pengantar ilmu pendidikan 2007
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
1/69
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
NEXT
LEARNING RESOURCES CENTER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
2/69
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGERTIAN PENDIDIKAN
BAB III MACAM-MACAM ILMU PENDIDIKAN
BAB IV KOMPONEN-KOMPONEN PENDIDIKAN
BAB V PERGAULAN DAN KEWIBAWAAN
BAB VI TINJAUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
BAB VII TINJAUAN PSIKOLOGIS DARIPADA PENDIDIKAN DI INDONESIA
BAB VIII SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
BAB IX PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
BAB X PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN JAMAN
BAB XI FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN
BACK NEXT
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
3/69
BAB I PENDAHULUANA. Manusia Pendidikan
B. Dressur dan Pendidikan
C. Hakekat Manusia
1. Manusia Sebagai Makhluk Raga dan Jiwa
2. Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
3. Manusia Sebagai Makhluk Pribadi dan Makhluk Tuhan
D. Konsekuensi Pendidikan Terhadap Manusia
1. Manusia Sebagai Makhluk Raga Jiwa2. Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
3. Ditinjau Dari Monodilaisme Pribadi dan Makhluk Ciptaan Tuhan
E. Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia
F. Pembawaan
1. Pembawaan dan Lingkungan2. Pembawaan dan Keturunan
3. Pembawaan dan Bakat
4. Lingkungan (Environment)
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
4/69
Manusia dan Pendidikan
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang muncul
sejak adanya manusia.Manusia itu adalah sesuatu yang ada yang penuh potesi untuk
berkembang terus, merealisasikan diri, menyempurnakan ujudadanya sebagai manusia.
Dalam menyempurnakan diri ini disamping dipengaruhi unsur-unsur yang datang dari luar juga daya-daya yang datang dariindividu (daya eksogin dan endogin).
Di antara sekian banyak pengaruh atau daya dari luar dirimanusia yang disengaja dan menguntungkan itu tidak lain adalah
pendidikan.Hanya manusialah yang memerlukan pendidikan sedangkan
selain manusia tidak memerlukan pendidikan.
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
5/69
Dressur dan Pendidikan
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
Dressur tidak dapat disamakan dengan pendidikan. Dengan kata lain:
pendidikan yang dilakukan terhadap binatang berlainan dengan pendidikan
yang dilakukan terhadap manusia.
Dalam beberapa hal memang ada persamaannya. Persamaan itu umumnya
terletak pada pertumbuhan biologis saja, yaitu yang berhubungan dengan
perkembangan jasmaniah.
Sedangkan pada manusia haruslah diperhitungkan pula perkembangan hidup
psikisnya.
Binatang adalah makhluk alam yang tidak berkebudayaan.
Manusia masuk bilangan alam, tetapi juga termasuk bilangan kebudayaan.
Manusia adalah makhluk yang lebih tinggi daripada binatang.
Dengan demikian maka manusia adalah makhluk yang berbudi, berpikir dan
manusia adalah anggota dari persekutuan masyarakat
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
6/69
Hakekat Manusia
Menurut Prof. Noto Nagoro bahwa manusia adalah monodualisme.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki Raga dan Jiwa
Manusia mempunyai unsur raga dan jiwa yang merupakan kesatuan
Dengan adanya unsur raga ini, manusia mempunyai sifat-sifat sebagaimana halnyamakhluk yang lain dan benda-benda yang lain pula yang mempunyai raga
Perbedaan hewan dan manusia disebabkan manusia memiliki jiwa yang terdiri dari
unsur-unsur cipta, rasa, dan karsa.Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial artinya bahwa manusia tidak pernahhidup sendiri-sendiri, melainkan juga hidup berkelompok
Manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan
Manusia sebagai makhluk Pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan. Hal ini
mengandung arti bahwa manusia memiliki kemampuan-kemampuan yang dapatberkembang untuk selanjutnya dapat merencanakan sesuatu, membudayakan alamsemesta/mengolah alam lingkungan untuk kepentingan manusia
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
7/69
Konsekuensi Pendidikan Terhadap Manusia
Atas dasar tinjauan manusia sebagai makhluk monodualisme,
maka pendidikan akan menyelaraskan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan baik yang menyangkut kebutuhan-kebutuhanjasmaniah maupun kebutuhan rohaniah dipenuhinya secaraselaras dan seimbang
Manusia sebagaimakhluk raga dan jiwa
Pendidikan akan memberikan petunjuk/pengarahan agar di dalamhidup manusia perlu dipenuhi kebutuhan individunya tanpamengabaikan kebutuhan orang lain. Sebaliknya kebutuhankelompok dipenuhi tanpa menelantarkan dirinya sendiri.
Manusia sebagaimakhluk individu dan
sosial
Pendidikan akan menyadarkan kepada manusia bahwa apa-apayang direncanakan ataupun yang dicita-citakan tidak sepenuhnyaberkat usaha manusia itu sendiri tetapi Tuhan ikutmenentukannya.
Ditinjau dari
monodualisme pribadiberdiri sendiri dan
makhluk ciptaan Tuhan
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
8/69
Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia
Dimensi-dimensi hakikat manusia yang secara singkat terdiri
dari tujuh macam, yaitu:1. Pertama: manusia sebagai makhluk yang
berdimensi raga dan berdimensi jiwa. Jiwa terdiri dari tigahal, yaitu cipta, rasa, dan karsa.
2. Kedua, manusia sebagai makhluk yang berdimensi individu
dan berdimensi sosial.3. Ketiga: manusia sebagai makhluk yang berdimensi pribadi
dan makhluk Tuhan.
