pengaruh arus kas operasi terhadap likuiditas pada pt aneka tambang tbk

5
PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT.ANEKA TAMBANG Tbk Oleh Rifka Adelia 1111082000010 08569977783 Arif Widodo 1111082000037 083869742186 TEORI EKONOMI MIKRO Dosen Pembimbing Tony S. Chendrawan , ST , SE , M.Si FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the influence of operating cash flow to liquidity at PT.ANEKA TAMBANG Tbk. In general, the first concern of the analysis is the liquidity of the company's financial performance. This analysis illustrates the ability of companies to paid short term liabilities of the company. Low liquidity may cause the company suffered many losses.Operating cash flow could offer information about financial sctructure in the company such as liquidity. Operating cash flow is useful for evaluated the liquidity of the company in the future. . The research method using technique of statistic is Linier Regression Analysis and Hypothesis Test, which helped by SPSS 19.00 for Windows program. According to research result, indicate that influence between operating cash flow and liquidity level its so low . The influence degree is just 35,6% and the rest is influenced by other factors on 64,4%. The result from t test hypothesis shows t calculations =1,228 while t table = 2,776 According to the result of t test, t calculations <t table which mean H 0 Aceppted. Operating cah flow is not significant with liquidity but this variable have affected each other although is low level. Key words : Operating Cash flow , Liquidity I. PENDAHULUAN Tujuan utama dari manajemen perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara terus menerus memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada. Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjukkan faktor efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Penurunan kinerja secara terus menerus dapat menyebabkan terjadi nya financial distress yaitu keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan. Ada berbagai macam indikator untuk melihat bagaimana kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Sehingga perusahaan dapat di katakan sehat dan investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Salah satu indikator tersebut adalah dengan melihat tingkat likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknyasebelum masa jatuh temponya tiba. Untuk melihat tingkat likuiditas perusahaan dapat dilakukan dengan cara Quick Ratio yaitu perbandingan antara (aktiva lancar persediaan) dengan hutang lancar.. Pada PT. Aneka Tambang Tbk tingkat likuidasi tahun pada 2007-2011 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Tingkat Likuiditas PT.Aneka Tambang Tbk 2007-2011 Sumber: www.IDX.co.id Pada tabel 1.1 terlihat tingkat likuiditas PT. Aneka Tambang Tbk mengalami fluktuasi yang cenderung menurun yaitu pada tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2011 terlihat peningkatan yang tajam dari 324,18% menjadi 867% atau naik 67,44%. Sehingga Tingkat likuiditas tertinggi pada tahun 2011 sedangkan titik terendah berada di tahun 2010. Sejauh ini PT Aneka tambang masih mampu untuk membayar kewajibannya kepada kreditor. Dalam melihat tingkat likuiditas perusahaan Tahun Tingkat Likuiditas (%) 2007 370,11 2008 609,97 2009 551,02 2010 324,18 2011 867

Upload: akuntansi-a-2011

Post on 05-Aug-2015

104 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Likuiditas Pada Pt Aneka Tambang Tbk

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT.ANEKA TAMBANG Tbk

Oleh

Rifka Adelia 1111082000010 08569977783

Arif Widodo 1111082000037 083869742186

TEORI EKONOMI MIKRO

Dosen Pembimbing

Tony S. Chendrawan , ST , SE , M.Si

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of operating cash flow to liquidity at PT.ANEKA TAMBANG Tbk. In

general, the first concern of the analysis is the liquidity of the company's financial performance. This analysis illustrates the ability of

companies to paid short term liabilities of the company. Low liquidity may cause the company suffered many losses.Operating cash flow

could offer information about financial sctructure in the company such as liquidity. Operating cash flow is useful for evaluated the

liquidity of the company in the future.

. The research method using technique of statistic is Linier Regression Analysis and Hypothesis Test, which helped by SPSS 19.00

for Windows program. According to research result, indicate that influence between operating cash flow and liquidity level its so low .

The influence degree is just 35,6% and the rest is influenced by other factors on 64,4%. The result from t test hypothesis shows

tcalculations=1,228 while ttable= 2,776 According to the result of t test, tcalculations<ttable which mean H0 Aceppted. Operating cah flow is not

significant with liquidity but this variable have affected each other although is low level.

