penerapan model pembelajaran student teams achievement ... · pdf filepenerapan model...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SISWA KELAS VII/A SMP
KARTIKA MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh:
Sri Yuniati
NIM.101322007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, ………………….
Penulis
Sri Yuniati
NIM: 101322007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sri Yuniati
Nomor mahasiswa : 101322007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Siswa Kelas VII/A SMP Kartika Magelang”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : ………………….
Yang menyatakan
Sri Yuniati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Sri Yuniati. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VII/A SMP Kartika
Magelang.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
ABSTRAK
Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana model pembelajaran
Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya peningkatan kompetensi hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial bagi siswa kelas VII/A SMP Kartika, Kabupaten Magelang.
Model pembelajaran Student Teams Achievement Division merupakan
model pembelajaran kelompok yang memberdayakan siswa mampu untuk
membantu teman dalam kelompoknya untuk memahami materi pelajaran. Model
pembelajaran Student Teams Achievement memberi tugas dalam kelompok dan
tugas individu berupa kuis.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan
dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II perlakuan model pembelajarannya sama.
Perbedaan siklus I dan siklus II adalah pada pengelompokan siswa dan pemberian
tugas kelompok dan kuis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dari kondisi awal 49% menjadi 93% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 95%
pada siklus II. Hasil belajar siswa kondisi awal rata-rata nilai 51,35 meningkat
menjadi 68,24 pada siklus I dan menjadi 77,84 pada siklus kedua.
Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, model pembelajaran Student
Teams Achievement Division
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Sri Yuniati. 2013. The Student Teams Achievement Division Instructional
Model for Increasing Active Participation and Learning Results in Social
Science Instruction through for the Seventh A Graders, of Kartika State Junior
High School. Magelang Regency. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
ABSTRACT
This research at describing how the Student Teams Achievement Division
instructional model could increase students’ active participation in studying social
science. This research aimed at discovering the learning results of social science
instruction among the seventh graders of Kartika Junior High School, Magelang
Regency.
The Student Teams Achievement Division instructional model was student
team model to deceive student achievement for help their friend for understand
the material. The Student Teams Achievement Division instructional model given
team exercise and individual quiz.
The method was an action research which was conducted in two cycles. In
both cycles, the same instructional model was applied. The difference both cycles
was in the teams student, gift team exercise and individual quiz.
The research results show that the application of the Student Teams
Achievement Division instructional model increased the students’ learning
activities from the initial level of 49% to 93% in Cycle I and in Cycle II it
increased to 95%. The students’ learning result increased from the initial average
of 51,35 to 68,24 in Cycle I and to 77,84 in Cycle II.
Key words: learning active participation, learning result, Student Teams
Achievement Division instructional model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
Kelas VII/A SMP Kartika Magelang” dapat diselesaikan.
Berkat kerja sama dan bantuan beberapa pihak, maka skripsi ini dapat
terwujud walaupun belum sempurna. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono selaku Dosen pembimbing I, Y.M.V. Mudayen,
S.Pd, M.Sc.. selaku Dosen pembimbing II yang dengan sabar dan penuh
perhatian memberi dukungan, arahan, dan telah meluangkan waktu di tengah
kesibukan beliau.
3. Kepala SMP Kartika Kabupaten Magelang
4. Suami tercinta yang selalu membantu dan mendoakan
5. Teman, Karyawan di SMP Kartika Kabupaten Magelang
6. Teman-teman mahasiswa pada program PPKHB di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
7. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan sebanyak-banyaknya
dan melimpahkan berkah. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
Sri Yuniati
NIM: 101322007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL SKRIPSI ............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Pembelajaran ..................................................... 6
B. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) . ....................................................................................... 7
C. Pendekatan Kooperatif Tipe STAD ................................................. 17
D. Aktivitas Belajar .............................................................................. 20
E. Hasil Belajar .................................................................................... 22
F. Penilaian Hasil Belajar ........................................................... ......... 27
G. Kerangka Berpikir ............................................................................ 31
H. Tindakan ......................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 35
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xii
xiii
1
7
7
7
8
10
11
19
24
26
28
30
31
33
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Jenis Penelitian ................................................................................ 35
D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38
F. Teknik Analisis Data .......................................................................
G. Indikator Kinerja .............................................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM SMP KARTIKA MAGELANG
A. Lingkungan Sekolah .......................................................................
B. Identitas Sekolah ............................................................................. 43
C. Visi dan Misi ................................................................................. ..43
D. Tujuan ............................................................................................. 43
E. Keadaan Sekolah ............................................................................. 44
F. Personil Sekolah .............................................................................
G. Kondisi Kelas VII/A ........................................................................ 46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi Awal ..................................................................... 48
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 55
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 72
D. Pembahasan ..................................................................................... 76
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .......................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................... 84
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................
34
36
43
44
47
48
48
48
50
51
52
54
55
59
68
72
76
77
77
79
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.1 :
Tabel I.2 :
Tabel I.3 :
Tabel IV.1 :
Tabel IV.2 :
Tabel IV.3 :
Tabel V.1 :
Tabel V.2 :
Tabel V.3 :
Tabel V.4 :
Pengamatan Aktivitas Belajar Pra-Perlakuan ...................................................... 2
Rekapitulasi Aktivitas Belajar Pra-Perlakuan ......................................................
Nilai Ulangan Tengah Semester Ilmu Pengetahuan Sosial
Ekonomi Kelas VII/A .......................................................................................... 2
Tenaga Kependidikan .......................................................................................... 41
Tenaga Pendidikan ................................................................................................ 45
Latar Belakang Pendidik dan Kesesuaian Tugas Mengajar .................................
Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ............................................
Rekap Aktivitas Terhadap Kegiatan Pembelajaran Pra-
Perlakuan, Siklus I dan Siklus II ......................................................................... 63
Data hasil Belajar Siswa ...................................................................................... 65
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Kelas VII A ........................................................ 67
2
4
4
52
53
53
69
70
71
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1 :
Model Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................ 2
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Silabus ................................................................................................................. 2
RPP Siklus I ..........................................................................................................
RPP Siklus II ........................................................................................................ 2
Instrumen Pengamatan Terhadap Guru dalam Proses Pembelajaran .................. 41
Instrumen Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa .................................................... 45
Instrumen Rekapitulasi Aktivitas Siswa ...............................................................
Instrumen Refleksi Observer Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournamen ...........................
82
84
87
91
92
93
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha
dan dana yang cukup besar demi kelangsungan masa depan suatu bangsa.
Hal itu diakui oleh semua orang atau suatu bangsa. Demikian halnya dengan
Indonesia. Bangsa ini menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam
perkembangan masa depan bangsa, karena dari sanalah tunas muda harapan
bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Pendidikan harus ditata, disiapkan, dan diberikan sarana maupun
prasarana yang cukup memadai. Pendidikan di Indonesia meskipun telah
dipersiapkan sejak bangsa ini merdeka tetapi sampai saat ini masalah yang
dihadapi masih berkutat pada permasalahan klasik yaitu kualitas pendidikan.
Permasalahan ini jika dicari akar permasalahannya bagaikan sebuah mata
rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana harus diawali pemecahannya.
Permasalahan serupa juga dihadapi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Ekonomi.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari pendidikan dasar dan menengah untuk
membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi antara lain, (1) guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
masih menggunakan paradigma pembelajaran lama; (2) komunikasi
cenderung berlangsung satu arah dari guru ke siswa; (3) guru lebih
mendominasi proses pembelajaran, (4) Pembelajaran cenderung monoton
sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan kurang
aktivitas belajarnya.
Kurang aktifnya siswa di dalam kelas juga dapat terjadi karena
beberapa hal antara lain belum adanya stimulus yang mendorong siswa
berperan aktif, selain itu pertanyaan secara langsung dapat menjadikan beban
pada diri siswa sehingga mereka merasa takut. Hal-hal seperti tersebut
merupakan masalah yang dihadapi SMP Kartika, khususnya untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi pada siswa kelas VII.
Berdasarkan observasi pra-penelitian di kelas VII/A dengan jumlah siswa 37
anak, aktivitas siswa dalam pembelajaran Ekonomi masih rendah. Hal ini
didukung oleh data pra-perlakuan aktivitas belajar siswa pada tabel I.1
berikut:
Tabel I.1
Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pra-Perlakuan
No. Nama Aktivitas Siswa
1 2 3 4
1. AdityoRestu R - - - -
2. Aida Nur S V V V V
3. Alif Seta - - - -
4. Arini K V V V V
5. Arya Bima D A - - - -
6. Aziz Wijayanto - - - -
7. Ardalisa S - - - -
8. Ayu Somara D V V V V
9. Bayu Oktavian V V - V
10. Canda P - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
No. Nama Aktivitas Siswa
1 2 3 4
11. Catur A V V V V
12. Dery Widya V V V V
13. Devi Alista - - - -
14. Dian Hapsoro - - - -
15. Diky Eka V V - V
16. Dio Laksmana V V V V
17. Dony P - V - -
18. Fachrul I F - - - -
19. Fahera A V V V V
20. Fany Firdaus - V - V
21. Indra April - - - -
22. M Afif V V V V
23. Mardiwanto P V V V V
24. M Arif A - - - -
25. M Ramadhani V V V V
26. M Rizqi F - - - -
27. Nadam Insan V V V V
28. Naufal Ilham V V V V
29. Rahayu G - - - -
30. Riswan P - - - -
31. Rizky A V V V V
32. Rudi Susanto - - - -
33. Safrudin V V V V
34. Shinta P V V V V
35. Syahriar Dian - - - -
36. Wahyu N - V - V
37. Wisnu Ade P - V - V
Jumlah 17 21 15 20
Sumber: Hasil observasi, 2012.
Keterangan Aktivitas Siswa:
1. Memperhatikan dan mendengarkan
2. Membaca materi
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tabel I.2
Rekapitulasi Aktivitas Belajar Pra-Perlakuan
No. Aktivitas Frekuensi Persentase
1. Memperhatikan dan mendengarkan 17 46%
2. Membaca materi 21 57%
3. Kemampuan menjawab pertanyaan 15 41%
4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi 20 54%
Rata-rata 18,25 49%
Sumber : Hasil Pra Observasi, 2012
Selain aktivitas belajar yang kurang, hasil belajar pun belum mencapai
harapan. Sebagian besar nilai ulangan tengah semester dua tahun pelajaran
2011/2012 belum mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal. Berdasarkan
dokumen kurikulum SMP Kartika tahun pelajaran 2011/2012 , Kriteri
Ketuntasan Minimal untuk bahasa Indonesia sebesar 68. Hasil belajar siswa
tercermin pada tabel I.3 nilai Ulangan Tengah Semester 2 Kelas VII/A SMP
Kartika berikut:
Tabel I.3
Nilai Ulangan Tengah Semester 2
Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas VII/A
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
Jumlah
Siswa
Tuntas Tidak tuntas Rata-
Rata Jml Siswa % Jml Siswa %
68 37 8 21,62 29 78,38 51,35
Sumber : Hasil Pra Observasi, 2012.
Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya
meyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa antusias belajar,
mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan atau memberikan
pendapat, bersorak merayakan keberhasilan mereka, bertukar informasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
saling memberikan semangat. Tujuan akhir dari semua proses pembelajaran
adalah penguasaan konsep dan hasil belajar yang memuaskan, oleh karena itu
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi, guru hendaknya
lebih memilih berbagai pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan
situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Baik
atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan
pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat
perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.