Mengembangkan dimensi manusia secara utuh dilakukandengan jalan memberikan perlakukan terhadap ke tujuh
dimensi manusia secara merata dan proporsional.
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
9/69
PembawaanBagaimanakah hubungan antara pembawaan dan lingkungan, keturunan,
dan bakat?
1. Pembawaan dan Lingkungan
a. Aliran Nativism
b. Aliran Empirisme
c. Aliran Konvergensi
2. Pembawaan dan KeturunanPembawaan ialah seluruh kemungkinan yang terkandung dalam sel
benih yang akan berkembang mencapai perwujudannya.
Keturunan adalah sifat-sifat yang ada pada seseorang yang
diwariskan, (jadi ada persamaannya dengan orang yang
mewariskannya) dengan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang satukepada generasi yang lain yang berikutnya
3. Pembawaan dan Bakat
4. Lingkungan (environment)
BACK NEXT
BAB I PENDAHULUANMAIN MENU
MAIN MENU BAB I PENDAHULUAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
10/69
BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN
A. Istilah Pendidikan
B. Arti Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan Menurut MJ Langeveld
2. Pengertian Pendidikan Crow and Crow
3. Pengertian Pendidikan Cryns
4. Pengertian Pendidikan Jhon Dewey
5. Menurut BukuHighEucation For American DemocrazyYang Dikutip M.Noor Syam
6. Pengertian Pendidikan Ki Hajar Dewantoro
C. Dasar Pendidikan di Indonesia
1. PokokPokok isi Pendidikan Di Indonesia
2. HalHal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Praktek Pendidikan
BACK NEXT
MAIN MENU BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
11/69
Istilah PendidikanAda dua istilah yang hampir sama bentuknya, yaitu paedagogie dam
paedagogiek. Paedagogie berarti pendidikan, sedangkan paedagogiek artinya ilmu
pendidikan.
Menurut Carter V Good dalam Dictionary of Education yang dikutip oleh
Noor Syam (1980) dijelaskan sebagai berikut :
1. Pedagogy
1) the art, practice, or profession of teaching.
2) the systemimatized learning or intructointion concerning principles and me-
thods of -teaching and of student control and guidance; largely replaced by
the term education. ( 7 : 387)
2. Juga menurut Carter, Education berarti
1) proses perkembangan pribadi
2) proses sosial
3) profesional cources
4) seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang
diwarisi/ dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa.
BACK NEXT
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
12/69
Arti Pendidikan
Pengertian Pendidikan menurut MJ Langeveld Pendidikan diartikan sebagai: pemberian pembimbingan dan pertolongan rohani
dari orang dewasa kepada mereka yang masih memerlukan
Pengertian Pendidikan menurut Crow and Crow
Pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan pengertian, pandangan(insight) dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan ia berkembang
Pengertian Pendidikan menurut Cryns
Mendidik adalah pertolongan yang diberikan oleh siapa saja yang bertanggungjawab atas pertumbuhan anak untuk membawanya ke tingkat dewasa
Pengertian Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pengalaman, setiap manusia menempuh kehidupan,baik fisik maupun rohani
BACK NEXT
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
13/69
Dasar Pendidikan di Indonesia
BACK NEXT
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
Pendidikan di Indonesia berdasarkan Falsafah
Pancasila sebab Pancasila selain sebagai
dasar negara Indonesia,.Dasar dan tujuan bagi semua bidang kegiatan
bangsa Indonesia, termasuk kegiatan
pendidikan di Indonesia.
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
14/69
Pokok-pokok isi pendidikan di Indonesia
Nilai Pancasila, hendaknya dijabarkan dan menjiwai isi pendidikandalam arti menjadi program dari berbagai jenis dan tingkatpendidikan.
Keseluruhan isi pendidikan harus ditransformasikan secarasimultan kepada anak didik demi terbentuknya pribadi-pribadiPancasila.
BACK NEXT
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
15/69
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan Pendidikan
a. Kegunaannya bagi bangsa Indonesia danumat manusia.
b. Perkembangannya secara horisontal(lingkungan dan masyarakat sekelilingnya)
dan perkembangan secara vertikal (demipengembangan itu sendiri).
c. Kegunaannya bagi pembangunan daerah dan
nasional serta dalam hubungannya denganpenciptaan lapangan kerja. Lestarinya nilai-nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia.
BACK NEXT
BAB II PENGERTIANMAIN MENU
MAIN MENU BAB II PENGERTIAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
16/69
BAB III
MACAM-MACAM ILMU PENDIDIKAN
BACK NEXT
MAIN MENU BAB II PENGERTIAN
Teori Pendidikan Sistematis
Ilmu Pendidikan Praktis
Ilmu Pendidikan Historis
Ilmu Pendidikan Komparatif
Ilmu Pendidikan Sosial
Ilmu Pendidikan Nasional
BAB III MACAM ILMUMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
17/69
1.Teori Pendidikan Sistematis
Ilmu pendidikan sistematis juga disebut ilmu pendidikan
teoritis, adalah ilmu pendidikan yang menguraikan masalah teori-teori yang digunakan sebagai landasan melaksanakan pendidikan.Jadi ilmu pendidikan teoritis merupakan konsep-konsep tentangteori yang digunakan sebagai landasan dalam melaksanakapendidikan.
2. Ilmu Pendidikan PraktisJika ilmu teoritis menjawab pertanyaan mengapa usahatertentu harus dilaksanakan, maka ilmu pendidikan praktismenjawab pertanyaan bagaimana sesuatu usaha itu harusdilaksanakan. Katakanlah yang menjadi persoalan ialah pendidikanmoral. Dalam persoalan ini, ilmu pendidikan teoritis berusaha
menjawab pertanyaan mengapa anak harus mendapat pendidikanmoral? Dengan kata lain, mengapa harus dilakukan pendidikanmoral? Sedangkan ilmu pendidikan praktis, mempersoalkan,bagaimana pendidikan moral itu dilaksanakan.
