penerapan sosiologi dalam masyarakat.doc
DESCRIPTION
Pokok-Pokok Pengetahuan Sosiologi , Penerapan Tatanan Kehidupan Bermasyarakat , Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat .TRANSCRIPT
PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT
A. Pokok-Pokok Pengetahuan SosiologiPokok-pokok pengetahuan sosiologi mencakup hal-hal berikut. 1. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola dari hak-hak dan kewajiban dari para pelaku dalam sistem interaksi yang terwujud dari rangkaian hubungan sosial yang stabil
dan terkait dengan status dan peranan tiap-tiap anggota. Menurut teori merton, bahwa struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis (sesuai dengan norma) melainkan juga menghasilkan perilaku yang menyimpang. Struktur sosial dapat menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan juga menghasilkan anomie yaitu pudarnya kaidah.
2. Terjadinya Konflik SosialKonflik sosial merupakan proses sosial antarperorangan atau kelompok suatu
masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang
sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara pihak yang bertikai. Konflik
berasal dari pertentangan kelas antara kelompok yang tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan konflik kelas sosial merupakan
sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralph Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil
dari konflik kelas kepentingan di masyarakat. Konflik dan pertentangan selalu ada dalam setiap bagian masyarakat. Prinsip dasar teori konflik yaitu konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat dalam struktur masyarakat.
3. Hubungan antara Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial
Masyarakat yang struktur sosialnya masih sederhana, misal masyarakat pedesaan mobilitas sosialnya cukup rendah sedangkan masyarakat yang struktur sosialnya kompleks memiliki tingkat mobilitas sosial yang sangat tinggi dan cepat.
4. Kelompok-Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultur
Masyarakat Indonesia termasuk masyarakat multikultur yang terdiri dari aneka ragam kebudayaan sehingga memunculkan banyak kelompok sosial. Keadaan yang seperti ini dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan masyarakat.
5. Perubahan Sosial Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pengertian perubahan sosial sebagai
berikut.a. Menurut William F. Ogburn, bahwa ruang lingkup perubahan
sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial.
b. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan-
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.c. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat.Berdasarkan pendapat para ahli sosiologi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa perubahan sosial terjadi dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu terhadap organisasi sosial yang meliputi nilai-nilai norma, kebudayaan, dan
sistem sosial, sehingga terbentuk keseimbangan hubungan sosial masyarakat.
6. Dampak Perubahan SosialPerubahan sosial dapat memberikan beberapa dampak yaitu : tercapainya
kemajuan pada aspek-aspek kehidupan, munculnya sifat individualisme,
sekularisme, hedonisme, materilistis, menurunnya solidaritas, disintegrasi, dsb.
7. Lembaga-Lembaga SosialLembaga sosial adalah badan yang melaksanakan aktivitas tertentu untuk
memenuhi kebutuhan pokok manusia. Lembaga pengendalian sosial ini berfungsi
sebagai lembaga pengontrol dan pengawas terciptanya stabilitas masyarakat. Ada banyak lembaga pengendalian sosial yang ada di masyarakat yang terbentuk
secara sengaja untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat. Lembaga pengendalian sosial tersebut antara lain: lembaga kepolisian, lembaga kejaksaan, lembaga pengadilan, lembaga adat, dan tokoh masyarakat.
8. Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial Sederhana
Rancangan penelitian disusun berdasarkan metode ilmiah : merumuskan masalah, melakukan survei, merumuskan hipotesis, menetapkan kerangka analisis, mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, menyusun laporan.
B. Penerapan Tatanan Kehidupan BermasyarakatDalam kehidupan masyarakat terdapat sejumlah tatanan yang harus ditaati oleh
setiap warga masyarakat baik yang tertulis (UU) maupun tidak tertulis (adat istiadat). Dalam setiap kebudayaan memiliki unsur-unsur yang dipedomani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Unsur-unsur kebudayaan mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Nilai, yaitu landasan bagi masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri serta mendorong individu
untuk berbuat sesuai norma yang berlaku. 2. Norma, yaitu aturan-aturan dengan sanksi-sanksi sebagai pedoman
untuk melangsungkan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamaian dalam
bermasyarakat.3. Sanksi sosial, yaitu hukuman yang diterapkan bagi pelaku
penyimpangan tergantung dari tingkat perlanggaran yang dilakukannya. 4. Kebudayaan setempat, yaitu segala daya dan kegiatan manusia untuk
mengolah dan mengubah manusia. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajibankewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan
ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
C. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Kehidupan MasyarakatC. Wrigt Mills (1916-1962), pernah mengatakan bahwa sosiologi adalah jalan
untuk keluar bagi kita dari jebakan kehidupan kita karena masyarakat bertanggungjawab terhadap permasalahan kita. Apa yang kita butuhkan adalah kualitas pikiran kita untuk menolong dan melihat apa yang terjadi di dunia dan apa
yang akan menimpa kita. lnilah yang disebutnya sebagai Sociological Imagination.Durkheim mengatakan bahwa pada jamannya tidak ada seorang ahli sosialpun
yang mendekati masyarakat dari sudut pandangan sosiologi. Pada mulanya orang hanya melihat dan menekankan bagaimana caranya agar masyarakat dapat hidup lebih baik dan hanya melihat bagaimana kenyataan kehidupan sosial masyarakat.
Munculnya era industrialisasi tidak hanya merubah pola dan tatanan ekonomi namun sekaligus juga merubah pola dan tatanan sosial. Munculnya kota yang
menjadi pusat pertumbuhan industri membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Pola interaksi antar manusia di wilayah perkotaan padat yang dekat dengan pusat industri menjadi berubah, hubungan antar individu menjadi spesifik dan terbatas. Dengan demikian maka terjadilah suatu perubahan sosial di
masyarakat Eropa pada waktu itu.
Demikian pula muncuknya era globalisasi pada akhir abad 20 atau awal abad 21 tidak hanya membawa perubahan ekonomi dan politik global namun juga terjadi
perubahan sosial. Semakin tipisnya batas-batas negara dan semakin “dekatnya” jarak (lewat transportasi dan komunikasi canggih) memungkinkan pola dan tatanan sosial masyarakat juga menjadi berkembang. Di sini sosiologi menjadi semakin penting dan relevan untuk menjawab tantangan perubahan jaman untuk kebaikan bersama.