pengambilan keputusan furniture
TRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH ANALISA SISTEM DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PRODUK FURNITURE (LEMARI)
Nur Hidayat
F34061189
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
Klasifikasi term/bilangan, data, informasi, alternatif keputusan, keputusan, aksi pada suatu kasus. Kasus: Perusahaan Produsen Furniture (PT Citra Prima Furniture Solo)
• Bilangan
700
• Data
PT Citra Prima Furniture dapat membuat 700 berbagai macam produk
lemari per bulan.
• Informasi:
Perusahaan mengalami backlog karena jumlah produksi tidak bisa
memenuhi permintaan pasar terhadap lemari sebanyak 1000 produk per
bulan.
• Alternatif Keputusan:
� Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan manambah jumlah
tenaga kerja
� Mendirikan pabrik baru dengan kapasitas produksi yang sama dengan
pabrik lama.
• Keputusan:
� Meningkatkan kapasitas produksi pabrik yang lama agar dapat
memenuhi permintaan 1000 produk lemari per bulan.
• Aksi:
� Melakukan outsourching dengan menambah jumlah tenaga kerja dan
peralatan pembuatan lemari, serta meningkatkan pasokan bahan baku
pembuat lemari agar dapat dihasilkan 1000 produk lemari per bulan.
Deskripsi hirarki keputusan pada suatu kasus.
Kasus: Perusahaan Produsen Furniture (PT Citra Prima Furniture)
• Keputusan Direktif
Menjadi produsen furniture terbesar di Indonesia.
• Keputusan Strategis
Meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan kualitas produk
sesuai standar internasional.
• Keputusan Taktis
Memperluas pasar produk furniture, baik dalam negeri maupun luar negeri
dengan menggencarkan promosi dan sering mengikuti pameran.
• Keputusan Operasional
Menambah tenaga kerja ahli dengan pemahaman yang baik dalam
pembuatan furniture.
Deskripsi berdasar 4 tipe sistem pada kasus.
System Input Process Output
Analysis
Synthesis
√
√
√
√
?
?
Design √ ? √
Control ? √ √
Pada system tersebut yang dapat dilakukan analisis dan sisntesis adalah pada
outputnya berupa produk furniture, dalam hal ini adalah lemari, seperti misalnya
analisis kualitas lemari yang dihsilkan. Sedangkan design dilaksanakan pada
tahapan proses, dimana tahap pembuatan/produksi lemari, seperti perakitan,
penghalusan, dan pembentukan bahan baku kayu sehingga didapat bentuk lemari.
Tahap input dapat dilakukan control banyak sedikitnya bahan baku, kualitas bahan
baku, jumlah pekerja, dan sebagainya.
Identifikasi pelaku, komponen informasi dan tingkat kebutuhan dari suatu
kasus
Kasus: Perusahaan Produsen Furniture (PT Citra Prima Furniture)
Komponen Info
Pelaku
Perusahaan Konsumen Petani
Kayu Bank/LK
Tingkat suku bunga √√ √√ √ √√
Harga √√ √√ √√ √
Jumlah produksi √√ √ √ √√
Mutu produk √√ √√ √ √
Kebutuhan bahan baku √√ - √√ √
Diagram Lingkar sebab akibat Sistem Perencanaan Investasi
+ +
+ +
+
+
+ +
+
+
+ +
+ +
+
+
+
+ + +
Apabila Kebijkan pemerintah mendukung iklim usaha yang kondusif, maka iklim
usaha yang kondusif tersebut juga akan berdampak positif terhadap kelayakan
usaha dan kelangsungan industri. Nantinya minat investor pun akan semakin besar
dan didapat kredit komersial yang memadai. Kebijakan pemerintah yang positif,
dengan didukung organisasi usaha yang kuat, maka input sarana produksi akan
lancar, yang secara tidak langsung akan meningkatkan luas panen kayu. Dengan
luasnya lahan panen kayu, maka ketersediaan bahan baku akan selalu terjamin,
dan kelayakan dan kelangsungan industri pun akan terus berjalan.