BACK NEXT
BAB III MACAM ILMUMAIN MENU
BAB III MACAM ILMUMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
18/69
3. Ilmu Pendidikan Historis
Usaha-usaha pendidikan itu telah terdapat semenjak
dahulu kala. Usaha-usaha ini berjalan terus menerus sampaisekarang. Perkembangan usaha-usaha pendidikan ini sangatperlu diketahui dan dikaji untuk dicari manfaatnya bagi usahapendidikan dimasa sekarang. Pengkajian atau studi tentangusaha-usaha pendidikan dimasa lampau itu, dilakukan oleh
ilmu pendidikan historis.
4. Ilmu Pendidikan KomparatifSetiap negara di dunia ini pasti melaksanakan usaha-
usaha pendidikan. Uraian tentang usaha-usaha pendidikan
yang terdapat di negara-negara di dunia ini dihipun dalam ilmupendidikan komparatif. Jadi tugas ilmu pendidikan komparatifitu adalah melaksanakan komparatif antara usaha-usahapendidikan yang terdapat di negara atau negara-negara lain.
BACK NEXT
BAB III MACAM ILMUMAIN MENU
BAB III MACAM ILMUMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
19/69
5. Ilmu Pendidikan Sosial
Pendidikan Sosial itu adalah suatu usaha membimbing
seorang individu agar dapat hidup serasi dengan masyarakatnyadan dapat mengambil atau melaksanakan usaha-usaha demikemajuannya itu. Seperti diktahui, setiap individu itumempunyai dua aspek, yaitu aspek individu dan aspek sosial,maka ilmu pendidikan sosial inilah yang memperhatikan aspek
sosialnya itu.6. Ilmu Pendidikan Nasional
Adapun definisinya adalah pendidikan yang dilakukanoleh sesuatu bangsa dan demi kepentingan kebangsaan itusendiri. Uraian tentang pendidikan nasional, diberikan di dalam
ilmu pendidikan nasional, Uraian itu biasanya meliputi masalah:Filsafatnya, Dasar dan tujuannya, Administrasi danpendidikannya, Organisasi sekolah serta Sejarahnya
BACK NEXT
BAB III MACAM ILMUMAIN MENU
MAIN MENU BAB III MACAM ILMU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
20/69
BAB IV
KOMPONEN-KOMPONEN
PENDIDIKAN
BACK NEXT
Anak Didik
Pendidik
Tujuan Pendidikan
Alat Pendidikan
Lingkungan Pendidikan
Pendidikan Sebagai Sistem
BAB IV KOMPONENMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
21/69
Anak Didik
Anak (manusia) pada hakekatnya memilikikebebasan yang terbatas.
Anak pada hakekatnya adalah makhluk yang
memerlukan pendidikan. Anak-anak pada usia awal
Dusta Anak
BACK NEXT
BAB IV KOMPONENMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
22/69
Pendidik
Pengertian PendidikPendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab
memberi pertolongan kepada anak yang masih dalam
perkembangan jasmani dan rohaninya agar dapat mencapai
kedewasaaannya.
Syarat-syarat sebagai Pendidik
a.Pengetahuan
b.Guru harus sabar dan rela berkorban
c.Guru harus mempunyai Perbawa (Gezag)terhadap anak-anakd.Guru hendaklah orang yang penggembira
e.Kesusilaan dan Dedikasi
BACK NEXT
BAB IV KOMPONENMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
23/69
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nila-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar, indah, untuk kehidupan. Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang
sifatnya abstrak.
Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan
kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu,
waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu.
Tujuan pendidikan di Indonesia dirumuskan berlandaskan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Selanjutnya dijelaskan dalam Undang-undang Pendidikan dan
Pengajaran No.4 Tahun 1950 jo. No. 12/1954
BACK NEXT
BAB IV KOMPONENMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
24/69
Alat Pendidikan
Yang termasuk alat pendidikan/faktor pendidikan itu termasuk
segala sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan.
dalam memilih alat-alat pendidikan manakah yang baik dan sesuai,
haruslah memperhatikan empat syarat-syarat yang berikut:
a. Tujuan apakah yang hendak dicapai dengan alat itu.
b. Siapa (pendidik) yang menggunakan alat itu.c. Anak (si terdididik) yang mana yang dikenai alat itu.
d. Bagaimana menggunakan alat itu.
Adapun alat-alat pendidikan yang sangat penting yang akan
dibicarakan dalam bab ini ialah: pembiasaan dan pengawasan,perintah dan larangan, ganjaran dan hukuman.
BACK NEXT
BAB IV KOMPONENMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
25/69
Lingkungan Pendidikan
1. Pentingnya Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga
2. Kedudukan Orang Dewasa dalam Keluarga
3. Peranan Anggota Keluarga Terhadap Pendidikan Anak
4. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Pendidikan Anak
5. Petunjuk-petunjuk Penting bagi Pendidikan dan Lingkungan
Keluarga
6. Masyarakat dan Pendidikan
7. Peranan Sekolah dalam Masyarakat
8. Pendidikan Sebagai Sistem
BACK NEXT
BAB IV KOMPONENMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
26/69
Sistem mencakup hal-hal sebagai berikut :
Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur.
Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berpengaruh
Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan
secara bersama-sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu
mencapai tujuan sistem.
