penerapan sistem pengendalian intern atas    sistem dan prosedur penjualan kredit pada pt....

38
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA Oleh: Fenny Widya Lutfiana Jurusan Pendidikan Ekonomi-Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA ABSTRACT Accounting system of installment pay-based sales in goods distributor company played an important role to help the management to manage installment pay based sales procedures. However, the system not necessarily can handle all of possibilities of fraud and cheat. Internal control can be implemented to monitor the accounting system. The problems that are identified in this research are how the internal control system on the installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya and installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya. The objective of the research is to know the implementation of the internal control system on the installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya and installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya. This research is descriptive research that used interviews and documentation. Data then is analyzed used Likert scale. Based on the research and data analysis, it can be concluded that the installment pay based sales system and procedure and implementation of the internal control system on the installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya also already in accordance with existing theories. Keywords: Internal control, System and Procedure, Installment Pay Based Sales. ABSTRAK Sistem akuntansi penjualan kredit pada perusahaan distributor barang dagang mempunyai peranan sangat penting untuk membantu manajemen dalam mengelola prosedur penjualan kredit. Tetapi sistem penjualan kredit tentu belum mampu mengatasi segala kemungkinan mengenai kecurangan dan penyelewengan yang akan terjadi. Sistem akuntansi penjualan kredit dapat diawasi dengan pengendalian intern. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pengendalian intern atas sistem dan prosedur 1

Upload: alim-sumarno

Post on 14-Aug-2015

1.560 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : FENNY WIDYA LUTFIANA, HARTOJO , http://ejournal.unesa.ac.id

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA

PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Oleh: Fenny Widya LutfianaJurusan Pendidikan Ekonomi-Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA

ABSTRACTAccounting system of installment pay-based sales in goods

distributor company played an important role to help the management to manage installment pay based sales procedures. However, the system not necessarily can handle all of possibilities of fraud and cheat. Internal control can be implemented to monitor the accounting system. The problems that are identified in this research are how the internal control system on the installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya and installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya. The objective of the research is to know the implementation of the internal control system on the installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya and installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya. This research is descriptive research that used interviews and documentation. Data then is analyzed used Likert scale. Based on the research and data analysis, it can be concluded that the installment pay based sales system and procedure and implementation of the internal control system on the installment pay based sales system and procedures in PT United Motors Company (UMC) Surabaya also already in accordance with existing theories.Keywords: Internal control, System and Procedure, Installment Pay

Based Sales.ABSTRAK

Sistem akuntansi penjualan kredit pada perusahaan distributor barang dagang mempunyai peranan sangat penting untuk membantu manajemen dalam mengelola prosedur penjualan kredit. Tetapi sistem penjualan kredit tentu belum mampu mengatasi segala kemungkinan mengenai kecurangan dan penyelewengan yang akan terjadi. Sistem akuntansi penjualan kredit dapat diawasi dengan pengendalian intern. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pengendalian intern atas sistem dan prosedur penjualan kredit dan bagaimana sistem dan prosedur penjualan kredit pada PT. United Motors Centre (UMC) Surabaya, sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan pengendalian intern atas sistem dan prosedur penjualan kredit dan mengetahui sistem dan prosedur penjualan kredit produk pada PT. United Motors Centre (UMC) Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan angket, kemudian analisisnya menggunakan skala likert untuk mengetahui sistem pengendalian intern atas sistem dan prosedur penjualan kredit pada PT. United Motors Centre (UMC) Surabaya. Berdasarkan penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur penjualan kredit dan pelaksanaan sistem pengendalian intern pada PT. United Motors Centre (UMC) Surabaya dapat dikatakan hampir sesuai dengan teori yang ada.Kata Kunci : Pengendalian Intern, Sistem dan Prosedur, Penjualan

1

Page 2: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Kredit.Sejalan dengan perkembangan

perekonomian yang sangat pesat dan

modern, semakin meningkat pula

peranan akuntansi dewasa ini.

Transaksi-transaksi dalam perusahaan

semakin kompleks dan kebutuhan

informasi mengenai kondisi keuangan

serta hasil operasi perusahaan semakin

dibutuhkan pula. Oleh karena itu

akuntansi digunakan sebagai alat

pencatatan, penggolongan, peringkasan,

pelaporan, dan penganalisisan data

keuangan dari suatu organisasi dalam

suatu transaksi yang kemudian disajikan

dalam bentuk laporan keuangan. Dengan

melalui proses akuntansi, akan dihasilkan

laporan keuangan yang dapat digunakan

untuk memberikan gambaran umum

tentang kondisi keuangan perusahaan

maupun organisasi yang tidak mencari

laba. Oleh karena itu akuntansi tidak akan

lepas dari kehidupan.

Pada perusahaan yang bergerak di

bidang dagang atau distributor barang

dagangan, penjualan merupakan aktivitas

utama perusahaan yang berjalan secara

kontinu. Untuk mengatur agar kegiatan

penjualan dapat berjalan secara terstruktur

dan terkendali maka diperlukan suatu

sistem yang memadai.

Menurut Mulyadi (2008:5), sistem

adalah sekelompok unsur yang erat

hubungan satu dengan yang lainnya,

untuk mencapai tujuan tertentu, sedang

prosedur adalah suatu urutan kegiatan

klerikal yang untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi secara berulang-

ulang, sehingga dengan ada sistem dan

prosedur tersebut tujuan perusahaan dapat

tercapai.

Dari pernyataan diatas, sistem

penjualan penting bagi perusahaan

sebagai pedoman dalam melaksanakan

proses penjualan agar kegiatan dalam

proses penjualan tersebut terarah,

terorganisasi dan memudahkan dalam

pengelolahan penjualan serta

menyediakan informasi akuntansi yang

dibutuhkan oleh manajemen maupun

pihak lain yang membutuhkan.

Dalam rangka usaha untuk

memperbesar volume penjualan

kebanyakan perusahaan besar selain

menjual secara tunai, juga menjual secara

sistem kredit. Perusahaan yang menjual

produknya secara kredit, maka hal yang

pokok dalam pelaksanaannya adalah

bagaimana perusahaan menangani

piutang-piutang tersebut sekaligus

pengamanan atas uang yang diperoleh

dari hasil penagihan.

Untuk meminimalisirkan kesalahan

dan penggelapan serta melindungi

kekayaan perusahaan maka diperlukan

kontrol yang berupa pengendalian intern

yang dapat mengamankan aktiva

perusahaan, menjamin keakuratan dan

keandalan data serta informasi akuntansi

yang dapat meyakinkan pimpinan bahwa

2

Page 3: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

yang dilaporkan bawahan tersebut adalah

benar dan dapat dipercaya, meningkatkan

efisiensi dalam seluruh operasi

perusahaan dan mendorong dipatuhinya

kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

oleh manajemen.

Dari latar belakang tersebut,

penulis tertarik untuk mengkaji lebih

dalam mengenai produk penjualan PT.

