pengamatan spesimen barles baru

8
1. Data Pengamatan Spesimen Taksa Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 Plot 6 12. 00 12. 30 12. 00 12. 30 12. 00 12. 30 12. 00 12. 30 12. 00 12. 30 12. 00 12. 30 Familly Entomobry idae (Sub family Orchesell inae 1 Familly Entomobry idae (Subfamil ly Entomoryi nae) 1 2. Data Faktor Abiotik Parameter Awal Pukul 12.00 Pukul 12.30 PH tanah 7 7 7 Kesuburan tanah Too little Too little Too little Intensitas cahaya 7800 7200 7800 Kelembapan tanah 1 1 1 Suhu udara 34◦C 32◦C 34◦C

Upload: elsa-widhi-ratmasari

Post on 23-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pembahasan

TRANSCRIPT

Page 1: Pengamatan Spesimen Barles Baru

1. Data Pengamatan Spesimen

Taksa Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 Plot 6

12.0

0

12.3

0

12.0

0

12.3

0

12.0

0

12.3

0

12.0

0

12.3

0

12.0

0

12.3

0

12.0

0

12.3

0

Familly

Entomobryid

ae (Sub

family

Orchesellinae

1

Familly

Entomobryid

ae

(Subfamilly

Entomoryinae

)

1

2. Data Faktor Abiotik

Parameter Awal Pukul 12.00 Pukul 12.30

PH tanah 7 7 7

Kesuburan tanah Too little Too little Too little

Intensitas cahaya 7800 7200 7800

Kelembapan tanah 1 1 1

Suhu udara 34◦C 32◦C 34◦C

Kelembapan udara 42% 50% 42%

Intensitas cahaya 45,4 luxs 30,5 luxs 45,4 luxs

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini kami melakukan pengamatan terhadap keanekaragaman

mesofauna yang ada di sekitar kebun biologi UM. Data diperoleh dengan melakukan

Page 2: Pengamatan Spesimen Barles Baru

praktikum Barlese-Tullgren. Langkah pertama adalah dengan mengambil sample tanah

yang akan digunakan untuk pengamatan. Sampel tanah diambil di sekitar kebun biologi

UM, dengan pH sebesar 7. Sample tanah kemudian dimasukka kedalam corong yang

telah berisi saringan. Dibawah saringan telah disediakan botol selai yang berisi alcohol .

Setelah itu diletakkan di bawah sinar matahari, hal ini bertujuan agar hewan tanah yang

trekena sinar matahari akan bergerak turun ke dasar corong dan jatuh ke dalam bototl

yang telah berisi alcohol. Mesofauna yang turun pada botol koleksi selanjutnya di

identifikasi laboraturium (Suin,1997).

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan data yang telah diperoleh, mesofauna

tanah yang di dapat adalah berasal dari Familly Entomobryidae yaitu pada Sub family

Orchesellinae dan Subfamilly Entomoryinae. Entomobrydae merupakan Familia yang

tersebar dari ordo Collembola. Bewarna kecoklat-coklatan adatu keputih-putihan dan

beberapa jenis ada yang bewarna belang. Sesuai dengan specimen yang di dapat

memeiliki antenna yang panjang, memeiliki abdomen 6 ruas dan ruas abdomen keempat

sangat besar. Protoraks menyusut, biasanta tidak terkihat dari atas dan tidak memiliki

rambut-rambut dari duri atau seta di bagian dorsal. Fukula berkembang dengan

baik(Brown,1998).

Tanah merupakan medium alami bagi pertumbuhan tanaman yang tersusun ari

mineral , bahan organic, dan organism hidup. Kegiatan biologis yang terjadi di dalam

tanah membentuk tekstur dan kesuburan tanah (Rao,1994). Russel (1978) mengatakan

bahwa Acarina dan Collembola merupakan mikroarthropoda tanah yang

keanekaragamannya sangat tinggi serta memiliki daerah agihan yang luas. Sugiyarto

(2000) juga melaporkan bahwa Acarina dan ollembola merupakan kelompok fauna

tanah yang selalu ditemukan pada berbagai perlakuan bahan organik sisa tanaman yang

diberikan pada media tanam kacang hijau.