Key words : Operating Cash flow , Liquidity

I. PENDAHULUAN

Tujuan utama dari manajemen perusahaan adalah

memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini,

perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan

perusahaan dan secara terus menerus memperbaiki kelemahan –

kelemahan yang ada. Analisis laporan keuangan mencakup

perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam

industri yang sama. Kinerja merupakan salah satu faktor penting

yang menunjukkan faktor efektifitas dan efisiensi suatu

perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Penilaian kinerja

dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi.

Penurunan kinerja secara terus menerus dapat menyebabkan

terjadi nya financial distress yaitu keadaan yang sangat sulit

bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan. Ada berbagai

macam indikator untuk melihat bagaimana kinerja keuangan

dari suatu perusahaan. Sehingga perusahaan dapat di katakan

sehat dan investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut. Salah satu indikator tersebut adalah dengan

melihat tingkat likuiditas perusahaan.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknyasebelum masa jatuh temponya tiba.

Untuk melihat tingkat likuiditas perusahaan dapat dilakukan

dengan cara Quick Ratio yaitu perbandingan antara (aktiva

lancar – persediaan) dengan hutang lancar.. Pada PT. Aneka

Tambang Tbk tingkat likuidasi tahun pada 2007-2011 dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

Tingkat Likuiditas PT.Aneka Tambang Tbk 2007-2011

Sumber: www.IDX.co.id

Pada tabel 1.1 terlihat tingkat likuiditas PT. Aneka

Tambang Tbk mengalami fluktuasi yang cenderung menurun

yaitu pada tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2011 terlihat

peningkatan yang tajam dari 324,18% menjadi 867% atau naik

67,44%. Sehingga Tingkat likuiditas tertinggi pada tahun 2011

sedangkan titik terendah berada di tahun 2010. Sejauh ini PT

Aneka tambang masih mampu untuk membayar kewajibannya

kepada kreditor. Dalam melihat tingkat likuiditas perusahaan

Tahun Tingkat

Likuiditas (%)

2007 370,11

2008 609,97

2009 551,02

2010 324,18

2011 867

Page 2: Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Likuiditas Pada Pt Aneka Tambang Tbk

juga memerlukan informasi tentang arus kas. Khususnya arus

kas yang berasal dari operasi perusahaan. Karena dari aliran kas

ini dapat diketahui kebutuhan untuk operasi perusahaan dari

sumber penerimanya. Arus kasberguna bagi manajer keuangan

investor dan kreditor. Bagi manajer perusahaan arus kas berguna

untuk memprediksikan kebutuhan di masa yang akan datang

atau mengalokasikan dana untuk` investasi sedangkan bagi

investor dan kreditor keberadaan laporan arus kas berguna untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau

mengembalikannya. Adapun arus kas operasi pada PT. Aneka

Tambang Tbk periode 2007-2011 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

Tabel 1.2

Arus Kas Operasi PT.Aneka Tambang Tbk 2007-2011

Sumber: www.IDX.co.id

Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa arus kas operasi

PT.Aneka Tambang Tbk tidak dalam kondisi yang baik karena

cenderung menurun pada tahun 2008 dan 2009 dan kembali

mengalami penurunan pada tahun 2011. Titik tertinggi berada

pada tahun 2007 sedangkan titik terendah berada pada tahun

2009 . penurunan yang terjadi pada arus kas operasi PT.Aneka

Tambang Tbk disebabkan oleh penerimaan kas mengalami

penurunan dari tahun ke tahun sedangkan pengeluaran kas

mengalami kenaikan salah satunya adalah pembayaran ke

pemasok. Pada tahun 2010 arus kas mengalami peningkatan

tetapi tingkat likuiditas menurun hal ini terjadi karena

perusahaan kurang mampu mengelola aktiva lancar menjadi kas

yang dapat membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Ini

akan menjadi catatan bagi PT.Antam Tbk agar penurunan

seperti ini tidak terjadi di kemudian hari. Arus kas operasi

merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan

likuiditas bagi perusahaan, sebab arus kas operasi dapat

membantu para pengguna laporan keuangan menilai likuiditas,

dimana likuiditas merupakan kedekatan aktiva dan kewajiban

pada arus kas operasi. Arus kas operasi dapat memberikan

informasi tentang perubahan struktur keuangan salah satunya

likuiditas. Likuiditas yang rendah dapat menyebabkan

perusahaan mengalami kerugian karena perusahaan kurang

mampu untuk membayar kewajiban kepada kreditor. Sehingga

di khawatirkan kreditor tidak meminjamkan dananya lagi pada

perusahaan yang mengakibatkan kegiatan perusahaan dapat

terhambat. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik

untuk membahas tentang “Pengaruh Arus Kas operasi Terhadap

Likuiditas PT.Aneka Tambang Tbk”

