penetapan harga pokok produksi kacang koro pedang …
TRANSCRIPT
i
PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI
KACANG KORO PEDANG PADA UD LAKSMI DEVI
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Oleh
Ni Wayan Lia Widyantari
NIM. 1305315030
KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi lainnya, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya
bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila
terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung
tindakan plagiarism.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Denpasar, 9 Agustus 2017
Yang menyatakan,
Materai
Rp. 6000,-
Ni Wayan Lia Widyantari
NIM. 1305315030
ii
iii
ABSTRACT
Ni Wayan Lia Widyantari. NIM. 1305315030. Determination of Cost of
Goods Manufactured of Jack Beans on UD Laksmi Devi. Supervised by: Dr. Ir.
I Ketut Suamba, M.P., and Ida Ayu Listia Dewi, S.P., M.Agb.
UD Laksmi Devi is an agro-industrial processing of beans, one of these is
jack beans. The business competition is high, so it is necessary to establish the
appropriate best selling price of product through analysis of cost of goods
manufactured price of jack beans. This study aims to find out the cost of jack
beans manufactured by UD Laksmi Devi, The result of calculation of the cost of
goods manufactured based on the components of production costs and non-
production costs, and compare the difference in the calculation of cost of
production from both analysis.
Survey methods used to find the primary data, especially costs of
document, and secondary data find through indepth interview with two key
informants, namely part of financial and owner UD Laksmi Devi. Secondary data
also were obtained through a reliable source from the internet or specific
literature. Analysis of cost of goods manufactured are calculated only within one
month, namely December 2016, which classified into two types, namely the costs
of production and non-production costs.
Calculation of the cost of goods manufactured per unit by UD Laksmi
Devi Rp 28.887,33, while the value through the analysis of cost of goods
manufactured that takes into account the components of production and non-
production costs amount to Rp 31.529,83. Component of costs incurred by UD
Laksmi Devi only production costs, making it look bigger profits of Rp
22.005.612, compared by researched in the analysis of cost of goods
manuafactured only Rp 12.492.612. The difference shows that the analysis of cost
of goods manufactured based on production costs and non-production costs is
good to applicate because the costs are detailed, so the cost of good manufactured
are accurate as the basic for determining the selling price of jack beans in UD
Laksmi Devi.
Key Words: UD Laksmi Devi, jack beans, cost of goods manufactured, production
costs, non-production costs.
iii
iv
ABSTRAK
Ni Wayan Lia Widyantari. NIM. 1305315030. Penetapan Harga
Pokok Produksi Kacang Koro Pedang Pada UD Laksmi Devi. Dibimbing
oleh: Dr. Ir. I Ketut Suamba, M.P., dan Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb.
UD Laksmi Devi merupakan agroindustri pengolahan kacang-kacangan,
salah satunya kacang koro pedang. Terjadi persaingan usaha yang tinggi, sehingga
diperlukan penetapan harga jual produk yang tepat melalui analisis harga pokok
produksi. Penelitian ini bertujuan melihat perhitungan harga pokok produksi yang
dilakukan UD Laksmi Devi, perhitungan harga pokok produksi berdasarkan
komponen biaya produksi dan biaya non produksi, dan mengetahui perbedaan
hasil perhitungan harga pokok produksi kedua analisis tersebut.
Metode survey digunakan untuk mencari data primer terutama informasi
biaya-biaya, melalui wawancara dengan dua informan kunci yaitu bagian
keuangan dan pemilik UD Laksmi Devi. Data sekunder diperoleh melalui internet
ataupun literatur tertentu. Analisis harga pokok produksi yang dihitung hanya satu
bulan yaitu bulan Desember 2016, dengan mengelompokkan biaya kedalam dua
jenis yaitu biaya produksi dan biaya non produksi.
Perhitungan harga pokok produksi per unit menurut UD Laksmi Devi
senilai Rp 28.887,33, sedangkan melalui analisis harga pokok produksi yang
memperhitungkan komponen biaya produksi dan non produksi nilainya Rp
31.529,83. Komponen biaya yang dimasukkan menurut UD Laksmi Devi hanya
biaya produksi, sehingga terlihat keuntungan yang diperoleh lebih besar yaitu Rp
22.005.612, dibandingkan dalam analisis harga pokok produksi yang diteliti
nilainya hanya sebesar Rp 12.492.612. Perbedaan tersebut menunjukkan analisis
harga pokok produksi yang diteliti berdasarkan biaya produksi dan biaya non
produksi lebih cocok diterapkan karena biaya yang terinci sudah jelas, sehingga
harga pokok produksi yang dihitung akurat sebagai dasar penentuan harga jual
produk kacang koro pedang di UD Laksmi Devi.