Peneliti juga mengidentifikasi metode pembelajaran yang dapat
mengatasi masalah tersebut untuk meningkatkan keaktifan siswa belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi, maka perlu dipaparkan hubungan antara
konsep-konsep yang mereka pelajari dengan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa sebaiknya diberikan masalah sehingga mereka
dapat aktif bekerja untuk mencari pemecahan masalah tersebut baik secara
individu ataupun kelompok.
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di
atas, misalnya penggunaan pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning), Active Learning, Quantum Teaching, Quantum Learning, metode
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dan lain-lain. Peneliti memilih metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
sebagai solusi yang ada. Metode ini berfungsi untuk memberdayakan siswa
yang sudah serius belajar dan mempunyai nilai yang baik untuk membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
siswa yang belum serius belajar. Metode pembelajaran kooperatif akan
menciptakan kelompok kerja yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran, meningkatkan tanggung jawab siswa (individual) terhadap
kelompok, membantu siswa untuk lebih menghargai perbedaan dalam
kelompok, membantu siswa untuk meningkatkan komunikasi antarindividu.
Menurut Solihatin (2007), ada lima tipe dalam pendekatan
pembelajaran kooperatif yaitu Student Teams Achievement Division (STAD),
Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, Learning Together dan Group
Investigation (GI). Peneliti memilih metode pembelajran tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) akan menciptakan dan mengoptimalkan kelompok kerja
yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok kerja ini
bersifat heterogen yang terdiri dari siswa berkemampuan rendah, sedang, dan
tinggi. Metode pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) memberi penghargaan kepada siswa dan kelompok yang meraih
prestasi tertinggi. Penghargaan merupakan cara sederhana yang dapat
membangkitkan aktivitas belajar siswa.
Dengan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) seperti diuraikan di atas, siswa diharapkan dapat berperan aktif
dalam proses pembelajaran, dengan demikian akan dapat memecahkan
masalah masih rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi SMP Kartika Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Pembatasan Masalah
Dari berbagai permasalahan pembelajaran di atas, penelitian ini
difokuskan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada upaya
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Hasil belajar pada penelitian ini terfokus
pada ranah kognitif atau aspek pengetahuan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa kelas VII/A SMP Kartika Magelang pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi?
2. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII/A SMP Kartika Magelang pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Ekonomi dengan materi pembelajaran Tindakan Ekonomi Berdasarkan
Motif dan Prinsip Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari melalui model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) bagi siswa
kelas VII/A SMP Kartika Magelang semester 2 tahun pelajaran
2011/2012.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi
khususnya ranah kognitif dengan materi pembelajaran “Tindakan
Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan
Sehari-hari” melalui model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) bagi siswa kelas VII/A SMP Kartika Magelang
semester II tahun pelajaran 2011/2012.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan SMP
Kartika Magelang
1. Guru
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan guru dalam
meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan menyelesaikan masalah
pembelajaran tentang aktivitas, partisipasi, dan hasil belajar siswa.
2. Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa
tentang materi yang telah disampaikan oleh guru, membiasakan siswa
untuk belajar aktif dan kreatif, meningkatkan tanggung jawab dan rasa
kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. SMP Kartika Magelang
Melalui penelitian ini SMP Kartika Magelang dapat lebih
meningkatkan pemberdayaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
STAD agar aktivitas belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk
diterapkan pada pelajaran lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula
sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi,
dan memberi petunjuk kepada guru di kelas dalam pembelajarannya.
Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arend
(1997), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistimatis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar.
Merujuk pemikiran Joyce (1992), fungsi model adalah “each model
guides us as we design instruction to help students achieve various
objectives”. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
mendapatkan informasi, ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
B. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Menurut Slavin dalam Solihatin (2007: 4), Cooperative Learning
adalah suatu model pembelajaran tempat siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang,
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Menurut Rismiati (2007: 227) pembelajaran kooperatif adalah suatu
pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan
pada pertukaran informasi di dalam suatu kelompok dan masing-masing
peserta bertanggung jawab penuh atas aktivitas yang mereka jalani. Seperti
yang dikemukakan oleh Slavin dalam Solihatin dkk (2007: 4-5). Cooperative
learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena
belajar dalam model cooperative learning harus ada “struktur dorongan dan
tugas yang bersifat kooperatif” sehingga memungkinkan terjadinya interaksi
secara terbuka dan hubungan yang bersifat interpedensi (saling melengkapi)
yang efektif di antara anggota kelompok. Selain itu, Solihatin menyatakan
bahwa model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa
sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil
optimal dalam belajar (Solihatin 2007: 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Keberhasilan belajar menurut model belajar ini tidak semata-mata
ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan
belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam
kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui
belajar dari teman sebaya dan dibawah bimbingan guru, maka proses
penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap
materi yang dipelajari (Solihatin, 2007: 5).
Model pembelajaran cooperative learning merupakan suatu model
pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan
sikap mereka sesuai dengan kehidupan di masyarakat. Dengan demikian,
mereka dapat bekerja sama antarkelompok dalam meningkatkan motivasi,
produktivitas, dan perolehan belajar.
Model belajar cooperative learning mendorong peningkatan
kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui
selama pembelajaran karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain
dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah
materi pelajaran yang dihadapi (Solihatin, 2007: 5).
Dengan demikian cooperative learning dapat diartikan sebagai suatu
metode pembelajaran dengan cara berkelompok. Dalam hal ini setiap anggota
memiliki tanggung jawab terhadap anggota kelompok yang lain dengan cara
bekerja sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dukungan teori konsruktivisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti
penting model pembelajaran kooperatif. Konstruktivisme sosial Vygotsky
menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual.
Peserta didik berada dalam konteks sosiohistoris. Keterlibatan dengan orang
lain membuka kesempatan bagi mereka mengevalusai dan memperbaiki
pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan
mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran peserta didik.
Dari Piaget ke Vygotsky ada pergeseran konseptual dari individual ke
kooperatif, interaksi sosial, dan aktivitas sosiokultural. Dalam pendekatan
konstruktivis Piaget, peserta didik mengonstruksi pengetahuan dengan
mentransformasikan, mengorganisasikan, dan mereorganisasikan
pengetahuan dan informasi sebelumnya. Vygotsky menekankan peserta didik
mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Isi
pengetahuan dipengaruhi oleh kultur di mana peserta didik tinggal. Kultur itu
meliputi, bahasa, keyakinan, keahlian/keterampilan.
Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran kooperatif
adalah penekanan belajara sebagai proses dialog interaktif. Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Lie (2002), model
pembelajaran ini didasarkan pada falsafat homo homini socius. Berlawanan
dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah
makhluk sosial. Dialog interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua
kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Dengan kata lain, kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada
individu, keluarga, organisasi, dan kehidupan bersama lainnya. Secara
umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada pengetahuan yang disebut Piaget
sebagai pengetahuan sosial.
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar kelompok.
Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya
dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan
prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan
guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan
dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang
bercirikan : (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”
seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi
denagan sesama; (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka
yang berkompeten menilai.
Tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajran kooperatif.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, menurut Sanjaya (2006: 244-255),
pembelajaran kooperatif memiliki empat prinsip yaitu prinsip ketergantungan
positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi tatap muka, dan partisipasi
komunikasi.
1. Prinsip ketergantungan positif
Dengan pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok sangat
tergantung usaha setiap anggota kelompok dalam mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tugasnya. Pembagian tugas didasarkan pada kemampuan masing-
masing anggota kelompok. Ketergantungan positif artinya bahwa semua
tugas dapat terselesaikan karena adanya kerja sama yang baik dari
masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang memiliki
kemampuan lebih, diharapkan mau membantu anggota yang lain untuk
melaksanakan tugasnya.
2. Tanggung jawab perseorangan
Keberhasilan kelompok tergantung pada anggotanya, maka setiap
anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
tugasnya dan memberikan yang terbaik bagi keberhasilan kelompoknya.
3. Interaksi tatap muka
Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas kepada
kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
mengajarkan dengan cara bekerjasama, menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi
kekurangan masing-masing.
4. Partisipasi dan komunikasi
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mampu berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi. Untuk mampu melakukan partisipasi dan
komunikasi, siswa perlu dibekali kemampuan berkomunikasi.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil
belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model
pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan interdepedensi peserta
didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya. Struktur
tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan reward
mengacu pada derajat kerja sama atau kompetisi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
Menurut Johnson & Johnson dalam Lie (2002: 18) suasana belajar
cooperative learning menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang
lebih positif dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada suasana
belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa.
Sementara menurut Slavin (1995: 9) model pembelajaran kooperatif juga
mempunyai kelemahan, diantaranya sebagai berikut: 1) memerlukan
persiapan yang rumit untuk pelaksanaannya; 2) apabila terjadi persaingan
yang negatif maka hasilnya kurang maksimal; 3) apabila ada siswa yang
malas atau ada yang ingin berkuasa dalam kelompoknya dapat menyebabkan
usaha kelompok tidak berjalan sebagaimana mestinya; 4) adanya siswa yang
tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar kelompok.
Menurut Slavin (1995:10-11) metode Student Team Learning adalah
teknik pembelajaran kooperatif. Dalam metode Student Team Learning,
tugas-tugas yang diberikan pada siswa bukan melakukan sesuatu sebagai
sebuah tim, tetapi belajar sesuatu sebagai sebuah tim. Tiga konsep penting
dalam metode Student Team Learning adalah penghargaan bagi tim,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Metode
tersebut dikembangkan menjadi beberapa variasi, antara lain:
1. Student Team Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa dalam
suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5
orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan
perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi,
sedang, rendah. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja di
dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim
menguasai materi tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang
materi itu. Pada waktu mengerjakan kuis, mereka tidak boleh saling
membantu. Jawaban siswa dari kuis diberi skor. Skor siswa
diperbandingkan dengan skor rata-rata yang lalu mereka sendiri. Poin
diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau
melampaui kinerja yang lalu. Poin tiap anggota ini dijumlahkan untuk
mendapatkan skor tim dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat
diberi sertifikat atau penghargaan yang lain.
2. Teams Games Tournament (TGT)
Dalam metode ini siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Guru memulai dengan
mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota
kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Dalam metode ini siswa
bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai
kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota kelompok akan
mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian
skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor
kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
3. Jigsaw
Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil. Setiap kelompok terdiri dari atas 4 sampai 5 orang yang berbeda
tingkat kemampuan, ras, atau jenis kelaminnya. Masing-masing anggota
kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi
yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi
bagiannya. Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain
yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik
yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut setiap ahli dibebaskan
mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk
menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke kelompoknya masing-masing.
Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman
sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari Jigsaw adalah pemberian kuis
atau penilaian lain untuk seluruh topik. Penilaian dan penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti
Student Team Achievement Division (STAD).
4. Team Accelerated Instruction
Dalam penerapan penelitian kelompok ini guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok dengan anggota 5 sampai 6 siswa yang heterogen.
Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan
penyelidikan yang mendalam dan mempresentasikan laporannya kepada
seluruh kelas. Tahap kegiatan yang dilakukan dalam Penelitian
Kelompok yaitu pemilihan topik, perencanaan kooperatif,
implementasi, analisis, sintesis, dan presentasi hasil final.
C. Pendekatan Kooperatif Tipe STAD
1. Student Team Achievement Divisions (STAD)
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD). Tim Siswa Kelompok Prestasi yang dikembangkan oleh
Slavin (1995), dan teman-temannya di Universitas John Hopkin
merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru
yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan
dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan
campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin, dan suku. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk
memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan
catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe
pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi di SMP Kartika.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan
Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi di
antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Guru yang menggunakan tipe STAD mengajukan informasi akademik
baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau
teks.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD, Slavin (1995).
a. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok
Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan
dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-
kelompok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam
kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 5 orang, aturan
heterogenitas dapat berdasarkan pada :
1) Kemampuan akademik (pandai, sedang, dan rendah) yang
didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap
kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat prestasi seimbang.
2) Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat
(pendiam dan aktif), dll.
b. Penyajian Materi Pelajaran
1) Pendahuluan
Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam
kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk
memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang
akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh
guru dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah.
Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai
persiapan untuk mengikuti tes berikutnya.
2) Pengembangan
Pengembangan materi dilakukan sesuai dengan yang akan
dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk
memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan
diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah
memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
3) Praktik terkendali
Praktik terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan
cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar
siswa selalu siap. Hal ini dimaksudkan agar waktu digunakan
tidak terlalu lama.
c. Kegiatan kelompok
Guru membagikan kuis/lembar soal kepada setiap kelompok
sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari kuis/lembar soal
selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif.
Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang
konsep, dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini,
para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi,
membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi.
Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan
saling membantu dalam memahami materi pelajaran.
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama 30–35 menit secara mandiri untuk
menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam
kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan
kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab
tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi
digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan
sebagai nilai perkembangan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Penghargaan kelompok
Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi
karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan
skor rata-rata kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka
penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan
penghargaan seperti kelompok baik, hebat, dan super.
f. Penghitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok
Satu periode penilaian (3–4 minggu) dilakukan penghitungan ulang
skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian
dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan
teman yang lain.
3. Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan
kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa
keunggulan diantaranya sebagai berikut: Slavin (1995:17)
a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung
tinggi norma-norma kelompok.
b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil
bersama.
c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan
mereka dalam berpendapat.
Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD
juga memiliki kekurangan-kekurangan, yaitu: Slavin (1995:19)
a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit
mencapai target kurikulum.
b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada
umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
c. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru
dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
d. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja
sama.
D. Aktivitas Belajar
1. Pengertian Aktivitas Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas berarti keaktifan,
kegiatan. Aktivitas siswa tidak terbatas pada aktivitas pisik, akan tetapi
juga aktivitas psikis (Sanjaya, 2006:170).
Belajar menurut Gagne dalam Supriyono (2009:2) adalah
perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Jadi
aktivitas belajar adalah segala bentuk kegiatan baik pisik maupun psikis
yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai kemampuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Paul D. Dierich dalam Hamalik
(2007:172) membagi kegiatan belajar dalam delapan kelompok, yaitu:
a. Kegiatan Visual
Yang termasuk kegiatan visual meliputi membaca, melihat
gambar-gambar, dan mengamati eksperimen.
b. Kegiatan-kegiatan lisan
Yang termasuk kegiatan-kegiatan lisan meliputi mengemukakan
suatu fakta atau prinsip, mengajukan pertanyaan, mengemukakan
pendapat, dan diskusi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Yang termasuk kegiatan mendengarkan meliputi mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis
Yang termasuk kegiatan-kegiatan menulis meliputi menulis cerita,
menulis laporan, membuat rangkuman, dan mengerjakan test
e. Kegiatan-kegiatan menggambar
Yang termasuk kegiatan menggambar meliputi menggambar
diagram, peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik
Yang termasuk kegiatan metrik meliputi melakukan percobaan,
memilih alat-alat, dan menyelenggarakan permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
g. Kegiatan-kegiatan mental
Yang termasuk kegiatan mental meliputi mengingat, memecahkan
masalah, dan menganalisis.
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Kegiatan-kegiatan emosional meliputi berani, tenang, dan
membedakan.
2. Keaktifan belajar
Keaktifan belajar adalah segala aktivitas yang dilakukan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah yang memengaruhi
tingkat kemajuan atau perkembangan sikap, kecakapan, minat, dan
penyesuaian diri dalam hal belajar aktif. Keaktifan belajar berarti suatu
usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat dalam belajar. Aktivitas
siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses
belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan
yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru
dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan.
E. Hasil Belajar
Menurut Supriyono (2009:5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk dari
pengertian tersebut bahwa hasil-hasil belajar berupa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun
penerapan aturan.
2. Ketrampilan intelektual adalah kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengkategorikan kemampuan analisis sintesis, fakta konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3. Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4. Ketrampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menolak atau menerima objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan mengeksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilal sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom dalam Supriyono (2009:6), ada tiga ranah
(domain) hasil belajar, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Ranah afektif, merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan,
emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.
2. Ranah psikomotor, merupakan aspek yang berkaitan dengan
kemampuan melakukan pekerjaan yang melibatkan anggota badan,
kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.
3. Ranah kognitif, merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan
berpikir, kemapuan memperoleh pengetahuan, pengenalan,
pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.
Supriyono (2009:13) menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh
pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil
belajar seseorang bergantung pada apa yang telah diketahui oleh subjek
belajar, tujuan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan
yang sedang dipelajari. Sementara itu Catharina (2006:14) menyatakan hasil
belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hasil belajar yang
dicapai pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor.
F. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh
guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan
kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa
sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian
dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Penilaian
dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun informal, di dalam kelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar atau dilakukan
pada waktu yang khusus.
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau
tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Proses
belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut
dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa
setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari
penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau
kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar.
Fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini
adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui
tingkat pengolahan bahan pelajaran yang seharunya dikuasai oleh para
siswa, dengan perkataan lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai
para siswa.
2. Untuk mengetahui keaktifan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui barhasil atau
tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak
semata-mata disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan
kurang berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian berarti menilai
kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memperbaiki usahanya yakni tindakan mengajar berikutnya. Dengan
demikian fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar bermanfaat
ganda yakni bagi siswa dan bagi guru.
G. Kerangka Berpikir
Untuk mencapai hasil yang memuaskan di Sekolah Menengah Pertama,
maka kita harus melaksanakan program-program pendidikan yang sudah
dicantumkan ke dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP).
Tentunya juga harus menggunakan berbagai metode atau model
pembelajaran serta memberikan bimbingan dan pelayanan yang sebaik-
baiknya kepada siswa.
Pelayanan ataupun bimbingan kepada siswa yang pokok adalah:
1. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa secara
aktif dan efisien.
2. Penyelenggaraan sarana dan media belajar yang memadai.
3. Pemberian bantuan khusus yang diberikan kepada siswa untuk
mengembangkan dirinya. (Team Penata Propinsi Dati I Jawa Tengah,
1990:171)
Cooperative Learning merupakan sistem pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa
lainnya dalam tugas-tugas terstruktur di mana guru bertindak sebagai
fasilitator. Metode Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
membantu guru dalam pembelajaran karenanya apabila metode ini diterapkan
dengan baik, maka para siswa menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Pada metode pembelajaran ini para siswa tidak hanya
berinteraksi hanya dengan sesama anggota kelompok tetapi juga
mendapatkan penghargaan menjadikan siswa termotivasi dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Kondisi pembelajaran ini tentunya akan
berdampak positif pada prestasi belajar siswa. Slavin (1995) menemukan,
bahwa 86% dari seluruh siswa yang diajar dengan Cooperative Learning
memiliki prestasi belajar yang tinggi dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran
lain.
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD merupakan unsur penting dan pokok dalam mencapai
aktivitas dan prestasi belajar siswa. Dengan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD, maka siswa diharapkan akan lebih banyak aktif
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi sehingga siswa semakin
memahami materi pembelajaran. Apabila para siswa menguasai materi
dimungkinkan mereka menjadi lebih berprestasi.
H. Tindakan
Tindakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penerapan model pembelajaran Cooperative learning tipe STAD
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII/A Semester 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
SMP Kartika tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi.
2. Penerapan model pembelajaran Cooperative learning tipe STAD
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII/A Semester 2 SMP
Kartika tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII/A di SMP Kartika
Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dengan jumlah siswa 37
orang.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang akan diterapkan guru untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Hal ini
didasari pada prestasi belajar yang rendah, partisipasi aktif siswa
rendah, dan variasi mengajar guru yang monoton. Adapun jenis
tindakan yang diteliti adalah aktivitas siswa dalam memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru, membaca materi pembelajaran,
kemampuan menjawab pertanyaan, dan kerja sama dalam
tim/berdiskusi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di SMP Kartika Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pertimbangan penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudah
dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian
yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan April–Mei 2012, waktu dari
perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada
semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012.
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk
menekankan kelas sebagai seting dari penelitian. Wiriaatmadja (2005:15),
PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dan
tindakan-tindakan tersebut. Dalam konteks penelitian kelas lebih ditekankan
pada bagaimana keterampilan teknik yang dimiliki guru bisa menggali
informasi untuk kepentingan perbaikan pembelajaran.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kegiatan utama yang
ada di setiap siklus, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan
dan pengumpulan data, dan 4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar III.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : (Arikunto, 2007:16)
Pelaksanaan
Tindakan (Aksi)
Pelaksanaan
Tindakan (Aksi)
Perencanaan
ulang
Perencanaan
Tindakan
Refleksi
Siklus I
Perencanaan
ulang
Observasi
Observasi
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Prosedur penelitian
Jenis penelitian yaang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara langsung.
Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian
dilakukan melalui kerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan
Sosial yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui
cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan
yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Peneliti berperan sebagai
observer untuk melakukan tindakan pengamatan sesuai perencanaan tindakan
yang dibuat. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi Ilmu
Pengetahuan Sosial mulai dari: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan
tindakan, 3) pemantauan (observasi), 4) perenungan (refleksi) pada setiap
tindakan yang dilakukan.
Secara operasional penelitian tindakan yang diterapkan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pra-perlakuan
a. Observasi pada guru
Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi
anekdoktal. Observasi terhadap guru meliputi kegiatan pra-
pembelajaran (melakukan apersepsi dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai), kegiatan inti (penguasaan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, pembelajaran yang
memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan
hasil belajar, penggunaan bahasa), dan kegiatan penutup
(melakukan refleksi, rangkuman, tindak lanjut setelah
pembelajaran).
b. Observasi pada siswa
Observasi anekdot terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan
berbagai hal yang menarik. Masing-masing individu siswa dapat
diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat
berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada
setiap individu juga dapat diamati pada saat pembelajaran (siswa
siap mengikuti proses pembelajaran), kegiatan inti (siswa
memperhatikan penjelasan guru, siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran, siswa mencatat hal-hal penting), kegiatan penutup
(siswa mengerjakan tugas dengan baik, secara pribadi maupun
dalam kelompok).
c. Observasi pada kelas
Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan
praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping
itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi yang
digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan
pembelajaran yang terjadi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD). Kegiatan yang dilakukan
meliputi:
1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasar kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogin. Kelompok ini terdiri dari tiga siswa
yang heterogin dilihat dari prestasi akademik, ras, atau etnik.
Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap in adalah:
rencana pembelajaran dengan metode pembelajan Cooperative
Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD),
materi, lembar soal kuis, lembar jawab siswa, lembar soal
untuk kelompok, lembar jawab untuk kelompok dan lembar
observasi.
2) Guru menyusun instrument pengumpulan data meliputi:
a) Kriteria keberhasilan penerapan metode pembelajaran
Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) terhadap peningkatan motivasi belajar
siswa (dalam kelompok dan individu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b) Instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas
c) Instrumen untuk mengobservasi kegiatan siswa di kelas
d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e) Kuisioner untuk siswa dan kelompok
f) Instrumen untuk mengobservasi data prestasi siswa
g) Instrumen untuk mengukur motivasi belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi metode pembelajaran
Cooperative Learning tipe Student Teams Archievement Division
(STAD) sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok,
masing-masing terdiri atas 4-5 anggota kelompok. Tiap
kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis
kelamin, ras, etnik maupun kemampuannya (prestasinya).