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Hubungan Arus Kas operasi terhadap Likuiditas

Tingkat likuiditas dijadikan sebagai salah satu ukuran

mengenai kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang

tingkat likuiditas tinggi berarti perusahaan tersebut mempunyai

kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya

kepada kreditor. Untuk menilai tingkat likuiditas suatu

perusahaan dapat dilihat pada laporan arus kas khusunya arus

kas operasi. Menurut (Darsono dan Ashari,2005;89). Kas

merupakan aktiva paling likuid Sehingga semakin besar jumlah

kas dimiliki oleh suatu perusahaan maka akan tinggi pula

tingkat likuiditasnya. (Munawir, 2007;158). Hubungan Arus

Kas Operasi dan Likuiditas menurut John J. Wild dalam

bukunya ”Financial Statement Analysis” (2005:17) sebagai

berikut: ”Arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta

bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek

maupun solvabilitas jangka panjang”. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kas dapat memberikan informasi tentang

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan kondisi likuiditas

perusahaan di masa yang akan datang. Besar kecilnya arus kas

suatu perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan untuk

membayar hutang-hutang yang harus segera dipenuhi. Untuk

menjaga tingkat likuiditas suatu perusahaan maka perlu dibuat

perkiraan atau estimasi mangenai aliran kas atau arus kas di

dalam perusahaan.

2.2 Arus Kas Operasi

Menurut Sofyan Safri Harahap (2001;257) Arus kas

adalah suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan

tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada

periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada

kegiatan operasional, pembiayaan, dan pendanaan. Informasi

yang berada dalam laporan arus kas dapat memberikan

gambaran untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam

mengahasilkan laba dan arus kas di masa depan. Aktivitas

Dalam Laporan Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia

dalam bukunya ”Standar Akuntansi Keuangan” (2007:2.2)

sebagai berikut:

1. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan (principal revenue-producing

activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan

aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

2. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva

jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk

setara kas.

3.Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan

pinjaman perusahaan”.

Sedangkan Aktivitas Dalam Laporan Arus Kas menurut John J.

Wild dalam bukunya ”Financial Statement Analysis” (2005:5)

sebagai berikut:

1. Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang

terkait dengan laba.

2. Aktivitas investasi merupakan cara untuk memperoleh

dan menghentikan aktiva nonkas (dan aktiva setara nonkas).

3. Aktivitas pendanaan merupakan cara untuk

mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk

mendukung aktivitas bisnis”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi adalah

kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan yang meliputi

transaksi pendapatan dan pengeluaran dari penjualan produk

atau pemberian jasa layanan. Arus kas yang berasal dari

kegiatan operasi merupakan indikator utama dari hasil yang

diperoleh perusahaan dari kegiataan utamanya apakah

perusahaan dapat menghasilkan arus kas bersih dari aktivitas

operasinya selama periode tertentu Laporan arus kas berguna

Tahun Arus Kas Operasi

(Rp)

Perkembangan

(Rp) %

2007 6.182.805.905 - -

2008 3.059.017.263 -3.123.788.642 -50,52

2009 995.409.694 -2.063.607.569 -67,4

2010 1.953.097.857 957.688.163 96,2

2011 1.567.957.001 -385.140.856 -19,7

Page 3: Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Likuiditas Pada Pt Aneka Tambang Tbk

bagi investor dan kreditor yang akan menanamkan modalnya

atau meminjamkan dana ke perusahaan tersebut.

2.3 Likuiditas

Lukman Syamsudin (2007:41) menjelaskan bahwa

Likuiditas merupakan indikator mengenai kemampuan

perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka

pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva

lancar yang tersedia.Likuiditas tidak hanya berkaitan dengan

keadan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan

dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu

menjadi uang kas. Sedangkan Likuiditas menurut Sofyan Syafri

Harahap dalam bukunya “Analisis Kritis Atas Laporan

Keuangan” (2007:27) sebagai berikut Likuiditas

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan

kewajiban jangka pendeknya. Dalam mengukur tingkat

likuiditas suatu perusahaan ada tiga cara yang dapat dilakukan

yaitu melalui yaitu rasio kas (cash ratio), rasio lancar (current

ratio) dan acid test ratio atau quick ratio.