Kata kunci : UD Laksmi Devi, kacang koro pedang, harga pokok produksi, biaya
produksi, biaya non produksi.
iv
v
RINGKASAN
UD Laksmi Devi merupakan agroindustri yang mengolah kacang
koro pedang berdasarkan pesanan dari konsumen yang berlokasi di Desa
Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Persaingan usaha
kacang koro pedang yang terjadi di Desa Nyanglan, mengharuskan UD Laksmi
Devi menentukan harga jual produk yang tepat. UD Laksmi Devi telah melakukan
perhitungan harga pokok produksi setiap bulannya untuk mengetahui harga pokok
per unit, namun yang diperhitungkan hanya komponen biaya produksi semata
yang terdiri atas biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya listrik,
dan biaya air. Meskipun terhitung memperoleh keuntungan, perlu dilakukan
analisis kembali untuk merincikan biaya-biaya yang dikeluarkan secara jelas
melalui analisis harga pokok produksi dengan mengelompokkan kedalam biaya
produksi dan biaya non produksi untuk memastikan UD Laksmi Devi tidak
mengalami kerugian, dikarenakan beberapa pembiayaan yang tidak diketahui.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang
dilakukan UD Laksmi Devi, perhitungan harga pokok produksi berdasarkan
komponen biaya produksi dan biaya non produksi, dan mengetahui perbedaan
hasil perhitungan harga pokok produksi dari kedua analisis tersebut.
Metode survey digunakan untuk mencari data primer terutama informasi
biaya-biaya, melalui wawancara dengan dua informan kunci yaitu bagian
keuangan dan pemilik UD Laksmi Devi. Data sekunder diperoleh melalui internet
ataupun literatur tertentu. Analisis harga pokok produksi yang dihitung hanya satu
bulan yaitu bulan Desember 2016, dengan mengelompokkan biaya kedalam dua
jenis yaitu biaya produksi dan biaya non produksi.
Hasil perhitungan harga pokok produksi per unit menurut perhitungan UD
Laksmi Devi bulan Desember 2016, menunjukkan nilai sebesar Rp 28.887,33.
Jumlah pesanan pada bulan tersebut sebanyak 3.600 unit dengan harga jual per
unit sebesar Rp 35,000. Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh laba per unit
sebesar Rp 6.112,67. Setelah diakumulasikan, diperoleh total keuntungan pada
bulan Desember 2016 sebesar Rp 22.005.612. Harga pokok produksi berdasarkan
perhitungan menurut UD Laksmi Devi menunjukkan nilainya berada dibawah
v
vi
harga jual produk yang telah ditetapkan sehingga menunjukkan bahwa UD
Laksmi Devi tidak mengalami kerugian dan mendapatkan keuntungan dari jumlah
pesanan pada bulan tersebut.
Hasil perhitungan harga pokok produksi per unit dengan pengelompokan
biaya produksi dan non produksi pada Bulan Desember 2016 untuk produk
kacang koro pedang UD Laksmi Devi menunjukkan nilai sebesar Rp 31.529,83.
Dengan total pesanan yang sama sebanyak 3.600 unit dan harga jual per unit
senilai Rp 35.000, maka diketahui laba per unitnya yaitu Rp 3.470,17. Setelah
diakumulasikan total keuntungan yang diperoleh pada bulan tersebut sebesar Rp
12.492.612 yang menunjukkan bahwa UD Laksmi Devi tidak mengalami
kerugian setelah semua biaya dirincikan secara detail.
Berdasarkan hasil perhitungan, menurut UD Laksmi Devi harga pokok
produksi kacang koro pedang pada bulan Desember 2016 lebih kecil sehingga
keuntungan yang didapat lebih besar. Namun, biaya yang dirincikan belum detail,
sehingga ada kemungkinan biaya lain yang akan dikeluarkan diluar biaya yang
diperhitungkan. Sedangkan berdasarkan analisis harga pokok produksi yang
mengelompokan biaya produksi dan non produksi menujukkan harga pokok
produksi per unitnya lebih besar, sehingga tingkat keuntungan yang diperoleh
lebih rendah dibandingkan perhitungan UD Laksmi Devi. Tetapi, dalam hal ini
biaya sudah terincikan dengan detail, tingkat keuntungan yang diperoleh
merupakan keuntungan bersih, dan tidak ada kecenderungan pengeluaran biaya
lain diluar yang telah diperhitungkan. Oleh karena alasan tersebutlah, maka
analisis harga pokok produksi dengan mengelompokkan biaya kedalam biaya
produksi dan non produksi sangat baik untuk diterapkan di UD Laksmi Devi
untuk menghitung harga pokok produksi kacang koro pedang.
Pihak UD Laksmi Devi sebaiknya lebih teliti dalam merincikan setiap
biaya yang dikeluarkan dalam penciptaan produk, melakukan penganggaran biaya
diatas biaya rata-rata agar tidak terjadi overbudget saat direalisasikan, serta lebih
berani melakukan pembelian bahan baku kacang koro pedang dalam jumlah besar
agar tidak terjadi pemberhentian proses produksi pada bulan tertentu sehingga UD
Laksmi Devi bisa mengoptimalkan produksi setiap bulannya sesuai kebutuhan
atau pesanan konsumen.
vi
vii
PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI
KACANG KORO PEDANG PADA UD LAKSMI DEVI
Ni Wayan Lia Widyantari
NIM. 1305315030
Menyetujui,
Pembimbing I
Dr. Ir. I Ketut Suamba, MP.
