sikap dan tingkah laku dalam rangka menciptakan pertukaran,
sehingga tujuan untuk meningkatkan kuantitas penjualan diharapkan dapat
terealisasi. Promosi dapat dikatakan kegiatan komunikasi dimana seluruh
keperluan untuk menggerakkan satu produk, pesan atau ide mengenai distribusi.
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada
pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.
1. Tujuan Promosi
Menurut Henry Simamora (2001) ada beberapa alasan para pemasar
melakukan promosi :
a. Menyediakan informasi
Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari fungsi informasional
yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan program
baru yang dapat membantunya dan para penjual dapat menginformasikan
kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa.
b. Merangsang permintaan
Para pemasar menginginkan konsumen membeli produknya dan
mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen melakukan
permintaan, sehingga pemasar bisa menciptakan penawaran dan permintaan
dapat terpenuhi.
13
c. Membedakan produk
Organisasi-organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya
melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda
dari para pesaingnya.
d. Mengingatkan para pelanggan
Saat ini mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari produk
perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada pesaing pada saat
mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan produknya.
e. Menghadang pesaing promosi
Dapat digunakan untuk menghadapi upaya pemasaran dari pesaing
untuk melawan kampanye periklanannya.
f. Menjawab berita negatif
Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan
perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban publisitas dan
pemalsuan.
g. Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan
Perusahaan banyak mengalami tantangan-tantangan permintaan
musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa
bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya.
2. Bauran Promosi
Bauran promosi adalah cara cara khusus dari iklan pribadi, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Bauran promosi menurut Kotler dan
14
Keller (2009) adalah Marketing Communication Mix yang lebih dikenal dengan
istilah mix promotion, yaitu :
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impresional yang
digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran
jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa
yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang
ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa
tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain.
b. Penjualan Perseorangan (Personal selling)
Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran,karena :
1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen
sangat penting.
2. Jasa tersebut disediakan oleh orang, bukan mesin
3. Orang merupakan bagian dari produk jasa.
Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang
disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang-orang yang sebenarnya
bukan prospek (calon pembeli) sebaliknya, melalui penjualan perorangan
perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial.
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan
akhirnya. Promosi penjualan dapat diberikan kepada :
15
a. Konsumen, berupa penawaran cuma – cuma, sampel, demo produk,
kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.
b. Perantara, berupa barang cuma – cuma, diskon, iklan kerja sama,
distribution contests, penghargaan.
c. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan , dan hadiah untuk tenaga
penjualan terbaik.
d. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana
perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan
penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik
yang lebih besar. Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas
pemasaran, antara lain :
1. Membangun citra.
2. Mendukung aktivitas komunikasi lainnya.
3. Mengatasi permasalahan dan isu yang ada.
4. Memperkuat positioning perusahaan.
5. Memengaruhi publik yang spesifik.
6. Mengadakan peluncuran untuk produk / jasa baru.
Program hubungan masyarakat, antara lain:
1. Publikasi.
2. Sponsoring.
3. Hubungan dengan investor.
4. Pameran.
16
e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa.
Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan
tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang
pengalamannnya. Sehingga informasi dari mulut - kemulut ini sangat besar
pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran dibandingkan dengan aktivitas
komunikasi lainnya.
f. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Penggunaan surat, faksimile, e-mail, atau internet, untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan
prospek tertentu.
3. Iklan
Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk
menyetujui dan mengikuti (Pujianto, 2003). Menurut Setiadi (2003) definisi
standar dari periklanan biasanya mengandung enam elemen diantaranya:
a) Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar.
b) Dalam iklan terjadi proses identifikasi sponsor.
c) Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.
d) Periklanan merupakan elemen media masa dan sarana untuk
menyampaikan kepada sasaran.
e) Bersifat non-personal.
f) Audiens, sasaran kelompok yang akan dijadikan sasaran pesan.
17
4. Pengertian Selebriti Endorser
Menurut Shimp (2003) selebriti adalah orang atau tokoh (aktor, penghibur,
penyanyi, atau atlet) yang dikenal oleh masyarakat didalam bidang-bidang yang
berbeda. Pada penelitian kali ini tidak membahas selebriti secara umum namun
selebriti secara khusus yaitu atlet yang merupakan selebriti di dunia olahraga.