United Motors Centre (UMC) yang

diwujudkan dalam penelitian yang

berjudul, “Penerapan Sistem

Pengendalian Intern Atas Sistem Dan

Prosedur Penjualan Kredit Pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya”.

Sesuai dengan latar belakang di

atas maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah: (1) Bagaimana sistem

pengendalian intern atas sistem dan

Prosedur penjualan kredit pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya ?,

(2) Bagaimana sistem dan prosedur

penjualan kredit pada PT. United Motors

Centre (UMC) Surabaya ?.

Berdasarkan uraian dalam rumusan

masalah di atas maka dapat diperoleh

tujuan yang akan dicapai diantaranya: (1)

Untuk mengetahui sistem pengendalian

intern atas sistem dan prosedur penjualan

kredit pada PT. United Motors Centre

(UMC) Surabaya. (2) Untuk mengetahui

sistem dan prosedur atas penjualan kredit

pada PT.United Motors Centre (UMC)

Surabaya.

Batasan penelitian dalam penelitian

ini antara lain: (1) Penulis membatasi

permasalahan mengenai sistem

pengendalian intern atas sistem dan

prosedur penjualan kredit pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya.

(2) Metode penelitian yang digunakan

yaitu metode deskriptif. (3) Lokasii

penelitian yang dipilih oleh peneliti

sebagai bahan penelitian yaitu pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya.

(3) Penelitian hanya dibatasi untuk

penjualan kredit yaitu mobil dari PT.

Indomobil.

Pengertian Pengendalian Intern

Menurut AICPA (American

Instutute of Certificated Public

Accountans) memberikan pengertian

pengendalian intern sebagai berikut :

Pengendalian intern meliputi

struktur organisasi dan semua cara-cara

serta alat-alat yang dikoordinasikan yang

digunakan di dalam perusahaan dengan

tujuan untuk menjaga keamanan harta

milik perusahaan, memeriksa ketelitian

dan kebenaran data akuntansi, memajukan

efisiensi di dalam operasi, dan membantu

menjaga dipatuhinya kebijaksanaan

manajemen yang telah ditetapkan lebih

dahulu. (Baridwan, 1998:13).

Mulyadi (2008:180), mengatakan

bahwa pengertian pengendalian intern

merupakan suatu proses yang dijalankan

oleh dewan komisaris, manajemen, dan

personel lain yang didesain untuk

3

Page 4: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga golongan tujuan.

Menurut Romney dan Steinbart

(2004:229) menjelaskan “Pengendalian

intern adalah rencana organisasi dan

metode bisnis yang dipergunakan untuk

menjaga asset, memberikan informasi

yang akurat dan handal, mendorong dan

memperbaiki efisiensi, serta mendorong

kesesuaian dengan kebijakan yang telah

ditetapkan “.

Dari pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian

pengendalian intern adalah suatu tindakan

yang diterapkan dalam perusahaan dan

menekankan pada aspek manajemen

intern organisasi, guna mengamankan

aktiva organisasi dan segala kemungkinan

yang dapat merugikan perusahaan.

Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2008:163)

tujuan sistem pengendalian intern

menurut definisinya mempunyai empat

tujuan diantaranya: (1) Menjaga kekayaan

organisasi, (2) Mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, (3) Mendorong

efisiensi, (4) Mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen.

Prinsip-Prinsip Pengendalian Intern

Untuk dapat mencapai tujuan

pengendalian akuntansi, suatu sistem

harus memenuhi 6 (enam) prinsip dasar

pengendalian intern yang meliputi

(Hartadi 2004:130) : (1) Pemisahan

fungsi, (2) Prosedur pemberian

wewenang, (3)Prosedur dokumentasi (4)

Prosedur dan catatan akuntansi,

(5)Pengawasan fisik, (6) Pemeriksaan

intern secara bebas.

Menyangkut pembandingan

antara catatan asset dengan asset yang

betul-betul ada, menyelenggarakan

rekening-rekening kontrol dan

mengadakan perhitungan kembali gaji

karyawan. Ini bertujuan untuk

mengadakan pengawasan kebenaran data.

Unsur-Unsur Pengendalian Intern

Penjualan Kredit

Unsur-unsur pengendalian intern

penjualan kredit menurut Krismiaji

(2005:280) antara lain: (1) Otorisasi

Transaksi, (2) Pengamanan aktiva dan

catatan, (3) Pemisahan tugas, (4)

Dokumen dan catatan yang memadai

Pengertian Penjualan

Secara sederhana penjualan dapat

diartikan sebagai pengalihan atau

pemindahan hak kepemilikan atas barang

atau jasa dari penjualan kepada pembeli

yang disertai dengan penyerahan imbalan

berdasarkan penjualan tunai atau kredit.

Penjualan kredit ada tenggang

waktu antara saat penerimaan dan

penyerahan barang atau jasa dengan saat

pembayaran. Dalam penjualan kredit,

pada saat penyerahan barang atau jasa,

penjual menerima tanda bukti penerimaan

barang dari pembeli yang sekaligus

merupakan pertanyaan dari penjual untuk

melakukan pembayaran dikemudian hari.

4

Page 5: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Penjualan merupakan fungsi dari

bagian pemasaran yang sangat penting

dan menentukan bagi sebuah perusahaan

karena merupakan sumber pendapatan

baik penjualan barang atau jasa. Oleh

karena itu, semakin pandai suatu

perusahaan dalam melaksanakan kegiatan

penjualannya, maka semakin besar pula

sebuah perusahaan itu untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Dari definisi ini dapat disimpulkan

bahwa penjualan adalah perpindahan

barang dan jasa dari penjual kepada

pembeli dan dari penjualan tersebut akan

didapat imbalan berupa uang.

Maka jelaslah, bahwa dengan

adanya kegiatan penjualan maka hal ini

sangat menentukan kelangsungan sebuah

perusahaan itu sendiri, karena secara tidak

langsung konsekuensinya bagi perusahaan

akan memperoleh hasil atau mendapatkan

keuntungan dan apabila dilaksanakan

secara terus menerus maka hal ini

mempercepat tujuan yang telah

ditetapkan.

Pengendalian penjualan

Pengendalian penjualan adalah

mengadakan pengawasan kegiatan

pelaksanaan mulai dari proses penjualan

sampai hasil agar sesuai dengan rencana.

Pada dasarnya pengendalian itu dilakukan

untuk mengadakan perbandingan antara

perencanaan dan pelaksanaan, tanpa

perencanaan maka pengendalian tidak

akan dapat dilaksanakan karena tidak ada

yang digunakan sebagai ukuran

pembanding. Pengendalian penjualan

meliputi analisa penelaan dan penelitian

yang diharuskan terhadap kebijaksanaan,

prosedur metode dan pelaksanaan

sesungguhnya. Teknik analisis yang ada

dapat digunakan dalam pengendalian

penjualan antara lain analisa penjualan

dan standar penjualan.