NIP. 19600820 198603 1 007
Pembimbing II
Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb.
NIP. 19801009 200501 2 003
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS.
NIP. 19630515 198803 1 001
Tanggal Lulus :
vii
viii
PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI
KACANG KORO PEDANG PADA UD LAKSMI DEVI
dipersiapkan dan diajukan oleh
Ni Wayan Lia Widyantari
NIM. 1305315030
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal :
Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
No :
Tanggal:
Tim Penguji Skripsi adalah:
1. Ketua : Prof.Dr.Ir.Dwi Putra Darmawan,MP
Anggota :
1. Prof. Ir. IGAA Ambarawati, M.Ec.Ph.D
2. A.A.A. Wulandira SDJ, SP, MMA
3. Dr. Ir. I Ketut Suamba, MP
4. Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb
viii
ix
RIWAYAT HIDUP
Ni Wayan Lia Widyantari lahir di Denpasar pada tanggal 13
April 1996, merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari
pasangan I Wayan Jagat dan Ni Ketut Sumiartini.
Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Nyanglan (2001 s.d.
2007). Selanjutnya, tahun 2007 s.d. 2010 melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 2 Banjarangkan. Pendidikan Sekolah Menengah
Atas ditempuh di SMAN 2 Semarapura pada tahun 2010 s.d. 2013. Tahun 2013
diterima di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana
melalui SNMPTN.
Selama masa kuliah, aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, baik
dalam kegiatan fakultas maupun kegiatan Program Studi Agribisnis. Selain itu,
juga aktif dalam organisasi diantaranya pernah menjabat sebagai sekretaris bidang
II (Kesejahteraan Mahasiswa) HIMAGRI FP UNUD periode 2014/2015 dan
sekretaris umum pada organisasi HIMAGRI FP UNUD periode 2015/2016.
Dalam kepanitiaan pernah menjadi Ketua Panitia Pembuatan Atribut berupa Jaket
HIMAGRI tahun 2015, Sekretaris Bazaar HIMAGRI 2015, dan Koordinator Sie
Konsumsi dalam kegiatan Student Day FP UNUD tahun 2015. Beasiswa yang
pernah didapatkan diantaranya beasiswa Bidik Misi mulai tahun ajaran 2013/2014
hingga sekarang.
ix
x
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan
skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban terakhir sebagai mahasiswa,
untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana (S1)
pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Adapun judul skripsi ini adalah
"Penetapan Harga Pokok Produksi Kacang Koro Pedang Pada UD Laksmi Devi".
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu antara lain.
1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana, karena telah memberikan ijin dan kemudahan dalam penelitian ini.
2. Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Universitas Udayana atas segala fasilitas dan kemudahan yang
diberikan pada penulis selama penyusunan skripsi.
3. Dr. Ir. I Ketut Suamba, MP., selaku Pembimbing I yang telah membimbing
serta membantu dalam mengonsepkan penulisan skripsi.
4. Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb., selaku Pembimbing II yang telah
membimbing serta memberikan berbagai masukan dan saran kepada penulis.
5. Dewa Ayu Sri Yudhari SP. M.Agb., selaku Pembimbing Akademis yang
telah memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan dari awal perkuliahan
hingga skripsi ini terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah
mengajar dan mendidik penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Pertanian Universitas Udayana
yang telah banyak membantu dalam pengurusan proses administrasi.
8. Bapak I Ketut Raken selaku Owner UD Laksmi Devi dan Ibu Ni Nyoman
Resmani selaku istri dari sang pemilik sekaligus staff bagian keuangan yang
telah memberikan kesempatan dan ijin untuk mengadakan penelitian di
agroindustri ini serta atas pemberian informasi yang dibutuhkan dalam
penyelesaian masalah dalam skripsi ini.
x
xi
9. I Wayan Jagat dan Ni Ketut Sumiartini selaku orang tua penulis yang telah
banyak memberikan dukungan baik moral maupun material, agar dapat
menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini dalam rangka mendapatkan gelar
Sarjana Pertanian.
10. I Kadek Yudi Astika dan Ni Wayan Pitriani, adik dan kakak sepupu yang
selalu mendukung dan mengingatkan pengerjaan skripsi ini.
11. Leoni Susiliastana Dewi, Diah Antari Suwawi, dan Sari Martini sahabat dari
SMA yang selalu mendukung penulis dan mendengarkan keluh kesah disaat
menyusun skripsi.