Endorser sering juga disebut direct source (sumber langsung) yaitu seorang
pembicara yang mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan sebuah produk
atau jasa. Biasanya orang yang terpilih sebagai endorser tersebut berasal dari
kalangan tokoh masyarakat yang memiliki karakter menonjol dan daya tarik yang
kuat (Hardiman 2006).
1. Atribut Pendukung Atlet Endorser
Memilih atlet yang akan menjadi endorser diperlukan pertimbangan
atribut atau dimensi yang dapat mewakilkan produk yang bersangkutan, karena
kecocokan karakter endorser terhadap produk diakui sangat berpengaruh dalam
mengangkat citra produk dan peningkatan penjualan. Jessica R. Braunstein-
Minkove, et al. (2011) mendefinisikan dimensi dari atlet endorser yaitu :
Keahlian (Expertise), Kepercayaan (Trustworthiness), Citra (Image).
2. Jenis - Jenis Endorser
Jenis endorser menurut Shimp (2003) dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Orang Biasa
Orang biasa merupakan orang-orang yang tidak berasal dari kalangan
selebriti atau biasa disebut nonselebriti namun menggunakan atau
mendukung suatu produk.
18
b) Selebriti
Selebriti adalah orang atau tokoh (aktor, penghibur, penyanyi, atau atlit)
yang dikenal oleh masyarakat didalam bidang-bidang yang berbeda.
c) Para Ahli
Para ahli adalah orang-orang yang pendapatnya tentang suatu produk
tertentu dituruti oleh orang-orang yang kurang tahu tentang produk
tersebut. Biasanya mereka mempunyai peran penting dalam komunikasi
dari mulut ke mulut tentang suatu produk.
5. Penggunaan Atlet Sebagai Endorser
Hakikat dari kata atlet juga banyak diungkapkan oleh para ahli. Menurut
Basuki Wibowo (2002) atlet adalah subjek atau seseorang yang berprofesi atau
menekuni suatu cabang olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga
tersebut, sedangkan menurut Peter Salim (1991) atlet adalah olahragawan,
terutama dalam bidang yang memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan.
Selain itu menurut Monty P. (2002), atlet adalah individu yang memiliki keunikan
tersendiri, yang memiliki bakat tersendiri, pola perilaku dan kepribadian
tersendiri, serta latar belakang yang mempengaruhi spesifik dalam dirinya.
Atlet yang dimaksud oleh peneliti adalah subjek/orang yang berprofesi
atau menekuni cabang olahraga sepakbola dan memiliki prestasi di cabang olah
raga tersebut. Subjek dari penelitian kali ini adalah Cristian Gonzales yang dipilih
berdasarkan penggunaan atlet sebagai pendukung produk sepatu sepakbola dari
Specs. Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) selebriti yang digunakan untuk
mempromosikan produk tersebut dapat berfungsi untuk:
19
a) Membuktikan (Testimonial), jika secara personal atlet menggunakan
produk tersebut maka dia bisa memberikan bukti atau kesaksian tentang
kualitas maupun benefit dari produk atau merek yang diiklankan
tersebut.
b) Pendukung (Endorsement), atlet diminta untuk membintangi iklan
produk dimana dia secara pribadi memang ahli dalam bidang tersebut.
c) Peran (Actor), atlet diminta untuk mempromosikan suatu produk atau
merek tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam
suatu pertandingan.
d) Juru Bicara (Spokeperson), atlet yang mempromosikan produk, merek
atau suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam
kelompok peran. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek
atau produk yang mereka wakili.
6. Niat Beli
Niat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa tertarik pada objek
tertentu yang dianggap paling penting. Menurut Madahi, et al. (2012) niat beli
konsumen merupakan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa
karena konsumen membutuhkan produk atau jasa tertentu yang menimbulkan
sikap dan persepsi terhadap produk. Dengan kata lain, niat beli konsumen berarti
konsumen akan membeli produk kembali setelah konsumen mengevaluasi produk
dan menemukan bahwa produk layak untuk dibeli.
Menurut Khan, et al. (2016) niat beli konsumen adalah rencana konsumen
untuk membeli produk untuk penggunaan dimasa yang akan mendatang melalui
proses emosional dan persepsi konsumen pada titik tertentu tentang suatu produk.