a. cash Ratio ,Cash ratio dirancang untuk mengukur

seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa

tergantung pada piutang dan persediaannya. Cara

menghitungnya adalah cash ditambah dengan marketable

securities dibagi current liabilities. Dalam cash ratio tidak semua

elemen modal aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar,

melainkan hanya mengambil beberapa elemen saja dari aktiva

lancar yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi, yaitu kas

dan surat berharga

b. Current Ratio, dapat ditentukan dengan jalan

membandingkan antara current assets (aktiva lancar) dengan

current liabilities (hutang lancar).Current ratio ini menunjukkan

tingkat keamanan kreditor jangka pendek atau kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya. Semakin tinggi

current ratio akan semakin baik.

c. Acid test Ratio , Rasio ini juga sering disebut sebagai

Quick Ratio yaitu perbandingan antara (aktiva lancar –

persediaan) dengan hutang lancar. Ratio ini hampir sama dengan

current ratio hanya saja jumlah persediaan (inventory) sebagai

salah satu komponen aktiva lancar harus dikeluarkan. Alasan

yang melatarbelakangi hal tersebut karena persediaan

merupakan komponen aktiva lancar yang paling tidak likuid

atau sulit untuk diuangkan dengan segera tanpa menurunkan

nilainya, sememtara dengan acid test ratio dimaksudkan untuk

membandingkan aktiva yang lebih lancar (Quick Asset) dengan

utang lancar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa likuiditas

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dan

berkaitan dengan masalah kepercayaan kreditor jangka pendek

terhadap perusahaan. Artinya semakin tinggi likuiditas semakin

percaya para kreditor terhadap perusahaan. Sehingga kreditor

akan meminjamkan dananya pada perusahaan tersebut. Suatu

perusahaan dikatakan likuid jika perusahaan tersebut

mempunyai kekuatan membayar yang besar sehingga mampu

memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus segera

dipenuhi.

2.4 Teori Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu

atau lebih populasi. Benar atau salah suatu hipotesis tidak

pernah diketahui dengan pasti, kecuali jika seluruh populasi

diperiksa. hipotesis yang paling sering dipakai adalah

“menerima” dan “menolak”. Kalimat menolak dalam hipotesis

dapat bermakna bahwa hipotesis yang diberikan adalah salah,

sebaliknya kalimat menerima hanya semata-mata

mengimplikasikan bahwa kita tidak mempercayai penolakan

hipotesis tanpa ada bukti-bukti lebih lanjut. Hipotesis

merupakan ungkapan berupa jawaban sementara atas masalah

penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran, jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus

di uji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di

lapangan), dan kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan

perlu diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan

data di lapangan). (Umi Narimawati, 2008:20)

Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak

membawa penggunaan istilah hipotesis nol yang dilambangkan

dengan H0, Penolakan H0 akan mengakibatkan penerimaan suatu

hipotesis alternatif yang biasa dinyatakan dengan H1. Hipotesis

nol (H0) harus menyatakan sebuah nilai atau pernyataan pasti,

sedangkan hipotesis alternatif (H1) menyatakan sebaliknya.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang digunakan

untuk menguji pengaruh arus terhadap likuiditas PT.Aneka

Tambang Tbk adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada Arus kas operasi

terhadap likuiditas

H1 : Ada pengaruh signifikan pada arus kas operasi terhadap

likuiditas

III. METODE PENELITIAN

3.1. Sample dan Prosedure

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

PT.Aneka Tambang Tbk. Adapun Sampel yang diambil adalah

laporan arus kas PT.Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun

(2007-2011) dan laporan analisa keuangan PT.Aneka Tambang

Tbk selama 5 tahun (2007-2011). Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan peneliti melakukan penelitian dan pengambilan

data.Data yang diambil adalah data sekunder yang telah

dipublikasikan di www.IDX.co.id.

3.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan

menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam

menerima atau menolak hipotesis ini (Hasan, 2006: 34) Uji

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji T

dengan regresi linear sederhana untuk memperlihatkan

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan

penghitungan komputasi program SPSS Versi 19 (Statistical

Product and Service Solution) karena program ini memiliki

kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem

manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-

menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga

Page 4: Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Likuiditas Pada Pt Aneka Tambang Tbk

mudah dipahami dalam kegiatan pengoperasiannya (Sugianto,

2007:1). Variabel independen dalam penelitian ini adalah arus

kas operasi sedangkan variabel dependen dalam penelitain ini

adalah likuiditas.