12. Sahabat seperjuangan dari awal perkuliahan (Nana, Lodi, Widhia, Deka,
Surning, Jeje, Gusde, Bello, Artha, Koming, Surya, Ipin, Hadi, Citra)
terimakasih untuk selalu mendukung dan membantu penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
13. Teman-teman KKN Timuhun atas dukungannya selama penyelesaian skripsi.
14. Keluarga besar HIMAGRI periode 2014/2015 dan kepengurusan HIMAGRI
periode 2015/2016 terutama junior angkatan 2014 (Wega, Bely, Puja, Gita,
Gung Riskha, Wowok, Yeli, Putri, Ayu, Iqball, Dwirana, Noly, Alit, Vivi,
Shanti,dan Ade), terimakasih telah memberikan masukan serta dukungan
dalam penyusunan skripsi ini.
15. Yang terakhir tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk teman-teman
Agribisnis angkatan 2013 (Konsentrasi PM dan PB) dan segenap keluarga
besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana serta semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, dengan tangan terbuka, penulis akan selalu menerima berbagai
bentuk kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya di bidang pertanian serta dapat
menjadi bahan kajian apabila memang dibutuhkan.
Denpasar, Juli 2017
Penulis
xi
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................................. ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... vii
TIM PENGUJI .............................................................................................. viii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 10
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 11
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kacang Koro Pedang ....................................................................... 13
2.2 Akuntansi Biaya ................................................................................ 15
2.3 Konsep Biaya ................................................................................... 16
2.4 Biaya Produk ..................................................................................... 18
2.5 Pengertian Harga Pokok Produksi ................................................... 21
2.6 Metode Harga Pokok Produksi ......................................................... 22
2.7 Metodde Pengumpulan Biaya Produksi ............................................ 23
2.8 Penentuan Harga Pokok Produksi .................................................... 25
2.9 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 26
2.10 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 30
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 33
3.2 Data dan Metode Pengumpulan .......................................................... 34
3.2.1 Jenis data ................................................................................... 34
xii
xiii
3.2.2 Sumber data ............................................................................. 34
3.2.3 Metode pengumpulan data ....................................................... 35
3.3 Informan Kunci ................................................................................... 36
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................... 37
3.5 Batasan Operasional Variabel ............................................................. 39
3.6 Analisis Data ....................................................................................... 40
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Profil dan Sejarah UD Laksmi Devi ................................................... 44
4.2 Letak Geografis ................................................................................... 45
4.3 Struktur Organisasi UD Laksmi Devi ................................................. 46
4.4 Proses Pengolahan Kacang Koro Pedang ........................................... 49
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Kacang Koro Pedang
yang Dilakukan UD Laksmi Devi .................................................... 54
5.2 Analisis Harga Pokok Produksi (HPP) Kacang Koro Pedang di
UD Laksmi Devi dengan Memperhitungkan Komponen Biaya
Produksi dan Non Produksi ................................................................ 63
5.2.1. Biaya produksi ......................................................................... 64
5.2.2. Biaya non produksi ................................................................. 72
5.3 Perbedaan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
KacangKoro Pedang Menurut UD Laksmi Devi dan Analisis
Harga Pokok Produksi dengan Memperhitungkan Biaya Produksi
serta Non Produksi ............................................................................. 76
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 84
6.2 Saran ................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1.1 Jumlah Produksi Kacang-kacangan di UD Laksmi Devi
Tahun 2016 ................................................................................................ 4
1.2 Volume Penjualan Kacang Koro Pedang pada UD Laksmi Devi
Tahun 2016 ............................................................................................... 5
2.1 Gambaran Penelitian Terdahulu ............................................................... 29
2.2 Lanjutan Gambaran Penelitian Terdahulu ................................................. 30
3.1 Variabel Penelitian dan Pengukuran UD Laksmi Devi ............................. 38
5.1 Total RAB Kacang Koro Pedang UD Laksmi Devi Tahun 2016 ............. 54
5.2 Pembiayaan Aktual Kacang Koro Pedang UD Laksmi Devi
Tahun 2016 ................................................................................................ 56
5.3 Jumlah Produksi Kacang Koro Pedang UD Laksmi Devi
Tahun 2016 ................................................................................................ 58