Pengendalian akuntansi terhadap

penjualan adalah laporan-laporan yang

menganalisa kegiatan yang

mengungkapkan trend dan hubungan-

hubungan atau penyimpangan yang tidak

dikehendaki dari tujuan, anggaran dan

dari standar. Analisa penjualan adalah

suatu bagian yang terintegrasi dari setiap

fungsi penjualan. Beberapa jenis analisa

penjualan, antara lain : produk, daerah,

saluran distribusi, metode penjualan,

konsumen, besarnya order, syarat

penjualan, organisasi, dan tenaga

wiraniaga.

Pengertian Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai

”Bahasa Bisnis” (the language of

business), atau yang akan lebih tepat

disebut sebagai bahasa pengambilan

keputusan. Akuntansi juga dijadikan

sebagai alat manajer untuk

menginformasikan kondisi keuangan dan

kemajuan perusahaan dan sekaligus

memberikan kontribusi bagi penyusunan,

pengendalian operasi, dan pengambilan

keputusan.

5

Page 6: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Menurut Ngumar (2000:2),

akuntansi adalah ”suatu sistem informasi

yang bersifat financial dalam suatu

kegiatan bisnis dan memproses data

financial menjadi informasi yang berupa

laporan keuangan”.

Manfaat lainnya antara lain :

Sebagai pemasok informasi dasar untuk

menentukan harga jual produk barang dan

jasa, sebagai bagian dari alat

pengendalian manajemen, terutama yang

berkaitan dengan pengukuran kinerja

manajer pusat pertanggung jawaban.

Sebagai pemasok informasi pada pihak

eksternal berkenaan dengan seluruh aspek

biaya operasi.

Berdasarkan dari definisi

akuntansi yang tersebut, maka dapat

memberikan gambaran tentang

pentingnya pencatatan akuntansi berupa

laporan keuangan bagi sebuah perusahaan

sebagai sumber informasi dalam

pengambilan keputusan, memproses data

transaksi menjadi laporan keuangan yang

memerlukan prosedur yang jelas karena

didalamnya terdapat pekerjaan

mengidentifikasi, mengukur,

mengklasifikasi dan mengkomunikasi

informasi keuangan bagi pihak yang

berkepentingan.

Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2008:5), sistem

secara umum adalah sekelompok unsur

yang erat hubungan satu dengan yang

lainnya, untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan definisi tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa: (1) Setiap

sistem terdiri dari unsur-unsur. (2)Unsur-

unsur tersebut merupakan bagian

terpadu dari sistem yang bersangkutan.

(3) Unsur sistem tersebut bekerja sama

untuk mencapai tujuan sistem. (4) Suatu

sistem merupakan bagian dari sistem lain

yang lebih besar.

Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Baridwan (2002:24)

“Sistem akuntansi adalah formulir-

formulir, buku-buku catatan, prosedur dan

alat-alat yang digunakan untuk mengelola

data yang berhubungan dengan usaha

suatu perusahaan dengan tujuan untuk

menyediaakan informasi dalam bentuk

laporan yang diperlukan oleh manajeman

untuk mengatasi usahanya”. Menurut

Mulyadi (2008:3), “Sistem akuntansi

adalah organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian

rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh

manajeman guna memudahkan

pengelolahan perusahaan”. Menurut

Narko (2004:3) “Sistem akuntansi adalah

suatu jaringan yang terdiri dari formulir-

formulir, catatan-catatan, prosedur-

prosedur, alat-alat, dan sumber daya

manusia dalam rangka menghasilkan

informasi”.

Dari beberapa definisi sistem

akuntansi diatas dapat dijelaskan bahwa

sistem akuntansi adalah suatu urutan

6

Page 7: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

rangkaian tindakan yang melibatkan

beberapa orang atau bagian dengan

menggunakan formulir atau buku catatan

dan alat yang disusun sedemikian rupa

sehingga terdapat kerjasama yang baik

antara bagian yang satu dengan yang lain

agar tercapai tujuan dari semua fungsi

yang ada diperusahaan dan laporannya

diawasi oleh manajemen.

Tujuan Sistem Akuntansi

Tujuan sistem akuntansi menurut

Narko (2004:7) adalah sebagai berikut :

(1) Untuk meningkatkan kualitas

informasi yang dihasilkan sistem

Informasi akuntansi dianggap memiliki

kualitas tinggi bila informasi yang

bersangkutan: relevan, tepat waktu,

mempunyai daya banding, dapat diuji

kebenarannya, mudah dimengerti, dan

lengkap. (2) Untuk meningkatkan

pengendalian akuntansi dan cek internal.

(3) Untuk menekan biaya klerikal demi

menyelenggarakan catatan-catatan.

Sedangkan menurut Mulyadi

(2008:19) mengemukakan tujuan umum

pengembangan sistem akuntansi adalah

sebagai berikut: Untuk menyediakan

informasi bagi pengelolaan kegiatan

usaha baru. Kebutuhan pengembangan

sistem akuntansi terjadi jika perusahaan

baru dididirikan atau suatu perusahaan

menciptakan usaha baru yang berbeda

dengan usaha yang ditanganinya selama

ini. Perusahaan baru tersebut biasanya

memerlukan pengembangan akuntansi

yang lengkap. Untuk memperbaiki

informasi yang dihasilkan oleh sistem

yang sudah ada kalanya sistem akuntansi

yang berlaku tidak dapat memenuhi

kebutuhan manajeman baik dalam hal

mutu, ketetapan penyajian maupun

strukur informasi yang terdapat dalam

laporan. Sistem informasi diharapkan

dapat menghasilkan laporan dengan mutu

informasi yang lebih baik dan tetap

penyajiannya sesuai dengan tuntutan

kebutuhan manajeman. Untuk

memperbaiki pengendalian akuntansi dan

pengecekan intern agar informasi yang

dihasilkan oleh sistem tersebut dapat

dipercaya. Akuntansi merupakan alat

pertanggung jawaban kekayaan suatu

organisasi pengembangan sistem

akuntansi. Ini sering kali ditujukan untuk

memperbaiki perlindungan terhadap

kekayaan organisasi. Pengembangan

tersebut bertujuan untuk memperbaiki

pengecekan intern agar informasi yang

dihasilkan oleh sistem tersebut dapat

dipercaya. Untuk mengurangi biaya

klerikal dalam penyelenggarakan catatan

akuntansi. Menghasilkan suatu informasi

akuntansi perlu mempertimbangkan

besarnya manfaat yang diperoleh dengan

pengorbanan yang dilakukan. Jika

pengorbanan yang diperoleh lebih besar

dibandingkan dengan manfaat yang

diperoleh, sistem yang sudah ada perlu

dirancang. Kembali untuk mengurangi

pengorbanan sumber daya bagi

7

Page 8: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

penyediaan informasi tersebut. Dari

beberapa tujuan sistem akuntansi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

sistem akuntansi adalah menyampaikan

dan menyediakan informasi bagi pihak

internal maupun eksternal, serta

meningkatkan pengendalian akuntansi

bagi perusahaan dan mengurangi biaya

klerikal dalam menyelenggarakan catatan

akuntansi dengan cepat dan tepat.