BACK NEXT
Pendidikan Sebagai Sistem
BAB VMAIN MENU BAB IV KOMPONEN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
27/69
BAB V
PERGAULAN DAN KEWIBAWAAN
Manusia Sebagai Makhluk Sosial Sifat-Sifat Manusia
Di Pandang Dari Segi Umurnya, Pergaulan Dapat Di BedakanMenjadi Tiga Macam
Dalam Setiap Pergaulan Itu Di Sengaja Atau Tidak Disengaja Menjadikan Pengaruh Mempengaruhi
Pergaulan Pendidikan
Kewibawaan dan Ketakutan Kewibawaan dan Pendidikan
Kewibawaan (Gezag) Dalam Pendidikan
BACK NEXT
BAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
28/69
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Sifat-Sifat Manusia
Bahwa manusia itu makhluk yang berdiri sendiri tetapi
sekaligus juga makhluk yang bergantung pada Tuhan
Bahwa manusia itu makhluk badani, tetapi sekaligus juga
makhluk rohani
Bahwa manusia adalah makhluk yang individual tetapi juga
sekaligus adalah makhluk sosial.
Dipandang dari segi umurnya, pergaulan dapat dibedakan,
menjadi tiga macam yaitu :
Antara orang tua dengan orang tua
Antara orang tua dengan anak
Antara anak dengan anak
BACK NEXT
BAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
29/69
Di dalam setiap pergaulan itu disengaja atau tidakdisengaja terjadilah pengaruh mempengaruhi :
Orang tua yang satu mempengaruhi orang tua lain
Orang tua mempengaruhi anak, tetapi sebaliknya juga anak
mempengaruhi orang tua
Anak yang satu mempengaruhi anak yang lain
BACK NEXT
P l d P didikBAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
30/69
Pergaulan dan Pendidikan1. Kewibawaan dan Ketakutan
a. Kepatuhan yang dihasilkan oleh rasa takut adalah kepatuhan yang terpaksa,
suatu kepatuhan yang tidak secara suka rela. Ini adalah kepatuhan palsub. Kepatuhan yang dihasilkan oleh kewibawaan, adalah kepatuhan yang suka rela,
tanpa rasa terpaksa. Ini adalah kepatuhan sejati. Bahasa Jawa : nungkul
karonoraris
c. Faedah Pergaulan
2. Kewibawaan dalam Pendidikan
Kewibawaan atau gezag, adalah suatu daya pengaruh yang terdapat pada
seseorang, sehingga orang lain yang berhadapan dengan dia secara sadar dan suka
rela menjadi tunduk dan patuh kepadanya
Kewibawaan itu ada dua macam, yaitu:
a. Kewibawaan lahir, adalah kewibawaan yang timbul karena kesan-kesan lahir.
Pakaian yang rapih, lengkap, badan atau perawakan yang segar, dapatmenimbulkan kewibawaan lahir
b. Kewibawaan batin, adalah kewibawaan yang didukung oleh keadaan batin
seseorang
BACK NEXT
BAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
31/69
Gezag batin lebih dibutuhkan oleh para pendidik di
dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, apabila
pendidik itu:
menunjukkan rasa cintanya kepada anak didik
menunjukkan di dalam tingkah lakunya, bahwa dia menjadi
pendukung norma yang sungguh-sungguh, yaitu norma yang
hendak ditanamkan kepada anak didiknya menunjukkan bahwa pendidik adalah orang yang punya
kelebihan dari pada anak didik
menunjukkan bahwa segala tindakan pendidikannya adalah
bukan demi dirinya sendiri, melainkan demi anak didiknya itu
BACK NEXT
BAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
32/69
Agar supaya kewibawaan yang dimiliki itu tidak goyah
maka hendaknya pendidik itu selalu:
Bersedia memberikan alasan yang mudah diterima anak
mengapa dia menghendaki anak didiknya begini, mengapa dia
menasihati anak didiknya sendiri begitu, mengapa ia melarang
anak didiknya berbuat demikian, dan lain sebagainya
Pendidik selalu menunjukkan sikap demi anak didik
Pendidik harus bersikap sabar
Semakin bertambah umur anak didik, kebebasan harus
semakin diberikan kepada anak-anak didik itu
BACK NEXT
BAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
33/69
Kewibawaan (Gesag) dalam
Pendidik Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti berkata. Siapa yang
perkataannya mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain,
berarti mempunyai kewibawaan atau gezag terhadap orang itu
Adapun kewibawaan orang tua itu bersifat ganda:
Kewibawaan Pendidikan
Orang tua merupakan kepala dari suatu keluarga
Kewibawaan guru atau pendidik lainnya, yang karena jabatan, juga bersifat
dua, yaitu :
Kewibawaan Pendidikan
Kewibawaan Memerintah
BACK NEXT
BAB V PERGAULANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
34/69
Penggunaan kewibawaan pada pendidik harus berdasarkan faktor-faktor
berikut :
Dalam menggunakan kewibawaan itu hendaklah didasarkan atas
perkembangan anak itu sendiri sebagai pribadi Pendidik hendaklah memberi kesempatan kepada anak untuk bertindak
atas inisiatif sendiri
Pendidik hendaknya menjalankan kewibawaannya itu atas dasar cinta
kepada si anak
BACK NEXT
memperbandingkan perbawa dalam pendidikan ini dengan perbawa dalammasyarakat orang dewasa.