5.4 Biaya Bahan Langsung UD Laksmi Devi Desember 2016 ....................... 59
5.5 Biaya Tenaga Kerja Langsung UD Laksmi Devi Desember 2016 ............ 60
5.6 Biaya Listrik dan Air UD Laksmi Devi Desember 2016....... ................... 61
5.7 Perhitungan Harga Pokok Produksi UD Laksmi Devi
Desember 2016 ......................................................................................... 62
5.8 Biaya Bahan Langsung Kacang Koro Pedang Desember 2016 ................ 65
5.9 Biaya Tenaga Kerja Langsung Kacang Koro Pedang
Desember 2016 .......................................................................................... 66
5.10 Biaya Listrik dan Air Kacang Koro Pedang Desember 2016 .................... 67
5.11 Biaya Bahan Penolong Kacang Koro Pedang Desember 2016 ................. 68
5.12 Biaya Pemeliharaan Kacang Koro Pedang Desember 2016 ...................... 70
5.13 Biaya Penyusutan Kacang Koro Pedang Desember 2016 ........................ 71
5.14 Biaya Produksi Kacang Koro Pedang Desember 2016 ............................. 72
5.15 Biaya Non Produksi Kacang Koro Pedang Desember 2016 ..................... 73
5.16 Analisis Harga Pokok Produksi Kacang Koro Pedang
Berdasarkan Biaya Produksi dan Non Produksi UD Laksmi
Devi Desember 2016 ................................................................................. 75
xiv
xv
5.17 Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi Kacang Koro
Pedang Menurut UD Laksmi Devi dengan Analisis Harga Pokok
Produksi Berdasarkan Komponen Biaya Produksi dan Non
Produksi Desember 2016 ........................................................................... 78
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
2.1 Tiga Jenis Biaya Produksi ........................................................................ 20
2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian Analisis Harga Pokok Produksi Kacang
Koro Pedang pada UD Laksmi Devi ......................................................... 32
4.1 Struktur Organisasi UD Laksmi Devi ....................................................... 46
4.2 Alur Pengolahan Kacang Koro Pedang di UD Laksmi Devi .................... 53
xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Rencana Anggaran Biaya Kacang Koro Pedang UD Laksmi
Devi
Tahun 2016 ................................................................................................ 88
2. Perhitungan Biaya, HPP, dan Laba Kacang Koro Pedang
UD Laksmi Devi Menurut RAB Tahun 2016 ............................................. 89
3. Biaya Aktual Kacang Koro Pedang UD Laksmi Devi Tahun
2016 ................................................................................................ 92
4. Perhitungan Biaya, HPP, dan Laba Kacang Koro Pedang
Secara Aktual UD Laksmi Devi Tahun 2016 .............................................. 93
5. Perhitungan Biaya, HPP, dan Laba Kacang Koro Pedang
Desember 2016 Menurut UD Laksmi Devi ................................................. 96
6. Perhitungan Biaya Penyusutan Peralatan UD Laksmi Devi
Tahun 2016 ................................................................................................ 99
7. Perhitungan Biaya, HPP, dan Laba Kacang Koro Pedang
Desember 2016 Berdasarkan Analisis Harga Pokok Produksi
dengan Mengelompokan Biaya Produksi dan Non Produksi ...................... 100
xvii
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu memenuhi kebutuhan
pangan seluruh masyarakat sekaligus sebagai salah satu penyumbang devisa bagi
Negara. Indonesia merupakan salah satu Negara yang terkenal karena sektor
pertaniannya sehingga dijuluki sebagai Negara agraris. Dari 1.904.569 km2
luas
wilayah Indonesia, sebagian besar dulunya merupakan lahan pertanian. Indonesia
memiliki iklim tropis sehingga berbagai jenis tanaman bisa tumbuh di berbagai
wilayah di Negara ini. Salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di
Indonesia adalah jenis kacang-kacangan. Kacang-kacangan termasuk tanaman
yang cukup digemari dan sering dikonsumsi masyarakat. Jenisnya yang beragam
membuat kacang-kacangan banyak diolah kedalam beberapa jenis makanan
tertentu, seperti sayuran, selai, keripik, dan berbagai olahan lainnya.
Indonesia tidak hanya dikenal karena pertanian dan kekayaan alamnya
saja, Indonesia juga merupakan salah satu diantara sekian banyak Negara di dunia
yang terkenal dengan kepadatan penduduknya. Indonesia menempati urutan ke-4
di tahun 2015 dari seluruh negara yang ada di dunia sebagai negara dengan
jumlah penduduk terbanyak, yakni sebesar 258.316.051 jiwa (BPS, 2016).
Kondisi negara Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat banyak ternyata
menjadi masalah tersendiri, dimana setiap individu dituntut agar mampu
memanfaatkan potensi ataupun setiap peluang agar bisa memenuhi kebutuhan
manusia yang semakin beragam.
2
Menurut kegunaan dan intensitasnya, kebutuhan dasar manusia terdiri atas
tiga jenis kebutuhan utama yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan
tersier. Diantara tiga kebutuhan dasar tersebut, kebutuhan primer merupakan
kebutuhan yang paling diutamakan. Kebutuhan primer tersebut salah satunya
terdiri atas kebutuhan makanan yang mampu membuat manusia tetap bertahan
hidup.
Perusahaan agroindustri menangkap peluang dari permasalahan banyaknya
jumlah penduduk yang dituntut akan kebutuhan dan keinginannya mendapatkan
segala sesuatu secara praktis dengan memanfaatkan potensi pertanian serta
kekayaan alam Indonesia yang melimpah untuk menciptakan produk terutama
makanan yang bisa langsung dikonsumsi masyarakat. Selain membantu
pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat, berdirinya agroindustri
bertujuan untuk mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin bagi pemiliknya.