Prosedur

Mulyadi (2008:5) mendefinisikan

prosedur adalah suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam satu departemen atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penanganan

secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi berulang-ulang”

Menurut Baridwan (1998:3),

Prosedur adalah suatu urutan-urutan

pekerjaan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu bagian atau

lebih, disusun untuk menjamin adanya

perlakuan yang seragam terhadap

transaksi-transaksi perusahaan yang

sering terjadi.

Sistem dan Prosedur Penjualan Kredit

Menurut Soemarso (2007:219),

“penjualan kredit adalah penjualan

barang dagang secara tidak tunai yang

dicatat sebagai debit pada perkiraan

piutang dagang dan kredit pada perkiraan

penjualan.”

Menurut Mulyadi (2008:210),

“penjualan kredit adalah penjualan yang

dilaksanakan oleh perusahaan dengan

cara mengirimkan barang sesuai dengan

order yang diterima dari pembeli dan

untuk jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli

tersebut.”

Sistem Penjualan Kredit Berbasis

Komputerisasi

James A. Hall (2001:208)

mengemukakan urutan prosedur dalam

sistem komputerisasi dalam pengolahan

data penjualan sebagai berikut : (1)

Pemasukan Data (keystroke), (2)

Menjalankan Program Perbaikan (Edit

Run), (3) Menjalankan Program Update

Piutang dan Penagihan (AR Update and

Billing Run). (4) Menjalankan Program

Pengurutan dan Update Persediaan (Sort

and Inventory Update Run).

Prosedur Dalam Sistem Penjualan

Kredit Komputerisasi

James A. Hall (2001:208)

mengemukakan urutan prosedur dalam

sistem komputerisasi dalam pengolahan

data penjualan sebagai berikut : (1)

Pemasukan Data (keystroke) Pemrosesan

dimulai dengan diterimanya sekumpulan

surat jalan dari departemen pengiriman.

Dokumen-dokumen tersebut merupakan

salinan dari pesanan penjualan yang berisi

informasi yang akurat tentang jumlah unit

yang dikirimkan dan informasi tentang

kurir. Petugas yang melakukan

pemasukan data mengkonversikan

8

Page 9: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

dokumen surat jalan ke media

penyimpanan magnet untuk menghasilkan

file transaksi dari pesanan penjualan. Hal

tersebut merupakan proses yang

berkesinambungan. Dalam satu hari,

petugas pemasukan data menerima dan

mengkonversi batch dari surat jalan. Hasil

dari file transaksi berisi beberapa batch

pesanan penjualan yang terpisah. Kontrol

total batch akan dihitung untuk setiap

batch pada file tersebut.

(2) Menjalankan Program Perbaikan (Edit

Run) Secara berkala batch dalam sistem

pesanan penjualan diproses. Pada contoh

ini, kita akan mengasumsikan bahwa

proses tersebut terjadai pada akhir hari.

Pada pemrosesan batch, program

perbaikan adalah yang pertama

dijalankan. Program ini mencocokkan

transaksi dengan melakukan pengujian

pada setiap catatan untuk mendapatkan

kesalahan yang diakibatkan oleh

pengetikan atau kesalahan-kesalahan

logis. Pengujian biasanya termasuk

pemeriksaan field, limit test, range test,

dan perkalian harga dengan kuantitas.

Kesalahan yang dapat dideteksi akan

dipindahkan dan didesain pada error file.

Kemudian kesalahan disertakan pada

pemrosesan hari berikutnya. Program

perbaikan melakukan perhitungan ulang

pada kontrol total batch untuk

menggambarkan perubahan yang

diakibatkan adanya kesalahan pencatatan

yang dipindahkan. Transaksi yang sudah

bersih kemudian akan diproses dengan

proses selanjutnya. Menjalankan Program

Pengurutan (Sort Run). Pada proses ini,

file pesanan penjualan tidak bermanfaat

untuk diurutkan. File transaksi harus

ditempatkan pada urutan yang sama

seperti file induk. Menjalankan program

pengurutan yang pertama dari sistem ini

mengurutkan kembali pesanan penjualan

berdasarkan kunci pencarian sekunder,

yaitu nomor rekening. (3) Menjalankan

Program Update Piutang dan Penagihan

(AR Update and Billing Run). Program

update piutang melakukan proses posting

ke rekening piutang dengan mencocokkan

secara urut kunci pencarian nomor

rekening pada setiap catatan pesanan

penjualan dengan catatan pada file induk

pembantu piutang. Prosedur ini

menciptakan file induk pembantu piutang

baru yang memasukkan semua perubahan

pada rekening pelanggan yang

diakibatkan oleh transaksi. File induk

pembantu piutang yang asli tetap komplit

dan tidak terpengaruh oleh proses. Fungsi

catatan otomatis adalah kelebihan dari

proses struktur file yang terurut. Setiap

transaksi penjualan yang sudah diproses

ditambahkan pada file jurnal penjualan.

Pada akhir dari proses, transaksi tersebut

diringkaskan dan pemasukan data dibuat

pada dokumen jurnal untuk

menggambarkan total penjualan dan total

kenaikan dari rekening piutang. Untuk

menyebar tugas penagihan bulanan,

9

Page 10: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

beberapa perusahaan menerapkan siklus

penagihan pada pelanggan mereka.

Program update melakukan pencarian

pada field tanggal penagihan pada file

induk pembantu piutang untuk pelanggan

yang dimaksud untuk ditagihkan pada

hari tertentu setiap bulannya dan

mempersiapkan tagihan pelanggan.

Tagihan tersebut kemudian dikirimkan

kepada pelanggan.

(4)Menjalankan Program Pengurutandan

Update Persediaan (Sort and Inventory

Update Run). Prosedur untuk pengurutan

yang kedua dan menjalankan update

persediaan yang dijelaskan pada gambar.

Program pengurutan file pesanan

penjualan berdasarkan kunci pencarian

sekunder, yaitu nomor persediaan.

Program update persediaan mengurangi

kuantitas barang persediaan di gudang

dengan field kuantitas yang terjual pada

pesanan penjualan. File induk persediaan

yang baru tercipta pada proses tersebut.