2) Guru menyampaikan materinya pembelajaran.
3) Guru memberikan tugas kepada kelompok dengan
menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling
membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah
diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antarsesama
anggota kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4) Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa.
Pada saat menjawab pertanyaan atau kuis dari guru siswa tidak
boleh saling bantu.
5) Setiap akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan akademik yang
telah dipelajari.
6) Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaanya
terhadap materi pelajaran dan kepada siswa secara individual
atau kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh
skor sempurna diberi penghargaan. Guru sebelumnya telah
membuat base score atau skor minimum yang harus dicapai
oleh siswa untuk pertemuan pertama.
7) Guru memberikan tugas rumah (materi untuk pertemuan
berikutnya atau soal yang berhubungan dengan materi pada
pertemuan sekarang).
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru untuk mengetahui
hasil dan dampak pelaksanaan tindakan berupa aktivitas siswa
dalam belajar di kelas. Aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari
kemauan dan antusiasme siswa dalam mengikuti proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mengajar seperti mengerjakan tugas yang diberikan kepada
mereka.
d. Refleksi
Hasil observasi berupa data kuantitatif penguasaan materi
(nilai post test) dan tanggapan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru. Proses refleksi ini memegang peran yang
sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan penelitian
tindakan kelas. Karena dengan adanya suatu refleksi yang tajam
dan terpercaya akan didapatkan suatu masukan yang sangat
berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya.
Data yang diperoleh dari hasil observasi, selanjutnya didiskusikan
antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui:
1) Apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana.
2) Kemajuan apa yang dicapai siswa, terutama dalam hal
peningkatan motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa.
Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan
lanjutan yang meliputi perencanaan, tindakan, dan observasi
sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapainya hasil yang
optimal.
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan dan
pembuatan kesimpulan hasil observasi peningkatan aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
belajar siswa. Ada dua refleksi yang dilakukan, yaitu sebagai
berikut :
1) Refleksi segera dilakukan setelah suatu pertemuan berakhir,
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan
dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam
pertemuan berikutnya.
2) Refleksi pada akhir siklus, digunakan untuk mengetahui apakah
target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan
telah tercapai.
e. Evaluasi
Setelah keempat tahap tersebut dilaksanakan, tahap terakhir
sebagai penentu hasil belajar maka dilakukan evaluasi. Tahap ini
merupakan proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan
tindakan di antara dialog awal, perencanaan tindakan, observasi
dan refleksi yang merupakan proses yang terkait secara sistematis
dan berkesinambungan. Evaluasi ditujukan pada penemuan bukti
adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Ekonomi siswa kelas VII/A SMP Kartika tahun ajaran 2011/2012.
3. Siklus II
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan pertama. Perbedaan tindakannya adalah cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pengelompokannya. Siswa-siswa yang memiliki nilai tertinggi dalam
kelompok pada siklus pertama, ditempatkan pada kelompok lain secara
acak. Selain itu, pemberian tugas kelompok dan kuis dikurangi
kuantitasnya untuk menyesuaikan dengan waktu kegiatan pembelajaran.
Tindakan pada siklus kedua ini berdasarkan kekurangan pada siklus
pertama dan didasarkan atas refleksi siklus pertama.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data-data pendukung
penelitian. Pada penelitian ini observasi yang digunakan adalah:
1) observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas;
2) observasi kegiatan guru di kelas; 3) observasi prestasi siswa.
Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di kelas
mengenai kondisi siswa. Hasil observasi dicatat pada lembar
pengamatan yang berupa data aktivitas belajar siswa, data kegiatan
guru, dan data prestasi siswa dalam pembelajaran.
2. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (kognitif)
yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Tes yang diberikan
berupa soal pilihan ganda yang harus diselesaikan siswa pada waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang telah ditentukan. Pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan
pada tiap akhir siklus dengan instrumen yang sudah diuji cobakan dan
dianalisis, kemudian skor diubah menjadi nilai.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
kegiatan mengungkap kelebihan dan kelemahan kinerja siswa dan guru
dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis tersebut nantinya akan
digunakan sebagai dasar untuk menyusun perencanaan tindakan untuk tahap
berikutnya.
1. Peningkatan aktivitas belajar siswa
Pada penelitian ini diperbandingkan persentase aktivitas belajar siswa
pra-penelitian, siklus I, dan siklus II untuk mengetahui adanya
peningkatan hasil aktivitas belajar siswa. Persentase keaktifan siswa
selama pembelajaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: (Ali, 1992:104).
Pada analisis data skala sikap, digunakan perhitungan kategori
tingkatan:
Persentase tertinggi adalah (4/4 x 100%) = 100% dan terendah adalah
(1/4 x 25%) = 25%, sehingga rentangan skor persentasenya adalah
100% - 25% = 75%. Banyaknya kategori 3, jadi interval kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
persentasenya 75% : 3 = 25% (panjang kelas). Interval tersebut dapat
dilihat pada kriteria Penilaian Deskriptif Persentase di bawah ini:
a. Persentase keaktifan 25 % < % ≤ 50 % : Aktivitas siswa dalam
pembelajaran Rendah.
b. Persentase keaktifan 50 % < % ≤ 75 % : Aktivitas siswa dalam
pembelajaran Sedang.
c. Persentase keaktifan 75 % < % ≤ 100 % : Aktivitas siswa dalam
pembelajaran Baik.
2. Peningkatan hasil belajar siswa
Pada penelitian ini perbandingan nilai post test dipergunakan untuk
mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar
diperoleh dari tes yang dilakukan setiap akhir siklus, digunakan untuk
mengetahui perkembangan nilai siswa sebelum dan setelah
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun
rumus yang digunakan adalah :
a. Menghitung rata-rata nilai
Untuk menghitung rata-rata nilai secara klasikal digunakan rumus
rata-rata nilai (Arikunto, 2007:264)
Keterangan :
∑X = jumlah seluruh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
N = jumlah siswa
b. Menghitung ketuntasan belajar
Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal digunakan
rumus :
Keterangan:
Persentase = Tingkat persentase yang dicapai
n = Nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh siswa
Dalam menjumlah ketuntasan belajar secara klasikal dengan rumus
diatas, maka “n” merupakan simbol dari jumlah siswa yang
mempunyai nilai > 68 dan “N” merupakan simbol dari seluruh siswa
peserta tes. Berdasar kurikulum KTSP guru diberi kewenangan untuk
menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sendiri sesuai
dengan kondisi sekolah.
Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa adalah:
1) Apabila siswa memperoleh nilai kurang dari 68 maka siswa
tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
2) Apabila siswa memperoleh nilai 68 maka siswa tersebut telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3) Apabila siswa memperoleh nilai lebih dari 68 maka siswa
tersebut telah melampaui kriteria ketuntasan kinimal (KKM).
c. Menghitung nilai belajar (kognitif) siswa
Nilai belajar (kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Nurkancana, 1990:99).
Keterangan:
X = Skor yang dicapai
SMI = Skor Maksimal Ideal
G. Indikator Kinerja
Sebagai indikator keberhasilan kinerja penelitian penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi bagi siswa kelas VII/A SMP
Kartika adalah:
1. Kriteria keberhasilan aktivitas belajar:
a. Siklus I dikatakan berhasil jika persentase siswa yang aktif ≥ 60%
b. Siklus II dikatakan berhasil jika persentase siswa yang aktif ≥ 75%
2. Kriteria keberhasilan belajar:
a. Siklus I dikatakan berhasil jika persentase siswa yang tuntas dalam
tes akhir siklus I ≥ 60%
b. Siklus II dikatakan berhasil jika persentase siswa yang tuntas dalam
tes akhir siklus II ≥ 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM SMP KARTIKA
A. Lingkungan Sekolah
SMP Kartika Magelang memiliki nama lengkap SMP Kartika XII-1
beralamat di Jalan Rajawali Nomor 23 Panca Arga, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. SMP Kartika berlokasi jauh dari jalan
raya sehingga tidak terganggu oleh kebisingan lalu lintas dan mendukung
proses belajar mengajar. SMP Kartika berada di dalam kompleks perumahan
Akademi Militer dan mempunyai luas lahan sekitar 15 hektar milik Akademi
Militer.
B. Identitas Sekolah
SMP Kartika merupakan kelanjutan dari SMP Ahmad Yani
merupakan sekolah swasta tertua yang ada di Kabupaten Magelang yang
didirikan oleh Gubernur Akademi Militer Magelang Bapak May Jend. Sarwo
Edhi Wibowo pada tahun 1971.
C. Visi dan Misi
SMP Kartika sebagai unit penyelenggara pendidikan memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu
menyangkut antara lain: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan
mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, dan berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan.
1. Visi
“ DISIPLIN, BERBUDI PEKERTI LUHUR, DAN BERPRESTASI “
Visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu
mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan
sekolah.
Indikator :
a. Berdisiplin tinggi;
b. Berbudi pekerti luhur berdasarkan Iman dan Takwa;
c. Taat beribadah;
d. Sukses dalam prestasi akademis;
e. Sukses dalam kegiatan kesenian;
f. Sukses dalam kegiatan olah raga;
g. Sukses dalam kegiatan keterampilan;
h. Terwujudnya sekolah bersih dan sehat.
2. Misi
a. Meningkatkan kesadaran untuk taat terhadap peraturan tata tertib
sekolah yang dibuat bersama oleh warga sekolah didasari sikap budi
pekerti yang luhur serta taat beribadah.
b. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
untuk mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya
agar dapat berkomunikasi dengan baik.
d. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya bangsa.
e. Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk dapat berprestasi
pada bidang olah raga.
f. Mengembangkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya
peningkatan keterampilan.
g. Menciptakan lingkungan sekolah yang dijiwai azas tujuh K.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada
tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kedisiplinan,
kepribadian, akhlak mulia, berpengetahuan, kecerdasan serta
keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus sesuai dengan visi dan misi sekolah serta tujuan SMP
Kartika pada akhir tahun pelajaran 2011/2012, sekolah mengantarkan
siswa didik untuk:
a. Siswa memiliki sikap displin, perilaku yang baik, menjalankan
ibadah sesuai dengan agama yang dianut serta berprestasi.
b. Hasil nilai rata-rata mata pelajaran Ujian Nasional dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran PAIKEM
yang inovatif berpusat pada siswa, serta layanan bimbingan dan
konseling berjalan dengan optimal.
d. Memiliki prestasi dalam sains tingkat kabupaten.
e. Memiliki prestasi dalam Lomba Cerdas Cermat tingkat kabupaten.
f. Memiliki prestasi dalam bidang seni.
g. Memiliki prestasi dalam bidang olah raga.