Kewajiban dan pelaksanaan kewibawaan dalam keluarga
Pelaksanaan kewibawaan dalam pendidikan itu harus bersandarkan
perwujudan norma-norma dalam diri si pendidik sendiri Negara dapat tetap berjalan baik selama warga negaranya hidup sesuai
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku di negara
itu
MAIN MENU BAB V PERGAULAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
35/69
BAB VI
TINJAUAN SOSIOLOGIS PENDIDIKAN
A. Pendidikan dan Masyarakat
B. Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat
C. Pendidikan dan Kesadaran Kebangsaan
Indonesia
D. Pendidikan dan Kelestarian Pancasila
E. Pendidikan dan Kesejaheraan Masyakat
BACK NEXT
BAB VI TINJAUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
36/69
Pendidikan dan Masyarakat
BACK NEXT
beraneka
ragam
tata kehidupan
Perbedaan
kepentingan
antar idividu
Dinamika
masyarakat
Hidup di
Masyarakat
tidak
mudah
Pendidikan bertujuan membimbing anak agar hidup selaras
dengan masyarakat
BAB VI TINJAUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
37/69
Pendidikan dan Pembangunan
Masyarakat
Anggota masyarakat itu biasanya digolongkan menjadi
dua, yaitu:
a) Yang bersikap statis, yaitu orang yang selalu ingin
mempertahankan yang lamab) Yang menghendaki adanya hal-hal yang baru, yang
maju Mereka yang demikian adalah mereka yang
kreatif dinamis
BACK NEXT
BAB VI TINJAUANMAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
38/69
Pendidikan dan Kesadaran
Kebangsaan IndonesiaPendidikan Indonesia harus mengobarkan
semangat kebangsaan, menanamkan kesadaran
kepada anak didiknya. Sebab apabila kesadaran
kebangsaan ini tidak ditumbuhkan, dipupuk dandikembangkan pada anak didik atau generasi muda
Indonesia, maka akan terulanglah tragedi nasional
yang amat memilukan, yaitu terpecahnya bangsa
Indonesia menjadi di bagian yang kecil-kecil lagi yangberarti negara Republik Indonesia hancur.
BACK NEXT
MAIN MENU BAB VI TINJAUAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
39/69
Pendidikan dan Kelestarian
PancasilaPancasila itu merupakan pandangan hidup yang asli dari bumi
Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang kita.
Demikianlah, maka Pancasila itu merupakan jiwa, pribadi, dan
pandangan hidup bangsa Indonesia
Dalam hal ini anak didik perlu diperkenalkan nilai-nilai Pancasilauntuk dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan masyarakatpun Pancasila perlu
diperkenalkan kepada seluruh warga masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan untuk diketahui, dihayatidan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
BACK NEXT
MAIN MENU BAB VI TINJAUAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
40/69
Pendidikan dan Kesejahteraan
Masyarakat Tujuan Pendidikan di Indonesia
Manusia susila diutamakan karena :
Individu susila yang tidak dapat memajukan kesejahteraan dan
kemakmuran bangsanya
Individu yang cakap tetapi tidak susila itu dapat berbahaya bagibangsanya, bagi masyarakatnya. Sebab kecakapan yang dimiliki itu
dapat digunakan untuk menjalankan kejahatan terhadap bangsanya,
masyarakatnya : memeras, membantai
Pendidikan manusia seutuhnya
Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar
nilai (yang menghayati dan yakin akan citacita dan tujuan hidupnya)
BACK NEXT
MAIN MENU BAB VI TINJAUAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
41/69
BAB VIITINJAUAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN DI INDONESIA
A. Hukum Dasar Perkembangan Kejiwaan
Manusia
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan sosial
B. Proses Pendidikan Autoaktivitas
1. Motivasi Internal
2. Motivasi Eksternal
BACK NEXT
BAB VII PSIKOLOGISPENDIDIKANDIINDONESIA
MAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
42/69
Hukum Dasar Perkembangan
Kejiwaan Manusia Lingkungan manusia itu terdiri dari :
1) Lingkungan Fisik
2) Lingkungan Sosial
Keunikan atau kekhasan manusia/anak itu terbentuk oleh tiga
faktor antara lain:
1) Keturunan (heredity)
2) Lingkungan (environtment)3) Diri (self)
4) Keturunan (heredity)
BACK NEXT
PENDIDIKANDI INDONESIA
BAB VII PSIKOLOGISPENDIDIKANDIINDONESIA
MAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
43/69
Proses Pendidikan Autoaktivitas
1. Motivasi
Fungsi motivasi dalam proses pendidikan ialah membangkitkan
dorongan untuk melakukan aktivitas-aktivitas pendidikan
2. Motivasi Internal
Yang paling ideal ialah bahwa terdapat motivasi secara internalpada diri anak didik dalam mengikuti kegiatan pendidikan
3. Motivasi Eksternal
Motivasi internal intensitasnya lebih kuat dan lebih tahan lama
dari pada motivasi eksternal, agar supaya anak didik dapat aktifmengikuti kegiatan pendidikan
BACK NEXT
PENDIDIKANDI INDONESIA
MAIN MENU BAB VII PSIKOLOGISPENDIDIKANDI INDONESIA
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
44/69
BAB VIII
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
A. Pendidikan Indonesia di Masa Kerajaan
B. Pendidikan Indonesia di Masa Penjajahan Bangsa Barat
1. Selama VOC (1602-1799) Inggris, Hindia Belanda, Selama 250 Tahun
2. Politik Etis : Ere Schuld (Hutang Budi)
3. Budi Utomo4. Jenis-Jenis Sekolah
5. Muhammadiyah 1912
6. Kristiani
7. Taman Siswa
8. Sekolah Kerja9. Kongres Pendidikan Normal
C. Pendidikan di Indonesia Zaman Jajahan Jepang
D. Zaman Kemerdekaan
BACK NEXT
BAB VIII SEJARAHPENDIDIKANDI INDONESIA
MAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
45/69
Pendidikan Indonesia Di Masa Kerajaan
Pendidikan di masa kerajaan dimulia dari kerajaan Sriwijaya.Pada kerajaan Mataram kuno yang terletak/berpusat di Jawa
Tengah, aktivitas pendidikannya:
Menterjemahkan buku-buku agama Budha
Menterjemahkan buku-buku lain ke bahasa Jawa kuno,umpamanya Ramayana.