Menurut Suin (1997), struktur suatu komunitas hewan-hewan yang terdapat

disuatu habitat sangat dipengaruhi oleh faktor abioltiknya. Faktor lingkungan biotic

dapat berupa mikroflora, tumbuh-tumbuhan dan golongan hewan lainnya. Selain itu

kedalaman tanah juga berpengaruh terhadap keanekaragaman dan populasi Collembola

yang berbeda pula. Faktor yang menyebabkan Collembola berpindah ke tampat yang

lebih dalam adalah karena tingkat kekeringan atau kebasahan tanah yang berlebihan,

Page 3: Pengamatan Spesimen Barles Baru

suhu lapisan tanah yang ekstrim tinggi atau rendah. Berdasarkan data yang diperoleh,

tanah yang diambil pada saat melakukan pengamatan adalah tanah yang lembek dan

tidak kering. Sehingga specimen yang diperoleh tidaklah banyak.

Berdasarkan data yang di peroleh menunjukan hasil bahwa tanah memiliki pH

sebesar 7 .Pengukuran pH tanah sangat diperlukan dalam melakukan praktikum ini

mengenai fauna tanah, menurut Suin (1997) , menyebutkan bahwa ada fauna tanah yang

hidup pada tanah yang pH-nya asam dan ada pula yang senang hidup pada pH basa.

Keberadaan dan kepadatan hewan dipengaruhi oleh pH tanah. Collembola dapat

ditemukan pada pH tanah maksimum 8 dan pH minmum 3. Hewan ini memilih tinggal

di tempat yang asam dan basa disebut dengan indifferen (Butcher et al,1972 dalam

Trimardiawati,1999).

Collembola mempunyai keanekaragaman persebaran vertical mengikuti

kedalaman tanah. Lapisan tanah yang mengandung spesies Collembola yang paling

tinggi adalah pada permukaan tanah yang mengadung banyak seresah da humus. Karena

pada lapisan ini banyak ditemukan jamur dan sisa bahan organic sebagi sumber

makanan Collembola (Wallwork,1970). Berdasarkan data faktor abiotik yang diperoleh

tingkat kesuburan tanah yaitu too little.

Berdasarkan data ynag diperoleh suhu udara mula-mula adalah 34◦C, dan

menurun menjadi 32◦C karena cuaca mendung saat pukul 12.30 WIB. Suhu sangat

berpengaruh terhdapa kelangsungan proses-proses yang tejadi di dalam tanah. Dimana

suhu berpengaruh terhadap pelapukan dan penguraian bahan-bahan organic, melalui

ketersediaan unsur haran ini menentukan persebaran hewan tanah. Suhu maksimum

yang mendukung kehadiran dari Collembola adalah sebesar 34◦C, sedangkan suhu

minimum adalah -50◦C(Sarier,1986: Suin,1997).

Kelembapan sangat mempengaruhi terhadap kemelimpahan Collembola.

Kenaikan kelimpahan ini biasanya terjadi pada musim hujan yang menunjukan adanya

korelasi anatra kenaikan kelembapan tanah dengan kepadatan populasi Collembola.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa kelembapan udara 42% dan

kelembapan tanah sebsar 1. Menurut Christiansen(1990), kelembapan yang dibutuhkan

oleh kelangsungan hidup dari Collembola adalah maksimum sebesar 100% dan

Page 4: Pengamatan Spesimen Barles Baru

kelembapan minimum sebesar 50% karena kelembapan memiliki peran penting dalam

pola distribusi Collembola. Karena kelembapan yang ditunjukan adalah kurang dari

50% maka hal ini juga bisa dikatan sebagai faktor kegagalan dalam praktikum ini.