E. Keadaan Sekolah
Dalam Proses belajar mengajar SMP Kartika memiliki sarana dan
prasarana pendukung antara lain:
1. 1 Ruang Kepala Sekolah
2. 1 Ruang Guru
3. 1 Ruang Pelayanan Administrasi
4. 1 Ruang Waka Kesiswaan,Waka Kurikulum, Ruang Waka Sarpas
5. 15 Ruang Kelas
6. 1 Ruang Praktek Komputer/Multi Media
7. 1 Ruang Lab.IPA
8. 1 Ruang Lab.Bahasa
9. 1 Ruang Perpustakaan
10. 1 Ruang Koperasi
11. 1 Ruang UKS
12. 1 Ruang BK
13. 1 Ruang Kesenian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
14. 1 Ruang gedung serba guna
15. 1 Ruang Musholla
16. 6 Ruang Toilet
F. Personil Sekolah
Personil sekolah yang mengampu proses pendidikan di SMP Kartika
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.1
Tenaga Kependidikan
No
Tenaga
Pendukung
Jumlah dan Kualifikasi
Pendidikan
Jumlah Status dan
Jenis Kelamin Jum
lah ≤
SMP SMA D1 D2 D3 S1
PNS Honorer
L P L P
1. Tata Usaha - 4 - - 1 - - - 2 3 5
2. Perpustakaan - 1 - - - - - - - 1 1
3. Laboran lab. IPA - - - - - - - - - - -
4. Teknisi lab.
Komputer - - - - - - - - - - -
5. Laboran lab.
Bahasa - - - - - - - - - - -
6. PTD (Pend Tek.
Dasar) - - - - - - - - - - -
7. Kantin - - - - - - - - - - -
8. Penjaga Sekolah 2 - - - - - - - 2 - 2
9. Tukang Kebun 2 1 - - - - - - 3 - 3
10. Keamanan - - - - - - - - - - -
Jumlah 4 6 - - 1 - - - 7 4 11
Sumber: Dokumen Sekolah, 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel IV.2
Tenaga Pendidik
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu
L P L P
1. S3/S2 - - - - 0
2. S1 1 3 9 7 20
3. D-4 - - - - 0
4. D3/Sarmud - 1 - 2 3
5. D2 - - - - 0
6. D1 3 - - - 3
7. ≤ SMA/sederajat - - 2 1 3
Jumlah 4 4 11 10 29
Sumber: Dokumen Sekolah, 2012.
Table IV.3
Latar Belakang Pendidik dan Kesesuaian Tugas Mengajar
No. Guru
Pendidikan Sesuai
Tugas Mengajar
Pendidikan Tidak
Sesuai Tugas
Mengajar Jumlah
D1/D
2
D3/
Sar-
mud
S1/D
4
S2/
S3
D1/
D2
D3/
Sar-
mud
S1/D
4
S2/S
3
1. IPA - - 2 - 1 - 1 - 4
2. Matematika - - 3 - - - - - 3
3. Bahasa
Indonesia - - 3 - - - - - 3
4. Bahasa
Inggris - 1 2 - - - - - 3
5. Pendidikan
Agama 1 - 3 - - - - - 4
6. I PS - - 3 - - 1 - - 4
7. Penjasorkes 2 - - - - - - - 2
8. Seni Budaya 1 - - - - - - - 2
9. PKn - - 2 - - - - - 2
10. TIK/Keteram
pilan - - - - - - 2 - 2
11. BK - - 2 - - - - - 3
Jumlah 4 1 20 0 1 0 3 0 29
Sumber: Dokumen Sekolah, 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
G. Kondisi Kelas VII/A
Kelas VII/A terdiri dari 37 siswa yang memiliki latar belakang sosial
keluarganya beragam. Sebanyak 32 siswa berasal dari keluarga yang
bukan TNI meskipun sekolah ini didirikan dan berada di lingkungan
tentara. Semua siswa yang belajar di kelas VII/A ini merupakan siswa
yang tidak lolos seleksi masuk sekolah negeri. Dengan kondisi tersebut
maka kelas VII/A memerlukan perlakuan dan penanganan yang lebih baik
dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi Awal
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 dan Siklus II
dilaksanakan 1 kali pertemuan pada hari Jumat tanggal 1 Juni 2012. Sebelum
mengadakan penelitian, Guru mengadakan observasi pendahuluan yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas
VII/A. Adapun hasil observasi pendahuluan yang dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 25 Mei 2012 dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Observasi Guru
Guru mengawali dengan mengucapkan salam pembuka kepada
siswa. Guru mengecek kehadiran siswa (presensi) kemudian langsung
menanyakan tugas berupa soal-soal yang pernah diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Sambil menunggu kesiapan seluruh siswa, guru melihat hasil
pekerjaan siswa. Selama kegiatan pembelajaran ini, terlihat bahwa guru
berusaha membimbing dan memperhatikan siswa, hal itu ditunjukkan
dengan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pengerjaan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Siswa yang mengalami kesulitan dalam pengerjaan soal juga menanyakan
pada temannya yang dianggap mampu.
Namun demikian, sebagian besar siswa ternyata tidak mengerjakan
soal. Mereka lebih asyik mengobrol dengan temannya. Tidak
memperhatikan, melamun. Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan
pemahaman yang cukup kepada siswa sehingga siswa merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal. Interaksi guru dengan siswa juga tampak masih
sangat terbatas, karena hanya beberapa siswa yang berinteraksi dengan
guru sehingga suasana kelas menjadi kaku. Interaksi guru dengan siswa
hanya terbatas untuk memberikan penjelasan atau jawaban dari pertanyaan
siswa. Selain hanya mengerjakan soal latihan dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab, guru juga tidak memberikan
penghargaan yang tentunya akan mendorong siswa untuk belajar lebih
giat. Guru juga kadang-kadang menegur siswa yang ramai. Selanjutnya
pada akhir pembelajaran, guru menutup pembelajaran mengucapkan
salam.
2. Observasi siswa
Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih dahulu
mempersiapkan diri dan alat-alat yang diperlukan untuk mengikuti
pembelajaran. Guru memulai pembelajaran dengan melihat hasil pekerjaan
siswa. Dari 37 siswa, hanya 15 siswa atau 41% yang antusias mengerjakan
soal dan berusaha untuk menanyakan pada guru maupun siswa lain jika
mengalami kesulitan pengerjaan soal, sedangkan siswa yang lain sibuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mengobrol dengan teman sebangkunya, bahkan ada yang tidur atau
melamun. Hal tersebut meunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan
kebutuhan akan belajar, karena dalam diri siswa tidak ada dorongan untuk
berhasil dan tidak adanya persaingan dalam diri siswa. Guru menduga
kondisi seperti ini karena siswa merasa bosan dengan rutinitas mereka
yang selalu mengerjakan soal-soal latihan dan tidak adanya kegiatan yang
menarik selama proses pembelajaran.
3. Observasi kelas
Secara fisik ruang kelas cukup memadai dan kurang nyaman untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena satu kelas jumlah
siswanya 37 orang. Di dalam kelas terdapat satu whiteboard, satu papan
pengumuman, satu papan absensi siswa, satu meja dan kursi guru, meja
dan kursi, ventilasi yang memadai dan pencahayaan yang cukup. Pada saat
itu semua siswa hadir yaitu sebanyak 37 siswa.
Berdasarkan observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas,
berikut ini disajikan analisis situasi pembelajaran dari hasil observasi
pendahuluan. Selama pembelajaran berlangsung guru menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab. Kedua metode di atas sesungguhnya
merupakan metode belajar yang baik. Namun, jika metode tersebut
dilakukan secara rutin dan monoton maka akan menjadi kurang menarik
dan cenderung membosankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Selain itu, guru juga menggunakan metode lain yakni diskusi kecil.
Metode diskusi ini dilakukan dengan teman yang duduknya berdekatan.
Metode ini tampaknya juga tidak efektif, sebab beberapa siswa cenderung
bekerja sendiri secara individu, sebagian besar siswa lain cenderung
bersikap acuh tak acuh, asyik berbicara dengan teman-temannya di luar
meteri pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, guru menemukan permasalahan
pembelajaran, salah satunya adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan guru. Namun demikian, tampaknya ketidak
pahaman siswa juga disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini tampak pada kurangnya
antusiasme diri siswa dalam mengerjakan soal.
Guru menduga akar permasalahan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa aspek diantaranya:
a. Interaksi guru dan siswa yang kurang terjalin dengan baik.
b. Kebosanan siswa terhadap metode yang dipergunakan guru selama ini
yang monoton dan tidak bervariasi.
c. Tidak adanya penghargaan yang diberikan oleh guru kepada siswa
atas hasil kerja mereka dan rendahnya kebutuhan siswa akan belajar
sehingga akan menghambat proses pembelajaran.
Dari permasalahan itu pula, guru berkolaborasi dengan guru mitra
bermaksud menerapkan suatu metode pembelajaran alternative di samping
metode ceramah dan tanya jawab, yaitu metode pembelajaran koopeatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tipe Student Teams Achievement Division. Dalam metode ini ada beberapa
tahapan yang dapat dilakukan yaitu presentasi materi pembelajaran,
pembentukan kelompok, tugas kelompok, tes individual dan pemberian
penghargaan kepada kelompok. Di dalam kelompok tersebut diharapkan
siswa akan saling berinteraksi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Dengan adanya tugas dalam kelompok diharapkan akan mendorong siswa
untuk lebih bersemangat lagi dalam belajar. Pemberian penghargaan
kepada kelompok yang mendapat nilai tinggi nantinya juga akan
mendorong siswa untuk berkompetisi secara sehat dengan kelompok
lainya. Dengan metode ini, pembelajaran terpusat kepada siswa sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator dan pengawas selama proses pembelajaran.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sesuai dengan tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang telah
diuraikan pada bab terdahulu, maka dalam perencanaan tindakan
dalam siklus ini telah dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
berisikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator ,
materi ajar, strategi pembelajaran, sumber belajar, media, dan
evaluasi (untuk kelompok dan kuis individu).
2) Mempersiapkan waktu dan sarana pembelajaran yang
mendukung terlaksananya tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data yaitu instrumen
untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas, instrumen untuk
mengobservasi kegiatan siswa di kelas, instrumen untuk
mengobservasi data prestasi siswa, instrumen untuk mengukur
motivasi belajar siswa, kuisioner untuk siswa dan kelompok.
4) Melakukan coaching (pembekalan) bagi guru dan simulasi
pelaksanaan tindakan kelas.
b. Tindakan
Hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 dimulai penelitian yang pertama
dengan peserta pembelajaran 34 siswa, 3 siswa tidak masuk karena
sakit. Guru mitra pada penelitian ini adalah Bapak Sandi
Herdiyana, S.Pd. Guru menjelaskan kedatangan guru mitra kepada
siswa agar tidak timbul pertanyaan dalam diri siswa yang dapat
mengganggu konsentrasi siswa maupun proses pembelajaran.
1) Kegiatan pendahuluan selama 10 menit
a) Guru melakukan apersepsi, absensi, motivasi, dan penjelasan
tujuan pembelajaran
b) Guru mengorganisasikan siswa dalam 7 kelompok masing-
masing 4-5 anggota
c) Guru meminta siswa untuk mengatur bangku, berkumpul di
kelompoknya, dan memilih nama kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2) Kegiatan pembelajaran selama 60 menit
a) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang “Tindakan
Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam
Kehidupan Sehari-hari”
b) Guru membagikan kuis/lembar soal dan menekankan
pemahaman kepada siswa bahwa kuis/lembar soal itu bukan
sekadar diisi kemudian dikumpulkan, akan tetapi lebih
penting lagi bahwa kuis/lembar soal berfungsi sebagai sarana
kerja sama belajar dan diskusi dalam kelompok.
c) Guru meminta siswa berkumpul dikelompoknya untuk
bekerja sama dan mendiskusikan materi kuis/lembar soal
sampai selesai dan semua anggota kelompok memahami
materi yang sedang dipelajari.
d) Guru meminta kelompok I, II, III untuk mempresentasikan
hasil kerjanya di depan kelompok lain, sedang kelompok
lain memberikan pertanyaan atau tanggapan terhadap
materi yang dipresentasikan.
e) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk semula,
kemudian guru memberikan tes tertulis yang bersifat
individual.
