penerapan strategi produk serta saluran distribusi …/penerapan...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN
DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN
Disusun oleh :
CINDI INES IRAWATI F3209031
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul :
PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA
BATIK BETENG DI LAWEYAN
Surakarta,
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Pram Suryanadi, SE, M.si
NRP. 320800001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas akhir dengan judul :
PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA
BATIK BETENG DI LAWEYAN
Telah disahkan oleh Tim Penguji tugas akhir
Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Tim Penguji Tugas Akhir
AHMAD MUJAHID, SE, M.SC
NID. 326670001 Penguji
PRAM SURYANADI, SE, M.si
NRP. 320800001 Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
"Dalam hidup, terkadang kamu memilih meminta maaf pada seseorang, bukan karena kamu
salah, tetapi karena kamu takut kehilangan dia"
“Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan
yang memaksa Anda terus berkembang”
(Thomas J. Watson)
“Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari juga
tidak dapat membakar sebelum difokuskan”
(Alexander Graham Bell)
"Hadiah tak selalu terbungkus dengan indah. Terkadang Tuhan membungkus
dengan masalah, tetapi di dalamnya tetap ada berkah"
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, penulis ingin mempersembahkan karya ini kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan BerkatNya sehingga bisa
menyelesaikan tugas ini.
Orangtuaku yang senantiasa mendoakan dan selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Keluargaku tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi selama ini.
Orang terdekatku yang selalu ada setiap saat serta mendampingiku hingga saat ini .
Dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya.
Temanku Ajeng,Yuke,Vera,dan Brilian kalian adalah teman yang istimewa bagiku.
Teman-teman ku di Manejemen Pemasaran Angkatan 2009.
Almamaterku tercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir yang berjudul “Penerapan Strategi Produk Serta Saluran Distribusi Terhadap Batik Beteng
Laweyan”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli
Madya Pemasaran.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bantuan, kerjasama, saran, dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program DIII Pemasaran Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Pram Suryanadi, SE, M.SI. selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing
Tugas Akhir yang telah sabar dan ikhlas memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran
– saran selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapak Ibu Dosen DIII Pemasaran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis.
5. Ibu Sari dan Bapak Didik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian dan pengambilan data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
6. Bapak Jajang selaku pembimbing magang di Batik Beteng Laweyan terimakasih telah
memberikan banyak pengalaman baru.
7. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Tugas Akhir ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis berharap agar karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan isi penulisan Tugas Akhir ini.
Surakarta, 10 Januari 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iv
MOTTO .............................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................ vii
DAFTAR ISI....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat penelitian .................................................................... 4
E. Metode penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 7
A. LANDASAN TEORI ............................................................... 7
1. Pengertian Pemasaran ....................................................... 7
2. Konsep Bauran Pemasaran ................................................ 7
3. Bauran Produk ................................................................... 9
4. Distribusi ........................................................................... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 20
BAB III Pembahasan Masalah ......................................................... 22
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 23
B. Laporan Magang Kerja ............................................................. 34
C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta ................................ 36
D. Distribusi .................................................................................. 39
E. Pembahasan .............................................................................. 40
BAB IV Penutup ................................................................................ 44
A. Kesimpulan ............................................................................... 44
B. Saran ......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 .......................................................................................... 22
Gambar 3.1 .......................................................................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA
BATIK BETENG DI LAWEYAN
CINDI INES IRAWATI
F3209031
Dalam buku Prinsip Pemasaran karangan William J. Stanton dikatakan bahwa,
“Manajemen perlu menyeleksi keseluruhan strategi untuk membimbing proses
pengembangan produk baru. Peranan produk dapat membantu perusahaan mengembalikan
modal investasi atau merintis posisi dalam pasar yang baru”. Oleh karena itu, tujuan dari
penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi produk dan saluran
distribusi apakah yang digunakan perusahaan sehingga mereka bisa bertahan dan sukses
sampai saat ini. Penelitian yang dilakukan pada Toko Batik Beteng di Jl. Dr. Radjiman No.
569, Laweyan, Solo ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu data yang tidak langsung
diperoleh dari tempat penelitian. Melainkan dari sumber tertulis seperti buku yang ada di
perusahaan. Sedangkan untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi,
wawancara, dan study pustaka. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini mendapatkan sumber
yang relevan dan dapat dipercaya.
Unutk memperoleh hasil yang baik, penelitin ini dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis data deskriptif, yaitu dengan menceritakan penerapan strategi produk dan
saluran distribusi yang digunakan oleh Batik Beteng. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam memproduksi barang, Batik Beteng
lebih memilih untuk menyesuaikan dengan minat dan selera konsumen. Selain itu, Batik
Beteng juga menerima produk dari luar perusahaan yang sengaja dititipkan ke Toko Batik
Beteng di Laweyan. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dijual pada Batik Beteng bisa
lebih bervariasi dan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sehingga Batik Beteng tidak
hanya menjual pakaian, melainkan juga menyediakan aneka kerajinan dan souvenir yang
berkaitan dengan kesenian batik. Sedangkan dalam proses penyalurannya, Batik Beteng
memilih untuk memasarkannya langsung pada konsumen. Hal ini dimaksudkan agar
perusahaan bisa mengetahui reaksi atau respon dari konsumen terhadap produk yang telah
kita tawarkan, apakah mereka merasa puas atau masih ada kekurangan terhadap produk
perusahaan.
Kata kunci : produk, saluran distribusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
PRODUCT STRATEGY IMPLEMENTATION AND DISTRIBUTION CHANNELS IN
BATIK BETENG IN LAWEYAN
CINDI INES IRAWATI
F3209031
In the book Principles of Marketing by William J. Stanton said that, "Management
needs to select an overall strategy to guide the new product development process. The role of
products can help companies recoup the investment or pioneering position in this new
market. " Therefore, the aim of the authors conducted this study was to determine the product
strategy and distribution channels are used by the company so that they can survive and be
successful today. Research conducted at Batik Shops Beteng on Jl. Dr. No. Radjiman. 569,
Laweyan, Solo uses a type of secondary data, ie data that is not directly derived from the
research. Instead of written sources like books of the company. While to collect data, the
authors use the method of observation, interviews and literature study. It is intended that this
study obtain the relevant sources and trustworthy.
Fatherly obtain good results, this research is done by using descriptive data analysis,
which is to tell the application of product strategy and distribution channels used by Batik
Beteng. Based on the research that has been done, it can be concluded that the production of
goods, Batik Beteng prefer to adjust the interests and tastes of consumers. In addition, Batik
Beteng also receive products from outside the company who deliberately deposited into Batik
Shops Beteng in Laweyan. This meant that the products sold in Beteng Batik can be more
varied and can meet customer demand. Batik Beteng so do not just sell clothes, but also
provides a variety of crafts and souvenirs related to the art of batik. While in the process of
distribution, Batik Beteng choose to market directly to consumers. This meant that the
company could know the reaction or response from consumers to the products we have to
offer, whether they were satisfied or there are still shortcomings of the company's products.