20
Menurut Totoatmojo, et al. (2015) fenomena niat beli merupakan perilaku
yang diproyeksikan konsumen secara singkat mengenai pengulangan pembelian
produk tertentu yaitu ketika seseorang memutuskan untuk membeli produk
kapanpun konsumen akan kembali lagi untuk membeli produk tersebut. Niat beli
diukur dengan tingkat keinginan membeli, tingkat dalam menggunakan suatu
produk, dan tingkat keinginan merekomendasikan kepada orang lain.
Menurut Gupta, et al. (2015) niat beli adalah kecenderungan rencana
pribadi yang berkaitan dengan merek. Niat berbeda dari sikap. Niat mewakili
motivasi seseorang yaitu rencana sadar untuk melakukan suatu tindakan.
Sedangkan sikap adalah evaluasi tanggapan segera dan langsung pada rangsangan
tertentu.
Menurut Ul Hassan, et al. (2014) niat beli mengacu pada rencana untuk
membeli sesuatu di masa depan untuk digunakan, namun sebelum ini proses
kognitif bekerja di mana beberapa faktor seperti persepsi konsumen tentang
produk dan sumber tentang produk sangat penting. Niat beli yang muncul
menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak konsumen, yang
pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan
mengaktualisasikan apa yang ada di dalam benak konsumen. Niat beli merupakan
pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang, namun
pengukuran terhadap niat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan
prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri.
Sebelum melakukan pembelian, konsumen mulai dengan mengumpulkan
informasi produk berdasarkan pengalaman pribadi dan lingkungan eksternal.
21
Ketika jumlah informasi mencapai tingkat tertentu, konsumen mulai melakukan
penilaian dan proses evaluasi, dan membuat keputusan pembelian setelah
perbandingan dan penilaian. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua
atau lebih alternatif tindakan.
Menurut Berman (2007) tumbuhnya niat beli konsumen itu disebabkan
oleh unsur – unsur yang terdiri dari tiga tahapan, diantaranya :
1. Rangsangan
Rangsangan merupakan suatu isyarat yang ditunjukan untuk mendorong atau
menimbulkan seseorang untuk bertindak.
2. Kesadaran
Merupakan sesuatu yang memasuki pikiran seseorang. Kesadaran ini
dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri.
3. Pencarian Informasi
Informasi bersumber dari ingatan konsumen, produk atau jasa yang melibatkan
iklan (media cetak dan penjualan langsung, dan bersumber sosial atau
keluarga, teman ataupun kolega). Konsumen mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Jika beberapa produk
atau jasa merupakan suatu pilihan yang sulit bagi konsumen untuk
mengevaluasi alternatif yang tersedia, lalu konsumen telah melalui pilihan dan
siap untuk mengeluarkan uangnya untuk ditukar dengan barang atau jasa
tersebut. Tempat pembelian merupakan salah satu perkembangan di toko mana
konsumen akan membeli produk atau jasa tesebut.
22
7. Penelitian Terdahulu
TABEL. 4 PENELITIAN TERDAHULUNama Judul Variabel Hasil
Jessica R.B,James J.Zhang, GalenT. Trail(2011)
Athlete endorsereffectiveness:model developmentand analysis, Sport,Business andManagement: AnInternationalJournal, Vol. 1 No. 1
X1: IdentificationX2: Attitudetoward endorser-productcongruencyX3: Attitudetoward the ProductY: PurchaseIntention
Variable variabletersebutmempengaruhipenggunaan dariatlet endorser, danatlet endorserjugamempengaruhiniat belikonsumen
JanCharbonneau,Ron Garland(2006)
The use of celebrityathletes as endorsers:views of the NewZealand generalpublic",International
Journal of SportsMarketing andSponsorship, Vol. 7Issue: 4
X1: AttractivenessX2:TrustworthinessX3: Expertise
Selebriti atletperempuanmengungguliselebriti atlet priasebagai endorseryang lebihpotensial
YonghwanChang, YongJae Ko, AsliTasci, AkikoArai, TaeheeKim,(2014)
Strategic match ofathlete endorsementin global markets: anassociative learningperspective",International Journalof Sports Marketingand Sponsorship,Vol. 15 Issue: 4,
X1: Athlete brandimageX2: Product brandimage
Hasil menunjukanperbedaan secarasignifikan antarakecocokanpersepsi atletendorser yangdipilih denganproduk endorsnya
Sumber: Berbagai Jurnal
B. Rerangka Pikir
Atlet endorser meliputi expertise yaitu keahlian dari endorser meliputi
kompetensinya sebagai atlet, performanya selama berkarir di dunia sepak bola,
kemampuannya, serta kekuatannya (superior) sebagai atlet, dan kesuksesan atau
prestasinya di bidang olah raga tersebut. Trustworthiness yaitu kepercayaan atlet
endorser oleh masyarakat, kualitas permainan, konsistensinya, kerja keras atlet.