3) Kegiatan penutup selama 10 menit
a) Guru memberikan ulasan pelaksanaan pembelajaran yang baru
dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok kooperatif
terbaik.
c) Guru memberikan tugas rumah, hasilnya diserahkan pada
pertemuan berikutnya.
c. Observasi 1
Pada tahap observasi putaran pertama, peneliti dan guru
kolaborator melakukan pencatatan di lembar pengamatan yang
berupa aktivitas belajar siswa, suasana pembelajaran dan basil
yang diperoleh siswa. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
1) Siswa sangat tegang karena harus memperhatikan penjelasan
guru secara seksama;
2) Penerapan model pembelajaran tipe STAD kurang direspon
siswa sehingga suasana terkesan kurang aktif, siswa tidak
berani bertanya kecuali beberapa siswa tertentu.
3) Sebagian besar siswa cenderung hanya menurut perintah guru
sehingga kondisi kelas kurang dinamis. Sebagian siswa yang
nampak enggan bekerja sama saat mengerjakan kuis/lembar
soal maupun diskusi.
4) Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
belum sepenuhnya dipahami siswa karena mereka belum
terbiasa sehingga banyak siswa yang kurang berpartisipasi
dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
d. Refleksi
Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD berjalan
sangat pasif, tegang, dan partisipasi siswa sangat rendah. Hal ini
disebabkan oleh:
1) Siswa merasa tertekan karena guru mengharuskan mereka
menuruti perintahnya, antara lain guru menyuruh mereka untuk
memperhatikan penjelasan secara seksama.
2) Siswa tidak kreatif karena selalu terarah pada persoalan yang
diungkapkan guru yang lebih mementingkan ketercapaian materi
tanpa melihat apakah materi tersebut dipahami/diserap siswa
atau tidak.
3) Siswa kurang responsif karena tidak paham, tidak mengerti, dan
tidak berani mengungkapkan secara lisan apa yang belum
dipahami. Akibatnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
masih rendah.
4) Suasana pembelajaran kurang menyenangkan. Jadi, perlu
adanya perbaikan tindakan pada putaran ke dua dengan
memperhatikan aspek-aspek yang dirasa sangat kurang dan tidak
mendukung terhadap partisipasi belajar siswa
5) Untuk siklus berikutnya, guru seyogyanya lebih mementingkan
kondisi siswa dan lebih mengutamakan ketercapaian tujuan
daripada ketercapaian materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Guru mempersiapkan rencana pembelajaran tentang “Tindakan
Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam
Kehidupan Sehari-hari”
2) Media yang digunakan adalah permasalahan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran
3) Strategi yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif
tipe STAD
4) Instrumen penelitian: pedoman observasi, catatan lapangan,
catatan peningkatan-peningkatan siswa, soal-soal kuis.
5) Langkah-langkah pembelajaran
a) Penjelasan tentang tujuan dan materi pembelajaran
b) Kerja sama dan diskusi dalam kelompok dipandu oleh guru
c) Presentasi hasil kerja kelompok
d) Pemberian tes tertulis secara individual
e) Pengulasan tentang proses pembelajaran
f) Pemberian penghargaan
g) Pemberian tugas rumah secara individu.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan putaran kedua dilakukan pada hari Jumat,
tanggal 1 Juni 2012 di kelas VII/A SMP Kartika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1) Kegiatan pendahuluan selama 10 menit
a) Guru melakukan absensi, motivasi, dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
b) Guru mengulangi penjelasan pembelajaran kooperatif
STAD agar siswa lebih paham dan dapat menerapkan
dalam proses pembelajaran yang ingin dicapai.
c) Guru membentuk kelompok belajar. Siswa yang mampu
ditempatkan pada kelompok lain agar suasana belajarnya
berbeda dan hasilnya lebih baik.
2) Kegiatan pembelajaran selama 60 menit
a) Guru menyajikan materi pelajaran
b) Guru membagi kuis/pertanyaan dan meminta siswa
berkumpul ke kelompoknya untuk bekerja sama,
berdiskusi, mengerjakan kuis/pertanyaan sampai diyakini
seluruh anggota memahami semua materi yang sedang
mereka pelajari.
c) Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok siswa
untuk melakukan pertanyaan atau tanggapan terhadap
materi yang dipresentasikan.
d) Guru memberikan tes tertulis yang bersifat individu di
mana semua siswa tidak boleh bekerja sama.
3) Kegiatan penutup selama 10 menit
a) Guru memberikan ulasan tentang proses pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
baru saja berlangsung.
b) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
c) Guru memberikan tugas rumah untuk diserahkan pada
pertemuan berikutnya.
c. Observasi
Sebagaimana siklus pertama, pada tahap observasi kedua ini,
peneliti dan guru kolaborator melakukan pencatatan di lembar
pengamatan, hasilnya:
1) Sebanyak 35 siswa (95%) tampak sudah memahami
pembelajaran kooperatif sistem STAD sehingga kesungguhan
siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru
dalam proses pembelajaran meningkat.
2) Semua siswa mau membaca materi pelajaran yang diberikan.
3) Kerja sama dalam kelompok ahli/kooperatif terlihat kompak
dan mulai mau berbagi jawaban pada temannya yang tidak
dapat mengerjakan soal. Hal tersebut tercermin pada tabel kerja
sama dalam tim sebanyak 35 siswa (95%).
4) Sebanyak 33 siswa (89%) tampak serius saat mengerjakan
kuis/pertanyaan
5) Sikap-sikap negatif siswa yang menyebabkan suasana dan
kondisi kelas terlihat pasif sudah berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. Refleksi
Refleksi pada putaran kedua ini adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pembelajaran berjalan aktif, santai, tetapi dinamis.
2) Pada umumnya siswa telah memahami penempan
pembelajaran kooperatif sistem STAD sehingga mereka
senang.
3) Siswa tampak semangat mengerjakan kuis/soal sehingga hasil
belajar yang diperoleh naik cukup signifikan.
4) Siswa tampak cukup responsif terhadap apa yang disampaikan
guru. Hal mi disebabkan karena, mereka telah memahami atau
mengerti akan langkah-langkah pembelajaran kooperatif sistem
STAD.
5) Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan atau
mengungkapkan ide/gagasan.
6) Dengan demikian, secara umum kondisi pada putaran kedua
cukup meningkat khususnya aktivitas, motivasi, dan hasil
belajar siswa.
7) Jadi, untuk putaran kedua ini siswa lebih aktif berpartisipasi
dalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi peningkatan-
peningkatan terhadap aspek-aspek pembelajaran.
Peningkatan-peningkatan tersebut di atas, meliputi:
kesungguhan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kerja sama
dalam kelompok, kesungguhan mengerjakan kuis/soal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
semangat dan usaha menjadi kelompok terbaik, kemauan saling
membantu teman dan kelompok. Di dalam kegiatan diskusi
terjadi peningkatan keberanian siswa mengkomunikasikan hasil
pekerjaannya, keberanian mengemukakan ide dan gagasan
dengan baik, keberanian menyampaikan pertanyaan, dan
keberanian merespon pertanyaan-pertanyaan kelompok lain,
dan sebagainya, sehingga tercipta suasana, pembelajaran yang
lebih dinamis dan lebih bermakna.
C. Hasil Penelitian
Hasil penelitian diuraikan dalam dua hal yaitu hasil penelitian yang
berhubungan dengan keaktifan atau aktivitas belajar siswa dan prestasi
belajar yang berupa hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut
diperbandingkan antara kondisi pra-penelitian, siklus I, dan siklus II pada
pembelajaran yang dilakukan.
Hasil penelitian sebagai berikut:
1. Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan.
Peningkatan aktivitas belajar 37 siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran model kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi, dapat dilihat dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V.1
Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II
No. Nama
Aktivitas Siswa
Siklus I Siklus II
1 2 3 4 1 2 3 4
1. AdityoRestu R V V V V V V V V
2. Aida Nur S V V V V V V V V
3. Alif Seta V V V V V V V V
4. Arini K V V V V V V V V
5. Arya Bima D A V V V V V V V V
6. Aziz Wijayanto V V V V V V V V
7. Ardalisa S V V V V V V V V
8. Ayu Somara D V V V V V V V V
9. Bayu Oktavian V V V V V V V V
10. Canda P V V V V V V V V
11. Catur A V V V V V V V V
12. Dery Widya V V V V V V V V
13. Devi Alista V V V V V V V V
14. Dian Hapsoro - V - V V V V V
15. Diky Eka V V V V V V V V
16. Dio Laksmana V V V V V V V V
17. Dony P V V V V V V V V
18. Fachrul I F - - - - - V - -
19. Fahera A V V V V V V V V
20. Fany Firdaus - - - V V V - V
21. Indra April - V - V V V V V
22. M Afif - - - - - V - -
23. Mardiwanto P V V V V V V V V
24. M Arif A - - - - V V V V
25. M Ramadhani V V V V V V V V
26. M Rizqi F - - - V V V - V
27. Nadam Insan V V V V V V V V
28. Naufal Ilham V V V V V V V V
29. Rahayu G V V V V V V V V
30. Riswan P V V V V V V V V
31. Rizky A V V V V V V V V
32. Rudi Susanto V V V V V V V V
33. Safrudin V V V V V V V V
34. Shinta P V V V V V V V V
35. Syahriar Dian V V V V V V V V
36. Wahyu N V V V V V V V V
37. Wisnu Ade P V V V V V V V V
Jumlah 30 32 30 34 35 37 33 35
Sumber: Hasil observasi, 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel V.2
Rekap Aktivitas Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
No Aktivitas
Pra- perlakuan Siklus I Siklus II
Freku
ensi
Persen
tase
Freku
ensi
Persen
tase
Freku
ensi
Persen
tase
1
Memperhatikan
dan
mendengarkan
17 46% 30 88% 35 95%
2 Membaca
materi 21 57% 32 94% 37 100%
3
Kemampuan
menjawab
pertanyaan
15 41% 30 88% 33 89%
4
Kerja sama
dalam
Tim/berdiskusi
20 54% 34 100% 35 95%
Rata-rata 18,25 49% 31,5 93% 35 95%
Sumber: Hasil Observasi, 2012.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa merupakan prestasi belajar siswa yang
diperoleh dari kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa terdiri dari
hasil diskusi kelompok dan hasil kuis secara individu. Penilaian
(scoring) ditentukan berdasarkan base score yang telah ditentukan
sebelumnya oleh Guru. Base score yang harus dicapai siswa (dalam
kelompok dan kuis) adalah 60. Peningkatan hasil belajar secara
keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V.3
Data Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa Pra-
perlakuan
Siklus I Siklus II
Kelo
mpok Kuis
Rata-
rata
Kelo
mpok Kuis
Rata-
rata
1 AdityoRestu R 60 70 70 70 80 80 80
2 Aida Nur S 70 90 70 80 80 80 80
3 Alif Seta 50 60 70 65 70 80 75
4 Arini K 80 90 80 85 90 70 80
5 Arya Bima D A 50 60 60 60 60 80 70
6 Aziz Wijayanto 40 60 60 60 80 70 75
7 Ardalisa S 50 60 80 70 90 90 90
8 Ayu Somara D 55 90 80 85 90 90 90
9 Bayu Oktavian 40 60 60 60 80 60 70
10 Canda P 70 90 70 80 100 100 100
11 Catur A 40 80 60 70 80 70 75
12 Dery Widya 75 90 70 80 100 100 100
13 Devi Alista 80 60 80 70 100 100 100
14 Dian Hapsoro 85 60 80 70 80 70 75
15 Diky Eka 40 80 60 70 70 70 70
16 Dio Laksmana 40 60 70 65 70 70 70
17 Dony P 40 60 50 55 70 70 70
18 Fachrul I F 30 - - - 80 70 75
19 Fahera A 55 80 60 70 100 70 85
20 Fany Firdaus 30 80 60 70 70 70 70
21 Indra April 30 70 70 70 70 70 70
22 M Afif 40 - - - 80 70 75
23 Mardiwanto P 60 60 60 60 80 70 75
24 M Arif A 65 - - - 80 70 75
25 M Ramadhani 40 90 70 80 100 80 90
26 M Rizqi F 60 60 60 60 80 70 75
27 Nadam Insan 60 60 70 65 80 70 75
26 Naufal Ilham 40 60 60 60 80 70 75
29 Rahayu G 70 70 70 70 80 70 75
30 Riswan P 30 60 50 55 80 70 75
31 Rizky A 50 60 80 70 90 70 80
32 Rudi Susanto 50 70 70 70 80 70 75
33 Safrudin 40 60 60 60 80 70 75
34 Shinta P 70 60 80 70 70 70 70
35 Syahriar Dian 40 60 60 60 80 70 75
36 Wahyu N 40 60 60 60 80 70 75
37 Wisnu Ade P 30 70 70 70 80 70 75
Rata-rata 51,35 69,41 67,06 68,24 81,35 74,32 77,84
Sumber: Hasil Observasi, 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V.4
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Kelas VII A
KKM
Jumlah
Siswa
Ketuntasan Belajar
Pra-perlakuan Siklus I Siklus II
Jml
Siswa %
Jml
Siswa %
Jml
Siswa %
68 37 8 21,62 21 56,76 37 100
Sumber : Hasil Observasi, 2012.