Agroindustri sendiri adalah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil komoditi
pertanian sebagai bahan baku yang dapat diolah menjadi produk yang mempunyai
nilai tambah serta mempunyai manfaat lebih dari hasil komoditi pertanian
sebelumnya (Soekartawi, 2001). Baldacchino (dalam Hadiyati, 2014) menjelaskan
bahwa perusahaan pada umumnya ataupun agroindustri akan mampu bertahan
lama, apabila dalam pelaksanaan dan prosesnya, pemilik usaha mampu
menuangkan kreativitas dan inovasi dalam proses produksi. Selain kreativitas dan
inovasi, faktor lain juga harus diperhitungkan diantaranya permintaan konsumen,
persaingan, dan segmentasi pasar agar perusahaan yang dijalankan tetap eksis di
pasaran (Sholihah, 2011).
3
Perusahaan akan bertahan lama apabila perusahaan tersebut mampu
memenuhi kebutuhan pasar dan permintaan konsumen. Permintaan pasar
umumnya dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya jumlah penduduk,
pendapatan konsumen, harga barang itu sendiri, harga barang lain, selera, iklan,
dan atribut produk. Pemilik usaha juga harus menyadari bahwa dalam dunia usaha
akan selalu ada persaingan baik perusahaan sejenis maupun berbeda jenis.
Meskipun sudah dibuatkan peraturan mengenai larangan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat yang tercantum pada UU No 5 Tahun 1999 sebagai
dasar hukum persaingan usaha di Indonesia, tetap saja kondisi ini sangat
mengkhawatirkan. Adanya persaingan usaha tidak lain alasannya karena tingkat
keuntungan maksimum yang ingin didapatkan oleh setiap perusahaan. Harga
produk menjadi unsur paling penting yang wajib diperhitungkan oleh pemilik
usaha ataupun perusahaan itu sendiri ditengah gencarnya persaingan yang terjadi
serta tingkat keuntungan maksimum yang ingin didapatkan.
UD Laksmi Devi merupakan salah satu agroindustri yang bergerak di
bidang pengolahan kacang-kacangan dan mengalami persaingan usaha sejenis
yang sangat tinggi. Agroindustri ini berlokasi di Dusun Tengah, Desa Nyanglan,
Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, dimana daerah ini merupakan
sentra pengolahan kacang-kacangan dan salah satu yang diunggulkan adalah
kacang koro pedang. Produk yang dihasilkan dari UD Laksmi Devi adalah
kacang-kacangan siap konsumsi seperti, kacang koro pedang, kacang kapri,
kacang buncis, dan kacang merah kecil. Diantara sekian jenis kacang-kacangan
yang diproduksi hanya kacang merah kecil yang diproduksi secara terus menerus.
Sedangkan kacang-kacang lainnya akan diproduksi apabila terdapat pesanan dari
4
konsumen. Alasan diproduksinya kacang merah kecil secara terus menerus adalah
karena sifat dan rasanya bertahan lebih lama dibanding kacang lainnya. Tiga jenis
kacang lainnya diproduksi berdasarkan pesanan termasuk kacang koro pedang
dikarenakan proses produksinya memakan waktu dua sampai tiga hari.
Jumlah untuk setiap kacang yang diproduksi tidak menentu. Jumlahnya
berfluktuasi setiap bulannya. Khusus untuk kacang merah kecil jumlah yang
diproduksi umumnya konsisten setiap bulannya. Di tahun 2016, jumlah semua
jenis kacang yang diproduksi mengalami kenaikan dan penurunan setiap
bulannya. Hal ini dapat dilihat melalui tabel jumlah produksi kacang-kacangan di
UD Laksmi Devi tahun 2016 berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Produksi Kacang-kacangan di UD Laksmi Devi Tahun 2016
Bulan Kacang koro
pedang (kg)
Kacang
kapri (kg)
Kacang
merah kecil
(kg)
Kacang
buncis (kg)
Januari 2.500 100 100 50
Februari 5.000 1.000 100 80
Maret 1.500 100 100 50
April 2.500 90 100 20
Mei 1.500 50 100 20
Juni 3.000 150 100 50
Juli 10.000 3.000 100 -
Agustus 10.000 3000 100 -
September 3.000 100 100 -
Oktober - 1.000 300 -
November - 1.000 300 -
Desember 6.000 3.000 100 -
Sumber : UD Laksmi Devi (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui meskipun kacang merah kecil
diproduksi secara terus menerus, ternyata justru kacang koro pedang jumlah
produksinya paling besar diantara yang lainnya. Pemilik UD Laksmi Devi
5
menyatakan penyebab dari hal tersebut karena kacang koro pedang merupakan
produk yang diunggulkan, sehingga jumlah produksinya lebih besar dibandingkan
produk lainnya akibat permintaan konsumen. Jumlah produksi kacang koro
pedang akan berpengaruh pada volume penjualan untuk setiap bulannya. Volume
penjualan kacang koro pedang UD Laksmi Devi di tahun 2016 dapat dilihat
melalui tabel berikut.
