pengabdian manajemen

7
 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN. ................................................................ ii DAF TAR ISI ........................................................................................... iii A. Judul. ................................................................................................ 1 B. Anal isis Si tuasi. ................................................................................ 1 C. Identi fi a si dan Pe!u"usan Masala # .............................................. 1 D. Ti n$ auan Pusta a.............................................................................. 1 E. Tu $uan %e&i at an............................................................................... ' F. Man faat %e&i atan............................................................................. ' G. Sasa! an %e&iatan.............................................................................. ' H. Met (d e Pelasanaan ........................................................................ ' I. Ren)ana E*alu asi %e&i atan.............................................................. ' J. Jad +al Pela sanaan.......................................................................... , %. Pe"-i a aan ...................................................................................... , L. Dafta ! Pusta a.................................................................................. ,

Upload: darman-putra

Post on 02-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yjjythyh

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDULiHALAMAN PENGESAHANiiDAFTAR ISIiiiA. Judul1B. Analisis Situasi1C. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1D. Tinjauan Pustaka1E. Tujuan Kegiatan3F. Manfaat Kegiatan3G. Sasaran Kegiatan3H. Metode Pelaksanaan 3I. Rencana Evaluasi Kegiatan3J. Jadwal Pelaksanaan4K. Pembiayaan4L. Daftar Pustaka4

A. Judul : Pelatihan Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini

B. Analisis SituasiAnak adalah aset bangsa. Dikatakan demikian karena anak adalah generasi penerus bangsa yang akan mewariskan sejarah, kebudayaan dan cita-cita bangsa. Agar segala harapan tersebut tercapai, maka ada baiknya orang tua, guru, dan masyarakat memberikan bekal yang baik. Maka bekal yang dibutuhkan anak untuk mengisi masa depan adalah pendidikan. Bekal tersebut dapat diperoleh melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk pendidikan selanjutnya.Untuk mendukung perkembangan anak usia dini agar dapat berkembang secara optimal dibutuhkan peranan dari semua pihak,baik dari orang tua, guru, lingkungan, dan pemerintah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan manajemen sekolah untuk anak usia dini agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Dengan manajemen sekolah yang baik, maka kepala sekolah dan guru dapat mengelola sarana dan prasarana sekolah serta meningkatkan kompetensi guru, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan guru untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini agar menjadi insan yang cerdas komprehensif sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini.

C. Identifikasi dan Perumusan MasalahPelatihan tentang manajemen pendidikan anak usia dini masih jarang dilakukan pada lembaga-lembaga PAUD, terutama di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, sehingga pada umumnya lembaga PAUD hanya melakukan pembelajaran seperti sekolah-sekolah formal lainnya. Kepala sekolah dan guru mengatur sekolah dan melakukan pembelajaran tidak sesuai dengan prinsip pembelajaran pada anak usia dini, yaitu bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

D. Tinjauan PustakaKONSEPSI MANAJEMEN SEKOLAH1. PengertianIstilah manajemen sekolah acapkali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi (administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga yang menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi. Dalam buku ini, istilah manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu: merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation).

2. Ruang LingkupManajemen (berbasis) sekolah, memberikan kewenangan penuh kepada pihak sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen pendidikan sekolah yang bersangkutan. Komponen-komponen tersebut meliputi: (a). input siswa (kesiswaan); (2). Kurikulum; (3). tenaga kependidikan; (4). sarana-prasarana; (5). Dana; (6) lingkungan (hubungan sekolah dengan masyarakat); dan (7). kegiatan belajar-mengajar. 3. Prinsip Umum Manajemen Sekolah a. Manajemen Sekolah bersifat praktis dan fleksibel, dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi nyata di sekolah.b. Manajemen Sekolah berfungsi sebagai sumber informasi bagi peningkatan pengelolaan pendidikan dan kegiatan belajar-mengajar. c.Manajemen Sekolah dilaksanakan dengan suatu system mekanisme kerja yang menunjang realisasi pelaksanaan kurikulum.

4. Manajemen PAUDImron Arifin yang juga ketua Yayasan Pendidikan Anak Saleh Malang dan Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Malang, menerangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal, dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, dan melalui jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Lalu PAUD berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakanlingkungan. Manajemen Program PAUD adalah manajemen pendirian PAUD (membuka lembaga PAUD baru dan manajemen perbaikan/pembenahan PAUD(improvisasi manajemen PAUD yang sudah berjalan)). Persyaratan minimal manajemen PAUD yaitu, ada peserta didik usia dini (0-6 tahun), ada penyelenggara berbadan hukum, ada pengelola PAUD (TPA, KB, BKB, TK, dll), ada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. Juga tersedia saran dan prasarana pendidikan, memiliki menu generik (kurikulum), memiliki program kegiatan belajar-bermain dan mengajar (PKBM), dan tersedia sumber dana untuk pelaksanaan atau operasional pendidikan. Ditambahkan, dalam manajemen PAUD mempunyai orientasi layanan berupa layanan kesehatan dan gizi (pertumbuhan, layanan kecerdasan dan psikologis, layanan sosial dan sikap (emosional), layanan keagamaan dan spiritualisasi. Hal ini bertujuan agar anak usia dini yang terdidik dapat memiliki pengalaman belajar, otak berkembang optimal, pertumbuhan fisik yang sehat, perkembangan psikososial positif, dan bertumbuh sesuai dengan dunia anak. Selain substansi pengelolaan program PAUD yang meliputi manajemen personalia atau SDM, kurikulum (menu) kegiatan bermain dan belajar kemudian manajemen peserta didik, manajemen keuangan lembaga, dan manajemen humas serta manajemen sarana- prasarana. Dalam hal ini Imron Arifin pun menegaskan bahwa di dalam manajemen keuangan lembaga harus jelas yaitu pembukuan keuangan yang akuntable, pembukuan sumbangan-sumbangan, pelaporannya dan pertanggungjawaban, pelaporan keuangan dana bantuan dari pemerintah dan instansi terkait. Selain itu pun juga harus memiliki manajemen pendukung keuangan yang juga mempunyai pembukuan usaha-usaha ekonomi PAUD, dan pembukuan khusus dana-dana keagamaan, serta pembukuan keuangan POMG.