Faktor lain yang menentukan hidup Collembola tanah adalah tekstur tanah.

Partikel tanah yang berbeda dari segi ukurannya maka partikel tanah maka partikel

tanah dapat digolongkan menjadi fraksi pasir, debu dan liat. Ukuran fraksi pasir dengan

diameter antara 50 mikron sampai 2 mm, debu ukurannya 2 sampai 50 mikron dan liat

ukurannya lebih kecil dari 2 mikron (Suin,1997). Tanah yang diambil untuk dijadikan

sampel adalah tanah liat.

Intenistas cahaya sebesar 7800. Faktor lain yang mempengaruhi

keanekaragaman relative populasi mikroorganisme adalah reaksi yang berlansgung di

dalam tanah, kadar kelambapan serta kondisi-kondisi serasi(Sutedjo dkk.,1996). .

Intensitas cahaya sebesar 45,4 luxs. Itensitas cahaya yang rendah akan membuat hewan

tanah tidak akan keluar dari tanah untuk menuju ke arah bawah.

Keanekaragaman vegetasi suatu daerah akan mempengaruhi macam Arthropoda

tanah khususnya Collembola yang hidup pada tanah tersebut. Tingkat vegetasi yang

tinggi menandakan sering dijumpai macam Collembola yang banyak pula

(Suin,1997).Collembola pada umumnya menguntungkan, karena dapat digunaka

sebagai indicator kesuburan tanah dengan melihat densitasnya. Perana Collembola yaitu

pada bahan-bahan yang memusuk (bangkai) dengan cara memasaknya dan jarang

Collembola yang bertindak sebagai hama(Wallwork,1970). Untuk itula adanya

Collembola sangat diperlukan untuk mengetahui kesuburan tanah dari suatu wilayah.

Namun pada praktikum kali ini hanya sedikit specimen yang di dapatkan. Diantaranya

adalah adalnya faktor-faktor kesalahan yang dilakukan selama praktikum berlangsung.

Kesalahan dalam praktikum ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor sehingga

menyebabkan specimen yang diperoleh hanya sedikit. Faktor tesebut diantaranya adalah

sample tanah yang diambil adalah tanah yang masih teksturnya masih basah, karena

seharusnya tanah yang digunakan adalah tanah yang kering. Kondisi cuaca yang

mendung sehingga itensitas cahya matahari kurang maskimal. Selang waktu yang

digunakan terlalu sedikit yaitu hanya 30 menit, padahal seharusnya 24 jam.

Page 5: Pengamatan Spesimen Barles Baru

Daftar Rujukan

Brown,M.W.& S.S.Miller.1998. Cocconellidae (Coleoptera) in

apple .aorchads of eastern West

Borror , D.J., Trip lehorn, C.A., and Johnson, N.F., 1992, Pengenalan

Pelajaran Serangga (terjemahan), Edisi Keenam, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Christiansen, K.A., 1990, Insecta : Collembola in D.L. Dindal (Ed) Soil

Biology Guide , John Willey and Sons, New York.

Rao, N.S.S.1994.Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman.

Universitas Indonesia Press: Jakarta

Russel, E.W. 1978. Soil Condition and Plant Growth. London: English

Book Society and Longman.

Trimardiawati, R., 1999 , Peranan Arthropoda Tanah Dalam Proses

Dekomposisi Seresah Daun di Lantai Hutan Wanagama, Gunung Kidul,

Yogyakarta . Naskah Skripsi S1 , Fakultas Biologi Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

Sarier, S., 1986, Ilmu Tanah Pertanian, Pustaka Buana, Bandung.

Sugiyarto. 2000. Pengaruh aplikasi bahan organic tanaman terhadap

komunitas fauna tanah dan pertumbuhan kacang hijau (Vigna radiata).

Biodiversitas 1 (1): 25-29.

Suin, N.M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Penarbit Bumi Aksara

Wallwork, J.A. 1970. Ecology of Soil Animals . London: Mc.Graw-Hill