penerapan model media gambar dalam pembelajaran pkn untuk meningkatkan motivasi belajar, efektivitas...
DESCRIPTION
Penerapan Model Media Gambar Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar, Efektivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 SusutTRANSCRIPT
Penerapan Model Media Gambar Dalam Pembelajaran PKn Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar, Efektivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Susut
A. Latar Belakang Masalah
Tantangan peningkatan mutu dalam berbagai aspek kehidupan merupakan hal
yang tidak dapat ditawar lagi di era globalisasi dewasa ini. Oleh karena itu
pengetahuan, pikiran yang bertuju pada obyek dan seluruh potensi sumber daya yang
dimiliki merupakan prasyarat mutlak bagi setiap warga Negara Indonesia dalam
persaingan di kancah global. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhya seperti dalam isi pembukaan UUD 1945, pembangunan pendidikan
merupakan sarana dalam wahana penting dalam menentukan pembinaan dan
pembentukan sumber daya manusia (SDM). Dalam bidang pendidikan harus
mendapatkan perhatian, penanganan, dan prioritas yang utama, baik oleh masyarakat,
pemerintah, maupun pengelola penelitian, yaitu dengan meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah baik di jenjang sekolah dasar maupun menengah. Salah satu
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas
tenaga pendidik melalui: pelatihan, seminar, penataran guru, sertifikat guru,
penyedian dana penelitian, pengadaan sarana dan prasarana.
Pendidikan nasional di Indonesia pada dasarnya bertujuan membangun dan
mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang memiliki
kemampuan, keterampilan, dan kreativitas yang optimal. Untuk mewujudkan
pencapaian tujuan pendidikan tersebut, pemerintah menerapkan standar pendidikan
nasional yang tercantum dalam kurikulum. Sejauh ini, pemerintah telah berusaha
untuk meningkatkan standar pendidikan tersebut dengan menyempurnakan kurikulum
pendidikan, dari kurikulum berbasis kopetensi(KBK), menjadi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Standar kopetensi sebagai salah satu standar pendidikan
yang ditetapkan KTSP ternyata belum mampu dicapai secara optimal. Kenyataan di
1
lapangan menunjukkan bahwa tidak seluruh kopetensi dasar yang diterapkan dalam
kurikulum satuan sekolah mampu dicapai secara tuntas oleh siswa. Ketidaktuntasan
pencapaian kopetensi dasar ini salah satunya terjadi pada mata pelajaran PKn. Hal ini
tercermin dari rendahnya pemahaman konsep dan aktivitas di dalam kelas selanjutnya
berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.
Kegiatan belajar mengajar KTSP dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip
khas yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada aktivitas siswa dalam
membangun makna atau pemahaman pembelajaran harus berdasarkan pada hakekat
orang yang belajar, hakikat orang yang mengajar,dan hakikat belajar itu sendiri, serta
bukan semata-mata berorientasi pada hasil belajar berupa hafalan. Pembelajaran pada
hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang baik, maka salah satu tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa dapat menggunakan kongsep-kongsep yang ada dalam
pembelajaran PKn dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sihari-hari.
Tinggi rendahnya mutu pendidikan tidak hanya dilihat dari nilai siswa tetapi juga
melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan nilai tersebut, meliputi (1) situasi
atau kondisi pembelajaran, (2) bahan ajar, (3) strategi pembelajaran dan (4) hasil
pembeljaran. Keempat komponen tersebut, salah satu yang mempengruhi mut.