D. Pembahasan
Pada siklus I proses belajar mengajar yang terjadi terlihat bahwa guru
sudah menerapkan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode
pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dengan baik.
Pengamatan Aktivitas Siswa terdiri dari 4 (empat) komponen utama
kegiatan pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD). Pada tabel Pengamatan Aktivitas Siswa,
terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan
oleh tindakan pengelompokan untuk belajar bersama, menyelesaikan tugas
bersama, ingin kelompoknya memiliki skor tertinggi. Kondisi tersebut
memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kekurangan dalam penelitian siklus pertama ini adalah keterbatasan
waktu. Siswa ternyata membutuhkan waktu lebih lama dalam mengerjakan
tugas/diskusi kelompok dan kuis. Skoring juga dilakukan oleh Guru di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kegiatan pembelajaran dan diberitahukan pada pertemuan berikutnya. Hal
tersebut kurang memacu siswa untuk lebih semangat berkompetisi.
Kekurangan yang lain adalah ada beberapa kelompok yang anggotanya
kurang aktif. Kekurangaktifan kelompok tersebut karena ada anggota
kelompok yang interaksi sosialnya kurang baik, malu-malu dengan siswa
yang mampu.
Hasil belajar siswa pada siklus I ini juga mengalami peningkatan
dibandingkan prestasi siswa yang diperoleh pada pra-perlakuan. Peningkatan
itu karena keaktifan siswa dalam belajar lebih baik, sehingga penguasaan
materi secara otomatis akan meningkat pula. Ketika seorang siswa menguasai
materi pelajaran dengan baik, bila ia diberi kuis atau soal tentu akan dapat
menjawabnya.
Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus I telah
mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan.
Pada siklus II secara keseluruhan langkah-langkah tindakan tidak jauh
berbeda dengan siklus I. Namun, antara siklus I dan siklus II tetap ada
perbedaan dalam tindakan. Perbedaan tindakan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1. Pemberian Tugas Kelompok dan Kuis
Pada siklus I, tugas kelompok dan kuis yang diberikan oleh guru terlalu
banyak sehingga menjadikan waktu yang dibutuhkan menjadi tidak
cukup untuk kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi keterbatasan
waktu maka tugas kelompok dan kuis yang diberikan pada siklus II
jumlahnya dikurangi tetapi tetap mencakup seluruh materi pelajaran.
2. Penskoran
Karena waktunya kurang penskoran nilai pada siklus I tidak
diumumkan kepada siswa sehingga siswa tidak mengetahui mereka
berada pada urutan keberapa. Hal tersebut tentunya mengecewakan
siswa dan menjadikan mereka kurang semangat. Untuk menumbuhkan
semangat berkompetisi, skor nilai yang diperoleh pada siklus I
dibacakan oleh guru pada awal kegiatan siklus II.
3. Cara pengelompokan siswa
Kekurangan cara pengelompokan siswa pada siklus I diperbaiki pada
siklus II ini. Pengelompokan siswa dilakukan lebih memperhatikan
kondisi siswa secara individual dengan individu yang lain yang lebih
sesuai. Kelompok yang anggotanya serasi hubungan sosialnya akan
lebih baik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II tersebut
lebih memungkinkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dibandingkan
hasil belajar pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa
penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ekonomi pada kompetensi “Tindakan Ekonomi Berdasarkan Motif dan
Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari” berhasil dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan
metode belajar Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial siswa kelas VII/A SMP Kartika. Hal ini tampak pada deskripsi dan
tabel aktivitas belajar siswa yaitu adanya peningkatan jumlah siswa yang
aktif mengikuti proses belajar mengajar dari rata-rata 49% pada pra-
perlakuan menjadi 93% pada siklus I serta lebih meningkat lagi pada siklus II
yang mencapai 95%.
Metode belajar Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) juga dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial siswa kelas VII/A SMP Kartika. Hal ini terbukti dari hasil belajar
siswa yaitu adanya peningkatan pencapaian nilai siswa dari pra-perlakuan
rata-rata 51,35 meningkat menjadi rata-rata 68,24 pada siklus I, dan
meningkat lagi menjadi 77,84 pada siklus II. Pada pra-perlakuan siswa yang
mencapai KKM hanya delapan siswa (21,62%), pada tindakan siklus I
meningkat menjadi 21siswa (56,76%), dan pada siklus II menjadi 37 siswa
(100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
B. Saran
Adapun saran bagi guru-guru SMP Kartika khususnya dan bagi yang
akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah sebagai berikut.
1. Siswa sebaiknya mempersiapkan media belajar dengan baik termasuk
buku agar tidak menghambat proses belajar mengajar.
2. Perlu persiapan yang lebih baik dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini
untuk menghindari missed understanding antara peneliti dengan guru
mitra.
3. Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan
agar siswa dapat memahami materi dengan baik.
4. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap
tahap pembelajaran. Pengaturan waktu sebaiknya disesuaikan dengan
perkiraan waktu yang dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran. Hal ini
dilakukan agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan tertib dan lancar
sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan
agar peneliti apat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi
di dalam kelas.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari sepenuhnya bawa penelitian ini masih jauh dari
sempurna dan masih terdapat keterbatasan dalam berbagai hal, antara lain
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1. Kurangnya pengetahuan guru tentang pembelajaran Cooperative
Learning khususnya tipe Student Teams Achievement Division (STAD),
sehingga pembelajaran dengan metode tersebut kurang maksimal.
2. Alokasi yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaraan, sehingga
pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh kurang optimal.
3. Pengamatan yang dilakukan guru pada setiap kelompok tidak dapat
dilaksanakan secara mendetail dari awal hingga akhir proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Penerapan.
Jakarta: Rineka.
Arend, Richards I. 1997. Classroom Intruction and Management. New York: Mc
Graw Hill.
Arikunto, Suharsini. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Cipta, Catharina, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Johnson, DW & Johnson, RI. 1994. Teaching Education : A Leading Teacher or
cooperative learning.
Joyce, Weil & Showers. 1992. Models of Teaching : Klasifikasi model
pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karakteristik
dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurkancana, Wayan & Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya : Usaha
Nasional.
Rismiati E, Catur dan Susento. 2007. “Akar Permasalahan Ketidak Optimalan
Proses Perkuliahan dan Hasil Belajar Mahasiswa dan Rencana Tindakan
Mengatasinya”. Widya Dharma. Volume: 2.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd.
Ed. Boston: Allyn and Bacon.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Supriyono. 2009. Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun Kamus. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Winkel. 1983. Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia.
Winkel. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Gramedia.
Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Valmband. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky.
http://Valmband.multiply.com. Diakses tanggal 16 Februari 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
S I L A B U S
Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
No. Kompet
ensi Dasar
Pertemuan
Materi Pembelajaran
Nilai Pendidikan Budaya dan
Karakter bangsa
Nilai Semangat
Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, Daya Saing, dan Etos Kerja
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapa
ian Kompete
nsi
Penilaian
Alokasi Waktu (Jam
Pelajaran)
Tindak
Lanjut Sumber Media
Jenis Bentuk
Instrumen Contoh
Instrumen
3.1.
Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
1
2
3
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Perilaku Manusia dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi untuk Memenuhi Kebutuhan
Ilmu Ekonomi
Disiplin
Toleransi
Jujur
Religius
Rasa ingin tahu
Gemar membaca
Komunikatif
mandiri
Percaya diri
Keyakinan
Ketidaktergan- tungan
Optimis
Berorientasi pada tugas dan hasil
Menjelaskan manusia sebagai makhluk sosial
Menjelaskan manusia sebagai makhluk ekonomi
Menjelaskan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Menjelaskan perilaku manusia dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
Menjelaskan tentang ilmu ekonomi
Mengerjakan uji kompetensi
Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
*
Penilaian penugasan
*
Penilaian Tertulis
Analisis berdasarkan studi pustaka
Pilihan Ganda
Uraian
Sebutkan dan jelaskan lima tujuan manusia mempelajari ilmu ekonomi berkenaan dengan membantu memecahkan masalah dalam memenuhi kebutuhan hidup
*
* Perbaikan * Pengayaan
Sumber: * Buku Eko-nomi
kelas VIII * Boediono 1980
Pengantar Ilmu Ekonomi
* Soeharsono Sagir, 1982 Ekonomi Indonesia
* Sumahawijaya Suparman, 2002 Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewirswastaan
Media: * Peta konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
No. Kompetensi Dasar
Pertemuan
Materi Pembelajaran
Nilai Pendidikan
Budaya dan
Karakter bangsa
Nilai Semangat Kewirausahaan,
Ekonomi Kreatif, Daya
Saing, dan Etos Kerja
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapa
ian Kompete
nsi
Penilaian
Alokasi Waktu (Jam
Pelajaran)
Tindak
Lanjut Sumber Media
Jenis Bentuk
Instrumen Contoh
Instrumen
3.2.
Mengidentifikasi kan tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari
4 5
Tindakan Ekonomi
Motif Ekonomi
Prinsip Ekonomi
Disiplin
Toleransi
Jujur
Religius
Rasa ingin tahu
Gemar membaca
Komunikatif
mandiri
Percaya diri
Keyakinan
Ketidaktergan tungan
Optimis
Berorientasi pada tugas dan hasil
Menjelaskan tentang tindakan ekonomi
Menjelaskan tentang motif ekonomi
Menjelaskan tentang prinsip ekonomi
Mengidentifikasikan tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari
*
Penilaian penugasan
*
Penilaian Tertulis
Analisis berdasarkan studi pustaka
Pilihan Ganda
Uraian
Bagaimana cirr-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi?