23
Selanjutnya yang ketiga yaitu image merupakan gambaran dari atlet yang
mengacu pada gaya hidup, daya tarik, pusat trend, serta penampilan diluar atau
pun di dalam lapangan.
Menurut Khan, et al. (2016) niat beli konsumen adalah rencana konsumen
untuk membeli produk untuk penggunaan dimasa yang akan mendatang melalui
proses emosional dan persepsi konsumen pada titik tertentu tentang suatu produk.
Berdasarkan konsep dan uraian di atas, maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
(X1) Keahlian
(X2) Kepercayaan Niat Beli (Y)
(X3) Citra
Gambar.1 Rerangka Pikir
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada dan
diuji kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan, dan teori dari Yonghwan Chang et al. (2014) menyatakan bahwa
pemasar di dunia yakin bahwa mengendors atlet untuk produk olahraga
merupakan alat promosi yang paling efektif, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian yaitu:
24
H1 : Keahlian dari atlet endorser berpengaruh terhadap niat beli konsumen
produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
H2 : Kepercayaan dari atlet endorser berpengaruh terhadap niat beli
konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
H3 : Citra dari atlet endorser berpengaruh terhadap niat beli konsumen
produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini ditinjau dari tingkat ekplanasi merupakan penelitian
asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2012) hubungan
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang
dipengaruhi). Penelitian ini berfokus pada pengaruh penggunaan atlet endorser
sebagai variabel independen terhadap niat beli sebagai variabel dependen.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
Menurut Sugiyono (2012) data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dari penelitian ini
diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh masyarakat Bandar Lampung yang
memenuhi kriteria responden.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2012) data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data,
dokumen, tabel-tabel mengenai topik. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan
dengan penelitian kali ini.
26
C. Definisi Operasional Variabel dan Instrumen Pengukuran
1. Variabel Bebas (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau yang timbulnya variabel dependen (terikat). Pengukuran
variabel independen mengadopsi dari penelitian terdahulu dalam Jessica R.B, et
al. (2011), variabel bebas dalam penelitian ini adalah atlet endorser terdiri dari :
1. Keahlian (Expertise ) (X1)
Keahlian dapat menjadi faktor penting dalam menciptakan pesan yang
efektif agar mampu menarik perhatian konsumen. Menurut Jessica R.B, et
al. (2011) indikator keahlian atlet endorser terdiri dari :
a) Kompetensi
b) Kinerja dari waktu kewaktu
c) Prestasi
d) Kemampuan
e) Keunggulan
f) Kesuksesan
2. Kepercayaan (Trustworthiness) (X2)
Mengacu pada kejujuran dan dapat dipercayainya seorang sumber dan
mampu meyakinkan orang lain untuk mengambil niat pembelian suatu
produk. Menurut Jessica R.B, et al. (2011) indikator kepercayaan atlet
endorser terdiri dari :