Tabel 1.2
Volume Penjualan Kacang Koro Pedang
UD Laksmi Devi Tahun 2016
Bulan Kacang koro
pedang (kg)
Januari 1.500
Februari 3.000
Maret 900
April 1.500
Mei 900
Juni 1.800
Juli 6.000
Agustus 6.000
September 1.800
Oktober -
November -
Desember 3.600
Sumber : UD Laksmi Devi (2016)
Tabel diatas menjelaskan bahwa volume penjualan mengalami fluktuasi
setiap bulannya. Volume penjualan mengalami peningkatan derastis di bulan-
bulan tertentu seperti bulan Juli, Agustus, dan Desember. Hal ini dikarenakan
pada bulan-bulan tersebut bertepatan dengan hari-hari besar terutama keagamaan,
sehingga jumlah permintaan juga mengalami peningkatan. Dua bulan terakhir
sebelum akhir tahun yakni Oktober hingga November tidak dilaksanakan proses
6
produksi kacang koro pedang, karena persediaan bahan baku dioptimalkan untuk
bulan Desember mengingat akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru yang
umumnya akan meningkatkan jumlah permintaan, sehingga proses produksi pada
bulan Oktober hingga November dioptimalkan untuk proses produksi kacang
merah kecil.
Mengingat desa Nyanglan merupakan sentra pengolahan kacang-kacangan
termasuk kacang koro pedang, menunjukkan bahwa agroindustri pengolahan
kacang koro pedang yang ada di wilayah tersebut bukanlah UD Laksmi Devi
semata, melainkan masih ada beberapa agroindustri kacang koro pedang lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat persaingan usaha sejenis di daerah tersebut
memang sangat tinggi. Tingkat persaingan usaha tersebut juga akan berdampak
kepada konsumen terutama dalam hal harga produk serta tuntutan kualitas produk
itu sendiri.
Menurut Kotler dan Amstrong (dalam Rezki, 2014), harga merupakan
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai
yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Sedangkan menurut William J Stanton (dalam Mukhyi,
2015), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Dari penjelasan dua ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa harga merupakan unsur yang sangat penting tidak hanya
bagi produsen, tetapi juga bagi konsumen. Harga memiliki peranan yang sangat
penting mengingat maanfaat akibat pembelian produk yang dilakukan konsumen
harus sebanding dengan harga yang dibayarkan kepada produsen. Dari masa ke
masa nilai mata uang bisa saja berfluktuasi, dan tentunya akan memberikan
7
dampak terhadap harga produk. Jenis produk yang beredar dipasaran tentunya ada
bermacam jenis, sehingga hal ini juga akan berdampak terhadap harga suatu
produk atau barang. Dengan kata lain harga dipengaruhi oleh banyak faktor,
sehingga pemilik usaha atau perusahaan harus pintar dan bijak dalam menentukan
harga suatu produk.
Tingkat persaingan usaha sejenis yang tinggi dan melihat permintaan
kacang koro pedang yang lebih banyak dibandingkan produk kacang lainnya,
mengharuskan UD Laksmi Devi untuk menentukan harga jual yang tepat untuk
produknya. Pada umumnya konsumen akan mencari produk dengan harga yang
serendah mungkin, namun kualitas produk yang diterimanya sebagus mungkin.
Sedangkan penting bagi perusahaan untuk menentukan harga jual dengan terlebih
dahulu menentukan harga pokok produksi. Harga pokok produksi dihitung dengan
mempertimbangkan semua komponen biaya yang dikeluarkan baik dalam proses
produksi sampai dengan pemasaran. Harga pokok produksi juga akan berbeda
untuk satu jenis produk yang memiliki lebih dari satu jenis kemasan yang diukur
dari segi berat atau volume produk yang diperjual-belikan. Serupa dengan
agroindustri lainnya bahwa kemasan untuk produk kacang koro pedang yang
diproduksi oleh UD Laksmi Devi hanya terdiri atas satu kemasan yakni untuk
berat produk satu kg.