Senduperdana (2007) menyatakan bahwa terdapat empat komponen utama dalam
pembelajaran u pendidikan adalah strategi pendidikan, karena yang ditekankan dalam
pembelajaran yaitu proses pengalaman belajar kemudian mentransformasi
pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang luas . Penggunaan media gambar
dalam pembelajaran PKn merupakan wadah dalam penjelasan konsep-konsep materi
pelajaran PKn. Selaras dengan tujuan pemanfaatan media gambar yakni untuk
menyederhanakan kompleksitas materi, maka pembelajaran PKn dengan media
gambar akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Mengacu pada
kelebihan media gambar maka dapat dimungkinkan pemanfaatan media gambar
dalam pembelajaran PKn akan meningkatkan pemahaman terhadap siswa. Media
gambar bukan hanya menjadikan siswa tertarik akan materi pelajaran yang dijelaskan
2
guru, namun media gambar menjadi media pembelajaran yang mampu mengatasi
perbedaan pemahaman antar pribadi siswa dan menyederhanakan kompleksitas
materi. Materi dalam pembelajaran PKn yang komplek tersebut akan
tersederhanakan. Hal tersebut akan menjadikan materi yang terdapat dalam
pembelajaran PKn akan dimengerti, lebih mudah dipahami dan setiap siswa akan
memiliki konsep yang sama terhadap suatu materi yang diajarkan.Selebihnya
penggunaan media gambar menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna sejalan
dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Tingkat
keefektifan pembelajaran disekolah salah satunya ditentukan dan dipengaruhi oleh
kemampuan guru menerapkan dan mengelola proses pembelajaran. Guru harus
mampu menyajikan apa yang diajarkan secara nyata agar mudah dipahami oleh
siswanya. Dengan tingkat perkembangan usia siswa yang selalu bertambah dan
tumbuh berkembang maka dibutuhkan media pembelajaran yang tepat.
Menurut Sudjana (200:12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar
gambar
adalah sebagai berikut :
a) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat
belajar siswa secara efektif.
b) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan
berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran kata- kata.
c) Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam
menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya.
d) Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu
halaman
penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.
3
e) Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para
siswa menjadi efektif.
f) Ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak
bertentangan dengan gerakan mata pengamat, dan bagian-bagian yang paling penting
dari ilustrasi itu harus dipusatkan dibagian sebelah kiri atas media gambar.Menurut
Dra. Harti Kartini, M. Pd metode dan evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Pengintegrasian tersebut Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),
guru harus memiliki kemampuan kepribadian, profesional dan sosial, yakni
memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang diharapkan
mampu mengintegrasikan secara utuh hubungan antara tujuan pendidikansesuai
dengan tingkat perkembangan psikologi serta keberhasilan belajar dan sosial siswa.
Dalam pengajaran guru membutuhkan media yang tepat guna mempermudah
siswa untuk memahami materi-materi yang ada dalam tiap mata pelajaran tersebut.
Untuk itu media gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
membantu kesulitan dan permasalahan pada mata pelajaran PKn ini. Sehingga
diharapkan dengan adanya penggunaan media gambar pada mata pelajaran biologi
diharapkan dapat membantu, memudahkan serta kemampuan untuk menganalisis
dengan media gambar solusi atas permasalahan yang dihadapi. Maka fenomena
diataslah yang menjadi dasar penulisan makalah yang berjudul ”Penggunaan Media
Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata PKn. Dengan
demikian media gambar merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang
efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu
melalui pengungkapan kata-kata dan gambar.
4
A. Rumusan Masalah Penelitian
1 Bagaimana bentuk Penerapan model media gambar dalam pembelajaran PKn untuk
meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA
Negeri 1 Susut
2 Faktor-faktor Penerapan model media gambar dalam pembelajaran PKn untuk
meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA
Negeri 1 Susut
3 Sesudah menggunakan Penerapan model media gambar dalam pembelajaran PKn apakah dapat meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Susut
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk Penerapan model media gambar dalam
pembelajaran PKn untuk meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan hasil
belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Susut
2. Untuk mengetahui factor-faktor Penerapan model media gambar dalam
pembelajaran PKn untuk meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan hasil
belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Susut
3. Untuk mengetahui sesudah menggunakan Penerapan model media gambar
dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan
hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Susut
C. Manfaat
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa
manfaat, yaitu:
5
1. Manfaat bagi penulis, yaitu penulis sebagai dapat pengetahuan baru tentang
peningkatan mutu pembelajaran dengan melalui metode media gambar dalam
pembelajaran PKn
2. Bagi guru, akan dapat membantu maengatasi permasalahan pembelajaran
yang mereka hadapi dan mendapat tambahan wawasan serta keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran
di sekolah
3. Bagi siswa, akan memperoleh pelajaran PKn yang lebih menarik,
menyenangkan dan memungkinkan bagi dirinya untuk memproleh
pengetahuan mengenai PKn yang berguna bagi kehidupannya.
