penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar...

13
72 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Ratri Seto Karyaning Utami dan Eko Suprayitno Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya SMK Negeri 10 Surabaya ABSTRACT The goal of this study are : 1) to find out the teacher activities by applying the direct learning model in preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer 2) to find out the students activities by applying the direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer 3) to find out the students’ learning outcome toward the employment of direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer. This class action research (PTK) is done in three cycles. The data collecting technique is done by doing the observation, documentation, test and questionnaire. Based on the collected data and the discussion, it can be concluded that there’s an enhancement of the teacher in managing the learning process. From the 1 st , 2 nd and 3 rd cycle with the aspect value 2,8; 3,5; and 4,2, whilst the students activities also increased with the aspect value 2,5; 3,4; and 4. The students’ learning outcome achievement in the 1 st cycle is 76, and increase in the 2 nd cycle 79,32 and 84 in the 3 rd cycle. From the students response questionnaire, it is found that 71% of the students are agree on the application of the direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer Key words: Direct learning, Learning outcome. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas SDM dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pembaharuan di bidang pendidikan, antara lain melalui penyediaan pendidikan keterampilan dan kewirausahaan, pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga pendidik, penyempurnaan manajemen pendidikan, penyempurnaan kurikulum, dan efektivitas model pembelajaran. Maka, pengembangan di dunia pendidikan terus menerus dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang dihadapi didalam dunia pendidikan, terutama di era perdagangan bebas yang dituntut untuk kreatif dan mempunyai keterampilan yang dibutuhkan. Melalui perubahan kurikulum yang dilakukan terus-menerus dapat diharapkan akan menjadikan dunia pendidikan akan lebih maju dan lebih baik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai masyarakat yang berkualitas dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Agar siswa nantinya dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan di bidangnya masing-masing, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik.

Upload: alim-sumarno

Post on 24-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Ratri Seto Karyaning Utami, http://ejournal.unesa.ac.id/

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Ratri Seto Karyaning Utami dan Eko Suprayitno Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya

SMK Negeri 10 Surabaya

ABSTRACT

The goal of this study are : 1) to find out the teacher activities by applying the direct learning

model in preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer 2) to find out the students

activities by applying the direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual

Income Tax Individual Tax Payer 3) to find out the students’ learning outcome toward the

employment of direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income

Tax Individual Tax Payer. This class action research (PTK) is done in three cycles. The data

collecting technique is done by doing the observation, documentation, test and questionnaire.

Based on the collected data and the discussion, it can be concluded that there’s an enhancement

of the teacher in managing the learning process. From the 1st, 2

nd and 3

rd cycle with the aspect

value 2,8; 3,5; and 4,2, whilst the students activities also increased with the aspect value 2,5;

3,4; and 4. The students’ learning outcome achievement in the 1st cycle is 76, and increase in

the 2nd

cycle 79,32 and 84 in the 3rd

cycle. From the students response questionnaire, it is found

that 71% of the students are agree on the application of the direct learning model in the basic

competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer

Key words: Direct learning, Learning outcome.

Pendidikan merupakan sarana

penting untuk meningkatkan kualitas SDM

dalam menjamin kelangsungan

pembangunan suatu bangsa. Oleh karena

itu, pemerintah berupaya untuk

meningkatkan kualitas SDM melalui

pembaharuan di bidang pendidikan, antara

lain melalui penyediaan pendidikan

keterampilan dan kewirausahaan,

pemerataan sarana dan prasarana

pendidikan, profesionalisme tenaga

pendidik, penyempurnaan manajemen

pendidikan, penyempurnaan kurikulum, dan

efektivitas model pembelajaran.

Maka, pengembangan di dunia

pendidikan terus menerus dilakukan dengan

harapan dapat meningkatkan mutu

pendidikan dan dapat menyelesaikan

berbagai macam masalah yang dihadapi

didalam dunia pendidikan, terutama di era

perdagangan bebas yang dituntut untuk

kreatif dan mempunyai keterampilan yang

dibutuhkan. Melalui perubahan kurikulum

yang dilakukan terus-menerus dapat

diharapkan akan menjadikan dunia

pendidikan akan lebih maju dan lebih baik

yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia

untuk mencapai masyarakat yang

berkualitas dalam penguasaan ilmu dan

teknologi.

Dalam kurikulum Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dijelaskan

bahwa tujuan Pendidikan Menengah

Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya. Agar siswa nantinya

dapat belajar secara efektif dan efisien serta

mengembangkan keahlian dan keterampilan

di bidangnya masing-masing, serta

memiliki kemampuan mengembangkan diri

kearah yang lebih baik.

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

73

Berdasarkan hal tersebut, maka

peran seorang guru selain membantu siswa

dalam pembelajaran juga berusaha agar

tujuan pembelajaran dapat terwujud. Maka

di dalam proses pembelajaran guru harus

memiliki strategi agar siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien, mencapai pada

tujuan yang direncanakan semula. Selain

model mengajar yang diterapkan di kelas,

media pembelajaran yang digunakan juga

berpengaruh terhadap sukses tidaknya

kegiatan belajar mengajar di kelas.

Di SMK Negeri 10 Surabaya

khususnya di kelas XI Ak 3, materi

perpajakan merupakan materi yang di

anggap baru dan sedikit rumit karena harus

mempelajari berbagai pasal-pasal dalam

perpajakan misalnya dalam materi pajak

penghasilan. Setelah diadakan observasi

dan wawancara langsung di kelas XI Ak 3

diketahui bahwa siswa lebih cenderung

sebagai penerima informasi dan jarang

mengemukakan pendapatnya di kelas.

Maka, berdasarkan nilai ulangan sumatif

semester gasal siswa yang tuntas hanya

sebesar 65% atau 25 siswa sedangkan 13

siswa nilainya belum mencapai KKM mata

pelajaran perpajakan. Hal ini dikarenakan

metode yang digunakan kurang bervariasi.