Keywords: product, distribution channel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi,
membuat perusahaan berkembang saling bermunculan. Perkembangan
teknologi informasi menjadikan persaingan pasar semakin ketat, sehingga
dalam mencari dan mempertahankan konsumen dibutuhkan usaha yang keras.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mereka dituntut
untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi baru sebagai modal untuk bersaing
dengan perusahaan lain. Selain itu, perusahaan juga harus mampu untuk
memasarkan dan meningkatkan penjualan produk. Dalam hal ini, perusahaan
harus bisa memilih dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat bagi
perusahaan. Hal ini disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu unsur
penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar menjual barang atau jasa,
melainkan segala aktifitas yang berhubungan dengan arus barang atau jasa.
Perusahaan dituntut untuk dapat memahami keinginan dan kebutuhan
konsumen, sehingga mereka bisa menerima yang akan kita tawarkan dalam
perusahaan. Suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama bila tidak ada respon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang baik dari konsumen tentang produknya. Oleh karena itu, perusahaan
harus bisa menerapkan strategi produk dan sistem saluran distribusinya
dengan baik.
Penetapan strategi produk yang efektif menjadi basis strategi
perusahaan dalam melaksanakan program pemasaran. Penerapan strategi
produk pada dasarnya dilakukan setelah perusahaan melakukan kegiatan
segmentasi, penentuan pasar sasaran dan pemposisian produk. Sedangkan
sitem saluran distribusi merupakan variabel yang tak kalah penting dalam
pemasaran perusahaan. Jika pendistribusian produk berjalan dengan baik,
maka konsumen akan dengan mudah mendapatkan produk yang kita jual.
Saluran distibusi berfungsi membantu perusahaan dalam menyebarkan dan
mendekatkan produk-roduknya kepada konsumen, sehingga konsumen dapat
mengenal dan mengkonsumsi produk kita sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemasarannya, BATIK BETENG yang
berada di Laweyan adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan garment
yang bisa terus berkembang sampai saat ini. Hal ini disebabkan karena
BATIK BETENG mampu melihat adanya peluang terhadap semakin
meningkatnya permintaan konsumen terhadap batik. BATIK BETENG
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Produk yang
dihasilkannya antara lain adalah baju batik, hem batik, tas batik, dress batik,
sandal batik, topi batik, dll. Keseriusan BATIK BETENG dalam menanggapi
permintaan konsumen ditandai dengan produknya yang bervariasi, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kemudahan konsumen dalam mendapatkan produknya. Hal ini diakibatkan
karena adanya saluran distribusi yang baik, serta penerapan strategi bauran
produk yang baik pula dalam perusahaan tersebut.
Melihat pentingnya penerapan strategi produk serta saluran distribusi
bagi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan, maka penulis
tertarik untuk mengamati strategi produk dan sualuran distribusi pada
perusahaan BATIK BETENG, Laweyan. Didasari dengan uraian yang telah
ada, maka dalam penelitian ini penulis memilih untuk mengambil judul yaitu:
“PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI
PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, untuk memudahkan
pembahasan masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan strategi produk pada BATIK BETENG
LAWEYAN?
2. Bagaimana penerapan saluran distribusi pada BATIK BETENG dalam
menjalankan usahanya selama ini?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan strategi produk yang ada pada BATIK
BETENG LAWEYAN.
2. Untuk mengetahui penerapan saluran distribusi yang selama ini dilakukan
oleh BATIK BETENG LAWEYAN.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Bagi Perusahaan
Bagi BATIK BETENG LAWEYAN, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan agar dalam penerapannya bisa
semakin lebih baik.
2. Bagi Penulis
a. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan
DIII Manajemen Pemasaran
b. Memberikan pengalaman sehingga dapat menambah wawasan
mengenai dunia kerja.
3. Bagi Pihak Lain
Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak lain yang
ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan bauran pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dipakai peneliti dalam kasus mengenai
evaluasi penerapan strategi produk serta saluran distribusi pada BATIK
BETENG LAWEYAN adalah desain deskripsi, yaitu dengan
menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi produk serta
distribusi pada BATIK BETENG LAWEYAN.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah TOKO
BATIK BETENG yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No.569 Laweyan –
Solo, Telp. (0271) 740839.
3. Jenis dan Sumber Data
Data Sekunder
Yaitu data yang tidak langsung diperoleh dari tempat penelitian.
Melainkan dari sumber-sumber tertulis, seperti artikel, buku, dan
data lain yang dianggap relevan dengan masalah penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data,
yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan secara
langsung dan sistematis dari objek penelitian untuk memperoleh
gambaran nyata dari kegiatan perusahaan.
b. Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
tanya jawab secara langsung kepada perusahaan dengan dasar tujuan
penelitian.
c. Study Pustaka
Study pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara
membaca dan mempelajari buku atau mengutip dari buku yang ada
kaitanya dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis.
5. Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan oleh penulis adalah
deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan tentang strategi produk
serta saluran distribusi pada BATIK BETENG di Laweyan. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui variasi produk serta saluran distribusi yang
sudah diterapkan pada BATIK BETENG di Laweyan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan sekelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
ingninkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2008).
Pemasaran adalah suatu sistem dari keseluruhan kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
(Swastha, 2000).
Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) adalah
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan
distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Charles W.
Lamb dkk, 2001).
Definisi diatas menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran bukan hanya
kegiatan untuk menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum dan
sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.
2. Konsep Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu set perangkat
pemasaran yang bekerja bersama-sama untuk mempengaruhi pasar
(Kotler dan Amstrong, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Bauran Pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi
dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk
menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yan dituju
(Lamb dkk, 2001).
Alat-alat yang dimaksudkan dalam definisi diatas adalah tentang
keputusan dalam empat variable, yaitu : produk, harga, tempat, dan
promosi. Sehingga dapat menciptakan pemasaran yang baik dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Berikut adalah empat elemen pokok dalam marketing mix :
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu, baik berupa barang dan jasa yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia (Indriyo
Gitosudarmo, 1999).
Sedangkan menurut Kotler (2008) produk adalah segala sesuatu yang
bisa ditawarkan pada pasar agar diperhatikan, diminta, atau
dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.
b. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari
keduanya (Indriyo Gitosudarmo,1999).
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk
dan jasa (Kotler & Amstrong, 2008).
Pada umumnya, perusahaan mempunyai beberapa tujuan dalam
penetapan harga produknya, yaitu :
1. Mendapatkan laba maksimum
2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau
pengembalian pada penjualan bersih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. Mencegah atau mengurangi persaingan
4. Memperahankan atau memperbaiki market share
c. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk
menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang
yang dipasarkannya itu kepada konsumen (Indriyo
Gitosudarmo,1999).
Menurut Swastha (2000), distribusi ada dua jenis
1. Distribusi langsung
Pada distribusi ini, produsen langsung menjual produknya kepada
konsumen tanpa melalui perantara.