Ketersediaan Bahan Baku
Iklim Usaha
Kelayakan dan Kelangsungan
Industri
Minat Investor
Input Sarana Produksi
Kredit Komersial
Perbankan
Kebijakan Pemerintah
Luas Panen Kayu
Keuntungan Pemilik Lahan
Organisasi Usaha
Kelangsungan Penanaman
Kredit Usaha
Diagram Input Output Sistem Perencanaan Investasi
Manajemen Perencanaan Agroindustri
Input Lingkungan
• Kebijakan Pemerintah • Kondisi Sosial Budaya
Input Tak Terkendali
• Produktivitas Lahan • Harga Pasar • Tingkat Bunga Bank
Input Terkendali
Kebutuhan Bahan Baku • Produktivitas Lahan • Harga Pasar • Tingkat Bunga Bank
Output Dikehendaki
• Jaminan Kualitas • Stabilitas Harga Produk • Ketepatan Pengembalian
dan Investasi • Keuntungan yang Optimal
Output Tak Dikehendaki
• Kelangkaan Bahan Baku • Harga Bahan Baku
Meningkat Tajam • Pencemaran Lingkungan
SISTEM PERENSANAAN INVESTASI
PT Citra Prima Furniture
Input Lingkungan
• Kebijakan Pemerintah • Kondisi Sosial Budaya
Input Tak Terkendali
• Produktivitas Lahan • Harga Pasar • Tingkat Bunga Bank
Latihan model penilaian
1. Metode terukur jelas
Contoh : Rata-rata tinggi lemari yang diproduksi adalah 2 m dengan lebar
1,5 m dan tebal 40 cm.
2. Metode skala ordinal
Contoh : Penilaian yang diberikan untuk estetika ukiran lemari adalah
sebagai berikut :
Nilai 1 untuk ukiran yang sangat bagus
Nilai 2 untuk ukiran yang bagus
Nilai 3 untuk ukiran yang biasa saja.
Nilai 4 untuk ukiran yang kurang bagus
Nilai 5 untuk ukiran yang jelek
3. Metode perbandingan berpasangan
Contoh : pada penilaian untuk warna, minyak kayu putih uji dibandingkan
dengan minyak kayu putih standar yang berwarna bening
kehijauan dan diberi penilaian. Penilaiaannya sebagai berikut:
Nilai 1 diberikan bila ukiran pada lemari produksi PT Citra Prima
lebih baik dibandingkan lemari produksi PT NN
Nilai 3 diberikan bila ukiran pada lemari produksi PT Citra Prima
sama baiknya dengan lemari produksi PT NN
Nilai 5 diberikan bila ukiran pada lemari produksi PT Citra Prima
jelek dibandingkan lemari produksi PT NN
Metode preferensi fuzzy
Pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja
Kasus: Perusahaan Produsen Furniture (PT Citra Prima Furniture)
Perusahaan ingin melakukan ekspansi pada macam produk furniture lain. Ada
tiga pilihan produk yang ingin dihasilkan, yaitu kursi sofa, meja, dan pintu.
Kriteria-kriteria yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan komoditas
yang akan dipilih adalah ketersediaan bahan baku, prospek masa mendatang, dan
kompetitor. Semua kriteria dinilai dengan skala ordinal dalam skala 1-5.
Keterangan penilaian pada tabel berikut :
Kriteria Keterangan Penilaian
Bobot 1 2 3 4 5
Ketersediaan
bahan baku
Tidak
tersedia
Kurang
tersedia
Cukup
tersedia Tersedia
Sangat
tersedia 0.3
Prospek Masa
mendatang
Tidak
prospektif
Kurang
prospektif
Cukup
prospektif Prospektif
Sangat
prospektif 0.4
Kompetitor Sangat
Banyak Banyak Cukup Sedikit Tidak ada 0.3
Metode yang digunakan adalah metode Bayes karena pembobotannya dalam desimal dan penilaiannya seragam. Berikut adalah matriks keputusannya
Alternatif
Kriteria Nilai
Keputusan
Bayes
Peringkat Ketersediaan
bahan baku
Prospek
Masa
mendatang
Kompetitor
Kursi Sofa 4 5 2 3,8 2
Meja 4 4 4 4 1
Pintu 3 4 4 3,7 3
Bobot 0,3 0,4 0,3
Jadi, Produk terpilih yang akan diproduksi adalah Meja.