Perguruan tinggi di masa Kerajaan Mataram kuno sudah
meliputi: Fakultas Agama, Fakultas Sastra, Fakultas
Bangunan/teknik Bangunan
BACK NEXT
MAIN MENU BAB VIII SEJARAHPENDIDIKANDI INDONESIA
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
46/69
Pendidikan Indonesia Di Masa Penjajahan Bangsa
Barat: 350 Tahun1. Selama VOC (16021799), Inggris, Hindia Belanda : selama 250 tahun, pendidikan
untuk rakyat Nusantara sangat terlantar
2. Politik Etis : Ere Schuld (Hutang Budi), Setelah adanya tanam paksa (Cultur stelsel :
1830). Belanda menjadi kaya raya
3. Budi Utomo: BO, 1908, Budi Utomo didirikan atas dorongan kesadaran berbangsa dan
kepentingan bangsa Indonesia, tokohnya : Dr. Wahidin Sudiro Husodo, dr. Sutomo
4. Jenis-Jenis Sekolah, Semenjak tahun 1908 terdapat perubahan-perubahan didalampenyelenggaraan sekolah
5. Muhammadiyah: 1912, KH. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah
yang berpusat di Yogyakarta
6. Kristiani, Katholik: Sekolah Misi : Oleh pastur Van Lith di Muntilan, Kristen : Sekolah
Zending
7. Taman Siswa: 3 Juli 1922
8. Sekolah Kerja: Kayu Tanam/Sumatera Barat
9. Konggres Pendidikan Nasional, Pada tahun 1938 atas usul Ki Hajar Dewantoro
BACK NEXT
BAB V PSIKOLOGISPENDIDIKANDI INDONESIA
MAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
47/69
Pendidikan Di Indonesia Zaman Jajahan Jepang
(19421945)
Pendidikan zaman Jepang bertambah parah. Tujuan pendidikan bukan untukmemajukan bangsa Indonesia, Tetapi mendidik anak-anak untuk dapat
menunjang kepentingan perang Jepang melawan Sekutu
Kelemahan pendidikan zaman Jepang
Kerja bakti : kinrohosi; cari iles-iles : nama jarak cari besi tua
Bahasa Inggris dilarang : pengetahuan sempit
Latihan kemiliteran/baris-berbaris : kyoren
Keuntungan:
Sekolah Rakyat 6 tahun
Bahasa Indonesia : bahasa pengantar Senam pagi : taiso
Peta : Pembela Tanah Air
Gotong Royong
BACK NEXT
BAB V PSIKOLOGISPENDIDIKANDI INDONESIA
MAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
48/69
Zaman KemerdekaanPada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan. Hari proklamasi inimerupakan hari Kelahiran bangsa Indonesia yang sebenarnya
Dasarnya:
UUD yang digunakan adalah UUD 1945, yang terdiri dari 37
pasal. Pasal yang berkaitan dengan pendidikan adalah pasal31 yang terdiri dari dua ayat :
a) ayat 1: Tiap warga negara berhak menerima
pendidikan dan pengajaran
b) ayat 2: Pemerintah berusaha menyelenggarakansuatu pendidikan nasional yang diatur oleh undang-
undang
BACK NEXT
MAIN MENU BAB VIII SEJARAHPENDIDIKANDI INDONESIA
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
49/69
BAB IX
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
A. Pendahuluan
B. Macam-Macam Pendidikan Seumur Hidup
C. Prinsip Dasar Pendidikan Seumur Hidup
D. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
E. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
BACK NEXT
MAIN MENU BAB IX PENDIDIKANSEUMUR HIDUP
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
50/69
Pendahuluan
BACK NEXT
Pendidikan seumur hidup didasarkan pada konsep bahwa seluruhindividu harus memiliki kesempatan yang sistematik, terorganisir untuk
instruktion, studi dan learning di setiap kesempatan sepanjang hidup
mereka
Dikatakan oleh Silva, 1973, Pendidikan seumur hidup berkenaandengan prinsip perngorganisasian yang akhirnya memungkinkan
pendidikan untuk melakukan fungsinya.
Dalam garis-garis Besar Haluan Negara dikatakan : Pendidikan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga, sekolah, dan masyarakat.