X 1 JP
* Perbaikan * Pengayaan
Sumber: * Buku Eko-nomi
kelas VIII * Boediono 1980
Pengantar Ilmu Ekonomi
* Soeharsono Sagir, 1982 Ekonomi Indonesia
* Sumahawijaya Suparman, 2002 Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewirswastaan
Media: * Peta konsep
Mengetahui Magelang, 16 Juli 2012
Kepala Sekolah SMP Kartika Magelang Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Dra. Nanik Istantri Nugrahantini, M. Pd. Sri Yuniati
NIP. 19630515 198803 2 005 NIP.19570617 198602 2 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang
Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / 1 (Gasal)
Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan
motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan
sehari-hari
Indikator : 1. Menjelaskan tentang tindakan Ekonomi
2. Menjelaskan tentang motif ekonomi
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tentang tindakan ekonomi
2. Menjelaskan tentang motif ekonomi
B. Materi Pembelajaran
1. Tindakan Ekonomi
2. Motif Ekonomi
C. Nilai Pendidikan karakter yang Diharapkan
1. Toleransi
Keterkaitan Nilai:
Bekerja dalam kelompok yang berbeda
Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap warga sekitar tanpa
membedakan agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan
khas.
2. Kreatif
Keterkaitan Nilai Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif
Pemberian tugas yang menantang munculnya karya baru baik yang autentik maupun
modifikasi
3. Peduli Lingkungan
Keterkaitan Nilai
Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah
Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan
Menyediakan kamar mandi dan air bersih
4. Gemar membaca
Keterkaitan Nilai
Rajin belajar untuk berprestasi tinggi
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan di sekolah
Menghargai kerja keras guru, kepala secular, dan personalia lainnya
Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui
pendidikan dan kegiatan lain
5. Rasa ingin tahu
Keterkaitan Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan
pelajaran
Mencari informasi tentang upaya-upaya yang harus dilakukan manusia sebagai
makhluk sosial dan ekonomi
Menemukan contoh dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan rumah maupun
masyarakat adanya hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan
manusia yang tidak terbatas
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Diskusi
3. Srategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan tentang
tindakan dan motif
ekonomi
Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan konsep motif ekonomi
Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari tentang
tindakan ekonomi terhadap motif
ekonomi
Peserta didik secara individu menggali
informasi melalui media massa
tentang usaha- usaha manusia
melakukan motif ekonomi
Peserta didik dapat
mendefinisikan
pengertian motif
ekonomi
Peserta didik dapat
mendeskripsikan
macam-macam
motif ekonomi
4. Media Pembelajaran.
Foto/gambar
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
. a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam
Peserta menjawab serempak
Guru menanyakan siswa yang tidak masuk
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
Nilai yang ditanamkan
Disiplin, jujur, toleransi, religius, semangat kebangsaan, bersahabat, tanggung
jawab dan mandiri
b. Motivasi
Guru membentuk kelompok dengan anggota bervariasi, ada seorang siswa
yang pandai berdasarkan nilai sebelumnya.
Guru menyiapkan media pembelajaran, untuk memunculkan daya tarik
peserta didik
Guru memilih satu kata, ungkapan, pertanyaan, gambar, dan sebagainya
yang berkaitan dengan materi, kemudian ditanyakan dan atau ditunjukkan
kepada peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Guru meminta peserta didik mengungkapkan jawaban atau penjelasan
singkat tentang kata ungkapan, gambar, dan sebagainya
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Kegiatan guru dalam ranah eksplorasi:
Guru menguraikan materi tentang tindakan dan motif ekonomi.
Guru memberi tugas untuk dikerjakan secara kelompok untuk menguasai
materi pelajaran.
Guru melibatkan peserta didik untuk berdiskusi, saling membantu sesama
anggota kelompok.
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran, dalam bentuk tanya jawab maupun pendapat dalam
pembahasan tugas kelompok.
Nilai yang ditanamkan:
Demokratis, rasa ingin tahu, kerja keras, kerja sama dan tanggung jawab.
b. Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas individu
mengerjakan Uji Kompetensi atau kuis
c. Konfirmasi
Kegiatan guru dalam ranah konfirmasi:
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari
Peserta didik menanyakan kembali hal-hal yang belum diketahui
Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui peserta didik
Nilai yang ditanamkan:
Komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu, mendiri, kerja keras, peduli sosial,
tanggung jawab
3. Penutup
a. Post test
b. Penugasan
Rangkaian kegiatan:
Guru membuat kesimpulan tentang hasil proses belajar mengajar
Peserta didik membuat catatan dan rangkuman tentang materi yang telah
dipelajari
Guru mengadakan post test
Tindak lanjut berupa perbaikan dalam siklus II
Mengetahui Magelang, 16 Juli 2012
Kepala Sekolah SMP Kartika Magelang Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Dra. Nanik Istantri Nugrahantini, M. Pd. Sri Yuniati
NIP. 19630515 198803 2 005 NIP.19570617 198602 2 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang
Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / 1 (Gasal)
Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan
motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan
sehari-hari
Indikator : 1. Menjelaskan tentang tindakan Ekonomi
2. Menjelaskan tentang motif ekonomi
Alokasi W aktu : 6 jam pelajaran
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tentang tindakan ekonomi
2. Menjelaskan tentang motif ekonomi
B. Materi Pembelajaran
1. Tindakan Ekonomi
2. Motif Ekonomi
C. Nilai Pendidikan karakter yang Diharapkan
1. Toleransi
Keterkaitan Nilai:
Bekerja dalam kelompok yang berbeda Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap warga sekitar tanpa membedakan agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas.
2. Kreatif
Keterkaitan Nilai
Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif
Pemberian tugas yang menantang munculnya karya baru baik yang autentik
maupun modifikasi
3. Peduli Lingkungan
Keterkaitan Nilai
Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah
Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan
Menyediakan kamar mandi dan air bersih
4. Gemar membaca
Keterkaitan Nilai
Rajin belajar untuk berprestasi tinggi
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan di sekolah
Menghargai kerja keras guru, kepala secular, dan personalia lainnya
Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi
dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
5. Rasa ingin tahu
Keterkaitan Nilai
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang
terkait dengan pelajaran
Mencari informasi tentang upaya-upaya yang harus dilakukan manusia
sebagai makhluk sosial dan ekonomi
Menemukan contoh dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan rumah
maupun masyarakat adanya hubungan antara kelangkaan sumber daya
dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Diskusi
3. Srategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan
tentang tindakan
dan motif
ekonomi
Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan konsep motif ekonomi
Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari tentang
tindakan ekonomi terhadap motif
ekonomi
Peserta didik secara individu menggali
informasi melalui media massa tentang
usaha- usaha manusia melakukan motif
ekonomi
Peserta didik dapat
mendefinisikan
pengertian motif
ekonomi
Peserta didik dapat
mendeskripsikan
macam-macam motif
ekonomi
4. Media Pembelajaran.
Foto/gambar
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam
Peserta menjawab serempak
Guru menanyakan siswa yang tidak masuk
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
Nilai yang ditanamkan
Disiplin, jujur, toleransi, religius, semangat kebangsaan, bersahabat, tanggung
jawab dan mandiri
b. Motivasi
Guru menyiapkan media pembelajaran, untuk memunculkan daya tarik peserta
didik
Guru memilih satu kata, ungkapan, pertanyaan, gambar, dan sebagainya yang
berkaitan dengan materi, kemudian ditanyakan dan atau ditunjukkan kepada
peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Guru meminta peserta didik mengungkapkan jawaban atau penjelasan singkat
tentang kata ungkapan, gambar, dan sebagainya
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Kegiatan guru dalam ranah eksplorasi:
Guru menguraikan materi tentang tindakan dan motif ekonomi
Peserta didik memahami materi yang telah disampaikan guru, kemudian
mencatatnya
Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber
Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untuk memahami tindakan dan motif
ekonomi
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran,
dalam bentuk tanya jawab maupun pendapat.
Nilai yang ditanamkan:
Religius, demokratis, rasa ingin tahu, kerja keras, gemar membaca dan tanggung
jawab.
b. Elaborasi
Kegiatan guru dalam ranah eksplorasi:
Peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru
Peserta didik mencari informasi tentang tindakan dan motif ekonomi
Peserta didik menjelaskan motif ekonomi
Peserta didik memahami tentang macam-macam ekonomi
Peserta didik berdiskusi tentang motif manusia melakukan tindakan ekonomi
Peserta didik dapat memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
melalui kegiatan penugasan
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, baik individu maupun
kelompok, mengerjakan Uji Kompetensi
c. Konfirmasi
Kegiatan guru dalam ranah konfirmasi:
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari
Peserta didik menanyakan kembali hal-hal yang belum diketahui
Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui peserta didik
Nilai yang ditanamkan:
Komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu, mendiri, kerja keras, peduli sosial,
tanggung jawab
3. Penutup
a. Post test
b. Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Rangkaian kegiatan:
Guru membuat kesimpulan tentang hasil proses belajar mengajar
Peserta didik membuat catatan dan rangkuman tentang materi yang telah dipelajari
Guru mengadakan post test
Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan
Nilai yang ditanamkan
Kerja keras, mandiri, komunikatif, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.
Mengetahui Magelang, 16 Juli 2012
Kepala Sekolah SMP Kartika Magelang Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Dra. Nanik Istantri Nugrahantini, M. Pd. Sri Yuniati
NIP. 19630515 198803 2 005 NIP.19570617 198602 2 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Instrumen
Tabel Pengamatan Terhadap Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No Elemen yang dinilai Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif dengan tipe
Student Teams Achievement Division
2.
Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum
menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit dan
membantu siswa dalam pembelajaran Student Teams
Achievement Division
3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam
kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
4.
Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk
kelompok dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
5. Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan
diskusi kelompok.
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja
sama dalam kelompok
7. Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam
pengerjaan lembar kegiatan.
8. Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui
tugas individu dengan mengerjakan kuis
9. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
memiliki skor terbaik.
10. Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Instrumen
Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
No. Nama
Aktivitas Siswa
1 2 3 4
1. AdityoRestu R
2. Aida Nur S
3. Alif Seta
4. Arini K
5. Arya Bima D A
6. Aziz Wijayanto
7. Ardalisa S
8. Ayu Somara D
9. Bayu Oktavian
10. Canda P
11. Catur A
12. Dery Widya
13. Devi Alista
14. Dian Hapsoro
15. Diky Eka
16. Dio Laksmana
17. Dony P
18. Fachrul I F
19. Fahera A
20. Fany Firdaus
21. Indra April
22. M Afif
23. Mardiwanto P
24. M Arif A
25. M Ramadhani
26. M Rizqi F
27. Nadam Insan
28. Naufal Ilham
29. Rahayu G
30. Riswan P
31. Rizky A
32. Rudi Susanto
33. Safrudin
34. Shinta P
35. Syahriar Dian
36. Wahyu N
37. Wisnu Ade P
Jumlah
Keterangan Aktivitas Siswa:
1. Memperhatikan dan mendengarkan
2. Membaca materi
3. Kemampuan menjawab pertanyaan.
4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Instrumen
Rekapitulasi Aktivitas Siswa
No Aktivitas Frekuensi Persentase
1. Memperhatikan dan mendengarkan
2. Membaca materi
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi
Rata-rata aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Instrumen
Refleksi Observer Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division
No Uraian Komentar
1.
Penilaian guru tentang komponen
pembelajaran
a. Materi ajar
b. Soal ( tournament, post test)
c. Contoh RPP
d. Kunci soal
e. Tes hasil belajar
f. Suasana kelas
g. Cara kerja siswa
h. Ketrampilan kooperatif yang diterapkan
2.
Selama pembelaajaran siswa:
a. Memperhatikan dan mendengarkan
b. Membaca materi
c. Kemampuan menjawab pertanyaan.
d. Kerja sama dalam tim/berdiskusi
3.
Keuntungan yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan
perangakat pembelajaran yang berorentasi
model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division
4.
Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatn
pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division seperti yang telah dilakukan
5.
Apakah siswa berminat untuk mengikuti
KBM dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI