penerapan sosiologi dalam masyarakat.doc

5
PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT A. Pokok-Pokok Pengetahuan Sosiologi Pokok-pokok pengetahuan sosiologi mencakup hal-hal berikut. 1. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Struktur sosial adalah pola dari hak-hak dan kewajiban dari para pelaku dalam sistem interaksi yang terwujud dari rangkaian hubungan sosial yang stabil dan terkait dengan status dan peranan tiap-tiap anggota. Menurut teori merton, bahwa struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis (sesuai dengan norma) melainkan juga menghasilkan perilaku yang menyimpang. Struktur sosial dapat menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan juga menghasilkan anomie yaitu pudarnya kaidah. 2. Terjadinya Konflik Sosial Konflik sosial merupakan proses sosial antarperorangan atau kelompok suatu masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara pihak yang bertikai. Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok yang tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralph Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas kepentingan di masyarakat. Konflik dan pertentangan selalu ada dalam setiap bagian masyarakat. Prinsip dasar teori konflik

Upload: riche-dewata-s

Post on 29-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pokok-Pokok Pengetahuan Sosiologi , Penerapan Tatanan Kehidupan Bermasyarakat , Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat .

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT.doc

PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT

A. Pokok-Pokok Pengetahuan SosiologiPokok-pokok pengetahuan sosiologi mencakup hal-hal berikut. 1. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial

Struktur sosial adalah pola dari hak-hak dan kewajiban dari para pelaku dalam sistem interaksi yang terwujud dari rangkaian hubungan sosial yang stabil

dan terkait dengan status dan peranan tiap-tiap anggota. Menurut teori merton, bahwa struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis (sesuai dengan norma) melainkan juga menghasilkan perilaku yang menyimpang. Struktur sosial dapat menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan juga menghasilkan anomie yaitu pudarnya kaidah.

2. Terjadinya Konflik SosialKonflik sosial merupakan proses sosial antarperorangan atau kelompok suatu

masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang

sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara pihak yang bertikai. Konflik

berasal dari pertentangan kelas antara kelompok yang tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan konflik kelas sosial merupakan

sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralph Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil

dari konflik kelas kepentingan di masyarakat. Konflik dan pertentangan selalu ada dalam setiap bagian masyarakat. Prinsip dasar teori konflik yaitu konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat dalam struktur masyarakat.

3. Hubungan antara Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial

Masyarakat yang struktur sosialnya masih sederhana, misal masyarakat pedesaan mobilitas sosialnya cukup rendah sedangkan masyarakat yang struktur sosialnya kompleks memiliki tingkat mobilitas sosial yang sangat tinggi dan cepat.

4. Kelompok-Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultur

Masyarakat Indonesia termasuk masyarakat multikultur yang terdiri dari aneka ragam kebudayaan sehingga memunculkan banyak kelompok sosial. Keadaan yang seperti ini dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan masyarakat.

Page 2: PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT.doc

5. Perubahan Sosial Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pengertian perubahan sosial sebagai

berikut.a. Menurut William F. Ogburn, bahwa ruang lingkup perubahan

sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial.

b. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan-

perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.c. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok

masyarakat.Berdasarkan pendapat para ahli sosiologi tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa perubahan sosial terjadi dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu terhadap organisasi sosial yang meliputi nilai-nilai norma, kebudayaan, dan

sistem sosial, sehingga terbentuk keseimbangan hubungan sosial masyarakat.

6. Dampak Perubahan SosialPerubahan sosial dapat memberikan beberapa dampak yaitu : tercapainya

kemajuan pada aspek-aspek kehidupan, munculnya sifat individualisme,

sekularisme, hedonisme, materilistis, menurunnya solidaritas, disintegrasi, dsb.

7. Lembaga-Lembaga SosialLembaga sosial adalah badan yang melaksanakan aktivitas tertentu untuk

memenuhi kebutuhan pokok manusia. Lembaga pengendalian sosial ini berfungsi

sebagai lembaga pengontrol dan pengawas terciptanya stabilitas masyarakat. Ada banyak lembaga pengendalian sosial yang ada di masyarakat yang terbentuk

secara sengaja untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat. Lembaga pengendalian sosial tersebut antara lain: lembaga kepolisian, lembaga kejaksaan, lembaga pengadilan, lembaga adat, dan tokoh masyarakat.

8. Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial Sederhana

Rancangan penelitian disusun berdasarkan metode ilmiah : merumuskan masalah, melakukan survei, merumuskan hipotesis, menetapkan kerangka analisis, mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, menyusun laporan.

Page 3: PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT.doc

B. Penerapan Tatanan Kehidupan BermasyarakatDalam kehidupan masyarakat terdapat sejumlah tatanan yang harus ditaati oleh

setiap warga masyarakat baik yang tertulis (UU) maupun tidak tertulis (adat istiadat). Dalam setiap kebudayaan memiliki unsur-unsur yang dipedomani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Unsur-unsur kebudayaan mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Nilai, yaitu landasan bagi masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri serta mendorong individu

untuk berbuat sesuai norma yang berlaku. 2. Norma, yaitu aturan-aturan dengan sanksi-sanksi sebagai pedoman

untuk melangsungkan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamaian dalam

bermasyarakat.3. Sanksi sosial, yaitu hukuman yang diterapkan bagi pelaku

penyimpangan tergantung dari tingkat perlanggaran yang dilakukannya. 4. Kebudayaan setempat, yaitu segala daya dan kegiatan manusia untuk

mengolah dan mengubah manusia. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajibankewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan

ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

C. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Kehidupan MasyarakatC. Wrigt Mills (1916-1962), pernah mengatakan bahwa sosiologi adalah jalan

untuk keluar bagi kita dari jebakan kehidupan kita karena masyarakat bertanggungjawab terhadap permasalahan kita. Apa yang kita butuhkan adalah kualitas pikiran kita untuk menolong dan melihat apa yang terjadi di dunia dan apa

yang akan menimpa kita. lnilah yang disebutnya sebagai Sociological Imagination.Durkheim mengatakan bahwa pada jamannya tidak ada seorang ahli sosialpun

yang mendekati masyarakat dari sudut pandangan sosiologi. Pada mulanya orang hanya melihat dan menekankan bagaimana caranya agar masyarakat dapat hidup lebih baik dan hanya melihat bagaimana kenyataan kehidupan sosial masyarakat.

Munculnya era industrialisasi tidak hanya merubah pola dan tatanan ekonomi namun sekaligus juga merubah pola dan tatanan sosial. Munculnya kota yang

menjadi pusat pertumbuhan industri membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Pola interaksi antar manusia di wilayah perkotaan padat yang dekat dengan pusat industri menjadi berubah, hubungan antar individu menjadi spesifik dan terbatas. Dengan demikian maka terjadilah suatu perubahan sosial di

masyarakat Eropa pada waktu itu.

Page 4: PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT.doc

Demikian pula muncuknya era globalisasi pada akhir abad 20 atau awal abad 21 tidak hanya membawa perubahan ekonomi dan politik global namun juga terjadi

perubahan sosial. Semakin tipisnya batas-batas negara dan semakin “dekatnya” jarak (lewat transportasi dan komunikasi canggih) memungkinkan pola dan tatanan sosial masyarakat juga menjadi berkembang. Di sini sosiologi menjadi semakin penting dan relevan untuk menjawab tantangan perubahan jaman untuk kebaikan bersama.