Desa Nyanglan memang merupakan sentra pengolahan kacang koro
pedang, namun setiap agroindustri yang ada di wilayah tersebut memiliki ciri khas
tersendiri. Terdapat perbedaan antara UD Laksmi Devi dengan beberapa
agroindustri pengolahan kacang lainnya diantaranya UD Laksmi Devi merupakan
agroindustri pertama sehingga merupakan pelopor berdirinya agroindustri
8
pengolahan kacang lainnya di Desa Nyanglan. Perbedaan lainnya adalah dari segi
produksi, dimana UD Laksmi Devi sebagian besar berproduksi apabila ada
permintaan atau pesanan dari konsumen, dan hanya satu jenis kacang yang
diproduksi secaraterus menerus yaitu kacang merah kecil untuk mengisi
persediaan. Sedangkan agroindustri lainnya ada yang rutin berproduksi meskipun
tidak ada permintaan dari konsumen untuk memenuhi kebutuhan persediaan
apabila sewaktu-waktu ada pesanan dalam jumlah besar dan ada pula sebagian
yang berproduksi berdasar permintaan konsumen. Selain itu agroindustri lain ada
yang hanya mempunyai satu jenis produk atau homogen, dan ada pula yang
beragam atau heterogen seperti UD Laksmi Devi. Agroindustri UD Laksmi Devi
menentukan harga pokok produksi dengan memperhitungkan komponen biaya
produksi yang belum terinci secara jelas, dan untuk tenaga kerja non produksi
juga dimasukkan kedalam biaya produksi. Sesuai dengan apa yang telah
diperhitungkan UD Laksmi Devi, agar diperoleh harga pokok produksi yang
akurat, maka diperlukan perhitungan kembali untuk mengetahui harga pokok
produksi dengan mengelompokkan komponen biaya secara jelas kedalam dua
komponen biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Alasan tersebutlah
yang mendasari peneliti melakukan penelitian tentang penetapan harga pokok
produksi kacang koro pedang di UD Laksmi Devi. Hasil dari kedua analisis yang
dilakukan akan dilihat perbedaan terutama selisih masing-masing komponen
biaya. Hasil perhitungan harga pokok produksi yang akan dilihat perbedaannya
dalam penelitian ini hanya bulan Desember 2016 saja, karena berdasarkan hasil
wawancara dan data yang diperoleh pada bulan Desember dilakukan
pengoptimalan produksi berdasarkan sisa bahan baku utama dan perhitungan
9
beberapa kondisi seperti perayaan Natal dan Tahun Baru yang membuat jumlah
produksi menjadi meningkat. Peneliti dengan sengaja menentukan bulan
Desember 2016 untuk dihitung harga pokok produksi kacang koro pedang, karena
menyadari jumlah produksi dan volume penjualan yang berbeda-beda akan
menyebabkan nilai harga pokok produksi yang berbeda pula setiap bulannya.
Setelah diketahui harga pokok produksi yang lebih tepat berdasarkan hasil
perhitungan, maka akan diketahui biaya per unit yang akan digunakan sebagai
dasar selanjutnya dalam menentukan harga jual produk untuk setiap unitnya, agar
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi (HPP) untuk produk kacang
koro pedang yang dilakukan oleh UD Laksmi Devi?
2. Bagaimana analisis harga pokok produksi (HPP) kacang koro pedang di UD
Laksmi Devi dengan memperhitungkan komponen biaya produksi dan biaya
non produksi?
3. Bagaimana perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi (HPP) kacang
koro pedang menurut UD Laksmi Devi dan analisis harga pokok produksi
dengan memperhitungkan biaya produksi serta non produksi?
1.3 Tujuan Penelitian
10
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi (HPP) produk kacang
koro pedang yang dilakukan oleh UD Laksmi Devi.
2. Untuk mengetahui analisis harga pokok produksi (HPP) kacang koro pedang
di UD Laksmi Devi dengan memperhitungkan komponen biaya produksi dan
biaya non produksi.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi (HPP)
kacang koro pedang menurut UD Laksmi Devi dan analisis harga pokok
produksi dengan memperhitungkan biaya produksi serta non produksi.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait. Adapun manfaat
penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1. UD Laksmi Devi
Penelititian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi
sekaligus memperlihatkan konsep perhitungan harga pokok produksi yang
tepat melalui pengelompokan biaya-biaya, sehingga UD Laksmi Devi bisa
menentukan keputusan harga jual dan keputusan lainnya yang berkaitan
dengan biaya.
2. Akademisi
11
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan informasi dan
referensi bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian sejenis, sehingga
memperoleh pengetahuan mengenai perhitungan harga pokok produksi yang
tepat melalui pengelompokan biaya produksi dan non produksi, khususnya
pada UD Laksmi Devi.
3. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi dan
salah satu acuan dasar dalam mensosialisasikan perhitungan harga pokok
produksi yang wajib dilaksanakan oleh setiap usaha atau perusahaan dalam
rangka memperhitungkan laba rugi perusahaan yang bersangkutan, termasuk
usaha-usaha dalam skala kecil.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membantu UD Laksmi Devi menghitung
harga pokok produksi secara tepat, dengan melihat perbedaan hasil perhitungan
antara harga pokok produksi yang dihitung UD Laksmi Devi dan perhitungan
harga pokok produksi dengan memperhitungkan komponen biaya produksi dan
biaya non produksi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu dengan
menggunakan analisis harga pokok produksi yang diperhitungkan menurut UD
Laksmi Devi dan analisis harga pokok produksi dengan memperhitungkan biaya
produksi serta biaya non produksi. Perhitungan harga pokok produksi tersebut
akan melibatkan beberapa komponen yang perlu diketahui yaitu kebutuhan
pesanan, total produksi, biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya
12
overhead pabrik, dan biaya non produksi yang dikeluarkan oleh UD Laksmi Devi
yang berlokasi di Dusun Tengah, Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan,
Kabupaten Klungkung.