Sehingga mengakibatkan interaksi

pembelajaran hanya terjadi pada guru

dengan siswa, bukan pada siswa dengan

guru maupun siswa dengan siswa. Hal ini

mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam

mengemukakan pendapatnya karena jarang

mendapatkan umpan balik dari guru mata

pelajarannya. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut, dapat menggunakan

model pembelajaran yang bervariasi seperti

model pembelajaran langsung, karena di

dalam model pembelajaran tersebut terdapat

berbagai metode pembelajaran yang

bervariasi.

Model pembelajaran langsung

dapat diterapkan pada mata pelajaran

perpajakan khususnya pokok bahasan pajak

penghasilan orang pribadi. Karena di dalam

model pembelajaran langsung, guru dapat

mendemonstrasikan pengetahuan awal,

dimana langkah awal dalam pokok bahasan

tersebut adalah menghitung pajak

penghasilan. Sehingga siswa harus dapat

memahami pokok bahasan tersebut untuk

melanjutkan ke siklus berikutnya seperti

menghitung pajak penghasilan badan dan

pajak penghasilan pasal 21-26, maka pokok

bahasan tersebut mengharapkan siswa

untuk melakukan demonstrasi dan praktek.

Dalam demonstrasi diharapkan setiap

langkah pembelajaran dari hal-hal yang

didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan

mudah oleh siswa melalui prosedur yang

benar dan dapat dimengerti. Sehingga

materi yang diajarkan nantinya akan dapat

diikuti atau dipraktekkan oleh siswa sesuai

kemampuannya masing-masing. Dalam hal

ini, untuk dapat melaksanakan kegiatan

penjelasan lisan dan praktek, maka

diperlukan pengetahuan prosedural dan juga

diperlukan pengetahuan prasyarat yang

berupa pengetahuan deklaratif. Setiap guru

selalu menghendaki agar siswa memperoleh

kedua macam pengetahuan tersebut, supaya

mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan

melakukan segala sesuatu dengan berhasil.

Pengetahuan prosedural dan deklaratif ini

sangat cocok diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung (direct instructions), sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Kardi &

Nur (2005: 5) bahwa model pembelajaran

langsung diciptakan secara khusus untuk

mempermudah siswa mempelajari

pengetahuan prosedural dan pengetahuan

deklaratif yang direncanakan dengan baik,

serta dipelajari secara bertahap. Dimana,

model pembelajaran langsung memberikan

kesempatan siswa belajar dengan

mengamati secara selektif, mengingat dan

menirukan apa yang dimodelkan gurunya.

Oleh karena itu hal penting yang harus

diperhatikan dalam menerapkan model

pengajaran langsung adalah menghindari

menyampaikan pengetahuan yang terlalu

kompleks. Selain itu, model pembelajaran

langsung mengutamakan pendekatan

deklaratif dengan titik berat pada proses

belajar konsep dan keterampilan motorik,

sehingga menciptakan suasana

pembelajaran yang lebih terstruktur.

Guru yang menggunakan model

pembelajaran langsung dapat bertanggung

jawab dalam mengidentifikasi tujuan

pembelajaran, struktur materi, dan

keterampilan dasar yang akan diajarkan.

Kemudian menyampaikan pengetahuan

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

74

kepada siswa, memberikan pemodelan atau

demonstrasi, memberikan kesempatan pada

siswa untuk berlatih menerapkan

konsep/keterampilan yang telah dipelajari,

dan memberikan umpan balik.

Berdasarkan uraian di atas peneliti

termotivasi untuk mengadakan penelitian

dengan judul ―Penerapan Model Langsung

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Kompetensi Dasar Menyiapkan SPT

PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kelas

XI Ak 3 SMKN 10 Surabaya Tahun Ajaran

2011/2012‖.

Rumusan masalah penelitian meliputi :

(1) Bagaimana kemampuan guru (peneliti)

dalam mengelola kegiatan belajar mengajar

dengan menerapakan model pembelajaran

langsung pada kompetensi dasar

menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak

orang pribadi; (2) Bagaimana aktivitas

siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran langsung

pada kompetensi dasar menyiapkan SPT

tahunan PPh wajib pajak orang pribadi; (3)

Bagaimana hasil belajar siswa setelah

menjalani proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran langsung

pada kompetensi dasar menyiapkan SPT

tahunan PPh wajib pajak orang pribadi; (4)

Bagaimana respon siswa terhadap model

pembelajaran langsung pada kompetensi

dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib

pajak orang pribadi.

Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2010 : 2), ―

belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya‖.sedangkan menurut

Gagne dalam Slameto (2010 : 13), ―belajar

adalah suatu proses untuk memperoleh

motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,

kebiasaan dan tingkah laku‖. Selanjutnya

menurut Anthony Robbins (dalam Trianto,

2010:15) menyatakan bahwa belajar

sebagai proses menciptakan hubungan antar

sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami

dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.

Dari uraian beberapa pendapat di atas maka

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses untuk mencapai suatu tujuan

yaitu perubahan kearah yang lebih baik.

Perubahan tersebut antara lain mencakup

perubahan pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, sikap dan tingkah laku yang

bersifat berkelanjutan ke arah yang lebih

baik

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah

siswa memperoleh pengalaman belajar

(Sudjana, 2005:22)

Kemampuan yang dipeoleh siswa

dapat berupa kemampuan yang sifatnya

kognitif, afektif dan juga psikomotor.

Pencapaian kemampuan siswa dapat dilihat

setelah adanya penilaian.

Hasil belajar adalah penilaian

pendidikan tentang perkembangan dan

kemajuan siswa yang berkenaan dengan

penguasaan bahan pengajaran yang

diberikan kepada siswa serta nilai-nilai

yang terdapat pada kurikulum (Djamarah,

1995:21)

Dari beberapa pendapat diatas maka

dapat disimpulkan hasil belajar adalah nilai

yang telah diperoleh siswa setelah

melibatkan diri secara aktif dalam proses

belajar mengajar, antara lain meliputi aspek

kognitif maupun psikomotorik dalam

proses belajar. Hasil belajar dapat diukur

melalui skor tes atau bukti lain tentang

kemajuan belajar siswa.