MAIN MENU BAB IX PENDIDIKANSEUMUR HIDUP
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
51/69
Macam-Macam Pendidikan Seumur Hidup
Sebagaimana dikatakan di depan sesuai apa yang tercantum dalam GBHNbahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga
Sedangkan menurut Philip. H. Combs Pendidikan seumur hidup meliputi :
Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang berlangsung dalam kehidupan
sehari-hari
Pendidikan formal, merupakan pendidikan yang berlangsung dengan teratur
Pendidikan Non formal, yaitu merupakan pendidikan yang berlangsung secara
teratur, disengaja, tetapi tidak mengikuti peraturan dan persyaratan yang ketat
Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH. secara garis besar, tahapan pendidikan yang
diterima manusia selama hidupnya adalah dengan tahapan sebagai berikut :
Pendidikan dalam Keluarga
Pendidikan di sekolah
Pendidikan di masyarakat
BACK NEXT
MAIN MENU BAB IX PENDIDIKANSEUMUR HIDUP
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
52/69
Prinsip Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Peranan subyek manusia untuk mendidik dan
mengembangkan diri secara wajar merupakan kewajiban
kodrati manusia
2. Lembaga penanggung jawab adalah tri pusat pendidikan
3. Proses dan waktu pendidikan berlangsung seumur hidup
sejak dari kandungan sampai akhir hayat
4. Belajar tidak ada batas waktu, sehingga tidak ada konsep
terlambat belajar karena sudah tua
5. Belajar atau mendidik diri adalah proses alamiah sebagai
integral atau merupakan totalitas kehidupan
BACK NEXT
MAIN MENU BAB IX PENDIDIKANSEUMUR HIDUP
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
53/69
Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup dimaksudkan sebagai pendidikan
manusia seutuhnya. Didasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Secara filosofis, hakekat kodrat martabat manusia itu
merupakan kesatuan integral potensi-potensi essensialnya
sebagai makhluk pribadi, sosial, dan makhluk susila
b. Secara psikofisik realitasnya pribadi manusia itu merupakan
kesatuan dan berada dalam suatu lingkungan, baik alamiah
maupun sosial budaya
BACK NEXT
MAIN MENU BAB IX PENDIDIKANSEUMUR HIDUP
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
54/69
Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
BACK NEXT
1) Keadilan
2) Faktor-faktor Sosial
3) Perubahan Teknologi
4) Faktor Vokational / pekerjaan
5) Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
6) Kebutuhan anak-anak awal
7) Implikasi dari pendidikan seumur hidup
MAIN MENU BAB IX PENDIDIKANSEUMUR HIDUP
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
55/69
BAB X
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN JAMAN
A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
B. Kecenderungan Globalisasi
C. Upaya Pendidikan Dalam Mengantisipasi TerhadapMasa Depan
BACK NEXT
MAIN MENU BAB X PENDIDIKAN &PERUBAHAN JAMAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
56/69
Perkiraan Masyarakat Masa Depan Di dalam penjelasan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa Dalam kehidupan suatu bangsa,pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang
bersangkutan
Perubahan yang cepat tersebut mempunyai beberapa karakteristik
umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masadepan.
Beberapa di antaranya yang dibahas selanjutnya adalah
(1) kecenderungan globalisasi yang makin kuat,
(2) perkembangan IPTEK yang makin cepat,(3) perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, dan
(4) kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam
berbagai segi kehidupan manusia
BACK NEXT
MAIN MENU BAB X PENDIDIKAN &PERUBAHAN JAMAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
57/69
Kecenderungan GlobalisasiBeberapa kecenderungan globalisasi dari bidang IPTEK, ekonomi, lingkungan
hidup, dan pendidikan adalah sebagai berikut:
Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat,
utamanya dengan penggunaan berbagai teknologi canggih seperti
komputer dan satelit
Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi
global tanpa mengenal batas-batas negara
Bidang lingkungan hidup yang telah menjadi bahan pembicaraan dalam
berbagai pertemuan internasional, yang mencapai puncaknya pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi
Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa, termasuk
budaya nasional dan budaya-budaya nusantara Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan cepat
Peningkatan Layanan Profesional
BACK NEXT
MAIN MENU BAB X PENDIDIKAN &PERUBAHAN JAMAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
58/69
Upaya Pendidikan Dalam Mengantisipasi
Terhadap Masa Depan1) Tuntutan bagi manusia masa depan, serta
Pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi
Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota masyarakat
Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai warga negara
Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota umat
manusia
2) Upaya mengantisipasi masa depan, utamanya yang berhubungan dengan
perubahan nilai dan sikap sebagai manusia modern, pengembangan
kehidupan dan kebudayaan, serta pengembangan sarana pendidikan
Perubahan Nilai dan Sikap
Pengembangan Kebudayaan
Pengembangan Sarana Pendidikan
BACK NEXT
MAIN MENU BAB X PENDIDIKAN &PERUBAHAN JAMAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
59/69
BAB XI
FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Filsafat
B. Filsafat Dan Ilmu
C. Filsafat Sebagai Metode BerpikirD. Filsafat Pendidikan
BACK NEXT
MAIN MENU BAB XI FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
60/69
Pengertian Filsafat
Pengertian fisafat ditinjau secara etimologis
Ditinjau secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani dan Sophia
yang artinya cinta kebijaksanaan
Pengertian Filsafat secara essensial
Filsafat adalah cara berpikir consepsionil rationil, radical comprehensiveyang disusun secara sistematis dann dapat dipertanggung jawabkan untuk
mendapatkan kebenaran yang essensial
Filsafat ditinjau dari tugas dan gunanya
Secara teoritis filsafat itu adalah memberikan penerangan secara
menyeluruh dan radikal sehingga sampai pada kenyataan yang terakhir