4. Bagi sekolah (SMA), akan dapat memberikan sumbangan dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
F. Kajian Pustaka
1. Pengertian media gambar dalam pembelajaran PKn
a. Pengertian Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah pengantar
pesan dari pengirim kepenerima pesan. Banyak batasan yang diberikan orang tentang
media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika, membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan / informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
dapat menghasilkan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Karakteristik Media Menurut Rahadi (2003:27-28) ada beberapa
karakteristik media gambar denah, sebagai berikut :
6
A. Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek/peristiwa seperti jika
siswa melihat langsung.
B. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok
dalam gambar tersebut.
C. Ukuran gambar proposional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran
sesungguhnya benda/obyek yang digambar.
D. Memadukan antara keindahan dengan pembelajaran
E. Gambar harus jelas
F. Selebihnya penggunaan media gambar menjadikan proses pembelajaran lebih
bermakna sejalan dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan.
Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun
batasan yang diberikan, ada persamaan yang diantara batasan tersebut, yaitu bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim pesan ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.
Media gambar termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain media
gambar berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran
yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi siswa. Simbol-simbol tersebut perlu
dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gamabar berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digambarkan. Selain
sederhana dan mudah pembuatannya, media gambar termasuk media yang relatif
murah bila ditinjau dari segi biayanya. Penggunaan media gambar dalam
7
pembelajaran PKn merupakan wadah dalam penjelasan konsep-konsep materi
pelajaran PKn. Selaras dengan tujuan pemanfaatan media gambar yakni untuk
menyederhanakan kompleksitas materi, maka pembelajaran PKn dengan media
gambar akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Mengacu pada
kelebihan media gambar maka dapat dimungkinkan pemanfaatan media gambar
dalam pembelajaran PKn akan meningkatkan pemahaman terhadap siswa. Media
gambar bukan hanya menjadikan siswa tertarik akan materi pelajaran yang dijelaskan
guru, namun media gambar menjadi media pembelajaran yang mampu mengatasi
perbedaan pemahaman antar pribadi siswa dan menyederhanakan kompleksitas
materi. Materi dalam pembelajaran PKn yang komplek tersebut akan
tersederhanakan. Hal tersebut akan menjadikan materi yang terdapat dalam
pembelajaran PKn akan dimengerti, lebih mudah dipahami dan setiap siswa akan
memiliki konsep yang sama terhadap suatu materi yang diajarkan.
Menurut Sudjana (200:12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar
gambar
adalah sebagai berikut :
a) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat
belajar siswa secara efektif.
b) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan
berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran kata- kata.
c) Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam
menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya.
d) Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu
halaman
penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.
8
e) Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para
siswa menjadi efektif.
f) Ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak
bertentangan dengan gerakan mata pengamat, dan bagian-bagian yang paling
penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan dibagian sebelah kiri atas media
gambar.
Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik media
pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara
jelas, kuat dan terpadu melalui pengungkapan kata-kata dan gambar.
2 Faktor-faktor Penerapan model media gambar dalam pembelajaran PKn ada
dua yaitu:
1. Faktor media gambar yang digunakan dalam pembelajaran PKn yaitu
a. Gambar Demonstrasi,
b. Gambar mengenai kenaikan BBM,
c. Gambar demo mahasiswa menuntut pemerintah menuntaskan kasus
pelanggaran HAM,
d. Gambar demo menuntut agar koruptor segera dipenjara.
2. Penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran yaitu
a. Pendahuluan: Salam, Presensi, Apersepsi, Informasi materi, Informasi
Tujuan.
b. Kegiatan Inti: Guru menempel gambar di papan tulis, Guru membagi kelas
menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, Setiap
kelompok mendiskusikan gambar yang diberikan oleh guru, Siswa
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, Siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompok di depan kelas.
9
c. Penutup: Kesimpulan, Tindak Lanjut, Salam Penutup.
3. Faktor yang menjadi pendorong penggunaan media gambar yaitu
a. bahwa mengingat sesuatu yang pernah kita lihat dan dengar lebih mudah
dipahami dari pada mengingat apa yang pernah didengar saja,
b. Bahwa media gambar mudah dipahami oleh siswa dan mendorong siswa
untuk berani mengemukakan pendapatnya.
c. Materi yang disampaikan mendukung dengan diterapkannya media gambar
untuk menunjang pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
d. Bahwa sebagian besar siswa sangat setuju dengan penggunaan media
gambar dalam pembelajaran PKn.
4. Faktor pendorong juga terdapat faktor penghambat penggunaan media
gambar yaitu :
a. Terbatasnya gambar yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
b. Dalam hal ukuran, ukuran menjadi masalah utama dalam penerapan media
gambar dalam pembelajaran. Ukuran gambar yang terdapat dalam internet
printoutnya kurang besar, sehingga dalam menyajikan didepan kelas tidak
terlalu kelihatan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan
penggunaan media gambar dalam pembelajaran yaitu gambar difotocopy
agar dapat dibagikan pada setiap kelompok selain itu upaya yang dilakukan
guru yaitu menggunakan sosiodrama.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada guru agar
penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn bisa tercapai dengan
baik, maka yang harus dilakukan guru yaitu menyiasati bagaimana
menampilkan gambar agar dapat dilihat oleh semua siswa dan gambar yang
ditampilkan harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
10
3 Sesudah penerapan Penerapan model media gambar dalam pembelajaran
PKn untuk meningkatkan motifasi belajar, efektivitas dan hasil belajar
siswa.
1. Pengertian Motivasi
Pengertian Motivasi; motivasi sebagai dorongan atau kemauan untuk melakukan
sesuatu. Jika dikaitkan dengan kegiatan bimbingan maka siswa berkedudukan sebagai
objek motivasi dan pemberi bimbingan adalah guru sebagai subjek motivasi.Motivasi
diartikan sebagai dorongan atau sokongan moril, alasan, tujuan, dan tindakan. Hal ini
identik dengan motivator yang diartikan sebagai pendorong, penggerak, pemberi
semangat, serta penganjur dan pemberi motivasi seperti yang dikemukakan oleh Moh.
Uzer Usman, (2001: 28) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu proses untuk
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang
mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian motivasi sebagai upaya untuk merespon setiap intuisi sehingga
melahirkan perbuatan atau tingkah laku. Dalam hal ini perilaku belajar yang terjadi
dalam situasi interaksi belajar mengajar dalam mencapai tujuan dan hasil belajar.
Menurutnya, motivasi mempunyai tiga karakteristik yaitu
(1) sebagai hasil dari kebutuhan;
(2), terarah kepada suatu tujuan; dan
(3) ,menopang perilaku.