Sebagai tambahan, program akan

mencocokkan nilai dan kuantitas

persediaan untuk mengidentifikasikan

barang persediaan yang perlu ditambah

lagi. Informasi ini dikirimkan ke

departemen pembelian. Akhirnya dibuat

dokumen jurnal untuk menggambarkan

harga pokok penjualan dan pengurangan

persediaan. (5) Menjalankan Update Buku

Besar Umum (General LedgerUpdate

Run). Dibawah pendekatan struktur file

yang terurut, file buku besar umum tidak

diperbaharui setelah setiap batch transaksi

selesai dilakukan. Dengan melakukan hal

tersebut akan menciptakan kembali

keseluruhan buku besar umum setiap kali

batch transaksi (seperti pesanan

penjualan, penerimaan tunai, pembelian,

pengeluaran-pengeluaran tunai, dan

seterusnya) selesai diproses. Perusahaan

biasanya menggunakan struktur file yang

terurut akan memisahkan prosedur proses

akhir untuk memperbaharui rekening

buku besar umum. Pada akhir hari maka

sistem buku besar umum melakukan

akses file dokumen jurnal. File ini berisi

dokumen jurnal yang menggambarkan

seluruh proses transaksi harian yang

dilakukan oleh organisasi. Dokumen

jurnal diurutkan berdasarkan nomor buku

besar umum dan diposting ke buku besar

umum, dan buku besar umum yang baru

akan tercipta. Prosedur akhir hari juga

menghasilkan beberapa laporan

manajemen. Laporan ini termasuk laporan

ringkasan penjualan, laporan status

persediaan, daftar transaksi, daftar

dokumen jurnal, serta anggaran dan

laporan-laporan lainnya. Kualitas dari

laporan manajemen memainkan peranan

yang penting dalam membantu

manajemen memonitor operasi untuk

memastikan bahwa kontrol sudah

dijalankan dan berjalan dengan

semestinya.

Bagan Alir/Flowchart Sistem

Penjualan Kredit Komputerisasi

10

Page 11: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Dalam diagram alir dokumen

penjualan memuat prosedur-prosedur

yang tercakup dalam penerimaan dan

pengiriman order pelanggan dan dalam

menyajikan faktur-faktur yang

menguraikan produk, pelayanan dan

penilaian. Menurut Bodnar (2000:265),

order penjualan merupakan penghubung

antara beragam fungsi-fungsi yang

diperlukan untuk memproses order

pelanggan. Fungsi-fungsi tersebut adalah

order penjualan, produk jadi, pengiriman,

penagihan, putang dagang, dan buku

besar.

Fungsi order penjualan mengawali

pemrosesan order pelanggan dengan

menyiapkan order penjualan yang

memuat produk yang dipesan, harga

produk dan keterangan mengenai

pelanggan. Faktur dibuat setelah barang

dikirimkan dengan memberitahukan

kegiatan hal ini ke departemen penagihan.

Sebelum dilakukan pengiriman barang,

kredit pelanggan harus diverifikasi.

Setelah kredit disahkan, fungsi order

penjualan mendistribusikan kumpulan

order penjualan ke fungsi penagihan,

fungsi pengiriman, fungsi produk jadi dan

ke pelanggan.

Fungsi produk jadi menerima order

seperti yang terdapat pada rangkapan

persediaan dari order penjualan. Catatan-

catatan persediaan dimutakhirkan untuk

menunjukkan kuantitas aktual yang harus

diberikan ke fungsi pengiriman. Fungsi

pengiriman menerima order untuk

pengiriman setelah mencocokkan

rangkapan slip pengepakan dengan

rangkapan persediaan dari formulir order

penjualan, sehingga dibutuhkan

pembuatan bill of lading. Bill of lading

adalah dokumen yang menghubungkan

pengirim dengan pembawa barang.

Fungsi penagihan menerima

dokumen-dokumen order terbuka yang

berkaitan, memverifikasi order dan

kemudian membuat faktur yang mencatat

biaya sesuai kuantitas aktual yang

dikirimkan, biaya pengiriman (jika ada),

dan pajak (jika ada). Faktur-faktur

dikirimkan ke pelanggan. Faktur dicatat

dalam jurnal penjualan, dan rangkapan

pemindahbukuan dikirimkan ke fungsi

piutang dagang. Kemudian jurnal

disajikan dan dikirimkan ke fungsi buku

besar untuk posting ke buku besar.

Pengendalian total posting ke buku besar

oleh departemen piutang dagang akan

dibandingkan dengan jurnal tanpa bukti

yang diterima dari departemen penagihan

untuk memvalidasi posting ke buku besar.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh

Robiyah (2011), dengan judul Analisis

Sistem Pengendalian Intern Atas Sistem

Dan Prosedur Penggajian Dan

Pengupahan Pada PT. Kerta Rajasa Raya

Di Sidoarjo, variabel penelitian ini adalah

Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas

Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan

11

Page 12: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Pengupahan. Sedangkan jenis penelitian

ini adalah penelitian deskriptif.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

sistem dan prosedur penggajian cukup

baik, sedangkan sistem pengendalian

intern untuk organisasi baik, sistem

otorisasi baik, dan praktek yang sehat

dikatakan baik.

Kemudian penelitian kedua

dilakukan oleh Mansyur (2011), dengan

judul Analisis Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT.

Mahesa Alam Semesta Surabaya, variabel

penelitian tersebut adalah analisis sistem

informasi akuntansi penjualan kredit ,

sedangkan jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif

kualitatif dan kesimpulan dari penelitian

tersebut adalah tidak terjadi perangkapan

tugas pada bagian-bagian yang terkait.

Selanjutnya Penelitian ketiga

dilakukan oleh Nugraha (2011), dengan

judul Analisis Dan Prosedur Pengendalian

Intern Atas Penjualan Kredit Pada PT.

Jico Karya Mandiri Sidoarjo, variable

penelitian ini adalah Analisis Dan

Prosedur Pengendalian Intern. Sedangkan

jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif kualitatif.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah

sistem dan prosedur penjualan kredit

produk yang dibuat dan sistem

pengendalian intern dikatakan baik.

Sedangkan dalam penelitian yang

dilakukan di PT. United Motors Centre ini

berjudul Penerapan Sistem Pengendalian

Intern Atas Sistem Dan Prosedur

Penjualan Kredit Pada PT. United Motors

Centre (UMC) Surabaya. Variabel

penelitian ini adalah penerapan sistem

pengendalian intern atas sistem dan

prosedur penjualan kredit. Jenis penelitian

ini adalah penelitian deskriptif yang

dibuat pada 2012 dan kesimpulan pada

penelitian ini adalah dari segi sistem

pengendalian intern dapat dikatakan

sudah sesuai dengan teori karena tidak

terjadi perangkapan tugas.

METODE PENELITIAN

Dalam melaksanakan penelitian ini,

penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif. Metode penelitian deskriptif ini

diarahkan untuk menggambarkan serta

dan penerapan sistem pengendalian intern

atas sistem dan prosedur penjualan kredit

pada PT. United Motors Centre (UMC)

Surabaya.

Menurut Nazir (2009:54)

menjelaskan bahwa “ Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang membuat

gambaran mengenai fenomena-fenomena,

serta menerangkan hubungan, menguji

hipotesis-hipotesis, membuat prediksi

serta mendapatkan makna dan implikasi

dari suatu masalah yang ingi dipecahkan.

Data yang diperoleh dikaitkan

langsung dengan teori-teori yang telah

disajikan pada bab tinjauan pustaka,

kemudian dilakukan evaluasi sesuai

12

Page 13: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

kriteria yang telah ditentukan sehingga

dapat ditarik kesimpulan dan saran.