BACK NEXT
Makna Filsafat dan peranannya dalam pengetahuan manusiaMAIN MENU BAB XI FILSAFAT &
FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
61/69
p y p g
Asal mula timbulnya istilah filsafat
Menurut Cicero, penulis Romawi (10643 SM), yang pertama-tama memakai kata
filsafat adalah Pitagoras sekitar abad ke 5 sebelum masehi
Tinjauan terhadap pandangan yang salah1. Pandangan Pesimistis
Golongan yang menganggap bahwa orang biasa tak mampu berfilsafat,
agaknya terlalu berlebih-lebihan dalam menafsirkan makna filsafat
2. Pandangan Apathis
Kebalikan dari pandangan pesimistis, yang menganggap filsafat sebagaisesuatu yang terlalu tinggi atau terlalu jauh dari jangkauan kemampuan manusia
biasa adalah pandangan apathies yang merendahkan nilai filsafat sebagai
sesuatu yang tak berguna, tak berarti dan atau tak bernilai bagi hidup dan
kehidupan manusia
3. Pandangan Negatif
Berfilsafat hanya mengabdikan diri pada akal, agaknya mereka melupakantentang arti kebenaran, yakni cocoknya pengetahuan akal dengan halnya, jadi
berfilsafat itu merupakan salah satu dari aktifitas berpikir yang berusaha
menyesuaikan atau mencocokkan pengetahuan akal dengan halnya
BACK NEXT
MAIN MENU BAB XI FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
62/69
Filsafat dan Ilmu Hubungan filsafat dan science ditinjau dari obyeknya
a) Obyek Materiab) Obyek Forma
c) Filsafat dan Science bila kita bandingkan berdasarkan obyek material
dan obyek forma
Filsafat dan Science ditinjau dari proses spesialisasi
a) Filsafat tidak hanya melukiskan benda-benda itu sebagaimana
seharusnya tetapi filsafat melukiskan benda-benda itu sampai ke
konvensi yang terakhir
b) Filosof berkewajiban untuk menyusun hasil-hasil dari science dari
suatu sistem dan untuk mempelajari dasar-dasar dari science
c) Filsafat ingin menjawab pertanyaan tentang apakah ia sebenarnya,
Dari mana asalnya dan akan kemana perginya
BACK NEXT
MAIN MENU BAB XI FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
63/69
Filsafat Sebagai Metode Berpikir Berpikir bagi manusia
Berpikir itu berbeda dengan pikiran. Adapun batas-batas perbedaanadalah :
Berpikir : aktivitas jiwa yang disebut pikiran untuk menentukan hubungan
atau sangkut paut antara pengetahuan-pengetahuan dan atau masalah
yang dihadapi
Pikiran : kemampuan jiwa untuk menentukan hubungan antara
pengetahuan-pengetahuan dan atau sangkut paut masalah yang dihadapi
Hasil proses berpikir
a. Pengertian atau konsep
b. Pendapat/Keputusanc. Kesimpulan/Pemikiran
BACK NEXT
Continuous.....
MAIN MENU BAB X FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
64/69
Bentuk-bentuk berpikir
a) Berpikir secara pengalaman (Routine thinking)
b) Berpikir secara ingatan (Representative thinking)
c) Berpikir Reproduktif
d) Berpikir kreatif
e) Berpikir rationil
Aspek-aspek peranan berpikir dalam kehidupan manusia
a) Aspek ekonomis
b) Aspek Kulturil (kebudayaan)
c) Aspek Peradaban
BACK NEXT
Continuous.....
Faedah dan Bahaya Berpikir
MAIN MENU BAB X FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
65/69
Faedah dan Bahaya Berpikir
Ditinjau dari segi faedahnya antara lain :
Dengan berpikir terciptalah ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia
Berpikir memberikan tuntunan kepada manusia dalam usahanya mencari
jalan yang benar dan baik
Berpikir dapat memberikan penyelesaian dalam usaha memecahkan
persoalan hidup
Adapun bahayanya antara lain adalah :
Karena berpikir ditemukan jalan kearah perbuatan yang sesat
Dengan berpikir dibuatlah alasan-alasan untuk membenarkan perbuatan
yang sesat
Dengan berpikir dapat menimbulkan rasa bahwa akal itu dapat
mengetahui segala-galanya.
BACK NEXT
MAIN MENU BAB XI FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
66/69
1Filsafat Pendidikan
1. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan Normatif Sebagai ilmu pengetahuan normatif
Sebagai ilmu pengetahuan praktis
Sesuai dengan kenyataan di atas ilmu pendidikan erat hubungannya
dengan ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan normatif lainnya
Ilmu Pengetahuan yang dapat dimasukkan ke dalam ilmupengetahuan normatif
Bahwa agama, filsafat dengan cabangnya serta istilah yang
equivalent lainnya, menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup yang
akan menentukan dasar dan tujuan pendidikan manusia
Bahwa dalam perumusan tujuan-tujuan altimit dan proksimit
pendidikan akan ditetapkan hakekat dan sifat hakekat manusia dan
segi-segi pendidikan yang akan dibina dan dikembangkan melalui
proses pendidikan
BACK NEXT
Bahwa sistem pendidikan atau science of education bertugas
MAIN MENU BAB X FILSAFAT &FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
67/69
Bahwa sistem pendidikan atau science of education bertugas
merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan, teknik-teknik dan
atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran
Isi moral pendidikan atau tujuan intermidift adalah berisi perumusan
norma-norma atau nilai spiritual ethis
Bahwa wajar setiap manusia memiliki filsafat hidup atau kaidah-
kaidah berpikir dan pikiran tentang kehidupan dan penghidupannya
Filsafat Pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas
merumuskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan;
hakekat dan sifat hakekat manusia, hakekat dan segi-segi
pendidikan; isi moral pendidikan; sistem pendidikan yang meliputi
politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan dan metodologi
pengajarannya; pola-pola alkulturasi dan peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat
BACK NEXT
Continuous.....
2. AliranAliran Filsafat PendidikanMAIN MENU BAB X FILSAFAT &
FILSAFAT PENDIDIAKAN
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
68/69
Progesivisme
Ciri-Ciri Utama
Pandangan Mengenai Nilai
Pandangan Tentang Belajar
Pandangan Mengenai Kurikulum
Esensialisme
Ciri-ciri Utama
Pandangan Mengenai Nilai Pandangan Mengenai Belajar
Pandangan Mengenai Kurikulum
Perenialisme
Ciri-ciri Utama
Pandangan Mengenai Nilai
Pandangan Mengenai Belajar
Pandangan Mengenai Kurikulum
BACK Finish
MAIN MENU
-
8/10/2019 Pengantar Ilmu Pendidikan 2007
69/69
TERIMA KASIH