a) Ketulusan
b) Kerja keras
c) Kualitas
27
d) Konsistensi
e) Ketergantungan
f) Keandalan
3. Citra (Image) (X3).
Diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang
muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.. Menurut
Jessica R.B, et al. (2011) indikator keahlian atlet endorser terdiri dari :
a) Penampilan
b) Gaya
c) Daya tarik
d) Trendi
e) Kondisi
f) Keistimewaan
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika
dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang
variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas. Pengukuran variabel dependen mengadopsi dari penelitian
terdahulu dalam Jessica R.B, et al. (2011). Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah niat beli konsumen yang dilambangkan dengan Y, dimana variabel
tersebut sangat dipengaruhi oleh variabel Independen. Indikator niat beli
konsumen terdiri dari :
a) Sesuatu yang diyakini untuk di beli
28
b) Sesuatu yang dipertimbangkan untuk dibeli
c) Sesuatu yang kemungkinan besar akan di beli
d) Sesuatu yang ingin untuk dibeli
3. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012), instrumen penelitian adalah suatu alat yang
diamati. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun berdasarkan
indikator-indikator dari variabel penelitian. Indikator tersebut dituangkan secara
rinci dalam butir-butir pertanyaan yang berupa kuesioner dan dibagikan kepada
responden. Penilaian dan pengukuran pada alternatif jawaban menggunakan skala
likert yang memiliki lima alternatif jawaban. Peneliti membaginya dalam lima
kelompok:
1. SS : Sangat Setuju skor 5
2. S : Setuju skor 4
3. N : Netral skor 3
4. TS : Tidak Setuju skor 2
5. STS : Sangat Tidak Setuju skor 1
TABEL 5. OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
No. Variabel Sub
Variabel
Definisi Variabel Indikator Skala
1. Atlet
Endorser
(X)
Keahlian
(X1)
Mengacu pada
pengetahuan,
pengalaman, atau
keterampilan yang
dimiliki
seorang endorser
terhadap
topik iklannya
(Shimp, 2003).
1. Kompetensi
2. Kinerja dari
waktu kewaktu
3. Prestasi
4. Kemampuan
5. Keunggulan
6. Kesuksesan
Skala
Likert
29
TABEL 5. OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN (LANJUTAN)
No. Variabel Sub
Variabel
Definisi Variabel Indikator Skala
Atlet
endorser
(X)
Kepercayaan
(X2)
Kepercayaan
mengacu pada
kejujuran, integritas
dan dapat
dipercayainya
seorang sumber atau
pendukung
(Shimp, 2003).
1. Ketulusan
2. Ketergantungan
3. Keandalan
4. Kerja keras
5. Kualitas
6. Konsistensi
Skala
Likert
Citra (X3) Citra diartikan
sebagai kesan
seseorang atau
individu tentang
sesuatu yang
muncul sebagai
hasil dari
pengetahuan dan
pengalamannya.
(Frank Jefkins,
2004)
1. Penampilan
2. Gaya
3. Daya tarik
4. Trendi
5. Kondisi
6. Keistimewaan
Skala
Likert
2. Niat Beli
(Y) niat beli konsumen
merupakan
keinginan
konsumen untuk
membeli produk
atau jasa karena
konsumen
membutuhkan
produk atau jasa
tertentu yang
menimbulkan sikap
dan persepsi
terhadap produk.
(Madahi, et al.
2012)
1. Sesuatu yang
diyakini untuk di
beli
2. Sesuatu yang
dipertimbangkan
untuk dibeli
3. Sesuatu yang
kemungkinan
besar akan di beli
4. Sesuatu yang
ingin untuk
dibeli
Skala
Likert
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek atau individu yang memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang akan diteliti (Silaen dan Widiyono,
30
2013). Populasi sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang dapat diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah pecinta sepak bola yang merupakan
masyarakat Bandar Lampung.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara – cara tertentu
untuk diukur dan diamati karakteristiknya, kemudian ditarik kesimpulan mengenai
karakteristik tersebut yang dianggap mewakili populasi (Silaen, 2013).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non-probability
sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2012). Teknik yang digunakan adalah
teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012) purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kriteria tertentu. Kriteria
responden penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Sudah pernah melihat pertandingan Cristian Gonzalez minimal 2 kali
b) Sudah pernah melihat sepatu yang di pakai Cristian Gonzales saat
bertanding
c) Mengetahui bahwa Cristian Gonzales adalah atlet endorser Specs
d) Menyukai olahraga sepak bola
Untuk menentukan jumlah sampel ditentukan dengan jumlah sampel yang
diduga 0,25,Z ½ adalah confidence coeficien sebesar 1,96 dan e adalah
kesalahannya penaksiran maksimum yang dapat diterima maksimal sebesar 10%,
sehingga sampel penelitian ini ditetapkan 96 responden dengan rumus :
31
(
)
( )
N = Besar sampel yang diperlukan
Z = Nilai standar sesuai tingkat signifikansi
e = Kesalahan penaksiran maksimum yang dapat diterima
P = Perkiraan populasi pada populasi, yang jika tidak diketahui maka nilai P(1-P)
ditaksir dengan nilai maksimum 0,25.