2. Ditribusi tidak langsung
Pada distribusi ini, produsen dalam menyalurkan produknya agar
bisa sampai kepada konsumen menggunakan perantara atau
saluran.
d. Promosi
Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat mengerti akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang
lalu membeli produk tersebut (Indriyo Gitosudarmo,1999).
Menurut Swastha (2000), promosi adalah arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.
3. Bauran Produk
Bauran produk (product mix) adalah suatu organisasi mencakup semua
produk yang dijual (Lamb, dkk : 2001)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
a. Pengertian Produk
Produk adalah objek yang sangat vital yang dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau
laba yang akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Produk
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu, baik menguntungkan
maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran
(Lamb, dkk : 2001). Melalui produk, produsen dapat memanjakan
konsumen dengan variasi produk yang diberikan. Melalui produk
pula produsen dapat mengetahui reaksi konsumen seberapa besar
kepuasan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang kita
tawarkan.
Menurut Kotler dan Keller (2009), produk dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan ketahanan dan
wujudnya :
1. Barang habis pakai, adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan.
2. Barang tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya
tidak habis pakai setelah banyak digunakan.
3. Jasa, adalah aktifitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
Menurut Philip Kotler dan Keller (2009), strategi pemasaran
perusahaan dapat dijalankan secara efektif, pemasar membagi
produk/barang berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya,
yaitu barang konsumen dan barang industri:
1. Klasifikasi barang konsumen
Barang-barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan
kebiasaan konsumen berbelanja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
a. Produk Kemudahan (Convenience Goods)
Barang yang dibeli konsumen dengan frekuensi tinggi,
dalam waktu singkat, dan usaha minimum. Jenis barang
yang relative murah dan menggunakan sedikit upaya
untuk berbelanja, sehingga konsumen tidak perlu
bersusah payah untuk mendapatkannya.
b. Produk Berbelanja (Shopp Goods)
Barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian
dibandingkan karakteristiknya untuk melihat
kecocokannya, mutu, harga, dan model. Biasanya lebih
mahal daripada produk kemudahan dan diperoleh pada
sedikit toko. Konsumen biasa membeli sebuah produk
belanja hanya setelah membandingkan dengan beberapa
jenis merek, kepraktisannya, harga, dan kecocokan
gaya hidup.
c. Produk Khusus (Specialty Goods)
Barang-barang yang memiliki karakteristik atau
identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli
bersedia berusaha untuk membelinya, ketika konsumen
mencari suatu barang tertentu secara intensif dan atau
tidak mau mencari penggantinya.
d. Produk Yang Tidak Dicari (Unsought Goods)
Barang yang tidak diketahui pembeli tetapi mereka
biasanya tidak berpikir untuk membelinya. Suatu
produk yang tidak dikenal oleh calon konsumen atau
produk tidak dikenal tetapi pembelinya tidak secara
aktif mencari produk tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Klasifikasi Barang Industri
Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan
bagaimana masuknya ke produsen produksi dan harganya.
a. Bahan baku dan suku cadang, adalah barang-barang
yang masuk ke produk secara lengkap. Dapat
dibedakan menjadi dua kelas yaitu bahan mentah serta
bahan dasar dan suku cadang.
b. Barang modal, adalah barang tahan lama yang
memungkinkan pengembangan dan atau pengolahan
produk akhir. Terdiri atas dua kelompok yaitu instalasi
dan peralatan.
c. Perlengkapan dan jasa, adalah barang tidak tahan lama
yang membantu mengembangkan dan atau pengolahan
produk akhir.
b. Atribut Produk
1. Merek atau Brand, merupakan suatu nama, istilah, symbol,
design atau kombinasi yang dimaksudkan untuk memberi
tanda pengenal atas barang dan jasa dari seorang penjual guna
membedakan dengan pesaing.
2. Kemasan, merupakan wadah atau pembungkus dari suatu
produk yang bertujuan sebagai pelindung isi, memberikan daya
tarik, identitas maupun cerminan inovasi produk.
3. Label, adalah bagian dari sebuah barang yang berupa
keterangan tentang barang tesebut, berupa petunjuk pemakaian,
cara penyimpanan, komposisi bahan, kualitas produk, dan lain-
lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c. Daur Hidup Produk
Dalam perkembangannya, suatu produk mengalami silus
kehidupan. Pada siklus tersebut produk mengalami beberapa
tahapan sebagai berikut (Swastha, 2000).
1. Tahap Perkenalan
Dalam tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang
masih terasa sangat lambat dan laba yang masih rendah. Hal ini
terjadi karena produk yang dikeluarkan baru memasuki pasar,
sehinga produk belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Maka
perusahaan perlu melakukan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk memperkenalkan produknya ke pasaran atau masyarakat
luas.
2. Tahap Pertumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan ditandai dengan volume penjualan
yang mulai meningkat pesat. Hal ini dimulai dengan
banyaknya pesanan dari pembeli yang pernah mencoba produk
pada tahap perkenalan, selain itu juga adanya pembelian ulang
dan diikuti oleh pembeli baru yang berdatangan.
3. Tahap Kedewasaan
Dalam tahap ini penjualan produk sudah tidak mengalami
peningkatan lagi dan pembeli kebanyakan merupakan pembeli
lama. Dalam mengatasi keadaan tersebut hendaknya
perusahaan melakukan suatu usaha yang bisa digunakan untuk
menstabilkan penjualan produk perusahaan.
4. Tahap Kemunduran
Dalam tahap ini merupaka tahap terakhir yang dialami oleh
sebuah produk dalam siklus kehidupannya. Tahap ini ditandai
dengan penjualan yang cenderung mengarah pada penurunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tajam serta banyaknya pembeli yang mulai meningggalkan
produk ini.
d. Langkah-langkah pengembangan produk baru
Menurut Gitosudarmo (1999), ada beberapa cara yang dapat
ditempuh untuk mengembangkan produk baru, yaitu :
1. Penciptaan idea tau gagasan
2. Penyaringan gagasan
3. Pengujian strategi pemasaran yang sesuai
4. Analisis bisnis
5. Pengembangan produk
6. Pengujian pasar
7. Komersialisasi bagi produk yang berhasil
4. Distribusi
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh prdusen untuk
menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen (Swastha, 2000).
Distribusi dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan)
(Fandy Tjiptono, 2008).
Saluran distribusi adalah organisasi yang paling bergantung satu sama
lain yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa untuk
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler
dan Amstrong, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a. Ada beberapa alternatif saluran distribusi (Swastha, 2000)
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana
karena tanpa menggunakan perantara, sering disebut juga saluran
distribusi langsung.
2. Produsen – Pengecer – Konsumen
Bentuk saluran ini disebut juga saluran distribusi langsung. Di sini
beberapa pengecer besar membeli langsung kepada produsen.
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Bentuk saluran ini disebut juga saluran distribusi tradisional.
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah yang besar
kepada pedagang besar dan pembelian oleh konsumen dilayani
oleh pengecer saja.
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Produsen menggunakan agen sebagai penyalur poduknya agar
sampai ke tangan konsumen.