Eysenck, dkk, (2003: 170); merumuskan motivsi sebagai suatu proses yang
menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah
laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep
lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya. Siswa yang tampaknya tidak
11
bermotivasi, tetapi tidak dalam hal-hal yang diharapkan oleh para pengajar. Mungkin
siswa cukup termotivasi untuk berprestasi di sekolah, akan tetapi pada saat sama ada
kekuatan-kekuatan yang lain seperti teman-teman yang mendorong untuk tidak
berprestasi di sekolah. Sardiman (2004 : 75); Motivasi sebagai keseluruhan daya
pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
dapat tercapai. Sejalan dengan itu MC Donald dalam Sardiman ( 2004 : 73) Motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan memerlukan
“Feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif- motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Tugas guru adalah membangkitkan
motivasi anak sehingga ia mau melaksanakan belajar. Motivasi dapat timbul dari
dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah usaha guru dalam mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar
yang terarah dan berlangsung secara efektif agar tujuan pembelajaran tercapai. dan
juga motivasi merupakan suatu unsur yang dapat memberikan dorongan atau
keinginan seseorang untuk dapat melakukan suatu kegiatan, dalam hal ini berkaitan
dengan kegiatan belajar.
1. Bentuk- Bentuk Motivasi
Bentuk-bentuk motivasi seorang guru menurut Rohani (2004 : 13) Motivasi
terbagi 2 (dua) yaitu :
a. Motivasi Instrinsik yaitu tujuan yang ingin dicapai terkandung dalam perbuatan
belajar. Dalam belajar telah terkandung tujuan menambah pelajaran, misalnya
12
seorang pelajar agar lebih sanggung mengatasi kesulitan-kesulitan hidup, agar
memperoleh pengetahuan, pengertian, sikap baik, penguasaan kecakapan.
b. Motivasi Ekstrinsik yakni tujuan yang ingin dicapai terletak diluar pembuatan
belajar itu dan tidak terkandung didalam perbuatan itu. Misalnya berupa angka,
hadiah, pujian, dan sebagainya. Tujuan itu bukan sesuatu yang wajar dalam kegiatan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik tumbuh
karena kesadaran akan tugas dan tanggungannya sebagai siswa yang harus memiliki
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan sedangkan motivasi ekastrinsik
adalah dorongan dari luar agar siswa bergairah dalam belajar.
Sehubungan dengan uaraian maka dalam proses pembelajaran guru harus
menimbulkan motif-motif tertentu dari siswa. Motivasi guru harus berlangsung secara
kontinyu dan efektif agar aktifitas-aktifitas belajar siswa mencapai puncak yang
maksimal sebab apabila aktifitas belajar siswa mencapai puncak yang maksimal besar
kemungkinan siswa akan memperoleh hasil yang optimal.
3. Tujuan Pemberian Motivasi
Tujuan pemberian motivasi dari guru tidak lepas dari tujuan pendekatan yaitu
pada hakikatnya memaksimalkan manusia, atau menghantar anak didik untuk
menemukan jati dirinya yaitu agar setiap individu manusia itu menyadari dan
memahami “siapa dia” mengapa dia diadakan didunia ini dan “harus kemana
nantinya”, konsep seperti ini sangat penting sebagai landasan filosofis dan dasar
motivasi untuk melakukan aktivitas belajar mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada guru agar
penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn bisa tercapai dengan baik, maka
yang harus dilakukan guru yaitu menyiasati bagaimana menampilkan gambar agar
dapat dilihat oleh semua siswa dan gambar yang ditampilkan harus sesuai dengan
materi yang akan diajarkan. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn
merupakan wadah dalam penjelasan konsep-konsep materi pelajaran PKn. Selaras
13
dengan tujuan pemanfaatan media gambar yakni untuk menyederhanakan
kompleksitas materi, maka pembelajaran PKn dengan media gambar akan membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran. Mengacu pada kelebihan media gambar
maka dapat dimungkinkan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran PKn akan
meningkatkan pemahaman terhadap siswa. Media gambar bukan hanya menjadikan
siswa tertarik akan materi pelajaran yang dijelaskan guru, namun media gambar
menjadi media pembelajaran yang mampu mengatasi perbedaan pemahaman antar
pribadi siswa dan menyederhanakan kompleksitas materi. Materi dalam pembelajaran
PKn yang komplek tersebut akan tersederhanakan. Hal tersebut akan menjadikan
materi yang terdapat dalam pembelajaran PKn akan dimengerti, lebih mudah
dipahami dan setiap siswa akan memiliki konsep yang sama terhadap suatu materi
yang diajarkan. Penerapan model media gambar dalam pembelajaran PKn untuk
meningkatkan motifasi belajar, aktivitas dan hasil belajar siswa. Dapat memudahkan
pemahaman terhadap materi, dan mudah untuk di ingat.