(
) ( ) = 96
Berdasarkan perhitungan Z-score diatas, maka sampel yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah sejumlah 96 sampel. Menurut Sugiyono (2009), dari
jumlah populasi peniliti akan mengambil sampel sebanyak 100 orang dari suatu
populasi penduduk, maka peneliti menambahkan jumlah responden menjadi 100
orang.
E. Teknik Pengujian Instrumen
Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun
benar-benar merupakan hasil yang baik, karena baik buruknya instrumen akan
berpengaruh pada besar tidaknya data dan sangat menentukan bermutu tidaknya
hasil penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah keabsahan atau tingkat kecocokan alat ukur untuk
pengukuran, yang benar-benar cocok mengukur sesuatu yang sedang diukur
(Silaen dan Widiyono, 2013). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
32
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan uji validitas dengan metode analisis faktor.
Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau responden
dengan cara melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden. Analisis
faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar
dapat dilakukan analisis faktor.
Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel
dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah Kaiser-Meyer-Olkin Measure
of Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan
1. Nilai yang dikehendaki harus > 0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor
(Ghozali, 2006). Untuk tujuan penafsiran, setiap faktor tersusun atas variabel-
variabel yang memberi muatan 0,5 atau lebih tinggi atas faktor itu dan Anti Image
minimal 0.5. Jika nilai suatu faktor loading > 0,5 maka suatu item dinyatakan
valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yaitu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Pengukuran keandalan butir pertanyaan
dengan sekali menyebarkan kuisioner pada responden, kemudian hasil skornya
diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan
bantuan program komputer SPSS, dengan fasilitas Cronbach’s Alpha. Instrumen
33
penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Menurut Sugiyono (2012) analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan obyek yang diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana
adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
2. Analisis Kuantitatif
a) Analisis Regresi Berganda
Analisis kuantitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya dihitung
menggunakan analisis sistematis. Menurut Hair, et. al (2010) analisis regresi
berganda adalah metode analisis yang tepat ketika penelitian melibatkan satu
variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih
variabel bebas. Uji analisis regresi berganda dilihat dari persamaan berikut:
Y = b0+b1 X1+b2 X2+b3 X3+e
Keterangan :
b0 = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi
Y = Skor dimensi Niat Beli
X1 = Skor dimensi Daya Tarik (attractive)
X2 = Skor dimensi Kepercayaan (trustworthiness)
X3 = Skor dimensi Keahlian (expertise)
e = Standar error
Sumber: Hair, et. al (2010)
34
G. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen
(Silaen dan Widiyono, 2013). Kegunaan dari Uji t ini adalah untuk menguji
apakah variabel atlet endorser (X), secara parsial berpengaruh terhadap niat beli
(Y) produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung pada tingkat kepercayaan
95% atau α = 5%. Hipotesis:
a. Bila nilai signifikan (P Value) < 0,05 maka (Ho) ditolak dan menerima
alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel
terikat.
b. Bila nilai signifikan (P Value) > 0,05 maka (Ho) diterima dan menolak
alternatif (Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika Koefisien
Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik
kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya,
jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat (Silaen dan
Widiyono, 2013).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Atlet Endorser yang terdiri dari Keahlian
(X1), Kepercayaan (X2), Citra (X3), berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap niat pembelian produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung
dinyatakan diterima. Hal ini dipertegas dengan alasan sebagai berikut:
1. Hasil menunjukan bahwa variabel Keahlian (X1) berpengaruh terhadap
niat beli konsumen. Berdasarkan hasil uji koefisien regresi menyatakan
variable Keahlian (X1) menunjukkan nilai β sebesar 0,292 dimana nilai
koefisien berpengaruh positif terhadap Niat Beli (Y), hal ini berarti
keahlian dari atlet endorser (Cristian Gonzales) akan menimbulkan niat
beli konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
Keahlian yang dimiliki atlet endorser telah menjadi salah satu factor yang
penting dalam mempengaruhi opini konsumen terhadap produk yang
diwakili. Seperti hal nya Cristian Gonzales yang merupakan seorang atlet
sepak bola dengan keahliannya saat bertanding dilapangan akan
memberikan dampak positif terhadap sepatu sepak bola specs yang dipakai
olehnya.