Hal ini sesuai dengan pernyataan

Moleong (2004:4), bahwa ada beberapa

karakteristik dalam pendekatan penelitian,

yaitu peneliti harus turut berperan serta

pada waktu pengumpulan data sehingga

peneliti tidak selamanya berada di luar

objek studi.

Peneliti menggunakan metode studi

kasus karena metode ini sesuai dengan

tujuan penelitian yang akan memecahkan

masalah perusahaan yang berhubungan

dengan sistem akuntansi. Studi kasus

dilakukan secara langsung ke objek

penelitian untuk mengadakan pengamatan

dan pengambilan data terhadap objek

yang diteliti.

Penelitian dilakukan pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya ,

khususnya di fokuskan pada sistem

pengendalian intern atas sistem dan

prosedur penjualan kredit di PT. United

Motors Centre (UMC) Surabaya.

Jenis data yang dikumpulkan dalam

pembahasan ini adalah data kualititatif

berupa gambaran umum PT. United

Motors Centre (UMC), struktur

organisasi, dan lain – lain. Data tersebut

akan diorganisasikan dan

didokumentasikan oleh peneliti. Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi: (1) Data Primer diperoleh

wawancara secara langsung dari

sumbernya yaitu Bagian administrasi

berupa penjelasan atau keterangan baik

lisan maupun tertulis, melalui kegiatan

observasi, maupun kuesioner dengan

pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

perusahaan. (2) Data sekunder diperoleh

dari berbagai dokumen, catatan dan

laporan dikeluarkan oleh perusahaan yang

berkaitan dengan sistem akuntansi

khususnya sistem dan prosedur penjualan

kredit dan data perusahaan seperti sejarah

perusahaan, struktur organisasi dan

penjelasan mengenai uraian tugasnya.

Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

Survei pendahuluan, Studi kepustakaan,

Penelitian lapangan , Observasi,

Dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Mempelajari hasil wawancara dan

data yang diperoleh dari PT. United

Motors Centre (UMC) Surabaya untuk

memahami situasi dan kondisi dari obyek

penelitian, kemudian menganalisa

masalah yang ada pada sistem

pengendalian intern atas sistem dan

prosedur penjualan kredit yang diterapkan

saat ini.

Adapun langkah selanjutnya adalah

dengan melakukan editing, yaitu

merupakan proses untuk meneliti kembali

catatan-catatan dan data-data yang

diperoleh guna mengetahui apakah data-

data tersebut relevan, valid, lengkap, tapat

13

Page 14: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

waktu, serta dapat disiapkan untuk proses

selanjutnya.

Selanjutnya dari data-data dan hasil

analisa data-data tersebut, dapat

dievaluasi penerapan sistem pengendalian

intern atas sistem dan prosedur penjualan

kredit di PT. United Motors Centre

(UMC) Surabaya.

Dengan cara membandingkan

sistem pengendalian intern atas sistem

dan prosedur penjualan kredit di PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya

dengan sistem pengendalian intern atas

sistem dan prosedur penjualan kredit

secara teori.

Untuk sistem pengendalian intern,

teknik analisis data adalah dengan

menggunakan skala pengukuran yaitu

skala likert sebagai bahan dalam

menganalisis data dari perusahaan. Skala

ini disusun untuk mengukur baik atau

tidaknya pelaksanaan pengendalian intern

di PT. United Motors Centre (UMC)

Surabaya. Dengan menggunakan

penelitian pada setiap item yang menjadi

unsur dalam setiap pengendalian intern

yaitu otorisasi transaksi, pengamanan

aktiva dan catatan, pemisahan tugas,

dokumen dan catatan yang memadai.

Pedoman dari masing-masing item

dibuat dalam tiap kriteria yang terdiri dari

lima pilihan jawaban yang dapat dipilih

oleh perusahaan sesuai dengan sistem

pengendalian intern. Sedangkan skor

untuk masing-masing item adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Penskoran Skala Likert

Sumber: Sugiyono (2008:107)

Jumlah skor adalah penjumlahan

masing-masing item dengan

menggunakan rumus rerata, yaitu:

Rerata = Jumlah Skor

Jumlah Item

Mengacu pada pedoman penskoran

berdasarkan skala likert di atas, dapat

diasumsikan bahwa bila hasil rerata

analisis daftar pertanyaan menghasilkan

asumsi sebagai berikut :

5 Berarti pelaksanaan sistem

pengendalian intern atas sistem dan

prosedur penjualan kredit yang diterapkan

perusahaan adalah sangat baik.

4 s/d 4,9 Berarti pelaksanaan

sistem pengendalian intern atas sistem

dan prosedur penjualan kredit yang

diterapkan oleh perusahaan adalah baik.

14

Jawaban Skor Jawaban

Sangat Sesuai 5

Sesuai 4

Belum sesuai 3

Tidak Sesuai 2

Sangat Tidak Sesuai 1

Page 15: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

3 s/d 3,9 Berarti pelaksanaan

sistem pengendalian intern atas sistem

dan prosedur penjualan kredit yang

diterapkan oleh perusahaan adalah cukup

baik.

2 s//d 2,9 Berarti pelaksanaan

sistem pengendalian intern atas sistem

dan prosedur penjualan kredit yang

diterapkan perusahaan adalah kurang

baik.

1 s/d 1,9 Berarti pelaksanaan

sistem pengendalian intern atas sistem

dan prosedur penjualan kredit yang

diterapkan perusahaan adalah tidak baik.

Kemudian dapat diambil

kesimpulan terhadap hasil penerapan

sistem pengendalian intern atas sistem

dan prosedur penjualan kredit di PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya.

Bila ditemukan adanya kelemahan yang

terjadi, maka dapat diberikan saran

terhadap kelemahan yang ada pada sistem

pengendalian intern atas sistem dan

prosedur penjualan kredit pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. United Motors Company

didirikan di Surabaya pada tahun 1952,

yang berlokasi di Jalan Jenderal Basuki

Rahmat No.14, dan dengan adanya

peraturan mengenai pemakaian nama

Perseroan Terbatas, maka sejak tahun

2001 PT. United Motors Company telah

berubah menjadi

PT. United Motors Centre.

Pada mulanya UMC menangani

produk-produk dari Genera Motors,

Datsun, Chrysler, Simca, dan Jeep AMC.

Sejalan dengan perkembangan jaman dan

tentunya melewati beberapa tahapan,

maka pada tahun 1981 melalui PT.

Indohero UMC mendapat kepercayaan

untuk menjadi Main Dealer Suzuki untuk

wilayah Jawa Timur dan Kalimantan

Selatan, yang dipimpin oleh Jos

Mardanus, dengan memiliki jaringan

sales, service dan suku cadang, baik yang

dikelola oleh cabang UMC dan

pengangkatan sub dealer.

Pada tahun 1984 UMC ditunjuk

oleh PT Indomobil Niaga International

untuk menangani wilayah Jatim dan Bali,

Lombok, Nusa Tenggara Timur dan Nusa

Tenggara Barat, dimana untuk selanjutnya

mulai tahun 1992 PT. United Indo Bali

yang berdomisili di Denpasar diangkat

menjadi main dealer untuk wilayah Bali,

Lombok, Nusa Tenggara Timur dan Nusa

Tenggara Barat.