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Untuk mencapai pengecer, produsen menggunakan agen sebagai
perantara dalam menyalurkan barangnya kepada pedagang besar
yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.
b. Jenis-jenis saluran distribusi (Gitosudarmo, 1999)
1. Distribusi intensif
Merupakan distribusi dimana barang yang dipasarkan diusahakan
agar dapat menyebar seluas mungkin, sehingga dapat secara
intensif menjangkau semua lokasi dimana calon konsumen itu
berada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Distribusi selektif
Merupakan distribusi dimana barang-barang hanya di salurkan
oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif.
3. Distribusi ekslusif
Merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur
yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada
satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.
c. Fungsi saluran distribusi
Menurut Kotler (2008), sebuah saluran pemasaran melakukan tugas
memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Ia
mengatasi sepanjang waktu, tempat dan kepemilikan yang
memisahkan barang dan jasa dari calon pemakainya. Berikut beberapa
fungsi saluran distribusi :
1. Informasi, pengumpulan dan penyebaran informasi riset prmasaran
mengenai pelanggan, pesaing dan pelaku lai, serta kekuatan dalam
lingkungan pemasaran yang potensial pada saat ini.
2. Promosi, pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasive
mengenai penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.
3. Negosiasi, usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai
harga, dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat
dilakukan.
4. Pemesanan, komunikasi terbaik dari anggota saluran pemasaran
dengan produsen mengenai minat untuk membeli.
5. Pembiayaan, perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk
membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang
berbeda.
6. Pengambilan Resiko, asumsi resiko yang berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
7. Pemilikan Fisik, kesinambungnan penyimpanan dan pergerakan
produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.
8. Pembayaran, pembeli membayar tagihannya kepada penjual lewat
bank dan institusi keuangan lainnya.
9. Hak Milik, transfer kepemilikan sebenarnya dari suatu organisasi
atau orang ke organisasi atau orang yang lain.
d. Menurut Kotler,dkk (2008) dalam bukunya Prinsip Pemasaran,
menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
saluran distribusi :
1. Pertimbangan pasar
Keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran
distribusi, karena saluran distribusi dipengaruhi oleh pola
pembelian konsumen. Beberapa faktor yang harus diperhatikan
adalah:
a. Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasar, maka
perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung pada
konsumen.
b. Konsentrasi pasar geografis
Penjualan langsung kepada industry tekstil dapat terlaksana
oleh karena sebagian besar pembeli terpusat di daerah
geografis saja.produsen menggunakan cabang penjualan dalam
pasar yang berpenduduk rapat, tetapi dalam pasar yang
penduduknya sedikit digunakan jasa perantara.
c. Besarnya pesanan
Volume penjualan dari suatu perusahaan akan sangat
berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume
yang dibeli oleh pemakai industry tidak begitu besar atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor
industri. Sebaliknya jika volume pesanan dari konsumen besar
maka produsen lebih memilih menjualnya secara langsung.
2. Pertimbangan Produk
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang antara
lain :
a. Nilai satuan
Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah maka produsen
cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang
panjang. Tetapi sebaliknya, jka nilai unitnya relatif tinggi maka
distribusinya langsung.
b. Besar dan berat barang
Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai
barang sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan,
maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada
perantara. Jadi, perantara ikut menanggung sebagian dari
ongkos angkut.
c. Sifat cepat rusak
Jika barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan
tersebut harus cepat menyalurkan produknya pada konsumen
dan perusahaan memilih untuk menggunakan saluran distribusi
langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian
yang diakibatkan oleh kegiatan distribusi.
d. Sifat teknis produk
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya
disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal
ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menerangkan berbagai masalah teknis pengguanaan dan
pemeliharaannya.
3. Pertimbangan Perusahaan
a. Sumber dana keuangan
Perusahaan yang memiliki cukup dana dapat menjual
barangnya dengan tenaga penjualnya sendiri, memberikan
kredit dan menyimpan persediaannya dalam gudang sendiri.
Sedangkan perusahaan yang lemah akan menggunakan
perantara yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi ini.
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen
Pilihan saluran dipengaruhi kemampuan manajemen
perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak mempunyai
kemampuan dalam bidang pemasaran, lebih suka menyerahkan
tugas distribusi pada perantara. Begitu jiga pada perusahaan
yang dalam segi modal belum memadai, lebih suka untuk
menggunakan jasa perantara daripada memasarkan langsung
produknya. Karena dengan menggunakan perantara,
perusahaan akan terbantu dalam segi modal.
c. Pengawasan saluran
Produsen-produsen tertentu mengadakan saluran distribusi
pendek karena mereka ingin memantau distribusi produk
mereka, walaupun biayanya lebih tinggi. Hal seperti ini
biasanya dilakukan pada barang yang memiliki tingkat resiko
kerusakannya tinggi atau pada barang yang nilai per unitnya
tinggi.
d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik
seperti membangun etalase, mencarikan pembeli atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi
penyalurnya.
4. Pertimbangan Perantara
a. Pelayanan yang disediakan oleh perantara
Seiap produsen hendaknya memilih perantara yang mampu
menyediakan jasa-jasa pemasaran yang tidak dapat disediakan
oleh produsen.
b. Tersedianya perantara yang dikehendaki
Mungkin sekali jika perantara yang dikehendaki perusahaan
tidak ada. Mereka mungkin sudah menjual produk pesaing dan
tidak ingin menambah jenis barang lagi.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Terkadang jumlah pilihan saliuran distribusi terbatas bagi
produsen oleh karena kebijakan pemasar tidak dapat diterima
oleh golongan perantara tertentu. Pengecer atau pedagang
besar tertentu terkadang hanya bersedia jika mereka diberi hak
jual tunggal dalam daerah mereka.
B. Kerangka Pemikiran
Perusahaan menerapkan srategi produk dan saluran distribusi untuk
menjaga kelangsungan hidupnya serta untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dimana variable tersebut dapat berpengaruh tehadap kesuksesan perusahaan
dalam meningkatkan volume penjualan yang telah ditargetkan.
Kerangka pemikiran digunakan untuk memperjelas gambaran isi dari
penelitian ini. Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema, tetapi
memuat pokok-pokok unsur dari penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Berikut peneliti menggambarkan kerangka pemikiran:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Kotler dan Amstrong, 2008
Dari kerangka pemikiran diatas dapat diketahui bahwa Batik Beteng selalu
menggunakan strategi produk yang baik dalam memproduksi barang. Sebelum
memproduksi barang, Batik Beteng selalu mencari tahu model pakaian seperti
apa yang saat ini digemari dan diminati masyarakat. Sehingga produk yang
mereka hasilkan diharapkan dapat memenuhi permintaan mayarakat, dan juga
dapat meningkatkan volume penjualan.
Sedangkan dalam menyalurkan produknya, Batik Beteng memilih untuk
memasarkan produknya secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar Batik
Beteng bisa mengetahui respon dari konsumen, apakah mereka puas dengan
produk yang ditawarkan. Selain itu, dengan adanya komunikasi yang baik
dengan konsumen diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk.
BATIK BETENG
LAWEYAN
Strategi Produk
Saluran Distribusi
Permintaan
Produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Cikal bakal dari Sidiq Manajemen dimulai pada bulan februari 2000
yaitu dengan dibukanya counter batik Taruntum di Hotel Sheraton, tepatnya
di Rampshop Hotel Sheraton Lt IV, No 6. Satu bulan kemudian dibukalah
counter ke 2 di pojok sebuah hotel yaitu Phoenik Hotel. Dalam rangka
komuflasi maka counter ke 2 ini diberi nama Batik Mangkoro, nama ini
diambil darisalah satu nama motif batik khas Yogya.
Pada tahun yang sama dibuka counter ke 3 di pojok sebuah hotel lagi
yaitu Hotel Ambarukmi, pada bulan september 2001 mulai dibuka counter
yang cukup representatifdi JL. Malioboro yaitu Batik Taruntum Malioboro,
karena pendiri dan pemegang sahamnya sama maka utuk lebih cepat
berkembang Batik Mangkoro dimasukkan ke dalam grup Taruntum sebagai
home base menempati kantor JL. Purwanggan No. 9. April 2002 dalam
menaikkan image di mata konsumen maka dibukalah batik Taruntum di Hotel
Melia, kemudian di tahun yang sama dalam rangka pengembangan sayap
usaha maka dibukalah unit usaha baru yaitu Baitul Muslim Nadzar.
Akhir tahun 2002 terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan sehingga
terpaksa pendiri group teruntum meninggalkan apa yang telah dirintis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
pengelolaan taruntum group diteruskan oleh pemegang saham lainnya.
Dalam perjalanannya oleh sang penerus taruntum group maka salah
satu counter di Hotel Melia diambil alih dan dibuka lagi dengan Bendera
Batik Mangkoro, tepatnya terjadi pada tahun 2003. Bulan Oktober 2005
dibukalah Mangkoro Malioboro, namun awalnya Mangkoro Malioboro hanya
menjual kebaya, blus dan sarung. Hal ni disebabkan karena sang pendiri
sudah terikat perjanjian kerjasama dan mendirikan group usaha yaitu Pertiwi
Group (Batik Setaman, Batik Ningrat dan Adinigrat). Seiring berjalannya
waktu, pada bulan juni 2007 terjadi perpecahan di Pertiwi Group, Batik
Mangkoro memisahkan diri sebgai sarana untuk mengembangkan usahanya
maka dibukalah Sidiq Manajemen.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Sidiq Manajemen :
Menjadi perusahaan yang terbaik di kelasnya dan bermanfaat bagi
sebanyak mungkin sesama.
Misi Sidiq Manajemen :
a. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan
harga yang rasional
b. Memberi pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempatyang
representatif
c. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d. Memperdayakan SDM yang profesional, berkualitas dan berakhlak
mulia
e. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan
3. Makna dari Visi dan Misi
a. Makna Visi adalah cita-cita yang diinginkan, adapun visi sidiq
manajemen sebagai berikut :
1. Terbesar bisa berarti secra market share atau penguasaan pasar,
jadi bidang apapun yang dikelola diusahakan mampu menjadi
panutan atau trend setter untuk bidang yang sama oleh perusahaan
lain.
2. Dikelasnya, hal ini mencakuo ke arah geografis, artinya
dimanapun dan apapun bidang usaha yang kita kelola mampu
menjadi yang tersebar di wilayah dimana usaha tersebut berada.
3. Bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama mengandung makna
bahwa bidang usaha yang dikelola sidiq manajemen bisa
memberikan manfaat sebesar-sebesarnya kepada :
a) Pemegang saham
b) Anggota team (karyawan)
c) Relasi (supliyer)
d) konsumen
e) masyarakat sekitar
b. Makna misi adalah cara-cara yang harus ditempuh agar cita-cita bisa
tercapai. Adapun misi Sidiq Manajemen adalah :
1. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan
harga yang rasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
a) Setiap produk atau jasa yang dijual Sidiq Manajemen harus
memenuhi standar mutu yang bagus.
b) Setiap produk atau jasa yang dijual harus tidak berbahaya
bagi konsumen.
c) Produk atau jasa yang dijual harus selalu up to date
d) Produk atau jasa yang dijual adalah merupakan hasil
inovasi dan team kreasi.
e) Semua produk atau jasa yang dijual harus mempunyai nilai
kemampulabaan yang tinggi tetapi tetap dengan harga yang
wajar.
2. Memberikan pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat
yang representatif.
a) Dalam semua situasi, semua insan yang ada dalam Sidiq
manajemen diwajibkan melayani sesama dengan senyum
yang tulus.
b) Pelayanan excellent dimaksudkan dengan pelayanan yang
lain dan pada yang lain, yaitu pelayanan yang ditandai
dengan keramahan, kecepatan, ketepatan, dan selalu
berorientasi pada kepuasan baik untuk diri sendiri maupun
yang dilayani.
c) Pelayanan yang excellent juga ditandai dengan pelayanan
yang bersifat solutif (memberi solusi) dan proaktif (tidak
menunggu).
d) Tempat yang representatif dimaksudkan dengan tempat
yang strategis, nyaman, dan aman.
3. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.
a) Ada kesinambungan antara pemasukan dan pengeluaran
b) Jumlah hutang modal kerja tidak lebih dan 30% jumlah
aset.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c) Punya kemampuan untuk mebiayai operasional selama 4
bulan kedepan. Apabila terjadi hal-hal di luar kewajaran.
4. Memberdayakan SDM yang profesional, berkualita dan
berakhlak mulia.
a) Proses rekrutmen yang memenuhi standart.
b) Penempatan SDM sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuan.
c) Pengembangan SDM sesuai dengan kebutuhan.
d) Pemenuhan jenjang karir yang jelas
e) Penempatan SDM melalui jalur rohani.
5. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan
a) Laba berkelanjutan akan tetap tercipta apabila misi pertama
sampai dengan ke empat dijalankan secara maksimal.
b) Laba berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan laba dari
tahun ke tahun minimal 20%.
c) Laba berkelanjutan bisa diciptakan dengan selalu
menghadirkan produk-produk inovatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4. Struktur Jabatan Perusahaan
Gambar 3.1
Struktur Organisai Perusahaan
Sumber : Batik Beteng, Laweyan.
OWNER ATAU PEMILIK
SIDIQ MANAJEMEN
MANAJER BATIK
BETENG
KOORDINATOR TOKO
BATIK BETENG
BAGIAN
PEMASARAN
DUTA NIAGA BAGIAN
ADMINISTRASI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
5. Job Description
a. Pemilik Sidiq Manajemen
Bertugas untuk :
1) Memimpin dan mengawasi kegiatan karyawan perusahaaan.
2) Menentukan garis kebijakan yang harus dilakukan oleh
semua karyawan.
3) Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup
dan semua aset yang dimiliki perusahaaan.
b. Manajer Batik Beteng
Bertugas untuk :
1) Mempertanggung jawabkan dan melaporkan pekerjaannya
kepada pimpinan tertinggi.
2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembuatan
laporan rugi laba semua toko.
3) Bertanggung jawab membuat laporan gabungan atau
konsolidasi dari semua toko.
4) Memberi superviser kepada seluruh anggota team
administrasi.
5) Melakukan koordinasi dengan pimpinan unit lain.
6) Melakukan pengecekan atas semua laporan administrasi
yang dibuat oleh anggota team administrasu sebelum dilaporkan
kepada pimpinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
7) Membuat laporan kegiatan bulanan.
8) Mengontrol dan bertanggungjawab atas semua
perlengkapan administrasi.
9) Bertanggungjawab atas ketersediaan dan kevalidan data
yang dibutuhkan oleh unit lain.
c. Koordinator Toko Batik Beteng
Bertugas untuk :
1) Melakukan pengontrolan atas pelaksanaan tugas dutaniaga
serta pelaksanaan opersional unit usaha toko. Karyawan yang
harus diawasi secara langsung adalah dutaniaga dan bagian umum.
2) Mengontrol kondisi toko, yang berhubungan dengan alat
yang mendukung jalannya operasional seperti alat komunikasi dan
mesin penghitung.
3) Mengawasi pelaksanaan kerja dutaniaga dan bagian umum
dalam hal kebersihan, penataan, kerapian, serta tata letak atau
layout barang dagangan atau pajangan, etalase, dan penampilan
dutaniaga.
4) Menegakkan disiplin serta aturan-aturan secara umum
umum atas seluruh dutaniaga di unit usaha toko yang meliputi :
jadwalkehadiran dutaniaga, pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang
dikeluarkan manjer atau kepala tim toko.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5) Pengontrolan secara umum yang meliputi : kontrol stok
(agar perputaran barang optimal, dan tidak ada mutasi atau ciri
cacat).
d. Bagian Pemasaran
Bertugas untuk :
1) Melakukan survei pasar dan membuat prediksi pasar untuk
menentukan jumlah target pasar.
2) Mengatur semua biaya pemasaran.
3) Melihat perbandingan harga, melihat mode-mode baru atau
trend, mengorek informasi pembeli lain dalam satu suplayer,
menanyakan kapasitas produksi dan kemampuan penyelesaian
produksi.
4) Mengecek pendistribusian barang seperti pengecekan
terhadap permintaan masing-masing unit, pengecekan barang yang
ada, membagi sesuai permintaan masing-masing unit,
mengirimkan ke masing-masing unit.
e. Duta Niaga
Bertugas untuk :
1) Melayani konsumen
2) Sebagai kasir yang bertanggung jawab atas :
a) Pelayanan pembayaran konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b) Keluar masuk uang kasir, baik terhadap kas kecil (kas kasir)
maupun mencatat laporan omzet penjualan.
3) Mengerjakan administrasi stok
4) Menjaga kebersihan stand seperti sebagai berikut :
a) Setiap saat kebersihan stand harus selalu diperhatikan,
misalnya : menyapu lantai, membersihkan kaca, mengganti
plastik kemasan yang yang tidak layak pakai.
b) Ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan dan pemeliharaan
alat-alat operasional toko
5) Pengadaan barang dan penataan barang seperti sebagai berikut :
a) Menata barang-barang yang kurang persediaannya dengan melihat
KPB, kemudian melakukan permintaan barang kepada bagian
pembelian/sanggan yang ditulis pada buku permintaan barang
dengan persetujuan koordinator. KPB adalah kartu persediaan
barang untuk mengetahui banyak sedikitnya barang yang ada di
toko.
b) Menyampaikan permintaan-permintaan konsumen mengenai
barang yang belum ada di toko kepada koordinator untuk
disampaikan kepada bagian pembelian atau sanggan.
c) Menerima barang yang turun dari gudang.
d) Menata barang di stand.
Hal-hal yang harus dihindari dutaniaga :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1) Makan atau minum pada saat melayani konsumen
2) Tertawa keras-keras sehingga menarik perhatian
3) Melayani konsumen tanpa melihat wajah konsumen
4) Membedakan pelayanan kepada satu konsumen dengan konsumen
yang lain
5) Bersikap santai dan memberikan konsumen menunggu
6) Bersolek ditempat terbuka
7) Memperhatikan ketidaksenangan anda dengan gerak-gerik yang kasar
dan sinis
8) Melayani konsumen dengan posisi duduk atau sambil bertolak
pinggang
9) Melayani dengan kasar demi service yang cepat atau stan yang terlalu
sibuk
10) Membanting atau meletakkan sesuatu dengan keras
11) Menanggalkan sepatu dan berjalan-jalan tanpa sepatu
12) Mengangkat kaki tinggi-tinggi
13) Mengobrol dengan rekan sekerja sambil melayani konsumen
14) Mengobrol dengan konsumen terlalu lama sehingga konsumen lain
dibuat menuggu
15) Membicarakan kasus konsumen kepada konsumen lain
16) Gerakan-gerakan tangan/kaki yang berlebihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
17) Mempermalukan konsumen misalnya memberitahukan barang tersebut
mahal harganya
18) Meremehkan konsumen/berpikir negatif terhadap konsumen
19) Meninggalkan konsumen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
20) Berteriak-teriak memanggil atau menanyakan kepada rekan lain
Selain menetapkan standar etika pelayanan Batik Beteng Laweyan
Surakarta juga menentapkan Standar Kemampuan Pengenalan Barang
(product knowledge). Standar kemampuan Pengenalan Barang tersebut
antara lain :
1) Dutaniaga harus mengingat/hafal penempatan barang
2) Dutaniaga harus mengetahui dan paham semua barang yang dijual di
toko, meliputi :
a) Motif (misalnya : bermacam-macam motif batik, misalnya
sidomukti, sidoluhur, sidoasih, wahyu tumurun dsb.
b) Corak. Tahu corak ciri khas setiap daerah misalnya Solo, Yogya,
Pekalongan, Madura, Bali, Palembang, dan sebagainya.
c) Harga.
d) Jenis bahan/kualitas (misalnya : sutra, organdi, katun dll).
e) Kegunaan barang tersebut dan cara perawatannya.
f. Bagian Administrasi
Bertugas untuk :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1) Bertanggung jawab kepada koordinator atau supervisor atau
manajer.
2) Membuat neraca.
3) Membuat laporan laba rugi.
4) Membuat laporan persediaan.
5) Membuat laporan hutang.
6) Membuat laporan piutang.
7) Membuat laporan akhir kas.
8) Membuat dan mengetik laporan penjualan untuk didistribusikan
ke toko.
9) Menyediakan data untuk laporan pajak.
10) Mengarsip semua nota-nota baik penjualan, pembelian dan biaya-
biaya dikelompokkan sesuai kaidah-kaidah administrasi.