59
2. Hasil menunjukan bahwa variabel Kepercayan (X2) berpengaruh terhadap
niat beli konsumen. Hasil uji koefisien regresi menyatakan variable
Kepercayan (X2) menunjukkan nilai β sebesar 0,222 dimana nilai
koefisien berpengaruh positif terhadap Niat Beli (Y), hal ini berarti
kepercayaan dari atlet endorser (Cristian Gonzales) akan menimbulkan
niat beli konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung.
Menggunakan Cristian Gonzales sebagai atlet endorser menimbulkan
kepercayaan dari konsumen terhadap produk yang diwakilinya.
3. Hasil menunjukan bahwa variabel Citra (X3) memiliki pengaruh paling
besar tehadap niat beli konsumen. Hasil uji koefisien regresi menyatakan
variable Citra (X3) menunjukkan nilai β sebesar 0,449 dimana nilai
koefisien berpengaruh positif terhadap Niat Beli (Y), hal ini berarti citra
dari atlet endorser (Cristian Gonzales) akan menimbulkan niat beli
konsumen produk sepatu sepak bola Specs di Bandar Lampung. Citra yang
dimiliki atlet endorser akan memberikan kesan terhadap produk yang
diwakili sehingga dapat mempengaruhi opini konsumen dalam menilai
suatu produk.
B. SARAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka
ada beberapa saran untuk Specs Indonesia dan peneliti selanjutnya. Ada beberapa
hal yang dapat dilakukan oleh Specs Indonesia untuk meningkatkan penjualan
khususnyan di wilayah Bandar Lampung, dan saran untuk penelitian selanjutnya
antara lain :
60
1. Specs Indonesia sebaiknya memperhatikan variabel Kepercayaan (X2) dari
atlet endorser, karena pada variabel ini hanya berkontribusi sebesar paling
kecil diantara variabel-variabel lainnya yaitu Keahlian (X1) dan Citra (X3).
Artinya Specs perlu memperhatikan lagi pemilihan atlet endorser karena
sebagai atlet yang sudah berusia 40 tahun Cristian Gonzales sudah memiliki
pengalaman di dunia sepak bola Indonesia sehingga untuk masalah keahlian
dan citra dari endorser tidak perlu diragukan lagi. Untuk variabel
Kepercayaan sebaiknya Specs dapat menggunakan atlet endorser yang lebih
berkualitas dan konsisten saat bertanding agar dapat menimbulkan dampak
kepercayaan produk yang lebih besar bagi konsumen.
2. Konsumen produk sepatu sepak bola Specs adalah kalangan remaja yang
berusia 17 sampai 23 tahun, sebaiknya Specs dalam mempromosikan
produknya dapat menggunakan atlet endorser yang menjadi idola remaja
pada usia tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa Cristian Gonzales adalah
sosok atlet sepak bola veteran yang berusia 40 tahun, sementara target
konsumen produk Specs adalah kalangan remaja maka akan lebih baik jika
menggunakan atlet endorser yang lebih muda dan sedang naik daun karena
usia atlet mempengaruhi kualitas serta konsistensinya ketika bermain.
Kualitas dan konsistensi yang baik dari atlet endorser akan berdampak positif
bagi produk yang diwakili dan dapat lebih menjual sehingga dapat terjadi
peningkatan penjualan.
3. Pada penelitian kali ini di dapat hasil yang menyatakan bahwa variabel atlet
endorser (Keahlian, Kepercayaan, Citra) tidak sepenuhnya berkontribusi
dalam mempengaruhi niat beli konsumen produk sepatu sepak bola Specs di
61
Bandar Lampung dan diduga masih ada pengaruh dari faktor lain. Saran
untuk penelitian selanjutnya sebaiknya bisa menambahkan variabel lain agar
penelitian selanjutnya dapat di dapat hasil yang lebih spesifik lagi agar
diketahui dengan pasti variabel apa yang paling mempengaruhi niat pembeli
sepatu sepak bola Specs di Bandar lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki Wibowo. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Berman, Berry and Evans, Joel R. 2007. “Retail Management A strategic
approach”. Ninth Edition. Pearson Education. New Delhi.