Berawal dari memasarkan produk

Suzuki dengan type ST20 PU, Mini Bus

dan Jeep Jimny LJ80V, UMC telah

memasarkan Carry, Katana, Side Kick,

Escudo dan Baleno. Dengan pertumbuhan

populasi yang pesat secara optimistis

tuntutan akan pelayanan penjualan dan

purna jual meningkat pula, sehingga

15

Page 16: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

ada

Input Data

Proses sales order

Mutasi

Menerima pesanan melalui telepon

Input Data

Proses Excel

Ada Barang ?

Pesanan Batal

Tidak Ada1

Faktur

23Faktur

4Faktur

Pemesan

1T

1

2Faktur

3Faktur

Dilakukan analisa terhadap penjualan

Apakah disetujui

Tidak

Intruksi Transaksi Batal

Mengcopy salah satu faktur serta membuat surat perjanjian jual beli

Disetujui

2Faktur

1Surat Perjanjian jual beli

3Faktur

T2

3Faktur

2Surat Perjanjian Jual beli

3Faktur

3

2

3Faktur

Menginput Data

Proses Zahir Accounting

File Jurnal Penjualan

File Buku Besar

File Buku Besar Pembantu Piutang

3

3Faktur

2Surat Perjanjian jual beli

3Faktur

Cek dan menyiapkan mobil yang dipesan sesuai faktur, serta membuat surat jalan

1Surat Jalan

3

Faktur2Surat Jalan

2Surat Perjanjian jual beli

3Faktur

T

4

4

2Surat Jal

an

2Surat Perjanjian jual beli

3

Faktur

Mengirim Pesanan

Pemesan

dengan pertimbangan ini lokasi

perusahaan pada tahun 1989 dipindahkan

ke Jalan A. Yani 40-44 Surabaya.

Perpindahan lokasi tidak akan berarti

banyak apabila tidak diiringi dengan

kemampuan SDM yang secara responsif

menangkap keinginan dan tuntutan

pelanggan.

Berkat kemampuan

profesionalisme yang tinggi UMC banyak

menerima penghargaan, salah satunya

adalah penghargaan dari

PT. Indomobil Niaga Internasional

sebagai Market Leader Suzuki di Jatim

selama 10 tahun berturut-turut, dari tahun

1986-1995. Keberhasilan ini didukung

oleh kemampuan SDM yang berkualitas

serta kerja keras dari seluruh pimpinan,

staf dan karyawan UMC. Dengan adanya

tujuan perusahaan yang solid dan terarah,

ditambah dengan SDM yang berkualitas

dan mengikuti perkembangan IT UMC

siap berkompetensi di era globalisasi.

Kegiatan penjualan PT. United

Motors Centre (UMC) Surabaya dari

transaksi penjualan barang berupa mobil

yang hampir semuanya dominan ber-merk

Suzuki, terdiri dari penjualan secara tunai

dan kredit, akan tetapi yang paling sering

terjadi adalah penjualan yang secara

kredit. Barang akan diserahkan atau

dikirim apabila pemesan telah disetujui

oleh bagian akuntansi piutang yang

sebelumnya telah diperiksa oleh bagian

tersebut atas status kredit si pemesan.

Flowchat Sistem Penjualan Kredit PT.

UMC Surabaya

Berikut ini flowchart sistem

akuntansi penjualan kredit pada PT. UMC

Surabaya dapat dilihat di halaman

berikutnya.

Gambar 4.2 Flowchart Penjualan

Kredit Pada PT. United Motors Centre

(UMC) Surabaya

dapat disimpulkan bahwa fungsi yang

terkait dalam sistem akuntansi penjualan

kredit menurut teori dengan penerapan di

PT. United Motors Centre (UMC)

Surabaya masih terdapat perbedaan.

Perbedaan tersebut terletak pada nama

fungsinya, namun tugas dari masing-

masing fungsi sebagian besar telah sesuai

dengan teori.

Adapun perbedaan yang ditemukan

dari hasil analisis adalah sebagai berikut:

(1) Di perusahaan administrasi penjualan

didalam perusahaan meliputi order

penjualan dan kredit didalam teori. (2)

Bagian akuntansi piutang dalam

perusahaan melakukan fungsi yang sama

16

Page 17: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

dalam teori yaitu pencatatan piutang dan

penagihan, Bagian akuntansi keuangan

didalam perusahaan membuat buku besar

sedangkan bagian pengangkutan dalam

perusahaan sama dengan teori yaitu

melakukan hal pengiriman.

Dokumen yang digunakan dalam

sistem akuntansi penjualan kredit dan

menurut teori dengan penerapan di PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya

berbeda. Dokumen yang digunakan oleh

perusahaan lebih sedikit dan simple. Hal

ini dikarenakan agar perusahaan tidak

ingin repot dan bisa berjalan dengan cepat

dalam pembuatan dokumennya.

Sedangkan berdasarkan teori, dokumen

yang digunakan lebih banyak karena

aktivitas dari penjualan digambarkan

secara umum sehingga dokumen tersebut

sudah cukup untuk dapat menciptakan

pengendalian intern yang baik.

Catatan akuntansi yang digunakan

dalam sistem akuntansi penjualan kredit

menurut teori dengan penerapan di PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya

hampir sama dan sesuai dengan teori.

Adapun perbedaan yang ditemukan dari

hasil analisis adalah sebagai berikut : (1)

Perusahaan menggunakan buku besar

pembantu persediaan dalam pencatatan

manual, tetapi catatan akuntansi ini

digantikan dengan menggunakan aplikasi

Microsoft Office Excell. Aplikasi tersebut

fungsinya hampir sama, hanya saja di

dalam aplikasi ini tidak ada ayat

penjurnalannya melainkan daftar

persediaan yang ada di gudang.

Perjanjian kontrak penjualan

konsinyasi, Perjanjian dengan pihak

intergroup dan subdealer (cabang)

dilakukan sebelum pengiriman dilakukan.

Dalam perjanjian intern antara PT. United

Motors Centre (UMC) yang berperan

sebagai konsinyor dengan pihak

konsinyasi.

Sistem pengendalian intern atas

sistem dan prosedur penjualan kredit

yang dilihat dari sudut otorisasi transaksi

dikatakan baik. Hal ini dapat diperhatikan

bahwa di dalam PT. United Motors

Centre (UMC) Surabaya dalam mengecek

status kredit dari pemesan dilakukan oleh

akuntansi piutang.

Penerapan pengendalian intern atas

sistem dan prosedur penjualan kredit dari

sudut pengamanan aktiva dan catatan

dikatakan baik. Hal ini dapat diperhatikan

bahwa di dalam PT. United Motors

Centre (UMC) Surabaya apabila

melakukan order dipenuhi apabila order

penjualan disetujui dan kuantitas barang

yang dipesan dihitung secara independen

dan apabila barang dikirim harus diterima

order penjualan dari bagian penerimaan

pesanan.