3.3 Model penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model penelitian eksperimental yaitu sebuah model yang

menguji hubungan antara variable independen dengan variabel

dependen. Hubungan jalur antar variable dapat digambarkan

sebagai berikut :

X= arus kas operasi

Y= Likuiditas

Jika dinyatakan dalam hubungan fungsional dapat

dituliskan seperti ini : Y = f(X1) atau dalam bentuk persamaan

regresi yaitu Y = a + bx1

IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Likuiditas

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi sederhana. Adapun persamaan yang diperoleh

dari proses analisis adalah sebagai berikut :

Y = 3,989 + 0,556X

Errorvar = 0,644 , R2 = 0,356

Nilai R2 atau koefisien determinasi sebesar 0,356

memperlihatkan besarnya pengaruh Arus kas operasi (X) secara

keseluruhan terhadap Likuiditas (Y) yaitu sebesar 0,644. Nilai a

atau konstanta sebesar 3,984 yang mempunyai arti yaitu jika

tidak ada kenaikan arus kas maka tingkat likuiditas sebesar

3,984 dan nilai b sebesar 0,556 karena nilai b positif maka

menunjukkan hubungan yang searah, artinya setiap kenaikan

arus kas maka tingkat likuiditas akan mengalami kenaikan.

4.2 Uji Hipotesis

Dari persamaan yang didapat kita dapat mengetahui hasil

pengujian secara parsial antara likuiditas (Y) dengan arus kas

operasi (X), dengan cara membandingkan T hitung dengan T

tabel. Jika T hitung nilainya lebih besar dibanding dengan nilai

T tabel, maka Hipotesis yang diajukan adalah signifikan.

Artinya arus kas operasi memiliki singnifikan terhadap

likuiditas . Sebaliknya apabila nilai T hitung nilainya lebih kecil

dibanding dengan nilai T tabel, maka Hipotesis yang diajukan

tidak signifikan .

Tabel 1.3

Tabel diatas menunjukkan bahwa T hitung < T tabel

artinya tidak signifikan sehingga Ho di terima dan H1 di tolak.

Sehingga dpat disimpulkan bahwa Arus Kas Operasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas pada PT.

Aneka Tambang Tbk

V. KESIMPULAN

a. Arus kas operasi pada PT Aneka Tambang Tbk pada

tahun 2007-2009 mengalami penurunan yang drastis, penurunan

ini disebabkan karena kurangnya penerimaan kas dari tahun

2007-2009. Sedangkan pengeluaran kas untuk aktivitas operasi

mengalami peningkatan dari tahun 2007-2009. Pada tahun 2010

kas mengalami peningkatan dan kembali mengalami penurunan

pada tahun 2011 .

b. Likuiditas pada PT Aneka Tambang Tbk mengalami

fluktuasi yang cenderung menurun yaitu pada tahun 2009 dan

2010. Pada tahun 2011 terlihat peningkatan yang tajam dari

324,18% menjadi 867% atau naik 67,44%. Sehingga Tingkat

likuiditas tertinggi pada tahun 2011 sedangkan titik likuiditas

terendah berada di tahun 2010.

c. Berdasarkan hasil penelitaian yang telah dilakukan. Arus

kas operasi tidak signifikan dan tidak berpengaruh terlalu besar

terhadap likuiditas. Pengaruh arus kas operasi terhadap

likuiditas 35,6% sedangkan sisanya 64,4% dipengaruhi oleh

faktor lain.

VI. Daftar Pustaka

Hasan, Iqbal, 2004, Analisis data penelitian. Jakarta : PT

Bumi Aksara

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. “Standar Akuntansi

Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.

John J. Wild. 2005. “Financial Statement Analysis”. Edisi

8 Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat

Sofyan Syafri Harahap. 2007. “Analisis Kritis Atas

Laporan Keuangan”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Soemarso S. R. 2005. “Akuntansi Suatu Pengantar”.

Buku Dua Edisi Lima (Revisi). Jakarta: Salemba Empat.

www.IDX.co.id

Nilai t hitung Nilai t tabel Keterangan

1,228 2,776 Tidak signifikan

X Y

Page 5: Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Likuiditas Pada Pt Aneka Tambang Tbk