Fandy, Tjiptono, “Manajemen Jasa”, Penerbit Andi Yogyakarta 2000.
Ferdinand, Augusty. 2006. “Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam, 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Edisi keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Gupta, Ruchi, Kishore, Nawal and Verma. 2015. “Impact Of Celebrity
Endorsements On Consumers Purchase Intention: A Study Of Indian
Consumers”. Australian Journal of Business and Management Research.
Vol. 05 No. 03.
Hair, Jr., J. F., Black, W. C., Babin, J. B., and Anderson, R. E., 2010.
“Multivariate Data Analysis”. Seventh Edition. New Jersey: Prentice-Hall
International, Inc.
Hardiman, Ima 2006, 400 Istilah PR Media dan Periklanan, Jakarta : Gagas
Ulung.
Jan Charbonneau, Ron Garland, (2006) "The use of celebrity athletes as
endorsers: views of the New Zealand general public", International
Journal of Sports Marketing and Sponsorship, Vol. 7 Issue: 4
Jessica R. Braunstein‐ Minkove, James J. Zhang, Galen T. Trail, (2011) "Athlete
endorser effectiveness: model development and analysis", Sport, Business
and Management: An International Journal, Vol. 1 Issue: 1
Khan, Shaista Kamal, Rukhsar Aroobah, and Shoaib Maria. 2016. “Influence of
Celebrity Endorsement on Consumer Purchase”. IOSR Journal of
Business and Management. Vol. 18, pp. 06-09
63
Kotler, Philip 2008. “Manajemen Pemasaran”. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia
Kotler, Philip, Kevin Lane. 2008. “Manajemen Pemasaran”. Edisi ke-12, Jilid 2
terjemahan Benyamiin Molan. Jakarta: Erlangga.
Kotler,Philip dan Amstrong, Garry 2009, “Prinsip-prinsip Pemasaran”, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Keller, 2009. “Manajemen Pemasaran”, Edisi 13 Jilid1. Jakarta.
Lupoyadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.
Madahi, Abdolrazagh and Sukati Inda. 2012. “The Effect of External Factors on
Purchase Intention amongst Young Generation in Malaysia”. International
Business Research. Vol. 5, No. 8.
Mariotti, John, 2003, “Marketing”. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.Madura,
Jeff, 2001, Pengantar Bisnis. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta
Monty P, 2000. Dasar-dasar Psikologi Olahraga, Balai Pustaka, Jakarta.
Peter Salim. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Pujianto. 2003. “Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan”. Jurnal
Vol 5 No. 1
Silaen Sofar dan Widiyono. 2013. “Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan
Skripsi dan Tesis”. Jakarta : In Media
Schiffman dan Kanuk, 2004. “Perilaku Konsumen (edisi7)”. Jakarta:Prentice Hall.
Setiadi, Nugroho J. 2003. “Perilaku Konsumen”. Prenada Media, Jakarta.
Simamora, Henry. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitable, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Shimp, Terence. A, 2003. “Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu”, Jilid 1, Alih Bahasa Revyani Sjahrial dan
Anikasari, PT. Erlangga. Jakarta.
Sugiyono, 2012.”Memahami Penelitian Kuantitatif”. Bandung : Alfabeta
Totoatmojo , Kumala Maharani. 2013. “The Celebrity Endorser (Selebgram)
Effect Toward Purchase Intention on Instagram Social Media”.
Communication Department. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
64
Ul Hassan, Syed Rameez , and Jamil, Raja Ahmed. 2014. “Influence of Celebrity
Endorsement on Consumer Purchase Intention for Existing Products: A
Comparative Study”. Journal of Management Vol. 4, No. 1, pp. 1 - 23.
Yonghwan Chang, Yong Jae Ko, Asli Tasci, Akiko Arai, Taehee Kim, (2014)
"Strategic match of athlete endorsement in global markets: an associative
learning perspective", International Journal of Sports Marketing and
Sponsorship, Vol. 15 Issue: 4
https://saveasbrand.com
https://specs.id