11) Menyerahkan semua laporan kepada pimpinan administrasi pada
tanggal 5 setiap bulannya untuk dikoreksi.
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia
kerja, dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan
dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Tujuan Magang Kerja
a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung tentang
berbagai aktifitas dalam dunia kerja.
b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus dengan
dinamika pekerjaan masyarakat
c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.
d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan
pekerjaan.
3. Lokasi Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan di TOKO BATIK BETENG yang
beralamatkan di Jl. Dr. Radjiman No. 569 Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
4. Jangka Waktu Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai dari tanggal
18 Januari 2012 hingga tanggal 16 Maret 2012.
5. Kegiatan Magang Kerja
Dalam kegiatan magang kerja, penulis didampingi para karyawan
perusahaan untuk membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh
penulis. Untuk jadwal magang kerja, penulis diberikan waktu kelonggaran,
yaitu masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwal kegiatan magang kerja
yang diberikan juga tidak terstruktur, sehingga jika ada waktu luang penulis
diijinkan untuk melihat atau mencari data-data yang dibutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Kegiatan kerja dibagi menjadi 2, yaitu masuk pagi dan masuk siang.
Untuk jadwal masuk pagi dimulai pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan untuk
jam masuk siang dimulai pukul 15.00-21.30 WIB. Kegiatan magang kerja
selalu diawali dengan doa bersama, agar segala aktifitas kerja bisa berjalan
dengan lancar. Selain itu juga selalu diadakan breefing untuk berbagi
pendapat dan melaporkan stock-stock barang yang ada, sehingga perusahaan
dapat mengerti perkembangannya. Sedangkan untuk istirahat jam pagi
dimulai dari pukul 12.00-14.00 WIB (dilakukan secara bergantian), sedangkan
untuk jam siang dimulai pukul 17.30-19.30 WIB (dilakukan secara
bergantian).
C. Produk
Batik Beteng Laweyan merupakan peusahaan yang bergerak di bidang
textil. Dalam memproduksi produknya, Batik Beteng Laweyan tidak
membuat produknya sendiri, melainkan ada beberapa suplier yang
menitipkan produknya pada Batik Beteng Laweyan. Selain itu, kantor
pusat Batik Beteng Laweyan yaitu Sidiq Manajemen yang berada di
Yogyakarta juga memproduksi sendiri produknya. Nantinya produk-
produk yang diproduksi dari pusat akan dikirim ke cabang-cabang mereka
yang ada di berbagai kota, dan salah satunya adalah Batik Beteng
Laweyan, Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Produk yang dijual di batik Batik Beteng Laweyan Surakarta ada dua
macam kategori yakni produk buatan sendiri dan produk titipan atau
konsinyasi. Produk buatan sendiri adalah produk yang diproduksi oleh
Sidiq Manajemen yang nantinya akan dikirim ke Batik Beteng Laweyan
Surakarta dan dijual. Sedangkan produk konsinyasi adalah produk titipan
dari para supliyer yang berada di kota Solo dan sekitarnya, yang nantinya
dijual di Batik Beteng dengan syarat jika dalam jangka waktu 3 bulan
tidak terjual maka produk konsinyasi tersebut akan diretur atau
dikembalikan kepada supliyer dan diganti dengan produk yang baru.
Produk buatan Batik Beteng mempunyai perbedaan dengan produk
konsinyasi yang ada. Perbedaan antara produk buatan sendiri dengan
produk konsinyasi yaitu produk buatan sendiri menggunakan lebel dari
Batik Beteng sendiri, sedangkan Produk konsinyasi ditiap produknya
menggunakan lebel menurut supliyernya, seperti lebel Nyiur Melambai,
Klambi Q, Putra Bengawan, dan masih banyak lebel-lebel lainnya. Selain
memiliki perbedaan produk buatan sendiri dan produk konsinyasi juga
memiliki persamaan yakni sama-sama berbarcode Batik Beteng.
Produk yang ditawarkan Batik Beteng Laweyan Surakarta kepada
konsumen sangat beragam. Produk tersebut antara lain :
a. Batik tulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik
menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu
kurang lebih 2-3 bulan.
b. Batik cap
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik
yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses
pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
c. Batik lukis
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung
melukis pada kain putih.
d. Batik Sarimbit
Batik sarimbit adalah baju batik sepasang yang biasanya digunakan
seragam batik bagi pasangan suami istri.
e. Surjan
Surjan adalah Bentuk pakaian Takwa dengan lengan panjang, ujung
baju runcing, leher dengan kancing 3 pasang, dua kancing di dada
kanan berarti dua kalimat syahadat, tiga buah kancing tertutup.
f. Blangkon
Blangkon adalah tutup kepala khas beberapa suku/budaya di
Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar
berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali,
dan lain-lain
g. Kain lurik
Kain lurik adalah salah satu kain tenun nusantara yang tumbuh dan
berkembang di Pulau Jawa dengan motif garis-garis horisontal.
h. Kemeja Batik
Kemeja Batik adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama untuk
pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut. Pada
umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari batik, ada
yangg berlengan panjang dan ada yang berlengan pendek.
i. Sepatu Batik
Sepatu batik adalah pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit
atau karet yang bermotif batik.
j. Sandal Batik
Sandal batik adalah alas kaki dengan bahan kulit atau karet yang
bermotif batik.
D. Distribusi
Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen ke
konsumen akhir. Kegiatan distibusi merupakan tindak lanjut dari kegiatan
promosi yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan. Dalam proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pendistribusiannya, Batik Beteng memilih untuk mendistribusikannya secara
langsung. Hal ini dikarenakan Batik Beteng sudah memiliki toko sendiri
untuk mendisplay produk yang akan mereka jual. Dengan demikian Batik
Beteng bisa langsung mengetahui respon dari konsumen terhadap produknya.
Selain itu juga lebih menghemat biaya untuk pendistribusiannya.
E. Pembahasan
1. Strategi produk yang ada di Batik Beteng, Laweyan
Batik Beteng Laweyan merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang textil. Dalam proses produksinya, Batik Beteng tidak memproduksi
sendiri, melainkan mereka akan mendapat kiriman dari kantor pusatnya
yang berada di Yogyakarta. Selain itu Batik Beteng juga menampung
beberapa produk konsinyasi dari para produsen yang berada di daerah
Solo dan sekitarnya.
Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu
pemasaran. Strategi produk memerlukan berbagai keputusan yang
terkoordinasi. Untuk menciptakan produk yang berhasil, perusahaan harus
memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan
produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan (Kotler,dkk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2008). Oleh karena itu, dalam memilih produk Batik Beteng tidak mau
asal-asalan dalam mendisplay barang. Mereka harus menyesuaikan apakah
produk tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen saat
ini.