5. Pengelolaan Lingkungan belajar PAUDLingkungan sebagai unsur yang menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapat perhatian dan perlu diciptakan sedemikian rupa, agar menyediakan objek-objek sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Dalam merencanakan program yang sesuai perkembangan anak, orang dewasa atau pendidik hendaknya melakukan beberapa hal berikut ini : a. Menyediakan kegiatan berikut peralatan yang bervariasi dan kaya yang dapat dipilih sendiri oleh anak.b. Menawarkan kepada anak-anak untuk memilih apakah mereka ingin berpartisipasi dalam kelompok kecil atau melakukan kegiatan sendiri (individu).c. Membantu dan memandu anak-anak yang tidak atau belum mampu memanfaatkan kemudahan dan kesenangan kegiatan pilihan sendiri dalam sesi kegiatan pilihan anak.d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berinisiatif dan melakukan praktik langsung mengenai kegiatan yang dipilihnya sendiri.Pendidik perlu menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan memudahkan sensori anak untuk bersentuhan dengan lingkungan belajar sehingga setiap aspek perkembangan anak dapat berkembang sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan perkembagan anak usia dini, khususnya anak usia tiga sampai dengan empat tahun. Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk membedakan kualitas program di lembaga PAUD. Oleh karenanya guru harus lebih berhati-hati dalam merencanakan dan mengorganisir ruang kelas dan peralatannya. Perencanaan dan pengorganisiran ruang kelas secara baik dan berhati-hati akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya : a. Membuat pekerjaan guru menjadi mudah,b. Hari-hari anak menjadi lebih menyenangkan,c. Anak dapat menyelesaikan tugas secara lebih produktif dan tertantang,d. Anak-anak akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa merasa bosan,e. Atmosfer kegiatan pembelajaran lebih dapat terantisipasi, cemerlang, inspiratif, menakjubkan, menantang dan memesona.Ruangan yang perlu disiapkan, antara lain ruangan untuk bayi dan ruangan untuk anak-anak kecil lengkap dengan peralatannya. Ruangan ini disiapkan dengan mengacu pada panduan National Association Education for the Young Children (NAEYC) dalam bukunya Developmentally Appropriate Practice (DAP).

E. Tujuan KegiatanMembantu masyarakat Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar untuk mengetahui pentingnya pembelajaran konsep matematika untuk anak usia dini, sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai peningkatan kualitas sumber daya manusia yang optimal. F. Manfaat KegiatanHasil kegiatan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan pembinaan dan pendidikan pada anak usia dini melalui pembelajaran konsep matematika. Sekolah juga dapat menyesuaikan kurikulum berdasarkan pembelajaran konsep matematika anak di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

G. Sasaran KegiatanKegiatan Sosialisasi dilaksanakan di UPTD Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Peserta kegiatan sosialisasi ini adalah para guru dan orang tua di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

H. Metode PelaksanaanKegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, serta tanya jawab dengan peserta.

I. Rancangan Evaluasi Kegiatan Indikator capaian sebagai evaluasi kegiatan sosialisasi ini dapat berjalan dengan baik adalah :1. Seluruh guru di Kecamatan Tambang Kabupaten Tambang dan orang tua yang memiliki anak usia dini di sekitar Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar mengikuti kegiatan sosialisasi.

J. Jadwal PelaksananSosialisasi dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2014. Adapun jadwal pelaksanaannya sebagai berikut:

NOWAKTULAMA KEGIATANKEGIATAN

1.08.00 08.3030Persiapan dan registrasi

2.08.30 11.00150Materi

3.11.00 12.0030Diskusi dan Tanya Jawab

4.12.00 13.0060Ishoma

5.13.00 14.0060Diskusi dan Tanya Jawab

6.14.00 14.3030Penutupan

K. PembiayaanNo.UraianUnitHarga SatuanJumlah (Rp)

1.Snack x 2 keg40 orang10.000400.000

2.Makan siang40 orang20.000800.000

2.Fotocopy materi1000 lbr200200.000

3.Transport dan akomodasi5 0rg350.0001.750.000

4.Spanduk1100.000100.000

5.Lain-lain250.000

Jumlah3.500.000

L. Daftar PustakaAli Imron, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1996Bob. Samples, Revolusi Cara Belajar Untuk Anak . Bandung, Kaifa: 2002Brewer. Jo Ann , Introduction to Early Childhood Education. USA: Pearson, 2007Crystall David, The Cambidge Encyclopedia. New York: Cambridge University Press, 1994

Dodge. Diane Trister, Colker and Heroman, Creative Curriculum For Preschool USA: Teaching Strategies, Inc. 2009

E. T Russefendi, Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini. Bandung: Tarsito, 1990

Feeney. Stephanie, Christensen Doris and Eva Moravcik, Who Am I in The Lives of Children?. New Jersey: Pearson, 2006

Oemar Hamalik, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1995Soedjadi, Kiat-Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas, 2000 Sri Joko Yunanto. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo, 2004