Pengertian Mengajar

Menurut Slameto (2010 : 29)

mengajar adalah penyerahan kebudayaan

berupa pengalaman dan kecakapan kepada

anak didik kita. Adapun definisi lain di

negara-negara modern yang sudah maju

mengatakan bahwa mengajar adalah

bimbingan kepada siswa dalam proses

belajar.

Menurut Slavin (dalam Slameto, 2010:32),

mengajar adalah aktivitas untuk mencoba

menolong, membimbing seseorang untuk

mendapatkan, mengubah atau

mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-

cita), appreciations (penghargaan) dan

knowledge‖.

Dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu

proses yang disengaja dengan melakukan

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

75

kegiatan komunikasi dua arah antar guru

dan siswa. Jadi belajar mengajar adalah

suatu kegiatan komunikasi dua arah untuk

menghasilkan suatu perubahan tingkah laku

siswa yang menyangkut aspek kognitif,

afektif dan psikomotor.

Model Pembelajaran Langsung

Menurut Arends (dalam Trianto

2009:41), model pembelajaran langsung

adalah salah satu pendekatan mengajar

yang dirancang khusus untuk menunjang

proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

prosedural yang terstruktur dengan baik

yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan

yang bertahap, selangkah demi selangkah.

Sependapat dengan Arends, menurut Kardi

& Nur (2005) pembelajaran langsung

adalah suatu model pembelajaran yang

ditujukan untuk membantu siswa

mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh informasi yang dapat diajarkan

selangkah demi selangkah.

Model pembelajaran langsung (direct

instruction) dilandasi oleh teori belajar

perilaku yang berpandangan bahwa belajar

bergantung pada pengalaman termasuk

pemberian umpan balik. Satu penerapan

teori perilaku dalam belajar adalah

pemberian penguatan. Umpan balik kepada

siswa dalam pembelajaran merupakan

penguatan yang merupakan penerapan teori

perilaku tersebut.

Model pembelajaran langsung

memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.adanya

tujuan pembelajaran dan pengaruh model

pada hasil belajar siswa termasuk prosedur

penilaian hasil belajar, 2. sintak atau pola

keseluruhan dan alur kegiatan

pembelajaran, 3. sistem pengelolaan dan

lingkungan belajar model yang diperlukan

agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat

berlangsung dengan berhasil. (Nur, 2005:3)

Dari penjelasan diatas dapat diketahui

bahwa dalam model pengajaran langsung,

guru berperan sebagai fasilitator yang

memberikan bimbingan dan pengarahan

kepada para siswa sehingga siswa tersebut

memahami materi yang dipelajari. Guru

juga memberikan kemudahan kepada siswa

dalam menemukan konsep pada materi

yang dipelajari.

Dalam pembelajaran langsung

terdapat lima fase atau sintaks yang sangat

penting. Langkah-langkah pembelajaran

langsung menurut Kardi & Nur (2005:8)

sebagai berikut:

Tabel 1

Sintaks model pembelajaran langsung

Fase Peran Guru

Fase 1

Menyampaikan

tujuan dan

mempersiapkan

peserta didik

Guru menjelaskan

TPK, informasi

latar belakang,

pelajaran,pentingny

a pelajaran,

memotivasi siswa

untuk belajar.

Fase 2

Mendemonstrasika

n pengetahuan atau

keterampilan.

Guru

mendemontasikan

atau memodelkan

keterampilan

dengan benar, atau

menyajikan

informasi tahap

demi tahap.

Fase 3 :

Membimbing

pelatihan

Guru merencanakan

dan memberi

bimbingan

pelatihan awal.

Fase 4 : Mengecek

pemahaman dan

memberikan umpan

balik

Guru mengecek

apakah siswa telah

berhasil melakukan

tugas dengan baik,

memberi umpan

balik

Fase 5 :

Memberikan

kesempatan untuk

pelatihan lanjutan

dan penerapan.

Guru

mempersiapkan

kesempatan

melakukan

pelatihan lanjutan,

dengan perhatian

khusus pada

penerapan kepada

situasi lebih

kompleks dalam

kehidupan sehari-

hari.

Sumber: Kardi dan Nur (2005:8)

Materi Pembelajaran

Menyiapkan SPT tahunan PPh

wajib pajak orang pribadi adalah

pemahaman istilah-istilah dalam pajak

penghasilan dan pemahaman dalam

penghitungan pajak penghasilan orang

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

76

pribadi. Beberapa istilah dalam pajak

penghasilan antara lain :1. Subjek pajak

penghasialan dan pengecualiannya, 2.

Objek pajak penghasilan dan

pengecualiannya, 3. Biaya-biaya yang boleh

dikurangkan dan yang tidak boleh

dikurangkan.4. Penghasilan tidak kena

pajak, 5. Penghasilan kena pajak, 6. Tarif

PPh pasal 17.

Tabel 2

Tarif PPh Pasal 17

Penelitian Terdahulu

Menurut Anita Yushofah (2006)

dengan judul skripsi ―Penerapan Model

Pengajaran Langsung Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang di

Kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri Paciran‖

kesimpulannya dengan penerapan model

pengajaran langsung hasil belajar siswa

mengalami kenaikan. Dari pertemuan

pertama ke pertemuan kedua naik sebesar

50% dan pertemuan kedua ke pertemuan

ketiga naik 23,08%.

Menurut Rani Novitasari (2008)

yang berjudul ―Penerapan Model

Pembelajaran Langsung Mata Diklat Paket

Keahlian Penjualan pada Siswa Kelas III

Penjualan 1 di SMK Negeri 10 Surabaya‖.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa

hasil belajar siswa yang dicapai pada

penerapan model pembelajaran langsung

pada mata diklat paket keahlian penjualan

sub kompetensi penerimaan dan

pemeriksaan barang yang dibeli dapat

dikatakan sudah sesuai dengan standar

ketuntasan yang telah ditetapkan oleh SMK

Negeri 10 Surabaya

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK).

(Classroom Action Research). Menurut

Arikunto (2006:3) ―Penelitian Tindakan

Kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga

siklus, dimana setiap siklus terdiri atas

rangkaian empat kegiatan yaitu,

perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi (evaluasi) dan refleksi.

Subyek penelitian ini adalah siswa

kelas XI AK 3 SMK Negeri 10 Surabaya.

Obyek pada penelitian ini adalah penerapan

model pembelajaran langsung (MPL).

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 10

Surabaya yang berlokasi di Jalan Keputih

Tegal, Sukolilo, Kota Surabaya. Waktu

yang digunakan untuk penelitian ini adalah

bulan Maret sampai bulan April tahun

ajaran 2011-2012.

Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga

siklus dan setiap siklus terdiri dari empat

kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

Perencanaan tindakan

Sebelum mengadakan penelitian,

peneliti membuat secara rinci rancangan

tindakan yang akan dilaksanakan meliputi;

(a) bagian isi mata pelajaran dan bahan

belajarnya; (b) merancang strategi dan

skenario pembelajaran sesuai tindakan yang

dipilih; serta (c) menetapkan indikator

ketercapaian dan menyusun instrumen

pengumpul data.

Pelaksanaan tindakan

Pada tahapan ini, rancangan strategi

dan skenario pembelajaran diterapkan.

Skenario tindakan harus dilaksanakan

secara benar tampak berlaku wajar.

Pengamatan

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif

sampai dengan Rp50.000.000,00

di atas Rp50.000.000,00 s.d

Rp250.000.000,00

di atas Rp250.000.000,00 s.d

Rp500.000.000,00

di atas Rp500.000.000,00

5%

15%

25%

30%

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

77

Dalam tahap ini, peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal-hal

yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan

menggunakan format observasi/penilaian

yang telah disusun, termasuk juga

pengamatan secara cermat pelaksanaan

skenario tindakan dari waktu ke waktu dan

dampaknya terhadap proses dan hasil

belajar siswa.

Refleksi

Merupakan tahapan untuk mengkaji

secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan, berdasar data yang telah

terkumpul, dan kemudian melakukan

evaluasi guna menyempurnakan tindakan

yang berikutnya.

Adapun siklus PTK tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Sumber : Arikunto (2006:97)

Dalam penelitian ini instrumen yang

digunakan adalah lembar pengamatan

(observasi), tes hasil belajar, dan lembar

angket respon siswa dijelaskan sebagai

berikut :1).Lembar Pengamatan. Lembar

pengamatan ini terdiri dari lembar

pengamatan aktivitas guru dan aktivitas

siswa yang digunakan selama kegiatan

pembelajaran di kelas dengan model

pembelajaran langsung. 2). Tes. Tes ini

digunakan untuk digunakan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

mengenai materi yang telah dipelajari pada

saat penerapan model pembelajaran

langsung. Tes yang diberikan berbentuk

kuis dan post tes yang dibuat berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam

penelitian ini tes dilakukan sebanyak 1

(satu) kali, yaitu setiap akhir kegiatan

belajar mengajar berupa kuis pada saat

siklus pertama dan siklus kedua, sedangkan

pada siklus ketiga diberikan post test.

1. Angket Respon Siswa

Lembar angket respon siswa ini

berisi kumpulan dari pertanyaan yang

diajukan secara tertulis kepada siswa,

dan cara menjawab juga dilakukan

dengan tertulis. Tujuannya untuk

mengetahui dan memperoleh data

tentang tanggapan siswa terhadap

penerapan model pembelajaran

langsung pada kompetensi dasar

menyiapkan SPT tahunan PPh wajib

pajak orang pribadi.

Untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam penelitian ini dilakukan

teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Pengamatan. Pengamatan penelitian ini

dilakukan untuk mengamati aktivitas guru

selama proses belajar mengajar dengan

menerapkan model pembelajaran langsung

dan mengamati aktivitas siswa untuk

menilai hasil belajar siswa. 2)

Dokumentasi. Dalam penelitian ini data

yang diperoleh adalah berupa silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

jadwal pelajaran, jumlah siswa, nilai siswa

pada penerapan model pembelajaran

langsung pada kompetensi dasar

menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak

orang pribadi. 3) Tes. Tes dalam penelitian

ini akan diberikan kepada siswa pada tiap

siklus di akhir kegiatan belajar mengajar.

Siswa akan memperoleh lembar soal tes

yang berupa kuis maupun bentuk post test

mengenai kompetensi dasar menyiapkan

SPT tahunan PPh wajib pajak orang

pribadi. Hasil tes ini yang akan menjadi

hasil belajar siswa. 4) Angket. Angket ini

langsung diberikan kepada seluruh siswa

Pengamatan

Refleksi

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

78

pada akhir pelaksanaan model pembelajaran

langsung yaitu pada siklus ketiga atau pada

pertemuan ketiga. Tujuannya untuk

mendapatkan respon langsung dari siswa

mengenai kegiatan belajar menggunakan

model pembelajaran langsung.

Untuk menganalisis hasil penilaian

yang diberikan pada lembar pengamatan

aktivitas guru dan aktivitas siswa, pada

penerapan model pembelajaran langsung

yang diperoleh dari dua pengamat pada

setiap aspek dengan menggunakan rating

scale dengan rentang 1 sampai 5. Agar hasil

pengamatan dapat memberikan perbedaan

yang jelas terhadap hasilnya. Kriteria

batasan pengelolaan pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1 = tidak baik

2 = kurang baik

3 = cukup baik

4 = baik

5= sangat baik

Dari perolehan nilai yang diberikan

oleh pengamat maka hasil tersebut

dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif. Untuk menganalisis hasil

penilaian yang diberikan oleh pengamat

pada lembar pengamatan aktivitas guru dan

aktivitas siswa digunakan ketentuan sebagai

berikut :

Ketentuan untuk menilai rata-rata

aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat

digunakan kriteria sebagai berikut :

0,50 – 1,49 = sangat kurang

1,50 – 2,49 = kurang baik

2,50 – 3,49 = cukup baik

3,50 – 4,49 = baik

4,50 – 5,00 = sangat baik

Untuk menentukan ketuntasan belajar

siswa digunakan instrumen tes hasil belajar

siswa. Penentuan ketuntasan siswa dan

ketuntasan kelas menggunakan acuan

sebagai berikut :a). Ketuntasan siswa, di

SMK Negeri 10 Surabaya, siswa dikatakan

tuntas belajar apabila mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

≥ 75 dari nilai maksimum 100.

b)Ketuntasan kelas, prosentase ketuntasan

kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Untuk memperoleh respon siswa

digunakan angket dengan skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok tentang kejadian atau

gejala sosial. Setiap jawaban dihubungkan

dengan bentuk indikator diungkapkan

dengan kata-kata Sangat Tidak Setuju

(STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan

Sangat Setuju (SS) dan kemudian dianalisis

dengan rumus sebagai berikut :

%100B

A

Keterangan :

P = prosentase respon siswa

A = proporsi siswa yang memilih

B = jumlah siswa (responden)

Untuk penerapan model

pembelajaran langsung maka criteria

persentase respon siswa adalah sebagai

berikut :

0 % - 20 % : sangat tidak setuju

21 % - 40 % : tidak setuju

41 % - 60 % : netral

61 % - 80 % : setuju

81 % - 100 % : sangat setuju

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas guru dan siswa dalam

penerapan model pembelajaran langsung

Pada siklus pertama peneliti

melakukan kegiatan belajar mengajar

mengenai istilah-istilah dalam pajak

penghasilan seperti, pengertian pajak

penghasilan, pengertian subjek pajak

penghasilan dan pengecualiannya, juga

pengertian obyek pajak dan

pengecualiannya dengan model

pembelajaran langsung. Berdasarkan

pengamatan, aktivitas guru dalam

pengelolaan pembelajaran mendapat

penilaian 2,8 dengan kriteria cukup baik.

Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa

selama kegiatan belajar mengajar mendapat

penilaian 2,5 dengan criteria cukup baik.

Adapun kekurangan yang dapat

dijadikan dasar perbaikan pada siklus

selanjutnya antara lain :a) Fase I pada poin

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

79

menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memotivasi siswa, guru kurang

menjelaskan secara rinci tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai dan

kurang dapat memotivasi siswa. b) Fase IV

pada poin menyimpulkan materi

pembelajaran guru kurang optimal dalam

menyimpulkan materi. Sehingga hanya

beberapa murid yang dapat menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah diajarkan.

C) Dalam pengelolaan kelas, guru belum

dapat mengalokasikan waktu dengan tepat

sesuai dengan RPP.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut,

maka perlu dilakukan perbaikan dalam

bentuk perencanaan tindakan untuk siklus

II. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan

setelah refleksi pada siklus I adalah sebagai

berikut :a) Fase I pada poin menyampaikan

tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa,

guru harus dapat menjelaskan secara rinci

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan

harus dapat memotivasi siswa. b) Fase IV

pada poin menyimpulkan materi

pembelajaran guru harus dapat

menyimpulkan materi secara optimal.

Sehingga tidak hanya beberapa murid yang

dapat menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah diajarkan. c) Dalam pengelolaan

kelas, guru harus dapat mengalokasikan

waktu pembelajaran sesuai dengan RPP

yang telah dibuat.

Pada siklus kedua peneliti melakukan

seperti pada siklus pertama dengan materi

biaya-biaya yang boleh dan tidak

dibiayakan pada pajak penghasilan umum

pribadi. Serta tahap awal untuk menghitung

pajak penghasilan umum pribadi

Berdasarkan pengamatan, aktivitas guru

dalam pengelolaan pembelajaran

mengalami peningkatan dan mendapat

penilaian 3,5 dengan kriteria baik.

Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa

mengalami peningkatan juga dan mendapat

penilaian 3,4 dengan kriteria baik.

Adapun beberapa kekurangan yang

masih terdapat paada siklus kedua yang

nantinya dapat dijadikan dasar perbaikan

pada siklus selanjutnya antara lain : a) Fase

IV pada poin megadakan diskusi kelas,

dimana masih terdapat beberapa siswa yang

tidak memperhatikan pertanyaan maupun

pendapat yang diberikan oleh temannya.

Sehingga suasana kelas tidak terlalu

kondusif. b) Dalam kegiatan akhir guru

lebih baik dalam memberikan kesimpulan,

sehingga siswa lebih paham dan mengerti

mengenai materi yang disampaikan. Namun

kemampuan ini tetap harus diperbaiki.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut,

maka perlu dilakukan perbaikan dalam

bentuk perencanaan tindakan untuk siklus

kedua. Adapun perbaikan yang perlu

dilakukan setelah refleksi pada siklus kedua

adalah sebagai berikut : a) Fase IV pada

poin megadakan diskusi kelas, dimana

masih terdapat beberapa siswa yang tidak

memperhatikan pertanyaan maupun

pendapat yang diberikan oleh temannya.

Sehingga suasana kelas tidak terlalu

kondusif. b) Dalam kegiatan akhir guru

lebih baik dalam memberikan kesimpulan,

sehingga siswa lebih paham dan mengerti

mengenai materi yang disampaikan. Namun

kemampuan ini tetap harus ditingkatkan

kearah yang lebih baik.

Pada siklus ketiga peneliti melakukan

seperti pada siklus pertama dan siklus

kedua dengan materi mengetahui dan

memahami tahap-tahap dan cara

perhitungan pajak penghasilan umum

pribadi. Berdasarkan pengamatan, aktivitas

guru dalam pengelolaan pembelajaran

mengalami peningkatan dan mendapat

penilaian 4,2 dengan criteria baik,

sedangkan aktivitas siswa mengalami

peningkatan juga dan mendapat penilaian 4

dengan kriteria baik.

Dari hasil pengamatan pada siklus

kedua, maka tidak perlu dilakukan revisi

karena hasil yang diperoleh sudah

dikatakan baik dilihat dari peningkatan

pengelolaan guru dan aktivita siswa.

Dari hasil pengamatan pada siklus

ketiga, maka tidak perlu dilakukan revisi

karena hasil yang diperoleh sudah

dikatakan baik dilihat dari peningkatan

aktivitas guru dan aktivita siswa.

Hasil Belajar Siswa

Dari hasil kuis siklus pertama

diketahui bahwa ketuntasan belajar secara

klasikal di kelas XI AK 3 adalah sebesar

76,32% dengan jumlah 9 orang siswa yang

belum tuntas belajar, artinya dari 38 siswa

ada 29 siswa yang telah mencapai nilai

KKM 75. Dengan demikian hasil tersebut

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

80

belum memenuhi kriteria ketuntasan kelas

(klasikal) yang ditetapkan yaitu sebesar

≥85%.

Hasil kuis siklus kedua dapat diketahui

bahwa ketuntasan belajar secara klasikal di

kelas XI AK 3 adalah sebesar 86,84%

dengan jumlah 5orang siswa yang belum

tuntas belajar, artinya dari 38 siswa ada 33

siswa yang telah mencapai nilai KKM 75.

Dengan demikian hasil tersebut sudah

memenuhi kriteria ketuntasan kelas

(klasikal) yang ditetapkan yaitu sebesar

≥85%

Hasil post test siklus ketiga dapat

diketahui bahwa ketuntasan belajar secara

klasikal di kelas XI AK 3 adalah sebesar

94,74% dengan jumlah 2 siswa yang belum

tuntas belajar, artinya dari 38 siswa ada 36

siswa yang telah mencapai nilai KKM 75.

Dengan demikian hasil tersebut sudah

memenuhi kriteria ketuntasan kelas

(klasikal) yang ditetapkan yaitu sebesar

≥85%.

Hasil rekapitulasi nilai kuis 1, kuis 2

dan post test dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil belajar Siswa

No Keterangan Kuis

1

Kuis

2

Post

Test

1 Jumlah siswa 38 38 38

2

Jumlah siswa

yang tuntas 29 33 36

3

Jumlah siswa

tidak tuntas 9 5 2

4

Ketuntasan

klasikal

76,

32

%

86,

84

%

94,

74

%

5

Rata-rata

hasil belajar 76

79,

32 84

Respon Siswa

Tabel 4

Rekapitulasi Angket Respon Siswa

No. Penilaian

STS TS RR S SS

1 1 siswa

3%

2 siswa

5%

29

siswa

76%

6 siswa

16%

2 1 siswa

3%

3 siswa

8%

30

siswa

79%

4 siswa

11%

3 1 siswa

3%

1 siswa

3%

28

siswa

74%

8 siswa

21%

4 2 siswa

5%

30

siswa

79%

6 siswa

16%

5 2 siswa

5%

27

siswa

71%

9 siswa

24%

6 2 siswa

5%

3 siswa

8%

25

siswa

66%

8 siswa

21%

7 4 siswa

11%

30

siswa

77%

8 siswa

20,5%

8 2 siswa

5%

3 siswa

8%

26

siswa

68%

7 siswa

18%

9 2 siswa

5%

2 siswa

5%

25

siswa

66%

9 siswa

24%

10 2 siswa

5%

28

siswa

74%

8 siswa

21%

11 2 siswa

5%

5 siswa

13%

7 siswa

18%

20

siswa

53%

4 siswa

11%

12 2 siswa

5%

3 siswa

8%

5 siswa

13%

21

siswa

55%

7 siswa

18%

13 2 siswa

5%

4 siswa

11%

29

siswa

76%

3 siswa

8%

14 1 siswa

3%

3 siswa

8%

31

siswa

82%

3 siswa

8%

15 2 siswa

5%

5 siswa

13%

27

siswa

71%

4 siswa

11%

Pendapat siswa dalam kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan model

langsung sebagian besar menjawab setuju.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa penerapan

model pembelajaran langsung mendapat

respon positif dari siswa.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

81

024

6

1 2 3

2.8 3.5 4.2

Rat

a-ra

t A

spe

k

Siklus

Aktivitas Guru

Aktivitas Guru

-1

1

3

5

1 2 3

2.53.4

4

Rat

a-ra

ta A

spe

k

Siklus

Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa

0.00

50.00

100.00

1 2 3

76.3286.8494.74

Pe

rse

nta

se (

%)

Siklus

Ketuntasan Belajar Klasikal

Ketuntasan Belajar Klasikal

Pembahasan

Aktivitas guru dalam penerapan model

pembelajaran langsung

Berdasarkan lembar pengamatan

pengelolaan pembelajaran langsung,

selama 3 siklus dapat diambil

kesimpulan terjadi peningkatan dalam

pengelolaannya. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 1

Peningkatan Aktivitas Guru

Berdasarkan grafik diatas dapat

dilihat bahwa pada siklus 1 guru

memperoleh nilai rata-rata 2,8 dengan

kategori cukup baik. Hasil dari siklus 1

direfleksi dan direvisi pada siklus 2. Pada

siklus 2 kegiatan guru dalam mengelola

pembelajaran langsung semakin

meningkat, hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata para siklus 2 sebesar 3,5 dengan

kategori baik. Sedangkan untuk siklus 3

kemampuan guru mengelola pembelajaran

langsung mendapatkan nilai rata-rata

meningkat menjadi 4,2 dengan kategori

baik. Dari hasil analisis ini dapat

disimpulkan bahwa kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran

langsung yang dilaksanakan pada siklus

pertama, kedua dan ketiga terdapat

peningkatan. Peningkatan sebesar 25%

terjadi pada siklus 1 ke siklus 2,

sedangkan peningkatan dari siklus 2 ke

siklus 3 sebesar 20%

Aktivitas siswa dalam penerapan model

pembelajaran langsung

Grafik 2

Peningkatan Aktivitas siswa

Berdasarkan grafik diatas dapat

dilihat peningkatan aktivitas siswa yang

terjadi selama tiga siklus. Pada siklus 1

nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 2,5

pada siklus kedua sebesar 3,4 dan pada

siklus ketiga sebesar 4. Peningkatan

aktivitas guru dan siswa ini terjadi

disebabkan karena setiap putaran

terdapat refleksi dan revisi sebagai

tindakan perbaikan dalam pengelolaan

pembelajaran langsung. Dari hasil

analisis ini dapat disimpulkan bahwa

aktivitas ssiwa dalam penerapan model

pembelajaran langsung yang

dilaksanakan pada siklus pertama, kedua

dan ketiga terdapat peningkatan.

Peningkatan sebesar 36% terjadi pada

siklus 1 ke siklus 2, sedangkan

peningkatan dari siklus 2 ke siklus 3

sebesar 17,6%.

Hasil belajar siswa dalam penerapan

model pembelajaran langsung

Grafik 3

Peningkatan Hasil Belajar

Dari grafik diatas dapat dilihat

peningkatan rata-rata hasil belajar dari

ketuntasan klasikal, pada siklus 1

ketuntasan klasikalnya mencapai 76,32

% dimana standart ketuntasan klasikal ≥

85%. Pada siklus 2 ketuntasan hasil

belajar klasikal mencapai 86,84 %

dimana standart ketuntasan klasikal ≥

85%. Sehingga kelas tersebut sudah

mencapai ketuntasan klasikal walaupun

nilai ketuntasan klasikalnya minimum.

Sedangkan pada siklus 3 ketuntasan

hasil belajar klasikal mencapai 94,74 %

dimana standart ketuntasan klasikal ≥

85%. Maka kelas tersebut sudah dapat

dinyatakan lulus pada materi pajak

penghasilan umum pribadi karena

ketuntasan klasikalnya lebih besar dari

batas minimum ketuntasan.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

82

Respon Siswa

Pada pernyataan pertama yang

menyatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dalam mata pelajaran

perpajakan dapat meningkatkan motivasi

belajar saat menerima materi

pembelajaran di kelas sebanyak 6 siswa

atau 16% yang menjawab sangat setuju,

29 siswa atau 76% yang menjawab

setuju, 2 siwa atau 5% yang tidak

berpendapat dan 1 siswa atau 3% yang

menjawab tidak setuju.

Pada pernyataan kedua yang

menyatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dalam mata pelajaran

perpajakan dapat membuat suasana

kelas menyenangkan dan tidak

membosankan saat menerima materi

pembelajaran di kelas sebanyak 4 siswa

atau 11% yang menjawab sangat setuju,

30 siswa atau 79% yang menjawab

setuju, 3 siswa atau 8% yang tidak

berpendapat dan 1 siswa atau 3% yang

menjawab tidak setuju

Pada pernyataan ketiga yang

menyatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dalam mata pelajaran

perpajakan guru dapat menjelaskan

materi pembelajaran dengan jelas dan

mudah dipahami sebanyak 8 siswa atau

21% yang menjawab sangat setuju, 28

siswa atau 74% yang menjawab setuju, 1

siwa atau 3% yang tidak berpendapat

dan 1 siswa atau 3% yang menjawab

tidak setuju

Pada peryataan keempat yang

menyatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dalam mata pelajaran

perpajakan guru dapat mengalokasikan

waktu dengan tepat sebanyak 6 siswa

atau 16% yang menjawab sangat setuju,

30 siswa atau 79% yang menjawab

setuju, 2 siswa atau 5% yang tidak

berpendapat

Pada peryataan kelima yang

menyatakan bahwa dengan adanya

latihan terbimbing pada mata pelajaran

perpajakan terbimbing menunjukkan

sebanyak 9 siswa atau 24% yang

menjawab sangat setuju, 27 siswa atau

71% yang menjawab setuju, 2 siwa atau

5% yang tidak

Pada peryataan keenam yang

menyatakan bahwa bahasa yang

digunakan oleh guru dalam soal evaluasi

mudah dipahami. menunjukkan

sebanyak 8 siswa atau 21% yang

menjawab sangat setuju, 25 siswa atau

66% yang menjawab setuju, 3 siswa atau

8% yang tidak berpendapat dan 2 siswa

atau 5% yang menjawab tidak setuju

Pada peryataan ketujuh yang

menyatakan bahwa guru membimbing

siswa yang mengalami kesulitan

menunjukkan sebanyak 5 siswa atau

13% yang menjawab sangat setuju, 29

siswa atau 76% yang menjawab setuju,

dan 4 siswa atau 11% yang tidak

berpendapat

Pada peryataan kedelapan yang

menyatakan bahwa pembelajaran mata

pelajaran perpajakan yang dapat

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

menujukkan sebanyak 7siswa atau 18%

yang menjawab sangat setuju, 26 siswa

atau 68% yang menjawab setuju, 3 siwa

atau 8% yang tidak berpendapat dan 2

siswa atau 5% yang menjawab tidak

setuju

Pada peryataan kesembilan yang

menyatakan bahwa pemberian umpan

balik setelah kegiatan pembelajaran

untuk lebih meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi yang telah

diberikan menunjukkan sebanyak 9

siswa atau 24% yang menjawab sangat

setuju, 25 siswa atau 66% yang

menjawab setuju, 2 siswa atau 5% yang

tidak berpendapat dan 2 siswa atau 5%

yang menjawab tidak setuju

Pada peryataan kesepuluh yang

menyatakan bahwa dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan siswa, guru

memberikan jawaban yang mudah

dipahami oleh siswa menunjukkan

sebanyak 8 siswa atau 21% yang

menjawab sangat setuju, 28 siswa atau

74% yang menjawab setuju, dan 2 siswa

atau 5% yang tidak berpendapat

Pada peryataan kesebelas yang

menyatakan bahwa dengan guru untuk

mengadakan kuis setelah proses

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

83

pembelajaran menunjukkan sebanyak 4

siswa atau 11% yang menjawab sangat

setuju, 20 siswa atau 53% yang

menjawab setuju, 7 siwa atau 18% yang

tidak berpendapat, 5 siswa atau 13%

yang menjawab tidak setuju dan 2 siswa

atau 5% yang menjawab sangat tidak

setuju

Pada peryataan keduabelas yang

menyatakan bahwa dengan adanya

pemberian tugas mandiri oleh guru

setelah kegiatan pembelajaran.

menunjukkan sebanyak 7 siswa atau

18% yang menjawab sangat setuju, 21

siswa atau 55% yang menjawab setuju, 5

siwa atau 13% yang tidak berpendapat, 3

siswa atau 8% yang menjawab tidak

setuju dan 2 siswa atau 5% yang

menjawab sangat tidak setuju

Pada peryataan ketigabelas yang

menyatakan bahwa siswa puas dengan

nilai evaluasi yang mereka terima.

menunjukkan sebanyak 7 siswa atau

18% yang menjawab sangat setuju, 21

siswa atau 55% yang menjawab setuju, 5

siwa atau 13% yang tidak berpendapat, 3

siswa atau 8% yang menjawab tidak

setuju dan 2 siswa atau 5% yang

menjawab sangat tidak setuju

Pada peryataan keempatbelas yang

menyatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung siswa dapat lebih memahami

materi yang diberikan oleh guru

sehingga dapat meningngkatan hasil

belajar siswa menunjukkan sebanyak 3

siswa atau 8% yang menjawab sangat

setuju, 29 siswa atau 76% yang

menjawab setuju, 3 siswa atau 8%, yang

tidak berpendapat dan 1 siswa atau 3%

yang menjawab tidak setuju.

Pada peryataan kelimabelas yang

menyatakan bahwa siswa setuju

menggunakan model pembelajaran

langsung dalam mata pelajaran

perpajakan menunjukkan sebanyak 4

siswa atau 11% yang menjawab sangat

setuju, 27 siswa atau 71% yang

menjawab setuju, 5 siswa atau 13% yang

tidak berpendapat dan 2 siswa atau 5%

yang menjawab tidak setuju

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan pembahasan dapat

disimpulkan bahwa aktivitas guru selama

penerapan model pembelajaran langsung

mengalami peningkatan di tiap siklusnya

Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan

proses pembelajaran langsung aktivitas

guru tersebut yang dilakukan oleh

pengamat pada tiap-tiap siklus, yaitu pada

siklus pertama rata-rata nilai penilaian 2,8

dengan kategori cukup, dan pada siklus

kedua rata-rata nilai penilaian yang

diperoleh adalah 3,5 dengan kategori baik,

dan pada siklus ketiga rata-rata skor

penilaian yang diperoleh adalah 4,2 dengan

kategori baik. Adanya peningkatan aktivitas

guru dalam pengelolaan pembelajaran

tersebut diikuti pula peningkatan nilai rata-

rata kelas dan nilai ketuntasan klasikal

siswa.

Sedangkan aktivitas siswa selama

penerapan model pembelajaran langsung

mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai

rata-rata aktivitas siswa sebesar 2,5 pada

siklus kedua sebesar 3,4 dan pada siklus

ketiga sebesar 4.

Sealin itu pencapaian hasil belajar

siswa dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada siklus pertama

mendapat nilai rata-rata 76 dengan

ketuntasan klasikal sebesar 76,32% dan

pada siklus kedua mendapat nilai rata-rata

79,32 dengan ketuntasan klasikal sebesar

86,84% sedangkan pada siklus ketiga nilai

rata-rata yang diperoleh adalah 84 dengan

ketuntasan klasikal sebesar 94,74%. Hasil

tersebut dapat menunjukkan bahwa

pelaksanaan proses belajar mengajar

dengan penerapan model pembelajaran

langsung berpengaruh positif dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa sehingga

bisa dikatakan tuntas.

Berdasarkan hasil angket respon

siswa diketahui bahwa siswa mempunyai

respon yang positif terhadap penerapan

model pembelajaran langsung pada mata

perpajakan

Saran

Berdasarkan data simpulan diatas,

ditemukan bahwa model pembelajaran

langsung dapat meningkatkan hasil belajar

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

84

siswa pada kompetensi dasar menyiapkan

SPTtahunan PPh wajib pajak orang pribadi

di kelas XI Ak 3 SMKN 10 Surabaya.

Sehingga model pembelajaran langsung

dapat diterapkan dalam mata pelajaran

perpajakan kompetensi dasar menyiapkan

SPT tahunan PPh wajib pajak orang

pribadi. Selain itu model pembelajaran

langsung dapat diterapkan sebagai model

pembelajaran alternative pada mata

pelajaran selain perpajakan khususnya

dalam program keahlian akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.

1995. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara

Kardi, Soeparman dan Mohamad Nur.

2005. Pembelajaran Langsung. Surabaya:

Unesa University Press

Novitasari,Rani. 2008. Penerapan Model

Pembelajaran Langsung Mata

Diklat Paket Keahlian Penjualan

pada Siswa Kelas III Penjualan 1

di SMK Negeri 10 Surabaya.

(Skripsi tidak dipublikasikan).

Surabaya: Universita Negeri

Surabaya.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi. Jakarta : Rieneka

Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Belajar dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhinya.

Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Trianto. 2010. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta : Kencana.

Yushofah, Anita. 2006. Penerapan Model

Pengajaran Langsung Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Siklus

Akuntansi Perusahaan Dagang di

Kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri

Paciran. (Skripsi tidak

dipublikasikan). Surabaya:

Universita Negeri Surabaya.