4. Keefektifan media gambar dalam pembelajaran ini pengajaran sebagai upaya
terencana dalam membina pengetahuan sikap dan keterampilan para siswa melalui
interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru pada hakikatnya
mempelajari lambang-lambang verbal dan visual, agar diperoleh makna yang
terkandung didalamnya. Lambang-lambang tersebut dicerna, disimak oleh para siswa
sebagai penerima pesan yang disampaikan guru. Oleh karena itu pengajaran
dikatakan efektif apabila siswa dapat memahami makna yang dipesankan oleh guru
sebagai
lingkungan belajarnya. Pesan visual yang paling sederhana, praktis, mudah dibuat
dan banyak diminati siswa pada jenjang pendidikan dasar adalah gambar.
14
G. Metode Penelitian
1. Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Susut, di kelas X. Kondisi pembagian
kelas di kelas X ini cukup merata, dalam arti perbandingan kemampuan siswa
alternative sama.
2. Faktor yang Diteliti
Mengingat penelitian ini berupaya mengksji efektivitas pembelajaran PKn,
Maka tekanan dalam penelitian ini adalah pada proses pembelajarannya. Oleh karena
itu, variable-variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu:
a. Faktor siswa, yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran tersebut. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
merupakan indikasi dari keberasilan ini.
b. Faktor guru, yaitu kemampuan dan ketrampilan guru dalam menunjukkan
gambar-gambar yang bekaitan dengan pelajaran mengembangkan pola
berpikir dalam penilain suatu obyek yang dilihat.
c. Proses pembelajaran, yaitu proses yang terjadi dalm proses pembelajaran
tersebut, meliputi aktivitas guru, siswa, dan interaksi aktif dari berbagai
unsur kegiatan pembelajaran.
3. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas,dengan berpedoman pada refleksi
awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
15
3. Obserpasi
4. Refleksi dalam setiap siklus.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi:
a. Peneliti dan praktisi (guru) menetapkan alternatif peningkatan efektivitas
pembelajaran PKn.
b. Secara besama-sama (guru dan dosen) membuat perencanaan pembelajaran
yang menggunakan media gambar dalam berpikir intelektual siswa.
c. Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran.
d. Membuat lembar obserpasi
e. Mendesain alat evaluasi.
2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan
3. Observasi dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
4. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis.
Pelaksanaan ini akan dilaksanakan tiga siklus sehingga pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini benar-benar akan bermanfaat dan meninggalkan efektivitas
pembelajaran PKn
4.Data dan cara pengambilannya
a. Sumber data yang meliputi siswa, guru, dokumen, dan proses belajar mengajar.
b. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang meliputi:
16
1. Rencana Pembeljaran
2. Jurnal
3. Data
4. Hasil observasi
5. Hasil wawancara
c. Cara pengambilan data, yaitu
1. Observasi
2. Wawancara
3. Perekaman.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdikbud, 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar . Jakarta : Proyek peningkatan
Mutu 35
SD, TK, dan SLB.
Yulianto, Tria. 2010. Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di MTs Negeri Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Skripsi,
Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Hukum dan
Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Suparlan Al
Hakim .M,Si .(II) Drs. H. Rosyid Al Atok M.Pd, M.H.
Bahri Djamarah Sysiful. 1995, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Reneka Cipta
Dimyanti & Mudjiono. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit : Departemen
Pendidikan
Hamalik Oemar. 2003. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Bina Aksara Jakarta.
ArifS.Sadiman,2005.MediaPendidikan,Jakarta:Grafindo.s
Tri Supeni,dkk,1994.Buku Biologi 2 SMU,Jakarta:Erlangga.
18