Produk yang dijual pada Batik Beteng ditujukan untuk para wisatawan
yang sedang berkunjung di kota Solo dan para kaum kelas menengah ke
atas. Produk yang ada pada Batik Beteng Laweyan merupakan produk
pilihan dari kualitas yang baik pula. Untuk menarik minat pengunjung,
Batik Beteng juga sengaja memberikan tas secara gratis bagi para
konsumen yang melakukan pembelian diatas Rp500.000,00. Selain itu,
setiap satu bulan sekali barang-barang yang di-display selalu diganti
dengan produk dan model yang baru. Hal ini dikarenakan agar
pengunjung tidak merasa bosan dengan tampilan yang ada. Selain itu juga
agar pengunjung dapat mengetahui variasi produk dari Batik Beteng,
meskipun mereka hanya lewat di depan toko saja. Ini semua diharapkan
bisa menarik minat pengunjung serta dapat meningkatkan permintaan
konsumen tehadap produk yang ada pada Batik Beteng di Laweyan.
2. Strategi distribusi yang ada di Batik Beteng
Setiap badan usaha memiliki tujuan tertentu dalam melakukan aktifitas
pemsaran, begitu pula dengan kegiatan saluran distribusi. Saluran
distribusi merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi
perusahaan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Hal ini dapat dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk
memasarkan barang secara efektif (Swastha, 2000). Oleh karena itu,
perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang
mempengaruhi saluran distribusi, agar aktifitas pemasaran produk dapat
berjalan dengan baik. Dengan demikian saluran distribusi yang digunakan
oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan.
Dalam upaya menyalurkan produknya dari produsen ke konsumen,
Batik Beteng perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang sesuai
dengan keadaan dan kemampuan perusahaan. Sehingga Batik Beteng
dapat menentukan langkah-langkah yang terbaik yang menyangkut
pendistribusian produk. “Pemilihan saluran distribusi harus didasarkan
pada estimasi tingkat penghasilan yang dapat menutup investasi”
(Swastha, 2000). Selain itu, Batik Beteng juga harus mempertimbangkan
dan mempelajari mengenai saluran distribusi yang akan digunakan supaya
kelancaran pendistribusian barang hasil produksinya terjamin. Oleh karena
sudah memiliki beberapa cabang, sehingga Batik Beteng tidak perlu repot
untuk mendistribusikan produknya agar bisa sampai ke tangan konsumen.
Barang-barang yang telah diproduksi oleh kantor pusat akan dikirimkan
ke cabang-cabang yang ada.
Dengan demikian perusahaan bisa mengetahui langsung respon dari
konsumen, apakah mereka puas dengan produk kita atau tidak. Hal ini
dapat menjadi bahan evaluasi bagi Batik Beteng untuk lebih berinovasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
dalam mengembangkan produk-produknya agar diminati para konsumen.
Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk
memasarkan produk-produknya agar bisa sampai ke tangan konsumen.
Dalam upaya memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen,
maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan oleh Batik
Beteng adalah menetapkan dan menggunakan saluran distribusi secara
tepat. Perusahaan berusaha memperlancar arus barang dari produsen ke
konsumen dengan menggunakan perantara agen. Hal ini dimaksudkan
untuk :
a. Meringankan biaya distribusi dan efektifitas waktu
dikarenakan pembeli potensial terbesar berada di berbagai tempat,
maka hal tersebut akan menghabiskan banyak waktu serta
menimbulkan biaya yang sangat besar bila perusahaan melakukan
pendistribusiannya sendiri. Oleh karena itu, peggunaan perantara
(cabang) sangat efektif untuk mempersingkat waktu dan biaya
distribusi dalam menjangkau konsumennya.
b. Menjangkau segmen pasar
Dengan menggunakan cabang toko sebagai media untuk
menyalurkan produknya ke semua segmen pasar, sehingga cakupan
pasar dapat dijangkau seluas mungkin.
c. Memperluas daerah pemasaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dengan adanya cabang yang tersebar di beberapa tempat, maka
perusahaan dapat memanfaatkannya untuk menyalurkan produk ke
berbagai tempat. Cabang atau agen mempunyai peran penting
dalam hal menangani masalah konsumen. Hal ini dikarenakan
perantalah yang sering berhadapan dengan konsumen secara
langsung.
d. Meningkatkan volume penjualan
dengan adanya penyaluran produk ke berbagai cabang yang ada
pada Batik Beteng, diharapkan dapat meningkatkan volume
penjualan.
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan membuat beberapa kesimpulan yang didasarkan
pada hasil pembahasan yang telah dikemukakan. Setelah diambil kesimpulan,
maka peneliti juga akan memberikan saran yang diharapkan bisa memberikan
manfaat bagi kemajuan Toko Batik Beteng di Laweyan.
A. Kesimpulan
Toko BATIK BETENG yang terletak di Laweyan, Solo ini merupakan
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang textil. Dalam menghasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
produknya, perusahaan mengutamakan untuk memberikan produk yang
terbaik bagi konsumen guna membantu memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan dari penelitian maka dapat disimpulkan :
1. Dalam memasarkan produknya, Batik Beteng lebih memilih untuk
menggunakan saluran distribusi langsung. Hal ini dimaksudkan agar
Batik Beteng bisa menetahui secara langsung respon dari konsumen
mengenai produk dari Toko Batik Beteng. Selain itu, Batik Beteng
juga bisa meminimal biaya untuk masalah pendistribusiannya.
2. Dalam menerapkan strategi produknya, Batik Beteng lebih memilih
untuk menawarkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Batik
Beteng selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen agar mereka bisa terus mengembangkan usahanya.
B. Saran
1. Keputusan Batik Beteng untuk menggunakan saluran distribusi langsung
sudah tepat dan perlu dijaga. Hal ini dapat kita lihat dari para pramuniaga
yang mau secara langsung menawarkan produknya kepada konsumen
yang datang, sehingga perusahaan bisa mengetahui secara langsung respon
dari konsumen.
2. Sedangkan untuk produknya, sebaiknya Batik Beteng lebih selektif lagi
dalam memilih model pakaian yang ada, sehingga semua produk yang
ditawarkan perusahaan diharapkan bisa menarik minat konsumen untuk
mencobanya serta meningkatkan permintaan produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE.
Yogyakarta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gray. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
(Terjemahan : Bob Sabran). Edisi 12, Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.
(Terjemahan : Bob Sabran). Buku 1. Jakarta : Erlangga.
Lamb, Hair dan Daniel. 2001. Pemasaran. (Terjemahan : Davi Doctarevia).
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Swastha, Basu. 2000. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan : Bob Sabran).
Jakarta : Erlangga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Stanton, J. William. 1990. Prinsip Pemasaran. (Terjemahan : Yohanes Lamarto).
Jakarta : Erlangga.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Modern. Edisi 3.
Yogyakarta : CV. Andi Ofset
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1. SURJAN
2. BATIK SARIMBIT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
3. KAIN LURIK
4. BLANGKON
5. BATIK TULIS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
6. BATIK CAP
7. BATIK LUKIS
8. SEKDRESS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
9. KEMEJA BATIK
10. SANDAL BATIK
11. SEPATU BATIK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
12. TATA RUANG
13. SUTERA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
14. KERAJINAN