Penerapan sistem pengendalian atas

sistem dan prosedur penjualan kredit dari

sudut pemisahan tugas dikatakan sangat

baik. Hal ini dapat diperhatikan bahwa di

dalam PT. United Motors Centre (UMC)

17

Page 18: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Surabaya adanya pemisahan fungsi

penerimaan pesanan yang dilakukan oleh

bagian penerimaan barang dan otorisasi

kredit yang dilakukan oleh bagian

akuntansi piutang. Sedangkan fungsi

piutang dan fungsi pencatatan buku besar

dilakukan oleh akuntansi piutang dan

pencatatannya menggunakan

komputerisasi yaitu aplikasi software

Microsoft Office Excell, Sales Order,

Zahir Accounting V.4.

Penerapan sistem pengendalian atas

sistem dan prosedur penjualan kredit dari

sudut dokumen dan catatan yang

memadai dikatakan baik. Hal ini dapat

diperhatikan bahwa di dalam PT. United

Motors Centre (UMC) Surabaya dalam

membuat faktur penjualan dan

persetujuan kredit dilakukan oleh bagian

akuntansi piutang. Sedangkan dalam

pencatatan piutang dagang dan buku besar

dilakukan secara otomatis dengan

menggunakan komputerisasi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil penelitian dan analisis

data yang diperoleh peneliti di PT. United

Motors Centre (UMC) Surabaya, maka

dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

pelaksanaan sistem pengendalian intern

dalam sistem akuntansi penjualan kredit

pada PT. United Motors Centre (UMC)

Surabaya dikatakan baik, diantaranya ada

empat bentuk pengendalian yang

diterapkan, antara lain sebagai berikut,

pertama dalam aktivitas otorisasi

transaksi, yang menyetujui permohonan

kredit adalah bagian akuntansi piutang

dengan menunjukkan tabel 4.6 dengan

nilai 4 dikatakan baik. Kedua dalam

aktivitas pengamanan aktiva dan catatan,

order dipenuhi apabila order penjualan

disetujui dan kuantitas barang yang

dipesan dihitung secara benar dan teliti,

dan apabila barang dikirim harus diterima

order penjualan dari bagian penerimaan

pesanan dengan menunjukkan tabel 4.7

dengan nilai 4 dikatakan baik. Ketiga

dalam aktivitas pemisahan tugas, bagian

penerimaan barang dan otorisasi kredit

yang dilakukan oleh bagian akuntansi

piutang. Sedangkan fungsi piutang dan

fungsi pencatatan buku besar dilakukan

oleh akuntansi piutang dan pencatatannya

menggunakan komputerisasi. Dengan

menunjukkan tabel 4.8 dengan nilai 5

dikatakan sangat baik. Keempat Dalam

aktivitas dokumen dan catatan yang

memadai, dalam membuat faktur

penjualan dan persetujuan kredit

dilakukan oleh bagian akuntansi piutang.

Sedangkan dalam pencatatan piutang

dagang dan buku besar dilakukan secara

otomatis dengan menggunakan

komputerisasi dengan menunjukkan tabel

4.9 dengan nilai 4 dikatakan baik.

Simpulan yang kedua adalah Sistem dan

prosedur pencatatan penjualan kredit

sudah baik pada PT. United Motors

Centre (UMC) Surabaya

18

Page 19: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

menggunakansoftware Microsoft Office

Excell, Sales Order, Zahir Accounting V.4

dalam proses penjualannya.

Saran

Agar pengendalian intern pada PT.

United Motors Centre (UMC) Surabaya

dapat terlaksana dengan baik maka

penulis menyarankan sebaiknya

Menambahkan fungsi yang terkait yang

dilakukan oleh akuntansi piutang agar

meminimalisir kesalahan sistem dan

prosedur penjualan kredit yang ada dalam

PT. United Motors Centre (UMC)

Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2002. Sistem Informasi

Akuntansi. Edisi ke Dua. Cetakan

Lima. Yogyakarta. BPFE.

Bodnar, George H., and William S

Hopwood. 2000. Sistem Informasi

Akuntansi.

Buku Satu. Edisi Keempat. Terjemahan

Amir Abadi Jusuf. Jakarta :

Salemba Empat.

Bodnar, George H., and William S

Hopwood. 2004. Sistem Informasi

Akuntansi.

Buku Dua. Edisi Keempat. Terjemahan

Amir Abadi Jusuf. Jakarta :

Salemba Empat.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi

Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta :

Salemba Empat.

Jusup, Haryono.2003.Dasar-dasar

Akuntansi Jilid 1. Cetakan ke Dua.

Yogyakarta : STIE YPKN

Yogyakarta.

Krismiaji. 2005. Sistem Informasi

Akuntansi. Edisi Kedua.

Yogyakarta : Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN.

Marzuki. 2002. Metodologi Riset.

Jogjakarta : PT. Prasetia Widya

Pertama AMP YKPN.

Moleong, Lexy J. 2002. Metode

Penelitian Kualitatif. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi.

Cetakan Keempat. Jakarta :

Salemba Empat.

Narko.2004. Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta : Erlangga.

Nazir.2003.Metode Penelitian. Jakarta :

Ghalia Indonesia.

Purwono, Edi. 2002. Aspek-aspek EDP

Audit Pengendalian Internal Pada

Komputerisasi. Edisi Pertama.

Jakarta : Penerbit ANDI.

Romney, Marshall B, and Paul John

Steinbart. 2004. Accounting

Information System. International

Edition. New Jersey : Pearson

Education Inc.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan

dan Penilaian Skripsi Universitas

19

Page 20: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

Negeri Surabaya. Surabaya :

UNESA.

Yos, Feto Daan. 2009. Analisis Sistem

Informasi Akuntansi Penjualan

Kredit Untuk Meningkatkan

Pengendalian Intern Pada PT.

Gandish Mitra Kinerja. (Online),

(http:/gunadarma.ac.id/library/articl

es/graduate/economy/2009/artikel

20205994.pdf). diakses 9

November 2012.

Robiyah, Ifatur. 2011. Analisis Sistem

Pengendalian Intern Atas Sistem

Dan Prosedur Penggajian Dan

Pengupahan Pada PT. Kerta

Rajasa Raya Di Sidoarjo. Skripsi.

Jurusan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri

Surabaya.

Mansyur, Aji Putra. 2011. Analisis Sistem

Informasi Penjualan Kredit Pada

PT. Mahesa Alam Surabaya.

Skripsi. Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas

Airlangga. Surabaya.

Nugraha, Rini Permata. 2011. Analisis

Sistem Dan Prosedur Pengendalian

Intern Atas Penjualan Kredit Pada

PT. Jico Karya Mandiri Sidoarjo.

Skripsi. Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Surabaya. Surabaya.

20

Page 21: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

1.

21

Page 22: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

22

Page 23: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

23

Page 24: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS    SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA  PT. UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA

24